ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah...

58
ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH Nurul Hadawiyah Nim: 11C20101057 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH,ACEH BARAT 2016

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah...

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL

DI KECAMATAN MEUREBO

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

Nurul Hadawiyah

Nim: 11C20101057

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH,ACEH BARAT

2016

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL

DI KECAMATAN MEUREBO

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

Nurul Hadawiyah

Nim: 11C20101057

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomu Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH,ACEH BARAT

2016

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

ABSTRAK

Nurul Hadawiyah . Analisis kelayakan industri Meubel di Kecamatan Meurebo

Kabupaten Aceh Barat dibawah bimbingan Ibu Yayuk Ew dan Bapak Said

Achmad Kabiru Rafi‟ie

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat

dengan tujuan untuk melihat kelayakan sebuah usaha khususnya usaha industri

meubel pada Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder, dimana data primer didapat langsung dari hasil pengamatan langsung

ketempat industri Meubel tersebut sedangkan data sekunder didapat dari dokumen

dan informasi dari dinas – dinas terkait.

Berdasarkan hasil penelitian ini yang diolah dan didasarkan teori yang

telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di

Kecematan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, diperoleh hasil layak setelah

dilakukan perhitungan. Hasil Net Present Value diperolah sebesar

Rp.4,088,190,352 dengan Internal Rate Of Return (IRR ) sebesar 19,277 persen

dan Benefit Cost Ratio (BCR) diperolah 1,394 dengan demikian kriteria untuk

usaha produksi Meubel dinilai layak.

Kata Kunci : Analisis Kelayakan Usaha, NPV, IRR dan BCR

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI MEUBEL

DI KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN

ACEH BARAT

Nama Mahasiswa : Nurul Hadawiyah

NIM : 11C20101057

Program Studil : Ekonomi Pembangunan (EKP)

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

Yayuk EW, SE,M.Si Said Achmad Kabiru Rafi’ie, SE.MBA

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi

Ekonomi Pembangunan

Dr.Ishak Hasan, M.Si Yasrizal, M.Si

Tanggal Lulus : 01 Maret 2016

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi dengan judul :

ANALISIS KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MEUBEL

DI KECAMATAN MEUREBO

KABUPATEN ACEH BARAT

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : NURUL HADAWIYAH

Nim : 11C20101057

Program Studil : EKONOMI PEMBANGUNAN (EKP)

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tangal 01 Maret 2016 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Dr.Ishak Hasan, M.Si (..............................)

(Ketua Penguji)

2. Yayuk EW,SE.M.Si (..............................)

(Anggota Penguji I)

3. Said Achmad Kabiru Rafi‟ie, SE.MBA (..............................)

(Anggota Penguji II)

4. Yoyon Safrianto,SE.M.Si (.............................)

( Anggota Penguji III)

Alue Peunyareng ,01 Maret 2016

Ketua Program Studi

Ekonomi Pembagunan

Yasrizal,M.Si

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurul Hadawiyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kota Trieng,15 September 1993

Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Alamat : Blang Baro Kec. Darul Makmur Kab. Nagan

Raya

Orang Tua/Wali :

Ayah : Hasballah Is(Alm)

Ibu : Inawati

Jenjang Pendidikan Formal :

1999 – 2005 SD Negeri 2 Blang Baro

2006 – 2008 SMP Negeri 1 Darul Makmur

2008 – 2011 SMK Darma Shalihat Darul Makmur

diterima di Universitas Teuku Umar pada Fakultas Ekonomi Pembagunan

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

KATA PERSEMBAHAN

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

mulia

Yang mengajar manusia dengan pena, Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta). Di tambahkan

kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (di tuliskan) kalimat allah, sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha bijaksana”.

(Q.S. Al Luqman : 27)

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS: Al-’Alaq 1-5)

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ? (QS: Ar-Rahman 13)

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu beberapa derajat

(QS : Al-Mujadilah 11)

Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih,

bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang

telah memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu, Engaku berikan

aku kesempatan untuk bisa sampai Di penghujung awal perjuanganku Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu ya ALLAh yang Maha Agung nan

Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan

aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam

menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku

untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan

doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan

sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah

hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang

serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap

rintangan yang ada didepanku.,, Ayah,.. Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado

keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku

kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang

separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu Ayah,,, Ibu,, masih saja ananda

menyusahkanmu..

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

taufik dan hidayah-nya sehinggan Penulis dapat menyusun skripsi ini hingga

selesai, tak lupa pula Shalawat dansalam kepada sanjungan alam Nabi Besar

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian. Skripsi ini

berjudul “Analisis Kelayakan Industri Meubel di Kecamatan Meurebo

Kabupaten Aceh Barat ”

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena

itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar –

besarnya

telah banyak membimbing dan membantu penulis hingga terselesaikannya

penulisan kepada :

1. Bapak Prof. Dr.Jasman J,Makruf,SE,MBA, selaku Rektor Universitas

Teuku Umar Meulaboh

2. Bapak Dr.Ishak Hasan,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Teuku Umar

3. Bapak Yasrizal,M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Universitas Teuku Umar.

4. Ibu Yayuk EW, SE, M.Si selaku dosen pembimbing ketua yang telah

memberikan bimbingan dan saran untuk menyusun Skripsi ini.

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

5. Bapak Said Achmad Kabiru Rafi‟ie, SE.MBA, selaku dosen pembimbing

anggota yang telah banyak membimbing dan membantu penulis sehingga

terselesaikannya penulisan akhir ini.

6. Yang terhormat dan yang tercinta ibunda dan ayahanda berserta Kakak,

Abang dan Adik – Adik yang sangat penulis cintai, yang telah memberikan

do‟a nya dan motifasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada seluruh dosen dan staf Akademi Fakultas Ekonomi Universitas

Teuku Umar meulaboh yang telah memberikan dorongan serta saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

8. Seluruh teman – teman Angkatan 2011 yang telah berjuang bersama – sama

dalam meraih cita – cita dibangku perguruan tinggi.

Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh

dari kesempurnaan baik karena keterbatasan buku maupun kemampuan penulis

sendiri dalam mencari dan mengolah data yang ada, maka dari itu penulis

mengharap kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya

kesempurnaan skripsi yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhirnya hanya

kepada Allah jualah kita berserah diri dan kepada Allah pula penulis memohon

Ridha dan Rahmat-Nya. Amin ya Rabbal „Alamin.

Alue Peunyareng, 01 Maret 2016

Nurul Hadawiyah

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN TUJUAN ....................................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................ 5

1.5 Sistematika Pembahasan ........................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ......................................................... 7

2.2 Pengertian Industri ................................................................................. 9

2.3 Meubel .................................................................................................... 10

2.4 Konsep pendapatan ................................................................................ 13

2.5 Konsep Biaya Produksi .......................................................................... 14

2.6 Konsep Tenaga Kerja ............................................................................. 15

2.7 Penelitian terdahulu ............................................................................... 16

2.8 Hipotesis ................................................................................................ 17

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel .............................................................................. 18

3.2 Data penelitian ....................................................................................... 19

3.3 Metode Analisis Data ............................................................................. 20

3.4 Definisi operasional Variabel ................................................................ 22

3.5. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian .................................................................. 25

4.2 Karakteristik Responden ........................................................................ 27

4.3 Analisis Kelayakan Usaha Industri Meubel ........................................... 31

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................ 34

5.2 Saran ...................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 36

LAMPIRAN ........................................................................................................ 38

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Quesioner ...................................................................................... 38

2. Lampiran Foto ............................................................................................... 43

3. Lampiran Tabel Cash Flow,NPV,IRR,BCR ................................................ 45

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

1. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pembagunan ekonomi yang dilakukan oleh Negara berkembang adalah

untuk memperkuat perekonomian Nasional, meningkatkan kesempatan kerja,

pemerataan pendapatan dan meningkatkan laju ekonomi. Salah satu usaha

meningatkan pembangunan ekonomi adalah pembangunan di sektor industri yang

merupakan usaha jangka panjang untuk memperbaiki struktur ekonomi dan

mengimbangi antara industri dan pertanian.

