ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM...

130
ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM PARIS PERANCIS 2015 PADA HARIAN KOMPAS Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Nita Gina Husniati NIM: 1111051000037 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018 M  

Transcript of ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM...

Page 1: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM

PARIS PERANCIS 2015 PADA HARIAN KOMPAS

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Nita Gina Husniati

NIM: 1111051000037

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018 M

 

Page 2: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 3: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 4: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 5: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

i

Nama: Nita Gina Husniati

NIM: 1111051000037

ABSTRAK

ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM PARIS 2015

PADA HARIAN KOMPAS Teror bom Paris yang terjadi pada 13 November 2015 merupakan salah

satu aksi kejahatan Internasional yang erat kaitannya dengan pelaku terorisme.

Negara Islam Irak Suriah (NIIS) disebut sebagai pelaku serangan tersebut dan

dalam aksinya selalu dikaitkan dengan kelompok agama Islam. Hal ini tidak luput

dari pemberitaan media-media yang ada di Indonesia. Salah satu media nasioanal

yang memberitakan peristiwa teror bom paris adalah media cetak Harian Kompas.

Dalam pemberitaannya Harian Kompas meberikan informasi mengenai tempat

bersarangnya dan bertumbuhnya kelompok NIIS dan pemberitaan mengenai

ketakutan warga Eropa akan bertumbuhnya kelompok Muslim.

Dari latar belakang diatas, penelitian ini ingin melihat bagaimana media

Harian Kompas memandang kelompok NIIS yang selalu dihubungkan dengan

Muslim dan adakah ideologi hegemoni dalam pembuatan beritanya? Dan

bagaimana Harian Kompas mewacanakan pemberitaan NIIS pada level teks,

kognisi sosial, dan konteks sosial?

Untuk menganalisa masalah yang diteliti, penelitian ini menggunakan

Analisis Wacana Teun A. Van Dijk, yaitu meneliti beberapa dimensi dalam

melihat sebuah wacana. Pertama, melihat dari teks wacana, kognisi sosial dan

konteks sosial Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adapun metode

yang digunakan adalah deskriptif, karena peneliti ingin menggambarkan dan

menjelaskan wacana pemberitaan lebih mendalam.

Penulis menarik kesimpulan dalam setiap media tidak ada media yang

netral. Ketidak netralan tersebut dikarenakan media memiliki kepentingan

tersendiri. Dari segi teks menunjukan Islam dimarginalkan. Serta dari kognisi

sosial narasumber memperlihatkan banyaknya jawaban yang bercampur opini

mengenai muslim di Eropa, mulai dari penyamarataan kebudayaan dan agama,

serta secara tidak langsung menyamaratakan islam dengan islam ekstrim.

Dan hegemoni media pun terlihat dalam hal ini ukuran untuk mengetahui

adanya hegemoni media peneliti mengunakan pandangan yang dibuat oleh

peneliti (Altheide, 1984), salah satunya berisikan tentang: jurnalis cenderung menyajikan liputan yan pro amerika dan liputan luar negri yang negati, terutama

negara-negara Dunia ketiga. Seperti dalam teks kecenderungangan membela atau

pro terhadap negara Eropa, terlihat dari sumber-sumber yang di pakai harian

kompas, sumber-sumber ini cenderung memaparkan negatif atas keberadaan

Muslim.

Kata kunci: NIIS, Muslim, Harian Kompas, Hegemoni Media, Analisis

Wacana Van Dijk.

 

Page 6: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamiin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan

kehadirat Allah SWT, pemberi rahmat dan sumber kekuatan setiap hambanya.

Karena ridho-Nya pula penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Teror Bom Paris Perancis 2015 pada

Harian Kompas”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

gelar Strata 1 (S1) di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selama masa penelitian, penyusunan penulisan sampai masa penyelesaian

skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

baik keluarga, sahabat, teman dan berbagai pihak lainnya yang telah banyak

berjasa bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Suparto, M. Ed, Ph. D selaku Wakil dekan I

Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, M. Ag selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum, Serta Dr. Suhaimi M. Si selaku Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Fita Fathurokhmah, M. Si selaku Sekertaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, terimakasih dengan amat sangat

karena membantu membimbing dan menyemangati dalam

penyelesaian skripsi. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan

dan memberikan yang terbaik untuk segala halnya.

3. Rachmat Baihaky, MA sebagai dosen pembimbing skripsi saya

yang sudah sangat berbaik hati dan sabar dalam membimbing,

terimakasih telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga

sampai selesainya karya ini semoga Allah senantiasa memberikan

kesehatan kepada beliau.

4. Bintan Humeira, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, yang

sudah membantu dan membimbing saya selama saya berkuliah di

kampus tercinta ini, semoga beliaupun senantiasa diberikan

kesehatan oleh Allah SWT.

5. Secara khusus dan paling penulis banggakan kedua orang tua-

orang tua tersayang H. Daud Yusuf dan Hj Nunung maelasari,

serta Drs. Omar Abidin, Ms dan Dra. Yuanita Vandari

 

Page 7: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

iii

6. Tomy Trinugroho selaku Kepala Desk Internasional dan Onto

Digmono Training and Development Execution Officer Harian

Kompas yang sudah meluangkan waktu di tengah kesibukannya.

7. Terima kasih kepada Arvan Ali Prakoso yang sudah sangat banyak

meluangkan waktu dalam hal apapun berkaitan dengan kegiatan

kampus, dan terima kasih kepada adik tercantik Dina Agniatiyang

memberikan dukungan serta doanya.

8. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung dan

mendoakan, akhirnya penulis ucapkan syukur dan terimakasih

yang sebesar-besarnya. Semoga Allah membalas serta melipat

gandakan segala kebaikan dan jasa kalian semua. Amiin Yaa

Rabbal’allamin.

Jakarta, 29 Juni 2018

Nita Gina Husniati

 

Page 8: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ................................................................. 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6

E. Metodologi Penelitian .......................................................... 7

F. Pedoman Penulisan Skripsi .................................................. 10

G. Tinjauan Pustaka ................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan............................................................ 11

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................ 13

A. Pengertian Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana ............................................ 13

2. Pengertian Analisis Wacana Kritis ................................ 16

3. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk .................... 18

B. Hegemoni Media ................................................................... 27

C. Islamophobia ......................................................................... 30

D. Media Massa ......................................................................... 33

BAB III GAMBARAN UMUM .............................................................. 39

A. Berpengaruhnya Wacana dari Masa ke Masa ................ 39

1. Orde Baru ............................................................ 40

2. Reformasi ........................................................... 42

B. Profil Harian Kompas .................................................... 43

 

Page 9: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

v

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA ............................ 50

A. Analisis Berita I “Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata

Eropa” Edisi 22 November 2015 .......................................... 50

B. Analisis Berita II “Hal yang Ditakuti Kini

Menjadi Kenyataan” Edisi 22 November 2015. .................... 63

C. Analisis Kognisi Sosial ............................................................ 75

D. Analisis Konteks Sosial ............................................................ 81

E. Hegemoni Media ....................................................................... 84

BAB V PENUTUP ................................................................................. 86

A. Kesimpulan .......................................................................... 87

B. Saran ...................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 89

LAMPIRAN

 

Page 10: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun ini fenomena tentang terorisme tidak ada

hentinya. Pemberitannyapun selalu menjadi headline dan menjadi berita utama

pada media massa. Sebenarnya terorisme memang sudah ada sejak dahulu,

berbagai bentuk dan jenis islam radikal bermunculan. Saat ini muncul aliran

agama islam radikal yang sangat kejam, dalam pemberitaannya penyiksaan,

pemenggalan, pembakaran, dilakukan oleh aliran yang bernama Negara Irak

dan Suriah (NIIS).

NIIS merupakan salah satu kelompok radikalisme yang didirikan pada

tahun 2013 diketuai oleh Abu Bakar Al- Baghdadi. Tujuan NIIS adalah untuk

membentuk khalifah islamiyah yang sesuai dengan ajaran islam. Islam adalah

agama yang tidak penah mengajarkan umatnya kebencian, kekerasan, dan

permusuhan. Justru sebaliknya islam yang benar sangat benci dengan

permusuhan, kekerasan, pembunuh apalagi terkait nyawa manusia. Yang saat

ini aliran ISIS jalankan jauh dengan apa yang diajarkan dalam syariat Islam.

Hal ini sangat membebani umat muslim di dunia, karena dalam setiap aksi

NIIS selalu membawa- bawa agama yang berdampak pada pandangan buruk

tentang muslim.

Dalam sebuah analisis seperti dikutip Anadolu Agency, kelompok

pemberontak terbentuk pada tahun 2003 setelah invasi AS di Irak dan melalui

beberapa kali transformasi barulah terbentuk kelompok yang dikenal ISIS

 

Page 11: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

2

ideologi dan cara teror ISIS yang menjadikan berkembangnya islamophobia

yang terjadi saat ini terutama didunia barat.1Indonesia sebagai negara yang

mayoritas penduduknya bergama Islam dan jumlahnya terbesar di dunia, maka

besar kemungkinan Indonesai menjadi target dari kelompok NIIS dalam

upayanya memenuhi tujuannya. Kecamanpun kerap dilakukan oleh masyarakat

Indonesia, karena aksi yang dilakukan NIIS sudah melewat batas kewajaran

dan tidak ada sedikitpun rasa toleransi sesama manusia.

Seperti peristiwa yang menimpa negara Paris Perancis November 2015.

Negara tersebut menjadi sasaran aksi teror bom yang dilakukan kelompok

NIIS. Akibat teror bom ini menyebabkan sedikitnya 129 orang tewas.2 Akibat

peristiwa ini, umat muslim di negara Eropa terkena dampak negatif. Muslim

menjadi sorotan karena sebagian warga Eropa akan berpandangan negatif dan

menyama ratakan Muslim dengan NIIS. Terlepas dari aksi bom pada november

2015 di Eropa, sebelumnya negara barat khususnya Eropa ini memang sudah

mempunyai perasaan antipati terhadap agama islam atau masyarakat muslim.

Dikawasan Eropa islamophobia memang sudah ada, adanya anti islam atau

kebencian terhadap islam sudah ada sejak jaman masehi tetapi di tambah lagi

meningkatnya aksi teror yang terjadi di Amerika serta pada tahun 2001 serta

1

Eric Iskandarsjah, Ini Awal Mula Pembentukan ISIS, diakses pada 17 Juli 2016,

http://republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/2015/12/31/o06vvx377-ini-awal-mula-

pembentukan-isis. 2

Pascal S Bin Saju, “Miisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Kompas, 22

November , 2015), hal. 5

 

Page 12: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

3

aksi bom London juli 2005, dan masih banyak lagi teror-teror yang mengatas

namakan agama islam.3

Kebencian, ketakutan, dan hal yang berbau negatif tentang islam ini

dimanfaatkan oleh kelompok yang mempunyai kepentingan sendiri, yang ingin

menguasai politik, ekonomi ataupun lainnya. Salah satu cara untuk membuat

masyarakat Eropa atau masyarakat dunia benci terhadap kelompok muslim

adalah lewat media massa. Kegunaan media massa yaitu sebagai sarana

menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam menyebarkan informasi,

setiap media memiliki ideologi masing-masing. Media – media di Indonesia

dalam membuat suatu berita atau informasi sadar atau tidaknya dipengaruhi

oleh berbagai hal. Salah satunya ada kepentingan dari suatu kelompok dibalik

informasi yang disampaikan oleh media. Kepentingan kelompok tertentu yang

mampu mendominasi dalam menyebarkan gagasan atau informasi. Dalam hal

ini media sebagai saluran yang dikontrol oleh kepentingan kelompok dominan.

Hal ini lah yang terjadi di negara Eropa, sentimen terhadap islam

dimanfaatkan oleh kelompok konservatif untuk menciptakan pemikiran yang

buruk terhadap orang-orang islam, ini tidak lepas dari beberapa partai politik

yang ada disana.4 Dampak yang timbul pada hubungan sosial maupun politik

membuat pandangan islam menjadi semakin buruk, mereka meyakini islam

adalah agama yang erat kaitannya dengan kekerasan atau anti damai dan

terciptalah pandangan islamophobia.

3

Muhammad Qobidl’Ainul Arif, Politik Islamophobia Eropa: Menguak Eksistensi

Sentimen Anti-Islam dalam Isu Keanggotaan Turki, (Yogyakarta: Deepublish 2014), hal. 3 4Ibid

 

Page 13: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

4

Di Indonesia pemberitaan teror bom Paris Perancis 2105 ini juga

menjadi perhatian dan menjadi berita utama di banyak media yang ada. Salah

satu kantor berita nasional yang mengangkat peristiwa teror yang di lakukan

NIIS adalah media cetak Harian Kompas. Peneliti tertarik untuk meneliti

pemberitaan yang ada di Harian Kompas sebagai subjek penelitian karena dari

judul yang disajikan Harian Kompas sudah menarik untuk dibaca dan

informasi yang diberikan beda dengan pemberitaan-pemberitaan yang ada di

media lainnya. Judul yang menurut penulis menarik untuk di kritisi adalah

“Hal yang ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” dan “Milisi NIIS Molenbeek

Ancaman Nyata Eropa”.

Isi dari judul pemberitaan tersebut membahas tentang tempat

bertumbuhnya NIIS di salah satu bagian wilayah Eropa dan penjelasan makin

bertambahnya kelahiran umat muslim di Eropa. Sehingga penulis membuat

kesimpulan yang pada intinya Eropa takut akan kelahiran umat muslim

bertambah. Pemberitaan ini secara tidak langsung membuat pengertian bahwa

muslim sama saja dengan NIIS.

Harian kompas adalah salah satu media besar yang ada di Indonesia.

Dan pada saat ini tidak ada media yang netral dalam memberikan informasi

dibalik informasi yang diberikan pasti memiliki kepentingan. Penulis ingin

mengetahui adakah konsep kekuasaan dan ideologi tersembunyi atau

keberpihakan harian kompas, dengan membedah wacana pemberitaan yang

Harian Kompas sajikan.

 

Page 14: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

5

Berdasarkan latar belakang ini, peneliti tertarik meneliti pemberitaan

yang ada dalam harian kompas 22 November 2015 yang berjudul Hal Yang

Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan dan Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata

Eropa. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengambil judul “Analisis Wacana

Pemberitaan Teror Bom Paris Pada Media Cetak Harian Kompas”, untuk

mengetahui wacana apa yang ada dibalik pemberitaan tersebut terkait dengan

NIIS dan muslim.

B. Fokus Penelitian

Penelitian membatasi masalah penelitian berita teror bom paris pada

Harian Kompas edisi 22 November 2015 yang berjudul “Hal Yang Ditakuti

Kini Menjadi Kenyataan” dan “Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata

Eropa”. Berita ini berkaitan dengan aksi yang dilakukan oleh gerakan NIIS

yang melakukan pemboman di Paris Perancis. Dampak teror tersebut berimbas

pada pandangan negatif tentang muslim.

Alasan penulis memilih judul berita diatas karena penulis melihat

bahwa wacana pemberitaan Harian Kompas tersebut memiliki berita yang

dominan memarjinalkan kaum muslim dan menyudutkan kelompok muslim

yang ada di Eropa. Dan dalam pemberitaannya ini kelopok minoritas muslim di

marjinalkan dengan konsep Islamophobia. Oleh karena itu penulis

menggunakan pendekatan kritis, Penulis memilih media Harian Kompas

karena ingin mengetahui bagaimana wacana yang dibangun dan tersembunyi

oleh media tersebut dan ingin memastikan kecurigaan penulis benar atau

tidaknya.

 

Page 15: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

6

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teks wacana, kognisi sosial wartawan, dan konteks sosial

terkait judul “Hal Yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” dan “Milisi

NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” yang ada di Harian Kompas ?

2. Bagaimana Harian Kompas memandang kelompok NIIS yang selalu

dihubingkan dengan Muslim dan adakah ideologi hegemoni dalam

pembuatan berita harian kompas ?

D. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang saya buat, secara khusus

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Harian Kompas

mewacanakan pemberitaan teror bom Paris pada level teks, kognisi sosial

dan konteks. Sesuai dengan teori yang saya pakai dan untuk membuktikan

apakah benara atau tidak adanya praktik wacana dalam pemberitaan ini.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dalam

perkembangan ilmu komunikasi, khususnya tentang analisis wacana

pemberitaan bom Paris November 2015 pada harian kompas yang

memakai teori dari wacana model Teun A. Van Djik. Dalam penelitian ini

semoga dapat menjadi bahan data sebagai informasi bagi mahasiswa di

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya mahasiswa/mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

 

Page 16: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

7

dalam mencari referensi terkait dengan analisis teks media cetak

menggunakan analisis wacana kritis.

Adapun manfaat lain, hasil penelitian semoga dapat memberikan

masukan dan evalusi bagi para praktisi media massa khususnya Harian

Kompas yang peneliti jadikan subjek penelitian, yang dalam membedah

wacanaya menggunakan analisis wacana kritis.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deksriptif dengan metode

analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Peneliti menganalisis wacana

pemberitaan teror bom paris pada harian kompas.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini adalah paradigma kritis, yaitu mencari

makna yang tersembunyi dan adakah praktik kekuasaan ataupun ideologi

dibalik pembuatan wacana. Peneliti mencari makna yang tersembunyi

berkaitan dengan konsep islamophobia hegemoni media dalam teks

pemberitaan teror bom paris.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wartawan Harian Kompas yang

menulis pemberitaan mengenai teror bom paris yang menjadi

permasalahan dalam penelitian, dan pemimpin redaksi Harian Kompas.

Dan objek dalam penelitian ini adalah teks pemberitaan yang berjudul

 

Page 17: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

8

“Hal Yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” dan “Milisi NIIS

Molenbeek Ancaman Nyata Eropa”

4. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung di Gedung Kompas Gramedia unit II

lantai.5 Jl. Palmerah selatan No. 22- 28 Jakarta 10270, Indonesia.

5. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer adalah berita pemboman yang dilakukan oleh

NIIS di Paris Perancis November 2015 di Media Harian Kompas dan

data yang diperoleh dari hasil observasi teks dan wawancara secara

langsung dengan Kepala Desk Internasional Harian Kompas.

b. Data Skunder

Peneliti akan melakukan (nama lainstudi literatur) melalui buku,

jurnal, koran, media online, atau referensi lain yang berkaitan dengan

yang dibutuhkan oleh penelitian.

6. Tehnik Pengumpulan Data

a. Observasi Teks

Metode observasi teks adalah metode yang menggunakan data berupa

teks, berkas atau teks yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan

guna untuk diamati sebagai bentuk dari proses penelitian.Observasi

teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membaca teks

yang ada dalam pemberitaan Harian Kompas yang berjudul “Hal Yang

 

Page 18: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

9

Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” dan “Milisi NIIS Molenbeek

Ancaman Nyata Eropa” terjadi pada bulan November 2015.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode yang digunakan peneliti untuk

menggali informasi dengan bertemu langsung dengan narasumber,

melalui wawancara diduga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Dalam penelitian ini yang dibutuhkan adalah mewawancarai

narasumber yaitu wawancara kepada wartawan yang menulis berita

atau kepada pemimpin Redaksi Harian Kompas terkait pemberitaan

yang ada.

c. Dokumentasi

Penulis juga mengguakan metode pengumpulan data dengan

dokumentasi. Penulis mengumpulkan data dari beberapa sumber

sepeti artikel, koran, website, dan data yang lainnya yang sesuai

dengan kebutuhan penelitian. Serta sebagai bukti kebenaran data yang

diperoleh melalui observasi dan wawancara.

7. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis wacana Teun

A. Van Dijk. Menurutnya penelitian dalam menguak wacana tidak cukup

hanya pada teks saja yang diamati. Tetapi dalam penelitiannya Van Dijk

juga memasukan unsur kognisi sosial yang dapat dianalisis dari penulis

berita atau wartawan. Dalam menganalisis suatu wacana juga harus

dilihat bagaimana wacana itu di produksi. Dari menganalisis suatu teks

 

Page 19: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

10

kita dapat mengetahui bagaimana wacana cenderung memihak suatu

kelompok dan memarjinalkan kelompok minoritas dalam

pemberitaannya. Wacana semacam ini akan diketahui apabila kita

melihat atau menganalisis keadaan wartawan atau suatu media dalam

membuat berita atau dalam membuat wacana melalui kognisi sosial

wartawan/ media tersebut.

F. Pedoman Penulisan Skripsi

Format penyajian skripsi ini disusun sesuai dengan standar yang

tertera di buku pedoman penilaian skripsi yang diterbitkan oleh CEQDA UIN

Jakarta.

G. Tinjauan Pustaka

Selama melakukan penelusuran koleksi skripsi di Perpustakaan Utama

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis menemukan beberapa

judul yang berkaitan dengan skripsi yang penulis teliti dan penulis jadikan

bahan acuan sebagai pembanding yaitu:

1. Analisis Wacana Teun A Van Dijk dalam Pemberitaan Laporan Utama

Majalah Gatra Tentang Seruan Boikot Israel dari New York yang ditulis

oleh Fauziah Mursid Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2010. Pada skripsi ini terdapat

kesamaan yaitu menggunakan metode analisis teks yang sama yaitu

analisis wacana dengan model Analisis Wacana Van Dijk. Dan

perbedaannya adalah dalam pemilihan objek serta media yang dianalisis.

 

Page 20: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

11

2. Konstruksi Media Cetak Terhadap Terorisme (Analisis Wacana Kritis

Terhadap Pemberitaan Aksi Radikal di Solo dalam Harian Kompas Edisi

September 2012) yang ditulis oleh Vivi Suci Wulandari mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri Sunan

Kalijaga Yogyakarta Tahun 2014. Persamaan dalam penelitian ini adalah

sama-sama menggunakan media yang sama dan membahas kasus teror.

Perbedaanya adalah penelitian ini menggunakan teori Norman Fairclough

yang sering disebut dengan model “perubahan sosial”.

3. Stigma Terorisme Oleh Media Massa: Analisis Wacana Kritis

Pemberitaan Terorisme di SKH Solo Pos yang ditulis oleh Khamid

Fadholi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Komunikasi Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta

2014. Persamaan yang terdapat dalam skripsi ini adalah memakai teori

Teun A Van Dijk. Dan perbedaannya skripsi ini menganalisis tentang

stigmatisasi dan yang menjadi objek penelitiannya media yang berbeda.

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang masalah,

fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini penulis akan menguraikan konsep analisis wacana kritis.

Kemudian akan dibahas mengenai analisis wacana model Teun Van Dijk.

 

Page 21: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

12

Selanjutnya juga membahas pengertian Islamopobia konseptualisasi beritadan

teori Hegemoni.

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai sejarah dan

perkembangan kantor berita Harian Kompas, visi dan misi, serta struktur

redaksi dari Harian Kompas.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini, penulis membahas tentang temuan dan analisis wacana Harian

Kompas mewacanakan pemberitaan teror bom paris pada level teks, kognisi

sosial, dan konteks

BAB V PENUTUP

Bab terakhir ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa

yang telah diangkat dan diteliti oleh penulis dan juga beberapa lampiran yang

didapat oleh penulis.

