ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

28
1 ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANVE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Bella Muslia Fajri, SE Dyah Palupi, SE., MMSI Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penyusunan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Good Corporate Governance dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan sebagai variabel intervening. Dalam penulisan skripsi ini yang digunakan sebagai objek adalah laporan kinerja keuangan perusahaan sektor LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2018. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposie sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa Good Corporate Governance yang diproksi oleh saham kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Good Corporate Governance yang diproksi oleh saham kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening. Kata Kunci: Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Nilai perusahaan, Kinerja keuangan

Transcript of ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

Page 1: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

1

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD

CORPORATE GOVERNANVE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

MELALUI KINERJA KEUANGAN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

Bella Muslia Fajri, SE

Dyah Palupi, SE., MMSI

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Penyusunan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh Good Corporate Governance dan ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan melalui kinerja keuangan sebagai variabel intervening. Dalam penulisan

skripsi ini yang digunakan sebagai objek adalah laporan kinerja keuangan perusahaan

sektor LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2018. Sampel

dipilih dengan menggunakan metode purposie sampling.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Good Corporate Governance yang diproksi

oleh saham kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

nilai perusahaan. Good Corporate Governance yang diproksi oleh saham kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh langsung yang signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening.

Kata Kunci: Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Nilai

perusahaan, Kinerja keuangan

Page 2: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

2

PENDAHULUAN

Perusahaan memiliki tujuan

mencapai keuntungan yang maksimal,

memakmurkan pemilik perusahaan atau

para pemilik saham dan

memaksimalkan nilai perusahaan yang

tercermin pada harga saham. Tingginya

nilai perusahaan merupakan suatu

prestasi yang baik bagi para pemilik

perusahaan. Karena semakin tinggi

harga saham perusahaan maka tinggi

pula nilai perusaahaan dimata para

pemilik saham.

Untuk tercapainya perusahaan

yang bernilai tinggi perusahaan harus

memiliki tata kelola perusahaan yang

baik, skala total aktiva perusahaan atau

total penjualan yang besaar, dan

meningkatnya proporsi jumlah

kepemilikan saham oleh pihak

manajemen dari seluruh modal saham

yang dikelola. Jika ketiga variabel

tersebut terpenuhi maka perusahaan

akan memiliki nilai yang tinggi.

Beberapa penelitian

menghubungkan antara Good

Corporate Governance dengan Nilai

perusahaan dan kinerja keuangan.

Diantaranya penelitian Stephani A, Sri

Murni dan Ivonne S (2018)

menunjukkan bahwa Good Corporate

Governance yang diwakili oleh proxy

kepemilikan institusional memiliki

pengaruh langsung yang signifikan

positif terhadap nilai perusahaan. Good

Corporate Governance yang diwakili

proksi kepemilikan institusional

memiliki pengaruh tidak langsung yang

signifikan terhadap nilai perusahaan

dengan menggunakan kinerja keuangan

sebagai variabel intervening pada

perusahaan manufaktur sektor logam,

kimia dan kemasan plastik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Implementasi keputusan

investasi sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan dana dalam perusahaan

yang berasal dari sumber pendanaan

internal (internal financing) dan

sumber pendanaan eksternal (external

financing) dengan memperhatikan

sumber-sumber pembiayaan,

perusahaan memiliki beberapa

alternative pembiayaan untuk

menentukan struktur modal yang tepat

bagi perusahaan.

Bukti empiris mengenai

pengaruh Struktur Kepemilikan saham

pada Nilai Perusahaan menunjukkan

hasil yang berbeda-beda. Berdasarkan

Page 3: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

3

teori keagenan, konflik dapat diatasi

dengan mekanisme Good Corporate

Governance salah satunya adalah

mekanisme internal, yaitu Kepemilikan

Manajerial dan Kepemilikan

Institusional.

Nilai perusahaan akan tercermin

dari harga pasar sahamnya. Hal yang

menentukan nilai perusahaan adalah

struktur kepemilikan perusahaan.

Beberapa peneliti menyebutkan struktur

kepemilikan memiliki pengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan

untuk memaksimalkan nilai

perusahaan.

Perusahaan dengan ukuran

besar sudah well-established akan lebih

mudah memperoleh modal dipasar

modal dibaandingkan dengan

perusahaan kecil. Karena, kemudahan

akses tersebut berarti perusahaan besar

memiliki fleksibilitas yang lebih besar

pula. Ukuran perusahaan dianggap

mampu mempengaruhi nilai

perusahaan, karena semakin besar

ukuran perusahaan atau skala

perusahaan maka akan semakin mudah

pula perusahaan memperoleh sumber

pendanaan baik yang bersifat internal

maupun eksternal.

Pihak manajemen sebagai pihak

yang secara langsung terlibat di dalam

mengelola perusahaan pasti memiliki

informasi yang lebih memadai di

bandingkan dengan investor. Investor

cenderung menerima informasi hanya

dari pihak manajemen melalui laporan

keuangan tanpa mengetahui kondisi

perusahaan yang sesungguhnya. Hal

inilah yang menyebabkan munculnya

agency theory.

Laporan keuangan adalah

catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode

akuntansi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kinerja perusahaan

tersebut. Laporan keuangan adalah

bagian dari proses pelaporan keuangan.

Informasi didalam laporan keuangan

dapat digunakan untuk menganalisis

rasio keuangan sebagai alat ukur

keberhasilan kinerja keuangan

perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan

berkaitan erat dengan pengukuran dan

penilaian kinerja. Pengukuran kinerja

“performing measurement” ialah

kualifikasi dan efisiensi serta

efektivitas perusahaan dalam

pengoperasian bisnis selama periode

akuntansi.

