ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id...

148
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011 TENTANG TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI DENGAN ANCAMAN KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: Alfinus Martyanto NIM. E0008107 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR

85/PM/2011 TENTANG TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI

DENGAN ANCAMAN KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI

DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu

Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

Alfinus Martyanto

NIM. E0008107

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

ALFINUS MARTYANTO, NIM. E0008107, ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011 TENTANG TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI DENGAN ANCAMAN KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan Hukum (skripsi).2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dasar-dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Militer Palembang dalam menjatuhkan putusan terhadap perkara Tindak pidana kekerasan Disertai Dengan Ancaman Kekerasan serta rasa keadilan yang terpenuhi dalam putusan tersebut.

Penelitian ini bersifat preskriptif dan terapan dan termasuk penelitian hukum normatif atau doctrinal. Bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum yang digunakan melalui studi pustaka. Kemudian bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dipaparkan, disistemisasi, kemudian dianalisis untuk menginterpretasikan hukum yang berlaku

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana, hakim tidak langsung menjatuhkan sanksi pidana terberat untuk mendapatkan efek jera atau efek perbaikan. Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana juga memperhatikan faktor-faktor lain yang muncul dalam proses pemeriksaan yang dapat dijadikan hakim sebagai alasan yang memperingan maupun alasan yang memberatkan. Namun rasa keadilan dalam putusan ini belum terpenuhi seluruhnya karena hakim belum melihat faktor hak-hak dari korban yang merasa dirugikan. Korban yang merupakan atasan dari terdakwa harusnya mendapat jaminan perlindungan hukum dari hakim dengan cara memberikan hukuman yang berat bagi terdakwa. Tetapi pada kenyataannya hakim hanya menghukum terdakwa dengan hukuman penjara selama 5 bulan.

Kata Kunci: Putusan Hakim, Dasar Pertimbangan Hakim, Rasa Keadilan

Page 6: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRACT ALFINUS MARTYANTO, NIM. E0008107, COURT RULING MILITARY ANALYSIS PALEMBANG 85/PM/2011 NUMBER OF VIOLENT CRIME WITH THE THREAT OF VIOLENCE BY MEMBERS OF ENVIRONMENTAL JUSTICE IN MILITARY TNI. Faculty of Law Sebelas Maret University. Written Law (thesis) .2012.

This research aims to learn about The basics consideration from The Judge of the Military Court of Palembang to determine decisions on matters violence crime Accompanied With the threat of violence and a sense of justice are met in the decision.

This research is applied and include prescriptive and normative or doctrinal legal research. Legal material composed of primary legal materials and secondary legal materials. Collection of Laws of Engineering Materials used through the study of literature. Then the legal material relating to the issues discussed presented, disistemisasi, then analyzed to interpret the law.

This research obtained results that the imposition of criminal sanctions against the perpetrators of the crime, the judge did not directly impose criminal sanctions hardest to get the deterrent effect or effect repairs. The judge in the criminal sanctions also consider other factors that appear in the examination process which can be the judge as a mitigating excuse or reason burdensome. But the sense of justice in this decision because the judge has not met all the factors have not seen the rights of victims who feel aggrieved. Victim who is a supervisor of the accused should have legal protection guarantees of the judge, by providing severe punishment for the defendant. But in fact the judge just sentenced the defendant to prison for 5 months.

Keywords: Decision Of The Judge, Consideration Of The Judge, Sense Of Justice

Page 7: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur.

(Filipi 4:6)

2. Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan,

dan pendengarannya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang

merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,

dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia

tidak mendengar, ialah segala dosamu.

(Yesaya 59:1-2)

Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa

mengasihi aku

2. Bapak ibuku tercinta

3. Sahabat-sahabatku.

Page 8: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih

yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) ini yang merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan ini penyusun mengangkat judul “Analisis Putusan

Pengadilan Militer Palembang Nomor 85/PM/2011 Tentang Tindak Pidana

Kekerasan Disertai dengan Ancaman Kekerasan oleh Anggota TNI dalam

Lingkungan Peradilan Militer”.

Penyusun menyadari keberhasilan penulisan hukum (skripsi) ini tidak

lepas dari bantuan, saran, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu

penyusun dengan tulus hati menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan

ini.

2. Bapak Edy Herdyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara dan

Dosen Pembimbing dalam penulisan hukum ini atas segala bantuan,

bimbingan dan pengarahannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan

penulisan hukum ini.

3. Bapak Sugeng Praptono, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademis atas

segala bantuan, bimbingan dan pengarahannya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan penulisan hukum ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya kepada penulis

Page 9: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

sehingga dapat dijadikan bekal dalam penulisan hukum ini dan semoga dapat

penulis amalkan dalam kehidupan di masa kelak.

5. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibuku yang paling aku sayangi, kedua saudara

laki-lakiku, kedua saudara perempuanku, dan kedua keponakanku, yang telah

mengajarkan kasih dalam sebuah kehangatan cinta keluarga.

6. Sahabat-sahabat terbaikku, Dhora, Advent, Ira Oktafia, dan Norma yang

selalu memberikan semangat dan dukungan serta doa sehingga memberikan

kekuatan baru bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Rekan-rekan baikku: Eli Puspitasari, Margaretha Putri Wulaningrum, dan Ira

Octapiani yang memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besarku (WS FAmily) terutama keluarga Om Tuhu Sungkono yang

telah mendukung serta menyediakan tempat bagi penulis selama penulis

menempuh pendidikan di Fakultas Hukum.

9. Sahabat-sahabatku yang telah menjadi saudara seiman dalam kasih: Pieter,

Ardi (Temon), Nico (Tlenyik), Adit (Boio), Dhimas (Thunder), Ndaru,

Christian, Amel, Yenisa, Prila, Mega, Dhina, Julita, Fera, Jevi, Stephanus,

Nugroho, Dea.

10. Teman-temanku: Umar, Triyono, Rangga, Latho, Peri, Aaf, Megaria, Indah,

Bayu, Bowo, Devi, Fery, Helena. Dan semua pihak yang tidak dapat

penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam

bentuk apapun kepada penyusun dalam penulisan hukum ini.

Surakarta, April 2012

Penyusun

Page 10: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.............................................. iii

PERNYATAAN...................................................................................... iv

ABSTRAK................................................................................................ v

ABSTRACT............................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................... vii

KATA PENGANTAR............................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Perumusan Masalah....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5

E. Metode Penelitian.......................................................................... 6

F. Sistematika Skripsi......................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 12

A. Kerangka Teori............................................................................... 12

1. Tinjauan Tentang Peradilan Militer.......................................... 12

a. Pengadilan Militer.............................................................. 12

b. Pengadilan Militer Tinggi................................................... 13

c. Pengadilan Militer Utama................................................... 15

d. Pengadilan Militer Pertempuran.......................................... 17

2. Tinjauan Tentang Putusan Hakim............................................. 17

a. Pengertian Putusan Hakim.................................................. 17

b. Macam-Macam Putusan...................................................... 19

Page 11: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

c. Formalitas Putusan.............................................................. 23

d. Sahnya putusan................................................................ 24

3. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Kekerasan Disertai

Ancaman Kekerasan............................................................... 25

a. Pengertian Tindak Pidana................................................. 25

b. Unsur-Unsur Tindak Pidana.............................................. 26

c. Macam-Macam Tindak Pidana Militer.............................. 27

d. Pengertian Tindak Pidana Kekerasan Disertai

Ancaman Kekerasan........................................................... 27

B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 29

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 31

A. Hasil Penelitian............................................................................... 31

1. Surat Dakwaan.......................................................................... 33

2. Pemeriksaan Alat Bukti dan Saksi............................................. 39

3. Keterangan Terdakwa................................................................ 49

4. Tuntutan Hukum Oditur Militer................................................. 52

5. Pertimbangan Hakim................................................................. 53

6. Putusan...................................................................................... 70

B. Pembahasan..................................................................................... 71

1. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Putusan Tindak Pidana

Kekerasan yang Disertai Ancaman Kekerasan.......................... 71

2. Keterpenuhan Rasa Keadilan dalam Putusan Tindak Pidana

Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan............. 86

BAB IV PENUTUP.................................................................................. 89

A. Simpulan.......................................................................................... 89

B. Saran................................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Indonesia adalah Negara Hukum”. Hal

tersebut berarti bahwa Negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan

berbangsa dan bernegara harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Negara Indonesia juga menjamin setiap warga negara bersamaan

kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dengan tidak ada

kecualinya sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan demikan

sudah sewajarnya penegakan keadilan berdasarkan hukum dilaksanakan

oleh setiap warga negara, penyelenggara negara termasuk juga kalangan

militer.

Penegakan hukum di Indonesia sebagai wujud dari

penyelenggaraan kekuasaan kehakiman sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

dilaksanakan di empat lingkungan peradilan yaitu lingkungan peradilan

umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan tata usaha

negara dan peradilan militer sesuai kewenangan absolutnya.

Undang-Undang 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

menetapkan bahwa salah satu penyelenggara kekuasaan kehakiman

dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan militer, termasuk

susunan serta acaranya yang diatur dalam Undang-Undang tersendiri.

Eksistensi pengadilan di lingkungan peradilan militer juga dimuat dalam

Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang berbunyi: “kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah

Page 13: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mahkamah agung dan badan peradilan dibawahnya dalam

lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan agama, lingkungan

peradilan tata usaha negara, lingkungan peradilan umum dan mahkamah

konstitusi.”

Tentara Nasional Indonesia yang untuk selanjutnya disebut TNI

adalah bagian dari bangsa Indonesia yang bertanggung jawab dalam

menjaga pertahanan keamanan negara ini. TNI harus mempunyai sikap

dan perilaku disiplin sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang berbunyi: “Untuk

menegakkan tata kehidupan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,

setiap prajurit dalam menunaikan tugas dan kewajibannya wajib bersikap

dan berperilaku disiplin.”

TNI dalam melaksanakan tanggung jawabnya tersebut tentu saja

ada kemungkinan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota TNI

tersebut. Bentuk penyimpangan itu antara lain pelanggaran Hak Asasi

Manusia, pelanggaran hukum disiplin dan tindak pidana. Seringkali

anggota TNI melakukan penyimpangan dalam bentuk tindak pidana.

Setiap tindak pidana yang dilakukan oleh anggota TNI pada umumnya

diselesaikan di Peradilan Militer kecuali ditentukan lain oleh perwira

penyerah perkara yang berpendapat bahwa tindak pidana tersebut

diselesaikan melalui hukum disiplin.

Tindak pidana anggota TNI yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan.

Tindak Pidana ini dilakukan oleh terdakwa yang bernama Muhammad

Erwin Syah yang merasa tidak terima atas perlakuan korban yang

merupakan atasannya sendiri yaitu Thomas Aviyanto yang menghina dan

Page 14: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menantang adiknya yaitu Muhammad Alfian Syah. Terdakwa sebenarnya

hanya ingin melindungi adiknya, agar adiknya tidak terlibat lagi dengan

masalah hukum. Namun, Terdakwa akhirnya malah membantu adiknya

menganiaya korban, karena melihat korban bertengkar dengan adiknya.

Terdakwa membantu adiknya menganiaya korban dengan cara memegang

krah baju korban dengan tangan kiri dan mencekik leher korban dengan

tangan kiri, dan adik terdakwa juga memukul korban tepat pada hidung

dan mata sehingga mengeluarkan darah. Terdakwa juga sempat

mengancam korban apabila korban masih berani menganiaya adiknya lagi.

Tindak Pidana yang dilakukan terdakwa melanggar Pasal 105 ayat (1)

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer yang untuk selanjutnya

disebut KUHPM yang berbunyi: “Anggota tentara yang dengan sengaja

mengancam seorang atasan dengan tindakan yang disertai kekerasan,

dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan

bulan.” Terdakwa juga melanggar Pasal 170 ayat (1) Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana yang untuk selanjutnya disebut KUHP yang

berbunyi: “Barangsiapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang , diancam dengan

pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.”

Hukum pidana umum yang berlaku bagi setiap orang juga berlaku

bagi setiap anggota militer. Namun bagi militer terdapat ketentuan yang

menyimpang dari ketentuan KUHP. Untuk mengatasi masalah tersebut,

ketentuan khusus tersebut diatur dalam KUHPM. Jadi apabila ada tindak

pidana yang dilakukan oleh tentara tidak diatur dalam KUHPM maka

yang berlaku adalah ketentuan dalam KUHP. Namun dalam hal ini,

terdakwa melanggar ketentuan dari KUHPM dan KUHP sekaligus.

Terdakwa yang melanggar kedua pasal di atas jelas tidak bisa lolos dari

hukuman. Anggota tentara yang melakukan tindak pidana haruslah

Page 15: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mendapatkan hukuman yang lebih berat dari warga sipil. Hal ini

dikarenakan bahwa anggota tentara haruslah mempunyai sikap disiplin

yang tinggi, karena tentaralah yang bertugas menjaga pertahanan dan

keamanan negara dari gangguan apapun.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

penulis tertarik menelaah lebih lanjut persoalan tersebut dalam penulisan

hukum yang berjudul “ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN

MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011 TENTANG

TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI DENGAN ANCAMAN

KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI DALAM LINGKUNGAN

PERADILAN MILITER”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam

suatu penelitian, karena dengan perumusan masalah seorang peneliti telah

mengidentifikasi persoalan yang diteliti sehingga sasaran yang hendak

dicapai menjadi jelas, terarah dan dapat mencapai sasaran yang

diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang hendak diteliti dan

dibahas dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan

putusan tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman

kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI?

2. Bagaimana putusan tindak pidana kekerasan yang disertai dengan

ancaman kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI memenuhi rasa

keadilan?

Page 16: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Dilakukannya suatu penelitian adalah untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu, begitu pula dengan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan

untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan Objektif

a. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan

putusan tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman

kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI.

b. Untuk mengetahui rasa keadilan yang terpenuhi dalam putusan

tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan.

2. Tujuan Subjektif

a. Untuk menambah wawasan penulis di bidang Peradilan Militer

yang termasuk ke dalam Hukum Acara Pidana khususnya

mengenai dasar pertimbangan hakim dan keefektifan sanksi pidana

terhadap terdakwa tindak pidana kekerasan yang disertai dengan

ancaman kekerasan.

b. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar

Strata Satu dalam bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian tentunya diharapkan akan memberikan manfaat

yang berguna, khususnya bagi ilmu pengetahuan bidang penelitian

tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan landasan teoritis bagi pengembangan disiplin ilmu

Page 17: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

hukum acara pidana pada umumnya dan hukum acara peradilan

militer pada khususnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan

pengetahuan tentang penelaahan ilmiah serta menambah literatur

atau bahan-bahan informasi ilmiah tentang penyelesaian tindak

pidana kekerasan yang disertai ancaman kekerasan yang dilakukan

oleh oknum TNI.

2. Manfaat Praktis

a. Menjadi wahana bagi penulis untuk mengembangkan penalaran,

membentuk pola pikir ilmiah sekaligus utnuk mengetahui

kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.

b. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat membantu

memberi masukan kepada semua pihak yang membutuhkan

pengetahuan terkait dengan permasalahan yang diteliti dan dapat

dipakai sebagai sarana yang efektif dan memadai dalam upaya

mempelajari dan memahami ilmu hukum khususnya hukum acara

peradilan militer.

E. Metode penelitian

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang

didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang

bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,

dengan jalan menganalisisnya. Metode penelitian merupakan suatu tipe

pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian. Metode

penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan hukum ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Page 18: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini merupakan jenis

penelitian hukum kepustakaan, atau dikenal sebagai penelitian hukum

doctrinal, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti

bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum

primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan-

bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji, kemudian

ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang

diteliti. Adapun penelitian doctrinal meliputi:

a. Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif;

b. Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan falsafah

(dogma atau doktrin) hukum positif;

c. Penelitian yang berupa usaha penemuan hukum inconcreto yang

layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara hukum

tertentu.

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai

analisis putusan Pengadilan Militer Palembang nomor 85/PM/2011

tentang tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman kekerasan

oleh anggota TNI dalam lingkungan peradilan militer, terutama

mengenai dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan dan

rasa keadilan yang terpenuhi dalam putusan tersebut..

2. Sifat Penelitian

Sifat dalam penelitian hukum adalah preskriptif dan terapan.

Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu hukum mempelajari

tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-

konsep hukum, dan norma-norma hukum. Sebagai ilmu terapan, ilmu

hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-

rambu dalam melaksanakan aturan hukum (Peter Mahmud Marzuki,

2006:22). Sifat preskriptif dalam penelitian ini yaitu penulis akan

Page 19: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

mempelajari mengenai Putusan Pengadilan Militer Palembang nomor

85/PM/2011 tentang tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman

kekerasan kemudian menelaah dasar pertimbangan hakim dan rasa

keadilan yang terkandung dalam putusan tersebut.

3. Pendekatan Penelitian

Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan

menggunakan pendekatan tersebut, penelitian akan mendapatkan

informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang coba dicari

jawabannya. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian

hukum diantaranya pendekatan undang-undang (statute approach),

pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historical

approach), pendekatan komparatif (comparative approach) dan

pendekatan konseptual (conseptual approach) (Peter Mahmud

Marzuki, 2006:93). Pendekatan penelitian yang digunakan penulis

dalam penelitian ini yaitu pendekatan undang-undang (statute

approach). Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua undang-

undang dan regulasi yang terkait dengan isu hukum yang sedang

ditangani.

4. Sumber Penelitian Hukum

Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi

sumber-sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan

hukum yang bersifat autoritatif yang artinya mempunyai otoritas.

Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan

resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan

putusan-putusan hakim sedangkan bahan hukum sekunder berupa

semua publikasi tentang bahan hukum yang bukan merupakan

dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-

Page 20: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

buku teks, kamus-kamus hukum dan jurnal-jurnal hukum (Peter

Mahmud Marzuki, 2006:141).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber bahan hukum

primer dan sekunder. Adapun sumber bahan hukum yang penulis

gunakan adalah sebagai berikut:

a. Bahan Hukum primer meliputi:

1) Putusan Pengadilan Militer Palembang Nomor 85/PM/2011

2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 amandemen IV

3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;

4) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentara;

5) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan

Militer.

b. Bahan Hukum sekunder meliputi:

1) Buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan;

2) Jurnal hukum yang berkaitan dengan permasalahan;

3) Kamus hukum;

4) Artikel-artikel baik di media cetak maupun internet yang

berkaitan dengan permasalahan.

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi pustaka. Studi pustaka

yang dimaksud dilakukan dengan cara melakukan pengkodean atas

bahan-bahan hukum baik primer maupun sekunder yang telah

didapatkan. Bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas dipaparkan, disistemisasi, kemudian dianalisis untuk

menginterpretasikan hukum yang berlaku.

Page 21: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

6. Teknik Analisis Bahan Hukum

Teknik analisis bahan hukum yang akan digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah dengan metode deduktif, yaitu cara berpikir

berpangkal pada prinsip-prinsip dasar, kemudian penelitian

menghadirkan objek yang akan diteliti yang akan digunakan untuk

menarik kesimpulan terhadap fakta-fakta yang bersifat khusus. Cara

pengolahan bahan hukum dilakukan dengan secara deduktif yaitu

menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum

terhadap permasalahan konkret yang dihadapi (Johny Ibrahim,

2006:393). Dalam penulisan hukum ini, bahan hukum yang telah

didapat penulis, kemudian diolah dan dianalisa dalam bentuk

interpretasi dengan cara menafsirkan yang berkaitan dengan tindak

pidana kekerasan disertai dengan ancaman kekerasan yang dilakukan

oleh anggota TNI.

F. Sistematika Penulisan Hukum

Sistematika penulisan hukum bertujuan untuk memberikan gambaran

secara keseluruhan tentang isi dari penelitian sesuai dengan aturan yang

sudah ada dalam penulisan hukum. Sistematika penulisan dalam penelitian

ini meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan hukum.

