ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN ...eprints.ums.ac.id/87508/16/NASKAH PUBLIKASI...

15
ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh: ARIP RACHMAN BUDIANTO E 100 160 055 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN ...eprints.ums.ac.id/87508/16/NASKAH PUBLIKASI...

  • i

    ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI

    KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

    Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

    Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi

    Oleh:

    ARIP RACHMAN BUDIANTO

    E 100 160 055

    PROGRAM STUDI GEOGRAFI

    FAKULTAS GEOGRAFI

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2020

  • i

    HALAMAN PERSETUJUAN

    ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

    PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

    PUBLIKASI ILMIAH

    Oleh:

    ARIP RACHMAN BUDIANTO

    E 100 160 065

    Telah diperiksa dan disetujui untik diuji oleh:

    Dosen Pembimbing

    Drs. Priyono, MSi

    i

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

    PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

    Oleh:

    ARIP RACHMAN BUDIANTO

    E 100 160 055

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    Fakultas Geografi

    Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Pada hari: 28 September 2020

    Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

    Dewan penguji:

    Pembimbing

    Drs. Priyono, M Si (...................)

    Pembahas I

    Dra. Umrotun, M Si (...................)

    Pembahas II

    M Iqbal Taufiqurrahman Sunariya, S.Si, M Sc, MURP. (...................)

    Dekan,

    Drs. Yuli Priyana, M.Si

    ii

    1. Drs. Priyono, M.Si

    Ketua Dewan Penguji

    2. Dra. Umrotun, M.Si

    Anggota I Dewan Penguji

    3. M Iqbal Taufiqurrahman Sunariya, S.Si., M.Sc., MURP

    Anggota II Dewan Penguji

  • iii

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

    terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

    suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

    karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali

    secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di

    atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

    Surakarta, 28 September 2020

    Penulis

    ARIP RACHMAN BUDIANTO

    E 100 160 055

    iii

  • 1

    ANALISIS SDM GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

    PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

    Abstrak

    Pendidikan merupakan sarana yang akan merencanakan dan melaksanakan proses

    dan menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

    melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama sebagai

    pendidik. Kecamatan Pulokulon memiliki 64 Sekolah dasar negeri yang terdaftar

    di Dinas pendidikan setempat. Berdasarkan survey yang diperoleh terdapat 1

    sekolah dasar negeri akreditasi A, 59 sekolah dasar negeri akreditasi B, dan 4

    aekolah dasar negeri akreditasi C. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

    kualitas dan kuantitas SDM guru di Sekolah Dasar negeri di kecamatan Pulokulon

    serta faktor yang mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas SDM di Sekolah Dasar

    Negeri di kecamatan Pulokulon. Metode penelitian yang digunakan adalah

    pengolahan data sekunder dan data primer. Hasil penelitian yaitu: (1) mengetahui

    perbedaan data sarana dan prasarana data sekunder maupun primer, (2)

    mengetahui kinerja tenaga pendidik pada kelima sekolah dasar negeri yang

    terakreditasi A, B, dan C. (3) Mengetahui Jumlah siswa yang aktif menggunakan

    data primer dan sekunder, (4) Mengetahui kualitas dan kuantitas 5 sekolah dasar

    negeri yang terakreditasi A, B, dan C.

    Kata Kunci: SDM, Kualitas dan Kuantitas SDM, Sekolah Dasar.

    Abstract

    Education is a means that will plan and carry out the process and assess learning,

    provide guidance and training, and conduct research and community service,

    especially as an educator. Pulokulon sub-district has 64 public primary schools

    registered with the local education office. Based on the survey obtained, there

    were 1 public elementary school accredited A, 59 public elementary schools

    accredited B, and 4 public elementary schools accredited C. This study aims to

    analyze the quality and quantity of human resources for teachers in public

    elementary schools in Pulokulon sub-district and the factors that affect the quality

    and quantity of human resources in public elementary schools in Pulokulon

    district. The research method used is secondary data processing and primary data.

    The results of the study were: (1) knowing the differences in secondary and

    primary data facilities and infrastructure data, (2) knowing the performance of the

    teaching staff at the five public elementary schools accredited A, B, and C. (3)

    Knowing the number of students actively using primary data and secondary, (4)

    Knowing the quality and quantity of 5 public elementary schools accredited A, B,

    and C.

