ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA...

260
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA : PENDEKATAN TECHNICAL, COST DAN PROFIT EFFICIENCY Oleh : ALFADO AGUSTIO NIM : 109046100183 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 1435 H/2013

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA...

“ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA :

PENDEKATAN TECHNICAL, COST DAN PROFIT EFFICIENCY ”

Oleh :

ALFADO AGUSTIO

NIM : 109046100183

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA

1435 H/2013

Rustiana

Technical,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya sendiri atau

merupakan hasil jiplakan dari karya hasil orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 November 2013

ALFADO AGUSTIO

i

ABSTRAKSI

Alfado Agustio. Analisis Perbandingan Efisiensi Perbankan di Indonesia : Pendekatan

Technical, Cost, dan Profit Efficiency. Skripsi, Program Studi Muamalat, Konsentrasi

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan skor efisiensi perbankan di Indonesia dalam

kurun waktu 2007-2012 . Sample yang dipergunakan sebanyak 6 bank yang terdiri dari Bank

Mandiri, Bank DKI, Hongkong Shanghai Banking Corporate, The Development Banking

Corporate, Bank Bisnis International dan Bank Mega Syariah. Metode yang digunakan ialah

pendekatan technical, cost dan profit dengan pengukuran efisiensi menggunakan Stochastic

Frontier Approach (SFA) dan Uji Statistik terhadap model regresi. Hasil dari penelitian ini

ialah Bank Mandiri sebagai bank terbanyak yang mendapat skor efisiensi terbaik dengan

pendekatan technical dalam kurun waktu 2007-2012. Bank Bisnis International sebagai bank

yang terbanyak mendapat skor efisiensi terbaik dengan pendekatan cost dalam kurun waktu

2007-2012 serta Hongkong Shanghai Banking Corporate sebagai bank terbanyak yang

mendapat skor efisiensi terbaik dengan pendekatan profit dalam kurun waktu 2007-2012

Keyword : technical efficiency, cost efficiency, profit efficiency, and SFA

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kepada rabb semesta alam Allah

SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhitung hingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa tercurah pada junjungan Baginda

Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan ajaran ilahi untuk membawa manusia dari

zaman kegelapan menuju zaman yang lebih baik.

Skripsi yang berjudul “ Analisis Perbandingan Efisiensi Perbankan Di Indonesia :

Pendekatan Technical, Cost dan Profit Efficiency.” merupakan hasil karya penulis yang

diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta mendapat gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy).

Selama proses penulisan skripsi ini, tidak lepas dari segala bantuan baik berupa

bimbingan maupun motivasi dari orang-orang sekitar penulis. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma. SH. MA. MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag, Selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan Bapak Mu’min Roup

S.Ag., MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.Sc, M.Ec, Ph.D selaku pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga kepada penulis dalam penyusunan penelitian ini.

Penulis doakan semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan dan keberkahan kepada

bapak. Amin.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga Allah

membalas semua kebaikan bapak dan ibu semua.

iii

5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Prof. Dr. H. Azmi Dhalimi dan Ibunda Gusni Endina

A.Md Kebidanan yang telah tulus mendidik penulis, selalu mendoakan yang terbaik,

memberikan kasih sayang yang tidak bisa ditulis dengan kata-kata dan dukungan serta

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mendoakan selalu yang terbaik untuk

kalian dan Allah memberikan balasan berupa Surga Firdaus. Amin, Amin, Amin ya Allah

ya Rabbal Alamin.

6. Kepada para kakak Aria Maresta ST, Ardi Rio Nanda ST dan dr Adhitya Ariesta yang

juga selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis, semoga Allah SWT selalu

memberikan kemudahan dalam setiap urusan dan diberkahi Allah SWT.

7. Teman-Teman Lisensi UIN Jakarta, terima kasih atas semua dukungan, kerjasama, serta

doa kalian sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian selalu diberi

keberkahan oleh Allah SWT.

8. Teman-teman PS E semuanya, terima kasih pada kalian semua karena telah memberikan

warna tersendiri bagi penulis selama masa perkuliahan. Semoga silaturahmi kita tetap erat

sampai kapan pun dan segala kenangan bersama kalian tidak akan terlupakan.

9. Teman-Teman KKN “Soskom 2012”, terima kasih pada kalian semua telah berbagi

kebersamaan. Semoga kalian selalu diberi rahmat dan keberkahan oleh Allah SWT.

10. Kepada Aan, Lukman, Bang Lutfi, Babeh, Mas Agung dan teman-teman kosan lainnya,

terima kasih atas hiburan dan semangat kalian semua.

11. Seluruh pihak-pihak terkait lainnya yang telah membantu penulis, menyemangati dan

menghibur penulis selama penyelesaian proses tugas akhir ini.

iv

Akhirnya, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Semoga kita selalu berada lindungan

dan keberkahan Allah SWT.

Jakarta, 18 November 2013

Alfado Agustio

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................xi

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 10

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 10

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 10

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 10

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 11

G. Review Studi Terdahulu .................................................................................. 12

H. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 19

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Efisiensi

1. Pengertian Efisiensi ..................................................................................... 21

2. Efisiensi Dalam Perbankan

a. Technical Efficiency ............................................................................... 24

b. Cost Efficiency ....................................................................................... 27

c. Profit Efficiency ..................................................................................... 31

3. Pengukuran Efisiensi ................................................................................... 38

B. Bank

1. Pengertian Bank ........................................................................................... 42

2. Pembagian Jenis Bank ................................................................................. 42

3. Fungsi Bank ................................................................................................. 43

4. Jasa dan Usaha Bank ................................................................................... 45

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 46

B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 47

vi

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 47

D. Variabel Independen dan Variabel Dependen ................................................. 47

E. Definisi Operasional ...........................................................................................48

F. Metode Analisis ..................................................................................................51

G. Hipotesis ............................................................................................................ 54

BAB IV. HASIL & PEMBAHASAN

A. Technical Efficiency

1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Technical Efficiency............ 55

2. Analisis Model Regresi .............................................................................. 65

3. Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik .......................................................... 74

B. Cost Efficiency

1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Cost Efficiency .................... 99

2. Analisis Model Regresi ............................................................................. 107

3. Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik........................................................... 117

C. Profit Efficiency

1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Profit Efficiency.................. 142

2. Analisis Model Regresi.............................................................................. 153

3. Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik........................................................... 164

BAB V. KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 190

B. Saran ......................................................................................................... 199

Daftar Pustaka ........................................................................................... 203

Lampiran .................................................................................................... 206

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Perkembangan Jumlah Perbankan di Indonesia ........................................ 2

Tabel 1.2. Data Perkembangan DPK Perbankan di Indonesia ............................................ 3

Tabel 1.3. Data Perbandingan ROA Perbankan di Indonesia ...............................................5

Tabel 1.4. Data Perbandingan BOPO Perbankan di Indonesia ............................................ 5

Tabel 3.5. Data Sampel Bank .............................................................................................. 46

Tabel 4.6. Skor Efisiensi Teknis Masing-Masing Bank Periode 2007-2012 ..................... 55

Tabel 4.7. Nilai Koefisien Regresi Bank Mandiri ............................................................... 65

Tabel 4.8. Nilai Koefisien Regresi Bank DKI .................................................................... 66

Tabel 4.9. Nilai Koefisien Regresi Bank HSBC ................................................................. 68

Tabel 4.10. Nilai Koefisien Regresi Bank DBS ................................................................. .69

Tabel 4.11. Nilai Koefisien Regresi Bank Bisnis International ............................................71

Tabel 4.12. Nilai Koefisien Regresi Bank Mega Syariah .................................................... 72

Tabel 4.13. Hasil Uji Autokorelasi Bank Mandiri ............................................................... 75

Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinieritas Bank Mandiri ......................................................... 76

Tabel 4.15. Hasil Uji F Bank Mandiri .................................................................................. 76

Tabel 4.16. Hasil Uji t Bank Mandiri ................................................................................... 77

Tabel 4.17. Hasil Uji Autokorelasi Bank DKI ..................................................................... 79

Tabel 4.18. Hasil Uji Multikolinieritas Bank DKI ............................................................... 80

Tabel 4.19. Hasil Uji F Bank DKI ....................................................................................... 80

Tabel 4.20. Hasil Uji t Bank DKI ......................................................................................... 81

Tabel 4.21. Hasil Uji Autokorelasi Bank HSBC .................................................................. 83

Tabel 4.22. Hasil Uji Multikolinieritas Bank HSBC ............................................................ 84

Tabel 4.23. Hasil Uji F Bank HSBC ..................................................................................... 84

Tabel 4.24. Hasil Uji t Bank HSBC ...................................................................................... 85

viii

Tabel 4.25. Hasil Uji Autokorelasi Bank DBS ..................................................................... 88

Tabel 4.26. Hasil Uji Multikolinieritas Bank DBS .............................................................. 88

Tabel 4.27. Hasil Uji F Bank DBS ........................................................................................ 89

Tabel 4.28. Hasil Uji t Bank DBS ......................................................................................... 89

Tabel 4.29. Hasil Uji Autokorelasi Bank Bisnis .................................................................... 92

Tabel 4.30. Hasil Uji Multikolinieritas Bank Bisnis .............................................................. 92

Tabel 4.31. Hasil Uji F Bank Bisnis ....................................................................................... 93

Tabel 4.32. Hasil Uji t Bank Bisnis ........................................................................................ 93

Tabel 4.33. Hasil Uji Autokorelasi Bank Mega Syariah ........................................................ 96

Tabel 4.34. Hasil Uji Multikolinieritas Bank Mega Syariah ................................................. 96

Tabel 4.35. Hasil Uji F Bank Mega Syariah .......................................................................... 97

Tabel 4.36. Hasil Uji t Bank Mega Syariah ........................................................................... 97

Tabel 4.37. Skor Efisiensi biaya Masing-Masing Bank periode 2007-2012 ......................... 99

Tabel 4.38. Nilai Koefisien Regresi Bank Mandiri .............................................................. 107

Tabel 4.39. Nilai Koefisien Regresi Bank DKI ................................................................... 109

Tabel 4.40. Nilai Koefisien Regresi Bank HSBC ................................................................ 110

Tabel 4.41. Nilai Koefisien Regresi Bank DBS ................................................................... 112

Tabel 4.42. Nilai Koefisien Regresi Bank Bisnis International ........................................... 114

Tabel 4.43. Nilai Koefisien Regresi Bank Mega Syariah ................................................... 115

Tabel 4.44. Uji Autokorelasi Bank Mandiri ........................................................................ 118

Tabel 4.45. Uji Multikolinieritas Bank Mandiri .................................................................. 118

Tabel 4.46. Uji F Bank Mandiri ........................................................................................... 119

Tabel 4.47. Uji t Bank Mandiri ............................................................................................ 119

Tabel 4.48. Uji Autokorelasi Bank DKI .............................................................................. 122

Tabel 4.49. Uji Multikolinieritas Bank DKI ........................................................................ 122

Tabel 4.50. Uji F Bank DKI ................................................................................................ 123

Tabel 4.51. Uji t Bank DKI .................................................................................................. 123

ix

Tabel 4.52. Uji Autokorelasi Bank HSBC ........................................................................... 126

Tabel 4.53. Uji Multikolinieritas Bank HSBC ..................................................................... 126

Tabel 4.54. Uji F Bank HSBC .............................................................................................. 127

Tabel 4.55. Uji t Bank HSBC ............................................................................................... 127

Tabel 4.56. Uji Autokorelasi Bank DBS .............................................................................. 130

Tabel 4.57. Uji Multikolineritas Bank DBS ......................................................................... 131

Tabel 4.58. Uji F Bank DBS ................................................................................................ 131

Tabel 4.59. Uji t Bank DBS ................................................................................................. 132

Tabel 4.60. Uji Autokorelasi Bank Bisnis ........................................................................... 135

Tabel 4.61. Uji Multikolinieritas Bank Bisnis ..................................................................... 135

Tabel 4.62. Uji F Bank Bisnis .............................................................................................. 136

Tabel 4.63. Uji t Bank Bisnis ............................................................................................... 136

Tabel 4.64. Uji Autokorelasi Bank Mega Syariah .............................................................. 139

Tabel 4.65. Uji Multikolinieritas Bank Mega Syariah ......................................................... 139

Tabel 4.66. Uji F Bank Mega Syariah .................................................................................. 140

Tabel 4.67. Uji t Bank Mega Syariah ................................................................................... 140

Tabel 4.68. Skor Efisiensi keuntungan Masing-Masing Periode 2007-2012 ....................... 142

Tabel 4.69. Nilai Koefisien Regresi Bank Mandiri .............................................................. 153

Tabel 4.70. Nilai Koefisien Regresi Bank DKI ................................................................... 155

Tabel 4.71. Nilai Koefisien Regresi Bank HSBC ............................................................... 157

Tabel 4.72. Nilai Koefisien Regresi Bank DBS .................................................................. 158

Tabel 4.73. Nilai Koefisien Regresi Bank Bisnis ................................................................ 160

Tabel 4.74. Nilai Koefisien Regresi Bank Mega Syariah .................................................... 162

Tabel 4.75. Uji Autokorelasi Bank Mandiri ........................................................................ 165

Tabel 4.76. Uji Multikolinieritas Bank Mandiri .................................................................. 165

Tabel 4.77. Uji F Bank Mandiri ........................................................................................... 166

Tabel 4.78. Uji t Bank Mandiri ............................................................................................ 166

x

Tabel 4.79. Uji Autokorelasi Bank DKI .............................................................................. 169

Tabel 4.80. Uji Multikolinieritas Bank DKI ........................................................................ 169

Tabel 4.81. Uji F Bank DKI ................................................................................................ 170

Tabel 4.82. Uji t Bank DKI ................................................................................................. 170

Tabel 4.83. Uji Autokorelasi Bank HSBC .......................................................................... 173

Tabel 4.84. Uji Multikolinieritas Bank HSBC .................................................................... 173

Tabel 4.85. Uji F Bank HSBC ............................................................................................. 174

Tabel 4.86. Uji t Bank HSBC .............................................................................................. 174

Tabel 4.87. Uji Autokorelasi Bank DBS ............................................................................. 177

Tabel 4.88. Uji Multikolinieritas Bank DBS ....................................................................... 178

Tabel 4.89. Uji F Bank DBS ................................................................................................ 178

Tabel 4.90. Uji t Bank DBS ................................................................................................. 179

Tabel 4.91. Uji Autokorelasi Bank Bisnis ........................................................................... 182

Tabel 4.92. Uji Multikolinieritas Bank Bisnis ..................................................................... 182

Tabel 4.93. Uji F Bank Bisnis .............................................................................................. 183

Tabel 4.94. Uji t Bank Bisnis ............................................................................................... 183

Tabel 4.95. Uji Autokorelasi Bank Mega Syariah ............................................................... 186

Tabel 4.96. Uji Multikolinieritas Bank Mega Syariah ......................................................... 186

Tabel 4.97. Uji F Bank Mega Syariah .................................................................................. 187

Tabel 4.98. Uji t Bank Mega Syariah ................................................................................... 187

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pengukuran Technical Efficiency................................................................. 25

Gambar 2.2. Pengukuran Cost Efficiency ........................................................................ 29

Gambar 2.3. Pengukuran Profit Efficiency ...................................................................... 33

Gambar 4.4. Uji Normalitas Bank Mandiri ..................................................................... 74

Gambar 4.5. Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri ........................................................ 75

Gambar 4.6. Uji Normalitas Bank DKI .......................................................................... 78

Gambar 4.7. Uji Heteroskedastisitas Bank DKI ............................................................. 79

Gambar 4.8. Uji Normalitas Bank HSBC ....................................................................... 82

Gambar 4.9. Uji Heteroskedastisitas Bank HSBC .......................................................... 83

Gambar 4.10. Uji Normalitas Bank DBS ........................................................................ 87

Gambar 4.11. Uji Heteroskedastisitas Bank DBS ........................................................... 87

Gambar 4.12. Uji Normalitas Bank Bisnis ...................................................................... 91

Gambar 4.13. Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis ......................................................... 91

Gambar 4.14. Uji Normalitas Bank Mega Syariah .......................................................... 95

Gambar 4.15. Uji Heteroskedastisitas Bank Mega Syariah ............................................. 95

Gambar 4.16. Uji Normalitas Bank Mandiri .................................................................. 117

Gambar 4.17. Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri ..................................................... 117

Gambar 4.18. Uji Normalitas Bank DKI ....................................................................... 121

Gambar 4.19. Uji Heteroskedastisitas Bank DKI .......................................................... 121

Gambar 4.20. Uji Normalitas Bank HSBC .................................................................... 125

Gambar 4.21. Uji Heteroskedastisitas HSBC ................................................................ 125

Gambar 4.22. Uji Normalitas Bank DBS ....................................................................... 129

Gambar 4.23. Uji Heteroskedastisitas DBS ................................................................... 130

Gambar 4.24. Uji Normalitas Bank Bisnis ..................................................................... 134

xii

Gambar 4.25. Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis ........................................................ 134

Gambar 4.26. Uji Normalitas Bank Mega Syariah ......................................................... 138

Gambar 4.27. Uji Heteroskedastisitas Bank Mega Syariah ........................................... 138

Gambar 4.28 Uji Normalitas Bank Mandiri ................................................................... 164

Gambar 4.29. Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri .............,....................................... 164

Gambar 4.30. Uji Normalitas Bank DKI ....................................................................... 168

Gambar 4.31. Uji Heteroskedastisitas Bank DKI .......................................................... 168

Gambar 4.32. Uji Normalitas Bank HSBC .................................................................... 172

Gambar 4.33. Uji Heteroskedastisitas Bank HSBC........................................................ 172

Gambar 4.34. Uji Normalitas Bank DBS ....................................................................... 176

Gambar 4.35. Uji Heteroskedastisitas Bank DBS .......................................................... 177

Gambar 4.36. Uji Normalitas Bank Bisnis ..................................................................... 181

Gambar 4.37. Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis ........................................................ 181

Gambar 4.38. Uji Normalitas Bank Mega Syariah ......................................................... 185

Gambar 4.39. Uji Heteroskedastisitas Bank Mega Syariah ............................................ 185

Daftar Grafik

Grafik 4.1. Pergerakan Skor Efisiensi Bank Pendekatan Technical Efficiency................. 64

Grafik 4.2. Pergerakan Skor Efisiensi Bank Pendekatan Cost Efficiency ....................... 107

Grafik 4.3. Pergerakan Skor Efisiensi Bank Pendekatan Profit Efficiency ..................... 153

xiii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan penting

untuk mendukung aktivitas ekonomi. Salah satu diantaranya adalah sebagai fungsi

intermediasi yaitu menghubungkan antara kalangan yang memiliki dana dengan

kalangan yang kekurangan atau tidak memiliki dana. Oleh karena itu, bank

memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis suatu negara.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pergerakan aktivitas

ekonomi cukup tinggi. Dengan luas geografis yang mencapai 1,9 juta Km2 serta

jumlah masyarakat mencapai 237 juta lebih1, membuat aktivitas ekonomi terus

berkembang. Kondisi ini memperlihatkan bahwa kebutuhan kehadiran lembaga

bank sebagai lembaga pendukung aktivas ekonomi masyarakat cukup besar.

Menurut UU No 10 tahun 1998 tentang Pokok Perbankan, Bank di

Indonesia dapat dibagi dari jenis kepemilikannya. Berdasarkan hal ini, jumlah

bank di Indonesia dapat dibagi menjadi 6 kategori. 6 kategori tersebut ialah Bank

Umum Persero, Bank Umum Swasta Nasional Devisa, Bank Umum Swasta

Nasional non-Devisa, Bank Campuran, Bank Asing serta Bank Pembangunan

Daerah.

Data statistik Bank Indonesia per Agustus 2013 menunjukkan

perkembangan jumlah bank-bank tersebut.

1 Sensus kependudukan BPS tahun 2010

2

Data diatas memperlihatkan semua bank mengalami stagnasi dalam hal

perkembangan jumlah. Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa di urutan

teratas dengan jumlah 36 bank. Diikuti Bank Umum Swasta Nasional (BUSN)

Non-Devisa dengan jumlah 30 bank. Bank Pembangunan Daerah (BPD) berada di

posisi ketiga dengan jumlah 26 bank. Bank Campuran di posisi keempat dengan

jumlah 14 bank, lalu Bank Asing di posisi kelima dengan jumlah 10 bank dan

terakhir Bank Persero dengan jumlah 4 bank.

Jumlah bank yang cukup banyak di Indonesia, membuat persaingan yang

selalu dihadapi oleh setiap bank di mana pun ialah dalam menjaring dana

masyarakat yang jumlahnya relatif besar. Hal ini terjadi karena terbatasnya modal

internal bank dalam mendukung ekspansi usaha. Oleh karena itu, umumnya pihak

bank akan menjaring dana masyarakat melalui Dana Pihak Ketiga (DPK) guna

mengatasi masalah tersebut. Strategi bank-bank dalam menghadapi persaingan ini

Maret ‘12 Agustus ‘12 Des’12 Maret’13 Agustus 13

Bank Persero 4 4 4 4 4

BUSN Devisa 36 36 36 36 36

BUSN Non-Devisa 30 30 30 30 30

BPD 26 26 26 26 26

Bank Campuran 14 14 14 14 14

Bank Asing 10 10 10 10 10

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013

Tabel 1 : Perkembangan jumlah perbankan di Indonesia

3

biasanya dengan menawarkan bunga tinggi, hadiah undian dan fasilitas yang

menarik dengan harapan para calon nasabah mau menanamkan dananya di bank

tertentu. Persaingan antar bank tersebut dapat dilihat dari total DPK yang berhasil

dihimpun oleh masing-masing bank, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Des 2010 Des 2011 Des 2012 Agst 2013

Bank Persero 898.405 1.039.253 1.201.284 1.244.245

BUSN Devisa 975.308 1.173.297 1.353.149 1.444.523

BUSN Non-Devisa 58.950 83.095 104.346 111.550

BPD 183.624 235.348 278.535 332.124

Bank Campuran 98.161 112.541 132.454 150.472

Bank Asing 124.376 141.491 155.430 167.293

Data diatas memperlihatkan Bank Swasta dan Bank Persero (Pemerintah)

bersaing dalam menghimpun DPK. Hal ini karena bank tersebut didukung oleh

banyaknya kantor cabang yang dimiliki serta fasilitas menarik yang ditawarkan

kepada calon nasabah, sehingga banyak calon nasabah mau menyimpan dananya

di bank tersebut. Secara berurut pengumpulan total DPK yang terbanyak

berikutnya adalah bank campuran, disusul bank asing dan terakhir BPD.

Terhadap DPK yang berhasil dihimpun, bank-bank akan mulai menyusun

strategi pengelolaan dana tersebut untuk disalurkan kepada pos-pos yang

berpeluang menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013

Tabel 2 : Perkembangan DPK perbankan di Indonesia (Milliar Rp)

4

Ketatnya persaingan menghimpun DPK maupun penyaluran dana tersebut

dalam bentuk kredit, dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi pihak bank

dalam mendukung lancarnya kegiatan bisnis perbankan. Implikasi dari hal

tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya intermediasi perbankan serta akan

mempengaruhi keuntungan yang maksimal yang diraih bank. Jika tidak segera

diatasi maka berpotensi menjadikan neraca keuangan bank menjadi kurang sehat

karena tingkat biaya operasionalnya dapat lebih besar dari tingkat pendapatan.

Untuk mengatasi hal tersebut, bank-bank di Indonesia sangat

memperhatikan faktor efisiensi dalam menjalankan kegiatannya. Efisiensi di sini

dapat mencakup dengan input yang terbatas mampu meraih output yang

maksimal. Secara umum Parameter tingkat efisiensi suatu bank bisa dilihat dari

beberapa aspek, diantaranya Return On Asset (ROA) dan Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO). ROA merupakan rasio yang memperlihatkan

perbandingan profit yang didapat dengan total aset yang dimiliki oleh bank.

BOPO adalah perbandingan tingkat pendapatan yang diterima dengan biaya

operasional yang dikeluarkan oleh bank.

Kedua rasio tersebut memiliki hubungan dengan tingkat efisiensi karena

ada kaitannya dengan kinerja manajemen bank dalam mengelola dana secara

efektif dan efisien. Tingkat perbandingan ROA dan BOPO masing masing

kategori bank selama bulan Januari–Mei 2013 dikemukan dalam Tabel 3 dan 4

5

April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 Agts 2013

Bank persero 3,63 3,62 3,7 3,69 3,68

BUSN Devisa 2,28 2,41 2,45 2,48 2,50

BUSN Non-Devisa 3,22 3,31 3,35 3,36 3,36

BPD 3,49 3,42 3,44 3,25 3,27

Bank Campuran 2,66 2,56 2,39 2,31 2,36

Bank Asing 3,71 2,64 2,42 2,42 2,71

Tingkat efisiensi menjadi salah satu perhatian yang penting, baik bagi

regulator, investor dan nasabah maupun pemerintah dalam melihat perkembangan

suatu bank. Jika tingkat efisiensi suatu bank bagus, maka bank tersebut mampu

mengelola dana dengan tepat. Artinya manajemen bank mampu menghasilkan

keuntungan maksimal dan ini merupakan citra positif bagi para stakeholder.

Apr 2013 Mei 2013 Jun 2013 Jul 2013 Agts 2013

Bank persero 71,08 70,89 70,86 67,31 66,77

BUSN Devisa 77,68 76,67 76,35 76,65 77,00

BUSN Non-Devisa 78,96 78,51 78,32 78,38 78,40

BPD 70,04 70,36 69,87 71,71 71,66

Bank Campuran 78,13 77,39 79,98 81,78 80,42

Bank Asing 83,42 83,26 85,28 86,40 85,58

Tabel 3 : Perbandingan ROA Jan-Mei 2013 (%)

Tabel 4 : Perbandingan BOPO Jan-Mei 2013 (%)

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013

6

Sebaliknya jika bank mengalami inefisiensi, maka manajemen bank

tersebut dapat dikatakan kurang tepat dalam pengelolaan dana yang

mengakibatkan bank tersebut masuk kategori bank tidak sehat dan memberikan

citra negatif bagi para stakeholder. Maka dari itu penelitian tentang efisiensi

perbankan sangat penting untuk mengetahui perkembangan bank tersebut apa

semakin baik atau semakin buruk.

Dalam kerangka teoritis menurut Farell (1957), efisiensi terdiri dari dua

komponen, yaitu:

a. Efisiensi teknis (technical efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit

bisnis untuk memaksimalkan output dari sejumlah input yang tersedia.

b. Efisiensi alokatif (allocative efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit

bisnis untuk memanfaatkan input dalam proporsi optimal berdasarkan harga

mereka.

Ketika dua jenis efisiensi digabungkan, maka akan menghasilkan efisiensi

ekonomi atau economic efficiency. Perusahaan dianggap efisien secara ekonomis

jika dapat meminimalkan biaya produksi untuk menghasilkan output tertentu

dalam tingkat teknologi yang sama dan tingkat harga pasar.

Penelitian efisiensi dengan pendekatan technical efficiency atau

pendekatan teknis dapat merefleksikan kemampuan suatu bank untuk mencapai

level output yang optimal dengan menggunakan tingkat input tertentu. Efisiensi

ini mengukur proses produksi dalam menghasilkan sejumlah output tertentu

dengan menggunakan input yang tersedia. Dengan kata lain, suatu proses produksi

dikatakan efisiensi secara teknis apabila output suatu barang tidak dapat lagi

7

ditingkatkan tanpa mengurangi output dari barang lain. Pada penelitian efisiensi

perbankan, konsep ini digunakan untuk meneliti efisiensi teknis (technical

efficiency) dari suatu bank.

Pendekatan selanjutnya yaitu allocative efficiency. Pendekatan ini dapat

merefleksikan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan

inputnya dengan struktur harga dan teknologinya. Ini artinya, apabila input

dialokasikan untuk memproduksi output yang tidak dapat digunakan atau

diinginkan konsumen, hal ini berarti input tersebut tidak digunakan secara efisien.

Pada penelitian efisiensi perbankan, konsep ini dipakai untuk meneliti efisiensi

biaya (cost efficiency) dari suatu bank.

Pendekatan terakhir yaitu economic efficiency. Pada pendekatan tersebut

merefleksikan kombinasi antara efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Efisiensi

ekonomis secara implisit merupakan konsep least cost production. Untuk tingkat

output tertentu, suatu perusahaan produksinya dikatakan efisien secara ekonomi

jika perusahaan tersebut menggunakan biaya dimana biaya per unit dari output

adalah yang paling minimal. Dengan kata lain, untuk tingkat output tertentu, suatu

proses produksi dikatakan efisien secara ekonomi jika tidak ada proses lainnya

yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output tersebut pada biaya per

unit paling kecil. Pada penelitian efisiensi perbankan, konsep ini dipakai untuk

meneliti efisiensi keuntungan (profit efficiency) dari suatu bank.

Pendekatan teknis dan keuntungan memiliki kesamaan yaitu sama-sama

mengoptimalkan output dengan tingkat input yang terbatas. Akan tetapi, terdapat

perbedaan dari 2 pendekatan tersebut yaitu pendekatan teknis belum memasukkan

8

harga input pada perhitungannya sedangkan pada pendekatan keuntungan sudah

memasukkan harga input pada perhitungannya.

Pengukuran tingkat efisiensi dikenal dengan dua metode perhitungan

yaitu traditional approach dan frontier approach. Perhitungan efisiensi dengan

pendekatan traditional approach yaitu dengan cara membandingkan rasio-rasio

keuangan bank, sedangkan untuk pendekatan frontier approach dilakukan dengan

cara menggunakan kombinasi input dan output dalam sebuah ukuran tertentu.

Iqbal dan Molyneux (2005) menemukan bahwa pendekatan frontier

(frontier approach) memiliki keunggulan dalam standar analisis rasio keuangan

karena mereka menggunakan pemrograman atau teknik statistik yang menghapus

efek dari perbedaan harga input dan output dan variabel eksogen pasar lainnya

yang mempengaruhi kinerja standar perusahaan.

Pada traditional approach pengukuran tingkat efisiensi lebih mengacu

pada perbandingan rasio, seperti Return On Asset (ROA), Return On Investment

(ROI), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan lain-lain. Sementara itu pada frontier

approach, perhitungan tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu

metode non-parametrik dan parametrik. Perhitungan non-parametrik dilakukan

dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Free Disposal Hull

(FDH). Pada perhitungan ini akan menghasilkan kesimpulan yang tidak dapat

dianalisis secara statistika serta dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran

outliners. Sedangkan perhitungan dengan metode parametrik menggunakan

Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution Free Analysis (DFA) dan Think

Frontier Approach (TFA). Pada perhitungan ini akan menghasilkan stochastic

9

cost frontier yang memperhitungkan random error dan menghasilkan kesimpulan

sementara secara statistika2.

Pada pengukuran tingkat nilai efisiensi perbankan, skala yang digunakan

ialah 0-1 ( nol hingga satu). Perhitungan skor efisiensi pada pendekatan teknis dan

keuntungan, jika nilai yang dihasilkan mendekati angka 1 atau 100% maka nilai

efisiensi bank semakin bagus. Sedangkan jika mendekati angka 0 atau 0% maka

nilai efisiensi bank tersebut semakin rendah. Pada pendekatan biaya, jika nilai

yang dihasilkan mendekati angka 0 atau 0% maka nilai efisiensi bank semakin

bagus. Sedangkan jika mendekati angka 1 atau 100% maka nilai efisiensi bank

tersebut semakin rendah.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian tentang

perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan pendekatan

technical, cost dan profit efficiency menggunakan pendekatan parametrik dengan

metode SFA. Alasannya menggunakan pendekatan parametrik khususnya metode

Stochastic Frontier Approach (SFA) karena sudah banyak digunakan para peneliti

sebelumnya. Hal ini akan memudahkan penulis untuk melakukan penelitian

dengan mereview penelitian-penelitan yang sudah ada. Dengan latar belakang

yang telah dijelaskan di atas, maka penulis penelitian dengan judul :“Analisis

Perbandingan Efisiensi Perbankan di Indonesia : Pendekatan Technical

Efficiency, Cost Efficiency dan Profit Efficiecy”

2 Rahmawati, Rafika, “Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah di Indonesia (Pendekatan

Parametrik),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011),h. 7.

10

B. Identifikasi Masalah

Penelitian tentang efisiensi sangat penting sebagai informasi bagi bank

agar mengetahui tingkat efisiensi bank. Selain itu bank dapat mengambil langkah

tepat jika bank tersebut ternyata tidak efisien. Penelitian ini akan meneliti tentang

tingkat efisiensi dengan mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan

pendekatan technical, cost dan profit efficiency?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi tersebut?

3. Apa pengaruh tingkat efisiensi perbankan terhadap iklim keuangan nasional?

C. Pembatasan masalah

Permasalahan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia sangat beragam dan

komplek dalam pemecahannya, maka sesuai dengan judul di atas. Dalam

pembahasan substansi dibatasi pada perbandingan tingkat efisiensi perbankan di

Indonesia dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini ialah :

1. Bagaimana perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan

pendekatan technical,cost dan profit efficiency?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat efisiensi bank-bank tersebut ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

masalah dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :

11

1. Mengetahui perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia berdasarkan

pendekatan technical, cost dan profit efficiency.

2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat efisiensi bank-bank

tersebut.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi para dosen sebagai

pelengkap bahan pengajaran dan memperluas pengetahuan mengenai topik

penelitian tersebut.

b. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi kawan-kawan

mahasiswa dalam proses pembelajaran di kampus.

2. Bagi praktisi

a. Hasil penelitian ini bisa menjadi informasi bagi para bankir tentang tingkat

efisiensi perbankan di Indonesia.

b. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi landasan bagi para praktisi,

khususnya peneliti Bank Indonesia dapat dijadikan bahan pemikiran untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat efisiensi.

3. Bagi Bank Indonesia

a. Hasil penelitian ini bisa bermanfaat sebagai masukan untuk Bank Indonesia

tentang perbandingan tingkat efisien perbankan di Indonesia.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Bank

Indonesia dalam melakukan langkah strategis menyangkut efisiensi

perbankan di Indonesia.

12

4. Bagi masyarakat.

a. Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan edukasi, sehingga masyarakat bisa

menjadi lebih mengerti tentang efisiensi perbankan.

b. Hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran dan wawasan tentang fakta

yang terjadi di lapangan tentang efisiensi perbankan di Indonesia.

G. Review Study Terdahulu

Penelitian berjudul “Measurement of Technical Efficiency and Its

Sources: An Experience of Indian Banking Sector” oleh Suparn Sharma, Dalip

Rainaand Surender Singh diterbitkan dalam International Journal of Economics

and Management Vol 6 tahun 2012,

Penelitian bertujuan untuk meneliti efisiensi teknis bank di India periode

2005 hingga 2010 menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu

Stochastic Frontier Approach (SFA). Penelitian ini membandingkan Bank-bank

di India dengan jumlah sample 74 bank serta dibagi menjadi 3 kategori yaitu Bank

Pemerintah yang terdiri dari Bank Negara India dan Bank Nasional, Bank Swasta

dan Bank Asing di India.

Variabel independen yang ditentukan pada penelitian ini ialah DPK, aktiva

tetap, pinjaman dari bank lain, biaya tenaga kerja, kredit, piutang dan pinjaman

jangka panjang yang dijamin dengan aktiva berwujud atau oleh Bank Pemerintah

dengan variabel dependen penelitian ini yaitu tingkat efisiensi teknis bank.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa pada selama periode

2005-2010, Bank Negara India memiliki skor efisiensi teknis rata-rata paling

tinggi dari bank-bank lainnya dengan skor 89,7%. Posisi kedua ditempati Bank

13

Nasional dengan skor rata-rata efisiensi teknis sebesar 88,9%. Posisi ketiga

ditempati Bank swasta dengan skor efisiensi teknis rata-rata sebesar 85,6% dan

posisi terakhir ditempati Bank Asing yang memiliki skor efisiensi teknis rata-rata

sebesar 71.5%.

Secara keseluruhan jika bank tersebut semua digabung memiliki skor

efisiensi teknis rata-rata 82,5%. Hal ini memperlihatkan bahwa bank milik

pemerintah baik memiliki tingkat skor efisiensi teknis yang lebih tinggi dari pada

Bank Swasta dan Bank Asing di India.

Penelitian berjudul “Cost Efficiency of Banks in Transition: Evidence

from 289 banks in 15 post-communist countries” oleh Steven Fries and Anita

Taci dalam Working Paper European Bank No 86 tahun 2004.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbandingan tingkat efisiensi

biaya dari bank-bank di kawasan eropa dalam kurun waktu 1994 hingga 2001

dengan menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic

Frontier Approach (SFA). Sample yang digunakan oleh peneliti ialah bank yang

terdapat di Eropa Timur. Jumlah bank yang ditetapkan ialah 289 bank di 15

negara.

Variabel independen yang digunakan ialah modal, biaya tenaga kerja,

pinjaman termasuk pinjaman kepada bank atupun non bank dan DPK. Selain itu

penelitian ini juga menggunakan variabel negara yaitu kondisi makro ekonomi

setiap negara seperti GDP dalam meneliti efisiensi biaya masing-masing bank.

Variabel dependen pada penelitian ini ialah tingkat efisiensi biaya bank.

14

Hasil penelitian ini membagi hasil dengan kategori memasukkan variabel

negara atau tidak. Pada penelitian efisiensi yang memasukkan variabel negara,

skor efisiensi rata-rata terbaik dimiliki oleh bank yang berada di negara Republik

Ceko dengan nilai sebesar 47%. Sedangkan skor efisiensi rata-rata terburuk

dimiliki oleh bank yang berada di negara Estonia dengan nilai sebesar 85%.

Penelitian efisiensi dengan kategori tidak memasukkan variabel negara,

skor efisiensi rata-rata terbaik dimiliki oleh bank di negara Bulgaria dan Republik

Ceko dengan skor efisiensi 42%. Sedangkan skor efisiensi rata-rata terburuk

dimiliki oleh bank yang berada di negara Estonia.

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa bank yang berada di

negara Republik Ceko memiliki skor efisiensi biaya rata-rata yang paling baik.

Sementara itu bank di negara Estonia memiliki skor efisiensi rata-rata yang paling

buruk.

Penelitian berjudul “Profit and cost efficiency in the Italian banking

industry (2006-2011)” oleh Aiello Fransesco dan Bonanno Graziella diterbitkan

dalam Munich Personal RePEc Archive (MPRA) No 48490 tahun 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat efisiensi perbankan di Italia

pada periode 2006 hingga 2011 dengan pendekatan biaya dan keuntungan

menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier

Approach (SFA). Pada tahun 2006, sampel yang digunakan berjumlah 686 bank.

Tahun 2007, sampel yang digunakan berjumlah 692 bank. Tahun 2008, jumlah

sampel yang digunakan ialah 689 bank. Tahun 2010, jumlah sampel yang

15

digunakan ialah 648 bank. Pada tahun terakhir yaitu 2011, jumlah bank yang

digunakan yaitu 631 bank.

Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah sama,

namun berbeda dalam variabel dependen. Variabel independen diantaranya surat

berharga, kredit, pendapatan komisi, modal, biaya tenaga kerja dan total

simpanan. Variabel dependen pada pendekatan biaya adalah tingkat efisiensi biaya

bank. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah tingkat efisiensi

keuntungan bank.

Hasil penelitian ini menunjukkan pada tahun 2006, skor efisiensi rata-rata

dengan pendekatan biaya sebesar 8,44%. Sedangkan pada pendekatan keuntungan

didapat skor efisiensi rata-rata sebesar 91,90%. Pada tahun 2007, skor efisiensi

rata-rata dengan pendekatan biaya yaitu 10,45%. Sementara pada pendekatan

keuntungan, skor efisiensi rata-rata yang berhasil didapat yaitu 89,33%.

Tahun 2008, skor efisiensi rata-rata yang didapatkan dengan pendekatan

biaya yaitu 12,34%. Pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi yang berhasil

didapat sebesar 88,14%. Tahun 2009, skor efisiensi rata-rata pada pendekatan

biaya sebesar 9,92%. Sedangkan pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi yang

berhasil didapatkan yaitu 91,02%.

Tahun 2010, skor efisiensi rata-rata yang berhasil didapatkan dari

pendekatan biaya yaitu 9,4%. Pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi rata-

rata yang berhasil didapat sebesar 92,90%. Pada tahun terakhir yaitu 2011, skor

efisiensi yang berhasil didapat dari pendekatan biaya sebesar 7,93% dan pada

pendekatan keuntungan sebesar 89,30%.

16

Jika dilihat lebih jauh, saat skor efisiensi rata-rata dengan pendekatan

biaya naik, maka skor efisiensi rata-rata pada pendekatan keuntungan akan turun.

Sebaliknya, jika skor efisiensi rata-rata pada pendekatan biaya turun maka, skor

efisiensi rata-rata pada pendekatan keuntungan akan naik.

Penelitian yang berjudul “Efficiency of Conventional versus Islamic

Banks: International Evidence using the Stochastic Frontier Approach

(SFA)”oleh Shamsher Mohamad, Taufiq Hassan dan Mohamed Khaled I. Bader

diterbitkan dalam Journal of Islamic Economics, Banking and Finance tahun

2007.

Penelitian ini meneliti tentang perbandingan efisiensi antara bank

konvensional dan bank syariah dengan menggunakan metode parametrik dengan

alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach (SFA). Sampel yang digunakan

80 bank yang terdapat pada 21 negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang

terdiri dari 37 Bank Konvensional dan 43 Bank Syariah serta menggunakan data

periode 1990 hingga 2005.

Pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan pengukuran efisiensi

yaitu dari sisi biaya (cost efficiency) dan sisi keuntungan (profit efficiency).

Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama, namun berbeda

dalam penentuan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah

adalah aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan, biaya tenaga kerja, aktiva

lancar seperti surat berharga, pinjaman antar bank dan item pada laporan laba-

rugi. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah tingkat efisiensi

17

keuntungan bank. Pada pendekatan biaya, variabel dependen adalah tingkat

efisiensi biaya bank.

Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan nilai efisiensi dari sisi biaya

(cost efficiency) Bank Konvensional sebesar 29,3 % lebih rendah Bank Syariah

yang memiliki nilai efisiensi sebesar 31,8%. Sedangkan pengukuran dari sisi

keuntungan (profit efficiency) menghasilkan nilai yang sebaliknya. Nilai efisiensi

Bank Konvensional lebih besar yaitu 75,4 % lebih besar dari Bank Syariah yang

hanya sebesar 75,1 %. Hal ini mengidikasikan bahwa Bank Konvensional

memiliki skor efisiensi yang lebih baik dari Bank Syariah baik dari pendekatan

efisiensi biaya ataupun efisiensi keuntungan.

Penelitian yang berjudul “A Comparative Technical, Cost and Profit

Efficiency Analysis of Australian, Canadian and UK banks: Feasible Efficiency

Improvements in The Context of Controllable and Uncontrollable Factors” oleh

Dong Xiang, Abul Shamsuddin and Andrew C. Worthington disampaikan pada

Discusion Paper Finance Griffith Business School tahun 2011

Penelitian ini bertujuan mengkomparasi efisiensi antar perbankan di

Australia, Kanada dan Inggris dengan 3 pendekatan yaitu pendekatan teknis,

pendekatan biaya dan pendekatan keuntungan. Sampel yang digunakan peneliti

ialah 10 bank yang ada di Australia, 8 bank di Kanada dan 5 bank di Inggris.

Penelitian tersebut menggunakan periode data 1988 hingga 2008 dengan metode

parametrik menggunakan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach (SFA).

Pada pendekatan teknis, variabel independen yang digunakan yaitu modal,

deposito, jumlah pekerja, kredit dan pendapatan non-bunga. Sedangkan variabel

18

dependen ialah tingkat tingkat efisiensi teknis bank. Pada pendekatan biaya,

variabel independen yang digunakan biaya tenaga kerja, beban bunga, biaya

operasional. kredit dan pendapatan non-bunga dengan variabel dependen yaitu

tingkat efisiensi biaya bank. Pada pendekatan keuntungan, variabel independen

yang digunakan sama dengan pendekatan biaya, namun variabel dependen yang

digunakan berbeda yaitu tingkat efisiensi keuntungan bank

Penelitian tersebut mengungkapkan tentang perbandingan skor efisiensi

bank di masing masing negara dengan 3 pendekatan tersebut. Pada pendekatan

teknis, bank di negara Australia memiliki skor efisiensi rata-rata yang paling

tinggi yaitu 88 %. Sedangkan bank di negara Kanada hanya memiliki skor

efisiensi rata-rata yaitu 77% dan bank di negara Inggris memiliki skor efisiensi

rata-rata yaitu 75,7%.

Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan biaya, diketahui bank di

negara Kanada memiliki skor efisiensi rata-rata paling rendah yaitu 56,7%.

Selanjutnya skor efisiensi rata rata terendah kedua yaitu bank di negara Inggris

dengan skor 60,6% dan yang terakhir yang memiliki skor efisiensi rata-rata paling

tinggi adalah bank di negara Australia dengan skor 64,1%.

Penelitian efisiensi terakhir yaitu dengan pendekatan keuntungan. Skor

efisiensi rata-rata tertinggi diraih oleh bank di negara Australia dengan skor

94,5%, lalu diikuti oleh bank di negara Kanada dengan skor efisiensi rata-rata

yaitu 93,5% dan yang terakhir ialah bank di negara Inggris dengan skor efisiensi

rata-rata 92%.

H. Sistematika Penulisan

19

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

review study terdahulu.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari konsep efisiensi, pengukuran efisiensi termasuk

contoh-contoh penelitian tentang efisiensi, pengertian bank, pembagian

kategori bank, tugas serta fungsi bank, jasa dan usaha bank dan

sebagainya.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, variabel independen dan variabel dependen, definisi

operasional, metode analisis dan hipotesis.

BAB 4 : HASIL & PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari analisis perbandingan efisiensi perbankan di

Indonesia per tahun dengan 3 pendekatan berbeda, melakukan analisis

model regresi, serta uji asumsi klasik dan uji statistik.

BAB 5 : KESIMPULAN & SARAN

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan berdasarkan pembahasan dari bab

sebelumnya serta menghasilkan saran & rekomendasi mengenai objek

penelitian ini.

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efisiensi

1. Pengertian Efisiensi

Kata "Efisien" berasal dari bahasa latin efficere yang berarti

menghasilkan, mengadakan, menjadikan. Secara istilah, Efisiensi berarti jumlah

output maksimum yang dapat diproduksi dari setiap jumlah input tertentu. Hal ini

mengacu pada efisiensi perusahaan yang mengalokasikan sumber daya

sedemikian rupa untuk menghasilkan jumlah output maksimum3.

Dalam ekonomi pasar, di mana pasar menjalankan kekuasaan pada

perilaku perusahaan dan individu. Mereka diharapkan untuk mencapai maksimum

baik dalam produksi atau konsumsi. Kegagalan perusahaan untuk berproduksi

pada "best-practice" atau yang dapat disebut sebagai inefisiensi produksi.

Efisiensi dalam hal ini berhubungan dengan kemampuan untuk

menghasilkan hasil dengan usaha atau sumber daya minimal. Hal tersebut untuk

mengukur seberapa dekat unit produksi sampai ke batas kemungkinan produksi,

yaitu terdiri dari set poin yang optimal menggabungkan input untuk menghasilkan

satu unit output4.

Menurut Farell (1957), efisiensi terdiri dari dua komponen, yaitu:

3Haron, sudin dan Izah. Mohd, tahir. “Technical efficiency of the Malaysian commercial banks: a

stochastic frontier approach.” Journal bank and banking system, vol.3, no.4 (2008) : h.65. 4 Kablan, Sandrine. “Banking Efficiency and financial development in sub-sahara africa.” IMF

Working Paper, African Departement (June 2010) : h.4.

21

a. Efisiensi teknis (technical efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit

bisnis untuk memaksimalkan output dengan jumlah input yang tersedia.

b. Efisiensi alokatif (allocative efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit

bisnis untuk memanfaatkan input dalam proporsi optimal berdasarkan harga

mereka.

Gabungan dari 2 jenis efisiensi menghasilkan efisiensi ekonomi atau

economic efficiency. Perusahaan dianggap efisien secara ekonomis jika dapat

meminimalkan biaya produksi untuk menghasilkan output tertentu dalam tingkat

teknologi yang sama dan tingkat harga pasar. Dalam rangka mencapai efisiensi

ekonomi perusahaan harus menghasilkan output maksimum dengan jumlah input

tertentu (efisiensi teknis) dan menghasilkan output dengan kombinasi yang tepat

dalam tingkat harga tertentu (efisiensi alokatif).

2. Efisiensi dalam Perbankan

Saat ini sektor perbankan telah menerima banyak perhatian dari akademisi,

praktisi, dan regulator karena kontribusi kunci perbankan dalam menjaga stabilitas

sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara5. Sistem perbankan

yang efisien akan berdampak pada memudahkan intermediasi keuangan dan

berkontribusi terhadap alokasi optimal sumber daya keuangan yang optimal di

sektor riil6.

Dengan adanya fungsi kompetitif dan efisien sistem perbankan juga dapat

membantu mengurangi kesenjangan antara daerah yang maju dengan daerah yang

5Dong, Xiang, dkk. “A Comparative Technical, Cost and Profit Efficiency Analysis of Australian,

Canadian and UK banks”, Discussion Paper Finance, Griffith Business School, (2011) : h.2. 6 Borovicka, Jaroslav. “Banking Efficiency and Foreign Ownership in Transition: Is There Evidence

of a Cream-Skimming Effect?”, CERGE-EI Working Papers series, Charles University, (2007) : h.68.

22

relatif terbelakang7. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penelitian tentang

efisiensi perbankan yang suistanable guna mengetahui perkembangan efisiensi

bank di suatu negara.

Analisis mengenai efisiensi bank penting, baik dari perspektif

mikroekonomi dan perspektif makroekonomi (Berger dan Mester, 1997). Dari

perspektif mikroekonomi, efisiensi bank sangat penting disebabkan peningkatan

kompetisi karena masuknya bank-bank asing dan peningkatan kerangka

kelembagaan, regulasi dan pengawasan (Koutsomanoli-Filippaki sa,2009). Hal ini

karena sistem perbankan merupakan komponen utama dalam kerangka perbankan

secara keseluruhan dan telah mengalami mutasi besar dalam tingkat struktur

kepemilikan saham, sebagai akibat dari privatisasi disebabkan oleh liberalisasi

pasar dan perubahan legislatif dan peningkatan kompetisi yaitu masuknya bank

asing (Alin Marius & Vasile Cocri,2010).

Dari perspektif makroekonomi, efisiensi sistem perbankan mempengaruhi

biaya intermediasi keuangan dan stabilitas seluruh sistem keuangan (Rossi dkk.,

2005). Bank yang beroperasi dengan tingkat efisiensi yang rendah memiliki biaya

lebih tinggi terutama disebabkan kredit yang tidak memadai dan pengendalian

efisiensi biaya operasional. Selain itu, terjadi penurunan biaya dan pendapatan

yang akan menyebabkan peningkatan risiko bank dari sisi Kredit, Operasional

dll.8

7Yiwei, Fang, dkk. “Bank efficiency in transition economies: recent evidence from South-Eastern

Europe” Research Discussion Papers, Bank of Finland, (Mei 2011) : h.10. 8Franco, Fiordelisi, dkk. “Efficiency and Risk In European Banking” Working Paper Series,

European Central Banks, NO.1211 (June 2010) : h.7.

23

Manajemen bank selalu berada di bawah tekanan untuk meningkatkan

efisiensi perbankan karena jika terjadi inefisiensi secara berkala maka dapat

berakibat terjadinya krisis perbankan. Jika manajemen tidak mampu mengontrol

operasional perusahaan dengan baik, implikasinya bank mungkin bangkrut ketika

menghadapi kesulitan keuangan9. Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh

kalangan legislatif ataupun Bank Sentral guna membantu kalangan perbankan

agar mencapai tingkat efisiensi yang baik seperti kebijakan regulasi dan intervensi

pengawasan dalam sistem keuangan10

.

Dari sisi regulasi, kalangan legislatif dapat mengatur kegiatan perbankan

melalui undang-undang dalam menjalankan kegiatannya intermediasinya.

Tentunya pembuat kebijakan harus membuat peraturan yang benar dan tegas agar

krisis perbankan tidak terjadi di suatu negara. Seperti yang diketahui, perubahan

dalam regulasi dapat mempengaruhi efisiensi perbankan.11

Sementara itu dari sisi intervensi pengawasan dalam sistem keuangan,

Bank Sentral mengarahkan perbankan agar memperbaiki asimetri informasi antara

peminjam dan pemberi pinjaman termasuk kemampuan mereka untuk mengelola

risiko. Kemampuan ini merupakan bagian integral komponen output perbankan

9Chunxia, Jiang dan Shujie, Yao. “Banking Reform and Efficiency in China: 1995-2008”, Research

Paper, Research Paper Series China and the World Economy, (2010-2011) : h.8. 10

Estelle, Brack dan Ramona, Jimborean. “ The Cost Efficiency of French Banks”, Munich Persona; RePEC Archive, Munich University, (April 2009) : h.4. 11

Klaus, Schaeck dan Martin, Čihák. “How Does Competition Affect Efficiency And Soundness In

Banking? New Empirical Evidence”, Working Paper Series, European Central Banks, (September

2008) : h.8.

24

dan mempengaruhi insentif manajerial untuk menghasilkan jasa keuangan yang

prudent dan efisien12

a. Technical Efficiency

Konsep efisiensi teknis tersebut merujuk pada teori konsep yang

dikemukakan oleh Farrel (1957). Efisiensi teknis didefinisikan kemampuan

perusahaan untuk mencapai level output yang optimal dengan menggunakan

tingkat input tertentu13

. Dengan kata lain, suatu proses produksi dikatakan efisien

secara teknis apabila output dari suatu barang tidak dapat lagi ditingkatkan tanpa

mengurangi output dari barang lain. Technical efficiency adalah salah satu

komponen penting dari economic efficiency secara keseluruhan. Agar suatu

perusahaan dapat efisien secara ekonomi, maka perusahaan tersebut terlebih

dahulu efisien secara teknis (Kumbhakar & Lovel, 2000).

Efisiensi dengan pendekatan ini dipergunakan untuk mengukur proses

produksi dalam menghasilkan sejumlah output tertentu dengan menggunakan

input seminimal mungkin. Sebuah bank dikatakan tidak efisien secara teknis jika

output aktual lebih rendah dari tingkat output maksimum dengan sumber daya

yang tersedia14

.

Wheelock dan Wilson (1995) menemukan bahwa bank-bank tidak efisien

secara teknis lebih mungkin untuk gagal daripada bank yang efisien secara teknis.

12

Joseph, Hughes dan J, Loretta, Mester.“Efficiency in Banking: Theory, Practice, and Evidence”, Working Paper Research Departement, Federal Reserve Bank Of Philadephia, (2008) : h.3. 13Said, Ali. “Evaluating the Overall Technical Efficiency of Islamic Banks Operating in the MENA

Region During the Financial Crisis”, International Journal of Economics and Financial Issues, vol.3, no.2 (2013) : h.429. 14

Bhattacharyya, Aditti and Sudensna, Pal. “Financial Reforms and Technical Efficiency in Indian Commercial Banking : A generalized Stochastic Frontier Analysis”, Sam Housten State University and Georgia College State University, ( November 2011) : h.3.

25

Mereka menyimpulkan bahwa langkah-langkah efisiensi teknis memberikan

informasi yang berguna tentang kegagalan bank yang tidak ditangkap oleh rasio

keuangan konvensional dan menyarankan kemungkinan menggunakan analisis

efisiensi tersebut untuk memprediksi kegagalan bank.

Efisiensi dengan pendekatan teknis, lebih cenderung pada sisi output.

Alasannya karena pendekatan tersebut menjawab berapa banyak kuantitas output

dapat ditingkatkan secara proporsional dengan kuantitas input yang sama.

Pada gambar diatas, diasumsikan sebuah perusahaan dengan 2 jenis output

Y1 dan Y2 dan 1 jenis input yaitu X1. Pada gambar diatas, kurva Z to Z’ adalah

kurva kemungkinan produksi, sedangkan D tot D’ adalah garis isorevenue yang

menunjukkan rasio harga kedua output. Titik B adalah titik yang efisien secara

teknis sedangkan titik A tidak efisien.

Jarak AB adalah besarnya potential improvment yang mungkin dilakukan

perusahaan pada titik A untuk menjadi perusahaan yang efisien secara teknis.

Potential improvment pada titik C memiliki arti bahwa di titik B masih dapat

Y2/x

Y1/x 0

Z

Z’

D

D’

B’

C

B

A

Gambar 1 : pengukuran technical efficiency

26

meningkatkan pendapatannya dengan berproduksi di titik efisien secara teknis dan

alokatif yaitu di titik B’.

Dalam kasus satu output, pengukuran output technical efficiency (TE)

berorientasi pada rasio output diamati dan tingkat maksimum output (Kumbhakar

&Lovel, 2000) :

TE = y0 / ymax

Dimana, y0 diamati sebagai output dan ymax adalah tingkat maksimum

output. Technical efficiency juga dapat diukur dengan rumus lain yaitu15

:

TE=

Dimana, y adalah output diamati dan y / μ * adalah output maksimum.

Skala perhitungan skor efisiensi teknis adalah antara 0 dan 1. Jika skor

efisiensi pada pendekatan ini mendekati angka 1 atau 100% maka efisiensi bank

tersebut semakin baik. Sebaliknya, jika skor efisiensi mendekati angka 0 atau 0%

maka skor efisiensi bank tersebut semakin buruk. Maka dari itu penelitian

efisiensi dengan teknis memiliki kegunaan yaitu menjelaskan faktor-faktor

mengapa suatu perusahaan terjadi inefisiensi16

.

Technical efficiency dengan pendekatan output dapat digambarkan dalam

bentuk stochastic cost frontier sebagai berikut17

:

yi= f (xi; β) exp (vi) exp (−ui), i = 1, 2, ..., n.

15

Suparn, Sharma, dkk. “Measurement of Technical Efficiency and Its Source : an Experience of Indian Banking Sector”, International Journal of Economics and Management, vol.6 (2012) : h.38. 16

Paxton, Julia. “Technical Efficiency in Mexico Popular Savings and Credit Sector” Banco Del Aharro Nacional u Servicios Financieros Snc. (July 2003) : h.2. 17

Porcelli, Fransesco. “Measurement of Technical Efficiency A brief survey on parametric and

non-parametric techniques” (January 2009) : h.16.

y

y /μ

27

Dimana xi adalah input dari produsen i, yi adalah output tunggal produsen i, f (xi,

β) adalah komponen deterministik fungsi produksi, di mana β adalah vektor

teknologi parameter, exp (vi) adalah komponen stochastic fungsi produksi yang

dalam proses produksi.

Maka estimasi fungsi technical efficiency sebagai berikut :

ei = = exp(−ui), i = 1, 2, ..., n

Dimana, ei ∈ {0,1}, dan nilai menunjukkan produser sepenuhnya efisien.

b. Cost Efficiency

Pendekatan cost efficiency (efisiensi biaya) merujuk kepada konsep yang

dikemukakan oleh Farrel (1957) yaitu konsep allocative efficiency. Efisiensi biaya

didefinisikan oleh rasio biaya minimum dan biaya aktual produksi, yang dihitung

dengan fungsi biaya dengan diberikan harga input, jumlah output tertentu, dan

kesalahan acak (Berger dan Mester, 1997). Efisiensi biaya memberikan ukuran

seberapa besar biaya bank dalam melakukan kegiatan terbaik bank (best-practice

bank's) akan untuk memproduksi jumlah output yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama18

.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa penelitian efisiensi biaya bank

penting dan sebagai indikasi kemajuan bagi bank. Pertama, efisiensi biaya terkait

dengan perubahan insentif dan kendala dalam perbankan terkait dengan reformasi

struktural dan institusional.

18

Raoudha, Béjaoui dan Rouissi, Houssam, Bouzgarrou. “Cost Efficiency of French Commercial

Banks: Domestic Versus Foreign Banks”, The International Journal of Business and Finance Research, vol.6,no.4 (2012) : h.103.

sf yi

[ f ((xi; β)exp(vi)]

sf

28

Kedua, keuntungan efisiensi biaya mengurangi sumber daya yang terkait

dengan pengoperasian pembayaran dengan intermediasi tabungan ke investasi

seperti peningkatan produktivitas di sektor-sektor ekonomi lainnya. Sektor

perbankan yang memiliki efisiensi biaya yang baik memberikan kontribusi

langsung terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

Ketiga, efisiensi biaya dapat berhubungan dengan dimensi lain dari sebuah

kinerja bank yang berkontribusi terhadap pembangunan secara keseluruhan seperti

membuat pinjaman lebih produktif, tapi itu tidak dapat diukur secara langsung

dengan tingkat data bank yang tersedia. Hubungan ini dapat terjadi jika faktor-

faktor yang berkontribusi terhadap efisiensi biaya, lebih besar dan meningkatkan

kemampuan dari aspek lain dalam kinerja perbankan19

.

Skala perhitungan skor efisiensi biaya adalah antara 0 dan 1. Jika skor

efisiensi pada pendekatan cost efficiency mendekati angka 0 atau 0% maka

efisiensi bank tersebut semakin baik. Sebaliknya, jika skor efisiensi mendekati

angka 1 atau 100% maka skor efisiensi bank tersebut semakin buruk.

Skor efisiensi adalah ukuran relatif kinerja, maksudnya cost frontier yang

diperkirakan memungkinkan untuk melihat perbandingan masing-masing

perusahaan ke perusahaan praktek terbaik. Ini kemudian langsung memberikan

ukuran relatif dari kinerja perusahaan.20

Pendekatan efisiensi biaya ini digunakan untuk merefleksikan

kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan

19

Fries, steven dan Anita, Taci. “Cost efficiency of banks in transition: Evidence from 289 banks in

15 post-communist countries”, the working paper series, European Bank, no.68 (April 2004): h.2. 20

Weill, Laurent.“Cost Efficiency of Belgian Banks During The 90S”,Brussels Economic Review-Cahiers Economiques de Bruxelles, vol.49 (2006) : h.23.

29

struktur harga dan teknologinya. Jika kondisi pasar sudah mengalami tingkat

“jenuh” maka perusahaan perlu mengetahui tingkat efisiensi dari sumber daya

yang ada saat ini. Selain itu, kegunaan pendekatan ini juga berguna untuk

menjawab berapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional

untuk memproduksi kuantitas output yang sama.

Berdasarkan kurva diatas, menunjukkan bahwa kurva S to S’ adalah kurva

isoquat yang merupakan titik-titik unit bisnis atau perusahaan yang paling efisien

dalam kumpulan unit bisnis. Unit bisnis yang berada pada titik P adalah unit

bisnis yang tergolong kurang efisien. Unit bisnis ini dapat menjadi unit bisnis

yang lebih efisien jika ia dapat mengurangi kedua jenis inputnya X1 dan X2 untuk

memproduksi 1 unit output sehingga unit bisnis tersebut berada di titik Q.

Jarak PQ disebut potential improvment, yaitu berapa banyak kuantitas

input dapat dikurangi secara proporsional untuk memproduksi kuantitas output

yang sama. Garis A-A’ adalah garis isocost yang menunjukkan rasio harga antara

input 2 terhadap input 1. RQ menunjukkan pengurangan biaya produksi yang akan

X2/Y

X1/Y 0

S

A’

A R

Q

Q’

S’

P

Gambar 2 : pengukuran cost efficiency

30

terjadi jika produksi dilakukan pada titik efisien baik secara teknis maupun

alokatif yaitu Q’

Dalam mengestimasi fungsi biaya dari sisi perbankan adalah penting untuk

membedakan antara input dan output perusahaan karena peran penting perbankan

dalam fungsi intermediasi di suatu negara21

. Misalkan fungsi biaya dengan bentuk

persamaan umum (log) berikut:

In C = f (w,y)

Menggunakan persamaan stochastic cost frontier, maka persamaan biaya dapat

ditulis berikut :

In C = f (w,y) + In u + In v + €

Dimana C = total biaya suatu bank, w = vektor harga input, y = vektor

kuantitas output, € = error term dimana € = u+v. Dimana u = controllable factor

yang merefleksikan faktor inefficiency sehingga dapat meningkatkan biaya suatu

bank diatas best practice bank’s cost. Sedangkan v merupakan uncontrollable

(random) factor atau noise term. Berdasarkan estimasi bentuk f, efisiensi biaya

(efficiency cost) adalah diukur sebagai rasio antara biaya minimum (minimum

cost) yang diperlukan untuk menghasilkan vektor keluaran dan biaya yang terjadi

(C) dengan rumus sebagai berikut:

Cmin

exp [f (y,w) exp [In v]

EC = = = exp [-In u]

C exp [ f (y,w) exp [In u] exp [In v]

Langkah-langkah efisiensi biaya yang berasal dari fungsi keuntungan

dapat berbeda dari fungsi biaya yang diperoleh dari jumlah output (diambil seperti

21

Nicos, Kamberoglou, dkk. “ Cost Efficiency in Greek Banking “, Working Paper, Bank of Greece,

NO.9 (January 2004) : h.13.

31

yang diberikan dalam fungsi biaya) yang observasional konsisten dengan

maksimalisasi keuntungan, sehingga terjadi inefisiensi pendapatan22

.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa fungsi biaya hanya berkaitan dengan

inefisiensi dalam penggunaan input sementara fungsi keuntungan berkaitan

dengan inefisiensi dalam penggunaan variabel input dan output.

c. Profit Efficiency

Pendekatan profit efficiency (efisiensi keuntungan) merujuk pada konsep

yang dikemukakan oleh Farrel (1957) yaitu konsep economic efficiency. Efisiensi

keuntungan didefinisikan oleh rasio aktual laba yang diamati untuk mencapai

keuntungan semaksimal mungkin. Pendekatan ini menunjukkan seberapa baik

sebuah bank dalam meraih keuntungan dengan bank lainnya pada periode yang

sama untuk memproduksi set yang sama output23

.

Efisiensi keuntungan adalah sebuah konsep yang lebih luas daripada

efisiensi biaya karena memperhitungkan efek baik pada biaya dan pendapatan dari

pilihan vektor produksi tertentu24. Maka dari itu Pengukuran efisiensi dengan

pendekatan ini sangat penting karena hal ini berhubungan dengan usaha bank

dalam mencapai profitabilitas maksimum.

22

Lozano, Ana Vivas. “Profit efficiency for Spanish savings banks” European Journal of Operational Research, El Sevier, (1997) : h.382. 23 Muhammad, shamser, dkk. “Efficiency of Conventional versus Islamic Banks: International

Evidence using the Stochastic Frontier Approach (SFA)”, Journal of Islamic Economics Banking and Finance, University Putra Malaysia : h.110. 24

Maudos, Joaquín dan José, Pastor. “Cost and profit efficiency in banking: an international

comparison of Europe, Japan and USA” economic faculty, Universitat de València, (1999) : h.2.

32

Secara keseluruhan efisiensi dengan pendekatan ini menyiratkan bahwa

manajer perusahaan seharusnya tidak hanya memperhatikan untuk mengurangi

variabel biaya, tetapi juga meningkatkan variabel pendapatan.25

Di sisi lain, konsep efisiensi keuntungan juga merupakan suatu konsep

yang terintegrasi baik dengan efisiensi biaya maupun efisiensi pendapatan. Maka

dari itu pendekatan efisiensi keuntungan merupakan parameter unggul untuk

indikator kinerja keuangan suatu perusahaan atau bank26

.

Alasan yang mendukung argumentasi keunggulan tersebut diantaranya,

pertama, efisiensi keuntungan merupakan konsep terpadu dari kedua jenis

efisiensi yaitu efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Oleh karena itu, menyediakan

ukuran yang lebih seimbang daripada langkah-langkah perhitungan efisiensi biaya

dan pendapatan (Berger dan Mester, 1997; Maudos dan Pastor, 2003).

Kedua, efisiensi keuntungan dapat dianggap sebagai 'efisiensi total',

karena mencakup efisiensi teknis dan alokatif serta efisiensi skala produksi.

Artinya, jika perusahaan ataupun bank bertujuan mencapai efisien secara

keuntungan, maka perusahaan harus efisien secara teknis dan alokatif (Fitzpatrick

dan McQuinn,2008). Ketiga, efisiensi keuntungan lebih konsisten dengan tujuan

ekonomi yaitu memaksimalkan tingkat keuntungan.

25

Isik, Ihsan dan Kabir, Hassan. “Cost and Profit Efficiency of the Turkish Banking Industri: An Empirical Investigation“,The Financial Review, Eastern Finance Association, (2002) : h.259. 26

Mi lee, hyun. “Profit efficiency of Australian banks in the period from 2000 to 2008” . (Thesis

submitted in partial fulfilment of the requirements for the Honours Degree of Bachelor of Economics, Macquarie University 2009 ), h.6.

33

Pengukuran efisiensi keuntungan dapat dijelaskan dengan gambar sebagai

berikut27

Dalam gambar, kurva OQ menunjukkan pengukuran efisiensi keuntungan

dengan pendekatan produksi. Kombinasi sebenarnya input-output Bank A adalah

(xa,ya) yang ditunjukkan oleh titik A. Lalu keuntungan maksimum yang diperoleh

oleh Bank A dapat dipresentasikan

π = raya - waxa

Himpunan (x,y) yang melalui garis A menunjukkan keuntungan yang

normal (π) ditunjukkan oleh garis CD. Tujuan dari Bank A adalah untuk mencapai

garis isoprofit tertinggi sejajar dengan garis CD yang dapat dicapai pada setiap

titik atau di bawah kurva OQ. Garis isoprofit tertinggi diraih saat berada di titik B

yang bersinggungan dengan garis isoprofit EF dengan pendekatan produksi.

Sementara itu sample lain yaitu Bank B dengan klasifikasi variabel input dan

27

Kumar, Sunil. “Off-Balance Sheet Activities and Profit Efficiency of Indian Banks: An Empirical

Investigation”, A paper submitted for presentation in the 13th Annual Conference on Money and Finance in the Indian Economy, 25-26th February 2011, (Mumbai : Indira Gandhi Institute of Development Research, 2010).h.10.

Output (y)

input (y) 0

C

E

A*

A

B

F

D

Q

(Maximum Isoprofit)

raya- waxa = rbyb - wbxb * * *

raya- waxa

(Actual Isoprofit)

Gambar 3 : pengukuran profit efficiency

34

output yang sama, Bank B akan meraih keuntungan normal (π*) saat berada di

garis EF. Bank A akan mencapai keuntungan maksimum seperti yang

diproyeksikan pada isoprofit kurva EF (A*), ketika keuntungan maksimum bank

B sama yaitu

π=qaya- waxa = qbyb - wbxb

Dengan demikian, efisiensi keuntungan bagi Bank A akan diberikan oleh rasio

sebenarnya untuk keuntungan maksimal yaitu efisiensi keuntungan Bank A (PEA)

= π/π*.

Dalam literatur kontemporer mengenai efisiensi perbankan, terdapat dua

pendekatan dalam profit efficiency didasarkan apakah ada atau tidak adanya

kekuatan pasar (market power) yaitu standard profit function dan alternative

profit function.

Standard profit efficiency mengukur seberapa dekat bank untuk

memproduksi keuntungan maksimum yang mungkin diberikan harga input dan

harga output serta variabel lainnya pada tingkat tertentu. Ini dapat

diinterpretasikan variabel laba memungkinkan untuk mempertimbangkan

pendapatan yang dapat diperoleh dengan memvariasikan output serta input. Harga

output diambil sebagai variabel eksogen, memungkinkan untuk inefisiensi dalam

pilihan output dari fungsi keuntungan28

.

Standard profit efficiency dikaitkan dengan suatu kondisi pasar persaingan

sempurna dimana harga input dan harga output ditentukan oleh pasar. Dengan

28

Berger, Allen & Loretta, Mester. “Inside the Black Box: What Explains Differences in the

Efficiencies of Financial Institutions”, Journal of Banking and Finance, Wharton Financial Institution Centre (1997) :hal.8.

* * *

35

kata lain, tidak ada satupun bank yang dapat menentukkan harga input (p) maupun

harga output (w) sehingga bank bertindak sebagai price-taking agent. Mengingat

vektor harga input dan output (p) dan(w), bank memaksimalkan keuntungan

dengan menyesuaikan jumlah input dan output. Dengan demikian, fungsi

keuntungan dapat dinyatakan sebagai :

π=π (w, p,v,u)

fungsi standard profit efficiency dalam natural logaritma dinyatakan sebagai

berikut :

In O = f (w,p) + In u + In v

Standard profit efficiency sebagai rasio dari keuntungan sebenarnya dapat

memprediksi keuntungan maksimal yang bisa diperoleh jika bank adalah efisien

sebagai bank terbaik dalam sampel (best practice banks), setelah dikurangi

kesalahan acak, atau proporsi keuntungan maksimal yang benar-benar diterima.

Maka dari itu fungsi standart profit efficiency dapat dipresentasikan sebagai

berikut :

{ exp [ f ( wb, p

b, z

b, v

b) ] x exp [ In ux

b ] } - O

Std EFFb = =

max

{ exp [ f ( wb, p

b, z

b, v

b) ] x exp [ In ux

max] - O

Selain dengan pendekatan standard profit efficiency, pengukuran efisiensi

juga dapat dilakukan dengan pendekatan alternative profit function. Pendekatan

alternative profit function adalah Sebuah perkembangan baru yang menarik dalam

analisis efisiensi yang dikembangkan oleh humprey dan pulley (1997). Konsep

ˆ

ˆ ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

36

pendekatan ini memiliki tujuan yang sama dengan konsep standard profit function

yaitu memaksimalkan keuntungan. Dalam dunia bisnis, konsep alternative profit

function dianggap sebagai konsep minimalisasi biaya29

.

Pada standard profit function yang ditentukan dalam hal harga input dan

harga output, sedangkan pada alternative profit function yang ditentukan dalam

hal harga input dan jumlah output30

. Konsep alternative profit function,

merupakan konsep yang membantu ketika beberapa asumsi yang mendasari

efisiensi biaya dan efisiensi keuntungan standar tidak terpenuhi. Efisiensi di sini

diukur dengan seberapa dekat bank mencapai keuntungan maksimal berdasarkan

tingkat produksinya daripada harga outputnya.

Alternative profit function mempekerjakan variabel dependen sama

dengan fungsi keuntungan standar dan variabel eksogen yang sama sebagai fungsi

biaya. Sehingga inefisiensi bukan menghitung penyimpangan dari output yang

optimal, seperti dalam standard profit function. Variabel output tetap konstan

seperti dalam fungsi biaya, sementara harga output bebas untuk bervariasi dan

mempengaruhi keuntungan.

alternative profit function dalam bentuk log dipresentasikan sebagai berikut :

In O = f (w,p) + In ua + In € a

Seperti hal standard profit function, alternative profit function adalah rasio

diprediksi keuntungan sebenarnya untuk keuntungan maksimum diperkirakan

29

Berger, Allen & Loretta, Mester. “What Explains the Dramatic Changes in Cost and Profit

Performance of the U.S. Banking Industry”, Journal of Banking and Finance, Wharton Financial Institution Centre (1999) : h.18. 30

Hassan, Kabir. “The X-Efficiency in Islamic Banks”, Islamic Economic Studies, Department of Economics and Finance, University of New Orleans, vol. 13, no.2 (Februari 2006) : h.56.

37

untuk sebuah bank praktek terbaik (best practice banks), maka fungsi logaritma

sebagai berikut :

a { exp [ f ( wb, p

b, z

b, v

b) ] x exp [ In ua

b] } - O

alt EFF b =

amax

{ exp [ f ( wb, p

b, z

b, v

b) ] x exp [ In ua

max] - O.

Pendekatan standard profit efficiency akan tepat mengukur seberapa baik

perusahaan telah memproduksi output dengan menggunakan input terbatas dengan

perusahaan dengan praktek terbaik (best practice banks). Akan tetapi, Berger dan

Mester (1997) menyatakan bahwa pendekatan alternative profit function memiliki

keunggulan tersendiri yaitu dapat memberikan informasi yang berguna ketika satu

atau lebih dalam kondisi berikut :

a. Ada perbedaan substansial yang terukur dalam kualitas layanan

perbankan.

b. Output tidak sepenuhnya variabel, sehingga bank tidak dapat mencapai

setiap skala output dan produk.

c. Pasar output tidak sempurna kompetitif, sehingga bank memiliki beberapa

kekuatan pasar selama harga yang mereka tetapkan.

d. Harga output tidak diukur secara akurat, sehingga mereka tidak

memberikan panduan akurat untuk memperoleh pendapatan dan

keuntungan dalam fungsi keuntungan standar

ˆ

ˆ

38

3. Pengukuran efisiensi

Pengukuran tingkat efisiensi dilakukan dengan dua metode perhitungan

yaitu traditional approach dan frontier approach. Perhitungan efisiensi dengan

pendekatan traditional approach yaitu dengan cara membandingkan rasio-rasio

keuangan bank, Sedangkan untuk pendekatan frontier approach dilakukan dengan

cara menggunakan kombinasi input dan output dalam sebuah ukuran tertentu.

Iqbal dan Molyneux (2005) menemukan bahwa pendekatan frontier (frontier

approach) memiliki keunggulan dalam standar analisis rasio keuangan karena

mereka menggunakan pemrograman atau teknik statistik yang menghapus efek

dari perbedaan harga input dan output dan variabel eksogen pasar lainnya yang

mempengaruhi kinerja standar perusahaan.

