ANALISIS PROSEDUR DAN SISTEM PENGENDALIAN … · 2015-09-02 · 4. Segenap pimpinan dan pegawai...
Transcript of ANALISIS PROSEDUR DAN SISTEM PENGENDALIAN … · 2015-09-02 · 4. Segenap pimpinan dan pegawai...
ANALISIS PROSEDUR DAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL DANA KAS KECIL PADA PT. MPM RENT
Oleh
HENDRIANTO
H24104013
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ii
RINGKASAN
HENDRIANTO (H24104013). Analisis Prosedur dan Sistem Pengendalian
Internal Dana Kas Kecil. Dibimbing Oleh BUDI PURWANTO.
Pengendalian internal terhadap kas selaku aktiva yang paling likuid sudah
seharusnya diperketat. Penyalahgunaan terhadap penggunaan kas sangat rentan
terjadi, mengingat kas sebagai aktiva yang mudah dipindahtangankan dan sulit
dibuktikan kepemilikannya.
Tujuan dari penelitian ini ialah (1) Menganalisis prosedur pengelolaan dana
kas kecil pada PT. MPM Rent, (2) Menghitung jumlah persediaan dana kas kecil
yang optimal untuk menghindari kekosongan dana kas kecil pada PT. MPM Rent,
dan (3) Menganalisis pengendalian internal yang diterapkan terhadap pengelolaan
dana kas kecil pada PT. MPM Rent.
Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data
sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dengan bagian Treasury di
PT. MPM Rent. Sedangkan data sekunder didapatkan dari studi pustaka, buku-
buku, internet, artikel serta data dari PT. MPM Rent yang mendukung kelancaran
penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan dengan dukungan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitif diawali dengan mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan
landasan teori yang berlaku.
Prosedur pengelolaan dana kas kecil di PT. MPM Rent terdiri dari prosedur
pembentukan dana kas kecil, prosedur permintaan dan pertanggungjawaban dana
kas kecil & prosedur pengisian kembali dana kas kecil. Hasil perhitungan
menunjukan bahwa saldo dana kas kecil yang optimal di PT. MPM Rent adalah
Rp 43.737.848. Oleh karena itu, PT. MPM Rent perlu menambah saldo dana kas
kecil sebesar Rp 8.737.848. Dari sisi pengendalian internal, baik dari aspek
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, maupun praktik yang sehat,
PT. MPM Rent sudah menerapkan praktik yang cukup baik. Hal yang tidak
diterapkan adalah mengasuransikan dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil,
karena PT. MPM Rent merasa belum perlu untuk melakukan hal tersebut, karena
sudah merasa cukup dengan pengendalian-pengendalian internal yang saat ini
diterapkan.
iii
ANALISIS PROSEDUR DAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL DANA KAS KECIL PADA PT. MPM RENT
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
HENDRIANTO
H24104013
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
iv
Judul Penelitian : Analisis Prosedur dan Sistem Pengendalian Internal
Dana Kas Kecil Pada PT.MPM Rent
Nama : Hendrianto
NIM : H24104013
Disetujui oleh
Pembimbing
Ir. Budi Purwanto, ME
NIP 196307051994031003
Diketahui
Ketua Departemen
Dr. Mukhamad Najib, STP, MM
NIP 197606232006041001
Tanggal lulus:
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 1989. Penulis
merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Maswik dan Euis
Bunayah. Penulis mengawali pendidikan di TK Islam Al-Kautsar pada tahun
1994. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pondok
Kopi 08 Pagi pada tahun 1995 hingga tahun 2001. Pendidikan tingkat menengah
pertama diselesaikan penulis di SMP Negeri 199 Jakarta pada tahun 2004. Penulis
melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 59 Jakarta dan lulus pada
tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan Diploma 3 di Politeknik Negeri
jakarta jurusan Akuntansi dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis
diterima sebagai mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, di
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
Di bulan November tahun 2011, penulis memutuskan untuk bekerja di PT.
ANJ Rent yang kemudian diakuisisi oleh PT. MPM dan berganti nama menjadi
PT. MPM Rent, sampai dengan saat ini penulis masih bekerja di perusahaan
tersebut.
vi
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmatNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak lupa shalawat serta
salam penulis panjatkan bagi Nabi kita Muhammad SAW. Tema skripsi penulis
dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Desember
2013 ini ialah analisis prosedur dan pengendalian internal, dengan judul Analisis
Prosedur dan Sistem Pengendalian Internal Dana Kas Kecil Pada PT. MPM Rent.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan oleh
berbagai pihak. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan, penulis,
dan seluruh pihak yang berkepentingan. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Penulis
berharap penelitian yang dilakukan dapat diterima dan bermanfaat bagi seluruh
pihak yang berkepentingan.
Bogor, Mei 2014
Penulis
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mendapatkan sumbangan
pikiran, bimbingan, dukungan, dorongan dan doa dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Ir. Budi Purwanto, ME. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, menuntun, mengarahkan dan membimbing penulis dengan
penuh kesabaran.
2. Bapak Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S. Hut., MM. dan
Bapak Ali Mutasowifin, SE, M. Ak. yang telah meluangkan waktu sebagai
dosen penguji.
3. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa dan
dukungan baik moril maupun materil serta bantuan teknis maupun non teknis
tanpa henti kepada penulis.
4. Segenap pimpinan dan pegawai Finance & Accounting Division PT. MPM
Rent yang telah memaklumi dan memberikan izin kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
5. Staf pengajar dan karyawan/wati di Program Sarjana Alih Jenis Departemen
Manajemen, FEM IPB.
6. Segenap teman-teman Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Angkatan 8.
7. Pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
DAFTAR ISI
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 6
2.1 Dana kas kecil .............................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian dana kas kecil ........................................................................... 6
2.1.2 Prosedur dana kas kecil .............................................................................. 6
2.2 Sistem Pengendalian Internal ..................................................................... 14
2.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal ................................................. 14
2.3 Pengendalian Internal Terhadap Dana Kas Kecil....................................... 15
III. METODE PENELITIAN ............................................................................. 18
3.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 18
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 19
3.3 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 20
3.4 Metode Penelitian ....................................................................................... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 22
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 22
4.2 Pengujian dan Analisis Data ....................................................................... 22
4.2.1 Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil di PT. MPM Rent ...................... 23
4.2.2 Pengendalian Internal atas Dana Kas Kecil ............................................. 27
4.3 Hasil Analisis ............................................................................................. 30
4.3.1 Penilaian terhadap Prosedur Pembentukan dan Metode Dana Kas Kecil
yang Digunakan PT. MPM Rent. ...................................................................... 30
4.3.2 Penilaian tehadap Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil31
4.3.3 Penilaian terhadap proses pengisian kembali dana kas kecil ................... 34
4.3.4 Penilaian terhadap Pengendalian Internal atas Dana Kas Kecil .............. 36
ix
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 38
1. Kesimpulan ................................................................................................. 38
2. Saran ........................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40
LAMPIRAN .......................................................................................................... 41
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil Metode Dana Tetap .............................. 7
2 Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil ......................... 9
3 Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil Metode Dana Tetap ................... 10
4 Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil Metode Dana
Berfluktuasi ......................................................................................................... 13
5 Kerangka Berfikir............................................................................................... 19
6 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil ............................................................ 30
7 Laporan Penggunaan Dana Kas Kecil................................................................ 33
DAFTAR TABEL
No Halaman
1 Unsur Pengendalian Internal (Mulyadi, 2001) ................................................... 16
2 Pengeluaran kas kecil emergency BSD diatas Rp 2.000.000............................. 32
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1 Pengeluaran dana kas kecil periode Januari 2013 - Desember 2013 ................. 41
2 Flow Chart permintaan dana kas kecil............................................................... 43
3 Laporan Pengeluaran Dana Kas Kecil ............................................................... 43
4 Flow Chart pengisian dana kas kecil .................................................................. 44
5 Pengeluaran dana kas kecil periode Oktober-Desember 2013 ........................... 45
6 Rata-rata pengeluaran dana kas kecil tahun 2013 dan perhitungan dana Kas
kecil optimal ....................................................................................................... 48
7 Pengendalian internal berdasarkan teori dan impelementasi pada PT. MPM Rent
............................................................................................................................... 49
8 Pengeluaran-pengeluaran yang sering dibiayai dana kas kecil ......................... 51
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya suatu usaha maka semakin besar tanggung jawab
pimpinan perusahaan atas pengelolaan aktiva perusahaan. Berkembangnya suatu
usaha akan diikuti dengan bertambahnya aktiva perusahaan, sehingga
pengawasannya harus semakin diperketat. Perusahaan harus membuat suatu
sistem pegendalian yang baik serta memberikan pengarahan untuk dapat
melindungi aktiva dari penyalahgunaan.
Sistem pengendalian internal yang dirancang dengan baik akan membantu
manajemen menetapkan sebuah kebijakan. Selain itu, mendorong terciptanya
efisiensi, melindungi aktiva dari penyalahgunaan seperti pemborosan, kecurangan,
pencurian, serta turut menjamin terciptanya data akuntansi yang tepat dan dapat
dipercaya.
Sistem pengendalian internal harus diterapkan perusahaan untuk menjaga
harta kekayaannya. Penerapannya atas kas dianggap sangat penting karena kas
merupakan aktiva yang sangat likuid dan paling rentan terhadap penyalahgunaan,
mudah dipindahtangankan, dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya sehingga
kas sering menjadi sasaran pencurian. Sistem pengendalian internal terhadap kas
akan memisahkan beberapa fungsi, diantaranya fungsi penyimpanan, fungsi
pelaksanaan dan fungsi pencatatan. Tanpa adanya fungsi-fungsi tersebut, kas akan
sangat mudah digelapkan. Itulah sebabnya dalam akuntansi, prosedur-prosedur
untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan sangat penting.
Sistem pengendalian internal terhadap kas dibedakan menjadi dua, yaitu
sistem pengendalian penerimaan kas dan sistem pengendalian pengeluaran kas.
Pengawasan atas penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai merupakan hal
yang penting dilakukan untuk memastikan jumlah penerimaan kas yang masuk
sesusai dengan jumlah penerimaan kas yang seharusnya diterima perusahaan.
