ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI...

17
ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI PERAIRAN MUNCAR, BANYUWANGI ARTIKEL SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh MUH FIRDAUS NIM. 135080601111024 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI...

Page 1: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI PERAIRAN MUNCAR,

BANYUWANGI

ARTIKEL SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh

MUH FIRDAUS

NIM. 135080601111024

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

ARTIKEL SKRIPSI

ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI PERAIRAN MUNCAR,

BANYUWANGI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kelautan Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya Malang

Oleh :

MUH FIRDAUS

NIM. 135080601111024

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Jurusan PSPK Dosen Pembimbing 1

Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP . Nurin Hidayati, ST., M.Sc.

NIP. 19630608 198703 1 003 NIP. 19781102 200502 2 001

Tanggal : Tanggal :

Dosen Pembimbing 2

Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si.

NIP. 19800331 200901 2 002

Tanggal :

Page 3: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

1

ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI PERAIRAN MUNCAR, BANYUWANGI

Muh Firdaus¹), Nurin Hidayati²), Wingking Era Rintaka Siwi³)

ABSTRAK Perairan Muncar memiliki komoditas sektor perikanan dan perairan yang maju, dari sinilah timbul permasalahan yang kompleks yang terjadi di perairan tersebut. Maka untuk mengurangi serta mengantisipasi masalah tersebut, perlunya untuk mengetahui pola sirkulasi arus secara horizontal maupun vertikal di Perairan Muncar, Banyuwangi pada musim timur.Penelitian ini menggunakan metode Eularian adalah pengukuran arus yang melewati satu titik garis geografis. Data primer terdiri dari Arus Horizontal dari hasil pengukuran instrumentasi Current Meter, data model arus dari INDESO, data arus vertikal tahun 2011 dan 2015 pada musim timur dari hasil pengukuran instrumentasi ADCP tipe Nortex Aquadopp Current Profiler. Pola sirkulasi arus permukaan di Perairan Muncar, Banyuwangi Pada Musim Timur memiliki kecepatan arus berkisar 0.24 – 0.66 m/s. Arah arus dominan bergerak dari tenggara menuju ke barat laut. Pola sirkulasi arus secara vertikal menjelaskan bahwa kecepatan arus dari permukaan hingga menuju dasar perairan mengalami penurunan kecepatan arus yakni berkisar 0.01 – 0.76 m/s. Arah arus dominan bergerak dari tenggara menuju ke barat laut, tetapi pada layer paling dasar arah arusnya bergerak antara timur laut dan barat daya. Pemisahan arus dominan di pengaruhi oleh arus pasang surut, tetapi pada layer paling dasar dominan di pengaruhi oleh arus residu. Kata Kunci : Arus Horizontal, Arus Vertikal, INDESO, ADCP 1)*Program Studi Ilmu Kelautan FPIK UB, 2)*FPIK UB, 3)*Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL), Bali.

ANALYSIS OF CURRENT CIRCULATION PATTERNS EAST MONSOON IN MUNCAR WATERS, BANYUWANGI

Muh Firdaus¹), Nurin Hidayati²), Wingking Era Rintaka Siwi³)

ABSTRACT Muncar waters have fisheries and aquatic commodities advanced, from here a complex problem that occurs in these waters. Therefore, to reduce and anticipate the problem, the need to know current circulation patterns horizontally or vertically in Muncar waters, Banyuwangi in the east monsoon. This study use Eulerian method is measuring current through a point of geographical line. Primary data consists of horizontal current of measurement instrumentation Current Meter, a data current model of INDESO, vertical current data in 2011 and 2015 on the east monsoon of the measurement instrumentation ADCP type Nortex Aquadopp Current Profiler. Surface current circulation patterns in the Muncar waters, Banyuwangi at East Monsoon has a flow rate between 0:24 - 0.66 m/s. While direction of currents dominant move from southeast to northwest. Current circulation pattern vertically explained that current velocity from surface down to bottom of waters decreased flow velocity of between 0.01 - 0.76 m/s. Direction of currents dominant move from southeast to northwest, but current is moving toward base layer between northeast and southwest. Separation of currents dominant influenced by tidal currents, but on base layer dominant influenced by a residual current. Kata Kunci : Horizontal Current, Vertical Current, INDESO, ADCP 1)*Departement Of Marine Science FPIK UB, 2)*FPIK UB, 3)*Institute for Marine Research and Observation (IMRO).

