ANALISIS PERBEDAAN KEPEMIMPINAN...

12
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017 ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X 388 ANALISIS PERBEDAAN KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA BERDASARKAN PENGALAMAN DAN SKALA USAHA (STUDI KASUS PADA WIRAUSAHAWAN MUDA DI JAKARTA) Rusminto Wibowo 1 1 Prodi Magister Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya, Jakarta, [email protected] ABSTRAK: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepemimpinan wirausaha umum ( general entrepreneurial leadership) dari para wirausahawan muda di Jakarta dilihat dari faktor pengalaman, yaitu: apakah pernah bekerja sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan apakah pernah menemui kegagalan dalam bisnis, serta faktor skala usaha, yaitu: jumlah karyawan dan pendapatan/omzet per bulan. Studi ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengolah data dari data yang kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 150 orang responden wirausahawan muda di Jakarta. Hasil penelitian diharapkan bisa mengungkap apakah ada perbedaan kepemimpinan wirausaha berdasarkan faktor pengalaman dan skala usaha, Penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kepemimpinan wirausaha yang ditunjukkan oleh para wirausahawan muda di Jakarta ini berdasarkan faktor pengalaman sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan menemui kegagalan dalam bisnis dan faktor skala usaha dalam pendapatan/omzet per bulan. Namun untuk faktor skala usaha dalam jumlah karyawan menunjukkan ada perbedaan kepemimpinan wirausaha. Kata Kunci: Kepemimpinan wirausaha, Wirausaha muda, Jakarta. ABSTRACT: Micro, Small and Medium Enterprises have an important and strategic role in national economic development, that is in economic growth and employment. Data from the Central Bureau of Statistics in 2012 shows that Micro, Small and Medium Enterprises can absorb 85 million to 107 million workers. The proportion of Micro, Small and Medium Enterprises compared to the total number of entrepreneurs is 99.99%. The rest, about 0.01% is a big business. Entrepreneurial leadership according to Thornberry (2006) is the style of leadership in the context of the entrepreneur as the owner of the business as a leader. This study aims to find out whether there are differences in the general entrepreneurial leadership among young entrepreneurs in Jakarta seen from: 1.) The experience factor, that is: working experience before running their own business, period of business and business failure experience, 2.) Business scale, that is: number of employees and monthly earnings. This study is a descriptive study by processing quantitative data obtained from questionnaires to 150 young entrepreneurs as respondents in Jakarta. The result is expected to reveal whether there are differences in the general entrepreneurial leadership among young entrepreneurs based on the experience factor and business scale. Research concluded that there was no difference in general entrepreneurial leadership among young entrepreneurs in Jakarta, according to the experience factor (working experience before running their own business, period of business and business failure experience) and business scale (monthly earnings). But in terms of business scale that is number of employees shows, there is a difference in general entrepreneurial leadership among young entrepreneurs in Jakarta Keywords: Entrepreneurial leadership, Young entrepreneurs, Jakarta.

Transcript of ANALISIS PERBEDAAN KEPEMIMPINAN...

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

388

ANALISIS PERBEDAAN KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

BERDASARKAN PENGALAMAN DAN SKALA USAHA

(STUDI KASUS PADA WIRAUSAHAWAN MUDA DI JAKARTA)

Rusminto Wibowo 1

1Prodi Magister Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya, Jakarta, [email protected]

ABSTRAK: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dan strategis dalam

pembangunan ekonomi nasional, yaitu dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepemimpinan wirausaha umum (general

entrepreneurial leadership) dari para wirausahawan muda di Jakarta dilihat dari faktor pengalaman, yaitu:

apakah pernah bekerja sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan apakah pernah menemui kegagalan

dalam bisnis, serta faktor skala usaha, yaitu: jumlah karyawan dan pendapatan/omzet per bulan. Studi ini

merupakan penelitian deskriptif dengan mengolah data dari data yang kuantitatif yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner terhadap 150 orang responden wirausahawan muda di Jakarta. Hasil penelitian

diharapkan bisa mengungkap apakah ada perbedaan kepemimpinan wirausaha berdasarkan faktor

pengalaman dan skala usaha, Penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kepemimpinan

wirausaha yang ditunjukkan oleh para wirausahawan muda di Jakarta ini berdasarkan faktor pengalaman

sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan menemui kegagalan dalam bisnis dan faktor skala usaha

dalam pendapatan/omzet per bulan. Namun untuk faktor skala usaha dalam jumlah karyawan

menunjukkan ada perbedaan kepemimpinan wirausaha.