Page 22: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BABII : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dikemukakan tentang kerangka teori yang

meliputi Tinjauan tentang Peradilan Militer, Tinjauan

tentang Putusan Hakim, Tinjauan tentang Tindak Pidana

Kekerasan Disertai Ancaman Kekerasan. Dalam bab ini

juga dikemukakan tentang kerangka pemikiran yang

berbentuk bagan dan uraian singkat.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan

guna menjawab permasalahan mengenai bagaimana

putusan Pengadilan Militer Palembang nomor 85/PM/2011

tentang tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman

kekerasan oleh anggota TNI dalam lingkungan peradilan

militer, apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim, dan

bagaimana keefektifan sanksi pidana yang dijatuhkan.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari

hasil penelitian dan pembahasan serta saran-saran yang

diajukan penulis sebagai implikasi dari simpulan yang

didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Tentang Peradilan Militer

Peradilan militer sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer

yang untuk selanjutnya disebut sebagai Undang-Undang Peradilan

Militer, merupakan pelaksana kekuasaan kehakiman di lingkungan

angkatan bersenjata untuk menegakkan hukum dan keadilan dengan

memperhatikan kepentingan penyelenggaraan pertahanan keamanan

negara. Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer merupakan

badan pelaksana kekuasaan kehakiman di lingkungan angkatan

bersenjata dan berpuncak pada mahkamah agung sebagai pengadilan

tertinggi. Pengadilan ini secara organisatoris dan administratif berada

di bawah pembinaan panglima. Pembinaan tersebut tidak boleh

mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksan dan memutus

perkara. Pengadilan dalam peradilan militer terdiri dari:

a. Pengadilan Militer

Dalam pasal 40 Undang-Undang Peradilan Militer

disebutkan bahwa kekuasaan Pengadilan Militer adalah memeriksa

dan memutus pada tingkat pertama tindak pidana yang

terdakwanya adalah:

1) Prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah.

2) Yang berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan

prajurit (Pasal 9 angka 1 huruf b).

3) Anggota suatu golongan atau jawatan atau badan atau yang

dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan

Page 24: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Undang-Undang yang berpangkat Kapten ke bawah (Pasal 9

angka 1 huruf c).

5) Seorang yang tidak termasuk dipersamakan dengan prajurit

atau anggota suatu golongan atau jawatan atau badan yang

tidak dipersamakan atau tidak dianggap sebagai prajurit

berdasarkan Undang-Undang yang harus diadili oleh

Pengadilan Militer (Pasal 9 angka 1 huruf d).

Pengadilan Militer dan Pengadilan Militer Tinggi

bersidang untuk memeriksa dan memutus perkara pidana pada

tingkat pertama dengan satu orang Hakim Ketua dan dua orang

Hakim Anggota yang dihadiri satu orang Oditur Militer atau

Oditur Militer Tinggi dan dibantu satu orang panitera (Pasal 15

ayat (1) Undang-Undang Peradilan Militer).

b. Pengadilan Militer Tinggi

Pengadilan Militer Tinggi merupakan peradilan tingkat

pertama bagi perwira yang berpangkat Mayor ke atas dan juga

merupakan Pengadilan tingkat dua (banding) dari segala perkara

yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah

hukumnya yang diminta pemeriksaan ulang.

Kekuasaan Pengadilan Militer Tinggi diatur dalam Pasal 41

Undang-Undang Peradilan Militer yang menyatakan sebagai

berikut:

1) Pada Tingkat Pertama

a) Memeriksa dan memutus perkara yang terdakwanya

adalah:

Page 25: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(1) Prajurit atau salah satu prajurit berpangkat mayor ke

atas (Mayor, Letnan Kolonel, Kolonel, Brigadir

Jendral, Mayor Jendral, Letnan Jendral atau Jendral).

(2) Seorang pada waktu melakukan tindak pidana yang

berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan

Prajurit, atau anggota suatu golongan, atau jawatan atau

yang dipersamakan atau yang dianggap sebagai prajurit

berdasarkan Undang-Undang yang terdakwanya atau

salah satu terdakwanya termasuk tingkat kepangkatan

Mayor ke atas.

b) Memeriksa dan memutus serta menyelesaikan sengketa tata

usaha militer.

2) Pada Tingkat Banding

Memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana

yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah

hukumnya yang dimintakan banding.

3) Pada tingkat Pertama dan Terakhir.

Memutus pada tingkat pertama dan terakhir sengketa

kewenangan mengadili antara pengadilan militer dalam daerah

hukumnya.

Pengadilan Militer Tinggi bersidang untuk memeriksa dan

memutus perkara pidana pada tingkat banding dengan satu orang

Hakim Ketua dan dua orang Hakim Anggota, dan dihadiri oleh

satu orang Oditur Militer dan dibantu oleh satu orang Panitera.

Hakim Ketua paling rendah berpangkat Kolonel, sedangkan

Hakim Anggota dan Oditur Militer paling rendah setingkat dengan

terdakwa.

Page 26: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Pengadilan Militer Utama

Pengadilan Militer Utama merupakan pengadilan tertinggi

di dalam Pengadilan Militer, dimana memiliki wilayah diseluruh

Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pasal 42 ayat (1)

Undang-Undang Peradilan Militer, disebutkan bahwa Pengadilan

Militer Utama merupakan pengadilan yang memeriksa dan

memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa Tata

Usaha Angkatan Bersenjata yang telah diputus pada tingkat

pertama oleh Pengadilan Militer Tinggi yang dimintakan banding.

Kekuasaan Pengadilan Militer Utama diatur dalam Pasal 43

Undang-Undang Peradilan Militer yaitu sebagai berikut:

1) Pada Tingkat Banding Memeriksa dan Memutus:

1. Perkara pidana yang telah diputus pada tingkat pertama

oleh pengadilan militer tinggi yang dimintakan banding.

2. Sengketa Tata Usaha Militer yang pada tingkat pertama

telah diputus oleh pengadilan militer tinggi yang

dimintakan banding.

2) Pada Tingkat Pertama dan Terakhir Mengenai:

1. Sengketa mengenai wewenang mengadili antara:

a. Pengadilan militer yang berkedudukan di daerah

hukum pengadilan militer tinggi yang berlainan.

b. Pengadilan militer tinggi.

c. Pengadilan militer tinggi dan pengadilan militer.

Sengketa yang dimaksud di sini adalah apabila 2 (dua)

pengadilan atau lebih menyatakan dirinya berwenang

mengadili atas perkara yang sama dan apabila 2 (dua)

pengadilan atau lebih menyatakan dirinya tidak berwenang

mengadili perkara yang sama.

Page 27: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Sengketa mengenai perbedaan pendapat antara Perwira

Penyerah Perkara dan Oditur tentang diajukan atau

tidaknya suatu perkara kepada Pengadilan dalam

lingkungan peradilan militer atau Pengadilan dalam

lingkungan peradilan umum.

Berdasarkan Pasal 44 Undang-Undang Peradilan Militer

yang menyatakan bahwa Pengadilan Militer Utama memiliki

fungsi:

1) Mengawasi penyelenggaraan peradilan di pengadilan militer,

pengadilan militer tinggi dan pengadilan militer pertempuran.

2) Mengawasi tingkah laku perbuatan para hakim dalam

menjalankan tugasnya. Karena itu pengadilan militer utama

berwenang meminta keterangan tentang hal-hal yang

bersangkutan dengan teknis peradilan di pengadilan militer,

pengadilan militer tinggi dan pengadilan militer pertempuran.

Kemudian memberi petunjuk, teguran, atau peringatan yang

dipandang perlu tanpa mengurangi kebebasan hakim dalam

memeriksa dan memutus perkara selanjutnya.

3) Meneruskan perkara yang dimohonkan kasasi, peninjauan

kembali dan grasi kepada Mahkamah Agung.

Pengadilan Militer Utama bersidang untuk memeriksa dan

memutus sengketa dengan majelis hakim dengan satu orang

Hakim Ketua dan dua orang Hakim Anggota, dan dibantu oleh

satu orang Panitera. Hakim Ketua paling rendah berpangkat

Brigadir Jendral atau Laksamana Pertama atau Marsekal

Pertama, sedangkan Hakim Anggota paling rendah berpangkat

Kolonel.

Page 28: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Pengadilan Militer Pertempuran

Pengadilan Militer Pertempuran merupakan pengadilan

tingkat pertama dan terakhir dalam mengadili perkara pidana yang

dilakukan oleh prajurit di daerah pertempuran, yang merupakan

pengkhususan (diferensiasi atau spesialisasi) dari pengadilan

dalam lingkungan peradilan militer. Pengadilan ini merupakan

organisasi kerangka yang baru berfungsi apabila diperlukan dan

disertai pengisian pejabatnya yang diatur dalam Pasal 17 Undang-

Undang Peradilan Militer.

Pengadilan Militer Pertempuran bersidang untuk

memeriksa dan memutus suatu perkara pidana dengan seorang

Hakim Ketua dan beberapa Hakim Anggota yang berjumlah ganjil,

dihadiri oleh satu orang Oditur Militer atau Oditur Militer Tinggi

dan dinatu oleh satu orang Panitera. Hakim Ketua paling rendah

berpangkat Letnan Kolonel sedangkan Hakim Anggota dan Oditur

Militer paling rendah berpangkat Mayor.

Dalam hal terdakwa berpangkat Letnan Kolonel, maka

Hakim Anggota dan Oditur Militer sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Peradilan Militer paling

rendah berpangkat setingkat dengan terdakwa yang diadili.

Apabila terdakwa berpangkat Kolonel dan/atau perwira tinggi,

maka Hakim Ketua, Hakim Anggota, dan Oditur Militer

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-

Undang Peradilan Militer paling rendah berpangkat setingkat

dengan pangkat terdakwa yang diadili tersebut.

2. Tinjauan Tentang Putusan Hakim

a. Pengertian Putusan Hakim

Page 29: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Lilik Mulyadi memberikan suatu definisi tentang putusan hakim,

yaitu:

“Putusan merupakan putusan yang diucapkan oleh hakim karena jabatannya dalam persidangan yang terbuka untuk umum setelah melalui proses dan prosedural hukum acara pidana pada umunya berisikan amar pemidanaan atau bebas atau pelepasan dari segala tuntutan hukum dibuat dalam bentuk tertulis dengan tujuan menyelesaikan masalah” (Lilik Mulyadi, 2007 : 121).

Dalam Bab I Pasal 1 angka 11 KUHAP dijelaskan bahwa “putusan

merupakan pernyataan hakim yang diucapkan dalam siding

pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas

lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara

yang diatur dalam undang-undang ini”. Putusan merupakan

permufakatan bulat dari para anggota majelis. Kecuali jika hal itu

diusahakan sungguh-sungguh tidak dapat dicapai kesepakatan,

maka ditempuh dua cara yaitu:

1) Putusan Diambil dengan Suara Terbanyak

Dilakukan voting diantara majelis hakim dan pendapat yang

mendapat suara terbanyak dijadikan sebagai putusan.

2) Pendapat Hakim yang Paling Menguntungkan Terdakwa

Apabila dari voting tidak dapat diperoleh putusan, maka yang

dipilih ialah putusan pendapat hakim yang paling

menguntungkan bagi terdakwa.

Putusan Pengadilan dapat dijatuhkan setelah sidang dibuka

kembali dan dinyatakan terbuka untuk umum pada hari itu atau

pada hari lain, yang sebelumnya harus diberitakan kepada oditur

terdakwa atau penasehat hukumnya.

Page 30: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Macam-Macam Putusan

Dalam sistem hukum acara pidana pada dasarnya, dikenal

dua macam putusan pengadilan yaitu:

1) Jenis Putusan Hakim yang Bersifat Formil

Adalah putusan pengadilan yang bukan merupakan putusan

akhir yaitu:

a) Putusan yang berisi pernyataan tidak berwenangnya

pengadilan untuk memeriksa suatu perkara (onbevoegde

verklaring). Hal ini diatur dalam pasal 133 Undang-

Undang Peradilan Militer yang menyatakan bahwa

pengadilan militer atau pengadilan militer tinggi

berpendapat bahwa perkara pidana itu tidak termasuk

wewenang dari pengadilan yang dipimpinnya.

b) Putusan yang menyatakan bahwa dakwaan atau surat

dakwaan oditur batal (nietig verklaring van de acte

vereijing) yang diatur dalam pasal 145 ayat (1) Undang-

Undang Peradilan Militer. Sebagai contoh, surat dakwaan

oditur tidak memenuhi Pasal 126 ayat (1) huruf a dan Pasal

130 ayat (2) Undang-Undang Peradilan Militer, yaitu tidak

adanya surat keputusan penyerahan perkara (skeppera) dari

atasan yang berhak menghukum (ANKUM) atau tidak

dicantumkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan

dalam surat dakwaan.

c) Putusan yang berisi pernyataan bahwa dakwaan oditur

tidak dapat diterima (niet onvalijk verklaraad),

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145 ayat (1) Undang-

Undang Peradilan Militer. Misalnya perkara yang diajukan

oleh oditur sudah kadaluarsa atau perkara tersebut telah

Page 31: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

diputus dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap (ne bis

in idem), perkara yang memerlukan syarat aduan (klacht

delichten). Syarat aduan ini hanya berlaku dalam keadaan

biasa, apabila tindak pidana itu dilakukan dalam keadaan

perang atau daerah pertempuran, maka tindak pidana tidak

diperlukan surat pengaduan, maka pengadilan militer dapat

langsung mengadilinya.

d) Putusan sela (ussen vonnis). Dalam hal terjadi suatu prae-

judial geschil dimana terjadi perselisihan bahwa perkara

tersebut baru dapat diputus setelah adanya putusan hakim

perdata.

2) Jenis Putusan Hakim yang Bersifat Materiil

Merupakan putusan akhir (ein vonnis) yaitu:

a) Putusan yang mengandung pembebasan (vrijspraak).

Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Militer

menyatakan bahwa apabila hasil pemeriksaan di sidang

menyatakan bahwa kesalahan terdakwa atas perbuatan

yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan

meyakinkan, terdakwa diputus bebas dari segala dakwaan.

Adapun yang dimaksud dengan perbuatan yang

didakwakan kepadanya terbukti secara sah dan meyakinkan

adalah tidak cukup terbukti menurut penilaian hakim atas

dasar pembuktian dengan menggunakan alat bukti

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 171 Undang-

Undang Peradilan Militer. Putusan vrijspraak ini

disebabkan beberapa hal:

(1) Tidak dipenuhinya sekurang-kurangnya dua alat bukti

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171 Undang-

Page 32: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Undang Peradilan Militer. Misalnya dalam hal

pemeriksaan sidang hanya satu saksi saja dan tidak

dikuatkan oleh alat bukti lain sedangkan terdakwa tetap

bersikeras tidak mengaku atas dakwaan yang ditujukan

padanya.

(2) Sekalipun telah dipenuhi alat bukti, akan tetapi hakim

tidak memperoleh keyakinan atas kesalahan terdakwa.

Misalnya dalam suatu tindak pidana yang didakwakan,

unsur niat tidak dapat dibuktikan.

Putusan pengadilan yang berupa putusan vrijspraak tidak

diperkenankan mengajukan permohonan pemeriksaan

banding. Apabila dalam putusan bebas ini dijatuhkan

ternyata terdakwa berada dalam tahanan maka terdakwa

diperintahkan dibebaskan seketika itu juga, kecuali kalau

ada alasan yang sah terdakwa perlu ditahan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 189 ayat (3) Undang-Undang

Peradilan Militer. Dalam hal ini oditur militer harus segera

melaksanakan perintah tersebut.

b) Putusan lepas dari segala tuntutan hukum (onslag van alle

rechtvervolging)

Putusan ini dijatuhkan dalam hal hakim berpendapat bahwa

perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti,

tetapi perbuatan tersebut tidak merupakan perbuatan yang

dapat dipidana karena:

(1) Terdapat kesalahan dalam melukiskan peristiwa yang

dilakukan terdakwa dalam surat dakwaan, sehingga

tidak sesuai perumusan ketentuan peraturan pidana

yang didakwakan.

Page 33: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

(2) Terdakwa dalam keadaan:

(a) Sakit jiwa (Pasal 44 KUHP)

(b) Overmacht (Pasal 48 KUHP)

(c) Membela diri/noodweer (Pasal 50 KUHP)

(d) Melakukan perintah jabatan yang diberikan oleh

atasan yang sah (Pasal 51 KUHP)

c) Putusan penghukuman atau pemidanaan terdakwa

Putusan penghukuman atau pemidanaan terdakwa

dijatuhkan oleh hakim pengadilan dalam hal apabila

ternyata terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak

pidana yang didakwakan kepadanya, dimana telah

terpenuhi sekurang-kurangnya dua alat bukti dan hakim

yakin bahwa tindak pidana telah terjadi dan terdakwa

bersalah telah melakukannya. (Moch. Faisal Salam,

2002:230)

Dalam menjatuhkan putusan berupa pemidanaan

maka hakim harus memperhatikan ketentuan yang diatur

dalam Pasal 78 Undang-Undang Peradilan Militer.

Sebelum menjatuhkan pemidanaan hakim juga harus

memperhatikan apakah terdakawa pernah ditahan atau

tidak. Kalau terdakwa berada dalam tahanan, maka isi

putusan terdakwa dikurangi selama terdakwa dalam

tahanan.

Dalam hal terdakwa pernah dijatuhi hukuman

disiplin berupa penahanan, hukuman disiplin itu tersebut

wajib dipertimbangkan dari pidana yang dijatuhkan. Baik

berupa putusan pemidanaan maupun putusan bebas dari

segala dakwaan atau lepas dari segala tuntutan hukum.

Page 34: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pengadilan menetapkan supaya barang bukti yang disita

diserahkan kepada pihak yang paling berhak menerima

kembali yang namanya tercantum dalam putusan tersebut,

kecuali menurut peraturan perundang-undangan barang

bukti tersebut harus dirampas untuk kepentingan negara

atau dimusnahkan atau dirusak sehingga tidak dapat

dipergunakan lagi. (Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang

Peradilan Militer)

c. Formalitas Putusan

Formalitas yang harus dipenuhi dalam suatu putusan hakim

yaitu sebagai berikut: (Pasal 194 Undang-Undang Peradilan

Militer)

1) Kepala putusan yang berbunyi:

DEMI KEADILAN BERDASARKAN TUHAN YANG

MAHA ESA.

2) Nama lengkap, tempat lahir, umur dan tanggal lahir, jenis

kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan

terdakwa.

3) Dakwaan, sebagaimana terdapat di dalam surat dakwaan.

4) Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan

keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari

pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan

kesalahan terdakwa.

5) Tuntutan pidana, sebagaimana dalam surat dakwaan.

6) Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

pemidanaan atau tindakan dan pasal peraturan perundang-

undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan yang

Page 35: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

disertai dengan keadaan yang memberatkan dan meringankan

terdakwa.

7) Hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim

kecuali perkara terdakwa diperiksa oleh hakim tunggal.

8) Pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah dipenuhi

semua unsur dalam rumusan delik disertai dengan

kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan.

9) Ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan

menyebutkan jumlahnya yang pasti dan ketentuan mengenai

barang bukti.

10) Keterangan bahwa ternyata seluruh surat adalah palsu atau

keterangan dimana adanya kepalsuan tersebut, jika terdapat

surat autentik dianggap palsu.

11) Perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan

atau dibebaskan.

12) Hari dan tanggal putusan, nama Oditur, nama hakim yang

memutus, dan nama panitera.

Ketentuan-ketentuan di atas haruslah dipenuhi. Apabila

ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi, maka putusan tersebut

batal demi hukum. Dan putusan yang sudah memenuhi ketentuan-

ketentuan tersebut harus segera dilaksanakan menurut Undang-

Undang Peradilan Militer.

d. Sahnya putusan

Putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan

hukum sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 192 Undang-

Undang Peradilan Militer apabila diucapkan dalam sidang yang

dihadiri terdakwa kecuali Undang-Undang Peradilan Militer

Page 36: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menentukan lain. Apabila perkara yang diadili itu perkara desersi

atau perkara lalu lintas, maka pengadilan dapat memutus perkara

tanpa hadirnya terdakwa. Dalam hal terdapat terdakwa lebih dari

satu orang dalam suatu perkara maka putusan dapat diucapkan

dengan hadirnya salah satu terdakwa sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 193 Undang-Undang Peradilan Militer.

