ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN...

download ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/13022013-0641031162.pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... Dengan adanya analisa laporan

If you can't read please download the document

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN...

  • 1

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

    Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01

    Gedung Meneng Bandar Lampung

    ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

    SYARIAH DAN BANK KONVESIONAL DENGAN

    MENGGUNAKAN METODE CAMEL

    (Skripsi)

    Oleh:

    Nama : Rionaldo Agustian

    Npm : 0641031162

    Jurusan : Akuntansi

    Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt

    Pembimbing II : Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    2013

  • 2

    ABSTRAK

    ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN

    BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

    Oleh

    RIONALDO AGUSTIAN

    Laporan keuangan perbankan adalah laporan yang menunjukan kondisi

    keuangan bank secara keseluruhan termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan

    antara kinerja keuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan

    konvensional secara keseluruhan dan untuk mengetahui mana yang lebih baik antara

    kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional.

    Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan masing-masing

    perbankan tersebut yang mencerminkan kinerja bank, variable yang digunakan dalam

    penelitian ini terdiri dari rasio capital adequacy ratio (CAR), Penyisihan

    Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), return on asset (ROA), return on equity

    (ROE), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), net interst

    margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR).

    Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata rasio CAR dan ROA

    memiliki perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional sedangkan rata-rata

    rasio PPAP, ROE, BOPO, NIM, dan LDR tidak menunjukan adanya perbedaan. Dari

    hasil analisis bank secara keseluruhan dengan menjumlahkan rasio masing- masing

    bank yang sebelumnya telah diberi bobot nilai yang sudah ditentukan, dan hasilnya

    menunjukan bahwa perbankan konvesional memiliki kinerja tidak lebih baik

    dibanding dengan perbankan syariah.

    Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Bank Konvensional, Bank Syariah

  • 3

    ABSTRACT

    COMPARATIVE ANALYSIS OF ISLAMIC BANKS AND FINANCIAL

    PERFORMANCE BY USING CONVENTIONAL BANKS CAMEL

    by

    RIONALDO AGUSTIAN

    Banking financial report is a report that shows the financial condition of the bank as a

    whole, including the weakness and the strength. This study aimed to determine

    whether there are significant differences between the financial performance of

    Islamic banks compared with conventional banking overall and to know which is

    better between the financial performance of Islamic banking with conventional

    banking.

    The research was conducted by analyzing the financial ratios of each bank which

    reflects the performance of the bank, variables used in this study consisted of the ratio

    of capital adequacy ratio (CAR), Allowance for Earning Assets (PPAP), return on

    assets (ROA), return on equity (ROE), Operating Expenses to Operating Income

    (ROA), net interst margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR).

    The results showed that the average ratio of CAR and ROA have a difference

    between Islamic banks and conventional banks, while the average ratio of PPAP,

    ROE, ROA, NIM, and the LDR did not show any difference. From the analysis of the

    bank as a whole by summing the ratio of each bank that had previously been given a

    weight value has been determined, and the results show that conventional banks have

    performed no better than the Islamic banking.

    Keywords: Financial Performance, Conventional Banks, Islamic Banks

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di

    dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank adalah

    badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

    menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain

    dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia

    dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga

    atau bagi hasil usaha:

    1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

    2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.

    Dengan adanya analisa laporan keuangan dapat diketahui tingkat kinerja suatu bank,

    karena tingkat kinerja merupakan salah satu alat pengontrol kelangsungan hidup. Dari

    laporan keuangan, maka akan diketahui tingkat kinerja suatu bank (sehat atau tidak

    sehat). Untuk mengetahui sehat atau tidak sehat dapat dianalisis melalui aspek yang

    dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning,

    dan Liquidity). CAMEL tidak sekedar mengukur tingkat kesehatan bank, tetapi

    juga digunakan sebagai indikator dalam menyusun peringkat dan memprediksi

  • 5

    kebangkrutan bank. Meskipun secara umum faktor CAMEL relevan dipergunakan

    untuk semua bank, tetapi bobot masing-masing faktor akan berbeda untuk masing-

    masing jenis bank.

