Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

26
EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELOMPOK II (DUA) Alifiah Margolang Atika Rahmi Ela Oktaviana Ritonga Zuraida Login

description

 

Transcript of Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Page 1: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KELOMPOK II (DUA)

Alifiah MargolangAtika RahmiEla Oktaviana RitongaZuraida

Login

Page 2: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

EVALUASI PROSES DAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PRINSIP-PRINSIP EVALUASI

ALAT EVALUASISASARAN ATAU

OBJEK PENILAIAN

SUBYEK EVALUASI

Page 3: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Subyek Evaluasi

Subyek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku

CONTOH

BACK TO MENU

Page 4: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Contoh:

Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai subyek evaluasi adalah guru.

Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai subyeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan melaksanakn evaluasi tersebut.

Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah distandarisasikan maka subyeknya adalah ahli-ahli psikologi. Di samping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subyek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang dites harus diinterpretasikan dengan cara-cara tertentu.BACK

Page 5: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Prinsip-prinsip Evaluasi

Menurut Anas Sudijono ada tiga prinsip yaitu: Prinsip Keseluruhan Prinsip Kesinambungan Prinsip Obyektivitas

Menurut Ahmad Hamid, prinsip-prinsip evaluasi di bagi menjadi enam yaitu:

Sesuaikan Dengan Tujuan Penggunaan Materinya Sesuaikan Dengan Cakupan Kurikulum Sesuaikan Dengan Tujuan Pengukuran (Taksonomi) Sesuaikan Dengan Tujuan Pembelajaran (SK, KD, I) Harus Dapat Memotivasi Siswa Agar Mau Belajar Memiliki Kriteria Tes yang Baik BACK TO MENU

Page 6: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Sesuaikan Dengan Tujuan Penggunaan

Di Sekolah ada tahapan-tahapan pelaksanaan evaluasi, yaitu:

Evaluasi Penempatan Evaluasi Formatif Evaluasi Diagnostic Evaluasi Sumatif

BACK

Page 7: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Materinya Sesuaikan Dengan Cakupan Kurikulum

Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, maka alat ukur (soal-soal ujian) yang digunakan harus mencakup atau mewakili seluruh materi sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tingkatan kelas serta periodenya. Sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak salah dan sekaligus dalam mengambil keputusan.

BACK

Page 8: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Sesuaikan Dengan Tujuan Pengukuran (Taksonomi)

Taksonomi merupakan jenjang (tingkatan) kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajarn. Jenis taksonomi yang dikenal yaitu Taksonomi Bloom,

Blom membagi jenjang kemampuan siswa atas 6 macam yaitu: Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi

BACK

Page 9: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Sesuaikan Dengan Tujuan Pembelajaran (SK, KD, I)

Dalam kurikulum 2004 (KBK) sudah disebutkan standar kompetensi dari setiap mata pelajaran. Kemudian standar kompetensi dijabarkan menjadi beberapa buah kompetensi dasar ini dijabarkan lagi menjadi beberapa buah indikator. “Oleh karena itu, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dikenal beberapa istilah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik mencapai materi yang dituntut kurikulum”. Di sini diperlukan pengetahuan dan pemahaman guru dalam menyusun soal untuk mengukur apa yang terkandung pada setiap indikator dan menemukan, tujuan-tujuan itu diharapkan dapat memberi bentuk dan arah kepada metode mengajar, bahan pelajaran, dan prosedur evaluasi yang akan dilaksanakan guru. BACK

Page 10: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Harus Dapat Memotivasi Siswa Agar Mau Belajar

Pelaksanaan evaluasi harus dilaksanakan dengan objektif, agar siswa termotivasi untuk giat belajar. Kalau sekiranya siswa beranggapan bahwa tanpa belajar keras pun aku akan naik kelas, akan lulus akan dapat nilai baik, akan diterima di sekolah itu, dan sebagaianya, maka hal ini merupakan semacam mala petaka bagi dunia pendidikan kita. BACK

Page 11: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Memiliki Kriteria Tes yang Baik

Sebagai alat ukur, suatu tes baru dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya apabila ia mampu memberikan hasil ukur yang cermat dan akurat. Tes yang hasil ukurnya tidak cermat atau tidak dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada objek ukurnya tidaklah banyak memberikan informasi yang berguna. Oleh karena itu sebelum perangkat soal (tes) digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, maka tes itu harus diadakan uji-coba untuk dianalisis.BACK

Page 12: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Prinsip Keseluruhan

Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip komprehensif. Dengan prinsip komprehensif dimaksud di sini bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat utuh atau menyeluruh. Evaluasi hasil belajar dapat mengungkapkan aspek proses berpikir jug adapat mengungkap aspek kejiwaan yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri masing-masing individu peserta didik.

