ANALISISKEPUASANWISATAWANTERHADAP ... fileKUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR...
Transcript of ANALISISKEPUASANWISATAWANTERHADAP ... fileKUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP
KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA
CANDI BOROBUDUR PASCA ERUPSI MERAPI
YOGYAKARTA TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh:
WAHYU LESTARIK7407153
P.IPS/PTN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP
KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA
CANDI BOROBUDUR PASCA ERUPSI MERAPI
YOGYAKARTA TAHUN 2010
Oleh:
WAHYU LESTARI
NIM K7407173
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Wahyu Lestari. ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAPKUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA CANDIBOROBUDUR PASCA ERUPSI MERAPI YOGYAKARTA TAHUN 2010.Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas SebelasMaret, November 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat
kepuasan wisatawan terhadap kualitas produk wisata yang ada di Kawasan Wisata
Candi Borobudur Pasca Erupsi Merapi Yogyakarta Tahun 2010, ditinjau dari
kesenjangan antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan kualitas produk
wisata yang dirasakan wisatawan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh wisatawan yang
berkunjung ke kawasan wisata Candi Borobudur. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kuota (quota sampling) dengan cara
accidental sampling. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 100
wisatawan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan importance
performance analysis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Perhitungan tingkat
kesesuaian total antara kinerja produk wisata dengan tingkat kepentingan
wisatawan sebesar 83,04% lebih kecil dari 100% sehingga dapat dikatakan bahwa
tingkat kinerja produk wisata belum sesuai dengan tingkat kepentingan
wisatawan. (2) Rata-rata dari tingkat kepentingan total adalah 3,53. Angka ini
menunjukkan tingkat kepentingan wisatawan adalah sangat penting. (3) Rata-rata
tingkat kinerja total adalah 2,94. Angka ini menunjukkan tingkat kinerja produk
wisata kurang memuaskan bagi wisatawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Wahyu Lestari. ANALYSIS OF TOURISTS SATISFACTION TOWARDQUALITY PRODUCT OF TOURISM IN THE AREA OF BOROBUDURTEMPLE AT THE LAST OF MERAPI VOLCANO ERUPTION INYOGYAKARTA IN THE YEAR OF 2010 Script. Surakarta: Pedagogic andEducation Science Faculty, Sebelas Maret University, November 2011.
The purpose of this study was to determine the extent of tourists
satisfaction toward quality product of tourism in the area of borobudur temple at
the last of merapi volcano eruption in yogyakarta in the year of 2010, viewed
from the gap between the performance level with importance of perceived
product quality tourist attractions.
This research used descriptive quantitative research approach. The
population was all the tourists who visit the tourist area of Borobudur Temple.
The sampling technique used in this study is quota sampling by accidental
sampling . Sample in this research using 100 tourists. Data collection techniques
using questionnaire and documentation. Analysis of the data in this study using
importance performance analysis.
Based on the results of this study concluded that; (1) Calculation of the
total level of concordance between the performance of tourism products with the
level of tourist interest of 83.04% less than 100% so it can be said that the level of
performance of the tourism product is not in accordance with the level of tourist
interest. (2) The average level of total interest rate is 3.53. This figure shows the
level of interest of tourists is very important. (3) The average level of total
performance is 2.94. This figure shows the level of unsatisfactory performance of
the tourism product for tourists.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“ Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia ”.
(H.r. Tirmidzi)
” Sesungguhnya Satu contoh yang benar lebih baik dari pada seribu perintah yang benar ”.
(Ihksan N.I)
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain.”
(QS. Alam Nasyrah: 6-7)
” Lakukan yang terbaik, berpantang menyerah sebelum mencoba, ragu-ragu lebih baik
kembali, karena sebenarnya tidak ada pengorbanan yang sia-sia, dan semua akan indah pada
waktunya”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan sebagai wujud rasa syukur,
sayang, dan cinta kasih kepada :
Alah SWT atas segala berkat, anugerah, dan hidayahnya
sepanjang hidupku.
Ibu dan Bapak tercinta atas segala doa, pengorbanan
dan kasih sayangnya yang tiada hentinya untukku.
Kakak-kakakku (joko, lina dan yanti) yang selalu
berdoa dan memberi semangat kepada ku.
Pakde sekeluarga atas bantuan materi, motivasi, dan
pengertiannya hingga aku bisa kuliah.
Teman-teman terbaikku (Puji, Lala, dan Westi) yang
selalu mengisi hari-hariku dengan semangat dan tawa.
Abang Agus.A di Papua yang selalu setia menemaniku
dan menyemangatiku, terimakasih atas perhatian dan
kasih sayangmu.
Rekan-rekan dan UKM tercintaku “Resimen
Mahasiswa Jagal Abilawa Sat 905” yang menberiku
banyak pengalaman dan mengajarkan aku tentang
disiplin dan korsa.
Teman-temanku PTN’07 tetap semangat!
Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skipsi ini dapat diselesaikan dengan
baik oleh peneliti untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang peneliti hadapi dalam menyelesaikan
penelitian skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
atas segala bentuk bantuannya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan ijin penelitian skripsi ini.
3. Dra. Sri Wahyuni, M.M, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Tata Niaga serta Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dengan bijaksana.
4. Salman Alfarisy Totalia , S.Pd, M.Si., selaku pembimbing II yang telah
memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.
5. Dra.Dewi Kusuma Wardani, M.Si, selaku pembimbing akademis peneliti yang
telah memberikan semangat untuk menyusun skripsi.
6. Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi BKK PTN yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga dapat menunjang selesainya skripsi ini.
7. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji
penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian guna menyelesaikan studi
di bangku kuliah.
8. PT.(Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko, yang
telah memberikan ijin mengadakan penelitian skripsi ini.
9. Orang tua angkat di Magelang (Keluarga besar Tyas) yang selalu memberikan
banyak sekali bantuan hingga skripsi ini bisa selesai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
10. Seluruh wisatawan candi Borobudur, terimakasih atas kerjasamanya.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan berkat dari
Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Peneliti menyadari dalam penelitian skripsi ini
masih banyak kekurangan, namun peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada
khususnya.
Surakarta, Oktober 2011
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 8
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
1. Tinjauan tentang Pemasaran Jasa ................................................ 9
2. Tinjauan tentang Kepuasan Wisatawan ....................................... 11
3. Tinjauan tentang Pariwisata ......................................................... 21
4. Tinjauan tentang Kualitas Produk wisata..................................... 25
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 27
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 30
D. Hipotesis ............................................................................................ 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 33
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 33
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35
D. Rancangan Penelitian ......................................................................... 41
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 46
A. Deskripsi Data ................................................................................... 46
B. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 57
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ....................................................... 59
D. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................. 64
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 65
A. Simpulan ........................................................................................... 65
B. Implikasi ............................................................................................ 68
C. Saran .................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 72
LAMPIRAN .................................................................................................. 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran ..............................................................31
Gambar 2. Diagram Kartesius.............................................................................44
Gambar 3. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Kinerja
Benda-benda yang disediakan oleh Alam ........................................50
Gambar 4. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Benda-benda yang
disediakan oleh Alam ........................................................................50
Gambar 5. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Hasil Ciptaan
Manusia .............................................................................................52
Gambar 6. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Hasil Ciptaan
Manusia .............................................................................................52
Gambar 7. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Prasarana Pariwisata ..........54
Gambar 8. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Prasarana
Pariwisata ..........................................................................................54
Gambar 9. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Sarana Pariwisata...............56
Gambar 10. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Sarana Pariwisata ...56
Gambar 11. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Tata Cara Hidup
Masyarakat ........................................................................................58
Gambar 12. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Tata Cara Hidup
Masyarakat .......................................................................................58
Gambar 13. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis ...................59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil Deskripsi Statistik dan Atribut Benda-Benda yang
Dihasilkan oleh Alam.......................................................................46
Tabel 2. Hasil Deskripsi Statistik Atribut Hasil Ciptaan Manusia. ...............49
Tabel 3. Hasil Deskripsi Statistik Atribut Atribut Prasarana pariwisata. .....51
Tabel 4. Hasil Deskripsi Statistik Atribut Atribut Sarana pariwisata. ..........53
Tabel 5. Hasil Deskripsi Statistik Atribut Tata Cara Hidup Masyarakat. ......55
Tabel 6. Hasil Perhitungan Tingkat Kesesuaian Total ..................................57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian .............................. 74
Lampiran 2. Matrik Spesifikasi Data ................................................................... 75
Lampiran 3. Lembar Surat Pengantar Angket Dalam Bahasa Indonesia.............. 76
Lampiran 4. Angket Penelitian Dalam Bahasa Indonesia..................................... 77
Lampiran 5. Lembar Surat Pengantar Angket Dalam Bahasa Inggris.................. 80
Lampiran 6. Angket Penelitian Dalam Bahasa Inggris ........................................ 81
Lampiran 7. Data Responden ............................................................................... 84
Lampiran 8. Tabel Nilai Hasil Uji Coba Instrumen Tingkat Kinerja (X)……….87
Lampiran 9. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Kuesioner Atribut
Kinerja (X) ........................................................................................ 88
Lampiran 10. Tabel Nilai Hasil Uji Coba Instrumen Tingkat
Kepentingan (Y)………………………………………………….91
Lampiran 11. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Kuesioner Atribut
Kepentingan (Y)............................................................................ 92
Lampiran 12. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Atribut Kinerja (X) . 95
Lampiran 13. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Atribut
Kepentingan(Y) ............................................................................. 98
Lampiran 14. Tabulasi Skor Hasil Angket Variabel Tingkat Kinerja (X) dan
Tingkat Kepentingan (Y) ............................................................. 101
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesesuaian Per Item Atribut
Produk Wisata ............................................................................... 104
Lampiran 16. Tabel Skor Rata-rata Tingkat Kinerja (X) dan
Tingkat Kepentingan (Y) .............................................................. 119
Lampiran 17. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi.................................... 121
Lampiran 18. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out ................................... 122
Lampiran 19. Surat Keterangan Telah Mengadakan Research .......................... 125
Lampiran 20. Profil Tentang Candi Borobudur ................................................ 126
Lampiran 19. Brosur Produk Wisata Yang Ditawarkan Candi Borobudur ....... 128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki era kompetisi global, sektor pariwisata dari sebuah daerah
memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian. Sektor ini memiliki
efek pada industri yang bergerak dan menunjang sektor pariwisata. Apabila sektor
ini berkembang dengan baik, maka akan menggerakkan industri lainnya seperti
industri perhotelan, industri rumah makan, industri kerajinan, transportasi dan
industri-industri lain yang semua itu merupakan bagian dari produk wisata
(Wahab Saleh, 1998: 47). Kabupaten Magelang merupakan salah satu daerah
tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Objek wisata di Magelang yang telah mendunia salah satunya adalah objek wisata
Candi Borobudur.
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi
Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa
pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti
Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari
wangsa atau dinasti Syailendra. Candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan
selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu
Pramudawardhani yang merupakan putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek
yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama
Gunadharma. Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari
kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi)
dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka
tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Terjadinya musibah gunung meletus di Yogyakarta 26 Oktober 2010 telah
menyebabkan kerusakan pada beberapa produk wisata yang ada di kawasan
wisata Candi Borobudur dan turunnya kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur
secara drastis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Penurunan jumlah kunjungan tersebut diperkuat dengan adanya data
sebagai berikut:
Sehari sebelum selesainya masa tanggap darurat atau 20 Desember 2010lalu, pengelola membuka kawasan candi untuk umum. Jumlah pengunjungterus membeludak. Pada hari pertama, tercatat 5.061 wisatawan lokal danmancanegara yang berkunjung. Hari berikutnya (21/12) naik menjadi8.581 orang. pada 22 Desember, jumlah pengunjung menurun, yakni 7.951wisatawan lokal dan 259 wisatawan asing. Besoknya (23/12), pengunjungmenurun lagi, yakni 6.985 wisatawan lokal dan 265 wisatawan asing.Jumlah pengunjung pada Desember jauh di bawah kunjungan pada bulan-bulan sebelum terjadinya erupsi. Pada Desember 2008 dan 2009, misalnya,jumlah pengunjung mencapai 310.700 orang dan 292.064 orang. PadaDesember tahun ini (hingga 24 Desember), total pengunjung Borobudurbaru menyentuh 76.155 orang. (http://m.detik.com, diakses tanggal 14Januari 2011)
Kondisi tersebut diperparah dengan berbagai faktor. Dampak abu vulkanik
dari merapi dapat merusak jaringan paru-paru karena berbentuk seperti bahan
pembuat kaca (silika) yang runcing dibagian ujungnya yang menyelimuti sebagian
kawasan Magelang termasuk lokasi Candi Borobudur yang memiliki luas area 185
hektar, turut membuat semakin terpuruknya keberadaan pariwisata Candi
Borobudur yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia yang dimiliki
Indonesia pada 1991, dimana Candi Borobudur ditetapkan sebagai World
Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO. Saat terjadi erupsi (letusan)
Merapi, ketebalan abu vulkanis yang menyelimuti kawasan candi mencapai 3 cm
sampai 5 cm. Tingginya kandungan sulfur dalam abu vulkanis itu bisa
menimbulkan korosi pada bebatuan candi. Tingkat keasamannya (ph) antara 4
hingga 5. Sedangkan dalam kondisi normal, ph batu candi tidak boleh di bawah 5.