Segera sesudah putusan pemidanaan diucapkan hakim

ketua wajib memberitahukan kepada terdakwa tentang segala

haknya yaitu: (Pasal 193 ayat (3) Undang-Undang Peradilan

Militer)

1) Hak segera menerima atau segera menolak putusan.

2) Hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau

menolak putusan, dalam tenggang waktu yang telah ditentukan

oleh undang-undang.

3) Hak meminta penangguhan pelaksanaan putusan dalam

tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini untuk

dapat mengajukan grasi, dalam hal ia menerima putusan.

4) Hak meminta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding

dalam tenggang waktu yang ditentukan oeh undang-undang

ini, dalam hal ia menolak putusan.

5) Hak mencabut pernyataan sebagaimana yang dimaksud pada

huruf a, dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-

undang ini.

3. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Kekerasan Disertai Ancaman

Kekerasan

a. Pengertian Tindak Pidana

Page 37: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Ada berbagai macam pendapat yang dikemukakan para ahli

tentang pengertian tindak pidana, yaitu:

1) Menurut Hazewingkel Suringa, dalam buku P.A.F Lamintang, straftbaarfeit yaitu sebagai suatu perilaku manusia yang pada suatu saat tertentu telah ditolak oleh suatu pergaulan hidup tertentu dan dianggap sebagai perilaku yang harus ditiadakan oleh hukum pidana dengan menggunakan sarana-sarana yang bersifat memaksa didalamnya (P.A.F Lamintang, 1996:182).

2) Menurut Pompe, dalam buku P.A.F Lamintang, straftbaarfeit dapat dirumuskan sebagai suatu pelanggaran norma yaitu gangguan terhadap tertib hukum yang dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja telah dilakukan oleh seorang pelaku, dimana penjatuhan hukuman terhadap pelaku tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tata tertib hukum dan terjaminnya kepentingan umum (P.A.F Lamintang, 1996:182).

3) Menurut Simons, dalam buku P.A.F Lamintang, straftbaarfeit dapat dirumuskan sebagai suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan yang oleh undang-undang dapat telah dinyatakan sebagai suatu tindakan yang dapat dihukum (P.A.F Lamintang, 1996:184).

4) Menurut Wiryono Prodjodikuro, tindak pidana merupakan pelanggaran norma-norma dalam (3) tiga bidang hukum lain, yaitu hukum perdata, hukum ketatanegaraan, dan hukum tata usaha pemerintah, yang oleh pembentuk undang-undang ditanggapi dengan suatu hukum pidana (Wiryono, 2002:01).

5) Menurut Adam Chazawi, tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, barang siapa melanggar larangan tersebut (Adam Chazawi, 2002:71).

b. Unsur-Unsur Tindak Pidana

Unsur subjektif dari tindak pidana yaitu:

1) Kesengajaan atau ketidaksengajaan (dolus atau culpa). 2) Niat atau maksud. 3) Macam-macam maksud. 4) Merencanakan terlebih dahulu. 5) Adanya perasaan takut.

Page 38: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Unsur objektif dari tindak pidana adalah:

1) Sifat melanggar hukum 2) Kualitas dari si pelaku 3) Kausalitas yaitu hubungan antara suatu tindakan sebagai

penyebab dengan suatu kenyataan sebagai akibat (P.A.F Lamintang, 1996:193).

c. Macam-Macam Tindak Pidana Militer

Macam-macam tindak pidana militer dapat dibedakan atas: (S.P.

Sianturi, 1996:18-19)

1) Commune delicta

Merupakan tindak pidana umum yang dapat dilakukan oleh

setiap orang.

2) Delicta propria

Merupakan tindak pidana khusus yang hanya dapat dilakukan

oleh orang tertentu saja dalam hal ini militer. Tindak pidana

khusus ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a) Zuiver militaire delict atau tindak pidana militer murni yaitu tindak pidana yang pada prinsipnya hanya dilakukan oleh seorang militer, karena keadaannya yang bersifat khusus militer atau karena kepentingan militer menghendaki tindakan tersebut.

b) Germengde militaire delict yaitu tindak pidana militer campuran yang sebenarnya sudah diatur oleh perudang-undangan lain. Namun ancaman hukumannya terlalu ringan apabila perbuatan itu dilakukan oleh seorang militer. Untuk itu diatur kembali oleh dengan sanksi yang lebih besar sesuai kekhasan militer.

d. Pengertian Tindak Pidana Kekerasan Disertai Ancaman Kekerasan

Tindak pidana kekerasan disertai ancaman kekerasan diatur

dalam pasal 105 ayat (1) KUHPM. Tindak pidana ini tidak hanya

diatur dalam KUHPM, namun juga diatur dalam KUHP yaitu pasal

Page 39: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

170 ayat (1). Biasanya, yang digunakan untuk menghukum

terdakwa militer adalah pasal-pasal dalam KUHPM, namun bila

tindak pidana tersebut tidak ada dalam KUHPM baru digunakan

pasal-pasal dalam KUHP.

Tindak pidana kekerasan yang disertai ancaman kekerasan

dalam pasal 105 ayat (1) KUHPM dirumuskan sebagai anggota

tentara yang dengan sengaja mengancam seorang atasan dengan

tindakan yang disertai kekerasan, sehingga harus dihukum dengan

hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan.

Sedangkan tindak pidana kekerasan yang disertai ancaman

kekerasan dalam pasal 170 ayat (1) KUHP dirumuskan sebagai

seseorang yang terang-terangan dan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana

penjara paling lama lima tahun enam bulan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 105 ayat (1)

KUHPM yaitu:

a. Militer

b. Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan terhadap atasan.

Bila suatu tindak pidana yang dilakukan oleh anggota tentara telah

memenuhi unsur-unsur tersebut, maka dihukum dengan hukuman

penjara paling lama dua tahun delapan bulan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 170 ayat (1)

KUHP yaitu:

a. Barangsiapa.

b. Secara terang-terangan.

c. Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap

orang atau barang.

Page 40: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Bila suatu tindak pidana telah memenuhi unsur-unsur di atas, maka

harus dihukum dengan hukuman penjara paling lama lima tahun

enam bulan.

B. Kerangka Pemikiran

Tindak Pidana Kekerasan

Disertai Ancaman Kekerasan

Melanggar Pasal 105 Melanggar Pasal 170

ayat (1) KUHPM ayat (1) KUHP

Putusan Hakim

Dasar Pertimbangan Hakim

Rasa Keadilan yang

Terpenuhi dalam Putusan

Page 41: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Keterangan:

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa

ada seorang anggota tentara yang melakukan tindak pidana kekerasan

disertai ancaman kekerasan yang dilakukan terhadap atasannya sendiri.

Hal ini disebabkan karena terdakwa merasa tidak terima atas perlakuan

atasannya tersebut yang menganiaya dan menantang adik kandung dari

terdakwa. Atas dasar alasan itulah, terdakwa menganiaya atasannya

sendiri dan menantang serta mengancam atasannya tersebut dengan

kekerasan.

Tindak pidana yang dilakukan terdakwa melanggar 2 peraturan

sekaligus. Yaitu pasal 105 ayat (1) KUHPM dan Pasal 170 ayat (1)

KUHP. Majelis hakim yang memeriksa perkara ini mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tersendiri sebelum menjatuhkan putusan ini.

Namun, bila dinilai dalam putusannya, putusan hakim tersebut kurang

memenuhi rasa keadilan karena terdakwa hanya dihukum selama 5 bulan.

Padahal terdakwa telah membantu adiknya menganiaya korban. Dan

terdakwa berani menantang korban yang merupakan atasannya sendiri.

Sehingga, seharusnya terdakwa dihukum lebih berat dari pidana penjara

selama 5 bulan.

Page 42: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 31

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kasus Posisi

Rendi adalah seorang penjaga warung tuak (arak) milik

Thomas Aviyanto yang merupakan prajurit berpangkat Sertu dan

bertugas di kesatuan Rindam II/Swj. Pada tanggal 5 Desember 2010

sekitar pukul 22.00 WIB, datang seorang pemuda yang bernama

Muhammad Alfian Syah ke warung milik Thomas Aviyanto yang

dijaga oleh Rendi. Ketika sampai di warung tersebut, Muhammad

Alfian Syah langsung menganiaya Rendi. Setelah dianiaya oleh

Muhammad Alfian Syah, Rendi langsung pulang dan memberitahukan

tentang penganiayaan yang dilakukan oleh Muhammad Alfian Syah

kepada ayah Rendi yang bernama Zulkipli. Karena merasa tidak

terima atas perlakukan Muhammad Alfian Syah terhadap anaknya,

maka Zulkipli langsung mendatangi Muhammad Alfian Syah dan

langsung memukul Muhammad Alfian Syah. Karena merasa emosi

dan tidak terima atas perlakuan Zulkipli, maka setelah dipukul

Muhammad Alfian Syah segera pulang dan mengambil parang.

Muhammad Alfian Syah langsung mendatangi Zulkipli dan

membacok Zulkipli dengan parang yang diambilnya dan mengenai

badan bagian punggung belakang. Setelah membacok Zulkipli,

Muhammad Alfian Syah langsung pulang. Sedangkan Zulkipli

langsung melaporkan kejadian penganiayaan dan pembacokan

terhadap dirinya dan anaknya kepada Polisi.

Pada tanggal 5 Januari 2011 sekitar pukul 20.00 WIB, pihak

Polres Muara Enim berhasil menangkap Muhammad Alfian Syah dan

Page 43: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Muhammad Alfian Syah langsung dibawa ke Polres Muara Enim.

Mendengar laporan bahwa adiknya ditangkap oleh polisi, maka

Muhammad Erwin Syah yang merupakan prajurit berpangkat Prada

dan bertugas di jajaran Batalyon 141/AYJP yang juga merupakan

kakak dari Muhammad Alfian Syah segera ke kantor Polres Muara

Enim untuk menjemput adiknya. Dan setelah berbicara dengan pihak

Polres Muara Enim, Muhammad Alfian Syah dibebaskan namun

dengan syarat perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan atau damai.

Maka setelah pulang dari Kantor Polres Muara Enim, Muhammad

Erwin Syah beserta adiknya datang ke rumah Zulkipli untuk

menyelesaikan perkara penganiayaan tersebut secara damai. setelah

mendapat kata sepakat untuk kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah

dibawa lagi ke Polres Muara Enim untuk membuat Surat Perjanjian

Damai.

Pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekitar pukul 16.00

WIB, Muhammad Erwin Syah menyuruh adiknya untuk mencuci

mobil di bengkel Warno. Setelah itu, Muhammad Erwin Syah

langsung tidur di depan TV. Pada pukul 18.00 WIB, Muhammad

Erwin Syah terbangun kemudian melihat HP dan beberapa kali

panggilan tidak terjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian

terdakwa membuka sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi:

“Bang, ada bang Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku

bilang kenapa, apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang

dipanggil oleh PM.” Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad

Alfian Syah tersebut Muhammad Erwin Syah menjawab: “Kamu

jangan ribut dia tentara” Setelah menjawab sms tersebut, Muhammad

Erwin Syah langsung pergi ke bengkel Warno dengan menggunakan

sepeda motor. setelah menyandarkan sepeda motornya terdakwa

Page 44: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

langsung mendekati Thomas Aviyanto dan dengan menggunakan

tangan sebelah kiri, setelah itu mencekik leher Thomas Aviyanto

menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan dengan itu Sdr.

Muhammad Alfian Syah langsung memukul Thomas Aviyanto

mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan

darah. Setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah mengeluarkan kata-

kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya, kemudian Muhammad

Erwin Syah menyuruh Thomas Aviyanto untuk berobat, namun

Thomas Aviyanto tidak mau dan Muhammad Erwin Syah pada saat itu

berkata dengan Thomas Aviyanto dengan kata-kata: “Awas kalau

terjadi apa-apa dengan adik saya? Kita masih bertemu” Thomas

Aviyanto menjawab “Tidak masalah, saya tidak melakukan apa-apa

terhadap adik kamu, dan saya juga tidak melakukan perlawanan apa-

apa terhadap kamu, kita sama-sama Tentara.” Kemudian Muhammad

Erwin Syah sempat mengeluarkan kata-kata ancaman dan menantang

dengan kata-kata “Kalau mau melawan dengan saya, jangan dengan

adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama Tentara, kalau mau

berlaga/berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau dimana

ayo”. Setelah penganiayaan tersebut, Thomas Aviyanto melaporkan

perbuatan Muhammad Erwin Syah ke Polisi Militer, dan tidak lama

kemudian Muhammad Erwin Syah ditangkap oleh Polisi Militer.

2. Surat Dakwaan

Tindak Pidana yang dilakukan Terdakwa Muhammad Erwin

Syah dapat dilihat dari Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor:

SDAK/83/V/2011, tanggal 30 Mei 2011 yaitu sebagai berikut:

Kesatu :

Page 45: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat

sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal

Enam bulan Februari tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya

pada suatu hari dalam bulan Februari tahun 2011 bertempat di bengkel

mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran Kec. Muara Enim

Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya di

tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04

Palembang telah melakukan tindak pidana: Barang siapa terang-

terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan

terhadap orang atau barang. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-

cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada

tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah

lulus dan dilantik dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di

jajaran Batalyon 141/AYJP sampai dengan perbuatan yang

menjadi perkara sekarang ini.

b. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB

telah terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok

penjaga warung tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian

tersebut Sdr. Rendi memberitahukan kepada orang tuanya yang

bernama Sdr. Zulkipli, selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan

pemukulan terhadap Sdr. Muhammad Alfian Syah, sehingga atas

pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah tidak terima

kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang dan

membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung

belakang.

Page 46: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.

Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim

tentang penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat

saudara Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara

Enim, diambil oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli

untuk diselesaikan secara kekeluargaan musyawarah/damai,

setelah mendapat kata sepakat untuk kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah dibawa lagi ke Polres Muara Enim untuk membuat

Surat Perjanjian Damai.

d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul

16.00 WIB Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad

Alfian Syah) ke rumah untuk mencuci mobil, setelah mobil dicuci

kemudian diantarkan ke bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah

Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi terdakwa langsung tidur di

depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa terbangun

kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan tidak terjawab

Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa membuka sms

dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada bang

Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,

apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil

oleh PM.” Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah tersebut terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”

e. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan

menggunakan sepeda motor setelah menyandarkan sepeda

motornya terdakwa langsung mendekati Saksi 1 dan dengan

menggunaka tangan sebelah kiri, setelah itu mencekik leher Saksi-

1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan dengan itu Sdr.

Page 47: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1 mengenai

pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan darah.

f. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah

mengeluarkan kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya,

kemudian terdakwa menyruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun

saksi-1 tidak mau dan Terdakwa pada saat itu berkata dengan

Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas kalau terjadi apa-apa dengan

adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1 jawab “Tidak masalah,

Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik kamu, dan saksi-1

juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap kamu, kita

sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari

bengkel mobil milik Sdr. Warno.

Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat

sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal

Enam bulan Februari tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya

pada suatu hari dalam bulan Februari tahun 2011 bertempat di bengkel

mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran Kec. Muara Enim

Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya di

tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04

Palembang telah melakukan tindak pidana : Militer yang dengan

sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap

atasan.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-

keadaan sebagai berikut:

a. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada

tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah

lulus dan dilantik dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di

Page 48: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

jajaran Batalyon 141/AYJP sampai dengan perbuatan yang

menjadi perkara sekarang ini.

b. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB

telah terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok

penjaga warung tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian

tersebut Sdr. Rendi memberitahukan kepada orang tuanya yang

bernama Sdr. Zulkipli, selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan

pemukulan terhadap Sdr. Muhammad Alfian Syah, sehingga atas

pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah tidak terima

kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang dan

membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung

belakang.

c. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.

Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim

tentang penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat

saudara Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara

Enim, diambil oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli

untuk diselesaikan secara kekeluargaan musyawarah/damai,

setelah mendapat kata sepakat untuk kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah dibawa lagi ke Polres Muara Enim untuk membuat

Surat Perjanjian Damai.

d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul

16.00 WIB Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad

Alfian Syah) ke rumah untuk mencuci mobil, setelah mobil dicuci

kemudian diantarkan ke bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah

Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi terdakwa langsung tidur di

depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa terbangun

Page 49: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan tidak terjawab

Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa membuka sms

dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada bang

Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,

apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil

oleh PM.” Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah tersebut terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”

e. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan

menggunakan sepeda motor setelah menyandarkan sepeda

motornya terdakwa langsung mendekati Saksi 1 dan dengan

menggunakan tangan sebelah kiri, setelah itu mencekik leher

Saksi-1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan dengan itu

Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1

mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga

mengeluarkan darah.

f. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah

mengeluarkan kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya,

kemudian terdakwa menyuruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun

saksi-1 tidak mau dan Terdakwa pada saat itu berkata dengan

Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas kalau terjadi apa-apa dengan

adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1 jawab “Tidak masalah,

Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik kamu, dan saksi-1

juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap kamu, kita

sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari

bengkel mobil milik Sdr. Warno.

g. Bahwa terdakwa sempat mengeluarkan kata-kata ancaman dan

menantang dengan kata-kata “Kalau mau melawan dengan saya,

jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama Tentara,

Page 50: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kalau mau berlaga/berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu

mau dimana ayo”, kata-kata ini diucapkan oleh Terdakwa.

h. Bahwa Terdakwa telah mengetahui Saksi-1 (Thomas Aviyanto)

adalah seorang prajurit berpangkat Sertu dan bertugas di kesatuan

Rindam II/Swj, sehingga dalam hal ini Saksi-1 atasan Terdakwa.

i. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Saksi-1 adik

kandung Terdakwa telah menderita luka/bengkak pada pangkal

hidung sebelah kiri sesuai dengan isi Visum et Repertum No.

R/03/VER/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari

rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani

oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP. THT.

3. Pemeriksaan Alat Bukti dan Saksi

Alat bukti yang diajukan dalam persidangan berupa: 1 (satu)

lembar Visum Et Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang

atas nama Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011

tanggal 21 Februari 2011. Selain, alat bukti berupa hasil visum et

repertum, ada 4 orang saksi yang diajukan oleh Oditur Militer dalam

perkara tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman

kekerasan ini. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi tersebut diperoleh

keterangan sebagai berikut:

a. Saksi Thomas Aviyanto Radjagukguk yang menerangkan:

1) Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan september

2010, ketika melatih di Yonif 141/AYJP, dan Saksi kenal

dengan Sdr. Muhammad Alfian Syah sejak Desember 2010,

pada saat terjadi penganiayaan terhadap Sdr Zulkipli.

2) Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010, terjadi pemukulan

terhadap karyawan kedai Tuak Saksi yang bernama Sdr. Rendi

Page 51: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

alias Kodok yang dilakukan Sdr. Muhammad Alfian Syah yang

merupakan adik dari Terdakwa.

3) Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah Sdr. Rendi mengadu kepada orang

tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli.

4) Bahwa mendengar pengaduan tersebut Sdr. Zulkipli datang ke

warung tuak Saksi lalu memukul Sdr. Muhammad Alfian

Syah, dan akibat dari pukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian

Syah tidak terima lalu pulang mengambil parang panjang lalu

mengejar Sdr. Zulkipli dan membacok Sdr. Zulkipli mengenai

bahu sebelah kanan bagian belakang yang mengakibatkan luka.

5) Bahwa akibat bacokan tersebut Sdr. Zulkipli pergi berobat ke

Rumah Sakit Muara Enim lalu melaporkan kejadian tersebut

ke Polres Muara Enim.

6) Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 Sdr. Muhammad Alfian

Syah ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim,

dan pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah ditahan diambil

oleh Terdakwa dan di bawa ke rumah Sdr. Zulkipli untuk

didamai secara kekeluargaan.

7) Bahwa yang hadir pada saat acara perdamaian tersebut adalah

Terdakwa, Saksi, Serma Antonius, dan Sertu Erwin, Sdr.

Muhammad Alfian Syah.

8) Bahwa dari perdamaian tersebut dibuat Surat Perdamaian dan

Terdakwa mengganti biaya pengobatan Sdr. Zulkipli.

9) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 Saksi

bertemu kembali dengan Sdr. Muhammad Alfian Syah di

bengkel mobil milik Sdr. Suwarno di Desa Pelawaran Kec.

