ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...

191
i ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS DI KELAS INKLUSI (Penelitian Dilakukan Di SD Al Firdaus Surakarta) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh Fida Rahmantika Hadi S851302031 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...

Page 1: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

i

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKBERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS

DI KELAS INKLUSI(Penelitian Dilakukan Di SD Al Firdaus Surakarta)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

Fida Rahmantika Hadi

S851302031

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

iii

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKBERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS

DI KELAS INKLUSI(Penelitian Dilakukan Di SD Al Firdaus Surakarta)

TESIS

Oleh:FIDA RAHMANTIKA HADI

NIM. S851302031

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. Mardiyana, M.SiNIP. 19660225199302 1 002 ...................... ......................

Sekretaris Dr. Riyadi, M. SiNIP. 19670116199402 1 001 ...................... ......................

Anggota Penguji

Prof. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc., Ph.DNIP. 19630826198803 1 002 ...................... ......................

Dr. Budi Usodo, M.PdNIP. 19680517199303 1 002 ...................... ......................

Telah dipertahankan di depan pengujiDinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal ...................

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.PdNIP. 19600727198702 1 001

Prof. Dr. Budiyono, M.ScNIP. 19530915197903 1 003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul: “ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS DI

KELAS INKLUSI” ini adalah karya peneliti sendiri dan bebas plagiat, serta tidak

terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagian acuan dalam

naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila

dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas

No. 17, tahun 2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain

harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai

institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan

sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau

keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Pendidikan Matematika PPs-UNS berhak

mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan

Matematika PPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi

ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,

Mahasiswa,

FIDA RAHMANTIKA HADIS851302031

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

v

MOTTO

“Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang,

tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda

tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu”.

(William Feather)

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”.

(Thomas Alva Edison)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Tesis

ini Penulis persembahkan kepada:

1. Bapak Ibukku, Hadi Suprapto dan Ibu Wiwik

Setiawati

2. Suamiku, Dian Indra Permana

3. Putri cantikku, Najwa Khairunnisa Permana

4. Nenek Kakekku, Mbahti dan Apo

5. Teman-teman dan Dosen PascaSarjana

Pendidikan Matematika UNS Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

vii

KATA PENGANTAR

Puji sukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang

Maha Esa, karena dengan nikmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis dengan judul “ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN

MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW

LEARNERS DI KELAS INKLUSI” ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Program pascasarjana

Pendidikan Matematika. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya, kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tesis ini.

2. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc., Ketua Program Studi Magister Pendidikan Matematika

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menyelesaikan penyusunan tesis ini.

3. Prof. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc., Ph.D., Dosen Pembimbing I dengan penuh

kesabaran memberikan motivasi, bimbingan dan masukan kepada penulis demi

kesempurnaan penyusunan tesis ini.

4. Dr. Budi Usodo, M.Pd., Dosen pembimbing II dengan penuh kesabaran

memberikan motivasi, bimbingan dan masukan kepada penulis demi kesempurnaan

penyusunan tesis ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat berguna bagi penulis.

6. Wahyudi, S.Pd Kepala Sd Al Firdaus Surakarta yang telah membantu pelaksanaan

penelitian.

7. Siti Komariyah, S.Si Guru Matematika SD Al Firdaus Surakarta yang telah

membantu pelaksanaan penelitian.

8. Ragil Tri U, S.Pd Guru Pendamping Khusus (GPK) ABK Slow Leraners SD Al

Firdaus Surakarta yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

viii

9. Drs. Basuki Rachmat, M.Pd dan Swasti Maharani, M.Pd, Dosen Program Studi

Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun,, Drs. Yuli Irfan Aliurido, M.Pd, guru

matematika MAN 2 Madiun, yang telah menjadi validator instrumen penelitian.

10. Suami, orangtua dan nenek kakek yang selalu memberikan doa dan semangat

sehingga penulis dapat mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan penyusunan tesis

ini.

11. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, teman-teman Tambahan Dua Angkatan

Februari 2013 yang telah memberikan bantuan dan semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bimbingan, dorongan dan bantuan yang telah diberikan dinilai sebagai

amal kebaikan dan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga tesis ini

dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi dunia pendidikan pada

umumnya.

Surakarta, September 2014

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

ix

ABSTRAK

Fida Rahmantika Hadi. S851302031. 2014. Analisis Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learners Di Kelas Inklusi (Penelitian Dilakukan di SD Al Firdaus Surakarta). TESIS. Pembimbing I: Prof. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc. Ph.D, II: Dr. Budi Usodo, M. Pd. Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses pembelajaran matematika di kelas inklusi yang meliputi kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi serta tindak lanjut; (2) Faktor atau kendala yang dialami anak berkebutuhan khusus (ABK) slow learners saat proses pembelajaran matematika di kelas inklusi dan penyelesaiannya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah guru matematika dan guru pendamping khusus. Teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data adalah dengan observasi dan wawancara. Teknik untuk memvalidasi data dengan triangulasi waktu. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini antara lain: (1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan setiap selesai satu kompetensi dasar dan adanya modifikasi RPP untuk ABK slow learners. Modifikasi tersebut antara lain modifikasi indikator keberhasilan, waktu, materi dan soal. Sebelum proses pembelajaran dimulai,media khusus telah disiapkan guru untuk ABK slow learners. Media khusus dapat berbentuk puzzle, papan penjodohan atau media yang dibuat menarik agar ABK slow learners tidak cepat bosan. Dalam tahap evaluasi dan tindak lanjut, guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa reguler atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu guru pendamping khusus (GPK). (2) Faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners adalah kesulitan dalam menanamkan konsep matematika, selain itu juga dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas yang diberikan oleh guru dan menolak untuk melanjutkan mengerjakan tugas ketika mereka bosan. Guru menyelesaikan kendala tersebut dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap dan intens, memberikan tambahan waktu belajar, memberikan motivasi dan pemberian reward.

Kata kunci: proses pembelajaran matematika, anak berkebutuhan khusus (ABK) slow learners, inklusi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

x

ABSTRACT

Fida Rahmantika Hadi. S851302031. 2014. An Analysis On Mathematics Learning Process In Slow Learners Child In Inclusion Class (Study on the SD Al Firdaus Surakarta). THESIS. First Consultant: Prof. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc. Ph.D, Second Consultant: Dr. Budi Usodo, M. Pd. Mathematics Education Studies Program, Postgraduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

This research aims to find out: (1) the mathematics learning process in inclusive class includes readiness of teacher before learning process, implementation and evaluation and follow up; (2) the inhibiting factors encountered of slow learners child during mathematics learning process in inclusive class and the solution to them.

It was a qualitative research. The subjects were taken by purposive sampling.The subjects of this research were mathematics teacher and special assistant teacher.Data collection techniques in this research were interviews and observation. Techniques to validate that the data triangulation time. The data analysis technique used was consisted of data reduction, data display, and conclusion.

The results of this study were: (1) preparation of Lesson Plan has done after one basic competence finished and any Lesson Plan modified for slow learners child. Modification of Lesson Plan such as modification of succes indicator, time, subject and task. Before learning process began, specific media teachers has been prepared for slow learners child. Specific media can be formed puzzle, match board or media that was made interest so the slow learner child can’t felt bored. In evaluation and follow-up stage, teachers planned follow-up activities in remedial learning, enrichment programs, counseling services for reguler students or special needs children with the help of a special assistant teacher. (2) factors or the difficulties which have been slow learners child was difficult about mathematics concepts, beside of that also may lost interest in the task and refused to resume the task when they was bored. The teacher resolve problems by providing mathematical concepts step by step and intens, provide additional learning time, provide motivation and provide reward.

Keywords: mathematics learning process, slow learners child, inclusion.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................................. ii

PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS ............................... iv

MOTTO ......................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

D. Batasan Istilah ...................................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ......................................................................................................... 7

1. Proses Pembelajaran ........................................................................................ 7

2. Matematika....................................................................................................... 8

3. Proses Pembelajaran Matematika..................................................................... 9

a. Kesiapan Guru Sebelum Pembelajaran ...................................................... 9

b. Pelaksanaan Pembelajaran........................................................................... 10

c. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut .............................................................. 12

4. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learners ........................................ 12

a. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ............................................................ 12

b. Slow Learners .............................................................................................. 13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

xii

5. Pendidikan Inklusi ........................................................................................... 15

a. Pengertian Pendidikan Inklusi ..................................................................... 15

b. Tujuan Pendidikan Inklusi........................................................................... 16

c. Model Pendidikan Inklusi............................................................................ 17

d. Komponen Pendidikan Inklusi .................................................................... 19

e. Kurikulum Pendidikan Inklusi..................................................................... 21

f. Pembelajaran Model Inklusi di Kelas Reguler ............................................ 23

B. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 27

1. Tempat Penelitian ............................................................................................ 27

2. Waktu Penelitian ............................................................................................. 27

B. Pendekatan Penelitian ........................................................................................... 27

C. Subjek Penelitian .................................................................................................. 27

D. Data dan Sumber Data ........................................................................................ 28

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 29

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 30

G. Validitas Data ....................................................................................................... 31

H. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengembangan Instrumen ................................................................................... 33

B. Penentuan Subjek Penelitian ................................................................................ 35

C. Diskripsi Subjek Penelitian .................................................................................. 36

D. Paparan, Triangulasi dan Analisis Data ............................................................... 36

1. Kesiapan Guru Sebelum Pembelajaran ........................................................... 36

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap Pendahuluan .............................................. 45

3. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap Inti ............................................................. 56

4. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap Penutup ..................................................... 70

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut ............................................................................. 79

6. Faktor-faktor atau Kendala dan Penyelesaiannya Saat Proses Pembelajaran

Matematika ...................................................................................................... 88

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

xiii

E. Pembahasan.......................................................................................................... 96

1. Proses Pembelajaran Matematika Di Kelas Inklusi .......................................... 96

2. Faktor-faktor atau Kendala ABK Slow Learners dan Penyelesaiannya Saat

Proses Pembelajaran Matematika..................................................................... 100

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 102

B. Implikasi ............................................................................................................... 105

C. Saran ..................................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Rincian Waktu Penelitian ......................................................................... 27

Tabel 4.1 : Nama-nama Validator Instrumen Observasi ............................................ 33

Tabel 4.2 : Nama-nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara........................... 34

Tabel 4.3 : Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Kesiapan Guru Sebelum

Pembelajaran ........................................................................................... 43

Tabel 4.4 : Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Kesiapan Guru Sebelum

Pembelajaran ........................................................................................... 44

Tabel 4.5 : Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap Pendahuluan .................................................................................. 53

Tabel 4.6 : Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap Pendahuluan .................................................................................. 54

Tabel 4.7 : Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap Inti ................................................................................................ 66

Tabel 4.8 : Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap Inti ................................................................................................ 68

Tabel 4.9 : Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap Penutup ......................................................................................... 77

Tabel 4.10 : Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap Penutup ......................................................................................... 78

Tabel 4.11 : Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Evaluasi dan Tindak Lanjut 86

Tabel 4.12 : Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Evaluasi dan Tindak Lanjut 87

Tabel 4.13 : Triangulasi Data untuk Subjek 1 mengenai Faktor-faktor atau Kendala

ABK slow learners ................................................................................... 94

Tabel 4.14 : Triangulasi Data untuk Subjek 2 mengenai Faktor-faktor atau Kendala

ABK slow learners ................................................................................... 95

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Observasi .................................................................................................. 111

2. Validasi Instrumen Observasi oleh Validator Pertama ........................................... 113

3. Validasi Instrumen Observasi oleh Validator Kedua ............................................. 114

4. Validasi Instrumen Observasi oleh Validator Ketiga ............................................. 115

5. Lembar Observasi Pertama Subjek 1 ..................................................................... 116

6. Lembar Observasi Pertama Subjek 2 ...................................................................... 118

7. Lembar Observasi Kedua Subjek 1 ......................................................................... 120

8. Lembar Observasi Kedua Subjek 2 ........................................................................ 122

9. Pedoman Wawancara ............................................................................................. 124

10. Validasi Pedoman Wawancara oleh Validator Pertama.......................................... 127

11. Validasi Pedoman Wawancara oleh Validator Kedua............................................. 128

12. Validasi Pedoman Wawancara oleh Validator Ketiga ............................................ 129

13. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertama Subjek 1 ......................................... 130

14. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Kedua Subjek 1 ........................................... 137

15. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertama Subjek 2 ......................................... 143

16. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pertama Subjek 2 ......................................... 150

17. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pertama .......................................................... 157

18. Catatan Lapangan Hasil Observasi Kedua ............................................................. 160

19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................ 162

20. Program Pelaksanaan Individual (PPI) ................................................................... 172

21. Surat Keterangan Penelitian ................................................................................... 173

22. Dokumentasi ........................................................................................................... 174

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan. Setiap manusia

membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun berada. Pendidikan

sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang

dan bahkan akan terbelakang karena pendidikan itu berkembang secara terus

menerus yang tidak ada batasannya selama manusia itu masih hidup. Dengan

demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia

yang berkualitas dan mampu bersaing.

Pendidikan di Indonesia tidak hanya berlaku untuk anak yang memiliki

kondisi normal tetapi juga berlaku untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Anak-anak berkebutuhan khusus ini tersebar di banyak sekolah umum atau

mungkin tidak sekolah. Mereka tidak diterima oleh sekolah-sekolah umum yang

menganggap anak-anak seperti ini tidak akan bisa mengikuti pelajaran sama

dengan anak-anak lainnya. Di lain sisi, banyak orang tua juga tidak mempunyai

informasi yang cukup tentang anak-anak berkebutuhan khusus ini.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang No.20

Tahun 2003) pasal 32 menyebutkan bahwa “Pendidikan khusus (pendidikan luar

biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan

dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,

dan sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.” Artinya,

pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sudah diatur dalam undang-

undang dan hak mereka memperoleh pendidikan adalah sama dengan orang non

ABK. Anak-anak ini berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak

dibeda-bedakan dengan anak normal lainnya.

Sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap pendidikan khusus bagi

anak berkebutuhan khusus ABK pemerintah telah memberikan sarana sekolah

yang lebih dikenal dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

2

kekhususannya masing-masing. Menurut hasil penelitian Sambira Mambela

(2010), pelayanan pendidikan khusus atau SLB di Indonesia masih belum sesuai

target, yakni belum menjangkau semua anak berkebutuhan khusus (ABK) yang

ada. Pada tahun 1990-an baru ada 476 sekolah untuk ABK dan 207 Sekolah Dasar

Luar Biasa (SDLB) yang menampung sekitar 31.759 orang ABK. Dari jumlah itu,

baru sekitar 31.000 yang telah mendapat pelayanan pendidikan khusus secara

layak. Sisanya, sebagian memang belum mendapat pelayanan pendidikan sama

sekali atau tanpa disadari bahwa mereka yang berkebutuhan khusus ini berada di

sekolah biasa bersama anak-anak normal. Dari hasil penelitian Istiningsih (2005),

salah satu penyebabnya antara lain faktor sosial, ekonomis dan geografis. Seperti

kondisi sosial ekonomi orangtua kurang menunjang, jarak antar rumah dan

sekolah cukup jauh dan sekolah reguler tidak mau menerima anak-anak

berkelainan belajar bersama-sama dengan anak-anak normal.

Slow learners atau biasa disebut lambat belajar merupakan salah satu dari

anak berkebutuhan khusus (ABK). Berdasarkan hasil penelitian Chauhan (2011)

The learners and underdeveloped in the sense that they are not achieving in tune

with their capabilities. Even some of the most efficient teachers are not

adequately equipped to identify and guide the backward students like slow

learners to reach their optimum levels. To ensure this we need special educational

programmes for backward children like slow learners. Artinya anak berkebutuhan

khusus (ABK) belum mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan

mereka. Bahkan beberapa guru belum mampu untuk mengidentifikasi dan

membimbing siswa terbelakang seperti lambat belajar untuk mencapai hasil

optimal. Untuk memastikan hal ini kita perlu memberikan program pendidikan

khusus untuk anak-anak seperti anak dalam kategori lambat belajar.

Paradigma baru untuk pendidikan bagi ABK justru menempatkan mereka

sama dengan anak-anak normal lainnya. Bahwa pendidikan untuk semua tanpa

membeda-bedakan kaya, miskin, normal atau berkebutuhan khusus. Untuk itu

sekarang dikenallah sekolah inklusi. Pendidikan inklusi merupakan perkembangan

terkini dari model pendidikan bagi anak berkelainan yang secara formal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

3

Pendidikan inklusi telah menjadi program Direktorat Pendidikan Luar

Biasa yang bertugas untuk mengatur pelaksanaan pendidikan luar biasa tidak

hanya di SLB namun juga di sekolah-sekolah reguler, termasuk salah satunya

adalah membekali para guru di semua sekolah reguler dengan pengetahuan dan

keterampilan layanan bagi anak berkebutuhan khusus. Beberapa sekolah pun baik

itu SD, SMP, dan SMA reguler telah ditunjuk menjadi sekolah penyelenggara

pendidikan inklusi.

Pendidikan inklusi merupakan pendidikan regular yang di dalamnya

terdapat anak berkebutuhan khusus (ABK). Melalui pendidikan inklusi ini ABK

dididik bersama anak-anak lainnya (normal) untuk dapat mengoptimalkan potensi

yang dimilikinya. Pendidikan inklusi ini menutup adanya kemungkinan terjadinya

diskriminasi terhadap ABK dan ABK dapat belajar hidup di lingkungan

masyarakat yang sebenarnya yaitu masyarakat yang terdiri dari orang normal dan

tidak normal atau disable and able person yang tidak dapat dipisahkan sebagai

suatu komunitas, yang dimulai dari masyarakat sekolah.

Sekolah inklusi menerapkan ruang khusus untuk siswa yang mempunyai

permasalahan untuk mengadakan bimbingan secara intensif setelah jam pelajaran

biasa selesai. Jadi, anak berkebutuhan khusus (ABK) di samping mendapatkan

layanan, mereka juga mendapat layanan tambahan diluar jam pelajaran. Hal

tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri anak dalam bergaul dengan anak

normal lainnya sesuai dengan kondisi lingkungan. Adapun dalam pelajaran biasa,

guru pendamping dapat menerapkan situasi kelas lebih komunikatif dengan tidak

membedakan antara anak normal dengan ABK.

Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang

menyelenggarakan pendidikan inklusi. Surakarta sendiri setidaknya memiliki tiga

belas sekolah penyelenggaran pendidikan inklusi. Dari ke tiga belas sekolah

tersebut diantaranya, tujuh sekolah tingkat SD, dua sekolah tingkat SMP, dua

sekolah tingkat SMA, dan dua sekolah tingkat SMK. SD Al Firdaus Surakarta

salah satu di antara tiga belas yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari humas SD Al Firdaus Surakarta,

sekolah ini telah ditetapkan sebagai sekolah inklusi percontohan nasional oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

4

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kemendikbud. Anak-anak yang dalam

kategori Berkebutuhan Khusus di SD Al Firdaus adalah anak berkesulitan belajar,

autis, lamban belajar (slow learners), retardasi mental dan anak yang mempunyai

gangguan pemusatan perhatian.

Sekolah yang menerapkan pendidikan inklusi harus mempunyai kesiapan

dalam segala hal baik dari segi kesiapan kepala sekolah, guru, kurikulum, sarana

prasarana, dan sebagainya yang menunjang terlaksananya pendidikan inklusi

dengan baik. Tidak hanya itu juga tetapi dari siswanya sendiri yaitu siswa biasa

maupun ABK juga harus mempunyai kesiapan mental dalam belajar di sekolah

inklusi baik di luar maupun saat proses pembelajaran tidak terkecuali dalam

pembelajaran matematika.

Pelajaran matematika dikategorikan sebagai pelajaran yang tidak disukai

sebagian siswa. Ketidaksenangan siswa pada pelajaran ini dapat berpengaruh pada

keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa tidak hanya dipengaruhi

dari faktor siswa saja, melainkan juga dari faktor guru khususnya di kelas inklusi.

Untuk itu sudah semestinya guru sebagai pendidik khususnya bidang

studi matematika dapat menghilangkan anggapan-anggapan siswa yang kurang

baik terhadap pembelajaran matematika, sehingga proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik. Adanya sikap atau kesiapan mental yang baik dari semua

anggota sekolah sangat diperlukan, sehingga dapat terjalinnya hubungan yang

baik di lingkungan sekolah khususnya saat pembelajaran matematika di kelas

inklusi.

Selama proses pembelajaran berlangsung dimungkinkan ABK akan

mengalami berbagai macam kendala. Oleh karena itu sebagai guru matematika

yang dibantu guru pembimbing khusus harus dapat memberikan penyelesaian

terhadap kendala-kendala yang dialami ABK tersebut agar tidak ditemukan lagi

saat proses pembelajaran selanjutnya. Kendala-kendala yang terjadi harus dapat

ditangani dengan cepat agar ABK dapat mengikuti pembelajaran matematika

bersama siswa lainnya dan mencapai hasil yang optimal dalam pembelajarannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas inklusi meliputi

kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi serta

tindak lanjut?

2. Apakah yang menjadi faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners

saat proses pembelajaran matematika di kelas inklusi dan bagaimana

penyelesaiannya?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika di kelas inklusi

meliputi kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan dan

evaluasi serta tindak lanjut.

2. Untuk mengetahui faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners saat

proses pembelajaran matematika di kelas inklusi dan penyelesaiannya.

D. Batasan Istilah

1. Analisis Proses Pembelajaran

Analisis Proses Pembelajaran dalam penelitian ini adalah menyelidiki

dengan rinci kegiatan yang dilakukan guru terhadap siswa sehingga terjadinya

proses belajar pada siswa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

ABK dalam penelitian ini adalah anak-anak yang mengalami kelainan

atau ketunaan baik bersifat permanen ataupun temporer sehingga mereka

memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan ketunaan

mereka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

6

3. Slow Learners

Slow Learners dalam penelitian ini adalah siswa yang lambat dalam

proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yng lebih lama dibandingkan

sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

4. Kelas Inklusi

Kelas Inklusi dalam penelitian ini adalah kelas regular yang

merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak-anak berkelainan tanpa

pengecualian untuk bersama-sama mendapatkan pelayanan pendidikan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan dan masukan tentang pendidikan inklusi yaitu

proses pembelajaran matematika di kelas inklusi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk

lebih mengembangkan pendidikan inklusi.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk

memberi perubahan cara mengajar dalam proses pembelajaran

matematika di kelas inklusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Proses Pembelajaran

Proses berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan ke

depan” yaitu berupa urutan langkah-langkah atau kemajuan yang mengarah

pada tercapainya suatu tujuan. Menurut Tim (2005: 899), proses adalah

rangkaian tindakan, perbuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk.

Menurut Reber (Joesafira:2010) dalam psikologi belajar, proses berarti cara-

cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan

ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Dari beberapa pendapat

di atas dapat disimpulkan bahwa proses adalah urutan langkah-langkah atau

rangkaian tindakan untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.

Belajar (learning) merupakan kegiatan orang sehari-hari. Belajar

adalah satu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung

seumur hidup (Bambang Warsita, 2008:65). Menurut Jerome Brunner (dalam

Trianto, 2009:15) bahwa belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa

membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan

pengalaman/pengetahuan yang sudah dimiliki. Dari beberapa pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang terjadi pada semua

orang untuk membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang

sudah dimiliki.

Menurut Tim (2005:17) pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran merupakan

proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru dan siswa yaitu

saling bertukar informasi. Gagne, Briggs dan Wager (Udin S. Winataputra

dkk, 2007:19) menyatakan bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan

yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses kegiatan yang

dilakukan guru terhadap siswa sehingga terjadinya proses belajar pada siswa.

7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

8

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan merupakan proses yang

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap

satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan (Permen No 32 Th

2013).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian proses

pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru terhadap siswa sehingga

terjadinya proses belajar pada siswa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Matematika

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan

bernalar yaitu berpikir sistematis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan

gagasan atau pemecahan masalah (Depdiknas, 2002:8).

Landerl (2004: 99) menyatakan bahwa Mathematics is a complex

subject, involving language, space and quantity. Matematika adalah satu

subjek yang kompleks, melibatkan bahasa, ruang dan kuantitas.

Sriraman (2010: 344) mengatakan

…Mathematics is a conceptual framework thai is consistent with lester’s model, in that (a)it is a research-based framework, (b) it attempts to understand fundamental problems in mathematics learning and teaching.(… matematika adalah kerangka konseptual yang konsisten (a) itu

suatu kerangka kerja yang berbasis penelitian (b) untuk memahami masalah

matematika dalam pengajaran dan (pemahaman yang mengembangkan

potensi yang efektif).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar yaitu berpikir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

9

sistematis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan atau

pemecahan masalah.

3. Proses Pembelajaran Matematika

Berdasarkan pengertian proses pembelajaran dan matematika yang

telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

matematika adalah kegiatan yang dilakukan guru terhadap siswa sehingga

terjadinya proses belajar pada siswa yang meliputi kesiapan guru,

pelaksanaan serta evaluasi dan tindak lanjut untuk mencapai tujuan

pembelajaran untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan

bernalar serta mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa.

Proses pembelajaran matematika melalui tiga pokok tahapan, yakni

tahap kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, tahap pelaksanaan

pembelajaran dan tahap pengevaluasian suatu tugas pekerjaan selama proses

pembelajaran. Deskripsi lebih lanjut secara terperinci dijelaskan sebagai

berikut.

a. Kesiapan Guru Sebelum Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran matematika kesiapan guru sebelum

pembelajaran sangat diperlukan. Kesiapan guru yang paling penting

adalah menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Menurut

Moh. Uzer Usman (2001: 18-19) dalam membuat rencana

pembelajaran/satuan acara pembelajaran, seorang guru harus

memperhatikan beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar yang sesuai dengan RPP yang terdiri dari

komponen-komponen sebagai berikut, yaitu menentukan tujuan

pembelajaran, menentukan materi atau bahan pelajaran, menentukan

metode mengajar, menentukan alat atau media pengajaran dan

menentukan alat evaluasi atau penilaian.

Menurut Oemar Hamalik (2003:54), pengajaran adalah kegiatan

yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada

siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesiapan atau perencanaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

10

pembelajaran selain sebagai alat kontrol juga berguna sebagai pegangan

bagi guru itu sendiri dalam pelaksanaan pembelajaran nanti.

Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki kemampuan dalam

merencanakan pembelajaran. Seorang guru sebelum mengajar hendaknya

menyusun perencanaan pembelajaran yang hendak dilaksanakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, proses perencanaan itu

harus mengandung kejelasan tujuan yang akan dicapai dan proses

pembelajaran yang bagus diperlukan adanya perencanaan pembelajaran

yang bagus pula.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Jika proses belajar mengajar itu ditinjau dari segi kegiatan guru,

maka terlihat bahwa guru memegang peranan yeng sangat penting. Guru

berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan

perencanaan, implementasi dan penilaian/evaluasi. Sebagai implementasi

rencana pengajaran yang telah disusun, guru hendaknya

mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada dan berupaya memoles

setiap situasi yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan

berlangsungnya kegiatan belajar yang berpusat pada siswa. Semua itu

memerlukan keterampilan profesional. Dengan demikian, pada

pelaksanan pembelajaran guru hendaknya mengatur kondisi yang

mempengaruhi pembelajaran, antara lain tentang isi, menetapkan sendi

pengajaran untuk siswa yang menjadi obyek pengajaran dan menciptakan

suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran menurut

Depdiknas (2008: 10) adalah melalui tiga tahapan pokok, yaitu:

1) Tahap Prainstruksional

Tahap ini dapat disebut dengan pendahuluan yang

merupakan kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya. Kegiatan

pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah

dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dicapai. Tahap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

11

prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia

memulai proses belajar dan mengajar.

