ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

88
TA/TL/2021/1263 TUGAS AKHIR ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO 2 ) PADA TAMBAK UDANG DI SEPANJANG PANTAI SELATAN YOGYAKARTA Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana (S1) Teknik Lingkungan YASSIRLY AMRIYA 16513094 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2020

Transcript of ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

Page 1: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

TA/TL/2021/1263

TUGAS AKHIR

ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2)

PADA TAMBAK UDANG DI SEPANJANG PANTAI

SELATAN YOGYAKARTA

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Derajat Sarjana (S1) Teknik Lingkungan

YASSIRLY AMRIYA

16513094

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

TUGAS AKHIR

ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2)

PADA TAMBAK UDANG DI SEPANJANG PANTAI

SELATAN YOGYAKARTA

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Derajat Sarjana (S1) Teknik Lingkungan

YASSIRLY AMRIYA

16513094

Disetujui,

Dosen Pembimbing:

Lutfia Isna Ardhayanti, S.Si., M.Sc. Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, S.T., M.Si.

NIK: 155130111

Tanggal: 10 Desember 2020 NIK: 185130403

Tanggal: 27 November 2020

Mengetahui, Ketua Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII

Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D

NIK: 025100406

Tanggal: 12 Januari 2021

Page 3: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2)

PADA TAMBAK UDANG DI SEPANJANG PANTAI

SELATAN YOGYAKARTA

Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji

Hari: Kamis

Tanggal: 10 Desember 2020

Disusun Oleh:

YASSIRLY AMRIYA

16513094

Tim Penguji:

Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, S.T., M.Si. ( )

Lutfia Isna Ardhayanti, S.Si., M.Sc. ( )

Nelly Marlina, S.T., M.T. ( )

27/11/2020

10/12/2020

Page 4: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …
Page 5: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

PRAKATA

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-

Nya penulis telah diberi kemampuan untuk menyelesaikan penulisan laporan Tugas

Akhir tentang ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2) PADA

TAMBAK UDANG DI SEPANJANG PANTAI SELATAN YOGYAKARTA.

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi syarat akademik untuk

mendapatkan gelar Sarjana Teknik bagi mahasiswa Program S1 Program Studi

Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam

Indonesia.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan semangat,

dukungan, dorongan, dan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dalam menjalani dan

menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

2. Bapak Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D. selaku Ketua Program Studi

Teknik Lingkungan UII.

3. Bapak Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto S.T., M.Eng. selaku Koordinator

Tugas Akhir Teknik Lingkungan UII.

4. Bapak Dhandhun Wacano, S.Si., M.Sc., dan Ibu Lutfia Isna Ardhayanti,

S.Si., M.Sc. selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah bersedia untuk

membantu dan membimbing dalam penyusunan laporan tugas akhir ini

hingga selesai.

5. Keluarga yang saya sangat cintai yaitu alm. Papa, Mama, Mas dan Mba

yang telah memberikan dukungan moril dan materiil yang tak terhingga.

6. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia khususnya Angkatan

2016 yang telah membantu banyak hal selama masa perkuliahan.

7. Risqi Sasqia Putri, Muhammad Fadhli Lutfiando, dan Zulkarnain Somadayo

yang telah berjuang bersama-sama mengerjakan tugas akhir hingga

akhirnya semua selesai.

8. Pihak-pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak

terdapat berbagai kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat

Page 6: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan laporan tugas akhir ini.

Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat.

Yogyakarta, 20 November 2020

Yassirly Amriya

Page 7: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

ABSTRAK

YASSIRLY AMRIYA. Analisis Potensi Pencemaran Nitrit (NO2) Pada Tambak

Udang Di Sepanjang Pantai Selatan Yogyakarta. Dibimbing oleh DHANDHUN

WACANO, S.SI., M.SC. dan LUTFIA ISNA ARDHAYANTI, S.SI., M.SC.

Pemanfaatan wilayah pesisir pantai selatan di kabupaten Bantul dan

Kulonprogo sebagai lahan budidaya tambak udang memiliki peluang usaha yang

sangat besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, air

limbah yang dihasilkan dari tambak udang hanya dialirkan melalui gorong-gorong

ke sungai menuju muara. Apabila kondisi tersebut berlangsung terus-menerus,

maka tambak udang berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan. Di dalam

air limbah tambak terdapat akumulasi senyawa organik nitrogen sisa pakan dan

kotoran udang yang terurai antara lain membentuk nitrit. Penelitian ini bertujuan

untuk memetakan persebaran lokasi tambak udang dan persebaran potensi

pencemaran nitrit serta menganalisis total potensi pencemaran nitrit dari output air

limbah tambak udang di daerah pantai selatan kabupaten Bantul dan Kulonprogo.

Metode yang digunakan adalah pemetaan dan olah data sekunder. Potensi

pencemaran nitrit diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: zona hijau, zona kuning

dan zona merah dengan masing-masing batasan rendah (0,042-0,311 kg/masa

pemeliharaan/tambak); sedang (0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak); dan

tinggi (0,625-0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak). Hasil potensi pencemaran

nitrit pada tambak di Bantul sebesar 92,404 kg/masa pemeliharaan/kabupaten

sedangkan di Kulonprogo sebesar 387,557 kg/masa pemeliharaan/kabupaten.

Dengan potensi pencemaran sebesar itu maka dapat diperkirakan besarnya

sumbangan limbah dari tambak udang yang akan mengalir ke pesisir atau laut. Oleh

sebab itu, perlu adanya sistem pengolahan air limbah yang baik untuk mengurangi

potensi pencemaran dari tambak udang tersebut.

Kata kunci: nitrit, potensi pencemaran, tambak udang

ABSTRACT

YASSIRLY AMRIYA. Analysis of the Potential Nitrite Contamination (NO2) in

Shrimp Ponds along the South Coast of Yogyakarta. Supervised by DHANDHUN

WACANO, S.SI., M.SC. and LUTFIA ISNA ARDHAYANTI, S.SI., M.SC.

Utilization of the southern coastal areas in Bantul and Kulonprogo districts for

shrimp pond cultivation has a very large business opportunity in an effort to

improve community welfare. However, the wastewater generated from the shrimp

Page 8: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

ponds is only channeled through the culvert to the river to the estuary. If these

conditions persist, shrimp ponds have the potential to cause environmental

contamination. In the shrimp pond wastewater there is an accumulation of

nitrogenous organic compounds left over from the feed and shrimps droppings

which break down among others to form nitrites. The purpose of this research are

to map the distribution of shrimp pond locations and potential distribution of nitrite

pollution and to analyze the total potential of nitrite pollution from the waste water

output of shrimp ponds in the southern coastal areas of Bantul and Kulonprogo

districts. The method used is mapping and secondary data processing. The potential

nitrite contamination is classified into 3 categories, namely: green zone, yellow

zone and red zone with each low limitation (0.042-0.311 kg/ maintenance

period/pond); moderate (0.312-0.624 kg/maintenance period/pond); and high

(0.625-0.936 kg/maintenance period/pond). The potential yield of nitrite pollution

in ponds in Bantul is 92.404 kg/maintenance period/district while in Kulonprogo it

is 387.557 kg/maintenance period/district. With such a large potential for

contamination, it can be estimated that the amount of waste contribution from

shrimp ponds will flow to the coast or the sea. Therefore, it is necessary to have a

good wastewater treatment system to reduce the potential for contamination from

the shrimp ponds.

Keywords: contamination potential, nitrite, shrimp pond

Page 9: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan 3

1.4 Manfaat 3

1.5 Ruang Lingkup 3

BAB II 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Daerah Pesisir Pantai dan Tambak Udang 4

2.2 Tambak Udang Di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo 5

2.3 Air Limbah Udang 5

2.4 Nitrit (NO2) 6

2.5 Sistem Informasi Geografis 7

2.6 Penelitian Sebelumnya 7

BAB III 14

METODE PENELITIAN 14

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3.2 Tahapan Penelitian 16

3.3 Alat 16

3.4 Metode Pengumpulan Data 17

Page 10: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

ii

3.4.1 Metode Sampling 17

3.4.2 Pengujian Kandungan Nitrit 17

3.5 Prosedur Analisis Data 18

3.5.1 Pemetaan Sebaran Potensi Pencemaran 18

3.5.2 Perhitungan Total Potensi Pencemaran 18

BAB IV 20

HASIL DAN PEMBAHASAN 20

4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Penelitian 20

4.2 Pengukuran Total Potensi Pencemaran Nitrit 21

4.3.1 Kabupaten Bantul 22

4.3.2 Kabupaten Kulonprogo 27

4.3 Hubungan Senyawa Nitrogen 32

4.4 Jumlah Pakan 32

4.4 Pengelolaan Kualitas Air 35

BAB V 38

KESIMPULAN DAN SARAN 38

5.1 Kesimpulan 38

5. 2 Saran 38

DAFTAR PUSTAKA 40

LAMPIRAN 44

RIWAYAT HIDUP 74

Page 11: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

iii

DAFTAR GAMBAR

1 Peta Lokasi Penelitian 15

2 Tahapan Penelitian 16

3 Peta detail petak tambak udang di daerah Kab. Bantul 21

4 Volume Tambak Kabupaten Bantul 22

5 Potensi Pencemaran Tambak Kabupaten Bantul 23

6 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di kecamatan Sanden 25

7 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Bantul 26

8 Volume Tambak Kabupaten Kulonprogo 27

9 Potensi Pencemaran Tambak Kabupaten Kulonprogo 28

10 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di kecamatan Wates 30

11 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Kulonprogo 31

12 Jumlah Pakan, Konsentrasi Nitrit dan Potensi Pencemaran 3 Tambak 33

Page 12: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

iv

DAFTAR TABEL

1 Jumlah Produksi Udang Tiap Tahun di Yogyakarta 1

2 Penelitian Sebelumnya 7

3 Perbandingan Jumlah Pakan Udang 33

Page 13: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

v

DAFTAR LAMPIRAN

1 Perhitungan Volume Air Limbah 42

2 Perhitungan Total Potensi Pencemaran 42

3 Potensi Pencemaran Nitrit Kabupaten Bantul 43

4 Potensi Pencemaran Nitrit Kabupaten Kulonprogo 49

Page 14: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pantai Selatan Yogyakarta yang terletak di wilayah kabupaten Bantul dan

Kulonprogo adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi apabila

berkunjung ke Yogyakarta. Namun, tidak hanya dijadikan sebagai objek wisata

saja, pantai selatan dengan potensi daerah pesisirnya yang terbentang luas maka

lahan disekitarnya banyak dijadikan sebagai tambak budidaya perikanan salah

satunya adalah udang putih (Litopenaeus vannamei).

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan jenis udang yang

mudah dibudidayakan di Indonesia, karena udang ini memiliki banyak keunggulan

(Haeruddin, 2013). Menurut Sumeru (2009), udang vaname ini memiliki ketahanan

terhadap penyakit dan tingkat produktivitasnya tinggi. Selain itu, udang vanname

ini dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi karena mampu memanfaatkan pakan

dan ruang secara lebih efisien. Hal inilah yang membuat para petambak di Indonesia

banyak yang membudidayakannya.

Pemanfaatan wilayah pesisir di kabupaten Bantul dan Kulonprogo sebagai

lahan budidaya tambak udang patut untuk diperhitungkan, sebab peluang usaha

tersebut sangat besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

terutama melalui sektor perekonomian. Namun, sistem pengolahan air sumber dan

air limbah buangan tambak di wilayah tersebut masih sangat sederhana. Belum ada

tempat penampungan air khusus untuk menyimpan dan mengolah air sebelum

digunakan untuk tambak budidaya udang. Air limbah buangan juga tidak diolah

terlebih dahulu melalui instalansi pengolahan air limbah sebelum dibuang ke

lingkungan. Air limbah yang dihasilkan hanya dialirkan melalui gorong-gorong ke

sungai menuju muara. Apabila kondisi tersebut berlangsung terus-menerus, maka

keberadaan tambak udang beresiko menyebabkan pencemaran lingkungan (Desti,

dkk. 2017). Karena air limbah tambak udang tidak melalui proses pengolahan

melainkan langsung dibuang ke lingkungan ini menandakan belum adanya instalasi

Page 15: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

2

pengolahan air limbah untuk tambak udang di daerah kabupaten Bantul dan

Kulonprogo.

Tabel 1 Jumlah Produksi Udang Tiap Tahun di Yogyakarta

Tahun Jumlah Produksi (Ton)

2016 2,9

2017 3,32

2018 6,54

2019 10,8

Sumber: http://bappeda.jogjaprov.go.id/

Berdasarkan data Bappeda Provinsi Yogyakarta produksi udang dari tahun

ke tahun mengalami kenaikan. Ini menandakan bahwa kebutuhan akan udang di

masyarakat sangatlah besar yang juga akan meningkatkan buangan air limbah hasil

pembudidayaan udang tersebut. Air limbah yang dibuang langsung ke badan air

atau laut tanpa melalui pengelolaan air limbah yang baik dapat berdampak buruk

terhadap lingkungan itu sendiri. Dari penelitian yang dilakukan oleh (Garno, 2004),

budidaya tambak intensif dengan produksi udang 5 ton/ha/masa pemeliharaan atau

10 ton/ha/tahun akan menghasilkan limbah organik sebesar 17,5 ton/ha/tahun

dengan kandungan nitrogen sebesar 820 kgN/ha/tahun. Dengan potensi

pencemaran sebesar itu maka dapat diperkirakan besarnya sumbangan limbah dari

tambak udang yang akan mengalir ke pesisir atau laut.

Parameter kualitas air limbah tambak udang yang besar kandungannya

berpengaruh apabila dibuang langsung ke lingkungan adalah BOD, COD, nitrogen

dan fosfor. Di dalam air limbah tambak terdapat akumulasi senyawa organik

nitrogen sisa pakan dan kotoran udang yang kemudian terurai antara lain

membentuk nitrit (Komarawidjaja, 2006). Kualitas air limbah udang dapat diukur

dari parameter kimia yaitu nitrit. Nitrit dalam jumlah besar dapat membahayakan

kehidupan udang serta beracun karena kemampuannya mengikat haemoglobin

sehingga mengganggu absorbsi oksigen dalam darah (Julliete, 1993).

Dari uraian di atas maka adanya penelitian ini digunakan untuk mengetahui

persebaran dan potensi pencemaran nitrit dari output tambak udang di sepanjang

pantai selatan Yogyakarta, sehingga kedepannya dapat menjadi masukan untuk

Page 16: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

3

memperbaiki kondisi lingkungan yang ada sebagai bentuk pengembangan dari

industri itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persebaran lokasi tambak udang dan persebaran potensi

pencemaran nitrit dari output air limbah tambak udang di daerah pantai

selatan kabupaten Bantul dan Kulonprogo?

2. Bagaimana analisis total potensi pencemaran nitrit dari output air limbah

tambak udang di daerah pantai selatan kabupaten Bantul dan

Kulonprogo?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memetakan persebaran lokasi tambak udang dan persebaran potensi

pencemaran nitrit dari output air limbah tambak udang di daerah pantai

selatan kabupaten Bantul dan Kulonprogo.

2. Menganalisis total potensi pencemaran nitrit dari output air limbah

tambak udang di daerah pantai selatan kabupaten Bantul dan Kulonprogo.

1.4 Manfaat

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai kajian pustaka mengenai potensi

pencemaran lingkungan pada tambak udang di Pantai Selatan Bantul dan

Kulonprogo serta menjadi inovasi dalam proses penyajian datanya, yaitu dengan

memanfaatkan perangakat lunak GIS (Geographic Informatic System) sebagai

sarana untuk menyajikan hasil analisis. Penyajian data ini dilakukan untuk

memudahkan melihat hasil analisis yang dilakukan. Selain itu, penelitian ini

bermanfaat sebagai masukan kepada pemerintah, masyarakat, dan swasta sebagai

masukan dalam mengembangkan daerah wisata tersebut lebih baik kedepannya.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:

1. Lokasi penelitian dilakukan di daerah pesisir Pantai Selatan Kabupaten

Bantul dan Kulonprogo.

Page 17: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

3

2. Data-data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari

jurnal dan lembaga terkait penelitian.

3. Tambak budidaya udang di lokasi penelitian merupakan udang vaname

dengan sistem intensif.

4. Pengolahan data dan analisis data sekunder menggunakan Microsoft

Excel serta perangkat lunak Geographic Informatic System (GIS) yaitu

Arcgis untuk mengetahui persebaran potensi pencemaran nitrit.

Page 18: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daerah Pesisir Pantai dan Tambak Udang

Daerah kepesisiran pantai memiliki karakteristik akuifer yang khas. Dalam

zona interface, akuifer daerah pesisir memiliki kontak langsung dengan air asin.

Hal ini dapat mengakibatkan akuifer di wilayah tersebut memiliki resiko tinggi

untuk terjadi intrusi air laut (Cahyadi dkk, 2015). Menurut Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007

Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyatakan bahwa

wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem

laut yang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan di darat maupun laut. Perairan

Pesisir adalah laut yang berbatasan dengan daratan meliputi perairan sejauh 12 mil

laut dari garis pantai, perairan yang menghubungkan pantai dan pulau-pulau, teluk,

estuari, rawa payau, perairan dangkal serta laguna.

