Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di...

download Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang 2012.doc

of 55

Transcript of Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di...

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    1/55

    1

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Hampir semua jenis industri, mulai dari yang berskala besar, sedang dan

    kecil hingga yang berskala rumah tangga hampir setiap kegiatan dalam proses

    produksi untuk menghasilkan barang atau material, selalu melibatkan aktivitas

    pemindahan barang atau material. Pemindahan barang ini berlangsung dari satu

    proses ke proses yang lain dalam suatu siklus proses produksi. Aktivitas

    pemindahan barang ini mulai terjadi ketika material/bahan baku diangkut dari

    sumber, menuju ruangan produksi. Selanjutnya barang tersebut berpindah, sesuai

    tahapan proses produksi yang ada, untuk diubah bentuknya menjadi barang jadi,

    hingga barang tersebut diangkut untuk dijual ke konsumen atau para pengguna.

    Dengan kemajuan teknologi di bidang industri, kegiatan pemindahan

    barang produk telah banyak menggunakan mesin atau peralatan seiring

    meningkatnya kompleksitas dan frekuensi aktivitas pemindahan bahan. ercatat

    lebih dari !"" jenis peralatan angkat/angkut material diciptakan untuk membantu

    dan mempermudah pengangkutan bahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam

    #aktu yang relatif singkat. $urner, %, dkk. &"""'.

    (eskipun begitu, masih banyak pula aktivitas pemidahan bahan yang

    masih dilakukan secara manual dimana pengerjaannya sebagain atau seluruhnya

    menggunakan tenaga manusia. Pekerjaan demikian dikenal dengan istilah

    penangan bahan secara manual $Manual Material Handling'.

    Aktivitas ((H masih dominan dilakukan dan menjadi pilihan utama di

    berbagai indsutri manufaktur, terutama pada industri)industri berskala kecil dan

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    2/55

    2

    rumah tangga yang de#asa ini banyak tumbuh dan tersebar di berbagai daerah

    atau #ilayah. *ecenderungan melakukan pekerjaan yang masih mengandalkan

    tenaga manusia ini,dikarenakan adanya keterbatasan modal dan mahalnya

    pengadaan peralatan material handling. Sementara di sisi lain, tenaga manusia

    dengan bayaran yang lebih murah masih banyak tersedia dan mudah diperoleh.

    Alasan lainya lagi adalah kebanyakan dari industri berskala kecil memiliki areal

    tempat kerja yang sempit dan terbatas, sehingga lebih praktis dan mudah

    melakukan pekerjaan pemindahan material secara manual.

    Aktivitas ((H didefenisikan sebagai suatu pekerjaan yang berkaitan

    dengan mengangkat, menurunkan, memindahkan, menahan, mendorong, dan atau

    menarik material dengan satu tangan atau kedua tangan atau dengan pengerahan

    seluruh badan $ar#aka, &"+"'. Dalam melakukan aktivitas tersebut, energi yang

    digunakan sebagian atau sepenuhnya berasal dari tenaga manusia.

    ekerja mengangkat dan memindahkan material dengan mengerahkan

    lebih banyak tenaga manusia memiliki risiko cedera dan celaka yang cukup tinggi.

    Health Safety Executive seperti ditulis ar#aka $&"+" ' mencatat lebih dari

    seperempat dari total kecelakaan terjadi berkaitan dengan pekerjaan ((H.

    -aporan lain menyebutkan lebih dari sepertiga dari seluruh kehilangan #aktu

    kerja karena cedera yang disebabkan oleh penanganan bahan secara manual.

    Sejalan dengan penelitian di atas, Straker $&"""' memperkirakan cedera akibat

    ((H mencapai " dari total cedera yang dialami pekerja. 0edera yang timbul

    ini, menurut 1idley $&""2' sebagain besar berupa ketegangan otot dan terkilir.

    (eskipun cedera atau kecelakaan yang bersifat fatal jarang terjadi, namun

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    3/55

    3

    tingginya risiko dan frekuensi cedera tidak saja membahayakan kesehatan dan

    keselamatan pekerja, tapi juga dapat mengganggu proses produksi dan

    membahayakan keselamatan bahan serta alat kerja itu sendiri.

    *eadaan berbahaya yang ditimbulkan dari pekerjaan ((H disebabkan

    adanya stress atau tekanan yang berlebihan pada otot dan tulang sehingga

    menyebabkan terjadinya cedera otot. (enurut ar#aka &"+", beberapa faktor

    yang diduga sebagai pemicu terjadinya cedera otot, antara lain3 sikap tubuh yang

    tidak alamiah atau dipaksakan ketika bekerja seperti membungkuk, memuntir, dan

    jongkok, adanya gerakan berulang seperti mengangkat atau memindahkan beban

    dengan frekuensi yang tinggi, pengerahan tenaga yang berlebihan dan sikap kerja

    statis.

    4saha meubel kayu adalah salah satu dari sekian banyak usaha yang

    pekerjaannya masih banyak menggunakan tenaga manusia. 4saha meubel adalah

    jenis usaha yang mengolah material kayu sebagai bahan baku menjadi barang jadi

    berbentuk meubel seperti lemari, tempat tidur, kursi ,meja dll. (eubel yang

    dihasilkan umumnya bervariasi baik jenis dan ukurannya tergantung pada

    permintaan pesanan. Dalam melaksanakan pengerjaan bahan, seperti menurunkan

    bahan baku kayu dari mobil pengangkut, pemotongan, pembentukan, penghalusan

    hingga pengangkutan ke konsumen, masih dikerjakan secara manual oleh para

    pekerja, dan hal ini dapat berpotensi menimbulkan risiko cedera pada para

    pekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sarina &"+" menunjukkan lebih dari !!

    pekerja meubel bekerja dengan posisi tubuh seperti posisi kepala, posisi punggung

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    4/55

    4

    dan posisi kaki yang tidak alamiah. Dan karenanya para pekerja tersebut

    mengalami keluhan otot cukup berat pada bagian)bagian tubuh tersebut.

    5ambaran masalah tersebut di atas juga terlihat pada pekerjaan yang

    dilakukan oleh pekerja di usaha meubel 06 *arya 7ndah, salah satu usaha meubel

    kayu terbesar di kelurahan oesapa. 06 ini banyak menerima pesanan dari para

    pelanggan baik yang berasal dari kota kupang maupun yang berasal dari luar kota

    kupang. (engingat tingginya permintaan meubel, maka tidak jarang pekerja

    dituntut untuk bekerja lembur untuk mengejar penyelesaian pekerjaan sesuai

    target. Sebagaimana pekerjaan manual pada umumnya, dan didukung dengan

    pengamatan a#al di lokasi kerja, beberapa pekerja dalam menyelesaikan

    pekerjaannya cenderung bekerja dengan risiko seperti sikap tubuh yang tidak

    alamiah, pengerahan tenaga yang berlebihan,dan gerakan berulang dengan

    frekuensi gerakan tinggi terutama pada aktivitas memotong/menggergaji,

    merupakan konsekuensi yang hampir tidak mungkin dihindari para pekerja dan

    menjadi faktor risiko dari pekerjaan yang dilakukan. 8leh karena itu perlu

    dianalisis tingkat risikonya.

    ertitik tolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

    tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul 3 9Analisis Tingkat Risiko

    PekerjaanManual Material Handling(MMH) Pada Pekerja Mebel a!" di

    el"ra#an $esa%a "%ang &'1& (t"di as"s di * ar!a +nda# "%ang),

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    5/55

    5

    &. R"-"san Masala#

    (ebel kayu merupakan salah satu industri kecil menengah yang di setiap

    proses pengerjaannya masih banyak aktivitas)aktivitas manual, seperti

    menggergaji, mengampelas, mengukir, mengangkat bahan dan sebagainnya yang

    sangat beresiko bagi para pekerja. 8leh karena itu perlu di ketahui bagaimana

    tingkat risiko pekerjaanManual Material Handling$((H' menggunakan metode

    -(( pada pekerja mebel kayu di 06 *arya 7ndah *upang &"+&:

    . T"j"an

    a. T"j"an U-"-

    4ntuk menganalisis tingkat risiko pekerjaan MMH $((H' pada pekerja

    mebel kayu di 06 *arya 7ndah *upang &"+&.

    b. T"j"an #"s"s

    +. (engetahui karakteristik pekerjaan MMH$((H' pada pekerja mebel

    kayu.

    &. (enganalisis tingkat risiko pekerjaan MMH $((H' pada pekerja

    mebel kayu.

    /. Man0aat Penelitian

    a. agi Pekerja (ebel

    Sebagai bahan informasi bagi para pekerja mebel kayu untuk diketahui

    tingkat risiko dari pekerjaan agar dapat terhindar dari kemungkinan

    terjadinya cedera.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    6/55

    6

    b. agi Pengusaha (ebel

    Sebagai masukan bagi para pengusaha mebel kayu untuk memperbaiki

    sistem atau metode kerja yang lebih aman sehingga dapat mengurangi

    kemungkinan terjadinya cedera.

    c. agi Peneliti.