    Keywords: HR, Quality and Quantity of HR, Elementary School.

    1. PENDAHULUAN

    Sumber daya manusia (SDM) dalam dunia pendidikan sangatlah penting dan

    menjadi hal utama yang harus mendapat perhatian khusus dari semua

    pemegang kebijakan. Wilayah terpencil merupakan wilayah yang jauh dari

  • 2

    pusat perkotaan dan berada pada ujung daerah tertentu sehingga akses untuk

    menuju ke wilayah tersebut sangat sulit dikarenakan faktor jalan yang sulit dan

    masih kurangnya sarana transportasi. Jarak dari pusat kota ke kecamatan

    Pulokulon yaitu 24,5km sehingga menempuh waktu 1 jam bahkan lebih untuk

    menuju ke daerah tersebut. Ada beberapa problem yang dihadapi sekolah dasar

    negeri di kecamatan Pulokulon diantaranya kurangnya insfrastruktur sekolah

    seperti labolatorium, ruang kelas, serta perpustakaan untuk menunjang proses

    belajar mengajar. Menurut data Badan pusat Statistik (BPS) tahun 2018, pada

    kecamatan Pulokulon terdapat 54 Sekolah Dasar Negeri, 1 Sekolah Dasar

    Negeri diantaranya sudah terakreditasi A, 49 Sekolah Dasar Negeri

    terakreditasi B, dan 4 Sekolah Dasar Negeri terakreditasi C.

    2. METODE

    Metode penelitian yang digunakan adalah survei, yaitu informasi diperoleh

    melalui wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti kepada kepala

    sekolah dasar negeri di kecamatan Pulokulon. Populasi yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah semua sekolah dasar negeri yang ada di kecamatan

    Pulokulon kabupaten grobogan. Yang berjumlah 54 Sekolah Dasar Negeri

    yang ada di Kecamatan Pulokulon , 1 Sekolah Dasar Negri sudah ada yang

    berakredetasi A , 49 Sekolah Dasar Negeri sudah berakredetasi B dan Masih

    ada Sekolah Dasar Negri yang berakredetasi C dengan jumlah 4 Sekolah Dasar

    Negeri, Sehingga kurangnya fasilitas dan tenaga pendidik di sekolah tersebut,

    Faktor trasportasi juga sulit karena Sekolah tersebut berada pada daerah

    terpencil, Sehingga siswa yang bersekolah di Sekolah Dasar tersebut hanya

    sedikit dan mayoritas berasal dari desa terdekat yang dekat dengan Sekolah

    Dasar tersebut.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan tabel diatas dari sampel yang diambil yaitu 8 sekolah dasar negeri

    di kecamatan Pulokulon Kabupaten grobogan akreditasi A telah memenuhi

    standar yang sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan

  • 3

    yakni pendidikan guru yang telah menempuh pendidikan S1 sejumlah 17 guru

    8 diantaranya PNS dan 9 honorer dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

    memadai serta perbandingan guru dan murid yang telah sesuai. Kemudian pada

    3 sekolah dasar negeri akreditasi B yang digunakan sebagai sampel penelitian

    ini, kurang memenuhi standar yang sesuai dengan peraturan menteri

    pendidikan dan kebudayaan yakni pendidikan guru yang telah menempuh

    pendidikan S1, kurangnya guru yang sudah PNS sehingga metode

    pembelajaran kurang maksimal serta sarpras pada sekoah dasar negeri

    akreditasi B kurang lengkap, tetapi rasio perbandingan guru dan murid sudah

    terbilang baik serta sudah menggunakan metode pembelasaran K13.

    Selanjutnya pada 4 sekolah dasar negeri akreditasi C belum memenuhi standar

    karena masih banyaknya guru non PNS serta sangat kurangnya sarpras untuk

    mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga benyak masyarakat yang

    enggan memasukkan anak mereka ke sekolah tersebut, maka dari itu sekolah

    tersebut sangat sulit untuk mendapatkan murid, namun meskipun demikian

    rasio guru dan murid di sekolah dasar negeri akreditasi C terbilang baik.