Page 52: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Muara Enim Kab. Muara Enim untuk memperbaiki mobil

Saksi.

10) Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah datang ke bengkel mobil

milik Sdr. Suwarno untuk memperbaiki mobil milik Terdakwa,

setelah memarkirkan mobilnya, Sdr. Muhammad Alfian Syah

mendekati Saksi dan berkata kepada Saksi “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya

dan kakak saya sakit hati” dan kembali dijawab oleh Saksi

“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu

yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi.

11) Bahwa setelah menjauhi Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian

Syah menelpon seseorang, setelah Sdr. Muhammad Alfian

Syah menelpon tidak lama kemudian sekira pukul 18.00 WIB

datang Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor, setelah

memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati Saksi

lalu memegang krah baju Saksi dan mencekik leher Saksi

dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi

yang mengenai hidung dan mata Saksi.

12) Bahwa setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi

dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,

jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama

tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor

kamu mau dimana”.

Page 53: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

13) Bahwa setelah itu Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad

Alfian Syah pulang, dan Terdakwa mengajak Saksi berobat

tetapi Saksi tidak mau, kemudian Terdakwa mengatakan

“Awas kalau terjadi apa-apa dengan adik saya, kita masih

bertemu”, dan di jawab Saksi “Tidak masalah, saya tidak akan

melakukan apa-apa terhadap kamu dan saya juga tidak

melakukan perlawanan terhadap kamu, kita sama-sama Tentara

ada Komandan saya”, kemudian Saksi langsung pergi dari

bengkel tersebut.

14) Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi

Terdakwa tidak melakukan pemukulan Terdakwa hanya

mendorong Saksi dengan tangannya.

15) Bahwa Saksi tidak melakukan perlawanan pada saat Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap

Saksi.

16) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah tersebut Saksi mengalami hidung

berdarah dan patah serta mata bengkak, sehingga Saksi berobat

di Rumah Sakit DKT Muara Enim kemudian dirujuk ke

Rumah Sakit AK. Gani, dan dirawat selama 7 (tujuh) hari.

17) Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa tidak pernah datang

dan minta maaf kepada Saksi.

b. Saksi Didik Endriana yang menerangkan:

1) Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010, karena

Terdakwa sering memperbaiki mobil di bengkel Sdr. Suwarno

tempat Saksi bekerja dan Saksi kenal dengan Sdr. Thomas

Februari 2011, juga dibengkel sewaktu Saksi-1 memperbaiki

mobilnya, dan tidak ada hubungan keluarga.

Page 54: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Bahwa pada tanggal 6 Februari 2011, sekira pukul 15.00 WIB,

Saksi-1 datang ke bengkel Sdr. Suwarno tempat Saksi bekerja

untuk memperbaiki mobil panther miliknya.

3) Bahwa sekira pukul 17.15 WIB Sdr. Muhammad Alfian Syah

datang mengantar mobil Taff GT milik Terdakwa, setelah

memarkirkan mobilnya Sdr. Muhammad Alfian Syah

mendekati Saksi-1, dan Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian

Syah dan Saksi-1 berbicara seperti bertengkar, namun Saksi

tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan, Saksi terus

bekerja memperbaiki mobil.

4) Bahwa sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa datang ke bengkel

dengan mengendarai sepeda motor dan Terdakwa langsung

mendekati Saksi-1 tapi sambil mengatakan sesuatu tetapi Saksi

tidak mendengar apa yang dikatakan, karena di bengkel bising

dengan suara mobil yang sedang diperbaiki.

5) Bahwa setelah Terdakwa mendekati Saksi-1, Saksi melihat

Sdr. Muhammad Alfian Syah berkelahi dan saling pukul

dengan Saksi-1, tapi langsung dipisah oleh Terdakwa.

6) Bahwa Terdakwa memisah Sdr. Muhammad Alfian Syah dan

Terdakwa menggunakan kedua tangannya dengan cara

mendorong dada Saksi-1 dan Sdr. Muhammad Alfian Syah.

7) Bahwa sebelum Terdakwa datang Sdr Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1 belum berkelahi mereka hanya duduk dengan jarak

3 (tiga) meter.

8) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah hidung Saksi-1 berdarah, melihat

hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa mengajak Saksi-1 berobat

tapi Saksi-1 tidak mau.

Page 55: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

9) Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa dan Saksi-1 adalah

seorang anggota TNI AD, tapi tidak mengerti apa pangkat

Terdakwa dan Saksi-1 karena Saksi tidak mengerti tentang

kepangkatan.

c. Saksi Suwarno yang menerangkan:

1) Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006, dan

Saksi kenal dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2010 dan

tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas teman.

2) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul

15.00 WIB Saksi-1 datang ke bengkel Saksi untuk

memperbaiki rem mobil Panther miliknya, dan ketika langsung

Saksi kerjakan pada saat mobil Saksi-1 sedang Saksi perbaiki

Saksi-1 menunggu di bengkel.

3) Bahwa sekira pukul 17.00 WIB, adik Terdakwa Sdr.

Muhammad Alfian Syah datang ke bengkel Saksi dengan

mengendarai mobil Taf GT milik Terdakwa untuk diperbaiki,

setelah memarkirkan mobilnya Sdr. Muhammad Alfian Syah

mendekati Saksi-1 ketika itu Saksi melihat Sdr. Muhammad

Alfian Syah dan Saksi-1 berbicara tapi nadanya seperti

bertengkar namun Saksi tidak tahu apa yang mereka bicarakan

karena suara mesin mobil di bengkel.

4) Bahwa setelah mereka berbicara Sdr. Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1 duduk berjauhan dan tidak melakukan kegiatan

apa-apa.

5) Bahwa sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa datang ke bengkel

Saksi dengan mengendarai sepeda motor, setelah memarkirkan

sepeda motornya Terdakwa mendekati Saksi-1, dan saat itu

Page 56: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Terdakwa berkata kepada Saksi-1 tapi Saksi tidak tahu apa

yang dikatakan oleh Terdakwa.

6) Bahwa sewaktu Terdakwa mendekati Saksi-1, Sdr.

Muhammad Alfian Syah mendekati Terdakwa, dan ketika itu

Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1

sehingga terjadi perkelahian antara Sdr. Muhammad Alfian

Syah dan Saksi-1.

7) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Saksi melihat Saksi-1

dan Sdr. Muhammad Alfian Syah saling pukul.

8) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Terdakwa langsung

melerai dengan cara mendorong Saksi-1 dan mendorong Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan cara kakinya ke perut Sdr.

Muhammad Alfian Syah.

9) Bahwa setelah perkelahian tersebut dilerai oleh Terdakwa,

Saksi-1 dan Terdakwa membicarakan sesuatu di belakang

mobil Saksi-1 tapi Saksi tidak tahu apa yang dibicarakan oleh

Terdakwa dan Saksi-1, dan ketika Saksi-1 dan Terdakwa

berbicara Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali

menyerang Saksi-1 sehingga kembali terjadi perkelahian antara

Saksi-1 dan Sdr. Muhammad Alfian Syah, dan kembali dilerai

oleh Terdakwa dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan

kearah depan mobil milik Saksi-1.

10) Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 kembali berbicara di

depan mobil Saksi-1, secara tiba-tiba Sdr. Muhammad Alfian

Syahmenyerang Saksi-1 dengan cara memukul muka dan

mengenai hidung hingga berdarah, dan kembali dilerai oleh

Terdakwa.

Page 57: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

11) Bahwa setelah Saksi-1 melihat Terdakwa memarahi Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan ketika itu Sdr. Muhammad Alfian

Syah langsung pergi meninggalkan Terdakwa dan Saksi-1.

12) Bahwa melihat hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa, Saksi

mendengar Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk berobat tapi

Saksi-1 tidak mau.

d. Saksi Prawira Harja yang menerangkan:

1) Bahwa Saksi kenal baik dengan Terdakwa maupun Sertu

Thomas Aviyanto karena keduanya sering memperbaiki

kendarannya di bengkel mobil milik Sdr. Warno tempat Saksi

bekerja, namun dengan mereka tidak ada hubungan keluarga.

2) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul

07.30 WIB seperti biasa Saksi kerja di bengkel mobil milik

Sdr. Warno yang beralamat di Desa Pelawaran Kec. Muara

Enim Kab. Muara Enim, sekira pukul 15.00 WIB Sertu

Thomas Aviyanto datang ke bengkel dengan maksud ingin

memperbaiki kendarannya yaitu jenis Panther warna abu-abu

Nopol tidak tahu.

3) Bahwa selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Sdr. Warno untuk

memperbaiki kendaraan Sertu Thomas Aviyanto yang

mengalami kerusakan pada pukul 17.30 WIB datang Sdr.

Muhammad Alfian Syah alias Iyan (adik Terdakwa).

4) Bahwa kedatangan Sdr. Muhammad Alfian Syah disuruh oleh

Terdakwa untuk memperbaiki mobil jenis Taf warna biru

Nopol tidak tahu milik Terdakwa yang juga mengalami

kerusakan pada bagian mesin, ketika kendaraannya sama-sama

diperbaiki Sertu Thomas Aviyanto maupun Sdr. Muhammad

Alfian Syah menunggu di sekitar lokasi bengkel.

Page 58: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5) Bahwa sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa datang ke bengkel

dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario warana

pink Nopol tidak tahu, tidak lama kemudian terjadi

pertengkaran mulut antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dan

Sertu Thomas Aviyanto.

6) Bahwa pertengkaran tersebut terjadi tiga kali, pertengkaran

pertama terjadi di samping mobilo Panther milik Sertu Thomas

Aviyanto, kedua di belakang mobil Panther dan ketiga di

depan mobil Rocky dekat mobil Panther yang terparkir di

halaman bengkel Sdr. Warno.

7) Bahwa pertengkaran pertama antara Sdr. Muhammad Alfian

Syah dengan Sertu Thomas Aviyanto tidak sempat terkadi adu

fisik karena dilerai oleh Terdakwa, yang kedua juga tidak

sempat terjadi adu fisik karena dilerai oleh Terdakwa bersama

Saksi dan ketiga ketika Terdakwa berbincang-bincang dengan

Sertu Thomas Aviyanto datang Sdr. Muhammad Alfian Syah

langsung memukul Sertu Thomas Aviyanto dari arah belakang

Terdakwa berdiri, sehingga tidak sempat untuk dicegahnya.

8) Bahwa cara Saksi melerai pertengkaran antara Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan Sertu Thomas Aviyanto yaitu

Saksi menarik tangan kanan Sdr. Muhammad Alfian Syah.

9) Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak ikut melakukan

penganiayaan terhadap Sertu Thomas Aviyanto, namun perlu

Saksi jelaskan bahwa saat itu Terdakwa ketika berusaha untuk

melerai posisi tangan kanannya memegang bagian dada Sertu

Thomas Aviyanto hingga tubuhnya terdorong, kemudian kaki

kirinya menendang Sdr. Muhammad Alfian Syah.

Page 59: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

10) Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah melakukan

pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto dengan cara

memukul menggunakan tangan kanan menggenggam tidak

menggunakan alat apapun, sebanyak satu kali mengenai

hidung bagian atas, dan saat itu Terdakwa berada di TKP

posisi pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto tepat

didepannya, adapun tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa

menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk pergi.

11) Bahwa Saksi mengetahui memang benar terjadi perbincangan

antara Terdakwa dengan Sertu Thomas Aviyanto hingga terjadi

pemukulan yang dilakukan oleh adik Terdakwa yang bernama

Sdr. Muhammad Alfian Syah terhadap Sertu Thomas

Aviyanto, namun Saksi tidak mengetahui apa yang

diperbincangkan karena jaraknya dengan Saksi kurang lebih 2

M dan terganggu suara bising mesin compresor bengkel.

12) Bahwa menurut dugaan Saksi yang menghubungi Terdakwa ke

bengkel Sdr. Warno adalah Sdr. Muhammad Alfian Syah

melalui HP, sedangkan saat itu baik Terdakwa maupun Sertu

Thomas Aviyanto sama-sama tidak menggunakan pakaian

dinas Militer.

13) Bahwa sebelum Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Warno

antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan Sertu Thomas

Aviyanto belum terjadi pertengkaran.

14) Bahwa penyebab sebenarnya Saksi tidak mengetahui secara

pasti kemungkinan mereka ada permasalahan dan Sdr.

Muhammad Alfian Syah berani melakukan pemukulan

terhadap Sertu Thomas Aviyanto karena ada kakaknya yaitu

Terdakwa datang ke bengkel tersebut.

Page 60: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

15) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah, Sertu Thomas Aviyanto mengalami

luka memar dan mengeluarkan darah di hidung bagian atas,

tindakan Terdakwa mengajak Sertu Thomas Aviyanto untuk

berobat, namun Sertu Thomas Aviyanto tidak mau, kemudian

Sertu Thomas Aviyanto pergi meninggalkan bengkel dengan

mengendarai mobilnya.

4. Keterangan Terdakwa

Terdakwa di dalam persidangan juga diperiksa oleh majelis

hakim. Dan dari pemeriksaan tersebut, diperoleh keterangan bahwa:

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun

1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus

dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan

infanteri di Baturaja selama 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti

pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan

sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

b. Bahwa selama bertugas Terdakwa sudah 3 (tiga) kali

melaksanakan tugas operasi militer yaitu di Ambon pada tahun

2000-2001, di Aceh Utara pada tahun 2001-2003, dan di Aceh

Selatan pada tahun 2003-2004.

c. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya sebatas

atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

d. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan yang

dilakukan adik Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah

terhadap Sdr. Rendi alias Kodok di kedai tuak milik Saksi-1,

karena tidak terima atas pemukulan tersebut Sdr. Rendi alias

Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr. Zulkipli.

Page 61: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

e. Bahwa mendengar pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi

Sdr. Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap

Sdr. Muhammad Alfian Syah.

f. Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima atas

pemukulan yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr.

Muhammad Alfian Syah pulang mengambil sebilah parang dan

membacok Sdr. Zulkipli, menggunakan parang tersebut yang

mengenai punggung bagian belakang, dan akibat penganiayaan

tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5 Januari 2011

ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.

g. Bahwa Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil Sdr.

Muhammad Alfian Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa

ke rumah Sdr. Zulkipli untuk menyelesaikan perkara penganiayaan

yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah secara

kekeluargaan atau secara damai.

h. Bahwa pada pelaksanaan perdamaian tersebut disepakati

Terdakwa membiayai pengobatan terhadap Sdr. Zulkipli, dan

dibuat Surat Perjanjian Damai di Polres Muara Enim.

i. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa

menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan

kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.

j. Bahwa ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa

melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak

terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah,

kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang mengatakan

“Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu lihat-lihat,

dan aku bilang kenapa, apa akuy lawan saja, tapi nanti kalau aku

lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas

Page 62: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

SMS Sdr, Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu

jangan ribut dia itu Tentara”.

k. Bahwa setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah

sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno

dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr.

Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, dan langsung

mendekati Saksi-1 lalu bertanya “Bang ada apa lagi, mau ribut

dengan adik saya”, dan dijawab oleh Saksi-1 “Tidak ada apa-apa”,

lalu dijawab oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah “Tadi abang bilang

dengan saya, mengapa lihat-lihat”.

l. Bahwa setelah pembicaraan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1 ribut mulut lalu saling pukul dan saling tendang,

melihat kejadian tersebut langsung melerai dengan cara

mendorong dada Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 dengan

kedua tangan.

m. Bahwa setelah dilerai Saksi-1 berkata kepada Terdakwa dan Sdr.

Muhammad Alfian Syah “Awas kamu ya, tunggulah kau”, lalu

dijawab oleh Terdakwa dengan mengatakan “Apa seperti itu

seorang sersan berbicara bukan menyelesaikan masalah, malah

memancing permasalahan, Baton Tentara aku Tentara, adik aku

orang sipil”, tapi Saksi-1 diam saja.

n. Bahwa setelah dilerai oleh Terdakwa Sdr. Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1 masih sama-sama emosi dan terjadi perkelahian lagi di

belakang mobil Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa

dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-

1 setelah saling berhadapan lalu Terdakwa mengatakan kepada

Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum sempat

Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah

Page 63: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung

hingga mengeluarkan darah.

o. Bahwa atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah Terdakwa

marah dan menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian

Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Ijin

bang terjadi kayak gini saya minta maaf, ayo kita berobat”, tapi

Saksi-1 tidak mau dan akan meneruskan permasalahan ini secara

hukum.

p. Bahwa Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Suwarno dengan tujuan

agar tidak terjadi keributan antara Sdr. Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1.

q. Bahwa Terdakwa tidak ada mencekik dan tidak ada menraik Saksi-

1, Terdakwa hanya berusaha untuk melerai perkelahian antara Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 dengan cara mendorong dada

Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 dengan menggunakan

kedua tangan Terdakwa.

5. Tuntutan Hukum Oditur Militer

Tuntutan dari oditur militer dalam perkara Tindak Pidana

Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan ini yaitu:

a. Mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Terdakwa terbukti

bersalah melakukan tindakan pidana :

Kesatu : Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur dan

diancam pidana menurut pasal 170 ayat (1) KUHP.

Kedua : Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam

dengan kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur dan

diancam dengan pidana menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.

Page 64: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi

pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi Terdakwa berada

dalam tahanan sementara.

c. Menetapkan barang bukti berupa surat : 1 (satu) lembar Visum Et

Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama

Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal

21 Februari 2011; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebakan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,-

(tujuh ribu lima ratus rupiah).

6. Pertimbangan Hakim

Hakim dalam pemeriksaan terhadap perkara tindak pidana

kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan mempunyai

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan

para Saksi di bawah sumpah serta alat bukti lainnya setelah

dihubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-

fakta hukum sebagai berikut:

a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada

tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah

lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan

infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti

pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan

sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

b. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya

sebatas atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

c. Bahwa benar pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan

yang dilakukan adik Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian

Page 65: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Syah terhadap Sdr. Rendi alias Kodok di kedai tuak milik Saksi-1,

karena tidak terima atas pemukulan tersebut Sdr. Rendi alias

Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr. Zulkipli, mendengar

pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi Sdr. Muhammad

Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap Sdr. Muhammad

Alfian Syah.

d. Bahwa benar Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima

atas pemukulan yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr.

Muhammad Alfian Syah pulang mengambil sebilah parang dan

membacok Sdr. Zulkipli, menggunakan parang tersebut yang

mengenai hidung bagian belakang, dan akibat penganiayaan

tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5 Januari 2011

ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.

e. Bahwa benar Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil

Sdr. Muhammad Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa ke

rumah Sdr. Zulkipli untuk menyelesaikan perkara penganiayaan

yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah secara

kekeluargaan atau secara damai.

f. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci

mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk

diperbaiki.

g. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian

Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

Page 66: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak

kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus

menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam

dan pergi menjauhi Saksi-1.

h. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan

tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang

mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu

lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti

kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa

membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan

“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.

i. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa perg ke bengkel Sdr.

Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di

bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,

setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati

Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher

Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1

yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.

j. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang

Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,

jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara,

kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau

dimana”.

Page 67: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

k. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal

tersebut di atas Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih

sama-sama emosi dan kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1,

kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara merangkul

Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1.

l. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata

kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum

sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah

belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung

hingga mengeluarkan darah.

m. Bahwa benar atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut

Terdakwa marah dan menyruh Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi

kemudian Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-1 dengan

mengatakan “Ijin bang terjadi kayak gini saya minta maaf, ayo kita

berobat”, tapi Saksi-1 tidak mau dan akan meneruskan

permasalahan ini secara hukum.

n. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita

luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri sesuai dengan isi

Visum Et Repertum No. R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari

2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani

Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP.

THT.

o. Bahwa benar terjadi perkelahian pada saat terjadi berulang kali,

walau ada usaha dari Terdakwa dengan melerai perkelahian

tersebut tapi tindakan Terdakwa tidak sepantas dilakukan terhadap

seorang atasan apalagi dengan mengucapkan kata-kata “Kalau

kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik saya dia orang

Page 68: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai

sepeda motor kamu mau dimana”.

