Analisis proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor ... · Tahapan pengambilan keputusan...
Transcript of Analisis proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor ... · Tahapan pengambilan keputusan...
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN DALAM
PEMBELIAN PRODUK TOYOTA AVANZA
DI PT.SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR
Oleh
SAGITA DESTRIANA
H24076117
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
RINGKASAN
SAGITA DESTRIANA. H24760117. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan
Faktor-faktor Yang dipentingkan Dalam Pembelian Produk Toyota Avanza di PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor. Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH
Mobil sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern maka tak heran
permintaan akan mobil sebagai alat transportasi dari waktu ke waktu semakin
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pasaran penjualan mobil secara nasional dan
berkaitan dengan semakin tingginya tingkat persaingan untuk memperebutkan
pangsa pasar potensial yang menjadi target market para pelaku usaha Toyota PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui karakteristik konsumen, (2)
Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk,
(3)Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan menghubungi
Konsumen Avanza Di PT.Setiajaya Mobilindo Bogor sebanyak 100 orang. Data
yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan jawaban responden melalui wawancara dan kuesioner. Data sekunder
diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, yang
bersumber dari PT. Setiajaya Mobilindo Bogor sebagai salah satu dealer Toyota
yang terletak di Jl.Raya Pajajaran Bogor 16153 dan berbagai narasumber yang
terkait dengan otomotif. Data sekunder terdiri dari literatur lainnya seperti buku-
buku yang berhubungan dengan topik penelitian dan laporan-laporan penelitian
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif, analisis Chi square
dan Analisis Faktor. Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan bantuan
Microsoft Excell dan Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions)
versi 12.00
Berdasarkan hasil survey konsumen berjenis kelamin laki-laki 74 persen.
Sebagian besar konsumen berusia 31 – 40 tahun (40 persen) dan sudah menikah
sebesar 99 persen. Pekerjaan konsumen sebagian besar adalah pegawai swasta (39
persen). Pendidikan terakhir konsumen sebagian besar adalah sarjana S1 (38
persen). Pendapatan rata-rata per bulan Rp 3.500.000 – Rp 4.500.000 (40
persen). Tahapan pengambilan keputusan konsumen diawali dengan pengenalan
kebutuhan konsumen, kemudian proses pencarian informasi, evaluasi alternatif,
proses pembelian, dan pasca pembelian. Berdasarkan uji chi square menunjukkan
terdapat perbedaan karakteristik konsumen terhadap manfaat, tingkat keterlibatan
perasaan konsumen, sumber informasi, hal yang menarik dari penawaran Toyota
Avanza, tingkat perhatian konsumen mengenai iklan, pertimbangan memilih Toyota
Avanza, pertimbangan konsumen membeli di PT.Setiajaya Mobilindo Bogor, cara
memutuskan pembelian, proses pembelian, tingkat kepuasan, dan harga avanza.
Hasil faktor analisis menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian Toyota
Avanza.faktor pertama yaitu aspek manfaat yang terdiri dari harga beli, efisien
bahan bakar, fitur, harga jual, merek, kapasitas dan pelayanan. Faktor kedua yaitu
aspek perawatan yang terdiri dari iklan, kemudahan spare part dan kemudahan
service serta keamanan. Faktor ketiga yaitu aspek aktual dan aspek sebenarnya yang
terdiri dari bentuk, tipe dan wiraniaga.
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN DALAM
PEMBELIAN PRODUK TOYOTA AVANZA
DI PT.SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
SAGITA DESTRIANA
H24076117
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
Judul Skripsi : Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-Faktor yang
dipentingkan dalam pembelian produk Toyota Avanza di Toyota
PT.Setiajaya Mobilindo Bogor
Nama : Sagita Destriana
NRP : H24076117
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
( Ir. Mimin Aminah , MM)
NIP : 19660907 199103 2 002
Mengetahui,
Ketua Departemen
( Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)
NIP : 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 Desember 1986 sebagai putri
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Dadi Purwadi dan Irena Krisanti.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah Tahun Taman Kanak-kanak Pertiwi
Bogor tahun 1991, lulus tahun 1992. kemudian dilanjutkan ke Sekolah Dasar
Pengadilan negeri 4 Bogor tahun 1992 dan lulus tahun 1998. Pada tahun 1998
penulis melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 4 Bogor dan lulus
tahun 2001. Pada tahun 2001 penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum
Negeri 6 Bogor dan lulus tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis diterima di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur reguler Program Diploma III pada
Departemen Manajemen Agribisnis dan lulus tahun 2007. Pada tahun yang sama,
penulis melanjutkan pendidikannya di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,
Departemen Manajemen, FEM, IPB.
Selama menjadi mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen, FEM, IPB, penulis bekerja di perusahaan perbankan di
Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pajajaran Bogor di bagian customer service
selama satu tahun. Kemudian penulis pindah bekerja di perusahaan automotif
penjualan mobil yaitu di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor sebagai marketing staff.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridha dan rahmat serta
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Analisis Proses
Pengambilan Keputusan dan Faktor-Faktor yang dipentingkan Dalam Pembelian
Produk Toyota Avanza PT. Setiajaya Mobilindo Bogor”. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dipentingkan dalam pengambilan
keputusan oleh konsumen.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi
penyempurnaan skripsi ini.
Bogor, Februari 2011
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis dalam penyusunan skripsi dibantu oleh berbagai pihak, baik secara
moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada :
1. Kedua orangtua dan adik-adikku tersayang yang selalu memberikan semangat,
inspirasi hidup, dukungan, dan doa yang tulus kepada penulis.
2. Ir. Mimin Aminah.MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan
pengarahan kepada penulis.
3. My special person, Shandi Gozali A.Y yang selalu memberikan perhatian, cinta,
kasih sayang, semangat, inspirasi hidup, dukungan, dan doa yang tulus kepada
penulis.
4. Bapak Leo H. Ranti selaku Kepala Cabang Toyota PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor yang telah memberikan bimbingan serta informasi dalam proposal ini.
5. Ibu Mila selaku Koordinator Customer Relation Toyota PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan bimbingan
serta informasi dalam skripsi ini.
6. Teman-teman staf di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor (Cucu, Mba tinie, Koko
Fery, Ibu Heny, dan Pak Eman) yang telah memberikan dukungan dan informasi
kepada penulis
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan dan karyawati di Program Sarjana Alih
Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, FEM, IPB.
8. Saudara sepupu Lonica Adysa dan teman-teman seperjuangan Yanita Kartika
Dewi, Teh Nina, Irma Yuniar, Indah Setyani, Nafeesa Aryani, Siti Maysarah,
Qory Oktaviani, dan rekan-rekan lainnya.
9. Seluruh responden yang terlah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan proposal ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsumen dan Perilaku Konsumen ...................................................... 6
2.1.1. Definisi Konsumen ..................................................................... 6
2.1.2. Model Perilaku Konsumen .......................................................... 7
2.2. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................... 7
2.2.1. Pengenalan Kebutuhan .............................................................. 8
2.2.2. Pencarian Informasi ................................................................... 8
2.2.3. Evaluasi Alternatif ..................................................................... 9
2.2.4. Pembelian .................................................................................. 11
2.2.5. Hasil .......................................................................................... 12
2.3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Proses Keputusan
Konsumen ........................................................................................... 12
2.3.1. Faktor Lingkungan .................................................................... 13
2.3.2. Faktor Perbedaan Individu ........................................................ 15
2.3.3. Faktor Psikologis ...................................................................... 17
2.3.4. Pengaruh Faktor Eksternal ........................................................ 17
2.4. Atribut Produk Mobil .......................................................................... 18
2.5. Pemasaran ........................................................................................... 19
2.5.1. Pengertian Pemasaran ................................................................ 20
2.5.2. Bauran pemasaran ..................................................................... 21
2.6. Strategi pemasaran .............................................................................. 21
2.6.1 Segmentasi (Segmentation) ........................................................ 21
2.6.2 Target (Targeting)...................................................................... 23
2.6.3 Posisi Pasar (Positioning)........................................................... 24
2.7 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 26
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................ 28
3.2 Metode Penelitian ................................................................................ 30
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 30
3.2.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 30
3.3 Metode Penarikan Contoh ......................................................... 30
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 31
3.4.1 Uji Validitas ................................................................................. 32
3.4.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 32
3.5 Pengolahan dan Analisis Data ............................................................. 33
3.5.1 Analisis Deskriptif ........................................................................ 33
3.5.2 Analisis Faktor.............................................................................. 33
3.5.3 Analisis Chi Square ...................................................................... 36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 38
4.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian ........................................................... 38
4.1.2 Gambaran umum Produk Toyota Avanza ................................... 39
4.1.3 Sejarah Avanza .......................................................................... 43
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 44
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan Toyota PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor ......................................................................................... 44
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 46
4.2.1 Kuesioner untuk analisis faktor ................................................... 46
4.3 Karakteristik responden ....................................................................... 46
4.3.1.Jenis Kelamin ............................................................................ 47
4.3.2.Usia ........................................................................................... 47
4.3.3.Status menikah ........................................................................... 48
4.3.4.Pekerjaan ................................................................................... 49
4.3.5.Pendidikan terakhir .................................................................... 49
4.3.6.Pendapatan rataan per bulan ...................................................... 50
4.4. Hubungan perbedaan antara Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan keputusan ........................................................................ 51
4.5 Proses Pengambilan keputusan konsumen ............................................ 59
4.5.1. Pengenalan kebutuhan ............................................................... 59
4.5.2. Pencarian informasi .................................................................. 61
4.5.3. Evaluasi Alternatif .................................................................... 65
4.5.4. Proses Pembelian ...................................................................... 67
4.5.5. Pasca Pembelian ....................................................................... 71
4.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen
dalam pembelian Toyota Avanza ......................................................... 74
4.7 Rekomendasi Bauran Pemasaran yang dapat dilakukan dalam
Peningkatan dan Pengembangan produk Toyota Avanza ...................... 77
4.7.1 Bauran Produk ............................................................................ 77
4.7.2 Bauran Harga .............................................................................. 78
4.7.3 Bauran Promosi ........................................................................... 78
4.7.4 Bauran Distribusi ........................................................................ 78
4.7.5 Bauran Orang .............................................................................. 79
4.7.6 Bauran Bukti Fisik ...................................................................... 79
4.7.7 Bauran Proses .............................................................................. 79
4.8 Strategi Pemasaran ................................................................................ 80
4.8.1 Segmentasi ( Segmentation)......................................................... 80
4.8.2 Target ( Targetting) ..................................................................... 81
4.8.3 Posisi Pasar ( Positioning) ........................................................... 81
4.9 Implikasi Manajerial .............................................................................. 82
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ................................................................................ 84
2. Saran ..........................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87
DAFTAR TABEL
NO Halaman
1. Tingkat Penjualan Mobil Nasional Tahun 2004-2009 ............................... 1
2. Tingkat Penjualan Merek Mobil Nasional Selama Tahun 2009 ................ 2
3. Enam Mobil MPV Terlaris Pada Penjualan Mobil Nasional
Tahun 2009 .............................................................................................. 3
4. Faktor Yang Mempengaruhi Pencarian Informasi ..................................... 9
5. Proses Evaluasi Alternatif Berdasarkan Mode
Pengambilan Keputusan .......................................................................... 10
6. Perbedaan spesifikasi Toyota Avanza ....................................................... 42
7. Perbedaan interior Toyota Avanza ............................................................ 43
8. Uji Chi Square Karakteristik konsumen dengan Proses Pengambilan
Keputusan pada Proses Pengenalan Kebutuhan ........................................ 51
9. Uji Chi Square Karakteristik konsumen dengan Proses Pengambilan
Keputusan pada Proses Pencarian Informasi ............................................. 53
10. Uji Chi Square Karakteristik konsumen dengan Proses Pengambilan
Keputusan pada Evaluasi Alternatif .......................................................... 55
11. Uji Chi Square Karakteristik konsumen dengan Proses Pengambilan
Keputusan pada Proses Pembelian ............................................................ 56
12. Uji Chi Square Karakteristik konsumen dengan Proses Pengambilan
Keputusan pada Pasca Pembelian ............................................................. 58
13. Motivasi pembelian terhadap Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor ..................................................................................... 60
14. Manfaat utama yang diinginkan konsumen pada Toyota Avanza ........... 60
15. Tingkat keterlibatan konsumen ............................................................... 61
16. Sumber informasi responden tentang Toyota Avanza di
Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ..................................................... 62
17. Hal yang paling menarik dari penawaran produk Toyota Avanza .............. 62
18. Jangka waktu konsumen mengenal Toyota Avanza .................................. 63
19. Tingkatan perhatian konsumen terhadap iklan Toyota Avanza ................ 64
20. Pemilihan konsumen terhadap tipe Toyota Avanza ................................... 64
21. Hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih
Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ........................ 65
22. Konsumen menggunakan produk lain ...................................................... 66
23. Alasan Konsumen menggunakan produk lain ........................................... 67
24. Pihak yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian
Toyota Avanza ......................................................................................... 68
25. Pertimbangan konsumen untuk membeli Toyota Avanza di Toyota
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ............................................................... 68
26. Cara konsumen memutuskan pembelian Toyota Avanza .......................... 70
27. Proses Pembelian Toyota Avanza ............................................................. 71
28. Tingkat kepuasan konsumen setelah membeli Toyota Avanza .................. 66
29. Sikap loyalitas konsumen ........................................................................ 72
30. Penilaian konsumen terhadap harga Toyota Avanza ................................. 73
31. Tahapan Proses Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Toyota
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ................................................................ 74
DAFTAR GAMBAR
NO Halaman
1. Model Perilaku Konsumen ....................................................................... 7
2. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian .............................................. 7
3. Proses Pencarian Internal .......................................................................... 8
4. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif............................................. 11
5. Proses Evaluasi Alternatif Dan Keputusan Pembelian............................... 12
6 Kerangka Pemikiran Dalam Penelitian ..................................................... 29
7. Gambar Toyota Avanza tipe E .................................................................. 40
8. Gambar Toyota Avanza tipe G ................................................................. 40
9. Gambar Toyota Avanza tipe S ................................................................. 41
10. Interior Toyota Avanza ............................................................................ 41
11. Struktur Organisasi Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor ...................... 45
12. Karakteristik konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor berdasarkan jenis kelamin ............................................ 47
13. Karakteristik konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor berdasarkan Usia ........................................................ 48
14. Karakteristik konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor berdasarkan status menikah ........................................ 48
15. Karakteristik konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor berdasarkan pekerjaan ................................................ 50
16. Karakteristik konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor berdasarkan pendidikan terakhir ................................ 45
17. Karakteristik konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor berdasarkan pendapatan per bulan ............................... 50
18. Daftar harga Toyota Avanza di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor
per 1 Oktober 2010 .................................................................................. 66
DAFTAR LAMPIRAN
NO Halaman
1. Kuesioner Penelitian ................................................................................. 89
2. Hasil uji validitas berdasarkan faktor-faktor ............................................... 95
3. Hasil uji reliabilitas kuesioner faktor-faktor ................................................ 96
4. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen yang memiliki perbedaan
Terhadap proses pengambilan keputusan ................................................... 97
5. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen terhadap tingkat
perasaan konsumen mengenai kepemilikan Toyota Avanza ....................... 98
6. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen terhadap sumber informasi
pada proses pencarian informasi ................................................................. 99
7. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen terhadap hal yang menarik
dari Toyota Avanza pada proses pencarian informasi ................................. 100
8. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen terhadap tingkatan
perhatian Konsumen dari Toyota Avanza pada proses
pencarian informasi .................................................................................... 101
9. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen dengan evaluasi alternatif
Pada pertimbangan konsumen terhadap Toyota Avanza ............................. 102
10. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen dengan proses pembelian
Pada pertimbangan konsumen membeli Toyota Avanza
Di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ............................................................. 103
11. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen dengan proses pembelian
Pada cara pemutusan pembelian Toyota Avanza
Di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor............................................................. 104
12. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen dengan proses pembelian
Toyota Avanza Di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ................................... 105
13. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen dengan tingkat kepuasan
Konsumen ................................................................................................. 106
14. Hasil Tabulasi silang Karakteristik konsumen dengan penilian konsumen
Terhadap Harga ......................................................................................... 107
15. Hasil uji Chi square yang memiliki hubungan variabel ............................ 108
16. Analisis faktor dan Communalities ........................................................... 125
17. Anti- image matrices ................................................................................. 126
18. Total Variance Explained .......................................................................... 127
19. Scree Plot .................................................................................................. 128
20. Component Matrix .................................................................................... 129
21. Rotated Component Matrix(a) dan Component Transformation Matrix ..... 130
22. Component Plot in Rotated Space ............................................................. 131
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mobil sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern maka tak
heran permintaan akan mobil sebagai alat transportasi dari waktu ke waktu
semakin meningkat. Pada Tabel 1, pasaran penjualan mobil secara nasional
dan memperebutkan pangsa pasar potensial yang menjadi target market para
pelaku usaha semakin meningkat.
Tabel 1. Tingkat Penjualan Mobil Nasional Tahun 2004-2009
No. Tahun
Penjualan
Angka Penjualan
(ribu unit)
Persentase
(%)
1. 2004 415 41,5
2. 2005 450 45,5
3. 2006 480 48
4. 2007 520 52
5. 2008 607 60
6. 2009 486 48,6
Sumber : Gaikindo 2009
Pada Tabel 1 dapat dilihat pada tahun 2004 sampai tahun 2008
penjualan mobil nasional rata-rata meningkat sebesar 10,075% . Sedangkan
tahun 2008 sampai tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 20%. Menurut
Gaikindo, hal ini dikarenakan semenjak akhir tahun 2008 Indonesia terfokus
pada persiapan menghadapi pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada
pertengahan sampai akhir tahun 2009. Semenjak awal tahun sampai
pertengahan tahun 2009 masyarakat Indonesia terfokuskan pada hiruk pikuk
pelaksanaan kampanye Pemilihan Umum kemudian dilanjutkan sampai akhir
tahun pelaksanaan kampanye Pemilihan Presiden, hal ini berpengaruh
terhadap turunnya minat beli konsumen. Selain itu, terjadinya krisis ekonomi
global juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan turun penjualan
mobil nasional.
Krisis global yang terjadi pada tahun 2009 membuat kondisi ekonomi
dunia pada tahun itu dalam kondisi tidak stabil bahkan Negara sekuat
Amerika mengalami imbas negatif bagi masyarakatnya. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran khususnya masyarakat Indonesia yang tinggal diperkotaan akan
kembali mengalami peristiwa (krisis ekonomi, krisis moral, kerusuhan, dll)
seperti yang terjadi pada tahun 1998 yang dihadapi Bangsa Indonesia
semakin mempengaruhi konsumen untuk berfikir kembali untuk melakukan
pembelian mobil.
Menurut data penjualan mobil tahun 2009 dari Gabungan Industri
Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pada tahun 2009 mobil merek
Toyota masih mendominasi penjualan, kemudian disusul mobil merek
Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, Honda dan Isuzu. Tingkat penjualan merek
mobil nasional selama tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Penjualan Merek Mobil Nasional Selama Tahun 2009
No. Merek Mobil Angka Penjualan
(unit)
Persentase
(%)
1. Toyota 100.065 39
2. Daihatsu 43.409 14
3. Mitsubishi 35.980 12
4. Suzuki 15.713 10
5. Honda 15.381 9
6. Izusu 13.149 4
7. Nissan 12.965 3
8. Lain-lain 12.555 8
Sumber : Gaikindo 2009
Secara keseluruhan berdasarkan produk perusahaan, mobil yang
diproduksi Toyota Astra Internasional masih mendominasi penjualan.
Produk Toyota terdiri dari Avanza, All new Altis, Yaris, Kijang Innova, All
new Camry, Rush, Hilux, Fortuner, Alphard, Land Cruiser.
Berdasarkan data penjualan mobil nasional tahun 2009 dari
Gaikindo, Toyota Avanza menjadi yang terlaris, 100.065 unit dengan kata
lain lebih dari setengah penjualan Toyota yang tercatat 186.687 unit.
Jika diambil skala nasional maka penjualan Avanza ini hampir
seperempat total penjualan nasional. Tabel 3 berikut ini adalah tingkat
penjualan Merek dan tipe mobil MPV(Multi Purpose Vehicle) nasional
terlaris selama tahun 2009 berdasarkan data penjualan mobil Gaikindo
tahun 2009.
Tabel 3. Enam Mobil MPV Terlaris pada Penjualan Mobil Nasional
Tahun 2009
No. Merek/Tipe Mobil Angka Penjualan (unit)
1. Toyota Avanza 100.065
2. Daihatsu Xenia 43.409
3. Daihatsu Gran Max 15.381
4. Suzuki APV 12.555
5. Nissan Livina 10.028
6. Honda Freed 8.900
Sumber : Gaikindo 2009
Toyota Avanza merupakan mobil hasil produksi PT. Toyota Astra
Motor. Salah satu dealer Toyota yang menjual Toyota Avanza adalah PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor. Perusahaan ini berlokasi di Kota Bogor. Ada
tiga perusahaan dealer Toyota astra di Kota Bogor yaitu Auto2000 di daerah
Yasmin Bogor dan daerah Tajur Bogor, kemudian PT.Setiajaya Mobilindo
Bogor. Diantara ketiga perusahaan ini, perusahaan PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor adalah perusahaan yang pertama kali mempunyai program MRS
(Maintenaners Reminder System) dan CRC (Customer Relation
Coordinator). MRS adalah program yang maintenance konsumen yang
sudah melakukan pembelian di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor, baik
untuk mengingatkan servis berkala ataupun memberikan informasi up date
untuk konsumen. PT. Setiajaya Mobilindo Bogor sangat memperhatikan
pada divisi CRC atau divisi yang bertugas untuk memberikan gift setiap
customer ulang tahun, hari-hari besar dan event tertentu. Kedua program
tersebut adalah yang membedakan perusahaan Toyota dibandingkan dealer
Toyota lain, sehingga sampai saat ini ada beberapa dealer dari Toyota lain
yang mencontoh manajemen dari PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
1.2 Perumusan Masalah
Seperti yang telah dikemukakan pada Tabel 3, Penjualan Avanza
yang selalu unggul dibandingkan produk mobil MPV lain membuat
produsen perusahaan mobil lain terus meningkatkan inovasi-inovasi dan
mengejar keunggulan yang dimiliki Avanza. Untuk itu, Perusahaan ini harus
tetap mempertahankan keunggulannya dan meningkatkan kualitas produk
agar tetap menjadi pilihan konsumen.