Industrialisasi telah menjadi kekuatan utama di balik urbanisasi yang

cepat dikawasan asia sejak tahun 1980 –an. Maka dari itu, peran sektor industri

dalam perekonomian Indonesia semakin besar dan penting. Pembangunan di

sektor industri dikembangkan secara bertahap dan terpadu melalui peningkatan

keterkaitan antar industri dan antara sektor industri yang memasukan bahan baku

industri, melalui iklim yang merangsang bagi penanam modal dan penyebaran

pembagunan industri di daerah sesuai dengan pontensi masing – masing dan

sesuai dengan iklim usaha yang pada akhirnya akan memantapkan pertumbuhan

ekonomi Nasional.

Menurut Mudrajad Kuncoro (2007,h.364) Pengembangan industri kecil

adalah cara yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri

manufaktur. Pengembangan industri kecil akan membantu mengatasi masalah

pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya

sehingga bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada

gilirannya mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan. Sektor

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor – sektor lain dalam

sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk – produk industri selalu

memiliki dasar tukar yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan

nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk – produk sektor lain.

Di Indonesia, meubel merupakan salah satu dari empat komoditi ekspor

utama selain minyak dan gas bumi, tiga yang lainnya adalah kelapa sawit, garmen

dan karet. Indonesia sangat berkepentingan dengan keberlanjutan industri meubel

ini karena penerapan tenaga kerja yang besar, teknologi yang relatif dikuasai, dan

berpotensi mempunyai nilai tambah yang tinggi serta berbahan baku lokal.

Keberadaan sentral industri meubel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

menunjukkan bahwa industri ini mampu menjadi tulang punggung perekonomian

rakyat dan menjadikan aset bagi pembangunan di daerah, keterampilan para

pengrajin dalam menciptakan desain produk meubel ciri khas budaya daerah

masing-masing. (Kemenko perekonomian, diaksestanggal 17 september 2014)

Usaha Meubel sudah lama dikenal masyarakat indonesia, bahkan di

beberapa daerah tertentu sudah menjadi budaya turun temurun, Sentral – sentral

industri meubel berkembang pesat di indonesia terutama di pulau jawa, antara lain

: Jabotabek, Semarang, Jepara, Solo, Surabaya, Yokyakarta, Cirebon dan lain –

lain. Industri Meubel di indonesia didominasi oleh usaha kecil dan menengah

(UKM).

Di Kabupaten Aceh Barat yang merupakan salah satu Kabupaten di

Provinsi Aceh, Usaha industri meubel sudah menjadi usaha yang turun temurun

bagi sebagai kecil masyarakat di Kabupaten Aceh Barat, salah satunya di

Kecamatan Meureubo. Usaha industri meubel yang ada di Kecamatan Meureubo

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang mengolahan bahan baku kayu

menjadi produk meubel seperti kursi,meja , lemari, pintu, kusen, jendela dan

produk meubel lainnya yang terbuat dari bahan baku kayu.Berikut jumlah usaha

industri yang ada di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh barat.

Tabel 1

Jumlah Usaha Industri MeubeldiKecamatan Meureubo

KabupatenAceh Barat

Sumber: Data Primer (diolah 2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 26 desa yang ada di

Kecamatan Meureubo, hanya 11 desa yang terdapat usaha industri meubel dengan

jumlah 15 usaha industri meubel.Kecamatan Meureubo merupakan salah satu

No Nama Desa Jumlah usaha

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Peunaga Cut Ujong

Gunong Kleng

Peunaga Pasi

Peunaga Rayeuk

Paya Peunaga

Langung

Meureubo

Ujong Drien

Pasi Pinang

Ujong Tanjong

Bukit Jaya

Buloh

Ranto Panyang Timur

Ranto Payang Barat

Mesjid Tuha

Ujong Tanoh Darat

Ranub Dong

Pasi Mesjid

Pulo Teungoh Ranto

Balee

Sumber Batu

Pasi Aceh Baro

Pasi Aceh Tunong

Reudeup

Pucok Reudeup

Paya Baro

1

1

1

-

1

3

-

2

-

1

-

-

1

-

-

2

1

-

-

-

-

1

-

-

-

-

Jumlah 15

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Kecamatan yang ada diKabupatenAceh Barat yang berdekat dengan pesisir pantai,

mayoritas penduduk berkerja sebagai petani, pedagang, wiraswasta dan nelayan,

hanya sebagian kecil sebagai pegawai. Usaha industri meubel kayu telah ada di

Kecamatan Meurubo sejak tahun 1980 dan merupakan usaha keluarga yang

dikelola secara turun temurun. Peristiwa tsunami 2004 yang melanda

KabupatenAceh Barat membawa dampak yang sangat besar tehadapan

kelangsungan perekonomian masyarakat, hal ini juga yangmembuat usaha industri

meubel diKecamatan Meureubo mengalami kerugian.

Pasca tsunami Usaha industri meubel kembali mengalami perkembangan

dikarenakan banyaknya rekontruksi dan rehabilitasi pasca tsunami 24 Desember

2004, sehingga permintaan terhadap produk meubel meningkat.Modal yang

digunakan dalam usaha industri meubel berasal dari pinjaman dan modal sendiri

dengan besar modal antara Rp.10,000,000 sampai dengan Rp.50,000,000,- dengan

Pendapatan bersih rata – rata yang diperoleh industri meubel diatas Rp.2,500,000

Perbulan. Dalam perjalanannya, perkembangan industri Meubel di Kecamatan

Meureubo banyak menghadapi kendala seperti permodalan, teknologi, pemasaran,

persaingan yang semakin ketat, kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah,

sehingga produk yang dihasilkan monoton. Hal ini yang membuat permintaan

terhadap produk meubel semakin hari semakin berkurang.

Kelayakan usaha industri meubel bertujuan untuk menentukan alokasi

sumber – sumber daya pada usaha industri meubel sebaik mungkin kedalam setiap

kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Berdasarkan

uraian diatas maka analisis kelayakan dilakukan untuk mengidenfikasi masalah

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

dimasa yang akan datang serta meminimalkan resiko kerugian yang ditanggung

para pelaku industri meubel dalam mencapai hasil yang di inginkan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Analisis KelayakanIndustri Meubel di Kecamatan

Meureubo KabupatenAceh Barat”

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana kelayakan industri meubel di Kecamatan

Meureubo KabupatenAceh Barat?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kelayakan

industri meubel di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengalaman

pengetahuan tentang cara penulisan skripsi yang baik, khususnya bagi peneliti dan

dapat dipakai jika nanti terjun ke masyarakat

b. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbang suatu yang berharga

bagi pihak Universitas Teuku Umar sekaligus sebagai koleksi

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

pembendaharawanreferensi dan tambahan wacana pengetahuan perpustakaan

Universitas Teuku Umar

1.4.2. Manfaat Praktis

Bagi Pengusaha Sektor Industri hasil ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan masukan pemikiran, pertimbangan bagi pengusaha industrimeubel

dalam mengambil kebijakan dalam pengembangan usaha untukmeningkatkan

pendapatan khususnya pendapatan usaha industri kecil meubel di Kecamatan

Meureubo

1.5. Sistematika Pembahasan

Bagian pertama pendahuluan, menguraikan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

pembahasan

Bagian dua tinjauan pustaka yang meliputi tentang teori-teori yang

melandasi penelitian ini yaitu mengenai pengertian kelayakan usaha,

pengertianindustri, pengertian meubel, konsep pendapatan, konsep biaya

produksi,penelitian terdahuludan perumusan hipotesis.