Pada traditional approach pengukuran tingkat efisiensi lebih mengacu

pada perbandingan rasio seperti Return On Asset (ROA), Return On Investment

(ROI), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan lain-lain. Sementara itu pada frontier

approach, perhitungan tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan dua metode

yaitu metode non parametrik dan parametrik. Metode parametrik melibatkan

estimasi fungsi ekonomi (misalnya, produksi, biaya atau keuntungan) dan

derivasi skor efisiensi baik dari residual atau variabel boneka. Sebaliknya pada

metode non parametrik melibatkan pemecahan program linear, dimana fungsi

tujuan termasuk data yang diamati.31

31

Manthos, Delis, dkk. “Evaluating cost and profit effciency: a comparison of parametric and

nonparametric methodologies” ,Paper of Munich Personal RePEc Archive (MPRA), Munich University (January 2008 ) : h.5.

39

Pada pengukuran efisiensi dengan metode parametrik menggunakan

Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution Free Approach (DFA) dan

Think Frontier Approach (TFA). SFA, dan DFA merupakan pendekatan

parametrik yang dikenal untuk mengukur efisiensi menggunakan cross section

atau data panel beberapa input dan output dari unit bisnis. Pendekatan non

parametrik menggunakan metode Data Envepoment Analysis (DEA) dan Free

Disposal Hull (FDH) dikenal untuk mengukur efisiensi relatif dari perbatasan

produksi, berdasarkan data empiris beberapa masukan dan beberapa output

pengambilan keputusan unit.32

Pada perhitungan parametrik ditujukan untuk melihat antara informasi

biaya yang akurat untuk harga input dan variabel exogen lainnya. Pengetahuan

yang tepat mengenai bentuk fungsi dari frontier dan struktur dari on-sided error

serta ukuran sample yang cukup dibutuhkan untuk menghasilkan kesimpulan

secara statistika. Pada pendekatan non parametrik tidak menggunakan informasi,

sehingga data yang dibutuhkan sedikit. Hal ini artinya lebih sedikit asumsi yang

diperlukan dan sample yang digunakan lebih sedikit. Akan tetapi, kekurangan

pada pendekatan non parametrik ini tidak dapat menghasilkan kesimpulan secara

statistika33

.

Dalam penelitian perhitungan efisiensi dengan metode parametrik maupun

non parametrik, hal yang menjadi fokus peneliti yaitu penentuan variabel

32 Ascarya, Dkk. “Measuring the Efficiency of Islamic Banks in Indonesia and Malaysia using

Parametric and Nonparametric Approaches”, Presentation Paper in Bank of Pakistan (SBP)., International Conference on Islamic Banking and Finance, 27-28 Oct 2008 ( Karachi: SBP-IRTI.2008), h.3. 33

Hadad, dkk. “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia : pengunaan metode non parametrik Data Envelopment Analysis”, Jurnal Bank Indonesia ( 2003 ). h.2.

40

independen dan variabel dependen. Alasannya, kedua variabel tersebut memiliki

peranan penting dalam suatu proses perhitungan efisiensi. Untuk itu perlu

melihat studi sebelumnya yang membahas tentang efisiensi tersebut. Hal ini agar

peneliti mendapat pencerahan untuk menentukan variabel independen dan

variabel dependen yang ingin digunakan pada penelitiannya.

Pada penelitian teknis, sumber penelitian yang menjadi rujukan yaitu

penelitian Supard dkk (2012) dan Aditi Bhattacharyya dkk (2011). Penelitian ini

bertujuan untuk meneliti efisiensi teknis bank di India periode 2005 hingga 2010

menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier

Approach (SFA). Penelitian ini membandingkan Bank-bank di India dengan

jumlah sample 74 bank serta dibagi menjadi 3 kategori yaitu Bank Pemerintah

yang terdiri dari Bank Negara India dan Bank Nasional, Bank Swasta dan Bank

Asing di India.

Variabel independen yang ditentukan pada penelitian ini ialah DPK, aktiva

tetap, pinjaman dari bank lain, biaya tenaga kerja, kredit, piutang dan pinjaman

jangka panjang yang dijamin dengan aktiva berwujud atau oleh Bank Pemerintah

dengan variabel dependen penelitian ini yaitu tingkat efisiensi teknis bank.

Penelitian efisiensi biaya, sumber penelitian yang menjadi rujukan yaitu

Steve Fries dan Anita Taci (2004). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

perbandingan tingkat efisiensi biaya dari bank-bank di kawasan eropa dalam

kurun waktu 1994 hingga 2001 dengan menggunakan metode parametrik dengan

alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach (SFA). Sample yang digunakan

41

oleh peneliti ialah bank yang terdapat di Eropa Timur. Jumlah bank yang

ditetapkan ialah 289 bank di 15 negara.

Variabel independen yang digunakan ialah modal, biaya tenaga kerja,

pinjaman termasuk pinjaman kepada bank atupun non bank dan DPK. Selain itu

penelitian ini juga menggunakan variabel negara yaitu kondisi makro ekonomi

setiap negara seperti GDP dalam meneliti efisiensi biaya masing-masing bank.

Variabel dependen pada penelitian ini ialah tingkat efisiensi biaya bank.

Penelitian efisiensi keuntungan, sumber yang menjadi rujukan yaitu

Shamser Muhammad dkk (2007). Penelitian ini meneliti tentang perbandingan

efisiensi antara bank konvensional dan bank syariah dengan menggunakan

metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach

(SFA). Sampel yang digunakan 80 bank yang terdapat pada 21 negara Organisasi

Konferensi Islam (OKI) yang terdiri dari 37 Bank Konvensional dan 43 Bank

Syariah serta menggunakan data periode 1990 hingga 2005. Pada penelitian ini

menggunakan dua pendekatan pengukuran efisiensi yaitu dari sisi biaya (cost

efficiency) dan sisi keuntungan (profit efficiency).

Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama, namun

berbeda dalam penentuan variabel dependen. Variabel independen yang

digunakan adalah adalah aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan, biaya

tenaga kerja, aktiva lancar seperti surat berharga, pinjaman antar bank dan item

pada laporan laba-rugi. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah

tingkat efisiensi keuntungan bank. Pada pendekatan biaya, variabel dependen

adalah tingkat efisiensi biaya bank.

42

B. Bank

1. Pengertian Bank

Secara bahasa kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca berarti

tempat penukaran uang. Sedangkan secara istilah menurut undang-undang

Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan :

“ Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit.”

2. Pembagian jenis bank

Dalam Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998,

pembagian perbankan menurut jenis kepemilikannya terdiri dari

a. Bank Umum Milik Pemerintah

Bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh

pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh

pemerintah. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri.

Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di

daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank

DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.

b. Bank Swasta Nasional

Bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta

nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula

pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.

Bank swasta terbagi menjadi 2 yaitu Bank Swasta Umum Nasional

43

Devisa dan Bank Swasta Umum Nasional Non-Devisa. Contoh dari

bank swasta diantaranya Bank Mayapada, Bank Sinarmas, Bank

Central Asia, Bank Mega dan lain-lain.

c. Bank Asing

Bank yang kepemilikannya sebagian besar atau seluruhnya dimiliki

oleh pihak asing. Di Indonesia sudah ada beberapa bank asing yang

telah berdiri diantaranya ABN AMRO bank, Citibank, Bank of

America, Hongkong Shanghai Banking Corporate dan lain-lain.

d. Bank Milik Campuran

Bank umum yang didirikan oleh satu bank umum atau lebih,

berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia

dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga

negara Indonesia dengan satu bank atau lebih, yang berkedudukan di

luar negeri (joint venture bank). Contohnya seperti Bank ANZ

Indonesia, Bank Commonwealth, The Development Bank of

Singapore dan lain-lain.

3. Fungsi bank

Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai

financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of

trust, agent of development, agent of servies.

a. Agent of Trust

44

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik

dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Maka dari itu

memiliki fungsi sebagai agent of trust untuk membnatu nasabah dalam

menyimpan ataupun mengelola dana milik nasabah.

b. Agent of Development

Dalam mendukung pembangunan ekonomi suatu negara, kelancaran

kegiatan investasi, distribusi, konsumsi merupakan suatu hal penting

yang harus terus dijaga dan dipantau. Bank dalam hal ini muncul

sebagai lembaga yang ikut membantu kegiatan-kegiatan tersebut agar

berjalan dengan maksimal. Oleh karena itu bank merupakan lembaga

keuangan yang menjadi sendi perekonomian suatu negara.

c. Agent of Service

Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memiliki fungsi

untuk memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain. Tingkat

ekonomi masyarakat yang terus berkembang membuat perlu ada

bantuan infrastruktur tambahan khususnya dalam bidang keuangan dan

teknologi. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi permintaan masyarakat

atas layanan keuangan yang cepat dan praktis. Bank sebagai lembaga

yang memiliki teknologi yang hebat, dapat hadir sebagai pelayan

masyarakat untuk memudahkan berjalannya kegiatan ekonomi tersebut.

Pendapat lain mengenai fungsi utama dari bank dalam pembangunan ekonomi

menurut Mudrajad Kuncoro &Suhardjono (2002:68), yaitu :

45

a. Bank sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan

b. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam

bentuk kredit

c. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan

peredaran uang

4. Jasa dan Usaha Bank

Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan

menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan

dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai

berikut34

:

Jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah

Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah

Jasa pengiriman uang (transfer)

Jasa penagihan (inkaso)

Kliring

Penjualan mata uang asing

34

Kasmir. Manajemen Perbankan.Jakarta:Rajawali Press.2000

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi & Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang

beroperasi di Indonesia. Dimana bank yang dimaksud ialah 6 kategori bank

berdiri di Indonesia yaitu Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional Devisa

(BUSN Devisa), Bank Umum Swasta Nasional Non-Devisa (BUSN Non

Devisa), Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Asing dan Bank Campuran.

Satu bank dipilih secara acak oleh peneliti dari masing- masing kategori yang

memenuhi kriteria dalam penelitian ini, yaitu bank-bank yang memiliki laporan

keuangan yang lengkap sehingga memudahkan perhitungan efisiensi dengan

pendekatan teknis, biaya dan keuntungan tersebut. Sampel bank yang dipilih

oleh peneliti sebagai berikut :

Tabel 5 : Kategori dan jenis bank yang diteliti

Kategori Sample Kode

Bank Persero Bank Mandiri MNDR

BPD Bank DKI BDKI

Bank Asing Hongkong Shanghai Banking Corporate HSBC

Bank Campuran The Development Bank of Singapore DBS

BUSN Non Devisa Bank Bisnis International BBI

BUSN-Devisa Bank Mega Syariah BMGS

47

B. Jenis dan Sumber Data

. Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif berupa rasio. Sumber data

tersebut berasal dari data sekunder yaitu laporan keuangan bulanan dari periode

Januari 2007 sampai dengan Desember 2012 yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia. Alasan memilih data tersebut karena laporan keuangan tersebut

masih tersedia lengkap di website Bank Indonesia serta tahun laporan

keuangan masih relevan dengan penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga

menggunakan data yang berasal dari berbagai referensi seperti buku, jurnal dan

artikel yang membahas tentang efisiensi perbankan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah

teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data berupa laporan keuangan bulanan

bank periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2012 yang dilansir oleh

Bank Indonesia dan data-data dari berbagai sumber referensi seperti buku,

jurnal dan artikel yang berhubungan dengan efisiensi perbankan.

D. Variabel Independen & Variabel Dependen

Sebelum menentukan variabel independen dan variabel dependen pada

penelitian ini, hal yang harus peneliti lakukan yaitu menentukan pendekatan

yang dipilih sebagai landasan dalam menentukan kedua variabel tersebut.

Untuk itu, peneliti akan merujuk pada penelitian sebelumnya agar dapat

menentukan pendekatan yang dipilih serta variabel independen dan variabel

dependen yang digunakan pada penelitian ini.

48

Pada penelitian technical efficiency akan merujuk pada penelitian Suparn

Dharma dkk (2012) dan Aditi Bhattacharyya dkk (2011). Pendekatan yang

dipilih pada penelitian ini yaitu pendekatan intermediasi. Variabel independen

yang digunakan adalah Deposito (D), Giro (G), Tabungan (T), Pendapatan Jasa

(PJ) dan Pendapatan Bunga (PB) dengan variabel dependen adalah Total Aset

(TA).

Pada penelitian cost efficiency, penelitian yang menjadi rujukan yaitu

Steven Fries dan Anita Taci (2004) dan Aiello Fransesco dan Bonanno

Graziella (2013). Pendekatan yang dipilih pada penelitian ini yaitu pendekatan

intermediasi. Variabel independen yang digunakan adalah Modal (M), Biaya

Tenaga Kerja (BTK), Total Aset (TA), Biaya Operasional (BO) dan Biaya

Service (BS) dengan variabel dependen adalah Total Cost (TC).

Pada penelitian profit efficiency, penelitian yang menjadi rujukan yaitu

Shamser Muhammad Dkk (2007). Pendekatan yang dipilih pada penelitian ini

yaitu pendekatan intermediasi. Variabel independen yang digunakan adalah

Aktiva Tetap (AT), Total Simpanan (TS), Biaya Tenaga Kerja (BTK), Total

Pembiayaan & Piutang (TPP) dan Pendapatan Lainnya (PL) dengan variabel

dependen adalah Total Profit (TP).

E. Definisi Operasional

1. Pendekatan technical efficiency

a. Variabel Dependen

(1). Total Aset : Total aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap

pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi

49

perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

b. Variabel Independen

(1). Deposito : Produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan

kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah

melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.

(2) Tabungan : Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet

giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

(3) Giro : Simpanan/dana pihak ketiga, dimana penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan media yaitu cek (cheque), bilyet giro dan

sarana perintah pembayaran lainnya.

(4) Pendapatan Jasa : Pemasukan dalam bentuk uang yang diterima oleh

pihak bank dari nasabah karena penggunaan jasa-jasa perbankan tertentu.

(5) Pendapatan Bunga : Pendapatan yang diperoleh oleh pihak bank atas

jasa peminjaman dana dalam jumlah tertentu kepada debitur.

2. Pendekatan cost efficiency

a. Variabel Dependen

(1) Total Cost (biaya) : Jumlah Segala sesuatu yang dikeluarkan oleh pihak

bank dalam bentuk satuan uang untuk mendukung kegiatan operasional

bank dalam rangka menjalankan fungsi intermediasi perbankan.

50

b. Variabel Independen

(1) Modal : Segala sesuatu baik berupa barang maupun uang yang

dipergunakan untuk melakukan proses produksi. Dalam dunia perbankan,

modal dipergunakan untuk membantu berjalannya kegiatan operasional

bank.

(2) Biaya Tenaga Kerja : Harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga

kerja manusia dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu.

(3) Total Aset : Total aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap

pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi

perusahan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

(4) Biaya Operasional : Segala biaya yang dipergunakan oleh pihak bank

dalam rangka mendukung fungsi intermediasi perbankan agar mampu

berjalan maksimal.

(5) Biaya Service (Jasa) : Segala biaya yang digunakan oleh pihak bank

untuk menunjang kegiatan utama perbankan dalam menjalankan fungsinya

yaitu jasa perbankan untuk memudahkan layanan terhadap nasabah.

3. Pendekatan profit efficiency

a. Variabel Dependen

(1) Total Profit (keuntungan) : Pengurangan antara total pendapatan

perusahaan dengan total biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

b. Variabel Independen

51

(1) Aktiva Tetap : Harta atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu

perusahaan yang berfungsi dalam operasi perusahaan dan diharapkan dapat

memberikan manfaat ekonomi di masa depan.

(2) Dana Pihak Ketiga : Dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada

bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro,

deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

(3) Biaya Tenaga Kerja : Harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga

kerja manusia dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu.

(4) Total Pembiayaan & Piutang : Total suatu pembiayaan yang diberikan

oleh lembaga keuangan pada periode tertentu kepada para nasabahnya.

Dalam pemberian pembiayaan tersebut, pihak pemberi dana dan penerima

dana melakukan perjanjian untuk membayar pokok dan bagi hasil.

Piutang adalah utang jual beli nasabah kepada bank yang belum

dibayarkan.

(5) Pendapatan Lainnya : Merupakan pemasukan yaitu berupa keuntungan

dari kegiatan bisnis baik kredit maupun investasi yang dijalankan oleh

bank. Pendapatan lain diantaranya investasi pada surat berharga seperti

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), investasi Sertifikat Investasi Mudharabah

antar Bank (SIMA) dan lain-lain.

F. Metode Analisis

Metode analisis pada penelitian ini akan dibagi dalam 3 tahap. Tahap

pertama yaitu analisis perbandingan efisiensi perbankan dengan pendekatan

52

technical, cost dan profit efficiency setiap tahunnya. Tahap kedua yaitu

analisis model regresi masing-masing bank. Tahap ketiga yaitu melakukan uji

asumsi klasik dan uji statistik.

Dalam melakukan analisis perbandingan efisiensi, metode yang digunakan

yaitu metode parametrik menggunakan alat analisis yaitu Stochastic Frontier

Approach (SFA). Untuk memudahkan melakukan analisis tersebut, peneliti

akan menggunakan software SFA yaitu Frontier 4.1.

Setelah melakukan analisis efisiensi, penelitian ini akan melakukan

analisis model regresi. Analisis model regresi ialah analisis terhadap model

regresi suatu bank untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

Dalam melakukan analisis, peneliti melakukan estimasi model regresi

terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

menjelaskan mode regresi dari suatu bank yang didapat dari perhitungan

regresi.

Pada penelitian technical efficiency, estimasi model regresi sebagai berikut :

TA = a + b1 ln D + b2 ln T + b3 ln G + b4 ln PJ + b5 ln PB + εn

Dimana TA adalah Total Aset, D adalah Deposito, T adalah Tabungan, G

adalah Giro, PJ adalah Pendapatan Jasa dan PB adalah Pendapatan Bunga.

Model diatas diinterpretasikan bahwa jika deposito, tabungan, giro, pendapatan

jasa dan pendapatan bunga naik maka akan menambah total aset suatu bank.

Pada penelitian cost efficiency, estimasi model regresi sebagai berikut :

TC = a + b1 ln M + b2 ln BTK + b3 ln TA + b4 ln BO+ b5 ln BS + εn

53

Dimana TC adalah Total Cost (total biaya), M adalah modal, BTK adalah

Biaya Tenaga Kerja, TA adalah Total Aset, BO adalah Biaya Operasional dan

BS adalah Biaya Service.

Model diatas diinterpretasikan bahwa jika modal, biaya tenaga kerja, total aset,

biaya operasional dan biaya service naik maka akan menambah total cost suatu

bank.

Pada penelitian profit efficiency, estimasi model regresi sebagai berikut :

TP = a + b1 ln AT + b2 ln TS - b3 ln BTK + b4 ln TPP + b5 ln PL + εn

Dimana TP adalah Total Profit (total keuntungan), AT adalah Aktiva Tetap, TS

adalah Total Simpanan (DPK), BTK adalah Biaya Tenaga Kerja, TPP adalah

Total Pembiayaan & Piutang, dan PL adalah Pendapatan Lain.

Model diatas diinterpretasikan bahwa jika aktiva tetap, total simpanan, total

pembiayaan & piutang serta pendapatan lainnya naik maka akan menambah

total profit suatu bank. Sementara itu, jika biaya tenaga kerja naik maka akan

mengurangi total profit suatu bank.

Tahap terakhir yaitu melakukan uji asumsi klasik dan uji statistik terhadap

hasil regresi suatu bank. Uji asumsi klasik bertujuan menjelaskan apakah

variabel independen yang dipilih oleh peneliti memenuhi asumsi normalitas,

heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinieriktas. Uji statistik bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen baik secara

simultan ataupun secara individual terhadap variabel dependen.

54

Dalam memudahkan analisis model regresi, uji asumsi klasik dan uji

statistik maka peneliti menggunakan software Statistical Product and Service

Solutions 16 (SPSS 16).

G. Hipotesis

Setelah menentukan variabel independen, variabel dependen dan metode

analisis, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

1. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan technical efficiency, peneliti

memiliki hipotesis bahwa deposito, giro, tabungan, pendapatan jasa dan

pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap total aset suatu

bank.

2. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan cost efficiency, peneliti

memiliki hipotesa bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset,

biaya operasional dan biaya service memiliki pengaruh secara simultan

terhadap total biaya suatu bank.

3. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan profit efficiency, peneliti

memiliki hipotesa bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga

kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lainnya memiliki

pengaruh secara simultan terhadap total keuntungan suatu bank.

55

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis akan menganalisis perbandingan efisiensi antar bank

di Indonesia dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu technical efficiency, cost

efficiency dan profit efficiency. Pembahasan ini akan dimulai dengan

membandingkan hasil efisiensi masing-masing bank, kemudian melakukan

analisis model regresi dari setiap bank, dan terakhir melakukan uji asumsi klasik

dan uji statistik terhadap hasil statistik setiap bank.

A. Technical Efficiency

1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Technical Efficiency

Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan technical efficiency, indikator

skor efisiensi yang digunakan ialah skor yang mendekati nilai 1 atau 100%

semakin baik. Hal ini artinya jika skor technical efficiency bank semakin tinggi

maka semakin baik.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

MNDR 89,3 97,7 91,3 66,4 94,2 93,2

BDKI 75,7 80,6 94,5 79,7 52,6 51,7

HSBC 90,8 75,6 92,7 67,4 75,3 53,3

DBS 33,6 71,8 73,2 28,5 92,8 90,4

BBI 19,7 95,9 55,5 90,5 18,7 20,7

BMGS 17,1 80,8 47,1 39,4 36,4 34,1

Pada tabel diatas memperlihatkan angka efisiensi masing-masing bank

setiap tahun. Pada tahun 2007 memperlihatkan tingkat efisiensi Hongkong

Shanghai Banking Corporate (HSBC) merupakan yang tertinggi dari bank- bank

lain yaitu sebesar 90,8%.

Tabel 6 : tabel skor efisiensi teknis masing -masing bank periode 2007-2012 (%)

Sumber : data sekunder yang sudah diolah

56

Posisi kedua ditempati oleh Bank Mandiri (MNDR) yaitu 89,3 %. Posisi

berikutnya, terdapat Bank DKI (BDKI) dengan nilai 75,7 %. Faktor-faktor yang

mendukung tiga bank tersebut mampu meraih nilai efisiensi cukup baik karena

variabel pendapatan jasa ,pendapatan bunga, deposito, tabungan dan giro yang

tinggi.

Pada posisi tiga terbawah nilai efisiensi masing-masing bank berada di

bawah 50% yaitu The Development Bank of Singapore (DBS) dengan skor 33,6

% lalu diikuti oleh Bank Bisnis International (BBI) sebesar 19,7% dan paling

rendah ditempati oleh Bank Mega Syariah (BMGS) dengan nilai 17%. Faktor-

faktor yang membuat nilai efisiensi bank tersebut kecil karena variabel

pendapatan jasa, pendapatan bunga, deposito, tabungan dan giro yang rendah.

Pada tahun 2008 terjadi perubahan ranking tabel efisiensi bank. Pada

tahun tersebut, bank yang memiliki nilai efisiensi tertinggi ditempati oleh Bank

Mandiri dengan nilai 97,7%. Nilai tersebut meningkat sebesar 8,4% dari tahun

sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh naiknya

variabel pendapatan jasa dan pendapatan bunga setiap bulannya, variabel deposito

yang naik pada periode kuartal IV, variabel tabungan yang naik setiap bulan

kecuali bulan April, Juli dan Agustus serta variabel giro yang naik pada periode

kuartal II dan IV.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan

skor 95,9% atau meningkat signifikan sebesar 76,2% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan signifikan ini dipengaruhi oleh naiknya variabel pendapatan jasa dan

pendapatan bunga pada setiap bulannya, kenaikan variabel giro pada periode

57

kuartal III dan IV, variabel tabungan yang naik pada periode kuartal III dan IV

serta bulan Maret dan Mei, variabel deposito yang naik pada periode kuartal I

serta bulan Juli, Oktober dan November.

Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan nilai efisiensi

sebesar 80,8% atau meningkat sebesar 63,8% dari tahun sebelumnya.

Meningkatnya nilai efisiensi tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh kenaikan

pendapatan jasa dan bunga pada setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada

kuartal periode III, IV dan bulan April, variabel tabungan yang naik pada periode

kuartal I, II dan III serta variabel giro yang naik pada bulan Februari, April, Juni,

Juli dan September.

Posisi keempat ditempati oleh bank DKI dengan skor 80,5% atau

meningkat 4,9% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut

dipengaruhi kenaikan variabel pendapatan jasa dan bunga pada setiap bulannya,

variabel deposito yang naik pada periode kuartal I serta bulan Juni dan Agustus,

variabel tabungan yang naik pada pada periode kuartal III dan IV serta bulan April

dan Juni.

Posisi kelima ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate

dengan nilai 75,6% atau turun sebesar 15,2% dari tahun sebelumnya. Turunnya

nilai efisiensi bank tersebut dipengaruhi oleh variabel giro yang turun signifikan

pada periode kuartal III, variabel deposito yang turun pada periode kuartal I dan

bulan Desember, variabel giro yang turun pada periode kuartal II dan III serta

bulan Februari dan Desember.

58

Posisi terakhir ditempati oleh The Development Bank of Singapore

dengan skor 71,8% atau naik sebesar 38,2% dari tahun sebelumnya. Hal yang

mempengaruhi peningkatan nilai efisiensi tersebut tersebut ialah kenaikan

variabel pendapatan jasa dan bunga pada setiap bulannya, variabel deposito yang

naik pada periode kuartal I dan IV, variabel giro yang naik pada periode kuartal II

serta variabel tabungan yang naik pada periode kuartal IV.

Tahun 2009, kembali terjadi perubahan posisi pada tabel ranking nilai

efisiensi antar bank. Jika pada tahun sebelumnya posisi pertama ditempati Bank

Mandiri, maka pada tahun ini posisi tertinggi ditempati oleh Bank DKI. Skor yang

diraih bank tersebut sebesar 94,5% atau meningkat sebesar 13,9% dari tahun

sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut disebabkan variabel deposito

yang naik setiap bulan kecuali bulan Maret, September dan November, variabel

pendapatan jasa dan bunga yang naik pada setiap bulan kecuali bulan November,

variabel tabungan yang naik pada periode kuartal II serta bulan September,

Oktober dan Desember, variabel giro yang naik pada periode kuartal I dan pada

bulan Agustus, September dan Desember.

Posisi kedua ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate,

dengan skor nilai efisiensi sebesar 92,7% atau meningkat sebesar 17,1% dari

tahun sebelumnya. Peningkatan skor efisiensi tersebut karena naiknya variabel

pendapatan jasa dan pendapatan bunga pada setiap bulan, variabel tabungan yang

naik pada periode kuartal I dan II serta bulan September dan November, variabel

deposito yang naik pada periode kuartal III dan variabel giro yang naik pada

periode kuartal I, III serta bulan November.

59

Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mandiri dengan nilai 91,3% atau turun

sebesar 6,4% dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya skor efisiensi

bank ini selalu naik, maka pada pada tahun ini terjadi penurunan dikarenakan

variabel giro menurun pada periode kuartal I dan III, variabel tabungan yang turun

pada periode kuartal II serta bulan Juli dan Oktober, variabel deposito yang turun

pada bulan Maret, September dan November.

Posisi keempat ditempati oleh The Development Bank of Singapore

dengan nilai 73,2% atau naik tipis 1,4% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini

dipengaruhi oleh variabel pendapatan jasa dan bunga yang naik setiap bulan,

variabel deposito yang naik pada periode kuartal I dan III, variabel tabungan yang

naik pada periode kuartal II dan III serta variabel giro yang naik pada periode

kuartal IV.

Posisi berikutnya ditempati oleh Bank Bisnis International dengan skor

55,5% atau turun signifikan sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi ini disebabkan variabel deposito yang turun pada bulan Februari, April

dan September, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal I serta bulan

Agustus dan Oktober, variabel giro yang turun pada periode kuartal I dan II serta

bulan September.

Posisi terakhir ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan skor sebesar

47,1% atau turun signifikan sebesar 33,7% dari tahun sebelumnya. Penurunan

nilai efisiensi tersebut dikarenakan variabel deposito yang turun pada bulan

Maret, Juni dan November, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal III

dan bulan Mei serta variabel giro yang turun pada periode kuartal III dan IV.

60

Tahun berikutnya yaitu 2010 terjadi perubahan yang cukup signifikan

karena hampir semua bank mengalami penurunan skor efisiensi. Akibatnya

kembali terjadi perubahan tabel ranking efisiensi antar bank. Pada tahun ini bank

yang memiliki nilai efisiensi tertinggi ialah Bank Bisnis International. Bank

tersebut meraih skor tertinggi yaitu 90,5% atau meningkat signifikan sebesar 35%

dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh

naiknya variabel pendapatan jasa dan bunga setiap bulan, variabel deposito yang

naik pada periode kuartal I, II dan III, variabel tabungan yang naik pada periode

kuartal III serta variabel giro yang naik pada periode kuartal III.

Posisi kedua ditempati oleh Bank DKI dengan skor 79,7% atau turun

14,8% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi tersebut disebabkan

variabel deposito yang turun pada periode kuartal II dan IV, variabel tabungan

yang turun pada periode kuartal III serta variabel giro yang turun pada periode

kuartal I.

Posisi ketiga ada Hongkong Shanghai Banking Corporate yang memiliki

skor efisiensi sebesar 67,4% atau turun 25,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan

nilai efisiensi tersebut dikarenakan variabel deposito yang turun pada periode

kuartal III dan IV, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal II serta

variabel giro yang turun pada periode kuartal I dan II.

Posisi keempat ditempati oleh Bank mandiri yang memiliki skor sebesar

66,4% atau turun 24,9% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi tersebut

karena variabel deposito yang turun pada periode kuartal III dan variabel giro

yang turun pada periode kuartal I dan II.

61

Posisi kelima ada Bank Mega Syariah dengan nilai efisiensi sebesar

39,4%. Nilai efisiensi bank tersebut juga turun sebanyak 7,7% dari tahun

sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel deposito dan giro yang

turun pada periode kuartal I dan III serta variabel tabungan yang turun pada bulan

Februari dan April.

Posisi terakhir ditempati oleh The Development Bank of Singapore

dengan skor efisiensi 28,5% atau turun signifikan sebesar 44,7% dari tahun

sebelumnya. Penurunan signifikan nilai efisiensi bank tersebut disebabkan

penurunan variabel deposito pada periode kuartal III dan IV, penurunan variabel

tabungan pada periode kuartal II,III dan IV serta penurunan variabel giro pada

periode kuartal I dan II.

Tahun 2011, kembali terjadi perubahan nilai efisiensi pada masing-masing

bank. Pada tahun ini yang memiliki nilai efisiensi tertinggi ialah Bank Mandiri

dengan nilai 94,2% atau naik 27,8% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai

efisiensi bank tersebut disebabkan variabel pendapatan jasa dan bunga yang naik

setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada periode kuartal IV, variabel

tabungan yang naik pada periode kuartal II, III dan IV serta variabel giro yang

naik pada periode kuartal I, II dan IV.

Posisi kedua ditempati oleh The Development Bank of Singapore yang

memiliki nilai skor sebesar 92,8% atau naik signifikan sebesar 64,3% dari tahun

sebelumnya. Peningkatan signifikan ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan jasa

dan bunga yang naik setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada periode

62

kuartal I dan III, variabel tabungan yang naik pada periode kuartal II dan III serta

kenaikan variabel giro pada periode kuartal II,III dan IV,

Posisi ketiga terdapat Hongkong Shanghai Banking Corporate yang

memiliki nilai skor 75,3% atau naik 7,9% dari tahun sebelumnya. Peningkatan

nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh pendapatan jasa dan bunga yang naik setiap

bulannya, kenaikan variabel deposito pada periode kuartal IV serta kenaikan

variabel giro dan tabungan pada periode kuartal II.

Posisi keempat ditempati oleh Bank DKI dengan nilai skor 52,6% atau

turun 27,1% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh

variabel deposito yang turun pada periode kuartal II dan IV, variabel giro yang

turun pada periode kuartal III dan variabel tabungan yang turun pada periode

kuartal I.

Posisi kelima ditempati oleh Bank Mega Syariah yang memiliki skor

efisiensi sebesar 36,4% atau turun 3% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi tersebut karena variabel deposito yang turun pada periode kuartal II,

variabel tabungan yang turun pada periode kuartal IV serta variabel giro yang

turun pada bulan Februari, April dan November.

Posisi terakhir ditempati oleh Bank Bisnis International yang memiliki

nilai skor 18,7% atau turun signifikan sebesar 71,8% dari tahun sebelumnya.

Penurunan signifikan nilai efisiensi bank ini dikarenakan variabel deposito yang

turun pada periode kuartal II dan IV, variabel tabungan yang turun pada periode

kuartal I, II dan III serta variabel giro yang turun pada periode kuartal I.

63

Pada tahun terakhir yaitu 2012, Bank yang memiliki skor efisiensi

tertinggi sama dengan tahun sebelumnya yaitu Bank Mandiri. Pada tahun ini,

Bank Mandiri memiliki skor efisiensi 93,2% atau turun 1% dari tahun

sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan variabel tabungan dan giro yang turun

pada periode kuartal II serta variabel deposito pada periode kuartal I.

Posisi kedua ditempati oleh The Development Bank of Singapore dengan

skor efisiensi 90,4% atau turun 2,4% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini

dipengaruhi oleh variabel tabungan yang turun pada periode kuartal II, variabel

giro yang turun pada periode kuartal IV serta variabel deposito yang turun pada

bulan Mei dan Desember.

Posisi ketiga terdapat Hongkong Shanghai Banking Corporate yang

memiliki nilai 53,3% atau turun 20% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi bank tersebut disebabkan variabel deposito yang turun pada periode

kuartal II, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal II dan IV serta

variabel giro yang turun pada periode kuartal IV.

Posisi keempat terdapat Bank DKI dengan skor efisiensi 51,7% atau turun

22% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini dikarenakan turunnya

variabel deposito pada periode kuartal I, penurunan variabel giro pada periode

kuartal I, II dan III serta variabel tabungan yang turun pada periode kuartal I dan

II.

Posisi kelima ditempati Bank Mega Syariah dengan skor efisiensi sebesar

34,1% atau turun 2,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh

64

variabel giro yang turun pada periode kuartal IV, variabel tabungan yang turun

pada periode kuartal II dan variabel deposito yang turun pada periode kuartal I.

Posisi terakhir ditempati oleh Bank Bisnis International yang memiliki

skor efisiensi sebesar 20,7% atau naik sebesar 2% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan skor ini dipengaruhi oleh kenaikan variabel pendapatan jasa dan

bunga setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada periode kuartal I dan II,

variabel tabungan pada periode kuartal II serta variabel giro yang naik pada

periode kuartal II dan III.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

MNDR 89,3 97,7 91,3 66,4 94,2 93,2

BDKI 75,7 80,6 94,5 79,7 52,6 51,7

HSBC 90,8 75,6 92,7 67,4 75,3 53,3

DBS 33,6 71,8 73,2 28,5 92,8 90,4

BBI 19,7 95,9 55,5 90,5 18,7 20,7

BMGS 17 80,8 47,1 39,4 36,4 34,1

0

20

40

60

80

100

120

per

cen

t

Grafik 1 : pergerakan nilai efisiensi masing-masing bank selama 2007 -2012 (%)

65

2. Analisis Model Regresi

Dalam melakukan analisis model regresi, penulis akan menjelaskan

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.

Penulis juga menggunakan akal sehat (common sense) dalam

mengintepretasikan sebuah model regresi.

Pada tabel coefficient Bank Mandiri diatas, diperoleh model regresi sebagai

berikut :

P = 1,842 + 0,313 In D + 0,513 In T + 0,133 In G - 0,141 In PJ + 0,142 In PB +εn

Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 1,842 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga, maka

total aset Bank Mandiri akan mengalami penurunan sebesar 184,2%.

(2) Koefisien regresi 0,313 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika

deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 31,3%.

(3) Koefisien regresi 0,513 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika

tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 51,3%.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 1,842 .186

Deposito (D) .313 .016

Tabungan (T) .513 .012

Giro (G) .133 .019

Pendapatan jasa (PJ) -.141 .010

Pendapatan bunga (PB) .142 .011

Tabel 7 : tabel coefficient Bank Mandiri a. Bank Mandiri

66

(4) Koefisien regresi 0,133 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank

Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 13,3%.

(5) Koefisien regresi -0,141 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa

jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total aset Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 14,1%.

(6) Koefisien regresi 0,142 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa

jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total aset Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 14,2%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank

Mandiri ialah variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan bunga dan pendapatan

jasa.

b. Bank DKI

Pada tabel coefficient Bank DKI diatas, diperoleh model regresi sebagai berikut :

P = 3,657 + 0,288 In D + 0,191 In T + 0,383 In G + 0,027 In PJ – 0,036 In PB+ εn

Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 3.657 .403

Deposito (D) .288 .022

Tabungan (T) .191 .045

Giro (G) .383 .031

Pendapatan Jasa (PJ) .027 .023

Pendapatan Bunga (PB) -.036 .032

Tabel 8 : tabel coefficient Bank DKI

67

(1) Nilai konstansta sebesar 3,657 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, dan pendapatan bunga, maka

total aset Bank DKI akan mengalami penurunan sebesar 365,7%.

(2) Koefisien regresi 0,288 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika

deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 28,8%.

(3) Koefisien regresi 0,191 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika

tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 19,1%.

(4) Koefisien regresi 0,383 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank DKI

akan mengalami peningkatan sebesar 38,3%.

(5) Koefisien regresi 0,027 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa

jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total aset Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 2,7%.

(6) Koefisien regresi -0,036 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa

jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total aset Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 3,6%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank

DKI ialah variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan

bunga.

68

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 2.215 .922

Deposito (D) .431 .045

Tabungan (T) .018 .001

Giro (G) .487 .052

Pendapatan Jasa (PJ) .010 .033

Pendapatan Bunga (PB) .001 .035

Pada tabel coefficient Hongkong Shanghai Banking Corporate diatas, diperoleh

model regresi Hongkong Shanghai Banking Corporate sebagai berikut :

P = 2,215 + 0,431 In D + 0,018 In T + 0,487 In G + 0,010 In PJ + 0,001 In PB+ εn

Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1). Nilai konstansta sebesar 2,215 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, dan pendapatan bunga, maka

total aset Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami

penurunan sebesar 221,5%.

(2) Koefisien regresi 0,431 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika

deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami peningkatan

sebesar 43,1%.

(3) Koefisien regresi 0,018 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika

tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami peningkatan

sebesar 1,8%.

Tabel 9 : Tabel coefficienct Hongkong Shanghai Banking Corporate

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

69

(4) Koefisien regresi 0,487 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Hongkong

Banking Shanghai Corporate akan mengalami peningkatan sebesar 48,7%.

(5) Koefisien regresi 0,010 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa

jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total aset Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 1%.

(6) Koefisien regresi 0,001 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa

jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total aset Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 0,1%.

Dengan demikian faktor yang dominan yang mempengaruhi naiknya total aset

Hongkong Banking Shanghai Corporate ialah variabel deposito, tabungan, giro

dan pendapatan jasa dan variabel pendapatan bunga.