 

Page 22: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana adalah sebuah bahasa yang mempunyai arti dalam

sebuah kalimat baik itu berupa lisan ataupun tulisan, Stubbs juga menekankan

dalam kajiannya tidak terlepas dari konteks sosial dikalangan masyarakat

pemakai bahasa (Stubbs, 1983). 1

Dalam tingkatannya wacana adalah tingkatan tertinggi dari bahasa,

yang mempunyai makna lain dalam kalimat dengan memperhatikan konteks

yang melatarinya, seperti lingkungan budaya atau masyarakat tertentu, dan

bahasanya. Ada dua cara untuk berkomunikasi yaitu lisan dan tulisan. Dalam

komunikasi lisan dapat dianalisis dari perkataan yang dikeluarkan pembicara

ke pendengar, sedangkan dalam komunikasi tulisan wacana digunakan untuk

menganalisis pemikiran atau gagasan yang disampaikan penulis. Secara garis

besar bahwa wacana berarti bahasa, yang berusaha menginterpretasi

(menafsirkan) makna dari subjek (penulis). Melalui bahasa pula komunikator

dapat megkonstruk dan menyebarkan ideologi yang dimiliki.

Menurut Van Dijk (1985), analisis wacana digunakan untuk

mengungkap makna dibalik konteks, dalam pendekatannya Van Dijk

mengembangkan kognisi sosial.2

1 Dikutip dalam Nurlaksana Eko Rusminto, Analisis Wacana Kajian Teoritid dan Praktis,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), hal. 4 2 Dikutip dalam E. Zainal Arifin,dkk Wacana: Transaksional dan Interaksional dalam

Bahasa Indonesia, (Tangerang: PT. Pustaka Mandiri), hal. 5

 

Page 23: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

14

Wacana adalah komunikasi yang dipakai oleh subjek untuk membuat

pernyataan, yang berisi makna dan tujuan untuk dapat dipahami dengan yang

lain. Analisis wacana digunakan untuk mengungkap makna yang ada dalam

setiap proses pernyataan. Biasanya wacana yang digunakan tidak terlepas dari

unsur kekuasaan terutama dalam pembentukan subjek dan berbagai perlakuan

masyarakat.

Dalam wacana bahasa juga dipahami dalam tiga pandangan yang

terdiri dari: positivisme-empiris, konstruktivisme disebut analisis wacana

(Discourse Analysis), dan pandangan wacana kritis disebut (Critical

Discourse Analysis/CDA).3

Pertama positivisme-empiris, pandangan ini dimaksudkan untuk

menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa yang dapat dimengerti dan logis.

Secara langsung dituangkan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala,

sejauh ia dinyatakan dengan memakai pernyataan yang logis, sintaksis (tata

bahasa yang membahas hubungan antar kalimat) dan memiliki hubungan

dengan pengalaman empiris. Orang yang mempunyai pandangan ini tidak

perlu mengetahui makna-makna subjektif atau nilai nilai yang mendasari

pernyataan, sebab yang penting adalah pernyataan itu dilontarkan secara

benar menurut sintaksis dan semanyik.

Kedua pemahaman kosntruktivisme, pandangan konstruktivisme

melihat bahasa tidak lagi sebagai alat untuk memahami realitas sebagai

3 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT LkiS

Pelangi Aksara, 2008), hal. 4-6

 

Page 24: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

15

kebenaran yang diterima dan dipisahkan dari subjek sebagai penyampai

pesan. Konstruktivisme menganggap subjek sebagai faktor utama dalam

kegiatan komunikasi serta hubungan-hubungan sosialnya. Subjek memiliki

kontrol terhadap wacana dan mempunyai tujuan tertentu dalam

penyampaiannya. Jadi, kaum konstruktivis menganggap bahwa tidak ada

makna yang mandiri, tidak ada deskripsi yang murni objektif. Kita tidak dapat

melihat secara transparan yang disajikan oleh subjek tanpa termediasi oleh

teori, kerangka konseptual atau bahasa yang disepakati secara sosial.4

Ketiga adalah pandangan kritis, pandangan ini melengkapi pandangan

konstruktivisme. Pelengkap dari pandangan ini menekankan pada proses

produksi dan reproduksi makna. Analisis teori kritis tidak dipusatkan pada

kebenaran/ ketidak benaran struktur tata bahasa atau proses penafsiran seperti

konstrutivisme. Disini ada keterkaitan antara pemikiran subjek dengan

kekuatan sosial yang ada dimasyarakat, maka tidak dapat diartikan dengan

bebas sesuai pemikirannya. Ini diartikan bahwa makna bahasa telah terbentuk

dengan suatu rencana. Ada makna yang sengaja ingin disampaikan, namun

makna tersebut tidak diungkapkan secara jelas melainkan dalam bentuk yang

tersirat. Wacana kritis biasanya tidak dituangkan secara jelas melainkan

memang sengaja dibentuk dengan strategi dan didukung tema tertentu yang

dibuat oleh subjek. Analisis wacana digunakan dalam membongkar kuasa

yang ada di dalam setiap proses bahasa. Mulai dari apa yang menjadi topik

dalam pembahasan, pandangan seperti apa yang digunakan dalam

4 Elvira Ardianto dan Bambang Q-Aneesa, Filasafat Ilmu Komunikasi, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2009) hal. 151-152

 

Page 25: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

16

menyampaikan pernyataan, sejauh mana batasan-batasan yang boleh

digunakan. Dalam hal ini biasanya bahasa sangat dipengaruhi oleh unsur

kekuasaan, terutama dalam pembentukan subjek dan berbagai tanggapan

berupa perlakuan di masyarakat.

2. Pengertian Analisis Wacana Kritis

Analisis wacana kritis adalah salah satu metode penelitian yang

bersifat kritis. Bahasa adalah pengertian dari tingkat tertinggi dari wacana itu

sendiri. Bahasa disini berbentuk sebuah teks untuk dianalisis. Bahasa disini

bukan sekedar mengamati dari pengertian linguistik, tetapi bahasa juga

dipakai untuk sebuah praktik dan tujuan yang berhubungan dengan

kekuasaan. Tujuan dari ini, untuk penyampaian makna yang disebarkan oleh

sang pembicara melalui saluran-saluran komunikasi. Ada maksud dibalik

suatu teks yang telah disebarluaskan. Wacana juga dipakai untuk tujuan

membujuk, mempengaruhi, menyangga dan sebagainya. Hal ini dilakukan

secara sadar dan terkontrol bukan secara tidak sengaja atau di luar kendali.

Menurut Norman Fairclough dan Wodak (Eriyanto:2001), Bahasa

disini menjadi alat dalam menyebarkan ideologi individu atau kelompok,

analisis wacana kritis melihat wacana sebagai bentuk praktik sosial.5

Hal ini bisa menyebabkan hubungan yang tidak seimbang antar kelas

sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas pada saat

perbedaan itu digambarkan dan dijelaskan sesuai dengan posisi sosial yang

ditunjukan. Pada praktiknya dalam media seperti berita, subjek mengeluarkan

5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT LkiS

Pelangi Aksara, 2008), hal. 7

 

Page 26: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

17

pendapat dalam membuat dan menulis berita tidak terlepas dari ideologinya

dan pengaruh lingkungan atau kekuasaan yang menjadikan wacana tidak

seimbang atau tidak objektif dalam menyebarkan pemberitaannya. Karna

dalam menganalisis wacana kritis ini peneliti melihat wacana hanya

digunakan untuk kepentingan individu atau hasil dari kepentingan kelompok

yang memiliki kekuasaan atau kekuatan seperti ekonomi, politik dan

kelompok sosial yang ada di masyarakat.

Pada intinya analisis wacana kritis adalah cara berpikir atau

pandangan yang melihat cara berkomuikasi baik lisan ataupun tulisan secara

kritis. Disini wacana dianggap sebagai media paling berpengaruh untuk

menyebarkan ideologi pihak yang mempunyai kuasa dalam kehidupan

bermasyarakat. Seperti media dan berita adalah salah satu contoh yang sering

dijadikan alat untuk berwacana yang didalamnya banyak pihak-pihak yang

berkepentingan ingin menyebarkan tujuannya masing-masing. Biasanya

korban dari wacana adalah kelompok minoritas yang dalam pemberitaannya

selalu dijatuhkan. Analisis wacana kritis melihat kasusnya dengan berbagai

macam pemikiran seperti dari teks, teks yang dibuat bukan sekedar teks yang

biasa. Tetapi teks disini melihat dari kata-kata yang dirangkai mempunyai

makna apa. Dan didalamnya pasti mengandung ideologi. Praktik ideologi

dalam pemberitaan mampu mempengaruhi orang lain, tujuannya untuk

mendapat tempat atau pengakuan dimasyarakat dengan wajar. Hal lain yang

harus ada dalam analisis wacana proses produksi, seperti kondisi dan situasi

dimana teks diproduksi, dan sejauh mana maksud dari fungsi dan tujuan teks

 

Page 27: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

18

diproduksi. Oleh karna itu yang terpenting untuk mengungkap makna apa

yang ada di dalam wacana adalah bahasa. Dan tujuan sebuah wacana

terbentuk untuk mempengaruhi khalayak dengan mempresentasikannya lewat

sebuah peristiwa.

3. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

Dalam analisis wacana kritis ada beberapa model yang dapat

digunakan yaitu Teun A. Van Djik, Roger Fowler, Theo Van Luewn, Sara

Mills, dan Norman Fairclough. Dari semua model yang ada masing-masing

memiliki perbedaan, namun di sisi lain juga memiliki persamaan. Pertama,

ideologi menjadi hal penting dalam menganalisis suatu wacana dari semua

model. Kedua, wacana menjadi bagian yang dapat mempengaruhi kekuasaan

yang nantinya lebih banyak berperan dalam menentukan kebijakan. Ketiga,

dominasi juga menjadi bagian yang penting. Kelompok yang dominan

mampu menjatuhkan atau merendahkan kelompok lain melalui sebuah

wacana baik teks atau lisan. Tujuan nya untuk mempertahankan kekuasaan

dengan cara menyingkirkan kelompok lain dibenak khalayak.

Menurut Van Dijk (1985), analisis wacana digunakan untuk

membongkar makna dan maksud tertentu. Dalam pendekatannya Van Dijk

menggunakan Kognisi sosial, dan menganalisis masalah yang berhubungan

dengan etnis dan rasisme. 6

Dalam analisis wacana kritis model ini wacana tidak hanya dilihat dari

segi teks, tetapi bagaimana teks itu terbentuk harus juga karna ini lah bagian

6 Dikutip dalam E. Zainal Arifin, dkk, Wacana: Transaksional dan Interaksional dalam

Bahasa Indonesia, (Tangerang: PT. Pustaka Mandiri). H. 5

 

Page 28: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

19

dari produksi. Produksi haruslah juga dilihat karena dalam pembuatannya kita

bisa dapatkan adanya kognisi sosial, ini lah ciri khas dari penelitian model

Van Dijk. Kognisi sosial adalah cara berpikir seseorang dalam hal ini

wartawan atau media yang berkaitan dengan faktor lingkungan, ideologi atau

lingkungan masyarakat dengan memproduksi suatu berita dan biasanya

memarjinalkan suatu kalangan. Misalnya dalam menyampaikan sebuah berita

tentang kaum minoritas muslim di dunia barat, yang akan ditulis oleh

wartawan adalah keadaan kaum muslim dengan buruk sedangkan kaum

mayoritas dianggap korban contoh dalam masalah pemberitaan terorisme.

Minoritas muslim akan dipandang sama dengan pelaku teror padahal tidak

semua muslim berbuat teror. Wacana yang akan dibuat wartawan pasti

membuat pandangan rasisme sebisa mungkin dimapankan. Dalam hal ini

struktur sosial yang membuat nama kaum muslim buruk akan dibuat seakan-

akan memang itu benar bagaimanapun strategi yang dilakukan dalam wacana.

Untuk menganalisis wacana kritis Van Dijk membuat modelnya

menjadi tiga bagian, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks.7

a. Teks

Teks adalah bagian dari wacana yang digunakan untuk membuat

suatu pernyataan untuk berkomunikasi. Dalam sebuah berita teks

digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis dalam bentuk

kalimat yang disusun menggunakan strategi untuk menyampaikan makna

yang dibuat suatu media atau wartawan. Melalui wacana inilah siapapun

7 Dikutip dari Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT

LkiS Pelangi Aksara, 2008), h. 225

 

Page 29: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

20

yang mempunyai kepentingan bisa menggunakannya untuk mencari

dukungan atau menyampaikan ideologi. Dibutuhkan bagian-bagian

penting untuk menganalisis suatu teks. Untuk menganalisisnya Van Dijk

membaginya menjadi tiga tingkatan yang pertama adalah struktur makro,

ini digunakan untuk mengamati topik umum dalam sebuah berita atau

makna global yang diutamakan. Yang kedua adalah superstruktur, di

dalam kalimat atau di dalam teks pasti ada sebuah struktur yang disebut

kerangka. Kerangka ini digunakan untuk menyusun bagian-bagian teks

agar tersusun secara benar agar menjadi berita yang lengkap. Dan ketiga

adalah struktur mikro, ini adalah bagian untuk menganalisis bagian-

bagian yang ada dalam tiap kalimat, kata, dan bagian kecil lainnya yang

dipakai oleh suatu teks. Meskipun dibagi-bagi dalam berbagai tingkatan

tetap saja ketiga bagian dalam menganalisis suatu teks ini saling

berhubungan dan saling melengkapi. Pemakaian kata, kalimat, proposisi

retorika tertentu oleh media dipahami Van Dijk sebagai bagian dari

strategi wartawan. Berikut uraian-uraian yang terdapat dalam membedah

teks menggunakan anisis Van Djik. Yang pertama adalah struktur

wacana makro:

1) Tematik

Tematik menunjukan gambaran umum dari teks, dapat

dikatakan sebagai gagasan inti, ringkasan yang menjelaskan isi dari

keseluruhan berita. Disetiap pemberitaan terdapat tema yang

menggambarkan apa yang ingin disampaikan wartawan. Agar mudah

 

Page 30: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

21

dalam menentukan tema yang digunakan wartawan dalam membedah

teks dilihat dari konsep yang dominan, sentral, dan paling penting dari

isi berita. gagasan Van Djik ini berdasarkan pada pandangan ketika

wartawan meliput peristiwa dan memandang suatu masalah

didasarkan pada pemikiran tertentu. Dapat diketahui pula kognisi

sosial wartawan dari melihat tema atau topik yang dibuatnya. Gagasan

Van Dijk ini membatu peneliti untuk mengamati dan memusatkan

perhatian pada bagaimana suatu teks dibentuk oleh wartawan.

2) Skematik

Dalam teks umumnya mempunyai bagan atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan kepada peneliti

untuk melihat bagai mana bagan-bagan dalam teks disusun dan

diurutkan sehingga menjadi kesatuan arti. pemberitaan mempunyai

skema sendiri untuk mengamati berita, skema besar disini mempunya

dua kategori. Pertama summary, yang umumnya ditandai dengan dua

elemen yakni judul dan lead. Judul dan lead umumnya menunjukan

tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan dalam beritanya. Lead

umumnya digunakan sebagai pegantar ringkasan apa yang ingin

dikatakan sebelum masuk kedalam isi berita. Selanjutnya membahas

story, yang di dalamnya mempunya dua subkategori yang pertama

adalah proses jalannya peristiwa dan yang kedua yaitu komentar.

Peristiwa di sini untuk menjelaskan peristiwa yang umumnya terdiri

atasa dua bagian pertama mengenai jalannya peristiwa kedua latar

 

Page 31: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

22

untuk mendukung jalannya peristiwa yang disajikan kepada khalayak.

Subkategori yang kedua adalah melihat pendapat atau komentar dari

orang-orang yang terlibat dalam sebuah peristiwa seperti komentar

tokoh, dan kesimpulan komentrar dari para tokoh. Tahapan-tahapan

yang dijelaskan di skematik ini untuk melihat strategi wartawan untuk

mendukung subtopik tertentu yang ingin disampaikan dengan

menyusul bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu. Hal ini

tentunya untuk membantu wartawan dalam menyembunyikan

informasi penting. Dan untuk menyembunyukan informasi penting ini,

ditempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.

3) Semantik

Semantik adalah makna yang ingin ditekankan dalam teks

berita. Misalnya latar, detil, maksud, praanggapan, dan nominalisasi.

Latar peristiwa dipakai untuk menyediakan dasar hendak kemana teks

dibawa. Detil merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara implisit. Elemen maksud

menunjukan bagaimana secara implisit dan tersembunyi wartawan

menggunakan praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis

kebenarannya. Sedangkan praanggapan merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks.

4) Sintaksis

Sintaksis adalah menentukan bagaimana kalimat (bentuk,

susunan) yang dipilih. Sintaksis meliputi: bentuk kalimat, kohersi,

 

Page 32: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

23

kata ganti. Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan

dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Koherensi adalah

hubungan antar kata atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang

menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga

tampak koheren. Dan kata ganti merupakan elemen untuk

memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif.

Kata ganti adalah alat yang dipakai komunikator untuk menunjukan di

mana posisi seseorang dalam wacana.

5) Stilistik

Stilistik adalah bagaimana menentukan pilihan kata yang

dipakai dalam teks berita, seperti leksikon. Leksikon menandakan

bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai

kemungkinan kata yang tersedia.

6) Retoris

Retoris menentukan bagaimana dan dengan cara apa

penekanan dilakukan. Retoris terdiri dari: grafis, metafora, dan

ekspresi. Elemen grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang dapat diamati dari

teks. Grafis biasanya dibuat dengan pemakaian caption, raster, grafik,

gambar, atau tabel. Sedangkan metafora dilakukan oleh wartawan

 

Page 33: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

24

dengan membuat sebuah kiasan atau ungkapan yang menjadi bumbu

dari suatu teks berita.8

b. Kognisi sosial

Dalam pandangan Van Dijk analisis wacana memang dilihat dari

sebuah teks tetapi dalam teks tersebut memiliki makna yang tersembunyi.

Untuk mengetahui ada apa di balik makna tersebut Van Dijk

membutuhkan analisis kognisi sosial dan konteks sosial.9

Kognisi sosial dalam pemberitaan adalah suatu pemikiran,

pemahaman, pengetahuan yang ada dalam diri seseorang jurnalis. Dalam

membuat suatu pemberitaan seorang jurnalis tidak lepas dari pengalaman,

pemahaman dan pengetahuan yang dituangkan dalam sebuah berita.

Analisis kognisi sosial bukan hanya sekedar memusatkan perhatiannya

pada struktur teks, kognisi sosial juga melibatkan representasi dan strategi

yang ada dalam sebuah teks. Dengan menghubungkan kognisi sosial dalam

pembuatan berita hal yang harus dipertanyakan adalah bagaimana

wartawan atau jurnalis dalam melihat suatu peristiwa. Bagaimana

peristiwa tersebut dimengerti, dimaknai sehingga mengahasilkan

pemikiran. Dan bagaimana informasi atau hasil dari pemikirannya tersebut

digunakan dalam proses pembuatan berita. Hal ini mempengaruhi

pemikiran dan pemahaman khalayak yang membaca berita atau menjadi

8 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta:PT LkiS Pelangi

Aksara, 2008), hal. 229 9 Dikutip dari Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT

LkiS Pelangi Aksara, 2008), hal. 260

 

Page 34: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

25

konstruksi khalayak dalam berita dan peristiwa tertentu atas berita yang

ditulis oleh wartawan.

Dalam menganalisis wacana di sini kognisi sosial dari wartawan

memang penting untuk diteliti, walaupun begitu kita perlu melihat juga

dari konteks sosial. Konteks sosial di sini adalah, wartawan mendapatkan

pengaruh lingkungan atau kepercayaan yang diterima dari kelompok. Jadi

dalam sebuah analisis wacana bukan hanya struktur teks dan pemikiran

wartawan saja yang digunakan, faktor komunitas atau kelompok dalam

bermasyarakatpun dilihat karna terdapat nilai dan kepercayaan di

dalamnya.

c. Konteks Sosial

Konteks sosial disini adalah analisis yang dilakukan secara sosial, yang

berhubungan dengan masyarakat. Wacana dilihat dengan melihat

pemberitaan apa yang sedang berkembang dimasyarakat dan bagaimana

suatu pemberitaan itu diproduksi secara terus-menerus. Dalam hal ini

pemberitaan media yang sedang berkembang sangat mudah diterima oleh

masyarakat karena didalam masyarakat secara tidak langsung akan

terproduksi pemberitaan berkembang lewat media dan lembaga yang ada.

jadi pada intinya isu yang berkembang di masyarakat sangatlah berpengaruh

dalam penelitian Van Dijk karena ini salah satu metode analisisnya yang

melihat bagaimana suatu teks wacana di produksi dan di reproduksi. Dan

dalam produksi dan reproduksinya tidak terlepas dari praktik kekuasaan dan

akses yang mempengaruhi pemberitaan tersebut.

 

Page 35: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

26

Dalam bukunya Van Dijk menuliskan gambaran kelompok

minoritas di Eropa yang buruk salah satunya disebabkan oleh

akses yang berbeda. Disini kelompok minoritas atau imigran

umumnya tidak memiliki akses penting dalam konteks

komunikasi. pertama tidak ada akses dengan pembuat keputusan

yaitu akses politik, hukum dan pengambilan kebijakan negara.

Kedua imigran tidak memiliki akses media, jadi mereka tidak

mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi wacana media yang

berkembang.10

Dalam praktiknya kekuasaan sangatlah berpengaruh terhadap apapun,

terutama yang berhubungan dengan golongan, atau kelompok. Dalam

golongan ini sangatlah mempengaruhi anggota kelompok lainnya dalam

mempengaruhi atau mengontrol suatu masalah. Selain kekuasaan

berhubungan dengan kelompok, kekuasaan juga berhubungan dengan nilai,

seperti status uang kedudukan jabatan, bahkan pengetahuan. Lewat

kekuasaan inilah seseorang kelompok yang memegang kekuasaan yang bisa

mengontol dan mempengaruhi kelompok lain atau masyarakat dalam

mempengaruhi sikap,pemikiran dan keyakinan baik secara langsung ataupun

tidak langsung.

Kelebihan kelompok yang mempunyai kekuasaan adalah mereka

mempunyai akses lebih besar terutama dalam media. Untuk mempengaruhi

10

Teun A. Van Dijk, “Discourse, Power and Acces”, dalam Carmen Rosa Caldas-

Coulthard dan Malcolm Coulthard, (ed.), Critical Discourse Analysys, London and New York,

Rroutledge, 1999, hal. 84-102

 

Page 36: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

27

khalayak kelompok penguasa akan mengontrol pemberitaan yang beredar

dan berkembang dan mereka bisa menetukan topik atau wacana apa yang

mereka ingin sebarkan dan tanamkan kepada khalayak. Contoh dalam hal

tetang teroris di Eropa ini, apabila penguasa atau orang yang memegang

peranan penting disana tidak suka dengan kaum minoritas atau dikatakan

dengan islam, dengan adanya teror bom yang dilakukan oleh NIIS ini yang

mempunyai kekuasaan akan mengontrol pemberitaan dan

mengkonstruksikan pemikiran kepada khalayak bahwa memang NIIS itu

memang islam, dan islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan, maka

yang akan terjadi adalah diskriminasi dan terhadap muslim atau kebencian

bisa disebut juga islamophobia.

