ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM...

231
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA DAN PAKISTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: ERNA PUTRI LESTARI NIM: 1113085000052 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM...

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK

UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA DAN

PAKISTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

ERNA PUTRI LESTARI

NIM: 1113085000052

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

i

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Erna Putri Lestari

Alamat : Jalan Pamulang Permai II, Gg. Swadaya RT 01/09

No. 24 Kel. Pondok Benda Kec. Pamulang, Kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 15416

Telepon : 0838-7722-6472

Email : [email protected]

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 29 September 1995

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

B. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun

Masuk

Tahun

Keluar

SD MI Raudhatul Hikmah Tangerang

Selatan 2001 2007

SMP MTsN Pamulang Tangerang

Selatan 2007 2010

SMA SMK Waskito Tangerang

Selatan 2010 2013

S1 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Tangerang

Selatan 2013 2017

C. PENDIDIKAN INFORMAL

Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun

Pelatihan

PT.

Subafood

Pangan Jaya

Pelatihan Kewirausahaan

Dalam Bidang Kompetensi Life

Skill dan Praktisi Bisnis

Tangerang

Selatan 2013

FoSSEI

Nasional

dan

UNISBA

National Training for Trainer

(Ekonomi Syariah) Bandung 2015

LiSEnSi

dan FRESH

UIN Jakarta

Sekolah Alat Analisis

(SELATIS) dengan metode

DEA dan VAR

Tangerang

Selatan 2016

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

vi

D. INTERNSHIP

Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun

Pelaksanaan

CAR Life

Insurance

Admin Keuangan

Asuransi Jiwa

Tangerang

Selatan 2011

BRI Syariah

Pusat

Peneliti Survei Budaya Kerja

dan Kepuasan Nasabah BRIS

Se-Nasional di LC, HCG

Jakarta

Selatan 2016

BNI

Syariah

Kantor WJP

Admin di Unit Sentra Taksasi Tangerang

Selatan 2017

E. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga/ Institusi Tahun

Wakil Koordinator Dep. Keilmuan LiSEnSi UIN Jakarta 2016-2017

Staff Departemen Keilmuan LiSEnSi UIN Jakarta 2015-2016

Wakil Sekretaris HMJ Perbankan Syariah FEB UIN Jakarta 2013-2014

Anggota Panitia Pengawas Pemilu PEMIRA UIN Jakarta 2014

Volunteer di STF UIN Jakarta 2014-2016

Anggota SEISdance di FEB UIN Jakarta 2013-2016

Anggota Saman Dance di SMK Waskito 2011-2013

Anggota PMR di SMK Waskito 2010-2011

Anggota Math Club di MTsN Pamulang 2007-2010

F. SOFTSKILLS

o Microsoft Office (Word, Excel Access dan Powerpoint)

o Design Grafis (CorelDRAW)

o Bahasa (English dan Indonesia)

G. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah

Nama : Tulus Wartono

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 18 Agustus 1958

Pendidikan Terakhir : SMP

2. Ibu

Ibu : Suntari

Tempat, Tanggal Lahir : Solo, 14 November 1962

Pendidikan Terakhir : SD

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

vii

ABSTRACK

This study aims to determine the comparison of efficiency level of Full Fledged

Islamic Bank in Indonesia during the period 2012-2016 using Data Envelopment

Analysis method based on assumption of CRS, VRS, and also Scale Efficiency. In

addition, this study also aims to look at the factors that most affect the level of

efficiency of the variables studied by using the Data Panel Regression method. This

study used 4 samples of BUS in Indonesia and 4 samples of BUS in Pakistan in the

first quarter to fourth in 2012-2016. Based on the research results, Full Fledged

Islamic Bank in Indonesia is more efficient than Full Fledged Islamic Bank in

Pakistan according to the assumption of CRS, VRS, and Scale, but there is no

significant difference between the efficiency value of Full Fledged Islamic Bank in

Indonesia and Pakistan. In Indonesia, the most closely approximated optimum

efficiency is Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri and Bank BRI

Syariah both based on the assumption of CRS, VRS, and Scale at 99% point, while

the lowest is Bank BNI Syariah value Average under 99%. In Pakistan, on average

the closest approach to optimum efficiency is Al-Baraka Bank based on the

assumption of CRS, VRS, and Scale at 99%, while the lowest is assumed by VRS is

the Bank Islami Pakistan Limited and Meezan Islamic Bank Value below 99%.

However, based on the assumption of CRS and Scale, Dubai Islamic Bank Pakistan

Limited gets the lowest efficient value. All good variables from Fixed Assets,

Personal Costs, Deposits, Financing, Other Income, or Financial Investment in

partial or simultaneously significant effect on Efficiency value. As for those who

have a greater influence on the value of Efficiency is Deposits, followed by

Financing, based on existing samples.

Keywords: Data Envelopment Analysis (DEA), Constant Return to Scale (CRS),

Variable Return to Scale (VRS), Scale, Full Fledged Islamic Bank

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat efisiensi Bank

Umum Syariah di Indonesia dengan Pakistan selama periode 2012-2016 dengan

menggunakan metode Data Envelopment Analysis berdasarkan asumsi CRS, VRS,

dan juga Scale Efficiency. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat

faktor yang paling mempengaruhi tingkat efisiensi dari variabel yang diteliti dengan

menggunakan metode Regresi Data Panel. Penelitian ini menggunakan 4 sampel

BUS di Indonesia dan 4 sampel BUS di Pakistan pada kuartal pertama sampai

dengan keempat pada tahun 2012-2016. Berdasarkan hasil penelitian, BUS di

Indonesia lebih efisien dibandingkan dengan BUS di Pakistan baik menurut asumsi

CRS, VRS, dan Scale, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai

efisiensi pada BUS di Indonesia dan Pakistan. Di Indonesia, secara rata-rata yang

paling mendekati efisiensi optimum adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri dan Bank BRI Syariah baik berdasarkan asumsi CRS, VRS, dan

Scale yaitu pada titik 99%, sedangkan yang paling terendah adalah Bank BNI

Syariah yang mendapat nilai rata-rata di bawah 99%. Di Pakistan, secara rata-rata

yang paling mendekati efisiensi optimum adalah Al-Baraka Bank baik berdasarkan

asumsi CRS, VRS, dan Scale yaitu pada titik 99%, sedangkan yang paling terendah

menurut asumsi VRS adalah Bank Islami Pakistan Limited dan Meezan Islamic

Bank yang mendapat nilai di bawah 99%. Namun, berdasarkan asumsi CRS dan

Scale, Dubai Islamic Bank Pakistan Limited mendapat nilai efisien terendah.

Semua variabel baik dari Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga,

Pembiayaan, Pendapatan Lainnya, maupun Investasi Finansial secara parsial

maupun simultan signifikan berpengaruh terhadap nilai Efisiensi. Adapun yang

memiliki pengaruh lebih besar pada nilai Efisiensi adalah Dana Pihak Ketiga, yang

disusul oleh Pembiayaan, berdasarkan sampel yang ada.

Kata Kunci: Data Envelopment Analysis (DEA), Constant Return to Scale (CRS),

Variable Return to Scale (VRS), Scale, Bank Umum Syariah (BUS)

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan segala

nikmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia dan Pakistan dengan metode Data Envelopment Analysis

(DEA)” dengan baik. Shalawat serta salam peneliti haturkan kepada Nabi

Muhammad salllallahu alaihi wassalam yang telah membawa cahaya dari zaman

jahiliyah ke zaman yang terang benderang terutama dengan adanya ilmu

pengetahuan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selesainya skripsi ini tentu dengan dukungan, bimbingan, bantuan dan semangat

serta doa dari semua orang di sekeliling peneliti selama proses penyelesaian skripsi

ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak dan Mamah yang selalu memberikan doa,

mensupport peneliti baik secara material maupun nonmaterial, serta selalu

memberikan semangat dan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah mengizinkan peneliti

3. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan arahan, saran, ilmu dan bimbingan serta meluangkan

waktunya dalam proses penyelesaian penelitian skripsi hingga skripsi ini

selesai.

4. Ibu Santi Yustini, SE., M.Ak selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan, saran, ilmu dan bimbingan serta meluangkan waktunya

dalam proses penyelesaian penelitian skripsi hingga skripsi ini selesai.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA. selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah dan Ibu Fitri Damayanty, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

x

Perbankan Syariah yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam

membantu peneliti selama perkuliahan ini.

6. Ibu Erika Amelia, SEI., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan arahan serta bimbingan baik dari aspek keilmuan maupun

keorganisasian yang sangat berarti sejak awal masuk perkuliahan sampai

penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi peneliti selama perkuliahan.

8. Seluruh jajaran karyawan dan staff di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah melayani dan membantu peneliti selama perkuliahan.

9. Saudara-saudaraku, Heri Suwanti, Lusianti, Abang Hamzalah, Ketut Triono

dan Ady Wahyu Yunianto, serta keponakan-keponakanku Qayla Az-zahra

dan Naira Nova Mufidah Triono yang selalu memberikan dukungan dan doa

kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku, Firda Elfanisa Fadhillah, Rosalia, Virly Indayani, Dini

Rizqiyanti, dan Maretta Daniaty, atas waktu yang telah kita habiskan bersama

dan yang telah banyak memberikan suka duka bersama selama di kampus.

11. Teman-teman Perbankan Syariah 2013 kelas A dan B, atas kebersamaan

selama 4 tahun mulai dari belajar bersama, ujian bersama, diskusi bersama

hingga mengerjakan skripsi bersama.

12. Kakak-kakak senior Perbankan Syariah 2012, atas bimbingan ilmu dan

pengalaman kehidupan di kampus dari awal pertama kali OPAK hingga

penyelesaian skripsi ini.

13. Teman-teman SEISdance 2013 atas kebersamaan selama mengikuti

perlombaan dan perform tari saman selama di kampus, serta memanage event

bersama-sama di SEISMOGRAF pertama, kedua, dan ketiga.

14. Teman-teman LiSEnSi 2013, yang selalu memberikan banyak pembelajaran

terkait keilmuan, berorganisasi, pengalaman hidup, kekompakan, serta suka

duka selama menjabat di organisasi hingga penyelesaian skripsi ini.

15. Teman-teman Divisi Keilmuan LiSEnSi, Kak Rahmi Rahmawati, Kak Heri

Permana, Ahmad Fadhil, M. Irsyad Hidayatulloh, Idil Adhar, Fitri

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

xi

Listianingrum, Nazla Ahabbi, Elgi Nurfalahi, Ilham Irsyad Risyadi, dan

Marsela Rahmawati yang selalu setia menemani dan memberikan dukungan

satu sama lain.

16. Para Pencari Hidayah, Fitri Eka Putri, Ayu Andini, Idil Adhar, dan M. Abdu

Sakha yang telah memberikan kebahagiaan, kebersamaan, dan motivasi hidup

untuk menjadi orang yang sukses dunia akhirat. Terimakasih sudah

menemani kehidupan peneliti selama pengerjaan skripsi dengan segala

kehebohan, kelucuan, serta kisah suka duka kehidupan.

17. KKN ILVIL 009 2016, Pak Achmad Tjahja, Risfi, Patimah, Ayu, Afifah,

Nu’man, Fahri, Habibi, dan Fajar atas pengabdian selama 1 bulan yang telah

kita laksanakan bersama. Tanpa KKN ini, peneliti tidak akan bisa

menjalankan sidang skripsi.

18. M. Anas Danussana Kamal, Pak Azhar, Mba Lely dan juga Kak Asep

Saefulloh yang telah banyak membantu peneliti baik bimbingan, arahan,

semangat dan doa sejak awal pembuatan proposal skripsi sampai dengan

penyelesaian skripsi, sehingga memantapkan peneliti untuk mengambil tema

skripsi ini.

19. Abdurrahman Shifa, yang dengan senang hati mau meluangkan waktunya

terkait aplikasi untuk running data DEA.

20. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti baik selama masa

perkuliahan sampai pengerjaan skripsi yang tidak dapat peneliti sebut satu

persatu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki peneliti. Oleh sebab

itu, peneliti mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk

pencapaian yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Tangerang Selatan, April 2017

Erna Putri Lestari

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

ABSTRACK .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ................................................................. xvi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................................. 12

1. Kinerja Keuangan Bank ......................................................................... 12

2. Efisiensi .................................................................................................. 16

3. Bank Syariah .......................................................................................... 25

B. Keterkaitan Hubungan Variabel Input dan Output ...................................... 37

C. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 38

D. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 42

E. Hipotesis ...................................................................................................... 45

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 51

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 52

C. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 55

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 56

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 76

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 79

1. Perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia ................................. 79

2. Perkembangan Bank Umum Syariah di Pakistan ................................... 92

B. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 103

C. Hasil Analisis Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis .................... 106

1. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia ........................... 106

2. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Pakistan ............................. 123

D. Total Potential Improvement BUS di Indonesia dan Pakistan .................. 141

E. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov ................................................. 143

F. Hasil Uji Beda Mann Whitney ................................................................... 145

G. Hasil Analisis Faktor Penentu Efisiensi .................................................... 145

1. Uji Kelayakan Data (Panel Unit Root Test) ......................................... 145

2. Estimasi Data Panel .............................................................................. 146

3. Pengujian Pelanggaran Asumsi ............................................................ 151

4. Pengujian Statistik ................................................................................ 154

5. Model Penentu Efisiensi ....................................................................... 159

H. Interpretasi ................................................................................................. 161

1. Analisis Efisiensi BUS di Indonesia dan Pakistan ............................... 161

2. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi .................................................. 162

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 170

B. Rekomendasi.............................................................................................. 171

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 175

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 180

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Assets of Islamic Finance Segments by Region ............................... 1

Tabel 1.2: Perkembangan Total Asset, Financing, dan Deposit ....................... 5

Tabel 1.3: Perbandingan BOPO BUS Indonesia dan Pakistan (%) .................. 7

Tabel 2.1: Review Penelitian Terdahulu ........................................................ 39

Tabel 3.1: Populasi Penelitian pada BUS di Indonesia dan Pakistan ............. 53

Tabel 3.2: Proses Pengambilan Sampel Penelitian ......................................... 54

Tabel 3.3: Sampel Penelitian .......................................................................... 55

Tabel 3.4: Selang Nilai Statistik Durbin-Watson serta Keputusannya ........... 71

Tabel 3.5: Spesifikasi Variabel Input dan Variabel Output

Dalam Penelitian ........................................................................... 76

Tabel 4.1: Perkembangan Aset, DPK, & Pembiayaan BUS di Indonesia ..... 81

Tabel 4.2: Perkembangan NPF, FDR, dan BOPO BUS di Indonesia ............ 82

Tabel 4.3: Profil Bank Syariah Mandiri ......................................................... 84

Tabel 4.4: Profil Bank BNI Syariah ............................................................... 89

Tabel 4.5: Perkembangan Aset, DPK, & Pembiayaan ................................... 93

Tabel 4.6: Perkembangan NPF, FDR, dan BOPO .......................................... 95

Tabel 4.7: Ringkasan Statistik 4 BUS di Indonesia Kuartal 1-4 2012-2016

(dalam Jutaan Rupiah) ................................................................. 103

Tabel 4.8: Ringkasan Statistik 4 BUS di Pakistan Kuartal 1-4 2012-2016

(dalam Jutaan Ruppe) .................................................................. 105

Tabel 4.9: BUS di Indonesia yang Mencapai Efisiensi Optimum dengan

Metode DEA ................................................................................ 108

Tabel 4.10: Tingkat Efisiensi 4 BUS di Indonesia ......................................... 108

Tabel 4.11: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Bank Syariah Mandiri (%)............. 110

Tabel 4.12: Target Efisiensi BSM Desember 2014 ........................................ 111

Tabel 4.13: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Bank Muamalat Indonesia (%) ...... 113

Tabel 4.14: Target Efisiensi BMI September 2016 ........................................ 115

Tabel 4.15: Nilai Efisiensi Asumsi VRS BNI Syariah (%) ............................ 116

Tabel 4.16: Target Efisiensi BNI Syariah Maret 2015 ................................... 118

Tabel 4.17: Nilai Efisiensi Asumsi VRS BRI Syariah (%) ............................ 120

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

Tabel 4.18: Target Efisiensi BRI Syariah Maret 2015 ................................... 121

Tabel 4.19: BUS di Pakistan yang Mencapai Efisiensi Optimum dengan

Metode DEA ................................................................................ 124

Tabel 4.20: Tingkat Efisiensi 4 BUS di Pakistan ........................................... 125

Tabel 4.21: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Al-Baraka Bank (%) ...................... 127

Tabel 4.22: Target Efisiensi Al-Baraka Bank September 2015 ..................... 128

Tabel 4.23: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Bank Islami Pakistan

Limited (%) ................................................................................. 130

Tabel 4.24: Target Efisiensi Bank Islami Pakistan Limited Maret 2015 ....... 132

Tabel 4.25: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Dubai Islamic Bank Pakistan

Limited (%) ................................................................................. 134

Tabel 4.26: Target Efisiensi Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Maret 2015................................................................................... 135

Tabel 4.27: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Meezan Islamic Bank (%) ............. 138

Tabel 4.28: Target Efisiensi Meezan Islamic Bank September 2015 ............. 139

Tabel 4.29: One Sample Kolmogrov-Smirnov Test ........................................ 144

Tabel 4.30: Uji Beda Mann Whitney U-Test .................................................. 145

Tabel 4.31: Uji Panel Unit Root (Augmented Dickey Fuller/ADF) ............... 146

Tabel 4.32: Hasil Common Effect Model ........................................................ 147

Tabel 4.33: Hasil Fixed Effect Model dengan Pendekatan GLS .................... 147

Tabel 4.34: Hasil Uji Chow ............................................................................ 148

Tabel 4.35: Hasil Random Effect Model ......................................................... 149

Tabel 4.36: Hasil Uji Hausman ...................................................................... 150

Tabel 4.37: Hasil Multikolineritas .................................................................. 152

Tabel 4.38: Uji Autokolerasi .......................................................................... 153