Berikut rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian :
1. Bagaimana karakterisktik konsumen yang membeli produk Toyota Avanza
pada PT. Setiajaya Mobilindo Bogor .
2. Apakah Tahapan pengambilan keputusan konsumen untuk membeli produk
Toyota Avanza pada PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keputusan konsumen yang
membeli produk Toyota Avanza pada PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka
tujuan penelitian yang akan dicapai adalah :
a. Mengetahui karakteristik konsumen yang membeli produk Toyota
Avanza pada PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
b. Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam
membeli produk Toyota Avanza pada PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor.
c. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
yang membeli produk Toyota Avanza pada PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Bahan informasi dan pertimbangan bagi PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor dalam keberlangsungan perusahaan melakukan penelitian
untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen demi
tercapainya kepuasan konsumen dengan begitu diharapkan semakin
meningkatnya loyalitas konsumen terhadap PT Setiajaya Mobilindo
Bogor .
b. Menambah pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan referensi atau
perbandingan dalam melakukan kegiatan studi lebih lanjut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen
Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para
manajer dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan
pemasaran. Salah satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep
yang berorientasi konsumen. Para manajer dalam perusahaan yang menganut
konsep ini berusaha menghasilkan apa yang diinginkan oleh konsumennya.
Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman
tentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis, mengetahui
dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting, apalagi
dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Para manajer
harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada
konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat
mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat
dipenuhi oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada perusahaan
tersebut.
2.1.1 Definisi Konsumen
Menurut Sumarwan (2002), istilah konsumen sering diartikan
sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen
organisasi. Konsumen individu membeli barang atau jasa untuk digunakan
sendiri atau untuk kebutuhan anggota keluarga. Misalnya membeli rumah,
mobil dan lain sebagainya. Sedangkan konsumen organisasi meliputi
organisasi bisnis, swasta, pemerintahan, universitas, yayasan, dan lembaga
lainya. Semua organisasi tersebut harus membeli produk peralatan dan jasa
untuk menjalankan seluruh aktivitas organisasinya. Bagi pelaku usaha
konsumen individu dan konsumen organisasi adalah sama pentinganya.
Karena kedua konsumen tersebut memberikan sumbangan yang sangat
penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
2.1.2 Model Perilaku Konsumen, (Engel, et al 1994)
Menurut Engel et al 1994, perilaku konsumen adalah suatu tindakan
yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk alasan dan keputusan sebelum dan sesudah
mengkonsumsi. Model dasar dari proses keputusan konsumen diperluas
untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk
perilaku proses keputusan yang digambarkan oleh Gambar 1.
Gambar 1. Model Perilaku Konsumen
2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut (Engel,2000) terdiri dari Pengenalan
kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Pembelian, dan Hasil.
Gambar 2. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian (Engel,2000)
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif Pembelian Hasil
Proses Keputusan
� Pengenalan kebutuhan
� Pencarian informasi
� Evaluasi Alternatif
� Pembelian
� Hasil
Pengaruh Lingkungan
� Budaya
� Kelas Sosial
� Pengaruh Pribadi
� Keluarga
� Situasi
Perbedaan Individu
� SD Individu
� Motivasi dan
keterlibatan
� Pengetahuan
� Sikap
� Kepribadian
Proses Psikologis
� Pengolahan
� Informasi
� Pembelajaran
� Perubahan
sikap/Perilaku
Strategi Pemasaran
� Produk
� Harga
� Promosi
� Tempat
2.2.1 Pengenalan Kebutuhan
Menurut (Engel,2000) pada tahap ini, konsumen mempersepsikan
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai
untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Konsumen
merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan keadaan yang diinginkan, hal
ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya. Misalkan; mobilitas
konsumen yang sangat tinggi, konsumen mulai mengenali kebutuhannya
akan telepon genggam.
2.2.2 Pencarian Informasi
Menurut (Engel,1995) pada tahap ini, konsumen mencari informasi
yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan
informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian
eksternal). Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat
dari dirinya sendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan
sesuatu hal yang relevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian
internal. Sedangkan yang dimaksud dengan pencarian eksternal adalah
ketika konsumen mencari informasi dari lingkungannya, seperti; iklan,
pengalaman kawan dekatnya, pendapat masyarakat, dan sebagainya. Proses
pencarian informasi internal terdapat pada Gambar 3.
Gambar 3. Proses Pencarian Internal (Engel dkk,1995)
Sumber informasi terdiri dari empat kelompok (Kotler,2002), yaitu
a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
b. Sumber Komersil : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Internal
Penemuan Informasi
Lajutkan dengan Keputusan(YA) Lanjutkan keputusan (tidak)
dan pajangan
c. Sumber Umum : Media massa, dan peringkat organisasi
konsumen.
d. Sumber Pengalaman : Penanganan, pengkajian, dan
penggunaan produk.
Tabel 4. Faktor yang Mempengaruhi Pencarian Informasi,
(Sumarwan,2002)
No. Faktor-faktor Uraian
1. Faktor Resiko Produk
a. Resiko Keuangan
b. Resiko Fungsi
c. Resiko Psikologi
d. Resiko Waktu
e. Resiko Sosial
f. Resiko Fisik
2. Faktor Karakteristik Konsumen
a. Pengetahuan Konsumen
b. Pengalaman Konsumen
c. Kepribadian Konsumen
d. Karakteristik Demografi
3. Faktor Situasi
a. Waktu Tersedia
b. Jumlah Produk
c. Lokasi Pasar
d. Ketersedian Informasi
e. Kondisi Psikologi
f. Resiko Sosial Situasi
g. Tujuan Pembelian
2.2.3 Evaluasi Alternatif
Menurut (Engel,2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi
pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan
pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal dan eksternal yang
diperoleh konsumen kemudian dievaluasi, hingga ke arah yang sesuai
dengan harapan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Setelah itu
konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan dipilih.
Sedangkan menurut Sumarwan (2002), evaluasi alternatif adalah
proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, serta memilihnya sesuai
dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen
membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Tabel 5. Proses Evaluasi Alternatif Berdasarkan Model Pengambilan
Keputusan (Sumarwan, 2002)
No. Model Pengambilan
Keputusan
Proses Evaluasi Alternatif
1. Keterlibatan Tinggi Membandingkan kepercayaan
terhadap atribut.
Membandingkan sikap yang
muncul
2. Keterlibatan Rendah Membandingkan sejumlah kecil
kepercayaan atribut
3. Model Ekspresial Membandingkan sikap yang
muncul
4. Model Perilaku Proses berbandingan tidak
dilakukan sebelum pembelian
Empat komponen dasar yang digunakan untuk mengevaluasi
alternatif, yaitu :
a. Menentukan Kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai
alternatif
b. Memutuskan alternatif pilihan
c. Menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan
d. Menetapkan kaidah keputusan untuk menetapkan keputusan terakhir.
Menenetukan Alternatif Pilihan Menenetukan Kriteria Evaluasi
Gambar 4. Komponen dasar proses evaluasi alternatif (Engel dkk,1995)
2.2.4 Pembelian
Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh
alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu.
Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan
pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian
produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen
melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih
dapat diterima.
Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu :
1. Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang terencana
sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil
keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas.
2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika
pilihan merek dibuat ditempat pembelian.
Gambar 5. Proses Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian
(Kotler,2002)
Menurut Kotler (2002), ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
maksud pembelian dan keputusan pembelian. Seperti yang terlihat pada
Menilai Kinerja Alternatif
Menerapkan Kaidah Keputusan
Pendirian Orang Lain
Niat
Pembelian
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
pembelian
Situasi yang tidak
Gambar 5. Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana
pendirian orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor
yang kedua situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah
niat pembelian.
2.2.5 Hasil
Menurut (Engel,2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi
apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera
sesudah digunakan. Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen
kembali melakukan evaluasi terhadap barang/ jasa yang dikonsumsinya. Jika
kinerja barang/ jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya,
maka konsumen tersebut akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika
kinerja barang/ jasa yang digunakannya tidak sesuai dengan harapannya,
maka konsumen tersebut akan merasa tidak puas. Pada tahap ini, kita bisa
melihat Keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
: pendirian orang lain, risiko, tindakan pasca pembelian konsumen dan
tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen
Keputusan konsumen dalam memlih suatu produk dipengaruhi dan
dibentuk oleh beberapa faktor, yang pada dasarnya dibentuk oleh pengaruh
lingkungan, proses psikologis, perbedaan individu dan pada hasil penelitian
konsumen dapat memberikan dampak terhadap strategi pemasaran (Engel, et
a.l 1994).
2.3.1 Faktor Lingkungan
Konsumen diciptakan oleh lingkungan mereka dan juga beroperasi di
dalam lingkungan (Engel, et al. 1994). Pengaruh lingkungan pada perilaku
proses keputusan konsumen terdiri dari:
a. Budaya dan Subkebudayaan
Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
perilaku yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat, keluarga dan
institusi lainnya. Setiap kebudayaan secara berangsur-angsur
menghasilkan acuan-acuan perilaku sosial yang unik. Kebudayaan
adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandung
subkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang yang
mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi
kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan,
agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Subkebudayaan disini dapat
diartikan sebagai sistem nilai yang fungsinya adalah mendorong dan
membimbing masyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi
sepanjang masa. Sistem nilai tersebut merupakan ciri identitas sebuah
kelompok masyarakat budaya.
b. Kelas sosial
Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif
permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai,
kepentingan dan perilaku yang serupa. Ukuran atau kriteria biasanya
dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke
dalam kelas-kelas tertentu ialah, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan
ilmu pengetahuan.
Menurut Mangkunegara (2002) kelas sosial dapat dikategorikan
sebagai Kelas sosial golongan atas, kelas sosial golongan menengah, dan
kelas sosial golongan rendah.
a. Pribadi/Individu
Merupakan suatu kondisi kepercayaan, sikap dan perilaku
konsumen dipengaruhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok
acuan. Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang
lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukan sebagai
kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu
tersebut misal keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan kelompok kedua
adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal
dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok
keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional.
b. Keluarga
Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang
terkecil yang perilkunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam
pengambilan keputusan membeli. Anggota keluarga terdiri dari dua atau
lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi
dan tinggal bersama. Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pembelian terhadap individu, keluarga
mempunyai peran yang sangat penting, dimana setiap anggota keluarga
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Keluarga, ini akan
membentuk sebuah referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku
konsumen .
c. Situasi
Situasi adalah pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus
untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik
konsumen dan karakteristik objek. Situasi konsumen di golongkan
menjadi lima karakteristik umum, yaitu lingkungan fisik, lingkungan
sosial, waktu, tugas, dan keadaan anteseden (suasana hati atau kondisi
sementara).
2.3.2 Faktor Perbedaan Individu
Individu konsumen memiliki perbedaan yang mempengaruhi
perilaku yang merespon terhadap lingkungannya (Engel, et al. 1994).
Pengaruh pada perilaku konsumen diperluas dengan memasukan lima cara
penting di mana konsumen berbeda pada:
a. Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen terdiri dari tiga sumber daya ke dalam
setiap situasi pengambilan keputusan yaitu waktu, uang dan perhatian
(penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Ketiga situasi
tersebut memiliki keterbatasan yang jelas pada masing-masing konsumen
sehingga memerlukan alokasi sumber daya tersebut secara cermat.
Berubahnya sumber daya konsumen, maka biasanya akan merubah
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Keadaan ekonomi, yaitu
terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya,
dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.
b. Motivasi dan Keterlibatan
Motivasi individu merupakan faktor yang terpenting dalam
memulai dan mengatur keterlibatan dalam suatu kegiatannya. Seorang
individu dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan motivasi
untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat mempengaruhi
seorang individu dalam melakukan pembelian. Motivasi ini pula yang
membangun seseorang untuk melakukan perilaku pembelian. Motivasi
adalah suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat
seseorang mencari keputusan atas kebutuhannya.
Keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat di dalam
bentuk relevansi pribadi yang sangat dirasakan dari suatu produk atau jasa
di dalam konteks tertentu, atau ketika karakteristik pribadi intrinsik
(kebutuhan, nilai, konsep diri) dihadapkan dengan stimulus pemasaran
yang sesuai di dalam situasi yang diberikan.
c. Pengetahuan
Pengetahuan adalah pemahaman informasi konsumen tentang
suatu produk, dimana konsumen memilih, mengatur, dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang
berarti mengenai produk. Pengetahuan merupakan pemahaman informasi
konsumen tentang suatu produk atau jasa yang terkait dengan
pengetahuan produk (apa yang konsumen beli), pengetahuan pembelian
(dimana dan kapan mereka membeli), dan pengetahuan pemakaian
(fungsi dan cara penggunaan suatu produk).
d. Keyakinan dan Sikap
Kepercayaan/keyakinan ini akan membentuk citra produk dan
merek, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan
sikap akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang relatif
konsisten terhadap objek-objek yang sama. Keyakinan (belief) adalah
pemikiran deskriftif seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap
(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang
terhadap suatu obyek atau gagasan. Seorang pemasar biasanya
memperhatikan keyakinan konsumennya akan produknya, seringkali
seorang pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk keyakinan
seorang individu dalam pemilihan suatu produk.
e. Gaya Hidup, Kepribadian dan Demografi
Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti yang
diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.
Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang
berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan
sesuatu dibalik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.
Kepribadiaan adalah karateristik psikologis unik seseorang yang
menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap
terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan
menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan,
kemampuan bersosialisasi, daya tahan, dan kemampuan beradaptasi.
Karakteristik demografi yang sangat penting untuk memahami
konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pendapatan,
lokasi tempat tinggal dan status pernikahan. Karena konsumen secara
tidak langsung akan terbagi pola konsumsinya berdasarkan faktor
demografi tersebut.
Faktor- faktor demografi tersebut menunjukkan daya beli yang
digambarkan dengan banyaknya produk dan jasa yang dapat dibeli dan
dikonsumsi atau digunakan oleh seorang konsumen dan seluruh anggota
keluarganya.
2.3.3 Faktor Psikologis
(Engel, et al. 1994) mengemukakan bahwa pemahaman perilaku
konsumen didapat juga dari tiga aspek psikologis, yaitu:
1. Pengolahan Informasi adalah merupakan bagaimana seseorang menerima
informasi, ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan
dan digunakan.
2. Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul dari
pengalaman. Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas
dari pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga
dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian
sebelumnya.
3. Perubahan sikap dan perilaku, sikap seseorang dalam membentuk suatu
yang konsisten berdasarkan penyesuaian terhadap sikap-sikap yang lain.
2.3.4 Pengaruh Faktor Eksternal
Faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan
konsumen untuk menggunakan produk maupun jasa yang terkait erat dengan
jenis perusahaannya (Hafidudin, 2006), yaitu:
a. Merek
Merek, oleh beberapa konsumen bisa mempengaruhi keputusan
konsumen, contah penggunaan suatu produk mobil tertentu karena
merek, contoh Toyota.
b. Kualitas SDM (Manajemen)
Kualitas SDM (manjemen), pada perusahaan jasa kualitas
Sumbedaya Manusia merupakan salah satu yang harus dipenuhi. Kriteria
profesional bagi sales setidaknya harus memenuhi persyaratan, seperti
ramah, jujur. Berdedikasi tinggi, pengetahunan mendalam produk/jasa
yang disediakan, kemampuan teknis, wawasan dan komunikatif.
Menurut Sumarni (2002) keputusan pembelian terdiri dari kekuatan
kekuatan dan peristiwa-peristiwa besar dalam lingkungan pembeli,
diantaranya:
a. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi keputusan konsumen dalam membeli
dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi lain seperti tingkat bunga, inflasi
harga, suplai uang, tingkat pengangguran serta tingkat pendapatan
masyrakat yang dapat dibelanjakan.
b. Sosial budaya,
Hal ini mempengaruhi sikap konsumen dari perubahan gaya
hidupnya maupun selera terhadap produk maupun jasa yang akan
dikonsumsinya.
c. Tekonologi
Penggunaan teknologi canggih seperti komputerisasi di
lingkungan perbankan dengan sistem on-line di seluruh kantor cabang
pada suatu bank akan merangsang minat masyarakat untuk berhubungan
dengan bank tersebut.
2.4 Atribut Produk Mobil
Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Dalam merencanakan suatu produk, seorang pemasar harus
memperhatikan 3 tingkatan produk. Menurut Kotler dan Armstrong
(1994),suatu produk terbagi dalam tiga tingkatan produk yaitu
• Core Product adalah jasa atau manfaat yang sebenarnya dibeli oleh seorang
pelanggan. Dalam pembelian mobil ini manfaat dasar yang ingin diperoleh
konsumen yaitu sebagai sarana transportasi yang efisien bahan bakar,
kenyamanan, fitur,harga jual dan aman.
• Actual Product yang terdiri dari lima karakteristik yaitu kualitas, keinginan
dasar, merk, dan kemasan. Semua karakteristik ini dikombinasikan secara
hati-hati untuk memberikan manfaat dasar suatu produk.
• Augmented Product pemasar mempersiapkan produk yang lebih baik atau
diperluas, yaitu garansi, kemudahan mendapat bengkel resmi, kemudahan
spare part, kejelasan informasi produk.
Selain itu, menurut hasil penelitian Fajar mujakir Undergraduate
Theses from Teknik Industri, ITB (http://skripsi.umm.ac.id/files)
menyatakan bahwa dalam produk mobil terdapat enam atribut yang
dianggap sebagai atribut deteminan, yaitu atribut model, status, performansi,
kenyamanan, pelayanan purna jual, harga jual kembali, konsumsi bahan
bakar dan terakhir kestabilan berkendaraan.
2.5 Pemasaran (Marketing)
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang berbeda dengan
kegiatan bisnis lainnya. Pada kegiatan pemasaran para manajer berurusan
dengan konsumen, baik konsumen intern perusahaan maupun konsumen
ekstern perusahaan.
Para manajer dituntut untuk dapat memahami konsumen, dengan
demikian para manajer dapat menyediakan produk atau jasa yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Tidak hanya sampai di situ saja, para manajer
harus mampu menciptakan komunikasi yang efektif dengan konsumennya
sehubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Selain itu, para manajer harus mampu menggerakkan perusahaannya
untuk mengantarkan produk atau jasa sampai dinikmati oleh konsumen.
Tujuan akhir dari semua kegiatan itu agar tercipta kepuasan konsumen, yaitu
seluruh komponen yang terlibat dengan kegiatan bisnis perusahaan, sehingga
kegiatan tersebut dapat menguntungkan perusahaan dan stakeholder-nya.
2.5.1 Pengertian Pemasaran
Nenek moyang manusia melakukan pertukaran barang atau jasa
(barter) untuk memenuhi kebutuhan mereka pada saat itu. Jalur sutra, yang
terbentang mulai dari Cina, India, Timur Tengah, sampai ke Eropa (Venetia
di Itali) merupakan jalur perdagangan dunia yang terkenal pada tempo dulu.
Pada saat ini seluruh kegiatan tersebut kita kenal sebagai kegiatan
pemasaran.
(Kotler dan Armstrong, 2001), mengemukakan definisi pemasaran
sebagai berikut “Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana
setiap individu atau kelompok bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan
melalui kegiatan menghasilkan dan melakukan pertukaran produk dan nilai
dengan pihak lain”.
(Kinnear, Bernhardt, Krentler, 2003), mendefinisikan pemasaran
sebagai berikut: “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
pelaksanaan keputusan sebuah konsep, menetapkan harga, melakukan
promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk
menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu atau tujuan
organisasi”.
Dari kedua definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial (perencanaan dan
pelaksanaan) dalam konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan
mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan
pertukaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan setiap
komponen yang terkait dalam kegiatan bisnis perusahaan (baik individu
maupun kelompok), agar tujuan akhir yang menguntungkan perusahaan
tercapai.
2.5.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran terdiri dari 4P (Product, Price, Place, dan
Promotion):
1. Product / Produk, Menurut (Kotler,2001), produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar (objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi,
dan gagasan) untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan.
2. Price / Harga, Menurut (Kotler,2001), harga adalah jumlah uang yang
harus dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah jumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan
hal penentu yang utama dalam pilihan pembeli.
3. Place / Saluran Distribusi, Menurut (Kotler,2001), saluran distribusi
adalah seperangkat atau sekelompok organisasi yang saling tergantung
yang terlibat dalam proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa
tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleg konsumen atau pengguna
industrial.
4. Promotion / Promosi, Menurut (Kotler,2001), pemasaran modern harus
bisa mengadakan komunikasi dengan konsumen-konsumennya.
Mengadakan komunikasi dengan konsumen tentang, produk yang dibuat,
harga yang ditetapkan, dan saluran distribusi yang disediakan oleh
perusahaan inilah yang disebut dengan promosi.
2.6 Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000), pemasaran adalah a societal
process by which individuals and groupsobtain what they need and want
through creating, offering and freely ecxchanging products and services of
value with others.
2.6.1 Segmentasi (Segmentation)
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan
kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-
program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing segmen. Ada beberapa variabel segmentai yaitu
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis
kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan,
geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak
selalu menyediakan informasiyang cukup untuk membagi konsumen ke
dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan
psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara
konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek.
Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagipasar ke dalam
pengguna dan non pengguna produk. Agar segmentasi pasar dapat
bermanfaat, maka perusahaan harus memenuhi karakterteristik :
a. Measurable adalah Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat
diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
b. Accessible adalah Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif .
c. Substantial adalah segmen pasar harus cukup besar dan
menguntungkan untuk dilayani.
d. Differentiable adalah Segmen-segmen dapat dipisahkan secara
konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap
elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
e. Actionable adalah program yang efektif dapat dibuat untuk menarik
dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu
1. Segmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti
kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan
menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan
memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara
berkomunikasi dengan konsumen.