Page 4: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

4

Berikut grafik kinerja keuangan salah

satu perusahaan sektor LQ45 yaitu pada

PT AKR Corporindo, Tbk pada tahun

2014 sampai dengan September 2018:

Gambar 1.1

Grafik Pertumbuhan PT AKR Corporindo, Tbk

Sumber: https://idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/ringkasan-performa-perusahaan-lq45/

Grafik tersebut menunjukkan

hasil yang berfluktuasi pada setiap pos-

pos. Kenaikan mau pun penurunan

jumlah disetiap pos dipengaruhi

berbagai macam faktor. Dapat

disimpulkan bahwa kinerja keuangan

PT AKR Corporindo, Tbk mengalami

perkembangan yang berfluktuatif,

artinya kinerja yang dicapai belum

konsisten. Perkembangan yang

berfluktuatif tersebut dapat dilihat dari

Grafik 1.4 total pendapatan bersih pada

tahun 2014 sebesar Rp.

790.563.000.000,-.

Menurut (Sutrisno, 2009:53),

Kinerja keuangan perusahaan

merupakan prestasi yang dicapai

perusahaan dalam suatu periode

tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut. Bagi

investor, informasi mengenai kinerja

keuangan perusahaan dapat digunakan

untuk melihat apakah mereka akan

mempertahankan investasi mereka di

perusahaan tersebut atau mencari

Page 5: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

5

alternatif lain. Apabila kinerja

perusahaan baik maka nilai usaha akan

tinggi.

Dengan nilai usaha yang tinggi

membuat para investor melirik

perusahaan tersebut untuk menanamkan

modalnya sehingga akan terjadi

kenaikan harga saham. Atau dapat

dikatakan bahwa harga saham

merupakan fungsi dari nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini, kinerja

keuangan berperan sebagai variabel

intervening, untuk mengetahui seberapa

besar kinerja keuangan memediasi

antara pengaruh variabel Good

Corporate Governance dan Ukuran

Perusahaan dengan nilai perusahaan.

Dengan kata lain, variabel dependen

tidak langsung dipengaruhi oleh

variabel independen karena terdapat

variabel intervening.

Nilai perusahaan sebagai

variabel dependen tidak langsung

berubah dengan Good Corporate

Governance dan Ukuran Perusahaan

yang dimiliki, tetapi pengaruh atau

perubahan nilai tersebut dicapai melalui

kinerja keuangan sebagai variabel

intervening.

Berdasarkan masalah-masalah

yang telah diuraikan diatas maka dalam

penelitian ini penulis mengambil judul

“Pengaruh Good Corporate

Governance, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan Melalui

Kinerja Keuangan Sebagai Variabel

Intervening.”

KAJIAN PUSTAKA

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance

(GCG) merupakan sebagai tata cara

kelola perusahaan sehat yang sudah

diperkenalkan oleh pemerintah

Indonesia dan International Monetary

Fund (IMF). Konsep ini diharapkan

dapat melindungi pemegang saham

(stockholder) dan kreditor agar dapat

memperoleh kembali investasinya.

Sukrisno Agoes (2009),

Tata Kelola Perusahaan yang

baik adalah Sistem yang mengatur

hubungan peran Dewan Komisaris,

peran Direksi, pemegang saham, dan

pemangku kepentingan lainnya atau

dapat disebut sebagai suatu proses yang

transparan atas penentuan tujuan

perusahaan, pencapaiannya dan

penilaian kinerjanya.

Page 6: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

6

Good Corporate Governance

(GCG) dikemukakan oleh Ardeno

Kurniawan (2012:27), yaitu

seperangkat hubungan yang terjadi

antara manajemen, direksi, pemegang

saham dan stakeholder lain seperti

seperti pegawai, kreditor dan karyawan.

Mekanisme Good Corporate

Governance

Sutedi (2012:2) menyebutkan

mekanisme dalam pengawasan Good

Corporate Governance merupakan

salah satu strategi khusus untuk

melaksanakan tata kelola perusahaan

yang baik. Mekanisme Good Corporate

Governance mengacu pada mekanisme

yang mempengaruhi keputusan

manajemen saat melakukan pemisahan

kepemilikan dengan pengendalian.

Faktor yang mengindikasi Good

Corporate Governance adalah

pengawasan yang dilakukan dari komisaris

independen, kepemilikan institusional, dan

dewan direksi.

1. Dewan Komisaris

Independen

Agoes (2014:10)

mengemukakan bahwa dewan

komisaris independen adalah seseorang

yang ditunjuk untuk mewakili

pemegang saham independen

(pemegang saham minoritas).

Seseorang ditunjuk berdasarkan latar

belakang pengetahuan, pengalaman dan

keahlian profesionalnya, tidak ditunjuk

untuk mewakili pihak manapun. Dewan

komisaris independen diukur dari

persentase dewan komisaris independen

terhadap jumlah keseluruhan anggota

dewan komisaris:

DKI =

Jumlah

Komisaris

Independen x 100%

Jumlah Anggota

Komisaris

2. Saham Kepemilikan

Institusional

Kepemilikan institusional

adalah kepemilikan jumlah saham

perusahaan oleh lembaga keuangan non

bank dimana lembaga tersebut

mengelola dana atas nama orang lain.

Menurut Pasaribu, Topowijaya dan Sri

(2016:156) kepemilikan institusional

merupakan persentase saham yang

dimiliki oleh institusi. Kepemilikan

institusional merupakan alat yang dapat

digunakan untuk mengurangi konflik

kepentingan.

Pendapat lain mengenai

kepemilikan institusional adalah

Page 7: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

7

besarnya jumlah kepemilikan saham

oleh institusi berupa lembaga

pemerintah, perusahaan asing, lembaga

keuangan seperti asuransi, bank, dan

dana pension yang terdapat pada

perusahaan (I Wayan, Putu ayu, dan I

Nyoman, 2016:177).

Proporsi kepemilikan

institusional memiliki peran yang

penting dalam mencegah konflik

keagenan antara manajemen dan

pemegang saham yang disebabkan oleh

pemborosan yang dilakukan

manajemen. Hal ini dikarenakan

pemegang saham institusional ikut serta

dalam pengambilan keputusan sehingga

dapat mencegah manipulasi laba.

Investor institusional diduga

lebih mampu untuk mencegah

terjadinya manajemen laba dibanding

dengan investor individual. Investor

institusional dianggap lebih profesional

dalam mengendalikan portofolio

investasinya, sehingga lebih kecil

kemungkinan mendapatkan informasi

keuangan yang terdistorsi.

