Analisis Rock Quality Designation
-
Upload
hario-purbaseno -
Category
Documents
-
view
30 -
download
2
description
Transcript of Analisis Rock Quality Designation
4.1 Analisis Klasifikasi Lereng
Pengelompokkan lereng bertujuan untuk mengetahui secara umum karakteristik lereng
berdasarkan kemiringan. Klasifikasi lereng dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi van
Zuidam (1985). Berikut adalah klasifikasinya :
Kelas 0% – 2% (0o – 2o) dicirikan oleh bentukan lereng yang relatif datar (flat)
atau hampir datar, dengan proses denudasional yang tidak cukup besar dan
pengikisan permukaan yang tidak intensif di bawah kondisi kering.
Kelas 2% – 7% (2o – 4o) dicirikan oleh lereng yang sedikit miring (gently slope),
dengan pergerakan massa yang berkecepatan rendah.
Kelas 7% - 15% ( 4o – 8o) dicirikan oleh lereng yang miring (sloping), memiliki
kondisi yang hampir sama dengan gently slope, namun lebih mudah mengalami
pengikisan permukaan, dengan erosi permukaaan yang intensif.
Kelas 15% - 30% (8o – 16o) dicirikan oleh lereng yang agak curam (moderately
steep), semua jenis pergerakan massa mungkin terjadi.
Kelas 30% - 70% (16o – 35o) dicirikan oleh lereng yang curam (steep), proses
denudasional dari semua jenis terjadi secara intensif (erosi, rayapan, pergerakan
pada lereng).
Pembuatan peta kemiringan lereng perlu dilakukan demi mengetahui keberadaan lokasi
penelitian terhadap kemiringan lereng. Pembuatan peta kemiringan lereng dibuat berdasarkan
peta topografi.
4.2 Analisis Inti Bor
Analisis inti bor dilakukan untuk:
1. deskripsi batuan dan tanah;
2. mengetahui litologi bawah permukaan dan susunannya;
3. korelasi lapisan;
4. mengetahui kondisi kekar batuan;
5. untuk perhitungan RQD;
6. sebagai undisturbed sample untuk uji laboratorium.
4.3 Analisis Log Sinar Gmma
Log Sinar Gamma merupakan suatu catatan berdasarkan log tali kawat dengan mengukur
aktivitas radioaktif (Thorium, Potassium, dan Uranium) yang berada pada formasi.
Batulempung dan tanah lempung memiliki kandungan potassium yang tinggi, sehingga nilai
log sinar gamma akan tinggi, sedangkan pada batupasir sedikit memiliki unsur radioaktif
sehingga nilai log sinar gamma tidak akan lebih besar dibandingkan batulempung atau tanah
lemung. Pada suatu lapisan yang sama respon dari log sinar gamma tidak akan berbeda jauh
dengan kecenderungan yang mirip. oleh karena itu Log Sinar Gamma sangat membantu
untuk korelasi lapisan.
4.6 Analisis Mekanika Batuan
Mekanika batuan merupakan ilmu teoritis dan terapan tentang perilaku mekanik batuan,
berkaitan dengan respons batuan atas medan gaya dari lingkungan sekitarnya (Deere, D.V.,
dalam Stagg & Zienkiewicz, 1968). Analisis ini diperlukan untuk mengatahui karakteristik
batuan sebagai input data. Dalam analisis stabilitas lereng, mekanika batuan dijadikan
pertimbangan penting karena secara tidak langsung lereng] yang akan mengalami keruntuhan
berada relatif di atas lapisan batuan. Berikut beberapa analisis terkait mekanika batuan :
• Analisis Rock Quality Designation
Rock Quality Designation atau RQD (Deere et al., 1967) merupakan estimasi kuantitatif
kualitas massa batuan dari log inti bor. Nilai RQD dihitung dengan menggunakan
perbandingan dari jumlah panjang inti bor yang memiliki panjang lebih dari 10 cm dengan
panjang total dari inti bor.
RQD = Σ Panjang intibor>10 cm
Panjang keseluruhan intiborX 100 %
RQD Deskripsi Kualitas Batuan
0 – 25 % Sangat Buruk
25 – 50 % Buruk
50 – 75 % Sedang
75 – 90 % Bagus
90 – 100 % Sangat Bagus
Berikut adalah hasil perhitungan RQD di beberapa lubang bor pada Satuan Batulempung
Pasiran 1:
Lubang Bor Kedalaman (m) Nilai RQD (%)
DH-07 28,5 – 61,8 100
DH-09 22,5 - 26 100
27,5 - 30,6 94,84
DH-12 23-24 96
24-25 91
25-26 67
Rata-Rata 91,47
Berdasarkan tabel deskripsi kualitas batuan, satuan batulempung pasiran 1 termasuk kedalam
kategori sangat bagus.