Daerah pesisir pantai dan lautan mempunyai peranan penting sebagai

sumber penghidupan masyarakat dan diperkirakan menjadi tumpuan bagi

pembangunan masyarakat daerah di masa yang akan datang. Pemanfaatan dan

pelestarian potensi sumberdaya perairan pantai dan laut harus dilakukan secara

rasional dan berkelanjutan karena menjadi pandangan baru pembangunan di masa

sekarang (Nuddin, 2016). Kegiatan budidaya tambak mulai diarahkan ke wilayah

pantai selatan Jawa. Mulai banyak petambak baru yang mulai melakukan budidaya

udang vaname pada lahan mereka. Beberapa petambak juga memanfaatkan tambak

liar dan mengganti tambak tradisional menjadi tambak semi intensif ataupun

intensif. Budidaya udang intensif memiliki pangsa terbesar. (Anggih dkk, 2019).

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai

tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di wilayah pesisir pantai.

Umumnya tambak sekarang lebih banyak digunakan untuk kegiatan pemeliharaan

udang walaupun sebenarnya masih banyak spesies lain yang dapat dibudidayakan

Page 19: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

5

di tambak misalnya ikan nila, ikan kerapu, ikan bandeng, kakap putih dan lain

sebagainya (Stephanus dkk, 2014).

2.2 Tambak Udang Di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo

Luas lahan tambak perikanan di Yogyakarta pada tahun 2019 mencapai

277,36 Ha (Bappeda, 2019) yang diantaranya adalah lahan tambak udang yang

berada di kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Menurut (Fuady dkk, 2013), budidaya

tambak udang di daerah pesisir pantai selatan Yogyakarta bergerak dibidang

pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang umumnya menggunakan

sistem pembudidayaan intensif dengan padat penebaran benih yang tinggi. Serta

luas lahan tambaknya berkisar dari 84 m2 sampai 2400 m2. Tambak di kabupaten

Bantul berlokasi di sepanjang Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) dan beberapa berada

di Gumuk Pasir Parangtritis. Awal mula maraknya tambak udang di selatan Bantul

ditengarai oleh dibangunnya tambak udang milik PT. Indokor (Pritasari dan

Kusumasari, 2019). Tambak udang di kabupaten Kulonprogo berlokasi di 4

kecamatan yaitu kecamatan Galur, Panjatan, Wates, dan Temon (Lina dkk, 2017).

Pengolahan air limbah di lokasi tersebut masih sederhana yaitu hanya ditampung

dan dibuang melalui gorong-gorong.

2.3 Air Limbah Udang

Limbah merupakan hasil kegiatan sehari-hari manusia yang berupa

limbah cair dari suatu lingkungan dan terdiri atas air yang telah digunakan,

dengan kurang lebih 0,1% dari limbah cair tersebut berupa benda padat yang

terdiri dari zat organik maupun anorganik (Soemarwoto, 1992). Menurut

peraturan pemerintah republik indonesia nomor 82 tahun 2001, air limbah

adalah sisa dari suatu usaha kegiatan yang berwujud cair.

Air limbah dapat berasal dari rumah tangga (domestik) maupun industri

yang mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat menganggu kesehatan

makhluk hidup dan lingkungan. Air limbah merupakan hasil sisa dari berbagai

aktivitas sehari-hari manusia, oleh sebab itu air limbah adalah benda yang sudah

tidak dimanfaatkan lagi. Sebelum dibuang air limbah yang tidak termanfaatkan

masih memerlukan pengolahan. Limbah yang pengolahannya kurang baik akan

Page 20: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

6

menyebabkan permasalahan pada lingkungan dan kehidupan makhluk hidup.

Air limbah tanpa pengolahan dengan baik sangat berbahaya bagi kesehatan

manusia, hal ini dikarenakan banyak dampak buruk yang ditimbulkan dari

paparan zat beracun pada air limbah (Agustira, Lubis, & Jamilah, 2013).

Tambak merupakan kolam yang digunakan untuk memelihara ikan,

udang atau hewan air lainnya yang dapat hidup di air payau. Limbah tambak

udang merupakan cairan buangan yang berasal dari air kolam selama

pemeliharaan budidaya udang (Sudarmo & Ranoemihardjo, 1992).

Limbah budidaya tambak udang merupakan limbah organik yang

berasal dari hasil metabolisme udang, sisa pakan udang, feses dan bahan terlarut

lainnya yang apabila dibuang langsung ke perairan akan mengganggu ekosistem

di perairan tersebut. Adapun kandungan pakan udang yaitu terdiri atas nitrogen

92%, fosfor 51% dan bahan organik lainnya sebesar 40% (Dimas dkk, 2016).

Pertumbuhan udang yang semakin membesar akan meningkatkan

jumlah pakan yang diberikan. Tingginya jumlah pakan akan mengakibatkan air

limbah yang dihasilkan tinggi pula. Limbah hasil budidaya udang akan

menghasilkan 35% limbah organik, sisa pakan 15% dan sisa metabolisme udang

20%. Limbah yang semakin meningkat akan mengalami proses dekomposisi

(penguraian) yang akan menghasilkan nitrit dan ammonia, karena tidak semua

pakan dikonsumsi udang tetapi akan mengendap di dasar kolam sebagai limbah

(Wulandari dkk, 2015).

2.4 Nitrit (NO2)

Dalam air limbah tambak udang terdapat berbagai macam senyawa

diantaranya adalah nitrit. Nitrit merupakan bentuk nitrogen yang hanya

sebagian teroksidasi. Nitrit tidak ditemukan dalam air limbah yang segar atau

baru, melainkan terdapat dalam limbah yang sudah basi atau lama akibat

akumulasi limbah. Nitrit tidak dapat bertahan lama tetapi merupakan keadaan

sementara proses oksidasi antara amonia dan nitrat. Nitrit berasal dari bahan-

bahan yang bersifat korosif dan banyak digunakan di pabrik-pabrik. Nitrit tidak

tetap dan dapat berubah menjadi amonia atau dioksidasi menjadi nitrat (Ginting,

2007)

Page 21: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

7

Dibandingkan nitrat keberadaan nitrit di perairan sangat sedikit tetapi

nitrit lebih bersifat toksik bagi kehidupan udang (Komarawidjaja, 2006). Nitrit

bersifat tidak stabil, berkaitan dengan keberadaan oksigen. Nitrit mudah

dioksidasi menjadi nitrat saat kondisi aerob. Pada air limbah, konsentrasi nitrit

jarang melebihi 1 mg/l dan pada perairan alami jarang melebihi 0,1 mg/l (Irfim

dkk, 2008).

Konsentrasi nitrit umumnya rendah pada kondisi perairan yang

teroksigenasi, maksimum sebesar 10 µg/L pada bagian atas hipolimnion

(Mortonson & Brooks 1980 in Wetzel, 2001).

2.5 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem berbasis data dengan

kemampuan khusus untuk mengolah data yang bereferensi keruangan

bersamaan dengan operasi kerja. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi

dua sistem yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (digital

komputer). Kedua sistem tersebut memiliki perbedaan pada cara

pengelolaannya. Sistem Informasi manual umumnya menggabungkan beberapa

data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto

udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan (Nirwansyah, 2016).

Sistem Informasi Geografis mempunyai kemampuan untuk

menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,

menggabungkannya, menganalisis dan memetakan hasilnya. Data yang akan

diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu suatu data yang berorientasi

geografis dan merupakan lokasi yang dasar referensinya memiliki sistem

koordinat tertentu. Sehingga dari aplikasi SIG dapat diketahui lokasi, kondisi,

trend, pola dan pemodelan. Kemampuan tersebut yang menjadi pembeda antara

SIG dan sistem informasi lainnya (Hartoyo dkk, 2010).

2.6 Penelitian Sebelumnya

Penelitan ini memuat penelitian-penelitian sebelumnya sebagai

pendukung yang berisikan nama peneliti, judul penelitian, metode penelitian

dan hasil dari penelitian tersebut. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan

Page 22: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

8

penelitian ini diambil dari beberapa sumber yaitu jurnal atau tesis yang

dijadikan sebagai acuan ataupun referensi. Dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2 Penelitian Sebelumnya

No. Nama

Peneliti

Judul Jurnal/

Penelitian Metode Penelitian Hasil

1. Siti Rudiyanti,

Heni Nur

Halimah,

Haeruddin

(2009)

Analisa Beban

Pencemaran

Kegiatan

Budidaya

Tambak

Bandeng di

Sungai Pasar

Banggi

Kabupaten

Rembang

Penelitian ini

bersifat studi kasus,

menggunakan

metode sample

survey method.

Pengambilan

sampel air pada

outlet tambak

bandeng dilakukan

masing-masing dua

kali ulangan setiap

pengambilan

sampel yaitu pada

saat pasang dan

surut. Hal ini

bertujuan untuk

mengetahui

besarnya

kandungan bahan

pencemar dari

kegiatan tambak

bandeng yang

masuk ke Sungai

Pasar Banggi pada

saat pasang

tertinggi dan

pasang terendah.

Metode

pengukuran Beban

Pencemaran dari

pengukuran

langsung debit air

sungai dengan

konsentrasi limbah

di saluran

Dari hasil

pengukuran

kandungan nitrit

yang diperoleh

berkisar antara

0,09–0,16 mg/l,

hal tersebut

menunjukkan

bahwa kandungan

nitrit dari kegiatan

tambak tidak layak

untuk suatu

perairan. Nilai

beban pencemaran

nitrit yang

diperoleh dari

kegiatan tambak

bandeng di Desa

Pasar Banggi

Kabupaten

Rembang 1,89–

50,33 ton/th.

Page 23: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

9

pembuangan

(outlet) dari

kegiatan tambak

bandeng yang

menuju ke Sungai

Pasar Banggi.

Dengan diukurnya

debit dan

konsentrasi limbah

yang dimaksud

maka beban

pencemaran dapat

dihitung

berdasarkan

persamaan BP = Q

x C

2. Slamet

Subyakto,

Dede Sutende,

Moh. Afandi dan Sofiat

(2009)

Budidaya

Udang Vaname

Semi Intensif

dengan Metode

Sirkulasi

Tertutup Untuk

Menghindari

Serangan Virus

Metode yang

digunakan dalam

pemeliharaan

udang vannamei

pada kegiatan ini

adalah dengan

sistem sirkulasi

tertutup yaitu tidak

melakukan

pergantian air

tambak, tetapi

melakukan

penambahan air

yang hilang

diakibatkan oleh

proses penguapan

dan pembuangan

air limbah lewat

central drain.

Hasil analisis

kandungan nitrit

dan bahan organik

semakin naik

dengan

bertambahnya

umur udang

vannamei, hal ini

dikarenakan

semakin

menumpuknya sisa

pakan atau feces

yang dihasilkan

dan selama

pemeliharaan tidak

dilakukan sirkulasi

air. Secara berkala

kotoran ini

dikeluarkan

Page 24: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

10

Pengecekan sampel

air dengan

parameter nitrit

secara berkala pada

laboratorium.

melalui central

drain. Kenaikan

nitrit dan bahan

organik ini masih

mampu ditolerir

bagi kehidupan

udang vannamei

karena selama

pemeliharaan

udang vannamei

diberi probiotik.

Hal ini juga

menunjukkan

bahwa probiotik

yang digunakan

mampu dan sangat

berperan dalam

menguraikan sisa

pakan, kotoran

udang dan plankton

yang mati sehingga

kestabilan air tetap

terjaga.

3. Anggih Isti

Choeronawati,

Slamet Budi

Prayitno, dan

Haeruddin

(2019)

Studi

Kelayakan

Budidaya

Tambak Di

Lahan Pesisir

Kabupaten

Purworejo

Metode

pengambilan data

dilakukan dengan

metode wawancara

dan data biofisik.

Data primer dari

wawancara dan

pengamatan

langsung.

Pengambilan

sampel kualitas air,

Dalam pengukuran

menghasilkan

konsentrasi nitrit

antara 0,1 mg/l –

0,5 mg/l.

Pertumbuhan

udang vaname di

tambak. Akumulasi

nitrit di tambak

dapat terjadi

sebagai akibat

Page 25: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

11

sampel di tiga titik

diambil dari tiap

tambak. parameter

kimia nitrit diuji

dilaboratorium,

untuk selanjutnya

data yang

terkumpul

dilakukan

pengolahan data.

tidak seimbangnya

antara kecepatan

perubahan dari

nitrit menjadi nitrat

dan dari amonia

menjadi nitrit.

Faktor lain yang

dapat

menyebabkan

kandungan Nitrit

tinggi adalah air

hujan.

4. Hendrawati,

Tri Heru

Prihadi, Nuni

Nurbani

Rohmah

(2008)

Analisis Kadar

Phosfat dan N-

Nitrogen

(Amonia,

Nitrat, Nitrit)

pada Tambak

Air Payau

Akibat

Rembesan

Lumpur

Lapindo di

Sidoarjo, Jawa

Timur

Penentuan lokasi

pengambilan

sampel dilakukan

berdasarkan

tambak yang

tercemar dan tidak

tercemar rembesan

lumpur Lapindo.

Penentuan kadar

nitrit dilakukan

dengan metode

spektrofotometer

(SNI 06- 6989.9-

2004). Pada kisaran

kadar 0,01 mg/L -

1,0 mg/L. Dalam

suasana asam (pH

2-2,5), nitrit akan

bereaksi dengan

Sulfanilamid (SA)

dan N-(1-naphthyl)

ethylene diamine

dihydrochloride

(NED

dihydrochloride)

membentuk

senyawa azo yang

berwarna merah

keunguan yang

Kadar nitrit yang

terukur pada

tambak tercemar

maupun yang tidak

tercemar rembesan

aliran Lumpur

Lapindo

menunjukkan hasil

yang tidak merata

dari setiap zona

yang ada.

Umumnya berada

dibawah ambang

batas maksimal

baku mutu

kandungan nitrit

yang dihitung

sebagai N menurut

PP No. 82 tahun

2002 yaitu sebesar

0,06 mg/L. Namun

ada beberapa zona

yang kadarnya

melebihi baku

mutu perairan yang

ada. Mengacu pada

kadar maksimum

nitrit yang terdapat

dalam Lumpur

Page 26: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

12

dapat diukur pada

panjang gelombang

543 nm.

lapindo sebesar

0,02 mg/L dengan

Standar Keputusan

Gubernur No. 45

tahun 2002 sebesar

3 mg/L, sehingga

dapat dikatakan

bahwa untuk

parameter kadar

nitrit keberadaan

Lumpur lapindo

tidak

mempengaruhi air

tambak yang

berada di dua

lokasi tersebut dan

tidak mengalami

pencemaran nitrit.

5. M. Faiz

Fuady,

Mustofa Niti

Supardjo,

Haeruddin

(2013)

Pengaruh

Pengelolaan

Kualitas Air

Terhadap

Tingkat

Kelulushidupan

dan Laju

Pertumbuhan

Udang Vaname

(Litopenaeus

vannamei) di

PT. Indokor

Bangun Desa,

Yogyakarta.

Metode penelitian

ini bersifat

komparatif. Upaya

pengambilan data

yang dilakukan

mencakup data

primer dan data

sekunder. Data

primer diperoleh

dari pengukuran

nitrit dan

penghitungan laju

pertumbuhan dan

tingkat

kelulushidupan

udang pada

budidaya intensif.

Data sekunder

merupakan data

yang diperoleh dari

PT. Indokor

Bangun Desa pada

budidaya semi

Pada budidaya

intensif hasil

pengukuran

paramater kualitas

air yaitu nilai

kandungan nitrit

berkisar 0,010 –

0,052 mg/l. Secara

garis besar nilai

parameter kualitas

air pada budidaya

intensif lebih baik

di bandingkan

dengan pada

budidaya semi

intensif, hal ini

dikarenakan

adanya

pengelolaan

kualitas air yang

baik pada budidaya

intensif dapat

meningkatkan nilai

Page 27: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

13

intensif pada

periode September

– Desember 2009.

Data sekunder yang

diperlukan yaitu

data kualitas air

pada budidaya semi

intensif, hasil

tingkat

kelulushidupan dan

laju pertumbuhan

pada budidaya semi

intensif. Penelitian

ini dilakukan di

kolam pembesaran

udang vaname

dengan jumlah 1

petak, karena

petakan tambak

tersebut sama

dengan petakan

pada budidaya semi

intensif periode

September-

Desember 2012.

dari parameter

kualitas air tambak.

Page 28: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di sekitar Pantai Selatan di Kabupaten Bantul dan

Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2020 dengan 1187 titik tambak

udang. Peta lokasi dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

Page 29: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

15

Sumber: Google Earth

Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

Page 30: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

16

3.2 Tahapan Penelitian

Dalam penelitian dibutuhkan beberapa tahap agar mendapatkan hasil

penelitian yang baik. Tahapan ini dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis.

Adapun tahapan penelitian ditunjukan pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2 Tahapan Penelitian

3.3 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah perangkat lunak berupa

SASPlanet, Arcgis, Microsoft Word, Microsoft Excel, untuk pengolahan data

sekunder peta dan potensi pencemaran nitrit.

Page 31: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

17

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data menggunakan data sekunder. Data

sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau

secara tidak langsung yang diambil dari buku, jurnal, dan lembaga-lembaga terkait

penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data peta

daerah penelitian, konsentrasi nitrit dan jumlah pakan dari jurnal. Dalam jurnal

Saintek Perikanan (Romadhona dkk, 2016) dan jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan

Tropis (Anggih dkk, 2019) jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kuantitatif dengan metode observasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara dan data biofisik. Data wawancara meliputi lokasi tambak dan sistem

budidaya serta data primer meliputi data parameter fisika yaitu nitrit yang selanjutnya

diuji laboratorium.

