ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA...
Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA...
“ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA :
PENDEKATAN TECHNICAL, COST DAN PROFIT EFFICIENCY ”
Oleh :
ALFADO AGUSTIO
NIM : 109046100183
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JAKARTA
1435 H/2013
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya sendiri atau
merupakan hasil jiplakan dari karya hasil orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 November 2013
ALFADO AGUSTIO
i
ABSTRAKSI
Alfado Agustio. Analisis Perbandingan Efisiensi Perbankan di Indonesia : Pendekatan
Technical, Cost, dan Profit Efficiency. Skripsi, Program Studi Muamalat, Konsentrasi
Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan skor efisiensi perbankan di Indonesia dalam
kurun waktu 2007-2012 . Sample yang dipergunakan sebanyak 6 bank yang terdiri dari Bank
Mandiri, Bank DKI, Hongkong Shanghai Banking Corporate, The Development Banking
Corporate, Bank Bisnis International dan Bank Mega Syariah. Metode yang digunakan ialah
pendekatan technical, cost dan profit dengan pengukuran efisiensi menggunakan Stochastic
Frontier Approach (SFA) dan Uji Statistik terhadap model regresi. Hasil dari penelitian ini
ialah Bank Mandiri sebagai bank terbanyak yang mendapat skor efisiensi terbaik dengan
pendekatan technical dalam kurun waktu 2007-2012. Bank Bisnis International sebagai bank
yang terbanyak mendapat skor efisiensi terbaik dengan pendekatan cost dalam kurun waktu
2007-2012 serta Hongkong Shanghai Banking Corporate sebagai bank terbanyak yang
mendapat skor efisiensi terbaik dengan pendekatan profit dalam kurun waktu 2007-2012
Keyword : technical efficiency, cost efficiency, profit efficiency, and SFA
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kepada rabb semesta alam Allah
SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhitung hingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa tercurah pada junjungan Baginda
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan ajaran ilahi untuk membawa manusia dari
zaman kegelapan menuju zaman yang lebih baik.
Skripsi yang berjudul “ Analisis Perbandingan Efisiensi Perbankan Di Indonesia :
Pendekatan Technical, Cost dan Profit Efficiency.” merupakan hasil karya penulis yang
diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta mendapat gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy).
Selama proses penulisan skripsi ini, tidak lepas dari segala bantuan baik berupa
bimbingan maupun motivasi dari orang-orang sekitar penulis. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma. SH. MA. MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta.
2. Dr. Euis Amalia, M.Ag, Selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan Bapak Mu’min Roup
S.Ag., MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.
3. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.Sc, M.Ec, Ph.D selaku pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga kepada penulis dalam penyusunan penelitian ini.
Penulis doakan semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan dan keberkahan kepada
bapak. Amin.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga Allah
membalas semua kebaikan bapak dan ibu semua.
iii
5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Prof. Dr. H. Azmi Dhalimi dan Ibunda Gusni Endina
A.Md Kebidanan yang telah tulus mendidik penulis, selalu mendoakan yang terbaik,
memberikan kasih sayang yang tidak bisa ditulis dengan kata-kata dan dukungan serta
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mendoakan selalu yang terbaik untuk
kalian dan Allah memberikan balasan berupa Surga Firdaus. Amin, Amin, Amin ya Allah
ya Rabbal Alamin.
6. Kepada para kakak Aria Maresta ST, Ardi Rio Nanda ST dan dr Adhitya Ariesta yang
juga selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis, semoga Allah SWT selalu
memberikan kemudahan dalam setiap urusan dan diberkahi Allah SWT.
7. Teman-Teman Lisensi UIN Jakarta, terima kasih atas semua dukungan, kerjasama, serta
doa kalian sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian selalu diberi
keberkahan oleh Allah SWT.
8. Teman-teman PS E semuanya, terima kasih pada kalian semua karena telah memberikan
warna tersendiri bagi penulis selama masa perkuliahan. Semoga silaturahmi kita tetap erat
sampai kapan pun dan segala kenangan bersama kalian tidak akan terlupakan.
9. Teman-Teman KKN “Soskom 2012”, terima kasih pada kalian semua telah berbagi
kebersamaan. Semoga kalian selalu diberi rahmat dan keberkahan oleh Allah SWT.
10. Kepada Aan, Lukman, Bang Lutfi, Babeh, Mas Agung dan teman-teman kosan lainnya,
terima kasih atas hiburan dan semangat kalian semua.
11. Seluruh pihak-pihak terkait lainnya yang telah membantu penulis, menyemangati dan
menghibur penulis selama penyelesaian proses tugas akhir ini.
iv
Akhirnya, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Semoga kita selalu berada lindungan
dan keberkahan Allah SWT.
Jakarta, 18 November 2013
Alfado Agustio
v
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................xi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 10
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 10
D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 10
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 11
G. Review Studi Terdahulu .................................................................................. 12
H. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 19
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Efisiensi
1. Pengertian Efisiensi ..................................................................................... 21
2. Efisiensi Dalam Perbankan
a. Technical Efficiency ............................................................................... 24
b. Cost Efficiency ....................................................................................... 27
c. Profit Efficiency ..................................................................................... 31
3. Pengukuran Efisiensi ................................................................................... 38
B. Bank
1. Pengertian Bank ........................................................................................... 42
2. Pembagian Jenis Bank ................................................................................. 42
3. Fungsi Bank ................................................................................................. 43
4. Jasa dan Usaha Bank ................................................................................... 45
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 46
B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 47
vi
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 47
D. Variabel Independen dan Variabel Dependen ................................................. 47
E. Definisi Operasional ...........................................................................................48
F. Metode Analisis ..................................................................................................51
G. Hipotesis ............................................................................................................ 54
BAB IV. HASIL & PEMBAHASAN
A. Technical Efficiency
1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Technical Efficiency............ 55
2. Analisis Model Regresi .............................................................................. 65
3. Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik .......................................................... 74
B. Cost Efficiency
1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Cost Efficiency .................... 99
2. Analisis Model Regresi ............................................................................. 107
3. Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik........................................................... 117
C. Profit Efficiency
1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Profit Efficiency.................. 142
2. Analisis Model Regresi.............................................................................. 153
3. Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik........................................................... 164
BAB V. KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 190
B. Saran ......................................................................................................... 199
Daftar Pustaka ........................................................................................... 203
Lampiran .................................................................................................... 206
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Perkembangan Jumlah Perbankan di Indonesia ........................................ 2
Tabel 1.2. Data Perkembangan DPK Perbankan di Indonesia ............................................ 3
Tabel 1.3. Data Perbandingan ROA Perbankan di Indonesia ...............................................5
Tabel 1.4. Data Perbandingan BOPO Perbankan di Indonesia ............................................ 5
Tabel 3.5. Data Sampel Bank .............................................................................................. 46
Tabel 4.6. Skor Efisiensi Teknis Masing-Masing Bank Periode 2007-2012 ..................... 55
Tabel 4.7. Nilai Koefisien Regresi Bank Mandiri ............................................................... 65
Tabel 4.8. Nilai Koefisien Regresi Bank DKI .................................................................... 66
Tabel 4.9. Nilai Koefisien Regresi Bank HSBC ................................................................. 68
Tabel 4.10. Nilai Koefisien Regresi Bank DBS ................................................................. .69
Tabel 4.11. Nilai Koefisien Regresi Bank Bisnis International ............................................71
Tabel 4.12. Nilai Koefisien Regresi Bank Mega Syariah .................................................... 72
Tabel 4.13. Hasil Uji Autokorelasi Bank Mandiri ............................................................... 75
Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinieritas Bank Mandiri ......................................................... 76
Tabel 4.15. Hasil Uji F Bank Mandiri .................................................................................. 76
Tabel 4.16. Hasil Uji t Bank Mandiri ................................................................................... 77
Tabel 4.17. Hasil Uji Autokorelasi Bank DKI ..................................................................... 79
Tabel 4.18. Hasil Uji Multikolinieritas Bank DKI ............................................................... 80
Tabel 4.19. Hasil Uji F Bank DKI ....................................................................................... 80
Tabel 4.20. Hasil Uji t Bank DKI ......................................................................................... 81
Tabel 4.21. Hasil Uji Autokorelasi Bank HSBC .................................................................. 83
Tabel 4.22. Hasil Uji Multikolinieritas Bank HSBC ............................................................ 84
Tabel 4.23. Hasil Uji F Bank HSBC ..................................................................................... 84
Tabel 4.24. Hasil Uji t Bank HSBC ...................................................................................... 85
viii
Tabel 4.25. Hasil Uji Autokorelasi Bank DBS ..................................................................... 88
Tabel 4.26. Hasil Uji Multikolinieritas Bank DBS .............................................................. 88
Tabel 4.27. Hasil Uji F Bank DBS ........................................................................................ 89
Tabel 4.28. Hasil Uji t Bank DBS ......................................................................................... 89
Tabel 4.29. Hasil Uji Autokorelasi Bank Bisnis .................................................................... 92
Tabel 4.30. Hasil Uji Multikolinieritas Bank Bisnis .............................................................. 92
Tabel 4.31. Hasil Uji F Bank Bisnis ....................................................................................... 93
Tabel 4.32. Hasil Uji t Bank Bisnis ........................................................................................ 93
Tabel 4.33. Hasil Uji Autokorelasi Bank Mega Syariah ........................................................ 96
Tabel 4.34. Hasil Uji Multikolinieritas Bank Mega Syariah ................................................. 96
Tabel 4.35. Hasil Uji F Bank Mega Syariah .......................................................................... 97
Tabel 4.36. Hasil Uji t Bank Mega Syariah ........................................................................... 97
Tabel 4.37. Skor Efisiensi biaya Masing-Masing Bank periode 2007-2012 ......................... 99
Tabel 4.38. Nilai Koefisien Regresi Bank Mandiri .............................................................. 107
Tabel 4.39. Nilai Koefisien Regresi Bank DKI ................................................................... 109
Tabel 4.40. Nilai Koefisien Regresi Bank HSBC ................................................................ 110
Tabel 4.41. Nilai Koefisien Regresi Bank DBS ................................................................... 112
Tabel 4.42. Nilai Koefisien Regresi Bank Bisnis International ........................................... 114
Tabel 4.43. Nilai Koefisien Regresi Bank Mega Syariah ................................................... 115
Tabel 4.44. Uji Autokorelasi Bank Mandiri ........................................................................ 118
Tabel 4.45. Uji Multikolinieritas Bank Mandiri .................................................................. 118
Tabel 4.46. Uji F Bank Mandiri ........................................................................................... 119
Tabel 4.47. Uji t Bank Mandiri ............................................................................................ 119
Tabel 4.48. Uji Autokorelasi Bank DKI .............................................................................. 122
Tabel 4.49. Uji Multikolinieritas Bank DKI ........................................................................ 122
Tabel 4.50. Uji F Bank DKI ................................................................................................ 123
Tabel 4.51. Uji t Bank DKI .................................................................................................. 123
ix
Tabel 4.52. Uji Autokorelasi Bank HSBC ........................................................................... 126
Tabel 4.53. Uji Multikolinieritas Bank HSBC ..................................................................... 126
Tabel 4.54. Uji F Bank HSBC .............................................................................................. 127
Tabel 4.55. Uji t Bank HSBC ............................................................................................... 127
Tabel 4.56. Uji Autokorelasi Bank DBS .............................................................................. 130
Tabel 4.57. Uji Multikolineritas Bank DBS ......................................................................... 131
Tabel 4.58. Uji F Bank DBS ................................................................................................ 131
Tabel 4.59. Uji t Bank DBS ................................................................................................. 132
Tabel 4.60. Uji Autokorelasi Bank Bisnis ........................................................................... 135
Tabel 4.61. Uji Multikolinieritas Bank Bisnis ..................................................................... 135
Tabel 4.62. Uji F Bank Bisnis .............................................................................................. 136
Tabel 4.63. Uji t Bank Bisnis ............................................................................................... 136
Tabel 4.64. Uji Autokorelasi Bank Mega Syariah .............................................................. 139
Tabel 4.65. Uji Multikolinieritas Bank Mega Syariah ......................................................... 139
Tabel 4.66. Uji F Bank Mega Syariah .................................................................................. 140
Tabel 4.67. Uji t Bank Mega Syariah ................................................................................... 140
Tabel 4.68. Skor Efisiensi keuntungan Masing-Masing Periode 2007-2012 ....................... 142
Tabel 4.69. Nilai Koefisien Regresi Bank Mandiri .............................................................. 153
Tabel 4.70. Nilai Koefisien Regresi Bank DKI ................................................................... 155
Tabel 4.71. Nilai Koefisien Regresi Bank HSBC ............................................................... 157
Tabel 4.72. Nilai Koefisien Regresi Bank DBS .................................................................. 158
Tabel 4.73. Nilai Koefisien Regresi Bank Bisnis ................................................................ 160
Tabel 4.74. Nilai Koefisien Regresi Bank Mega Syariah .................................................... 162
Tabel 4.75. Uji Autokorelasi Bank Mandiri ........................................................................ 165
Tabel 4.76. Uji Multikolinieritas Bank Mandiri .................................................................. 165
Tabel 4.77. Uji F Bank Mandiri ........................................................................................... 166
Tabel 4.78. Uji t Bank Mandiri ............................................................................................ 166
x
Tabel 4.79. Uji Autokorelasi Bank DKI .............................................................................. 169
Tabel 4.80. Uji Multikolinieritas Bank DKI ........................................................................ 169
Tabel 4.81. Uji F Bank DKI ................................................................................................ 170
Tabel 4.82. Uji t Bank DKI ................................................................................................. 170
Tabel 4.83. Uji Autokorelasi Bank HSBC .......................................................................... 173
Tabel 4.84. Uji Multikolinieritas Bank HSBC .................................................................... 173
Tabel 4.85. Uji F Bank HSBC ............................................................................................. 174
Tabel 4.86. Uji t Bank HSBC .............................................................................................. 174
Tabel 4.87. Uji Autokorelasi Bank DBS ............................................................................. 177
Tabel 4.88. Uji Multikolinieritas Bank DBS ....................................................................... 178
Tabel 4.89. Uji F Bank DBS ................................................................................................ 178
Tabel 4.90. Uji t Bank DBS ................................................................................................. 179
Tabel 4.91. Uji Autokorelasi Bank Bisnis ........................................................................... 182
Tabel 4.92. Uji Multikolinieritas Bank Bisnis ..................................................................... 182
Tabel 4.93. Uji F Bank Bisnis .............................................................................................. 183
Tabel 4.94. Uji t Bank Bisnis ............................................................................................... 183
Tabel 4.95. Uji Autokorelasi Bank Mega Syariah ............................................................... 186
Tabel 4.96. Uji Multikolinieritas Bank Mega Syariah ......................................................... 186
Tabel 4.97. Uji F Bank Mega Syariah .................................................................................. 187
Tabel 4.98. Uji t Bank Mega Syariah ................................................................................... 187
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pengukuran Technical Efficiency................................................................. 25
Gambar 2.2. Pengukuran Cost Efficiency ........................................................................ 29
Gambar 2.3. Pengukuran Profit Efficiency ...................................................................... 33
Gambar 4.4. Uji Normalitas Bank Mandiri ..................................................................... 74
Gambar 4.5. Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri ........................................................ 75
Gambar 4.6. Uji Normalitas Bank DKI .......................................................................... 78
Gambar 4.7. Uji Heteroskedastisitas Bank DKI ............................................................. 79
Gambar 4.8. Uji Normalitas Bank HSBC ....................................................................... 82
Gambar 4.9. Uji Heteroskedastisitas Bank HSBC .......................................................... 83
Gambar 4.10. Uji Normalitas Bank DBS ........................................................................ 87
Gambar 4.11. Uji Heteroskedastisitas Bank DBS ........................................................... 87
Gambar 4.12. Uji Normalitas Bank Bisnis ...................................................................... 91
Gambar 4.13. Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis ......................................................... 91
Gambar 4.14. Uji Normalitas Bank Mega Syariah .......................................................... 95
Gambar 4.15. Uji Heteroskedastisitas Bank Mega Syariah ............................................. 95
Gambar 4.16. Uji Normalitas Bank Mandiri .................................................................. 117
Gambar 4.17. Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri ..................................................... 117
Gambar 4.18. Uji Normalitas Bank DKI ....................................................................... 121
Gambar 4.19. Uji Heteroskedastisitas Bank DKI .......................................................... 121
Gambar 4.20. Uji Normalitas Bank HSBC .................................................................... 125
Gambar 4.21. Uji Heteroskedastisitas HSBC ................................................................ 125
Gambar 4.22. Uji Normalitas Bank DBS ....................................................................... 129
Gambar 4.23. Uji Heteroskedastisitas DBS ................................................................... 130
Gambar 4.24. Uji Normalitas Bank Bisnis ..................................................................... 134
xii
Gambar 4.25. Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis ........................................................ 134
Gambar 4.26. Uji Normalitas Bank Mega Syariah ......................................................... 138
Gambar 4.27. Uji Heteroskedastisitas Bank Mega Syariah ........................................... 138
Gambar 4.28 Uji Normalitas Bank Mandiri ................................................................... 164
Gambar 4.29. Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri .............,....................................... 164
Gambar 4.30. Uji Normalitas Bank DKI ....................................................................... 168
Gambar 4.31. Uji Heteroskedastisitas Bank DKI .......................................................... 168
Gambar 4.32. Uji Normalitas Bank HSBC .................................................................... 172
Gambar 4.33. Uji Heteroskedastisitas Bank HSBC........................................................ 172
Gambar 4.34. Uji Normalitas Bank DBS ....................................................................... 176
Gambar 4.35. Uji Heteroskedastisitas Bank DBS .......................................................... 177
Gambar 4.36. Uji Normalitas Bank Bisnis ..................................................................... 181
Gambar 4.37. Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis ........................................................ 181
Gambar 4.38. Uji Normalitas Bank Mega Syariah ......................................................... 185
Gambar 4.39. Uji Heteroskedastisitas Bank Mega Syariah ............................................ 185
Daftar Grafik
Grafik 4.1. Pergerakan Skor Efisiensi Bank Pendekatan Technical Efficiency................. 64
Grafik 4.2. Pergerakan Skor Efisiensi Bank Pendekatan Cost Efficiency ....................... 107
Grafik 4.3. Pergerakan Skor Efisiensi Bank Pendekatan Profit Efficiency ..................... 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan penting
untuk mendukung aktivitas ekonomi. Salah satu diantaranya adalah sebagai fungsi
intermediasi yaitu menghubungkan antara kalangan yang memiliki dana dengan
kalangan yang kekurangan atau tidak memiliki dana. Oleh karena itu, bank
memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis suatu negara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pergerakan aktivitas
ekonomi cukup tinggi. Dengan luas geografis yang mencapai 1,9 juta Km2 serta
jumlah masyarakat mencapai 237 juta lebih1, membuat aktivitas ekonomi terus
berkembang. Kondisi ini memperlihatkan bahwa kebutuhan kehadiran lembaga
bank sebagai lembaga pendukung aktivas ekonomi masyarakat cukup besar.
Menurut UU No 10 tahun 1998 tentang Pokok Perbankan, Bank di
Indonesia dapat dibagi dari jenis kepemilikannya. Berdasarkan hal ini, jumlah
bank di Indonesia dapat dibagi menjadi 6 kategori. 6 kategori tersebut ialah Bank
Umum Persero, Bank Umum Swasta Nasional Devisa, Bank Umum Swasta
Nasional non-Devisa, Bank Campuran, Bank Asing serta Bank Pembangunan
Daerah.
Data statistik Bank Indonesia per Agustus 2013 menunjukkan
perkembangan jumlah bank-bank tersebut.
1 Sensus kependudukan BPS tahun 2010
2
Data diatas memperlihatkan semua bank mengalami stagnasi dalam hal
perkembangan jumlah. Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa di urutan
teratas dengan jumlah 36 bank. Diikuti Bank Umum Swasta Nasional (BUSN)
Non-Devisa dengan jumlah 30 bank. Bank Pembangunan Daerah (BPD) berada di
posisi ketiga dengan jumlah 26 bank. Bank Campuran di posisi keempat dengan
jumlah 14 bank, lalu Bank Asing di posisi kelima dengan jumlah 10 bank dan
terakhir Bank Persero dengan jumlah 4 bank.
Jumlah bank yang cukup banyak di Indonesia, membuat persaingan yang
selalu dihadapi oleh setiap bank di mana pun ialah dalam menjaring dana
masyarakat yang jumlahnya relatif besar. Hal ini terjadi karena terbatasnya modal
internal bank dalam mendukung ekspansi usaha. Oleh karena itu, umumnya pihak
bank akan menjaring dana masyarakat melalui Dana Pihak Ketiga (DPK) guna
mengatasi masalah tersebut. Strategi bank-bank dalam menghadapi persaingan ini
Maret ‘12 Agustus ‘12 Des’12 Maret’13 Agustus 13
Bank Persero 4 4 4 4 4
BUSN Devisa 36 36 36 36 36
BUSN Non-Devisa 30 30 30 30 30
BPD 26 26 26 26 26
Bank Campuran 14 14 14 14 14
Bank Asing 10 10 10 10 10
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013
Tabel 1 : Perkembangan jumlah perbankan di Indonesia
3
biasanya dengan menawarkan bunga tinggi, hadiah undian dan fasilitas yang
menarik dengan harapan para calon nasabah mau menanamkan dananya di bank
tertentu. Persaingan antar bank tersebut dapat dilihat dari total DPK yang berhasil
dihimpun oleh masing-masing bank, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Des 2010 Des 2011 Des 2012 Agst 2013
Bank Persero 898.405 1.039.253 1.201.284 1.244.245
BUSN Devisa 975.308 1.173.297 1.353.149 1.444.523
BUSN Non-Devisa 58.950 83.095 104.346 111.550
BPD 183.624 235.348 278.535 332.124
Bank Campuran 98.161 112.541 132.454 150.472
Bank Asing 124.376 141.491 155.430 167.293
Data diatas memperlihatkan Bank Swasta dan Bank Persero (Pemerintah)
bersaing dalam menghimpun DPK. Hal ini karena bank tersebut didukung oleh
banyaknya kantor cabang yang dimiliki serta fasilitas menarik yang ditawarkan
kepada calon nasabah, sehingga banyak calon nasabah mau menyimpan dananya
di bank tersebut. Secara berurut pengumpulan total DPK yang terbanyak
berikutnya adalah bank campuran, disusul bank asing dan terakhir BPD.
Terhadap DPK yang berhasil dihimpun, bank-bank akan mulai menyusun
strategi pengelolaan dana tersebut untuk disalurkan kepada pos-pos yang
berpeluang menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013
Tabel 2 : Perkembangan DPK perbankan di Indonesia (Milliar Rp)
4
Ketatnya persaingan menghimpun DPK maupun penyaluran dana tersebut
dalam bentuk kredit, dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi pihak bank
dalam mendukung lancarnya kegiatan bisnis perbankan. Implikasi dari hal
tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya intermediasi perbankan serta akan
mempengaruhi keuntungan yang maksimal yang diraih bank. Jika tidak segera
diatasi maka berpotensi menjadikan neraca keuangan bank menjadi kurang sehat
karena tingkat biaya operasionalnya dapat lebih besar dari tingkat pendapatan.
Untuk mengatasi hal tersebut, bank-bank di Indonesia sangat
memperhatikan faktor efisiensi dalam menjalankan kegiatannya. Efisiensi di sini
dapat mencakup dengan input yang terbatas mampu meraih output yang
maksimal. Secara umum Parameter tingkat efisiensi suatu bank bisa dilihat dari
beberapa aspek, diantaranya Return On Asset (ROA) dan Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO). ROA merupakan rasio yang memperlihatkan
perbandingan profit yang didapat dengan total aset yang dimiliki oleh bank.
BOPO adalah perbandingan tingkat pendapatan yang diterima dengan biaya
operasional yang dikeluarkan oleh bank.
Kedua rasio tersebut memiliki hubungan dengan tingkat efisiensi karena
ada kaitannya dengan kinerja manajemen bank dalam mengelola dana secara
efektif dan efisien. Tingkat perbandingan ROA dan BOPO masing masing
kategori bank selama bulan Januari–Mei 2013 dikemukan dalam Tabel 3 dan 4
5
April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 Agts 2013
Bank persero 3,63 3,62 3,7 3,69 3,68
BUSN Devisa 2,28 2,41 2,45 2,48 2,50
BUSN Non-Devisa 3,22 3,31 3,35 3,36 3,36
BPD 3,49 3,42 3,44 3,25 3,27
Bank Campuran 2,66 2,56 2,39 2,31 2,36
Bank Asing 3,71 2,64 2,42 2,42 2,71
Tingkat efisiensi menjadi salah satu perhatian yang penting, baik bagi
regulator, investor dan nasabah maupun pemerintah dalam melihat perkembangan
suatu bank. Jika tingkat efisiensi suatu bank bagus, maka bank tersebut mampu
mengelola dana dengan tepat. Artinya manajemen bank mampu menghasilkan
keuntungan maksimal dan ini merupakan citra positif bagi para stakeholder.
Apr 2013 Mei 2013 Jun 2013 Jul 2013 Agts 2013
Bank persero 71,08 70,89 70,86 67,31 66,77
BUSN Devisa 77,68 76,67 76,35 76,65 77,00
BUSN Non-Devisa 78,96 78,51 78,32 78,38 78,40
BPD 70,04 70,36 69,87 71,71 71,66
Bank Campuran 78,13 77,39 79,98 81,78 80,42
Bank Asing 83,42 83,26 85,28 86,40 85,58
Tabel 3 : Perbandingan ROA Jan-Mei 2013 (%)
Tabel 4 : Perbandingan BOPO Jan-Mei 2013 (%)
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesia Banking Statistic) Bank Indonesia Agustus 2013
6
Sebaliknya jika bank mengalami inefisiensi, maka manajemen bank
tersebut dapat dikatakan kurang tepat dalam pengelolaan dana yang
mengakibatkan bank tersebut masuk kategori bank tidak sehat dan memberikan
citra negatif bagi para stakeholder. Maka dari itu penelitian tentang efisiensi
perbankan sangat penting untuk mengetahui perkembangan bank tersebut apa
semakin baik atau semakin buruk.
Dalam kerangka teoritis menurut Farell (1957), efisiensi terdiri dari dua
komponen, yaitu:
a. Efisiensi teknis (technical efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit
bisnis untuk memaksimalkan output dari sejumlah input yang tersedia.
b. Efisiensi alokatif (allocative efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit
bisnis untuk memanfaatkan input dalam proporsi optimal berdasarkan harga
mereka.
Ketika dua jenis efisiensi digabungkan, maka akan menghasilkan efisiensi
ekonomi atau economic efficiency. Perusahaan dianggap efisien secara ekonomis
jika dapat meminimalkan biaya produksi untuk menghasilkan output tertentu
dalam tingkat teknologi yang sama dan tingkat harga pasar.
Penelitian efisiensi dengan pendekatan technical efficiency atau
pendekatan teknis dapat merefleksikan kemampuan suatu bank untuk mencapai
level output yang optimal dengan menggunakan tingkat input tertentu. Efisiensi
ini mengukur proses produksi dalam menghasilkan sejumlah output tertentu
dengan menggunakan input yang tersedia. Dengan kata lain, suatu proses produksi
dikatakan efisiensi secara teknis apabila output suatu barang tidak dapat lagi
7
ditingkatkan tanpa mengurangi output dari barang lain. Pada penelitian efisiensi
perbankan, konsep ini digunakan untuk meneliti efisiensi teknis (technical
efficiency) dari suatu bank.
Pendekatan selanjutnya yaitu allocative efficiency. Pendekatan ini dapat
merefleksikan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan
inputnya dengan struktur harga dan teknologinya. Ini artinya, apabila input
dialokasikan untuk memproduksi output yang tidak dapat digunakan atau
diinginkan konsumen, hal ini berarti input tersebut tidak digunakan secara efisien.
Pada penelitian efisiensi perbankan, konsep ini dipakai untuk meneliti efisiensi
biaya (cost efficiency) dari suatu bank.
Pendekatan terakhir yaitu economic efficiency. Pada pendekatan tersebut
merefleksikan kombinasi antara efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Efisiensi
ekonomis secara implisit merupakan konsep least cost production. Untuk tingkat
output tertentu, suatu perusahaan produksinya dikatakan efisien secara ekonomi
jika perusahaan tersebut menggunakan biaya dimana biaya per unit dari output
adalah yang paling minimal. Dengan kata lain, untuk tingkat output tertentu, suatu
proses produksi dikatakan efisien secara ekonomi jika tidak ada proses lainnya
yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output tersebut pada biaya per
unit paling kecil. Pada penelitian efisiensi perbankan, konsep ini dipakai untuk
meneliti efisiensi keuntungan (profit efficiency) dari suatu bank.
Pendekatan teknis dan keuntungan memiliki kesamaan yaitu sama-sama
mengoptimalkan output dengan tingkat input yang terbatas. Akan tetapi, terdapat
perbedaan dari 2 pendekatan tersebut yaitu pendekatan teknis belum memasukkan
8
harga input pada perhitungannya sedangkan pada pendekatan keuntungan sudah
memasukkan harga input pada perhitungannya.
Pengukuran tingkat efisiensi dikenal dengan dua metode perhitungan
yaitu traditional approach dan frontier approach. Perhitungan efisiensi dengan
pendekatan traditional approach yaitu dengan cara membandingkan rasio-rasio
keuangan bank, sedangkan untuk pendekatan frontier approach dilakukan dengan
cara menggunakan kombinasi input dan output dalam sebuah ukuran tertentu.
Iqbal dan Molyneux (2005) menemukan bahwa pendekatan frontier
(frontier approach) memiliki keunggulan dalam standar analisis rasio keuangan
karena mereka menggunakan pemrograman atau teknik statistik yang menghapus
efek dari perbedaan harga input dan output dan variabel eksogen pasar lainnya
yang mempengaruhi kinerja standar perusahaan.
Pada traditional approach pengukuran tingkat efisiensi lebih mengacu
pada perbandingan rasio, seperti Return On Asset (ROA), Return On Investment
(ROI), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan lain-lain. Sementara itu pada frontier
approach, perhitungan tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode non-parametrik dan parametrik. Perhitungan non-parametrik dilakukan
dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Free Disposal Hull
(FDH). Pada perhitungan ini akan menghasilkan kesimpulan yang tidak dapat
dianalisis secara statistika serta dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran
outliners. Sedangkan perhitungan dengan metode parametrik menggunakan
Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution Free Analysis (DFA) dan Think
Frontier Approach (TFA). Pada perhitungan ini akan menghasilkan stochastic
9
cost frontier yang memperhitungkan random error dan menghasilkan kesimpulan
sementara secara statistika2.
Pada pengukuran tingkat nilai efisiensi perbankan, skala yang digunakan
ialah 0-1 ( nol hingga satu). Perhitungan skor efisiensi pada pendekatan teknis dan
keuntungan, jika nilai yang dihasilkan mendekati angka 1 atau 100% maka nilai
efisiensi bank semakin bagus. Sedangkan jika mendekati angka 0 atau 0% maka
nilai efisiensi bank tersebut semakin rendah. Pada pendekatan biaya, jika nilai
yang dihasilkan mendekati angka 0 atau 0% maka nilai efisiensi bank semakin
bagus. Sedangkan jika mendekati angka 1 atau 100% maka nilai efisiensi bank
tersebut semakin rendah.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian tentang
perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan pendekatan
technical, cost dan profit efficiency menggunakan pendekatan parametrik dengan
metode SFA. Alasannya menggunakan pendekatan parametrik khususnya metode
Stochastic Frontier Approach (SFA) karena sudah banyak digunakan para peneliti
sebelumnya. Hal ini akan memudahkan penulis untuk melakukan penelitian
dengan mereview penelitian-penelitan yang sudah ada. Dengan latar belakang
yang telah dijelaskan di atas, maka penulis penelitian dengan judul :“Analisis
Perbandingan Efisiensi Perbankan di Indonesia : Pendekatan Technical
Efficiency, Cost Efficiency dan Profit Efficiecy”
2 Rahmawati, Rafika, “Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah di Indonesia (Pendekatan
Parametrik),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011),h. 7.
10
B. Identifikasi Masalah
Penelitian tentang efisiensi sangat penting sebagai informasi bagi bank
agar mengetahui tingkat efisiensi bank. Selain itu bank dapat mengambil langkah
tepat jika bank tersebut ternyata tidak efisien. Penelitian ini akan meneliti tentang
tingkat efisiensi dengan mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan
pendekatan technical, cost dan profit efficiency?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi tersebut?
3. Apa pengaruh tingkat efisiensi perbankan terhadap iklim keuangan nasional?
C. Pembatasan masalah
Permasalahan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia sangat beragam dan
komplek dalam pemecahannya, maka sesuai dengan judul di atas. Dalam
pembahasan substansi dibatasi pada perbandingan tingkat efisiensi perbankan di
Indonesia dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini ialah :
1. Bagaimana perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia dengan
pendekatan technical,cost dan profit efficiency?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat efisiensi bank-bank tersebut ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :
11
1. Mengetahui perbandingan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia berdasarkan
pendekatan technical, cost dan profit efficiency.
2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat efisiensi bank-bank
tersebut.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi para dosen sebagai
pelengkap bahan pengajaran dan memperluas pengetahuan mengenai topik
penelitian tersebut.
b. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi kawan-kawan
mahasiswa dalam proses pembelajaran di kampus.
2. Bagi praktisi
a. Hasil penelitian ini bisa menjadi informasi bagi para bankir tentang tingkat
efisiensi perbankan di Indonesia.
b. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi landasan bagi para praktisi,
khususnya peneliti Bank Indonesia dapat dijadikan bahan pemikiran untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat efisiensi.
3. Bagi Bank Indonesia
a. Hasil penelitian ini bisa bermanfaat sebagai masukan untuk Bank Indonesia
tentang perbandingan tingkat efisien perbankan di Indonesia.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Bank
Indonesia dalam melakukan langkah strategis menyangkut efisiensi
perbankan di Indonesia.
12
4. Bagi masyarakat.
a. Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan edukasi, sehingga masyarakat bisa
menjadi lebih mengerti tentang efisiensi perbankan.
b. Hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran dan wawasan tentang fakta
yang terjadi di lapangan tentang efisiensi perbankan di Indonesia.
G. Review Study Terdahulu
Penelitian berjudul “Measurement of Technical Efficiency and Its
Sources: An Experience of Indian Banking Sector” oleh Suparn Sharma, Dalip
Rainaand Surender Singh diterbitkan dalam International Journal of Economics
and Management Vol 6 tahun 2012,
Penelitian bertujuan untuk meneliti efisiensi teknis bank di India periode
2005 hingga 2010 menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu
Stochastic Frontier Approach (SFA). Penelitian ini membandingkan Bank-bank
di India dengan jumlah sample 74 bank serta dibagi menjadi 3 kategori yaitu Bank
Pemerintah yang terdiri dari Bank Negara India dan Bank Nasional, Bank Swasta
dan Bank Asing di India.
Variabel independen yang ditentukan pada penelitian ini ialah DPK, aktiva
tetap, pinjaman dari bank lain, biaya tenaga kerja, kredit, piutang dan pinjaman
jangka panjang yang dijamin dengan aktiva berwujud atau oleh Bank Pemerintah
dengan variabel dependen penelitian ini yaitu tingkat efisiensi teknis bank.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa pada selama periode
2005-2010, Bank Negara India memiliki skor efisiensi teknis rata-rata paling
tinggi dari bank-bank lainnya dengan skor 89,7%. Posisi kedua ditempati Bank
13
Nasional dengan skor rata-rata efisiensi teknis sebesar 88,9%. Posisi ketiga
ditempati Bank swasta dengan skor efisiensi teknis rata-rata sebesar 85,6% dan
posisi terakhir ditempati Bank Asing yang memiliki skor efisiensi teknis rata-rata
sebesar 71.5%.
Secara keseluruhan jika bank tersebut semua digabung memiliki skor
efisiensi teknis rata-rata 82,5%. Hal ini memperlihatkan bahwa bank milik
pemerintah baik memiliki tingkat skor efisiensi teknis yang lebih tinggi dari pada
Bank Swasta dan Bank Asing di India.
Penelitian berjudul “Cost Efficiency of Banks in Transition: Evidence
from 289 banks in 15 post-communist countries” oleh Steven Fries and Anita
Taci dalam Working Paper European Bank No 86 tahun 2004.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbandingan tingkat efisiensi
biaya dari bank-bank di kawasan eropa dalam kurun waktu 1994 hingga 2001
dengan menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic
Frontier Approach (SFA). Sample yang digunakan oleh peneliti ialah bank yang
terdapat di Eropa Timur. Jumlah bank yang ditetapkan ialah 289 bank di 15
negara.
Variabel independen yang digunakan ialah modal, biaya tenaga kerja,
pinjaman termasuk pinjaman kepada bank atupun non bank dan DPK. Selain itu
penelitian ini juga menggunakan variabel negara yaitu kondisi makro ekonomi
setiap negara seperti GDP dalam meneliti efisiensi biaya masing-masing bank.
Variabel dependen pada penelitian ini ialah tingkat efisiensi biaya bank.
14
Hasil penelitian ini membagi hasil dengan kategori memasukkan variabel
negara atau tidak. Pada penelitian efisiensi yang memasukkan variabel negara,
skor efisiensi rata-rata terbaik dimiliki oleh bank yang berada di negara Republik
Ceko dengan nilai sebesar 47%. Sedangkan skor efisiensi rata-rata terburuk
dimiliki oleh bank yang berada di negara Estonia dengan nilai sebesar 85%.
Penelitian efisiensi dengan kategori tidak memasukkan variabel negara,
skor efisiensi rata-rata terbaik dimiliki oleh bank di negara Bulgaria dan Republik
Ceko dengan skor efisiensi 42%. Sedangkan skor efisiensi rata-rata terburuk
dimiliki oleh bank yang berada di negara Estonia.
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa bank yang berada di
negara Republik Ceko memiliki skor efisiensi biaya rata-rata yang paling baik.
Sementara itu bank di negara Estonia memiliki skor efisiensi rata-rata yang paling
buruk.
Penelitian berjudul “Profit and cost efficiency in the Italian banking
industry (2006-2011)” oleh Aiello Fransesco dan Bonanno Graziella diterbitkan
dalam Munich Personal RePEc Archive (MPRA) No 48490 tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat efisiensi perbankan di Italia
pada periode 2006 hingga 2011 dengan pendekatan biaya dan keuntungan
menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier
Approach (SFA). Pada tahun 2006, sampel yang digunakan berjumlah 686 bank.
Tahun 2007, sampel yang digunakan berjumlah 692 bank. Tahun 2008, jumlah
sampel yang digunakan ialah 689 bank. Tahun 2010, jumlah sampel yang
15
digunakan ialah 648 bank. Pada tahun terakhir yaitu 2011, jumlah bank yang
digunakan yaitu 631 bank.
Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah sama,
namun berbeda dalam variabel dependen. Variabel independen diantaranya surat
berharga, kredit, pendapatan komisi, modal, biaya tenaga kerja dan total
simpanan. Variabel dependen pada pendekatan biaya adalah tingkat efisiensi biaya
bank. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah tingkat efisiensi
keuntungan bank.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada tahun 2006, skor efisiensi rata-rata
dengan pendekatan biaya sebesar 8,44%. Sedangkan pada pendekatan keuntungan
didapat skor efisiensi rata-rata sebesar 91,90%. Pada tahun 2007, skor efisiensi
rata-rata dengan pendekatan biaya yaitu 10,45%. Sementara pada pendekatan
keuntungan, skor efisiensi rata-rata yang berhasil didapat yaitu 89,33%.
Tahun 2008, skor efisiensi rata-rata yang didapatkan dengan pendekatan
biaya yaitu 12,34%. Pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi yang berhasil
didapat sebesar 88,14%. Tahun 2009, skor efisiensi rata-rata pada pendekatan
biaya sebesar 9,92%. Sedangkan pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi yang
berhasil didapatkan yaitu 91,02%.