Bagian ketiga metode penelitian yang menguraikan mengenai ruang

populasi dan sampel , data penelitian ,metode analisis data, definisi operasional

dan pengujian hipotesis

Bagian empat hasil dan pembahasan yang menguraikan karakteristik

responden, analisis kelayakan usaha industri meubel.

Bagian lima simpulan dan saran yang menguraikan kesimpulan dan

saran

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007,h.6) Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang usaha atau

bisnis yang akan dijalankan , dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha

tersebut dijalankan. Sedangkan menurut Husein Umar (2007,h.8) Studi

Kelayakan Bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya

menganalisis layak atau tidak layak bisnis yang dibagun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktu yang tidak di tentukan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan

bisnis adalah suatu usaha bisnis yang layak atau tidak untuk dijalankan, untuk

menentukan layaknya atau tidak suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek.

Setiap aspek untuk bisa dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai

tertentu, namun keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek

saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan pada seluruh aspek

yang akan dinilai nantinya

2.1.2 Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kashmir dan Jakfar(2007,h.7), ada beberapa aspek yang perlu

dilakukan studi untuk menentukan suatu kelayakan usaha. Masing-masing aspek

tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek

tidak terpenuhi maka perlu dilakukan perbaikan

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

a) Aspek Hukum

Aspek hukum digunakan untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan

dan keaslian dari dokumen yang dimiliki mulai dari badan usaha, izin usaha

sampai dokumen lainnya.

b) Aspek Pasar dan Pemasaran

Meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar

kemampuan perusahaan untuk menguasainya, serta bagaimana strategi yang akan

dijalankan nantinya

c) Aspek Keuangan

Aspek keuangan adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan

d) Aspek manajemen

Aspek manajemen digunakan untuk mengukur kesiapan dan kemampuan

pihak pengelola perusahan dalam menjalankan usahannya

e) Aspek Teknis Produksi dan Teknologi

Tujuan aspek teknis ialah (a) agar perusahaan dapat menentukan lokasi

yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat, (b)

agar perusahaan bisa menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang

dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi, (c) agar perusahaan bisa

menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya, (d) agar

perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk

dijalankan sesuai dengan bidang usahanya, (e) agar perusahaan bisa menentukan

kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

f) Aspek ekonomi sosial

Penelitian dalam aspek ekonomi untuk melihat seberapa besar pengaruh

yang timbul jika usaha tersebut dijalankan. Dampak ekonomi yaitu peningkatan

pendapatan masyarakat, baik yang berkerja di pabrik atau masyarakat diluar

lokasi pabrik. Dampak sosial seperti sarana dan prasarana jalan , jembatan,

penerangan. Tujuanstudi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar (2007,h.19) ada

lima yaitu:

1) Menghindari resiko kerugian

2) Memudahkan perencanaan,

3) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan,

4) Memudahkan pengawasan

5) Memudahkan pengendalian

2.2. Pengertian Industri

Menurut Kirana (2010,h.76) dalam teori ekonomi mikro pengertian

industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-

barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat yang saling

mengganti sangat erat.

Menurut Departemen Perindustrian, industri di Indonesia dapat

dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

1) Industri Dasar (Hulu)

Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi

barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk

kegiatan industri yang lain. Industri ini meliputi industri mesin-mesin, logam

dasar, dan industri kimia dasar. Industri ini bertujuan untuk mendukung

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

pertumbuhan ekonomi serta meperkukuh struktur ekonomi. industri kayu lapis,

industri aluminium, industri pemintalan dan industri baja. dan sebagainya.

2) Industri Hilir

Industri hilir berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan ekonomi. Contohnya industri tekstil, kimia, alat-alat listrik, logam,

bahan bangunan, dan industri pangan.Industri hilir, yaitu industri yang mengolah

barang setengah jadi menjadi barang jadi, sehingga barang yang dihasilkan dapat

langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya industri pesawat

terbang, industri konveksi, industriotomotif dan industri meubel

2.3. Meubel

2.3.1. Pengertian meubel

Meubel atau furniture adalah kolektif untuk objek bergerak yang

mendukung tubuh manusia (tempat duduk, dan tempat tidur, menyediakan

penyimpanan dan memegang benda pada permukaan horizontal diatas

tanah.(Brit, 2010).Kata meubel dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi

furniture.Istilah “meubel” digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya

sebagai barang lepas di dalam interior arsitektural.Kata meubel berasal dari bahasa

Perancis yaitu meubel, atau bahasa Jerman yaitu mobel.Pengertian meubel secara

umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup

manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya, yang

memberi kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya (Baryl, 1977 dalam Marizar,

2005).

Meubel atau furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua

barang seperti kursi, meja, dan lemari. Meubel berasal dari kata movable, yang

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah

digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Fourniture mempunyai asal kata

fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun meubel

dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi,

lemari.

2.3.2. Klasifikasi Meubel

Klasifikasi Meubel menurut (Tikno,2008) sebagai berikut

a) Knockdown furnitur adalah sebuah kontruksi pada produk meubel yang dalam

pembuatannya menggunakan sistem lepasan atau bongkar pasang. Atau

caragampangnya, furniture knockdown dapat diartikan sebagai furniture yang

bisa dibongkar pasang (dibongkar lalu dirakit kembali). Jadi kekuatan pada

furnitureknockdown sebagian besar berasal dari baut atau sekrup yang

digunakan untukmerekatkan komponen-komponen antar bagian, sebab dalam

konstruksi ini tidakmenggunakan lem sama sekali pada sambungan antar

komponennya.

b) Furniture multifungsi memiliki lebih dari 1 fungsi dalam satu benda.

Furniturejenis ini cocok untuk ruangan yang sempit seperti apartemen tipe

studio. Contohnya adalah sebuh sofa yang dapat menjadi tempat tidur

c) Loose furniture adalah jenis furnitur yang sangat umum, furnitur ini

memilikibanyak jenis bentuk dan dapat dipindahkan dengan mudah.

d) Outdoor FurniturAdalah jenis furnitur yang dapat digunakan di luar ruangan,

biasanya terbuat darimaterial yang tahan panas dan hujan. Furnitur ini juga

memiliki finishing yangtahan panas, air, dan lembab

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

e) Built in furniturAdalah jenis furnitur yang dibuat khusus dalam area tertentu

sehingga ukurannyatepat dan tidak dapat dipindah-pindahkan. Jenis furnitur

ini banyak digunakanagar dapat menggunakan area dengan maksimal, dan

dapat dibuat sesuaikeinginan kita.

f) Recycled Material Furnitur Adalah jenis furnitur yang menggunakan bahan

bekas/recycled material sebagaibahan bakunya

2.3.3. Proses Produksi Meubel

Dalam Proses produksi meubel bahan- bahan yang digunakan antara lain :

kayu mahoni, kayu jati, kayu meranti. Proses produksi meubel terdiri dari

beberapa tahap sebagai berikut.

