Analisis Ukuran Gigi
-
Upload
joko-pitoyo -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Analisis Ukuran Gigi
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
1/15
Analisis ukuran gigi-panjang lengkung rahang
Dalam menilai gigi berjejal, lengkung rahang bawah lebih diutamakan daripada lengkung
atas dan merupakan kunci dari diagnosis ortodontik. Hal ini karena linggir alveolar yang
sempit di bukolingual pada mandibula membatasi kemunginan gerakan gigi berarti dalam
kebanyakan pasien. Menggerakkan molar mandibula ke distal dengan alat ortodontik
untuk menciptakan tambahan panjang lengkung tidaklah bijasana pada pasien yang
memiliki relasi molar simetris Kelas I dan Kelas II karena gerakan distal membuat
hubungan antara molar atas dan bawah menjadi hubungan Kelas II. Namun demikian,
gerakan distal dari molar mandibula yang telah tipping ke mesial karena adanya
premature loss molar sulung merupakan perawatan yang tepat yang menciptakan panjang
lengkung dan mengkoreksi asimetrei di lengkung bawah. Selain itu, insisif mandiula tidak
dapat diperluas ke labial melebihi dukungan alveolarnya dan tetap stabil. Dalam lengkung
maksila, molar dapat digerakkan ke distal pada pasien yang sedang tumbuh dengan
maloklusi Kelas III untuk memperoleh kebutuhan panjang lengkung, dan lengkung
maksila dapat diperlebar ke lateral dengan rapid palatal expanders. Sehingga analisis dari
persyaratan panjang lengkung dalam lengkung mandibula lebih penting karena batasan
perawatan yang ditemui di sini.
Lengkung maksila dinilai lebih penting pada pasien dengan maloklusi Kelas III di
mana faktor pembatas perawatan diterapkan pada maksila defisien yang kecil. Pada
pasien ini analisis ukuran gigi-panjang lengkung maksila merupakan masalah penting
yang bisa menentukan apakah pasien dapat atau tidak dapat dirawat secara ortodontik
atau dengan kombinasi bedah-ortodontik.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
2/15
PENGUKURAN HUBUNGAN UKURAN GIGI-PANJANG LENGKUNG PADA GIGI
DEWASA
Dalam konteks ini, akronim TSALD, dipakai untuk menjelaskan perbedaan ukuran gigi-
panjang lengkung yang berhubungan dengan spacing dan crowding gigi. Akronim untuk
lengkung atas adalah UTSALD, akronim untuk lengkung bawah adalah LTSALD.
Crowding pada rahang menunjukkan jumlah hegatif; spacing berlebih pada rahang
menunjukkan jumlah positif.
Pengukuran panjang lengkung rahang
Pengukuran panjang lengkung (perimeter) diperoleh dengan alat Bobey (ujung tajam)
atau dengan jangka skala tau digital (Gambar 12-1). Untuk tujuan analisis ini, hanya
panjang lengkung di mesial ari molar pertama tetap yang diukur. Ujung dari alat
pengukur ditempatkan di embrasur bukal dekat titik kontak antara gigi atau di linggir
alveolar di mana gigi diharapkan berkontak satu sama lainnya dalam kesejajaran ideal.
Pengkuran dilakukan menurut langkah-langkah berikut ini:
Diukur bagian posterior lengkung dari kontak mesial molar pertama ke kontak distal
dari kaninus.
Panjang lengkung sekitar kaninus diukur. Panjang ini ditamahkan pada panjang dari
segmen posterior.
Segmen anterior memanjang dari satu titik di model antara insisif sentral ke titik
kontak mesial kaninus.
Jumlah dari semua segmen ini di kedua sisi menggambarkan panjang lengkung
rahang.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
3/15
Penempatan titik pensil pada model dapat membantu pengukuran segmen lengkung di
mana kaninus malposisi atau unerupted dan di mana insisif sentral dipisahkan oleh
diastema.
