ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING (...

102
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( STUDI KASUS PT. CAPRITO AGRINDO PRIMA, KEC. CARIU BOGOR) Pras Purworo PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H / 2009 M

Transcript of ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING (...

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( STUDI KASUS PT. CAPRITO AGRINDO PRIMA,

KEC. CARIU BOGOR)

Pras Purworo

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1430H / 2009 M

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Susu kambing yang merupakan hasil dari sektor peternakan merupakan

salah satu penyumbang produk domestik bruto. Keistimewaannya adalah

komposisi gizinya mendekati komposisi ASI (air susu ibu) baik dari segi protein,

energi, maupun lemak. Molekul lemak susu kambing jauh lebih kecil dan

homogen, sehingga lebih mudah dicerna tanpa menimbulkan diare. Jadi, susu ini

bebas lactose intolarence (kepekaan terhadap laktosa penyebab diare bagi yang

tidak biasa minum susu). Karenanya, susu kambing cukup potensial bagi

perbaikan nutrisi (Sarwono,2005:70).

Susu kambing merupakan pangan tambahan (food supplement) alami

yang berkhasiat untuk memelihara kebugaran, mengurangi gangguan asma,

bronkitis, TBC, dan gangguan rematik. Sementara untuk wanita bisa

meningkatkan kehalusan dan kelembapan kulit (Sarita, 2000:1). Susu kambing

banyak direkomendasikan sebagai substitusi susu bagi bayi, anak, maupun orang

dewasa yang alergi terhadap susu sapi atau jenis makanan lainnya

(Okezone,2008:1).

Sejalan dengan peningkatan peminat susu kambing membuat bisnis ini

sebagai peluang usaha yang sangat menjanjikan. Saat ini belum terlalu banyak

pengusahannya dan pasarnya masih cukup terbuka lebar. Ini sudah dibuktikan

oleh beberapa pengusaha di daerah Bogor dan Jakarta. Selama sebulan pengusaha

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

2

susu kambing ini berhasil memperoleh laba bersih antara Rp.10 juta hingga Rp.60

juta. Usaha yang skala kecil menurut perkiraan membutuhkan biaya tidak lebih

dari Rp. 28 juta (Rusfidra,2006:2).

PT. Caprito Agrindo Prima (CAP) adalah salah satu perusahaan dibidang

susu kambing. Produk yang ditawarkan adalah susu segar yang biasanya dibeli

oleh konsumen, penjual eceran ataupun ada yang membeli untuk diolah lebih

lanjut atau diberi merek dagang sendiri. Pelanggan perusahaan berasal dari

konsumen yang berdomisili seputar Jadebotabek. Akan tetapi perusahaan belum

menentukan target pasar yang secara fokus untuk ditangani. Pemasaran yang

dilakukan perusahaan masih secara massal atau dengan cara yang sama dalam

produksi, promosi, distribusi produk kepada semua konsumen. Menyebabkan

peluang pasar yang potensial terhadap susu kambing menjadi belum terlayani

dengan baik oleh perusahaan. Produksi susu kambing masih mengikuti

permintaan yang ada. Sebenarnya perusahaan masih bisa meningkatkan

produksinya sampai batas optimal. Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang

di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti proses pemilihan strategi dalam

pemasaran yang dilakukan oleh PT. Caprito Agrindo Prima.

1.2. Perumusan Masalah

Permintaan yang terus meningkat serta keuntungan yang menjanjikan

dengan modal yang relatif lebih sedikit, menjadikan usaha ini peluang menarik

bagi banyak pengusaha susu kambing kompetitor lainnya yang masih berada di di

wilayah Jakarata. Hal diatas adalah peluang serta juga tantangan bagi PT. CAP

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

3

yang saat ini sedang mengembangkan usahanya dari usaha peternakan yang sudah

ada. Membuat strategi pemasaran yang tepat adalah solusi bagi perusahaan untuk

mendekatkan potensi pasar yang ada dengan menawarkan produk yang

dikehendaki oleh pasar tersebut. Berlandaskan analisis kembali tujuan perusahaan,

kemampuan internal dan kondisi eksternal perusahaan dapat disusun strategi

pemasaran yang lebih baik.

Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut.

1. Faktor – faktor internal dan eksternal apa yang berpengaruh dalam

pemasaran di PT.CAP ?

2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh

PT.CAP ?

3. Bagaimana prioritas strategi pemasaran yang tepat untuk PT.CAP ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal yang berpengaruh

dalam pemasaran di PT.CAP.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh

oleh PT.CAP.

3. Membuat prioritas strategi pemasaran PT. CAP.

Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

4

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang terkait, antara lain:

1. Bagi perusahaan dan lembaga yang terlibat, sebagai bahan informasi

dalam mengembangkan usaha susu kambing.

2. Bagi peneliti sebagai penerapan ilmu atau teori yang telah didapat selama

masa perkuliahan dan bisa diterapkan dalam masyarakat dan memberikan

alternatif pemecahannya.

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Peternakan Kambing

Ditinjau dari segi sejarah peternakan, kambing termasuk salah satu hewan

paling tua yang berhasil dijinakkan manusia. Tetapi kambing sangat mudah

menjadi liar kembali, berbeda dengan domba. Kambing sangat cerdik, senang

hidup secara bebas dan memiliki sifat serta kemampuan berkelahi, selain

kesanggupan menjaga diri lebih besar dibandingkan dengan domba. Beberapa

bangsa kambing ada yang memiliki jenggot, ada pula kambing yang memiliki

kulit yang menggelambir. Kambing jantan memiliki bau yang khas sebagai

penarik kambing betina yang birahi (Murtidjo, 1993: 16).

Istilah peternakan dan ternak mengandung makna tertentu yang bersifat

timbal balik antara dua sistem. Kegiatan yang mengelola ternak itulah yang

disebut petenakan. Kegiatan ini tersirat makna bisnis yang berorientasi pada

pencapaian keuntungan. Dalam pengelolaan usaha peternakkan harus sesuai

menurut aturan teknis dan hekekat dari bisnis. Dengan dasar inilah maka ternak

harus memberikan keuntungan pada peternak karena telah dirawat dengan baik.

Bentuk keuntungan ini berupa hasil produksi yang sangat diharapkan oleh

peternak (Rasyaf,1994:1-2).

Dalam era agribisnis, tujuan usaha ternak kambing dan domba tidak lagi

sekedar usaha sampingan untuk tabungan atau hobi, tetapi lebih diarahkan sebagai

usaha pokok yang dapat diandalkan untuk sumber pendapatan utama keluarga.

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

6

Bahkan, usaha ternak kambing dan domba lebih diupayakan menjadi pola industri

(Murtidjo,1993:4)

2.1.1. Pengertian dan Defenisi Susu kambing

Susu kambing adalah cairan putih yang dihasilkan oleh binatang

ruminansia dari jenis kambing-kambingan (Capriane). Kambing mulai

menghasilkan susu sejak masa laktasi pertama, yakni setelah melahirkan pertama

kalinya. Penggunaan susu kambing untuk pengobatan, pemeliharaan kesehatan,

dan membantu penyembuhan berbagai jenis penyakit mulai banyak dilakukan

oleh masyarakat. Tidak sedikit kalangan medis yang melakukan terapi kepada

pasiennya dengan menggunakan susu kambing (Septriyansah,2007:1).

Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan Susu segar

adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah

cairan yang berasal dari ambing sehat. Susu murni diperoleh dengan cara

pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau

bahan lain. Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing

sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi

mamalia. Keunggulan gizi dibandingkan susu sapi, dan ASI dapat dilihat pada

Tabel 1.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

7

Tabel 1. Perbandingan Komposisi Susu Kambing, Sapi, ASI per 100gr pada tahun 1997

Kandungan Gizi Komponen

Kambing Sapi ASI Air (g) 83 – 87,5 87,2 88,3 Karbohidrat (g) 4,6 4,7 6,9 Energi (Kcal) 67,0 66,0 69,1 Protein (g) 3,3 – 4,9 3,3 1,0 Lemak (g) 4,0 – 7,3 3,7 4,4 Ca (mg) 129 117 33 P (mg) 106 151 14 Fe (mg) 0,05 0,05 0,02 Vitamin A (IU) 185 138 240 Thiamin (mg) 0,04 0,03 0,01 Riboflavin (mg) 0,14 0,17 0,04 Niacin (mg) 0,3 0,08 0,2 Vitamin B12 (mcg) 0,7 0,36 0,04

Sumber: Balai Penelitian Ternak Bogor, dalam Sarwono (2005:70)

Berdasarkan Saleh (2008:4) Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat

jenis, titik didih, titik beku, panas jenis dan kekentalannya. Warna air susu dapat

berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis

pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Air susu terasa

sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari

klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya. Aroma air susu mudah berubah

dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Air

susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. Berat jenis air susu =

1,027 – 1,035 dengan rata-rata 1,031. Titik beku air susu adalah –0,50

C, untuk

Indonesia menjadi –0,520

C dan titik didih air susu 100,16°C. Air susu

mengandung bahan atau zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

8

dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Sehingga susu dinyatakan

sangat baik sebagai bahan makanan.

Susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa

sekaligus. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7.

Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian

keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam

seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan

karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7

biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya

kolostrum ataupun pemburukan bakteri (Saleh,2008:6).

2.1.2. Budidaya Kambing Perah

Kambing perah dan sapi perah memiliki banyak persamaan, tetapi juga

memiliki perbedaan yang menonjol. Secara umum 7 ekor kambing dapat

menghasilkan susu yang sama banyaknya dengan produksi 1 ekor sapi. Kambing

betina dengan berat 55 kg/ekor akan menghasilkan susu sekitar 2000 kg dalam

sekali laktasi selama 305 hari, sedangkan sapi dengan bobot 540 kg (misalnya

Ayrshire) menghasilkan susu 16.725 kg selama laktasi 305 hari. Kambing perah

dapat dipelihara dalam skala industri serta skala kecil untuk keperluan rumah

tangga. Sehingga lebih dapat meningkatkan gizi penduduk dengan cepat terutama

pada protein hewani. Karena harga kambing lebih murah dibanding sapi, maka

masyarakat lebih mampu menjangkaunya (Sarwono,2005:21-22).

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

9

Menurut Murtidjo (1993:18) Kambing Peranakan Etawa (PE) merupakan

bangsa kambing dari hasil persilangan antara kambing kacang yang asli Indonesia

dengan daya adaptasi tinggi dengan kambing etawah dari India yang memiliki

produksi susu tingggi. Berat tubuh bangsa kambing peranakan etawah sekitar 32-

37 kg dan produksi air susunya 1-1,5 liter per hari. Kambing PE mampu beranak

tiga kali dalam dua tahun. Jumlah anak dalam satu kali kelahiran bervariasi, yaitu

1-3 ekor.

Menurut Sarwono (2005:30) secara alami anak kambing menyusu pada

induknya selama 2-3 bulan. Dengan perawatan biasa, induk kambing

menghasilkan susu sekitar 0.25-0.50 liter per hari. Kalau perawatannya diperbaiki,

mutu dan jumlah pakannya ditingkatkan, kesehatannya baik, diberi pakan penguat

maka seekor induk kambing PE dapat menghasilkan susu sekitar 1,5 - 2,0 liter per

hari dan lama produksinya bisa diperpanjang sampai 6 – 7 bulan. Jenis pakan

kambing ada dua macam, yaitu pakan pokok yang terdiri dari hijauan berupa

rumput, legum, dan limbah pertanian, dan penguat berupa suplemen, konsentrat,

pakan tambahan.

Kambing akan tumbuh sehat bila suhu tubuhnya sekitar 39,5 - 40.5O C,

denyut jantungnya 70 – 80 per menit, dan kecepatan bernapas 12 – 13 kali per

menit (lebih cepat pada anak). Tinggi rendahnya suhu tubuh sangat berkaitan

dengan stres, aktivitas kegiatan, dan suhu lingkungan sekitarnya. Kalau kambing

menderita kaget, terlalu banyak gerak, atau berada di tempat panas dan lembab,

suhu tubuhnya naik. Sebaiknya kambing dibiarkan dalam keadan tenang agar suhu

tubuhnya stabil (Sarwono, 2005:43).

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

10

2.1.3. Peluang Bisnis Susu Kambing

Usaha ternak kambing perah menawarkan peluang bisnis yang sangat

menjanjikan. Australia dan Malaysia adalah dua negara yang gencar

mengembangkan produk susu kambing. Perkembangan pesat permintaan susu

kambing tak lepas dari anggapan banyak orang bahwa susu kambing mempunyai

manfaat luar biasa. Susu kambing diyakini berkhasiat untuk menyembuhkan

penyakit jaundie (sakit kuning), asma, lelah, eksim (penyakit kulit), migren (sakit

kepala), bronkhitis, TBC, asam urat, impotensi dan darah tinggi.

Pengalaman seorang pengusaha asal Bandung yang telah berbisnis

kambing perah selama tiga tahun. Mengatakan peluang dan pasarnya masih

terbuka luas karena manfaat susu kambing. Komoditas ini sesungguhnya

berpotensi dikembangkan jika orang tahu manfaat susu kambing dan cara

menghasilkan susu yang baik. Pengusaha tersebut saat ini memelihara 300 ekor

kambing peranakan etawa (PE). Kambing-kambing tersebut mampu menghasilkan

40—50 liter/hari.

Pada awal membuka usaha membutuhkan modal sebesar Rp22 juta.

Sebanyak Rp12 juta di gunakan untuk membeli 10 ekor kambing betina dan

seekor pejantan. Sedangkan uang Rp10 juta sebagai modal membangun kandang.

Dalam satu tahun telah mencapai BEP, karena menjual susu kambing

Rp50.000,00/liter (susu segar) kepada pelanggan. Agar usaha lebih

menguntungkan, susu kambing segar dikemas secara mekanis. Ada yang

berbentuk cup ukuran 175 ml dan kemasan plastik ukuran 0,5 liter.

(Agrina,2008:2)

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

11

2.2. Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah fungsi manajemen penting yang diperlukan guna

menciptakan permintaan produk yang dijual. Fungsi utama pemasaran adalah :

1. Memahami segala kebutuhan dan keinginan dari seluruh konsumen yang

ada saat ini.

2. Memilih dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan seluruh

konsumen dalam lingkup atau batasan sumber daya yang dimiliki.

3. Mengembangkan sebuah program untuk memberitahukan kepada

seluruh konsumen tentang manfaat dari produk yang dijual.

4. Memastikan bahwa produk yang dijual dapat menjangkau seluruh

konsumen (Bloom dan Boone,2006:2-6).

Menurut Kotler (2004:9) Pemasaran berdasarkan defenisi sosial adalah

suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Untuk

defenisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual

produk” .

Drucker dalam Kotler (2004:9) menambahkan sebagai berikut : ”Orang

dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan

tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana-

mana. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan

sedemikian rupa sehingga produk dan jasa itu cocok dengan pelanggan dan

selanjutnya menjual dirinya sendiri.”

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

12

Kotler dan Amstrong (2004:7) menjelaskan bahwa konsep pemasaran

berbeda dengan konsep penjualan. Penjualan bertujuan menjual apa yang mereka

buat. Sedangkan pemasaran bertujuan untuk mengetahui dan memahami pembeli

sebaik-baiknya. Perbedaan dua konsep tersebut sebagai berikut:

a. Konsep penjualan mempunyai perspektif dari dalam ke luar. Konsep ini

dimulai dari pabrik, berfokus pada produk perusahaan yang sudah ada, dan

penjualan yang mampu mendatangkan laba. Konsep ini memuaskan perhatian

penuh pada menaklukan pelanggan, mendapatkan penjualan jangka pendek

dengan sedikit perhatian mengenai siapa yang membeli atau mengapa mereka

membeli.

b. Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam. Konsep ini

berpangkal tolak dari pasar yang didefinisikan dengan baik, yang berfokus

pada pelanggan, mengkoordinasikan semua aktifitas pemasaran yang

mempengaruhi pelanggan, dan menciptakan laba dengan menciptakan

hubungan jangka panjang dengan pelanggan berdasarkan pada nilai dan

kepuasan bagi pelanggan.

Manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan

pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi

mencapai tujuan organisasi. Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang

akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya (Kotler dan

Amstrong,2004:16,79). Perbandingan antara Konsep Penjualan dan Konsep

Pemasaran dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

13

Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba melalui Pelanggan Terintegrasi kepuasan pelanggan

Produk Pabrik Penjualan Laba melalui Yang ada dan promosi volume penjualan

Gambar 1. Perbandingan antara Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran Sumber: Kotler & Amstrong (2004:22)

2.3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan

yang diinginkan dalam pasar sasaran.

1. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi, sehingga dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan.

2. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Harga merupakan

variabel yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan

faktor-faktor penyusunnya.

Konsep Penjualan

Konsep Pemasaran

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

14

3. Ditribusi

Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya

sehingga konsumen dapat memperolehnya.