Page 4: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

2

1. PENDAHULUAN

Perairan Muncar, Banyuwangi, yang

berada di wilayah Selat Bali merupakan

salah satu daerah dengan potensi

perikanan terbesar di Indonesia.

Perairan Muncar memiliki komoditas

sektor perikanan dan perairan yang

maju, dari sinilah timbul permasalahan

yang kompleks yang terjadi di perairan

tersebut. Salah satu masalahnya adalah

pencemaran, sedimentasi, reklamasi

pelabuhan, perencanaan bangunan

pantai, penentuan wilayah tambak serta

pengeloan wilayah perairan lainnya.

Maka untuk mengurangi serta

mengantisipasi masalah tersebut,

perlunya untuk mengetahui pola

sirkulasi arus secara horizontal maupun

vertikal di Perairan Muncar,

Banyuwangi. Menurut Lanuru (2011)

mengatakan bahwa arus laut menjadi

salah satu dinamika perairan yang

berpengaruh terhadap proses

oseanografi di suatu perairan. Arus laut

adalah suatu pergerakan secara

horizontal maupun vertikal yang

membawa massa air sehingga terjadi

perpindahan dari suatu tempat ke

tempat lain.

Arus laut didefinisikan sebagai

pergerakan massa air laut secara

horizontal maupun vertikal dari satu

lokasi ke lokasi lain untuk mencapai

kesetimbangan dan terjadi secara

kontinu. Proses terjadinya arus di suatu

perairan disebabkan karena 2 faktor

utama yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, ialah seperti perbedaan

densitas air laut, gradien tekanan

mendatar serta juga gesekan lapisan

air. Faktor eksternal, ialah seperti gaya

tarik matahari serta juga bulan yang

dipengaruhi oleh tahanan dasar laut

serta juga gaya coriolis, gaya gravitasi,

gaya tektonik, perbedaan tekanan

udara, kondisi topografi, kedalaman

perairan serta juga angin (Marpaung

and Prayogo, 2014).

Pemahaman tentang arus di suatu

perairan bukan saja sangat penting dari

sisi pengelolaan, tetapi juga memiliki

peran yang sangat besar dipandang dari

sisi keamanan pemanfaatan kawasan

perairan dan jalur transportasi. Bertolak

dari hal tersebutlah, maka penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk

mendeskripsikan pola pergerakan dan

kecepatan arus horizontal dan vertikal

perairan Muncar, Banyuwangi pada

musim timur. Menurut Ismail and Aniq

Taofiqurohman S, (2012) mengatakan

bahwa pengetahuan tentang

karakteristik sirkulasi arus horizontal

maupun vertikal sangat perlu dilakukan

untuk kepentingan pengelolaan wilayah

perairan.

Page 5: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

3

2. METODE

Pada penelitian ini teknik pengukuran

langsung arus permukaan dan dasar

perairan menggunakan metode

Eularian, menurut Rampengan (2009)

mengatakan bahwa teknik pengukuran

langsung arus di perairan dipisahkan

menjadi dua kategori, yaitu Metode

Eularian dan Metode Lagrangian.

Metode Eularian adalah pengukuran

arus yang melewati satu titik garis

geografis, sedangkan Metode

Lagrangian dilakukan dengan cara

mengikuti dan mengawasi pergerakan

benda apung. Penelitian ini dilakukan

pada musim timur di Perairan Muncar,

Banyuwangi. Berikut ini Gambar 1

tentang peta lokasi penelitian.