Ditinjau dari segi aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau
mencapai tujuan wisata, selama terjadinya erupsi Gunung Merapi, akses jalur
utama Yogyakarta ke Magelang terputus karena lahar dingin. Putusnya Jembatan
Srowol di Desa Adikerto, Muntilan, yang selama ini menjadi jalur alternatif
wisatawan ke Borobudur dari Yogyakarta serta ratusan pohon tumbang yang
berada di sekitar candi menyebabkan akses jalan menuju ke candi terhalang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Kemacetan juga terjadi lantaran material banjir lahar dingin masih tersisa dan
menutup sebagian badan jalan. Ketinggian banjir lahar dingin tersebut mencapai
setinggi tiga meter. Permasalahan pada jalur transportasi itu juga sangat
memengaruhi jumlah kunjungan ke Borobudur tahun ini. Hingga akhirnya PT
Taman Wisata Candi Borobudur (PT TWCB) memutuskan untuk menutup total
kawasan Taman Wisata Candi Borobudur Magelang.
Terlepas dari masalah diatas, yang perlu diperhatikan juga adalah
mengenai persaingan, terutama menyangkut pelayanan dan kualitas produk wisata
yang ditawarkan di provinsi Jawa Tengan juga harus diprioritaskan. Hal itu juga
merupakan sesuatu yang sangat menentukan ” positioning” pariwisata di daerah
Jawa Tengah. Selanjutnya dalam menghadapi persaingan perlu juga mengetahui
harapan wisatawan tentang produk wisata, apakah masih menyukai produk dan
pelayanan yang ada atau ada harapan yang baru. Hal tersebut dapat digunakan
untuk mengambil kebijakan yang menyangkut pengembangan produk baru atau
pengembangan pariwisata alternatif. Selain itu juga perlu memprioritaskan
kepuasan wisatawan yang biasanya dihubungkan dengan kualitas produk dan
pelayanan yang dikehendaki oleh wisatawan.
Banyak usaha recovery yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun
swasta diantaranya dengan melakukan pembersihan Candi Borobudur dari abu
vulkanik dampak semburan awan panas dan membenahi TWCB dari dampak
letusan Merapi yang dilakukan petugas dibantu Pihak TNI, Pihak TWCB juga
mengadakan pentas kesenian rakyat yang bekerja sama dengan Lesbumi NU dan
menggelar wayang orang di panggung Aksobya (lapangan tepat di depan Candi
Borobudur). Semua itu dilakukan agar dapat memenuhi kepuasan wisatawan yang
datang ke provinsi Jawa Tengah umumnya dan Candi Borobudur khususnya, dan
memungkinkan memenangkan persaingan dengan daerah tujuan wisata lainnya
baik yang ada di daerah Jawa Tengah maupun yang berada diluar daerah Jawa
Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait,
yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi ekonomis), jasa
masyarakat (segi sosial) dan jasa alam.
Menurut Suswantoro (2007: 75) pada hakekatnya pengertian produk wisata
“adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati
wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan
wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat
semula”.
Anak Agung Putu Swabawa dan Ni Gusti Nyoman Suci Murni (2003: 50)
mengemukakan bahwa produk wisata adalah segala sesuatu yang diperlukan atau
diminta wisatawan yang dapat berupa: Benda-benda yang disediakan oleh alam,
yaitu iklim, pegunungan, flora dan fauna, sumber air panas dan sebagainya, Hasil
ciptaan manusia seperti: monument sejarah, museum, festival candi, pura,
upacara keagamaan dan sebagainya, Prasarana pariwisata,seperti jalan raya,
listrik, jembatan, airport, lapangan rumah sakit, toko atau tempat belanja, dan
sebagainya, Sarana pariwisata, seperti ATM dan Tata cara hidup masyarakat
seperti; upacara ngaben, adat istiadat. Sedangkan menurut (Oka A. Yoeti, 2002:
211) dalam (Joko Susilo, 2009) Produk wisata sebagai salah satu obyek
penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri
3 bagian: Atraksi objek wisata yang meliputi keindahan, harga dan pelayanan,
Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha
pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
Kualitas produk, khususnya produk wisata merupakan faktor yang harus
mendapatkan perhatian utama. Produk wisata yang berkualitas bertujuan agar
wisatawan merasakan puas terhadap jasa pariwisata yang dinikmatinya. Hal
tersebut disebabkan oleh kepuasan wisatawan merupakan sesuatu yang tidak
ternilai harganya. Kepuasan merupakan investasi jangka panjang bagi sebuah
usaha dalam bidang barang maupun jasa karena pada akhirnya, wisatawan yang
puas tidak hanya sekedar akan membeli produk wisata tersebut secara berulang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
namun juga secara sukarela akan merekomendasikan apa yang membuat ia puas
tersebut kepada orang lain.
Pada dasarnya pengertian kepuasan wisatawan merupakan perbedaan
antara harapan dengan kinerja yang dirasakan. Sehingga pengertian kepuasan
wisatawan berarti kinerja atau kualitas suatu barang sekurang-kurangnya sama
dengan apa yang diharapkan wisatawan. Meskipun timbul banyak kesulitan dalam
pengukuran kepuasan wisatawan, namun pada prinsipnya kepuasan wisatawan
tetap bisa diukur. Pada hakikatnya pengukuran kepuasan wisatawan menyangkut
penentuan tiga faktor, yaitu: Pilihan tentang ukuran kerja yang tepat, Proses
pengukuran secara normatif, dan Instrumen dan teknik pengukuran yang
dipergunakan untuk menciptakan indikator.
Seperti tanggapan Dewi, seorang wisatawan yang berasal dari yogyakarta
yang ditemui peneliti saat berkunjung di kawasan wisata Candi Borobudur
menceritakan bahwa, ” Susah di temukan ATM di dalam kawasan wisata Candi
Borobudur, dan kalaupun ada itu hanya beberapa dan biasanya hanya ATM milik
Bank Nasional.” Berbeda lagi dengan Dewi, Rahmat wisatawan yang berasal dari
Bandung saat ditemui di kawasan wisata Candi Borobudur mengemukakan
bahwa, ”Akses jalan menuju Candi Borobudur pasca erupsi merapi, khususnya di
daerah muntilan benar-benar menghambat perjalanannya dan sangat memakan
waktu karena antrian macet yang sangat panjang.”
Berdasarkan uraian latar belakang diatas seta pengamatan sementara
menunjukan bahwa ada perbedaan antara harapan wisatawan yang berkunjung di
kawasan wisata Candi Borobudur dengan kinerja kualitas produk wisata yang ada
dikawasan wisata Candi Borobudur. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk
mengambil judul “ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP
KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA CANDI
BOROBUDUR PASCA ERUPSI MERAPI YOGYAKARTA TAHUN 2010”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah yang timbul, antara lain:
1. Tingkat kepentingan produk wisata yang terdiri dari: Benda-benda yang
disediakan oleh alam, Hasil ciptaan manusia, Prasarana pariwisata, Sarana
pariwisata, dan Tata cara hidup masyarakat, menurut wisatawan candi
Borobudur pasca erupsi Merapi.
2. Kesenjangan antara tingkat kepentingan produk wisata yang terdiri dari:
Benda-benda yang disediakan oleh alam, Hasil ciptaan manusia, Prasarana
pariwisata, Sarana pariwisata, dan Tata cara hidup masyarakat menurut
wisatawan candi Borobudur dengan kinerja produk wisata yang telah
diupayakan oleh pengelola PT Taman Wisata candi Borobudur.
3. Masalah kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.
4. Kondisi produk-produk wisata yang ada di kawasan candi Borobudur pasca
erupsi merapi.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian agar
permasalahan yang diteliti dapat dikaji dan dijawab secara mendalam serta tidak
menimbulkan meluasnya masalah yang dikaji. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah tingkat
kepuasan wisatawan terhadap produk wisata yang terdiri dari: Benda-benda yang
disediakan oleh alam, Hasil ciptaan manusia, Prasarana pariwisata, Sarana
pariwisata, dan Tata cara hidup masyarakat di kawasan wisata candi borobudur
pasca erupsi merapi Yogyakarta Tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi fokus masalah untuk
diteliti. Menurut Sugiyono (2008:58) variabel adalah ”segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah kepuasan wisatawan terhadap
kualitas produk wisata candi Borobudur pasca erupsi Merapi.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak pengelola, dan wisatawan yang
berkunjung ke Candi Borobudur.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat
kepuasan wisatawan terhadap kualitas produk wisata yang ada di Kawasan Wisata
Candi Borobudur Pasca Erupsi Merapi Yogyakarta Tahun 2010, ditinjau dari
kesenjangan antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan kualitas produk
wisata yang dirasakan wisatawan?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan faktor yang penting di dalam melakukan
penelitian, karena dengan adanya tujuan penelitian akan dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai arah penelitian yang akan dicapai. Tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui tingkat kepuasan
wisatawan terhadap kualitas produk wisata yang ada di Kawasan Wisata Candi
Borobudur Pasca Erupsi Merapi Yogyakarta Tahun 2010, ditinjau dari
kesenjangan antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan kualitas produk
wisata yang dirasakan wisatawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka hasil
penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan obyek wisata.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang telah ada tentang
kepuasan wisatawan terhadap produk wisata.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pengelola, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi empiris
sebagai masukan kepada Dinas Pariwisata magelang dalam pengembangan
dan pengelolaan obyek wisata daerah setempat.
b. Bagi penulis, penelitian ini dapat sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan dan menambah wawasan yang berhubungan
dengan hasil penelitian.
c. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan atau
evaluasi bagi para akademisi yang tertarik untuk mengadakan penelitian lebih
lanjut tentang kepuasan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan landasan
bagi jalannya penelitian berupa teori-teori yang telah ada. Teori berfungsi sebagai
pedoman sekaligus pegangan pokok bagi peneliti. Teori ini sebagai dasar pijakan
dalam meneliti sehingga tidak melenceng keluar dari rumusan masalah maupun
tujuan penelitian.
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa
a. Pengertian Pemasaran Jasa
Kotler (2000: 19) menyatakan pemasaran adalah “Proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk
yang bernilai satu sama lain”. Pengertian lain dikemukakan oleh William J
Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan (2001: 5) bahwa
“Pemasaran sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Menurut Philip Kottler (2000: 96) Jasa adalah “Setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.
Sementara Fandy Tjiptono (2006: 7) menyatakan bahwa “Jasa merupakan
aktifitas manfaat atau kepuasan yang di tawarkan untuk dijual.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa merupakan usaha
perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen, baik yang saat ini maupun potensial, menentukan produk yang
akan diproduksi, menentukan harga, serta menentukan cara-cara berpromosi
dan mendistribusikan jasa tersebut baik yang bersifat tak teraba (intangible)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
yang dapat dibeli atau dijual di pasar melalui suatu pertukaran yang
menguntungkan.
b. Karakteristik Jasa
Jasa dapat dilihat dari sifat-sifat khas atau ciri-ciri yang menyertai
menurut Fandy Tjiptono (2002: 15) yaitu:
1) Maya (Intangibility), jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengarsebelum dibeli.
2) Tak terpisahkan (Inseparability), jasa diciptakan dan digunakanpada saat yang bersamaan.
3) Keragaman (Variability), jasa merupakan non standardized output,artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung padasiapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4) Tidak tahan lama (Perishability), jasa merupakan komoditas tidaktahan lama dan tidak dapat disimpan. Hal ini sesuai dengan sifatjasa yang tidak terpisahkan.
c. Kualitas Jasa
Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi
harapan pelanggan. Menurut Wyckof dalam Fandy Tjiptono (2002: 59)
kualitas jasa adalah “tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”. Kualitas
Jasa ditentukan oleh lima dimensi menurut Fandy Tjiptono (2002: 70) yaitu:
1) Bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,pegawai dan sarana komunikasi.
2) Keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yangdijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
3) Daya tanggap (responsiveness), keinginan para staf untukmembantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengantanggap.
4) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,kesopanan, yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataukeragu-raguan.
5) Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhanpelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pentingnya peranan contact personnel dalam menentukan kualitas jasa,
sehingga setiap perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul (service
excellence). Menurut Elhaitammy dalam Fandy Tjiptono (2002: 58) pelayanan
yang unggul adalah “suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani
pelanggan secara memuaskan”. Secara garis besar ada empat unsur pokok
dalam konsep ini, yaitu: Kecepatan, Ketepatan, Keramahan, Kenyamanan.
Keempat komponen tersebut merupakan suatu kesatuan pelayanan yang
terintegrasi. Untuk mencapainya haruslah didukung oleh ketrampilan dari
karyawan.
2. Tinjauan Tentang Kepuasan Wisatawan
a. Pengertian Kepuasan
Menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono (1997: 147) menyatakan bahwa
“Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya”. Engel,
Blackwell dan Miniard (1995) dalam Ujang Sumarwan (2004: 321)
mendefinisikan kepuasan“satisfaction is defined here as a post-consumption
evaluation that a chosen alternative at least meets or exceeds expectations”.
Mowen dan Minor (1998) dalam Ujang Sumarwan (2004: 321) mengartikan
kepuasan sebagai “consumer satisfaction is defined as the overall attitude
consumers have toward a good or service after they acquired and used it. It is
a postchoice evaluative judgement resulting from a specific purchase selection
and the experience of using/ consuming it”.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
produk/jasa yang dirasakan setelah pemakaian dengan harapan sebelumnya
terhadap produk/jasa tersebut. Sesuatu dikatakan puas, apabila hasil
(produk/jasa) kenyataan yang diterima melebihi yang diharapkan, dan
dikatakan tidak memuaskan bila hasil yang diterima tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Teori Kepuasan (The Expectancy Disconfirmation Model)
Teori yang menjelaskan bagaimana kepuasan atau ketidakpuasan
konsumen terbentuk adalah the expectancy disconfirmation model, yang
mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan
dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian
dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli
tersebut. (Ujang Sumarwan, 2004: 322).