    Tabel 1 analisis kualitas guru sekolah dasar negeri akreditasi A

    No Nama Sekolah Variabel Keterangan

    1 SD Negeri 1

    Panunggalan

    Pendidikan Guru S1: 17

    S2: -

    Status Guru PNS: 8

    Honorer: 9

    Sarpras Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

    Tabel 2 analisis kualitas guru sekolah dasar anegeri akreditasi B

    No Nama Sekolah Variabel Keterangan

    1 SD Negeri 3

    Panunggalan

    Pendidikan Guru S1: 7

    S2: -

    Status Guru PNS: 2

    Honorer: 5

    Sarpras Kurang Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

  • 4

    2

    SD Negeri 5

    Sembungharjo

    Pendidikan Guru S1: 5

    S2: -

    Status Guru PNS: 2

    Honorer: 3

    Sarpras Kurang Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

    3 SD Negeri 1 Jatiharjo Pendidikan Guru S1: 10

    S2: -

    Status Guru PNS: 3

    Honorer: 7

    Sarpras Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

    Sumber: Penulis, 2020

    Tabel 3 analisis kualitas guru sekolah dasar anegeri akreditasi C

    No Nama Sekolah Variabel Keterangan

    1

    SD Negeri 3

    Pojok

    Pendidikan Guru S1: 9

    S2: -

    Status Guru PNS: 3

    Honorer: 6

    Sarpras Kurang Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

    2 SD Negeri Kecil

    Pojok

    Pendidikan Guru S1: 5

    S2: -

    Status Guru PNS: 1

    Honorer: 4

    Sarpras Kurang Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

    Keterangan: Kepala

    sekolah merangkap 2

    sekolah dasar

    3

    SD Negeri 3

    Randurejo

    Pendidikan Guru S1: 5

    S2: -

    Status Guru PNS: 3

    Honorer: 2

    Sarpras Kurang Lengkap

    Sertifikasi guru -

  • 5

    Metode belajar K13

    K2006

    Rasio guru dan murid Baik

    4 SD Negeri 4

    Mangunrejo

    Pendidikan Guru S1: 9

    S2: -

    Status Guru PNS: 4

    Honorer: 5

    Sarpras Kurang Lengkap

    Sertifikasi guru -

    Metode belajar K13

    Rasio guru dan murid Baik

    Keterangan: Kepala

    sekolah merangkap 2

    sekolah dasar

    Sumber: Penulis, 2020

    Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, hanya ada 1 sekolah dasar

    negeri yang terakreditasi A pada kecamatan pulokulon kabupaten Grobogan,

    yakni Sekolah Dasar Negeri 1 Panunggalan, Sekolah dasar tersebut terletak di

    desa Panunggalan. Berikut merupakan peta persebaran sekolah dasar yang

    terakreditasi A:

    Gambar 1. Peta Persebaran sekolah dasar akreditasi A

  • 6

    Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, ada 49 sekolah dasar negeri

    yang terakreditasi B pada kecamatan pulokulon kabupaten Grobogan, 3

    diantaranya sekolah dasar negeri 3 Panunggalan, sekolah dasar negeri 5

    Sembungharjo, dan sekolah dasar negeri 1 Jatiharjo. Berikut merupakan peta

    persebaran sekolah dasar yang terakreditasi A:

    Gambar 2 . Peta Persebaran sekolah dasar negeri akreditasi B

    Berdasarkan gambar dibawah ini dapat dilihat ada 4 sekolah dasar yang

    masih mendapatkan predikat Akredetasi C terletak di desa Pojok yakni pada

    desa mangunrejo terdapat 1 sekolah dasar dan pada desa randurejo terdapat 1

    sekolah dasar. Akan di uraikan secara rinci mengenai sekolah dasar tersebut

    sebagai berikut:

    Gambar 3. Peta Persebaran sekolah dasar akreditasi C

  • 7

    Tabel 4 Kuantitas Sekolah Dasar Negeri Akredetasi A,B, dan C.

    No Nama

    Sekolah

    Alamat

    Sekolah

    Jumlah Fasilitas Sekolah Usia Sekolah Jumlah Guru akreditasi

    per

    pus

    tak

    aan

    Rua

    ng

    kela

    s

    Ruang

    guru

    LA

    B

    Toilet Siswa Aktif

    (S)

    Siswa

    Aktif (P)

    PNS Honorer

    1 SD

    Negeri

    1

    Panung

    galan

    Ds.