    (enambah #a#asan dan pengetahuan tentang seberapa besar suatu

    pekerjaan MMH$((H' itu berisiko bagi kesehatan dan keselamatan

    kerja.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    7/55

    7

    B. T+NAUAN PUTAA

    1. Tinja"an U-"- Tentang esela-atan dan ese#atan erja ()

    Pengertian dasar keselamatan dan kesehatan kerja $*' menurut

    Occupational Safety and Health Administration $8SHA' adalah disiplin ilmu

    terapan yang berasal dari multi disiplin ilmu seperti engineering, fisika, kimia,

    biologi, dan ilmu perilaku yang diaplikasikan ke dalam aktifitas manufaktur,

    pengangkutan, penyimpanan, dan penanganan bahan berbahaya domestic serta

    rekreasi $aiduri, &""'. *eselamatan dan kesehatan kerja $*' menitikberatkan

    pada aplikasi dan disiplin ilmu dalam memahami risiko untuk keselamatan

    manusia dan property di lingkungan industri maupun non industri. (enurut 7-8,

    terdapat prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja $*', yaitu pertama,

    pekerjaan harus berada pada lingkungan kerja yang aman dan sehat, kedua,

    kondisi pekerjaan harus dapat menjamin kesejahteraan pekerja, dan yang ketiga,

    pekerjaan harus dapat memberikan kesempatan pada pekerja untuk mencapai

    prestasi, pemenuhan diri dan pelayanan terhadap masyarakat $aiduri, &""'.

    (enurut Direktorat penga#as norma keselamatan dan kesehatan kerja $*',

    keselamatan dan kesehatan kerja $*' merupakan upaya atau pemikiran dan

    penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

    jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pasa

    umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga

    kerja $aiduri, &""'.

    erdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bah#a keselamatan dan

    kesehatan kerja $*' merupakan aplikasi dari multi disiplin ilmu yang

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    8/55

    8

    menitikberatkan pada pemahaman risiko untuk keselamatan manusia dan alat

    kerja di lingkungan industri maupun non industri yang bertujuan untuk

    meningkatkan kesejahteraan manusia. Dengan demikian keselamatan dan

    kesehatan kerja $*' merupakan hak asasi manusia yang perlu diatur dalam

    produk hukum. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam keselamatan dan

    kesehatan kerja $*' adalah ergonomik yang akan dibahas pada sub bab

    selanjutnya.

    &. Tinja"an U-"- Tentang Ergono-i

    a. Definisi

    7stilah ergonomi pertama kali dicetuskan tahun +;!" oleh sekelompok ahli

    medis, psikolog dan insinyur di 4nited *ingdom untuk menjelaskan aplikasi

    multidisiplin ilmu yang dirancang untuk memecahkan masalah)masalah teknologi

    pada masa perang.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    9/55

    9

    digunakan, tempat kerja dan aspek psikososial dari situasi kerja $Pheasant, +;;;'.

    -iteratur lain mendefinisikan ilmu ergonomi sebagai ilmu yang mepelajari

    interaksi antara manusia dan objek yang mereka gunakan serta lingkungan

    kerjanya. Dengan demikian elemen)elemen penting yang terlibat adalah manusia,

    objek/alat, lingkungan kerja dan interaksi elemen)elemen tersebut $Pulat, +;;?'.

    ujuan/manfaat dari ilmu ergonomi adalah membuat pekerjaan menjadi

    aman bagi pekerja/manusia dan meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai

    kesejahteraan manusia. *eberhasilan aplikasi ilmu ergonomi dilihat dari adanya

    perbaikan produktivitas, efisiensi, keselamatan dan dapat diterimanya sistem

    disain yang dihasilkan $mudah, nyaman, dsb' $Pheasant, +;;;'. Disisi lain, Pulat

    $+;;?' juga menggambarkan bagaimana jika kita mengabaikan faktor ergonomi,

    maka akan timbul beberapa masalah dan kerugian, antara lain3

    a' Penurunaan hasil produksi

    b' anyaknya #aktu kerja yang terbuang

    c' ingginya biaya pengobatan/medis

    d' ingginya biaya material

    e' Peningkatan angka absensi

    f' *ualitas kerja yang rendah

    g' (eningkatnya kecepatan perganitian pega#ai $labour turnover'

    h' Dibutuhkan kapasitas $#aktu, tempat, tenaga medis, dll' yang lebih

    banyak untuk menanggulangi masalah emergency/ga#at darurat.

    Dengan demikian, terdapat keuntungan yang diperoleh jika memanfaatkan

    ilmu ergonomi menurut Pheasant $+;;;' adalah3

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    10/55

    10

    +' Peningkatan hasil produksi, yang berarti menguntungkan secara ekonomi.

    Hal ini antara lain disebabkan oleh 3

    a'

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    11/55

    11

    Secara garis besar ilmu ergonomi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

    ergonomi fisik, ergonomi kagnitif dan makroergonomik.

    +'

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    12/55

    12

    rangka. Occupational biomechanicsmerupakan ilmu terapan dari berbagai

    displin ilmu, antara lain ilmu teknik, ilmu fisik dan ilmu biologi. Aspek)

    aspek yang tercakup dalam occupational biomechanicsadalah modeling,

    anthropometry, kinesiology, bioinstrumentasi, kerja mekanis, dan evaluasi

    kapasitas manusia $Pulat, +;;?'.

    &'

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    13/55

    13

    yang saling berhubungan, yaitu 3 subsistem personal, subsistem teknologi,

    subsistem struktur organisasi dan subsistem lingkungan luar. ujuan dari

    makroergonomik adalah harmonisasi penuh dari sistem kerja pada level makro

    dan mikroergonomik, yang pada akhirnya akan memperbaiki produktivitas,

    kepuasan pekerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan komitmen pekerja.

    Pada makroergonomik ini lebih dikembangkan mangenai teori sistem dan

    psikologi organisasi.

    . Tinja"an U-"- TentangManual Material Handling (MMH)

    a. Definisi dan 1uang -ingkup

    -ebih seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan

    pekerjaan ((H $Health Safety Executive, &""'. Suatu hal yang sangat

    beralasan, apabila kita harus memberikan perhatian dan pertimbangan lebih

    terhadap aktivitas ((H, terutama aktivitas angkat dan amgkut. (eskipun

    kecelakaan kerja yang bersifat fatal akibat pekerjaan ((H jarang terjadi, tetapi

    banyak sekali cidera yang terjadi berupa terkilir/keseleo dan ketegangan otot,

    terutama pada bagian otot pinggang dan punggung disebabkan karena aplikasi

    pekerjaan yang tidak benar dan atau pengerahan tenaga untuk periode yang lama.

    Sikap tubuh yang dipaksakan dan repetisi gerakan yang berlebihan merupakan

    faktor penting sebagai penyebab terjadinya cidera tersebut. 0idera akibat ((H

    tidak selalu dapat disembukan secara total, akibatnya dapat berupa gangguan

    secara fisik atau cacat yang bersifat permanen.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    14/55

    14

    ((H didefinisikan sebagai suatu pekerjaan yang berkaitan dengan

    mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, memba#a atau

    memindahkan beban dengan satu tangan atau dengan kedua tangan atau dengan

    pengerahan seluruh badan. Dan selama tenaga manusia masih diperlukan untuk

    mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, memba#a atau

    memindahkan beban, maka hal tersebut masih dalam rentang definisi ((H

    $ar#aka. &"+"'.

    Pekerjaan ((H akan dapat menyebabkan stress pada kondisi fisik

    pekerja $seperti> pengerahan tenaga, sikap tubuh yang dipaksakan dan gerakan

    berulang' yang dapat mengakibatkan terjadinya cidera> energi terbuang secara

    percuma dan #aktu kerja tidak efisien $ar#aka, &"+"'. 4ntuk menghindarkan

    masalah)masalah tersebut, maka organisasi perusahaan dapat meningkatakan

    keuntungan secara langsung dengan memperbaiki atau penyesuaian antara

    tuntutan tugas dengan kemampuan pekerja $aiduri, &""'. amun demikian,

    tetap perlu diingat bah#a secara umum kemampuan pekerja untuk melakukan

    pekerjaan sangat bervariasi karena adanya berbagai perbedaan, seperti> umur,

    kondisi fisik, kekuatan, jenis kelamin, tinggi badan dan faktor)faktor lainnya

    $aiduri, &""'. -ebih lanjut, ar#aka $&"+"' menjelaskan faktor)faktor risiko

    yang lebih dominan yang berkaitan dengan terjadinya cidera akibat pekerjaan

    ((H antara lain meliputi 3

    +' Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan $seperti> badan

    membungkuk dan memuntir ke samping, jongkok, berlutut.'.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    15/55

    15

    &' 5erakan berulang $seperti> sering menjangkau, mengangkat, memba#a

    objek kerja'.

    ' Pengerahan tenaga berlebihan $seperti> memba#a atau mengangkat objek

    kerja yang terlalu berat'.

    B' Sikap kerja statis $ seperti> harus mempertahankan sikap diam untuk #aktu

    yang lama pada satu jenis aktivitas'.

    b. 0idera Akibat ((H

    +' 5angguan 8tot 1angka $Musculoseletal 'isorders'

    Salah satu tujuan utama dari program ergonomi adalah mencegah

    terjadinya gangguan otot rangka $musculoseletal disorder/cumulative trauma

    disorders/repetitive strain in(ury/occupational overuse syndrome'. 5angguan otot

    rangka $musculoseletal disorders' merupakan kerusakan pada otot, saraf, tendon,

    ligament, persendian, kartilago, dan diskus intervertebralis. *erusakan pada otot

    dapat berupa ketegangan otot, inflamasi, degenerasi ataupun sobek. Sedangkan

    kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro fraktur, patah atau terpelintir.

