Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume...

download Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan Metode Well Basis-cekungan Sumatera Selatan

of 16

Transcript of Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume...

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    1/16

    1

    ANALISIS PETROFISIKA DENGAN METODE DETERMINISTIK DAN

    PROBABILISTIK SERTA PERHITUNGAN VOLUME HIDROKARBON DENGAN

    METODE WELL BASIS PADA SUMUR MG-04

    DI STRUKTUR MUSI, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

    PT. PERTAMINA EP REGION SUMATERA

    Mega Sari*, Hadi Nugroho*, Wahju Krisna Hidajat*, Oki Satriawan**

    Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia*

    PERTAMINA EP Region Sumatera, Prabumulih, Indonesia**

    ABSTRACT

    Well logging is a measurement technique to obtain the subsurface data using instrument inserted into

    wellbore, to evaluate formation and rock characteristics identification beneath the surface. Formation evaluation

    aims to identify zones of reservoir rock, formation fluid type, and to obtain petrophysical parameters of reservoir

    rocks such as shale volume, rock porosity, permeability, water saturation at the research area, the well MG-04 weredrilled in the Musi Structure, South Sumatra Basin, PT. Pertamina EP.

    The purpose of this research is identifying productive layer on an exploration well in Musi Structure, South

    Sumatra Basin. In addition, to determine the value of petrophysical rock parameters which recorded in a log curves

    generated during logging and calculating the volume of hydrocarbon in exploration well as a consideration, prior

    to further exploration and exploitation.

    This research using descriptive methods and petrophysical analysis. The descriptive method includes

    literature study of the basics concept on determining rock petrophysical parameters to be used. The analytical

    method using deterministic and probabilistic method to determine petrophysical parameters, also well basis

    method to calculate the volume of hydrocarbons.

    Based on wireline logs analysis, well MG-04 known has two reservoir zones, namely oil reservoir in zone 2

    and gas reservoirs in zone 4. In zone 2, the reservoir rock is shaly sandstone with little amount of glauconite. In

    zone 4, the reservoir rock is limestone, so this is a necessary to analyze the shaly sandstone with different methods

    to the interpretation of limestone to obtain the correct value of petrophysical parameters. After calculation ofpetrophysical parameters in deterministic and probabilistical way with wet-clay models, obtained two log plot

    models that have close values, and it is known that the oil reservoir in zone 2 not potential for production, but gas

    reservoir in zones 4 the potential to do exploitation/ production. After the interpretation of petrophysical

    parameters, it is known in zone 4 has a net pay thickness 68.43 m, total porosity percentage 28.42 to 29.72%,

    effective porosity 25.57 to 26.32%, permeability 56376,2 mD, water saturation 13.49 to 15.35% and shale volume 5

    to 10.5%. After obtaining reservoir petrophysical parameters, next step is hydrocarbon volume calculation using the

    well basis method, supported by pressure build up (PBU). Based on this analysis, it is known that total volume of

    gas in the reservoir hydrocarbon type is estimated at 5088.4 MMSCF.

    Keywords: physical properties of reservoir parameters, deterministic-probabilistic methods, well basis method,limestones, the volume of hydrocarbon gas type.

    PendahuluanLatar Belakang

    Minyak dan gas bumi merupakan sumber energiyang tidak dapat diperbaharui dan masih belum dapattergantikan saat ini. Untuk menemukan lokasi dengansumber daya yang potensial, perlu dilakukan berbagaikegiatan eksplorasi yang melingkupi berbagai disiplinilmu. Salah satu pendekatan disiplin ilmu yangdilakukan adalah petrophysics yang mengaplikasikanpendekatan geologi dan fisika batuan. Petrofisikmerupakan studi yang dilakukan untuk memperolehsifat fisik batuan (reservoir) dan fluida, salah satu carauntuk mendapatkan sifat fisik reservoir adalah dengan

    melakukan well loggingpada sumur eksplorasi.Logging sebagai alat dan metode interpretatif

    yang berkembang dalam akurasi dan kecanggihan yang

    mempengaruhi pengambilan keputusan geologi. Kini,interpretasi log petrofisika adalah salah satu alat yangpaling berguna dan penting yang tersedia bagi seorangahli geologi minyak bumi.

    Selain digunakan dalam eksplorasi untukmengkorelasikan zona dan untuk membantu denganpemetaan struktur dan isopach, log membantumenentukan karakteristik fisik batuan seperti litologi,porositas, geometri pori, dan permeabilitas. Datalogging digunakan untuk mengidentifikasi zonaproduktif, untuk menentukan kedalaman dan ketebalanzona, untuk membedakan antara minyak, gas, atau airdi reservoir, dan untuk memperkirakan cadangan

    hidrokarbon. Data hasil analisis uji sumur PressureBuild Up (PBU) dan hasil analisis petrofisika datalogging dapat digunakan untuk menghitung volume

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    2/16

    2

    cadangan hidrokarbon mula - mula atau initial gas inplace (IGIP) dengan pendekatan metode well basis.Metode well basis ini hanya digunakan untukmenghitung volume hidrokarbon pada satu sumureksplorasi.

    Maksud dan Tujuan PenelitianAdapun maksud penelitian yang dilakukan antara

    lain adalah melakukan analisis log secara kualitatif dankuantitatif pada sumur MG-04, sertamenginterpretasikan parameter-parameter reservoirdari data log.

    Adapun tujuan penelitian ini antara lain yaitu:1.

    Mengetahui lapisan produktif dari data sumur MG-04.

    2.

    Mengetahui nilai- nilai porositas, permeabilitas dansaturasi air.

    3.

    Mengetahui besaran cadangan hidrokarbon denganmetode well basis.

    Batasan MasalahPenulisan Tugas Akhir Analisis Petrofisika

    dengan Metode Probabilistik dan Deterministik sertaPerhitungan Volume Hidrokarbon dengan Metode Well

    Basispada Sumur MG-04 di Struktur Musi, CekunganSumatera Selatan, PT. Pertamina EP Region Sumateraini dibatasi pada:1.

    Jenis log yang digunakan dalam perhitungan adalahjenis openhole logging, yaitu log sinar gamma(GR), log spontaneous potensial (SP), logresistivitas (HLLD dan RXOZ), log porositas(neutron (TNPH), densitas (RHOZ)), dan log

    kaliper.2.

    Perhitungan petrofisika dilakukan denganmenggunakan wet-claydan untuk formasi bersih.

    3.

    Penggunaan software Interactive Petrophysics (IP)3,4 dengan metode deterministik dan probabilistik.

    4.

    Perhitungan cadangan dilakukan secara well basisdengan data testpressure build up(PBU).

    Tinjauan Pustaka

    Reservoir merupakan salah satu bagian dalamsistem petroleum yang merupakan tempatterakumulasinya hidrokarbon dan air di bawahpermukaan tanah. Batuan reservoir adalah batuan yang

    mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbonsehingga batuan tersebut harus memiliki porositas danpermeabilitas. Sifat- sifat/ karakterisik batuan yangpenting untuk analisis log adalah porositas, kejenuhanair, dan permeabilitas. Untuk mengetahui karakteristikdan jenis litologi di bawah permukaan dapat dilakukandengan melakukan well logging baik openhole loggingmaupun casedhole logging.

    Well logging merupakan suatu teknik untukmendapatkan data bawah permukaan denganmenggunakan alat ukur yang dimasukkan ke dalamlubang sumur, untuk mengevaluasi formasi danidentifikasi ciri - ciri batuan di bawah permukaan.