Tahun 2010, skor efisiensi rata-rata yang berhasil didapatkan dari
pendekatan biaya yaitu 9,4%. Pada pendekatan keuntungan, skor efisiensi rata-
rata yang berhasil didapat sebesar 92,90%. Pada tahun terakhir yaitu 2011, skor
efisiensi yang berhasil didapat dari pendekatan biaya sebesar 7,93% dan pada
pendekatan keuntungan sebesar 89,30%.
16
Jika dilihat lebih jauh, saat skor efisiensi rata-rata dengan pendekatan
biaya naik, maka skor efisiensi rata-rata pada pendekatan keuntungan akan turun.
Sebaliknya, jika skor efisiensi rata-rata pada pendekatan biaya turun maka, skor
efisiensi rata-rata pada pendekatan keuntungan akan naik.
Penelitian yang berjudul “Efficiency of Conventional versus Islamic
Banks: International Evidence using the Stochastic Frontier Approach
(SFA)”oleh Shamsher Mohamad, Taufiq Hassan dan Mohamed Khaled I. Bader
diterbitkan dalam Journal of Islamic Economics, Banking and Finance tahun
2007.
Penelitian ini meneliti tentang perbandingan efisiensi antara bank
konvensional dan bank syariah dengan menggunakan metode parametrik dengan
alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach (SFA). Sampel yang digunakan
80 bank yang terdapat pada 21 negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang
terdiri dari 37 Bank Konvensional dan 43 Bank Syariah serta menggunakan data
periode 1990 hingga 2005.
Pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan pengukuran efisiensi
yaitu dari sisi biaya (cost efficiency) dan sisi keuntungan (profit efficiency).
Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama, namun berbeda
dalam penentuan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah
adalah aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan, biaya tenaga kerja, aktiva
lancar seperti surat berharga, pinjaman antar bank dan item pada laporan laba-
rugi. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah tingkat efisiensi
17
keuntungan bank. Pada pendekatan biaya, variabel dependen adalah tingkat
efisiensi biaya bank.
Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan nilai efisiensi dari sisi biaya
(cost efficiency) Bank Konvensional sebesar 29,3 % lebih rendah Bank Syariah
yang memiliki nilai efisiensi sebesar 31,8%. Sedangkan pengukuran dari sisi
keuntungan (profit efficiency) menghasilkan nilai yang sebaliknya. Nilai efisiensi
Bank Konvensional lebih besar yaitu 75,4 % lebih besar dari Bank Syariah yang
hanya sebesar 75,1 %. Hal ini mengidikasikan bahwa Bank Konvensional
memiliki skor efisiensi yang lebih baik dari Bank Syariah baik dari pendekatan
efisiensi biaya ataupun efisiensi keuntungan.
Penelitian yang berjudul “A Comparative Technical, Cost and Profit
Efficiency Analysis of Australian, Canadian and UK banks: Feasible Efficiency
Improvements in The Context of Controllable and Uncontrollable Factors” oleh
Dong Xiang, Abul Shamsuddin and Andrew C. Worthington disampaikan pada
Discusion Paper Finance Griffith Business School tahun 2011
Penelitian ini bertujuan mengkomparasi efisiensi antar perbankan di
Australia, Kanada dan Inggris dengan 3 pendekatan yaitu pendekatan teknis,
pendekatan biaya dan pendekatan keuntungan. Sampel yang digunakan peneliti
ialah 10 bank yang ada di Australia, 8 bank di Kanada dan 5 bank di Inggris.
Penelitian tersebut menggunakan periode data 1988 hingga 2008 dengan metode
parametrik menggunakan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach (SFA).
Pada pendekatan teknis, variabel independen yang digunakan yaitu modal,
deposito, jumlah pekerja, kredit dan pendapatan non-bunga. Sedangkan variabel
18
dependen ialah tingkat tingkat efisiensi teknis bank. Pada pendekatan biaya,
variabel independen yang digunakan biaya tenaga kerja, beban bunga, biaya
operasional. kredit dan pendapatan non-bunga dengan variabel dependen yaitu
tingkat efisiensi biaya bank. Pada pendekatan keuntungan, variabel independen
yang digunakan sama dengan pendekatan biaya, namun variabel dependen yang
digunakan berbeda yaitu tingkat efisiensi keuntungan bank
Penelitian tersebut mengungkapkan tentang perbandingan skor efisiensi
bank di masing masing negara dengan 3 pendekatan tersebut. Pada pendekatan
teknis, bank di negara Australia memiliki skor efisiensi rata-rata yang paling
tinggi yaitu 88 %. Sedangkan bank di negara Kanada hanya memiliki skor
efisiensi rata-rata yaitu 77% dan bank di negara Inggris memiliki skor efisiensi
rata-rata yaitu 75,7%.
Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan biaya, diketahui bank di
negara Kanada memiliki skor efisiensi rata-rata paling rendah yaitu 56,7%.
Selanjutnya skor efisiensi rata rata terendah kedua yaitu bank di negara Inggris
dengan skor 60,6% dan yang terakhir yang memiliki skor efisiensi rata-rata paling
tinggi adalah bank di negara Australia dengan skor 64,1%.
Penelitian efisiensi terakhir yaitu dengan pendekatan keuntungan. Skor
efisiensi rata-rata tertinggi diraih oleh bank di negara Australia dengan skor
94,5%, lalu diikuti oleh bank di negara Kanada dengan skor efisiensi rata-rata
yaitu 93,5% dan yang terakhir ialah bank di negara Inggris dengan skor efisiensi
rata-rata 92%.
H. Sistematika Penulisan
19
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
review study terdahulu.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari konsep efisiensi, pengukuran efisiensi termasuk
contoh-contoh penelitian tentang efisiensi, pengertian bank, pembagian
kategori bank, tugas serta fungsi bank, jasa dan usaha bank dan
sebagainya.
BAB 3 : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan data, variabel independen dan variabel dependen, definisi
operasional, metode analisis dan hipotesis.
BAB 4 : HASIL & PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari analisis perbandingan efisiensi perbankan di
Indonesia per tahun dengan 3 pendekatan berbeda, melakukan analisis
model regresi, serta uji asumsi klasik dan uji statistik.
BAB 5 : KESIMPULAN & SARAN
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan berdasarkan pembahasan dari bab
sebelumnya serta menghasilkan saran & rekomendasi mengenai objek
penelitian ini.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Efisiensi
1. Pengertian Efisiensi
Kata "Efisien" berasal dari bahasa latin efficere yang berarti
menghasilkan, mengadakan, menjadikan. Secara istilah, Efisiensi berarti jumlah
output maksimum yang dapat diproduksi dari setiap jumlah input tertentu. Hal ini
mengacu pada efisiensi perusahaan yang mengalokasikan sumber daya
sedemikian rupa untuk menghasilkan jumlah output maksimum3.
Dalam ekonomi pasar, di mana pasar menjalankan kekuasaan pada
perilaku perusahaan dan individu. Mereka diharapkan untuk mencapai maksimum
baik dalam produksi atau konsumsi. Kegagalan perusahaan untuk berproduksi
pada "best-practice" atau yang dapat disebut sebagai inefisiensi produksi.
Efisiensi dalam hal ini berhubungan dengan kemampuan untuk
menghasilkan hasil dengan usaha atau sumber daya minimal. Hal tersebut untuk
mengukur seberapa dekat unit produksi sampai ke batas kemungkinan produksi,
yaitu terdiri dari set poin yang optimal menggabungkan input untuk menghasilkan
satu unit output4.
Menurut Farell (1957), efisiensi terdiri dari dua komponen, yaitu:
3Haron, sudin dan Izah. Mohd, tahir. “Technical efficiency of the Malaysian commercial banks: a
stochastic frontier approach.” Journal bank and banking system, vol.3, no.4 (2008) : h.65. 4 Kablan, Sandrine. “Banking Efficiency and financial development in sub-sahara africa.” IMF
Working Paper, African Departement (June 2010) : h.4.
21
a. Efisiensi teknis (technical efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit
bisnis untuk memaksimalkan output dengan jumlah input yang tersedia.
b. Efisiensi alokatif (allocative efficiency) menggambarkan kemampuan suatu unit
bisnis untuk memanfaatkan input dalam proporsi optimal berdasarkan harga
mereka.
Gabungan dari 2 jenis efisiensi menghasilkan efisiensi ekonomi atau
economic efficiency. Perusahaan dianggap efisien secara ekonomis jika dapat
meminimalkan biaya produksi untuk menghasilkan output tertentu dalam tingkat
teknologi yang sama dan tingkat harga pasar. Dalam rangka mencapai efisiensi
ekonomi perusahaan harus menghasilkan output maksimum dengan jumlah input
tertentu (efisiensi teknis) dan menghasilkan output dengan kombinasi yang tepat
dalam tingkat harga tertentu (efisiensi alokatif).
2. Efisiensi dalam Perbankan
Saat ini sektor perbankan telah menerima banyak perhatian dari akademisi,
praktisi, dan regulator karena kontribusi kunci perbankan dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara5. Sistem perbankan
yang efisien akan berdampak pada memudahkan intermediasi keuangan dan
berkontribusi terhadap alokasi optimal sumber daya keuangan yang optimal di
sektor riil6.
Dengan adanya fungsi kompetitif dan efisien sistem perbankan juga dapat
membantu mengurangi kesenjangan antara daerah yang maju dengan daerah yang
5Dong, Xiang, dkk. “A Comparative Technical, Cost and Profit Efficiency Analysis of Australian,
Canadian and UK banks”, Discussion Paper Finance, Griffith Business School, (2011) : h.2. 6 Borovicka, Jaroslav. “Banking Efficiency and Foreign Ownership in Transition: Is There Evidence
of a Cream-Skimming Effect?”, CERGE-EI Working Papers series, Charles University, (2007) : h.68.
22
relatif terbelakang7. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penelitian tentang
efisiensi perbankan yang suistanable guna mengetahui perkembangan efisiensi
bank di suatu negara.
Analisis mengenai efisiensi bank penting, baik dari perspektif
mikroekonomi dan perspektif makroekonomi (Berger dan Mester, 1997). Dari
perspektif mikroekonomi, efisiensi bank sangat penting disebabkan peningkatan
kompetisi karena masuknya bank-bank asing dan peningkatan kerangka
kelembagaan, regulasi dan pengawasan (Koutsomanoli-Filippaki sa,2009). Hal ini
karena sistem perbankan merupakan komponen utama dalam kerangka perbankan
secara keseluruhan dan telah mengalami mutasi besar dalam tingkat struktur
kepemilikan saham, sebagai akibat dari privatisasi disebabkan oleh liberalisasi
pasar dan perubahan legislatif dan peningkatan kompetisi yaitu masuknya bank
asing (Alin Marius & Vasile Cocri,2010).
Dari perspektif makroekonomi, efisiensi sistem perbankan mempengaruhi
biaya intermediasi keuangan dan stabilitas seluruh sistem keuangan (Rossi dkk.,
2005). Bank yang beroperasi dengan tingkat efisiensi yang rendah memiliki biaya
lebih tinggi terutama disebabkan kredit yang tidak memadai dan pengendalian
efisiensi biaya operasional. Selain itu, terjadi penurunan biaya dan pendapatan
yang akan menyebabkan peningkatan risiko bank dari sisi Kredit, Operasional
dll.8
7Yiwei, Fang, dkk. “Bank efficiency in transition economies: recent evidence from South-Eastern
Europe” Research Discussion Papers, Bank of Finland, (Mei 2011) : h.10. 8Franco, Fiordelisi, dkk. “Efficiency and Risk In European Banking” Working Paper Series,
European Central Banks, NO.1211 (June 2010) : h.7.
23
Manajemen bank selalu berada di bawah tekanan untuk meningkatkan
efisiensi perbankan karena jika terjadi inefisiensi secara berkala maka dapat
berakibat terjadinya krisis perbankan. Jika manajemen tidak mampu mengontrol
operasional perusahaan dengan baik, implikasinya bank mungkin bangkrut ketika
menghadapi kesulitan keuangan9. Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh
kalangan legislatif ataupun Bank Sentral guna membantu kalangan perbankan
agar mencapai tingkat efisiensi yang baik seperti kebijakan regulasi dan intervensi
pengawasan dalam sistem keuangan10
.
Dari sisi regulasi, kalangan legislatif dapat mengatur kegiatan perbankan
melalui undang-undang dalam menjalankan kegiatannya intermediasinya.
Tentunya pembuat kebijakan harus membuat peraturan yang benar dan tegas agar
krisis perbankan tidak terjadi di suatu negara. Seperti yang diketahui, perubahan
dalam regulasi dapat mempengaruhi efisiensi perbankan.11
Sementara itu dari sisi intervensi pengawasan dalam sistem keuangan,
Bank Sentral mengarahkan perbankan agar memperbaiki asimetri informasi antara
peminjam dan pemberi pinjaman termasuk kemampuan mereka untuk mengelola
risiko. Kemampuan ini merupakan bagian integral komponen output perbankan
9Chunxia, Jiang dan Shujie, Yao. “Banking Reform and Efficiency in China: 1995-2008”, Research
Paper, Research Paper Series China and the World Economy, (2010-2011) : h.8. 10
Estelle, Brack dan Ramona, Jimborean. “ The Cost Efficiency of French Banks”, Munich Persona; RePEC Archive, Munich University, (April 2009) : h.4. 11
Klaus, Schaeck dan Martin, Čihák. “How Does Competition Affect Efficiency And Soundness In
Banking? New Empirical Evidence”, Working Paper Series, European Central Banks, (September
2008) : h.8.
24
dan mempengaruhi insentif manajerial untuk menghasilkan jasa keuangan yang
prudent dan efisien12
a. Technical Efficiency
Konsep efisiensi teknis tersebut merujuk pada teori konsep yang
dikemukakan oleh Farrel (1957). Efisiensi teknis didefinisikan kemampuan
perusahaan untuk mencapai level output yang optimal dengan menggunakan
tingkat input tertentu13
. Dengan kata lain, suatu proses produksi dikatakan efisien
secara teknis apabila output dari suatu barang tidak dapat lagi ditingkatkan tanpa
mengurangi output dari barang lain. Technical efficiency adalah salah satu
komponen penting dari economic efficiency secara keseluruhan. Agar suatu
perusahaan dapat efisien secara ekonomi, maka perusahaan tersebut terlebih
dahulu efisien secara teknis (Kumbhakar & Lovel, 2000).
Efisiensi dengan pendekatan ini dipergunakan untuk mengukur proses
produksi dalam menghasilkan sejumlah output tertentu dengan menggunakan
input seminimal mungkin. Sebuah bank dikatakan tidak efisien secara teknis jika
output aktual lebih rendah dari tingkat output maksimum dengan sumber daya
yang tersedia14
.
Wheelock dan Wilson (1995) menemukan bahwa bank-bank tidak efisien
secara teknis lebih mungkin untuk gagal daripada bank yang efisien secara teknis.
12
Joseph, Hughes dan J, Loretta, Mester.“Efficiency in Banking: Theory, Practice, and Evidence”, Working Paper Research Departement, Federal Reserve Bank Of Philadephia, (2008) : h.3. 13Said, Ali. “Evaluating the Overall Technical Efficiency of Islamic Banks Operating in the MENA
Region During the Financial Crisis”, International Journal of Economics and Financial Issues, vol.3, no.2 (2013) : h.429. 14
Bhattacharyya, Aditti and Sudensna, Pal. “Financial Reforms and Technical Efficiency in Indian Commercial Banking : A generalized Stochastic Frontier Analysis”, Sam Housten State University and Georgia College State University, ( November 2011) : h.3.
25
Mereka menyimpulkan bahwa langkah-langkah efisiensi teknis memberikan
informasi yang berguna tentang kegagalan bank yang tidak ditangkap oleh rasio
keuangan konvensional dan menyarankan kemungkinan menggunakan analisis
efisiensi tersebut untuk memprediksi kegagalan bank.
Efisiensi dengan pendekatan teknis, lebih cenderung pada sisi output.
Alasannya karena pendekatan tersebut menjawab berapa banyak kuantitas output
dapat ditingkatkan secara proporsional dengan kuantitas input yang sama.
Pada gambar diatas, diasumsikan sebuah perusahaan dengan 2 jenis output
Y1 dan Y2 dan 1 jenis input yaitu X1. Pada gambar diatas, kurva Z to Z’ adalah
kurva kemungkinan produksi, sedangkan D tot D’ adalah garis isorevenue yang
menunjukkan rasio harga kedua output. Titik B adalah titik yang efisien secara
teknis sedangkan titik A tidak efisien.
Jarak AB adalah besarnya potential improvment yang mungkin dilakukan
perusahaan pada titik A untuk menjadi perusahaan yang efisien secara teknis.
Potential improvment pada titik C memiliki arti bahwa di titik B masih dapat
Y2/x
Y1/x 0
Z
Z’
D
D’
B’
C
B
A
Gambar 1 : pengukuran technical efficiency
26
meningkatkan pendapatannya dengan berproduksi di titik efisien secara teknis dan
alokatif yaitu di titik B’.
Dalam kasus satu output, pengukuran output technical efficiency (TE)
berorientasi pada rasio output diamati dan tingkat maksimum output (Kumbhakar
&Lovel, 2000) :
TE = y0 / ymax
Dimana, y0 diamati sebagai output dan ymax adalah tingkat maksimum
output. Technical efficiency juga dapat diukur dengan rumus lain yaitu15
:
TE=
Dimana, y adalah output diamati dan y / μ * adalah output maksimum.
Skala perhitungan skor efisiensi teknis adalah antara 0 dan 1. Jika skor
efisiensi pada pendekatan ini mendekati angka 1 atau 100% maka efisiensi bank
tersebut semakin baik. Sebaliknya, jika skor efisiensi mendekati angka 0 atau 0%
maka skor efisiensi bank tersebut semakin buruk. Maka dari itu penelitian
efisiensi dengan teknis memiliki kegunaan yaitu menjelaskan faktor-faktor
mengapa suatu perusahaan terjadi inefisiensi16
.
Technical efficiency dengan pendekatan output dapat digambarkan dalam
bentuk stochastic cost frontier sebagai berikut17
:
yi= f (xi; β) exp (vi) exp (−ui), i = 1, 2, ..., n.
15
Suparn, Sharma, dkk. “Measurement of Technical Efficiency and Its Source : an Experience of Indian Banking Sector”, International Journal of Economics and Management, vol.6 (2012) : h.38. 16
Paxton, Julia. “Technical Efficiency in Mexico Popular Savings and Credit Sector” Banco Del Aharro Nacional u Servicios Financieros Snc. (July 2003) : h.2. 17
Porcelli, Fransesco. “Measurement of Technical Efficiency A brief survey on parametric and
non-parametric techniques” (January 2009) : h.16.
y
y /μ
27
Dimana xi adalah input dari produsen i, yi adalah output tunggal produsen i, f (xi,
β) adalah komponen deterministik fungsi produksi, di mana β adalah vektor
teknologi parameter, exp (vi) adalah komponen stochastic fungsi produksi yang
dalam proses produksi.
Maka estimasi fungsi technical efficiency sebagai berikut :
ei = = exp(−ui), i = 1, 2, ..., n
Dimana, ei ∈ {0,1}, dan nilai menunjukkan produser sepenuhnya efisien.
b. Cost Efficiency
Pendekatan cost efficiency (efisiensi biaya) merujuk kepada konsep yang
dikemukakan oleh Farrel (1957) yaitu konsep allocative efficiency. Efisiensi biaya
didefinisikan oleh rasio biaya minimum dan biaya aktual produksi, yang dihitung
dengan fungsi biaya dengan diberikan harga input, jumlah output tertentu, dan
kesalahan acak (Berger dan Mester, 1997). Efisiensi biaya memberikan ukuran
seberapa besar biaya bank dalam melakukan kegiatan terbaik bank (best-practice
bank's) akan untuk memproduksi jumlah output yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama18
.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa penelitian efisiensi biaya bank
penting dan sebagai indikasi kemajuan bagi bank. Pertama, efisiensi biaya terkait
dengan perubahan insentif dan kendala dalam perbankan terkait dengan reformasi
struktural dan institusional.
18
Raoudha, Béjaoui dan Rouissi, Houssam, Bouzgarrou. “Cost Efficiency of French Commercial
Banks: Domestic Versus Foreign Banks”, The International Journal of Business and Finance Research, vol.6,no.4 (2012) : h.103.
sf yi
[ f ((xi; β)exp(vi)]
sf
28
Kedua, keuntungan efisiensi biaya mengurangi sumber daya yang terkait
dengan pengoperasian pembayaran dengan intermediasi tabungan ke investasi
seperti peningkatan produktivitas di sektor-sektor ekonomi lainnya. Sektor
perbankan yang memiliki efisiensi biaya yang baik memberikan kontribusi
langsung terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
Ketiga, efisiensi biaya dapat berhubungan dengan dimensi lain dari sebuah
kinerja bank yang berkontribusi terhadap pembangunan secara keseluruhan seperti
membuat pinjaman lebih produktif, tapi itu tidak dapat diukur secara langsung
dengan tingkat data bank yang tersedia. Hubungan ini dapat terjadi jika faktor-
faktor yang berkontribusi terhadap efisiensi biaya, lebih besar dan meningkatkan
kemampuan dari aspek lain dalam kinerja perbankan19
.
Skala perhitungan skor efisiensi biaya adalah antara 0 dan 1. Jika skor
efisiensi pada pendekatan cost efficiency mendekati angka 0 atau 0% maka
efisiensi bank tersebut semakin baik. Sebaliknya, jika skor efisiensi mendekati
angka 1 atau 100% maka skor efisiensi bank tersebut semakin buruk.
Skor efisiensi adalah ukuran relatif kinerja, maksudnya cost frontier yang
diperkirakan memungkinkan untuk melihat perbandingan masing-masing
perusahaan ke perusahaan praktek terbaik. Ini kemudian langsung memberikan
ukuran relatif dari kinerja perusahaan.20
Pendekatan efisiensi biaya ini digunakan untuk merefleksikan
kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan
19
Fries, steven dan Anita, Taci. “Cost efficiency of banks in transition: Evidence from 289 banks in
15 post-communist countries”, the working paper series, European Bank, no.68 (April 2004): h.2. 20
Weill, Laurent.“Cost Efficiency of Belgian Banks During The 90S”,Brussels Economic Review-Cahiers Economiques de Bruxelles, vol.49 (2006) : h.23.
29
struktur harga dan teknologinya. Jika kondisi pasar sudah mengalami tingkat
“jenuh” maka perusahaan perlu mengetahui tingkat efisiensi dari sumber daya
yang ada saat ini. Selain itu, kegunaan pendekatan ini juga berguna untuk
menjawab berapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional
untuk memproduksi kuantitas output yang sama.
Berdasarkan kurva diatas, menunjukkan bahwa kurva S to S’ adalah kurva
isoquat yang merupakan titik-titik unit bisnis atau perusahaan yang paling efisien
dalam kumpulan unit bisnis. Unit bisnis yang berada pada titik P adalah unit
bisnis yang tergolong kurang efisien. Unit bisnis ini dapat menjadi unit bisnis
yang lebih efisien jika ia dapat mengurangi kedua jenis inputnya X1 dan X2 untuk
memproduksi 1 unit output sehingga unit bisnis tersebut berada di titik Q.
Jarak PQ disebut potential improvment, yaitu berapa banyak kuantitas
input dapat dikurangi secara proporsional untuk memproduksi kuantitas output
yang sama. Garis A-A’ adalah garis isocost yang menunjukkan rasio harga antara
input 2 terhadap input 1. RQ menunjukkan pengurangan biaya produksi yang akan
X2/Y
X1/Y 0
S
A’
A R
Q
Q’
S’
P
Gambar 2 : pengukuran cost efficiency
30
terjadi jika produksi dilakukan pada titik efisien baik secara teknis maupun
alokatif yaitu Q’
Dalam mengestimasi fungsi biaya dari sisi perbankan adalah penting untuk
membedakan antara input dan output perusahaan karena peran penting perbankan
dalam fungsi intermediasi di suatu negara21
. Misalkan fungsi biaya dengan bentuk
persamaan umum (log) berikut:
In C = f (w,y)
Menggunakan persamaan stochastic cost frontier, maka persamaan biaya dapat
ditulis berikut :
In C = f (w,y) + In u + In v + €
Dimana C = total biaya suatu bank, w = vektor harga input, y = vektor
kuantitas output, € = error term dimana € = u+v. Dimana u = controllable factor
yang merefleksikan faktor inefficiency sehingga dapat meningkatkan biaya suatu
bank diatas best practice bank’s cost. Sedangkan v merupakan uncontrollable
(random) factor atau noise term. Berdasarkan estimasi bentuk f, efisiensi biaya
(efficiency cost) adalah diukur sebagai rasio antara biaya minimum (minimum
cost) yang diperlukan untuk menghasilkan vektor keluaran dan biaya yang terjadi
(C) dengan rumus sebagai berikut:
Cmin
exp [f (y,w) exp [In v]
EC = = = exp [-In u]
C exp [ f (y,w) exp [In u] exp [In v]
Langkah-langkah efisiensi biaya yang berasal dari fungsi keuntungan
dapat berbeda dari fungsi biaya yang diperoleh dari jumlah output (diambil seperti
21
Nicos, Kamberoglou, dkk. “ Cost Efficiency in Greek Banking “, Working Paper, Bank of Greece,
NO.9 (January 2004) : h.13.
31
yang diberikan dalam fungsi biaya) yang observasional konsisten dengan
maksimalisasi keuntungan, sehingga terjadi inefisiensi pendapatan22
.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa fungsi biaya hanya berkaitan dengan
inefisiensi dalam penggunaan input sementara fungsi keuntungan berkaitan
dengan inefisiensi dalam penggunaan variabel input dan output.
c. Profit Efficiency
Pendekatan profit efficiency (efisiensi keuntungan) merujuk pada konsep
yang dikemukakan oleh Farrel (1957) yaitu konsep economic efficiency. Efisiensi
keuntungan didefinisikan oleh rasio aktual laba yang diamati untuk mencapai
keuntungan semaksimal mungkin. Pendekatan ini menunjukkan seberapa baik
sebuah bank dalam meraih keuntungan dengan bank lainnya pada periode yang
sama untuk memproduksi set yang sama output23
.
Efisiensi keuntungan adalah sebuah konsep yang lebih luas daripada
efisiensi biaya karena memperhitungkan efek baik pada biaya dan pendapatan dari
pilihan vektor produksi tertentu24. Maka dari itu Pengukuran efisiensi dengan
pendekatan ini sangat penting karena hal ini berhubungan dengan usaha bank
dalam mencapai profitabilitas maksimum.
22
Lozano, Ana Vivas. “Profit efficiency for Spanish savings banks” European Journal of Operational Research, El Sevier, (1997) : h.382. 23 Muhammad, shamser, dkk. “Efficiency of Conventional versus Islamic Banks: International
Evidence using the Stochastic Frontier Approach (SFA)”, Journal of Islamic Economics Banking and Finance, University Putra Malaysia : h.110. 24
Maudos, Joaquín dan José, Pastor. “Cost and profit efficiency in banking: an international
comparison of Europe, Japan and USA” economic faculty, Universitat de València, (1999) : h.2.
32
Secara keseluruhan efisiensi dengan pendekatan ini menyiratkan bahwa
manajer perusahaan seharusnya tidak hanya memperhatikan untuk mengurangi
variabel biaya, tetapi juga meningkatkan variabel pendapatan.25
Di sisi lain, konsep efisiensi keuntungan juga merupakan suatu konsep
yang terintegrasi baik dengan efisiensi biaya maupun efisiensi pendapatan. Maka
dari itu pendekatan efisiensi keuntungan merupakan parameter unggul untuk
indikator kinerja keuangan suatu perusahaan atau bank26
.
Alasan yang mendukung argumentasi keunggulan tersebut diantaranya,
pertama, efisiensi keuntungan merupakan konsep terpadu dari kedua jenis
efisiensi yaitu efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Oleh karena itu, menyediakan
ukuran yang lebih seimbang daripada langkah-langkah perhitungan efisiensi biaya
dan pendapatan (Berger dan Mester, 1997; Maudos dan Pastor, 2003).
Kedua, efisiensi keuntungan dapat dianggap sebagai 'efisiensi total',
karena mencakup efisiensi teknis dan alokatif serta efisiensi skala produksi.
Artinya, jika perusahaan ataupun bank bertujuan mencapai efisien secara
keuntungan, maka perusahaan harus efisien secara teknis dan alokatif (Fitzpatrick
dan McQuinn,2008). Ketiga, efisiensi keuntungan lebih konsisten dengan tujuan
ekonomi yaitu memaksimalkan tingkat keuntungan.
25
Isik, Ihsan dan Kabir, Hassan. “Cost and Profit Efficiency of the Turkish Banking Industri: An Empirical Investigation“,The Financial Review, Eastern Finance Association, (2002) : h.259. 26
Mi lee, hyun. “Profit efficiency of Australian banks in the period from 2000 to 2008” . (Thesis
submitted in partial fulfilment of the requirements for the Honours Degree of Bachelor of Economics, Macquarie University 2009 ), h.6.
33
Pengukuran efisiensi keuntungan dapat dijelaskan dengan gambar sebagai
berikut27
Dalam gambar, kurva OQ menunjukkan pengukuran efisiensi keuntungan
dengan pendekatan produksi. Kombinasi sebenarnya input-output Bank A adalah
(xa,ya) yang ditunjukkan oleh titik A. Lalu keuntungan maksimum yang diperoleh
oleh Bank A dapat dipresentasikan
π = raya - waxa
Himpunan (x,y) yang melalui garis A menunjukkan keuntungan yang
normal (π) ditunjukkan oleh garis CD. Tujuan dari Bank A adalah untuk mencapai
garis isoprofit tertinggi sejajar dengan garis CD yang dapat dicapai pada setiap
titik atau di bawah kurva OQ. Garis isoprofit tertinggi diraih saat berada di titik B
yang bersinggungan dengan garis isoprofit EF dengan pendekatan produksi.
Sementara itu sample lain yaitu Bank B dengan klasifikasi variabel input dan
27
Kumar, Sunil. “Off-Balance Sheet Activities and Profit Efficiency of Indian Banks: An Empirical
Investigation”, A paper submitted for presentation in the 13th Annual Conference on Money and Finance in the Indian Economy, 25-26th February 2011, (Mumbai : Indira Gandhi Institute of Development Research, 2010).h.10.
Output (y)
input (y) 0
C
E
A*
A
B
F
D
Q
(Maximum Isoprofit)
raya- waxa = rbyb - wbxb * * *
raya- waxa
(Actual Isoprofit)
Gambar 3 : pengukuran profit efficiency
34
output yang sama, Bank B akan meraih keuntungan normal (π*) saat berada di
garis EF. Bank A akan mencapai keuntungan maksimum seperti yang
diproyeksikan pada isoprofit kurva EF (A*), ketika keuntungan maksimum bank
B sama yaitu
π=qaya- waxa = qbyb - wbxb
Dengan demikian, efisiensi keuntungan bagi Bank A akan diberikan oleh rasio
sebenarnya untuk keuntungan maksimal yaitu efisiensi keuntungan Bank A (PEA)
= π/π*.
Dalam literatur kontemporer mengenai efisiensi perbankan, terdapat dua
pendekatan dalam profit efficiency didasarkan apakah ada atau tidak adanya
kekuatan pasar (market power) yaitu standard profit function dan alternative
profit function.
Standard profit efficiency mengukur seberapa dekat bank untuk
memproduksi keuntungan maksimum yang mungkin diberikan harga input dan
harga output serta variabel lainnya pada tingkat tertentu. Ini dapat
diinterpretasikan variabel laba memungkinkan untuk mempertimbangkan
pendapatan yang dapat diperoleh dengan memvariasikan output serta input. Harga
output diambil sebagai variabel eksogen, memungkinkan untuk inefisiensi dalam
pilihan output dari fungsi keuntungan28
.
Standard profit efficiency dikaitkan dengan suatu kondisi pasar persaingan
sempurna dimana harga input dan harga output ditentukan oleh pasar. Dengan
28
Berger, Allen & Loretta, Mester. “Inside the Black Box: What Explains Differences in the
Efficiencies of Financial Institutions”, Journal of Banking and Finance, Wharton Financial Institution Centre (1997) :hal.8.
* * *
35
kata lain, tidak ada satupun bank yang dapat menentukkan harga input (p) maupun
harga output (w) sehingga bank bertindak sebagai price-taking agent. Mengingat
vektor harga input dan output (p) dan(w), bank memaksimalkan keuntungan
dengan menyesuaikan jumlah input dan output. Dengan demikian, fungsi
keuntungan dapat dinyatakan sebagai :
π=π (w, p,v,u)
fungsi standard profit efficiency dalam natural logaritma dinyatakan sebagai
berikut :
In O = f (w,p) + In u + In v
Standard profit efficiency sebagai rasio dari keuntungan sebenarnya dapat
memprediksi keuntungan maksimal yang bisa diperoleh jika bank adalah efisien
sebagai bank terbaik dalam sampel (best practice banks), setelah dikurangi
kesalahan acak, atau proporsi keuntungan maksimal yang benar-benar diterima.
Maka dari itu fungsi standart profit efficiency dapat dipresentasikan sebagai
berikut :
{ exp [ f ( wb, p
b, z
b, v
b) ] x exp [ In ux
b ] } - O
Std EFFb = =
max
{ exp [ f ( wb, p
b, z
b, v
b) ] x exp [ In ux
max] - O
Selain dengan pendekatan standard profit efficiency, pengukuran efisiensi
juga dapat dilakukan dengan pendekatan alternative profit function. Pendekatan
alternative profit function adalah Sebuah perkembangan baru yang menarik dalam
analisis efisiensi yang dikembangkan oleh humprey dan pulley (1997). Konsep
ˆ
ˆ ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
36
pendekatan ini memiliki tujuan yang sama dengan konsep standard profit function
yaitu memaksimalkan keuntungan. Dalam dunia bisnis, konsep alternative profit
function dianggap sebagai konsep minimalisasi biaya29
.
Pada standard profit function yang ditentukan dalam hal harga input dan
harga output, sedangkan pada alternative profit function yang ditentukan dalam
hal harga input dan jumlah output30
. Konsep alternative profit function,
merupakan konsep yang membantu ketika beberapa asumsi yang mendasari
efisiensi biaya dan efisiensi keuntungan standar tidak terpenuhi. Efisiensi di sini
diukur dengan seberapa dekat bank mencapai keuntungan maksimal berdasarkan
tingkat produksinya daripada harga outputnya.
Alternative profit function mempekerjakan variabel dependen sama
dengan fungsi keuntungan standar dan variabel eksogen yang sama sebagai fungsi
biaya. Sehingga inefisiensi bukan menghitung penyimpangan dari output yang
optimal, seperti dalam standard profit function. Variabel output tetap konstan
seperti dalam fungsi biaya, sementara harga output bebas untuk bervariasi dan
mempengaruhi keuntungan.
alternative profit function dalam bentuk log dipresentasikan sebagai berikut :
In O = f (w,p) + In ua + In € a
Seperti hal standard profit function, alternative profit function adalah rasio
diprediksi keuntungan sebenarnya untuk keuntungan maksimum diperkirakan
29
Berger, Allen & Loretta, Mester. “What Explains the Dramatic Changes in Cost and Profit
Performance of the U.S. Banking Industry”, Journal of Banking and Finance, Wharton Financial Institution Centre (1999) : h.18. 30
Hassan, Kabir. “The X-Efficiency in Islamic Banks”, Islamic Economic Studies, Department of Economics and Finance, University of New Orleans, vol. 13, no.2 (Februari 2006) : h.56.
37
untuk sebuah bank praktek terbaik (best practice banks), maka fungsi logaritma
sebagai berikut :
a { exp [ f ( wb, p
b, z
b, v
b) ] x exp [ In ua
b] } - O
alt EFF b =
amax
{ exp [ f ( wb, p
b, z
b, v
b) ] x exp [ In ua
max] - O.
Pendekatan standard profit efficiency akan tepat mengukur seberapa baik
perusahaan telah memproduksi output dengan menggunakan input terbatas dengan
perusahaan dengan praktek terbaik (best practice banks). Akan tetapi, Berger dan
Mester (1997) menyatakan bahwa pendekatan alternative profit function memiliki
keunggulan tersendiri yaitu dapat memberikan informasi yang berguna ketika satu
atau lebih dalam kondisi berikut :
a. Ada perbedaan substansial yang terukur dalam kualitas layanan
perbankan.
b. Output tidak sepenuhnya variabel, sehingga bank tidak dapat mencapai
setiap skala output dan produk.
c. Pasar output tidak sempurna kompetitif, sehingga bank memiliki beberapa
kekuatan pasar selama harga yang mereka tetapkan.
d. Harga output tidak diukur secara akurat, sehingga mereka tidak
memberikan panduan akurat untuk memperoleh pendapatan dan
keuntungan dalam fungsi keuntungan standar
ˆ
ˆ
38
3. Pengukuran efisiensi
Pengukuran tingkat efisiensi dilakukan dengan dua metode perhitungan
yaitu traditional approach dan frontier approach. Perhitungan efisiensi dengan
pendekatan traditional approach yaitu dengan cara membandingkan rasio-rasio
keuangan bank, Sedangkan untuk pendekatan frontier approach dilakukan dengan
cara menggunakan kombinasi input dan output dalam sebuah ukuran tertentu.
Iqbal dan Molyneux (2005) menemukan bahwa pendekatan frontier (frontier
approach) memiliki keunggulan dalam standar analisis rasio keuangan karena
mereka menggunakan pemrograman atau teknik statistik yang menghapus efek
dari perbedaan harga input dan output dan variabel eksogen pasar lainnya yang
mempengaruhi kinerja standar perusahaan.
Pada traditional approach pengukuran tingkat efisiensi lebih mengacu
pada perbandingan rasio seperti Return On Asset (ROA), Return On Investment
(ROI), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan lain-lain. Sementara itu pada frontier
approach, perhitungan tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu metode non parametrik dan parametrik. Metode parametrik melibatkan
estimasi fungsi ekonomi (misalnya, produksi, biaya atau keuntungan) dan
derivasi skor efisiensi baik dari residual atau variabel boneka. Sebaliknya pada
metode non parametrik melibatkan pemecahan program linear, dimana fungsi
tujuan termasuk data yang diamati.31
31
Manthos, Delis, dkk. “Evaluating cost and profit effciency: a comparison of parametric and
nonparametric methodologies” ,Paper of Munich Personal RePEc Archive (MPRA), Munich University (January 2008 ) : h.5.
39
Pada pengukuran efisiensi dengan metode parametrik menggunakan
Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution Free Approach (DFA) dan
Think Frontier Approach (TFA). SFA, dan DFA merupakan pendekatan
parametrik yang dikenal untuk mengukur efisiensi menggunakan cross section
atau data panel beberapa input dan output dari unit bisnis. Pendekatan non
parametrik menggunakan metode Data Envepoment Analysis (DEA) dan Free
Disposal Hull (FDH) dikenal untuk mengukur efisiensi relatif dari perbatasan
produksi, berdasarkan data empiris beberapa masukan dan beberapa output
pengambilan keputusan unit.32
Pada perhitungan parametrik ditujukan untuk melihat antara informasi
biaya yang akurat untuk harga input dan variabel exogen lainnya. Pengetahuan
yang tepat mengenai bentuk fungsi dari frontier dan struktur dari on-sided error
serta ukuran sample yang cukup dibutuhkan untuk menghasilkan kesimpulan
secara statistika. Pada pendekatan non parametrik tidak menggunakan informasi,
sehingga data yang dibutuhkan sedikit. Hal ini artinya lebih sedikit asumsi yang
diperlukan dan sample yang digunakan lebih sedikit. Akan tetapi, kekurangan
pada pendekatan non parametrik ini tidak dapat menghasilkan kesimpulan secara
statistika33
.