B. Hegemoni Media

Hegemoni adalah sebutan untuk ideologi penguasa. Dalam media teori

hegemoni didasarkan pada konsep bahwa suatu pengetahuan / ideologi yang

dimasukan atau disebarkan secara terselubung oleh kelompok yang berkuasa

dengan atau tanpa kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok

berkuasa terhadap kelompok yang dikuasai diterima secara wajar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Antonio Gramsci struktur kekuasaan

akan mempengaruhi dan memerintah dengan efektif. dipilih dengan

meminimalisir perlawanan rakyat dan yang berkuasa harus menciptakan

ketaatan yang spontan.11

11

Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), hal. 120.

 

Page 37: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

28

Pada intinya upaya untuk menggiring pandangan secara langsung

terhadap kaum yang lemah, melalui penguasaan dimedia lewat bahasa dan

wacana ideologi disampaikan dan kesadaran masyarakat dibentuk tujuan dari

penguasaan tersebut untuk menyingkirkan kelompok yang lainnya atau

kelompok yang tidak dominan.

Dalam konteks ini kaum intelektual orang yang berpengaruh dalam

proses hegemoni. Proses hegemoni ini dilakukan untuk menamkan ideologi

dengan pengaruh yang lebih luas dan tidak terbatas untuk kelompok tertentu,

dan bisa menyeluruh kelapisan masyarakat. Orang yang memegang peranan

penting dalam proses ini adalah kaum intelektual yang memegang peranan

penting dalam kenteks sosial seperti pemerintahan.

Dalam menyebar luaskan ideologinya banyak cara yang dilakukan oleh

penguasa. Salah satunya melalui bahasa, bahasa mempunyai peranan penting

untuk menjalani fungsi hegemoni. Saluran-saluran hegemoni bentuknya

bermacam-macam. Mulai dari wilayah organisasi, informasi dan juga saluran

komunikasi. Media bisa menjadi alat dalam menyebarluaskan ideologi

sehingga meresap ke dalam benak khalayak.

Teori hegemoni Gramsci (Eriyanto,2001), menekankan bahwa

dalam kelas sosial ada pertatungan untuk memperebutkan

penerimaan publik karena pengalaman sosial kelompok gender,

ras, kelas, umur dan sebagainya perlu adanya usaha untuk

 

Page 38: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

29

kelompok dominan dalam menyebarkan ideologi dan diterima

dalam masyarakat tanpa adanya perlawanan.12

Usaha kelompok dominan dalam memenuhi keinginannya agar ide atau

pendapatnya dapat diterima tanpa adanya perlawanan dari masyarakat akan

melakukannya dengan berbagai cara tanpa adanya paksaan, dan diterima

dengan begitu saja. Ketika pendapat atau wacana itu diterima oleh masyarakat

maka disitulah terjadi hegemoni.

Contoh hegemoni yang dilakukan melalui media masaa seperti

pemberitaan bom paris, kelompok dominan dinegara tersebut mayoritas adalah

non islam, ketika ada pemberitaan menyangkut pautkan kelompok islam yang

pada dasarnya disana adalah kelompok yang kecil, maka secara tidak langdung

jurnalis yang menulis pembritaan akan memarjinalkan kelompok islam. Karena

dalam pemberitaannya pelaku teror bom selalu membawa nama islam.

Ada 3 tingkatan dalam hegemoni Gramsci, yaitu hegemoni total,

hegemoni merosot dan hegemoni minimum.13

Hegemoni total merupakan tingkatan hegemoni yang berhasil dicapai

sasaran dan tujuannya. Untuk kepentingan suatu kelompok dengan

memanfaatkan cara-cara sosialisasi yang terarah. Tidak ada perlawanan yang

dilakukan khalayak. Hubungan antar kelompok peguasa dan khalayak

menunjukan tingkat kesatuan yang kokoh. Ide-ide yang disebarkan oleh

12 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT LkiS

Pelangi Aksara, 2008), h. 107

13 Dikutip dalam Heru Hendarto, Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus

Kemasyarakatan dan Kemanusiaan, (Jakarta: Gramedia, 1993), h.82-84

 

Page 39: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

30

kelompok penguasa dengan menjatuhkan kelompok lain melalui saluran-

saluran komunikas, lalu khalayak menerima itu secara wajar.

Hegemoni merosot merupakan tingkatan kedua dari yang sebelumnya.

Sistem dengan ide-ide yang telah disebarkan telah mencapai sasaran, namun

mentalitas khalayak tidak sepenuhnya setuju dan sepemikiran dengan

kelompok penguasa. Hal ini bisa dikatakan tingkatan hegemoni nya mudah

runtuh. Keberhasilan yang dicapai oleh kelompok penguasa masih perlu cara-

cara yang lebih kuat lagi untuk meyakinkan khalayak. Dikhawatirkan nantinya

khalayak bisa melakukan tandingan kepada kelompok penguasa. Dan hal

seperti ini dikatagorikan ke dalam hegemoni minimum. Bentuk hegemoni yang

paling rendah. Khalayak tidak sepemikiran dengan kelompok penguasa.

Khalayak malah mempertahankan peraturan melalui transformasi penyatuan

dengan para pemimpin budaya, sosial, politik maupun ekonomi. Hal ini jelas-

jelas telah bertentangan dengan yang dicita-citakan oleh kelompok penguasa.

Batas konseptualisasi dalam membicarakan hegemoni dalam upaya

memisahkan negara dan masyarakat sipil terkait 3 bidang. Pertama ekonomi,

dengan melihat keadaaan ekonomi yang berbeda-beda dari setiap individu akan

dapat digologkan dan diklasifikasikan sesuai tingkatan individu itu sendiri.

Kedua negara, disini tempat munculnya praktek-praktek kekuasaan yang

dilakukan oleh aparatur negara untuk menegakan sebuah birokrasi negara.

Ketiga masyarakat sipil, berwujud dalam berbagai organisasi yang dibuat oleh

masyarakat di luar pengaruh negara. Negara sebagai sumber kekuasaan koersif

dalam suatu masyarakat dan masyarakat sipil sebagai lokasi kepemimpinan

 

Page 40: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

31

hegemoni. Negara dan masyarakat sipil dihubungkan untuk mendefinisikan apa

yang disebut negara integral.

C. Islamophobia

Sebelum kita mengartikan islamphobia terlebih dulu kita mencari tau

apa artinya fobia. fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu,

bisa berupa benda hewan atau fenomena. Sadar atau tidak seseorang

mempunyai rasa takut tetapi untuk sebagian orang rasa takut bisa atau dapat

dikendalikan. Dalam diri orang yang mempunyai tingkat ketakutan yang

berlebihan atas sesuatu akan menyebabkan trauma. Seseorang yang

mempunyai ketakutan berlebihan akan menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi

adalah suatu keadaan mental seseorang menjadi tertutup, yang disebabkan oleh

ketidak mampuan orang tersebut dalam mengendalikan perasaan takutnya.

Penyebabnya bisa terjadi akibat suatu kejadian atau peristiwa, seperti

kekerasan, trauma bom atau kejadian yang sangat ekstrim.

Hal ini menyebabkan terjadinya pemikiran dan perasaan negatif

terhadap seseorang yang mempunyai trauma seperti ini. Setiap kali orang yang

mempunyai fobia tersebut berhubungan dengan sumber fobianya maka akan

secara otomatis merasa cemas dan merasa tidak nyaman untuk menghindarinya

orang tersebut akan menghindari sumber fobia tersebut.

Mengenai islamphobia, islam adalah agama yang mengenalkan

kedamaian dan tidak mengajarkan sama sekali kekerasan atau pun hal buruk

lainnya. Tetapi pada kenyataannya dijaman sekarang ini banyak orang yang

ingin menjatuhkan nama islam. Maka untuk mempelmalukan nama islam

 

Page 41: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

32

berbagai cara pun dilakukan orang yang benci terhadap islam. Seperti contoh

aksi- aksi yang dilakukan kelompok teroris yang membawa nama islam dalam

aksinya, mereka mengatas namakan islam dan membuat perlakuan tidak

sepantasnya terhadap manusia yang tidak bersalah. Maka terjadilah

islamphobia, dan keadaan ini dimanfaatkan oleh para pembenci islam untuk

menyudutkan nama islam.

Istilah Islamphobia adalah perasaan ketakuatan atau kebencian

terhadap islam, orang-orang yang memeluk agama islam maupun

budaya islam. Istilah islamophia muncul pertama kali pada tahun

1922 dalam sebuah essai yang berjudul L’Orient vu del’Occident

karya Etienne Dinet, seorang tokoh asal Prancis.14

Seiring perkembangan zaman istilah islamphobia digunakan untuk

mengindentifikasi pelakuan diskriminatif yang diterima muslim di wilayah

Eropa Barat. Istilah dijadikan perdebatan karena memiliki maksud dan tujuan.

Maksud dan tujuannya ini untuk menjadikan terbentuknya ideologi tentang

pemikiran akan ketakutan terhadap islam. Dari keyakinan inilah mencitakan

keyakinan bahwa setiap muslim merupakan penganut fanatik ajaran agamanya,

mempunyai dasar untuk melakukan kekerasan terhadap orang-orang non

muslim dan meyakini pula bahwa islam menolak nilai-nilai toleransi dan

kesetaraan. Islamphobia merupakan bentuk dari permusuhan yang ditunjukan

pada umat islam yang secara umum terjadi di bangsa barat.

14

Hanan Rananta Arbi, Reaksi Uni Eropa Terhadap Islamophobia di Perancis, Pada Tahun

2011-2015, hal. 2

 

Page 42: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

33

Di kawasan Eropa islamphobia bukanlah hal yang baru. Kebencian

terhadap islam di Eropa sedah berlangsung cukup lama. Ini terjadi karena

sejarah-sejarah mereka yang buruk seperti perang salib. Namun ditambah lagi

dengan adanya tragedi 11 september 2001 di Amerika serta tragedi Bom

London 7 Juli 2005. Ketika tragedi itu terjadi, warga Eropa kembali

terpengaruh dengan melihat islam dengan penuh curiga, kecemasan, ketakutan,

serta kebencian. Dan sentimen seperti ini dimanfaatkan oleh kelompok yang

ingin menjatuhkan nama islam.

D. Media Massa

Seiring berkembangnya zaman manusia adalah tetap mahluk yang

saling berkomunikasi, dalam berkomunikasi banyak hal yang dapat di tempuh

salah satunya lewat media massa. Dalam kehidupan media selalu berkembang

dengan cepat. Salah satu bagian dari media massa adalah berita, berita bisa

disampaikan lewat surat kabar, internet, radio dan sebagainya.

1. Pengertian Berita

Definisi berita sendiri adalah tepat dimana kita bisa mendapatkan

informasi, dari berbagai macam sumper di berbagai belahan dunia. Adanya

berita tidak terlepas dari peranan seorang wartawan mencari bahan berita

lalu menyusunnya merupakan tugas pokok wartawan dan bagian redaksi

sebuah penerbitan pers (media massa).

 

Page 43: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

34

Istilah “berita” berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrit yang

kemudian masuk dalam bahasa inggris menjadi write, yang

memiliki arti “ada” atau “terjadi”. Sebagian ada yang

menyebutnya Vritta artinya :kejadian” atau “yang telah

terjadi”. Vritta masuk dalam bahasa Indonesia menjadi “berita”

atau “warta”.15

Pada dasarnya konsep dari berita itu sendiri adalah apa yang disampaikan

atau ditulis wartawan dan termuat dalam media yang artinya adalah berita

merupakan sebuah informasi yang sudah diolah oleh wartawan yang

mempunyai keunggulan atau kreteria khusus dan memenuhi syarat, kadang

berita yang disampaikan bersifat objektif dan subjektif.

2. Jenis Berita

Jenis-jenis berita dapat digolongkan menjadi beberapa bagian yaitu:16

a. Straight News. Berita berlangsung adalah berita yang ditulis apa

adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman

depan surat kabar berisi berita jenis ini.

b. Deep News. Berita yang mendalam dan dikembangkan dengan

pendalaman hal-hal yang ada di sudut permukaan.

15 Totol Djuroto, Manajemen penerbtan Pers, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000),

hal. 46 16

Asep Syamsul Romli, Jurnalisme untuk pemula, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1999), hal. 23

 

Page 44: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

35

c. Investigation News. Berita yang dikembangkan berdasarkan

pendapat wartawan, berdasarkan fakta yang ditemukan dilapangan.

d. Opinion News. Berita mengenai pendapat seseorang, biasanya

pendapat para tokoh atau cendikiawan mengenai suatu isu atau hal-

hal tertentu.

3. Nilai dalam Berita

Dalam berita ada beberapa karakteristik yang dikenal sebagai nilai

berita (nesw value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna atau

yang biasa diterapkan untuk menentukan khalayak berita (news worthy),

jadi nilai berita itu harus sesuai objek atau harus mengikuti aturan pers

yang berlaku.17

Para jurnalis menggunakan nilai berita sebagai acuan, seperti para

reporter dan editor serta ketua redaksi, untuk memutuskan informasi atau

fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik.

Adapun nilai berita yaitu:

a. Immediacy, atau kerap diistilahkan dengan timlines, artinya terkait

dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan. Sebuah berita serig

dinyatakan sebagai laporan dari apa yang baru saja terjadi. Semua hal

yang baru apapun itu, pasti memiliki nilai berita. Nama hari selalu

berulang setiap minggunya, rabu hari ini bukanlah hari sebelumnya,

namun peristiwa kejadian atau perubahan yang terjadi setiap hari rabu

17

Luwi Iswara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, (Jakarta: Kompas, 2007), hal. 53

 

Page 45: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

36

tidak pernah sama. Selalu muncul perubahan baru, peristiwa baru,

kecenderungan baru.

b. Proximity, adalah keterdekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa

dalam keseharian hidup mereka. Orang-orang akan tertarik dengan

berita yang menyangkut kehidupan mereka. Baik secara geografis

maupun secara psikologis. Peritiwa akan tetap memiliki daya tarik dan

dianggap penting oleh khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa,

jika peristiwa itu berkaitan langsung atau mengandung arti dengan apa

yang dipikirkan, dirasakan, diingat atau dikenangnya, walau secara

fisik geografis tempat peristiwa itu terjadi berjauhan.

c. Consequence, berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah berita

yang mengandung nilai konsekuensi. Dampak suatu pemberitaan

bergantung pada beberapa hal seberapa banyak khalayak terpengaruh,

pemberitaan itu langsung mengenai kepada khalayang atau tidak, dan

segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media surat kabar,

radio atau televisi yang melaporkan.

d. Conflict, peristiwa perang demonstrasi atau kriminal merupakan

contoh eleme konflok didalam pemberitaan. Konflik atau pertentangan,

merupakan sumber berita yang tidak pernah kering dan tidak akan

pernah ada habis-habisnya. Selama masyarakat menyukai dan

menganggap penting, perbedaan pendapat bpleh saja, demokrasi

dijadikan acuan, kebenaran masih diperdebatkan, peperangan masih

terus berkecumuk di berbagai belahan dunia, serta perdamaian masih

 

Page 46: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

37

sebatas angan-angan. Selama itu pula konflik masih akan tetap

menghiasi halaman surat kabar, mengganggu pendengaran karena

disiarkan di radio dan merusak mata karena selalu ditayangkan di

televisi.

e. Oddity, peristiwa yang tidak biasa terjadi atau suatu kejadian yang

diperhatikan segera oleh masyarakat. Sesuatu uang datangnya tiba-tiba,

di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui

sebelumnya itu merupakan kejutan.

f. Sex, kerap menjadi elemen utama dari sebuah pemberitaan, tapi sering

pula seks menjadi elleme tambahan bagi pemberitaan tertentu, seperti

pada berita sports, selebritis dan kriminal.

g. Emotion, ini kadang dinamakan elemen human interest. Elemen ini

menyangkut kisah-kisah yang mengandung kesedihan, kemarahan,

simpati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan, atau humor. Kadang

suatu peristiwa tidak menimbulkan efek berarti pada seseorang atau

sekelompok orang, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana

hati, suasana kejiwaan dan alam perasaannya serta psikologisnya.

h. Prominence, Elemen ini adalah unsur yang menjadi dasar istilah

“names make news” nama membuat berita. Unsur keterkenalan suatu

menjadi incaran pembuat berita. Berita tentang orang-orang penting,

ternama, pesohor, selebriti, figur publik, orang-orang terkemuka,

dimanapun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah

lakunya, namanya saja sudah membuat berita.

 

Page 47: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

38

i. Suspense, Elemen ini menunjukan suatu yang ditunggu-tunggu,

terhadap sebuah peristiwa oleh masyarakat. Kisah berita yang

menyampaikan fakta tetap merupakan hal penting. Kejelasan fakta

dituntut masyarakat untuk memberikan informasi yang bisa

menghilangkan ketidakpastian. Sedangkan yang terakhir adalah

progress. Progress, elemen ini merupakan elemen “perkembangan”

peristiwa yang ditunggu masyarakat mengenai aktual informasi yang

dibutuhkan masyarakat luas. Berita yang terbaru dan berita yang harus

segera disebar luaskan ke masyarakat

4. Katagori Berita

Pengkatagorisasian berita menjadi landasan atau pijakan bagi

wartawan untuk menentukan bagaimana sebuah realitas diklasifikasikan

dan bagaimana peristiwa didefinisikan, dipahami bahkan direkonstruksi.

Secara umum menurut Tuchman seperti dikutip oleh Eriyanto (2002:108-

109), wartawan memakai lima katagori berita. Kategori tersebut dipakai

untuk membedakan jenis isi berita dan subjek peristiwa yang menjadi

berita. Kelima kategori tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel

Kategori Berita18

Berita mengenai peristiwa yang terjadi

saat itu. Kategori berita ini sangat

18

Antonius Birowo (Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi), (Yogyakarta:

Gitayali, 2004), hal. 25-26

 

Page 48: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

39

Hard News dibatas oleh waktu dan aktualisasi.

Semakin cepat diberitakan semakin

baik. Bahkan ukuran keberhasilan dari

kategori berita ini adalah dari sudut

kecepatan pemberitaannya

Soft News

Kategori ini biasanya menyangkut hal-

hal yang berhubungan dengan kisah

manusiawi (human interest). Pada

kategori berita ini tidak dibatasi oleh

waktu. Ia bisa diberitakan kapan saja.

Sport News

Subklasifikasi dari hard news. Dalam

spot news, peristiwa yang diliputi

tidak direncanakan terlebih dahulu

(bersifat spontan).

Developing News

Subklasifikasi dari hard news. Hampir

menyerupai sport news dimasukan

elemen lain, seperti peristiwa yang

diberitakan adalah bagian dari

rangkaian yang akan diteruskan

keesok harinya atau dalam berita

selanjutnya.

 

Page 49: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Berpengaruhnya Wacana dari Masa ke Masa

Di dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi tentunya tidak

terlepas dari bahasa, bahasa lisan maupun tulisan. Selain itu tentunya kita tau

wacana adalah bagian dari kajian linguistik atau bahasa yang berkembang.

Wacana dianggap tingktan bahasa yang paling lengkap. Dalam ilmu

komunikasi wacana kritis adalah metodologi yang digunakan untuk

mengupas atau menganalisis maksud dari bahasa yang dibuat. Misalnya

berupa novel, berita radio atau hal yang berhubungan dengan informasi yang

berkaitan dengan kata-kata dan bahasa.

Analisis wacana sebagai disiplin ilmu, yang metodologinya jelas

berkembang baru pada awal tahun 1980-an. Berbagai buku kajian wacanapun

bermunculan, contoh beberapa buku yang muncul seperti Stubbs (1983),

Brown and Yule (1983), dan Van Dijk (1985). Analisis wacana terus

berkembang pada persoalan seperti wacana politik, emansipasi wanita dan

lainnya.1

Dalam perkembangannya wacana kritis digunakan untuk membongkar

maksud dan tujuan yang dibuat penulis contohnya dalam memahami realitas

media yang muncul dan berkembang terutma di indonesia.

Dalamperkembangannya media di indonesia melalui sejarah yang tidak

begitu menyenangkan

1E. Zaenal Arifin dkk, Wacana Transaksional dan Interaksional dalam Bahasa Indonesia,

(Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013), hal . 3

 

Page 50: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

40

1. Orde baru

Dalam sejarahnya pers dijaman orde baru tidak begitu menyenangkan.

pada zaman setelah orde lama pers orde baru sempat merasakan kesenangan

yang sesaat atau sebentar setelah itu pers orde baru mengalami keterbatasan.

Dikarenakan pemerintah peka terhadap media massa yang menyampaikan

kritiknya dalam beritanya. Sejarahnya media massa adalah bagian dari

sumber informasi yang ada, peran media adalah untuk mewakili aspirasi

rakyat dalam memperjuangkan keadilan dan hukum yang adil. Pada masa

orde baru terjadi peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari),

terjadinya peristiwa tersebut karena menolak atau melawan kebijakan-

kebijakan pemerintahan pada masa itu. Hubungannya dengan media adalah

sebelum peristiwa malari terjadi pers mempunyai kebebasan untuk membuat

berita, seperti mengkritik kinerja pemerintah yang menyuarakan aspirasi

rakyat, dan melakukan kontrol sosial. Setelah peristiwa Malari, media

menjadi tidak idealis cenderung menjadi alat pemerintah atau dibawah

kontrol pemerintah atau penguasa ini juga dikarenakan terjadinya

pemberedelan terhadap beberapa media. Pada intinya pers pada masa setelah

peristiwa Malari menjadi terbatas dan tidak sesuai dengan fungsinya.

Dalam buku Ahmad Zaini Akbar (1995:163), menjelaskan seberapa

pengaruhnya pers dalam menyampaikan aspirasi masyarakat yang ditanggapi

oleh negara atau pemerintah. Dan sikap kritis pers terhadap pemerintah

 

Page 51: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

41

efektif untuk pembentukan kebijaksanaan politik atau sebaliknya, dalam arti

aspirasi yang dibuat pers hanya akan dianggap angin lalu.2

Dari uraian diatas pers bukan lah satu-satunya penyambung asprirasi

masyarakat. Mahasiswa dan kaum intelektual juga menjadi bagian penting

dalam memyuarakan pendapat rakyat. Kritik terhadap pemerintah dan rasa

keprihatinan masyarakat mendapat sambutan baik dan diterima masukan yang

disampaikan media pers juga mahasiswa terhadap isu yang berkembang saat

itu (korupsi). Jadi pada saat itu pers dianggap cukup berpengaruh dan

diperhatikan oleh pemerintah orde baru. diperhatikannya pemberitaan tentang

peristiwa saat itu membuat pemerintah dan negara menjadi lebih waspada

terhadap pers. Kritisnya pers pada masa ini karena pers Indonesia telah lama

tekurung dalam kekuasaan rejim orde lama. Orde baru pun berlalu dan

lahirlah reformasi. Apabila dimasa orde baru pers memperlihatkan kritisnya

terhadap pemerintah walaupun terbatas tetapi pers pada jaman itu mewakili

suara rakyat. Diera reformsi pers disini lebih bebas dalam menulis dengan

keinginannya. Dan disinilah media dipertanyakan keutuhan beritanya.

Maksudnya disini masihkah media pers menjadi tempat mewakili aspirasi

rakyat, dan karena kebebasan pers adakah faktor atau kepentingan lain

didalam isi pemberitaannya.

