ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA...

87
ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT PADA SEKTOR PERIKANAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI DESA WISATA KEMLOKO DESA KEMLOKO KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh : MOHAMAD LIFAUDIN ANDALUSI ALAFGANI NIM. 135080400111012 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA...

Page 1: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAANDESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT PADA SEKTOR PERIKANAN

IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI DESA WISATA KEMLOKO DESA KEMLOKOKECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSIPROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :MOHAMAD LIFAUDIN ANDALUSI ALAFGANI

NIM. 135080400111012

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 2: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAANDESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT PADA SEKTOR PERIKANAN

IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI DESA WISATA KEMLOKO DESA KEMLOKOKECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSIPROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTANSebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana di

Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Brawijaya

Oleh :MOHAMAD LIFAUDIN ANDALUSI ALAFGANI

NIM. 135080400111012

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 3: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

SKRIPSIAnalisis Potensi Dan Strategi Pengelolaan Desa Wisata Berbasis

Masyarakat Pada Sektor Perikanan Ikan Koi (Cyprinus carpio) Di DesaWisata Kemloko Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

Provinsi Jawa Timur

Oleh:MOHAMAD LIFAUDIN ANDALUSI ALAFGANI

NIM. 135080400111012

telah dipertahankan di depan pengujipada tanggal 25 Juli 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syaratSK Dekan No:_______________Tanggal:___________________

Menyetujui,Dosen Pembimbing I

(Dr. Ir. Edi Susilo, MS)NIP. 19591205 198503 1 006Tanggal: ____________________

Dosen Penguji I

(Erlinda Indrayani, S.Pi., M.Si)NIP. 19740220 200312 2 001Tanggal:_______________

Dosen Pembimbing II

(Wahyu Handayani, S.Pi.,MBA.,MP)NIP. 19750310 200501 2 001Tanggal:

Dosen Penguji II

(Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si)NIP. 2015 0686 0513 1 001Tanggal: _______________

Mengetahui,Ketua Jurusan SEPK

(Dr. Ir. Nuddin Harahab, MP)NIP. 19610417 199003 1 001Tanggal:_________________

Page 4: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan skripsi yang saya tulis

dengan judul “Analisis Potensi Dan Strategi Pengelolaan Desa Wisata Berbasis

Masyarakat Pada Sektor Perikanan Koi (Cyprinus carpio) Di Desa Wisata Kemloko

Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar” ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya serta tidak terdapat karya

ataupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang

tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa laporan skripsi

yang saya buat ini merupakan hasil penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, 2 Agustus 2017

Mahasiswa

Mohamad Lifaudin Andalusi Alafgani

Page 5: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

RINGKASAN

MOHAMAD LIFAUDIN ANDALUSI ALAFGANI. Analisis Potensi Dan StrategiPengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat Pada Sektor Perikanan Ikan Koi(Ciprinus carpio) Di Desa Wisata Kemloko Desa Kemloko Kecamatan NglegokKabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. (Dibawah bimbingan Dr. Ir. Edi Susilo,MS dan Wahyu Handayani, S.Pi., MP., MBA)

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar dengankekayaan sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan sumberdaya alamtersebut seharusnya bisa dioptimalkan sebagai potensi peningkatankesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara secara merata danmenyeluruh.

Desa menjadi titik simpul terkecil pembangunan, sehingga mendinamisasikanpembangunan di desa akan memberikan dampak terhadap pembangunan padalingkup kewilayahan yang lebih luas. Ketika pembangunan di mulai dari satuanterkecil dari pemerintah melalui suatu komunitas yaitu masyarakat perdesaanmaka visi dari pemerintah yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri,dan berkepribadian berlandaskan gotong royong akan dapat tercapai.

Salah satu cara mengembangkan ekonomi dan sumberdaya manusiadalam masyarakat salah satunya dengan melalui desa wisata. Desa wisatasendiri adalah suatu bentuk lingkungan permukiman yang memiliki ciri khususbaik alam maupun budaya yang sesuai dengan tuntutan wisatawan dimanamereka dapat menikmati, mengenal, menghayati dan mempelajari kekhasandesa beserta segala daya tariknya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisisKarakteristik Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi JawaTimur sebagai Desa Wisata. Potensi Desa Wisata pada sektor perikanan ikanKoi (Ciprinus carpio) di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten BlitarProvinsi Jawa Timur untuk Desa Wisata. Keterlibatan masyarakat Desa KemlokoKecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaanDesa Wisata. Dan yang terakhir Strategi pengelolaan Desa Wisata di DesaKemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif denganobjek penelitian Desa Wisata Kemloko di Desa Kemloko Kecamatan NglegokKabupaten Blitar. Dalam penelitian kualitatif tidak dengan populasi sampelmelainkan situasi sosial yang mana terdiri dari tiga elemen yaitu, tempat, pelaku,dan aktifitas.

Jenis dan sumber data merupakan data primer dan data sekunder. Teknikpengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dandokumentasi. Kemudian untuk analisis data menggunakan deskriptif kualitatifdan analisis SWOT untuk mengetahui strategi pengelolaan yang layak.

Dengan hasil penelitian ini Desa Wisata Kemloko berada di Desa KemlokoKecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Desa Kemloko terdiridari dua Dusun, yaitu Dusun Kemloko dan Desa Kuwut. Karena termasukkedalam lereng Gunung Kelud yang masih aktif tanah di Desa Kemloko sangatsubur, dan dialiri sungai-sungai. Oleh karenanya di Desa Kemloko banyakbudidaya Ikan Koi.

Pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada di Desa Kemloko sebagianbesar adalah budidaya Ikan Koi. Ikan Koi di Kemloko sudah menjadi identitasdaerah tersebut, bahkan terkenal sampai tingkat nasional maupun internasional.Itu tidak lepas karena letak topografi maupun geografis yang sangat mendukunguntuk budidaya Ikan Koi. Selama ini pemanfatan Ikan Koi sendiri masih sebatas

Page 6: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

budidaya. Padahal untuk diversivikasi produk unggulan Desa Kemloko masihbanyak , salah satunya adalah untuk dijadikan mina wisata.

Pada aspek sosial ekonomi potensi pasar Desa Wisata Kemloko sangat baikhal ini di dukung oleh beberapa hal. Yang pertama akses ke Desa WisataKemloko yang mudah dari pusat kota maupun dari kabupaten lain Kediri, Malang, maupun dari Tulungagung. Kemudian dekat dengan objek wisata di Blitar salahsatunya Candi Penataran dan Makam Bungkarno, Desa Wisata Kemloko beradadi tengah antara Candi Penataran dan Makam Bungkarno sehingga wisatawanyang ke arah Candi Penataran dari makam Bung Karno maupun sebaliknya akanmelewati Desa Wisata Kemloko.

Pandangan masyarakat terkait Desa Wisata Kemloko cukup baik. Masyaratberanggapan dengan adanya Desa Wisata Kemloko akan meningkatkanekonomi mereka. Selain itu harapan dari masyarakat terutama yang terlibatdalam pengelolaan Desa Wisata Kemloko meminta agar pemerintah lebihmendukung lagi Desa Wisata Kemloko melalui pengadaan pelayanan maupunfasilitas yang menjamin pengelolaan Desa Wisata berbasis masyarakat yang adadi Desa Kemloko ini.

Dari hasil analisis SWOT pada usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko inimenunjukan bahwa usaha ini pada kuadran 1 atau strategi SO (StrengthsOppurtunity) yaitu menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang adauntuk pengembangan usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko ini, sehinggausaha pengelolaan Desa Wisata ini menggunakan strategi agresif. Strategi yangdigunakan dalam pengembangan usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko inistrategi SO.

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan peluang yang ada denganmemanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki. Strategi yang dilakukan padausaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko ini adalah.a. Memanfaatkan peluang pasar dengan meningkatkan pengembangan Desa

Wisata serta meningkatkan pemasaran melalui sarana dan media yang ada.Mengingat sasaran objek wisata sekarang yang sudah mulai bergeser dariwisata umum menjadi wisata edukasi salah satunya potensi melalui DesaWisata Kemloko ini.

b. Memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal untukmengembangkan usaha pengelolaan Desa Wisata. Dengan kekuatansumberdaya yang mendukung itu menjadi modal utama jika bisadimanfaatkan secara optimal.Berdasarkan dari hasil penelitian skripsi di Desa Wisata Kemloko setelah

melalui deskriptif kualitatif dan juga melalui metode analisis SWOT terkait potensiDesa Wisata Kemloko dan strategi pengelolaan dapat diperoleh kesimpulansebagai berikut:

Potensi Desa Wisata Kemloko terutama pada sektor perikanan koi sangatbagus mengingat sebagian masyarakat selain petani adalah merupakanpembudidaya Koi. Koi sudah terkenal sebagai identitas Desa Kemloko sehinggauntuk dijadikan bagian dari Desa Wisata akan sangat mendukung. Belum lagidengan Nglegok dijadikan kawasan Minapolitan yang mana Desa Kemlokomenjadi salah satu bagian.

Saran dari penelitian ini adalah Perlunya konsistensi dari pemerintah dalammendampingi dan mendukung pengelolaan Desa Wisata Kemloko. Karenaterkesan Desa Wisata Kemloko setelah disahkan pemerintah melalui dinaspariwisata terbengkalai dan masyarakat pengelola agak kebingungan.

Page 7: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyajikan laporan Skripsi yang berjudul

Analisis Potensi Dan Strategi Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat

Pada Sektor Perikanan Ikan Koi (Ciprinus carpio) Di Desa Wisata Kemloko Desa

Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Di dalam

tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi objek dan daya tarik

wisata di Desa Wisata Kemloko pada sektor perikanan Ikan Koi (Cyprinus

carpio), kemudian kesiapan pengelolaan CBT (Community Based Tourism),

kesiapan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata, dan analisis SWOT

untuk mengetahui strategi seperti apa yang sesuai untuk menjalankan Desa

Wisata Kemloko.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki

penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi

masih dirasakan banyak kekurangtepatan, oleh karena itu penulis mengharapkan

saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, Juli 2017

Penulis

Page 8: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam proses penyusunan laporan skripsi dengan judul “Strategi

Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Bambang, Kecamatan Pasirian, Kabupaten

Lumajang, Jawa Timur” ini banyak pihak yang terlibat baik secara langsung maupun

tidak langsung, sehingga atas terselesaikannya laporan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang memberi berkah serta kelancaran dalam setiap proses

penelitian hingga penyusunan laporan.

2. Kedua orang tua yang senantiasa memotivasi, membimbing dan memberi doa

sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

3. Bapak Dr. Ir. Edi Susilo, MS selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Wahyu

Handyanai, S.Pi, MP, MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan serta pengarahan sampai terselesaikannya laporan ini.

4. Bapak Raziq dan bapak Saipul selaku pembimbing lapang yang telah

meluangkan waktu di tengah kesibukannya yang telah membimbing dan

memberikan informasi selama Skripsi berlangsung.

5. Sdri Septia Ria Evina, terima kasih banyak atas semua bantuan moril maupun

materil, kenyamanan, kebahagiaan dan dorongan semangat yang tidak bisa

diukur oleh ucapan maupun tulisan.

6. Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia komisariat Fakultas

Perikanan Dan Ilmu Kelautan yang telah memberikan semangat dan dukungan

selama ini.

7. Teman - teman SEPK 2013 dan kakak tingkat di FPIK yang telah memberikan

semangat dan dukungan selama ini.

Page 9: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu

penyelesaian Laporan Skripsi ini.

Peneliti sangat mengharapkan penyajian laporan ini dapat memberikan

pengetahuan tambahan bagi para pembaca namun peneliti juga menyadari laporan

ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman peneliti yang masih terbatas maka dari itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan untuk dijadikan pelajaran dalam penelitian -

penelitian selanjutnya.

Malang, Juli 2017

Penulis

Page 10: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................... vi

RINGKASAN................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiv

1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 LatarBelakang..................................................................................... 1

1.2 RumusanMasalah............................................................................... 5

1.3 TujuanPenelitian................................................................................. 6

1.4 ManfaatPenelitian............................................................................... 6

1.5 LokasidanWaktuPenelitian ................................................................ 7

2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 8

2.1 PenelitianTerdahulu ........................................................................... 8

2.2 PemanfaatanSumberdayaAlam ......................................................... 10

2.3 PengelolaanSumberdayaPerikananBerbasisMasyarakat ................ 11

2.4 PotensiObjek, danDaya Tarik Wisata (ODTW).................................. 12

2.5 KawasanMinapolitan.......................................................................... 13

2.6 DesaWisata ......................................................................................... 14

2.7 Wisata Berbasis Masyarakat CBT (Community Based Tourism) ... 14

2.8 KondisiSosialEkonomiMasyarakatDesa ........................................... 15

2.9 KerangkaPemikiran............................................................................ 16

3. METODE PENELITIAN............................................................................... 20

3.1 LokasiPenelitian ................................................................................. 20

3.2 JenisPenelitian ................................................................................... 20

3.3 ObjekPenelitian .................................................................................. 21

3.4 PopulasidanSampel ........................................................................... 21

3.4.1 JenisSampel................................................................................. 22

3.4.2 TeknikPengambilanSampel......................................................... 22

3.5 JenisdanSumber Data........................................................................ 23

Page 11: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

3.5.1 Data Primer .................................................................................. 23

3.5.2 Data Sekunder.............................................................................. 24

3.6 TeknikPengumpulan Data.................................................................. 24

3.6.1 Observasi ..................................................................................... 24

3.6.2 Wawancara................................................................................... 25

3.6.3 Dokumentasi ................................................................................ 25

3.7 Metode Analisis Data ......................................................................... 26

3.7.2 DeskriptifKualitatif ....................................................................... 26

3.7.3 AnalisisSwot ................................................................................ 27

3.7.3.1 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS) ................................. 27

3.7.3.2 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS) ............................. 30

3.7.3.3 Matrik SWOT ......................................................................... 33

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 34

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian .................................................... 34

4.1.1 Keadaan Geografis...................................................................... 34

4.1.2 Keadaan Topografi ...................................................................... 35

4.1.3 Keadaan Penduduk ..................................................................... 36

4.2 Desa Wisata Kemloko ........................................................................ 38

4.3 Objek, dan Daya Tarik Wisata............................................................ 40

4.3.1 Daya Tarik .................................................................................... 40

4.3.2 Aksesibilitas ................................................................................ 43

4.3.3 Kondisi Lingkungan Sosial Ekonomi......................................... 47

4.3.4 Akomodasi ................................................................................... 49

4.3.5 Sarana Prasarana Penunjang ..................................................... 49

4.4 Kesiapan Pengelolaan CBT (Community Based Tourism) .............. 49

4.4.1 Aspek Sosial Ekonomi ................................................................ 49

4.4.2 Aspek Sosial Budaya .................................................................. 51

4.4.3 Aspek Lingkungan ...................................................................... 52

4.4.4 Aspek Pengelolaan...................................................................... 52

4.5 Kesiapan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata ............ 53

4.5.1 Karakter Masyarakat.................................................................... 53

4.5.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Desa Wisata........................ 53

4.5.3 Partisipasi dan Keinginan Masyarakat....................................... 54

4.6 Analisis SWOT.................................................................................... 55

4.6.1 Analisis Faktor Internal ............................................................... 55

Page 12: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

4.6.2 Analisis Faktor Eksternal............................................................ 58

4.6.3 Diagram SWOT Desa Wisata Kemloko....................................... 62

4.6.4 Matriks SWOT pada Desa Wisata Kemloko ............................... 64

4.6.5 StrategiPengelolaanDesaWisataKemloko ................................. 67

5. PENUTUP............................................................................................ 69

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 69

5.2 Saran................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 71

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kemloko ............................. 36Tabel 2. Matrik IFAS pada Pengelolaan Desa Wisata Kemloko .................. 57Tabel 3. Matrik EFAS pada Pengelolaan Desa Wisata Kemloko................. 60Tabel 4. Matrik SWOT usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko.............. 64

Page 14: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian....................................................... 19Gambar 2. Peta Desa Kemloko ..................................................................... 35Gambar 3. Minapolitan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar .................. 38Gambar 4. Masuk Desa Wisata Kemloko ..................................................... 39Gambar 5. Keasrian Desa Kemloko.............................................................. 40Gambar 6. Aktifitas Pengiriman Koi Keluar Kota ........................................ 42Gambar 7. Kolam Karantina Sebelum Dikirim Keluar Kota......................... 42Gambar 8. Kolam Pembesaran Ikan Koi....................................................... 43Gambar 9. Tipe Jalan Di Desa Kemloko....................................................... 44Gambar 10. Akses Ke Desa Wisata Kemloko dari Sumber Udel ................ 45Gambar 11. Akses Ke Desa Wisata Kemloko dari Makam Bungkarno....... 46Gambar 12. Akses Ke Desa Wisata Kemloko dari Garum........................... 47Gambar 13. Diagram SWOT .......................................................................... 63

Page 15: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar dengan

kekayaan sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan sumberdaya alam

tersebut seharusnya bisa dioptimalkan sebagai potensi peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara secara merata dan

menyeluruh.