2) Tahap Instruksional

Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti.Yakni

tahapan memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru

sebelumnya. Kegiatan inti adalah kegiatan utama dalam proses

pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan

ketrampilan. Kegiatan pembelajaran ini meliputi, antara lain: 1)

Uraian, penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip dan

prosedur yang akan dipelajari siswa. 2) Contoh, merupakan benda

atau kegiatan yang terdapat dalam kehidupan siswa sebagai wujud

dari meteri pelajaran yang diuraikan. 3) Latihan, merupakan kegiatan

siswa dalam rangka menerapkan konsep, prinsip atau prosedur yang

sedang dipelajarinya ke dalam praktek yang relevan dengan

pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, tidak menutup

kemungkinan guru memberikan bimbingan pada pemahaman siswa

atas materi yang dipelajarinya.

3) Tahap Penutup

Kegiatan ini memberikan penegasan/kesimpulan dan

penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan pada

kegiatan inti. Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor

yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan

penilaian harus mampu memberikan informasi yang membantu guru

meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu siswa

mencapai perkembangan pendidikan secara optimal.

Dengan demikian, di sini terlihat bahwa mengajar bukan lagi

usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha

menciptakan sistem lingkungan yang membelajarkan subyek didik

agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

12

c. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut

Muhibbin Syah (2003:141) menyatakan bahwa evaluasi adalah

penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebuah program.

Roger dalam Ning Haryani (2006) mengemukakan “evaluation

isprocess of helping to make things better than they are, of improvingthe

situation”. (Evaluasi adalah proses yang membantu membuat segala

sesuatu lebih baik untuk membangun situasi).

Dalam kegiatan evaluasi ini, yang harus dilaksanakan guru

adalah sebagai berikut.

1) Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil pembelajaran.

2) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternatif kegiatan.

3) Mengalihkan proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau

memberi bahan materi pokok yang akan dibahas pada pada pelajaran

berikutnya.

4. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learners

a. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan istilah lain yang

digunakan untuk menggantikan kata “Anak Luar Biasa” yang

menandakan adanya kelainan khusus. Menurut Suran dan Rizzo

(Mangunsong dalam Ecie Lasarie dan Uly Gusniarti, 2009) yang

tergolong “Anak Luar Biasa” adalah anak yang secara signifikan berbeda

dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya.

Mega Iswari (2007:2) mengemukakan anak berkebutuhan

khusus adalah anak-anak yang mengalami kelainan atau ketunaan dalam

segi fisik, mental, emosi dan sosial atau gabungan dari hal-hal tersebut

sedemikian rupa baik bersifat permanen ataupun temporer sehingga

mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan

dengan ketunaan mereka.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak dengan

karakteristik khusus yang berbeda pada umumnya tanpa selalu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

13

menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik

(Geniofam, 2010: 11). Anak berkebutuhan khusus ini memiliki apa yang

disebut dengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan (barrier

to learning and development). Oleh sebab itu, mereka memerlukan

layanan pendidikan yang sesuai dengan hambatan belajar dan hambatan

perkembangan yang dialami oleh masing-masing anak. Yang termasuk

ke dalam ABK, antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,

lamban belajar (slow learners), anak mengalami kesulitan belajar,

tunalaras, anak berbakat, dan anak dengan gangguan kesehatan (Munro,

2003).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang memiliki kelainan atau

mempunyai karakteristik khusus yang berbeda pada umumnya serta

memerlukan pelayanan khusus sesuai dengan ketunaan mereka.

b. Slow Learners

1) Pengertian Slow Learners

Slow Learners merupakan salah satu macam dari anak

berkebutuhan khusus (ABK), atau biasa disebut lamban belajar.

Masi G (1998) menyatakan “A slow learner is not a distinctive

category; it is a term that teachers use to describe a student who has

the ability to learn necessary academic skills, but at rate and depth

below average same age peers”. Artinya slow learner merupakan

istilah yang digunakan guru untuk menggambarkan seorang siswa

yang memiliki kemampuan dan keterampilan akademik, tetapi pada

tingkat di bawah rata-rata teman-teman sebaya.

Singh (dalam Pujar, 2006) menyatakan

slow learners are the students who find difficult to keeppace with their classmates. Slow learners are not mentally retarded, but are capable of achieving academic success at a slower rate compared to normal or regular class students. (Slow learners atau lambat belajar adalah siswa yang

memiliki kesulitan bersaing dengan teman sekelas mereka. Lambat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

14

belajar tidak mengalami keterbelakangan mental, namun mampu

mencapai keberhasilan akademis pada tingkat lebih lambat

dibandingkan dengan siswa kelas normal atau biasa).

Griffin (dalam Younis & Batinah, 2008) menyatakan “Slow

learners are students who learn more slowly than their peers, yet do

not have a disability requiring special education”. (Lambat belajar

adalah siswa yang belajar lebih lambat dari rekan-rekan mereka,

namun tidak memiliki cacat yang memerlukan pendidikan khusus).

Menurut Ratna dan Dany (2011:144) Slow Learners atau

lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar

sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan

sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang

sama.

Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI

(2011:46) Slow Learners adalah mereka yang mempunyai nilai

pelajaran sangat rendah yang ditandai pula dengan tes IQ berada di

bawah rata-rata anak pada umumnya. Eastmead (2004) juga

menyatakan “Slow learners score between 70 and 90 on IQ tests”.

Artinya skor tes IQ mereka menunjukkan skor antara 70 dan 90.

Walaupun demikian tidak keseluruhan anak slow learner memiliki

IQ seperti itu. Kelemahan akademik utama yang dialami oleh slow

learners adalah membaca, berbahasa, memori, sosial, dan perilaku

(Borah, 2013).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Slow

Learners atau lambat belajar adalah siswa yang membutuhkan waktu

lebih lambat dalam proses belajar atau mempunyai nilai pelajaran

sangat rendah dibanding dengan rekan-rekannya namun mampu

mencapai keberhasilan akademis tetapi tidak memiliki cacat dan

memerlukan pendidikan khusus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

15

2) Karakteristik Slow Learners

Malik (2012) menyatakan “Academically slow learners are

usually identified based on their attained scores on intelligence tests,

with IQ between 70-89”. Artinya slow learners secara akademis

biasanya diidentifikasi berdasarkan skor yang dicapai mereka pada

tes kecerdasan, dengan IQ antara 70-89.

Chauhan (2011: 282) menyatakan

“Taking the aforesaid factors into consideration, characteristics of slow learners can be systematically listed out: 1) limited cognitive capacity, 2) Poor memory, 3) Distraction and lack of concentration, 4) Inability to express ideas”.(Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik

(ciri-ciri) tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang

lainnya. Adapun karakteristik anak berkebutuhan khusus Slow

Learners yaitu: 1) Kapasitas kognitifnya terbatas, 2) memori atau

daya ingatnya rendah, 3) mempunyai gangguan dan kurangnya

konsentrasi, 4) ketidakmampuan menyampaikan ide dengan cepat).

5. Pendidikan Inklusi

a. Pengertian Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi adalah sebuah konsep atau pendekatan

pendidikan yang berupaya menjangkau semua anak tanpa kecuali.

Mereka semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk

memperoleh manfaat yang maksimal dari pendidikan. Pendidikan inklusi

bukan hanya untuk anak-anak yang membutuhkan layanan khusus atau

anak-anak cacat (Tarmansyah, 2007:11).

Menurut Odom (1997) definitions of inclusion is that children

with and without disabilities are placed in the same setting, which is most

often a classroom.” (definisi inklusi adalah bahwa anak-anak dengan dan

tanpa cacat ditempatkan dalam pengaturan yang sama, dalam satu ruang

kelas).

Ballard (Carrington: 1999) mendefinisikan pendidikan inklusi

ke dalam beberapa faktor, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

16

1) education needs to be non-discriminatory in terms of disability, culture and gender (pendidikan khusus bukan diskriminasi dalam kaitannya dengan penyandang cacat, budaya dan jenis kelamin)

2) it involves all students in a community with no exceptions(melibatkan semua siswa dalam suatu komunitas tanpa terkecuali)

3) students should have equal rights to access the culturally valued curriculum as full-time members of age appropriate regular classroom (siswa seharusnya memperoleh persamaan hak untuk masuk pada kurikulum secara kultural sebagai anggota penuh dari kelas reguler sesuai usianya)

4) there should be an emphasis on diversity rather than assimilation(seharusnya memperhatikan pada keanekaragaman dibandingkan asimilasi)

Menurut Staub dan Peck (1995), pendidikan inklusi adalah

penempatan anak berkelainan ringan, sedang dan berat secara penuh di

kelas. Hal ini menunjukan kelas regular merupakan tempat belajar yang

relevan bagi anak-anak berkelainan, apapun jenis kelainannya.

Dari beberapa pendapat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pendidikan inklusi adalah pendekatan pendidikan untuk peserta didik

yang berkebutuhan khusus tanpa pengecualian untuk bersama-sama

mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah reguar.

Dengan diselenggarakannya pendidikan inklusi bukan berarti

SLB (Sekolah Luar Biasa), sekolah terpadu dan SDLB (Sekolah Dasar

Luar Biasa) ditutup, akan tetapi dijadikan mitra kerja yang baik dengan

penyelenggaraan sekolah inklusi bahkan jika perlu dijadikan nara sumber

bagi guru-guru khusus yang mengajar di sekolah inklusi.

b. Tujuan Pendidikan Inklusi

Ofsted (Amstrong, 2011: 32) menyatakan bahwa An

educationally inclusive school is one in which the teaching and learning,

achievement, attitude anf well-being of every young person matter

(Sebuah sekolah yang mempraktekkan pendidikan inklusif adalah sebuah

sekolah yang memperhatikan pengajaran dan pembelajaran, pencapaian,

sikap dan kesejahteraan setiap anak).

Melalui pendidikan inklusi ini diharapkan anak berkelainan atau

berkebutuhan khusus dapat dididik bersama-sama dengan anak normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

17

lainnya (Gillies dan Carrington, 2004). Tujuannya adalah tidak ada

kesenjangan di antara anak berkebutuhan khusus dengan anak normal

lainnya. Diharapkan pula anak dengan kebutuhan khusus dapat

memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga hasil belajar

siswa ABK tidak terlampau jauh dengan siswa normal lainnya (Cole,

2002).

Pendidikan inklusi tidak sekedar mengintegrasikan ABK di

sekolah reguler, tetapi lebih kepada pendekatan untuk mengubah sistem

pendidikan agar dapat mengakomodasikan keadaan siswa yang beragam,

dan bukan mengubah anak menyesuaikan sistem (Munro, 2000).

Menurut Depdiknas (2007: 10) pendidikan inklusi di Indonesia

diselenggarakan dengan tujuan:

1) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak

(termasuk anak berkebutuhan khusus) mendapatkan pendidikan yang

layak sesuai dengan kebutuhannya.

2) Membantu mempercepat program pendidikan wajib belajar dasar.

3) Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah

dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah.

4) Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman ,

tidak diskriminatif, serta ramah terhadap pembelajaran.

5) Memenuhi amanat Undang-undang Dasar 1945.

c. Model Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi pada dasarnya memiliki dua model (Ekeh,

2013). Pertama yaitu model inklusi penuh (full inclusion). Model ini

menyertakan ABK untuk menerima pembelajaran individual dalam kelas

regular. Kedua yaitu model inklusi parsial (partial inclusion). Model

parsial ini mengikutsertakan ABK dalam sebagian pembelajaran yang

berlangsung di kelas reguler dan sebagian lagi dalam kelas-kelas pull out

dengan bantuan guru pendamping khusus.

Hardin (2002) mengemukakan model lain yaitu pendidikan

inklusi yang disebut inklusi terbalik (reverse inclusive). Dalam model ini,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

18

anak normal dimasukkan ke dalam kelas yang berisi ABK. Model ini

berkebalikan dengan model yang pada umumnya memasukkan ABK ke

dalam kelas yang berisi anak normal.

Model inklusi terbalik agaknya menjadi model yang kurang

lazim dilaksanakan. Model ini mengandaikan ABK sebagai anak dengan

jumlah yang lebih banyak dari anak normal. Dengan pengandaian

demikian seolah sekolah untuk ABK secara kuantitas lebih banyak dari

sekolah untuk anak normal, atau bisa juga tidak. Model pendidikan

inklusi seperti apapun tampaknya tidak menjadi persoalan berarti

sepanjang mengacu kepada konsep dasar pendidikan inklusi (Lamport,

2012).

Model pendidikan inklusi yang diselenggarakan pemerintah

Indonesia menurut Depdiknas (2007: 8) yaitu model pendidikan inklusi

moderat. Pendidikan inklusi moderat yang dimaksud adalah pendidikan

inklusi yang memadukan antara terpadu dan inklusi penuh. Model

moderat ini dikenal dengan model mainstreaming merupakan model

yang memadukan antara pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus

(Sekolah Luar Biasa) dengan pendidikan reguler. ABK digabungkan ke

dalam kelas reguler hanya untuk beberapa waktu saja.

Filosofinya tetap pendidikan inklusi, tetapi dalam praktiknya

ABK disediakan berbagai alternatif layanan sesuai dengan kemampuan

dan kebutuhannya. Anak berkebutuhan khusus dapat berpindah dari satu

bentuk layanan ke bentuk layanan yang lain, seperti:

1) Kelas Reguler

Dalam kelas ini, ABK belajar bersama anak lain sepanjang hari di

kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama.

2) Kelas Reguler dengan Cluster

Dalam kelas ini, ABK belajar bersama-sama anak lain di kelas

reguler dalam kelompok khusus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

19

3) Kelas Reguler dengan Pull Out

Dalam kelas ini, ABK belajar bersama anak lain di kelas reguler

namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas tersebut ke

ruang sumber untuk belajar bersama guru pembimbing khusus

(GPK).

4) Kelas Reguler dengan Cluster dan Pull Out

Dalam kelas ini, ABK belajar bersama anak lain di kelas reguler

dalam kelompok khusus. Dalam waktu-waktu tertentu mereka ditarik

dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan GPK.

5) Kelas Khusus dengan Berbagai Pengintegrasian

Dalam kelas ini, ABK belajar di kelas khusus di sekolah reguler

namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama-sama

dengan anak lain di kelas reguler.

6) Kelas Khusus Penuh

Dalam kelas ini, ABK belajar di dalam kelas khusus pada sekolah

reguler.

Dengan demikian tidak setiap anak dengan kebutuhan khusus

diharuskan berada dalam kelas reguler dengan mengikuti semua

pembelajaran yang ada. Sebagian dari mereka dapat berada dalam ruang

khusus atau terapi tergantung dari gradasi kelainannya sehngga untuk

anak dengan gradasi kelainan yang cukup berat dapat lebih lama berada

dalam ruang khusus daripada ruang reguler. Sedangkan anak dengan

gradasi kelainan yang sangat berat lebih dianjurkan untuk memperoleh

pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau sekolah khusus yang

menangani kelainan tersebut bukan di sekolah inklusi.

d. Komponen Pendidikan Inklusi

Menurut Depdiknas (2008: 6) dalam pendidikan inklusi terdapat

beberapa komponen pendidikan yang perlu dikelola dalam sekolah

inklusi, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

20

1) Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan merupakan salah satu komponen

pendidikan inklusi yang perlu mendapat perhatian dan pengelolaan

lebih. Hal ini dikarenakan kondisi anak pada pendidikan inklusi yang

lebih majemuk daripada kondisi anak pada pendidikan reguler.

Tujuan dari manajemen kesiswaan ini tidak lain agar kegiatan belajar

mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur, serta

mencapai tujuan yang diinginkan.

2) Manajemen Kurikulum

Pemerintah menyatakan bahwa kurikulum yang dipakai

satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusi adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan peserta didik sesuai

dengan bakat, minat dan potensinya.

3) Manajemen Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan salah satu unsur penting

dalam pendidikan inklusi. Tenaga kependidikan dalam pendidikan

inklusi mendapat porsi tanggung jawab yang jelas berbeda dengan

tenaga kependidikan pada pendidikan noninklusi. Perbedaan yang

terdapat pada individu meniscayakan adanya kompetensi yang

berbeda dari tenaga kependidikan lainnya.

4) Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana sekolah bertugas

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,

mengkordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi kebutuhan dan

penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan

secara optimal pada kegiatan belajar mengajar.

5) Manajemen Keuangan/Dana

Pendanaan pendidikan inklusi memerlukan manajemen

keuangan atau pendanaan yang baik. Walaupun penyelenggaraan

pendidikan inklusi dilaksanakan pada sekolah reguler dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

21

penyesuaian-penyesuaian, namun tidak serta merta pendanaan

penyelenggaraannya dapat diikutkan begitu saja dengan pendanaan

sekolah reguler. Maka diperlukan manajemen keuangan atau

pendanaan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan dalam

penyelenggaraan pendidikan inklusi dan mengatasi berbagai

permasalahan terkait dengan pendanaan.

6) Manajemen Lingkungan (Hubungan Sekolah dan Masyarakat)

Sekolah penyelenggara pendidikan inklusi perlu mengelola

dengan baik hubungan sekolah dengan masyarakat agar dapat

tercipta dan terbina hubungan yang baik dalam rangka upaya

memajukan pendidikan di daerah.

7) Manajemen Layanan Khusus

Dalam pendidikan inklusi terdapat komponen manajemen

layanan khusus. Manajemen layanan khusus ini mencakup

manajemen kesiswaan, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana-

prasarana, pendanaan dan lingkungan. Kepala sekolah dapat

menunjuk stafnya, terutama yang memahami ke-PLB-an, untuk

melaksanakan manajemen layanan khusus ini.

e. Kurikulum Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi masih menggunakan kurikulum standar

nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Namun dalam pelaksanaan di

lapangan, kurikulum pada pendidikan inklusi disesuaikan dengan

kemampuan dan karakteristik anak. Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009

menyatakan bahwa kurikulum yang dipakai satuan pendidikan

penyelenggara pendidikan inklusi adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan

peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan potensinya.

Kurikulum pendidikan inklusi hendaknya disesuaikan dengan

kebutuhan anak, yang selama ini anak dipaksakan mengikuti kurikulum.

Oleh sebab itu hendaknya memberikan kesempatan untuk menyesuaikan

kurikulum dengan anak. Menurut Tarmansyah (2007:154) untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

22

modifikasi kurikulum merupakan model kurikulum dalam sekolah

inklusi. Modifikasi pertama adalah mengenai pemahaman bahwa teori

model itu selalu merupakan representasi yang disederhanakan dari

realitas yang kompleks. Modifikasi kedua adalah mengenai aspek

kurikulum yang secara khusus difokuskan dalam pembelajaran yang akan

dibahas lebih banyak dalam praktek pembelajaran.

Kurikulum yang digunakan di sekolah inklusi adalah kurikulum

anak normal (regular) yang disesuaikan (dimodifikasi sesuai) dengan

kemampuan awal dan karakteristik ABK. Lebih lanjut, menurut

Direktorat PLB (Tarmansyah, 2007:168) modifikasi dapat dilakukan

dengan cara modifikasi alokasi waktu, modifikasi isi/materi, modifikasi

proses belajar mengajar, modifikasi sarana dan prasarana, modifikasi

lingkungan untuk belajar, dan modifikasi pengelolaan kelas. Dengan

kurikulum akan memberikan peluang terhadap tiap-tiap anak untuk

mengaktualisasikan potensinya sesuai dengan bakat, kemampuannya dan

perbedaan yang ada pada setiap anak.

Model pengembangan kurikulum pendidikan inklusi menurut

Depdiknas (2007: 19) terdiri dari:

1) Model kurikulum regular

Model kurikulum reguler, yaitu kurikulum yang mengikutsertakan

peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengikuti kurikulum

reguler sama seperti kawan-kawan lainnya di dalam kelas yang

sama.

2) Model kurikulum reguler dengan modifikasi

Model kurikulum reguler dengan modifikasi, yaitu kurikulum yang

dimodifikasi oleh guru pada strategi pembelajaran, jenis penilaian,

maupun pada program tambahan lainnya dengan tetap mengacu pada

kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Di dalam model ini bisa

terdapat anak berkebutuhan khusus yang memiliki PPI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

23

3) Model kurikulum Program Pembelajaran Individual (PPI)

Model kurikulum PPI yaitu kurikulum yang dipersiapkan guru

program PPI yang dikembangkan bersama tim pengembang yang

melibatkan guru kelas, guru pendamping khusus, kepala sekolah,

orang tua, dan tenaga ahli lain yang terkait.

f. Pembelajaran Model Inklusi di Kelas Reguler

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas inklusi sama dengan

pelaksanaan pembelajaran dalam kelas reguler. Namun jika diperlukan,

ABK membutuhkan perlakuan tersendiri yang disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhannya.

Untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan ABK diperlukan

proses skrining atau assesment yang bertujuan agar pada saat

pembelajaran di kelas, bentuk intervensi pembelajaran bagi ABK

merupakan bentuk intervensi pembelajaran yang sesuai bagi mereka.

Assesment yang dimaksud yaitu proses kegiatan untuk mengetahui

kemampuan dan kelemahan setiap peserta didik dalam segi

perkembangan kognitif dan perkembangan sosial melalui pengamatan

yang sensitif (Bandi Delphie, 2006: 1).

Seorang pendidik hendaknya mengetahui program pembelajaran

yang sesuai bagi ABK. Pola pembelajaran yang harus disesuaikan

dengan ABK biasa disebut dengan Individualized Education Program

(IEP) atau Program Pembelajaran Individual (PPI). Perbedaan

karakteristik yang dimiliki ABK membuat pendidik harus memiliki

kemampuan khusus.

Sebelum Program Pembelajaran Individual (PPI) dijalankan

oleh pendidik, terlebih dahulu pendidik harus melakukan identifikasi

terhadap kondisi dan kebutuhan ABK agar diperoleh informasi yang

akurat mengenai kebutuhan pembelajaran ABK. Setelah proses skrining

atau assesment dilakukan dan kebutuhan ABK teridentifikasi, maka PPI

dapat dijalankan di kelas-kelas reguler. PPI tersebut sebenarnya tidak

mutlak diperlukan bagi ABK dalam pembelajaran model inklusi di kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

24

reguler. Pada praktiknya ada beberapa ABK yang tidak memerlukan PPI.

Mereka dapat belajar bersama dengan anak reguler dengan program yang

sama tanpa perlu dibedakan.

Program Pembelajaran Individual (PPI) menurut Bandi Delphie

(2006: 150) meliputi enam komponen, yaitu:

1) Elicitors, yaitu peristiwa atau kejadian yang dapat menimbulkan atau

menyebabkan perilaku

2) Behaviors, merupakan kegiatan peserta didik terhadap sesuatu yang

dapat ia lakukan

3) Reinforcers, suatu kejadian atau peristiwa yang muncul sebagai

akibat dari perilaku dan dapat menguatkan perilaku tertentu yang

dianggap baik

4) Entering behavior, kesiapan menerima pelajaran

5) Terminal objective, sasaran antara dari pencapaian suatu tujuan

pembelajaran yang bersifat tahunan

6) Enroute, langkah dari entering behavior menujut ke terminal

objective

Model pembelajaran bagi ABK harus memperhatikan prinsip

umum dan prinsip khusus. Prinsip umum pembelajaran meliputi

motivasi, konteks, keterarahan, hubungan sosial, belajar sambil bekerja,

individualisasi, menemukan, dan prinsip memecahkan masalah. Prinsip

umum ini dijalankan ketika ABK belajar bersama-sama dengan anak

reguler dalam satu kelas. Baik anak reguler maupun ABK mendapatkan

program pembelajaran yang sama. Prinsip khusus disesuaikan dengan

karakteristik masing-masing ABK. Prinsip khusus ini dijalankan ketika

ABK membutuhkan pembelajaran individual melalui PPI (Bandi

Delphie, 2006:154).

B. Kerangka Berpikir

Salah satu macam kelainan pada anak berkebutuhan khusus (ABK)

adalah ABK Slow Learners. Adapun karakteristik anak berkebutuhan khusus Slow

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

25

Learners antara lain kapasitas kognitifnya terbatas, memori atau daya ingatnya

rendah, mempunyai gangguan dan kurangnya konsentrasi serta ketidakmampuan

menyampaikan ide dengan cepat. Untuk itu mereka perlu mendapat pendidikan

yang menempatkan mereka sama dengan anak-anak normal lainnya tanpa

membeda-bedakan kaya, miskin, normal atau berkebutuhan khusus.

Pendidikan inklusi merupakan pendidikan regular yang di dalamnya

terdapat anak berkebutuhan khusus (ABK). Melalui pendidikan inklusi ini ABK

dididik bersama anak-anak lainnya untuk dapat mengoptimalkan potensi yang

dimilikinya. Pendidikan inklusi ini menutup adanya kemungkinan terjadinya

diskriminasi terhadap ABK dan ABK dapat belajar hidup di lingkungan

masyarakat yang sebenarnya yaitu masyarakat yang terdiri dari orang normal dan

tidak normal atau disable and able person yang tidak dapat dipisahkan sebagai

suatu komunitas, yang dimulai dari masyarakat sekolah.

Proses pembelajaran matematika di kelas inklusi sama dengan proses

pembelajaran di kelas reguler. Namun untuk ABK slow learners telah disediakan

model kelas dan kurikulum khusus dalam proses pembelajaran di kelas inklusi.

Model kelas yang digunakan adalah model pull out sedangkan kurikulum yang

digunakan adalah kurikulum anak regular yang disesuaikan (dimodifikasi), sesuai

dengan kemampuan awal dan karakteristik ABK slow learners. Selama proses

pembelajaran di kelas, ABK slow learners selalu dipantau dan dibimbing oleh

guru pendamping khusus (GPK).

Dalam proses pembelajaran matematika di kelas inklusi kesiapan belajar

sebelum pembelajaran sangat diperlukan baik untuk guru matematika, GPK

matematika, dan siswa biasa maupun ABK. Kesiapan belajar tersebut meliputi

kesiapan fisik, kesiapan mental, maupun kesiapan secara kognitif. Guru

matematika yang berperan sebagai pemberi pelajaran siswa biasa dan ABK dalam

pembelajaran harus selalu membekali dengan persiapan sebelum mengajar dan

menjalin komunikasi dengan GPK terkait kemampuan ABK. Untuk ABK slow

learners sebagai penerima pelajaran juga harus membekali diri dengan persiapan

sebelum pembelajaran sehingga terlaksana dan tercapainya tujuan pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

26

Adapun dalam proses pembelajaran, ABK slow learners akan mengalami

berbagai macam kendala seperti ketidakmampuan mengikuti pelajaran dengan

baik, kurang konsentrasi ketika guru menerangkan. Oleh karena itu sebagai guru

yang mengajar dalam kelas inklusi yang dibantu GPK harus dapat memberikan

penyelesaian terhadap kendala-kendala yang dialami ABK slow learners tersebut

agar tidak ditemukan lagi saat proses pembelajaran selanjutnya. Kendala-kendala

yang terjadi harus dapat ditangani dengan cepat agar ABK slow learners dapat

mengikuti pembelajaran matematika bersama siswa lainnya dan mencapai hasil

yang optimal dalam pembelajarannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai

dengan bulan Juli 2014. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian

Tahap

Bulan

Des

2013

Jan

2013

Feb

2013

Mar

2014

Apr

2014

Mei

2014

Jun

2014

Jul

2014

1. Perencanaan

- Pengajuan Judul

- Penyusunan

Proposal

- Penyusunan

Instrumen

2. Pelaksanaan

3. Analisis Data

4. Penyusunan Laporan

B. Pendekatan Penelitian

Berangkat dari fokus permasalahan dalam penelitian ini, maka

pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Lexy J.

Moleong (2007:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain, secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

27

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

28

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Strauss & Corbin

(2003:4) penelitian kualitatif adalah penelitian yang temuan-temuannya tidak

diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan.

Ditinjau dari jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian

lapangan (field research), karena penelitian ini mempelajari secara intensif

tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit

sosial, kelompok, lembaga dan masyarakat yang dilaksanakan dalam kehidupan

dan realitas yang sebenarnya.

Pendekatan kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena beberapa

pertimbangan antara lain: (1) Penelitian ini merupakan upaya untuk

mendeskripsikan permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran

matematika Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learners (2) Penelitian ini

lebih bersifat induktif, artinya peneliti berusaha mendeskripsikan permasalahan

berdasar data yang terbuka bagi penelitian lebih lanjut; (3) Penelitian ini

dilakukan dalam situasi yang wajar dan mengutamakan data yang bersifat

kualitatif.