Akan tetapi, kecurangan dan penyelewengan jarang terjadi melalui transaksi
penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas. Oleh karena itu pengawasan
2
terhadap pengeluaran kas sama pentingnya atau bahkan lebih penting daripada
penerimaan kas karena intensitasnya yang lebih sering terjadi.
Cek dapat membantu perusahaan dalam pengendalian pengeluaran kas.
Namun akan tidak ekonomis jika perusahaan harus menggunakan cek untuk
pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil. Selain menyebabkan pemborosan
waktu juga memakan banyak biaya. Oleh karena itu perusahaan menyediakan
dana kas kecil (petty cash fund) berupa dana tunai untuk melakukan pembayaran
atas pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil.
Walaupun jumlah pengeluaran dana kas kecil relatif kecil, tetapi intensitas
pengeluarannya tinggi, sehingga jumlah totalnya selama periode akuntansi cukup
besar. Oleh sebab itu dana kas kecil bisa menjadi sasaran penyelewengan baik
sengaja atau tidak oleh pihak-pihak yang terkait dengan prosedur pengeluaran
dana kas kecil. PT. MPM Rent merupakan suatu perusahaan yang bergerak di
bidang transportasi, dimana bisnis utamanya adalah rental (penyewaan) mobil dan
bisnis pendukungnya adalah penyediaan jasa supir. Saat ini PT. MPM Rent
mempunyai sekitar 14.000 mobil dan 3.100 supir yang setiap harinya memerlukan
biaya untuk beroperasi. Sama seperti perusahaan-perusahaan lainnya, untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil, PT. MPM Rent juga
menggunakan dana kas kecil. Dana kas kecil biasanya digunakan untuk
membiayai pengeluaran operasional harian para supir serta pengeluaran-
pengeluaran lainnya yang jumlahnya relatif kecil. Pengelompokan pengeluaran
dana kas kecil di PT. MPM Rent setiap harinya dibagi menjadi enam kelompok :
1. Kas Kecil Operasional Supir GA, merupakan kas kecil yang dikelola oleh
bagian General Affair (GA) PT. MPM Rent yang digunakan untuk membiayai
biaya operasional (tol, parkir, BBM) supir yang bertugas antar-jemput
karyawan PT. MPM Rent, baik pada saat berangkat dan pulang kantor (dari
daerah tempat tinggal karyawan ke kantor), maupun pada saat jam kerja kantor
(visit customer, meeting, dll).
2. Operasional Supir Kendaraan: Merupakan biaya operasional (tol, parkir,
transport, derek & BBM) supir yang bertugas mengantar dan menjemput
kendaraan untuk rental baru atau rental yang sudah selesai, dan kendaraan yang
mau diperbaiki atau sudah selesai diperbaiki dari atau ke customer.
3
3. Operasional Supir Jepang: Merupakan biaya operasional (tol, parkir, BBM)
supir yang bertugas antar-jemput karyawan jepang.
4. Operasional Koordinator: Merupakan biaya operasional (tol, parkir, BBM)
koordinator supir yang bertugas mengawasi supir setiap harinya.
5. Kas Kecil Emergency BSD: Merupakan kas kecil yang disediakan untuk
membiayai operasional (tol, parkir, transport, derek & BBM) supir operasional
kendaraan yang bertugas mengantar dan menjemput kendaraan untuk rental
baru atau rental yang sudah selesai, dan kendaraan yang mau diperbaiki atau
sudah selesai diperbaiki dari atau ke customer ketika kasir kas kecil tutup, dari
jam 17.00-08.00 hari berikutnya.
6. Operasional Lain-Lain: Merupakan biaya operasional lain-lain baik yang
sifatnya rutin seperti uang makan supir, messenger dan mekanik; biaya pulsa
internet; maupun yang sifatnya conditional seperti biaya pembelian spare part
kendaraan yang sifatnya urgent, biaya entertainment customer, biaya derek
kendaraan, biaya pembelian makan karyawan lembur, biaya penggantian
kerugian ke customer, biaya tilang, dan reimburse biaya tol, parkir, bbm
karyawan yang bertugas keluar kantor menggunakan uang pribadi.
Setelah dikumpulkan, saldo pengeluaran dana kas kecil menunjukan angka
yang cukup besar Lampiran 1. Namun, ditengah jumlah saldo pengeluaran yang
cukup besar tersebut, masih ada keluhan dari karyawan dan para supir mengenai
ketersediaan dana kas kecil. Para supir dan karyawan mengeluhkan dana kas kecil
yang seringkali kosong. Tercatat pada bulan Oktober-Desember 2013, kasir kas
kecil mengalami kekurangan dana kas kecil sebanyak 25 kali Lampiran 5
sehingga harus melakukan peminjaman ke bagian penerimaan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana
prosedur pengelolan dana kas kecil dan sistem pengendalian internal yang
diterapkan di PT. MPM Rent, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Prosedur dan Sistem Pengendalian Internal
Dana Kas Kecil pada PT. MPM Rent”
4
1.2. Perumusan Masalah
Perusahaan perlu merancang sebuah kebijakan sistem pengendalian internal
yang dapat mengendalikan dana kas kecil, menjamin ketepatan catatan akuntansi
dan menjaga keterkaitan pada kebijakan-kebijakan perusahaan, yaitu pemisahan
tanggung jawab yang jelas dan otorisasi transaksi-transaksi kas yang tepat.
Tingginya saldo pengeluaran dana kas kecil dan banyaknya keluhan mengenai
sering habisnya dana kas kecil dari karyawan merupakan masalah yang sedang
terjadi di PT. MPM Rent. Oleh karena itu, perlu dianalisis pengelolaan dana kas
kecil dan sistem pengendalian internal yang diterapkan PT. MPM Rent untuk
melindungi kas kecil dari penyelewengan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
dirumuskan beberapa permasalahan berikut:
1. Bagaimana prosedur pengelolaan dana kas kecil pada PT. MPM Rent?
2. Berapa jumlah persediaan dana kas kecil yang optimal untuk menghindari
ketidaktersediaan dana kas kecil?
3. Bagaimana upaya pengendalian internal yang diterapkan terhadap pengelolaan
dana kas kecil pada PT. MPM Rent?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis prosedur pengelolaan dana kas kecil pada PT. MPM Rent.
2. Menghitung jumlah persediaan dana kas kecil yang optimal untuk menghindari
kekosongan dana kas kecil pada PT. MPM Rent.
3. Menganalisis sistem pengendalian internal yang diterapkan terhadap
pengelolaan dana kas kecil pada PT. MPM Rent.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada bagaimana perusahaan melakukan
pengelolaan dana kas kecil dan pengendalian dalam pengelolaan dana kas kecil.
Sedangkan tahap pengambilan keputusan dan strategi tetap menjadi wewenang
penuh perusahaan. Penelitian akan dilakukan di kantor pusat PT. MPM Rent.
Waktu penelitian adalah bulan Agustus-Desember 2013.
5
1.5. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan terdapat hasil yang dapat dimanfaatkan
perusahaan untuk :
1. Mengetahui penyebab besarnya saldo pengeluaran dana kas kecil dan
seringnya terjadi kekosongan dana kas kecil di PT. MPM Rent.
2. Menentukan kebijakan untuk menyelesaikan masalah-masalah kas kecil di PT.
MPM Rent.
3. Membuat pengelolaan dana kas kecil di PT. MPM Rent semakin baik dan
sistem pengendalian internal yang semakin efektif sehingga dapat
meminimalisasi penyalahgunaan dari kas kecil.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dana kas kecil
2.1.1. Pengertian dana kas kecil
Berikut adalah pengertian dana kas kecil menurut pandangan para ahli
akuntansi :
“Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayarkan dengan cek atau giro.” (Baridwan, 2006). “Dana kas kecil adalah
sejumlah dana yang digunakan untuk membiayai pengeluaran tunai perusahaan
karena tidak mungkin dibayar dengan cek.” (Haryanto dkk, 2007). “Dana yang
berisikan sejumlah kecil kas yang digunakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran kecil.” (Tunggal, 2009). Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kas kecil adalah uang tunai yang disediakan oleh perusahaan
untuk membayar pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang nilainya relatif kecil
dan tidak ekonomis jika menggunakan cek atau giro.
2.1.2. Prosedur dana kas kecil
Dalam mengelola dana kas kecil, terdapat prosedur-prosedur yang harus
dilakukan agar dana kas kecil dapat dikelola dengan baik. Menurut Mulyadi
dalam bukunya Sistem Akuntansi (2001) penyelanggaraan dana kas kecil dapat
diselenggarakan dengan dua metode yaitu metode dana tetap (imprest method)
dan metode dana berfluktuasi (fluctuating balance method). Baik dengan metode
dana tetap maupun metode dana berfluktuasi penyelenggaraan dana kas kecil
dilaksanakan melalui tiga prosedur, yaitu:
1. Prosedur pembentukan dana kas kecil
2. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban dana kas kecil
3. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
7
a. Metode dana tetap (imprest method)
i. Prosedur pembentukan dana kas kecil metode dana tetap (imprest
method)
Dibawah ini merupakan bagan alir prosedur pembentukan dana kas kecil
metode dana tetap (Mulyadi, 2001)
Gambar 1 Prosedur pembentukan dana kas kecil metode dana tetap
(Mulyadi, 2001)
Pada Gambar 1, bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di
dalam register bukti kas keluar dengan jurnal :
Debit : Dana kas kecil
Kredit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan pembentukan dana kas
kecil diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa (keuangan). Berdasarkan bukti
8
kas keluar tersebut, bagian kasa (keuangan) membuat cek atas nama dan
memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada pemegang
dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada bagian jurnal setelah
dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa (keuangan). Bagian jurnal mencatat
pengeluaran kas dalam register cek dengan jurnal sebagai berikut :
Debit : Bukti kas kecil yang akan dibayar
Kredit : Kas
ii. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas
kecil metode dana tetap (imprest method)
Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil
dengan metode dana tetap sedikit berbeda dengan prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dengan metode dana
berfluktuasi. Menurut Mulyadi (2001), bagan alir prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam sistem dana kas kecil
dengan metode dana tetap digambarkan pada Gambar 2
9
Gambar 2 Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban dana kas kecil
metode dana tetap (Mulyadi, 2001)
Dalam metode dana tetap pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam
catatan akuntansi. Oleh karena itu, pada Gambar 2 tidak terlihat dokumen yang
dikirimkan oleh pemegang dana kas kecil ke bagian jurnal untuk kepentingan
pencatatan. Pemegang dana kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan
pegeluaran kas kecil menurut abjad nama pemakai dana kas kecil. Jika
pengeluaran dana kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas
kecil, pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas kecil dan
10
dokumen pendukungnya. Dokumen-dokumen ini dikumpulkan untuk dipakai
sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebesar jumlah dana
yang telah dikeluarkan.
iii. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil metode dana tetap (imprest
method)
Pengisian kembali dana kas kecil dalam metode dana tetap didasarkan atas
jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan menurut bukti pengeluaran kas kecil dan
dicatat dengan mendebit rekening biaya.