Menurut Primyastanto (2015), sumberdaya perikanan serta potensi perikanan

yang ada terutama sumberdaya alam pesisir dan laut, dewasa ini sudah semakin

disadari oleh banyak orang bahwa sumberdaya ini merupakan suatu potensi

yang cukup menjanjikan dalam mendukung tingkat perokonomian pada

masyarakat sekitar pesisir. Selain sumberdaya perikanan di laut sumberdaya di

darat juga sangat potensial untuk dikembangkan. Tidak hanya budidaya namun

juga berpotensi untuk dikembangkan lagi sebagai wisata.

Desa menjadi titik simpul terkecil pembangunan,sehingga mendinamisasikan

pembangunan di desa akan memberikan dampak terhadap pembangunan pada

lingkup kewilayahan yang lebih luas. Ketika pembangunan di mulai dari satuan

terkecil dari pemerintah melalui suatu komunitas yaitu masyarakat perdesaan

maka visi dari pemerintah yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri,

dan berkepribadian berlandaskan gotong royong akan dapat tercapai.

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

Page 16: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

2

dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia (UU nomor 6

tahun 2014).

Pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan

untuk sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat desa. Pembangunan desa

bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan

dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi

ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara

berkelanjutan. Pembangunan desa mengedepankan kebersamaan,

kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan

perdamaian dan keadilan sosial (UU nomor 6 tahun 2014).

Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya mengembangkan

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,

sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan

sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan

pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan

masyarakat desa (UU nomor 6 tahun 2014).

Melihat bagaimana pentingnya pembangunan desa, sangat perlu untuk

mengembangkan masyarakatnya dengan sesuatu yang inovatif serta kreatif.

Sehingga selain membangun desa sebagai suatu kawasan juga membangun

sumberdaya manusianya. Salah satunya melalui sektor perikanan dengan

pariwisata.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang sangat

penting dan mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi

pembangunan. Produk wisata konvensional mulai banyak ditinggalkan dan

wisatawan beralih kepada produk wisata yang lebih menghargai lingkungan,

Page 17: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

3

alam, budaya dan atraksi secara spesial. Kepuasan wisatawan tidak lagi

bersandar pada keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisata melainkan juga

pada keleluasaandan intensitas interaksi dengan lingkungan dan masyarakat

lokal (Susyanti, 2013).

Menurut Hakim (2004), aktivitas wisata adalah kegiatan manusia yang

melakukan perjalanan “keluar dari lingkungan asalnya” untuk tidak lebih dari satu

tahun berlibur, berdagang atau berurusan lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk

mengisi waktu luang manusia di selang-selang kesibukan.

Pengembangan desa wisata merupakan langkah strategis untuk

mempercepat pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan desa. Dilibatkanya masayarakat dalam pengelolaan

sumberdaya alam yang ada di sekitarnya akan menjadikan masyarakat yang

berdikari. Kedudukan rakyat sebagai sumber daya sosial bagi pembangunan

harus kita yakini bahwa rakyat akan menjadi sumber daya untuk membangun

ekonominya sendiri dan negara yang optimal bagi pembangunan bila aktifitas

dan kreatifitasnya dikembangkan.

Salah satu cara mengembangkan ekonomi dan sumberdaya manusia dalam

masyarakat salah satunya dengan melalui desa wisata. Desa wisata sendiri

adalah suatu bentuk lingkungan permukiman yang memiliki ciri khusus baik alam

maupun budaya yang sesuai dengan tuntutan wisatawan dimana mereka dapat

menikmati, mengenal, menghayati dan mempelajari kekhasan desa beserta

segala daya tariknya (Susyanti, 2013).

Bentuk pengembangan desa wisata yang belum banyak adalah pada sektor

perikanan budidaya. Padahal sektor ini sangat berpotensi untuk dikembangkan

masuk kedalam bagian pengembangan desa wisata. Karena selama ini hanya

dikembangkan untuk budidaya konsumsi dan hias untuk koleksi serta

Page 18: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

4

perlombaan saja. Dari sisi keindahan dan sisi edukasi ikan hias bisa dimasukan

ke dalam program desa wisata. Agar masyarakat luas lebih mengenal dan

mengetahui bagaimana potensi ikan hias dan mengerti bahwa mereka sudah

sepatutnya bangga dengan potensi yang ada di negerinya.

Komoditas ikan hias air tawar yang sampai saat ini masih menjadi primadona

di pasar internasional dan merupakan ikan hias kelompok mahal, serta fluktuasi

dipasaranpun relatif stabil adalah ikan koi (Cyprinus carpio). Ikan hias koi telah

menjadi komoditas andalan dibeberapa daerah karena telah berhasil

mengangkat perekonomi masyarakat (Kusrini E. et al, 2012).

Komoditi ikan hias terutama Ikan Koi mengalami perkembangan yang cukup

bagus pada beberapa tahun terakhir walaupun perkembangan tersebut terlihat

berfluktuatif dari tahun ke tahun. Salah satu komoditi subsektor perikanan yang

dijadikan sebagai produk unggulan di Kabupaten Blitar adalah ikan hias

khususnya Ikan Koi, sub sektor perikanan menyumbang nilai PDRB Kabupaten

Blitar sebanyak 4,62 persen pada tahun 2014, merupakan penyumbang sektor

pertanian terkecil kedua setelah subsektor kehutanan. Data perikanan diperoleh

dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Blitar yang memuat tentang luas

kolam, jumlah petani ikan, banyaknya produksi dan nilai produksi ikan baik ikan

air tawar maupun ikan laut (BPS Kabupaten Blitar, 2016).

Komoditas ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus

khususnya Ikan Koi dari kancah Blitar telah cukup punya warna dan mendapat

tempat tersendiri bagi penggemar ikan hias di pasar lokal, nasional maupun luar

negeri. Melihat potensi yang ada dengan hasil ternak Ikan Koi produksi yang

terus meningkat dari tahun ke tahun beberapa petani ikan konsumsi beralih

mengikuti bisnis Ikan Koi, slain perawatan yang tidak begitu sulit juga dapat

Page 19: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

5

dibudidayakan di kolam pekarangan, selama tahun 2013 petani Ikan Koi

mendapatkan omset tidak kurang dari 534 milyar rupiah (BPS Blitar, 2014).

Desa Kemloko sendiri adalah desa yang berada di Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Desa Kemloko di tetapkan sebagai desa

wisata oleh Kementrian Pariwisata pada tahun 2015. Jauh sebelum menjadi

desa wisata sudah terlebih dahulu Desa Kemloko terkenal sebagai sentral Ikan

Koi (Ciprinus carpio) di Kabupaten Blitar, tidak hanya di Blitar namun juga

nasional maupun internasional.

Dari potensi yang ada di Desa Kemloko pada sektor perikanan Koi, sector

perikanan perlu dilibatkan dalam desa wisata. Akan tetapi perlu dilakukan kajian

lebih mendalam terlebih dahulu potensi, objek , dan daya tarik sector perikanan

untuk dilibatkan dalam Desa Wisata Kemloko. Oleh karena itu penelitian ini akan

menganalisis potensi dan mengkaji bagaimana strategi yang tepat untuk

mengelola desa wisata agar pengelolaanya dapat melbatkan masyarakat secara

gotongroyong. Mengingat pentingnya pengelolaan sumberdaya alam yang

melibatkan masyarakat agar manfaat yang dilakukan dalam pembangunan bisa

langsung dirasakan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

Provinsi Jawa Timur sebagai Desa Wisata?

2. Bagaimana potensi Desa Wisata pada sektor perikanan ikan Koi (Ciprinus

carpio) di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa

Timur untuk Desa Wisata?

Page 20: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

6

3. Bagaimana keterlibatan masyarakat Desa Kemloko Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan Desa Wisata?

4. Bagaimana strategi pengelolaan Desa Wisata di Desa Kemloko Kecamatan

Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Karakteristik Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi

Jawa Timur sebagai Desa Wisata.

2. Potensi Desa Wisata pada sektor perikanan ikan Koi (Ciprinus carpio) di

Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur

untuk Desa Wisata.

3. Keterlibatan masyarakat Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten

Blitar Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan Desa Wisata.

4. Strategi pengelolaan Desa Wisata di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Masyarakat, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber

informasi bagi masyarakat mengenai potensi daerahnya untuk

dikembangkang menjadi Desa Wisata.

2. Pemerintah, Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah

setempat maupun pihak-pihak yang terkait dalam melakukan kebijakan

pengembangan Desa Wisata.

3. Peneliti, Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainnya yang berminat untuk

mengadakan penelitian dengan tema yang sama.

Page 21: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

7

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai analisis potensi dan strategi pengelolaan desa

wisata yang ditunjukkan pada beberapa penelitian di bawah ini. Dengan

beberapa penelitian model sama meskipun pada sektor yang berbeda. Untuk

kemudian beberapa penelitian ini dijadikan sebagai panduan tinjauan pustaka

untuk penelitian ini.

Yang pertama adalah penelitian tentang analisis potensi dan arahan strategi

kebijakan pengembangan desa ekowisata di kecamatan bumiaji kota batu,

Menurut Attar., et al. (2013) saat ini sektor pariwisata menjadi andalan di

beberapa daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau

buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan

lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata

yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus

meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu

pengembangan desa ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE).

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian Potensi Wisata Dan

Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) di desa – desa wisata, menganalisis kesiapan

terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling

optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi

kebijakan pengembangan desa ekowisata.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan

survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah analisis potensi

wisata dan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW), penilaian kesiapan

Page 22: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

8

pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan

Analisis SWOT.

Menurut Nalayani (2016) Sektor pariwisata yang merupakan penggerak

perekonomian masyarakat diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan

melalui pengembangan pariwisata kerakyatan. Untuk mewujudkan

pembangunan pariwisata berkelanjutan yang berbasis kerakyatan, diperlukan

upaya diversifikasi daya tarik wisata yang berorientasi pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat, pelestarian seni budaya, dan pembangunan

kepariwisataan yang ramah lingkungan. Pengembangan wisata seperti ini kini

dikenal juga dengan istilah pariwisata pro-rakyat. Salah satu pilihan

tepat adalah membentuk kawasan wisata pedesaan yang dapat dijadikan

daya tarik wisata yang biasa dikenal dengan desa wisata.

Beberapa teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori perencanaan,

teori pariwisata berkelanjutan, teori Community Based Tourism (CBT) atau

wisata berbasis masyarakat dan teori pariwisata alternatif. Pengembangan desa

wisata harus direncanakan dengan baik, oleh karena itu sangat diperlukan

kerjasama stakeholder dalam hal ini pemerintah, pengusaha, dan masyarakat

terutama masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan desa

wisata ke arah yang lebih baik yang dapat mensejahterakan masyarakat yang

ada di dalamnya. Potensi setiap desa selalu berbeda oleh karenanya setiap desa

mempunyai ke khasan masing-masing dan tingkat perkembanganya berbeda.

Menurut Barus (2012), dalam analisis potensi obyek wisata dan kesiapan

masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat. Daerah

yang mempunyai keterwakilan ekosistem yang masih alami dan mempunyai

komunitas alam yang unik, langka, dan indah serta bentang alam dan potensi

alam yang dapat dijadikan sebagai Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam

Page 23: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

9

(ODTWA). Perlu dilakukan studi dan penilaian terhadap potensi-potensi yang

ada. Pemanfaatan potensi ODTWA ini harus dikelola secara arif dan

bertanggung jawab serta harus memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dalam analisis kesiapan masyarakat data ini diperoleh dengan cara kuisioner

terhadap masyarakat sekitar mengenai kesiapan masyarakat dalam

pengembangan desa wisata berbasis masyarakat. Karena kesiapan masyarakat

sangat penting dalam pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat.

2.2 Pemanfaatan Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam adalah segala potensi alam yang dapat di kembangkan

untuk proses produksi. Sumberdaya alam seperti, air udara, lahan, minyak ikan,

hutan, dan lain-lain merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan

hidup manusia. Sehingga penting keberadaanya untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumberdaya tersebut akan

berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia (Triyanti, 2012).

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber

daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan

ekosistem. Kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang

melimpah. Kekayaan itu perlu dilindungi dan dikelola dalam suatu sistem

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi

antara lingkungan laut, darat, dan udara berdasarkan wawasan Nusantara (UU

No 32 tahun 2009).

Pengelolaan sumberdaya alam yang bijak akan meningkatkan kesejahteraan

manusia, akan tetapi akan sebaliknya jika pengelolaan sumberdaya alam yang

kurang baik maka akan berdampak buruk terhadap manusia, terutama untuk

generasi berikutnya. Oleh karena itu, persoalan yang mendasar terkait

sumberdaya alam adalah bagaimana pengelolaanya supaya menghasilkan

Page 24: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

10

manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia akan tetapi tidak sampai

mengorbankan kelestarianya. Sehingga generasi manusia selanjutnya tetap

dapat memamfaatkanya.

Upaya preventif dalam rangka pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam

perlu dilaksanakan dengan mendayagunakan secara maksimal instrumen

pengawasan dan perizinan. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu

dikembangkan satu sistem hukum perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang jelas, tegas, dan menyeluruh guna menjamin kepastian hukum

sebagai landasan bagi perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam serta

kegiatan pembangunan lain. Segala bentuk pemanfaatan sumberdaya alam

harus memikirkan aspek keberlanjutan. Tidak hanya memanfaatkannya saja

tetapi juga menjaga sumberdaya alam yang ada.