Tabel 4.39: Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 153

Tabel 4.40: Hasil Uji t-statistic ....................................................................... 155

Tabel 4.41: Hasil Uji F-Statistic ..................................................................... 157

Tabel 4.42: Hasil Koefisien Determinasi........................................................ 159

Tabel 4.43: Hasil Fixed Effect Model dengan Pendekatan GLS .................... 160

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

xvi

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar

Gambar 2.1: Alur Operasional Bank Syariah ...................................................... 31

Gambar 3.1: Pengukuran Efisiensi dengan Menggunakan 1 Input & 1 Output .. 60

Bagan

Bagan 2.1: Kerangka Pemikiran........................................................................... 44

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1: Persentase Aset Perbankan Syariah Global Berdasarkan Negara ... 2

Grafik 1.2: Prediksi Populasi Muslim (2030) .................................................... 3

Grafik 4.1: Pertumbuhan Aset, DPK, dan Pembiayaan BUS di Indonesia ...... 81

Grafik 4.2: Pertumbuhan Aset, DPK, dan Pembiayaan Bank Syariah

di Pakistan ..................................................................................... 94

Grafik 4.3: Tingkat Efisiensi Rata-rata BUS di Indonesia asumsi

CRS, VRS, dan Scale .................................................................. 109

Grafik 4.4: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Syariah Mandiri (BSM) ..................................................... 111

Grafik 4.5: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Muamalat Indonesia (BMI) ................................................ 114

Grafik 4.6: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah ........................................ 117

Grafik 4.7: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah ........................................ 121

Grafik 4.8: Tingkat Efisiensi Rata-rata BUS di Pakistan asumsi

CRS, VRS, dan Scale .................................................................. 126

Grafik 4.9: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Al-Baraka Bank ........................................................................... 127

Grafik 4.10: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Islami Pakistan Limited ..................................................... 131

Grafik 4.11: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Dubai Islamic Bank Pakistan Limited ......................................... 134

Grafik 4.12: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Meezan Islamic Bank .................................................................. 138

Grafik 4.13: Total Potential Improvment BUS di Indonesia dan Pakistan ...... 141

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan Industri Keuangan Islam di Dunia semakin baik, hal ini

membawa peluang bisnis untuk berbagai industri terutama dalam hal perbankan

syariah maupun sektor pasar modal. Pada tahun 2015, Industri keuangan Islam

global terdiri dari Perbankan Syariah sebesar 1496.5 juta USD atau 80% dari

total aset keuangan Islam global, Sukuk sebesar 290.6 juta USD atau 15.45%

dari total aset keuangan Islam global. Islamic Funds Assets sebesar 71.3 juta

USD atau 3.79% dari total aset keuangan Islam global. Takaful sebesar 23.2 juta

USD atau 1.24% dari total aset keuangan Islam global. Adapun gambaran lebih

detail tentang perkembangan aset keuangan Islam di seluruh dunia dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Tabel 1.1: Assets of Islamic Finance Segments by Region

(USD billion, 2015)

REGION Banking

Assets

Sukuk

Outstanding

Islamic

Funds

Assets

Takaful

Contributions

Asia 209.3 174.7 23.2 5.2

GCC 598.8 103.7 31.2 10.4

MENA

(Exc. GCC) 607.5 9.4 0.3 7.1

Sub-Saharan

Africa 24.0 0.7 1.4 0.5

Others 56.9 2.1 15.2 -

TOTAL 1496.5 290.6 71.3 23.2

Sumber: IFSI Stability Report 2016

Berdasarkan tabel di atas, industri perbankan syariah memberikan lebih

banyak kontribusi dalam industri keuangan syariah. Hal ini ditandai dengan

besarnya aset perbankan syariah yang memberikan kontribusi paling besar bagi

total aset keuangan syariah global, yaitu sebesar 80%. Adapun negara-negara

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

2

kawasan MENA memiliki aset perbankan syariah tertinggi yaitu sebesar 607.5

juta USD atau 40.60% dari total aset perbankan syariah global. Diikuti oleh

negara-negara kawasan GCC yaitu sebesar 598.8 juta USD atau 40.02%, dan

negara-negara kawasan Asia sebesar 209.3 juta USD atau 13.99%.

Pada tahun 2015, Iran merupakan negara dengan aset perbankan syariah

tertinggi yaitu sebesar 37.3% dari total aset perbankan syariah di dunia, yang

diikuti oleh Saudi Arabia (19%), Malaysia (9.3%), dan (UAE 8.1%). Indonesia

sendiri berada pada posisi 1.4% tidak jauh berbeda dengan Bahrain (1.7%),

Bangladesh (1.6%), Mesir (1.3%), Sudan (1.2%) dan Pakistan (1%). Adapun

gambaran lebih detail dari aset perbankan syariah di beberapa negara dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Sumber: IFSI Stability Report 2016

Berdasarkan tabel di atas, Indonesia memiliki total aset perbankan syariah

yang relatif sama dengan beberapa negara di Asia yaitu Pakistan, Mesir, Sudan,

Bangladesh dan Bahrain. Hal ini menunjukkan bahwa saham yang ditanamkan

Grafik 1.1: Persentase Aset Perbankan Syariah Global Berdasarkan Negara

Sudan|1,2 Egypt|1,3 Indonesia|1,4 Bangladesh|1,6

Bahrain|1,7

Turkey|2,9Qatar|5,1

Kuwait|5,9

UAE|8,1

Malaysia|9,3

Pakistan| 1,00

Jordan|0,6

Brunei|0,4UK|0,3Others|3,1

Iran|37,3

Saudi Arabia|19

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

3

untuk aset perbankan syariah secara global masih cenderung minim bagi negara-

negara tersebut.

Sangat disayangkan jika negara-negara seperti Pakistan, Indonesia dan

Bangladesh memiliki total aset perbankan syariah lebih rendah dibandingkan

dengan Iran, Saudi Arabia dan Malaysia. Padahal, populasi penduduk muslim di

negara-negara tersebut merupakan yang tertinggi di dunia.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pew Research Center dalam IFSB-

ADB Islamic Finance for Asia: Development, Prospects and Inclusive Growth

tahun 2015 menunjukkan bahwa Pakistan dan Indonesia diprediksi pada tahun

2030 akan memiliki populasi muslim terbesar dengan berkisar sebesar 250 juta

orang.

Melihat salah satu potensi di atas, perkembangan industri keuangan

syariah termasuk didalamnya perbankan syariah akan terus menerus meningkat.

Pada 2023, industri keuangan syariah dunia diprediksi memiliki aset hingga 8,6

triliun dolar AS. Bahkan, Indonesia diprediksi memimpin industri keuangan

Grafik 1.2: Prediksi Populasi Muslim (2030)

Sumber: Islamic Finance for Asia, IFSB-ADB 2015

)

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

4

syariah dunia pada tahun 2023 dengan total aset 1,597 triliun dolar AS. Aset

industri keuangan syariah Indonesia akan berada di atas Pakistan yang memiliki

aset 1,388 triliun dolar AS. Posisi ketiga industri keuangan syariah dunia akan

dipegang oleh Bangladesh dengan total aset 1,154 triliun dolar AS. Prediksi

tersebut disampaikan dalam Islamic Finance Intelegence Summit di Kuala

Lumpur, Selasa (15/11) dalam Berita Online Republika.

Berdasarkan prediksi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Indonesia,

dan Pakistan bisa menjadi kiblat bagi ekonomi syariah dunia. Hal ini disebutkan

oleh pengamat Ekonomi Syariah, Adiwarman Azwar Karim, dalam Republika

Rabu (16/11) bahwa ada dua faktor utama bagi Indonesia untuk bisa menjadi

kiblat ekonomi syariah dunia yaitu berupa besarnya populasi dan kreativitas dari

SDM. Kedua potensi ini bersifat market driven.

Akan tetapi, untuk saat ini kedua potensi itu belum bisa menjadikan

Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia. Hal ini bisa kita lihat dari aspek

market share perbankan syariah Indonesia yang masih berkisar pada angka 5.3%

(Sumber: Laporan OJK Triwulan IV 2016), sedangkan market share perbankan

syariah Pakistan sudah mencapai angka 11.7% (Sumber: Islamic Banking

Bulletin - State Bank of Pakistan, Des 2016). Walaupun secara market share

Indonesia masih di bawah Pakistan, tapi untuk total asset, financing, dan deposit

perbankan syariah di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan Pakistan. Hal

ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

5

Tabel 1.2: Perkembangan Total Asset, Financing, dan Deposit

Perbankan Syariah

Negara 2014 2015 2016

Indonesia

1. Total Aset

2. Financing

3. Deposit

Rupiah in billions

272,343 296,262 356,304

199,330 212,996 248,007

217,858 231,175 279,335

Pakistan

1. Total Aset

2. Financing

3. Deposit

Rupees in billions

1,259 1,610 1,853

422.1 645.4 821

1,070 1,375 1,573

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2014-2016, Otoritas Jasa Keuangan

Islamic Banking Bulletin 2014-2016, State Bank of Pakistan

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan baik

asset, financing, dan deposit Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan

Pakistan. Namun, growth perbankan syariah di Pakistan lebih tinggi terutama

dalam aspek financing sekitar 30% dari tahun 2015 ke tahun 2016.

Menurut pemaparan Muhammad Iman Sastra Mihajat, Peneliti Islamic

Development Bank, dalam acara seminar ekonomi syariah di Islamabad,

Pakistan pada 5-9 Mei 2014, bahwa Indonesia dan Pakistan harus bisa lebih

meningkatkan hubungan bilateral di sektor ekonomi mikro terutama di bidang

pembiayaan perbankan syariah. Bank syariah di kedua negara ini sama-sama

diunggulkan dalam bidang layanan pembiayaan ke sektor mikro kecil. Keduanya

juga memiliki penerapan ekonomi dan keuangan syariah yang sangat baik dan

didorong oleh pemerintah untuk terus meningkatkan peran bank syariah dalam

melayani masyarakat menengah ke bawah. Permasalahan yang timbul pun juga

sama, masih banyak bank syariah yang enggan memasuki sektor keuangan

syariah mikro.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

6

Di tengah tekanan dan ketidakpastian perekonomian global, industri

perbankan syariah dunia khususnya Indonesia dan Pakistan dituntut untuk selalu

bersaing. Persaingan yang ketat dalam perbankan syariah tentunya dituntut

untuk memiliki asset yang besar, market share yang tinggi, mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memberikan pembiayaan yang

dapat diakses oleh masyarakat menengah ke bawah, dan tentunya dituntut untuk

menjadi lembaga/badan yang efisien.

Efisiensi sangat penting dalam bank syariah karena hal itu berhubungan

dengan fungsi utamanya mendayagunakan sumber daya ke dalam aktivitas

keuangan produktif atau output. Jadi, penggunaan sumber daya dan output yang

optimal dapat dicapai oleh semua bank syariah. Jika tidak, persoalan inefisiensi

atau kekurangan efisiensi akan timbul di bank syariah. Di samping itu, efisiensi

bank syariah juga menunjukkan pelayanan keuangan yang lebih baik. Pada

akhirnya, akan menambah perhatian lebih banyak deposan dan investor pada

bank. Secara keseluruhan, kinerja efisiensi bank syariah akan meningkatkan

perbankan dan industri keuangan, dan menaikkan pertumbuhan ekonomi.

(Zainal & Ismail, 2012:56)

Bank yang lebih efisien diharapkan akan memperoleh keuntungan optimal,

memperoleh dana pinjaman yang lebih banyak, dan kualitas layanan yang lebih

baik kepada nasabah. Masalah efisiensi perbankan merupakan hal yang penting

pada saat ini maupun di masa mendatang, hal ini disebabkan oleh kompetisi yang

bertambah ketat, permasalahan yang timbul sebagai akibat berkurangnya sumber

daya, dan meningkatnya standar kepuasan nasabah. Keadaan ini menempatkan

efisiensi sebagai isu penting dalam dunia perbankan. Informasi yang diperoleh

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

7

dari pengukuran efisiensi perbankan sangat berguna untuk kebijakan pemerintah

yang berkaitan langsung dengan deregulasi perbankan seperti merger,

identifikasi struktur pasar, mengarahkan isu-isu penelitian tentang efisiensi

industri baik tentang ranking maupun metode yang digunakan, atau

meningkatkan kinerja manajerial berdasarkan pada pengalaman keberhasilan

maupun pengalaman akan kegagalan. (Suliyanto & Jati, 2014:298)

Terlepas dari penelitian mengenai tingkat efisiensi suatu bank, sebelumnya

dunia perbankan telah mengenal metode pengukuran tingkat kesehatan bank

yang disebut dengan CAMELS. Pada metode tersebut terdapat enam komponen

yang menjadi sumber perhitungan dan membentuk satu kesatuan nilai dalam

menggambarkan tingkat kesehatan suatu bank. Salah satu komponen dari

metode perhitungan tersebut adalah komponen Earning yang di dalamnya

terdapat rasio BOPO.

Tabel 1.3: Perbandingan BOPO BUS Indonesia dan Pakistan (%) Negara/

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Indonesia 80.54 78.41 74.97 78.21 96.97 97.01 96.23

Pakistan 72.60 60.40 67.30 69.70 66.00 70.00 75.10

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2010-2016, Otoritas Jasa Keuangan

Islamic Banking Bulletin 2010-2016, State Bank of Pakistan

Berdasarkan tabel di atas, nilai BOPO BUS di Indonesia berkisar pada

angka 75-97% selama rentang tahun 2010-2016, sedangkan nilai BOPO BUS di

Pakistan berkisar pada angka 61-75% selama rentang tahun 2010-2016. Rasio

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu bank dengan

membandingkan Beban Operasional dengan Pendapatan Operasional. Namun

dengan melihat suatu industri perbankan sebagai lembaga intermediasi yang

menggunakan banyak input dan output, maka pengukuran tingkat efisiensi

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

8

menggunakan rasio BOPO dianggap tidak menggambarkan tingkat efisiensi

suatu bank. Hal tersebut dikarenakan perhitungan tingkat efisiensi menggunakan

rasio BOPO merupakan Partial Efficiency. Selain itu, porsi bobot pada

perhitungan tingkat efisiensi pada metode CAMELS yang hanya sebesar 5%

menjadi suatu perhatian tersendiri apalagi dengan mengingat urgensitas dari

pengukuran tingkat efisiensi dalam menggambarkan kinerja suatu bank. (Firdaus

& Hosssen, 2013:170)

Untuk mengatasi kekurangan yang ada pada analisis rasio dalam

mengukur kinerja bank terutama dalam bidang efisiensi, maka pendekatan

frontier dikembangkan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam hal

ini adalah bank. Salah satu pendekatan frontier yang digunakan untuk

menghitung efisiensi bank ialah Data Envelopment Analysis (DEA).

Data Envelopment Analysis menghitung nilai efisiensi untuk seluruh unit

bank-bank syariah. Data Envelopment Analysis merupakan prosedur yang

dirancang khusus untuk mengukur nilai efisiensi yang menggunakan banyak

input dan banyak output, dimana penggabungan input dan output tersebut tidak

dapat dilakukan. Metode ini memiliki keuntungan dibandingkan dengan metode

parametrik. Keuntungannya adalah kita dapat mengidentifikasi unit yang

digunakan sebagai referensi. (Firdaus & Hosssen, 2013:169)

Oleh karena itu, penelitian terkait perbandingan tingkat efisiensi antar

bank umum syariah di Indonesia dan Pakistan sangat penting untuk diteliti

mengingat potensi kedua negara pada tahun 2030 yang bisa menjadi kiblat bagi

ekonomi syariah di dunia. Selain itu, kedua negara memiliki besaran aset yang

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

9

kurang lebih sama besar sehingga bisa apple to apple (seimbang) dalam

melakukan penelitian yang bersifat perbandingan.

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian dari penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Norlina Kadri, Rossazana Ab-

Rahim, & Dyg Siti Zahrah Abg-Abdillah pada tahun 2016 dengan topik

penelitian “The Efficiency Performance of Global Islamic Banks”, Rahmat

Hidayat pada tahun 2014 dengan topik penelitian “Efisiensi Perbankan Syariah:

Teori dan Praktik”, Abdul Wahab, Muhammad Nadratuzzaman Hosen, &

Syafaat Muhari pada tahun 2014 dengan topik penelitian “Komparasi Efisiensi

Teknis BUK dan BUS di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis

(DEA)” Namun, perbedaannya pada penelitian ini hanya dilakukan untuk

menganalisis tingkat efisiensi dua negara, metode yang digunakan menggunakan

pendekatan non parametrik yaitu Data Envelopment Analysis, modifikasi

variabel output dan juga obyek penelitian menggunakan data yang lebih update,

serta dinilai juga dari variabel tersebut, manakah yang paling mempengaruhi

efisiensi menggunakan Regresi Data Panel. Untuk itulah peneliti memandang

penting untuk meneliti lebih jauh mengenai efisiensi perbankan syariah ini

dengan mengangkat judul penelitian “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Umum Syariah di Indonesia dan Pakistan dengan Metode Data

Envelopment Analysis (DEA).”

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbandingan tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di

Indonesia dengan Pakistan selama periode 2012-2016?

2. Faktor apa sajakah yang paling mempengaruhi efisiensi Bank Umum Syariah

di Indonesia dan Pakistan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbandingan tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di

Indonesia dengan Pakistan selama periode 2012-2016.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi efisiensi Bank Umum

Syariah di Indonesia dengan Pakistan.

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Kontribusi Teoritis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai

kinerja perbankan, khususnya tentang efisiensi keuangan bank syariah di

Indonesia dan Pakistan, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah

didapat selama di bangku perkuliahan.

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

11

b. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan kepustakaan

dan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan pengembangan penelitian-

penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.