Pengukuran Ukuran Gigi
Lebar mesiodistal dari gigi didapat dengan mengukur jarak antara titik kontak yang tepat
secara anatomis dari tiap gigi di mesial terhadap molar pertama. Alat Boley atau jangka
biasanya ditempatkan di bukal gigi. Namun demikian, alat pengukur mungkin harus
ditempatkan di oklusal dari gigi yang rotasi.
Karena jumlah pengukuran dan berbagai posisi di mana alat pengukur dapat ditempatkan,
kesalahan dapat dengan cepat menambah dan menghasilkan TSALD yang sia-sia.
PENGUKURAN HUBUNGAN UKURAN GIGI-PANJANG LENGKUNG DALAM
GIGI CAMPURAN
Gigi insisif tetap pada anak-anak jauh lebih besar lebar mesiodistalnya daripada gigi
insisif sulung. Karena lebar insisif ini berbebda, disebut liabilitas insisif, lengkung
alveolar harus tumbuh secara cukup ukurannya untuk mengakomodasi insisif tetap yang
sedang erupsi yang lebih besar. Dalam sebuah studi longitudinal pada remaja yang
memiliki kesejajaran gigi tetap yang baik, Moorroes dan Chadcha menemukan bahwa,
selama masa anak-anak, insisif tetap bererupsi ke dalam kesejajaran yang baik atau
sedikit crowding dalam gigi campuran. Untuk anak-anak yang kurang beruntung, erupsi
insisif tetap dalam gigi campuran menyebabkan masalah crowding berat yang menarik
perhatian orang tua, anak-anak dan dokter. Untuk anak-anak ini, analisis ukuran gigi-
panjang gigi dapat menjawab pertanyaan mengenai crowding di masa depan dan
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
4/15
memberikan dasar untuk rencana perawatan yang sesuai. Sebuah skema dari gigi
campuran diperlihatkan dalam (Gambar 12-2).
Tandatanda defisiensi panjang lengkung rahang
Anak-anak memperlihatkan defisiensi panjang lengkung untuk dua alasan umum: (1)
panjang lengkung dari beberapa anak terlalu kecil untuk mengakomodasi ukuran gigi; dan
(2) seorang anak mungkin mengawali dengan panjang lengkung yang cukup tetapi bisa
berkembang menjadi defisien dari berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi gigi
(misalnya karies atau hilangnya gigi) (kotak 12-1).
PENGUKURAN PANJANG LENGKUNG RAHANG DALAM GIGI CAMPURAN
Cara dalam mengukur panjang lengkung dalam gigi campuran pada intinya sama dengan
yang telah dijelaskan untuk gigi tetap.
Mengukur segmen panjang lengkung rahang dari sisi bukal dan labial dari lengkung di
titik kontak antara gigi (Gambar 12-3). Tergantung atas ada atau tidaknya kaninus sulung
dalam lengkung, pengukuran panjang lengkung posterior antara molar dan insisif lateral
akan memiliki satu atau dua komponen. Jika ada ruang antara insisif sentral, segmen
panjang lengkung anterior diukur dari permukaan distolingual insisif lateral ke titik
midline di atas puncak alveolar antara insisif sentral. Titik midline ditandai di atas puncak
alvcolar antara insisif sentral dengan pensil tajam untuk menjamin bahwa kedua
engukuran segmental anterior adalah akurat.
Satu-satunya perbedaan antara analisis ukuran gigi-panjang lengkung gigi tetap dan
sulung adalah perlunya memprediksikan lebar mesiodistal dari kaninus dan premolar
tetap yang belum erupsi dalam gigi campuran.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
5/15
PREDIKSI LEBAR GIGI PREMOLAR DAN KANINUS TETAP YANG BELUM
ERUPSI DALAM GIGI CAMPURAN
Prediksi lebar mesiodistal kaninus dan premolar tetap yang belum erupsi merupakan
bagian pening dalam analisis ukuran gigi-panjang lengkung dalam gigi campuran. Setelah
erupsi insisif tetap, lebar dan panjang mandibula telah mencapai dimensi dewasa, untuk
semua tujuan praktis. Analisis ukuran gigi-panjang lengkung gigi campuran yang berarti
tergantung atas prediksi akura dari lebar mesiodital kaninus dan premolar tetap yang
berlum erupsi.