2.3 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat (CBFM)

Pengelolaan Berbasis Masyarakat atau biasa disebut Community Based

Fisheries Management (CBFM) merupakan salah satu pendekatan pengelolaan

sumberdaya alam, misalnya Perikanan, yang meletakkan pengetahuan dan

kesadaran lingkungan masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya.

Pengelolaan Perikanan Berbasis Masyarakat (CBFM) adalah sebagai suatu

strategi untuk mencapai pembangunan yang berpusat pada manusia, di mana

pusat pengambilan kebijakan mengenai pemanfaatan sumberdaya alam secara

berkelanjutan di suatu daerah terletak/berada di tangan masyarakat di daerah

tersebut. Dalam sistem pengelolaan ini, masyarakat diberikan kesempatan dan

tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap sumberdaya yang

dimilikinya, di mana masyarakat sendiri yang mendefinisikan kebutuhan, tujuan

dan aspirasi nya serta masyarakat itu pula yang membuat keputusan demi

kesejahteraannya (Bengen, 2004).

Page 25: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

11

Menurut Nikijuluw (2002), menyatakan CBFM dapat dikembangkan

melalui tiga cara:

1. Pemerintah beserta masyarakat mengakui praktik-praktik pengelolaan

sumberdaya perikanan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat secara turun

temurun dan merupakan adat atau budaya yang dianut selama ini nilai budaya

tetap dijaga, kebijakan pengelolaan berdasarkan nilai budaya setempat.

2. Pemerintah dan masyarakat menghidupkan kembali atau merevitalisasi adat

dan budaya masyarakat dalam mengelola sumberdaya perikanan. Adat dan

budaya tersebut barangkali telah hilang atau tidak digunakan lagi karena

berubahnya zaman dan waktu. Meski demikian, masyarakat dan pemerintah

menyadari bahwa adat dan budaya itu perlu dihidupkan lagi karena ternyata

hilangnya adat dan budaya tersebut tidak membuat masyarakat semakin

sejahtera.

3. Pemerintah memberikan tanggung jawab sepenuhnya dari wewenang

pengelolaan sumberdaya kepada masyarakat.

2.4 Potensi, Obyek dan Daya Tarik Wisata

Menurut Putri (2014), pengembangan potensi wisata berkaitan erat dengan

pelestarian nilai nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan

memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam. Pemanfaatan

disini bukan berarti mengubah secara total, tetapi lebih berarti mengelola,

memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi

tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata. Apabila potensi tersebut

berada di kawasan konservasi, maka untuk memanfaatkan potensi tersebut

sebagai rencana pengembangannya harus dilatar belakangi oleh konsep-konsep

ekowisata diantaranya, lingkungan, masyarakat, pendidikan dan pengalaman,

berkelanjutan, dan manajemen.

Page 26: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

12

Menurut UU No. 9 Tahun 1990 obyek dan daya tarik wisata adalah segala

sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Obyek dan daya tarik wisata tersebut

terdiri atas:

a. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud

keadaan alam serta flora dan fauna.

b. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,

peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro,

wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi, dan

tempat hiburan.

Menurut Untari (2009), penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)

dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah ditentukan dalam

lima komponen utama yang meliputi yaitu:

a. Daya Tarik

b. Aksesibilitas

c. Kondisi Sosial Ekonomi

d. Akomodasi

e. Sarana Prasarana

2.5 Kawasan Minapolitan

Program minapolitan yaitu suatu konsep mengenai kegiatan perikanan yang

berada di pedesaan dengan bentuk kegiatan dari hulu hingga hilir yang didukung

dengan sarana dan pra sarana seperti layaknya di perkotaan. Program

minapolitan sudah berjalan di Kabupaten Blitar sejak Tahun 2011 yang berpusat

di Kecamatan Nglegok. Komoditi unggulan dalam program minapolitan ini yaitu

ikan hias Koi (Adhihapsari, et al. 2014).

Data statistik Tahun 2016 Kabupaten Blitar, produksi Ikan Koi tahun 2015

mencapai 228.140.000 dibandingkan dengan produksi ikan hias yang lain hanya

Page 27: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

13

mampu mencapai 6.203.000 saja. Ini menunjukan bagaimana potensi yang ada

di Kabuapen Blitar ada pada sektor ikan Koi. Menurut Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Blitar (2012) untuk pengembangan kawasan minapolitan di

Kabupaten Blitar di fokuskan pada 4 desa di Kecamatan Nglegok, yakitu Desa

Penataran, Nglegok, Kemloko dan Krenceng. Untuk pengembangan kawasan

minapolitan itu, Pemerintah Kabupaten Blitar telah memberikan fasilitas

pendukung seperti pembangunan subriser, pembangunan saluran air dengan

mengalokasikan anggaran Rp. 1.500.000.000,- dan bantuan pengembangan

usaha perikanan sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Kedepan juga akan dilakukan

pembangunan infrastruktur jalan pada kawasan minapolitan yang di fokuskan di

Kecamatan Nglegok. Atas keberhasilan pengembangan ekomoni pada

masyarakat ini, Pemkab Blitar mendapat penghargaan Otonomi Award di bidang

Penopang Pertumbuhan Ekonomi.

2.6 Desa Wisata

Desa wisata adalah suatu wilayah pedesaan yang menawarkan keaslian baik

dari segi sosial budaya, adat istiadat, keseharian, arsitektur tradisional, struktur

tata ruang desa yang disajikan dalam suatu suatu bentuk integrasi komponen

pariwisata antara lain seperti atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung (Zakaria

F., et al. 2014).

Menurut Susyanti (2013), desa wisata adalah suatu bentuk lingkungan

permukiman yang memiliki ciri khusus baik alam maupun budaya yang sesuai

dengan tuntutan wisatawan dimana mereka dapat menikmati, mengenal,

menghayati dan mempelajari kekhasan desa beserta segala daya tariknya.

Dalam pelaksanaannya seringkali wisatawan tinggal di dalam atau dekat dengan

suasana tradisional dan belajar tentang kehidupan desa dan lingkungan

setempat, sehingga ada proses belajar (learning) dari masyarakat (hosts) kepada

Page 28: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

14

wisatawan (guests), sehingga para tamu mampu memberikan penghargaan

(rewarding) kepada nilai-nilai lokal yang masih dianut oleh komunitas setempat.

2.7 Konsep Wisata Berbasis Masyarakat (Community Bassed Tourism)

Community Based Tourism (CBT) atau wisata berbasis masyarakat adalah

jenis pariwisata yang unik dengan karakteristik yang berbeda dari pariwisata

massal. CBT bukan hanya usaha pariwisata yang bertujuan memaksimalkan

keuntungan untuk investor. Sebaliknya CBT lebih peduli dengan dampak

pariwisata pada masyarakat dan sumber daya lingkungan (Suansri , 2003).

CBT sangat diperlukan dalam mengembangkan desa wisata karena

keterlibatan masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam keberlanjutan

pariwisata di desa wisata tersebut. Secara luas teori pariwisata alternatif,

didefinisikan sebagai bentuk pariwisata yang konsisten dengan nilai-nilai alam,

sosial dan nilai-nilai masyarakat serta memungkinkan baik masyarakat lokal

maupun wisatawan untuk menikmati interaksi positif serta bermanfaat dan

menikmati pengalaman secara bersama-sama (Nalayani, 2016).

Menurut Untari (2009), penilaian kesiapan pengembangan Community Based

Tourism (CBT) dengan menggunakan beberapa aspek. Dari beberapa aspek

tersebut kemudian dijabarkan yang mana akan menjadi indikator penilaian

Community Based Tourism (CBT). Aspek-aspek penilaian Community Based

Tourism (CBT) adalah sebagai berikut:

a. Aspek Sosial Ekonomi

b. Aspek Sosial Budaya

c. Aspek Lingkungan

d. Aspek Pengelolaan

Page 29: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

15

2.8 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

Saat ini jumlah penduduk kota telah mencapai 49,8 persen sementara

persentase penduduk desa justru mengalami penurunan menjadi hanya 50,2

persen dibandingkan pada tiga puluh lima tahun yang lalu. Pada tahun 2014

persentase penduduk desa yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah

sebesar 13,8 persen, sedangkan penduduk kota berjumlah lebih kecil yaitu 8,2

persen. Jika ditelisik lebih jauh diketahui bahwa tingkat kemiskinan di desa jauh

lebih dalam dan lebih parah dibandingkan di kota. Hal itu dibuktikan dengan

Indeks Kedalaman Kemiskinan di kota 1,25 sementara di desa jauh lebih besar

yaitu mencapai 2,24. Semakin tinggi nilai indeks ini artinya semakin jauh rata-rata

pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan. Selain itu, Indeks

Keparahan Kemiskinan di kota sebesar 0,31% sementara di desa 0,56%.

Semakin tinggi nilai indeks artinya semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di

antara penduduk miskin (OECED,2015).

Di Indonesia kemiskinan sebagian besar, namun tidak semata-mata,

ditemukan di wilayah pedesaan dan pertanian yang merupakan tempat tinggal

dari sekitar separuh jumlah penduduknya. Pada tahun 2012, 14,3% penduduk

desa berada di bawah garis kemiskinan pedesaan bila dibandingkan dengan

penduduk kota yang hanya sebesar 8,4%. Kendati demikian, pendapatan

bukanlah satu-satunya ukuran kesejahteraan penduduk miskin. Sebagai contoh,

akses terhadap air bersih hanya dimiliki oleh kurang dari separuh jumlah

penduduk miskin di desa, hanya tiga per empat dari seluruh rakyat Indonesia

yang memiliki akses terhadap listrik, dan hanya 55% anak penduduk miskin yang

menyelesaikan sekolah menengah pertama (OECED,2015).

Page 30: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

16

2.9 Kerangka Pemikiran

Kabupaten Blitar sangat terkenal dengan wisata sejarah dan wisata alamnya.

Selain itu masyarakatnya yang masih tergolong tradisional juga memiliki daya

tarik tersendiri yang menjadikan cirri khas masyarakat Blitar. Oleh karena itu

bentuk pengembangan Desa Wisata sebagai terobosan terbaru pada sektor

pariwisata sangatlah bagus. Desa Wisata yang melibatkan masyarakat desa

secara langsung akan dapat meningkatkan ekonomi serta membangun

kemandirian masyarakat desa.

Ikan Koi (Ciprinus carpio) merupakan mascot Blitar di karenakan Blitar adalah

salah satu penghasil Ikan Koi (Ciprinus carpio) terbaik di Jawa Timur, maupun di

Indonesia bahkan sampai internasional. Terbukti dengan jumlah produksi Ikan

Koi (Ciprinus carpio) di Blitar yang tinggi serta banyak yang juara dalam lomba di

tingkat daerah maupun nasional.

Ikan Koi (Ciprinus carpio) sendiri di Blitar yang menjadi daerah unggulan

produksi adalah kecamatan Nglegok. Kecamatan Nglegok menjadi

pengembangan kawasan minapolitan dengan komoditas unggulan Ikan Koi

(Ciprinus carpio) yang dilaksanakan mulai Tahun 2011. Yang mana di fokuskan

di 4 desa yaitu Desa Penataran, Desa Nglegok, Desa Krenceng dan Desa

Kemloko.

Seiring dengan perkembangan waktu dan pemerintah mulai melakukan

resolusi pembangunan pada simpul terkecil Negara yaitu Desa. Dengan inovasi-

inovasi baru bagaimana memberdayayakan masyarakat desa yaitu salah

satunya melalui Desa Wisata. Dengan Desa Wisata ekonomi masyarakat desa

dapat di bangun. Selain itu keadaan social budaya yang menjadi cirri khas

masyarakat desa dapat di lestarikan dan di pertahankan. Karena ke khasan

itulah yang menjadi daya jual dalam Desa Wisata yang sebenarnya.

Page 31: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

17

Desa Kemloko sendiri di jadikan sebagai salah satu Desa Wisata di

Kabupaten Blitar mulai tahun 2014. Di Desa Wisata Kemloko memiliki ke khasan

berupa kesenian, alam, pertanian, perikanan, serta ekonomi kreatif. Secara

geografis Desa Wisata Kemloko sangat strategis karena berada di tengah-tengah

dua objek wisata vital di Blitar yaitu, Candi Penataran di sebelah utara serta

Makam Bung Karno di sebelah selatan. Sehingga dapat menjadi wisata alternatif

bagi masyarakat yang tidak mainstream dan memiliki nilai edukasi tersendiri

untuk wisatawan.

Desa Kemloko sebelum menjadi desa wisata sudah terkenal sebagai sentra

Ikan Koi (Ciprinus carpio). Maka sudah seharusnya untuk mengankat Desa

Wisata Kemloko bias memaksimalkan sektor perikanan Ikan Koi (Ciprinus

carpio). Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis potensi objek dan daya

tarik wisata. Serta bagaimana strategi pengelolaan yang baik sehingga esensi

dari Desa Wisata yaitu pemberdayaan masyarakat tidak bergeser.

Ada tiga aspek potensi yang di teliti dalam penelitian ini, yaitu yang pertama

adalah Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW). Analisis ini di gunakan untuk

mengetahui bagaimana potensi wisata yang ada di Desa Wisata Kemloko yaitu

pada sektor perikanan Ikan Koi (Ciprinus carpio). Dengan di sesuaikan pada

pedoman-pedoman penilaian potensi wisata yang ada.

Kemudian yang kedua adalah aspek potensi kesiapan pengelolaan

Community Based Tourism (CBT) atau wisata berbasis pada masyarakat. Pada

CBT ini akan menganalisis bagaimana pengelolaan yang sesuai dengan

pelibatan masyarakat. CBT menitikberatkan pada partisipasi masyarakat serta

isu-isu pariwisata lokal dan sebagai manajemen yang berkaitan erat dengan

pariwisata berkelanjutan.

Page 32: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

18

Kemudian yang ketiga adalah bagaimana mengetahui kesiapan masyarakat

dalam pengelolaan Desa Wisata berbasis masyarakat. Ini di lakukan dengan

observasi serta wawancara masyarakat dengan kuisioner, untuk mengetahui

bagaimana respon masyarakat dengan Desa Wisata yang ada di desa mereka.

Dari data yang didapat kemudian di olah dan kemudian akan di ketahui

bagaimana potensi yang ada dan dapat di kembangkan di Desa Wisata

Kemloko. Kemudian akan di ketahui apa saja yang perlu di lakukan dan strategi

kebijakan serta pengelolaan seperti apa yang harus di lakukan. Supaya desa

wisata yang ada di Desa Kemloko bisa berkembang dan maju serta berdampak

kepada masyarakat. Untuk gambaran kerangka berfikir dari penelitian ini bisa

dilihat pada gambar di bawah.