    Tujuan well logging adalah untuk mendapatkaninformasi litologi, porositas, resistivitas, dan kejenuhan

    hidrokarbon. Sedangkan tujuan utama penggunaan log- log yang merekam bentuk/ defleksi kurva selama welllogging adalah untuk menentukan zona lapisanpermeabel dan impermeabel, memperkirakan kuantitasminyak dan gas bumi dalam suatu reservoir.

    Log adalah suatu grafik kedalaman (dalam waktu)

    dari satu set yang menunjukkan parameter fisik, yangdiukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur(Harsono, 1997). Ada 4 tipe atau jenis log yangbiasanya digunakan dalam interpretasi, yaitu:1.

    Log Listrik

    Log listrik merupakan suatu jenis log yangdigunakan untuk mengukur sifat kelistrikan batuan,yaitu resistivitas atau tahanan jenis batuan danpotensial diri dari batuan.Log Spontaneous Potential(SP)

    Log SP adalah rekaman perbedaan potensiallistrik antara elektroda di permukaan denganelektroda yang terdapat di lubang bor yang

    bergerak naik turun. Supaya SP dapat berfungsimaka lubang harus diisi oleh lumpur konduktif.Log SP ini digunakan untuk mengidentifikasilapisan permeabel, mencari batas-batas lapisanpermeabel dan korelasi antar sumur berdasarkanlapisan itu, menentukan nilai resistivitas air formasi(Rw), serta memberikan indikasi kualitatif padalapisan serpih.Log Resistivitas

    Log resistivitas merupakan rekaman yangdihasilkan dari pengukuran tahanan jenis batuanatau suatu kemampuan batuan untuk menghambat

    jalannya arus listrik yang mengalir melalui batuan

    tersebut. Log Resistivitas digunakan untukmendeterminasi zona hidrokarbon dan zona air,mengindikasikan zona permeabel denganmendeteminasi porositas resistivitas, karena batuandan matrik tidak konduktif, maka kemampuanbatuan untuk menghantarkan arus listrik tergantungpada fluida dan pori.

    2.

    Log Radioaktif

    Pada prinsipnya log ini menyelidiki intensitasradioaktif mineral yang berkomposisi radioaktifdalam suatu lapisan batuan dengan menggunakansuatu radioaktif tertentu.Log Gamma Ray

    Prinsip log sinar gamma adalah perekamanradioaktif alami bumi. Radioaktif sinar gammaberasal dari 3 unsur radioaktif yang berada dalamtubuh batuan seperti Uranium (U), Thorium (Th),dan Potasium (K) yang secara kontinumemancarkan sinar gamma dalam bentuk pulsa -pulsa energi radiasi tinggi.

    Secara khusus, log GR berguna untukmendefinisi lapisan permeabel di saat SP tidakberfungsi karena formasi yang resistif atau bilakurva SP kehilangan karakternya (Rmf = Rw) atau

    juga ketika SP tidak dapat direkam karena lumpuryang digunakan tidak konduktif. Secara umum

    fungsi dari Log GR antara lain adalah untukmengevaluasi komposisi serpih, bijih mineral

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    3/16

    3

    radioaktif, lapisan mineral yang bukan radioaktif,korelasi log pada sumur berselubung, dan korelasiantar sumur untuk analisis elektrofasies.Log Porositas

    Log porositas digunakan untuk mengetahuikarakteristik/ sifat dari litologi yang memiliki pori,

    dengan memanfaatkan sifat sifat fisika batuanyang didapat dari sejumlah interaksi fisika di dalamlubang bor. Log densitas merekam secara menerusdari densitas bulk formasi. Secara geologi densitasbulk adalah fungsi dari densitas total dari mineral-mineral pembentuk batuan misalnya matriks, danvolume dari fluida bebas yang mengisi pori (Rider,2002).

    Log neutron merekam indeks hidrogen (HI)dari formasi. HI merupakan indikator kelimpahankomposisi hidrogen dalam formasi, dengan asumsiatom H berasal dari HC atau air. Karena minyakdan air mempunyai jumlah hidrogen per unit

    volume yang hampir sama, neutron akanmemberikan tanggapan porositas cairan dalamformasi bersih, akan tetapi neutron tidak dapatmembedakan antara atom hidrogen bebas denganatom hidrogen yang secara kimia terikat padamineral batuan, sehingga tanggapan neutron padaformasi serpih yang banyak berkomposisi atomhidrogen di dalam susunan molekulnya seolah -olah mempunyai porositas yang lebih tinggi.

    3.

    Log Akustik berupa Log SonikLog sonik mengukur kemampuan formasi

    untuk meneruskan gelombang suara. Secarakuantitatif, log sonik dapat digunakan untuk

    mengevaluasi porositas dalam lubang yang terisifluida, dalam interpretasi seismik dapat digunakanuntuk menentukan interval velocities dan velocity

    profile, selain itu juga dapat dikalibrasi denganpenampang seismik. Secara kualitatif dapatdigunakan untuk mendeterminasi variasi teksturdari lapisan pasir - serpih. Log ini juga dapatdigunakan untuk identifikasi litologi, mungkin

    juga dalam penentuan batuan induk, kompaksinormal, overpressure, dan dalam beberapa kasusdapat digunakan untuk identifikasi rekahan(fractures) (Rider, 2002).

    4.

    Log Kaliper

    Alat kaliper berfungsi untuk mengukur ukurandan bentuk lubang bor. Alat mekanik sederhanakaliper mengukur profil vertikal diameter lubang.Log kaliper digunakan sebagai kontributorinformasi untuk keadaan litologi. Selain itu, log ini

    juga digunakan sebagai indikator zona yangmemiliki permeabilitas dan porositas yang bagusyaitu batuan reservoir dengan terbentuknya keraklumpur yang berasosiasi dengan log sinar gamma,perhitungan tebal kerak lumpur, pengukuranvolume lubang bor dan pengukuran volume semenyang dibutuhkan.

    Analisis Kualitatif

    Pada evaluasi kualitatif, parameter-parameteryang dievaluasi antara lain adalah:

    Zona reservoir

    Jenis litologi

    Jenis cairan pengisi reservoir

    Analisis Kuantitatif

    PorositasPorositas Densitas

    = . 1

    Keterangan :ma : densitas matriks batuan (gr/cc) (lihat tabel 1)b : densitas matriks batuan dari pembacaan log(gr/cc) atau densitas bulk formasifluida : densitas fluida batuan (gr/cc)

    Tabel 1. Densitas matriks dari berbagai litologi. Nilai

    ini konstan untuk digunakan dalam formula porositasdensitas (Schlumberger, 1972; dalam Asquith, 1982).

    Litologi/ Mineral ma (gr/cm3)

    Batupasir 2.648

    Batugamping 2.710

    Dolomit 2.876

    Anhidrit 2.977

    Garam 2.032

    Porositas NeutronNilai porositas neutron yang terekam dari

    pembacaan pengukuran ion hidrogen fluida pengisiformasi bersih pada log neutron dapat langsungdigunakan karena besarnya porositas dianggap samadengan jumlah ion hidrogen fluida yang mengisi poribatuan. Hasil pembacaan dari log neutron inimenggunakan standar pengukuran batugamping.Sehingga apabila reservoir yang diperoleh bukanberupa batugamping, maka perlu dilakukan koreksiterhadap porositas neutron dengan menggunakan gaftar

    Por-13a, Por-14e untuk mengubah NPHI ke TNPH,Por-14c dan Por-14d untuk memperoleh nilai TNPHterkoreksi terhadap semua pengaruh lubang bor,kemudian digunakan gaftar Por-13b untukmengonversi matriks batugamping ke batupasir, ataudolomit sesuai dengan litologi formasi.