Semakin besar prosentase

saham yang dimiliki investor

institusional akan menyebabkan

pengawasan yang dilakukan menjadi

lebih efektif karena dapat

mengendalikan perilaku oportunistik

manajer dan mengurangi agency cost

(Jensen, 1986).

Kepemilikan institusional

adalah proporsi kepemilikan saham

pada akhir tahun yang diukur dalam

persentase saham yang dimiliki

investor institusional disuatu

perusahaan yang dapat berupa pemerintah,

instutusi swasta maupun asing.

Kepemilikan Institusional dihitung

menggunakan rumus:

3. Dewan Direksi

Menurut Komite Nasional

Kebijakan Governance (KNKG,

2006:17) , dewan direksi pada suatu

perusahaan akan menentukan kebijakan

yang akan diambil atau strategi

perusahaan dalam jangka panjang

maupun jangka pendek. Dewan direksi

bertanggungjawab untuk menjalankan

manajemen perusahaan. Berikut rumus

perhitungan ukuran dewan direksi:

Ukuran

Dewan

Direksi

=

∑ Jumlah

Anggota Dewan

Direksi

KI =

Jumlah Saham yang

dimiliki Institusi x 100%

Jumlah Saham yang

Beredar

Page 8: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

8

4. Kepemilikan

Manajerial

Haruman (2008) menyatakan

bahwa struktur kepemilikan perusahaan

dapat mempengaruhi pencapaian tujuan

perusahaan. Struktur kepemilikan

perusahaan akan mempengaruhi

keputusan keuangan yang terdiri dari

keputusan investasi, pendanaan dan

kebijakan dividen. Peningkatan nilai

perusahan akan sangat dipengaruhi oleh

kemampuan perusahaan dalam

melakukan investasi yang

menguntungkan.

Kepemilikan manajerial dalam

penulisan skripsi ini digunakan sebagai

indikator pengukuran Good Coporate

Governance. Proporsi pemegang saham

kepemilikan manajerial menurut

Darwis (2009), didalam perusahaan

ikut andil dalam pengambilan

keputusan untuk perusahaan yaitu

direktur dan komisaris.

Ukuran Perusahaan

Menurut Brigham & Houston

(2010:4) ukuran perusahaan adalah

ukuran besar kecilnya sebuah

perusahaan yang ditunjukan atau dinilai

oleh total asset, total penjualan, jumlah

laba, beban pajak dan lain-lain. Hartono

(2008:14) mengungkapkan ukuran

perusahaan adalah besar kecilnya

perusahaan dapat diukur dengan total

aktiva atau besar harta perusahaan

dengan menggunakan perhitungan nilai

logaritma total aktiva. Ukuran

perusahaan dikategorikan menjadi 3

(Suwito dan Herawaty, 2005:138),

yaitu:

1. Perusahaan besar (Large firm)

2. Perusahaan sedang (Medium size)

3. Perusahaan kecil (Small firm)

Ada beberapa proksi yang

biasanya digunakan untuk

mencerminkan ukuran perusahaan,

yaitu jumlah karyawan, total asset,

jumlah penjualan, dan kapitalisasi

pasar.

Skala perusahaan merupakan

ukuran yang dipakai untuk

mencerminkan besar kecilnya

perusahaan yang didasarkan kepada

total asset perusahaan (Suwito dan

Herawaty, 2005). Ukuran perusahaan

dapat dihitung dengan rumus berikut:

Ukuran

Perusahaan =

∑ Jumlah

Aset

Page 9: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

9

Nilai Perusahaan

Menurut Bringham & Houston

(2006:19), Nilai perusahaan adalah

nilai pasar karena nilai perusahaan

dapat memberikan kemakmuran

pemegang saham secara maksimum

apabila harga saham perusahaan

meningkat. Berbagai kebijakan yang

diambil oleh manajemen dalam upaya

untuk meningkatkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran

pemilik dan para pemegang saham

yang tercermin pada harga saham.

Nilai perusahaan adalah

persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering

dikaitkan dengan harga saham. Harga

saham yang tinggi membuat nilai

perusahaan juga tinggi, dan

meningkatkan kepercayaan pasar tidak

hanya terhadap kinerja perusahaan saat

ini namun juga pada prospek

perusahaan di masa mendatang.

Pengukuran Nilai Perusahaan

Weston dan Copeland (2008:244)

menyebutkan rasio pengukuran penilaian

perusahaan terdiri dari:

1. Price Earning Ratio

(PER)

Rasio PER mencerminkan banyak

pengaruh yang kadang membuat

penafsiran menjadi sulit. Semakin tinggi

risiko, semakin tinggi faktor diskonto, dan

semakin rendah rasio PER. Rasio ini

menggambarkan apresiasi pasar terhadap

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba.

PER =

Harga Pasar per

Saham

Laba per Saham

2. Price to Book Value

(PBV)

Rasio ini menggambarkan seberapa

besar pasar menghargai nilai buku saham

suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV

berarti pasar percaya akan prospek

perusahaan tersebut.

Price to Book Value (PBV)

adalah rasio yang menunjukkan apakah

harga saham yang diperdagangkan

overvalued (di atas) atau undervalued

(di bawah) nilai buku saham tersebut

(Fakhruddin dan Hadianto, 2001).

Price to book value (PBV) yang

tinggi juga menjadi keinginan para

pemilik perusahaan. Sebab nilai

perusahaan yang tinggi memberikan

tanda kemakmuran pemegang saham

juga tinggi.

PBV = Harga Pasar per

Page 10: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

10

Saham

Nilai Buku

3.Rasio Tobin‟s Q

Menurut Smithers dan Wright

(2007:37) dalam Asmarani (2014),

Tobin‟s Q dihitung dengan

membandingkan rasio nilai pasar saham

perusahaan dengan nilai buku ekuitas,

Tobin‟s Q dirumuskan sebagai berikut:

Tobin's Q = ME + DEBT

Total Aktiva

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan menurut

Fahmi (2012:2), merupakan suatu

gambaran tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan mengenai baik

buruknya keadaan keuangan suatu

perusahaan dan tercapai atau tidaknya

tujuan perusahaan yang mencerminkan

prestasi kerja dalam periode tertentu.