Page 33: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

19

Strategi Pengelolaan DesaWisata Berbasis Masyarakat

Pengembangan CBT

Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian

Blitar SebagaiSentral Ikan Koi

KawasanMinapolitan

Kecamatan Nglegok

Desa Kemloko MerupakanDesa Wisata

Potensi:1. ODTW Sebagai salah satu sentral

Ikan Koi di Blitar Kehidupan masyarakat

yang masih tradisional Keseninan Sejarah budaya Lingkungan yang masih

asri2. Sumber Daya Alam

Kendala:1. Pengetahuan masyarakat

tentang desa wisata masihkurang

Kurangya pengetahuan terkaitpotensi alternatif

2. Pengelolaan Masyarakat sebagai objek Pelibatan masyarakat masih

kurang3. Kebijakan CBT masih kurang

Objek dan DayaTarik Wisata

Kesiapanpengelolaan CBT

Kesiapanmasyarakat

faktor strategiinternal dan

eksternalAnalisis Swot

Masyarakat

Page 34: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

20

3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Desa Wisata Kemloko, Desa Kemloko,

Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Februari Hingga Mei 2017.

3.2 Jenis Metode Penelitian

Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan

tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan,

metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic

research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan

(research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan,

metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen,

survey, dan naturalistik (Sugiono, 2011).

Jenis penelitian ini termasuk kedalam metode penelitian kualitatif karena

masalah yang diteliti masih remang-remang, bahkan gelap kompleks, dan

dinamis. Untuk metode, menggunakan metode naturalistik yang mana digunakan

untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan peneliti tidak membuat perlakuan,

karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan

pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti (Sugiono, 2011).

Menurut Sugiono (2011), Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, teknik pengumpulan data dilakukan

secara trianggulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Generalisasi

dalam penelitian kualitatif disebut transferability dalam bahasa Indonesia

dinamakan keteralihan, maksudnya adalah bahwa hasil penelitian kualitatif dapat

Page 35: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

21

ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat lain

tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

Penelitian ini mencoba mendiskripsikan secara kualitatif mengenai potensi

objek dan daya tarik wisata pada sektor Ikan Koi di Desa Wisata Kemloko.

Mengetahui bagaimana kesiapan pengelolaan wisata dengan sIstem Community

Based Tourism (CBT), untuk mengetahui bagaimana kesiapan masyarakat untuk

dilibatkan dalam pengelolaan wisata berbasis masyarakat, dan dari data tersebut

dilakukan analisis data untuk kemudian dijadikan bahan untuk evaluasi serta

strategi seperti apa yang perlu dilakukan dalam mengelola desa wisata terutama

pada sektor perikanan Ikan Koi.

3.3 Objek Penelitian

Objek adalah hal, perkara atau orang yang menjadi pokok ppenelitian. Objek

dalam penelitian ini adalah Desa Wisata Kemloko yang berada di Desa Kemloko

Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Jawa Timur. Untuk penelitian tentang

potensi wisata dan strategi pengelolaan ini ada beberapa objek yang menjadi

bahan penelitian. Yang mana tiap-tiap objek terlibat secara langsung maupun

tidak langsung yang sesuai dengan tujuan penelitian. Diantaranya adalah

pemangku kebijakan desa, pengelola kelompok budidaya Ikan Koi di Desa

Kemloko, masyarakat yang terlibat dalam Desa Wisata, serta masyarakat desa

Kemloko secara umum.

3.4 Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

dinamakan situasi sosial (sosial situation) yang terdiri atas tiga elemen yaitu:

tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis. Tapi sebenarnya

objek penelitian kualitatif, juga bukan semata-mata atas tiga elemen itu saja,

tetapi juga bisa berupa peristiwa lain (Sugiono,2011). Di penelitian ini selain

Page 36: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

22

suasi sosial juga menggunakan purposive samling atau tekni pengambilan

sampel yang terlibat dalam tujuan yang akan diteliti.

3.4.1 Jenis Sampel

Menurut Sugiono (2011), Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan

sampel yaitu, sampel acak atau random sampling/probability sampling, dan

sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Dimaksud

dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan

kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya

jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25,

maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih

menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau

nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan

yang sama untuk dijadikan sampel.

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan data yang

dilakukan sesuai terhadap tujuan yang akan diteliti, selain dengan puposve

sampling karena penelitian ini termasuk kualitatif dilakukan validasi data dengan

teknik snowball yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada

awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena

dengan sumber data ang sedikit belum mampu memberikan data yang

memuaskan (Sugiono, 2011). Responden sebagai sampel diteliti dalam

penelitian ini yaitu:

1. Kelompok pembudidaya ikan Koi di desa Kemloko. Yaitu pokdakan Kelud

Koi, dan pokdakan Sumber Rejeki.

Page 37: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

23

2. Masyarakat yang berpartisipasi dalam pengelolaan Desa Wisata

Kemloko. Ada 7 orang yaitu, pak Fendi, bu Rotul, pak Saipul, Pak Dian,

Pak Raziq, Rifki, dan pak Dofir.

3. Pemangku kebijakan di Desa Kemloko. Kepala Desa Pak Dofir dan Pak

Dian Staf Kantor Desa Kemloko.

4. Masyarakat umum Desa Kemloko.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dimana data dapat diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon

menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa

berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan

dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data,

sedang isi catatan subjek peneliti (Sugiono, 2011). Dalam penelitian yang akan

dilakukan, jenis dan sumber data yang digunakan ada dua, yaitu meliputi data

primer dan data sekunder.

3.5.1 Data Primer

Menurut Sugiono (2011), yang dimaksud data primer merupakan data yang

yang didapat dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk

terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui

narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita

jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana

mendapatkan informasi ataupun data. Adapun rincian data primer yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi lokasi penelitian.

Page 38: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

24

2. Dokumentasi saat penelitian.

3. Wawancara kepada objek informan terkait

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulan

datanya oleh peneliti, data sekunder berasal dari tangan kedua, ketiga dan

seterusnya artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri

(Sugiono, 2011). Rincian data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah:

1. Penelitian terdahulu mengenai objek dan daya tarik wisata danpengelolaan Desa Wisata.

2. Monografi data penduduk Desa Kemloko Kecamatan Nglegok KabupatenBlitar Provinsi Jawa Timur.

3. Peta lokasi penelitian.

4. Dokumentasi terdahulu lokasi penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

3.6.1 Observasi

Menurut Sugiono (2011), Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang

sistematis secara cermat terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi di lapang

akan menambah pemahaman peneliti terhadap konteks data dalam keseluruhan

situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau

menyeluruh. Selain itu dengan observasi peneliti akan menemukan hal-hal lain

yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden atau dalam dokumentasi.

Page 39: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

25

Tahapan observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi deskriptif

yang mana dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai

objek penelitian. Kemudian tahap reduksi yaitu menentukan fokus memilih

diantara yang telah dideskripsikan. Dan yang terakhir adalah tahap seleksi yaitu

mengurai fokus menjadi komponen yang lebih terperinci (Sugiono, 2011).

Observasi yang dilakukan saat penelitian ini adalah mengenai lokasi

penelitian yang merupakan Desa Wisata Kemloko. Dimana dalam observasi di

lakukan pada pengelola Desa Wisata, kelompok pembudidaya ikan Koi, serta

masyarakat desa Kemloko. Observasi di lakukan untuk memperoleh data potensi

ODTW serta kesiapan masyarakat maupun kesiapan dalam pengelolaan CBT.

3.6.2 Wawancara

Menurut Sugiono (2011), wawancara adalah merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu tupik tertentu. Proses tanya jawab dalam

penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan untuk kemudian di jadikan data yang di gunakan untuk

penelitian.

Wawancara yang dilakukan di dalam penelitian ini meliputi wawancara

secara langsung dengan pengelola Desa Wisata, kelompok pembudidaya ikan

Koi, masyarakat desa Kemloko, masyarakat umum Desa Kemloko, serta

pemangku kebijakan di desa Kemloko. Data yang di harapkan dalam wawancara

ini adalah terkait pengelolaan desa wisata, kesiapan masyarakat dan juga untuk

mengetahui bagaimana harapan masyarakat terkait desa wisata.

3.6.3 DokumentasiDokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Bentuk dari

dokumen bisa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Page 40: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

26

Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian (Sugiono, 2011).

Dokumen akan menambah kredibelitas dari hasil penelitian melalui observasi

dan wawancara. Tetapi perlu dicermati bahwasanya tidak semua dokumen

memiliki kredibilitas yang tinggi, karena ada beberapa dokumen yang ada karena

suatu kepentingan tertentu untuk kemudian dimanipulasi keaslianya.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang sudah diperoleh melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain dalam

penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis data

yang digunakan analisis deskriptif kualitatif serta analisis SWOT untuk

mengetahui strategi pengelolaan.

3.7.1 Deskriptif Kualitatif

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai pemegang

peran penting, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis

data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

daripada generalisasi (Sugiono, 2011). Analisis yang induktif berarti analisis yang

dilakukan bersifat induksi, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan

yang khusus untuk di perlakukan secara umum. Dalam penelitian yang

dilakukan, analisa deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa:

Page 41: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

27

1. Objek dan daya tarik wisata yang terdiri dari beberapa indikator

diantaranya adalah sebagai berikut:

Daya Tarik

Aksesibilitas

Kondisi Lingkungan Sosial Ekonomi

Akomodasi

Sarana Prasarana Penunjang

Potensi Pasar

Potensi Wisata diluar Sektor Koi (Ciprinus carpio)

2. Kesiapan masyarakat dalam pengelolaan Desa Wisata.

3. Kesiapan pengelolaan model CBT.

3.7.2 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2004), analisis swot adalah identifikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini di dasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opurtunities). Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis

selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan.

Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis

faktor-faktor strategis yang meliputi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

Dalam penelitian ini analisis swot digunakan dalam menganalisis strategi

pengelolaan yang sesuai digunakan dalam pengelolaan desa wisata di Kemloko.

Supaya apa yang menjadi tujuan dalam pengelolaan desa wisata ini sesuai

dengan apa yang diharapkan. Agar kemudian potensi yang sudah dianalisis

dapan dikelola seoptimal mungkin agar sumberdaya yang ada dapan

dimanfaatkan oleh masyarakat.

3.7.2.1 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)

Page 42: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

28

Menurut Rangkuti (2004), faktor-faktor strategi internal diidentifikasi

padasuatu tabel IFAS (Internal Strategic Faktors Analiysis Summary) untuk

merumuskan faktor-faktor strategi interal tersebut dalam keangka strength an

weakness. Cara menentukan aktor strategi internal adalah sebagai berikut:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam

kolom 1.

b. Beri bobot pada masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari

1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis. (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor untuk

memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan . variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk

dalam kategori kekuatan) diberi nilai mulai +1 sampai dengan +4 (sangat

baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau dengan

pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikanya.

Contohnya, jika kelemahan Desa wisata di Kemloko besar sekali di

bandingkan rata-rata di tempat lain, nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan catantan atau komentar mengapa

faktor-faktor tertentu di pilih, dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.

f. Jumlah skor pembobotan (kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukan bagaimana organisasi tertentu bereaksi terhadap faktor-

Page 43: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

29

faktor strategis internalnya. Skor total inilah yang kemudian dapat di

gunakan sebagai baha evaluasi desa wisata untuk pengelolaanya seperti

apa seharusnya.

Dalam penelitian ini faktor strategi internal (IFAS) diperoleh dari gabungan

kombinasi penjabaran Objek Dan Daya Tarik Wisata (ODTW), kesipan

pengelolaan Community Based Tourism (CBT), dan kesiapan masyarakat. Untuk

faktor internal terdiri dari faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Sebagai tinjauan

pembanding pengukuran faktor-faktor kekuatan dan kelemahan.

Menurut Untari (2009), faktor-faktor strategi internal pada kekuatan ada

beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Adanya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pengembangan desa wisata.

b. Pandangan masyarakat positif mengenai wisata berkelanjutan/lestari.

c. Adanya budaya khas dan beberapa peninggalan sejarah.

d. Daya tarik objek desa masih banyak yang alami.

e. Keterbukaan masyarakat didukung 50% masyarakat sekitar merupakan

penduduk asli.

f. Adanya motivasi ekonomi bagi masyarakat terhadap pengembangan

wisata.

g. Partisipasi masyarakat cukup baik.

h. Adanya kepatuhan terhadap tokoh masyarakat tertentu.

Kemudian untuk faktor-faktor strategi internal pada kelemahan ada beberapa

faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Partisipasi masyarakat desa yang cenderung bersifat pelaksanaan atau

hanya sebagai objek belum pada tataran perencanaan dan evaluasi.

b. Kesempatan pengambilan keputusan oleh masyarakat masih rendah

seperti terbatas dalam penyampaian ide.

Page 44: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

30

c. Latar pendidikan masyarakat desa masih rendah sehingga masyarakat

belum siap menerima wisatawan.

d. Belum adanya promosi oleh masyarakat.

e. Pengetahuan tentang Community Based Tourism (CBT) masih rendah.

Menurut Jainuri (2014), faktor-faktor strategi internal pada kekuatan ada

beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Keindahan dan daya tarik objek wisata

b. Secara geografis berada dalam kota sehingga lebih mudah dijangkau

c. Tersedianya penginapan (hotel)

d. Sudah ada sarana prasarana sebagai pijakan awal pengembangan

pariwisata

e. Besarnya minat masyarakat untuk pengembangan objek wisata

Menurut Jainuri (2014), faktor-faktor strategi internal pada kekuatan ada

beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Fasilitas pendukung pariwisata masih minim

b. Perawatan terhadap infrastruktur yang telah ada masih kurang

c. Jalan di area objek wisata masih belum memadai

d. Belum memiliki modal yang cukup dalam pengembangan objek wisata.

e. Belum memiliki kemampuan sumberdaya manusia

f. Sarana dan prasarana bahari belum memadai Masih kurangnya minat

investor

g. Kurang dukungan Pemerintah Daerah

3.7.2.2 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2004), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal,

kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara

penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS):

Page 45: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

31

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) . Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor tersebut

terhadap kondisi desa wisata yang bersangkutan. Pemberian nilai rating

untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin yang semakin

besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1).

Pemberian rating ancaman adalah kebalikanya. Misalnya, jika ancaman

besar ancamanya adalah 1. Sebaliknya jika ancaman sedikit nilainya

ratingnya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

pembobotan bagi desa wisata yang bersangkutan. Nilai total ini

memungkinkan bagaimana reaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya.

Dalam penelitian ini faktor strategi eksternal (EFAS) diperoleh dari gabungan

kombinasi penjabaran Objek Dan Daya Tarik Wisata (ODTW), kesipan

pengelolaan Community Based Tourism (CBT), dan kesiapan masyarakat. Untuk

faktor internal terdiri dari faktor peluang dan faktor ancaman. Sebagai tinjauan

pembanding pengukuran faktor-faktor peluang dan ancaman.

Page 46: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

32

Menurut Untari (2009), faktor-faktor strategi eksternal pada peluang ada

beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Adanya dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan desa wisata

berbasis masyarakat.

b. Sikap positif masyarakat dalam menerima program desa wisata.

c. Pasar masih terbuka luas.

d. Lokasi desa berdekatan dengan wilayah lain yang mempunyai wisata.

e. Berkembangnya berbagai media cetak dan elektronik merupakan peluang.

f. Infrastruktur yang cukup memadai.