    5angguan ini tidak termasuk ke dalam gangguan yang disebabkan karena

    terpeleset, tersandung, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor ataupun kecelakaan

    sejenis lainnya $8SHA,&""&'. 5angguan ini secara umum disebabkan karena

    melakukan aktivitas kerja fisik dalam kondisi yang beresiko, sehingga

    menyebabkan rusaknya jaringan yang menyelimuti persendian. *ata Ckumulatif

    mengindikasikan adanya akumulasi trauma pada jaringan untuk jangka #aktu

    lama. Aktivitas kerja fisik rutin dapat mengakibatkan cidera ringan pada jaringan

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    16/55

    16

    otot dan tendon. 0idera ini terjadi akibat penururnan aliran darah atau adanya

    ketegangan pada jaringan. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada saraf,

    kerusakan tendon, ketegangan otot dan kerusakan sendi.

    0idera pada otot dapat disebabkan oleh tekanan langsung pada otot akibat

    adanya trauma ataupun akibat ketegangan otot $strain'. *etegangan otot dapat

    terjadi secara mendadak ataupun kronis secara terus menerus yang dapat

    menyebabkan nyeri menjadi progresif. Earingan otot dapat robek, terutama pada

    daerah muscle%tendon%(unction. ergantung dari tingkat keparahan, cidera otot

    biasanya menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan dan pendarahan.

    Perbaikan jaringan otot, jika mungkin biasanya meninggalkan jaringan parut.

    Earingan parut ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan mempengaruhi

    fungsi otot. *erja otot statis jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan dan

    nyeri pada otot, dan biasanya disebabkan karena postur kerja yang salah.

    endon merupakan bagian yang paling sering terkena cidera dan biasanya

    menyenbabkan nyeri dan inflamasi. (ikro)trauma yang terjadi biasanya

    merupakan kombinasi dari penggunaan yang berlebihan dan disfungsi

    biomekanik. @aktor yang mempersulit penyembuhan tendon adalah tenden

    memiliki sedikit pembuluh darah. @riksi dari postur janggal dan penggunaan yang

    berlebihan $overuse' dapat menyebabkan inflamasi dan penebalan dari sinovium

    tendon.

    Pada a#alnya cidera otot tidak mengganggu dan dapat sembuh saat

    beristirahat pada malam hari. *erusakan terus menerus pada jaringan terjadi setiap

    hari, sehingga #aktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan juga semakin lama,

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    17/55

    17

    dan tidak cukup hanya beristirahat pada malam hari. *erusakan ini akhirnya

    terakumulasi dan menyebabkan gangguan otot rangka $aker, &"""'. Penyakit ini

    termasuk sering dialami, namun sering diabaikan karena biasanya gejala yang

    ditimbulkannya ringan sampai sedang yang akan hilang dengan sendirinya setelah

    istirahat. amun, penyakit ini dapat berkembang menjadi serius.

    (enurut (cleod $+;;2' gejala yang dirasakan oleh setiap individu jika

    menderita gangguan otot rangka ini tidak sama, meskipun pekerjaan atau aktivitas

    yang dilakukan hamper sama. 5ejala ini antara lain adalah3

    a' Adanya rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman.

    b' Pegal)pegal.

    c' (ati rasa.

    d' 5erakan menjadi lemah dan kaku.

    e' Adanyan rasa terbakar.

    f' Pergerakan menjadi terbatas.

    g' *aku pada persendian.

    h' *emerahan, bengkak, dan hangat pada daerah tersebut.

    i' *elelahan pada sebagian otot.

    Musculoseletal disorders bukan merupakan diagnosis medis.

    Musculoseletal disorders merupakan istilah yang menggambarkan kerusakan

    a#al pada otot, tendon, ligament, saraf, dan pembuluh darah kecil. eberapa

    contoh diagnosis yang spesifik adalah myalgia# chronic myofascial pain

    syndrome# tendonitis# carpal tunnel syndrome# osteoarthritis

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    18/55

    18

    5angguan otot rangka biasanya disebabkan oleh postur janggal

    $membungkuk, berputar atau menggapai', penggunaan tenaga yang berlebihan

    $mengangkat beban berat atau penggunaan tenaga yang berlebihan untuk

    melakukan pekerjaan berulang', melakukan pekerjaan berulang)ulang dalam

    jangka #aktu lama, berada dalam satu posisi dalam jangka #aktu lama, berada

    dalam lingkungan yang bergetar $vibrasi' dan berada pada lingkungan dengan

    suhu ekstrim $aker, &"""'.

    Dari seluruh cidera akibat pekerjaan, ternyata cidera akibat pekerjaan

    ((H menempati posisi yang cukup besar, yaitu sebesar " $Straker, &"""'.

    Secara umum, bentuk cidera akibat pekerjaan ((H sebagian besar berupa

    gangguan otot rangka $musculoseletas disorders', sprain dan strain yaitu

    sebesar ;.? untuk pria $Straker, &"""'. 0idera akibat ((H disebabkan karena

    banyak faktor. Secara umum, cidera disebabkan karena penggunaan dan robek

    serta rusaknya persendian, ligament, otot, dan disus inverrtebralisyang terjadi

    selama melakukan pekerjaan manual, antara lain penggunaan dan rusaknya secara

    bertahap yang disebabkan oleh aktivitan pekerjaan manual secara berkala atau

    dalam jangka #aktu lama, kerusakan mendadak yang disebabkan oleh

    mengangkat beban berat dengan postur janggal, ataupun trauma langsung yang

    disebabkan karenan kejadian yang tidak diinginkan $jatuh, tergelincir, dll'

    $Worsafe WA, &""&'. 0idera akibat ((H terjadi karena memegang objek, atau

    posisi/postur tubuh saat memindahkan barang yang kurang baik. 0idera dapat

    terjadi seketika $mendadak' atau berkembang secara berangsur)angsur selama

    beberapa tahun $8HFS,&""'. Aktivitas ((H yang paling sering menyebabkan

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    19/55

    19

    cidera adalah mengangkat dan memba#a objek yaitu sebesar G+. pada pria.

    Aktivitas lain yang dapat menyebabkan cidera adalah memba#a tanpa

    mengangkat dan pergerakan berulang)ulang $Straker, &"""'. agian tubuh yang

    paling sering mengalami cidera akibat ((H adalah bagian tubuh $trunchus' yaitu

    sebesar setengah sampai duapertiga dari seluruh cidera akibat pekerjaan ((H

    paling sering terjadi pada industri manufaktur $untuk pria' dan industri kesehatan

    $untuk #anita' $Straker, &"""'. Pekerjaan/jabatan yang paling beresiko mengalami

    cidera akibat ((H pada pria adalah pekerja kasar $B;.G', sedangkan yang

    paling tidak beresiko mengalami cidera adalah menajer $+' $'epartement of

    !onsumer and Employment "rolecction WA# &"""'.

    c. @aktor)@aktor 1isiko Dalam Pekerjaan ((H

    Analisis pekerjaan/tugas adalah metode yang digunakan dalam bidang

    ergonomi untuk menidentifikasi dan memahami komponen)komponen dari

    pekerjaan, mengatur pekerjaan ataupun bagian/tugas tertentu dari pekerjaan

    tersebut $Sullivan, +;;+'. ujuan dari analisis pekerjaan adalah mengetahui

    tingkat risiko pekerjaan ((H dari setiap tugas/risiko. (elalui analisis pekerjaan

    ((H, maka dapat diketahui faktor)faktor risikonya. @aktor risiko adalah

    sifat/karakteristik pekerja atau lingkungan kerja yang dapat meningkatkan

    kemungkinan pekerja tersebut menderita gangguan kesehatan. @aktor)faktor risiko

    dalam melakukan pekerjaan ((H adalah aktivitas pergerakan, lingkungan kerja,

    postur kerja dan posisi, durasi dan frekuensi melakukan aktivitas ((H, lokasi

    dari beban dan jarak pemindahan beban, tenaga yang digunakan, karakteristik

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    20/55

    20

    beban dan perlengkapan. @aktor)faktor ini dapat diklasifikasikan menjadi faktor

    risiko yang terkait dengan karakteristik pekerajaan $tas characteristic',

    karakteristik objek $material/ob(ect characteristic', lingkungan kerja $*orplace

    characteristic' dan faktor individu.

    *arakteristik pekerjaan meliputi postur kerja operator, aktivitas manual

    yang dilakukan operator $mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan

    memba#a', jarak objek dari tubuh operator, lokasi objek $di atas, di ba#ah atau

    sejajar', lama dan frekuensi operator melakukan pekerjaan manual, dan pelatihan

    yang diberikan. *arakteristik objek meliputi bentuk objek, besar objek, dan berat

    objek. Sedangkan karakteristik lingkungan kerja meliputi luas bidang kerja, suhu,

    dan vibrasi.

    Postur janggal adalah posisi tubuh yang menyimpang secara signifikan

    terhadap posisi normal saat melakukan pekerjaan $'epartemen of EH+S# ,o*a

    State -niversity# &""&'. ekerja dengan posisi janggal meningkatkan jumlah

    energy yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Posisi janggal menyebabkan

    kondisi dimana transfer tenaga dari otot ke jaringan rangka tidak efisien sehingga

    mudah menimbulkan lelah. ermasuk dalam postur janggal adalah pengulangan

    atau dalam jangka #aktu lama dalam kondisi menggapai, berputar $t*isting',

    memiringkan badan, berlutut, jongkok, memegang dalam kondisi statis dan

    menjepit dengan tangan. Postur ini dapat melibatkan beberapa area tubuh, seperti

    bahu, punggung dan lutut, karena bagian tubuh inilah yang paling sering

    mengalami cidera $Straker, &"""'.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    21/55

    21

    Postur punggung yang merupakan risiko adalah membungkukkan badan

    sehingga membentuk sudut & terhadap vertical, dan berputar dengan beban objek0

    ;kg, durasi +" detik dan frekuensi & kali/menit $Humantech, +;;!', atau

    total lebih dari B jam per hari. (emiringkan badan $bending' dapat didefinisikan

    sebagai fleksi dari tulang punggung, biasanya dalam arah kedepan atau

    kesamping. erputar $t*isting' adalah adanya rotasi atau torsi pada tulang

    punggung $Hermans et al, &"""'. Posisi statis merupakan posisi dimana

    pergerakan yang terjadi sangat kecil, shingga menyebabkan beban statis pada otot.