2. Kontirbusi Praktisi

a. Bagi Bank

Dapat digunakan untuk mengetahui kinerja bank tertutama pada

efisiensi keuangan bank sehingga bisa menjadi salah satu pedoman bagi

manajer dalam mengambil keputusan di masa mendatang.

b. Bagi Nasabah

Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja bank syariah dalam

menjalankan usahanya, serta dapat dijadikan pilihan dalam hal penitipan

dana, pengelolaan dana, dan pembiayaan yang tepat.

c. Bagi Pemerintah

Dapat digunakan tolak ukur perbandingan dengan negara lain

sehingga bisa menjadi salah satu pembelajaran bagi pihak pemerintah agar

dapat menjadikan perbankan syariah yang lebih maju dan dapat bersaing

secara global.

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kinerja Keuangan Bank

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada

suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun

penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,

likuiditas, dan profitabilitas. (Jumingan, 2006:239)

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai

perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut. (Sutrisno, 2009:53)

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja

perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting

agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan

lingkungan. (Fahmi, 2011:2)

b. Pengukuran Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan

penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah

kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

13

bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut

Srimindarti (2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi,

dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya secara periodik.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan

di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis

terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan

memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari

pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

1. Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera

diselesaikan pada saat ditagih.

2. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka

panjang.

3. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut

dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu.

4. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

14

hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada

waktunya.

c. Alat Analisis Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis.

Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi

(Jumingan, 2006:242):

a) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih

dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun

dalam persentase (relatif).

b) Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk

mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan

atau penurunan.

c) Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik

analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva

terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

d) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis

untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui

dua periode waktu yang dibandingkan.

e) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu

periode waktu tertentu.

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

15

f) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk

mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan

laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

g) Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

h) Analisis Break Event, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat

penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

d. Pengukuran Rasio Keuangan

Pengukuran rasio keuangan dapat juga digunakan untuk mengetahui

kinerja suatu bank. Pengukuran kinerja bank digunakan untuk mengetahui

tentang baik-buruknya operasional bank serta seberapa sehatkah bank

bersangkutan untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi perbankan. Umumnya

berbagai rasio yang dihitung untuk menilai kinerja suatu bank dikelompokkan

ke dalam tiga tipe dasar (Dendawijaya, 2003:116-122):

1) Analisis Rasio Likuiditas, yaitu analisis rasio yang digunakan terhadap

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya

atau kewajiban yang telah jatuh tempo.

2) Analiss Rasio Rentabilitas, yaitu alat untuk menganalisis atau mengukur

tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang

bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula

digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dalam perhitungan

rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan timbale balik antar pos

yang terdapat pada laporan laba-rugi bank dengan pos-pos pada neraca

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

16

bank guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam

mengukur tingkat efesiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan.

3) Analisis Rasio Solvabilitas, yaitu analisis rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka

panjangnya, atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-

kewajibannya jika terjadi likuiditasi bank. Di samping itu, rasio ini

digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah) dana

yang diperoleh dari berbagai hutang (jangka pendek dan jangka panjang)

serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan volume

penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank.

2. Efisiensi

a. Pengertian Efisiensi

Kegiatan-kegiatan dalam berorganisasi, orientasi pemikirannya dan

pelaksanaannya selalu dikaitkan dengan efisiensi, yaitu bagaimana agar

kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya itu dapat berhasil baik tanpa

terjadi pemborosan. (Syamsi, 2007:2).

Menurut Wirapati dalam (The Liang Gie, 1967:26), efisiensi adalah

usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan

kemungkinan-kemungkinan yang tersedia seperti material, mesin dan

manusia dalam tempo sependek-pendeknya, di dalam keadaan yang nyata

tanpa menggangu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga dan

waktu. (Syamsi, 2007:4).

Efisiensi menurut Ghiselli dan Brown adalah the term efficiency has a

very definition. It is expressed as the ratio of output to input. Istilah efisiensi

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

17

yang dimaksud Ghiselli dan Brown menunjukkan adanya perbandingan

antara keluaran (output) dan masukan (input). (Syamsi, 2007:7).

Efisiensi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

dengan benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai

perhitungan rasio output (keluaran) dan atau input (masuk) atau jumlah

keluaran yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan. (Muharam &

Puvitasari, 2007:85).

Efisiensi adalah nisbah atau rasio antara output dan input. Suatu

perusahaan termasuk industri perbankan dapat dikatakan efisien jika mampu

menghasilkan output lebih banyak dibandingkan input yang dikeluarkan atau

menghasilkan output yang sama dengan input yang dikeluarkan lebih sedikit

(Hidayat, 2011:3).

Shone Rinald menyatakan bahwa efisiensi merupakan perbandingan

output dan input berhubungan dengan tercapainya output maksimum dengan

sejumlah input yang berarti. Jika rasio output input tersebut bernilai besar

maka efisiensi dikatakan semakin tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa

efisiensi adalah penggunaan input yang terbaik dalam memproduksi output.

(Amirilla, 2014:143).

b. Konsep Efisiensi dalam Perspektif Islam

Dari sudut pandang ekonomi Islam, konsep efisiensi sejalan dengan

prinsip syariah yang bertujuan untuk mencapai dan menjaga Maqashid

Syariah yaitu terpeliharanya al-maal (Sari & Suprayogi, 2015:677). Konsep

efisiensi pada dasarnya adalah menghindari segala bentuk pemborosan

sebagaimana terkandung dalam surat Al-Israa’ ayat 26-27:

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

18

وءات هٱلقربىذا ب يل ٱبنوٱلم سك يوۥحق ٱلس يرا تبذ ر ر ينإ ن٢٦ولتبذ كنواٱلمبذ

ىن نإ خو يىط ي يطىنوكنٱلش ٢٧كفوراۦل رب ه ٱلش

Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga keluarga yang dekat akan

haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan

janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Sesungguhnya pemboros pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan

syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Q.S. Al-Israa : 26-27)

Makna kata boros pada ayat di atas berasal dari kata tabdzir yang

merupakan kata kerja (fi’il) dari kata sifat (isim) mubadzir yang oleh Imam

Syafi’i diartikan sebagai membelanjakan harta tidak pada jalannya. Lebih

lanjut dijelaskan oleh Mujahid bahwa walaupun seluruh harta dihabiskan

untuk jalan yang benar, maka tidak dikategorikan sebagai mubadzir.

Sebaliknya, walaupun hanya segantang padi tapi digunakan untuk hal yang

tidak benar maka hal itu disebut dengan mubadzir. (Hamka, 2007:48)

Berdasarkan konsep di atas, maka konsep efisiensi pada bank syariah

merujuk pada keharusan manajemen bank untuk bisa mengelola pengeluaran

untuk pos-pos penggerak biaya dengan cara yang tepat guna dan benar,

hemat, layak, dan wajar. (Sari & Suprayogi, 2015:678)

c. Konsep Efisiensi Perbankan

Konsep efisiensi pertama kali diperkenalkan oleh Farrel (1957) yang

merupakan tindak lanjut dari model yang diajukan oleh Debreu (1951) dan

Koopmans (1951). Farrel (1957) mengemukakan bahwa efisiensi perusahaan

atau bank terdiri dari dua komponen, yaitu (Abidin & Endri, 2009:22):

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

19

1) Efisiensi Teknis

Efisiensi ini mencerminkan kemampuan untuk memproduksi output

semaksimal mungkin dari input yang ada. Efisien secara teknis bukan

berarti efisien dalam hal efisiensi harga atau alokatif.

2) Efisiensi Alokatif/Harga

Allocative efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk menggunakan input dalam proporsi yang optimal yang juga

memasukkan perhitungan biaya. Decision Making Unit (DMU) dianggap

efisien alokatif, jika DMU menghasilkan outputnya dengan biaya

seminimal mungkin dengan menggunakan minimal input.

3) Efisiensi Ekonomis

Kedua komponen efisiensi teknis dan alokatif kemudian

dikombinasikan untuk menghasilkan ukuran efisiensi total atau efisiensi

ekonomis (economic efficiency).

d. Teknik Pengukuran Efisiensi

Secara umum, ada dua pendekatan untuk mengukur tingkat efisiensi

perbankan yaitu pendekatan nisbah keuangan (financial ratio) dan

pendekatan operating research yaitu sebagai berikut (Hidayat, 2014:69-73):

1) Pendekatan Nisbah Keuangan (Financial Ratio)

Pendekatan ini mengukur tingkat efisiensi dengan merujuk pada

kinerja keungan, seperti: pengukuran Return On Asset (ROA), Return On

Equity (ROE), dan Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO).

Secara lebih rinci, ROA merupakan nisbah antaa pendapatan dengan

aset. Teknik ini untuk mengukur tingkat pendapatan bank dalam kaitannya

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

20

dengan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh bank.

Semakin tinggi nilai ROA, maka bank terebut semakin efisien.

ROE merupakan nisbah antara pendapatan dengan modal para

pemegang saham. Teknik ini mengukur tingkat efisiensi bank dalam

kaitannya memperoleh keuntungan dari setiap unit modal para pemegang

saham. Semakin tinggi nilai ROE, berarti bank tersebut semakin efisien.

Kemudian, BOPO merupakan nisbah antara biaya operasi dengan

pendapatan operasi. Teknik ini untuk mengukur tingkat efisiensi bank

dengan cara mengukur jumlah pendapatan (income) dibandingkan dengan

jumlah biaya yang dikeluarkan bank. Semakin tingkat BOPO bermakna

bank tersebut semakin efisien. (Hidayat, 2014:69-70)

2) Pendekatan Operating Research

Pendekatan ini didasarkan pada frontier atau batasan. Pendekatan ini

semakin popular diterapkan untuk mengukur tingkat efisiensi, karena

frontier didasarkan pada perilaku institusi, dalam hal ini bagaimana pihak

institusi memaksimalkan input ataupun dengan meminimalkan output.

Oleh karenanya, deviasi dari frontier dapat diinterpretasikan sebagai

ukuran dari efisiensi, yang merupakan standar kondisi optimal yang

mungkin dicapai. (Fauzi, 2014:126)

Dalam perkembangannya, pendekatan frontier ini lebih diutamakan,

karena hasil pengukurannya lebih objektif, bisa didapatkan dari ukuran-

ukuran numerik ukuran kinerja relatif, yang bisa memasukkan banyak

faktor, seperti: faktor biaya (input), keuntungan (input), dan faktor-faktor

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

21

lainnya untuk menghitung efisiensi relatif dibandingkan dengan kinerja

terbaik institusi pada industri sejenis. (Fauzi, 2014:126)

Dari pendekatan frontier inilah kemudian pengukuran efisiensi

terbagi kepada dua macam pendekatan pengukuran, yaitu (Fauzi,

2014:127):

a) Parametrik terdiri dari Stochastic Frontier Approach (SFA), Thick

Frontier Approach (TFA), Distribution Free Approach (DFA).

b) Non-Parametrik terdiri dari Data Envelopment Analysis (DEA), Free

Disposal Hull (FDH).

DEA adalah analisa non-parametrik yang merupakan

pengembangan dari matematika linear programming untuk mengukur

tingkat efisiensi dari Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) relatif terhadap

(UKE) yang sejenis ketika semua unit-unit ini berada pada atau di bawah

“kurva” efisiensi frontiernya. Teknik DEA pertama kali diperkenalkan

oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978), berdasarkan penyelidikan

Farrell (1957). Teknik ini sangat populer sebagai alat manajemen

(management tool), serta paling banyak dipergunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi. DEA juga merupakan sebuah teknik yang unggul dalam

mengukur tingkat efisiensi teknik secara total (overall). Sejak pertengahan

tahun 1980-an, teknik non parametrik DEA telah banyak digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi industri perbankan dan secara luas

diaplikasikan dalam menilai kinerja usaha, sekolah, rumah sakit,

perbankan dan perencanaan produksi. (Hidayat, 2014:72-73)

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

22

Metode DEA menghitung efisiensi teknis untuk seluruh unit. Skor

efisiensi untuk setiap unit adalah relatif, tergantung pada tingkat efisiensi

dari unit-unit lainnya di dalam sampel. Setiap unit dalam sampel dianggap

memiliki tingkat efisiensi yang tidak negatif, dan nilainya antara 0 dan 1

dengan ketentuan satu menunjukkan efisiensi yang sempurna. Selanjutnya,

unit-unit yang memiliki nilai satu ini digunakan dalam membuat envelope

untuk frontier efisiensi, sedangkan unit lainnya yang ada di dalam

envelope menunjukkan tingkat inefisiensi. (Abidin & Endri, 2009:25)

DEA memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri, keunggulan

DEA adalah dapat menangani pengukuran efisiensi secara relatif beberapa

UKE sejenis dengan menggunakan banyak input dan output, DEA tidak

perlu mencari asumsi bentuk fungsi hubungan antara variabel input dan

output dari UKE sejenis yang akan diukur efisiensinya, UKE-UKE

dibandingkan secara langsung dengan sesamanya, faktor input dan output

dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda tanpa perlu melakukan

perubahan satuan dari kedua variabel tersebut. Adapun kelemahan yang

dimiliki oleh DEA yaitu DEA hanya menunjukkan perbandingan baik

buruk apa yang telah dilakukan sebuah UKE dibandingkan dengan

sekumpuan UKE sejenis (relatif), DEA merupakan teknik non parametrik

sehingga sulit dilakukan uji hipotesis statistik, DEA merupakan sebuah

exctreme point technique kesalahan-kesalahan pengukuran dapat

mengakibatkan masalah yang signifkan. (Muharam & Pusvitasari,

2007:93-94)

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

23

e. Model Pengukuran Efisiensi DEA

Pada pengukuran tingkat efisiensi menggunakan Data Envelopment

Analysis (DEA) terdapat 2 model yang digunakan dalam menganalisis

efisiensi suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE), yaitu model dengan asumsi

constant return to scale (CRS) dan model dengan asumsi variable return to

scale (VRS). (Firdaus & Hossen, 2013:175)

Model yang pertama kali dikembangkan adalah model dengan asumsi

constant return to scale (CRS) atau biasa disebut model CCR (Charnes-

Cooper-Rhodes). Dalam model constant return to scale setiap UKE akan

dibandingkan dengan seluruh UKE yang ada di sampel dengan asumsi bahwa

kondisi internal dan eksternal UKE adalah sama. Menurut Charnes, Cooper,

dan Rhodes model ini dapat menunjukkan technical efficiency secara

keseluruhan atau nilai dari profit efficiency untuk setiap UKE. Dalam

persamaan CCR, dapat diterangkan bahwa nilai/score efisiensi teknis

didapatkan dengan perbandingan antara rasio output terhadap rasio inputnya.

Melalui persamaan CCR, dapat disimpulkan bahwa bank dikatakan efisien

apabila memiliki angka rasio mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika

mendekati 0 menunjukkan efisiensi bank semakin rendah. Dalam persamaan

CCR juga dijelaskan bahwa fungsi tujuan dari persamaan tersebut adalah

memaksimalkan output dengan fungsi kendala bahwa nilai input sama dengan

satu, sehingga nilai output yang dikurangi nilai input nilainya kurang atau

sama dengan 0. Hal itu berarti semua bank akan berada atau di bawah tingkat

efisiensi teknis. (Firdaus & Hossen, 2013:175)

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

24

Kemudian, model kedua yang dikembangkan dalam pengukuran

tingkat efisiensi adalah model dengan asumsi variable return to scale (VRS)

atau biasa disebut dengan model BCC (Bankers-Charnes-Cooper). Dalam

model ini diasumsikan bahwa kondisi semua UKE tidak sama atau dapat

dikatakan bahwa tidak semua UKE beroperasi secara optimal. Persaingan

tidak sempurna, kendala keuangan dan sebagainya mungkin menyebabkan

sebuah perusahaan tidak beroperasi pada skala yang optimal. Model

matematika dengan pendekatan VRS didapat melalui modifikasi dari model

dengan pendekatan CRS dan tetap berpedoman pada model matematika

umum DEA sebagai persamaan dalam mengukur tingkat efisiensi teknis.

(Firdaus & Hossen, 2013:175)

f. Hubungan Input dan Output

Menurut Hadad, Santoso, Ilyas, & Mardanugraha (2003:3), konsep-

konsep yang digunakan dalam mendefinisikan hubungan input output dalam

tingkah laku dari institusi finansial pada metode parametrik maupun

nonparametrik adalah sebagai berikut:

1) Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan produksi melihat institusi finansial sebagai produser dari

akun deposit (deposit accounts) and kredit pinjaman (loans);

mendefinisikan output sebagai jumlah dari akun-akun tersebut atau dari

transaksi-transaksi yang terkait. Input-input dalam kasus ini dihitung

sebagai jumlah dari tenaga kerja, pengeluaran modal pada aset-aset tetap

(fixed assets) and material lainnya.

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

25

2) Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan intermediasi memandang sebuah institusi finansial

sebagai intermediator yaitu merubah dan mentransfer aset-aset finansial

dari unit-unit surplus menjadi unit-unit defisit. Dalam hal ini input-input

institusional seperti biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran bunga pada

deposit, dengan output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans)

dan investasi finansial (financial investments).

3) Pendekatan Asset (The Asset Approach)

Pendekatan asset yang memvisualisasikan fungsi primer sebuah

institusi finansial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans); dekat sekali

dengan pendekatan intermediasi, dimana output benar-benar didefinisikan

dalam bentuk aset-aset.

3. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada

Pasal 1 disebutkan bahwa pengertian perbankan syariah adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Adapun bank syariah sendiri memiliki pengertian yaitu

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat berdasarkan prinsip

syariah. (Sadi, 2015:36)

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

26

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

(Sudarsono, 2008:27)

Menurut Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio,

bank Islam adalah bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-

ketentuan syariah Islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah

secara Islam. Dalam tata cara bermuamalah itu dijauhi praktik-praktik yang

dikhawatirkan mengandung unur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-

kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.