Menimbang, Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim Akan

menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer

dalam Tuntutan Hukumannya dengan mengemukakan pendapat

sebagai berikut: Bahwa pada dasarnya Majelis sependapat denga

Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang

terbukti dalam dakwaan namun Majelis Hakim akan membuktikan

sendiri mengenai berat ringan pidana yang akan dijatuhkan Majelis

akan mempertimbangkan sendiri berdasarkan motivasi Terdakwa dan

faktor yang obyektif dan subyektif terutama sebelum dan selama

tindak pidana ini dilakukan serta sikap Terdakwa dalam perkara ini

selama persidangan maupun dampak bagi kesatuan dan pembinaan

kesatuan ke depan.

Menimbang, Bahwa atas permohonan Terdakwa yang

menyatakan menyesal dan mengaku bersalah dan tidak akan

mengulanginya lagi serta akan mencari dan menyerahkan adiknya ke

Polisi dan mohon keringanan hukuman, Majelis akan

mempertimbangkan sendiri sesuai dengan perbuatannya sekaligus

dalam pertimbangan putusan di bawah ini.

Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur

Militer disusun secara komulatif yaitu dakwaan kesatu dan kedua, oleh

karena itu Majelis akan membuktikan dakwaan kesatu lebih dahulu.

Page 69: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan dalam

dakwaan kesatu mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Unsur kesatu : Barang siapa.

Unsur kedua : Secara terang-terangan.

Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang atau barang.

Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan mengemukakan

pendapat mengenai unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

Unsur kesatu: Barang siapa

Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut Undang-

Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung

jawab yang tunduk kepada Hukum Pidana Indonesia dan setiap orang

yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan ke

persidangan karena adanya dakwaan dari Penuntut Umum.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh

fakta-fakta sebagai berikut:

a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada

tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah

lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan

infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti

pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan

sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

b. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer

I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari

Danrem 044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18

Mei 2011.

Page 70: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c. Bahwa benar Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD tunduk kepada

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

sebagaimana Warga Negara Indonesia lainnya.

d. Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dalam keadaan

sehat walafiat dan Terdakwa dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

serta dapat dimengerti oeh setiap orang.

Dengan demikian unsur kesatu barang siapa telah terpenuhi.

Unsur kedua: Secara terang-terangan.

Yang dimaksud secara terang-terangan atau disebut juga

secara terbuka, bahwa tindakan itu dapat disaksikan oleh umum

dipersoalkan apakah di tempat umum atau tidak, yang penting dilihat

umum. Dalam praktek peradilan, apabila dilakukan di tempat yang

sepi, tidak ada manusia, penerapan unsur secara terang-terangan ini

tidak tepat, melainkan cukup penganiayaan saja yang diterapkan.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh

fakta-fakta sebagai berikut:

a. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci

mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk

diperbaiki.

b. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian

Page 71: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak

kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus

menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam

dan pergi menjauhi Saksi-1.

c. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan

tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang

mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu

lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti

kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa

membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan

“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.

d. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr.

Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di

bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,

setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati

Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher

Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1

yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.

e. Bahwa benar pada saat Sdr. Alfian Syah memukul Saksi-1 dan

Terdakwa mendorong Saksi-1 terlihat oleh Saksi-2, Saksi-3 dan

Saksi-4.

Dengan demikian unsur kedua secara terang-terangan telah

terpenuhi.

Page 72: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Unsur ketiga: Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan

terhadap orang atau barang.

Dengan tenaga bersama di sini tersimpul adanya kesengajaan,

yang berarti bahwa di antara para pelaku sudah ada maksud dan tujuan

yang sama atau adanya saling pengertian terhadap perbuatan yang

mereka lakukan. Dengan demikan tenaga bersama ialah beberapa

tenaga dipersatukan oleh mereka yang mempunyai tenaga itu.

Memang tidak berarti dalam melakukan kekerasan itu misalnya semua

tangan menyekap orang itu, kemudian semua kaki menendangnya,

kemudian semua tangan menghempaskannya. Jika ada yang memukul,

yang lain menendang, maka telah terjadi penggunaan tenaga bersama.

Menggunakan kekerasan maksudnya menggunakan kekuatan

dengan tujuan untuk membuat orang sakit, luka atau menderita.

Adapun caranya dapat dilakukan dengan memukul baik dengan tangan

kosong atau dengan alat, menendang, menempeleng, menginjak,

mendorong, membanting, dll. Terhadap orang atau barang di sini

dimaksudkan bersifat alternatif, yaitu apakah kekerasan tersebut

ditujukan pada orang atau pada barang.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh

fakta-fakta sebagai berikut:

a. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci

mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk

diperbaiki.

b. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

Page 73: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian

Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak

kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus

menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam

dan pergi menjauhi Saksi-1.

c. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan

tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang

mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu

lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti

kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa

membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan

“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.

d. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr.

Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di

bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,

setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati

Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher

Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1

yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.

e. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang

Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,

Page 74: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara,

kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau

dimana”.

f. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal

tersebut di atas Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih

sama-sama emosi dan kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1,

kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara merangkul

Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1.

g. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata

kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum

sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah

belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung

hingga mengeluarkan darah.

h. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita

luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri sesuai dengan isi

Visum Et Repertum No. R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari

2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani

Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP.

THT.

Dengan demikan unsur ketiga dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang telah terpenuhi.

Menimbang, Bahwa oleh karena seluruh unsur tindak pidana

dalam dakwaan pertama telah terpenuhi maka Majelis berpendapat

dakwaan pertama Oditur Militer telah terbukti secara sah dan

meyakinkan.

Page 75: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan membuktikan

tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan kedua yang

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Unsur kesatu : Militer.

Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata

mengancam dengan kekerasan terhadap

atasan.

Menimbang, Bahwa mengenai unsur dakwaan kedua tersebut

Majelis mengemukakan pendapat sebagai berikut:

Unsur kesatu: Militer

Militer berasa dari bahasa Yunani yang berati seseorang yang

dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas

pertempuran atau peperangan terutama dalam Rangka Pertahanan

Negara.

Bahwa menurut Pasal 46 KUHPM yang dimaksud dengan

Militer adalah mereka yang berikatan dinas sukarela pada Angkatan

Perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam

tenggang waktu ikatan dinas tesebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di

bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di

persidangan dan setelah dihubung satu dengan lainnya ternyata saling

berhubungan dan saling berkaitan, maka diperoleh fakta-fakta hukum

sebagai berikut:

a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada

tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah

lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan

Page 76: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti

pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan

sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

b. Bahwa Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI ketika melakukan

perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus militer aktif

dan belum diberhentikan dari dinas keprajuritan TNI AD.

c. Bahwa benar sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor:

Sdak/83/V/2011 tanggal 30 Mei 2011 Terdakwa telah didakwa

melakukan tindak pidana: Militer yang sengaja dengan tindakan

nyata mengancam dengan kekerasan terhadap atasan.

d. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer

I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari

Danrem 044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18

Mei 2011.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu

yaitu Militer telah terpenuhi.

Unsur kedua: Yang sengaja dengan tindakan nyata

mengancam dengan kekerasan terhadap atasan.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut

Memori Van Taclichling adalah menghendaki dan menginsafi

terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah tindakan

materiil dalam wujud menggunakan suatu kekuatan tenaga dari pelaku

guna mencapai sasaran (sehingga mencapai sasaran).

Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah melakukan

suatu tindakan badaniah yang cukup berat sehingga menjadikan orang

dikerasi ikut kesakitan atau tidak berdaya.

Page 77: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Bahwa bentuk ancaman kekerasan harus berupa perbuatan

yang nantinya atau diharapkan akan mengenai tubuh atau barang si

terancam (atasan) dan ancaman tersebut harus ditujukan kepada

seorang atasan.

Bahwa yang dimaksud dengan atasan adalah salah satu pihak

yang pangkatnya lebih tinggi dari pihak lain atau apabila pangkatnya

sama maka dapat dilihat dari jabatannya, lama dalam pemakaian

pangkatnya atau usianya.

Menimbang, berdasarkan keterangan para Saksi di bawah

sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan

diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

a. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci

mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk

diperbaiki.

b. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian

Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak

kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus

menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam

dan pergi menjauhi Saksi-1.

c. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan

Page 78: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang

mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu

lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti

kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa

membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan

“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.

d. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian

Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr.

Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di

bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,

setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati

Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher

Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1

yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.

e. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang

Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,

jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara,

kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau

dimana”.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua

yaitu Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan terhadap atasan telah terpenuhi.

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas

merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis

Page 79: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

berpendapat bahwa terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan

bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana:

Kesatu: Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga

bersama menggunakan kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur

dan diancam pidana menurut pasal 170 ayat (1) KUHP.

Kedua: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata

mengancam dengan kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur

dan diancam dengan pidana menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.

Menimbang, bahwa di dalam persidangan pada diri Terdakwa

tidak ditemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar yang

dapat melepaskan Terdakwa dari tuntutan pidana Oditur Militer

sehingga Terdakwa harus dinyatakan bersalah.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah

maka harus dipidana.

Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan

terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis ingin melihat sifat

hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang

mempengaruhi sebagai berikut:

a. Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya

dalam hal ini adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah

yang bertengkar dengan Saksi-1, padahal Terdakwa telah

mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang bertugas di Rindam

II/Swj.

b. Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr.

Muhammad Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali ke

Page 80: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

rumah Terdakwa bukan sebaliknya Terdakwa menyusulnya ke

bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr. Muhammad Alfian Syah

bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini menunjukkan Terdakwa

mempunyai sifat yang arogan dan kurang mempunyai jiwa korsa

dengan sesama anggota TNI.

c. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu terjadinya

perkelahian sesama anggota TNI (antar kesatuan) selain itu Saksi-

1 karena terkena pukulan Sdr. Muhammad Alfian Syah mengalami

luka pada pangkal hidung dan sampai saat persidangan masih

dirasakan sakit.

Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana

tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah

melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar

yang bersangkutan dapat insaf kembali ke jalan yang benar menjadi

warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila

dan Sapta Marga.

Menimbang, bahwa sebelum majelis menjatuhkan pidana atas

diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan

hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:

Hal-hal yang meringankan:

a. Terdakwa mengakui kesalahannya.

b. Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

c. Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.

d. Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada tahun

2000 dan NAD pada tahun 2003 dan 2004.

Hal-hal yang memberatkan:

Page 81: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

a. Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar

Satuan TNI.

b. Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian

Syah.

7. Putusan

Dalam perkara Tindak Pidana Kekerasan yang Disertai dengan

Ancaman Kekerasan ini, Hakim menjatuhkan putusan yaitu sebagai

berikut:

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu: MUHAMMAD

ERWIN SYAH, PRAKA, NRP. 3199091850680, terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana:

Kesatu : Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang.

Kedua : Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam

dengan kekerasan terhadap atasan.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara

selama: 5 (lima) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa

menjalani penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari

pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et

Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama

Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal

21 Februari 2011, tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,-

(tujuh ribu lima ratus rupiah).

Page 82: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

B. Pembahasan

1. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Tindak

Pidana Kekerasan yang Disertai Dengan Ancaman Kekerasan

Hakim sebelum menjatuhkan putusannya selalu mempunyai

pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dalam penjatuhan

putusannya. Pertimbangan-pertimbangan hakim dalam putusan tindak

pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan yaitu

sebagai berikut:

a. Unsur-Unsur Tindak Pidana

Salah satu yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam

putusan ini adalah menilai terpenuhinya unsur-unsur tindak pidana

sebagaimana yang tercantum dalam dakwaan oditur militer.

Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP

yaitu:

Unsur kesatu : Barang siapa.

Unsur kedua : Secara terang-terangan.

Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang atau barang.

Unsur kesatu: Barang siapa

Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut Undang-

Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu

bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum Pidana Indonesia

dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan

Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari

Penuntut Umum.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan

diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

Page 83: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

1) Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada

tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah

lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti

kejuruan infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah

mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai

dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

2) Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan

Militer I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan

Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera No:

Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.

3) Bahwa benar Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD tunduk

kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di

Indonesia sebagaimana Warga Negara Indonesia lainnya.

4) Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dalam

keadaan sehat walafiat dan Terdakwa dapat menjawab

pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar serta dapat dimengerti oeh setiap orang.

Dengan demikian unsur kesatu barang siapa telah

terpenuhi.

Unsur kedua: Secara terang-terangan.

Yang dimaksud secara terang-terangan atau disebut juga

secara terbuka, bahwa tindakan itu dapat disaksikan oleh umum

dipersoalkan apakah di tempat umum atau tidak, yang penting

dilihat umum. Dalam praktek peradilan, apabila dilakukan di

tempat yang sepi, tidak ada manusia, penerapan unsur secara

terang-terangan ini tidak tepat, melainkan cukup penganiayaan

saja yang diterapkan.

Page 84: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan

diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

1) Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk

mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr.

Suwarno untuk diperbaiki.

2) Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya

dan kakak saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1

“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu

yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

3) Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali

panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr.

Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia

bilang mengapa kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa

aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil

PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr. Muhammad

Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

Page 85: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

4) Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad

Alfian Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke

bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai sepeda motor,

setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa

memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah

baju Saksi-1 dan mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan

tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi-1 Sdr.

Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang mengenai

hidung dan mata Saksi-1.

5) Bahwa benar pada saat Sdr. Alfian Syah memukul Saksi-1 dan

Terdakwa mendorong Saksi-1 terlihat oleh Saksi-2, Saksi-3

dan Saksi-4.

Dengan demikian unsur kedua secara terang-terangan

telah terpenuhi.

Unsur ketiga: Dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang atau barang.

Dengan tenaga bersama di sini tersimpul adanya

kesengajaan, yang berarti bahwa di antara para pelaku sudah ada

maksud dan tujuan yang sama atau adanya saling pengertian

terhadap perbuatan yang mereka lakukan. Dengan demikan tenaga

bersama ialah beberapa tenaga dipersatukan oleh mereka yang

mempunyai tenaga itu. Memang tidak berarti dalam melakukan

kekerasan itu misalnya semua tangan menyekap orang itu,

kemudian semua kaki menendangnya, kemudian semua tangan

menghempaskannya. Jika ada yang memukul, yang lain

menendang, maka telah terjadi penggunaan tenaga bersama.

Page 86: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Menggunakan kekerasan maksudnya menggunakan

kekuatan dengan tujuan untuk membuat orang sakit, luka atau

menderita. Adapun caranya dapat dilakukan dengan memukul baik

dengan tangan kosong atau dengan alat, menendang,

menempeleng, menginjak, mendorong, membanting, dll. Terhadap

orang atau barang di sini dimaksudkan bersifat alternatif, yaitu

apakah kekerasan tersebut ditujukan pada orang atau pada barang.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan

diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

1) Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk

mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr.

Suwarno untuk diperbaiki.

2) Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya

dan kakak saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1

“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu

yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

3) Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali

panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr.

Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

Page 87: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia

bilang mengapa kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa

aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil

PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr. Muhammad

Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

4) Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad

Alfian Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke

bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai sepeda motor,

setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa

memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah

baju Saksi-1 dan mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan

tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi-1 Sdr.

Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang mengenai

hidung dan mata Saksi-1.

5) Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang

Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan

saya, jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama

tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor

kamu mau dimana”.

6) Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal

tersebut di atas Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1

masih sama-sama emosi dan kembali terjadi di belakang mobil

Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara

merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1.

7) Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata

kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun

Page 88: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

belum sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah

dari arah belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1

mengenai hidung hingga mengeluarkan darah.

8) Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1

menderita luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri

sesuai dengan isi Visum Et Repertum No. R/031/VER/II/2011

tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit

Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani oleh Dr.

Agus Ridho Utama. SP. THT.

Dengan demikan unsur ketiga dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang telah terpenuhi.

Terdakwa selain melanggar Pasal 170 ayat (1) KUHP, juga

melanggar Pasal 105 ayat (1) KUHPM. Unsur-unsur dalam Pasal

105 ayat (1) KUHPM yaitu:

Unsur kesatu : Militer.

Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata

mengancam dengan kekerasan terhadap

atasan.

Unsur kesatu: Militer

Militer berasa dari bahasa Yunani yang berati seseorang

yang dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas

pertempuran atau peperangan terutama dalam Rangka Pertahanan

Negara.

Bahwa menurut Pasal 46 KUHPM yang dimaksud dengan

Militer adalah mereka yang berikatan dinas sukarela pada

Angkatan Perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus

menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tesebut.Berdasarkan

Page 89: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa

serta alat bukti lain di persidangan dan setelah dihubung satu

dengan lainnya ternyata saling berhubungan dan saling berkaitan,

maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1) Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada

tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah

lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti

kejuruan infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah

mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai

dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

2) Bahwa Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI ketika

melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus

militer aktif dan belum diberhentikan dari dinas keprajuritan

TNI AD.

3) Bahwa benar sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer

Nomor: Sdak/83/V/2011 tanggal 30 Mei 2011 Terdakwa telah

didakwa melakukan tindak pidana: Militer yang sengaja

dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap

atasan.

4) Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan

Militer I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan

Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera No:

Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu

yaitu Militer telah terpenuhi.

Unsur kedua: Yang sengaja dengan tindakan nyata

mengancam dengan kekerasan terhadap

atasan.

Page 90: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memori

Van Taclichling adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya

suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah

tindakan materiil dalam wujud menggunakan suatu kekuatan

tenaga dari pelaku guna mencapai sasaran (sehingga mencapai

sasaran).

Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah

melakukan suatu tindakan badaniah yang cukup berat sehingga

menjadikan orang dikerasi ikut kesakitan atau tidak berdaya.

Bahwa bentuk ancaman kekerasan harus berupa perbuatan

yang nantinya atau diharapkan akan mengenai tubuh atau barang si

terancam (atasan) dan ancaman tersebut harus ditujukan kepada

seorang atasan.

Bahwa yang dimaksud dengan atasan adalah salah satu

pihak yang pangkatnya lebih tinggi dari pihak lain atau apabila

pangkatnya sama maka dapat dilihat dari jabatannya, lama dalam

pemakaian pangkatnya atau usianya. Berdasarkan keterangan para

Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti

lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

1) Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,

Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk

mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr.

Suwarno untuk diperbaiki.

2) Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian

mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain

saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1

Page 91: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya

dan kakak saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1

“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu

yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

3) Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB

Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali

panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr.

Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia

bilang mengapa kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa

aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil

PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr. Muhammad

Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

4) Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad

Alfian Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke

bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai sepeda motor,

setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa

memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah

baju Saksi-1 dan mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan

tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi-1 Sdr.

Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang mengenai

hidung dan mata Saksi-1.

5) Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang

Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan

Page 92: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

saya, jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama

tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor

kamu mau dimana”.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua

yaitu Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan terhadap atasan telah terpenuhi.

Tindak Pidana Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman

Kekerasan yang dilakukan terdakwa telah melanggar Pasal 170

ayat (1) KUHP dan Pasal 105 ayat (1) KUHPM. Dalam hal ini,

tindak pidana yang dilakukan oleh anggota tentara harusnya

diselesaikan dengan ketentuan dalam KUHPM. Akan tetapi apabila

tindak pidana yang dilakukan oleh anggota tentara tersebut tidak

diatur dalam KUHPM, maka yang digunakan ketentuan dalam

KUHP. Di dalam perkara ini, terdakwa Muhammad Erwin Syah

melakukan kekerasan terhadap korban bersama dengan adiknya.

Tindak pidana ini di dalam KUHPM tidak diatur secara khusus,

maka hakim menggunakan pasal 170 ayat (1) dari KUHP untuk

menghukum terdakwa. Sedangkan untuk tindakan terdakwa yang

mengancam korban yang merupakan atasannya sendiri ini, sudah

diatur dalam KUHPM sehingga hakim menggunakan Pasal 105

ayat (1) KUHPM untuk menghukum terdakwa. Hal ini

menunjukkan bahwa majelis hakim telah menerapkan pasal-pasal

dalam peraturan perundang-undangan dengan tepat dan juga

menguraikan pasal-pasal yang didakwakan sesuai dengan urutan

peristiwa terjadinya tindak pidana.

b. Kemampuan bertanggungjawab

Page 93: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Faktor lain yang mempengaruhi pertimbangan hakim

dalam menjatuhkan putusannya ialah kemampuan terdakwa dalam

mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hal ini dapat dilihat

dari:

1) Keadaan jiwa Terdakwa Muhammad Erwin Syah:

a) Tidak terganggu oleh penyakit yang terus menerus atau

penyakit jiwa.

b) Tidak cacat dalam pertumbuhannya baik secara jasmani

maupun rohani.