Menurut Mulyadi (2001), bagan alir prosedur pengisian kembali dana kas
kecil dengan metode dana tetap dilukiskan pada Gambar 3
Gambar 3 Prosedur pengisian kembali dana kas kecil metode dana
tetap (Mulyadi, 2001)
11
Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana
kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil.
Dokumen ini dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen
pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana kas kecil kepada bagian utang.
Bagian utang membuat bukti kas keluar sesuai jumlah rupiah yang dicantumkan
dalam permintan pengisian kembali kas kecil. Bukti kas keluar dicatat di dalam
register bukti kas keluar oleh bagian utang. Contoh jurnal:
Debit : Biaya administrasi dan umum
Debit : Biaya pemasaran
Kredit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh bagian utang ke bagian kartu
biaya untuk kepentingan rincian biaya administrasi dan umum dan biaya
pemasaran dalam kartu biaya yang bersangkutan. Bukti kas keluar dilampiri
dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa
(keuangan). Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa (keuangan)
membuat cek atas nama dan meminta tanda tangan otorisasi atas cek. Cek
diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan pada
bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. Bagian jurnal mencatat
pengeluaran kas dalam register cek dengan jurnal sebagai berikut:
Debit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Kredit : Kas
b. Metode dana berfluktuasi (fluctuating balance method)
i. Prosedur pembentukan dana kas kecil metode dana berfluktuasi
(fluctuating balance method)
Pembentukan dana kas kecil metode dana berfluktuasi tidak berbeda dengan
pembentukan dana kas kecil metode dana tetap baik dari segi tahapan maupun
pencatatan. Namun dalam sistem dana kas kecil metode dana berfluktuasi, saldo
rekening dalam kas kecil dalam buku besar dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan
jumlah pengisian dan pemakaian dana kas kecil.
12
ii. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas
kecil metode dana berfluktuasi (fluctuating balance method)
Jurnal yang dibuat yang bersangkutan dengan pembentukan, pemakaian dan
pengisian kembali dana kas kecil adalah sebagai berikut:
Pembentukan dana kas kecil dicatat dalam register bukti kas keluar dan
register cek dengan jurnal:
Register bukti kas keluar:
Debit : Dana kas kecil
Kredit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Register Cek:
Debit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Kredit : Kas
Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan jurnal:
Debit : Biaya administrasi dan umum
Debit : Biaya pemasaran
Kredit : Dana kas kecil
Pengisian kembali dana kas kecil dicatat dengan register bukti kas keluar
dan register cek dengan jurnal:
Register bukti kas keluar:
Debit : Dana kas kecil
Kredit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Register cek:
Debit : Bukti kas keluar yang akan dibayar
Kredit : Kas
Menurut Mulyadi (2001), bagan alir dokumen prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil dalam sistem dana kas kecil dengan
metode dana berfluktuasi dapat digambarkan seperti pada Gambar 4.
13
Gambar 4 Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban dana kas
kecil metode dana berfluktuasi (Mulyadi, 2001)
Perbedaan bagan alir dokumen di antara sistem dana kas kecil metode dana tetap
dan metode dana berfluktuasi terletak pada prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil. Pada gambar 4, setelah
pemegang dana kas kecil menyerahkan uang tunai kepada pemakai dana kas kecil
(dilampiri permintaan pengeluaran kas kecil lembar ke-2), pemegang dana kas
kecil menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya
ke bagian jurnal. Berdasarkan bukti pengeluaran kas kecil, bagian jurnal mencatat
pengeluran dana kas kecil di dalam jurnal khusus (jurnal pengeluaran dan kas
kecil) sebagai berikut:
14
Debit : Biaya administrasi dan umum
Debit : Biaya pemasaran
Kredit : Dana kas kecil
Karena jumlah setiap transaksi pengeluaran kas melalui dana kas kecil relatif
kecil, maka pencatatan transaksi pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil tidak dilaksanakan dengan mencatat satu-persatu bukti
pengeluaran kas kecil, namun satu kelompok dokumen tersebut selama jangka
waktu tertentu (harian dan mingguan), bukti pengeluaran kas kecil dikumpulkan
oleh bagian jurnal untuk jangka waktu tertentu, disusun rekapitulasi, dan dicatat
hasil rekapitulasinya dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil. Bagian jurnal
kemudian menyerahkan bukti pengeluaran dana kas kecil kepada bagian kartu
biaya. Atas dasar bukti pengeluaran kas kecil, bagian kartu biaya mencatat rincian
biaya yang dikeluarkan dari dana kas kecil dalam kartu biaya.
iii. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil metode dana berfluktuasi
(fluctuating balance method)
Dalam metode dana berfluktuasi pengisian kembali dana kas kecil
didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang diperlukan oleh pemegang dana
kas kecil dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil.
2.2. Sistem Pengendalian Internal
2.2.1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Berikut adalah beberapa definisi pengendalian internal yang dikemukakan
para ahli :
a. Menurut Dewan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) (2007), sistem pengendalian internal meliputi
organisasi serta pengendalian internal merupakan semua metode dan
ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk
melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data
15
akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong ditaatinya
kebijakan manajemen yang telah digariskan.
b. Menurut Hery (2008) pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan
dan prosedur untuk melindungi aktiva atau kekayaan perusahaan dari segala
bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersediaanya informasi
akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa ketentuan
(peraturan) hukum/ undang-undang serta kebijakan manajemen telah
dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan
perusahaan.
c. Menurut Messier, Glover, Prawitt (2008), pengendalian internal merupakan
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, dan personel entitas
lainnya yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (1) keandalan laporan
keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (3) kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yag berlaku.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan, sistem pengendalian
internal adalah sistem yang dibuat perusahaan untuk melindungi aktiva atau
kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, meningkatkan
efisiensi, memberikan keyakinan tersedianya data akuntansi yang akurat dan
mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
2.3. Pengendalian Internal Terhadap Dana Kas Kecil
Karena sifatnya yang sangat mudah dipindahtangankan, maka kas
merupakan elemen yang rawan dicuri atau diselewengkan. Oleh karena itu perlu
diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas.
Dalam bukunya, Mulyadi (2001) menyatakan, unsur pengendalian internal
dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dirancang dengan merinci unsur
organisasi, sistem otorisasi prosedur pencatatan, serta unsur praktik yang sehat.
16
Tabel 1 Unsur Pengendalian Internal (Mulyadi, 2001)
SISTEM
PENGENDALIAN
INTERNAL
1. Organisasi
2. Otorisasi Prosedur Pencatatan
3. Praktik yang Sehat
Keterangan Tabel 1 :
1. Organisasi
a. Unsur sistem pengendalian internal mengharuskan pemisahan fungsi
akuntansi dan fungsi penyimpanan, agar data akuntansi yang dicatat dalam
catatan akuntansi dijamin keandalannya.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh pemegang dana kas kecil dari awal sampai akhir, tanpa campur
tangan pihak lain. unsur pengendalian internal mengharuskan pelaksanaan
setiap transaksi oleh lebih dari satu fungsi agar terciptanya internal check.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Pengeluaran kas kecil harus mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang. Transaksi kas kecil diotorisasi dengan pejabat berwenang
dengan menggunakan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil dan
bukti pengeluaran kas kecil.
b. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (jika menggunakan metode
imprest) atau dalam jurnal pengeluaran kas kecil (jika menggunakan
metode fluktuasi) harus didasarkan bukti pengeluaran kas kecil yang telah
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan dilampiri oleh dokumen-
dokumen pendukung yang lengkap.
3. Praktik yang sehat
a. Saldo dana kas kecil yang merupakan jumlah kas yang ada ditangan perlu
dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak
semestinya dengan cara menyimpannya dalam lemari besi dan
menempatkan kasir disuatu ruangan yang terpisah.
b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung pengeluaran kas kecil harus
dibubuhi cap “lunas” oleh pemegang dana kas kecil setelah transaksi
pengeluaran kas dilakukan.
c. Penyelenggaraan sistem dana kas kecil dengan menggunakan metode dana
tetap. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, agar catatan akuntansi kas
perusahaan dapat diawasi keandalan dan ketelitianya, maka perlu adanya
pemisahan fungsi akuntansi dengan fungsi penyimpanan kas. Hal ini akan
dimungkinkan melalui penyelenggaraan sistem dana kas kecil dengan
metode dana tetap yakni fungsi penyimpanan kas kecil dilakukan oleh
pemegang kas kecil dan pencatatan oleh fungsi akuntansi.