Ketika konsumen membeli suatu produk, maka ia memiliki harapan
tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (product performance). Menurut
Ujang Sumarwan (2004: 322), produk akan berfungsi sebagai berikut :
1) Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yangdisebut sebagai diskonfirmasi positif (positive disconfirmation).Jika ini terjadi, maka konsumen akan merasa puas.
2) Produk berfungsi seperti yang diharapkan, inilah yang disebutsebagai konfirmasi sederhana (simple confirmation). Produktersebut tidak memberikan rasa puas, dan produk tersebut pun tidakmengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaannetral.
3) Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yangdisebut sebagai diskonfirmasi negatif (negative disconfirmation).Produk yang berfungsi lebih buruk, tidak sesuai dengan harapan
4) konsumen akan menyebabkan kekecewaan, sehingga konsumenmerasa tidak puas.
c. Pengertian Wisatawan
Wisatawan merupakan orang yang melakukan kegiatan wisata (UU
No. 9 tahun 1990) tentang kepariwisataan. Menurut Nyoman S Pendit ( 2003:
33) wisatawan adalah “Seorang yang mengadakan perjalanan untuk melihat
sesuatu yang lain, dan kemudian mengeluh bila ia membayar sesuatu yang
tidak sesuai”. P. W. Ogilvie, seorang ahli kepariwisataan inggris memberikan
batasan mengenai kepariwisataan seperti dikutip oleh Oka A.Yoeti (1999:
129) Wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua syarat, pertama
mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari
satu tahun dan kedua bahwa sementara mereka pergi, mereka mengeluarkan
uang di tempat yang mereka kunjungi tidak dengan nafkah di tempat tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Bila diperhatikan batasan yang dikemukakan di atas, maka dapat
memberi ciri tentang seseorang agar dapat disebut sebagai wisatawan, yaitu:
1) Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam
2) Perjalanan itu dilakukannya hanya untuk sementara waktu
3) Orang yang melakukannya tidak untuk mencari nafkah di tempat atau
negara yang dikunjungi.
Menurut G.A.Schmoll dalam Oka A Yoeti (1996), Wisatawan adalah
individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan
daya beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, ketertarikan
dan memiliki motivasi tertentu atas perjalanan, pengalaman perjalanan,
keinginan untuk menambah wawasan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan
suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung di masa yang akan
datang.
Berdasarkan sifat perjalanan dan ruang lingkup perjalanan wisatawan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1) Wisatawan asing (Foreign Tourist).
Wisatawan asing adalah orang asing yang melakukan perjalanan
wisata, yang datang memasuki negara lain yang bukan merupakan negara
asalnya.
2) Wisatawan asing domestik (Foreign Domestic Tourist).
Wisatawan asing domestik adalah wisatawan asing yang berdiam
di suatu negara yang melakukan perjalanan perjalanan wisata di wilayah
negara dimana ia berdiam.
3) Wisatawan domestik (Domestic Tourist).
Wisatawan domestik adalah wisatawan dalam negeri, yaitu warga
suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah
negaranya sendiri.
4) Wisatawan domestik asing (Indigenous Tourist).
Wisatawan domestik asing adalah warga suatu negara tertentu,
yang karena tugasnya di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan
melakukan perjalanan wisata di wilayah negara asalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5) Wisatawan transit (Transit Tourist).
Wisatawan transit wisatawan dalam perjalanan wisata ke suatu
negara tertentu yang terpaksa singgah di suatu negara bukan atas
kemampuannya sendiri.
6) Wisatawan bisnis (Business Tourist).
Wisatawan bisnis adalah orang (baik orang asing maupun warga
negara sendiri) yang melakukan perjalanan bukan dengan tujuan sebagai
wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukan setelah tujuan utama
selesai.
d. Pengertian Kepuasan Wisatawan
Tse dan Wilton menyatakan bahwa “kepuasan atau ketidakpuasanpelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian /diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau normakinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelahpemakaiannya”. Engel, et al. (1990) mengungkapkan bahwa kepuasanpelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilihsekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampauiharapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yangdiperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Kotler (1994) menandaskanbahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelahmembandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan denganharapannya. Ada kesamaan diantara beberapa definisi diatas, yaitumenyangkut komponen kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja/ hasilyang dirasakan). Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan ataukeyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeliatau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). (www.Wikipedia.org,diakses tanggal 2 Agustus 2010)
Menurut Day dalam Fandy Tjiptono (1997: 128) “kepuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan
antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya”. Sementara Nasution (2001: 45) menyatakan bahwa
“Kepuasan pelanggan yaitu suatu keadaan dimana, kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggan dapat dipenuhi melalui melalui produk yang dikonsumsi”.
Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah
membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya (Zulian Y, 2004: 78).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan
wisatawan adalah Tingkat perasaan kepuasan yang dirasakan melalui kegiatan
wisata, dengan membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dengan
harapannya, atau penilaian wisatawan terhadap hasil yang dirasakan setelah
mengkonsumsi atau menggunakan jasa dengan harapannya sebelum
mengkonsumsi atau menggunakan jasa tersebut. Apabila hasil yang dirasakan
pelanggan lebih besar daripada harapannya, maka semakin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan.
e. Mengukur Kepuasan Pelanggan (Wisatawan)
Menurut Fandy Tjiptono (1997: 128) yang dimaksud dengan
pelanggan adalah “orang yang membeli atau menggunakan produknya dan
merupakan orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses
menghasilkan produk/jasa”. Sedangkan menurut Nasution (2001: 44)
“Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk
memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan
pengaruh pada performa kita atau perusahaan”. Yang dimaksud pelanggan
dalam penelitian ini adalah wisatawan..Ada beberapa metode yang dapat
dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan
pelanggannya.
Kotler (1994) dalam Fandy (1997: 148) mengemukakan 4 metode untuk
mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
1) Sistem keluhan dan saranSetiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan
(customers oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnyabagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dankeluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saranyang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah dijangkauatau sering dilewati pelanggan), menyediakan kartu komentar(yang bisa diisi langsung ataupun yang bisa dikirimkan via poskepada perusahaan), menyediakan saluran telepon khusus(customers hot lines), dan lain-lain. Informasi yang diperolehmelalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukanyang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkannyauntuk memberikan respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
masalah yang timbul. Meskipun demikian karena metode inicenderung bersifat pasif, maka sulit mendapatkan gambaranlengkap mengenai kepuasan atau ketidakpuasan. Tidak semuapelanggan yang tidak puas lantas akan menyampaikan keluhannya.Bisa saja mereka langsung beralih pemasok dan tidak akanmembeli lagi jasa perusahaan. Upaya mendapatkan saran (terutamasaran yang berkualitas/bagus) dari pelanggan juga sulit diwujudkandengan metode ini. Terlebih bila perusahaan tidak memberikantimbal balik yang memadai kepada mereka yang telah bersusahpayah menyumbangkan ide kepada perusahaan.
2) Survai Kepuasan PelangganUmumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan
dilakukan dengan menggunakan metode survai, baik melalui pos,telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survai, perusahaanakan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung daripelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positifbahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapatdilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :a) Directly reported satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melaluipertanyaan seperti “Ungkapan seberapa puas Saudara terhadappelayanan Sub Bagian Pendidikan pada skala berikut : sangattidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas”.
b) Derived dissatisfactionPertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama,
yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu danbesarnya kinerja yang mereka rasakan.
c) Problem analysisPelanggan yang dijadikan responden diminta untuk
mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalahyang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dariperusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d) Importance-performance analysisCara ini diungkapkan oleh Martilla dan James dalam
artikel mereka yang dimuat di Journal of Marketing bulanJanuari 1977 yang berjudul “Importance-PerformanceAnalysis”. Dalam teknik ini, responden diminta untukmerangking berbagai elemen (atribut) dari penawaranberdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selainitu, responden juga diminta merangking seberapa baik kinerjaperusahaan dalam masing-masing elemen/atribut tersebut.
3) Ghost ShoppingMetode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan
beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikapsebagai pelanggan. Lalu ghost shopper tersebut menyampaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produkperusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalampembelian produk-produk tersebut. Selain itu ghost shopper jugadapat mengamati dan menilai cara perusahaan dan pesaingnyamenjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan.Ada baiknya para manager perusahaan terjun langsung menjadighost shopper untuk mengetahui langsung bagaimanakaryawannya berinteraksi dan memperlakukan para pelanggannya.Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalau atasannya barumelakukan penilaian (misalnya dengan cara menelepon perusahaansendiri dan mengajukan berbagai keluhan atau pertanyaan), karenabila hal ini terjadi, perilaku mereka akan sangat “manis” danpenilaian akan menjadi bias.
4) Lost customer analysisMetode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha
menghubungkan para pelanggannya yang telah berhenti membeliatau yang telah beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akandiperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Informasiini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakanselanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitaspelanggan.
f. Strategi Kepuasan Pelanggan (Wisatawan)
Upaya mewujudkan kepuasan pelanggan total bukanlah hal yang
mudah. Bahkan Mudie dan Cotman (1993) dalam Fandy (1997: 160)
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan total tidak mungkin tercapai,
sekalipun hanya untuk sementara waktu. Namun upaya perbaikan atau
penyempurnaan kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Satu hal
yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan
strategi panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana
maupun sumber daya manusia. Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan
untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan, diantaranya :
1) Relationship Marketing
Dalam strategi ini, hubungan transaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan
kata lain, dijalin suatu kemitraan jangka panjang dengan pelanggan secara
terus menerus sehingga diharapkan dapat terjadi bisnis ulangan (repeat
business).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk mengembangkan relationship
marketing adalah dibentuknya customers database, yaitu daftar nama
pelanggan yang perlu dibina hubungan jangka panjang. Database itu tidak
sekedar berisi nama pelanggan, tetapi juga mencakup hal-hal penting
lainnya, misalnya frekuensi dan jumlah pembelian, preferensi, dan lain
sebagainya. Dengan tersedianya informasi seperti itu, maka diharapkan
perusahaan dapat memuaskan para pelanggannya secara lebih baik, yang
pada gilirannya dapat menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga terjadi
pembelian ulang.
2) Superior Customers Service
Perusahaan yang menerapkan strategi ini berusaha menawarkan
pelayanan yang lebih unggul daripada pesaingnya. Untuk mewujudkannya
dibutuhkan dana yang besar, kemampuan sumberdaya manusia, dan usaha
gigih. Meskipun demikian, melalui pelayanan yang lebih unggul,
perusahaan yang bersangkutan dapat membebankan harga yang lebih
tinggi pada jasanya. Akan ada kelompok konsumen yang tidak keberatan
dengan harga mahal tersebut. Selain itu, perusahaan dengan pelayanan
superior akan meraih laba dan tingkat pertumbuhan yang lebih besar
daripada pesaingnya yang memberikan pelayanan inferior. Contoh
penerapan strategi ini adalah distributor computer memberikan pelayanan
konsultasi gratis seputar permasalahan computer, lembaga pendidikan
kursus tertulis memberikan kesempatan kepada setiap calon peserta untuk
‘mencoba’ modulnya selama jangka waktu tertentu (misalnya 2 bulan),
dan lain-lain.
3) Unconditional Guarantees/Extraordinary Guarantees
Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan
kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme
penyempurnaan kualitas jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu juga akan
meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja
yang lebih baik daripada sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Garansi atau jaminan istimewa/mutlak ini dirancang untuk
meringankan kerugian pelanggan, dalam hal pelanggan tidak puas dengan
suatu produk atau jasa yang telah dibayarnya. Garansi ini menjanjikan
kualitas prima dan kepuasan pelanggan. Fungsi utama garansi adalah
untuk mengurangi risiko kerugian pelanggan. Fungsi lainnya adalah
sebagai alat positioning untuk membedakan perusahaan dengan
pesaingnya. Garansi ini diberikan dalam dua bentuk yang disesuaikan
dengan jenis pelanggan, yaitu :
a) Garansi internal
Garansi internal merupakan jaminan atau janji yang diberikan
suatu departemen atau divisi kepada pelanggan internalnya, yakni
pemroses lebih lanjut dan setiap orang yang memanfaatkan hasil/jasa
departemen tersebut. Garansi ini dilandaskan pada komitmen untuk
memberikan pelayanan terbaik, tepat waktu, akurat, jujur, dan
sungguh-sungguh.
b) Garansi eksternal
Garansi eksternal adalah jaminan yang dibuat oleh perusahaan
kepada para pelanggan eksternalnya, yakni orang yang membeli dan
menggunakan jasa perusahaan. Garansi ini menyangkut servis yang
unggul dan berkualitas tinggi. Dalam hal ini perusahaan harus benar-
benar berusaha menepatinya, karena jika tidak ditepati malah akan
menjadi boomerang. Suatu garansi yang baik perlu memenuhi
beberapa kriteria, diantaranya:
(1) Realistis dan dinyatakan secara spesifik
(2) Sederhana, komunikatif, dan mudah dipahami.
(3) Mudah diperoleh atau diterima pelanggan.
(4) Tidak membebani pelanggan dengan syarat macam-macam
(berlebihan).
(5) Terpercaya
(6) Berfokus pada kebutuhan pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
(7) Sungguh berarti, artinya disertai ganti rugi atau bayaran yang
signifikan dan disesuaikan dengan harga jasa yang dibeli, tingkat
keseriusan masalah yang dihadapi, dan persepsi para pelanggan
terhadap apa yang adil bagi mereka.
(8) Memberikan standar kinerja yang jelas.