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah primer yakni data

utama untuk mencapai tujuan dari

penelitian ini. Data primer di bedakan

menjadi 2 yakni data In-situ (Data

Pengukuran Langsung di lapang pada

28 s/d 29 November 2016)

menggunakan instrumentasi Current

Meter tipe C31 OTT dan Ex-situ (Data

yang di dapat kan dari Instasi BPOL,

Bali). Untuk data in-situ berupa data

arus horizontal (28 s/d 29 November

2016), sedangkan data ex-situ berupa

data Arus Horizontal INDESO

(November 2016 dan Juni s/d Agustus

2015) dan data Arus Vertikal (Juli 2011

dan Juni 2015) menggunakan

instrumentasi ADCP (Acoustic Doppler

Curret Profiler) tipe Nortex Aquadopp Gambar 1. Peta Lokasi

Page 6: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

4

Current Profiler. Data sekunder yakni

pendukung pada penelitian ini. Data

Sekunder menggunakan data Angin dari

ECMWF (Juli 2011 dan Juni 2015) dan

data Pasang Surut diperoleh dari

instrumentasi ADCP.

Analisa data hasil pengolahan data

arus horizontal dan vertikal

menggunakan analisis stastistik dengan

software Minitab 17 dan Microsoft Excel.

Metode analisis statistik yang digunakan

adalah Validasi RE dan MRE untuk

menvalidasi data arus horizontal lapang

dengan Model INDESO, kemudian RAL

(Rancangan Acak Lengkap) dan RAK

(Rancangan Acak Kelompok) untuk data

arus vertikal.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pola Sirkulasi Arus Horizontal

Hasil pola sirkulasi arus horizontal

dari model INDESO (Infrastructure

Development Of Space Oceanografphy)

di Perairan Muncar, Banyuwangi pada

musim timur. Berikut ini Gambar 2

tentang pola sirkulasi arus di Perairan

Muncar, Banyuwangi.

Pola sirkulasi arus permukaan di

Perairan Muncar, Banyuwangi pada

musim timur memiliki Kecepatan rata-

rata arus permukaan di Perairan Muncar

Banyuwangi sebesar 0.24 – 0,66 m/s.

Arah arus bergerak dominan dari

tenggara menuju barat laut, tetapi ada

sebagian bergerak kearah selatan

menuju perairan Teluk Pangpang yang

mempuyai kedalaman relatif dangkal.

Arus yang bergerak menuju ke daratan

arahnya dibelokkan menuju ke arah

barat daya karena adanya pelabuhan Gambar 2. Pola Sirkulasi Arus Horizontal

Page 7: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

5

perikanan di Perairan Muncar,

Banyuwangi.

Mengenai kecepatan arusnya secara

umum semakin menuju daratan

kecepatannya semakin melemah hal ini

diduga karena tingkat kelandaian

topografi yang lebih dangkal. Menurut

Hutabarat and Evans (1985)

menjelaskan bahwa secara umum

gerakan arus permukaan laut terutama

disebabkan oleh adanya angin yang

bertiup di atas permukaan air. Terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi

arus permukaan laut antara lain bentuk

topografi dasar laut, teluk, selat serta

pulau-pulau yang di sekitarnya, gaya

Coriolis, arus ekman, perbedaan

tekanan air, arus musiman, kelandaian

serta perbedaan densitas, upwelling dan

sinking.

Hasil validasi data arus lapang dan

model INDESO menghasilkan nilai

Mean Relative Error (MRE) sebesar

3.93 %. Sugiyono (2011) dalam

Leksono et al., (2013) menyatakan

bahwa verifikasi model yang masih

dapat diterima adalah jika rata-rata

kesalahan relatif yang berada pada

batas 40%. Maka dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil model

INDESO pada musim timur akurat.

3.2 Profil Vertikal Kecepatan Arus

Hasil pengolahan data profil vertikal

kecepatan arus menggunakan software

Matlab R2009a menunjukan perbedaan

yang signifikan antara layer 1, 2 dan 3,4

pada tahun 2011. Berikut ini Gambar 3

tentang profil vertikal kecepatan arus

2011.