17
d. Secara periodik ataupun mendadak diadakan perhitungan atau pencocokan
jumlah fisik kas kecil yang ada ditangan dengan jumlah kecil menurut
catatan. Perhitungan fisik kas (cash account) yang ada ditangan
perusahaan harus dilakukan secara periodeik maupun mendadak untuk
mencegah karyawan perusahaan menggunakan kesempatan
penyelewengan penggunaan kas kecil. Besarnya saldo yang dihitung harus
sama dengan jumlah kas kecil yang dibentuk berdasarkan surat keputusan
direktur keuangan dikurangi dengan jumlah kas kecil yang telah
dikeluarkan namun belum diganti.
e. Dana kas kecil yang ada ditangan diasuransikan dengan asuransi kerugian
Jika jumlah dana kas kecil yang ada ditangan jumlahnya relatif besar
sehingga dipastikan akan timbul kerugian yang besar jika terjadi
perampokan atau pencurian, perusahaan sebaiknya membuka asuransi
untuk menghindari resiko kemungkinan tersebut.
f. Pemegang dana kas kecil atau kasir kas kecil diasuransikan (Fidelity Bond
Insurance)
Untuk menghindari kerugian akibat penyelewengan kas yang dilakukan
oleh karyawan yang diserahi tugas sebagai penyimpan dana kas kecil maka
karyawan tersebut harus diasuransikan. Fidelity Bond Insurance menjamin
penggantian atas kerugian yang timbul atas penyelewengan yang
dilakukan oleh kasir.
g. Kasir kas kecil dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya
pencurian kas kecil yang ada ditangan.
Untuk menjaga fisik kas yang ada ditangan, maka kas kecil perlu diberi
perlengkapan yang memadai. Umumnya setiap perusahaan menempatkan
kasir disebuah ruangan yang tidak semua karyawan diperkenankan
melakukan akses kedalamnya, tanpa ijin dari pejabat yang berwenang.
Selain itu perlu pula disediakan lemari besi untuk melindungi kas yang ada
ditangan perusahaan yang biasa dibuka oleh pihak-pihak yang berhak dan
berwenang.
h. Bukti penerimaan kas kecil harus dibatalkan atau dirusak sesudah
diserahkan untuk pengisisan kembali, sehingga hal itu tidak dapat
digunakan untuk pengisian yang kedua.
i. Setelah uang diterima oleh pemegang dana kas kecil untuk pengisian
kembali kas kecil maka bukti penerimaan kas kecil harus dibatalkan atau
dirusak oleh bagian kasa perusahaan sehingga hal itu tidak dapat
digunakan untuk pengisian yang kedua oleh pemegang dana kas kecil.
18
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
PT. MPM Rent merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
transportasi, dimana bisnis utamanya adalah Rental (penyewaan) mobil dan bisnis
pendukungnya adalah penyediaan jasa supir. Saat ini PT. MPM Rent mempunyai
sekitar 14.000 mobil dan 3.100 supir yang setiap harinya pasti memerlukan biaya
untuk beroperasional.
Seperti telah dijelaskan dalam latar belakang, kas merupakan aktiva yang
sangat likuid dan paling rentan terhadap penyalahgunaan dan penyelewengan,
oleh karena itu pengendalian internal yang baik dibutuhkan untuk
meminimalisasi atau bahkan menghilangkan penyalahgunaan dan penyelewengan
tersebut.
Selain kas bank, untuk pembiayaan operasional, PT. MPM Rent juga
menyediakan dana kas kecil (petty cash fund) yang berupa dana tunai untuk
melakukan pembayaran atas pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil. Dana kas kecil di PT. MPM Rent biasanya digunakan untuk me-reimburse
pengeluaran operasional harian para supir dan karyawan PT. MPM Rent, seperti
pengeluaran untuk tol, parkir, BBM, uang makan siang, dan pengeluaran-
pengeluaran lainnya yang jumlahnya relatif kecil. Walaupun jumlah pengeluaran
dana kas kecil relatif kecil, tetapi intensitas pengeluaran ini sering terjadi,
sehingga jumlah totalnya selama periode akuntansi cukup besar. Oleh sebab itu
dana kas kecil bisa menjadi sasaran penyelewengan baik sengaja atau tidak oleh
pihak-pihak yang terkait dengan prosedur pengeluaran kas kecil, baik prosedur
pencatatan, pengeluaran sampai pengisian kembali.
Untuk menghindari kecurangan tersebut, maka PT MPM Rent harus
menetapkan suatu kebijakan untuk menciptakan sistem pengendalian internal
yang efektif yang dapat mengamankan dana kas kecil. Pengendalian internal yang
telah dibuat harus diukur implementasinya. Pengukuran tersebut dapat dilakukan
dengan mengecek saldo pengeluaran dan pengisian kas kecil yang terjadi pada
periode tertentu dan melakukan pemeriksaan mendadak oleh manajemen yang
19
waktu pelaksanaannya tidak diberitahu sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan atau
inspeksi tersebut akan terlihat sejauh mana pengendalian internal tersebut dapat
mengamankan dana kas kecil dari penyalahgunaan dan penyelewengan.
Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan kerangka pemikiran seperti pada
Gambar 5 berikut ini :
Gambar 5 Kerangka Pemikiran
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kantor PT. MPM Rent yang beralamat di
Jalan Sunburst CBD Office Park Lot. 2 Jalan kapten Soebijanto Djojohadikusumo
Analisis Deskriptif Kuantitatif
PT. MPM Rent
Prosedur dana kas kecil
Hasil Analisis
Pembentukan
dana kas kecil
Permintaan dan
pertanggungjawaban
dana kas kecil
Pengisian dana
kas kecil
Sistem Pengendalian Internal Dana Kas Kecil
Organisasi
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Praktik yang sehat
20
no. 10-12, BSD, Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih lima bulan,
dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2013.
3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data-data yang akan dikumpulkan untuk penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder.
3.3.1. Data Primer
Data primer merupakan data atau informasi yang dikumpulkan untuk tujuan
tertentu yang sedang dihadapi.Data ini diperoleh dari sumber pertama melalui
prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa wawancara (interview),
observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang
sesuai tujuannya.
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan bagian Treasury
PT. MPM Rent. Melalui wawancara diajukan pertanyaan mengenai pengelolaan
dana kas kecil, prosedur pengisian dan sistem pengendalian internal yang
diterapkan untuk menghindari kecurangan-kecurangan.
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan kumpulan data yang berisikan informasi yang telah
ada dan sebelumnya telah dikumpulkan untuk tujuan yang lain. Data ini biasanya
berupa data dokumentasi, arsip-arsip, studi pustaka, buku-buku, artikel dari media
cetak maupun internet, dan lain sebagainya. Pencarian data sekunder ini bertujuan
untuk mendapatkan inforrasi dan teori-teori yang berhubungan dan mendukung
permasalahan yang dibahas, sehingga peneliti dapat memahami permasalahan
secara lebih mendalam. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi
pustaka, buku-buku, internet, artikel serta data dari PT. MPM Rent itu sendiri.
3.4. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana prosedur pengelolaan
dana kas kecil, menghitung berapa total persediaan dana kas kecil yang optimal
dan menganalisis sistem pengendalian internal pengelolaan dana kas kecil yang
berkaitan dengan sistem, prosedur, serta pengendalian internalnya. Untuk
mencapai tujuan itu, akan dilakukan melalui metode analisis deskriptif
kuantitatif.
21
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan data, mencari fakta,
kemudian menjelaskan dan menganalisis data dengan cara pengumpulan dan
penyusunan data, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan
landasan teori yang ada.
Dengan metode ini dapat diketahui apakah prosedur pengelolaan dana kas
kecil dan sistem pengendalian internal pengelolaan dana kas kecil sudah sesuai
dengan prosedur yang berlaku atau belum. Setelah menganalisis prosedur
pengelolaan dana kas kecil dan sistem pengendalian internal pengelolaan dana
kas kecil, akan dilakukan perhitungan total persediaan kas kecil yang optimal
untuk menghindari kekurangan maupun kelebihan dana kas kecil.
22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. MPM Rent didirikan tahun 1993 dengan nama PT. Autosale Lancar
Mandiri. Perusahaan ini menjadi perusahaan penyewaan mobil di tahun 2001 dan
dibeli oleh PT. Austindo Nusantara Jaya di tahun 2008. PT. MPM mengakuisisi
perusahaan di akhir tahun 2011 dan mengubah namanya menjadi PT. MPM Rent.
Saat ini PT. MPM Rent merupakan perusahaan penyewaan mobil terbesar kedua
di Indonesia dengan total armada sekitar 14.000 unit.
PT. MPM Rent memberikan layanan otomotif lengkap termasuk penyewaan
mobil, jasa pengemudi, manajemen armada, car pooling, perbaikan body
kendaraan dan asuransi. PT. MPM Rent selalu memberi layanan berkualitas
dengan cara memastikan seluruh pengemudinya melalui seleksi penerimaan yang
ketat serta menjalani pelatihan. Kurang dari 20% pelamar, diterima untuk program
pelatihan pengemudi dan hanya setengahnya yang dinyatakan lulus dari program.
Selain itu PT. MPM Rent juga memiliki layanan pelanggan selama 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu. Mobil-mobil PT. MPM Rent rata-rata hanya digunakan
selama tiga tahun, setelah itu dijual melaui perusahaan lelang. Dengan memiliki
dan mengoperasikan sendiri bengkel dan body repair-nya, kondisi mobil-mobil
sewaan di PT. MPM Rent dipastikan dalam kondisi yang prima karena telah
melalui proses perawatan yang baik dan berkala.
4.2. Pengujian dan Analisis Data
Dana kas kecil di PT. MPM Rent khusus hanya diperuntukkan bagi kegiatan
operasional yang nominalnya dibawah Rp 2.000.000. Sementara pengeluaran diatas
Rp 2.000.000 harus melalui kas bank (kecuali untuk beberapa kasus tertentu yang
sifatnya urgent dengan persetejuan General Manager pemohon dana kas kecil). Hal
ini dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi utama dana kas kecil, yaitu untuk
membiayai pengeluaran yang nominalnya kecil, selain itu juga untuk mencegah
semakin cepat habisnya dana kas kecil jika dipakai untuk membiayai pengeluaran
yang jumlahnya besar.