4) Strategi Penanganan Keluhan yang Efektif
Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk
mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang
puas. Ada empat aspek penting dalam penanganan keluhan (Schnaars,
1991) dalam Fandy (1997: 166), yaitu:
a) Empati terhadap pelanggan yang marah.Dalam menghadapi pelanggan yang emosi atau marah,
perusahaan perlu bersikap empati, karena bila tidak maka situasi akanbertambah runyam. Untuk itu perlu diluangkan waktu untukmendengarkan keluhan mereka dan berusaha memahami situasi yangdirasakan oleh pelanggan tersebut. Dengan demikian permasalahanyang dihadapi dapat menjadi jelas sehingga pemecahan yang optimaldapat diupayakan bersama.
b) Kecepatan dalam penanganan keluhanKecepatan merupakan hal yang sangat penting dalam
penanganan keluhan. Apabila keluhan pelanggan tidak segeraditanggapi, maka rasa tidak puas terhadap perusahaan akan menjadipermanen dan tidak dapat diubah lagi. Sedangkan apabila keluhandapat ditangani dengan cepat, maka ada kemungkinan pelanggantersebut menjadi puas. Apabila pelanggan puas dengan carapenanganan keluhannya kembali.
c) Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan/keluhan.Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal
biaya dan kinerja jangka panjang. Hasil yang diharapkan tentunyaadalah situasi ‘win-win’ (realistis, fair, dan proporsional), di manapelanggan dan perusahaan jasa sama-sama diuntungkan.
d) Kemudahan bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan.Hal ini sangat penting bagi pelanggan untuk menyampaikan
komentar, saran, kritik, pertanyaan, dan keluhannya. Di sini sangatdibutuhkan adanya metode yang mudah dan relative tidak mahal, dimana pelanggan dapat menyampaikan keluh kesahnya. Bila perlu danmemungkinkan, suatu perusahaan menyediakan jalur atau salurantelepon khusus (hot line service) untuk menampung keluhan pelangganatau memanfaatkan e-mail di jaringan internet (dengan membuka siteatau homepage di World Wide Web).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Tinjauan Tentang Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Secara estimologis, kata pariwisata berasal dari bahasa sanskerta, pari
yang Berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap, dan wisata yang
berarti perjalanan, bepergian yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel
dalam bahasa Inggris.
Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusnya diartikan sebagai perjalanan
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat
lain yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata tour, sedangkan untuk
pengertian jamak dapat digunakan kata tourisme atau tourism.
Pengertian tentang pariwisata sangat beragam tetapi sebagian besar
menjelaskan bahwa pariwisata berkaitan dengan wisatawan yang memiliki
keragaman motivasi, sikap dan pengaruh. Menurut Gamal Suwantoro
(1973:3), pariwisata merupakan suatu proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya,
dorongan kepergiannya adalah untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan
lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman maupun untuk belajar.
Penjabaran tentang pariwisata secara luas dikemukakan oleh Wahab Saleh
(1998: 47), bahwa pariwisata merupakan salah satu industri gaya baru yang
mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dalam hal
kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor
produksi lain di dalam negara penerima wisatawan, selanjutnya sebagai sektor
yang kompleks pariwisata juga meliputi industri-industri klasik yang
sebenarnya seperti kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan dan
transportasi juga bisa dipandang sebagai industri pariwisata. Sedangkan
pengertian pariwisata berdasarkan Pasal 1 angka 3 UU No. 9 tahun 1990
tentang kepariwisataan yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusaha obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Berdasarkan pengertian tersebut, maka tidak hanya mengacu pada
orang yang melakukan kegiatan wisata melainkan juga meliputi obyek dan
daya tarik wisata serta usaha-usaha di bidang tersebut. Obyek dan daya tarik
adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Sedangkan usaha
pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata
atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata.
b. Bentuk Pariwisata
Pariwisata dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk. Menurut
Nyoman S. Pendit (2002: 37) dibagi menjadi 5 kategori yaitu menurut asal
wisatawan, menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut jangka
waktu, menurut jumlah wisatawan dan alat angkut yang digunakan.
1) Menurut asal wisatawan
Terdiri dari dua, yaitu pariwisata domestik dan pariwisata
internasional. Pariwisata domestik adalah wisatawan yang pindah dari
tempat sementara didalam lingkungan wilayah negerinya sendiri,
sedangkan pariwisata internasional adalah wisatawan yang datang dari luar
negeri.
2) Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran
Terbagi menjadi dua, yaitu pariwisata aktif dan pariwisata pasif.
Pariwisata aktif adalah wisatawan yang datang dari luar negeri ke suatu
tujuan wisata, sedangkan pariwisata pasif adalah wisata yang keluar dari
negerinya sehingga ia memberi dampak terhadap neraca pembayaran.
3) Menurut jangka waktu
Terdiri dari dua, yaitu pariwisata jangka waktu dan pariwisata
jangka waktu panjang. Kedatangan seorang wisatawan di suatu negara
diperhitungkan menurut jangka waktu lamanya ia tinggal di tempat atau
negara yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4) Menurut jumlah wisatawan
Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlahnya wisatawan yang
datang, apakah wisatawan datang sendiri atau dalam suatu rombongan,
sehingga timbul istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.
5) Menurut alat angkut yang digunakan
Dilihat dari segi alat angkut yang digunakan oleh wisatawan, maka
kategori ini dibagi menjadi pariwisata laut, kereta api dan mobil.
c. Daya Tarik Wisata Di Kawasan Candi Borobudur
Daya tarik wisata atau obyek wisata merupakan potensi yang menjadi
pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata.
Menurut Nyoman S. Pendit (2002: 67) faktor-faktor daya tarik pariwisataadalah sebagai berikut:1) Alam
Alam dipengaruhi oleh dua kriteria yaitu keindahan dan iklim.Pertama, keindahan yang terdiri dari topografi umum seperti flora danfauna di sekitar danau, sungai, pantai, laut, pulau-pulau, mata air panas,sumber mineral, teluk, gua, air terjun, cagar alam, hutan dan sebagainya.Kedua, iklim yang terdiri dari sinar matahari, suhu udara, cuaca, angin,hujan, panas kelembaban dan sebagainya.
2) Sosial budayaSosial budaya ada empat kriteria yang mempengaruhi antara lain:1)
adat-istiadat (pakaian, makanan dan tata cara hidup daerah, pesta rakyat,kerajinan tangan dan produk-produk lokal lainnya) 2) seni bangunan(arsitektur setempat seperti candi, pura, masjid, gereja, monument,bangunan adat) 3) pentas seni dan pagelaran, festival (gamelan, musik,seni tari, pecan olahraga, kompetisi, pertandingan) 4) pameran, pekan raya(pekan raya yang bersifat industri komersial).
3) SejarahKriteria yang mempengaruhi sejarah yaitu peninggalan purbakala
yang terdiri dari istana, tempat peribadatan, kota tua dan bangunanpurbakala peninggalan sejarah, dongeng atau legenda.
4) AgamaKriteria yang mempengaruhi agama yaitu kegiatan masyarakat
yang tercermin dalam kehidupan beragama seperti kegiatan penduduksetempat sehari-hari dalam hal beribadah, upacara, pesta dan sebagainya.
5) Fasilitas rekreasiFasilitas rekreasi dipengaruhi oleh dua kriteria antara lain: olahraga
(berburu, memancing, berenang, main ski, berlayar, golf, naik kuda,mendaki), edukasi (museum arkeologi dan ethologi, kebun binatang,kebun raya, akuarium, planetarium, labolatorium).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
6) Fasilitas kesehatanFasilitas kesehatan ini yang menjadi kriteria yaitu untuk istirahat,
berobat dan ketenangan (spa mengandung mineral, spa air panas,sanatorium, tempat mendaki, piknik, tempat semedi, istirahat)
7) Fasilitas berbelanjaKriteria fasilitas berbelanja yaitu beli ini-itu yang terdiri dari toko
souvenir, toko barang kesenian dan hadiah, toko keperluan sehari-hari,klontong dan sebagainya.
8) Fasilitas hiburanKriteria dari fasilitas hiburan yaitu waktu malam yang
dipertimbangkan adalah kasino, disko, teater, sandiwara dan sebagainya.9) Infrastruktur
Kriteria dalam infrastruktur adalah kualitas wisata yangdipertimbangkan antara lain jalan raya, taman, listrik, air, pelayanankesehatan, komunikasi kendaraan umum dan sebagainya.
10) Fasilitas pangan dan akomodasiFasilitas pangan dan penginapan dipengaruhin oleh kriteria
makanan dan penginapan yang terdiri dari hotel, motel, bungalow,restoran, coffeeshop, rumah makan dan sebagainya.
Candi Borobudur memiliki semua daya tarik wisata seperti yang diuraikan diatas.
Sedangkan yang menjadi unggulan dari daya tarik wisata yang ada di kawasan
wisata Candi Borobudur dibandingkan dengan kawasan wisata lainnya adalah
daya tarik wisata yang berhubungan dengan agama, social budaya, alam dan
sejarah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4. Tinjauan Tentang Kualitas Produk Wisata
a. Pengertian Kualitas Produk Wisata
Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhhi atau melebihi harapan,
Zulian Yamit (2005: 8). Sedangkan menurut Endar Sugiarto (1999: 39) yang
dikutip oleh Aanggraeni puspita (2009: 26) mengungkapkan bahwa “kualitas
atau mutu dalam industri jasa adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai
ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya
setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan konsumen”.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas
merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang
berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya
sama dengan yang diinginkan dan diharapkan konsumen.
Produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling
terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi ekonomis),
jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam. Menurut Suswantoro (2007: 75)
pada hakekatnya pengertian produk wisata “adalah keseluruhan pelayanan
yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang
dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula”
Menurut Oka A. Yoeti, (2002: 211) Produk wisata sebagai salah satu
obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-unsur utama
yang terdiri 3 bagian :
1) Atraksi objek wisata yang meliputi keindahan, harga dan pelayanan.
2) Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha
pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3) Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut atau
aksesibilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Mason (2000: 46) yang dikutip dalam Poerwanto (1998: 53) telah
membuat rumusan tentang komponen-komponen produk wisata yaitu :
1) Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia
seperti festival atau pentas seni.
2) Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan
wisata seperti organisasi kepariwisataan (travel agent).
3) Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini
dapat berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan.
4) Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang
ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional.
Anak Agung Putu Swabawa dan Ni Gusti Nyoman Suci.M (2003: 50)
mengemukakan bahwa produk wisata adalah segala sesuatu yang diperlukan
atau diminta wisatawan yang dapat berupa :
1) Benda-benda yang disediakan oleh alam seperti: iklim,pegunungan, flora dan fauna, sumber air panas dan sebagainya.
2) Hasil ciptaan manusia seperti : monument sejarah, museum,festival candi, pura, upacara keagamaan dan sebagainya.
3) Prasarana pariwisata seperti jalan raya, listrik, jembatan, airport,lapangan rumah sakit, toko atau tempat belanja dan sebagainya
4) Sarana pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yangmemberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsungmaupun tidak langsung. Sarana pariwisata dibagi menjadi tigabagian yaitu:a) Sarana pokok : travel agent, transportasi, hotel, objek wisata,
dan atraksi wisata.b) Sarana pelengkap merupakan fasilitas olahraga seperti; golf,
kolam renang dan pacuan kuda.c) Sarana penunjang seperti; night club, casino dan toko souvenir.
5) Tata cara hidup masyarakat seperti; upacara ngaben, adat istiadatdan sebagainya.
Produk wisata bukanlah suatu produk yang nyata. Produk ini
merupakan suatu rangkaian jasa yang tidak hanya mempunyai segi-segi yang
bersifat ekonomis, tetapi juga bersifat sosial, psikologis dan alam, walaupun
produk wisata itu sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh tingkah laku
ekonomi. Ada enam ciri-ciri produk wisata menurut Gamal Suwantoro
(2004:20) antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1) Hasil atau produk tidak dapat dipindahkan.
2) Produksi dan konsumsi terjadi pada tempat dan saat yang sama.Tanpa
adanya konsumen yang membeli produk/jasa maka tidak akan terjadi
produksi.
3) Produk wisata tidak menggunakan standar ukuran fisik tetapi
menggunakan standar pelayanan yang didasarkan atas criteria tertentu.
4) Konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba contoh produk itu
sebelumnya, bahkan tidak dapat mengetahui atau menguji produk itu
sebelumnya.
5) Hasil atau produk wisata itu tidak banyak tergantung pada tenaga manusia
dan hanya sedikit yang menggunakan mesin.
6) Produk wisata merupakan usaha yang mengandung risiko besar.
Dengan demikian secara umum dapat diartikan bahwa kualitas atau
mutu produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling
terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi ekonomis),
jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam, yang penyajiannya sesuai dengan
ukuran yang berlaku pada produk dan jasa tersebut untuk memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan orang yang dilayani (wisatawan). Pada
penelitian ini kualitas produk wisata didefinisikan sebagai kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan yang dibentuk dari pengalamannya dalam membeli
dan mengunakan jasa pariwisata.
B. Penelitian Yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis
lakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Anak Agung Putu Swabawa,Ni Gusti Nyoman Suci Murni.(2003)
Judul : Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Produk Wisata di Kawasan
Wisata Ubud Pasca Bom Kuta Bali
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan
(sebagai variabel X) dan kepentingan wisatawan (sebagai variabel Y). Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
kualitatif-kuantitatif, yaitu Importance performance Analysis ( IPA ) atau
analisa tingkat kepentingan (harapan) dan kinerja (kepuasan wisatawan),
dengan sampel 37 wisatawan asing. Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan dapat disimpulkan: (a) Produk yang mendapat prioritas utama, tapi
belum memuaskan wisatawan adalah: Transportasi dan Penerbangan
Domestik; (b) Produk yang sudah memuaskan wisatawan dan sesuai dengan
kepentingan (harapan) wisatawan yang perlu dipertahankan adalah:
Akomodasi, Restoran, Entertainment, Obyek/atraksi, Sightseeing, Local
Package tour, Souvenir, Shopping, Bea cukai, pelayanan post, Informasi
wisata, dan aktivitas wisatawan; (c) Produk wisata yang dinilai kurang penting
dan kurang memberikan kepuasan bagi wisatawan adalah: Taxi, Airport,
Imigrasi, Karantina dan Money Changer.