Gambar 3. Profil Vertikal Kecepatan Arus 2011

Hasil grafik profil kecepatan arus

pada Juli 2011 tersebut dapat di

jelaskan bahwa dari layer 1 – 4 terjadi

penurunan kecepatan arus yang

signifikan hal ini dipengaruhi oleh

adanya hembusan angin di permukaan

yang lebih tinggi, dimana angin yang

masuk kedalam perairan seiring

bertambah kedalaman kecepatannya

semakin menurun. Hal sesuai dengan

hasil penelitian Wardheni et al., (2014)

yang menyatakan bahwa kecepatan

arus pada kolom air permukaan memiliki

kecepatan yang paling besar,

sedangkan kecepatan arus pada kolom

air dasar memiliki kecepatan paling

kecil. Semakin dalam suatu kolom air

makin kecepatan arus akan semakin

berkurang. Hal ini disebabkan oleh

Page 8: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

6

adanya gaya gesek dasar perairan.

Menurut Han et al., (2008)

menjelasakan bahwa arus selalu

berhubungan dengan kedalaman,

dimana pada kedalaman yang lebih

dalam gerakan air mejadi lambat.

Hasil pengolahan data profil vertikal

kecepatan arus menggunakan software

Matlab R2009a menunjukan perbedaan

yang signifikan antara layer 1-4 pada

tahun 2015. Berikut ini adalah Gambar 4

tentang profil vertikal kecepatan arus

2015.

Gambar 4. Profil Vertikal Kecepatan Arus 2015

Hasil grafik profil kecepatan arus

pada Juli 2015 tersebut dapat di

jelaskan bahwa dari layer 1 – 4 terjadi

penurunan kecepatan arus yang

lumayan signifikan hal ini dipengaruhi

oleh adanya hembusan angin di

permukaan yang lebih tinggi, dimana

angin yang masuk kedalam perairan

seiring bertambahnya kedalaman

kecepatannya semakin menurun. Hal

sesuai dengan hasil penelitian Tarhadi

et al., (2014) yang menyatakan bahwa

kecepatan arus di permukaan lebih

besar dibandingkan dengan kecepatan

arus pada lapisan tengah maupun

dasar. Hal ini di sebabkan pada lapisan

permukaan bertambahnya pengaruh

energi angin yang membangkitkan arus

permukaan, sedangkan sebaliknya

semakin bertambahnya kedalaman

maka kecepatan arusnya semakin

berkurang adanya gesekan ditiap

lapisan kedalaman serta adanya

gesekan didasar perairan turut

mengurangi laju kecepatan arus seiring

bertambahnya kedalaman. Menurut

Hutabarat and Evans (1985)

menjelaskan bahwa kecepatan arus

akan berkurang sesuai dengan makin

bertambahnya kedalaman perairan dan

akhirnya angin menjadi tak berpengaruh

sama sekali terhadap kecepatan arus.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat

Safwan (2006) dalam (Tarhadi et al.,

2014), menjelaskan bahwa arus yang

mengalir di atas dasar laut akan

mengalami pengaruh gesekan dasar,

seperti halnya lapisan permukaan laut

dimana lapisan spiral ekman terbentuk

oleh pengaruh gesekan angin.

Page 9: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

7

Hasil grafik kecepatan arus di tahun

2011 lebih tinggi dari pada tahun 2015,

hal ini diduga karena faktor kecepatan

angin yang berbeda antara tahun 2011

dan 2015. Hal ini sesuai dengan alasan

tersebut yang memang kecepatan angin

di tahun 2011 lebih tinggi dari pada

tahun 2015. Kecepatan angin tahun

2011 5.38 m/s dan tahun 2015 4.54 m/s.