C. Subjek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik pengambilan purposive

sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan

pertimbangan maksud tertentu sesuai dengan tujuan penelitian ini dilaksanakan.

Pertimbangan tersebut adalah karena subjek sudah lama mengajar dan

membimbing ABK slow learners sehingga diharapkan subjek dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan peneliti dan dapat menjawab rumusan permasalahan

dalam penelitian ini. Sekolah yang dipilih dalam penelitian ini adalah sekolah

inklusi yaitu SD Al Firdaus Surakarta, sedangkan sumber informan dalam

penelitian ini yaitu guru matematika dan guru pendamping khusus (GPK).

D. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa informasi tentang proses pembelajaran

yang meliputi kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

29

evaluasi serta tindak lanjut. Selain itu informasi tentang faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learners saat proses pembelajaran matematika di kelas inklusi

dan bagaimana penyelesaiannya. Informasi-informasi tersebut diperoleh melalui

observasi dan wawancara terhadap guru matematika dan guru pendamping khusus

(GPK).

Ada tiga sumber data dalam penelitian ini, yaitu informan kunci (key

informan), tempat dan peristiwa serta dokumen.

1. Informan kunci (key informan), informan awal dipilih secara purposive

(purposive sampling). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006:102)

kekuatan dari sampel purposif adalah dari sedikit kasus yang diteliti secara

mendalam memberikan banyak pemahaman tentang topik. Bertindak sebagai

informan kunci adalah guru matematika dan guru pendamping khusus (GPK).

2. Tempat dan peristiwa, yang meliputi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

beserta kelengkapan administrasi KBMnya.

3. Dokumen, antara lain RPP, Program Pembelajaran Individual (PPI), Proses

Belajar Mengajar (PBM) yang meliputi kegiatan belajar mengajar dan

perangkat mengajar. Data ini dipergunakan untuk melengkapi hasil

wawancara. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

yang sesuai dengan fokus penelitian.

E. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan tahapan penelitian dalam penelitian kualitatif, instrumen

utama adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan

data berjalan dari medan empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses

pengumpulan data ini meliputi proses memasuki lokasi penelitian serta berada di

lokasi penelitian dan mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam

penelitian dimana peneliti melihat situasi yang diambil berdasarkan data

yang diperlukan. Observasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

30

proses pembelajaran yang dilakukan guru matematika dan guru pendamping

khusus.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini wawancara tak

terstruktur yaitu wawancara dilakukan apabila adanya jawaban berkembang

diluar pertanyaan-pertanyaan terstruktur namun tidak terlepas dari

permasalahan (Sugiyono, 2012: 191). Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui informasi dari guru matematika dan guru

pendamping khusus tentang proses pembelajaran matematika di kelas

inklusi dan kendala yang dialami ABK slow learners selama proses

pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Utama

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang

bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan data langsung dari sumber data.

Karena peneliti sebagai instrumen, maka peneliti harus sanggup

menyesuaikan diri dan berinteraksi secara langsung dan tuntas dengan

fenomena yang sedang dipelajari.

2. Instrumen Bantu Pertama

Instrumen bantu pertama ini berupa lembar observasi untuk

memperoleh data mengenai proses pembelajaran matematika, kegiatan yang

dilakukan guru matematika dan guru pendamping khusus selama proses

pembelajaran.

3. Instrumen Bantu Kedua

Instrumen bantu kedua ini berupa pedoman wawancara yang dibuat

oleh peneliti sebagai alat bantu dalam pengambilan data secara langsung di

lapangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

31

G. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini ditentukan melalui teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data tersebut bagi keperluan pengecekan atau sebagai

bahan pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2011: 327-332). Dalam

penelitian ini teknik triangulasi data yang digunakan adalah triangulasi waktu.

Triangulasi waktu digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan mengecek kepada sumber yang sama dengan waktu yang berbeda. Data

yang diperoleh dari guru matematika dan guru pendamping khusus (GPK) yaitu

dengan observasi pertama kemudian ditindaklanjuti dengan wawancara pertama

merupakan data pertama. Selanjutnya data yang diperoleh dari guru matematika

dan guru pendamping khusus (GPK) yaitu dengan observasi kedua kemudian

ditindaklanjuti dengan wawancara kedua merupakan data kedua. Data kedua yang

diperoleh digunakan untuk pengecekan data pertama. Jika hasil kedua data

tersebut sama maka data pertama yang telah diperoleh dinyatakan valid.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa

data. Teknik analisis data yaitu untuk menganalisa data yang telah diperoleh untuk

ditarik kesimpulan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan sepanjang

proses penelitian berlangsung. Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan

dengan empat prosedur sebagai berikut.

1. Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh di lapangan dicatat atau direkam dalam

bentuk naratif yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya

komentar peneliti yang berbentuk catatan kecil. Dari catatan deskriptif itu

kemudian dibuat catatan reflektif yaitu catatan yang berisi komentar,

pendapat atau penafsiran peneliti yang ditemui di lapangan.

2. Reduksi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

32

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data dengan sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi. Tahap reduksi data dalam penelitian ini adalah.

a. Menentukan guru matematika dan guru pendamping khusus sebagai subjek

penelitian.

b. Membuat catatan atau pertanyaan yang digunakan sebagai bahan

wawancara untuk subjek penelitian.

c. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan yang baik dan rapi.

3. Penyajian Data

Penyajian data adalah penyampaian informasi berdasarkan data yang

dimiliki dan disusun secara baik, runtut sehingga mudah dilihat, dibaca dan

dipahami tentang suatu kejadian dan tindakan atau peristiwa dalam bentuk

teks naratif. Tahap penyajian data dalam penelitian ini adalah.

a. Menyajikan hasil wawancara yang telah tersusun dengan baik dan rapi.

b. Menyajikan data dengan memperhatikan alur penelitian agar data tersebut

jelas.

c. Menganalisis hasil wawancara sehingga dapat menjawab permasalahan

dalam penelitian ini.

4. Penarikan Kesimpulan

Langkah akhir dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik

kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan yang

diperoleh melalui analisis data tersebut dijadikan pedoman untuk menyusun

rekomendasi dan implikasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengembangan Instrumen

1. Instrumen Bantu Pertama

Instrumen bantu pertama ini berupa lembar observasi untuk

memperoleh data mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

matematika dan guru pendamping khusus (GPK). Lembar observasi sebelum

digunakan terlebih dahulu di validasi oleh tiga validator yaitu dua orang dosen

matematika dan satu orang guru matematika. Validasi diarahkan pada kriteria

penelaahan dari segi materi (substansi), segi konstruksi dan segi bahasa. Nama-

nama validator instrumen observasi dapat dilihat dalam Tabel 4.1 berikut

Tabel 4.1. Nama-nama Validator Instrumen Observasi

No Nama Jabatan

1. Drs. Basuki Rachmat, M.PdDosen Matematika IKIP PGRI

Madiun

2. Swasti Maharani, M.PdDosen Matematika IKIP PGRI

Madiun3. Drs. Yuli Irfan Alliurido, M.Pd Guru Matematika MAN 2 Madiun

Hasil validasi lembar observasi disajikan dalam lembar validasi yang

diisi oleh validator setelah memeriksa instrumen yang telah dibuat. Validator

dapat memberikan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai, jika indikator telah

memenuhi kriteria yang disebutkan. Jika tidak sesuai, validator memberi tanda

silang (x) pada kolom. Dari hasil penilaian tersebut, validator dapat

memberikan kesimpulan apakah instrumen tersebut layak digunakan atau tidak.

Secara umum berdasarkan hasil validasi oleh ketiga validator terhadap

instrumen lembar observasi dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dinyatakan

valid atau layak digunakan. Lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada

Lampiran 2, 3 dan 4.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

34

2. Instrumen Bantu Kedua

Instrumen bantu kedua ini berupa pedoman wawancara yang dibuat

oleh peneliti sebagai alat bantu dalam pengambilan data secara langsung di

lapangan. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui proses

pembelajaran matematika meliputi kesiapan guru, perencanaan, pelaksanaan

serta evaluasi dan tindak lanjut di kelas inklusi dan faktor-faktor atau kendala

yang dialami siswa ABK slow learners serta upaya yang dilakukan guru dalam

menyelesaikannya.

Instrumen pedoman wawancara sebelum digunakan terlebih dahulu di

validasi oleh tiga validator yaitu dua orang dosen matematika dan satu orang

guru matematika. Validasi diarahkan pada aspek/indikator kejelasan tujuan

wawancara dan butir pertanyaan serta kesesuaian pertanyaan untuk

mengungkapkan proses pembelajaran di kelas inklusi. Nama-nama validator

instrumen pedoman wawancara dapat dilihat dalam Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Nama-nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara

No Nama Jabatan

1. Drs. Basuki Rachmat, M.PdDosen Matematika IKIP PGRI

Madiun

2. Swasti Maharani, M.PdDosen Matematika IKIP PGRI

Madiun3. Drs. Yuli Irfan Alliurido, M.Pd Guru Matematika MAN 2 Madiun

Hasil validasi pedoman wawancara ini disajikan dalam lembar validasi

yang diisi oleh validator setelah memeriksa instrumen yang telah dibuat.

Validator dapat memberikan tanda cek (v) pada kolom Ya, jika indikator telah

memenuhi kriteria yang disebutkan. Jika tidak sesuai, validator memberi tanda

cek (v) pada kolom Tidak. Dari hasil penilaian tersebut, validator dapat

memberikan kesimpulan apakah instrumen tersebut layak digunakan (L), layak

digunakan dengan perbaikan (P) atau tidak layak digunakan (T).

Secara umum berdasarkan hasil validasi oleh ketiga validator terhadap

instrumen pedoman wawancara dapat disimpulkan bahwa instrumen ini

dinyatakan valid atau layak digunakan. Lembar validasi oleh validator dapat

dilhat pada Lampiran 9, 10 dan 11.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

35

B. Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan subjek pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling.

Adapun langkah penentuannya sebagai berikut.

1. Peneliti memilih sekolah yang telah menyelenggarakan pendidikan inklusi di

Surakarta.

2. Di Surakarta ada tiga belas sekolah penyelenggara pendidikan inklusi, dan

terpilih SD Al Firdaus Surakarta karena sekolah ini telah ditetapkan sebagai

sekolah inklusi percontohan nasional

3. Dari data hasil pengamatan sementara oleh peneliti dengan guru matematika

dan guru pendamping khusus (GPK) maka terpilih 2 subjek penelitian. Alasan

dipilihnya kedua subjek ini adalah subjek mempunyai karakteristik yaitu sudah

berpengalaman mengajar dan membimbing siswa ABK slow learners dalam

proses pembelajaran di kelas inklusi. Selain itu peneliti juga memperoleh saran

dari kepala SD Al Firdaus Surakarta.

C. Diskripsi Subjek Penelitian

1. Subjek 1

Siti Komariyah, S.Si merupakan guru matematika kelas VB SD Al

Firdaus Surakarta. Lulusan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Jurusan Matematika Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan mengambil

Akta IV di Universitas Nahdatul Ulama Surakarta. Subjek 1 sudah bekerja di

SD Al Firdaus Surakarta dari tahun 2001 hingga sekarang.

2. Subjek 2

Ragil Tri U, S.Pd merupakan guru pendamping khusus (GPK) untuk

siswa ABK slow learners kelas VB di SD Al Firdaus Surakarta. Lulusan dari

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bimbingan Konseling

Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Subjek 2 sudah bekerja SD Al Firdaus

Surakarta dari tahun 2013 hingga sekarang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

36

D. Paparan, Triangulasi dan Analisis Data

1. Kesiapan Guru Sebelum Pembelajaran

a. Paparan Data

1) Paparan Data I

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi di atas (dapat dilihat pada

Lampiran 5), aspek kesiapan guru sebelum pembelajaran S1

menyiapkan media dan sumber belajar untuk siswa reguler ataupun

ABK (1a) tetapi S1 tidak .menyiapkan media khusus untuk ABK slow

learners (1b). Sebelum proses pembelajaran berlangsung, kesiapan

yang dilakukan S1 adalah menyiapkan RPP dan silabus (1c).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek kesiapan guru

sebelum pembelajaran dengan indikator yaitu: (1) menyiapkan media

dan sumber belajar, (2) menyiapkan media khusus untuk ABK (3)

menyiapkan RPP dan silabus.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 13).

Pa01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S1a01 : Persiapannya menyusun RPP dan silabusPa02 : Penyusunan RPP dilakukan kapan, Bu?S1a02 : Penyusunan RPP biasanya dilakukan setelah selesai satu

kompetensi dasar.Pa03 : Apakah RPP untuk siswa ABK slow learners sama dengan

RPP siswa biasa?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

37

S1a03 : RPPnya sama, namun untuk ABK ada modifikasi indikator, modifikasi materi dan modifikasi soal. Dalam RPP itu sudah dituliskan dengan jelas.

Pa04 : Bagaimana cara menetukan modifikasi untuk tiap-tiap ABK?

S1a04 : Saya sealalu berkomunikasi dengan guru pendamping masing-masing ABK.

Pa05 : Modifikasi apa yang dilakukan untuk ABK slow learners?S1a05 : Modifikasi materi, misalnya pada materi perbandingan dan

skala ini, untuk siswa biasa mereka dikenalkan dengan perbandingan namun untuk slow learners hanya sampai pada materi sebelumnya yaitu pecahan.

Pa06 : Adakah modifikasi yang lain?S1a06 : Modifikasi soal bisa ditanyakan kepada guru pendamping

atau bisa dilihat di RPP.Pa07 : Apakah ibu menyiapkan media dan sumber belajar sebelum

pembelajaran?S1a07 : YaPa08 : Media yang digunakan apa?S1a08 : Laptop dan proyektor tergantung materi yang mau

dijelaskan.Pa09 : Kalau sumber belajar yang digunakan?S1a09 : Buku paket dan kiat mahir matematikaPa10 : Adakah media khusus untuk siswa ABK slow learners?S1a10 : Ada tetapi guru kelas tidak menyiapkan media khusus untuk

siswa ABK, Pa11 : Siapa yang menyiapkan media khusus tersebut, Bu?S1a11 : Biasanya guru pendamping yang menyiapkan atau media

tersebut sudah ada di ruang Puspa.

Berdasarkan penggalan hasil wawancara di atas, persiapan-

persiapan yang dilakukan S1 sebelum proses pembelajaran yaitu

menyiapkan RPP dan silabus (S1a01). Selain itu S1 juga menyiapkan

media dan sumber belajar (S1a07). Namun untuk siswa ABK, S1 tidak

menyiapkan media khusus karena media khusus sudah disiapkan di

Ruang Puspa oleh guru pendamping (S1a11).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

38

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas (dapat dilihat pada

Lampiran 6), kesiapan yang dilakukan S2 adalah menyiapkan media

dan sumber belajar (1a) dengan catatan hanya untuk siswa ABK slow

learners. Media khusus untuk siswa ABK slow learners juga

disiapkan oleh S2 (1b). Untuk RPP dan silabus S2 tidak

menyiapkannya (1c).

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek kesiapan guru

sebelum pembelajaran dengan indikator yaitu: (1) menyiapkan media

dan sumber belajar, (2) menyiapkan media khusus untuk ABK (3)

menyiapkan RPP dan silabus.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 2 (Lampiran 15).

Pa01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S2a01 : Saya siapkan media dan sumber belajar untuk ABK yang akan dipakai saat itu.

Pa02 : Apakah sama media dan sumber belajar yang digunakan siswa reguler dan ABK?

S2a02 : Tidak sama, untuk ABK disediakan media khusus contohnya bisa berupa puzzle atau papan penjodohan seperti anak TKyang dibuat semenarik mungkin.

Pa03 : Mengapa disiapkan media khusus untuk ABK?S2a03 : Yaaa,,, karena mereka berbeda dengan siswa lain. Kalau

ada media yang menarik mereka tidak cepat bosan. Jadi diharapkan dengan adanya media itu dapat membantu proses belajar megajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

39

Pa04 : Apakah media itu sudah Ibu siapkan di dalam kelas?S2a04 : Media khusus untuk ABK sudah disiapkan di ruang Puspa

atau ruang pusat pelayanan ABK.Pa05 : Apakah ABK selalu menggunakan media tersebut setiap

proses pembelajaran?S2a05 : Tergantung materinya, Pa06 : Apakah Ibu juga menyiapkan RPP dan silabus?S2a06 : Saya tidak menyiapkan RPP dan silabus karena sudah

disiapkan oleh guru kelas. Saya hanya menyiapkan PPI.Pa07 : Dalam RPP itu dituliskan kalau ada modifikasi untuk ABK,

bisa dijelaskan Bu?S2a07 : Modifikasi untuk ABK itu ada modifikasi indikator

keberhasilan, materi, soal. Di RPP kan ada..Pa08 : Di RPP ini dituliskan kalau modifikasi soal dibuat oleh

GPK.S2a08 : Ya, karena slow leraners materinya tidak sampai

perbandingan hanya sampai pecahan maka soalnya pun juga beda, itu saya yang buat. Dan saya selalu berkomunikasi dengan guru kelas mengenai modifikasi dalam penyusunan RPP.

Pa09 : Untuk PPI tiap ABK apakah sama, Bu?S2a09 : Tidak sama itu disesuaikan dengan kondisi siwa masing-

masing ABK.

Berdasarkan hasil penggalan wawancara di atas, persiapan-

persiapan yang dilakukan S2 yaitu menyiapkan media dan sumber

belajar hanya untuk ABK slow learners (S2a01). Selain itu S2

menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners di Ruang Puspa

atau ruang Pusat Pelayanan ABK (S2a02 dan S2a04). S2 tidak

menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan oleh guru kelas

namun hanya menyiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI)

untuk ABK slow learners (S2a06). Dalam penyusunan RPP S2 selalu

berkomunikasi dengan S1 mengenai modifikasi untuk ABK slow

learners (S2a08).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

40

2) Paparan Data II

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi kedua di atas (dapat dilihat pada

Lampiran 7), aspek kesiapan guru sebelum pembelajaran, S1

menyiapkan media dan sumber belajar untuk siswa reguler ataupun

ABK (1a) tetapi S1 tidak .menyiapkan media khusus untuk ABK slow

learners (1b). Sebelum proses pembelajaran berlangsung S1 juga

sudah menyiapkan RPP dan silabus (1c).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi kedua terhadap subjek 1 pada aspek kesiapan guru sebelum

pembelajaran dengan indikator yaitu: (1) menyiapkan media dan

sumber belajar, (2) menyiapkan media khusus untuk ABK (3)

menyiapkan RPP dan silabus.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 1 (Lampiran 14).

Pb01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S1b01 : menyusun RPP dan silabusPb02 : Penyusunan RPP dilakukan kapan, Bu?S1b02 : biasanya setelah selesai satu KD.Pb03 : Apakah RPP untuk siswa ABK slow learners sama dengan

RPP siswa biasa?S1b03 : RPPnya sih sama, namun untuk ABK ada modifikasi.Pb04 : Bagaimana cara menentukan modifikasi untuk tiap-tiap

ABK?S1b04 : ya itu komunikasi dengan GPK tiap ABK.Pb05 : Modifikasi apa yang dilakukan untuk ABK slow learners?S1b05 : Modifikasi materi dan soal,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

41

Pb06 : Apakah semua materi dimodifikasi?S1b06 : Tidak semuanya,ya tergantung tingkat kesulitan materi.

Dilihat juga kemampuan anak slow learners bagaimana, apa bisa mengikuti atau tidak, begitu.

Pb07 : Apakah ibu menyiapkan media dan sumber belajar sebelum pembelajaran?

S1b07 : YaPb08 : Media yang digunakan apa?S1b08 : Laptop dan proyektor tergantung materi.Pb09 : Kalau sumber belajar yang digunakan?S1b09 : Buku paket dan kiat mahir matematikaPb10 : Adakah media khusus untuk siswa ABK slow learners?S1b10 : Ada tetapi guru kelas tidak menyiapkan media khusus itu

dibuat oleh GPK, nanti bisa ditanyakan sendiri

Berdasarkan penggalan hasil wawancara di atas, persiapan-

persiapan yang dilakukan S1 sebelum proses pembelajaran yaitu

menyiapkan RPP dan silabus (S1b01). Selain itu S1 juga menyiapkan

media dan sumber belajar (S1b07). Namun untuk siswa ABK, S1

tidak menyiapkan media khusus karena media khusus sudah disiapkan

di Ruang Puspa oleh guru pendamping (S1b11).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi kedua di atas (dapat dilihat pada

Lampiran 8), kesiapan yang dilakukan S2 adalah menyiapkan media

dan sumber belajar (1a) dengan catatan hanya untuk siswa ABK slow

learners. Media khusus untuk siswa ABK slow learners juga

disiapkan oleh S2 (1b). Untuk RPP dan silabus S2 tidak

menyiapkannya (1c).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

42

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi kedua terhadap subjek 2 pada aspek kesiapan guru sebelum

pembelajaran dengan indikator yaitu: (1) menyiapkan media dan

sumber belajar, (2) menyiapkan media khusus untuk ABK (3)

menyiapkan RPP dan silabus.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 2 (Lampiran 16).

Pb01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S2b01 : menyiapkan media dan sumber belajar.Pb02 : Media untuk siswa reguler atau ABK?S2b02 : hanya untuk ABK karena untuk siswa reguler sudah

disiapkan guru matematika, media yang saya gunakan untuk ABK adalah media khusus contohnya bisa berupa puzzle atau papan penjodohan.

Pb03 : Mengapa disiapkan media khusus untuk ABK?S2b03 : Media khusus disiapkan agar anak senang atau semangat

dalam belajar matematika. Kalau ada media yang menarik mereka tidak cepat bosan.

Pb04 : Apakah media itu sudah Ibu siapkan di dalam kelas?S2b04 : Media khusus untuk ABK sudah ada di ruang Puspa atau

ruang pusat pelayanan ABK. Jadi saya tinggal membawa anak ABK ke ruang Puspa.

Pb05 : Apakah ABK selalu menggunakan media tersebut setiap proses pembelajaran?

S2b05 : Dilihat materinya dulu, Pb06 : Apakah Ibu juga menyiapkan RPP dan silabus?S2b06 : Saya tidak menyiapkan RPP dan silabus. Saya hanya

menyiapkan PPI atau program pembelajaran individu.Berdasarkan hasil penggalan wawancara kedua di atas,

persiapan-persiapan yang dilakukan S2 yaitu menyiapkan media dan

sumber belajar hanya untuk ABK slow learners (S2b01). Selain itu S2

menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners di Ruang Puspa

atau ruang Pusat Pelayanan ABK (S2b02 dan S2b04). S2 tidak

menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan oleh guru kelas

namun S2 hanya menyiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI)

untuk ABK slow learners (S2b06).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

43

b. Triangulasi Data

Berdasarkan hasil dari paparan data I dan data II pada aspek

kesiapan guru sebelum pembelajaran terhadap subjek 1 dan 2 dapat

dijelaskan dalam Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.3 Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Kesiapan Guru

Sebelum Pembelajaran

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 1 menyiapkan RPP dan

silabus, menyiapkan media dan sumber belajar, tidak menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners.

Subjek 1 menyiapkan RPP dan silabus, menyiapkan media dan sumber belajar, tidak menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners.

Wawancara S1 sebelum proses pembelajaran yaitu menyiapkan RPP dan silabus.Selain itu S1 juga menyiapkan media dan sumber belajar. Namun untuk siswa ABK, S1 tidak menyiapkan media khusus karena media khusus sudah disiapkan di Ruang Puspa oleh guru pendamping.

S1 sebelum proses pembelajaran yaitu menyiapkan RPP dan silabus.Selain itu S1 juga menyiapkan media dan sumber belajaruntuk siswa reguler dan S1 tidak menyiapkan media khusus karena media khusus sudah disiapkan di Ruang Puspa oleh guru pendamping.

Hasil Triangulasi data:

Sebelum proses pembelajaran berlangsung subjek 1 sudah terlebih dahulu menyiapkan RPP dan silabus selain itu subjek 1 juga menyiapkan media dan sumber belajar untuk siswa reguler namun tidak menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners.

Tabel 4.4 Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Kesiapan Guru

Sebelum Pembelajaran

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 2 menyiapkan media

dan sumber belajar, menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners, tidak menyiapkan RPP dan silabus.

Subjek 2 menyiapkan media dan sumber belajar, menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners, tidak menyiapkan RPP dan silabus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

44

Wawancara Subjek 2 sebelum proses pembelajaran berlangsung menyiapkan media dan sumber belajar, subjek 2 menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners, subjek 2 tidak menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan oleh subjek 1 tetapi subjek 2 menyiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk ABK slow learners.

Subjek 2 sebelum proses pembelajaran berlangsung menyiapkan media dan sumber belajar, subjek 2 menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners, subjek 2 tidak menyiapkan RPP dan silabus tetapi menyiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk ABK slow learners.

Hasil Triangulasi Data:Sebelum proses pembelajaran berlangsung subjek 2 tidak menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan oleh subjek 1 tetapi subjek 2 menyiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk ABK slow learners. Subjek 2 menyiapkan media dan sumber belajar serta menyiapkan media khusus untuk ABK slow learners.

c. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil

wawancara, subjek 1 menyiapkan RPP dan silabus. Sebelum proses

pembelajaran berlangsung subjek 1 telah menyusun RPP dan silabus

(S1a01). Penyusunan RPP biasanya dilakukan setelah selesai satu

kompetensi dasar (S1a02). RPP yang digunakan untuk siswa biasa dan

siswa ABK sama, namun dalam RPP tersebut dijelaskan adanya modifikasi

untuk siswa ABK. Modifikasi tersebut antara lain modifikasi indikator

keberhasilan, waktu, materi dan soal (RPP Lampiran 9). Dalam penyusunan

RPP, subjek 1 juga berkomunikasi mengenai modifikasi dengan guru

pendamping untuk masing-masing ABK dan dengan subjek 2 untuk siswa

ABK slow learners.

Subjek 2 tidak menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan

oleh subjek 1. Subjek 2 hanya bertugas menyiapkan Program Pembelajaran

Individual (PPI) untuk siswa ABK slow learners (Lampiran 17). PPI yang

disiapkan oleh subjek 2 meliputi seluruh mata pelajaran. PPI yang

digunakan untuk tiap-tiap ABK berbeda. Hal ini disesuaikan dengan kondisi

siswa ABK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

45

Kesiapan lainnya yang dilakukan subjek 1 yaitu menyiapkan media

dan sumber belajar (Observasi 1a). Media yang biasa digunakan yaitu laptop

dan proyektor yang sudah ada dalam ruang kelas. Namun subjek 1 dapat

juga menggunakan media lain disesuaikan dengan materi apa yang akan

dijelaskan. Untuk materi skala dan perbandingan subjek 1 menggunakan

media benang, penggaris dan atlas untuk menghitung jarak pada atlas

kemudian mencari skala peta tersebut. Sedangkan sumber belajar yang

digunakan yaitu buku paket dan kiat mahir matematika. Subjek 2 juga

menyiapkan media dan sumber belajar namun hanya untuk siswa ABK slow

learners yang sesuai dengan PPI (Lampiran 17).

Untuk siswa ABK slow learners, subjek 1 tidak menyiapkan media

khusus. Media khusus tersebut sudah disiapkan oleh subjek 2 atau sudah

tersedia di ruang Puspa (Pusat Pelayanan ABK) ketika siswa ABK slow

learners melakukan pembelajaran pull out. Media khusus dapat berbentuk

puzzle atau papan penjodohan sesuai materi yang dipelajari, dibuat

semenarik mungkin agar ABK slow learners tidak cepat bosan saat

pembelajaran. Hal ini diharapkan dengan adanya media khusus, siswa tidak

kesulitan dalam belajar atau materi yang disampaikan oleh guru dapat

diserap dengan baik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap Pendahuluan

a. Paparan Data

1) Paparan Data I

a) Hasil Observasi Subjek 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

46

Berdasarkan hasil observasi pertama di atas (dapat dilihat pada

Lampiran 5), proses pelaksanaan pembelajaran tahap pendahuluan, S1

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses

pembelajaran baik siswa biasa maupun ABK slow learners (2a1).