(Usman, 2012:33-34)

Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan lembaga

keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor rill

melalui aktifitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan

prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha,

atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang

bersifat makro dan mikro. (Ascarya, 2011:30)

Bank syariah dalam kacamata makro adalah institusi keuangan yang

memposisikan dirinya sebagai pemain aktif dalam mendukung dan

memainkan kegiatan investasi di masyarakat sekitarnya. Pada sisi pasiva atau

liability, bank syariah merupakan lembaga keuangan yang mendorong dan

mengajak masyarakat untuk ikut aktif berinvestasi dan mengajak masyarakat

untuk ikut serta berinvestasi melalui produknya, sedangkan di sisi lain (sisi

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

27

aktiva atau asset) bank syariah aktif untuk melakukan investasi di

masyarakat. Adapun bank syariah dalam kacamata mikro adalah institusi

keuangan yang menjamin seluruh aktivitas investasi yang menyertainya telah

sesuai dengan syariah. (Ascarya, 2011:31)

b. Fungsi Bank Syariah

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah di

Pasal 4, disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Selain menjalankan

fungsinya sebagai lembaga intermediasi, ada berbagai macam fungsi yang

dapat dijalankan oleh bank syariah. Bank syariah setidaknya memiliki empat

fungsi, yaitu sebagai fungsi manajer investasi, fungsi investor, fungsi sosial,

dan fungsi jasa keuangan. (Yaya, Martawireja, & Abdurahim, 2014:48-50)

c. Konsep Dasar Transaksi Bank Syariah

Bank syariah dalam menjalankan transaksi-transaksinya memiliki

konsep dasar yaitu (Rodoni & Hamid, 2008:21-22):

1) Efisiensi, mengacu pada prinsip saling tolong menolong untuk berikhtiar

dengan tujuan mencapai laba sebesar mungkin dan biaya yang dikeluarkan

selayaknya.

2) Keadilan, mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi (menganiaya),

saling ikhlas mengikhlaskan antara pihak-pihak yang terlibat dengan

persetujuan yang adil tentang proporsi bagi hasil, baik untung maupun

rugi.

3) Kebenaran, mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasehat

untuk saling meningkatkan produktvitas.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

28

d. Produk dan Jasa Perbankan Syariah

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat

dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu:

1) Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan,

dan deposito. Prinsip operasional syariah yang dapat diterapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.

(Karim, 2014:107)

Pada dasarnya, penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank terdiri

dari dua unsur yaitu simpanan dan investasi. Simpanan merupakan dana

yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah dan/atau UUS

berdasarkan akad Wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan, atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu. Investasi merupakan dana yang dipercayakan

oleh nasabah kepada bank syariah dan/atau UUS berdasarkan akad

Mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dalam bentuk deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu. (Soemitra, 2009:74)

2) Produk Penyaluran Dana (Financing)

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar

produk penyaluran dana terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: pembiayaan dengan prinsip jual

beli ditujukan untuk memiliki barang, pembiayaan dengan prinsip sewa

ditujukan untuk mendapatkan jasa, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

29

digunakan untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna mendapatkan

barang dan jasa sekaligus, pembiayaan dengan akad pelengkap ditujukan

untuk memperlancar pembiayaan dengan menggunakan tiga prinsip di

atas. (Karim, 2014:97)

a) Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ini dilaksanakan sehubungan

dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of

property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi

bagian harga atas barang yang dijual. (Karim, 2014:98)

Pembiayaan dengan pola jual beli ini dapat dibedakan menjadi

tiga bagian akad yaitu Murabahah, Salam, dan Isthisna’. (Soemitra,

2009:79-81)

b) Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil ini dilaksanakan

sehubungan dengan adanya kerja sama yang ditujukan guna

mendapatkan barang dan jasa sekaligus. Tingkat keuntungan bank

ditentukan dan besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi

hasil. Pada pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, keuntungan

ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati di muka. (Karim,

2014:98)

Pembiayaan dengan pola bagi hasil ini dapat dibedakan menjadi

dua bagian akad yaitu Mudharabah dan Musyarakah. (Soemitra,

2009:81-83)

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

30

c) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa

Pembiayaan dengan prinsip sewa ini dilandasi dengan adanya

perpindahan manfaat. Jadi, pada dasarnya prinsip sewa sama saja

dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek

transaksinya. Bila pada prinsip jual beli objek transaksinya adalah

barang, maka pada prinsip sewa objek transaksinya adalah jasa. Tingkat

keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas

barang yang dijual. (Karim, 2014:101)

Pembiayaan dengan pola sewa ini dapat dibedakan menjadi dua

bagian akad yaitu Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bittamlik. (Soemitra,

2009:85-86)

d) Pembiayaan dengan Prinsip Akad Pelengkap

Dalam rangka mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan

untuk mencari keuntungan tapi ditujukan untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari

keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta

pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.

Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-

benar timbul. (Karim, 2014:105).

Pembiayaan dengan akad pelengkap ini dapat dibedakan menjadi

beberapa bagian yaitu Qardh, Hawalah, dan Multijasa. (Soemitra,

2009:84-87).

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

31

3) Jasa Perbankan

Selain menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediari

(penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan

pihak yang kelebihan dana surplus unit), bank syariah dapat pula

melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan

imbalan berupa sewa atau keuntungan. (Karim, 2014:112).

Beberapa produk jasa keuangan di perbankan syariah adalah

penukaran valuta asing (sharf), penyewaan kotak simpanan (safe deposit

box) dan jasa tatalaksana administrasi dokumen (custodian), pembukuan

L/C, inkaso, dan transfer uang (Soemitra, 2009:90-91).

e. Alur Operasional Bank Syariah

Secara umum, alur operasional bank syariah tercermin pada gambar di

bawah ini yaitu sebagai berikut:

Sumber: (Wiroso, 2011:112)

Gambar 2.1: Alur Operasional Bank Syariah

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

32

Adapun penjelasan dari gambar di atas dapat dijabarkan sebagai berikut

(Wiroso, 2011:113-115):

1) Penghimpunan dana bank syariah, yang diperhatikan bukan nama

produknya, namun prinsip syariah yang dipergunakan. Selain itu, bank

syariah juga mempunyai sumber dana lain yang berasal dari modal sendiri.

Semua penghimpunan dana atau sumber dana tersebut dicampur menjadi

satu, dalam bentuk pooling dana. Dalam penghimpunan dana inilah bank

syariah sangat berperan sebagai manager investasi dari pemilik dana yang

dihimpun, khususnya pemilik dana mudharabah, karena hasil pemilik

dana mudharabah tergantung pada hasil usaha pengelolaan dana yang

dilakukan oleh bank syariah.

2) Dana bank syariah yang dihimpun, kemudian disalurkan dengan pola-pola

penyaluran dana yang dibenarkan oleh syariah. Oleh karena dana bank

syariah dicampur menjadi satu dalam bentuk pooling dana, maka dalam

penyaluran tersebut tidak diketahui dengan jelas sumber dananya dari

prinsip wadi’ah atau mudharabah atau dari sumber dana modal sendiri.

3) Atas penyaluran dana tersebut akan diperoleh pendapatan yaitu margin,

bagi hasil, atau ujroh yang merupakan pendapatan operasi utama, yang

nantinya akan dibagihasilkan atau yang termasuk pada unsur pembagian

hasil usaha (profit distribution). Selain itu, bank syariah juga memperoleh

pendapatan operasi lainnya yang berasal dari pendapatan jasa perbankan

yang merupakan pendapatan sepenuhnya milik bank syariah.

4) Lalu dari pendapatan operasi utama yang penerimaannya benar-benar

terjadi (cash basis) inilah yang akan dibagihasilkan antara pemilik dana

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

33

dan pengelola dana. Secara prinsip pendapatan yang akan dibagihasilkan

antara pemilik dana dengan pengelola dana adalah pendapatan dari

penyaluran dana yang sumber dananya berasal dari mudharabah

mutlaqah.

5) Pendapatan bank syariah tidak hanya dari bagian pendapatan pengelolaan

dana mudharabah saja, tetapi ada pendapatan-pendapatan lainnya yang

menjadi hak sepenuhnya bagi bank syariah, dimana pendapatan-

pendapatan tersebut tidak dibagihasilkan antara pemilik dan pengelola

dana (bank). Pendapatan tersebut antara lain pendapatan yang berasal dari

fee base income, fee pembayaran payroll dan fee lain dari jasa layanan

yang diberikan oleh bank syariah. (Wiroso, 2011:113-115).

f. Sumber Dana Bank

Menurut Kasmir (2004:61), Sumber Dana Bank adalah usaha bank

dalam menghimpun dana untuk membiayai opreasinya. Adapun menurut

Dendawijaya (2003:51), Dana Bank adalah uang tunai yang dimiliki bank

ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.

Pada dasarnya suatu bank mempunyai tiga alternatif untuk

menghimpun dana untuk kepentingan usahanya yaitu:

1) Dana Pihak Kesatu (Dana Modal Bank Sendiri)

Menurut Dendawijaya (2003:54), dana bank sendiri adalah dana

yang berasal dari pemilik bank atau pemegang saham, baik pemegang

saham pendiri maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam usaha

bank tersebut pada waktu kemudian, termasuk pemegang saham publik.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

34

Menurut Kasmir (2004:62), dalam neraca bank, dana modal sendiri

tetera dalam rekening modal dan cadangan yang tercantum pada sisi

passiva (liabilities).

2) Dana Pihak Kedua (Dana Pinjaman Pihak Luar)

Pada umumnya dana yang berasal dari luar diperoleh bank sebagai

pinjaman baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sesuai

kebutuhan dari bank peminjam. Menurut Kasmir (2004:63) dana pihak

kedua adalah dana dari lembaga lainnya yang terdiri dari: kredit likuiditas

dari Bank Indonesia, pinjaman antar bank (call money), pinjaman dari

bank-bank luar negeri, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

3) Dana Pihak Ketiga (Dana Dari Masyarakat)

Sumber dana dari pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting

bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika

mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Dana yang dihimpun

dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan

oleh bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh

bank (Dendawijaya, 2003:56).

Menurut Kasmir (2004:63) dana pihak ketiga adalah dana berupa

simpanan dari pihak masyarakat luas. Dana ini terdiri dari Simpanan Giro

(Demand Deposits,) Simpanan Tabungan (Saving Deposits), dan

Simpanan Deposito (Time Deposits).

g. Alokasi Dana Bank Syariah

Menurut Kasmir (2004:91), alokasi dana bank adalah menjual kembali

dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan.

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

35

Penjualan dana tidak lain agar perbankan dapat memperoleh keuntungan

seoptimal mungkin. Dalam mengalokasikan dananya pihak perbankan harus

dapat memilih berbagai alternatif yang ada.

Menurut Sinungan (2000:92), alokasi dana bank mempunyai beberapa

tujuan yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan mempertahankan

kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.

Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban

apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha alokasi untuk ttujuan produktif,

sehingga bank berusaha mengalokasikan dananya dalam berbagai bentuk

aktiva dengan berbagai macam pertimbangan (Santoso & Triandaru,

2006:102)

Menurut Dendawijaya (2003:61), cara penempatan (alokasi) dana oleh

suatu bank umum dengan mempertimbangkan sumber dana yang

diperolehnya terdiri atas dua pendekatan yang masih banyak dipergunakan

oleh eksekutif bank yaitu pool of fund approach dan asset allocative

approach. Adapun jenis-jenis pengalokasian dana diantaranya adalah sebagai

berikut (Dendawijaya, 2003:62-66):

1) Primary Reserve (Cadangan Primer), prioritas utama dalam alokasi dana

adalah menempatkan dana untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan

Bank Indonesia. Dana-dana tersebut akan dialokasikan untuk memenuhi

ketentuan likuiditas wajib minimum.

2) Secondary Reserve (Cadangan Sekunder), prioritas kedua dalam alokasi

dana bank adalah penempatan dana-dana ke dalam aset likuid selain kas

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

36

yang dapat memberikan pendapatan kepada bank, biasanya terdiri atas surat

berharga yang paling likuid.

3) Loan Portfolio (Kredit/Pembiayaan)¸ prioritas ketiga dalam alokasi dana

adalah penyaluran kredit atau pembiayaan. Dasar pemikirannya adalah

setelah bank mencukupi primary reserve dan secondary reserve, bank baru

akan dapat menentukan besarnya volume kredit/pembiayaan yang akan

diberikan.

4) Portfolio Investment, prioritas terakhir dalam alokasi dana bank adalah

dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portfolio.

Alokasi dana ke dalam kategori ini adalah dana sisa setelah penanaman dana

dalam bentuk pinjaman (pembiayaan) telah memenuhi kriteria atau target

tertentu. Investasi ini berupa penanaman dalam bentuk surat-surat berharga

jangka panjang atau surat-surat berharga yang berlikuiditas tinggi. Investasi

pada surat berharga ini bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan

dan likuiditas bank.

5) Fixed Asset, alokai atau penanaman dana bank yang terakhir (meskipun

tidak dikaitkan dengan menjaga likuiditas bank) adalah penanaman modal

dalam bentuk aktiva tetap seperti pembelian tanah, pembangunan cabang

baru, ATM, dan lain sebagainya yang ditujukan untuk memperlancar

kegiatan operasional bank.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

37

B. Keterkaitan Hubungan Variabel Input dan Output

Menurut Berger dan Humphrey (1997) dalam (Muharram & Pusvitasari,

2007) menyatakan bahwa pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang

lebih tepat untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum karena

karakteristik lembaga keuangan sebagai financial intermediation yang

menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkan kepada deficit unit.

Dengan menggunakan pendekatan intermediasi ini juga diharapkan dapat

menggambarkan fungsi perbankan yang sesungguhnya. Alasan lainnya, karena

dalam praktik pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang paling

banyak digunakan untuk mengukur efisiensi. (Hidayat, 2014:102). Ditambahkan

menurut Iqbal dan Molyneux (2005), pendekatan intermediasi lebih unggul

untuk mengevaluasi frontier efficiency dalam profitabilitas lembaga keuangan,

karena meminimisasi total biaya dan bukan hanya biaya produksi, hal ini

diperlukan untuk memaksimumkan keuntungan.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti menggunakan pendekatan

intermediasi dalam menganalisis efisiensi menggunakan Data Envelopment

Analysis (DEA). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam tinjauan teori

terkait hubungan input dan output dalam Hadad, Santoso, Ilyas, &

Mardanugraha (2003:3), disebutkan bahwa variabel input-input institusional

yaitu biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran bunga pada deposit, sedangkan

output yang diukur bisa dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi

finansial (financial investments). Namun, variabel-variabel yang digunakan

dalam menganalisis perbandingan tingkat efisiensi pada 8 bank ini mengacu

kepada penelitian yang dilakukan oleh Norlina Kadri, Rossazana Ab-Rahim, &

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

38

Dyg Siti Zahrah Abg-Abdillah (2016), Rahmat Hidayat (2014) dan Abdul

Wahab, Muhammad Nadratuzzaman Hosen, & Syafaat Muhari (2013) dengan

sedikit modifikasi dimana variabel outputnya ditambahkan investasi finansial,

sehingga variabel input yang digunakan adalah dana pihak ketiga, aset tetap, dan

biaya tenaga kerja, sedangkan outputnya terdiri dari pembiayaan, pendapatan

lainnya, dan investasi finansial.

Adapun terkait faktor yang mempengaruhi efisiensi pada model penelitian

ini mengacu pada penelitian Rakhmat Hidayat (2014), yaitu menggunakan

pendekatan two stage DEA yaitu melihat ke-6 variabel manakah yang

mempengaruhi nilai Efisiensi hasil olahan DEA, sehingga variabel independen

yang digunakan adalah dana pihak ketiga, aset tetap, biaya tenaga kerja,

pembiayaan, pendapatan lainnya, dan investasi finansial, adapun variabel

dependennya adalah nilai efisiensi hasil olahan DEA.

C. Penelitian Terdahulu

Penellitian ini merupakan pembaharuan dan research ulang penelitian

mengenai tingkat efisiensi bank syariah secara global maupun nasional yang

berkisar dari tahun 2013 sampai dengan 2016. Berikut ini adalah penelitian

mengenai efisiensi bank syariah yang telah banyak dilakukan pada bank-bank

syariah maupun bank-bank konvensional baik domestik maupun luar negeri:

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

39

Tabel 2.1: Review Penelitian Terdahulu

No

Nama

Peneliti dan

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1

Muhammad

Faza

Firdaus dan

Muhamad

Nadratuzza-

man Hosen

(2013)

"Efisiensi Bank

Umum Syariah

mengguna-kan

Pendekatan Two

Stage Data

Envelopment

Analysis"

Data

Envelopment

Analysis (DEA) pada First Stage

Variabel Input:

DPK (I1), total

aset (I2), dan

biaya tenaga kerja

(I3).

Variabel Output:

pembiayaan (O1)

dan pendapatan

operasional (O2).

Pada second

stage, Model

Tobit

Variabel Input: Aset

Tetap.

Variabel Output:

Investasi Financial.

Two Stage:

Regresi Data Panel untuk

melihat faktor penentu

efisiensi.

Penelitian ini memberikan beberapa hasil

temuan, pertama, secara umum tingkat efisiensi

10 (sepuluh) Bank Umum Syariah memiliki

trend yang fluktuatif selama waktu penelitian.

Secara individu, Bank Muamalat Indonesia

memiliki tingkat efisiensi rata-rata yang paling

tinggi dengan score 93,82 dan Bank Victoria

Syariah dengan rata-rata tingkat efisiensi paling

rendah dengan score 72.12. Kedua, dengan

aplikasi model Tobit disimpulkan bahwa

variabel Cabang Bank, Non Performing

Financing (NPF), dan Capital Adequacy Ratio

(CAR) memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap tingkat efisiensi bank. Sedangkan pada

variabel Aset Retun On Asset (ROA), Return On

Equity (ROE) memiliki pengaruh positif dan

signifikan.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

40

Tabel 2.1: Lanjutan

No Nama &

Tahun Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2

Abdul

Wahab,

Muhammad

Nadratuzza-

man Hosen,

& Syafaat

Muhari

(2014)

"Komparasi

Efisiensi Teknis

BUK dan BUS di

Indonesia dengan

Metode Data

Envelopment

Analysis (DEA)"

DEA dengan

Variabel Input:

DPK, BTK dan

Aset Tetap.