Hasil grafik layer 1 - 4 tersebut juga

bisa klasifikasikan kecepatan arus

berdasarkan kedalaman kolom perairan

yakni untuk layer 1 (kedalaman 0 - 2.9m)

merupakan kecepatan arus pada kolom

air permukaan karena memiliki

kecepatan tertinggi. Layer 2 (kedalaman

3 - 5.9m) merupakan kecepatan arus

pada kolom air tengah karena memiliki

kecepatan sedang. Sedangkan untuk

layer 3(kedalaman 6 - 8.9m) dan layer 4

(kedalaman 9 - 12m) merupakan

kecepatan arus pada kolom dasar

perairan karena memiliki kecepatan

terendah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Tarhadi et al., (2014) yang

menjelaskan bahwa pembagian arus

secara vertikal berdasarkan

kecepatannya di bedakan menjadi 3

kolom perairan yakni permukaan

perairan, bagian tengah perairan dan

dasar perairan.

3.3 Variasi Kecepatan Arus Vertikal

Berikut ini adalah (Tabel 1 dan 2)

mengenai kecepatan arus minimum,

maksimum, rata-rata pada setiap layer

di tahun 2011 dan 2015.

Tabel 1. Variasi Kecepatan Arus Tahun 2011

Layer Kec Min

(m/s)

Kec Max

(m/s)

Kec Rata-

rata (m/s)

1 0.23 0.76 0.46

2 0.10 0.44 0.25

3 0.02 0.21 0.11

4 0.02 0.20 0.09

Gambar 5. Overlay Kecepatan Arus 2011 dan 2015

Page 10: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

8

Tabel 2. Variasi Kecepatan Arus Tahun 2015

Layer Kec Min

(m/s)

Kec Max

(m/s)

Kec Rata-

rata (m/s)

1 0.21 0.66 0.44

2 0.10 0.39 0.24

3 0.03 0.19 0.09

4 0.01 0.19 0.08

Hasil variasi kecepatan arus

berdasarkan layer kedalaman di

dapatkan bahwa pada tahun 2011 untuk

layer 1 tipe kecepatan arusnya

merupakan perairan arus cepat.

Sedangkan layer 2 tipe kecepatan

arusnya merupakan perairan arus

sedang. Untuk layer 3 tipe kecepatan

arusnya merupakan perairan arus

lambat. Dan untuk layer 4 tipe

kecepatan arusnya merupakan perairan

arus lambat.

Hasil variasi kecepatan arus

berdasarkan layer kedalaman di

dapatkan bahwa pada tahun 2015 untuk

layer 1 tipe kecepatan arusnya

merupakan perairan arus cepat.

Sedangkan layer 2 tipe kecepatan

arusnya merupakan perairan arus

sedang. Untuk layer 3 tipe kecepatan

arusnya merupakan perairan arus

lambat. Dan untuk layer 4 tipe

kecepatan arusnya merupakan perairan

arus lambat.

Hal ini sesuai dengan pendapat

Rukminasari (2011) yang menjelaskan

bahwa berdasarkan kecepatan arusnya

maka perairan dapat dikelompokkan

menjadi berarus sangat cepat (> 1 m/s),

cepat (0.51 – 1 m/s), sedang (0.251 –

0.5 m/s), lambat (0.11 – 0.25 m/s) dan

sangat lambat (< 0.1 m/s).

3.4 Pola Arah Arus Vertikal

Hasil pengolahan pola arus yang di

olah menggunakan software WRPLOT

di dapatkan hasil sebagai berikut ini

adalah Tabel 3 tentang pola arah secera

vertikal berdasarkan layer kedalaman

pada tahun 2011 dan 2015.

