ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

24
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DI WILAYAH SUBOSUKOWONOSRATEN PERIODE 1990 - 2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : MARLENI RIAS FITRIANASARI B300120077 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN

PENDAPATAN DI WILAYAH SUBOSUKOWONOSRATEN

PERIODE 1990 - 2014

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

MARLENI RIAS FITRIANASARI

B300120077

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...
Page 3: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan

Pendapatan Di Wilayah SUBOSUKOWONOSRATEN Periode 1990-2014”.

Adapun tujuannya untuk mengetahui gambaran pola dan struktur pertumbuhan

ekonomi masing-masing daerah di wilayah Subosukowonosraten berdasarkan

pertumbuhan ekonomi dan PDRB per-kapita serta untuk menganalisis besarnya

ketimpangan pendapatan di wilayah SUBBOSUKOWONOSRATEN (Surakarta,

Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten) . Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun metode analisis

yang digunakan adalah tipology klassen dan indeks williamson.

Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan analisis tipology

klassen dapat disimpulkan bahwa di kota Surakarta berada di kuadran pertama

(daerah cepat maju dan cepat tumbuh) dan kuadran kedua (daerah berkembang

cepat). Kabupaten Boyolali masuk pada kuadran ketiga (daerah maju tapi

tertekan) dan keempat (daerah relative tertinggal). Kabupaten Sukoharjo masuk

dalam kuadran pertama (daerah cepat maju dan cepat tumbuh), kuadran kedua

(daerah berkembang cepat), kuadran ketiga (daerah maju tapi tertekan) dan

kuadran keempat (daerah relative tertinggal). Kabupaten Karanganyar masuk

dalam kuadran pertama (daerah cepat maju dan cepat tumbuh), kuadran kedua

(daerah berkembang cepat), kuadran ketiga (daerah maju tapi tertekan), dan

kuadran keempat (daerah relative tertinggal). Di Kabupaten Wonogiri dan

Kabupaten Klaten berada pada kuadran ketiga (daerah maju tapi tertekan) dan

kuadran keempat (daerah relative tertinggal). Sedangkan di kabupaten Sragen

masuk dalam kuadran pertama (daerah cepat maju dan cepat tumbuh), kuadran

ketiga (daerah maju tapi tertekan) dan kuadran keempat (daerah relative

tertinggal).

Berdasarkan analisis indeks Williamson, menunjukkan bahwa

ketimpangan rata-rata yang terjadi di wilayah SUBOSUKOWONOSRATEN

Periode 1990-2014 sebesar 0,322. Ketimpangan pendapatan di wilayah

SUBOSUKOWONOSRATEN masih tergolong rendah, akan tetapi mengalami

peningkatan yang tidak signifikan pada tahun pengamatan.

Kata Kunci: Ketimpangan Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi

Page 4: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

ABSTRACT

This study entitled "Analysis of Economic Growth and Income Inequality

In Area SUBOSUKOWONOSRATEN Period 1990-2014". The purpose is to

reveal the pattern and structure of economic growth in each region in the area

Subosukowonosraten based economic growth and GDP per capita as well as to

analyze the level of income inequality in the region SUBBOSUKOWONOSRATEN

(Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten). The

data used in this research is secondary data. The analytical methods used are

tipology Klassen and williamson index.

The results showed using Klassen tipology analysis can be concluded that

in Surakarta is in the first quadrant (local fast forward and fast-growing) and the

second quadrant (fast growing area). Boyolali entered in the third quadrant

(forward but depressed areas) and fourth (relatively underdeveloped regions).

Sukoharjo entry in the first quadrant (local fast forward and fast-growing), the

second quadrant (fast growing area), the third quadrant (forward but depressed

areas) and the fourth quadrant (relatively underdeveloped regions). Karanganyar

entry in the first quadrant (local fast forward and fast-growing), the second

quadrant (fast growing area), the third quadrant (forward but depressed areas),

and the fourth quadrant (relatively underdeveloped regions). In Wonogiri and

Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and

the fourth quadrant (relatively underdeveloped regions). While in Sragen entry in

the first quadrant (local fast forward and fast-growing), the third quadrant

(forward but depressed areas) and the fourth quadrant (relatively underdeveloped

regions).