    Saat ini cukup banyak bank konvensional yang telah mendirikan atau membuka

    cabang yang bersifat syariah. Hal ini menjadi pertanyaan bagi peneliti mengenai apa

    yang melatarbelakangi dibukanya bank syariah tersebut oleh bank konvensional,

    apakah hal ini dikarenakan masalah kinerja keuangan bahwa kinerja keuangan bank

    syariah lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja bank konvensional ataukah ada

    hal lain yang menjadi dasar pertimbangan oleh bank konvensional. Mengingat

    pentingnya penilaian tingkat kesehatan bank untuk menentukan kebijakan-kebijakan

    guna mempertahankan kelangsungan operasional perusahaan dalam menghadapi

    persaingan antar bank syariah maupun bank konvensional yang tidak bisa

    dihindarkan lagi. Sehingga diperlukan laporan kinerja keuangan yang dapat

    memberikan informasi kepada stakeholders tentang kinerja suatu bank, dan

    membantu stakeholders dalam mengambil keputusan, Oleh karena itu, dengan

    melihat fakta yang ada maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

    judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank

    Konvensional Dengan Menggunakan Metode CAMEL.

    1.2. Rumusan Masalah Penelitian

    Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi

    permasalahan dalam penelitian ini adalah:

  • 6

    1. Bagaimana kinerja keuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan

    perbankan konvensional untuk masing-masing rasio keuangan.

    2. Manakah yang lebih baik kinerja keuangan bank syariah ataukah

    bank konvensional dilihat dari kinerja keseluruhan?

    1.3. Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    a. Bank umum syariah yang dipilih dalam penelitian ini adalah bank syariah yang

    memiliki total asset lebih besar daripada bank umum syariah lainnya. Bank umum

    syariah dalam hal ini diwakili oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank

    Syariah Mandiri (BSM). Sedangkan bank umum konvensional yang dipilih untuk

    dibandingkan dengan bank umum syariah adalah Bank Tabungan Pensiunan

    (BTPN), dan Bank Bukopin.

    b. Informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja bank adalah berdasar Laporan

    Publikasi Keuangan Bank selama periode 2008 - 2011. Data yang diambil adalah

    laporan keuangan masing-masing bank yang dipublikasikan di internet.

    c. Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan

    bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan),

    Penyisishan Penghapusan Aktiva Produktif (mewakili rasio kualitas aktiva

    produktif), Return on Asset, Return on Equity, Beban Operasional terhadap

    Pendapatan Operasional, Net Interest Margin (mewakili rasio rentabilitas), dan

    Loan to Deposit Ratio (mewakili rasio likuiditas).

  • 7

    1.4. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang rasio

    Capital, kualitas aktiva produktif (asset), Earning, dan Liquidity pada bank syariah

    dan bank konvensional, serta perbandingan di antara kedua bank tersebut.

    Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini

    memiliki beberapa tujuan seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

    a. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah dan Bank

    Konvensional untuk masing-masing rasio.

    b. Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja perbankan syariah jika dibandingkan

    dengan perbankan konvensional secara keseluruhan.

    1.5. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian mengenai

    perbandingan kinerja keuangan bank syariah dengan bank konvensional antara lain:

    a. Bagi akademik diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap akademik

    sebagai tambahan referensi dalam penelitian sejenis di masa mendatang.

    b. Sebagai masukkan dan menambah wawasan bagi peneliti mengenai kinerja

    perbankan di Indonesia.

    c. Kepada pengguna jasa perbankan syariah sebagai bahan informasi, dan untuk

    mengetahui kinerja keuangan perbankan syariah dan bank konvensional.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Landasan Teori

    2.1.1. Pengertian dan Jenis-jenis Bank

    Menurut Kasmir (2011:11), jenis perbankan terdiri dari 2 yakni sebagai berikut.

    1. Bank Umum

    Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional

    dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

    lalu lintas pembayaran.

    2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

    Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya

    tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    2.1.2. Bank Syariah

    Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang

    beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan

    sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya

    dikembangkan berlandaskan Al-Quran dan Hadits Nabi SAW.

    2.1.3. Bank Konvensional

    Bank umum (konvensional) merupakan bank yang paling banyak beredar di

    Indonesia. Bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan

    dapat beroperasi di seluruh wilayah Indonesia (Kasmir,2008).

  • 9

    2.1.4. Laporan Keuangan Bank Syariah

    Laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan

    keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Tujuan

    laporan keuangan adalah sebagai berikut (Harahap, 2006 : 22-23) :

    1. Pengambilan keputusan investasi dan pembiayaan.

    Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi bermanfaat bagi pihak-

    pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional.