    2a-bar.&.1 Post"r T"lang P"ngg"ng !ang Menjadi 3aktor Risiko

    Sumber: Humantec, 1995

    Postur bahu yang merupakan faktor risiko adalah melakukan pekerjaan dengan

    tangan di atas kepala atau siku di atas bahu lebih dari B jam per hari $'ept of

    .abour + ,ndustries# &""+' atau lengan atas membentuk sudut B ke arah5

    samping atau kea rah depan terhadap badan selama lebih dari +" detik dengan

    frekuensi lebih dari atau sama dengan & kali per menit dan beban B.!kg.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    22/55

    22

    2a-bar.&.& Post"r Ba#" !ang Menjadi 3aktor Risiko

    Sumber: Humantech, 1995

    Postur kaki yang merupakan faktor risiko adalah melakukan pekerjaan dengan

    berjongkok $membengkokkan kaki I B terhadap horiJontal', bertumpu di atas5

    satu kaki atau bersudut selam total B jam per hari $'ept of .abour + ,ndustries#

    &""+' atau dengan frekuensi & kali per menit.

    2a-bar. &. Post"r aki !ang Menjadi 3aktor Risiko

    Sumber: Humantech, 1995

    8bjek merupakan saalah satu fakto yang mempengaruhi terjadinya cidera

    akibat pekerjaan ((H. (enurut 7-8, beban maksimum yang diperbolehkan

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    23/55

    23

    untuk diangkat oleh seseorang adalah &)&! *g. bentuk dan ukuran objek juga

    ikut mempengaruhi hal tersebut. 4kuran objek harus cukup kecil agar dapat

    diletakan sedekat mungkin dengan tubuh. -ebar objek yang besar yang dapat

    membebani otot pundak/bahu adalah lebih dari "")B"" mm, panjang lebih dari

    !" mm dengan ketinggian lebih dari B!" mm.

    entuk objek yang baik harus memiliki pegangan, tidak ada sudut tajam

    dan tidak dingin atau panas saat diangkat. (engangkat objek tidak boleh hanya

    dengan mengandalkan kekuatan jari, karena kekuatan otot jari terbatas sehingga

    dapat menyebabkan cidera pada jari.

    @aktor lingkungan yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya cidera

    akibat aktivitas ((H adalah vibrasi, suhu panas dan dingin $8HFS Act, +;2!,

    &"""'. 6ibrasi adalah getaran ritmik atau acak dengan media padat yang saling

    berkontak. 6ibrasi dapat mengenai seluruh tubuh $*hole body vibration' ataupun

    sebagian tubuh $segmental vibration'. 6ibrasi terjadi akibat adanya transfer energi

    mekanik osilasi keseluruh tubuh atau sebagian tubuh. 6ibrasi menjadi faktor

    risiko apabila pekerja terpapar secara terus menerus atau berada pada intensitas

    tinggi, yang mungkin didapat dari penggunaan peralatan. Pekerja yang terkena

    vibrasi dapat mengalami kelelahan, nyeri, mati rasa, dan peningkatan sensitifitas

    terhadap dingin $0al/8SHA, +;;;'. Pekerja yang melakukan aktivitas ((H juga

    akan mengalami peningkatan risiko jika berada pada ruang kerja yang bersuhu

    tidak nyaman $di ba#ah + 0 dan diatas & 0' $8HFS Act +;2!,&"""> Pulat9 6

    +;;?'.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    24/55

    24

    1isiko yang telah diidentifikasikan kemudian dianalisis untuk mengetahui

    tingkat risiko terjadinya gangguan otot rangka. Pada penelitian ini terdapat tiga

    tingkat risiko, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. ingkat risiko secara umum

    berarti bah#a kondisi tersebut masih tergolong aman dan belum ada risiko

    ergonomi untuk menimbulkan gangguan otot rangka pada pekerja. ingkat risiko

    sedang berarti bah#a risiko ergonomi yang terdapat pada aktivitas tersebut masih

    dapat diterima $acceptable' oleh pekerja, namun diperlukan analisis kembali

    mengenai pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan tingkat risiko tinggi adalah

    kondisi yang ada ataupun aktivitas yang dilakukan sudah memiliki risiko

    ergonomi untuk menimbulkan cidera dan sudah harus segera dilakukan evaluasi

    dan tindakan koreksi untuk memperbaikinya.

    d. iomekanik Pada Pekerjaan ((H

    iomekanik adalah studi tentang elemen tubuh manusia yang terstruktur

    tentang bagaimana fungsi)fungsi tubuh dan berapa banyak stress, akselerasi dan

    pengaruh yang terjadi. Secara sederhana dapat dijelaskan pada aplikasi prinsip

    mekanik untuk material biologis pada kehidupan manusia. Saat ini, kebutuhan

    energi dari seorang pekerja yang bekerja pada industri sering dapat dikurangi

    secara drastic melalui penerapan teknologi dan rekayasa teknik yang lebih baik.

    4ntuk itu, seorang ergonomist sebaiknya menerapkan prinsip biomekanik untuk

    mengatasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, khususnya yang berkaitan

    dengan ((H dan untuk meningkatkan produktivitas itu sendiri $ar#aka, &"+"'.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    25/55

    25

    +' Eenis pergerakan anggota tubuh

    Pergerakan tubuh selama terjadinya aktivitas tertentu di industri dapat

    dijelaskan di dalam istilah operasional sebagai berikut 3

    a' Pergerakan "ositioning pada tangan atau kaki dari satu posisi tertentu

    ketempat yang lainnya, seperti pada saat peserta menjangkau tombol

    kendali mesin.

    b' Pergerakan !ontinous, memerlukan pengaturan otot pada beberapa jenis

    otot saat bergerak, seperti saat memutar roda mobil atau mengarahkan

    batangan atau lembaran kayu melalui mesin gergaji.

    c' Pergerakan Manipulative, melibatkan aktivitas handling pada peralatan

    kerja, mekanisasi alat kontrol, serta tipikal dengan menggunakan jari atau

    tangan.

    d' Pergerakan epetitive, adalah merupakan suatu pergerakan yang sama

    secara berulang)ulang seperti pada pekerjaan memukul dengan palu,

    penggunaan obeng, pemutar baut, dll.

    e' Pergerakan Se0uential, adalah merupakan pergerakan independen yang

    terpisah di dalam suatu rangkaian proses kerja.

    f' A Static "osture, terjadi pada saat mempertahankan segmen pada satu

    posisi tertentu untuk suatu periode #aktu tertentu.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    26/55

    26

    &' 8tot)otot

    Pada saat bentuk aktivitas tubuh memerlukan suatu pengerahan tenaga,

    maka kebutuhan pergerakan tubuh harus diatur seperti hanya tenaga otot

    digunakan secara efektif dan seterampil mungkin. Sejak sebuah otot digerakan

    dengan tenaga penuh dia#al kontraksi, hal yang paling baik adalah harus dimulai

    dari suatu sikap tubuh yang mana kondisi otot telah memanjang secara penuh.

    Selanjutnya, salah satu hal yang harus diperhitungkan adalah efek pengungkitan

    dari tulang)tulang. Eika beberapa otot dikerahkan bersama)sama, maka

    pemanjangan otot optimal biasanya terjadi pada saat otot)otot mengalami

    kontraksi secara simultan. Di samping itu, ar#aka $&"+"' menjelaskan kekuatan

    otot maksimum atau group otot akan sangat tergantung pada beberpa karakteristik,

    sebagai berikut3

    a' 4mur

    b' Eenis kelamin

    c' *ondisi fisik

    d' *eterlatihan dan

    e' (otivasi saat melakukan aktivitas

    Puncak kekuatan otot baik untuk laki)laki maupun #anita adalah pada

    umur antara &! sampai dengan ! tahun. Pekerja yang lebih tua yaitu diantara !"

    sampai dengan G" tahun hanya akan menghasilkan sekitar ?! sampai denga 2!

    dari puncak kekuatan tenaga otot tersebut.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    27/55

    27

    ' Sistem pengungkit $.evers'

    Suatu pengungkit meruapakan suatu mesin sederhana yang digunakan

    untuk melakukan pekerjaan. Pengungkit meliputi suatu objek yang panjang,

    seperti sebuah batang, dan sebuah objek penahan untuk tempat menopang batang

    tersebut. Penahan atau bagian yang tetap tersebut disebut sebagai Cfulkrum seperti

    yang juga telah disebutkan sebelumnya. Earak suatu beban/objek terhadap fulcrum

    disebut juga sebagai beban lengan $1he .oad Arm'. Sedangkan jarak antara

    fulcrum dengan dan tempat pengerahan tenaga merupakan tenaga lengan $Effort

    Arm'. Sebuah pengungkit dapa digunakan untuk mengangkat atau menggerakan

    objek lebih cepat atau dengan lebih sedikit tenaga, setelah itu dapat dilakukan

    dengan tanpa pengungkit yang bersangkutan. eori pengungkit merupakan hukum

    persamaan sebagai berikut 3

    a' eori pengungkit pertama.