Selain itu S1 juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari

dengan catatan pertanyaan untuk siswa ABK lebih mudah (2a2). Pada

observasi 2a3, S1 menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai.

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap pendahuluan dengan indikator yaitu: (1)

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses

pembelajaran, (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan

(3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 13).

Pa15 : Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari pelaksanaan pembelajaran. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas, Bu?

S1a15 : Pelaksanaan pembelajaran ada tiga tahapan yaitu pendahuluan, inti dn penutup.

Pa16 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S1a16 : Ya, karena pada pertemuan sebelumnya sudah diberitahu materi apa yang akan diajarkan jadi siswa sudah siap melakukan proses pembelajaran.

Pa17 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi?

S1a17 : YaPa18 : Apakah pertanyaan tersebut berlaku juga untuk siswa ABK

slow learners?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

47

S1a18 : Jika siswa ABK mengikuti di kelas maka pertanyaan sama dengan siswa lain, biasanya pertanyaan lebih mudah dan diberi arahan-arahan oleh GPKnya. Karena pada materi ini slow learners tidak diberikan maka pertanyaan dari GPK.

Pa19 : Apakah ibu juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD?

S1a19 : Ya, di awal sebelum pembelajaran dijelaskan tujuan yang akan dicapai atau apersepsi kegunaan materi yang akan dijelaskan.

Berdasarkan hasil wawancara pertama tersebut saat

pelaksanaan pembelajaran pada tahapan pendahuluan S1 menyiapkan

siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran dengan

memberitahu pada pertemuan sebelumnya materi apa yang akan

dibahas sehingga siswa sudah mempersiapkan dengan baik (S1a13).

Sebelum proses pembelajaran berlangsung S1 juga menjelaskan

tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai (S1a16).

Selain itu S1 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan

dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun

siswa ABK slow learners ketika mengikuti pembelajaran di kelas

dengan bantuan atau arahan-arahan dari GPK (S1a15).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi pertama di atas (dapat dilihat pada

Lampiran 7), proses pelaksanaan pembelajaran tahap pendahuluan, S2

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

48

pembelajaran hanya untuk ABK slow learners (2a1). Selain itu S2

juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan sebelumnya

yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari oleh ABK slow

learners (2a2). Pada observasi 2a3, S2 tidak menjelaskan tujuan

pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap pendahuluan dengan indikator yaitu: (1)

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses

pembelajaran, (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan

(3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 2 (Lampiran 15).

Pa10 : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika untuk ABK slow learners di kelas, Bu?

S2a10 : Sama seperti siswa lain, pelaksanaan pembelajaran ada 3 tahap yaitu penduluan, inti dan penutup

Pa11 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S2a11 : Ya, Pa12 : Bagaimana mempersiapkan anak secara psikis dan fisik?S2a12 : Pada pertemuan sebelumnya saya biasanya memberitahu

materi apa yang akan diajarkan. Itu juga saya tuliskan pada buku agar tidak lupa

Pa13 : Apakah menulis pada buku tulis mereka?S2a13 : Ya, buku khusus yang isinya kegiatan dia di sekolah, apa

saja yang perlu dibawa besuk. Jadi itu orangtuanya juga bisa mantau dari buku itu

Pa14 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi?

S2a14 : Ya biasanya slow learners saya arahkan dengan pertanyaan yang nyrempet dengan materi, kalau ini bahas pecahan ya saya tanyakan membagi jeruk jadi beberapa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

49

bagian. Pertanyaan sesederhana mungkin supaya dia mengerti.

Pa15 : Apakah mereka selalu bisa menjawab pertanyaanyang Ibu berikan?

S2a15 : Ya kadang bisa kadang gak, harus pelan-pelan mengajar slow learners itu. Juga harus diulang-ulang.

Pa16 : Pada tahap pendahuluan ini, apakah Ibu juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD?

S2a16 : Ya tidak, itu sudah dijelaskan sama guru matematika di depan kelas.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut saat pelaksanaan

pembelajaran pada tahapan pendahuluan S2 menyiapkan siswa secara

psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran dengan memberitahu

pada pertemuan sebelumnya materi apa yang akan dibahas sehingga

siswa sudah mempersiapkan dengan baik (S2a13). S2 tidak

menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan

dicapai karena sudah dijelaskan oleh S1. Sebelum proses

pembelajaran S2 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan

dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa ABK slow learners

(S2a15).

2) Paparan Data II

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi kedua di atas (Lampiran 6), pada

proses pelaksanaan pembelajaran tahap pendahuluan, S1 menyiapkan

siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran baik siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

50

biasa maupun ABK slow learners (2a1). Selain itu S1 juga

mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan catatan

pertanyaan untuk siswa ABK lebih mudah (2a2). Pada observasi 2a3,

S1 menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi kedua terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap pendahuluan dengan indikator yaitu: (1)

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses

pembelajaran, (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan

(3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 1 (Lampiran 14).

Pb15 : Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari pelaksanaan pembelajaran. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas, Bu?

S1b15 : Pelaksanaan pembelajaran ada tiga tahapan yaitu pendahuluan, inti dn penutup.

Pb16 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S1b16 : Ya, karena pada pertemuan sebelumnya sudah diberitahu materi apa yang akan diajarkan jadi siswa sudah siap

Pb17 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi?

S1b17 : YaPb18 : Apakah pertanyaan tersebut berlaku juga untuk siswa ABK

slow learners?S1b18 : Jika siswa ABK mengikuti di kelas maka pertanyaan sama

dengan siswa lain, biasanya pertanyaan lebih mudah Pb19 : Apakah ibu juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau

KD?S1b19 : Ya, di awal sebelum pembelajaran saya jelaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

51

Pb20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media pembelajaran dan sumber belajar lain?

S1b20 : Ya, Pb21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?S1b21 : yang berpusat pada siswa dengan arahan dari guru Pb22 : Media yang digunakan?S1b22 : Tergantung materinya, biasanya dengan praktek. Pb23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?S1b23 : Pakai buku paket dan kiat mahir matematika

Berdasarkan hasil wawancara kedua tersebut saat pelaksanaan

pembelajaran pada tahapan pendahuluan S1 menyiapkan siswa secara

psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran dengan memberitahu

pada pertemuan sebelumnya materi apa yang akan dibahas sehingga

siswa sudah mempersiapkan dengan baik (S1b07). Sebelum proses

pembelajaran berlangsung S1 juga menjelaskan tujuan pembelajaran

dan kompetensi dasar yang akan dicapai (S1b09). Selain itu S1

memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi

yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow

learners ketika mengikuti pembelajaran di kelas dengan bantuan atau

arahan-arahan dari GPK (S1b08).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas (Lampiran 7), pada proses

pelaksanaan pembelajaran tahap pendahuluan, S2 menyiapkan siswa

secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran hanya untuk

ABK slow learners (2a1). Selain itu S2 juga mengajukan pertanyaan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

52

pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari oleh ABK slow learners (2a2). Pada observasi

2a3, S2 tidak menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai.

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap pendahuluan dengan indikator yaitu: (1)

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses

pembelajaran, (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan

(3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

Berikut ini penggalan wawancara kedua peneliti dengan subjek

2 (Lampiran 16).

Pb10 : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika untuk ABK slow learners di kelas, Bu?

S2b10 : ada 3 tahap yaitu penduluan, inti dan penutupPb11 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum

pembelajaran dipersiapkan secara psikis dan fisik?S2b11 : Ya, Pb12 : Bagaimana mempersiapkan anak secara psikis dan fisik?S2b12 : pertemuan sebelumnya saya biasanya itu nagsih tahu

mereka materi apa yang akan diajarkan, apa saja yang perlu dibawa, apa saja yang perlu dikerjakan esok hari. Itu semua saya tuliskan pada buku khusus yang selalu mereka bawa pulang ke rumah.

Pb13 : Buku khusus itu bagaimana ya maksutnya Bu?S2b13 : buku khusus itu isinya kegiatan dia di sekolah, apa saja

yang perlu dibawa besuk. Jadi itu orangtuanya juga bisa mantau dari buku itu. Kalau misal anak bandel atau gak nurut ya saya catat di situ,saya laporkan ke orangtua mereka. Anak slow learners kan cepet lupa, jadi orangtua di rumah juga bisa mengingatkan apa saja yang akan dibawa ke sekolah besuk.

Pb14 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

53

S2b14 : Ya biasanya slow learners saya arahkan dengan pertanyaan sederhana, misalnya saat ini lagi bahas pecahan contohnya membagi apel jadi beberapa bagian.

Pb15 : Apakah mereka selalu bisa menjawab pertanyaan yang Ibu berikan?

S2b15 : Ya kadang bisa kadang gak, harus pelan-pelan mengajar slow learners itu. Juga harus diulang-ulang. Harus sabar.

Pb16 : Pada tahap pendahuluan ini, apakah Ibu juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD?

S2b16 : Ya tidak, itu sudah dijelaskan sama guru matematika di depan kelas.

Berdasarkan hasil wawancara pertama tersebut saat

pelaksanaan pembelajaran pada tahapan pendahuluan S2 menyiapkan

siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran dengan

memberitahu pada pertemuan sebelumnya materi apa yang akan

dibahas sehingga siswa sudah mempersiapkan dengan baik (S2b13).

S2 tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang

akan dicapai karena sudah dijelaskan oleh S1 (S2b14). Sebelum

proses pembelajaran S2 memberikan pertanyaan pengetahuan yang

berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa ABK

slow learners (S2a16).

b. Triangulasi Data

Berdasarkan hasil dari paparan data I dan data II pada aspek

pelaksanaan pembelajaran pada tahap pendahuluan terhadap subjek 1 dan 2

dapat dijelaskan dalam Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.5 Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Pelaksanaan

Pembelajaran pada Tahap Pendahuluan

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 1 menyiapkan siswa

secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan

Subjek 1 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

54

dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow learners.

dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow learners.

Wawancara Subjek 1 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran dengan memberitahu pada pertemuan sebelumnya materi apa yang akan dibahas sehingga siswa sudah mempersiapkan dengan baik. Sebelum proses pembelajaran berlangsung subjek 1 juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Selain itu subjek 1 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow learners.

Subjek 1 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran berlangsung subjek 1 juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Selain itu subjek 1 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

Hasil Triangulasi data:Pelaksanaan pembelajaran pada tahap pendahuluan subjek 1 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran. Subjek 1 juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Selain itu subjek 1 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow learners.

Tabel 4.6 Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Pelaksanaan

Pembelajaran pada Tahap Pendahuluan

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 2 menyiapkan siswa

secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran, tidakmenjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas untuk siswa ABK slow learners.

Subjek 2 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran, tidakmenjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas untuk siswa ABK slow learners.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

55

Wawancara Subjek 2 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran. Subjek 2 tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai karena sudah dijelaskan oleh subjek 1. Sebelum proses pembelajaran subjek 2 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa ABK slow learners.

Subjek 2 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran. Subjek 2 tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai karena sudah dijelaskan oleh subjek 1. Sebelum proses pembelajaran subjek 2 juga memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas tetapi hanyauntuk siswa ABK slow learners.

Hasil Triangulasi data:Subjek 2 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran. Subjek 2 tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai karena sudah dijelaskan oleh subjek 1. Sebelum proses pembelajaran subjek 2 memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik untuk siswa ABK slow learners.

c. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil

wawancara, dalam pelaksanaan pembelajaran melalui 3 tahap yaitu

pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pertama subjek 1 menyiapkan

siswa secara psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran. Siswa disiapkan

dengan cara memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan

sebelumnya sehingga mereka sudah mempersiapkan dengan baik. Dalam hal

ini subjek 2 juga menyiapkan ABK slow learners dengan memberitahu saat

pembelajaran sebelumnya. Subjek 2 mencatatkan pada buku khusus apa saja yang

perlu disiapkan agar mereka tidak lupa. Buku khusus itu juga dapat digunakan

orangtua untuk memantau kegiatan yang dilakukan anak mereka di sekolah.

Selain menyiapkan psikis dan fisik siswa, subjek 1 juga menjelaskan

tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai sebelum

menjelaskan materi yang diajarkan. Untuk hal ini subjek 2 tidak

menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

karena sudah dijelaskan oleh subjek 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

56

Pada tahap pendahuluan pelaksanaan pembelajaran subjek 1

memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang

akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow learners.

Untuk siswa ABK slow learners pertanyaan yang diberikan lebih mudah.

Ketika mengikuti pembelajaran di kelas, siswa ABK slow learners

mendapat bantuan atau arahan-arahan dari GPK agar dapat menjawab

pertanyaan dari subjek 1. Sedangkan subjek 2 bertugas membimbing ABK

slow learners untuk mendapat pertanyaan dari subjek 1. Namun karena

adanya modifikasi pada materi skala dan perbandingan maka subjek 2 yang

memberikan pertanyaan pengetahuan.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap Inti

a. Paparan Data

1) Paparan Data I

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi di atas (Lampiran 5), bahwa

dalam kegiatan inti pembelajaran matematika, S1 menggunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

57

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber

belajar lain (b1). Misal dengan praktek menghitung jarak pada peta

menggunakan benang. S1 melibatkan siswa biasa atau ABK secara

aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (b2). S1 memfasilitasi

terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara

siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran (b3). S1 memfasilitasi

siswa biasa atau ABK melalui pemberian tugas, diskusi untuk

memunculkan gagasan baru baik lisan atau tertulis (b4). S1 dengan

bantuan GPK memantau dan membimbing ABK dalam proses

pembelajaran (b5).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber

belajar lain, (2) melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran, (3) memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran (4) memfasilitasi siswa biasa atau ABK

melalui pemberian tugas, diskusi untuk memunculkan gagasan baru

baik lisan atau tertulis dan (5) memantau dan membimbing ABK

dalam proses pembelajaran.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 13).

Pa20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media pembelajaran dan sumber belajar lain?

S1a20 : Ya, Pa21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?S1a21 : Pendekatan yang berpusat pada siswa dengan arahan dari

guru maupun GPK untuk ABKPa22 : Media yang digunakan?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

58

S1a22 : Tergantung materinya, biasanya dengan praktek. Misalnya pada materi skala menggunakan benang untuk menghitung jarak pada peta atau atlas.

Pa23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?S1a23 : Pakai buku paket dan kiat mahir matematikaPa21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan siswa

biasa dan ABK dalam pembelajaran yang aktif?S1a21 : YaPa22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?S1a22 : Dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan

soal-kerjakan-jawab yang membuat siswa berani berbicara untuk menjawab.

Pa23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S1a23 : Interaksi terjadi dengan baik, sebagai guru tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK.

Pa24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK berbeda?

S1a24 : Untuk tugas siswa ABK dibuat oleh GPK sesuai dengan kemampuan individu.

Pa25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners?

S1a25 : Ya, tetapi yang berperan utama dalam memantau dan membimbing ABK adalah GPK.

Berdasarkan hasil wawancara pertama tersebut dalam kegiatan

inti pembelajaran matematika, S1 menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (S1a10).

Biasanya dengan menggunakan praktek misalnya pada materi skala

dan perbandingan seperti mengukur jarak dengan benang pada peta

atau atlas untuk menghitung skala. S1 melibatkan siswa biasa atau

ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan

memberikan soal-kerjakan-jawab yang membuat siswa berani

berbicara (S1a13). S1 juga memfasilitasi terjadinya interaksi antara

siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam

setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa

maupun ABK. Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK

dilakukan oleh GPK sesuai kemampuan individu (S1a15). S1 dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

59

proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK namun

yang berperan lebih utama adalah GPK (S1a16).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas (Lampiran 6), bahwa

dalam kegiatan inti pembelajaran matematika, S2 menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber

belajar lain (b1). S2 melibatkan siswa biasa atau ABK slow learners

secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (b2). S2 memfasilitasi

terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK slow

learners, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran (b3).

S2 memfasilitasi ABK slow learners melalui pemberian tugas, diskusi

untuk memunculkan gagasan baru baik lisan atau tertulis (b4). S2

selalu memantau dan membimbing ABK dalam proses pembelajaran

(b5).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

60

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber

belajar lain, (2) melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran, (3) memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran (4) memfasilitasi siswa biasa atau ABK

melalui pemberian tugas, diskusi untuk memunculkan gagasan baru

baik lisan atau tertulis dan (5) memantau dan membimbing ABK

dalam proses pembelajaran.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 2 (Lampiran 15).

Pa20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media pembelajaran dan sumber belajar lain?

S2a20 : Ya, Pa21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?S2a21 : Pendekatan yang berpusat pada ABK slow learnersPa22 : Media apa yang digunakan?S2a22 : Medianya bisa berbentuk puzzle, papan penjodohan, ya

sebisa mungkin media yang dipakai menarik untuk siswa.Pa23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?S2a23 : Pakai buku paket.Pa21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan ABK slow

learners dalam pembelajaran yang aktif?S2a21 : YaPa22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?S2a22 : Diberi soal terus suruh mengerjakan, dibimbing terus kalau

bisa mengerjakan diberi pujian kalau belum bisa ya diarahkan secara berulang-ulang.

Pa23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S2a23 : Interaksi terjadi dengan baik, siswa biasa tidak pernah menganggap kalau ABK itu berbeda. Mereka sangat welcome.

Pa24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK slow learners berbeda?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

61

S2a24 : Ya tentu, kalau ABK diberikan sesuai kemampuan mereka. Kalau materinya dimodifikasi beda ya jelas soalnya juga beda.

Pa25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners?

S2a25 : Ya, itu memang tugas saya sebagai GPK

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dalam kegiatan inti

pembelajaran matematika, S2 menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (S2a20).

S2 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh

ABK slow learners (S1a22). S2 juga memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa

biasa maupun ABK. Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK

slow learners, disesuaikan kemampuan individu (S1a24). S2 dalam

proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow

learners (S1a25).

2) Paparan Data II

a) Hasil Observasi Subjek 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

62

Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa dalam kegiatan inti

pembelajaran matematika, S1 menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (b1).

Misal dengan praktek menghitung jarak pada peta menggunakan

benang. S1 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran (b2). S1 memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran (b3). S1 memfasilitasi siswa biasa atau

ABK melalui pemberian tugas, diskusi untuk memunculkan gagasan

baru baik lisan atau tertulis (b4). S1 dengan bantuan GPK memantau

dan membimbing ABK dalam proses pembelajaran (b5).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi kedua terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber

belajar lain, (2) melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran, (3) memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran (4) memfasilitasi siswa biasa atau ABK

melalui pemberian tugas, diskusi untuk memunculkan gagasan baru

baik lisan atau tertulis dan (5) memantau dan membimbing ABK

dalam proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

63

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 1 (Lampiran 14).

Pb20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media pembelajaran dan sumber belajar lain?

S1b20 : Ya, Pb21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?S1b21 : yang berpusat pada siswa dengan arahan dari guru Pb22 : Media yang digunakan?S1b22 : Tergantung materinya, biasanya dengan praktek. Pb23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?S1b23 : Pakai buku paket dan kiat mahir matematikaPb21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan siswa

biasa dan ABK dalam pembelajaran yang aktif?S1b21 : YaPb22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?S1b22 : dengan memberikan soal-kerjakan-jawab yang membuat

siswa berani berbicara untuk menjawab.Pb23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan

siswa ABK?S1b23 : Interaksi terjadi dengan baik, sebagai guru tidak

membedakan antara siswa biasa maupun ABK.Pb24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan

ABK berbeda?S1b24 : Untuk tugas siswa ABK dibuat oleh GPK sesuai dengan

kemampuan individu.Pb25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan

membimbing ABK slow learners?S1b25 : Ya, tetapi yang berperan utama adalah Bu Ragil sebagai

GPK.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dalam kegiatan inti

pembelajaran matematika, S1 menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (S1b10).

Biasanya dengan menggunakan praktek misalnya pada materi skala

dan perbandingan seperti mengukur jarak dengan benang pada peta

atau atlas untuk menghitung skala (S1b11). S1 melibatkan siswa biasa

atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan

memberikan soal-kerjakan-jawab yang membuat siswa berani

berbicara terlihat pada wawancara S1b12 dan S1b13. S1 juga

memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

64

ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan

tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK (S1b14).

Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK dilakukan oleh GPK

sesuai kemampuan individu (S1b15). S1 dalam proses pembelajaran

selalu memantau dan membimbing ABK namun yang berperan lebih

utama adalah GPK yang menangani masing-masing ABK (S1b16).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa dalam kegiatan inti

pembelajaran matematika, S2 menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (b1). S2

melibatkan siswa biasa atau ABK slow learners secara aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran (b2). S2 memfasilitasi terjadinya

interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK slow learners, antara

siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran (b3). S2 memfasilitasi

ABK slow learners melalui pemberian tugas, diskusi untuk

memunculkan gagasan baru baik lisan atau tertulis (b4). S2 selalu

memantau dan membimbing ABK dalam proses pembelajaran (b5).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

65

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber

belajar lain, (2) melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran, (3) memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran (4) memfasilitasi siswa biasa atau ABK

melalui pemberian tugas, diskusi untuk memunculkan gagasan baru

baik lisan atau tertulis dan (5) memantau dan membimbing ABK

dalam proses pembelajaran.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 2 (Lampiran 16).

Pb20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media pembelajaran dan sumber belajar lain?

S2b20 : Ya, Pb21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?S2b21 : Pendekatan yang berpusat pada ABK slow learnersPb22 : Media apa yang digunakan?S2b22 : Medianya bisa berbentuk puzzle, papan penjodohan, ya

sebisa mungkin media yang dipakai menarik untuk siswa.Pb23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?S2b23 : Pakai buku paket.Pb21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan ABK slow

learners dalam pembelajaran yang aktif?S2b21 : YaPb22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?S2b22 : Diberi soal terus suruh mengerjakan, dibimbing terus kalau

bisa mengerjakan diberi pujian kalau belum bisa ya diajari berulang-ulang.

Pb23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S2b23 : Interaksi terjadi dengan baik, siswa biasa tidak pernah menganggap kalau ABK itu berbeda. Mereka sangat welcome. Kalau anak kesulitan siswa lain bahkan mau membantu.

Pb24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK slow learners berbeda?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

66

S2b24 : Ya jelas, kalau ABK diberikan sesuai kemampuan mereka. Kalau materinya dimodifikasi beda ya jelas soalnya juga beda.

Pb25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners?

S2b25 : Ya, GPK itu selalu duduk di samping siswa ABK.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dalam kegiatan inti

pembelajaran matematika, S2 menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (S2b20).

S2 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh

ABK slow learners (S2b22). S2 juga memfasilitasi terjadinya

interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan

guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara

siswa biasa maupun ABK. Sedangkan untuk pemberian tugas siswa

ABK slow learners, disesuaikan kemampuan individu (S2b24). S2

dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK

slow learners (S2b25).

b. Triangulasi Data

Berdasarkan hasil dari paparan data I dan data II pada aspek

pelaksanaan pembelajaran pada tahap inti terhadap subjek 1 dan 2 dapat

dijelaskan dalam Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.7 Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Pelaksanaan

Pembelajaran pada Tahap Inti

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 1 menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain, melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa

Subjek 1 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain, melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

67

ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK, memfasilitasi siswa dalam pemberian tugas dan memantau dan membimbing ABK slow learners.

ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK, memfasilitasi siswa dalam pemberian tugas dan memantau dan membimbing ABK slow learners.

Wawancara Subjek 1 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Selain itu subjek 1 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh ABK slow learners. Subjek 1 jugamemfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK.Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK slow learners, disesuaikankemampuan individu. Subjek 1 dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners.

Subjek 1 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Selain itu subjek 1 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh ABK slow learners. Subjek 1 jugamemfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK.Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK slow learners, disesuaikankemampuan individu. Subjek 1 dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners.

Hasil Triangulasi data:Subjek 1 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Subjek 1 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh ABK slow learners. Subjek 1 juga memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK. Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK slow learners, disesuaikan kemampuan individu.Subjek 1 dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

68

Tabel 4.8 Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Pelaksanaan

Pembelajaran pada Tahap Inti

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 2 menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain, melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran memfasilitasi siswa dalam pemberian tugas dan memantau dan membimbing ABK slow learners.

Subjek 2 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain, melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran memfasilitasi siswa dalam pemberian tugas dan memantau dan membimbing ABK slow learners.

Wawancara Subjek 2 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Subjek 2 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh ABK slow learners. Subjek 2 jugamemfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK.Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK slow learners, disesuaikankemampuan individu. Subjek 2dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners.

Subjek 2 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Subjek 2 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh ABK slow learners. Subjek 2 jugamemfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK.Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK slow learners, disesuaikankemampuan individu. Subjek 2dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

69

Hasil Triangulasi data:Subjek 2 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Subjek 2 melibatkan siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal dan dikerjakan oleh ABK slow learners. Subjek 2 juga memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK. Sedangkan untuk pemberian tugas siswa ABK slow learners, disesuaikan kemampuan individu.Subjek 2 dalam proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing ABK slow learners yang merupakan tugasnya sebagai guru pendamping

c. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil

wawancara, subjek 1 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran dan sumber belajar lain. Pendekatan yang digunakan

subjek 1 adalah pendekatan yang berpusat pada siswa dengan arahan dari

guru maupun GPK untuk ABK. Sedangkan media yang digunakan biasanya

subjek 1 memberikan media pembelajaran lain dengan menggunakan

praktek misalnya pada materi skala dan perbandingan seperti mengukur

jarak dengan benang pada peta atau atlas untuk menghitung skala. Untuk

sumber belajar subjek 1 menggunakan buku paket dan kiat mahir

matematika.

Subjek 2 juga menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran dan sumber belajar lain. Pendekatan pembelajaran yang

digunakan adalah berpusat pada ABK slow learners. Untuk sumber belajar

berupa buku paket dan media untuk ABK slow learners bisa berbentuk

puzzle, papan penjodohan yang dibuat semenarik mungkin agar ABK slow

learners tidak cepat bosan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran subjek 1 melibatkan siswa biasa

atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan

memberikan soal-kerjakan-jawab yang membuat siswa berani berbicara

untuk menjawab. Subjek 2 juga melibatkan ABK slow learners dalam

pembelajaran aktif dengan diberi soal untuk dikerjakan. Jika mereka tidak

bisa maka akan dibimbing terus kalau bisa mengerjakan diberi pujian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

70

Subjek 1 dan subjek 2 sama-sama memfasilitasi terjadinya interaksi

antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru dalam

setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa maupun

ABK. Selain itu subjek 1 dan subjek 2 dalam proses pembelajaran selalu

memantau dan membimbing ABK namun yang berperan lebih utama adalah

subjek 2 yang menangani ABK slow learners.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap Penutup

a. Paparan Data

1) Paparan Data I

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran tahap penutup, S1 bersama siswa membuat

rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa

dan ABK (c1) dengan catatan siswa ABK dibimbing GPK. S1

melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah

dilaksanakan (c2). Penilaian untuk siswa ABK dilakukan oleh GPK

bukan S1. Selain itu S1 juga memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran (c3).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) bersama siswa

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

71

siswa biasa dan ABK, (2) melakukan penilaian atau refleksi terhadap

apa yang sudah dilaksanakan, (3) memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 13).

Pa26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S1a26 : Bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan.

Pa27 : Apakah melibatkan siswa ABK slow learners?S1a27 : Tidak, karena untuk slow learners materi dimodifikasiPa28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa

yang sudah dilaksanakan?S1a28 : YaPa29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?S1a30 : Menilai hasil kinerja siswa saat pembelajaran dan latihan

soal.Pa31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?S1a31 : Kalau penilaian untuk siswa ABK jika dia mengikuti

kurikulum regular maka guru kelas yang menilai, namun untuk ABK slow learners yang menilai GPK karena dia mengikuti kurikulum khusus

Pa32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai pembelajaran?