4. Promosi

Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan produknya kepada pasar sasaran dan membujuk

konsumen untuk membeli produk tersebut.

Pemasaran akan bekerja dengan baik jika memikirkan 4C terlebih dahulu

dan kemudian menyusun 4P berdasarkan landasan itu.

4C : Customer Solution (solusi bagi konsumen)

Customer Cost ( biaya yang ditanggung konsumen)

Convenience ( kenyamanan)

Communication ( komunikasi) (Kotler dan Amstrong,2004:78-80)

Gambar 2. Bauran Pemasaran

Sumber: Kotler dan Amstrong,(2004:80)

Pelanggan yang dibidik

Posisi yang diharapkan

Produk Keragaman Kualitas Desain Fitur Nama Merek Kemasan Servis

Harga Daftar Harga Diskon Pencadangan Periode Pembayaran Persyaratan Kredit

Distribusi Saluran Lokasi Logistik Cakupan Persediaan Kombinasi Transportasi

Promosi Hubungan Masyarakat Penjualan Langsung Promosi Penjualan Iklan

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

15

2.4. Perumusan Strategi

Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi di

masa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan

tersebut (rute) (Tripomo dan Udan,2005:18). Dalam bahasa yang lebih singkat,

strategi adalah pilihan arah dan rute. Pemikiran strategi menjadi sangat penting

karena dengan cepatnya perubahan lingkungan akan mengakibatkan organisasi

yang jauh hari tidak bersiap-siap menghadapi perubahan akan sulit berubah pada

saat perubahan itu benar-benar terjadi dan akhirnya akan mengalami kegagalan.

Pearce dan Robinson (1997:20) menjelaskan tentang strategi yang

diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar dan

berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan

guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Menurut David (2004:5) proses

manajemen strategi terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, implementasi

strategi, dan evaluasi strategi.

1. Perumusan Strategi, karena tidak ada organisasi yang mempunyai sumber

daya tak terbatas, maka ahli strategi harus memutuskan strategi alternatif

mana yang akan memberi keuntungan terbesar kepada perusahaan.

Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali

peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan

kelemahan internal, menetapkan objektif jangka panjang, menghasilkan

strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan.

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

16

2. Implementasi strategi, Strategi implementasi berarti memobilisasi

karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi

tindakan. Tahap ini menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif

tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat

dilaksanakan.

3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir dalam manajemen strategi. Para

manager perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan

baik. Semua stategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor

internal dan eksternal selalu berubah.

Berbagai Tipe Strategi yang bisa diterapkan menurut David (2004:46)

adalah sebagai berikut:

Strategi Integrasi, ada tiga strategi integrasi yang biasa dilakukan :

1. Integrasi Ke Depan, adalah strategi perusahaan untuk memperoleh

kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.

2. Integrasi Kebelakang, adalah strategi yang mencari kepemilikan atau

kendali lebih besar pada perusahaan pemasok atas pemasok.

3. Integrasi Horisontal, adalah strategi mencari kepemilikan dari atau kendali

lebih besar atas perusahaan pesaing. Merjer, akuisisi, dan pengambilalihan

di antara para pesaing dapat mendongkrak skala ekonomis dan

meningkatkan pengalihan sumber daya serta kompetensi.

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

17

Strategi Intensif, mencangkup pada penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk dikarenakan semuanya ini memerlukan usaha intensif

untuk memperbaiki posisi bersaing perusahaan dengan produk yang sudah ada.

1. Penetrasi Pasar, strategi ini berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk

produk atau jasa yang sudah ada di pasar lewat usaha pemasaran yang

lebih gencar.

2. Pengembangan Pasar, adalah strategi memperkenalkan produk atau jasa

yang sudah ada ke wilayah geografi baru.

3. Pengembangan Produk, adalah strategi yang mencari peningkatan

penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang sudah ada.

Strategi Diversifikasi, secara keseluruhan strategi diversifikasi menjadi kurang

populer karena organisasi mengetahui lebih sulit mengelola aktivitas bisnis yang

beragam.

1. Diversifikasi Konsentrik, adalah strategi untuk menambah produk atau

jasa baru, tetapi berkaitan secara luas.

2. Diversifikasi Horizontal, adalah strategi menambah produk atau jasa yang

tidak berkaitan untuk pelanggan yang sudah ada.

3. Diversifikasi Konglomerat, adalah menambah produk atau jasa baru.

Strategi Difensif, terdiri dari usaha patungan, penghematan, divestasi, atau

likuidasi.

1. Usaha Patungan, adalah usaha baru yang didirikan dengan modal lebih

dari satu perusahaan.

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

18

2. Penciutan, adalah memperkecil usaha untuk penghematan biaya dan aset

untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun.

3. Divestasi, adalah menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi.

4. Likuidasi, adalah menjual semua aset perusahaan, bagian demi bagian,

untuk nilai dari aset berwujudnya.

5. Kombinasi, adalah penggabungan dari beberapa strategi alternatif.

Strategi umum dari Porter (1993:10) memungkinkan organisasi

memperoleh keunggulan bersaing dari tiga macam dasar yang berbeda:

kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan semua ini

sebagai strategi umum. Kepemimpinan biaya menekankan pada membuat produk

standar dengan biaya per unit amat rendah untuk konsumen yang peka terhadap

perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan

menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada

konsumen yang relatif tidak peka terhadap perubahan harga. Fokus berarti

membuat produk dan meyediakan jasa yang memenuhi keperluan kelompok kecil

konsumen.

2.5. Lingkungan Perusahaan

Bisnis dan perusahaan merupakan suatu sistem yang akan berkaitan

dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kebijakan

perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan

berdasarkan keberadaannya, dan kemampuan perusahaan untuk merubahnya.

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

19

Pengelompokan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan

tersebut biasa disebut juga dengan lingkungan bisnis. Berdasarkan konsep Umar

(2003:75) lingkungan bisnis dibagi menjadi tiga, yaitu lingkungan jauh,

lingkungan industri, serta lingkungan internal perusahaan. Atau secara umum

biasa dibedakan menjadi lingkungan eksternal, dan internal. Lingkungan eksternal

terdiri dari lingkungan makro dan mikro.

2.5.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Menurut Pearce dan Robinson (1997:93) lingkungan eksternal adalah

faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu

perusahan dan, akhirnya suatu organisasi dan proses internalnya. Analisis

lingkungan eksternal memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mencari

peluang dan menyusun rencana untuk melakukan tanggapan pilihan terhadap

peluang tersebut. Serta membantu perusahaan untuk menciptakan tanda bahaya

dini untuk menghindari ancaman menjadi suatu keuntungan bagi perusahaan.

Lingkungan eksternal menawarkan peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan dalam lingkungan bersaingnya. Dalam kegiatan pemasaran peluang

merupakam situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Disamping menawarkan peluang, sebagian perkembangan dalam lingkungan

eksternal merupakan juga ancaman bagi perusahaan. Ancaman merupakan

pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari lingkungan makro dan mikro

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

20

2.5.1.1. Lingkungan Makro

Lingkungan makro adalah lingkungan dimana faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan tersebut semakin sulit untuk dikendalikan atau

dikontrol. Pemantauan terhadap situasi lingkungan saat ini dan kecenderungan

perubahan dimasa mendatang sangat penting, sebab seringkali perubahan

lingkungan mampu merubah total proses atau faktor-faktor kunci sukses untuk

menjalankan kegiatan (Tripomo dan Udan,2005:106). Sehingga yang dapat

dilakukan adalah menganalisa lingkungan makro agar dapat mengantisipasi atau

sebagai pertimbangan bagi perusahaan dalam kebijakan strategi. Meningkatkan

produksi atas bertambah permintaan, perluasan pasar, kerjasama usaha, atau

bahkan menjual perusahaan karena tren yang telah berubah. Adalah hal-hal yang

dapat dilakukan berdasarkan analisis lingkungan dalam hal demografi, kebijakan

perekonomian, alam, teknologi, politik dan hukum, sosial dan budaya yang ada

pada lingkungan makro.

a. Demografi

Lingkungan demografi merupakan kekuatan ekonomi makro pertama yang

dipantau perusahaan. Lingkungan demografi menyangkut masalah populasi

penduduk, karena oranglah yang akan membentuk pasar. Populasi meliputi pada

ukuran dan tingkat pertumbuhan penduduk di kota, wilayah, dan negara yang

berbeda, distribusi umur dan bauran etnis, tingkat pendidikan, pola rumah tangga,

serta karakteristik dan pergeseran regional.

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

21

b. Ekonomi

Lingkungan ekonomi berkaitan erat dengan keadaan dimana perusahaan

beroperasi, baik keadaan ekonomi nasional maupun lokal. Variabel – variabel

ekonomi yang mempengaruhi strategi perusahaan adalah laju inflasi, pertumbuhan

ekonomi, tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Daya beli yang ada di

suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, utang, dan

ketersediaan kredit saat ini.

Setiap segi ekonomi dapat merupakan peluang dan ancaman, serta setiap

perubahan akan mempengaruhi industri secara berbeda-beda. Oleh karena itu,

perubahan kondisi perekonomian mungkin baik bagi suatu perusahaan, akan tetapi

mungkin pula dapat berakibat buruk bagi perusahaan.

c. Alam

Lingkungan alam berkaitan dengan kegiatan produksi perusahaan.

Perusahaan perlu mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan

keempat kecenderungan dalam lingkungan alam, yaitu : kekurangan bahan baku,

peningkatan biaya energi, peningkatan tingkat polusi, dan perubahan peran

pemerintah. Pengaruh dari pengerusakan alam pada polusi udara, tanah, dan air

menjadi aksi politik dan sosial yang perlu dipantau terus oleh perusahaan.

d. Teknologi

Tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa banyak

teknologi baru yang ditemukan. Setiap teknologi baru dapat menjadi peluang dan

ancaman baru. Faktor teknologi menciptakan peluang bagi perusahaan untuk

beroperasi dengan semakin efisien dan dapat menciptakan pasar baru. Penciptaan

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

22

pasar baru ini dapat dilakukan dengan modifikasi produk yang sudah ada atau

dengan bantuan teknologi dalam menciptakan pasar baru. Kemajuan teknologi

dapat juga menjadi ancaman yang membuat teknologi lama terlihat usang.

e. Politik dan Hukum

Perkembangan lingkungan politik dan hukum sangat mempengaruhi

keputusan dalam kegiatan pemasaran. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum,

lembaga pemerintah, dan kelompok yang mempengaruhi dan membatasi ruang

gerak organisaasi dan individu masyarakat. Peraturan – peraturan hukum seperti

undang – undang atau perusahaan dalam melakukan aktivitas – aktivitasnya.

f. Sosial budaya

Sosial dan budaya dalam masyarakat dapat membentuk kepercayaan dasar,

nilai perilaku, pendapat dan gaya hidup. Faktor-faktor ini berkembang dari

kebudayaan, demografi, adat istiadat, pendidikan dan agama. Faktor sosial budaya

selalu berubah secara dinamis sesuai dengan perkembangan masyarakat dan

perkembangan kebutuhan masyarakat.

Pemasar perlu memperhatikan sistem sosial budaya dimana perusahaan

akan memasarkan produknya dan senantiasa memonitor perkembangan atau

kecenderungan yang akan terjadi, seperti pergeseran budaya dan sebagainya yang

akan berimplikasi pada perubahan dalam pola konsumsi pasar sasaran.

2.5.1.2. Analisis Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro atau yang biasa disebut lingkungan industri adalah

lingkungan dimana suatu produk bertemu dengan produk lain atau pesaing dalam

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

23

satu pasar. Faktor yang ada pada lingkungan ini termasuk faktor yang tidak dapat

dikendalkan. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan,

seperti ancaman dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi

persaingan itu sendiri perlu dianalisis. Porter (1993:5) mengemukakan konsep

Competitive Strategi yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek

utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing. Lima kekuatan tersebut meliputi:

persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti,

ancaman masuk pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan

tawar-menawar pemasok. Seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Lima Faktor Persaingan

Sumber: Porter (1993:5)

a. Persaingan Industri

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai

peluang yang cukup besar untuk menguasai pasar. Sedangkan, pada pasar

persaingan sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan menjadi pengikut

PERSAINGAN INDUSTRI

Persaingan diantara peusahaan yang ada

PEMASOK KEKUATAN PEMBELI

PRODUK SUBSITUSI

PENDATANG BARU

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

24

(follower) termasuk dalam hal harga produk. Tingkat persaingan itu dipengaruhi

beberapa faktor seperti jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri,

karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas, serta hambatan keluar.

b. Produk Subsitusi

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan

bersaing pula dengan produk pengganti. Walau karakteristiknya berbeda, barang

subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk

subsitusi akan kuat bilamana konsumen dihadapkan pada biaya penggantian yang

sedikit dan jika produk subsitusi mempunyai harga yang murah atau kualitasnya

sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk industri.

c. Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi

perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya

perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas.

Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada.

Besarnya ancaman bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada reaksi

dari peserta yang sudah ada terhadap calon pendatang baru.

d. Kekuatan Pembeli

Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas

lebih tinggi atau pelayanan lebih banyak, dan membandingkan antar sesama

anggota industri. Dengan demikian, beberapa kondisi yang mungkin dihadapi

perusahaan sehubungan dengan adanya kekuatan ini antara lain adalah pembeli

mampu memproduksi produk yang diperlukan, biaya penggantian (swicthing cost)

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

25

rendah, produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sifat produk tidak

terdiferensiasi dan banyak pemasok.

e. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan

sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk

memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan dalam lingkungan pemasok

dapat memberikan pengaruh yang sangat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran

suatu perusahaan. Perusahaan perlu memilih pemasok yang sanggup menyediakan

kombinasi terbaik dari kualitas maupun kuantitias, keterandalan dalam pengiriman

barang, kredit, jaminan, dan biaya yang rendah.

2.5.2. Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan dalam perusahaan itu

sendiri. Bagian yang biasanya terdapat dalam perusahaan misalkan bagian

keuangan, produksi dan operasi, pemasaran, sumberdaya manusia, penelitian dan

pengembangan, serta teknologi informasi. Lingkungan dalam perusahaan

merupakan lingkungan yang bisa dikendalikan terhadap perubahan arah strategi

perusahaan yang diambil. Sebelum suatu strategi diambil oleh perusahan, maka

pimpinan perlu mengetahui bagaimana kondisi dalam perusahaan itu sendiri

(Umar,2003:84)

Setiap strategi diperlukan analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang

bahkan ancaman perusahaan tersebut. Pearce dan Robinson (1997:229)

menjelaskan bahwa analisis SWOT (strenghts, weaknesses, oportunities, threats)

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

26

merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor ini dan strategi

yang menggambarkan kecocokan paling baik di antara mereka. Fokus mendasar

pertama dari analisis SWOT adalah untuk memahami peluang-peluang dan

ancaman-ancaman utama yang dihadapi perusahaan, sehingga membantu para

manajer untuk menentukan pilihan-pilihan strategi yang realistik dan cocok.

Fokus mendasar kedua adalah identifikasi kekuatan dan kelemahan internal.

Secara tradisional, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yang

hendaknya diamati dapat dilihat dari beberapa pendekatan, empat diantaranya;

pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, serta sumber daya manusia.

a. Pemasaran

Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi,

menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk

dan jasa. Agar posisi produk di pasar sesuai dengan harapan, faktor-faktor yang

perlu diperhatikan antara lain; pangsa pasar, kepemilikan informasi tentang pasar,

pemgendalian distributor, kegiatan promosi, harga produk, loyalitas pelanggan

dan kebijakan produk baru.

b. Keuangan

Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor-

faktor yang perlu diperhitungkan adalah: kemampuan perusahaan memupuk

modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya

memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan

pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk,

pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang handal.

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

27

c. Produksi Operasi

Kegiatan produksi-operasi paling tidak dapat dilihat dari keteguhan dalam

prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Oleh karenanya, faktor-faktor

yang perlu diperhatikan adalah: hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik

yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang tepat,

pembiayaan, pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan terjadinya terobosan

dalam proses produksi, dan pengendalian mutu.

d. Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena

itu, manajer perlu berupaya agar terwujudnya perilaku positif di kalangan

karyawan perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan

motivasi kerja, produktivitas, dan sistem imbalan.

2.6. Matriks Internal – Eksternal (IE)

Matriks Internal-Eksternal (IE) sebagai tahap input dalam meringkas

informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan sttrategi perusahaan. Matriks

ini merupakan gabungan dari lingkungan internal dan eksternal dari perusahaan

yang berisikan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi dari matriks

IFE dan EFE.

Menurut Umar (2003:234) IE Matriks bermanfaat untuk memposisikan

suatu perusahaan ke dalam matriks yang terdiri atas 9 sel. Yang terdir dari dua

dimensi, yaitu: total skor dari IFE Matriks pada sumbu X dan total skor dari EFE

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

28

Matriks pada sumbu Y. Dari posisi ini dapat diketahui implikasi strategi yang

dapat diterapkan perusahaan.