3.4.1 Metode Sampling

. Dalam jurnal Saintek Perikanan (Romadhona dkk, 2016) dan jurnal

Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis (Anggih dkk, 2019) metode sampling

dilakukan pada tambak berukuran 2500 m2 dan 1000 m2 dilakukan setiap 7

hari sekali untuk memonitor kandungan nitrit selama masa pemeliharaan

yaitu 74-80 hari. Tiap tambak dilakukan sampling 1 titik di pelataran

tambak. Pengambilan sampling di titik tersebut diharapkan dapat mewakili

tujuan penelitian. Menurut Prosedur operasional standar analisis kualitas air

BBPBAP Jepara (2014), pengambilan sampel air untuk keperluan analisis

parameter fisika kimia yang khususnya untuk mengukur kadar nitrit dengan

menggunakan botol Polyetylen. Tutup botol tersebut dibuka dan

dimasukkan kedalam tambak hingga terisi air sampel, setelah itu

dimasukkan kedalam cool box yang sudah disediakan.

3.4.2 Pengujian Kandungan Nitrit

Dalam jurnal Saintek Perikanan (Romadhona dkk, 2016) dan jurnal

Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis (Anggih dkk, 2019) pengujian

kandungan nitrit pada tambak mengacu pada SNI 06-6989.9-2004 tentang

Cara Uji Nitrit (NO2-N) Secara Spektrofotometri. Tabung yang sudah berisi

sampel air dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian dengan cara

pipet 50 ml contoh uji, masukkan kedalam gelas piala 200 ml. Tambahkan

Page 32: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

18

1 mL larutan sulfanilamida, kocok dan biarkan 2 menit sampai dengan 8

menit. Tambahkan 1 mL larutan NED dihidrochlorida, kocok biarkan

selama 10 menit dan segera lakukan pengukuran (pengukuran tidak boleh

dilakukan lebih dari 2 jam). Larutan dimasukkan ke dalam kuvet dan dibaca

absorbansinya pada panjang gelombang 543 nm.

3.5 Prosedur Analisis Data

3.5.1 Pemetaan Sebaran Potensi Pencemaran

Pemetaan penyebaran potensi pencemaran dilakukan dengan

menggunakan software pendukung Geographic Information System (GIS)

yaitu arcgis dengan georeferencing dan deliniasi peta. Deliniasi peta adalah

penerikan garis batas suatu objek atau wilayah sedangkan georeferencing

adalah proses memberi referensi spasial tertentu pada objek berupa raster atau

gambar yang belum mempunyai acuan sistem koordinat (Bappeda NTB,

2013). Setelah didapat konsentrasi pencemar dan potensi pencemarannya di

titik sampling yang telah ditentukan, setiap titik sampling lalu diplotting

kedalam peta berdasarkan tingkat potensi pencemar, agar diketahui

bagaimana pola penyebaran dan klasifikasi pencemar di lokasi penelitian.

3.5.2 Perhitungan Total Potensi Pencemaran

Penelitian ini mengukur potensi pencemar nitrit setiap tambaknya

yang akan keluar sebagai output air limbah buangan dari tambak. Dengan

rumus konsentrasi limbah beban pencemaran di hitung berdasarkan

persamaan (Mitsch and Goesselink, 1994 dalam Marganof, 2007):

BP= Q × C

Dimana:

BP = Beban Pencemaran tambak (ton/tahun)

Q = Debit air sungai (m3/detik)

C = Konsentrasi limbah (mg/L)

Page 33: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

19

kemudian dimodifikasi dengan mengganti debit sungai dengan

volume tambak. Cara perhitungan total potensi pencemaran dapat

menggunakan rumus dibawah ini:

PP = V × C

Dimana:

PP = Potensi Pencemaran (kg/petak tambak)

V = Volume air tambak (m3)

= Luas tambak (m2) x tinggi air (m)

C = Konsentrasi nitrit (mg/L)

Total Potensi Pencemaran didapatkan dengan menjumlahkan seluruh

Potensi Pencemaran pada tambak.

Page 34: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Penelitian

Pantai selatan Yogyakarta yang terletak di Kabupaten Bantul dan

Kulonprogo tidak hanya dijadikan sebagai objek wisata saja. Bentangan luas daerah

pesisirnya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan tambak pembudidayaan

perikanan yaitu udang. Petak tambak udang yang berlokasi di kabupaten Bantul dan

Kulonprogo adalah 1187 tambak dengan masing-masing wilayah berjumlah 257

tambak dan 930 tambak. Petak tambak umumnya berbentuk persegi panjang

dengan luas 80 m2 – 2400 m2.

Jenis udang yang dibudidayakan adalah udang vanamei (Litopenaeus

vannamei). Udang vanamei ini umum diproduksi oleh petambak di Indonesia

karena memiliki keunggulan diantaranya laju pertumbuhannya cepat, dapat

dipelihara dengan padat tebar tinggi sehingga meningkatkan produktivitas udang.

Teknik pembudidayaan udang yang diterapkan yaitu dengan sistem intensif dimana

luas tambaknya tidak lebih dari 0,5 Ha. Teknik panen udang dilakukan secara panen

total dimana memanen keseluruhan udang pada akhir masa pembudidayaan yang

berkisar antara 70-90 hari.

Analisis spasial dengan SIG pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pola persebaran potensi pencemaran nitrit pada tambak udang, dimana untuk

mengetahui secara jelas lokasi tambak udang yang telah dideliniasi sebagai

penyumbang beban pencemar yang terendah hingga paling tinggi. Data-data yang

telah diperoleh dari pengolahan data sekunder, yaitu nilai konsentrasi nitrit dan nilai

potensi pencemaran nitrit, selanjutnya dipetakan dengan menggunakan aplikasi

GIS yaitu Arcgis sehingga menjadi peta pola persebaran potensi beban pencemaran

dari tambak udang di Pantai Selatan, Yogyakarta. Berikut peta detail petak tambak

udang di daerah Kabupaten Bantul.

Page 35: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

21

Gambar 3 Peta detail petak tambak udang di daerah Kab. Bantul

4.2 Pengukuran Total Potensi Pencemaran Nitrit

Untuk mendapatkan total potensi pencemaran nitrit pada setiap petak tambak

udang di lokasi penelitian perlu dilakukan pengukuran volume air tambak terlebih

dahulu. Volume air tambak ini adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi

nilai potensi pencemaran pada tambak tersebut. Pengukuran volume air tambak

ini dilakukan dengan mengukur luas setiap tambak menggunakan software Arcgis

dan dengan menentukan tinggi air untuk tambak intensif sebesar 1-1,5 m (Supono,

2017) dimana untuk luas tambak ukuran 50-499,9 m2 maka tinggi air sebesar 1 m,

luas tambak ukuran 500-999,9 m2 maka tinggi air sebesar 1,2 m, dan luas tambak

ukuran 1000-2500 m2 maka tinggi air sebesar 1,5 m. Detail ukuran luas dan

volume setiap tambak diberikan dalam tabel pada lampiran 3 dan 4.

Kandungan nitrit dihasilkan dari aktivitas ekskresi udang itu sendiri dan

proses dekomposisi bahan organik dari sisa pakan dan kotoran selama

pemeliharaan udang. Konsentrasi nitrit didapatkan dari data sekunder jurnal

Saintek Perikanan (Bayu dkk, 2016) dan jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan

Tropis (Anggih dkk, 2019) dengan ketentuan untuk ukuran luas tambak udang 84-

1250 m2, maka nilai konsentrasi nitrit sebesar 0,5 mg/L. Sedangkan untuk ukuran

luas tambak 1251-2500 m2, maka nilai konsentrasi nitrit sebesar 0,228 mg/L.

Page 36: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

22

Kandungan nitrit dapat meracuni udang bila kandungannya melebihi 0,5 mg/L

(Bayu dkk, 2016). Nilai perhitungan konsentrasi nitrit dengan volume air tambak

akan menghasilkan nilai potensi pencemaran yang terdapat pada tambak tersebut .

Detail hasil perhitungan total potensi pencemar nitrit dapat dilihat dalam tabel

pada lampiran 3 dan 4.

4.2.1 Kabupaten Bantul

Dari 257 tambak udang di Kabupaten Bantul diambil 19 titik tambak

udang yang berada di kecamatan Sanden yaitu tambak titik 44 sampai dengan

62 untuk mewakili keseluruhan tambak. Berikut dibawah ini Gambar 4

volume tambak dan Gambar 5 potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Bantul:

Sumber: (Perhitungan, 2020)

Gambar 4 Volume (m3) Tambak Kabupaten Bantul

1149.48 m3798.84 m3

1130.4 m31192.32 m3

341.6 m3

747.96 m3

734.4 m3

2123.55 m3

1711.5 m3

2097.9 m3

815.76 m3

405.3 m3

1071.96 m3

1535.1 m3

1608.45 m3

685.44 m3

872.04 m3

1034.16 m31612.05 m3

44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62

Page 37: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

23

Sumber: (Perhitungan, 2020)

Gambar 5 Potensi Pencemaran Tambak (mg/L) Kabupaten Bantul

Dari Gambar 4 dan Gambar 5 diatas dapat dilihat bahwa volume tambak

yang kurang dari 500 m3 (tambak 48 dan 55) dengan konsentrasi nitrit 0,5

mg/L memiliki Potensi Pencemaran Nitrit yang nilainya rata-rata rendah

dibawah 0,311 kg/masa pemeliharaan/tambak sedangkan untuk volume

tambak 500 m3 – 1250 m3 (tambak 44-47, 49-50, 54, 56, 59-61) dengan

konsentrasi nitrit 0,5 mg/L memiliki nilai pencemaran sedang yaitu berkisar

antara 0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak.. Tambak-tambak dengan

konsentrasi 0,5 mg/L akan lebih tinggi potensi pencemarannya apabila

volume tambaknya semakin besar, karena jumlah limbah yang dihasilkan juga

besar. Volume tambak yang berkisar antara 1250-2000 m3 (tambak 52, 57-58,

dan 62) dengan konsentrasi nitrit 0,5 mg/L memiliki pencemaran yang tinggi

yaitu 0,625-0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak karena merupakan volume

maksimal tambak dengan konsentrasi nitrit 0,5 mg/L sedangkan volume

tambak 2000-2750 m3 (tambak 51 dan 53) dengan konsentrasi nitrit 0,228

mg/L memiliki nilai pencemaran yang sedang 0,312-0,624 kg/masa

pemeliharaan/tambak karena merupakan volume minimal tambak dengan

konsentrasi nitrit 0,228 mg/L. Hal ini terjadi karena perbedaan nilai

konsentrasinya, besar kecilnya volume tambak dan konsentrasi nitrit sangat

berpengaruh pada nilai potensi pencemaran nitrit yang dihasilkan. Dalam

0.575 mg/L 0.399 mg/L

0.565 mg/L

0.596 mg/L

0.171 mg/L

0.374 mg/L

0.367 mg/L

0.484 mg/L

0.856 mg/L

0.478 mg/L0.408 mg/L0.203mg/L

0.536 mg/L

0.768 mg/L

0.804 mg/L

0.343 mg/L

0.436 mg/L

0.517 mg/L

0.806mg/L

44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62

Page 38: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

24

penelitian yang dilakukan oleh (Rudiyanti, 2009) tambak dengan berbagai

ukuran menghasilkan konsentrasi nitrit dan potensi pencemaran nitrit yang

bervariasi serta tidak berbanding lurus. Umumnya ukuran tambak yang kecil

memiliki konsentrasi nitrit yang lebih besar dibanding ukuran tambak yang

besar karena kepekatan konsentrasinya juga tinggi. Namun, nilai potensi

pencemaran nitrit yang dihasilkan juga bergantung pada volume tambaknya.

Secara keseluruhan dari 257 tambak udang di Kabupaten Bantul nilai

Potensi Pencemaran nitrit paling tinggi dihasilkan dari tambak di titik 71

dengan volume tambak 1201,8 m3 yaitu sebesar 0,901 kg/masa

pemeliharaan/tambak dan yang terendah dihasilkan dari tambak di titik 29

dengan volume tambak 84,5 m3 yaitu sebesar 0,042 kg/masa

pemeliharaan/tambak. Maka, Total Potensi Pencemaran di Kabupaten Bantul

sebesar 92,404 kg/masa pemeliharaan/kabupaten atau 369,616

kg/tahun/kabupaten. Dengan potensi pencemaran sebesar itu maka dapat

diperkirakan besarnya sumbangan limbah dari tambak udang yang akan

mengalir ke pesisir/laut. Potensi pencemaran nitrit diklasifikasikan dalam 3

kategori yaitu: zona hijau, zona kuning dan zona merah dengan masing-

masing batasan rendah (0,042-0,311 kg/masa pemeliharaan/tambak); sedang

(0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak); dan tinggi (0,625-0,936

kg/masa pemeliharaan/tambak). Oleh karena tidak adanya baku mutu tentang

potensi pencemaran, maka zona tersebut berdasarkan potensi pencemaran

tambak di lokasi penelitian yaitu tinggi rendahnya potensi pencemaran suatu

tambak dari keseluruhan potensi pencemaran tambak di lokasi tersebut.

Persebaran potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Bantul dapat

terlihat lebih jelas jika dibandingkan dengan Kulonprogo sebab luas wilayah

tambak udang di Bantul lebih kecil. Pada Gambar 7 dibawah ini terdapat salah

satu wilayah dengan persebaran potensi pencemaran nitrit yang tinggi yaitu

di daerah Pantai Cemara Udang sebab tambak udang di lokasi tersebut

memiliki volume tambak maksimum pada konsentrasi 0,5 mg/L. Peta

persebaran potensi pencemaran nitrit pada tambak di kecamatan Sanden dan

seluruh tambak di Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar 6 dan

Gambar 7 dibawah ini:

Page 39: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

25

Gambar 6 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di kecamatan Sanden

Page 40: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

26

Gambar 7 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Bantul

Page 41: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

27

4.2.2 Kabupaten Kulonprogo

Dari 930 tambak udang di Kabupaten Kulonprogo diambil 21 titik

tambak udang yang berada di kecamatan Wates yaitu tambak titik 693 sampai

dengan 713 untuk mewakili keseluruhan tambak. Berikut dibawah ini Gambar

8 volume tambak Kabupaten Kulonprogo dan Gambar 9 potensi pencemaran

nitrit Kabupaten Kulonprogo:

Sumber: (Perhitungan, 2020)

Gambar 8 Volume (m3) Tambak Kabupaten Kulonprogo

161.1 m3 1618.35 m3

1099.56 m31625.25

m31508.4 m3

1119.12 m3

975.72 m3

147.4m3

765.72 m3

847.08 m3

2988.9 m3

2698.35 m33075.75 m3

2973.15 m3

2373.75 m3

2307 m3

2482.8 m3

2100.9 m3

1074.24 m3887.4 m3 451 m3

693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703

704 705 706 707 708 709 710 711 712 713

Page 42: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

28

Sumber: (Perhitungan, 2020)

Gambar 9 Potensi Pencemaran Tambak (mg/L) Kabupaten Kulonprogo

Dari Gambar 8 dan Gambar 9 diatas dapat dilihat bahwa volume tambak

yang kurang dari 500 m3 (tambak 693, 700 dan 713) dengan konsentrasi nitrit

0,5 mg/L memiliki Potensi Pencemaran Nitrit yang nilainya rata-rata rendah

dibawah 0,311 kg/masa pemeliharaan/tambak sedangkan untuk volume

tambak 500 m3 – 1250 m3 (tambak 695, 698-699, 701-702,711) dengan

konsentrasi nitrit 0,5 mg/L memiliki nilai pencemaran sedang yaitu berkisar

antara 0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak.. Tambak-tambak dengan

konsentrasi 0,5 mg/L akan lebih tinggi potensi pencemarannya apabila

volume tambaknya semakin besar, karena jumlah limbah yang dihasilkan juga

besar. Volume tambak yang berkisar antara 1250-2000 m3 (tambak 694, 696-

697) dengan konsentrasi nitrit 0,5 mg/L memiliki potensi pencemaran yang

tinggi yaitu 0,625-0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak karena merupakan

volume maksimal tambak dengan konsentrasi nitrit 0,5 mg/L sedangkan

volume tambak 2000-2750 m3 (tambak 704, 710, 707 dan 709) dengan

konsentrasi nitrit 0,228 mg/L memiliki nilai pencemaran yang sedang 0,312-

0,624 kg/tambak karena walaupun volume tambaknya lebih kecil namun

konsentrasi nitritnya lebih besar dan merupakan volume minimal tambak

dengan konsentrasi nitrit 0,228 mg/L. Serta volume tambak >2750 m3

0.081 mg/L

0.809mg/L

0.550 mg/L

0.813 mg/L

0.754 mg/L

0.560 mg/L

0.488 mg/L

0.074 mg/L

0.383 mg/L

0.424 mg/L

0.681 mg/L

0.615 mg/L

0.701mg/L

0.678 mg/L

0.541 mg/L

0.526 mg/L

0.566 mg/L

0.479 mg/L0.537 mg/L

0.444 mg/L 0.226 mg/L

693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703

704 705 706 707 708 709 710 711 712 713

Page 43: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

29

(tambak 703, 205-706) dengan konsentrasi nitrit 0,228 mg/L memiliki potensi

pencemaran yang tinggi yaitu 0,625-0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak.

Hal ini terjadi karena perbedaan nilai konsentrasinya, besar kecilnya volume

tambak dan konsentrasi nitrit sangat berpengaruh pada nilai potensi

pencemaran nitrit yang dihasilkan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

(Rudiyanti, 2009) tambak dengan berbagai ukuran menghasilkan konsentrasi

nitrit dan potensi pencemaran nitrit yang bervariasi serta tidak berbanding

lurus. Umumnya ukuran tambak yang kecil memiliki konsentrasi nitrit yang

lebih besar dibanding ukuran tambak yang besar karena kepekatan

konsentrasinya juga tinggi. Namun, nilai potensi pencemaran nitrit yang

dihasilkan juga bergantung pada volume tambaknya.