Based on the analysis of Williamson index, shows that the average

inequality that occurred in the period 1990-2014 amounted to 0.322

SUBOSUKOWONOSRATEN. SUBOSUKOWONOSRATEN income inequality in

the region is still relatively low, but non-significant increase in observation.

Keywords: Income disparity, Economic growth

Page 5: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah provinsi melalui Perda Provinsi Jawa Tengah No.21

tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah,

Pemerintah Provinsi membentuk kawasan kerjasama antardaerah yang

dipandang dari potensi dan struktur ekonomi kewilayahan yang

dimanfaatkan bagi upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta

meningkatkan pemerataan pembangunan. Berikut ini 8 (delapan) kawasan

kerjasama antardaerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah:

1. Kawasan Kedungsepur {Kendal, Demak, Semarang (Ungaran),

Semarang, Grobogan (Purwodadi), dan Salatiga}

2. Kawasan Barlingmascakeb {Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas,

Cilacap, dan Kebumen}

3. Kawasan Purwomanggung {Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan

Temanggung}

4. Kawasan Subusukowonosraten {Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,

Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten}

5. Kawasan Banglor {Rembang dan Blora}

6. Kawasan Wanarakuti {Juwana, Jepara, Kudus dan Pati}

7. Kawasan Tangkallangka {Batang,Pekalongan, Pemalang, dan Kajen}

8. Kawasan Bregas {Brebes, Tegal dan Slawi}

Dalam RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional) Kawasan

Subosukowonosraten masuk dalam kawasan andalan Jawa Tengah dengan

sektor unggulan industri, pariwisata dan pertanian. Untuk mengoptimalkan

Page 6: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

potensi tersebut dibutuhkan kerjasama dalam meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan mengembangkan potensi yang ada.

Berbagai kawasan Subosukowonosraten itu sendiri mempunyai

perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

konstan, PDRB per-kapita, dan pertumbuhan jumlah penduduk yang

berbeda yang mengakibatkan ketimpangan pendapatan dari tahun ke

tahun. Untuk itu diperlukan perhitungan sebagai analisis yang digunakan

untuk mengetahui seberapa besar ketimpangan pendapatan di wilayah

Subosukowonosraten.

Mengenai seberapa besar ketimpangan dan gambaran tentang pola

dan struktur pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah kawasan

SUBOSUKOWONOSRATEN di perlukan alat analisis Indeks Williamson

dan Tipologi Klassen. Alat analisis tersebut digunakan sebagai upaya

untuk melihat apakah dari masing-masing kawasan tersebut termasuk

daerah cepat maju ,daerah berkembang cepat, daerah maju tapi tertekan,

atau daerah relative tertinggal. Serta untuk mengetahui seberapa besar

ketimpangan pendapatan di daerah SUBOSUKOWONOSRATEN.

Berdasarkan uraian permasalahan yang terjadi diatas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN

PENDAPATAN DI WILAYAH SUBOSUKOWONOSRATEN

PERIODE 1990-2014”

Page 7: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

B. TINJAUN PUSTAKA

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang

diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Untuk mengukur prestasi

kegiatan ekonomi tersebut digunakan data produk nasional. Pertumbuhan

ekonomi harus membandingkan pendapatan nasional yang dihitung

berdasarkan nilai riil. (Sukirno,2011)