    Porositas Neutron-Densitas

    N-D = N2+D

    2 ................................................ 22

    Keterangan :

    N-D : porositas neutron - densitas

    N : porositas neutron (limestone units)

    D : porositas densitas (limestone units)

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    4/16

    4

    Persamaan diatas juga digunakan untuk reservoirdengan komposisi gas.

    Faktor Formasi

    = .................................................................... 3Catatan :

    Untuk batupasir a = 0,62 ; m= = 2,15Untuk batugamping a = 1 ; m = 2Keterangan:

    a = turtuosity faktor/ faktor litologim = eksponen sementasi

    = porositas

    Resistivitas Air

    Didalam daerah terinvasi Rw digantikan olehRmf, karena air formasi didesak keluar oleh fluidayang tersaing dari lumpur pada saat pemboran, yangdisebut mud filtrate. Untuk mendapatkan harga Rmfpada formasi di kedalaman tertentu, maka harusdiketahui temperatur formasi dengan rumus (Harsono,1997):

    = + Ts ............................................ 4Keterangan :Tf : temperatur formasiDf : kedalaman formasi (Depth Formation)ST : temperatur permukaan (Surface Temperature)TD : kedalaman total (Total Depth)BHT : temperatur dasar sumur (Bore Hole

    Temperature)Penentuan Rmf yang terkoreksi terhadap temperaturformasi dengan menggunakan rumus persamaan :

    @ = ,, .......................................... 5Setelah nilai resistivitas lumpur terkoreksi, maka nilaitersebut dimasukkan dalam perhitungan resistivitas airdengan rumus sebagai berikut :

    = @. ....................... 6Rw: resistivitas airRt : resistivitas sebenarnyaRxo : resistivitas formasi pada zona terinvasi = dan = ....................... 7Ro : wet resistivity yaitu resistivitas pada zona jenuh100% air

    Komposisi Serpih

    IGR = .............................................. 8Keterangan :IGR = indeks sinar gammaGR log = GR hasil pembacaan log sinar gammaGR max = GR maksimumGR min = GR minimum

    Saturasi Air

    Determinasi harga kejenuhan air (Sw) dari logresistivitas dalam formasi yang bersih (non-shaly),berdasarkan pada rumus Archie (Harsono, 1997) :

    =. ............................................................ 12

    Keterangan :Sw : nilai kejenuhan air pada zona tidak terinvasiF : nilai faktor formasiRw : nilai resistivitas airRt : nilai resistivitas zona tidak terinvasiUntuk determinasi harga kejenuhan air dari log

    resistivitas dalam formasi serpihan (shaly-sand)berdasarkan rumus Indonesia sebagai berikut:

    .. 13

    Keterangan:Vcl : volume serpihRcl : resistivitas serpihe : porositas efektif

    Penggunaan dan Persyaratan Metode dalam

    Interactive PetrophysicsDalam melakukan analisis log pada sumur -

    sumur eksplorasi dengan menggunakan softwareInteractive Petrophysics untuk memperoleh nilaipetrofisika batuan reservoir dapat dilakukan dengandua metode, yaitu metode deterministik danprobabilistik. Metode deterministik lebih baikdigunakan jika kita memiliki banyak data, misalnyadata log standar yang biasanya terdiri dari log GR, SP,porositas, dan densitas, dilengkapi dengan data hasilanalisis laboratorium seperti data core, data fluida, dandata geokimia. Parameter perhitungan yang dibutuhkanuntuk perhitungan dengan metode deterministik yangharus dimasukkan ke dalam softwareharus ditentukansendiri. Sedangkan metode probabilistik dapat

    digunakan dengan data yang sedikit, misalnya dengandata log GR SP Resistivitas saja. Parameterpetrofisika yang dianalisis diolah langsung dengansoftware tersebut.

    Analisa Uji Sumur

    Salah satu uji sumur yang umum digunakanadalah uji pressure build up (PBU), yaitu denganmenutup sumur setelah diproduksikan selama beberapalama dengan laju alir konstan. Untuk mengetahuivolume hidrokarbon dengan metode well basis padasatu sumur dengan status sumur eksplorasi dapatdigunakan persamaan analisis hasil uji pressure build

    up terhadap gas termampatkan untuk menentukanpermeabilitas formasi, faktor skin, tekanan reservoirdan efisiensi aliran dan rumus initial gas in placeuntuk perhitungan volume hidrokarbon tipe gas yangdihitung secara volumetris terhadap data satu sumur.Berdasarkan standar operasional pelaksanaan kerjayang dikeluarkan oleh fungsi Teknik Reservoir, PT.PERTAMINA EP tahun 2003 mengenai uji sumurterutama analisis hasil uji untuk gas, maka berikutmetode dan persamaan yang digunakan dalamperhitungan hasil uji PBU:1.

    Metode dan Persyaratan

    Ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu

    metode P, P2, dan m(P). Metode P berlaku padatekanan reservoir lebih besar dari 4000 psia.

    2

    2

    21

    1w

    w

    e

    cl

    V

    cl SRR

    V

    Rt

    cl

    +=

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    5/16

    5

    Metode P2 berlaku pada tekanan reservoir lebihkecil dari 2000 psia. Sedangkan metode m(P)biasanya digunakan pada tekanan reservoir antara2000 4000 psia.

    2.

    Persamaan Analisis PBU dengan MetodeP

    a)

    Permeabilitas (k) = . ............ 14Keterangan:k = permeabilitas, mDh = tebal formasi produktif, ftqsc= laju aliran gas, MMSCFP = tekanan, psia = viskositas gas, cpm = kemiringan, psi/log cycleZ = faktor penyimpangan gas, tak bersatuanT = temperature oR

    b)

    Faktor Skin(S) dan

    Pskin = 1.151 +3.23... 15= 0.87 ... 16Keterangan:P1jam = tekanan setelah pengaliran atau penutupansumur selama 1 jam, psiaPwf = tekanan saat sumur dialirkan, psia = porositasct = kompresibilitas total, psi

    -1 = jari-jari sumur, ftc)

    Efisiensi Aliran (FE)

    =

    . 17Keterangan:P* = tekanan yang diperoleh dari ekstrapolasi garis

    lurus sampai

    = 13.

    Persamaan Analisis PBU dengan MetodeP2a)

    Permeabilitas (k)

    = . .. 18b)

    Faktor Skin(S) dan Pskin

    = 1.151 +3.23. 19

    = 0.87 .. 20c) Efisiensi Aliran (FE) = .. 21

    4.

    Persamaan Analisis PBU dengan Metodem(P)a)

    Permeabilitas (k)

    = . ...22b)

    Faktor Skin(S) dan Pskin

    = 1.151 +3.23 23 = 0.87 ... 24c)

    Efisiensi Aliran (FE)

    = .... 25

    Geologi Regional

    Secara regional, data daerah penelitian termasukdalam Cekungan Sumatera Selatan. Cekungan inimemiliki sejarah pembentukan yang sama denganCekungan Sumatera Tengah. Batas antara keduacekungan tersebut merupakan kawasan yang membujur

    dari Timur Laut Barat Daya melalui bagian UtaraPegunungan Tigapuluh.