Kemudian untuk faktor-faktor strategi eksternal pada ancaman ada beberapa

faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kemungkinan adanya kecemburuan sosial yang berhubungan dari

pengembangan desa wisata.

b. Adanya kompetitor/pesaing desa di wilayah lain yang memiliki potensi

wisata yang sama.

c. Kurangnya kemampuan pelayanan dalam pemasaran desa wisata pelau

wisata di tingkat desa.

d. Aksesibilitas menuju desa banyak yang masih rusak.

e. Tidak tersedianya dukungan kebijakan pemerintah daerah dalam

pengembangan Community Based Tourism (CBT).

Menurut Jainuri (2014), faktor-faktor strategi eksternal pada peluang ada

beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Lokasi objek wisata dekat dengan pusat kota

b. Meningkatnya minat wisatawan terhadap Desa Wisata.

c. Perkembangan desa wisata.

d. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan sektor perikanan

Page 47: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

33

3.7.2.3 Matrik SWOT

Menurut Rangkuti (2004), alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor

strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis. Untuk selanjutnya digunakan dalam menyimpulkan, set tersebut yaitu:

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh kekuatan

untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk

mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Page 48: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

34

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Keadaan Geografis

Desa Wisata Kemloko berada di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Desa Kemloko terdiri dari dua Dusun,

yaitu Dusun Kemloko dan Desa Kuwut. Karena termasuk kedalam lereng

Gunung Kelud yang masih aktif tanah di Desa Kemloko sangat subur, dan dialiri

sungai-sungai. Oleh karenanya di Desa Kemloko banyak budidaya Ikan Koi.

Lokasi Desa Kemloko dengan ibu kota Kecamatan berjarak 2 km, dengan

waktu tempuh sekitar 40 menit. Sementara itu jarak dengan ibu kota Kabupaten

adalah sejauh 9 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 90 menit. Lokasi Desa

Kemloko setrategis secara administratif karena termasuk dekat dengan ibukota

kecamatan maupun ibukota kabupaten.

Letak geografis adalah letak daerah atau negara yang ditinjau dari

kenyataan di permukaan bumi.Secara geografis Desa Kemloko terletak pada

posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Letak Desa

Kemlokoberada diantara empat desa lain yang juga masih termasuk dalam

wilayah kecamatan Nglegok kabupaten Blitar .

Adapun batas desa tersebut adalah :

a. Sebelah barat berbatasan dengan : Desa Dayu Kec Nglegok

b. Sebelah timur berbatasan dengan : Desa Kel.Nglegok Kec Nglegok

c. Sebelah selatan berbatasan dengan : Desa Krenceng Kec Nglegok

d. Sebelah utara berbatasan dengan : DesaPenataran Kec. Nglegok

e. Sebelah barat daya dengan : Desa Ngoran Kec. Nglegok

f. Sebelah barat laut dengan : Desa Bangsri Kec. Nglegok

Untuk peta Desa Kemloko bisa dilihat pada gambar di bawah:

Page 49: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

35

Sumber : (Kantor Desa Kemloko, 2017)

Gambar 2.Peta Desa Kemloko

4.1.2 Keadaan Topografi

Desa Kemloko berdasarkan letak topografinya desa ini adalah berupa

dataran tinggidengan ketinggian yaitu sekitar 500 m di atas permukaan air laut.

Desa Kemloko merupakan wilayah yang terdiri dari pemukiman penduduk ,tanah

tegalan, perkebunan rakyat, lahan persawahan dengan luas wilayah desa

327,13 Ha. Dimana seluas 53,75 Ha adalah pemukiman penduduk dan sisanya

adalah lahan kering & areal persawahan.

Wilayah desa Kemloko dilewati sungai lahar sepanjang 3 km. Iklim Desa

Kemlokoberdasarkan data BPS kabupaten Blitar tahun 2014, selama tahun 2015

Page 50: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

36

curah hujan di Desa Kemloko rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan

terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm yang

merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2014-2019.

Pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada di Desa Kemloko sebagian

besar adalah budidaya Ikan Koi. Ikan Koi di Kemloko sudah menjadi identitas

daerah tersebut, bahkan terkenal sampai tingkat nasional maupun internasional.

Itu tidak lepas karena letak topografi maupun geografis yang sangat mendukung

untuk budidaya Ikan Koi. Selama ini pemanfatan Ikan Koi sendiri masih sebaas

budidaya. Padahal untuk diversivikasi produk unggulan Desa Kemloko masih

banyak , salah satunya adalah untuk dijadikan mina wisata.

4.1.3 Keadaan Penduduk

Sebagian besar masyarakat yang tinggal di Desa Kemloko adalah

masyarakat suku jawa asli daerah tersebut yang tinggal secara turun temurun

tinggal di Desa Kemloko.Komunikasi yang dipakai masyarakat bahasa yang

digunakan adalah bahasa jawa, dengan kadang – kadang menggunakan bahasa

Indonesia.

Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2014 jumlah

penduduk Desa Kemloko adalah terdiri dari 1653 KK, dengan jumlah total

.4.758 jiwa, dengan rincian 2.227 laki-laki dan 2.531perempuan. Usia produktif

suatu desa sangat membantu pembangunan desa. Selanjutnya,

tingkatpendidikan di Desa Kemloko masih bisa dikatakan cukup baik.

Dikarenakan jenjang pendidikan yang ditempuh penduduk Desa Kemloko, yaitu

ada penduduk yang menempuh jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi. Hal

ini bisa dilihatdari tabel jumlahpenduduk dalam tingkat pendidikan bisa dilihat

pada tabel dibawah.

Page 51: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

37

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kemloko

No Keterangan Jumlah Prosentase

1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas - 0

2 Usia Pra-Sekolah 253 14 %

3 Tidak Tamat SD 198 11 %

4 Tamat Sekolah SD 452 25 %

5 Tamat Sekolah SMP 347 19 %

6 Tamat Sekolah SMA 398 22 %

7 Tamat Sekolah PT/ Akademi 213 9 %

Jumlah Total 1.861 100 %

(sumber: Kantor Desa Kemloko, 2017)

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat

SDM(Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang

pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka

akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan

mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru,

sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan

pengangguran dan kemiskinan.

Dari data tingkat pendidikan diatas tingkat pendidikan di Desa Kemloko

cukup baik. Terlihat dari yang menyelesaikan pendidikan di Perguran Tinggi

Page 52: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

38

cukup banyak. Oleh karena itu sumberdaya manusia di Desa Kemloko sangat

mendung dalam pembangunan dan pengembangan potensi di Desa Kemloko.

4.2 Desa Wisata Kemloko

Desa wisata sebagai suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi

dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan

masyarakat perdesaan yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku

yang masih asri dan tradisional.Dari hasil wawancara dengan Bu Fendi (2017),

Di Desa Kemloko mulai berdiri Desa Wisata pada tahun 2015 yang kemudian

dikenal sebagai Desa Wisata Kemloko. pengelolaan Desa Wisata Kemloko

dilakukan oleh kelompok kerja (POKJA) wisata Desa Kemloko yang diketuai oleh

Pak Fendi.

Kelompok kerja wisata dilaksanakan dengan berbasis masyarakat dengan

melibatkan masyarakat secara masif bersama masyarakat dengan gotong

royong. Harapanya dengan melibatkan masyarakat secara aktif maka akan

meningkatkan kreatifitas serta inoasi dari masyarakat. Dan kemudian perlahan

ikut juga meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Kemloko.

Page 53: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

39

(Sumber: dokumentasi penulis, 2017)

Gambar 3.Mina Politan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

Pada gambar diatas ketika masuk ke Kecamatan Nglegok kita akan

melewati landmark Minapolitan Kabupaten Blitar. Landmark ini dibangun oleh

pemerintah Kabupaten Blitar seagai penanda dicanangkanya Kecamatan

Nglegok sebagai minapolitan.Sebagai kawasan intregrasi perikanan Desa

Kemloko adalah salah satu desa yang menjadi bagian minapolitan.

Ada banyak dampak potensi pengembangan dengan masuknya Desa

Kemloko kedalam kawasan Minapolitan Kabupaten Blitar.Salahsatunya melalui

diversifikasi produk dari pengelolaan perikanan. Salah satunya melalui

minawisata, minawisata sendiri atau wisata perikanan di Desa Kemloko di

realisasikan menjadi satu bagian dengan sektor lain melalui Desa Wisata

Kemloko mulai dari sektor pertanian, perkebuan, seni budaya, wisata alam, dan

maupun sektor perikanan. Gambar di bawah menunjukan tugu selamat datang

Desa Wisata Kemloko di Desa Kemloko Kecamaan Nglegok Kabupaten Blitar.

(Sumber: dokumentasi penulis, 2017)

Page 54: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

40

Gambar 4.Masuk Desa Wisata Kemloko

4.3 Objek, dan Daya Tarik Wisata

4.3.1 Daya Tarik

Keunikan sumberdaya alam yang ada di Desa Kemloko ada berbagai

macam mulai dari pertanian, perkebunan,kesenian, kebudayaan, sejarah, serta

periknan. Khusus sektor perikanan di Desa Kemloko sangat khas kaena Koi di

Desa Kemloko sangat terkenal ditingkat daerah maupun tingkat nasional bahkan

internasional.Hal tersebut tidak lepas karena letak geografis dan dukungan

pemerintah maupun stakeholder setempat.

Sumberdaya alamyang menonjol terlihat dari banyakna jumlah produksi

Ikan Koi di Desa Kemloko yaitu 11.050.704 ekor/tahun ada tahun 2008.

Dibandingkan dengan desa lain di Desa Kemloko merupakan yang paling besar

produksinya di Kecamatan Nglegok. Selain itu juga didukung dengan

dicanangkanya Kecamatan Nglegok sebagai Minapolitan di Blitar.

Menurut pak Saipul (2017) selama ini masih hanya sekedar budidaya saja,

padahal untuk didiversivikasi potensinya masih sangat tebuka sala satunya

minawisata.Minawisata sendiri adalah wisata pada bidang perikanan dengan

memanfaatkan potensi perikanan yang ada.

Dengan dijadikanya Desa Kemloko menjadi Desa Wisata dapat didongkrak

melalui potensi perikanan Koinya, karena Koi sudah menjadi kekhasan dari Desa

Kemloko. Ikan Koi sudah menjadi identitas dari Desa Kemloko sehingga untuk

mengangkat Desa Wisata pada sektor perikanan Koi akan lebih mudah.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan pada Desa Wisata pada sektor

perikanan adalah dengan bentuk wisata edukasi.Wisata edukasi sendiri

merupakan bagian dari diversivikasi produk wisata yang mana pada saat

Page 55: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

41

berwisata selain wisatawan menikmati keunikan pada tempat wisata tetapi

wisatawan juga mendapatkan aspek pembelajaran dari tempat wisatawan

berkunjung.Harapanya setelah pulang dari tempat wisata, wisatawan

mendapatkan ilmu baru atau menambah pengetahuan dari wisatawan itu

sendiri.Untuk wisata edukasi sendiri untuk Desa Wisata Kemloko pada sektor

perikanan Ikan Koi nantinya berbentuk edukasi untuk mengedukasi masyarakat

yang berwisata di Desa Wisata Kemloko terkait perikanan Koi.

Keasrian Desa Wisata Kemloko masih sangat asri dan tradisional, itu justru

menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.Dan itu menjadi nilai lebih Desa

Wisata Kemloko yang memang diangkat sebagai wisata perdesaan sebagai nilai-

nilai tradisionalnya. Berwisata di Desa menawarkan kenyaman suasana yang

nyaman dan segar ala perdesaan.

(Sumber: Dokumentasi penulis,2017)

Gambar 5. Keasrian Desa Wisata Kemloko

Yang tidak kurang kondisi kebersihan Desa Wisata Kemloko sangat

terjaga, ini penting selain untuk kenyamanan wisatawa yang datang ke Desa

Page 56: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

42

Wisata Kemloko juga untuk menjaga kualitas lingkungan.Seperti yang kita tau

Ikan Koi sangat sensitif terhadap kualitas air sehingga sedikit saja pencemaran

sangat mengganggu perikanan Koi yang justru bisa merugikan pembudidaya.

(Sumber: dokumentasi penulis, 2017)

Gambar 6. Aktifitas pengemasan Ikan Koi untuk dikirim keluar kota

Salah satu kegiatan wisata yang bisa dilakukan pada sektor perikanan Koi

adalah model wisata edukasi dimana wisatawan akan melihat dan belajar terkait

perikanan Ikan Koi. Di atas ini merupakan gambar aktifitas pengemasan Ikan Koi

untuk dikirim keluar kota. Wisatawan dapat belajar bagaimana tata cara

pengemasan Ikan Koi itu sebelum dan akan dikirim keluar kota. Nantinya

masyarakat pembudidaya yang akan langsung menjadi pemandu wisatawan

yang berwisata.

Page 57: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

43

(Sumber: dokumentasi penulis, 2017)

Gambar 7.Kolam karantina sebelum dikirim keluar kotaSelanjutnya pada gambar di atas merupakan gamba kolam karantina Ikan

Koi yang akan dikirim keluar kota. Disini wisatawan akan diajarkan bagaimana

proses karantina dan perawatan Ikan Koi yang akan dikirim keluar kota. Selain itu

wisatawan akan diajarkan bagaimana perlakuan terhadap Ikan Koi yang akan

dikirim keluar kota. Wisata edukasi seperti ini selain bisa menjadi hiburan untuk

wisatawan tetapi juga mempunyai ila lebih untuk wisatawan karena wisatawan

akan mendapat banyak pelajaran bagaimana bududaya Ikan Koi itu. Selain itu

dengan memberdayakan masyarakat untuk menjadi pemandu akan menambah

kemampuan komunikasi masyarakat.

Page 58: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

44

(Sumber: dokumentasi penulis, 2017)

Gambar 8.Kolam pembesaran Ikan Koi

4.3.2 Aksesibilitas

Desa Wisata Kemloko berlokasi di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar.Lokasi Desa Kemloko dengan ibu kota Kecamatan berjarak 2

km, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Sementara itu jarak dengan ibu kota

Kabupaten adalah sejauh 9 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 90 menit.

Sarana jalan menuju Desa Wisata Kemloko cukup baik dengan tipe jalan

beraspal dan didalam kawasan Desa Wisata Kemloko beberapa jalan di paving.

Untuk mencapai Desa Wisata Kemloko bisa menggunakan kendaraan roda dua

maupun roda empat. Untuk mencapai Desa Wisata Kemloko saat ini sudah ada

papan penunjuk arah menuju Desa Wisata Kemloko.

(Sumber: Dokumen penulis, 2017)

Page 59: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

45

Gambar 9. Tipe jalan di Desa Kemloko

Untuk akses ke Desa Wisata Kemloko sendiri dapat dicapai melalui

beberapa jalur alternatif yang pertama melalui Kota Blitar dari arah Waterpark

Sumber Udel. Pertigaan timur Sumber Udel ambil arah ke utara lurus sampai

Pasar Ngemplak Nglegok, kemudian ada pertigaan di Pasar Ngemplak ambil

arah belok kanan atau ke timur arah Desa Kemloko. Jarak dari Sumber Udel ke

Desa Wisata Kemloko adalah sekitar 9 km.

