Analisis Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI) Pada Jurnal Ilmiah

6
Analisis Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI) Pada Jurnal Ilmiah Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah- kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Jurnal ilmiah juga harus memenuhi prinsip-prinsip Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI). Dari diskusi yang telah kami laksanakan kami dapat menemukan prinsip-prinsip dari Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI). Diantara ciri SMVI yaitu, jurnal ilmiah selalu diterbitkan secara berkala, terbit setiap tahun (dinyatakan dengan“Volume”) dan dalam setahun bisa terbit lebih dari satukali (dinyatakan dengan “Nomer”). Contohnya pada jurnal yang berjudul “Pembuatan Lempok Pisang (Kajian Jenis Pisang dan Konsentrasi Madu)” dapat di temukan Volume dan Nomor. Jurnal ini merupakan Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No.1 p.101-114 dan diterbitkan pada bulan Oktober 2013.Serta, jurnal ilmiah harus diterbitkan oleh lembaga penerbit atau intuistik keilmuan (missal: Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Lembaga Penerbit, dll). Pada jurnal dengan judul “Potensi Ubi Jalar Unggu Sebagai Pangan Fungsional” tidak ditemukan lembaga yang menerbitkannya. Selain itu, jurnal ilmiah juga harus memenuhi struktur utama jurnal ilmiah yang baik dan benar, seperti judul artikel, abstrak, Pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan kesimpulan,

description

Analisis jurnal ilmiah. Mata kuliah Metode Ilmiah

Transcript of Analisis Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI) Pada Jurnal Ilmiah

Page 1: Analisis  Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI)   Pada Jurnal Ilmiah

Analisis Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI) Pada Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang

secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan

kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Jurnal ilmiah juga harus

memenuhi prinsip-prinsip Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI). Dari diskusi yang telah kami

laksanakan kami dapat menemukan prinsip-prinsip dari Scientific Value-Meaning-Identity

(SMVI).

Diantara ciri SMVI yaitu, jurnal ilmiah selalu diterbitkan secara berkala, terbit setiap

tahun (dinyatakan dengan“Volume”) dan dalam setahun bisa terbit lebih dari satukali

(dinyatakan dengan “Nomer”). Contohnya pada jurnal yang berjudul “Pembuatan Lempok

Pisang (Kajian Jenis Pisang dan Konsentrasi Madu)” dapat di temukan Volume dan Nomor.

Jurnal ini merupakan Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No.1 p.101-114 dan diterbitkan pada

bulan Oktober 2013.Serta, jurnal ilmiah harus diterbitkan oleh lembaga penerbit atau intuistik

keilmuan (missal: Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Lembaga Penerbit, dll).

Pada jurnal dengan judul “Potensi Ubi Jalar Unggu Sebagai Pangan Fungsional” tidak ditemukan

lembaga yang menerbitkannya. Selain itu, jurnal ilmiah juga harus memenuhi struktur utama

jurnal ilmiah yang baik dan benar, seperti judul artikel, abstrak, Pendahuluan, bahan dan

metode, hasil, pembahasan kesimpulan, dan daftar pustaka. Serta, urutannya haruslah sistematis

dan terstruktur.

Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan

memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal

tersebut. Misalnya, judul  “Lempok Pisang Madu”. Dengan judul seperti itu, maka tidak

pembaca yang mau membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal. Contoh judul yang

jelas, misalnya “Pembuatan Lempok Pisang (Kajian Jenis Pisang dan Konsentrasi Madu)”.  Judul

ini sudah sedikit banyak melaporkan isi dari jurnal.

Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk

mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa

mengacu pada jurnal.Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan,

metode, hasil dan kesimpulan. Jangan Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki.

Page 2: Analisis  Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI)   Pada Jurnal Ilmiah

Bagian abstrak pada jurnal yang kami bawa telah merangkum tujuan, metode, hasil dan

kesimpulan dari materinya. Abstrak dari jurnal yang kami bahas juga tidak di temukan adanya

catatan kaki. Akan tetapi, jumlah kalimat pada abstrak jurnal yang kami bahas kebanyakan

kurang dari 250 kalimat.

Pendahuluan adalah pernyataan  dari kasus yang kita selidiki, yang memeberikan

informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifikasi kita dalam kerangka teoritis yang

lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti

ringkasan dari  setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan

mambantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang umum. Semua

informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan. Dari analisis

jurnal yang kami dapatkan, semua jurnal memiliki kutipan pada pendahuluannya sehingga bisa

dikatakan memiliki dasar yang jelas.