2.7. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan salah satu alat formulasi strategi untuk tahap

pencocokan (matching stage). Matriks SWOT merupakan alat pencocokan

(matching tool) yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan

empat tipe strategi. Matriks SWOT sebagai suatu model untuk merumuskan

berbagai alternatif strategi yang sangat tergantung pada informasi yang diperoleh

dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan

kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.

Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat di sesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT ini menghasilkan empat

alternatif strategi yang dapat disarankan untuk perusahaan. Strategi alternatif

yang dihasilkan memiliki karakteristik tersendiri dan hendaknya dalam

pelaksanaan strategi dilaksanakan secara bersama-sama dan saling mendukung

satu sama lain. Empat strategi itu (Umar,2003:224) adalah :

a. Strategi S–O. Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan

untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

b. Strategi S–T. Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-

kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang

eksternal.

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

29

c. Strategi W–O. Melalu strategi ini perusahaan berusaha untuk

menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman ekternal.

d. Strategi W–T. Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara

mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

2.8. Matriks QSPM

Matriks QSPM merupakan alat yang digunakan untuk tahap keputusan

mengenai strategi mana yang akan diambil. Matriks QSPM adalah alat yang

memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif,

berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang

dikenal sebelumnya (David,2002:199). Matriks ini dibuat untuk memperoleh

daftar prioritas dengan membuat peringkat strategi. Teknik ini secara jelas

menunjukan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. QSPM

menggunakan input dari analisis pada tahap 1 dan hasil pencocokkan pada tahap 2

yang memberikan informasi untuk analisis selanjutnya melalui QSPM di tahap 3.

2.9. Penelitian Terdahulu

Penelitian tedahulu dalam hal strategi pemasaran yang digunakan sebagai

rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Kaswid (2006) dengan judul :

Analisis Strategi Pemasaran Pasar Ikan Higienis (PIH) Pejompongan Jakarta.

Tujuan peneletian ini adalah merumuskan pernyataan visi dan misi PIH

Pejompongan, mengidentifikasi faktor-faktor strategis baik internal dan eksternal,

dan merumuskan alternatif dan prioritas strategi pemasaran bagi PIH

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

30

Pejompongan. Untuk menjawab tujuan tersebut digunakan analisis perumusan visi

dan misi, analisis lingkungan perusahaan, analisis matriks IFE dan EFE, analisis

matriks IE, analisis matriks SWOT, analisis matriks QSPM.

Setelah dilakukan pelaksanaan perumusan visi dan misi, pernyataan visi

yang direkomendasikan adalah”Menjadikan Pasar Ikan Higienis (PIH)

Pejompongan sebagai pusat pemasaran hasil perikanan dengan standar sanitasi

dan higienis dalam rangka ikut mencerdaskan bangsa”

Hasil analisis faktor strategis internal yang menjadi kekuatan utama adalah

tempat yang nyaman, bersih dan higienis, kemudian produk berkualitas dan

higienis serta lokasi yang strategis. Sedangkan faktor strategis internal yang

menjadi kelemahan utama adalah daya tahan produk yang terbatas, dan

pengunjung berkurang ketika beredar isu formalin. Faktor strategis eksternal yang

menjadi peluang utama bagi PIH Pejompongan adalah potensi perikanan

Indonesia sangat besar dan disusul dengan jumlah penduduk DKI Jakarta sebagai

target pasar yang terus bertambah. Ancaman utama bagi PIH Pejompongan adalah

isu penggunaan formalin dan persaingan dengan supermarket atau pasar swalayan.

Analisis matriks IE menunjukkan PIH Pejompongan berada pada posisi

internal dan eksternal yang sedang dengan nilai 2,924 dan 2,690 dan berada pada

kuadran “V” sehingga strategi yang sesuai adalah Hold and Maintain.

Setelah analisis SWOT , alternatif strategi yang dihasilkan adalah:

1. Strategi S-O : Melakukan penetrasi pasar dengan memantapkan pasar yang ada

sekarang, meningkatkan kualitas dan kuantitas produk serta pelayanan,

mempertahankan dan mengembangkan adanya diferensiasi produk, menjalin

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

31

kerjasama dengan pelakubisnis bidang perikanan untuk memperluas dan

mengembangkan pasar yang sudah ada.

2. Strategi W-O : Membina dan mempertahankan hubungan baik dengan

supplier untuk menjaga ketersediaan supply produk, memberikan pendidikan

dan pelatihan kepada karyawan secara berkesinambungan, meningkatkan

kegiatan promosi secara berkesinambungan.

3. Strategi S-T : Mengembangkan teknologi baru untuk menjamin keamanan

produk, mempertahankan dan meningkatkan produk olahan untuk mendukung

produk utama, mempertahankan dan menjaga variasi dan kestabilan harga

untuk menghadapi persaingan.

4. Strategi W-T : Membangun kerjasama dengan para pesaing untuk

memperluas dan menangkap pasar baru, mengembangkan sertifikasi produk,

membuat agreement dengan supplier untuk mendapatkan jaminan

ketersediaan produk.

Prioritas strategi pemasaran PIH Pejompongan dari 13 alternatif strategi

hasil matriks SWOT yaitu: “Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan

kuantitas produk serta pelayanan”.

2.10. Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh nilai lebih,

antara lain peningkatan laba, pengembangan produk, peningkatan besarnya

manfaat bagi masyarakat, serta menambah kesejahteraaan para pekerja disana.

Untuk mencapai tujuan itu, suatu perusahaan dituntut untuk melakukan

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

32

perencanaan yang mantap serta menyusun strategi yang tepat. Agar perencanaan

dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan strategi yang tepat, maka

dibutuhkan adanya pengetahuan tentang strategi. Sehingga perusahaan dapat

dengan baik melakukan tindakan yang terencana dari strategi yang dilakukan.

Penentuan strategi pengembangan pasar dalam penelitian ini dimulai

dengan melihat tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Kemudian dilakukan

analisa kinerja perusahaan, baik faktor internal perusahaan serta eksternal

perusahaan. Analisa faktor internal perusahaan dilakukan terhadap bagian

fungsional yang dijalankan perusahaan seperti pemasaran, produksi dan operasi,

keuangan, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan. Analisa terhadap

faktor eksternal dilakukan terhadap lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya,

serta teknologi. Analisa terhadap faktor-faktor ini dilakukan dengan matriks IFE

dan EFE, sehingga akan menghasilkan posisi nilai perusahaan dari evaluasi

internal dan eksternal. Tahap awal tersebut disebut sebagai tahap pemasukan data

analisa atau input stage.

Setelah matriks IFE dan EFE kemudian dirangkum dalam suatu matriks IE

untuk menetukan perusahaan berada pada kuadran berapa. Setelah itu dilakukan

analisa pencocokan pada matriks SWOT agar dapat ditentukan satu dari empat

strategi yang ada pada SWOT. Tahap ini disebut sebagai matching stage atau

tahap pencocokan. Setelah itu maka perlu ditentukan strategi utama yang lebih

terarah dengan menggunakan matriks QSPM, tahap ini disebut decission stage

atau tahap keputusan. Kerangka pemikiran penelitian ini terdapat pada Gambar 4.

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

33

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Teoritis

Matching stage

Decisions stage

Input stage

Visi dan Misi PT. Caprito Agrindo

Prima

Analisis Lingkungan Eksternal

(Matriks IFE)

Analisa Lingkungan Internal

(Matriks EFE)

Analisis Posisi Perusahaan Saat Ini (Matriks IE)

Perumusan Alternatif strategi (Matriks SWOT)

Prioritas Alternatif Strategi (Matriks QSPM)

Rekomendasi Strategi Pemasaran PT. CAP

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. CAP yang berada di Jl. Pahlawan Raya

No.188 Rempoa, Ciputat, Tangerang. Lokasi peternakan PT. CAP berada di Jl.

Raya Cariu, Desa Tenggulun, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan penelitian selama

dari bulan April 2007 hingga April 2008. Pemilihan lokasi ini secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa bahwa PT. CAP merupakan perusahaan

yang menjadi pemasok bagi banyak penjual susu kambing khususnya di wilayah

Jabotabek.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan,

data sekunder. Data primer bersumber dari internal perusahaan diperoleh dari

obsevasi langsung, dengan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan dan

instansi terkait. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan pembahasan,

publikasi dari Biro Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian, Majalah

Agribinis Peternakan dan harian Pikiran Rakyat serta berasal dari sumber internet

seperti Agrina.com, dan Susukambing.com.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dari wawancara, diskusi, observasi

dan kuesioner dengan para responden yang terdiri dari pemilik perusahaan,

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

35

manajer, konsumen serta karyawan. Data sekunder didapat dari data-data laporan

perusahaan, artikel serta literatur yang berkaitan dengan penelitian. Sampel

wawancara dan pengisian kuisioner berjumlah 7 orang.

3.4. Metode Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian

adalah metode deskriptif dalam bentuk studi kasus terhadap pemasaran di PT.

CAP. Dengan pendekatan konsep manajemen strategi dan manajemen pemasaran

dengan memperhitungkan perubahan lingkungan internal dan eksternal perusahan

serta lingkungan industri.

Data dan informasi yang terkumpul diolah secara kualitatif dan kuantitatif.

Teknik analisis yang akan digunakan adalah:

3.4.1. Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini metode deskritif yang digunakan adalah metode studi

kasus, sehingga kesimpulan yang diambil akan tetap terkait dengan perusahaan.

Hasil dalam analisis deskriptif ini tersaji dalam bentuk tulisan, tabel, data, dan

gambar. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang

hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian.

3.4.2. Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis lingkungan perusahaan meliputi lingkungan eksternal dan

lingkungan internal perusahaan. Data dan informasi yang dikumpulkan untuk

analisis lingkungan eksternal mencakup lingkungan makro dan mikro. Analisis

lingkungan makro dilakukan untuk melihat faktor-faktor jauh atau terpisah yang

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

36

dihadapi perusahaan yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan

yang terdiri dari lingkungan demogrfi, lingkungan alam, lingkungan teknologi,

lingkungan politik, dan lingkungan sosial dan budaya. Analisis lingkungan mikro

dilakukan dengan melihat faktor-faktor lingkungan dekat perusahaan yang dapat

menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan yang meliputi pemasok, pendatang

baru, produk pengganti, pelanggan, dan pesaing. Analisis lingkungan internal

digunakan data dan informasi tentang produksi dan operasi, sumber daya manusia,

faktor keuangan, serta pemasaran.

3.4.3. Analisis Matrik IFE dan EFE

Penilaian internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Langkah yang ringkas dalam

melakukan penilaian internal adalah dengan menggunakan matriks Internal

Factors Evaluation (IFE). Faktor-faktor internal yang diamati seperti laporan

keuangan, laporan sumber daya manusia, laporan kegiatan operasional dan

produksi, serta laporan pemasaran dan distribusi.

Matriks Eksternal Factors Evaluation (EFE) mengarahkan perumusan

strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya,

politik, alam, teknologi, pemasok, pesaing, perantara pemasaran, pelanggan, dan

informasi dari lingkungan industri.

Matriks IFE dan EFE diolah dengan menggunakan beberapa langkah-

langkah seperti yang dipaparkan di bawah ini:

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

37

1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal yaitu

dengan mendata semua kelemahan dan kekuatan organisasi. Didata kekuatan

terlebih dahulu, baru kemudian kelemahan organisasi.

Kemudian dilakukan identifikasi faktor eksternal dari perusahaan dengan

mendata semua peluang dan ancaman organisasi. Data peluang terlebih dahulu,

kemudian ancaman organisasi. Hasil kedua identifikasi faktor-faktor tersebut

menjadi faktor penentu internal dan eksternal yang selanjutnya akan diberikan

bobot yang lebih mengacu pada industri di mana perusahaan berada.

2. Penentuan Bobot

Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor

eksternal dan internal kepada pihak manajemen atau pakar dengan menggunakan

metode ”Paired Comparison” (Kinear dan Taylor,1997:313). Metode tersebut

digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu

internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala

1,2, dan 3.

Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal.

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal.

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.

Indikator horizontal dan indikator vertikal adalah variabel-variabel

kekuatan dan kelemahan pada faktor strategis internal serta variabel peluang dan

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

38

ancaman pada faktor strategis eksternal. Metode ini membandingkan secara

berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau

pengaruhnya terhadap industri susu kambing. Bentuk penilaian pembobotan dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Penilaian Bobot Faktor Stategis Internal Perusahaan

Faktor Stategis Internal A B C ... Total

A

B

C

...

Total

Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Stategis Eksternal Perusahaan

Faktor Stategis Eksternal A B C ... Total

A

B

C

...

Total

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

39

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus (Kinear

dan Taylor,1997:314)

n

iXi

Xi

1

1

Sumber: Kinear dan Taylor, (1997:314)

Keterangan:

= Bobot variabel ke-i

Xi = Nilai variabel ke-i

i = 1,2,3,...,n

n = Jumlah variabel

3. Penentuan Peringkat (rating)

Penentuan peringkat (rating) oleh manajemen perusahaan dan konsumen

dari perusahaan dilakukan terhadap hasil analisis situasi perusahaan. Untuk

mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan

digunakan sesuai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap

masing-masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif strategi

perusahaan saat ini.

David (2004:131) menjelaskan, Pemberian nilai rating pada matriks EFE

untuk faktor peluang bersifat positif yaitu dengan skala:

1 = Rendah, respon kurang 2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata

3 = Tinggi, respon diatas rata-rata 4 = Sangat tinggi, respon superior

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

40

Sedangkan untuk faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor peluang

dimana:

1 = Sangat tinggi, respon superior 2 = Tinggi, respon diatas rata-rata

3 = Sedang, respon sama dengan rata-rata 4= Rendah, respon kurang

David (2004:169) kembali menjelaskan, Penentuan rating matriks IFE

untuk faktor kekuatan dan kelemahan menggunakan skala nilai peringkat, yaitu :

1 = Kelemahan utama 2 = Kelemahan kecil

3 = Kekuatan kecil 4 = Kekuatan utama

Selanjutnya nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap

faktor akan menghasilkan skor. Total skor pembobotan diperoleh dari semua hasil

kali tersebut dan dijumlahkan secara vertikal. Contoh hasil dari pembobotan dan

peringkat (rating) berdasarkan analisa situasi perusahaan pada Tabel 4.

Tabel 4. Kerangka Matriks EFE

Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang

1.

2.

Ancaman

1.

2.

Total 1,00 Sumber : (David,2004:132)

Tabel matriks EFE total skor dapat berkisar antara 1.0 sampai dengan 4.0

dengan rata-rata 2.5. Total skor 4.0 menunjukan bahwa organisasi tersebut

merespon peluang dan ancaman, total skor 1.0 menunjukan bahwa organisasi

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

41

tersebut tidak dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada

(David,2004:170).

Tabel 5. Kerangka Matriks IFE

Faktor Strategis

Internal

Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan

1.

2.

Kelemahan

1.

2.

Total 1,00 Sumber : David, (2004:171)

Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total

skor dibawah 2,5 menunjukan bahwa organisasi tersebut memiliki posisi internal

yang lemah, sedangkan skor di atas 2,5 menunujukan bahwa organisasi tersebut

memiliki posisi internal yang kuat

3.4.4. Analisis Posisi Perusahaan

Analisis posisi perusahaan dilakukan dengan menggunakan matriks IE.

Matriks IE disusun berdasarkan dua dimensi kunci, yaitu skor bobot total 1,00

hingga 1,99 merepresentasikan posisi internal yang lemah, skor 2,00 hingga 2,99

adalah posisi rata-rata, dan skor 3,00 hingga 4,00 adalah posisi kuat. Matriks IE

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

42

dapat dibagi dalam tiga daerah utama yang mengimplikasikan strategi yang

berbeda, yaitu :

1. Bagi organisasi yang berada di sel I, II, IV dideskripsikan sebagai growth

and building. Strategi yang dilakukan adalah intensif (penetrasi pasar,

integrasi forward dan integrasi horizontal) atau strategi integrative adalah

strategi yang paling sesuai bagi organisasi yang berada pada sel ini.

2. Organisasi yang berada di sel III, V dan VII dapat dikelola dengan

menggunakan strrategi hold and maintain. Penetrasi pasar dan

pengembangan produk adalah dua strategi yang digunakan untuk

organisasi pada posisi tersebut.

3. Ketiga organisasi di sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan strategi

hardest and divest (David,2004:196).