2.6.2 Target (Targeting)
Perusahaan harus memutuskan suatu target setelah perusahaan
membagi pasar ke segmen-segmen. Target market adalah ”Group that a firm
selects to turn into customers as a result of segmentation and
targeting”(Solomon dan Elnora,2003). Perusahaan dapat memilih dari
empat strategi pasar yaitu
1. Undifferentiated targeting strategy adalah strategi ini menganggap suatu
pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga
hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua
pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa
guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy adalah perusahaan menghasilkan beberapa
produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan
variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha menawarkan beberapa
produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy adalah perusahaan lebih menfokuskan
menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling
potensial.
4. Custom targeting strategy adalah pendekatan terhadap konsumen secara
individual.
Dalam menentukan target pasar, perusahaan harus mengetahui
langkah-langkah dalam mengembangkan target. Langkah dalam
mengembangkan targeting yaitu
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat mengkuantitatifkan kemungkinan
permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan
kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan danpeluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat
perusahaan.
2.6.3 Posisi Pasar (Positioning)
Menurut Solomon, dan Elnora (2003), Positioning ialah “Developing
a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment
perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan
posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari
para pesaingnya. Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan, yaitu
1. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan
mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan
konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
2. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk
tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang
dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk
tersebut.
3. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih
menekankan pada siapa pengguna produk.
4. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat produk
dikonsumsi.
5. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih
produk mana yang lebih baik.
6. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam
kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering
dihadapi oleh pelanggan.
7. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan
asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi
tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.
8. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen
bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat
memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat
menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior
kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage,
perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan
merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik
daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat
memodifikasi strategi bila dibutuhkan.
2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi (2003)
yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan dalam Pembelian Pada UD MIkrocom di Banjarmasin. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan sistem,
vga card, tampilan layar,kelengkapan multimedia, pelayanan purna jual
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam
pembelian computer pada UD Mikrocom.Persamaan penelitian ini dengan
penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang prilaku
konsumen,
Ujianto Abdulrachman (2004), Fokus penelitian ini adalah faktor-
faktor apa yang dapat mempengaruhi prilaku konsumen terhadap
pengambilan keputusan pembelian produk sarung. Secara teoritik dapat
dijelaskan bahwa proses pengambilan keputusan pembelian didahului oleh
stimuli pemasaran dan stimuli lainnya yang dapat mempengaruhi minat beli
sarung calon konsumen.
Penelitian dilakukan di Gresik dan Pasuruan dan pengambilan
sampel dilakukan secara purposive dan data dikumpulkan melalui kuesioner
kepada sebanyak 120 responden. Kuesioner disusun dalam bentuk Skala
Likert dan data dianalisis dengan menggunakan analisis faktor dan analisis
deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan
oleh konsumen untuk membeli sarung adalah kualitas, referensi, merk dan
warna serta kemasan, harga, diskon dan hadiah. Dari keseluruhan faktor
tersebut kualitas dan referensi merupakan factor yang paling dominan.
Juniansyah (2005), meneliti prilaku konsumen dalam keputusan
pembelian kartu IM3 di Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukan
bahwa atribut kartu IM3 yang dianggap paling penting oleh konsumen untuk
dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3 adalah atribut tarif. Namun
secara keseluruhan, konsumen mengangap penting semua atribut untuk
dipertimbangkan. Selain itu, atribut tarif memiliki kinerja paling baik,
sehingga mendapatkan nilai evaluasi kepercayaan tertinggi. Menurut
pendapat fishbein, sikap dan perilaku konsumen di Bandar Lampung
terhadap Kartu IM3 tergolong baik.
Menurut Jurnal Customers’ Perception of E-Banking: Factor
Analysis (P Ambiga Devi* and Malarvizhi), Saat ini banyak bank yang
mengusahakan berbagai cara untuk mendapatkan konsumen dan
mempertahankan pangsa pasar dengan menyediakan berbagai macam
pelayanan inovasi yang variatif melalui internet banking. Demi memajukan
promosi pelayanan internet banking, hal yang paling penting adalah sebuah
bank harus memastikan kualitas pada pelayanan jasa konsumen (customer
service). Kualitas dalam bekerja dan kepuasan pelanggan adalah dua kunci
yang yang harus diperhatikan guna mempromosikan produk.
Menurut Jurnal “On target ... time after time”,Anonymous, (The
Journal of Product and Brand Management; 1996), Perusahaan
manufaktur tidak lagi memproduksi dan memasarkan dalam jumlah yang
relatif stabil. Hal ini dikarenakan perubahan yang pesat terhadap pemasaran
dan teknologi. Perusahaan tidak hanya memproduksi apa yang diinginkan
konsumen, melainkan harus memperhatikan harga yang disesuaikan dengan
pendapatan. Dibawah target pembiayaan, pemasaran dan departemen
perancangan mengidentifikasi fitur-fitur produk baru dan hal ini
meningkatkan harga jual. Batas keuntungan yang dikehendaki saat ini
dibatasi dari estimasi harga jual untuk menentukan target pembiayaan.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antara
perubahan yang disusun dari berbagi teori yang diseskrisikan. Berdasarkan
teori-teori yang telah diseskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisa seacra
kritis dan sistematis, untuk menghasilkan sintesa hubungan antar perubahan
yang diteliti dan selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Penelitian yang berkenaan dengan dua perubah atau lebih,
dirumuskan hipotesis berbentuk konsparasi maupun hubungan. Kerangka
pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang
menjadi obyek permasalahan.
Dalam hal ini, kerangka pemikiran penelitian dijabarkan pada
Gambar 6. Dari kerangka tersebut ingin diketahui tentang peran visi, misi
dan tujuan perusahaan dengan hal-hal yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli produk Toyota pada PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor.
Dalam penelitian ini ada dua alat analisis yang digunakan yaitu
Analisis Deskriptif, Analisis Chi Square dan Analisis Faktor. Analisis
Deskiptif digunakan untuk mengkaji karakteristik konsumen dan proses
pengambilan keputusan (pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, pembelian, dan pasca pembelian). Analisis Chi Square
merupakan analisis pengujian hipotesa untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain. Analisis Faktor
digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku
konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk
(lingkungan. Perbedaan individu, dan proses pisikologis). Analisis
digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran dalam Penelitian
Keterangan :
= Saling berhubungan
= Alat analisis yang digunakan
KONSUMEN
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Prilaku Pembelian Toyota
Karakteristik Konsumen & Proses
Keputusan Pembelian
Karakteristik :
Jenis Kelamin
Usia
Status
Pekerjaan
Pendidilkan
Pendapatan
Proses pengambilan
Keputusan
Pembelian
Proses
Keputusan:
Pengenalan Keb.
Pencarian Info.
Evaluasi Altr.
Pembelian
Hasil
Analisis deskriptif
PERILAKU KONSUMEN
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian
Analisis Faktor
Analisis
Rekomendasi
Analisis chi square
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan survai terhadap konsumen yang membeli
produk Toyota. Penelitan ini dilakukan disalah satu dealership produk
Toyota di Indonesia yang berlokasi di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu PT
Setiajaya Mobilindo Bogor. Dealer PT Setiajaya Mobilindo – Bogor Jalan
Raya Pajajaran, Kota Bogor PO BOX 371, Tlp. 0251-8316100, 0251-
8316200, 0251-8316300 Fax. 0251-8316500.
3.2.3. Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh oleh
peneliti dari sumber pertama. Data primer yang diperoleh dengan cara
kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan seperangkat pertanyaan yang diajukan kepada responden
untuk memperoleh data yang diinginkan. Teknik pengumpulan data
kuesioner dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai masukan atau input
variabel yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian mobil. Sedangkan
data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti.
Data sekunder yang di dapat yaitu data-data transaksi penjualan serta jenis
atau tipe produk yang di jual oleh PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
3.3 Metode Penarikan Contoh
Pengambilan contoh responden dalam penelitian ini digunakan
metode non probability sampling dengan teknik judgement sampling, yaitu
teknik pengambilan contoh yang dilakukan dengan terlebih dahulu
merumuskan kriteria-kriteria yang digunakan sebagai acuan penarikan
contoh, kriteria konsumen yang dijadikan responden adalah :
• Konsumen sudah pernah melakukan pembelian produk Toyota pada PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor
• Konsumen dinilai mampu untuk mengisi kuesioner
• Konsumen bersedia mengisi kuesioner yang disediakan
• Dalam satu kelompok keluarga hanya diambil satu orang yang menjadi
reponden kuesioner.
• Dalam satu kelompok teman atau kenalan, masing-masing mengisi satu
kuesioner.
Penentuan kriteria tersebut agar responden dapat benar-benar
memberikan penilaian secara objektif terhadap salah satu Dealer Toyota PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor. Penentu jumlah contoh atau responden
ditentukan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin
(Umar, 2003), yaitu :
21 Ne
Nn
+= .................................................................................(1)
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan.
Pengambilan sampel dilakukan pada saat konsumen melakukan
kunjungan ke dealer Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor, caranya dengan
memberikan kuesioner pada konsumen, dari hasil survey yang didasarkan
data konsumen Toyota Avanza pada tahun 2008 - 2009 dan konsumen
Avanza yang melakukan service di PT. Setiajaya Mobilindo sebesar 12.240
orang, jadi sesuai dengan rumus Slovin didapatkan :
( )21,0)12240(1
12240
+=n = 99,1
Untuk memudahkan perhitungan, maka jumlah responden yang
diambil adalah 100 responden dengan pertimbangan bahwa angka tersebut
masih mendekati 99,1.
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini di kategorikan kedalam
penelitian pengujian hipotesis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu suatu metode pengumpulan data primer dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu.
Pengambilan sampel dilakukan pada saat konsumen melakukan
kunjungan ke dealer Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor, caranya dengan
memberikan kuesioner pada konsumen.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas duginakan
untuk mengukur keshahihan suatu instrument. Reliabilitas merupakan
konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama untuk mengetahui
tingkat kesalahan pengukuran, pada penelitian ini kuesioner dibagikan ke
100 responden.
3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen
pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa
yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara
tepat.
Validitas menunjukan sejauhmana suatu alat pengukur (kuesioner)
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Teknis analis yang digunakan adalah
korelasi product moment, yakni menghitung kerelasi antar masing-masing
pertanyaan dengan skor total (Umar,2005) menurut Rumus berikut :
r = n ∑ ХҮ – ( ∑ Х ) ( ∑Ү ) ……(2)
√ { n ∑ Х ² - ( ∑ Х ) ² } { n ∑Ү ² - ( ∑Ү ) ² }
Keterangan :
r = Keofisien korelasi
n = Jumlah contoh dalam penelitian
Ү = Skor Pertanyaan
X = Jumlah total skor responden dalam menjawab pertanyaan
3.4.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur (Kuesioner) dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui
alat ukur tersebut reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach.(Umar, 2005). Berikut model matematisnya :
………………………..…(3)
Keterangan :
r = Keandalan istrumen
= Ragam total
k = Jumlah pertanyaan
= Jumlah ragam total
3.5. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan tiga metode, yaitu :
3.5.1 Analisis Deskriptif
Setelah data diperoleh, data digolongkan ke dalam kategori
berdasarkan nilai yang diperoleh dengan cara mengalikan besarnya bobot
pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang
masuk ke dalam kategori yang sama. Selanjutnya dilakukan analisis
deskriptif untuk mencari nilai rataannya (median) dan modus (mode)
sehingga akan diketahui ukuran pemusatan dan ukuran keragamannya dari
tanggapan responden.
Media digunakan untuk mengambil keputusan atas sikap atau
kecenderungan nasabah terhadap variabel faktor-faktor. Modus merupakan
data/angka yang sering muncul. Jika angka muncul satu kali pada suatu
angka, maka tidak ada modus. Modus digunakan untuk mengambil
keputusan tentang mayoritas dari kecenderungan data.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini berfungsi untuk menganalisis
identitas umum dan karakteristik responden yang menggunakan produk
Toyota dan menganalsis tahapan proses keputusan pembelian produk
Toyota.
3.5.2 Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu teknik dalam analisis
multivariate, yaitu analisis yang digunakan untuk menemukan hubungan
(interrelationship) antar sejumlah peubah-peubah yang saling independent
satu dengan yang lain, sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan
peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis factor dapat
digunakan untuk mengidentifikasi struktur hubungan antar peubah ataupun
antar responden dan untuk mengurangi data (Simamora,2005)
Tujuan dari analisis faktor menurut Santoso (2003), adalah:
1. Data summarization,yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar
peubah dengan melakukan uji kolerasi.
2. Data reduction, yakni melakukan proses pembuatan suatu kelompok
peubah baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan faktor dari
sejumlah peubah tertentu.
Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, sedangkan asumsi-
asumsi yang terkait dengan korelasi analisis faktor adalah :
1. Besar kolerasi atau kolerasi antar peubah independent harus cukup kuat,
misal di atas 0,5.
2. Besar kolerasi parsial, kolerasi antar peubah dengan menganggap tetap
peubah yang lain harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap kolerasi
parsial diberikan lewat pilihan anti-image correlation.
3. Pengujian seluruh matrik kolerasi (kolerasi antar peubah), yang diukur
dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling
adequacy (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi nyata di
antara paling sedikit beberapa peubah.
4. Pada beberapa kasus, asumsi normalitas dari peubah atau faktor harus
dipenuhi.
Data yang dianalisis terdiri dari beberapa peubah yang diduga dapat
mempengaruhi proses keputusan yang dilakukan konsumen. Skala pengukur
yang digunakan dalam penelitian adalah skala likert agar data kualitatif
dapat dikuantitatifkan sehingga nilai peubah yang diukur dengan instrument
tertentu dapat ditentukan dalam bentuk angka. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang
tentang fenomena social .
Peubah terdiri dari lima tingkat kepentingan, yaitu :
1. Sangat penting dengan skor 5
2. Penting dengan skor 4
3. Cukup dengan skor 3
4. Tidak penting dengan skor 2
5. Sangat tidak penting dengan 1
Proses dasar dari analisis faktor adalah :
1. Menentukan peubah apa yang akan dianalisis.
2. Menguji peubah-peubah yang telah ditentukan dengan mengunakan
metode Barlett Test of Sphericity dan pengukuran MSA.
3. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yaitu factoring atau
menurunkan satu atau lebih faktor dari peubah-peubah yang telah lolos
pada uji peubah sebelumnya.
4. Melakukan proses factor Rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah
dibentuk kemudian diekstraksi dengan metode ekstrasi Principal
Component Analysis (PCA.) sehingga menghasilkan sebuah komponen
utama. Tujuan rotasi untuk memperjelas peubah yang masuk ke dalam
faktor tertentu.
5. Interpretasi atau faktor yang telah terbentuk, khususnya memberina
nama atas factor yang terbentuk tersebut, yang dianggap dapat mewakili
peubah anggota tersebut.
Terdapat dua hasil utama dari analisis faktor ini.
1. Nilai Communality suatu peubah, yaitu jumlah keragaman peubah
tersebut yang dijelaskan oleh factor-faktor utama yang dipilih. Semakin
tinggi nilai Communality, maka peubah itu semakin berpengaruh dalam
proses keputusan.
2. Hasil kedua ekstraksi peubah ke dalam komponen utama. Untuk
menentukan jumlah komponen utama dengan nilai eigenvalue di atas
1,00. Nilai ini menunjukan kepentingan relatif masing-masing faktor
dalam menghitung keragaman seluruh peubah yang dianalisis.
Pengelompokan sebuah peubah kedalam komponen utama berdasarkan
pada nilai loading terbesar dari peubah tersebut.
3.5.3 Analisis Cross Tabulation (Chi-Square (X2))
Dugaan atau pernyataan yang belum tentu kebenarannya disebut
sebagai hipotesis atau dapat dikatakan juga sebagai kesimpulan sementara.
Pengujian hipotesis merupakan prosedur yang akan menghasilkan suatu
keputusan, yaitu menerima atau menolak hipotesis itu. Chi-square
merupakan salah satu jenis alat pengujian hipotesis.
Chi-square (X2) merupakan suatu distribusi dengan variabel random
kontinu (Hasan, 1999). Distribusi itu bukan suatu kurva probabilitas tunggal,
melainkan suatu kelompok dari kurva bermacam-macam distribusi X2.
Distribusi x2 dalam pengujian hipotesis biasanya digunakan untuk
mengetahui perbedaan antara frekuensi pengamatan dan frekuensi yang
diharapkan. Pemakainya antara lain pada pengujian hipotesis independensi
(test of independention).
Analisis chi-square pada pengujian hipotesis independensi
merupakan analisis hubungan antar dua variabel dengan analisis statistik
Cross Tabulation. Uji ini digunakan untuk melihat apakah ada atau tidak
hubungan antara dua variabel (Levin dan Rubin, 1998). Ciri crosstab adalah
adanya dua variabel atu lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif.
Data untuk penyajian crosstab pada umumnya adalah data kualitatif
khususnya yang berskala nominal. Cross Tabulation (chi-Square (x2))
dituliskan dengan rumus:
( )[ ]EijEijijxk
i
r
i
/2
11
2−Ο= ∑∑
== .................................... (4)
Dengan derajat bebas (df) = (r-1) (k-1)
Dimana: Oij = frekuensi sel yang diamati
Eij = frekuensi yang diaharapkan untuk sel ij
Hasil perhitungan chi square hitung dibandingkan dengan chi square
tabel, dengan dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut
(Sarwono, 2009):
� Jika chi square hitung lebih kecil (<) dari chi square tabel, maka H0
diterima.
� Jika chi square hitung lebih besar (>) dari chi square tabel, maka H0
ditolak.
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah
� Ho artinya tidak terdapat perbedaan antara karakteristik konsumen
dengan proses pengambilan keputusan pembelian.
� H1 artinya terdapat perbedaan antara karakteristik konsumen dengan
proses pengambilan keputusan pembelian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian
Pemilihan Lokasi penelitian berdasarkan pengalaman kerja peneliti
di perusahaan selama 7 bulan sehingga memudahkan peneliti mengetahui
keadaan langsung di lapangan. Wilayah penelitian berlokasi di PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor didirikan pada tanggal 28 April 1991 dan diresmikan oleh
Walikota Bogor serta pihak Toyota Astra Motor. Perusahaan ini merupakan
Authorized resmi dari Toyota dan terletak di Jl. Pajajaran, Bogor 16153.
Pemegang saham terbesar adalah Bapak Yusuf Seiawan dengan besar saham
80 persen dan Bapak Lucas Triosah dengan besar saham 20 persen.
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah salah satu dealer resm Toyota
yang berfungsi dalam penjualan kendaraan, service dan penjuala suku
cadang yang ditujukan khusus untuk berbagai macam kendaraan bermerek
Toyota.
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor dipimpin oleh Kepala Cabang yang
membawahi beberapa divisi seperti pemasaran, purna jual dan suku cadang.
Pada awalnya, perusahaan ini hanya memiliki karyawan 25 orang yang
terdiri dari kepala cabang, pemasaran, mekanik, petugas kebersihan, dan
petugas keamanan. Setelah dua tahun didirikan perusahaan merekrut
karyawan sebanyak 20 orang. Pada bagian pemasaran tambahan karyawan
sebanyak 10 orang, administrasi 5 orang, dan mekanik 5 orang. Pada tahun
1995 terjadi peningkatan permintaan suku cadang dan penjualan kendaraan
sehingga perusahaan melakukan perekrutan karyawan hingga total
keseluruhan karyawan berjumlah 65 orang.
Pada tahun 1997 krisis moneter melanda Indonesia dan mencapai
puncaknya pada tahun 1998 sehingga menjadi masalah serius bagi
perusahaan. Hal ini berdampak pada terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) dan terjadi pengurangan tenaga kerja sehngga tersisa 25
orang karyawan. Seiring membaiknya kondisi perekonomian Indonesia,
Pada tahun 2000 pihak perusahaan mulai melakukan perekrutan karyawan
untuk bagian pemasaran, service, dan administrasi. Sehingga sampai saat ini
jumlah karyawan PT setiajaya Mobilindo Bogor adalah 96 orang.
4.1.2 Gambaran Umum Produk Toyota Avanza
Menurut Muhamad Ikhsan dari detikoto.com, Semenjak dilahirkan di
Gaikindo Auto Expo (Indonesia International Motor Show) pada tahun 2003,
nama MPV ini terus dikenal oleh masyarakat Indonesia. Inilah MPV Toyota
Avanza. Meski lahir di Indonesia, nama Avanza yang dalam bahasa Inggris
Advance ini berasal dari bahasa latin artinya maju.
Saat Avanza lahir, harganya cukup murah dibandingkan dengan
mobil MPV merek lainnya. Harga Avanza pada saat peluncurannya adalah
berkisar Rp 80 - Rp 90 juta on the road Jakarta.
Avanza di pasar MPV tanah air pun terus menunjukkan semakin
sukses, bahkan Toyota Avanza menjadi kendaraan penumpang mempunyai
kategori MPV paling banyak di jalanan Indonesia. Data penjualan Gaikindo
pun menunjukan MPV merek Avanza terpampang nomor urut satu setiap
bulannya. Di akhir 2004 versi khusus dari Avanza (S Type) diluncurkan
dengan menggunakan mesin VVT-i. Dan hingga kini PT Toyota Astra
Motor (TAM) selaku pemegang merek Avanza terus menghadirkan Avanza
dengan varian transmisi berbeda di setiap tipenya (G M/T, G A/T, S M/T, S
A/T, E M/T dan akan mengikuti E A/T dalam waktu beberapa bulan
kedepan).