    eori pengungkit pertama ini menempatkan fulkrum diantara Cload dan

    Ceffort. Sebagai contoh> dalam kehidupan sehari)hari adalah papan

    jungkat)jungkit untuk permainan anak)anak atau domplangan yang

    digunakan untuk mengungkit tanah, batu, atau benda berat lainnya dan

    timbangan badan dengan bandul keseimbangan. Eika kedua lengan

    pengungkit mempunyai panjang yang sama, maka Ceffort atau tenaga yang

    kerahkan harus sama dengan berat beban Cload. Sebagai contoh> pada

    Load x Load Arm = Effort x Effort Arm

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    28/55

    28

    penggunaan linggis atau batang besi, dimana Ceffort harus ditempatkan

    lebih jauh pada Cfulkrum dari pada Cload untuk mencapai keseimbangan.

    b' eori pengungkit kedua.

    eori pengungkit kedua ini, menempatkan Cload diantara Ceffort dan

    Cfulkrum. Sebagai contoh pada pengungkit ini adalah penggunaan

    gerobak dorong untuk mengangkut pasir atau material lainnya. Dalam hal

    ini, roda gerobak merupakan Cfulkrum pegangan gerobak dorong

    merupakan Ceffort dan Cload ditempatkan diantara roda gerobak dan

    Ceffort $orang yang melakukan pekerjaan tersebut'. Dengan demikian

    Ceffort selalu berada pada jarak yang lebih jauh dan lebih kecil daripada

    Cload.

    c' eori pengungkit ketiga.

    eori pengungkit ketiga ini menempatkan Ceffort di antara Cload dan

    Cfulkrum. Pada pengungkit ini Ceffort selalu ditempatkan pada jarak yang

    lebih pendek dan harus mempunyai tenaga yang lebih besar dari pada

    Cload. Sebagai contoh pada pengungkit ini adalah posisi lengan ba#ah

    yang sedang menahan objek. Pada saat tangan memegang atau menahan

    berat objek, maka berat beban tersebut diangkat oleh otot bisep pada

    lengan atas, yang berada pada lengan ba#ah dekat siku. Dalam hal ini

    persendian siku adalah merupakan Cfulkrum.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    29/55

    29

    B' Hubungan antara kecepatan danpo*erpada pengungkit.

    Po#er akan hilang pada proporsi yang sama pada saat kecepatan terjadi.

    Pada sistem pengungkit hubungan ini tidak dapat dihindarkan. Hubungan antara

    kecepatan dan po#er juga terjadi di antara manusia yang berbeda)beda

    karakteristik $ar#aka, &"+"'. eberpa orang mungkin akan lebih mudah

    melakukan pekerjaan mengangkat dan memba#a beban dibandingkan orang lain.

    amun demikian, banyak sistem pengungkit di dalam tubuh manusia adalah

    seperti teori pengungkit yang ketiga dan tidak tepat untuk mengembangkan atau

    mengerahkan po#er $ar#aka, &"+"'. 8leh karena itu aktivitas mengangkat dan

    memba#a beban harus dikenali sebagai suatu aktivitas bah#a tubuh manusia

    tidak tepat untuk melakukannya, dan apabila memungkinkan, aktivitas tersebut

    harus dilakukan dengan menggunakan alat bantu mekanik yang sesuai, serta

    menghindarkan manusia sebagai alat angkat dan angkut utama $ar#aka, &"+"'.

    e. 1egulasi entang ((H

    eberapa regulasi telah dilakukan pemerintah Australia mengenai ((H.

    Secara umum, regulasi tersebut bertujuan melindungi pekerja saat melakukan

    pekerjaan dari kelainanan $Musculoseletal disorder' ataupun cidera yang

    disebabkan oleh aktivitas ((H, dan me#ajibkan pemberi kerja untuk

    melakukan identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko dari aktivitasMMHdi

    lingkungan kerja. 1egulasi tersebut juga telah mengatur hak dan/ ke#ajiban dari

    pemberi kerja dan pekerja. 1egulasi tersebut antara lain dikeluarkan oleh2ational

    Ossupational Health and Safety !ommission3 Standard for ((H and 2ational

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    30/55

    30

    !ode of "ractice for ((H tahun +;;". Standar tersebut mencakup hal)hal

    berikut3 judul, objektif, desain, penilaian risiko, pengendalian risiko, ke#ajiban

    pekerja dan definisi $ ar#aka, &"+"'.

    Di 7ndonesia, belum ada undang)undang dan peraturan maupun panduan

    yang secara spesifik mengatur mengenai pekerjaan manual. amun demikian,

    setiap pemberi kerja tetap harus menjamin kesehatan pekerjanya dalam

    melakukan aktivitas kerja, karena hal ini telah diatur dalam 44 17 o. & ahun

    +;;& tentang kesehatan kerja. 4ntdang)undang tentang kesehatan kerja pada pasal

    & diatur sebagai berikut 3

    +' *esehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara

    sehat tanpa mebahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya

    sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan

    program perlindungan tenaga kerja.

    &' *esehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

    akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.

    ' Setiap tempat kerja #ajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

    B' *etentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada point

    $+', $&', dan $' ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

    !' empat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana

    dengan pidana kurungan paling lama + tahun atau pidana denda paling

    banyak 1p. +!.""".""".

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    31/55

    31

    Dengan demikian jelaslah bah#a penerapan prinsip)prinsip ergonomic, termasuk

    di dalamnya aktivitas pekerjaan manual, harus dilaksanakan karena merupakan

    tindakan pencegahan penyakit akibat kerja.

    f. (etode Penilaian 1isiko ((H K(etode 7ndikator *unci L -((

    $.eitmerMalMethode' EermanM

    Selama dilakukan pekerjaan ((H untuk objek kerja yang berat $seperti>

    mengangkat, menahan, memindahkan dan menurunkan objek', maka akan dapat

    menyebabkan risiko cedera atau menyebabkan gangguan sistem musculoskeletal,

    kususnya pada pinggang. 4ntuk menilai risiko seperti tersebut di atas, di Eerman

    telah dikembangkan dan diimplementasikan metode indikator kunci -(( $the

    4ederal Office for .abour "rotection and Occupational Medicine# &""!'.

    erdasarkan 9ratingN yang dihitung, akan memungkinkan untuk mengklasifikasi

    suatu tugas tertentu ke dalam satu dari empat kategori/tingkat risiko. (etode ini

    menyajikan suatu penilaian kasar dari suatu kondisi kerja selama melakukan

    aktivitas ((H. Di dalam melakukan spesifikasi $penilaian dan 9ratingN' berat

    beban dari masing)masing faktor, maka observer harus mempunyai pengetahuan

    yang relevan pada aktivitas individu yang dinilai. Apabila si penilai kurang

    memiliki pengetahuan, maka kemungkinan akan dapat menyebabkan kesalahan

    dalam menentukan hasilnya. Selanjutnya harus diketahui bah#a, 9ratingN dibuat

    untuk aktivitas komponen individu dan di dalam relasi untuk satu hari kerja. Eika

    selama kerja terdapat perubahan di dalam massa beban dan atau di dalam sikap

    tubuh, maka harus digunakan nilai rerata. Dengan kata lain, jika selama pekerja

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    32/55

    32

    melakukan pekerjaan secara sendiri)sendiri dan memba#a banyak beban dengan

    massa yang berbeda)beda, maka masing)masing aktivitas harus di 9ratingN dan

    didokumentasikan secara terpisah.

    (etode indicator kunci -(( digunakan di dalam penilaian risiko selama

    dilakukan pekerjaan ((H untuk objek kerja yang berat dengan

    memperhitungkan empat $B' faktor atau parameter stress fisik yang terjadi selama

    pekerjaan ((H, yaitu3

    +' 1ating 7ndikator %aktu $1ime ,ndicator % 1'

    7ndikasi berat ringannya dari lama #aktu $the length of time' ketika seseorang

    menangani beban/objek kerja dapat dinilai, yang didasarkan pada abel &.G.+,

    dengan memilih salah satu dari ketiga bentuk tentang bagaimana penanganan

    beban biasanya dilakukan oleh pekerja. *etiga bentuk tersebut adalah sebagai

    berikut 3

    a' 4ntuk tugas)tugas yang melibatkan repetisi secara regular untuk aktivitas

    pendek dengan mengangkat, menurunkan, memba#a atau memindahkan

    objek, frekuensinya $jumlah aktivitas pendek selama satu shift kerja'

    adalah merupakan nilai/parameter dasar.

    b' 4ntuk tugas)tugas yang melibatkan aktivitas menahan atau menopang

    objek, total durasi menahan atau menopang objek adalah merupakan

    nilai/parameter dasar. Durasi tersebut merupakan hasil dari penambahan

    periode menahan atau menopang objek pada setiap aktivitas individu

    selama satu hari kerja.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    33/55

    33

    c' 4ntuk tugas)tugas yang melibatkan aktivitas memba#a atau memindahkan

    beban/objek pada jarak yang jauh dan salah satu yang harus

    dipertimbangkan dari total jarak dari beban yang diba#a adalah untuk

    aktivitas satu hari kerja. 4ntuk perhitungan jarak angkut secara manual,

    maka rerata kecepatan jalan adalah Bkm/jam atau sekitar +m/detik

    abel &.G.+ Penilaian %aktu Didasarkan Pada Eenis Aktivitas MMH

    $((H'

    Mengangkat ata"

    o%erasi %e-inda#an

    ( 4 5 detik)

    Mena#an ata" -eno%ang

    ( 6 5 detik)

    Me-inda#kan objek

    %ada jarak 6 5 -7

    @rekuensi

    $jumlah/+hari

    kerja'

    ime

    1ating

    $skor'

    otal Durasi

    (enahan/+hari

    kerja $menit'

    ime

    1ating

    $skor'

    otal jarak

    Selama

    Satu Hari

    *erja $*m'

    ime

    1ating

    $skor'

    O +" + O! + O", +

    +" ) OB" & ! ) O+! & ", ) O+ &

    B" ) O&"" B +! ) OG" B + ) OB B

    &"" ) O!"" G G" ) O+&" G B ) O2 G!"" ) O+""" 2 +&" ) O&B" 2 2 ) O+G 2

    +""" +" &B" +" +G +"

    Qtidak dapat diterapkan apabila memba#a/mengangkut beban "kg dengan

    jarak &!m untuk sekali angkut.Sumber 3 1ar*aa# 5676

    &' 1ating 7ndikator eban $.oad ,ndicator % M'

    7ndikasi berat ringannya beban kerja oleh karena massa suatu objek yang

    dikerjakan dapat dinilai yang didasarkan pada abel &.G.&, secara terpisah untuk

    #anita dan laki)laki. Perlu diperhitungkan hanya untuk beban yang bervariasi

    $objek dengan massa yang berbeda', maka dapat digunakan nilai rerata.