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

43

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT

Kuat Rata-rata Lemah

3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99

4,00 3,00 2,5 2,00 1,00

4,00

Tinggi

3,00 – 4,00

3,00

Sedang

2,00 – 2,99 2 ,5

2,00

Rendah

1,00 – 1,99

1,00

Gambar 5. Matriks Internal-Eksternal Sumber: David,(2004:196)

3.4.5. Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan matching tool yang digunakan dalam

penelitian ini. Karena matriks penting untuk membantu para manajer

mengembangkan empat tipe strategi, yakni SO, WO, ST, dan WT. Matriks SWOT

terdiri dari sembilan sel, terdiri dari empat sel untuk key succes factors, empat sel

untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong. Keempat sel strategi berlabelkan

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

44

SO, WO, ST, dan WT yang dikembangkan melalui key succes factors pada sel

yang berlabelkan S,W, O, dan T.

Ada delapan tahapan penentuan strategi yang dibangun melalui matriks

SWOT, yakni:

1. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.

2. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.

3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.

4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.

5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi SO.

6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang

eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.

7. Mencocokkan kekutan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi ST.

8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman

eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT (Umar,2003:225-227).

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

45

Internal Eksternal

Kekuatan –S Daftar Kekuatan

Kelemahan – W Daftar Kelemahan

Peluang – O Daftar Peluang

Strategi SO Gunakan kekuatan untuk memanfatkan peluang

Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Ancaman – T Daftar Ancaman

Strategi ST Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi WT Meninimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 6. Matriks SWOT Sumber : David, (2004:186)

3.4.6. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Analisis ini menunjukan alternatif strategi mana yang paling baik untuk

diprioritaskan secara objektif berdasarkan faktor eksternal dan internal dari tahap

awal. Input dari matriks QSPM berasal dari tahap input/masukan dan tahap

pemaduan strategi. David (2004:200), menjelaskan enam langkah untuk

mengembangkan matriks QSPM sebagai berikut:

1. Mendaftarkan peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal dari perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM. Informasi ini

diambil langsung dari matriks IFE dan EFE.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.

Bobot ini sama dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

46

3. Memeriksa tahap (pencocokan) matriks dan mengidentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk

diimplementasikan.

4. Menetaskan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukkan

daya tarik relatif dari tiap strategi terhadap strategi yang lainnya. Nilai

daya tarik itu adalah:

1 = tidak menarik 2 = agak menarik

3 = cukup menarik 4 = amat menarik

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score), yaitu

merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik.

6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Nilai ini mengungkapkan strategi

mana yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada. Semakin tinggi

nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.

Tabel 6. Matriks QSPM

Alternatif Strategi

Strategi I Strategi II Strategi III

Faktor

Sukses

Kritis

Bobot

AS

TAS

AS

TAS

AS

TAS

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman

Total

Sumber : David (2004:199)

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

47

3.5. Defenisi Operasional

Defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Susu kambing adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan oleh binatang

ruminansia jenis kambing-kambingan.

2. Laktasi adalah proses produksi, sekresi dan pengeluaran susu dari kelenjar

susu pada mamalia setelah melahirkan anak.

3. Ransum adalah bagian makanan ternak yang sudah ditentukan ukurannya

untuk setiap ternak .

4. Konsentrat adalah mineral berharga yang dipisahkan dari biji setelah

mengalami pengolahan tertentu.

5. Cool box adalah kotak pendingin minuman dan makanan yang biasa

digunakan untuk menjaga makanan dan minuman saat dibawa bepergian.

6. Pasteurisasi adalah proses sterilisasi makanan melalui pemanasan dengan

tujuan untuk membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus,

protozoa.

7. Kambing peranakan etawa adalah bangsa kambing dari hasil persilangan

antara kambing kacang asli Indonesia dengan kambing dari India.

8. Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk

mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing

yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran

yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

48

9. Manajemen strategi adalah seni dan ilmu dalam memformulasikan,

mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan antar fungsi yang

memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.

10. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran berupa produk,

harga, promosi, dan distribusi yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan

tanggapan yang diinginkan dari pasar sasarannya.

11. Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk menentukan posisi

perusahaan dengan didasarkan pada analisis total skor faktor internal dan

faktor eksternal.

12. Matrik SWOT digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan dengan

mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan secara

sistematis yaitu : faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman.

13. Matriks QSPM adalah alat yang digunakan untuk menentukan prioritas

strategi dengan melihat alternatif strategi yang didapat dari matriks SWOT.

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

49

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan ini bernama PT. CAP dengan pemiliknya adalah Ir. Otto

Yahya M.S. dengan bentuk perusahaan sebagai perseroan terbatas (P.T.).

Perusahaan berdiri pada tahun 1999 dengan pemilihan komoditas awal ternak

berupa kambing perah yang tujuan usahanya bergerak dalam usaha pemerahan

susu kambing. Pada awalnya peternakan didirikan berdasarkan hobby pemilik

perusahaan. Dimulai dengan memelihara 14 ekor ternak kambing yang berlokasi

di Bintaro Jakarta. Setelah beberapa bulan usaha ini berjalan pemilik menambah

ternaknya kembali menjadi 45 ekor serta mengangkat seorang manajer. Setiap

tahun ternaknya bertambah hingga pernah mencapai 900 ekor. Penambahan bukan

hanya pada kambing perah tetapi juga pada kambing pedaging dan domba.

Sehingga usahanya pun juga menjadi usaha pembibitan dan penggemukan. Saat

ini ternaknya berjumlah 628 ekor.

Sistem pemeliharaan ternak di PT. CAP bersifat intensif, yaitu ternak

selalu berada di dalam kandang. Jumlah tenaga kerja diperusahaan ini berjumlah 9

orang, luas area usaha yang dimiliki adalah 50.000 m2 dengan kandang

berjumlah 4 unit berkapasitas 900 ekor. Sekitar 40.000 m2 adalah sebagai ladang

tanaman rumput sebagai pakan ternak. Walaupun adanya lahan rumput sebagai

persediaan pakan ternak, ternyata masih tidak memenuhi jumlah kebutuhan untuk

ternak. Sehingga kadang kala harus mencari keluar untuk memenuhi kebutuhan

ternaknya.

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

50

PT. CAP mengalami perkembang dari tahun ke tahun, yaitu sejak pada

awal berdirinya usaha ini. Keterbatasan lahan, pertumbuhan penduduk dan

perkembangan usaha, maka pada tahun 2001 lokasi peternakan tersebut

dipindahkan ke Kampung Tanggulun, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.

Setelah pemindahan tempat usaha ini, perusahaan berkembang pesat dengan

bertambahnya jumlah ternak. Pada tahun tersebut mencoba mengembangkan

usaha pembibitan domba dengan memelihara sebanyak 50 ekor domba yang

didatangkan dari Garut. Bertambahnya jumlah ternak maka dibutuhkan pula

tambahan dalam pemeliharaannya. Untuk itu perusahaan menambah beberapa

orang pekerja agar pemeliharaan ternak dapat berjalan dengan optimal.

4.2. Lokasi Perusahaan

PT. CAP berlokasi di Kampung Tanggulun, Desa Cariu, Kecamatan

Cariu, Kabupaten Bogor. Sebelah utara Desa Cariu berbatasan dengan Desa

Babakan Raden, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jangkar, sebelah timur

berbatasan dengan Desa Cikutamahi, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa

Tegal Panjang. Sedangkan denah lokasi peternakan adalah sebagaimana

ditampilkan pada denah lampiran 11.

4.3. Visi PT. Caprito Agrindo Prima

PT. Caprito Agrindo Prima memiliki visi : ” Menjadi produsen susu

kambing yang sesuai standar dan berkualitas baik serta memasyarakatkan susu

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

51

kambing sebagai sarana gaya hidup sehat.” Dengan demikian segala aktivitas

produksi perusahaan senantiasa mengacu pada visi perusahaan tersebut.

4.4. Tujuan dan Manfaat PT.Caprito Agrindo Prima

Adapun tujuan berdirinya PT. CAP adalah:

1. Menyediakan kebutuhan akan gizi, dan kesehatan bagi masyarakat yang

diperoleh dari produk susu kambing dengan mutu yang telah teruji.

2. Mendukung upaya peningkatan konsumsi protein yang berasal dari susu,

kepada masyarakat.

3. Turut melestarikan budidaya peternakan kambing yang merukapan ciri dan

budaya masyarakat Indonesia.

Manfaat PT. CAP bagi berbagai pihak:

1. Bagi Pembeli : Produk susu kambing asli yang telah teruji laboratorium

dengan harga yang terjangkau, serta merupakan produk kesehatan

alternatif bagi berbagai penyakit.

2. Bagi Pemerintah Daerah : Pendapatan dari Pajak dan Retribusi.

3. Bagi Aspek Sosial : Penciptaan lapangan kerja baru dan turut melestarikan

budaya bangsa dalam beternak kambing

4. 5. Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan PT. CAP bentuk sederhana dan bersifat

kekeluargaan. Perusahaan dijalankan oleh manajer, tenaga ahli dan dibantu oleh

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

52

staff teknis, dan karyawan lainnya. Rincian pembagian tugas masing-masing

bagian sebagai berikut:

1. Manajer bertugas sebagai penanggung jawab pelaksanaan, perencanaan,

bagi kegiatan produksi sebagai perusahaan, pengadaan pakan, pemasaran

dan pengambilan keputusan harian.

2. Staff, bertugas sebagai wakil manajer bila tidak ada ditempat,

menggantikan sementara karyawan yang libur atau tidak masuk,

mengawasi keadaan ternak dalam kesehatan hewan, perkawinan, dan

kelahiran anak.

3. Petugas harian kandang, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan

kandang, mengurus ternak, penyiapan pakan, pemberian pakan, dan

pemeliharaan kandang.

4. Petugas kebun rumput, bertugas memelihara kebun rumput, pemupukan

kebun rumput, dan pemanenan rumput.

5. Tenaga ahli, memberikan masukan pengawasan kondisi ternak,

perusahaan, serta lingkungan. Serta memberikan usulan kebijakan pada

pimpinan.

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

53

Gambar 7. Struktur Organisasi PT. CAP

Sumber: Laporan PT. CAP (2007:15)

Mananjer merupakan bagian yang penting bagi perusahaan, karena

bertugas merangkap sebagai bagian keuangan, pemasaran, serta personalia. Hal

ini terjadi dikarenakan skala usaha yang dijalankan masih usaha skala menengah.

Sehingga manajer juga bertugas mengurus keluar masuknya uang yang

berhubungan dengan pembelian dan penjualan, laporan pembukuan perusahaan

sampai pada pembiayaan gaji karyawan. Ditambah dengan tugas sebagai

pemasaran, dengan melakukan promosi, iklan, dan mengidentifikasi kemauan

pelanggan.

PT. CAP saat ini memiliki karyawan berjumlah 9 orang yang berasal dari

disiplin ilmu yang cukup seragam. Jumlah karyawan ini terdiri dari 1 orang

sebagai tenaga ahli, 1 orang yang menjabat sebagai manajer. 1 orang yang

menjabat sebagai staff teknis, 4 orang sebagai penanggung jawab kandang, dan

Pemilik Perusahaan

PJ. Kebun Rumput

Manajer

Tenaga Ahli

Staff Teknis

PJ. Kandang A

PJ. Kandang B PJ. Kandang C PJ. Kandang D

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

54

2 orang sebagai penanggung jawab kebun rumput. Secara umum karyawan di

PT.CAP merupakan tenaga yang telah terampil dan berpengalaman. Telah

bekerja pada bidang peternakan ini sekitar 10 tahun lamanya, sehingga

menjalankan proses produksi dan operasi dapat lebih efektif.

Pemasaran yang dilakukan perusahaan masih dalam upaya menyebarkan

informasi, iklan, promosi, serta penjualan. Belum pada aplikasi pemasaran dengan

berlandaskan kebutuhan pasar. Meski dengan pemasaran yang ditetapkan saat ini

perusahaan masih dapat bertahan. Pemasaran yang dilakukan perusahaan masih

secara massal, belum melakukan upaya segmentasi pasar, target pasar dan posisi

di benak konsumen. Sebagian besar konsumennya membeli susu kambing untuk

tujuan kesehatan, seperti penyembuhan penyakit asma serta paru-paru juga untuk

menjaga vitalitas tubuh.

PT.CAP dalam memasarkan produknya selain didatangi langsung oleh

pembeli, juga mengantarkan pesanan dengan bekerja sama melalui agen sebagai

perantara pemasaran. Hal ini sebagai upaya perluasan pasar dan pemenuhan

permintaan konsumen. Saat ini perantara pemasaran PT.CAP berjumlah 7 agen

yang tersebar di beberapa tempat yaitu: Kota Bogor, Cibubur, Condet, Bintaro,

Pasar Rebo, Cibinong, dan Pondok Kopi. Salah satu cara memudahan konsumen

yang ingin mendapatkan poduk susu kambing dari PT.CAP dapat memperolehnya

melalui perantara pemasaran yang terdekat. Untuk menjadi agen perantara

pemasaran haruslah mempunyai keinginan yang kuat untuk berusaha dan bekerja.

Syarat menjadi perantara pemasaran cukup dengan pembelian minimal 30 liter

maka sudah dapat untuk menjadi perantara pemasaran PT.CAP. Keuntungan bagi

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

55

seorang agen perantara pemasaran didapat dari selisih harga susu kambing yang

diberikan perusahaan, dengan menjual 30 liter susu kambing maka seorang

perantara pemasaran mendapatkan keuntungan Rp. 300.000,-.

4.6. Kondisi PT. Caprito Agrindo Prima

PT. CAP beroperasi pada tahun 1999, saat ini ternaknya berjumlah 628

ekor. Perusahaan memindahkan lokasi peternakannya ke daerah Bogor Selatan,

tepatnya di Kecamatan Cariu. Meski tempat usahanya dipindahkan, tetapi

pelanggannya tidak berkurang. Hal ini dikarenakan pelanggan sudah menaruh

kepercayaan terhadap PT.CAP, waktu yang sekain lama dijalankan perusahaan

untuk berdiri serta memasarkan. Membuat semakin banyak masyarakat yang

mengetahui adanya perusahaan ini. Konsumen berasal dari wilayah Jabotabek

dan dari luar Jabotabek yang datang untuk mencari susu kambing PT. Caprito.

Tabel 7. Populasi Kambing PE di PT. CAP

Tahun 2008, pemilik usaha merenovasi kantor perusahaan agar menjadi

lebih baik. Hal ini untuk meningkatkan citra perusahaan, kapasitas penyimpanan,

serta perbaikan dan penambahan fasilitas. PT. Caprito telah beberapa kali

dikunjungi wartawan cetak serta elektronik sebagai sumber peliputan untuk

Dewasa Muda Anak Populasi Kambing Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina

Jumlah

PT.CAP 83 333 41 64 47 60 628

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

56

informasi seputar susu kambing. Renovasi tersebut diharapkan akan menambah

kenyamanan dalam melakukan aktivitas usaha serta pengunjung.

Hadirnya peralatan baru dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan

diharapkan pula adanya peningkatan kualitas sumber daya manusianya.

Peningkatan kualitas pekerja diharapkan meningkat pula produktivitas, kualitas

mutu produk, efisiensi produksi, serta pelayanan kepada konsumen. Upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan melakukan

atau mengikutsertakan pada berbagai macam pelatihan, seminar, atau workshop.

Misalnya pelatihan manajemen produksi, seminar teknologi pengolahan susu, atau

berbagai macam kegiatan lain yang dapat menambah kemampuan, pengetahuan,

serta wawasan pekerja. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia perusahaan

akan meningkatkan kemampuan perusahaan.

Dukungan pemerintah diharapkan dapat membantu pengusaha susu

kambing untuk memperoleh hasil baik. Keaktifan untuk berkoordinasi dengan

pemerintah dapat menambah manfaat bagi perusahaan, seperti informasi,

pelatihan, bimbingan, serta program pinjaman modal. Terbentuknya suatu

paguyuban atau semacam koperasi dapat membantu para pengusaha dalam hal

pemasaran atau menangani kendala usaha. Banyak hal yang dapat diatasi melalui

instasi pemerintah atau koperasi pengusaha susu kambing. Baik itu dalam kendala

permodalan, pengembangan usaha, pemasaran, perbaikan teknologi, atau saling

bantu dalam menghadapi pasar atau permintaan yang besar secara mendadak.

Serta banyak hal lain yang dapat dilakukan bila adanya kebersamaan. Solusi akan

hal ini merupakan hal yang layak untuk digagas para pengusaha susu kambing.

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Lingkungan Perusahaan

5.1.1. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal perusahaan diarahkan kepada penentuan

faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang yang dihadapi perusahaan

dalam lingkungan bersaingnya, untuk memudahkan perusahaan dalam

menentukan strategi guna meraih kesempatan dan menghindari ancaman. Analisis

lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi kecenderungan-kecenderungan dan kejadian-kejadian yang berada

di luar kendali perusahaan. Analisis lingkungan eksternal secara garis besar pada

lingkungan mikro dan lingkungan makro.