Saat masih peluncuran Toyota Avanza , Konsumen pun bersedia
menunggu kendaraan hingga 3-4 bulan lamanya. Meski harganya kini
melonjak hampir 100 persen untuk varian teratas. Apabila melihat flashback
ke tahun 1998, saat krisis moneter yaitu saat rupiah terpuruk terhadap mata
uang dolar AS, harga mobil dinilai sudah tidak masuk akal bagi kantong
masyarakat waktu itu.
Saat itu pun tidak ada produsen mobil lainnya menyediakan
kendaraan penumpang yang kompetitif. Namun Toyota menyiasati untuk
memproduksi mobil MPV yang terjangkau.
Meski pada waktu itu Toyota memiliki produk anyar yakni Toyota
Kijang Generasi 4. Namun harga mobil tersebut dinilai masih terlalu tinggi.
Dari segi konsumsi BBM pun mobil MPV yang memiliki tag line "Dari
Buyut Sampai Cicit" itu bersahabat alias memberatkan isi kantong. Nah, dari
situlah Toyota berencana memproduksi mobil murah yang akhirnya baru
muncul beberapa tahun kemudian lewat Avanza.Berikut adalah contoh
gambar Toyota Avanza untuk berbagai tipe saat ini.
Sumber : Toyota Avanza di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Gambar 7. Toyota Avanza tipe E
Sumber : Toyota Avanza di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Gambar 8. Toyota Avanza tipe
Sumber : Toyota Avanza di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Gambar 9. Toyota Avanza tipe S
Gambar 10. Interior Toyota Avanza
Adapun perbedaan dari ketiga Tipe Toyota Avanza yang dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Perbedaan spesifikasi Toyota Avanza
Pada Tabel 6 menunjukkan perbedaan spesifikasi eksterior dari
ketiga tipe Toyota Avanza. Perbedaannya tersebut dapat dilihat dari chrome
door handle and rear license ornament atau panel pintu yang terbuat dari
jenis krom yang hanya terdapat di tipe S. Electric Mirror atau Kaca Spion
elektrik yang hanya dimiliki oleh tipe G dan tipe S. Mud Guard atau
penghalang lumpur yang terletak di sebelah ban dimiliki oleh semua tipe.
Side protection molding atau garis pelindung yang terletak di sepanjang
badan mobil dimiliki oleh tipe G dan tipe S. Fog Lamp garnish atau lampu
aksesoris tambahan yang dikelilingi krom besar berfungsi juga sbagai lampu
kabut dimiliki oleh tipe S. New design outer mirror with turning signal atau
Kaca spion elektrik yang dapat dilipat dengan rumah kaca spion tersebut ke
arah dalam hanya dimiliki oleh tipe S. center mesh bumper grille atau
bemper depan mobil yang saling berhubungan dimiliki oleh tipe S. Selain
itu, adapun perbedaan interior yang dimiliki oleh ketiga tipe Toyota Avanza
pada Tabel 7.
Tabel 7. Perbedaan interior Toyota Avanza
Pada Tabel 7 menunjukkan perbedaan interior Toyota Avanza.
Beberapa interior yang tidak dimiliki semua tipe adalah digital clock, digital
trip meter,shift indicator, vanity mirror,smoke silver instrument.
4.1.3 Sejarah Avanza
Toyota Avanza adalah mobil yang diproduksi di Indonesia oleh
pabrik Daihatsu yang di pasarkan dalam dua merk yaitu Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia. Mobil ini diluncurkan saat Gaikindo Auto Expo pada 2003
dan terjual 100.000 unit pada tahun tersebut. Nama "Avanza" berasal dari
bahasa Italia avanzato, yang berarti "peningkatan".
Versi khusus dari Avanza (S Type) diluncurkan pada akhir 2004
dengan menggunakan mesin VVTi Toyota. Peluncuran versi ini juga
ditujukan sebagai "Test Market" bagi rencana pengembangan semua Avanza
VVTi dan Automatic Edition. Edisi khusus ini juga dilengkapi dengan
transmisi otomatis. Hanya 200 unit Avanza (S Type) yang diproduksi.
Pada akhir tahun 2006 dilluncurkan New Avanza dengan perubahan
tampilan, aksesoris, peningkatan performa serta mesin baru berteknologi
VVTi yang melengkapi semua versi. Pada akhir tahun 2006 juga
diluncurkan New S-Type (1.5 S VVTi) yang merupakan versi terlengkap
dengan mesin berkapasitas 1500cc VVTi, Rear Parking Sensor, teknologi
pengereman ABS (Anti Breaking Lock System) serta 15 inci Velg Wheels.
Mesin 1500cc VVTi yang digunakan oleh Toyota Avanza memiliki
spesifikasi yang sama persis dengan Toyota Rush. New E,G, S-Type tersedia
dalam dua pilihan transmisi, manual dan automatic.
Toyota Avanza juga dipasarkan di sejumlah negara Asia Pasifik
seperti Malaysia (Versi 1.5G dilengkapi dengan Airbag), Thailand, dan
Filipina, selain itu juga dipasarkan di Afrika Selatan dan Mexico.
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah menjadi dealer
resmi Toyota yang terdepan yang berorintasi pada penjualan da pelayanan
purna jual yang baik.
Misi Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah menjadi dealer
berbintang lima, meningkatkan volume pnjualan suku cadang dan
meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk untuk memaksimalkan
pelayanan.
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Organisasi adalah suatu system yang menghubungkan sumber-
sumber daya sehingga memungkinkan pencapaian tujuan atau sasaran. Hasil
langsung dari organisasi, yaitu struktur organisasi. Struktur itu merupakan
kerangka dasar atau bagan yang menunjukkan tugas dan pemisahan
tanggung jawab secara fungsional dari hubungan formal yang telah disusun.
Struktur organisasi Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah
sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
TOYOTA PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR
Gambar 11. Struktur Organisasi Pada Toyota PT. Setiajaya Mobilindo
Branch Manager
Sales manager
Customer Relation
Adm.Dept.Head
Service manager
Sales supervisor I
Sales Supervisor II
Sales Supervisor
III
Kasir
STNK/BPKB
Security 10 orang
ADM 2 orang
Office boy
3 orang Cleaning Service
8 orang
Sales & Stock
Ekspedisi 3 orang
Branch Manager
PDS
Service advisor 4 orang
Instruktur
PTM Billing
MRS
Partman Lubbing
Messanger
Gudang
Oli
Mekanik 14 orang
Foreman 3 orang
Washing
Sales Force 8 orang
Sales Force 7 orang
Sales Force 9 orang
Branch Manager
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1. Kuesioner untuk analisis Faktor
Data hasil pengumpulan kuesioner untuk faktor-faktor terlihat pada
Lampiran 1. Kuesioner tersebut diuji dengan menggunakan uji validitas dan
reliabilitas. Validitas kuesioner dapat dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor
total dengan skor masing-masing pertanyaan. Pengujian kuesioner dilakukan
terhadap 30 orang responden (N=30) pada konsumen Toyota Avanza di
Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor. Menurut Simamora (2004),
Validitas kuesioner dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor total dengan skor
masing-masing pertanyaan. Dengan menggunakan jumlah responden
sebanyak 30, maka nilai r tabel pada taraf signifikan (α=0,1) adalah 0,361.
Kuesioner dikatakan valid apabila r tabel tidak ada yang lebih kecil dari
0,361. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r hitung atribut dalam
pertanyaan tersebut memiliki nilai korelasi atau r hasil antara 0,365 sampai
dengan 0,743 dan tidak ada yang lebih kecil dari r tabel 0,361. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner dinyatakan
valid.
Uji selanjutnya adalah uji reliabilitas dengan menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha melalui software SPSS 12. Menurut Santoso (2002),
Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik
apabila alat ukur atau instrumen tersebut selalu memberikan hasil yang
sama, meskipun digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama maupun
berbeda. Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai alpha tersebut lebih besar
dari 0,60. Berdasarkan hasil pengujian dengan hasil tersebut menunjukkan
bahwa nilai alpha sebesar 0,725 untuk 30 orang responden (Lampiran 3).
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis
kelamin, usia, status menikah, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan per
bulan.
4.3.1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner yang diberikan
kepada 100 responden,dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen
Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah laki-laki
sebesar 74 persen dan perempuan sebesar 26 persen. Berdasarkan
wawancara mendalam dengan responden, laki-laki mempunyai pengetahuan
yang lebih terhadap kendaraan karena laki-laki menyukai otomotif,
sedangkan wanita hanya mengetahui cara menggunakan kendaraan saja.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Gambar
12.
Gambar 12. Karakteristik Konsumen Toyota Avanza di Toyota PT.Setiajaya
Mobilindo Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin.
4.3.2. Usia
Berdasarkan hasil penelitian kepada 100 responden, dapat diketahui
bahwa mayoritas konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor didominasi oleh usia 31-40 tahun sebesar 40 persen
karena kisaran usia tersebut rata-rata konsumen yang sudah memiliki
keluarga cukup banyak dan yang terkecil adalah usia 20-30 tahun sebesar 7
persen karena kisaran usia tersebut rata-rata konsumen yang baru menikah
atau konsumen yang dibelikan Toyota Avanza oleh orang tuanya. Berikut
karakteristik konsumen berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Karakteristik Konsumen Toyota Avanza Di Toyota
PT.Setiajaya Mobilindo Bogor Berdasarkan Usia
4.3.3. Status Menikah
Berdasarkan hasil penelitian 100 responden, dapat diketahui
konsumen Toyota Avanza Di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor adalah
99 persen sudah menikah karena berdasarkan wawancara mendalam,
konsumen Toyota Avanza yang sudah menikah menganggap bahwa Toyota
Avanza merupakan kendaraan sesuai untuk keluarga. Sedangkan konsumen
terkecil adalah sebesar 1 persen yang belum menikah karena konsumen
tersebut memilih Toyota Avanza sebagai kendaraan operasional pribadi atau
konsumen yang dibelikan oleh orang tuanya.Berikut karakteristik konsumen
berdasarkan status pernikahan pada Gambar 14.
Gambar 14. Karakteristik Konsumen Toyota Avanza Di Toyota PT.Setiajaya
Mobilindo Berdasarkan Status Pernikahan
4.3.4. Pekerjaan
Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa konsumen Toyota
Avanza Di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor didominasi oleh pegawai
swasta sebesar 39 persen dan persentase terkecil adalah pegawai negeri
sebesar 8 persen. Hal ini dikarenakan kemampuan pendapatan pegawai
swasta lebih besar dibandingkan pegawai negeri Berikut Karakteristik
konsumen berdasarkan pekerjaan pada Gambar 15.
Gambar 15. Karakteristik Konsumen Toyota Avanza Di Toyota PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor Berdasarkan Pekerjaan.
4.3.5. Pendidikan Terakhir
Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa mayoritas
konsumen Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah
sarjana sebesar 38 persen dan persentase yang terkecil adalah pendidikan S2
sampai S3 sebesar 2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
sarjana mempunyai kemampuan pendapatan yang cukup. Sedangkan tingkat
pendidikan S1 dan S3 membeli Toyota Avanza sebagai transportasi untuk
kebutuhan operasional. Berikut Karakteristik konsumen berdasarkan
pendidikan terakhir pada Gambar 16.
Gambar 16. Karakteristik Konsumen Toyota Avanza di Toyota PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor Berdasarkan Pendidikan Terakhir.
4.3.6. Pendapatan rataan per bulan
Berdasarkan pendapatan rataan per bulan, responden yang
mendominasi adalah responden yang berpendapatan rataan per bulan Rp
3.500.000 – Rp 4.500.000 sebesar 40 persen dan persentase yang terkecil
adalah konsumen yang berpenghasilan lebih dari Rp 4.500.000 sebesar 9
persen. Dapat dilihat bahwa konsumen Toyota Avanza Di PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor adalah kalangan menengah ke atas. Karakteristik
responden berdasarkan rataan pendapatan per bulan disajikan pada Gambar
17.
Gambar 17. Karakteristik Konsumen Toyota Avanza Di PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor Berdasarkan Pendapatan per Bulan.
4.4 Hubungan perbedaan antara Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan Keputusan
Hubungan perbedaan antara karakteristik konsumen dengan proses
pengambilan keputusan dapat diuji melalui uji chi square. Perbedaan ini
dapat dilihat dari uji chi square hitung dibandingkan dengan uji chi square
tabel dengan ketentuan α = 5 % atau 0,05.
Hipotesis yang digunakan adalah\
Ho artinya tidak terdapat perbedaan antara karakteristik konsumen dengan
proses pengambilan keputusan pembelian.
H1 artinya terdapat perbedaan antara karakteristik konsumen dengan proses
pengambilan keputusan pembelian.
Tabel 8. Uji Chi Square Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan Keputusan pada Proses Pengenalan kebutuhan
Karakteristik
konsumen
Motivasi
Keputusan Chi Square
hitung
Df
Chi
Square
Tabel
Jenis kelamin 2,674 3 7,815 Terima HO
Status
pernikahan 0,222
3 7,815
Terima HO
Pekerjaan 7,704 12 21,026 Terima HO
Pendidikan 7,636 12 21,026 Terima HO
Pendapatan 14,122 9 16,919 Terima HO
Karakteristik
konsumen
Manfaat
Keputusan Chi Square
hitung
Df
Chi
Square
Tabel
Jenis kelamin 0,256 4 9,488 Terima HO
Status
pernikahan 0,520
4 9,488
Terima HO
Pekerjaan 26,057 16 26,296 Terima HO
Pendidikan 28,514 16 26,296 Tolak HO
Pendapatan 26,830 12 21,026 Tolak HO
Lanjutan Tabel 8.
PadaTabel 8 menunjukkan bahwa pendidikan dan pendapatan
memiliki perbedaan terhadap manfaat pada proses pengenalan kebutuhan.
Hal ini dapat dilihat dari nilai uji chi square pendidikan adalah 28,514. Nilai
uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (26,296) artinya tolak
HO atau kedua variabel memiliki perbedaan. Berdasarkan tabel tabulasi
silang yang terdapat pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa pendidikan
Sarjana S1 sebesar 26 persen memilih kapasitas yang cukup dan lima persen
memilih harga yang terjangkau. Pendidikan menunjukkan latar belakang
pengetahuan yang dimiliki konsumen karena semakin tinggi pendidikan
konsumen, maka konsumen semakin mengetahui kebutuhan yang harus
dipenuhi. Sedangkan Nilai uji chi square pendapatan adalah 26,830. Terlihat
bahwa nilai uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (21,026)
artinya tolak HO atau kedua variabel memiliki perbedaan. Berdasarkan hasil
tabulasi silang pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa konsumen yang
memiliki pendapatan Rp 2.500.000 sampai dengan Rp 3.500.000 sebesar 24
persen memilih kapasitas yang cukup dan dua persen memilih harga yang
terjangkau. Pendapatan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian dengan melihat manfaat produk.
Selain itu, status pernikahan memiliki perbedaan terhadap tingkat
keterlibatan perasaan konsumen. Nilai uji chi square status pernikahan
adalah 9,091. Terlihat bahwa nilai uji chi square lebih besar daripada uji
tabel sebesar (3,841) artinya tolak HO atau kedua variabel memiliki
perbedaan. Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Lampiran 5 menunjukkan
bahwa konsumen yang sudah menikah 90 persen memilih biasa saja dan 9
Karakteristik
Konsumen
Tk kterlibatan perasaan konsumen
Keputusan Chi Square
hitung
Df Chi Square
Tabel
Jenis kelamin 0,092 1 3,841 Terima HO
Status
pernikahan
9,091 1 3,841 Tolak HO
Pekerjaan 1,809 4 9,488 Terima HO
Pendidikan 1,716 4 9,488 Terima HO
Pendapatan 3,369 3 7,815 Terima HO
persen memilih merasa kurang percaya diri. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen yang sudah menikah memilih Toyota Avanza sebagai kebutuhan
keluarga, tetapi tidak sebagai kebutuhan gaya hidup. Uji chi square
karakteristik konsumen terhadap proses pencarian informasi disajikan pada
Tabel 9.
Tabel 9. Uji Chi Square Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan Keputusan pada Proses Pencarian Informasi
Karakteristik
konsumen
Sumber informasi
Keputusan Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 5,706 4 9,488 Terima HO
Status
pernikahan 0,646
4 9,488
Terima HO
Pekerjaan 15,413 16 26,296 Terima HO
Pendidikan 25,902 16 26,296 Terima HO
Pendapatan 27,371 12 21,026 Tolak HO
Karakteristik
konsumen
Hal yang menarik dari penawaran Toyota
Avanza Keputusan
Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 11,410 2 5,991 Tolak HO
Status
pernikahan 1,648
2 5,991
Terima HO
Pekerjaan 8,065 8 15,507 Terima HO
Pendidikan 4,848 8 15,507 Terima HO
Pendapatan 5,415 6 12,592 Terima HO
Karakteristik
konsumen
Tingkat perhatian konsumen terhadap iklan
Toyota Avanza Keputusan
Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 0,311 2 5,991 Terima HO
Status
pernikahan 0,762
2 5,991
Terima HO
Pekerjaan 16,313 8 15,507 Tolak HO
Pendidikan 9,652 8 15,507 Terima HO
Pendapatan 21,153 6 12,592 Tolak HO
Karakteristik
konsumen
Pemilihan Tipe Toyota Avanza konsumen
Keputusan Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 1,293 2 5,991 Terima HO
Status
pernikahan 0,164
2 5,991 Terima HO
Pekerjaan 14,954 8 15,507 Terima HO
Pendidikan 3,705 8 15,507 Terima HO
Pendapatan 8,189 6 12,592 Terima HO
Pada Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai uji chi square pendapatan
pada sumber informasi adalah 27,371. Terlihat bahwa nilai uji chi square
lebih besar daripada uji tabel sebesar (21,026) artinya tolak HO atau kedua
variabel antara pendapatan terhadap sumber informasi memiliki perbedaan.
Berdasarkan hasil tabulasi silang yang terdapat pada Lampiran 6
menunjukkan bahwa pendapatan konsumen Rp 3.500.000 sampai dengan Rp
4.500.000 sebesar 30 persen yang memilih sales penjualan sebagai sumber
informasi dan lima persen memilih majalah sebagai sumber informasi.
Pendapatan merupakan sumber dana konsumen untuk melakukan pembelian
Toyota Avanza sehingga konsumen memerlukan informasi yang akurat.
Nilai uji chi square jenis kelamin pada hal yang menarik dari
penawaran Toyota Avanza adalah 11,410. Terlihat bahwa nilai uji chi square
lebih besar daripada uji tabel sebesar (5,991) artinya tolak HO atau kedua
variabel antara jenis kelamin terhadap hal yang menarik dari Toyota Avanza
memiliki perbedaan. Berdasarkan hasil tabulasi silang yang terdapat pada
Lampiran 7 menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki memilih cara
wiraniaga menyampaikan pesan sebesar 51 persen dan dua persen laki-laki
memilih wiraniaga yang membawa pesan. Jenis kelamin konsumen
mempengaruhi proses penawaran produk. Berdasarkan pada tabel tabulasi,
jenis kelamin laki-laki mudah dipengaruhi oleh cara wiraniaga
menyampaikan pesan.
Nilai uji chi square pekerjaan pada tingkatan perhatian konsumen
pada Toyota Avanza adalah 16,313. Terlihat bahwa nilai uji chi square lebih
besar daripada uji tabel sebesar (15,507) artinya tolak HO atau kedua
variabel antara pekerjaan terhadap tingkatan perhatian konsumen pada
Toyota Avanza memiliki perbedaan. Berdasarkan hasil tabulasi silang yang
terdapat pada Lampiran 8 menunjukkan bahwa pekerjaan karyawan swasta
sebesar 16 persen memilih fitur dan 18 persen memilih harga sebagai
tingkatan perhatian konsumen terhadap Toyota Avanza. Sedangkan
pendapatan memiliki nilai uji chi square sebesar 21,153 lebih besar dari uji
tabel sebesar (12,592 ) artinya tolak HO atau kedua variabel antara
pendapatan dan tingkatan perhatian konsumen terdapat perbedaan.
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Lampiran 8 menunjukkan bahwa
pendapatan Rp 3.500.000 sampai dengan Rp 4.500.000 sebesar 26 persen
memilih fitur dan 11 persen memilih harga. Hal ini dikarenakan pekerjaan
konsumen memiliki pendapatan yang sesuai untuk pembelian produk yang
memiliki fitur dan harga yang sesuai dengan spesifikasi. Selain itu, uji chi
square karakteristik konsumen terhadap proses evaluasi alternatif pada Tabel
10.
Tabel 10. Uji Chi Square Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan Keputusan pada Evaluasi Alternatif
Karakteristik
konsumen
Pertimbangan memilih Toyota Avanza Keputusan
Chi Square
hitung
Df
Chi Square
Tabel
Jenis kelamin 11,399 5 11,070 Tolak HO
Status
pernikahan 1,876
5 11,070
Terima HO
Pekerjaan 31,408 20 31,410 Terima HO
Pendidikan 19,603 20 31,410 Terima HO
Pendapatan 34,141 15 24,996 Tolak HO
Karakteristik
konsumen
Konsumen menggunakan produk lain Keputusan
Chi Square
hitung
Df
Chi Square
Tabel
Jenis kelamin 0,312 1 3,841 Terima HO
Status
pernikahan 0,520
1 3,841
Terima HO
Pekerjaan 8,100 4 9,488 Terima HO
Pendidikan 6,455 4 9,488 Terima HO
Pendapatan 4,766 3 7,815 Terima HO
Karakteristik
konsumen
Alasan menggunakan produk lain Keputusan
Chi Square
hitung
Df
Chi Square
Tabel
Jenis kelamin 0,172 2 5,991 Terima HO
Status
pernikahan 1,515
2 5,991
Terima HO
Pekerjaan 8,995 8 15,507 Terima HO
Pendidikan 11,035 8 15,507 Terima HO
Pendapatan 10,588 6 12,592 Terima HO
Pada Tabel 10 menunjukkan bahwa jenis kelamin dan pendapatan
memiliki perbedaan variabel terhadap pertimbangan konsumen memilih
Toyota Avanza. Jenis kelamin memiliki nilai uji chi square adalah 11,399.