a) Melakukan desain produk sesuai dengan keinginan konsumen, pendesain

produk dilakukan untuk memudahkan pekerja dalam memahami bentuk

meubel yang akan diproduksi. Alat yang digunakan untuk mendesain adalah

Komputer yang mengunakan aplikasi Auto Cad

b) Pemilihan jenis kayu yang akan digunakan untuk membuat kursi, jenis kayu

yang digunakan telah melalui proses pengeringan dengan bantuan sinar

matahari

c) Proses pengukuran, pemotongan kayu, pelurusan kayu, penghalusan

permukaan kayu. alat yang digunakan meter, mesinpemotong,planner, srekel,

mesin pembelah, mesin rauter danmesin ketam. Ukuran pemotongan sudah

disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan dalam produksi meubel

d) Proses Perakitan dilakukan sesuai dengan gambar yang telah didesain.

e) Proses dilakukan Pengamplasan dan pendempulan, tujuan untuk meratakan

permukaan kayu yang kurang rata agar tampak lebih halus dan menutupi pori

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

– pori kayu agar lebih rapi, alat dan bahan yang digunakan mesin Amplas,

kertas gosok dan tempung dempul

f) Proses pengecatan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan dan manual,

alat dan bahan yang digunakan kuas, cat, thiner dan mesin kompresor

g) Proses pemasangan kunci, tarikan, ornamen – ornamen lainnya.Alat dan

bahan yang digunakan Obeng dan baut

h) Melakukan Pemeriksaan lanjutan sebelum dipasarkan

2.4. Konsep Pendapatan

Menurut Sukirno (2006,h.47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas pretasi kerjanya selama satu periode tertentu baik

hari, minggu, bulan maupun tahun. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain :

a) Pendapatan Pribadi/Personal Income yaitu semua jenis pendapatan yang

diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang dianterima

penduduk Negara.

b) Pendapatan Disposibel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus

dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan

tersebut yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposbel

c) Pendapatan nasional yaitu nilai seluruh barang jadi dan jasa – jasa yang

diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun

Sedangkan menurut Dewi (2006 h.15) menyatakan bahwa pendapatan

merupakan balas jasa yang diterima atas keikutsertaan seseorang dalam proses

produksi barang atau jasa.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

2.5 Konsep Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2005,h.8) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi

yang di ukur dalam uang,yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk

mencapai tujuan tersebut, sedangkan menurut Armanto (2006 h.6) biaya adalah

pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Menurut Sugiarto (2007,h.248)biaya produksi adalah sejumlah uang yang

dikeluarakan untuk mendapatkan sejumlah input,yaitu secara akuntasi sama

dengan jumlah uang keluar yang dicatat di dalam ekonomi,biaya produksi

mempunyai pengertian yang lebih luas.Biaya dari input diartikan sebagai balas

jasa dari input tersebut pada pemakaian terbaiknya .

1) Biaya produksi jangka pendek

Biaya produksi jangka pendek dicirikan oleh adanya biaya tetap,beberapa

konsep yang berhubungan dengan biaya produksi jangka pendek adalah sebagai

berikut:

a. Biaya Tetap Total ( TFC)

TFC adalah biaya yang timbul dari pemakaian input tetap. Biaya ini tidak

berubah walaupun jumlah output yang dihasilkan (Q) berubah

b. Biaya Variabel Total ( TVC)

TVC adalah biaya yang muncul sebagai akibat dari penggunaan input

variabel, biaya variabel total akan bervariasi sesuai dengan perubahan output yang

dihasilkan.

c. Biaya Total ( TC)

TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan

ouput.TC merupakan penjumlahan biaya tetap total dengan biaya vairabel total.

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

d. Biaya Marjinal ( MC)

MC Menunjukan perubahan pada biaya total sebagai akibat perubahan

jumlah output sebanyak satu satuan,

e. Biaya Tetap Rata – Rata (AFC)

AFC adalah rata – rata biaya tetap yang dikeluarkan untuk membuat satu

satuan output.AFC diperoleh dari membagian biaya tetap total dengan jumah

output

f. Biaya Variabel Rata – Rata (AVC)

AVC adalah rata – rata biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat

sati satuan output.AVC diperoleh dari membagian biaya variabel total dengan

jumlah output

g. Biaya total rata – rata (AC)

AC adalah besarnya biaya rata – rata yang dikeluarkan untuk membuat

satu satuan output .AC diperoleh dengan membagian biaya total dengan jumlah

output

2.6. Konsep Tenaga Kerja

Menurut Rosyidi (2009,h.56) tenaga kerja adalah seseorang yang berkerja

karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan orang yang berharap bahwa

aktifitas kerja yang dilakukannya akan membawa kepada sesuatu keadaan yang

lebih memuaskan diri.

Menurut Simanjutak ( 2007,h,28) Tenaga kerja mencangkup penduduk

yang sudah dan sedang bekerja, sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan

kegiatan. Menurut Faisal (2007,h.28) mendefinisikan tenaga kerja merupakan

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

angkatan kerja yang bekerja minimal 36 jam seminggu,biasanya makin sejahtera

suatu bangsa maka jam kerjanya semakin padat.

Menurut pendapat Sondang (2006,h.15) tenaga kerja mencangkup

penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan

yang melakukan kegiatan yang lain seperti bersekolah atau mengurus rumah

tangga walaupun sedang tidak bekerja, maka dianggap secara fisik mampu dan

pada sewaktu – waktu mampu bekerja. Selanjutnya Nanga 2005,h.249 tenaga

kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting,bukan hanya perannya

tetapi juga menyangkut kesejahteraan masyarakat

2.7.Penelitian Terdahulu

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Budi Raharjo tahun 2007 tentang

Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Meubel di Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan

usaha didapatkan hasil Net Present Value (NPV) dari industri meubel di Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang sebesar Rp452.950.625,43. Oleh karena nilai NPV

lebih besar dari pada nol, maka industri kecil meubel Kecamatan Suruh

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang layak dilakukan.

Nilai Benefit-Cost Ratio (BCR) adalah sebesar 1,55. Nilai BCR tersebut

berarti bahwa nilai manfaat yang diperoleh dalam usaha ini adalah sebesar 1,55

kali lipat dari nilai biaya yang dikeluarkan pada tingkat bunga sebesar 12%.

Karena nilai BCR lebih besar dari pada satu maka industri kecil meubel di

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang layak dilakukan.Nilai Internal Rate of

Return (IRR) adalah sebesar 18,7 %. Karena nilai ini lebih besar dari pada tingkat

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

bunga bank sebesar 12 % maka dapat disimpulkan bahwa usaha industri kecil

meubel di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang layak dilakukan. Berdasarkan

hasil analisis SWOT diketahui bahwa industri kecil meubel di Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang mempunyai kekuatan dalam hal produktivitas yang tinggi

dan potensi SDM yang cukup baik.

2.8 Hipotesis

Berdasarkan Uraian diatas yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini

“Diduga industri meubel layak dijalankan di Kecamatan Meureubo

KabupatenAceh Barat”

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

III.METODE PENELITIAN

3.1.Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010,h.115).

Untuk Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh usaha industri meubel

yang ada di Kecamatan Meureubo Kab.Aceh Barat berjumlah 15 usaha yang

masih beroperasi sampai sekarang.

Tabel 1

Jumlah populasi usaha industri meubel

di Kecamatan Merebo KabupatenAceh Barat

No Nama Desa Jumlah usaha

1 Peunaga Cut Ujong 1

2 Gunong Kleng 1

3 Peunaga Pasi 1

4 Paya Peunaga 1

5 Langung 3

6 Ujong Drien 2

7 Ujong Tanjong 1

8 Ranto Payang Timur 1

9 Ujong Tanoh Darat 2

10 Ranub Dong 1

11 Pasi Aceh Baroh 1

Jumlah 15 Sumber: Data Primer(diolah ,September 2015)

Menurut Sugiyono (2010,h.118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi, berdasarkan jumlah usaha industri

meubel yang ada di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat kurang dari 30

yaitu15 usaha, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu

sampel yang diambil sejumlah populasi 15usaha industri meubel.

