ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT RS …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00272-KA...
Transcript of ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT RS …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00272-KA...
36
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT
3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit
3.1.1. Sejarah Rumah Sakit
RS THT Bedah Prof. Nizar dikembangkan dari sebuah tempat praktek pribadi
alm.Profesor Nizar SpTHT sejak tahun 1954. Pada tahun 1977 keluarga alm
sepakat melanjutkan kegiatan pelayanan kegiatan yang didasari oleh upaya
pelayanan kesehatan khusus secara profesional untuk seluruh lapisan masyarakat
dan kemudian membentuk Yayasan Prof. Nizar dan mengembangkan tempat dan
tahun 1987 menjadi Rumah Sakit Khusus THT. Pada tahun 2005 RS pelayanan
kesehatan diperluas menjadi Rumah Sakit THT Bedah Prof.Nizar.
Adapun sampai saat ini, bersama tenaga medis yang setujuan, mutu pelayanan
rumah sakit tetap ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran berlandaskan etika, profesionalitas yang bertanggung jawab.
Adapun standar pelayanan Rumah Sakit telah terakreditasi oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Rumah sakit telah melayani pasien baik penduduk
Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan juga dari Sumatera, Kalimantan sampai Irian.
3.1.2. Visi dan Misi RS. THT Bedah Prof.Nizar
3.2.1.Visi Rumah Sakit
Berperan serta dalam pelayanan kesehatan terbaik mengunggulkan
pelayanan yang profesional bagi semua lapisan masyarakat.
36
3.2.2.Misi Rumah Sakit
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan spesialistik Telinga
Hidung Tenggorok (THT) dan Bedah yang berkualitas dan
bertanggung jawab.
b) Mengutamakan kepuasan pasien tanpa meninggalkan kode
etik.
3.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit THT Bedah Prof.Nizar
3.3.1 Struktur Organisasi
Gambar dari struktur organisasi ditampilkan pada halaman berikutnya.
36
Struktur Organisasi Rumah Sakit THT Bedah Prof.Nizar
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit THT Bedah Prof.Nizar.
36
3.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Terkait dengan struktur organisasi Rumah sakit THT Bedah
Prof.Nizar terdapat beberapa uraian tugas dan tanggungjawab sebagai
berikut:
1. Dewan Komisaris :
a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan pada
umumnya.
b. Mengawasi pelaksanaan rencana dan Anggaran Rumah Sakit.
c. Mengawasi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Direktur Utama :
a. Menetapkan anggaran belanja dan pendapatan Operasional
tahunan.
b. Merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan serta
mengarahkan karyawan dalam melaksanakan tugas.
c. Mengambil Keputusan atau Kebijakan sehubungan dengan
pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit.
d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja, kegiatan
pelayanan dan anggaran.
e. .Menetapkan, melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi
pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit,
Standar Pelayanan Medis�dan Penerapan Etika Rumah Sakit.
36
f. Menetapkan pengangkatan Ketua Satuan Medis Fungsional.
3. Direktur Yanmed &Keperawatan :
a. Penyiapan bahan perumusan dan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas,
pelaksanaan pelayanan medis, pengendalian dan pelaporan
bidang Pelayanan Medis.
b. Penyiapan bahan perumusan dan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas,
pelaksanaan penunjang medis, pengendalian dan pelaporan
bidang Penunjang Medis.
c. Penginventarisasian permasalahan berhubungan dengan
pelaksanaan tugas dan program kerja Bidang Pelayanan
Medis dan Penunjang Medis serta penyiapan bahan tindak
lanjut penyelesaiannya.
d. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang
Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur
RSUD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang
Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
4. Bidang Keperawatan
a. Penyiapan bahan perumusan kebiksanaan teknis pelaksanaan
kebutuhan bidang pelayanan keperawatan.