Hal ini sangat penting agar sumber

daya digunakan secara optimal.

Cara yang dapat dilakukan untuk

mengetahui kinerja keuangan adalah

melakukan pengukuran kinerja dengan

menganalisis laporan keuangan yang

diterbitkan oleh perusahaan secara

langsung ataupun tidak langsung pada

perode tertentu.

Pendapat lain dikemukakan oleh

Sutrisno (2009:53), yaitu kinerja

keuangan perusahaan merupakan

prestasi yang dicapai perusahaan dalam

suatu periode tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan

perusahaan tersebut.

Elemen rasio keuangan yang

digunakan untuk menilai kinerja

keuangan dalam penelitian ini adalah

Return On Asset, yaitu pengukuran

kemampuan perusahaan

mengembalikan aset menjadi laba.

ROA menunjukan seberapa berhasil

perusahaan mengelola modalnya,

sehingga tingkat keuntungan diukur

dari investasi pemegang saham

perusahaan. ROA dapat diperhitungkan

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

ROA =

Laba Bersih Setelah

Pajak

Total Aset

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Saham Kepemilikan

Institusional Secara Langsung

terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Jensen dan Meckling

(1976) kepemilikan institusional dapat

meminimalisasi adanya konflik

Page 11: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

11

kepentingan antara prinsipal dengan

agen. Dengan adanya pengawasan dari

institusional dapat mengoptimalkan

pengawasan kinerja manajemen untuk

menghindari adanya perilaku

penyelewengan yang dilakukan

manajemen. Sehingga dengan adanya

keterlibatan institusi dengan perusahaan

dapat berpengaruh untuk meningkatkan

kinerja perusahaan yang lebih baik.

Agus Santoso (2017)

menjelaskan kepemilikan institusional

diharapkan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Kinerja perusahaan yang

meningkat kemudian diikuti dengan

meingkatnya harga saham yang akan

membuat investor memberikan

penilaian yang tinggi terhadap

perusahaan. Berdasarkan uraian diatas,

berikut hipotesis yang diajukan:

H1: Kepemilikan Institusinal

Berpengaruh Langsung Terhadap Nilai

Perusahaan

Pengaruh Ukuran Perusahaan

Secara Langsung terhadap Nilai

Perusahaan

Beberapa penelitian telah

mengemukakan bahwa ukuran

perusahaan akan berpengaruh pada

jumlah hutang perusahaan. Semakin

besar perusahaan maka semakin banyak

dana yang dibutuhkan untuk

menjalankan operasi perusahaan. Salah

satu sumber dana perusahaan adalah

hutang. Brigham (2011:153),

menyatakan bahwa perusahaan yang

sedang berkembang membutuhkan

modal yang berasal dari hutang maupun

ekuitas. Nilai perusahaan akan semakin

meningkat jika perusahaan memiliki

hutang yang besar. Perusahaan besar

mempunyai kemudahan untuk

memperoleh sumber dana untuk

mendukung investasi kemudian

menciptakan nilai yang tinggi bagi

perusahaan.

Hasil Penelitan Elva Nuraina

(2012) menunjukan bahwa variabel

Ukuran Perusahaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Semakin besar ukuran

perusahaan maka semakin besar nilai

perusahaan. Berdasarkan uraian diatas,

hipotesis yang diajukan:

H2: Ukuran Perushaan

Berpengaruh Langsung Terhadap Nilai

Perusahaan

Pengaruh Kinerja Keuangan dalam

memediasi Saham Kepemilikan

Institusional dan Ukuran

Page 12: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

12

Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan

Kinerja keuangan yang baik

akan memberikan efek nilai perusahaan

yang tinggi bagi masyarakat. Salah satu

cara memperoleh laba yang tinggi

adalah dengan cara memaksimalkan

nilai perusahaan. Nilai perusahaan

tercermin dari kesejahteraan para

pemegang saham. Kesejahteraan para

pemegang saham dapat dijadikan tolak

ukur untuk menilai suatu perusahaan.

Apabila deviden yang didapatkan oleh

pemegang saham tinggi maka harga

saham cenderung tinggi dan membuat

nilai perusahaan meningkat.

Harga saham yang tinggi

mencerminkan besarnya perusahaan.

Besarnya ukuran perusahaan dapat

dijadikan tolak ukur tingginya nilai

perusahaan. Ukuran perusahaan juga

dapat dilihat dari berapa banyak saham

perusahaan yang tersebar dimasyarakat

dan kemudahan perusahaan menarik

investor untuk menanamkan modalnya.

Termasuk banyaknya jumlah

saham kepemilikan institusional

didalam perusahaan akan menunjukkan

besar atau kecilnya perusahaan. Saham

kepemilikan institusional dianggap

mampu mencegah kecurangan-

kecurangan yang dilakukan oleh

manajemen dalam pelaporan kinerja

keuangan. Berdasarkan uraian diatas,

berikut hipotesis yang diajukan:

H3: Kinerja Keuangan

Memediasi Kepemilikan Saham

Institusional dan Ukuran Terusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini

yang digunakan sebagai objek adalah

Laporan Kinerja Keuangan perusahaan

sektor LQ45 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2014-

2018.

Jenis dan Sumber Data

Dalam penulisan skripsi ini

jenis data yang digunakan adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah data

Page 13: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

13

yang dapat diukur dalam skala numerik

atau data disajikan dalam bentuk angka.

Sumber data penulisan skripsi

ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh secara tidak langsung

berupa Laporan Keuangan Tahunan

(Annual Report) Perusahaan Sektor

LQ45 yang dipublikasikan untuk umum

dari website resmi masing-masing

perusahaan tahun periode 2014-2018.

Populasi dan Kriteria Pengambilan

Sampel

Sugiyono (2008:115),

menyebutkan populasi adalah wilayah

generalisasi terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kriteria

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk diteliti dan dianalisis kemudia

ditarik kesimpulan. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor LQ45 yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode tahun

2014-2018.