Secara keseluruhan dari 930 tambak udang di Kabupaten Kulonprogo

nilai Potensi Pencemaran nitrit paling tinggi dihasilkan dari tambak di titik

773 dengan volume tambak 1872 m3 yaitu sebesar 0,936 kg/masa

pemeliharaan/tambak dan yang terendah dihasilkan dari tambak di titik 421

dengan volume tambak 84,9 m3 yaitu sebesar 0,042 kg/masa

pemeliharaan/tambak. Maka, Total Potensi Pencemaran di Kabupaten

Kulonprogo sebesar 387,557 kg/masa pemeliharaan/kabupaten atau 1550,228

kg/tahun/kabupaten. Dengan potensi pencemaran sebesar itu maka dapat

diperkirakan besarnya sumbangan limbah dari tambak udang yang akan

mengalir ke pesisir/laut. Potensi pencemaran nitrit diklasifikasikan dalam 3

kategori yaitu: zona hijau, zona kuning dan zona merah dengan masing-

masing batasan rendah (0,042-0,311 kg/masa pemeliharaan/tambak); sedang

(0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak); dan tinggi (0,625-0,936

kg/masa pemeliharaan/tambak). Oleh karena tidak adanya baku mutu tentang

potensi pencemaran, maka zona tersebut berdasarkan potensi pencemaran

tambak di lokasi penelitian yaitu tinggi rendahnya potensi pencemaran suatu

tambak dari keseluruhan potensi pencemaran tambak di lokasi tersebut.

Persebaran potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Kulonprogo kurang

dapat terlihat dengan jelas jika dibandingkan dengan Bantul sebab sebaran

wilayah tambak udang di Kulonprogo lebih banyak dan luas. Peta persebaran

Page 44: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

30

potensi pencemaran nitrit di kecamatan Wates dan Kabupaten Kulonprogo

dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11 dibawah ini:

Gambar 10 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di kecamatan Wates

Page 45: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

31

Gambar 11 Peta persebaran potensi pencemaran nitrit di Kabupaten Kulonprogo

Page 46: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

32

Total Potensi Pencemaran Nitrit dari tambak udang di sekitar pantai selatan

Yogyakarta yaitu sebesar 479,961 kg/masa pemeliharaan atau 1919,844 kg/tahun.

4.3 Hubungan Senyawa Nitrogen

Limbah organik yang masuk dalam badan air akan diurai oleh mikroba dan

menghasilkan senyawa anorganik diantaranya berupa nitrit (Widiyanto, 2006).

Konsentrasi senyawa nitrogen anorganik di dalam tambak akan terus meningkat sejalan

dengan perkembangan udang dalam tambak (Kordi dan Tancung, 2007). Pada awal

masa pemeliharaan udang kandungan nitrit rendah karena limbah masih tergolong

segar/baru dan kandungan nitrit cenderung akan semakin tinggi sampai masa akhir

pemeliharaan atau masa panen akibat akumulasi nitrit dalam limbah yang sudah lama

terkumpul di dalam tambak. Nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat

melalui proses nitrifikasi oleh bakteri nitrifikasi (Hastuti 2011). Pada tahap ini mikroba

yang berperan aktif adalah kelompok Nitrosomonas yang menghasilkan nitrit.

2NIH4 + 3O2 <===> 2NO2 + 2H2O + 4H+

Pada tahap kedua proses nitrifikasi, yaitu oksidasi nitrit, mikroba yang

berperan adalah kelompok nitrobakter yang mengubah nitrit menjadi nitrat:

2NO2 + O2 <===> 2NO3

Pembentukan nitrit sangatlah dipengaruhi oleh kandungan oksigen terlarut (DO)

di perairan, pembentukan nitrit akan berlangsung lebih cepat pada konsentrasi DO yang

tinggi (Komarawidjaja, 2006). Pada umumnya kandungan DO dalam perairan

maksimum sebesar 9 mg/L dan kandungan DO minimum adalah 2 mg/L dalam keadaan

normal dan tidak tercemar oleh senyawa berbahaya (Salmin, 2005). Konsentrasi nitrit

meningkat diduga disebabkan oleh oksigen dan kondisi yang optimum bagi bakteri

sehingga mempercepat proses nitrifikasi (Kordi dan Tancung, 2007).

4.4 Jumlah Pakan

Pakan merupakan komponen penting dalam pembudidayaan udang. Pakan

berpengaruh terhadap pemeliharaan udang itu sendiri dan kondisi lingkungan perairan,

sehingga diperlukan manajemen pakan. Pakan yang diberikan selama masa

pemeliharaan udang berjenis Pellet, ditebar kedalam tambak secara teratur dengan cara

Page 47: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

33

blind feeding dan mengatur pemberian pakan dengan ancho. Blind feeding atau disebut

feeding program umumnya dilakukan di 20 hari atau 30 hari di awal budidaya udang.

Sedangkan mengontrol jumlah konsumsi udang vaname dengan menggunakan ancho

(Anggih dkk, 2019).

Untuk mengetahui hubungan antara jumlah pakan udang dengan konsentrasi

nitrit serta potensi pencemarannya maka digunakan 3 tambak yang berbeda sebagai

pembanding. Data tambak 1 diambil dari Jurnal Saintek Perikanan (Romadhona dkk,

2016) dan tambak 2 dan 3 dari Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (Subyakto dkk,

2009). Berikut detail tambak dan jumlah pakan, konsentrasi nitrit dan potensi

pencemaran nitrit pada 3 tambak diberikan dalam Tabel 3 dan Gambar 12:

Tabel 3 Data Detail Tambak

Tambak jumlah benur

(ekor/m2)

lama pemeliharaan

(hari) luas (ha)

jumlah pakan (ton)

konsentrasi nitrit (mg/L)

Potensi Pencemaran nitrit (mg/L)

tambak 1 150 80 0,25 7,059 0,228 0,855

tambak 2 60 80 0,3 2,389 0,02 0,09

tambak 3 60 80 0,3 2,397 0,025 0,1125

Gambar 12 Jumlah Pakan, Konsentrasi Nitrit dan Potensi Pencemaran 3 Tambak

0

1

2

3

4

5

6

7

8

tambak 1 tambak 2 tambak 3

jumlah pakan (ton) konsentrasi nitrit (mg/L) Potensi Pencemaran nitrit (mg/L)

Page 48: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

34

Dari Tabel 3 dan Gambar 12 diketahui bahwa tambak 1 dengan jumlah pakan

sebanyak 7059 kg menghasilkan konsentrasi nitrit 0,228 mg/L dan potensi pencemaran

nitrit sebesar 0,855 kg/tambak sedangkan untuk tambak 2 dan 3 walaupun memiliki

sistem budidaya udang yang sama yaitu jumlah benur 60 ekor/m2 dan waktu

pemeliharaan selama 80 hari tetapi jumlah pakan yang diberikan dapat berbeda yaitu

masing-masing 2389 kg dan 2397 kg dengan konsentrasi nitrit tambak 2 sebesar 0,02

mg/L dan tambak 3 sebesar 0,025 mg/L sedangkan potensi pencemaran nitrit nilainya

tidak berbeda jauh yaitu 0,09 kg/tambak dan 0,1125 kg/tambak hanya selisih 0,0225

kg/tambak karena jumlah pakan udang pada tambak 3 lebih besar. Ini dikarenakan

pertumbuhan udang di setiap tambak bisa saja berbeda. Semakin banyak jumlah pakan

udang semakin tinggi pula nilai konsentrasi nitritnya sebab pemberian pakan udang juga

semakin banyak seiring dengan pertumbuhan berat udang, dimana sisa pakan yang

mengendap di dasar tambak pun akan menumpuk yang mengakibatkan konsentrasi

pencemar dan potensi pencemarannya tinggi. Jumlah pakan udang juga bergantung

pada lama pemeliharaan dan jumlah udang yang dibudidayakan pada tambak tersebut,

semakin lama waktu pemeliharaan dan banyak jumlah udang semakin banyak pula

pakan yang diberikan.

Kandungan protein dalam pakan pellet udang yaitu sekitar 40% sehingga proses

pembusukan (perombakan) pellet akan menghasikan senyawa nitrogen anorganik salah

satunya berupa nitrit (Romadhona dkk, 2016). Dari ketiga tambak yang sangat cocok

dengan keadaan tambak di kabupaten Bantul dan Kulonprogo adalah tambak 1 karena

kesesuain jumlah benur, lama pemeliharaan dan luas tambak. Tambak ini sangat

menguntungkan bagi para petambak karena jumlah benurnya tinggi sehingga produksi

udangnya pun maksimal dengan lahan yang tidak begitu besar. Namun, menjadi

masalah karena potensi pencemarannya juga akan tinggi. Maka dari itu diperlukannya

pengolahan kualitas air dan instalasi pengolahan air limbah walaupun pasti

membutuhkan biaya yang tidak sedikit tetapi efeknya akan terasa bertahun-tahun

kemudian dimana kualitas air tetap terjaga dan air limbah dapat berkurang

pencemarannya ketika dibuang ke lingkungan.

Page 49: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

35

4.5 Pengelolaan Kualitas Air

Air limbah budidaya tambak udang mengandung bahan-bahan pencemar

diantaranya TSS, ammonia, nitrit, dan nitrat yang jika dalam kandungan yang tinggi

dan tidak melalui proses pengolahan limbah terlebih dahulu pasti akan mencemari

lingkungan perairan dan kualitas air dalam tambak itu sendiri.

Dalam tambak udang terjadi proses pengolahan air limbah secara alami yang

dapat menurunkan konsentrasi nitrit yaitu:

1. Fisik

Secara fisik kandungan nitrit dalam tambak udang dapat diturunkan melalui

proses pengendapan dimana zat-zat polutan yang menjadi sumber

pencemaran nitrit akan mengendap di dasar tambak.

2. Biologis

Mikroorganisme seperti zooplankton dan fitoplankton erat kaitannya

dengan tambak udang karena tambak yang baik adalah tambak yang airnya

mengandung plankton. Plankton dapat menyerap polutan berbahaya dalam

air tambak serta menjadi pemasok oksigen utama dan sebagai pakan alami

bagi udang.

Salah satu pengolahan air limbah secara biologis yang dapat digunakan dalam

menurunkan polutan berbahaya pada tambak udang yaitu dengan biofilter aerob.

Pengolahan air limbah secara biofilter aerob merupakan pengolahan air limbah dengan

cara mengalirkan air limbah ke dalam reaktor biologis yang telah diisi dengan media

penyangga untuk pengembangbiakkan mikroorganisme dengan aerasi, menginjeksikan

oksigen (udara) ke dalam reaktor. Pada proses ini jenis mikroorganisme yang

dipergunakan adalah mikroorganisme yang hidup dengan adanya oksigen. Oksigen

yang ditambahkan dimanfaatkan oleh mikroorganisme dan proses oksidasi. Media

penyangga berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya bakteri yang akan

melapisi permukaan media membentuk lapisan massa yang tipis (biofilm). lapisan

biofilm akan mendegradasi senyawa organik dalam air. Kemudian air akan melewati

celah media dan kontak dengan lapisan biofilm secara langsung. Media tumbuh

memiliki struktur seperti saringan dan tersusun dari tumpukan media penyangga yang

diatur secara teratur atau pun acak.

Page 50: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

36

Pengolahan air limbah dengan proses biofilter memiliki beberapa kelebihan,

diantaranya yaitu:

1. Efisiensi removal sekitar 90%

Efisiensi pengurangan nilai polutan air limbah berada di kisaran 90%

atau berada dalam batas optimum kandungan nitrit pada perairan yaitu sebesar

0,01-1 mg/L.

2. Sistem Pengoperasian mudah

Dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilter tidak

dilakukan sirkulasi lumpur, sehingga masalah penumpukan lumpur seperti pada

proses lumpur aktif dapat terhindarkan.

3. Menghasilkan lumpur yang sedikit

Lumpur yang dihasilkan pada proses biofilter cenderung lebih kecil

dibandingkan dengan proses lumpur aktif. Di dalam proses lumpur aktif 30 –

60% dari BOD yang 25 dihilangkan (removal BOD) diubah menjadi lumpur

aktif (biomassa) sedangkan dalam proses biofilm hanya sekitar 10-30% saja.

Hal ini dikarenakan rantai makanan lebih panjang dalam proses biofilm dan

melibatkan mikroorganisme dengan orde yang lebih tinggi dibandingkan

dengan proses lumpur aktif.

4. Digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi polutan rendah

maupun konsentrasi tinggi.

Dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilter,

mikroorganisme menempel pada permukaan media penyangga, maka

pengontrolan terhadap mikroorganisme akan lebih mudah sehingga dapat

digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun

konsentrasi tinggi.

5. Tidak berpengaruh terhadap fluktuasi jumlah air limbah dan fluktuasi

konsentrasi

Page 51: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

37

Di dalam proses biofilter, mikroorganisme menempel pada permukaan

media, akibatnya konsentrasi biomassa mikroorganisme akan cenderung tinggi

sehingga relatif tahan terhadap fluktuasi beban hidrolik. maupun fluktuasi beban

organik

6. Pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi pengolahan kecil

Apabila suhu air limbah mengalami penurunan, maka aktifitas

mikroorganisme juga akan menurun. Namun, substrat maupun enzim dalam

proses biofilter dapat terdifusi sampai ke bagian biofilm dan lapisan biofilm

bertambah tebal, sehingga pengaruh penurunan suhu tidak begitu besar.

(Bastom, 2015).

Page 52: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah tambak udang di sekitar pantai selatan Yogyakarta berjumlah 1187

tambak dengan persebaran tambak udang di Kabupaten Bantul sebanyak 257

tambak dan Kabupaten Kulonprogo sebanyak 930 tambak. Oleh sebab itu, peta

persebaran potensi pencemaran nitrit dapat terlihat lebih jelas pada Kabupaten

Bantul yang memiliki jumlah tambak yang sedikit dan luas wilayah yang kecil

bila dibandingkan dengan Kabupaten Kulonprogo. Pola persebaran pencemaran

nitrit diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu: zona hijau, zona kuning dan zona

merah dengan masing-masing batasan rendah (0,042-0,311 kg/masa

pemeliharaan/tambak); sedang (0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak); dan

tinggi (0,625-0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak).

2. Potensi pencemaran nitrit pada budidaya tambak udang di Kabupaten Bantul

adalah sebesar 92,404 kg/masa pemeliharaan/kabupaten atau 369,616

kg/tahun/kabupaten sedangkan di Kabupaten Kulonprogo sebesar 387,557

kg/masa pemeliharaan/kabupaten atau 1550,228 kg/tahun/kabupaten. Nilai

potensi pencemaran nitrit terendah berada pada tambak di Kabupaten Bantul yaitu

0,042 kg/masa pemeliharaan/tambak dan tertinggi pada tambak di Kabupaten

Kulonprogo yaitu 0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak. Maka, total potensi

pencemaran nitrit di Pantai Selatan Yogyakarta adalah 479,961 kg/masa

pemeliharaan atau 1919,844 kg/tahun.

5.2 Saran

1. Penelitian ini belum komprehensif, karena hanya menggunakan data sekunder

konsentrasi nitrit. Oleh sebab itu untuk kebutuhan penelitian selanjutnya perlu

dilakukan pengukuran konsentrasi nitrit secara langsung.

Page 53: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

39

2. Penelitian ini perlu dilanjutkan untuk menghitung total potensi pencemar nitrit

yang masuk ke dalam perairan dan pola persebaran pencemarannya agar didapat

hasil yang lebih detail dan terperinci sesuai dengan kondisi di lokasi penelitian.

3. Perlu adanya sosialisasi dan penegasan kepada para petambak udang di pesisir

Pantai Selatan Yogyakarta untuk melakukan pengolahan air limbah tambak udang

yang sesuai terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, untuk menghindari

tercemarnya lingkungan di sekitar Pantai Selatan Yogyakarta.

Page 54: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

40

DAFTAR PUSTAKA

Bastom, B.M. (2015). Kajian Efek Aerasi Pada Kinerja Biofilter Aerob Dengan

Media Bioball Untuk Pengolahan Air Limbah Budidaya Tambak Udang.

Tugas Akhir RE 141581. Surabaya: FTSP ITS

Cahyadi, A., Adji, T.N dan Marfai, M.A. (2015). Analisis Evolusi Hidrokimia Air

tanah di Pulau Koral Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Geografi Vol 9

No.2 (99-108). Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.

Cahyaningrum D.C, Wawan Gunawan, dan Mia Rosmiati. (2017). Kondisi Dan

Potensi Wilayah Pesisir Kabupaten Bantul Sebagai Sentra Budidaya

Tambak Udang Berkelanjutan Di Pantai Selatan Indonesia. Jurnal

Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 2, No. 1. Bandung: ITB

Choeronawati A.I, Slamet B.P, dan Haeruddin. (2019). Studi Kelayakan Budidaya

Tambak Di Lahan Pesisir Kabupaten Purworejo. Jurnal Ilmu dan Teknologi

Kelautan Tropis Vol. 11 No. 1 (191-204). Semarang: FPIK UNDIP.

Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. 2016. Potensi Kawasan Pesisir DIY. Diakses

melaluihttp://dislautkan.jogjaprov.go.id/web/detail/179/potensi_kawasan_p

esisir_diy

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Emilia, I. (2019). Analisa Kandungan Nitrat Dan Nitrit Dalam Air Minum Isi

Ulang Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Indobiosains

Vol 1. No. 1. Palembang: Universitas PGRI Palembang.