    Disamping itu, untuk maksud membandingkan hasil final $dan memilih rating

    final yang lebih tinggi dari poin yang didapat', salah satunya juga dapat

    dipertimbangkan massa/beban tertinggi, pada kasus ini, maka indikator #aktu

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    34/55

    34

    juga dikoreksi dengan menghubungkannya terhadap periode pada saat tertinggi

    terjadi.

    abel &.G.& Penilaian eban terhadap beban efektif

    Beban E0ekti07 (g) Load Rating (skor)

    O +" +

    +" ) O&" &

    &" ) O" B

    " ) OB" ?

    B" &!Qtidak dapat diterapkan untuk situasi dimana maksimum massa dari objek

    yang dikerjakan atau pengeluaran energi maksimum selama kerja dilampaui.Sumber 3 1ar*aa# 5676

    ' 1ating 7ndikator Sikap ubuh $8ody "osture ,ndicator % "'

    7ndikasi berat ringannya faktor sikap tubuh $8ody "osture 9 "' dinilai

    berdasarkan pictogram seperti diilustrasikan pada abel &.G.. Salah satu yang

    digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sikap tubuh pekerja selama

    melakukan aktivitas $mengangkat/memba#a beban' dihubungkan dengan

    aktivitas ((H pada objek dan mengklasifikasikannya ke dalam salah satu group

    yang disebutkan pada abel &.G. tersebut. Eika selama bekerja seorang pekerja

    diasumsikan dengan berbagai variasi sikap tubuh atau berganti)ganti sikap tubuh,

    maka dapat dugunakan nilai rerata dari indikator sikap tubuh yang terjadi selama

    tugas)tugas dianalisis. Apabila terdapat nilai ekstrim, sebaiknya tidak digunakan

    karena hal tersebut tentunya jarang terjadi.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    35/55

    35

    abel &.G. 3 Penilaian sikap tubuh $8ody posture' terhadap jenis sikap

    tubuh dan posisi beban.

    Ti%e ika% T"b"# dan

    Posisi Beban

    Penjelasan ika%

    T"b"#8 Posisi Beban

    H"b"ngan dengan

    T"b"#

    Post"r Rating (kor)

    ubuh bagian atas tidak

    memutar.

    eban berada dekat

    dengan badan.

    +

    Sedikit membungkuk ke

    depan atau sedikit

    memuntirkan badan.

    eban berada dekat

    dengan badan atau diatas

    ketinggian bahu.

    &

    (embungkuk ke ba#ah

    atau membungkuk ke

    depan dengan

    memuntirkan badan

    secara simultan.

    eban berada jauh dari

    badan atau bahu di atas

    bahu

    (embungkuk jauh kedepan memuntirkan badan

    secara simultan.

    eban berada jauh dari

    badan.

    Stabilitas tubuh terbatas

    pada saat berdiri, jongkok

    dan atau berlutut.

    B

    Sumber 3 1ar*aa # 5676

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    36/55

    36

    B' 1ating 7ndikator *ondisi Selama ekerja $!ondition of "erforming Wor

    ,ndicator % W'

    Pada saat menilai indikasi berat ringannya kondisi kerja, salah satu yang harus

    dipertimbangkan adalah kondisi kerja yang dominan selama periode kerja secara

    keseluruhan. *ondisi kerja dijelaskan pada abel &.G.B. Sebagai catatan3 agar

    dapat menentukan skor rating indikator secara akurat di dalam hubungan antara

    beban actual ((H, maka penilaian dilakukan dengan metode interpolasi, nilai

    rating didasarkan pada abel &.G.B tersebut. Sebagai contoh> jika jarak yang

    dilakukan selama satu shift kerja adalah +!km, maka pekerja memba#a beban

    seberat &2kg, maka.oad rating adalah B.2. Hal ini akan serupa pada saat faktor)

    faktor seperti8ody "osture$P' dan Woring !ondition $%' dirating atau dinilai

    berdasarkan piktogram seperti diilustrasikan pada abel &.G.. Salah satu yang

    digunakan untuk mengidentifikasi suatu sikap tubuh pekerja selama melakukan

    pekerjaan.

    abel &.B 3 Penilaian 7ndikator *ondisi *erja

    Penjelasan ondisi Pada aat

    Melak"kan Pekerjaan

    Rating (skor) ondisi erja

    *ondisi ergonomi yang baik,

    seperti> tersedia cukup ruang untuk

    bekerja> tidak ada benda/materialyang menghalangi proses kerja>

    pencahayaan baik, kondisi lantai

    baik.

    "

    erbatasnya ruang untuk bergerak

    pada stasiun kerja> kondisi ergonomi

    yang kurang baik $seperti> tinggi

    landasan kerja yang teralu rendah

    atau area kerja O +,!m&'> stabilitas

    tubuh terganggu karena keadaan

    lantai yang tidak rata.

    +

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    37/55

    37

    1uang untuk kerja sangat terbatas

    pada stasiun kerja dan atau pusatgravitasi beban stabil selama

    pemindahan beban/objek.

    &

    Sumber 3 1ar*aa# 5676

    B. Tinja"an U-"- Tentang Usa#a Mebel a!"

    a. Definisi

    (ebel kayu merupakan salah satu jenis usaha disektor informal yang

    mulai berkembang pesat de#asa ini. Pada dasarnya pembuatan mebel dari kayu

    melalui lima proses utama, yaitu proses penggergajian kayu, proses penyiapan

    bahan baku, proses penyiapan komponen, proses perakitan dan pembentukan, dan

    proses akhir $finishing'. *ata mebel dalam bahasa 7nggris diterjemahkan menjadi

    mebel. 7stilah 9mebelN digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya

    sebagai barang lepas di dalam interior arsitektural. *ata mebel berasal dari bahasa

    Perancis yaitu meubel, atau bahasa Eerman yaitu mobel. Pengertian mebel secara

    umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup

    manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya, yang

    memberi kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya $aryl, +;?? dalam

    (ariJar, &""!'. (ebel juga merupakan salah satu produk kayu olahan yang

    pertumbuhannya amat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini adalah produk

    mebel. era#al dari pekerjaan rumah tangga, produk mebel kini telah menjadi

    industri yang cukup besar dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terdidik yang

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    38/55

    38

    tidak sedikit. Produk jenis ini secara prinsip dibagi dalam dua kategori yaitu

    mebel untuk taman dan interior dalam rumah $(anullang,+;;+'.

    b. 7ndustri (ebel *ayu

    +' 7ndustri (ebel *ayu Primer

    7ndustri kayu primer merupakan sumber bahan baku dari kluster industri

    mebel kayu. 7ndustri primer meliputi penggergajian $sa*mill' yang menghasilkan

    kayu gergajian $solid #ood', industri kayu lapis, papan partikel, (D@. Seluruh

    industri primer ini terdapat di 7ndonesia. *eberadaan 7ndustri primer ini tidak

    perlu berada dalam suatu #ilayah yang sama dengan lokasi kluster industri mebel,

    namun yang penting adalah terdapatnya suatustocyang tak terputus. Penyediaan

    stoc ini dapat dilakukan oleh toko material bahan baku mebel dalam volume

    yang memadai dengan harga yang bersaing.

    Perusahaan penyedia bahan baku merupakan bagian dari industri

    pendukung. ahan baku kayu merupakan salah satu faktor yang menentukan

    keunggulan komparatif dari industri mebel dan memberikan kontribusi utama

    dalam menentukan biaya produksi mebel. Produk) produk mebel dari berbagai

    negara dicirikan oleh bahan baku kayu yang berasal dari negara produsen mebel.

    7ndustri mebel di raJil dicirikan oleh mebel dari kayu pinus demikian pula

    Selandia aru, Amerika Serikat dikenal dengan kayu dari douglas fir dan birch,

    (alaysia dengan kayu karetnya, sedangkan 7ndonesia dikenal dengan kayu ramin

    dan jatinya. (eskipun demikian kondisi ini tidak selalu berlaku, sebagai contoh,

    ai#an meskipun tidak memiliki sumber bahan baku kayu namun merupakan

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    39/55

    39

    pengekspor produk mebel yang tinggi karena memiliki keunggulan dalam desain

    dan pelapisan permukaan $finishing'. *luster industri mebel di Ea#a engah

    memiliki keunggulan kayu jati yang bersumber dari hutan jati yang dikelola oleh

    PerumPerhutani.