Arikunto (2006:131), sampel

adalah sebagian dari populasi yang

akan diteliti. Berikut kriteria sampel

yang digunakan:

1. Perusahaan sektor LQ45

yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun

2014-2018.

2. Perusahaan sektor LQ45

yang menyajikan Laporan

Keuangan periode tahun

2014-2018.

3. Perusahaan sektor LQ45

yang tidak pernah mengalami

kerugian selama periode

tahun 2014-2018 dan

perusahaan sektor LQ45 yang

menyajikan Laporan

Keuangan dengan mata uang

Rupiah periode tahun 2014-

2018.

4. Perusahaan sektor LQ45

yang menyajikan informasi

mengenai kepemilikan

institusional pada laporan

keuangan periode tahun

2014-2018.

5. Perusahaan sektor LQ45

yang tidak mengalami data

ekstrem periode tahun 2014-

2018.

Identifikasi Variabel

Variabel adalah objek penelitian

yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Dalam penelitian ini,

Page 14: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

14

variabel yang digunakan terdiri dari 3

variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (Independent

Variable) adalah variabel

yang mempengaruhi variabel

lainnya, biasanya variabel

bebas ini di beri simbol „X‟.

Variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian

ini Saham Institusional dan

Ukuran Perusahaan

2. Variabel Terikat (Dependent

Variable) adalah variabel

yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini

adalah Nilai Perusahaan yang

diukur dengan Price Book

Value (PBV).

3. Variabel Intervening adalah

variabel yang dapat

mempengaruhi hubungan

antara variabel independen

dengan variabel dependen

menjadi hubungan langsung

atau tidak langsung.

Variabel intervening yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Kinerja keuangan yang diukur melalui

Return On Assets (ROA).

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis jalur

menggunakan teknik penelitian analisis

data kuantitatif yang diolah menggunakan

program SPSS 25.0. Analisis jalur adalah

penggunaan analisis regresi untuk

mengetahui pengaruh kausalitas antar

variabel. Analisis jalur ini digunakan

untuk menguji pengaruh variabel

intervening. Pada analisis jalur terdapat

variabel yang berperan ganda yaitu

sebagai variabel independen dalam suatu

hubungan dan menjadi variabel dependen

dalam hubungan lain karena adanya

hubungan kausalitas yang berjenjang.

(Imam Ghozali, 2011:174). Terdapat dua

model dalam analisis jalur, yaitu:

a. Model 1

ROA = α + β1 SKI + β2 SIZE

+ e1

b. Model 2

PBV = α + β3 SKI + β4 SIZE

+ β5 ROA + e1

Dimana:

α = Konstanta

β1 = Koefisien jalur ROA dengan

Saham Kepemilikan Institusional (SKI)

β2 = Koefisien jalur ROA dengan

Ukuran Perusahaan (SIZE)

Page 15: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

15

β3 = Koefisien jalur Nilai

Perusahaan (PBV) dengan Saham

Kepemilikan

Institusional (SKI)

β4 = Koefisien jalur Nilai

Perusahaan (PBV) dengan Ukuran

Perusahaan (SIZE)

β5 = Koefisien jalur Nilai

Perusahaan (PBV) dengan Kinerja

Kinerja Keuangan

(ROA)

e1 = Residual atas ROA

e2 = Residual atas PBV

PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

N Min Max Mean

Std. Deviation

SKI 100 ,50 ,81 ,6169 ,08558

SIZE 100 29,06 33,47 310,949 ,96489

PBV 100 ,41 7,41 23,880 144,403

ROA 100 ,01 ,21 ,0754 ,04460

Valid N 100

Berdasarkan Tabel 4.3 terdapat

empat variabel penelitian dengan

jumlah sampel atau N data valid

sebanyak 100 sampel pada perusahaan

sektor LQ45 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun periode 2014-

2018.

Uji Normalitas

a. Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

(K-S)

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test

Unstandardize

d Residual

N 100

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

1,40082493

Most Extreme

Differences

Absolute ,063

Positive ,063

Negative -,055

Test Statistic ,063

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Dari tabel di atas,

menunjukkan bahwa nilai tabel

asymp k-s adalah lebih besar dari

0.05, maka dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

Page 16: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

16

b. Uji Grafik Normal Probabililty

Plots

Gambar 4.1

Hasil Uji Grafik Normal Probabililty

Plots

Berdasarkan Gambar 4.1 diatas

menunjukan penyebaran titik-titik pada

grafik Normal Probabililty Plots

mengikuti garis diagonal. Hal ini

berarti hubungan antara Variabel X1

(Saham Kepemilikan Institusional) dan

X2 (Ukuran Perusahaan) dengan

variabel Z (Return On Asset) searah.

maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi memenuhi syarat normalitas dan

layak diuji.

Analisis Jalur

Tabel 4.13

Hasil Uji Persamaan Regresi Model 1

Berdasarkan tabel 4.13 diatas

diperoleh hasil persamaan regresi

sebagai berikut:

ROA = 0,242 + 0,102 SKI – 0,007 SIZE

Dari persamaan diatas maka

dapat dianalisis bahwa:

1. Nilai konstan α sebesar 0,242,

menyatakan bahwa nilai variabel i

2. ndependen saham kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan

dianggap nilainya konstan atau 0 dan

ROA sebesar 0,242.

3. Koefisien regresi variabel saham

kepemilikan institusional sebesar

0,102 (10,2%), yang berarti jika

saham kepemilikan institusional

mengalami kenaikan satu satuan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) ,242 ,144 1,679 ,096

SKI ,102 ,051 ,196 1,997 ,049

SIZE -,007 ,005 -,160 -1,624 ,108

a. Dependent Variable: ROA

Page 17: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

17

maka ROA mengalami kenaikan

sebesar 0,102 (10,2%) dengan

asumsi variabel independen lain

tetap.

4. Koefisien regresi variabel ukuran

perusahaan sebesar -0,007 (-0,7%),

yang berarti jika ukuran perusahaan

mengalami kenaikan satu satuan

maka ROA mengalami penurunan

sebesar 0,007 (0,7%) dengan asumsi

variabel independen lain tetap.