2. Bayu Inggit Prasiwi (2008)
Judul : Faktor Daya Tarik Berwisata Di Pantai Parangtritis kabupaten Bantul
Tahun 2008
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor daya tarik
berwisata. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan
dalam berwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil uji statistik dengan analisis
faktor 13 variabel yang diduga mempengaruhi daya tarik berwisata ke Pantai
Parangtritis ternyata diperoleh 12 variabel yang menjadi daya tarik berwisata
di Parangtritis yang mengelompok dalam 4 faktor dengan penamaan faktor
baru yaitu: Faktor citra (image) terdiri dari kebiasaan masyarakat sekitar,
budaya dan legenda, Faktor daya tarik terdiri dari kesempatan relaksasi,
keindahan, pemandangan alam dan harga, Faktor pemasaran terdiri dari
produk dan lokasi, Faktor persepsi pasca gempa bumi terdiri dari kepercayaan
dan sikap dan isu tsunami.
3. Dwi Nofitaria (2011)
Judul: Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Air Terhadap Kepuasan
Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Di
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah kepuasan pelanggan (Y)
sebagai variabel terikat dan kualitas air (X1) dan kualitas pelayanan (X2)
sebagai variabel bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif kualitatif-kuantitatif, yaitu dengan menggunakan
Regresi Linear berganda dan importance performance Analysis ( IPA ) atau
analisa tingkat kepentingan (harapan) dan kinerja (kepuasan wisatawan)
dengan jumlah sampel 100 pelanggan PDAM Tirta Lawu Di Karanganyar. .
Berdasarkan hasil uji statistik dengan regresi berganda, kualitas pelayanan
(X1) diperoleh hasil t hitung 3,244 dengan tingkat signifikansi 0,002 oleh
karena probabilitas 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka kualitas pelayanan
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). kualitas air
(X2) diperoleh hasil t hitung 19,175 dengan tingkat signifikansi 0,000 oleh
karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka kualitas air berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y).
Sedangkan berdasarkan hasil pemetaan diagram kartesius dengan Important
Performance analysis dari 24 atribut pelayanan diketahui titik yang yang
paling banyak tersebar adalah di kuadran B dan D sebanyak 7 titik yang
artinya pertahankan prestasi dan prestasi berlebihan. Dalam kuadran A
teerdapat 4 titik yang artinya menjadi prioritas utama yang dianggap penting
oleh pelanggan, dan pada kuadran C terdapat 6 titik dan itu artinya kurang
penting bagi pelanggan.
4. Sindi Pratiwi (2010)
Judul: Analisis Kepuasan Mahasiswa Prodi. Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Administrasi Perkantoran terhadap Pelayanan Sub Bagian
Pendidikan Fkip UNS
Untuk menjawab perumusan masalah mengenai sejauh mana tingkat kepuasan
mahasiswa Prodi. Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi
Perkantoran terhadap kinerja pelayanan Sub Bagian Pendidikan, maka
digunakan Importance-Performance Analysis (John A. Martila and John C.
James, 1977 dalam Supranto, 2001:239) atau Analisis Tingkat Kepentingan
dan Kinerja/Kepuasan Pelanggan dengan sampel sebanyak 22 0rang. Dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
perhitungan tingkat kesesuaian total yang dilakukan diketahui bahwa nilai
rata-rata indikator kepentingan adalah 3,55, sedangkan nilai rata-rata indikator
kinerja adalah 2,17 dan hasil kesesuaian totalnya adalah 61,2%. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian total
kecil dari 100% sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kinerja jasa
pelayanan Sub Bagian Pendidikan FKIP UNS belum sesuai dengan
kepentingan mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran. Dan berdasarkan perhitungan chi-square, semua
atribut yang dihitung melebihi taraf signifikansi 5%, itu artinya hipotesis
sementara diterima, yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK
Administrasi Perkantoran tidak puas terhadap pelayanan Sub Bagian
Pendidikan FKIP UNS. Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran tidak puas
terhadap pelayanan Sub Bagian Pendidikan FKIP UNS.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir juga merupakan arahan untuk menuju pada suatu
jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan
judul penelitian di atas dapat dikemukakan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Dalam persaingan yang semakin tajam diantara sektor-sektor pariwisata di
Indonesia umumnya dan di Jawa Tengah khususnya, maka kepuasan pelanggan
menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan, dimana setiap pelaksanaan atau
kinerja yang ditawarkan oleh pengelola objek wisata harus sesuai dengan tingkat
kepentingan dan harapan wisatawan. Pengelola objek wisata harus memperhatikan
hal-hal yang dianggap penting oleh wisatawan agar para wisatawan dapat merasa
puas. Untuk itulah maka pengelola objek wisata perlu menganalisis produk wisata
untuk mengetahui produk wisata mana saja yang akan mempengaruhi kepuasan
wisatawan dan apakah telah dipenuhinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Benda-benda yang disediakan oleh alam adalah objek dan daya tarik wisata yang
diciptakan tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keindahan dan iklim seperti:
pegunungan, flora dan fauna. Benda-benda yang disediakan oleh alam yang nampak
indah mampu memberikan kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung,
Sebaliknya benda-benda yang disediakan oleh alam yang kurang atau bahkan
tidak indah dan menarik untuk dinikmati dapat menyebabkan wisatawan tidak
puas.
Hasil ciptaan manusia adalah objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia
yang berwujud seperti: museum, candi, kebudayaan dan sebagainya. Hasil ciptaan
manusia yang unik dan menarik dapat memberikan kepuasan bagi wisatawan yang
menikmatinya. Hasil ciptaan manusia yang kurang menarik dapat menyebabkan
ketidakpuasan bagi wisatawan.
Prasarana pariwisata adalah penunjang keberhasilan penyelenggaraan kegiatan
pariwisata seperti jalan raya, listrik, rumah sakit, toko atau tempat belanja, parkir, dan
sebagainya. Prasarana pariwisata yang memadai akan mampu memberikan
kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata candi
Borobudur. Sedangkan kondisi prasarana pariwisata yang tidak memadai dapat
menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan bagi wisatawan.
Sarana pariwisata adalah semua fasilitas yang menghasilkan barang maupun jasa-
jasa yang sudah disediakan, dan beroperasi langsung dalam kegiatan pariwisata dalam
memberikan kepuasan kepada wisatawan. Wisatawan akan merasa puas jika di
kawasan wisata candi Borobudur sudah dilengkapi dengan sarana pariwisata yang
lengkap dan memadai. Sarana pariwisata yang sudah tidak layak dapat
menimbulkan ketidakpuasan bagi wisatawan.
Tata cara hidup masyarakat adalah Tata kelakuan yang kekal secara turun
menurun dari generasi kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan
pola- pola prilaku masyarakat. seperti; upacara waisak, adat istiadat dan sebagainya. Tata
cara hidup masyarakat dapat menjadi salah satu produk wisata yang menarik bagi
wisatawan, apabila merupakan suatu ciri khas yang tidak dimiliki oleh tempat wisata lain.
Wisatawan merasa puas karena dapat menikmati atraksi wisata yang menjadi ciri khas
dari wisata Borobudur, contohnya upacara hari Waisak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Kelima produk wisata tersebut yang menjadi acuan dalam kerangka
pemikiran. Diduga bahwa kelima produk wisata diatas dapat mempengaruhi
tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung. Maka setelah dilakukan penelitian
ini diharapkan dapat diketahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk
wisata yang ada di kawasan wisata candi Borobudur pasca erupsi merapi
Yogyakarta 2010.
Dengan permasalahan tersebut maka kerangka pemikiran dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Penelitian kuantitatif berfokus pada hipotesis yang akan diuji
kebenarannya. Husein Umar (2002: 80) menyatakan “ Hipotesis berfungsi sebagai
pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya di dalam kenyataan (empirical verification), percobaan
(experimentation), atau praktek (implementation)". Sedangkan Sugiyono (2008:
93) menyatakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian”. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006: 71). Tujuan pengujian hipotesis adalah
untuk menentukan apakah jawaban teoritis tersebut telah tertuang dalam
pernyataan hipotesis yang didukung dengan fakta-fakta dikumpulkan dan
dianalisis yang kemudian diproses melalui pengujian secara ilmiah (Rosady
Ruslan, 2003: 169).
Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Produk
wisata yang ada di kawasan wisata Candi Borobudur pasca erupsi merapi
Yogyakarta 2010, belum sesuai dengan kepentingan/harapan wisatawan yang
berkunjung ke kawasan wisata Candi Borobudur.”
Produk Wisata:1) Benda-benda yang disediakan oleh alam2) Hasil ciptaan manusia3) Prasarana pariwisata4) Sarana pariwisata5) Tata cara hidup masyarakat
KepuasanWisatawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat menunjukkan hal penting dalam suatu penelitian sebab di tempat
penelitian inilah diperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal yang diperlukan
sehubungan dengan kepentingan penelitian. Dalam penelitian ini mengambil
lokasi di kawasan wisata Candi Borobudur.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan
penelitian yang direncanakan dari bulan Februari 2011 sampai dengan November
2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suharsimi Arikunto (2002: 108) mengemukakan bahwa “Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian”. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan individu yang menjadi subyek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini merupakan populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah
populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan
yang berkunjung ke kawasan wisata Candi Borobudur.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti. Dalam pengambilan
sampel penelitian harus berhati-hati dan memenuhi aturan pemilihan sampel.
Namun demikian, tingkat kepentingan atribut produk wisata bagi wisatawan tidak
semata-mata ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-
dasar teorinya, rancangan penelitian, dan pelaksanaan serta pengolahannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108) menjelaskan bahwa ” Sampel
adalah penarikan sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi”.
Menentukan besarnya sampel adalah salah satu masalah penyelidikan yang pelik,
karena sulit merumuskan keriteria bagi sifat representatif dan kewajaran yang
ditentukan sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting sebagai syarat sampel
sebab data atau kesimpulan diperoleh dari sampel yang terbatas itu dipakai
sebagai dasar untuk meramalkan sesuatu didalam populasi dan merupakan
kesimpulan penelitian.
Menurut Donald Ary yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2005: 248)
“sampel 50 sampai 100 subyek penilitian sudah dianggap cukup”. Sedangkan
menurut dasar pengukuran Maholtra (1999: 46) dalam Joko Susilo (2009: 3)
menyebutkan bahwa:
Sampel meliputi sebagian atau wakil populasi yang diobservasi.Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untukmenggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Jika sampel = n merupakanbagian dari populasi = N, maka n N (nilai n lebih kecil dan bisa jugasama dengan N, tetapi pada umumnya selalu lebih kecil) kalau jumlahpopulasi = 1000, maka sampel bisa terdiri dari 100, 200, dan atau 500,yaitu suatu jumlah elemen yang lebih kecil dari 1000 atau besarnya sampelminimal lima kali jumlah variabel yang diteliti.
Penentuan besarnya sampel tergantung pada tujuan penelitian, pengetahuan
tentang populasi, besarnya dana yang tersedia, besarnya populasi dan kesediaanya
untuk menjadi sampel, fasilitas yang tersedia, dan lain sebagainya (Soeratno dan
Lincolin Arsyad, 1995: 121).
Dengan pertimbangan diatas, maka jumlah sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 sampel.
3. Teknik Sampel
Teknik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan sampel.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kuota (quota
sampling) dengan cara accidental sampling. Teknik quota sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dengan tidak mendasarkan diri pada strata
atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Accidental sampling yaitu hanya individu-individu atau grup-grup yang kebetulan
dijumpai.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menemui subyek yang memenuhi
persyaratan ciri-ciri populasi tanpa menghiraukan dari mana asal subjek tersebut
selama masih dalam populasi. Biasanya yang ditemui adalah subjek yang mudah
dijumpai dengan beberapa kriteria yang sudah ditentukan, seperti; batasan usia
antara usia 15 sampai 50 tahun , jenis kelamin pria dan wanita, dan status
pengunjung apakah merupakan wisatawan domestik atau wisatawan mancanegara,
sehingga pengumpulan datanya mudah. Hal yang penting untuk diperhatikan di
sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan
C. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik
pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-
tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu
instrumen”. Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena
akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan
data yang objektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang
akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik
pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data
yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data
terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat
tergantung pada tujuan penelitiannya.
Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi
dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk
angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.
b. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) mengatakan bahwa
“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh”. Penelitian tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat,
melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
Menurut Sugiyono (2009: 137) mengatakan bahwa “Data primer
adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data
sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi”. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh langsung dari wisatwan selaku responden melalui
daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai
kepuasan konsumen atas atribut produk wisata yang dimiliki Candi
Borobudur. Data seknder diperoleh dari pihak pengelola Candi Borobudur.
Adapun bentuk dari data sekunder ini berupa dokumen tentang fasilitas-
fasilitas yang ditawarkan pihak Candi Borobudur.
2. Metode Pengumpulan Data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai
metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.
a. Pengertian Angket atau Kuesioner
Menurut Sugiyono (2009: 142) mengatakan bahwa “Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2008: 23) berpendapat
bahwa “Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei
yang menggunakan pertanyaan kepada subyek penelitian secara tertulis”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Macam-macam Angket atau Kuesioner
Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari
sudut pandangnya, menurut Suharsimi Arikunto (2006) angket dibedakan
atas:
1) Dipandang dari cara menjawab
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan
1. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.
2. Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang
responden.