Dalam buku Agus Sudibyo, pers mengalami pergeseran menjelang

dan sesudah pergeseran politik Mei 1998, perubahan yang drastis ini karena

pengelola media ingin melepaskan diri dari batasan yang membatasi kinerja

2Ahmad Zaini Akbar, 1966 1974 Kisah Pers Indonesia, (LKSI: Yogyakarta, 1995), hal 163

 

Page 52: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

42

mereka sebelumnya. Media adalah salah satu agen pelaku sosial yang sangat

berpengaruh dalam menumbangkan pemerintahan orde baru. alasan ini dilatar

belakangi oleh krisis ekonomi yang gagal. Perubahan inilah yang membuat

terjadinya “Revolusi Mei 1988”.3 Pada masa ini media tidak secara utuh

bebas untuk memberitakan wacana tentang pemerintah, dalam praktiknya

media mengalami pasang surut atas hak-haknya. Diera orde baru media tidak

terlepas dari kekuasaan. Dibawah kepemimpinan Soeharto, tekanan pada

media datang dari para penguasa yang bekerja sama langsung ataupun tidak

langsung dengan pemilik media untuk membangun hegemoni ekonomi

politik. Koran adalah salah satu media informasi yang berpengaruh

mengkritik pemerintah lewat tulisan atau beritanya. Wacana-wacana kritispun

banyak dikeluarkan koran-koran untuk membongkar kasus seperti korupsi

yang dilakukan pada zaman orde baru. mahasiswa dan media bersatu untuk

menumbangkan pemerintahan Soeharto. Dan setelah melalui masa sulit

mediapun mempunyai kebebasan ketika Presiden Soeharto lengser dari

jabatannya.

2. Reformasi

Reformasipun hadir, peran media dalam mewacanakan berita beralih

fungsi. Pada awalnya media adalah tempat untuk mewakili suara rakyat

dengan beritanya. Tetapi seiring berkembangnya dan diberikan kebebasan

untuk pers media tergiur untuk melakukan bisnis. Jurnalis secara langsung

ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh pemilik kekuasaan yang terdiri dari

3Agus Sudibyo, Politik Media dan Pertarungan Wacana, (Yogyakarta:PT. LkiS Printing

Cemerlang, 2001), hal. 4

 

Page 53: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

43

kelompok pemilik media yang mencari keuntungan. Jurnalis disini dituntut

untuk memberikan berita sesuai hati nurani, jujur dan objektif. tetapi disisi

lain media harus menerima kenyataan bahwa kepentingan bisnis lebih kuat,

semangat bisnis mendorong untuk menyusun dan mengkonstruksi berita yang

diperoleh dengan menjadikannya mengikuti kepentingan penguasa.

Dari sejarah-sejarah yang telah diceritakan media adalah alat untuk

memberikan informasi kepada masyarakat. Khususnya di indonesia media

dari masa pemerintahan orde lama, orde baru mengalami perubahan

fungsinya pun tidak berubah. Dalam mewacanakan suatu berita media sangat

menduduki posisi tertinggi untuk mengkonstruksi masyarakat lewat

pemberitaannya. namun yang berbeda adalah pada zaman dahulu media

mewacanakan pemberitaan dengan jujur dan ingin menjadi wakil masyarakat

dalam memberitakan kasus atau informasi. Sedangkan pada saat ini media

berubah media pada masa ini lebih mementingan kepentingan dan dalam

mewacanakan beritanya mempunyai kepentingan sendiri. Entah itu

kepentingan pemilik, atau kepentingan yang menguntungkan untuk media itu

sendiri.

B. Profil Harian Kompas

1. Sejarah Singkat Harian Kompas

Pada tahun 1960-an Kanisius Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama

sering bertemu dalam gerakan asimulasi. Kedua-duanya mempunyai latar

belakang guru. Dan punya minat dalam bidang sejarah. PK. Ojong adalah

pemimpin redaksi Star Weekly, sedangkan Jakob Oetama pemimpin

 

Page 54: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

44

redaksi majalah Penabur. Mereka berbincang, bahwa pada waktu itu

pembaca Indonesia terkucil karena tidak ada majalah luar negri yang

diperkenankan masuk. Keadaan seperti itu tentunya tidak sehat. Muncul

ide membuat majalah untuk menerobos isolasi itu. Intisari adalah awal dari

kerjasama PK. Ojong dan Jakob Oetama. Kondisi politik sekitar tahun

1965 di Indonesia memanas menjelang tahun 1965 ketika Partai Komunis

Indonesia (PKI) melakukan kegiatan sepihak, bahkan menyuarakan

perlunya dibentuk angkatan kelima untuk menghadapi alat-alat keamanan

negara yang sah ABRI. Dengan dalih landreform PKI melakukan

penyerobotan tanah milik negara. Aksi serupa ini dilukiskan oleh “Harian

Rakyat” sebagai adil dan patriotik. Awal tahun 1965 Letjen Ahmad Yani

selaku Mentri/ Panglima TNI-AD menelepon Drs. Frans seda

melemparkan ide menerbitkan koran melawan pers komunis, dan

membicarakannya dengan Ignatius Josef Kasimo yang merupakan rekan

dari majalah intisari. PK. Ojong dan Jakob Oetama kemudian menggrapa

ide tersebut dan mempersiapkan penerbitan koran. Semula nama yang

dipilih “Bentara Rakyat”, penggunaan nama itu dimaksud untuk

menunjukan kepada masyarakat bahwa pembela rakyat yang sebenarnya

bukanlah PKI. Dalam keperluan dinas Frans Seda menghadap Presiden di

Istana Merdeka, soekarno mendengar bahwa Seda akan menerbitkan

koran lalu menyarankan “Kompas”, pemberi arah dan jalan mengaringi

lautan dan hutan rimba. Maka jadilah nama harian Kompas. Para pendiri

yayasan Bentara Rakyat adalah pemimpin organisasi Katolok seperti:

 

Page 55: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

45

Partai Ktolik, Wanita Katolik, PMKRI, dan PK. Ojong. Pengurus yayasan

terdiri dari Ketua: I. J. Kasimo. Wakil Ketua : Drs. Frans Seda, Penulis I:

F.C. Palaunsuka, penulis II: Jakob Oetama, dan bendahara: PK. Oetama.

Walupun mendapat restu dari Presiden Soekarno, proses ijin terbit

mengalami kesulitan. PKI dan kakitangannya “menguasai” aparatur,

khususnya Departemen Penerangan Pusat dan daerah. Tahap demi tahap

rintangan dapat diatasi. Minggu, 27 Juni 1965, kegiatan percetakan PN

Eka Grafika (dahulu percetakan abadi) baru mulai, beberapa orang

berkumpul mengelilingi mesin cetak Duplex. Pk. Ojong, Jakob Oetama

serta beberapa wartawan, serta seluruh pekerja, mereka nampak tidak

sabar dan was-was. Ketika koran pertama Kompas muncul dari mesin

cetak, suasana seketika menjadi berubah. Harian Kompas tanggal 28 Jini

1965 dengan motto “Amanat Hati Nurani Rakyat” itu keesokan harinya

mulai dipasarkan. Kompas pertama terbit empat halaman. Kompas edisi

pertama memasang sebelas berita luar negri dan tujuh berita dalam negri

di halaman pertama. Berita utama dihalaman satu berjudul “ KAA ditunda

empat bulan” Pojok Kompas di kanan bawah mulai memperkenalkan diri,

“Mari ikat hati. Mulai hari ini, Dengan,Mang Usil.

2. Visi dan Misi Kompas

Moto “Amanat Hati Nurani Rakyat” di bawah logo Kompas,

menggambarkan visi dan misi bagi disuarakannya hati nurani rakyat.

Kompas ingin berkembang sebagai institusi pers yang mengedepankan

keterbukaan, meninggalkan pengkitakan latar belakang suku, agama, ras

 

Page 56: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

46

dan golongan. Berbkembang sebagai “Indonesia mini”, karena kompas

sendiri adalah lembaga yang terbuka. Kolektif ingin ikut serta dalam upaya

mencerdaska bangsa. Kompas ingin menempatkan kemanusiaan sebagai

nilai-nilai tertinggi, mengarahkan fokus perhatian dan tujuan pada nilai-

nilai yang transenden atau mengatasi kepentingan kelompok. Rumusan

bukunya adalah “humanisme transcendental”. “Kata Hati Mata Hati”,

pepatah yang kemudian ditemukan, menegaskan semangat empathy dan

compassion Kompas.

Visi Kompas

“Menjadi Institusi Yang Memberikan Pencerahan Bagi Perkembangan

Masyarakat Indonesia Yang Berdemokrasi dan Bermartabat. Serta

Menjunjung Tinggi Asas dan Nilai Kemanusiaan”. Dalam kiprahnya di

industri pers “Visi Kompas” berpartisipasi membangun masyarakat

Indonesia baru berdasarkan Pancasila melalui prinsip humanisme

transcendental (persatuan dalam perbedaan) dengan menghormati individu

dan masyarakat adil dan makmur. Secara lebih spesifik diuraikan sebagai

berikut: kompas adalah lembaga pers yang bersifat umum dan terbuka,

kompas tidak melibatkan diri dalam kelompok-kelompok tertentu baik

politik, agama, atau golongan, ekonomi, kompas secara aktif membuka

dialog dan berinteraksi positip dengan segala cita bangsa, kompas adalah

koran nasional yang berusaha mewujudkan aspirasi dan cita-cita bangsa,

kompas bersifat luas dan bebas dalam pandangan yang berkembang tetapi

 

Page 57: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

47

selalu memperhatikan konteks struktur kemasyarakatan dan pemerintahan

yang menjadi lingkungan.

Misi Kompas

“Mengantipasi dan Merespon Dinamika Masyarakat Secara

Profesional, Sekaligus Memberi Arah Perubahan (Trend Setter) Dengan

Menyediakan dan Menyebarluaskan Informasi Terpercaya”

Kompas berperan serta ikut mencerdaskan banga, menjadi nomor satu

dalam semua usaha diantara usaha-usaha lain yang sejenis dalam kelas

yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika usaha bersih dengan

melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Hal ini

dijabarkan dalam lima sasaran oprasional: kompas memberikan informasi

yang berkwalitas dengan ciri: cepat, cermat, utuh, dan selalu mengandung

makna, kompas memiliki bobot jurnalistik yang tinggi dan terus

dikembangkan untuk mewujudkan aspirasi dan selera terhormat yang

dicerminkan dalam gaya kompak, komunikatif dan kaya nuansa kehidupan

dan kemanusiaan, kualitas informasi dan bobot jurnalistik dicapai melalui

upaya intelektual yang penuh empati dengan pendekatan rasional

memahami jalan pikran dan argumentasi pihak lain, selalu berusaha

mendudukan persoalan dengan penuh pertimbangan tetapi tetap kritis dan

teguh prinsip, berusaha menyebarkan informasi seluas-luasnya dengan

meningkatkan tiras, untuk dapat merealisasikan visi dan misi Kompas

harus memperoleh keuntungan dari usaha. Namun keuntungan yang dicari

bukan sekedar demi keuntungan itu sendiri tetapi menunjang kehidupan

 

Page 58: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

48

layak bagi karyawan dan pengembangan usaha sehingga mampu

melaksanakan tanggung jawab sosial sebagai perusahaan.

3. Direktorat Redaksi

Editor In Chief : Budiman Tanuredjo

Editorial Secretary : Albertus Subur Tjahjono

Managing Editor : Mohammad Bakir

National Desk Editor: Banu Astono

Administration Superintendent: Dian Wulandari

Editorial Rep. Editor DIY: Agustinus Bambang Sigap Sumantri

Editorial Rep. Editor-West Java: Dedi Muhtadi

Editorial Rep. Editor East Java: Agnes Benedikta Swetta B. R. Pandio

Presidential Bulesu Editor: Suhartono

Polltio & Law Desk Editor: Marcellus Hermowo

Sunday Desk Editor: Indira Permanasari

Economic Desk Editor: Andreas Maryoto

Sports Desk Editor: Adi Prinantyo

Metro Desk Editor: Dahono Fitrianto

International Desk Editor: Johanes Waskita Utama

Science & Technolgy Desk Editor: Gesit Ariyanto

Education & Culture Desk Editor: Antonius Tomy Trinugroho

Article Desk Editor: Sri Hartati

Youth, Child & Lifestyle Desk Editor: Budi Suwarna

Visual Desk Editor: Ignatius Danu Kuswono

 

Page 59: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

49

Multimedia Desk Editor: Nasru Alam Aziz

Community Desk Editor: Nugroho Fery Yudho

Editorial Production: Manager

Language Editing Superintendent: Nur Adji

Graphic Design Superintendent: Antonius Agung Priyanto

Multimedia Graphic Design Spt: Pandu Lazuardy Patriari.

Devisi redaksi: bertanggung jawab untuk merencanakan, mengisi konten,

alokasi sumber daya, pelaksanaan dan pengendalian atas kegiatan produksi

redaksional cetak dan digital sesuai kebijakan dan sasaran yang telah

ditetapkan pemimpin Redaksi sesuai bidang/ desk.

Departemen Produksi Redaksi: Bertanggung jawab untuk melakukan

kegiatan penyuntingan meliputi bahasa, grafis (desain grafis, ilustrator, lay

out) maupun foto yang ditampilkan dapat mendukung tulisan/berita,

memenuhi standar kualitas dan tenggat waktu yang ditetapkan.

 

Page 60: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

50

 

Page 61: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

50

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil temuan data dalam

menganalisis pemberitaan Teror Bom Paris Perancis 13-14 November 2015 dalam

media cetak Harian Kompas. Pemberitaan yang di angkat oleh penulis berasal dari

dua judul yang berbeda yaitu “Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa”

dan “Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” Edisi 22 November 2015

Harian Kompas. Dalam menganalisis pemberitaan ini penulis menggunakan

metode analisis wacana Teun Van Dijk. Analisis wacana tersebut mengacu pada

proses penelitian dalam tiga aspek yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

A. Analisis Berita I “Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” Edisi

22 November 2015

a. Tematik

Tema yang terkandung pada pemberitaan Harian Kompas berdasarkan

gambaran umum menjelaskan kota Molenbeek tempat bertumbuhnya

kelompok NIIS. Paragraf ini sudah menjelaskan inti dari keseluruhan

pemberitaan. Gambaran inti dari berita ini terdapat dalam paragraf Lead:

“Dalam sepekan ini, dunia dikejutkan serangan teror di tujuh

tempat di Paris, Perancis, 13 November lalu, yang

menyebabkan sedikitnya 129 orang tewas. Hal yang lebih

mengejutkan, para pelaku datang dari negara kecil yang

damai, Belgia. Negara ini ternyata lahan subur Negara Islam

Irak dan Suriah”1

1Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 62: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

51

Penulis menentukan tematik pada lead karena pada dasarnya dalam

struktur berita umumnya bagian yang terdapat dalam lead adalah rangkuman

dari berita. Dalam susunan berita terdapat struktur yang disebut piramida

terbalik. Karena berbentuk piramida terbalik maka bagian terpenting dari

bangunan ini berada paliang atas. paragraf awal berisikan berita penting untuk

menarik perhatian pembaca.2 Pada paragraf ini harian kompas telah memenuhi

syarat berita karena menempatkan inti berita pada bagian paling awal paragraf,

selain itu isi dari lead pemberitaan ini sendiri telah memenuhi syarat inti berita,

seperti adanya inti berita, lengkap, padat dan singkat, bahasanyapun mudah

dipahami dan menarik untuk dibaca serta mengandung unsur sebab akibat.

b. Skematik

Ketika membuat sebuah berita biasanya wartawan memberikan

penjelasan dari inti berita yang terdapat pada paragraf berikutnya. Dalam hal

ini pembuat berita sangat menentukan alur yang ingin disampaikan. Alur dari

skema ini mempunyai bentuk beragam, dalam berita umumnya terbagi

menjadi dua skema yakni, summary yang mempunyai pengertian sama dengan

lead yaitu inti dari suatu berita yang ingin disampaikan, dan kedua adalah

story yang menjelaskan isi berita secara keseluruhan.3Summary dalam judul

“Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” Edisi 22 November 2015,

terdapat pada paragraf lead:

2Drs. A. M. Hoeta Soehoet, Dasar-Dasar jurnalistik,( IISIP JAKARTA: yayasan Kampus

Tercinta, 2003), hal. 75

3Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001), hal.

232.

 

Page 63: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

52

“Dalam sepekan ini, dunia dikejutkan serangan teror di

tujuh tempat di Paris, Perancis, 13 November lalu, yang

menyebabkan sedikitnya 129 orang tewas. Hal yang lebih

mengejutkan, para pelaku datang dari negara kecil yang

damai, Belgia. Negara ini ternyata lahan subur Negara

Islam Irak dan Suriah”4

Seperti sebelumnya bagian ini menunjukan bagian penting yang ingin

disampaikan harian kompas kepada pembaca. Peristiwa yang mempunyai inti

berita ini dilanjutkan dengan latar untuk mendukung pemberitaan yang akan

disampaikan kepada khalayak. Dan pemberitaan yang mendukung ini dalam

analisis Van Dijk disebut Story. Pengertian story yaitu menjelaskan proses

terjadinya peristiwa, story dalam berita ini muncul pada paragraf 4, 5, 6 yang

menjelaskan terjadinya penyerangan yang terbagi dalam tiga kelompok untuk

menyerang beberapa titik di Eropa sesuai kewarganegaraannya.

“Tim pertama, tiga orang menyerang stadion nasional

Perancis, Stade de France. Mereka adalah Bilal Hadfi, warga

Perancis yang menetap di Belgia; Ahmad al- Mohammad,

pemegang paspor Suriah kelahiran Idlib (Suriah), serta

seorang lagi yang belum diketahui identitasnya”. (paragraf

4).

“serangan lain menyasar gedung pertunjukan Bataclan, yang

dilakukan tiga orang. Mereka adalah Omar Ismail Mostefai,

warga Perancis yang menetap di Chartres, 90 km di barat

daya Paris; Samy Amimour, warga Perancis; dan satu lagi

belum diketahui identitasnya. Mostefai pernah berhubungan

dengan imam radikal Molenbeek”.(paragraf 5).

“Lokasi ketiga yang menjadi target serangan adalah

beberapa bar dan restoran. Dua bersaudara, yakni Brahim

Abdeslam, yang tewas meledakan dirinya di Kafe Le

Comptoir Voltaire, dan Salah Abdeslam, menjadi pelakunya.

4Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 64: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

53

Keduanya warga Perancis yang menetap di

Belgia”.(paragraf 6)5

Paragraf-paragraf ini menjelaskan proses terjadinya serangan yang

dilakukan kelompok NIIS yang menjadi latar peristiwa yang terjadi di kota

Paris. Dan bagian yang mendukung isi dari berita lainnya adalah sebuah

komentar pihak yang terlibat atau ahli atau pejabat terkait masalah yang

menjelaskan banyaknya pendatang yang mayoritas muslim tinggal di

Molenbeek dan NIIS.

“New York Times (Senin, 16/11/) menyebutkan, Molenbeek

dikaitkan dengan empat serangan teror dalam dua tahun

terakhir, termasuk serangan terburuk pada 13 November lalu di

Paris”(paragraf 10)

“Harian The Independent (Selasa, 17/11) melaporkan,

mayoritas warga Molenbeek adalah pendatang dan muslim.

Mereka umumnya berasal dari Turki dan Maroko, seperti

Abaaound. Sebagian kecil lainnya berasal dari beberapa negara

Asia dan Afrika. Menurut www.citypopulation.de, wilayah ini

dihuni 95.576 jiwa”(paragraf 11)

Pada paragraf 10 terdapat kalimat yang memberi makna seakan paris

dalam dua tahun terakhir selalu menerima serangan oleh NIIS padahal

kenyataannya tidak. Molenbeek dikaitkan dengan serangan teror dalam dua

taun terakhir. Dan kalimat rancu selanjutnya adalah termasuk serangan

terburuk pada 13 November lalu di Paris. Termasuk serangan terburuk dapat

memberikan makna untuk memperkuat atau meyakinkan khalayak yang

memang dalam dua tahun terakhir sudah ada teror-teror sebelumnya di Paris.

Dilanjut ke paragraf 11. Uraian dalam berita seperti wajar-wajar saja,

tetapi jika diamati lebih dalam kalimat mayoritas warga Molenbeek adalah

5Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal. 5

 

Page 65: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

54

pendatang dan muslim.Mereka umumnya berasal dari Turki dan Maroko,

seperti Abaaound. Dalam kalimat ini terjadi kerancuan karena kalimat

pendatang dan muslim yang di sama kan seperti Abaaund. Yang membuat

rancu adalah Abaaund adalah salah satu pelaku teror dari kelompok NIIS.

kalimat yang seperti itu akan membuat kebingungan, apakah benar muslim

disini sama seperti Abaaund yang termasuk dalam kelompok NIIS.

Padahal dalam pasal 4 tentang pertanggung jawaban kode etik

jurnalistik disebutkan: wartawan Indonesia tidak menerima imbalan untuk

menyiarkan atau tidak menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang

menguntungkan atau merugikan seseorang atau suatu pihak.6 Perlu diketahui

bahwa tugas wartawan bukanlah untuk menimbulkan kerugian atau keuntungan

bagi seseorang atau suatu kelompok, jadi dalam menyiarkan berita harus sesuai

fakta yang sebenarnya yang bermanfaat bagi kepentingan umum.

Sedangkan bagian penutup dari berita ini memasukan pendapat tokoh

yang dikutip dari kantor berita lainnya.

“Menurut Komisaris Keadilan Uni Eropa Vera Jourova seperti

dirilis BBC, ada 5.000 warga hingga 6.000 warga Eropa yang

bergabung dengan NIIS. Sebanyak 1.450 orang diantaranya

warga Prancis dan daerah miskin” (paragraf 17)7

jumlah warga Eropa yang semakin banyak bergabung dengan kelompok

NIIS dan sebagian berasal dari daerah miskin. Ini menunjukan bahwa menurut

Harian Kompas banyaknya warga yang bergabung dengan NIIS diakibatkan

6A. M. Hoeta Soehoet, Etika dan Kode Etik Komunikasi (IISIP Jakarta: Yayasan Kmpus

Tercinta, 2002), hal. 22

7Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 66: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

55

karena faktor ekonomi, dan jumlah angka-angka yang terdapat dalam paragraf

ini membantu untuk memperkuat pemberitaan untuk diyakini khalayak.

c. Semantik

Semantik adalah bagian struktur wacana mikro, disini kita dapat

membedah lebih dalam lagi maksud dan tujuan teks dibuat, latar, detil,

maksud, dan praanggapan dalah bagian dari semantik. Pertama kita membahas

latar:

a. Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik

(arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan kearah mana

pandangan khalayak hendak dibawa. Latar dalam pemberitaan ini terdapat

dalam paragraf 13, 14

“Di molenbeek, terdapat dua distrik, yakni distrik didaerah

rendah dan tinggi distrik yang berada didataran rendah

dihuni kelas pekerja. Mereka umumnya masyarakat migran

keturunan Turki dan Maroko generasi kedua dan ketiga.

Adapun distrik yang berada di daerah yang lebih tinggi

dihuni keluarga Belgia Modern dan Maju.”

“Disparitas tersebut memicu kecemburuan sosial tinggi.

Selain disparitas ekonomi, intervensi militer Berat

menyerang NIIS menjadi pemicu aksi teror yang dilakukan

sel NIIS dari molenbeek.”