Dengan melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat, utuh menyeruh akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan perkembangan subyek diidk yang sedanga dijadikan sasaran evaluasi.

BACK

Page 13: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Prinsip Kesinambungan

Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan di sini bahwa evaluasi belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu.

Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara berkesinambungan juga dimaksud agar pihak evaluator (guru, dosen dan lain-lain) dapat memperoleh kepastian dan kemantapan dalam menentukan langkah-langkah atau merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu diambil untuk masa-mas selanjutnya, gar tujuan pengajaran sebangaimana telah dirumuskan pada Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

BACK

Page 14: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Prinsip Obyektivitas

Prinsip obyektivitas mengandung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif.

Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanana evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif.

BACK

Page 15: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Sasaran atau Objek Penilaian

Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian

1. Segi tingkah laku, artinya yang menyangkut sikap, minat, perhatian, keterampilan siswa sebagai akibat dari proses mengajar dan belajar

2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru dalam proses mengajar-belajar.

3. Segi yang menyangkut proses mengajar dan belajar itu sendiri. Prose mengajar dan belajar perlu diadakan penilaian secara objektif dari guru, sebab baik tidaknya proses mengajar dan belajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai siswa.

BACK TO MENU

Page 16: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Alat Evaluasi

Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan yang lebih efektif dan efesien. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrument” evaluasi.

Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yakni

*Tes

*Non TesBACK TO MENU

Page 17: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

TES

Tes ada yang sudah distandarisasi, artinya tes tersebut telah mengalami proses validasi (ketepatan) dan reliabitisasi (ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu. Sebagai contoh, penyusunan THB (Tes Hasil Belajar) merupakan usaha penyusunan tes yang sudah distandarisasi. Di samping itu yang banyak kita temukan ialah tes buatan guru sendiri. Tes ini belum distandarisasi, sebab dibuat oleh guru untuk tujuan tertentu dan untuk siswa tertentu pula.

Tes ini terdiri dari tiga bentuk yakni:o Tes tulisano Tes lisan o Tes tindakan BACK

Page 18: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

NON TES

Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non-tes lebih sesuai digunakan sebagai alat evaluas. Seperti menilai aspek sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain yang sejenis.

Alat evaluasi jenis non-tes ini antara lain adalah: Observasi Wawancara Angket Studi kasus Rating scale (skala penilaian) Check list Inventory BACK

Page 19: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Observasi

Observasi, yakni pengamatan kepada tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Observasi bisa dalam situasi sebenarnya atau observasi langsung dan bisa pula dalam situasi buatan atau observasi tidak langsung. Kedua jenis observasi ini dapat dilaksanakan secara sistematik, yakni dengan menggunakan pedoman observasi dan bisa pula tidak (tanpa pedoman)

BACK

Page 20: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Wawancara

Wawancara ialah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan ditanyakan.

Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:

Wawancara terpimpin yang juga sering dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis

Wawancara terpimpin yang sering dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak sistematis atau wawancara bebas.

BACK

Page 21: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Angket

Dengan menggunakan angket, pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga. Hanya saja, jawaban-jawaban yang diberikan setiapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, apalagi jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga menungkinkan bagi reponden untuk memberikan jawaban yang diperkirakan akan melegakan atau memberikan kepuasan kepada pihak penilai.BACK

Page 22: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Studi kasus

Mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya. Misalnya untuk melihat sikap siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru di sekolah selama satu semester.

BACK

Page 23: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Rating scale (skala penilaian)

Rating scale merupakan salah satu alat penilaian yang menggunakan skala yang telah disusun dari ujung yang negative sampai kepada ujung yang positif, sehingga pada skala tersebut si penilai tinggal membubuhi tanda cek saja.

BACK

Page 24: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Check list

Hampir menyerupai rating scale, hanya pada check list tidak perlu disusun criteria atau skala dari yang negative sampai kepada yang positif. Cukup dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang akan kita minta dari yang dievaluasi.

BACK

Page 25: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

Inventory

Daftar pertanyaan yang disertai alternative jawaban di antara setuju, kurang setuju atau tidak setuju.

BACK

Page 26: Evaluasi proses dan hasil belajar matematika

TERIMA KASIH

WASSALAM