Dalam penelitian perhitungan efisiensi dengan metode parametrik maupun
non parametrik, hal yang menjadi fokus peneliti yaitu penentuan variabel
32 Ascarya, Dkk. “Measuring the Efficiency of Islamic Banks in Indonesia and Malaysia using
Parametric and Nonparametric Approaches”, Presentation Paper in Bank of Pakistan (SBP)., International Conference on Islamic Banking and Finance, 27-28 Oct 2008 ( Karachi: SBP-IRTI.2008), h.3. 33
Hadad, dkk. “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia : pengunaan metode non parametrik Data Envelopment Analysis”, Jurnal Bank Indonesia ( 2003 ). h.2.
40
independen dan variabel dependen. Alasannya, kedua variabel tersebut memiliki
peranan penting dalam suatu proses perhitungan efisiensi. Untuk itu perlu
melihat studi sebelumnya yang membahas tentang efisiensi tersebut. Hal ini agar
peneliti mendapat pencerahan untuk menentukan variabel independen dan
variabel dependen yang ingin digunakan pada penelitiannya.
Pada penelitian teknis, sumber penelitian yang menjadi rujukan yaitu
penelitian Supard dkk (2012) dan Aditi Bhattacharyya dkk (2011). Penelitian ini
bertujuan untuk meneliti efisiensi teknis bank di India periode 2005 hingga 2010
menggunakan metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier
Approach (SFA). Penelitian ini membandingkan Bank-bank di India dengan
jumlah sample 74 bank serta dibagi menjadi 3 kategori yaitu Bank Pemerintah
yang terdiri dari Bank Negara India dan Bank Nasional, Bank Swasta dan Bank
Asing di India.
Variabel independen yang ditentukan pada penelitian ini ialah DPK, aktiva
tetap, pinjaman dari bank lain, biaya tenaga kerja, kredit, piutang dan pinjaman
jangka panjang yang dijamin dengan aktiva berwujud atau oleh Bank Pemerintah
dengan variabel dependen penelitian ini yaitu tingkat efisiensi teknis bank.
Penelitian efisiensi biaya, sumber penelitian yang menjadi rujukan yaitu
Steve Fries dan Anita Taci (2004). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
perbandingan tingkat efisiensi biaya dari bank-bank di kawasan eropa dalam
kurun waktu 1994 hingga 2001 dengan menggunakan metode parametrik dengan
alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach (SFA). Sample yang digunakan
41
oleh peneliti ialah bank yang terdapat di Eropa Timur. Jumlah bank yang
ditetapkan ialah 289 bank di 15 negara.
Variabel independen yang digunakan ialah modal, biaya tenaga kerja,
pinjaman termasuk pinjaman kepada bank atupun non bank dan DPK. Selain itu
penelitian ini juga menggunakan variabel negara yaitu kondisi makro ekonomi
setiap negara seperti GDP dalam meneliti efisiensi biaya masing-masing bank.
Variabel dependen pada penelitian ini ialah tingkat efisiensi biaya bank.
Penelitian efisiensi keuntungan, sumber yang menjadi rujukan yaitu
Shamser Muhammad dkk (2007). Penelitian ini meneliti tentang perbandingan
efisiensi antara bank konvensional dan bank syariah dengan menggunakan
metode parametrik dengan alat analisis yaitu Stochastic Frontier Approach
(SFA). Sampel yang digunakan 80 bank yang terdapat pada 21 negara Organisasi
Konferensi Islam (OKI) yang terdiri dari 37 Bank Konvensional dan 43 Bank
Syariah serta menggunakan data periode 1990 hingga 2005. Pada penelitian ini
menggunakan dua pendekatan pengukuran efisiensi yaitu dari sisi biaya (cost
efficiency) dan sisi keuntungan (profit efficiency).
Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama, namun
berbeda dalam penentuan variabel dependen. Variabel independen yang
digunakan adalah adalah aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan, biaya
tenaga kerja, aktiva lancar seperti surat berharga, pinjaman antar bank dan item
pada laporan laba-rugi. Pada pendekatan keuntungan, variabel dependen adalah
tingkat efisiensi keuntungan bank. Pada pendekatan biaya, variabel dependen
adalah tingkat efisiensi biaya bank.
42
B. Bank
1. Pengertian Bank
Secara bahasa kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca berarti
tempat penukaran uang. Sedangkan secara istilah menurut undang-undang
Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan :
“ Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit.”
2. Pembagian jenis bank
Dalam Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998,
pembagian perbankan menurut jenis kepemilikannya terdiri dari
a. Bank Umum Milik Pemerintah
Bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh
pemerintah. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri.
Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di
daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank
DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.
b. Bank Swasta Nasional
Bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.
Bank swasta terbagi menjadi 2 yaitu Bank Swasta Umum Nasional
43
Devisa dan Bank Swasta Umum Nasional Non-Devisa. Contoh dari
bank swasta diantaranya Bank Mayapada, Bank Sinarmas, Bank
Central Asia, Bank Mega dan lain-lain.
c. Bank Asing
Bank yang kepemilikannya sebagian besar atau seluruhnya dimiliki
oleh pihak asing. Di Indonesia sudah ada beberapa bank asing yang
telah berdiri diantaranya ABN AMRO bank, Citibank, Bank of
America, Hongkong Shanghai Banking Corporate dan lain-lain.
d. Bank Milik Campuran
Bank umum yang didirikan oleh satu bank umum atau lebih,
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga
negara Indonesia dengan satu bank atau lebih, yang berkedudukan di
luar negeri (joint venture bank). Contohnya seperti Bank ANZ
Indonesia, Bank Commonwealth, The Development Bank of
Singapore dan lain-lain.
3. Fungsi bank
Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of
trust, agent of development, agent of servies.
a. Agent of Trust
44
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik
dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Maka dari itu
memiliki fungsi sebagai agent of trust untuk membnatu nasabah dalam
menyimpan ataupun mengelola dana milik nasabah.
b. Agent of Development
Dalam mendukung pembangunan ekonomi suatu negara, kelancaran
kegiatan investasi, distribusi, konsumsi merupakan suatu hal penting
yang harus terus dijaga dan dipantau. Bank dalam hal ini muncul
sebagai lembaga yang ikut membantu kegiatan-kegiatan tersebut agar
berjalan dengan maksimal. Oleh karena itu bank merupakan lembaga
keuangan yang menjadi sendi perekonomian suatu negara.
c. Agent of Service
Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memiliki fungsi
untuk memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain. Tingkat
ekonomi masyarakat yang terus berkembang membuat perlu ada
bantuan infrastruktur tambahan khususnya dalam bidang keuangan dan
teknologi. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi permintaan masyarakat
atas layanan keuangan yang cepat dan praktis. Bank sebagai lembaga
yang memiliki teknologi yang hebat, dapat hadir sebagai pelayan
masyarakat untuk memudahkan berjalannya kegiatan ekonomi tersebut.
Pendapat lain mengenai fungsi utama dari bank dalam pembangunan ekonomi
menurut Mudrajad Kuncoro &Suhardjono (2002:68), yaitu :
45
a. Bank sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dalam
bentuk simpanan
b. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam
bentuk kredit
c. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan
peredaran uang
4. Jasa dan Usaha Bank
Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan
menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan
dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai
berikut34
:
Jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah
Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah
Jasa pengiriman uang (transfer)
Jasa penagihan (inkaso)
Kliring
Penjualan mata uang asing
34
Kasmir. Manajemen Perbankan.Jakarta:Rajawali Press.2000
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi & Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang
beroperasi di Indonesia. Dimana bank yang dimaksud ialah 6 kategori bank
berdiri di Indonesia yaitu Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional Devisa
(BUSN Devisa), Bank Umum Swasta Nasional Non-Devisa (BUSN Non
Devisa), Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Asing dan Bank Campuran.
Satu bank dipilih secara acak oleh peneliti dari masing- masing kategori yang
memenuhi kriteria dalam penelitian ini, yaitu bank-bank yang memiliki laporan
keuangan yang lengkap sehingga memudahkan perhitungan efisiensi dengan
pendekatan teknis, biaya dan keuntungan tersebut. Sampel bank yang dipilih
oleh peneliti sebagai berikut :
Tabel 5 : Kategori dan jenis bank yang diteliti
Kategori Sample Kode
Bank Persero Bank Mandiri MNDR
BPD Bank DKI BDKI
Bank Asing Hongkong Shanghai Banking Corporate HSBC
Bank Campuran The Development Bank of Singapore DBS
BUSN Non Devisa Bank Bisnis International BBI
BUSN-Devisa Bank Mega Syariah BMGS
47
B. Jenis dan Sumber Data
. Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif berupa rasio. Sumber data
tersebut berasal dari data sekunder yaitu laporan keuangan bulanan dari periode
Januari 2007 sampai dengan Desember 2012 yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia. Alasan memilih data tersebut karena laporan keuangan tersebut
masih tersedia lengkap di website Bank Indonesia serta tahun laporan
keuangan masih relevan dengan penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan data yang berasal dari berbagai referensi seperti buku, jurnal dan
artikel yang membahas tentang efisiensi perbankan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data berupa laporan keuangan bulanan
bank periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2012 yang dilansir oleh
Bank Indonesia dan data-data dari berbagai sumber referensi seperti buku,
jurnal dan artikel yang berhubungan dengan efisiensi perbankan.
D. Variabel Independen & Variabel Dependen
Sebelum menentukan variabel independen dan variabel dependen pada
penelitian ini, hal yang harus peneliti lakukan yaitu menentukan pendekatan
yang dipilih sebagai landasan dalam menentukan kedua variabel tersebut.
Untuk itu, peneliti akan merujuk pada penelitian sebelumnya agar dapat
menentukan pendekatan yang dipilih serta variabel independen dan variabel
dependen yang digunakan pada penelitian ini.
48
Pada penelitian technical efficiency akan merujuk pada penelitian Suparn
Dharma dkk (2012) dan Aditi Bhattacharyya dkk (2011). Pendekatan yang
dipilih pada penelitian ini yaitu pendekatan intermediasi. Variabel independen
yang digunakan adalah Deposito (D), Giro (G), Tabungan (T), Pendapatan Jasa
(PJ) dan Pendapatan Bunga (PB) dengan variabel dependen adalah Total Aset
(TA).
Pada penelitian cost efficiency, penelitian yang menjadi rujukan yaitu
Steven Fries dan Anita Taci (2004) dan Aiello Fransesco dan Bonanno
Graziella (2013). Pendekatan yang dipilih pada penelitian ini yaitu pendekatan
intermediasi. Variabel independen yang digunakan adalah Modal (M), Biaya
Tenaga Kerja (BTK), Total Aset (TA), Biaya Operasional (BO) dan Biaya
Service (BS) dengan variabel dependen adalah Total Cost (TC).
Pada penelitian profit efficiency, penelitian yang menjadi rujukan yaitu
Shamser Muhammad Dkk (2007). Pendekatan yang dipilih pada penelitian ini
yaitu pendekatan intermediasi. Variabel independen yang digunakan adalah
Aktiva Tetap (AT), Total Simpanan (TS), Biaya Tenaga Kerja (BTK), Total
Pembiayaan & Piutang (TPP) dan Pendapatan Lainnya (PL) dengan variabel
dependen adalah Total Profit (TP).
E. Definisi Operasional
1. Pendekatan technical efficiency
a. Variabel Dependen
(1). Total Aset : Total aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
49
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
b. Variabel Independen
(1). Deposito : Produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan
kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah
melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
(2) Tabungan : Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
(3) Giro : Simpanan/dana pihak ketiga, dimana penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan media yaitu cek (cheque), bilyet giro dan
sarana perintah pembayaran lainnya.
(4) Pendapatan Jasa : Pemasukan dalam bentuk uang yang diterima oleh
pihak bank dari nasabah karena penggunaan jasa-jasa perbankan tertentu.
(5) Pendapatan Bunga : Pendapatan yang diperoleh oleh pihak bank atas
jasa peminjaman dana dalam jumlah tertentu kepada debitur.
2. Pendekatan cost efficiency
a. Variabel Dependen
(1) Total Cost (biaya) : Jumlah Segala sesuatu yang dikeluarkan oleh pihak
bank dalam bentuk satuan uang untuk mendukung kegiatan operasional
bank dalam rangka menjalankan fungsi intermediasi perbankan.
50
b. Variabel Independen
(1) Modal : Segala sesuatu baik berupa barang maupun uang yang
dipergunakan untuk melakukan proses produksi. Dalam dunia perbankan,
modal dipergunakan untuk membantu berjalannya kegiatan operasional
bank.
(2) Biaya Tenaga Kerja : Harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga
kerja manusia dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu.
(3) Total Aset : Total aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
(4) Biaya Operasional : Segala biaya yang dipergunakan oleh pihak bank
dalam rangka mendukung fungsi intermediasi perbankan agar mampu
berjalan maksimal.
(5) Biaya Service (Jasa) : Segala biaya yang digunakan oleh pihak bank
untuk menunjang kegiatan utama perbankan dalam menjalankan fungsinya
yaitu jasa perbankan untuk memudahkan layanan terhadap nasabah.
3. Pendekatan profit efficiency
a. Variabel Dependen
(1) Total Profit (keuntungan) : Pengurangan antara total pendapatan
perusahaan dengan total biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Variabel Independen
51
(1) Aktiva Tetap : Harta atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu
perusahaan yang berfungsi dalam operasi perusahaan dan diharapkan dapat
memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
(2) Dana Pihak Ketiga : Dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro,
deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
(3) Biaya Tenaga Kerja : Harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga
kerja manusia dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu.
(4) Total Pembiayaan & Piutang : Total suatu pembiayaan yang diberikan
oleh lembaga keuangan pada periode tertentu kepada para nasabahnya.
Dalam pemberian pembiayaan tersebut, pihak pemberi dana dan penerima
dana melakukan perjanjian untuk membayar pokok dan bagi hasil.
Piutang adalah utang jual beli nasabah kepada bank yang belum
dibayarkan.
(5) Pendapatan Lainnya : Merupakan pemasukan yaitu berupa keuntungan
dari kegiatan bisnis baik kredit maupun investasi yang dijalankan oleh
bank. Pendapatan lain diantaranya investasi pada surat berharga seperti
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), investasi Sertifikat Investasi Mudharabah
antar Bank (SIMA) dan lain-lain.
F. Metode Analisis
Metode analisis pada penelitian ini akan dibagi dalam 3 tahap. Tahap
pertama yaitu analisis perbandingan efisiensi perbankan dengan pendekatan
52
technical, cost dan profit efficiency setiap tahunnya. Tahap kedua yaitu
analisis model regresi masing-masing bank. Tahap ketiga yaitu melakukan uji
asumsi klasik dan uji statistik.
Dalam melakukan analisis perbandingan efisiensi, metode yang digunakan
yaitu metode parametrik menggunakan alat analisis yaitu Stochastic Frontier
Approach (SFA). Untuk memudahkan melakukan analisis tersebut, peneliti
akan menggunakan software SFA yaitu Frontier 4.1.
Setelah melakukan analisis efisiensi, penelitian ini akan melakukan
analisis model regresi. Analisis model regresi ialah analisis terhadap model
regresi suatu bank untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Dalam melakukan analisis, peneliti melakukan estimasi model regresi
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
menjelaskan mode regresi dari suatu bank yang didapat dari perhitungan
regresi.
Pada penelitian technical efficiency, estimasi model regresi sebagai berikut :
TA = a + b1 ln D + b2 ln T + b3 ln G + b4 ln PJ + b5 ln PB + εn
Dimana TA adalah Total Aset, D adalah Deposito, T adalah Tabungan, G
adalah Giro, PJ adalah Pendapatan Jasa dan PB adalah Pendapatan Bunga.
Model diatas diinterpretasikan bahwa jika deposito, tabungan, giro, pendapatan
jasa dan pendapatan bunga naik maka akan menambah total aset suatu bank.
Pada penelitian cost efficiency, estimasi model regresi sebagai berikut :
TC = a + b1 ln M + b2 ln BTK + b3 ln TA + b4 ln BO+ b5 ln BS + εn
53
Dimana TC adalah Total Cost (total biaya), M adalah modal, BTK adalah
Biaya Tenaga Kerja, TA adalah Total Aset, BO adalah Biaya Operasional dan
BS adalah Biaya Service.
Model diatas diinterpretasikan bahwa jika modal, biaya tenaga kerja, total aset,
biaya operasional dan biaya service naik maka akan menambah total cost suatu
bank.
Pada penelitian profit efficiency, estimasi model regresi sebagai berikut :
TP = a + b1 ln AT + b2 ln TS - b3 ln BTK + b4 ln TPP + b5 ln PL + εn
Dimana TP adalah Total Profit (total keuntungan), AT adalah Aktiva Tetap, TS
adalah Total Simpanan (DPK), BTK adalah Biaya Tenaga Kerja, TPP adalah
Total Pembiayaan & Piutang, dan PL adalah Pendapatan Lain.
Model diatas diinterpretasikan bahwa jika aktiva tetap, total simpanan, total
pembiayaan & piutang serta pendapatan lainnya naik maka akan menambah
total profit suatu bank. Sementara itu, jika biaya tenaga kerja naik maka akan
mengurangi total profit suatu bank.
Tahap terakhir yaitu melakukan uji asumsi klasik dan uji statistik terhadap
hasil regresi suatu bank. Uji asumsi klasik bertujuan menjelaskan apakah
variabel independen yang dipilih oleh peneliti memenuhi asumsi normalitas,
heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinieriktas. Uji statistik bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen baik secara
simultan ataupun secara individual terhadap variabel dependen.
54
Dalam memudahkan analisis model regresi, uji asumsi klasik dan uji
statistik maka peneliti menggunakan software Statistical Product and Service
Solutions 16 (SPSS 16).
G. Hipotesis
Setelah menentukan variabel independen, variabel dependen dan metode
analisis, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan technical efficiency, peneliti
memiliki hipotesis bahwa deposito, giro, tabungan, pendapatan jasa dan
pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap total aset suatu
bank.
2. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan cost efficiency, peneliti
memiliki hipotesa bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset,
biaya operasional dan biaya service memiliki pengaruh secara simultan
terhadap total biaya suatu bank.
3. Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan profit efficiency, peneliti
memiliki hipotesa bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga
kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lainnya memiliki
pengaruh secara simultan terhadap total keuntungan suatu bank.
55
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis akan menganalisis perbandingan efisiensi antar bank
di Indonesia dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu technical efficiency, cost
efficiency dan profit efficiency. Pembahasan ini akan dimulai dengan
membandingkan hasil efisiensi masing-masing bank, kemudian melakukan
analisis model regresi dari setiap bank, dan terakhir melakukan uji asumsi klasik
dan uji statistik terhadap hasil statistik setiap bank.
A. Technical Efficiency
1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Technical Efficiency
Pada penelitian efisiensi dengan pendekatan technical efficiency, indikator
skor efisiensi yang digunakan ialah skor yang mendekati nilai 1 atau 100%
semakin baik. Hal ini artinya jika skor technical efficiency bank semakin tinggi
maka semakin baik.
2007 2008 2009 2010 2011 2012
MNDR 89,3 97,7 91,3 66,4 94,2 93,2
BDKI 75,7 80,6 94,5 79,7 52,6 51,7
HSBC 90,8 75,6 92,7 67,4 75,3 53,3
DBS 33,6 71,8 73,2 28,5 92,8 90,4
BBI 19,7 95,9 55,5 90,5 18,7 20,7
BMGS 17,1 80,8 47,1 39,4 36,4 34,1
Pada tabel diatas memperlihatkan angka efisiensi masing-masing bank
setiap tahun. Pada tahun 2007 memperlihatkan tingkat efisiensi Hongkong
Shanghai Banking Corporate (HSBC) merupakan yang tertinggi dari bank- bank
lain yaitu sebesar 90,8%.
Tabel 6 : tabel skor efisiensi teknis masing -masing bank periode 2007-2012 (%)
Sumber : data sekunder yang sudah diolah
56
Posisi kedua ditempati oleh Bank Mandiri (MNDR) yaitu 89,3 %. Posisi
berikutnya, terdapat Bank DKI (BDKI) dengan nilai 75,7 %. Faktor-faktor yang
mendukung tiga bank tersebut mampu meraih nilai efisiensi cukup baik karena
variabel pendapatan jasa ,pendapatan bunga, deposito, tabungan dan giro yang
tinggi.
Pada posisi tiga terbawah nilai efisiensi masing-masing bank berada di
bawah 50% yaitu The Development Bank of Singapore (DBS) dengan skor 33,6
% lalu diikuti oleh Bank Bisnis International (BBI) sebesar 19,7% dan paling
rendah ditempati oleh Bank Mega Syariah (BMGS) dengan nilai 17%. Faktor-
faktor yang membuat nilai efisiensi bank tersebut kecil karena variabel
pendapatan jasa, pendapatan bunga, deposito, tabungan dan giro yang rendah.
Pada tahun 2008 terjadi perubahan ranking tabel efisiensi bank. Pada
tahun tersebut, bank yang memiliki nilai efisiensi tertinggi ditempati oleh Bank
Mandiri dengan nilai 97,7%. Nilai tersebut meningkat sebesar 8,4% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh naiknya
variabel pendapatan jasa dan pendapatan bunga setiap bulannya, variabel deposito
yang naik pada periode kuartal IV, variabel tabungan yang naik setiap bulan
kecuali bulan April, Juli dan Agustus serta variabel giro yang naik pada periode
kuartal II dan IV.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan
skor 95,9% atau meningkat signifikan sebesar 76,2% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan signifikan ini dipengaruhi oleh naiknya variabel pendapatan jasa dan
pendapatan bunga pada setiap bulannya, kenaikan variabel giro pada periode
57
kuartal III dan IV, variabel tabungan yang naik pada periode kuartal III dan IV
serta bulan Maret dan Mei, variabel deposito yang naik pada periode kuartal I
serta bulan Juli, Oktober dan November.
Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan nilai efisiensi
sebesar 80,8% atau meningkat sebesar 63,8% dari tahun sebelumnya.
Meningkatnya nilai efisiensi tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh kenaikan
pendapatan jasa dan bunga pada setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada
kuartal periode III, IV dan bulan April, variabel tabungan yang naik pada periode
kuartal I, II dan III serta variabel giro yang naik pada bulan Februari, April, Juni,
Juli dan September.
Posisi keempat ditempati oleh bank DKI dengan skor 80,5% atau
meningkat 4,9% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut
dipengaruhi kenaikan variabel pendapatan jasa dan bunga pada setiap bulannya,
variabel deposito yang naik pada periode kuartal I serta bulan Juni dan Agustus,
variabel tabungan yang naik pada pada periode kuartal III dan IV serta bulan April
dan Juni.
Posisi kelima ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate
dengan nilai 75,6% atau turun sebesar 15,2% dari tahun sebelumnya. Turunnya
nilai efisiensi bank tersebut dipengaruhi oleh variabel giro yang turun signifikan
pada periode kuartal III, variabel deposito yang turun pada periode kuartal I dan
bulan Desember, variabel giro yang turun pada periode kuartal II dan III serta
bulan Februari dan Desember.
58
Posisi terakhir ditempati oleh The Development Bank of Singapore
dengan skor 71,8% atau naik sebesar 38,2% dari tahun sebelumnya. Hal yang
mempengaruhi peningkatan nilai efisiensi tersebut tersebut ialah kenaikan
variabel pendapatan jasa dan bunga pada setiap bulannya, variabel deposito yang
naik pada periode kuartal I dan IV, variabel giro yang naik pada periode kuartal II
serta variabel tabungan yang naik pada periode kuartal IV.
Tahun 2009, kembali terjadi perubahan posisi pada tabel ranking nilai
efisiensi antar bank. Jika pada tahun sebelumnya posisi pertama ditempati Bank
Mandiri, maka pada tahun ini posisi tertinggi ditempati oleh Bank DKI. Skor yang
diraih bank tersebut sebesar 94,5% atau meningkat sebesar 13,9% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut disebabkan variabel deposito
yang naik setiap bulan kecuali bulan Maret, September dan November, variabel
pendapatan jasa dan bunga yang naik pada setiap bulan kecuali bulan November,
variabel tabungan yang naik pada periode kuartal II serta bulan September,
Oktober dan Desember, variabel giro yang naik pada periode kuartal I dan pada
bulan Agustus, September dan Desember.
Posisi kedua ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate,
dengan skor nilai efisiensi sebesar 92,7% atau meningkat sebesar 17,1% dari
tahun sebelumnya. Peningkatan skor efisiensi tersebut karena naiknya variabel
pendapatan jasa dan pendapatan bunga pada setiap bulan, variabel tabungan yang
naik pada periode kuartal I dan II serta bulan September dan November, variabel
deposito yang naik pada periode kuartal III dan variabel giro yang naik pada
periode kuartal I, III serta bulan November.
59
Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mandiri dengan nilai 91,3% atau turun
sebesar 6,4% dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya skor efisiensi
bank ini selalu naik, maka pada pada tahun ini terjadi penurunan dikarenakan
variabel giro menurun pada periode kuartal I dan III, variabel tabungan yang turun
pada periode kuartal II serta bulan Juli dan Oktober, variabel deposito yang turun
pada bulan Maret, September dan November.
Posisi keempat ditempati oleh The Development Bank of Singapore
dengan nilai 73,2% atau naik tipis 1,4% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini
dipengaruhi oleh variabel pendapatan jasa dan bunga yang naik setiap bulan,
variabel deposito yang naik pada periode kuartal I dan III, variabel tabungan yang
naik pada periode kuartal II dan III serta variabel giro yang naik pada periode
kuartal IV.
Posisi berikutnya ditempati oleh Bank Bisnis International dengan skor
55,5% atau turun signifikan sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi ini disebabkan variabel deposito yang turun pada bulan Februari, April
dan September, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal I serta bulan
Agustus dan Oktober, variabel giro yang turun pada periode kuartal I dan II serta
bulan September.
Posisi terakhir ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan skor sebesar
47,1% atau turun signifikan sebesar 33,7% dari tahun sebelumnya. Penurunan
nilai efisiensi tersebut dikarenakan variabel deposito yang turun pada bulan
Maret, Juni dan November, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal III
dan bulan Mei serta variabel giro yang turun pada periode kuartal III dan IV.
60
Tahun berikutnya yaitu 2010 terjadi perubahan yang cukup signifikan
karena hampir semua bank mengalami penurunan skor efisiensi. Akibatnya
kembali terjadi perubahan tabel ranking efisiensi antar bank. Pada tahun ini bank
yang memiliki nilai efisiensi tertinggi ialah Bank Bisnis International. Bank
tersebut meraih skor tertinggi yaitu 90,5% atau meningkat signifikan sebesar 35%
dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh
naiknya variabel pendapatan jasa dan bunga setiap bulan, variabel deposito yang
naik pada periode kuartal I, II dan III, variabel tabungan yang naik pada periode
kuartal III serta variabel giro yang naik pada periode kuartal III.
Posisi kedua ditempati oleh Bank DKI dengan skor 79,7% atau turun
14,8% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi tersebut disebabkan
variabel deposito yang turun pada periode kuartal II dan IV, variabel tabungan
yang turun pada periode kuartal III serta variabel giro yang turun pada periode
kuartal I.
Posisi ketiga ada Hongkong Shanghai Banking Corporate yang memiliki
skor efisiensi sebesar 67,4% atau turun 25,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan
nilai efisiensi tersebut dikarenakan variabel deposito yang turun pada periode
kuartal III dan IV, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal II serta
variabel giro yang turun pada periode kuartal I dan II.
Posisi keempat ditempati oleh Bank mandiri yang memiliki skor sebesar
66,4% atau turun 24,9% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi tersebut
karena variabel deposito yang turun pada periode kuartal III dan variabel giro
yang turun pada periode kuartal I dan II.
61
Posisi kelima ada Bank Mega Syariah dengan nilai efisiensi sebesar
39,4%. Nilai efisiensi bank tersebut juga turun sebanyak 7,7% dari tahun
sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel deposito dan giro yang
turun pada periode kuartal I dan III serta variabel tabungan yang turun pada bulan
Februari dan April.
Posisi terakhir ditempati oleh The Development Bank of Singapore
dengan skor efisiensi 28,5% atau turun signifikan sebesar 44,7% dari tahun
sebelumnya. Penurunan signifikan nilai efisiensi bank tersebut disebabkan
penurunan variabel deposito pada periode kuartal III dan IV, penurunan variabel
tabungan pada periode kuartal II,III dan IV serta penurunan variabel giro pada
periode kuartal I dan II.
Tahun 2011, kembali terjadi perubahan nilai efisiensi pada masing-masing
bank. Pada tahun ini yang memiliki nilai efisiensi tertinggi ialah Bank Mandiri
dengan nilai 94,2% atau naik 27,8% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai
efisiensi bank tersebut disebabkan variabel pendapatan jasa dan bunga yang naik
setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada periode kuartal IV, variabel
tabungan yang naik pada periode kuartal II, III dan IV serta variabel giro yang
naik pada periode kuartal I, II dan IV.
Posisi kedua ditempati oleh The Development Bank of Singapore yang
memiliki nilai skor sebesar 92,8% atau naik signifikan sebesar 64,3% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan signifikan ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan jasa
dan bunga yang naik setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada periode
62
kuartal I dan III, variabel tabungan yang naik pada periode kuartal II dan III serta
kenaikan variabel giro pada periode kuartal II,III dan IV,
Posisi ketiga terdapat Hongkong Shanghai Banking Corporate yang
memiliki nilai skor 75,3% atau naik 7,9% dari tahun sebelumnya. Peningkatan
nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh pendapatan jasa dan bunga yang naik setiap
bulannya, kenaikan variabel deposito pada periode kuartal IV serta kenaikan
variabel giro dan tabungan pada periode kuartal II.
Posisi keempat ditempati oleh Bank DKI dengan nilai skor 52,6% atau
turun 27,1% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh
variabel deposito yang turun pada periode kuartal II dan IV, variabel giro yang
turun pada periode kuartal III dan variabel tabungan yang turun pada periode
kuartal I.
Posisi kelima ditempati oleh Bank Mega Syariah yang memiliki skor
efisiensi sebesar 36,4% atau turun 3% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi tersebut karena variabel deposito yang turun pada periode kuartal II,
variabel tabungan yang turun pada periode kuartal IV serta variabel giro yang
turun pada bulan Februari, April dan November.
Posisi terakhir ditempati oleh Bank Bisnis International yang memiliki
nilai skor 18,7% atau turun signifikan sebesar 71,8% dari tahun sebelumnya.
Penurunan signifikan nilai efisiensi bank ini dikarenakan variabel deposito yang
turun pada periode kuartal II dan IV, variabel tabungan yang turun pada periode
kuartal I, II dan III serta variabel giro yang turun pada periode kuartal I.
63
Pada tahun terakhir yaitu 2012, Bank yang memiliki skor efisiensi
tertinggi sama dengan tahun sebelumnya yaitu Bank Mandiri. Pada tahun ini,
Bank Mandiri memiliki skor efisiensi 93,2% atau turun 1% dari tahun
sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan variabel tabungan dan giro yang turun
pada periode kuartal II serta variabel deposito pada periode kuartal I.
Posisi kedua ditempati oleh The Development Bank of Singapore dengan
skor efisiensi 90,4% atau turun 2,4% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini
dipengaruhi oleh variabel tabungan yang turun pada periode kuartal II, variabel
giro yang turun pada periode kuartal IV serta variabel deposito yang turun pada
bulan Mei dan Desember.
Posisi ketiga terdapat Hongkong Shanghai Banking Corporate yang
memiliki nilai 53,3% atau turun 20% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi bank tersebut disebabkan variabel deposito yang turun pada periode
kuartal II, variabel tabungan yang turun pada periode kuartal II dan IV serta
variabel giro yang turun pada periode kuartal IV.
Posisi keempat terdapat Bank DKI dengan skor efisiensi 51,7% atau turun
22% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini dikarenakan turunnya
variabel deposito pada periode kuartal I, penurunan variabel giro pada periode
kuartal I, II dan III serta variabel tabungan yang turun pada periode kuartal I dan
II.
Posisi kelima ditempati Bank Mega Syariah dengan skor efisiensi sebesar
34,1% atau turun 2,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh
64
variabel giro yang turun pada periode kuartal IV, variabel tabungan yang turun
pada periode kuartal II dan variabel deposito yang turun pada periode kuartal I.
Posisi terakhir ditempati oleh Bank Bisnis International yang memiliki
skor efisiensi sebesar 20,7% atau naik sebesar 2% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan skor ini dipengaruhi oleh kenaikan variabel pendapatan jasa dan
bunga setiap bulannya, variabel deposito yang naik pada periode kuartal I dan II,
variabel tabungan pada periode kuartal II serta variabel giro yang naik pada
periode kuartal II dan III.
2007 2008 2009 2010 2011 2012
MNDR 89,3 97,7 91,3 66,4 94,2 93,2
BDKI 75,7 80,6 94,5 79,7 52,6 51,7
HSBC 90,8 75,6 92,7 67,4 75,3 53,3
DBS 33,6 71,8 73,2 28,5 92,8 90,4
BBI 19,7 95,9 55,5 90,5 18,7 20,7
BMGS 17 80,8 47,1 39,4 36,4 34,1
0
20
40
60
80
100
120
per
cen
t
Grafik 1 : pergerakan nilai efisiensi masing-masing bank selama 2007 -2012 (%)
65
2. Analisis Model Regresi
Dalam melakukan analisis model regresi, penulis akan menjelaskan
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
Penulis juga menggunakan akal sehat (common sense) dalam
mengintepretasikan sebuah model regresi.
Pada tabel coefficient Bank Mandiri diatas, diperoleh model regresi sebagai
berikut :
P = 1,842 + 0,313 In D + 0,513 In T + 0,133 In G - 0,141 In PJ + 0,142 In PB +εn
Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 1,842 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga, maka
total aset Bank Mandiri akan mengalami penurunan sebesar 184,2%.
(2) Koefisien regresi 0,313 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika
deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 31,3%.
(3) Koefisien regresi 0,513 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika
tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 51,3%.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 1,842 .186
Deposito (D) .313 .016
Tabungan (T) .513 .012
Giro (G) .133 .019
Pendapatan jasa (PJ) -.141 .010
Pendapatan bunga (PB) .142 .011
Tabel 7 : tabel coefficient Bank Mandiri a. Bank Mandiri
66
(4) Koefisien regresi 0,133 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank
Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 13,3%.
(5) Koefisien regresi -0,141 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa
jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total aset Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 14,1%.
(6) Koefisien regresi 0,142 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa
jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total aset Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 14,2%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank
Mandiri ialah variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan bunga dan pendapatan
jasa.
b. Bank DKI
Pada tabel coefficient Bank DKI diatas, diperoleh model regresi sebagai berikut :
P = 3,657 + 0,288 In D + 0,191 In T + 0,383 In G + 0,027 In PJ – 0,036 In PB+ εn
Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 3.657 .403
Deposito (D) .288 .022
Tabungan (T) .191 .045
Giro (G) .383 .031
Pendapatan Jasa (PJ) .027 .023
Pendapatan Bunga (PB) -.036 .032
Tabel 8 : tabel coefficient Bank DKI
67
(1) Nilai konstansta sebesar 3,657 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, dan pendapatan bunga, maka
total aset Bank DKI akan mengalami penurunan sebesar 365,7%.
(2) Koefisien regresi 0,288 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika
deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 28,8%.
(3) Koefisien regresi 0,191 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika
tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 19,1%.
(4) Koefisien regresi 0,383 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank DKI
akan mengalami peningkatan sebesar 38,3%.
(5) Koefisien regresi 0,027 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa
jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total aset Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 2,7%.
(6) Koefisien regresi -0,036 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa
jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total aset Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 3,6%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank
DKI ialah variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan
bunga.
68
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 2.215 .922
Deposito (D) .431 .045
Tabungan (T) .018 .001
Giro (G) .487 .052
Pendapatan Jasa (PJ) .010 .033
Pendapatan Bunga (PB) .001 .035
Pada tabel coefficient Hongkong Shanghai Banking Corporate diatas, diperoleh
model regresi Hongkong Shanghai Banking Corporate sebagai berikut :
P = 2,215 + 0,431 In D + 0,018 In T + 0,487 In G + 0,010 In PJ + 0,001 In PB+ εn
Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1). Nilai konstansta sebesar 2,215 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, dan pendapatan bunga, maka
total aset Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami
penurunan sebesar 221,5%.
(2) Koefisien regresi 0,431 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika
deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami peningkatan
sebesar 43,1%.
(3) Koefisien regresi 0,018 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika
tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami peningkatan
sebesar 1,8%.
Tabel 9 : Tabel coefficienct Hongkong Shanghai Banking Corporate
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
69
(4) Koefisien regresi 0,487 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Hongkong
Banking Shanghai Corporate akan mengalami peningkatan sebesar 48,7%.
(5) Koefisien regresi 0,010 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa
jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total aset Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 1%.
(6) Koefisien regresi 0,001 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa
jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total aset Hongkong Banking Shanghai Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 0,1%.
Dengan demikian faktor yang dominan yang mempengaruhi naiknya total aset
Hongkong Banking Shanghai Corporate ialah variabel deposito, tabungan, giro
dan pendapatan jasa dan variabel pendapatan bunga.
Pada tabel coefficient the Development Bank of Singapore diatas, diperoleh
model regresi untuk sebagai berikut :
P = 2,738 + 0,571 In D + 0,032 In T + 0,308 In G - 0,001 In PJ – 0,008 In PB + εn
Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 2.738 .535
Deposito (D) .571 .045
Tabungan (T) .032 .010
Giro (G) .308 .024
Pendapatan Jasa (PJ) -.001 .004
Pendapatan Bunga (PB) -.008 .011
Tabel 10 : tabel coefficient The Development Bank of Singapore
d. The Development Bank of Singapore
70
(1) Nilai konstansta sebesar 2,738 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga, maka
total aset The Development Bank of Singapore akan mengalami
penurunan sebesar 273,8%.
(2) Koefisien regresi 0,571 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika
deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
The Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan
sebesar 57,1%.
(3) Koefisien regresi 0,032 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika
tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
The Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan
sebesar 3,2%.
(4) Koefisien regresi 0,308 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset The
Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar
30,8%.
(5) Koefisien regresi -0,001 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa
jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total aset The Development Bank of Singapore akan mengalami
peningkatan sebesar 0,1%.
(6) Koefisien regresi -0,008 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa
jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
71
maka total aset The Development Bank of Singapore akan mengalami
peningkatan sebesar 0,8%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset The
Development Bank of Singapore ialah variabel deposito, tabungan, giro,
pendapatan jasa dan pendapatan bunga.
e. Bank Bisnis International
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 3.805 .532
Deposito (D) .554 .037
Tabungan (T) .127 .069
Giro (G) .042 .056
Pendapatan Jasa (PJ) -.137 .034
Pendapatan Bunga (PB) .165 .033
Pada tabel coefficient Bank Bisnis international diatas, diperoleh model regresi
sebagai berikut :
P = 3,805 + 0,554 In D + 0,127 In T + 0,042 In G – 0,137 In PJ + 0,165 In PB + εn
Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 3,805 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga maka
total aset Bank Bisnis International akan mengalami penurunan sebesar
380,5%.
(2) Koefisien regresi 0,554 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika
deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 55,4%.
Tabel 11 : tabel coefficienct Bank Bisnis International
72
(3) Koefisien regresi 0,127 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika
tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 12,7%.
(4) Koefisien regresi 0,042 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank Bisnis
International akan mengalami peningkatan sebesar 4,2%.
(5) Koefisien regresi -0,137 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa
jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total aset Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar
13,7%.