3) Dipandang dari bentuknya
a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.
b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.
c) Check list ( ) yaitu sebuah daftar dan responden tinggal
membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
d)Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya
mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner
bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan skala
penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut
Sugiyono (2009: 92) mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang
fenomena sosial”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Menurut Sugiyono (2009: 92) jawaban setiap instrument yang menggunakan
data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Ragu-ragu
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju
Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat
dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan
dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif
jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 214)
yang menyatakan bahwa:
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karenaresponden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasapaling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasanitu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannyahanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisikubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan“Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapatkita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada padasisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian jugadengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “TidakSetuju”.
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai
empat alternatif jawaban. Pengukuran faktor-faktor kualitas kehidupan kerja
dan produktivitas kerja digunakan model skala likert dengan operasional
pengukurannya sebagai berikut:
1) Untuk mengukur tingkat kinerja ( kepuasan)
SB : Sangat Baik bobot 4, berarti wisatawan sangat puas
B : Baik bobot 3, berarti wisatawan puas
KB : Kurang Baik bobot 2, berarti wisatawan kurang puas
TB : Tidak Baik bobot 1, berarti wisatawan tidak puas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2) Untuk mengukur kepentingan ( harapan)
SP : Sangat Penting bobot 4, berarti konsumen sangat
mengharapkan.
P : Penting bobot 3, berarti konsumen
mengharapkan.
KP : Kurang Penting bobot 2, berarti konsumen kurang
mengharapkan.
TP : Tidak Penting bobot 1, berarti konsumen tidak
mengharapkan.
c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik
Menurut Yulius Slamet (2006) syarat-syarat penulisan kuesioner yang
baik yaitu:
1) Beri judul penelitian pada sampul kuesioner.
2) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.
3) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.
4) Buatlah kesan bahwa responden itu adalah “orang penting”.
5) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.
6) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan responden
dan pendapat responden.
7) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud pertanyaan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa
“Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid
dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
1) Validitas
Validitas instrumen penelitian berhubungan dengan kesesuaian dan
kecermatan fungsi dari alat ukur yang akan digunakan. Validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin
diukur secara tepat. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki
validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai
validitas yang rendah. Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan
angket tersebut dalam penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
program SPSS dengan metode Corrected Item-Total Correlation. Menurut
Dwi Priyatno (2008), kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:
a) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
b) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).
Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden diluar sampel penelitian,
guna menghindari jawaban ganda dari responden.
2) Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur.
Alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Angket dikatakan reliabel jika dapat
memberikan hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali
pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan
hasil yang tetap/ajeg.
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Menurut Dwi
Priyatno (2008: 26) menyatakan bahwa “Suatu instrumen dapat dikatakan
reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”. Uji
reliabel dilakukan terhadap 30 responden diluar sampel penelitian, guna
menghindari jawaban ganda dari responden.
d. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2008:422) “Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,
2006:231). Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Di dalam melaksanakan metode ini dapat
dilakukan dengan meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, surat
kabar, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi
digunakan untuk mendapatkan data antara lain data karyawan serta jumlah
pengunjung pasca erupsi merapi.
D. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui
tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas produk wisata Candi Borobudur
pasca erupsi merapi Yogyakarta 2010 dan untuk mengetahui tingkat kepentingan
(harapan) wisatawan terhadap kualitas produk wisata Candi Borobudur pasca
erupsi merapi Yogyakarta 2010, maka rancangan penelitian disusun sebagai
berikut :
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diwakilkan oleh huruf X
dan Y, dimana variabel X merupakan tingkat kepuasan yang dirasakan wisatawan
terhadap produk wisata Candi Borobudur, dan variabel Y merupakan tingkat
kepentingan (harapan) wisatawan. Pengertian produk wisata “adalah keseluruhan
palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya
dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula”, dalam penelitian ini
yaitu: Benda-benda yang disediakan oleh alam, Hasil ciptaan manusia, Prasarana
pariwisata, Sarana pariwisata, dan Tata cara hidup masyarakat.
Untuk menentukan tingkat kepentingan dari kelima produk wisata tersebut
dilakukan dengan melihat diagram kartesius dari hasil analisis IPA (Importance
Perfomance Analysis).
E. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
IPA (Importance Perfomance Analysis) atau Analisis Tingkat
Kepentingan/Harapan dan Kinerja/Kepuasan Pelanggan teknik statistik karena
data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Jasa akan menjadi sesuatu
yang bermanfaat apabila didasarkan pada kepentingan pelanggan dan kinerjanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
pada perusahaan. Artinya perusahaan seharusnya mencurahkan perhatiaannya
pada hal-hal yang memang dianggap penting oleh para pelanggan/wisatawan
1. Uji Hipotesis
a. Mencari Harga Kesesuaian
Dalam uji hipotesis yang pertama ini, peneliti menggunakan prosedur
dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh John A. Martila dan John C.
James dalam J. Supranto (2001:239-243) yaitu Importance Performance
Analisis (IPA) atau analisis tingkat kepentingan dan kinerja. Berdasarkan hasil
penelitian tingkat kepentingan (harapan) dan hasil kinerja/ pelayanan maka
dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada Produk Wisata Candi Borobudur.
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan kinerja/pelaksanaan
dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan
urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan setelah dijabarkan dalam diagram kartesius untuk diketahui dimana
faktor-faktor atau atribut-atribut itu berada dalam kuadran diagram kartesius
untuk diketahui atribut-atribut yang memuaskan pelanggan dengan yang tidak
memuaskan pelanggan.
Dalam penelitian ini terdapat dua buah sub variabel yang diwakili oleh
huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja perusahaan yang dapat
memberikan kepuasan para pelanggan, sedangkan Y merupakan tingkat
kepentingan pelanggan.
Menurut J. Supranto rumus yang digunakan adalah:
(J. Supranto, 2001;241)
Keterangan :
Tki = Tingkat kesesuaian responden (pelanggan)
Xi = Skor penilaian terhadap kinerja perusahaan.
Yi = Skor penilaian terhadap harapan pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat
pelaksanaan sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh kepentingan atau
harapan. Menurut J. Supranto (2001;241), dalam penyederhanaan rumus,
maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dengan:
(J. Supranto, 2001;241)
Keterangan :
= Skor rata-rata tingkat kinerja perusahaan
= Skor rata-rata tingkat harapan perusahaan
= Jumlah responden
Kriteria pengujian hipotesis:
Hipotesis diterima jika . Artinya pelayanan sesuai dengan
harapan pelanggan.
Hipotesis diterima jika . Artinya pelayanan tidak sesuai dengan
harapan pelanggan.
Diagram kartesius merupakan suatu bangunan yang dibagi atas empat
bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang erpotongan tegak lurus pada
titik ( , ), dimana merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja
dan merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat harapan pelanggan.
Seluruhnya ada 5 atribut. Jadi K = 5. Menurut J. Supranto (2001;242) rumus
selanjutnya adalah :
Dimana K = Banyaknya atribut/faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut dijabarkan dan dibagi
menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius dibawah ini:
Gambar 2 : Diagram Kartesius
Keterangan :
A. Menunjukan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan
pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang sangat penting, namun
manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan, sehingga
mengecewakan/tidak puas.
B. Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan
perusahaan untuk wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan
sangat memuaskan.
C. Menunjukan beberapa faktor kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan,
pelaksanaan oleh perusahaan biasa saja. Dianggap kurang penting atau
kurang memuaskan.
D. Menujukan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan
tetapi pelaksanaannya berlebihan, dianggap kurang penting tetapi sangat
memuaskan.
KepentinganPerioritas utama
PertahankanPrestasi
BerlebihanPerioritas Rendah
PelaksanaanKinerja/Kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Dalam mementukan harga kesesuaian, menerima hipotesis bahwa
harapan pelanggan sesuai atau sama dengan kinerja riil, jika Tki = 100%.
Dalam menentukan kebijakan perusahaan mengenai pelayanan yang sesuai
dengan harapan konsumen dapat dilihat dalam diagram kartesius. Pelanggan
tidak puas/pelayanan mengecewakan terletak pada kuadran A. Sedangkan
pelanggan puas/kinerja riil sesuai dengan harapan pelanggan terletak pada
kuadran B. Kuadran C merupakan tempat bagi pelayanan yang sedang-sedang
saja sedangkan kuadran D merupakan tempat bagi pelayanan yang diras oleh
pelanggan berlebihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang berjudul “Analisis Kepuasan Wisatawan Terhadap Kualitas
Produk Wisata Di Kawasan Wisata Candi Borobudur Pasca Erupsi Merapi
Yogyakarta Tahun 2010 ” ini menggunakan data yang dikelompokkan menjadi
lima indikator, yaitu benda-benda yang disediakan oleh alam, hasil ciptaan
manusia, prasarana pariwista, sarana pariwisata dan tata cara hidup masyarakat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh perbandingan tingkat
harapan wisatawan dengan tingkat kinerja atribut produk wisata yang ada di
kawasan wisata candi Borobudur.
Sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan, kepuasan
wisatawan diukur dengan cara membandingkan antara atribut kinerja/kepuasan
(X) dengan atribut kepentingan/ harapan (Y), dengan cara tersebut akan dapat
diketahui seberapa besar tingkat kesesuaian antara atribut kinerja/kepuasan (X)
dengan atribut kepentingan/harapan (Y).
Berdasarkan data yang telah terkumpul maka dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
1. Atribut Benda-Benda Yang Disediakan Oleh Alam
Benda-benda yang disediakan oleh alam adalah objek dan daya tarik wisata
yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keindahan dan iklim
seperti: pegunungan, flora dan fauna.
Tabel 1. Hasil Deskripsi Statistik dan Atribut Benda-Benda yang Dihasilkan oleh
Alam.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.Deviation
Kinerja1 100 2 4 3.50 .595Kepentingan 1 100 2 4 3.60 .512Valid N(listwise)
100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Kinerja1 Kepentingan 1
Frequency Percent Frequency PercentValid 2 5 5.0 Valid 2 1 1.0
3 40 40.0 3 38 38.04 55 55.0 4 61 61.0
Sumber: data primer yang diolah (2011)
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa kinerja atribut benda-benda yang
disediakan oleh alam dengan jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-
rata 3,50 dengan kinerja atribut benda-benda yang disediakan oleh alam minimal
2 dan maksimal 4, sedangkan standar deviasinya sebesar 0,595 atau 59,5%. Untuk
kepentingan atribut benda– benda yang disediakan oleh alam dengan jumlah data
(N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,60 dengan kepentingan atribut
benda-benda yang disediakan oleh alam minimal 2 dan maksimal 4, sedangkan
standar deviasinya sebesar 0,512 atau 51,2%.
Analisis deskriptive statistics diatas menunjukan bahwa responden yang
berjumlah 100 wisatawan yang menyatakan tingkat kinerja terhadap atribut
benda-benda yang disediakan oleh alam di kawasan candi Borobudur; kurang baik
sebesar 5%, baik sebesar 40%, dan sangat baik sebesar 55%. Dari data ini terlihat
bahwa tingkat kinerja/kepuasan responden terhadap benda-benda yang disediakan
oleh alam yang ada di kawasan candi Borobudur mayoritas adalah sangat baik
atau dengan kata lain yaitu sangat puas. Untuk kepentingan atribut benda-benda
yang disediakan oleh alam di kawasan candi Borobudur; kurang penting sebesar
1%, penting sebesar 38%, dan sangat penting sebesar 61%. Dari data ini terlihat
bahwa tingkat kepentingan responden terhadap benda-benda yang disediakan oleh
alam dikawasan candi Borobudur adalah sangat penting.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Gambar 3. Grafik Histogram Data Atribut Kinerja Benda-benda yang disediakan
oleh alam.
Gambar 4. Grafik Histogram Data Atribut Kepentingan Benda-benda yang
disediakan oleh Alam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Atribut Hasil Ciptaan Manusia
Hasil ciptaan manusia adalah objek dan daya tarik wisata hasil karya
manusia yang berwujud seperti; museum, candi, kebudayaan dan sebagainya.
Tabel 2. Hasil Deskriptif Statistik Atribut Hasil Ciptaan Manusia.
Descriptive Statistic
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja 2 100 1 4 2.69 .837
Kepentingan 2 100 2 4 3.53 .594
Valid N(listwise)
100
Kinerja 2 Kepentingan 2
Frequency Percent Frequency PercentValid
13 3.0 Valid
25 5.0
2 46 46.0 3 37 37.0
3 30 30.0 4 58 58.0
4 21 21.0Sumber: data primer yang diolah (2011)
Dari tabel 2 dapat dilihat kinerja atribut hasil ciptaan manusia dengan
jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 2,69 dengan kinerja
atribut hasil ciptaan manusia minimal 1 dan maksimal 4, sedangkan standar
deviasinya sebesar 0,837 atau 8,37%. Untuk kepentingan atribut hasil ciptaan
manusia dengan jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,53
dengan kepentingan atribut minimal 2 dan maksimal 4, sedangkan standar
deviasinya sebesar 0,594 atau 5,94%.
Analisis deskriptive statistics diatas menunjukan bahwa responden yang
berjumlah 100 wisatawan yang menyatakan tingkat kinerja atribut hasil ciptaan
manusia di kawasan candi Borobudur; tidak baik 3%, kurang baik sebesar 46%,
baik sebesar 30%, dan sangat baik sebesar 21%. Dari data ini terlihat bahwa
tingkat kinerja/kepuasan responden terhadap hasil ciptaan manusia di kawasan
candi Borobudur adalah sangat baik atau dengan kata lain yaitu kurang puas.
Untuk kepentingan terhadap atribut hasil ciptaan manusia dikawasan candi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Borobudur; sangat penting sebesar 58%, penting sebesar 37%, dan kurang penting
sebesar 5%. Dari data ini terlihat bahwa tingkat harapan responden terhadap hasil
ciptaan manusia di kawasan candi Borobudur mayoritas adalah sangat penting
Gambar 5. Grafik Histogram Data Atribut Kinerja Hasil Ciptaan Manusia.