    Cekungan-cekungan yang bentuknya asimetrikini secara fisiografis dibatasi oleh sesar-sesar sertasingkapan-singkapan batuan pra-Tersier di sebelahBarat Daya, yang terangkat sepanjang kawasan kakiPegunungan Barisan, dan di sebelah Timur Lautdibatasi oleh formasi-formasi sedimen dari PaparanSunda. Di sebelah Selatan dan Timur daerah cekungandibatasi oleh Tinggian Lampung yang letaknya sejajardengan pantai timur Sumatera, sedangkan di sebelahUtara dan Barat Laut dibatasi oleh tinggianPegunungan Tigapuluh. Kedua daerah tinggian

    tersebut tertutup oleh laut dangkal selama kala MiosenAwal sampai Miosen Tengah, dengan demikiandaerah-daerah cekungan yang bersebelahan tersebutdiatas untuk sementara di hubungkan satu denganlainnya. Cekungan-cekungan Tersier itu jugaterhampar ke arah Barat dan kadangkala dihubungkanoleh jalur-jalur laut dengan Samudera Hindia.Stratigrafi Regional

    Berdasarkan penelitian terdahulu (Pertamina,2012), stratigrafi umum Cekungan Sumatera Selatanpada dasarnya dikenal satu daur besar (megacycle)yang terdiri dari suatu transgresi dan diikuti olehregresi. Kelompok fase transgresi disebut kelompok

    Telisa yang terdiri dari : Formasi Lahat, Talang Akar,Baturaja dan Formasi Gumai, sedangkan kelompokfase regresi disebut kelompok Palembang yang terdiridari : Formasi Air Benakat, Muara Enim dan FormasiKasai.

    Gambar 1. Kolom Stratigrafi Cekungan SumateraSelatan (sumber: Pertamina, 2012)

    Tektonik dan Struktur Regional

    Tektonik yang mempengaruhi CekunganSumatera Selatan dapat dibagi menjadi tiga fasetektonik utama (Pulonggono, dkk, 1992; dalamPertamina, 2012) :

    1.

    Fase Kompresional dengan arah WNW ESEumur Jurrasic Cretaceous

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    6/16

    6

    Pada fase pertama ini, endapanendapan Paleozoikdan Mesozoik termetamorfosa, terlipat danterpatahkan menjadi bongkah struktur dan diintrusioleh batolit granit serta telah membentuk pola dasarstruktur cekungan. Struktur yang terbentuk adalahsesar berarah barat laut tenggara yang berupa

    sesarsesar geser.2.

    Fase Ekstensional dengan arah N S dan WNW ESE pada kala EosenPada fase kedua ini menghasilkan gerakgeraktensional yang membentuk graben dan horstdengan arah umum utaraselatan. Dikombinasi kandengan hasil orogenesa Mesozoik dan hasilpelapukan batuan PraTersier, gerak-geraktensional ini membentuk struktur tua yangmengontrol pembentukan Formasi Pra TalangAkar.

    3.

    Fase Kompresional pada kala MiosenFase kompresi pada PlioPlistosen yang

    menyebabkan pola pengendapan berubah menjadiregresi dan berperan dalam pembentukan strukturperlipatan dan sesar sehingga membentukkonfigurasi geologi sekarang.

    Pada periode tektonik ini juga terjadipengangkatan Pegunungan Bukit Barisan yangmenghasilkan sesar mendatar Semangko yangberkembang sepanjang Pegunungan Bukit Barisan.Pergerakan horizontal yang terjadi mulai PlistosenAwal sampai sekarang mempengaruhi kondisiCekungan Sumatera Selatan dan Tengah sehinggasesar sesar yang baru terbentuk di daerah inimempunyai perkembangan hampir sejajar dengan sesar

    Semangko.

    Geologi Daerah Penelitian

    Berdasarkan karakter geologi, blok struktur Musimerupakan tinggian purba yang dikenal dengan MusiPlatform, Sub Cekungan Palembang. Bagian Utaradibatasi oleh Dalaman Klingi, Timur oleh PatahanKikim (arah Utara Selatan), Selatan oleh Bukit Gumai,dan Barat oleh Patahan Klingi.

    Stratigrafi Daerah Penelitian

    Geologi daerah penelitian berada pada StrukturMusi (Pertamina), yang termasuk dalam CekunganSumatera Selatan, tepatnya di Bentuk Paparan Musi

    Kikim, Sub Cekungan Palembang. Dari interpretasilog pada sumur MG-04 ini terdapat dua formasi yangberbeda yaitu Formasi Baturaja dan Formasi Gumai.Formasi Baturaja dan Formasi Gumai umumnyadianggap sebagai sag deposit atau endapan post-riftsebagai hasil subsidencesdan transgresi laut.

    Formasi Baturaja pada sumur ini merupakanreservoir karbonat berkualitas tinggi yangmendominasi penemuan hidrokarbon pada sumur ini.Formasi ini terbentuk dari sedimentasi batugampingterumbu dan bioklastik yang berkembang selamaMiosen Awal pada lingkungan laut dangkal dengankemiringan kecil atau bentuk paparan, batugamping

    terumbu umumnya berkembang di tinggian intracekungan.

    Formasi Gumai terbentuk secara selaras di atasFormasi Baturaja. Formasi ini terdiri dari serpihmarin, batulanau dan batupasir yang terbentuk selamaproses transgresi. Selama puncak trasgresi,pengendapan di cekungan ini didominasi oleh serpihglaukonit laut terbuka yang mampu bertindak sebagai

    seal regional. Pasokan sedimen asal daratan mulaiaktif kembali sehingga menyebabkan progradasi padalingkungan deltaik mulai muncul. Sedimen lautdangkal secara bertahap menggantikan serpih lautterbuka.

    Struktur Geologi Daerah Penelitian

    Geologi daerah penelitian secara umum relatifstabil, gangguan struktur tidak dominan danmempengaruhi stabilitas klosur antiklin yangmemanjang dari Utara - Selatan. Struktur Musiberbentuk antiklin dan merupakan reef build up ataumound, penyebarannya di bagian tengah lebih tebaldan menipis ke arah barat maupun timur dengan

    sumbu memanjang dari utara ke selatan.

    Gambar 2. Elemen Tektonik Regional CekunganSumatera Selatan (Pertamina, 2012)

    Metodologi Penelitian

    Dalam penelitian ini digunakan dua metode,yaitu:

    Metode Deskriptif

    Jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalampenelitian ini adalah studi literatur mengenai cara danprinsip kerja alat - alat logging dan dasar - dasarpetrofisik batuan reservoir dalam menentukanparameter - parameter petrofisika yang akandigunakan.Metode Analisis

    Jenis metode analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis kualitatif (quicklook) dananalisis kuantitatif dengan pendekatan menggunakan

    aplikasi Interactive Petrophysics guna mempermudahanalisis petrofisika pada sumur MG-04 dengan

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    7/16

    7

    dilengkapi data yang diperlukan. Metode yangdigunakan dengan software ini adalah dengan metodeprobabilistik dan metode deterministik. Metode untukperhitungan volume hidrokarbon pada sumur MG-04ini adalah metode well basis.