    &'. 7ndustri Pendukung -ogam

    7ndustri ini menyediakan barang pelengkap dalam pembuatan mebel yang

    umumnya terbuat dari logam seperti engsell , bandle, kunci, kaca, dan asesoris

    lainnya.

    '. 7ndustri Pelapis Permukaan

    7ndustri yang menyediakan bahan)bahan untuk melapis permukaan

    $finishing' mebel semakin meningkat peranannya dalam memberikan nilai tambah

    produk mebel. erbagai bahan pelapis permukaan seperti cat, vernis, melamin,

    lem kayu mutlak diperlukan dalam industri mebel kayu.

    B'. 7ndustriPeralatan

    7ndustri peralatan baik yang berteknologi rendah maupun tinggi untuk

    membuat komponen mebel yang memiliki presisi tinggi sangat diperlukan. Salah

    satu faktor untuk memepertahankan daya saing industri mebel adalah penggantian

    $upgrading' teknologinya. eknologi terakhir untuk membuat bentukan komponen

    kayu $moulder atau router' seperti numerically controlled machining dilengkapi

    dengan computer yang telah diprogram untuk membuat berbagai variasi bentuk.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    40/55

    40

    Demikian pula penyedia peralatan $teknologi' untuk membuat lapisan permukaan

    $finishing' produk mebel sangat diperlukan. Perkembangan teknologi dalam

    peralatan ini perlu diikuti dengan perusahaan penyedia peralatan. 7ndustri

    pendukung yang secara langsung mendukung keberadaan suatu kluster industri

    !' 7ndustri Pengemasan dan Easa ransportasi

    7ndustri pengemasan $pacaging', container, dan jasa transportasi

    $merupakan industri pendukung yang vital' bagi kelancaran usaha kluster industri

    mebel kayu dalam memenuhi permintaan pasar.

    c. Penyedia Easa

    eberapa industri penyedia jasa yang sangat diperlukan khususnya

    lembaga)lembaga yang menyediakan jasa kepada kluster industri dan perusahaan)

    perusahaannya. Dukungan penelitian dan pengembangan $1FD' milik pemerintah

    dan s#asta akan memberikan kontribusi sebagai contoh dalam bahan baku baru

    $alternatif' dan sifat)sifatnya, serta uji kualitas produk. -embaga pendidikan

    universitas khususnya dalam bidang kehutanan $hasil hutan' dibutuhkan untuk

    memberikan dukungan aplikasi ilmu perkayuan serta kemampuan melakukan

    penelitian dalam bidang kayu. Disamping itu keberadaan lembaga pendidikan

    khusus dalam bidang pengolahan kayu dapat memberikan dukungan dalam

    pelatihan $vocational training' dan riset untuk membentuk tenaga terampil dan

    ahli. *ontribusi lain yang diperlukan dari lembaga pendidikan dan pelatihan

    adalah dalam penyebaran $difusi' teknologi inovasi khususnya dalam aspek

    produksi.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    41/55

    41

    *amar Dagang dan 7ndustri $*AD7' khususnya *AD7 Propinsi

    memiliki peranan yang tak dapat diabaikan bagi pengembangan industri mebel di

    suatu #ilayah. ujuan pembentukan *AD7 adalah meningkatkan peran dunia

    usaha dalam pengembangan ekonomi #ilayah. 8leh karena itu industri mebel

    kayu yang memberikan kontribusi ekonomi yang tinggi bagi ekonomi propinsi

    senantiasa perlu mendapat dukungan melalui penyediaan informasi, lobbykepada

    lembaga keuangan dan P

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    42/55

    42

    ((H merupakan aktivitas kerja tertua yang pernah ada di dunia. ((H

    merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan mengangkat, menurunkan,

    mendorong, menarik, menahan, memba#a atau memindahkan beban dengan satu

    tangan atau dengan kedua tangan atau dengan pengerahan seluruh badan. Hingga

    saat ini dalam dunia indutri baik industri berskala besar maupun yang berskala

    kecil, meskipun telah banyak diciptakan alat atau mesin untuk mempermudah

    proses produksi namun peranan manusia dalam menangani material produksi

    secara manual masih sangat dibutuhkan.

    7ndustri mebel kayu merupakan salah satu industri yang banyak terdapat

    aktivitas ((H. ingkat risiko pekerjaan ((H di mebel kayu dipengaruhi oleh

    beberapa faktor risiko. @aktor)faktor risiko tersebut seperti faktor risiko pekerjaan,

    faktor objek, dan faktor risiko lingkungan kerja. @aktor pekerjaan meliputi #aktu

    $time' yakni lama dan frekuensi pekerja melakukan pekerjaan manual, beban

    $load' yang berkaitan dengan berat ringannya beban kerja oleh karena massa dari

    suatu objek yang dikerjakan, sikap tubuh $body posture' yang berkaitan aktivitas

    manual yang dilakukan pekerja $mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik

    dan memba#a' yang dikerjakan terhadap objek, dan kondisi selama kerja

    $condition of performing *or' yakni kondisi kerja yang dominan selama periode

    kerja secara keseluruhan. @aktor risiko objek meliputi bentuk objek, besar objek,

    dan berat objek. Sedangkan faktor risiko lingkungan kerja meliputi luas bidang

    kerja, suhu, dan vibrasi.

    Aktivitas ((H yang salah dapat meningkatkan risiko cedera pada

    pekerja. 8leh karena itu dibutuhkan analisis tingkat risiko ((H untuk

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    43/55

    43

    mendapatkan langkah)langkah yang tepat untuk mengurangi risiko cedera sampai

    batas terendah yang dapat diterima tanpa risiko yang dapat menyebabkan cedera

    dan kecelakaan kerja.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    44/55

    44

    b. *erangka Hubungan Antara 6ariabel Penelitian

    *eterangan 3

    3 6ariabel yang diteliti.

    3 6ariabel yang tidak diteliti

    3aktor Risiko

    3aktor Risiko9

    :akt" (Time)

    Beban (Load )

    ika% T"b"#

    (od! "o#ture)

    ondisi ela-a

    Bekerja;Lingk"ngan

    3isik ($ondition of

    "erforming %or&'

    3aktor $bjek9

    Bent"k $bjek

    Uk"ran $bjek

    ara -e-inda#kan

    $bjek

    3aktor Lingk"ngan

    lainn!a9

    Biologi

    i-ia

    3isika

    Tingkat Risiko

    PekerjaanMMH

    el"#an

    Mu#culo#&eletal

    Tenaga

    erja

    a%asitas 3isik9

    1. U-"r

    &. enis kela-in

    Pekerjaan

    Mebel

    Akti0itas

    MMH

    +nter

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    45/55

    45

    . MET$DE PENEL+T+AN

    1. enis Penelitian

    Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus dengan

    pendekatan observasi sistematis. Penelitian studi kasus merupakan penelitian

    yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus

    yang terdiri dari unit tunggal.$otoadmojo, &"+"'. 8bservasi di lapangan

    bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat risiko dari pekerjaanMMH.

    &. Lokasi dan :akt" Penelitian

    Penelitian ini akan dilakukan di 06 *arya 7ndah di jalan imor 1aya

    kelurahan 8esapa kecamatan *elapa -ima *ota *upang. %aktu penelitian

    dilakukan pada bulan Eulli)Agustus &"+&.

    . Po%"lasi dan a-%el

    Penelitian dilakukan terhadap setiap jenis pekerjaan manual yang ada pada

    setiap tahap dalam keseluruhan proses produksi di 06 *arya 7ndah.

    a. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti

    $otoatmodjo, &"+"' Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    pekerja dibagian pembuatan meubel $yang sedang beroperasi' selama

    masa penelitian yaitu sebanyak B" orang pekerja.

    b. esar Sampel

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap me#akili

    seluruh populasi $otoatmodjo,&"+"'.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    46/55

    46

    Penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

    tekniktotal samplingyaitu sebanyak B" orang pekerja.

    /. De0inisi $%erasional dan riteria $bjekti0

    No *ariabel De0inisi

    $%erasional

    riteria $b!ekti0 Alat "k"r kala

    +. Pekerja

    (ebel *ayu

    Para Pekerja yang

    bekerja di bidang

    permebelan di

    06 *arya 7ndah

    *elurahan

    8esapa *upang

    +. Pekerja tetap

    &. Pekerja tidak tetap

    1egister

    pega#ai

    &. Manual

    Material

    Handling

    $((H'

    Eenis aktivitas

    memindahkan

    barang yang

    dilakukan secara

    manual yang

    meliputi aktivitas

    angkat/angkut,

    serta posisi tubuh

    saat bekerja yang

    tidak alamiah

    pada pekerja

    (ebel *ayu

    . *arakteristik pekerjaan *arakterisitik/jenis aktivitas

    yang meliputi

    mengangkat,

    mengangkut,

    mendorong,

    menba#a,

    menurunkan dan

    menarik beban.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    47/55

    47

    B. ingkat risiko ingkat risiko

    pekerjaan yang

    berpotensi

    menimbulkan

    cedera atau

    kecelakaan/sakit

    di tempat kerja

    yang diukur

    dengan

    menggunakan

    metode -((.

    +. 1endah, apabila final

    skornya 3 +".

    &. Sedang, apabila final

    skornya 3 +" ) &!.

    . inggi, apabila final

    skornya 3 &! ) !",

    B. Sangat tinggi, apabila

    final skornya 3 !",

    $ar#aka, &"+"'

    !heclist 8rdinal

    !. (etode

    -((

    (etode penilaian

    risiko ((H

    dengan

    mempertimbangk

    an B parameter,

    yaitu 3 #aktu,

    beban, sikap

    tubuh dan kondisi

    selama kerja'.