Water Park Sumber Udel

Desa Wisata Kemloko

Page 60: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

46

Sumber: Google Maps, 2017

Gambar 10. Akses ke Desa Wisata melalui Sumber Udel

Kemudian akses dari arah Makam Bung Karno ambil arah utara, arah

Candi Penataran sampai kantor Kecamatan Nglegok atau Stadion baru Blitar

yaitu Stadion Bumi Penataran. Kemudian ada pertigaan ada plang penunjuk arah

Desa Wisata Kemloko ambil arah barat ke Desa Wisata Kemloko kurang dari 1

km sudah sampai Desa Wisata Kemloko.

Sumber: Google Maps, 2017

Gambar 11. Akses ke Desa Wisata melalui Makam Bung Karno

Makam Bung Karno

Page 61: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

47

Kemudian yang dari arah Kediri bisa ambil arah ke Candi Penataran.

Setelah melewati Candi Penataran ambil lurus ke selatan ke arah Kecamatan

Nglegok. Sampai sebelum kantor Kecamatan Nglegok ada pertigaan ambil arah

ke barat ke arah Desa Wisata Kemloko. Kurang lebih jarak dari Candi Penataran

ke Desa Wisata Kemloko sekitar 5 km.

Untuk yang dari arah Malang bisa melalui Garum. Yaitu perempatan yang

ada traficlight timur setasiun Garum ambil arah ke utara sampai pertigaan yang

ada plang arah penataran. Ambil arah ke barat atau ke arah penataran kemudian

sampai ada perempatan traficlight ambil ke kanan atau ke arah utara. sama

seperti yang di atas sampai kantor Kecamatan Nglegok kemudian pertigaan ke

arah barat arah Desa Wisata Kemloko.

Page 62: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

48

Sumber: Google Maps, 2017

Gambar 12. Akses ke Desa Wisata melalui Garum

4.3.3 Kondisi Lingkungan Sosial Ekonomi

Tata ruang wilayah di Desa Kemloko belum ada perencanaan khusus

sudah tertata sedemikian rupa oleh masyarakat. Kemudian untuk Desa Wisata

sendiri sudah mulai dilakukan perencanaan, dan pada sektor Ikan Koi sudah

konsep model wisatanya oleh POKDAKAN Sumber Rejeki Koi. Sebagai sentra

Koi Desa Kemloko sudah tertata baik untuk kawasan budiaya Koinya.

Stasiun Garum

Page 63: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

49

Status lahan yang digunakan untuk Desa Wisata Kemloko ada dua, yang

pertama merupakan tanah bengkok milik desa kemudian yang satunya adalah

tanah milik masyarakat. Untuk wisata sektor Koi sendiri status tanah yang

digunakan merupakan tanah milik masyarakat pembudidaya yang menjadi satu

kawasan sehingga memudahkan untuk pengelolaanya terutama untuk kemudian

menjadi Mina wisata.

Mata pencaharian penduduk Desa Kemloko sebagian besar menjadi petani

dan juga sebagai pembudidaya Koi. Koi sendiri memang sudah menjadi mascot

Desa Kemloko sehingga sudah dikenal sebagai sentra pembudidaya Koi. Apalagi

setelah dijadikan sebagai salah satu Desa yang masuk sebagai Minapolitan

Kabupaten Blitar.

Untuk pendidikan di Desa Kemloko dari data tingkat pendidikan yang

diperoleh dari kantor Desa Kemloko diperoleh tingkat pendidikan di Desa

Kemloko cukup baik. Terlihat dari yang menyelesaikan pendidikan di Perguran

Tinggi cukup banyak. Oleh karena itu sumberdaya manusia di Desa Kemloko

sangat mendung dalam pembangunan dan pengembangan potensi di Desa

Kemloko.

Dan kehidupan sosial masyarakat masih terlihat guyub rukun dan budaya

gotongroyong masih berjalan baik di Desa Kemloko. Ini menjadi hal menarik

yang merupakan ciri khas masyarakat perdesaan dan menjadi nilai yang menjual

untuk Desa Wisata. Nilai tradisional dan alamiah masyarakat desa merupakan

karakter masyarakat perdesaan di Indonesia dan Desa Wisata merupakan

alternatif kense untuk mengangkat nilai itu kemudian memberikan dampak

ekonomi kreatif untuk masyarakat Desa.

4.3.4 Biaya dan Akomodasi

Untuk akomodasi menjadi poin yang di angkat dalam penelitian ini yang

pertama adalah biaya yang digunakan untuk menikmati Desa Wisata

Page 64: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

50

Kemloko.Untuk biaya Desa Wisata kemloko untuk sektor Koi masih belum ada

nilai yang menjadi ketetapan karena memang sektor Koi masih dalam tahap

perencanaan. Untukyang sudah ditetapkan menurut Bu Fendi (2017) adalah

pada wisata outbond yaitu Rp 5000 per orang. Sementara parkir yang dikelola

oleh karang taruna biayanya yaitu Rp 2000 unuk motor dan Rp 5000 untuk mobil.

Sementara itu bagi wisatawan yang dari daerah jauh di Desa Wisata Kemloko

juga ada Home Stay milik masyarakat dengan harga tergantung kualitas mulai

dari yang biasa Rp 200.000 dan ada yang sampai Rp 500.000 per hari.

4.3.5 Sarana Prasarana Penunjang

Untuk sarana prasarana sendiri pada Desa Wisata Kemloko masih sangat

kurang.Ini yang menjadi salah satu kendala berjalanya Desa Wisata Kemloko,

apalagi pada sektor Minawisata Koi. Untuk sarana yang sudah ada diantaranya

fasilitas outbond papan petunjuk jalan. Sementara untuk prasarana yang sudah

ada adalah masjid, tempat parkir, toilet, joging track, homestay dan camp area.

4.4 Kesiapan Pengelolaan CBT

4.4.1 Aspek Sosial Ekonomi

1. Pasar

Potensi pasar Desa Wisata Kemloko sangat baik hal ini di dukung oleh

beberapa hal. Yang pertama akses ke Desa Wisata Kemloko yang mudah dari

pusat kota maupun dari kabupaten lain Kediri, Malang , maupun dari

Tulungagung. Kemudian dekat dengan objek wisata di Blitar salah satunya Candi

Penataran dan Makam Bungkarno, Desa Wisata Kemloko berada di tengah

antara Candi Penataran dan Makam Bungkarno sehingga wisatawan yang ke

arah Candi Penataran dari makam Bung Karno maupun sebaliknya akan

melewati Desa Wisata Kemloko. Untuk Desa Wisata Kemloko sektor Koi atau

minawisata Koi ini sangat penting Kecamatan Nglegok yang merupakan

Page 65: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

51

Minapolitan di Kabupaten Blitar, menjadi nilai tambah karena Koi sudah terkenal

sehingga banyak yang tertarik terutama pasar atau wisatawan.

2. Ekonomi kerakyatan

Dengan adanya Desa Wisata Kemloko khususnya pada sektor Koi akan

mendorong ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerayatan sendiri merupakan ekonomi

yang melibakan masyarakat secara aktif dan gotongroyong.Akan tetapi untuk

Desa Wisata Kemloko sendiri masih kurang nampak terkait hasil yang diperoleh

dari Desa Wisata Kemloko karena masih tergolong baru.

3. Penggunaan sumberdaya setempat

Dalam menjalankan Desa Wisata berbasis masyarakat di Desa Wisata

Kemloko sumberdaya yang dimanfaatkan merupakan sumberdaya setempat.

Untuk sektor Koi sumber daya yang digunakan adalah mlik masyarakat yaitu,

seperti kolam lahan dan lain sebagainya sesuai dengan wawancara dengan pak

Saipul.

4. Unit pemasaran

Unit pemasaran Desa Wisata Kemloko dilakukan melalui internet dan juga

melalui media papan petunjuk dijalan raya. Unit pemasaran Desa Wisata

Kemloko masih kurang berjalan baik karena sebenarnya banyak potensi

pemasaran lain yang bisa dilakukan. Selain itu terutama pada sektor perikanan,

Koi sudah terkanal di Blitar maupun daerah lain dan juga sering ada event Koi

yang bisa dijadikan sebagai media pemasaran Desa Wisata Kemloko terutama

pada sektor Koi.

5. Partisipasi masyarakat dalam investasi

Untuk investasi segala hal yang digunakan dalam berjalanya Desa Wisata

Kemloko sementara ini berasal dari desa dan masyarakat. Misalnya saja untuk

area outbond merupakan lahan mlik desa yaitu tanah bengkok, sementara dari

masyarakat seperti pada sektor Koi yang merupakan kolam milik masyarakat.

Page 66: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

52

Selain itu dari dinas terkait pada wisata outbond melalui asosiasi desa wisata

memberikan bantuan sewa alat flayingfog dan dari dinas perikanan provinsi

membenahi akses jalan jogingtrack di area kolam yang dijadikan minawisata Koi.

6. Pembagian keuntungan

Untuk pembagian keuntungan dari pengelolaan Desa Wisata Kemloko

dilakukan bagi hasil. Dari hasil wawancara dengan Pak Fendi Pembagianya

adalah sebagai berikut, dari total pemasukan 15 % untuk Desa, 35 % untuk biaya

pengembangan dan perawatan sarana prasarana, dan 50 % digunakan untuk

masyarakat pengelola Desa Wisata Kemloko. Dalam hal keuangan ini sudah

dilakukan manajemen maupun pembukuan dengan baik akan tetapi perlu

dilakukan pengembangan.

4.4.2 Aspek Sosial Budaya

1. Pelestarian

Pembangunan Desa Wisata Kemloko tidak mengurangi segi pelestarian

lingkungan, justru lebih menjaga nilai kealamiaan yang ada dari sumber daya

alamnya.Selain itu dari kehidupan sosial masyarakatnya yang masih terjaga yang

masih tradisional justru tetap dipertahankan.Nilai tradisional ini merupakan ciri

khas Desa Wisata yang mana mengangkat nilai-nilai sosial masyarakat

pedesaan.

2. Apresiasi (pembentukan kelompok/wadah)

Apresiasi dari pemerintah untuk masyarakat Desa Kemloko dalam

pengelolaan Desa Wisata Kemloko adalah dengan dibentuknya pokja atau

kelompok kerja Desa Wisata oleh pemerintah Desa Wisata Kemloko didukung

dinas terkait. Selain itu pemerintah desa juga mengapresiasi dalam hal

membantu dari pendanaan Desa Wisata Kemloko ini sesuai dari hasil

wawancara dengan Pak Dofir Kepala Desa Kemloko.

4.4.3 Aspek Lingkungan

Page 67: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

53

Secara aspek lingkungan pengelolaan pengelolaan Desa Wisata Kemloko

sudah sadar lingkungan seperti pengadaan tempat sampah dan juga perencanan

akan pengolahan sampah yang dihasilkan dari kegiatan Desa Wisata

Kemlokodari hasil wawancara dengan Pak Saipul. Selain itu dalam

pembangunanya juga secara berkelanjutan, artinya dalam pembangunan dan

pemanfaatan Desa Wisata Kemloko melihat aspek jangka penjang dampak dari

adanya Desa Wisata Kemloko.

4.4.4 Aspek Pengelolaan

1. Adanya institusi di masyarakat (Partisipasi Masyarakat)

Dalam pengelolaan Desa Wisata Kemloko pada sektor perikanan Koi

pengelolaan dilakukan oleh kelompok budidaya ikan atau POKDAKAN Sumber

Rejeki.Untuk secara menyeluruh semua sektor baik budaya, alam, pertanian, dan

perkebunan, pada Desa Wisata Kemloko institusi yang dibentuk oleh desa yaitu

Pokja Desa Wisata.

2. Melibatkan semua Stakeholder dan Masyarakat

Yang terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata Kemloko adalah stakeholder

dan masyarakat Desa Kemloko. Stakeholder ada dari pemerintah desa, dinas

pariwisata maupun dari dinas perikanan kelautan. Untuk masyarakat sendiri

merupaka gabungan dari kelompok maupun dari masyarakat biasa.

Dalam pengelolaanya terutama terkait dari stakeholder maupun dengan

masyarakat dilaksanakan secara transpaan, selain itu untuk meningkatan

kapasitas terutama sumberdaya manusia yang terlibat dalam pengelolaan Desa

Wsata Kemloko juga dilakukan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan lain

sebagainya.

4.5 Kesiapan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata

4.5.1 Karakteristik Masyarakat.

Page 68: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

54

Dari data tingkat pendidikan di Desa Kemloko tingkat pendidikan di Desa

Kemloko cukup baik. Terlihat dari yang menyelesaikan pendidikan di Perguran

Tinggi cukup banyak, dan tingkat buta huruf yang 0% Oleh karena itu

sumberdaya manusia di Desa Kemloko sangat mendukung dalam pembangunan

dan pengembangan potensi di Desa Kemloko.

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat

kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya

ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu

program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.

Untuk mata pencaharian masyarakat mayoritas merupakan petani dan

pembudidaya Koi. Untuk pendapatan sendiri pembudidaya Koi lebih tinggi ini

karena permintaan Koi yang stabil dan harganya yang rumayan stabil meskipun

pernah turun tidak yang turun sangat rendah sampai merugikan pembudidaya

Koi. Kemudian untuk status kependudukan mayoritas masyarakat Desa Kemloko

terutama yang terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata merupakan masyarakat

asli Desa Kemloko yang tinggal di Desa Kemloko secara turun temurun.

4.5.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Desa Wisata

Sebagian besar masyarakat Desa Kemloko mengetahui jika Desanya

merupakan Desa Wisata.Hal ini karena adanya tugu besar masuk Desa Kemloko

dengan gambar dan tulisan Selamat datang di Desa Wisata Kemloko.selain itu

juga karena mengetahui secara langsung kegiatan yang dilakukan dalam Desa

Wisata Kemloko.

Masyarakat Desa Kemloko sangat mendukung dengan adanya Desa

Wisata Kemloko karena mereka beranggapan dengan adanya Desa Wisata

Kemloko akan meningkatkan ekonomi mereka. Ini terlihat dengan banyaknya

peneliti atau wisatawan yang datang ke Desa Kemloko setelah adanya Desa

Wisata Kemloko.

Page 69: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

55

Pada sektor Koi masyarakat berharap banyak untuk pendampingan dari

pemerintah melalui Dinas terkait maupun dari akademisi. Karena selama ini

untuk wisata peikanan atau Minawisata belum ada panduan dasar dalam

pengelolaanya sehingga selama ini mereka terutama dari POKDAKAN Sumber

Rejeki masih mencari bentuk wisata seperti apa terkait minawisata.

Selain itu harapan dari masyarakat terutama yang terlibat dalam

pengelolaan Desa Wisata Kemloko meminta agar pemerintah lebih mendukung

lagi Desa Wisata Kemloko melalui pengadaan pelayanan maupun fasilitas yang

menjamin pengelolaan Desa Wisata berbasis masyarakat yang ada di Desa

Kemloko ini.

4.5.3 Partisipasi dan Keinginan Masyarakat

Partisipasi masyarakat atau keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan

Desa Wisata Kemloko selama ini sangat masif.Mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan maupun kontroling yang terlibat merupakan

masyarakat Desa Kemloko.Secara gotongroyong masyarakat terlibat aktif dalam

Desa Wisata Kemloko sehingga masyarakat banyak belajar dan berkarya untuk

pembangunan desa mereka.