    Tahapan Penelitian1.

    Analisis Kualitatif, yaitu penentuan litologi,penentuan fluida reservoir, dan penentuan zonareservoir.

    2.

    Analisis Kuantitatif, yaitu membuat pusat data ataudatabase sumur mg-04, analisis litologi, zonasi,penentuan parameter petrofisika,menginterpretasikan saturasi air, tebal dankedalaman zona reservoir, serta menghitungvolume hidrokarbon pada zona produktif.

    Bahan dan Alat yang digunakan

    Bahan : data log sumur MG-04, dilengkapi dengan

    header logyang berisi data lumpur pemboranselama proses logging berlangsung. Data mudlog yang berisi data cutting dan gas logging.Data hasil analisis uji sumur PBU (pressurebuild up), dan data sekunder dari literaturuntuk memperoleh nilai densitas matrik yangakan digunakan.

    Alat : a. SoftwareInteractive Petrophysics 3,4 (IP)b.SoftwareMicrosoft Office Excelc. Alat tulis, laptop beserta SoftwareMicrosoft

    Office Word danMicrosoft Office Visio,

    Diagram Alir Penelitian

    Gambar 3. Diagram Alir Analisis Petrofisika

    hm

    TZQKg

    gg

    =

    610637,1

    2

    1

    1900

    =

    dtDEC

    tKre

    gt

    pg

    2

    1

    948

    =

    tg

    pg

    C

    tkRi

    ( )

    g

    wirreb

    B

    SVG

    =

    1

    Gambar 4. Diagram Alir Perhitungan IGIP dengan

    well-basis

    Hipotesis Penelitian

    Adapun hipotesis yang diajukan antara lain :1.

    Sumur MG-04 diperkirakan tersusun oleh beberapatipe batuan sedimen yang berbeda, dengan potensicadangan hidrokarbon tipe minyak dan gas.

    2.

    Kelayakan produksi diperkirakan dipengaruhi olehporositas dan permeabilitas batuan reservoir yangsangat bagus. Diperkirakan reservoir pada sumurMG-04 memiliki nilai porositas dan permeabilitasyang diperkirakan sebagai reservoir hidrokarbon.

    3.

    Dalam kegiatan eksplorasi, dengan metode wellbasisdapat diketahui cadangan hidrokarbon terkiraberupa initial gas in place yang diperkirakanmemperlihatkan nilai potensial.

    Hasil Analisis Data dan Pembahasan

    Analisis Kualitatif

    Dari hasil analisis kualitatif dengan metodequicklookyang dilakukan dalam analisis petrofisik iniadalah untuk membantu menginterpretasikan zonabatuan reservoir, jenis litologi atau mineral, dan fluidapengisi formasi pada sumur yang teramati sebelummelakukan analisis kuantitatif. Langkah awal yangdilakukan adalah membagi atau membuat zonasiberdasarkan bentuk defleksi kurva yang menunjukkanperubahan bentuk yang mencolok, hal ini bergunadalam membedakan formasi batuan yang ada. Dari

    hasil analisis ini dan didukung dengan data regional,maka sumur MG-04 ini terdiri dari dua formasi yaitu

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    8/16

    8

    Formasi Baturaja yang terdiri dari batugamping yangtebal pada kedalaman 766,686-911 m, dan FormasiGumai yang terdiri dari batupasir dan serpih padakedalaman 672,5-766,686 m. Sehingga, jenis litologiatau mineral yang diidentifikasi ada 3 yaitu serpih,batupasir, dan batugamping.

    Berdasarkan sifat fisik yang diperoleh dari hasildeskripsi cutting dari ketiga jenis litologi (batuan)tersebut diketahui bahwa serpih pada sumur MG-04memiliki warna cokelat hingga cokelat cerah, kadang -kadang lunak, subpipih - pipih, silty, sedikitkarbonatan. Sedangkan batupasir diasumsikanmerupakan glauconitic sands yang dideskripsikanmemiliki warna putih hingga putih pucat, bersih,transparan, fria-moderate hardness, locality hardness,ukuran butir pasir sedang - kasar, bentuk butirsubangular- angular, sortasi sedang, porositas yangterlihat jelek, semen karbonatan, banyak agregatglaukonit, fosil jejak 20-30%, warnafluorescentsangat

    kuning hingga kuning, no oil stainatau tidak ada nodaminyak, no stream cut, no oil show.

    Berdasarkan data log, litologi yang terekam padalog gamma ray zona Formasi Baturaja menunjukkannilai yang sangat rendah yang diinterpretasikan sebagaibatugamping yang sangat tebal (blocky) dan adanyapeningkatan atau perubahan nilai sinar gamma padalog menunjukkan bahwa meskipun litologi utama padazona ini adalah batugamping, namun ada kemungkinanbersifat muddy. Dari data cutting, litologi pada zona inimerupakan 100% batugamping, yang secara umumberwarna putih-putih pucat. Jenis batugamping padazona ini bervariasi antara mudstone-wackstone-

    packstone. Hasil analisis kualitatif ini dapat dilihatpada lampiran 1.Analisa Kuantitatif

    Perhitungan Petrofisika

    Langkah awal sebelum melakukan perhitunganpetrofisika dengan menggunakan IP (InteractivePetrophysics) dengan pendekatan metode deterministikmaupun metode probabilistik adalah pembuatan database untuk semua perhitungan petrofisika yang akandilakukan, memasukkan data ke dalam IP baik data logsumur maupun keterangan pada header log. Langkahselanjutnya adalah mencari nilai petrofisika reservoirdengan pendekatan metode deterministik dan

    probabilistik hingga diperoleh model litologi darimasing- masing metode yang digunakan.

    Tipe mineral lempung yang digunakan untukanalisis ini adalah wet-clay, hal ini disebabkan karenakondisi bawah permukaan yang diinterpretasikansecara umum memiliki kondisi basah yangdiinterpretasikan mengandung air. Wet-clay maupunlempung pada formasi cekungan merupakan hasil dariproses pengendapan yang dipengaruhi oleh air, baikberupa cekungan laut, danau, maupun sungai.Metode Deterministik

    Metode deterministik adalah perhitunganpetrofisika yang menggunakan persamaan berdasarkan

    respon alat- alat logging. Vserpih, saturasi air,porositas dan permeabilitas merupakan parameter

    batuan utama yang dicari. Metode deterministikmerupakan metode yang dilakukan denganmemasukkan nilai - nilai parameter yang harus diisidengan perhitungan manual maupun dengan crossplotantar kurva ataupun dengan penentuan langsung darikurva log plot pada IP.