Gambar 6. Grafik Histogram Data Atribut Kepentingan Hasil Ciptaan Manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3. Atibut Prasarana pariwisata
Prasarana pariwisata adalah penunjang keberhasilan penyelenggaraan
kegiatan pariwisata seperti jalan raya, listrik, rumah sakit, toko atau tempat
belanja, parkir, dan sebagainya
Tabel 3. Hasil Deskriptif Statistik Atribut Prasarana pariwisata.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja 3 100 1 4 3.07 .820Kepentingan 3 100 2 4 3.62 .565
Valid N(listwise) 100
Kinerja 3 Kepentingan 3Frequency Percent Frequency Percent
Valid1
1 1.0 Valid2
4 4.0
2 27 27.0 3 30 30.03 36 36.0 4 66 66.04 36 36.0
Sumber: data primer yang diolah (2011)
Dari tabel 3 dapat dilihat kinerja atribut prasarana pariwisata dengan
jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,07 dengan kinerja
atribut prasarana pariwisata minimal 1 dan maksimal 4,sedangkan standar
deviasinya sebesar 0,820 atau 8,20%. Untuk kepentingan atribut prasarana
pariwisata dengan jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,62
dengan kepentingan atribut minimal 2 dan maksimal 4, sedangkan standar
deviasinya sebesar 0,565 atau 5,65%.
Analisis deskriptive statistics diatas menunjukan bahwa responden yang
berjumlah 100 wisatawan yang menyatakan tingkat kinerja atribut prasarana
pariwisata di kawasan candi Borobudur; tidak baik 1%, kurang baik sebesar 27%,
baik sebesar 36%, dan sangat baik sebesar 36%. Dari data ini terlihat bahwa
tingkat kinerja/kepuasan responden terhadap prasarana pariwisata yang ada di
kawasan candi Borobudur mayoritas adalah baik. Untuk kepentingan terhadap
atribut prasarana pariwisata di kawasan candi Borobudur; sangat penting sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
58%, penting sebesar 37%, dan kurang penting sebesar 5%. Dari data ini terlihat
bahwa tingkat kepentingan responden terhadap atribut prasarana pariwisata
dikawasan candi Borobudur mayoritas adalah sangat penting.
Gambar 7. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Prasarana Pariwisata.
Gambar 8. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Prasarana Pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
4. Atribut Sarana Pariwisata
Sarana pariwisata adalah semua fasilitas yang menghasilkan barang
maupun jasa-jasa yang sudah disediakan, dan beroperasi langsung dalam kegiatan
pariwisata.
Tabel 4. Hasil Deskriptif Statistik Atribut Sarana pariwisata.Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja 4 100 2 4 2.94 .722Kepentingan 4 100 2 4 3.52 .594
Valid N(listwise) 100
Kinerja 4 Kepentingan 4Frequency Percent Frequency Percent
Valid2
29 29.0 Valid2
5 5.0
3 48 48.0 3 38 38.04 23 23.0 4 57 57.0
Sumber: data primer yang diolah (2011)
Dari tabel 4 dapat dilihat kinerja atribut sarana pariwisata dengan jumlah
data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 2,94 dengan kinerja atribut
sarana pariwisata minimal 2 dan maksimal 4, sedangkan standar deviasinya
sebesar 0,722 atau 7,22%. Untuk kepentingan atribut sarana pariwisata dengan
jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,52 dengan kepentingan
atribut minimal 2 dan maksimal 4, sedangkan standar deviasinya sebesar 0,594
atau 5,94%.
Analisis deskriptive statistics diatas menunjukan bahwa responden yang
berjumlah 100 wisatawan yang menyatakan tingkat kinerja atribut sarana
pariwisata dikawasan candi Borobudur; kurang baik sebesar 29%, baik sebesar
48%, dan sangat baik sebesar 23%. Dari data ini terlihat bahwa tingkat
kinerja/kepuasan responden terhadap sarana pariwisata yang ada di kawasan candi
Borobudur mayoritas adalah baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Untuk kepentingan terhadap atribut sarana pariwisata di kawasan candi
Borobudur; sangat penting sebesar 57%, penting sebesar 38%, dan kurang penting
sebesar 5%. Dari data ini terlihat bahwa tingkat kepentingan responden terhadap
atribut sarana pariwisata di kawasan candi Borobudur mayoritas adalah sangat
penting.
Gambar 9. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Sarana Pariwisata.
Gambar 10. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Sarana Pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
5. Atribut Tata Cara Hidup Masyarakat
Tata cara hidup masyarakat adalah Tata kelakuan yang kekal secara turun
menurun dari generasi kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya
dengan pola- pola prilaku masyarakat, seperti; upacara waisak, adat istiadat dan
sebagainya.
Tabel 5. Hasil Deskriptif Statistik Atribut Tata Cara Hidup Masyarakat.
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja 5 100 2 4 3.18 .672
Kepentingan 5 100 3 4 3.72 .451
Valid N(listwise)
100
Kinerja 5 Kepentingan 5Frequency Percent Frequency Percent
Valid2 15 15.0
Valid3 28 28.0
3 52 52.0 4 72 72.04 33 33.0
Sumber: data primer yang diolah (2011)
Dari tabel 5 dapat dilihat kinerja atribut sarana pariwisata dengan jumlah
data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,18 dengan kinerja atribut
sarana pariwisata minimal 2 dan maksimal 4, sedangkan standar deviasinya
sebesar 0,672 atau 6,72%. Untuk kepentingan atribut sarana pariwisata dengan
jumlah data (N) sebanyak 100 mempunyai nilai rata-rata 3,72 dengan kepentingan
atribut minimal 3 dan maksimal 4, sedangkan standar deviasinya sebesar 0,451
atau 4,51%.
Analisis deskriptive statistics diatas menunjukan bahwa responden yang
berjumlah 100 wisatawan yang menyatakan tingkat kinerja atribut Tata cara hidup
masyarakat di kawasan candi Borobudur; kurang baik sebesar 15%, baik sebesar
52%, dan sangat baik sebesar 33%. Dari data ini terlihat bahwa tingkat
kinerja/kepuasan responden terhadap Tata cara hidup masyarakat yang ada di
kawasan candi Borobudur mayoritas adalah baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Untuk kepentingan terhadap atribut Tata cara hidup masyarakat di kawasan candi
Borobudur; sangat penting sebesar 72% dan penting sebesar 28%. Dari data ini
terlihat bahwa tingkat kepentingan responden terhadap atribut Tata cara hidup
masyarakat di kawasan candi Borobudur mayoritas adalah sangat penting.
Gambar 11. Grafik Histogram Data Kinerja Atribut Tata cara hidup masyarakat.
Gambar 12. Grafik Histogram Data Kepentingan Atribut Tata Cara Hidup
Masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk
mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis diterima
apabila data yang terkumpul dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis.
Sebaliknya hipotesis ditolak apabila data yang telah terkumpul tidak dapat
membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Pengajuan hipotesis ini dengan
menggunakan teknik importance performance analysis.
1. Analisis Tingkat Kesesuain
Tabel 6. Hasil Perhitungan Tingkat Kesesuaian Total.
No. Kinerja (Xi) Kepentingan (Yi) Tki1 349 361 96,67%2 352 356 98,87%3 346 357 96,91%4 277 352 79,68%5 277 364 76,09%6 256 345 73,35%7 260 352 73.86%8 286 346 82,66%9 271 348 77,87%10 275 348 79,02%11 307 347 88,47%12 304 350 86,86%13 285 354 83,33%14 311 369 84,28%15 309 355 87,04%16 301 347 86,74%17 289 345 83,76%18 296 345 85,79%19 299 351 85,18%20 305 348 87,64%21 305 349 83,39%22 303 356 85,12%23 305 355 85,19%24 313 364 85,99%25 257 348 73,85%26 259 348 74,64%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
27 259 347 74,64%28 268 361 74,24%29 278 375 74,13%30 281 354 79,37%31 332 369 89,97%
Jumlah 9115 10.966 2574,39%
Rata-rata 294,03 353,74 83.04%
Dari tabel 6, dapat diketahui bahwa skor total atribut untuk kinerja (X)
adalah 9.115, sedangkan skor total atribut untuk kepentingan (Y) adalah 10.966
dan hasil tingkat kesesuaian total adalah 83,04%. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa i = 83,04% lebih kecil dari 100% sehingga dapat dikatakan tingkat
kinerja produk wisata yang ada di kawasan wisata candi Borobudur belum sesuai
dengan kepentingan wisatawan candi Borobudur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat dijabarkan ke
dalam diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi
atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus
pada titik ( , ), dimana merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja
dan merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan wisatawan, dua
buah garis yang berpotongan tegak lurus yaitu pada titik = 2,94 dan titik =
3,53.
Kepentingan/Harapan
Gambar 13. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis.
Keterangan titik-titik atribut produk wisata yang terdapat dalam diagram kartesius
diatas adalah:
Benda- Benda Yang Disediakan Oleh Alam:
1. Kawasan wisata candi Borobudur memiliki pemandangan alam yang indah.
2. Atraksi gajah dilakukan setiap hari di candi Borobudur.
3. Tanaman yang ada di candi Borobudur terawat dengan baik.
Prioritas UtamaKuadran A
PertahankanPrestasiKuadranB
Prioritas RendahKuadranC
BerlebihanKuadran D
Kinerja/KepuasanX 2,94
Y 3,53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Hasil Ciptaan Manusia:
4. Relief candi Borobdur pasca erupsi merapi, masih tampak jelas untuk dibaca.
5. Kondisi Stupa dan Arca yang dimiliki candi Borobudur pasca erupsi
merapi,baik.
6. Museum kapal Borobudur sangat menarik.
7. Museum Karmawibangga Borobudur bisa dinikmati setiap hari.
8. Kesenian tradisional sering diselenggarakan di Taman Wisata candi
Borobudur.
Prasarana Pariwisata:
9. Akses jalan menuju candi Borobudur, layak dan mudah dijangkau oleh
wisatawan.
10. Taman wisata candi Borobudur memiliki instalasi sumber daya listrik dan
sumber air bersih yang cukup.
11. Lahan parkir candi Borobudur sangat luas.
12. Toilet umum candi Borobudur selalu bersih.
13. Pelayanan Pedagang souvenir yang ada di kawasan candi Borobudur
memuaskan.
14. Candi Borobudur memiliki pasar seni yang menarik bagi wisatawan.
15. Candi Borobudur menyediakan fasilitas kesehatan yang layak.
16. Pelayanan kesehatan yang diberikan manajemen candi Borobudur kepada
wisatawan memuaskan.
Sarana Pariwisata:
17. Mudah dijumpai tempat penginapan seperti hotel, wisma dan homestay di
kawasan candi Borobudur.
18. Tarif tempat- tempat penginapan di kawasan candi Borobudur terjangkau bagi
wisatawan.
19. Armada transportasi menuju candi Borobudur mudah didapat oleh wisatawan.
20. Tarif Armada transportasi menuju candi Borobudur terjangkau bagi semua
kalangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
21. Restoran di kawasan candi Borobudur menjual makanan dan minuman yang
beragam.
22. Restoran di kawasan candi Borobudur bersih dan nyaman.
23. Pelayanan Tour Guide di kawasan candi Borobudur memuaskan.
24. Taman wisata candi Borobudur menawarkan paket wisata yang beragam
25. Keamanan dan kenyamanan wisatawan candi Borobudur terjamin.
26. Security candi Borobudur selalu siap siaga.
27. Pelayanan petugas pusat informasi candi Borobudur memuaskan.
28. Candi Borobudur memberikan kemudahan, kelengkapan dan ketepatan
informasi bagi wisatawan.
29. Mudah ditemukan Bank/ ATM disekitar kawasan candi Borobudur.
Tata Cara Hidup Masyarakat:
30. Ritual keagamaan Buddha sebagai atraksi wisata candi Borobudur yang
menarik.
31. Upacara hari Waisak rutin setiap tahun di laksanan di candi Borobudur.
Selanjutnya dapat dijelaskan dari tiap-tiap kuadran didalam diagram kartesius
adalah sebagai berikut:
1. Kuadran A, menunjukkan bahwa atribut-atribut yang berada dalam kuadran
ini penanganannya perlu diprioritaskan karena keberadaan atribut-atribut ini
yang dinilai sangat penting oleh wisatawan, akan tetapi kinerja dari produk
wisatanya tidak memuaskan, sehingga menimbulkan kekecewaan atau rasa
tidak puas pada wisatawan. Dalam kuadran ini terdapat 5 titik, yaitu:
a. Kondisi Stupa dan Arca yang dimiliki candi Borobudur pasca erupsi
merapi,baik.
b. Pelayanan Pedagang souvenir yang ada di kawasan candi Borobudur
memuaskan
c. Candi Borobudur memberikan kemudahan, kelengkapan dan ketepatan
informasi bagi wisatawan..
d. Mudah ditemukan Bank/ ATM disekitar kawasan candi Borobudur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
e. Ritual keagamaan Buddha sebagai atraksi wisata candi Borobudur yang
menarik.
2. Kuadran B, menunjukkan bahwa atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini
perlu dipertahankan karena pada umumnya tingkat pelaksanaan pelayanan
telah sesuai dengan kepentingan wisatawan, sehingga dapat memuaskan
wisatawan. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
a. Kawasan wisata candi Borobudur memiliki pemandangan alam yang
indah.
b. Atraksi gajah dilakukan setiap hari di candi Borobudur.
c. Tanaman yang ada di candi Borobudur terawat dengan baik.
d. Candi Borobudur memiliki pasar seni yang menarik bagi wisatawan.
e. Candi Borobudur menyediakan fasilitas kesehatan yang layak.
f. Restoran di kawasan candi Borobudur bersih dan nyaman.
g. Pelayanan Tour Guide di kawasan candi Borobudur memuaskan.
h. Taman wisata candi Borobudur menawarkan paket wisata yang beragam
i. Upacara hari Waisak rutin setiap tahun di laksanan di candi Borobudur.