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Dengan demikian teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010,h.124)

mengatakan bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dapat dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin dibuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

3.2. Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber data pertama.

Data primer diperoleh melalui pengamatan lapangan dan wawancara terhadap

para pengusaha industri kecil meubel di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh

Barat.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber ke dua. Data

sekunder diperoleh melalui studi pustaka yaitu dengan membaca buku-buku yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

3.2.2 Teknik Pengumpulan data

a) Observasi

Penelitian melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk

mengetahui secara langsung mengenai proses produksi meubel, lingkungan kerja,

sarana dan prasarana yang dimiliki serta dukungan geografis dalam

pengembangan usaha.

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

b) Wawancara

Peneliti melakukan tanya jawab secara lansung ( Interview tidak terstuktur

kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang berhubungan

dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.3. Metode Analisis Data

3.3.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang berguna untuk

menggambarkan variable yang diteliti (Arikunto2002,h.212). Analisis ini

digunakan sebagai alat untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai gambaran

umum dan kondisi kelayakan usaha industri meubel di Kecamatan Meureubo

KabupatenAceh Barat

3.3.2. Analisis Finansial

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007,h.134) untuk menentukan layak atau

tidak usaha dijalankan dapat mengunakan metode analisis finansial yaitu:

a. Metode Net Present Value

NPV merupakan keuntungan bersih dari suatu usaha yang telah didiskon

dengan menggunkan biaya kesempatan sosial yang diperoleh dari modal(Social

opportunity cost of capital )sebagai diskon faktor. Metode ini dinyatakan dalam

bentuk sebagai berikut:

Rumus:

nt

0tt

tt

i)(1

CBNPV

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Keterangan :

Bt = benefit pada tahun ke-t (Rp)

Ct = benefit pada tahun ke-t (Rp)

n = umur ekonomis usaha (tahun)

i = tingkat suku bunga (%)

t = periode investasi (i = 1,2,3....n)

b. Benefit Cost Ratio (B/C ratio )

Perhitungan B/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total

dan biaya total, yang menunjukan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap

rupiah yang dikeluarkan. Adapun B/C ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

TR

B/C =

TC

Keterangan :

TR = Total penerimaan

TC = Total Biaya

c. Metode Internal Rate Of Return ( IRR)

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan

nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang atau penerimaan kas

dengan mengeluarkan investasi awal.

Rumus:

IRR = i1𝑁𝑃𝑉1

NPV1 − NPV2(𝑖2 − 𝑖1)

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

3.4. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2009,h.38). Variabel

merupakan gejala yang menjadi obyek penelitian atau apa yang menjadi perhatian

dalam suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Modal

Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai operasional

perusahaan dalam proses produksi atau biasa disebut modal kerja (working

capital). Indikatornya adalah sumber modal (modal awal).

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah para pekerja yang dipekerjakan untuk melakukan

aktivitas-aktivitas dalam proses produksi untuk mengubah faktor-faktor produksi

menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Variabel

tersebut meliputi jumlah tenaga kerja industri Meubel di Kecamataan Meureubo

KabupatenAceh Barat.

3. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan

suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk

dijadikan wujud lain. Indikator: Asal bahan baku dan jenis bahan baku.

4. Teknologi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material

dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Teknologi dalam

penelitian ini adalah peralatan yang digunakan dalam proses produksi meubel.

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Indikator: teknologi yang digunakan mesin – mesin, peralatan dan perlengkapan

lain.

5. Produksi

Produksi adalah kegiatan yang menciptakan, mengolah, mengupayakan

pelayanan, menghasilkan barang dan jasa atau usaha untuk meningkatkan suatu

benda agar menjadi lebih berguna bagi kebutuhan manusia. Indikator: Jenis

produksi, jumlah produksi dan lama proses produksi.

6. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep,

pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide, barang dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.

Variabel tersebut meliputi unit yang terjual dan daerah sasaran.

7. Kelayakan Finansial Usaha Industri Meubel

Kelayakan Finansial disini adalah indikator yang digunakan yang

menunjukkan bahwa industri Meubel di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh

Barat, pelaksanaan sudah layak atau belum, jika dilihat dari sisi manfaat (benefit)

dan biaya (cost) dengan menggunakan kriteria Uji Net Present Value (NPV),

Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ration (BCR)

3.5.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

a) Apabila NPV > 0 Maka usaha layak untuk dijalankan, Apabila NPV < 0 maka

usaha tidak layak untuk dijalankan

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

b) Jika BCR >0 , maka usaha layak untuk dijalankan. Jika BCR< 0, maka usaha

tidak layak untuk dijalankan.

c) Apabila IRR yang didapat ternyata besar (>) dari rate of return yang

ditentukan maka usaha industri meubel diterima, apabila IRR yang didapat

kecil (<) dari rate of return maka usaha industri meubel ditolak.

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

Kecamatan Meureubo merupakan salah satu Kecamatan yang ada di

KabupatenAceh Barat dengan luas wilayah 112,87 Km2, dilihat secara geografis

Kecematan Meureubo terletak antara 40

71

4511

dan 4 0

121

1011‟

lintang utara

serta antara 9608

1 20

11‟ dan 96

016

1 40

11‟ Bujur Timur.

1. Sebelah Utara dengan Kecamatan Pante Ceureumen,

2. Sebelah Selatan Samudera Indonesia,

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Johan Pahlawan,

4. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya.

Secara Administrasi Kecamatan Meureubo memiliki 26 desa, 82 dusun

dan 2 mukim, menurut topografi wilayah Kecamatan Mereubo terdapat 17 desa

yang terletak di daratan, 6 desa terletak di lereng dan 3 desa terdapat dilembah.

mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, pedagang, wiraswasta, nelayan dan

hanya sebagian kecil bekerja sebagai pengawai negeri sipil.

Mata pencarian Masyarakat Kecamatan Meureubo banyak bergerak

dibidang pertanian, pertenakan dan perikanan.Namun demikian, industri kecil dan

menegangah juga merupakan salah satu sumber mata pencarian bagi sebagian

masyarakat di Kecamatan Meureubo, untuk mengwujutkan kemajuan industri

kecil maupun menengah yang diusahakan oleh masyarakat sangat dipengaruh

oleh adanya ketersedian bahan baku baik berupa hasil pertanian ,perkebunan dan

perdagangan. Salah satu usaha industri yang ada di kecematan Meureubo adalah

Industri Meubel yang tersebar di beberapa desa. Dapat dilihat sebagai berikut:

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Tabel 1

Nama Responden Pengusaha Industri Meubel

di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat

No Nama Responden Desa

1 Hariyanto Peunaga Cut Ujong

2 Ibnu Khatab Gunong Kleng

3 Zamzami Peunaga Pasi

4 Anwar Paya Peunaga

5 Usman Rasyid Langung

6 Ruslam Awam Langung

7 Eryunizam Langung

8 Ahmad Baihaqi Ujong Drien

9 M.Yunus Ujong Drien

10 Munawir Ujong Tanjong

11 Muhamadi Ranto Payang Timur

12 Iskandar Ujong Tanoh Darat

13 M.Yunus Ujong Tanoh Darat

14 Kamarul Zaman Ranub Dong

15 Abdul Halim Pasi Aceh Baroh

Sumber: Data Primer,(diola September 2015)

Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukan bahwa industri meubel

diKecamatan Meureubo berjumlah 15 usaha yang terletak pada 11 desa

diantaranya Peunaga Cut Ujong 1 orang , Gunong Kleng 1 orang, Peunaga Pasi 1

Orang, Paya Peunaga 1 orang, Langung 3 orang, Ujong Drien 2 orang ,Ujong

Tanjong 1orang, Ranto Payang Timur 1 Orang, Ujong Tanoh Darat 2 orang ,

Ranub Dong 1 orang dan Pasi Aceh Baro 1 orang.