    Temperatur FormasiDimulai dengan menghitung temperatur formasi,

    yaitu dengan menjalankan fungsi calculate >temperaturegradientpada IP. Nilai yang dimasukkanadalah nilai gradient temperature yang telah terukuratau dengan memasukkan nilai kedalaman awal,kedalaman akhir sumur, suhu/temperatur di permukaandan suhu pada kedalaman akhir (BHT). PerhitunganTemperatur ini dilakukan dengan rumus 4 sehinggadiperoleh nilai temperature formasi dengan kedalamancontoh pada titik kedalaman 865m adalah 65,59oC.Crossplot

    Metode crossplot dapat digunakan untuk

    membantu dalam menentukan parameter parameteryang dibutuhkan untuk melakukan perhitunganparameter petrofisika, diantaranya adalah penentuan

    jenis mineral/litologi, parameter wet-clay yangdibutuhkan, nilai GRmaksimum GRminimum, danpenetuan nilai Rw.Analisa Volume Lempung

    Analisis volume lempung pada Sumur MG-04 inidilakukan dengan menggunakan indikator tunggalyaitu GR. Perhitungan volume lempung pada formasibertujuan untuk mengoreksi nilai porositas total batuanyang diasumsikan mengisi pori batuan yangdiinterpretasikan berkomposisi serpihan. Karena

    batupasir pada sumur mengindikasikan kadar mineralradioaktif yang tinggi maka nilai gamma-ray padabatupasir lebih tinggi dari nilai gamma-ray serpih.Oleh karena itu, untuk menghitung volume serpihdapat juga digunakan indikator tunggal lain misalnyaresistivitas.Porositas dan Saturasi Air

    Untuk memperoleh model litologi dengan kurvaporositas dan saturasi air, dihitung denganmemasukkan input kurva log yang dimiliki, meliputikurva TNPH, RHOZ, temperatur, DT, PEFZ, HLLD,RXOZ, VCL, HCAL. Model porositas awal yangdigunakan disesuaikan dengan data dan rumus

    porositas yang akan digunakan.Parameter neutron hidrokarbon hidrogen indeks,

    dan densitas hidrokarbon apparent yang akandimasukkan dalam perhitungan porositas dan saturasiair dapat dihitung menggunakan rumus sebagaiberikut:

    = 9 ,, 26 = 2 ,,.. 27

    Nilai densitas hidrokarbon yang dihitung adalahnilai densitas yang sebenarnya sebenarnya sesuaidengan literatur yang dimiliki dengan nilai densitas gas0,2 g/cm3, sehingga nilai neutron hidrokarbon HI yangdiperoleh sebesar 0,40645 g/cm3, dan densitashidrokarbon app sebesar 0,24516 g/cm3.

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    9/16

    9

    Nilai Rw yang dimasukkan sebagai parameterdalam penentuan porositas dan saturasi air diambilpada titik kedalaman yang diinterpretasikan terisidengan 100% air, yaitu pada kedalaman 865 m, danpada temperatur 62,59oC sehingga diperoleh nilairesistivitas airnya sebesar 0,17 ohmm. Nilai resistivitas

    air ini kemudian digunakan untuk mencari nilaisalinitas larutan yang diperoleh dengan menggunakangaftar Gen-9, dan salinitas juga merupakan salah satuparameter yang dimasuukan dalam perhitunganporositas dan saturasi air.

    Hasil analisis dengan metode deterministik inidapat dilihat pada lampiran 2.Metode Probabilistik

    Metode probabilistik adalah metode yangdilakukan dengan suatu sistem perhitunganprobabilitas untuk mengetahui volume serpih (Vsh),saturasi fluida yaitu Sxo dari air dan hidrokarbon, dankemudian mencari porositas (PhiT, dan PhiE), serta

    saturasi air (Sw) dari batuan, kemudian dari hasil awaldari perhitungan ini dibentuk rekonstruksi kurva logGR, resistivitas, dan porositas berdasarkan persamaantanggapan dari alat masing-masing log. Hasilrekonstruksi kurva log yang diperoleh dibandingkandengan kurva log aslinya. Semakin mendekati kurvalog sebenarnya, maka hasil yang diperoleh akanmendekati keadaan sebenarnya.

    Metode probabilistik dikenal juga sebagai metodeanalisis multimineral dengan memanfaatkan menumineral solver yang dalam perhitungannya ataukemungkinan kemungkinannya sepenuhnyadikerjakan software. Namun dalam analisis pada sumur

    ini, parameter yang dibutuhkan untuk analisismultimineral diperoleh dari hasil pembacaan log dancrossplot pada analisis dengan metode deterministikyang telah dilakukan sebelumnya. Hasil analisa denganmetode probabilistik ini dapat dilihat pada lampiran 3.Penentuan Nilai Cut-off

    Satu- satunya cara memperoleh nilai cutoffadalahmeng-run parameter aliran dalam sumur reservoir.Pendekatan pragmatis yang sering digunakan untukpenentuan nilai cutoffyang dibutuhkan yaitu:1.

    Plot inti porositas vs logaritma permeabilitas inti.Untuk gas digunakan cutoff permeabilitas dari 0,1sampai 1,0 md, untuk penggunaan minyak 1,0

    sampai 5,0 md. Karena fluida pada reservoir sumurini berupa gas maka digunakan cutoffpermeabilitasnya sebesar 0,5 mD yang diambil darinilai tengah antara 0,1-1,0mD. Kemudian nilaicutoff permeabilitas ini diplot pada crossplot, danditarik terhadap garis hubungan linear kedua kurvahingga mendapatkan nilai porositas ekuivalendalam grafik ini sesuai dengan cutoffpermeabilitasyang dipilih.

    2. Plot porositas vs saturasi air di zona gas di ataszona transisi. Masukkan dengan nilai cutoffporositas untuk menemukan SW yang sesuai.

    3. Dalam shaly sand (batupasir serpihan), plot

    porositas vs serpih volume. Masukkan grafik

    dengan nilai cutoff porositas untuk memperolehvolume serpih yang sesuai.

    Rekapitulasi parameter yang telah diperoleh denganmetode deterministik dengan menggunakan metodecrossplot maupun perhitungan manual dapat dilihatpada lampiran 4.

    Data Sumur Uji dan Perhitungan

    Pressure Build Up (PBU) adalah salah satu carauntuk mendapatkan informasi secara langsungmengenai sifat - sifat fluida yang ada dalam reservoir,karakteristik batuan reservoir, temperature, dantekanan reservoir. Dasar persamaan Pressure Build Up(PBU) adalah persamaan aliran fluida di dalam batuanyang mencerminkan hubungan antara tekanan danwaktu. Pada sumur ini diketahui tekanan bawahpermukaannya < 2000 psia yaitu sebesar 920 psiasehingga metode yang digunakan dalam analisis iniadalah metode P2yang berlaku pada tekanan reservoir

    lebih besar dari 2000 psia, dengan tekanan bawahpermukaan (Pwfatau Pws) yang tercatat lebih kecil dari2000 psia. Berikut tabel data hasil analisis uji build uppada fluida termampatkan (gas).Tabel 2. Data yang digunakan dalam perhitungan IGIPdengan metode well basis.

    Data Perhitungan

    H = 224,5078 ft P averag = 1182,98 psia

    Sg = 0,876791 dtDE = 0,45

    = 0,26 Z = 0,985912

    Bg = 0,00349 ft3/scf rw = 0,35 ft

    g = 0,02672 cp Qg = 7,81 Mmscfd

    Cg = 1,27E-04 Psi-1 Ct = 1,30E-04 Psi

    -1

    P*2 = 3000000 Psi2 M = 96774,19 Psi2/cycle

    P1jam2= 190000 Psi2 T = 626,03 0R

    Pwf2= 846400 Psi2 tp = 168 am

    Berikut perhitungan lanjutan yang dilakukan untukmendapatkan volume gas (hidrokarbon) denganmetode well basis:Perhitungan Permeabilitas Effektif terhadap gas (Kg)

    Kg = = 9,7046 mD

    Perhitungan Radius Penyerapan

    re = = 1540 ft = 469,392 m

    Perhitungan Radius Investigasi

    = = 1470 ft = 448,056 m

    Luas Daerah Penyerapan

    = = 3,47 10Volume bulk reservoir

    = = 3,47 10 224,5079 = 7,79 10= 77,9 Initial gas in place

    hm

    TZgQg

    6

    10637,1

    2

    1

    1900

    dtDEgCt

    tpKg

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    10/16

    10

    =. . 1 = 5088402554 = 5088,4025

    Pembahasan

    Berdasarkan analisis petrofisik secara kualitatifyang telah dilakukan diperoleh bahwa, terdapat 3

    variasi litologi/ mineral pada sumur MG-04 yaituserpih, batupasir, dan batugamping. Jenis fluidaformasi adalah minyak, gas dan air.