Fardiaz, S. (1992). Polusi Air dan udara. Yogyakarta: Kanisius.

Fuady, M. F., Supardjo, M. N., & Haeruddin. 2013. Pengaruh Pengelolaan Kualitas

Air Terhadap Tingkat Kelulushidupan dan Laju Pertumbuhan Udang

Vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Indokor Bangun Desa,

Yogyakarta. Diponegoro Journal of Maquares Vol. 2, No. 4. Hal. 155-162.

Page 55: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

41

Garno, Y. S. (2004). Pengembangan Budidaya Udang dan Potensi Pencemarannya

Pada Perairan Pesisir. Jurnal Teknik Lingungan P3TL-BPPT Vol. 5, No. 3

(187-192).

G. M. E. Hartoyo, Y. Nugroho, A. Bhirowo dan B. Khalil. (2010). Modul Pelatihan

Sistem Informasi Geografis (SIG) Tingkat Dasar. Bogor: Tropenbos

International Indonesia Programme.

Haeruddin, Tyas Lufiana dan Churun Ain. (2016). Analisis Beban Pencemaran dan

Indeks Kualitas Air Sungai Silandak dan Sungai Siangker, Semarang.

Diponegoro Journal of Maquares Volume 5 Nomer 3. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Komarawidjaja, W. (2006). Pengaruh Perbedaan Dosis Oksigen Terlarut (Do) Pada

Degradasi Amonium Kolam Kajian Budidaya Udang. Jurnal.Hidrosfir

Vol.1 No.1 (32-37). Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Kordi, K Ghufron dan Andi Baso Tancung. (2009). Pengelolaan Kualitas Air dalam

Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta.

Lina, T. N., E. Sediyono, S. Y. J. Prasetyo. (2017). Analisis Pemanfaatan Kawasan

Wilayah Pesisir Menggunakan Local Indicators of Spatial Association

(LISA) (Studi Kasus: Kabupaten Kulon Progo). Jurnal Simetris Vol. 8, No.

2. Hal. 781-790.

Makmur, H.S Suwoyo, Mat Fahrur, dan Rachman Syah. (2018). Pengaruh Jumlah

Titik Aerasi Pada Budidaya Udang Vaname, Litopenaeus Vannamei.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No. 3 (727-738). Bogor:

IPB

Marganof. (2007). Model Pengendalian Pencemaran Perairan di Danau Maninjau

Sumatera Barat. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian

Bogor.

Nirwansyah, A. W. (2016). Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya

Menggunakan ARCGIS 9.3 (Ed 01, Cet). Sleman: DEEPUBLISH.

Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Page 56: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

42

Nurjijanto. (2000). Pencemaran Lingkungan. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Press.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istemewa Yogyakarta Nomor 16 Tahun 2011

Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2030.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 2001. Pengelolaan Kualitas Air Dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Pritasari, Luqyana A. dan B. Kusumasari. (2019). Intervensi Aktor dalam

Mempengaruhi Formulasi Lingkungan: Studi Kasus Kebijakan Relokasi

Tambak Udang di Yogyakarta. Jurnal Borneo Administrator Vol. 15, No. 2.

Hal. 179-198.

Rahayu, Y., Iwan Juwana dan Dyah Marganingrum. (2018). Kajian Perhitungan

Beban Pencemaran Air Sungai Di Daerah Aliran Sungai (DAS)

Cikapundung dari Sektor Domestik. Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2 No 1.

Bandung: ITENAS.

Romadhona B, Bambang Y dan Sudarno. (2016). Fluktuasi Kandungan Amonia dan

Beban Cemaran Lingkungan Tambak Udang Vaname Intensif Dengan

Teknik Panen Parsial Dan Panen Total. Jurnal Saintek Perikanan Vol.11

No.2 (84-93). Semarang: UNDIP

Rudiyanti S, H.N Halimah, dan Haeruddin. (2009). Analisa Beban Pencemaran

Kegiatan Budidaya Tambak Bandeng di Sungai Pasar Banggi

Kabupaten Rembang. Jurnal Perikanan. Semarang; Universitas

Diponegoro.

Salim, H. (2002). Beban Pencemaran Limbah Domestik dan Pertanian di DAS

Citarum Hulu. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 2. Bandung:

UNPAD

Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (Do) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)

Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan.

Oseana Vol. XXX No. 3. Oseanografi LIPI.

Page 57: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

43

Subyakto S, Dede Sutende, Moh Afandi, dan Sofiati (2009). Budidaya Udang

Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Semiintensif Dengan Metode

Sirkulasi Tertutup Untuk Menghindari Serangan Virus. Jurnal Ilmiah

Perikanan dan Kelautan Vol. 1, No. 2. Situbondo: Balai Budidaya Air

Payau (BBAP)

Page 58: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

44

LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Volume Air Limbah

1. Menghitung Volume Air Limbah

Volume = Luas tambak udang x Tinggi Air Tambak

Contoh:

Volume air tambak udang 1

= 1194,7 m2 x 1,5 m

= 1792,05 m3

Lampiran 2 Perhitungan Total Potensi Pencemaran

2. Menghitung Total Potensi Pencemaran

Potensi Pencemaran (PP) = Volume air tambak x Konsentrasi nitrit

Total Potensi Pencemaran (TPP) = Jumlah PP Keseluruhan Tambak Udang

Contoh:

Potensi Pencemaran tambak udang 1

= 1792,05 m3 x 0,5 mg/L

= 1792 .05 𝑥 1000 𝑥 0.5

1000000

= 0,896 kg/petak

Total Potensi Pencemaran Bantul

= PP nitrit 257 tambak = 92,404 kg/Kabupaten

Page 59: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

45

Lampiran 3 Potensi Pencemaran Nitrit Kabupaten Bantul

Tabel Potensi Pencemaran Nitrit Kabupaten Bantul

BANTUL

Tambak Luas

(m2)

Tinggi

air (m)

Volume

(m3)

konsentrasi nitrit (mg/L)

Potensi Pencemaran (kg/tambak)

1 1194.7 1.5 1792.05 0.5 0.896

2 1143.2 1.5 1714.8 0.5 0.857

3 887.6 1.2 1065.12 0.5 0.533

4 1097.2 1.5 1645.8 0.5 0.823

5 587.4 1.2 704.88 0.5 0.352

6 630.5 1.2 756.6 0.5 0.378

7 881.8 1.2 1058.16 0.5 0.529

8 872.1 1.2 1046.52 0.5 0.523

9 972.8 1.2 1167.36 0.5 0.584

10 1133.7 1.5 1700.55 0.5 0.850

11 1122.1 1.5 1683.15 0.5 0.842

12 1459.6 1.5 2189.4 0.228 0.499

13 1824.7 1.5 2737.05 0.228 0.624

14 1375.6 1.5 2063.4 0.228 0.470

15 1716.4 1.5 2574.6 0.228 0.587

16 1420.9 1.5 2131.35 0.228 0.486

17 1450.8 1.5 2176.2 0.228 0.496

18 1640.7 1.5 2461.05 0.228 0.561

19 1501.8 1.5 2252.7 0.228 0.514

20 1409.4 1.5 2114.1 0.228 0.482

21 566 1.2 679.2 0.5 0.340

22 860 1.2 1032 0.5 0.516

23 214.2 1 214.2 0.5 0.107

24 196 1 196 0.5 0.098

25 102.9 1 102.9 0.5 0.051

26 197.5 1 197.5 0.5 0.099

27 104.9 1 104.9 0.5 0.052

28 156.7 1 156.7 0.5 0.078

29 84.5 1 84.5 0.5 0.042

30 578 1.2 693.6 0.5 0.347

31 566.1 1.2 679.32 0.5 0.340

32 281.1 1 281.1 0.5 0.141

33 919.4 1.2 1103.28 0.5 0.552

34 544.2 1.2 653.04 0.5 0.327

Page 60: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

46

35 412 1 412 0.5 0.206

36 489.2 1 489.2 0.5 0.245

37 574.9 1.2 689.88 0.5 0.345

38 478.3 1 478.3 0.5 0.239

39 587.3 1.2 704.76 0.5 0.352

40 357 1 357 0.5 0.179

41 450.4 1 450.4 0.5 0.225

42 921.5 1.2 1105.8 0.5 0.553

43 960.4 1.2 1152.48 0.5 0.576

44 957.9 1.2 1149.48 0.5 0.575

45 665.7 1.2 798.84 0.5 0.399

46 942 1.2 1130.4 0.5 0.565

47 993.6 1.2 1192.32 0.5 0.596

48 341.6 1 341.6 0.5 0.171

49 623.3 1.2 747.96 0.5 0.374

50 612 1.2 734.4 0.5 0.367

51 1415.7 1.5 2123.55 0.228 0.484

52 1141 1.5 1711.5 0.5 0.856

53 1398.6 1.5 2097.9 0.228 0.478

54 679.8 1.2 815.76 0.5 0.408

55 405.3 1 405.3 0.5 0.203

56 893.3 1.2 1071.96 0.5 0.536

57 1023.4 1.5 1535.1 0.5 0.768

58 1072.3 1.5 1608.45 0.5 0.804

59 571.2 1.2 685.44 0.5 0.343

60 726.7 1.2 872.04 0.5 0.436

61 861.8 1.2 1034.16 0.5 0.517

62 1074.7 1.5 1612.05 0.5 0.806

63 1518 1.5 2277 0.228 0.519

64 1555.5 1.5 2333.25 0.228 0.532

65 1352 1.5 2028 0.228 0.462

66 1176.4 1.5 1764.6 0.5 0.882

67 1490.8 1.5 2236.2 0.228 0.510

68 1027.6 1.5 1541.4 0.5 0.771

69 1170.6 1.5 1755.9 0.5 0.878

70 1271.5 1.5 1907.25 0.228 0.435

71 1201.8 1.5 1802.7 0.5 0.901

72 2364.7 1.5 3547.05 0.228 0.809

73 1990.4 1.5 2985.6 0.228 0.681

74 2176.5 1.5 3264.75 0.228 0.744

75 2297.9 1.5 3446.85 0.228 0.786

76 2219.5 1.5 3329.25 0.228 0.759

77 2036.5 1.5 3054.75 0.228 0.696

Page 61: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

47

78 2033.2 1.5 3049.8 0.228 0.695

79 2134.9 1.5 3202.35 0.228 0.730

80 2172.9 1.5 3259.35 0.228 0.743

81 2079.1 1.5 3118.65 0.228 0.711

82 2153.9 1.5 3230.85 0.228 0.737

83 2226.7 1.5 3340.05 0.228 0.762

84 2427.7 1.5 3641.55 0.228 0.830

85 2311.9 1.5 3467.85 0.228 0.791

86 2302.7 1.5 3454.05 0.228 0.788

87 2228.5 1.5 3342.75 0.228 0.762

88 2331.3 1.5 3496.95 0.228 0.797

89 2285.8 1.5 3428.7 0.228 0.782

90 2370.8 1.5 3556.2 0.228 0.811

91 2285.7 1.5 3428.55 0.228 0.782

92 194.9 1 194.9 0.5 0.097

93 166 1 166 0.5 0.083

94 189.6 1 189.6 0.5 0.095

95 165.5 1 165.5 0.5 0.083

96 141.2 1 141.2 0.5 0.071

97 174.8 1 174.8 0.5 0.087

98 198.5 1 198.5 0.5 0.099

99 161.1 1 161.1 0.5 0.081

100 413.4 1 413.4 0.5 0.207

101 2232.3 1.5 3348.45 0.228 0.763

102 1052.3 1.5 1578.45 0.5 0.789

103 348.9 1 348.9 0.5 0.174

104 333.5 1 333.5 0.5 0.167

105 407.6 1 407.6 0.5 0.204

106 593.1 1.2 711.72 0.5 0.356

107 612.8 1.2 735.36 0.5 0.368

108 584.6 1.2 701.52 0.5 0.351

109 516.3 1.2 619.56 0.5 0.310

110 281.9 1 281.9 0.5 0.141

111 362.2 1 362.2 0.5 0.181

112 344.9 1 344.9 0.5 0.172

113 268.2 1 268.2 0.5 0.134

114 306.8 1 306.8 0.5 0.153

115 244 1 244 0.5 0.122

116 298 1 298 0.5 0.149

117 197 1 197 0.5 0.099

118 330.1 1 330.1 0.5 0.165

119 320.5 1 320.5 0.5 0.160

120 294.3 1 294.3 0.5 0.147

Page 62: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

48

121 384.7 1 384.7 0.5 0.192

122 384.9 1 384.9 0.5 0.192

123 293 1 293 0.5 0.147

124 803.3 1.2 963.96 0.5 0.482

125 318.4 1 318.4 0.5 0.159

126 542.5 1.2 651 0.5 0.326

127 381.2 1 381.2 0.5 0.191

128 405.3 1 405.3 0.5 0.203

129 409.2 1 409.2 0.5 0.205

130 481.6 1 481.6 0.5 0.241

131 269.4 1 269.4 0.5 0.135

132 591.6 1.2 709.92 0.5 0.355

133 467.8 1 467.8 0.5 0.234

134 397.3 1 397.3 0.5 0.199

135 333.6 1 333.6 0.5 0.167

136 453.5 1 453.5 0.5 0.227

137 269.8 1 269.8 0.5 0.135

138 350.4 1 350.4 0.5 0.175

139 478.7 1 478.7 0.5 0.239

140 510.6 1.2 612.72 0.5 0.306

141 415.3 1 415.3 0.5 0.208

142 418.7 1 418.7 0.5 0.209

143 440.8 1 440.8 0.5 0.220

144 253.9 1 253.9 0.5 0.127

145 270.2 1 270.2 0.5 0.135

146 600.1 1.2 720.12 0.5 0.360

147 772.1 1.2 926.52 0.5 0.463

148 536.3 1.2 643.56 0.5 0.322

149 755.4 1.2 906.48 0.5 0.453

150 410.3 1 410.3 0.5 0.205

151 488.9 1 488.9 0.5 0.244

152 519 1.2 622.8 0.5 0.311

153 506.3 1.2 607.56 0.5 0.304

154 435.9 1 435.9 0.5 0.218

155 345.9 1 345.9 0.5 0.173

156 396.3 1 396.3 0.5 0.198

157 384.6 1 384.6 0.5 0.192

158 385.4 1 385.4 0.5 0.193

159 440.7 1 440.7 0.5 0.220

160 697 1.2 836.4 0.5 0.418

161 358.4 1 358.4 0.5 0.179

162 374.5 1 374.5 0.5 0.187

163 527.3 1.2 632.76 0.5 0.316

Page 63: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

49

164 396.4 1 396.4 0.5 0.198

165 500.4 1.2 600.48 0.5 0.300

166 281.6 1 281.6 0.5 0.141

167 721.9 1.2 866.28 0.5 0.433

168 680.3 1.2 816.36 0.5 0.408

169 336.7 1 336.7 0.5 0.168

170 544 1.2 652.8 0.5 0.326

171 897 1.2 1076.4 0.5 0.538

172 465 1 465 0.5 0.233

173 558.7 1.2 670.44 0.5 0.335

174 558.4 1.2 670.08 0.5 0.335

175 363.8 1 363.8 0.5 0.182

176 449.3 1 449.3 0.5 0.225

177 328 1 328 0.5 0.164

178 408.4 1 408.4 0.5 0.204

179 652.5 1.2 783 0.5 0.392

180 450 1 450 0.5 0.225

181 425.4 1 425.4 0.5 0.213

182 231.5 1 231.5 0.5 0.116

183 251.5 1 251.5 0.5 0.126

184 189 1 189 0.5 0.095

185 323.8 1 323.8 0.5 0.162

186 258.8 1 258.8 0.5 0.129

187 472.3 1 472.3 0.5 0.236

188 404.1 1 404.1 0.5 0.202

189 443.4 1 443.4 0.5 0.222

190 433.4 1 433.4 0.5 0.217

191 498.3 1 498.3 0.5 0.249

192 725.4 1.2 870.48 0.5 0.435

193 497 1 497 0.5 0.249

194 660.8 1.2 792.96 0.5 0.396

195 525.5 1.2 630.6 0.5 0.315

196 225.2 1 225.2 0.5 0.113

197 503.4 1.2 604.08 0.5 0.302

198 435.6 1 435.6 0.5 0.218

199 511.3 1.2 613.56 0.5 0.307

200 486.4 1 486.4 0.5 0.243

201 181.3 1 181.3 0.5 0.091

202 895.2 1.2 1074.24 0.5 0.537

203 482.1 1 482.1 0.5 0.241

204 547.4 1.2 656.88 0.5 0.328

205 546 1.2 655.2 0.5 0.328

206 796.1 1.2 955.32 0.5 0.478

Page 64: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

50

207 327.3 1 327.3 0.5 0.164

208 213.4 1 213.4 0.5 0.107

209 389.8 1 389.8 0.5 0.195

210 392.7 1 392.7 0.5 0.196

211 381 1 381 0.5 0.191

212 593.5 1.2 712.2 0.5 0.356

213 645 1.2 774 0.5 0.387

214 494.4 1 494.4 0.5 0.247

215 492.9 1 492.9 0.5 0.246

216 518.9 1.2 622.68 0.5 0.311

217 592.3 1.2 710.76 0.5 0.355

218 317.9 1 317.9 0.5 0.159

219 505.8 1.2 606.96 0.5 0.303

220 581.1 1.2 697.32 0.5 0.349

221 248.7 1 248.7 0.5 0.124

222 359.3 1 359.3 0.5 0.180

223 719.1 1.2 862.92 0.5 0.431

224 776.1 1.2 931.32 0.5 0.466

225 596 1.2 715.2 0.5 0.358

226 502.2 1.2 602.64 0.5 0.301

227 346.9 1 346.9 0.5 0.173

228 400.3 1 400.3 0.5 0.200

229 393.8 1 393.8 0.5 0.197

230 875.2 1.2 1050.24 0.5 0.525

231 800.9 1.2 961.08 0.5 0.481

232 1255.9 1.5 1883.85 0.228 0.430

233 690.8 1.2 828.96 0.5 0.414

234 573.5 1.2 688.2 0.5 0.344

235 880.4 1.2 1056.48 0.5 0.528

236 405.1 1 405.1 0.5 0.203

237 385.1 1 385.1 0.5 0.193

238 383.1 1 383.1 0.5 0.192

239 385.3 1 385.3 0.5 0.193

240 745.8 1.2 894.96 0.5 0.447

241 436.9 1 436.9 0.5 0.218

242 355 1 355 0.5 0.178

243 523.4 1.2 628.08 0.5 0.314

244 1106.8 1.5 1660.2 0.5 0.830

245 1044.9 1.5 1567.35 0.5 0.784

246 645.3 1.2 774.36 0.5 0.387

247 614.6 1.2 737.52 0.5 0.369

248 642.2 1.2 770.64 0.5 0.385

249 392 1 392 0.5 0.196

Page 65: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

51

250 362.7 1 362.7 0.5 0.181

251 393.2 1 393.2 0.5 0.197

252 426.4 1 426.4 0.5 0.213

253 439.6 1 439.6 0.5 0.220

254 750.7 1.2 900.84 0.5 0.450

255 643.7 1.2 772.44 0.5 0.386

256 734.9 1.2 881.88 0.5 0.441

257 520.8 1.2 624.96 0.5 0.312

Total Potensi Pencemaran Nitrit 92.404

Lampiran 4 Potensi Pencemaran Nitrit Kabupaten Kulonprogo

Tabel Potensi Pencemaran Nitrit Kabupaten Kulonprogo

KULONPROGO

Tambak Luas

(m2)