    2. Menilai Prospek Arus Kas.

    Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat

    mendukung investor dalam memperkirakan jumlah, saat dan ketidakpastian

    dalam penerimaan kas di masa depan atas deviden, bagi hasil, hasil penjualan,

    pelunasan dan jatuh tempo dari surat berharga atau pinjaman.

    3. Informasi Atas Sumber Daya Ekonomi.

    Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber daya

    ekonomis bank, kewajiban bank untuk mengalihkan sumber daya tersebut kepada

    entitas lain atau pemilik dana, serta kemungkinan terjadinya transaksi dan

    peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber daya ekonomi tersebut.

    2.1.5. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

    Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki perbedaan antara

    lain menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan

    lingkungan kerja.

    1. Akad dan Aspek Legalitas

  • 10

    Akad yang dilakukan dalam bank syariah memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi

    karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.

    2. Lembaga Penyelesai Sengketa

    Penyelesaian perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabah pada perbankan

    syariah berbeda dengan perbankan konvensional.

    3. Struktur Organisasi

    Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya

    dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan antara bank

    syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah.

    4. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai

    Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah, tidak terlepas dari kriteria syariah.

    Hal tersebut menyebabkan bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang

    mengandung unsur-unsur yang diharamkan.

    5. Lingkungan dan Budaya Kerja

    Sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sesuai dengan

    syariah. Dalam hal etika, misalnya sifat amanah dan shiddiq, profesional (fathanah),

    dan mampu melakukan tugas fungsional organisasi (tabligh).

    2.1.6. Tingkat Kesehatan Bank

    Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif atas

    berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank

    yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan

    likuiditas.

  • 11

    Tabel 1. Standar Kinerja Bank yang baik

    Sumber : Info Bank Indonesia

    2.1.7. Macam Macam Rasio Keuangan

    a. Rasio Permodalan (Solvabilitas)

    Bank pada umumnya dan bank syariah pada khususnya adalah lembaga yang

    didirikan dengan orientasi laba. Kekuatan aspek permodalan ini memungkinkan

    terbangunnya kondisi bank yang dipercaya oleh masyarakat.

    b. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

    Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik dalam Rupiah maupun

    valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank,

    penyertaan, komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif.

    c. Rasio Rentabilitas (Earning)

    Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat

    efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

    Kriteria Standar Bank Indonesia

    CAR 8%

    PPAP 95%

    ROA 1,5%

    ROE 13%

    BOPO 92%

    NIM 7%

    LDR 85% - 110%

  • 12

    d. Rasio Likuiditas (Liquidity)

    Menurut Kasmir (2008:268), rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap

    kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau

    kewajiban yang sudah jatuh tempo.

    2.1.8. Penelitian Terdahulu

    Tabel 2. Penelitian Terdahulu

    Peneliti Judul Indikator

    penelitian Tahun

    penelitian Hasil penelitian

    M.Suyanto Perbandingan

    Kinerja Bank

    Islam Terhadap

    Bank Persero,

    Bank Asing

    Dan Bank

    Umum Di

    Indonesia

    Profitability

    Ratios,

    Liquidity

    Ratios, Risk

    and Solvency

    Ratios,

    Commitment to

    Community.

    2007 Secara umum bank islam lebih baik dari

    pada bank asing dan

    bank umum. Bank Islam

    lebih berkomitment

    terhadap pengembangan

    masyarakat

    dibandingkan Bank

    Persero, Bank Asing

    dan Bank Umum,

    Andi Wijaya Analisis

    Komparatif

    Resiko

    Keuangan

    Bank

    Perkreditan

    Rakyat (BPR)

    Konvensional

    Dan BPR

    Syariah

    Rasio

    Likuiditas,

    Raso

    Solvabilitas,

    dan

    Rasio

    Rentabilitas

    2006 Secara umum rasio-rasio bank syariah lebih

    baik dari pada

    Bank konvensional.

    2.1.9. Perumusan Hipotesis

    Sebagaimana disinggung di atas, penelitian ini menyajikan tentang analisis

    perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional. Untuk menguji

  • 13

    apakah masing-masing rasio keuangan berbeda signifikan untuk periode 2008 - 2011

    hipotesis yang diajukan sebagai berikut :

    H1 : Terdapat perbedaan CAR antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

    H2 : Terdapat perbedaan PPAP antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

    H3 : Terdapat perbedaan ROA antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

    H4 : Terdapat perbedaan ROE antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

    H5 : Terdapat perbedaan NIM antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

    H6 : Terdapat perbedaan BOPO antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

    H7 : Terdapat perbedaan LDR antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional.