Bahan dan metode merupakan bagian yang menjelaskan ketika percobaan telah

dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan

jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah

penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu

diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki

pengantahuan dan teknik dasar agar bisa dipublikasikan. Akan tetapi, hanya satu jurnal yang

mencantumkan tempat penelitiannya, yaitu jurnal dengan judul “ Uji Efek Analgesik Ekstrak

Daun Mahkota Dewa (phaleria macrocarpa) pada Mencit (mus musculus)”. Pada jurnal

“Potensi Ubi Jalar Unggu Sebagai Pangan Fungsional” tidak ditemui Bahan dan metode

penelitian, sehingga jurnal ini tidak tersusun secara sistematis.

Hasil merupakan bagian dimana peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan

menggunakn teks naratif, tabel, grafik atau gambar. Data yang dikumpulkan dalam tabel/grafik

harus lengkap teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Dalam Jurnal

“Pembuatan Lempok Pisang (Kajian Jenis Pisang dan Konsentrasi Madu)” menyajikan hasil

yang didapat dengan menggunakan grafik, salah satunya yaitu grafik pengaruh konsentrasi madu

terhadap aktivitas air pada lempok pisang :

Page 3: Analisis  Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI)   Pada Jurnal Ilmiah

Pembahasan merupakan bagian dimana peneliti menafsirkan data dengan pola yang

diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara

variabel dapat dilihar jelas. Pada jurnal “Pembuatan Lempok Pisang (Kajian Jenis Pisang dan

Konsentrasi Madu)” data-data dalam bentuk grafik dijelaskan dan dihubungkan korelasinya.

Seperti contoh grafik pengaruh konsentrasi madu terhadap aktivitas air pada lempok pisang

diatas, penulis menjelaskan arti dari grafik tersebut, seperti :

“Aktivitas air (Aw) lempok pisang di tiap konsentrasi penambahan madu tidak memilki

perbedaan, dikarenakan madu mengandung fruktosa yang sangat higroskopis sehingga menyerap

uap air saat pengeringan. Bahan akan menyerap air jika kelembaban relatif udara lebih tinggi

dibandingkan kelembaban relatif bahan pangan [8]. Pengering kabinet yang digunakan membuat

udara pengeringan menjadi jenuh uap air dan bahan akan menyerap uap air tersebut. Terserapnya

uap air (absorbsi) menyebabkan terbentuknya molekul air satu lapis dan berlanjut terbentuk

penambahan-penambahan lapisan di atasnya hingga terkondensasi di pori-pori lempok pisang

sehingga aktivitas air (Aw) juga akan meningkat mencapai 0.8 dan dapat ditumbuhi

mikroorganisme jenis khamir. Aktivitas air (aw) yang rendah disebabkan air akan terikat pada

gula dan padatan pada madu dan pisang sehingga air bebas akan mudah teruapkan. Semakin kuat

derajat keterikatannya, maka air akan sulit dikeluarkan oleh bahan pangan. Proses pengeringan

tidak dapat menghilangkan keseluruhan air dari bahan pangan, karena terdapat air yang terikat

sangat kuat (terutama yang terikat secara kimia) yang tidak dapat dilepaskan dengan pengeringan

[11]”.

Berdasarkan prinsip Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI), kesimpulan merupakan

bagian yang hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan

berhubungan kembali pada pernyataan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu

Page 4: Analisis  Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI)   Pada Jurnal Ilmiah

pada bagian  pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari

penelitian ini, meski pun hanya rincian spedifik.

Daftar pustaka berisi Semua informsi (KUTIPAN) yang didapat peneliti harus ditulis

sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk literatur

asli. Perlu diperhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal yang

kita buat. Hal ini dapat terlihat pada jurnal “Pembuatan Lempok Pisang (Kajian Jenis Pisang dan

Konsentrasi Madu)”. Pada jurnal ini, jumlah kutipan dan jumlah daftar pustaka sangat sesuai dan

bisa dilihat dari jurnal yang lainnya juga. Hal ini juga mengindikasikan bahwa jurnal ini bisa

dipertanggung jawabkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa jurnal dikatakan ilmiah apabila memenuhi prinsip-prinsip

Scientific Value-Meaning-Identity (SMVI). Juga, dari beberapa jurnal yang didiskusikan

kelompok 4 dapat diketahui bahwa jurnal yang berjudul “Potensi Ubi Jalar Unggu Sebagai

Pangan Fungsional” kurang ilmiah dikarenakan banyaknya ditemukan hal-hal yang tidak

memenuhi prinsip-prinsip SMVI.