(6) Koefisien regresi 0,165 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa
jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total aset Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan
sebesar 16,5%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank
Bisnis International ialah variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan bunga dan
pendapatan jasa.
f. Bank Mega Syariah
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 72.049 19.729
Deposito (D) -2.911 1.166
Tabungan (T) -2.031 .687
Giro (G) 1.054 .798
Pendapatan Jasa (PJ) .457 .419
Pendapatan Bunga (PB) -.489 .408
Tabel 12 : tabel coefficient Bank Mega Syariah
73
Pada tabel coefficient Bank Mega Syariah diatas, diperoleh model regresi sebagai
berikut :
P = 72,049 – 2,911 In D - 2,031 In T + 1,054 In G + 0,457 In PJ – 0,459 In PB +εn
Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 72,049 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga,
maka total aset Bank Mega Syariah akan mengalami penurunan sebesar
7204,9%.
(2) Koefisien regresi -2,911 (variabel deposito) menunjukkan bahwa jika
deposito mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 291,1%.
(3) Koefisien regresi -2,031 (variabel tabungan) menunjukkan bahwa jika
tabungan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset
Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 203,1%.
(4) Koefisien regresi 1,054 (variabel giro) menunjukkan bahwa jika giro
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total aset Bank Mega
Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 105,4%.
(5) Koefisien regresi 0,457 (variabel pendapatan jasa) menunjukkan bahwa
jika pendapatan jasa mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total aset Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 45,7%.
(6) Koefisien regresi -0,459 (variabel pendapatan bunga) menunjukkan bahwa
jika pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
74
maka total aset Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar
45,9%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total aset Bank
Mega Syariah ialah variabel giro, tabungan, deposito, pendapatan bunga dan
pendapatan jasa.
3. Uji Asumsi Klasik & Uji Statistik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolieritas. Sedangkan uji statistik terdiri dari uji F,
uji t dan uji koefisien determinasi. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan
uji asumsi klasik dan uji statistik pada masing-masing bank.
a. Bank Mandiri
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 4 : Uji Normalitas Bank Mandiri
75
(2) Uji Heteroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summary
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .999a .998 .997 .011937 .998 5475.458 5 66 .000 1.250
Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB
Dependent Variable: total aset
Nilai Durbin-Watson sebesar 1,250. Artinya nilai tersebut berada di antara
-2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala autokorelasi.
Gambar 5 : Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri
Tabel 13 :
(3) Uji Autokolerasi
76
(4) Uji Multikolinearitas
Variabel deposito, tabungan dan giro tidak terkena gejala multikolinieritas
karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan
variabel pendapatan jasa dan pendapatan bunga terkena gejala multikolinieritas
karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari 10.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.901 5 .780 5.475 .000a
Residual .009 66 .000
Total 3.911 71
Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa,
pendapatan bunga
Dependent Variable: total aset
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (=5,475) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro,
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,842 .186 9.912 .000
Deposito .313 .016 .265 19.598 .000 .199 5.024
Tabungan .513 .012 .688 43.480 .000 .146 6.867
Giro .133 .019 .109 6.895 .000 .145 6.906
Pendapatan Jasa -.141 .010 -.500 -13.700 .000 .027 36.503
Pendapatan Bunga .142 .011 .466 12.921 .000 .028 35.771
Dependent Variable: total aset
Tabel 15 :
Tabel 14 :
(5) Uji F
77
pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap
tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri.
Model t Sig
Costant 9.912 .000
In D 19.598 .000
In T 43.480 .000
In G 6.895 .000
In PJ -13.700 .000
In PB 12.921 .000
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung
(=19,598) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
aset Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel deposito berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri.
Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 43,48) > t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mandiri. Dengan
demikian, variabel tabungan berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis
Bank Mandiri.
Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 6,895) > t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mandiri. Dengan
Tabel 16 : nilai t dan sig Bank Mandiri
(6) Uji t
78
demikian, variabel giro berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis Bank
Mandiri.
Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= -13,7) < t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank
Mandiri. Dengan demikian, variabel pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri.
Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= 12,921) > t-tabel
(=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mandiri.
Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh positif terhadap tingkat
efisiensi teknis Bank Mandiri.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 13, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,998 atau
99,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank Mandiri periode Januari 2007
hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito, tabungan, giro,
pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 99,8%. Sisanya 0,02% dipengaruhi
oleh variabel lain seperti pinjaman sub-ordinasi, penerbitan surat berharga dan
lain-lain.
b. Bank DKI
(1) Uji Normalitas
Gambar 6 : Uji Normalitas Bank DKI
79
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas
(2) Uji Heteroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .981a .962 .959 .067267 .962 330.853 5 66 .000 .539
Predictors: (Constant), ln_D ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB
Dependent Variable: totalaset
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,539. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Gambar 7 : Uji Heteroskedastisitas Bank DKI
Tabel 17 :
(3) Uji Autokorelasi
80
(4) Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.657 .403 9.079 .000
Deposito .288 .022 .460 13.172 .000 .477 2.098
Tabungan .191 .045 .178 4.298 .000 .338 2.956
Giro .383 .031 .480 12.315 .000 .382 2.617
Pendapatan Jasa .027 .023 .083 1.161 .250 .115 8.727
Pendapatan Bunga -.036 .032 -.080 -1.109 .271 .112 8.925
Dependent Variable: totalaset
Variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga
tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
VIF kurang dari 10.
(5) Uji F
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 330,853) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro,
pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap
tingkat efisiensi teknis Bank DKI.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.485 5 1.497 330.853 .000a
Residual .299 66 .005
Total 7.784 71
Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan bunga, pendapatan bunga
Dependent Variable: total aset
Tabel 19 :
Tabel 18 :
81
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 9.079 .000
In D 13.172 .000
In T 4.298 .000
In G 12.315 .000
In PJ 1.161 .250
In PB -1.109 .271
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung
(=13,172) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
aset Bank DKI. Dengan demikian, variabel deposito berpengaruh positif terhadap
tingkat efisiensi teknis Bank DKI.
Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 4,298) > t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank DKI. Dengan demikian,
variabel tabungan berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis Bank DKI.
Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 12,315) > t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank DKI. Dengan demikian,
variabel giro berpengaruh positif terhadap efisiensi teknis Bank DKI.
Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= 1,161) < t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank DKI.
Tabel 20 : tabel t dan Sig Bank DKI
tabe
82
Dengan demikian, pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
teknis Bank DKI.
Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= -1,109) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank DKI.
Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh negatif terhadap tingkat
efisiensi teknis Bank DKI.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 17, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,962 atau
96,2%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank DKI periode Januari 2007
hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito, tabungan, giro,
pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 96,2%. Sisanya 3,8% dipengaruhi
oleh variabel lain. Seperti modal, pinjaman dan lain-lain.
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 8 : Uji Normalitas Hongkong Shanghai Banking Corporate
83
(2) Uji Heteroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .993a .987 .986 .064539 .987 987.418 5 66 .000 1.449
Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB
Dependent Variable: total aset
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,449. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Gambar 9 : Uji Heterokedastisitas Hongkong Shanghai Banking Corporate
Tabel 21 :
(3) Uji Autokorelasi
84
(4) Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.215 .922 2.403 .019
Deposito .431 .045 .432 9.686 .000 .100 9.970
Tabungan .018 .001 .193 13.178 .000 .930 1.075
Giro .487 .052 .516 9.421 .000 .067 14.983
Pendapatan Jasa .010 .033 .030 .310 .757 .021 46.942
Pendapatan Bunga .001 .035 .001 .021 .983 .062 16.077
Dependent Variable: total aset
Variabel deposito dan tabungan tidak terkena gejala multikolinieritas
karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan
variabel total giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga terkena gejala
multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari
10.
(5) Uji F ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.564 5 4.113 987.418 .000a
Residual .275 66 .004
Total 20.839 71
Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa,
pendapatan bunga
Dependent Variable: total aset
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 987.418) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro,
Tabel 23 :
Tabel 22 :
85
pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap
tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking Corporate.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 2.403 .019
In D 9.686 .000
In T 13.178 .000
In G 9.421 .000
In PJ .310 .757
In PB .021 .983
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung
(=9,686) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
aset Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel deposito
berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking
Corporate.
Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 13,178) > t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Hongkong Shanghai
Banking Corporate. Dengan demikian, variabel tabungan berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 9,421) > t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Hongkong Shanghai Banking
Tabel 24 : nilai t dan Sig Hongkong Shanghai Banking Corporate
86
Corporate. Dengan demikian, variabel giro berpengaruh positif terhadap tingkat
efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Variabel pendapatan jasa dengan t-hitung (= 0,31) < t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Hongkong
Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, pendapatan jasa tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking
Corporate.
Variabel pendapatan bunga dengan t-hitung (= 0,021) < t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Hongkong
Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel pendapatan bunga tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking
Corporate.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 21, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,987 atau
98,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Hongkong Shanghai Banking
Corporate (HSBC) periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh
variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar
98,7%. Sisanya 1,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal, penerbitan
surat berharga dan lain-lain.
87
d. The Development Bank of Singapore
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Hetroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Gambar 10 : Uji Normalitas The Development Bank of Singapore
Gambar 11 : Uji heteroskedastisitas The Development Bank of Singapore
88
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .981a .963 .960 .056497 .963 341.684 5 66 .000 1.515
Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB
Dependent Variable: total aset
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,515. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
(4) Uji Multikolineritas
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.738 .535 5.113 .000
Deposito .571 .045 .570 12.784 .000 .283 3.529
Tabungan .032 .010 .119 3.133 .003 .393 2.547
Giro .308 .024 .423 13.021 .000 .533 1.876
Pendapatan Jasa -.001 .004 -.008 -.277 .782 .744 1.345
Pendapatan Bunga -.008 .011 -.022 -.725 .471 .609 1.643
Dependent Variable: total aset
Dapat kita lihat bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa
dan pendapatan bunga tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance
lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
Tabel 25 :
(3) Uji Autokorelasi
Tabel 4.21 :
Tabel 26 :
89
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan demikian F
hitung (= 341,684) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa variabel-variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa
dan pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap tingkat efisiensi
teknis The Development Bank of Singapore.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 5.113 .000
In D 12.784 .000
In T 3.133 .003
In G 13.021 .000
In PJ -.277 .782
In PB -.725 .471
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung
(=12,784) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.453 5 1.091 341.684 .000a
Residual .211 66 .003
Total 5.664 71
Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, pendapatan bunga
Dependent Variable: total aset
Tabel 28 : nilai t dan Sig The Development Bank of Singapore
Tabel 27 :
(5) Uji F
90
aset The Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel deposito
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis The Development Bank of
Singapore.
Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 3,133) > t-tabel (=1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development Bank of
Singapore. Dengan demikian, variabel tabungan berpengaruh positif terhadap
tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.
Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 13,021) > t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development Bank of
Singapore. Dengan demikian, variabel giro berpengaruh positif terhadap tingkat
efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.
Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= -0,277) > t-tabel (=-
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development
Bank of Singapore. Dengan demikian, pendapatan jasa berpengaruh negatif
terhadap tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.
Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= -0,725) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset The Development
Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel pendapatan bunga berpengaruh
negatif terhadap tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 25, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,963 atau
96,3%. Ini berarti tingkat efisiensi teknis The Development Bank of Singapore
periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito,
91
tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 96,3%. Sisanya
3,7% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, modal dan lain-lain.
e. Bank Bisnis International
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Gambar 12 : Uji Normalitas Bank Bisnis International
Gambar 13 : Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis International
92
Model Summaryb
Mode
l R
R
Square
Adjust
ed R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .978a .957 .953 .06829 .957 290.539 5 66 .000 .524
Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB
Dependent Variable: total aset
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,524. artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa tidak terkena gejala
multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
Sedangkan pada variabel pendapatan bunga terkena gelaja multikolinieritas
karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.805 .532 7.157 .000
Deposito .554 .037 .778 14.950 .000 .243 4.112
Tabungan .127 .069 .067 1.838 .071 .501 1.997
Giro .042 .056 .026 .747 .458 .553 1.808
Pendapatan Jasa -.137 .034 -.321 -4.013 .000 .103 9.694
Pendapatan Bunga .165 .033 .422 4.953 .000 .091 11.019
Dependent Variable: total aset
Tabel 29 :
Tabel 30 :
(4) Uji Multikolinieritas
(3) Uji Autokorelasi
93
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 290.539) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, artinya variabel-variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan
pendapatan bunga berpengaruh secara simultan terhadap tingkat efisiensi teknis
Bank Bisnis International.
(6) Uji t
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung
(= 14,950) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.776 5 1.355 290.539 .000a
Residual .308 66 .005
Total 7.084 71
Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, pendapatan bunga
Dependent Variable: total aset
Model t Sig
Costant 7.157 .000
In D 14.950 .000
In T 1.838 .071
In G .747 .458
In PJ -4.013 .000
In PB 4.953 .000
Tabel 31 :
Tabel 32 : nilai t dan Sig Bank Bisnis International
(5) Uji F
94
aset Bank Bisnis International. Dengan demikian, variabel deposito berpengaruh
positif terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International.
Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= 1,838) < t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Bisnis International.
Dengan demikian, variabel tabungan tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
teknis Bank Bisnis International.
Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 0,747) < t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Bisnis International.
Dengan demikian, variabel giro tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
teknis Bank Bisnis International.
Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= -4,013) < t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Bisnis
International. Dengan demikian, pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International.
Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= 4,953) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Bisnis
International. Dengan demikian, variabel pendapatan bunga berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 29, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,957 atau
95,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank Bisnis International periode
Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito,
tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 95,7%. Sisanya
95
4,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti investasi, biaya tenaga kerja dan lain-
lain.
f. Bank Mega Syariah
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 14 : Uji Normalitas Bank Mega Syariah
Gambar 15 : Uji heteroskedastisitas Bank Mega Syariah
96
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .492a .242 .184 1.9689 .242 4.270 5 66 .002 0.498
Predictors: (Constant), ln_D, ln_T, ln_G, ln_PJ, ln_PB
Dependent Variable: total aset
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,498, artinya nilai berada di antara -2
dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala autokorelasi.
(4) Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 72.049 19.729 3.652 .001
Deposito -2.911 1.166 -.386 -2.496 .015 .480 2.082
Tabungan -2.031 .687 -.635 -2.956 .004 .249 4.011
Giro 1.054 .798 .528 1.320 .191 .072 13.956
Pendapatanjasa .457 .419 .383 1.089 .280 .093 10.750
Pendapatanbunga -.489 .408 -.196 -1.198 .235 .429 2.330
Dependent Variable: total aset
Dapat kita lihat bahwa variabel deposito, tabungan dan pendapatan bunga
tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
Tabel 33 :
Tabel 34 :
(3) Uji Autokorelasi
97
VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel giro dan pendapatan bunga terkena gejala
multikolinieritas karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF
melebihi 10.
(5) Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 81.536 5 16.307 4.207 .002a
Residual 255.855 66 3.877
Total 337.390 71
Predictors: (Constant), deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa, pendapatan bunga
Dependent Variable: total aset
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 4.207) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,002 < 0,05,
artinya variabel-variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan
bunga berpengaruh secara simultan terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Mega
Syariah.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 3.652 .001
In D -2.496 .015
In T -2.956 .004
In G 1.320 .191
In PJ 1.089 .280
In PB -1.198 .235
Tabel 35 :
Tabel 36 : nilai t dan Sig Bank Mega Syariah
98
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel deposito (D) dengan t-hitung
(= -2,496) < t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan
terhadap total aset Bank Mega Syariah. Dengan demikian, variabel deposito tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis Bank Mega Syariah.
Variabel tabungan (T) dengan t-hitung (= -2,956) < t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Mega
Syariah. Dengan demikian, variabel tabungan tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi teknis Bank Mega Syariah.
Variabel giro (G) dengan t-hitung (= 1,320) < t-tabel (= 1,994), secara
statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Mega Syariah.
Dengan demikian, variabel giro tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
teknis Bank Mega Syariah.
Variabel pendapatan jasa (PJ) dengan t-hitung (= 1,089) < t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total aset Bank Mega
Syariah. Dengan demikian, pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi teknis Bank Mega Syariah.
Variabel pendapatan bunga (PB) dengan t-hitung (= -1,198) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total aset Bank Mega
Syariah. Dengan demikian, variabel pendapatan jasa berpengaruh negatif terhadap
tingkat efisiensi teknis Bank Mega Syariah.
99
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 33, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,242 atau
24,2%. Hal ini berarti tingkat efisiensi teknis Bank Mega Syariah periode Januari
2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel deposito, tabungan, giro,
pendapatan jasa dan pendapatan bunga sebesar 24,2%. Sisanya 75,8% dipengaruhi
oleh variabel lain seperti kredit, piutang dan lain-lain.
B. Cost Efficiency
1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Cost Efficiency
Setelah melakukan analisis dengan pendekatan technical efficiency,
pendekatan selanjutnya yang digunakan ialah cost efficiency. Analisis dengan
pendekatan cost efficieny menggunakan indikator yaitu nilai efisiensi yang
mendekati angka 0 atau 0% semakin baik. Hal ini artinya jika skor cost efficiency
bank semakin kecil maka semakin baik.
2007 2008 2009 2010 2011 2012
MNDR 12,33 12,18 12,16 11,52 10,90 10,08
BDKI 12,80 11,17 10,70 13,17 11,56 10,39
HSBC 28,42 20,33 18,05 29,74 23,12 11,00
DBS 13,51 14,17 14,97 21,97 16,67 10,23
BBI 11,11 11,01 11,73 11,14 11,48 10,12
BMGS 56,83 20,58 17,00 13,49 10,59 10,56
Pada tabel diatas memperlihatkan tabel ranking efisiensi masing-masing
bank setiap tahun. Pada tahun 2007 memperlihatkan nilai efisiensi terbaik dimiliki
oleh Bank Bisnis International (BBI) dengan skor 11,11%. Posisi kedua ditempati
oleh Bank Mandiri (MNDR) yang memiliki nilai sebesar 12,33%. Di bawah Bank
Tabel 37 : tabel skor efisiensi biaya masing -masing bank periode 2007-2012 (%)
Sumber : data sekunder yang sudah diolah
100
Mandiri, terdapat Bank DKI (BDKI) yang mendapat skor efisiensi dengan nilai
12,8%.
Selanjutnya pada posisi keempat ditempati oleh The Development Bank of
Singapore (DBS) yang memiliki skor 13,51%. Posisi berikutnya ditempati oleh
Hongkong Shanghai Banking Corporate (HSBC) yang mendapat skor 28,42% dan
di posisi terakhir ditempati oleh Bank Mega Syariah (BMGS) dengan nilai skor
56,83%.
5 Bank pertama memiliki nilai skor efisiensi yang baik karena dipengaruhi
mampu menekan variabel biaya tenaga kerja, biaya operasional serta biaya
service. Sementara itu untuk untuk Bank Mega Syariah yang memiliki skor cukup
tinggi dipengaruhi peningkatan total aset yang cukup signifikan.
Pada tahun 2008, Bank yang memiliki skor tertinggi sama seperti tahun
sebelumnya yaitu Bank Bisnis International. Pada tahun ini, Bank Bisnis
International memiliki nilai skor 11,01 atau turun 0,01% dari tahun sebelumnya.
Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang mengalami penurunan
pada bulan Juni dan September serta variabel modal yang turun pada bulan Maret,
April dan Juli.
Posisi kedua ditempati oleh Bank DKI yang memiliki skor sebesar 11,17%
atau turun 1,63% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini karena
variabel modal yang turun pada periode kuartal II dan variabel total aset yang
turun pada bulan Mei dan Oktober.
Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mandiri yang mendapat skor efisiensi
dengan nilai 12,18% atau turun 0,15% dari tahun sebelumnya. Hal yang
101
mempengaruhi penurunan skor efisiensi ini ialah variabel modal yang turun pada
bulan Mei dan variabel total aset yang turun pada periode kuartal III.
Posisi keempat ditempati oleh The Development Bank of Singapore
dengan skor efisiensi 14,17% atau naik sebesar 0,66% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan skor efisiensi bank tersebut karena variabel modal, biaya operasional,
biaya service dan biaya tenaga kerja naik pada setiap bulannya serta variabel total
aset yang naik pada periode kuartal III dan IV.
Posisi kelima terdapat Hongkong Shanghai Banking Corporate yang
memiliki nilai skor 20,33% atau turun 8,09% dari tahun sebelumnya. Penurunan
skor efisiensi tersebut dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada periode
kuartal I dan III serta variabel modal yang turun pada bulan Mei, September dan
Desember.
Di posisi terakhir, ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan skor
efisiensi 20,58% atau turun signifikan 36,25% dari tahun sebelumnya. Penurunan
signifikan ini dipengaruhi oleh turunnya variabel total aset pada periode kuartal I
dan II serta variabel modal yang turun pada bulan Maret dan Desember.
Tahun berikutnya yaitu tahun 2009 terjadi perubahan tabel ranking skor
efisiensi antar bank. Pada tahun ini, skor efisiensi terbaik dimiliki oleh Bank DKI
yaitu 10,7%. Nilai tersebut turun sebesar 0,47% dari tahun sebelumnya.
Penurunan nilai tersebut dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada periode
kuartal III dan variabel total aset yang turun pada periode kuartal IV.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan skor 11,73%
atau naik 0,72% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini
102
dipengaruhi oleh kenaikan variabel biaya operasional, biaya service dan biaya
tenaga kerja pada setiap bulannya, variabel modal yang juga mengalami kenaikan
pada setiap bulannya kecuali pada bulan april, serta variabel total aset yang naik
pada periode kuartal III dan IV.
Posisi ketiga ditempati oleh Bank Mandiri dengan nilai 12,16% atau turun
0,02% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai ini dipengaruhi oleh variabel total
aset yang turun pada periode kuartal I dan III serta variabel modal yang turun
pada bulan Mei.
Posisi keempat terdapat The Development Bank of Singapore dengan nilai
14,97 atau naik 0,8% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan
variabel biaya operasional,biaya service dan biaya tenaga kerja yang naik setiap
bulannya, variabel modal yang mengalami kenaikan pada periode kuartal III dan
IV serta variabel total aset yang naik pada periode kuartal IV.
Posisi kelima ditempati oleh Bank Mega Syariah yang memiliki skor
sebesar 17% atau turun 3,58% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi
bank tersebut karena variabel total aset yang turun pada periode kuartal I dan II
serta variabel modal yang turun pada periode kuartal I.
Di posisi terakhir ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate
yang memiliki tabel skor 18,05% atau turun 2,28% dari tahun sebelumnya.
Penurunan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh penurunan variabel total aset
pada periode kuartal II, III dan IV serta variabel modal yang turun pada bulan
April dan Desember.
103
Selanjutnya pada tahun 2010, skor efisiensi terbaik kembali diraih oleh
Bank Bisnis International dengan nilai skor 11,14% atau turun 0,59% dari tahun
sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada
bulan Juli dan November.
Posisi kedua terdapat Bank Mandiri dengan nilai efisiensi sebesar 11,52%
atau turun 0,64% dari tahun sebelumnya. Turunnya nilai efisiensi bank tersebut
karena variabel modal yang turun pada bulan Mei serta variabel total aset yang
turun pada bulan Februari, April dan Juli.
Posisi ketiga ditempati oleh Bank DKI yang memperoleh skor 13,17%
atau naik 2.47% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini
dipengaruhi oleh naiknya biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service
setiap bulannya serta variabel total aset dan modal yang naik pada periode kuartal
III.
Posisi keempat ditempati oleh Bank Mega Syariah yang memiliki skor
13,49% atau turun 3,51% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi bank
tersebut dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada bulan Maret serta
variabel total aset yang turun pada periode kuartal III dan IV.
Posisi kelima terdapat The Development Bank of Singapore dengan skor
efisiensi sebesar 21,97% atau naik 7% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai
efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel biaya tenaga kerja, biaya operasional dan
biaya service yang naik setiap bulan, variabel modal yang juga naik setiap bulan
kecuali pada bulan November serta variabel total aset yang naik pada periode
kuartal I dan IV.
104
Posisi terakhir ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate
yang memiliki nilai skor 29,74 % atau naik 11,69% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan nilai efisiensi ini diakibatkan variabel biaya tenaga kerja, biaya
operasional dan biaya service yang naik setiap bulan, variabel modal yang naik
setiap bulan kecuali pada bulan Mei serta variabel total aset yang naik pada
periode kuartal III dan IV.
Tahun 2011, kembali terdapat perubahan tabel ranking skor efisiensi antar
bank. Pada tahun ini bank yang memiliki nilai efisiensi paling baik adalah Bank
Mega Syariah. Bank tersebut berhasil meraih skor efisiensi sebesar 10,59% atau
turun 2,9% dari tahun sebelumnya. Penurunan skor efisiensi ini dipengaruhi oleh
variabel modal yang turun pada bulan April dan variabel total aset yang turun
pada bulan April dan Juli.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Mandiri yang berhasil meraih skor
efisiensi sebesar 10,9% atau turun 0,38% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi tersebut disebabkan oleh variabel modal yang turun pada bulan Mei dan
variabel total aset yang turun pada bulan April.
Posisi ketiga terdapat Bank Bisnis International dengan perolehan skor
efisiensi sebesar 11,48% atau naik 0,34% dari tahun sebelumnya. Peningkatan
nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya
service yang naik setiap bulan, variabel total aset yang naik pada periode kuartal
II dan III serta variabel modal yang naik setiap bulan kecuali pada bulan April.
Posisi keempat ditempati oleh Bank DKI yang memiliki nilai skor 11,56%
atau turun 1,61% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini dipengaruhi
105
oleh variabel modal yang turun pada bulan Mei dan variabel total aset yang turun
pada bulan April, Agustus dan Oktober.
Posisi kelima terdapat The Development Bank of Singapore dengan skor
efisiensi sebesar 16,67% atau turun 5,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi bank ini karena variabel modal yang turun pada bulan November dan
variabel total aset yang turun pada bulan Mei, Agustus dan Desember.
Posisi terakhir ditempati oleh Hongkong Shanghai Banking Corporate
yang memiliki skor efisiensi sebesar 23,12 atau turun 6,62% dari tahun
sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada
bulan Juli dan Oktober serta variabel total aset yang turun pada Februari, Juni,
Agustus, Oktober dan Desember.
Tahun 2012 memperlihatkan hasil efisiensi masing-masing bank yang
cukup baik. Hal ini bisa terlihat dari tabel ranking yang memperlihatkan masing-
masing bank mampu meraih skor efisiensi dibawah 15%. Pada tahun ini, bank
yang memiliki nilai efisiensi terbaik adalah Bank Mandiri. Bank tersebut
memperoleh skor efisiensi sebesar 10,08% atau turun 0,82% dari tahun
sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi tersebut dipengaruhi oleh variabel modal
yang turun pada periode kuartal I dan variabel total aset yang turun pada bulan
Februari dan Oktober.
Posisi kedua terdapat Bank Bisnis International dengan skor efisiensi
sebesar 10,12% atau turun 1,36% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada bulan Agustus.
106
Posisi ketiga ditempati oleh The Development Bank of Singapore yang
memperoleh skor efisiensi sebesar 10,23% atau turun 6,44% dari tahun
sebelumya. Penurunan nilai efisiensi tersebut disebabkan variabel modal yang
turun pada bulan Maret dan variabel total aset yang turun pada periode kuartal IV
serta bulan Juni dan Agustus.
Posisi keempat ditempati oleh Bank DKI dengan skor efisiensi sebesar
10,39% atau turun 1,17% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai efisiensi ini
dipengaruhi oleh variabel modal yang turun pada bulan Maret, Mei dan November
serta variabel total aset yang turun pada kuartal IV.
Posisi kelima terdapat Bank Mega Syariah dengan perolehan skor efisiensi
yaitu 10,56% atau turun 0,03% dari tahun sebelumnya. Terjadinya penurunan
nilai efisiensi ini karena variabel total aset yang turun pada periode kuartal II serta
bulan Februari dan November.
Posisi terakhir ditempati Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan
skor efisiensi yaitu 11% atau turun 12,12% dari tahun sebelumnya. Penurunan
nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total aset yang turun pada bulan
September dan Desember.
107
2. Analisis Model Regresi
Dalam melakukan analisis model regresi, penulis akan menjelaskan
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
Penulis juga menggunakan akal sehat (common sense) dalam
mengintepretasikan sebuah model regresi.
a. Bank Mandiri
2007 2008 2009 2010 2011 2012
MNDR 12,33 12,18 12,16 11,52 10,9 10,08
BDKI 12,8 11,17 10,7 13,17 11,56 10,39
HSBC 28,42 20,33 18,05 29,74 23,12 11
DBS 13,51 14,17 14,97 21,97 16,67 10,23
BBI 11,11 11,01 11,73 11,14 11,48 10,12
BMGS 56,83 20,58 17 13,49 10,59 10,56
0
10
20
30
40
50
60
pe
rce
nt
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 7.044 1.794
Modal (M) .101 .114
Biaya Tenaga Kerja (BTK) -.292 .059
Total Aset (TA) -.522 .170
Biaya Operasional (BO) 1.168 .099
Biaya Service (BS) .163 .073
Tabel 38: tabel coefficient Bank Mandiri
Grafik2: pergerakan nilai efisiensi masing-masing bank selama 2007-2012 (%)
108
Pada tabel coefficient Bank Mandiri diatas, diperoleh model regresi sebagai
berikut :
P = 7,044 + 0,101 In M - 0,292 In BTK – 0,522 In TA + 1,168 In BO + 0,163 In
BS + εn
Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 7,044 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service,
maka total biaya Bank Mandiri akan mengalami penurunan sebesar
704,4%.
(2) Koefisien regresi 0,101 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 10,1%.
(3) Koefisien regresi -0,292 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total biaya Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar
29,2%.
(4) Koefisien regresi -0,522 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total
aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 52,2%.
(5) Koefisien regresi 1,168 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa
jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total biaya Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 116,8%.
109
(6) Koefisien regresi 0,163 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika
biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
biaya Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 16,3%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya Bank
Mandiri ialah variabel biaya tenaga kerja, biaya operasional, biaya service.
variabel modal dan total aset.
b. Bank DKI
Pada tabel coefficient Bank DKI diatas, diperoleh model regresi sebagai berikut :
P = -0,837 + 0,328 In M - 0,188 In BTK - 0,266 In TA + 0,958 In BO + 0,251 In
BS+ εn
Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -0,837 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya
service, maka total biaya Bank DKI akan mengalami penurunan sebesar
83,7%.
(2) Koefisien regresi 0,328 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank DKI
akan mengalami peningkatan sebesar 32,8%.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant -.837 .655
Modal (M) .328 .060
Biaya Tenaga Kerja (BTK) -.188 .070
Total Aset (TA) -.266 .079
Biaya Operasional (BO) .958 .110
Biaya Service (BS) .251 .066
Tabel 39 : tabel coefficient Bank DKI
110
(3) Koefisien regresi -0,188 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total biaya Bank DKI akan mengalami kenaikan sebesar 18,8%.
(4) Koefisien regresi -0,266 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total
aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
DKI akan mengalami peningkatan sebesar 26,6%.
(5) Koefisien regresi 0,958 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa
jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total biaya Bank DKI akan mengalami kenaikan sebesar 95,8%.
(6) Koefisien regresi 0,251 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika
biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
biaya Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 25,1%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya Bank
DKI ialah variabel modal, biaya tenaga kerja, biaya operasional, biaya service dan
total aset.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant .890 .798
Modal (M) .026 .022
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .431 .105
Total Aset (TA) -.107 .061
Biaya Operasional (BO) 1.034 .027
Biaya Service (BS) -.426 .114
Pada tabel coefficient Hongkong Shanghai Banking Corporate diatas, diperoleh
model regresi sebagai berikut :
Tabel 40 : Tabel coefficienct Hongkong Shanghai Banking Corporate
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
111
P = 0,890 + 0,026 In M + 0,431 In BTK - 0,107 In TA + 1,034 In BO + 0,426 In
BS + εn
Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -0,890 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya
service, maka total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan
mengalami penurunan sebesar 89%.
(2) Koefisien regresi 0,026 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Hongkong
Shanghai Banking Corporate akan mengalami peningkatan sebesar 2,6%.
(3) Koefisien regresi 0,431 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 43,1%.
(4) Koefisien regresi -0,107 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total
aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya
Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami peningkatan
sebesar 10,7%.
(5) Koefisien regresi 1,034 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa
jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 103,4%.
112
(6) Koefisien regresi 0,426 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika
biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 42,6%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya
Hongkong Shanghai Banking Corporate ialah variabel modal, biaya tenaga kerja,
biaya operasional, biaya service dan total aset.
Pada tabel coefficient the Development Bank of Singapore, diperoleh model
regresi untuk sebagai berikut :
P = -4,410 + 0,371 In M – 0,259 In BTK - 0,089 In TA + 1,155 In BO + 0,066 In
BS + εn
Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -4,410 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya
service, maka total biaya The Development Bank of Singapore akan
mengalami penurunan sebesar 441%.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant -4.410 .978
Modal (M) .371 .102
Biaya Tenaga Kerja (BTK) -.259 .062
Total Aset (TA) -.089 .115
Biaya Operasional (BO) 1.155 .104
Biaya Service (BS) .066 .057
Tabel 41 : tabel coefficient The Development Bank of Singapore
d. The Development Bank of Singapore
113
(2) Koefisien regresi 0,371 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya The
Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar
37,1%.
(3) Koefisien regresi -0,259 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total biaya Hongkong The Development Bank of Singapore akan
mengalami peningkatan sebesar 25,9%.
(4) Koefisien regresi -0,089 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total
aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya The
Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar
8,9%.
(5) Koefisien regresi 1,155 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa
jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total biaya The Development Bank of Singapore akan mengalami
peningkatan sebesar 115,5%.
(6) Koefisien regresi 0,066 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika
biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
biaya The Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan
sebesar 6,6%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya The
Development Bank of Singapore ialah variabel modal, biaya operasional, biaya
service, biaya tenaga kerja, total aset.
114
e. Bank Bisnis International
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 1.502 .271
Modal (M) .151 .028
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .391 .053
Total Aset (TA) -.201 .046
Biaya Operasional (BO) .117 .079
Biaya Service (BS) .484 .050
Pada tabel coefficient Bank Bisnis international diatas, diperoleh model regresi
sebagai berikut :
P = 1,502 + 0,151 In M + 0,391 In BTK - 0,201 In TA + 0,117 In BO + 0,484 In
BS + εn
Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 1,520 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service,
maka total biaya Bank Bisnis International akan mengalami penurunan
sebesar 150,2%.
(2) Koefisien regresi 0,151 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 15,1%.
(3) Koefisien regresi 0,391 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total biaya Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan
sebesar 39,1%.
Tabel 42 : tabel coefficienct Bank Bisnis International
115
(4) Koefisien regresi -0,201 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total
aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar 20,1%.
(5) Koefisien regresi 0,117 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa
jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total biaya Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan
sebesar 11,7%.
(6) Koefisien regresi 0,484 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika
biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
biaya Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan sebesar
48,4%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya ialah
variabel modal, biaya operasional, biaya tenaga kerja biaya service dan total aset.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant -4.209 .789
Modal (M) -.106 .074
Biaya Tenaga Kerja (BTK) -1.058 .064
Total Aset (TA) .345 .067
Biaya Operasional (BO) 2.104 .089
Biaya Service (BS) -.047 .043
Pada tabel coefficient Bank Mega Syariah diatas, diperoleh model regresi sebagai
berikut :
P = -4,209 – 0,106 In M - 1,058 In BTK + 0,345 In TA + 2,104 In BO – 0,047 In
BS + εn
Tabel 43: tabel coefficient Bank Mega Syariah
f. Bank Mega Syariah
116
Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -4,209 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya
service, maka total biaya Bank Mega Syariah akan mengalami penurunan
sebesar 420,9%.
(2) Koefisien regresi -0,106 (variabel modal) menunjukkan bahwa jika modal
mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 10,6%.
(3) Koefisien regresi -1,058 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total biaya Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar
105,8%.
(4) Koefisien regresi 0,345 (variabel total aset) menunjukkan bahwa jika total
aset mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total biaya Bank
Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 34,5%.
(5) Koefisien regresi 2,104 (variabel biaya operasional) menunjukkan bahwa
jika biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total biaya Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar
210,4%.
(6) Koefisien regresi -0,047 (variabel biaya service) menunjukkan bahwa jika
biaya service mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
biaya Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 4,7%.
117
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total biaya Bank
Mega Syariah ialah variabel total aset, biaya operasional, biaya tenaga kerja dan
biaya service, modal.
3. Uji Asumsi Klasik & Uji Statistik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolieritas. Sedangkan uji statistik terdiri dari uji F,
uji t dan uji koefisien determinasi. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan
uji asumsi klasik dan uji statistik pada masing-masing bank.
a. Bank Mandiri
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 16 : Uji Normalitas Bank Mandiri
Gambar 17 : Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri
118
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summary
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .994a .987 .986 .090045 .987 1015.454 5 66 .000 .461
Predictors: (Constant), ln_M,ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO
Dependent Variable: cost
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,461. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.044 1.794 3.926 .000
Modal .101 .114 .049 .884 .380 .064 15.517
Biaya Tenaga Kerja -.292 .059 -.303 -4.935 .000 .052 19.360
Total Aset -.522 .170 -.160 -3.065 .003 .072 13.955
Biaya Operasional 1.168 .099 1.143 11.778 .000 .021 48.413
Biaya Service .163 .073 .190 2.216 .030 .026 37.841
Dependent Variable: cost
Tabel 44 :
(3) Uji Autokorelarsi
Tabel 45 :
(4) Uji Multikolinieritas
119
Variabel modal , biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya
service terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan
nilai VIF lebih dari 10.
(5) Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 41.167 5 8.233 1015000 .000a
Residual .535 66 .008
Total 41.702 71
Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja total aset, biaya service, biaya operasional
Dependent Variable: cost
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (=101500) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja,
total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Mandiri.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 3.926 .000
In M .884 .380
In BTK -4.935 .000
In TA -3.065 .003
In BO 11.778 .000
In BS 2.216 .030
Tabel 47 : nilai t dan sig Bank Mandiri
Tabel 46:
120
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung
(=0,884) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap
total biaya Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel modal tidak berpengaruh
terhadap tingkat efisiensi biaya biaya Bank Mandiri.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -4,953) < t-tabel (=
-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank
Mandiri. Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank Mandiri.
Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -3,065) < t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank Mandiri.
Dengan demikian, variabel total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
biaya Bank Mandiri.
Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 11,778) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mandiri.
Dengan demikian, variabel biaya operasional berpengaruh positif terhadap tingkat
efisiensi biaya Bank Mandiri.
Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 2,216) > t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mandiri. Dengan
demikian, variabel biaya service berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi
biaya Bank Mandiri.
121
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 44, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,987 atau
98,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank Mandiri periode Januari 2007
hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh modal, biaya tenaga kerja, total aset,
biaya operasional dan biaya service sebesar 97,8%. Sisanya 2,2% dipengaruhi
oleh variabel lain seperti DPK, Investasi Surat Berharga dan lain-lain
b. Bank DKI
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 18 : Uji Normalitas Bank DKI
Gambar 19 : Uji Heteroskedastisitas Bank DKI
122
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .996a .991 .991 .096286 .991 1525.659 5 66 .000 1.295
Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_AT, ln_BS, ln_BO
Dependent Variable: cost
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,295. artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
(4) Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.837 .655 -1.277 .206
Modal .328 .060 .141 5.436 .000 .193 5.173
Biaya Tenaga Kerja -.188 .070 -.177 -2.688 .009 .030 33.280
Total Aset -.266 .079 -.091 -3.355 .001 .175 5.716
Biaya Operasional .958 .110 .899 8.724 .000 .012 81.656
Biaya Service .251 .066 .259 3.793 .000 .028 35.804
Dependent Variable: cost
Tabel 48 :
Tabel 49 :
(3) Uji Autokorelasi
123
Variabel modal, dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena
nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel
biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service dan total pembiayaan &
piutang (TPP) terkena gejala multikolinieritas karena nilai VIF melebihi dari 10.