  • 14

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Sampel Penelitian

    Kriteria pengambilan sampel yaitu:

    a. Pemilihan kedua bank syariah tersebut dikarenakan kedua bank tersebut memiliki

    asset di atas yang lainnya, yaitu: Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank

    Muamalat Indonesia (BMI).

    b. Bank umum konvensional yang dipilih untuk dibandingkan dengan bank umum syariah

    adalah bank dengan total asset sebanding dengan kedua bank syariah tersebut, yaitu:

    Bank Bukopin dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).

    3.2. Metode Pengumpulan Data

    Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs website masing-

    masing bank dan melalui situs website Bank Indonesia.

    3.3. Variabel Penelitian

    Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio keuangan yang

    terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mewakili rasio permodalan,

    Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang mewakili rasio kualitas

    aktiva produktif, Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Beban

    Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM)

    yang mewakili rasio rentabilitas, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mewakili

    rasio likuiditas.

  • 15

    3.4. Definisi Operasional Variabel

    1. Permodalan (Capital)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung CAR adalah:

    Modal Bank

    CAR = x 100%

    Total ATMR

    2. Kualitas Aktiva Produktif ( Asset)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung PPAP adalah:

    PPAP yang telah dibentuk

    PPAP = x 100%

    PPAP yang wajib dibentuk

    3. Rentabilitas (Earning)

    a. Return On Asset (ROA)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung ROA adalah:

    Laba Sebelum Pajak

    ROA = x 100%

    Total Aktiva

    b. Return On Equity (ROE)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung ROE adalah:

    Laba Sesudah Pajak

    ROE = x 100%

    Total Ekuitas

    c. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung BOPO adalah:

    Beban Operasional

    BOPO = x 100%

    Pendapatan Operasional

  • 16

    d. Net Interest Margin (NIM)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung NIM adalah :

    Pendapatan Bersih

    NIM = x 100%

    Aktiva Produktif

    4. Likuiditas (Liquidity)

    Rumus yang digunakan untuk menghitung LDR adalah:

    Total Kredit

    LDR = x100%

    Total Dana Pihak Ketiga

    3.5. Alat Analisis

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

    1. Analisis Deskriptif

    Digunakan untuk menjelaskan kinerja keuangan antara bank syariah dengan bank

    konvensional untuk periode 2008 - 2011, hasil analisis meliputi means dan standard

    deviation.

    2. Uji Beda Rata-Rata

    Uji ini akan mengarahkan peneliti untuk membuat kesimpulan apakah rasio kinerja

    keuangan kedua bank tersebut mempunyai perbedaan rata-rata yang signifikan.

    3.6. Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t pada tingkat keyakinan 95% dan

    tingkat kesalahan () 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan

    didasarkan pada nilai p-value. Keputusan berdasarkan profitabilitas sebagai berikut:

    Jika p-value > 0,05 maka hipotesis ditolak (tidak signifikan)

    Jika p-value < 0,05 maka hipotesis diterima (signifikan)

  • 17

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui means dan standar deviasi setiap

    rasio keuangan perbankan sehingga hasil yang diperoleh dapat membandingkan

    antara kinerja perbankan syariah dan perbankan konvensional sebagai objek

    penelitian.

    Tabel 3. Mean dan Standar Deviasi Bank Syariah

    Rasio Keuangan Minimum Maksimum Mean

    CAR (Capital

    Adequency

    Ratio)

    2008 11.82 12.69 11.73

    2009 12.52 12.61 11.74

    2010 10.42 13.56 11.93

    2011 12.15 14.81 13.29

    PPAP

    (Penyisihan

    Penghapusan

    Aktiva

    Produktif)

    2008 104.11 106.00 105.05

    2009 100.75 107.81 106.90

    2010 118.33 127.76 118.04

    2011 107.87 119.28 104.00

    ROA (Return

    On Asset)

    2008 1.66 2.33 1.99

    2009 0.40 1.89 1.14

    2010 1.03 1.69 1.36

    2011 1.15 1.55 1.35

    ROE (Return

    On Equity)