Tabel 4.14

Hasil Uji Persamaan Regresi Model 2

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

2,560 4,584 ,559 ,578

SKI 2,889 1,642 ,171 1,760 ,082

SIZE -,084 ,145 -,056 -,582 ,562

ROA 8,786 3,187 ,271 2,757 ,007

a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan tabel 4.14 diatas,

maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

PBV = 2,560 + 2,889 SKI –

0,084 SIZE + 8,786 ROA

Dari persamaan diatas maka

dapat dianalisis bahwa:

1. Nilai konstan α sebesar 2,560,

menyatakan bahwa nilai variabel

independen saham kepemilikan

institusional dan ukuran

perusahaan dianggap nilainya

konstan atau 0 dan nilai perusahaan

(PBV) sebesar 2,560.

2. Koefisien regresi variabel saham

kepemilikan institusional sebesar

2,889 (288,9%), yang berarti jika

saham kepemilikan institusional

mengalami kenaikan satu satuan

maka nilai perusahaan mengalami

kenaikan sebesar 2,889 (288,9%)

dengan asumsi variabel independen

lain tetap.

3. Koefisien regresi variabel ukuran

perusahaan sebesar -0,084 (-8,4%),

yang berarti jika ukuran

perusahaan mengalami kenaikan

satu satuan maka nilai perusahaan

mengalami penurunan sebesar

0,084 (8,4%) dengan asumsi

variabel independen lain tetap.

4. Koefisien regresi variabel ROA

sebesar 8,786 (878,6%), yang

berarti jika saham ROA mengalami

kenaikan satu satuan maka nilai

perusahaan mengalami kenaikan

sebesar 8,786 (878,6%) dengan

Page 18: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

18

asumsi variabel independen lain

tetap.

Gambar 4.4

Diagram Pengujian

Hasil analisis jalur

menunjukkan bahwa Good Corporate

Governance yang diproksi dengan

saham kepemilikan institusional

memiliki pengaruh langsung terhadap

nilai perusahaan sebesar 2,889.

Pengaruh tidak langsung yang dihitung

dari koefisien tidak langsung yaitu

0,102 x 8,786 = 0,897. Sehingga total

pengaruh saham kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan

adalah 2,889 + 0,897 = 3,786

Ukuran perusahaan memiliki

pengaruh negatif sebesar -0,084

terhadap nilai perusahaan. Pengaruh

tidak langsung yang dihitung dari

koefisien tidak langsung yaitu (-0,007)

x 8,786 = -0,061, sehingga total

pengaruh ukuran perusahaan terhadap

nilai perusahaan adalah -0,100 + (-

0,050) = -0,05.

Berdasarkan uraian diatas dapat

diperoleh tingkat signifikasi koefisien

mediasi saham kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan

yaitu 0,102 + 8,786 = 8,888 > 2,889

maka Good Corporate Governance

yang diproksi dengan saham

kepemilikan institusional memiliki

pengaruh langsung terhadap nilai

perusahaan melalui kinerja keuangan.

Tingkat signifikasi koefisien

mediasi ukuran perusahaan terhadap

nilai perusahaan yaitu -0,007 + 8,786 =

8,779 > -0,084 maka ukuran

perusahaan memiliki pengaruh

langsung terhadap nilai perusahaan

melalui kinerja keuangan.

Pengujian Hipotesis

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.15

Hasil Uji R2

Model 1

Model Summaryb

Page 19: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

19

Model R R Square

Adjusted R

Square

1 ,249a ,062 ,043

a. Predictors: (Constant), SIZE, SKI

b. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.16

Hasil Uji R2

Model 2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

1 ,358a ,128 ,101

a. Predictors: (Constant), ROA, SIZE, SKI

b. Dependent Variable: PBV

Sumber: data yang diolah dengan spss

Nilai adjusted R pada model

regresi kedua nilai perusahaan yang

diproksi dengan Price Book Value

(PBV) dipengaruhi oleh Return On

Asset (ROA), saham kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan

sebesar 10,1%, sedangkan sisanya

sebesar 89,9% (100%-10,1%)

dipengaruhi oleh variabel lain.

Uji Simultan (Uji F)

Tabel 4.17

Hasil Uji F Model 1

ANOVAa

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,012 2 ,006 3,215 ,044b

Residual ,185 97 ,002

Total ,197 99

a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.18

Hasil Uji F Model 2

ANOVAa

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 26,421 3 8,807 4,697 ,004b

Residual 180,015 96 1,875

Total 206,437 99

a. Dependent Variable: PBV

Tabel 4.17 menunjukan hasil

uji f dengan Sig. 0,044 > α (0,05).

Dapat disimpulkan bahwa saham

Saham kepemilikan institusional dan

ukuran perusahaan tidak berpengaruh

secara simultan terhadap kinerja

keuangan (ROA). Sehingga H0

diterima, H1 ditolak.

Tabel 4.18 menunjukan hasil

uji f dengan Sig. 0,004 < α (0,05).

Dapat disimpulkan bahwa kinerja

keuangan (ROA), saham kepemilikan

Page 20: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

20

institusional dan ukuran perusahaan

berpengaruh secara simultan terhadap

nilai perusahaan (PBV). Sehingga H0

ditolak, H1 diterima.

Uji Signifikasi Parameter Individual

(Uji t)

Tabel 4.19

Hasil Uji t Model 1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error

1 (Constant) ,242 ,144 1,679 ,096

SKI ,102 ,051 1,997 ,049

SIZE -,007 ,005 -1,624 ,108

a. Dependent Variable: ROA

Berikut hasil uji parsial t regresi

model 1:

a. Hubungan saham kepemilikan

institusional secara parsial berpengaruh

terhadap kinerja keuangan (ROA).

Nilai signifikasi saham

kepemilikan institusional terhadap

kinerja keuangan yang diproksi oleh

ROA sebesar 0,049 < 0,05. Hal ini

menjelaskan bahwa saham

kepemilikan institusional secara

parsial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA). Sehingga H1

diterima, H0 ditolak.

b. Hubungan ukuran perusahaan secara

parsial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA).