3. Kuadran C, menunjukkan bahwa atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini
dinilai masih dianggap kurang penting bagi wisatawan, sedangkan
pelaksanaan pelayanannya biasa saja atau cukup baik. Atribut-atribut dimensi
kualitas jasa yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
a. Relief candi Borobdur pasca erupsi merapi, masih tampak jelas untuk
dibaca.
b. Kesenian tradisional sering diselenggarakan di Taman Wisata candi
Borobudur.
c. Akses jalan menuju candi Borobudur, layak dan mudah dijangkau oleh
wisatawan.
d. Taman wisata candi Borobudur memiliki instalasi sumber daya listrik dan
sumber air bersih yang cukup.
e. Lahan parkir candi Borobudur sangat luas.
f. Toilet umum candi Borobudur selalu bersih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
g. Mudah dijumpai tempat penginapan seperti hotel, wisma dan homestay di
kawasan candi Borobudur.
h. Keamanan dan kenyamanan wisatawan candi Borobudur terjamin.
i. Security candi Borobudur selalu siap siaga.
j. Pelayanan petugas pusat informasi candi Borobudur memuaskan.
4. Kuadran D, menunjukkan bahwa atribut-atribut yang berada dalam kuadran
ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaan pelayanannya, hal ini disebabkan
karena wisatawan menganggap tidak terlalu penting terhadap adanya atribut-
atribut tersebut, akan tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan sangat
baik sehingga dirasa berlebihan. Atribut-atribut dimensi kualitas produk
wisata yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
a. Museum kapal Borobudur sangat menarik.
b. Museum Karmawibangga Borobudur bisa kunjungi setiap hari.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan manajemen candi Borobudur kepada
wisatawan memuaskan.
d. Tarif tempat- tempat penginapan di kawasan candi Borobudur terjangkau
bagi wisatawan.
e. Armada transportasi menuju candi Borobudur mudah didapat oleh
wisatawan.
f. Tarif Armada transportasi menuju candi Borobudur terjangkau bagi semua
kalangan.
g. Restoran di kawasan candi Borobudur menjual makanan dan minuman
yang beragam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
D. Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis maka akan
didapatkan hasil pengujian hipotesis. Dari perhitungan tingkat kesesuaian total
yang dilakukan diketahui bahwa nilai rata-rata indikator kepentingan adalah 3,53
sedangkan nilai rata-rata indikator kinerja adalah 2,94 dan hasil kesesuaian
totalnya adalah 83,04%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kesesuaian total 83,04% lebih kecil dari 100% sehingga dapat dikatakan
bahwa tingkat kinerja produk wisata di kawasan wisata candi Borobudur belum
sesuai dengan kepentingan wisatawan yang berkunjung. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hipotesis sementara diterima, yaitu produk wisata yang ada di kawasan
wisata Candi Borobudur pasca erupsi merapi Yogyakarta 2010, belum sesuai
dengan kepentingan/harapan wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata
Candi Borobudur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis data yang dilakukan,
maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Dilihat dari perhitungan tingkat kesesuaian total antara kinerja produk wisata
dengan tingkat kepentingan wisatawan diperoleh angka yaitu sebesar 83,04%
lebih kecil dari 100% sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kinerja produk
wisata belum sesuai dengan kepentingan wisatawan.
2. Tingginya tingkat kepentingan wisatawan terhadap kualitas produk wisata
yang dilihat dari atribut-atribut produk wisata yang sudah ditentukan, yaitu
rata-rata dari tingkat kepentingan total adalah 3,53. Angka ini menunjukkan
tingkat kepentingan wisatawan adalah sangat penting.
3. Rendahnya tingkat kinerja produk wisata terhadap kepuasan yang
diberikannya pada wisatawan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tingkat
kinerja total adalah 2,94. Angka ini menunjukkan tingkat kinerja produk
wisata kurang memuaskan bagi wisatawan.
4. Dilihat dari diagram kartesius pada pembahasan hasil analisis data, dapat
dilihat prioritas kualitas produk wisata, sebagai berikut:
a. Indikator-indikator yang dinilai sangat penting bagi wisatawan, akan tetapi
kinerja produk wisata dinilai tidak memuaskan adalah sebagai berikut:
1) Kondisi Stupa dan Arca yang dimiliki candi Borobudur pasca erupsi
merapi,baik.
2) Pelayanan Pedagang souvenir yang ada di kawasan candi Borobudur
memuaskan .
3) Candi Borobudur memberikan kemudahan, kelengkapan dan
ketepatan informasi bagi wisatawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
4) Mudah ditemukan Bank/ ATM disekitar kawasan candi Borobudur.
5) Ritual keagamaan Buddha sebagai atraksi wisata candi Borobudur
yang menarik.
b. Indikator-indikator yang perlu dipertahankan karena telah memuaskan
wisatawan, adalah sebagai berikut:
1) Kawasan wisata candi Borobudur memiliki pemandangan alam yang
indah.
2) Atraksi gajah dilakukan setiap hari di candi Borobudur.
3) Tanaman yang ada di candi Borobudur terawat dengan baik.
4) Candi Borobudur memiliki pasar seni yang menarik bagi wisatawan.
5) Candi Borobudur menyediakan fasilitas kesehatan yang layak.
6) Restoran di kawasan candi Borobudur bersih dan nyaman.
7) Pelayanan Tour Guide di kawasan candi Borobudur memuaskan.
8) Taman wisata candi Borobudur menawarkan paket wisata yang
beragam
9) Upacara hari Waisak rutin setiap tahun di laksanan di candi
Borobudur.
c. Indikator-indikator yang dinilai wisatawan kurang penting, sedangkan
kinerja pelayanannya biasa saja atau cukup baik, yaitu sebagai berikut:
1) Relief candi Borobdur pasca erupsi merapi, masih tampak jelas untuk
dibaca.
2) Kesenian tradisional sering diselenggarakan di Taman Wisata candi
Borobudur.
3) Akses jalan menuju candi Borobudur, layak dan mudah dijangkau
oleh wisatawan.
4) Taman wisata candi Borobudur memiliki instalasi sumber daya listrik
dan sumber air bersih yang cukup.
5) Lahan parkir candi Borobudur sangat luas.
6) Toilet umum candi Borobudur selalu bersih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
7) Mudah dijumpai tempat penginapan seperti hotel, wisma dan
homestay di kawasan candi Borobudur.
8) Keamanan dan kenyamanan wisatawan candi Borobudur terjamin.
9) Security candi Borobudur selalu siap siaga.
10) Pelayanan petugas pusat informasi candi Borobudur memuaskan.
d. Indikator-indikator yang dinilai berlebihan, karena wisatawan menilai
indikator-indikator tersebut kurang penting, akan tetapi kinerja
pelaksanaannya sangat baik, yaitu sebagai berikut:
1) Museum kapal Borobudur sangat menarik.
2) Museum Karmawibangga Borobudur bisa kunjungi setiap hari.
3) Pelayanan kesehatan yang diberikan manajemen candi Borobudur
kepada wisatawan memuaskan.
4) Tarif tempat- tempat penginapan di kawasan candi Borobudur
terjangkau bagi wisatawan.
5) Armada transportasi menuju candi Borobudur mudah didapat oleh
wisatawan.
6) Tarif Armada transportasi menuju candi Borobudur terjangkau bagi
semua kalangan.
7) Restoran di kawasan candi Borobudur menjual makanan dan minuman
yang beragam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian pada kepuasan wisatawan candi Borobudur,
kualitas produk wisata yang ada belum memenuhi harapan dari wisatawan yang
mengakibatkan tingkat kepuasan tidak sesuai dengan apa yang wisatawan
harapkan. Implikasi dari temuan penelitian mencakup pada tiga hal, yakni;
1. Implikasi Teoretis
Implikasi teoretis yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan
ditinjau dari kualitas produk wisata dalam penelitian ini memperkuat teori
Oliver dalam Supranto (2006:233) bahwa ketidakpuasan pelanggan
diakibatkan karena adanya perbedaan atau kesenjangan antara tingkat
kepentingan/harapan pelanggan dengan tingkat kinerja pemberi pelayanan
yang dirasakan oleh pelanggan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat
kepentingan/harapan pelanggan seharusnya diimbangi dengan kualitas kinerja
pemberi pelayanan. Apabila tingkat kualitas kinerja pemberi pelayanan lebih
rendah dari tingkat kepentingan pelanggan, maka dapat dikatakan bahwa
pelanggan tidak puas.
2. Implikasi Metodologis
Implikasi metodologis yang berkaitan dengan pengukuran tingkat
kepuasan pelanggan dalam penelitian ini menentukan bahwa metode analisis
importance performance analysis tepat digunakan untuk mengukur tingkat
kepuasan pelanggan. Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan
pelanggan yang dilakukan dengan menggunakan metode importance
performance analysis dilakukan dengan menggunakan metode survai, baik
melalui surat, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survai, organisasi
akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan
dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa organisasi
menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
3. Implikasi Praktis
Implikasi praktis dalam penelitian ini juga berlaku bagi instansi
pelayanan jasa dan petugas pemberi pelayanan khususnya. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi cerminan untuk perbaikan kualitas
produk wisata yang dimiliki oleh PT.Taman Wisata Candi Borobudur untuk
memberikan kualitas produk wisata yang dimilikinya lebih baik lagi.
Instansi/perusahaan yang mengetahui bahwa kualitas produk wisata yang
diberikan belum sesuai dengan harapan pelanggan perlu membuat kebijakan
yang menyangkut perbaikan kualitas produk wisata serta menjadikan kepuasan
pelanggan sebagai salah satu tujuan instansi atau perusahaan. Peningkatan
kualitas pelayanan melalui perbaikan dari kinerja produk wisata sangatlah
penting bagi kemajuan perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan juga
harus berusaha membuat produk- produk wisata yang berkualitas sehingga
melalui usaha tersebut dapat melebihi harapan dari pelanggan.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan pembahasan analisis data yang telah
dilakukan, maka dapat peneliti kemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat
berguna bagi PT.Taman Wisata Candi Borobudur atau pihak-pihak yang
bersangkutan dalam hal ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Manajemen/ pengelola PT.Taman Wisata Candi Borobudur.
a. Berdasarkan hasil penelitian ini, sebaiknya pihak manajemen selaku
pengelola PT.Taman Wisata Candi Borobudur dapat menyediakan produk
wisata yang berhubungan dengan keuangan seperti ATM dan money
changer, mengingat mayoritas keluhan dari para wisatawan adalah
sulitnya mereka menemukan ATM saat mereka kehabisan uang tunai.
Dalam hal ini pengelola PT.Taman Wisata Candi Borobudur dapat
bekerjasama dengan perusahaan perbankkan yang ada.
b. Selain itu, mengingat bahwa ritual keagamaan umat Budha merupakan
atraksi wisata yang unik dan khas dari candi Borobudur serta tidak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
dijumpai di tempat lain khususnya Indonesia, pengelola PT.Taman Wisata
Candi Borobudur dapat memfasilitasi penyelenggaraan ritual keagamaan
umat Budha agar adat- adat kebudayaan Budha dapat tetap terpelihara dan
dinikmati wisatawan setiap saat.
2. Bagi Petugas Bagian Informasi
a. Berdasarkan hasil penelitian ini, seluruh petugas umunnya dan petugas
bagian informasi khususnya sebaiknya mampu memberikan pelayanan
kepada wisatawan misalnya berupa:
1) Kemudahan bagi wisatawan yang ingin mengunjungi semua produk
wisata yang ada didalam kawasan candi Borobudur dengan
menyediakan lebih banyak petunjuk arah guna menghindari
wisatawan tersesat.
2) Kelengkapan informasi yang dibutuhkan wisatawan dengan
menyediakan buku panduan tentang produk- produk wisata yang
dimiliki PT.Taman Wisata Candi Borobudur dapat
3) Ketepatan informasi yang diberikan kepada wisatawan guna
menghindarai adanya kekecewaan serta kesalahpahaman dengan
wisatawan,dengan memberikan informasi yang sesuai dengan
kondisi yang sesungguhnya dilapangan.
b. Meningkatkan kualitaps pelayanan dengan meningkatkan ketanggapan
dalam menangani keluhan wisatawan yang berkenaan dengan produk-
produk wisata yang telah dibeli oleh wisatawan, serta memberikan
perhatian yang tulus dan bersifat individual dengan berupaya memahami
kepentingan atau harapan wisatawan.
c. Promosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi Tingkat kunjungan
wisatawan. Berdasarkan hasil penelitian dan survei lapangan ditemukan
bahwa mayoritas wisatawan belum mengetahui semua produk- produk
wisata yang ditawarkan oleh Candi Borobudur. Mengingat pentingnya
promosi dalam pemasaran, pengelola PT.Taman Wisata Candi Borobudur
agar dapat melakukan promosi secara maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3. Bagi Wisatawan
a. Wisatawan sebagai konsumen produk sebaiknya mau memberikan
masukan atau sumbang saran PT.Taman Wisata Candi Borobudur, agar
instansi tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanannya dan kepuasan
pelanggan akan lebih terpenuhi.
b. Pelanggan sebaiknya tidak sungkan meminta bantuan kepada petugas
apabila mengalami kesulitan berkaitan dengan informasi mengenai produk-
produk wisata baru serta penggunaan fasilitas yang telah disediakan
PT.Taman Wisata Candi Borobudur.