    2008 33.55 40.57 37.06

    2009 30.37 58.75 44.56

    2010 10.06 12.39 11.22

    2011 13.40 17.88 15.64

    BOPO (Beban

    Operasional

    terhadap

    Pendapatan

    2008 78.71 78.94 78.82

    2009 73.76 95.50 84.63

    2010 74.97 87.38 81.17

  • 18

    Operasional) 2011 76.44 85.52 80.98

    NIM (Net

    Interest

    Margin)

    2008 6.73 7.42 7.07

    2009 5.15 6.62 5.88

    2010 5.24 6.57 5.90

    2011 5.01 7.48 6.24

    LDR (Loan

    To Deposit

    Ratio)

    2008 89.12 104.41 96.76

    2009 83.07 85.82 84.44

    2010 82.54 91.52 87.03

    2011 85.18 86.03 85.60

    Sumber: Olah data SPSS

    Dengan menggunakan uji Deskriptif, diperoleh mean, nilai minimum, nilai

    maksimum, dari perbankan konvensional seperti tampak pada Tabel berikut :

    Tabel 4. Mean dan Standar Deviasi Bank Konvensional

    Rasio Keuangan Minimum Maksimum Mean

    CAR (Capital

    Adequency

    Ratio)

    2008 10.61 11.20 17.93

    2009 14.32 18.88 16.43

    2010 13.26 23.12 17.73

    2011 14.07 20.82 16.59

    PPAP

    (Penyisihan

    Penghapusan

    Aktiva

    Produktif)

    2008 87.86 212.54 150.20

    2009 134.33 141.01 146.14

    2010 100.51 157.66 114.66

    2011 136.99 167.31 109.32

    ROA (Return

    On Asset)

    2008 1.73 4.16 2.94

    2009 1.44 2.75 2.09

    2010 1.43 3.27 2.35

    2011 1.68 3.81 2.74

    ROE (Return

    On Equity)

    2008 20.61 24.06 22.33

    2009 10.26 19.32 14.79

    2010 19.98 21.55 20.76

    2011 20.34 23.86 22.10

  • 19

    BOPO (Beban

    Operasional

    terhadap

    Pendapatan

    Operasional)

    2008 77.53 84.45 80.99

    2009 84.06 86.93 85.49

    2010 52.08 84.76 68.42

    2011 37.92 65.07 51.49

    NIM (Net

    Interest

    Margin)

    2008 4.80 11.40 8.10

    2009 4.07 12.18 8.12

    2010 4.74 13.97 9.36

    2011 4.55 12.96 8.75

    LDR (Loan

    To Deposit

    Ratio)

    2008 83.60 92.00 87.80

    2009 75.99 84.92 80.45

    2010 71.85 91.39 81.62

    2011 85.01 85.10 85.05

    Sumber: Olah data SPSS

    Berdasarkan tabel 2 dan 3 dapat diketahui perbandingan mean rasio keuangan

    perbankan syariah dan perbankan konvensional untuk masing-masing variabel

    dijelaskan sebagai berikut :

    4.2. Analisis Perbandingan Rasio Keuangan

    a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

    Berdasarkan tabel diatas mean CAR bank syariah tahun 2008 sebesar 11,73%, tahun

    2009 sebesar 11,74% dan pada tahun 2010 sebesar 11,93%, tahun 2011 sebesar

    13.29%. Sedangkan CAR bank konvensional tahun 2008 sebesar 17,93%, tahun 2009

    adalah sebesar 16,43%, tahun 2010 sebesar 17,73% dan tahun 2011 sebesar 16,59%.

    Meskipun demikian bank konvensional masih memenuhi standar minimum CAR

    yang telah ditentukan Bank Indonesia sebesar 8%.

  • 20

    b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

    Berdasarkan tabel diatas mean PPAP pada perbankan syariah pada tahun 2008

    sebesar 105,05%, tahun 2009 sebesar 106,90%, tahun 2010 sebesar 118,04% dan

    pada tahun 2011 sebesar 104%. Sedangkan untuk PPAP perbankan konvensional

    pada tahun 2008 sebesar 150,20% tahun 2009 sebesar 146,14%, tahun 2010 sebesar

    114,66% dan pada tahun 2011 sebesar 109,32%. Hal ini menunjukkan penyisihan

    penghapusan aktiva produktif pada perbankan syariah dan perbankan konvensional

    telah memenuhi standar mminimum yaitu 95% yang telah ditetapkan oleh Bank

    Indonesia.