5.1.1.1. Lingkungan Makro

Lingkungan ini biasa disebut juga sebagai lingkungan eksternal luar

perusahaan. Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, akan tetapi

harus selalu disimak serta direspon oleh perusahaan. Dikarenakan lingkungan ini

juga sangat berpengaruh bagi perusahaan. Lingkungan ini terdiri dari kekuatan-

kekuatan besar yang akan berdampak bagi perusahaan, yaitu: lingkungan

demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum dan sosial budaya.

1. Demografi

Meskipun PT. CAP yang berlokasi di Kelurahan Tanggulun Kecamatan

Cariu Kabupaten Bogor. Pelanggan susu kambing PT. CAP yang terbesar berada

di DKI Jakarta, serta tersebar di Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

58

Perusahaan memerlukan perantara pemasaran melalui agen-agen untuk

menjangkau pasar sasaran. Agen-agen yang tersebar diharapkan mampu

mengatasi jarak antara konsumen dengan perusahaan.

Pelanggan susu kambing di PT. CAP mulai dari anak-anak, remaja,

dewasa, serta orang tua, pria dan wanita, dengan sebagian besar pelanggan adalah

pria. Pelanggan berdasarkan usia lebih banyak berusia 35 tahun hingga 49 tahun.

Pelanggan anak-anak mengkonsumsi susu kambing sebagai pengganti ASI, serta

untuk penyembuhan penyakit. Pelanggan remaja mengkonsumsi susu kambing

sebagai produk kecantikan. Pelanggan dewasa sebagai pengobatan penyakit serta

vitalitas. Pelanggan orang tua mengkonsumsi susu kambing sebagai obat

penyakit. Hal ini menandakan apa yang dipromosikan tentang susu kambing telah

mengena dimasyarakat, bahwa susu kambing memiliki berbagai khasiat

penyembuhan penyakit.

2. Ekonomi

Perkembangan ekonomi suatu negara turut mempengaruhi pengeluaran

belanja masyarakatnya. Saat kondisi ekonomi mengalami inflasi yang tinggi, tentu

masyarakat akan mengalokasikan pendapatan mereka pada kebutuhan yang lebih

utama. Produk susu merupakan produk yang termasuk sebagai kebutuhan

sekunder, karena itu saat kondisi perekonomian memburuk akan mempengaruhi

permintaan akan susu kambing. Sebagian besar pelanggan susu kambing adalah

mereka yang berpendapatan Rp. 1 juta hingga Rp. 4 juta. Mereka umumnya masih

terimbas akan perubahan harga-harga yang naik karena inflasi.

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

59

3. Alam

Daerah Bogor yang merupakan bagian dari Jawa Barat adalah salah satu

daerah sentra peternakan kambing di Indonesia. Lingkungan alam yang tropis

membuat Bogor merupakan wilayah yang baik untuk beternak kambing, ditambah

lagi dengan adanya beberapa jenis kambing khas Indonesia seperti kambing

kacang, menjadikan iklim di Indonesia sebagai habitat yang cocok. Tidaklah

heran peternakan kambing sangatlah khas dengan masyarakat Indonesia terutama

di jawa barat. Hampir setiap rumah didapati memiliki ternak kecil ini, baik dalam

skala usaha besar maupun rumahan. Selain mudah dalam merawatnya harganya

pun tidak terlalu mahal, bila dibandingkan dengan ternak besar seperti sapi, dan

kerbau.

Tabel 8. Populasi Kambing PE Kabupaten Bogor Tahun 2007

Sumber:Dinas Agribisnis Kab. Bogor (2008:75)

Dewasa Muda Anak Populasi

Kambing Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jumlah

Kab. Bogor 205 825 102 159 116 150 1.547

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

60

4. Teknologi

Teknologi merupakan faktor yang juga dapat menjadi satu hal penting

dalam menciptakan peluang bagi perusahaan untuk beroperasi semakin efisien.

Dengan bantuan teknologi pula perusahaan dapat membuat produk olahan

sehingga memperpanjang umur produk.

Produk yang dihasilkan oleh PT. CAP tidak hanya relatif murah, tetapi

juga segar dan bersertifikat. Segar karena susu kambing yang telah diperah tidak

ditambahkan zat apapun atau diubah menjadi produk lain, sehingga merupakan

susu yang masih murni. Setelah dikemas langsung dimasukkan kedalam mesin

pendingin untuk menghentikan proses metabolisme yang dapat menyebabkan susu

menjadi basi atau rusak. Susu kambing yang diproduksi oleh PT. CAP telah diuji

di laboraturium Institut Pertanian Bogor, memiliki kandungan vitamin dan

mineral serta layak untuk di konsumsi.

Teknologi yang dimiliki oleh PT.CAP adalah 2 buah Cool Box, dengan

kapasitas mampu menampung 100 liter dan 300 liter susu kambing kemasan.

Suhu dapat diatur hingga mencapai -15 untuk membekukan proses metabolisme

dan menjaga kualitas susu tetap baik hingga waktu dua bulan lamanya. Sehingga

dapat menampung produksi susu harian, sebelum dibawa konsumen atau agen

yang biasanya datang di akhir pekan dan akhir bulan.

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini juga sangat berpengaruh

dengan metode promosi. Semakin mudahnya akses suatu produk terhadap internet

menjadi peluang baru bagi perusahaan untuk dikenal konsumen. Media internet

saat ini merupakan cara promosi yang utama bagi pengusaha susu kambing dalam

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

61

menawarkan produknya. Kemampuan akan penguasaan teknologi ini menjadi

bekal dalam menghadapi para pesaing.

5. Politik dan Hukum

Keputusan yang diambil perusahaan dalam aktivitasnya akan sangat

dipengaruhi oleh perkembangan politik dan hukum yang berlaku. Lingkungan ini

berkaitan dengan kebijakan–kebijakan pemerintah dalam hal ini pemerintah

daerah Kabupaten Bogor. Kebijakan politik dan hukum yang baik akan sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan menciptakan keamanan bagi para

pengusaha ternak serta pengusaha lainnya yang bergerak dalam usaha peternakan

kecil dan menengah, termasuk PT. CAP didalamnya.

Kebijakan politik dan hukum yang dimaksud di atas adalah upaya

pemerintah mendorong terciptanya iklim usaha yang mampu menunjang

pengembangan peternakan dan perikanan, perlu melakukan pengaturan,

pembinaaan, dan pengendalian bidang usaha peternakan dan perikanan sebagai

perwujudan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Hal tersebut

tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2003 tentang

izin usaha peternakan dan perikanan

6. Sosial budaya

Pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sebagai

sebuah nikmat yang tak ternilai, turut mempengaruhi gaya hidup masyarakat

dalam beraktivitas sehari-hari. Semakin penting nikmat kesehatan akan meningkat

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

62

pula biaya yang dikeluarkan dalam menjaga kesehatan, baik dengan cara yang

murah ataupun dengan biaya yang mewah

Susu kambing dapat menawarkan produknya sebagai penyedia kebutuhan

protein dan juga berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Dengan kata lain

masyarakat akan dapat memenuhi dua kebutuhan diatas dari satu produk, yaitu

susu kambing. Sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi biaya rumah

tangga warga untuk keperluan yang lain

Tradisi masyarakat Islam juga sangat dekat dengan ternak ini. Baik

digunakan dalam Hari Raya Idhul Adha setiap 10 Dzulhijjah, sehingga permintaan

sangat meningkat ataupun dalam kegiatan Aqiqah dalam mensyukuri kelahiran

anak, yang sepanjang tahun ada permintaannya. Serta dipercaya susu kambing

memiliki khasiat dalam mengobati beberapa penyakit. Menjadikan permintaan

akan kambing serta susu kambing merupakan peluang usaha yang baik dan tidak

kenal masa.

5.1.1.2. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro ini adalah lingkungan di luar perusahaan tetapi masih

dalam lingkup yang kecil. Meski demikian lingkungan mikro ini adalah

lingkungan yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan, yang

terdiri dari: persaingan industri, produk subsitusi, pendatang baru, kekuatan

menawar dari pembeli, dan pemasok.

1. Persaingan Industri

Kegiatan pemasarannya yang dijalankan PT. CAP berhadapan dengan

beberapa pesaing yang lokasinya masih berada di wilayah Jakarta. Para pesaing

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

63

tidak hanya dari pelaku usaha perternakan kambing, tetapi juga dari agen-agen

peternakan susu kambing yang lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap

usaha pasti akan ada persaingan dalam menarik hati konsumen. Mereka yang

dapat menguasai pasar bukan berarti yang mempunyai produk yang terbaik, atau

dengan harga termurah, tetapi bagaimana suatu perusahan dalam

mengkomunikasikan produknya bahwa konsumen akan mendapatkan harga yang

pantas atau lebih dengan membeli produknya.

Tingkat konsumsi yang masih sedikit di masyarakat, menyebabkan

pemasaran susu kambing masih banyak melalui media internet. Perbandingan

harga jual susu kambing PT. CAP dibandingkan perusahaan lain memang relatif

lebih murah. Harga susu kambing yang ditawarkan PT. CAP Rp. 17.500/ liter,

sedangkan perusahaan lain ada yang menawarkan dengan harga Rp. 20.000/liter

sampai Rp. 25.000/liter. Belum adanya perusahaan susu kambing besar yang

menguasai media menyebabkan penguasaan akan media internet menjadi sangat

berpengaruh tehadap penjualan susu kambing.

Berikut ini juga disampaikan beberapa pesaing PT. CAP yang berada di

wilayah Jabodetabek, dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Daftar Para Pesaing PT. Caprito Agrindo Prima

NO Nama Lokasi

1 Prima Fit Pejaten Timur , Jakarta Selatan

2 CV. Helconia Kayu Putih, Jakarta Timur

3 Caprito Pondok Kopi, Jakarta Timur

4 Bobby Goat Milk Depok

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

64

2. Produk Pengganti

Produk susu kambing bila dilihat dalam segi sebagai penyedia kebutuhan

protein dan kalsium, tentunya akan berhadapan dengan produk pengganti yaitu

susu sapi dan susu kedelai. Ketersediaan susu sapi serta susu kedelai dimasyarakat

sangat besar. Ditambah lagi dengan harga yang lebih murah, apalagi terhadap susu

kedelai. Serta kemudahan konsumen untuk memperolehnya kedua susu itu sangat

bebas tersedia.

Susu kambing PT. CAP terhadap susu sapi dan susu kedelai menawarkan

suatu keunggulannya. Kandungan gizi yang terdapat pada susu kambing, melebihi

susu sapi dan susu kedelai. Memberikan manfaat kesehatan yang lebih bagi

konsumen, serta dipercaya bagi masyarakt untuk menyembuhkan penyakit asma.,

paru-paru, TBC, rematik, dan bagi wanita bisa meningkatkan kehalusan dan

kelembutan kulit.

Susu kambing juga merupakan susu yang dianjurkan bagi orang yang

alergi terhadap susu sapi. Direkomendasikan sebagai subsitusi susu bagi bayi,

karena susu ini bebas dari laktosa penyebab diare. Secara keseluruhan produk

pengganti susu kambing dapat meliputi: susu sapi, susu kedelai, susu kerbau serta

susu kuda.

3. Pendatang Baru

Melihat besarnya peluang usaha dalam industri ini, maka makin banyak

pula bermunculan perusahaan peternakan kambing perah. Pendatang baru

tentunya akan menjadikan persaingan dalam industri ini semakin ramai. Secara

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

65

hitung-hitungan matematis, dapat dikatakan pasar yang ada akan diperebutkan

dengan sejumlah perusahaan yang bertambah.

Tidak demikian pada kenyataannya. Pasar yang ada saat ini merupakan

pasar yang terus berkembang. Potensi pasar yang ada akan terus semakin besar.

Semakin bertambahnya pengusaha susu kambing, maka akan lebih banyak lagi

perusahaan yang memperkenalkan keunggulan susu kambing. Secara tidak

langsung hadirnya pendatang baru akan menjadi trend baru di masyarakat bila

diikuti dengan sosialisasi akan susu kambing ini. Berikut sejumlah perusahaan

pendatang baru industri ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Daftar Para Perusahaan Susu Kambing Pendatang Baru

No Nama Usaha Wilayah Tahun Berdiri

1 Caprin Milk Menteng, Jakarta 2004

2 Raw Goat Milk Bekasi 2003

3. CV. Con Herbal Jakarta 2005

4. Goat Milk Bintaro 2000

Beberapa hal yang menjadikan usaha ini menjadi menarik adalah modal

yang relatif kecil berkisar Rp. 22 juta untuk membeli 11 ekor kambing betina dan

pejantan serta membangun kandang. Masyarakat yang mulai kembali dengan

konsep back to nature mengkonsumsi bahan-bahan alami untuk pengobatan dan

menjaga kesehatan. Serta alasan lain modal yang cepat kembali, karena dalam

setahun sudah dapat mencapai BEP.

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

66

4. Kekuatan Menawar Pembeli

Para konsumen umumnya membeli susu kambing langsung di PT. CAP

karena mengetahui informasi dari internet, iklan, dan informasi konsumen lain.

Konsumen yang datang biasanya adalah konsumen yang belum mengetahui agen

perusahaan, atau untuk pembelian dalam jumlah banyak, atau juga bagi yang

tinggalnya dekat.

Saat ini pelanggan susu kambing PT.CAP berada di sekitar Jakarta, Bogor,

Depok, Bekasi, dan Tangerang. Perusahaan terletak di lokasi yang strategis untuk

suhu dan cuaca bagi ternak, ketersediaan pakan, minum, dan lingkungan

masyarakat. Meskipun jarak yang ditempuh untuk ke perusahaan dari Jakarta

cukup jauh.

Pada umumnya konsumen yang pernah membeli pada PT. CAP akan

kembali membeli, karena kualitas yang baik serta harga yang relatif lebih murah.

Konsumen yang loyal serta yang datang dari berbagai daerah menunjukkan

perusahaan memiliki pasar yang besar. Perusahaan tidak hanya menjual kepada

segelintir pelanggan, tetapi juga dengan pembelian dalam jumlah banyak. Daya

tawar konsumen terhadap perusahaan relatif terjaga stabil, atau konsumen tidak

mempunyai kekuatan menekan harga yang besar.

5. Pemasok

Pakan merupakan unsur biaya terbesar dalam usaha peternakan, sehingga

pasokan sumber pakan merupakan faktor yang penting dalam usaha ini. Kekuatan

tawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri,

terutama kalau jumlah pemasok terbatas, kalau hanya sedikit bahan baku

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

67

pangganti yang baik, pemasok dapat menekan perusahaan dalam hal harga. PT.

CAP mengupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan produksi terutama

dalam hal pakan secara mandiri. Terkait dalam hal efesiensi biaya produksi dan

tenaga kerja, maka untuk beberapa bahan pakan lebih diutamakan dengan

mencari pemasok yang secara khusus menyediakan bahan pakan. Pakan utama

yang disediakan secara langsung oleh perusahaan yaitu rumput gajah, rumput liar,

dan air minum. Kebutuhan tersebut didapat dari lahan perusahaan yang seluas 4

Ha dan air minum dari 5 sumur yang dimiliki perusahaan serta juga mencari dari

lingkungan sekitar perusahaan. Untuk kebutuhan konsentrat, ampas tahu, dan

obat-obatan didapatkan dari pemasok. Para pemasok di PT. CAP dapat dilihat

pada Tabel 11.

Tabel 11. Daftar Para Pemasok PT. CAP.

NO Nama Alamat Jenis Bahan Volume Jangka

Pengiriman

1 PT. Widodo

Makmur

Cileungsi Konsentrat 1,5 Ton 4 x per bulan

2 Pabrik Tahu Jonggol Ampas tahu 1,5 Ton 2 hari

3 PT. Agrisatwa

Lestari

Cideng Obat-obatan 40 botol 1 x per bulan

Sumber : PT. Caprito Agrindo Prima, 2007

Penentuan para pemasok di PT. Caprito Agrindo Prima berdasarkan

pertimbangan letak supllier dengan perusahaan, harga yang menguntungkan, dan

produk yang sesuai standar dan kualitas yang diinginkan serta kesanggupan untuk

menjaga kontinuitas produk. Dekatnya lokasi perusahaan dengan pemasok

merupakan keuntungan tersendiri, karena dekatnya jarak yang ditempuh maka

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

68

biaya yang dibayarkan lebih ringan. PT.CAP membuat jadwal pengiriman

pemasok dan banyaknya volume untuk menjamin ketersediaan pasokan pakan.

Perusahaan juga mengupayakan agar pemasok tidak tergantung pada perusahaan

tersebut. Cukup banyaknnya perusahaan yang dapat menjadi pemasok, sebagai

keuntungan bahwa pasokan dapat berjalan baik tanpa ketergantungan.

5.1.2. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan salah satu cara untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan tersebut. Faktor-faktor internal perusahaan

yang dianalisis terdiri dari produksi dan operasi, sumber daya manusia (SDM),

keuangan, pemasaran.