4.1.2.Keadaan Perindustrian di daerah Penelitian

Di Kecamatan Meureubo untuk mengwujutkan kemajuan industri kecil

maupun menengah yang diusahakan oleh masyarakat sangat dipengaruh oleh

adanya ketersedian bahan baku baik berupa hasil pertanian ,perkebunan dan

perdagangan.Industri pengelolahan dapat meningkatkan tingkat pendapatan

ekonomi diantaranya industri tradisional, industri makanan, industri jasa dan

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

industri konstruksi ,salah satunya usaha industri Meubel. kegiatan usaha industri

meubel kayu merupakan usaha yang dikelola secara turun temurun dan

merupakan salah satu mata pencarian bagi sebagian kecil masyarakat di

Kecamatan Meureubo, produk yang dihasilkan dari industri meubel berupa kursi,

lemari, tangga, meja, kusen, pintu, jendela, ventilasi, mimbar, podium, tempat

tidur

4.2 Karakteristik Responden

Untuk mendapatkan gambaran mengenai keadaan responden yang diteliti,

maka perlu dikemukakan karakteristik responden yang meliputi umur responden,

pendidikan responden, Jumlah produksi, Jumlah tenaga kerja, pendapatan

responden,penerimaan dan keuntungan responden.Dalam penelitian ini

respondennya adalah para pengusaha yang memiliki usaha industri meubel yang

ada di Kecamatan Meureubo

4.2.1 Responden berdasarkan Umur dan jenis kelamin

Berdasarkan hasil penelitian jumlah responden berdasarkan umur dan

jenis kelamin di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat dapat dilihat pada

tabel berikut ini

Tabel 2

Jumlah dan jenis kelamin Reponden menurut Kelompok umur

Di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat

Umur Responden

(Tahun)

Jenis kelamin Jumlah responden

(Orang )

Persentase

(%)

30-35 L 4 26,7

36-40 L 5 33,33

41-45 L 4 26,7

46-50 L 2 13.33

51-55 L - -

Jumlah 15 100 Sumber : data Primer, (diolah September 2015)

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari semua jumlah responden

adalah laki – laki, sebagian besar responden usaha industri meubel berada dalam

usia yang produktif, usia paling rendah antara 30 -35 hanya terdapat 4 atau 26,7 %

orang responden dan usia paling tinggi antara 46 – 50 hanya 2 atau 13,33 %

orang responden di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat.

4.2.2 Pendidikan Responden

Berdasarkan hasil penelitian,pendidikan terakhir responden bervariasi.

Jumlah responden berdasarkan pendidikan terakhir pada usaha industri meubel

di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 3

Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat

Tingkat pendidikan Jumlah responden

( Orang )

Persentase

(% )

Tidak tamat SD -

Tamat SD 1 6,7

Tamat SMP 4 26,7

Tamat SMA 10 66.7

Jumlah 15 100 Sumber : data Primer, (diolah September 2015)

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat dari 15 jumlah responden, pendidikan

terakhir bervariasi, tabel diatas menunjukan tingkat pendidikan peling rendah

yaitu SD terdapat 1 orang responden atau 6,7%, kemudian disusul dengan tiangkat

pendidikan SMP terdapat 4 atau 26,7% responden dan tingkat pendidikan paling

banyak yaitu SMA terdapat 10 orang jumlah responden atau 66,7 % pada usaha

industri meubel di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat.

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

4.2.3 Jumlah Tenaga Kerja Responden

Berdasarkan hasil penelitian bahwa jumlah tenaga kerja industri meubel

berasal dari luar dan dari dalam keluarga,agar dapat lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4

Jumlah Responden menurut

Jumlah Tenaga Kerja pada Usaha Industri Meubel

Jumlah tenaga kerja

( unit )

Jumlah Responden

(Orang )

Tenaga Kerja

Dalam Keluarga 30 15

Tenaga Kerja Luar

Keluarga 30 15

Jumlah 60 Sumber : data Primer, (diolah September 2015)

Tabel 4 Menunjukan bahwa tenga kerja yang berasal dari dalam keluarga

dari 15 responden sebanyak 30 orang responden dan jumlah tenaga kerja yang

berasal dari luar keluarga sabanyak 30 orang resonden, ini menunjukan

pengusahan industri meubel memiliki tenaga kerja dari dalam dalan luar keluarga

guna untuk mempermudah responden dalam proses produksi

4.2.4 Jumlah Produksi Responden

Menurut hasil penelitian dari 15 jumlah sampel usaha industri meubel di

Kecamatan Meureubo , berikut perhitungan jumlah modal yang usaha industri

meubel di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat. Perhitungan modal dalam

penelitian ini mengunakan pendekatan biaya,besarnya biaya yang dikeluarkan

usaha industri meubel dalam jangka waktu satu bulan terdiri dari biaya tetap dan

biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari peralatan dan perlengkapan sedangkan

biaya variabel terdiri dari bahan baku kayu, cat, kunci, paku, lem, thiner,

Ornamen- ornamen, biaya pemeliharaan dan lain - lain. Berdasarkan hasil

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

penelitian perhitungan besarnya modal usaha industri meubel dapat dilihat pada

tabel berikut

Tabel 5

Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah produksi Meubel

yang dihasilkan di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat

No Biaya operasional produksi

(Rp)

Jumlah Responden

(Orang)

1 5,500,000– 10,000,000 2

2 10,500,000- 20,000,000 3

3 20,500,000 -30,000,000 4

4 30,500,000- 40,000,000 5

5 40,500,000- 50,000,000 1

Jumlah 15 Sumber : data Primer, (diolah September 2015)

Berdasarkan tabel 5 menurut hasil penelitian dari 15 jumlah sampel

menunjukan bahwa jumlah modal yang dikeluarkan oleh pengusaha industri

meubel berbeda – beda. Adapun responden yang mengeluarkan modal yang

paling rendah antara Rp.5,500,000 - 10,000,000,- sebanyak 2 orang responden ,

sedangkan responden yang mengeluarkan modal yang paling tinggi antara

Rp.40,500,000 – 50,000,000,- sebanyak 1 orang responden

4.2.5. Jumlah Pendapatan Responden

Ada pun perhitungan pendapatan dalam penelitian ini berdasarkan

pendapatan yang diterima oleh pengusaha industri meubel atas penjualan produk.

Pendapatan ini diperoleh sebelum dikurangi modal yang dikeluarkan oleh

pengusaha industri meubel ,agar dapat lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel

berikut:

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Tabel 6

Jumlah Pendapatan Usaha Industri Meubel

Di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat

No Jumlah Pendapatan

(Rp)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase

(%)

1 15,500,000 -20,000,000 3 19,99

2 20,500,000-30,000,000 2 13,33

3 30,500,000 -40,000,000 4 26,7

4 40,500,000- 50,000,000 5 33,33

5 50,500,000- 60,000,000 1 6,66

Jumlah 15 100 Sumber : data Primer, (diolah September 2015)

Berdasarkan tabel 6 menurut hasil penelitian dari 15 jumlah sampel

menunjukan bahwa jumlah pendapatan perbulan paling rendah antara Rp.