Kata Kunci: Kepemimpinan wirausaha, Wirausaha muda, Jakarta.

ABSTRACT: Micro, Small and Medium Enterprises have an important and strategic role in national economic

development, that is in economic growth and employment. Data from the Central Bureau of Statistics in

2012 shows that Micro, Small and Medium Enterprises can absorb 85 million to 107 million workers. The

proportion of Micro, Small and Medium Enterprises compared to the total number of entrepreneurs is

99.99%. The rest, about 0.01% is a big business. Entrepreneurial leadership according to Thornberry

(2006) is the style of leadership in the context of the entrepreneur as the owner of the business as a

leader. This study aims to find out whether there are differences in the general entrepreneurial leadership

among young entrepreneurs in Jakarta seen from: 1.) The experience factor, that is: working experience

before running their own business, period of business and business failure experience, 2.) Business scale,

that is: number of employees and monthly earnings. This study is a descriptive study by processing

quantitative data obtained from questionnaires to 150 young entrepreneurs as respondents in Jakarta.

The result is expected to reveal whether there are differences in the general entrepreneurial leadership

among young entrepreneurs based on the experience factor and business scale. Research concluded that

there was no difference in general entrepreneurial leadership among young entrepreneurs in Jakarta,

according to the experience factor (working experience before running their own business, period of

business and business failure experience) and business scale (monthly earnings). But in terms of business

scale that is number of employees shows, there is a difference in general entrepreneurial leadership

among young entrepreneurs in Jakarta

Keywords: Entrepreneurial leadership, Young entrepreneurs, Jakarta.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

389

PENDAHULUAN

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dan

strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu dalam pertumbuhan ekonomi dan

penyerapan tenaga kerja. Kontribusi sektor UKM dalam menentukan Produk Domestik

Bruto (PDB) dan sektor penghasil devisa negara juga tak perlu diragukan lagi. Data

Badan Pusat Statistik tahun 2012 memperlihatkan UMKM mampu menyerap 85 juta

hingga 107 juta tenaga kerja. Proporsi UMKM dibandingkan seluruh jumlah pengusaha

sebesar 99.99%. Sisanya, sekitar 0,01% adalah usaha besar. (Profil Bisnis UMKM :

2015).

Kontribusi UMKM terhadap PDB makin meningkat dalam 5 tahun terakhir

(www.cnnindonesia.com). Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)

mencatat kontribusi sektor UMKM meningkat dari 57,48 % menjadi 60,34%. Dari sisi

serapan tenaga kerja pada sektor UMKM juga tumbuh dari 96,99% menjadi 97,22%

dalam periode 5 tahun terakhir. Dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap, Kamar

Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai sektor UMKM mampu meningkatkan

pendapatan masyarakat. UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam memerangi

kemiskinan dan pengangguran.

Sejalan dengan semangat nawacita, pemerintah berupaya untuk meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing secara internasional, serta menumbuhkan

kemandirian ekonomi dengan penekanan pada sektor-sektor strategis ekonomi

domestik. Pemerintah menyadari bahwa kebijakan yang mendukung UMKM akan

menciptakan UMKM yang berkualitas, sehingga mampu menjadi pilar utama

perekonomian. (https://www.kemenkeu.go.id).

Upaya untuk menciptakan UMKM yang berkualitas tidak terlepas dari peranan

wirausahawan selaku pemimpin. Wirausahawan yang tangguh serta memiliki

kepemimpinan berkualitas akan mampu mendorong unit bisnisnya/UMKM yang

berkualitas pula. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel Rusminto dan Aristo (2017)

yang berjudul “Analisis Perbedaan Gaya Kepemimpinan Wirausaha Berdasarkan

Variabel Demografis Pada Wirausahawan Muda di DKI Jakarta” yang telah

dipresentasikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis VII pada

bulan Mei 2017 lalu. Bila pada artikel Rusminto dan Aristo (2017) melihat perbedaan

gaya kepemimpinan pada wirausahawan muda di Jakarta berdasarkan variabel

demografis, maka dalam artikel ini akan dipetakan perbedaan gaya kepemimpinan

wirausahawan muda di Jakarta berdasarkan variabel pengalaman dan skala usaha.