2) Kemampuan jiwa:

a) Dapat menginsyafi hakikat dari tindakannya.

b) Dapat menentukan kehendaknya atas tindakannya itu

apakah dapat dilaksanakan atau tidak.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat diketahui bahwa

terdakwa mampu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,

apalagi tidak ada alasan pembenar maupun pemaaf yang dapat

menghapuskan kesalahan terdakwa.

c. Alat bukti

Alat bukti menurut Pasal 184 ayat (1) KUHAP terdiri dai

lima, yaitu:

1) Keterangan Saksi;

2) Keterangan Ahli;

3) Surat;

4) Petunjuk;

5) Keterangan Terdakwa.

Hakim yang memutus perkara Tindak Pidana Kekerasan

yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan menggunakan alat bukti

Page 94: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

yaitu keterangan saksi, surat, petunjuk, keterangan terdakwa.

Terdapat asas Unus Testis Nulus Testis yang berarti bahwa satu

saksi bukan saksi. Hakim yang memutus Tindak Pidana Kekerasan

yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan telah menerapkan asas

tersebut dengan mendengarkan lebih dari satu saksi (empat orang

saksi), keterangan terdakwa dan juga ditambah dengan alat bukti

lain yaitu surat yang berupa Visum Et Repertum dari rumah sakit

Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto

Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011.

d. Sifat Hakikat dan Akibat dari Perbuatan Terdakwa

Hakim dalam menjatuhkan putusan, juga harus melihat

pertimbangan dari sifat hakekat dan akibat dari perbuatan

Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut:

1) Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya

dalam hal ini adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian

Syah yang bertengkar dengan Saksi-1, padahal Terdakwa telah

mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang bertugas di

Rindam II/Swj.

2) Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr.

Muhammad Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali

ke rumah Terdakwa bukan sebaliknya Terdakwa menyusulnya

ke bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr. Muhammad Alfian

Syah bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini menunjukkan

Terdakwa mempunyai sifat yang arogan dan kurang

mempunyai jiwa korsa dengan sesama anggota TNI.

3) Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu

terjadinya perkelahian sesama anggota TNI (antar kesatuan)

Page 95: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

selain itu Saksi-1 karena terkena pukulan Sdr. Muhammad

Alfian Syah mengalami luka pada pangkal hidung dan sampai

saat persidangan masih dirasakan sakit.

Pertimbangan dari segi sifat hakikat dan akibat perbuatan

ini menjadi pertimbangan khusus bagi hakim. Karena tujuan

Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah semata-mata hanya

memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana

tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar yang bersangkutan

dapat insaf kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan

prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta

Marga.

e. Hal-Hal yang Meringankan dan Memberatkan

Salah satu pertimbangan hakim yang cukup mempengaruhi

hakim dalam menjatuhkan putusannya ialah hal-hal yang

meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:

Hal-hal yang meringankan:

1) Terdakwa mengakui kesalahannya.

2) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya

lagi.

3) Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.

4) Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada

tahun 2000 dan NAD pada tahun 2003 dan 2004.

Hal-hal yang memberatkan:

1) Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar

Satuan TNI.

2) Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian

Syah.

Page 96: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Hal-hal yang memberatkan dan juga meringankan bagi

terdakwa menjadi dasar pertimbangan tersendiri bagi majelis

hakim yang memutus perkara. Biasanya hal-hal yang

memberatkan dan meringankan ini berasal dari dalam diri

terdakwa sendiri, dalam arti bahwa sikapnya yang sopan di

persidangan, usia, pengakuan dari terdakwa, berdamai dengan

korban dan juga dari segi korban pun dapat menjadi alasan yang

memperingan hukuman dari terdakwa. Faktor memperingan dari

sisi korban adalah apabila korban tidak segera melapor atas

terjadinya tindak pidana. Dengan tidak melapornya korban, maka

hakim akan melihat bahwa korban seolah-olah membiarkan

terjadinya tindak pidana atau seolah-olah memberikan ijin bagi

pelaku untuk melakukan hal yang merugikan diri korban itu

sendiri, hal ini dapat menjadi alasan yang semakin memperingan

terdakwa, apalagi dalam tindak pidana pengaduan yang

membutuhkan pengaduan yang membutuhkan pengaduan untuk

dapat diprosesnya suatu tindak pidana. Dalam putusan, hakim

menjadikan faktor sikap terdakwa yang mau untuk mengakui

kesalahan dan menyesal serta tidak akan mengulangi perbuatannya

lagi. Selain faktor tersebut, hakim juga melihat faktor prestasi

terdakwa. Terdakwa dulu penah berjasa terhadap negara dalam

Operasi Militer di Ambon pada tahun 2000 dan NAD pada tahun

2003 dan 2004. Sehingga dengan melihat faktor ini, maka hakim

berpendapat bahwa Terdakwa masih bisa berprestasi dalam

melaksanakan tugas yang dijalankannya. Atas dasar alasan inilah,

maka hakim dapat memperingan hukuman bagi terdakwa.

Page 97: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

2. Keterpenuhan Rasa Keadilan dalam Putusan Tindak Pidana

Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan

Keadilan menurut Plato dijabarkan menjadi dua macam atau

dua kategori yaitu keadilan moral atau substantif dan keadilan

prosedural. Keadilan moral atau keadilan substantif didefinisikan

yaitu apabila suatu perbuatan tersebut telah memberikan perlakuan

yang seimbang antara hak dan kewajibannya, sedangkan keadilan

prosedural yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan

perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan. Kedua

macam keadilan ini harus dapat tercapai secara bersama-sama agar

hukum dapat ditegakkan secara maksimal.

Putusan Tindak Pidana Kekerasan yang Disertai dengan

Ancaman Kekerasan hanya memenuhi keadilan prosedural saja.

Keadilan substantif dalam putusan tersebut belum terpenuhi. Hakim

dalam menjatuhkan putusannya hanya melihat pada peraturan

perundang-undangan yang mendasari putusan tersebut tanpa melihat

hak-hak korban yang merasa dirugikan. Berdasarkan putusan di atas,

hakim telah memenuhi syarat-syarat formil dan materiil dalam

putusannya. Dapat dikatakan bahwa hakim telah memenuhi keadilan

prosedural. Dalam perkara ini, perbuatan terdakwa telah melanggar

Pasal 170 ayat (1) KUHP yaitu: Barangsiapa terang-terangan dan

dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau

barang , diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam

bulan. Terdakwa juga melanggar Pasal 105 ayat (1) KUHPM yaitu:

Anggota tentara yang dengan sengaja mengancam seorang atasan

dengan tindakan yang disertai kekerasan, dihukum dengan hukuman

penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan.

Page 98: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tindak pidana yang dilakukan terdakwa membuat terdakwa

tidak bisa lepas dari hukuman. Oleh karena itu, Oditur Militer

menuntut terdakwa berupa pidana penjara selama 6 (enam) bulan.

Dan hakim akhirnya menjatuhkan putusan berupa pidana penjara

selama 5 (lima) bulan. Dengan demikian keadilan prosedural telah

terpenuhi.

Putusan hakim hendaknya mengandung keadilan substantif dan

keadilan prosedural. Dalam putusan tindak pidana kekerasan yang

disertai dengan ancaman kekerasan ini, belum terlihat adanya

keadilan substantif yang terpenuhi dalam putusan ini. Hal ini

disebabkan oleh hukuman pidana penjara yang terlalu ringan bagi

terdakwa yang merupakan anggota militer. Anggota militer harusnya

menjadi contoh bagi masyarakat, karena anggota militer merupakan

penegak hukum dan pelindung negara manakala negara terancam

dalam bahaya. Sehingga apabila ada seorang anggota tentara yang

melakukan tindak pidana seharusnya hukumannya lebih berat dari

warga sipil. Namun, pada kenyataannya Oditur Militer hanya

menuntut hukuman pidana penjara selama 6 (enam) bulan bagi

terdakwa, sehingga akibatnya hakim hanya memutus terdakwa

dihukum selama 5 (lima) bulan. Di sini ada suatu ketidakadilan yang

diterima oleh korban, karena korban adalah merupakan atasan dari

terdakwa sehingga sudah selayaknya terdakwa mendapatkan

hukuman yang berat karena terdakwa berani menantang dan

mengancam seorang atasan dengan tindakan yang disertai dengan

ancaman kekerasan.

Perbuatan yang dilakukan terdakwa telah melanggar kedua

pasal sekaligus. Pasal 170 ayat (1) KUHP yang ancaman pidananya

maksimal lima tahun enam bulan dan Pasal 105 ayat (1) KUHPM

Page 99: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

yang ancaman pidananya maksimal dua tahun delapan bulan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka seharusnya Oditur Militer

menuntut terdakwa dengan hukuman yang lebih berat karena

terdakwa telah melanggar dua peraturan sekaligus yaitu KUHPM dan

KUHP. Sehingga, Oditur Militer harus menuntut terdakwa dengan

hukuman yang lebih berat, sehingga hakim dapat menjatuhkan

putusan yang lebih berat juga bagi terdakwa. Dengan demikian,

keadilan substantif dan keadilan prosedural dapat terpenuhi dalam

putusan hakim, dan rasa keadilan yang diharapkan oleh masyarakat

dapat tercapai.

Page 100: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai masalah

Analisis Putusan Pengadilan Militer Palembang Nomor 85/PM/2011

tentang Tindak Pidana Kekerasan Disertai dengan Ancaman Kekerasan

oleh Anggota TNI dalam Lingkungan Peradilan Militer, maka penulis

membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Hakim menjatuhkan putusan terhadap Muhammad Erwin Syah yang

telah melakukan tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman

kekerasan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Pertimbangan dari segi unsur-unsur tindak pidana

Perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak

pidana baik dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP maupun Pasal 105

ayat (1) KUHPM. Unsur-unsur dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP

yaitu:

Unsur kesatu : Barang siapa.

Unsur kedua : Secara terang-terangan.

Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang atau barang.

Unsur-unsur dalam Pasal 105 ayat (1) KUHPM yaitu:

Unsur kesatu : Militer.

Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata

mengancam dengan kekerasan terhadap

atasan.

Page 101: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

b. Pertimbangan dari segi kemampuan bertanggungjawab

Terdakwa masih mampu bertanggungjawab atas

perbuatannya yang dapat dilihat dari:

1) Keadaan jiwa Terdakwa Muhammad Erwin Syah:

a) Tidak terganggu oleh penyakit yang terus menerus atau

penyakit jiwa.

b) Tidak cacat dalam pertumbuhannya baik secara jasmani

maupun rohani.

2) Kemampuan jiwa:

a) Dapat menginsyafi hakikat dari tindakannya.

b) Dapat menentukan kehendaknya atas tindakannya itu

apakah dapat dilaksanakan atau tidak.

c. Pertimbangan dari segi alat bukti

Hakim melihat alat-alat bukti yang diperhadapkan ke

persidangan. Alat bukti tersebut adalah:

1) Alat bukti keterangan saksi yang berjumlah 4 orang.

2) Alat bukti keterangan terdakwa.

3) Alat bukti surat berupa hasil visum et repertum mengenai luka

di tubuh korban akibat bekas pemukulan.

d. Pertimbangan dari segi sifat hakikat dan akibat dari perbuatan

terdakwa

Sifat hakikat dan akibat dari perbuatan terdakwa yang menjadi

salah satu dasar pertimbangan hakim yaitu:

1) Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya

dalam hal ini adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian

Syah yang bertengkar dengan Saksi-1, padahal Terdakwa telah

mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang bertugas di

Rindam II/Swj.

Page 102: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

2) Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr.

Muhammad Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali

ke rumah Terdakwa bukan sebaliknya Terdakwa menyusulnya

ke bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr. Muhammad Alfian

Syah bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini menunjukkan

Terdakwa mempunyai sifat yang arogan dan kurang

mempunyai jiwa korsa dengan sesama anggota TNI.

3) Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu

terjadinya perkelahian sesama anggota TNI (antar kesatuan)

selain itu Saksi-1 karena terkena pukulan Sdr. Muhammad

Alfian Syah mengalami luka pada pangkal hidung dan sampai

saat persidangan masih dirasakan sakit.

e. Pertimbangan dari segi hal-hal yang meringankan dan

memberatkan

Alasan yang memperberat dan memperingan yang ditemui

oleh hakim yang mempengaruhi berat ringannya putusan yang

dijatuhkan oleh hakim. Alasan-alasan tersebut adalah:

Hal-hal yang meringankan:

1) Terdakwa mengakui kesalahannya.

2) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya

lagi.

3) Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.

4) Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada

tahun 2000 dan NAD pada tahun 2003 dan 2004.

Hal-hal yang memberatkan:

1) Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar

Satuan TNI.

Page 103: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

2) Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian

Syah.

2. Rasa keadilan dari putusan tindak pidana kekerasan yang disertai

dengan ancaman kekaerasan belum terpenuhi seluruhnya. Karena

dalam putusan tersebut, keadilan yang terpenuhi hanyalah keadilan

prosedural saja. Sedangkan keadilan substantif belum terpenuhi karena

pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa terlalu ringan yaitu hanya

pidana penjara selama 5 bulan, sehingga korban yang merupakan

atasan dari terdakwa masih merasa dirugikan hak-haknya atas putusan

yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Militer Palembang.

B. Saran

Atas dasar hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut:

1. Hakim sebagai pihak yang memutus perkara hendaknya juga

memperhatikan kepentingan dan kerugian yang dialami oleh korban

tindak pidana sehingga hakim dalam memutus perkara rasa keadilan

dapat terpenuhi bagi pihak terdakwa maupun bagi pihak korban.

2. Hakim hendaknya juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pidana

pengumuman putusan hakim, sehingga hal tersebut diharapkan dapat

menjadi alat yang mampu mencegah masyarakat untuk melakukan

tindak pidana kekerasan yang disertai ancaman kekerasan.

Page 104: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

DAFTAR PUSTAKA

Buku Adami Chazawi. 2002. Pelajaran Hukum Pidana. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. Andi Hamzah.2008. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Johny Ibrahim. 2006.Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif. Bandung:

Banyumedia Publishing. Lilik Mulyadi.2007.Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana. Bandung: PT

Citra Aditya Bakti. Moch. Faisal Salam.2002.Hukum Acara Pidana Militer Di Indonesia. Bandung:

Mandar Maju. .2006.Peradilan Militer Di Indonesia. Bandung: Mandar

Maju P.A.F Lamintang.1996.Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra

Aditya Bakti. Peter Mahmud Marzuki.2006.Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana. S.P. Sianturi.1996.Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannya.

Jakarta: PT Alumni Ahaem. Wirjono Prodjokuro.2002.Tindak-tindak Pidana Tertentu. Bandung: PT Refika

Aditama. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentara Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Page 105: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Parjurit angkatan Bersenjata Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman

Page 106: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Page 107: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

P U T U S A N

Nomor : PUT/85-K/PM I-04/AD/VI/2011

DEMI KEADILAN BERDASARKAN TUHAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam

memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah

menjatuhkan putusan sebagai tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama Lengkap : MUHAMMAD ERWIN SYAH

Pangkat/NRP : Praka/3199091850680.

Jabatan : Ta Lidik Yonif 141/AYJP.

Kesatuan : Yonif 141/AYJP.

Tempat/tanggal lahir : Jambi/12 Juni 1980.

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Alamat Tempat Tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP Muara Enim.

Terdakwa ditahan oleh :

Danyonif 141/AYJP selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung

sejak tanggal 17 Februari 2011 sampai dengan tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan

Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Danyonif 141/AYJP nomor :

Skep/61/III/2011 tanggal 8 Maret 2011, kemudian dibebaskan dari tahanan pada

tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Sementara

Page 109: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari Danyonif 141/AYJP selaku Ankum nomor : Skep/62/III/2011 tanggal 8

Maret 2011.

Pengadilan Militer I-04 tersebut di atas ;

P U T U S A N

Nomor : PUT/85-K/PM I-04/AD/VI/2011

DEMI KEADILAN BERDASARKAN TUHAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam

memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah

menjatuhkan putusan sebagai tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama Lengkap : MUHAMMAD ERWIN SYAH

Pangkat/NRP : Praka/3199091850680.

Jabatan : Ta Lidik Yonif 141/AYJP.

Kesatuan : Yonif 141/AYJP.

Tempat/tanggal lahir : Jambi/12 Juni 1980.

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Alamat Tempat Tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP Muara Enim.

Terdakwa ditahan oleh :

Danyonif 141/AYJP selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung

sejak tanggal 17 Februari 2011 sampai dengan tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan

Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Danyonif 141/AYJP nomor :

Skep/61/III/2011 tanggal 8 Maret 2011, kemudian dibebaskan dari tahanan pada

tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Sementara

Page 110: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari Danyonif 141/AYJP selaku Ankum nomor : Skep/62/III/2011 tanggal 8

Maret 2011.

Pengadilan Militer I-04 tersebut di atas ;

Membaca berkas Perkara dari Denpom II/4 Palembang Nomor : BP/19/A-

02/III/2011 Bulan Maret 2011.

Memperhatikan:

1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku

Papera Nomor: Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : SDAK/83/V/2011, tanggal 30 Mei

2011.

3. Penetapan Penunjukkan Hakim Nomor : Tapkim/85/VI/2011, tanggal 6

Juni 2011.

4. Penetapan Hari Sidang Nomor : Tapsid/85/VI/2011, tanggal 7 Juni 2011.

5. Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para

Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar:

1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : SDAK/83/V/2011,

tanggal 30 Mei 2011 di depan persidangan yang dijadikan dasar

pemeriksaan perkara ini.

2. Keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di

persidangan.

Memperhatikan:

1. Tuntutan pidana (Requisitor) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis

yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :

Page 111: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Terdakwa terbukti

bersalah melakukan tindakan pidana :

Kesatu : Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur dan

diancam pidana menurut pasal 170 ayat (1) KUHP.

Kedua : Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam

dengan kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur dan diancam

dengan pidana menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana

penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi Terdakwa berada dalam

tahanan sementara.

c. Menetapkan barang bukti berupa surat : 1 (satu) lembar Visum Et

Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama

Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal 21

Februari 2011; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebakan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,-

(tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Terdakwa tidak menyampaikan pembelaan hanya permohonan, Terdakwa

mengatakan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

lagi. Terdakwa akan berusaha untuk mencari adiknya untuk diserahkan

kepada pihak yang berwajib (Polisi) untuk itu Terdakwa mohon dijatuhi

hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas Terdakwa

pada pokoknya didakwa sebagai berikut:

Kesatu:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana

tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal Enam bulan Februari tahun

Page 112: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Februari tahun

2011 bertempat di bengkel mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran

Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-

tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04

Palembang telah melakukan tindak pidana: Barang siapa terang-terangan dan

dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai

berikut :

g. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada tahun

1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah lulus dan dilantik

dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di jajaran Batalyon 141/AYJP

sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini.

h. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB telah

terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok penjaga warung

tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian

Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian tersebut Sdr. Rendi

memberitahukan kepada orang tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli,

selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan pemukulan terhadap Sdr. Muhammad

Alfian Syah, sehingga atas pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian

Syah tidak terima kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang

dan membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung belakang.

i. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.

Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim tentang

penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat saudara

Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara Enim, diambil

oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli untuk diselesaikan

secara kekeluargaan musyawarah/damai, setelah mendapat kata sepakat

Page 113: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah dibawa lagi ke Polres

Muara Enim untuk membuat Surat Perjanjian Damai.

j. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul 16.00 WIB

Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad Alfian Syah) ke rumah

untuk mencuci mobil, setelah monil dicuci kemudian diantarkan ke

bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah Sdr. Muhammad Alfian Syah

pergi terdakwa langsung tidur di depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB

Terdakwa terbangun kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan

tidak terjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa

membuka sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada

bang Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,

apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil oleh PM.”

Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut

terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”

k. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan menggunakan

sepeda motor setelah menyandarkan sepeda motornya terdakwa langsung

mendekati Saksi 1 dan dengan menggunaka tangan sebelah kiri, setelah itu

mencekik leher Saksi-1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan

dengan itu Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1

mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan

darah.

l. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah mengeluarkan

kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya, kemudian terdakwa

menyruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun saksi-1 tidak mau dan

Terdakwa pada saat itu berkata dengan Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas

kalau terjadi apa-apa dengan adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1

jawab “Tidak masalah, Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik

kamu, dan saksi-1 juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap

Page 114: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kamu, kita sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari

bengkel mobil milik Sdr. Warno.

Kedua:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana

tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal Enam bulan Februari tahun

dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Februari tahun

2011 bertempat di bengkel mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran

Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-

tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04

Palembang telah melakukan tindak pidana: Militer yang dengan sengaja dengan

tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap atasan. Perbuatan tersebut

dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut:

j. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada tahun

1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah lulus dan dilantik

dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di jajaran Batalyon 141/AYJP

sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini.

k. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB telah

terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok penjaga warung

tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian

Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian tersebut Sdr. Rendi

memberitahukan kepada orang tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli,

selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan pemukulan terhadap Sdr. Muhammad

Alfian Syah, sehingga atas pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian

Syah tidak terima kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang

dan membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung belakang.

l. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.

Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim tentang

penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat saudara

Page 115: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara Enim, diambil

oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli untuk diselesaikan

secara kekeluargaan musyawarah/damai, setelah mendapat kata sepakat

untuk kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah dibawa lagi ke Polres

Muara Enim untuk membuat Surat Perjanjian Damai.

m. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul 16.00 WIB

Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad Alfian Syah) ke rumah

untuk mencuci mobil, setelah monil dicuci kemudian diantarkan ke

bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah Sdr. Muhammad Alfian Syah

pergi terdakwa langsung tidur di depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB

Terdakwa terbangun kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan

tidak terjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa

membuka sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada

bang Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,

apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil oleh PM.”

Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut

terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”

n. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan menggunakan

sepeda motor setelah menyandarkan sepeda motornya terdakwa langsung

mendekati Saksi 1 dan dengan menggunaka tangan sebelah kiri, setelah itu

mencekik leher Saksi-1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan

dengan itu Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1

mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan

darah.

o. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah mengeluarkan

kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya, kemudian terdakwa

menyruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun saksi-1 tidak mau dan

Terdakwa pada saat itu berkata dengan Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas

Page 116: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kalau terjadi apa-apa dengan adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1

jawab “Tidak masalah, Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik

kamu, dan saksi-1 juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap

kamu, kita sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari

bengkel mobil milik Sdr. Warno.

p. Bahwa terdakwa sempat mengeluarkan kata-kata ancaman dan menantang

dengan kata-kata “Kalau mau melawan dengan saya, jangan dengan adik

saya, dia orang sipil, kita sama-sama Tentara, kalau mau berlaga/berkelahi

kita keluar pakai sepeda motor kamu mau dimana ayo”, kata-kata ini

diucapkan oleh Terdakwa.

q. Bahwa Terdakwa telah mengetahui Saksi-1 (Thomas Aviyanto) adalah

seorang prajurit berpangkat Sertu dan bertugas di kesatuan Rindam II/Swj,

sehingga dalam hal ini Saksi-1 atasan Terdakwa.

r. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Saksi-1 adik kandung

Terdakwa telah menderita luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri

sesuai dengan isi Visum et Repertum No. R/03/VER/II/2011 tanggal 11

Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani

Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP. THT.

Berpendapat, bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi

unsur-unsur tindak pidana sebegaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana

yang tercantum dalam :

Kesatu : Pasal 170 ayat (1) KUHP

Kedua : Pasal 105 ayat (1) KUHPM

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa membenarkan

dakwaan sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan

memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk

menjadikan bahan pertimbangan lebih lanjut.

Page 117: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengatakan tidak ingin

didampingi oleh Penasihat Hukum.

Menimbang, bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan

menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 :

Nama lengkap : THOMAS AVIYANTO

RADJAGUKGUK

Pangkat/Nrp : Sertu/21040058360385.

Jabatan : Baton II Ki Demlat.

Kesatuan : Rindam II/Swj.

Tempat/tanggal lahir : Tanjung Karang, Lampung/5 Maret 1985.

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Kristen Protestan.

Alamat tempat tinggal : Asrama Rindam II/Swj.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan september 2010, ketika

melatih di Yonif 141/AYJP, dan Saksi kenal dengan Sdr. Muhammad Alfian

Syah sejak Desember 2010, pada saat terjadi penganiayaan terhadap Sdr

Zulkipli.

2. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010, terjadi pemukulan terhadap karyawan

kedai Tuak Saksi yang bernama Sdr. Rendi alias Kodok yang dilakukan Sdr.

Muhammad Alfian Syah yang merupakan adik dari Terdakwa.

3. Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian

Syah Sdr. Rendi mengadu kepada orang tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli.

Page 118: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Bahwa mendengar pengaduan tersebut Sdr. Zulkipli datang ke warung tuak

Saksi lalu memukul Sdr. Muhammad Alfian Syah, dan akibat dari pukulan

tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah tidak terima lalu pulang mengambil

parang panjang lalu mengejar Sdr. Zulkipli dan membacok Sdr. Zulkipli

mengenai bahu sebelah kanan bagian belakang yang mengakibatkan luka.

5. Bahwa akibat bacokan tersebut Sdr. Zulkipli pergi berobat ke Rumah Sakit

Muara Enim lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Muara Enim.

6. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 Sdr. Muhammad Alfian Syah ditangkap

oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim, dan pada saat Sdr. Muhammad

Alfian Syah ditahan diambil oleh Terdakwa dan di bawa ke rumah Sdr.

Zulkipli untuk didamai secara kekeluargaan.

7. Bahwa yang hadir pada saat acara perdamaian tersebut adalah Terdakwa,

Saksi, Serma Antonius, dan Sertu Erwin, Sdr. Muhammad Alfian Syah.

8. Bahwa dari perdamaian tersebut dibuat Surat Perdamaian dan Terdakwa

mengganti biaya pengobatan Sdr. Zulkipli.

9. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 Saksi bertemu kembali

dengan Sdr. Muhammad Alfian Syah di bengkel mobil milik Sdr. Suwarno di

Desa Pelawaran Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim untuk memperbaiki

mobil Saksi.

10. Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah datang ke bengkel mobil milik Sdr.

Suwarno untuk memperbaiki mobil milik Terdakwa, setelah memarkirkan

mobilnya, Sdr. Muhammad Alfian Syah mendekati Saksi dan berkata kepada

Saksi “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh

Saksi “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian Sdr.

Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak saya sakit hati”

dan kembali dijawab oleh Saksi “Kalau kakak kamu posisinya seperti saya

bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad

Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi.

Page 119: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11. Bahwa setelah menjauhi Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah

menelpon seseorang, setelah Sdr. Muhammad Alfian Syah menelpon tidak

lama kemudian sekira pukul 18.00 WIB datang Terdakwa dengan

mengendarai sepeda motor, setelah memarkirkan motornya Terdakwa

langsung mendekati Saksi lalu memegang krah baju Saksi dan mencekik leher

Saksi dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi

Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi yang mengenai hidung dan

mata Saksi.

12. Bahwa setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi dengan

mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik saya,

dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai

sepeda motor kamu mau dimana”.

13. Bahwa setelah itu Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah pulang,

dan Terdakwa mengajak Saksi berobat tetapi Saksi tidak mau, kemudian

Terdakwa mengatakan “Awas kalau terjadi apa-apa dengan adik saya, kita

masih bertemu”, dan di jawab Saksi “Tidak masalah, saya tidak akan

melakukan apa-apa terhadap kamu dan saya juga tidak melakukan perlawanan

terhadap kamu, kita sama-sama Tentara ada Komandan saya”, kemudian

Saksi langsung pergi dari bengkel tersebut.

14. Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi Terdakwa

tidak melakukan pemukulan Terdakwa hanya mendorong Saksi dengan

tangannya.

15. Bahwa Saksi tidak melakukan perlawanan pada saat Sdr. Muhammad Alfian

Syah dan melakukan pemukulan terhadap Saksi.

16. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah

tersebut Saksi mengalami hidung berdarah dan patah serta mata bengkak,

sehingga Saksi berobat di Rumah Sakit DKT Muara Enim kemudian dirujuk

ke Rumah Sakit AK. Gani, dan dirawat selama 7 (tujuh) hari.

Page 120: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17. Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa tidak pernah datang dan minta

maaf kepada Saksi.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal sebagian

keterangan Saksi yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Terdakwa tidak mencekik Saksi-1, karena sewaktu Terdakwa datang ke

bengkel Suwarno, Terdakwa bertanya kepada Saksi “Ijin bang ada masalah

apa dengan adik saya”.

2. Adik Terdakwa memukul Saksi dari depan saya, bukan dari samping.

3. Saksi dipukul adik Terdakwa hanya 1 (satu) kali.

4. Terdakwa tidak ada menantang Saksi kalau berani keluar.

5. Kenal dengan Saksi bukan bulan september tapi waktu kejadian tanggal 5

Nopember 2010

Atas sangkalan dari Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya.

Saksi-2 :

Nama lengkap : DIDIK ENDRIANA

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat/tgl lahir : Magetan, Jawa Timur/3 Maret 1988

Jenis Kelamin : laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Desa Pelawaran Kelurahan Muara Enim

Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim

Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010, karena Terdakwa

sering memperbaiki mobil di bengkel Sdr. Suwarno tempat Saksi bekerja dan

Page 121: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Saksi kenal dengan Sdr. Thomas Februari 2011, juga dibengkel sewaktu

Saksi-1 memperbaiki mobilnya, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 6 Februari 2011, sekira pukul 15.00 WIB, Saksi-1 datang

ke bengkel Sdr. Suwarno tempat Saksi bekerja untuk memperbaiki mobil

panther miliknya.

3. Bahwa sekira pukul 17.15 WIB Sdr. Muhammad Alfian Syah datang

mengantar mobil Taff GT milik Terdakwa, setelah memarkirkan mobilnya

Sdr. Muhammad Alfian Syah mendekati Saksi-1, dan Saksi melihat Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 berbicara seperti bertengkar, namun

Saksi tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan, Saksi terus bekerja

memperbaiki mobil.

4. Bahwa sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa datang ke bengkel dengan

mengendarai sepeda motor dan Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 tapi

sambil mengatakan sesuatu tetapi Saksi tidak mendengar apa yang dikatakan,

karena di bengkel bising dengan suara mobil yang sedang diperbaiki.

5. Bahwa setelah Terdakwa mendekati Saksi-1, Saksi melihat Sdr. Muhammad

Alfian Syah berkelahi dan saling pukul dengan Saksi-1, tapi langsung dipisah

oleh Terdakwa.

6. Bahwa Terdakwa memisah Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Terdakwa

menggunakan kedua tangannya dengan cara mendorong dada Saksi-1 dan

Sdr. Muhammad Alfian Syah.

7. Bahwa sebelum Terdakwa datang Sdr Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1

belum berkelahi mereka hanya duduk dengan jarak 3 (tiga) meter.

8. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah

hidung Saksi-1 berdarah, melihat hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa

mengajak Saksi-1 berobat tapi Saksi-1 tidak mau.

Page 122: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa dan Saksi-1 adalah seorang anggota

TNI AD, tapi tidak mengerti apa pangkat Terdakwa dan Saksi-1 karena Saksi

tidak mengerti tentang kepangkatan.

Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa meluruskan sebagian

keterangan Saksi yang pada pokoknya sebagai berikut:

Terdakwa ke bengkel sekira pukul 18.00 WIB.

Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangan semula.

Saksi-3:

Nama lengkap : SUWARNO

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat/tgl lahir : Magetan/10 Februari 1980

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Desa Pelawaran Kel. Muara Enim Kec.

Muara

Enim Kab. Muara Enim

Pada pokonya Saksi menerangkan sebagai berikut:

13) Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006, dan Saksi kenal

dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2010 dan tidak ada hubungan keluarga

hanya sebatas teman.

14) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul 15.00 WIB

Saksi-1 datang ke bengkel Saksi untuk memperbaiki rem mobil Panther

miliknya, dan ketika langsung Saksi kerjakan pada saat mobil Saksi-1 sedang

Saksi perbaiki Saksi-1 menunggu di bengkel.

Page 123: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15) Bahwa sekira pukul 17.00 WIB, adik Terdakwa Sdr. Muhammad Alfian Syah

datang ke bengkel Saksi dengan mengendarai mobil Taf GT milik Terdakwa

untuk diperbaiki, setelah memarkirkan mobilnya Sdr. Muhammad Alfian

Syah mendekati Saksi-1 ketika itu Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1 berbicara tapi nadanya seperti bertengkar namun Saksi tidak tahu

apa yang mereka bicarakan karena suara mesin mobil di bengkel.

16) Bahwa setelah mereka berbicara Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1

duduk berjauhan dan tidak melakukan kegiatan apa-apa.

17) Bahwa sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa datang ke bengkel Saksi dengan

mengendarai sepeda motor, setelah memarkirkan sepeda motornya Terdakwa

mendekati Saksi-1, dan saat itu Terdakwa berkata kepada Saksi-1 tapi Saksi

tidak tahu apa yang dikatakan oleh Terdakwa.

18) Bahwa sewaktu Terdakwa mendekati Saksi-1, Sdr. Muhammad Alfian Syah

mendekati Terdakwa, dan ketika itu Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian

Syah memukul Saksi-1 sehingga terjadi perkelahian antara Sdr. Muhammad

Alfian Syah dan Saksi-1.

19) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Saksi melihat Saksi-1 dan Sdr.

Muhammad Alfian Syah saling pukul.

20) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Terdakwa langsung melerai dengan

cara mendorong Saksi-1 dan mendorong Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan

cara kakinya ke perut Sdr. Muhammad Alfian Syah.

21) Bahwa setelah perkelahian tersebut dilerai oleh Terdakwa, Saksi-1 dan

Terdakwa membicarakan sesuatu di belakang mobil Saksi-1 tapi Saksi tidak

tahu apa yang dibicarakan oleh Terdakwa dan Saksi-1, dan ketika Saksi-1 dan

Terdakwa berbicara Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali

menyerang Saksi-1 sehingga kembali terjadi perkelahian antara Saksi-1 dan

Sdr. Muhammad Alfian Syah, dan kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara

merangkul Saksi-1 dan berjalan kearah depan mobil milik Saksi-1.

Page 124: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22) Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 kembali berbicara di depan mobil

Saksi-1, secara tiba-tiba Sdr. Muhammad Alfian Syahmenyerang Saksi-1

dengan cara memukul muka dan mengenai hidung hingga berdarah, dan

kembali dilerai oleh Terdakwa.

23) Bahwa setelah Saksi-1 melihat Terdakwa memarahi Sdr. Muhammad Alfian

Syah dan ketika itu Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung pergi

meninggalkan Terdakwa dan Saksi-1.

24) Bahwa melihat hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa, Saksi mendengar

Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk berobat tapi Saksi-1 tidak mau.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang, bahwa para Saksi yang tidak hadir di persidangan namun

keterangannya yang telah diberikan di bawah sumpah atas persetujuan Terdakwa

dibacakan di persidangan sebagai berikut:

Saksi-4:

Nama lengkap : PRAWIRA HARJA

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat/tgl lahir : Lintang-Empat Lawang/10 Oktober 1986

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Jln. H. Pangeran Danal Dusun Muara Enim

Rt.

04 Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim.

Bahwa Saksi-4 telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam

Berita Acara Pemeriksaan pada tanggal 22 Februari 2011 dan yang bersangkutan

Page 125: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di persidangan karena tempat

tinggalnya tidak diketahui lagi, maka keterangan Saksi dalam Berita Acara

Pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut:

16) Bahwa Saksi kenal baik dengan Terdakwa maupun Sertu Thomas Aviyanto

karena keduanya sering memperbaiki kendarannya di bengkel mobil milik

Sdr. Warno tempat Saksi bekerja, namun dengan mereka tidak ada hubungan

keluarga.

17) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul 07.30 WIB

seperti biasa Saksi kerja di bengkel mobil milik Sdr. Warno yang beralamat di

Desa Pelawaran Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim, sekira pukul 15.00 WIB

Sertu Thomas Aviyanto datang ke bengkel dengan maksud ingin

memperbaiki kendarannya yaitu jenis Panther warna abu-abu Nopol tidak

tahu.

18) Bahwa selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Sdr. Warno untuk memperbaiki

kendaraan Sertu Thomas Aviyanto yang mengalami kerusakan pada pukul

17.30 WIB datang Sdr. Muhammad Alfian Syah alias Iyan (adik Terdakwa).

19) Bahwa kedatangan Sdr. Muhammad Alfian Syah disuruh oleh Terdakwa

untuk memperbaiki mobil jenis Taf warna biru Nopol tidak tahu milik

Terdakwa yang juga mengalami kerusakan pada bagian mesin, ketika

kendaraannya sama-sama diperbaiki Sertu Thomas Aviyanto maupun Sdr.

Muhammad Alfian Syah menunggu di sekitar lokasi bengkel.

20) Bahwa sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa datang ke bengkel dengan

mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario warana pink Nopol tidak tahu,

tidak lama kemudian terjadi pertengkaran mulut antara Sdr. Muhammad

Alfian Syah dan Sertu Thomas Aviyanto.

21) Bahwa pertengkaran tersebut terjadi tiga kali, pertengkaran pertama terjadi di

samping mobilo Panther milik Sertu Thomas Aviyanto, kedua di belakang

Page 126: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mobil Panther dan ketiga di depan mobil Rocky dekat mobil Panther yang

terparkir di halaman bengkel Sdr. Warno.

22) Bahwa pertengkaran pertama antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan

Sertu Thomas Aviyanto tidak sempat terkadi adu fisik karena dilerai oleh

Terdakwa, yang kedua juga tidak sempat terjadi adu fisik karena dilerai oleh

Terdakwa bersama Saksi dan ketiga ketika Terdakwa berbincang-bincang

dengan Sertu Thomas Aviyanto datang Sdr. Muhammad Alfian Syah

langsung memukul Sertu Thomas Aviyanto dari arah belakang Terdakwa

berdiri, sehingga tidak sempat untuk dicegahnya.

23) Bahwa cara Saksi melerai pertengkaran antara Sdr. Muhammad Alfian Syah

dengan Sertu Thomas Aviyanto yaitu Saksi menarik tangan kanan Sdr.

Muhammad Alfian Syah.

24) Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak ikut melakukan penganiayaan

terhadap Sertu Thomas Aviyanto, namun perlu Saksi jelaskan bahwa saat itu

Terdakwa ketika berusaha untuk melerai posisi tangan kanannya memegang

bagian dada Sertu Thomas Aviyanto hingga tubuhnya terdorong, kemudian

kaki kirinya menendang Sdr. Muhammad Alfian Syah.

25) Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah melakukan pemukulan

terhadap Sertu Thomas Aviyanto dengan cara memukul menggunakan tangan

kanan menggenggam tidak menggunakan alat apapun, sebanyak satu kali

mengenai hidung bagian atas, dan saat itu Terdakwa berada di TKP posisi

pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto tepat didepannya, adapun

tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian

Syah untuk pergi.

26) Bahwa Saksi mengetahui memang benar terjadi perbincangan antara

Terdakwa dengan Sertu Thomas Aviyanto hingga terjadi pemukulan yang

dilakukan oleh adik Terdakwa yang bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah

terhadap Sertu Thomas Aviyanto, namun Saksi tidak mengetahui apa yang

Page 127: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diperbincangkan karena jaraknya dengan Saksi kurang lebih 2 M dan

terganggu suara bising mesin compresor bengkel.

27) Bahwa menurut dugaan Saksi yang menghubungi Terdakwa ke bengkel Sdr.

Warno adalah Sdr. Muhammad Alfian Syah melalui HP, sedangkan saat itu

baik Terdakwa maupun Sertu Thomas Aviyanto sama-sama tidak

menggunakan pakaian dinas Militer.