36
b. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian dan
penggunaan fasilitas pelayanan keperawatan.
c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan
pembinaan suhan keperawatan.
d. Penyiapan bahan perumusan standar peleyanan minimal (
SPM ) di bidang pelayanan keperawatan.
e. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan dalam melayani
dan menyalurkan tenaga paramedik, pelaksanaan pengelolaan
keperawatan.
f. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pelayanan
keperawatan.
g. Pelaksanaan kegiatan keperawan berdasarkan standar
keperawatan.
h. Penyiapan bahan laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan
pemantauan serta evaluasi dalam rangka pemberian pelayanan
keperawatan.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
5. Direktur ADM & Keuangan
a. Penyusunan rencana dan program gaji pada bagian keuangan
dan pelaporan.
b. penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis penyusunan
perubahan dan perhitungan anggaran pendapatan belanja,
rumah sakit.
36
c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pengujian
kebenaran penagihan dan penerbitan SPMU dan mengadakan
pemeriksaan keuangan serta membina perbendaharaan.
d. Penyiapan bahan bimbingan pengumpulan dan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi
keuangan.
e. Penyusunan akuntansi dan analisa biaya pelaksanaan
pengoperasian dan pengembangan Sistem informasi RS.
f. Pelaksanaan pemeriksaan pada pemegang kas.
6. Kepala Unit Instalasi Farmasi :
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya Instalasi
Farmasi ( Manusia, dana, material &metode ).
b. Bertanggung jawab atas proses yang berjalan di Instalasi
Farmasi sesuai dengan pedoman yang di setujui dan
memberikan petunjuk tentang cara menerapkan ketentuan
dalam buku pedoman penyelenggaraan Instalasi Farmasi.
c. Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Farmasi.
d. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelaporan Instalasi
Farmasi.
e. Mengadakan Koordinasi intern, ekstern maupun dengan unit
yang terkait.
f. Menyusun perencanaan, kebutuhan barang dan rencana
kegiatan Instalasi Farmasi.
36
7. Apoteker :
a. Menyusun rencana kerja anggaran ( RKA ) unit kerja
Farmasi.
b. Menyiapkan obat-obatan sesuai resep.
c. Meracik obat sesuai resep.
d. Mengendalikan kegiatan peracikan, penyimpanan, penyediaan
dan penyaluran obat-obatan dan bahan kimia dan penyaluran
alat kedokteran, alat keperawatan dan alat kesehatan serta
pelaksanaan sterilisasi.
e. Mengendalikan tertib administrasi usaha.
f. Mengendalikan produktivitas SDM unit kerja farmasi.
g. Menyusun laporan anggaran.
8. Bagian Gudang :
a. Menerima resep dari user atau instalasi terkait.
b. Memeriksa obat sesuai resep.
c. Memilah-milah obat sesuai jenis obat.
d. Mencatat jumlah obat yang diterima.
9. Bagian Pembelian :
a. Melaksanankan pembelian untuk bahan baku.
b. Mengendalikan barang yang akan dan sedang dalam
pembelian.
c. Mencari pemasok yang bersaing (mutu, harga dan pelayanan).
36
d. Melaksanakan pelatihan bagi karyawan baru sesuai dengan
pekerjaannya (OnJobTraining).
10. Kasir :
a. Menerima cek atau dokumen keuangan.
b. Membaca dan mengecek besaran uang didalam cek atau
dokumen.
c. Mencatat jumlah atau pemasukan uang kedalam buku
keuangan.
d. Menghitung jumlah uang diterima atau yang akan dibayarkan.
e. Memberikan cek atau uang sesuai jumlah yang tertera.
f. Menyimpan uang di dalam brangkas.
3.1.5 Metode Persediaan Yang Diterapkan
Metode penilaian persediaan yang diterapkan oleh Rumah Sakit THT
Bedah Prof.Nizar adalah metode First-in, first-out (FIFO). Metode First-in, first-
out (FIFO) merupakan metode yang didasarkanpada asumsi bahwaunit yang
terjualadalah unittertuadalam gudang.