S1a32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dalam pelaksanaan

pembelajaran pada tahap penutup, S1 bersama siswa membuat

rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa

dan ABK (S1a17). S1 melakukan penilaian untuk siswa yang

mengikuti kurikulum regular baik siswa biasa maupun siswa ABK

namun siswa ABK slow learners karena mengikuti kurikulum khusus

maka dinilai oleh GPK (S1a20). S1 memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan (S1a21).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

72

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran tahap penutup, S2 bersama ABK slow

learners membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang hanya

melibatkan ABK slow learnera (c1). S2 melakukan penilaian atau

refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan (c2). Selain itu S2 juga

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (c3).

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) bersama siswa

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan

siswa biasa dan ABK, (2) melakukan penilaian atau refleksi terhadap

apa yang sudah dilaksanakan, (3) memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 2 (Lampiran 15).

Pa26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S2a26 : Bersama ABK slow learners membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan.

Pa27 : Bagaimana cara mengajak mereka membuat rangkuman?S2a27 : Pelan-pelan diarahkan, pokoknya dengan slow learners

harus diulang-ulang agar mereka paham juga dimotivasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

73

Pa28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan?

S2a28 : YaPa29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?S2a30 : Menilai hasil kinerja siswa ABK.Pa31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?S2a31 : Kalau penilaian untuk siswa ABK tentu berbeda dengan

siswa reguler, ABK saya yang menilai.Pa32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?S2a32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan yang tadi saya

ajarkan

Berdasarkan hasil wawancara pertama di atas dalam

pelaksanaan pembelajaran pada tahap penutup, S2 bersama ABK slow

learners membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru

diajarkan (S2a26). S2 melakukan penilaian untuk siswa ABK dengan

menilai hasil kinerja mereka (S2a30). Penilaian tersebut tentu saja

berbeda dengan siswa reguler. S2 memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan (S2a32).

2) Paparan Data II

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran tahap penutup, S1 bersama siswa membuat

rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa

dan ABK (c1) dengan catatan siswa ABK dibimbing GPK. S1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

74

melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah

dilaksanakan (c2). Penilaian untuk siswa ABK dilakukan oleh GPK

bukan S1. Selain itu S1 juga memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran (c3).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap penutup dengan indikator yaitu: (1) bersama siswa

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan

siswa biasa dan ABK, (2) melakukan penilaian atau refleksi terhadap

apa yang sudah dilaksanakan, (3) memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 1 (Lampiran 14).

Pb26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S1b26 : membuat rangkuman atau kesimpulan materi Pb27 : Apakah melibatkan siswa ABK slow learners?S1b27 : Tidak, karena untuk slow learners materi dimodifikasiPb28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa

yang sudah dilaksanakan?S1b28 : YaPb29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?S1b30 : Menilai hasil kinerja siswa saat pembelajaran dan latihan

soal.Pb31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?S1b31 : untuk ABK slow learners yang menilai GPK karena dia

mengikuti kurikulum khususPb32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?S1b32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai

materi yang telah diajarkan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dalam pelaksanaan

pembelajaran pada tahap penutup, S1 bersama siswa membuat

rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

75

dan ABK (S1b26). S1 melakukan penilaian untuk siswa yang

mengikuti kurikulum regular baik siswa biasa maupun siswa ABK

namun siswa ABK slow learners karena mengikuti kurikulum khusus

maka dinilai oleh GPK (S1b31). S1 memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan (S1b32).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran tahap penutup, S2 bersama ABK slow

learners membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang hanya

melibatkan ABK slow learnera (c1). S2 melakukan penilaian atau

refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan (c2). Selain itu S2 juga

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (c3).

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek pelaksanaan

pembelajaran tahap inti dengan indikator yaitu: (1) bersama siswa

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan

siswa biasa dan ABK, (2) melakukan penilaian atau refleksi terhadap

apa yang sudah dilaksanakan, (3) memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

76

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 2 (Lampiran 16).

Pb26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S2b26 : membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan. Mengajak mereka menulis apa yang mereka pahami dari pelajaran yang barusan diterangkan

Pb27 : Bagaimana cara mengajak mereka membuat rangkuman?S2b27 : Pelan-pelan diarahkan, pokoknya dengan slow learners

harus diulang-ulang agar mereka paham juga dimotivasi Pb28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa

yang sudah dilaksanakan?S2b28 : YaPb29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?S2b30 : Menilai hasil kinerja siswa ABK.Pb31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?S2b31 : Kalau penilaian untuk siswa ABK tentu berbeda dengan

siswa reguler, ABK saya yang menilai.Pb32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?S2b32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan yang tadi saya

ajarkan

Berdasarkan hasil wawancara di atas dalam pelaksanaan

pembelajaran pada tahap penutup, S2 bersama ABK slow learners

membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan

(S2b26). S2 melakukan penilaian untuk siswa ABK dengan menilai

hasil kinerja mereka (S2b30). Penilaian tersebut tentu saja berbeda

dengan siswa reguler. S2 memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

mengenai materi yang telah diajarkan (S2b32).

b. Triangulasi Data

Berdasarkan hasil dari paparan data I dan data II pada aspek

pelaksanaan pembelajaran pada tahap penutup terhadap subjek 1 dan 2

dapat dijelaskan dalam Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

77

Tabel 4.9 Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Pelaksanaan

Pembelajaran pada Tahap Penutup

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 1 bersama siswa

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan ABK, melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Subjek 1 bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan ABK, melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Wawancara Subjek 1 bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan ABK. Subjek 1 melakukan penilaian untuk siswa yang mengikuti kurikulum regular baik siswa biasa maupun siswa ABK namun siswa ABK slow learners karena mengikuti kurikulum khusus maka dinilai oleh GPK. Subjek 1 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan.

Subjek 1 bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan ABK. Subjek 1 melakukan penilaian untuk siswa yang mengikuti kurikulum regular baik siswa biasa maupun siswa ABK namun siswa ABK slow learners karena mengikuti kurikulum khusus maka dinilai oleh GPK. Subjek 1 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan.

Hasil Triangulasi Data:Subjek 1 bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan ABK, melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

78

Tabel 4.10 Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Pelaksanaan

Pembelajaran pada Tahap Penutup

Metode Data I Data IIObservasi Subjek 2 bersama ABK slow

learners membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang hanya melibatkan ABK slow learners, melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakandan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Subjek 2 bersama ABK slow learners membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang hanya melibatkan ABK slow learners, melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakandan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Wawancara Subjek 2 bersama ABK slow learners membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan. S2 melakukan penilaian untuk siswa ABK dengan menilai hasil kinerja mereka. Penilaian tersebut tentu saja berbeda dengan siswa reguler. S2 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan.

Subjek 2 bersama ABK slow learners membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan. S2 melakukan penilaian untuk siswa ABK dengan menilai hasil kinerja mereka. Penilaian tersebut tentu saja berbeda dengan siswa reguler. S2 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materiyang telah diajarkan.

Hasil Triangulasi data:Subjek 2 bersama ABK slow learners membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang hanya melibatkan ABK slow learners. S2 melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang sudah dilaksanakan. Selain itu S2 juga memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Analisis Data

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara diperoleh data

bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran pada tahap penutup, subjek 1

bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang

melibatkan siswa biasa dan ABK. Saat membuat rangkuman siswa ABK

slow learners dibantu dan dibimbing oleh subjek 2. Tentu tidak mudah

mengajak siswa ABK slow learners untuk membuat rangkuman tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

79

seperti siswa reguler. Subjek 2 harus bersabar, pelan-pelan mengajari

mereka dan dilakukan berulang-ulang.

Subjek 1 melakukan penilaian untuk siswa yang mengikuti

kurikulum regular baik siswa biasa maupun siswa ABK namun siswa ABK

slow learners karena mengikuti kurikulum khusus maka dinilai oleh subjek

2. Untuk penilaian terhadap siswa ABK slow learners tentu saja berbeda

dengan siswa reguler. Penilaian terhadap siswa reguler yang dilakukan oleh

subjek 1 yaitu menilai hasil kinerja siswa saat pembelajaran dan latihan

soal.

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap penutup yang terakhir adalah

subjek 1 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah

diajarkan. Siswa reguler diberikan pertanyaan atau penjelasan mengenai

materi yang diajarkan. Jika pada materi yang tidak dimodifikasi untuk ABK

slow learners maka subjek 1 juga memberikan pertanyaan yang sama.

Namun dikarenakan pada materi skala dan perbandingan adanya modifikasi

maka subjek 2 yang memberikan umpan balik pada ABK slow learners

dengan pertanyaan-pertanyaan terhadap apa yang sudah diajarkan.

5. Evaluasi Dan Tindak Lanjut

a. Paparan Data

1) Paparan Data I

a) Hasil Observasi Subjek 1

Berdasarkan hasil observasi di atas dalam kegiatan evaluasi

dan tindak lanjut, S1 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

80

untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (3a). Program

pengayaan maupun layanan konseling untuk siswa ABK slow learners

di ruang Puspa ketika pembelajaran dengan kelas pull out. Selain itu

S1 juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya (3b).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek evaluasi dan tindak

lanjut dengan indikator yaitu: (1) merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (2)

menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 13).

Pa33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai?

S1a33 : Dengan memberikan remedi, pengayaan ataupun layanan konseling untuk siswa regular sedangkan untuk siswa ABK dilakukan oleh GPK.

Pa34 : Remedi dilaksanakan jika apa, Bu?S1a34 : Jika siswa belum mencapai KKM.Pa35 ; Berapa KKMnya?S1a35 : KKM 68Pa36 : Bagaimana dengan pengayaan?S1a36 : Pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai

KKMPa37 : Pengayaannya dalam bentuk apa?S1a38 : Mengerjakan soal dengan tingkatan lebih sulitPa39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya?S1a39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada

siswa rencana pembelajaran berikutnya

Berdasarkan hasil wawancara di atas S1 merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

81

pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang

mengalami kesulitan dengan dibantu GPK (S1a22). S1 menyampaikan

rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan

berikutnya (S1a23).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas dalam kegiatan evaluasi

dan tindak lanjut, S2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (3a). Program

pengayaan maupun layanan konseling untuk siswa ABK slow learners

di ruang Puspa ketika pembelajaran dengan kelas pull out. Selain itu

S2 juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya (3b).

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini diunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek evaluasi dan tindak

lanjut dengan indikator yaitu: (1) merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (2)

menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 2 (Lampiran 15).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

82

Pa33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai?

S2a33 : kalau tindak lanjut itu biasanya diajak ke puspa Pa34 : Apa itu Puspa, Bu?S2a34 : Puspa adalah pelayanan khusus untuk siswa ABK, ada

ruangannya sendiri.Pa35 ; apakah siswa selalu diajak ke Puspa setiap selesai

pembelajaran? S2a35 : ya tergantung kebutuhan sajaPa36 : apa tindak lanjut untuk ABK berbeda dengan siswa lain?S2a36 : kalau siswa lain kan ada remidi dan pengayaan kalau ABK

tidak, paling-paling hanya layanan konseling saja,Pa37 : Layanan konseling itu contohnya bagaimana?S2a38 : siswa yang agak membandel gak mau nurut ya diarahkan,

dikasihtahu apa salahnya diajari benernya bagaimana, kita harus sabar menghadapi mereka

Pa39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya?

S2a39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada siswa rencana pembelajaran berikutnya

Berdasarkan hasil wawancara pertama di atas S2

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling hanya untuk siswa

ABK. Kegiatan tindak lanjut itu dengan mengajak ABK slow learners

ke ruang Puspa (S2a33). Namun tidak selalu setiap selesai

pembelajaran diajak ke ruang Puspa tetapi tergantung kebutuhan ABK

slow learners. Dan yang terakhir S2 menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

(S2a39).

2) Paparan Data II

a) Hasil Observasi Subjek 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

83

Berdasarkan hasil observasi kedua di atas (Lampiran 6), dalam

kegiatan evaluasi dan tindak lanjut, S1 merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,

layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami

kesulitan (3a). Program pengayaan maupun layanan konseling untuk

siswa ABK slow learners di ruang Puspa ketika pembelajaran dengan

kelas pull out. Selain itu S1 juga menyampaikan rencana

pembelajaran untuk pertemuan berikutnya (3b).

b) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 1 pada aspek evaluasi dan tindak

lanjut dengan indikator yaitu: (1) merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (2)

menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya (S1a23).

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 1 (Lampiran 14).

Pb33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai?

S1b33 : Dengan memberikan remedi, pengayaan ataupun layanan konseling untuk siswa regular sedangkan untuk siswa ABK dilakukan oleh GPK.

Pb34 : Remedi dilaksanakan jika apa, Bu?S1b34 : Jika siswa belum mencapai KKM 68.Pb36 : Bagaimana dengan pengayaan?S1b36 : Pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai

KKMPb37 : Pengayaannya dalam bentuk apa?S1b38 : Mengerjakan soal dengan tingkatan lebih sulitPb39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya?S1b39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada

siswa rencana pembelajaran berikutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

84

Berdasarkan hasil wawancara kedua atas S1 merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang

mengalami kesulitan dengan dibantu GPK (S1b33). Remidi dilakukan

ketika siswa reguler tidak mencapai nilai KKM 68. Pengayaan

dilakukan ketika sisw yang sudah mencapai KKM diberikan soal

dengan tingkatan yang lebih sulit. Selain itu S1 menyampaikan

rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan

berikutnya (S1b39).

c) Hasil Observasi Subjek 2

Berdasarkan hasil observasi di atas dalam kegiatan evaluasi

dan tindak lanjut, S2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (3a). Program

pengayaan maupun layanan konseling untuk siswa ABK slow learners

di ruang Puspa ketika pembelajaran dengan kelas pull out. Selain itu

S2 juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya (3b).

d) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama terhadap subjek 2 pada aspek evaluasi dan tindak

lanjut dengan indikator yaitu: (1) merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan (2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

85

menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 2 (Lampiran 16).

Pb33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai?

S2b33 : kalau tindak lanjut itu biasanya diajak ke puspa Pb34 : Kegiatan apa yang dilakukan di puspa?S2b34 : Puspa itu kan pelayanan khusus untuk siswa ABK, ada

ruangannya sendiri. Biasanya di sana itu anak diberi masukan, dimotivasi,dikasih pujian kalau tadi waktu pelajaran bisa mengerjakan

Pb35 ; apakah siswa selalu diajak ke Puspa setiap selesai pembelajaran?

S2b35 : ya tergantung kebutuhan saja, kalau anak mengganggu pembelajaran di kelas diajak ke puspa

Pb36 : apa tindak lanjut untuk ABK berbeda dengan siswa lain?S2b36 : kalau siswa lain kan ada remidi dan pengayaan kalau ABK

tidak, paling-paling hanya layanan konseling saja,Pb37 : Layanan konseling itu contohnya bagaimana?S2b38 : siswa yang agak membandel gak mau nurut ya diarahkan,

dikasihtahu apa salahnya diajari benernya bagaimana, kita harus sabar menghadapi mereka

Pb39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya?

S2b39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada siswa rencana pembelajaran berikutnya

Berdasarkan hasil wawancara pertama di atas S2

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling hanya untuk siswa

ABK. Kegiatan tindak lanjut itu dengan mengajak ABK slow learners

ke ruang Puspa (S2a33). Namun tidak selalu setiap selesai

pembelajaran diajak ke ruang Puspa tetapi tergantung kebutuhan ABK

slow learners. Dan yang terakhir S2 menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

(S2a39).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

86

b. Triangulasi Data

Berdasarkan hasil dari paparan data I dan data II pada aspek evaluasi

dan tindak lanjut terhadap subjek 1 dan 2 dapat dijelaskan dalam Tabel 4.11

dan Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.11 Triangulasi Data untuk Subjek 1 pada Aspek Evaluasi dan

Tindak Lanjut

Metode Data I Data IIObservasi S1 merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

S1 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

Wawancara S1 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK. Selain itu S1 menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

S1 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK. Selain itu S1 menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

Hasil Triangulasi data:Subjek 1 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK. Selain itu S1 menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

Tabel 4.12 Triangulasi Data untuk Subjek 2 pada Aspek Evaluasi dan

Tindak Lanjut

Metode Data I Data II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

87

Observasi Subjek 2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK dan menyampaikan rencana pembelajaran untukpertemuan berikutnya.

Subjek 2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK dan menyampaikan rencana pembelajaran untukpertemuan berikutnya.

Wawancara S2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling hanya untuk siswa ABK.Kegiatan tindak lanjut itu dengan mengajak ABK slow learners ke ruang Puspa. Namun tidak selalu setiap selesai pembelajaran diajak ke ruang Puspa tetapi tergantung kebutuhan ABK slow learners. Dan yang terakhir S2 menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

S2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling hanya untuk siswa ABK.Kegiatan tindak lanjut itu dengan mengajak ABK slow learners ke ruang Puspa. Dan yang terakhir S2 menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

Hasil Triangulasi data:Subjek 2 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK. Selain itu Subjek 2 menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

c. Analisis Data

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara diperoleh data

bahwa dalam evaluasi dan tindak lanjut, subjek 1 merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,

layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami kesulitan

dengan dibantu subjek 2. Remidi untuk siswa biasa dilakukan jika siswa

belum mencapai KKM dengan nilai KKM 68. Pengayaan diberikan

diberikan kepada siswa yang sudah mencapai KKM dengan mengerjakan

soal yang tingkatan lebih sulit. Sedangkan pengayaan maupun layanan

konseling untuk siswa ABK slow learners di ruang Puspa ketika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

88

pembelajaran dengan kelas pull out didampingi oleh subjek 2. Namun tidak

selalu setiap selesai pembelajaran diajak ke ruang Puspa tetapi tergantung

kebutuhan ABK slow learners.

Subjek 1 juga selalu menyampaikan rencana pembelajaran yang

akan dilaksanakan untuk pertemuan berikutnya. Subjek 2 juga

menyampaikan rencana pembelajaran pada ABK slow learners. Subjek 2

juga mencatatkan pada buku khusus pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya agar tidak lupa. Dengan adanya buku itu orangtua ABK slow

learners juga dapat mengingatkan serta dapat memantau kegiatan mereka di

sekolah.

6. Faktor-faktor atau Kendala dan Penyelesaiannya Saat Proses

Pembelajaran Matematika

a. Paparan Data

1) Paparan Data I

a) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama pada subjek 1 mengenai faktor atau atau kendala

yang dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran dan

penyelesaiannya.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 13).

Pa40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners?

S1b40 : wah itu pasti adaPb41 : Apa saja faktor atau kendala tersebut?S1b42 : Siswa ABK tidak paham kalau dirinya itu tidak pahamPb43 : Maksudnya itu bagaimana?S1b43 ; untuk siswa ABK yang memliki kelainan ringan biasanya

tahu kalau mereka tidak paham maka akan berusaha untuk mengerti lain halnya dengan siswa ABK dengan degradasi kelainan tinggi

Pb44 : Adakah kendala yang lain?S1b44 : ABK slow learner juga kesulitan ketika menanamkan

konsep matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

89

Pb45 : Apakah penyebabnya Bu?S1b45 : ya karena ABK slow learners mempunyai daya ingat yang

cukup rendah ketika diajarkan tentang konsep matematika, hari ini diterangkan dia paham namun ketika diulang kembali beberapa minggu tidak paham.

Pb46 : Bagaimana menanganinya?S1b46 : ABK slow learners hanya diberikan konsep-konsep dasar

dengan penambahan aplikasi yang mudah-mudah saja dan dilakukan berulang-ulang

Pa47 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?S1a47 : Ya, ketika dia mulai tidak tertarik dengan tugas yang saya

berikan, misalnya saya beri tugas terus dia gak bisa atau jenuh pasti moodnya berubah awalnya semangat nanti lama-lama jadi males-malesan

Pb48 : Bagaimana ibu mengatasinya?S1b48 : Itu saya serahkan kepada GPK karena setiap ABK

didampingi oleh 1 GPK yang sudah mengetahui karakter anaknya dengan melakukan pendekatan individu

Berdasarkan hasil wawancara di atas diperoleh data bahwa

faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses

pembelajaran yaitu ABK slow learners mengalami kesulitan

menanamkan konsep matematika (S1a44) dan dapat kehilangan

ketertarikan terhadap tugas tersebut atau menolak untuk melanjutkan

pekerjaan tugas (mood berubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang

dilakukan subjek 1 untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow

learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar

matematika secara bertahap atau berulang-ulang (S1a46).

b) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama pada subjek 1 mengenai faktor atau atau kendala

yang dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran dan

penyelesaiannya.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 2 (Lampiran 15).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

90

Pa40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners?

S2a40 : Banyak sekali pastinyaPa41 : Apa saja faktor atau kendala tersebut Bu?S2a41 : ABK slow learner biasanya di tengah-tengah pembelajaran

malas untuk mengerjakan tugas atau kadang menolak melanjutkan tugas

Pa42 : Bagaimana cara menanganinya?S2a42 ; Pertama diberi motivasi saat masih membandel maka ada

penerapan konsekuensi yang harus diterima yaitu dipulangkan lebih akhir atau diberi tambahan waktu belajar atau tambahan waktu mengerjakan soal

Pa43 : Adakah faktor-faktor yang lain?S2a43 : ABK slow learner itu sering kali kesulitan ketika

menanamkan konsep matematikaPa44 : Mengapa bisa terjadi?S2a44 : ABK slow learners itu mempunyai daya ingat yang cukup

rendah Pa45 : Bagaimana menanganinya?S2a45 : Hanya diberikan konsep-konsep dasar matematika sesuai

dengan kemampuan ABK dan dilakukan berulang-ulang Pa46 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?S2a46 : Ya, sering kali mengalami hal ituPa47 : Bagaimana ibu mengatasinya?S2a48 : Sebagai GPK saya harus sabar dalam membimbing siswa

ABK, Saya selalu memberikan motivasi terus menerus atau biasanya adanya pemberian reward baik berupa pujian atau hadiah agar mereka lebih semangat.

Berdasarkan hasil wawancara di atas diperoleh data bahwa

faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses

pembelajaran yaitu ABK slow learners mengalami kesulitan

menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan

terhadap tugas tersebut atau menolak untuk melanjutkan pekerjaan

tugas (mood berubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan

subjek kedua untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners

adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar

matematika secara bertahap dan intens, memberikan tambahan waktu

belajar dan tambahan waktu mengerjakan soal, memberikan motivasi

dan penerapan konsekuensi ketika ABK slow learners tidak mau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

91

memperhatikan saat mood mereka berubah serta pemberian reward

(dalam bentuk pujian atau hadiah).

2) Paparan Data II

a) Hasil Wawancara Subjek 1

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama pada subjek 1 mengenai faktor atau atau kendala

yang dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran dan

penyelesaiannya.

Berikut ini penggalan wawancara pertama antara peneliti

dengan subjek 1 (Lampiran 14).

Pb40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners?

S1b40 : Pasti adaPb41 : Apa saja faktor atau kendala tersebut?S1b42 : Siswa ABK tidak paham kalau dirinya itu tidak pahamPb43 : Maksudnya itu bagaimana?S1b43 ; untuk siswa ABK yang memliki kelainan ringan biasanya

tahu kalau mereka tidak paham maka akan berusaha untuk mengerti

Pb44 : Adakah faktor-faktor yang lain?S1b44 : ABK slow learner juga kesulitan ketika menanamkan

konsep matematikaPb45 : Mengapa itu bisa terjadi?S1b45 : ya karena ABK slow learners mempunyai daya ingat yang

cukup rendah Pb46 : Bagaimana menanganinya?S1b46 : hanya diberikan konsep-konsep dasar terus dilakukan

berulang-ulangPb47 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?S1b47 : YaPb48 : Bagaimana ibu mengatasinya?S1b48 : Itu saya serahkan kepada GPK karena sudah mengetahui

karakter anaknya

Berdasarkan hasil wawancara di atas diperoleh data bahwa

faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses

pembelajaran yaitu ABK slow learners mengalami kesulitan

menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

92

terhadap tugas tersebut atau menolak untuk melanjutkan pekerjaan

tugas (mood berubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan

subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow

learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar

matematika secara bertahap dan intens.

b) Hasil Wawancara Subjek 2

Hasil wawancara ini digunakan untuk menindaklanjuti hasil

observasi pertama pada subjek 1 mengenai faktor atau atau kendala

yang dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran dan

penyelesaiannya.

Berikut ini penggalan wawancara kedua antara peneliti dengan

subjek 2 (Lampiran 16).

Pb40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners?

S2b40 : Wah kalau itu banyak sekali pastinyaPb41 : Apa saja kendala tersebut Bu?S2b41 : ABK slow learner biasanya di tengah-tengah pembelajaran

malas untuk mengerjakan tugas atau kadang menolak melanjutkan tugas

Pb42 : Bagaimana cara menanganinya?S2b42 ; Pertama diberi motivasi saat masih membandel maka ada

penerapan konsekuensi yang harus diterima yaitu dipulangkan lebih akhir atau diberi tambahan waktu belajar atau tambahan waktu mengerjakan soal

Pb43 : Adakah faktor-faktor yang lain?S2b43 : ABK slow learner itu sering kali kesulitan ketika

menanamkan konsep matematikaPb44 : Mengapa bisa terjadi?S2b44 : ABK slow learners itu mempunyai daya ingat yang cukup

rendah. Maka dari itu ada modifikasi materi. Pb45 : Bagaimana menanganinya?S2b45 : Hanya diberikan konsep-konsep dasar matematika sesuai

dengan kemampuan ABK dan dilakukan berulang-ulang. Orang hari ini diajarkan besuk aja kalau ditanya pasti jawabnya lupa

Pb46 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?S2b46 : Ya, sering kali mengalami hal ituPb47 : Bagaimana ibu mengatasinya?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

93

S2b47 : Sebagai GPK saya harus sabar dalam membimbing siswa ABK, Saya selalu memberikan motivasi terus menerus atau biasanya adanya pemberian reward baik berupa pujian atau hadiah agar mereka lebih semangat. Perlu diingat slow learner itu bukan kelainan atau cacat mental seperti autis, hanya mereka itu mempunyai kemampuan di bawah rata-rata dari teman-teman yang lain, meskipun demikian mereka juga perlu mendapat penganan khusus.

Berdasarkan hasil wawancara di atas diperoleh data bahwa

faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses

pembelajaran yaitu ABK slow learners mengalami kesulitan

menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan

terhadap tugas tersebut atau menolak untuk melanjutkan pekerjaan

tugas (mood berubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan

subjek kedua untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners

adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar

matematika secara bertahap dan intens, memberikan tambahan waktu

belajar dan tambahan waktu mengerjakan soal, memberikan motivasi

dan penerapan konsekuensi ketika ABK slow learners tidak mau

memperhatikan saat mood mereka berubah serta pemberian reward

(dalam bentuk pujian atau hadiah).

b. Triangulasi Data

Berdasarkan hasil dari paparan data I dan data II mengenai faktor

atau kendala yang dialami ABK slow learners dan penyelesaiannya menurut

subjek 1 dan 2 dapat dijelaskan dalam Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.13 Triangulasi Data untuk Subjek 1 mengenai faktor atau kendala

yang dialami ABK slow learners dan penyelesaiannya

Metode Data I Data IIWawancara Faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learnersselama proses pembelajaran menurut subjek 1 adalah ABK slow learners mengalami kesulitan menanamkan konsep

Faktor atau kendala yang dialami ABK slow learnersselama proses pembelajaran menurut subjek 1 adalah ABK slow learners mengalami kesulitan menanamkan konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

94

matematika dan dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas tersebut ataumenolak untuk melanjutkan pekerjaan tugas (moodberubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap dan intens.

matematika dan dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas tersebut ataumenolak untuk melanjutkan pekerjaan tugas (moodberubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap dan intens.

Hasil Triangulasi data:Faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran menurut subjek 1 adalah ABK slow learners mengalami kesulitan menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas tersebut atau menolak untuk melanjutkan pekerjaan tugas (mood berubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap dan intens.