2. Ketimpangan Pendapatan Regional

Ketimpangan pembangunan ekonomi antarwilayah merupakan

fenomena umum yang terjadi dalam proses pembangunan ekonomi suatu

daerah. Ketimpangan ini pada awalnya disebabkan oleh adanya perbedaan

kandungan sumber daya alam dan perbedaan kondisi demografi yang

terdapat pada masing-masing wilayah. Akibat dari perbedaan ini,

kemampuan suatu daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

mendorong proses pembangunan juga menjadi berbeda. Karena itu,

tidaklah mengherankan bilamana pada setiap daerah biasanya terdapat

wilayah relatif maju (developed region) dan wilayah relatif terbelakang

(underdeveloped region). Terjadinya ketimpangan pembanguna

antarwilayah ini selanjutnya membawa implikasi terhadap tingkat

kesejahteraan masyarakat pada wilayah bersangkutan. Biasanya implikasi

yang ditimbulkan adalah dalam bentuk kecemburuan dan ketidakpuasan

masyarakat yang dapat pula berlanjut dengan implikasi politik dan

Page 8: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

ketentraman masyarakat. Karena itu aspek ketimpangan pmbangunan

ekonomi antarwilayah ini perlu ditanggulangi melalui formulasi kebijakan

pembangunan wilayah yang dilakukan oleh pemerintah daerah. (Sjafrizal,

2012)

3. Pertumbuhan Penduduk

Menurut Malthus, Pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk

berlangsungnya pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk

adalah akibat dari proses pembangunan. Sebagaimana ditulis Malthus:

“Pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan kesejahteraan

yang sebanding”. Jika akumulasi modal meningkat, permintaan atas tenaga

kerja juga meningkat. Kondisi demikian mendorong pertumbuhan

penduduk. Akan tetapi pertumbuhan penduduk saja tidak meningkatkan

kesejahteraan. Pertumbuhan penduduk akan meningkat kesejahteraan

hanya bila pertumbuhan tersebut meningkatkan permintaan efektif

(effective demand). Peningkatan pada permintaan efektif akan

menyebabkan meningkatnya kesejahteraan. (Jhingan, 2007)

4. Produk Domestik Regional Bruto

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) ,Produk domestik regional

bruto merupakan penjumlahan nilai output bersih (barang dan jasa akhir)

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu

(Propinsi dan Kabupaten/Kota) dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu

tahun kalender). Kegiatan ekonomi yang dimaksud mulai kegiatan

pertanian, pertambangan, industri pengolahan sampai dengan jasa-jasa.

Page 9: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

PDRB merupakan data statistik yang merangkum perolehan nilai tambah

yang tercipta akibat proses produksi baik barang maupun jasa di suatu

wilayah/region tertentu, biasanya setahun atau triwulan tanpa

memperhatikan asal/domisili pelaku produksinya. PDRB merupakan salah

satu indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk melihat tingkat

perkembangan dan struktur perekonomian disuatu wilayah.

5. PDRB Per-kapita

Menurut Arsyad (1997), pendapatan per-kapita selain bisa

memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan

masyarakat di berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan

corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi

diantara berbagai negara.

C. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengembangan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nikijuluw (2014)

dengan judul Pertumbuhan dan Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah

di Provinsi Maluku.

1. Tipologi klassen

Gambaran pola dan struktur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

dapat digambarkan melalui tipologi Klassen. Alat analisis ini didasarkan

pada dua indikator utama yaitu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

perkapita di suatu daerah. Dengan menentukan pertumbuhan ekonomi

sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan perkapita sebagai sumbu

Page 10: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

horizontal. Klasifikasi daerah masing-masing mempunyai karakteristik

yang berbeda yaitu :

a. Kuadran I (pertama) yaitu daerah/kabupaten yang cepat maju dan

cepat tumbuh (high growth and high income) merupakan daerah

yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita

yang lebih tinggi dibanding provinsi Jawa Tengah.

b. Kuadran II (kedua) yaitu daerah/kabupaten yang berkembang cepat

(high growth but low income) merupakan daerah dengan

pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tapi PDRB perkapitanya

lebih rendah dibanding provinsi Jawa Tengah.

c. Kuadran III (ketiga) yaitu daerah atau kabupaten maju tapi tertekan

(low growth but high income) merupakan daerah yang memiliki

pertumbuhan ekonominya lebih rendah tapi PDRB per-kapita lebih

tinggi dibanding provinsi Jawa Tengah.