Terlihat bahwa nilai uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar
(11,070) artinya tolak HO. Berdasarkan tabulasi silang pada Lampiran 9
menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki sebesar 20 persen memilih harga
dan manfaat sebesar 23 persen. Hal ini ditunjukkan karena Toyota Avanza
memiiliki harga yang sesuai dengan spesifikasi dan memiliki manfaat bagi
keluarga konsumen.
Pendapatan memiliki nilai uji chi square adalah 34,141. Terlihat
bahwa nilai uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (24,996)
artinya tolak HO. Berdasarkan tabulasi silang pada Lampiran 9
menunjukkan bahwa pendapatan Rp 3.500.000 sampai dengan Rp 4.500.000
sebesar 15 persen memilih harga dan 18 persen memilih manfaat. Tahap
selanjutnya adalah uji chi square karakteristik konsumen terhadap proses
pembelian pada Tabel 11.
Tabel 11. Uji Chi Square Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan Keputusan pada Proses pembelian
Karakteristik
konsumen
Pihak yang mempengaruhi Keputusan
Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 3,212 3 7,815 Terima HO
Status pernikahan 0,222 3
7,815 Terima HO
Pekerjaan 5,757 12 21,026 Terima HO
Pendidikan 6,628 12 21,026 Terima HO
Pendapatan 5,503 9 16,919 Terima HO
Karakteristik
konsumen
Pertimbangan membeli di PT.Setiajaya Mobilindo Keputusan Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 3,051 4 9,488 Terima HO
Status pernikahan 0,520 4 9,488 Terima HO
Pekerjaan 23,494 16 26,296 Terima HO
Pendidikan 17,517 16 26,296 Terima HO
Pendapatan 27,778 12 21,026 Tolak HO
Karakteristik
konsumen
Cara memutuskan pembelian Keputusan
Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 0,287 2 5,991 Terima HO
Status pernikahan 0,544 2
5,991 Terima HO
Pekerjaan 13,880 8 15,507 Terima HO
Pendidikan 25,663 8 15,507 Tolak HO
Pendapatan 16,494 6 12,592 Tolak HO
Lanjutan Tabel 11.
Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa Pendapatan pada pertimbangan
konsumen membeli di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor memiliki nilai
uji chi square sebesar 27,778. Terlihat bahwa nilai uji chi square lebih besar
daripada uji tabel sebesar (21,026) artinya tolak HO atau pendapatan
memiliki perbedaan terhadap pertimbangan konsumen membeli Toyota
Avanza di PT. Setiajaya Mobilindo. Berdasarkan tabulasi silang yang
terdapat pada Lampiran 10 menunjukkan pendapatan Rp 2.500.000 sampai
dengan Rp 3.500.000 sebesar 26 persen memilih pelayanan yang
memuaskan dan 4 persen memilih kualitas terjamin. Pelayanan memuaskan
menurut konsumen adalah diskon kendaraan yang diberikan sesuai dengan
kesepakatan konsumen dan pendapatan konsumen. Selain itu, PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor memperhatikan kelengkapan produk sebelum produk
sampai kepada konsumen dan memberikan informasi serta solusi kepada
konsumen terhadap perawatan produk.
Pendidikan memiliki nilai uji chi square adalah 25,663. Terlihat
bahwa nilai uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (15,507)
artinya tolak HO. Berdasarkan tabulasi silang pada Lampiran 11
menunjukkan bahwa pendidikan S1 sebesar 26 persen memilih pembelian
secara terencana dan 11 persen memilih melihat situasi dan kondisi.
Sedangkan pendapatan nilai uji chi square adalah 16,494. Terlihat bahwa
nilai uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (12,592) artinya
tolak HO. Berdasarkan tabulasi silang pada Lampiran 11 menunjukkan
pendapatan Rp 3.500.000 sampai dengan Rp 4.500.000 sebesar 28 persen
memilih pembelian secara terencana dan 11 persen memilih melihat situasi
dan kondisi.
Karakteristi
konsumen
Proses pembelian Keputusan
Chi Square
hitung
Df Chi Square Tabel
Jenis kelamin 3,396 1 3,841 Terima HO Status pernikahan 0,337 1 3,841 Terima HO
Pekerjaan 10,382 4 9,488 Tolak HO Pendidikan 2,073 4 9,488 Terima HO Pendapatan 6,495 3 7,815 Terima HO
Selain itu, pekerjaan terhadap proses pembelian memiliki nilai uji chi
square adalah 10,382. Terlihat bahwa nilai uji chi square lebih besar
daripada uji tabel sebesar (9,488) artinya tolak HO. Berdasarkan tabulasi
silang pada Lampiran 12 menunjukkan bahwa pekerjaan karyawan swasta
sebesar 31 persen memilih pembelian secara kredit dan 8 persen memilih
pembelian secara tunai. Tahap terakhir adalah uji chi square karakteristik
konsumen terhadap pasca pembelian pada Tabel 12.
Tabel 12. Uji Chi Square Karakteristik Konsumen dengan Proses
Pengambilan Keputusan pada Pasca Pembelian
Karakteristik
konsumen
Tingkat kepuasan Keputusan
Chi Square
hitung
Df
Chi
Square
Tabel
Jenis kelamin 0,355 1 3,841 Terima HO
Status
pernikahan 0,010
1 3,841
Terima HO
Pekerjaan 1,580 4 9,488 Terima HO
Pendidikan 1,648 4 9,488 Terima HO
Pendapatan 10,213 3 7,815 Tolak HO
Karakteristik
konsumen
Konsumen harus indent Keputusan
Chi Square
hitung
Df
Chi
Square
Tabel
Jenis kelamin 0,024 1 3,841 Terima HO
Status
pernikahan 3,581
1 3,841
Terima HO
Pekerjaan 4,030 4 9,488 Terima HO
Pendidikan 8,056 4 9,488 Terima HO
Pendapatan 2,564 3 7,815 Terima HO
Karakteristik
konsumen
Harga Avanza menurut
konsumen
Keputusan
Chi Square
hitung
Df
Chi
Square
Tabel
Jenis kelamin 1,087 1 3,841 Terima HO
Status
pernikahan 0,031
1 3,841
Terima HO
Pekerjaan 4,544 4 9,488 Terima HO
Pendidikan 16,035 4 9,488 Tolak HO
Pendapatan 2,062 3 7,815 Terima HO
Pada Tabel 12 menunjukkan bahwa pendapatan terhadap tingkat
kepuasan memiliki nilai uji chi square sebesar 10,213. Terlihat bahwa nilai
uji chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (7,815) artinya tolak HO
atau pendapatan memiliki perbedaan terhadap tingkat kepuasan konsumen.
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Lampiran 13 menunjukkan bahwa
konsumen yang memiliki pendapatan Rp 3.500.000 sampai dengan Rp
4.500.000 menyatakan puas.
Karakteristik konsumen pendidikan terhadap penilaian harga Toyota
Avanza memiliki nilai uji chi square sebesar 16,035. Terlihat bahwa nilai uji
chi square lebih besar daripada uji tabel sebesar (9,488) artinya tolak HO
atau pendidikan memiliki perbedaan terhadap penilaian konsumen terhadap
harga. Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Lampiran 14 menunjukkan
bahwa pendidikan S1 sebesar 37 persen menyatakan harga tidak mahal dan
satu persen menyatakan mahal. Hal ini disebabkan karena pendidikan yang
tinggi menunjukkan tingkat pemikiran konsumen terhadap harga produk
sesuai atau tidaknya dengan manfaat.
4.5 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Informasi mengenai proses pengambilan keputusan pembelian
diperoleh dari konsumen Toyota Avanza yang sedang melakukan service di
Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor atau konsumen yang baru membeli
Toyota Avanza di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor. Informasi tahapan
proses keputusan pembelian ini meliputi lima tahap, yaitu : (1) pengenalan
kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif,(4) keputusan
pembelian dan (5) perilaku pasca pembelian.
4.5.1. Pengenalan Kebutuhan
Tahapan awal dalam meneliti pengambilan keputusan konsumen
terhadap pembelian Toyota Avanza adalah Pengenalan Kebutuhan. Pada
proses pengenalan kebutuhan adalah menganalisa awal pada konsumen
mengenai masalah atau kebutuhan serta motivasi pada pembelian Toyota
Avanza di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor. Tahap pertama dalam
proses pengambilan keputusan Toyota Avanza ini dapat dimulai dengan
melihat motivasi atau alasan konsumen memutuskan untuk membeli Toyota
Avanza, Tabel 13 memperlihatkan alasan/motivasi konsumen membeli
produk Toyota Avanza.
Tabel 13. Motivasi pembelian konsumen terhadap Toyota Avanza di
Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
Motivasi konsumen Toyota Avanza yang paling besar adalah karena
sesuai kebutuhan yaitu sebesar 82 persen. Hal ini menunjukkan konsumen
Toyota Avanza melihat fungsi dari kendaraan yaitu sebagai kendaraan yang
berkapasitas cukup untuk operasional kerja dan keluarga. Sedangkan
persentase yang terkecil adalah dorongan promosi sebesar satu persen karena
ada kerabat yang dekat dengan konsumen dan lainnya yaitu konsumen
membeli berdasarkan permintaan anak sebesar satu persen.
Selain motivasi konsumen, manfaat utama yang dicari konsumen
akan mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk dan hal ini dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Manfaat utama yang diinginkan konsumen pada Toyota
Avanza
No
Manfaat
Jumlah Jawaban
responden
Persentase
(%)
1 Model/bentuk produk 6 6
2 Purna jual 8 8
3 Kapasitas yang cukup 66 66
4 Harga terjangkau 13 13
5 Kenyamanan kendaraan 7 7
Jumlah 100 100
Berdasarkan data pada Tabel 14, dapat dilihat bahwa konsumen
mencari manfaat dari pembelian Toyota Avanza. Manfaat terbesar dari
No
Motivasi/Alasan
Jumlah
Jawaban
Responden
Persentase
(%)
1 Sesuai dengan kebutuhan 82 82
2 Mutu produk yang sesuai 16 16
3 Dorongan promosi 1 1
4 Dorongan dari orang lain 0 0
5 Lainnya* 1 1
Jumlah 100 100
pembelian Toyota Avanza adalah kapasitas yang cukup sebesar 66 persen
karena Toyota Avanza adalah kendaraan yang memuat dengan kapasitas
sebanyak 7 orang. Dan manfaat dengan persentase terkecil adalah
kenyamanan kendaraan sebesar 7 persen. Hal ini dikarenakan sebagian kecil
konsumen menganggap Toyota Avanza memiliki kenyamanan yang baik
namun sebagian besar konsumen lebih melihat manfaat Toyota Avanza
adalah kendaraan yang memiliki kapasitas yang cukup dengan harga yang
terjangkau dan spesifikasi yang disesuaikan dengan harga. Sedangkan
adapun tingkat keterlibatan konsumen terhadap pembelian Toyota Avanza
dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Tingkat keterlibatan konsumen
No Tingkat keterlibatan Jumlahjawaban
Responden Persentase
(%)
1 Merasa kurang percaya diri 10 10
2 Biasa saja 90 90
Jumlah 100 100
Berdasarkan data pada Tabel 15, dapat dilihat bahwa tingkat
keterlibatan konsumen pada Toyota Avanza rendah karena konsumen
merasa biasa saja sebesar 90 persen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
Toyota Avanza yaitu konsumen lebih mengutamakan manfaat daripada gaya
hidup.
4.5.2. Pencarian Informasi
Konsumen mengenal adanya kebutuhan dan manfaat dari suatu
produk akan mencari informasi yang banyak. Pencarian informasi akan
dilakukan konsumen untuk mengetahui lebih spesifik pengetahuan dan
keuntungan dari produk tersebut. Dengan melakukan pencarian informasi
maka konsumen akan lebih mudah memutuskan pembelian suatu produk.
Tabel 16 memperlihatkan data sumber informasi responden tentang Toyota
Avanza.
Tabel 16. Sumber informasi responden tentang Toyota Avanza
No Sumber
informasi
Jumlah jawaban
Responden
Persentase (%)
1 Media internet 7 7
2 Dari Radio 0 0
3 Iklan di brosur 15 15
4 Dari Keluarga 8 8
5 Sales Penjualan 61 61
6 Majalah / Koran 9 9
7 Dari teman 0 0
8 Lainnya 0 0
Jumlah 100 100
Dari data pada Tabel 16, dapat dilihat bahwa konsumen memperoleh
sumber informasi yang paling besar adalah dari sales penjualan sebesar 61
persen. Melalui sales penjualan, konsumen akan merasa lebih puas
menanyakan berbagai macam informasi karena berhubungan langsung
dengan lokasi penjualan. Dan persentase paling kecil adalah melalui media
internet. Adapun hal yang paling menarik dari penawaran produk Toyota
Avanza dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Hal yang paling menarik dari penawaran produk Toyota
Avanza
No
Hal yang menarik dari
penawaran Toyota Avanza
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Cara wiraniaga
menyampaikan pesan
60 60
2 Isi Pesan wiraniaga 38 38
3 Wiraniaga yang membawa
pesan
2 2
Jumlah 100 100
Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa hal yang menarik dalam
penawaran Toyota Avanza adalah cara wiraniaga menyampaikan pesan
sebesar 60 persen. Sales marketing di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo
memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan product
knowledge Toyota Avanza kepada konsumen karena Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor selalu mengevaluasi sales marketing dengan diadakan job
training dan test terbuka setiap minggu. Selain itu, PT.Setiajaya Mobilindo
pun mengadakan program-program kontes penjualan terbanyak dengan
hadiah tiket keluar negeri seperti ke Hongkong, Cina, Malaysia, Eropa atau
berupa uang dan cinderamata. Semakin pintar wiraniaga
mengkomunikasikan informasi dari produk, maka semakin baik konsumen
menerima pesan yang disampaikan dan hal ini pun dapat mempengaruhi
tingkat penjualan suatu produk. Sedangkan persentase penawaran yang
paling kecil adalah wiraniaga yang membawa pesan sebesar 2 persen karena
adapun beberapa sales marketing yang masih kurang baik mempelajari
teknik berjualan dengan baik. Wiraniaga yang terlatih akan lebih mudah
menghadapi konsumen dengan baik. Selain itu, pencarian informasi juga
ditelusuri melalui jangka waktu konsumen menggunakan Toyota Avanza
dapat dilihat Tabel 18.
Tabel 18. Jangka Waktu Konsumen Mengenal Toyota Avanza
No Jangka Waktu Jumlah Jawaban Responden (orang)
Persentase
(%)
1 Kurang dari 6 tahun 48 48
2 1 tahun yang lalu 34 34
3 1 tahun – 3 tahun yang lalu 16 16
4 Lainnya 2 2
Jumlah 100 100
Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa konsumen telah mengenal
Toyota Avanza dalam jangka waktu yang lama yaitu sebesar 48 persen
mengenal Toyota Avanza kurang dari enam tahun. Hal ini menunjukkan
semakin lama jangka waktu konsumen menggunakan suatu produk, maka
semakin baik konsumen mengetahui keunggulan yang dimiliki produk
tersebut. Selain itu, adapun hal yang menjadi perhatian konsumen ketika
mendengar iklan produk Toyota Avanza dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Tingkatan Perhatian Konsumen Terhadap Iklan Toyota Avanza
No
Hal yang menjadi
perhatian konsumen
terhadap iklan Toyota
Avanza
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Fitur 57 57
2 Tipe 8 8
3 Harga 35 35
4 Lainnya 0 0
Jumlah 100 100
Berdasarkan pada Tabel 19, dapat diiihat bahwa hal yang menjadi
perhatian konsumen terhadap iklan Toyota Avanza adalah fitur sebesar 57 persen
dan persentase terkecil adalah tipe sebesar 8 persen. Hal ini dikarenakan Toyota
Avanza memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yaitu kapasitas
yang cukup serta Toyota Avanza memiliki interior-eksterior yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Tipe merupakan persentase terkecil karena tipe merupakan
kelengkapan tambahan, kualitas interior dan ragam aksesoris dan konsumen
memilih tipe setelah fitur dan harga yang diinginkan terpenuhi.
Selain itu, adapun pencarian informasi ditelusuri melalui pemilihan tipe
Toyota Avanza. Toyota Avanza memiliki tiga tipe yaitu tipe E, tipe G dan
tipe S. Berikut Tabel 20 yang menunjukkan persentase konsumen terhadap
pemilihan tipe mobil Toyota Avanza.
Tabel 20. Pemilihan konsumen terhadap Tipe Toyota Avanza
No Tipe Toyota
Avanza Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Tipe E 5 5
2 Tipe G 86 86
3 Tipe S 9 9
Jumlah 100 100
Berdasarkan data pada Tabel 20 menunjukkan bahwa pemilihan
Toyota Avanza yang paling besar adalah tipe G sebesar 86 persen dan
persentase paling kecil adalah Toyota Avanza tipe E sebesar 5 persen. Hal
ini dikarenakan fitur atau spesifikasi kendaraan pada tipe G adalah tipe
menengah yang sebagian memiliki tipe yang terdapat pada tipe E dan
memiliki Tipe yang terdapat pada tipe S. Sedangkan Tipe E merupakan
persentase terkecil karena tipe E merupakan tipe paling standar.
4.5.3. Evaluasi Aiternatif
Evaluasi alternatif yang dilakukan oleh konsumen adalah
mengevaluasi alternatif yang sudah dipilih. Evaluasi alternatif sebagai
pengambilan manfaat keputusan yang dipilih dengan menetapkan kriteria-
kriteria yang diinginkan oleh konsumen. Berikut adalah data yang
menunjukkan hal yang menjadi pertimbangan konsumen memilih Toyota
Avanza pada Tabel 21.
Tabel 21. Hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih
Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor.
No
Hal yang menjadi pertimbangan Jumlah
Jawaban
responden*
Persentase
(%)
1 Kepopuleran produk 2 2
2 Harga Produk 35 35
3 Fitur Produk 8 8
4 warna produk 0 0
5 Kenyamanan 2 2
6 Manfaat Produk 30 30
7 Merek 23 23
8 Tipe Produk 0 0
9 Lainnya 0 0
Jumlah 100 100
Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa sebagian besar yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih Toyota Avanza adalah Harga
Produk sebesar 35 persen. Sedangkan persentase paling kecil adalah masing-
masing dua persen memilih kepopuleran produk dan kenyamanan.
Berdasarkan wawancara mendalam dengan konsumen, hal ini dikarenakan
Toyota Avanza memiliki suspense yang kurang untuk jarak tempuh jauh.
Berikut daftar harga Toyota Avanza di PT. Setiajaya mobilindo Bogor pada
Gambar 18.
Gambar 18. Daftar harga Toyota Avanza di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo
Bogor per 1 Oktober 2010
Berdasarkan Gambar 18 menunjukkan daftar harga Toyota Avanza
per oktober 2010. Harga Toyota Avanza sesuai dengan fitur yang dimiliki
dan sesuai dengan pendapatan konsumen. Dan berdasarkan gambar tersebut,
harga Toyota Avanza tipe G merupakan harga tingkat menengah sesuai
dengan kelengkapan spesifikasi yang terdapat pada tipe E dan tipe S. Selain
itu, evaluasi alternatif juga dapat dilihat melalui penelusuran konsumen jika
menggunakan produk lain selain Toyota pada Tabel 22.
Tabel 22. Konsumen menggunakan produk lain
No Konsumen
menggunakan
produk lain
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Ya 66 66
2 Tidak 34 34
Jumlah 100 100
Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa konsumen menggunakan produk
lain sebesar 66 persen dan konsumen tidak menggunakan produk lain
sebesar 34 persen. Berdasarkan wawancara mendalam dengan konsumen,
konsumen, menggunakan produk lain yaitu seperti Honda, Suzuki, dan
Nissan. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsumen yang menggunakan
produk lain melihat dari bentuk produk lain, kenyamanan dan warna yang
tidak dimiliki oleh Toyota Avanza. Sedangkan konsumen tidak
menggunakan produk lain karena konsumen sudah merasakan kecocokan
dengan produk Toyota dan konsumen hanya memiliki produk Toyota
Avanza saja. Hal ini dikarenakan Sebagian Konsumen membeli kendaraan
jenis lain seperti sedan, bentuk produk lain serta warna produk lain yang
tidak dimiliki Toyota Avanza. Selain itu, evaluasi alternatif juga dapat dilihat
melalui alasan konsumen menggunakan produk lain selain Toyota pada
Tabel 23.
Tabel 23. Alasan Konsumen menggunakan produk lain
D
a
ri Tabel 23 dapat dilihat bahwa alasan konsumen menggunakan produk lain
adalah bentuk sebesar 40 persen dan persentase paling kecil adalah warna
sebesar 21 persen. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsumen yang
menggunakan produk lain menganggap bentuk produk lain lebih menarik
untuk jenis yang berbeda seperti sedan atau bentuk kendaraan lain sebagai
gaya hidup. Sedangkan warna memiliki persentase terkecil karena warna
kendaraan tidak menjadi prioritas dalam pemilihan konsumen.
4.5.4. Proses Pembelian
Tahap selanjutnya adalah proses pembelian. Proses pembelian
merupakan tahap konsumen memutuskan pembelian produk atau tidak
membeli produk. Adapun hal yang mendasari konsumen dalam memutuskan
pembelian produk Toyota Avanza diantaranya pihak yang mempengaruhi
pembelian Toyota Avanza dan disajikan pada Tabel 24.
No Alasan Konsumen
menggunakan produk lain Responden
(orang)
Persentase
(%)
1. Bentuk 40 40
2. Warna 21 21
3. Harga 0 0
4. Manfaat 0 0
5. Kepopuleran produk 0 0
6. Kenyamanan 39 39
Jumlah 100 100
Tabel 24. Pihak yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian Toyota Avanza
No
Pemberi pengaruh
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Diri Sendiri 16 16
2 Keluarga 82 82
3 Teman 1 1
4 Lainnya 1 1
Jumlah 100 100
Dari data pada Tabel 24 menunjukan bahwa pihak yang paling
mempengaruhi konsumen untuk membeli Toyota Avanza adalah keluarga
dengan persentase sebesar 82 persen. Hal ini menunjukan bahwa Toyota
Avanza memiliki kapasitas yang cukup sebagai mobil keluarga. Dan
persentase terkecil adalah teman sebesar 1 persen karena konsumen tersebut
dipengaruhi oleh teman untuk membeli Toyota Avanza.