Tabel 4.14 Triangulasi Data untuk Subjek 2 mengenai faktor atau kendala

yang dialami ABK slow learners dan penyelesaiannya

Metode Data I Data IIWawancara Faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learnersselama proses pembelajaran menurut subjek 2 adalah ABK slow learners mengalami kesulitan menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas tersebut ataumenolak untuk melanjutkan pekerjaan tugas (moodberubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap

Faktor atau kendala yang dialami ABK slow learnersselama proses pembelajaran menurut subjek 2 adalah ABK slow learners mengalami kesulitan menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas tersebut ataumenolak untuk melanjutkan pekerjaan tugas (moodberubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

95

dan intens. dan intens.

Hasil Triangulasi data:Faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran menurut subjek 2 adalah ABK slow learners mengalami kesulitan menanamkan konsep matematika dan dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas tersebut atau menolak untuk melanjutkan pekerjaan tugas (mood berubah-ubah). Sedangkan penyelesaian yang dilakukan subjek pertama untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika secara bertahap dan intens.

c. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap

subjek 1 dan subjek 2 bahwa faktor atau kendala yang dialami ABK slow

learners selama proses pembelajaran yaitu ABK slow learners mengalami

kesulitan menanamkan konsep matematika. Hal ini dapat terjadi karena

ABK slow learners mempunyai daya ingat yang cukup rendah. Selain itu

selama proses pembelajaran ABK slow learners biasanya di tengah-tengah

pembelajaran malas untuk mengerjakan tugas atau kadang menolak

melanjutkan tugas atau dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas

tersebut (mood berubah-ubah).

Faktor atau kendala yang terjadi subjek 1 dan subjek 2 menjelaskan

pula untuk penyelesaiannya yaitu dengan memberikan penanaman konsep-

konsep dasar matematika secara bertahap dan intens, memberikan tambahan

waktu belajar dan penyelesaian tugas, memberikan motivasi dan penerapan

konsekuensi ketika ABK slow learners tidak mau memperhatikan saat mood

ABK slow learners berubah serta pemberian reward (dalam bentuk pujian

atau hadiah). Dalam hal ini subjek 2 sebagai guru pendamping

menambahkan harus sabar dalam membimbing siswa ABK, selalu

memberikan motivasi terus menerus. Perlu diingat slow learner itu bukan

kelainan atau cacat mental seperti autis, hanya mereka itu mempunyai

kemampuan di bawah rata-rata dari teman-teman yang lain, meskipun

demikian mereka juga perlu mendapat penanganan khusus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

96

E. Pembahasan

1. Proses Pembelajaran Matematika di Kelas Inklusi

a. Kesiapan Guru Sebelum Pembelajaran

Berkaitan dengan proses pembelajaran matematika di kelas inklusi,

kesiapan guru sangat diperlukan sebelum dimulainya pembelajaran.

Kesiapan guru yang paling penting adalah menyiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Menurut Moh. Uzer Usman (2001: 18-19) dalam

membuat rencana pembelajaran/satuan acara pembelajaran, seorang guru

harus memperhatikan beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar yang sesuai dengan RPP. Di SD Al Firdaus

Surakarta, sebelum pembelajaran dimulai guru matematika menyiapkan

RPP dan silabus. Sebelum proses pembelajaran berlangsung guru

matematika telah menyusun RPP dan silabus. Penyusunan RPP biasanya

dilakukan setelah selesai satu kompetensi dasar. RPP yang digunakan untuk

siswa biasa dan siswa ABK slow learners, namun dalam RPP tersebut

dijelaskan adanya modifikasi untuk siswa ABK slow learners. Modifikasi

tersebut antara lain modifikasi indikator keberhasilan, waktu, materi dan

soal (RPP Lampiran 19). Dalam penyusunan RPP, guru matematika juga

berkomunikasi mengenai modifikasi dengan guru pendamping khusus

(GPK) untuk ABK slow learners.

GPK sebelum proses pembelajaran tidak menyiapkan RPP dan

silabus karena sudah disiapkan oleh guru matematika. GPK hanya bertugas

menyiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk siswa ABK slow

learners (Lampiran 20). PPI yang disiapkan oleh GPK meliputi seluruh

mata pelajaran. PPI yang digunakan untuk masing-masing ABK berbeda.

Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa ABK.

Kesiapan lainnya yang dilakukan guru matematika yaitu

menyiapkan media dan sumber belajar. Media yang biasa digunakan yaitu

laptop dan proyektor yang sudah ada dalam ruang kelas. Namun guru

matematika dapat juga menggunakan media lain disesuaikan dengan materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

97

apa yang akan dijelaskan. Sedangkan sumber belajar yang digunakan yaitu

buku paket. Selain guru matematika, GPK juga menyiapkan media dan

sumber belajar untuk siswa ABK slow learners sesuai dengan PPI

(Lampiran 20).

Untuk siswa ABK slow learners, guru matematika tidak

menyiapkan media khusus. Media khusus tersebut sudah disiapkan oleh

GPK atau sudah tersedia di ruang Puspa (Pusat Pelayanan ABK) ketika

siswa ABK slow learners melakukan pembelajaran pull out. Media khusus

dapat berbentuk puzzle atau papan penjodohan, dibuat semenarik mungkin

agar ABK slow learners tidak cepat bosan saat pembelajaran. Hal ini

diharapkan dengan adanya media khusus, materi yang disampaikan dapat

diserap dengan baik oleh ABK slow learners.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas inklusi melalui tiga

tahap, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Hal ini sudah sejalan dengan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran menurut Depdiknas (2008: 10).

1) Tahap Pendahuluan

Dalam pelaksanaan pembelajaran tahap pendahuluan di SD Al

Firdaus Surakarta, guru matematika menyiapkan siswa secara psikis dan

fisik sebelum proses pembelajaran. Siswa disiapkan dengan cara

memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan sebelumnya

sehingga mereka sudah mempersiapkan dengan baik. Dalam hal ini guru

pendamping khusus (GPK} juga menyiapkan ABK slow learners dengan

memberitahu saat pembelajaran sebelumnya. GPK mencatatkan pada buku

khusus apa saja yang perlu disiapkan agar mereka tidak lupa. Buku khusus itu

juga dapat digunakan orangtua untuk memantau kegiatan yang dilakukan anak

mereka di sekolah.

Selain menyiapkan psikis dan fisik siswa, guru matematika juga

menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan

dicapai sebelum menjelaskan materi yang diajarkan. Untuk hal ini GPK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

98

tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan

dicapai karena sudah dijelaskan oleh guru matematika.

Pada tahap pendahuluan guru matematika memberikan

pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas

baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow learners. Untuk siswa

ABK slow learners pertanyaan yang diberikan lebih mudah. Ketika

mengikuti pembelajaran di kelas, siswa ABK slow learners mendapat

bantuan atau arahan-arahan dari GPK agar dapat menjawab pertanyaan

dari guru matematika. Sedangkan GPK dalam hal ini bertugas

membimbing ABK slow learners untuk dapat menjawab pertanyaan dari

guru. Namun karena adanya modifikasi pada materi skala dan

perbandingan untuk ABK slow learners maka GPK yang memberikan

pertanyaan pengetahuan.

2) Tahap Inti

Dalam tahap inti pembelajaran yang dilakukan guru matematika

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran

dan sumber belajar lain. Guru matematika menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang berpusat pada siswa

dengan arahan dari guru maupun GPK untuk ABK. Sedangkan media

yang digunakan biasanya dengan menggunakan praktek misalnya pada

materi skala dan perbandingan seperti mengukur jarak dengan benang

pada peta atau atlas untuk menghitung skala. Untuk sumber belajar guru

matematika menggunakan buku paket dan kiat mahir matematika.

GPK juga menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran dan sumber belajar lain. Pendekatan pembelajaran

yang digunakan adalah berpusat pada ABK slow learners. Untuk sumber

belajar berupa buku paket dan media untuk ABK slow learners bisa

berbentuk puzzle, papan penjodohan yang dibuat semenarik mungkin

agar ABK slow learners tidak cepat bosan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

99

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru matematika melibatkan

siswa biasa atau ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

dengan memberikan soal-kerjakan-jawab yang membuat siswa berani

berbicara untuk menjawab. GPK juga melibatkan ABK slow learners

dalam pembelajaran aktif dengan diberi soal untuk dikerjakan. Jika

mereka tidak bisa maka akan dibimbing terus kalau bisa mengerjakan

diberi pujian.

Guru matematika dan GPK sama-sama memfasilitasi terjadinya

interaksi antara siswa biasa dengan siswa ABK, antara siswa dengan guru

dalam setiap pembelajaran dengan tidak membedakan antara siswa biasa

maupun ABK. Selain itu dalam proses pembelajaran guru matematika

dan GPK selalu memantau dan membimbing ABK namun yang berperan

lebih utama adalah GPK yang menangani ABK slow learners.

3) Tahap Penutup

Guru matematika pada tahap penutup bersama siswa membuat

rangkuman atau kesimpulan pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan

ABK. Saat membuat rangkuman siswa ABK slow learners dibantu dan

dibimbing oleh GPK. Selain itu guru matematika melakukan penilaian

untuk siswa yang mengikuti kurikulum regular baik siswa biasa maupun

siswa ABK namun siswa ABK slow learners karena mengikuti

kurikulum khusus maka dinilai oleh GPK. Penilaian yang dilakukan oleh

guru matematika yaitu menilai hasil kinerja siswa saat pembelajaran dan

latihan soal.Guru matematika memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

mengenai materi yang telah diajarkan. GPK juga memberikan umpan

balik pada ABK slow learners.

c. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tahapan terakhir dalam proses pembelajaran matematika adalah

evaluasi dan tindak lanjut. Dalam tahap ini guru matematika merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau ABK yang mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

100

kesulitan dengan dibantu GPK. Muhibbin Syah (2003:141) menyatakan

bahwa evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Jadi tingkat

keberhasilan siswa di SD Al Firdaus dilihat dari pencapaian standart KKM.

Remidi untuk siswa biasa dilakukan jika siswa belum mencapai KKM

dengan nilai KKM 68. Pengayaan diberikan diberikan kepada siswa yang

sudah mencapai KKM dengan mengerjakan soal yang tinkatan lebih sulit.

Sedangkan pengayaan maupun layanan konseling untuk siswa ABK slow

learners di ruang Puspa ketika pembelajaran dengan kelas pull out

didampingi oleh GPK.

Selain itu guru matematika juga selalu menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk pertemuan berikutnya. GPK

juga menyampaikan rencana pembelajaran pada ABK slow learners. GPK

mencatatkan pada buku khusus pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

agar tidak lupa. Dengan adanya buku itu orangtua ABK slow learners juga

dapat mengingatkan serta dapat memantau kegiatan mereka di sekolah.

2. Faktor-faktor atau Kendala ABK Slow Learners dan Penyelesaiannya

Saat Proses Pembelajaran Matematika

Saat proses pembelajaran berlangsung ada faktor-faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran matematika. Faktor

atau kendala yang dialami yaitu mereka mengalami kesulitan menanamkan

konsep matematika. Menurut Ratna dan Dany (2011:144) Slow Learners atau

lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia

membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain

yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Untuk itu dalam hal ini guru

mempunyai penyelesaian dengan memberikan penanaman konsep-konsep

dasar matematika secara bertahap dan intens serta dilakukan berulang-ulang.

Selain itu ada kendala lain yang dialami ABK slow learners adalah

mereka dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas yang diberikan oleh guru

matematika maupun guru pendamping khusus (GPK). Dapat terjadi juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

101

mereka menolak untuk melanjutkan tugas ketika mereka bosan. Pada awal

mereka diberi tugas mereka merasa senang atau semangat dapat juga secara

tiba-tiba mereka malas karena bosan (mood berubah-ubah).

Chauhan (2011: 282) menyatakan bahwa salah satu karakteristik ABK

slow learners adalah memori atau daya ingatnya rendah dan kurangnya

konsentrasi. Untuk itu sebagai guru matematika dan GPK harus mempunyai

penyelesaian untuk kendala-kendala yang dialami ABK slow learners agar

tidak ditemukan lagi saat proses pembelajaran selanjutnya. Penyelesaian-

penyelesaian tersebut adalah dengan memberikan tambahan waktu belajar,

memberikan motivasi agar mereka menjadi semangat kembali atau dapat juga

dengan pemberian reward (dalam bentuk pujian atau hadiah).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

102

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Proses Pembelajaran Matematika di Kelas Inklusi

a. Kesiapan Guru Sebelum Pembelajaran

Sebelum proses pembelajaran berlangsung guru matematika

telah menyiapkan RPP dan silabus. Penyusunan RPP biasanya

dilakukan setelah selesai satu kompetensi dasar. RPP yang digunakan

untuk siswa biasa dan siswa ABK slow learners, namun dalam RPP

tersebut dijelaskan adanya modifikasi untuk siswa ABK slow learners.

Modifikasi tersebut antara lain modifikasi indikator keberhasilan,

waktu, materi dan soal. Dalam penyusunan RPP, guru matematika juga

berkomunikasi mengenai modifikasi dengan guru pendamping khusus

(GPK) untuk ABK slow learners. GPK sebelum proses pembelajaran

tidak menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan oleh guru

matematika. GPK hanya bertugas menyiapkan Program Pembelajaran

Individual (PPI) untuk siswa ABK slow learners.

Kesiapan lainnya yang dilakukan guru matematika yaitu

menyiapkan media dan sumber belajar. Selain guru matematika, GPK

juga menyiapkan media dan sumber belajar untuk siswa ABK slow

learners sesuai dengan PPI. Untuk siswa ABK slow learners, guru

matematika tidak menyiapkan media khusus. Media khusus dapat

berbentuk puzzle atau papan penjodohan, dibuat semenarik mungkin

agar ABK slow learners tidak cepat bosan saat pembelajaran. Media

khusus tersebut sudah disiapkan oleh GPK atau sudah tersedia di ruang

Puspa (Pusat Pelayanan ABK) ketika siswa ABK slow learners

melakukan pembelajaran pull out.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

103

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran di SD Al Firdaus Surakarta melalui

tiga tahapan yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Dalam tahap

pendahuluan guru matematika dan GPK menyiapkan siswa secara

psikis dan fisik sebelum proses pembelajaran baik untuk siswa biasa

maupun ABK slow learners. Selain menyiapkan psikis dan fisik siswa,

guru matematika juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi

dasar yang akan dicapai sebelum menjelaskan materi yang diajarkan.

Untuk hal ini GPK tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan

kompetensi dasar yang akan dicapai karena sudah dijelaskan oleh guru

matematika. Pada tahap pendahuluan guru matematika dan GPK

memberikan pertanyaan pengetahuan yang berkaitan dengan materi

yang akan dibahas baik untuk siswa biasa maupun siswa ABK slow

learners.

Dalam tahap inti pembelajaran guru matematika dan GPK sama-

sama menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran dan sumber belajar lain baik untuk siswa biasa maupun

ABK slow learners. Guru matematika melibatkan siswa biasa atau

ABK secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. GPK juga

melibatkan ABK slow learners dalam pembelajaran aktif dengan diberi

soal untuk dikerjakan. Guru matematika dan GPK sama-sama

memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa biasa dengan siswa

ABK, antara siswa dengan guru dalam setiap pembelajaran dengan

tidak membedakan antara siswa biasa maupun ABK. Selain itu guru

matematika dan GPK dalam proses pembelajaran selalu memantau dan

membimbing ABK namun yang berperan lebih utama adalah subjek 2

yang menangani ABK slow learners.

Dalam tahap penutup kegiatan yang dilakukan guru matematika

kelas VB bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan

pelajaran yang melibatkan siswa biasa dan ABK. Guru matematika

melakukan penilaian untuk siswa yang mengikuti kurikulum regular

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

104

baik siswa biasa maupun siswa ABK namun siswa ABK slow learners

karena mengikuti kurikulum khusus maka dinilai oleh GPK. Guru

matematika memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai

materi yang telah diajarkan.

c. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tahapan terakhir dalam proses pembelajaran matematika adalah

evaluasi dan tindak lanjut. Dalam tahap ini guru matematika kelas VB

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa biasa atau

ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu GPK. Program

pengayaan maupun layanan konseling untuk siswa ABK slow learners

di ruang Puspa ketika pembelajaran dengan kelas pull out. Selain itu

guru juga selalu menyampaikan rencana pembelajaran yang akan

dilaksanakan untuk pertemuan berikutnya.

2. Faktor-faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners dan

penyelesaiannya.

Saat proses pembelajaran berlangsung ada faktor-faktor atau kendala

yang dialami ABK slow learners. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu

mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep matematika, dapat

kehilangan ketertarikan terhadap tugas yang diberikan oleh guru

matematika maupun guru pendamping khusus (GPK). Untuk itu sebagai

guru matematika dan GPK harus mempunyai penyelesaian untuk kendala-

kendala yang dialami ABK slow learners agar tidak ditemukan lagi saat

proses pembelajaran selanjutnya. Penyelesaian-penyelesaian tersebut

adalah dengan memberikan penanaman konsep-konsep dasar matematika

secara bertahap dan intens serta dilakukan berulang-ulang, memberikan

tambahan waktu belajar, memberikan motivasi agar mereka menjadi

semangat kembali atau dapat juga dengan pemberian reward (dalam

bentuk pujian atau hadiah).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

105

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukakan

implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut.

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis dapat diungkapkan bahwa penelitian ini

mendiskripsikan proses pembelajaran matematika di kelas inklusi dan

faktor atau kendala yang dialami ABK slow learners selama proses

pembelajaran. Dari hasil penelitian ini tampak bahwa kesiapan guru

sebelum pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran

matematika. Selain itu penyelesaian yang dilakukan untuk mengatasi

kendala pada anak ABK slow learners perlu dikembangkan agar tidak

ditemukan lagi kendala saat proses pembelajaran selanjutnya. Hasil

penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang proses

pembelajaran serta dapat menyikapi kendala yang dialami ABK slow

learners dalam proses pembelajaran matematika di kelas inklusi.

2. Implikasi Praktis

Persiapan yang baik sebelum pembelajaran dan penyusunan RPP

yang baik mampu membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran

matematika di kelas inklusi. Untuk penyelesaian atas kendala yang

dialami ABK slow learners selama proses pembelajaran perlu

dikembangkan. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada

guru betapa pentingnya persiapan yang baik sebelum pembelajaran serta

penyelesaian yang lebih berkembang lagi untuk mengatasi kendala ABK

slow learners selama proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan

dapat membantu kelaksanaan pelaksanaan pembelajaran dan tidak

ditemukan lagi kendala saat proses pembelajaran selanjutnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, dapat disampaikan saran

sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

106

1. Bagi Sekolah

Partisipasi warga sekolah harus lebih maksimal sehingga kualitas

sekolah dan prestasi siswa inklusi terutama anak berkebutuhan khusus

(ABK) tidak kalah dengan siswa reguler.

2. Bagi guru

Guru hendaknya juga perlu menyiapkan media khusus untuk anak

berkebutuhan khusus (ABK) slow learners meskipun media khusus

tersebut sudah disiapkan oleh guru pendamping, agar ABK tidak kesulitan

dalam proses pembelajaran matematika ketika mengikuti kurikulum

reguler. Guru harus mengajak semua siswa baik siswa reguler maupun

siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran matematika antara lain dengan selalu memotivasi siswa

terutama ABK slow learners sehingga mempunyai semangat tinggi dalam

belajar.

3. Bagi Guru Pendamping Khusus (GPK)

GPK hendaknya dapat memberikan bimbingan, bantuan maupun

arahan kepada siswa ABK slow learners sehingga dapat mengikuti

pelajaran matematika di kelas. Penyelesaian yang diberikan untuk

mengatasi kendala yang dialami ABK slow learners perlu dikembangkan

agar tidak ditemukan lagi kendala saat proses pembelajaran selanjutnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya hendaknya melaksanakan penelitian pada anak

berkebutuhan khusus (ABK) lainnya dengan jenjang pendidikan yang

lebih tinggi atau peneliti selanjutnya dapat menerapkan kurikulum 2013 di

kelas inklusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

107

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, D. & Spandagou, I. 2011. Inclusion: By Choice or By Chance?. International Journal of Inclusive Education, 15(1), 29-39.

Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandi Delphie. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan Inklusi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Borah, R. R. 2013. Slow Learners: Role of Teachers and Guardians in Honing their Hidden Skills. International Journal of Educational Planning & Administration. 3(2), 139-143.

Carrington, S. 1999. Inclusion Needs A Different School Culture. International Journal of Inclusive Education, 3(3), 257-2268.

Chauhan, S. 2011. Slow Learners: Their Psychology and Educational Programmes. International Journal of Multidisciplinary Research, 1(8), 279-289.

Cole, C. M. 2002. The Academic Progress of Students Across Inclusive andTraditional Settings. School of Education, 23(4), 2-20.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Policy Brief, Sekolah Inklusif; Membangun Pendidikan Tanpa Diskriminasi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Eastmead, D. 2004. What is a Slow Learners?. Handout. Neurology Wolf River Circle: Germantown.

Ecie Lasarie dan Uly Gusniarti. 2009. Hubungan Antara Self Efficacy Guru Dengan Sikap Terhadap Program Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Psikologis, 4(2), 42-48.

Ekeh, P. U. 2013. Academic Achievement of Regular and Special Needs Studentsin Inclusive and Non-Inclusive Classroom Setting. European Scientific Journal, 9(8), 141-150.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

108

Geniofam. 2010. Mengasuh dan Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Garailmu.

Gillies, R. M. & Carrington, S. 2004. Inclusion: Culture, Policy and Practice: A Queesland Perspective. Asia Pacific Journal of Education, 24(2), 117-128.

Hardin, B. & Hardin, M. 2002. Into The Mainstream: Practical Strategies for Teaching in Inclusive Environments. Journal of Education Strategies, 75(4), 175-178.

Istiningsih. 2005. Manajemen Pendidikan Inklusi Di SDN Klego I Boyolali. Tesis Magister, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Joesafira. 2010. Pengertian Contoh dan Macam Proses Belajar. Diambil pada 6 Januari 2014 dari http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/pengertian-contoh-dan-macam-proses.html.

Lamport, A. M. 2012. Special Needs Students in Inclusive Classroom. European Journal of Business and Social Sciences, 1(5), 54-69.

Landerl, K. 2004. Developmental Dyscalculia and Basic Numerical Capacities: A Study of 8-9 Year Old Students. Journal of Cognition, 93(2), 99-125..

Lexy J Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Malik, N. I, Rehman, G. Hanif, R. 2012. Effect of Academic Interventions on theDevelopmental Skills of Slow Learners. Pakistan Journal of Psychological Research, 27(1), 135-151..

Malik, S. 2009. Effect of Intervention Training on Mental Abilities of Slow Learner. International Journal Education Scients, 1(1), 61-64..

Masi G, Marcheschi M, Pfanner P. 1998. Adolescents with borderline intellectual functioning: psychopathological risk. Quality Education Practices, 33,415–424.

Mega Iswari. 2007. Kecakapan Hidup Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta :Depdiknas.

Moh. Uzer Usman. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

109

Munro, J. 2000. Practical Teaching Strategies in Numeracy for Children with Learning Difficulties. Books 1-5. Melbourne: Mathematical Association of Victoria.

Munro, J. 2003. Dyscalculia: A Unifying Concept in Understanding Mathematics Learning Disabilities. Australian Journal of Learning Disabilities, 8(4), 25-32.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ning Haryani. 2006. Manajemen Pembelajaran Aktif Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah Dasar. Tesis Magister, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadyah, Surakarta.

Odom, L. S. 1998. Inclusion of Young Children with Special Needs In Early Childhood Education. The Resesarch Base, 1, 3-25.

Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Prayudi. 2007. Proses Pembelajaran. http://prayudi.wordpress.com

Pujar, L. L. 2006. Instructional Strategies To Accelerate Science Learning Among Slow Learners. Tesis Magister, tidak diterbitkan. University Of Agricultural Sciences, Dharwad.

Ratna Yudhawati & Dhany Haryanto. 2011. Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sambira Mambela. 2010. Mainstreaming sebagai Alternatif Penanganan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia. SOSIOHUMANIKA, 3(2) 295-304..

Sriraman, B. 2010. Theories of Mathematics Education. 668 pages. London: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Staub, D. & Peck, A. C. What Are Outcomes for Nondisabled Students?. International Journal of Inclusive Education, 52(4), 36-40.

Strauss, Anselm & Juliet Corbin, 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

110

Tarmansyah. 2007. Inklusi (Pendidikan Untuk Semua). Jakarta: Depdiknas.

Tim. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2011. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bagian II. Bandung: Grasindo.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progesif. Jakarta: Kencana.

Udin S Winataputra. 2007.Teori Belajar Minat dan Pembelajaran. Jakarta: UT.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Younis S. A. & Batinah S. R. 2008. Slow Learners: How Are They Identified and Supported?. International Journal, 1, 166-172..

Zentall, S.S. 2007. Math performance of students with ADHD: Cognitive and behavioral contributors and interventions. International Journal of Inclusive Education, 219-237.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

111

Lampiran 1

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI GURU

No Aspek IndikatorBanyak

Instrumen

Item

Instrumen

1. Kesiapan

Sebelum

Pembelajaran

a. Menyiapkan media dan sumber belajar

b. Menyiapkan media khusus untuk ABK

c. Menyiapkan RPP, silabus dll

3 1a, 1b, 1c

2. Pelaksanaan

Pembelajaran

a. Pendahuluan

1) Menyiapkan siswa secara psikis dan

fisik sebelum proses pembelajaran

2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

pengetahuan sebelumnya yang berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari

3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

b. Inti

1) Menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran dan

sumber belajar lain

2) Melibatkan siswa biasa atau ABK secara

aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antara

siswa biasa dengan siswa ABK, antara

siswa dengan guru

4) Memfasilitasi siswa biasa atau ABK

melalui pemberian tugas, diskusi untuk

memunculkan gagasan baru baik lisan

atau tertulis

5) Memantau dan membimbing ABK

dalam proses pembelajaran

c. Penutup

8 2a.1),

2a.2),

2a.3)

2b.1),

2b.2),

2b.3),

2b.4),

2b.5)

2c.1),

2c.2),

2c.3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

112

1) Bersama siswa membuat rangkuman

atau kesimpulan pelajaran yang

melibatkan siswa biasa dan ABK

2) Melakukan penilaian atau refleksi

terhadap apa yang sudah dilaksanakan

3) Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran

3. Evaluasi

dan Tindak

lanjut

a. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling untuk siswa

biasa atau ABK yang mengalami kesulitan

b. Menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

2 3a, 3b

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

113

Lampiran 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

114

Lampiran 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

115

Lampiran 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

116

Lampiran 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

117

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

118

Lampiran 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

119

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

120

Lampiran 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

121

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

122

Lampiran 8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

123

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

124

Lampiran 9

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

Aspek Indikator Bentuk pertanyaan

1. Kesiapan

Sebelum

Pembelajaran

d. Menyiapkan media dan

sumber belajar

e. Menyiapkan media khusus

untuk ABK

f. Menyiapkan RPP, silabus.

1. Bagaimana kesiapan guru

sebelum pembelajaran

matematika di kelas inklusi?

2. Apakah guru menyiapkan media

dan sumber belajar sebelum

pembelajaran?

3. Adakah media khusus untuk

siswa ABK?

4. Apakah sebelum pembelajaran

guru menyiapkan RPP dan

silabus?

5. Apakah RPP untuk siswa ABK

slow learners sama dengan RPP

siswa biasa?

2. Pelaksanaan

Pembelajaran

d. Pendahuluan

4) Menyiapkan siswa secara

psikis dan fisik sebelum

proses pembelajaran

5) Mengajukan pertanyaan-

pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang

berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari

6) Menjelaskan tujuan

pembelajaran atau

kompetensi dasar yang

1. Bagaimana pelaksanaan

pembelajaran matematika di

kelas?

2. Apakah guru menyiapkan siswa

secara psikis dan fisik?