    Berdasarkan hasil analisis petrofisik yang telahdilakukan secara deterministik dan probalistik makadiperoleh 2 zona reservoir yaitu reservoir batupasir danreservoir batugamping. Reservoir batupasir pada zona2 memiliki nilai porositas sebesar 22,5 %, saturasi airsebesar 63,53%, permeabilitas sebesar 37,95 mD, danvolume lempung sebesar 47,8%. Tebal reservoirbatupasir sebesar 15,53 m dengan tebal net-pay 8,08m. Hasil analisa petrofisika pada reservoir batupasir inimenunjukkan bahwa nilai porositasnya dibawah 23%,

    dan meskipun dapat dikatakan berporositas bagus,namun nilai permeabilitasnya sangat kecil yaitu kurangdari 1000 mD sehingga pada reservoir ini hidrokarbontipe minyak tidak dapat mengalir.

    Permeabilitas yang sangat rendah dalamperhitungan analisis log pada zona reservoir batupasirini disebabkan karena jumlah volume lempung yangsangat besar yaitu sebesar 47,8%. Lempung padareservoir ini dideskripsikan dari cutting merupakanglaukonit yang diinterpretasikan terbentuk melaluiproses pelapukan atau alterasi yang berasal darimineral biotit dan plagioklas yang kehadirannyamelimpah pada batupasir. Adanya asosiasi kalsit

    dengan glaukonit dapat mengurangi permeabilitas danmenurunkan porositas. Hal ini disebabkan karenameskipun glaukonit hadir sebagai grain dari tubuhbatuan, pada tekanan overburden derajat sedang, graintersebut dengan mudah akan terpadatkan danmembentuk pseudomatriks yang menyumbat porositasprimer batuan. Oleh karena itu, pada reservoirbatupasir karbonatan pada zona ini mengalamipenurunan kualitas reservoir secara drastis dan menjaditidak potensial untuk dikembangkan.

    Oleh karena itu, reservoir yang potensial padasumur ini adalah pada zona 4 berupa reservoirbatugamping pada kedalaman 766,686-911 m, dengan

    tebal reservoir 144,31 m, dan net pay reservoir 68,43m. Jenis fluida hidrokarbon yang ada pada reservoirbatugamping di zona 4 adalah gas, hal ini terlihat dariadanya crossover antara kurva neutron dan densitasdengan separasi tinggi.

    Parameter petrofisik reservoir batugamping padazona 4 (pada kedalaman potensial yang berkomposisihidrokarbon tipe gas) dengan metode deterministik inimemiliki porositas total sebesar 29,72%, porositasefektif sebesar 25,57% dengan permeabilitas rata- ratareservoir sebesar 56376,2 mD, saturasi air sebesar13,49%, dan volume serpih sebesar 10,5%.

    Parameter petrofisik reservoir batugamping padazona 4 (pada kedalaman potensial yang berkomposisihidrokarbon tipe gas) dengan metode probabilistik ini

    memiliki porositas total sebesar 28,42%, porositasefektif sebesar 26,32%, saturasi air sebesar 15,35% danvolume serpih sebesar 5%.

    Berdasarkan data sumur tes (PBU) denganketebalan net pay 68,43 m, porositas efektif yangterukur pada reservoir potensial ini sebesar 26%,

    permeabilitas dari hasil uji sebesar 25,9 mD,permeabilitas gas yang dihitung sebesar 9,7046 mD,dan radius penyerapan sejauh 469,392 m, makadiperoleh jumlah volume hidrokarbon tipe gas padareservoir batugamping ini diperkirakan sebesar5088,4025 MMSCF. Dari sejarah produksi diketahuibahwa produksi yang baik untuk gas berkisar 1,5 2MMSCF per hari (MMSCFD), sehingga denganvolume gas sebesar 5088,4025 MMSCF yang dimilikipada reservoir sumur MG-04 maka sumur MG-04dapat diprosuksi selama 2544.20125 hari atau sekitar7 tahun. Harga gas diketahui 5 dollar per 1 MSCFsehingga dari satu sumur tersebut dapat diperoleh

    pemasukan sebesar 25 juta dollar tanpa perhitunganpengeluaran yang akan dikeluarkan selama prosesproduksi. Jadi, sumur MG-04 dapat dikatakan bernilaiekonomis dan potensial untuk dikembangkan menjadisumur produksi.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1.

    Berdasarkan hasil analisis petrofisik batuanreservoir maka diperoleh 2 zona reservoir yaitureservoir batupasir dan reservoir batugamping.Reservoir yang potensial pada sumur ini adalahpada zona 4 berupa reservoir batugamping pada

    kedalaman 766,686-911 m. Jenis fluidahidrokarbon yang ada pada reservoir batugampingdi zona 4 adalah gas.

    2.

    Berdasarkan hasil analisis petrofisik reservoirbatugamping pada zona 4, pada kedalamanpotensial dengan tebal reservoir 144,31 m, dan net

    pay reservoir 68,43 m yang berkomposisi gasdengan metode deterministik maupun probabilistikmemiliki porositas total sebesar 28,42 - 29,72%,porositas efektif sebesar 25,57 26,32% denganpermeabilitas rata- rata reservoir sebesar 56376,2mD, saturasi air sebesar 13,49 15,35%, danvolume serpih sebesar 5 - 10,5%.

    3.

    Berdasarkan data tes PBU (Pressure Build Up) danperhitungan nilai initial gas in place secara wellbasis, maka diperoleh nilai potensi volumehidrokarbon sebesar 5088,4025 MMSCF.

    Saran

    1.

    Dalam penentuan parameter petrofisika reservoir,seperti litologi tipe batupasir yang mengindikasikanadanya komposisi radioaktif dari unsur K yangtinggi pada log sinar gamma dengan nilai antara80-142 API terhadap serpih yang memiliki nilaiantara 47-75 API maka untuk interpretasi litologidari data log tersebut dapat dikorelasikan dengandata cutting/ coreyang kita miliki agar interpretasi

    litologi yang diperoleh sesuai dengan keadaansebenarnya. Dari data cutting tersebut, diketahui

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    11/16

    11

    bahwa unsur K yang tinggi disebabkan karenakehadiran mineral glaukonit[(K,Na)(Al,Fe3+,Mg)2(Al,Si)4O10(OH)2].

    2.

    Dalam melakukan analisis petrofisika pada dataopenhole logging, untuk memperoleh nilaiparameter petrofisika yang mendekati keadaan

    sebenarnya maka sebelum melakukan perhitungananalisis petrofisika perlu dilakukan kontrol kualitasterhadap log GR dan resistivitas, misalnya denganmemotong kedalaman log yang dianggap tidakbagus atau terganggu sebagai hasil perekaman yangdipengaruhi oleh adanya casing. Selama melakukanperhitungan, perlu dilakukan koreksi terhadapgradien temperatur, dan terhadap volume serpihyang dapat mempengaruhi nilai porositas batuanreservoir.