Adapun pengeluaran-pengeluaran yang sering dibiayai melalui dana kas kecil,
23
diantaranya :
I. Biaya tol parkir
II. Biaya BBM (Bahan Bakar Minyak)
III. Biaya transport antar-jemput mobil supir operasional kendaraan
IV. Biaya entertain customer
V. Biaya konsumsi pelatihan karyawan & supir
VI. Biaya pembuatan kunci duplikat
VII. Biaya makan siang supir operasional, kurir & mekanik
VIII. Biaya operasional koordinator supir
IX. Biaya makan karyawan lembur
Penyajian komponen biaya-biaya tersebut terdapat pada Lampiran 8.
4.2.1. Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil di PT. MPM Rent
a. Prosedur Pembentukan dan Metode Dana Kas Kecil yang Digunakan
Berdasarkan dua metode kas kecil yang telah diuraikan pada sub-bab
sebelumnya, PT. MPM Rent memilih metode dana tetap (imprest fund) sebagai
metode dana kas kecil perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan metode ini
adalah agar pemeriksaan lebih mudah dilaksanakan, karena dalam metode ini
rekening kas kecil selalu tetap. Sehingga, pada saat pemeriksaan pengguna
informasi hanya perlu mengecek jumlah uang yang ada dikasir dan bukti-bukti
pengeluaran yang ada.
Tahap awal dalam pengelolaan dana kas kecil adalah pembentukan dana kas
kecil. Diawali dengan penaksiran nominal alokasi dana kas kecil dari anggaran
kas oleh bagian Treasury. Kemudian dibuatkan daftar usulan pembentukan dana
kas kecil oleh bagian Treasury dengan penanggung jawabnya adalah Assistant
Manager Treasury. Daftar usulan Pembentukan dana kas kecil yang telah dibuat
tersebut harus mendapat persetujuan Manager Treasury dan General Manager
Finance & Accounting. Setelah disetujui, bagian Treasury memberikan dana kas
kecil sebesar jumlah yang telah disetujui kepada pemegang dana (Kasir) kas kecil.
Pemegang dana kas kecil menyimpan dana kas kecil ke dalam Cash Box dan
menguncinya. Akses Cash Box hanya dimiliki oleh pemegang dana kas kecil.
24
Berdasarkan internal memo pada tanggal 22 Juli 2012, dana kas kecil di PT.
MPM Rent ditetapkan sebesar Rp. 35.000.000. Sampai saat ini plafon dana
tersebut belum bertambah maupun berkurang.
b. Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas Kecil
Prosedur permintaan dana kas kecil pada PT.MPM Rent dapat dilakukan dengan
cara:
1. Penggunaan dengan Formulir Permintaan Pembayaran
Dana kas kecil dapat digunakan pemohon dengan mengisi Formulir Permintaan
Pembayaran dan melampirkan bukti transaksi dan dokumen pendukung
lainnya. Setelah Formulir Permintaan Pembayaran diisi lengkap, bukti
transaksi dan dokumen pendukung dilampirkan, pemohon meminta otorisasi di
Formulir Permintaan Pembayaran oleh atasan pemohon (yang berwenang), lalu
menyerahkan Formulir yang sudah diotorisasi, bukti transaksi dan dokumen
pendukung lainnya ke kasir. Permintaan pembayaran dibawah Rp. 100.000
dapat langsung dibayarkan oleh kasir kas kecil setelah dilakukan verifikasi
terlebih dahulu. Sedangkan untuk permintaan pembayaran diatas Rp. 100.000
harus diotorisasi terlebih dahulu oleh Assistant Manager Treasury.
2. Penggunaan dengan Formulir Cash Advance Voucher
Cash Advance Voucher digunakan untuk membiayai pengeluaran yang belum
ada bukti transaksinya. Penggunaan dengan Cash Advance Voucher dilakukan
dengan mengisi permohonan penggunaan dana kas kecil di Formulir Cash
Advance Voucher dan melampirkan dokumen pendukung. Formulir Cash
Advance Voucher yang sudah diisi lengkap dan dilampirkan dokumen
pendukung diberikan ke atasan pemohon (yang berwenang) untuk diotorisasi.
Formulir Cash Advance yang sudah lengkap dan diotorisasi, diserahkan ke
kasir untuk dimintai otorisasi Assistant Manager Treasury. Setelah diotorisasi
Assistant Manager Treasury, kasir kas kecil memberikan dana yang diminta
kepada pemohon. Pemohon dapat menggunakan dana kas kecil dengan penuh
tanggung jawab, dan melakukan pertanggungjawaban penggunaan dana kas
kecil dengan menyertakan bukti transaksi dan Formulir Permintaan
Pembayaran yang sudah diotorisasi oleh atasan pemohon (yang berwenang)
paling lambat dua minggu setelah dana diterima.
25
Karena metode dana kas kecil di PT. MPM Rent menggunakan metode
imprest system maka pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan
akuntansi. Pemegang dana kas kecil hanya mencatat di laporan kas kecil dan
mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil untuk selanjutnya
diajukan untuk pengisian kembali dana kas kecil.
Pada PT. MPM Rent, kasir kas kecil menyelenggarakan catatan yang tidak
berbentuk jurnal atas pengeluaran dana kas kecil di Microsoft Office Excel.
Catatan tersebut disebut laporan kas kecil. Laporan kas kecil dibuat berdasarkan
bukti kas keluar yang sudah dibayar oleh kasir kas kecil. Setiap penggunaan dana
kas kecil harus dicatat ke dalam laporan kas kecil agar ketika dilakukan
pemeriksaan atau pengecekan, dana tersebut dapat diketahui peruntukannya.
Selain itu, dari pencatatan tersebut juga dapat diketahui berapa besar pegeluaran
dana kas kecil dan berapa sisa dana kas kecil yang ada ditangan. Laporan kas kecil
juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengisian kembali atas dana kas
kecil. Di PT. MPM Rent pembuatan laporan penggunaan kas kecil dilakukan
setiap hari (jika ada transaksi) oleh kasir kas kecil. Setelah selesai dibuat, laporan
penggunaan kas kecil tersebut diserahkan ke bagian Treasury beserta dokumen
pengeluaran kas kecil dan bukti-bukti pendukung untuk diajukan sebagai dasar
pengisian kembali dana kas kecil.
c. Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Jika dana kas kecil perusahaan sudah menipis atau saldo dana kas kecil
diperkirakan tidak akan cukup untuk melayani transaksi pengeluaran dana kas
kecil, kasir kas kecil akan mengajukan permintaan pengisian kembali dana kas
kecil. Sampai dengan penelitian ini selesai, pengajuan permintaan pengisian
kembali dana kas kecil di PT. MPM Rent dilakukan setiap hari oleh kasir kas
kecil. Karena metode yang digunakan PT. MPM Rent adalah metode dana tetap
(imprest fund) maka prosedur pengisian kembali dana kas kecil didasarkan atas
jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan menurut laporan penggunaan dana kas
kecil, sehingga jumlah dana kas kecil akan kembali seperti pada saat awal periode
pembentukan dana kas kecil. Proses pengisian kembali dana kas kecil memakan
waktu 3-4 hari kerja dari saat pengajuan permintan pengisian kembali.
Prosedur pengisian kembali dana kas kecil dimulai dengan menyerahkan
dokumen pengeluaran kas kecil beserta bukti transaksi dan laporan penggunaan
26
dana kas kecil kepada staf Treasury untuk kemudian diproses. Staf Treasury
melakukan pengecekan dengan memeriksa kembali apakah bukti-bukti transaksi
dan dokumen-dokumen sudah benar dan lengkap atau belum, jika sudah lengkap
dan tidak ada kekurangan, staf Treasury menginput pengeluaran-pengeluaran
tersebut ke software Microsoft Windows AX. Setelah selesai di input oleh staf
Treasury dokumen-dokumen diberikan ke Assistant Manager Treasury. Assistant
Manager Treasury memverifikasi dokumen-dokumen tersebut dengan data yang
diinput di Microsoft Windows AX untuk mengetahui apakah ada kesalahan atau
tidak. Setelah dinyatakan cocok dengan data yang telah diinput di Microsoft
Windows AX dan tidak ada kesalahan, Assistant Manager Treasury akan
mengotorisasi dokumen-dokumen tersebut dan menyerahkannya ke Manager
Account Payable untuk kemudian diverifikasi kembali kesesuaian dokumen dan
pencatatan di sistem (Microsoft Windows AX) jika tidak ada kesalahan, dokumen
diposting di sistem (Microsoft Windows AX). Setelah selesai memposting,
dokumen-dokumen tersebut diserahkan kembali ke Staf Treasury untuk dibuatkan
jurnal kas keluar di sistem (Microsoft Windows AX) dan cek pengisian dana kas
kecil, setelah jurnal kas keluar dan cek selesai dibuat, Assistant Manager
Treasury dan Manager Treasury mengecek kesesuaian jumlah pengeluaran dana
kas kecil dengan jumlah nominal rupiah yang tertulis pada bukti kas keluar dan
cek. Setelah dokumen-dokumen, lembar bukti kas keluar dan cek selesai diproses
dan dinyatakan tidak ada masalah, dokumen-dokumen, lembar bukti kas keluar
beserta cek tersebut diserahkan ke General Manager Finance & Accounting untuk
proses approval dan dilanjutkan dengan penanda-tanganan cek oleh General
Manager Finance & Accounting dan Chief Financial Officer (CFO). Setelah
approval selesai dan cek telah ditanda-tangani, dokumen-dokumen, lembar bukti
kas keluar beserta cek dikembalikan ke staf Treasury untuk selanjutnya dilakukan
proses pencairan. Setelah dana pengisian kas kecil cair, staf Treasury akan
menginformasikan kepada kasir bahwa dana sudah cair sehingga pengisisan dana
kas kecil bisa dilaksanakan. Setiap pembayaran yang telah dilakukan, dan lembar
bukti kas keluar ditanda-tangani oleh kasir, Staf Treasury akan mencap lunas
lembar bukti kas keluar tersebut dan bukti-bukti pembayaran beserta dokumen
pendukungnya, lalu kemudian diarsip dan disimpan.