Beberapa metoda prediksi telah dipublikasikan. Beberapa di antaranya dikembangkan
dari analisa regresi sederhana, beberaa dari analisis regresi multiple, dan lainnya dari
cara-cara berbeda. Semua metoda prediksi memiliki kesalahan. Kesalahan in
digambarkan melalui sebuah statistic yang disebut standard error of estimate. Semakin
rendah standar keasalahan perkiraan, semakin baik metoda prediksinya. Standar
kesalahan perkiraan untuk beberapa metoda prediksi bervariasi dari 0,2 mm sampai 0,86
mm. standar kesalahan perkiraan paling rendah di antara yang telah dilaporkan adalah
berhubungan dengan metoda prediksi yang dikembangkan dari analisa regresi multiple.
Ada dua cara untuk memprediksi ukuran dari kaninus dan premolar tetap yang belum
erupsi dalam gigi campuran, yaitu, dengan atau tanpa memakai radiografi.
METODA PREDIKSI RADIOGRAFIK
Metoda revisi Hixon-Oldfather untuk lengkung mandibula
Hixon dan Oldfather adalah yang peratama mengembangkan persamaan untuk
memprediksikan lebar mesiodistal kaninus dan premolar mandibula yang belum erupsi
pada anak-anak yang berpartisipasi dalam Iowa Facial Growth Study. Staley dan Kerber,
dalam studi lanjutan subjek Iowa Facial Growth Study, secara signifikan mengurangi
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
6/15
kesalan standar perkiraan saat mereka menghasilkan persamaan prediksi Hixon dan
Oldfather yang telah direvisi (Tabel 12-1). Koefisien korelasi dari persamaan revisi
lebih tinggi daripada persamaan aslinya. Persamaan asli terutama berasal dari pengukuran
gigi di sisi kiri lengkung dari tiap subjek, sementara persamaan revisi berasal dari mean
pengukuran yang diambil dari kedua sisi kanan dan kiri gigi dalam tiap subjek.
Tambahan satu standar kesalaah perkiraan pada jumlah yang diprediksikan akan
menghasilkan jumlah prediksi lebar pada persentase delapan puluh enam. Hal in akan
memberikan kepasian bahwa jumlah prediksi lebar keninus dan premolar adalah sama
lebar atau lebih lebar daripada jumlah sebenarnya pada 84% dari semua kemungkinan
pasien.
Metoda prediksi Iowa untuk kedua lengkung
Metoda prediksi lain menggunakan data dari Iowa Facial Growth Study dikembangkan
oleh Staley et al untuk memprediksikan lebar mesiodistal kaninus dan premolar yang
belum erupsi di kedua lengkung atas dan bawah.
Dengan metoda in, hanya pengukuran lebar radiografik dari kaninus dan premolar
belum erupsi yang dipakai sebagai variable predictor. Kesalahan standar perkiraan adalah
0m45 mm di lengkung atas dan 0,47 mm di lengkung bawah.
Caatan diperlukan untuk analisis lengkap adalah model dari lengkung rahang atas dan
bawah dan radiografi periapikal dari kaninus dan premolar atas dan premolar bawah
diambil dengan teknik long-cone pararelling atau ringt angle.
Prediksi lengkung atas\
Ukur lebar mesiodistal kaninus kanan atas dan premolar kedua pada radiografi.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
7/15
Pindahkan jumlah lebar tersebut ke grafik prediksi (Gambar 12-6) untuk mendapatkan
jumlah prediksi dari lebar kaninus dan premolar kanan atas.
Untuk prediksi lebih akurat, pengukuran pengukuran harus diulang untuk sisi kiri.
Prediksi lengkung bawah
Ukur lebar mesiodistal dari premolar kanan bawah pada radiografi.
Pindahkan jumlah lebar in ke grafik prediksi (Gambar 12-7) untuk memperoleh
jumlah prediksi dari lebar kaninus dan premolar kanan bawah.