5.1.2.1. Faktor Produksi dan Operasi

Produksi adalah kegiatan utama dalam suatu perusahaan, membuat

produk untuk kebutuhan konsumen. Kegiatan utama PT.CAP adalah menjual

produk susu kambing segar beku dalam kemasan. Proses produksi susu kambing

ini dibagi menjadi beberapa tahap atau kegiatan. Kegiatan pertama dimulai dari

pemesanan hingga penerimaan , pemeliharaan hingga pemerahan, dan terakhir

pengemasan hingga pemasaran.

1. Penerimaan bahan baku: bahan baku utama yang dibutuhkan adalah kambing

ternak peranakan etawa, bahan pakan, dan obat-obatan. Bahan baku ini

diperoleh perusahaan dari beberapa pemasok di beberapa daerah dengan

jumlah dan kualitas yang ditentukan oleh pihak PT.CAP. Kebutuhan pakan

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

69

diperlukan setiap hari sebanyak tiga kali, yang dikirim secara rutin. Pakan

terdiri dari: konsentrat, ampas tahu, dan rumput. Obat-obatan terdiri dari: anti

biotik, vitamin, obat kutu, obat cacing, obat turun panas, dan obat peningkatan

stamina.

2. Pemeliharaan

a. Pemberian pakan: pakan diberikan sebanyak tiga kali dalam sehari, yaitu:

pada jam 06.00 hingga jam 07.00, pakan kedua jam 13.00 – 14.00, dan

pakan ketiga pada jam 16.00 – 17.00. pakan yang diberikan pada waktu

yang pertama adalah konsentrat, sedangkan yang kedua dan ketiga adalah

rumput gajah dan rumput liar. Air minum untuk ternak harus selalu

tersedia.

b. Pemeliharaan kesehatan: kesehatan hewan ternak harus senantiasa

dipantau oleh pengelola. Selain disediakan obat-obatan dari perusahaan,

setiap empat pekan juga ada petugas peternakan yang memantau. Hal ini

dimaksud untuk menjaga kondisi ternak agar tidak terjangkit penyakit atau

mengantisipasi dan mengobati.

c. Pengembangbiakkan: pengembangbiakkan hewan ternak dapat terjadi oleh

kambing peranakan sebanyak tiga kali dalam dua tahun. Masa

pengembangbiakkan yang cukup singkat tersebut selain menambah

perkembangan usaha, penambahan ternak juga dapat dijual untuk

mendapatkan pemasukan sampingan. Kambing betina harus selalu diatur

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

70

jadual kelahirannya, agar peternak dapat mendapatkan susu setiap masa

laktasi dari betina.

d. Pemerahan: pada betina yang dalam masa laktasi padat diperah dua kali

sehari, yaitu pada pagi hari jam 07.00 dan sore hari jam 17.00 – 18.00.

Setiap hari pemerahan rata-rata menghasilkan 50 hingga 70 liter per hari.

30 hingga 50 liter di pagi hari, dan 20 hingga 30 liter di sore hari.

3. Pengemasan: Setelah susu ditampung dalam satu wadah alumunium kemudian

susu ditakar dan dikemas dalam plastik. Pengemas dibuat dalam tiga ukuran

kemasan : ukuran 200ml, 500ml, dan 1000ml. kemudian disimpan dalam

lemari pendingin (chiller) yang dapat menampung hingga 400 liter. Urutan

kegiatan produksi dan operasi PT.CAP dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Kegiatan Produksi dan Operasi PT.CAP

5.1.2.2. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

Hingga tahun 2007, PT.CAP memiliki tenaga kerja sebanyak 8 orang dan

satu orang staf ahli. Terdiri dari 4 orang tenaga kerja kandang, 2 orang tenaga

kerja kebun, 1 orang kesehatan hewan, dan 1 orang manajer. Sebagian karyawan

Pengemasan

Pemeliharaan : Pemberian Pakan

Pemerahan Pemeliharaan

Pengembangbiakan

Penjualan

Penerimaan Bahan Baku

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

71

direkrut dari warga sekitar untuk memudahkan mobilitas serta pengamanan. Ada

karyawan yang telah ikut bersama perusahaan sehingga memiliki pengalaman

hingga 17 tahun dalam usaha susu kambing. Hal ini menjadi modal yang sangat

kuat dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi, serta mengetahui kapan

biasanya usaha ini mengalami peningkatan permintaan dan penurunan permintaan.

Meski demikian dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, perusahaan ini

termasuk jarang mengadakan. Pernah dilakukan terhadap alat produksi yang baru.

Sehingga untuk peningkatan kemampuan dan pengembangan wawasan karyawan

menjadi terlambat.

5.1.2.3. Faktor Keuangan

Sejak berdirinya pada tahun 1990, PT.CAP tidak menggunakan dana

pinjaman dari luar perusahaan dan bergantung pada keuangan direktur. Disatu sisi

hal ini menjadi keunggulan bagi perusahaan karena tidak adanya kewajiban untuk

melunasi pinjaman dalam waktu dekat. Dilain sisi dana yang terbatas sangat

menyulitkan bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha. Beberapa

rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui posisi kompetitif perusahaan

di dalam industrinya. Perhitungan ikhtisar rugi/laba PT.CAP untuk tahun 2007

menunjukkan perusahaan memperoleh laba yang telah dikurangi pajak 30%

sebesar Rp. 341.110.000. ikhtisar rugi/laba PT.CAP tahun 2007 dapat dilihat pada

Tabel 12.

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

72

Tabel 12. Ikhtisar Rugi/Laba PT.CAP Tahun 2007

NO KOMPONEN Jumlah (/ bulan) Total (/tahun)

1

Pendapatan: a. Produk utama ( susu kambing) b. Produk tambahan (anakan, induk,

pupuk)

48.000.000 16.600.000

775.200.000

2

Pengeluaran: a. Biaya operasional b. Biaya gaji dan retribusi c. Penyusutan

16.250.000

7.000.000 250.000

282.000.000

3 Laba:

a. Sebelum pajak b. Sesudah pajak 30%

493.200.000 147.960.000

Rugi / Laba 345.240.000 Sumber: PT.CAP, 2007

5.1.2.4. Faktor Pemasaran

Alat yang biasa digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran

dalam pasar sasaran adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran meliputi produk

(product), tempat distribusi (place), harga (price), dan promosi (promotion).

1. Produk

Sementara ini produk utama dari PT.CAP adalah baru pada jenis susu

kambing segar beku yang dibagi menjadi tiga ukuran, 200ml, 500ml dan 1000ml

dalam kemasan plastik. Produk inilah yang selama ini menjadi inti pemasukan dan

pembiayaan perusahaan. Susu kambing yang diproduksi PT.CAP selama ini telah

lulus uji dari Institut Pertanian Bogor, untuk kandungan dan kelayakan di

konsumsi. Produk yang diberikan berupa susu segar dalam kondisi beku, maka

sebelum dikonsumsi harus terlebih dahulu dicairkan. Cara yang dianjurkan adalah

merendam susu beku di dalam wadah yang diberi air hangat, dan air hangat

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

73

diganti bila perlu hingga susu beku mencair dan siap diminum. Memanaskan susu

di atas api hingga mendidih akan menghilangkan vitamin, dan zat-zat bermanfaat.

Selain susu kambing sebagai produk utama PT.CAP juga memiliki produk

sampingan dari hasil budidaya kambing, yaitu berupa: anakan kambing PE,

indukkan PE, pejantan PE, dan pupuk kandang. Pemasukan dari produk

sampingan ini menyumbang pendapatan sebesar 30% dari keseluruhan.

Kemudahan teknologi yang ada memungkinkan perusahaan dapat

mengembangkan produknya yang hanya susu segar beku agar menjadi lebih

variatif. Misalnya melakukan proses fermentasi untuk menghasilkan yogurt susu

kambing, atau membuat kemasan yang lebih menarik serta dapat pula

menambahkan aneka rasa pada susu kambing tersebut agar menambahkan nilai

jual.

2. Harga

Harga merupakan biaya dari pembeli namun merupakan satu-satunya

bauran peasaran yang menghasilkan pendapatan bagi penjual, sehingga harus

mendapatkan perhatian utama dalam menentukan penetapan harga. Berapa nilai

yang layak atas produk supaya tidak terlalu murah agar tidak disebut murahan,

dan tidak terlalu mahal sehingga dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.

Harga yang ditawarkan PT.CAP untuk susu kambing ukuran 200ml

ditawarkan pada harga Rp.5.000, ukuran 500ml dengan harga Rp. 10.000, untuk

ukutan 1.000ml dengan harga Rp. 17.500. Hal ini masih diluar harga special bagi

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

74

agen. Harga susu kambing dipasaran saat ini Rp. 20.000 untuk satu liter susu

kambing. Bahkan ada yang juga menjualnya mencapai Rp. 25.000 per liter.

Proses penetapan harga berdasarkan: harga pokok produksi, pengemasan,

promosi, distribusi, serta keuntungan yang diharapkan. Meskipun demikian

perusahaan tetap memperhatikan pada ketatnya kompetisi, harga dari kompetitor,

serta kemampuan konsumen. Saat ini perusahaan menetapkan harga susu kambing

1 liter Rp. 17.500, dengan melihat perrtimbangan dari kompetitor ada yang

menjual dengan harga Rp. 20.000 hingga Rp. 25.000 per liter.

3. Promosi

Promosi dilakukan untuk memberikan informasi akan keunggulan produk

yang dijual sehingga membujuk pelanggan sasaran untuk membeli produk susu

kambing. Tanpa promosi perusahaan akan sulit untuk memperkenalkan produknya

atau bahkan untuk mendapat pembeli. Produk yang baik bila tanpa promosi yang

baik pun produk tersebut tidak akan laku terjual. Oleh karena itu ada beberapa

informasi yang harus disampaikan kepada pelanggan sasaran meliputi ketersedian

produk, penampilan, manfaat yang diperoleh dari produk tersebut.

Bauran promosi yang digunakan PT. CAP adalah: 1.Iklan, pernah

dilakukan PT.CAP di harian umum, membuat selebaran brosur dan disebarkan di

daerah perumahan (Jakarta, Cibubur, Cileungsi, Bogor, dan Bekasi). 2. Tatap

muka, promosi secara langsung dengan door to door menawarkan kepada

konsumen. 3. Publikasi, melalui peliputan dari beberapa televisi swasta nasional.

4. Pemasaran dengan internet, penyampaian informasi berupa gambar-gambar,

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

75

pertanyaan, pernyataan, kesan-kesan serta keluhan dan yang utama dapat

melakukan transaksi. Melihat dari efektivitas saat ini promosi yang paling

memungkinkan dan lebih murah adalah melalui internet. Susu-kambing.com

adalah salah satu media promosi yang dibuat oleh PT. CAP untuk

memperkenalkan produknya.

4. Distribusi

Pendistribusian dimaksudkan untuk membuat produk tersedia bagi

konsumen sasaran dan distribusi, serta akan memberikan kemudahan bagi

konsumen dalam mendapatkan produk yang mereka inginkan. PT.CAP dalam

membangun distribusi dengan menjalin kerjasama perseorangan untuk menjadi

agen. Saat ini terdapat tujuh agen yang ada di wilayah Jabotabek meliputi Bogor,

Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok. Ketentuan untuk

menjadi agen adalah membeli minimal 60 liter, akan tetapi dari agen yang sudah

berlangganan rata-rata memesan 100-200 liter per minggu. Agen membawa susu

kambing tersebut dalam wadah sterofoam yang diberi es batu untuk menjaga suhu

susu tetap dingin selama perjalanan. Harga jual kepada agen menjadi Rp.12.500 –

15.000 per liter, maka agen mendapatkan selisis sebesar Rp.2.500 – 5.000 per

liter. PT.CAP dengan rekanan juga menjalin kerjasama dengan pabrik

pengolahan keju dan yogurt dengan pesanan 100-200 liter /pekan. Beberapa jalur

distribusi susu kambing PT. CAP untuk sampai kepada konsumen tampak pada

Gambar 9.

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

76

Gambar 9. Jalur distribusi susu kambing PT. CAP

5.2. Analisis Strategi Pemasaran Susu Kambing PT. Caprito Agrindo Prima

Analisis strategi yang dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih

dahulu faktor-faktor internal dan eksternal, yaitu terdiri dari faktor-faktor yang

menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor yang menjadi peluang dan

ancaman. Pembagian faktor-faktor tersebut diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, diskusi dan kuesioner kepada sejumah responden.

5.2.1. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

Identifikasi terhadap lingkungan internal perusahaan meliputi kekuatan

(strength), dan kelemahan (weaknesses) serta lingkungan eksternal perusahaan

meliputi peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang akan mempengaruhi

kinerja pemasaran susu kambing di PT.CAP. Nilai yang keluar dari hasil analisis

pada faktor-faktor tersebut digunakan untuk menempatkan posisi perusahaan

dalam Matriks Internal-Eksternal (IE) berada pada sel berapa, sehingga dapat

ditentukan strategi yang sesuai bagi perusahaan. Selanjutnya menggunakan

Matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran perusahaan,

dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang akan tetapi secara bersamaan

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Terakhir digunakan analisis QSPM

PT. CAP

PT. CAP

PT. CAP

Konsumen

Konsumen

Konsumen

Agen

Pabrik susu Fajar Taurus

Agen Pengecer

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

77

untuk menentukan prioritas strategi yang dapat dilaksanakan. Adapun identifikasi

faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman adalah sebagai berikut:

5.2.1.1. Kekuatan

Faktor-faktor strategis yang didapatkan dari perusahaan berdasarkan

identifikasi pada lingkungan internal perusahaan sebagai berikut:

1. Harga yang ditawarkan bersaing

Harga susu kambing yang ditawarkan oleh PT.CAP sangat bersaing dengan

perusahaan sejenis ,dengan harga yang ditawarkan Rp. 17.500 per liter maka

perusahaan mempunyai keunggulan dibandingkan pesaingnya. Rata-rata

perusahaan lain menjual dengan harga lebih tinggi Rp. 2.500 – Rp.7.500.

2. Kualitas produk yang teruji

Kualitas adalah hal yang sangat dijaga oleh setiap perusahaan. Sampai saat

ini PT.CAP memberikan jaminan kualitas yang baik pada produknya dengan

mengujikan produknya di Laboraturium IPB. Selain itu dalam penyimpanan

produknya menggunakan box pendingin (chiller) dengan suhu hingga –170

sehingga susu kambing betul-betul beku dan tidak basi. Susu kambing yang

disimpan di box pendingin dapat bertahan hingga tiga pekan, untuk susu yang

diantarkan kepada pelanggan atau agen menggunakan box sterofoam diberi es

batu yang dapat bertahan hingga beberapa jam susu kambing dalam keadaan beku.

3. Distribusi agen tersebar

Untuk memudahkan konsumen memperoleh produk, PT.CAP bekerjasama

dengan beberapa agen distribusi. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam

melayani pelanggan yang mayoritas tersebar di wilayah Jabodetabek. Sehingga

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

78

bila ada permintaan konsumen yang tidak dapat dilayani perusahaan maka

perusahaan akan memberikannya kepada agen yang terdekat.

4. Promosi

PT. CAP telah memasarkan produknya melalui internet untuk

memudahkan bagi yang ingin mengetahui informasi tentang susu kambing. Salah

satu yang merupakan keunggulan PT. CAP adalah perusahaan ini yang memiliki

situs www.susu-kambing.com. Sehingga barang siapa yang mencari informasi

melalui internet pasti akan menjumpai situs ini. Selain itu juga perusahaan pernah

melakukan promosi melaui iklan di beberapa media, serta sering kali diliput

televisi swasta terkait reportase seputar susu kambing.

5. Modal usaha mandiri

Kepemilikan lahan seluas 5Ha, 4 kandang dengan kapasitas 900 ekor,

bangunan kantor dan mess karyawan adalah sebagai modal utama dari PT. CAP.

Dana yang digunakan dalam pembangunan usaha ini berasal dari modal pribadi,

sehingga perusahaan tidak diberatkan dengan membayar hutang serta bunga.

Pemasukan yang ada hanya digunakan untuk membiayai produksi dan karyawan.

Meskipun ada kekurangan dengan sulitnya untuk melakukan pengembangan

usaha, karena menunggu dari hasil keuntungan.

6. Sarana prasarana menunjang

Kandang yang berjumlah empat buah, kantor, mess karyawan, adanya empat

sumur air, tempat penyimpanan, dan lahan yang cukup luas untuk ditanami

rumput hal ini dirasakan sebagai keunggulan pada perusahaan. Terutama luas

peternakan yang mencapai 5 Ha, sebesar 4Ha ditumbuhi rumput sebagai pakan

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

79

kambing. Perusahaan dapat mengurangi biaya pakan ternak yang merupakan

biaya operasional terbesar dari usaha peternakan.