(5) Uji F
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 330.853) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja,
total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat efisiensi biaya Bank DKI.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant -1.277 .206
In M 5.436 .000
In BTK -2.688 .009
In TA -3.355 .001
In BO 8.724 .000
In BS 3.793 .000
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.485 5 1.497 330.853 .000a
Residual .299 66 .005
Total 7.784 71
Predictors: (Constant),modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya
service, biaya operasional
Dependent Variable: cost
Tabel 50 :
Tabel 51 : tabel t dan Sig Bank DKI
tabe
124
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung
(=5,436) > t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
biaya Bank DKI. Dengan demikian, variabel modal berpengaruh positif terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank DKI.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -2,688) < t-tabel (=
-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank
DKI. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank DKI.
Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -3,355) < t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank DKI.
Dengan demikian, variabel total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
biaya Bank DKI.
Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 8,724) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank DKI.
Dengan demikian, biaya operasional berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi
biaya Bank DKI.
Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 3,793) > t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank DKI. Dengan
demikian, variabel biaya service berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi
biaya Bank DKI.
125
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 48, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,991 atau
99,1%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank DKI periode januari 2007
hingga desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal, biaya tenaga kerja, total
aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 99,1%. Sisanya 0,09%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, kredit dan lain-lain.
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
\
Gambar 20 : Uji Normalitas Hongkong Shanghai Banking Corporate
Gambar 21 : Uji heteroskedastisitas Hongkong Shanghai Banking Corporate
126
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .998a .997 .996 .053877 .997 3823.452 5 66 .000 0.972
Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BO, ln_BS
Dependent Variable: cost
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,972. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
(4) Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .890 .798 1.115 .269
Modal .026 .022 .020 1.163 .249 .171 5.855
Biaya Tenaga Kerja .431 .105 .371 4.114 .000 .006 156.394
Total Aset -.107 .061 -.031 -1.756 .084 .171 5.854
Biaya Operasional 1.034 .027 1.017 38.715 .000 .075 13.246
Biaya service -.426 .114 -.378 -3.740 .000 .005 195.766
Dependent Variable: cost
Tabel 52 :
Tabel 53 :
(3) Uji Autokorelasi
127
Variabel modal dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena
nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Variabel biaya tenaga
kerja, biaya operasional dan biaya service terkena gejala multikolinieritas karena
nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari 10.
(5) Uji F ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 55.494 5 11.099 3.823 .000a
Residual .192 66 .003
Total 55.686 71
Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service, biaya operasional
Dependent Variable: cost
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 3,823) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja, total
aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan terhadap
tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 1.115 .269
In M 1.163 .249
In BTK 4.114 .000
In TA -1.756 .084
In BO 38.715 .000
In BS -3.740 .000
Tabel 54 :
Tabel 55 : nilai t dan Sig Hongkong Shanghai Banking Corporate
128
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung
(=1,163) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap
total biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel
modal tidak berpengaruh tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking
Corporate.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 4,114) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Hongkong
Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja
berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking
Corporate.
Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -1,756) > t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Hongkong Shanghai
Banking Corporate. Dengan demikian, variabel total aset berpengaruh negatif
terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 38,175) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Hongkong
Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian biaya operasional berpengaruh
positif terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= -3,740) < t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Hongkong
Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel biaya service tidak
129
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking
Corporate.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 52, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,997 atau
99,7%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Hongkong Shanghai Banking
Corporate periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel
modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar
99,7%. Sisanya 0,03% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar,
pinjaman dan lain-lain.
d. The Development Bank of Singapore
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 22 : Uji Normalitas The Development Bank of Singapore
130
(2) Uji Hetroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .991a .981 .980 .11857 .981 687.825 5 66 .000 .551
Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO
Dependent Variable: cost
Berdasarkan tabel model summary di atas, dapat kita lihat bahwa nilai
Durbin-Watson-nya adalah sebesar 0,551 Nilai berada di antara -2 dan +2.
Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala autokorelasi.
Gambar 23 : Uji heteroskedastisitas The Development Bank of Singapore
Tabel 56 :
(3) Uji Autokorelasi
131
(4) Uji Multikolineritas
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -4.410 .978 -4.510 .000
Modal .371 .102 .145 3.623 .001 .178 5.618
Biaya Tenaga Kerja -.259 .062 -.253 -4.186 .000 .078 12.821
Total Aset -.089 .115 -.030 -.769 .444 .186 5.367
Biaya Operasional 1.155 .104 1.088 11.108 .000 .030 33.635
Biaya Service .066 .057 .073 1.165 .248 .074 13.568
Dependent Variable : cost
Variabel modal dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena
nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel
biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service terkena gejala
multikolinieritas karena nilai tolerance yang kurang dari 0,1 dan nilai VIF
melebihi dari 10.
(5) Uji F
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 687,825) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal,biaya tenaga kerja,
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 48.351 5 9.670 687.825 .000a
Residual .928 66 .014
Total 49.279 71
Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service,biaya operasional
Dependent Variable: cost
Tabel 57 :
Tabel 4.21 : Tabel 58 :
132
total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant -4.510 .000
In M 3.623 .001
In BTK -4.186 .000
In TA -.769 .444
In BO 11.108 .000
In BS 1.165 .248
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung (=
3,623) > t-tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
biaya The Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel modal
berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of
Singapore.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -4,186) < t-tabel (=
-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya The
Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja
tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of
Singapore.
Tabel 59 : nilai t dan Sig The Development Bank of Singapore
133
Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -0,769) > t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya The Development Bank
of Singapore. Dengan demikian, variabel total aset berpengaruh negatif terhadap
tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore.
Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 11,108) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya The
Development Bank of Singapore. Dengan demikian, biaya operasional
berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of
Singapore.
Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 1,165) < t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya The Development
Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel biaya service tidak berpengaruh
terhadap tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 56, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,981 atau
98,1%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya The Development Bank of Singapore
periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal,
biaya tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 98,1%.
Sisanya 1,9% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, surat berharga dan
lain-lain.
134
e. Bank Bisnis International
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Gambar 24 : Uji Normalitas Bank Bisnis International
Gambar 25 : Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis International
135
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .999a .998 .998 .347225 .998 7081.539 5 66 .000 1.265
Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO
Dependent Variable: cost
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,265. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Variabel modal tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance
lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel biaya tenaga
kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service terkena gejala
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.502 .271 5.542 .000
Modal .151 .028 .071 5.422 .000 .163 6.119
BTK .391 .053 .391 7.419 .000 .010 98.460
Totalaset -.201 .046 -.082 -4.415 .000 .082 12.196
BO .117 .079 .120 1.484 .143 .004 230.241
BS .484 .050 .500 9.704 .000 .011 94.055
Dependent Variable: cost
Tabel 60 :
Tabel 61 :
(4) Uji Multikolinieritas
(3) Uji Autokorelasi
136
multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari
10.
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 7,082) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja, total
aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 5.542 .000
In M 5.422 .000
In BTK 7.419 .000
In TA -4.415 .000
In BO 1.484 .143
In BS 9.704 .000
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 42.696 5 8.539 7.082 .000a
Residual .080 66 .001
Total 42.775 71
Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service, biaya operasional
Dependent Variable: cost
Tabel 62 :
Tabel 63 : nilai t dan Sig Bank Bisnis International
(5) Uji F
137
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung (=
5,422) >t-tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
biaya Bank Bisnis International. Dengan demikian, variabel modal berpengaruh
positif terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 7,419) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Bisnis
International. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.
Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= -4,415) < t-tabel (= -1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank Bisnis
International. Dengan demikian, variabel total aset tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.
Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 1,484) < t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank
Bisnis International. Dengan demikian, biaya operasional tidak berpengaruh
terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.
Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= 9,704) > t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Bisnis
International. Dengan demikian, variabel biaya service berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International.
138
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 60, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,998 atau
99,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank Bisnis International periode
januari 2007 hingga desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal, biaya
tenaga kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 99,8%.
Sisanya 0,02% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva tetap, kredit dan lain-
lain.
f. Bank Mega Syariah
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 26 : Uji Normalitas Bank Mega Syariah
Gambar 27 : Uji heteroskedastisitas Bank Mega Syariah
139
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .997a .993 .993 .077612 .993 1974.837 5 66 .000 0.389
Predictors: (Constant), ln_M, ln_BTK, ln_TA, ln_BS, ln_BO
Dependent Variable: cost
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,389. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
(4) Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -4.209 .789 -5.334 .000
Modal -.106 .074 -.037 -1.433 .157 .150 6.661
Biaya Tenaga Kerja -1.058 .064 -1.515 -16.596 .000 .012 82.843
Total Aset .345 .067 .140 5.136 .000 .136 7.361
Biaya Operasional 2.104 .089 2.457 23.738 .000 .009 106.500
Biaya Service -.047 .043 -.058 -1.101 .275 .037 27.133
Dependent Variable: cost
Tabel 64 :
Tabel 65 :
(3) Uji Autokorelasi
140
Variabel modal dan total aset tidak terkena gejala multikolinieritas karena
nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan variabel lain
yaitu biaya tenaga kerja, biaya operasional dan biaya service terkena gejala
multikolineritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.
(5) Uji F ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 59.480 5 11.896 1.975 .000a
Residual .398 66 .006
Total 59.877 71
Predictors: (Constant), modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya service, biaya operasional
Dependent Variable: cost
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 1,975) < F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal, biaya tenaga kerja, total
aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh secara simultan terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant -5.334 .000
In M -1.433 .157
In BTK -16.596 .000
In TA 5.136 .000
In BO 23.738 .000
In BS -1.101 .275
Tabel 66 :
Tabel 67 : nilai t dan Sig Bank Mega Syariah
141
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel modal (M) dengan t-hitung (=
-1,433) > t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total
biaya Bank Mega Syariah. Dengan demikian, modal berpengaruh negatif terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= -16,596) < t-tabel (=
-1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total biaya Bank
Mega Syariah. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh
terhadap tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.
Variabel total aset (TA) dengan t-hitung (= 5,136) > t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mega Syariah.
Dengan demikian, variabel total aset berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi
biaya Bank Mega Syariah.
Variabel biaya operasional (BO) dengan t-hitung (= 23,378) > t-tabel
(=1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mega
Syariah. Dengan demikian, biaya operasional berpengaruh positif terhadap tingkat
efisiensi biaya Bank Mega Syariah.
Variabel biaya service (BS) dengan t-hitung (= -1,101) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total biaya Bank Mega
Syariah. Dengan demikian, variabel biaya service berpengaruh negatif terhadap
tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah.
142
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 64, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,993 atau
99,3%. Hal ini berarti tingkat efisiensi biaya Bank Mega Syariah periode Januari
2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel modal, biaya tenaga kerja,
total aset, biaya operasional dan biaya service sebesar 99,3%. Sisanya 0,7%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti kredit, pinjaman dan lain-lain.
C. Profit Efficiency
1. Analisis Perbandingan Efisiensi Pendekatan Profit Efficiency
Setelah melakukan analisis dengan pendekatan technical dan cost effiency,
pendekatan selanjutnya yang dipergunakan ialah profit efficiency. Pada
pendekatan profit efficiency memiliki indikator yang sama dengan technical
efficiency yaitu skor efisiensi yang mendekati angka 1 atau 100% adalah yang
paling baik. Hal ini berarti skor efisiensi sebuah bank akan semakin baik jika
mendekati 100%.
2007 2008 2009 2010 2011 2012
MNDR 97,69 87,99 71,81 79,18 90,60 99,99
BDKI 97,76 85,52 31,28 36,64 89,79 99,99
HSBC 97,71 91,54 83,10 85,75 93,76 99,99
DBS 97,58 73,73 29,75 35,99 90,64 99,99
BBI 97,61 87,75 77,94 81,50 92,20 99,99
BMGS 97,91 90,68 65,50 45,20 88,03 99,99
Pada perhitungan efisiensi tahun 2007 memperlihatkan. Bank Mega
Syariah (BMGS) yang memperoleh skor efisiensi tertinggi yaitu 97,71%.
Selanjutnya posisi kedua ditempati oleh Bank DKI (BDKI) dengan perolehan
skor efisiensi sebesar 97,76%. Pada posisi ketiga ditempati oleh Hongkong
Tabel 68 : tabel skor efisiensi keuntungan masing-masing bank periode 2007-2012 (%)
Sumber : data sekunder yang sudah diolah
143
Shanghai Banking Corporate (HSBC) dengan perolehan skor efisiensi sebesar
97,71%.
Posisi keempat ditempati oleh Bank Mandiri (MNDR) dengan perolehan
skor efisiensi sebesar 97,69%. Di bawah Bank Mandiri, ada Bank Bisnis
International (BBI) yang memiliki skor efisiensi 97,61%. Di posisi terakhir ada
The Development Bank of Singapore (DBS) yang memiliki skor efisiensi 97,58%.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya nilai efisiensi masing-masing bank
karena tinggi variabel aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan &piutang
serta pendapatan lain yang tinggi.
Pada tahun 2008, terjadi perubahan posisi peringkat efisiensi pada tabel
Jika pada tahun sebelumnya Bank Mega Syariah meraih nilai profit efficiency
tertinggi, namun pada tahun ini bank yang meraih nilai profit efficiency paling
tinggi ialah Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut meraih skor
efisiensi sebesar 91,54% atau turun 6,17% dari tahun sebelumnya. Penurunan
nilai efisiensi ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan,
variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal I,II dan III, variabel total
pembiayaan & piutang yang turun bulan Februari dan Desember, variabel aktiva
tetap pada bulan Maret dan Juli serta variabel total simpanan yang turun pada
periode kuartal I.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor
efisiensi sebesar 90,68% atau turun 7,23% dari tahun sebelumnya. Penurunan
nilai efisiensi ini dikarenakan variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan,
variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode kuartal I dan II,
144
variabel pendapatan lain yang turun pada bulan Maret, Juni dan Oktober, variabel
aktiva tetap yang turun pada periode kuartal III serta bulan April dan variabel total
simpanan yang turun pada bulan Maret, April, Juli dan November.
Posisi ketiga terdapat Bank Mandiri dengan perolehan skor efisiensi
dengan nilai 87,99% atau turun 9,7% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai
efisiensi ini karena variabel tenaga kerja yang naik setiap bulan, variabel
pendapatan lain yang turun pada periode kuartal II dan III, variabel aktiva tetap
yang turun pada periode kuartal I, II serta bulan Agustus dan November, variabel
total simpanan yang turun pada bulan Maret, Mei, Juli dan Agustus serta variabel
total pembiayaan & piutang yang turun pada bulan Desember.
Posisi keempat terdapat Bank Bisnis International dengan perolehan skor
efisiensi sebesar 87,75% atau turun 9,86% dari tahun sebelumnya. Penurunan skor
efisiensi ini dipengaruhi olehnya naiknya biaya tenaga kerja setiap bulan, variabel
pendapatan lain yang turun pada periode kuartal II serta bulan Maret, Mei,
September dan Desember, variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada
bulan April dan Oktober, variabel aktiva tetap yang turun pada bulan Maret, April
dan Juni serta variabel total simpanan yang turun pada periode kuartal II, III dan
bulan Desember.
Posisi kelima terdapat Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi sebesar
85,52% atau turun 12,24% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan
variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan, variabel pendapatan lain yang
turun pada periode kuartal II dan bulan Desember, variabel aktiva tetap yang turun
145
pada bulan April, Juni dan Desember, variabel total simpanan yang turun pada
periode kuartal II serta bulan Oktober dan November.
Posisi terakhir ditempati oleh The Development Bank of Singapore
dengan perolehan skor efisiensi 73,73% atau turun 23,85% dari tahun
sebelumnya. Penurunan skor efisiensi ini disebabkan biaya tenaga kerja yang
setiap bulan naik, variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal I dan
III, variabel aktiva tetap yang turun pada bulan Februari dan November, variabel
total simpanan yang turun pada periode kuartal III serta bulan Maret, Mei dan
Desember serta variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode
kuartal IV dan bulan Maret, April dan Mei.
Tahun 2009, bank yang meraih nilai efisiensi tertinggi sama seperti tahun
lalu yaitu Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut meraih skor
efisiensi sebesar 83,1% atau turun 8,44% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini
disebabkan naiknya variabel biaya tenaga kerja pada setiap bulan, variabel
pendapatan lain yang turun pada periode kuartal III serta bulan April, Mei dan
Desember, variabel aktiva tetap yang turun pada setiap bulannya, variabel total
simpanan yang turun pada periode kuartal I dan II serta bulan September, Oktober
dan Desember, variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode
kuartal II serta bulan Maret, September dan November.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan
skor efisiensi sebesar 77,94% atau turun 9,81% dari tahun sebelumnya. Penurunan
skor efisiensi ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik pada setiap
bulan, variabel pendapatan lain dan total simpanan yang turun pada periode
146
kuartal I serta bulan April dan September, variabel aktiva tetap yang turun pada
setiap bulan dan variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada bulan
September dan November.
Posisi ketiga terdapat Bank Mandiri dengan perolehan skor efisiensi
sebesar 71,81% atau turun 16,18% dari tahun sebelumnya. Penurunan skor
efisiensi ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik pada setiap bulan,
variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal I serta bulan April, Juni,
Juli dan Oktober, variabel aktiva tetap yang turun pada periode kuartal I dan II
serta bulan Juli, Agustus dan November, variabel total simpanan yang turun pada
periode kuartal I serta bulan Juli dan Oktober, variabel total pembiayaan &
piutang yang turun pada bulan April dan Juli.
Posisi keempat ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor
efisiensi sebesar 65,5% atau turun 25,18% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini
disebabkan naiknya biaya tenaga kerja setiap bulannya, variabel pendapatan lain
yang turun pada periode kuartal II dan Kuartal IV serta bulan Februari, variabel
aktiva tetap yang turun pada periode kuartal I, III dan IV serta variabel total
simpanan yang turun pada bulan Maret dan Juni.
Posisi kelima terdapat Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi sebesar
31,28% atau turun 54,24% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan
variabel tenaga kerja yang naik pada setiap bulannya, variabel pendapatan lain
yang turun pada periode kuartal II dan IV serta bulan Maret, variabel aktiva tetap
yang turun pada periode kuartal I, II serta bulan Agustus dan November, variabel
147
total simpanan yang turun pada periode kuartal III serta bulan Mei dan November,
variabel total pembiayaan & piutang turun pada bulan November.
Posisi terakhir ditempati The Development Bank of Singapore dengan
perolehan skor efisiensi 29,75% atau turun 43,98% dari tahun sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulannya,
variabel pendapatan lain yang turun pada periode kuartal II, variabel aktiva tetap
yang turun setiap bulan kecuali pada bulan April dan September, variabel total
simpanan yang turun pada periode kuartal II serta variabel total pembiayaan &
piutang yang turun pada periode kuartal III serta bulan Maret dan April.
Tahun 2010, bank yang memiliki skor efisiensi terbaik sama dengan tahun
sebelumnya yaitu Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut pada
tahun ini meraih skor efisiensi sebesar 85,75% atau naik 2,65% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini disebabkan variabel total pembiayaan
& piutang yang naik pada setiap bulan, variabel total simpanan yang naik setiap
bulan kecuali pada periode kuartal III serta variabel pendapatan lain yang naik
pada bulan Februari, Mei, Oktober dan November.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan
skor efisiensi 81,5% atau naik 3,56% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai
efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total pembiayaan dan piutang yang naik
pada periode kuartal I dan II serta bulan September dan Desember, variabel
pendapatan lainnya yang naik pada bulan April, Juni dan September, variabel
aktiva tetap yang naik pada bulan November serta variabel total simpanan yang
naik pada periode kuartal I, II dan III.
148
Posisi ketiga terdapat Bank Mandiri dengan perolehan skor efisiensi
sebesar 79,18% atau naik 7,37% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai
efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel total pembiayaan & piutang yang naik
setiap bulan, variabel pendapatan lain yang naik pada bulan Maret, Mei, Oktober
dan Desember, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal II dan IV serta
bulan Agustus, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal II, III dan
IV serta bulan Maret.
Posisi keempat ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor
efisiensi sebesar 45,2% atau turun 20,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini
disebabkan oleh variabel biaya tenaga kerja yang naik setiap bulan, variabel
pendapatan lain yang turun pada periode kuartal III serta bulan Februari dan Mei,
variabel aktiva tetap yang turun pada periode kuartal I dan IV serta bulan Juni,
variabel total simpanan yang turun pada periode kuartal III serta bulan Februari
dan November, variabel total pembiayaan & piutang yang turun pada periode
kuartal I dan bulan Juli.
Posisi kelima ditempati oleh Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi
sebesar 36,64% atau naik sebesar 5,36% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai
efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada periode
kuartal II dan III, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada periode
kuartal I, III dan IV, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal IV serta
bulan Juli dan Agustus, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal I
dan III serta bulan Juni.
149
Posisi terakhir, ada The Development Bank of Singapore dengan
perolehan skor efisiensi sebesar 35,99% atau naik 6,24% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan skor efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik
pada periode kuartal IV serta bulan April dan Mei, variabel total pembiayaan &
piutang yang naik setiap bulan kecuali pada bulan Juli, November dan Desember,
variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Desember serta variabel total simpanan
yang naik pada periode kuartal II dan bulan Oktober.
Tahun 2011, nilai efisiensi masing-masing bank naik dan berada di atas 80
%. Pada tahun ini, Bank yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya memperoleh
skor efisiensi terbaik yaitu Hongkong Shanghai Banking Corporate. Bank tersebut
meraih skor efisiensi sebesar 93,76% atau naik 8,01% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik
pada periode kuartal II dan IV, variabel total pembiayaan & piutang yang naik
pada periode kuartal II dan III serta bulan Maret dan November, variabel aktiva
tetap yang naik pada bulan April dan variabel total simpanan yang naik pada
periode kuartal II serta bulan Maret, Juli, September dan November.
Posisi kedua ditempati oleh Bank Bisnis International dengan perolehan
skor efisiensi 92,2% atau naik 10,7% dari tahun sebelumnya. Peningkatan skor
efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lainnya yang naik setiap bulan
kecuali pada bulan Mei, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada
periode kuartal III dan IV serta bulan Maret, April dan Juni, variabel aktiva tetap
yang naik pada bulan Agustus dan variabel total simpanan yang naik pada kuartal
II dan III serta bulan Februari dan Desember.
150
Posisi ketiga ditempati oleh The Development Bank of Singapore dengan
perolehan skor efisiensi 90,64% atau naik signifikan 54,66% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan
lain yang naik pada bulan Mei, September dan November, variabel total
pembiayaan & piutang yang naik pada periode kuartal II serta bulan Juli, Oktober
dan November, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal IV serta
bulan Februari, April dan Juni.
Posisi keempat ditempati oleh Bank Mandiri dengan perolehan skor
efisiensi sebesar 90,6% atau naik 11,42% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini
dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada bulan Maret dan
September, variabel total simpanan yang naik setiap bulan kecuali bulan Februari
dan April, variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan serta
variabel aktiva tetap yang naik setiap bulan kecuali bulan Februari.
Posisi kelima ditempati oleh Bank DKI dengan perolehan skor efisiensi
sebesar 89,97% atau naik signifikan 53,15% dari tahun sebelumnya. Peningkatan
signifikan ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada bulan
Maret, Mei, Juli dan Agustus, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal
II dan IV, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada setiap bulan
kecuali bulan Agustus dan Oktober serta variabel total pembiayaan & piutang
yang naik pada setiap bulan.
Posisi keenam ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan perolehan skor
efisiensi 88,03% atau naik signifikan 42,83% dari tahun sebelumnya. Peningkatan
signifikan ini dipengaruhi oleh variabel pendapatan lain yang naik pada bulan
151
Maret, Juni, September, Oktober dan Desember, variabel aktiva tetap yang naik
pada bulan April, variabel total simpanan yang naik setiap bulan kecuali bulan
April dan Mei serta variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan
kecuali bulan Februari, Maret dan April.
Tahun terakhir yaitu 2012, masing-masing bank mampu meraih skor
efisiensi secara maksimal. Pada tahun ini semua bank memiliki skor efisiensi
99,99%. Bank Mandiri mampu meningkatkan skor efisiensinya sebesar 9,39%
dari tahun sebelumnya. Peningkatan skor efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel
pendapatan lain yang naik pada periode kuartal III dan IV serta bulan Februari dan
April, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal IV dan bulan Maret,
Juni dan Juli, variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan kecuali
bulan Agustus serta variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal II, III
dan IV.
Bank DKI mampu meningkatkan nilai efisiensinya sebesar 10,2% dari
tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi ini dipengaruhi oleh variabel
pendapatan lain yang naik setiap bulan kecuali bulan April, Juli dan Oktober,
variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Juli dan Agustus, variabel total
pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan serta variabel total simpanan yang
naik pada periode kuartal I dan II serta bulan Agustus dan September.
Hongkong Shanghai Banking Corporate berhasil meningkatkan nilai
efisiensinya sebanyak 6,23% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi
oleh variabel total pembiayaan & piutang yang naik setiap bulan kecuali bulan
September, variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Juni, variabel total
152
simpanan yang naik pada periode kuartal I dan II serta bulan Agustus, Oktober
dan Desember serta variabel pendapatan lainnya yang naik setiap bulan kecuali
pada bulan Agustus, September dan Oktober.
The Development Bank of Singapore mampu menaikkan skor efisiensi
sebesar 9,35% dari tahun sebelumnya. Peningkatan skor efisiensi ini dipengaruhi
oleh variabel pendapatan lain yang naik pada periode kuartal I serta bulan Mei,
September dan Oktober, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal II
dan III serta bulan November, variabel total pembiayaan & piutang yang naik
pada periode kuartal II dan III serta bulan Februari.
Bank Bisnis International mampu menaikkan nilai efisiensi sebesar 7,79%
dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi bank ini dipengaruhi oleh
variabel pendapatan lain yang naik pada setiap bulan kecuali bulan Februari dan
Desember, variabel aktiva tetap yang naik pada periode kuartal III, variabel total
simpanan yang naik pada periode kuartal II dan IV serta bulan Maret dan
September, variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada setiap bulan
kecuali bulan Agustus.
Bank Mega Syariah juga berhasil menaikkan skor efisiensi bank tersebut
sebesar 11,96% dari tahun sebelumnya. Peningkatan nilai efisiensi bank tersebut
dipengaruhi oleh variabel total pembiayaan & piutang yang naik pada setiap bulan
kecuali bulan Oktober, variabel aktiva tetap yang naik pada bulan Maret, variabel
pendapatan lain yang naik pada bulan Maret, Juni, September, Oktober dan
Desember, variabel total simpanan yang naik pada periode kuartal III serta bulan
Maret, April, Oktober dan Desember.
153
2. Analisis Model Regresi
Dalam melakukan analisis model regresi, penulis akan menjelaskan
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
Penulis juga menggunakan akal sehat (common sense) dalam
mengintepretasikan sebuah model regresi.
a. Bank Mandiri
Pada tabel coefficient Bank Mandiri diatas, diperoleh model regresi sebagai
berikut :
2007 2008 2009 2010 2011 2012
MNDR 97,69 87,99 71,81 79,18 90,6 99,99
BDKI 97,76 85,52 31,28 36,64 89,79 99,99
HSBC 97,71 91,54 83,1 85,75 93,76 99,99
DBS 97,58 73,73 29,75 35,99 90,64 99,99
BBI 97,61 87,75 77,94 81,5 92,2 99,99
BMGS 97,91 90,68 65,5 45,2 88,03 99,99
0
20
40
60
80
100
120p
erc
en
t
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant -6.951 7.567
Aktiva Tetap (AT) .118 .343
Total Simpanan (TS) .006 .390
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .893 .025
Total Pembiayaan & Piutang (TPP) .628 .289
Pendapatan Lainnya (PL) -.262 .278
Tabel 69 : tabel coefficient Bank Mandiri
Grafik 3 : grafik pergerakan nilai efisiensi masing masing bank selama 2007-2012 (%)
154
P = -6,951 + 0,118 In AT + 0,006 In TS - 0,893 In BTK + 0,628 In TPP – 0,262
In PL+ εn
Model diatas dapat diinterpretasi sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -6,951 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank Mandiri
akan mengalami penurunan sebesar 695,1%.
(2) Koefisien regresi 0,118 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika
aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 11,8%.
(3) Koefisien regresi 0,006 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika
total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank Mandiri akan mengalami peningkatan sebesar 0,6%.
(4) Koefisien regresi 0,893 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan Bank Mandiri akan mengalami penurunan sebesar
89,3%.
(5) Koefisien regresi 0,628 (variabel total pembiayaan & piutang)
menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami
peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank Mandiri
akan mengalami peningkatan sebesar 62,8%.
(6) Koefisien regresi -0,262 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan
bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%
155
persen, maka total keuntungan Bank Mandiri akan mengalami peningkatan
sebesar 26,2%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi total keuntungan Bank
Mandiri ialah variabel aktiva tetap, total simpanan, pendapatan lainnya serta total
pembiayaan & piutang. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja jika mengalami
peningkatan akan mengakibatkan penurunan total keuntungan bagi Bank Mandiri.
b. Bank DKI
Pada tabel coefficient Bank DKI diatas, diperoleh model regresi sebagai berikut :
P = 0,475 + 0,368 In AT + 0,458 In TS - 0,482 In BTK – 0,231 In TPP – 0,169 In
PL+ εn
Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 0,475 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan &
piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank DKI akan
mengalami penurunan sebesar 47,5%.
(2) Koefisien regresi 0,368 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika
aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 36,8%.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant .475 2.963
Aktiva Tetap (AT) .368 .405
Total Simpanan (TS) .458 .328
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .482 .036
Total Pembiayaan & Piutang (TPP) -.231 .355
Pendapatan Lainnya (PL) -.169 .063
Tabel 70 : tabel coefficient Bank DKI
156
(3) Koefisien regresi 0,458 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika
total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank DKI akan mengalami peningkatan sebesar 45,8%.
(4) Koefisien regresi 0,482 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan Bank DKI akan mengalami penurunan sebesar
48,2%.
(5) Koefisien regresi -0,231 (variabel total pembiayaan & piutang)
menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami
peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank DKI akan
mengalami peningkatan sebesar 23,1%.
(6) Koefisien regresi -0,169 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan
bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%
persen, maka total keuntungan Bank DKI akan mengalami peningkatan
sebesar 16,9%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan
Bank DKI ialah variabel aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan & piutang
serta pendapatan lainnya. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja jika
mengalami peningkatan justru akan mengakibatkan penurunan total keuntungan
Bank DKI.
157
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant -4.582 3.833
Aktiva Tetap (AT) .188 .158
Total Simpanan (TS) -.534 .717
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .949 .053
Total Pembiayaan & Piutang (TPP) .446 .539
Pendapatan Lainnya (PL) .294 .217
Pada tabel coefficient Hongkong Shanghai Banking Corporate diatas, diperoleh
model regresi sebagai berikut :
P = - 4,582 + 0,188 In AT – 0,534 In TS - 0,949 In BTK + 0,446 In TPP + 0,294
In PL+ εn
Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -4,582 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Hongkong
Shanghai Banking Corporate akan mengalami penurunan sebesar 458,2%.
(2) Koefisien regresi 0,188 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika
aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 18,8%.
(3) Koefisien regresi -0,534 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa
jika total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan mengalami
peningkatan sebesar 53,4%.
Tabel 71 : Tabel coefficienct Hongkong Shanghai Banking Corporate
158
(4) Koefisien regresi 0,949 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan
mengalami penurunan sebesar 94,9%.
(5) Koefisien regresi 0,446 (variabel total pembiayaan & piutang)
menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami
peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Hongkong
Shanghai Banking Corporate akan mengalami peningkatan sebesar 44,6%.
(6) Koefisien regresi 0,294 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan bahwa
jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate akan
mengalami peningkatan sebesar 29,4%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan
Hongkong Shanghai Banking Corporate ialah variabel aktiva tetap, biaya tenaga
kerja, total pembiayaan & piutang serta Pendapatan Lainnya. Sementara itu
variabel biaya tenaga kerja jika mengalami peningkatan akan mengakibatkan
penurunan total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 13.476 6.743
Aktiva Tetap (AT) -.474 .202
Total Simpanan (TS) -.362 .898
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .872 .087
Total Pembiayaan & Piutang (TPP) .347 .901
Pendapatan Lainnya (PL) -.419 .281
Tabel 72 : tabel coefficient The Development Bank of Singapore
d. The Development Bank of Singapore
159
Pada tabel coefficient the Development Bank of Singapore diatas, diperoleh
model regresi untuk sebagai berikut :
P = 13,476 – 0,474 In AT – 0,362 In TS - 0,872 In BTK + 0,347 In TPP – 0,419
In PL + εn
Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 13,476 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
&piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan The
Development Bank of Singapore akan mengalami penurunan sebesar
1347,6%.
(2) Koefisien regresi -0,474 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika
aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan The Development Bank of Singapore akan mengalami
peningkatan sebesar 47,4%.
(3) Koefisien regresi -0,362 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa
jika total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka
total keuntungan The Development Bank of Singapore akan mengalami
peningkatan sebesar 36,2%.
(4) Koefisien regresi 0,872 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan The Development Bank of Singapore akan
mengalami penurunan sebesar 87,2%.
160
(5) Koefisien regresi 0,347 (variabel total pembiayaan & piutang)
menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami
peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan The
Development Bank of Singapore akan mengalami peningkatan sebesar
34,7%.
(6) Koefisien regresi -0,419 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan
bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%
persen, maka total keuntungan The Development Bank of Singapore akan
mengalami peningkatan sebesar 41,9%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan
The Development Bank of Singapore ialah variabel aktiva tetap total simpanan,
pendapatan lainnya serta total pembiayaan & piutang. Sementara itu variabel
biaya tenaga kerja mengakibatkan penurunan total keuntungan bank tersebut.
e. Bank Bisnis International
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant -12.944 5.076
Aktiva Tetap (AT) 1.458 .358
Total Simpanan (TS) .126 .259
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .916 .103
Total Pembiayaan & Piutang (TPP) -.223 .491
Pendapatan Lainnya (PL) -.079 .250
Pada tabel coefficient Bank Bisnis international diatas, diperoleh model regresi
sebagai berikut :
P = -12,944 + 1,458 In AT + 0,126 In TS - 0,916 In BTK – 0,223 In TPP – 0,079
In PL + εn
Tabel 73 : tabel coefficienct Bank Bisnis International
161
Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar -12,944 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank Bisnis
International akan mengalami penurunan sebesar 1294,4%.
(2) Koefisien regresi 1,458 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika
aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan
sebesar 145,8%.
(3) Koefisien regresi 0,126 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika
total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank Bisnis International akan mengalami peningkatan
sebesar 12,6%.
(4) Koefisien regresi 0,916 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan Bank Bisnis Internatinal akan mengalami
penurunan sebesar 91,6%.
(5) Koefisien regresi -0,223 (variabel total pembiayaan & piutang)
menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami
peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank Bisnis
International akan mengalami peningkatan sebesar 22,3%.
(6) Koefisien regresi -0,079 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan
bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%
162
persen, maka total keuntungan Bank Bisnis International akan mengalami
peningkatan sebesar 7,9%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan
Bank Bisnis International ialah variabel aktiva tetap, total pembiayaan & piutang,
pendapatan lainnya dan total simpanan. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja
jika mengalami peningkatan akan mengakibatkan penurunan total keuntungan
bagi Bank Bisnis International.
f. Bank Mega Syariah
Model Unstandardized Coefficients
B Std Error
Costant 16.673 7.188
Aktiva Tetap (AT) -.811 .614
Total Simpanan (TS) .285 .380
Biaya Tenaga Kerja (BTK) .972 .152
Total Pembiayaan & Piutang (TPP) -.043 .511
Pendapatan Lainnya (PL) -.886 .242
Pada tabel coefficient Bank Mega Syariah diatas, diperoleh model regresi sebagai
berikut :
P = 16,673 – 0,811 In AT + 0,285 In TS - 0,972 In BTK – 0,043 In TPP – 0,886
In PL + εn
Model regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
(1) Nilai konstansta sebesar 16,673 menunjukkan bahwa jika tidak ada
variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lainnya, maka total keuntungan Bank Mega
Syariah akan mengalami penurunan sebesar 1667,3%.
Tabel 74 : tabel coefficient Bank Mega Syariah
163
(2) Koefisien regresi -0,811 (variabel aktiva tetap) menunjukkan bahwa jika
aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar
81,1%.
(3) Koefisien regresi 0,285 (variabel total simpanan) menunjukkan bahwa jika
total simpanan mengalami peningkatan sebesar 100% persen, maka total
keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami peningkatan sebesar
28,5%.
(4) Koefisien regresi 0,972 (variabel biaya tenaga kerja) menunjukkan bahwa
jika biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 100% persen,
maka total keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami penurunan
sebesar 97,2%.
(5) Koefisien regresi -0,043 (variabel total pembiayaan & piutang)
menunjukkan bahwa jika total pembiayaan & piutang mengalami
peningkatan sebesar 100% persen, maka total keuntungan Bank Mega
Syariah akan mengalami peningkatan sebesar 4,3%.
(6) Koefisien regresi -0,886 (variabel pendapatan lainnya) menunjukkan
bahwa jika pendapatan lainnya mengalami peningkatan sebesar 100%
persen, maka total keuntungan Bank Mega Syariah akan mengalami
peningkatan sebesar 88,6%.
Dengan demikian faktor yang dominan mempengaruhi naiknya total keuntungan
Bank Mega Syariah ialah variabel aktiva tetap, total simpanan, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lainnya. Sementara itu variabel biaya tenaga kerja jika
164
mengalami peningkatan akan mengakibatkan penurunan total keuntungan Bank
Mega Syariah.
3. Uji Asumsi Klasik & Uji Statistik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolieritas. Sedangkan uji statistik terdiri dari uji F,
uji t dan uji koefisien determinasi. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan
uji asumsi klasik dan uji statistik pada masing-masing bank.
a. Bank Mandiri
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 28 : Uji Normalitas Bank Mandiri
Gambar 29 : Uji Heteroskedastisitas Bank Mandiri
165
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summary
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .989a .978 .976 .13269 .978 585.02 5 66 .000 0.441
Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp
Dependent Variable: Profit
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,441. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -6.951 7.567 -.919 .362
Aktiva Tetap .118 .343 .014 .345 .731 .212 4.723
Total Simpanan .006 .390 .002 .016 .987 .029 34.422
Biaya Tenaga kerja .893 .025 .822 36.189 .000 .648 1.544
Total Pembiayaan dan
Piutang .628 .289 .265 2.175 .033 .023 44.300
Pendapatan Lain -.262 .278 -.034 -.942 .349 .259 3.867
Dependent Variable: profit
Tabel 75:
(3) Uji Autokorelasi
Tabel 76 : (4) Uji Multikolineritas
(3) Uji Auto Korelasi
166
Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena
multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
Variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang terkena multikolinieritas
karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF melebihi dari 10.
(5) Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 51.500 5 10.300 585.020 .000a
Residual 1.162 66 .018
Total 52.662 71
Predictors: (Constant), PL, BTK, TS, AT, TPP
Dependent Variable: Profit
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 585.020) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total
pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.
Model t Sig
Costant -.919 .362
In AT .345 .731
In TS .016 .987
In BTK 36.189 .000
In TPP 2.175 .033
In PL -.942 .349
Tabel 78 : nilai t dan sig Bank Mandiri
Tabel 77 :
(6) Uji t
167
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-
hitung (=0,345) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan
terhadap total keuntungan Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel aktiva tetap
tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.
Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 0,016) < t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan Bank
Mandiri. Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 36,189) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank
Mandiri. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.
Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= 2,175) > t-
tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan
Bank Mandiri. Dengan demikian, variabel total pembiayaan & piutang
berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.
Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -0,942) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank
Mandiri. Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh negatif terhadap
tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri.