Tabel 3. Pola Arah Arus

Layer Tahun 2011 Tahun 2015

1

2

3

4

Hasil tahun 2011 pola arah arus

secara vertikal di layer 1 – 3 arah

arusnya semakin bervariasi seiring

bertambahnya kedalaman akan tetapi

Page 11: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

9

arah dominannya bergerak menuju

barat laut. Sedangkan untuk layer 4 arah

arus berbeda dengan layer atas yakni

bergerak antara timur laut dan barat

daya hal ini diduga karena faktor

gesekan dasar perairan atau friksi dan

pengaruh pergerakan angin yang

semakin rendah saat mencapai dasar

perairan. hal serupa juga terjadi pada

pola arus secara vertikal pada data arus

tahun 2015 yang tidak jauh berbeda

pergerakan pola arah arusnya. Menurut

Stewart (2006) dalam Tarhadi et al.,

(2014) menjelaskan bahwa pergerakan

arah arus laut tidak sepenuhnya

dipengaruhi oleh kondisi angin. Karena

arus yang disebabkan oleh angin akan

bergerak tidak searah dengan

pergerakan angin, namun akan

dibelokkan sekitar 45°. Belahan bumi

utara pembelokan arahnya terjadi ke

sebelah kanan, sedangkan untuk

belahan bumi selatan akan berbelok ke

arah kiri. Hal ini juga sesuai dengan

pernyataan Hutabarat and Evans (1985)

bahwa perubahan arah arus yang

kompleks susunannya terjadi sesuai

dengan makin bertambahnya

kedalaman suatu perairan.

3.5 Tren Arus dengan Pasang Surut

Hasil pengolahan mengenai tren

kecepatan arus berdasarkan layer

kedalaman terhadap proses pasang

surut ini yakni ingin mengetahui

bagaimana kecepatan arus saat pasang

dan surut pada tiap layernya.

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 1 Tahun 2011 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 2 Tahun 2011 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 3 Tahun 2011 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

Page 12: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

10

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 4 Tahun 2011 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 4 Tahun 2011 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 1 Tahun 2015 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 2 Tahun 2015 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 3 Tahun 2015 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

-200

-100

0

100

200

0.000.100.200.300.400.500.600.70

12

14

16

18

11

01

12

11

41

16

11

81

20

12

21

24

12

61

28

13

01

32

1

Overlay Kecepatan Arus Layer 4 Tahun 2015 dengan

Ketinggian Pasang Surut

Kecepatan Arus (m/s)

Ketinggian Pasang Surut (cm)

Page 13: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

11

Hasil overlay ke 4 layer tahun 2011

dan 2015 pada gambar dibawah ini

tersebut dapat disimpulkan bahwa tren

kecepatan arus tertinggi dominan

berada pada saat terjadinya pasang,

baik menuju pasang ataupun saat

pasang tertinggi dan juga pengaruh

kedangkalan perairan untuk layer 1 dan

2, sedangkan untuk layer 3 dan 4

dengan tren yang sebaliknya hal ini

disebabkan karena pada saat surut

maupun menuju surut kecepatan arus

dominan tertinggi saat berada di

perairan dasar. Menurut Tarhadi et al.,

(2014) menjelaskan bahwa kecepatan

arus akan lebih tinggi pada saat pasang

terutama untuk perairan dangkal,

karena pergerakan menuju ke arah laut

untuk zona arus perairan permukaan

dan tengah, sedangkan untuk zona arus

dasar perairan berbanding terbalik.

3.6 Pemisahan Arus

Hasil pemisahan arus bertujuan untuk

mengetahui apakah arusnya dominan

dipengaruhi oleh pasang surut atau arus

residu. Berikut ini adalah hasil overlay

antara arus total, arus pasang surut dan

arus residu.

• Tahun 2011

Hasil grafik arus total dan arus

pasang surut hampir sama sehingga

kecepatan arus di layer 1 dominan di

pengaruhi oleh pasang surut.

Presentase arus pasang surut sebesar

76.67% sedangkan untuk arus residu

23.33%.

Hasil grafik grafik arus total dan arus

pasang surut hampir sama sehingga

kecepatan arus di layer 2 dominan di

pengaruhi oleh pasang surut.

Presentase arus pasang surut sebesar

72.41% sedangkan untuk arus residu

27.59%.

Hasil grafik arus total dan arus

pasang surut hampir sama sehingga

Page 14: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

12

kecepatan arus di layer 3 dominan di

pengaruhi oleh pasang surut meskipun

nilai arus residu juga mendekati arus

total. Presentase arus pasang surut

sebesar 69.23% sedangkan untuk arus

residu 30.77%.