Variabel Output:

Total Kredit dan

Pendapatan

Lainnya.

Two Stage:

Regresi Panel

Variabel Ouput:

Investasi Financial.

Two Stage:

Regresi Data Panel untuk

melihat faktor penentu

efisiensi

Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata

efisiensi BUK lebih baik dibandingkan BUS

dengan 10 Bank Konvensional dan 10 Bank

Syariah terbesar di Indonesia yang dijadikan

sampel dari tahun 2010-2012. Dari aspek

Profitabilitas, BOPO berpengaruh negatif, NPL

berpengaruh negatif, LDR berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROE BUK tetapi

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA

BUS

3

Rahmat

Hidayat

(2014)

“Efisiensi

Perbankan

Syariah: Teori

dan Praktik”

DEA dengan

Variabel Input:

DPK, BTK dan

Aset Tetap.

Variabel Output:

Total Kredit dan

Surat Berharga

Two Stage:

Regresi Panel

serta dilakukan

Efisiensi dengan

Pendekatan SFA

Variabel Output:

Investasi Financial

Berdasarkan DEA, jumlah bank dari BUS yang

efisien sebanyak 92%, dan UUS 46%. Hal ini

memberikan gambaran bahwa mayoritas

perbankan dari kelompok BUS memiliki tingkat

efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan UUS.

Berdasarkan SFA, tingkat efisiensi perbankan

syariah rata-rata 65.7%, oleh sebab itu, untuk

meningkatkan peringkat nilai efisiensinya maka

perbankan syariah harus mengurangi biaya

sebesar 34.3%.

Berdasarkan hasil output model penentu

efisiensi disimpulkan bahwa pembiayaan

merupakan variabel yang paling berpengaruh

terhadap efisiensi.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

41

Tabel 2.1: Lanjutan

No Nama

&Tahun Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4

Solihin,

Noer Azam

Achsani, &

Imam T.

Saptono

(2016)

"The Islamic

Banking and The

Economic

Integration in

ASEAN"

DEA

Variabel Input:

Total Deposit,

Kewajiban ke

bank Lain, dan

Biaya Opex

Variabel Output:

Pembiayaan

Produktif (seluruh

financing, dan

investasi),

Penempatan pada

Bank Lain, dan

Surat Berharga

Variabel Input: Aset

Tetap.

Variabel Output:

Pendapatan Lainnya.

Two Stage:

Regresi Data Panel untuk

melihat faktor penentu

efisiensi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data tahunan dari tahun 2008 sampai dengan

tahun 2013. Data ini mencakup 32 bank syariah

di ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa gabungan bank memiliki nilai yang

paling efisien dalam periode observasi. Efisiensi

perbankan syariah rata-rata di Indonesia, pada

pendekatan intermediasi, lebih rendah dari rata-

rata ASEAN. Penentu efisiensi Perbankan Islam

di ASEAN, hasilnya menunjukkan faktor-faktor

yang paling berpengaruh terhadap efisiensi

perbankan syariah di Indoneisa adalah ukuran

total dari bank atau aset, OPEX/OR, dan Pasar

Power

5

Norlina

Kadri,

Rossazana

Ab-Rahim,

& Dyg Siti

Zahrah

Abg-

Abdillah

(2016)

"The Efficiency

Performance of

Global Islamic

Banks"

DEA, dengan

Variabel Input:

BTK, Fixed

Assets, Deposits

Variabel Output:

Total Asets,

Interest Income,

Interest Expense,

Non-Interest

Income

Variabel Output: Total

Kredit dan Investasi

Financial

Two Stage:

Regresi Data Panel untuk

melihat faktor penentu

efisiensi

Penelitian ini menggunakan sampel 14 negara

yaitu Bahrain, Bangladesh, Iran, Yordania,

Kuwait, Lebanon, Malaysia, Pakistan, Qatar,

Saudi, Tunisia, Turki, UEA, dan Yaman selama

periode 2004-2011 dengan 44 bank syariah

terlibat. Hasil empiris menunjukkan bahwa

selama periode penelitian, efisiensi teknis murni

melebihi efisiensi skala di sektor perbankan

Islam global yang menyiratkan bahwa bank

syariah efisien manajerial sumber daya mereka

Sumber: Jurnal-jurnal terdahulu dan telaah peneliti

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

42

D. Kerangka Berpikir

Penelitian ini bertujuan tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian

yang telah ada sebelumnya, yaitu menganalisis tingkat atau nilai efisiensi suatu

bank, khususnya bank syariah di Indonesia dan Pakistan dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis (DEA). Namun, terdapat beberapa

perbedaan seperti pada objek penelitian, variabel yang digunakan, dan tahun

pengamatan yang digunakan. Objek atau sampel dalam penelitian ini yaitu 4

Bank Umum Syariah di Indonesia dan 4 Bank Umum Syariah di Pakistan yang

dipilih secara purposive sampling. Periode tahun pengamatan pada penelitian ini

pun lebih up to date dibandingkan penelitian sebelumnya, yaitu dalam kurun

waktu 5 tahun terakhir selama periode 2012-2016, sedangkan variabel-variabel

yang digunakan dalam menganalisis perbandingan tingkat efisiensi pada 8 bank

ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Norlina Kadri, Rossazana

Ab-Rahim, & Dyg Siti Zahrah Abg-Abdillah (2016), Rahmat Hidayat (2014)

dan Abdul Wahab, Muhammad Nadratuzzaman Hosen, & Syafaat Muhari

(2013) dengan sedikit modifikasi dimana variabel outputnya ditambahkan

investasi finansial, sehingga variabel input yang digunakan adalah dana pihak

ketiga, aset tetap, dan biaya tenaga kerja, sedangkan outputnya terdiri dari

pembiayaan, pendapatan operasional, dan investasi finansial. Adapun terkait

faktor penentu efisiensi pada model penelitian ini mengacu pada penelitian

Rakhmat Hidayat (2014).

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, peneliti membuat

kerangka pemikiran yang tepat untuk mengukur tingkat perbandingan efisiensi

perbankan syariah di Indonesia dan Pakistan selama periode kuartal ke-1 tahun

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

43

2012 sampai dengan kuartal ke-4 tahun 2016. Dalam pengukurannya, peneliti

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan

intermediasi. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana

Pihak Ketiga, Beban Tenaga Kerja, dan Aset Tetap, adapun untuk variabel

outputnya adalah Total Pembiayaan, Pendapatan Lainnya, dan Investasi

Finansial.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan frontier yaitu

metode nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Setelah menentukan

tingkat efisiensi dengan metode DEA dan didapatkan juga variabel yang belum

mencapai nilai efisiensi optimum (potential improvment, kemudian dilakukan

uji normalitas data dengan Kolmogrov-smirnov untuk mengetahui normal

tidaknya distribusi data yang digunakan. Jika data terdistribusi normal, maka uji

yang digunakan adalah independent sample t-test/Uji t sample bebas, sedangkan

jika data tidak terdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah uji beda

Mann Whitney U-Test. Kemudian untuk two stage DEA dilakukan uji regresi

data panel dengan melihat model dari variabel input dan variabel output tersebut.

Hal ini untuk melihat variabel apakah yang paling mempengaruhi dari nilai

efisiensi.

Software analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah software

DEA Frontier untuk mengestimasi bobot efisiensi pada DEA dengan bantuan

Microsoft Excel, dan SPSS 17.00 untuk uji normalitas data & uji beda, Eviews

9.0 untuk mengetahui faktor penentu dalam model efisiensi. Hubungan alur

berpikir dalam analiss yang akan diteliti oleh peneliti dapat dilihat berikut ini:

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

44

Jika Data terditribusi

Normal

Bagan 2.1: Kerangka Pemikiran

Hasil dan Interpretasi

Penelitian

Kesimpulan dan Rekomendasi

Penelitian

Jika Data terdistribusi

tidak Normal

Jika Data terdistribusi

Normal

Uji Normalitas Data dengan

Kolmogrov-smirnov

Uji Independent Sample t-Test Uji Beda Mann Whitney

Two Stage DEA

Regresi Data Panel

Laporan Keuangan Triwulanan Bank

Umum Syariah di Indonesia dan

Pakistan periode Tahun 2012-2016

Variabel Input:

1. Dana Pihak Ketiga

2. Aset Tetap

3. Biaya Tenaga Kerja

Variabel Output:

1. Pembiayaan

2. Pendapatan Operasional

Lainnya

3. Investasi Finansial

Pengukuran Efisiensi Menggunakan

Metode Data Envelopment Analysis

(DEA) dengan Pendekatan Intermediasi

Asumsi VRS Asumsi CRS

Scale Efficiency Potential Improvement

masing-masing BUS

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

45

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentanng perilaku,

fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang

merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel dalam

penelitian. Dengan kata lain, hipotesi merupakan jawaban sementara yang

disusun oleh peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian

yang akan dilakukan. (Sugiyono, 2015:88)

Berdasarkan uraian penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran di atas,

maka hipotesis yang dapat dirumuskan menjadi beberapa hipotesis yaitu sebagai

berikut:

1. Uji Beda (Independent T-Test dan Mann Whitney)

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai efisiensi pada BUS

di Indonesia dan Pakistan.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai efisiensi pada BUS di

Indonesia dan Pakistan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi

a. Pengaruh Aset Tetap terhadap Efisiensi

Aset tetap sangat penting dalam dunia perbankan karena bank harus

dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan aset tetap seperti ATM,

Komputer dan lain sebagainya. Hal ini merupakan yang terpenting dalam

dunia perbankan dalam melayani keuangan bagi nasabah dan investor.

(Salvatore, 2005:76). Oleh karena itu, untuk menciptakan bank yang

efisien tersebut haruslah bank yang memiliki aset yang dapat terkontrol.

(Sugiarto, 2003:23).

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

46

Berdasarkan penelitian Rahmat Hidayat (2014) disebutkan bahwa

Aset Tetap tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai Efisiensi,

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurwulan (2011) yang

menyatakan bahwa Aset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

Efisiensi.

Adapun hipotesis yang dapat dimunculkan dari pemikiran di atas:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Aset Tetap terhadap Nilai

Efisiensi.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Aset Tetap terhadap Nilai

Efisiensi.

b. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Efisiensi

Mengelola bank membutuhkan manajerial yang cukup berbeda

dengan mengelola industri pada umunya, karena bank menjalankan

usahanya dengan cara intermediary yaitu mengelola uang dari masyarakat

dan menyalurkannya kembali ke masyarakat. Bank dituntut untuk bisa

menjalankan fungsi kegiatan usaha terutama dalam hal penghimpunan

dana secara efisien agar tetap dapat bersaing dengan bank lain dalam

menarik minat masyarakat, sehingga kepercayaan masayarakat bisa tetap

terjaga. (Sadi, 2015:67)

Berdasarkan penelitian Rahmat Hidayat (2014) disebutkan bahwa

Dana Pihak Ketiga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

Efisiensi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Marisa Hardi (2014)

yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai Efisiensi.

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

47

Adapun hipotesis yang dapat dimunculkan dari pemikiran di atas:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Dana Pihak Ketiga terhadap

Nilai Efisiensi.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Dana Pihak Ketiga terhadap Nilai

Efisiensi.

c. Pengaruh Beban Tenaga Kerja terhadap Efisiensi

Beban Tenaga Kerja dalam kaitannya dengan efisiensi merupakan

sejauh mana bank dapat menekan biaya operasionalnya di satu pihakyang

memiliki pengaruh terhadap kinerja perbankan karena menunjukkan

seberapa besar bank dapat melakukan efisiensi terhadap biaya operasional

yang dikeluarkan. (Kartika, 2006:51)

Berdasarkan penelitian Rahmat Hidayat (2014) disebutkan bahwa

Beban Tenaga Kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

Efisiensi. Adapun hipotesis yang dapat dimunculkan dari pemikiran di atas

sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Beban Tenaga Kerja

terhadap Nilai Efisiensi.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Beban Tenaga Kerja terhadap

Nilai Efisiensi.

d. Pengaruh Pendapatan Lainnya terhadap Efisiensi

Pendapatan merupakan penopang utama keberlanjutan sistem usaha.

Pendapatan juga sering dijadikan sebagai tolok ukur layak tidaknya sebuah

usaha dilaksanakan, bahkan dalam beberapa sektor usaha, pendapatan

dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja dan tingkat kesehatan

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

48

perusahaan. Perusahaan dalam hal ini adalah bank, yang efisien akan

menunjukkan kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan

perusahaan yang kurang efisien. Perusahaan perbankan yang efisien akan

mampu menekan biaya atau meningkatkan output, hal ini secara tidak

langsung akan meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan juga

meningkatkan laba perusahaan yang berujung pada kepuasan nasabah.

(Mubarak, 2009: 24-25)

Berdasarkan penelitian Rahmat Hidayat (2014) disebutkan bahwa

Beban Tenaga Kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

Efisiensi.

Adapun hipotesis yang dapat dimunculkan dari pemikiran di atas:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Pendapatan Lainnya

terhadap Nilai Efisiensi.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Pendapatan Lainnya terhadap

Nilai Efisiensi.

e. Pengaruh Pembiayaan terhadap Efisiensi

Mengelola bank membutuhkan manajerial yang cukup berbeda

dengan mengelola industri pada umunya, karena bank menjalankan

usahanya dengan cara intermediary yaitu mengelola uang dari masyarakat

dan menyalurkannya kembali ke masyarakat. Bank dituntut untuk bisa

menjalankan fungsi kegiatan usaha terutama dalam hal penyaluran dana

secara efisien agar tetap dapat bersaing dengan bank lain dalam menarik

minat masyarakat, sehingga kepercayaan masyarakat bisa tetap terjaga.

(Sadi, 2015:67)

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

49

Berdasarkan penelitian Rahmat Hidayat (2014) disebutkan bahwa

Pembiayaan memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai Efisiensi.

Adapun hipotesis yang dapat dimunculkan dari pemikiran di atas:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Pembiayaan terhadap Nilai

Efisiensi.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Pembiayaan terhadap Nilai

Efisiensi.

f. Pengaruh Invetasi Finansial terhadap Efisiensi

Investasi Finansial atau biasa dikenal dengan penempatan dana,

sangat penting dalam dunia perbankan karena bank-bank harus memenuhi

kebutuhan finansial mereka untuk penjaminan, perdagangan mata uang

dan sekuritas, asuransi, konsultasi finansial, serta layanan keuangan

lainnya bagi nasabah dan investor yang semakin mengglobal perilaku

operasinya. Oleh karena itu, untuk menciptakan bank yang efisien maka

bank tersebut haruslah memiliki skala usaha dalam hal ini penempatan

dana dan permodalan yang cukup besar (Sugiarto, 2003:24).

Berdasarkan penelitian Rahmat Hidayat (2014) disebutkan bahwa

Investasi Finansial memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai Efisiensi.

Adapun hipotesis yang dapat dimunculkan dari pemikiran di atas:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Investasi Finansial terhadap

Nilai Efisiensi.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Investasi Finansial Pembiayaan

terhadap Nilai Efisiensi.

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

50

g. Pengaruh Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga,

Pendapatan Lainnya, Pembiayaan, dan Investasi Finansial terhadap

Efisiensi

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Aset Tetap, Beban Tenaga

Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya, Investasi Finansial, dan

Pembiayaan terhadap Efisiensi secara simultan.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja,

Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya, Investasi Finansial, dan

Pembiayaan terhadap Efisiensi secara simultan.

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

51

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini berdasarkan tingkat eksplanasinya yaitu penelitian

komparatif-asosiatif (kausal). Penelitian komparatif merupakan bentuk atau

metode penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel

(Supriyanto, 2009:117), adapun yang termasuk dalam penelitian komparatif

yaitu membandingkan nilai efisiensi BUS di Indonesia dengan Pakistan.

Kemudian, penelitian asosiatif (kausal) merupakan penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel yang satu dengan

yang lain (Supriyanto, 2009:118), adapun yang termasuk dalam penelitian

asosiatif yaitu melihat faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi hasil olahan

Data Envelopment Analysis. Jadi, dapat dikatakan bahwa jenis penelitian ini

berdasarkan tingkat eksplanasinya adalah penelitian gabungan antara komparatif

dan asosiatif-kausal (Supriyanto, 2009:118).

Jenis penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan

melakukan pengolahan variabel input dan output yang digunakan dalam

penelitian. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan

bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan

teknik perhitungan statistik (Siregar, 2013:23).

Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu teknik analisis

metode nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA) untuk analisis nilai

efisiensi dengan variabel inputnya adalah Dana Pihak Ketiga, Beban Tenaga

Kerja, dan Aset Tetap serta variabel outputnya menggunakan Pembiayaan,

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

52

Pendapatan Lainnya, dan Investasi Finansial. Kemudian dilakukan Uji Beda

Mann Whitney untuk melihat perbandingan efisiensi antarbank. Adapun untuk

melihat faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi model adalah menggunakan

teknik analisis Regresi Data Panel dengan variabel dependennya adalah Dana

Pihak Ketiga, Beban Tenaga Kerja, Aset Tetap, Pembiayaan, Pendapatan

Lainnya, dan Investasi Finansial, serta variabel independennya menggunakan

Nilai Efisiensi hasil olahan DEA.

Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah (BUS) atau Full-

Fledged Islamic Bank di Indonesia dan Pakistan yang memiliki data laporan

keuangan triwulanan tahun Maret 2012 sampai dengan Desember 2016.

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder

yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan

diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi dan

terdokumentasi (Suryani, 2015:171). Data yang diperoleh berasal dari Laporan

Keuangan Triwulanan tahun 2012-2016 yang dipublish di Website Resmi Bank

Syariah yang menjadi sampel penelitian.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007:61).