168
Pada tabel 75, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,978 atau
97,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank Mandiri periode Januari
2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva tetap, total
simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain
sebesar 97,8%. Sisanya 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal,
pinjaman dan lain-lain.
b. Bank DKI
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 30 : Uji Normalitas Bank DKI
Gambar 31 : Uji Heteroskedastisitas Bank DKI
(7) Koefisien Determinasi
169
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .932a .868 .859 .22044 .868 87.155 5 66 .000 1.443
Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp
Dependent Variable: eff
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,443. artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
(4) Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .475 2.963 .160 .873
Aktiva Tetap .368 .405 .076 .908 .367 .286 3.498
Total Simpanan .458 .328 .300 1.396 .167 .043 23.159
Biaya Tenaga kerja .482 .036 .745 13.403 .000 .645 1.550
Total Pembiayaan
dan Piutang -.231 .355 -.155 -.651 .517 .035 28.589
Pendapatan Lain -.169 .063 -.197 -2.701 .009 .373 2.679
Dependent Variable: profit
Tabel 79 :
Tabel 80 :
(3) Uji Autokorelasi
170
Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena
gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10. Sedangkan variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang
terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai
VIF melebihi dari 10.
(5). Uji F
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 87.155) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan,
biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh
secara simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.
Model t Sig
Costant .160 .873
In AT .908 .367
In TS 1.396 .167
In BTK 13.403 .000
In TPP -.651 .517
In PL -2.701 .009
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.176 5 4.235 87.155 .000a
Residual 3.207 66 .049
Total 24.383 71
Predictors: (Constant), PL, AT, BTK, TS, TPP
Dependent Variable: Profit
Tabel 81 :
Tabel 82 : tabel t dan Sig Bank DKI
tabe
(6) Uji t
tabe
171
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-
hitung (=0,908) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan
terhadap total keuntungan Bank DKI. Dengan demikian, variabel aktiva tetap
tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.
Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 1,396) < t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan Bank DKI.
Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi keuntungan Bank DKI.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 13,403) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank
DKI. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif terhadap
tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.
Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= -0,651) > t-
tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan
Bank DKI. Dengan demikian, total pembiayaan & piutang berpengaruh negatif
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.
Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -2,701) < t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan
Bank DKI. Dengan demikian, variabel pendapatan lain tidak berpengaruh
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI.
172
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 79, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,868 atau
86,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank DKI periode Januari
2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva tetap, total
simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain
sebesar 86,8%. Sisanya 13,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Seperti aktiva
lancar, pinjaman dan lain-lain.
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 32 : Uji Normalitas Hongkong Shanghai Banking Corporate
Gambar 33 : Uji Heteroskedastisitas Hongkong Shanghai Banking Corporate
173
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .930a .864 .854 .31527 .864 84.170 5 66 .000 1.623
Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp
Dependent Variable: profit
Nilai Durbin-Watson-nya adalah sebesar 1,623. artinya nilai tersebut
berada di antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari
gejala autokorelasi.
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -4.582 3.833 -1.196 .236
Aktiva Tetap .188 .158 .079 1.194 .237 .465 2.151
Total Simpanan -.534 .717 -.158 -.746 .459 .046 21.778
Biaya Tenaga Kerja .949 .053 .877 17.750 .000 .841 1.188
Total Pembiayaan
dan Piutang .446 .539 .171 .828 .411 .048 20.691
Pendapatan Lain .294 .217 .076 1.357 .179 .647 1.546
Dependent Variable: Profit
Tabel 83 :
Tabel 84 :
(3) Uji Autokorelasi
tabe
(4) Uji Multikolineritas
tabe
174
Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena
gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10. variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang terkena gejala
multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.
ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 41.830 5 8.366 84.170 .000a
Residual 6.560 66 .099
Total 48.390 71
Predictors: (Constant), PL, BTK, AT, TPP, TS
Dependent Variable: Profit
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 84.170) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total
pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Model t Sig
Costant -1.196 .236
In AT 1.194 .237
In TS -.746 .459
In BTK 17.750 .000
In TPP .828 .411
In PL 1.357 .179
Tabel 85 :
Tabel 86 : nilai t dan Sig Hongkong Shanghai Banking Corporate
(5) Uji F
(6) Uji t
175
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-
hitung (=1,194) < t-tabel (=1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan
terhadap total keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan
demikian, variabel aktiva tetap tidak berpengaruh tingkat efisiensi keuntungan
Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= -0,746) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan
Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel total
simpanan berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong
Shanghai Banking Corporate.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 17,750) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan
Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel biaya tenaga
kerja berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong
Shanghai Banking Corporate.
Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= 0,828) < t-
tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total
keuntungan Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, total
pembiayaan & piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan
Hongkong Shanghai Banking Corporate.
Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= 1,357) < t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan
176
Hongkong Shanghai Banking Corporate. Dengan demikian, variabel pendapatan
lain tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Hongkong Shanghai
Banking Corporate.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 83, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,864 atau
86,4%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Hongkong Shanghai Banking
Corporate periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel
aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta
pendapatan lain sebesar 86,4%. Sisanya 13,6% dipengaruhi oleh variabel lain
seperti modal, aktiva lancar dan lain-lain.
d. The Development Bank of Singapore
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 34 : Uji Normalitas The Development Bank of Singapore
177
(2) Uji Hetroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot di atas, dapat kita lihat bahwa titik-
titiknya menyebar secara acak atau tidak berpola. Dengan demikian, model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .850a .723 .702 .52324 .723 34.440 5 66 .000 0.710
Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp
Dependent Variable: profit
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,710. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Gambar 35 : Uji heteroskedastisitas The Development Bank of Singapore
(3) Uji Autokorelasi
Tabel 87 :
178
(4) Uji Multikolineritas
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.476 6.743 1.999 .050
Aktiva Tetap -.474 .202 -.243 -2.350 .022 .392 2.553
Total Simpanan -.362 .898 -.113 -.403 .688 .053 18.725
Biaya Tenaga Kerja .872 .087 .741 9.979 .000 .761 1.314
Total Pembiayaan
dan Piutang .347 .901 .110 .385 .701 .051 19.432
Pendapatan Lain -.419 .281 -.160 -1.492 .141 .364 2.744
Dependent Variable: Profit
Variabel aktiva tetap, biaya tenaga kerja dan pendapatan lain tidak terkena
gejala multikolinieritas karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10. Sedangkan variabel total simpanan dan total pembiayaan & piutang
terkena gejala multikolinieritas karena nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai
VIF melebihi dari 10.
(5) Uji F
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 84.170) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 47.146 5 9.429 34.440 .000a
Residual 18.070 66 .274
Total 65.216 71
Predictors: (Constant), PL, BTK, AT, TS, TPP
Dependent Variable: Profit
Tabel 88 :
Tabel 4.21 : Tabel 89 :
179
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan,
biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh
secara simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank of
Singapore.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 1.999 .050
In AT -2.350 .022
In TS -.403 .688
In BTK 9.979 .000
In TPP .385 .701
In PL -1.492 .141
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-
hitung (= -2,350) < t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan
terhadap total keuntungan The Development Bank of Singapore. Dengan
demikian, variabel aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
keuntungan The Development Bank of Singapore.
Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= -0,403) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan The
Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel total simpanan
Tabel 90 : nilai t dan Sig The Development Bank of Singapore
180
berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank
of Singapore.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 9,979) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan The
Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja
berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank
of Singapore.
Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= 0,385) < t-
tabel (= 1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total
keuntungan The Development Bank of Singapore. Dengan demikian, total
pembiayaan & piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan
The Development Bank of Singapore.
Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -1,492) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan The
Development Bank of Singapore. Dengan demikian, variabel pendapatan lain
berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank
of Singapore.
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 87, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,723 atau
72,3%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan The Development Bank of
Singapore periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel
aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta
181
pendapatan lain sebesar 72,3%. Sisanya 27,4% dipengaruhi oleh variabel lain
seperti pinjaman, aktiva lancar dan lain-lain.
e. Bank Bisnis International
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak berpola.
Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Gambar 36 : Uji Normalitas Bank Bisnis International
Gambar 37 : Uji Heteroskedastisitas Bank Bisnis International
182
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .841a .708 .686 .61004 .708 32.005 5 66 .000 1.396
Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp
Dependent Variable: profit
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,710. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -12.944 5.076 -2.550 .013
Aktiva Tetap 1.458 .358 .430 4.074 .000 .398 2.515
Total Simpanan .126 .259 .058 .485 .629 .307 3.253
Biaya tenaga Kerja .916 .103 .653 8.885 .000 .819 1.221
Total Pembiayaan
dan Piutang -.223 .491 -.079 -.455 .651 .148 6.764
Pendapatan Lain -.079 .250 -.031 -.317 .752 .471 2.122
Dependent Variable: Profit
Tabel 91 :
Tabel 92 : (4) Uji Multikolinieritas
(3) Uji Autokorelasi
183
Variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lain tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
(5) Uji F
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan demikian F
hitung (= 32.005) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga
kerja, total piutang & pembiayaan serta pendapatan lain berpengaruh secara
simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant -2.550 .013
In AT 4.074 .000
In TS .485 .629
In BTK 8.885 .000
In TPP -.455 .651
In PL -.317 .752
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 59.553 5 11.911 32.005 .000a
Residual 24.562 66 .372
Total 84.116 71
Predictors: (Constant), PL, BTK, AT, TS, TPP
Dependent Variable: Profit
Tabel 93 :
Tabel 94 : nilai t dan Sig Bank Bisnis International
184
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-
hitung (= -2,550) < t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan
terhadap total keuntungan Bank Bisnis International. Dengan demikian, variabel
aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis
International.
Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 4,074) > t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank Bisnis
International. Dengan demikian, variabel total simpanan berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 8,885) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank
Bisnis International. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh
positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.
Variabel total pembiayaan & piutang (TPP) dengan t-hitung (= -0,455) > t-
tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan
Bank Bisnis International. Dengan demikian, total piutang & pembiayaan
berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis
International.
Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -0,317) > t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank
Bisnis International. Dengan demikian, variabel pendapatan lain berpengaruh
negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International.
185
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 91, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,708 atau
70,8%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank Bisnis International
periode Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva
tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta
pendapatan lain sebesar 70,8%. Sisanya 29,2% dipengaruhi oleh variabel lain
seperti modal, pinjaman dan lain-lain.
f. Bank Mega Syariah
(1) Uji Normalitas
Dapat kita lihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis tersebut. Dengan demikian model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 38 : Uji Normalitas Bank Mega Syariah
Gambar 39 : Uji heteroskedastisitas Bank Mega Syariah
186
Dapat kita lihat bahwa titik-titiknya menyebar secara acak atau tidak
berpola. Dengan demikian, model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .710a .505 .467 .84694 .505 13.463 5 66 .000 0.397
Predictors: (Constant), ln_pl, ln_at, ln_ts, ln_btk, ln_tpp
Dependent Variable: Profit
Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,397. Artinya nilai tersebut berada di
antara -2 dan +2. Dengan demikian, model regresi telah bebas dari gejala
autokorelasi.
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 16.673 7.188 2.320 .023
Aktiva Tetap -.811 .614 -.234 -1.322 .191 .239 4.193
Total Simpanan .285 .380 .107 .751 .456 .367 2.727
Biaya Tenaga Kerja .972 .152 1.102 6.384 .000 .252 3.970
Total Pembiayaan
dan Piutang -.043 .511 -.013 -.084 .934 .295 3.388
Pendapatan Lain -.886 .242 -.646 -3.662 .000 .241 4.144
Dependent Variable: Profit
Tabel 95 :
Tabel 96 :
(3) Uji Autokorelasi
(4) Uji Multikolinieritas
187
Variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan
& piutang serta pendapatan lain tidak terkena gejala multikolinieritas karena nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
(5) Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 48.250 5 9.650 13.453 .000a
Residual 47.342 66 .717
Total 95.592 71
Predictors: (Constant), PL, TS, TPP, BTK, AT
Dependent Variable: Profit
Dengan df1 = 5 dan df2 = 66, didapat F tabel sebesar 2,35. Dengan
demikian F hitung (= 13.453) > F tabel (= 2,35). Dengan signifikansi 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel aktiva tetap, total simpanan,
biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh
secara simultan terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.
(6) Uji t
Model t Sig
Costant 2.320 .023
In AT -1.322 .191
In TS .751 .456
In BTK 6.384 .000
In TPP -.084 .934
In PL -3.662 .000
Tabel 97 :
Tabel 98 : nilai t dan Sig Bank Mega Syariah
188
Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df
= n – 2 = 69, didapat t-tabel sebesar 1,994. Variabel aktiva tetap (AT) dengan t-
hitung (= -1,322) > t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan
terhadap total keuntungan Bank Mega Syariah. Dengan demikian, variabel aktiva
tetap berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega
Syariah.
Variabel total simpanan (TS) dengan t-hitung (= 0,751) < t-tabel (= 1,994),
secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan Bank Mega
Syariah. Dengan demikian, variabel total simpanan tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.
Variabel biaya tenaga kerja (BTK) dengan t-hitung (= 6,384) > t-tabel (=
1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan Bank
Mega Syariah. Dengan demikian, variabel biaya tenaga kerja berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.
Variabel total pembiayaan dan piutang (TPP) dengan t-hitung (= -0,084) >
t-tabel (= -1,994), secara statistik variabel ini signifikan terhadap total keuntungan
Bank Mega Syariah. Dengan demikian, total piutang dan pembiayaan
berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.
Variabel pendapatan lain (PL) dengan t-hitung (= -3,662) < t-tabel (= -
1,994), secara statistik variabel ini tidak signifikan terhadap total keuntungan
Bank Mega Syariah. Dengan demikian, variabel Pendapatan Lain tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah.
189
(7) Koefisien Determinasi
Pada tabel 95, nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,505 atau
50,5%. Hal ini berarti tingkat efisiensi keuntungan Bank Mega Syariah periode
Januari 2007 hingga Desember 2012 dipengaruhi oleh variabel aktiva tetap, total
simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain
sebesar 50,5%. Sisanya 49,5% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar,
pinjaman dan lain-lain.
190
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian efisiensi dengan 3 pendekatan yaitu teknis, biaya dan
keuntungan yang telah dilakukan peneliti pada Bank Mandiri, Bank DKI, Hongkong
Shanghai Banking Corporate, The Development Bank of Singapore, Bank Bisnis
International dan Bank Mega Syariah maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Bank Mandiri meraih peringkat terbaik dalam skor efisiensi pada pendekatan
technical yakni tahun 2008, 2011 dan 2012. Pada pendekatan cost, skor efisiensi
terbaik pada tahun 2012. Sedangkan pada pendekatan profit, skor efisiensi terbaik
diraih pada tahun 2012.
2. Bank DKI meraih peringkat terbaik dalam skor efisiensi pendekatan technical dan
cost pada tahun 2009. Sedangkan pada pendekatan profit skor efisiensi terbaik
diraih pada tahun 2012.
3. Hongkong Shanghai Banking Corporate meraih skor efisiensi terbaik pada
pendekatan technical yakni tahun 2007. Pada pendekatan cost, bank tersebut tidak
meraih skor efisiensi terbaik dalam kurun waktu 2007 hingga 2012. Sedangkan
pada pendekatan profit, skor efisiensi terbaik diraih pada kurun waktu 2008-2012.
4. The Development Bank of Singapore tidak meraih skor efisiensi terbaik pada
pendekatan technical dan cost dalam kurun waktu 2007-2012. Pada pendekatan
profit, skor efisiensi terbaik hanya diraih pada tahun 2012.
5. Bank Bisnis International meraih skor efisiensi terbaik pada pendekatan technical
pada tahun 2010. Pada pendekatan cost, bank tersebut berhasil meraih skor
efisiensi terbaik pada tahun 2007, 2008 dan 2010. Pada pendekatan profit, skor
efisiensi terbaik berhasil diraih bank tersebut pada tahun 2012.
191
6. Bank Mega Syariah tidak meraih skor efisiensi terbaik pada pendekatan technical
pada kurun waktu 2007-2012. Pada pendekatan cost, skor efisiensi terbaik berhasil
diraih oleh bank tersebut pada tahun 2011. Pada pendekatan profit, skor efisiensi
terbaik berhasil diraih bank tersebut pada tahun 2007 dan 2012.
7. Pendekatan technical dengan variabel independen ialah Deposito (D), Tabungan
(T), Giro (G), Pendapatan Jasa (PJ) dan Pendapatan Bunga (PB) terbukti dan
sesuai dengan hipotesis dasar bahwa variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen yaitu efisiensi teknis masing-masing
bank.
8. Pendekatan cost dengan variabel independen yaitu Modal (M), Biaya Tenaga
Kerja (BTK) dan Total Aset (TA), Biaya Operasional (BO) dan Biaya service
(BS) terbukti dan sesuai dengan hipotesis dasar bahwa variabel-variabel tersebut
memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu efisiensi
biaya masing-masing bank.
9. Pendekatan profit dengan variabel independen yang terdiri Aktiva Tetap (AT),
Total Simpanan (TS), biaya tenaga kerja (BTK), Total Pembiayaan & Piutang
(TPP) serta Pendapatan Lainnya (PL) terbukti dan sesuai dengan hipotesis dasar
bahwa variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen yaitu efisiensi keuntungan masing-masing bank.
10. Pengujian Uji t pada Bank Mandiri dengan pendekatan technical efficiency
memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro dan pendapatan bunga
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.
Sementara itu, variabel pendapatan jasa tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi teknis bank tersebut.
192
11. Pengujian Uji t pada Bank DKI dengan pendekatan technical efficiency
memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro berpengaruh signifikan
dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut. Variabel pendapatan
bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi teknis bank.
sementara itu, pendapatan jasa tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
efisiensi teknis Bank DKI.
12. Pengujian Uji t pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan pendekatan
technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.
Sementara itu variabel pendapatan jasa dan bunga tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi teknis bank tersebut.
13. Pengujian Uji t pada The Development Bank of Singapore dengan pendekatan
technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.
Sementara itu variabel pendapatan jasa dan bunga berpengaruh signifikan dan
negatif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.
14. Pengujian Uji t pada Bank Bisnis International dengan pendekatan technical
efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito dan pendapatan bunga
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut.
Sementara itu, variabel tabungan, giro, dan pendapatan jasa tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat efisiensi bank tersebut.
15. Pengujian Uji t pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan technical efficiency
memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis bank tersebut. Sementara itu variabel
193
pendapatan bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi
teknis bank tersebut.
16. Pengujian Uji t pada Bank Mandiri dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa biaya operasional dan biaya service berpengaruh
signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut. Variabel
modal, biaya tenaga kerja dan total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi bank tersebut.
17. Pengujian Uji t pada Bank DKI dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya operasional dan biaya service
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
Sementara itu biaya tenaga kerja dan total aset tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi biaya bank tersebut.
18. Pengujian Uji t pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan pendekatan
cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja dan biaya
operasional berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya
bank. Variabel total aset berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat
efisiensi biaya bank. Sementara itu, variabel modal dan biaya service tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
19. Pengujian Uji t pada The Development Bank of Singapore dengan pendekatan
cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal dan biaya operasional
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
Variabel total aset berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi
biaya bank tersebut. Sementara variabel biaya tenaga kerja dan biaya service tidak
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
194
20. Pengujian Uji t pada Bank Bisnis International dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja dan biaya service
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
Sementara itu variabel total aset dan biaya operasional tidak berpengaruh terhadap
tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
21. Pengujian Uji t pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa variabel total aset dan biaya operasional berpengaruh
signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut. Variabel
modal dan service berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi
biaya bank tersebut. Sementara itu, variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat efisiensi biaya bank tersebut.
22. Pengujian Uji t pada Bank Mandiri dengan pendekatan profit efficiency
memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja dan total pembiayaan &
piutang berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan
bank tersebut. Variabel pendapatan lain berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Sementara itu variabel aktiva
tetap dan total simpanan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi
keuntungan bank tersebut.
23. Pengujian Uji t pada Bank DKI dengan pendekatan profit efficiency
memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan dan
positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel total
pembiayaan & piutang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat
efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel aktiva tetap, total simpanan dan
pendapatan lain tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank
tersebut.
195
24. Pengujian Uji t pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan pendekatan
profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh
signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut.
Variabel total simpanan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat
efisiensi keuntungan bank tersebut. Sementara itu variabel aktiva tetap, total
pembiayaan & piutang serta pendapatan lain tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi keuntungan bank tersebut.
25. Pengujian Uji t pada The Development Bank of Singapore dengan pendekatan
profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh
signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut.
Variabel pendapatan lain dan total simpanan berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel aktiva tetap dan total
pembiayaan & piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi keuntungan
bank tersebut.
26. Pengujian Uji t pada Bank Bisnis International dengan pendekatan profit
efficiency memperlihatkan bahwa variabel total simpanan dan biaya tenaga kerja
berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank
tersebut. Variabel total pembiayaan & piutang serta pendapatan lainnya
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank
tersebut. Sementara itu variabel aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat
efisiensi keuntungan bank tersebut.
27. Pengujian Uji t pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan profit efficiency
memperlihatkan bahwa variabel biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan dan
positif terhadap tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Variabel aktiva tetap
serta total pembiayaan & piutang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
196
tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut. Sementara itu variabel total simpanan
dan pendapatan lain tidak berpengaruh tingkat efisiensi keuntungan bank tersebut.
28. Pengukuran R-Square pada Bank Mandiri dengan pendekatan technical efficiency
memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan
pendapatan bunga berpengaruh sebesar 99,8% terhadap tingkat efisiensi teknis
bank tersebut. Sisanya 0,02% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman
subordinasi, penerbitan surat berharga dan lain-lain.
29. Pengukuran R-Square pada Bank DKI dengan pendekatan technical efficiency
memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan jasa dan
pendapatan bunga berpengaruh sebesar 96,2%. Sisanya 3,8% dipengaruhi oleh
variabel lain seperti modal, pinjaman dan lain-lain.
30. Pengukuran R-Square pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan
pendekatan technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito,
tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh sebesar
98,7%. Sisanya 1,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal, penerbitan
surat berharga dan lain-lain.
31. Pengukuran R-Square pada The Development Bank of Singapore dengan
pendekatan technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito,
tabungan, giro, pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh sebesar
96,3%. Sisanya 3,7% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, modal dan
lain-lain.
32. Pengukuran R-Square pada Bank Bisnis International dengan pendekatan
technical efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro,
pendapatan jasa dan pendapatan bunga berpengaruh sebesar 95,7%. Sisanya 4,3%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti investasi, biaya tenaga kerja dan lain-lain.
197
33. Pengukuran R-Square pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan technical
efficiency memperlihatkan bahwa variabel deposito, tabungan, giro, pendapatan
jasa dan pendapatan bunga sebesar 24,2%. Sisanya 75,8% dipengaruhi oleh
variabel lain seperti kredit, piutang dan lain-lain.
34. Pengukuran R-Square pada Bank Mandiri dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya
operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 97,8%. Sisanya 2,2%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti DPK, Investasi Surat Berharga dan lain-lain.
35. Pengukuran R-Square pada Bank DKI dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya
operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,1%. Sisanya 0,09%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, kredit dan lain-lain.
36. Pengukuran R-Square pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan
pendekatan cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga
kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,7%.
Sisanya 0,03% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar, pinjaman dan
lain-lain.
37. Pengukuran R-Square pada The Development Bank of Singapore dengan
pendekatan cost efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga
kerja, total aset, biaya operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 98,1%.
Sisanya 1,9% dipengaruhi oleh variabel lain seperti pinjaman, surat berharga dan
lain-lain.
38. Pengukuran R-Square pada Bank Bisnis International dengan pendekatan cost
efficiency memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset,
198
biaya operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,8%. Sisanya 0,02%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva tetap, kredit dan lain-lain.
39. Pengukuran R-Square pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan cost efficiency
memperlihatkan bahwa variabel modal, biaya tenaga kerja, total aset, biaya
operasional dan biaya service berpengaruh sebesar 99,3%. Sisanya 0,7%
dipengaruhi oleh variabel lain seperti kredit, pinjaman dan lain-lain
40. Pengukuran R-Square pada Bank Mandiri dengan pendekatan profit efficiency
memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja,
total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh sebesar 97,8%.
Sisanya 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal, pinjaman dan lain-lain.
41. Pengukuran R-Square pada Bank DKI dengan pendekatan profit efficiency
memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya tenaga kerja,
total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh sebesar 86,8%.
Sisanya 13,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Seperti aktiva lancar, pinjaman dan
lain-lain.
42. Pengukuran R-Square pada Hongkong Shanghai Banking Corporate dengan
pendekatan profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total
simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain
berpengaruh sebesar 86,4%. Sisanya 13,6% dipengaruhi oleh variabel lain seperti
modal, aktiva lancar dan lain-lain.
43. Pengukuran R-Square pada The Development Bank of Singapore dengan
pendekatan profit efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total
simpanan, biaya tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain
berpengaruh sebesar 72,3%. Sisanya 27,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti
pinjaman, aktiva lancar dan lain-lain.
199
44. Pengukuran R-Square pada Bank Bisnis International dengan pendekatan profit
efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya
tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain berpengaruh
sebesar 70,8%. Sisanya 29,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti modal,
pinjaman dan lain-lain.
45. Pengukuran R-Square pada Bank Mega Syariah dengan pendekatan profit
efficiency memperlihatkan bahwa variabel aktiva tetap, total simpanan, biaya
tenaga kerja, total pembiayaan & piutang serta pendapatan lain sebesar 50,5%.
Sisanya 49,5% dipengaruhi oleh variabel lain seperti aktiva lancar, pinjaman dan
lain-lain.
B. Saran
Bagi bank-bank yang belum memperoleh skor efisiensi yang maksimal, perlu
pembenahan di sisi internal masing-masing bank. peneliti akan mencoba memberi
saran bagi masing-masing bank berdasarkan uji t yang telah dilakukan.
1. Bank Mandiri
a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank Mandiri sudah
baik. Jika Bank Mandiri ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank
dapat menambah variabel tabungan, giro, deposito dan pendapatan bunga.
b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank Mandiri juga sudah
baik. Jika Bank Mandiri ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank
dapat mengurangi variabel biaya operasional dan biaya service.
c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank Mandiri juga sudah
bagus. Jika Bank Mandiri ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank
dapat menambah variabel total pembiayaan.
2. Bank DKI
200
a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank DKI kurang baik
dan hanya tinggi pada tahun 2009. Jika Bank DKI ingin meningkatkan
efisiensi, maka pihak bank dapat menambah variabel tabungan, giro,
deposito.
b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank DKI lebih baik jika
dibandingkan dengan pendekatan lain. Jika Bank DKI ingin meningkatkan
efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya operasional
dan biaya service.
c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank DKI juga sudah
bagus. Jika Bank DKI ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat
mengurangi variabel biaya tenaga kerja.
3. Hongkong Shanghai Banking Corporate
a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Hongkong Shanghai
Banking Corporate kurang baik. Jika Hongkong Shanghai Banking
Corporate ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat menambah
variabel tabungan, giro, deposito.
b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Hongkong Shanghai
Banking Corporate kurang baik. Jika Hongkong Shanghai Banking
Corporate ingin meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat
mengurangi variabel biaya operasional dan biaya tenaga kerja.
c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Hongkong Shanghai
Banking Corporate sangat bagus. Jika Hongkong Shanghai Banking
Corporate masih ingin meningkatkan efisiensi bank tersebut, pihak bank
dapat mengurangi variabel biaya tenaga kerja.
4. The Development Bank Of Singapore
201
a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi The Development Bank
Of Singapore kurang baik. Jika The Development Bank Of Singapore ingin
meningkatkan efisiensi bank tersebut, maka pihak bank dapat menambah
variabel tabungan, giro, deposito.
b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi The Development Bank Of
Singapore kurang baik. Jika The Development Bank Of Singapore ingin
meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya
operasional.
c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi The Development
Bank Of Singapore cukup bagus. Jika The Development Bank Of
Singapore ingin meningkatkan efisiensi bank, maka pihak bank dapat
mengurangi variabel biaya tenaga kerja.
5. Bank Bisnis International
a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank Bisnis
International kurang baik. Jika Bank Bisnis International ingin
meningkatkan efisiensi, maka pihak bank dapat menambah variabel
tabungan, giro, deposito.
b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank Bisnis
International sangat baik. Jika Bank Bisnis International ingin
meningkatkan efisiensi, pihak bank dapat mengurangi variabel biaya
tenaga kerja dan biaya service.
c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank Bisnis
International cukup bagus. Jika Bank Bisnis International ingin
meningkatkan efisiensi, pihak bank dapat mengurangi variabel biaya
tenaga kerja dan menambah variabel total simpanan.
202
6. Bank Mega Syariah
a. Pada pendekatan technical efficiency, skor efisiensi Bank Mega
Syariah kurang baik. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, tidak ada
variabel yang mampu meningkatkan efisiensi bank tersebut. salah satu
cara yang dapat ditempuh bank dapat menambah variabel lain seperti
modal, total pembiayaan untuk meningkat skor efisiensi bank tersebut.
b. Pada pendekatan cost efficiency, skor efisiensi Bank Mega Syariah
sangat baik. Jika Bank Mega Syariah masih ingin meningkatkan
efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya
operasional dan total aset.
c. Pada pendekatan profit efficiency, skor efisiensi Bank Mega Syariah
cukup bagus. Jika Bank Mega Syariah masih ingin meningkatkan
efisiensi, maka pihak bank dapat mengurangi variabel biaya tenaga
kerja.
203
DAFTAR PUSTAKA
Statistik Perbankan Indonesia per Agustus 2013
Statistik Badan Pusat Statistik 2010
Haron, sudin dan Izah. Mohd, tahir. “Technical efficiency of the Malaysian
commercial banks: a stochastic frontier approach.” Journal bank and banking system.
VOL. 3. NO.4 (2008) : h.65-72.
Kablan, Sandrine. “Banking Efficiency and financial development in sub-sahara
africa.” IMF Working Paper. African Departement (June 2010) : h.1-25.
Said, Ali. “Evaluating the Overall Technical Efficiency of Islamic Banks Operating in
the MENA Region During the Financial Crisis.” International Journal of Economics
and Financial Issues. VOL.3. NO.2 (2013) : h.426-434.
Joseph, Hughes dan J, Loretta, Mester.“Efficiency in Banking: Theory, Practice, and
Evidence.” Working Paper Research Departement. Federal Reserve Bank Of
Philadephia (2008) : h.1-30.
Franco, Fiordelisi, dkk. “Efficiency and Risk In European Banking.” Working Paper
Series. European Central Banks. NO.1211 (June 2010): h.1-37.
Yiwei, Fang, dkk. “Bank efficiency in transition economies: recent evidence from
South-Eastern Europe.” Research Discussion Papers. Bank of Finland (Mei 2011) :
h.1-39.
Dong, Xiang, dkk. “A Comparative Technical, Cost and Profit Efficiency Analysis of
Australian, Canadian and UK banks.”Discussion Paper Finance. Griffith Business
School (2011) : h.1-33
Borovicka, Jaroslav. “Banking Efficiency and Foreign Ownership in Transition: Is
There Evidence of a Cream-Skimming Effect?.” CERGE-EI Working Papers series.
Charles University (2007) : h.68-82.
Chunxia, Jiang dan Shujie, Yao. “Banking Reform and Efficiency in China: 1995-
2008.” Research Paper. Research Paper Series China and the World Economy (2010-
2011) : h.1-29.
Estelle, Brack dan Ramona, Jimborean. “ The Cost Efficiency of French Banks.”
Munich Personal RePEC Archive. Munich University (April 2009) : h.1-30.
Klaus, Schaeck dan Martin, Čihák. “How Does Competition Affect Efficiency And
Soundness In Banking? New Empirical Evidence.” Working Paper Series. European
Central Banks (September 2008) : h.1-44.
Bhattacharyya, Aditti and Sudensna, Pal. “Financial Reforms and Technical
Efficiency in Indian Commercial Banking : A generalized Stochastic Frontier
204
Analysis” Sam Housten State University and Georgia College State University (
November 2011) : h.1-34.
Suparn, Sharma, dkk. “Measurement of Technical Efficiency and Its Source : an
Experience of Indian Banking Sector.” International Journal of Economics and
Management. VOL. 6 (2012) : h.35-57.
Paxton, Julia. “Technical Efficiency in Mexico Popular Savings and Credit Sector.”
Banco Del Aharro Nacional u Servicios Financieros Snc (July 2003) : h.1-51.
Porcelli, Fransesco. “Measurement of Technical Efficiency A brief survey on
parametric and non-parametric techniques.” (January 2009) : h.1-27.
Raoudha, Béjaoui dan Rouissi, Houssam, Bouzgarrou. “Cost Efficiency of French
Commercial Banks: Domestic Versus Foreign Banks.” The International Journal of
Business and Finance Research. VOL.6. NO.4 (2012) : 101-112.
Fries, steven dan Anita, Taci. “Cost efficiency of banks in transition: Evidence from
289 banks in 15 post-communist countries.” the working paper series. European
Bank. NO.68 (April 2004): h.1-29.
Weill, Laurent.“Cost Efficiency of Belgian Banks During The 90S.”Brussels
Economic Review-Cahiers Economiques de Bruxelles. VOL.49 (2006) : h.21-36.
Nicos C. Kamberoglou dkk, “ Cost Efficiency in Greek Banking. “ Working Paper,
Bank of Greece. NO.9 (January 2004) : h.1-35.
Lozano, Ana Vivas. “Profit efficiency for Spanish savings banks.” European Journal
of Operational Research. El Sevier (1997) : h.381-394.
Muhammad, shamser, dkk. “Efficiency of Conventional versus Islamic Banks:
International Evidence using the Stochastic Frontier Approach (SFA).” Journal of
Islamic Economics Banking and Finance. University Putra Malaysia : h.108-130
Maudos, Joaquín dan José, Pastor. “Cost and profit efficiency in banking: an
international comparison of Europe, Japan and USA.” economic faculty. Universitat
de València (1999) : h.1-7.
Isik, Ihsan dan Kabir, Hassan. “Cost and Profit Efficiency of the Turkish Banking
Industri: An Empirical Investigation.“The Financial Review. Eastern Finance
Association, (2002) : h.257-280.
Mi lee, hyun. “Profit efficiency of Australian banks in the period from 2000 to 2008” .
(Thesis submitted in partial fulfilment of the requirements for the Honours Degree of
Bachelor of Economics, Macquarie University, 2009.
Kumar, Sunil. “Off-Balance Sheet Activities and Profit Efficiency of Indian Banks:
An Empirical Investigation.” A paper submitted for presentation in the 13th Annual
Conference on Money and Finance in the Indian Economy, 25-26th February 2011.
Mumbai : Indira Gandhi Institute of Development Research. 2010. h.1-35.
205
Berger, Allen & Loretta, Mester. “Inside the Black Box: What Explains Differences
in the Efficiencies of Financial Institutions.”Journal of Banking and Finance.
Wharton Financial Institution Centre. (1997) : h.1-59.
Berger, Allen & Loretta, Mester. “What Explains the Dramatic Changes in Cost and
Profit Performance of the U.S. Banking Industry.” Journal of Banking and Finance.
Wharton Financial Institution Centre (1999) : h.1-46.
Hassan, Kabir. “The X-Efficiency in Islamic Banks.” Islamic Economic Studies.
Department of Economics and Finance. University of New Orleans. VOL. 13. NO.2
(Februari 2006) :h.50-78.
Manthos, Delis, dkk. “Evaluating cost and profit effciency: a comparison of
parametric and nonparametric methodologies.” Paper of Munich Personal RePEc
Archive (MPRA). Munich University (January 2008 ) : h.1-27.