15,500,000 - 20,000,000,- sebanyak 3 orang. Sedangkan jumlah pendapatan

paling tinggi diatas Rp. 50,500,000 – 60,000,000,- hanya diperoleh 1 orang

responden usaha industri meubel

4.3. Analisis Kelayakan Usaha Industri Meubel di Kecamatan Meureubo

Kabupaten Aceh Barat

Parameter – parameter yang di gunakan untu menilai kalayakan dalam

penelitian ini adalah NPV, IRR, BCR. Parameter – parameter tersebut

menganalisi kelayakannya pada tingkat penerimaan dan pengeluaran pada usaha

industri meubel, tingkat pendapatan bersih tersebut adalah tingkat pendapatan

yang dimulai pada awal usaha industri meubel dibagun. Pengunaan biaya

produksi tersebut dikarenakan modal yang digunakan untuk usaha indutri meubel

di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat adalah modal sendiri dan sebagian

modal berasal dari pinjaman.

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kelayakan

pengusaha industri meubel tergolong tinggi, hal ini dicerminkan oleh semua

indikator yang dihasilkan dari semua kriteria kalayakan yang digunakan. Dengan

demikian, investasi yang bersumber dari tabungan hasil usahanya memberi

kesempatan bagi tenaga kerja dalam meningkatkan produksi meubel di

Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat. Adapun pendapatan rata produksi

meubel di KabupatenAceh Barat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7

Pendapatan dan Modal Kerja Usaha Industri Meubel

di Kecamatan Merubo KabupatenAceh barat periode 2009-2014

NO Tahun

produksi

B C

Jumlah Pendapatan Jumlah Pengeluaran

1 2010 3,678,635,000 2,065,219,000

2 2011 4,062,071,000 3,454,923,000

3 2012 4,280,662,000 3,419,782,000

4 2013 4,526,940,000 3,073,920,000

5 2014 4,811,600,000 3,298,793,000

Jumlah 21,359,908,000 15,312,637,000 Sumber : data Primer, (diolah September 2015)

Berdasarkan tabel 7 diatas jumlah pendapatan usaha industri meubel

selama lima tahun terbanyak pada tahun 2014 sebesar Rp.4,811,600,000,-

sedangkan Pendapatan terendah pada tahun 2010 sebesar Rp.3,678,635,000,-

.Kecamatan Meureubo memperoleh rata – rata pendapatan meubel selama

periode 2010 sampai dengan 2014 sebesar Rp.21,359,908,000,- nilai tersebut

merupakan nilai yang diperoleh pendapatan sebelum di potong pajak

Hasil analisis kelayakan usaha industri meubel diKecamatan Meureubo

KabupatenAceh Barat dengan mengunakan tiga penilaian kriteria sebagai berikut:

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Tabel 8

Nilai kriteria investasi Usaha industri Meubel

Di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Kreterian Investasi Nilai

Net Present Value( NPV) 4,088,190,352

Internal Rate of Return (IRR), 19,277 %

Benefit Cost Ration (BCR) 1,394

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk usaha industri

meubel di Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat adalah Rp.

4,088,190,352,- . Selanjutnya diperoleh nilai IRR dari usaha industri meubel di

Kecamatan Meureubo KabupatenAceh Barat sebesar 19,277 persen.Hal ini berarti

tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pengembangan usaha industri

meubel lebih besar nilainya dibandingkan tingkat pengembalian. Dengan

demikian, kriterian usaha industri meubel dapat dinilai layak

Hasil perhitngan layak untuk usaha industri meubel di

KecamatanMeureuboKabupatenAceh Barat menunjukan nilai BCR adalah 1,394.

Nilai ini berarti perbandingan penerimaan dari usaha industri meubel lebih besar

dari pada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, atau dengan kata

lain usaha produsksi meubel di KecamatanMeureuboKabupatenAceh Barat akan

dapat tambahan penerimaan Rp.1,394 dari setiap pengeluaran di karenakan nilai

BCR ini lebih besar dari 0 (BCR>0 ), Maka usaha industri meubel layak untuk

dilanjutkan.

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

V.SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha industri meubel di Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat, yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

Tabel 9

Hasil Kesimpulan dari Ketiga Indikator

No Kecamatan NPV IRR BCR

1 Meureubo

4,088,190,352 19,277 % 1,394

Usaha industri meubel di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat

nilai Net Present Value( NPV) yang diperoleh yaitu

sebesarRp.4,088,190,352berarti NPV positif atau NPV > 0, sehingga secara

ekonomis usaha layak dan menguntungkan untuk direalisasikan. Selanjutnya nilai

Internal Rate of Return (IRR) layak yaitu sebesar 19,277 %, sedangkan hasil

perhitungan nilai Benefit Cost Ration (BCR) sebesar 1,394

5.2 Saran

1. Pemerintah daerah hendaknya melakukan pembinaan dengan memberikan

dana dan memberikan pelatihan agar usaha industri meubel ini bisa dikelola

dengan lebih baik dan mampu mencapai pemasaran internasional.

2. Untuk dapat meningkatkan potensi dan kompetensi SDM di wilayah

Meureubo dan sekitarnya, ada dua hal yang dapat dilakukan, baik secara

formal maupun informal. Dari sisi formal, dapat dibuat sekolah menengah

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

kejuruan yang dapat mendukung peningkatan SDM masyarakat sesuai dengan

potensi lokal yang dimiliki. Misalnya mendirikan sekolah kejuruan dibidang

Teknik perkayuan Sedangkan dari sisi informal dapat diberikan pelatihan

untuk meningkatkan keterampilan SDM terutama bagi para pemuda.

3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya, dengan maksud untuk mendapatkan

data yang lebih obyektif lagi dan lebih bervariasi dengan subyek yang lebih

luas untuk mendapatkan keakuratan dari penilaian suatu usaha

4. Penelitian ini hanya menganalisa kelayakan usaha berdasarkan rencana

anggaran yang telah ditetapkan, untuk peneliti selanjutnya membahas lebih

rinci tentang kelayakan usaha di Kabupaten Aceh Barat.

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta:Rineka Cipta.

Brit.2010.Furniture.http://wordiq.com/definition/furniture.

Dewi, Heny Urmila.2006. Manfaat Angkatan Kerja Perempuan Dalam Pasar

Kerja. Dalam Kembag Rampai Perempuan Bali, Editor: Arjani,

Dkk.CV.Karya Sastra. Denpasar.

Eddy.S, Marizar.2005. Merancang Meubel Kreatif. Penerbit Media Pressindo

Esensi

Faisal,Noor Hendry.2007.Ekonomi Manajerial. PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta

Jaya, Wihana, Kirana,2010.Ekonomi Industri.Edisi II.BPFE ,Yogyakarta

Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 2. Kencana, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri

Baru 2030. Yogyakarta: C.V Andi.

Mulyadi.2005.Akuntasi Biaya,edisi ke -6.Yogyakarta.STIE YKPN.

Nanga, Muana. 2005.Makro Ekonomi „‟Teori, Masalah dan kebijakan “. PT.Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Rosyidi, Suherman,2009.Pengantar Teori Ekonomi :Pendekatan kepada Teori

Ekonomi Mikro & Makro.PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta

Soeharno.2007. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta

Sondang, Teguh. 2006. Srategi Peningkatan Produktifitas Kerja. PT.Rineka Cipta

Jakarta

Sugiarto, dkk.Ekonomi Mikro. PT Gramedia Pustaka Utama

Sugiono. 2012. Metodologi Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung Alfabeta

Sukirno, Sadono.2006.Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta

Http/www.Kemenko Perekonomian.id, Pertumbuhan Industri Meubel . Diakses

17 September 2014

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Http/www. Departemen Perindustrian, Klasifikasi Industri. Diakses 17 September

2014

Http/www.Scribd.com, Analisis Kelayakan Usaha Meubel dan Strategi

Pengembangan. Diakses 17 September 2014

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

KUISI0NER PENELITI

STUDI KELAYAKAN USAHA INDUSTRI

MEUBEL DI KECAMATAN MEUREUBO KABUPATENACEH BARAT

Kuisioner ini di gunakan dalam rangka penyusunan bahan penelitian

untuk menyelesaikan skripsi oleh Nurul Hadawiyah, mahasiswa Fakultas

Ekonomi, Universitas Teuku Umar. Mohon bapak berkenan mengisi dengan jujur

dan objektif sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, karena hal ini sangat

membantu keberhasilan penelitian ini.