d. Kuadran IV (keempat) yaitu daerah/kabupaten relative tertinggal

(low growth low income) merupakan daerah yang pertumbuhan

ekonomi maupun PDRB perkapitanya lebih rendah dibanding

provinsi Jawa Tengah

Page 11: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

Tabel III-1

Matriks Klassen Tipology

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I Kuadran II

ri < R Kuadran III Kuadran IV

Sumber: Triwidodo (2006)

Menurut Sjafrizal (2008) yakni analisis yang digunakan sebagai Indeks

ketimpangan regional (Regional Inequality) dengan rumus sebagai berikut:

2. Indeks Williamson

√(∑( ) )

Dimana VW adalah Indeks Williamson;

Yi adalah PDRB perkapita di Kabupaten/Kota di Subosukowonosraten

Y adalah PDRB perkapita rata-rata di wilayah Subosukowonosraten

Fi adalah jumlah penduduk di kabupaten/Kota di Subosukowonosraten,

dan

n adalah jumlah penduduk di wilayah Subosukowonosraten

Dengan indikator bahwa apabila angka Indeks ketimpangan

Williamson semakin mendekati angka nol maka menunjukkan ketimpangan

yang semakin kecil dan bila angka Indeks menunjukkan semakin jauh dari

nol maka menunjukkan ketimpangan yang makin lebar.

Page 12: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

Dengan kriteria hasil uji indeks 0 s/d 1 sebagai berikut:

a. 0 s/d 0,5 indeks disparitasnya rendah

b. 0,5 s/d 1 indeks disparitasnya tinggi

D. HASIL PENELITIAN

a. Kabupaten/Kota Surakarta

Tabel IV-6

Tipologi Klassen Kabupaten Surakarta periode 1990-2014

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I

1990, 1991, 1993, 1994,

1995, 1996, 1997, 2000,

2001, 2002, 2003, 2006,

2009, 2010, 2011, 2012,

2013, 2014

Kuadran II

1992, 1998, 1999, 2004,

2005, 2007, 2008

ri < R Kuadran III Kuadran IV

Sumber: (data diolah)

Berdasarkan tabel Tipology Klassen diatas, Kabupaten/Kota Surakarta

pada tahun 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, 2000, 2001, 2002, 2003,

2006, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 berada pada kuadran I (satu) yaitu pada

daerah maju dan cepat tumbuh. Sedangkan pada tahun 1992, 1998, 1999, 2004,

2005, 2007, 2008 berada pada kuadran II (dua) yaitu termasuk di daerah maju tapi

tertekan.

Page 13: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

b. Kabupaten Boyolali

Tabel IV-7

Tipologi klassen Kabupaten Boyolali

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I Kuadran II

ri < R Kuadran III

1994, 1995, 1996, 1997,

1998, 2001, 2002, 2005,

2009, 2013

Kuadran IV

1991, 1992, 1993, 1999,

2000, 2003, 2004, 2006,

2007, 2008, 2010, 2011,

2012, 2014

Sumber: (data diolah)

Kabupaten Boyolali, pada tahun 1994, 1995, 1996, 1997, 1998, 2001,

2002, 2005, 2009, 2013 termasuk dalam kuadran III (tiga) yaitu daerah Kabupaten

yang berkembang cepat. Sedangkan pada tahun 1991, 1992, 1993, 1999, 2000,

2003, 2004, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2014 termasuk dalam kategori

kuadran IV (empat) yaitu daerah Kabupaten yang relative tertinggal.

c. Kabupaten Sukoharjo

Tabel IV-8

Tipologi Klassen Kabupaten Sukoharjo

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I

1998,2005, 2013 Kuadran II

1997, 1999, 2006, 2007,

2008, 2009, 2010, 2011,

2012, 2014

ri < R Kuadran III

1994, 1995, 1996, 2001,

2003

Kuadran IV

1990. 1991, 1992, 1993,

2000, 2002, 2004

Sumber: (data diolah)