27
4.2.2. Pengendalian Internal atas Dana Kas Kecil
Salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah melindungi aktiva perusahaan
dari pemborosan, pencurian, dan penyalahgunaan. Bila perusahaan semakin besar
dan semakin kompleks, maka peranan pembukuan dan akuntansi menjadi
semakin penting untuk mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas, mencegah
pengeluaran kas yang tidak sah, dan mencegah kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi. Hal-hal tersebut diatas merupakan sebagian dari bentuk
pengendalian internal. Sebagaimana telah diketahui, keandalan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan sangat ditentukan oleh baik atau tidaknya
pengendalian internal yang berlaku di perusahaan. Jika pengendalian internal
dirancang dan diterapkan dengan baik oleh manajemen dalam pengelolaan
perusahaannya, maka laporan keuangan yang disajikan kepada pihak yang
berkepentingan akan ter.jamin ketelitian dan keandalannya. Sistem pengendalian
yang lemah akan menyebabkan kekayaan perusahaan tidak terjamin
keamanannya, karena informasi yang tidak teliti dan tidak handal.
Berkaitan dengan hal tersebut, PT. MPM Rent melakukan berbagai
pengendalian internal agar pengelolaan dana kas kecil dapat berjalan dengan baik.
Pengendalian internal yang dilakukan oleh PT. MPM Rent adalah sebagai berikut:
a. Aspek organisasi
Struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab fungsional
secara tegas merupakan bagian penting perusahaan untuk melakukan kegiatan
pokok perusahaan. Pemisahan fungsi yang jelas pada masing-masing bagian
bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan pasti sesuai dengan kedudukannya
di dalam struktur organisasi.
Organisasi yang telah memisahkan tanggung jawab serta memberikan
kewenangan terhadap masing-masing bagian terkait dengan proses pengelolaan
dana kas kecil pada PT. MPM Rent ditunjukkan dengan :
i. Adanya pemisahan fungsi penyimpanan dana kas kecil oleh kasir dengan
fungsi pencatatan ke dalam sistem (oleh Staf Treasury).
ii. Adanya pemisahan fungsi pencatatan ke dalam sistem (oleh staf Treasury) dan
fungsi approve pencatatan dalam sistem (oleh Manager Account Payable).
iii. Adanya pemisahan fungsi pengecekan pengisian dana kas kecil (oleh bagian
28
Treasury) dengan fungsi pengotorisasian atau penanda-tanganan CEK
pengisian dana kas kecil (General Manager Finance & Accounting dan
Direktur Keuangan).
iv. Transaksi penerimaan kas kecil (pengisian dana kas kecil) melibatkan kasir
kas kecil, staf Treasury, Assistant Manager treasury, Manager Account
Payable (AP), Manager treasury, General Manager Finance & Accounting &
Direktur Keuangan. Pengeluaran dana kas kecil melibatkan kasir kas kecil,
pemohon dana, atasan pemohon dana & Asst. Manager treasury (utk transaksi
diatas Rp. 100.000).
b. Aspek sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang berlaku pada PT. MPM Rent
adalah :
i. Setiap permintaan dana kas kecil, harus menggunakan formulir permintaan
dana kas kecil yang sudah di otorisasi.
Permohonan penggunaan dana harus menggunakan formulir permintaan
pembayaran atau formulir Cash Advance Voucher yang sudah di otorisasi.
Permohonan dengan nilai; ≤ Rp. 250.000 harus diotorisasi oleh Supervisor
pemohon dana, ≥ Rp 250.000 - Rp 500.000 oleh Assistant Manager pemohon
dana, ≥ Rp 500.000 oleh Manager pemohon dana. Dalam beberapa kasus
tertentu, pembayaran diatas Rp 2.000.000 boleh dibayarkan melalui dana kas
kecil setelah mendapat otorisasi dari General Manager pemohon. Dengan
pengendalian ini setiap pengeluaran dengan nilai-nilai tersebut diatas pasti
diketahui baik oleh Supervisor, Assistant Manager, Manager maupun General
Manager dari pemohon dana.
ii. Otorisasi Assistant Manager Treasury.
Setiap permohonan penggunaan dana kas kecil diatas Rp 100.000 harus
diotorisasi terlebih dahulu oleh Assistant manager Treasury.
iii. Otorisasi General Manager Finance & Accounting dan Chief Financial Officer
(CFO)
Setiap pengisian dana kas kecil harus melalui otorisasi General Manager
Finance & Accounting dan Chief Financial Officer (CFO).
iv. Prosedur pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas.
29
Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti pengeluaran
kas kecil yang telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan dilampiri oleh
dokumen-dokumen pendukung yang lengkap.
c. Aspek praktik yang sehat
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi pada PT. MPM Rent ditunjukkan dengan:
1. Cap lunas dari bagian keuangan pada saat dana cair diterima.
Dengan pengendalian ini pencairan dana secara dobel tidak dapat dilakukan,
karena bukti-bukti pengeluaran dan dokumen-dokumen pendukung yang telah
selesai diproses untuk pengisian kembali dana kas kecil telah dicap lunas
setelah dana diterima oleh kasir kas kecil.
2. Laporan penggunaan dana kas kecil dibuat setiap hari oleh kasir kas kecil.
Dengan pembuatan laporan penggunaan dana kas kecil setiap hari, perusahaan/
manajemen dapat mengetahui pengeluaran-pengeluaran apa saja yang terjadi
setiap harinya.
3. Penanda tanganan bukti kas keluar oleh kasir kas kecil setelah dana kas kecil
diambil.
Pengendalian ini juga tidak memungkinkan pengambilan dana kas kecil secara
dobel karena adanya tanda tangan dari kasir kas kecil setelah dana kas kecil
diambil.
4. Verifikasi dokumen secara terperinci.
Setiap dokumen yang berhubungan dengan penggunaan kas kecil diverifikasi
secara terperinci, karena kelengkapan dan keaslian dokumen merupakan salah
satu syarat pencairan dana dari bagian keuangan.
5. Pencocokan data yang di input di Microsoft Windows AX dengan hard copy.
Setelah data hard copy diterima, Assistant Manager Treasury segera
melakukan pengecekan dengan data di Microsoft Windows AX untuk
mencocokan dan memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam data tersebut.
6. Dokumen harus dilengkapi bukti-bukti pengeluaran.
Setiap dokumen harus dilengkapi bukti-bukti pengeluaran asli seperti kuitansi,
justifikasi, notulen dll.
7. Melakukan cash opname.
30
Penaksiran
nominal
alokasi dana
kas kecil
Pembuatan
daftar usulan
pembentukan
dana kas kecil
Review daftar
usulan
pembentukan
dana kas kecil
Setujui daftar
usulan
pembentukan
dana kas kecil
Bagian keuangan mencocokan jumlah fisik kas kecil yang ada pada kasir kas
kecil. Saldo dana kas kecil yang ada ditangan harus sama dengan jumlah dana
tetap kas kecil setiap periodenya dikurangi dengan jumlah pengeluaran kas
kecil yang telah terjadi menurut catatan kasir kas kecil dan bukti-bukti
pengeluaran kas. Di PT. MPM Rent cash opname ini dilakukan setiap satu
minggu sekali, namun sesekali dilakukan juga dengan mendadak.
8. Kasir kas kecil dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya
pencurian kas kecil yang ada ditangan.
Untuk menjaga fisik kas yang ada ditangan, kasir kas kecil diberikan cash box
untuk menyimpan uang yang dilengkapi dengan kode pengaman dan
ditempatkan disebuah ruangan yang tidak semua karyawan diperkenankan
melakukan akses kedalamnya, tanpa ijin dari pejabat yang berwenang. Selain
cash box, lemari besi (brankas) juga telah disediakan untuk menyimpan cash
box kas kecil, uang tunai perusahaan dan dokumen-dokumen serta barang
penting lainnya ketika jam kerja selesai yang hanya bisa dibuka oleh pihak-
pihak yang berhak dan berwenang (bagian Treasury).
4.3. Hasil Analisis
4.3.1. Penilaian terhadap Prosedur Pembentukan dan Metode Dana Kas
Kecil yang Digunakan PT. MPM Rent.
Prosedur pembentukan dana kas kecil di PT. MPM Rent terdapat pada bagan
dibawah ini :
Staf Asst. Manager Manager General Manager
Treasury Treasury Treasury Finance & Accouting
Gambar 6 Prosedur pembentukan dana kas kecil
Prosedur pembentukan dana kas kecil di PT. MPM Rent diawali penaksiran
nominal alokasi dana kas kecil yang kemudian dijadikan dasar pembuatan daftar
usulan pembentukan dana kas kecil oleh Staf Treasury dengan penanggung
jawabnya adalah Assistant Manager Treasury yang mendapat persetujuan
31
Manager Treasury dan General Manager Finance & Accounting, menunjukan
prosedur yang melalui sistem otorisasi yang berlapis sehingga dapat
meminimalisasi tingkat error, karena sudah melalui pengecekan oleh Manager
Treasury & General Manager Finance & Accounting.
Untuk metode dana kas kecil yang digunakan, PT. MPM Rent menggunakan
metode dana tetap sebagai metode dana kas kecil yang digunakan di perusahaan.
Alasan PT. MPM Rent menggunakan metode dana tetap, bahwa pemeriksaan
akan lebih mudah dilaksanakan karena dalam metode ini rekening kas kecil selalu
tetap. Sehingga pada saat pemeriksaan, pengguna informasi hanya perlu
mengecek jumlah uang yang ada dikasir dan bukti-bukti pengeluaran yang ada.
Pemilihan metode dana tetap sebagai metode dana kas kecil di PT. MPM
Rent merupakan keputusan yang tepat, karena metode dana tetap (Imprest Fund)
memiliki pengendalian yang baik dalam pengelolaan dana kas kecil dan
pengawasannya lebih mudah sehingga dapat meminimalisasi terjadinya
kecurangan-kecurangan dan penggunaan dana untuk pengeluaran-pengeluaran
yang tidak perlu. Jumlah uang yang tersisa ditambah bukti-bukti pengeluaran
harus selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan dalam satu
periode. Hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam penggunaan metode ini
adalah review plafon rekening kas kecil setiap tahun untuk mengetahui apakah
rekening kas kecil perlu ditambah atau mungkin dikurangi seiring perkembangan
perusahaan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan saldo dana kas kecil di PT.