Latar yang ingin ditampilkan wartawan pada pemberitaan ini adalah

pemicu kejadian tersebut dilatar belakangi adanya kecemburuan sosial,

padahal jika dilihat dari sejarahnya keadaan tersebut memang sengaja

dilakukang oleh pemerintah Eropa pada warga Turki atau warga yang

memeluk agama Islam. Sentimen terhadap islam ini kemudian

 

Page 67: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

56

dimanfaatkan oleh kelompok sayap kanan koservatif untuk menciptakan

pemikiran yang buruk terhadap orang-orang Islam, ini tidak terlepas dari

beberpa partai politik yang ada disana.

Seperti Barisan Nasional Perancis (French Nasional Front), Partai

Nasional Inggris (British National Party) dan partai lainnya. Sementara

masyarakat Eropa berada dalam kondisi kecurigaan yang begitu tinggi

terhadap komunitas muslim dan budayanya. Uni Eropa Juga harus

menangani permasalahan keanggotaan Turki dimana mayoritas

penduduknya beragama Islam. Dalam suasana seperti iniaspirasi Republik

Turki untuk melamar keanggotaan penuhi Uni Eropa menjadi isu sangat

diperdebatkan, terpolarisasi, sensitif, sekaligus kontroversional.8

b. Detil

“Harian The Independent (Selasa, 17/11) melaporkan, mayoritas

warga Molenbeek adalah pendatang dan muslim. Mereka umumnya

berasal dari Turki dan Maroko, seperti Abaaound. Sebagian kecil

lainnya berasal dari beberapa negara Asia dan Afrika. Menurut

www.citypopulation.de, wilayah ini dihuni 95.576 jiwa”. (paragraf

11)

Pertumbuhan penduduk di Moleenbeek terbilang pesat, yakni 24,5

persen dalam satu dekade terakhir (www.lavenir.net). Tingkat

kepadatan penduduknya sangat tinggi sehingga kemudian muncul

pusat pertumbuhan lain disekitarnya, yakni Jette atau Berchem-

Sainte-Agathe.” (Paragraf 12)9

Detil yang di perlihatkan pada paragraf 11 yang mengutip dari

Harian The Independent yang memberitakan bahwa mayoritas warga

8Muhammad Qobidl’Ainul Arif, Politik Islamophobia Eropa: Menguak Eksistensi

Sentimen Anti-Islam dalam Isu Keanggotaan Turki, (Yogyakarta: Deepublish 2014), hal 3 9Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 68: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

57

molenbeek adalah pendatang dan muslim, jika dilihat dari kalimat ini ingin

mengkonstruk terlebih dulu tentang keberadaan penduduk muslim. Detil

selanjutnya, disebutkan mereka pada umumnya berasal dari Turki dan

Maroko, seperti Abaaund, kalimat ini ingin menamkan pemikiran bahwa

muslim sama dengan Abaaund dengan memperkuat penjelasan kalimat

sebelumnya. Dalam pemberitaan ini tidak ada yang menjelaskan bahwa

Abaaund adalah pendatang atau yang menjelaskan berasalnyaAbaaund

dari mana. Dalam pemberitaan ini yang ada hanyalah informasi tentang

Abaaund terduga dalang utama serangan. Jadi jelas bahwa disini kalimat

yang ada hanya ingin membuat khalayak berfikir bahwa muslim sama

dengan Abaaund. Detil terakhir dalam paragraf yang sama yaitu

www.citypopulation.de, wilayah ini dihuni 95.576 jiwa, angka-angka ini

jumlahnya besar secara tidak langsung kalo disambungkan dengan kalimat

sebelumnya ini akan makin meyakinkan kebenaran, tentang penghuni

Molenbeek dengan mayoritas penduduk dan muslim memang banyak dan

muslim disni adalah muslim ekstrim seperti ini Abaaund.Pemberitaan

secara langsung akan menguntungkan pihak pembuat berita.

c. Maksud

“Di Molenbeek terdapat dua distrik, yakni distrik di

daerah rendah dan tinggi. Distrik yang berada di dataran

rendah dihuni kelas pekerja,mereka umumnya masyarakat

migran keturunan Turki, Maroko, generasi kedua dan

ketiga. Adapun distrik yang berada di daerah yang lebih

tinggi di huni keluarga Belgia mpdern dan maju”10

10

Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 69: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

58

Menurut penulis dalam paragraf ini sangat terlihat sekali bahwa ini adalah

fakta yang ada di benua Eropa yang harian kompas pilih sebagai informasi

penting yang berhubungan dengan keberadaan warga muslim disana. Bila

disambungkan dengan paragraf sebelumnya imigran yang selalu

disebutkan adalah yang berasal dari negara Turki dan Maroko dimana ini

adalah negara yang memang dalam sejarahnya sudah disentimenkan oleh

Eropa. Harian kompas ingin menyampaikan secara jelas dan terbuka

bahwa inilah kenyataan yang ada di Eropa, bahwa kesenjangan Ekonomi

dan keterbatasan sosial terhadap muslim memang ada. dilanjutkan

pemberitaan implisit, imlisit yang dipilih dalam pemberitaan ini yakni

pemberitaan yang paling sedikit, yang berhubungan dengan alasan

mengapa bisa ada terjadi teror yanitu terdapat pada paragraraf 14:

“Disparitas tersebut memicu kecemburuan sosial tinggi.

Selain disparitas ekonomi, intervensi militer Barat

menyerang NIIS menjadi pemicu aksi teror yang dilakukan

sel NIIS dari Molenbeek”.11

Dalam baris pertama disebutkan pemicu terjadinya teror diakibatkan

adanya perbedaan kelas sosial, dan kalimat selanjutnya dituliskan bahwa

intervensi militer Barat menyerang NIIS menjadi pemicu aksi teror yang

dilakukan NIIS, dikalimat ini menjelaskan secara singkat alasan NIIS

melakukan teror.

11

Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 70: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

59

d. Pra-anggapan

“Kasus penyerangan di paris yang dilakuakan sembilan

orang menunjukan semakin kuatnya jaringan milisi NIIS

Belgia – Perancis”12

Paragraf ini menunjukan fakta yang belum terbukti kebenarannya,

tetapi dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu. sembilan orang

menunjukan semakin kuatnya jaringan milisi NIIS anggapan ini belum

cukup membuktikan kebenarannya.Menurut penulis dengan aksi teror

yang dilakukan sembilan orang teroris belum bisa dikatakan semakin

kuatnya jaringan milisi NIIS. bagaimana bisa dikatakan memperkuat

jaringan kelompok hanya karena aksi yang dilakukan sembilan orang.

d. Sintaksis

a. Koherensi

“Pertumbuhan penduduk di Molenbeek terbilang pesat, yakni

24,5 persen dalam satu dekade terakhir (www.lavenir.net).

Tingkat kepadatan penduduknya sangan tinggi sehingga

kemudian muncul pusat pertumbuhan lain di sekitarnya,

yakni Jatte atau Berchem-Sainte-Agathe”.13

Koherensi pada paragraf ini terdapat pada kalimat tingkat kepadatan

penduduknya sangat tinggi sehingga kemudian muncul pusat pertumbuhan

lain disekitarnya. Dari kalimat tingkat penduduknya sangat tinggi di bantu

dengan kalimat “sehingga”, “kemudian” maka pembaca akan melihat hal ini

memang saling berhubungan.

12

Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

13Pascal S Bin Saju, Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal 5

 

Page 71: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

60

b. Kata Ganti

Kata ganti adalah alat yag digunakan wartawan untuk menjelaskan

posisi seseorang dalam sebuah teks. dalam mewakili sikapnya seseorang

dapat menggunakan kata ganti untuk menggambarkan bahwa sikapnya

tersebut merupakan sikap dari sikomunikator. Berbagai kata ganti yang ada

digunakan secara strategis menyesuaikan dengan kondisi yang ada.14

Berbagai kata ganti yang ada digunakan secara strategis menyesuaikan

dengan kondisi yang ada. kata ganti yang terdapat dalam berita ini terdapat

pada kalimat “Harian The Independent (Selasa, 17/11) melaporkan,

mayoritas warga Molenbeek adalah pendatang dan muslim. Mereka

umumnya berasal dari Turki dan Maroko, seperti Abaaound. Kata ganti

yaitu “mereka” dan kata ganti lainnya adalah kalimat Sebagian kecil

lainnya berasal dari beberapa negara Asia dan Afrika. Menurut

www.citypopulation.de, wilayah ini dihuni 95.576 jiwa.. kata sebagian kecil

lainnya menunjuk pada pendatang dan muslim.

e. Stilistik (Leksikon)

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seorang wartawa

melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.

Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata yang merujuk pada fakta.

Pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya kebetulan, tetapi juga secara

14

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 254

 

Page 72: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

61

ideologis menunjukan bagaimana pemakaian pemaknaan seseorang

terhadap fakta/ realitas.15

Dalam berita ini terdapat pada kalimat lahan subur bagi

bersemainya benih, terdapat pada paragraf 8 “Para pelaku serangan di

Paris memiliki kaitan dengan Molenbeek. Pertanyaannya sekarang adalah

bagaimana wilayah itu bisa menjadi lahan subur bagi bersemainya benih

milisi NIIS?”. Bersemainya adalah kata kiasan yang memiliki arti

bertumbuh dan berakar dalam hal ini akan menjadikan kota molenbeek

adalah tempat dimana NIIS lahir dan bertambah banyak. Selanjutnya

paragraf 9 yang terdapat pada kalimat. Belakangan, kota itu menjadi

dikenal sebagaisurga para ekstrimis, yakni puluhan kaum muda yang

diduga kuat terlibat jhat di Suriah kalimat surga dalam pengertian di dunia

adalah kenikmatan, atau kesenangan bisa juga kebahagiaan yang diperoleh

selama masih hidup.16

Pemilihan kata lainnya yang dibuat harian kompas dalam

pemberitaan ini adalah daerah miskin yang berada pada paragraf “Menurut

Komisaris Keadilan Uni Eropa Vera Jourova seperti dirilis BBC, ada 5.000

warga hingga 6.000 warga Eropa yang bergabung dengan NIIS. Sebanyak

1.450 orang diantaranya warga Perancis dan daerah miskin” (paragraf 17)

untuk mengganti kalimat lain yang lebih halus bisa menggunakan kata

15

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 254

16http://kbbi.web.id diakses pada tanggal 20 juni 2018

 

Page 73: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

62

daerah rendah tetapi disini sangat memperlihatkan sekali bahwa memang

ada perbedaan.

f. Retoris

1) Grafis

Grafis ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang dikenakan

atau di tonjolkan yang berarti dianggap penting yang dapat diamati dari

teks. dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan

yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Seperti pemakaian huruf tebal,

huruf miring, pemakaian garis bawah, dan hurug yang digunakan memakai

ukuran yang lebih besar. Seperti dalam caption, raster, grafik, gambar, tabel

untuk mendukung sebuah pesan.17

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan Harian Kompas ini

diantaranya melalui foto yang menggambarkan ada seorang wanita

memakai hijab jalan di daerah yang bertuliskan molenbeek dengan simbol

perdamaian yang secara langsung menjelaskan memang di kota molenbeek

adalah tempat banyaknya mayoritas umat muslim. Kenapa di pilih

perempuan karena wanita muslim akan memakai hijab yang kebanyakan

orang ketahui bahwa hijab adalah simbol dari wanita muslim. Sedangkan

judul yang ditulis memakai huruf lebih besar unuk menarik perhatian dan

minat karena isu ini sedang hangat-hangatnya.

17

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 257

 

Page 74: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

63

2) Metafora

Metafora adalah bentuk pengungkapan pesan melalui kiasan atau

ungkapan suatu teks, yang digunakan untuk memperkuat pesan utama.18

Kiasan disini yakni kata bersemainya, arti dari bersemainya termasuk jenis

kiasan. Terdapat pada paragraf 8 “Para pelaku serangan di Paris memiliki

kaitan dengan Molenbeek. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana

wilayah itu bisa menjadi lahan subur bagi bersemainya benih milisi NIIS?”.

yang memberikan arti bertumbuhnya berakarnya kelompok NIIS.

B.Analisis Berita II “Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” Edisi 22

November 2015.

1. Tematik

Tema menjelaskan seluruh gambaran yang penting yang

disampaikan oleh wartawan atau media. Tema yang terkandung pada

pemberitaan kedua di rubrik yang sama Harian Kompas berdasarkan

gambaran umum atau inti dari keseluruhan isi teks dengan judul “Hal yang

Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” menjelaskan keturunan dari kaum

muslim dan kaum imigran yang lebih agamis dan menjaga nilai budaya

ketimbang orang tuanya. Gambaran inti dari berita bisa kitalihat pada

lead:

“Generasi kedua dan ketiga dari kaum imigran Muslim

lebih agamis dan konservatif ketimbang orang tua mereka.

18

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 259

 

Page 75: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

64

Penulis menentukan tematik pada lead karena pada dasarnya dalam

struktur berita umumnya bagian yang terdapat dalam lead adalah

rangkuman dari berita. dalam susunan berita terdapat struktur yang disebut

piramida terbalik. Karena berbentuk piramida terbalik maka bagian

terpenting dari bangunan ini berada paliang atas.19

Harian Kompas

mengangkat tema sepeti ini karena umat muslim sedang menjadi sorotan di

benua Eropa akibat terir yang dilakukan NIIS dan pertumbuhan muslim

semakin meningkat sehingga menurut media cetak Harian Kompas,

pemberitaan ini menarik untuk di bahas, selain itu juga dapat memberikan

informasi yang berbeda dengan media lainnya. Sesuai dengengan

penjelasan redaktur harian kompas dalam wawancara.

2. Skematik

Dalam hal ini pembuat berita sangat menentukan alur yang ingin

disampaikan. Alur dari skema ini mempunyai bentuk beragam, dalam

berita umumnya terbagi menjadi dua skema yakni, summary yang

mempunyai pengertian sama dengan lead yaitu inti dari suatu berita yang

ingin disampaikan, dan kedua adalah story yang menjelaskan isi berita

secara keseluruhan.20

Summary dalam judul “Hal yang Ditakuti Kini

Menjadi Kenyataan” terdapat pada lead:

19

Hoeta Soehoet, Dasar-Dasar jurnalistik,( IISIP JAKARTA: yayasan Kampus Tercinta,

2003), hal. 75

20

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 232.

 

Page 76: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

65

“Generasi kedua dan ketiga dari kaum imigran Muslim

lebih agamis dan Konservatif ketimbang orangtua

mereka”.21

Pada bagian lead diatas informasi yang ingin disampaikan adalah

stelah orang tua yang beragamakan muslim anak dan penerus selanjutnya

dicurigai lebih agamis dan konservatif, pengertian agamis mempunyai

makna, orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan

penuh keimananan. konservatif memberikan makna bahwa muslim yang

sangat benar-benar menjalankan agamanya dengan kebudayaan yang kolot.

Karena pengertian konservatif dalam kamus besar bahasa indonesia adalah

bersikap; mempertahankan keadaan, kebiasaan, tradisi. Kalimat agamis

dan koservatif ini akan menarik khalayak untuk membaca lebih banyak

tentang berita yang disajikan ini. Seperti pengertian semantik sendiri yaitu

strategi wartawan yang mempunyai tujuan dalam membuat teks. Peristiwa

yang mempunyai inti berita ini dilanjutkan dengan latar untuk mendukung

pemberitaan yang akan disampaikan kepada khalayak. Dan pemberitaan

yang mendukung ini dalam analisis Van Dijk disebut Story. Pengertian

story yaitu menjelaskan proses terjadinya peristiwa. Kemudian adanya

komentar yang ditampilkan dalam teks yang diutarakan oleh pihak-pihak

terkait dalam peristiwa tersebut. Penjelasan yang mendukung pemberitaan

ini terdapat pada paragraf 1, 5, dan 12:

“Komunitas Muslim di Eropa kembali menjadi sorotan

setelah kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah

21

Usthafa Abd Raman“Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal. 5

 

Page 77: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

66

menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian

serangan di Paris, Prancis,13 November lalu. Serangan

yang menewaskan sedikitnya 129 orang itu mendapat

kecaman dari masyarakat internasional”. (paragraf 1)22

“Peneliti dari Inggria, Christopher

Caldwell,mengungkapkan sebanyak 57 persen bayi

Muslim yang lahir dari Brussel, Belgia, tahun 2006

menggunakan nama Arab, seperti Muhammad, Adam,

Mahdi, dan Hamzah” (paragraf 5)23

“seorang analis Kanada, Mark Stone, menyatakan

Eropa lambat laun kesulitan membendung gerakan

Islamisasi di benus itu pada abad ke-21. Penyebabnya

adalah faktor demokrasi, penghormatan hak asasi

manusia, serta penghormatan keyakinan orang lain”.

(paragraf 12)24

Paragraf-paragraf ini menjelas bahwa komunitas muslim saat ini

sedang menjadi sorotan akibat NIIS menyatakan bertanggung jawab atas

kejadian teror tersebut, setelah itu dilanjutkan dengan angka

bertumbuhnya bayi muslim. Data bertambahnya bayi muslim yang

memakai nama Arab membuat pertanyaan besar, apakah nama bayi

muslim yang memakai nama arab memang dari Suriah, Irak atau dari

Negara-negara yang ada di Arab. Hal ini membuat kerancuan karena pada

dasarnya orang Indonesiapun bisa menamai bayinya dengan nama arab jika

mereka muslim, kesimpulannya harian kompas telah menyangkut pautkan

muslim dengan NIIS. untuk memperkuat wacana ini harian kompas

menambahkan sumber berita dari analis kanada yang menyatakan bahwa

22

Usthafa Abd Raman “Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” (Harian Kompas, 22

November 2015), hal. 5 23

Usthafa Abd Raman “Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” (Harian Kompas, 22

November 2015), hal. 5 24

Usthafa Abd Raman “Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” (Harian Kompas, 22

November 2015), hal. 5

 

Page 78: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

67

Eropa kesulitan membendung gerakan Islami sasi di benua tersebut. Hal

yang rancu disini adalah kalimat gerakan Islamisasi. Gerakan Islamisasi

disini diperuntukan untuk siapa. Kalau melihat dari paragraf-paragraf yang

sebelumnya pemberitaan ini hanya menceritakan pertumbuhan umat

muslim bukan NIIS.

Sedangkan bagian penutup dari berita ini tentang ketakutan akan

makin bertambahnya umat muslim dibenua Eropa, karena menurut berita

yang dipaparkan banyak warga Eropa Muslim bergabung dengan

simpatisan NIIS. Dan dijelaskan lagi bahwa warga Eropa takut dengan

kelahiran umat muslim dikarenakan mereka melihat serangkaian fenomena

yang berturut-turut menyerang kawasan benua Eropa. ini menjadi sorotan

penulis karena sebuah berita yang dikeluarkan pasti mempunyai maksud

dan tujuannya sendiri. Dan dalam pengambilan sumber-sumber

beritanyapun bukan tanpa sengaja. Dilanjutkan dengan serangkaian berita

yang penulis pilih sebagai penutup sebuah skematik yaitu:

“Akan tetapi, hal yang sangat ditakutkan Eropa justru kini

menjadi kenyataan, yakni banyak warga Eropa Muslim

bergabung atau menjadi simpatisan NIIS. Kenyataan ini

terwujud dalam bentuk serangkaian serangan mematikan

di Paris, 13 Novemver lalu, dan serangan ke kantor

majalah Charlie Hebdo Januari silam, dan berbagai

serangkaian lainnya di Eropa”. (paragraf 14)25

Paragraf ini memberikan makna tentang Islamophobia, karena

pengertian Islamophobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap umat

muslim. Terlihat dalam kalimat hal yang sangat ditakutkan Eropa justru

25

Usthafa Abd Raman“Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan” (Harian Kompas, 22 November

2015), hal. 5

 

Page 79: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

68

kini menjadi kenyataan.,disambung dengan kalimat yang menyatakan

seolah-olah warga Eropa Muslim bergabung dengan NIIS yang belum

benar kejelasannya, banyak warga Eropa Muslim bergabung ataumenjadi

simpatisan NIIS, alasannya hanya karena serangan teror mematikan

November 2015. Dalam hal ini media ingin mengkonstruk khalayak

dengan pemberitaannya. Contohnya seperti pembaca yang tidak kritis

terhadap pemberitaan ini akan langsung meyakini bahwa pemberitaan ini

benar adanya.

Seperti yang dikatakan Van Dijk, arti penting skemantik yaitu

strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan

dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu.26

3. Semantik

Semantik adalah bagian struktur wacana mikro, disini kita dapat

membedah lebih dalam lagi maksud dan tujuan teks dibuat, latar, detil,

maksud, dan praanggapan dalah bagian dari semantik. Pertama kita membahas

latar:

a. Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik

(arti) yang ingin ditampilkan. Latar dari pemberitaan “Hal yang Ditakuti Kini

Menjadi Kenyataan” ini muncul pada paragraf 10 yang membahas tentang hasil

kajian bahwa di negara Eropa bermunculan kelompok muslim ekslusif yang

26

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 234

 

Page 80: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

69

menjaga nilai dan tradisi islam dan muncul kecemasan terjadinya Islamisasi di

benua Eropa.