3.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan
3.2.1 Prosedur sistem informasi persediaan dan pembelian barang Rumah
Sakit
Setiap harinya setelah jam pengunjung habis, Bagian Gudang memeriksa
seluruh resep yang ada selama 1 hari kerja, kemudian melakukan rekapitulasi
36
barang. Setelah itu, mencocokkan stock barang yang terdapat di kartu stock
dengan rekapitulasi harian sebelumnya, jika ternyata stock menipis dan berada di
jumlah tertentu maka Bagian Gudangakan membuat Surat Pembelian Barang
(SPB).
3.2.1.1Prosedur Pembelian Barang
Bagian Pembelian akan memesan barang kepada supplier. Bagian
Pembelian akan mengidentifikasi Supplier berdasarkan Daftar Supplier yang ada
pada sistem. Setelah Supplier terpilih sesuai dengan kebutuhan, Bagian
Pembelian akan meminta penawaran harga dari Supplier.
Setelah supplier memberikan Surat Penawaran Harga, Bagian Pembelian
akan menilai kecocokan harga dari penawaran harga yang diberikan. Jika
penawaran harga yang diberikan oleh supplier kurang cocok, maka bagian
pembelian akan mengidentifikasi kembali supplierlain untuk meminta penawaran
harga dan terus dilakukan hingga mendapatkan penawaran harga yang cocok.
Jika harga telah cocok, maka Bagian Pembelian akan membuat Surat
Pesanan secara manual dan sistem.Pada proses manual, Surat Pesanan terdiri dari
dua rangkap yang dibedakan dalam dua warna, putih dan merah. Warna putih
untuk dikirimkan kepada Supplier sebagai bukti pemesanan terhadap barang
yang dibeli, dan warna merah untuk disimpan sebagai arsip.Setelah membuat
Surat Pesanan maka Bagian Pembelian akan mengirimkan Surat Pesanan rangkap
satu kepada Supplier.
36
Surat Pesanan juga dibuat pada form pembelian yang terdapat dalam
sistem untuk dicetak kembali guna keperluan pelaporan secara periodik dalam
bentuk Laporan Pembelian Barang.
3.2.1.2 Prosedur Barang Masuk
Supplier memberikan barang yang dipesan dengan menyertakan faktur
sebagai bukti pemesanan dan kemudian Bagian Gudang akan mengecek kondisi
barang (Jumlah, batch, exp date) setelah barang sesuai, Bagian Gudang
menandatangani faktur dan barang diterima. Apabila barang yang dipesan telah
sesuai, maka Bagian Gudang akan membuat Surat Terima Barang (STB)
3rangkap :
Rangkap 1 : Dikirimkan kepada Bagian Pembelian.
Rangkap 2 : Diberikan kepada kurir sebagai bukti barang telah diterima oleh
Rumah Sakit.
Rangkap 3 :Disimpan sebagai Arsip oleh Bagian Gudang.
Berdasarkan Surat Terima Barang yang dikirimkan oleh Bagian
Gudang, Bagian Pembelian akan menginputnya ke dalam form penerimaan
barang yang akan secara otomatis meng-update data pada Ms barang.
Kemudian Bagian Pembelian akan melakukan dokumentasi serta
menghasilkan rekap pembelian untuk diberikan kepada bagian keuangan guna
melakukan pembayaran.
3.2.1.3 Prosedur Barang Keluar
36
Dimulai ketika kasir memberikan Surat Permintaan Barang yang berupa
resep kepada bagian gudang. Setelah menerima resep dari bagian kasir, bagian
gudang kemudian memeriksa stockbarang yang diminta apakah tersedia atau
tidak. Jika barang yang diminta tidak tersedia, bagian gudang akan
menginformasikan kepada bagian kasir agar bagian kasir dapat
memberitahukan kepada pasien. Jika barang yang diminta tersedia maka Bagian
Gudang akan menyiapkan barang yang stocknya tersedia lalu menyerahkannya
kepada kasir.