Untuk prediksi paling akurat, pengukuran harus diulang di tiap sisi. Ingat: untuk
berbagai alas an, pandangan radiografik yang dapat diukur dengan baik dari premolar
dan kaninus belum erupsi di satu sisi mulut mungkin tidak bisa didapat. Staley et al.
menemukan bahwa pengukuran dari radiografi yang baik pada satu gigi di satu sisi
lengkung dapat menjadi pengganti untuk gigi lawan yang tidak bisa diukur tanpa
merubah akurasi prediksi secara signifikan.
Bagaimana menggunakan Grafik. Jumlah pengukuran lebar gigi radiografik terletak di
aksis horizontal di bawah masing-masing grafik prediksi dan kemudian diproyeksikan
secara vertical ke garis prediksi yang diinginkan. Sebagai contoh, jumlah lebar kaninus
dan premolar kanan atas seperti diukur pada film periapikal adalah 15 mm, yang terletak
di atas aksis hozrizintal dari grafik. Ikuti garis vertical dari titik 15 mm di bawah garis
grafik prediksi sampai bersilangan dengan garis prediksi solid (lihat Gambar 12-6).
Selanjutnya, ikuti garis horizontal di titik persilangan ke sisi kiri dari grafik untuk
menemukan jumlah prediksi lebar kaninus dan premolar (21,1 mm).
Grafik step-by-step untuk menghitung TSALD dikembangkan untuk lengkung atas
dan bawah untuk dipakai klinisi dan disajikan dalam Gambar 12-8 dan 12-29.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
8/15
Diharapkan bahwa metoda prediksi bisa akurat, mudah dipakai, dan validasi silang,
yang diuji dalam kelmpok pasien untuk menentukan sebagus apa performanya. Metoda
revisi prediksi Hixon-Oldfather yang dijelaskan di sini memiliki standar kesalahan
perkiraan yang rendah, dan sukses divaliadi silang pada 53 sampel pasien ortodontik.
Metoda prediksi persamaan proporsional
Jika umumnya gigi kaninus dan premolar telah erupsi dan jika satu atau dua pengganti
masih belum erupsi, metoda prediksi pengganti dapat dipakai untuk memperkirakan lebar
mesiodistal gigi tetap yang belum erupsi. Lebar dari gigi belum erupsi (misalnya
premolar kedua) dan gigi erupsi (misalnya molar kedua tetap) diukur di film periapikal
yang sama.
Lebar gigi erupsi, molar kedua tetap, diukur di atas model gips. Ketiga pengukuran in
terdiri dari elemen dari suatu proporsi yang dapat dipecahkan untuk mendapatkan lebar
dari gigi belum erupsi di atas model.
Jika
()
()
()
Maka lebar gigi belum erupsi =( ()
()
METODA PREDIKSI NONRADIOGRAFIK
Keuntungan utama dari metoda prediksi nonradiografik adalah bahwa metoda ini dapat
dilakukan dengan mengukur gigi insisif bawah tetap atau sulung yang telah erupsi tanpa
perlu pengukuran tambahan dari radiografik. Di sisi lain, metoda in kurang akurat, seperti
yang diindikasikan oleh kesalahan standar perkiraan lebih besar jika dibandingkan dengan
metoda radiografik.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
9/15
Moyers dan Tanaka dan Johneson, dalam sampel terpisah, mengkorelasikan jumlah
lebar mesiodistal dari empat insisif tetap bawah kepada jumlah lebar dari kaninus,
premolar pertama, dan premolar kedua tetap di satu sisi lengkung di maksila dan
mandibula. Tabel Prediksi Moyers telah tersedia luas, dan metoda ini telah dipakai
olehbanyak dokter karena pengukurannya mudah dilakukan dan hasilnya dapat diperoleh
dengan waktu singkat. Tidak ada informasi tersedia berkenaan dengan koefisien korelasi
dan kesalahan metoda ini. Tanaka dan Johnston mengembangkan tabel prediksi yang
secara intinya serupa dengan tabel moyers. Koefisien korelasinya adalah r = 0,63 untuk
gigi maksila dan r = 0,65 untuk gigi mandibula. Standar kesalahan prediksinya adalah
0,86 mm untuk gigi maksila dan 0,85 mm untuk gigi mandibula. Berbeda dengan Moyers,
yang memisahkan jenis kelamin, Tanaka dan Johnson mengkombinasikan jenis kelamin
dalam studinya.