• Analisis Kondisi Kekar Batuan (Joint Rock Condition)
Analisis kondisi kekar batuan dilakukan untuk mengetahui secara kuantitatif kondisi
diskontinuitas dari batuan. Parameter yang digunakan adalah kondisi bidang permukaan pada
diskontinuitas, kondisi pelapukan, lebar diskontinuitas, dan ada tidaknya gores-garis. Berikut
adalah tabel kuantifikasi kondisi kekar batuan.
Condition of discontinuities
Very rough surfaces, Not continous, No separation,Unweathered wall rock
Slightly roughsurfacesSeparation < 1 mmSlightly weathered walls
Slightly roughsurfacesSeparation < 1 mmHighly weathered walls
Slickensided surfaces or Gouge < 5 mmthick or Separation 1 – 5 mmContinuous
Soft gouge > 5 mmthick orSeparation > 5 mmContinuous
Rating 30 25 20 10 0
Discontinuity length (persistence)Rating
< 1 m6
1 to 3 m4
3 to 10 m2
10 to 20 m1
More than 20 m0
Separation (aperture)Rating
None6
< 0.1 mm5
0.1– 1.0 mm4
1– 5 mm1
More than 5 mm0
RoughnessRating
Very rough6
Rough5
Slightly rough3
Smooth1
Slickensided0
Infilling (gouge)Rating
None6
Hard infilling < 5 mm
4
Hard filling > 5 mm2
Soft infilling < 5 mm2
Soft infilling > 5 mm0
WeatheringRating
Unweathered6
Slightly weathered5
Moderate weathering
3
Highly weathered1
Decomposed0
Guidelines for classification of discontinuity conditions
Berdasarkan hasil pengamatan batuan pada inti bor, berikut adalah nilai kuantifikasi dalam
perhitungan kondisi kekar batuan untuk Satuan Batulempung Pasiran 1:
Parameter Kuantifikasi Hasil Pengamatan Peringkat Gambar
Panjang Diskontinuitas (persistence) 0,3 – 0,6 m 6
Besarnya Bukaan (aperture) < 0,1 mm 5
Kekasaran (roughness) Lembut 1
Pengisian (gouge) Tidak Ada 6
Pelapukan Tidak Lapuk 6
Nilai kondisi kekar batuan 24
• Analisis Geological Strength Index (GSI)
GSI adalah suatu sistem penilaian secara kuantitatif dari karakteristik massa batuan yang
dikembangkan untuk kepentingan rekayasa mekanika batuan. GSI dibuat untuk memenuhi
kebutuhan input data dalam analisis numerikal. Berikut adalah bagan kuantifikasi GSI:
Berikut adalah persamaan GSI dengan menggunakan parameter RQD dan Rock Joint
Condition:
Keterangan:
JCond89 = Nilai Rock Joint Condition berdasarkan Bienawski, 1989
RQD = nilai Rock Quality Designation
• Analisis Batuan Padu (Intact Rock)
Intact rock parameter merupakan nilai konstan contoh batuan yang dinilai berdasarkan
kelompok batuan (Gambar 4). Kisaran nilai mi didapatkan untuk setiap material yang
bergantung pada granuralitas dan interlocking pada struktur kristal dalam batuan. Nilai mi
yang lebih besar menggambarkan karakteristik batuan dengan kristal yang semakin
interlocking dan lebih bersifat friksi. Berikut adalah kisaran nilai mi untuk beberapa batuan
Nilai konstan mi untuk batuan intact berdasarkan kelompok batuan (Hoek, 2000
dalam Edelbro 2003)
Nilai konstan mi untuk satuan batulempung pasiran 1, diambil nilai paling tinggi dalam range
batulempung yaitu 6.
Parameter disturbance factor
Parameter Disturbance factor merupakan indikasi dari jumlah kerusakan batuan yang dapat
terjadi pada saat dilakukan ekskavasi atau peledakan (Gambar 5). Nilai D = 0 mencerminkan
batuan mengalami kerusakan yang sangat sedikit, sedangkan nilai D = 1 mencerminkan
kondisi batuan yang mengalami kerusakan signifikan pada saat peledakan.
Untuk daerah penelitian nilai disturbance factor diperkirakan sama dengan 1 (D = 1).