Page 14: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

Kabupaten Sukoharjo termasuk kuadran I (satu) yaitu daerah kabupaten

yang maju dan cepat tumbuh pada tahun 1998, 2005, 2013. Kuadran II (dua) pada

tahun 1997, 1999, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2014 termasuk

daerah Kabupaten maju tapi tertekan. Tahun 1994, 1995, 1996, 2001, 2003

termasuk di kategori kuadran III (tiga) yaitu daerah kabupaten yang berkembang

cepat. Sedangkan pada tahun 1990. 1991, 1992, 1993, 2000, 2002, 2004 berada

dalam kuadran IV (empat) yaitu daerah dengan kabupaten yang relative tertinggal.

d. Kabupaten Karanganyar

Tabel IV-9

Tipology klassen Kabupaten Karanganyar

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I

1995, 1996, 1997, 1998,

2000, 2005, 2006, 2007,

2009, 2013

Kuadran II

1999, 2008, 2010, 2011,

2012, 2014

ri < R Kuadran III

1991, 1992, 2004 Kuadran IV

1993, 1994, 2001, 2002,

2003

Sumber: (data diolah)

Kabupaten Karanganyar pada tahun 1995, 1996, 1997, 1998, 2000, 2005,

2006, 2007, 2009, 2013 termasuk dalam kuadran I (satu) yaitu daerah kabupaten

yang maju dan cepat tumbuh. Tahun 1999, 2008, 2010, 2011, 2012, 2014 pada

kuadran II (dua) yaitu daerah Kabupaten maju tapi tertekan. Sedangkan pada

tahun 1991, 1992, 2004 termasuk di kuadran III (tiga) yaitu daerah kabupaten

yang berkembang cepat. Pada tahun 1993, 1994, 2001, 2002, 2003 Kabupaten

Page 15: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

Karanganyar masuk dalam kuadran IV (empat) yaitu daerah kabupaten yang

relative tertinggal.

e. Kabupaten Wonogiri

Tabel IV-10

Tipologi klassen Kabupaten Wonogiri

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I Kuadran II

ri < R Kuadran III

1990, 1993, 1995, 1996,

1997, 1998, 2000, 2002,

2009, 2010, 2013, 2014

Kuadran IV

1991, 1992, 1994, 1999,

2001, 2003, 2004, 2005,

2006, 2007, 2008, 2011,

2012

Sumber: (data diolah)

Berdasarkan tabel Tipology diatas Kabupaten Wonogiri pada tahun 1990,

1993, 1995, 1996, 1997, 1998, 2000, 2002, 2009, 2010, 2013, 2014 masuk dalam

kuadran III (tiga) yaitu daerah kabupaten yang berkembang cepat. Namun pada

tahun 1991, 1992, 1994, 1999, 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2011,

2012 termasuk dalam kuadran IV (empat) yaitu daerah dengan kabupaten yang

relative tertinggal.

Page 16: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

f. Kabupaten Sragen

Tabel IV-11

Tipologi Klassen Kabupaten Sragen

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I

2013, 2014 Kuadran II

ri < R Kuadran III

1994, 1995, 1996, 1998,

2000, 2001, 2003, 2004,

2005, 2007, 2008, 2009,

2011, 2012

Kuadran IV

1990, 1991, 1992, 1993,

1997, 1999, 2002, 2006,

2010,

Sumber: (data diolah)

Pada tahun 2013, 2014 Kabupaten Sragen berada pada kuadran I (satu)

yaitu daerah kabupaten yang maju dan cepat tumbuh. Berada di kuadran III (tiga)

yaitu daerah kabupaten yang cepat berkembang pada tahun 1994, 1995, 1996,

1998, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2007, 2008, 2009, 2011, 2012. Sedangkan

pada tahun 1990, 1991, 1992, 1993, 1997, 1999, 2002, 2006, 2010 masuk dalam

kuadran IV (empat) dengan kategori daerah kabupaten yang relative tertinggal.