TINJAUAN LITERATUR

Istilah kepemimpinan wirausaha (entrepreneurial leadership) mengalami

perkembangan dari waktu ke waktu. Ireland et.al (2003) mengatakan kepemimpinan

wirausaha merupakan kemampuan untuk mempengaruhi sumber daya secara strategis

untuk menekankan perilaku mencari peluang dan mencari keuntungan. Gupta et.al

(2004) mengatakan kepemimpinan wirausaha adalah kepemimpinan yang menciptakan

skenario visioner yang dapat mempengaruhi orang lain untuk turut serta dalam visi

tersebut demi mencapai atau menciptakan nilai strategis. Thornberry (2006) mengatakan

kepemimpinan wirausaha membutuhkan semangat, visi, fokus, dan kemampuan untuk

menginspirasi orang lain serta ditambah dengan pola pikir dan keterampilan yang

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

390

membantu untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan menangkap peluang bisnis

baru. Kemudian Surie & Ashley (2008) mengatakan kepemimpinan wirausaha

merupakan kemampuan mempertahankan inovasi dan adaptasi dalam lingkungan yang

tinggi dan tidak pasti.

Suryana dan Bayu (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik adalah

pemimpin yang memberi perhatian kepada karyawannya dan memotivasinya untuk

bekerja keras. Adapun karakter yang harus di miliki oleh seorang wirausaha pada jiwa

kepemimpinan wirausaha yaitu: keberanian untuk bertindak, membangun tim yang baik,

menjadi pendengar yang baik, berani mengambil risiko, mempunyai mentor, pikiran

yang terbuka, adanya kepercayaan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang ada dalam penelitian

Aristo Surya Gunawan dkk (2015) “Tinjauan Gaya Kepemimpinan Wirausaha Pada

Wirausahawan Muda di DKI Jakarta”. Dalam penelitian tersebut data primer diperoleh

melalui penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian Aristo Surya Gunawan (2015)

adalah para wirausahawan muda. Tolok ukur usia muda mengacu ke UU no 40 tahun

2009 (usia muda 15-35 tahun) dan African Youth Charter. UU no.40 tahun 2009 tentang

kepemudaan (usia muda 16-30 tahun). Dengan demikian definisi usia muda dalam

penelitian ini adalah responden dengan usia maksimal 35 tahun. Total responden yang

ditetapkan adalah 150 orang. Teknik penentuan responden adalah dengan perpaduan

teknik purposif, kuota, dan aksidental.

Teknis sampling purposif digunakan untuk memilih wirausahawan muda yang telah

memiliki karyawan minimal 2 orang. Sedangkan teknik kuota digunakan untuk memilih

responden yang berasal dari 5 wilayah di DKI Jakarta, yaitu masing-masing wilayah

akan diambil 30 orang responden. Kepulauan Seribu tidak dijadikan wilayah

pengambilan data dikarenakan keterbatasan tenaga, uang, dan waktu. Teknik aksidental

digunakan untuk memilih responden yang diminta untuk mengisi kuesioner. Analisis

data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan nilai rata-rata (mean score).

Dari data yang diperoleh dalam penelitian Aristo Surya Gunawan (2015) tersebut,

peneliti melakukan teknik analisis uji beda rata-rata. Teknik analisis data ini dilakukan

dengan membandingkan nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha secara umum

(general entrepreneurial leadership/GEL) yang dibedakan menurut variabel

pengalaman dan skala usaha. Variabel pengalaman terdiri dari 3 sub-variabel, yaitu:

pernah tidaknya bekerja sebelum berwirausaha, lama berwirausaha dan pernah tidaknya

menemui kegagalan dalam bisnis. Sedangkan variabel skala usaha terdiri dari 2 sub-

variabel yaitu: jumlah karyawan dan pendapatan/omzet per bulan.

Untuk membandingkan nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha tersebut

diterapkan uji beda dua rata-rata sampel independen (compare means independent

sample t test). Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Sebelum uji

perbedaan, dilakukan uji normalitas (One Sample Kolmogorof-Smirnov) sebagai

prasyarat bahwa data dianggap dapat mewakili populasi dan uji homogenitas (Levene's

Test for Equality of Variances).