Pada tabel coefficient the Development Bank of Singapore diatas, diperoleh

model regresi untuk sebagai berikut :

P = 2,738 + 0,571 In D + 0,032 In T + 0,308 In G - 0,001 In PJ – 0,008 In PB + εn

Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 2.738 .535

Deposito (D) .571 .045

Tabungan (T) .032 .010

Giro (G) .308 .024

Pendapatan Jasa (PJ) -.001 .004

Pendapatan Bunga (PB) -.008 .011

Tabel 10 : tabel coefficient The Development Bank of Singapore

d. The Development Bank of Singapore

70

(1) Nilai konstansta sebesar 2,738 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga, maka

total aset The Development Bank of Singapore akan mengalami

penurunan sebesar 273,8%.

(2) Koefisien regresi 0,571 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika

deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

The Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan

sebesar 57,1%.

(3) Koefisien regresi 0,032 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika

tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

The Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan

sebesar 3,2%.

(4) Koefisien regresi 0,308 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset The

Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar

30,8%.

(5) Koefisien regresi -0,001 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa

jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total aset The Development Bank of Singapore akan mengalami

peningkatan sebesar 0,1%.

(6) Koefisien regresi -0,008 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa

jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

71

maka total aset The Development Bank of Singapore akan mengalami

peningkatan sebesar 0,8%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset The

Development Bank of Singapore ialah variabel deposito, tabungan, giro,

pendapatan jasa dan pendapatan bunga.

e. Bank Bisnis International

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 3.805 .532

Deposito (D) .554 .037

Tabungan (T) .127 .069

Giro (G) .042 .056

Pendapatan Jasa (PJ) -.137 .034

Pendapatan Bunga (PB) .165 .033

Pada tabel coefficient Bank Bisnis international diatas, diperoleh model regresi

sebagai berikut :

P = 3,805 + 0,554 In D + 0,127 In T + 0,042 In G – 0,137 In PJ + 0,165 In PB + εn

Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 3,805 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga maka

total aset Bank Bisnis International akan mengalami penurunan sebesar

380,5%.

(2) Koefisien regresi 0,554 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika

deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 55,4%.

Tabel 11 : tabel coefficienct Bank Bisnis International

72

(3) Koefisien regresi 0,127 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika

tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 12,7%.

(4) Koefisien regresi 0,042 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank Bisnis

International akan mengalami peningkatan sebesar 4,2%.

(5) Koefisien regresi -0,137 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa

jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total aset Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar

13,7%.

(6) Koefisien regresi 0,165 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa

jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total aset Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan

sebesar 16,5%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank

Bisnis International ialah variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan bunga dan

pendapatan jasa.

f. Bank Mega Syariah

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 72.049 19.729

Deposito (D) -2.911 1.166

Tabungan (T) -2.031 .687

Giro (G) 1.054 .798

Pendapatan Jasa (PJ) .457 .419

Pendapatan Bunga (PB) -.489 .408

Tabel 12 : tabel coefficient Bank Mega Syariah

73

Pada tabel coefficient Bank Mega Syariah diatas, diperoleh model regresi sebagai

berikut :

P = 72,049 – 2,911 In D - 2,031 In T + 1,054 In G + 0,457 In PJ – 0,459 In PB +εn

Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 72,049 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga,

maka total aset Bank Mega Syariah akan mengalami penurunan sebesar

7204,9%.

(2) Koefisien regresi -2,911 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika

deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 291,1%.

(3) Koefisien regresi -2,031 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika

tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset

Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 203,1%.

(4) Koefisien regresi 1,054 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank Mega

Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 105,4%.

(5) Koefisien regresi 0,457 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa

jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total aset Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 45,7%.

(6) Koefisien regresi -0,459 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa

jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

74

maka total aset Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar

45,9%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank

Mega Syariah ialah variabel giro, tabungan, deposito, pendapatan bunga dan

pendapatan jasa.

3. Uji Asumsi Klasik & Uji Statistik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas dan uji multikolieritas. Sedangkan uji statistik terdiri dari uji F,

uji t dan uji koefisien determinasi. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan

uji asumsi klasik dan uji statistik pada masing-masing bank.

a. Bank Mandiri

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

Gambar 4 : Uji Normalitas Bank Mandiri

75

(2) Uji Heteroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summary

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .999a .998 .997 .011937 .998 5475.458 5 66 .000 1.250

Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB

Dependent Variable: total aset

Nilai Durbin-Watson sebesar 1,250. Artinya nilai tersebut berada di antara

-2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala autokorelasi.

Gambar 5 : Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri

Tabel 13 :

(3) Uji Autokolerasi

76

(4) Uji Multikolinearitas

Variabel deposito, tabungan dan giro tidak terkena gejala multikolinieritas

karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan

variabel pendapatan jasa dan pendapatan bunga terkena gejala multikolinieritas

karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari 10.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.901 5 .780 5.475 .000a

Residual .009 66 .000

Total 3.911 71

Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa,

pendapatan bunga

Dependent Variable: total aset

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (=5,475) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro,

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,842 .186 9.912 .000

Deposito .313 .016 .265 19.598 .000 .199 5.024

Tabungan .513 .012 .688 43.480 .000 .146 6.867

Giro .133 .019 .109 6.895 .000 .145 6.906

Pendapatan Jasa -.141 .010 -.500 -13.700 .000 .027 36.503

Pendapatan Bunga .142 .011 .466 12.921 .000 .028 35.771

Dependent Variable: total aset

Tabel 15 :

Tabel 14 :

(5) Uji F

77

pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri.

Model t Sig

Costant 9.912 .000

In D 19.598 .000

In T 43.480 .000

In G 6.895 .000

In PJ -13.700 .000

In PB 12.921 .000

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung

(=19,598) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

aset Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel deposito berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri.

Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 43,48) > t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mandiri. Dengan

demikian, variabel tabungan berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis

Bank Mandiri.

Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 6,895) > t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mandiri. Dengan

Tabel 16 : nilai t dan sig Bank Mandiri

(6) Uji t

78

demikian, variabel giro berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis Bank

Mandiri.

Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= -13,7) < t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank

Mandiri. Dengan demikian, variabel pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri.

Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= 12,921) > t-tabel

(=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mandiri.

Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh positif terhadap tingkat

efisiensi teknis Bank Mandiri.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 13, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,998 atau

99,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri periode Januari 2007

hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito, tabungan, giro,

pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 99,8%. Sisanya 0,02% dipengaruhi

oleh variabel lain seperti pinjaman sub-ordinasi, penerbitan surat berharga dan

lain-lain.

b. Bank DKI

(1) Uji Normalitas

Gambar 6 : Uji Normalitas Bank DKI

79

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas

(2) Uji Heteroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .981a .962 .959 .067267 .962 330.853 5 66 .000 .539

Predictors: (Constant), ln_D ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB

Dependent Variable: totalaset

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,539. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Gambar 7 : Uji Heteroskedastisitas Bank DKI

Tabel 17 :

(3) Uji Autokorelasi

80

(4) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.657 .403 9.079 .000

Deposito .288 .022 .460 13.172 .000 .477 2.098

Tabungan .191 .045 .178 4.298 .000 .338 2.956

Giro .383 .031 .480 12.315 .000 .382 2.617

Pendapatan Jasa .027 .023 .083 1.161 .250 .115 8.727

Pendapatan Bunga -.036 .032 -.080 -1.109 .271 .112 8.925

Dependent Variable: totalaset

Variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga

tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai

VIF kurang dari 10.

(5) Uji F

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 330,853) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro,

pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat efisiensi teknis Bank DKI.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.485 5 1.497 330.853 .000a

Residual .299 66 .005

Total 7.784 71

Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan bunga, pendapatan bunga

Dependent Variable: total aset

Tabel 19 :

Tabel 18 :

81

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 9.079 .000

In D 13.172 .000

In T 4.298 .000

In G 12.315 .000

In PJ 1.161 .250

In PB -1.109 .271

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung

(=13,172) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

aset Bank DKI. Dengan demikian, variabel deposito berpengaruh positif terhadap

tingkat efisiensi teknis Bank DKI.

Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 4,298) > t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank DKI. Dengan demikian,

variabel tabungan berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis Bank DKI.

Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 12,315) > t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank DKI. Dengan demikian,

variabel giro berpengaruh positif terhadap efisiensi teknis Bank DKI.

Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= 1,161) < t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank DKI.

Tabel 20 : tabel t dan Sig Bank DKI

tabe

82

Dengan demikian, pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

teknis Bank DKI.

Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= -1,109) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank DKI.

Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh negatif terhadap tingkat

efisiensi teknis Bank DKI.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 17, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,962 atau

96,2%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank DKI periode Januari 2007

hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito, tabungan, giro,

pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 96,2%. Sisanya 3,8% dipengaruhi

oleh variabel lain. Seperti modal, pinjaman dan lain-lain.

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

Gambar 8 : Uji Normalitas Hongkong Shanghai Banking Corporate

83

(2) Uji Heteroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .993a .987 .986 .064539 .987 987.418 5 66 .000 1.449

Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB

Dependent Variable: total aset

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,449. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Gambar 9 : Uji Heterokedastisitas Hongkong Shanghai Banking Corporate

Tabel 21 :

(3) Uji Autokorelasi

84

(4) Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.215 .922 2.403 .019

Deposito .431 .045 .432 9.686 .000 .100 9.970

Tabungan .018 .001 .193 13.178 .000 .930 1.075

Giro .487 .052 .516 9.421 .000 .067 14.983

Pendapatan Jasa .010 .033 .030 .310 .757 .021 46.942

Pendapatan Bunga .001 .035 .001 .021 .983 .062 16.077

Dependent Variable: total aset

Variabel deposito dan tabungan tidak terkena gejala multikolinieritas

karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan

variabel total giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga terkena gejala

multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari

10.

(5) Uji F ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 20.564 5 4.113 987.418 .000a

Residual .275 66 .004

Total 20.839 71

Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa,

pendapatan bunga

Dependent Variable: total aset

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 987.418) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro,

Tabel 23 :

Tabel 22 :

85

pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking Corporate.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 2.403 .019

In D 9.686 .000

In T 13.178 .000

In G 9.421 .000

In PJ .310 .757

In PB .021 .983

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung

(=9,686) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

aset Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel deposito

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking

Corporate.

Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 13,178) > t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Hongkong Shanghai

Banking Corporate. Dengan demikian, variabel tabungan berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 9,421) > t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Hongkong Shanghai Banking

Tabel 24 : nilai t dan Sig Hongkong Shanghai Banking Corporate

86

Corporate. Dengan demikian, variabel giro berpengaruh positif terhadap tingkat

efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Variabel pendapatan jasa dengan t-hitung (= 0,31) < t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Hongkong

Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, pendapatan jasa tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking

Corporate.

Variabel pendapatan bunga dengan t-hitung (= 0,021) < t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Hongkong

Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel pendapatan bunga tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking

Corporate.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 21, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,987 atau

98,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking

Corporate (HSBC) periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh

variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar

98,7%. Sisanya 1,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal, penerbitan

surat berharga dan lain-lain.

87

d. The Development Bank of Singapore

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Hetroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Gambar 10 : Uji Normalitas The Development Bank of Singapore

Gambar 11 : Uji heteroskedastisitas The Development Bank of Singapore

88

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .981a .963 .960 .056497 .963 341.684 5 66 .000 1.515

Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB

Dependent Variable: total aset

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,515. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

(4) Uji Multikolineritas

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.738 .535 5.113 .000

Deposito .571 .045 .570 12.784 .000 .283 3.529

Tabungan .032 .010 .119 3.133 .003 .393 2.547

Giro .308 .024 .423 13.021 .000 .533 1.876

Pendapatan Jasa -.001 .004 -.008 -.277 .782 .744 1.345

Pendapatan Bunga -.008 .011 -.022 -.725 .471 .609 1.643

Dependent Variable: total aset

Dapat kita lihat bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa

dan pendapatan bunga tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance

lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

Tabel 25 :

(3) Uji Autokorelasi

Tabel 4.21 :

Tabel 26 :

89

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan demikian F

hitung (= 341,684) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa

dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap tingkat efisiensi

teknis The Development Bank of Singapore.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 5.113 .000

In D 12.784 .000

In T 3.133 .003

In G 13.021 .000

In PJ -.277 .782

In PB -.725 .471

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung

(=12,784) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.453 5 1.091 341.684 .000a

Residual .211 66 .003

Total 5.664 71

Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, pendapatan bunga

Dependent Variable: total aset

Tabel 28 : nilai t dan Sig The Development Bank of Singapore

Tabel 27 :

(5) Uji F

90

aset The Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel deposito

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis The Development Bank of

Singapore.

Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 3,133) > t-tabel (=1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development Bank of

Singapore. Dengan demikian, variabel tabungan berpengaruh positif terhadap

tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.

Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 13,021) > t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development Bank of

Singapore. Dengan demikian, variabel giro berpengaruh positif terhadap tingkat

efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.

Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= -0,277) > t-tabel (=-

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development

Bank of Singapore. Dengan demikian, pendapatan jasa berpengaruh negatif

terhadap tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.

Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= -0,725) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development

Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel pendapatan bunga berpengaruh

negatif terhadap tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 25, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,963 atau

96,3%. Ini berarti tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore

periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito,

91

tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 96,3%. Sisanya

3,7% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, modal dan lain-lain.

e. Bank Bisnis International

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Gambar 12 : Uji Normalitas Bank Bisnis International

Gambar 13 : Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis International

92

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjust

ed R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .978a .957 .953 .06829 .957 290.539 5 66 .000 .524

Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB

Dependent Variable: total aset

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,524. artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa tidak terkena gejala

multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

Sedangkan pada variabel pendapatan bunga terkena gelaja multikolinieritas

karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.805 .532 7.157 .000

Deposito .554 .037 .778 14.950 .000 .243 4.112

Tabungan .127 .069 .067 1.838 .071 .501 1.997

Giro .042 .056 .026 .747 .458 .553 1.808

Pendapatan Jasa -.137 .034 -.321 -4.013 .000 .103 9.694

Pendapatan Bunga .165 .033 .422 4.953 .000 .091 11.019

Dependent Variable: total aset

Tabel 29 :

Tabel 30 :

(4) Uji Multikolinieritas

(3) Uji Autokorelasi

93

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 290.539) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, artinya variabel-variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan

pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap tingkat efisiensi teknis

Bank Bisnis International.

(6) Uji t

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung

(= 14,950) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.776 5 1.355 290.539 .000a

Residual .308 66 .005

Total 7.084 71

Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, pendapatan bunga

Dependent Variable: total aset

Model t Sig

Costant 7.157 .000

In D 14.950 .000

In T 1.838 .071

In G .747 .458

In PJ -4.013 .000

In PB 4.953 .000

Tabel 31 :

Tabel 32 : nilai t dan Sig Bank Bisnis International

(5) Uji F

94

aset Bank Bisnis International. Dengan demikian, variabel deposito berpengaruh

positif terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International.

Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 1,838) < t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Bisnis International.

Dengan demikian, variabel tabungan tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

teknis Bank Bisnis International.

Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 0,747) < t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Bisnis International.

Dengan demikian, variabel giro tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

teknis Bank Bisnis International.

Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= -4,013) < t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Bisnis

International. Dengan demikian, pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International.

Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= 4,953) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Bisnis

International. Dengan demikian, variabel pendapatan bunga berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 29, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,957 atau

95,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International periode

Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito,

tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 95,7%. Sisanya

95

4,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti investasi, biaya tenaga kerja dan lain-

lain.

f. Bank Mega Syariah

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 14 : Uji Normalitas Bank Mega Syariah

Gambar 15 : Uji heteroskedastisitas Bank Mega Syariah

96

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .492a .242 .184 1.9689 .242 4.270 5 66 .002 0.498

Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB

Dependent Variable: total aset

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,498, artinya nilai berada di antara -2

dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala autokorelasi.

(4) Uji Multikolinieritas Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 72.049 19.729 3.652 .001

Deposito -2.911 1.166 -.386 -2.496 .015 .480 2.082

Tabungan -2.031 .687 -.635 -2.956 .004 .249 4.011

Giro 1.054 .798 .528 1.320 .191 .072 13.956

Pendapatanjasa .457 .419 .383 1.089 .280 .093 10.750

Pendapatanbunga -.489 .408 -.196 -1.198 .235 .429 2.330

Dependent Variable: total aset

Dapat kita lihat bahwa variabel deposito, tabungan dan pendapatan bunga

tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai

Tabel 33 :

Tabel 34 :

(3) Uji Autokorelasi

97

VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel giro dan pendapatan bunga terkena gejala

multikolinieritas karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF

melebihi 10.

(5) Uji F

ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 81.536 5 16.307 4.207 .002a

Residual 255.855 66 3.877

Total 337.390 71

Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, pendapatan bunga

Dependent Variable: total aset

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 4.207) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,002 < 0,05,

artinya variabel-variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan

bunga berpengaruh secara simultan terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Mega

Syariah.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 3.652 .001

In D -2.496 .015

In T -2.956 .004

In G 1.320 .191

In PJ 1.089 .280

In PB -1.198 .235

Tabel 35 :

Tabel 36 : nilai t dan Sig Bank Mega Syariah

98

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung

(= -2,496) < t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan

terhadap total aset Bank Mega Syariah. Dengan demikian, variabel deposito tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Mega Syariah.

Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= -2,956) < t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Mega

Syariah. Dengan demikian, variabel tabungan tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi teknis Bank Mega Syariah.

Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 1,320) < t-tabel (= 1,994), secara

statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Mega Syariah.

Dengan demikian, variabel giro tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

teknis Bank Mega Syariah.

Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= 1,089) < t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Mega

Syariah. Dengan demikian, pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi teknis Bank Mega Syariah.

Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= -1,198) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mega

Syariah. Dengan demikian, variabel pendapatan jasa berpengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi teknis Bank Mega Syariah.

99

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 33, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,242 atau

24,2%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank Mega Syariah periode Januari

2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito, tabungan, giro,

pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 24,2%. Sisanya 75,8% dipengaruhi

oleh variabel lain seperti kredit, piutang dan lain-lain.

B. Cost Efficiency

1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Cost Efficiency

Setelah melakukan analisis dengan pendekatan technical efficiency,

pendekatan selanjutnya yang digunakan ialah cost efficiency. Analisis dengan

pendekatan cost efficieny menggunakan indikator yaitu nilai efisiensi yang

mendekati angka 0 atau 0% semakin baik. Hal ini artinya jika skor cost efficiency

bank semakin kecil maka semakin baik.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

MNDR 12,33 12,18 12,16 11,52 10,90 10,08

BDKI 12,80 11,17 10,70 13,17 11,56 10,39

HSBC 28,42 20,33 18,05 29,74 23,12 11,00

DBS 13,51 14,17 14,97 21,97 16,67 10,23

BBI 11,11 11,01 11,73 11,14 11,48 10,12

BMGS 56,83 20,58 17,00 13,49 10,59 10,56

Pada tabel diatas memperlihatkan tabel ranking efisiensi masing-masing

bank setiap tahun. Pada tahun 2007 memperlihatkan nilai efisiensi terbaik dimiliki

oleh Bank Bisnis International (BBI) dengan skor 11,11%. Posisi kedua ditempati

oleh Bank Mandiri (MNDR) yang memiliki nilai sebesar 12,33%. Di bawah Bank

Tabel 37 : tabel skor efisiensi biaya masing -masing bank periode 2007-2012 (%)

Sumber : data sekunder yang sudah diolah

100

Mandiri, terdapat Bank DKI (BDKI) yang mendapat skor efisiensi dengan nilai

12,8%.

Selanjutnya pada posisi keempat ditempati oleh The Development Bank of

Singapore (DBS) yang memiliki skor 13,51%. Posisi berikutnya ditempati oleh

Hongkong Shanghai Banking Corporate (HSBC) yang mendapat skor 28,42% dan

di posisi terakhir ditempati oleh Bank Mega Syariah (BMGS) dengan nilai skor

56,83%.

5 Bank pertama memiliki nilai skor efisiensi yang baik karena dipengaruhi

mampu menekan variabel biaya tenaga kerja, biaya operasional serta biaya

service. Sementara itu untuk untuk Bank Mega Syariah yang memiliki skor cukup

tinggi dipengaruhi peningkatan total aset yang cukup signifikan.

Pada tahun 2008, Bank yang memiliki skor tertinggi sama seperti tahun

sebelumnya yaitu Bank Bisnis International. Pada tahun ini, Bank Bisnis

International memiliki nilai skor 11,01 atau turun 0,01% dari tahun sebelumnya.

Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang mengalami penurunan

pada bulan Juni dan September serta variabel modal yang turun pada bulan Maret,

April dan Juli.

Posisi kedua ditempati oleh Bank DKI yang memiliki skor sebesar 11,17%

atau turun 1,63% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini karena

variabel modal yang turun pada periode kuartal II dan variabel total aset yang

turun pada bulan Mei dan Oktober.

Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mandiri yang mendapat skor efisiensi

dengan nilai 12,18% atau turun 0,15% dari tahun sebelumnya. Hal yang

101

mempengaruhi penurunan skor efisiensi ini ialah variabel modal yang turun pada

bulan Mei dan variabel total aset yang turun pada periode kuartal III.

Posisi keempat ditempati oleh The Development Bank of Singapore

dengan skor efisiensi 14,17% atau naik sebesar 0,66% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan skor efisiensi bank tersebut karena variabel modal, biaya operasional,

biaya service dan biaya tenaga kerja naik pada setiap bulannya serta variabel total

aset yang naik pada periode kuartal III dan IV.

Posisi kelima terdapat Hongkong Shanghai Banking Corporate yang

memiliki nilai skor 20,33% atau turun 8,09% dari tahun sebelumnya. Penurunan

skor efisiensi tersebut dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada periode

kuartal I dan III serta variabel modal yang turun pada bulan Mei, September dan

Desember.

Di posisi terakhir, ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan skor

efisiensi 20,58% atau turun signifikan 36,25% dari tahun sebelumnya. Penurunan

signifikan ini dipengaruhi oleh turunnya variabel total aset pada periode kuartal I

dan II serta variabel modal yang turun pada bulan Maret dan Desember.

Tahun berikutnya yaitu tahun 2009 terjadi perubahan tabel ranking skor

efisiensi antar bank. Pada tahun ini, skor efisiensi terbaik dimiliki oleh Bank DKI

yaitu 10,7%. Nilai tersebut turun sebesar 0,47% dari tahun sebelumnya.

Penurunan nilai tersebut dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada periode

kuartal III dan variabel total aset yang turun pada periode kuartal IV.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan skor 11,73%

atau naik 0,72% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini

102

dipengaruhi oleh kenaikan variabel biaya operasional, biaya service dan biaya

tenaga kerja pada setiap bulannya, variabel modal yang juga mengalami kenaikan

pada setiap bulannya kecuali pada bulan april, serta variabel total aset yang naik

pada periode kuartal III dan IV.

Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mandiri dengan nilai 12,16% atau turun

0,02% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai ini dipengaruhi oleh variabel total

aset yang turun pada periode kuartal I dan III serta variabel modal yang turun

pada bulan Mei.

Posisi keempat terdapat The Development Bank of Singapore dengan nilai

14,97 atau naik 0,8% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan

variabel biaya operasional,biaya service dan biaya tenaga kerja yang naik setiap

bulannya, variabel modal yang mengalami kenaikan pada periode kuartal III dan

IV serta variabel total aset yang naik pada periode kuartal IV.

Posisi kelima ditempati oleh Bank Mega Syariah yang memiliki skor

sebesar 17% atau turun 3,58% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi

bank tersebut karena variabel total aset yang turun pada periode kuartal I dan II

serta variabel modal yang turun pada periode kuartal I.

Di posisi terakhir ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate

yang memiliki tabel skor 18,05% atau turun 2,28% dari tahun sebelumnya.

Penurunan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh penurunan variabel total aset

pada periode kuartal II, III dan IV serta variabel modal yang turun pada bulan

April dan Desember.

103

Selanjutnya pada tahun 2010, skor efisiensi terbaik kembali diraih oleh

Bank Bisnis International dengan nilai skor 11,14% atau turun 0,59% dari tahun

sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada

bulan Juli dan November.

Posisi kedua terdapat Bank Mandiri dengan nilai efisiensi sebesar 11,52%

atau turun 0,64% dari tahun sebelumnya. Turunnya nilai efisiensi bank tersebut

karena variabel modal yang turun pada bulan Mei serta variabel total aset yang

turun pada bulan Februari, April dan Juli.

Posisi ketiga ditempati oleh Bank DKI yang memperoleh skor 13,17%

atau naik 2.47% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini

dipengaruhi oleh naiknya biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service

setiap bulannya serta variabel total aset dan modal yang naik pada periode kuartal

III.

Posisi keempat ditempati oleh Bank Mega Syariah yang memiliki skor

13,49% atau turun 3,51% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi bank

tersebut dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada bulan Maret serta

variabel total aset yang turun pada periode kuartal III dan IV.

Posisi kelima terdapat The Development Bank of Singapore dengan skor

efisiensi sebesar 21,97% atau naik 7% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai

efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel biaya tenaga kerja, biaya operasional dan

biaya service yang naik setiap bulan, variabel modal yang juga naik setiap bulan

kecuali pada bulan November serta variabel total aset yang naik pada periode

kuartal I dan IV.

104

Posisi terakhir ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate

yang memiliki nilai skor 29,74 % atau naik 11,69% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan nilai efisiensi ini diakibatkan variabel biaya tenaga kerja, biaya

operasional dan biaya service yang naik setiap bulan, variabel modal yang naik

setiap bulan kecuali pada bulan Mei serta variabel total aset yang naik pada

periode kuartal III dan IV.

Tahun 2011, kembali terdapat perubahan tabel ranking skor efisiensi antar

bank. Pada tahun ini bank yang memiliki nilai efisiensi paling baik adalah Bank

Mega Syariah. Bank tersebut berhasil meraih skor efisiensi sebesar 10,59% atau

turun 2,9% dari tahun sebelumnya. Penurunan skor efisiensi ini dipengaruhi oleh

variabel modal yang turun pada bulan April dan variabel total aset yang turun

pada bulan April dan Juli.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Mandiri yang berhasil meraih skor

efisiensi sebesar 10,9% atau turun 0,38% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi tersebut disebabkan oleh variabel modal yang turun pada bulan Mei dan

variabel total aset yang turun pada bulan April.

Posisi ketiga terdapat Bank Bisnis International dengan perolehan skor

efisiensi sebesar 11,48% atau naik 0,34% dari tahun sebelumnya. Peningkatan

nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya

service yang naik setiap bulan, variabel total aset yang naik pada periode kuartal

II dan III serta variabel modal yang naik setiap bulan kecuali pada bulan April.

Posisi keempat ditempati oleh Bank DKI yang memiliki nilai skor 11,56%

atau turun 1,61% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini dipengaruhi

105

oleh variabel modal yang turun pada bulan Mei dan variabel total aset yang turun

pada bulan April, Agustus dan Oktober.

Posisi kelima terdapat The Development Bank of Singapore dengan skor

efisiensi sebesar 16,67% atau turun 5,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi bank ini karena variabel modal yang turun pada bulan November dan

variabel total aset yang turun pada bulan Mei, Agustus dan Desember.

Posisi terakhir ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate

yang memiliki skor efisiensi sebesar 23,12 atau turun 6,62% dari tahun

sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada

bulan Juli dan Oktober serta variabel total aset yang turun pada Februari, Juni,

Agustus, Oktober dan Desember.

Tahun 2012 memperlihatkan hasil efisiensi masing-masing bank yang

cukup baik. Hal ini bisa terlihat dari tabel ranking yang memperlihatkan masing-

masing bank mampu meraih skor efisiensi dibawah 15%. Pada tahun ini, bank

yang memiliki nilai efisiensi terbaik adalah Bank Mandiri. Bank tersebut

memperoleh skor efisiensi sebesar 10,08% atau turun 0,82% dari tahun

sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh variabel modal

yang turun pada periode kuartal I dan variabel total aset yang turun pada bulan

Februari dan Oktober.

Posisi kedua terdapat Bank Bisnis International dengan skor efisiensi

sebesar 10,12% atau turun 1,36% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada bulan Agustus.

106

Posisi ketiga ditempati oleh The Development Bank of Singapore yang

memperoleh skor efisiensi sebesar 10,23% atau turun 6,44% dari tahun

sebelumya. Penurunan nilai efisiensi tersebut disebabkan variabel modal yang

turun pada bulan Maret dan variabel total aset yang turun pada periode kuartal IV

serta bulan Juni dan Agustus.

Posisi keempat ditempati oleh Bank DKI dengan skor efisiensi sebesar

10,39% atau turun 1,17% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini

dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada bulan Maret, Mei dan November

serta variabel total aset yang turun pada kuartal IV.

Posisi kelima terdapat Bank Mega Syariah dengan perolehan skor efisiensi

yaitu 10,56% atau turun 0,03% dari tahun sebelumnya. Terjadinya penurunan

nilai efisiensi ini karena variabel total aset yang turun pada periode kuartal II serta

bulan Februari dan November.

Posisi terakhir ditempati Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan

skor efisiensi yaitu 11% atau turun 12,12% dari tahun sebelumnya. Penurunan

nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada bulan

September dan Desember.

107

2. Analisis Model Regresi

Dalam melakukan analisis model regresi, penulis akan menjelaskan

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.

Penulis juga menggunakan akal sehat (common sense) dalam

mengintepretasikan sebuah model regresi.

a. Bank Mandiri

2007 2008 2009 2010 2011 2012

MNDR 12,33 12,18 12,16 11,52 10,9 10,08

BDKI 12,8 11,17 10,7 13,17 11,56 10,39

HSBC 28,42 20,33 18,05 29,74 23,12 11

DBS 13,51 14,17 14,97 21,97 16,67 10,23

BBI 11,11 11,01 11,73 11,14 11,48 10,12

BMGS 56,83 20,58 17 13,49 10,59 10,56

0

10

20

30

40

50

60

pe

rce

nt

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 7.044 1.794

Modal (M) .101 .114

Biaya Tenaga Kerja (BTK) -.292 .059

Total Aset (TA) -.522 .170

Biaya Operasional (BO) 1.168 .099

Biaya Service (BS) .163 .073

Tabel 38: tabel coefficient Bank Mandiri

Grafik2: pergerakan nilai efisiensi masing-masing bank selama 2007-2012 (%)

108

Pada tabel coefficient Bank Mandiri diatas, diperoleh model regresi sebagai

berikut :

P = 7,044 + 0,101 In M - 0,292 In BTK – 0,522 In TA + 1,168 In BO + 0,163 In

BS + εn

Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 7,044 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service,

maka total biaya Bank Mandiri akan mengalami penurunan sebesar

704,4%.

(2) Koefisien regresi 0,101 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 10,1%.

(3) Koefisien regresi -0,292 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total biaya Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar

29,2%.

(4) Koefisien regresi -0,522 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total

aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 52,2%.

(5) Koefisien regresi 1,168 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa

jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total biaya Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 116,8%.

109

(6) Koefisien regresi 0,163 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika

biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

biaya Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 16,3%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya Bank

Mandiri ialah variabel biaya tenaga kerja, biaya operasional, biaya service.

variabel modal dan total aset.

b. Bank DKI

Pada tabel coefficient Bank DKI diatas, diperoleh model regresi sebagai berikut :

P = -0,837 + 0,328 In M - 0,188 In BTK - 0,266 In TA + 0,958 In BO + 0,251 In

BS+ εn

Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -0,837 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya

service, maka total biaya Bank DKI akan mengalami penurunan sebesar

83,7%.

(2) Koefisien regresi 0,328 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank DKI

akan mengalami peningkatan sebesar 32,8%.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant -.837 .655

Modal (M) .328 .060

Biaya Tenaga Kerja (BTK) -.188 .070

Total Aset (TA) -.266 .079

Biaya Operasional (BO) .958 .110

Biaya Service (BS) .251 .066

Tabel 39 : tabel coefficient Bank DKI

110

(3) Koefisien regresi -0,188 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total biaya Bank DKI akan mengalami kenaikan sebesar 18,8%.

(4) Koefisien regresi -0,266 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total

aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

DKI akan mengalami peningkatan sebesar 26,6%.

(5) Koefisien regresi 0,958 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa

jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total biaya Bank DKI akan mengalami kenaikan sebesar 95,8%.

(6) Koefisien regresi 0,251 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika

biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

biaya Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 25,1%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya Bank

DKI ialah variabel modal, biaya tenaga kerja, biaya operasional, biaya service dan

total aset.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant .890 .798

Modal (M) .026 .022

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .431 .105

Total Aset (TA) -.107 .061

Biaya Operasional (BO) 1.034 .027

Biaya Service (BS) -.426 .114

Pada tabel coefficient Hongkong Shanghai Banking Corporate diatas, diperoleh

model regresi sebagai berikut :

Tabel 40 : Tabel coefficienct Hongkong Shanghai Banking Corporate

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

111

P = 0,890 + 0,026 In M + 0,431 In BTK - 0,107 In TA + 1,034 In BO + 0,426 In

BS + εn

Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -0,890 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya

service, maka total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan

mengalami penurunan sebesar 89%.

(2) Koefisien regresi 0,026 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Hongkong

Shanghai Banking Corporate akan mengalami peningkatan sebesar 2,6%.

(3) Koefisien regresi 0,431 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 43,1%.

(4) Koefisien regresi -0,107 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total

aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya

Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami peningkatan

sebesar 10,7%.

(5) Koefisien regresi 1,034 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa

jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 103,4%.

112

(6) Koefisien regresi 0,426 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika

biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 42,6%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya

Hongkong Shanghai Banking Corporate ialah variabel modal, biaya tenaga kerja,

biaya operasional, biaya service dan total aset.

Pada tabel coefficient the Development Bank of Singapore, diperoleh model

regresi untuk sebagai berikut :

P = -4,410 + 0,371 In M – 0,259 In BTK - 0,089 In TA + 1,155 In BO + 0,066 In

BS + εn

Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -4,410 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya

service, maka total biaya The Development Bank of Singapore akan

mengalami penurunan sebesar 441%.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant -4.410 .978

Modal (M) .371 .102

Biaya Tenaga Kerja (BTK) -.259 .062

Total Aset (TA) -.089 .115

Biaya Operasional (BO) 1.155 .104

Biaya Service (BS) .066 .057

Tabel 41 : tabel coefficient The Development Bank of Singapore

d. The Development Bank of Singapore

113

(2) Koefisien regresi 0,371 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya The

Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar

37,1%.

(3) Koefisien regresi -0,259 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total biaya Hongkong The Development Bank of Singapore akan

mengalami peningkatan sebesar 25,9%.

(4) Koefisien regresi -0,089 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total

aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya The

Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar

8,9%.

(5) Koefisien regresi 1,155 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa

jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total biaya The Development Bank of Singapore akan mengalami

peningkatan sebesar 115,5%.

(6) Koefisien regresi 0,066 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika

biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

biaya The Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan

sebesar 6,6%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya The

Development Bank of Singapore ialah variabel modal, biaya operasional, biaya

service, biaya tenaga kerja, total aset.

114

e. Bank Bisnis International

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 1.502 .271

Modal (M) .151 .028

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .391 .053

Total Aset (TA) -.201 .046

Biaya Operasional (BO) .117 .079

Biaya Service (BS) .484 .050

Pada tabel coefficient Bank Bisnis international diatas, diperoleh model regresi

sebagai berikut :

P = 1,502 + 0,151 In M + 0,391 In BTK - 0,201 In TA + 0,117 In BO + 0,484 In

BS + εn

Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 1,520 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service,

maka total biaya Bank Bisnis International akan mengalami penurunan

sebesar 150,2%.

(2) Koefisien regresi 0,151 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 15,1%.

(3) Koefisien regresi 0,391 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total biaya Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan

sebesar 39,1%.

Tabel 42 : tabel coefficienct Bank Bisnis International

115

(4) Koefisien regresi -0,201 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total

aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 20,1%.

(5) Koefisien regresi 0,117 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa

jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total biaya Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan

sebesar 11,7%.

(6) Koefisien regresi 0,484 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika

biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

biaya Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar

48,4%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya ialah

variabel modal, biaya operasional, biaya tenaga kerja biaya service dan total aset.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant -4.209 .789

Modal (M) -.106 .074

Biaya Tenaga Kerja (BTK) -1.058 .064

Total Aset (TA) .345 .067

Biaya Operasional (BO) 2.104 .089

Biaya Service (BS) -.047 .043

Pada tabel coefficient Bank Mega Syariah diatas, diperoleh model regresi sebagai

berikut :

P = -4,209 – 0,106 In M - 1,058 In BTK + 0,345 In TA + 2,104 In BO – 0,047 In

BS + εn

Tabel 43: tabel coefficient Bank Mega Syariah

f. Bank Mega Syariah

116

Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -4,209 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya

service, maka total biaya Bank Mega Syariah akan mengalami penurunan

sebesar 420,9%.

(2) Koefisien regresi -0,106 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal

mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 10,6%.

(3) Koefisien regresi -1,058 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total biaya Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar

105,8%.

(4) Koefisien regresi 0,345 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total

aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank

Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 34,5%.

(5) Koefisien regresi 2,104 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa

jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total biaya Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar

210,4%.

(6) Koefisien regresi -0,047 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika

biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

biaya Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 4,7%.

117

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya Bank

Mega Syariah ialah variabel total aset, biaya operasional, biaya tenaga kerja dan

biaya service, modal.

3. Uji Asumsi Klasik & Uji Statistik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas dan uji multikolieritas. Sedangkan uji statistik terdiri dari uji F,

uji t dan uji koefisien determinasi. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan

uji asumsi klasik dan uji statistik pada masing-masing bank.

a. Bank Mandiri

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 16 : Uji Normalitas Bank Mandiri

Gambar 17 : Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri

118

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summary

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .994a .987 .986 .090045 .987 1015.454 5 66 .000 .461

Predictors: (Constant), ln_M,ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO

Dependent Variable: cost

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,461. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.044 1.794 3.926 .000

Modal .101 .114 .049 .884 .380 .064 15.517

Biaya Tenaga Kerja -.292 .059 -.303 -4.935 .000 .052 19.360

Total Aset -.522 .170 -.160 -3.065 .003 .072 13.955

Biaya Operasional 1.168 .099 1.143 11.778 .000 .021 48.413

Biaya Service .163 .073 .190 2.216 .030 .026 37.841

Dependent Variable: cost

Tabel 44 :

(3) Uji Autokorelarsi

Tabel 45 :

(4) Uji Multikolinieritas

119

Variabel modal , biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya

service terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan

nilai VIF lebih dari 10.

(5) Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 41.167 5 8.233 1015000 .000a

Residual .535 66 .008

Total 41.702 71

Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja total aset, biaya service, biaya operasional

Dependent Variable: cost

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (=101500) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja,

total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan

terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Mandiri.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 3.926 .000

In M .884 .380

In BTK -4.935 .000

In TA -3.065 .003

In BO 11.778 .000

In BS 2.216 .030

Tabel 47 : nilai t dan sig Bank Mandiri

Tabel 46:

120

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung

(=0,884) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap

total biaya Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel modal tidak berpengaruh

terhadap tingkat efisiensi biaya biaya Bank Mandiri.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -4,953) < t-tabel (=

-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank

Mandiri. Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank Mandiri.

Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -3,065) < t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank Mandiri.

Dengan demikian, variabel total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

biaya Bank Mandiri.

Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 11,778) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mandiri.

Dengan demikian, variabel biaya operasional berpengaruh positif terhadap tingkat

efisiensi biaya Bank Mandiri.

Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 2,216) > t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mandiri. Dengan

demikian, variabel biaya service berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi

biaya Bank Mandiri.

121

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 44, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,987 atau

98,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank Mandiri periode Januari 2007

hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh modal, biaya tenaga kerja, total aset,

biaya operasional dan biaya service sebesar 97,8%. Sisanya 2,2% dipengaruhi

oleh variabel lain seperti DPK, Investasi Surat Berharga dan lain-lain

b. Bank DKI

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 18 : Uji Normalitas Bank DKI

Gambar 19 : Uji Heteroskedastisitas Bank DKI

122

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .996a .991 .991 .096286 .991 1525.659 5 66 .000 1.295

Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_AT, ln_BS, ln_BO

Dependent Variable: cost

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,295. artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

(4) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.837 .655 -1.277 .206

Modal .328 .060 .141 5.436 .000 .193 5.173

Biaya Tenaga Kerja -.188 .070 -.177 -2.688 .009 .030 33.280

Total Aset -.266 .079 -.091 -3.355 .001 .175 5.716

Biaya Operasional .958 .110 .899 8.724 .000 .012 81.656

Biaya Service .251 .066 .259 3.793 .000 .028 35.804

Dependent Variable: cost

Tabel 48 :

Tabel 49 :

(3) Uji Autokorelasi

123

Variabel modal, dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena

nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel

biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service dan total pembiayaan &

piutang (TPP) terkena gejala multikolinieritas karena nilai VIF melebihi dari 10.

(5) Uji F

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 330.853) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja,

total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan

terhadap tingkat efisiensi biaya Bank DKI.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant -1.277 .206

In M 5.436 .000

In BTK -2.688 .009

In TA -3.355 .001

In BO 8.724 .000

In BS 3.793 .000

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.485 5 1.497 330.853 .000a

Residual .299 66 .005

Total 7.784 71

Predictors: (Constant),modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya

service, biaya operasional

Dependent Variable: cost

Tabel 50 :

Tabel 51 : tabel t dan Sig Bank DKI

tabe

124

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung

(=5,436) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

biaya Bank DKI. Dengan demikian, variabel modal berpengaruh positif terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank DKI.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -2,688) < t-tabel (=

-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank

DKI. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank DKI.

Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -3,355) < t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank DKI.

Dengan demikian, variabel total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

biaya Bank DKI.

Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 8,724) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank DKI.

Dengan demikian, biaya operasional berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi

biaya Bank DKI.

Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 3,793) > t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank DKI. Dengan

demikian, variabel biaya service berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi

biaya Bank DKI.

125

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 48, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,991 atau

99,1%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank DKI periode januari 2007

hingga desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal, biaya tenaga kerja, total

aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 99,1%. Sisanya 0,09%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, kredit dan lain-lain.

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

\

Gambar 20 : Uji Normalitas Hongkong Shanghai Banking Corporate

Gambar 21 : Uji heteroskedastisitas Hongkong Shanghai Banking Corporate

126

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .998a .997 .996 .053877 .997 3823.452 5 66 .000 0.972

Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BO, ln_BS

Dependent Variable: cost

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,972. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

(4) Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .890 .798 1.115 .269

Modal .026 .022 .020 1.163 .249 .171 5.855

Biaya Tenaga Kerja .431 .105 .371 4.114 .000 .006 156.394

Total Aset -.107 .061 -.031 -1.756 .084 .171 5.854

Biaya Operasional 1.034 .027 1.017 38.715 .000 .075 13.246

Biaya service -.426 .114 -.378 -3.740 .000 .005 195.766

Dependent Variable: cost

Tabel 52 :

Tabel 53 :

(3) Uji Autokorelasi

127

Variabel modal dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena

nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Variabel biaya tenaga

kerja, biaya operasional dan biaya service terkena gejala multikolinieritas karena

nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari 10.

(5) Uji F ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 55.494 5 11.099 3.823 .000a

Residual .192 66 .003

Total 55.686 71

Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service, biaya operasional

Dependent Variable: cost

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 3,823) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja, total

aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 1.115 .269

In M 1.163 .249

In BTK 4.114 .000

In TA -1.756 .084

In BO 38.715 .000

In BS -3.740 .000

Tabel 54 :

Tabel 55 : nilai t dan Sig Hongkong Shanghai Banking Corporate

128

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung

(=1,163) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap

total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel

modal tidak berpengaruh tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking

Corporate.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 4,114) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Hongkong

Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking

Corporate.

Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -1,756) > t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Hongkong Shanghai

Banking Corporate. Dengan demikian, variabel total aset berpengaruh negatif

terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 38,175) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Hongkong

Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian biaya operasional berpengaruh

positif terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= -3,740) < t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Hongkong

Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel biaya service tidak

129

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking

Corporate.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 52, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,997 atau

99,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking

Corporate periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel

modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar

99,7%. Sisanya 0,03% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar,

pinjaman dan lain-lain.

d. The Development Bank of Singapore

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

Gambar 22 : Uji Normalitas The Development Bank of Singapore

130

(2) Uji Hetroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .991a .981 .980 .11857 .981 687.825 5 66 .000 .551

Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO

Dependent Variable: cost

Berdasarkan tabel model summary di atas, dapat kita lihat bahwa nilai

Durbin-Watson-nya adalah sebesar 0,551 Nilai berada di antara -2 dan +2.

Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala autokorelasi.

Gambar 23 : Uji heteroskedastisitas The Development Bank of Singapore

Tabel 56 :

(3) Uji Autokorelasi

131

(4) Uji Multikolineritas

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.410 .978 -4.510 .000

Modal .371 .102 .145 3.623 .001 .178 5.618

Biaya Tenaga Kerja -.259 .062 -.253 -4.186 .000 .078 12.821

Total Aset -.089 .115 -.030 -.769 .444 .186 5.367

Biaya Operasional 1.155 .104 1.088 11.108 .000 .030 33.635

Biaya Service .066 .057 .073 1.165 .248 .074 13.568

Dependent Variable : cost

Variabel modal dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena

nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel

biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service terkena gejala

multikolinieritas karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF

melebihi dari 10.

(5) Uji F

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 687,825) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal,biaya tenaga kerja,

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 48.351 5 9.670 687.825 .000a

Residual .928 66 .014

Total 49.279 71

Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service,biaya operasional

Dependent Variable: cost

Tabel 57 :

Tabel 4.21 : Tabel 58 :

132

total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan

terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant -4.510 .000

In M 3.623 .001

In BTK -4.186 .000

In TA -.769 .444

In BO 11.108 .000

In BS 1.165 .248

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung (=

3,623) > t-tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

biaya The Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel modal

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of

Singapore.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -4,186) < t-tabel (=

-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya The

Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja

tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of

Singapore.

Tabel 59 : nilai t dan Sig The Development Bank of Singapore

133

Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -0,769) > t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya The Development Bank

of Singapore. Dengan demikian, variabel total aset berpengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore.

Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 11,108) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya The

Development Bank of Singapore. Dengan demikian, biaya operasional

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of

Singapore.

Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 1,165) < t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya The Development

Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel biaya service tidak berpengaruh

terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 56, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,981 atau

98,1%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore

periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal,

biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 98,1%.

Sisanya 1,9% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, surat berharga dan

lain-lain.

134

e. Bank Bisnis International

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Gambar 24 : Uji Normalitas Bank Bisnis International

Gambar 25 : Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis International

135

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .999a .998 .998 .347225 .998 7081.539 5 66 .000 1.265

Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO

Dependent Variable: cost

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,265. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Variabel modal tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance

lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel biaya tenaga

kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service terkena gejala

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.502 .271 5.542 .000

Modal .151 .028 .071 5.422 .000 .163 6.119

BTK .391 .053 .391 7.419 .000 .010 98.460

Totalaset -.201 .046 -.082 -4.415 .000 .082 12.196

BO .117 .079 .120 1.484 .143 .004 230.241

BS .484 .050 .500 9.704 .000 .011 94.055

Dependent Variable: cost

Tabel 60 :

Tabel 61 :

(4) Uji Multikolinieritas

(3) Uji Autokorelasi

136

multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari

10.

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 7,082) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja, total

aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 5.542 .000

In M 5.422 .000

In BTK 7.419 .000

In TA -4.415 .000

In BO 1.484 .143

In BS 9.704 .000

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 42.696 5 8.539 7.082 .000a

Residual .080 66 .001

Total 42.775 71

Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service, biaya operasional

Dependent Variable: cost

Tabel 62 :

Tabel 63 : nilai t dan Sig Bank Bisnis International

(5) Uji F

137

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung (=

5,422) >t-tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

biaya Bank Bisnis International. Dengan demikian, variabel modal berpengaruh

positif terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 7,419) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Bisnis

International. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.

Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -4,415) < t-tabel (= -1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank Bisnis

International. Dengan demikian, variabel total aset tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.

Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 1,484) < t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank

Bisnis International. Dengan demikian, biaya operasional tidak berpengaruh

terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.

Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 9,704) > t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Bisnis

International. Dengan demikian, variabel biaya service berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.

138

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 60, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,998 atau

99,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International periode

januari 2007 hingga desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal, biaya

tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 99,8%.

Sisanya 0,02% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva tetap, kredit dan lain-

lain.

f. Bank Mega Syariah

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 26 : Uji Normalitas Bank Mega Syariah

Gambar 27 : Uji heteroskedastisitas Bank Mega Syariah

139

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .997a .993 .993 .077612 .993 1974.837 5 66 .000 0.389

Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO

Dependent Variable: cost

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,389. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

(4) Uji Multikolinieritas Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.209 .789 -5.334 .000

Modal -.106 .074 -.037 -1.433 .157 .150 6.661

Biaya Tenaga Kerja -1.058 .064 -1.515 -16.596 .000 .012 82.843

Total Aset .345 .067 .140 5.136 .000 .136 7.361

Biaya Operasional 2.104 .089 2.457 23.738 .000 .009 106.500

Biaya Service -.047 .043 -.058 -1.101 .275 .037 27.133

Dependent Variable: cost

Tabel 64 :

Tabel 65 :

(3) Uji Autokorelasi

140

Variabel modal dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena

nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel lain

yaitu biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service terkena gejala

multikolineritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.

(5) Uji F ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 59.480 5 11.896 1.975 .000a

Residual .398 66 .006

Total 59.877 71

Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service, biaya operasional

Dependent Variable: cost

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 1,975) < F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja, total

aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant -5.334 .000

In M -1.433 .157

In BTK -16.596 .000

In TA 5.136 .000

In BO 23.738 .000

In BS -1.101 .275

Tabel 66 :

Tabel 67 : nilai t dan Sig Bank Mega Syariah

141

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung (=

-1,433) > t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total

biaya Bank Mega Syariah. Dengan demikian, modal berpengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -16,596) < t-tabel (=

-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank

Mega Syariah. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh

terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.

Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= 5,136) > t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mega Syariah.

Dengan demikian, variabel total aset berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi

biaya Bank Mega Syariah.

Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 23,378) > t-tabel

(=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mega

Syariah. Dengan demikian, biaya operasional berpengaruh positif terhadap tingkat

efisiensi biaya Bank Mega Syariah.

Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= -1,101) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mega

Syariah. Dengan demikian, variabel biaya service berpengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.

142

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 64, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,993 atau

99,3%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah periode Januari

2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal, biaya tenaga kerja,

total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 99,3%. Sisanya 0,7%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti kredit, pinjaman dan lain-lain.

C. Profit Efficiency

1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Profit Efficiency

Setelah melakukan analisis dengan pendekatan technical dan cost effiency,

pendekatan selanjutnya yang dipergunakan ialah profit efficiency. Pada

pendekatan profit efficiency memiliki indikator yang sama dengan technical

efficiency yaitu skor efisiensi yang mendekati angka 1 atau 100% adalah yang

paling baik. Hal ini berarti skor efisiensi sebuah bank akan semakin baik jika

mendekati 100%.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

MNDR 97,69 87,99 71,81 79,18 90,60 99,99

BDKI 97,76 85,52 31,28 36,64 89,79 99,99

HSBC 97,71 91,54 83,10 85,75 93,76 99,99

DBS 97,58 73,73 29,75 35,99 90,64 99,99

BBI 97,61 87,75 77,94 81,50 92,20 99,99

BMGS 97,91 90,68 65,50 45,20 88,03 99,99

Pada perhitungan efisiensi tahun 2007 memperlihatkan. Bank Mega

Syariah (BMGS) yang memperoleh skor efisiensi tertinggi yaitu 97,71%.

Selanjutnya posisi kedua ditempati oleh Bank DKI (BDKI) dengan perolehan

skor efisiensi sebesar 97,76%. Pada posisi ketiga ditempati oleh Hongkong

Tabel 68 : tabel skor efisiensi keuntungan masing-masing bank periode 2007-2012 (%)

Sumber : data sekunder yang sudah diolah

143

Shanghai Banking Corporate (HSBC) dengan perolehan skor efisiensi sebesar

97,71%.

Posisi keempat ditempati oleh Bank Mandiri (MNDR) dengan perolehan

skor efisiensi sebesar 97,69%. Di bawah Bank Mandiri, ada Bank Bisnis

International (BBI) yang memiliki skor efisiensi 97,61%. Di posisi terakhir ada

The Development Bank of Singapore (DBS) yang memiliki skor efisiensi 97,58%.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya nilai efisiensi masing-masing bank

karena tinggi variabel aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan &piutang

serta pendapatan lain yang tinggi.

Pada tahun 2008, terjadi perubahan posisi peringkat efisiensi pada tabel

Jika pada tahun sebelumnya Bank Mega Syariah meraih nilai profit efficiency

tertinggi, namun pada tahun ini bank yang meraih nilai profit efficiency paling

tinggi ialah Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut meraih skor

efisiensi sebesar 91,54% atau turun 6,17% dari tahun sebelumnya. Penurunan

nilai efisiensi ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan,

variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal I,II dan III, variabel total

pembiayaan & piutang yang turun bulan Februari dan Desember, variabel aktiva

tetap pada bulan Maret dan Juli serta variabel total simpanan yang turun pada

periode kuartal I.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor

efisiensi sebesar 90,68% atau turun 7,23% dari tahun sebelumnya. Penurunan

nilai efisiensi ini dikarenakan variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan,

variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode kuartal I dan II,

144

variabel pendapatan lain yang turun pada bulan Maret, Juni dan Oktober, variabel

aktiva tetap yang turun pada periode kuartal III serta bulan April dan variabel total

simpanan yang turun pada bulan Maret, April, Juli dan November.

Posisi ketiga terdapat Bank Mandiri dengan perolehan skor efisiensi

dengan nilai 87,99% atau turun 9,7% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai

efisiensi ini karena variabel tenaga kerja yang naik setiap bulan, variabel

pendapatan lain yang turun pada periode kuartal II dan III, variabel aktiva tetap

yang turun pada periode kuartal I, II serta bulan Agustus dan November, variabel

total simpanan yang turun pada bulan Maret, Mei, Juli dan Agustus serta variabel

total pembiayaan & piutang yang turun pada bulan Desember.

Posisi keempat terdapat Bank Bisnis International dengan perolehan skor

efisiensi sebesar 87,75% atau turun 9,86% dari tahun sebelumnya. Penurunan skor

efisiensi ini dipengaruhi olehnya naiknya biaya tenaga kerja setiap bulan, variabel

pendapatan lain yang turun pada periode kuartal II serta bulan Maret, Mei,

September dan Desember, variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada

bulan April dan Oktober, variabel aktiva tetap yang turun pada bulan Maret, April

dan Juni serta variabel total simpanan yang turun pada periode kuartal II, III dan

bulan Desember.

Posisi kelima terdapat Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi sebesar

85,52% atau turun 12,24% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan

variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan, variabel pendapatan lain yang

turun pada periode kuartal II dan bulan Desember, variabel aktiva tetap yang turun

145

pada bulan April, Juni dan Desember, variabel total simpanan yang turun pada

periode kuartal II serta bulan Oktober dan November.

Posisi terakhir ditempati oleh The Development Bank of Singapore

dengan perolehan skor efisiensi 73,73% atau turun 23,85% dari tahun

sebelumnya. Penurunan skor efisiensi ini disebabkan biaya tenaga kerja yang

setiap bulan naik, variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal I dan

III, variabel aktiva tetap yang turun pada bulan Februari dan November, variabel

total simpanan yang turun pada periode kuartal III serta bulan Maret, Mei dan

Desember serta variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode

kuartal IV dan bulan Maret, April dan Mei.

Tahun 2009, bank yang meraih nilai efisiensi tertinggi sama seperti tahun

lalu yaitu Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut meraih skor

efisiensi sebesar 83,1% atau turun 8,44% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini

disebabkan naiknya variabel biaya tenaga kerja pada setiap bulan, variabel

pendapatan lain yang turun pada periode kuartal III serta bulan April, Mei dan

Desember, variabel aktiva tetap yang turun pada setiap bulannya, variabel total

simpanan yang turun pada periode kuartal I dan II serta bulan September, Oktober

dan Desember, variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode

kuartal II serta bulan Maret, September dan November.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan

skor efisiensi sebesar 77,94% atau turun 9,81% dari tahun sebelumnya. Penurunan

skor efisiensi ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik pada setiap

bulan, variabel pendapatan lain dan total simpanan yang turun pada periode

146

kuartal I serta bulan April dan September, variabel aktiva tetap yang turun pada

setiap bulan dan variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada bulan

September dan November.

Posisi ketiga terdapat Bank Mandiri dengan perolehan skor efisiensi

sebesar 71,81% atau turun 16,18% dari tahun sebelumnya. Penurunan skor

efisiensi ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik pada setiap bulan,

variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal I serta bulan April, Juni,

Juli dan Oktober, variabel aktiva tetap yang turun pada periode kuartal I dan II

serta bulan Juli, Agustus dan November, variabel total simpanan yang turun pada

periode kuartal I serta bulan Juli dan Oktober, variabel total pembiayaan &

piutang yang turun pada bulan April dan Juli.

Posisi keempat ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor

efisiensi sebesar 65,5% atau turun 25,18% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini

disebabkan naiknya biaya tenaga kerja setiap bulannya, variabel pendapatan lain

yang turun pada periode kuartal II dan Kuartal IV serta bulan Februari, variabel

aktiva tetap yang turun pada periode kuartal I, III dan IV serta variabel total

simpanan yang turun pada bulan Maret dan Juni.

Posisi kelima terdapat Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi sebesar

31,28% atau turun 54,24% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan

variabel tenaga kerja yang naik pada setiap bulannya, variabel pendapatan lain

yang turun pada periode kuartal II dan IV serta bulan Maret, variabel aktiva tetap

yang turun pada periode kuartal I, II serta bulan Agustus dan November, variabel

147

total simpanan yang turun pada periode kuartal III serta bulan Mei dan November,

variabel total pembiayaan & piutang turun pada bulan November.

Posisi terakhir ditempati The Development Bank of Singapore dengan

perolehan skor efisiensi 29,75% atau turun 43,98% dari tahun sebelumnya.

Penurunan ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulannya,

variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal II, variabel aktiva tetap

yang turun setiap bulan kecuali pada bulan April dan September, variabel total

simpanan yang turun pada periode kuartal II serta variabel total pembiayaan &

piutang yang turun pada periode kuartal III serta bulan Maret dan April.

Tahun 2010, bank yang memiliki skor efisiensi terbaik sama dengan tahun

sebelumnya yaitu Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut pada

tahun ini meraih skor efisiensi sebesar 85,75% atau naik 2,65% dari tahun

sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini disebabkan variabel total pembiayaan

& piutang yang naik pada setiap bulan, variabel total simpanan yang naik setiap

bulan kecuali pada periode kuartal III serta variabel pendapatan lain yang naik

pada bulan Februari, Mei, Oktober dan November.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan

skor efisiensi 81,5% atau naik 3,56% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai

efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total pembiayaan dan piutang yang naik

pada periode kuartal I dan II serta bulan September dan Desember, variabel

pendapatan lainnya yang naik pada bulan April, Juni dan September, variabel

aktiva tetap yang naik pada bulan November serta variabel total simpanan yang

naik pada periode kuartal I, II dan III.

148

Posisi ketiga terdapat Bank Mandiri dengan perolehan skor efisiensi

sebesar 79,18% atau naik 7,37% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai

efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total pembiayaan & piutang yang naik

setiap bulan, variabel pendapatan lain yang naik pada bulan Maret, Mei, Oktober

dan Desember, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal II dan IV serta

bulan Agustus, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal II, III dan

IV serta bulan Maret.

Posisi keempat ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor

efisiensi sebesar 45,2% atau turun 20,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini

disebabkan oleh variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan, variabel

pendapatan lain yang turun pada periode kuartal III serta bulan Februari dan Mei,

variabel aktiva tetap yang turun pada periode kuartal I dan IV serta bulan Juni,

variabel total simpanan yang turun pada periode kuartal III serta bulan Februari

dan November, variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode

kuartal I dan bulan Juli.

Posisi kelima ditempati oleh Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi

sebesar 36,64% atau naik sebesar 5,36% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai

efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada periode

kuartal II dan III, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada periode

kuartal I, III dan IV, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal IV serta

bulan Juli dan Agustus, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal I

dan III serta bulan Juni.

149

Posisi terakhir, ada The Development Bank of Singapore dengan

perolehan skor efisiensi sebesar 35,99% atau naik 6,24% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan skor efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik

pada periode kuartal IV serta bulan April dan Mei, variabel total pembiayaan &

piutang yang naik setiap bulan kecuali pada bulan Juli, November dan Desember,

variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Desember serta variabel total simpanan

yang naik pada periode kuartal II dan bulan Oktober.

Tahun 2011, nilai efisiensi masing-masing bank naik dan berada di atas 80

%. Pada tahun ini, Bank yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya memperoleh

skor efisiensi terbaik yaitu Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut

meraih skor efisiensi sebesar 93,76% atau naik 8,01% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik

pada periode kuartal II dan IV, variabel total pembiayaan & piutang yang naik

pada periode kuartal II dan III serta bulan Maret dan November, variabel aktiva

tetap yang naik pada bulan April dan variabel total simpanan yang naik pada

periode kuartal II serta bulan Maret, Juli, September dan November.

Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan

skor efisiensi 92,2% atau naik 10,7% dari tahun sebelumnya. Peningkatan skor

efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lainnya yang naik setiap bulan

kecuali pada bulan Mei, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada

periode kuartal III dan IV serta bulan Maret, April dan Juni, variabel aktiva tetap

yang naik pada bulan Agustus dan variabel total simpanan yang naik pada kuartal

II dan III serta bulan Februari dan Desember.

150

Posisi ketiga ditempati oleh The Development Bank of Singapore dengan

perolehan skor efisiensi 90,64% atau naik signifikan 54,66% dari tahun

sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan

lain yang naik pada bulan Mei, September dan November, variabel total

pembiayaan & piutang yang naik pada periode kuartal II serta bulan Juli, Oktober

dan November, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal IV serta

bulan Februari, April dan Juni.

Posisi keempat ditempati oleh Bank Mandiri dengan perolehan skor

efisiensi sebesar 90,6% atau naik 11,42% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini

dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada bulan Maret dan

September, variabel total simpanan yang naik setiap bulan kecuali bulan Februari

dan April, variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan serta

variabel aktiva tetap yang naik setiap bulan kecuali bulan Februari.

Posisi kelima ditempati oleh Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi

sebesar 89,97% atau naik signifikan 53,15% dari tahun sebelumnya. Peningkatan

signifikan ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada bulan

Maret, Mei, Juli dan Agustus, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal

II dan IV, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada setiap bulan

kecuali bulan Agustus dan Oktober serta variabel total pembiayaan & piutang

yang naik pada setiap bulan.

Posisi keenam ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor

efisiensi 88,03% atau naik signifikan 42,83% dari tahun sebelumnya. Peningkatan

signifikan ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada bulan

151

Maret, Juni, September, Oktober dan Desember, variabel aktiva tetap yang naik

pada bulan April, variabel total simpanan yang naik setiap bulan kecuali bulan

April dan Mei serta variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan

kecuali bulan Februari, Maret dan April.

Tahun terakhir yaitu 2012, masing-masing bank mampu meraih skor

efisiensi secara maksimal. Pada tahun ini semua bank memiliki skor efisiensi

99,99%. Bank Mandiri mampu meningkatkan skor efisiensinya sebesar 9,39%

dari tahun sebelumnya. Peningkatan skor efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel

pendapatan lain yang naik pada periode kuartal III dan IV serta bulan Februari dan

April, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal IV dan bulan Maret,

Juni dan Juli, variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan kecuali

bulan Agustus serta variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal II, III

dan IV.

Bank DKI mampu meningkatkan nilai efisiensinya sebesar 10,2% dari

tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel

pendapatan lain yang naik setiap bulan kecuali bulan April, Juli dan Oktober,

variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Juli dan Agustus, variabel total

pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan serta variabel total simpanan yang

naik pada periode kuartal I dan II serta bulan Agustus dan September.

Hongkong Shanghai Banking Corporate berhasil meningkatkan nilai

efisiensinya sebanyak 6,23% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi

oleh variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan kecuali bulan

September, variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Juni, variabel total

152

simpanan yang naik pada periode kuartal I dan II serta bulan Agustus, Oktober

dan Desember serta variabel pendapatan lainnya yang naik setiap bulan kecuali

pada bulan Agustus, September dan Oktober.

The Development Bank of Singapore mampu menaikkan skor efisiensi

sebesar 9,35% dari tahun sebelumnya. Peningkatan skor efisiensi ini dipengaruhi

oleh variabel pendapatan lain yang naik pada periode kuartal I serta bulan Mei,

September dan Oktober, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal II

dan III serta bulan November, variabel total pembiayaan & piutang yang naik

pada periode kuartal II dan III serta bulan Februari.

Bank Bisnis International mampu menaikkan nilai efisiensi sebesar 7,79%

dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi bank ini dipengaruhi oleh

variabel pendapatan lain yang naik pada setiap bulan kecuali bulan Februari dan

Desember, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal III, variabel total

simpanan yang naik pada periode kuartal II dan IV serta bulan Maret dan

September, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada setiap bulan

kecuali bulan Agustus.

Bank Mega Syariah juga berhasil menaikkan skor efisiensi bank tersebut

sebesar 11,96% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi bank tersebut

dipengaruhi oleh variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada setiap bulan

kecuali bulan Oktober, variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Maret, variabel

pendapatan lain yang naik pada bulan Maret, Juni, September, Oktober dan

Desember, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal III serta bulan

Maret, April, Oktober dan Desember.

153

2. Analisis Model Regresi

Dalam melakukan analisis model regresi, penulis akan menjelaskan

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.

Penulis juga menggunakan akal sehat (common sense) dalam

mengintepretasikan sebuah model regresi.

a. Bank Mandiri

Pada tabel coefficient Bank Mandiri diatas, diperoleh model regresi sebagai

berikut :

2007 2008 2009 2010 2011 2012

MNDR 97,69 87,99 71,81 79,18 90,6 99,99

BDKI 97,76 85,52 31,28 36,64 89,79 99,99

HSBC 97,71 91,54 83,1 85,75 93,76 99,99

DBS 97,58 73,73 29,75 35,99 90,64 99,99

BBI 97,61 87,75 77,94 81,5 92,2 99,99

BMGS 97,91 90,68 65,5 45,2 88,03 99,99

0

20

40

60

80

100

120p

erc

en

t

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant -6.951 7.567

Aktiva Tetap (AT) .118 .343

Total Simpanan (TS) .006 .390

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .893 .025

Total Pembiayaan & Piutang (TPP) .628 .289

Pendapatan Lainnya (PL) -.262 .278

Tabel 69 : tabel coefficient Bank Mandiri

Grafik 3 : grafik pergerakan nilai efisiensi masing masing bank selama 2007-2012 (%)

154

P = -6,951 + 0,118 In AT + 0,006 In TS - 0,893 In BTK + 0,628 In TPP – 0,262

In PL+ εn

Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -6,951 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank Mandiri

akan mengalami penurunan sebesar 695,1%.

(2) Koefisien regresi 0,118 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika

aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 11,8%.

(3) Koefisien regresi 0,006 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika

total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 0,6%.

(4) Koefisien regresi 0,893 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan Bank Mandiri akan mengalami penurunan sebesar

89,3%.

(5) Koefisien regresi 0,628 (variabel total pembiayaan & piutang)

menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami

peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank Mandiri

akan mengalami peningkatan sebesar 62,8%.

(6) Koefisien regresi -0,262 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan

bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%

155

persen, maka total keuntungan Bank Mandiri akan mengalami peningkatan

sebesar 26,2%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi total keuntungan Bank

Mandiri ialah variabel aktiva tetap, total simpanan, pendapatan lainnya serta total

pembiayaan & piutang. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja jika mengalami

peningkatan akan mengakibatkan penurunan total keuntungan bagi Bank Mandiri.

b. Bank DKI

Pada tabel coefficient Bank DKI diatas, diperoleh model regresi sebagai berikut :

P = 0,475 + 0,368 In AT + 0,458 In TS - 0,482 In BTK – 0,231 In TPP – 0,169 In

PL+ εn

Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 0,475 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan &

piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank DKI akan

mengalami penurunan sebesar 47,5%.

(2) Koefisien regresi 0,368 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika

aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 36,8%.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant .475 2.963

Aktiva Tetap (AT) .368 .405

Total Simpanan (TS) .458 .328

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .482 .036

Total Pembiayaan & Piutang (TPP) -.231 .355

Pendapatan Lainnya (PL) -.169 .063

Tabel 70 : tabel coefficient Bank DKI

156

(3) Koefisien regresi 0,458 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika

total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 45,8%.

(4) Koefisien regresi 0,482 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan Bank DKI akan mengalami penurunan sebesar

48,2%.

(5) Koefisien regresi -0,231 (variabel total pembiayaan & piutang)

menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami

peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank DKI akan

mengalami peningkatan sebesar 23,1%.

(6) Koefisien regresi -0,169 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan

bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%

persen, maka total keuntungan Bank DKI akan mengalami peningkatan

sebesar 16,9%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan

Bank DKI ialah variabel aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan & piutang

serta pendapatan lainnya. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja jika

mengalami peningkatan justru akan mengakibatkan penurunan total keuntungan

Bank DKI.

157

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant -4.582 3.833

Aktiva Tetap (AT) .188 .158

Total Simpanan (TS) -.534 .717

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .949 .053

Total Pembiayaan & Piutang (TPP) .446 .539

Pendapatan Lainnya (PL) .294 .217

Pada tabel coefficient Hongkong Shanghai Banking Corporate diatas, diperoleh

model regresi sebagai berikut :

P = - 4,582 + 0,188 In AT – 0,534 In TS - 0,949 In BTK + 0,446 In TPP + 0,294

In PL+ εn

Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -4,582 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Hongkong

Shanghai Banking Corporate akan mengalami penurunan sebesar 458,2%.

(2) Koefisien regresi 0,188 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika

aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 18,8%.

(3) Koefisien regresi -0,534 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa

jika total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami

peningkatan sebesar 53,4%.

Tabel 71 : Tabel coefficienct Hongkong Shanghai Banking Corporate

158

(4) Koefisien regresi 0,949 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan

mengalami penurunan sebesar 94,9%.

(5) Koefisien regresi 0,446 (variabel total pembiayaan & piutang)

menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami

peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Hongkong

Shanghai Banking Corporate akan mengalami peningkatan sebesar 44,6%.

(6) Koefisien regresi 0,294 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan bahwa

jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan

mengalami peningkatan sebesar 29,4%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan

Hongkong Shanghai Banking Corporate ialah variabel aktiva tetap, biaya tenaga

kerja, total pembiayaan & piutang serta Pendapatan Lainnya. Sementara itu

variabel biaya tenaga kerja jika mengalami peningkatan akan mengakibatkan

penurunan total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 13.476 6.743

Aktiva Tetap (AT) -.474 .202

Total Simpanan (TS) -.362 .898

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .872 .087

Total Pembiayaan & Piutang (TPP) .347 .901

Pendapatan Lainnya (PL) -.419 .281

Tabel 72 : tabel coefficient The Development Bank of Singapore

d. The Development Bank of Singapore

159

Pada tabel coefficient the Development Bank of Singapore diatas, diperoleh

model regresi untuk sebagai berikut :

P = 13,476 – 0,474 In AT – 0,362 In TS - 0,872 In BTK + 0,347 In TPP – 0,419

In PL + εn

Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 13,476 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

&piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan The

Development Bank of Singapore akan mengalami penurunan sebesar

1347,6%.

(2) Koefisien regresi -0,474 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika

aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan The Development Bank of Singapore akan mengalami

peningkatan sebesar 47,4%.

(3) Koefisien regresi -0,362 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa

jika total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka

total keuntungan The Development Bank of Singapore akan mengalami

peningkatan sebesar 36,2%.

(4) Koefisien regresi 0,872 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan The Development Bank of Singapore akan

mengalami penurunan sebesar 87,2%.

160

(5) Koefisien regresi 0,347 (variabel total pembiayaan & piutang)

menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami

peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan The

Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar

34,7%.

(6) Koefisien regresi -0,419 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan

bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%

persen, maka total keuntungan The Development Bank of Singapore akan

mengalami peningkatan sebesar 41,9%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan

The Development Bank of Singapore ialah variabel aktiva tetap total simpanan,

pendapatan lainnya serta total pembiayaan & piutang. Sementara itu variabel

biaya tenaga kerja mengakibatkan penurunan total keuntungan bank tersebut.

e. Bank Bisnis International

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant -12.944 5.076

Aktiva Tetap (AT) 1.458 .358

Total Simpanan (TS) .126 .259

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .916 .103

Total Pembiayaan & Piutang (TPP) -.223 .491

Pendapatan Lainnya (PL) -.079 .250

Pada tabel coefficient Bank Bisnis international diatas, diperoleh model regresi

sebagai berikut :

P = -12,944 + 1,458 In AT + 0,126 In TS - 0,916 In BTK – 0,223 In TPP – 0,079

In PL + εn

Tabel 73 : tabel coefficienct Bank Bisnis International

161

Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar -12,944 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank Bisnis

International akan mengalami penurunan sebesar 1294,4%.

(2) Koefisien regresi 1,458 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika

aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan

sebesar 145,8%.

(3) Koefisien regresi 0,126 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika

total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan

sebesar 12,6%.

(4) Koefisien regresi 0,916 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan Bank Bisnis Internatinal akan mengalami

penurunan sebesar 91,6%.

(5) Koefisien regresi -0,223 (variabel total pembiayaan & piutang)

menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami

peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank Bisnis

International akan mengalami peningkatan sebesar 22,3%.

(6) Koefisien regresi -0,079 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan

bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%

162

persen, maka total keuntungan Bank Bisnis International akan mengalami

peningkatan sebesar 7,9%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan

Bank Bisnis International ialah variabel aktiva tetap, total pembiayaan & piutang,

pendapatan lainnya dan total simpanan. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja

jika mengalami peningkatan akan mengakibatkan penurunan total keuntungan

bagi Bank Bisnis International.

f. Bank Mega Syariah

Model Unstandardized Coefficients

B Std Error

Costant 16.673 7.188

Aktiva Tetap (AT) -.811 .614

Total Simpanan (TS) .285 .380

Biaya Tenaga Kerja (BTK) .972 .152

Total Pembiayaan & Piutang (TPP) -.043 .511

Pendapatan Lainnya (PL) -.886 .242

Pada tabel coefficient Bank Mega Syariah diatas, diperoleh model regresi sebagai

berikut :

P = 16,673 – 0,811 In AT + 0,285 In TS - 0,972 In BTK – 0,043 In TPP – 0,886

In PL + εn

Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(1) Nilai konstansta sebesar 16,673 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank Mega

Syariah akan mengalami penurunan sebesar 1667,3%.

Tabel 74 : tabel coefficient Bank Mega Syariah

163

(2) Koefisien regresi -0,811 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika

aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar

81,1%.

(3) Koefisien regresi 0,285 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika

total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total

keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar

28,5%.

(4) Koefisien regresi 0,972 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa

jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,

maka total keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami penurunan

sebesar 97,2%.

(5) Koefisien regresi -0,043 (variabel total pembiayaan & piutang)

menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami

peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank Mega

Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 4,3%.

(6) Koefisien regresi -0,886 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan

bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%

persen, maka total keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami

peningkatan sebesar 88,6%.

Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan

Bank Mega Syariah ialah variabel aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lainnya. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja jika

164

mengalami peningkatan akan mengakibatkan penurunan total keuntungan Bank

Mega Syariah.

3. Uji Asumsi Klasik & Uji Statistik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas dan uji multikolieritas. Sedangkan uji statistik terdiri dari uji F,

uji t dan uji koefisien determinasi. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan

uji asumsi klasik dan uji statistik pada masing-masing bank.

a. Bank Mandiri

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 28 : Uji Normalitas Bank Mandiri

Gambar 29 : Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri

165

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summary

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .989a .978 .976 .13269 .978 585.02 5 66 .000 0.441

Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp

Dependent Variable: Profit

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,441. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6.951 7.567 -.919 .362

Aktiva Tetap .118 .343 .014 .345 .731 .212 4.723

Total Simpanan .006 .390 .002 .016 .987 .029 34.422

Biaya Tenaga kerja .893 .025 .822 36.189 .000 .648 1.544

Total Pembiayaan dan

Piutang .628 .289 .265 2.175 .033 .023 44.300

Pendapatan Lain -.262 .278 -.034 -.942 .349 .259 3.867

Dependent Variable: profit

Tabel 75:

(3) Uji Autokorelasi

Tabel 76 : (4) Uji Multikolineritas

(3) Uji Auto Korelasi

166

Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena

multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

Variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang terkena multikolinieritas

karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari 10.

(5) Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 51.500 5 10.300 585.020 .000a

Residual 1.162 66 .018

Total 52.662 71

Predictors: (Constant), PL, BTK, TS, AT, TPP

Dependent Variable: Profit

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 585.020) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total

pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh secara simultan

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.

Model t Sig

Costant -.919 .362

In AT .345 .731

In TS .016 .987

In BTK 36.189 .000

In TPP 2.175 .033

In PL -.942 .349

Tabel 78 : nilai t dan sig Bank Mandiri

Tabel 77 :

(6) Uji t

167

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-

hitung (=0,345) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan

terhadap total keuntungan Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel aktiva tetap

tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.

Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 0,016) < t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan Bank

Mandiri. Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 36,189) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank

Mandiri. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.

Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= 2,175) > t-

tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan

Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel total pembiayaan & piutang

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.

Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -0,942) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank

Mandiri. Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.

168

Pada tabel 75, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,978 atau

97,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri periode Januari

2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva tetap, total

simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain

sebesar 97,8%. Sisanya 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal,

pinjaman dan lain-lain.

b. Bank DKI

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 30 : Uji Normalitas Bank DKI

Gambar 31 : Uji Heteroskedastisitas Bank DKI

(7) Koefisien Determinasi

169

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .932a .868 .859 .22044 .868 87.155 5 66 .000 1.443

Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp

Dependent Variable: eff

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,443. artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

(4) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .475 2.963 .160 .873

Aktiva Tetap .368 .405 .076 .908 .367 .286 3.498

Total Simpanan .458 .328 .300 1.396 .167 .043 23.159

Biaya Tenaga kerja .482 .036 .745 13.403 .000 .645 1.550

Total Pembiayaan

dan Piutang -.231 .355 -.155 -.651 .517 .035 28.589

Pendapatan Lain -.169 .063 -.197 -2.701 .009 .373 2.679

Dependent Variable: profit

Tabel 79 :

Tabel 80 :

(3) Uji Autokorelasi

170

Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena

gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang

dari 10. Sedangkan variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang

terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai

VIF melebihi dari 10.

(5). Uji F

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 87.155) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan,

biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh

secara simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.

Model t Sig

Costant .160 .873

In AT .908 .367

In TS 1.396 .167

In BTK 13.403 .000

In TPP -.651 .517

In PL -2.701 .009

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 21.176 5 4.235 87.155 .000a

Residual 3.207 66 .049

Total 24.383 71

Predictors: (Constant), PL, AT, BTK, TS, TPP

Dependent Variable: Profit

Tabel 81 :

Tabel 82 : tabel t dan Sig Bank DKI

tabe

(6) Uji t

tabe

171

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-

hitung (=0,908) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan

terhadap total keuntungan Bank DKI. Dengan demikian, variabel aktiva tetap

tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.

Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 1,396) < t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan Bank DKI.

Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi keuntungan Bank DKI.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 13,403) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank

DKI. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif terhadap

tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.

Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= -0,651) > t-

tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan

Bank DKI. Dengan demikian, total pembiayaan & piutang berpengaruh negatif

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.

Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -2,701) < t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan

Bank DKI. Dengan demikian, variabel pendapatan lain tidak berpengaruh

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.

172

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 79, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,868 atau

86,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI periode Januari

2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva tetap, total

simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain

sebesar 86,8%. Sisanya 13,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Seperti aktiva

lancar, pinjaman dan lain-lain.

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 32 : Uji Normalitas Hongkong Shanghai Banking Corporate

Gambar 33 : Uji Heteroskedastisitas Hongkong Shanghai Banking Corporate

173

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .930a .864 .854 .31527 .864 84.170 5 66 .000 1.623

Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp

Dependent Variable: profit

Nilai Durbin-Watson-nya adalah sebesar 1,623. artinya nilai tersebut

berada di antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari

gejala autokorelasi.

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.582 3.833 -1.196 .236

Aktiva Tetap .188 .158 .079 1.194 .237 .465 2.151

Total Simpanan -.534 .717 -.158 -.746 .459 .046 21.778

Biaya Tenaga Kerja .949 .053 .877 17.750 .000 .841 1.188

Total Pembiayaan

dan Piutang .446 .539 .171 .828 .411 .048 20.691

Pendapatan Lain .294 .217 .076 1.357 .179 .647 1.546

Dependent Variable: Profit

Tabel 83 :

Tabel 84 :

(3) Uji Autokorelasi

tabe

(4) Uji Multikolineritas

tabe

174

Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena

gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang

dari 10. variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang terkena gejala

multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.

ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 41.830 5 8.366 84.170 .000a

Residual 6.560 66 .099

Total 48.390 71

Predictors: (Constant), PL, BTK, AT, TPP, TS

Dependent Variable: Profit

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 84.170) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total

pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh secara simultan

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Model t Sig

Costant -1.196 .236

In AT 1.194 .237

In TS -.746 .459

In BTK 17.750 .000

In TPP .828 .411

In PL 1.357 .179

Tabel 85 :

Tabel 86 : nilai t dan Sig Hongkong Shanghai Banking Corporate

(5) Uji F

(6) Uji t

175

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-

hitung (=1,194) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan

terhadap total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan

demikian, variabel aktiva tetap tidak berpengaruh tingkat efisiensi keuntungan

Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= -0,746) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan

Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel total

simpanan berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong

Shanghai Banking Corporate.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 17,750) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan

Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel biaya tenaga

kerja berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong

Shanghai Banking Corporate.

Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= 0,828) < t-

tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total

keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, total

pembiayaan & piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan

Hongkong Shanghai Banking Corporate.

Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= 1,357) < t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan

176

Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel pendapatan

lain tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong Shanghai

Banking Corporate.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 83, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,864 atau

86,4%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Hongkong Shanghai Banking

Corporate periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel

aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta

pendapatan lain sebesar 86,4%. Sisanya 13,6% dipengaruhi oleh variabel lain

seperti modal, aktiva lancar dan lain-lain.

d. The Development Bank of Singapore

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

Gambar 34 : Uji Normalitas The Development Bank of Singapore

177

(2) Uji Hetroskedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot di atas, dapat kita lihat bahwa titik-

titiknya menyebar secara acak atau tidak berpola. Dengan demikian, model regresi

tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .850a .723 .702 .52324 .723 34.440 5 66 .000 0.710

Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp

Dependent Variable: profit

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,710. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Gambar 35 : Uji heteroskedastisitas The Development Bank of Singapore

(3) Uji Autokorelasi

Tabel 87 :

178

(4) Uji Multikolineritas

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.476 6.743 1.999 .050

Aktiva Tetap -.474 .202 -.243 -2.350 .022 .392 2.553

Total Simpanan -.362 .898 -.113 -.403 .688 .053 18.725

Biaya Tenaga Kerja .872 .087 .741 9.979 .000 .761 1.314

Total Pembiayaan

dan Piutang .347 .901 .110 .385 .701 .051 19.432

Pendapatan Lain -.419 .281 -.160 -1.492 .141 .364 2.744

Dependent Variable: Profit

Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena

gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang

dari 10. Sedangkan variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang

terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai

VIF melebihi dari 10.

(5) Uji F

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 84.170) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 47.146 5 9.429 34.440 .000a

Residual 18.070 66 .274

Total 65.216 71

Predictors: (Constant), PL, BTK, AT, TS, TPP

Dependent Variable: Profit

Tabel 88 :

Tabel 4.21 : Tabel 89 :

179

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan,

biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh

secara simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank of

Singapore.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 1.999 .050

In AT -2.350 .022

In TS -.403 .688

In BTK 9.979 .000

In TPP .385 .701

In PL -1.492 .141

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-

hitung (= -2,350) < t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan

terhadap total keuntungan The Development Bank of Singapore. Dengan

demikian, variabel aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

keuntungan The Development Bank of Singapore.

Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= -0,403) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan The

Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel total simpanan

Tabel 90 : nilai t dan Sig The Development Bank of Singapore

180

berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank

of Singapore.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 9,979) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan The

Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank

of Singapore.

Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= 0,385) < t-

tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total

keuntungan The Development Bank of Singapore. Dengan demikian, total

pembiayaan & piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan

The Development Bank of Singapore.

Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -1,492) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan The

Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel pendapatan lain

berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank

of Singapore.

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 87, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,723 atau

72,3%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank of

Singapore periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel

aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta

181

pendapatan lain sebesar 72,3%. Sisanya 27,4% dipengaruhi oleh variabel lain

seperti pinjaman, aktiva lancar dan lain-lain.

e. Bank Bisnis International

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak berpola.

Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

Gambar 36 : Uji Normalitas Bank Bisnis International

Gambar 37 : Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis International

182

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .841a .708 .686 .61004 .708 32.005 5 66 .000 1.396

Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp

Dependent Variable: profit

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,710. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -12.944 5.076 -2.550 .013

Aktiva Tetap 1.458 .358 .430 4.074 .000 .398 2.515

Total Simpanan .126 .259 .058 .485 .629 .307 3.253

Biaya tenaga Kerja .916 .103 .653 8.885 .000 .819 1.221

Total Pembiayaan

dan Piutang -.223 .491 -.079 -.455 .651 .148 6.764

Pendapatan Lain -.079 .250 -.031 -.317 .752 .471 2.122

Dependent Variable: Profit

Tabel 91 :

Tabel 92 : (4) Uji Multikolinieritas

(3) Uji Autokorelasi

183

Variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lain tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai

tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

(5) Uji F

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan demikian F

hitung (= 32.005) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga

kerja, total piutang & pembiayaan serta pendapatan lain berpengaruh secara

simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant -2.550 .013

In AT 4.074 .000

In TS .485 .629

In BTK 8.885 .000

In TPP -.455 .651

In PL -.317 .752

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 59.553 5 11.911 32.005 .000a

Residual 24.562 66 .372

Total 84.116 71

Predictors: (Constant), PL, BTK, AT, TS, TPP

Dependent Variable: Profit

Tabel 93 :

Tabel 94 : nilai t dan Sig Bank Bisnis International

184

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-

hitung (= -2,550) < t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan

terhadap total keuntungan Bank Bisnis International. Dengan demikian, variabel

aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis

International.

Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 4,074) > t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank Bisnis

International. Dengan demikian, variabel total simpanan berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 8,885) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank

Bisnis International. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh

positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.

Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= -0,455) > t-

tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan

Bank Bisnis International. Dengan demikian, total piutang & pembiayaan

berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis

International.

Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -0,317) > t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank

Bisnis International. Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh

negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.

185

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 91, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,708 atau

70,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International

periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva

tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta

pendapatan lain sebesar 70,8%. Sisanya 29,2% dipengaruhi oleh variabel lain

seperti modal, pinjaman dan lain-lain.

f. Bank Mega Syariah

(1) Uji Normalitas

Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 38 : Uji Normalitas Bank Mega Syariah

Gambar 39 : Uji heteroskedastisitas Bank Mega Syariah

186

Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak

berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .710a .505 .467 .84694 .505 13.463 5 66 .000 0.397

Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp

Dependent Variable: Profit

Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,397. Artinya nilai tersebut berada di

antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala

autokorelasi.

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.673 7.188 2.320 .023

Aktiva Tetap -.811 .614 -.234 -1.322 .191 .239 4.193

Total Simpanan .285 .380 .107 .751 .456 .367 2.727

Biaya Tenaga Kerja .972 .152 1.102 6.384 .000 .252 3.970

Total Pembiayaan

dan Piutang -.043 .511 -.013 -.084 .934 .295 3.388

Pendapatan Lain -.886 .242 -.646 -3.662 .000 .241 4.144

Dependent Variable: Profit

Tabel 95 :

Tabel 96 :

(3) Uji Autokorelasi

(4) Uji Multikolinieritas

187

Variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan

& piutang serta pendapatan lain tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai

tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

(5) Uji F

ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 48.250 5 9.650 13.453 .000a

Residual 47.342 66 .717

Total 95.592 71

Predictors: (Constant), PL, TS, TPP, BTK, AT

Dependent Variable: Profit

Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan

demikian F hitung (= 13.453) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <

0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan,

biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh

secara simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.

(6) Uji t

Model t Sig

Costant 2.320 .023

In AT -1.322 .191

In TS .751 .456

In BTK 6.384 .000

In TPP -.084 .934

In PL -3.662 .000

Tabel 97 :

Tabel 98 : nilai t dan Sig Bank Mega Syariah

188

Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df

= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-

hitung (= -1,322) > t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan

terhadap total keuntungan Bank Mega Syariah. Dengan demikian, variabel aktiva

tetap berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega

Syariah.

Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 0,751) < t-tabel (= 1,994),

secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan Bank Mega

Syariah. Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.

Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 6,384) > t-tabel (=

1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank

Mega Syariah. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif

terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.

Variabel total pembiayaan dan piutang (TPP) dengan t-hitung (= -0,084) >

t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan

Bank Mega Syariah. Dengan demikian, total piutang dan pembiayaan

berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.

Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -3,662) < t-tabel (= -

1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan

Bank Mega Syariah. Dengan demikian, variabel Pendapatan Lain tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.

189

(7) Koefisien Determinasi

Pada tabel 95, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,505 atau

50,5%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah periode

Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva tetap, total

simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain

sebesar 50,5%. Sisanya 49,5% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar,

pinjaman dan lain-lain.

190

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian efisiensi dengan 3 pendekatan yaitu teknis, biaya dan

keuntungan yang telah dilakukan peneliti pada Bank Mandiri, Bank DKI, Hongkong

Shanghai Banking Corporate, The Development Bank of Singapore, Bank Bisnis

International dan Bank Mega Syariah maka didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Bank Mandiri meraih peringkat terbaik dalam skor efisiensi pada pendekatan

technical yakni tahun 2008, 2011 dan 2012. Pada pendekatan cost, skor efisiensi

terbaik pada tahun 2012. Sedangkan pada pendekatan profit, skor efisiensi terbaik

diraih pada tahun 2012.

2. Bank DKI meraih peringkat terbaik dalam skor efisiensi pendekatan technical dan

cost pada tahun 2009. Sedangkan pada pendekatan profit skor efisiensi terbaik

diraih pada tahun 2012.

3. Hongkong Shanghai Banking Corporate meraih skor efisiensi terbaik pada

pendekatan technical yakni tahun 2007. Pada pendekatan cost, bank tersebut tidak

meraih skor efisiensi terbaik dalam kurun waktu 2007 hingga 2012. Sedangkan

pada pendekatan profit, skor efisiensi terbaik diraih pada kurun waktu 2008-2012.

4. The Development Bank of Singapore tidak meraih skor efisiensi terbaik pada

pendekatan technical dan cost dalam kurun waktu 2007-2012. Pada pendekatan

profit, skor efisiensi terbaik hanya diraih pada tahun 2012.

5. Bank Bisnis International meraih skor efisiensi terbaik pada pendekatan technical

pada tahun 2010. Pada pendekatan cost, bank tersebut berhasil meraih skor

efisiensi terbaik pada tahun 2007, 2008 dan 2010. Pada pendekatan profit, skor

efisiensi terbaik berhasil diraih bank tersebut pada tahun 2012.

191

6. Bank Mega Syariah tidak meraih skor efisiensi terbaik pada pendekatan technical

pada kurun waktu 2007-2012. Pada pendekatan cost, skor efisiensi terbaik berhasil

diraih oleh bank tersebut pada tahun 2011. Pada pendekatan profit, skor efisiensi

terbaik berhasil diraih bank tersebut pada tahun 2007 dan 2012.

7. Pendekatan technical dengan variabel independen ialah Deposito (D), Tabungan

(T), Giro (G), Pendapatan Jasa (PJ) dan Pendapatan Bunga (PB) terbukti dan

sesuai dengan hipotesis dasar bahwa variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh

secara simultan terhadap variabel dependen yaitu efisiensi teknis masing-masing

bank.

8. Pendekatan cost dengan variabel independen yaitu Modal (M), Biaya Tenaga

Kerja (BTK) dan Total Aset (TA), Biaya Operasional (BO) dan Biaya service

(BS) terbukti dan sesuai dengan hipotesis dasar bahwa variabel-variabel tersebut

memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu efisiensi

biaya masing-masing bank.

9. Pendekatan profit dengan variabel independen yang terdiri Aktiva Tetap (AT),

Total Simpanan (TS), biaya tenaga kerja (BTK), Total Pembiayaan & Piutang

(TPP) serta Pendapatan Lainnya (PL) terbukti dan sesuai dengan hipotesis dasar

bahwa variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen yaitu efisiensi keuntungan masing-masing bank.

10. Pengujian Uji t pada Bank Mandiri dengan pendekatan technical efficiency

memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro dan pendapatan bunga

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.

Sementara itu, variabel pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi teknis bank tersebut.

192

11. Pengujian Uji t pada Bank DKI dengan pendekatan technical efficiency

memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro berpengaruh signifikan

dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut. Variabel pendapatan

bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi teknis bank.

sementara itu, pendapatan jasa tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat

efisiensi teknis Bank DKI.

12. Pengujian Uji t pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan pendekatan

technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.

Sementara itu variabel pendapatan jasa dan bunga tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi teknis bank tersebut.

13. Pengujian Uji t pada The Development Bank of Singapore dengan pendekatan

technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.

Sementara itu variabel pendapatan jasa dan bunga berpengaruh signifikan dan

negatif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.

14. Pengujian Uji t pada Bank Bisnis International dengan pendekatan technical

efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito dan pendapatan bunga

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.

Sementara itu, variabel tabungan, giro, dan pendapatan jasa tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat efisiensi bank tersebut.

15. Pengujian Uji t pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan technical efficiency

memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut. Sementara itu variabel

193

pendapatan bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi

teknis bank tersebut.

16. Pengujian Uji t pada Bank Mandiri dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa biaya operasional dan biaya service berpengaruh

signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut. Variabel

modal, biaya tenaga kerja dan total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi bank tersebut.

17. Pengujian Uji t pada Bank DKI dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya operasional dan biaya service

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

Sementara itu biaya tenaga kerja dan total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi biaya bank tersebut.

18. Pengujian Uji t pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan pendekatan

cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja dan biaya

operasional berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya

bank. Variabel total aset berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat

efisiensi biaya bank. Sementara itu, variabel modal dan biaya service tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

19. Pengujian Uji t pada The Development Bank of Singapore dengan pendekatan

cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal dan biaya operasional

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

Variabel total aset berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi

biaya bank tersebut. Sementara variabel biaya tenaga kerja dan biaya service tidak

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

194

20. Pengujian Uji t pada Bank Bisnis International dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja dan biaya service

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

Sementara itu variabel total aset dan biaya operasional tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

21. Pengujian Uji t pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa variabel total aset dan biaya operasional berpengaruh

signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut. Variabel

modal dan service berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi

biaya bank tersebut. Sementara itu, variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.

22. Pengujian Uji t pada Bank Mandiri dengan pendekatan profit efficiency

memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja dan total pembiayaan &

piutang berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan

bank tersebut. Variabel pendapatan lain berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Sementara itu variabel aktiva

tetap dan total simpanan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi

keuntungan bank tersebut.

23. Pengujian Uji t pada Bank DKI dengan pendekatan profit efficiency

memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan dan

positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel total

pembiayaan & piutang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat

efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel aktiva tetap, total simpanan dan

pendapatan lain tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank

tersebut.

195

24. Pengujian Uji t pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan pendekatan

profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh

signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut.

Variabel total simpanan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat

efisiensi keuntungan bank tersebut. Sementara itu variabel aktiva tetap, total

pembiayaan & piutang serta pendapatan lain tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi keuntungan bank tersebut.

25. Pengujian Uji t pada The Development Bank of Singapore dengan pendekatan

profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh

signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut.

Variabel pendapatan lain dan total simpanan berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel aktiva tetap dan total

pembiayaan & piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan

bank tersebut.

26. Pengujian Uji t pada Bank Bisnis International dengan pendekatan profit

efficiency memperlihatkan bahwa variabel total simpanan dan biaya tenaga kerja

berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank

tersebut. Variabel total pembiayaan & piutang serta pendapatan lainnya

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank

tersebut. Sementara itu variabel aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat

efisiensi keuntungan bank tersebut.

27. Pengujian Uji t pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan profit efficiency

memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan dan

positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel aktiva tetap

serta total pembiayaan & piutang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap

196

tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Sementara itu variabel total simpanan

dan pendapatan lain tidak berpengaruh tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut.

28. Pengukuran R-Square pada Bank Mandiri dengan pendekatan technical efficiency

memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan

pendapatan bunga berpengaruh sebesar 99,8% terhadap tingkat efisiensi teknis

bank tersebut. Sisanya 0,02% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman

subordinasi, penerbitan surat berharga dan lain-lain.

29. Pengukuran R-Square pada Bank DKI dengan pendekatan technical efficiency

memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan

pendapatan bunga berpengaruh sebesar 96,2%. Sisanya 3,8% dipengaruhi oleh

variabel lain seperti modal, pinjaman dan lain-lain.

30. Pengukuran R-Square pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan

pendekatan technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito,

tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh sebesar

98,7%. Sisanya 1,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal, penerbitan

surat berharga dan lain-lain.

31. Pengukuran R-Square pada The Development Bank of Singapore dengan

pendekatan technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito,

tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh sebesar

96,3%. Sisanya 3,7% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, modal dan

lain-lain.

32. Pengukuran R-Square pada Bank Bisnis International dengan pendekatan

technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro,

pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh sebesar 95,7%. Sisanya 4,3%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti investasi, biaya tenaga kerja dan lain-lain.

197

33. Pengukuran R-Square pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan technical

efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan

jasa dan pendapatan bunga sebesar 24,2%. Sisanya 75,8% dipengaruhi oleh

variabel lain seperti kredit, piutang dan lain-lain.

34. Pengukuran R-Square pada Bank Mandiri dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya

operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 97,8%. Sisanya 2,2%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti DPK, Investasi Surat Berharga dan lain-lain.

35. Pengukuran R-Square pada Bank DKI dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya

operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,1%. Sisanya 0,09%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, kredit dan lain-lain.

36. Pengukuran R-Square pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan

pendekatan cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga

kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,7%.

Sisanya 0,03% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar, pinjaman dan

lain-lain.

37. Pengukuran R-Square pada The Development Bank of Singapore dengan

pendekatan cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga

kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 98,1%.

Sisanya 1,9% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, surat berharga dan

lain-lain.

38. Pengukuran R-Square pada Bank Bisnis International dengan pendekatan cost

efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset,

198

biaya operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,8%. Sisanya 0,02%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva tetap, kredit dan lain-lain.

39. Pengukuran R-Square pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan cost efficiency

memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya

operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,3%. Sisanya 0,7%

dipengaruhi oleh variabel lain seperti kredit, pinjaman dan lain-lain

40. Pengukuran R-Square pada Bank Mandiri dengan pendekatan profit efficiency

memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja,

total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh sebesar 97,8%.

Sisanya 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal, pinjaman dan lain-lain.

41. Pengukuran R-Square pada Bank DKI dengan pendekatan profit efficiency

memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja,

total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh sebesar 86,8%.

Sisanya 13,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Seperti aktiva lancar, pinjaman dan

lain-lain.

42. Pengukuran R-Square pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan

pendekatan profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total

simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain

berpengaruh sebesar 86,4%. Sisanya 13,6% dipengaruhi oleh variabel lain seperti

modal, aktiva lancar dan lain-lain.

43. Pengukuran R-Square pada The Development Bank of Singapore dengan

pendekatan profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total

simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain

berpengaruh sebesar 72,3%. Sisanya 27,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti

pinjaman, aktiva lancar dan lain-lain.

199

44. Pengukuran R-Square pada Bank Bisnis International dengan pendekatan profit

efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya

tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh

sebesar 70,8%. Sisanya 29,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal,

pinjaman dan lain-lain.

45. Pengukuran R-Square pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan profit

efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya

tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain sebesar 50,5%.

Sisanya 49,5% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar, pinjaman dan

lain-lain.

B. Saran

Bagi bank-bank yang belum memperoleh skor efisiensi yang maksimal, perlu

pembenahan di sisi internal masing-masing bank. peneliti akan mencoba memberi

saran bagi masing-masing bank berdasarkan uji t yang telah dilakukan.

1. Bank Mandiri

a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank Mandiri sudah

baik. Jika Bank Mandiri ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank

dapat menambah variabel tabungan, giro, deposito dan pendapatan bunga.

b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank Mandiri juga sudah

baik. Jika Bank Mandiri ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank

dapat mengurangi variabel biaya operasional dan biaya service.

c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank Mandiri juga sudah

bagus. Jika Bank Mandiri ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank

dapat menambah variabel total pembiayaan.

2. Bank DKI

200

a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank DKI kurang baik

dan hanya tinggi pada tahun 2009. Jika Bank DKI ingin meningkatkan

efisiensi, maka pihak bank dapat menambah variabel tabungan, giro,

deposito.

b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank DKI lebih baik jika

dibandingkan dengan pendekatan lain. Jika Bank DKI ingin meningkatkan

efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya operasional

dan biaya service.

c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank DKI juga sudah

bagus. Jika Bank DKI ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat

mengurangi variabel biaya tenaga kerja.

3. Hongkong Shanghai Banking Corporate

a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Hongkong Shanghai

Banking Corporate kurang baik. Jika Hongkong Shanghai Banking

Corporate ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat menambah

variabel tabungan, giro, deposito.

b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Hongkong Shanghai

Banking Corporate kurang baik. Jika Hongkong Shanghai Banking

Corporate ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat

mengurangi variabel biaya operasional dan biaya tenaga kerja.

c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Hongkong Shanghai

Banking Corporate sangat bagus. Jika Hongkong Shanghai Banking

Corporate masih ingin meningkatkan efisiensi bank tersebut, pihak bank

dapat mengurangi variabel biaya tenaga kerja.

4. The Development Bank Of Singapore

201

a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi The Development Bank

Of Singapore kurang baik. Jika The Development Bank Of Singapore ingin

meningkatkan efisiensi bank tersebut, maka pihak bank dapat menambah

variabel tabungan, giro, deposito.

b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi The Development Bank Of

Singapore kurang baik. Jika The Development Bank Of Singapore ingin

meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya

operasional.

c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi The Development

Bank Of Singapore cukup bagus. Jika The Development Bank Of

Singapore ingin meningkatkan efisiensi bank, maka pihak bank dapat

mengurangi variabel biaya tenaga kerja.

5. Bank Bisnis International

a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank Bisnis

International kurang baik. Jika Bank Bisnis International ingin

meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat menambah variabel

tabungan, giro, deposito.

b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank Bisnis

International sangat baik. Jika Bank Bisnis International ingin

meningkatkan efisiensi, pihak bank dapat mengurangi variabel biaya

tenaga kerja dan biaya service.

c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank Bisnis

International cukup bagus. Jika Bank Bisnis International ingin

meningkatkan efisiensi, pihak bank dapat mengurangi variabel biaya

tenaga kerja dan menambah variabel total simpanan.

202

6. Bank Mega Syariah

a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank Mega

Syariah kurang baik. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, tidak ada

variabel yang mampu meningkatkan efisiensi bank tersebut. salah satu

cara yang dapat ditempuh bank dapat menambah variabel lain seperti

modal, total pembiayaan untuk meningkat skor efisiensi bank tersebut.

b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank Mega Syariah

sangat baik. Jika Bank Mega Syariah masih ingin meningkatkan

efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya

operasional dan total aset.

c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank Mega Syariah

cukup bagus. Jika Bank Mega Syariah masih ingin meningkatkan

efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya tenaga

kerja.

203

DAFTAR PUSTAKA

Statistik Perbankan Indonesia per Agustus 2013

Statistik Badan Pusat Statistik 2010

Haron, sudin dan Izah. Mohd, tahir. “Technical efficiency of the Malaysian

commercial banks: a stochastic frontier approach.” Journal bank and banking system.

VOL. 3. NO.4 (2008) : h.65-72.

Kablan, Sandrine. “Banking Efficiency and financial development in sub-sahara

africa.” IMF Working Paper. African Departement (June 2010) : h.1-25.

Said, Ali. “Evaluating the Overall Technical Efficiency of Islamic Banks Operating in

the MENA Region During the Financial Crisis.” International Journal of Economics

and Financial Issues. VOL.3. NO.2 (2013) : h.426-434.

Joseph, Hughes dan J, Loretta, Mester.“Efficiency in Banking: Theory, Practice, and

Evidence.” Working Paper Research Departement. Federal Reserve Bank Of

Philadephia (2008) : h.1-30.

Franco, Fiordelisi, dkk. “Efficiency and Risk In European Banking.” Working Paper

Series. European Central Banks. NO.1211 (June 2010): h.1-37.

Yiwei, Fang, dkk. “Bank efficiency in transition economies: recent evidence from

South-Eastern Europe.” Research Discussion Papers. Bank of Finland (Mei 2011) :

h.1-39.

Dong, Xiang, dkk. “A Comparative Technical, Cost and Profit Efficiency Analysis of

Australian, Canadian and UK banks.”Discussion Paper Finance. Griffith Business

School (2011) : h.1-33

Borovicka, Jaroslav. “Banking Efficiency and Foreign Ownership in Transition: Is

There Evidence of a Cream-Skimming Effect?.” CERGE-EI Working Papers series.

Charles University (2007) : h.68-82.

Chunxia, Jiang dan Shujie, Yao. “Banking Reform and Efficiency in China: 1995-

2008.” Research Paper. Research Paper Series China and the World Economy (2010-

2011) : h.1-29.

Estelle, Brack dan Ramona, Jimborean. “ The Cost Efficiency of French Banks.”

Munich Personal RePEC Archive. Munich University (April 2009) : h.1-30.

Klaus, Schaeck dan Martin, Čihák. “How Does Competition Affect Efficiency And

Soundness In Banking? New Empirical Evidence.” Working Paper Series. European

Central Banks (September 2008) : h.1-44.

Bhattacharyya, Aditti and Sudensna, Pal. “Financial Reforms and Technical

Efficiency in Indian Commercial Banking : A generalized Stochastic Frontier

204

Analysis” Sam Housten State University and Georgia College State University (

November 2011) : h.1-34.

Suparn, Sharma, dkk. “Measurement of Technical Efficiency and Its Source : an

Experience of Indian Banking Sector.” International Journal of Economics and

Management. VOL. 6 (2012) : h.35-57.

Paxton, Julia. “Technical Efficiency in Mexico Popular Savings and Credit Sector.”

Banco Del Aharro Nacional u Servicios Financieros Snc (July 2003) : h.1-51.

Porcelli, Fransesco. “Measurement of Technical Efficiency A brief survey on

parametric and non-parametric techniques.” (January 2009) : h.1-27.

Raoudha, Béjaoui dan Rouissi, Houssam, Bouzgarrou. “Cost Efficiency of French

Commercial Banks: Domestic Versus Foreign Banks.” The International Journal of

Business and Finance Research. VOL.6. NO.4 (2012) : 101-112.

Fries, steven dan Anita, Taci. “Cost efficiency of banks in transition: Evidence from

289 banks in 15 post-communist countries.” the working paper series. European

Bank. NO.68 (April 2004): h.1-29.

Weill, Laurent.“Cost Efficiency of Belgian Banks During The 90S.”Brussels

Economic Review-Cahiers Economiques de Bruxelles. VOL.49 (2006) : h.21-36.

Nicos C. Kamberoglou dkk, “ Cost Efficiency in Greek Banking. “ Working Paper,

Bank of Greece. NO.9 (January 2004) : h.1-35.

Lozano, Ana Vivas. “Profit efficiency for Spanish savings banks.” European Journal

of Operational Research. El Sevier (1997) : h.381-394.

Muhammad, shamser, dkk. “Efficiency of Conventional versus Islamic Banks:

International Evidence using the Stochastic Frontier Approach (SFA).” Journal of

Islamic Economics Banking and Finance. University Putra Malaysia : h.108-130

Maudos, Joaquín dan José, Pastor. “Cost and profit efficiency in banking: an

international comparison of Europe, Japan and USA.” economic faculty. Universitat

de València (1999) : h.1-7.

Isik, Ihsan dan Kabir, Hassan. “Cost and Profit Efficiency of the Turkish Banking

Industri: An Empirical Investigation.“The Financial Review. Eastern Finance

Association, (2002) : h.257-280.

Mi lee, hyun. “Profit efficiency of Australian banks in the period from 2000 to 2008” .

(Thesis submitted in partial fulfilment of the requirements for the Honours Degree of

Bachelor of Economics, Macquarie University, 2009.

Kumar, Sunil. “Off-Balance Sheet Activities and Profit Efficiency of Indian Banks:

An Empirical Investigation.” A paper submitted for presentation in the 13th Annual

Conference on Money and Finance in the Indian Economy, 25-26th February 2011.

Mumbai : Indira Gandhi Institute of Development Research. 2010. h.1-35.

205

Berger, Allen & Loretta, Mester. “Inside the Black Box: What Explains Differences

in the Efficiencies of Financial Institutions.”Journal of Banking and Finance.

Wharton Financial Institution Centre. (1997) : h.1-59.

Berger, Allen & Loretta, Mester. “What Explains the Dramatic Changes in Cost and

Profit Performance of the U.S. Banking Industry.” Journal of Banking and Finance.

Wharton Financial Institution Centre (1999) : h.1-46.

Hassan, Kabir. “The X-Efficiency in Islamic Banks.” Islamic Economic Studies.

Department of Economics and Finance. University of New Orleans. VOL. 13. NO.2

(Februari 2006) :h.50-78.

Manthos, Delis, dkk. “Evaluating cost and profit effciency: a comparison of

parametric and nonparametric methodologies.” Paper of Munich Personal RePEc

Archive (MPRA). Munich University (January 2008 ) : h.1-27.