    c. Return On Asset (ROA)

    Berdasarkan tabel diatas mean ROA perbankan syariah pada tahun 2008 sebesar

    1,99% tahun 2009 sebesar 1,14%, tahun 2010 sebesar 1,36% dan pada tahun 2011

    adalah sebesar 1,35%. Hanya pada tahun 2008 bank syariah memenuhi standar yang

    ditetapkan Bank yaitu 1,5%. Sedangkan ROA pada perbanakan konvensional untuk

    tahun 2008 sebesar 2,94%, tahun 2009 sebesar 2,09%, tahun 2010 sebesar 2,35% dan

    tahun 2011 sebesar 2,74%. Hal ini berarti bank konvensional telah memenuhi standar

    yang ditentukan Bank Indonesia.

    d. Return On Equity (ROE)

    Berdasarkan tabel diatas mean ROE perbankan syariah pada tahun 2008 sebesar

    37,06% tahun 2009 sebesar 44,56%, tahun 2010 adalah sebesar 11,22% dan pada

    tahun 2011 adalah sebesar 15,64%. Sedangkan ROE pada perbankan konvensional

    pada tahun 2008 sebesar 22,33%, tahun 2009 sebesar 14,79%, tahun 2010 sebesar

    20,76% dan tahun 2011 sebesar 22,10%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja

  • 21

    manajemen bank syariah dan bank konvensional dalam mengolah modal tersedia

    untuk menghasilkan laba setelah pajak masih diatas standar minimum yang

    ditentukan Bank Indonesia yaitu 13%.

    e. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

    Berdasarkan tabel diatas mean BOPO perbankan syariah pada tahun 2008 sebesar

    78,82%, 2009 sebesar 84,63%, tahun 2010 sebesar 81,17% dan tahun 2011 sebesar

    80,98%, sedangkan BOPO pada perbankan konvensional pada tahun 2008 sebesar

    80,99%, tahun 2009 adalah sebesar 85,49%, tahun 2010 adalah sebesar 68,42% dan

    pada tahun 2011 sebesar 51,49%. Hal ini menunjukan bahwa bank syariah dan bank

    konvensional masih cukup baik karena memiliki rasio BOPO dibawah standar yang

    ditetapkan Bank Indonesia.

    f. Net Interest Margin (NIM)

    Berdasarkan table diatas mean NIM perbankan syariah pada tahun 2008 sebesar

    7,07%, tahun 2009 sebesar 5,88%, tahun 2010 sebesar 5,90%, tahun 2011 sebesar

    6,24% . Hal ini menunjukan bahwa mean perbankan syariah hanya pada tahun 2008

    berada diatas standar NIM yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 7%. Namun pada

    tahun 2009, 2010, dan 2011 mean perbankan syariah mengalami penurunan dibawah

    standar Bank Indonesia. Sedangkan mean NIM perbankan konvensional pada tahun

    2008 sebesar 8,10%, tahun 2009 sebesar 8,12%, tahun 2010 sebesar 9,36%, tahun

    2011 sebesar 8,75%. Hal ini berarti bahwa NIM perbankan konvensional berada

    diatas standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 7%.

  • 22

    g. Loan to Deposit Ratio (LDR)

    Berdasarkan tabel diatas mean LDR perbankan syariah pada tahun 2008 sebesar

    96,76%, tahun 2009 sebesar 84,44%, tahun 2010 sebesar 87,03% dan pada tahun

    2011 sebesar 85,50%. Hal ini menunjukan bahwa hanya pada tahun 2009 bank

    syariah memiliki LDR dibawah ketentuan Bank Indonesia, namun pada tahun 2008,

    2010, dan 2011 bank syariah telah memenuhi LDR yang ditetapkan Bank Indonesia.

    Sedangkan LDR pada perbankan konvensional pada tahun 2008 sebesar 87,80%,

    tahun 2009 sebesar 80,45%, tahun 2010 sebesar 81,62% dan pada tahun 2011 sebesar

    85,05%. Hal ini menunjukan bahwa NIM perbankan konvensional berada dibawah

    standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 85% - 110%.

    4.3. Pengujian Hipotesis

    Untuk menguji hipotesis apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

    keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional jika dilihat dari rasio

    CAMEL. Dengan menggunakan independent sample t-test, diperoleh rasio dari

    perbankan syariah dan konvensional seperti tampak pada Tabel berikut :

    Tabel 5. Hasil pengujian rasio keuangan bank syariah dan bank konvensional.