“beberapa hasil kajian di Eropa pun menyebutkan, kini

bermunculan komunitas eksklusif warga muslim yang

konsisten menjaga nilai dan tradisi Islam di tengah

masyarakat Eropa. karena itu, sekarang muncul

kecemasan bahwa akan terjadi Islamisasi di benua Eropa,

menyusul terus bertambahnya imigran Muslim dan, dalam

waktu sama, terus terjadi penurunan jumlah warga asli

Eropa”

Latar yang dipilih menentukan kearah mana pandangan khalayak

hendak dibawa. Latar yang ingin di sampaikan harian kompas dengan

memasukan hasil kajian di Eropa ini, untuk penambahan informasi bahwa

terjadinya penurunan warga Eropa asli akibat banyaknya Imigran muslim yang

bertambah. Pemberitaan ini akan membuat khalayak perpandangan negatif

akibat kalimat-kalimat yang menyudutkan. Seperti bermunculan komunitas

ekslusif warga muslim yang menjaga nilai dan tradisi Islam di tengah

masyarakat Eropa. saat ini semua khalayak sedang fokus dengan pemberitaan

NIIS, dengan adanya kalimat bermunculan komunitas ekslusif warga muslim

kalimat ekslusif ini diperuntukan untuk NIIS atau muslim. Jika di peruntukan

untuk NIIS rasanya kurang tepat karena sejak awal paragraf pemberitaan ini

selalu membahas muslim, bukan NIIS. jadi jika klayak membaca ini bisa

disimpulkan bahwa khalayak akan tergiring untuk berpandangan negatif

tentang muslim. Selanjutnyakata tradisi Iskam, pada dasarnya Islam adalah

agama. Islam bukan budaya bukan juga tradisi. Ketika sebuah tradisi dan

budaya tidak bertentangan dengan agama, maka islam mengakui dan

melestarikannya. Allah SWT berfirman “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah

 

Page 81: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

70

orang mengerjakan yang ma’ruf ( tradisi yang baik), serta berpalinglah dari

pada orang-orang yang bodoh.” Dalam Qur’an surah al-a’raf: 199

b. Detil

“tidak ada angka pasti tentang berapa jumlah warga migran Muslim

di Eropa saat ini. Ada yang menyebutkan, jumlah warga migran

muslim di Eropa 45 juta jiwa. Rinciannya antara lain 5-6 juta jiwa

muslim berada di Perancis, 4 juta warga muslim di Jerman, dan 2-3

Juta wargavmuslim tinggal di Inggris” (paragraf 2)

“Di Barcelona, Spanyol, sekitar 20 persen dari penduduknya adalah

Muslim. Di Stockholm Swedia, sekitar 20 persen pendududknya juga

menganut Islam”. (paragraf 3)

“adapun warga muslim di Amsterdam dan Rotterdam, Belanda,

mencapai 25 persen. diperkirakan, jumlah warga muslim di Eropa

salam 10 tahun mendatang bertambah 25 persen dari keseluruhan

penduduk Eropa”. (paragraf 4)

Paragraf-paragraf ini menjelaskan pertunbuhan Muslim yang ada di

Eropa. sangat jelas sekali detil-detil pemberitaan ini akan menguatkan

pemberitaan untuk khalayak. Dari hasil yang penulis dapat, harian kompas

ingin menyampaikan informasi yang berhubungan dengan NIIS, tetapi

dalam beritanya paragraf-paragraf ini hanya menjelaskan jumlah warga

migran muslim bukan angka pasti kelompok NIIS, tidak ada angka pasti

tentang berapa jumlah warga migran Muslim di Eropa saat ini. Setelah

memasukan ketidak pastian angka imigran Muslim, harian kompas

memasukan kembali angka-angka yang memperlihatkan jumlah penduduk

Muslim. Ketidak jelasan ini membuat ragu akan pemberitaannya, selain itu

jika khalayak menerima saja apa yang disampaikan media ini akan

berdampak buruk terhadap muslim. Pemberitaan media inilah yang

 

Page 82: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

71

membuat Muslim Dunia lambat laun makin tersorot. Begitu pula dengan

khalayak Indonesia, walaupun mayoritas masyarakat Indonesia muslim

tetapi banyak juga yang beragama lain. Ini akan membuat pembenaran

terhadap isu sosial di masyarakat apabila media selalu menyangkut

pautkan NIIS dengan Islam.

c. Maksud

“Menurut beberapa hasil kajian di Eropa, dalam upaya

menjaga pertumbuhan penduduk Eropa, harus ada

kelahiran 2,1 persen dari setiap wanita Eropa. adapun

angka kelahiran saat ini hanya 1,5 persen.”(paragraf 7)

“Disisi lain, angka kelahiran dari wanita Muslim di Eropa

mencapai 2,5 hingga 3 persen. Diperkirakan, jumlah

penduduk Eropa akan menurun hingga menjadi hanya 275

juta jiwa pada 2075 jika gelombang imigran dari dunia

ketiga Eropa tidak berlanjut.”(parafraf 8)

Melihat kedua paragraf ini jika ditelaah lebih dalam, akan

menggiring pembaca untuk melihat bahwa bukti dari angka pertumbuhan

wanita Eropa memang Lebih sedikit ketimbang Wanita Muslim. angka

kelahiran dari wanita Muslim di Eropa mencapai 2,5 hingga 3 persen akan

membuat wanita Muslim termarjinalkan. Karena kalimat ini bisa

memberikan makana bahwa wanita Muslim perlu diwaspadai, karena

wanita adalah mahluk yang akan terus memproduksi keturunan. Implisit

terdapat pada paragraf paragraf 7 ini dikarenakan paragraf 7 adalah

paragraf yang tidak menguntugkan bagi pembuat berita apabila posisi

paragraf tidak dilanjutkan dengan paragraf 8. Dan kalimat eksplisitnya

terdapat pada paragraf 8, karena jika dibandingkan dengan paragraf 7

 

Page 83: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

72

paragraf 8 lebih menguntungkan penulis berita yang memang ingin

membuat citra Islam buruk.

d. Pra-anggapan

“Kecemasan itu meningkat menjadi ketakutan terhadap

menjalarnya fenomena radikalisme di Timur Tengah dan

di Afrika ke komunitas Muslim di Eropa. potret

radikalisme yang sangat menakutkan Eropa itu

tergambar lewat Al Qaeda, NIIS, Front Al-Nusra, milisi

Al-Shabab di somalia, serta Boko Haram di Afrika.”

Paragraf ini menunjukan fakta yang belum terbukti kebenarannya, tetapi

dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu, kecemasan meningkat

akibat fenomena radikalisme ke komunitas Muslim di Eropa. Pertama,

dari keseluruhan paragraf pemberitaan ini hanya ini yang menyatakan

secara tidak langsung, jika tidak semua muslim itu NIIS, maka dari itu

warga Eropa cemas akan bergabungnya kelompok Muslim yang ada

disana dengan kelompok radikal. Kedua kalimat potret-potret ini sengaja

diadakan untuk memperkuat anggapan.

4. Sintaksis

a. Koherensi

“beberapa hasil kajian di Eropa pun menyebutkan, kini

bermunculan komunitas eksklusif warga muslim yang

konsisten menjaga nilai dan tradisi Islam di tengah

masyarakat Eropa. karena itu, sekarang muncul

kecemasan bahwa akan terjadi Islamisasi di benua Eropa,

menyusul terus bertambahnya imigran Muslim dan, dalam

waktu sama, terus terjadi penurunan jumlah warga asli

Eropa”

Koherensi pada paragraf ini yang menunjukan fakta berbeda

digabung menjadi seperti kalimat yang memang benar keberadaanya.

 

Page 84: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

73

“beberapa hasil kajian di Eropa pun menyebutkan, kini bermunculan

komunitas eksklusif warga muslim yang konsisten menjaga nilai dan tradisi

Islam di tengah masyarakat Eropa. karena itu, sekarang muncul

kecemasan bahwa akan terjadi Islamisasi di benua Eropa, yang

membuatnya seakan-akan kalimat yang benar keberadaannya adalah

kalimat yang menghubungkan yaitu adanya kalimat karena itu. yang

membuat seolah memang ini faktanya.

b. Kata Ganti

Untuk membuat kata ganti terlihat seperti kalimat biasa tetapi

mempunyai makna, pembuat berita mengekspresikannya lewat sebuah

teks. Berbagai kata ganti yang ada digunakan secara strategis

menyesuaikan dengan kondisi yang ada.27

kata ganti yang terdapat dalam

berita ini terdapat pada kalimat imigran muslim lebih konservatif

ketimbang orang tua mereka atau generasi kaum pertama imigran. Kata

“mereka” adalah kata ganti untuk orang, menunjuk pada kaum muslim

generasi kedua dan ketiga, kalimat ini terdapat pada paragraf 11.

5. Stilistik (Leksikon)

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seorang wartawa

melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.

Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata yang merujuk pada fakta.

Pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya kebetulan, tetapi juga secara

27

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 254

 

Page 85: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

74

ideologis menunjukan bagaimana pemakaian pemaknaan seseorang

terhadap fakta/ realitas.28

Dalam berita ini terdapat pada kalimat “beberapa hasil kajian

menyebutkan, kini bermunculan komunitas ekslusif warga Muslim yang

konsisten menjaga tradisi Islam di tengah Masyarakat Eropa. dan masih

pada paragraf yang sama “karena itu, sekarang muncul kecemasan bahwa

akan terjadi Islamisasi Benua Eropa.

6. Retoris

a. Grafis

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan Harian Kompas ini

diantaranya melalui foto yang menggambarkan ada seorang wanita

memakai hijab jalan di daerah yang bertuliskan molenbeek dengan simbol

perdamaian yang secara langsung menjelaskan memang di kota molenbeek

adalah tempat banyaknya mayoritas umat muslim. Kenapa di pilih

perempuan karena wanita muslim akan memakai hijab yang kebanyakan

orang ketahui bahwa hijab adalah simbol dari wanita muslim. Sedangkan

judul yang ditulis memakai huruf lebih besar unuk menarik perhatian dan

minat karena isu ini sedang hangat-hangatnya.

b. Metafora

Metafora adalah bentuk pengungkapan pesan melalui kiasan atau

ungkapan suatu teks, yang digunakan untuk memperkuat pesan

28

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 255

 

Page 86: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

75

utama.29

Kiasan disini yakni kata konservatif termasuk dalam jenis kiasan.

Apabila diartikan pengertian konserfatif adalah menjaga, memeihara,

dalam kamus besar bahasa Indonesia konservatif adalah bersikap

memprtahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Terdapat

pada paragraf 11

“Sebuah hasil jejak pendapatan yang digelar dikalangan

komunitas Muslim di Eropa menunjukan generasi baru

atau generasi kedua dan ketiga dari kaum imigran Muslim

lebih agamis dan konservatif ketimbang orang tua

mereka”

C. Analisis Kognisi Sosial.

Analisis Kognisi Sosial Pemberitaan “Milisi NIIS Molenbeek

Ancaman Nyata Eropa” dan “Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan”

Edisi 22 November 2015 Harian Kompas.Dalam keragka wacana Van

Dijk analisis wacana tidak hanya terbatas pada teks, ketika memproduksi

suatu wacana kita juga diharuskan melihat bagaimana suatu teks itu bisa

diprosuksi, seperti pengertian dari kognisis sosial yaitu kesadaran mental

wartawan yang membentuk suatu wacana.30

Karena teks dalam berita merupakan hasil dari pemikiran

wartawan. Dalam membongkar suatu makna, pendapat ataupun ideologi

dari suatu teks perlu adanya analisis kognisi sosial dan konteks sosial.

Makna yang ada dalam suatu teks tidak datang dengan sendirinya, makna

yang ada memang sudah di konstruk oleh penulis. Selain itu makna suatu

29

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 259 30

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 260

 

Page 87: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

76

teks bisa juga mengandung pendapat pribadi dan disertai dengan ideologi

dan sudut pandang wartawan atau penulis teks. oleh sebab itu wartawan

atau penulis teks sangatlah mempengaruhi sebuah berita karena berkaitan

dengan kesadaran sosial wartawan tersebut.

Menurut Van Dijk, produksi berita sangatlah berhubungan dengan

kognisi sosial, kunci untuk memahami produksi berita dengan cara

meneliti proses terbentuknya suatu teks.31

dalam melihat terbentuknya

suatu teks tidak hanya melihat bagaimana teks tersebut dibentuk,

memasukan informasi seperti wawancara, laporan, atau referensi yang ada

dalam berita juga dilihat. Hal ini juga menunjukan bagaimana peristiwa

ditafsirkan, disimpulkan, dan dimaknai oleh wartawan yang akan ditulis

wartawan dalam sebuah beritanya.

Melihat aksi yang dilakukan oleh kelompok NIIS wajar saja jika

seluruh media memberitakannya, karena NIIS adalah salah satu kelompok

ekstrimis yang sudah banyak melakukan aksi teror dan membuat

kecemasanpada warga dunia. Negara yang menjadi sasarannya kali ini

adalah Eropa yang dikenal dengan banyaknya negara maju. pemberitaan

yang di sampaikan Harian Kompas berbeda dengan pemberitaan-

pemberitaan media lain. Harian kompas mencoba menyampaikan

informasi lewat surat kabar dengan memberitakan lokasi dimana

kelompok NIIS tinggal dan bertumbuh. Seperti judul pertama “Milisi NIIS

Molenbeek Ancaman Nyata Eropa”

31

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS, 2001),

hal. 266

 

Page 88: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

77

Terkait dengan judul pertama penulis mencoba menggali informasi

dengan melakukan wawancara. Tomy Trinugroho selaku Kepala desk

Internasional Harian Kompas dan memberi penjelasan terkait hal yang

melatar belakangi pemilihan isu pada headline Internasional tersebut.

“Karena ini dari sisi keterbacaan ini menarik, karena

orang pasti mencari tahu bagaimana apa yang dilakukan

oleh kelompok ekstrim ini ,jelas merupakan suatu

informasi yang menarik, yang pembaca ingin tahu lalu

yang kedua tulisan ini “Milisi Molenbeek ancaman nyata”

tulisan ini untuk menjelaskan sebenarnya mengapa sebuah

wilayah di Belgia di jantung Eropa bisa muncul orang-

orang atau kelompok seperti itu ada apa. Jadi sebenarnya

tulisan ini dirasa cukup menarik karena bisa menjelaskan

mengapa ada orang dari wilayah ini yang melakukan

kekerasan pada tanggal 13-14 November 201532

Dari pemilihan judul dan dari hasil wawancara memang harian kompas

sudah memenuhi kreteria penulisan fungsi dan syarat berita. judul yang

disusun dengan bahasa yang mudah dipahami, padat dan menarik. Sesuai

dengan misi yang dimiliki kompas yaitu berusaha menyebarkan informasi

seluas-luasnya dengan meningkatkan tiras. Kesimpulannya bahwa Harian

Kompas ingin menyampaikan berita yang berbeda dengan media lainnya

dalam membahas kasus ini, dan menurut Harian Kompas ini adalah

informasi penting yang manarik untuk diinformasikan karena berhubungan

dengan kota besar Paris dan dengan alasan tersebut mengapa kota besar

bisa sampai disinggahi oleh milisi NIIS. Dilanjutkan dengan tanggapan

mengenai peristiwa bom Paris yang dilakukan NIIS di Paris Eropa,

menurut peniliti ini penting karena disini kita bisa melihat pandangan yang

32

Wawancara Peneliti dengan wartawan Harian Kompas. Tomy Trinugroho pada 31 Mei

2018

 

Page 89: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

78

mewakili Harian Kompas, dan masih ada hubungannya tentang

pemberitaan yang harian kompas terbitkan.

“Peristiwa tanggal itu menimbulkan ketakutan terutama

terhadap warga Paris secara umum dan membuat

masyarakat semakin sadar bahwa kelompok ekstrim yang

ada di Suriah dan Irak pada saat itu berbahaya dan dapat

dengan mudah diikuti oleh, ditiru oleh pengikutnya

ditempat yang lain.33

Dapat disimpulkan dari hasil wawancara disini dalam memandang

peristiwa teror bom yang menimpa Paris ini menimbulkan ketakutan dan

melihat bahwa adanya kelompok ekstrim dinegara mereka bisa menambah

pengikut kelompok ekstrim tersebut. Melihat dari sejarah yang ada di

Eropa sebelum terjadinya aksi teror masyarakat disana sudah sentimen

terhadap muslim, yang berakibat tumbuhnya islamophobia. Masyarakat

disana mempercayai bahwa islam adalah sebuah agama dan budaya yang

erat kaitannya dengan teror dan bentuk bentuk kekerasan lainnya.

Ditambah lagi dengan penjelasan dari wawancara dalam penentuan judul

“Hal yang Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan”

“judul ini sebenarnya lebih menggambarkan bahwa,

harus diakui bahwa,warga Eropa itu dengan kebuadayaan

yang seperti itu tentu merasa cemas ketika melihat ada

kelompok masyarakat dengan budaya yang berbeda

datang dengan jumlah yang besar. Jadi saya berbicara

budaya disini dengan arti yang sangat luas, saya juga

mengartikan agama juga bagian dari kebudayaan, agama

itu kan cara orang hidup, cara orang berpandangan,

sesuai dengan kebudayaan. Orang dengan kebudayaan

yang berbeda datang dengan jumlah yang berbeda

menimbulkan kecemasan, kemasan seperti ini juga bisa

terjadi dimana saja. Mengapa orang-orang itu cemas

33

Wawancara Peneliti dengan wartawan Harian Kompas. Tomy Trinugroho pada 31 Mei

2018

 

Page 90: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

79

karena perbedaan kebudayaan,itu adalah hal yang wajar.

Orang Eropa itu cemas lalu kemudian kecemasan itu

meledak seolah-olah ya menjadi seperti nyata yang

munculnya dengan aksi teror itu,walaupun sebenarnya itu

bukan sesuatu perlu dicemaskan. Ini mau menceritakan

bagaimana secara psikologis warga eropa setelah aksi

pengeboman tersebut.34

Dalam hal ini narasumber menartikan agama secara luas,

menurutnya agama sama denga budaya, sedangkan secara pengetian

agama dan budaya berbeda. Agama dipahami sebagai suatu penghambaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mohammad Natsir mengatakan bahwa

agama sebagai problem of ultimate concert, yakni suatu keadaan yang

takdapat ditawar-tawar lagi dan merupakan keharusan.

Sedangkan budaya memiliki hubungan yang erat sekali dalam

suatu tanan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski

mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat

ditentukan oleh kebudayan.

Dan agama dan budaya menurut kuntowijoyo (2013) adalah dua

hal yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Pertama agama

mempengaruhi kebudayaan dalam kebudayaan dalam pembentukannya,

nilai adalah agama, tetapi simbolnya adalah kebudayaan. Kedua, budaya

dapat mempengaruhi simbol agama, dan yang ketiga kebudayaan dapat

menggantikan sistem nilai dan simbol agama.

34

Wawancara Peneliti dengan wartawan Harian Kompas. Tomy Trinugroho pada 31 Mei

2018

 

Page 91: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

80

Dari penjelasan ini terlihat narasumber menjawab perntanyaan-

pertanyaan yang di ajukan secara aman dan terlihat netral. Tetapi penulis

melihat sebaliknya, tidak ada kenetralan karena narasumber

menyamaratakan agama dan budaya, selanjutnya peneliti mengajukan

pertanyaan apakah dalam memrilis berita ini ada maksud menyindir

muslim dan sebagainya?

yang ngurusin ini dia Mustofa ini muslim. Sebenarnya begini loh

mbak kalo di Indonesia itu kan semua baik baik saja, kalo dibaca

dengan kaca mata Indonesia memang seperti ini, tapi kalo yang

baca itu yaa, saya pernah baca juga cerita tentang pengungsi

Suria sampai di Jerman itu kalo dicermat dia itu bingung mau

ikut masjid yang mana, dia tuh selalu dicocok dengan masjid

yang berbahasa Turki karna tidak ekstrim ya kotanya, tapi

problem nyabitu pakai bahasa Turki sedangkan Suria kan Arab

ya, tapi kalau dia masuk masjid yang bahasa Arab keras sekali,

mungkin orang Indonesia kalo baca sulit yaa, tapi saya bisa

paham, ekstrim itu luar biasa memang terutama, karna masjid

masjid yang berbahasa Arab itu rupanya didanai oleh kelompok

yang sangat keras, yang ekstrim itu tadi, dalam beberapa berita

kan dikutip yaa, misalnya wahabi yang dari arab waa sangat

ekstrim itu, sedangan yang Turki ya komunitas warga Turki

seperti yang lainnya, kalau yang ekstrim itu dibiayai dari yang

nan jauh disana lah. Artinya pengungsi Suriah itu memutuskan

ikut yang Turki karna walaupun ga ngerti bahasanya tapi yaa itu

masuk, jadi sebenernyabya itu suasana nya. Dulu ada problem di

Perancis, Perancis itukan organisasi keagamaan itu, negara

dilarang memberikan bantuan kepada organisasi agama, apapun

itu karna Perancis itu sekulernya yang sangat keras terhadap

agama, nah kemudian kita bicara agama organisasi agama

 

Page 92: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

81

katolik di Eropa ya jelas sudah mapan kan, yang protestan juga

sudah lancar. Yang problem itu ya agama Islam, negara ..... yang

datang imigran kan miskin miskin ga punya uang, lalu mereka

bisa bangun masjid uang nya dari mana ya dari itu ternyata yang

ekstrim itu, orang perancis bingung mereka ga boleh masukin

uang tapi mereka tau harus nya pembangunan masjid ini harus

saya switch pembayaran nya, kan ada problem seperti itu, saya

ga tahu perkembangan Perancis akhirmya bagaimana, lalu

Jerman, kalo german boleh ngasih uang tapi ada aturan dulu,

jadi protestan, katolik, yahudi.

Penulis menganggap banyak terdapat opini dari penjelasan

narasumber mengenai islam di Eropa. Penulis menarik kesimpulan dalam

setiap media tidak ada media yang netral. Ketidak netralan tersebut

dikarenakan media memiliki kepentingan tersendiri. Dan kognisi sosial

narasumber memperlihatkan banyaknya jawaban yang bercampur opini

mengenai muslim di Eropa. mulai dari penyamarataan kebudayaan dan

agama, serta secara tidak langsung menyamaratakan islam dengan islam

ekstrim

D. Analisis Konteks Sosial

Konteks sosial adalah model analisis terakhir, yang ada dalam

metode Van Dijk. Konteks sosial menurut Van Dijk lebih melihat

bagaimana suatu isu di konstruk dan berkembang di masyarakat. Dalam

peristiwa yang menimpa Negara Eropa ini sangatlah sensitif dengan

budaya atau agama Islam. Karena pelaku aksi teror dilakukan oleh

kelompok ekstrim yang dikenal dengan NIIS atau ISIS. NIIS yang berasal

 

Page 93: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

82

dari Irak Suriah dan mengatas namakan jihad dalam aksinya. Aksi yang

dilakukan NIIS ini sangat dikutuk oleh seluruh masyarakat dunia dan

khusunya Indonesia. Karena pada dasarnya Islam yang benar tidak pernah

mengajarkan kekerasan.

Sebelum adanya teror yang dilakukan NIIS di Eropa, keberadaan

umat muslim disana sudah didiskriminasi mulai dari ekonomi, politik dan

lain sebagainya, ini disebabkan oleh sejarah negara mereka yang melihat

islam dengan penuh rasa curiga dan ketakutan yang berujung kepada

munculnya Islamophobia. Sentimen terhadap islam ini kemudian

dimanfaatkan oleh kelompok sayap kanan koservatif untuk menciptakan

pemikiran yang buruk terhadap orang-orang Islam, ini tidak terlepas dari

beberpa partai politik yang ada disana. The European Monitoring Center

on Racism and Xenophobia (EUMC), sebuah LSM pemonitor Uni Eropa,

telah merilis sebuah laporan setebal 117 halaman berjudul “Summary

Report on Islamophobia in the EU after 11 September 2001” yang

memperkuat adanya indikasi Islamophobia Eropa.35

Melihat sejarahnya islam disini adalah pihak yang dirugikan, karena

islam atau muslim disamaratakan dengan kelompok ekstrimis. Dan orang-

orang yang berkepentingan di Eropa yang memiliki kekuasaan berhasil

mengonstruk khalaknya dengan citra Muslim terlihat buruk. Kelompok

minoritas umumnya ini tidak mendaptkan akses dalam konteks

35

Muhammad Qobidl’Ainul Arif, Politik IslamPhobia: Menguak Eksistensi Sentimen Anti-

Islam dalam Isu Keanggotaan Turki, (Yogyakarta: Deepublish 2014), hal 2

 

Page 94: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

83

komunikasi, contohnya dalam media. Akibatnya mereka tidak mempunyai

kekuatan untuk mempengaruhi wacana yang berkembang.