    Panung

    galan

    1 6 2 __

    _

    3 334 335 8 9 A

    2 SD

    Negeri

    5

    Sembu

    ngharjo

    Ds.

    Sembu

    ngharjo

    __ 5 1 __

    _

    1 110 110 2 3 B

    3 SD

    Negeri

    3

    Panung

    galan

    Ds.

    Panung

    galan

    __ 6 1 __

    _

    1 145 145 2 5 B

    4 SD

    Negeri

    1

    Jatiharj

    o

    Ds.

    Jatiharj

    o

    1 10 1 __

    _

    2 242 242 3 7 B

  • 8

    No Nama

    Sekolah

    Alamat

    Sekolah

    Jumlah Fasilitas Sekolah Usia Sekolah Jumlah Guru akreditasi

    per

    pus

    tak

    aan

    Rua

    ng

    kela

    s

    Ruang

    guru

    LA

    B

    Toilet Siswa Aktif

    (S)

    Siswa

    Aktif (P)

    PNS Honorer

    5 SD

    Negeri

    4

    Mangu

    nrejo

    Ds.

    Mangu

    nrejo

    __ 5 1 __

    _

    1 113 113 4 5 C

    6 SD

    Negeri

    3 Pojok

    Dsn.

    Pojok,

    Ds.

    Pojok

    __ 5 1 __

    _

    1 45 31 3 6 C

    7

    SD

    Negeri

    Kecil

    Pojok

    Dsn.

    Watas,

    Ds,

    Pojok

    __ 3 1 __

    _

    1 29 29 1 4 C

    8 SD

    Negeri

    3

    Randur

    ejo

    Ds.

    Randur

    ejo

    __ 5 1 __

    _

    1 83 83 3 2 C

  • 9

    4. PENUTUP

    Faktor yang mempengaruhi kualitas kuantitas di sekolah dasar tersebut kurangnya

    sarana dan prasarana di sekolah dasar yang masih berakredetasi C, sehingga sangat

    suli untuk menaikan akredetasi yang masih C, dengan kurangnya sarana dan

    prasaran seperti tidak adanya perpusatakaan. Adanya perpustakaan sangat penting

    membantu proses belajar siswa dengan menambah pengetahuan siswa juga

    menambah minat baca dan menambah pengalaman siswa, kurangnya fasilitas

    taman bermain sehingga siswa siswa tidak ada tempat bermain yang baik.

    Upaya kepala sekolah untuk menaikan mutu sekolah dengan cara masih

    menyusun sarana dan prasarana di sekolah yang masih berakredetasi C dengan

    meminta bantuan kepada dinas pendidikan , melakukan pelatihan kepada guru

    guru dan melakukan kkg (kelompok kerja guru) agar guru disekolah dasar tersebut

    bisa menambah pengetahuan yang lebih banyak dengan berkumpul dengan guru

    guru sekolah dasar yang lainnya dan dapat bertukar pikiran antar guru sekolah

    dasar negeri yang satu dengan yang lainnya.

    Berdasarkan hasil survei langsung ke lapangan dan wawancara langsung

    kepada kepala sekolah, siswa yang aktif di sekolah dasar negeri akredetasi C lebih

    sedikit di bandimgkan dengan sekolah dasar negeri yang berakredetasi A dan B

    dikarekana banyak wali murid yang ragu untuk memasukan anak mereka ke

    sekolah dasar negeri yang masih berakredetasi C. Selain itu, ada beberapa sekolah

    seperti contoh sekolah dasar negeri kecil pojok, sekolah tersebut berada di tengah

    hutans selain itu berada di daerah perbukitan dan akses ke sekolah tersebut sangat

    sulit di tembuh dan hanya bisa di tempuh dengan kendaraan motor yang berpotensi

    kecelkaan apabila musim penghujan tiba kondisi jalan tersebut sangat becek dan

    berlumpur sehingga akses menuju ke sekolah tersebut sangat sulit.

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Adha, Maulana Amirul, Conny Benyamin, dkk. 2018. “Peran Akreditasi Dalam

    Penjaminan Mutu Pendidikan Di Sekolah Dasar. Jurnal Uts Jogja Vol. 2

    No.2.