7. Lokasi peternakan dekat kota

Lokasi peternakan PT. CAP berada di selatan Kabupaten Bogor, berada di

daerah pertanian yang banyak terdapat padang rumput, serta suhu udara yang

cukup dingin menjadikan tempat yang baik bagi perkembangan ternak. Berada di

daerah yang jauh dari perumahan untuk menjaga kenyamanan lingkungan sekitar.

Jarak ke Kota Jakarta sekitar 40 Km dapat ditempuh dalam satu jam perjalanan

melalui jalan cariu, jonggol, alternatif cibubur.

8. Pekerja yang berpengalaman

Karyawan berpengalaman kerja hingga tujuh belas tahun, maka tenaga kerja

yang ada merupakan yang sudah berpengalaman dalam usaha tersebut. Sehingga

sudah mencapai tingkat efektifitas dalam bekerja. Selain itu perusahaan tidak

perlu terlalu lama untuk memberikan pelatihan kepada karyawan.

9. Khasiat Penyembuhan

Mayoritas pembeli susu kambing ini adalah karena mereka meyakini sebagai

obat bagi beberapa penyakit, seperti asma serta penyakit pernafasan lain.

Kandungan zincum (Zn) pembentuk system kekebalan tubuh, mineral alkaline

baik untuk penderita maag kronis, zat flourin serta betakasein baik bagi penderita

bronchitis, asma, tbc, pneumonia. Selebihnya adalah untuk menjaga kesehatan,

karena terbukti bahwa kandungan yang ada dalam susu kambing lebih baik dari

susu sapi. Sehingga secara kesehatan dapat memberikan manfaat yang lebih baik

dibanding susu sapi dan susu kedelai secara umum.

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

80

10. Kapasitas kandang yang besar

Dengan kandang yang berjumlah empat buah dengan kapasitas tiap kandang

mencapai dua ratus ekor, maka masih dapat menampung sejumlah ternak untuk

menambah produksi. Karena saat ini masih diisi oleh empat puluh ekor tiap

kandang. Sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan kapasitas kandang yang

dimiliki. Karena biaya perawatan kandang tidak berubah, atau hanya berubah

sedikit. Tiap kandangnya masih dapat menampung 100 ekor hingga 160 ekor

kambing etawa.

5.2.1.2. Kelemahan

Faktor-faktor yang menjadi kelemahan PT.CAP berdasarkan identifkasi

lingkungan internal perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada variasi produk

Produk yang ditawarkan oleh PT.CAP saat ini adalah susu segar beku yang

dikemas dalam tiga ukuran. Perusahaan belum melakukan pengolahan lebih lanjut

menjadi produk yang lain dan lebih tahan lama, karena memerlukan biaya yang

cukup besar untuk memperoleh teknologi tersebut.

2. Teknologi produksi masih sederhana

Teknologi pemerahan masih secara manual, teknologi yang digunakan baru

sebatas pada mesin pendingin karena perusahaan baru memproduksi susu segar

beku. Kemudahan teknologi yang ada diharapkan perusahaan dapat

memanfaatkan teknologi tersebut.

Page 82: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

81

3. Pendidikan dan pelatihan karyawan belum berjalan

Sampai saat ini pendidikan dan pelatihan yang diperoleh baru pada awal

karyawan bekerja. Permintaan konsumen yang semakin kritis dan persaingan pada

pasar susu yang semakin tinggi menuntut akan kreatifitas dalam memasarkan

produknya sehingga pendidikan dan pelatihan buat karyawan perlu dilakukan

guna menjawab pasar yang semakin kritis.

4. Penumpukan tugas dan kerja

Untuk mencapai kinerja perusahaan yang baik dan optimal maka perlu

didukung dengan pembagian tugas yang jelas dan berimbang, sehingga

menciptakan suasana kerja yang sehat.

5. Daya tahan produk terbatas

Sebagaimana diketahui bahwa karakteristik salah satu produk pertanian

adalah daya tahan produk yang terbatas. Ditambah lagi karakter dari susu segar

adalah apabila dibiarkan dalam keadaan terbuka dan tercampur dengan udara

maka akan cepat menjadi basi.

5.2.1.3. Peluang

Faktor-faktor yang menjadi peluang PT.CAP berdasarkan identifikasi

pada lingkuangan eksternal perusahaan sebagai berikut:

1. Pendapatan masyarakat meningkat

Peningkatan pendapatan masyarakat yang dapat dilihat dengan naiknya

Upah Minimum Provinsi (UMP) di setiap daerah merupakan peluang pasar yang

baru bagi perusahaan.

Page 83: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

82

Kecenderungan masyarakat untuk terus meningkatkan kesehatan mereka,

serta meningkatnya kampanye kembali ke alam. Menjadi peluang akan produk

susu kambing selain sebagai produk alami juga mbermanfaat bagi kesehatan.

Masyarakat yang mengkonsumsi susu kambing maka dapat meringankan biaya

kesehatan karena dari susu kambing dapat memberikan kesehatan yang lebih baik.

2. Gaya hidup back to nature

Masyarakat yang meyakini penyembuhan penyakitnya dengan susu

kambing, serta yang memilih meminum susu kambing untuk menjaga kesehatan.

Masyarakat yang memilih penyembuhkan penyakit dengan gaya hidup herbal

bukan pada obat-obatan kimia, dan beberapa alasan konsumen yang lain

merupakan pasar utama bagi perusahaan.

3. Peningkatan jumlah penduduk Jabodetabek

Penduduk yang senantiasa meningkat setiap tahunnya baik di wilayah

Jakarta, Bogor dan sekitarnya serta daerah pengkonsumsi produk yang besar

menjadikan wilayah Jabodetabek sebagai pangsa pasar yang menjanjikan bagi

setiap produk termasuk susu kambing sebagai produk kesehatan dan pengobatan.

4. Perkembangan teknologi informasi dan produksi

Perkembangan teknologi informasi yang terbaru tentunya sangat

membantu perkembangan usaha, salah satu yang sangat berpengaruh adalah

adanya internet yang dijadikan sebagai sarana promosi perusahaan.

5. Loyalitas konsumen

Dengan produk yang sudah di uji di laboraturium dan dengan harga yang

bersaing, maka perusahaan menjadi lebih siap untuk mengadapi daya tawar

Page 84: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

83

konsumen. Jumlah konsumen yang banyak, serta masih sedikitnya produsen yang

diketahui masyarakat. Menjadikan pengusaha yang telah lebih dahulu berdiri lebih

dikenal masyarakat.

6. Keberlangsungan pasokan yang bahan baku

Kerjasama yang baik, kepercayaan, dan professional menjadi kunci

perusahaan untuk menjaga keberlangsungan pasokan pakan serta obat-obatan

yang dibutuhkan setiap hari dalam usaha peternakan ini. Tersedianya perusahaan

pemasok yang cukup banyak di sekitar perusahaan membuat pasokan produksi

sebagai elemen yang cukup aman tersedia.

5.2.1.4. Ancaman

Faktor-faktor strategis yang menjadi ancaman PT.CAP berdasarkan

identifikasi pada lingkungan eksternal perusahaan sebagai berikut:

1. Perusahaan sejenis

Usaha susu kambing ini yang masih tergolong usaha kecil, sehingga

kegiatan promosi yang dilakukan masih terbatas dan belum banyak di media

massa. Upaya promosi yang dilakukan adalah pada kegiatan yang berbiaya

rendah, seperti brosur, famlet, koran, serta internet. Melihat intensitas dan format

penyampaian melalui media tersebut, dapat dikatakan bahwa pesaing utama PT.

CAP adalah Prima Fit. Perusahaan sejenis yang menjadi ancaman bagi PT.

Caprito Agrindo Prima adalah Prima Fit, CV. Helconia, Benny Goat Milk

2. Produk subsitusi

Perkembangan industri yang lebih terdahulu dan bahkan lebih besar yaitu

industri susu sapi merupakan ancaman yang paling utama bagi usaha ini, karena

Page 85: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

84

konsumen dapat mendapatkan susu untuk menjaga kesehatan dengan harga yang

lebih murah dan lebih mudah diperoleh. Sehingga biasanya pengusaha

memfokuskan pasar produknya sebagai obat beberapa penyakit, serta pada

konsumen yang lebih mengutamakan kualitas dibandingkan harga.

3. Pendatang baru

Perusahaan yang baru terjun dalam usaha susu kambing karena melihat

keuntungan yang lumayan, menjadikan banyak orang yang ingin terjun dalam

usaha ini. Kehadiran pendatang baru yang tidak diantisipasi dengan baik akan

dapat merubah pasar dan harga jual. Mencoba menjalin kerjasama hendaknya

perlu dilakukan dalam mengendalikan hal tersebut.

5.2.2. Perumusan Alternatif Strategi Perusahaan

Perumusan diawali dengan identifikasi dan penentuan terhadap faktor-

faktor internal dan eksternal yang ada, apakah sebagai kekuatan, kelemahan serta

peluang atau ancaman. Kemudian dilakukan pembobotan pada faktor-faktor

tersebut dengan menggunakan metode “Paired Comparison” atau perbandingan

berpasangan. Pembobotan dilakukan guna mendapatkan seberapa besar faktor-

faktor tersebut menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan.

Selanjutnya dilakukan pemberian rating atau peringkat pada faktor-faktor internal

dan eksternal perusahaan untuk mengukur pengaruh dari tiap-tiap faktor terhadap

perusahaan dalam memasarkan produknya. Faktor-faktor internal selanjutnya

akan dimasukkan pada matriks IFE, dan faktor-faktor eksternal akan dimasukkan

Page 86: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

85

pada matriks EFE, selanjutnya gabungan dari dua matriks manghasilkan matriks

Internal-Eksternal (IE).

5.2.2.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor-faktor yang akan dianalisis dengan matriks IFE adalah faktor-

faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi kinerja perusahaan. Hasil

identifikasi faktor-faktor internal didapat 10 faktor kekuatan dan 5 faktor

kelemahan. Faktor-faktor kekuatan tersebut juga diberi bobot dan rating oleh

responden. Jumlah nilai faktor-faktor internal yang dibobot (total skor) sebesar

2,957 menunjukkan bahwa perusahaan posisi internal yang kuat karena dapat

menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada. Tabel IFE juga

menunjukkan bahwa kualitas produk yang teruji merupakan kekuatan utama

perusahaan dengan nilai 0,311 , diikuti dengan harga yang ditawarkan bersaing

dengan nilai sebesar 0,290. Faktor kelemahan utama perusahaan adalah teknologi

produksi masih sederhana dengan nilai 0,077 dan diikuti dengan daya tahan

produk terbatas dengan nilai 0,110. Hasil pembobotan dan rating pada faktor-

faktor internal dapat dilihat pada Tabel 13.

Page 87: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

86

Tabel 13. Penentuan skor Internal Factor Evaluation (IFE) PT.CAP

Faktor Internal Bobot Rating Skor

KEKUATAN : 1.Harga yang ditawarkan bersaing 0,0724 4 0,290 2.Kualitas produk yang teruji 0,0778 4 0,311 3.Distribusi agen tersebar 0,0622 3,4 0,211 4.Promosi 0,0642 3,4 0,218 5.Modal usaha mandiri 0,0482 3,6 0,173 6.Sarana dan prasarana menunjang 0,0698 3,3 0,230 7.Lokasi peternakan dekat kota 0,0635 3,7 0,235 8.Pekerja yang berpengalaman 0,0656 3,7 0,243 9.Khasiat penyembuhan 0,0541 3,8 0,206 10.Kapasitas kandang yang besar 0,0714 3,4 0,243

KELEMAHAN : 1. Tidak ada variasi produk 0,0778 1,2 0,256 2. Teknologi Produksi masih

sederhana 0,0591 1,3 0,077

3. Pendidikan dan pelatihan karyawan belum berjalan 0,0662 1,8 0,120

4. Penumpukan tugas dan kerja 0,0788 1,7 0,134 5. Daya tahan produk terbatas 0,0645 1,7 0,110

JUMLAH 1,000 2,957

5.2.2.2. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Faktor-faktor yang dianalisa dengan matriks EFE adalah faktor-faktor

strategis eksternal perusahaan. Faktor-faktor yang ditentukan merupakan faktor-

faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Hasil identifikasi

diperoleh 7 peluang dan 3 ancaman. Faktor-faktor peluang dan ancaman juga

Page 88: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

87

diberi bobot dan rating sebagaimana faktor-faktor kekuatan dan kelemahan. Hasil

pembobotan dan penilaian rating dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Penentuan Skor Eksternal Faktor Evaluation (EFE) PT. CAP

Melihat dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa total skor untuk faktor-

faktor internal sebesar 2,565 atau pada posisi kuat. Menunjukkan bahwa

perusahaan mampu merespon peluang dengan cukup baik dan mengantisipasi

ancaman yang ada. Dari tabel juga diketahui bahwa faktor peluang utama bagi

perusahaan adalah faktor dengan nilai skor terbesar yaitu perkembangan teknologi

informasi dan produksi dengan nilai sebesar 0,405 dan diikuti dengan

keberlangsungan pasokan bahan baku dengan nilai 0,399. Sedangkan faktor

ancaman yang utama bagi perusahaan adalah pendatang baru dengan nilai terkecil

yaitu 0,183 diikuti dengan produk subsitusi bernilai 0,189. Perhitungan penentuan

bobot dan rating dapat dilihat pada lampiran 6.

Faktor Eksternal Bobot Rating Skor PELUANG : 1. Pendapatan masyarakat meningkat 0,1289 2,3 0,296 2. Gaya hidup back to nature 0,1418 2,4 0,340 3. Peningkatan jumlah penduduk

Jabodetabek 0,1100 2,9 0,319

4. Perkembangan teknologi informasi dan produksi

0,1398 2,9 0,405

5. Loyalitas konsumen 0,1061 2,3 0,244 6. Keberlangsungan pasokan bahan

baku 0,1130 3 0,399

ANCAMAN : 1.Perusahaan sejenis 0,0962 2,6 0,250 2.Produk subsitusi 0,0902 2,1 0,189 3.Pendatang baru 0,0872 2,1 0,183

JUMLAH 1,000 2,565

Page 89: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

88

5.2.2.3. Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks IE dihasilkan dari penggabungan total skor yang diperoleh dari

matriks EFE dan IFE untuk mendapatkan informasi mengenai posisi perusahaan

guna mempermudah dalam pemberian alternatif strategi bagi perusahaan. Matriks

berisikan sembilan macam sel dan mempelihatkan kombinasi total nilai yang telah

terboboti dari matriks IFE dan EFE.

Hasil dari pembobotan dan pemberian rating pada matriks IFE diperoleh

nilai sebesar 2,957 yang berarti PT.CAP berada pada posisi internal rata-rata dan

hampir mencapai posisi kuat karena skor nilai yang hampir mencapai nilai 3,00.

Sedangkan skor untuk matriks EFE diperoleh nilai sebesar 2,565 yang juga berarti

posisi eksternal rata-rata dalam merespon peluang dan menghindari ancaman.

Dari dua nilai ini maka kita dapat menentukan posisi PT.CAP dalam matriks IE

berada pada sel “V”, yang dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 90: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

89

TOTAL NILAI IFE

Kuat Rata-rata Lemah

3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99

Tinggi

3,0 – 4,0

Rata-rata

2,0 – 2,99

Lemah

1,0 – 1,9

Gambar 10. Matrik Internal-Eksternal (IE) PT. CAP Cariu

Hasil matriks IE posisi perusahaan berada pada sel “V” maka strategi

yang sesuai adalah Pertahankan dan Pelihara atau Hold and Maintain, yang

artinya bahwa perusahaan harus senantiasa mempertahankan dan memelihara

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk meraih peluang yang ada serta

mengatasi kelemahan untuk menghadapi segala macam ancaman yang ada.

Strategi yang biasa dilakukan untuk posisi ini adalah penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Kekuatan perusahaan ini adalah harga yang bersaing

I II III

IV

V

VI

VI VIII IX

Page 91: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

90

ditunjang kualitas produk. Sehingga kedua hal ini menjadi kekuatan utama untuk

dipertahankan. Peluang utama perusahaan yang sudah dibahas adalah

perkembangan teknologi dan keberlangsungan pasokan. Hal ini dapat diupayakan

dengan membuat produk yang lebih beraneka ragam, atau upaya penanaman

modal untuk promosi atau membeli alat-alat modern dan dapat juga mendirikan

gabungan pengusaha susu kambing.

Kelemahan perusahaan yang harus diatasi adalah teknologi produksi dan

variasi produk. Sedangkan ancaman yang harus dihadapi adalah pendatang baru

dan produk subsitusi. Pengusaha dapat mengupayakan dengan pengunaan

teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk baru dan kreatif.

Baik berupa pembuatan aneka ragam produk serta manfaat teknologi untuk upaya

promosi pemasaran. Setelah terciptanya produk-produk baru dengan kemudahan

teknologi, maka perusahaan akan dengan percaya diri dalam bersaing terhadap

perusahaan subsitusi juga produk pengganti.