Menurut Sara Mills, bentuk pemarjinalan pihak tertentu

yang dapat dilakukan surat kabar antara lain melalui

penekanan bagaimana aktor tertentu diposisikan didalam

teks. posisi tersebut dapat dipandang sebagai bentuk

pensubjekan seseorang atau kelompok. Satu pihak

mempunyai posisi sebagai penafsir sementara pihak lain

menjadi objek yang ditafsirkan.36

Dan dalam pemberitaan harian kompas pada judul yang kedua

dengan lead yang berbunyi “Generasikedua dan ketiga kaum imigran

Muslim lebih agamis dan Konservatif ketimbang orang tua mereka”, dan

di setiap paragrafnyalebih banyak menceritakan pertumbuhan muslim,

serta memasukan kutipan-kutipan dari kantor berita asing dan peneliti

untuk memperkuat informasi yang membuat khalayak bisa berfikir negatif

terhadap muslim di indonesia. Dalam Agama Indonesia tidak hanya

memiliki keyakinan Islam, banyak agama yang lain yang dianut. Dengan

pemberitaan seperti ini harian kompas secara langsung mengkonstruk

bahwa muslim identik dengan kekerasan, ini bisa berpengaruh kepada

masyarakat yang mempunyai kepercayaan lain. Pada penelitian konteks

sosial, peneliti melihat adanya pengaruh history masyarakat Eropa yang

membuat wartawan atau media harian menyampaikan keberpihakannya

melalui wacana tersebut.

36

Aris Badara, ANALISIS WACANA; Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana

Media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 6

 

Page 95: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

84

E. Hegemoni Media

Penulis mencoba memaparkan hasil temuan tentang hegemoni

media harian kompas yang terkandung dalam pemberitaan yang berjudul

“Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa” dan “Hal yang Ditakuti

Kini Menjadi Kenyataan. Sesuai dengan metode peneliti yang memakai

perspektif teori kritis dalam menguak makna dibalik teks. penulis

melakukan ukuran Hegemoni media mengunakan pandangan yang dibuat

oleh peneliti (Altheide, 1984) yang mengatakan jika anda memperhatikan

tulisan-tulisan mengenai hegemoni media, maka tulisan-tulisan itu

tampaknya memuat tiga asumsi yang bisa diuji dengan bukti: pertama,

sosialisasi jurnalis meliputi petunjuk, dan orientasi yang penuh dengan

ideologi yang dominan, kedua jurnalis cendering meliputi topik-topik dan

menyajikan laporan berita yang konservatif dan mendukung statatus quo.

Ketiga, jurnalis cenderung menyajikan liputan yan pro amerika dan liputan

luar negri yang negati, terutama negara-negara Dunia ketiga.37

fakta

pertama yang didapat dari pemberitaan ini adalah adanya

kecenderungangan membela atau pro terhadap negara Eropa, terlihat dari

sumber-sumber yang di pakai harian kompas, sumber-sumber ini

cenderung memaparkan negatif atas keberadaan Muslim. Kedua melihat

dari posisi media, posisi media cenderung memperlihatkan sumber-sumber

yang memarjinaklan Muslim dan terlihat cenderung setuju dengan

memasukan sumber-sumber dari negara Eropa.

37

Drs. Aris Badara, M. Hum, ANALISIS WACANA; Teori, Metode, dan Penerapannya

pada Wacana Media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 6

 

Page 96: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

85

Ketiga dilihat dari posisi wartawan dalam hasil wawancara dengan

harian kompas. Menurut Tomy selaku desk kepala Internasional harian

kompas, menanggapi pemberitaan ini beliau melihat kecemasan warga

eropa yang takut dengan kelompok muslim diakibatkan karena muncul

budaya baru yang menurut beliau budaya muslim tidak sama dengan

budaya Eropa, beliau mengartikan agama adalah budaya. Menurutnya

wajar saja jika harian kompas memberitakan angka pertumbuhan Muslim

di Eropa. dilihat dari segi apapun Islam bukanlah budaya. Dan ketidak

wajaran pemberitaan adalah banyaknya sumber di harian kompas yang

mempermasalahkan muslim. Bisa kita lihat di penjelasan sebelumnya

dalam menganalisis teks menggunakan metode Van Dijk. Dalam

pemberitaan Internasional ini dua wartawan yang menulis pemberitaan ini

adalah Pascal Bin Saju dan Musthafa Abd Rahman dari kairo, dalam

wawancara dengan Tomy menyebutkan kedua wartawan yang menulis ini

memeluk keyakinan islam.

Keempat hasil dari membedah teks penulis meyakini adanya

ideologi Hegemoni Media yang tercerminkan lewat pemberitaan ini. unsur

kepentingan sosial, ekonomi dan politik jelas terlihat dengan melihat

kajian sebelumnya. Wartawan dalam hal ini tidak objektif karena

wartawan adalah bagian dari struktur kelompok media yang mempunyai

kekuatan besar untuk mengkonstruk halayak lewat wacana atau teks.

terlihat dari bahasa yang menunjukan cenderung memarjinalkan kelompok

Muslim.

 

Page 97: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data yang telah dikaji oleh peneliti pada bab-

bab sebelumnya, maka diakhir sebagai penutup ini peneliti dapat menarik

kesimpulan dari hasil pengamatan peneliti terhadap subjek dan objek

penelitian.

1. Dilihat dari segi teks, Islam disini memiliki citra buruk akibat

kelompok ekstrim NIIS yang melakukan teror bom paris

November 2105. Konstruksi media melihatkan citra buruk Muslim

di Eropa, ini terlihat pada paragraf yang menekankan tentang

pertumbuhan Muslim di Eropa, terdapat pada kalimat-kalimat yang

ditonjolkan. Sehingga pemberitaan ini cenderung memarjinalkan

warga Muslim, yang menjadi kecemasan warga Eropa akan

keberadaan Muslim disana yang membuat tertanamnya ideologi

Islamophobia.

2. Terdapat opini dari penjelasan narasumber mengenai islam di

Eropa. Penulis menarik kesimpulan dalam setiap media tidak ada

media yang netral. Ketidak netralan tersebut dikarenakan media

memiliki kepentingan tersendiri. Dan kognisi sosial narasumber

memperlihatkan banyaknya jawaban yang bercampur opini

mengenai muslim di Eropa. mulai dari penyamarataan kebudayaan

 

Page 98: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

87

dan agama, serta dilihat dari Tanya jawab yang ada jawaban –

jawaban yang diberikan secara tidak langsung menyamaratakan

islam dengan islam ekstrim

3. Dilihat dari konteks sosial, NIIS menambah nama deretan

kelompok ekstrimis baru yang menjadi momok menakutkan bagi

sebagian besar negara di dunia. Aksi kekerasan yang dilakukan

NIIS kerap menjadi berita hangat di berbagai media massa. Tak

jarang beberapa media dan menilai berbagai teror diidentikan

dengan Islam. Ini membuat banyak kerugian bagi warga muslim

yang berada di dinia. Sampai saat ini masyarakat di benak

masyarakat NIIS dikenal dengan Kelompok radikal.

B. Saran

Islam merupakan agama yang tidak sama sekali mengajarkan

kekarasan, kebencian atau keburukan lainnya kepada umat, karena islam

agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam

semesta ini, manusia dan mahluk hidup lainnya. Sehingga dalam

menjalankan perintah Allah SWT haruslah mengikuti pedoman yang ada,

sehingga bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang disekitarnya.

Kelompok radikal NIIS membuat warga negara di dunia cemas karena

aksi-aksinya yang tidak manusiawi dan bertentangan dengan ajaran agama

Islam walaupun tujuan mereka untuk mendirikan Negara Islam. Akibat

NIIS yang selalu membawa-bawa Islam disetiap aksinya dampak buruklah

 

Page 99: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

88

yang di terima warga Muslim dunia. Muslim disama ratakan dengan

perilaku NIIS, padahal itu semua tidak benar.

Sebelum melihat atau menilai seseorang walaupun kita berbeda

keyakinan janganlah disama ratakan, karena perilaku Individu

ataupun kelompok berbeda-beda. Maka untuk memberikan

masukan kepada media ataupun khalayak di luar sana, sebelum

menilai perilaku manusia jangan lah disangkutpautkan dengan

keyakinan ataupun budayanya. Karena pada dasarnya setiap

manusia mempunya perilaku dan kepercayaan masing-masing.

Dan untuk mahasiswa ataupun pembaca diharapkan untuk lebih

cermat dan kritis dalam melihat dan menyikapi suatu berita yang

diberikan oleh media, sehingga tidak menciptakan aggapan negatif

terhadap isu yang sedang terjadi.

 

Page 100: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

89

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. dkk. 2009. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa

Rektama Media.

Arifin, E. Zainal. dkk. 2015. Transaksional dan Interaksional dalam Bahasa

Indonesia. Tangerang: PT. Pustaka Mandiri.

Badana, Aris. 2012. Analisis Wacana Teori, Metode, dan Penerapannya Pada

Wacana Media. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. 2011. Komunikasi Politik: Konsep Teori dan Strategi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Dewabrata. 2006. Kalimat Jurnalistik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Djuroto, Totol. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Eriyanto. 2011. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LKiS Yogyakarta.

Herdanto, Heri. 1993. Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus

Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Jakarta: Gramedia.

Iswara, Luwi. 2007. Catatan-catatan Jurnalis Dasar. Jakarta: Kompas

Marriane, WJ. dkk. 2010. Analisis Wacana Teori dan Metode. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar.

McQuail, Denis. 1989. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Patria, Nezar. dkk. 2015. Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Rahmat, Jalaludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Romli, AS. 1999. Jurnalisme Untuk Pemula. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

Rusadi, Udi. 2015. Kajian Media Isu Ideologis dalam Prespektif, Teori dan

Meotode. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

 

Page 101: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

90

Rusminto, NE. 2015. Analisis Wacana Kajian Teoritid dan Praktis. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Severin, WJ. dkk. 2007. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di

Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media Group.

Soehoet, Hoeta. 2006. Dasar-Dasar Jurnalistik. Jakarta: Yayasan Kampus

Tercinta – IISIP Jakarta.

Soehoet, Hoeta. 2003. Etika dan Kode Etik Komunikasi. Jakarta: Yayasan

Kampus Tercinta – IISIP Jakarta.

Soehoet, Hoeta. 2003. Teori Komunikasi 1. Jakarta: Yayasan Kampus

Tercinta – IISIP Jakarta.

Sudibyo, Agus. 2013. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS

Pelangi Aksara Yogyakarta.

Suparno, BA. dkk. 2010. Disinformasi Berita Politik. Yogyakarta: BIGRAF

Publishing.

Website

BBC News Indonesia. (2014, 25 Juli). Bagaimana kelompok jihadis ISIS

terbentuk. Diperoleh 16 maret 2016, dari

http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/07/140725_profil_isis

KBBI. Diperoleh 20 Juni 2018, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Kompas. (2014, 03 Agustus). PBB: ISIS Lakukan Penculikan, Perbudakan Seks,

dan Pembantaian. Diperoleh 12 maret 2016, dari

https://internasional.kompas.com/read/2014/10/03/13371781/PBB.ISIS.La

kukan.Penculikan.Perbudakan.Seks.dan.Pembantaian

Kompasiana. (2015, 9 Maret). Ini Lho Sejarah Terbentuknya ISIS yang Kejam

Itu. Diperoleh 16 Januari 2018, dari

https://www.kompasiana.com/hafid.ahmad/ini-lho-sejarah-terbentuknya-

isis-yang-kejam-itu_551fc3aa813311706c9dfb12

Liputan Islam. (2015, 24 Februari). Catatan Kejahatan ISIS Bakar 8.000 Buku di

Perpustakaan Mosul. Diperoleh 12 maret 2016, dari

http://liputanislam.com/berita/catatan-kejahatan-isis-bakar-8-000-buku-di-

perpustakaan-mosul/

 

Page 102: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

91

Muslim Media News. (2015, 04 Mei). Tradisi Menurut Al-Qur'an, As-Sunnah,

Sahabat dan Ulama. Diperoleh 19 maret 2018, dari

http://www.muslimedianews.com/2015/05/tradisi-menurut-al-quran-as-

sunnah.html

Republika. (2015, 31 Desember). Ini Awal Mula Pembentukan ISIS. Diperoleh 16

Januari 2018, dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-

tengah/15/12/31/o06vvx377-ini-awal-mula-pembentukan-isis

TribunJogja. (2014, 11 Agustus). Inilah Asal Usul Berdirinya ISIS. Diperoleh 16

Januari 2018, dari http://jogja.tribunnews.com/2014/08/11/inilah-asal-usul-

berdirinya-isis

Koran

Rahman, Abd Musthafa. 2015. “Ditakuti Kini Menjadi Kenyataan”. KOMPAS,

22 November 2015.

Jurnal

Moordiningsih. 2004. Buletin Psikologi: Islamophobia dan Strategi Mengatasinya.

Halaman 74.

Arbi, Hanan Rananta. 2015. Reaksi Uni Eropa Terhadap Islamophobia di Perancis

Pada Tahun 2011-2015. Halaman 2.

Skripsi

Mursid, Fauziah. Pemberitaan Laporan Utama Majalah Gatra Tentang Seruan

Boikot Israel Dari NewYork [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah.

Wulandari, VS. Analisis Wacana Krisis Terhadap Pemberitaan Aksi Radikal di

Solo Dalam Harian Kompas Edisi September 2012 [skripsi]. Yogyakarta

(ID): Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Fadholi, Khamid. Stigma Terorisme Oleh Media Massa: Analisis Wacana Kritis

Pemberitaan Terorisme di SKH Solo Pos [skripsi]. Yogyakarta (ID):

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Suseno, Avissa. Islamophobia Dalam Kampanye Donald Trump (Analisis Wacana

Berita Pernyataan Donald Trump Terhadap Islam Pada Media Online

Merdeka.com)[skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah.

 

Page 103: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

LAMPIRAN

 

Page 104: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 105: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 106: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Tabel 1Kerangka Analisis Teks Berita “Milisi NIIS Molenbeek

Ancaman Nyata Eropa” Edisi 22 November 2015

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/ Tema Lead Berita

Tema yang terkandung pada

pemberitaan Harian Kompas

berdasarkan gambaran umum

menjelaskan kota Molenbeek

tempat bertumbuhnya kelompok

NIIS. paragraf ini sudah

menjelaskan inti dari keseluruhan

pemberitaan.

“Dalam sepekan ini, dunia

dikejutkan serangan teror di tujuh

tempat di Paris, Perancis, 13

November lalu, yang

menyebabkan sedikitnya 129

orang tewas. Hal yang lebih

mengejutkan, para pelaku datang

dari negara kecil yang damai,

Belgia. Negara ini ternyata lahan

subur Negara Islam Irak dan

Suriah”

Super Struktr Skema Lead Berita

“Dalam sepekan ini, dunia

dikejutkan serangan teror di tujuh

tempat di Paris, Perancis, 13

November lalu, yang

menyebabkan sedikitnya 129

orang tewas. Hal yang lebih

mengejutkan, para pelaku datang

dari negara kecil yang damai,

Belgia. Negara ini ternyata lahan

subur Negara Islam Irak dan

 

Page 107: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Suriah”

Seperti sebelumnya bagian ini

menunjukan bagian penting yang

ingin disampaikan harian kompas

kepada pembaca. Peristiwa yang

mempunyai inti berita ini

dilanjutkan dengan latar untuk

mendukung pemberitaan yang

akan disampaikan kepada

khalayak.

Story

“Tim pertama, tiga orang

menyerang stadion nasional

Perancis, Stade de France.

Mereka adalah Bilal Hadfi,

warga Perancis yang menetap

di Belgia; Ahmad al-

Mohammad, pemegang paspor

Suriah kelahiran Idlib (Suriah),

serta seorang lagi yang belum

diketahui identitasnya”.

(paragraf 4).

“serangan lain menyasar

gedung pertunjukan Bataclan,

yang dilakukan tiga orang.

Mereka adalah Omar Ismail

Mostefai, warga Perancis yang

menetap di Chartres, 90 km di

barat daya Paris; Samy

Amimour, warga Perancis; dan

satu lagi belum diketahui

identitasnya. Mostefai pernah

berhubungan dengan imam

radikal Molenbeek”.(paragraf

5).

“Lokasi ketiga yang menjadi

target serangan adalah

beberapa bar dan restoran.

Dua bersaudara, yakni Brahim

 

Page 108: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Abdeslam, yang tewas

meledakan dirinya di Kafe Le

Comptoir Voltaire, dan Salah

Abdeslam, menjadi pelakunya.

Keduanya warga Perancis

yang menetap di

Belgia”.(paragraf 6)

Dari ketiga paragraf diatas

menjelaskan proses terjadinya

serangan yang mengenai beberapa

titik.

“Menurut Komisaris Keadilan Uni

Eropa Vera Jourova seperti dirilis

BBC, ada 5.000 warga hingga

6.000 warga Eropa yang

bergabung dengan NIIS. Sebanyak

1.450 orang diantaranya warga

Prancis dan daerah miskin”

(paragraf 17)

jumlah warga Eropa yang semakin

banyak bergabung dengan

kelompok NIIS dan sebagian

berasal dari daerah miskin. Ini

menunjukan bahwa menurut

Harian Kompas banyaknya warga

yang bergabung dengan NIIS

diakibatkan karena faktor

ekonomi, dan jumlah angka-angka

yang terdapat dalam paragraf ini

membantu untuk memperkuat

pemberitaan untuk diyakini

khalayak.

Struktur Mikro

(Semantik)

Latar “Di molenbeek, terdapat dua

distrik, yakni distrik didaerah

rendah dan tinggi distrik yang

berada didataran rendah dihuni

kelas pekerja. Mereka umumnya

masyarakat migran keturunan

Turki dan Maroko generasi kedua

dan ketiga. Adapun distrik yang

berada di daerah yang lebih

 

Page 109: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

tinggi dihuni keluarga Belgia

Modern dan Maju.”

Latar yang ingin ditampilkan

wartawan pada pemberitaan ini

adalah pemicu kejadian tersebut

dilatar belakangi adanya

kecemburuan sosial

“Disparitas tersebut memicu

kecemburuan sosial tinggi.

Selain disparitas ekonomi,

intervensi militer Berat

menyerang NIIS menjadi

pemicu aksi teror yang

dilakukan sel NIIS dari

molenbeek.”

Detil “Harian The Independent

(Selasa, 17/11) melaporkan,

mayoritas warga Molenbeek

adalah pendatang dan muslim.

Mereka umumnya berasal dari

Turki dan Maroko, seperti

Abaaound. Sebagian kecil

lainnya berasal dari beberapa

negara Asia dan Afrika.

Menurut

www.citypopulation.de,

wilayah ini dihuni 95.576 jiwa”

(paragraf 11)

Pertumbuhan penduduk di

Moleenbeek terbilang pesat,

yakni 24,5 persen dalam satu

dekade terakhir

(www.lavenir.net). Tingkat

kepadatan penduduknya sangat

tinggi sehingga kemudian

muncul pusat pertumbuhan lain

disekitarnya, yakni Jette atau

Berchem-Sainte-Agathe.”

(Paragraf 12)

 

Page 110: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Maksud

“Di Molenbeek terdapat dua

distrik, yakni distrik di daerah

rendah dan tinggi. Distrik yang

berada di dataran rendah

dihuni kelas pekerja,mereka

umumnya masyarakat migran

keturunan Turki, Maroko,

generasi kedua dan ketiga.

Adapun distrik yang berada di

daerah yang lebih tinggi di

huni keluarga Belgia mpdern

dan maju”

paragraf ini sangat terlihat sekali

bahwa ini adalah fakta yang ada di

benua Eropa yang harian kompas

pilih sebagai informasi penting

yang berhubungan dengan

keberadaan warga muslim disana.

“Disparitas tersebut memicu

kecemburuan sosial tinggi.

Selain disparitas ekonomi,

intervensi militer Barat

menyerang NIIS menjadi

pemicu aksi teror yang

dilakukan sel NIIS dari

Molenbeek”.

Pra-anggapan

“Kasus penyerangan di paris

yang dilakuakan sembilan

orang menunjukan semakin

kuatnya jaringan milisi NIIS

Belgia – Perancis”

Paragraf ini menunjukan fakta

yang belum terbukti

kebenarannya, tetapi dijadikan

dasar untuk mendukung gagasan

tertentu.

Struktur Mikro Koherensi “Pertumbuhan penduduk di

Molenbeek terbilang pesat, yakni

 

Page 111: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

(Sintaksis) 24,5 persen dalam satu dekade

terakhir (www.lavenir.net).

Tingkat kepadatan penduduknya

sangan tinggi sehingga kemudian

muncul pusat pertumbuhan lain di

sekitarnya, yakni Jatte atau

Berchem-Sainte-Agathe”.

kalimat “sehingga”,

“kemudian”

kalimat kalimat ini menjadi

kata sambung

Kata Ganti

Mereka umumnya

berasal dari Turki dan

Maroko, seperti

Abaaound.

Sebagiankecil lainnya

berasal dari beberapa

negara Asia dan Afrika.

Menurut

www.citypopulation.de,

wilayah ini dihuni

95.576 jiwa..

Strktur Mikro

Leksikon Kata bersemainya paragraf

8:

“Para pelaku serangan di

Paris memiliki kaitan dengan

Molenbeek. Pertanyaannya

sekarang adalah bagaimana

wilayah itu bisa menjadi lahan

subur bagi bersemainya benih

milisi NIIS?

Kata surga dalam paragraf 9

Para pelaku serangan di Paris

memiliki kaitan dengan

Molenbeek. Pertanyaannya

sekarang adalah bagaimana

wilayah itu bisa menjadi lahan

subur bagi bersemainya

 

Page 112: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

benihmilisi NIIS?”.

Kata daerah Miskin

paragraf 17:

“Menurut Komisaris Keadilan

Uni Eropa Vera Jourova

seperti dirilis BBC, ada 5.000

warga hingga 6.000 warga

Eropa yang bergabung dengan

NIIS. Sebanyak 1.450 orang

diantaranya warga Prancis

dan daerah miskin”

Grafis Foto diletakan paling atas

dan berukuran sangat besar,

seorang wanita memakai

hijab jalan di daerah yang

bertuliskan molenbeek

dengan simbol perdamaian

Grafis dalam teks, judul

yang memakai tulisan

sangat besar

Metafora kata bersemainya paragraf 8:

Para pelaku serangan di Paris

memiliki kaitan dengan

Molenbeek. Pertanyaannya

sekarang adalah bagaimana

wilayah itu bisa menjadi lahan

subur bagi bersemainya benih

milisi NIIS?”.

 

Page 113: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Tabel 2 Kerangka Analisis Teks Berita “Milisi NIIS Molenbeek Ancaman

Nyata Eropa” Edisi 22 November 2015

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/ Tema Lead Berita

“Generasi kedua dan ketiga dari kaum

imigran Muslim lebih agamis dan

konservatif ketimbang orang tua mereka”

Karena sesuai dengan susun berita yang

menyatakan bahwa setiap inti selalu ada

di bagian awal seperti piramida terbalik

Super

Struktur

Skema Lead Berita

“Generasi keduadan ketiga dari kaum

imigran Muslim lebih agamis dan

konservatif ketimbang orang tua mereka.