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan pada kuartal ke-4 tahun 2016 yaitu sebanyak 13 BUS

dan Full-Fledged Islamic Bank yang terdaftar di State Bank of Pakistan pada

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

53

kuartal ke-4 tahun 2016 yaitu sebanyak 5 BUS. Adapun untuk gambaran lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1: Populasi Penelitian pada BUS di Indonesia dan Pakistan

No. Nama BUS di Indonesia

1 Bank Aceh Syariah

2 Bank Muamalat Indonesia

3 Bank Victoria Syariah

4 Bank BRI Syariah

5 Bank Jabar Banten Syariah

6 Bank BNI Syariah

7 Bank Syariah Mandiri

8 Bank Mega Syariah

9 Bank Panin Syariah

10 Bank Syariah Bukopin

11 BCA Syariah

12 Maybank Syariah Indonesia

13 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

No. Nama BUS di Pakistan

1 AlBaraka Bank (Pakistan) Limited

2 BankIslami Pakistan Limited

3 Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

4 Meezan Bank Limited

5 MCB-Islamic Bank Limited

Sumber: Daftar BUS di Otoritas Jasa Keuangan & State Bank of Pakistan

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

nonprobability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari berbagai macam jenis teknik

sampling nonprobability sampling, peneliti melakukan teknik sampling secara

purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan

berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. (Sugiyono,

2007:66-67).

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

54

Adapun kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia dan Pakistan yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau Bank Indonesia dan Sentral Bank of

Pakitan selama periode pengamatan 2012-2016, tidak termasuk Bank

Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

2. Menyajikan laporan keuangan selama periode pengamatan 2012-2016 dan

telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Sentral Bank of

Pakistan maupun di website resmi bank umum syariah yang bersangkutan.

3. Termasuk dalam top four nilai aset tertinggi pada Bank Umum Syariah di

Indonesia atau Full-Fledged Islamic Bank di Pakistan, karena dengan Bank

Umum Syariah yang masuk dalam top four nilai aset tertinggi dapat

menggambarkan setengah dari aset populasi Bank Umum Syariah di

Indonesia ataupun Full-Fledged Islamic Bank di Pakistan.

4. Tidak memiliki nilai atau bobot negatif pada variabel input dan output di

dalam laporan keuangan, hal ini merupakan syarat analisis efisiensi dengan

metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Berdasarkan kriteria di atas, maka untuk gambaran lebih detailnya dapat

dilihat pada tabel seleksi kriteria penentuan sampel di bawah ini:

Tabel 3.2: Proses Pengambilan Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah

Indonesia Pakistan Total

1

Bank Umum Syariah yang beroperasi di

Indonesia dan Pakistan yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan dan Sentral

Bank of Pakitan selama periode

pengamatan 2012-2016, tidak termasuk

BPRS dan UUS.

13 5 18

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

55

Tabel 3.2: Lanjutan

2 Menyajikan laporan keuangan selama

periode pengamatan 2012-2016 13 4 17

3

Termasuk dalam top four nilai aset

tertinggi pada Bank Umum Syariah di

Indonesia atau Full-Fledged Islamic

Bank di Pakistan.

4 4 8

4

Tidak memiliki nilai atau bobot negatif

pada variabel input dan output di dalam

laporan keuangan.

4 4 8

Jumlah Bank Syariah sebagai Sampel 8

Jumlah Data Penelitian (8 x 4 x 5 tahun) 160

Sumber: Telaah peneliti

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diambil 8 sampel

penelitian yang dapat mewakili Bank Umum Syariah atau Full-Fledged Islamic

Bank di Indonesia dan Pakistan yaitu 4 Bank Umum Syariah di Indonesia dan 4

Full-Fledged Islamic Bank di Pakistan. Sampel penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.3: Sampel Penelitian

No. Bank Umum Syariah

Indonesia

Full-Fledged Islamic Bank

Pakistan

1 Bank Syariah Mandiri Al Baraka Bank (Pakistan) Limited

2 Bank Muamalat Indonesia Bank Islami Pakistan Limited

3 BRI Syariah Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

4 BNI Syariah Meezan Islamic Bank

Sumber: Daftar BUS di Otoritas Jasa Keuangan & State Bank of Pakistan

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Pooling (Data

Panel). Data panel adalah gabungan antara data time series dan data cross

section, dimana data time series merupakan data yang pengamatannya dilakukan

dari waktu ke waktu (satu objek dengan banyak waktu), dan data cross section

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

56

adalah data yang pengamatannya dilakukan pada satu waktu dengan banyak

objek. (Winarno, 2011:9.1)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah

dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi

dan terdokumentasi. (Suryani, 2015:171)

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode dokumentasi, yaitu metode yang menghimpun informasi

dan data melalui metode studi pustaka, eksplorasi literatur-literatur, jurnal-jurnal

ilmiah yang terakreditas, website resmi lembaga pengkajian keuangan syariah

untuk memperoleh landasan teori yang komprehensif, dan laporan keuangan

yang dipublikasikan di website bank sentral dan website resmi bank syariah yang

menjadi sampel dalam penelitian ini

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan yang dipublikasikan di website Otoritas Jasa Keuangan dan Sentral

Bank of Pakistan serta website resmi bank umum syariah yang menjadi sampel

dalam penelitian ini selama periode pengamatan 2012-2016.

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis data adalah dalam penelitian ini menggunakan analisis data

kuantitatif dengan melakukan pengolahan variabel input dan output yang

digunakan dalam penelitian. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka.

Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan

menggunakan teknik perhitungan statistik. (Siregar, 2013:23)

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

57

Alat pengukuran analisis yang digunakan sudah teruji dan banyak

digunakan oleh peneliti dalam pengukuran efisiensi yaitu menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) dengan Software DEAFrontier dan Microsoft

Excel 2013, dan Software Eviews 9.0 untuk melakukan Regresi Data Panel

sehingga dapat dilihat faktor penentu efisiensi model, serta Software SPSS 17.0

untuk Uji Normalitas Kolmogrov-Smirov Test dan Uji Beda Mann Whitney

sehingga dapat dilihat uji beda tingkat efisiensi di Indonesia dan Pakistan.

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA adalah teknik pemrograman linier untuk meneliti kinerja unit

pembuat keputusan (Decision Making Unit/DMU) atau suatu bank dalam

suatu industri beroperasi dalam hubungannya dengan bank lain dalam sampel.

Teknik ini membuat kumpulan batas (frontier set) perbankan yang efisien dan

membandingkannya dengan perbankan lain yang tidak efisien. Hal ini

dilakukan untuk membat skor (nilai) efisiensi. Selanjutnya, skor efisiensi

bank dibatasi antara 0 dan 1, yang mana bank yang paling efisien mempunyai

skor 1 dan bank yang paling tidak efisien dengan skor 1 tidak perlu

menghasilkan output maksimum daripada input yang ada. Bank tersebut

cukup menghasilkan “best practice level of output” di antara bank lain dalam

sampel. Pendekatan yang biasa digunakan dalam pengukuran efisiensi adalah

penggunaan rasio output atas input, seperti persamaan 3.1 (Hidayat, 2014:99)

Dalam pendekatan DEA, pemrograman linier digunakan untuk

memaksimalkan nisbah antara input dan output. Demikian pula untuk DMU’s

industri perbankan syariah. Untuk DMU’s dalam industri perbankan syariah

Efisiensi = Output

Input (3.1)

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

58

(yang menjadi objek penelitian), seluruh sampel input dan output masing-

masing dinotasikan oleh ‘n’ dan ‘m’, yang mana n adalah input, m adalah

output, lalu efisiensi masing-masing bank dihitung melalui persamaan berikut

ini: (Hidayat, 2014:99)

𝒆 s = ∑ 𝒖𝒊 𝒚𝒊𝒔

𝒎𝒊=𝟏

∑ 𝒗𝒋𝒏𝒋=𝟏 𝒙𝒋𝒔

untuk i = 1,.., m dan j = 1,...., n. (3.2)

Keterangan:

yis : jumlah output ke-i yang dihasilkan oleh bank ke-s

xjs : jumlah input ke-j yang dihasilkan oleh bank ke-s

ui : pemberat (weight) output

vj : pemberat (weight) input

Nisbah efisiensi (es) dalam persamaan (3.2) kemudian dimaksimumkan

untuk memilih pemberat optimum dengan:

∑ 𝒖𝒊 𝒚𝒊𝒓

𝒎𝒊=𝟏

∑ 𝒗𝒋𝒏𝒋=𝟏 𝒙𝒋𝒓

Subject to ≤ 1, untuk r = 1,..,n dan ui dan vj ≥ 0 (3.3)

Ketidaksamaan persamaan (3.2) menjamin nisbah efisiensi menjadi

sekurang-kurangnya persamaan (3.1) dan ketidaksamaan persamaan (3.3)

menjamin bahwa pemberatnya positif. Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978)

menyatakan bahwa bagian pemograman linier ini dapat diubah menjadi

pemograman linier biasa (ordinasry linier program) sebagai berikut:

𝑒𝑠 = ∑ 𝑢𝑖 𝑦𝑖𝑠

𝑚

𝑖=1

∑ 𝑢𝑖 𝑦𝑖𝑠

𝑚

𝑖=1

− ∑ 𝑢𝑗 𝑦𝑖𝑟

𝑚

𝑗=1

Maximuze

Subject to

≤ 0, r = 1,..,n; (3.4)

= 1 dan ui dan uj ≥ 0

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

59

∑ 𝑢𝑗 𝑥𝑖𝑠

𝑚

𝑗=1

Dengan cara yang sama pemograman linier dapat diubah menjadi dwi

masalah:

𝜀𝑠

∑ 𝜑𝑟 𝑦𝑖𝑟

𝑛

𝑟=1

≥ 𝑦𝑖𝑠,𝑖 = 1, … , 𝑚;

𝜀𝑠 𝑥𝑖𝑠 − ∑ ∅𝑟 𝑥𝑖𝑟

𝑛

𝑟=1

≥ 0, 𝑗 = 1, … , 𝑛; ∅𝑟 ≥ 0,

dan 0 ≤ εs ≤ 1

dengan εs adalah total nilai (skor) efisiensi teknik daripada bank ke-s,

yang mana nilai 1 menandakan titik batas. Persamaan pemograman linier

persamaan (4) dan (5) mengasumsikan constant return to scale (CRS). Batas

(garis) efisiensi dapat dilihat sebagai sempadan OC seperti yang ditujukan

dalam Gambar 3.1. oleh sebab itu, bank yang berada di batas (garis) tersebut

ialah efisien berdasarkan definisi Farrel (1957). Bank ke-s beralokasi di sisi

kanan daripada batas atau bank yang tidak efisien digambarkan sebagai titik

point S dalam Gambar 3.1. keseluruhan efisiensi teknik (εs) kemudian

dihitung dengan nisbah dari AQ/AS. Dengan demikian bank ke-s harus

dikurangi (1- εs) dari input untuk mencapai efisiensi di titik Q. (Hidayat,

2014:99-100)

Maximuze

Subject to (3.5)

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

60

Sumber: (Hidayat, 2014:101)

Jika masalah pada pemograman linier (4) dan (5) dapat diselesaikan

dengan menambah hambatan (restriction) 𝜑𝑟𝑠 dari 1 ke n sama dengan 1,

maka ada dua pengukuran efisiensi yaitu variable returns to scale (VRS)

yang dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.1 sebagai VV’; dan pure technical

effeciency (PTE) yang ditunjukkan oleh ARAS = ps bagi bank ke-s pada titik

S. Ini berarti bahwa scale effeciency dihitung oleh Õs = s/ps. Kemudian,

pecahan daripada pengurangan keluaran (output lost) yang disebabkan scale

effeciency dapat diukur sebagai (1- Õs). (Hidayat, 2014:101)

Scale effeciency sama dengan 1 apabila dan hanya jika teknologi

menunjukkan CRS atau titik B dalam Gambar 3.1. meskipun demikian, scale

effeciency dapat terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan (increasing/irs)

atau penurunan (decreasing/drs) return to scale. Untuk memperoleh kedua

hasil tersebut, penyelesaian daripada persamaan pemograman linier (4) dan

(5) harus dibatasi dengan penjumlahan ∅𝑟 dari 1 ke n kurang dari atau sama

dengan 1 (≤ 1) dalam hal mana penyelesaian gambar (pictorical solution)

dapat ditunjukkan sebagai OBV’. Pengukuran efisiensi dengan menggunakan

Gambar 3.1: Pengukuran Efisiensi dengan Menggunakan 1 Input

dan 1 Output

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

61

metodologi ini bagi bank ke-s pada titik S adalah ∅𝑠 = (AQ/AS) yang juga

sama dengan s. Oleh karena itu decreasing diperoleh dengan Õs = ∅𝑠 dan

increasing terjadi apabila Õs ≠ ∅𝑠 dengan demikian efisiensi terjadi apabila

Õs = ∅𝑠 = s = 1. (Hidayat, 2014:102)

Pada DEA, organisasi atau objek yang diteliti disebut DMU (Decision

Making Unit). Inti dari DEA adalah menentukan bobot (weighted) atau

timbangan untuk setiap input dan output DMU. Secara umum DMU dianggap

sebagai entitas yang bertanggung jawab untuk mengubah input menjadi

output dan kinerjanya harus dievaluasi. Dalam aplikasi manajerial, DMU

dapat mencakup bank, department store dan supermarket, dan diperluas ke

pabrik mobil, rumah sakit, sekolah, perpustakaan umum dan sebagainya.

Dalam mengamankan perbandingan relatif, sekelompok DMU digunakan

untuk mengevaluasi satu sama lain dengan masing-masing DMU yang

memiliki tingkat kebebasan manajerial tertentu dalam pengambilan

keputusan. (Cooper, Seiford, & Tone, 2007:22)

Misalkan ada n DMU: DMU1, DMU2, ..., dan DMUke-n. Beberapa item

input dan output yang umum untuk masing-masing j = l, ..., n, DMU dipilih

sebagai berikut (Cooper, Seiford, & Tone, 2007:22):

a. Data numerik tersedia untuk setiap input dan output, dengan data

diasumsikan positif untuk semua DMU.

b. Item (input, output dan pilihan DMU) harus mencerminkan kepentingan

analis atau manajer dalam komponen yang akan masuk ke dalam evaluasi

efisiensi relatif DMU.

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

62

c. Pada prinsipnya, jumlah input yang lebih kecil lebih baik dan jumlah

output yang lebih besar lebih disukai sehingga nilai efisiensi harus

mencerminkan prinsip-prinsip ini.

d. Unit pengukuran input dan output yang berbeda tidak perlu kongruen.

Beberapa mungkin melibatkan jumlah orang, atau area lantai, uang yang

dikeluarkan, dan lain-lain.

Analisis DEA pada awalnya digunakan untuk mengatasi kekurangan

analisis rasio dan regresi berganda, dimana DEA dapat mengukur efisiensi

relatif suatu DMU (Decision Making Unit) dengan menggunakan input dan

output lebih dari satu. Efisiensi relatif suatu DMU adalah efisiensi suatu

DMU dibanding dengan DMU lain dalam sampel yang menggunakan jenis

input dan output yang sama. DEA memformulasikan DMU sebagai program

linear fraksional untuk mencari solusi, apabila model tersebut

ditransformasikan ke dalam program linear dengan nilai bobot dari input dan

output. (Sutawijaya & Lestari, 2009:78)

Suatu DMU dikatakan efisien secara relatif apabila nilai dualnya sama

dengan 1 (nilai efisiensi 100 persen). Sebaliknya apabila nilai dualnya kurang

dari 1, maka DMU bersangkutan dianggap tidak efisien secara relatif atau

mengalami inefisiensi. (Huri & Susilowati, 2004:66)

Di samping mengukur tingkat efisiensi relatif suatu DMU terhadap

DMU dalam kelompoknya. DEA juga dapat melihat sumber ketidakefisienan

dengan ukuran peningkatan potensial (potential improvement) dari masing-

masing input dan output (Endri, 2011:76)

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

63

2. Uji Normalitas Data (Kolmogrov-Smirnov Test)

Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersuun pada tabel

distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval.

(Sugiyono, 2015:198). Dengan kata lain, uji normalitas dapat digunakan

untuk menguji kenormalan dari suatu data.

Rumus untuk menghitung uji normalitas Kolmogrov Smirnov ini adalah

sebagai berikut (Sugiyono, 2015:198):

D = maksimum [Sn1(x) – Sn2(x)] (3.6)

Uji Kolmogrov Smirnov ini dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

Jika hasil Uji Kolmogrov Smirnov menunjukkan nilai probabilitas tidak

signifikan yaitu di atas 0.05, maka hipotesis nol diterima yang berarti data

residual terdistribusi normal.

Ha: Data residual tidak terdistribusi normal.

Jika hasil Uji Kolmogrov Smirnov menunjukkan nilai probabilitas

signifikan yaitu di bawah atau sama dengan 0.05 maka hipotesis nol

ditolak yang berarti data residual tidak terdistribusi normal.

3. Uji Mann-Whitney U-Test

Uji Mann-Whitney merupakan uji Statistika Nonparametrik. Uji Mann-

Whitney ekuivalen dengan Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank

Sum Test). Uji Mann-Whitney merupakan alternatif dari uji-t dua sampel

independen. Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan dua

sampel independen dengan skala ordinal atau skala interval tapi tidak

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

64

terdistribusi noral. Uji Mann-Whitney berdasarkan jumlah peringkat (Rank)

data. Data dari kedua sampel digabungkan dan diberi peringkat dari terkecil

hingga terbesar. Ada tiga bentuk hipotesis uji tanda dimana penggunaannya

tergantung dari persoalan yang diuji. (Suharjo, 2013:226)

Terdapat dua rumus untuk pengujian, yaitu rumus (3.7) dan (3.8), kedua

rumus digunakan dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk

mengetahui U mana yang lebih kecil. U yang lebih kecil tersebut yang

digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U Tabel (Sugiyono,

2015:194).