28) Bahwa sebelum Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Warno antara Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan Sertu Thomas Aviyanto belum terjadi

pertengkaran.

29) Bahwa penyebab sebenarnya Saksi tidak mengetahui secara pasti

kemungkinan mereka ada permasalahan dan Sdr. Muhammad Alfian Syah

berani melakukan pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto karena ada

kakaknya yaitu Terdakwa datang ke bengkel tersebut.

30) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah,

Sertu Thomas Aviyanto mengalami luka memar dan mengeluarkan darah di

hidung bagian atas, tindakan Terdakwa mengajak Sertu Thomas Aviyanto

untuk berobat, namun Sertu Thomas Aviyanto tidak mau, kemudian Sertu

Thomas Aviyanto pergi meninggalkan bengkel dengan mengendarai

mobilnya.

Atas keterangan Saksi-4 yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan

seluruhnya.

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999, melalui

pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat

Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selama 3 (tiga)

Page 128: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai

dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

2. Bahwa selama bertugas Terdakwa sudah 3 (tiga) kali melaksanakan tugas

operasi militer yaitu di Ambon pada tahun 2000-2001, di Aceh Utara pada

tahun 2001-2003, dan di Aceh Selatan pada tahun 2003-2004.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya sebatas atasan dan

bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

4. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan yang dilakukan adik

Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah terhadap Sdr. Rendi alias

Kodok di kedai tuak milik Saksi-1, karena tidak terima atas pemukulan

tersebut Sdr. Rendi alias Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr. Zulkipli.

5. Bahwa mendengar pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap Sdr.

Muhammad Alfian Syah.

6. Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima atas pemukulan

yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr. Muhammad Alfian Syah pulang

mengambil sebilah parang dan membacok Sdr. Zulkipli, menggunakan parang

tersebut yang mengenai punggung bagian belakang, dan akibat penganiayaan

tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5 Januari 2011 ditangkap

oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.

7. Bahwa Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil Sdr. Muhammad

Alfian Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli

untuk menyelesaikan perkara penganiayaan yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah secara kekeluargaan atau secara damai.

8. Bahwa pada pelaksanaan perdamaian tersebut disepakati Terdakwa

membiayai pengobatan terhadap Sdr. Zulkipli, dan dibuat Surat Perjanjian

Damai di Polres Muara Enim.

Page 129: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh Sdr.

Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke

bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.

10. Bahwa ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat di

handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS

dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa

kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa, apa akuy lawan saja, tapi nanti kalau

aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr,

Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

11. Bahwa setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira pukul

18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai

sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa

memarkirkan sepeda motornya, dan langsung mendekati Saksi-1 lalu bertanya

“Bang ada apa lagi, mau ribut dengan adik saya”, dan dijawab oleh Saksi-1

“Tidak ada apa-apa”, lalu dijawab oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah “Tadi

abang bilang dengan saya, mengapa lihat-lihat”.

12. Bahwa setelah pembicaraan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-

1 ribut mulut lalu saling pukul dan saling tendang, melihat kejadian tersebut

langsung melerai dengan cara mendorong dada Sdr. Muhammad Alfian Syah

dan Saksi-1 dengan kedua tangan.

13. Bahwa setelah dilerai Saksi-1 berkata kepada Terdakwa dan Sdr. Muhammad

Alfian Syah “Awas kamu ya, tunggulah kau”, lalu dijawab oleh Terdakwa

dengan mengatakan “Apa seperti itu seorang sersan berbicara bukan

menyelesaikan masalah, malah memancing permasalahan, Baton Tentara aku

Tentara, adik aku orang sipil”, tapi Saksi-1 diam saja.

Page 130: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14. Bahwa setelah dilerai oleh Terdakwa Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-

1 masih sama-sama emosi dan terjadi perkelahian lagi di belakang mobil

Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara merangkul

Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1 setelah saling berhadapan lalu

Terdakwa mengatakan kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”,

namun belum sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari

arah belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung hingga

mengeluarkan darah.

15. Bahwa atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah Terdakwa marah dan

menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa meminta maaf

kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Ijin bang terjadi kayak gini saya minta

maaf, ayo kita berobat”, tapi Saksi-1 tidak mau dan akan meneruskan

permasalahan ini secara hukum.

16. Bahwa Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Suwarno dengan tujuan agar tidak

terjadi keributan antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1.

17. Bahwa Terdakwa tidak ada mencekik dan tidak ada menraik Saksi-1,

Terdakwa hanya berusaha untuk melerai perkelahian antara Sdr. Muhammad

Alfian Syah dan Saksi-1 dengan cara mendorong dada Sdr. Muhammad

Alfian Syah dan Saksi-1 dengan menggunakan kedua tangan Terdakwa.

Menimbang, Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke

persidangan berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari rumah sakit

Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto Radjagukguk No.

R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011; telah dibacakan dan diperlihatkan

kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti

yang berhubungan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam

perkara ini, sebagai akibat pemukulan yang dilakukan oleh adik kandung

Terdakwa (Sdr. Muhammad Alfian Syah) ternyata bersesuaian dengan bukti-bukti

Page 131: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang

didakwakan.

Menimbang, Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di

bawah sumpah serta alat bukti lainnya setelah dihubungkan yang satu dengan

yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

p. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999,

melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan

pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selam 3

(tiga) bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP

sampai dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

q. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya sebatas

atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

r. Bahwa benar pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan yang

dilakukan adik Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah terhadap

Sdr. Rendi alias Kodok di kedai tuak milik Saksi-1, karena tidak terima atas

pemukulan tersebut Sdr. Rendi alias Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr.

Zulkipli, mendengar pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi Sdr.

Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap Sdr.

Muhammad Alfian Syah.

s. Bahwa benar Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima atas

pemukulan yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr. Muhammad Alfian

Syah pulang mengambil sebilah parang dan membacok Sdr. Zulkipli,

menggunakan parang tersebut yang mengenai hidung bagian belakang, dan

akibat penganiayaan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5

Januari 2011 ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.

t. Bahwa benar Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil Sdr.

Muhammad Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa ke rumah Sdr.

Page 132: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Zulkipli untuk menyelesaikan perkara penganiayaan yang dilakukan oleh Sdr.

Muhammad Alfian Syah secara kekeluargaan atau secara damai.

u. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh

Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan

ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.

v. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian

Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata

kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan

dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu

posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

w. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat

di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)

SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa

kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau

aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

x. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira

pukul 18.00 WIB Terdakwa perg ke bengkel Sdr. Suwarno dengan

mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno

Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan

mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

Page 133: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang

mengenai hidung dan mata Saksi-1.

y. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi-1

dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik

saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar

pakai sepeda motor kamu mau dimana”.

z. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal tersebut di atas

Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih sama-sama emosi dan

kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh

Terdakwa dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-

1.

aa. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata kepada Saksi-1

“Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum sempat Saksi-1 menjawab

Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah belakang Terdakwa memukul muka

Saksi-1 mengenai hidung hingga mengeluarkan darah.

bb. Bahwa benar atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut Terdakwa

marah dan menyruh Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi kemudian Terdakwa

meminta maaf kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Ijin bang terjadi kayak

gini saya minta maaf, ayo kita berobat”, tapi Saksi-1 tidak mau dan akan

meneruskan permasalahan ini secara hukum.

cc. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr. Muhammad Alfian

Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita luka/bengkak pada pangkal

hidung sebelah kiri sesuai dengan isi Visum Et Repertum No.

R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah

sakit Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus

Ridho Utama. SP. THT.

dd. Bahwa benar terjadi perkelahian pada saat terjadi berulang kali, walau ada

usaha dari Terdakwa dengan melerai perkelahian tersebut tapi tindakan

Page 134: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Terdakwa tidak sepantas dilakukan terhadap seorang atasan apalagi dengan

mengucapkan kata-kata “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan

adik saya dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita

keluar pakai sepeda motor kamu mau dimana”.

Menimbang, Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim Akan menanggapi

beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutan

Hukumannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: Bahwa pada

dasarnya Majelis sependapat denga Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-

unsur tindak pidana yang terbukti dalam dakwaan namun Majelis Hakim akan

membuktikan sendiri mengenai berat ringan pidana yang akan dijatuhkan Majelis

akan mempertimbangkan sendiri berdasarkan motivasi Terdakwa dan faktor yang

obyektif dan subyektif terutama sebelum dan selama tindak pidana ini dilakukan

serta sikap Terdakwa dalam perkara ini selama persidangan maupun dampak bagi

kesatuan dan pembinaan kesatuan ke depan.

Menimbang, Bahwa atas permohonan Terdakwa yang menyatakan

menyesal dan mengaku bersalah dan tidak akan mengulanginya lagi serta akan

mencari dan menyerahkan adiknya ke Polisi dan mohon keringanan hukuman,

Majelis akan mempertimbangkan sendiri sesuai dengan perbuatannya sekaligus

dalam pertimbangan putusan di bawah ini.

Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer

disusun secara komulatif yaitu dakwaan kesatu dan kedua, oleh karena itu Majelis

akan membuktikan dakwaan kesatu lebih dahulu.

Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan

kesatu mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Page 135: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Unsur kesatu : Barang siapa.

Unsur kedua : Secara terang-terangan.

Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang

atau

Barang.

Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan mengemukakan pendapat

mengenai unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

Unsur kesatu: Barang siapa

Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut Undang-Undang adalah

setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada

Hukum Pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan

Peradilan Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari

Penuntut Umum.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan

Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai

berikut:

e. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999,

melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan

pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selam 3

(tiga) bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP

sampai dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

f. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer I-04

Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari Danrem

044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.

g. Bahwa benar Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD tunduk kepada Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagaimana Warga Negara

Indonesia lainnya.

Page 136: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dalam keadaan sehat

walafiat dan Terdakwa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya

dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat dimengerti oeh

setiap orang.

Dengan demikian unsur kesatu barang siapa telah terpenuhi.

Unsur kedua: Secara terang-terangan.

Yang dimaksud secara terang-terangan atau disebut juga secara terbuka,

bahwa tindakan itu dapat disaksikan oleh umum dipersoalkan apakah di tempat

umum atau tidak, yang penting dilihat umum. Dalam praktek peradilan, apabila

dilakukan di tempat yang sepi, tidak ada manusia, penerapan unsur secara terang-

terangan ini tidak tepat, melainkan cukup penganiayaan saja yang diterapkan.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan

Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai

berikut:

f. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh

Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan

ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.

g. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian

Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata

kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan

dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu

posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

h. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat

di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)

Page 137: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa

kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau

aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

i. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira

pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan

mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno

Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan

mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang

mengenai hidung dan mata Saksi-1.

j. Bahwa benar pada saat Sdr. Alfian Syah memukul Saksi-1 dan Terdakwa

mendorong Saksi-1 terlihat oleh Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4.

Dengan demikian unsur kedua secara terang-terangan telah terpenuhi.

Unsur ketiga: Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang

atau barang.

Dengan tenaga bersama di sini tersimpul adanya kesengajaan, yang

berarti bahwa di antara para pelaku sudah ada maksud dan tujuan yang sama atau

adanya saling pengertian terhadap perbuatan yang mereka lakukan. Dengan

demikan tenaga bersama ialah beberapa tenaga dipersatukan oleh mereka yang

mempunyai tenaga itu. Memang tidak berarti dalam melakukan kekerasan itu

misalnya semua tangan menyekap orang itu, kemudian semua kaki

menendangnya, kemudian semua tangan menghempaskannya. Jika ada yang

memukul, yang lain menendang, maka telah terjadi penggunaan tenaga bersama.

Page 138: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menggunakan kekerasan maksudnya menggunakan kekuatan dengan

tujuan untuk membuat orang sakit, luka atau menderita. Adapun caranya dapat

dilakukan dengan memukul baik dengan tangan kosong atau dengan alat,

menendang, menempeleng, menginjak, mendorong, membanting, dll. Terhadap

orang atau barang di sini dimaksudkan bersifat alternatif, yaitu apakah kekerasan

tersebut ditujukan pada orang atau pada barang.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan

Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai

berikut:

i. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh

Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan

ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.

j. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian

Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata

kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan

dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu

posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

k. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat

di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)

SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa

kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau

aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

Page 139: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira

pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan

mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno

Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan

mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang

mengenai hidung dan mata Saksi-1.

m. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi-1

dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik

saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar

pakai sepeda motor kamu mau dimana”.

n. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal tersebut di atas

Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih sama-sama emosi dan

kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh

Terdakwa dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-

1.

o. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata kepada Saksi-1

“Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum sempat Saksi-1 menjawab

Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah belakang Terdakwa memukul muka

Saksi-1 mengenai hidung hingga mengeluarkan darah.

p. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr. Muhammad Alfian

Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita luka/bengkak pada pangkal

hidung sebelah kiri sesuai dengan isi Visum Et Repertum No.

R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah

sakit Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus

Ridho Utama. SP. THT.

Page 140: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikan unsur ketiga dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan

terhadap orang telah terpenuhi.

Menimbang, Bahwa oleh karena seluruh unsur tindak pidana dalam

dakwaan pertama telah terpenuhi maka Majelis berpendapat dakwaan pertama

Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan membuktikan tindak pidana

yang didakwakan dalam dakwaan kedua yang mengandung unsur-unsur sebagai

berikut:

Unsur kesatu : Militer.

Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan

terhadap atasan.

Menimbang, Bahwa mengenai unsur dakwaan kedua tersebut Majelis

mengemukakan pendapat sebagai berikut:

Unsur kesatu: Militer

Militer berasa dari bahasa Yunani yang berati seseorang yang

dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau

peperangan terutama dalam Rangka Pertahanan Negara.

Bahwa menurut Pasal 46 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah

mereka yang berikatan dinas sukarela pada Angkatan Perang dan diwajibkan

berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas

tesebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di persidangan dan setelah dihubung

Page 141: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

satu dengan lainnya ternyata saling berhubungan dan saling berkaitan, maka

diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

e. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999,

melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan

pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selam 3

(tiga) bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP

sampai dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.

f. Bahwa Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI ketika melakukan perbuatan

yang menjadi perkara ini masih berstatus militer aktif dan belum

diberhentikan dari dinas keprajuritan TNI AD.

g. Bahwa benar sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor:

Sdak/83/V/2011 tanggal 30 Mei 2011 Terdakwa telah didakwa melakukan

tindak pidana: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam

dengan kekerasan terhadap atasan.

h. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer I-04

Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari Danrem

044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu yaitu Militer telah

terpenuhi.

Unsur kedua: Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan

terhadap atasan.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memori Van

Taclichling adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta

akibatnya.

Page 142: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bahwa yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah tindakan materiil

dalam wujud menggunakan suatu kekuatan tenaga dari pelaku guna mencapai

sasaran (sehingga mencapai sasaran).

Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah melakukan suatu

tindakan badaniah yang cukup berat sehingga menjadikan orang dikerasi ikut

kesakitan atau tidak berdaya.

Bahwa bentuk ancaman kekerasan harus berupa perbuatan yang nantinya

atau diharapkan akan mengenai tubuh atau barang si terancam (atasan) dan

ancaman tersebut harus ditujukan kepada seorang atasan.

Bahwa yang dimaksud dengan atasan adalah salah satu pihak yang

pangkatnya lebih tinggi dari pihak lain atau apabila pangkatnya sama maka dapat

dilihat dari jabatannya, lama dalam pemakaian pangkatnya atau usianya.

Menimbang, berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta

sebagai berikut:

f. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh

Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan

ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.

g. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian

Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata

kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan

dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak

saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu

posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,

kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.

Page 143: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat

di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)

SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS

tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa

kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau

aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.

Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu

Tentara”.

i. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira

pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan

mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno

Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya

Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan

mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa

mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang

mengenai hidung dan mata Saksi-1.

j. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi-1

dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik

saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar

pakai sepeda motor kamu mau dimana”.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua yaitu Yang sengaja

dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap atasan telah

terpenuhi.

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan

fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat bahwa

terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah

melakukan tindak pidana:

Page 144: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kesatu: Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal

170 ayat (1) KUHP.

Kedua: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana

menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.

Menimbang, bahwa di dalam persidangan pada diri Terdakwa tidak

ditemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar yang dapat melepaskan

Terdakwa dari tuntutan pidana Oditur Militer sehingga Terdakwa harus

dinyatakan bersalah.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka

harus dipidana.

Menimbang bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam

mengadili perkara ini Majelis ingin melihat sifat hakekat dan akibat dari

perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut:

d. Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya dalam hal ini

adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah yang bertengkar dengan

Saksi-1, padahal Terdakwa telah mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang

bertugas di Rindam II/Swj.

e. Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr. Muhammad

Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali ke rumah Terdakwa bukan

sebaliknya Terdakwa menyusulnya ke bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr.

Muhammad Alfian Syah bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini

menunjukkan Terdakwa mempunyai sifat yang arogan dan kurang

mempunyai jiwa korsa dengan sesama anggota TNI.

Page 145: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian

sesama anggota TNI (antar kesatuan) selain itu Saksi-1 karena terkena

pukulan Sdr. Muhammad Alfian Syah mengalami luka pada pangkal hidung

dan sampai saat persidangan masih dirasakan sakit.

Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah

semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak

pidana tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar yang bersangkutan dapat

insaf kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik

sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Menimbang, bahwa sebelum majelis menjatuhkan pidana atas diri

Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang

meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:

Hal-hal yang meringankan:

e. Terdakwa mengakui kesalahannya.

f. Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

g. Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.

h. Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada tahun 2000 dan

NAD pada tahun 2003 dan 2004.

Hal-hal yang memberatkan:

c. Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar Satuan TNI.

d. Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian Syah.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas (hal-hal

yang meringankan dan hal-hal yang memberatkan) serta Terdakwa akan mencari

dan menyerahkan adiknya kepada pihak yang berwajib maka terhadap Tuntutan

Page 146: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pidana yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan perlu diperingan agar

seimbang dengan perbuatan Terdakwa.

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal

tersebut di atas, Majelis berpendapat, pidana sebagaimana tercantum pada diktum

di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang, bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan

sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus

dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang, bahwa barang barang bukti yang diajukan Oditur Militer

dipersidangan berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari rumah sakit

Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto Radjagukguk No.

R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011; adalah surat yang menerangkan

hasil pemeriksaan Saksi-1 menderita benturan benda keras pada pangkal hidung

sebelah kiri merupakan bukti petunjuk tentang akibat tindak pidana yang

dilakukan oleh Terdakwa dan adiknya (Sdr. Muhammad Alfian Syah) dan erat

kaitannya dengan perkara ini maka Majelis akan menentukan statusnya untuk

tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Menimbang, Pasal 170 ayat (1) KUHP dan Pasal 105 ayat (1) KUHPM

serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

Page 147: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu: MUHAMMAD ERWIN SYAH,

PRAKA, NRP. 3199091850680, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana:

Kesatu: Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang.

Kedua: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan

kekerasan terhadap atasan.

6. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 5 (lima)

bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

7. Menetapkan barang bukti berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum

dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto

Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, tetap

dilekatkan dalam berkas perkara.

8. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu

lima ratus rupiah).

Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 25 Juli 2011 dalam

Musyawarah Majelis Hakim oleh RAMLAN, SH, MAYOR CHK NRP. 499926

sebagai Hakim Ketua, serta NANIK SUWARNI, SH, MAYOR CHK NRP

548707 dan FX RAGA SEJATI, SH, MAYOR CHK NRP. 545034 sebagai

Hakim-Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari dan tanggal tersebut

di atas oleh Hakim Ketua dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh

kedua Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer RIZAL, SH, MAYOR

CHK NRP. 513104, Panitera HERMIZAL, SH, LETTU CHK NRP.

21950302060972 serta di hadapan umum dan Terdakwa.

Page 148: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HAKIM KETUA

Cap/ttd

RAMLAN, SH

MAYOR CHK NRP. 499926

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

ttd ttd

NANIK SUWARNI, SH FX RAGA SEJATI, SH

MAYOR CHK NRP 548707 MAYOR CHK NRP. 545034

PANITERA

ttd

HERMIZAL, SH

LETTU CHK NRP. 21950302060972