3. Apakah guru mengajukan

pertanyaan pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan

dengan materi?

4. Apakah pertanyaan tersebut

berlaku juga untuk siswa ABK?

5. Apakah guru menjelaskan tujuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

125

akan dicapai

e. Inti

6) Menggunakan beragam

pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran dan sumber

belajar lain

7) Melibatkan siswa biasa

atau ABK secara aktif

dalam setiap kegiatan

pembelajaran

8) Memfasilitasi terjadinya

interaksi antara siswa

biasa dengan siswa ABK,

antara siswa dengan guru

9) Memfasilitasi siswa biasa

atau ABK melalui

pemberian tugas, diskusi

untuk memunculkan

gagasan baru baik lisan

atau tertulis

10) Memantau dan

membimbing ABK

dalam proses

pembelajaran

f. Penutup

4) Bersama siswa membuat

rangkuman atau

kesimpulan pelajaran

yang melibatkan siswa

biasa dan ABK

pembelajaran atau KD?

6. Apakah dalam pembelajaran guru

menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran?

7. Contohnya seperti apa?

8. Apakah guru melibatkan siswa

biasa atau siswa ABK secara

aktif?

9. Bagaimana cara melibatkan

mereka?

10. Bagaimana interaksi yang terjadi

antara siswa biasa dan siswa

ABK?

11. Apakah dalam pemberian tugas

antara siswa biasa dengan ABK

berbeda?

12. Apakah selama proses

pembelajaran selalu memantau

dan membimbing ABK slow

learners?

13. Apa yang guru lakukan setelah

proses pembelajaran berakhir?

14. Apakah melibatkan siswa ABK

slow learners?

15. Apakah guru melakukan

penilaian atau refleksi terhadap

apa yang sudah dilaksanakan?

16. Bagaimana penilaian untuk siswa

ABK?

17. Bagaimana dengan pemberian

umpan balik setelah selesai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

126

5) Melakukan penilaian atau

refleksi terhadap apa

yang sudah dilaksanakan

6) Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

pembelajaran?

3. Evaluasi

dan

Tindak

lanjut

4. Faktor

atau

Kendala

c. Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi,

program pengayaan,

layanan konseling untuk

siswa biasa atau ABK yang

mengalami kesulitan

d. Menyampaikan rencana

pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

a. Faktor atau kendala dalam

proses pembelajaran

b. Penyelesaian yang

dilakukan untuk menangani

faktor atau kendala yang

terjadi

1. Bagaimana kegiatan tindak lanjut

yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai?

2. Apakah guru menyampaikan

rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya?

1. Adakah faktor atau kendala yang

dialami saat proses

pembelajaran?

2. Bagaimana penyelesaiannya?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

127

Lampiran 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

128

Lampiran 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

129

Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

130

Lampiran 13

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan Nomor : 01

Wawancara ke- : 01

Tempat Wawancara : Ruang Kelas VB

Hari, Tanggal : Jumat, 04 April 2014

Narasumber : Siti Komariyah, S. Si (Subjek 1)

Untuk memudahkan analisis data, peneliti memberi kode pada transkrip

wawancara, yaitu sebagai berikut.

1. Kode “P” menunjukkan Peneliti

2. Kode “S1” menunjukkan subjek penelitian 1 (Guru Matematika)

3. Kode “S2” menunjukkan subjek penelitian 2 (Guru Pendamping Khusus

(GPK))

4. Kode “a” menunjukkan wawancara pertama

5. Kode “b” menunjukkan wawancara kedua

6. Kode setelah kode huruf kecil, menunjukkan urutan pertanyaan.

Salah satu contohnya adalah S1a01 yang berarti subjek 1 menjawab wawancara

pertama untuk pertanyaan ke-1.

A. Catatan Deskriptif

Pada hari itu peneliti menunggu kehadiran S1 di front office sekolah.

Sebelumnya peneliti sudah membuat janji dengan S1 untuk mengadakan

wawancara. S1 waktu itu sudah berada di sekolah, akan tetapi S1 masih mengajar

di kelas. Tidak lama kemudian S1 selesai mengajar dan mengajak peneliti untuk

ke ruang kelas. S1 menyalami peneliti sambil tersenyum ramah sambil

menanyakan kabar peneliti. Sesampainya di ruang kelas, kelas dalam keadaan sepi

karena siswa sedang istirahat jam makan siang. Berikut hasil wawancara pertama

dengan S1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

131

Pa00 : Selamat siang Bu.

S1a00 : Selamat siang

Pa01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S1a01 : Persiapannya menyusun RPP dan silabus

Pa02 : Penyusunan RPP dilakukan kapan, Bu?

S1a02 : Penyusunan RPP biasanya dilakukan setelah selesai satu kompetensi

dasar.

Pa03 : Apakah RPP untuk siswa ABK slow learners sama dengan RPP siswa

biasa?

S1a03 : RPPnya sama, namun untuk ABK ada modifikasi indikator, modifikasi

materi dan modifikasi soal. Dalam RPP itu sudah dituliskan dengan

jelas.

Pa04 : Bagaimana cara menetukan modifikasi untuk tiap-tiap ABK?

S1a04 : Saya sealalu berkomunikasi dengan guru pendamping masing-masing

ABK.

Pa05 : Modifikasi apa yang dilakukan untuk ABK slow learners?

S1a05 : Modifikasi materi, misalnya pada materi perbandingan dan skala ini,

untuk siswa biasa mereka dikenalkan dengan perbandingan namun

untuk slow learners hanya sampai pada materi sebelumnya yaitu

pecahan.

Pa06 : Adakah modifikasi yang lain?

S1a06 : Modifikasi soal bisa ditanyakan kepada guru pendamping atau bisa

dilihat di RPP.

Pa07 : Apakah ibu menyiapkan media dan sumber belajar sebelum

pembelajaran?

S1a07 : Ya

Pa08 : Media yang digunakan apa?

S1a08 : Laptop dan proyektor tergantung materi yang mau dijelaskan.

Pa09 : Kalau sumber belajar yang digunakan?

S1a09 : Buku paket dan kiat mahir matematika

Pa10 : Adakah media khusus untuk siswa ABK slow learners?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

132

S1a10 : Ada tetapi guru kelas tidak menyiapkan media khusus untuk siswa ABK,

Pa11 : Siapa yang menyiapkan media khusus tersebut, Bu?

S1a11 : Biasanya guru pendamping yang menyiapkan atau media tersebut

sudah ada di ruang Puspa atau ruang Pusat Pelayanan ABK.

Pa12 : Pada waktu apa ABK ke ruang Puspa?

S1a12 : Ya waktu mereka pull out,

Pa13 : Apakah ada waktu tertentu untuk anak pull out?

S1a13 : Itu kita serahkan sama guru pendamping, guru pendamping yang lebih

tahu kapan waktunya

Pa14 : Apakah ABK slow learners ketika pull out berbarengan dengan ABK

lain.

S1a14 : Tidak, karena itu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ABK.

Kalau untuk slow learners lebih jelasnya bisa tanya Bu Ragil.

Pa15 : Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari pelaksanaan

pembelajaran. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas, Bu?

S1a15 : Pelaksanaan pembelajaran ada tiga tahapan yaitu pendahuluan, inti dn

penutup.

Pa16 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran

dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S1a16 : Ya, karena pada pertemuan sebelumnya sudah diberitahu materi apa

yang akan diajarkan jadi siswa sudah siap melakukan proses

pembelajaran.

Pa17 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi?

S1a17 : Ya

Pa18 : Apakah pertanyaan tersebut berlaku juga untuk siswa ABK slow

learners?

S1a18 : Jika siswa ABK mengikuti di kelas maka pertanyaan sama dengan

siswa lain, biasanya pertanyaan lebih mudah dan diberi arahan-arahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

133

oleh GPKnya. Karena pada materi ini slow learners tidak diberikan

maka pertanyaan dari GPK.

Pa19 : Apakah ibu juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD?

S1a19 : Ya, di awal sebelum pembelajaran dijelaskan tujuan yang akan dicapai

atau apersepsi kegunaan materi yang akan dijelaskan.

Pa20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media

pembelajaran dan sumber belajar lain?

S1a20 : Ya,

Pa21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?

S1a21 : Pendekatan yang berpusat pada siswa dengan arahan dari guru

maupun GPK untuk ABK

Pa22 : Media yang digunakan?

S1a22 : Tergantung materinya, biasanya dengan praktek. Misalnya pada materi

skala menggunakan benang untuk menghitung jarak pada peta atau

atlas.

Pa23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?

S1a23 : Pakai buku paket dan kiat mahir matematika

Pa21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan siswa biasa dan ABK

dalam pembelajaran yang aktif?

S1a21 : Ya

Pa22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?

S1a22 : Dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal-

kerjakan-jawab yang membuat siswa berani berbicara untuk

menjawab.

Pa23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S1a23 : Interaksi terjadi dengan baik, sebagai guru tidak membedakan antara

siswa biasa maupun ABK.

Pa24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK

berbeda?

S1a24 : Untuk tugas siswa ABK dibuat oleh GPK sesuai dengan kemampuan

individu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

134

Pa25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing

ABK slow learners?

S1a25 : Ya, tetapi yang berperan utama dalam memantau dan membimbing

ABK adalah GPK.

Pa26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S1a26 : Bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru

diajarkan.

Pa27 : Apakah melibatkan siswa ABK slow learners?

S1a27 : Tidak, karena untuk slow learners materi dimodifikasi

Pa28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang

sudah dilaksanakan?

S1a28 : Ya

Pa29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?

S1a30 : Menilai hasil kinerja siswa saat pembelajaran dan latihan soal.

Pa31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?

S1a31 : Kalau penilaian untuk siswa ABK jika dia mengikuti kurikulum regular

maka guru kelas yang menilai, namun untuk ABK slow learners yang

menilai GPK karena dia mengikuti kurikulum khusus

Pa32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?

S1a32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang

telah diajarkan.

Pa33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai?

S1a33 : Dengan memberikan remedi, pengayaan ataupun layanan konseling

untuk siswa regular sedangkan untuk siswa ABK dilakukan oleh GPK.

Pa34 : Remedi dilaksanakan jika apa, Bu?

S1a34 : Jika siswa belum mencapai KKM.

Pa35 ; Berapa KKMnya?

S1a35 : KKM 68

Pa36 : Bagaimana dengan pengayaan?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

135

S1a36 : Pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai KKM

Pa37 : Pengayaannya dalam bentuk apa?

S1a38 : Mengerjakan soal dengan tingkatan lebih sulit

Pa39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya?

S1a39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada siswa

rencana pembelajaran berikutnya

Pa40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learners?

S1b40 : wah itu pasti ada

Pb41 : Apa saja faktor atau kendala tersebut?

S1b42 : Siswa ABK tidak paham kalau dirinya itu tidak paham

Pb43 : Maksudnya itu bagaimana?

S1b43 ; untuk siswa ABK yang memliki kelainan ringan biasanya tahu kalau

mereka tidak paham maka akan berusaha untuk mengerti lain halnya

dengan siswa ABK dengan degradasi kelainan tinggi

Pb44 : Adakah kendala yang lain?

S1b44 : ABK slow learner juga kesulitan ketika menanamkan konsep

matematika

Pb45 : Apakah penyebabnya Bu?

S1b45 : ya karena ABK slow learners mempunyai daya ingat yang cukup

rendah ketika diajarkan tentang konsep matematika, hari ini

diterangkan dia paham namun ketika diulang kembali beberapa

minggu tidak paham.

Pb46 : Bagaimana menanganinya?

S1b46 : ABK slow learners hanya diberikan konsep-konsep dasar dengan

penambahan aplikasi yang mudah-mudah saja dan dilakukan berulang-

ulang

Pb47 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

136

S1b47 : Ya, ketika dia mulai tidak tertarik dengan tugas yang saya berikan,

misalnya saya beri tugas terus dia gak bisa atau jenuh pasti moodnya

berubah awalnya semangat nanti lama-lama jadi males-malesan

Pb48 : Bagaimana ibu mengatasinya?

S1b48 : Itu saya serahkan kepada GPK karena setiap ABK didampingi oleh 1

GPK yang sudah mengetahui karakter anaknya dengan melakukan

pendekatan individu

Pa49 : saya rasa sudah cukup bu wawancara kali ini, terimakasih Bu atas

waktunya

S1a49 : Sama-sama, semoga bisa membantu

B. Catatan Reflektif

S1 memberikan keterangan yang cukup lengkap dan jelas tentang proses

pembelajaran matematika di kelas dan kendala yang dialami ABK slow learner.

Dimulai dari kesiapan S1 sebelum pembelajaran, tahap-tahap pelaksanaan

pembelajaran hingga evaluasi dan tindak lanjut baik untuk siswa biasa maupun

ABK slow learners. Selain menjelaskan kendala yang dialami ABK slow

learners, S1 juga menjelaskan cara menyelesaikan kendala tersebut. Dari hasil

wawancara ini sudah dapat menggambarkan proses pembelajaran yang terjadi di

kelas serta faktor atau kendala yang dialami ABK slow learner dan

penyelesaiannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

137

Lampiran 14

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan Nomor : 02

Wawancara ke- : 02

Tempat Wawancara : Ruang Front Office

Hari, Tanggal : Sabtu, 12 April 2014

Narasumber : Siti Komariyah, S. Si (Subjek 1)

Untuk memudahkan analisis data, peneliti memberi kode pada transkrip

wawancara, yaitu sebagai berikut.

7. Kode “P” menunjukkan Peneliti

8. Kode “S1” menunjukkan subjek penelitian 1 (Guru Matematika)

9. Kode “S2” menunjukkan subjek penelitian 2 (Guru Pendamping Khusus

(GPK))

10. Kode “a” menunjukkan wawancara pertama

11. Kode “b” menunjukkan wawancara kedua

12. Kode setelah kode huruf kecil, menunjukkan urutan pertanyaan.

Salah satu contohnya adalah S1b01 yang berarti subjek 1 menjawab wawancara

kedua untuk pertanyaan ke-1.

A. Catatan Deskriptif

Pada hari itu peneliti menunggu kehadiran S1 di front office sekolah.

Sebelumnya peneliti sudah membuat janji dengan S1 untuk mengadakan

wawancara. S1 waktu itu sudah berada di sekolah, akan tetapi S1 masih sibuk di

ruang guru. Sekolah terlihat sepi karena Hari Sabtu siswa libur. Tidak lama

kemudian S1 datang di front office dan menyalami peneliti sambil tersenyum

ramah sambil menanyakan kabar peneliti. S1 menyarankan untuk wawancara di

front office saja karena dalam keadaan sepi. Berikut hasil wawancara kedua

dengan S1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

138

Pb00 : Selamat pagi Bu.

S1b00 : Selamat pagi

Pb01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S1b01 : menyusun RPP dan silabus

Pb02 : Penyusunan RPP dilakukan kapan, Bu?

S1b02 : biasanya setelah selesai satu KD.

Pb03 : Apakah RPP untuk siswa ABK slow learners sama dengan RPP siswa

biasa?

S1b03 : RPPnya sih sama, namun untuk ABK ada modifikasi.

Pb04 : Bagaimana cara menentukan modifikasi untuk tiap-tiap ABK?

S1b04 : ya itu komunikasi dengan GPK tiap ABK.

Pb05 : Modifikasi apa yang dilakukan untuk ABK slow learners?

S1b05 : Modifikasi materi dan soal,

Pb06 : Apakah semua materi dimodifikasi?

S1b06 : Tidak semuanya,ya tergantung tingkat kesulitan materi. Dilihat juga

kemampuan anak slow learners bagaimana, apa bisa mengikuti atau

tidak, begitu.

Pb07 : Apakah ibu menyiapkan media dan sumber belajar sebelum

pembelajaran?

S1b07 : Ya

Pb08 : Media yang digunakan apa?

S1b08 : Laptop dan proyektor tergantung materi.

Pb09 : Kalau sumber belajar yang digunakan?

S1b09 : Buku paket dan kiat mahir matematika

Pb10 : Adakah media khusus untuk siswa ABK slow learners?

S1b10 : Ada tetapi guru kelas tidak menyiapkan media khusus itu dibuat oleh

GPK, nanti bisa ditanyakan sendiri

Pb15 : Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari pelaksanaan

pembelajaran. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas, Bu?

S1b15 : Pelaksanaan pembelajaran ada tiga tahapan yaitu pendahuluan, inti dn

penutup.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

139

Pb16 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran

dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S1b16 : Ya, karena pada pertemuan sebelumnya sudah diberitahu materi apa

yang akan diajarkan jadi siswa sudah siap

Pb17 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi?

S1b17 : Ya

Pb18 : Apakah pertanyaan tersebut berlaku juga untuk siswa ABK slow

learners?

S1b18 : Jika siswa ABK mengikuti di kelas maka pertanyaan sama dengan

siswa lain, biasanya pertanyaan lebih mudah

Pb19 : Apakah ibu juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD?

S1b19 : Ya, di awal sebelum pembelajaran saya jelaskan

Pb20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media

pembelajaran dan sumber belajar lain?

S1b20 : Ya,

Pb21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?

S1b21 : yang berpusat pada siswa dengan arahan dari guru

Pb22 : Media yang digunakan?

S1b22 : Tergantung materinya, biasanya dengan praktek.

Pb23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?

S1b23 : Pakai buku paket dan kiat mahir matematika

Pb21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan siswa biasa dan ABK

dalam pembelajaran yang aktif?

S1b21 : Ya

Pb22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?

S1b22 : dengan memberikan soal-kerjakan-jawab yang membuat siswa berani

berbicara untuk menjawab.

Pb23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S1b23 : Interaksi terjadi dengan baik, sebagai guru tidak membedakan antara

siswa biasa maupun ABK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

140

Pb24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK

berbeda?

S1b24 : Untuk tugas siswa ABK dibuat oleh GPK sesuai dengan kemampuan

individu.

Pb25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan membimbing

ABK slow learners?

S1b25 : Ya, tetapi yang berperan utama adalah Bu Ragil sebagai GPK.

Pa26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S1a26 : membuat rangkuman atau kesimpulan materi

Pa27 : Apakah melibatkan siswa ABK slow learners?

S1a27 : Tidak, karena untuk slow learners materi dimodifikasi

Pa28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang

sudah dilaksanakan?

S1a28 : Ya

Pa29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?

S1a30 : Menilai hasil kinerja siswa saat pembelajaran dan latihan soal.

Pa31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?

S1a31 : untuk ABK slow learners yang menilai GPK karena dia mengikuti

kurikulum khusus

Pa32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?

S1a32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang

telah diajarkan.

Pa33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai?

S1a33 : Dengan memberikan remedi, pengayaan ataupun layanan konseling

untuk siswa regular sedangkan untuk siswa ABK dilakukan oleh GPK.

Pa34 : Remedi dilaksanakan jika apa, Bu?

S1a34 : Jika siswa belum mencapai KKM 68.

Pa36 : Bagaimana dengan pengayaan?

S1a36 : Pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai KKM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

141

Pa37 : Pengayaannya dalam bentuk apa?

S1a38 : Mengerjakan soal dengan tingkatan lebih sulit

Pa39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya?

S1a39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada siswa

rencana pembelajaran berikutnya

Pb40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learners?

S1b40 : Pasti ada

Pb41 : Apa saja faktor atau kendala tersebut?

S1b42 : Siswa ABK tidak paham kalau dirinya itu tidak paham

Pb43 : Maksudnya itu bagaimana?

S1b43 ; untuk siswa ABK yang memliki kelainan ringan biasanya tahu kalau

mereka tidak paham maka akan berusaha untuk mengerti

Pb44 : Adakah faktor-faktor yang lain?

S1b44 : ABK slow learner juga kesulitan ketika menanamkan konsep

matematika

Pb45 : Mengapa itu bisa terjadi?

S1b45 : ya karena ABK slow learners mempunyai daya ingat yang cukup

rendah

Pb46 : Bagaimana menanganinya?

S1b46 : hanya diberikan konsep-konsep dasar terus dilakukan berulang-ulang

Pb47 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?

S1b47 : Ya

Pb48 : Bagaimana ibu mengatasinya?

S1b48 : Itu saya serahkan kepada GPK karena sudah mengetahui karakter

anaknya

Pb49 : Terimakasih Bu atas waktunya

S1b49 : Sama-sama,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

142

B. Catatan Reflektif

S1 memberikan keterangan yang cukup lengkap dan jelas tentang proses

pembelajaran matematika di kelas dan kendala yang dialami ABK slow learner.

Dimulai dari kesiapan S1 sebelum pembelajaran, tahap-tahap pelaksanaan

pembelajaran hingga evaluasi dan tindak lanjut baik untuk siswa biasa maupun

ABK slow learners. Selain menjelaskan kendala yang dialami ABK slow

learners, S1 juga menjelaskan cara menyelesaikan kendala tersebut. Dari hasil

wawancara ini sudah dapat menggambarkan proses pembelajaran yang terjadi di

kelas serta faktor atau kendala yang dialami ABK slow learner dan

penyelesaiannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

143

Lampiran 15

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan Nomor : 03

Wawancara ke- : 01

Tempat Wawancara : Ruang Kelas VB

Hari, Tanggal : Selasa, 01 April 2014

Narasumber : Ragil Tri, S. Pd (Subjek 2)

Untuk memudahkan analisis data, peneliti memberi kode pada transkrip

wawancara, yaitu sebagai berikut.

C. Kode “P” menunjukkan Peneliti

D. Kode “S1” menunjukkan subjek penelitian 1 (Guru Matematika)

E. Kode “S2” menunjukkan subjek penelitian 2 (Guru Pendamping Khusus

(GPK))

F. Kode “a” menunjukkan wawancara pertama

G. Kode “b” menunjukkan wawancara kedua

H. Kode setelah kode huruf kecil, menunjukkan urutan pertanyaan.

Salah satu contohnya adalah S2a01 yang berarti subjek 2 menjawab wawancara

pertama untuk pertanyaan ke-1.

A. Catatan Deskriptif

Pada hari itu setelah melakukan observasi pertama di kelas, peneliti

membuat janji untuk mengadakan wawancara pada hari itu juga. S2 kemudian

menyanggupi untuk wawancara pada saat jam makan siang karena masih ada jam

mengajar. Peneliti menunggu S2 di front office sekolah. Tidak lama kemudian S2

selesai mengajar dan mengajak peneliti untuk ke ruang kelas. Sesampainya di

ruang kelas, kelas dalam keadaan sepi karena siswa sedang istirahat jam makan

siang. Peneliti dipersilahkan duduk dan menyiapkan alat untuk merekam proses

wawancara. Berikut hasil wawancara pertama dengan S2.

Pa00 : Selamat siang bu,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

144

S2a00 : ya selamat siang

Pa01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S2a01 : Saya siapkan media dan sumber belajar untuk ABK yang akan dipakai

saat itu.

Pa02 : Apakah sama media dan sumber belajar yang digunakan siswa reguler

dan ABK?

S2a02 : Tidak sama, untuk ABK disediakan media khusus contohnya bisa

berupa puzzle atau papan penjodohan seperti anak TK yang dibuat

semenarik mungkin.

Pa03 : Mengapa disiapkan media khusus untuk ABK?

S2a03 : Yaaa,,, karena mereka berbeda dengan siswa lain. Kalau ada media

yang menarik mereka tidak cepat bosan. Jadi diharapkan dengan

adanya media itu dapat membantu proses belajar megajar.

Pa04 : Apakah media itu sudah Ibu siapkan di dalam kelas?

S2a04 : Media khusus untuk ABK sudah disiapkan di ruang Puspa atau ruang

pusat pelayanan ABK.

Pa05 : Apakah ABK selalu menggunakan media tersebut setiap proses

pembelajaran?

S2a05 : Tergantung materinya,

Pa06 : Apakah Ibu juga menyiapkan RPP dan silabus?

S2a06 : Saya tidak menyiapkan RPP dan silabus karena sudah disiapkan oleh

guru kelas. Saya hanya menyiapkan PPI.

Pa07 : Dalam RPP itu dituliskan kalau ada modifikasi untuk ABK, bisa

dijelaskan Bu?

S2a07 : Modifikasi untuk ABK itu ada modifikasi indikator keberhasilan,

materi, soal. Di RPP kan ada..

Pa08 : Di RPP ini dituliskan kalau modifikasi soal dibuat oleh GPK.

S2a08 : Ya, karena slow leraners materinya tidak sampai perbandingan hanya

sampai pecahan maka soalnya pun juga beda, itu saya yang buat.

Dan saya selalu berkomunikasi dengan guru kelas mengenai

modifikasi dalam penyusunan RPP.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

145

Pa09 : Untuk PPI tiap ABK apakah sama, Bu?

S2a09 : Tidak sama itu disesuaikan dengan kondisi siwa masing-masing ABK.

Pa10 : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika untuk ABK slow

learners di kelas, Bu?

S2a10 : Sama seperti siswa lain, pelaksanaan pembelajaran ada 3 tahap yaitu

penduluan, inti dan penutup

Pa11 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran

dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S2a11 : Ya,

Pa12 : Bagaimana mempersiapkan anak secara psikis dan fisik?

S1a12 : Pada pertemuan sebelumnya saya biasanya memberitahu materi apa

yang akan diajarkan. Itu juga saya tuliskan pada buku agar tidak lupa

Pa13 : Apakah menulis pada buku tulis mereka?

S1a13 : Ya, buku khusus yang isinya kegiatan dia di sekolah, apa saja yang

perlu dibawa besuk. Jadi itu orangtuanya juga bisa mantau dari buku

itu

Pa14 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi?

S1a14 : Ya biasanya slow learners saya arahkan dengan pertanyaan yang

nyrempet dengan materi, kalau ini bahas pecahan ya saya tanyakan

membagi jeruk jadi beberapa bagian. Pertanyaan sesederhana

mungkin supaya dia mengerti.

Pa15 : Apakah mereka selalu bisa menjawab pertanyaan yang Ibu berikan?

S2a15 : Ya kadang bisa kadang gak, harus pelan-pelan mengajar slow

learners itu. Juga harus diulang-ulang.

Pa16 : Pada tahap pendahuluan ini, apakah Ibu juga menjelaskan tujuan

pembelajaran atau KD?

S2a16 : Ya tidak, itu sudah dijelaskan sama guru matematika di depan kelas.

Pa20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media

pembelajaran dan sumber belajar lain?

S2a20 : Ya,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

146

Pa21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?

S2a21 : Pendekatan yang berpusat pada ABK slow learners

Pa22 : Media apa yang digunakan?

S2a22 : Medianya bisa berbentuk puzzle, papan penjodohan, ya sebisa

mungkin media yang dipakai menarik untuk siswa.

Pa23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?

S2a23 : Pakai buku paket.

Pa21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan ABK slow learners

dalam pembelajaran yang aktif?

S2a21 : Ya

Pa22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?

S2a22 : Diberi soal terus suruh mengerjakan, dibimbing terus kalau bisa

mengerjakan diberi pujian kalau belum bisa ya diarahkan secara

berulang-ulang.

Pa23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S2a23 : Interaksi terjadi dengan baik, siswa biasa tidak pernah menganggap

kalau ABK itu berbeda. Mereka sangat welcome.

Pa24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK slow

learners berbeda?

S2a24 : Ya tentu, kalau ABK diberikan sesuai kemampuan mereka. Kalau

materinya dimodifikasi beda ya jelas soalnya juga beda.

Pa25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan

membimbing ABK slow learners?

S2a25 : Ya, itu memang tugas saya sebagai GPK

Pa26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

S2a26 : Bersama ABK slow learners membuat rangkuman atau kesimpulan

materi yang baru diajarkan.

Pa27 : Bagaimana cara mengajak mereka membuat rangkuman?

S2a27 : Pelan-pelan diarahkan, pokoknya dengan slow learners harus

diulang-ulang agar mereka paham juga dimotivasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

147

Pa28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang

sudah dilaksanakan?

S2a28 : Ya

Pa29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?

S2a30 : Menilai hasil kinerja siswa ABK.

Pa31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?

S2a31 : Kalau penilaian untuk siswa ABK tentu berbeda dengan siswa

reguler, ABK saya yang menilai.

Pa32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?