Page 17: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

g. Kabupaten Klaten

Tabel IV-12

Tipologi Klassen Kabupaten Klaten

R Y yi > Y yi < Y

ri > R Kuadran I Kuadran II

ri < R Kuadran III

1990, 1991, 1995, 1996,

1997, 1998, 2000, 2001,

2003, 2004, 2005, 2013,

2014

Kuadran IV

1992, 1993, 1994, 1999,

2002, 2006, 2007, 2008,

2009, 2010, 2011, 2012

Sumber: (data diolah)

Kabupaten Klaten termasuk dalam kuadran III (tiga) pada tahun 1990,

1991, 1995, 1996, 1997, 1998, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2013, 2014 dengan

kategori daerah kabupaten yang berkembang cepat. Sedangkan berada pada

kategori kuadran IV (empat) yaitu daerah kabupaten yang relative tertinggal pada

tahun 1992, 1993, 1994, 1999, 2002, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.

1. Indeks Williamson

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Indeks

Williamson dapat diketahui bahwa ketimpangan pendapatan di wilayah

SUBOSUKOWONOSRATEN periode 1990 sampai 2014 memiliki rata-

rata sebesar 0,322. Pada awal periode 1990 ketimpangan pendapatan

sebesar 0,206, artinya ketimpangan yang terjadi di wilayah

SUBOSUKOWONOSRATEN melebar. Pada periode 1991 sebesar 0,241

yang menunjukkan ketimpangan semakin melebar pula. Di periode 1992

nilai Indeks Williamson menurun dari periode sebelumnya sebesar 0,241

Page 18: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

menjadi sebesar 0,237. Peningkatan nilai Indeks Williamson terjadi di

periode 1993 sampai dengan 1997 namun pada periode 1995 dan 1996

mempunyai nilai yang sama yaitu 0,313. Peningkatan yang terjadi pada

periode 1993 sampai dengan 1997 mengakibatkan ketimpangan di wilayah

SUBOSUKOWONOSRATEN semakin melebar. Periode 1998 terjadi

penurunan sebesar 0,292 namun kembali meningkat di tahun 1999 sampai

dengan 2003. Nilai ketimpangan pendapatan di periode 2004 dan 2005

mengalami penurunan sebesar 0,352 dan 0,358 yang mengakibatkan

ketimpangan pendapatan semakin kecil. Pada periode 2006 sampai dengan

2014 di wilayah SUBOSUKOWONOSRATEN kembali mengalami

peningkatan secara signifikan nilai Indeks Williamson. Artinya di periode

2006-2014 ketimpangan pendapatan yang terjadi semakin melebar lagi.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dari bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Penelitian dengan menggunakan tipology klassen dapat

disimpulkan yaitu:

a. Kabupaten/Kota Surakarta pada tahun 1990-2014 berada

pada kuadran I (pertama) yaitu pada daerah maju dan cepat

tumbuh. Dan berada pada kuadran II (kedua) yaitu

termasuk di daerah maju tapi tertekan.

b. Kabupaten Boyolali, pada tahun 1990-2014 termasuk

dalam kuadran III (ketiga) yaitu daerah Kabupaten yang

Page 19: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

berkembang cepat. Dan kategori kuadran IV (keempat)

yaitu daerah Kabupaten yang relative tertinggal.

c. Kabupaten Sukoharjo tahun 1990-2014 termasuk kuadran I

(pertama) yaitu daerah Kabupaten yang maju dan cepat

tumbuh. Kuadran II (kedua) termasuk daerah kabupaten

maju tapi tertekan. termasuk di kategori kuadran III (ketiga)

yaitu daerah kabupaten yang berkembang cepat. berada

dalam kuadran IV (keempat) yaitu daerah dengan

kabupaten yang relative tertinggal.

d. Kabupaten Karanganyar pada tahun 1990-2014 termasuk

dalam kuadran I (pertama) yaitu daerah kabupaten yang

maju dan cepat tumbuh. kuadran II (kedua) yaitu daerah

kabupaten maju tapi tertekan. di kuadran III (ketiga) yaitu

daerah kabupaten yang berkembang cepat. kuadran IV

(keempat) yaitu daerah kabupaten yang relative tertinggal.