Nilai signifikasi saham

kepemilikan institusional terhadap

kinerja keuangan yang diproksi oleh

ROA sebesar 0,108 > 0,05. Hal ini

menjelaskan bahwa ukuran

perusahaan secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA). Sehingga H1

ditolak, H0 diterima.

Tabel 4.20

Hasil Uji t Model 2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error

1 (Constant) 2,560 4,584 ,559 ,578

Page 21: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

21

SKI 2,889 1,642 1,760 ,082

SIZE -,084 ,145 -,582 ,562

ROA 8,786 3,187 2,757 ,007

a. Dependent Variable: PBV

Berikut hasil uji parsial t regresi

model 2:

a. Hubungan ukuran perusahaan secara

parsial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan (PBV)

Nilai signifikasi saham

kepemilikan institusional terhadap

nilai perusahaan (PBV) sebesar 0,082

> 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa

saham kepemilikan institusional

secara parsial tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan (PBV).

Sehingga H1 ditolak, H0 diterima.

b. Hubungan ukuran perusahaan secara

parsial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan (PBV)

Nilai signifikasi saham

kepemilikan terhadap nilai

perusahaan (PBV) sebesar 0,562 >

0,05. Hal ini menjelaskan bahwa

ukuran perusahaan secara parsial

tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan (PBV). Sehingga H1

ditolak, H0 diterima.

c. Hubungan return on asset secara parsial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

(PBV)

Nilai signifikasi saham

kepemilikan terhadap nilai

perusahaan (PBV) sebesar 0,007 <

0,05. Hal ini menjelaskan bahwa

ukuran perusahaan secara parsial

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan (PBV). Sehingga H1

diterima, H0 ditolak.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh saham kepemilikan

institusional terhadap kinerja

keuangan (ROA)

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa saham kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan yang diproksi oleh Return

On Asset. Hal ini mengindikasi jika

saham kepemilikan institusional tinggi

maka tingkat ROA akan meningkat.

Dimana jika tata kelola perusahaan

berjalan dengan baik akan berdampak

kepada tingkat Return On Asset.

Penelitian ini menjelaskan

bahwa sebagian besar perusahaan

sektor LQ45 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2014 sampai

dengan 2018 mampu mengelola Good

Page 22: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

22

Corporate Governance dengan baik.

Kepemilikan institusional dapat

mengontrol perilaku manajer bertindak

mencapai kepentingan diri sendiri yang

dapat mengakibatkan peningkatan

biaya agen sehingga membuat kinerja

keuangan menurun.

Penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Agus

Santoso (2017) yang mengungkapkan

bahwa Good Corporate Governance

yang diproksi oleh saham kepemilikan

institusional berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap

kinerja keuangan (ROA)

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan

yang diproksi oleh Return On Asset.

Semakin besar ukuran perusahaan

maka semakin besar total penjualan.

Namun peningkatan pada penjualan

belum tentu akan berdampak

peningkatan pula pada profitabilitas

perusahaan. Karena perusahaan yang

besar dan memiliki penjualan yang

besar cenderung akan memiliki biaya

yang besar. Perusahaan besar yang

tidak mampu mengelola aset dengan

baik pun akan menyebabkan

profitabilitas rendah.

Penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Anisa

N, S Wahyudi dan M Syaichu (2014)

yang mengungkapkan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Pengaruh saham kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa saham kepemilikan institusional

tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang diproksi oleh Price

Book Value. rendahnya tingkat

kepemilikan institusional membuat

lemahnya pengendalian manajemen

perusahaan oleh pihak eksternal

membuat nilai perusahaan menurun,

hal tersebut bisa terjadi karena adanya

biaya agen yang meningkat.

Penelitian ini bertolak belakang

oleh penelitian yang dilakukan oleh

Agus Santoso (2017) yang

mengungkapkan bahwa Good

Corporate Governance yang diproksi

oleh saham kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan..

Page 23: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

23

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap

nilai perusahaan

Dari pengujian yang dilakukan,

penelitian ini menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Ukuran

perusahaan mencerminkan besarnya

penjualan dan jumlah saham yang

beredar serta pertumbuhan yang baik

sehingga menjadi sinyal positif bagi

para investor. Jadi semakin besar

ukuran perusahaan maka semakin baik

pula nilai perusahaan. Namun

pernyataan tersebut bertolak belakang

dengan hasil penelitian ini. Hal ini

disebabkan perusahaan dengan

penjualan besar akan menurunkan

kinerja keuangan serta membuat nilai

perusahaan menurun.

Penelitian ini bertolak belakang

dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Elva Nuraina (2012) yang

menyebutkan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Return On Asset (ROA)

terhadap nilai perusahaan (PBV)

Penelitian ini menunjukan

bahwa Return On Asset (ROA)

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Semakin tinggi semakin tinggi kinerja

keuangan yang diukur dengan Return

on Asset (ROA) maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh

keuntungan bersih. Terbukti bahwa

jika penawaran tinggi maka akan

meningkatkan permintaan. Hal ini

selanjutnya akan meningkatkan daya

tarik perusahaan kepada investor.

Peningkatan daya tarik perusahaan

menjadikan perusahaan tersebut makin

diminati investor, karena tingkat

keuntungan akan semakin besar. Oleh

karena itu, Return on Asset merupakan

salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Agus

Santoso (2017) yang mengungkapkan

bahwa kinerja keuangan yang diproksi

Return On Asset (ROA) berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh Saham Kepemilikan

Institusional dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan (PBV)

Melalui Kinerja Keuangan (ROA)

Penelitian ini menunjukkan

bahwa kinerja keuangan (ROA)

berhasil memediasi hubungan saham

Page 24: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

24

kepemilikan institusional dan ukuran

perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Investor menilai perusahaan

berdasarkan kinerja keuangan yang

didukung oleh saham kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan.

Terjadi peningkatan pengaruh saham

kepemilikan institusional dan ukuran

perusahaan terhadap nilai perusahaan

melalui kinerja keuangan.