    Ratio

    Bank

    Syariah

    Bank

    Konve

    nsional

    Statistical Test

    Mean Mean

    Levenes Test for

    Equality of

    Variance

    t-test for Equality of

    Mean Confidence

    Interval = 95%

    F Sig. T Sig.

    2-tailed

    CAR 12.17 17.80 17.400 0.001 2.894 0.024

    PPAP 108.50 130.07 7.259 0.017 1.531 0.166

    ROA 1.46 2.53 7.210 0.018 2.406 0.035

    ROE 27.12 19.99 11.633 0.004 1.151 0.283

    BOPO 73.25 71.60 0.251 0.624 0.186 0.855

  • 23

    NIM 6.27 8.58 109.737 0.000 1.450 0.186

    LDR 88.46 83.73 0.000 0.992 1.352 0.198

    Kinerja 94.29 91.43 0.587 0.458 0.722 0.044

    Sumber: Olah data SPSS

    a. Pengujian CAR (Capital Adequacy Ratio)

    Berdasarkan table 4 terlihat bahwa F hitung untuk CAR dengan Equal variance

    assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 17.40 dengan probabilitas 0.001. Oleh

    karena probabilitas 0.001 < 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians tidak sama.

    Terlihat bahwa t hitung untuk CAR dengan Equal variance not assumed adalah

    2.894, dengan probabilitas 0.024. Oleh karena 0.024 < 0.05, maka H1 diterima atau

    dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja perbankan syariah

    dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.

    b. Pengujian PPAP (Non Performing Loan)

    Berdasarkan table 4 terlihat bahwa F hitung untuk PPAP dengan Equal variance

    assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 7.25 dengan probabilitas 0.017. Oleh

    karena probabilitas 0.017 < 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians tidak sama.

    Terlihat bahwa t hitung untuk PPAP dengan Equal variance not assumed adalah

    1.531, dengan probabilitas 0.166. Oleh karena 0.166 > 0.05, maka H2 ditolak atau

    dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio PPAP maka kinerja perbankan syariah

    dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

    c. Pengujian ROA (Return On Asset)

    Berdasarkan table 4 terlihat bahwa F hitung untuk ROA dengan Equal variance

    assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 7.210 dengan probabilitas 0.018. Oleh

  • 24

    karena probabilitas 0.018 < 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians tidak sama.

    Terlihat bahwa t hitung untuk ROA dengan Equal variance not assumed adalah

    2.406, dengan probabilitas 0.035. Oleh karena 0.035 < 0.05, maka H3 diterima atau

    dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio ROA maka kinerja perbankan syariah

    dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.

    d. Pengujian ROE (Return On Equity)

    Terlihat bahwa F hitung untuk ROE dengan Equal variance assumed (diasumsi kedua

    varians sama) adalah 11.633 dengan probabilitas 0.004. Oleh karena probabilitas

    0.004 < 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians tidak sama. Terlihat bahwa t

    hitung untuk ROE dengan Equal variance not assumed adalah 1.151, dengan

    probabilitas 0.283. Oleh karena 0.283 > 0.05, maka H4 ditolak atau dapat dikatakan

    bahwa jika dilihat dari rasio ROE maka kinerja perbankan syariah dan kinerja

    perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

    e. Pengujian BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

    Berdasarkan table 4 terlihat bahwa F hitung untuk BOPO dengan Equal variance

    assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0.251 dengan probabilitas 0.642. Oleh

    karena probabilitas 0.642 > 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians sama.

    Terlihat bahwa t hitung untuk BOPO dengan Equal variance assumed adalah 0.186,

    dengan probabilitas 0.855. Oleh karena 0.855 > 0.05, maka H5 ditolak atau dapat

    dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka kinerja perbankan syariah dan

    kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

  • 25

    f. Pengujian NIM (Net Interest Margin)

    Berdasarkan table 4 terlihat bahwa F hitung untuk NIM dengan Equal variance

    assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 109.737 dengan probabilitas 0.000.