𝐔𝟏 = 𝒏𝟏𝒏𝟐 +𝒏𝟏(𝒏𝟏 + 𝟏)

𝟐− 𝑹𝟏

dan

𝐔𝟐 = 𝒏𝟏𝒏𝟐 +𝒏𝟐(𝒏𝟐 + 𝟏)

𝟐− 𝑹𝟐

Keterangan:

n1 : Jumlah sampel 1

n2 : Jumlah sampel 2

U1 : Jumlah peringkat 1

U2 : Jumlah peringkat 2

R1 : Jumlah rangking pada sampel n1

R2 : Jumlah rangking pada sampel n2

4. Uji Kelayakan Data (Panel Unit Root Test)

Pada penelitian ini data yang akan digunakan akan diuji terlebih dahulu

kelayakannya menggunakan uji akar unit (unit root test). Uji akar unit

digunakan untuk melihat stasioneritas data dengan menggunakan uji ADF

(Augmented Dickey Fuller) dimana statistik ADF harus lebih besar dari t-

statistik pada tingkat level, First Difference, ataupun pada tingkat Second

(3.7)

(3.8)

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

65

Difference. Dapat juga dilihat pada nilai probabilitasnya, apabila nilai

probabilitasnya kurang dari 5% maka data tersebut stasioner pada taraf

tersebut. (Hidayat, 2014:190)

5. Regresi Data Panel

Data panel atau pooling merupakan kombinasi dari data yang bersifat

cross-section & time series (sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah

kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka tertentu). (Rosadi, 2012:271)

Hsiao (2003) dan Klevmarken (1989) dalam (Baltagi, 2005:4-9)

mencantumkan beberapa kelebihan penggunaan data panel sebagai berikut:

a. Mengontrol heterogenitas individu. Data panel menunjukkan bahwa

individu, perusahaan, atau negara adalah heterogen. Penelitian time series

dan cross-section yang tidak mengendalikan heterogenitas ini berisiko

mendapatkan hasil yang bias.

b. Data panel memberikan data yang lebih informatif, lebih variatif, kurang

kolinearitas antar variabel, lebih banyak derajat kebebasannya dan

efisiensi yang lebih tinggi.

c. Data panel lebih mampu mempelajari perubahan secara dinamis.

d. Data panel lebih mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang sama

sekali tidak terdeteksi pada cross-section dan time series.

e. Model data panel memungkinkan kita untuk membangun dan menguji

model perilaku yang lebih rumit daripada cross-section dan time series.

f. Dengan membuat data tersedia untuk beberapa ribu unit, data panel dapat

meminimalkan bias yang mungkin terjadi jika kita menggabungkan

individu atau perusahaan ke agregat yang luas.

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

66

Singkatnya, data panel dapat memperkaya analisis empiris dengan cara

yang mungkin tidak mungkin dilakukan jika kita hanya menggunakan data

cross-section atau time series. (Gujarati, 1995:638). Selain itu, keuntungan

penting dari data panel dibandingkan dengan time series atau cross-sectional

adalah memungkinkan identifikasi parameter atau pertanyaan tertentu, tanpa

perlu membuat asumsi yang membatasi. (Verbeek, 2004:360).

Pada umumnya, estimasi regresi panel data ada 3 macam, yaitu:

a. Metode Common Effect

Model seperti ini diakatakan sebagai model paling sederhana,

dimana pendekatannya mengabaikan dimensi waktu dan ruang yang

dimiliki oleh data panel. Estimasi untuk model ini biasa dikenal juga

dengan sebutan metode OLS (Ordinary Least Square). Adapun secara

umum, bentuk model linier yang digunakan adalah sebagai berikut

(Suliyanto, 2011:231):

Yit= β0 + β1X1it + β2X2it + εit

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

b. Metode Fixed Effect

Pendekatan ini merupakan cara memasukkan “individualitas” setiap

perusahaan atau setiap unit cross-sectional adalah dengan membuat

intersep bervarisi untuk setiap perusahaan tetapi masih tetap berasumsi

bahwa koefisien slope konstan untuk setiap perusahaan.

(3.9)

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

67

Istilah Fixed Effect menunjukkan walaupun intersep mungkin

berbeda untuk setiap individu tetapi intersep setiap individu tersebut tidak

bervariasi terhadap waktu (time invariant). Dalam model ini juga

disumsikan bahwa koefisien slope tidak bervariasi baik terhadap individu

maupun waktu (konstan). Pemikiran inilah yang menjadi dasar pemikiran

pembentukan model tersebut. (Suliyanto, 2011:234)

Estimasi pada metode Fixed Effect dapat dilakukan dengan

pembobot (cross section weight) atau General Least Square (GLS) atau

tanpa pembobot (no weighted) atau Least Square Dummy Variabel

(LSDV). Tujuan dilakukannya pembobotan adalah untuk mengurangi

heterogenitas antar unit cross section (Gujarati, 2003:80). Pada umumnya

persamaan model regresi FEM sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3D1i + β5D2i +…..+ Ɛit

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

Di : variabel dummy (semu) untuk unit ke-i

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

c. Metode Random Effect

Bila pada Model Efek Tetap, perbedaan antar-individu dan atau

waktu dicerminkan lewat intersep, maka pada Model Efek Random,

perbedaan tersebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga

memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang time series

dan cross section. (Suliyanto, 2011:243)

(3.10)

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

68

Metode efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode

tetap yang menggunakan variabel semu, metode efek random

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan

antarobjek. Namun, untuk menganalisis dengan metode efek random ada

satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar daripada banyaknya

koefisien (Winarno, 2011:9.17). Adapun model persamaan regresinya

sebagai berikut:

Yit = α + α1DX1 it + α2DX2 it + α3DX3 it + α4DX4 it + α5DX5 it +

ß1X1 it ß2X2 it + γ1 (X1) + γ2 (X2) + γ3 (X3) + γ4 (X4) + γ5 + µit

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

Di : variabel dummy (semu) untuk unit ke-i

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

Pada umumnya, setelah dilakukan metode estimasi ketiga model regresi

panel data di atas, maka untuk pemilihan model regresi yang terbaik,

digunakan Uji Chow dan Uji Hausman diantaranya sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji Chow bertujuan untuk memilih model terbaik antara model

Common Effect dengan Fixed Effect Model. Nilai yang harus diperhatikan

pada uji chow adalah nilai probabilitas dari F-Statistik.

Hipotesis yang digunakan dalam uji chow adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model (CEM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

(3.11)

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

69

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

(5%), maka tolak H0. Begitu pula sebaliknya jika nilai probabilitas F-

statistik lebih besar dari tingkat signifikasi (5%), maka menerima H0.

Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan F-

statistik seperti yang dirumuskan sebagai berikut:

𝑪 =𝑹𝑹𝑺𝑺 − 𝑼𝑹𝑺𝑺/ (𝑵 − 𝟏)

𝑼𝑹𝑺𝑺/ (𝑵𝑻 − 𝑵 − 𝑲)

keterangan:

RRSS : Restricted Residual Sum Square (diperoleh dari estimasi data

panel dengan metode pooled least square).

URSS :Unrestricted Residual Sum Square (diperoleh dari estimasi data

panel dengan metode fixed effect).

N : Jumlah data cross section

T : Jumlah data time series

K : Jumlah variabel bebas

b. Uji Hausman

Uji Hausman bertujuan untuk memilih antara Fixed Effect Model

(FEM) atau Random Effect Model (REM). Nilai yang harus diperhatikan

pada uji hausman adalah nilai probabilitas dari Cross-section Random.

Hipotesis yang digunakan dalam uji hausman adalah sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model (REM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

0.005 (5%), maka menolak H0. Begitu pula sebaliknya jika nilai

probabilitas F-statistik lebih besar dari tingkat signifikasi (5%), maka

menerima H0. Adapun persamaan uji hausman dapat ditulis sebagai

berikut:

(3.12)

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

70

H=(βRE - βFE)1 (ΣFE – ΣRE)-1 (βRE – βFE)

keterangan:

βRE : Random Effect Estimator

βFE : Fixed Effect Estimator

ΣFE : Matriks Kovarians Fixed Effect

ΣRE : Matriks Kovarians Random Effect

6. Pengujian Pelanggaran Asumsi

Uji pelanggaran asumsi dilakukan dalam rangka menghasilkan model

yang efisien, visibel dan konsisten. Uji pelanggaran asumsi dilakukan dengan

mendeteksi gangguan waktu (time-related disturbance), gangguan antara

individu atau antar sektor ekonomi, dan gangguan akibat keduanya. (Gujarati,

2003:364)

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas terjadi jika pada suatu model regresi tak satu pun

variabel bebas mempunyai koefisien regresi dari OLS (Ordinary Least

Square) yang signifikan secara statistik, walaupun nilai R2 tinggi. Indikasi

multikolinearitas tercermin dari nilai t dan F statistik hasil regresi. Jika

banyak koefisien parameter dari t statistik diduga tidak signifikan

sementara F hitungnya signifikan, maka patut diduga ada

Multikolinearitas. Multikolinearitas dapat di atasi dengan memberi

perlakuan cross section weights, sehingga t-statistik maupun F-hitung

menjadi signifikan. (Gujarati, 2003:364)

b. Autokorelasi

Autokorelasi dapat mempengaruhi efisensi estimatornya. Untuk

mendeteksi adanya autokorelasi atau korelasi serial adalah dengan melihat

(3.13)

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

71

nilai Durbin Watson (DW) dalam Eviews. Ketika autokorelasi berada di

area ragu-ragu, masalah ini dapat di atasi dengan mentransformai regresi

menjadi regresi Generalized Least Square (GLS), karena GLS merupakan

salah satu remedial dari autokorelasi. (Gujarati, 2003:475)

Menurut Gujarati, (2006:122) untuk mengetahui selang nilai statistik

Durbin-Watson serta keputusannya dapat digunakan sebagai berikut:

Tabel 3.4: Selang Nilai Statistik Durbin-Watson serta Keputusannya

Nilai DW Keputusan

4 - dL < DW < 4 Terdapat autokorelasi negatif

4 - du < DW < 4 - dL Hasil tidak dapat ditentukan

2 < DW < 4 - du Tidak ada autokolerasi

du < DW < 2 Tidak ada autokolerasi

dL < DW < du Hasil tidak dapat ditentukan

0 < DW < dL Terdapat autokorelasi positif

Sumber: Gujarati, 2006:122

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dari suatu

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas, yaitu:

E(Xi, εi) ≠ 0

Sehingga

Var(εi) ≠ ζ2

Hal ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi tentang model

regresi linear berdasarkan metode kuadrat terkecil. Salah satu asumsi yang

digunakan dalam regresi adalah bahwa Var(εi) = ζ2, untuk semua ε,

artinya untuk semua kesalahan pengganggu variannya sama. Pada

umumnya heteroskedastisitas terjadi di dalam analisis data cross section,

yaitu data yang menggambarkan keadaan pada suatu waktu tertentu. Jika

pada model dijumpai heteroskedastisitas, maka model menjadi tidak

(3.19)

(3.20)

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

72

efisien meskipun ada masalah heteroskedastisitas maka hasil regresi akan

menjadi misleading. (Gujarati, 2003:268)

Pendeteksian terhadap pelanggaran asumsi heteroskedastisitas

dilakukan dengan White Heteroscedasticity dalam program Eviews.

Dengan uji White, dibandingkan Obs* R-Squared dengan X (Chi-Squared)

tabel. Jika nilai Obs* RSquared lebih kecil daripada X (Chi-Squared)

tabel, maka tidak ada heteroskedastisitas pada model data panel dalam

Eviews. Pengolahan data panel dalam Eviews 9.0 yang menggunakan

metode General Least Square (cross section weights) untuk mendeteksi

adanya heteroskedastisitas dengan membandingkan Sum Square Resid

pada Weight Statistic dengan Sum Squared Resid Unweighted Statistic.

Jika Sum Square Resid Weighted Statistic < Sum Squared Resid

Unweighted Statistic maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Perlakuan

yang diberikan untuk menghilangkan heteroskedastisitas adalah dengan

mengestimasi GLS dengan White Heteroskedasticity. (Widarjono,

2007:64)

7. Pengujian Statistik

a. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2009:177). Jika nilai probabilitas lebih kecil

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi 5%), maka variabel independen

secara satu persatu berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan

jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

73

secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(Purwanto, 2009:88-89). Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika Probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

Jika Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Adapun persamaan uji t dapat dituliskan sebagai berikut (Purwanto,

2009:88-89):

tibj

Sbj

keterangan:

ti : Nilai t hitung

bj : Koefisien regresi

Sbj : Kesalahan baku koefisien regresi

Dimana:

Sbj = 𝑆𝑒2

𝐷𝑒𝑡 {𝐴} (𝐾𝑖𝑖)

keterangan:

Sbj : Kesalahan baku koefisien regresi

Se : Kesalahan baku estimasi

Det [A] : Determinasi Maktriks A

Kii : Kofaktor Matriks A

Dimana:

(3.14)

(3.15)

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

74

SeΣ(Y− Ỹ)²

n−k

keterangan:

Se : Kesalahan baku estimasi

(Y - Ỹ)2 : Kuadrat selisih nilai Y riil dnegan nilai Y prediksi

n : ukuran sampel

k : Jumlah variabel yang diamati

b. Uji F

Uji f digunakan untuk membuktikan apakah variabel-variabel

independen (X) secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada

0,05 (untuk tingkat signifikansi 5%), maka variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika

nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen

secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho : ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

varibel independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika Probabilitas < 0.05 maka ditolak

Jika Probabilitas > 0.05 maka diterima

(3.16)

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

75

Adapun persamaan uji signifikansi simultan dapat ditulis sebagai berikut:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅2/(𝑛+𝐾−1)

(1− 𝑅2)/(𝑛𝑇−𝑛−𝐾)

Keterangan:

F : Nilai F hitung

R2 : koefisien determinasi

n : jumlah cross section

T : jumlah time series

K : jumlah variabel independen

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Menurut Ghozali, menyatakan Uji koefisien determinasi bertujuan

untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan

variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R². Adjusted R² ini digunakan

karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak

antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh >0,5, maka model yang digunakan

dianggap cukup handal dalam membuat estimasi. Semakin besar angka

Adjusted R² maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R²

semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan

variabilitas dari variabel terikatnya. (Ghozali, 2009:177) Adapun

persamaan koefisien determinasi dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑅2 = 𝐸𝑆𝑆

𝑇𝑆𝑆

keterangan:

R2 : koefisien determinasi

ESS : Explained Sum of Square

TSS : Total Sum of Square

(3.17)

(3.18)

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

76

E. Operasional Variabel Penelitian

Berikut spesifikasi variabel input dan output pendekatan intermediasi yang

dapat digunakan untuk mengukur kinerja efisiensi dalam penelitian ini.

Tabel 3.5: Spesifikasi Variabel Input dan Variabel Output Dalam Penelitian

Variabel Input Sumber

(I1) Dana Pihak Ketiga Neraca

(I2) Aset Tetap Neraca

(I3) Beban Tenaga Kerja Laporan Laba Rugi

Variabel Output Sumber

(O1) Total Pembiayaan Neraca

(O2) Pendapatan Operasional Lainnya Laporan Laba Rugi

(O3) Investasi Finansial Neraca

Sumber: Hidayat (2014), diubah sesuai penelitian peneliti

1. Variabel Input

Variabel input merupakan variabel yang digunakan untuk mengetahui

efisiensi suatu entitas dimana variabel input adalah variabel yang

mempengaruhi variabel output. Variabel input yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak tiga variabel yaitu sebagai berikut:

a. Dana Pihak Ketiga

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat luas

yang jumlahnya tidak terbatas sesuai dengan kemampuan bank menyerap

dana. Adapun sumber dana ini berasal dari deposan rekening tabungan,

giro, maupun deposito. (Iskandar, 2013:141)

b. Aset Tetap

Aset tetap atau fixed asset merupakan harta tetap perusahaan yaitu

kekayaan yang bersifat permanen yang memiliki umur kegunaan jangka

panjang atau mempunyai umum ekonomis lebih dari satu tahun. Adapun

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

77

yang termasuk dalam aset tetap adalah tanah, bangunan, gedung,

kendaraan, dan inventaris. (Iskandar, 2013:480)

c. Biaya Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

sendiri, maupun masyarakat. Adapun beban tenaga kerja itu sendiri adalah

pengeluaran seperti direct cost maupun indirect cost yang digunakan untuk

membayar seluruh pegawai perusahaan (bank) yang terdiri dari biaya

personalia. (Hidayat, 2014:105-106)

2. Variabel Output

Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian. Variabel

output yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Total Pembiayaan

Menurut M. Syafi’i Antonio, (2001:160) pembiayaan adalah

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang merupakan defisit unit.

b. Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Operasional Lainnya merupakan kenaikan manfaat

ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas masuk

yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanam modal. Dengan kata lain pendapatan operasional lainnya adalah

sumber penghasilan lainnya yang diterima oleh bank atas jasa yang telah

diberikan kepada nasabahnya (Iskandar, 2013:480). Adapun sumber dari

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

78

pendapatan operasional lainnya adalah pendapatan yang bukan berasal

dari usaha pokok bank seperti pendapatan biaya administrasi (fee based

income), penjualan aset tetap/inventaris dan lain-lain. (Iskandar,

2013:462)

c. Investasi Finansial

Investasi Finansial atau Portfolio Investment adalah komitmen untuk

mengikatkan aset pada surat-surat berharga (securities), yang diterbitkan

oleh penerbitnya, dimana surat berharga adalah instrumen lembaga

keuangan atau perusahaan untuk berinvestasi. (Iskandar, 2013:335)

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

79

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia

Perkembangan bank umum syariah di Indonesia dalam masa antara

2012-2016 dikaji dan dianalisis dengan tiga aspek, yaitu keadaan umum bank

umum syariah baik dari aspek aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan.