Tabel prediksi dari Tanaka dan Johnson dalam kotak 12-2 mengandung nilai persentase
seperlimapuluh. Mereka menyarankan memakai estimasi persentase sepertujuhpuluhlima
(lebih tinggi) sebagai pembatas terhadap ukuran gigi yang sedang diprediksi. Namun
demiian, bukti dari studi lain menunjukkan bahwa metoda ini pada persentase
seperlimapuluh pada rata-rata mengoverprediksi ukuran sebenarnya dari kaninus dan
premolar sampai 0,6 mm di lengkung atas dan, 0,4 mm di lengkung bawah, dan dalam
studi ini, 1,1 mm di lengkung bawah. Oleh karena itu persentase seperlimapuluh prediksi
paling memungmuknkan memberikan sebuah batas terhadap ukuran gigi yang sedang
diprediksi.
Ada metoda nonradiografi lain memakai gigi sulung tetapi juga kurang akurat
daripada metoda radiografi yang telah dibahas sebelumnya.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
10/15
MEMPERGUNAKAN MEOTDA PREDIKSI TERHADAP KELOMPOK RASIAL
BERBEDA
Metoda radiografik dan nonradiografik untuk memprediksi lebar mesiodistal dari kaninus
dan premmolar tetap pada pasien dalam gigi campuran yang dijelaskan dalam bab ini
dikembangkan di subjek kulit putih Amerika dengan nenek moyang Eropa. Bukti
menunjukkan bahwa metoda ini dapat sesuai pada pasien bangsa Mesir dan Meksiko
utara. Lee-Chan et al menemukan bahwa metoda nonradiografik dari Tanaka dan
Johnston tidak memprediksi ukuran gigi secara memuaskan pada bangsa Asia dan
Amerika. Oleh karena itu mereka menghitung tabel prediksi lebih akurat berdasarkan
atas korelasi dari lebar insisif bawah terhadap lebar kaninus dan premolar dalam sampel
Asia Amerika. Ferguson et al. Mengembangkan suatu metoda prediksi nonradiografik
untuk satu sampel kulit hitam Amerika dengan mengkorelasikan lebar insisif bawah
dengan lebar kaninus dan prmeolar. Pada rata-rata, nilai prediksi dari lebar kaninus dan
premolar menjumlah untuk tiap jumlah yang berkorespon dari lear insisif adalah lebih
besar pada kulit hitam sampai 0,2 m di maksila dan 0,6 mm di mandibula jika
dibandingkan dengan nilai berdasarkan atas kulit putih Amerika. Untuk alasan ini,
direkomendasikan bahwa klinisi memakai metoda prediksi pada pasien Asia-Amerika
dan kulit hitam yang dikembangkan dalam sampel dari populasi ini.
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PERKIRAAN ANALISIS
UKURAN GIGI-PANJANG RAHANG
Bagian utama dan paling penting dari analisis ukuran gig-panjang lengkung adalah
perbandingan ukuran gigi terhadap panjang lengkung . ini merupakan dasar TSALD.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
11/15
Klinisi juga harus mempertimbangkan dampak dari faktor lain terhadap TSALD saat
mengembangkan diagnosis lengkap dari pasien. Faktor lain mungkin belum dihitung, oleh
karena itu, klinisi harus membuat penilaian kualitatif tentang bagaimana faktor tertentu
bisa mengurangi atau menambah TSALD dasar.
Posisi dan inklinasi insisif
Inkliniasi dan posisi anteroposterior dari insisif mempengaruhi analisis panjanglengkung.
Gerakan ortodontik dari insisif yang miring ke lingual dalam arah labial menambah
panjang lengkung. Menurut Tweed, memiringkan insisif bawah 1 derajat ke labiah
menambah panjang lengkung sampai 0,5 mm. Sebaliknya, memiringkan insisif bawah 1
derajat ke lingual mengurangi panjang lengkung sampai 0,8 mm.