    Oleh karena probabilitas 0.000 < 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians tidak

    sama. Terlihat bahwa t hitung untuk NIM dengan Equal variance not assumed adalah

    1.450, dengan probabilitas 0.186. Oleh karena 0.186 > 0.05, maka H6 ditolak atau

    dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NIM maka kinerja perbankan syariah

    dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

    g. Pengujian LDR (Loan to Deposit Ratio)

    Berdasarkan table 4 terlihat bahwa F hitung untuk LDR dengan Equal variance

    assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0.000 dengan probabilitas 0.992. Oleh

    karena probabilitas 0.225 > 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians sama.

    Terlihat bahwa t hitung untuk LDR dengan Equal variance assumed adalah 1.352,

    dengan probabilitas 0.198. Oleh karena 0.198 > 0.05, maka H7 ditolak atau dapat

    dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio LDR maka kinerja perbankan syariah dan

    kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

    4.3.1. Analisis Deskripsi kedua Sampel

    Pada Tabel 4 dapat terlihat bahwa perbankan syariah mempunyai rata-rata (mean

    Kinerja sebesar 94,29%, lebih besar dibanding dari mean Kinerja perbankan

    konvensional yang sebesar 91,43%. Hal ini berarti bahwa selama tahun 2008 2011

    secara keseluruhan perbankan konvesional memiliki kinerja tidak lebih baik

    dibanding dengan perbankan syariah.

  • 26

    4.3.2. Pengujian Hipotesis Kinerja

    Terlihat bahwa F hitung untuk Kinerja dengan Equal variance assumed (diasumsi

    kedua varians sama) adalah 0.587 dengan probabilitas 0.458. Oleh karena probabilitas

    0.458 > 0.05, maka dinyatakan bahwa kedua varians sama. Terlihat bahwa t hitung

    untuk Kinerja dengan Equal variance assumed adalah 0.722, dengan probabilitas

    0.044. Oleh karena 0.044 < 0.05, maka Ha diterima atau dapat dikatakan bahwa

    kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan

    yang signifikan.

  • 27

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Simpulan

    Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan

    tujuan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan hasil uji statistic Independent Sample T-Test diperoleh bahwa secara

    umum ada perbedaan signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah

    dengan perbankan konvensional yang disebabkan oleh tingkat persentase yang

    jauh berbeda antara rasio keuangan bank syariah dengan rasio keuangan bank

    konvensional.

    2. Penilaian kinerja keuangan secara umum menunjukkan bahwa kinerja perbankan

    konvensional tidak lebih baik jika dibandingkan kinerja perbankan syariah

    dimana rata-rata (mean) Kinerja Bank Konvensional (91,43%), lebih kecil

    dibandingkan mean rasio Kinerja Bank Syariah (94,29%).

    5.2. Saran

    1. Bagi Perbankan Syariah

    Secara umum, kinerja perbankan syariah lebih baik jika dibandingkan dengan

    perbankan konvensional.

    2. Bagi Perbankan Konvensional

    Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja perbankan konvesional secara umum

    tidak lebih baik dibandingkan perbankan syariah. Oleh karena itu, perbankan

  • 28

    konvensional bisa mempertimbangkan untuk membuka atau menambah unit usaha

    syariah.

    3. Bagi peneliti yang akan datang

    Karena penelitian ini hanya menggunakan tujuh rasio dalam mengukur kinerja

    perbankan, maka sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak

    rasio untuk mengukur kinerjanya, agar hasilnya lebih tergeneralisasi.

  • 29

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdullah, Faisal. 2005. Manajemen Perbankan, Cetakan Ketiga, UMM Press.

    Malang.

    Bank Indonesia. KEPDIR No. 31/141/KEP/DIR tangga 12 november 2008.

    Bank Indonesia. PBI No. 9/I/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Bank Umum

    Berdasarkan Prinsip Syariah.

    Darsono. 2007. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Keenam. Ekonisia,

    Yogyakarta.

    Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Edisi ke Lima.

    Raja Grafindo Persada, Jakarta.

    Kasmir. 2011. Manajemen Perbankan, Edisi Pertama. Raja Grafindo Persada,

    Jakarta.

    Kuswandi. 2006. Rasio-Rasio Keuangan. Elex Media Komputerindo. Jakarta.

    Muhammad. 2005. Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonosia Kampus UII,

    Yogayakarta.

    SyafeI Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah, Gema Insani, Jakarta.

    http://www.bi.go.id

    http://www.btpn.com/

    http://www.syariahmandiri.co.id/

    http://www.bi.go.id/web/id/http://www.btpn.com/http://www.syariahmandiri.co.id/