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

391

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Responden

Berikut pada tabel 1 akan dijabarkan data diskripsi responden

Tabel 1. Frekuesi Responden menurut Pengalaman dan Skala Usaha. No. Variabel Frekuensi %

1. Pernah bekerja sebelum

berwirausaha

- Ya 100 66,67

- Tidak 50 33,33

2. Lama berwirausaha

- < 5 tahun 78 52,00

- ≥ 5 tahun 72 48,00

3. Pernah menemui kegagalan

dalam bisnis

- Ya 101 67,33

- Tidak 49 32,67

4. Jumlah karyawan

- < 5 orang 108 72,00

- ≥ 5 orang 42 28,00

5 Omzet per bulan

- Jawab (Rp.0-Rp.100

juta)

81 54,00

- Tidak jawab 69 46,00

Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan pengalaman kerjanya, responden yang pernah bekerja sebelum

berwirausaha jumlahnya lebih banyak yaitu dua kali lipat dari yang belum punya

pengalaman kerja. Responden yang bekerja kurang dari lima tahun jumlahnya relatif

sama dengan mereka yang bekerja lima tahun atau lebih. Responden yang mengaku

pernah gagal dalam bisnis jumlahnya sekitar dua kali lipat dibandingkan yang tidak

pernah gagal. Sebagian besar (72%) responden memiliki jumlah karyawan kurang dari 5

orang dan sisanya (28%) memiliki jumlah karyawan lebih banyak. Jumlah responden

dengan omzet maksimal Rp.100 juta relatif sama jumlahnya dengan mereka yang tidak

menjawab pertanyaaan yang dapat diasumsikan tergolong memiliki omzet lebih besar.

Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Hasil uji normalitas data nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha secara umum

(general entrepreneurial leadership/GEL) dengan metode One Sample Kolmogorof-

Smirnov (Tabel 2) menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig) sebesar 0,058 >

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai gaya kepemimpinan wirausaha secara umum

terdistribusi dengan normal.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

392

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smirnov Test

Meanscore

N 150

Normal Parametersa Mean 3.8138

Std. Deviation .38748

Most Extreme Differences Absolute .109

Positive .109

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z 1.331

Asymp. Sig. (2-tailed) .058

Hasil Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda

Bedasarkan Variabel Pengalaman – Pernah Tidaknya Bekerja Sebelum

berwirausaha

Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausaha di Jakarta menurut pengalaman –

pernah tidaknya bekerja sebelum berwirausaha dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Statistik Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Pengalaman Pernah

Tidaknya Bekerja Sebelum Berwirausaha

Pernah

Bekerja N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Meanscore Ya 100 3.8501 .40719 .04072

Tidak 50 3.7412 .33688 .04764

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha

berdasarkan pengalaman pada mereka yang pernah bekerja (3,85) lebih tinggi dari pada

yang tidak pernah bekerja (3,74). Namun demikian berdasarkan hasil uji beda rata-rata

independent sample t test dengan signifikansi 0,105 > 0,05 (Tabel 4) maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan gaya kepemimpinan wirausaha

wirausahawan muda antara yang pernah bekerja atau tidak sebelum berwirausaha.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

393

Tabel 4. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Pengalaman

Pernah Tidaknya Bekerja Sebelum Berwirausaha

Meanscore

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F 1.465

Sig. .228

t-test for Equality of Means T 1.632 1.738

Df 148 116.077

Sig. (2-tailed) .105 .085

Mean Difference .10890 .10890

Std. Error Difference .06674 .06267

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -.02299 -.01523

Upper .24079 .23303

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda

berdasarkan Pengalaman – Lama Berwirausaha

Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda di Jakarta menurut

pengalaman – lama berwirausaha dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan

Perbedaan Pengalaman – Lama Berwirausaha.

Lama

Wirausaha N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Meanscore < 5 tahun 78 3.7867 .43479 .04923

>= 5 tahun 72 3.8432 .32922 .03880

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 5 menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha

pada responden wirausahawan muda yang bekerja kurang dari lima tahun (3,78) lebih

rendah dari yang pengelaman kerjanya lebih lama yaitu paling sedikit lima tahun (3,84).

Namun demikian berdasarkan hasil uji beda rata-rata independent sample t test

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

394

menunjukkan bahwa dengan signifikansi 0,374 > 0,05 (Tabel 6) maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai gaya

kepemimpinan wirausaha berdasarkan lama pengalaman berwirausahanya.

Tabel 6. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Pengalaman –

Lama Berwirausaha

Meanscore

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F 2.005

Sig. .159

t-test for Equality of Means T -.892 -.902

Df 148 142.667

Sig. (2-tailed) .374 .369

Mean Difference -.05653 -.05653

Std. Error Difference .06337 .06268

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -.18175 -.18043

Upper .06870 .06738

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil Uji Perbedaan Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda berdasarkan

Pengalaman – Pernah Tidaknya Menemui Kegagalan Dalam Bisnis Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda di Jakarta menurut

pengalaman – pernah tidaknya menemui kegagalan dalam bisnis dapat dilihat di tabel 7.