Ascarya, Dkk. “Measuring the Efficiency of Islamic Banks in Indonesia and Malaysia
using Parametric and Nonparametric Approaches.” Presentation Paper in Bank of
Pakistan (SBP) International Conference on Islamic Banking and Finance, 27-28 Oct
2008 Karachi: SBP-IRTI. 2008. h.1-30
Kasmir. Manajemen Perbankan.Jakarta:Rajawali Press,2000
206
Lampiran
Data laporan keuangan 2007-2012 untuk penelitian efisiensi pendekatan profit efficiency
(Jutaan Rp)
Ket :
AT = Aktiva Tetap
TS = Total Simpanan
BTK = Biaya Tenaga Kerja
TPP = Total Pembiayaan & Piutang
PL = Pendapatan Lain
Y = Profit
a. Bank Mandiri
Tahun 2007
AT TS BTK TPP PL y
Januari 4498173 188.991.691 230196 102712741 116118989 389291
Februari 4468516 186530316 465942 102966468 113921329 710032
Maret 4444094 174980683 722115 105609365 104967126 1026402
April 4406816 172103423 1033339 101158774 105950073 1340558
Mei 4444908 187420771 1293268 101685604 106050131 1669463
Juni 4408678 197173168 1561855 106894525 98119172 2139201
Juli 4370966 195650602 1900571 106272905 112578175 2452987
Agustus 4348464 194061050 2210265 110106537 100875601 2768175
September 4321531 199819514 2525673 111381010 101295129 3152913
Oktober 4299196 201326543 2771611 113034720 101162758 3522017
November 4286820 205550350 3217197 115923541 109466489 3859527
Desember 4361764 235802393 3711714 126826445 116148308 4346224
Tahun 2008
AT TS BTK TPP PL y
Januari 4319783 208600708 281374 119445842 109933659 392884
Februari 4282475 213970476 590342 120411813 113384829 867156
Maret 4247677 211339563 916126 122633466 105741229 1389402
April 4240170 212284684 1253991 124423277 105336080 1801346
Mei 4212037 210154536 1596518 127829776 100516357 2250082
Juni 4181972 221378304 1962355 134501369 92915446 2609226
Juli 4223693 221321549 2325925 133178388 92285743 3092832
Agustus 4218287 217248253 2325925 140127566 92129977 3652569
September 4218556 230851367 3011391 146460848 92055183 3953196
Oktober 4267453 247755202 3293045 154574615 95738926 4469234
November 4256907 257538657 3694314 159794676 102096136 4780202
Desember 4417162 273565821 4095663 159007051 111037662 5312821
207
Tahun 2009
AT TS BTK TPP PL y
Januari 4522895 263554387 317355 156537635 116170512 520395
Februari 4448531 259933266 647519 158867415 110762775 1001319
Maret 4420617 255989426 993687 160072261 105847298 1400395
April 4399994 259154444 1432748 158257060 103889574 1921189
Mei 4396482 261229792 1846563 157239110 105473823 2373619
Juni 4394053 270042447 2235565 164535342 103740094 2926657
Juli 4370724 268496053 2667477 134150823 103249968 3464255
Agustus 4354868 277426273 2993541 168880518 104808781 3926123
September 4527116 277986295 3082941 170715069 108040991 4619712
Oktober 4531047 274280826 3411118 171571690 100901710 5048453
November 4530725 279032991 3749766 175935647 107111228 5719916
Desember 4728406 299721940 4205057 179687845 110665884 6724401
Tahun 2010
AT TS BTK TPP PL y
Januari 4476342 294806654 330415 175271050 121103963 632859
Februari 4461172 287257982 704781 177654592 117673839 1333615
Maret 4444638 291276409 1115470 181512916 117831719 2003444
April 4417214 289407869 1464090 183588035 116727075 2621180
Mei 4438929 292006479 1865538 186672915 116924374 3364069
Juni 4439377 302104798 2212862 195285256 105372037 4034090
Juli 4348853 293069676 2573485 196107964 100057082 4910492
Agustus 4454369 294141497 2998883 203386973 97694411 5658731
September 4452810 295874643 3432120 207305434 92112616 6385728
Oktober 4454308 297135235 3836158 207649970 95797722 7235448
November 4505265 304907694 4223236 211838019 87895929 8133539
Desember 4847761 332727856 4541164 218992542 101460408 8851051
Tahun 2011
AT TS BTK TPP PL y
Januari 4824080 319727310 410210 215041280 105049479 881409
Februari 4805552 317331206 842722 217520923 95250580 2725023
Maret 4838362 324159736 1224829 221483977 100726372 3780063
April 4845117 320824626 1620074 225864023 96633207 4600073
Mei 4858691 321351477 2045748 232923266 91492718 5401142
Juni 4991377 328403229 2448333 242408802 91140800 6322918
Juli 5019580 331027301 2866181 245057517 91445120 7162676
Agustus 5090315 333618644 3302774 251583685 86079385 8154003
September 5109658 338073736 3722130 259036223 87224767 9172620
Oktober 5133313 343753102 4157815 260391487 86502003 10063499
November 5208078 355876729 4591439 267296854 85999444 10884738
Desember 5471692 380236178 5097336 273806878 83133119 11718334
208
Tahun 2012
AT TS BTK TPP PL y
Januari 5444107 366839479 436836 273695612 83612853 1072667
Februari 5420536 362202504 923668 276906922 83964649 2090464
Maret 5556943 360731270 1424653 286259416 83392245 3106908
April 5548311 357448628 1895299 292704217 85633255 4263287
Mei 5524519 369521217 2371654 299591420 84105635 5461738
Juni 5582198 375043453 2910382 306832762 84248383 6512356
Juli 5637029 377790346 3395528 396980868 84806185 7803168
Agustus 5116009 380365029 3880204 311947986 85722222 8921507
September 5660069 386334608 4366347 319154003 84318917 10363976
Oktober 5687561 389496265 4852982 322777182 83328180 11607305
November 5774292 420806135 5511305 330646613 84474869 13211273
Desember 6283472 435458912 6228024 339973690 85249997 14257311
b. Bank DKI
Tahun 2007
AT TS BTK TPP PL y
Januari 167567 6083681 13826 3667770 5191849 38485
Februari 168773 6342028 26069 3695933 5388455 61458
Maret 159823 6816892 39934 3762964 5233421 79729
April 172511 6347499 64188 3884216 3942052 100332
Mei 165414 6982410 79216 4026821 4860676 115949
Juni 161413 7756295 102268 4148859 6120838 131379
Juli 160118 7882817 120523 4341398 5553249 148648
Agustus 160965 8085391 142161 4467665 5655303 152402
September 162277 8863832 168934 4589510 6005947 179610
Oktober 164875 8300941 198902 4663598 5073287 185000
November 179783 8093923 216915 4900741 5260483 153280
Desember 170230 7276812 247871 4991548 3629351 198965
Tahun 2008
AT TS BTK TPP PL y
Januari 152541 6406798 15845 4973312 3513782 43627
Februari 171011 6939803 32076 4996085 3976064 82008
Maret 175103 8311085 72212 5037425 4996397 75544
April 173257 7859622 91939 5107689 5122373 90200
Mei 177175 7678984 110000 5151946 4987152 114021
Juni 169327 7534913 148157 5433456 4811764 111837
Juli 170708 8453350 167084 5595360 4641199 127735
Agustus 171739 9084199 191165 5833671 4775514 144795
September 173318 9196972 234625 6056907 4784633 140768
Oktober 174204 9085694 253757 6193076 5219201 170077
November 177719 8988988 275243 6362400 5445487 201164
209
Desember 171454 10128902 322750 6477383 5183764 116408
Tahun 2009
AT TS BTK TPP PL y
Januari 172168 9052948 18342 6287682 4849532 44064
Februari 172131 9263891 35967 6341563 5207268 73979
Maret 170632 10118055 62796 6395957 5154350 97309
April 170269 10888163 97742 6450962 5156617 84189
Mei 170112 10638412 142080 6533561 4937763 108711
Juni 171385 11708272 165786 6720675 4902504 157079
Juli 171675 11788589 202112 6852425 4770421 158883
Agustus 171476 12886099 233850 7128284 4777876 168789
September 176466 12788329 272863 7260447 4568735 159497
Oktober 176687 12031421 307400 7267032 4554430 149241
November 72120 2637919 77218 1938627 454342 73585
Desember 180665 12234172 386145 7003415 4621286 140692
Tahun 2010
AT TS BTK TPP PL y
Januari 179587 10705001 16768 6866344 3383584 64872
Februari 179170 10860680 42306 6895055 1258404 50273
Maret 178534 12105959 111329 6951629 3041967 149042
April 178416 12123913 140670 6963368 2795617 151115
Mei 177876 12018764 198129 7041192 4128144 152579
Juni 177276 13963483 217207 7290070 4485668 166618
Juli 180859 14081770 250392 7380274 2908392 170816
Agustus 181991 14301624 279295 7518320 4154408 178488
September 181079 15124111 274124 7951516 4631085 237033
Oktober 181207 14618361 293843 8517380 3275866 328901
November 184774 13523062 372535 8618304 2350860 349685
Desember 181688 12446966 412275 8674540 1069906 336782
Tahun 2011
AT TS BTK TPP PL y
Januari 183822 11955921 57723 8206370 2047657 62743
Februari 183118 12362703 87661 8291408 2017616 91189
Maret 179222 12711268 86777 8397335 1147580 128765
April 181523 12739572 150514 8657673 1075678 154631
Mei 181885 12763707 170379 8751777 1088643 171407
Juni 182218 14220796 197117 9293825 1064133 210087
Juli 183338 14523989 235572 9403304 1109335 247261
Agustus 183116 13923888 270620 9589453 1289593 262742
September 183275 15313319 316804 10124196 1132226 304069
Oktober 185012 14698307 348903 10488294 723500 331287
November 189656 15103370 394112 10814010 714407 365313
Desember 199496 15298882 426927 11064556 647641 406806
210
Tahun 2012
AT TS BTK TPP PL y
Januari 199133 14569579 19640 10539202 992771 79706
Februari 197617 14580608 59652 10731369 1449639 122153
Maret 196768 16314150 69795 11146145 1854709 150504
April 194864 17009605 137799 11269318 1666271 171619
Mei 193386 17530671 186059 11691654 1800588 190277
Juni 191758 20351614 223899 12740785 1901986 252138
Juli 191983 20290638 264939 12938879 1805615 275823
Agustus 192990 20495763 308116 13218882 2183785 319988
September 192338 22953090 332575 13510876 2540967 415884
Oktober 190286 22828527 400457 13786401 1037353 441101
November 189448 22428779 469799 14030233 1875361 389466
Desember 188590 20639008 524659 14936823 1529440 439961
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
Tahun 2007
AT TS BTK TPP PL y
Januari 71811 18770720 45832 11489412 5605790 67342
Februari 70517 18280152 81457 11238682 5741527 88420
Maret 69776 17406914 137132 11855312 5615274 133664
April 68660 18332607 191819 12630845 4605621 172006
Mei 69345 18080282 244488 12535662 5657996 239679
Juni 74480 19205368 294830 13118984 6236511 281437
Juli 76811 19915509 348328 13483569 6647307 332622
Agustus 78046 21204949 383488 14011326 6970613 383472
September 76628 22458819 442988 14328397 6744747 418591
Oktober 76312 23852308 512247 15125370 5288126 468660
November 76396 23169143 573019 16194677 6651215 507526
Desember 85900 24968863 612672 17675730 7682590 501582
Tahun 2008
AT TS BTK TPP PL y
Januari 86451 25074345 59338 17712630 8260626 79082
Februari 88165 24667966 122503 16824242 6942208 137354
Maret 87314 24536962 195872 17508547 6531321 178696
April 88496 24487703 268996 17769259 6834762 213610
Mei 90435 25298126 345918 18372981 6045046 253098
Juni 97431 26221821 422695 19801201 6192194 295947
Juli 95676 27684518 500135 19794653 7343770 336400
Agustus 103132 27140339 577822 21235470 6832724 395542
September 106530 27662749 651858 21548638 6506508 394772
Oktober 106858 31775827 741059 24010623 7384388 479965
November 107532 33945867 838715 24675376 8908275 674884
211
Desember 119852 32464972 850052 22568894 9532997 633456
Tahun 2009
AT TS BTK TPP PL y
Januari 119060 34143337 89163 23213065 4818351 113140
Februari 116745 33823814 162698 23776362 8160244 144448
Maret 116306 33114899 213171 21069162 9053139 281304
April 113498 30593390 294489 19575837 8646163 319292
Mei 111194 29431798 370837 19558254 9032465 352857
Juni 108609 29376288 448040 19210796 8181205 428081
Juli 106147 28751463 519030 18826940 8033731 477048
Agustus 102867 29427814 602360 19937574 7336190 517254
September 99702 28658219 683670 19240747 6952529 551024
Oktober 97272 27343692 762922 19622261 7586289 593735
November 94828 28565995 837430 18791889 7743675 604966
Desember 93862 27543234 845119 21209426 7716073 505367
Tahun 2010
AT TS BTK TPP PL y
Januari 87963 28382461 76844 20283977 7873761 65202
Februari 84931 28464780 137866 20546919 8639957 140262
Maret 83080 28535978 207686 21229446 8584580 232582
April 80159 29258522 287027 19316213 17428198 239049
Mei 77952 32408494 364196 20654851 8166728 288758
Juni 75178 31693239 440364 21055382 7461899 351977
Juli 73625 31574241 519967 21783046 7080099 418053
Agustus 72240 31038877 599252 24383726 7073272 489721
September 70642 31524422 669938 24987943 6431052 566046
Oktober 69555 31913943 746033 24026629 7074145 644083
November 71258 32323440 821772 24032829 9268937 637049
Desember 69456 32641306 874064 24225634 8048435 735708
Tahun 2011
AT TS BTK TPP PL y
Januari 68506 31740340 74359 24641326 7744285 71707
Februari 67721 31452957 146756 24633642 7066883 85350
Maret 66473 32858794 207970 25521436 7556017 204938
April 211773 32915316 279345 26202003 7287518 262465
Mei 206860 33643441 357079 26738771 7330180 323028
Juni 203492 32883910 436055 28569072 7351216 399387
Juli 195949 37538416 513474 28703833 7123144 419196
Agustus 189915 36328046 591556 28852492 4576223 532125
September 187947 37923604 674723 29614351 6719895 899367
Oktober 185053 37069874 761385 30570722 6275716 886821
November 181423 40109759 840597 31254395 7227421 1057918
Desember 170108 39090563 932986 30925311 7855075 1195743
212
Tahun 2012
AT TS BTK TPP PL y
Januari 168927 40726637 80790 30443723 7508729 15191
Februari 165990 41319772 157981 30525690 9067322 227856
Maret 162436 44289007 231146 31226338 9406216 294796
April 158225 41293052 316050 32962165 9428776 504178
Mei 154362 44647555 403342 35291270 9473582 550807
Juni 157201 42202629 470731 35549780 9744069 711278
Juli 149710 41226956 550447 36150201 12416729 854056
Agustus 146544 43647791 623372 37940507 10449669 944697
September 144555 42785395 700404 37056266 8710265 1051911
Oktober 140548 43488546 777151 38119846 8574560 1102131
November 137805 43274332 850144 38548330 9212242 1195485
Desember 132923 43323716 873837 39255871 10220014 1263067
d. The Development Bank of Singapore
Tahun 2007
AT TS BTK TPP PL y
Januari 84115 7666221 16464 7555969 3297184 34851
Februari 82656 7657005 35296 8251957 2308982 41247
Maret 86923 9910187 52446 9146720 3665302 54482
April 84984 10350015 69485 9590354 2741000 81050
Mei 84660 10930171 90501 9165900 3392083 114428
Juni 98929 11183689 107171 9711010 3871704 152318
Juli 97943 11638445 129789 10533330 3924219 154552
Agustus 98812 11639435 142046 11813963 2727861 153524
September 98000 12309589 160455 12437123 2819540 166904
Oktober 97875 14342637 181795 13819073 2828126 187488
November 99557 14458815 207578 14712973 3583655 180840
Desember 112812 15178449 220247 15033536 3171616 151486
Tahun 2008
AT TS BTK TPP PL y
Januari 113451 15477328 18379 16753001 3233717 20286
Februari 112333 16197442 35852 17119281 2675787 42651
Maret 115480 15562753 54977 16656260 2515185 64296
April 115813 16018145 80071 15775940 2818460 68805
Mei 115905 15680795 104503 15492906 2475611 85912
Juni 117778 16536468 134727 15849502 2729839 80783
Juli 134360 15650058 163665 15744023 2671423 91628
Agustus 143259 15531455 188179 15844585 2541132 113788
September 150759 16917320 218446 16066662 2539500 99409
Oktober 178534 18566491 240271 16228558 2942834 123223
November 175724 19918703 268837 15498205 4702774 193562
213
Desember 193217 19195940 280865 14931182 4287782 243286
Tahun 2009
AT TS BTK TPP PL y
Januari 190972 18365938 27306 14778724 4279947 8248
Februari 195833 19488267 44058 15335785 5246421 48275
Maret 191874 19863165 73612 14778782 5450443 77089
April 219011 20528558 97745 13920369 7267861 109648
Mei 217490 19481882 132572 14178237 6310124 75075
Juni 211595 18791458 159604 14389454 5166375 141913
Juli 210489 18240477 185207 14081931 5516892 140632
Agustus 208888 18892444 210316 13839784 5742126 164574
September 247780 19012869 238566 13871520 4098927 189578
Oktober 240525 19997590 268412 14748569 5512676 195227
November 233252 22437705 294193 14898396 6907372 193922
Desember 228378 22707047 321484 14902412 7404825 156506
Tahun 2010
AT TS BTK TPP PL y
Januari 130699 23464844 24126 14214264 7688287 5966
Februari 126748 21637007 49619 14609317 7550773 17427
Maret 123111 21313319 79019 15248587 6731069 22135
April 119195 21777492 108787 16020409 7146220 19001
Mei 115606 22266304 135205 17399693 6432614 34449
Juni 111404 23549044 163838 18733333 7342024 29445
Juli 109099 22011299 193383 18617406 6282522 47178
Agustus 105398 21331744 221071 19229019 5527600 49225
September 102320 20876752 250159 19615011 4522907 79670
Oktober 102723 22447899 279061 20371681 2877582 181568
November 99626 20089168 308787 19136990 5539035 174000
Desember 99948 19771749 322677 18937562 4609594 236598
Tahun 2011
AT TS BTK TPP PL y
Januari 95645 19283821 30086 18659932 4570928 79793
Februari 92310 20336824 65339 18350015 3297018 82614
Maret 89217 20084726 88211 18338896 2947086 164825
April 85940 20384322 130520 19222461 2431125 181319
Mei 81610 19287998 156523 19658381 2533926 171469
Juni 78550 21077047 193724 19898999 2350931 206432
Juli 75709 21005704 226676 20140928 2215026 242965
Agustus 75319 21553113 261606 21332169 1612273 246927
September 72197 20765517 295520 20319413 4258456 334601
Oktober 71614 21052827 331237 21690626 3412399 345107
November 70103 23245300 367495 23213362 5049727 320276
Desember 67849 21827147 412427 22063370 3520313 421535
214
Tahun 2012
AT TS BTK TPP PL y
Januari 64498 23564520 28424 23211147 4026788 104358
Februari 61658 23533975 66943 23726708 4836712 116577
Maret 58472 23953250 109118 23674322 4884144 105180
April 55851 25131250 146305 24632632 4575566 173835
Mei 54006 29748500 182114 25570006 4896830 223386
Juni 51099 26792822 219208 26892011 4827698 316785
Juli 48130 27240439 257202 27295129 4740801 373009
Agustus 45695 29378872 293406 28573698 4155433 433185
September 40751 30904412 332476 29365071 4290744 471893
Oktober 37644 30131210 370951 29319037 4886727 530555
November 33110 30603563 410340 28782439 4546014 615611
Desember 32335 29174878 465572 28095137 5262555 631139
e. Bank Bisnis International
Tahun 2007
AT TS BTK TPP PL y
Januari 16753 82647 351 63226 37732 42
Februari 16790 75930 722 64628 28447 76
Maret 17261 79717 1116 68772 33451 168
April 15802 83973 1491 75654 42562 1361
Mei 16367 82303 1880 83954 34142 13932
Juni 16.327 8528 2160 89808 27244 395
Juli 16305 78077 2532 93325 36470 682
Agustus 16449 73655 2974 97703 29476 972
September 16326 72158 3331 99359 33024 137
Oktober 16503 74371 3757 97969 39476 162
November 16464 78702 4103 98858 43444 1963
Desember 37698 93613 4910 99294 59922 1812
Tahun 2008
AT TS BTK TPP PL y
Januari 37688 78208 412 101412 42517 339
Februari 37744 84841 850 102571 48638 604
Maret 37688 95032 1323 106865 45242 899
April 37651 94906 1766 104393 48616 1203
Mei 37845 88860 2165 105013 44683 1765
Juni 37732 88759 2601 109444 37929 2107
Juli 37917 89913 2930 112449 34772 2538
Agustus 38158 88929 3329 114806 35557 2923
September 39108 80066 3884 118863 24283 3191
Oktober 39100 102721 4295 116024 46138 3643
November 39228 112047 4727 120604 52416 3944
215
Desember 39331 106973 5592 122007 47103 3833
Tahun 2009
AT TS BTK TPP PL y
Januari 39260 99965 394 122579 41114 497
Februari 39173 97942 830 123812 38889 971
Maret 39097 97393 1259 125291 32470 1255
April 39042 94744 1767 128016 29172 1589
Mei 38961 97376 2199 132945 29659 1883
Juni 38917 116779 2705 153428 27972 2005
Juli 38831 123572 3143 157930 30854 2571
Agustus 38800 126990 3668 159580 33046 3098
September 38713 119218 4159 156260 29180 3534
Oktober 38667 124017 4605 160119 31872 4059
November 38592 129843 5060 159630 35634 4542
Desember 38565 139969 5870 161515 49369 4673
Tahun 2010
AT TS BTK TPP PL y
Januari 38498 129487 475 160083 35653 804
Februari 38465 146207 892 174422 28410 713
Maret 38422 154251 1351 179477 26347 1609
April 38402 152580 1811 179288 28243 2043
Mei 38355 154607 2347 180786 25532 2420
Juni 38291 158434 2830 187962 25663 2793
Juli 38258 136399 3285 183447 12639 3035
Agustus 38187 138496 3849 179604 12608 3561
September 38309 143114 4272 180717 18598 4142
Oktober 38236 161132 4897 179396 12679 4254
November 39930 143431 5359 177792 12552 4805
Desember 39786 147650 5984 187515 10832 5291
Tahun 2011
AT TS BTK TPP PL y
Januari 39718 168534 450 186588 10887 560
Februari 39660 176990 1027 185322 16665 901
Maret 39617 176277 1508 190464 16754 1398
April 39600 180601 2022 197764 16840 1518
Mei 39534 181977 2638 194664 16635 2164
Juni 39492 193118 3192 200938 18056 3208
Juli 39463 195805 3716 203395 18159 3642
Agustus 41633 198796 4274 208094 18261 3384
September 41563 209621 4789 205438 18361 4761
Oktober 41499 203860 5314 209503 18464 5251
November 41132 196634 5934 215055 19292 6121
Desember 41156 200824 6589 222004 19398 6254
216
Tahun 2012
AT TS BTK TPP PL y
Januari 41101 202813 516 222610 19498 481
Februari 41063 201802 1110 229931 13569 773
Maret 40987 215688 1717 245787 21252 1182
April 40911 218272 2313 251849 21325 1596
Mei 40898 228596 2895 252935 21400 2130
Juni 40831 232013 3490 256608 21472 2515
Juli 42342 231928 4090 258249 21547 3045
Agustus 42405 224328 4807 257778 22358 3478
September 44953 237475 5375 261456 22430 3885
Oktober 44860 237098 5987 267994 22504 4400
November 44782 244514 6614 277565 25576 4923
Desember 45006 272981 7285 290642 14417 5485
f. Bank Mega Syariah
Tahun 2007
AT TS BTK TPP PL y
Januari 17991 2213055 1569 2215437 48430 10775
Februari 17745 2292175 3137 2243332 44209 23565
Maret 17933 2319115 4798 2253029 43577 33699
April 17896 2183483 6727 2260720 73790 45624
Mei 29363 2081768 8619 2128837 44973 55748
Juni 31363 2059756 10700 2038985 134338 65062
Juli 33017 1922196 12865 1996586 66210 76584
Agustus 33121 1899188 15134 1966704 69534 88470
September 33991 21088488 17446 1977880 250866 99426
Oktober 34225 2026642 19961 1984111 188803 110502
November 39479 2004194 22673 1913529 243550 121259
Desember 43956 2169456 25018 1842887 574292 129093
Tahun 2008
AT TS BTK TPP PL y
Januari 43977 1885593 2626 1700351 315826 8896
Februari 45774 1917311 5595 1655444 416217 16383
Maret 46412 1802916 9418 1629435 156673 23284
April 46111 1732930 12989 1630720 326386 27977
Mei 46122 1835205 16905 1553687 514413 33805
Juni 46192 1882302 22440 1541818 291595 34305
Juli 45302 1647255 29889 1532382 365545 34329
Agustus 44701 1942226 39281 1617490 618339 35179
September 42656 2208250 50323 1798510 633440 36103
Oktober 43163 2542126 61463 1876749 609239 36445
November 42579 2388379 73022 1980161 663652 36589
217
Desember 46207 2626471 88912 2093972 716018 16319
Tahun 2009
AT TS BTK TPP PL y
Januari 45709 2935070 11817 2198015 770264 254
Februari 45243 3073929 24144 2320116 548749 656
Maret 44605 2662761 36250 2410246 552504 5215
April 44312 3180637 49219 2510461 787310 11070
Mei 57258 3220780 63298 2641792 614520 13144
Juni 63628 3171795 78543 2706932 583057 27137
Juli 63444 3403364 94861 2780313 601436 41282
Agustus 67291 3556251 110161 2866579 726028 51898
September 66606 3573258 127633 2937593 679556 56455
Oktober 66486 3657216 147495 3014797 638206 67837
November 66251 3706335 165691 3098846 579066 79421
Desember 65777 3947370 188979 3195253 736873 59986
Tahun 2010
AT TS BTK TPP PL y
Januari 64874 3786723 20934 3253275 706134 8917
Februari 63752 3512667 41334 3293896 544713 25031
Maret 63795 3629026 65840 3337554 548116 34981
April 63605 3692252 85887 3306761 585398 37220
Mei 63712 3799305 108256 3296128 555108 51805
Juni 63193 3816896 131770 3335884 558583 65672
Juli 67766 4013648 156783 3377855 587226 75880
Agustus 70094 3894888 182970 3386642 572257 81082
September 67569 3766162 211951 3345464 546166 82414
Oktober 66054 3859810 240103 3274499 547204 82811
November 65988 3759677 265305 3190353 626331 83372
Desember 65843 4040981 290677 3154012 1033328 90482
Tahun 2011
AT TS BTK TPP PL y
Januari 63517 3696616 22653 3123544 561869 5698
Februari 61460 3747834 44639 3062562 539508 11872
Maret 64288 3821143 67177 3023939 882994 18710
April 67862 3510593 90329 3010870 639278 23055
Mei 66805 3501478 115266 3045085 551291 32806
Juni 65525 3848390 140502 3130622 993180 39448
Juli 64657 3857140 166749 3228525 771995 46007
Agustus 63873 3954563 193163 3351569 758626 48602
September 63040 4180325 220650 3470569 926303 53393
Oktober 62456 4539388 248514 3616846 1041262 60330
November 61487 4684292 278729 3867700 933995 68074
Desember 61166 4928442 309747 4094797 1046666 78034
218
Tahun 2012
AT TS BTK TPP PL y
Januari 60822 5354739 26200 4170683 1303772 12027
Februari 59989 4836814 52921 4220335 756889 28715
Maret 60015 5124808 78371 4359269 1071371 50549
April 58991 5157706 104262 4390667 912644 72999
Mei 57911 5034463 131647 4444270 576070 95761
Juni 57049 5019289 162916 4572278 936672 119331
Juli 56054 5484991 191955 4957089 717801 143566
Agustus 55104 5662233 219330 5286525 705140 164683
September 54282 6531083 244594 5600584 1137665 187358
Oktober 53332 6815780 270674 5828417 1146347 211838
November 53679 6521754 294964 6035737 666659 233949
Desember 53204 7090422 323224 6213570 1342154 256765
Pendekatan Cost efficiency
Data laporan keuangan masing-masing bank periode 2007-2012 (jutaan Rp)
Ket : C : Modal
BTK : Biaya Tenaga Kerja
TA : Total Aset
BO : Biaya Operasional
BS : Biaya service
TB : total Biaya
a. Bank Mandiri\
Tahun 2007
C BTK TA BO BS TB
Januari 26014084 230196 253517028 1511877 183801 1305093
Februari 26332609 465942 250429640 2880633 373496 2035980
Maret 27361518 722115 248677771 4316280 573590 2974170
April 27691279 1033339 247348724 5775612 778945 3651336
Mei 26639757 1293268 245030239 7184117 1001630 4249476
Juni 26949164 1561855 252324241 8495957 1182780 4957035
Juli 27253462 1900571 254018217 9988249 1416862 5682806
Agustus 27560525 2210265 251430911 11498063 1666148 6289413
September 28032998 2525673 259783421 12983810 1901534 6985187
Oktober 28407146 2771611 266077438 14396951 2139604 7588201
November 28740082 3217197 269367701 15996823 2369399 8221299
Desember 29243732 3711714 303435870 17902571 2677780 9076794
219
Tahun 2008
C BTK TA BO BS TB
Januari 29592971 281374 284040268 1516192 189806 627327
Februari 30067877 590342 282063295 2876057 378997 1332631
Maret 30568361 916126 282392324 4353470 585947 2044960
April 30934848 1253991 281436910 5774876 792698 2922436
Mei 27484799 1596518 274290420 7204138 1038539 3753369
Juni 27710710 1962355 285769852 8700135 1293541 4650460
Juli 28181763 2325925 285119240 10129599 1525763 5471557
Agustus 28816352 2325925 282838971 11623255 1757054 6351712
September 29050541 3011391 297948327 13306337 2022002 7551302
Oktober 29551933 3293045 311329664 15081922 2258609 8494693
November 29926860 3694314 327584724 17043377 2522743 9944722
Desember 30513869 4095663 338404265 19420881 2905822 11094750
Tahun 2009
C BTK TA BO BS TB
Januari 30993946 317355 331193636 2047922 205522 886018
Februari 31610467 647519 329915828 3890711 425297 1791698
Maret 31942352 993687 325862700 5801128 648442 3281239
April 32455870 1432748 326162790 7713667 882661 4318558
Mei 30846323 1846563 329224781 9313218 1125309 5302869
Juni 31439222 2235565 336517056 11629386 1384251 6185078
Juli 31958104 2667477 335162804 13733059 1657072 7113755
Agustus 32425594 2993541 345018132 15644091 1915568 7884802
September 33102324 3082941 344269997 17364879 2180083 8814380
Oktober 33428840 3411118 341982108 19213387 2471309 9823086
November 34174042 3749766 347474119 20957928 2729389 10589538
Desember 34785439 4205057 373508708 23204384 3208933 11370054
Tahun 2010
C BTK TA BO BS TB
Januari 35357492 330415 365820644 5162473 316465 2860305
Februari 39895886 704781 363739325 3886034 664301 1836043
Maret 40634276 1115470 366541645 6098279 1050543 3010412
April 41429342 1464090 364251422 8312385 1434894 4208072
Mei 39790285 1865538 365268742 10412630 1837359 5250739
Juni 40359989 2212862 373593390 12853592 2276933 6671913
Juli 41093612 2573485 370203132 14840704 2690646 7615733
Agustus 42057035 2998883 370510348 16947935 3125284 8690408
September 42853089 3432120 371907147 19744973 3491395 10513400
Oktober 43625325 3836158 374092412 22035214 3888388 11799440
November 47593033 4223236 382221902 24427298 4229303 13207108
Desember 47704852 4541164 408771732 27308907 4957129 15013103
220
Tahun 2011
C BTK TA BO BS TB
Januari 48184208 410210 400797268 2192442 345288 1065220
Februari 61361289 842722 406315901 4362480 696537 2248625
Maret 62952493 1224829 418880194 6479663 1111547 3284320
April 63599363 1620074 414956830 8853106 1567858 4589245
Mei 60952253 2045748 419046845 11366479 2049709 6001258
Juni 61934985 2448333 424283111 13892005 2531035 7453504
Juli 62931757 2866181 432638502 16295768 3053835 8742660
Agustus 64006097 3302774 440917550 18655230 3551375 10004353
September 64950158 3722130 446966030 20916785 3924874 11195029
Oktober 65651212 4157815 449596614 23529937 4380414 12694222
November 66475106 4591439 464561819 26499216 4870738 14535907
Desember 67697041 5097336 491224513 29929804 7267462 16876707
Tahun 2012
C BTK TA BO BS TB
Januari 68765687 230196 483429659 2536708 575183 1402604
Februari 69767092 465942 478404459 4800934 1060554 2628093
Maret 68589077 722115 482126923 7231758 1540882 4066044
April 66807486 1033339 485839439 9409475 2057484 5320513
Mei 68010106 1293268 498984397 11968099 2857295 6921324
Juni 69060783 1561855 506552770 14645061 3470797 8655815
Juli 59849976 1900571 509889530 17325535 4196576 10378727
Agustus 71453047 2210265 513072434 19698966 4663855 11796867
September 72349376 2525673 519572030 22295318 5363314 13449071
Oktober 74140569 2771611 517070761 24842974 6124313 15011931
November 75744535 3217197 550746754 27367546 7096750 16578640
Desember 76104452 3711714 561164590 30760908 8194836 18920708
b. Bank DKI
Tahun 2007
C BTK TA BO BS TB
Januari 890038 13826 9924425 61293 3957 26978
Februari 913011 26069 10221039 126745 11169 60825
Maret 829003 39934 10315474 208900 19321 103136
April 951885 64188 9224277 289108 29093 151756
Mei 865223 79216 10148946 372362 40770 175665
Juni 772734 102268 11332273 448910 56793 227981
Juli 817503 120523 11137079 530092 68796 277370
Agustus 821256 142161 11266456 617011 78350 332397
September 848464 168934 11757268 697951 87456 378162
Oktober 853854 198902 11021187 793602 96163 427295
November 822134 216915 11565046 942746 105500 530605
221
Desember 867819 247871 12005788 1039288 140083 558237
Tahun 2008
C BTK TA BO BS TB
Januari 911448 15845 9890731 63778 6862 34183
Februari 949829 32076 10377349 136840 16572 65059
Maret 822851 72212 11665789 247790 26443 138984
April 955270 91939 12130180 351942 38696 177393
Mei 861328 110000 11870452 446992 52354 215970
Juni 859144 148157 12341355 423107 74637 286378
Juli 823651 167084 12530206 676698 91940 330721
Agustus 840711 191165 12804814 777854 101285 372752
September 836684 234625 13076254 922032 118153 450582
Oktober 865993 253757 13009492 1037758 130246 494232
November 897080 275243 13346511 1146068 143919 544119
Desember 812325 322750 13547165 1306487 126441 617802
Tahun 2009
C BTK TA BO BS TB
Januari 921967 18342 13033528 91266 11259 49588
Februari 951343 35967 13157391 190855 26721 101626
Maret 909634 62796 13432804 309583 45283 143777
April 896514 97742 13882987 432662 62715 221170
Mei 921036 142080 13708612 567454 79475 309003
Juni 912312 165786 14423040 689638 94901 328706
Juli 914117 202112 14432253 829974 112211 392769
Agustus 924023 233850 15695866 964787 129295 459928
September 914731 272863 15484123 1104998 152182 538644
Oktober 904475 307400 14903368 1225092 170708 624115
November 369202 77218 3209689 242346 46668 165500
Desember 906760 386145 15341085 1531170 153461 718261
Tahun 2010
C BTK TA BO BS TB
Januari 1447340 16768 13647787 159251 22346 105965
Februari 1432742 42306 13867995 314984 39079 200236
Maret 1379711 111329 14795879 516477 69473 336519
April 1381815 140670 14709997 676916 99136 427287
Mei 1318209 198129 14588511 848625 127781 531034
Juni 1331278 217207 16470644 992757 162033 606243
Juli 1335506 250392 16593585 1137955 191825 682047
Agustus 1343209 279295 17107010 1292913 226982 766393
September 1401784 274124 17669049 1402089 255561 803747
Oktober 1756190 293843 17596447 1619890 282353 947949
November 1737258 372535 16552590 1816484 301817 1077501
Desember 1559660 412275 15647719 2066909 365670 1262576
222
Tahun 2011
C BTK TA BO BS TB
Januari 1607693 57723 15169091 180908 14976 81306
Februari 1637240 87661 15623986 338070 33108 131296
Maret 1637474 86777 16237350 359222 60289 195933
April 1659487 150514 15701257 609670 80337 386629
Mei 1566172 170379 15886658 839401 113872 555522
Juni 1904701 197117 18111429 1074942 133803 730048
Juli 1941801 235572 18537474 1327917 162722 910548
Agustus 1955550 270620 18272717 1595818 211008 1098198
September 1996894 316804 19417274 1821756 234475 1261904
Oktober 2024159 348903 18837976 2048044 263869 1414981
November 2058231 394112 19329803 2274251 289894 1570550
Desember 2099771 426927 19868999 2516807 349026 1739326
Tahun 2012
C BTK TA BO BS TB
Januari 2179524 19640 18840395 134855 16692 93947
Februari 2222017 59652 18951271 313515 37519 205856
Maret 1398908 69795 21764395 512957 56698 336640
April 2043612 137799 21781651 716402 78706 473052
Mei 2030565 186059 22285560 919576 104971 596718
Juni 2092648 223899 25205236 1100952 129888 707051
Juli 2116213 264939 25155171 1326692 168386 843923
Agustus 2160617 308116 25259075 1530242 192214 963223
September 2206410 332575 27579570 1722961 212696 1064531
Oktober 2661487 400457 28072889 1970548 237890 1213920
November 2607546 469799 27674278 2342567 280149 1484984
Desember 2658114 524659 26944005 2588303 333110 1646235
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
Tahun 2007
C BTK TA BO BS TB
Januari 196180 45832 26380167 190546 46989 147856
Februari 216585 81457 26168806 371634 95725 322424
Maret 274028 137132 25733378 574439 142628 481587
April 317083 191819 26542167 772622 188933 659367
Mei 377055 244488 26723271 973049 243029 856470
Juni 410649 294830 27149730 1175678 299404 1040133
Juli 182672 348328 28282980 1395425 353561 1228032
Agustus 226133 383488 29089133 1608610 432618 1419372
September 258340 442988 31275844 1868098 494502 1656484
Oktober 326604 512247 31523246 2122288 554219 1866096
November 341737 573019 32465260 2384971 621939 2090222
223
Desember 335599 612672 34568725 2637123 690749 2342931
Tahun 2008
C BTK TA BO BS TB
Januari 398094 59338 35342437 252157 63539 188076
Februari 465439 122503 35593474 468605 111676 382287
Maret 496769 195872 35486398 730135 192955 640051
April 511526 268996 35387751 1005254 266647 887739
Mei 318181 345918 36178725 1291595 347501 1139752
Juni 375432 422695 38466023 1575335 418114 1412288
Juli 419220 500135 40342780 1913960 505214 1667728
Agustus 475101 577822 39067077 2182300 573993 1892804
September 459388 651858 38983120 2481401 652557 2242269
Oktober 511688 741059 47857666 2881950 735492 2611443
November 719644 838715 52309601 3178197 822387 2891282
Desember 707317 850052 45560502 3467901 914406 3229219
Tahun 2009
C BTK TA BO BS TB
Januari 827421 89163 47268949 339624 78539 311672
Februari 859468 162698 48281522 632268 150616 638357
Maret 915663 213171 48265105 895939 223339 826114
April 677238 294489 44541535 1176156 298896 1100208
Mei 703131 370837 42809253 1438246 368472 1404693
Juni 757237 448040 41057960 1697817 440290 1665154
Juli 825510 519030 41045048 1958277 522571 1922520
Agustus 858730 602360 40978388 2214048 591985 2189587
September 904495 683670 40006040 2460233 665157 2441032
Oktober 933542 762922 40184059 2726125 744402 2699437
November 947172 837430 41411616 2959910 823097 2966923
Desember 855251 845119 39489123 3180683 894014 3366055
Tahun 2010
C BTK TA BO BS TB
Januari 921441 76844 39850337 392251 79972 332527
Februari 1040061 137866 39793060 795356 156902 682942
Maret 1106379 207686 41420020 829436 238061 652594
April 1141590 287027 40419802 3192504 316301 2948540
Mei 1189107 364196 43761950 2915994 400177 2601096
Juni 769598 440364 40561500 3783702 477450 3397551
Juli 834966 519967 55776548 5843364 583352 5398386
Agustus 905362 599252 55829084 5034030 666897 4524506
September 981202 669938 40555326 5539357 751482 4964628
Oktober 1042072 746033 41761309 5998438 833882 5364034
November 1068850 821772 42452887 6456102 920917 5760394
Desember 1130338 874064 42238138 7215555 1019979 6458035
224
Tahun 2011
C BTK TA BO BS TB
Januari 1200173 74359 42621079 722377 81756 661156
Februari 1212518 146756 41271529 1306215 158443 1192589
Maret 1329290 207970 45753371 2084884 247489 1908930
April 1389290 279345 48040717 2824626 324824 2576763