    Anggraeni, D. (2011). Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV

    SD Negeri Sekaran 01 Semarang. Jurnal Kependidikan Dasar, 1(2), 194–

    205.

    BPS. (2018). Kecamatan Pulokulon Dalam Angka Tahun 2018. Kabupaten Grobogan

    : BPS

    Criticos, C. (1996). Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International

    Encyclopedia of Educational Technology, 2nd ed. UK: Cambridge

    University Press. pp. 182 - 185.

    Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Depdiknas,

    Jakarta, 2001, hlm. 24.

    Dharma, Surya. 2002. Paradigma Baru: Manajemen Sumber daya Manusia.

    Yogyakarta: Amara Books.

    Dinas Pendidikan. 2019. http://www.sekolah.data.kemendikbud.go.id. [3 April 2020].

    Erni, Agustina Suwartini. 2017. ” Supervisi Akademik Kepala Sekolah,

    Profesionalisme Guru, Mutu Pendidikan”.

    Fitrah, Muh. 2017. “Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatakan Mutu Pendidikan”.

    Jurnal Penjaminan Mutu.

    Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. (1988). Principles of Instruction Design,

    3rd ed. New York: Saunders College Publishing.

    Haji, Son. 2019. “Problematika Sumber Daya Manusia (SDM) di Sekolah Dasar yang

    Terletak di Daerah Terpencil”. Prosding Seminar Nasional Pendidikan

    Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

    Kusumaningrum, Desi Eri, dkk. 2017. “Problematika Pemberdayaan Dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Sekolah Menengah Pertama

    Berbasis Pesantren”. Ilmu Pendidikan Volume 2 No.2:139-150.

    Maila, M. W. (2014). Voices of Student Teachers in Their Teaching Practice: Key to

    Quality Learning. Mediterranean Journal of Social Sciences, 5(2), 569–

    577.

    Obeidat, A., & Al-Share, R. (2012). Quality Learning Environments: Design-Studio

    Classroom. Asian Culture and History.

    Oktavianto, Dwi Angga. 2020. “Belajar Pendekatan Keruangan(Spasial Approach)”.

    Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

    2003 Pasal 39 Ayat 2 tentang pendidikan.

    http://www.sekolah.data.kemendikbud.go.id/

  • 11

    Pemerintah Indonesia. 2013. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia

    nomor 6 tahun 2013 tentang kriteria fasilitas pelayanan kesehatan

    terpencil.

    Pemerintah Indonesia. 2013. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor

    23 tahun 2013 tentang rasio murid dan guru.

    Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

    2003 pasal 1 ayat 22 tentang Sisdiknas.

    Rahmawati, Eka Dewi. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam

    Peningkatan Kualitas Sekolah”.

    Sallis, E. 2010. Total Quality Management In Education. London: Kogan Page Ltd.

    Suardika, Putu, dkk. 2014. “Analisis Kesiapan Pemenuhan Aspek-Aspek Akreditasi

    Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gerokgak”. E-journal Program

    Pascasarjana Universitas Pendidikan Ghanesa Vol.4.

    Sudarsana, I ketut. 2016. “Peningkatan Mutu Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya

    Pembangunan Sumber Daya Manusia”. Jurnal Penjaminan Mutu.

    Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. (1990). Media Pendidikan:

    pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit

    CV. Rajawali.

    Sunaengsih, Cucun. 2016.”Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Mutu

    Pembelajaran Pada Sekolah Dasar Terakreditasi A. E-Journal Mimbar

    Sekolah Dasar Vol.3. No.2.

    Suartama, I. K. (2010). Kualitas Pembelajaran Pada Mata Kuliah Media. Jurnal

    Pendidikan Dan Pengajaran, 43(3), 253–262.

    Syahrudin, Human. 2017. “Problematika Manajemen Sumber Daya Manusia Pondok

    Pesantren”.

    Tika, Moh Pabundu. 2005. “Metode Penelitian Geografi”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Townsend, Diana & Butterworth. 1992. Your Child’s Scholl. New York: A Plime

    Book.

    Wahyuningsih, A, N. (2012). Pengembangan Media Komik Bergambar Materi

    Sistem Saraf Untuk Pembelajaran Yang Menggunakan Strategi PQ4R.

    Journal of Innovative Science Education, 1(1), 1–9.