Tabel 7. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan

Perbedaan Pengalaman - Pernah Tidaknya Menemui Kegagalan Dalam Bisnis

Pernah

Gagal N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Meanscore Ya 101 3.7836 .40596 .04039

Tidak 49 3.8761 .34181 .04883

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 7 menunjukkan bahwa berdasarkan perbedaan pengalaman pernah tidaknya

menemui kegagalan dalam bisnis, nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha pada

wirausahawan muda yang pernah gagal dalam berbisnis (3,78) lebih rendah dari pada

yang tidak pernah gagal (3,87). Namun demikian berdasarkan hasil uji beda rata-rata

independent sample t test (tabel 8) menunjukkan bahwa dengan signifikansi 0,171 >

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan nilai gaya

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

395

kepemimpinan wirausaha antara wirausahawan muda yang pernah dan yang tidak

pernah gagal dalam berbisnis.

Tabel 8. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Pengalaman-

Pernah Tidaknya menemui Kegagalan dalam Bisnis

Meanscore

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F .021

Sig. .886

t-test for Equality of Means T -1.376 -1.461

Df 148 111.183

Sig. (2-tailed) .171 .147

Mean Difference -.09256 -.09256

Std. Error Difference .06726 .06337

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -.22547 -.21813

Upper .04035 .03302

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil Uji Perbedaan Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan

Variabel Skala Usaha – Jumlah Karyawan

Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda di Jakarta menurut Skala

Usaha – Jumlah Karyawan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan Skala

Usaha – Jumlah Karyawan

Jumlah

Karyawan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Meanscore < 5 orang 108 3.7647 .40303 .03878

>= 5 orang 42 3.9400 .31473 .04856

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 9 menunjukkan bahwa berdasarkan skala usaha – jumlah karyawan, nilai rata-rata

gaya kepemimpinan wirausaha pada wirausahawan muda dengan skala usaha kecil

(jumlah karyawan < 5 orang ) sebesar 3,76 lebih rendah dari pada skala usaha lebih

besar (jumlah karyawan >= 5 orang) sebesar 3,94. Hasil uji beda rata-rata independent

sample t test (tabel 10) menunjukkan bahwa dengan signifikansi 0,012 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai gaya kepemimpinan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

396

wirausaha antara wirausahawan muda dengan skala usaha kecil dan skala usaha lebih

besar.

Tabel 10. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Skala Usaha –

Jumlah Karyawan

Meanscore

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F .466

Sig. .496

t-test for Equality of Means T -2.532 -2.820

Df 148 95.141

Sig. (2-tailed) .012 .006

Mean Difference -.17528 -.17528

Std. Error Difference .06922 .06215

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -.31206 -.29866

Upper -.03850 -.05190

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda

Berdasarkan Variabel Skala Usaha – Omzet per bulan Deskripsi statistik gaya kepemimpinan wirausaha berdasarkan variabel skala usaha –

omzet per bulan dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Statistik Gaya Kepemimpinan Wirausahawan Muda Berdasarkan

Skala Usaha – Omzet per bulan

Omzet N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

meanscore Rp.0 - Rp.100juta 81 3.8162 .41337 .04593

Tidak Jawab 69 3.8110 .35768 .04306

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata gaya kepemimpinan wirausaha dengan

omzet per bulan yang menjawab paling banyak Rp.100 juta dan yang tidak menjawab

yang diasumsikan dengan omzet lebih besar dari Rp.100 juta adalah relatif sama. Hal ini

sejalan dengan dengan hasil uji beda rata-rata independent sample t test bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan nilai gaya kepemimpinan wirausaha berdasarkan nilai

omzetnya (Tabel 12).