Hal tersebut didukung oleh

penelitian yang dilakukan Agus

Santoso (2017) yang mengungkapkan

bahwa kinerja keuangan yang diproksi

Return On Asset (ROA) mampu

memediasi saham kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan

dan bertolak belakang dengan hasil

penelitian dari Choirun N Laili, A

Djazuli dan Nur K Indrawati (2018)

yang menyebutkan bahwa kinerja

keuangan tidak berhasil memdiasi

ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan

analisis pada bab sebelumnya, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Saham kepemilikan institusional

berpengaruh langsung terhadap

nilai perusahaan.

2. Ukuran perusahaan tidak

memiliki pengaruh secara

langsung terhadap nilai

perusahaan.

3. Kinerja keuangan yang diproksi

oleh Return On Assets (ROA)

mampu memediasi hubungan

antara Good Corporate

Governance yang diproksi oleh

Good Corporate Governance

yang diproksi oleh saham

kepemilikan institusional dan

ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan.

Saran

Berikut beberapa saran yang

dapat digunakan untuk semua pihak

terutama untuk penelitian selanjutnya:

1. Penelitian ini menggunakan data periode

pengamatan 2014 sampai dengan 2018,

untuk penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menambahkan jumlah data

pengamatan.

2. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa

ukuran perusahaan tidak mempengaruhi nilai

perusahaan, untuk penelitian selanjutnya

Page 25: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

25

diharapkan peneliti mampu menemukan

variabel lain yang mampu memberikan

pengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Penelitian ini menggunakan 2 variabel

independen, 1 variabel dependen dan 1

variabel mediasi, untuk penelitian

selanjutnya diharapkan dapat menambahkan

jumlah variabel atau mengubah variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Adnantara, Komang Fridagustina. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan, dan Corporate

Social Responsibility pada Nilai Perusahaan. Jurnal Buletin Studi Ekonomi. Vol.18,

No.2.

Page 26: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

26

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana.2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta.Salemba Empat.

Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4 th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Andri, Veno. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

Pada Perusahaan Manufaktur Go Public (Studi Empiris Pada Perusahaan yang

terdaftar di BEI (2011-2013). BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19.

Nomor.1 hlm.95-112.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Barnhart, Scott & Rosentein, Stuart. (1998) “Board Composition, Managerial Ownership and

Firm Performance : An Empirical Analysis”. The Financial Review; November 1998.

Boediono, Gideon. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium

Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Brigham, E.F., Ehrhardt, M.C. 2005. Financial Management Theory And Practice, Eleventh

Edition, Ohio: South Western Cengage Learning.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2006. Fundamentals of Financial Management.

Tenth Edition (Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh), Buku I. Terjemahan dari: Ali

Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Choirun Nisful L, Atim Djazuli dan Nur Khusniyah I. 2018. THE INFLUENCE OF

CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, FIRM

SIZE ON FIRM VALUE: FINANCIAL PERFORMANCE AS MEDIATION VARIABLE.

Journal of Applied Management (JAM). Faculty of Economics and Business.

Universitas Brawijaya.

Fakhruddin dan Sopian Hadianto. (2001). Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar

Modal. Buku satu. Jakarta: Elex Media Komputindo

Harjito, D. A. (2006). Hubungan Kebijakan Hutang, Insider ownership dan Kebijakan

Dividen dalam Mekanisme Pengawasan Masalah Agensi di Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Auditing Indonesia, 10 (2), 161-182.

Page 27: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

27

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan Teori,

Kasus, dan Riset Bisnis). Bumi Aksara, Jakarta.

Haruman, tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan Dan

Nilai Perusahaan Survey pada Perusahaan Manufaktur di PT. Bursa Efek Indonesia.

SNA XI : Ikatan Akuntan Indonesia.

Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit

UNDIP, Semarang.

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. PT Bumu Aksara, Jakarta.

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.3 September 2009, hal. 418 – 430 Terakreditasi

SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 “CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN” Herman Darwis. Fakultas Ekonomi. Universitas Khairun

Ternate Jl. Kampus II Gambesi, Ternate Selatan.

Kuncoro. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.

Margaretha, F. 2011. Manajemen Keuangan untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga.

Murhadi, Dr. Werner. 2009. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: PT Indeks.

Putra, Rianto Adi. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan. Skripsi. Fakultas Bisnis :Universitas Kristen Duta Wacana Christiawan,

Yulius Jogi, dan Josua Tarigan, “Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang, Kinerja

dan Nilai Perusahaan”, Jurnal akuntansi dan Keuangan, Vol. 9 No. 1, Mei 2007.

Rawi. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Institusi, dan Leverage terhadap Corporate

Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek

Indonesia. Thesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ridwan Khirandy dan Camelia Malik, 2007. Good Corporate Governance Perkembangan

Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia dalam Perspektif Hukum. Total Media.

Yogyakarta.

Rizqia, Dwita Ayu, Siti Aisjah dan Sumiati. 2013. Effect of Managerial Ownership, Financial

Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Dividend Policy

Page 28: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD …

28

and Firm Value. Research Journal of Finance and Accounting, Vol 4 (11):Hal.120-

130.

Santoso, Singgih, 2015. Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan,

Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan

Keuangan. Vol 5, No. 1, 31- 51.

Smithers dan Wright, 2008. Valuting Wall Stret. McGraw Hill.

Stephanie Angel Claudia Rompas, Sri Murni, dan Ivonne S. Saerang. 2018. PENGARUH

PENGUNGKAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016. E-Journal. Universitas Sam Ratulangi

Manado.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujoko, dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Dalam Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan. 9(1): h: 41-48.

Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Thaharah, Nina dan Nur Fadjrih Asyik. (2016). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan LQ 45. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Februari 2016 ISSN : 2460-0585.

Tjager, I Nyoman, Antonius Alijoyo, Humphrey R Djemat dan Bambang Soembodo. 2003.

Corporate Governance Tantangan dan Kesempatan bagi komunitas bisnis Indonesia.

FCGI. Prenhallindo.

Wheelen, Hunger. 2004. Strategic Management and Business Policy. Pearson Prentice Hall.

New Jersey.