Ortodontis menilai inklinasi dari insisif bawah dengan mengukur sudut yang dibentuk
oleh aksis panjang dari insisif mandibula dengan Frankfurt horizontal plane dan bidang
mandibula pada sefalogram. Posisi anteroposterior dapat ditentukan dengan mengukur
jarak tegak lurus dari ujung insisal dari insisif mandibula ke garis B-nasion. Informasi
lebih jauh mengenai nilai normatif dari pengukuran ini dibeirkan dalam Bab 10 dan 11.
Kurva Spee
Kurva Spee merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam analisis ruang
keseluruhan karena kurva ini biasanya disejajarkan dalam perawatan ortodontik. Selama
tindakan pensejajaran, insisif miring ke labial (Gambar 12-10). Jika insisif bawah berada
dalam posisi anteroposterior yang memuaskan atau miring terlalu jauh ke labial sebelum
perawatan, pensejajaran kurva spee menghasilkan gerakan labial tidak diingingkan dari
insisif kecuali ada kelebihan lengkung rahang. Dalam kasus berikutnya, kelebihan
panjang lengkung (spacing) meminimalisasi gerakan insisif selama pensejajaran.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
12/15
Baldridge mempelajari 30 pasien yang memiliki kurva spee berlebihan di lengkung
mandibula dan dengan semua gigi tetap erupsi, kecuali molar ketiga. Ia menemukan mean
panjang lengkung tambaan yang diperlukan untuk mensejajarkan kurva Spee tanpa
tipping labial dari insisif sebesar 3,5 mm 0,1 mm, dengan minimum 2,3 mm dan
maksimum 5,2 mm tergantung atas derajat kurva. Saat kurva Spee menjadi makin
berlebihan, kemungkinan untuk defisiensi panjang lengkung bertambah.
Untuk memperkirakan jumlah panjang lengkung tambahan yang diperlukan untuk
mensejajarkan kurva Spee untuk pasien tertentu, Balridge menyarankan pengukuran
kedalaman terdalam dari kurva di kedua sisi lenkung, membagi jumlah kedua sisi dengan
2, dan menambahkan 0,5 mm.
Posisi Molar Pertama Tetap
Jika molar kedua tetap masih utuh dan sehat sebelum eksfoliasi fisiologis, molar pertama
tetap kemungkinan bertempat dengan baik di antara premolar mesial darinya dan molar
kedua dan ketida di distalnya. Gerakan distal dari molar pertama yang berposisi baik
untuk menciptakan panjang lengkung tambahan dalam gigi campuran bisa
mempengaruhi molar kedua teteap. Gerakan distal dari molar tetap maksila dalam
maloklusi Kelas II adalah perawatan yang tepat yang menambah panjang lengkung,
namun demikian, gerakan ini biasanya dimulai dalam gigi tetap awal.
Setelah pasien kehilangan molar kedua sulung secara prematur, molr pertama tetap
akan bergerak terlalu jauh ke mesial kecuali panjang lengkung ditahan dengan space
maintainer. Ketika pasien kehilangan panjang lengkung untuk alasan ini, molar tetap
harus digerakkan ke belakang dengan alat ortodontik ke posisi awalnya pada pasien anak.
Setelah gigi molar dikembalikan ke lokasi yang sesuai, alat space maintainer dibuat untuk
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
13/15
menahan panjang lengkung rahang yang diperoleh. Informasi mengenai molar yang
miring ke mesial harus disertakan dalam analisis panjang lengkung rahang.
Evaluasi molar kedua dan ketiga
Posisi molar yang belum erupsi dalam alveolus adalah penting. Ketika kuncup molar
kedua dan ketiga dipisahkan oleh ruangan dan molar kedua yang berkembang
sebagiannya dipisahkan dari molar pertama yang erupsi, adekuasi dari panjang lengkung
rahang posterior adalah memungkinkan. Ketika kuncup molar kedua dan ketiga belum
erupsi disatukan dengan erat terhadap permukaan distal dari mola pertama, kekurangan
panjang legkung posterior adalah memungkinkan.