Harapan ataupun keinginan masyarakat adalah lebih dalam lagi terkait

pendampingan dari pemerintah.Selain itu mereka butuh pelatihan-pelatihan

untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang terlibat dalam pengelolaan Desa

Wisata Kemloko.Selain itu untuk mendukung berjalanya Desa Wisata Kemloko

masyarakat berharap supaya sarana dan prasarana pendukung dibangun atau

diadakan oleh pemerintah supaya Desa Wisata Kemloko lebih berkembang lagi.

4.6 Analisis SWOT

Page 70: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

56

Analisis SWOT merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk

mencari berbagai alternatif untuk memecahkan permasalahan dan menentukan

strategi pengelolaan dengan faktor internal yang meliputi, kekuatan dan

kelemahan serta faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman.

4.6.1 Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan pada Desa Wisata

Kemloko adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan (Strenghts)

1. Sumberdaya alam yang mendukung

Keadaan sumberdaya alam di Desa Kemloko sangat mendukung sebagai

Desa Wisata.Oleh karena itu ini menjadi kekuatan mendasar dalam

pengembangan menjadi Desa Wisata.Dengan tanpa merubah keadaan

sumberdaya alam yang ada sudah menjadi daya tarik dalam wisata.

2. Objek dan daya tarik

Objek daya tarik wisata di Desa Kemloko sangat baik terlihat dengan

potensi terutama perikanan yang terkenal sampai nasional.Oleh karena itu dari

Desa Wisata objek dan daya tarik bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk

mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar.Selain itu kondisi masyarakat

yang masih tradisional juga menjadi bagian objek daya tarik yang mendukung.

3. Letak yang strategis

Letak Desa Kemloko yang strategis mendukung menjadi kekuatan dalam

pengembangan Desa Wisata Kemloko.Dengan letek yang strategis secara tata

kelola akan baik dan juga akan menarik pasar. Selain itu memudahkan

wisatawan untuk mengakses Desa Wisata Kemloko.

4. Adanya kehidupan masyarakat yang masih terbuka

Page 71: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

57

Dengan keadaan masyarakat Desa Kemloko yang masih terbuka sangat

mendukung model-model pembangunan alternatif seperti konsep Desa

wisata.Sehingga masyarakat mau untuk belajar hal baru seperti Desa Wisata

untuk kemudian juga berdampak baik untuk kehidupan sosial ekonomi

masyarakat Desa Wisata Kemloko.

5. Adanya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi

Adnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi ini menjadi kekuatan

yang luar biasa, karena dalam model pembangunan yang diharapkan pemerintah

saat ini adalah pembangunan partisipatif. Dengan dilibatkanya masyarakat

secara gotongroyong maka pembangunan akan berdampak merata terhadap

masyarakat dan itu merupakan amanat dari pancasila.

b. Kelemahan (Weakness)

1. Belum adanya promosi oleh masyarakat

Dalam pengelolaan kelemahan yang paling mendasar adalah belum

adanya promosi Desa Wisata yang baik.Hal ini menjadi hambatan terhadap

erkembangan Desa Wisata dan menjadikan kurangnya wiasatawan yang tahu.

Oleh karena itu perlu pelatihan dan pendampingan dari pemerintah ataupun

instasi akademisi untuk membantu akan hal ini.

2. Keterbatasan dukungan infrastruktur yang belum lengkap

Untuk sarana prasarana sendiri pada Desa Wisata Kemloko masih sangat

kurang.Ini yang menjadi salah satu kendala berjalanya Desa Wisata Kemloko,

apalagi pada sektor Minawisata Koi. Untuk sarana yang sudah ada diantaranya

fasilitas outbond papan petunjuk jalan. Sementara untuk prasarana yang sudah

ada adalah masjid, tempat parkir, toilet, joging track, homestay dan camp area.

3. Partisipasi masyarakat belum merata

Page 72: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

58

Partisipasi masyarakat atau keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan

Desa Wisata Kemloko selama ini sangat masif.Mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan maupun kontroling yang terlibat merupakan

masyarakat Desa Kemloko.Secara gotongroyong masyarakat terlibat aktif dalam

Desa Wisata Kemloko sehingga masyarakat banyak belajar dan berkarya untuk

pembangunan desa mereka.Akan tetapi yang masyarakat yang terlibat belum

merata terhadap masyarakat secara umum dan masih hanya terbatas yang

masuk ke dalam kelompok pengelola di sektor-sektor.

4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait CBT

Meskipun sebagian mengetahui terkait CBT namun banyak juga

masyarakat yang belum paham. Hal ini karena kurangnya sosialisasi dari

pemerintah atau pihak terkait.Sehingga ini menghambat dalam pengembangan

Desa Wisata Kemloko karena beberapa masyarakat beranggapan bahwa

pengembangan Desa Wisata Kemloko ini hanya untuk kelompok yang terlibat

didalamnya saja.

5. Adanya egosektor didalam pengelolaan Desa Wisata

Egosektor yang dimaksud disini adalah sektor-sektor yang mana

pengampu bidangnya berbeda diantaranya antara wisata dengan perikanan

karana memiliki pandangan beda pengampu adakalanya ketika di lapang ada

tebang pilih.

Dari analisis beberapa faktor internal baik dari kekuatan maupun

kelemahan pengelolaan Desa Wisata Kemko identifikasi dengan studi pustaka

pembanding Untari (2009) dan Jainuri (2014) faktor internal dapat dilihat pada

tabel dibawah yang memuat bobot, rating, jumlah serta totalnya yang kemudian

hasilnya dijadikan bahan diagram SWOT.

Tabel 2. Matrik IFAS pada Pengelolaan Desa Wisata Kemloko

Page 73: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

59

NO Faktor Strategi Internal Bobot (B) Rating (R ) B x RKekuatan

1Sumberdaya alam yangmendukung 0,15 4 0,80

2 Objek dan daya tarik 0,10 3 0,303 Letak yang strategis 0,10 3 0,30

4Adanya kehidupan masyarakatyang masih terbuka 0,10 3 0,15

5Adanya keinginan masyarakatuntuk berpartisipasi 0,15 4 0,60

Jumlah 0,60 2,15Kelemahan

1Belum adanya promosi olehmasyarakat 0,05 1 0,05

2Keterbatasan dukungan infrastrukturyang belum lengkap 0,10 3 0,30

3Partisipasi masyarakat belummerata 0,10 2 0,20

4Kurangnya pengetahuanmasyarakat terkait CBT 0,10 2 0,20

5Adanya egosektor didalampengelolaan Desa Wisata 0,05 1 0,05

Jumah 0,40 0,80Total 1,00 2,95

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil dari faktor strategi internal pada

pengelolaan Desa Wisata Kemloko diperoleh skor faktor kekuatan sebesar 2,15

sedangkan faktor kelemahan diperoleh skor sebesar 0,80. Total skor yang

diperoleh dari IFAS dalam usaha ini sebesar 2,95. Sehingga dapat disimpulkan

hasil dari matrik analisis faktor strategi internal (IFAS) dalam pengelolaan Desa

Wisata Kemloko kekuatan lebih dominan atau lebih berpengaruh daripada faktor

kelemahan.

4.6.2 Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal berupa peluang dan ancaman pada Desa Wisata

Kemloko adalah sebagai berikut:

Page 74: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

60

a. Peluang (Opportunity)

1. Adanya dukungan pemerintah dalam pembangunan desa

Dengan jargon pemerintah melalui pembangunan Desa dan memang

pemerintah saat ini mempunyai perhatian lebih terhadap pembangunan desa.

Melalui model-model pembangunan partisipatif Pendekatan ini berusaha

melestarikan sistem-sistem yang ada pada masyarakat dengan cara melibatkan

mereka dalam pembangunan: masyarakat lokal menjadi subjek atas

pembangunan. Pendekatan ini menghargai masyarakat sebagai subjek yang

dinamis, bukan statis, tetapi perubahan tersebut bukan dengan penekanan dari

atas yang mana justru membawa serta merta sistem dominan dan menekan

sistem-sistem lokal yang telah bekerja(bottom up). Yang dilakukan adalah

masyarakat lokal menentukan nasibnya sendiri mengenai apa, bagaimana, dan

seberapa besar perubahan akan dilakukan melalui pembangunan tersebut.

Salah satu entukpembangunan desa adalah melalui Desa Wisata ini.

2. Pasar masih terbuka luas

Potensi pasar Desa Wisata Kemloko sangat baik hal ini di dukung oleh

beberapa hal. Yang pertama akses ke Desa Wisata Kemloko yang mudah dari

pusat kota maupun dari kabupaten lain Kediri, Malang , maupun dari

Tulungagung. Selain itu pasar wisata sekarang sudah mula ke arah pasar

alternatif salah satunya seperti Desa Wisata ini.

3. Lokasi desa yang berdekatan dengan objek wisata identitas Blitar

Lokasi Desa Wisata Kemloko dekat dengan objek wisata di Blitar salah

satunya Candi Penataran dan Makam Bungkarno, Desa Wisata Kemloko berada

di tengah antara Candi Penataran dan Makam Bungkarno sehingga wisatawan

yang ke arah Candi Penataran dari makam Bung Karno maupun sebaliknya akan

melewati Desa Wisata Kemloko.

Page 75: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

61

4. Berkembangnya media massa

Saat ini media massa salah satunya media sosial sudah tidak asing lagi

untuk masyarakat Indonesia hampir seluruh masyarakat indonesia usia produktif

menggunakan android yang digunakan sebagai akses media sosial.Sehingga

saat ini informasi sangat mudah disebar atau didapatkan sehingga ini merupakan

potensi bagus untuk pemasaran Desa Wisata Kemloko.

5. Lokasi Desa Wisata Kemloko yang merupakan bagian dari

Minapolitan

Untuk Desa Wisata Kemloko sektor Koi atau minawisata Koi ini sangat

penting Kecamatan Nglegok yang merupakan Minapolitan di Kabupaten Blitar,

menjadi nilai tambah karena Koi sudah terkenal sehingga banyak yang tertarik

terutama pasar atau wisatawan.

b. Ancaman (Threats)

1. Aksesibilitas menuju desa banyak yang rusak

Beberapa akses masuk ke Desa Wisata Kemloko terutama yang dari arah

timur atau Desa Nglegok kondisi jalan ada kerusakan, sehingga mengancam

untuk wisatawan yang akan datang ke Desa Wisata Kemko. Kondisi ini jika

dibiarkan akan berdampak malasnya wisatawan datang ke Desa Kemloko.

2. Kurangnya kemampuan pemasaran dari tingkat Desa

Pengeolaan atau potensi yang bagus jika tanpa pemasaran yang baik

untuk Desa Wisata Kemloko juga akan berakibat kurangnya pengembangan

pasar wisatawan. Ini terjadi karena kurangnya kemampan pengelola ataupun

desa untuk pemasarn Desa Wisata Kemloko.

3. Kurangnya pendampingan dari pemerintah

Untuk berjalanya Desa Wisata Kemloko sangat dibutuhan bantuan dari

pemerintah.Terutama dan yang utama adalah pendampingan dari

Page 76: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

62

pemerintah.Karena selama ini pendampingan dari pemerintah dirasa sangat

kurang.

4. Pemahaman terhadap pembangunan berkelanjutan masih kurang

Pemahaman terhaap pembangunan berkelanjutan pengelola dan

masyarakat kemloko masih kurang.Hal ini memang karena kurangnya pengeta

masyarakat terkait pembangunan berkelanjutan meskipun beberapa masyarakat

sedikit megetahui.Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi oleh pemerintah

terkait tata kelola yang berkelanjutan.

5. Kemungkinan terjadi kecemburuan karena faktor ekonomi

Karena belum atau tdak semua masyarakat di Desa Kemloko terlibatdi

dalam Desa Wisata Kemloko dikhawatirkan akan terjadi koflik sosial yaitu

kecemburuan ekonomi antara masyarakat yang terlibat dalam Desa Wisata

Kemloko dengan masyarakat di luar Desa Wisata Kemloko

Dari analisis beberapa faktor eksternal baik dari peluang maupun ancaman

pengelolaan Desa Wisata Kemko identifikasi faktor eksternal dengan studi

pustaka pembanding Untari (2009) dan Jainuri (2014) dapat dilihat pada tabel

dibawah yang memuat bobot, rating, jumlah serta totalnya yang kemudian

hasilnya dijadikan bahan diagram SWOT.

Tabel 3. Matrik EFAS pada Pengelolaan Desa Wisata Kemloko

NO Faktor Strategi Eksternal Bobot (B) Rating (R ) B x RPeluang

1Adanya dukungan pemerintah dalampembangunan desa 0,05 1 0,10

2 Pasar masih terbuka luas 0,10 2 0,30

3Lokasi desa yang berdekatandengan objek wisata identitas Blitar 0,15 3 0,45

4 Berkembangnya media massa 0,20 4 0,60

5Lokasi Desa Wisata Kemloko yangmerupakan bagian dari Minapolitan 0,20 4 0,40

Jumlah 0,70 1,85

Page 77: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

63

Ancaman

1Aksesibilitas menuju desa banyakyang rusak 0,05 2 0,10

2Kurangnya kemampuan pemasarandari tingkat Desa 0,05 3 0,30

3Kurangnya pendampingan daripemerintah 0,10 3 0,30

4Pemahaman terhadap pembangunanberkelanjutan masih kurang 0,05 2 0,10

5Kemungkinan terjadi kecemburuankarena faktor ekonomi 0,05 1 0,10

Jumah 0,30 0,90Total 1,0 2,75

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil dari faktor strategi eksternal

pada pengelolaan Desa Wisata Kemloko diperoleh skor faktor peluang sebesar

1,85 sedangkan faktor kelemahan diperoleh sebesar 0,90, total skor yang

diperoleh EFAS dari usaha ini adalah sebesar 2,75. Sehingga dapat disimpulkan

hasil dari matriks analisis faktor strategi eksternal (EFAS) dalam pengelolaan

Desa Wisata Kemloko faktor peluang lebih dominan atau lebih berpengaruh

daripada faktor ancaman.

4.6.3 Diagram SWOT Desa Wisata Kemloko

Setelah mengidentifikasi dua faktor analisis, faktor analisis internal (IFAS)

dan analisis ekstenal (EFAS), selanjutnya adalah melakukan analisis diagram

SWOT dengan menentukan letak posisi usaha pengelolaan Desa Wisata

Kemloko terhadap (kekuatan, kelemahan) dan (peluang, ancaman). Dan hasil

perhitungan pada matrik faktor internal dan eksternal diperoleh nilai faktor

internal lebih besar dari pada nilai faktor eksternal. Nilai yang diperoleh dari

faktor internal pada usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko adalah sebesar

2,95 didapatkan dari nilai kekuatan sebesar 2,15 dan kelemahan sebesar 0,80.

Sedangkan untuk nilai faktor eksternal adalah sebesar 2,75 didapatkan dari nilai

peluang sebesar 1,85 dan nilai ancaman sebesar 0,90. Setelah diketahui hasil

Page 78: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

64

dari faktor internal dan eksternal, selanjutnya adalah menentukan titik kordinat

untuk mengetahui posisi strategi pengelolaan Desa Wisata Kemloko dengan cara

dilakukan perhitungan terhadap faktor Internal dan eksternal.