Kondisi barang keluar juga terjadi ketika Ketua perawat di setiap bagian
(Kamar Bedah, Perawatan, Rawat Jalan) mengakumulasi jumlah barang yang
telah habis dipakai, ketika barang telah mencapai titik tertentu maka Ketua
Perawat akan membuat Surat Permintaan Barang kepada Kasir di dalam
Instalasi Farmasi. Setelah menerima Surat Permintaan Barang tersebut Kasir
akan menyerahkan Surat Permintaan Barang kepada Bagian Gudang. Setiap
jenis barang yang diberikan kepada Kasir akan di-update oleh Bagian Gudang
pada Ms Barang dalam sistem dan mencatat barang keluar ke dalam buku serta
kartu stock. Kemudian Bagian Gudang akan membuat Laporan Persedian
barang, untuk mengetahui pengeluaran dan penggunaan barang selama
periodik.
36
3.2.2. Overview Activity Diagram (OAD)
3.2.2.1. OAD
Gambar 3.2 Overview Activity Diagram
36
3.2.3. Detailed Activity Diagram (DAD)
3.2.3.1. DAD
1. Mengecek Stock Barang
Gambar 3.5 DAD Mengecek Stock Barang
36
2. Mengidentifikasi Supplier
Gambar 3.6 DAD Mengidentifikasi Supplier
36
3. Memesan Barang
Gambar 3.7 DAD Memesan Barang
36
3.2.3.2. DAD Proses Barang Masuk
1. Menerima Barang
Gambar 3.8 DAD Menerima Barang
36
2. Meng-Update Stock Barang
Gambar 3.9 DAD Meng-update Stock Barang
36
3.2.3.3. DAD Proses Barang Keluar
1. Menerbitkan SPB
Gambar 3.10 DAD Menerbitkan SPB
36
3. Meng-Update Stock Barang
Gambar 3.12 DAD Mengupdate Stock Barang
36
3.2.4. Dokumen yang digunakan
1. Dokumen Internal :
a.Surat Pembelian Barang (SPB).
b. Surat Pesanan
c. Surat Terima Barang (STB)
d. Surat Permintaan Barang (SPB)
e. Kartu Stock
2. Dokumen Eksternal :
a. Surat Penawaran Harga
b. Faktur
3.2.5. Form yang digunakan
a. Form Ms Supplier
b. Form Pembelian
c. Form Penerimaan Barang
d. Form Ms Barang
3.2.6. Laporan yang dihasilkan
a.Laporan Pembelian Barang
36
b.Laporan Persedian Barang
3.3 Pengendalian dalam Rumah Sakit
Instalasi Farmasi RS THT Bedah Prof.Nizar mempunyai bentuk
pengendalian terhadap sistem informasi yang berjalan di Instalasi Farmasi
tersebut yaitu dengan melakukan audit setiap bulannya.
Audit dilakukan oleh audit intern pada Rumah sakit yang menghasilkan
laporan audit setiap bulannya. Instalasi Farmasi RS THT Bedah Prof.Nizar juga
membatasi penggunaan hak akses pada karyawan sehingga hanya karyawan
yang terotorisasi saja yang bisa mengakses database.
3.4 Arsitektur Sistem Informasi
3.4.1. Konfigurasi
1. Hardware
a) 4 Monitor Acer14’ inch
b) Intel Pentium IV
c) Hardisk 350 GB
d) 2 PrinterHp Deskjet
e) 2 Printer EPSON
f) 4 UPS
2. Software
a) Avira Antivirus
36
b) Windows XP2
c) Smart 1.0
3.4.2. Network
Jaringan yang digunakan oleh Instalasi Farmasi RS THT Bedah
Prof.Nizar adalah jaringan LAN dengan bentuk jaringan komunikasi
topologi bus. Jaringan komunikasi topologi bus adalah topologi yang
sering digunakan pada sistem client atau server, dimana salah satu mesin
pada jaringan tersebut memiliki fungsi sebagai file server, yang berarti
bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan
biasanya tidak di gunakan untuk pemrosesan informasi.
`
`
`
Bagian Gudang Bagian Pembelian
Kasir
Server
Printer
Scanner`
Kepala Unit
36
3.4.3. Database
Database yang digunakan oleh Rumah Sakit THT Bedah Prof.Nizar adalah sql
server 2008.