Bimbingan Teknis Deteksi Residu Nitrit Pada Sarang Burung … · merubah ammonia menjadi nitrit...

1
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN Jl. Mayjen Sutoyo S. No. 1134 Banjarmasin Tel/Fax (0511) 3361334/3353980 bkpbanjarmasin.karanna.pertanian.go.id [email protected] Berita Website BKP Kelas I Banjarmasin Bimbingan Teknis Deteksi Residu Nitrit Pada Sarang Burung Walet di BKP Banjarmasin Oleh drh. Helmi, M.Si Publikasi: Mei 2014 Pengeluaran media pembawa sarang burung walet dari Kalimantan Selatan yang diawasi Balai Karanna Pertanian Kelas I Banjarmasin dari tahun ke tahun cend- erung meningkat. Peningkatan ini juga harus disertai dengan pengembangan teknik dan metode pemerik- saan sarang burung walet mengingat sarang burung walet sebagai media pembawa yang tergolong sebagai bahan asal hewan yang dapat mengandung senyawa Ni- trit (NO2). Bertempat di Laboratorium Karanna Hewan Balai Karanna Pertanian Kelas I Banjarmasin, 05-07 Mei 2014 telah melakukan pelahan deteksi residu nitrit pada sarang burung walet. Pelahan ini merupakan bimbingan teknis dari Balai Besar Uji Standar Karanna Pertanian yang telah berhasil mengembangkan metode baru untuk mendeteksi residu nitrit pada sarang burung walet. Metode tersebut adalah pengembangan dari metode uji cepat dengan mengadopsi prinsip-prinsip spektrofotometri sehingga residu nitrit dapat diketahui dengan membandingkan warna yang terbentuk dengan deret standar. Nitrit (NO2) merupakan senyawa kimia yang sering ditemukan di alam. Keberadaan residu nitrit dalam sa- rang burung walet sangat memungkinkan berasal dari proses alam yaitu pembusukan Kotoran walet yang menghasilkan gas ammonia. Bakteri pengurai akan merubah ammonia menjadi nitrit selanjutnya menjadi nitrat. Sarang burung walet akan menyerap senyawa kimia ini dan jika dilakukan pemeriksaan residu nitrit maka akan ditemukan senyawa nitrat. Bahaya residu nitrit dalam jumlah berlebihan mengakibatkan methae- moglobinemia yang sering disebut dengan islah baby blue bahkan dapat menyebabkan kanker. Hasil pemeriksaan ter- hadap sarang burung walet yang belum men- galami perlakuan (un- clean), kadar nitrit yang ditemukan rata-rata di atas 70 ppm. Mengacu pada Permentan No 41 tahun 2013 tentang ndakan karanna hewan terhadap pemasukan atau pengeluaran sarang burung walet ke dan dari dalam wilayah negara republik Indonesia, me- netapkan bahwa residu nitrit pada sarang burung walet dak melebihi ambang batas maksimum yaitu 125 ppm.

Transcript of Bimbingan Teknis Deteksi Residu Nitrit Pada Sarang Burung … · merubah ammonia menjadi nitrit...

Page 1: Bimbingan Teknis Deteksi Residu Nitrit Pada Sarang Burung … · merubah ammonia menjadi nitrit selanjutnya menjadi nitrat. Sarang burung walet akan menyerap senyawa kimia ini dan

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASINJl. Mayjen Sutoyo S. No. 1134 Banjarmasin

Tel/Fax (0511) 3361334/3353980bkpbanjarmasin.karantina.pertanian.go.id

[email protected]

Berita Website BKP Kelas I Banjarmasin

Bimbingan Teknis Deteksi Residu Nitrit Pada Sarang Burung Walet di BKP BanjarmasinOleh drh. Helmi, M.Si Publikasi: Mei 2014

Pengeluaran media pembawa sarang burung walet dari Kalimantan Selatan yang diawasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dari tahun ke tahun cend-erung meningkat. Peningkatan ini juga harus disertai dengan pengembangan teknik dan metode pemerik-saan sarang burung walet mengingat sarang burung walet sebagai media pembawa yang tergolong sebagai bahan asal hewan yang dapat mengandung senyawa Ni-trit (NO2). Bertempat di Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, 05-07 Mei 2014 telah melakukan pelatihan deteksi residu nitrit pada sarang burung walet. Pelatihan ini merupakan bimbingan teknis dari Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian yang telah berhasil mengembangkan metode baru untuk mendeteksi residu nitrit pada sarang burung walet. Metode tersebut adalah pengembangan dari metode uji cepat dengan mengadopsi prinsip-prinsip spektrofotometri sehingga residu nitrit dapat diketahui dengan membandingkan warna yang terbentuk dengan deret standar. Nitrit (NO2) merupakan senyawa kimia yang sering ditemukan di alam. Keberadaan residu nitrit dalam sa-rang burung walet sangat memungkinkan berasal dari proses alam yaitu pembusukan Kotoran walet yang menghasilkan gas ammonia. Bakteri pengurai akan merubah ammonia menjadi nitrit selanjutnya menjadi nitrat. Sarang burung walet akan menyerap senyawa kimia ini dan jika dilakukan pemeriksaan residu nitrit maka akan ditemukan senyawa nitrat. Bahaya residu nitrit dalam jumlah berlebihan mengakibatkan methae-moglobinemia yang sering disebut dengan istilah baby blue bahkan dapat menyebabkan kanker.

Hasil pemeriksaan ter-hadap sarang burung walet yang belum men-galami perlakuan (un-clean), kadar nitrit yang ditemukan rata-rata di atas 70 ppm. Mengacu pada Permentan No 41

tahun 2013 tentang tindakan karantina hewan terhadap pemasukan atau pengeluaran sarang burung walet ke dan dari dalam wilayah negara republik Indonesia, me-netapkan bahwa residu nitrit pada sarang burung walet tidak melebihi ambang batas maksimum yaitu 125 ppm.