e. Berdasarkan tabel Tipology diatas Kabupaten Wonogiri

pada tahun 1990-2014 kuadran III (ketiga) yaitu daerah

kabupaten yang berkembang cepat. termasuk dalam

kuadran IV (keempat) yaitu daerah dengan kabupaten yang

relative tertinggal.

f. Pada tahun 1990-2014 Kabupaten Sragen berada pada

kuadran I (pertama) yaitu daerah kabupaten yang maju dan

cepat tumbuh. Berada di kuadran III (ketiga) yaitu daerah

Page 20: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

kabupaten yang cepat berkembang. kuadran IV (keempat)

dengan kategori daerah kabupaten yang relative tertinggal.

g. Di Kabupaten Klaten pada tahun 1990-2014 termasuk

dalam kuadran III (ketiga) dengan kategori daerah

kabupaten yang berkembang cepat. Berada pada kategori

kuadran IV (keempat) yaitu daerah kabupaten yang relative

tertinggal

2. Berdasarkan hasil perhitungan ketimpangan pendapatan di wilayah

SUBOSUKOWONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,

Karanganyar, Wonogiri, Srage, Klaten) periode 1990-2014 dengan

menggunakan indeks Williamson, nilai indeks menunjukkan

semakin jauh dari nol maka terjadi ketimpangan yang semakin

melebar. Di wilayah SUBOSUKOWONOSRATEN periode 1990-

2014 terjadi ketimpangan pendapatan yang rendah dari tahun ke

tahun dengan rata-rata indeks ketimpangan sebesar 0,322.

Meskipun meningkat ketimpangannya masih relative rendah

karena rata-rata nilainya masih dibawah 0,5.

F. SARAN

1. Pemerintah perlu menanggapi kabupaten/kota yang termasuk

dalam kuadran IV (empat) yaitu kabupaten yang relative tertinggal

dengan didukung oleh masyarakat. Perlunya perhatian pemerintah

secara serius untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan

Page 21: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

dengan ekonomi terutama untuk memeratakan pembangunan dan

PDRB per kapita di kabupaten/kota yang relative tertinggal.

2. Kepada pemerintah provinsi dan pemerintah di wilayah

SUBOSUKOWONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,

Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten) hendaknya menanggapi

adanya ketimpangan pendapatan yang masih tergolong rendah

dengan cermat supaya tidak terjadi ketimpangan yang semakin

melebar.

Page 22: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1997. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penerbitan

STIE YKPN

Arsyad, Lincolin. 2015. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penertiban

UPP STIM YKPN

Badan Pusat Statistik. 1989-2014. Jawa Tengah dalam Angka tahun. BPS Jawa

Tengah.

.

Barika. 2012. Analisis Ketimpangan Pembangunan Wilayah Kabupaten/Kota di

Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2009. Dalam Jurnal Ekonomi Dan

Perencanaan Pembangunan, Volume: 04. No. 03. FE Universitas Bengkulu.

ISSN: 1979-7338.

Cazka dan Riadi, RM. 2008. Pertumbuhan dan Ketimpangan Pembangunan

Ekonomi Antar Daerah di Provinsi Riau. Jurnal Industri dan Perkotaan

Volume XII Nomor 21/Februari 2008.

Chuzaimah dan M. Ardi Kurniawan. 2014. Analisis Konsentrasi Penyebaran

Aktivitas Dan Analisis Ketimpangan Wilayah (Kasus Provinsi Sumatera

Selatan). Jurnal Ilmiah AgriBA No.2. ISSN: 2303-1158.

Jhingan, M.L. 2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Kolawole, B.O, Omobitan, O.A, dan Yaqub, J.O. 2015. Poverty Inequality and

Rising Growth in Nigeria: Further Empirical Evidence. Internasional

Journal of Economics and Finance: Vol. 7, No. 2 : 2015. ISSN 1916-971X.

Kurniasih, Erni Panca. 2013. Ketimpangan Wilayah Di Provinsi Kalimantan

Barat Suatu Kajian Terhadap Hipotetis Kuznet. Pontianak: FE Universitas

Tanjungpura. ISSN: 1693-9093.