    G. %aktu

    *erja

    $1ime'

    Eumlah aktivitas

    angkat beban

    perhari.

    +. Skor #aktu +, apabila

    frekuensi jumlah

    angkat/hari 3 +"&. Skor #aktu &, apabila

    frekuensi jumlah

    angkat/hari 3 +" ) B".. Skor #aktu B, apabila

    frekuensi jumlahangkat/hari 3 B" ) &""

    B. Skor #aktu G, apabila

    frekuensi jumlah

    angkat/hari 3 &"" ) !""

    !. Skor #aktu 2, apabila

    frekuensi jumlah

    angkat/hari 3 !"" ) +"""

    G. Skor #aktu +", apabila

    frekuensi jumlah

    !heclist

    Dan

    Stop#atch

    8rdinal

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    48/55

    48

    angkat/hari 3 +"""$ar#aka, &"+"'

    ? eban

    *erja

    $.oad'

    erat ringannya

    beban kerja oleh

    karena massa dari

    suatu objek yang

    dikerjakan oleh

    para pekerja di

    (ebel *ayu

    +. 1ating +, apabila beban

    yang diangkat 3 +"

    kg.

    &. 1ating &, apabila

    beban yang diangkat 3

    +" ) &" kg.

    . 1ating B, apabila beban

    yang diangkat 3 &" )

    " kg

    B. 1ating ?, apabila beban

    yang diangkat 3 " )

    B" kg

    !. 1ating &!,apabila

    beban yang diangkat 3

    B" kg $ar#aka,

    &"+"'.

    !heclist 8rdinal

    2 Sikap

    *erja

    $8ody

    "osture'

    Sikap tubuh

    pekerja (ebel

    *ayu selama

    melakukan

    aktivitasMMH.

    +. "osture rating+,

    apabila sikap/posisi

    tubuh normal dan

    beban yang diangkat

    dekat dengan badan.

    &. "osture rating&,

    apabila posisi tubuh

    sedikit membungkuk

    dan sedikit

    memuntirkan badan

    dengan beban berada

    dekat dengan badan.. "osture rating,

    apabila posisi tubuh

    membungkuk ke

    ba#ah dan cukup jauh

    ke depan dengan

    memuntirkan badan.

    B. "osture ratingB,

    apabila posisi tubuh

    membungkuk jauh

    kedepan dengan

    memuntirkan badan

    !heclist 8rdinal

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    49/55

    49

    dan beban berada jauh

    dari badan. $ar#aka,

    &"+"'; *ondisi

    selama

    kerja

    $!ondition

    of

    "erformin

    g Wor'

    *ondisi

    lingkungan fisik

    saat pekerja

    (ebel

    melaksanakan

    aktivitasMMH di

    06. *arya 7ndah

    *elurahan

    8esapa *upang

    +. Skor ", apabila

    kondisi ergonominya

    baik, seperti tersedia

    cukup ruang untuk

    bekerja, pencahayaan

    bagus, kondisi lantai

    bagus dan rata, tidak

    berdebu, tidak bekerja

    di tempat yang panas

    dan tidak bising.

    &. Skor +, apabila

    kondisi ergonomi

    yang kurang bagus,

    seperti landasan kerja

    yang tidak rata,

    berdebu,

    . Skor &, apabila

    kondisi ergonomi

    tidak bagus, seperti

    ruang untuk bekerja

    sangat terbatas selamapemindahan beban,

    bising, berdebu,

    kondisi lantai buruk,

    landasan tidak rata,

    bekerja di panas.

    $ar#aka, &"+"'

    !heclist

    dan

    8bservasi

    8rdinal

    5. Teknik Peng"-%"lan Data dan +nstr"-en !ang Dig"nakan

    a. Eenis Data

    +'. Data Primer.

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    50/55

    50

    Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi yang

    dilakukan terhadap pekerja di 06. *arya 7ndah.

    &'. Data Sekunder.

    Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari instansi terkait dalam

    hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi usa enggara imur.

    b. 7nstrumen Penelitian

    7nstrument penelitian yang digunakan adalah !hec list# kuisioner, stop

    #atch, dan kamera. !hec listadalah suatu daftar untuk men 9cekN, yang berisi

    nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan.

    Pengamat tinggal memberikan tanda chec $v' pada daftar tersebut yang

    menunjukan adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan. !hec listini dapat

    dapat bersifat individual dan juga dapat bersifat kelompok. *elemahan chec list

    ini adalah hanya dapat menyajikan data yang kasar saja, hanya mencatat ada atau

    tidaknya suatu gejala. $otoatmodjo, &"+"'.

    =. Teknik Pengola#an dan Analisis Data

    a. Pengolahan Data

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    51/55

    51

    Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pemeriksaan data

    $editing), memasukkan data ke komputer :entry)# pemberian skor $scoring',

    pembersihan data :cleaning) dan 7nterpretasi data.

    b. Analisis Data

    Data dari hasil pengamatan dianalisis secara univariat dengan

    menggunakan metode 9 (etode 7ndikator *unci)-(( $.ietmerMalMethode)N

    untuk mengetahui tingkat risiko aktivitas MMH. Dengan menggunakan rumus

    penilaian akhir sebagai berikut 3

    *eterangan 3

    8 3 Skor akhir

    3 1ime$ #aktu '

    ( 3Mass $massa atau beban kerja'

    P 38ody "osture%"$sikap tubuh'

    % 3 Woring !ondition%W$kondisi kerja'

    c. Penyajian Data

    Data dianalisis akan diinterpretasikan lalu disajikan dalam bentuk table

    dan narasi.

    D. $R2AN+A+ DAN PER$NAL+A PENEL+T+AN

    1. Pe-bi-bing

    Pembimbing 7 3 7r. Eacob ( 1atu, S. *(,. (.*es

    $ > T ? (M @ P @ :)

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    52/55

    52

    Pembimbing 77 3 Sintha -. Purimahua, S.*(., (.*es

    Penguji 3 oorce 0h. erek, S.*(., (.*es

    &. Peneliti

    ama 3 0hinthia Petronela Djira

    7( 3 "?"?"++!

    E. AD:AL E2+ATAN PENEL+T+AN

    No Uraian;kegiatan :akt" %elaksanaan (b"lan)

    Mar A%ril Mei "ni "li Agst

    + Penyusunan dan seminar

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    53/55

    53

    usulan penelitian

    & Persiapan penelitian

    )Perijinan

    )persiapan

    bahan/alat/instrument

    Pengumpulan data

    B abulasi data

    ! Penulisan laporan/skripsi

    dan seminar hasil peneliian

    G 1evisi laporan/skripsi

    ? -aporan akhir/ujian skripsi

    3. RENANA AN22ARAN;PEMB+AAAN

    Penyusunan proposal 3 1p. "".""".)

    Seminar proposal 3 1p. G"".""".)

    ransportasi 3 1p. "".""".)

    Pengumpulan data 3 1p. B"".""".)

    Penyusunan laporan hasil penelitian 3 1p. "".""".)

    Seminar hasil penelitian 3 1p. "".""".)

    1evisi laporan hasil penelitian 3 1p. &"".""".)

    Skripsi 3 1p. B"".""".)

    Total 9 R%. &.''.'''8C

    DA3TAR PUTAA

    ara#aka. &"+". Ergonomi ,ndustri dan 'asar%'asar "engetahuan Ergonomi

    dan Apliasi 'i 1empat ;er(aSurakarta3 Harapan Press

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    54/55

    54

    aiduri, &"". Analisis 1ingat isio "eer(aan MMH 1erhadap atinegara.

    @akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas 7ndonesia. Eakarta

    *umendong Donald, dkk. &"++. Hubungan Antara .ama "aparan dengan

    ;apasitas "aru 1enaga ;er(a ,ndustri Mebel di !? Sinar Mandiri ;ota

    8itung. @akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas Sam 1atulangi. (anado

    (ansyur, (uctarudin. &""?. Mana(emen isio ;esehatan 'i 1empat ;er(a.

    Departemen 7lmu *edokteran *omunitas, @akultas *edokteran 4niversitas

    7ndonesia. Eakarta

    0handra , &""2, Metodologi "enelitian ;esehatan# Penerbit uku *edokteran

    atinegara >aarta 1imur

    1ahun 566@. esis. Eakarta3 Program Pasca Sarjana 7lmu *esehatan (asyarakat

    4niversitas 7ndonesia.

    http3//###.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri&/detail.jsp:idR2&+"!$Sitasi 3

    Eumat, " (ei &"+&, pukul +!.! %7A'

  • 5/19/2018 Analisis Tingkat Risiko Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Meubel Kayu Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Li

    55/55

    55

    Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi . &"+"."rofil Sentra ,ndustri

    ,;M. *upang3 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

    1uscandi, 0hairul. &"++. ;apasitas Angat 8eban -ntu "eer(a ,ndonesia.

    http3//industri+?chairul.blog.mercubuana.ac.id/&"++/+"/+;/kapasitas)angkat)

    beban)untuk)pekerja)indonesia/ $Sitasi 3 Eumat, " (ei &"+&, Pukul +!.!

    %7A'

    %ijayanti, ovita. &"";. Hubungan 1eni Mengangat 8eban 'engan 2yeri

    Otot .eher "ada "eer(a ;uli Angut 'i "asar "eterongan Semarang.

    @akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas 7ndonesia. Eakarta

    (uslimah,