Sumbu horizontal (X) adalah sebagai faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) diperoleh nilai kordinat X = 2,15 – 0,80 = 1,35

Sumbu vertikal (Y) adalah sebagai faktor eksternal (peluang dan ancaman)

diperoleh nilai kordinat Y = 1,85 – 0,90 = 0,95

Hasil perhitungan yang diperoleh dari kordinat diagram SWOT bernilai

positif, yaitu sumbu X diperoleh 1,35dan nilai sumbu Y adalah sebesar 0,95 .

Diagram SWOT pada usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko dapat dilihat

pada diagram di bawah ini.

Gambar 13. Diagram SWOT pada usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko

Berdasarkan pada diagram analisis SWOT diatas, bahwa diagram SWOT

pada titik (X,Y) dimana nilai X diperoleh dari faktor internal, yaitu nilai kekuatan

dikurangi nilai kelemahan 2,15 – 0,80 = 1,35. Sedangkan nilai Y diperoleh dari

faktor eksternal , yaitu peluang dikurangi ancaman 1,85 – 0,90 = 0,95. Sehingga

apabila ditarik garis lurus didapatkan titik potong antara sumbu X dan sumbu Y

atau titik kordinat (1,35 ; 0,90) yang terletak pada kuadran 1 yang merupakan

Page 79: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

65

situasi menguntungkan bagi usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko karena

memiliki kekuatan dan peluang. Sehingga dapat menggunakan kekuatan dan

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkandalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented

strategy).

4.6.4 Matriks SWOT pada Desa Wisata Kemloko

Berdasarkan hasil dari diagram SWOT pada usaha pengelolaan Desa

Wisata terletak pada kuadran 1 yang merupakan situasi yang menguntungkan

pada usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko, karena memiliki kekuatan dan

peluang untuk pengembangan usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko

kedepanya. Sehingga diperlukan penyusunan strategi menggunakan matriks

SWOT yang digunakan untuk menyusun suatu rencana strategi yang didasarkan

pada strategi SO (Strengths Oppurtunities), ST (Strengts Treaths), WO

(Weakness Opportunity), dan WT (Weakness Treaths). Sehingga diharapkan

dapat menghasilkan strategi yang lebih baik untuk pengembangan usaha

pengelolaan Desa Wisata Kemloko.Matrik SWOT untuk usaha pengelolaan Desa

Wisata Kemloko dapat dilihat pada tabel di bawah.

Page 80: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

66

Tabel 4.Matrik SWOT usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S) Sumberdaya alam yang

mendukung Objek dan daya tarik Letak yang strategis Adanya kehidupan

masyarakat yang masihterbuka

Adanya keinginanmasyarakat untukberpartisipasi

Kelemahan (W) Belum adanya promosi

oleh masyarakat Keterbatasan dukungan

infrastruktur yang belumlengkap

Partisipasi masyarakatbelum merata

Kurangnya pengetahuanmasyarakat terkait CBT

Adanya egosektordidalam pengelolaanDesa Wisata

Peluang (O) Adanya dukungan

pemerintah dalampembangunan desa

Pasar masih terbukaluas

Lokasi desa yangberdekatan denganobjek wisata identitasBlitar

Berkembangnya mediamassa

Lokasi Desa WisataKemloko yangmerupakan bagian dariMinapolitan

Strategi (SO) Memanfaatkan peluang

pasar denganmeningkatkanpengembangan DesaWisata sertameningkatkanpemasaran melaluisarana dan media yangada.

Memanfaatkansumberdaya yangtersedia secara optimaluntuk mengembangkanusaha pengelolaan DesaWisata.

Strategi (WO) Meningkatkan

kemampuan pemasarandalam rangkamengakses peluangpasar yang ada.

Memperbaikipengetahuan ataukemampuan masyarakatdalam pengelolaan DesaWisata dengan bantuanpemerintah melaluisosialisasi ataupelatihan.

Ancaman (T) Aksesibilitas menuju

desa banyak yang rusak Kurangnya kemampuan

pemasaran dari tingkatDesa

Kurangnyapendampingan daripemerintah

Pemahaman terhadappembangunanberkelanjutan masihkurang

Kemungkinan terjadikecemburuan karenafaktor ekonomi

Strategi (ST) Meningkatkan

pengetahuan terkaitpengelolaan DesaWisata agar mampumemanfaatkansumberdaya secaraoptimal

Aktif dalam mencarisolusi dengankomunikasi yang intensterhadap pemerintahterutama bidang terkait

Strategi (WT) Memperbaiki segala

keterbatasan daraipadapengelolaan desa wisatadengan dilakukanpendampingan yangkonsisten daripemerintah pada bidangterkait

Serta meningkatkanpengetahuan tata kelolaDesa Wisata danmelibatkan aktifmasyarakat dalammusyawarah kerja

Page 81: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

67

Adapun penjelasan dari alternatif strategi yang disusun dalam matrik

SWOT usaha pengelolaan Desa Wisata Kemlokoadalah sebagai berikut.

6. Strategi SO

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan

memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki.Srategi yang dilakukan pada

usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko adalah.

a. Memanfaatkan peluang pasar dengan meningkatkan pengembangan

Desa Wisata serta meningkatkan pemasaran melalui sarana dan media

yang ada.

b. Memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal untuk

mengembangkan usaha pengelolaan Desa Wisata.

7. Strategi ST

Strategi ST merupakan strategi dalam memanfaatkan kekuatan untuk

mengatasi ancaman .Strategi ST yang dapat dilakukan pada usaha pengelolaan

Desa Wisata Kemloko adalah.

a. Meningkatkan pengetahuan terkait pengelolaan Desa Wisata agar

mampu memanfaatkan sumberdaya secara optimal

b. Aktif dalam mencari solusi dengan komunikasi yang intens terhadap

pemerintah terutama bidang terkait

8. Strategi WO

Strategi WO digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk

untuk meminimalkan kelemahan yang ada.Strategi WO yang digunakan pada

usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko adalah.

a. Meningkatkan kemampuan pemasaran dalam rangka mengakses

peluang pasar yang ada.

Page 82: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

68

b. Memperbaiki pengetahuan atau kemampuan masyarakat dalam

pengelolaan Desa Wisata dengan bantuan pemerintah melalui sosialisasi

atau pelatihan.

9. Strategi WT

Strategi WT adalah strategi yang digunakan untuk meminimalkan

kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang terjadi pada usaha

pengelolaan Desa Wisata Kemloko.Strategi yang dapat digunakan pada usaha

pengelolaan Desa Wisata Kemloko adalah.

a. Memperbaiki segala keterbatasan daraipada pengelolaan desa wisata

dengan dilakukan pendampingan yang konsisten dari pemerintah pada

bidang terkait

b. Serta meningkatkan pengetahuan tata kelola Desa Wisata dan

melibatkan aktif masyarakat dalam musyawarah kerja

4.6.5 Strategi Pengelolaan Desa Wisata Kemloko Berdasarkan Analisis

SWOT

Dari hasil analisis SWOT pada usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko

ini menunjukan bahwa usaha ini pada kuadran 1 atau strategi SO (Strengths

Oppurtunity) yaitu menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada

untuk pengembangan usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko ini, sehingga

usaha pengelolaan Desa Wisata ini menggunakan strategi agresif. Strategi yang

digunakan dalam pengembangan usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko ini

strategi SO.

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan

memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki.Strategi yang dilakukan pada

usaha pengelolaan Desa Wisata Kemloko ini adalah.

a. Memanfaatkan peluang pasar dengan meningkatkan pengembangan

Desa Wisata serta meningkatkan pemasaran melalui sarana dan media

Page 83: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

69

yang ada. Mengingat sasaran objek wisata sekarang yang sudah mulai

bergeser dari wisata umum menjadi wisata edukasi salah satunya potensi

melalui Desa Wisata Kemloko ini.

b. Memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal untuk

mengembangkan usaha pengelolaan Desa Wisata. Dengan kekuatan

sumberdaya yang mendukung itu menjadi modal utama jika bisa

dimanfaatkan secara optimal.

Page 84: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

34

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian skripsi di Desa Wisata Kemloko setelah

melalui deskriptif kualitatif dan juga melalui metode analisis SWOT terkait potensi

Desa Wisata Kemloko dan strategi pengelolaan dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Karakteristik Desa Kemloko memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik

dengan keadaan masyarakat yang masih tradisional yang masih

mempertahankan nilai-nilai kegotongroyongan. Dengan mempunyai karakteristik

masyarakat perdesaan masyarakat Desa Kemloko mayoritas petani dan

pembudidaya Koi.Desawisatamerupakan salah satu potensi yang dapat dijadikan

alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat.

2. Potensi Desa Wisata Kemloko terutama pada sektor perikanan koi sangat

bagus mengingat sebagian masyarakat selain petani adalah merupakan

pembudidaya Koi. Koi sudah terkenal sebagai identitas Desa Kemloko sehingga

untuk dijadikan bagian dari Desa Wisata akan sangat mendukung. Belum lagi

dengan Nglegok dijadikan kawasan Minapolitan yang mana Desa Kemloko

menjadi salah satu bagian.

3. Keterlibatan masyarakat Desa Kemloko dalam pengelolaan Desa Wisata

cukup baik meskipun belum bisa dikatakan mewakili semua masyarakat Desa

Kemloko. Selain ada kemauan dari masyarakat yang ingin terlibat dalam

mengembangkan Desa Wisata ini sangat patut untuk diapresiasi.

4. Strategi pengelolaan Desa Wisata Kemloko dari hasil analisis SWOT yaitu

Memanfaatkan peluang pasar dengan meningkatkan pengembangan Desa

Wisata serta meningkatkan pemasaran melalui sarana dan media yang ada.

Mengingat sasaran objek wisata sekarang yang sudah mulai bergeser dari wisata

Page 85: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

35

umum menjadi wisata edukasi salah satunya potensi melalui Desa Wisata

Kemloko ini. Serta Memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal

untuk mengembangkan usaha pengelolaan Desa Wisata. Dengan kekuatan

sumberdaya yang mendukung itu menjadi modal utama jika bisa dimanfaatkan

secara optimal.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian skripsi di Desa Wisata Kemloko setelah

melalui deskriptif kualitatif dan juga melalui metode analisis SWOT terkait potensi

Desa Wisata Kemloko dan strategi pengelolaan terdapat beberapa hal yang

perlu dipertimbangkan sebagai saranyaitu:

1. Perlunya konsistensi dari pemerintah dalam mendampingi dan mendukung

pengelolaan Desa Wisata Kemloko. Karena terkesan Desa Wisata Kemloko

setelah disahkan pemerintah melalui dinas pariwisata terbengkalai dan

masyarakat pengelola agak kebingungan. Konsistensi tersebut berbentuk

pelatihan dan pendampingan terjadwal secara konsisten dengan rancangan

target yang sudah dipersiapkan.

2. Masyarakat harus lebih kritis dan mau terlibat dalam perencanaan desa.

Agar kemudian hal-hal terkait pembangunan desa terutama pada pengelolaan

Desa Wisata Kemloko bisa dibahas kemudian disampaikan ke pihak terkait agar

ditindaklanjuti. Untuk membangkitkan kekritisan masyarakat perlu dilakukan

pendidikan terkait desa wisata dan pengelolaanya agar pengetahuan masyarakat

meningkat.

3. Perlu adanya pembuatan profil Desa Wisata Kemloko yang kemudian

dijadikan bahan promosi untuk memasarkan Desa Wisata Kemloko. Yang mana

promosi ini akan menjadi tanggung jawab semua dari desa, dinas terkait, dan

ataupun masyarakat. Apalagi dengan sangat majunya media komunikasi saat ini

itu adalah kesempatan atau peluang yang bagus untuk media pemasaran.

Page 86: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

DAFTAR PUSTAKA

Adhihapsari, W., B. Semedi, dan M. Mahmudi. 2014. PerencanaanPengembangan Wilayah Kawasan Minapolitan Budidaya di GandusariKabupaten Blitar. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UniversitasBrawijaya. Malang.

Attar, M., L. Hakim, dan B. Yanuwiadi. 2013. Analisis Potensi dan ArahanStrategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata Di Kecamatan BumiajiKota Batu. Journal of Indonesia Tourism and Development Studies. Vol.1.No: 2.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar. 2016. Kabupaten Blitar dalam AngkaTahun 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar. 2014. Kecamatan Nglegok dalam AngkaTahun 2014. Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar.

Barus, S.I.P., P. Pranata, dan Y. Afiffudin. 2012. Analisis Potensi Obyek Wisatadan Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata BerbasisMasyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang. FakultasPertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Bengen, D.G. 2004. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan EkosistemMangrove. PKPSL – IPB. Bogor.

Hakim, L. 2004. Dasar – dasar Ekowisata. Bayumedia Publishing: Malang.

Kusrini, E., S. Cindelaras, dan A.B. Prasetio. 2015. Pengembangan BudidayaIkan Hias Koi (Cyprinus carpio) Lokal Di Balai Penelitian Dan PengembanganBudidaya Ikan Hias Depok. Jurnal Media Kultur. Vol. 10. No: 2.

Nalayani, N.N.A.H . 2016. Evaluasi Dan Strategi Pengembangan Desa Wisata DiKabupaten Badung, Bali. JUMPA. Vol. 2. No.2.

Nikijuluw, Victor. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. PT. PustakaCidesindo. Jakarta.

Mimit, P. 2015. Ekonomi Perikanan. Intelegensia Media. Malang.

Putri, M.N. 2014. Penilaian Obyek Dan Daya Tarik Riam Asam TelogahDikecamatan Noyan Kabupaten Sanggau Untuk Wisata Alam. FakultasKehutanan Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Rangkuti, F. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Gramedia.Jakarta.

Republik Indonesia. 1990. Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Republik Indonesia. 2009. Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentangPerlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sekretariat NegaraRepublik Indonesia. Jakarta.

Page 87: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGELOLAAN DESA …repository.ub.ac.id/6688/1/Mohamad%20Lifaudin%20Andalusi... · 2020. 7. 28. · analisis potensi dan strategi pengelolaan desa wisata

Republik Indonesia. 2014. Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa.Diundangan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta.

Romani, S. 2006. Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam serta AlternatifPerencanaanya di Taman Nasional Bukit Duablas Provinsi Jambi. [skripsi].Departeme Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Bogor: FakultasKehutanan. Institute Pertanian Bogor.

Suansri, P. 2003 . Community Based Tourism Handbook. Responsible EcologicalSocial Tour- REST.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabet.Bandung.

Susyanti, D.W. 2013. Potensi Desa Melalui Pariwisata Pedesaan. JurnalEkonomi dan Bisnis. Vol. 12. No. 1.

Triyanti R., dan Y. Maharani. 2012. Rantai Pemasaran Ikan Koi (Cyprinus carpio)Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Balai Besar Penelitian Sosial EkonomiKelautan dan Perikanan. Jakarta.

Untari R. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di ZonaWisata Bogor Barat Kabupaten Bogor. Sekolah Pascasarjana. InstitutPertanian Bogor.

Zakaria, F. dan R.D Supriharjo. 2014. Konsep Pengembangan Kawasan DesaWisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.Jurnal Teknik Pomits. Institut Teknologi Sepuluh November. Vol. 3. No.2.