Nomor Kuisioner :

Hari/Tanggal :

Lokasi :

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama pengusaha :

Jabatan :

Nama perusahaan :

Alamat :

Jenis kelamin : I. Laki – laki

2. Perempuan

Umur :

Status perkawinan : 1. Menikah

2. Belum Menikah

Pendidikan : a. TDK LULUS SD b. SD

c. SMP d. SLTA.

e. AKADEMI

Lama usaha :................. Tahun

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

II. Daftar Pertanyaan Untuk Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat

A. MODAL

1. Berapa modal awal yang anda gunakan untuk usaha?

2. Dari mana modal yang anda peroleh untuk modal usaha?

No. Sumber Modal Nilai (Rp.)

1.

2.

3.

Modal Sendiri Modal

Pinjaman – Pinjaman Bank

Pinjaman Koperasi ------------------------------

Rp.

Rp.

Rp.

Total Modal Rp.

3. Apa yang menjadi hambatan dalam memperoleh modal guna meningkatkan usaha

anda?

B. TENAGA KERJA

1. Berapa jumlah tenaga kerja di usaha saudara dalam memproduksi mebel?

No Nama karyawan Umur Pendidikan Status kerja

1

2

3

4

5

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

2. Berapa jam (waktu) tenaga kerja anda bekerja dalam waktu 1 (satu) hari?....

3.Berapa upah tenaga kerja anda dalam 1 (satu ) Hari?

C. BAHAN BAKU

1. Berasal dari manakah bahan baku yang anda peroleh untuk usaha mebel?

2. Bahan baku apa saja yang anda gunakan untuk dalam kegiatan produksi?

D.TEKNOLOGI

1. Apa saja peralatan yang digunakan untuk produksi mebel anda?

No. Peralatan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

No. Jenis Bahan Baku Satuan Harga (Rp.)

1

2

3

4

5

6

Merante

Medang jumpa

Jati

Semantuk

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

E. PRODUKSI

1. Apa saja jenis produk yang dihasilkan pada industri kecil mebel, ada?

No. Jenis Produk Jumlah

Produk

Harga

(Set/Buah)

Jumlah (Jumlah

Produk X Harga)

1 Kursi

2 Meja

3 Lemari

4 Kusen

5 Pintu

6 Jendela

7 Tangga

8 Tempat tidur

2. Berapa biaya usaha industri mebel yang dikeluarakan selama satu bulan?

.............................................................................................................................

3. Berapa pendapatan yang diperoleh usaha anda selama satu bulan?

...........................................................................................................................

F. PEMASARAN

1. Di mana daerah pemasaran produksi mebel anda?

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Lampiran II. Gambar Penelitian

Wawancara peneliti dengan Responden

Wawancara peneliti dengan responden

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Wawancara peneliti dengan responde

Wawancara peneliti dengan responden

Wawancara peneliti dengan responden

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

A.Tahap awal proses pembuatan Meubel

Proses pengeringan kayu dengan sinar matahari,Mengambar pola,pembentukan pola,

pelurusan kayu, penghalusan permukan papan, dan pemotongan papan.Alat yang

digunakan : Pulpen,rol,mesin pelurus,mesin ketam press, mesin potong

B.Tahap akhir proses Pembuatan meubel

Perakitan,Pendempulan,Pengamplasan, pengecatan alat dan bahan: Martil, mesin

Amplas ,paku ,tempung dempul,serbuk kayu,lem,kertas pasir dan cat.

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

Lampiran ke III : Tabel Cash Flow,NPV,IRR,BCR

Arus kas bersih diperoleh dari jumlah penerimaan dikurangi dengan jumlah

pengeluaran

Tabel NPV

No Tahun

Produksi

a b c d e

Benefit Cost Net Benefit Df=18 % Present Value

1 2010 3.678.635.000 2.065.219.000 1.613.416.000 0,847 1.366.563.352

2 2011 4.062.071.000 3.454.923.000 1.356.677.000 0,817 1.108.405.109

3 2012 4.280.662.000 3.419.782.000 1.107.158.000 0,609 674.259.222

4 2013 4.526.940.000 3.073.920.000 988.151.000 0,516 509.885.916

5 2014 4.811.600.000 3.298.793.000 981.869.000 0,437 429.076.753

Jumlah 21.359.908.000 15.312.637.000 6.047.271.000

4.088.190.352

Tabel NVP diperoleh dari Perkalian Net Benefit dan Diskon Faktor

𝑁𝑃𝑉 = 𝑁𝐵𝑖 1 + 𝑖 →= 4.088.190.352

𝑛

𝑖=1

Tabel IRR

Tabel IRR diperoleh dari Perkalian Net Benefit dengan diskon faktor yang

pertama dan diskon faktor yang kedua

No Tahun Produksi

b c d

Jumlah Penerimaan

Jumlah Pengeluaran

Arus Kas Bersih

1 2010 3.678.635.000 2.065.219.000 1.613.416.000

2 2011 4.062.071.000 3.454.923.000 1.356.677.000

3 2012 4.280.662.000 3.419.782.000 1.107.158.000

4 2013 4.526.940.000 3.073.920.000 988.151.000

5 2014 4.811.600.000 3.298.793.000 981.869.000

Jumlah 21.359.908.000 15.312.637.000 6.047.271.000

Tahun Produk

si

a b c d e F g

Benefit Cost Net Benefit Df=18 %

Present Value Df=19 %

Present Value

2010 3.678.635.000 2.065.219.000 1.613.416.000 0,847 1.366.563.352 0.840 1.355.269.440

2011 4.062.071.000 3.454.923.000 1.356.677.000 0,817 1.108.405.109 0.706 957.813.962

2012 4.280.662.000 3.419.782.000 1.107.158.000 0,609 674.259.222 0.593 656.544.694

2013 4.526.940.000 3.073.920.000 988.151.000 0,516 509.885.916 0.499 493.087.349

2014 4.811.600.000 3.298.793.000 981.869.000 0,437 429.076.753 0.419 411.403.111

21.359.908.00

0

15.312.637.00

0 6.047.271.000

4.088.190.352 3.874.118.556

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan

𝐼𝑅𝑅 = i1 + NPV1

NPV1 − NPV 2 (i2 − i1 )

𝐼𝑅𝑅 = 0.18 +4.088.190.352

4.088.190.352 − 3.874.118.556(0.19 − 0,18)

= 0.18 +4.088.190.352

214.071.796 (0,01)

= 0.18 + 19.097

= 19.277%

Tabel BCR

B/C =TR

TC

B/C=21,359,908,000

15.312.637.000

= 1,394

Tahun Produksi

a b c Benefit Cost Net Benefit

2010 3.678.635.000 2.065.219.000 1.613.416.000

2011 4.062.071.000 3.454.923.000 1.356.677.000

2012 4.280.662.000 3.419.782.000 1.107.158.000

2013 4.526.940.000 3.073.920.000 988.151.000

2014 4.811.600.000 3.298.793.000 981.869.000

21.359.908.000 15.312.637.000 6.047.271.000

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN INDUSRTI MEUBEL DI KECAMATAN …repository.utu.ac.id/850/1/BAB I_V.pdf · telah dipelajari diketahui bahwa analisis studi kelayakan usaha industri meubel di Kecematan