Selain itu, salah satu hal yang mendasari konsumen dalam
melakukan pembelian adalah tempat pembelian. Adapun hal yang menjadi
pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian di Toyota PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Pertimbangan konsumen untuk membeli Toyota Avanza di
Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
No
Pertimbangan konsumen Jumlah Jawaban
Responden
Persentase
(%) 1 Profil wiraniaga 2 2
2 Dekat dengan tempat
tinggal
2 2
3 Kualitas terjamin 21 21
4 Harga murah 9 9
5 Pelayanan yang
memuaskan
66 66
6 Ada kerabat yang dekat 0 0
Jumlah 100 100
Dari data pada Tabel 25 menunjukkan bahwa pertimbangan
konsumen untuk membeli Toyota Avanza di Toyota PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor adalah pelayanan yang memuaskan sebesar 66 persen dan
persentase paling kecil adalah dekat dengan tempat tinggal dan profil
wiraniaga masing-masing 2 persen. Konsumen merasa nyaman dan merasa
puas dengan pelayanan di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor sehingga
konsumen mempercayai proses pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo
karena setiap perkembangan dari proses pembelian akan ada pemberitahuan
dan memberikan solusi yang terbaik untuk konsumen.
Toyota selalu menyebarkan angket kepuasan pelayanan dan angket
kepuasan pelayanan service yang dinamakan TVSD atau Toyota Vehicle
Survey Delivery Service yang langsung dikirimkan ke rumah konsumen dan
konsumen mengirimkan langsung ke pusat. TVSDS adalah menganalisa
kepuasan pelanggan terhadap kenyamanan tempat parkir, kenyamanan ruang
tunggu, pelayanan yang ramah dan tanggap oleh wiraniaga, hingga akhir
penyerahan kendaraan. Dan berdasarkan survey Toyota, Toyota PT.
Setiajaya Mobilindo mendapatkan penghargaan pelayanan terbaik kota
Bogor.
Hal ini dikarenakan perusahaan PT. Setiajaya Mobilindo selalu
mencatat segala saran dan kritik serta memberitahu informasi pada setiap
perkembangan dan maintenance pembeli dengan baik yaitu dengan cara
memperhatikan keinginan konsumen, memberikan bonus pada setiap
pembelian. Perusahaan PT. Setiajaya Mobilindo adalah perusahaan yang
pertama kali di Indonesia yang memiliki proyek menambahkan staf khusus
yaitu di bagian MRS. MRS atau Maintenaners Reminder System adalah staf
yang bertugas mengingatkan konsumen untuk perbaikan berkala dan
menganalisa konsumen untuk mengetahui kepuasan pelayanan service. Selain
itu, adapun CRC atau Customer Relation Coordinator adalah staf yang
bertugas untuk koordinator wiraniaga untuk setiap pelaksanaan job training,
menganalisa konsumen untuk mengetahui kepuasan pelayanan, saran dan
kritik serta perkembangan yang dialami konsumen, memberi hadiah di hari
ulang tahun konsumen atau memberi bingkisan di hari-hari besar Agama.
Setelah memilih tempat pembelian, hal yang mempengaruhi proses
pembelian adalah cara konsumen memutuskan pembelian Toyota Avanza
disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26. Cara konsumen memutuskan pembelian Toyota Avanza
No
Cara memutuskan
pembelian
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Terencana 65 65
2 Mendadak 4 4
3 Melihat situasi dan
kondisi
31 31
Jumlah 100 100
Berdasarkan pada Tabel 26 menunjukkan bahwa cara konsumen
memutuskan pembelian Toyota Avanza adalah pembelian secara terencana
sebesar 65 persen. Sedangkan persentase cara memutuskan pembelian yang
paling kecil adalah mendadak sebesar 4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen Toyota Avanza adalah masyarakat yang memikirkan
serta mempertimbangkan suatu keputusan sebelum melaksanakan
pembelian. Berdasarkan wawancara dengan konsumen, hal ini dikarenakan
konsumen harus mendiskusikan keinginan pribadi dengan keinginan
mayoritas pihak keluarga, konsumen harus menyesuaikan antara pendapatan
yang dimiliki dengan kebutuhan membeli mobil Toyota Avanza dan
konsumen membandingkan dengan produk lain sejenis dengan Toyota
Avanza.
Sedangkan persentase paling kecil adalah pembelian secara
mendadak artinya pembelian konsumen yang langsung memberikan tanda
jadi di awal pertemuan dengan wiraniaga. Hal ini dikarenakan terjadi
persetujuan kesepakatan perhitungan dan negosiasi yang baik antara
wiraniaga dan konsumen.
Selain itu, proses pembelian Toyota Avanza juga mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen dan disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27. Proses pembelian Toyota Avanza
No
Proses pembelian
Toyota Avanza
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 kredit 75 75
2 Tunai 25 25
Jumlah 100 100
Berdasarkan data Tabel 27 menunjukkan bahwa proses pembelian
Toyota Avanza adalah 75 persen secara kredit dan 25 persen secara tunai.
Hal ini dikarenakan pembayaran secara kredit tidak terasa memberatkan bagi
konsumen.
4.5.5. Pasca Pembelian
Tahapan ini disebut Konsumen akan mengevaluasi hasil setelah
pembelian, dimana konsumen merasakan puas atau tidaknya setelah
menggunakan produk Toyota Avanza. Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui tingkat kepuasan konsumen setelah membeli Toyota Avanza
disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28. Tingkat kepuasan konsumen setelah membeli Toyota Avanza
No
Sikap Konsumen
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Puas 99 99
2 Tidak 1 1
Jumlah 100 100
Berdasarkan pada Tabel 28 tingkat kepuasan konsumen pasca
pembelian Toyota Avanza adalah konsumen merasa puas sebesar 99 persen
dan konsumen merasa tidak puas sebesar 1 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa harapan konsumen terhadap Toyota Avaza sudah terpenuhi.
Sedangkan 1 persen menyatakan sikap tidak puas terhadap Toyota Avanza
karena konsumen yang bersangkutan harus menunggu kendaraan yang
dipilih lebih dari dua bulan. Hal ini dikarenakan pilihan warna konsumen
yang bersangkutan tidak tersedia dalam waktu cepat seperti hitam dan silver
melainkan hijau. Kepuasan konsumen terhadap Toyota Avanza dapat
menimbulkan loyalitas terhadap produk dan merek.
Hal ini dapat diketahui sikap loyalitas konsumen apabila Toyota Avanza
yang dipesan harus menunggu lebih dari sebulan di PT.Setiajaya Mobilindo
Bogor pada Tabel 29.
Tabel 29. Sikap Loyalitas Konsumen apabila Toyota Avanza yang
dipesan harus menunggu lebih dari sebulan di PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor
No
Sikap Konsumen
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Akan mencari ke
dealer lain
22 22
2 Tetap menunggu 78 78
3 Membeli merek lain 0 0
Jumlah 100 100
Berdasarkan pada Tabel 29 menunjukkan bahwa sikap loyalitas
konsumen terhadap Toyota Avanza adalah tetap menunggu untuk membeli
di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor sebesar 78 persen. Hal ini menunjukkan
adanya sikap loyalitas konsumen yang tinggi terhadap merek dan produk
favorit yang diinginkan. Sedangkan sisanya, yaitu 22 persen, konsumen
menyatakan akan mencari ke dealer lain ketika Toyota Avanza yang
diinginkan tidak tersedia dalam waktu sebulan. Hal ini terkait dengan
kapasitas warna produk yang tidak tersedia dalam waktu cepat. Warna
produk Toyota Avanza yang tersedia dalam waktu cepat adalah warna hitam
dan warna silver. Sedangkan warna lainnya seperti putih atau hijau biasanya
tersedia dalam waktu lebih dari sebulan. Selain itu,pengambilan keputusan
konsumen juga dapat dilihat dari penilaian konsumen terhadap harga produk
disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30. Penilaian konsumen terhadap harga Toyota Avanza
No
Penilaian
konsumen
Jumlah Jawaban
Responden
(orang)
Persentase
(%)
1 Mahal 3 3
2 Tidak mahal 97 97
Jumlah 100 100
Berdasarkan pada Tabel 30 menunjukkan bahwa penilaian konsumen
terhadap harga Toyota adalah tidak mahal sebesar 97 persen. Sedangkan
sisannya adalah 3 persen menyatakan bahwa harga Toyota Avanza mahal.
Hal ini menunjukkan bahwa produk Toyota Avanza masih terjangkau untuk
dibeli oleh masyarakat luas. Sedangkan konsumen yang menyatakan harga
Toyota Avanza mahal adalah karena kesepakatan diskon kendaraan yang
diberikan tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
Berdasarkan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
konsumen melakukan tahapan-tahapan proses keputusan pembelian Toyota
Avanza dan disajikan pada Tabel 31 sebagai kesimpulan dari tahapan-
tahapan proses keputusan pembelian Toyota Avanza yang dilakukan oleh
konsumen.
Tabel 31. Tahapan Proses Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Toyota
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Toyota Avanza
Keterangan
Pengenalan Kebutuhan
1. Motivasi/alasan pembelian
2. Manfaat utama yang dicari
3. Tingkat keterlibatan mahasiswa
Sesuai dengan kebutuhan
Kapasitas yang cukup
Biasa saja
Pencarian Informasi
1. Sumber informasi
2. Hal yang menarik dari penawaran Toyota Avanza
3. Jangka waktu mengenal Toyota Avanza
4. Tingkatan perhatian konsumen terhadap iklan
Toyota Avanza
5. Pemilihan konsumen terhadap tipe Toyota Avanza
Sales penjualan
Cara wiraniaga
menyampaikan pesan
Kurang dari 6 tahun
fitur
Tipe G
Evaluasi Alternatif
1. Pertimbangan awal pemilihan Toyota Avanza
2. Konsumen menggunakan produk lain
3. Alasan menggunakan produk lain
Harga produk
Ya
Bentuk kendaraan
Proses Pembelian
1. Pihak yang mempengaruhi pembelian Toyota
Avanza
2. Pertimbangan konsumen dalam memilih tempat
pembelian
3. Cara memutuskan pembelian
4. Cara proses pembelian
Keluarga
Pelayanan memuaskan
Terencana
Kredit
Perilaku Pascapembelian 1. Tingkat kepuasan konsumen
2. Sikap loyalitas Konsumen apabila Toyota Avanza
yang dipesan harus menunggu lebih dari sebulan di
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
3. Penilaian konsumen terhadap harga Toyota Avanza
Puas
Tetap menunggu
Tidak Mahal
4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Konsumen dalam Pembelian Toyota Avanza
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen dalam pembelian Toyota Avanza adalah terdiri dari harga beli,
bahan bakar, fitur, harga jual,merek, bentuk, tipe, wiraniaga, iklan,
kapasitas, pelayanan, kemudahan spare part dan service, keamanan .
Setelah diolah, (data responden tersebut di analisis faktor pada
Lampiran 16. Pada Tabel KMO and Barlett's Test, terlihat angka KMO MSA
yang didapatkan 0,705. Karena nilainya lebih besar dari 0,5, maka peubah-
peubah tersebut dapat difaktor analisiskan. Barlett's Test dengan angka chi-
usquared 455.201 pada taraf nyata 0,000 menunjukan bahwa proses dapat
dilanjutkan, karena peubah-peubah tersebut memang nyata untuk diproses.
Pada Tabel anti image matrices pada Lampiran 17, dapat dilihat
output anti image correlation (digunakan matrik korelasi), tidak ada peubah
nilai MSAnya kurang dari 0,5 sehingga semua peubah dapat digunakan
untuk analisis faktor.
Langkah berikutnya adalah melakukan ekstraksi sekumpulan peubah
yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode Principal
Component Analysis (PCA) yang digunakan dalam proses ekstraksi
dilakukan untuk mendapatkan nilai communalities. Pada Tabel
Communalities terlihat berapa banyak ragam dari suatu peubah dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi communalities sebuah
tabel, berarti semakin erat hubungan dengan faktor yang terbentuk Lampiran
16.
Tabel Total Varians Explained menjelaskan dasar jumlah faktor
yang didapat dengan perhitungan angka pada Lampiran 18. Persentase
ragam menjelaskan ragam masing-masing faktor. Bila keseluruhan
persentase ragam dijumlahkan, maka faktor-faktor tersebut dapat
menjelaskan 100 persen dari variabilitas seluruh faktor. Nilai eigenvalues
menunjukan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung
ragam seluruh peubah yang dianalisis. Susunan nilai eigenvalues selalu
diurutkan dari nilai yang terbesar hingga nilai yang terkecil dengan kriteria
bahwa angka eigenvalues di bawah satu tidak digunakan dalam menghitung
faktor yang terbentuk, karena dengan enam faktor angka eigenvalues masih
berada di atas angka satu yaitu sebesar 1,622.
Pada Scree plot memperlihatkan dasar jumlah faktor dengan
menggunakan grafik. Tiga faktor ditunjukkan oleh grafik yang meringkas 13
peubah. Tiga faktor ini terlihat pada titik-titik scree plot yang memiliki nilai
eigenvalues di atas satu. Gambar scree plot menggambarkan bahwa ada tiga
faktor yang optimal terdapat pada Lampiran 19.
Tabel Component Matrix berisikan nilai factor loading (nilai
korelasi) antar suatu variabel dengan enam faktor yang telah terbentuk pada
Lampiran 20. Tabel rotated component matrix menunjukan distribusi 13
peubah tersebut pada faktor yang telah terbentuk terdapat pada Lampiran 21.
Pengelompokan suatu peubah kedalam faktor tertentu dilihat dari nilai factor
loading yang terbesar mengimplikasikan bahwa korelasi terbesar peubah
tersebut dengan faktor yang telah terbentuk. Component Transformation
Matriks menunjukan bahwa peubah yang ada telah secara tepat ditunjukan
oleh faktor terbentuk pada Lampiran 21. Component Plot in Rotated Space
menampilkan gambar letak keseluruhan 13 peubah pada faktor terbentuk
terdapat pada Lampiran 22.
Faktor-faktor yang terbentuk tersebut dinamakan faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. Faktor-faktor tersebut
dikelompokan menjadi satu faktor.
Faktor pertama didukung oleh Harga beli, efisien bahan bakar, fitur,
harga jual, merek, kapasitas dan pelayanan. Faktor pertama ini dinamakan
faktor manfaat. Konsumen cenderung melihat manfaat produk yang akan
dibeli kemudian yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian.
Faktor kedua adalah iklan, kemudahan spare part dan kemudahan
service, dan keamanan. Faktor kedua ini dinamakan faktor perawatan.
Faktor perawatan mempengaruhi proses keputusan pembelian karena
konsumen akan menyesuaikan biaya perawatan dengan pendapatan.
Faktor ketiga adalah bentuk, tipe dan wiraniaga Faktor ketiga ini
dinamakan faktor aktual atau faktor sebenarnya. Konsumen
mempertimbangkan keputusan pembelian produk dengan melihat bentukm
tipe dan informasi dari wiraniaga.
4.7 Rekomendasi Bauran Pemasaran yang Dapat Dilakukan dalam
Peningkatan dan Pengembangan produk Toyota Avanza
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan
dan keinginan manusia disebut konsep pemasaran. Konsep pemasaran terdiri
dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Menurut
Wikipedia, Teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam
perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya
adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
Rekomendasi bauran pemasaran ini dapat menggunakan hasil analisis
karakterisktik konsumen terhadap proses pengambilan keputusan pembelian
Toyota Avanza.
4.7.1 Bauran Produk
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 14 yaitu manfaat yang
diperoleh konsumen pada proses pengambilan keputusan, maka sebesar 66
persen konsumen menilai Toyota Avanza sebagai kendaraan yang
berkapasitas cukup sebagai mobil keluarga dan operasional, memiliki harga
yang terjangkau sesuai dengan pendapatan serta fitur yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Sedangkan kenyamanan produk Toyota Avanza masih
dinilai kurang berdasarkan persentase evaluasi alternatif. Berdasarkan
wawancara mendalam dengan konsumen dan pada tabel 21 menunjukkan
bahwa kenyamanan memiliki nilai salah satu yang terkecil, konsumen
menilai kenyamanan Toyota Avanza kurang karena suspensi kendaraan
masih kurang stabil apabila digunakan untuk jarak tempuh yang jauh Maka
saran bagi pihak Toyota adalah untuk meningkatkan keunggulan produk yang
sudah ada namun memperbaiki kekurangan yaitu suspensi kendaraan.
4.7.2 Bauran Harga
Penetapan harga dinilai sangat penting terlihat pada Tabel 27, yang
menyatakan pertimbangan pemilihan keputusan pembelian Toyota Avanza
adalah Harga. Harga pada Toyota Avanza dinilai konsumen terjangkau dan
sesuai dengan pendapatan konsumen. Adapun konsumen yang menyatakan
harga Toyota Avanza mahal pada Tabel 43. Hal ini dikarenakan kesepakatan
diskon yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Maka saran bagi
PT.Setiajaya mobilindo adalah meningkatkan diskon dan bonus untuk setiap
pembelian guna meningkatkan dan mempertahankan konsumen.
4.7.3 Bauran Promosi
Berdasarkan penelitian pada Tabel 16, sebesar 61 persen sales
penjualan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, artinya PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor harus lebih meningkatkan bauran pemasaran ini.
Sales penjualan PT. Setiajaya Mobilindo melakukan pemasaran melalui
penyebaran brosur secara individu atau berkeliling dengan tim sambil
menyebarkan brosur. Maka saran untuk PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
adalah mengadakan pameran promo di mall atau pusat pertokoan.
4.7.4 Bauran Distribusi
Menurut Philip Kotler, place atau distribusi sebagai salah satu sangat
penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan
dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Lokasi PT.
Setiajaya Mobilindo terletak di Jl. Raya Pajajaran, Kota Bogor. Lokasi PT.
Setiajaya Mobilindo Bogor terletak di dekat pusat perbelanjaan Botani
Square dengan jarak tempuh ± 4,2 km dari tol baranangsiang Bogor. Hal ini
menunjukkan bahwa lokasi perusahaan dekat dengan daerah perkotaan dan
banyak dilalui oleh masyarakat.
Dalam pengiriman barang dan jasa, PT. Setiajaya Mobilindo
mempunyai tiga driver yang bertugas mengantarkan kendaraan serta
melakukan pengecekan kendaraan sebelum dikirimkan kepada konsumen dan
seorang PDS (Pre Delivery Service) yang bertugas melakukan pengecekan
fisik kendaraan-kendaraan yang baru masuk ke PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor. Berdasarkan wawancara pihak sales and stock (Gambar 11),
menyatakan bahwa pihak ini mengalami kendala waktu yang kurang efektif
dalam proses pengecekan fisik kendaraan yang baru masuk. Saran untuk
PT.Setiajaya Mobilindo Bogor adalah menambah seorang petugas PDS guna
waktu yang efektif dalam pengecekan kendaraan yang baru masuk.
4.7.5 Bauran Orang
Sumber daya manusia adalah bagian yang paling menentukan
pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen mendapatkan sumber
informasi dari sales penjualan sebesar 66 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
para pegawai pemasaran di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor sudah baik dalam
memasarkan produk. Maka saran bagi PT. Setiajaya Mobilindo Bogor adalah
terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pegawai.
4.7.6 Bauran Bukti Fisik
Berdasarkan hasil penelitian, PT. Setiajaya Mobilindo sudah berhasil
menyediakan fasilitas-fasilitas seperti kenyamanan tempat parkir,
kenyamanan ruang tunggu, pelayanan yang baik. Berdasarkan wawancara
mendalam dengan konsumen, saran bagi PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
adalah penyediaan internet pada ruang tunggu.
4.7.7 Bauran Proses
Pada bauran ini , atribut yang harus ditingkatkan lagi adalah proses
penyediaan produk Toyota Avanza. Berdasarkan penelitian pada Tabel 29
yang menyatakan bahwa konsumen harus menunggu lebih dari sebulan.
Hal ini menunjukkan bahwa PT. Setiajaya Mobilindo Bogor hanya
memprioritaskan penyediaan Toyota Avanza pada warna tertentu. Walaupun
mayoritas konsumen tetap menunggu hingga produk tersedia, namun hal-hal
tersebut perlu diperhatikan guna menyempurnakan keunggulan yang sudah
ada.
4.8 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari segmentasi, target dan penentuan
posisi pasar. Menurut Guiltinan dan Paul (1992) menyatakan bahwa strateg
pemasaran merupakan pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan
akan dicapai dala, hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
4.8.1 Segmentasi (Segmentation)
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, PT.Setiajaya Mobilindo
melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing segmen. Berdasarkan hasil penelitian pembagian
segmentasi yaitu
1. Demografis
Segmentasi ini variabel demografis pada PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor adalah Usia 31-40 tahun, jenis kelamin mayoritas laki-laki,
pendapatan rata-rata R3.500.000 sampai dengan Rp 4.500.000, pendidikan
mayoritas sarjana S1, pekerjaan mayoritas pegawai swasta.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian, dan lain-lain. Informasi psikografis pada konsumen Toyota
Avanza di PT.Setiajaya Mobilindo Bogor adalah berdasarkan pendapatan
konsumen Toyota Avanza tergolong kelas sosial menengah ke atas.
Berdasarkan performance konsumen saat ditemui, gaya hidup konsumen
Toyota Avanza adalah cenderung sederhana. Dan kepribadian konsumen
Toyota Avanza adalah sangat ramah dan kekeluargaan berdasarkan
wawancara langsung.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara
konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek.