Ascarya, Dkk. “Measuring the Efficiency of Islamic Banks in Indonesia and Malaysia

using Parametric and Nonparametric Approaches.” Presentation Paper in Bank of

Pakistan (SBP) International Conference on Islamic Banking and Finance, 27-28 Oct

2008 Karachi: SBP-IRTI. 2008. h.1-30

Kasmir. Manajemen Perbankan.Jakarta:Rajawali Press,2000

206

Lampiran

Data laporan keuangan 2007-2012 untuk penelitian efisiensi pendekatan profit efficiency

(Jutaan Rp)

Ket :

AT = Aktiva Tetap

TS = Total Simpanan

BTK = Biaya Tenaga Kerja

TPP = Total Pembiayaan & Piutang

PL = Pendapatan Lain

Y = Profit

a. Bank Mandiri

Tahun 2007

AT TS BTK TPP PL y

Januari 4498173 188.991.691 230196 102712741 116118989 389291

Februari 4468516 186530316 465942 102966468 113921329 710032

Maret 4444094 174980683 722115 105609365 104967126 1026402

April 4406816 172103423 1033339 101158774 105950073 1340558

Mei 4444908 187420771 1293268 101685604 106050131 1669463

Juni 4408678 197173168 1561855 106894525 98119172 2139201

Juli 4370966 195650602 1900571 106272905 112578175 2452987

Agustus 4348464 194061050 2210265 110106537 100875601 2768175

September 4321531 199819514 2525673 111381010 101295129 3152913

Oktober 4299196 201326543 2771611 113034720 101162758 3522017

November 4286820 205550350 3217197 115923541 109466489 3859527

Desember 4361764 235802393 3711714 126826445 116148308 4346224

Tahun 2008

AT TS BTK TPP PL y

Januari 4319783 208600708 281374 119445842 109933659 392884

Februari 4282475 213970476 590342 120411813 113384829 867156

Maret 4247677 211339563 916126 122633466 105741229 1389402

April 4240170 212284684 1253991 124423277 105336080 1801346

Mei 4212037 210154536 1596518 127829776 100516357 2250082

Juni 4181972 221378304 1962355 134501369 92915446 2609226

Juli 4223693 221321549 2325925 133178388 92285743 3092832

Agustus 4218287 217248253 2325925 140127566 92129977 3652569

September 4218556 230851367 3011391 146460848 92055183 3953196

Oktober 4267453 247755202 3293045 154574615 95738926 4469234

November 4256907 257538657 3694314 159794676 102096136 4780202

Desember 4417162 273565821 4095663 159007051 111037662 5312821

207

Tahun 2009

AT TS BTK TPP PL y

Januari 4522895 263554387 317355 156537635 116170512 520395

Februari 4448531 259933266 647519 158867415 110762775 1001319

Maret 4420617 255989426 993687 160072261 105847298 1400395

April 4399994 259154444 1432748 158257060 103889574 1921189

Mei 4396482 261229792 1846563 157239110 105473823 2373619

Juni 4394053 270042447 2235565 164535342 103740094 2926657

Juli 4370724 268496053 2667477 134150823 103249968 3464255

Agustus 4354868 277426273 2993541 168880518 104808781 3926123

September 4527116 277986295 3082941 170715069 108040991 4619712

Oktober 4531047 274280826 3411118 171571690 100901710 5048453

November 4530725 279032991 3749766 175935647 107111228 5719916

Desember 4728406 299721940 4205057 179687845 110665884 6724401

Tahun 2010

AT TS BTK TPP PL y

Januari 4476342 294806654 330415 175271050 121103963 632859

Februari 4461172 287257982 704781 177654592 117673839 1333615

Maret 4444638 291276409 1115470 181512916 117831719 2003444

April 4417214 289407869 1464090 183588035 116727075 2621180

Mei 4438929 292006479 1865538 186672915 116924374 3364069

Juni 4439377 302104798 2212862 195285256 105372037 4034090

Juli 4348853 293069676 2573485 196107964 100057082 4910492

Agustus 4454369 294141497 2998883 203386973 97694411 5658731

September 4452810 295874643 3432120 207305434 92112616 6385728

Oktober 4454308 297135235 3836158 207649970 95797722 7235448

November 4505265 304907694 4223236 211838019 87895929 8133539

Desember 4847761 332727856 4541164 218992542 101460408 8851051

Tahun 2011

AT TS BTK TPP PL y

Januari 4824080 319727310 410210 215041280 105049479 881409

Februari 4805552 317331206 842722 217520923 95250580 2725023

Maret 4838362 324159736 1224829 221483977 100726372 3780063

April 4845117 320824626 1620074 225864023 96633207 4600073

Mei 4858691 321351477 2045748 232923266 91492718 5401142

Juni 4991377 328403229 2448333 242408802 91140800 6322918

Juli 5019580 331027301 2866181 245057517 91445120 7162676

Agustus 5090315 333618644 3302774 251583685 86079385 8154003

September 5109658 338073736 3722130 259036223 87224767 9172620

Oktober 5133313 343753102 4157815 260391487 86502003 10063499

November 5208078 355876729 4591439 267296854 85999444 10884738

Desember 5471692 380236178 5097336 273806878 83133119 11718334

208

Tahun 2012

AT TS BTK TPP PL y

Januari 5444107 366839479 436836 273695612 83612853 1072667

Februari 5420536 362202504 923668 276906922 83964649 2090464

Maret 5556943 360731270 1424653 286259416 83392245 3106908

April 5548311 357448628 1895299 292704217 85633255 4263287

Mei 5524519 369521217 2371654 299591420 84105635 5461738

Juni 5582198 375043453 2910382 306832762 84248383 6512356

Juli 5637029 377790346 3395528 396980868 84806185 7803168

Agustus 5116009 380365029 3880204 311947986 85722222 8921507

September 5660069 386334608 4366347 319154003 84318917 10363976

Oktober 5687561 389496265 4852982 322777182 83328180 11607305

November 5774292 420806135 5511305 330646613 84474869 13211273

Desember 6283472 435458912 6228024 339973690 85249997 14257311

b. Bank DKI

Tahun 2007

AT TS BTK TPP PL y

Januari 167567 6083681 13826 3667770 5191849 38485

Februari 168773 6342028 26069 3695933 5388455 61458

Maret 159823 6816892 39934 3762964 5233421 79729

April 172511 6347499 64188 3884216 3942052 100332

Mei 165414 6982410 79216 4026821 4860676 115949

Juni 161413 7756295 102268 4148859 6120838 131379

Juli 160118 7882817 120523 4341398 5553249 148648

Agustus 160965 8085391 142161 4467665 5655303 152402

September 162277 8863832 168934 4589510 6005947 179610

Oktober 164875 8300941 198902 4663598 5073287 185000

November 179783 8093923 216915 4900741 5260483 153280

Desember 170230 7276812 247871 4991548 3629351 198965

Tahun 2008

AT TS BTK TPP PL y

Januari 152541 6406798 15845 4973312 3513782 43627

Februari 171011 6939803 32076 4996085 3976064 82008

Maret 175103 8311085 72212 5037425 4996397 75544

April 173257 7859622 91939 5107689 5122373 90200

Mei 177175 7678984 110000 5151946 4987152 114021

Juni 169327 7534913 148157 5433456 4811764 111837

Juli 170708 8453350 167084 5595360 4641199 127735

Agustus 171739 9084199 191165 5833671 4775514 144795

September 173318 9196972 234625 6056907 4784633 140768

Oktober 174204 9085694 253757 6193076 5219201 170077

November 177719 8988988 275243 6362400 5445487 201164

209

Desember 171454 10128902 322750 6477383 5183764 116408

Tahun 2009

AT TS BTK TPP PL y

Januari 172168 9052948 18342 6287682 4849532 44064

Februari 172131 9263891 35967 6341563 5207268 73979

Maret 170632 10118055 62796 6395957 5154350 97309

April 170269 10888163 97742 6450962 5156617 84189

Mei 170112 10638412 142080 6533561 4937763 108711

Juni 171385 11708272 165786 6720675 4902504 157079

Juli 171675 11788589 202112 6852425 4770421 158883

Agustus 171476 12886099 233850 7128284 4777876 168789

September 176466 12788329 272863 7260447 4568735 159497

Oktober 176687 12031421 307400 7267032 4554430 149241

November 72120 2637919 77218 1938627 454342 73585

Desember 180665 12234172 386145 7003415 4621286 140692

Tahun 2010

AT TS BTK TPP PL y

Januari 179587 10705001 16768 6866344 3383584 64872

Februari 179170 10860680 42306 6895055 1258404 50273

Maret 178534 12105959 111329 6951629 3041967 149042

April 178416 12123913 140670 6963368 2795617 151115

Mei 177876 12018764 198129 7041192 4128144 152579

Juni 177276 13963483 217207 7290070 4485668 166618

Juli 180859 14081770 250392 7380274 2908392 170816

Agustus 181991 14301624 279295 7518320 4154408 178488

September 181079 15124111 274124 7951516 4631085 237033

Oktober 181207 14618361 293843 8517380 3275866 328901

November 184774 13523062 372535 8618304 2350860 349685

Desember 181688 12446966 412275 8674540 1069906 336782

Tahun 2011

AT TS BTK TPP PL y

Januari 183822 11955921 57723 8206370 2047657 62743

Februari 183118 12362703 87661 8291408 2017616 91189

Maret 179222 12711268 86777 8397335 1147580 128765

April 181523 12739572 150514 8657673 1075678 154631

Mei 181885 12763707 170379 8751777 1088643 171407

Juni 182218 14220796 197117 9293825 1064133 210087

Juli 183338 14523989 235572 9403304 1109335 247261

Agustus 183116 13923888 270620 9589453 1289593 262742

September 183275 15313319 316804 10124196 1132226 304069

Oktober 185012 14698307 348903 10488294 723500 331287

November 189656 15103370 394112 10814010 714407 365313

Desember 199496 15298882 426927 11064556 647641 406806

210

Tahun 2012

AT TS BTK TPP PL y

Januari 199133 14569579 19640 10539202 992771 79706

Februari 197617 14580608 59652 10731369 1449639 122153

Maret 196768 16314150 69795 11146145 1854709 150504

April 194864 17009605 137799 11269318 1666271 171619

Mei 193386 17530671 186059 11691654 1800588 190277

Juni 191758 20351614 223899 12740785 1901986 252138

Juli 191983 20290638 264939 12938879 1805615 275823

Agustus 192990 20495763 308116 13218882 2183785 319988

September 192338 22953090 332575 13510876 2540967 415884

Oktober 190286 22828527 400457 13786401 1037353 441101

November 189448 22428779 469799 14030233 1875361 389466

Desember 188590 20639008 524659 14936823 1529440 439961

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

Tahun 2007

AT TS BTK TPP PL y

Januari 71811 18770720 45832 11489412 5605790 67342

Februari 70517 18280152 81457 11238682 5741527 88420

Maret 69776 17406914 137132 11855312 5615274 133664

April 68660 18332607 191819 12630845 4605621 172006

Mei 69345 18080282 244488 12535662 5657996 239679

Juni 74480 19205368 294830 13118984 6236511 281437

Juli 76811 19915509 348328 13483569 6647307 332622

Agustus 78046 21204949 383488 14011326 6970613 383472

September 76628 22458819 442988 14328397 6744747 418591

Oktober 76312 23852308 512247 15125370 5288126 468660

November 76396 23169143 573019 16194677 6651215 507526

Desember 85900 24968863 612672 17675730 7682590 501582

Tahun 2008

AT TS BTK TPP PL y

Januari 86451 25074345 59338 17712630 8260626 79082

Februari 88165 24667966 122503 16824242 6942208 137354

Maret 87314 24536962 195872 17508547 6531321 178696

April 88496 24487703 268996 17769259 6834762 213610

Mei 90435 25298126 345918 18372981 6045046 253098

Juni 97431 26221821 422695 19801201 6192194 295947

Juli 95676 27684518 500135 19794653 7343770 336400

Agustus 103132 27140339 577822 21235470 6832724 395542

September 106530 27662749 651858 21548638 6506508 394772

Oktober 106858 31775827 741059 24010623 7384388 479965

November 107532 33945867 838715 24675376 8908275 674884

211

Desember 119852 32464972 850052 22568894 9532997 633456

Tahun 2009

AT TS BTK TPP PL y

Januari 119060 34143337 89163 23213065 4818351 113140

Februari 116745 33823814 162698 23776362 8160244 144448

Maret 116306 33114899 213171 21069162 9053139 281304

April 113498 30593390 294489 19575837 8646163 319292

Mei 111194 29431798 370837 19558254 9032465 352857

Juni 108609 29376288 448040 19210796 8181205 428081

Juli 106147 28751463 519030 18826940 8033731 477048

Agustus 102867 29427814 602360 19937574 7336190 517254

September 99702 28658219 683670 19240747 6952529 551024

Oktober 97272 27343692 762922 19622261 7586289 593735

November 94828 28565995 837430 18791889 7743675 604966

Desember 93862 27543234 845119 21209426 7716073 505367

Tahun 2010

AT TS BTK TPP PL y

Januari 87963 28382461 76844 20283977 7873761 65202

Februari 84931 28464780 137866 20546919 8639957 140262

Maret 83080 28535978 207686 21229446 8584580 232582

April 80159 29258522 287027 19316213 17428198 239049

Mei 77952 32408494 364196 20654851 8166728 288758

Juni 75178 31693239 440364 21055382 7461899 351977

Juli 73625 31574241 519967 21783046 7080099 418053

Agustus 72240 31038877 599252 24383726 7073272 489721

September 70642 31524422 669938 24987943 6431052 566046

Oktober 69555 31913943 746033 24026629 7074145 644083

November 71258 32323440 821772 24032829 9268937 637049

Desember 69456 32641306 874064 24225634 8048435 735708

Tahun 2011

AT TS BTK TPP PL y

Januari 68506 31740340 74359 24641326 7744285 71707

Februari 67721 31452957 146756 24633642 7066883 85350

Maret 66473 32858794 207970 25521436 7556017 204938

April 211773 32915316 279345 26202003 7287518 262465

Mei 206860 33643441 357079 26738771 7330180 323028

Juni 203492 32883910 436055 28569072 7351216 399387

Juli 195949 37538416 513474 28703833 7123144 419196

Agustus 189915 36328046 591556 28852492 4576223 532125

September 187947 37923604 674723 29614351 6719895 899367

Oktober 185053 37069874 761385 30570722 6275716 886821

November 181423 40109759 840597 31254395 7227421 1057918

Desember 170108 39090563 932986 30925311 7855075 1195743

212

Tahun 2012

AT TS BTK TPP PL y

Januari 168927 40726637 80790 30443723 7508729 15191

Februari 165990 41319772 157981 30525690 9067322 227856

Maret 162436 44289007 231146 31226338 9406216 294796

April 158225 41293052 316050 32962165 9428776 504178

Mei 154362 44647555 403342 35291270 9473582 550807

Juni 157201 42202629 470731 35549780 9744069 711278

Juli 149710 41226956 550447 36150201 12416729 854056

Agustus 146544 43647791 623372 37940507 10449669 944697

September 144555 42785395 700404 37056266 8710265 1051911

Oktober 140548 43488546 777151 38119846 8574560 1102131

November 137805 43274332 850144 38548330 9212242 1195485

Desember 132923 43323716 873837 39255871 10220014 1263067

d. The Development Bank of Singapore

Tahun 2007

AT TS BTK TPP PL y

Januari 84115 7666221 16464 7555969 3297184 34851

Februari 82656 7657005 35296 8251957 2308982 41247

Maret 86923 9910187 52446 9146720 3665302 54482

April 84984 10350015 69485 9590354 2741000 81050

Mei 84660 10930171 90501 9165900 3392083 114428

Juni 98929 11183689 107171 9711010 3871704 152318

Juli 97943 11638445 129789 10533330 3924219 154552

Agustus 98812 11639435 142046 11813963 2727861 153524

September 98000 12309589 160455 12437123 2819540 166904

Oktober 97875 14342637 181795 13819073 2828126 187488

November 99557 14458815 207578 14712973 3583655 180840

Desember 112812 15178449 220247 15033536 3171616 151486

Tahun 2008

AT TS BTK TPP PL y

Januari 113451 15477328 18379 16753001 3233717 20286

Februari 112333 16197442 35852 17119281 2675787 42651

Maret 115480 15562753 54977 16656260 2515185 64296

April 115813 16018145 80071 15775940 2818460 68805

Mei 115905 15680795 104503 15492906 2475611 85912

Juni 117778 16536468 134727 15849502 2729839 80783

Juli 134360 15650058 163665 15744023 2671423 91628

Agustus 143259 15531455 188179 15844585 2541132 113788

September 150759 16917320 218446 16066662 2539500 99409

Oktober 178534 18566491 240271 16228558 2942834 123223

November 175724 19918703 268837 15498205 4702774 193562

213

Desember 193217 19195940 280865 14931182 4287782 243286

Tahun 2009

AT TS BTK TPP PL y

Januari 190972 18365938 27306 14778724 4279947 8248

Februari 195833 19488267 44058 15335785 5246421 48275

Maret 191874 19863165 73612 14778782 5450443 77089

April 219011 20528558 97745 13920369 7267861 109648

Mei 217490 19481882 132572 14178237 6310124 75075

Juni 211595 18791458 159604 14389454 5166375 141913

Juli 210489 18240477 185207 14081931 5516892 140632

Agustus 208888 18892444 210316 13839784 5742126 164574

September 247780 19012869 238566 13871520 4098927 189578

Oktober 240525 19997590 268412 14748569 5512676 195227

November 233252 22437705 294193 14898396 6907372 193922

Desember 228378 22707047 321484 14902412 7404825 156506

Tahun 2010

AT TS BTK TPP PL y

Januari 130699 23464844 24126 14214264 7688287 5966

Februari 126748 21637007 49619 14609317 7550773 17427

Maret 123111 21313319 79019 15248587 6731069 22135

April 119195 21777492 108787 16020409 7146220 19001

Mei 115606 22266304 135205 17399693 6432614 34449

Juni 111404 23549044 163838 18733333 7342024 29445

Juli 109099 22011299 193383 18617406 6282522 47178

Agustus 105398 21331744 221071 19229019 5527600 49225

September 102320 20876752 250159 19615011 4522907 79670

Oktober 102723 22447899 279061 20371681 2877582 181568

November 99626 20089168 308787 19136990 5539035 174000

Desember 99948 19771749 322677 18937562 4609594 236598

Tahun 2011

AT TS BTK TPP PL y

Januari 95645 19283821 30086 18659932 4570928 79793

Februari 92310 20336824 65339 18350015 3297018 82614

Maret 89217 20084726 88211 18338896 2947086 164825

April 85940 20384322 130520 19222461 2431125 181319

Mei 81610 19287998 156523 19658381 2533926 171469

Juni 78550 21077047 193724 19898999 2350931 206432

Juli 75709 21005704 226676 20140928 2215026 242965

Agustus 75319 21553113 261606 21332169 1612273 246927

September 72197 20765517 295520 20319413 4258456 334601

Oktober 71614 21052827 331237 21690626 3412399 345107

November 70103 23245300 367495 23213362 5049727 320276

Desember 67849 21827147 412427 22063370 3520313 421535

214

Tahun 2012

AT TS BTK TPP PL y

Januari 64498 23564520 28424 23211147 4026788 104358

Februari 61658 23533975 66943 23726708 4836712 116577

Maret 58472 23953250 109118 23674322 4884144 105180

April 55851 25131250 146305 24632632 4575566 173835

Mei 54006 29748500 182114 25570006 4896830 223386

Juni 51099 26792822 219208 26892011 4827698 316785

Juli 48130 27240439 257202 27295129 4740801 373009

Agustus 45695 29378872 293406 28573698 4155433 433185

September 40751 30904412 332476 29365071 4290744 471893

Oktober 37644 30131210 370951 29319037 4886727 530555

November 33110 30603563 410340 28782439 4546014 615611

Desember 32335 29174878 465572 28095137 5262555 631139

e. Bank Bisnis International

Tahun 2007

AT TS BTK TPP PL y

Januari 16753 82647 351 63226 37732 42

Februari 16790 75930 722 64628 28447 76

Maret 17261 79717 1116 68772 33451 168

April 15802 83973 1491 75654 42562 1361

Mei 16367 82303 1880 83954 34142 13932

Juni 16.327 8528 2160 89808 27244 395

Juli 16305 78077 2532 93325 36470 682

Agustus 16449 73655 2974 97703 29476 972

September 16326 72158 3331 99359 33024 137

Oktober 16503 74371 3757 97969 39476 162

November 16464 78702 4103 98858 43444 1963

Desember 37698 93613 4910 99294 59922 1812

Tahun 2008

AT TS BTK TPP PL y

Januari 37688 78208 412 101412 42517 339

Februari 37744 84841 850 102571 48638 604

Maret 37688 95032 1323 106865 45242 899

April 37651 94906 1766 104393 48616 1203

Mei 37845 88860 2165 105013 44683 1765

Juni 37732 88759 2601 109444 37929 2107

Juli 37917 89913 2930 112449 34772 2538

Agustus 38158 88929 3329 114806 35557 2923

September 39108 80066 3884 118863 24283 3191

Oktober 39100 102721 4295 116024 46138 3643

November 39228 112047 4727 120604 52416 3944

215

Desember 39331 106973 5592 122007 47103 3833

Tahun 2009

AT TS BTK TPP PL y

Januari 39260 99965 394 122579 41114 497

Februari 39173 97942 830 123812 38889 971

Maret 39097 97393 1259 125291 32470 1255

April 39042 94744 1767 128016 29172 1589

Mei 38961 97376 2199 132945 29659 1883

Juni 38917 116779 2705 153428 27972 2005

Juli 38831 123572 3143 157930 30854 2571

Agustus 38800 126990 3668 159580 33046 3098

September 38713 119218 4159 156260 29180 3534

Oktober 38667 124017 4605 160119 31872 4059

November 38592 129843 5060 159630 35634 4542

Desember 38565 139969 5870 161515 49369 4673

Tahun 2010

AT TS BTK TPP PL y

Januari 38498 129487 475 160083 35653 804

Februari 38465 146207 892 174422 28410 713

Maret 38422 154251 1351 179477 26347 1609

April 38402 152580 1811 179288 28243 2043

Mei 38355 154607 2347 180786 25532 2420

Juni 38291 158434 2830 187962 25663 2793

Juli 38258 136399 3285 183447 12639 3035

Agustus 38187 138496 3849 179604 12608 3561

September 38309 143114 4272 180717 18598 4142

Oktober 38236 161132 4897 179396 12679 4254

November 39930 143431 5359 177792 12552 4805

Desember 39786 147650 5984 187515 10832 5291

Tahun 2011

AT TS BTK TPP PL y

Januari 39718 168534 450 186588 10887 560

Februari 39660 176990 1027 185322 16665 901

Maret 39617 176277 1508 190464 16754 1398

April 39600 180601 2022 197764 16840 1518

Mei 39534 181977 2638 194664 16635 2164

Juni 39492 193118 3192 200938 18056 3208

Juli 39463 195805 3716 203395 18159 3642

Agustus 41633 198796 4274 208094 18261 3384

September 41563 209621 4789 205438 18361 4761

Oktober 41499 203860 5314 209503 18464 5251

November 41132 196634 5934 215055 19292 6121

Desember 41156 200824 6589 222004 19398 6254

216

Tahun 2012

AT TS BTK TPP PL y

Januari 41101 202813 516 222610 19498 481

Februari 41063 201802 1110 229931 13569 773

Maret 40987 215688 1717 245787 21252 1182

April 40911 218272 2313 251849 21325 1596

Mei 40898 228596 2895 252935 21400 2130

Juni 40831 232013 3490 256608 21472 2515

Juli 42342 231928 4090 258249 21547 3045

Agustus 42405 224328 4807 257778 22358 3478

September 44953 237475 5375 261456 22430 3885

Oktober 44860 237098 5987 267994 22504 4400

November 44782 244514 6614 277565 25576 4923

Desember 45006 272981 7285 290642 14417 5485

f. Bank Mega Syariah

Tahun 2007

AT TS BTK TPP PL y

Januari 17991 2213055 1569 2215437 48430 10775

Februari 17745 2292175 3137 2243332 44209 23565

Maret 17933 2319115 4798 2253029 43577 33699

April 17896 2183483 6727 2260720 73790 45624

Mei 29363 2081768 8619 2128837 44973 55748

Juni 31363 2059756 10700 2038985 134338 65062

Juli 33017 1922196 12865 1996586 66210 76584

Agustus 33121 1899188 15134 1966704 69534 88470

September 33991 21088488 17446 1977880 250866 99426

Oktober 34225 2026642 19961 1984111 188803 110502

November 39479 2004194 22673 1913529 243550 121259

Desember 43956 2169456 25018 1842887 574292 129093

Tahun 2008

AT TS BTK TPP PL y

Januari 43977 1885593 2626 1700351 315826 8896

Februari 45774 1917311 5595 1655444 416217 16383

Maret 46412 1802916 9418 1629435 156673 23284

April 46111 1732930 12989 1630720 326386 27977

Mei 46122 1835205 16905 1553687 514413 33805

Juni 46192 1882302 22440 1541818 291595 34305

Juli 45302 1647255 29889 1532382 365545 34329

Agustus 44701 1942226 39281 1617490 618339 35179

September 42656 2208250 50323 1798510 633440 36103

Oktober 43163 2542126 61463 1876749 609239 36445

November 42579 2388379 73022 1980161 663652 36589

217

Desember 46207 2626471 88912 2093972 716018 16319

Tahun 2009

AT TS BTK TPP PL y

Januari 45709 2935070 11817 2198015 770264 254

Februari 45243 3073929 24144 2320116 548749 656

Maret 44605 2662761 36250 2410246 552504 5215

April 44312 3180637 49219 2510461 787310 11070

Mei 57258 3220780 63298 2641792 614520 13144

Juni 63628 3171795 78543 2706932 583057 27137

Juli 63444 3403364 94861 2780313 601436 41282

Agustus 67291 3556251 110161 2866579 726028 51898

September 66606 3573258 127633 2937593 679556 56455

Oktober 66486 3657216 147495 3014797 638206 67837

November 66251 3706335 165691 3098846 579066 79421

Desember 65777 3947370 188979 3195253 736873 59986

Tahun 2010

AT TS BTK TPP PL y

Januari 64874 3786723 20934 3253275 706134 8917

Februari 63752 3512667 41334 3293896 544713 25031

Maret 63795 3629026 65840 3337554 548116 34981

April 63605 3692252 85887 3306761 585398 37220

Mei 63712 3799305 108256 3296128 555108 51805

Juni 63193 3816896 131770 3335884 558583 65672

Juli 67766 4013648 156783 3377855 587226 75880

Agustus 70094 3894888 182970 3386642 572257 81082

September 67569 3766162 211951 3345464 546166 82414

Oktober 66054 3859810 240103 3274499 547204 82811

November 65988 3759677 265305 3190353 626331 83372

Desember 65843 4040981 290677 3154012 1033328 90482

Tahun 2011

AT TS BTK TPP PL y

Januari 63517 3696616 22653 3123544 561869 5698

Februari 61460 3747834 44639 3062562 539508 11872

Maret 64288 3821143 67177 3023939 882994 18710

April 67862 3510593 90329 3010870 639278 23055

Mei 66805 3501478 115266 3045085 551291 32806

Juni 65525 3848390 140502 3130622 993180 39448

Juli 64657 3857140 166749 3228525 771995 46007

Agustus 63873 3954563 193163 3351569 758626 48602

September 63040 4180325 220650 3470569 926303 53393

Oktober 62456 4539388 248514 3616846 1041262 60330

November 61487 4684292 278729 3867700 933995 68074

Desember 61166 4928442 309747 4094797 1046666 78034

218

Tahun 2012

AT TS BTK TPP PL y

Januari 60822 5354739 26200 4170683 1303772 12027

Februari 59989 4836814 52921 4220335 756889 28715

Maret 60015 5124808 78371 4359269 1071371 50549

April 58991 5157706 104262 4390667 912644 72999

Mei 57911 5034463 131647 4444270 576070 95761

Juni 57049 5019289 162916 4572278 936672 119331

Juli 56054 5484991 191955 4957089 717801 143566

Agustus 55104 5662233 219330 5286525 705140 164683

September 54282 6531083 244594 5600584 1137665 187358

Oktober 53332 6815780 270674 5828417 1146347 211838

November 53679 6521754 294964 6035737 666659 233949

Desember 53204 7090422 323224 6213570 1342154 256765

Pendekatan Cost efficiency

Data laporan keuangan masing-masing bank periode 2007-2012 (jutaan Rp)