5.2.2.4. Analisis Matriks SWOT

Matriks ini berguna untuk manggambarkan secara jelas bagaimana

perusahaan untuk memanfaatkan peluang dan ancaman dengan berdasarkan

kekuatan dan kelemahan. Dengan matriks ini akan didapatkan empat jenis

alternatif strategi yang dapat dilakukan yaitu: Strategi S-O, W-O, S-T, W-T.

Matriks SWOT PT. CAP.

Page 92: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

91

5.2.2.4.1. Strategi S – O (Strenghts – Opportunities)

Strategi ini dibuat dengan melihat faktor-faktor kekuatan yang dimiliki

oleh perusahaan dan dioptimalkan untuk meraih peluang yang ada secara

maksimal. Faktor-faktor kekuatan yang digunakan adalah kualitas produk, harga

yang ditawarkan, pekerja yang berpengalaman, dan kapasitas kandang yang besar.

Faktor – faktor peluang yang digunakan perkembangan teknologi dan

keberlangsungan pasokan. Alternative strategi yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya penguatan promosi

produk melalui internet, disertai harga yang ditawarkan.

2. Meningkatkan kerjasama pada pemasok melalui surat perjanjian untuk

menjamin ketersediaan bahan baku agar terus berlangsung.

3. Mencitrakan produk susu kambing yang merupakan bahan alami sebagai

produk berkhasiat pengobatan dari berbagai penyakit.

4. Meningkatkan jumlah produksi dengan pengoptimalan kapasitas kandang

untuk mensuplai konsumen yang loyal serta peningkatan jumlah

penduduk.

5. Menawarkan bahwa susu kambing memiliki dua manfaat sebagai asupan

gizi serta memiliki khasiat penyembuhan kepada masyarakat .

5.2.2.4.2. Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities)

Strategi ini dibuat dengan melihat faktor-faktor yang menjadi

kelemahan pada perusahaan akan tetapi berupaya untuk memanfaatkan peluang.

Faktor-faktor kelemahan yang digunakan adalah teknologi produksi masih

Page 93: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

92

sederhana dan daya tahan produk terbatas. Faktor-faktor peluang yang digunakan

adalah pendatang baru dan produk subsitusi. Alternatif strategi yang diberikan

sebagai berikut:

1. Menggunakan teknologi baru yang dapat mengolah susu kambing

menjadi produk yang lebih beragam untuk menjaga loyalitas konsumen

dan menbidik jumlah penduduk yang meningkat.

2. Memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada karyawan tentang

keunggulan konsep back to nature agar dapat mengkomunikasikan pada

gaya hidup masyarakat.

3. Mengolah susu menjadi produk lenjutan semisal yogurt, susu cup, dan

susu rasa untuk menjadi alternatif produk bagi pendapatan masyarakat

yang meningkat.

5.2.2.4.3. Strategi S-T (Strenghts – Opportunities)

Strategi ini dibuat dengan melihat kekuatan-kekuatan yang ada pada

perusahaan untuk menghadapi ancaman yang ada. Faktor-faktor kekuatan yang

digunakan adalah kualitas produk, harga yang ditawarkan, pekerja yang

berpengalaman, dan kapasitas kandang yang besar. Faktor-faktor ancaman yang

digunakan adalah pendatang baru, dan produk subsitusi. Alternatif strategi yang

dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Memperluas informasi dan publikasi mengenai khasiat dan testimony

produk yang lebih baik dibanding produk subsitusi, pendatang baru, atau

perusahaan sejenis.

Page 94: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

93

2. Menyertakan keterangan sertifikat halal, uji laboratorium dan masa berdiri

usaha sebagai suatu keunggulan kualitas dan pengalaman disbanding

pendatang baru serta pesaing.

5.2.2.4.4. Strategi W-T (Weakneses – Threats)

Strategi ini dibuat dengan mempertimbangkan kelemahan-kelemahan

yang dimiliki perusahaan untuk dapat mengatasi ancaman yang ada. Faktor-faktor

kelemahan yang digunakan adalah teknologi produksi masih sederhana dan daya

tahan produk terbatas. Faktor-faktor ancaman yang digunakan adalah pendatang

baru, dan produk subsitusi.. Alternatif strategi yang dihasilkan adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan investasi mesin produksi untuk mengimbangi

produktivitas produk subsitusi, pendatang baru, dan perusahaan sejenis.

2. Studi banding karyawan ke perusahaan-perusahaan pesaing untuk

menigkatkan kemampuan karyawan

Alternatif strategi yang ditampilkan pada matiks SWOT hanyalah pada alternatif

yang memiliki total nilai daya tarik yang lebih besar dari setiap sel strategi.

Beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT dapat

dilihat pada Tabel 15.

Page 95: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

94

5.2.3. Prioritas strategi Pemasaran

Tabel 15. Penyusunan Matriks SWOT

KEKUATAN (S) 1. Kualitas produk yang teruji 2. Harga yang ditawarkan bersaing 3. Pekerja yang berpengalaman 4. Kapasitas kandang yang besar 5. Lokasi peternakan dekat kota 6. Sarana dan prasarana menunjang 7. Promosi 8. Distribusi agen tersebar 9. Khasiat penyembuhan 10. Modal usaha mandiri

KELEMAHAN (W) 1.Teknologi produksi masih

sederhana 2. Daya tahan produk terbatas 3. Pendidikan dan pelatihan Karyawan belum berjalan 4. Penumpukan tugas dan kerja 5. Tidak variasi produk

PELUANG (O) 1. Perkembangan

teknologi infromasi dan produksi

2. Keberlangsungan pasokan bahan baku

3. Gaya hidup back to nature

4. Peningkatan jumlah penduduk Jabotabek

5. Pendapatan masyarakat meningkat

6. Loyalitas kosumen

Strategi S-O 1. Memanfaatkan teknologi informasi

dalam upaya penguatan promosi produk melalui internet, disertai harga yang ditawarkan.

2. Meningkatkan kerjasama pada pemasok melalui surat perjanjian untuk menjamin ketersediaan bahan baku agar terus berlangsung.

3. Mencitrakan produk susu kambing yang merupakan bahan alami sebagai produk berkhasiat pengobatan dari berbagai penyakit.

4. Meningkatkan jumlah produksi dengan pengoptimalan kapasitas kandnag untuk mensuplai konsumen yang loyal serta peningkatan jumlah penduduk.

Strategi W-O 1. Mengunakan teknologi baru

yang dapat mengolah susu kambing menjadi produk yang lebih beragam untuk menjaga loyalitas konsumen dan membidik jumlah penduduk yang meningkat.

2. Memberi pelatihan dan pengetahuan karyawan tentang keungulan konsep back to nature agar dapat mengkomunikasikan pada gaya hidup masyarakat.

3. Mengolah susu menjadi produk lanjutan semisal yogurt, susu cup, dan susu dengan rasa untuk menjadi alternatif produk bagi pendapatan yang meningkat.

ANCAMAN (T) 1. Produk subsitusi 2. Pendatang baru 3. Perusahaan sejenis

Strategi S-T 1. Memperluas informasi dan publikasi

mengenai khasiat dan testimony produk yang lebih baik dibanding produk subsitusi, pendatang baru, atau perusahaan sejenis.

2. Menyertakan keterangan sertifikat halal, uji laboratorium dan masa berdiri usaha sebagai suatu keunggulan kualitas dan pengalaman dibanding pendatang baru serta pesaing.

Strategi W-T 1. Meningkatkan investasi mesin

produksi untuk mengimbangi produktivitas produk subsitusi, pendatang baru, dan perusahaan sejenis.

2. Studi banding karyawan ke perusahaan-perusahaan pesaing untuk meningkatkan kemampuan karyawan.

Page 96: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

95

Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 11 alternatif strategi yang

dapat dipilih. Kesebelas alternatif tersebut tidak dapat dilaksanakan secara

seluruhnya, oleh karena itu perlu dipilih mana yang lebih diutamakan atau

diprioritaskan. Penggunaan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning

Matriks) akan didapatkan peringkat prioritas serta strategi mana yang terbaik.

Perhitungan nilai daya tarik matriks QSPM terhadap faktor-faktor strategis

eksternal dan internal dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil skor total daya tarik

matriks QSPM yang menghasilkan prioritas strategi pemasaran di PT.CAP Cariu

dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 97: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

96

Tabel 16. Prioritas Strategi Pemasaran PT.CAP Cariu

NO Prioritas Strategi Skor

1 Memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya penguatan promosi produk melalui internet, disertai harga yang ditawarkan.

4,3239

2 Meningkatkan kerjasama pada pemasok melalui surat perjanjian untuk menjamin ketersediaan bahan baku agar terus berlangsung.

3,6386

3 Mencitrakan produk susu kambing yang merupakan bahan alami sebagai produk berkhasiat pengobatan dari berbagai penyakit.

3,6386

4 Meningkatkan jumlah produksi dengan pengoptimalan kapasitas kandang untuk mensuplai konsumen yang loyal serta peningkatan jumlah penduduk.

2,4328

5 Memperluas informasi dan publikasi mengenai khasiat dan testimony produk yang lebih baik dibanding produk subsitusi, pendatang baru, atau perusahaan sejenis.

1,6653

6 Menyertakan keterangan sertifikat halal, uji laboratorium dan masa berdiri usaha sebagai suatu keunggulan kualitas dan pengalaman dibanding pendatang baru serta pesaing.

1,5656

7 Meningkatkan investasi mesin produksi untuk mengimbangi produktivitas produk subsitusi, pendatang baru, dan perusahaan sejenis.

1,3146

8 Mengunakan teknologi baru yang dapat mengolah susu kambing menjadi produk yang lebih beragam untuk menjaga loyalitas konsumen dan membidik jumlah penduduk yang meningkat.

1,2272

9 Studi banding karyawan ke perusahaan-perusahaan pesaing untuk meningkatkan kemampuan karyawan.

1,1768

10. Mengolah susu menjadi produk lanjutan semisal yogurt, susu cup, dan susu dengan rasa untuk menjadi alternatif produk bagi pendapatan yang meningkat.

0,9176

11. Memberi pelatihan dan pengetahuan karyawan tentang keungulan konsep back to nature agar dapat mengkomunikasikan pada gaya hidup masyarakat.

0,7688

Page 98: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

97

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Usaha berternak kambing perah merupakan usaha yang cukup

menjanjikan, dengan masih cukup banyaknya permintaan yang belum dapat

dipenuhi, ditambah peluang untuk bekerja sama menjadi pemasok perusahaan

besar yang masih kekurangan pasokan. Ditambah lagi dengan semakin

meningkatnya promosi akan khasiat susu kambing sebagai obat-obatan.

1. Hasil analisis lingkungan internal dalam perusahaan yaitu kualitas produk

yang teruji, harga yang ditawarkan bersaing, pekerja yang berpengalaman,

kapasitas kandang yang besar, lokasi peternakan dekat kota, sarana dan

prasarana menunjang, promosi, distribusi agen tersebar, khasiat

penyembuhan, modal usaha mandiri, teknologi produksi masih sederhana,

daya tahan produk masih terbatas, pendidikan dan pelatihan karyawan belum

berjalan, penumpukan tugas dan kerja, dan tidak ada variasi produk. Faktor

ekternal dalam perusahaan yaitu perkembangan teknologi, keberlangsungan

pasokan bahan baku, gaya hidup back to nature, peningkatan jumlah

penduduk Jabodetabek, pendapatan masyarakat meningkat, loyalitas

konsumen, pendatang baru, perusahaan sejenis, dan produk subsitusi.

2. Strategi pemasaran alternatif yang dihasilkan dari pengolahan matriks

SWOT adalah: a) Memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya

penguatan promosi produk melalui internet, disertai harga yang ditawarkan.

Page 99: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

98

b) Meningkatkan kerjasama pada pemasok melalui surat perjanjian untuk

menjamin ketersediaan bahan baku agar terus berlangsung. c) Mencitrakan

produk susu kambing yang merupakan bahan alami sebagai produk

berkhasiat pengobatan dari berbagai penyakit. d). Meningkatkan jumlah

produksi dengan pengoptimalan kapasitas kandang untuk mensuplai

konsumen yang loyal serta peningkatan jumlah penduduk.

3. Prioritas strategi pemasaran PT.CAP Cariu dari 11 alternatif strategi yaitu:

“Memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya penguatan promosi

produk melalui internet, disertai harga yang ditawarkan”

6.2. Saran

1. Perusahaan dapat menjalin hubungan kerjasama dalam upaya

mensosialisasikan produk susu kambing kepada masyarakat., sebagai

alternatif pengobatan dan minuman kesehatan.

2. Meningkatkan hubungan komunikasi kepada Dinas terkait, dalam

mendapatkan penyuluhan, pemasaran dan bantuan lainnya.

Page 100: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

99

DAFTAR PUSTAKA

Agrina. Memerah Rupiah dari Kambing Perah. 4 November 2007, 12 halaman http://agrina-oneline.com Download: 12/6/2008 : 14:18 WIB

Antara. UMP DKI Jakarta 2009 Naik 10 persen. 31/10/2008, 1 halaman

http://www.antara.co.id Download: 13/5/2009: 17:14 WIB Bloom, Paul N & Louise N Boone. Strategi Pemasaran Produk (Jakarta:

PT.Prestasi Pustakaraya, 2006) Caprito Agrindo Prima. Laporan PT. CAP ( Bogor : PT.CAP, 2008) David, Fred R. Manajemen Strategis: Konsep, Ed-7 (Jakarta: PT. Indeks, 2004) Dinas Agribisnis Kabupaten Bogor. Populasi Kambing PE Tahun 2007 (Bogor,

2007) Ditjen BP Peternakan.Majalah Agribisnis Peternakan (Jakarta: Edisi 3,2003) Handayani, Sari Dewi. Segmentasi, Targeting, Positioning. 5/1/2008. 8 halaman.

http://www.saridewihandayani.multiplay.com Download : 29/10/2008 : 10:15 WIB

Kaswid, Analisis Strategi Pemasaran Pasar Ikan Higienis (PIH) Pejompongan,

Skripsi. Jakarta: UIN Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi. 2006 Kinear, Thomas C dan James R Taylor. Riset Pemasaran (Jakarta : Erlangga,

1997) Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran (Jakarta: PT. Indeks,

2004) Kotler, Philip. Ten Deadly Marketing Sins (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004) Mahlufi. Memerah Rupiah dari Kambing Perah. 5/12/2007. 4 halaman.

http://www.mahlufiokey.blogspot.com Download : 27/6/2008: 09:33 WIB

Murtijdo,Bambang A. Memelihara Kambing:Sebagai Ternak Potong dan Perah

(Yogyakarta : Kanisius, 1993)

Page 101: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

100

Okezone. Susu Kambing Jadi Pilihan. 5/3/2008. 2 halaman.

http://www.lifestyle.okezone.com Download : 13/9/2008: 09:49 WIB Pdfdatabase. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No.8 Tahun 2003. 30/7/2007.

26 halaman. http://pdfdatabase.com Download : 18/11/12009 : 13:23 WIB Pearce dan Robinson. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan

Pengendalian (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997) Porter, Michael E. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Memertahankan

Kinerja Unggul (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1993) Rangkuti, Freddy. Marketing Analysis Made Easy: Teknik analisis Pemasaran

dan Analisis Kasus Menggunakan Excel dan SPSS (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005)

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama, 2006) Rasyaf, M. Beternak Ayam Kampung. ( Jakarta: Penebar Swadaya, 1994) Rismunandar dan Budiharti. Mengenal Serangga Parasit Domba dan Kambing

(Bandung : Sinar Baru, 1985) Rusfidra,Ahmad. Peternakan dan Ketahanan Pangan. 21/12/2006. 28 hal.

http://www.rusfidra.multiplay.com Download : 30/10/2008: 06:10WIB Said, E.Gumbira dan Intan, Hafits. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: Penerbit

Galia Indah, 2001) Saleh, Eniza. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. 16/6/2008. 5hal.

http://library.usu.ac.id Download : 6/10/2008: 12:30 WIB Sarita, Susu Kambing Penyegar Puasa. 20/10/2006. 3hal..

http://www.pikiranrakyat.co.id Download : 10/6/2008: 19:33 WIB Sarwono,B. .Beternak Kambing Unggul (Jakarta: Penebar Swadaya,2005) Septriyansah, Cristin. Definisi Susu Kambing. 11/5/2007. 6 halaman.

http://susukambing.com Download : 26/4/2008: 16:33 WIB Setiawan, Toni dan Arsa Tanius. Beternak Kambing Perah Peranakan Etawah

(Jakarta: Penebar Swadaya, 2002)

Page 102: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING ( …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5984/1/Pras... · pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen

101

Tripomo, Tedjo dan Udan. Manajemen Strategi (Bandung : Rekayasa Sains, 2005)

Umar, Husein. Strategic Management in Action (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 2003)