    3.

    Dari hasil analisis parameter petrofisika reservoirdan perhitungan volume gas pada sumur MG-04maka rencana uji produksi dapat dilakukan dengan

    perforasi pada zona 4 dengan kisaran kedalamanyang aman, dengan pertimbangan sesuai dengankestabilan dinding lubang bor, misalnya padakedalaman 775-781 m, atau 785-791 m.

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku Sumber, Jurnal dan PublikasiAhmed, Tarek dan Mc.Kinney P.D. 2005. Advanced

    Reservoir Engineering. Oxford: ElsevierPublishing Company.

    Asquith, George B. 1982. Basic Well Log Analysis forGeologists. Tulsa, Oklahoma: AAPG. Methodsin Exploration Series.

    Asquith, George B. dan Krygowski D.A. 2004. BasicWell Log Analysis, 2

    nd Edition. Tulsa,

    Oklahoma: AAPG. AAPG Methods inExploration Series 16.

    Bowen, D. G. 2003. Formation Evaluation. TheoGrupping. (Limited Liability Company ofHeriot-Watt University, Texas A&MUniversity, The University of Oklahoma, andSchlumberger)

    Darling, Toby. 2005. Well Logging and FormationEvaluation. Oxford: Elsevier PublishingCompany.

    Diaz, M. Prasad, M. A. Gutierrez, J. Dvorkin, G.

    Mavko. 2002. Effect of Glauconite on theElastic Properties, Porosity, and Permeability

    of Reservoirs Rocks in March 2002 AAPGAnnual Meeting, Houston, Texas on article.

    Glover, Paul. 2000. Petrophysics. UK: University ofAberdeen

    Harsono, Adi. 1997. Evaluasi Formasi dan AplikasiLog, Edisi Revisi-8 Mei 1997. Jakarta:Schlumberger Oilfield Service.

    Hilchie, Douglas W. 1982. Applied Openhole LogInterpretation. Golden, Colorado: DouglasHilchie, Inc. (out of print)

    Koesoemadinata R.P. 1980. Geologi Minyak dan

    Gasbumi, Edisi-2. Jilid 1 dan 2. Bandung: ITB.

    Krygowski, D.A. 2003. Guide to PetrophysicalInterpretation. Austin, Texas, USA: BakerHughes.

    Nugroho, Hadi. 2011. Panduan Praktikum GeologiMinyak dan Gasbumi. Semarang: UniversitasDiponegoro.

    Pertamina. 2004. Buku Pedoman Teknik PenilaianFormasi. (dalam pdf.)

    Rider, Malcolm. 2002. The Geological Interpretationof Well Logs, 2

    nd Edition, revised 2002.

    Scotland: Whittles Publishing.Schlumberger. 1989. Log Interpretation

    Principles/Applications. Texas: SchlumbergerWireline & Testing.

    Serra, Oberto. 1984. Fundamentals of Well-LogInterpretation, Volume 1: The Aquisition of

    Logging Data (Developments in Petroleum

    Science 15A). Amsterdam, The Netherlands:Elsevier Publishing Company.

    Sultino, Agus. 2006. Slide Interpretasi Petrofisika.Elnusa Drilling Services. 153 slides.

    Yulio, Prama Ananta. 2011. Analisis Log Sumurdengan Metoda Probabilistik dan DeterministikMenggunakan Interactive Petrophysics.Pertamina Learning Center (PLC): BimbinganProfesi Sarjana PT. PERTAMINA EP TAHUN2010.

    LaporanPertamina. 2003. Analisis Hasil Uji Build Up untuk

    Sistem Porositas Tunggal, Revisi 2/ Juli 2003.PT. PERTAMINA EP. Publikasi Internal.

    Pertamina. 2003. Analisis Hasil Uji Pressure Build Up

    untuk Fluida Termampatkan (Gas), Revisi 2/Juli 2003. PT. PERTAMINA EP. PublikasiInternal.

    PEP Region Sumatera. 2012. Plan of FurtherDevelopment (POFD) MUSI. Publikasi Internal.

    WebsiteBishop, Michele G. 2000. South Sumatra Basin

    Province, Indonesia: The Lahat/Talang Akar-

    Cenozoic Total Petroleum System.USGS.http://pubs.usgs.gov/of/1999/ofr-99-0050/OF99-50S/

    Crain, E.R. 1986. The Log Analysis Handbook, volume1: Quantitative Log Analysis Methods. Tulsa:

    Pennwell Books. (out of print)Crains Petrophysical Handbook, On-line Handbook,

    http://www.spec2000.net/Petrolog.http://www.petrolog.net/webhelp/Logging_To

    ols/ild/ildchart.html (diakses pada tanggal 26November 2012)

    Rais, Jacub. _. Tata Cara Penulisan Baku Daftar Acuan(References) dan Daftar Pustaka (Bibliography)dalam Makalah Ilmiah, Tesis, Disertasi, dalampdf.http://enyerawati.files.wordpress.com/2011/.../tata-cara-penulisan-pustaka.p...

    TutorialSchlumberger. 2007. Interactive Petrophysics, User

    Manual (IP version 3.4). Scotland: PGL-Senergy.(program komputer)

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    12/16

    12

    Lampiran 1

    Gambar 5. Analisis Kualitatif untuk Membedakan Lapisan Batuan, Zonasi dan Fluida.

    Zona 1FormasiGumai

    Zona 2FormasiBaturaja

    serpih

    sand

    ser ih

    limestone

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    13/16

    13

    Lampiran 2

    Gambar 6. Log Plot Hasil Analisis dengan Metode Deterministik.

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    14/16

    14

    Lampiran 3

    Gambar 13. Log Plot Hasil Analisis dengan Metode Probabilistik.

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    15/16

    15

    Lampiran 4

    Tabel 3. Rekapitulasi parameter yang telah diperoleh dengan metode deterministik dengan menggunakan metodecrossplotmaupun perhitungan manual.

    zonaWet lempung Water Porosity

    GR Neu Res Rxo Rmf Rw ma f D N Tlempung1 74 2,06 0,425 0,816 0,84 0,175 0,17054 2,65 1,1 0,3798 0,425 0,4031

    2 142 2,06 0,425 0,816 0,84 0,175 0,17054 2,65 1,1 0,3798 0,425 0,4031

    3 74 2,06 0,425 0,816 0,84 0,175 0,17054 2,65 1,1 0,3798 0,425 0,4031

    4 142 2,06 0,425 0,816 0,84 0,175 0,17054 2,71 1,1 0,4037 0,425 0,4145

    zonaHydrocarbon Cutoff Pay Result

    Neu Hc HI Den Hc app Sw Vcl Gross interval Net pay

    1 0,85 - - 0,15295 0,96 0,5743 20,90 -

    2 0,85 1,0286 0,9143 0,15295 0,96 0,5845 15,53 8,08

    3 0,85 - - 0,15295 0,96 0,6579 57,76 -4 0,2 0,4065 0,2452 0,15295 0,96 0,1221 144,31 68,43

  • 8/11/2019 Analisis Petrofisika Dengan Metode Deterministik Dan Probabilistik Serta Perhitungan Volume Hidrokarbon Dengan

    16/16

    16