Tinggi

air

(m)

Volume

(m3)

konsentrasi nitrit (mg/L)

Potensi Pencemaran (kg/tambak)

1 780.1 1.2 936.12 0.5 0.468

2 737.8 1.2 885.36 0.5 0.443

3 784.5 1.2 941.4 0.5 0.471

4 457 1 457 0.5 0.229

5 535.7 1.2 642.84 0.5 0.321

6 764.1 1.2 916.92 0.5 0.458

7 686.3 1.2 823.56 0.5 0.412

8 156.7 1 156.7 0.5 0.078

9 690.2 1.2 828.24 0.5 0.414

10 740.4 1.2 888.48 0.5 0.444

11 916.1 1.2 1099.32 0.5 0.550

12 618.2 1.2 741.84 0.5 0.371

13 824.9 1.2 989.88 0.5 0.495

14 596.3 1.2 715.56 0.5 0.358

15 908 1.2 1089.6 0.5 0.545

16 694.5 1.2 833.4 0.5 0.417

17 1074.3 1.5 1611.45 0.5 0.806

18 1182.3 1.5 1773.45 0.5 0.887

19 1162.1 1.5 1743.15 0.5 0.872

20 924.3 1.2 1109.16 0.5 0.555

21 631.5 1.2 757.8 0.5 0.379

22 636.7 1.2 764.04 0.5 0.382

23 1324.6 1.5 1986.9 0.228 0.453

24 535.6 1.2 642.72 0.5 0.321

25 655.9 1.2 787.08 0.5 0.394

Page 66: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

52

26 618.1 1.2 741.72 0.5 0.371

27 979.3 1.2 1175.16 0.5 0.588

28 921 1.2 1105.2 0.5 0.553

29 953.1 1.2 1143.72 0.5 0.572

30 850.1 1.2 1020.12 0.5 0.510

31 1493.3 1.5 2239.95 0.228 0.511

32 738.6 1.2 886.32 0.5 0.443

33 752.9 1.2 903.48 0.5 0.452

34 1117.9 1.5 1676.85 0.5 0.838

35 702.7 1.2 843.24 0.5 0.422

36 806.7 1.2 968.04 0.5 0.484

37 1104.6 1.5 1656.9 0.5 0.828

38 857.7 1.2 1029.24 0.5 0.515

39 1803.6 1.5 2705.4 0.228 0.617

40 1239.2 1.5 1858.8 0.5 0.929

41 1034.2 1.5 1551.3 0.5 0.776

42 842.7 1.2 1011.24 0.5 0.506

43 1019.7 1.5 1529.55 0.5 0.765

44 454.5 1 454.5 0.5 0.227

45 1624.9 1.5 2437.35 0.228 0.556

46 689.9 1.2 827.88 0.5 0.414

47 769.1 1.2 922.92 0.5 0.461

48 1203.2 1.5 1804.8 0.5 0.902

49 1005.5 1.5 1508.25 0.5 0.754

50 1189.4 1.5 1784.1 0.5 0.892

51 766.3 1.2 919.56 0.5 0.460

52 663.5 1.2 796.2 0.5 0.398

53 2066.3 1.5 3099.45 0.228 0.707

54 737.8 1.2 885.36 0.5 0.443

55 1234.5 1.5 1851.75 0.5 0.926

56 653 1.2 783.6 0.5 0.392

57 1063.8 1.5 1595.7 0.5 0.798

58 756.2 1.2 907.44 0.5 0.454

59 823.8 1.2 988.56 0.5 0.494

60 1111.8 1.5 1667.7 0.5 0.834

61 772.6 1.2 927.12 0.5 0.464

62 1271.2 1.5 1906.8 0.228 0.435

63 1049.5 1.5 1574.25 0.5 0.787

64 1409.3 1.5 2113.95 0.228 0.482

65 1266.8 1.5 1900.2 0.228 0.433

66 1050.7 1.5 1576.05 0.5 0.788

67 1234.3 1.5 1851.45 0.5 0.926

68 1980.5 1.5 2970.75 0.228 0.677

Page 67: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

53

69 1084.7 1.5 1627.05 0.5 0.814

70 889.2 1.2 1067.04 0.5 0.534

71 835.3 1.2 1002.36 0.5 0.501

72 734.2 1.2 881.04 0.5 0.441

73 812.2 1.2 974.64 0.5 0.487

74 890.4 1.2 1068.48 0.5 0.534

75 1443.1 1.5 2164.65 0.228 0.494

76 792.7 1.2 951.24 0.5 0.476

77 1180 1.5 1770 0.5 0.885

78 590.8 1.2 708.96 0.5 0.354

79 627.6 1.2 753.12 0.5 0.377

80 1259.6 1.5 1889.4 0.228 0.431

81 722.7 1.2 867.24 0.5 0.434

82 399.4 1 399.4 0.5 0.200

83 471.5 1 471.5 0.5 0.236

84 1040.2 1.5 1560.3 0.5 0.780

85 1220.8 1.5 1831.2 0.5 0.916

86 597.2 1.2 716.64 0.5 0.358

87 509.5 1.2 611.4 0.5 0.306

88 561.4 1.2 673.68 0.5 0.337

89 416.2 1 416.2 0.5 0.208

90 709 1.2 850.8 0.5 0.425

91 603.4 1.2 724.08 0.5 0.362

92 551.7 1.2 662.04 0.5 0.331

93 618.3 1.2 741.96 0.5 0.371

94 464 1 464 0.5 0.232

95 501.7 1.2 602.04 0.5 0.301

96 881.6 1.2 1057.92 0.5 0.529

97 604 1.2 724.8 0.5 0.362

98 872.3 1.2 1046.76 0.5 0.523

99 707.5 1.2 849 0.5 0.425

100 784.4 1.2 941.28 0.5 0.471

101 654.4 1.2 785.28 0.5 0.393

102 464.1 1 464.1 0.5 0.232

103 1950.9 1.5 2926.35 0.228 0.667

104 984.9 1.2 1181.88 0.5 0.591

105 834.1 1.2 1000.92 0.5 0.500

106 948.7 1.2 1138.44 0.5 0.569

107 464.5 1 464.5 0.5 0.232

108 804.8 1.2 965.76 0.5 0.483

109 805.7 1.2 966.84 0.5 0.483

110 865.8 1.2 1038.96 0.5 0.519

111 400.3 1 400.3 0.5 0.200

Page 68: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

54

112 423.5 1 423.5 0.5 0.212

113 1015.2 1.5 1522.8 0.5 0.761

114 226.7 1 226.7 0.5 0.113

115 244.3 1 244.3 0.5 0.122

116 688.7 1.2 826.44 0.5 0.413

117 589.7 1.2 707.64 0.5 0.354

118 279.8 1 279.8 0.5 0.140

119 296.8 1 296.8 0.5 0.148

120 369.4 1 369.4 0.5 0.185

121 220.4 1 220.4 0.5 0.110

122 241 1 241 0.5 0.121

123 143.2 1 143.2 0.5 0.072

124 1016.1 1.5 1524.15 0.5 0.762

125 1128.3 1.5 1692.45 0.5 0.846

126 623.2 1.2 747.84 0.5 0.374

127 509.2 1.2 611.04 0.5 0.306

128 528 1.2 633.6 0.5 0.317

129 291.1 1 291.1 0.5 0.146

130 302.5 1 302.5 0.5 0.151

131 485.2 1 485.2 0.5 0.243

132 573.9 1.2 688.68 0.5 0.344

133 929.4 1.2 1115.28 0.5 0.558

134 785 1.2 942 0.5 0.471

135 677.5 1.2 813 0.5 0.407

136 669.5 1.2 803.4 0.5 0.402

137 999.5 1.2 1199.4 0.5 0.600

138 1056.7 1.5 1585.05 0.5 0.793

139 1217.3 1.5 1825.95 0.5 0.913

140 1209.6 1.5 1814.4 0.5 0.907

141 1269 1.5 1903.5 0.228 0.434

142 1247.3 1.5 1870.95 0.5 0.935

143 734.4 1.2 881.28 0.5 0.441

144 562 1.2 674.4 0.5 0.337

145 212.9 1 212.9 0.5 0.106

146 678.8 1.2 814.56 0.5 0.407

147 651 1.2 781.2 0.5 0.391

148 452.3 1 452.3 0.5 0.226

149 499.1 1 499.1 0.5 0.250

150 552.3 1.2 662.76 0.5 0.331

151 414.3 1 414.3 0.5 0.207

152 388.7 1 388.7 0.5 0.194

153 413.8 1 413.8 0.5 0.207

154 130.6 1 130.6 0.5 0.065

Page 69: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

55

155 585.4 1.2 702.48 0.5 0.351

156 593.9 1.2 712.68 0.5 0.356

157 166.2 1 166.2 0.5 0.083

158 955.6 1.2 1146.72 0.5 0.573

159 1024.9 1.5 1537.35 0.5 0.769

160 143.9 1 143.9 0.5 0.072

161 1445.9 1.5 2168.85 0.228 0.494

162 1086.7 1.5 1630.05 0.5 0.815

163 187.9 1 187.9 0.5 0.094

164 84.9 1 84.9 0.5 0.042

165 838.5 1.2 1006.2 0.5 0.503

166 875.2 1.2 1050.24 0.5 0.525

167 1095.1 1.5 1642.65 0.5 0.821

168 1025.8 1.5 1538.7 0.5 0.769

169 624.4 1.2 749.28 0.5 0.375

170 643.9 1.2 772.68 0.5 0.386

171 1292.8 1.5 1939.2 0.228 0.442

172 706.4 1.2 847.68 0.5 0.424

173 732.4 1.2 878.88 0.5 0.439

174 672.5 1.2 807 0.5 0.404

175 631.1 1.2 757.32 0.5 0.379

176 688.9 1.2 826.68 0.5 0.413

177 585.3 1.2 702.36 0.5 0.351

178 1167.2 1.5 1750.8 0.5 0.875

179 827 1.2 992.4 0.5 0.496

180 368.3 1 368.3 0.5 0.184

181 1323.3 1.5 1984.95 0.228 0.453

182 272.6 1 272.6 0.5 0.136

183 364 1 364 0.5 0.182

184 424.3 1 424.3 0.5 0.212

185 582.8 1.2 699.36 0.5 0.350

186 664.6 1.2 797.52 0.5 0.399

187 545.7 1.2 654.84 0.5 0.327

188 656.2 1.2 787.44 0.5 0.394

189 313.2 1 313.2 0.5 0.157

190 310.6 1 310.6 0.5 0.155

191 657.6 1.2 789.12 0.5 0.395

192 600.3 1.2 720.36 0.5 0.360

193 615.4 1.2 738.48 0.5 0.369

194 646.9 1.2 776.28 0.5 0.388

195 640.7 1.2 768.84 0.5 0.384

196 662.5 1.2 795 0.5 0.398

197 437.4 1 437.4 0.5 0.219

Page 70: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

56

198 728.7 1.2 874.44 0.5 0.437

199 749.1 1.2 898.92 0.5 0.449

200 462 1 462 0.5 0.231

201 374.2 1 374.2 0.5 0.187

202 668.8 1.2 802.56 0.5 0.401

203 701 1.2 841.2 0.5 0.421

204 345.4 1 345.4 0.5 0.173

205 251 1 251 0.5 0.126

206 362.4 1 362.4 0.5 0.181

207 869.3 1.2 1043.16 0.5 0.522

208 744.9 1.2 893.88 0.5 0.447

209 948.8 1.2 1138.56 0.5 0.569

210 855.4 1.2 1026.48 0.5 0.513

211 767.4 1.2 920.88 0.5 0.460

212 1006.9 1.5 1510.35 0.5 0.755

213 882 1.2 1058.4 0.5 0.529

214 998.4 1.2 1198.08 0.5 0.599

215 1134.7 1.5 1702.05 0.5 0.851

216 1148.5 1.5 1722.75 0.5 0.861

217 745.9 1.2 895.08 0.5 0.448

218 752.2 1.2 902.64 0.5 0.451

219 965.4 1.2 1158.48 0.5 0.579

220 718.7 1.2 862.44 0.5 0.431

221 516.7 1.2 620.04 0.5 0.310

222 1146.6 1.5 1719.9 0.5 0.860

223 978.1 1.2 1173.72 0.5 0.587

224 383.2 1 383.2 0.5 0.192

225 319.2 1 319.2 0.5 0.160

226 982.6 1.2 1179.12 0.5 0.590

227 1015.6 1.5 1523.4 0.5 0.762

228 1516.5 1.5 2274.75 0.228 0.519

229 861.9 1.2 1034.28 0.5 0.517

230 798.5 1.2 958.2 0.5 0.479

231 372.7 1 372.7 0.5 0.186

232 324.1 1 324.1 0.5 0.162

233 528.2 1.2 633.84 0.5 0.317

234 482.5 1 482.5 0.5 0.241

235 131.1 1 131.1 0.5 0.066

236 321.1 1 321.1 0.5 0.161

237 311.5 1 311.5 0.5 0.156

238 1180.9 1.5 1771.35 0.5 0.886

239 1132.1 1.5 1698.15 0.5 0.849

240 1080.4 1.5 1620.6 0.5 0.810

Page 71: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

57

241 959.6 1.2 1151.52 0.5 0.576

242 652.1 1.2 782.52 0.5 0.391

243 631.2 1.2 757.44 0.5 0.379

244 561.5 1.2 673.8 0.5 0.337

245 581 1.2 697.2 0.5 0.349

246 971.2 1.2 1165.44 0.5 0.583

247 914 1.2 1096.8 0.5 0.548

248 546 1.2 655.2 0.5 0.328

249 514.1 1.2 616.92 0.5 0.308

250 651.1 1.2 781.32 0.5 0.391

251 565.2 1.2 678.24 0.5 0.339

252 656.5 1.2 787.8 0.5 0.394

253 654.3 1.2 785.16 0.5 0.393

254 1000.4 1.5 1500.6 0.5 0.750

255 898.6 1.2 1078.32 0.5 0.539

256 603.3 1.2 723.96 0.5 0.362

257 539.9 1.2 647.88 0.5 0.324

258 1025 1.5 1537.5 0.5 0.769

259 993.8 1.2 1192.56 0.5 0.596

260 691 1.2 829.2 0.5 0.415

261 786.3 1.2 943.56 0.5 0.472

262 695 1.2 834 0.5 0.417

263 1182.2 1.5 1773.3 0.5 0.887

264 1092.2 1.5 1638.3 0.5 0.819

265 895.3 1.2 1074.36 0.5 0.537

266 639.1 1.2 766.92 0.5 0.383

267 615 1.2 738 0.5 0.369

268 881.2 1.2 1057.44 0.5 0.529

269 1052.5 1.5 1578.75 0.5 0.789

270 1111 1.5 1666.5 0.5 0.833

271 1067.2 1.5 1600.8 0.5 0.800

272 1288.9 1.5 1933.35 0.228 0.441

273 669.4 1.2 803.28 0.5 0.402

274 694.3 1.2 833.16 0.5 0.417

275 706.3 1.2 847.56 0.5 0.424

276 601.4 1.2 721.68 0.5 0.361

277 618.2 1.2 741.84 0.5 0.371

278 613.1 1.2 735.72 0.5 0.368

279 1119.7 1.5 1679.55 0.5 0.840

280 773.2 1.2 927.84 0.5 0.464

281 617.9 1.2 741.48 0.5 0.371

282 1180.2 1.5 1770.3 0.5 0.885

283 633.7 1.2 760.44 0.5 0.380

Page 72: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

58

284 539.5 1.2 647.4 0.5 0.324

285 514.4 1.2 617.28 0.5 0.309

286 565.7 1.2 678.84 0.5 0.339

287 533.4 1.2 640.08 0.5 0.320

288 430.1 1 430.1 0.5 0.215

289 899.2 1.2 1079.04 0.5 0.540

290 894.4 1.2 1073.28 0.5 0.537

291 758.2 1.2 909.84 0.5 0.455

292 555 1.2 666 0.5 0.333

293 941.5 1.2 1129.8 0.5 0.565

294 495.7 1 495.7 0.5 0.248

295 1165.4 1.5 1748.1 0.5 0.874

296 297.2 1 297.2 0.5 0.149

297 445.3 1 445.3 0.5 0.223

298 912.4 1.2 1094.88 0.5 0.547

299 582.6 1.2 699.12 0.5 0.350

300 1369.7 1.5 2054.55 0.228 0.468

301 1482.2 1.5 2223.3 0.228 0.507

302 290.3 1 290.3 0.5 0.145

303 495.8 1 495.8 0.5 0.248

304 393.3 1 393.3 0.5 0.197

305 954 1.2 1144.8 0.5 0.572

306 993.8 1.2 1192.56 0.5 0.596

307 969.1 1.2 1162.92 0.5 0.581

308 1076.3 1.5 1614.45 0.5 0.807

309 353.5 1 353.5 0.5 0.177

310 359.9 1 359.9 0.5 0.180

311 292.8 1 292.8 0.5 0.146

312 288.1 1 288.1 0.5 0.144

313 421.6 1 421.6 0.5 0.211

314 238.4 1 238.4 0.5 0.119

315 163.4 1 163.4 0.5 0.082

316 559.8 1.2 671.76 0.5 0.336

317 562.9 1.2 675.48 0.5 0.338

318 523.4 1.2 628.08 0.5 0.314

319 594.9 1.2 713.88 0.5 0.357

320 635.9 1.2 763.08 0.5 0.382