Hasil grafik justru arus total dan

residu hampir sama sehingga

kecepatan arus di layer 4 dominan di

pengaruhi oleh arus residu meskipun

nilai arus pasut hampir mendekati arus

total. Presentase arus pasang surut

sebesar 30% sedangkan untuk arus

residu 70%.

• Tahun 2015

hasil grafik arus total dan arus

pasang surut hampir sama sehingga

kecepatan arus di layer 1 dominan di

pengaruhi oleh pasang surut.

Presentase arus pasang surut sebesar

77.19% sedangkan untuk arus residu

22.81%.

Hasil grafik arus total dan arus

pasang surut hampir sama sehingga

kecepatan arus di layer 2 dominan di

pengaruhi oleh pasang surut.

Presentase arus pasang surut sebesar

79.17% sedangkan untuk arus residu

20.83%.

Hasil grafik arus total dan arus

pasang surut hampir sama sehingga

kecepatan arus di layer 3 dominan di

pengaruhi oleh pasang surut meskipun

nilai arus residu juga hampir mendekati

arus total. Presentase arus pasang surut

sebesar 70% sedangkan untuk arus

residu 30%.

Hasil grafik arus total dan residu

hampir sama sehingga kecepatan arus

Page 15: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

13

di layer 4 dominan di pengaruhi oleh

arus residu meskipun nilai arus pasut

juga hampir mendekati arus total.

Presentase arus pasang surut sebesar

33.33% sedangkan untuk arus residu

63.67%.

Hasil grafik keseluruhan pada setiap

layer dari tahun 2011 dan 2015 dapat

disimpulkan bahwa layer 1 dan 2

memilik presentase yang lebih tinggi.

Hal ini disebabkan karena pada

kedalaman hingga 6 meter pasang surut

masih lebih dominan berpengaruh dari

pada faktor lainnya. Akan tetapi pada

layer 3 yang merupakan layer adaptasi

dari dominannya pengaruh arus pasang

surut dan arus residu. Layer 4 yang

merupakan layer paling dasar dominan

dipengaruhi oleh arus residu. Menurut

Thurmann (2007) menjelaskan bahwa

jika pola arus di suatu perairan

menunjukkan pola yang fluktuatif

mengikuti pola arus pasang surut maka

dapat dikatan bahwa arus pasang surut

merupakan arus yang dominan di

perairan tersebut. Menurut Triadmodjo

(1999) dalam Rampengan (2009)

mengatakan bahwa di perairan sempit

dan semi tertutup seperti selat dan teluk,

pasut merupakan penggerak utama

sirkulasi massa airnya. Akan tetapi

semakin bertambahnya kedalaman

hingga dasar perairan pengaruh pasang

surut semakin berkurang.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian tentang

“Analisis Pola Sirkulasi Arus Horizontal

Dan Vertikal Di Perairan Muncar,

Banyuwangi Pada Musim Timur”

sebagai berikut :

1. Pola sirkulasi arus permukaan di

Perairan Muncar, Banyuwangi Pada

Musim Timur memiliki kecepatan

arus berkisar antara 0.24 – 0.66 m/s.

Sedangkan arah arus dominan

bergerak dari tenggara menuju ke

barat laut.

2. Pola sirkulasi arus secara vertikal

menjelaskan bahwa kecepatan arus

dari permukaan hingga menuju dasar

perairan mengalami penurunan

kecepatan arus yakni berkisar antara

0.01 – 0.76 m/s. Sedangkan arah

arus dari layer 1 hingga 3 memiliki

arah arus yang sama yakni dominan

bergerak dari tenggara menuju ke

barat laut. Akan tetapi pada layer

paling dasar arah arusnya bergerak

antara timur laut dan barat daya. Dari

hasil pemisahan arus dapat di jelakan

bahwa arusnya dominan di pengaruhi

oleh arus pasang surut dari layer 1 –

3 , dan pada layer 4 dominan di

pengaruhi oleh arus residu.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis

berikan dari penelitian ini pada pembaca

Page 16: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

14

ialah untuk penelitian selanjutnya

diperlukan data yang bisa mewakili 4

musim (musim timur, musim peralihan II,

musim barat dan musim peralihan I)

sehingga bisa membuat prediksi arus

yang lebih akurat dan mewakili data

tahunan.