Mei 1449129 357079 49155968 3311757 407002 2984646
Juni 1525336 436055 49119424 3758497 491760 3353071
Juli 807763 513474 51767305 4603817 584514 4120164
Agustus 918845 591556 51555850 5254663 676264 4687853
September 1289921 674723 54806787 5427454 758447 4784795
Oktober 1274035 761385 52774630 5760988 839918 5042512
November 1448018 840597 56363892 6575180 928378 5784856
Desember 1648936 932986 55430058 7039903 1041350 6173327
Tahun 2012
C BTK TA BO BS TB
Januari 1706241 80790 56014851 1098213 77805 1023523
Februari 1917187 157981 56798956 1542461 157478 1400168
Maret 1973452 231146 59837021 1736861 233032 1517989
April 2020702 316050 59672152 2146637 315285 1849492
Mei 2090284 403342 61364503 3099225 392604 2721191
Juni 2274603 470731 62159237 3225428 482203 2772709
Juli 2419795 550447 65170577 3693019 560927 3158719
Agustus 2503199 623372 65352057 4140866 645005 3525560
September 2608991 700404 63160749 4668427 725053 3976038
Oktober 2657755 777151 63542915 5236485 932621 4463831
November 2743081 850144 65393933 5790630 1025261 4396988
Desember 2808982 873837 64524143 6755138 1138092 5815486
d. The Development Bank of Singapore
Tahun 2007
C BTK TA BO BS TB
Januari 1300000 16464 12837986 87720 7838 42408
Februari 1662370 35296 12562719 177381 21256 93469
Maret 1300000 52446 15436055 294271 33176 154025
April 1700964 69485 14670081 387492 44395 194007
Mei 1737147 90501 15543228 451235 55229 215934
Juni 1774837 107171 16635580 553067 70464 274478
Juli 1780311 129789 17315981 660441 82723 325059
Agustus 1777251 142046 17666276 740607 103014 355396
September 1791705 160455 17651637 871657 115349 425875
Oktober 1818057 181795 18988075 1006280 126518 511109
November 1804645 207578 20701605 1150142 137504 584983
225
Desember 1774243 220247 20837240 1296957 169369 687916
Tahun 2008
C BTK TA BO BS TB
Januari 1815671 18379 22537285 145794 14814 63831
Februari 1838693 35852 22149438 278038 31205 133207
Maret 1860228 54977 21812122 422746 48006 184823
April 1853535 80071 21353369 574285 66406 255417
Mei 1854281 104503 21294092 724650 82122 322506
Juni 1847792 134727 22355122 839351 94445 381379
Juli 1881522 163665 28722542 953600 109764 417707
Agustus 1849815 188179 22737175 1126786 131177 488261
September 2795406 218446 24226671 1293208 143109 615287
Oktober 2753837 240271 25019155 1634902 146540 869429
November 2836265 268837 25812189 1929091 165360 995948
Desember 2911080 280865 23677967 1890580 192161 862351
Tahun 2009
C BTK TA BO BS TB
Januari 2979213 27306 23138835 294795 20608 173334
Februari 2958654 44058 24918791 623199 39506 411753
Maret 2988757 73612 24458761 726582 53888 494418
April 3010483 97745 25454821 708709 88319 338935
Mei 2977379 132572 24572109 878502 113311 447158
Juni 3017287 159604 24406362 1083835 142447 471760
Juli 3096527 185207 24235519 1340829 168150 636376
Agustus 3110090 210316 24862971 1424585 191470 633005
September 3141799 238566 23794282 1528032 220429 654842
Oktober 3144408 268412 25177819 1734502 247616 781663
November 2225000 294193 27383082 1894245 275277 878630
Desember 3108908 321484 28081596 2083383 303975 995737
Tahun 2010
C BTK TA BO BS TB
Januari 3159990 24126 32060608 329146 78256 239554
Februari 3171614 49619 32599221 563185 111417 386133
Maret 3180150 79019 27634439 774825 147369 514981
April 3180355 108787 28066171 1044443 215937 689203
Mei 3188706 135205 28737056 2455278 1365993 2012901
Juni 3169694 163838 30503961 1600034 243761 1051062
Juli 3190207 193383 29500565 1862068 277388 1215672
Agustus 3190482 221071 29543035 1716924 276045 986956
September 3225203 250159 28011284 2043187 308376 1233581
Oktober 3272202 279061 29096699 2074484 326252 1189473
November 3259249 308787 29099003 2282554 345918 1299675
Desember 3316242 322677 28348628 2847629 380781 1792295
226
Tahun 2011
C BTK TA BO BS TB
Januari 3370082 30086 27604017 218991 25864 148501
Februari 3370410 65339 28253425 444889 56569 308538
Maret 3457088 88211 28353443 669195 84939 456294
April 3477032 130520 28534333 1011955 117186 725545
Mei 3520208 156523 27913379 1209762 147862 847144
Juni 3556019 193724 29225835 1360977 179059 922259
Juli 3590334 226676 29581472 1696490 214787 1177420
Agustus 3599208 261606 29403742 1915367 244078 1318058
September 3687001 295520 30270862 2238154 279035 1560037
Oktober 3700542 331237 31633430 2519069 340054 1756863
November 3676563 367495 35077193 2830662 369315 1983834
Desember 3777689 412427 32662721 3359836 410272 2428515
Tahun 2012
C BTK TA BO BS TB
Januari 3884885 28424 34201363 258903 25078 178643
Februari 3893966 66943 35572946 424724 53458 264811
Maret 3878090 109118 35953833 795738 81983 550908
April 3941906 146305 36381856 795214 111805 465230
Mei 3984940 182114 41418723 1109096 139753 682709
Juni 4079003 219208 39602349 1252912 171744 733348
Juli 4132117 257202 41075881 1457844 202755 845445
Agustus 4187156 293406 41072152 1651418 232109 938065
September 4229191 332476 42180614 1885826 269049 1070967
Oktober 4289078 370951 42802795 2105459 313141 1187338
November 4348700 410340 42614367 2311794 347778 1293411
Desember 4401603 465572 41873076 2577199 409855 1455066
e. Bank Bisnis International
Tahun 2007
C BTK TA BO BS TB
Januari 30142 351 128165 1155 196 574
Februari 30176 722 121627 2207 374 1140
Maret 30078 1116 129322 3797 1044 2222
April 43520 1491 144917 4683 1022 2735
Mei 43632 1880 143239 5900 1303 3614
Juni 53395 2160 145750 6891 1484 4260
Juli 53682 2532 156748 7969 1657 4837
Agustus 58332 2974 154196 9072 1827 5484
September 80640 3331 161609 10047 1993 6094
Oktober 80890 3757 164594 11118 2182 6825
November 81233 4103 168872 12134 2366 7400
227
Desember 100121 4910 206839 13727 2610 8506
Tahun 2008
C BTK TA BO BS TB
Januari 101211 412 191884 1170 191 699
Februari 101069 850 198519 2256 370 1375
Maret 102935 1323 203296 3507 588 2102
April 103246 1766 200563 4709 782 2756
Mei 103808 2165 196386 5882 983 3436
Juni 104150 2601 196079 7090 1209 4146
Juli 104581 2930 197755 8212 1421 4657
Agustus 104966 3329 197838 9423 1651 5441
September 105234 3884 192712 10788 1879 6295
Oktober 105686 4295 212270 12204 2117 6956
November 105987 4727 222587 13757 2393 7630
Desember 105876 5592 219127 15990 2804 9023
Tahun 2009
C BTK TA BO BS TB
Januari 107991 394 212316 1476 205 613
Februari 108457 830 211934 2896 421 1466
Maret 108268 1259 211585 4331 622 2042
April 107634 1767 207804 5783 838 2829
Mei 107928 2199 210860 7182 1050 3548
Juni 108050 2705 231036 8890 1424 4736
Juli 108616 3143 239457 10612 1722 5514
Agustus 111743 3668 244031 12404 1993 6346
September 112179 4159 235874 14036 2259 7152
Oktober 112704 4605 243489 15628 2522 7911
November 113187 5060 250377 17188 2766 8628
Desember 119118 5870 262952 19330 3114 9994
Tahun 2010
C BTK TA BO BS TB
Januari 119920 475 253426 1847 261 933
Februari 119830 892 269677 3683 604 1970
Maret 120725 1351 277799 5255 887 2513
April 120620 1811 277402 7186 1244 3474
Mei 121537 2347 280767 9066 1533 4386
Juni 121910 2830 284240 10996 1927 5334
Juli 122152 3285 262582 13165 2436 6593
Agustus 122678 3849 266011 15049 2788 7561
September 123340 4272 271299 16563 3012 8326
Oktober 123371 4897 290011 18798 3315 9512
November 123922 5359 277710 20695 3644 10450
Desember 128608 5984 281576 22857 4020 11656
228
Tahun 2011
C BTK TA BO BS TB
Januari 129163 450 304560 1972 359 964
Februari 129547 1027 313209 4011 651 1966
Maret 130044 1508 312752 6038 961 2850
April 130273 2022 315583 8910 1249 3860
Mei 130857 2638 317879 10368 1515 4780
Juni 131901 3192 329981 12423 1862 5617
Juli 132335 3716 334133 14565 2176 6420
Agustus 132077 4274 335623 17425 2533 7951
September 133454 4789 347716 19326 2930 8535
Oktober 133944 5314 342775 21678 3319 9465
November 134814 5934 336723 24241 3984 10726
Desember 134947 6589 341000 26730 4410 11944
Tahun 2012
C BTK TA BO BS TB
Januari 135428 516 344387 2182 369 938
Februari 135756 1110 350756 4471 694 1968
Maret 136128 1717 359688 7262 1060 3080
April 136660 2313 361311 9722 1436 4183
Mei 137194 2895 370381 12168 1801 5160
Juni 137579 3490 374113 14759 2204 6268
Juli 138109 4090 374746 17350 2591 7329
Agustus 138542 4807 367843 19963 2965 8431
September 138949 5375 381603 20657 3374 9366
Oktober 139464 5987 384389 22978 3724 10401
November 139987 6614 395656 25206 4072 11325
Desember 140549 7285 452882 27714 4485 12358
f. Bank Mega Syariah
Tahun 2007
C BTK TA BO BS TB
Januari 182870 1569 2418614 7691 957 26833
Februari 179156 3137 2502180 14936 1886 50993
Maret 189290 4798 2532327 21551 2815 78002
April 201215 6727 2428781 28084 3750 102699
Mei 211339 8619 2320327 35851 4538 125152
Juni 220653 10700 2337453 43487 5600 146947
Juli 232175 12865 2212688 51563 6681 167275
Agustus 244061 15134 2186626 59487 7742 198960
September 255017 17446 2406008 66583 8826 205426
Oktober 266093 19961 2341329 76045 9948 229849
November 276850 22673 2334773 85610 10963 249718
229
Desember 284684 25018 2597188 94995 12057 270334
Tahun 2008
C BTK TA BO BS TB
Januari 293579 2626 2202705 9515 1360 22397
Februari 301066 5595 2257736 19156 2611 40584
Maret 265919 9418 2112049 29394 3963 58404
April 270592 12989 2100694 40987 5417 78257
Mei 276420 16905 2216102 51882 6841 97108
Juni 276920 22440 2183709 66250 9660 119518
Juli 276944 29889 2056641 81790 11238 144938
Agustus 277794 39281 2412779 98015 11484 170046
September 278718 50323 2658546 115976 12489 200374
Oktober 279060 61463 2883457 141250 14056 240304
November 279204 73022 2915031 167385 15700 286763
Desember 258935 88912 3096201 202024 17239 344365
Tahun 2009
C BTK TA BO BS TB
Januari 269965 11817 3294540 26023 1393 51278
Februari 270331 24144 3482210 50813 2900 104304
Maret 264150 36250 3321456 80390 4527 154534
April 270005 49219 3650631 111234 10107 206428
Mei 272079 63298 3593543 147374 19866 265595
Juni 286072 78543 3642622 177807 23317 316971
Juli 300217 94861 3762104 213431 27099 370422
Agustus 310833 110161 3958490 247631 31432 424430
September 315390 127633 4019737 283355 35663 487365
Oktober 326772 147495 4082394 323731 41059 548555
November 338357 165691 4113106 361156 45535 607521
Desember 318921 188979 4381991 414440 55178 680919
Tahun 2010
C BTK TA BO BS TB
Januari 358430 20934 4493174 40725 5641 66291
Februari 374544 41334 4332031 81003 9924 125602
Maret 353902 65840 4365675 126571 15842 198207
April 356141 85887 4420198 167591 20933 276488
Mei 370726 108256 4396982 210284 26403 343448
Juni 384593 131770 4474923 255902 31557 410407
Juli 394801 156783 4538832 302448 37466 484074
Agustus 400003 182970 4537232 355322 49792 565217
September 401335 211951 4455914 407844 57396 645060
Oktober 401732 240103 4346532 461230 67255 727769
November 402293 265305 4339041 511003 76679 806385
Desember 409403 290677 4660762 560350 84155 881812
230
Tahun 2011
C BTK TA BO BS TB
Januari 415101 22653 4187677 45057 9204 74341
Februari 421275 44639 4232768 85791 16646 142390
Maret 428113 67177 4318135 131967 25890 217074
April 404830 90329 4047133 171303 29803 289294
Mei 414581 115266 4102042 212873 33901 357949
Juni 421223 140502 4487694 256387 40252 428052
Juli 427782 166749 4370177 303553 46609 501681
Agustus 430377 193163 4477916 351008 52192 580421
September 435168 220650 4787659 399622 57393 654500
Oktober 442105 248514 5062137 452922 63546 735800
November 449849 278729 5225114 506654 69333 819153
Desember 459809 309747 5582305 565346 76592 907803
Tahun 2012
C BTK TA BO BS TB
Januari 471836 26200 5925767 49165 5180 82384
Februari 488524 52921 5429928 98843 10240 163453
Maret 486191 78371 5874897 145554 15436 245853
April 508641 104262 5776163 194404 21181 323600
Mei 531403 131647 5677759 243306 26590 400934
Juni 554973 162916 5987762 296130 32270 489991
Juli 579208 191955 6176857 345982 37733 575344
Agustus 600325 219330 6531076 394786 42657 661422
September 623000 244594 7305239 444662 48190 751214
Oktober 647480 270674 7577102 497110 54293 846390
November 669591 294964 7330583 553615 61675 944506
Desember 692407 323224 8212763 617489 68373 1046190
Pendekatan Technical Efficiency,
Data laporan keuangan masing-masing bank periode 2007-2012
Ket :
D = Deposito
T = Tabungan
G = Giro
PB = Pendapatan Bunga
PJ = Pendapatan Jasa
TA = Total Aset
231
a. Bank Mandiri
Tahun 2007
D T G PJ PB TA
Januari 89279174 54797475 45915042 200319 1424969 253517028
Februari 85465357 54600715 46464244 410179 2409959 250429640
Maret 86797905 57219537 45351617 654014 3584924 248677771
April 85350628 56179109 45263179 880338 4434043 247348724
Mei 84668771 57490399 45261601 1096020 5332506 245030239
Juni 82072348 62529679 52571141 1423319 6270920 252342241
Juli 83976983 60202637 51470982 1682613 7189945 254018217
Agustus 81601408 61018637 51441005 1969787 8075230 251430911
September 82808488 65733561 51277456 2239740 9026472 259783421
Oktober 83508915 64956179 52861449 2491769 9899070 266077438
November 86423664 67012396 52114290 2756114 10832213 269367701
Desember 89358187 81534700 64909506 3045979 11886985 303435870
Tahun 2008
D T G PJ PB TA
Januari 86406238 78011515 52577678 261693 928714 284040268
Februari 87027208 78479485 48463783 559204 1941190 282063295
Maret 81416028 81650210 48273325 882609 3112502 282392324
April 82884010 80815748 48584926 1214243 4166287 281436910
Mei 78297215 81781163 49592210 1541171 5277005 274290420
Juni 78026097 88522078 54830129 1895439 6413037 285769852
Juli 83979239 82966572 54375738 2208107 7628331 285119240
Agustus 83387364 80877039 52983850 2580521 8810401 282838971
September 94235862 82162417 54453088 2959929 10089933 297948327
Oktober 106074170 82389805 59291227 3519903 11268276 311329664
November 113329873 82669122 61539662 4026269 12631758 327584724
Desember 117047354 89610718 66907749 4507496 14062858 338404265
Tahun 2009
D T G PJ PB TA
Januari 111666318 84780047 67108022 369318 1286029 331193636
Februari 111843395 84643176 63446695 734870 2631570 329915828
Maret 108100498 85391348 62497580 1146573 4091381 325862700
April 109264250 85021911 64868283 1529806 5422719 326162790
Mei 116744365 84699798 59785629 1925393 6730509 329224781
Juni 116048603 91111987 62881857 2413007 8009228 336517056
Juli 117224069 89186209 62085775 2864793 9239895 335162804
Agustus 120118760 90642711 66664802 3284100 10467498 345018132
September 118072055 95948929 63965311 3717248 11687324 344269997
Oktober 119924713 93787201 60568912 4218968 12974352 341982108
November 118758871 95738216 64490904 4651547 14269928 347474119
Desember 123409519 106449859 68862562 5210546 15758929 373508708
232
Tahun 2010
D T G PJ PB TA
Januari 123814674 99356525 71635455 443692 1224369 365820644
Februari 123367096 97423604 66467282 714103 2643673 363739325
Maret 124928642 99381695 66966072 1141062 4193556 366541645
April 124575143 99137000 65695726 1525512 5510672 364251422
Mei 129673753 100107538 62225188 1919499 6912807 365268742
Juni 129552397 105499432 67052969 2327116 8443709 373593390
Juli 127696641 104793105 60579930 2767339 9974483 370203132
Agustus 125529082 107838222 60774193 3197299 11488612 370510348
September 124903567 111586360 59384716 3581099 13338783 371907147
Oktober 126763213 110036502 60362520 3917061 14955966 374092412
November 130611908 113194397 61101389 4406108 16488915 382221902
Desember 144710102 123497868 64519886 4958917 18063008 408771732
Tahun 2011
D T G PJ PB TA
Januari 137827870 120476117 61423323 435735 1414443 400797268
Februari 133756589 119205623 64368994 857636 2928603 406315901
Maret 136074082 121487218 66598436 1308073 4550885 418880194
April 137590465 120513253 62720908 1818235 6166708 414956830
Mei 135351164 122637270 63363043 2345168 7819041 419046845
Juni 134254847 127382640 66765742 2991366 9540038 424283111
Juli 134560749 125992268 70474284 3492232 11146152 432638502
Agustus 136077551 132076644 65464449 3973214 12797948 440917550
September 133623079 134657575 69793082 4481103 14433380 446966030
Oktober 137876281 133612717 72264104 5122193 16100686 449596614
November 139563802 137974219 78338708 5712759 17808245 464561819
Desember 141994836 149088472 89152870 5354034 19903426 491224513
Tahun 2012
D T G PJ PB TA
Januari 138982257 145662993 82194229 465099 1683845 483429659
Februari 138968977 147293465 75940062 927323 3358921 478404459
Maret 136092549 148442313 76196408 1408300 5475547 482126923
April 133395141 148693344 75360143 1923765 7339604 485839439
Mei 134838004 150843524 83839689 2451890 9312286 498984397
Juni 135530085 156675853 82837515 3002621 11557841 506552770
Juli 136797272 156152654 84840420 3532651 13618579 509889530
Agustus 136121988 160844044 83398997 4034731 15687090 513072434
September 137741495 162196970 86396143 4547625 18191833 519572030
Oktober 143526861 163731781 82237623 5103582 20368977 517070761
November 147247474 167561107 105997554 5640199 22518434 550746754
Desember 144844747 182784459 107829706 6373672 24960342 561164590
233
b. Bank DKI
Tahun 2007
D T G PJ PB TA
Januari 2306469 2463737 1313475 1920 57470 9924425
Februari 2685483 2377891 1278654 3757 112399 10221039
Maret 2810230 2791470 1215192 6042 163113 10315474
April 2770860 2307687 2300836 8951 215848 9224277
Mei 2939516 2758131 1284763 12773 258605 10148946
Juni 3157533 3213125 1385637 16985 319500 11332273
Juli 3110900 3236931 1444986 20862 379744 11137079
Agustus 3158128 3524515 1402748 24061 438585 11266456
September 3072583 4334184 1475065 30244 494867 11757268
Oktober 3519035 3312312 1469593 32795 555934 11021187
November 2713525 3828732 1551666 36303 618563 11565046
Desember 1671910 3820192 1784710 45083 680885 12005788
Tahun 2008
D T G PJ PB TA
Januari 1915734 2795345 1695719 3020 62602 9890731
Februari 3029607 2325144 1585052 5929 123698 10377349
Maret 3650593 3158923 1501569 8530 183542 11665789
April 3582971 2711271 1565380 11357 239049 12130180
Mei 3412979 2753847 1530158 14338 294632 11870452
Juni 3582026 2352609 1600278 18221 351070 12341355
Juli 3540305 3317236 1595809 22523 404255 12530206
Agustus 4392680 3003916 1687603 27950 462710 12804814
September 4178594 3128462 1889916 35695 519699 13076254
Oktober 4172483 3175962 1737249 41127 565267 13009492
November 2627296 4536454 1798238 44892 626105 13346511
Desember 2056336 5492392 2130174 46661 672412 13547165
Tahun 2009
D T G PJ PB TA
Januari 2141883 4995137 1915928 2362 72662 13033528
Februari 2228989 5121115 1913787 9992 139828 13157391
Maret 2211708 6033349 1827998 13076 204986 13432804
April 2489723 6626675 1771765 19419 272586 13882987
Mei 2534049 6247586 1856777 50226 347183 13708612
Juni 5626198 4211232 1880520 58295 409089 14423040
Juli 5736972 4182225 1871392 64461 467753 14432253
Agustus 5902397 5137772 1845930 74039 533353 15695866
September 5137346 5704654 1946329 78353 596104 15484123
Oktober 5195289 4877190 1958942 84985 662337 14903368
November 634220 725669 1278030 11909 260854 3209689
Desember 3679767 6193605 2360800 92616 802268 15341085
234
Tahun 2010
D T G PJ PB TA
Januari 4231436 4359268 2114297 1639 67219 13647787
Februari 4313282 4436622 2110776 3102 126963 13867995
Maret 5765200 4307184 2033575 4502 176153 14795879
April 5831826 4216388 2075699 6272 240644 14709997
Mei 5778361 4162462 2077941 9174 302427 14588511
Juni 5546274 6246681 2170528 11502 366743 16470644
Juli 6074305 5760517 2246948 14591 428885 16593585
Agustus 5565502 6513541 2222581 19152 494282 17107010
September 7388345 5501530 2234236 23993 568584 17669049
Oktober 7262034 4948524 2407803 27954 639939 17596447
November 5746783 5445492 2330787 30404 708477 16552590
Desember 4172383 5352568 2922015 44627 780720 15647719
Tahun 2011
D T G PJ PB TA
Januari 5400001 4044715 2511205 2409 77083 15169091
Februari 5551799 4335526 2475378 4233 147003 15623986
Maret 6508364 3796254 2406650 7109 214474 16237350
April 6274307 3946016 2519249 9925 284741 15701257
Mei 6224789 4041348 2947570 11981 356174 15886658
Juni 6169312 5491658 2559826 22858 436985 18111429
Juli 6692005 5180529 2651455 27070 513734 18537474
Agustus 5917003 4725236 3281649 29811 596149 18272717
September 6568339 5941815 2803165 33036 682261 19417274
Oktober 6603664 5285870 2808773 35717 756479 18837976
November 6146237 6095729 2861404 41099 840261 19329803
Desember 3381450 8134781 3782651 70058 919951 19868999
Tahun 2012
D T G PJ PB TA
Januari 3487377 7875259 3206943 8195 86896 18840395
Februari 6692794 4747674 3140140 8299 175085 18951271
Maret 6121720 7187248 3005162 15459 259030 21764395
April 6835352 6987738 3186515 19253 351026 21781651
Mei 8847498 5518641 3164532 23851 429531 22285560
Juni 9474542 7533974 3343098 34230 530780 25205236
Juli 10520661 6473835 3296142 39416 617269 25155171
Agustus 10588270 6557084 3350406 47453 715404 25259075
September 12503850 7087414 3361826 69296 817128 27579570
Oktober 12714718 6738026 3375783 76166 918868 28072889
November 12556601 6456067 3416111 81860 1011637 27674278
Desember 3992618 12659443 3986947 110235 1133719 26944005
235
c. Hongkong Shanghai Banking Corporate
Tahun 2007
D T G PJ PB TA
Januari 9652819 0 9117901 82637 182635 26380167
Februari 9223157 0 9056995 149585 359581 26168806
Maret 8668102 0 8738812 239633 536819 25733378
April 8837007 0 9495600 327025 718509 26542167
Mei 8541144 0 9539138 431348 913078 26723271
Juni 8795186 0 10410182 540103 1108914 27149730
Juli 9355159 0 10560350 664295 1311823 28282980
Agustus 10262578 0 10942371 781059 1538784 29089133
September 11057216 0 11401603 892463 1756843 31275844
Oktober 11307317 0 12544991 1019783 1946175 31523246
November 11274408 0 11894735 1143009 2186616 32465260
Desember 12705309 0 12263554 1252421 2425466 34568725
Tahun 2008
D T G PJ PB TA
Januari 11871378 0 13202967 240583 120970 35342437
Februari 11480538 0 13187428 256063 456404 35593474
Maret 11257967 56763 13222232 391374 708865 35486398
April 11226411 34667 13226625 532634 938867 35387751
Mei 12032019 39986 13226121 689001 1174402 36178725
Juni 12305937 4926946 8988938 860146 1407222 38466023
Juli 12348823 4808440 10527255 949341 1649529 40342780
Agustus 12986851 5034498 9118990 1029729 1899297 39067077
September 14472329 4629982 8560438 1189729 2142840 38983120
Oktober 15892047 5357723 10526057 1600841 2404679 47857666
November 16907359 5835743 11202765 1823591 2678553 52309601
Desember 16041720 5836501 10586751 1869598 2977729 45560502
Tahun 2009
D T G PJ PB TA
Januari 16052049 6017524 12073764 128443 272833 47268949
Februari 15246615 6407903 12169296 310620 526504 48281522
Maret 13937907 6728105 12448887 424641 793808 48265105
April 12872697 6790353 10930340 615340 1063730 44541535
Mei 11716195 6846524 10869079 698742 1304933 42809253
Juni 11567311 6758140 11050837 867758 1570594 41057960
Juli 10395886 7056979 11298598 1015303 1822134 41045048
Agustus 10597797 7042420 11787597 1150051 2067154 40978388
September 10789223 7166916 10702080 1297002 2292448 40006040
Oktober 9701142 7111465 10531085 1444460 2523895 40184059
November 9069320 7266995 12229680 1590701 2769292 41411616
236
Desember 10170978 7205757 10166499 1706603 3000840 39489123
Tahun 2010
D T G PJ PB TA
Januari 9791476 7447279 11143706 96483 171371 39850337
Februari 10313209 7459328 10692243 201649 338242 39793060
Maret 10904644 7552537 10078797 324201 481385 41420020
April 11294545 7395076 10568901 429092 646594 40419802
Mei 13164460 7269665 11974369 546923 815212 43761950
Juni 13028315 7274040 11417884 660329 980764 40561500
Juli 12834438 7772629 10967174 267688 1178654 55776548
Agustus 12428048 7551835 11058994 910537 1356953 55829084
September 11979910 7737420 11807092 1022269 1529543 40555326
Oktober 11849558 7781366 12238019 1142930 1705864 41761309
November 11615934 7803052 12904454 1268059 1883721 42452887
Desember 11328810 7847859 13464637 1389248 2063377 42238138
Tahun 2011
D T G PJ PB TA
Januari 11244529 7682917 12812894 119810 179598 42621079
Februari 11494288 7643827 12314842 233723 347367 41271529
Maret 13274920 7563243 12020631 361227 530037 45753371
April 12038279 7704382 13172655 485469 698615 48040717
Mei 12864282 7573399 13205760 639897 881594 49155968
Juni 11642575 7611016 13630319 787607 1061020 49119424
Juli 14540921 7650728 15346767 920721 1249894 51767305
Agustus 14598877 7554507 14174662 1065582 1439874 51555850
September 13571701 7670648 16681255 1216979 1632509 54806787
Oktober 13778241 7798624 15493009 1350388 1826670 52774630
November 14953117 7751815 17404827 1492502 2038540 56363892
Desember 15279343 7788365 16022855 1631062 2270904 55430058
Tahun 2012
D T G PJ PB TA
Januari 15179004 8195432 17352201 125727 198036 56014851
Februari 14917028 8436948 17965796 276757 369941 56798956
Maret 17318652 8559134 18411221 419701 555819 59837021
April 15957992 8413793 16921267 562076 725851 59672152
Mei 16935079 8261515 19450961 720640 905979 61364503
Juni 15166156 8179556 18856917 867856 1093228 62159237
Juli 14605054 8939320 17682582 1015253 1291971 65170577
Agustus 16014424 9165918 18467449 1146793 1503286 65352057
September 15607399 9216186 17961810 1264212 1698725 63160749
Oktober 16871849 9141385 17475312 1423192 1897447 63542915
November 17109773 8786421 17378138 1556137 2129050 65393933
Desember 16810464 8782034 17731218 1676653 2370927 64524143
237
d. The Development Bank Of Singapore
Tahun 2007
D T G PJ PB TA
Januari 6024531 93667 1548023 8379 43694 12837986
Februari 5638416 108389 1910200 15210 84189 12562719
Maret 7859247 184602 1866338 28556 131767 15436055
April 8041155 259764 2049096 37652 178047 14670081
Mei 8339751 124823 2465597 60864 242189 15543228
Juni 8237246 206291 2740152 83975 285450 16635580
Juli 9116262 206645 2315538 94690 349247 17315981
Agustus 9663835 164249 1811351 114257 394420 17666276
September 10081443 151461 2076685 131269 451250 17651637
Oktober 12355076 164065 1823497 160139 519817 18988075
November 12368241 159786 1930788 180573 556767 20701605
Desember 12859288 136787 2182374 197844 618036 20837240
Tahun 2008
D T G PJ PB TA
Januari 13168211 144124 2164993 17016 57852 22537285
Februari 14200452 191319 1805671 28552 113152 22149438
Maret 12963013 178455 2421285 41465 167353 21812122
April 12964760 185762 2867623 57970 214819 21353369
Mei 12384683 199466 3096646 62293 272009 21294092
Juni 12451293 176421 3908754 114295 326349 22355122
Juli 12001226 164857 3483975 123639 391068 28722542
Agustus 11960665 140458 3430332 129953 454678 22737175
September 13930878 133150 2853292 118528 519001 24226671
Oktober 15158978 208297 3199216 131174 588404 25019155
November 15679797 250588 3988318 140505 670294 25812189
Desember 15676487 264734 3254719 265213 759287 23677967
Tahun 2009
D T G PJ PB TA
Januari 14947401 1220531 2198006 10901 78756 23138835
Februari 15567526 1336536 2584205 22660 162850 24918791
Maret 16597458 1070742 2194965 270829 256332 24458761
April 17321673 1011168 2195717 107500 329371 25454821
Mei 16464119 1048838 1968925 111740 401061 24572109
Juni 15643493 1113927 2034038 73121 474215 24406362
Juli 14839946 1272687 2127844 87827 518980 24235519
Agustus 15304703 1339470 2248271 110098 605893 24862971
September 15364858 1565597 2082414 122073 671860 23794282
Oktober 15894387 1519300 2583903 132608 760534 25177819
November 17918310 1441121 3078274 130105 818959 27383082
Desember 17054358 1634999 4017690 147045 895458 28081596
238
Tahun 2010
D T G PJ PB TA
Januari 16662345 1915538 4886961 16838 65140 32060608
Februari 16497023 1731682 3408302 29011 121435 32599221
Maret 16503945 1762801 3046573 30095 210201 27634439
April 17094638 1692040 2990814 65817 263214 28066171
Mei 17625098 1760607 2880599 91486 335550 28737056
Juni 19357535 1723350 2468159 108915 389327 30503961
Juli 17280211 1659973 3071115 126658 450480 29500565
Agustus 16405730 1842086 3083928 148171 527275 29543035
September 15682565 1690402 3503785 162826 604048 28011284
Oktober 16958225 1574395 3915279 163928 710956 29096699
November 15810141 1568166 2710861 186139 746004 29099003
Desember 14812354 1539983 3419412 203344 830036 28348628
Tahun 2011
D T G PJ PB TA
Januari 14936647 1462651 2884523 10260 83320 27604017
Februari 15402921 1437628 3496275 27130 157661 28253425
Maret 15408988 1347815 3327923 47205 230558 28353443
April 15594275 1301668 3488379 66346 316872 28534333
Mei 14905117 1404115 2978766 82585 403058 27913379
Juni 16220855 1448453 3407739 108335 481680 29225835
Juli 16117497 1349154 3539053 135650 577756 29581472
Agustus 16219776 1441115 3892222 162621 656688 29403742
September 15357762 1596821 3810934 180741 739317 30270862
Oktober 15701198 1477252 3874377 199340 826652 31633430
November 16202196 1620352 5422752 224646 912494 35077193
Desember 14978103 1575449 5273545 0 1004407 32662721
Tahun 2012
D T G PJ PB TA
Januari 16702679 1624089 5237752 0 97368 34201363
Februari 16621542 1497635 5414798 45708 190409 35572946
Maret 17677011 1555324 4720915 66361 291522 35953833
April 18763568 1584869 4782816 87133 392838 36381856
Mei 21048534 1558959 7141007 116841 493699 41418723
Juni 18265997 1494837 7031988 141059 608267 39602349
Juli 19325052 1413590 6501797 168933 726827 41075881
Agustus 21105156 1449512 6824204 200514 845283 41072152
September 22023602 1382025 7498785 223766 962234 42180614
Oktober 23260253 1426581 5444376 249331 1086677 42802795
November 23736508 1450837 5416218 275514 1213601 42614367
Desember 21870865 1422522 5881491 300177 1338487 41873076
239
e. Bank Bisnis International
Tahun 2007
D T G PJ PB TA
Januari 64082 7873 10692 55 574 128165
Februari 58284 7475 9931 115 1124 121627
Maret 60382 7705 11630 682 1778 129322
April 63422 8474 12077 237 2495 144917
Mei 63620 9209 9474 305 3405 143239
Juni 66152 7432 8944 371 4183 145750
Juli 61391 7897 8789 441 5111 156748
Agustus 57960 7542 8153 509 6089 154196
September 55110 7169 9879 587 7103 161609
Oktober 53851 7339 13181 640 8129 164594
November 59504 8348 10850 704 9148 168872
Desember 73296 8951 11366 775 10147 206839
Tahun 2008
D T G PJ PB TA
Januari 61336 8184 8688 80 1106 191884
Februari 66976 8006 9859 151 2114 198519
Maret 77037 8474 9521 245 3199 203296
April 77151 8131 9624 323 4224 200563
Mei 70625 8809 9426 395 5279 196386
Juni 70129 7879 10751 470 6343 196079
Juli 70308 8100 11505 549 7498 197755
Agustus 67284 9145 12500 627 8628 197838
September 62531 7401 10134 698 9741 192712
Oktober 84536 7350 10835 775 10905 212270
November 92376 9174 10497 840 12051 222587
Desember 86894 9453 10626 910 13288 219127
Tahun 2009
D T G PJ PB TA
Januari 82810 8210 8945 71 1242 212316
Februari 82066 8162 7714 152 2360 211934
Maret 82264 7400 7729 213 3635 211585
April 78244 7249 9251 257 4850 207804
Mei 81261 7709 8406 319 5965 210860
Juni 100800 7868 8111 412 7257 231036
Juli 106476 8147 8949 501 8889 239457
Agustus 108181 8132 10677 579 16839 244031
September 102227 8576 8415 650 11688 235874
Oktober 106454 7296 10267 730 13133 243489
November 111188 7983 10672 817 14455 250377
Desember 119849 8109 12011 905 15974 262952
240
Tahun 2010
D T G PJ PB TA
Januari 110125 8923 10439 53 1784 253426
Februari 124907 10727 10573 112 2829 269677
Maret 136945 7551 9755 185 4495 277799
April 135175 7574 9831 232 5938 277402
Mei 138000 7107 9500 283 7318 280767
Juni 139025 7213 12196 345 8840 284240
Juli 120616 6677 9106 394 10410 262582
Agustus 121933 7204 9359 455 11991 266011
September 124235 8006 10873 493 13515 271299
Oktober 141509 10535 9088 543 14861 290011
November 125634 9088 8709 613 16430 277710
Desember 128845 9756 9049 663 17948 281576
Tahun 2011
D T G PJ PB TA
Januari 146783 10413 11338 85 1525 304560
Februari 151513 13827 11650 136 2934 313209
Maret 154970 10965 10324 260 4291 312752
April 160723 10411 9467 305 5555 315583
Mei 160771 9074 11502 367 7221 317879
Juni 169633 9690 13795 423 8622 329981
Juli 173065 12279 10461 481 9925 334133
Agustus 176882 10437 11477 528 11125 335623
September 190008 8820 10793 621 12822 347716
Oktober 182561 9317 11982 688 14195 342775
November 175601 10167 10866 752 15524 336723
Desember 175433 12926 12465 808 16985 341000
Tahun 2012
D T G PJ PB TA
Januari 179474 10717 12622 66 1488 344387
Februari 182064 9280 10458 137 2853 350756
Maret 194400 9674 11614 241 4318 359688
April 195101 10636 12535 305 5965 361311
Mei 204938 11110 12548 389 7563 370381
Juni 205561 13174 13278 466 9091 374113
Juli 205909 10495 15524 543 10736 374746
Agustus 198076 10051 16201 599 12339 367843
September 207764 10018 19693 673 13814 381603
Oktober 208954 10416 17728 742 15465 384389
November 217138 9886 17490 791 17043 395656
Desember 245159 11739 16083 868 18713 452882
241
f. Bank Mega Syariah
Tahun 2007
D T G PJ PB TA
Januari 1974868 207949 30238 9 2433 2418614
Februari 2077211 176788 38176 16 4690 2502180
Maret 2074614 200365 44136 30 6868 2532327
April 2105725 35175 42583 38 8967 2428781
Mei 1944842 90216 46170 47 10974 2320327
Juni 1869047 159938 30771 55 18823 2337453
Juli 1695823 186805 39568 63 14457 2212688
Agustus 1613723 238236 47229 72 15839 2186626
September 1611869 425077 71542 79 17072 2406008
Oktober 1504840 432066 89736 87 18556 2341329
November 1572961 355905 75328 94 19856 2334773
Desember 1635949 421739 111768 112 21109 2597188
Tahun 2008
D T G PJ PB TA
Januari 1514652 280286 90665 21 1263 2202705
Februari 1407606 290441 219264 43 2393 2257736
Maret 1325846 360294 116776 66 3905 2112049
April 1337931 269781 125218 94 5219 2100694
Mei 1310095 408918 116192 123 7144 2216102
Juni 1301325 450875 130102 152 8693 2183709
Juli 1260822 241930 144323 171 12175 2056641
Agustus 1413263 387493 141470 181 14260 2412779
September 1600012 442476 165762 195 15836 2658546
Oktober 1694790 699762 147574 215 17384 2883457
November 1828060 434307 126012 229 19101 2915031
Desember 1965521 534526 126424 242 20748 3096201
Tahun 2009
D T G PJ PB TA
Januari 2310597 443664 180809 15 1758 3294540
Februari 2382232 459015 232682 110 3355 3482210
Maret 1896144 495694 270923 157 4963 3321456
April 2185853 693694 310090 227 7140 3650631
Mei 2221523 621492 377765 205 9109 3593543
Juni 1809194 814795 547815 237 11121 3642622
Juli 2186138 822713 394513 289 12304 3762104
Agustus 2583531 656599 361121 526 15470 3958490
September 2671047 643721 258485 520 17761 4019737
Oktober 2732920 674602 250424 620 20088 4082394
November 2592730 864637 248968 716 22382 4113106
Desember 2935135 743749 267939 946 24949 4381991
242
Tahun 2010
D T G PJ PB TA
Januari 3063357 471383 251983 79 2476 4493174
Februari 2712157 529042 217468 166 5016 4332031
Maret 2530067 768137 330822 474 7569 4365675
April 2693380 743624 255248 626 9927 4420198
Mei 2526280 953542 319483 746 12166 4396982
Juni 2316277 1094903 405716 879 14229 4474923
Juli 2806580 903187 303881 1012 16157 4538832
Agustus 2721256 886752 286880 1138 18499 4537232
September 2564105 946704 255353 1250 20233 4455914
Oktober 2564643 1024647 270520 1412 22135 4346532
November 2337598 1040332 381747 1564 23785 4339041
Desember 2454062 1274678 312241 1819 25697 4660762
Tahun 2011
D T G PJ PB TA
Januari 2526565 891059 278992 199 1431 4187677
Februari 2547163 938343 262328 500 2554 4232768
Maret 2375127 832198 613818 856 4047 4318135
April 2426720 666667 417206 1248 5342 4047133
Mei 2192000 888934 420544 1797 6683 4102042
Juni 2131114 1113110 604166 2346 8069 4487694
Juli 2155351 990280 711509 2854 9372 4370177
Agustus 2311429 909630 733504 3305 10649 4477916
September 2424947 940640 814738 4145 11908 4787659
Oktober 2385060 1108009 1046314 5511 13168 5062137
November 2664213 989136 1030943 6613 14586 5225114
Desember 2945227 947996 1035219 7975 15311 5582305
Tahun 2012
D T G PJ PB TA
Januari 3198823 810424 1345492 1623 662 5925767
Februari 3116607 764579 955628 2483 1243 5429928
Maret 2515134 1165457 1444217 3254 1898 5874897
April 2585965 1039890 1531851 3948 2417 5776163
Mei 2545732 1177803 1310928 4567 2912 5677759
Juni 2413958 1161687 1443644 5197 3366 5987762
Juli 3001584 1058464 1424943 5778 3692 6176857
Agustus 3294299 1080969 1286965 6244 4000 6531076
September 3945784 1123587 1461712 6848 4307 7305239
Oktober 4190815 1158605 1466360 8006 4614 7577102
November 4016061 1050654 1455039 8935 4934 7330583
Desember 4711809 1061491 1317122 10190 5217 8212763