321 705.5 1.2 846.6 0.5 0.423

322 495.6 1 495.6 0.5 0.248

323 432.8 1 432.8 0.5 0.216

324 583.9 1.2 700.68 0.5 0.350

325 630.3 1.2 756.36 0.5 0.378

326 519.6 1.2 623.52 0.5 0.312

Page 73: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

59

327 504.3 1.2 605.16 0.5 0.303

328 426.3 1 426.3 0.5 0.213

329 405.3 1 405.3 0.5 0.203

330 491.6 1 491.6 0.5 0.246

331 419.8 1 419.8 0.5 0.210

332 422.6 1 422.6 0.5 0.211

333 458 1 458 0.5 0.229

334 487.9 1 487.9 0.5 0.244

335 322.7 1 322.7 0.5 0.161

336 190 1 190 0.5 0.095

337 92.1 1 92.1 0.5 0.046

338 218.8 1 218.8 0.5 0.109

339 329.9 1 329.9 0.5 0.165

340 355.3 1 355.3 0.5 0.178

341 423.9 1 423.9 0.5 0.212

342 390.8 1 390.8 0.5 0.195

343 477.4 1 477.4 0.5 0.239

344 525.3 1.2 630.36 0.5 0.315

345 543.1 1.2 651.72 0.5 0.326

346 325.4 1 325.4 0.5 0.163

347 280.3 1 280.3 0.5 0.140

348 307.9 1 307.9 0.5 0.154

349 598.5 1.2 718.2 0.5 0.359

350 582.1 1.2 698.52 0.5 0.349

351 524.3 1.2 629.16 0.5 0.315

352 326.1 1 326.1 0.5 0.163

353 363.6 1 363.6 0.5 0.182

354 327.3 1 327.3 0.5 0.164

355 350.4 1 350.4 0.5 0.175

356 347.9 1 347.9 0.5 0.174

357 324.7 1 324.7 0.5 0.162

358 911.3 1.2 1093.56 0.5 0.547

359 896 1.2 1075.2 0.5 0.538

360 912.5 1.2 1095 0.5 0.548

361 903.1 1.2 1083.72 0.5 0.542

362 1046.8 1.5 1570.2 0.5 0.785

363 1038.6 1.5 1557.9 0.5 0.779

364 981.8 1.2 1178.16 0.5 0.589

365 980.9 1.2 1177.08 0.5 0.589

366 994.2 1.2 1193.04 0.5 0.597

367 933.2 1.2 1119.84 0.5 0.560

368 467.2 1 467.2 0.5 0.234

369 487.5 1 487.5 0.5 0.244

Page 74: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

60

370 713.4 1.2 856.08 0.5 0.428

371 501.1 1.2 601.32 0.5 0.301

372 402.5 1 402.5 0.5 0.201

373 368.3 1 368.3 0.5 0.184

374 868.4 1.2 1042.08 0.5 0.521

375 675.5 1.2 810.6 0.5 0.405

376 717.6 1.2 861.12 0.5 0.431

377 1086.1 1.5 1629.15 0.5 0.815

378 977 1.2 1172.4 0.5 0.586

379 985.7 1.2 1182.84 0.5 0.591

380 505.8 1.2 606.96 0.5 0.303

381 538.2 1.2 645.84 0.5 0.323

382 646.7 1.2 776.04 0.5 0.388

383 786.9 1.2 944.28 0.5 0.472

384 606.5 1.2 727.8 0.5 0.364

385 575.5 1.2 690.6 0.5 0.345

386 881.8 1.2 1058.16 0.5 0.529

387 963.5 1.2 1156.2 0.5 0.578

388 1447.4 1.5 2171.1 0.228 0.495

389 820.2 1.2 984.24 0.5 0.492

390 945.4 1.2 1134.48 0.5 0.567

391 737.5 1.2 885 0.5 0.443

392 811.3 1.2 973.56 0.5 0.487

393 765 1.2 918 0.5 0.459

394 1135.3 1.5 1702.95 0.5 0.851

395 1098 1.5 1647 0.5 0.824

396 441.7 1 441.7 0.5 0.221

397 884.2 1.2 1061.04 0.5 0.531

398 839.4 1.2 1007.28 0.5 0.504

399 726.3 1.2 871.56 0.5 0.436

400 786.7 1.2 944.04 0.5 0.472

401 1042.2 1.5 1563.3 0.5 0.782

402 961.6 1.2 1153.92 0.5 0.577

403 747 1.2 896.4 0.5 0.448

404 939.4 1.2 1127.28 0.5 0.564

405 799.2 1.2 959.04 0.5 0.480

406 1121.2 1.5 1681.8 0.5 0.841

407 1093.9 1.5 1640.85 0.5 0.820

408 956 1.2 1147.2 0.5 0.574

409 787.8 1.2 945.36 0.5 0.473

410 622.3 1.2 746.76 0.5 0.373

411 1490.3 1.5 2235.45 0.228 0.510

412 1277 1.5 1915.5 0.228 0.437

Page 75: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

61

413 1045.6 1.5 1568.4 0.5 0.784

414 780.4 1.2 936.48 0.5 0.468

415 719.1 1.2 862.92 0.5 0.431

416 962.7 1.2 1155.24 0.5 0.578

417 773.8 1.2 928.56 0.5 0.464

418 630.3 1.2 756.36 0.5 0.378

419 535 1.2 642 0.5 0.321

420 318.1 1 318.1 0.5 0.159

421 375.4 1 375.4 0.5 0.188

422 552.3 1.2 662.76 0.5 0.331

423 522.1 1.2 626.52 0.5 0.313

424 581 1.2 697.2 0.5 0.349

425 760.9 1.2 913.08 0.5 0.457

426 535.5 1.2 642.6 0.5 0.321

427 602 1.2 722.4 0.5 0.361

428 645.1 1.2 774.12 0.5 0.387

429 984.1 1.2 1180.92 0.5 0.590

430 938.1 1.2 1125.72 0.5 0.563

431 506.4 1.2 607.68 0.5 0.304

432 748 1.2 897.6 0.5 0.449

433 491.9 1 491.9 0.5 0.246

434 465.6 1 465.6 0.5 0.233

435 1161.2 1.5 1741.8 0.5 0.871

436 233 1 233 0.5 0.117

437 1001.5 1.5 1502.25 0.5 0.751

438 919.5 1.2 1103.4 0.5 0.552

439 1104.2 1.5 1656.3 0.5 0.828

440 986.3 1.2 1183.56 0.5 0.592

441 1512.3 1.5 2268.45 0.228 0.517

442 412.1 1 412.1 0.5 0.206

443 240.4 1 240.4 0.5 0.120

444 419.4 1 419.4 0.5 0.210

445 375.7 1 375.7 0.5 0.188

446 1408.9 1.5 2113.35 0.228 0.482

447 720.6 1.2 864.72 0.5 0.432

448 587.4 1.2 704.88 0.5 0.352

449 721.4 1.2 865.68 0.5 0.433

450 728.2 1.2 873.84 0.5 0.437

451 149.7 1 149.7 0.5 0.075

452 971.3 1.2 1165.56 0.5 0.583

453 785.3 1.2 942.36 0.5 0.471

454 733.2 1.2 879.84 0.5 0.440

455 735.3 1.2 882.36 0.5 0.441

Page 76: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

62

456 636.3 1.2 763.56 0.5 0.382

457 871.1 1.2 1045.32 0.5 0.523

458 721.8 1.2 866.16 0.5 0.433

459 448.8 1 448.8 0.5 0.224

460 440.3 1 440.3 0.5 0.220

461 344.1 1 344.1 0.5 0.172

462 865.9 1.2 1039.08 0.5 0.520

463 1083 1.5 1624.5 0.5 0.812

464 646.9 1.2 776.28 0.5 0.388

465 702.9 1.2 843.48 0.5 0.422

466 540.9 1.2 649.08 0.5 0.325

467 564.7 1.2 677.64 0.5 0.339

468 1112.5 1.5 1668.75 0.5 0.834

469 528.2 1.2 633.84 0.5 0.317

470 341.8 1 341.8 0.5 0.171

471 911.1 1.2 1093.32 0.5 0.547

472 1125.1 1.5 1687.65 0.5 0.844

473 657.4 1.2 788.88 0.5 0.394

474 801 1.2 961.2 0.5 0.481

475 734.9 1.2 881.88 0.5 0.441

476 1168.7 1.5 1753.05 0.5 0.877

477 631.7 1.2 758.04 0.5 0.379

478 514.9 1.2 617.88 0.5 0.309

479 494.9 1 494.9 0.5 0.247

480 557.5 1.2 669 0.5 0.335

481 611.8 1.2 734.16 0.5 0.367

482 521.7 1.2 626.04 0.5 0.313

483 519 1.2 622.8 0.5 0.311

484 611.7 1.2 734.04 0.5 0.367

485 485.2 1 485.2 0.5 0.243

486 614.1 1.2 736.92 0.5 0.368

487 631.1 1.2 757.32 0.5 0.379

488 528.9 1.2 634.68 0.5 0.317

489 927.7 1.2 1113.24 0.5 0.557

490 515.3 1.2 618.36 0.5 0.309

491 398 1 398 0.5 0.199

492 825 1.2 990 0.5 0.495

493 679.4 1.2 815.28 0.5 0.408

494 667.4 1.2 800.88 0.5 0.400

495 658.8 1.2 790.56 0.5 0.395

496 782.8 1.2 939.36 0.5 0.470

497 900 1.2 1080 0.5 0.540

498 694.9 1.2 833.88 0.5 0.417

Page 77: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

63

499 1090.2 1.5 1635.3 0.5 0.818

500 1140.5 1.5 1710.75 0.5 0.855

501 822.2 1.2 986.64 0.5 0.493

502 778.7 1.2 934.44 0.5 0.467

503 740.7 1.2 888.84 0.5 0.444

504 1177.8 1.5 1766.7 0.5 0.883

505 482.6 1 482.6 0.5 0.241

506 814.3 1.2 977.16 0.5 0.489

507 710.6 1.2 852.72 0.5 0.426

508 742.9 1.2 891.48 0.5 0.446

509 549.3 1.2 659.16 0.5 0.330

510 521.3 1.2 625.56 0.5 0.313

511 968.3 1.2 1161.96 0.5 0.581

512 670.8 1.2 804.96 0.5 0.402

513 596.4 1.2 715.68 0.5 0.358

514 745.8 1.2 894.96 0.5 0.447

515 730 1.2 876 0.5 0.438

516 1248 1.5 1872 0.5 0.936

517 306.8 1 306.8 0.5 0.153

518 323.6 1 323.6 0.5 0.162

519 662.7 1.2 795.24 0.5 0.398

520 371.3 1 371.3 0.5 0.186

521 348 1 348 0.5 0.174

522 171 1 171 0.5 0.086

523 406.3 1 406.3 0.5 0.203

524 478.8 1 478.8 0.5 0.239

525 447.8 1 447.8 0.5 0.224

526 374.1 1 374.1 0.5 0.187

527 456.9 1 456.9 0.5 0.228

528 563.9 1.2 676.68 0.5 0.338

529 605.8 1.2 726.96 0.5 0.363

530 812.5 1.2 975 0.5 0.488

531 646.3 1.2 775.56 0.5 0.388

532 637 1.2 764.4 0.5 0.382

533 547.8 1.2 657.36 0.5 0.329

534 919.2 1.2 1103.04 0.5 0.552

535 609.7 1.2 731.64 0.5 0.366

536 652.4 1.2 782.88 0.5 0.391

537 696.4 1.2 835.68 0.5 0.418

538 735.3 1.2 882.36 0.5 0.441

539 556.4 1.2 667.68 0.5 0.334

540 637.5 1.2 765 0.5 0.383

541 380.2 1 380.2 0.5 0.190

Page 78: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

64

542 362.4 1 362.4 0.5 0.181

543 577.8 1.2 693.36 0.5 0.347

544 507.8 1.2 609.36 0.5 0.305

545 594.7 1.2 713.64 0.5 0.357

546 584.6 1.2 701.52 0.5 0.351

547 674.1 1.2 808.92 0.5 0.404

548 642 1.2 770.4 0.5 0.385

549 359 1 359 0.5 0.180

550 337.3 1 337.3 0.5 0.169

551 315.3 1 315.3 0.5 0.158

552 311.4 1 311.4 0.5 0.156

553 332.4 1 332.4 0.5 0.166

554 774 1.2 928.8 0.5 0.464

555 789.3 1.2 947.16 0.5 0.474

556 568.1 1.2 681.72 0.5 0.341

557 840.1 1.2 1008.12 0.5 0.504

558 350.7 1 350.7 0.5 0.175

559 454.7 1 454.7 0.5 0.227

560 411.7 1 411.7 0.5 0.206

561 348.2 1 348.2 0.5 0.174

562 528.5 1.2 634.2 0.5 0.317

563 510.5 1.2 612.6 0.5 0.306

564 422.6 1 422.6 0.5 0.211

565 440.6 1 440.6 0.5 0.220

566 433.5 1 433.5 0.5 0.217

567 365 1 365 0.5 0.183

568 526.9 1.2 632.28 0.5 0.316

569 544.2 1.2 653.04 0.5 0.327

570 554.2 1.2 665.04 0.5 0.333

571 578.3 1.2 693.96 0.5 0.347

572 606.4 1.2 727.68 0.5 0.364

573 595 1.2 714 0.5 0.357

574 606.4 1.2 727.68 0.5 0.364

575 599.5 1.2 719.4 0.5 0.360

576 614.7 1.2 737.64 0.5 0.369

577 575.1 1.2 690.12 0.5 0.345

578 567.7 1.2 681.24 0.5 0.341

579 571.4 1.2 685.68 0.5 0.343

580 555.1 1.2 666.12 0.5 0.333

581 512.3 1.2 614.76 0.5 0.307

582 546.1 1.2 655.32 0.5 0.328

583 609.1 1.2 730.92 0.5 0.365

584 620.5 1.2 744.6 0.5 0.372

Page 79: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

65

585 487.4 1 487.4 0.5 0.244

586 446.8 1 446.8 0.5 0.223

587 476.5 1 476.5 0.5 0.238

588 395.9 1 395.9 0.5 0.198

589 423.2 1 423.2 0.5 0.212

590 901.5 1.2 1081.8 0.5 0.541

591 737.5 1.2 885 0.5 0.443

592 719.6 1.2 863.52 0.5 0.432

593 241.5 1 241.5 0.5 0.121

594 403.8 1 403.8 0.5 0.202

595 347.3 1 347.3 0.5 0.174

596 305.6 1 305.6 0.5 0.153

597 480.9 1 480.9 0.5 0.240

598 489.1 1 489.1 0.5 0.245

599 490.7 1 490.7 0.5 0.245

600 414.1 1 414.1 0.5 0.207

601 543 1.2 651.6 0.5 0.326

602 383 1 383 0.5 0.192

603 547.9 1.2 657.48 0.5 0.329

604 311.6 1 311.6 0.5 0.156

605 338.5 1 338.5 0.5 0.169

606 959.7 1.2 1151.64 0.5 0.576

607 533.8 1.2 640.56 0.5 0.320

608 529.1 1.2 634.92 0.5 0.317

609 462.7 1 462.7 0.5 0.231

610 449 1 449 0.5 0.225

611 788.7 1.2 946.44 0.5 0.473

612 668.2 1.2 801.84 0.5 0.401

613 888.1 1.2 1065.72 0.5 0.533

614 829.4 1.2 995.28 0.5 0.498

615 167.3 1 167.3 0.5 0.084

616 243.7 1 243.7 0.5 0.122

617 191.3 1 191.3 0.5 0.096

618 112.5 1 112.5 0.5 0.056

619 178.6 1 178.6 0.5 0.089

620 212.5 1 212.5 0.5 0.106

621 171.2 1 171.2 0.5 0.086

622 705.2 1.2 846.24 0.5 0.423

623 771.3 1.2 925.56 0.5 0.463

624 745.2 1.2 894.24 0.5 0.447

625 153.4 1 153.4 0.5 0.077

626 207.4 1 207.4 0.5 0.104

627 190.7 1 190.7 0.5 0.095

Page 80: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

66

628 382.8 1 382.8 0.5 0.191

629 317.6 1 317.6 0.5 0.159

630 573.7 1.2 688.44 0.5 0.344

631 606.3 1.2 727.56 0.5 0.364

632 850.5 1.2 1020.6 0.5 0.510

633 865.8 1.2 1038.96 0.5 0.519

634 642 1.2 770.4 0.5 0.385

635 742.8 1.2 891.36 0.5 0.446

636 357 1 357 0.5 0.179

637 386.5 1 386.5 0.5 0.193

638 701.5 1.2 841.8 0.5 0.421

639 705.2 1.2 846.24 0.5 0.423

640 486.1 1 486.1 0.5 0.243

641 458.6 1 458.6 0.5 0.229

642 435.8 1 435.8 0.5 0.218

643 285.6 1 285.6 0.5 0.143

644 637.8 1.2 765.36 0.5 0.383

645 374.9 1 374.9 0.5 0.187

646 432.6 1 432.6 0.5 0.216