Skema ini adalah strategi dimana seorang

wartawan menyusun paragraf atau

kalimat. Awal dari susunanya

menjelaskan inti dari pemberitaan ini dan

terdapat pada lead

Story

“Komunitas Muslim di Eropa kembali

menjadi sorotan setelah kelompok

Negara Islam di Irak dan Suriah

menyatakan bertanggung jawab atas

serangkaian serangan di Paris,

Prancis,13 November lalu. Serangan

yang menewaskan sedikitnya 129 orang

itu mendapat kecaman dari masyarakat

internasional”. (paragraf 1)

“Peneliti dari Inggria, Christopher

Caldwell,mengungkapkan sebanyak 57

persen bayi Muslim yang lahir dari

Brussel, Belgia, tahun 2006 menggunakan

nama Arab, seperti Muhammad, Adam,

 

Page 114: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Mahdi, dan Hamzah” (paragraf 5)

“seorang analis Kanada, Mark Stone,

menyatakan Eropa lambat laun kesulitan

membendung gerakan Islamisasi di benus

itu pada abad ke-21. Penyebabnya

adalah faktor demokrasi, penghormatan

hak asasi manusia, serta penghormatan

keyakinan orang lain”. (paragraf 12)

Paragraf-paragraf ini menjelas bahwa

komunitas muslim saat ini sedang

menjadi sorotan akibat NIIS menyatakan

bertanggung jawab atas kejadian teror

tersebut.

kesimpulannya harian kompas telah

menyangkut pautkan muslim dengan

NIIS. untuk memperkuat wacana ini

harian kompas menambahkan sumber

berita dari analis kanada yang

menyatakan bahwa Eropa kesulitan

membendung gerakan Islamisasi di

negara Eropa

Sedangakn bagian penutup dari berita ini

tentang ketakutan akan makin

bertambahnya umat muslim dibenua

Eropa,

“Akan tetapi, hal yang sangat ditakutkan

Eropa justru kini menjadi kenyataan,

yakni banyak warga Eropa Muslim

bergabung atau menjadi simpatisan NIIS.

Kenyataan ini terwujud dalam bentuk

serangkaian serangan mematikan di

Paris, 13 Novemver lalu, dan serangan ke

kantor majalah Charlie Hebdo Januari

silam, dan berbagai serangkaian lainnya

di Eropa”. (paragraf 14)

Struktur

“beberapa hasil kajian di Eropa pun

 

Page 115: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Mikro

(Semantik)

Latar menyebutkan, kini bermunculan

komunitas eksklusif warga muslim yang

konsisten menjaga nilai dan tradisi Islam

di tengah masyarakat Eropa. karena itu,

sekarang muncul kecemasan bahwa akan

terjadi Islamisasi di benua Eropa,

menyusul terus bertambahnya imigran

Muslim dan, dalam waktu sama, terus

terjadi penurunan jumlah warga asli

Eropa”

Latar yang dipilih menentukan kearah

mana pandangan khalayak hendak

dibawa. Latar yang ingin di sampaikan

harian kompas dengan memasukan hasil

kajian di Eropa ini, untuk penambahan

informasi bahwa terjadinya penurunan

warga Eropa asli akibat banyaknya

Imigran muslim yang bertambah.

Pemberitaan ini akan membuat khalayak

perpandangan negatif akibat kalimat-

kalimat yang menyudutkan.

Detil “tidak ada angka pasti tentang berapa

jumlah warga migran Muslim di Eropa

saat ini. Ada yang menyebutkan, jumlah

warga migran muslim di Eropa 45 juta

jiwa. Rinciannya antara lain 5-6 juta jiwa

muslim berada di Perancis, 4 juta warga

muslim di Jerman, dan 2-3 Juta

wargavmuslim tinggal di Inggris”

(paragraf 2)

“Di Barcelona, Spanyol, sekitar 20

persen dari penduduknya adalah Muslim.

Di Stockholm Swedia, sekitar 20 persen

pendududknya juga menganut Islam”.

(paragraf 3)

“adapun warga muslim di Amsterdam

dan Rotterdam, Belanda, mencapai 25

persen. diperkirakan, jumlah warga

muslim di Eropa salam 10 tahun

mendatang bertambah 25 persen dari

 

Page 116: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

keseluruhan penduduk Eropa”. (paragraf

4)

Paragraf-paragraf ini menjelaskan

pertunbuhan Muslim yang ada di Eropa.

sangat jelas sekali detil-detil pemberitaan

ini akan menguatkan pemberitaan untuk

khalayak.

Maksud

“Menurut beberapa hasil kajian di

Eropa, dalam upaya menjaga

pertumbuhan penduduk Eropa, harus

ada kelahiran 2,1 persen dari setiap

wanita Eropa. adapun angka kelahiran

saat ini hanya 1,5 persen.”

“Disisi lain, angka kelahiran dari wanita

Muslim di Eropa mencapai 2,5 hingga 3

persen. Diperkirakan, jumlah penduduk

Eropa akan menurun hingga menjadi

hanya 275 juta jiwa pada 2075 jika

gelombang imigran dari dunia ketiga

Eropa tidak berlanjut.”

Implisit terdapat pada paragraf 7

Eksplisit terdapat pada paragraf 8

Pra-anggapan

“Kecemasan itu meningkat menjadi

ketakutan terhadap menjalarnya

fenomena radikalisme di Timur Tengah

dan di Afrika ke komunitas Muslim di

Eropa. potret radikalisme yang sangat

menakutkan Eropa itu tergambar lewat Al

Qaeda, NIIS, Front Al-Nusra, milisi Al-

Shabab di somalia, serta Boko Haram di

Afrika.”

Paragraf ini menunjukan fakta yang

belum terbukti kebenarannya, tetapi

dijadikan dasar untuk mendukung

gagasan tertentu, kecemasan meningkat

akibat fenomena radikalisme ke

komunitas Muslim di Eropa.

Struktur

Mikro

Koherensi

“beberapa hasil kajian di Eropa pun

menyebutkan, kini bermunculan

komunitas eksklusif warga muslim yang

 

Page 117: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

(Sintaksis) konsisten menjaga nilai dan tradisi Islam

di tengah masyarakat Eropa. karena itu,

sekarang muncul kecemasan bahwa akan

terjadi Islamisasi di benua Eropa,

menyusul terus bertambahnya imigran

Muslim dan, dalam waktu sama, terus

terjadi penurunan jumlah warga asli

Eropa”

Koherensi pada paragraf ini yang

menunjukan fakta berbeda digabung

menjadi seperti kalimat yang memang

benar keberadaanya. yang

menghubungkan yaitu adanya kalimat

karena itu. yang membuat seolah memang

ini faktanya.

Kata Ganti

kata ganti yang terdapat dalam berita

ini terdapat pada kalimat imigran

muslim lebih konservatif ketimbang

orang tua mereka atau generasi kaum

pertama imigran.

Kata “mereka” adalah kata ganti untuk

orang, menunjuk pada kaum muslim

generasi kedua dan ketiga, kalimat ini

terdapat pada paragraf 11.

Strktur

Mikro

Leksikon komunitas ekslusif

Islamisasi

terdapat pada paragraf yang sama

“beberapa hasil kajian di Eropa pun

menyebutkan, kini bermunculan

komunitas eksklusif warga muslim yang

konsisten menjaga nilai dan tradisi Islam

di tengah masyarakat Eropa.

karena itu, sekarang muncul kecemasan

bahwa akan terjadi Islamisasi di benua

Eropa, menyusul terus bertambahnya

imigran Muslim dan, dalam waktu sama,

terus terjadi penurunan jumlah warga asli

Eropa”

 

Page 118: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Grafis Unsur grafis yang muncul dalam

pemberitaan Harian Kompas ini

diantaranya melalui foto yang

menggambarkan ada seorang wanita

memakai hijab jalan di daerah yang

bertuliskan molenbeek dengan simbol

perdamaian yang secara langsung

menjelaskan memang di kota molenbeek

adalah tempat banyaknya mayoritas umat

muslim.

Kenapa di pilih perempuan karena wanita

muslim akan memakai hijab yang

kebanyakan orang ketahui bahwa hijab

adalah simbol dari wanita muslim.

Sedangkan judul yang ditulis memakai

huruf lebih besar unuk menarik perhatian

dan minat karena isu ini sedang hangat-

hangatnya.

Metafora kata konservatif termasuk dalam

jenis kiasan. pengertian konserfatif

adalah menjaga, memeihara, dalam

kamus besar bahasa Indonesia

konservatif adalah bersikap

memprtahankan keadaan,

kebiasaan, dan tradisi yang berlaku.

“Sebuah hasil jejak pendapatan

yang digelar dikalangan

komunitas Muslim di Eropa

menunjukan generasi baru atau

generasi kedua dan ketiga dari

kaum imigran Muslim lebih

agamis dan konservatif ketimbang

orang tua mereka”

 

Page 119: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 120: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

TRANSKIP WAWANCARA

Dengan : Antonius Tomy Trinugroho

Jabatan : Kepala Desk Internasional Redaksi Harian Kompas

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai peristiwa bom Paris pada tanggal

13-14 November 2015?

Jawaban : Peristiwa tersebut menimbulkan ketakutan tentang bom Paris di

Eropa secara umum dan membuat masyarakat semakin sadar bahwa

kelompok ekstrim yang ada di Suriah dan Irak pada saat itu, itu berbahaya

dan dapat dengan mudah diikuti atau ditiru oleh pengikutnya katakanlah

ditempat yang lain yaa seperti itulah.

2. Mengapa harian kompas menjadikan pemberitaan Milisi NIIS

Molenbeek Ancaman Nyata Eropa sebagai headline di rubrik

Internasional?

Jawaban : Karena ini dari sisi keterbacaan menarik karena orang pasti

mencaritahu bagaimana, apa yang dilakukan oleh kelompok ekstrim ini, itu

jelas suatu informasi yang menarik pembaca ingin tahu, lalu yang kedua

tulisan ini Milisi NIIS Molenbeek Ancaman Nyata Eropa tulisan ini untuk

menjelaskan sebenarnya mengapa sebuah wilayah di Belgia di jantung Eropa

bisa muncul orang-orang seperti itu. Ada apa? Komunitas nya seperti apa?

dan itu mencoba menjelaskan itu, jadi sebenarnya tulisan ini dirasa cukup

menarik karna bisa menjelaskan mengapa ada orang dari wilayah ini yang

melakukan kekerasan pada tanggal 13 atau 14 November itu.

3. Apakah pertimbangan anda dalam memilih foto kota Molenbeek yang

di dalamnya terdapat wanita berhijab?

Jawaban : Yaa ini Suasana di Molenbeek itu, itu saja. Karna memang

komunitas itu didominasi oleh warga muslim tentunya menggunakan hijab,

yaa jadi bukan simbol karna memang fotonya yang ada seperti ini yaa

Molenbeek seperti itu, kalo di London, London timur itu banyak warga

Muslim tentu banyak ditemui orang yang menggunakan hijab, ketika

 

Page 121: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

mengambil foto di daerah sana tentu akan banyak ditemui orang yang

menggunakan hijab, sama seperti di Molenbeek ini, secara otomatis

menjelaskan ini.

4. Apakah ada kreteria tertentu dalam pemilihan suatu judul headline

dalam harian kompas ?

Jawaban : Yang jelas itu pertama menarik dan menjelaskan kenapa, tulisan ini

kan menjelaskan kenapa ada orang dari yang tinggal di Molenbeek di Belgia

di tengah-tengah Eropa itu kok bisa seperti itu? Dari itu coba dijelaskan.

5. Pertimbangan apa yang mendasari kompas memilih judul ”Milisi NIIS

Molenbeek Ancaman Nyata Eropa”?

Jawaban : Judul ini kan lebih menggambarkan bahwa, harus diakui bahwa

warga Eropa itu, dengan kebudayaan yang seperti itu tentu merasa cemas

ketika melihat ada kelompok masyarakat dengan budaya yang berbeda datang

dan jumlah nya besar, itu saya bicara budaya disini dalam arti yang sangat

luas, saya mengartikan agama juga bagian dari kebudayaan kan, agama itu

kan cara orang hidup, cara orang memandang itukan kebudayaan kan, orang

dengan kebudayaan berbeda datang dan jumlah nya sangat besar. Nah, itu

tentu menimbulkan kecemasan pada warga ditempat itu. Kecemasan seperti

ini tentu terjadi dimana saja, orang Jepang tiba-tiba banyak orang Indonesia

disana tentu akan cemas, orang Malaysia tiba-tiba banyak sekali mungkin

orang Tiongkok datang tentu cemas, kenapa orang-orang itu cemas karena

perbedaan kebudayaan. Saya biasa makan pakai tangan kanan, kok sekarang

makan pakai tangan kiri itu menambah kecemasan, itu hal yang wajar. Seperti

kita tiba-tiba datang orang entah dari mana dari barat atau dari Asia Timur

terus kita bingung, kenapa kita cemas karena perbedaan kebudayaan. Nah

orang Eropa itu kan cemas lalu kemudian kecemasan itu meledak seolah-olah

seperti menjadi nyata, itu dengan munculnya aksi teror itu, walaupun

sebenarnya itu bukan sesuatu yang membenarkan kecemasan itu, seharusnya

kan tidak perlu dicemaskan perbedaan budaya cuman ketika muncul itu

mereka kan seperti, mungkin tidak semuanya saya rasa. Tuu benerkan seperti

itu, walaupun juga tidak tidak seperti itu. Ini Cuma mau menceritakan

 

Page 122: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

bagaiman secara psikologis warga Eropa dalam situasi ini setelah

pengeboman.

6. Apa harapkan harian kompas dengan mengangkat berita NIIS

Molenbeek?

Jawaban : Menjelaskan, media itu harus menjelaskan untuk penangkarannya

kalau cuma bom nya semua orang udah nulis, waa ada bom sekian orang

meninggal, pelaku nya ini, kita harus nyari tahu kenapa si kok A ini

membunuh orang dari mana... Oh dari belgia, belgia kan tengah-tengah nya

Eropa, kok bisa Ooh dia tinggal di perkampungan itu, oke perkampungan

muslim, tapi kan bukan berarti itu perkampungan muslim menjadi katakanlah

tempat teroris tinggal, soal nya kan dilacak lagi ini jaringan nya siapa ni,

pelakunya ini

7. Bagaimana pendapat kompas dengan isu belakangan ini yang sering

menghubungkan muslim dengan terorisme?

Jawaban : Ya secara umum memang tidak ada hubungan nya antara agama

dengan kekerasan, semua orang sudah bicara tentang itu dan sudah tahu tidak

ada hubungan antara agama dengan kekerasan.

8. Apa yang dilakukan kompas untuk memenuhi kebutuhan pembacanya?

Jawaban : Ya jelas langsung menjawab rasa ingin tahu pembaca, contoh

seperti ini orang tahu oh ini siapa, tinggal dimana, bagaimana dia bisa

mengalami radikalisasi dan sebagainya, jalurnya darimana seperti itu, itu

yang harus dijelaskan langsung kepada peristiwa pengebomannya

9. Apa yang dilakukan surat kabar kompas dalam memenangkan

persaingan dengan media baru?

Jawaban : Ya kami buat versi online ada kompas id versi online, kemudian

juga kami diversi online kami perkaya dengan gambar, dengan video, jadi

kami sudah tidak mengandalkan koran, koran tetap ada karna ini katakanlah

brand, tapi tentu kami juga harus menguasai dunia digital dan kami sudah

membuat itu, ada kompas id

10. Apakahada perbedaan harian kompas cetak dengan online ?

 

Page 123: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Jawaban : pertama kecepatan, lalu disitu juga diperkaya dengan foto, lebih

banyak foto, kalo ini kan, kalo teks ini kan terbatas fotonya cuma satu. Kalo

yang di digital foto nya lebih banyak,dan grafisnya juga mungkin lebih dari

satu.

11. Lebih lengkap mana media cetak atau online di harian kompas?

Jawaban : Kelengkapan dari visula yaa itu foto, grafis, bisa lebih panjang dan

terikat oleh space, seperti itu, jadi kami juga sudah masuk lebih berkuasa

lebih dominan di digital.

12. Jadi harian kompas lebih mendahulukan yang digital dibanding yang

cetak?

Jawaban : Sekarang didahulukan digital. Sama. Sementarakan Cuma

persoalan media, dulu hanya dicetak sekarang sudah tidak cukup dicetak jadi

harus dialirkan ke digital, pengertian mendahulukan digital tu kalo ada

peristiwa ya dikirim dulu ke digital, tidak menunggu besok nya.

13. Ada tidak kerjasama dengan kantor berita internasional?

Jawaban : Dengan Wire, dll. Juga mengakses media internasional lainnya

mulai dari Aljazeerah, CNN, New York Time, Vinancial Time dan media

media online Arab kami pantau karna kan isu- isu timur tengah lebih detil nya

liat disitu di media online Arab.

14. Pertimbangan apa yang dijadikan ukuran untuk menentukan foto, judul

untuk dijadikan headline?

Jawaban : Kalo visual harus menggambarkan ini ngomongin Moleenbeek ya

harus fotonya harus menggambarkan Molenbeek berkaitan, ga mungkin foto

nya daerah diluar Molenbeek, kalo foto lokasi pengeboman nya atau

kekerasan nya mungkin udah bersih kan.

15. Apa tujuan anda memasukan isi berita mengenai angka kelahiran

penduduk Eropa dan pertumbuhan umat Muslim di Eropa pada

pemberitaan?

Jawaban : ya ini yang harus temen-temen dari uin tahu ya, penting karna

disitulah kecemasan, kita dapat memahami kecemasan yang di, ya tapi kan

kecemasan awal nya dari situ yang tadi saya ceritakan, ini kan kita bicara hal

 

Page 124: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

yang ditakutkan jadi kenyataan, ditakutkan ini kan sudah saya jelaskan toh

dieropa ada kebudayaan yang berbeda, yang berbeda itu warga muslim tentu

harus dijelaskan soal perbandingan penduduklah seperti apa kecemasan,itu

kan sama seperti misalnya orang Betawi cemas ga dia kok tiba-tiba banyak

orang dari Jogja seperti itu, tu harus dijelaskan, seperti itu sebenarnya tujuan

nya, bukan sekedar ini ini ini ni ga ada angka nya

16. Bagaimana dengan persentase agama lainnya mengapa tidak di

cantumkan?

Jawaban : mungkin gini yaa kalo di Eropa kan relatif homogen, misalnya

pendatang ya orang german ya kurang lebihnya sama, paling beda bahasa

sedikit, yang agama Perancis perancisan secara umum kan sama, kalo kita

ngomomg pendatang dari Asia misalnya orang Cina ya mungkin ada tapi

sangat kecil sangat sedikit sekali, yang banyak itu kan sebenarnya dari Afrika

yang imigran itu loh yang kemudia mereka jadi pengungsi mereka

mengejar.... Italia, sehingga itu misalkan membicarakan pendatang,

pendatang dari Inggris ke Belgia ya sama aja Uni Eropa kan mereka satu,

selain itu dijurnalistik bukan hal yang baru.

17. Apa tujuan anda dengan memasukan kata eksklusif pada kalimat “

eksklusif kaum muslim yang konsisten menjaga nilai dan tradisi islam”

Jawab: Ya artinya mereka kan, sama seperti seseorang tiba disuatu daerah

kemudian pasti mereka berusaha untuk menjaga kebudayaan nya toh tentunya

mereka itu tadi harus eksklusif, artinya seperti pernikahan tentu tidak

dicampur dengan tempat yang mereka datangi, itu respons yang wajar juga

18. Mengapa memilih memasukan kutipan dari Mark Stone yang

mengatakan “Eropa lambat laun kesulitan membendung gerakan

Islamisasi dibenua itu pada abad ke 21.”?

Islamisasi ini bukan islam yang secara umum ya, bukan yang kita pahami,

islamisasi disini pasti islamisasi yang dibawa oleh mereka yang alirannya

agak ekstrim sebenarnya, bukan islamisasi yang umum pemahaman nya

sebenarnya bukan itu. Mungkin pilihan kata nya dibuat yang radikal atau

ekstrim bukan radikal, karna memang kalo dalam pelimpahan konteks

 

Page 125: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

Indonesia kan secara umum, kalo kita lihat literatur islamis itu pemahaman

nya yang itu yang apa yang ekstrim, itu kemudian seorang analis kan ada oleh

karna negara Eropa kan tidak bisa melarang kalau hanya gagasan, tukar

menukar gagasan kan tidak boleh dicegah sebelum dia melakukan nya atau

mengutarakanya ujaran kebencian seperti saya ingin membunuh kamu

misalnya, nah itu baru saya tangkap , cuman kalau saya mengatakan orang

kulitnya begini ya itu ga bisa, nah itu disitu problem nya, sebenarnya analisis

itu mengatakan demokrasi itu kan mengatakan ada semacam bolong nya.

19. Bagaiman anda menyikapi berita terkait yang sudah terlanjur dirilis?

Jawaban : Tapi kan begini mbak, koran itu misalnyakan begini, orang

membaca itu sebagian besar saya yakin paham ini maksudnya ke yang

ekstrim, bukan berarti kemudian mencitralisir suatu kelompok agama itu

ngga, agak susah juga kalau kemudia kalau semua itu harus dibuat soft tidak

mendekati apa yang dimaksud orang ini itu susah juga, Cuma kan yang

penting tone keseluruhan nya ya orang mengerti.

20. Dalam merilis berita ini adakah maksud menyindir muslim dan

sebagainya?

Jawaban : yang ngurusin ini dia Muatofa ini muslim.Sebenarnya begini loh

mbak kalo di Indonesia itu kan semua baik baik saja, kalo dibaca dengan kaca

mata Indonesia memang seperti ini, tapi kalo yang baca itu yaa, saya pernah

baca juga cerita tentang pengungsi Suria sampai di Jerman itu kalo dicermat

dia itu bingung mau ikut masjid yang mana, dia tuh selalu dicocok dengan

masjid yang berbahasa Turki karna tidak ekstrim ya kotanya, tapi problem

nyabitu pakai bahasa Turki sedangkan Suria kan Arab ya, tapi kalau dia

masuk masjid yang bahasa Arab keras sekali, mungkin orang Indonesia kalo

baca sulit yaa, tapi saya bisa paham, ekstrim itu luar biasa memang terutama,

karna masjid masjid yang berbahasa Arab itu rupanya didanai oleh kelompok

yang sangat keras, yang ekstrim itu tadi, dalam beberapa berita kan dikutip

yaa, misalnya wahabi yang dari arab waa sangat ekstrim itu, sedangan yang

Turki ya komunitas warga Turki seperti yang lainnya, kalau yang ekstrim itu

dibiayai dari yang nan jauh disana lah. Artinya pengungsi Suriah itu

 

Page 126: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

memutuskan ikut yang Turki karna walaupun ga ngerti bahasanya tapi yaa itu

masuk, jadi sebenernyabya itu suasana nya. Dulu ada problem di Perancis,

Perancis itukan organisasi keagamaan itu, negara dilarang memberikan

bantuan kepada organisasi agama, apapun itu karna Perancis itu sekulernya

yang sangat keras terhadap agama, nah kemudia kita bicara agama organisasi

agama katolik di Eropa ya jelas sudah mapan kan, yang protestan juga sudah

lancar. Yang problem itu ya agama Islam, negara ..... yang datang imigran

kan miskin miskin ga punya uang, lalu mereka bisa bangun masjid uang nya

dari mana ya dari itu ternyata yang ekstrim itu, orang perancis bingung

mereka ga boleh masukin uang tapi mereka tau harus nya pembangunan

masjid ini, kan ada problem seperti itu, saya ga tahu perkembangan Perancis

akhirmya bagaimana, lalu Jerman, kalo german boleh ngasih uang tapi ada

aturan dulu, jadi protestan, katolik, yahudi.

 

Page 127: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

DOKUMENTASI

 

Page 128: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 129: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...

 

Page 130: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TEROR BOM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41622/1/NITA... · Nama: Nita Gina Husniati . NIM: 1111051000037 . ABSTRAK . ...