Miyasto, Lintantia Fajar Apriesa. 2013. Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Ketimpangan Pendapatan (Studi Kasus:

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah). Dalam Diponegoro Journal of

Economics Volume 2, Nomor 1, Hal. 1-12.

Mopangga, Herwin. 2011. Analisis Ketimpangan Pembanguna Dan Pertumbuhan

Ekonomi Di Provinsi Gorontalo. Volume 10, No.1, Juni 2011, Hal. 40-51.

Gorontalo: FEB Universitas Negeri Gorontalo. ISSN 1411-514X.

Page 23: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

Musfidar, Ma’mun. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan

Distribusi Pendapatan di Sulawesi Selatan Tahun 2001-2010. Makassar: FE

Universitas Hasanuddin Makassar.

Nikijuluw, Jeanee B. 2014. Pertumbuhan Dan Ketimpangan Pembangunan Antar

Daerah Di Provinsi Maluku. Volume VIII, Nomor 1, Mei 2014. Ambon: FE

Universitas Pattimura. ISSN: 1978-3612.

Perda RTRWN Jawa Tengah 2003-2018. 2003. Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Tengah Nomor 21 Tahun 2003 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Jawa Tengah. Semarang.

Pujianti, Amin. 2009. Analisis Kawasan Andalan Di Jawa Tengah. Semarang: FE

Universitas Negeri Semarang. ISSN 1693-928X.

Raswita, Ngakan Putu Mahesa Eka dan Made Suyana Utama. 2013. Analisis

Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Kecamatan Di

Kabupaten Gianyar. E-Jurnal EP Universitas Udayana, 2 (3): 119-128.

ISSN: 2303-0178.

Sjafrizal. 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah

Indonesia Bagian Barat. Prisma, Maret 1997, hal 27-38. Yogyakarta:

LP3ES.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Baduose Media, Sumatra

Barat

Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Sitorus, Devi Yanti Rahayu. 2012. Analisis Pertumbuhan dan Ketimpangan Antar

Kabupaten/Kota di Propinsi Kalimantan Timur. Skripsi. Semarang:FE

Undip.

Soebagiyo, Daryono. 2013. Perekonomian Indonesia. Surakarta: Pusat

Pengembangan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS.

Sultan dan Jamzani Sodik. 2010. Analisis Ketimpangan Pendapatan Regional Di

DIY-Jawa Tengah Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Periode (2000-

2004). Buletin Ekonomi Vol. 8, No. 1, April 2010 hal 1-70. Yogyakarta: FE

Universitas Pembangunan Nasional.

Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo

Persada

Page 24: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …eprints.ums.ac.id/41726/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Klaten district located in the third quadrant (forward but depressed areas) and ...

Sutarno dan Mudrajad Kuncoro. 2003. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan

Antar Kecamatan di Kabupaten Banyumas 1993-2000. Jurnal Ekonomi

Pembangunan, voume 8 N0.2. Hal 97-110. Yogyakarta: FE UII.

Sutrisno, Adi. 2012. Analisis Ketimpangan Pendapatan Dan Pengembangan

Sektor Unggulan Di Kabupaten Dalam Kawasan Barlingmascakeb Tahun

2007-2010. Semarang: FE Universitas Negeri Semarang. ISSN 2252-6560.

Tian, Ye. 2012. The Effect of Income Inequality on Economic Growth in China.

Economics & Business Journal: Inquiries dan Perspectives. Volume 4

Number 1 Oktober 2012.

Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Umiyati, Etik. 2012. Analisis Tipologi Pertumbuhan Ekonomi dan Disparitas

Pendapatan dalam Implementasi Otonomi Daerah di Provinsi Jambi. Jurnal

Paradigma Ekonomi Vol 1 Nomor 5 April 2012.

Utama, Putra Fajar.2010. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat

Ketimpangan di Kabupaten/Kota Yang Tergabung Dalam Kawasan

Kedungsepur Tahun 2004-2008. Skripsi. Semarang: FE Undip.