Ket : C : Modal

BTK : Biaya Tenaga Kerja

TA : Total Aset

BO : Biaya Operasional

BS : Biaya service

TB : total Biaya

a. Bank Mandiri\

Tahun 2007

C BTK TA BO BS TB

Januari 26014084 230196 253517028 1511877 183801 1305093

Februari 26332609 465942 250429640 2880633 373496 2035980

Maret 27361518 722115 248677771 4316280 573590 2974170

April 27691279 1033339 247348724 5775612 778945 3651336

Mei 26639757 1293268 245030239 7184117 1001630 4249476

Juni 26949164 1561855 252324241 8495957 1182780 4957035

Juli 27253462 1900571 254018217 9988249 1416862 5682806

Agustus 27560525 2210265 251430911 11498063 1666148 6289413

September 28032998 2525673 259783421 12983810 1901534 6985187

Oktober 28407146 2771611 266077438 14396951 2139604 7588201

November 28740082 3217197 269367701 15996823 2369399 8221299

Desember 29243732 3711714 303435870 17902571 2677780 9076794

219

Tahun 2008

C BTK TA BO BS TB

Januari 29592971 281374 284040268 1516192 189806 627327

Februari 30067877 590342 282063295 2876057 378997 1332631

Maret 30568361 916126 282392324 4353470 585947 2044960

April 30934848 1253991 281436910 5774876 792698 2922436

Mei 27484799 1596518 274290420 7204138 1038539 3753369

Juni 27710710 1962355 285769852 8700135 1293541 4650460

Juli 28181763 2325925 285119240 10129599 1525763 5471557

Agustus 28816352 2325925 282838971 11623255 1757054 6351712

September 29050541 3011391 297948327 13306337 2022002 7551302

Oktober 29551933 3293045 311329664 15081922 2258609 8494693

November 29926860 3694314 327584724 17043377 2522743 9944722

Desember 30513869 4095663 338404265 19420881 2905822 11094750

Tahun 2009

C BTK TA BO BS TB

Januari 30993946 317355 331193636 2047922 205522 886018

Februari 31610467 647519 329915828 3890711 425297 1791698

Maret 31942352 993687 325862700 5801128 648442 3281239

April 32455870 1432748 326162790 7713667 882661 4318558

Mei 30846323 1846563 329224781 9313218 1125309 5302869

Juni 31439222 2235565 336517056 11629386 1384251 6185078

Juli 31958104 2667477 335162804 13733059 1657072 7113755

Agustus 32425594 2993541 345018132 15644091 1915568 7884802

September 33102324 3082941 344269997 17364879 2180083 8814380

Oktober 33428840 3411118 341982108 19213387 2471309 9823086

November 34174042 3749766 347474119 20957928 2729389 10589538

Desember 34785439 4205057 373508708 23204384 3208933 11370054

Tahun 2010

C BTK TA BO BS TB

Januari 35357492 330415 365820644 5162473 316465 2860305

Februari 39895886 704781 363739325 3886034 664301 1836043

Maret 40634276 1115470 366541645 6098279 1050543 3010412

April 41429342 1464090 364251422 8312385 1434894 4208072

Mei 39790285 1865538 365268742 10412630 1837359 5250739

Juni 40359989 2212862 373593390 12853592 2276933 6671913

Juli 41093612 2573485 370203132 14840704 2690646 7615733

Agustus 42057035 2998883 370510348 16947935 3125284 8690408

September 42853089 3432120 371907147 19744973 3491395 10513400

Oktober 43625325 3836158 374092412 22035214 3888388 11799440

November 47593033 4223236 382221902 24427298 4229303 13207108

Desember 47704852 4541164 408771732 27308907 4957129 15013103

220

Tahun 2011

C BTK TA BO BS TB

Januari 48184208 410210 400797268 2192442 345288 1065220

Februari 61361289 842722 406315901 4362480 696537 2248625

Maret 62952493 1224829 418880194 6479663 1111547 3284320

April 63599363 1620074 414956830 8853106 1567858 4589245

Mei 60952253 2045748 419046845 11366479 2049709 6001258

Juni 61934985 2448333 424283111 13892005 2531035 7453504

Juli 62931757 2866181 432638502 16295768 3053835 8742660

Agustus 64006097 3302774 440917550 18655230 3551375 10004353

September 64950158 3722130 446966030 20916785 3924874 11195029

Oktober 65651212 4157815 449596614 23529937 4380414 12694222

November 66475106 4591439 464561819 26499216 4870738 14535907

Desember 67697041 5097336 491224513 29929804 7267462 16876707

Tahun 2012

C BTK TA BO BS TB

Januari 68765687 230196 483429659 2536708 575183 1402604

Februari 69767092 465942 478404459 4800934 1060554 2628093

Maret 68589077 722115 482126923 7231758 1540882 4066044

April 66807486 1033339 485839439 9409475 2057484 5320513

Mei 68010106 1293268 498984397 11968099 2857295 6921324

Juni 69060783 1561855 506552770 14645061 3470797 8655815

Juli 59849976 1900571 509889530 17325535 4196576 10378727

Agustus 71453047 2210265 513072434 19698966 4663855 11796867

September 72349376 2525673 519572030 22295318 5363314 13449071

Oktober 74140569 2771611 517070761 24842974 6124313 15011931

November 75744535 3217197 550746754 27367546 7096750 16578640

Desember 76104452 3711714 561164590 30760908 8194836 18920708

b. Bank DKI

Tahun 2007

C BTK TA BO BS TB

Januari 890038 13826 9924425 61293 3957 26978

Februari 913011 26069 10221039 126745 11169 60825

Maret 829003 39934 10315474 208900 19321 103136

April 951885 64188 9224277 289108 29093 151756

Mei 865223 79216 10148946 372362 40770 175665

Juni 772734 102268 11332273 448910 56793 227981

Juli 817503 120523 11137079 530092 68796 277370

Agustus 821256 142161 11266456 617011 78350 332397

September 848464 168934 11757268 697951 87456 378162

Oktober 853854 198902 11021187 793602 96163 427295

November 822134 216915 11565046 942746 105500 530605

221

Desember 867819 247871 12005788 1039288 140083 558237

Tahun 2008

C BTK TA BO BS TB

Januari 911448 15845 9890731 63778 6862 34183

Februari 949829 32076 10377349 136840 16572 65059

Maret 822851 72212 11665789 247790 26443 138984

April 955270 91939 12130180 351942 38696 177393

Mei 861328 110000 11870452 446992 52354 215970

Juni 859144 148157 12341355 423107 74637 286378

Juli 823651 167084 12530206 676698 91940 330721

Agustus 840711 191165 12804814 777854 101285 372752

September 836684 234625 13076254 922032 118153 450582

Oktober 865993 253757 13009492 1037758 130246 494232

November 897080 275243 13346511 1146068 143919 544119

Desember 812325 322750 13547165 1306487 126441 617802

Tahun 2009

C BTK TA BO BS TB

Januari 921967 18342 13033528 91266 11259 49588

Februari 951343 35967 13157391 190855 26721 101626

Maret 909634 62796 13432804 309583 45283 143777

April 896514 97742 13882987 432662 62715 221170

Mei 921036 142080 13708612 567454 79475 309003

Juni 912312 165786 14423040 689638 94901 328706

Juli 914117 202112 14432253 829974 112211 392769

Agustus 924023 233850 15695866 964787 129295 459928

September 914731 272863 15484123 1104998 152182 538644

Oktober 904475 307400 14903368 1225092 170708 624115

November 369202 77218 3209689 242346 46668 165500

Desember 906760 386145 15341085 1531170 153461 718261

Tahun 2010

C BTK TA BO BS TB

Januari 1447340 16768 13647787 159251 22346 105965

Februari 1432742 42306 13867995 314984 39079 200236

Maret 1379711 111329 14795879 516477 69473 336519

April 1381815 140670 14709997 676916 99136 427287

Mei 1318209 198129 14588511 848625 127781 531034

Juni 1331278 217207 16470644 992757 162033 606243

Juli 1335506 250392 16593585 1137955 191825 682047

Agustus 1343209 279295 17107010 1292913 226982 766393

September 1401784 274124 17669049 1402089 255561 803747

Oktober 1756190 293843 17596447 1619890 282353 947949

November 1737258 372535 16552590 1816484 301817 1077501

Desember 1559660 412275 15647719 2066909 365670 1262576

222

Tahun 2011

C BTK TA BO BS TB

Januari 1607693 57723 15169091 180908 14976 81306

Februari 1637240 87661 15623986 338070 33108 131296

Maret 1637474 86777 16237350 359222 60289 195933

April 1659487 150514 15701257 609670 80337 386629

Mei 1566172 170379 15886658 839401 113872 555522

Juni 1904701 197117 18111429 1074942 133803 730048

Juli 1941801 235572 18537474 1327917 162722 910548

Agustus 1955550 270620 18272717 1595818 211008 1098198

September 1996894 316804 19417274 1821756 234475 1261904

Oktober 2024159 348903 18837976 2048044 263869 1414981

November 2058231 394112 19329803 2274251 289894 1570550

Desember 2099771 426927 19868999 2516807 349026 1739326

Tahun 2012

C BTK TA BO BS TB

Januari 2179524 19640 18840395 134855 16692 93947

Februari 2222017 59652 18951271 313515 37519 205856

Maret 1398908 69795 21764395 512957 56698 336640

April 2043612 137799 21781651 716402 78706 473052

Mei 2030565 186059 22285560 919576 104971 596718

Juni 2092648 223899 25205236 1100952 129888 707051

Juli 2116213 264939 25155171 1326692 168386 843923

Agustus 2160617 308116 25259075 1530242 192214 963223

September 2206410 332575 27579570 1722961 212696 1064531

Oktober 2661487 400457 28072889 1970548 237890 1213920

November 2607546 469799 27674278 2342567 280149 1484984

Desember 2658114 524659 26944005 2588303 333110 1646235

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

Tahun 2007

C BTK TA BO BS TB

Januari 196180 45832 26380167 190546 46989 147856

Februari 216585 81457 26168806 371634 95725 322424

Maret 274028 137132 25733378 574439 142628 481587

April 317083 191819 26542167 772622 188933 659367

Mei 377055 244488 26723271 973049 243029 856470

Juni 410649 294830 27149730 1175678 299404 1040133

Juli 182672 348328 28282980 1395425 353561 1228032

Agustus 226133 383488 29089133 1608610 432618 1419372

September 258340 442988 31275844 1868098 494502 1656484

Oktober 326604 512247 31523246 2122288 554219 1866096

November 341737 573019 32465260 2384971 621939 2090222

223

Desember 335599 612672 34568725 2637123 690749 2342931

Tahun 2008

C BTK TA BO BS TB

Januari 398094 59338 35342437 252157 63539 188076

Februari 465439 122503 35593474 468605 111676 382287

Maret 496769 195872 35486398 730135 192955 640051

April 511526 268996 35387751 1005254 266647 887739

Mei 318181 345918 36178725 1291595 347501 1139752

Juni 375432 422695 38466023 1575335 418114 1412288

Juli 419220 500135 40342780 1913960 505214 1667728

Agustus 475101 577822 39067077 2182300 573993 1892804

September 459388 651858 38983120 2481401 652557 2242269

Oktober 511688 741059 47857666 2881950 735492 2611443

November 719644 838715 52309601 3178197 822387 2891282

Desember 707317 850052 45560502 3467901 914406 3229219

Tahun 2009

C BTK TA BO BS TB

Januari 827421 89163 47268949 339624 78539 311672

Februari 859468 162698 48281522 632268 150616 638357

Maret 915663 213171 48265105 895939 223339 826114

April 677238 294489 44541535 1176156 298896 1100208

Mei 703131 370837 42809253 1438246 368472 1404693

Juni 757237 448040 41057960 1697817 440290 1665154

Juli 825510 519030 41045048 1958277 522571 1922520

Agustus 858730 602360 40978388 2214048 591985 2189587

September 904495 683670 40006040 2460233 665157 2441032

Oktober 933542 762922 40184059 2726125 744402 2699437

November 947172 837430 41411616 2959910 823097 2966923

Desember 855251 845119 39489123 3180683 894014 3366055

Tahun 2010

C BTK TA BO BS TB

Januari 921441 76844 39850337 392251 79972 332527

Februari 1040061 137866 39793060 795356 156902 682942

Maret 1106379 207686 41420020 829436 238061 652594

April 1141590 287027 40419802 3192504 316301 2948540

Mei 1189107 364196 43761950 2915994 400177 2601096

Juni 769598 440364 40561500 3783702 477450 3397551

Juli 834966 519967 55776548 5843364 583352 5398386

Agustus 905362 599252 55829084 5034030 666897 4524506

September 981202 669938 40555326 5539357 751482 4964628

Oktober 1042072 746033 41761309 5998438 833882 5364034

November 1068850 821772 42452887 6456102 920917 5760394

Desember 1130338 874064 42238138 7215555 1019979 6458035

224

Tahun 2011

C BTK TA BO BS TB

Januari 1200173 74359 42621079 722377 81756 661156

Februari 1212518 146756 41271529 1306215 158443 1192589

Maret 1329290 207970 45753371 2084884 247489 1908930

April 1389290 279345 48040717 2824626 324824 2576763

Mei 1449129 357079 49155968 3311757 407002 2984646

Juni 1525336 436055 49119424 3758497 491760 3353071

Juli 807763 513474 51767305 4603817 584514 4120164

Agustus 918845 591556 51555850 5254663 676264 4687853

September 1289921 674723 54806787 5427454 758447 4784795

Oktober 1274035 761385 52774630 5760988 839918 5042512

November 1448018 840597 56363892 6575180 928378 5784856

Desember 1648936 932986 55430058 7039903 1041350 6173327

Tahun 2012

C BTK TA BO BS TB

Januari 1706241 80790 56014851 1098213 77805 1023523

Februari 1917187 157981 56798956 1542461 157478 1400168

Maret 1973452 231146 59837021 1736861 233032 1517989

April 2020702 316050 59672152 2146637 315285 1849492

Mei 2090284 403342 61364503 3099225 392604 2721191

Juni 2274603 470731 62159237 3225428 482203 2772709

Juli 2419795 550447 65170577 3693019 560927 3158719

Agustus 2503199 623372 65352057 4140866 645005 3525560

September 2608991 700404 63160749 4668427 725053 3976038

Oktober 2657755 777151 63542915 5236485 932621 4463831

November 2743081 850144 65393933 5790630 1025261 4396988

Desember 2808982 873837 64524143 6755138 1138092 5815486

d. The Development Bank of Singapore

Tahun 2007

C BTK TA BO BS TB

Januari 1300000 16464 12837986 87720 7838 42408

Februari 1662370 35296 12562719 177381 21256 93469

Maret 1300000 52446 15436055 294271 33176 154025

April 1700964 69485 14670081 387492 44395 194007

Mei 1737147 90501 15543228 451235 55229 215934

Juni 1774837 107171 16635580 553067 70464 274478

Juli 1780311 129789 17315981 660441 82723 325059

Agustus 1777251 142046 17666276 740607 103014 355396

September 1791705 160455 17651637 871657 115349 425875

Oktober 1818057 181795 18988075 1006280 126518 511109

November 1804645 207578 20701605 1150142 137504 584983

225

Desember 1774243 220247 20837240 1296957 169369 687916

Tahun 2008

C BTK TA BO BS TB

Januari 1815671 18379 22537285 145794 14814 63831

Februari 1838693 35852 22149438 278038 31205 133207

Maret 1860228 54977 21812122 422746 48006 184823

April 1853535 80071 21353369 574285 66406 255417

Mei 1854281 104503 21294092 724650 82122 322506

Juni 1847792 134727 22355122 839351 94445 381379

Juli 1881522 163665 28722542 953600 109764 417707

Agustus 1849815 188179 22737175 1126786 131177 488261

September 2795406 218446 24226671 1293208 143109 615287

Oktober 2753837 240271 25019155 1634902 146540 869429

November 2836265 268837 25812189 1929091 165360 995948

Desember 2911080 280865 23677967 1890580 192161 862351

Tahun 2009

C BTK TA BO BS TB

Januari 2979213 27306 23138835 294795 20608 173334

Februari 2958654 44058 24918791 623199 39506 411753

Maret 2988757 73612 24458761 726582 53888 494418

April 3010483 97745 25454821 708709 88319 338935

Mei 2977379 132572 24572109 878502 113311 447158

Juni 3017287 159604 24406362 1083835 142447 471760

Juli 3096527 185207 24235519 1340829 168150 636376

Agustus 3110090 210316 24862971 1424585 191470 633005

September 3141799 238566 23794282 1528032 220429 654842

Oktober 3144408 268412 25177819 1734502 247616 781663

November 2225000 294193 27383082 1894245 275277 878630

Desember 3108908 321484 28081596 2083383 303975 995737

Tahun 2010

C BTK TA BO BS TB

Januari 3159990 24126 32060608 329146 78256 239554

Februari 3171614 49619 32599221 563185 111417 386133

Maret 3180150 79019 27634439 774825 147369 514981

April 3180355 108787 28066171 1044443 215937 689203

Mei 3188706 135205 28737056 2455278 1365993 2012901

Juni 3169694 163838 30503961 1600034 243761 1051062

Juli 3190207 193383 29500565 1862068 277388 1215672

Agustus 3190482 221071 29543035 1716924 276045 986956

September 3225203 250159 28011284 2043187 308376 1233581

Oktober 3272202 279061 29096699 2074484 326252 1189473

November 3259249 308787 29099003 2282554 345918 1299675

Desember 3316242 322677 28348628 2847629 380781 1792295

226

Tahun 2011

C BTK TA BO BS TB

Januari 3370082 30086 27604017 218991 25864 148501

Februari 3370410 65339 28253425 444889 56569 308538

Maret 3457088 88211 28353443 669195 84939 456294

April 3477032 130520 28534333 1011955 117186 725545

Mei 3520208 156523 27913379 1209762 147862 847144

Juni 3556019 193724 29225835 1360977 179059 922259

Juli 3590334 226676 29581472 1696490 214787 1177420

Agustus 3599208 261606 29403742 1915367 244078 1318058

September 3687001 295520 30270862 2238154 279035 1560037

Oktober 3700542 331237 31633430 2519069 340054 1756863

November 3676563 367495 35077193 2830662 369315 1983834

Desember 3777689 412427 32662721 3359836 410272 2428515

Tahun 2012

C BTK TA BO BS TB

Januari 3884885 28424 34201363 258903 25078 178643

Februari 3893966 66943 35572946 424724 53458 264811

Maret 3878090 109118 35953833 795738 81983 550908

April 3941906 146305 36381856 795214 111805 465230

Mei 3984940 182114 41418723 1109096 139753 682709

Juni 4079003 219208 39602349 1252912 171744 733348

Juli 4132117 257202 41075881 1457844 202755 845445

Agustus 4187156 293406 41072152 1651418 232109 938065

September 4229191 332476 42180614 1885826 269049 1070967

Oktober 4289078 370951 42802795 2105459 313141 1187338

November 4348700 410340 42614367 2311794 347778 1293411

Desember 4401603 465572 41873076 2577199 409855 1455066

e. Bank Bisnis International

Tahun 2007

C BTK TA BO BS TB

Januari 30142 351 128165 1155 196 574

Februari 30176 722 121627 2207 374 1140

Maret 30078 1116 129322 3797 1044 2222

April 43520 1491 144917 4683 1022 2735

Mei 43632 1880 143239 5900 1303 3614

Juni 53395 2160 145750 6891 1484 4260

Juli 53682 2532 156748 7969 1657 4837

Agustus 58332 2974 154196 9072 1827 5484

September 80640 3331 161609 10047 1993 6094

Oktober 80890 3757 164594 11118 2182 6825

November 81233 4103 168872 12134 2366 7400

227

Desember 100121 4910 206839 13727 2610 8506

Tahun 2008

C BTK TA BO BS TB

Januari 101211 412 191884 1170 191 699

Februari 101069 850 198519 2256 370 1375

Maret 102935 1323 203296 3507 588 2102

April 103246 1766 200563 4709 782 2756

Mei 103808 2165 196386 5882 983 3436

Juni 104150 2601 196079 7090 1209 4146

Juli 104581 2930 197755 8212 1421 4657

Agustus 104966 3329 197838 9423 1651 5441

September 105234 3884 192712 10788 1879 6295

Oktober 105686 4295 212270 12204 2117 6956

November 105987 4727 222587 13757 2393 7630

Desember 105876 5592 219127 15990 2804 9023

Tahun 2009

C BTK TA BO BS TB

Januari 107991 394 212316 1476 205 613

Februari 108457 830 211934 2896 421 1466

Maret 108268 1259 211585 4331 622 2042

April 107634 1767 207804 5783 838 2829

Mei 107928 2199 210860 7182 1050 3548

Juni 108050 2705 231036 8890 1424 4736

Juli 108616 3143 239457 10612 1722 5514

Agustus 111743 3668 244031 12404 1993 6346

September 112179 4159 235874 14036 2259 7152

Oktober 112704 4605 243489 15628 2522 7911

November 113187 5060 250377 17188 2766 8628

Desember 119118 5870 262952 19330 3114 9994

Tahun 2010

C BTK TA BO BS TB

Januari 119920 475 253426 1847 261 933

Februari 119830 892 269677 3683 604 1970

Maret 120725 1351 277799 5255 887 2513

April 120620 1811 277402 7186 1244 3474

Mei 121537 2347 280767 9066 1533 4386

Juni 121910 2830 284240 10996 1927 5334

Juli 122152 3285 262582 13165 2436 6593

Agustus 122678 3849 266011 15049 2788 7561

September 123340 4272 271299 16563 3012 8326

Oktober 123371 4897 290011 18798 3315 9512

November 123922 5359 277710 20695 3644 10450

Desember 128608 5984 281576 22857 4020 11656

228

Tahun 2011

C BTK TA BO BS TB

Januari 129163 450 304560 1972 359 964

Februari 129547 1027 313209 4011 651 1966

Maret 130044 1508 312752 6038 961 2850

April 130273 2022 315583 8910 1249 3860

Mei 130857 2638 317879 10368 1515 4780

Juni 131901 3192 329981 12423 1862 5617

Juli 132335 3716 334133 14565 2176 6420

Agustus 132077 4274 335623 17425 2533 7951

September 133454 4789 347716 19326 2930 8535

Oktober 133944 5314 342775 21678 3319 9465

November 134814 5934 336723 24241 3984 10726

Desember 134947 6589 341000 26730 4410 11944

Tahun 2012

C BTK TA BO BS TB

Januari 135428 516 344387 2182 369 938

Februari 135756 1110 350756 4471 694 1968

Maret 136128 1717 359688 7262 1060 3080

April 136660 2313 361311 9722 1436 4183

Mei 137194 2895 370381 12168 1801 5160

Juni 137579 3490 374113 14759 2204 6268

Juli 138109 4090 374746 17350 2591 7329

Agustus 138542 4807 367843 19963 2965 8431

September 138949 5375 381603 20657 3374 9366

Oktober 139464 5987 384389 22978 3724 10401

November 139987 6614 395656 25206 4072 11325

Desember 140549 7285 452882 27714 4485 12358

f. Bank Mega Syariah

Tahun 2007

C BTK TA BO BS TB

Januari 182870 1569 2418614 7691 957 26833

Februari 179156 3137 2502180 14936 1886 50993

Maret 189290 4798 2532327 21551 2815 78002

April 201215 6727 2428781 28084 3750 102699

Mei 211339 8619 2320327 35851 4538 125152

Juni 220653 10700 2337453 43487 5600 146947

Juli 232175 12865 2212688 51563 6681 167275

Agustus 244061 15134 2186626 59487 7742 198960

September 255017 17446 2406008 66583 8826 205426

Oktober 266093 19961 2341329 76045 9948 229849

November 276850 22673 2334773 85610 10963 249718

229

Desember 284684 25018 2597188 94995 12057 270334

Tahun 2008

C BTK TA BO BS TB

Januari 293579 2626 2202705 9515 1360 22397

Februari 301066 5595 2257736 19156 2611 40584

Maret 265919 9418 2112049 29394 3963 58404

April 270592 12989 2100694 40987 5417 78257

Mei 276420 16905 2216102 51882 6841 97108

Juni 276920 22440 2183709 66250 9660 119518

Juli 276944 29889 2056641 81790 11238 144938

Agustus 277794 39281 2412779 98015 11484 170046

September 278718 50323 2658546 115976 12489 200374

Oktober 279060 61463 2883457 141250 14056 240304

November 279204 73022 2915031 167385 15700 286763

Desember 258935 88912 3096201 202024 17239 344365

Tahun 2009

C BTK TA BO BS TB

Januari 269965 11817 3294540 26023 1393 51278

Februari 270331 24144 3482210 50813 2900 104304

Maret 264150 36250 3321456 80390 4527 154534

April 270005 49219 3650631 111234 10107 206428

Mei 272079 63298 3593543 147374 19866 265595

Juni 286072 78543 3642622 177807 23317 316971

Juli 300217 94861 3762104 213431 27099 370422

Agustus 310833 110161 3958490 247631 31432 424430

September 315390 127633 4019737 283355 35663 487365

Oktober 326772 147495 4082394 323731 41059 548555

November 338357 165691 4113106 361156 45535 607521

Desember 318921 188979 4381991 414440 55178 680919

Tahun 2010

C BTK TA BO BS TB

Januari 358430 20934 4493174 40725 5641 66291

Februari 374544 41334 4332031 81003 9924 125602

Maret 353902 65840 4365675 126571 15842 198207

April 356141 85887 4420198 167591 20933 276488

Mei 370726 108256 4396982 210284 26403 343448

Juni 384593 131770 4474923 255902 31557 410407

Juli 394801 156783 4538832 302448 37466 484074

Agustus 400003 182970 4537232 355322 49792 565217

September 401335 211951 4455914 407844 57396 645060

Oktober 401732 240103 4346532 461230 67255 727769

November 402293 265305 4339041 511003 76679 806385

Desember 409403 290677 4660762 560350 84155 881812

230

Tahun 2011

C BTK TA BO BS TB

Januari 415101 22653 4187677 45057 9204 74341

Februari 421275 44639 4232768 85791 16646 142390

Maret 428113 67177 4318135 131967 25890 217074

April 404830 90329 4047133 171303 29803 289294

Mei 414581 115266 4102042 212873 33901 357949

Juni 421223 140502 4487694 256387 40252 428052

Juli 427782 166749 4370177 303553 46609 501681

Agustus 430377 193163 4477916 351008 52192 580421

September 435168 220650 4787659 399622 57393 654500

Oktober 442105 248514 5062137 452922 63546 735800

November 449849 278729 5225114 506654 69333 819153

Desember 459809 309747 5582305 565346 76592 907803

Tahun 2012

C BTK TA BO BS TB

Januari 471836 26200 5925767 49165 5180 82384

Februari 488524 52921 5429928 98843 10240 163453

Maret 486191 78371 5874897 145554 15436 245853

April 508641 104262 5776163 194404 21181 323600

Mei 531403 131647 5677759 243306 26590 400934

Juni 554973 162916 5987762 296130 32270 489991

Juli 579208 191955 6176857 345982 37733 575344

Agustus 600325 219330 6531076 394786 42657 661422

September 623000 244594 7305239 444662 48190 751214

Oktober 647480 270674 7577102 497110 54293 846390

November 669591 294964 7330583 553615 61675 944506

Desember 692407 323224 8212763 617489 68373 1046190

Pendekatan Technical Efficiency,

Data laporan keuangan masing-masing bank periode 2007-2012

Ket :

D = Deposito

T = Tabungan

G = Giro

PB = Pendapatan Bunga

PJ = Pendapatan Jasa

TA = Total Aset

231

a. Bank Mandiri

Tahun 2007

D T G PJ PB TA

Januari 89279174 54797475 45915042 200319 1424969 253517028

Februari 85465357 54600715 46464244 410179 2409959 250429640

Maret 86797905 57219537 45351617 654014 3584924 248677771

April 85350628 56179109 45263179 880338 4434043 247348724

Mei 84668771 57490399 45261601 1096020 5332506 245030239

Juni 82072348 62529679 52571141 1423319 6270920 252342241

Juli 83976983 60202637 51470982 1682613 7189945 254018217

Agustus 81601408 61018637 51441005 1969787 8075230 251430911

September 82808488 65733561 51277456 2239740 9026472 259783421

Oktober 83508915 64956179 52861449 2491769 9899070 266077438

November 86423664 67012396 52114290 2756114 10832213 269367701

Desember 89358187 81534700 64909506 3045979 11886985 303435870

Tahun 2008

D T G PJ PB TA

Januari 86406238 78011515 52577678 261693 928714 284040268

Februari 87027208 78479485 48463783 559204 1941190 282063295

Maret 81416028 81650210 48273325 882609 3112502 282392324

April 82884010 80815748 48584926 1214243 4166287 281436910

Mei 78297215 81781163 49592210 1541171 5277005 274290420

Juni 78026097 88522078 54830129 1895439 6413037 285769852

Juli 83979239 82966572 54375738 2208107 7628331 285119240

Agustus 83387364 80877039 52983850 2580521 8810401 282838971

September 94235862 82162417 54453088 2959929 10089933 297948327

Oktober 106074170 82389805 59291227 3519903 11268276 311329664

November 113329873 82669122 61539662 4026269 12631758 327584724

Desember 117047354 89610718 66907749 4507496 14062858 338404265

Tahun 2009

D T G PJ PB TA

Januari 111666318 84780047 67108022 369318 1286029 331193636

Februari 111843395 84643176 63446695 734870 2631570 329915828

Maret 108100498 85391348 62497580 1146573 4091381 325862700

April 109264250 85021911 64868283 1529806 5422719 326162790

Mei 116744365 84699798 59785629 1925393 6730509 329224781

Juni 116048603 91111987 62881857 2413007 8009228 336517056

Juli 117224069 89186209 62085775 2864793 9239895 335162804

Agustus 120118760 90642711 66664802 3284100 10467498 345018132

September 118072055 95948929 63965311 3717248 11687324 344269997

Oktober 119924713 93787201 60568912 4218968 12974352 341982108

November 118758871 95738216 64490904 4651547 14269928 347474119

Desember 123409519 106449859 68862562 5210546 15758929 373508708

232

Tahun 2010

D T G PJ PB TA

Januari 123814674 99356525 71635455 443692 1224369 365820644

Februari 123367096 97423604 66467282 714103 2643673 363739325

Maret 124928642 99381695 66966072 1141062 4193556 366541645

April 124575143 99137000 65695726 1525512 5510672 364251422

Mei 129673753 100107538 62225188 1919499 6912807 365268742

Juni 129552397 105499432 67052969 2327116 8443709 373593390

Juli 127696641 104793105 60579930 2767339 9974483 370203132

Agustus 125529082 107838222 60774193 3197299 11488612 370510348

September 124903567 111586360 59384716 3581099 13338783 371907147

Oktober 126763213 110036502 60362520 3917061 14955966 374092412

November 130611908 113194397 61101389 4406108 16488915 382221902

Desember 144710102 123497868 64519886 4958917 18063008 408771732

Tahun 2011

D T G PJ PB TA

Januari 137827870 120476117 61423323 435735 1414443 400797268

Februari 133756589 119205623 64368994 857636 2928603 406315901

Maret 136074082 121487218 66598436 1308073 4550885 418880194

April 137590465 120513253 62720908 1818235 6166708 414956830

Mei 135351164 122637270 63363043 2345168 7819041 419046845

Juni 134254847 127382640 66765742 2991366 9540038 424283111

Juli 134560749 125992268 70474284 3492232 11146152 432638502

Agustus 136077551 132076644 65464449 3973214 12797948 440917550

September 133623079 134657575 69793082 4481103 14433380 446966030

Oktober 137876281 133612717 72264104 5122193 16100686 449596614

November 139563802 137974219 78338708 5712759 17808245 464561819

Desember 141994836 149088472 89152870 5354034 19903426 491224513

Tahun 2012

D T G PJ PB TA

Januari 138982257 145662993 82194229 465099 1683845 483429659

Februari 138968977 147293465 75940062 927323 3358921 478404459

Maret 136092549 148442313 76196408 1408300 5475547 482126923

April 133395141 148693344 75360143 1923765 7339604 485839439

Mei 134838004 150843524 83839689 2451890 9312286 498984397

Juni 135530085 156675853 82837515 3002621 11557841 506552770

Juli 136797272 156152654 84840420 3532651 13618579 509889530

Agustus 136121988 160844044 83398997 4034731 15687090 513072434

September 137741495 162196970 86396143 4547625 18191833 519572030

Oktober 143526861 163731781 82237623 5103582 20368977 517070761

November 147247474 167561107 105997554 5640199 22518434 550746754

Desember 144844747 182784459 107829706 6373672 24960342 561164590

233

b. Bank DKI

Tahun 2007

D T G PJ PB TA

Januari 2306469 2463737 1313475 1920 57470 9924425

Februari 2685483 2377891 1278654 3757 112399 10221039

Maret 2810230 2791470 1215192 6042 163113 10315474

April 2770860 2307687 2300836 8951 215848 9224277

Mei 2939516 2758131 1284763 12773 258605 10148946

Juni 3157533 3213125 1385637 16985 319500 11332273

Juli 3110900 3236931 1444986 20862 379744 11137079

Agustus 3158128 3524515 1402748 24061 438585 11266456

September 3072583 4334184 1475065 30244 494867 11757268

Oktober 3519035 3312312 1469593 32795 555934 11021187

November 2713525 3828732 1551666 36303 618563 11565046

Desember 1671910 3820192 1784710 45083 680885 12005788

Tahun 2008

D T G PJ PB TA

Januari 1915734 2795345 1695719 3020 62602 9890731

Februari 3029607 2325144 1585052 5929 123698 10377349

Maret 3650593 3158923 1501569 8530 183542 11665789

April 3582971 2711271 1565380 11357 239049 12130180

Mei 3412979 2753847 1530158 14338 294632 11870452

Juni 3582026 2352609 1600278 18221 351070 12341355

Juli 3540305 3317236 1595809 22523 404255 12530206

Agustus 4392680 3003916 1687603 27950 462710 12804814

September 4178594 3128462 1889916 35695 519699 13076254

Oktober 4172483 3175962 1737249 41127 565267 13009492

November 2627296 4536454 1798238 44892 626105 13346511

Desember 2056336 5492392 2130174 46661 672412 13547165

Tahun 2009

D T G PJ PB TA

Januari 2141883 4995137 1915928 2362 72662 13033528

Februari 2228989 5121115 1913787 9992 139828 13157391

Maret 2211708 6033349 1827998 13076 204986 13432804

April 2489723 6626675 1771765 19419 272586 13882987

Mei 2534049 6247586 1856777 50226 347183 13708612

Juni 5626198 4211232 1880520 58295 409089 14423040

Juli 5736972 4182225 1871392 64461 467753 14432253

Agustus 5902397 5137772 1845930 74039 533353 15695866

September 5137346 5704654 1946329 78353 596104 15484123

Oktober 5195289 4877190 1958942 84985 662337 14903368

November 634220 725669 1278030 11909 260854 3209689

Desember 3679767 6193605 2360800 92616 802268 15341085

234

Tahun 2010

D T G PJ PB TA

Januari 4231436 4359268 2114297 1639 67219 13647787

Februari 4313282 4436622 2110776 3102 126963 13867995

Maret 5765200 4307184 2033575 4502 176153 14795879

April 5831826 4216388 2075699 6272 240644 14709997

Mei 5778361 4162462 2077941 9174 302427 14588511

Juni 5546274 6246681 2170528 11502 366743 16470644

Juli 6074305 5760517 2246948 14591 428885 16593585

Agustus 5565502 6513541 2222581 19152 494282 17107010

September 7388345 5501530 2234236 23993 568584 17669049

Oktober 7262034 4948524 2407803 27954 639939 17596447

November 5746783 5445492 2330787 30404 708477 16552590

Desember 4172383 5352568 2922015 44627 780720 15647719

Tahun 2011

D T G PJ PB TA

Januari 5400001 4044715 2511205 2409 77083 15169091

Februari 5551799 4335526 2475378 4233 147003 15623986

Maret 6508364 3796254 2406650 7109 214474 16237350

April 6274307 3946016 2519249 9925 284741 15701257

Mei 6224789 4041348 2947570 11981 356174 15886658

Juni 6169312 5491658 2559826 22858 436985 18111429

Juli 6692005 5180529 2651455 27070 513734 18537474

Agustus 5917003 4725236 3281649 29811 596149 18272717

September 6568339 5941815 2803165 33036 682261 19417274

Oktober 6603664 5285870 2808773 35717 756479 18837976

November 6146237 6095729 2861404 41099 840261 19329803

Desember 3381450 8134781 3782651 70058 919951 19868999

Tahun 2012

D T G PJ PB TA

Januari 3487377 7875259 3206943 8195 86896 18840395

Februari 6692794 4747674 3140140 8299 175085 18951271

Maret 6121720 7187248 3005162 15459 259030 21764395

April 6835352 6987738 3186515 19253 351026 21781651

Mei 8847498 5518641 3164532 23851 429531 22285560

Juni 9474542 7533974 3343098 34230 530780 25205236

Juli 10520661 6473835 3296142 39416 617269 25155171

Agustus 10588270 6557084 3350406 47453 715404 25259075

September 12503850 7087414 3361826 69296 817128 27579570

Oktober 12714718 6738026 3375783 76166 918868 28072889

November 12556601 6456067 3416111 81860 1011637 27674278

Desember 3992618 12659443 3986947 110235 1133719 26944005

235

c. Hongkong Shanghai Banking Corporate

Tahun 2007

D T G PJ PB TA

Januari 9652819 0 9117901 82637 182635 26380167

Februari 9223157 0 9056995 149585 359581 26168806

Maret 8668102 0 8738812 239633 536819 25733378

April 8837007 0 9495600 327025 718509 26542167

Mei 8541144 0 9539138 431348 913078 26723271

Juni 8795186 0 10410182 540103 1108914 27149730

Juli 9355159 0 10560350 664295 1311823 28282980

Agustus 10262578 0 10942371 781059 1538784 29089133

September 11057216 0 11401603 892463 1756843 31275844

Oktober 11307317 0 12544991 1019783 1946175 31523246

November 11274408 0 11894735 1143009 2186616 32465260

Desember 12705309 0 12263554 1252421 2425466 34568725

Tahun 2008

D T G PJ PB TA

Januari 11871378 0 13202967 240583 120970 35342437

Februari 11480538 0 13187428 256063 456404 35593474

Maret 11257967 56763 13222232 391374 708865 35486398

April 11226411 34667 13226625 532634 938867 35387751

Mei 12032019 39986 13226121 689001 1174402 36178725

Juni 12305937 4926946 8988938 860146 1407222 38466023

Juli 12348823 4808440 10527255 949341 1649529 40342780

Agustus 12986851 5034498 9118990 1029729 1899297 39067077

September 14472329 4629982 8560438 1189729 2142840 38983120

Oktober 15892047 5357723 10526057 1600841 2404679 47857666

November 16907359 5835743 11202765 1823591 2678553 52309601

Desember 16041720 5836501 10586751 1869598 2977729 45560502

Tahun 2009

D T G PJ PB TA

Januari 16052049 6017524 12073764 128443 272833 47268949

Februari 15246615 6407903 12169296 310620 526504 48281522

Maret 13937907 6728105 12448887 424641 793808 48265105

April 12872697 6790353 10930340 615340 1063730 44541535

Mei 11716195 6846524 10869079 698742 1304933 42809253

Juni 11567311 6758140 11050837 867758 1570594 41057960

Juli 10395886 7056979 11298598 1015303 1822134 41045048

Agustus 10597797 7042420 11787597 1150051 2067154 40978388

September 10789223 7166916 10702080 1297002 2292448 40006040

Oktober 9701142 7111465 10531085 1444460 2523895 40184059

November 9069320 7266995 12229680 1590701 2769292 41411616

236

Desember 10170978 7205757 10166499 1706603 3000840 39489123

Tahun 2010

D T G PJ PB TA

Januari 9791476 7447279 11143706 96483 171371 39850337

Februari 10313209 7459328 10692243 201649 338242 39793060

Maret 10904644 7552537 10078797 324201 481385 41420020

April 11294545 7395076 10568901 429092 646594 40419802

Mei 13164460 7269665 11974369 546923 815212 43761950

Juni 13028315 7274040 11417884 660329 980764 40561500

Juli 12834438 7772629 10967174 267688 1178654 55776548

Agustus 12428048 7551835 11058994 910537 1356953 55829084

September 11979910 7737420 11807092 1022269 1529543 40555326

Oktober 11849558 7781366 12238019 1142930 1705864 41761309

November 11615934 7803052 12904454 1268059 1883721 42452887

Desember 11328810 7847859 13464637 1389248 2063377 42238138

Tahun 2011

D T G PJ PB TA

Januari 11244529 7682917 12812894 119810 179598 42621079

Februari 11494288 7643827 12314842 233723 347367 41271529

Maret 13274920 7563243 12020631 361227 530037 45753371

April 12038279 7704382 13172655 485469 698615 48040717

Mei 12864282 7573399 13205760 639897 881594 49155968

Juni 11642575 7611016 13630319 787607 1061020 49119424

Juli 14540921 7650728 15346767 920721 1249894 51767305

Agustus 14598877 7554507 14174662 1065582 1439874 51555850

September 13571701 7670648 16681255 1216979 1632509 54806787

Oktober 13778241 7798624 15493009 1350388 1826670 52774630

November 14953117 7751815 17404827 1492502 2038540 56363892

Desember 15279343 7788365 16022855 1631062 2270904 55430058

Tahun 2012

D T G PJ PB TA

Januari 15179004 8195432 17352201 125727 198036 56014851

Februari 14917028 8436948 17965796 276757 369941 56798956

Maret 17318652 8559134 18411221 419701 555819 59837021

April 15957992 8413793 16921267 562076 725851 59672152

Mei 16935079 8261515 19450961 720640 905979 61364503

Juni 15166156 8179556 18856917 867856 1093228 62159237

Juli 14605054 8939320 17682582 1015253 1291971 65170577

Agustus 16014424 9165918 18467449 1146793 1503286 65352057

September 15607399 9216186 17961810 1264212 1698725 63160749

Oktober 16871849 9141385 17475312 1423192 1897447 63542915

November 17109773 8786421 17378138 1556137 2129050 65393933

Desember 16810464 8782034 17731218 1676653 2370927 64524143

237

d. The Development Bank Of Singapore

Tahun 2007

D T G PJ PB TA

Januari 6024531 93667 1548023 8379 43694 12837986

Februari 5638416 108389 1910200 15210 84189 12562719

Maret 7859247 184602 1866338 28556 131767 15436055

April 8041155 259764 2049096 37652 178047 14670081

Mei 8339751 124823 2465597 60864 242189 15543228

Juni 8237246 206291 2740152 83975 285450 16635580

Juli 9116262 206645 2315538 94690 349247 17315981

Agustus 9663835 164249 1811351 114257 394420 17666276

September 10081443 151461 2076685 131269 451250 17651637

Oktober 12355076 164065 1823497 160139 519817 18988075

November 12368241 159786 1930788 180573 556767 20701605

Desember 12859288 136787 2182374 197844 618036 20837240

Tahun 2008

D T G PJ PB TA

Januari 13168211 144124 2164993 17016 57852 22537285

Februari 14200452 191319 1805671 28552 113152 22149438

Maret 12963013 178455 2421285 41465 167353 21812122

April 12964760 185762 2867623 57970 214819 21353369

Mei 12384683 199466 3096646 62293 272009 21294092

Juni 12451293 176421 3908754 114295 326349 22355122

Juli 12001226 164857 3483975 123639 391068 28722542

Agustus 11960665 140458 3430332 129953 454678 22737175

September 13930878 133150 2853292 118528 519001 24226671

Oktober 15158978 208297 3199216 131174 588404 25019155

November 15679797 250588 3988318 140505 670294 25812189

Desember 15676487 264734 3254719 265213 759287 23677967

Tahun 2009

D T G PJ PB TA

Januari 14947401 1220531 2198006 10901 78756 23138835

Februari 15567526 1336536 2584205 22660 162850 24918791

Maret 16597458 1070742 2194965 270829 256332 24458761

April 17321673 1011168 2195717 107500 329371 25454821

Mei 16464119 1048838 1968925 111740 401061 24572109

Juni 15643493 1113927 2034038 73121 474215 24406362

Juli 14839946 1272687 2127844 87827 518980 24235519

Agustus 15304703 1339470 2248271 110098 605893 24862971

September 15364858 1565597 2082414 122073 671860 23794282

Oktober 15894387 1519300 2583903 132608 760534 25177819

November 17918310 1441121 3078274 130105 818959 27383082

Desember 17054358 1634999 4017690 147045 895458 28081596

238

Tahun 2010

D T G PJ PB TA

Januari 16662345 1915538 4886961 16838 65140 32060608

Februari 16497023 1731682 3408302 29011 121435 32599221

Maret 16503945 1762801 3046573 30095 210201 27634439

April 17094638 1692040 2990814 65817 263214 28066171

Mei 17625098 1760607 2880599 91486 335550 28737056

Juni 19357535 1723350 2468159 108915 389327 30503961

Juli 17280211 1659973 3071115 126658 450480 29500565

Agustus 16405730 1842086 3083928 148171 527275 29543035

September 15682565 1690402 3503785 162826 604048 28011284

Oktober 16958225 1574395 3915279 163928 710956 29096699

November 15810141 1568166 2710861 186139 746004 29099003

Desember 14812354 1539983 3419412 203344 830036 28348628

Tahun 2011

D T G PJ PB TA

Januari 14936647 1462651 2884523 10260 83320 27604017

Februari 15402921 1437628 3496275 27130 157661 28253425

Maret 15408988 1347815 3327923 47205 230558 28353443

April 15594275 1301668 3488379 66346 316872 28534333

Mei 14905117 1404115 2978766 82585 403058 27913379

Juni 16220855 1448453 3407739 108335 481680 29225835

Juli 16117497 1349154 3539053 135650 577756 29581472

Agustus 16219776 1441115 3892222 162621 656688 29403742

September 15357762 1596821 3810934 180741 739317 30270862

Oktober 15701198 1477252 3874377 199340 826652 31633430

November 16202196 1620352 5422752 224646 912494 35077193

Desember 14978103 1575449 5273545 0 1004407 32662721

Tahun 2012

D T G PJ PB TA

Januari 16702679 1624089 5237752 0 97368 34201363

Februari 16621542 1497635 5414798 45708 190409 35572946

Maret 17677011 1555324 4720915 66361 291522 35953833

April 18763568 1584869 4782816 87133 392838 36381856

Mei 21048534 1558959 7141007 116841 493699 41418723

Juni 18265997 1494837 7031988 141059 608267 39602349

Juli 19325052 1413590 6501797 168933 726827 41075881

Agustus 21105156 1449512 6824204 200514 845283 41072152

September 22023602 1382025 7498785 223766 962234 42180614

Oktober 23260253 1426581 5444376 249331 1086677 42802795

November 23736508 1450837 5416218 275514 1213601 42614367

Desember 21870865 1422522 5881491 300177 1338487 41873076

239

e. Bank Bisnis International

Tahun 2007

D T G PJ PB TA

Januari 64082 7873 10692 55 574 128165

Februari 58284 7475 9931 115 1124 121627

Maret 60382 7705 11630 682 1778 129322

April 63422 8474 12077 237 2495 144917

Mei 63620 9209 9474 305 3405 143239

Juni 66152 7432 8944 371 4183 145750

Juli 61391 7897 8789 441 5111 156748

Agustus 57960 7542 8153 509 6089 154196

September 55110 7169 9879 587 7103 161609

Oktober 53851 7339 13181 640 8129 164594

November 59504 8348 10850 704 9148 168872

Desember 73296 8951 11366 775 10147 206839

Tahun 2008

D T G PJ PB TA

Januari 61336 8184 8688 80 1106 191884

Februari 66976 8006 9859 151 2114 198519

Maret 77037 8474 9521 245 3199 203296

April 77151 8131 9624 323 4224 200563

Mei 70625 8809 9426 395 5279 196386

Juni 70129 7879 10751 470 6343 196079

Juli 70308 8100 11505 549 7498 197755

Agustus 67284 9145 12500 627 8628 197838

September 62531 7401 10134 698 9741 192712

Oktober 84536 7350 10835 775 10905 212270

November 92376 9174 10497 840 12051 222587

Desember 86894 9453 10626 910 13288 219127

Tahun 2009

D T G PJ PB TA

Januari 82810 8210 8945 71 1242 212316

Februari 82066 8162 7714 152 2360 211934

Maret 82264 7400 7729 213 3635 211585

April 78244 7249 9251 257 4850 207804

Mei 81261 7709 8406 319 5965 210860

Juni 100800 7868 8111 412 7257 231036

Juli 106476 8147 8949 501 8889 239457

Agustus 108181 8132 10677 579 16839 244031

September 102227 8576 8415 650 11688 235874

Oktober 106454 7296 10267 730 13133 243489

November 111188 7983 10672 817 14455 250377

Desember 119849 8109 12011 905 15974 262952

240

Tahun 2010

D T G PJ PB TA

Januari 110125 8923 10439 53 1784 253426

Februari 124907 10727 10573 112 2829 269677

Maret 136945 7551 9755 185 4495 277799

April 135175 7574 9831 232 5938 277402

Mei 138000 7107 9500 283 7318 280767

Juni 139025 7213 12196 345 8840 284240

Juli 120616 6677 9106 394 10410 262582

Agustus 121933 7204 9359 455 11991 266011

September 124235 8006 10873 493 13515 271299

Oktober 141509 10535 9088 543 14861 290011

November 125634 9088 8709 613 16430 277710

Desember 128845 9756 9049 663 17948 281576

Tahun 2011

D T G PJ PB TA

Januari 146783 10413 11338 85 1525 304560

Februari 151513 13827 11650 136 2934 313209

Maret 154970 10965 10324 260 4291 312752

April 160723 10411 9467 305 5555 315583

Mei 160771 9074 11502 367 7221 317879

Juni 169633 9690 13795 423 8622 329981

Juli 173065 12279 10461 481 9925 334133

Agustus 176882 10437 11477 528 11125 335623

September 190008 8820 10793 621 12822 347716

Oktober 182561 9317 11982 688 14195 342775

November 175601 10167 10866 752 15524 336723

Desember 175433 12926 12465 808 16985 341000

Tahun 2012

D T G PJ PB TA

Januari 179474 10717 12622 66 1488 344387

Februari 182064 9280 10458 137 2853 350756

Maret 194400 9674 11614 241 4318 359688

April 195101 10636 12535 305 5965 361311

Mei 204938 11110 12548 389 7563 370381

Juni 205561 13174 13278 466 9091 374113

Juli 205909 10495 15524 543 10736 374746

Agustus 198076 10051 16201 599 12339 367843

September 207764 10018 19693 673 13814 381603

Oktober 208954 10416 17728 742 15465 384389

November 217138 9886 17490 791 17043 395656

Desember 245159 11739 16083 868 18713 452882

241

f. Bank Mega Syariah

Tahun 2007

D T G PJ PB TA

Januari 1974868 207949 30238 9 2433 2418614

Februari 2077211 176788 38176 16 4690 2502180

Maret 2074614 200365 44136 30 6868 2532327

April 2105725 35175 42583 38 8967 2428781

Mei 1944842 90216 46170 47 10974 2320327

Juni 1869047 159938 30771 55 18823 2337453

Juli 1695823 186805 39568 63 14457 2212688

Agustus 1613723 238236 47229 72 15839 2186626

September 1611869 425077 71542 79 17072 2406008

Oktober 1504840 432066 89736 87 18556 2341329

November 1572961 355905 75328 94 19856 2334773

Desember 1635949 421739 111768 112 21109 2597188

Tahun 2008

D T G PJ PB TA

Januari 1514652 280286 90665 21 1263 2202705

Februari 1407606 290441 219264 43 2393 2257736

Maret 1325846 360294 116776 66 3905 2112049

April 1337931 269781 125218 94 5219 2100694

Mei 1310095 408918 116192 123 7144 2216102

Juni 1301325 450875 130102 152 8693 2183709

Juli 1260822 241930 144323 171 12175 2056641

Agustus 1413263 387493 141470 181 14260 2412779

September 1600012 442476 165762 195 15836 2658546

Oktober 1694790 699762 147574 215 17384 2883457

November 1828060 434307 126012 229 19101 2915031

Desember 1965521 534526 126424 242 20748 3096201

Tahun 2009

D T G PJ PB TA

Januari 2310597 443664 180809 15 1758 3294540

Februari 2382232 459015 232682 110 3355 3482210

Maret 1896144 495694 270923 157 4963 3321456

April 2185853 693694 310090 227 7140 3650631

Mei 2221523 621492 377765 205 9109 3593543

Juni 1809194 814795 547815 237 11121 3642622

Juli 2186138 822713 394513 289 12304 3762104

Agustus 2583531 656599 361121 526 15470 3958490

September 2671047 643721 258485 520 17761 4019737

Oktober 2732920 674602 250424 620 20088 4082394

November 2592730 864637 248968 716 22382 4113106

Desember 2935135 743749 267939 946 24949 4381991

242

Tahun 2010

D T G PJ PB TA

Januari 3063357 471383 251983 79 2476 4493174

Februari 2712157 529042 217468 166 5016 4332031

Maret 2530067 768137 330822 474 7569 4365675

April 2693380 743624 255248 626 9927 4420198

Mei 2526280 953542 319483 746 12166 4396982

Juni 2316277 1094903 405716 879 14229 4474923

Juli 2806580 903187 303881 1012 16157 4538832

Agustus 2721256 886752 286880 1138 18499 4537232

September 2564105 946704 255353 1250 20233 4455914

Oktober 2564643 1024647 270520 1412 22135 4346532

November 2337598 1040332 381747 1564 23785 4339041

Desember 2454062 1274678 312241 1819 25697 4660762

Tahun 2011

D T G PJ PB TA

Januari 2526565 891059 278992 199 1431 4187677

Februari 2547163 938343 262328 500 2554 4232768

Maret 2375127 832198 613818 856 4047 4318135

April 2426720 666667 417206 1248 5342 4047133

Mei 2192000 888934 420544 1797 6683 4102042

Juni 2131114 1113110 604166 2346 8069 4487694

Juli 2155351 990280 711509 2854 9372 4370177

Agustus 2311429 909630 733504 3305 10649 4477916

September 2424947 940640 814738 4145 11908 4787659

Oktober 2385060 1108009 1046314 5511 13168 5062137

November 2664213 989136 1030943 6613 14586 5225114

Desember 2945227 947996 1035219 7975 15311 5582305

Tahun 2012

D T G PJ PB TA

Januari 3198823 810424 1345492 1623 662 5925767

Februari 3116607 764579 955628 2483 1243 5429928

Maret 2515134 1165457 1444217 3254 1898 5874897

April 2585965 1039890 1531851 3948 2417 5776163

Mei 2545732 1177803 1310928 4567 2912 5677759

Juni 2413958 1161687 1443644 5197 3366 5987762

Juli 3001584 1058464 1424943 5778 3692 6176857

Agustus 3294299 1080969 1286965 6244 4000 6531076

September 3945784 1123587 1461712 6848 4307 7305239

Oktober 4190815 1158605 1466360 8006 4614 7577102

November 4016061 1050654 1455039 8935 4934 7330583

Desember 4711809 1061491 1317122 10190 5217 8212763

243