Impaksi molar kedua memerlukan perawatan. Ortodontis biasanya mengkoreksi
impaksi molar kedua. Ketika kuncup molar ketiga terletak tepat di belakang dan di atas
molar kedua bawah impaksi, ahli bedah mulut dapat mencaput molar ketigasebuah
tindakan yang bisa membebaskan molar kedua untuk erupsi. Molar ketiga impaksi
biasanya dicabut, tetapi pencabutan umumnya ditnda sampai molar ketiga memiliki
struktur akar.
INTERPRETASI ANALISIS PANJANG LENGKUNG DALAM GIGI TETAP
Faktor-faktor yang dibahas sebelumnya memiliki dampak penting terhadap interpretasi
analisis panjang lengkung. Oleh karena itu nilai ambang batas yang tepat untuk tiap
defisiensi panjang lengkung, di mana ekstraski gigi diperlukan, tidaklah ada. Karena
defisiensi panjang lengkung melebihi 6 sampai 7 mm, pertimbangan cermat harus
diberikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ekstraksi. Defisiensi panjang
lengkung dalam kelebihan 10 mm memiliki kemungkinan tinggi perlunya ekstraksi.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
14/15
Jika ekstraksi dipertimbangkan bagi pasien, efekna pada oklsusi yang terjadi harus
dipertimbangkan. Jika dua premolar harus diekstraksi di lengkung mandibula pada pasien
dengan maloklusi Kelas I atau Kelas II karena defisiensi panjang lengkung, dua premolar
juga harus dicabut dari maksila untuk mendapatkan hubungan kaninus dan molar Kelas I
dan overbite dan overjet normal. Pencautan dua premolar bawah tanpa pencabutan dua
premolar atas menyebabkan hubungan molar Kelas III di mana molar kedua atas
beroklusi dengan molar ketiga bawah. Jika molar ketiga bawah tidak erupsi atau jika tidak
ada, molar kedua atas bisa menjadi tanpa lawan oleh gigi bawah dan dapat overerupsi dan
pada akhirnya akan perlu diekstraksi ekstraksi dari dua premolar bawah bisa ditemirma
bagi beberapa pasien yang memiliki maloklusi Kelas III dan pada pasien dewasa yang
memiliki maloklusi Kelas II yang akan menglami bedah memajukan mandibula. Ekstraksi
dari hanya dua premolar maksila bisa diterima bagi beberapa pasien yang tidak memiliki
defisiensi panjang lengkung di mandibula tetapi mereka yang memiliki defisiensi panjang
lengkung di maksila atau maloklusi Kelas II. Perawatan ini akan mengakibatkan
hubungan molar Kelas II dan kanin Kelas I, dengan overbite dan overjet normal.
INTERPRETASI ANALISIS PANJANG LENGKUNG GIGI CAMPURAN
1. Jika suatu analisis memprediksikan seorang anak tidak akan memiliki masalahcrowding, lanjutkan perawatan rutin dan observasi periodik pada pasien.
2. Jika suatu analisis memprediksikan perbatasan crowding 91mm atau 4 mm),pertahankan panjang lengkung dengan alat dan secara periodik periksa pasien. Jika
sebuah molar pertama bergerak ke mesial karena prematur loss molar sulung, pakai
alat untuk mendapatkan kembali hilangna panjang lengkung sebelum membuat space
maintainer. Persiapkan pasien dengan crowding perbatasan untuk kemungkinan
perawatan ortodontik.
-
7/22/2019 Analisis Ukuran Gigi
15/15
3. Jika suatu analisis memprediksikan crowding dalaam kelebihan 4 mmj, pasienkemungkinan akan mengalami crowding pada gigi tetap yang akan memelrukan
perawatan ortodontik setelah evaluasi komprehensif dari maloklusi.
4. Jika diperkirakan crowding dalam kelebihan 6 mm di lengkung bawah, pasien bisadiberikan serial ekstraksi (lihat Bab 18).
Awasi semua pasien gigi campuran pada interval reguler untuk mengikuti erupsi gigi dan
perkembangan wajah.