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

397

Tabel 12. Independent Samples T Test Berdasarkan Perbedaan Skala Usaha –

Omzet per bulan

Meanscore

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F .311

Sig. .578

t-test for Equality of Means T .081 .082

Df 148 147.959

Sig. (2-tailed) .936 .935

Mean Difference .00516 .00516

Std. Error Difference .06369 .06296

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -.12070 -.11925

Upper .13102 .12957

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Merujuk pada tabel nilai rata-rata statistik gaya kepemimpinan wirausahawan muda

berdasarkan penggolongan pada variabel pengalaman maupun skala usaha dimana nilai

rata-rata berkisar antara 3,76 - 3, 94 menunjukkan bahwa wirausahawan muda di DKI

Jakarta menilai penting faktor kepemimpinan wirausaha bagi kesuksesan usahanya.Hal

ini sejalan dengan hasil penelitian Aristo Surya Gunawan dkk (2015).

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan nilai gaya

kepemimpinan wirausaha para wirausahawan muda di DKI Jakarta secara umum

(general entrepreneurial leadership/GEL) pada variabel pengalaman yang dibedakan

menurut pengalaman bekerja, lamanya berwirausaha dan kegagalan dalam berbisnis

serta variabel skala usaha menurut omzet usaha perbulan. Perbedaan yang signifikan

nilai gaya kepemimpinan wirausaha ditunjukkan oleh variabel skala usaha berdasarkan

jumlah karyawanannya dimana nilai gaya kepemimpinan wirausaha dengan jumlah

karyawan skala usaha lebih besar (jumlah karyawan >= 5 orang) lebih tinggi dari pada

skala usaha yang lebih kecil (jumlah karyawan < 5 orang ). Hasil penelitian ini secara

umum sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa

karakteristik kepribadian sebagai dimensi karakteristik yang menonjol bagi

wirausahawan. Disarankan perlunya dilakukan penelitian dengan fokus pada

karakteristik kepemimpinan wirausaha berdasarkan perbedaan latar belakang sosial dan

budaya dan geografis.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

398

DAFTAR PUSTAKA

African Union Commission, 2006, African Youth Charter,

http://www.un.org/en/africa/osaa/pdf/au/african_youth_charter_2006.pdf, diakses

pada 6 Maret 2017

Gunawan, Aristo Surya, Ati Cahayani, Rusminto Wibowo, 2015, “Tinjauan Gaya

Kepemimpinan Wirausaha Pada Wirausahawan Muda di DKI Jakarta”. Artikel

dipresentasikan dan dimuat dalam Prosiding Seminar Nasional Tahun 2015

Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Gupta, V., I. C. MacMillan, and G. Surie, 2004, Entrepreneurial Leadership:

Developing and Measuring a Cross-Cultural Construct, Journal of Business

Venturing 19(2), 241–260.

Ireland, R. D., M. A. Hitt, and D. G. Sirmon, 2003, A Model of Strategic

Entrepreneurship: The Construct and Its Dimensions, Journal of Management

29(6), 963–989

Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2015, Peran Penting UKM Dorong

Perekonomian Indonesia, https://www.kemenkeu.go.id/Berita/peran-penting-ukm-

dorong-perekonomian-indonesia, diakses pada 6 September 2017

Mutmainah, Dinda Audriene, 2016, Kontribusi UMKM Terhadap PDB Tembus Lebih

Dari 60 Persen, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161121122525-92-

174080/kontribusi-umkm-terhadap-pdb-tembus-lebih-dari-60-persen, diakses pada

6 September 2017

Surie, G., and A. Ashley, 2008, Integrating Pragmatism and Ethics in Entrepreneurial

Leadership for Sustainable Value Creation, Journal of Business Ethics 81(1), 235–

246

Thornberry, N. 2006. Lead Like an Entrepreneur. New York: McGraw-Hill.

Tim Bank Indonesia dan Tim LPPI, 2015, Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM), kerjasama Bank Indonesia dengan Lembaga Pengembangan

Perbankan Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan,

www.hukumonline.com, diakses pada 6 Maret 2017

Wibowo, Rusminto dan Aristo Surya Gunawan, 2017, Analisis Perbedaan Gaya

Kepemimpinan Wirausaha Berdasarkan Variabel Demografis Pada Wirausahawan

Muda di DKI Jakarta, Artikel dipresentasikan dan dimuat dalam Prosiding Seminar

Nasionaal Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis VII di Yogyakarta, Universitas

Tarumanegara Jakarta.

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

399

BIODATA

Rusminto Wibowo adalah dosen senior di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas

Ilmu Administrasi Bisnis dan Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta. Memperoleh gelar

S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan S3 Ilmu Ekonomi FE UGM. Lulus S2

Agricultural Economics dari Kasetsart University, Bangkok, Thailand. Minat penelitian

terutama bidang ekonomi industri, UMKM, dan kewirausahaan.