647 469.8 1 469.8 0.5 0.235

648 535.3 1.2 642.36 0.5 0.321

649 705.5 1.2 846.6 0.5 0.423

650 424 1 424 0.5 0.212

651 428.7 1 428.7 0.5 0.214

652 625.6 1.2 750.72 0.5 0.375

653 645.7 1.2 774.84 0.5 0.387

654 572.5 1.2 687 0.5 0.344

655 424.4 1 424.4 0.5 0.212

656 568.4 1.2 682.08 0.5 0.341

657 710.5 1.2 852.6 0.5 0.426

658 579.7 1.2 695.64 0.5 0.348

659 600.1 1.2 720.12 0.5 0.360

660 757.4 1.2 908.88 0.5 0.454

661 350.4 1 350.4 0.5 0.175

662 313 1 313 0.5 0.157

663 640.7 1.2 768.84 0.5 0.384

664 711.7 1.2 854.04 0.5 0.427

665 627.7 1.2 753.24 0.5 0.377

666 424.6 1 424.6 0.5 0.212

667 102.4 1 102.4 0.5 0.051

668 97.8 1 97.8 0.5 0.049

669 537.9 1.2 645.48 0.5 0.323

670 431.8 1 431.8 0.5 0.216

Page 81: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

67

671 298.3 1 298.3 0.5 0.149

672 484.1 1 484.1 0.5 0.242

673 538.4 1.2 646.08 0.5 0.323

674 437 1 437 0.5 0.219

675 143.2 1 143.2 0.5 0.072

676 251.9 1 251.9 0.5 0.126

677 224.5 1 224.5 0.5 0.112

678 628.5 1.2 754.2 0.5 0.377

679 626.4 1.2 751.68 0.5 0.376

680 263.6 1 263.6 0.5 0.132

681 745.4 1.2 894.48 0.5 0.447

682 856.4 1.2 1027.68 0.5 0.514

683 832.3 1.2 998.76 0.5 0.499

684 590.2 1.2 708.24 0.5 0.354

685 775.3 1.2 930.36 0.5 0.465

686 439.3 1 439.3 0.5 0.220

687 636.1 1.2 763.32 0.5 0.382

688 642.8 1.2 771.36 0.5 0.386

689 702.1 1.2 842.52 0.5 0.421

690 706.5 1.2 847.8 0.5 0.424

691 100.6 1 100.6 0.5 0.050

692 149.8 1 149.8 0.5 0.075

693 161.1 1 161.1 0.5 0.081

694 1078.9 1.5 1618.35 0.5 0.809

695 916.3 1.2 1099.56 0.5 0.550

696 1083.5 1.5 1625.25 0.5 0.813

697 1005.6 1.5 1508.4 0.5 0.754

698 932.6 1.2 1119.12 0.5 0.560

699 813.1 1.2 975.72 0.5 0.488

700 147.4 1 147.4 0.5 0.074

701 638.1 1.2 765.72 0.5 0.383

702 705.9 1.2 847.08 0.5 0.424

703 1992.6 1.5 2988.9 0.228 0.681

704 1798.9 1.5 2698.35 0.228 0.615

705 2050.5 1.5 3075.75 0.228 0.701

706 1982.1 1.5 2973.15 0.228 0.678

707 1582.5 1.5 2373.75 0.228 0.541

708 1538 1.5 2307 0.228 0.526

709 1655.2 1.5 2482.8 0.228 0.566

710 1400.6 1.5 2100.9 0.228 0.479

711 895.2 1.2 1074.24 0.5 0.537

712 739.5 1.2 887.4 0.5 0.444

713 451 1 451 0.5 0.226

Page 82: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

68

714 450.1 1 450.1 0.5 0.225

715 863.2 1.2 1035.84 0.5 0.518

716 759.6 1.2 911.52 0.5 0.456

717 438 1 438 0.5 0.219

718 298.5 1 298.5 0.5 0.149

719 329.5 1 329.5 0.5 0.165

720 496.6 1 496.6 0.5 0.248

721 416.9 1 416.9 0.5 0.208

722 666.4 1.2 799.68 0.5 0.400

723 666.7 1.2 800.04 0.5 0.400

724 710.8 1.2 852.96 0.5 0.426

725 875.5 1.2 1050.6 0.5 0.525

726 916.5 1.2 1099.8 0.5 0.550

727 1473 1.5 2209.5 0.228 0.504

728 750.9 1.2 901.08 0.5 0.451

729 836.3 1.2 1003.56 0.5 0.502

730 362.3 1 362.3 0.5 0.181

731 471.1 1 471.1 0.5 0.236

732 799.8 1.2 959.76 0.5 0.480

733 815 1.2 978 0.5 0.489

734 1050.4 1.5 1575.6 0.5 0.788

735 733.8 1.2 880.56 0.5 0.440

736 603.5 1.2 724.2 0.5 0.362

737 1110.1 1.5 1665.15 0.5 0.833

738 761.4 1.2 913.68 0.5 0.457

739 494.3 1 494.3 0.5 0.247

740 1053.7 1.5 1580.55 0.5 0.790

741 572.6 1.2 687.12 0.5 0.344

742 918.2 1.2 1101.84 0.5 0.551

743 875.9 1.2 1051.08 0.5 0.526

744 702.9 1.2 843.48 0.5 0.422

745 679.1 1.2 814.92 0.5 0.407

746 619.6 1.2 743.52 0.5 0.372

747 604 1.2 724.8 0.5 0.362

748 1124.4 1.5 1686.6 0.5 0.843

749 1033.2 1.5 1549.8 0.5 0.775

750 1010.9 1.5 1516.35 0.5 0.758

751 842.6 1.2 1011.12 0.5 0.506

752 560.2 1.2 672.24 0.5 0.336

753 480 1 480 0.5 0.240

754 383.7 1 383.7 0.5 0.192

755 886.3 1.2 1063.56 0.5 0.532

756 895.4 1.2 1074.48 0.5 0.537

Page 83: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

69

757 1286.5 1.5 1929.75 0.228 0.440

758 835.1 1.2 1002.12 0.5 0.501

759 1092.3 1.5 1638.45 0.5 0.819

760 770.3 1.2 924.36 0.5 0.462

761 793.5 1.2 952.2 0.5 0.476

762 577.6 1.2 693.12 0.5 0.347

763 542.6 1.2 651.12 0.5 0.326

764 625.4 1.2 750.48 0.5 0.375

765 618.5 1.2 742.2 0.5 0.371

766 580.3 1.2 696.36 0.5 0.348

767 638.5 1.2 766.2 0.5 0.383

768 732.9 1.2 879.48 0.5 0.440

769 1068.1 1.5 1602.15 0.5 0.801

770 990.5 1.2 1188.6 0.5 0.594

771 1143.7 1.5 1715.55 0.5 0.858

772 2005.9 1.5 3008.85 0.228 0.686

773 1034.3 1.5 1551.45 0.5 0.776

774 730.1 1.2 876.12 0.5 0.438

775 658.9 1.2 790.68 0.5 0.395

776 860.4 1.2 1032.48 0.5 0.516

777 805.2 1.2 966.24 0.5 0.483

778 756.5 1.2 907.8 0.5 0.454

779 743.8 1.2 892.56 0.5 0.446

780 1401.1 1.5 2101.65 0.228 0.479

781 2343.9 1.5 3515.85 0.228 0.802

782 243.3 1 243.3 0.5 0.122

783 332.2 1 332.2 0.5 0.166

784 1282.9 1.5 1924.35 0.228 0.439

785 1172.8 1.5 1759.2 0.5 0.880

786 911.8 1.2 1094.16 0.5 0.547

787 430.8 1 430.8 0.5 0.215

788 311.6 1 311.6 0.5 0.156

789 307.6 1 307.6 0.5 0.154

790 312.6 1 312.6 0.5 0.156

791 458.6 1 458.6 0.5 0.229

792 542.9 1.2 651.48 0.5 0.326

793 414.6 1 414.6 0.5 0.207

794 1166 1.5 1749 0.5 0.875

795 395 1 395 0.5 0.198

796 540.1 1.2 648.12 0.5 0.324

797 621.6 1.2 745.92 0.5 0.373

798 874.8 1.2 1049.76 0.5 0.525

799 718.3 1.2 861.96 0.5 0.431

Page 84: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

70

800 757 1.2 908.4 0.5 0.454

801 447.5 1 447.5 0.5 0.224

802 409.8 1 409.8 0.5 0.205

803 366.3 1 366.3 0.5 0.183

804 370.3 1 370.3 0.5 0.185

805 671.1 1.2 805.32 0.5 0.403

806 665.1 1.2 798.12 0.5 0.399

807 525.9 1.2 631.08 0.5 0.316

808 548.9 1.2 658.68 0.5 0.329

809 914.5 1.2 1097.4 0.5 0.549

810 601.7 1.2 722.04 0.5 0.361

811 694.5 1.2 833.4 0.5 0.417

812 1168.5 1.5 1752.75 0.5 0.876

813 892.2 1.2 1070.64 0.5 0.535

814 959.1 1.2 1150.92 0.5 0.575

815 827.6 1.2 993.12 0.5 0.497

816 882.2 1.2 1058.64 0.5 0.529

817 576.8 1.2 692.16 0.5 0.346

818 712.8 1.2 855.36 0.5 0.428

819 668.5 1.2 802.2 0.5 0.401

820 610.3 1.2 732.36 0.5 0.366

821 623.4 1.2 748.08 0.5 0.374

822 709.2 1.2 851.04 0.5 0.426

823 636.5 1.2 763.8 0.5 0.382

824 638.6 1.2 766.32 0.5 0.383

825 321.4 1 321.4 0.5 0.161

826 339.3 1 339.3 0.5 0.170

827 440.9 1 440.9 0.5 0.220

828 375.8 1 375.8 0.5 0.188

829 690.8 1.2 828.96 0.5 0.414

830 602.6 1.2 723.12 0.5 0.362

831 1437 1.5 2155.5 0.228 0.491

832 852 1.2 1022.4 0.5 0.511

833 549.9 1.2 659.88 0.5 0.330

834 575.7 1.2 690.84 0.5 0.345

835 976.4 1.2 1171.68 0.5 0.586

836 534 1.2 640.8 0.5 0.320

837 1045.4 1.5 1568.1 0.5 0.784

838 535.6 1.2 642.72 0.5 0.321

839 474.7 1 474.7 0.5 0.237

840 499.7 1 499.7 0.5 0.250

841 472 1 472 0.5 0.236

842 915.1 1.2 1098.12 0.5 0.549

Page 85: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

71

843 1023.3 1.5 1534.95 0.5 0.767

844 1651.6 1.5 2477.4 0.228 0.565

845 902 1.2 1082.4 0.5 0.541

846 771.9 1.2 926.28 0.5 0.463

847 917.8 1.2 1101.36 0.5 0.551

848 713.7 1.2 856.44 0.5 0.428

849 605.6 1.2 726.72 0.5 0.363

850 934.6 1.2 1121.52 0.5 0.561

851 911 1.2 1093.2 0.5 0.547

852 692.4 1.2 830.88 0.5 0.415

853 664.1 1.2 796.92 0.5 0.398

854 807.4 1.2 968.88 0.5 0.484

855 405.2 1 405.2 0.5 0.203

856 312.9 1 312.9 0.5 0.156

857 890.5 1.2 1068.6 0.5 0.534

858 751.6 1.2 901.92 0.5 0.451

859 809 1.2 970.8 0.5 0.485

860 444.5 1 444.5 0.5 0.222

861 529.4 1.2 635.28 0.5 0.318

862 330.1 1 330.1 0.5 0.165

863 254 1 254 0.5 0.127

864 714.1 1.2 856.92 0.5 0.428

865 607 1.2 728.4 0.5 0.364

866 813.9 1.2 976.68 0.5 0.488

867 648.5 1.2 778.2 0.5 0.389

868 1058.2 1.5 1587.3 0.5 0.794

869 583.2 1.2 699.84 0.5 0.350

870 1297.9 1.5 1946.85 0.228 0.444

871 1093.6 1.5 1640.4 0.5 0.820

872 1561 1.5 2341.5 0.228 0.534

873 1728.5 1.5 2592.75 0.228 0.591

874 784.2 1.2 941.04 0.5 0.471

875 802.7 1.2 963.24 0.5 0.482

876 545.2 1.2 654.24 0.5 0.327

877 1070.5 1.5 1605.75 0.5 0.803

878 1054.4 1.5 1581.6 0.5 0.791

879 1203.3 1.5 1804.95 0.5 0.902

880 1295.3 1.5 1942.95 0.228 0.443

881 1351.9 1.5 2027.85 0.228 0.462

882 1316.7 1.5 1975.05 0.228 0.450

883 871.9 1.2 1046.28 0.5 0.523

884 755.8 1.2 906.96 0.5 0.453

885 740.5 1.2 888.6 0.5 0.444

Page 86: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

72

886 599.3 1.2 719.16 0.5 0.360

887 800.7 1.2 960.84 0.5 0.480

888 858.5 1.2 1030.2 0.5 0.515

889 1005.2 1.5 1507.8 0.5 0.754

890 985.2 1.2 1182.24 0.5 0.591

891 940.8 1.2 1128.96 0.5 0.564

892 1044.2 1.5 1566.3 0.5 0.783

893 720.2 1.2 864.24 0.5 0.432

894 756.6 1.2 907.92 0.5 0.454

895 592.1 1.2 710.52 0.5 0.355

896 653.5 1.2 784.2 0.5 0.392

897 627.6 1.2 753.12 0.5 0.377

898 740.3 1.2 888.36 0.5 0.444

899 1187.6 1.5 1781.4 0.5 0.891

900 935.1 1.2 1122.12 0.5 0.561

901 476 1 476 0.5 0.238

902 556.8 1.2 668.16 0.5 0.334

903 627.6 1.2 753.12 0.5 0.377

904 630.3 1.2 756.36 0.5 0.378

905 992.3 1.2 1190.76 0.5 0.595

906 584 1.2 700.8 0.5 0.350

907 603.1 1.2 723.72 0.5 0.362

908 1406.7 1.5 2110.05 0.228 0.481

909 1023.4 1.5 1535.1 0.5 0.768

910 1160.2 1.5 1740.3 0.5 0.870

911 942.2 1.2 1130.64 0.5 0.565

912 978.4 1.2 1174.08 0.5 0.587

913 996.2 1.2 1195.44 0.5 0.598

914 1155.2 1.5 1732.8 0.5 0.866

915 1230 1.5 1845 0.5 0.923

916 1207.6 1.5 1811.4 0.5 0.906

917 1323 1.5 1984.5 0.228 0.452

918 993 1.2 1191.6 0.5 0.596

919 988.4 1.2 1186.08 0.5 0.593

920 918.6 1.2 1102.32 0.5 0.551

921 840.6 1.2 1008.72 0.5 0.504

922 802 1.2 962.4 0.5 0.481

923 816 1.2 979.2 0.5 0.490

924 698.7 1.2 838.44 0.5 0.419

925 1140.4 1.5 1710.6 0.5 0.855

926 1095.2 1.5 1642.8 0.5 0.821

927 1032.5 1.5 1548.75 0.5 0.774

928 1021.3 1.5 1531.95 0.5 0.766

Page 87: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

73

929 1001.1 1.5 1501.65 0.5 0.751

930 1304.9 1.5 1957.35 0.228 0.446

Keterangan:

Zona Merah: tinggi (0,625-0,936 kg/masa pemeliharaan/tambak)

Zona Kuning: sedang (0,312-0,624 kg/masa pemeliharaan/tambak)

Zona Hijau: rendah (0,042-0,311 kg/masa pemeliharaan/tambak)

Page 88: ANALISIS POTENSI PENCEMARAN NITRIT (NO2 PADA …

74

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung, Jawa Barat pada tanggal 12 Juni 1998 dan

merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Alm. Moh.

Sugiarto dan Afiyah. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis, yaitu SDN 4

Manurunge Kab. Bone (2004-2005) dan SDN Majasem 1 Cirebon (2005-2010). Penulis

kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5 Cirebon (2010-2013) dan SMA

Negeri 1 Cirebon (2013-2016). Pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikannya

di Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas

Islam Indonesia, Yogyakarta. Untuk menyelesaikan studi di Jurusan Teknik

Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, penulis melaksanakan penelitian

yang berjudul ”Analisis Potensi Pencemaran Nitrit (NO2) Pada Tambak Udang Di

Sepanjang Pantai Selatan Yogyakarta”.