MPM Rent sudah optimal, sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan
terjadinya dana idle yang terlalu banyak akibat kelebihan saldo maupun complain
karena kekurangan dana kas kecil.
4.3.2. Penilaian tehadap Permintaan dan Pertanggungjawaban Dana Kas
Kecil
Pemohon yang ingin menggunakan dana kas kecil baik dengan Formulir
Permintan Pembayaran maupun dengan Formulir Cash Advance Voucher harus
melalui approval atasan pemohon (Supervisor, Assistant Manager & Manager)
sesuai dengan jumlah yang diajukan dan untuk nominal diatas Rp. 100.000 harus
melalui approval Assistant Manager Treasury Lampiran 2. Kasir kas kecil hanya
perlu memastikan bahwa pengunaan dana kas kecil disertai dengan dokumen
pendukung asli dan pengotorisasian yang jelas dan tepat. Pengecekan secara
32
mendetail yang dilakukan baik ditingkat Supervisor, Assistant Manager maupun
Manager tiap departemen pemohon dana sebelum melakukan pengotorisasian
penggunaan dana akan membantu kasir dan bagian Treasury dalam memperketat
pengeluaran dana kas kecil. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah untuk
besaran penggunaan dana kas kecil, dana kas kecil di PT. MPM Rent khusus hanya
diperuntukkan bagi kegiatan operasional yang nominalnya dibawah Rp. 2.000.000.
Sementara pengeluaran diatas Rp. 2.000.000, harus melalui kas bank (kecuali untuk
beberapa kasus tertentu yang sifatnya urgent dengan persetejuan General Manager
pemohon dana kas kecil). Namun, pada kenyataannya masih ada pengeluaran diatas
Rp. 2.000.000 yang beberapa kali dibiayai dari dana kas kecil yaitu kas kecil
emergency BSD tanpa diotorisasi oleh General Manager pemohon. Tercatat dari
bulan Juni-November 2013, ada 14 Transaksi kas kecil emergency bsd tanpa
diotorisasi oleh General Manager pemohon (Tabel 2).
Tabel 2 Pengeluaran kas kecil emergency BSD diatas Rp 2.000.000
Alasan dibayarkannya pengeluaran ini ialah karena General Manager sedang
tidak berada dikantor sehingga tidak bisa dimintakan otorisasi sementara kas kecil
Tanggal Jumlah (Rp)
3 Juni 2,360,500
4 Juni 2,841,500
7 Juni 2,142,300
17 Juni 2,639,500
24 Juni 2,045,500
22 Juli 2,411,000
14 Oktober 2,133,500
18 Oktober 2,632,500
28 Oktober 2,006,000
4 November 3,187,000
6 November 2,077,500
11 November 2,984,500
18 November 2,086,500
25 November 2,038,500
33
emergency BSD merupakan dana emergency yang di peruntukan untuk membayar
pengeluaran supir-supir diluar jam operasional kasir sehingga pembayarannya tidak
dapat ditunda, karena jika tertunda dikhawatirkan dapat menghambat kegiatan
operasional. Selain itu, jumlah Rp. 2.000.000 merupakan jumlah yang masih terlalu
besar untuk dibayarkan melalui dana kas kecil. Berdasarkan fungsinya dana kas
kecil adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang
relatif kecil, sementara nominal Rp 2.000.000 adalah nominal yang cukup besar dan
dapat menghabiskan dana kas kecil dengan cepat jika intensitasnya banyak,
sehingga membuat fungsi dana kas kecil menjadi tidak optimal.
Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban dana kas kecil di PT. MPM Rent
sudah menunjukan praktik yang cukup baik, selain kas kecil emergency BSD,
permintaan pembayaran lain sudah melalui otorisasi yang sesuai baik di tingkat
atasan pemohon maupun di bagian treasury sehingga dapat meminimalisasi
terjadinya fraud karena sudah melewati pengecekan yang ketat. Namun
permasalahan otorisasi pada kas kecil emergency tersebut perlu mendapat perhatian
karena dapat menimbulkan peluang terjadinya fraud dikemudian hari.
Setelah dana kas kecil dibayarkan, kasir kas kecil membuat laporan
penggunaan dana kas kecil. Pembuatan laporan penggunaan dana kas kecil
dilakukan oleh kasir kas kecil kepada staf treasury PT. MPM Rent. Laporan
penggunaan dana kas kecil berbentuk catatan yang tidak berbentuk jurnal atas
pengeluaran dana kas kecil di Microsoft Office Excel. Laporan kas kecil dibuat
berdasarkan seluruh transaksi yang sudah dibayar oleh kasir kas kecil.
Kasir Kas Kecil Staf Treasury
Gambar 7 Laporan penggunaan dana kas kecil
Saat ini laporan penggunaan dana kas kecil berisi saldo awal pada saat kasir
kas kecil dibuka, rincian penggunaan dana kas kecil pada hari tersebut dan saldo
akhir pada saat kasir ditutup Lampiran 3. Setiap penggunaan dana kas kecil yang
Membuat laporan penggunaan
dana kas kecil setiap hari
berdasarkan seluruh transaksi
yang sudah dibayarkan di
Microsoft Office Excel.
Memeriksa penggunaan dana
kas kecil berdasarkan laporan
yang dibuat kasir kas kecil
beserta lampiran dan dokumen
pendukung.
34
dicatat didalam laporan kas kecil memudahkan pemeriksaan atau pengecekan
dana kas kecil. Pada saat pemeriksaan, pengguna informasi hanya perlu
mencocokan laporan dana kas kecil dengan dokumen pengeluaran kas kecil
(Formulir Permintaan Pembayaran dan Cash Advance Voucher) dan bukti-bukti
transaksi.
Laporan kas kecil juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengisian
kembali atas dana kas kecil. Laporan penggunaan kas kecil beserta dokumen
pengeluaran kas kecil dan bukti-bukti pendukung diajukan sebagai dasar
pengisian kembali dana kas kecil oleh kasir kas kecil ke staf treasury.
Pembuatan laporan penggunaan dana kas kecil di PT. MPM Rent sudah
berjalan dengan baik setiap harinya, namun laporan penggunaan dana kas kecil
sebaiknya disertai pelaporan cash on hand oleh kasir kas kecil. Pelaporan cash on
hand akan secara otomatis membantu pengecekan kesesuaian saldo kas kecil
setiap harinya, yaitu dengan menjumlahkan total pengeluaran yang belum diisi
kembali, jumlah cash advance dengan cash on hand, sehingga jika terdapat selisih
dapat segera ditelusuri dan ditemukan darimana selisih berasal.
4.3.3. Penilaian terhadap proses pengisian kembali dana kas kecil
Pengisian kembali dana kas kecil di PT. MPM Rent melibatkan kasir kas
kecil, Staf Treasury, Assistant Manager, Manager Account Payable & Manager
Treasury, sementara untuk pencairan melibatkan General Manager Finance &
Accounting dan Chief Financial Officer (CFO) untuk melakukan otorisasi berupa
penanda-tanganan cek Lampiran 4. Proses pencairan pengisian kembali yang
cukup panjang membuat pengawasan terhadap kas kecil semakin ketat dan baik,
namun disisi lain hal ini terkadang membuat proses pengisian membutuhkan
waktu yang cukup lama. Dokumen-dokumen pengisian kembali dana kas kecil
yang sudah diserahkan Staf Treasury kepada Assistant Manager Treasury dan
Manager Account Payable terkadang harus tertahan karena harus menunggu
Assistant Manager Treasury dan Manager Account Payable selesai mengerjakan
pekerjaan lain yang sedang dikerjakan.
Saat ini, pengajuan pengisian dana kas kecil di PT. MPM Rent dilakukan
setiap hari (satu hari setelah dana dibayarkan kepada para pemohon). Proses
pengisian kembali dana kas kecil memakan waktu 3-4 hari kerja, sehingga
35
membuat dana pengisian kembali baru cair 4-5 hari setelah dana dibayarkan
kepada para pemohon.
Berdasarkan internal memo tanggal 22 Juli 2012, dana kas kecil di PT. MPM
Rent ditetapkan sebesar Rp. 35.000.000. Sampai saat ini plafon dana tersebut
belum bertambah maupun berkurang. Sementara semakin berkembangnya
perusahaan membuat kebutuhan akan dana kas kecil juga semakin bertambah, hal
ini terbukti dengan sering terjadinya kekurangan dana kas kecil karena permintaan
yang semakin banyak, sementara pengisian dana kas kecil tetap membutuhkan
proses yang memakan waktu 4-5 hari kerja setelah dana dibayarkan. Hal ini
terlihat pada Lampiran 5.
Pada Lampiran 5 terlihat, bulan November 2013 kas kecil PT. MPM Rent
mengalami kekurangan dana kas kecil di tanggal 7, 13, 14, 15, 19, 21, 25, 28 &
29 November 2013 sehingga harus meminjam kepada bagian penerimaan untuk
membayar kebutuhan pemohon dana kas kecil. Peminjaman tersebut disesuaikan
dengan ketersediaan dana dari bagian penerimaan, sehingga walaupun sudah
melakukan pinjaman, pada hari-hari tertentu dimana permintaan dana kas kecil
sedang tinggi, kasir kas kecil masih tidak bisa memenuhi seluruh permintaan
dana kas kecil dari pemohon karena kekurangan dana kas kecil.
Oleh karena itu, PT. MPM Rent perlu melakukan penambahan dana kas kecil
untuk menghindari banyaknya complain dari para karyawan/ supir yang tidak
dapat menggunakan dana kas kecil dikarenakan ketidaktersediaan dana kas kecil
di kasir. Pada Lampiran 6 terlihat rata-rata pengunaan dana kas kecil PT. MPM
Rent selama tahun 2013 adalah Rp. 8.147.570. Dengan waktu pengisian selama
empat hari dari saat dana kas kecil dikeluarkan dan rata-rata cash advance Rp.