Berdasarkan Tabel 15, Tingkah laku konsumen dan perasaan
konsumen terhadap Toyota Avanza adalah biasa saja. Hal ini dikarenakan
konsumen lebih mengutamakan manfaat dari produk Toyota Avanza. Dan
berdasarkan wawancara dengan bagian MRS (Maintenance Reminders
System) di bagian service,cara konsumen menggunakan barang adalah
melakukan perawatan secara rutin karena perawatan Toyota Avanza terkenal
mudah mencari spare part dan murah. Hal demikian pun yang
mempengaruhi banyak konsumen Toyota Avanza yang menjadi loyal
terhadap merek Toyota.
4.8.2 Target (Targeting)
Perusahaan harus memutuskan suatu target setelah perusahaan
membagi pasar ke segmen-segmen. Perusahaan PT.Setiajaya Mobilindo
Bogor memutuskan target Differentiated targeting strategy adalah
perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang
berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga
perusahaan berusaha menawarkan beberapa produk yang bisa memenuhi
variasi kebutuhan tersebut.
4.8.3 Posisi Pasar (Positioning)
Penentuan posisi pasar menunjukkan suatu produk dapat dibedakan
dari para pesaingnya. Berdasarkan analisa pasar pada
http://agungdsp.wordpress.com, Toyota Avanza membidik segmen value for
money yang memiliki populasi sangat besar di Indonesia. Secara psikografis,
segmen ini digambarkan sebagai anak muda yang memiliki kehidupan
masih terus berkembang (young people who still progress in life), orang
yang lebih tua yang peduli pada faktor ekonomis (older people who concern
on economical factor), dan pelajar dari keluarga sejahtera (student from
wealthy family). Dengan positioning “Best All Around Value Compact Van,”
Avanza menyajikan fitur yang relatif lengkap, desain yang modern, serta
harga yang value for money (hemat BBM, biaya maintenance relatif rendah,
dan harga resale yang tinggi). Karakter Avanza ini sesuai dengan kebutuhan
pasar Indonesia yang daya belinya menurun akibat berbagai faktor, tutur
Widyawati, Deputy Division Head PT Toyota Astra Motor.
4.9 Implikasi Manajerial
Menurut salah satu ahli George R. Tery, fungsi- fungsi manajemen
terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (pengorganisasian),
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Fungsi manajemen
yang pertama adalah planning (perencanaan). Perencanaan diperlukan
perusahaan sebelum mengambil keputusan strategi pemasaran. Proses
pengenalan kebutuhan konsumen adalah proses awal untuk mengetahui
motivasi dan manfaat konsumen dari produk yang dipilih konsumen. Dengan
mengetahui kebutuhan konsumen, maka perusahaan akan berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen yang diinginkan sesuai dengan karakteristik
konsumen yang dilihat dari jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan,
pendidikan dan pendapatan. Kebutuhan konsumen akan kendaraan yang
memiliki kapasitas yang cukup untuk keluarga membuat konsumen memilih
Toyota Avanza. Setelah mengenali kebutuhan konsumen, konsumen
melakukan pencarian informasi untuk mendapatkan produk yang diinginkan
tersebut. Berdasarkan penelitian, mayoritas konsumen mendapatkan
informasi sales penjualan yang menyebarkan brosur ke rumah-rumah, maka
untuk meningkatkan promosinya adalah perusahaan mengadakan pameran di
mall atau pusat perbelanjaan guna mempertahankan dan meningkatkan
konsumen. Setelah mendapatkan informasi, terkait dengan fungsi manajemen
yang kedua adalah Organizing (pengorganisasian), PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor sudah mempunyai manajemen yang baik, namun perusahaan harus
meningkatkan pengorganisasian dalam penyediaan produk Toyota Avanza
berdasarkan permintaan konsumen.
Selanjutnya adalah actuating (pelaksanaan), setelah perusahaan
mengetahui perencanaan dan pengorganisasian, maka perusahaan harus dapat
melaksanakan perencanaan dan pengorganisasian yang udah dibuat seperti,
mengadakan pameran di mall atau pusat perbelanjaan dan penyediaan produk
lebih banyak sehingga konsumen tidak menunggu produk lebih dari sebulan.
Dari hasil penelitian pun, kenyamanan kendaraan harus diperhatikan seperti
suspensi yang baik pada kendaraan dan menyediakan fasilitas internet pada
ruang tunggu.
Setelah pelaksanaan, maka program selanjutnya adalah controlling
(pengawasan). Pada tahapan ini, perusahaan melakukan pengawasan dan
maintenance yang baik setelah proses pembelian. PT. Setiajaya Mobilindo
sudah baik dalam melakukan pengawasan setelah proses pembelian seperti
mengingatkan perbaikan berkala, menanyakan perkembangan kendaraan
sertamemberikan hadiah di hari besar dan hari ultah.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut, perusahaan diharapkan
melakukan berbagai perbaikan atau yang menjadi kekurangan perusahaan
bagi konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan proses pengambilan keputusan pembelian Toyota
Avanza di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Karakteristik konsumen Toyota Avanza berjenis kelamin laki-laki 74 persen.
Sebagian besar konsumen berusia 31 – 40 tahun (40 persen) dan sudah
menikah sebesar 99 persen. Pekerjaan konsumen sebagian besar adalah
pegawai swasta (39 persen). Pendidikan terakhir konsumen sebagian besar
adalah sarjana S1 (38 persen). Pendapatan rata-rata per bulan Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 (40 persen).
b. Proses pengambilan keputusan konsumen dapat diawali dengan pengenalan
kebutuhan konsumen, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses
pembelian, dan pasca pembelian. Motivasi konsumen terhadap Toyota
Avanza adalah sebagai kebutuhan akan manfaat kapasitas penumpang yang
cukup untuk memuat 7 orang. Sumber informasi konsumen melalui sales
penjualan yang dapat memaparkan keuntungan dan keunggulan dari
pembelian Toyota Avanza. Hal yang menarik konsumen untuk memilih
Toyota Avanza adalah fitur eksterior dan interior yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Selain itu, pertimbangan konsumen dalam memilih
Toyota Avanza adalah harga yang terjangkau sesuai dengan spesifikasi
kendaraan serta sesuai dengan pendapatan. Pihak yang paling
mempengaruhi konsumen dalam pembelian Toyota Avanza adalah pihak
keluarga. Secara umum konsumen memiliki loyalitas yang tinggi karena
pelayanan PT.Setiajaya Mobilindo yang memuaskan.
c. Berdasarkan uji chi square terhadap karakteristik konsumen yang memiliki
perbedaan kepentingan adalah pendidikan dan pendapatan terhadap manfaat,
status pernikahan terhadap tingkat keterlibatan perasaan konsumen,
pendapatan terhadap sumber informasi, jenis kelamin terhadap hal yang
menarik dari penawaran Toyota Avanza, pekerjaan dan pendapatan terhadap
tingkat perhatian konsumen mengenai iklan, jenis
kelamin dan pendapatan terhadap pertimbangan memilih Toyota Avanza,
pendapatan terhadap pertimbangan konsumen membeli di PT.Setiajaya
Mobilindo Bogor, pendidikan dan pendapatan terhadap cara memutuskan
pembelian, pekerjaan terhadap proses pembelian, pendapatan terhadap
tingkat kepuasan, pendidikan terhadap harga avanza.
d. Hasil faktor analisis menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian Toyota
Avanza.faktor pertama yaitu aspek manfaat yang terdiri dari harga beli,
efisien bahan bakar, fitur, harga jual, merek, kapasitas dan pelayanan. Faktor
kedua yaitu aspek perawatan yang terdiri dari iklan, kemudahan spare part
dan kemudahan service serta keamanan. Faktor ketiga yaitu aspek aktual dan
aspek sebenarnya yang terdiri dari bentuk, tipe dan wiraniaga.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, berikut saran kepada PT.Setiajaya
Mobilindo Bogor adalah
a. Mengingat pemesanan tidak terpenuhi sehingga menimbulkan antrian, maka
PT.Toyota Astra Motor disarankan untuk meningkatkan volume produksi
Toyota Avanza sesuai dengan prediksi permintaan.
b. Berdasarkan wawancara mendalam dengan konsumen, PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor hendaknya meningkatkan kenyamanan dengan
memperhatikan suspensi kendaraan. Selain itu, perusahaan disarankan
mempertimbangkan pemberian diskon lebih kepada konsumen atau
memberikan bonus pada setiap pembelian guna memberikan kesenangan
kepada konsumen. Dalam hal bauran tempat, hendaknya perusahaan lebih
meningkatkan informasi mengenai keberadaan lokasi. Perusahaan harus
meningkatkan pameran di mall-mall atau pusat pertokoan, sedangkan bauran
distribusi hendaknya PT.Setiajaya Mobilindo Bogor menambah seorang
petugas PDS guna waktu yang efektif dalam pengecekan kendaraan yang baru
masuk. Dalam hal bauran orang, hendaknya perusahaan mempertahankan
kualitas pegawai. Dalam hal bauran bukti fisik, perusahaan hendaknya
menyediakan fasilitas internet di ruang tunggu . Dalam hal bauran proses,
hendaknya perusahaan meningkatkan ketersediaan produk untuk semua
warna.
DAFTAR PUSTAKA
Ujianto, Abdulrachman. 2004. Analisis Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produk
sarung. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Engel, J.F, dkk. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Binarupa Aksara,
Jakarta.
_____________ . 1995. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Binarupa Aksara,
Jakarta.
_____________ . 2000. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Fitriadi, A. 2003. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam
Pembelian Pada UD MIkrocom di Banjarmasin. Skripsi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Juniansyah, A. 2005. Analisis prilaku konsumen dalam keputusan pembelian kartu
IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT. Prenhallindo, Jakarta.
Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Santoso, S. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 13.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sumarwan, U. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Umar, H, 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 2. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
http://www.gaikindo.com
http://www.google.com
http://agungdsp.wordpress.com
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner ini digunakan dalam pengumpulan data responden yang
menunjang peneltian mengenai “ Analisis proses pengambilan keputusan dan
faktor-faktor yang dipentingkan dalam pembelian produk Toyota Avanza di Toyota
PT. Setiajaya Mobilindo Bogor ”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu tugas
akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari mahasiswi bernama Sagita
Destriana (H24076117), Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB.
Peneliti Mohon Kesediaan Bapak/ibu/Sdr/I untuk meluangkan waktu
mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar, Semua kerahasiaan responden akan
terjaga. Atas bantuannya diucapkan terima kasih.
Bagian 1
SCREENING
Apa Anda pernah menggunakan Toyota Avanza ?
a. Ya b. Tidak
ket : Apabila jawaban Ya, dilanjutkan; jika Tidak, terimakasih Anda tidak perlu
melanjutkan pengisian Kuesioner.
Identitas Responden
Nama:………………………………………………………………………………
Alamat:……………………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Usia :………..tahun
Jabatan:……………………………………………………………...........................
Status Pernikahan : a. Sudah Menikah b. Belum menikah
Pekerjaan
a. Pegawai negeri
b. b. Pengusaha
c. Karyawan Swasta
d. d. Ibu rumah tangga
e. Lainnya, sebutkan…..
Lanjutan Lampiran 1
Pendidikan Terakhir
a. SMP b .SMU
c. Diploma d. S1 e. S2/S3
Pengeluaran rata-rata per bulan :
a. < Rp 900.000 c. Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000
b. Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 d. Rp 3.500.000 – Rp 4.500.000
e. > Rp 4.500.000
Bagian 2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar!
Proses pengambilan keputusan dalam pembelian Toyota Avanza.
1. Tahap Pengenalan Kebutuhan
1. Apa Alasan / motivasi anda membeli dan menggunakan produk Toyota
Avanza?
a. Sesuai dengan kebutuhan
b. Mutu produk yang sesuai
c. Dorongan promosi
d. Dorongan dari orang lain
e. Lainnya, Sebutkan..
2. Manfaat utama apa yang anda cari dari produk Toyota Avanza ?
a. Model/Bentuk kendaraan
b. Purna jual
c. Kapasitas yang cukup
d. Harga terjangkau
e. Kenyamanan kendaraan
3. Apa yang anda rasakan jika tidak membeli produk Toyota Avanza?
a. Merasa kurang percaya diri b.biasa saja
Lanjutan Lampiran 1
2. Pencarian Informasi
1. Darimanakah anda memperoleh informasi tentang produk Toyota
Avanza di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor?
a. Media Internet e. sales penjualan h. lainnya,sebutkan
b. Radio f. Majalah/Koran
c. Iklan di brosur g. Dari teman
d. Dari keluarga
2. Apa yang menarik dari penawaran produk Toyota Avanza hingga dapat
mempengaruhi anda?
a. Cara wiraniaga menyampaikan pesan
b. Isi pesan dari wiraniaga
c. wiraniaga yang membawa Pesan
3. Sudah berapa lama anda mengenal produk Toyota avanza?
a. Kurang dari 6 tahun
b. 1 tahun yang lalu
c. 1-3 tahun yang lalu
d. Lainnya, sebutkan………
4. Apa yang menjadi perhatian anda saat melihat,mendengar iklan produk
Avanza atau ditawarkan produk Avanza tersebut?
a. fitur
b. Tipe
c. harga (spesifikasi )kendaraan
d. Lainnya ,sebutkan….
5. Apa pilihan anda dalam memilih produk Toyota Avanza ?
a. Tipe E
b. Tipe G
c. Tipe S
Lanjutan Lampiran 1
3. Evaluasi alternatif
1. Hal yang menjadi pertimbangan anda dalam memilih produk Toyota
Avanza ?
a. Kepopuleran produk f. manfaat produk
b. harga Produk g. merek
c. fitur h. tipe produk
d. Warna i. Lainnya, sebutkan….
e. kenyamanan produk
2. Apakah anda menggunakan produk lain?
a. Ya b.tidak
3. Mengapa anda menggunakan produk lain?
a. Bentuk e. kepopuleran produk
b. Warna f. kenyamanan
c. Harga
d. manfaat
4. Proses Pembelian
1. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli produk Toyota
Avanza ?
a. Diri Sendiri
b. Keluarga
c. Teman
d. Lainnya, Sebutkan….
2. Pertimbangkan apa yang membuat anda dalam memilih membeli di PT.Setiajaya
Mobilindo Bogor ?
a. profil wiraniaga e. Harga murah
b. Dekat dengan tempat tinggal f. Kualitas yang terjamin
c. Pelayanan yang memuaskan
d. ada kerabat yang dekat dengan anda
3. Bagaimana cara memutuskan pembelian Toyota Avanza?
a. Terencana ( sudah direncanakan dari rumah tempat tinggal)
b. mendadak ( misalnya DP dulu saat ditawarkan di dealer)
c. melihat situasi dan kondisi
Lanjutan Lampiran 1
4. Melalui apa anda dalam melakukan pembelian produk Toyota Avanza ?
a. kredit b. tunai
5. Pasca Pembelian
1. Apakah anda merasa puas dengan produk Toyota Avanza?
a. Ya b. Tidak
2. Jika tipe yang anda pesan di PT. Setiajaya Mobilindo harus menunggu
lebih dari sebulan, apa yang anda lakukan?
a. Akan mencari survey ke dealer lain d.Tidak jadi beli
b. Tetap menunggu
c. Membeli merek lain
3. Apakah menurut anda, produk Toyota Avanza itu relatif mahal ?
a. Ya b. Tidak
Bagian 3
Faktor - Faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut anda, seberapa penting faktor-faktor di bawah ini yang mempengaruhi
anda untuk membeli produk Toyota Avanza?
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda
berdasarkan keterangan pilihan berikut :
1 = Sangat tidak penting
2 = Tidak penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = Sangat penting
Lanjutan Lampiran 1
No. Faktor proses keputusan
anda dalam membeli produk
Toyota Avanza
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5
1. Harga beli
2. Bahan bakar
3. Fitur
4. Harga jual
5. Merek
6. Bentuk
7. Tipe
8. Wiraniaga
9. Iklan
10. Kapasitas
11. Pelayanan
12. Kemudahan Spare part dan
service
13. Keamanan
_Terima Kasih_
Lampiran 2. Hasil uji validitas berdasarkan faktor-faktor
Faktor-faktor Korelasi R Kesimpulan
1 0,520 Valid
2 0,478 Valid
3 0,743 Valid
4 0,718 Valid
5 0,378 Valid
6 0,378 Valid
7 0,526 Valid
8 0,366 Valid
9 0,366 Valid
10 0,447 Valid
11 0,365 Valid
12 0,657 Valid
13 0,657 Valid
Lampiran 3. Hasil uji Reliabilitas kuesioner faktor-faktor Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.725 13
Lampiran 4. Hasil Tabulasi Silang karakteristik konsumen yang memiliki
perbedaan terhadap proses pengambilan keputusan
Hasil tabulasi silang karakteristik konsumen terhadap manfaat pada proses
pengenalan kebutuhan
Karakteristik
responden
Manfaat Total
bentuk Purna
jual
Kapasitas
yang
cukup
Harga yang
terjangkau kenyamanan
(%)
Jenis
kelamin L 4 6 49 10 5
74
P 2 2 17 3 2 26
Total (%) 6 8 66 13 7 100
Status
pernikahan Menikah 6 8 65 13 7
99
Tidak menikah 0 0 1 0 0 1
Total (%) 6 8 66 13 7 100
Pekerjaan Pegawai negeri 2 0 5 1 0 8
Pengusaha 0 4 13 4 3 24
Karyawan
Swasa 4 2 23 8 2
39
IBRT 0 2 8 0 1 11
Lainnya 0 0 17 0 1 18
Total (%) 6 8 66 13 7 100
Pendidikan SMP 0 1 0 0 1 2
SMU 2 3 17 3 0 25
Diploma 2 2 23 3 3 33
S1 2 2 26 5 3 38
S2/S3 0 0 0 2 0 2
Total (%) 6 8 66 13 7 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 1 0 17 0 1
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 1 1 24 2 4
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 4 7 20 7 2
40
> Rp 4.500.000
0 0 5 4 0
9
Total (%) 6 8 66 13 7 100
Lampiran 5. Hasil tabulasi silang karakteristik konsumen terhadap tingkat
perasaan konsumen mengenai kepemilikan Toyota Avanza
Karakteristik
responden
Tingkat keterlibatan perasaan Total
Merasa
kurang
percaya
diri
Biasa saja
Jenis
kelamin L 7 67
74
P 3 23 26
Total 10 90 100
Status
pernikahan Menikah 9 90
99
Tidak menikah 1 0 1
Total 10 90 100
Pekerjaan Pegawai negeri 1 7 8
Pengusaha 1 23 24
Karyawan
Swasa 4 35
39
IBRT 2 9 11
Lainnya 2 16 18
Total 10 90 100
Pendidikan SMP 0 2 2
SMU 2 23 25
Diploma 5 28 33
S1 3 35 38
S2/S3 0 2 2
Total 10 90 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 4 15
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 2 30
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 3 37
40
> Rp 4.500.000
1 8
9
Total 10 90 100
Lampiran 6. Hasil tabulasi silang karakteristik konsumen terhadap sumber
informasi pada proses pencarian informasi
Karakteristik
responden
Sumber informasi Total
Media
internet
Iklan di
brosur keluarga
Sales majalah
Jenis
kelamin L 5 9 5
50 5 74
P 2 6 3 11 4 26
Total 7 15 8 61 9 100
Status
pernikahan Menikah 7 15 8
60 9 99
Tidak menikah 0 0 0 1 0 1
Total 7 15 8 61 9 100
Pekerjaan Pegawai negeri 1 3 0 4 0 8
Pengusaha 2 2 3 16 1 24
Karyawan
Swasa 2 8 2
21 6 39
IBRT 1 1 1 6 2 11
Lainnya 1 1 2 14 0 18
Total 7 15 8 61 9 100
Pendidikan SMP 0 0 0 2 0 2
Diploma 1 1 4 14 5 25
SMU 1 3 3 23 3 33
S1 4 11 1 21 1 38
S2/S3 1 0 0 1 0 2
Total 7 15 8 61 9 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 1 0 3
13 2 19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 3 11 2
14 2 32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 1 3 1
30 5 40
> Rp 4.500.000
2 1 2
4 0 9
Total 7 15 8 61 9 100
Lampiran 7. Hasil tabulasi silang karakteristik konsumen terhadap hal yang
menarik dari Toyota Avanza pada proses pencarian informasi
Karakteristik
responden
Hal yang menarik dari penawaran Toyota Avanza Total
Cara
wiraniaga
Isi pesan
wiraniaga
Wiraniaga
yang
membawa
pesan
Jenis
kelamin L 51 21 2
74
P 9 17 0 26
Total 60 38 2 100
Status
pernikahan Menikah 60 37 2
99
Tidak menikah 0 1 0 1
Total 60 38 2 100
Pekerjaan Pegawai negeri 3 5 0 8
Pengusaha 17 6 1 24
Karyawan
Swasa 24 14 1
39
IBRT 4 7 0 11
Lainnya 12 6 0 18
Total 60 38 2 100
Pendidikan SMP 2 0 0 2
SMU 14 10 1 25
Diploma 18 15 0 33
S1 24 13 1 38
S2/S3 2 0 0 2
Total 60 38 2 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 12 7 0
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 18 13 1
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 25 15 0
40
> Rp 4.500.000
5 3 1
9
Total 60 38 2 100
Lampiran 8. Hasil tabulasi silang karakteristik konsumen terhadap tingkatan
perhatian konsumen dari Toyota Avanza pada proses pencarian
informasi Karakteristik
responden
Tingkatan perhatian konsumen Total
fitur tipe Harga
Jenis
kelamin L 41 6 27
74
P 16 2 8 26
Total 57 8 35 100
Status
pernikahan Menikah 56 8 35
99
Tidak menikah 1 0 0 1
Total 57 8 35 100
Pekerjaan Pegawai negeri 2 1 5 8
Pengusaha 15 2 7 24
Karyawan
Swasa 16 5 18
39
IBRT 9 0 2 11
Lainnya 15 0 3 18
Total 57 8 35 100
Pendidikan SMP 2 0 0 2
SMU 14 1 10 25
Diploma 23 2 8 33
S1 16 5 17 38
S2/S3 2 0 0 2
Total 57 8 35 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 17 3 2
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 10 3 19
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 26 2 11
40
> Rp 4.500.000
4 0 3
9
Total 57 8 35 100
Lampiran 9. Hasil tabulasi silang antara karakteristik konsumen dengan
evaluasi alternatif pada pertimbangan konsumen terhadap
Toyota Avanza
Karakteristik
responden
Pertimbangan Total
Kepopuleran
produk harga fitur kenyamanan Manfaat
merek
Jenis
kelamin L 2 20 8 1 23
20 74
P 0 15 0 1 7 3 26
Total 2 35 8 2 30 23 100
Status
pernikahan Menikah 2 34 8 2 30
23 99
Tidak menikah 0 1 0 0 0 0 1
Total 2 35 8 2 30 23 100
Pekerjaan Pegawai negeri 0 1 1 1 2 3 8
Pengusaha 0 5 3 1 7 8 24
Karyawan
Swasa 1 11 2 0 17
8 39
IBRT 0 9 0 0 2 0 11
Lainnya 1 9 2 0 2 4 18
Total 2 35 8 2 30 23 100
Pendidikan SMP 0 1 0 0 1 0 2
SMU 0 12 1 0 10 2 25
Diploma 1 13 2 1 11 5 33
S1 1 9 5 1 7 15 38
S2/S3 0 0 0 0 1 1 2
Total 2 35 66 2 30 23 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 1 13 2 1 1
1 19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 1 4 4 1 10
12 32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 0 15 1 0 18
6 40
> Rp 4.500.000
0 3 1 0 1
4 9
Total 2 35 8 2 30 23 100
Lampiran 10. Hasil tabulasi silang antara karakteristik konsumen dengan
proses pembelian pada pertimbangan konsumen membeli Toyota
Avanza di PT. Setiajaya Mobilido Bogor
Karakteristik
responden
Pemilihan tempat pembelian konsumen di PT.Setiajaya Mobilindo Bogor Total