DAFTAR PUSTAKA

Giri, I.N.A., Sentika, A.S., Suwirya, K.,

Marzuqi, M., 2016. Analisis Pola

Sirkulasi Arus Di Perairan Lombok

Untuk Pertumbuhan Benih Ikan

Kerapu Sunu, Plectropomus

Leopardus. J. Ris. Oseanografi 4,

357–366.

Han, G., Lu, Z., Wang, Z., Helbig, J.,

Chen, N., De Young, B., 2008.

Seasonal Variability Of The

Labrador Current And Shelf

Circulation Off Newfoundland. J.

Geophys. Res. 113.

Doi:10.1029/2007jc004376

Hidayah, Z., Wardhani, M.K., 2013.

Analisa Kesesuaian Dan Daya

Dukung Lingkungan Untuk

Budidaya Laut Di Perairan

Kabupaten Situbondo Dan

Banyuwangi.

Hutabarat, S., Evans, S.., 1985.

Pengantar Oseanografi. Ui-Press,

Jakarta.

Ismail, M.F.A., Aniq Taofiqurohman S,

2012. Simulasi Numeris Arus

Pasang Surut Di Perairan Cirebon.

Lanuru, M., 2011. Pengantar

Oseanografi,UniversitasHasanuddi

n :Makasar.

Leksono, A., Aymodjo, W., Maslukah, L.,

2013. Studi Arus Laut Pada Musim

Barat Di Perairan Pantai Kota

Cirebon. J. Oseanografi 2, 206–

213.

Marpaung, S., Prayogo, T., 2014.

Analisis Arus Geostropik

Permukaan Laut Berdasarkan Data

Satelit Altimetri. Pus. Pemanfaat.

Penginderaan Jauh Lapan.

Poerbandono, Djunarsjah, 2005. Survei

Hidrografi. Refika Aditama,

Bandung.

Rampengan, R.M., 2009. Pengaruh

Pasang Surut Pada Pergerakan

Arus Permukaan Di Teluk Manado.

Jurnal Perikanan Dan Kelautan

Unsrat V.

Rukminasari, 2011. Struktur Komunitas

Fitoplankton Pada Ekosistem

Padang Lamun Di Pulau

Kapoposang Dan Di Pulau

Sarappokeke Kabupaten Pangkep

Sulawesi Selatan. Program Studi

Ilmu Kelaut. Univ. Hasanudin

Makassar.

Stewart, R.., 2006. Introduction To

Physical Oceanogrpy, 2. Texas A &

M University, Texas.

Page 17: ANALISIS POLA SIRKULASI ARUS MUSIM TIMUR DI …himalaya.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/... ·  · 2017-12-04ARTIKEL SKRIPSI ANALISIS POLA ... *Program Studi Ilmu Kelautan

15

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.

Alfabeta, Jakarta.

Tarhadi, Elis, I., Agus, A.D., 2014. Studi

Pola Dan Karakteristik Arus Laut Di

Perairan Kaliwungu Kendal Jawa

Tengah Pada Musim Peralihan I. J.

Oseanografi 3, 16–25.

Thurmann, H.V., 2007. Introduction

Oceanogrphy. Bell And Howell

Company Columbus Ohio, Usa.

Triadmodjo, B., 1999. Teknik Pantai.

Beta Offset, Yogyakarta.

Wardheni, A., Alfi, S., Warsito, A., 2014.

Studi Arus Dan Sebaran Sedimen

Dasar Di Perairan Pantai Larangan

Kabupaten Tegal. J. Oseanografi 3,

277–283.