S2a32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan yang tadi saya ajarkan

Pa33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai?

S2a33 : kalau tindak lanjut itu biasanya diajak ke puspa

Pa34 : Apa itu Puspa, Bu?

S2a34 : Puspa adalah pelayanan khusus untuk siswa ABK, ada ruangannya

sendiri.

Pa35 ; apakah siswa selalu diajak ke Puspa setiap selesai pembelajaran?

S2a35 : ya tergantung kebutuhan saja

Pa36 : apa tindak lanjut untuk ABK berbeda dengan siswa lain?

S2a36 : kalau siswa lain kan ada remidi dan pengayaan kalau ABK tidak,

paling-paling hanya layanan konseling saja,

Pa37 : Layanan konseling itu contohnya bagaimana?

S2a38 : siswa yang agak membandel gak mau nurut ya diarahkan, dikasihtahu

apa salahnya diajari benernya bagaimana, kita harus sabar

menghadapi mereka

Pa39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya?

S2a39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada siswa

rencana pembelajaran berikutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

148

Pa40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learners?

S2a40 : Banyak sekali pastinya

Pa41 : Apa saja faktor atau kendala tersebut Bu?

S2a41 : ABK slow learner biasanya di tengah-tengah pembelajaran malas

untuk mengerjakan tugas atau kadang menolak melanjutkan tugas

Pa42 : Bagaimana cara menanganinya?

S2a42 ; Pertama diberi motivasi saat masih membandel maka ada penerapan

konsekuensi yang harus diterima yaitu dipulangkan lebih akhir atau

diberi tambahan waktu belajar atau tambahan waktu mengerjakan

soal

Pa43 : Adakah faktor-faktor yang lain?

S2a43 : ABK slow learner itu sering kali kesulitan ketika menanamkan konsep

matematika

Pa44 : Mengapa bisa terjadi?

S2a44 : ABK slow learners itu mempunyai daya ingat yang cukup rendah

Pa45 : Bagaimana menanganinya?

S2a45 : Hanya diberikan konsep-konsep dasar matematika sesuai dengan

kemampuan ABK dan dilakukan berulang-ulang

Pa46 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?

S2a46 : Ya, sering kali mengalami hal itu

Pa47 : Bagaimana ibu mengatasinya?

S2a48 : Sebagai GPK saya harus sabar dalam membimbing siswa ABK, Saya

selalu memberikan motivasi terus menerus atau biasanya adanya

pemberian reward baik berupa pujian atau hadiah agar mereka lebih

semangat.

Pa49 : Terimakasih Bu atas waktunya

S21a49 : Sama-sama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

149

B. Catatan Reflektif

S2 memberikan keterangan yang cukup lengkap dan jelas tentang proses

pembelajaran matematika di kelas dan kendala yang dialami ABK slow learner.

Dimulai dari kesiapan S2 sebelum pembelajaran, tahap-tahap pelaksanaan

pembelajaran hingga evaluasi dan tindak lanjut baik untuk siswa biasa maupun

ABK slow learners. Selain menjelaskan kendala yang dialami ABK slow

learners, S2 juga menjelaskan cara menyelesaikan kendala tersebut. Dari hasil

wawancara ini sudah dapat menggambarkan proses pembelajaran yang terjadi di

kelas serta faktor atau kendala yang dialami ABK slow learner dan

penyelesaiannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

150

Lampiran 16

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan Nomor : 03

Wawancara ke- : 02

Tempat Wawancara : Ruang Kelas VB

Hari, Tanggal : Rabu, 09 April 2014

Narasumber : Ragil Tri, S. Pd (Subjek 2)

Untuk memudahkan analisis data, peneliti memberi kode pada transkrip

wawancara, yaitu sebagai berikut.

13. Kode “P” menunjukkan Peneliti

14. Kode “S1” menunjukkan subjek penelitian 1 (Guru Matematika)

15. Kode “S2” menunjukkan subjek penelitian 2 (Guru Pendamping Khusus

(GPK))

16. Kode “a” menunjukkan wawancara pertama

17. Kode “b” menunjukkan wawancara kedua

18. Kode setelah kode huruf kecil, menunjukkan urutan pertanyaan.

Salah satu contohnya adalah S2b01 yang berarti subjek 2 menjawab wawancara

kedua untuk pertanyaan ke-1.

A. Catatan Deskriptif

Pada hari itu peneliti membuat janji untuk mengadakan wawancara,

sebelumnya peneliti sudah meminta waktu kepada S2 melalui telepon. S2

kemudian menyanggupi untuk wawancara pada saat jam makan siang karen a

sebelumnyamasih ada jam mengajar. Peneliti menunggu S2 di front office

sekolah. Tidak lama kemudian S2 selesai mengajar dan mengajak peneliti untuk

ke ruang kelas. Sesampainya di ruang kelas, kelas dalam keadaan sepi karena

siswa sedang istirahat jam makan siang. Peneliti dipersilahkan duduk dan

menyiapkan alat untuk merekam proses wawancara. Berikut hasil wawancara

pertama dengan S2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

151

Pb00 : Selamat siang bu,

S2b00 : selamat siang

Pb01 : Bagaimana kesiapan Ibu sebelum pembelajaran matematika?

S2b01 : menyiapkan media dan sumber belajar.

Pb02 : Media untuk siswa reguler atau ABK?

S2b02 : hanya untuk ABK karena untuk siswa reguler sudah disiapkan guru

matematika, media yang saya gunakan untuk ABK adalah media

khusus contohnya bisa berupa puzzle atau papan penjodohan.

Pb03 : Mengapa disiapkan media khusus untuk ABK?

S2b03 : Media khusus disiapkan agar anak senang atau semangat dalam

belajar matematika. Kalau ada media yang menarik mereka tidak

cepat bosan.

Pb04 : Apakah media itu sudah Ibu siapkan di dalam kelas?

S2b04 : Media khusus untuk ABK sudah ada di ruang Puspa atau ruang pusat

pelayanan ABK. Jadi saya tinggal membawa anak ABK ke ruang

Puspa.

Pb05 : Apakah ABK selalu menggunakan media tersebut setiap proses

pembelajaran?

S2b05 : Dilihat materinya dulu,

Pb06 : Apakah Ibu juga menyiapkan RPP dan silabus?

S2b06 : Saya tidak menyiapkan RPP dan silabus. Saya hanya menyiapkan PPI

atau program pembelajaran individu.

Pb07 : Dalam RPP itu dituliskan kalau ada modifikasi untuk ABK, bisa

dijelaskan Bu?

S2b07 : Modifikasi untuk ABK itu ada modifikasi indikator keberhasilan,

materi, soal.

Pb08 : Di RPP ini dituliskan kalau modifikasi soal dibuat oleh GPK.

S2b08 : Ya, karena slow leraners materinya tidak sampai perbandingan hanya

sampai pecahan maka soalnya pun juga beda, itu saya yang buat.

Pb09 : Apakah PPI dibuat untuk pelajaran matematika saja?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

152

S2b09 : Tidak, PPI itu dibuat untuk semua mata pelajaran. Karena slow

learners hanya kesulitan dalam pelajaran matematika, untuk

pelajaran lain dia bisa mengikuti sesuai dengan materi siswa reguler.

Pb10 : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika untuk ABK slow

learners di kelas, Bu?

S2b10 : ada 3 tahap yaitu penduluan, inti dan penutup

Pb11 : Pada tahap pendahuluan apakah siswa sebelum pembelajaran

dipersiapkan secara psikis dan fisik?

S2b11 : Ya,

Pb12 : Bagaimana mempersiapkan anak secara psikis dan fisik?

S2b12 : pertemuan sebelumnya saya biasanya itu nagsih tahu mereka materi

apa yang akan diajarkan, apa saja yang perlu dibawa, apa saja yang

perlu dikerjakan esok hari. Itu semua saya tuliskan pada buku khusus

yang selalu mereka bawa pulang ke rumah.

Pb13 : Buku khusus itu bagaimana ya maksutnya Bu?

S2b13 : buku khusus itu isinya kegiatan dia di sekolah, apa saja yang perlu

dibawa besuk. Jadi itu orangtuanya juga bisa mantau dari buku itu.

Kalau misal anak bandel atau gak nurut ya saya catat di situ,saya

laporkan ke orangtua mereka. Anak slow learners kan cepet lupa, jadi

orangtua di rumah juga bisa mengingatkan apa saja yang akan

dibawa ke sekolah besuk.

Pb14 : Apakah Ibu mengajukan pertanyaan pengetahuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi?

S2b14 : Ya biasanya slow learners saya arahkan dengan pertanyaan

sederhana, misalnya saat ini lagi bahas pecahan contohnya membagi

apel jadi beberapa bagian.

Pb15 : Apakah mereka selalu bisa menjawab pertanyaan yang Ibu berikan?

S2b15 : Ya kadang bisa kadang gak, harus pelan-pelan mengajar slow

learners itu. Juga harus diulang-ulang. Harus sabar.

Pb16 : Pada tahap pendahuluan ini, apakah Ibu juga menjelaskan tujuan

pembelajaran atau KD?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

153

S2b16 : Ya tidak, itu sudah dijelaskan sama guru matematika di depan kelas.

Pb20 : Apakah dalam pembelajaran Ibu menggunakan pendekatan, media

pembelajaran dan sumber belajar lain?

S2b20 : Ya,

Pb21 : Pendekatan pembelajaran yang bagaimana?

S2b21 : Pendekatan yang berpusat pada ABK slow learners

Pb22 : Media apa yang digunakan?

S2b22 : Medianya bisa berbentuk puzzle, papan penjodohan, ya sebisa

mungkin media yang dipakai menarik untuk siswa.

Pb23 : Kalau sumber belajar yang dipakai?

S2b23 : Pakai buku paket.

Pb21 : Dalam inti pembelajaran, apakah Ibu melibatkan ABK slow learners

dalam pembelajaran yang aktif?

S2b21 : Ya

Pb22 : Bagaimana cara melibatkan mereka?

S2b22 : Diberi soal terus suruh mengerjakan, dibimbing terus kalau bisa

mengerjakan diberi pujian kalau belum bisa ya diajari berulang-

ulang.

Pb23 : Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa biasa dan siswa ABK?

S2b23 : Interaksi terjadi dengan baik, siswa biasa tidak pernah menganggap

kalau ABK itu berbeda. Mereka sangat welcome. Kalau anak

kesulitan siswa lain bahkan mau membantu.

Pb24 : Apakah dalam pemberian tugas antara siswa biasa dengan ABK slow

learners berbeda?

S2b24 : Ya jelas, kalau ABK diberikan sesuai kemampuan mereka. Kalau

materinya dimodifikasi beda ya jelas soalnya juga beda.

Pb25 : Apakah selama proses pembelajaran selalu memantau dan

membimbing ABK slow learners?

S2b25 : Ya, GPK itu selalu duduk di samping siswa ABK.

Pb26 : Kegiatan apa yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

154

S2b26 : membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang baru diajarkan.

Mengajak mereka menulis apa yang mereka pahami dari pelajaran

yang barusan diterangkan

Pb27 : Bagaimana cara mengajak mereka membuat rangkuman?

S2b27 : Pelan-pelan diarahkan, pokoknya dengan slow learners harus

diulang-ulang agar mereka paham juga dimotivasi

Pb28 : Apakah guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap apa yang

sudah dilaksanakan?

S2b28 : Ya

Pb29 : Penilaian yang dilakukan seperti apa?

S2b30 : Menilai hasil kinerja siswa ABK.

Pb31 : Bagaimana penilaian untuk siswa ABK?

S2b31 : Kalau penilaian untuk siswa ABK tentu berbeda dengan siswa

reguler, ABK saya yang menilai.

Pb32 : Bagaimana dengan pemberian umpan balik setelah selesai

pembelajaran?

S2b32 : Biasanya diberikan pertanyaan-pertanyaan yang tadi saya ajarkan

Pb33 : Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai?

S2b33 : kalau tindak lanjut itu biasanya diajak ke puspa

Pb34 : Kegiatan apa yang dilakukan di puspa?

S2b34 : Puspa itu kan pelayanan khusus untuk siswa ABK, ada ruangannya

sendiri. Biasanya di sana itu anak diberi masukan, dimotivasi,dikasih

pujian kalau tadi waktu pelajaran bisa mengerjakan

Pb35 ; apakah siswa selalu diajak ke Puspa setiap selesai pembelajaran?

S2b35 : ya tergantung kebutuhan saja, kalau anak mengganggu pembelajaran

di kelas diajak ke puspa

Pb36 : apa tindak lanjut untuk ABK berbeda dengan siswa lain?

S2b36 : kalau siswa lain kan ada remidi dan pengayaan kalau ABK tidak,

paling-paling hanya layanan konseling saja,

Pb37 : Layanan konseling itu contohnya bagaimana?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

155

S2b38 : siswa yang agak membandel gak mau nurut ya diarahkan, dikasihtahu

apa salahnya diajari benernya bagaimana, kita harus sabar

menghadapi mereka

Pb39 : Apakah Ibu juga menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya?

S2b39 : Ya, setiap selesai pembelajaran saya menyampaikan kepada siswa

rencana pembelajaran berikutnya

Pb40 : Selama proses pembelajaran Bu, adakah faktor atau kendala yang

dialami ABK slow learners?

S2b40 : Wah kalau itu banyak sekali pastinya

Pb41 : Apa saja kendala tersebut Bu?

S2b41 : ABK slow learner biasanya di tengah-tengah pembelajaran malas

untuk mengerjakan tugas atau kadang menolak melanjutkan tugas

Pb42 : Bagaimana cara menanganinya?

S2b42 ; Pertama diberi motivasi saat masih membandel maka ada penerapan

konsekuensi yang harus diterima yaitu dipulangkan lebih akhir atau

diberi tambahan waktu belajar atau tambahan waktu mengerjakan

soal

Pb43 : Adakah faktor-faktor yang lain?

S2b43 : ABK slow learner itu sering kali kesulitan ketika menanamkan konsep

matematika

Pb44 : Mengapa bisa terjadi?

S2b44 : ABK slow learners itu mempunyai daya ingat yang cukup rendah.

Maka dari itu ada modifikasi materi.

Pb45 : Bagaimana menanganinya?

S2b45 : Hanya diberikan konsep-konsep dasar matematika sesuai dengan

kemampuan ABK dan dilakukan berulang-ulang. Orang hari ini

diajarkan besuk aja kalau ditanya pasti jawabnya lupa

Pb46 ; Apakah ABK juga mengalami mood yang berubah-ubah?

S2b46 : Ya, sering kali mengalami hal itu

Pb47 : Bagaimana ibu mengatasinya?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

156

S2b47 : Sebagai GPK saya harus sabar dalam membimbing siswa ABK, Saya

selalu memberikan motivasi terus menerus atau biasanya adanya

pemberian reward baik berupa pujian atau hadiah agar mereka lebih

semangat. Perlu diingat slow learner itu bukan kelainan atau cacat

mental seperti autis, hanya mereka itu mempunyai kemampuan di

bawah rata-rata dari teman-teman yang lain, meskipun demikian

mereka juga perlu mendapat penganan khusus.

Pb48 : Terimakasih Bu atas waktu untuk wawancara hari ini

S2b48 : Sama-sama semoga bisa membantu

B. Catatan Reflektif

S2 memberikan keterangan yang cukup lengkap dan jelas tentang proses

pembelajaran matematika di kelas dan kendala yang dialami ABK slow learner.

Dimulai dari kesiapan S2 sebelum pembelajaran, tahap-tahap pelaksanaan

pembelajaran hingga evaluasi dan tindak lanjut baik untuk siswa biasa maupun

ABK slow learners. Selain menjelaskan kendala yang dialami ABK slow

learners, S2 juga menjelaskan cara menyelesaikan kendala tersebut. Dari hasil

wawancara ini sudah dapat menggambarkan proses pembelajaran yang terjadi di

kelas serta faktor atau kendala yang dialami ABK slow learner dan

penyelesaiannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

157

Lampiran 17

CATATAN LAPANGAN HASIL OBSERVASI PERTAMA

Subjek Pertama (S1) adalah guru matematika sedangkan subjek kedua (S2)

adalah guru pendamping khusus (GPK). Observasi dilakukan pada Hari Selasa,

01 April 2014 di kelas VB SD Al Firdaus Surakarta. Pada hari itu, mata pelajaran

matematika akan dimulai pada pukul 10.05 sampai 11.15. Beberapa menit

sebelum bel mulai pembelajaran, peneliti menemui S1 terlebih dahulu di front

office sekolah. Kemudian tepat pukul 10.00, S1 mengajak peneliti segera menuju

kelas VB. Sesampai di kelas terlihat siswa masih duduk santai dan ada yang masih

bergerombol dengan temannya, siswa terlihat sedang menyantap bekal dari

rumah. S1 meminta siswa untuk cepat menyelesaikan istirahatnya, karena

sebentar lagi waktu istirahat habis. S1 menemui S2 yang sudah berada di dalam

kelas dan memperkenalkan peneliti dan maksut tujuan melakukan penelitian.

Ruang kelas VB terletak di lantai dua, ruangan cukup luas dengan

menampung 32 siswa reguler dan 5 anak berkebutuhan khusus (ABK). Penataan

tempat duduk yang bagus dengan papan tulis di depan kelas dan meja guru di

pojok kanan depan kelas. Sedangkan di belakang kelas terdapat almari tempat

menyimpan buku-buku siswa dan meja komputer. Dinding di ruang tersebut

penuh dengan kreasi hasil karya siswa. Di samping itu tidak hanya guru

matematika yang akan mempersiapkan pengajaran, namun guru pendamping

khusus (GPK) untuk masing-masing siswa ABK sudah siap pula membimbing

ABK.

Sebelum pembelajaran dimulai S1 menyiapkan buku dan peralatan untuk

mengajar demikian pula dengan S2. S1 mengambil peralatan dari meja yang

berada di belakang kelas, kemudian S1 menuju depan kelas sedangkan S2 berdiri

di samping ABK slow learners. Di sisi lain pada saat itu peneliti memilih berdiri

di belakang kelas untuk melakukan pengamatan. Peneliti menyiapkan lembar

observasi untuk mengamati kegiatan S1 dan S2. Serta menyiapkan kamera video

untuk merekam kegiatan pembelajaran di kelas pada waktu itu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

158

Sesampainya di depan kelas, S1 mengucapkan salam kemudian mengajak

anak-anak berdoa. S1 menanyakan pelajaran minggu lalu sampai mana, mengajak

siswa mengulang sedikit pelajaran pada materi pecahan. Selanjutnya S1

memasuki pelajaran baru bab skala dan perbandingan. Menuliskan di papan judul

Perbandingan dan Skala. Sebelum membahas tentang materi perbandingan dan

skala, S1 memberikan pertanyaan pada siswa mengenai perbandingan. Siswa pun

menjawab dengan mengangkat jari terlebih dahulu. Kemudian menjelaskan materi

tersebut.

Peneliti kemudian mulai mengamati S2 yang sudah mengambil kursi

duduk di sebelah ABK slow learners. Pada materi ini karena adanya modifikasi

materi maka untuk ABK slow learners tidak memperhatikan S1 melainkan hanya

memperhatikan S2. ABK slow learners mempelajari materi pecahan. Sebelum

mengajar S2 terlebih dahulu menanyakan apakah tugas yang diberikan di rumah

sudah dikerjakan, ABK slow learners menjawab ada yang belum dan ada yang

sudah. Sambil tersenyum, S2 menanyakan mana yang belum selesai kemudian

mengajak ABK slow learners menjawab bersama-sama. Sesekali S2 bertanya

mana yang masih belum mengerti. Sudah dirasa cukup S2 melanjutkan

menjelaskan materi pecahan. S2 menggunakan media untuk ABK slow learners

berupa papan penjodohan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

ABK slow learners mendengarkan walaupun sering terlihat menguap dan

mengucek mata. Kalau sudah begitu biasanya S2 menghentikan menerangkan.

Peneliti kembali lagi mengamati S1 ketika S1 sedang memberikan tugas

untuk dikerjakan siswa reguler. Ketika siswa mengerjakan S1 berkeliling melihat

jawaban siswa. S1 juga menuju meja ABK slow learners untuk melihat dan

memantau apa yang sedang dikerjakannya. Sesekali S1 bercengkrama dengan S2

menanyakan sejauh mana ABK slow learners mempelajari materi pecahan. ABK

slow learners terlihat sudah mulai bosan, ini ditunjukkan dengan mulai bersender

santai di bangku, meletakkan kepala di atas meja, menguap, mengajak ngobrol

siswa reguler padahal banyak siswa yang masih menghitung skala. S2 bertanya

apa sudah selesai mengerjakan tugas yang diberikan, dia menjawab belum.

Kemudian S2 menanyakan mana yang belum bisa dan mengajari pelan-pelan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

159

Memang terlihat kesabaran yang luar biasa dari S2 saat membimbing ABK slow

learners. Belum lagi saat ABK slow learners tidak menjawab ketika tanya, tidak

mau mngerjakan, mulai menjawab pertanyaan S2 dengan nada membentak dan

sedikit berteriak. Namun S2 terus membimbing, berkali-kali membujuk agar mau

melanjutkan mengerjakan.

15 menit sebelum pembelajaran berakhir S2 menuliskan pada buku khusus

ABK slow learners apa saja yang sudah dikerjakan hari itu. Tak lupa menuliskan

apa saja yang perlu dibawa untuk pertemuan selanjutnya. Ini berfungsi agar ABK

slow learners tidak lupa dan orangtua mereka mengetahui serta dapat memantau

apa saja yang sudah dikerjakan di sekolah. Di sisi lain S1 mulai menuliskan soal

di papan untuk siswa reguler dan menanyakan kepada siswa siapa yang bisa

menjawab. Siswa reguler menghitung dan beberapa dari mereka mengangkat jari

untuk mengerjakan soal di papan. Setelah selesai S1 mengajak siswa membuat

rangkuman dan merefleksikan apa yang sudah dilakukan hari ini serta

memberikan umpan balik dengan menanyakan pada siswa. 5 menit sebelum bel

berbunyi S1 menjelaskan rencana untuk pertemuan berikunya, menyuruh siswa

menutup buku dan memasukkan dalam tas. Tak beberapa lama kemudian bel

berbunyi yang menandakan pelajaran selesai dan waktunya istirahat makan siang.

Tak lupa S1 mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Siswa-siswa

berhamburan keluar kelas, S1 dan S2 menuju ke belakang kelas duduk di samping

peneliti kemudian peneliti berbincang-bincang dengan S1dan S2 tentang hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat janji dengan S1

dan S2 untuk melakukan proses wawancara. Setelah membuat janji peneliti pamit

untuk pulang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

160

Lampiran 18

CATATAN LAPANGAN HASIL OBSERVASI KEDUA

Subjek Pertama (S1) adalah guru matematika sedangkan subjek kedua (S2)

adalah guru pendamping khusus (GPK). Observasi dilakukan pada Hari Selasa,

08 April 2014 di kelas VB SD Al Firdaus Surakarta. Pada hari itu, mata pelajaran

matematika akan dimulai pada pukul 10.05 sampai 11.15. Beberapa menit

sebelum bel mulai pembelajaran, peneliti menemui S1 terlebih dahulu di front

office sekolah. Kemudian tepat pukul 10.00, S1 mengajak peneliti segera menuju

kelas VB. Sesampai di kelas terlihat siswa masih duduk santai dan ada yang masih

bergerombol dengan temannya, siswa terlihat sedang menyantap bekal dari

rumah. S1 meminta siswa untuk cepat menyelesaikan istirahatnya, karena

sebentar lagi waktu istirahat habis. S1 segera menyiapkan buku dan peralatan

untuk mengajar. Di sisi lain pada saat itu peneliti memilih berdiri di belakang

kelas untuk melakukan pengamatan. Untuk kali ini peneliti mengamati jalannya

proses pembelajaran hanya mencatat hal-hal penting di kertas. Itu dikarenakan

pada observasi pertama ketika melakukan proses perekaman banyak siswa yang

sering menengok ke belakang melihat peneliti. Hal ini dapat mengganggu proses

belajar siswa tersebut.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung, S1 mengucapkan salam dan

mengajak siswa untuk berdoa. Setelah itu S1 menyiapkan sumber belajar yaitu

buku paket. Untuk media belajar kali ini S1 menggunakan penggaris, benang dan

atlas yang akan digunakan sebagai praktek menghitung skala. Kemudian S1

mengingatkan kembali kepada siswa reguler mengenai materi yang sudah

diajarkan pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari

ini. Di sisi lain karena adanya modifikasi materi untuk ABK slow learners, maka

sepenuhnya ABK slow learners diajar oleh S2 dengan materi pecahan. Hari ini S2

sudah menyiapkan media khusus berupa puzzle serta buku paket untuk ABK slow

learners. Sebelum meneruskan pelajaran, S2 menanyakan pelajaran sebelumnya

pada ABK slow learners. ABK slow learners menjawab sedikit-sedikit kemudian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

161

mengatakan bahwa dia lupa. S2 membantu dengan memberikan arahan untuk

mengingatnya, walaupun lama akhirnya ABK slow learners dapat menjawab

pertanyaan S2. Kemudian S2 mulai melanjutkan pelajaran dengan media puzzle.

Siswa reguler sedang asik menghitung panjang dari kota A ke kota B

dengan benang untuk mencari skala. S1 berkeliling memantau pekerjaan masing-

masing siswa reguler. S1 juga menuju meja ABK slow learners untuk melihat dan

memantau apa yang sedang dikerjakannya. Sesekali S1 bercengkrama dengan S2

menanyakan sejauh mana ABK slow learners mempelajari materi pecahan. Jam

menunjukkan pukul 10.30 tapi terlihat bahwa ABK slow learners sudah mulai

bosan, ini ditunjukkan dengan mulai bersender santai di bangku, meletakkan

kepala di atas meja, menguap, mengajak ngobrol siswa reguler padahal banyak

siswa yang masih menghitung skala. S2 bertanya apa sudah selesai mengerjakan

tugas yang diberikan, dia menjawab belum. Kemudian S2 menanyakan mana yang

belum bisa dan mengajari pelan-pelan. Memang terlihat kesabaran yang luar biasa

dari S2 saat membimbing ABK slow learners. Belum lagi saat ABK slow learners

tidak menjawab ketika tanya, tidak mau mngerjakan, mulai menjawab pertanyaan

S2 dengan nada membentak dan sedikit berteriak. Namun S2 terus membimbing,

berkali-kali membujuk agar mau melanjutkan mengerjakan.

Jam menunjukkan pukul 11.30, 15 menit lagi pelajaran selesai. S1 mulai

menuliskan soal di papan untuk siswa reguler dan menanyakan kepada siswa

siapa yang bisa menjawab. Siswa reguler menghitung dan beberapa dari mereka

mengangkat jari untuk mengerjakan soal di papan. Setelah selesai S1 mengajak

siswa membuat rangkuman dan merefleksikan apa yang sudah dilakukan hari ini

serta memberikan umpan balik dengan menanyakan pada siswa. 5 menit sebelum

bel berbunyi S1 menjelaskan rencana untuk pertemuan berikunya, menyuruh

siswa menutup buku dan memasukkan dalam tas. Tak beberapa lama kemudian

bel berbunyi yang menandakan pelajaran selesai dan waktunya istirahat makan

siang. Tak lupa S1 mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Siswa-siswa

berhamburan keluar kelas, S1 dan S2 menuju ke belakang kelas duduk di samping

peneliti kemudian peneliti berbincang-bincang dengan S1dan S2 tentang hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat janji dengan S1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

162

dan S2 untuk melakukan proses wawancara. Setelah membuat janji peneliti pamit

untuk pulang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

163

Lampiran 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

164

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

165

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

166

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

167

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

168

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

169

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 185: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

170

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 186: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

171

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 187: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

172

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 188: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

173

Lampiran 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 189: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

174

Lampiran 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 190: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

175

Lampiran 22

Dokumentasi

Observasi terhadap Subjek 1

Observasi terhadap Subjek 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 191: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK ... · PDF fileANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ... ABK yang mengalami kesulitan dengan dibantu

176

Wawancara dengan Subjek 1

Wawancara dengan Subjek 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user