Profil
wiraniaga
Dekat
dengan
tempat
tinggal
Kualitas
terjamin
Harga
murah
Pelayanan
yang
memuaskan
(%)
Jenis
kelamin L 2 2 16 5 49
74
P 0 0 5 4 17 26
Total (%) 2 2 21 9 66 100
Status
pernikahan Menikah 2 2 21 9 65
99
Tidak menikah 0 0 0 0 1 1
Total 2 2 21 9 66 100
Pekerjaan Pegawai negeri 0 0 1 0 7 8
Pengusaha 2 1 5 0 16 24
Karyawan
Swasta 0 0 13 3 23
39
IBRT 0 0 1 2 8 11
Lainnya 0 1 1 4 12 18
Total (%) 2 2 21 9 66 100
Pendidikan SMP 0 0 1 0 1 2
SMU 0 0 5 3 17 25
Diploma 2 1 8 4 18 33
S1 0 1 5 2 30 38
S2/S3 0 0 2 0 0 2
Total (%) 2 2 21 9 66 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 0 2 1 4 12
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 2 0 4 0 26
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 0 0 14 4 22
40
> Rp 4.500.000
0 0 2 1 6
9
Total (%) 2 2 21 9 66 100
Lampiran 11. Hasil tabulasi silang antara karakteristik konsumen dengan
proses pembelian pada cara pemutusan pembelian konsumen
membeli Toyota Avanza di PT. Setiajaya Mobilido Bogor
Karakteristik
responden
Cara memutuskan pembelian Total
terencana mendadak
Melihat
situasi dan
kondisi
Jenis
kelamin L 47 3 24
74
P 18 1 7 26
Total 65 4 31 100
Status
pernikahan Menikah 64 4 31
99
Tidak menikah 1 0 0 1
Total 65 4 31 100
Pekerjaan Pegawai negeri 6 1 1 8
Pengusaha 14 2 8 24
Karyawan
Swasa 31 1 7
39
IBRT 5 0 6 11
Lainnya 9 0 9 18
Total 65 4 31 100
Pendidikan SMP 0 1 1 2
SMU 17 0 8 33
Diploma 22 1 10 25
S1 26 1 11 38
S2/S3 0 1 1 2
Total 65 4 31 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 8 0 11
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 24 1 7
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 28 1 11
40
> Rp 4.500.000
5 2 2
9
Total 65 4 31 100
Lampiran 12. Hasil tabulasi silang antara karakteristik konsumen dengan
proses pembelian Toyota Avanza di PT. Setiajaya Mobilido
Bogor Karakteristik
responden
Proses pembelian Total
Kredit Tunai
Jenis
kelamin L 52 22
74
P 23 3 26
Total 75 25 100
Status
pernikahan Menikah 74 25
99
Tidak menikah 1 0 1
Total 75 25 100
Pekerjaan Pegawai negeri 7 1 8
Pengusaha 13 11 24
Karyawan
Swasa 31 8
39
IBRT 11 0 11
Lainnya 13 5 18
Total 75 25 100
Pendidikan SMP 2 0 2
SMU 20 5 25
Diploma 24 9 33
S1 27 11 38
S2/S3 2 0 2
Total 75 25 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 15 4
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 19 13
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 34 6
40
> Rp 4.500.000
7 2
9
Total 75 25 100
Lampiran 13. Hasil tabulasi silang antara karakteristik konsumen dengan
tingkat kepuasan konsumen
Karakteristik
responden
Tingkat Kepuasan Total
Puas Tidak
puas
Jenis
kelamin L 73 1
74
P 26 0 26
Total 99 1 100
Status
pernikahan Menikah 98 1
99
Tidak menikah 1 0 1
Total 99 1 100
Pekerjaan Pegawai negeri 8 0 8
Pengusaha 24 0 24
Karyawan
Swasa 38 1
39
IBRT 11 0 11
Lainnya 18 0 18
Total 99 1 100
Pendidikan SMP 2 0 2
SMU 25 0 25
Diploma 33 0 33
S1 37 1 38
S2/S3 2 0 2
Total 99 1 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 19 0
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 32 0
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 40 0
40
> Rp 4.500.000
8 1
9
Total 99 1 100
Lampiran 14. Hasil tabulasi silang antara karakteristik konsumen dengan
penilaian konsumen terhadap harga Karakteristik
produk
Penilaian konsumen terhadap harga Total
Mahal Tidak
Jenis
kelamin L 3 71
74
P 0 26 26
Total 3 97 100
Status
pernikahan Menikah 3 96
99
Tidak menikah 0 1 1
Total 3 97 100
Pekerjaan Pegawai negeri 0 8 8
Pengusaha 2 22 24
Karyawan
Swasa 0 39
39
IBRT 0 11 11
Lainnya 0 17 18
Total 3 97 100
Pendidikan SMP 0 2 2
SMU 0 25 25
Diploma 1 32 33
S1 1 37 38
S2/S3 1 1 2
Total 3 97 100
Pendapatan < Rp900.000 0 0 0
Rp 1.500.000 –
Rp 2.500.000 0 19
19
Rp 2.500.000 –
Rp 3.500.000 2 30
32
Rp 3.500.000 –
Rp 4.500.000 1 39
40
> Rp 4.500.000
0 9
9
Total 3 96 100
Lampiran 15. Hasil uji chi square yang memiliki hubungan variabel
1. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan manfaat konsumen
memilih Toyota Avanza
Jenis kelamin *Manfaat konsumen memilih Toyota Avanza Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .256(a) 4 .992
Likelihood Ratio .248 4 .993 Linear-by-Linear Association
.048 1 .827
N of Valid Cases 100
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.56. .
Status pernikahan *Manfaat konsumen memilih Toyota Avanza Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .520(a) 4 .971
Likelihood Ratio .836 4 .934 Linear-by-Linear Association
.007 1 .934
N of Valid Cases 100
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .06.
Pekerjaan * Manfaat konsumen memilih Toyota Avanza
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 26.057(a) 16 .053
Likelihood Ratio 31.754 16 .011 Linear-by-Linear Association
.121 1 .727
N of Valid Cases 100
a 19 cells (76.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .48.
Pendidikan * Manfaat konsumen memilih Toyota Avanza
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 28.514(a) 16 .027
Likelihood Ratio 21.252 16 .169 Linear-by-Linear Association
.210 1 .647
N of Valid Cases 100
a 22 cells (88.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .12.
Pendapatan* Manfaat konsumen memilih Toyota Avanza
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 26.830(a) 12 .008
Likelihood Ratio 29.041 12 .004 Linear-by-Linear Association
.028 1 .868
N of Valid Cases 100
a 15 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .54.
2. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan sumber informasi
Jenis kelamin *sumber informasi konsumen memilih Toyota Avanza Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 5.706(a) 4 .222
Likelihood Ratio 5.524 4 .238 Linear-by-Linear Association
.574 1 .449
N of Valid Cases 100
a 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.82. .
Status pernikahan *sumber informasi Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .646(a) 4 .958
Likelihood Ratio .995 4 .911 Linear-by-Linear Association
.208 1 .649
N of Valid Cases 100
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .07.
Pekerjaan * Sumber informasi
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 15.413(a) 16 .495
Likelihood Ratio 17.488 16 .355 Linear-by-Linear Association
1.318 1 .251
N of Valid Cases 100
a 20 cells (80.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .56.
Pendidikan * sumber informasi
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 25.902(a) 16 .055
Likelihood Ratio 24.060 16 .088 Linear-by-Linear Association
8.013 1 .005
N of Valid Cases 100
a 21 cells (84.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .14.
Pendapatan* Sumber informasi Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 27.371(a) 12 .007
Likelihood Ratio 28.076 12 .005 Linear-by-Linear Association
.061 1 .805
N of Valid Cases 100
a 15 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .63.
3. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan Hal yang menarik
Jenis kelamin *hal yang menarik Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 11.410(a) 2 .003
Likelihood Ratio 11.629 2 .003 Linear-by-Linear Association
6.707 1 .010
N of Valid Cases 100
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .52.
Status pernikahan *hal yang menarik Chi-Square Tests
a 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.
Pekerjaan * hal yang menarik
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 8.065(a) 8 .427
Likelihood Ratio 8.530 8 .384 Linear-by-Linear Association
.095 1 .758
N of Valid Cases 100
a 8 cells (53.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.
Pendidikan * hal yang menarik
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4.848(a) 8 .774
Likelihood Ratio 6.789 8 .560 Linear-by-Linear Association
.177 1 .674
N of Valid Cases 100
a 9 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1.648(a) 2 .439
Likelihood Ratio 1.952 2 .377 Linear-by-Linear Association
1.186 1 .276
N of Valid Cases 100
Pendapatan* hal yang menarik
Chi-Square Tests
a 5 cells (41.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .18.
4. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan tingkatan perhatian
konsumen terhadap iklan
Jenis kelamin *tingkatan perhatian konsumen terhadap iklan Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .311(a) 2 .856
Likelihood Ratio .314 2 .855 Linear-by-Linear Association
.307 1 .580
N of Valid Cases 100
a 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.08.
Status pernikahan *Tingkatan perhatian konsumen terhadap iklan Chi-Square Tests
a 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 5.415(a) 6 .492
Likelihood Ratio 4.621 6 .593 Linear-by-Linear Association
.115 1 .735
N of Valid Cases 100
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .762(a) 2 .683
Likelihood Ratio 1.132 2 .568 Linear-by-Linear Association
.698 1 .403
N of Valid Cases 100
Pekerjaan * Tingkatan perhatian terhadap iklan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 16.313(a) 8 .038
Likelihood Ratio 18.748 8 .016 Linear-by-Linear Association
6.184 1 .013
N of Valid Cases 100
a 8 cells (53.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .64.
Pendidikan * Tingkatan perhatian terhadap iklan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 9.652(a) 8 .290
Likelihood Ratio 11.179 8 .192 Linear-by-Linear Association
3.829 1 .050
N of Valid Cases 100
a 9 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.
Pendapatan* Tingkat perhatian konsumen terhadap iklan Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 21.153(a) 6 .002
Likelihood Ratio 22.479 6 .001 Linear-by-Linear Association
.616 1 .432
N of Valid Cases 100
a 5 cells (41.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .72.
5. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan pertimbangan
konsumen membeli Toyota Avanza
Jenis kelamin *Pertimbangan konsumen Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 11.399(a) 5 .044
Likelihood Ratio 13.627 5 .018 Linear-by-Linear Association
3.612 1 .057
N of Valid Cases 100
a 5 cells (41.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .52.
Status pernikahan *pertimbangan konsumen Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1.876(a) 5 .866
Likelihood Ratio 2.118 5 .833 Linear-by-Linear Association
1.290 1 .256
N of Valid Cases 100
a 8 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.
Pekerjaan * pertimbangan konsumen
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 31.408(a) 20 .050
Likelihood Ratio 32.855 20 .035 Linear-by-Linear Association
9.502 1 .002
N of Valid Cases 100
a 22 cells (73.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.
Pendidikan * pertimbangan konsumen
Chi-Square Tests
a 21 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.
Pendapatan* pertimbangan konsumen Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 34.141(a) 15 .003
Likelihood Ratio 38.492 15 .001 Linear-by-Linear Association
5.004 1 .025
N of Valid Cases 100
a 16 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .18.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 19.603(a) 20 .483
Likelihood Ratio 22.224 20 .328 Linear-by-Linear Association
2.897 1 .089
N of Valid Cases 100
6. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan Pertimbangan
pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Jenis kelamin *Pertimbangan pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 3.051(a) 4 .549
Likelihood Ratio 3.887 4 .422 Linear-by-Linear Association
.430 1 .512
N of Valid Cases 100
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .52.
Status pernikahan * Pertimbangan pembelian di PT. Setiajaya
Mobilindo Bogor Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .520(a) 4 .971
Likelihood Ratio .836 4 .934 Linear-by-Linear Association
.419 1 .517
N of Valid Cases 100
a 7 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.
Pekerjaan * Pertimbangan pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 23.494(a) 16 .101
Likelihood Ratio 25.769 16 .057 Linear-by-Linear Association
.404 1 .525
N of Valid Cases 100
a 18 cells (72.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.
Pendidikan * Pertimbangan pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 17.517(a) 16 .353
Likelihood Ratio 17.234 16 .371 Linear-by-Linear Association
2.634 1 .105
N of Valid Cases 100
a 19 cells (76.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.
Pendapatan* Pertimbangan pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo
Bogor
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 27.778(a) 12 .006
Likelihood Ratio 28.726 12 .004 Linear-by-Linear Association
.266 1 .606
N of Valid Cases 100
a 14 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .18.
7. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan cara konsumen
memutuskan pembelian di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor
Jenis kelamin *cara pemutusan pembelian Chi-Square Tests
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.04.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .287(a) 2 .866
Likelihood Ratio .292 2 .864 Linear-by-Linear Association
.284 1 .594
N of Valid Cases 100
Status pernikahan * cara pemutusan pembelian Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .544(a) 2 .762
Likelihood Ratio .867 2 .648 Linear-by-Linear Association
.516 1 .473
N of Valid Cases 100
a 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.
Pekerjaan * Cara pemutusan pembelian
Chi-Square Tests
a 7 cells (46.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .32.
Pendidikan * cara pemutusan pembelian
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 25.663(a) 8 .001
Likelihood Ratio 14.484 8 .070 Linear-by-Linear Association
.023 1 .880
N of Valid Cases 100
a 9 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.
Pendapatan* cara pemutusan pembelian
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 16.494(a) 6 .011
Likelihood Ratio 12.821 6 .046 Linear-by-Linear Association
2.385 1 .123
N of Valid Cases 100
a 5 cells (41.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .36.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 13.880(a) 8 .085
Likelihood Ratio 14.267 8 .075 Linear-by-Linear Association
3.179 1 .075
N of Valid Cases 100
8. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan proses pembelian
konsumen
Jenis kelamin * proses pembelian Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 3.396(b) 1 .065
Continuity Correction(a)
2.495 1 .114
Likelihood Ratio 3.804 1 .051
Fisher's Exact Test .072 .052
Linear-by-Linear Association 3.362 1 .067
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.
Status pernikahan * proses pembelian Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .337(b) 1 .562
Continuity Correction(a)
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .579 1 .447
Fisher's Exact Test 1.000 .750
Linear-by-Linear Association .333 1 .564
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .25.
Pekerjaan * proses pembelian
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 10.382(a) 4 .034
Likelihood Ratio 12.485 4 .014 Linear-by-Linear Association
.860 1 .354
N of Valid Cases 100
a 3 cells (30.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.00.
Pendidikan * proses pembelian
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2.073(a) 4 .722
Likelihood Ratio 3.046 4 .550 Linear-by-Linear Association
.034 1 .853
N of Valid Cases 100
a 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
Pendapatan* proses pembelian
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6.495(a) 3 .090
Likelihood Ratio 6.329 3 .097 Linear-by-Linear Association
.931 1 .335
N of Valid Cases 100
a 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.25.
9. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan tingkat kepuasan
Jenis kelamin * tingkat kepuasan Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .355(b) 1 .551
Continuity Correction(a)
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .606 1 .436
Fisher's Exact Test 1.000 .740
Linear-by-Linear Association .351 1 .553
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .26.
Status pernikahan * tingkat kepuasan Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .010(b) 1 .920
Continuity Correction(a)
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .020 1 .887
Fisher's Exact Test 1.000 .990
Linear-by-Linear Association .010 1 .920
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .01.
Pekerjaan * tingkat kepuasan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1.580(a) 4 .812
Likelihood Ratio 1.899 4 .754 Linear-by-Linear Association
.004 1 .953
N of Valid Cases 100
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.
Pendidikan * tingkat kepuasan
Chi-Square Tests
a 7 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1.648(a) 4 .800
Likelihood Ratio 1.952 4 .745 Linear-by-Linear Association
1.040 1 .308
N of Valid Cases 100
Pendapatan*tingkat kepuasan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 10.213(a) 3 .017
Likelihood Ratio 4.921 3 .178 Linear-by-Linear Association
3.249 1 .071
N of Valid Cases 100
a 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .09.
10. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan penilaian konsumen
terhadap harga
Jenis kelamin * penilaian konsumen mengenai harga Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.087(b) 1 .297
Continuity Correction(a)
.140 1 .708
Likelihood Ratio 1.839 1 .175
Fisher's Exact Test .566 .401
Linear-by-Linear Association 1.076 1 .300
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .78.
Status pernikahan * penilaian konsumen mengenai harga Chi-Square Tests
a Computed only for a 2x2 table b 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .03.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .031(b) 1 .860
Continuity Correction(a)
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .061 1 .805
Fisher's Exact Test 1.000 .970
Linear-by-Linear Association .031 1 .860
N of Valid Cases 100
Pekerjaan * penilaian konsumen mengenai harga
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4.544(a) 4 .337
Likelihood Ratio 5.456 4 .244 Linear-by-Linear Association
.011 1 .917
N of Valid Cases 100
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .24.
Pendidikan * penilaiaian konsumen mengenai harga
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 16.035(a) 4 .003
Likelihood Ratio 5.965 4 .202 Linear-by-Linear Association
1.342 1 .247
N of Valid Cases 100
a 7 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .06.
Pendapatan*penilaian konsumen mengenai harga
Chi-Square Tests
a 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .27.
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2.062(a) 3 .560
Likelihood Ratio 2.633 3 .452 Linear-by-Linear Association
.012 1 .912
N of Valid Cases 100
Lampiran 16. Factor Analysis KMO and Bartlett's Test KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .705
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 455.201
df 78
Sig. .000
Communalities
Communalities
Initial Extraction
hrgabeli 1.000 .586
bhnbkar 1.000 .417
fitur 1.000 .772
hrgjual 1.000 .830
merek 1.000 .753
bentuk 1.000 .473
tipe 1.000 .540
wiraniaga 1.000 .606
iklan 1.000 .517
kapsitas 1.000 .351
pelayanan 1.000 .578
kmdhnsprprtdanservice 1.000 .574
keamanan 1.000 .491
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lampiran 18. Total Variance Explained Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 3.329 25.608 25.608 3.329 25.608 25.608 3.253 25.024 25.024
2 2.536 19.508 45.116 2.536 19.508 45.116 2.541 19.550 44.574
3 1.622 12.477 57.593 1.622 12.477 57.593 1.692 13.019 57.593
4 .978 7.523 65.116
5 .921 7.086 72.202
6 .828 6.369 78.571
7 .683 5.257 83.829
8 .548 4.219 88.048
9 .457 3.515 91.563
10 .366 2.813 94.376
11 .340 2.612 96.988
12 .244 1.878 98.866
13 .147 1.134 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lampiran 19. Scree Plot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Component Number
0
1
2
3
Eig
en
valu
eScree Plot
Lampiran 20. Component Matrix
Component Matrix(a)
Component
1 2 3
hrgabeli .757 .118 .007
bhnbkar .191 -.491 -.374
fitur .848 .075 -.217
hrgjual .877 .160 -.187
merek .861 .098 -.049
bentuk .276 -.498 .385
tipe .184 .242 .669
wiraniaga .394 .067 .668
iklan -.181 .671 -.186
kapsitas .240 .006 -.541
pelayanan .224 -.718 .107
kmdhnsprprtdanservice -.135 .745 -.033
keamanan .258 .639 .126
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted.
Lampiran 21. Rotated Component Matrix(a) Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3
hrgabeli .752 -.039 .137
bhnbkar .168 -.448 -.434
fitur .873 -.061 -.076
hrgjual .911 .010 -.026
merek .860 -.070 .093
bentuk .115 -.602 .312
tipe .102 .083 .723
wiraniaga .276 -.128 .716
iklan -.028 .715 -.071
kapsitas .329 .049 -.490
pelayanan .076 -.756 -.009
kmdhnsprprtdanservice .002 .751 .099
keamanan .337 .543 .287
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 4 iterations.
Component Transformation Matrix Component Transformation Matrix
Component 1 2 3
1 .970 -.201 .141
2 .171 .965 .200
3 -.176 -.170 .970
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Lampiran 22. Component Plot in Rotated Space
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0Component 1
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
Com
ponent 2
-1.0-0.5
0.00.5
1.0
Component 3
hrgabeli
bhnbkar
bentuk
tipe
wiraniaga
iklan
kapsitas
pelayanan
kmdhnsprprtdanservice
keamanan
Component Plot in Rotated Space