3.000.000, PT. MPM Rent membutuhkan dana sebesar Rp. 35.590.278 untuk
mencukupi kebutuhan para pemohon. Namun, pada Lampiran 5 terlihat fluktuasi
permintaan dana kas kecil cukup tinggi setiap harinya dan beberapa kali
pengisian dana kas kecil di PT. MPM Rent terlambat dilaksanakan. Oleh karena
itu PT. MPM Rent perlu menyiapkan dana cadangan sebesar satu kali
pengeluaran, sehingga total dana yang dibutuhkan adalah Rp. 43.737.848.
Dengan tambahan dana cadangan tersebut, ketika terjadi keterlambatan pengisian
dana kas kecil atau kenaikan permintaan dana kas kecil pada hari-hari tertentu ,
36
kasir kas kecil tidak mengalami kekurangan atau bahkan kekosongan dana kas
kecil.
4.3.4. Penilaian terhadap Pengendalian Internal atas Dana Kas Kecil
Dalam bukunya, Mulyadi (2001:517) menyatakan, unsur pengendalian
internal dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dirancang dengan merinci unsur
organisasi, sistem otorisasi prosedur pencatatan, serta unsur praktik yang sehat.
Aspek-aspek tersebut dan pengendalian internal yang terjadi di PT. MPM Rent
dapat terlihat pada Lampiran 7.
a. Aspek organisasi
Seperti terlihat pada Lampiran 7, dalam aspek organisasi, PT. MPM Rent sudah
menetapkan prosedur yang memisahkan tugas dan tanggung jawab fungsional.
Organisasi yang telah memisahkan tanggung jawab serta memberikan
kewenangan terhadap masing-masing bagian terkait dengan proses pengelolaan
dana kas kecil.
b. Aspek sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Begitu juga dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang berlaku pada
PT. MPM Rent, Sistem otorisasi sudah menunjukan praktik yang baik. Otorisasi
dari level Supervisor, Assistant Manager,Manager & General Manager sudah
diberlakukan di PT. MPM Rent. Begitu juga di departemen Treasury, Assistant
Manager harus mengotorisasi pengeluaran diatas Rp 100.000. Dengan
pengendalian ini setiap pengeluaran dengan nilai-nilai tersebut diatas pasti
diketahui baik oleh Supervisor, Assistant Manager, Manager maupun General
Manager dari pemohon dana dan Assistant Manager Treasury (untuk pengeluaran
diatas Rp. 100.000).
Prosedur pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas juga sudah memenuhi
prosedur yang baik, karena pencatatan dalam jurnal peneluaran kas sudah
didasarkan pada bukti pengeluaran kas kecil yang telah diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang dan dilampiri oleh dokumen-dokumen pendukung yang lengkap.
c. Aspek praktik yang sehat
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi pada PT. MPM Rent juga sudah diterapkan oleh PT. MPM Rent, hal
yang tidak diterapkan oleh PT. MPM Rent adalah mengasuransikan dana kas
37
kecil dan pemegang dana kas kecil. PT. MPM Rent merasa belum perlu
mengasuransikan dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil tersebut karena
sudah merasa cukup dengan pengendalian-pengendalian internal yang saat ini
diterapkan.
38
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap prosedur dan sistem
pengendalian internal dana kas kecil di PT. MPM Rent dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Prosedur pengelolaan dana kas kecil yang diselenggarakan PT. MPM Rent
terdiri dari prosedur pembentukan dana kas kecil, prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban dana kas kecil, serta prosedur pengisian kembali dana
kas kecil. Prosedur pembentukan dana kas kecil melibatkan Staf Treasury,
Assistant Manager Treasury, Manager Treasury & General Manager Finance
& Accounting. Prosedur pengeluaran dana kas kecil melibatkan pemohon
dana kas kecil, kasir kas kecil dan Assistant Manager Treasury. Prosedur
pengisian kembali dana kas kecil, melibatkan Staf Treasury, Assistant
Manager Treasury, Manager Treasury, Manager Account Payable, General
Manager Finance & Accounting & Chief Financial Officer (CFO).
b. Dari hasil perhitungan, saldo dana kas kecil yang optimal di PT. MPM Rent
adalah Rp. 43.737.848. Oleh karena itu, PT. MPM Rent perlu menambah saldo
dana kas kecil sebesar Rp. 8.737.848.
c. Pengendalian internal di PT. MPM Rent dalam aspek organisasi sudah
menetapkan prosedur yang memisahkan tugas dan tanggung jawab fungsional.
Begitu juga dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang berlaku pada
PT. MPM Rent, sistem otorisasi sudah menunjukan praktik yang baik.
Otorisasi dari level Supervisor, Assistant Manager,Manager & General
Manager sudah diberlakukan di PT. MPM Rent dan departemen Treasury.
Prosedur pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas juga sudah memenuhi
prosedur yang baik, karena pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas sudah
didasarkan pada bukti pengeluaran kas kecil yang telah diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang dan dilampiri oleh dokumen-dokumen pendukung
yang lengkap. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi pada PT. MPM Rent juga sudah diterapkan oleh PT. MPM
Rent, hal yang tidak diterapkan oleh PT. MPM Rent adalah mengasuransikan
39
dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil. PT. MPM Rent merasa belum
perlu mengasuransikan dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil tersebut
karena sudah merasa cukup dengan pengendalian-pengendalian internal yang
saat ini diterapkan.
2. Saran
Berikut ini saran untuk meningkatkan prosedur dan pengendalian internal
terhadap dana kas kecil pada PT. MPM Rent:
a. Pengisian dana kas kecil sebaiknya dijadwalkan secara rutin agar dapat lebih
dipersiapkan dengan baik. Salah satu penyebab kekosongan dana kas kecil di
PT. MPM Rent adalah karena pengisian dana kas kecil terlambat dilaksanakan,
oleh karena itu, pengisian dana kas kecil yang dijadwalkan secara rutin
diharapkan dapat meminimalisasi keterlambatan pengisian dana kas kecil.
b. Bagian Treasury dipimpin oleh Assistant Manager Treasury dengan diketahui
oleh Manager Treasury sebaiknya melakukan review alokasi dana kas kecil
secara rutin setiap periode akuntansi, untuk menghindari kelebihan ataupun
kekurangan dana kas kecil.
c. Kas kecil emergency BSD sebaiknya dibayarkan melalui kas bank, untuk
d. Pengendalian internal terhadap pengelolaan dana kas kecil PT. MPM Rent
dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan terhadap pengawasannya agar
manfaat dari pengelolaan dana kas kecil tersebut dapat dicapai secara
maksimal. Ketika saldo dana kas kecil menunjukan angka yang cukup besar,
PT. MPM Rent sebaiknya mengasuransikan dana tersebut untuk
meminimalisasi resiko kerugian yang lebih besar akibat pencurian atau
perampokan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan. 2008. Intermediate Accounting. Yogyakarta (ID): BPEE.
Haryanto, dkk. 2007. Pengantar Akuntansi 2. Depok (ID): Lembaga Penerbit
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta.
Hery. 2008. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta (ID): Badan Penerbit Fakltas
Ekonomi UI.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta
(ID): Salemba Empat.
Messier, Glover, Prawitt, 2005. Audit & Assurance. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Tunggal. 2009. Intisari Akuntansi. Jakarta (ID): Harvarindo.
43
Lampiran 2 Flow Chart permintaan dana kas kecil
Pemohon Kasir Kas Kecil Asst. Manager Treasury
Lampiran 3 Laporan Pengeluaran Dana Kas Kecil
Menyerahkan Form Permintaan Pembayaran yang sudah diisi lengkap dan di otorisasi oleh atasan yang berwenang serta melampirkan bukti transaksi dan dokumen pendukung lainnya.
Verifikasi kelengkapan dokumen dan otorisasi pada Form Permintaan Pembayaran.
< 100 000 ≥ 100 000
Verifikasi kelengkapan dokumen dan otorisasi pada Form Permintaan Pembayaran.
Berikan uang sesuai dengan jumlah yang disetujui di Form Permintaan Pembayaran
44
Lampiran 4 Flow Chart pengisian dana kas kecil
Kasir Kas Kecil Staf Treasury Asst. Manager Treasury Manager Account Payable
Manager Treasury
General Manager Finance & Accounting
Chief Financial Officer (CFO)
Menyerahkan dokumen pengeluaran kas kecil beserta bukti transaksi dan laporan penggunaan dana kas kecilkepada staf treasury.
Memeriksa dokumen pengeluaran kas kecil beserta bukti transaksi dan mencocokan dengan laporan yang dibuat kasirkas kecil kemudianmenjurnal pengeluaran-pengeluaran tersebut disystem (AX).
Memeriksa jurnal yang dibuat staf treasurydan dokumen pengeluaran kas kecil beserta bukti transaksi, kemudian menyerahkan ke Manager Account Payable.
Memeriksa jurnal yang dibuat staf treasurydan dokumen pengeluaran kas kecil beserta bukti transaksi, serta kesesuaian dengan account di system, kemudian memposting jurnal dan mengembalikan ke staf treasury.
Memeriksa jurnal pengeluaran kas dan cheque yang dibuat staf treasury dan sudah diotorisasi oleh Asst. Manager Treasury
Memeriksa jurnal pengeluaran kas dan cek yang dibuat staf treasury.
Membuat jurnal pengeluaran kas bank atas jurnal pengeluaran kas kecil yang sudah diposting oleh Manager Account Payable dan membuat cek untuk pencairan pengisian kembali dana kas kecil
Memeriksa jurnal pengeluaran kas dan cek yang dibuat staf treasurydan sudah diotorisasi oleh Asst. Manager Treasury & Manager Treasury. Menandatangani cek.
Memeriksa jurnal pengeluaran kas dan cek yang dibuat staf treasurydan sudah diotorisasi oleh Asst. Manager Treasury & Manager Treasury. Menandatangani cek.
Meminta tanda tangan General Manager Finance & Accounting & Direktur Keuangan di cek untuk pencairan pengisian dana kas kecil.
48
Lampiran 6 Rata-rata pengeluaran dana kas kecil tahun 2013 dan
perhitungan dana Kas kecil optimal