Kinerja usaha bank umum syariah seperti FDR, BOPO, dan NPF. Serta

membahas perkembangan permasing-masing bank umum syariah yang

menjadi objek dalam penelitian ini.

a. Keadaan Umum Bank Umum Syariah di Indonesia

Dari aspek keadaan umum bank umum syariah di Indonesia

sepanjang tahun 2012-2017 berkembang cukup baik, baik dari sisi aset,

dana pihak ketiga maupun pembiayaan yang diberikan. Aset Bank Umum

Syariah (BUS) dari tahun 2012-2017 mengalami peningkatan secara

signifikan. Pada tahun 2012, aset BUS berjumlah Rp146.77 triliun dan

pada tahun 2013 berjumlah Rp182.33 triliun (naik 19.15% dari tahun

sebelumnya). Lalu di tahun berikutnya aset BUS sudah mencapai angka

dua ratus triliun, dengan tahun 2014 dibukukan sebesar Rp204.96 triliun

(naik 11.04%), tahun 2015 berjumlah Rp213.42 triliun (naik 3.96%), dan

tahun 2016 berjumlah Rp254.18 triliun (naik 16.04%). Sepanjang tahun

2012-2016, kenaikan aset Bank Umum Syariah di Indonesia rata-rata

sebesar 12.64% setiap tahunnya. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah

OJK)

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

80

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum Syariah (BUS) juga

mengalami peningkatan dari tahun 2012-2017. Pada tahun 2012, DPK

BUS berjumlah Rp111.02 triliun dan pada tahun 2013 berjumlah

Rp138.12 triliun (naik 19.63% dari tahun sebelumnya). Lalu di tahun

2014, DPK dibukukan sebesar Rp170.72 triliun (naik 19.09%), tahun 2015

berjumlah Rp174.90 triliun (naik 2.39%), dan tahun 2016 berjumlah

Rp206.41 triliun (naik 15.27%). Sepanjang tahun 2012-2016, kenaikan

DPK Bank Umum Syariah di Indonesia rata-rata sebesar 14.09% setiap

tahunnya. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK)

Pertumbuhan DPK yang meningkat ini sejalan dengan peningkatan

jumlah pembiayaan. Pada tahun 2012, pembiayaan yang diberikan oleh

Bank Umum Syariah (BUS) berjumlah Rp111.01 triliun, dan meningkat

pada tahun 2013 menjadi Rp138.57 triliun (naik 19.89% dari tahun

sebelumnya). Kemudian pada tahun 2014 juga meningkat yang berjumlah

Rp148.42 triliun (naik 6.64% dari tahun sebelumnya), lalu meningkat

kembali pada tahun 2015 menjadi Rp154.53 triliun (naik sebesar 3.95%),

dan pada tahun 2016 menjadi Rp175.20 triliun (naik sebesar 11.76%).

Sepanjang tahun 2012-2016, kenaikan pembiayaan Bank Umum Syariah

di Indonesia rata-rata sebesar 10.56% setiap tahunnya. Tabel 4.1 di bawah

ini merupakan gambaran perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia

sepanjang tahun 2012-2016 yang dilihat berdasarkan aset, dana pihak

ketiga, dan pembiayaan yang diberikan oleh bank. (Sumber: Statistik

Perbankan Syariah OJK)

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

81

Tabel 4.1: Perkembangan Aset, DPK, & Pembiayaan BUS di

Indonesia (triliun Rupiah)

Keterangan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Aset 146,767 182,332 204,961 213,423 254,184

DPK 111,015 138,124 170,723 174,895 206,407

Pembiayaan 111,010 138,567 148,424 154,526 175,119

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, data diolah oleh peneliti

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, data diolah oleh peneliti

b. Kinerja Usaha Bank Umum Syariah di Indonesia

Perkembangan Bank Umum Syariah selain dapat dilihat dari aspek

keadaan umum, juga dapat dilihat dan dikaji dari kinerja usaha, antara lain

dapat dilihat dari Financing to Deposit Ratio (FDR), Net Performing

Financing (NPF), dan Beban Operasional pada Pendapatan Operasional

(BOPO). FDR menggambarkan kemampuan bank syariah dalam

melaksanakan fungsi perantaraan bank syariah diantara surplus unit

dengan defisit unit.

19,51%

11,04%3,96%

16,04%

12,64%

19,63%

19,09%

2,39%

15,27%

14,09%

19,89%

6,64%

3,95%

11,76%10.56%

2 0 1 2 / 2 0 1 3 2 0 1 3 / 2 0 1 4 2 0 1 4 / 2 0 1 5 2 0 1 5 / 2 0 1 6 R A T A - R A T A

P E R T A H U N

Pertumbuhan Aset , DPK, dan Pembiayaan BUS

di Indonesia

Aset DPK Pembiayaan

Grafik 4.1: Pertumbuhan Aset, DPK, dan Pembiayaan BUS di Indonesia

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

82

Tabel 4.2 memberikan gambaran terkait perkembangan kinerja

usaha bank syariah dari aspek FDR, NPF, dan BOPO.

Tabel 4.2: Perkembangan NPF, FDR, dan BOPO BUS di Indonesia

Keterangan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

BOPO 84.75% 88.21% 96.97% 97.01% 96.23%

FDR 99.99% 100.32% 86.66% 88.03% 85.99%

NPF 4.21% 4.33% 4.95% 4.84% 4.42%

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, FDR Bank Umum Syariah sepanjang

tahun 2012-2016 secara berturut-turut sebesar 99.99%, 100.32%, 86.66%,

88.03%, dan 85.99%. Tingginya FDR Bank Umum Syariah ini

menggambarkan bahwa Bank Umum Syariah telah melaksanakan fungsi

perantaraan dengan baik. Demikian juga dengan NPF, berdasarkan Tabel

4.2 di atas, NPF Bank Umum Syariah secara berturut-turut 4.21%, 4.33%,

4.95%, 4.84%, dan 4.42%. NPF menggambarkan kinerja usaha

pembiayaan yang diberikan. Pada kasus ini adalah berapa persen jumlah

pembiayaan yang diberikan yang tidak dapat ditagih. Semakin besar

persentase NPF, maka berarti kinerja usaha pembiayaan semakin tidak

baik, demikian pula sebaliknya. Kemudian dengan BOPO, berdasarkan

Tabel 4.2 di atas, BOPO Bank Umum Syariah secara berturut-turut

84.75%, 88.21%, 96.97%, 97.01%, dan 96.23%. BOPO menggambarkan

efisiensi bank dalam mengelola sumber daya operasional yang ada

sehingga menjadi keuntungan yang dapat diambil oleh bank. Semakin

besar nilai BOPO, maka semakin efisien pula bank tersebut. (Sumber:

Statistik Perbankan Syariah OJK)

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

83

c. Profil Bank Umum Syariah secara Individu

Perkembangan Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian

ini dapat dilihat sebagai berikut:

1) Bank Syariah Mandiri

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB

berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger

dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat

bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank

(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)

menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sebagai pemilik mayoritas baru BSB. (www.syariahmandiri.co.id)

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan

Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan

Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun

1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system). (www.syariahmandiri.co.id)

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

84

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional

menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan

Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga

kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank

yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto,

SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB

menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank

Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober

1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan

nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan

pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai

beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999. (www.syariahmandiri.co.id)

Tabel 4.3: Profil Bank Syariah Mandiri

Profil Singkat BSM:

Nama PT Bank Syariah Mandiri

(Perseroan Terbatas)

Alamat Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5

Jakarta 10340 – Indonesia

Telepon (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)

Faksimili (62-21) 3983 2989

Situs Web www.syariahmandiri.co.id

Swift Code BSMDIDJA

Tanggal Berdiri 25-Okt-99

Tanggal Beroperasi 01-Nov-99

Modal Dasar Rp2.500.000.000.000,-

Modal Disetor Rp2.489.021.935.000,-

Kantor Layanan 773 Kantor Cabang di seluruh provinsi di

Indonesia

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

85

Jumlah jaringan

ATM BSM

182,156 ATM (ATM BSM, ATM Mandiri,

ATM Bersama termasuk ATM Mandiri dan

ATM BSM, ATM Prima dan MEPS)

Jumlah Karyawan 16.648 orang (Per September 2016)

Kepemilikan Saham:

PT Bank Mandiri

(Persero)Tbk. 497.804.386 lembar saham (99,9999998%)

PT Mandiri

Sekuritas 1 lembar saham (0,0000002%).

Otoritas Pengawas

Bank:

Otoritas Jasa Keuangan

Gedung Sumitro Djojohadikusumo

Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-

4 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3858001

Faks (62-21) 3857917

Sumber: Website Resmi Bank Syariah Mandiri

2) Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius

Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan

operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan

dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari

komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat

penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam

modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua

tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat

sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

86

Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia

dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

(www.bankmuamalat.co.id)

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.

Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen

korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,

rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan

mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah,

yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.

(www.bankmuamalat.co.id)

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat

mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh

Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab

Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi

salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun

waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh

tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun

waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi

menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang

oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang

tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara

murni. (www.bankmuamalat.co.id)

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

87

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3

juta nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di

Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari

4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta

95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank

syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala

Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di

Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic

Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih

dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu, Bank Muamalat memiliki

produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang

dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya di seluruh merchant

berlogo visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat

berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya

comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi

masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi

oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional dan internasional serta

masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima

oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang diterima antara

lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance

News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial Institution in

Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta sebagai The Best

Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia

(Hong Kong). (www.bankmuamalat.co.id)

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

88

3) Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya

UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor

Cabang Pembantu. (www.bankmuamalat.co.id)

Di samping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di

Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih

kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di

dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin,

semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga

telah memenuhi aturan syariah. (www.bankmuamalat.co.id)

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah, dan di dalam Corporate Plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan

akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

89

Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak

terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu

dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Di samping itu, komitmen Pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran

terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin

meningkat. (www.bankmuamalat.co.id)

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor

Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil

Layanan Gerak dan 20 Payment Point. BNI Syariah terdaftar dan

diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. (www.bnisyariah.co.id).

Tabel 4.4: Profil Bank BNI Syariah

Nama PT BANK BNI SYARIAH

Alamat Perseroan Gedung Tempo Pavilion 1 Jl. HR Rasuna Said

Kav 10-11, Lt 3-6, Jakarta 12950, Indonesia

No. Telp/Fax +62-21 2970 1946 (T)/+62-21 2966 7947 (F)

Alamat Website www.bnisyariah.co.id

Alamat Email [email protected]

Kegiatan Usaha

Bergerak di Bidang Usaha Perbankan Syariah

sesuai dengan Anggaran Dasar BNI Syariah

No. 160 tanggal 22 Maret 2010

Segmen Usaha

Pembiayaan

- Bisnis Komersial

- Bisnis Konsumer & Ritel

- Bisnis Mikro

- Bisnis Tresuri dan Internasional

Kepemilikan

- PT BANK NEGARA INDONESIA

(PERSERO) TBK: 99,9%

- PT BNI LIFE INSURANCE: 0,1%

Tanggal Efektif

Operasional 19 Juni 2010

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

90

Dasar Hukum

Pendirian

Surat Keputusan Menteri Hukum & HAM

Nomor: AHU-15574, AH.01.01.TAHUN 2010,

TANGGAL 25 MARET 2010

Modal Dasar Rp 4.004.000.000.000

Modal

Ditempatkan dan

Disetor Penuh

Rp 1.501.500.000.000

Jaringan

- 67 Kantor Cabang/Branch Offices

- 165 Kantor Cabang Pembantu/Sub-branches

- 17 Kantor Kas/Cash Office

- 8 Kantor Fungsional/Functional Office

- 22 Mobil Layanan Gerak/Mobile Services

Vehicles

- 20 Payment Point/Payment Points

- 202 Mesin ATM BNI/BNI ATM Machines

- 1500 Outlet/Outlets

Sumber: Website Resmi Bank BNI Syariah

4) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui

suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17

November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula

beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi

kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih

PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel

modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah

dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

91

menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan

prinsip syariah. (www.brisyariah.co.id).

Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri

perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang

mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan

tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank

BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan

modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari

warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. (www.brisyariah.co.id).

Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT.

Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1

Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir

selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan

Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.

Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari

sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan

berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah

menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai

ragam produk dan layanan perbankan. (www.brisyariah.co.id).

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

92

2. Perkembangan Bank Umum Syariah di Pakistan

Perkembangan bank umum syariah di Pakistan dalam masa antara

2012-2016 dikaji dan dianalisis dengan tiga aspek, yaitu keadaan umum bank

umum syariah baik dari aspek aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan.

Kinerja usaha bank umum syariah seperti FDR, BOPO, dan NPF. Serta

membahas perkembangan permasing-masing bank umum syariah yang

menjadi objek dalam penelitian ini.

a. Keadaan Umum Bank Syariah di Pakistan

Dari aspek keadaan umum bank syariah di Pakistan sepanjang tahun

2012-2017 berkembang cukup baik, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga

maupun pembiayaan yang diberikan. Aset Bank Syariah dari tahun 2012-

2017 mengalami peningkatan secara signifikan. Pada tahun 2012, aset

Bank Syariah berjumlah 837,000 Juta Ruppee dan pada tahun 2013

berjumlah 1,014,000 Juta Ruppee (naik 17.46% dari tahun sebelumnya).

Lalu di tahun berikutnya aset Bank Syariah pada tahun 2014 dibukukan

sebesar 1,259,000 Juta Ruppee (naik 19.46%), tahun 2015 berjumlah

1,610,000 Juta Ruppee (naik 21.80%), dan tahun 2016 berjumlah

1,853,000 Juta Ruppee (naik 13.11%). Sepanjang tahun 2012-2016,

kenaikan aset Bank Syariah di Pakistan rata-rata sebesar 17.96% setiap

tahunnya. (Sumber: Islamic Banking Bulletin - State Bank of Pakistan)

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah juga mengalami

peningkatan dari tahun 2012-2017. Pada tahun 2012, DPK Bank Syariah

berjumlah 660,950 Juta Ruppee dan pada tahun 2013 berjumlah 798,622

Juta Ruppee (naik 17.24% dari tahun sebelumnya). Lalu di tahun 2014,

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

93

DPK dibukukan sebesar 1,003,804 Juta Ruppee (naik 20.44%), tahun 2015

berjumlah 1,284,000 Juta Ruppee (naik 21.82%), dan tahun 2016

berjumlah 1,462,000 Juta Ruppee (naik 12.18%). Sepanjang tahun 2012-

2016, kenaikan DPK Bank Syariah di Pakistan rata-rata sebesar 17.92%

setiap tahunnya. (Sumber: Islamic Banking Bulletin - State Bank of

Pakistan)

Pertumbuhan DPK yang meningkat ini sejalan dengan peningkatan

jumlah pembiayaan, hanya saja terjadi penurunan dari tahun 2012 ke tahun

2013. Selebihnya pada tahun berikutnya mengalami peningkatan. Pada

tahun 2012, pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah berjumlah

394,400 Juta Ruppee, dan menurun sekitar 16.34% pada tahun 2013

menjadi 339,000 Juta Ruppee. Kemudian pada tahun 2014 mengalami

peningkatan yang menjadi 409,000 Juta Ruppee (naik 17.11% dari tahun

sebelumnya), lalu meningkat kembali pada tahun 2015 menjadi 645,300

Juta Ruppee (naik sebesar 36.62%), dan pada tahun 2016 menjadi 821,000

Juta Ruppee (naik sebesar 21.40%). Sepanjang tahun 2012-2016, kenaikan

pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia rata-rata sebesar 14.70%

setiap tahunnya. (Sumber: Islamic Banking Bulletin - State Bank of

Pakistan)

Tabel 4.5: Perkembangan Aset, DPK, & Pembiayaan

Bank Syariah di Pakistan (Jutaan Ruppee)

Keterangan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Aset 837,000 1,014,000 1,259,000 1,610,000 1,853,000

DPK 660,950 798,622 1,003,804 1,284,000 1,462,000

Pembiayaan 394,400 339,000 409,000 645,300 821,000

Sumber: Islamic Banking Bulletin - State Bank of Pakistan, data diolah

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

94

Adapun untuk lebih ringkas, dapat dilihat pada Tabel 4.5 di tabel atas

dan Grafik 4.2 di bawah ini. Grafik 4.2 di bawah ini menggambarkan

pertumbuhan aset, DPK dan pembiayaan Bank Syariah di Pakistan

sepanjang tahun 2012-2016.

Sumber: Islamic Banking Bulletin State Bank of Pakistan, data diolah

b. Kinerja Usaha Bank Syariah di Pakistan

Perkembangan bank syariah selain dapat dilihat dari aspek keadaan

umum, juga dapat dilihat dan dikaji dari kinerja usaha, antara lain dapat

dilihat dari Financing to Deposit Ratio (FDR), Net Performing Financing

(NPF), dan Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO).

FDR menggambarkan kemampuan bank syariah khususnya pada

penelitian ini adalah bank umum syariah dalam melaksanakan fungsi

perantaraan bank syariah diantara surplus unit dengan defisit unit atau

antara pihak yang kelebihan modal dengan yang kekurangan modal. Tabel

2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016Rata-rata

perTahun

Aset 17,46% 19,46% 21,80% 13,11% 17,96%

DPK 17,24% 20,44% 21,82% 12,18% 17,92%

Pembiayaan -16,34% 17,11% 36,62% 21,40% 14,70%

-20,00%

-10,00%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

Pertumbuhan Aset, DPK, dan Pembiayaan

Bank Syariah di Pakistan

Aset DPK Pembiayaan

Grafik 4.2: Pertumbuhan Aset, DPK, dan Pembiayaan Bank Syariah

di Pakistan

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

95

4.6 memberikan gambaran terkait perkembangan kinerja usaha bank

syariah di Pakistan dari aspek FDR, NPF, dan BOPO.

Tabel 4.6: Perkembangan NPF, FDR, dan BOPO

Bank Syariah di Pakistan

Keterangan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

BOPO 67.30% 69.70% 66.00% 70.00% 75.10%

FDR 59.67% 42.45% 40.75% 50.26% 56.16%

NPF 6.20% 4.80% 3.20% 4.90% 4.10%

Sumber: Islamic Banking Bulletin State Bank of Pakistan, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, FDR bank syariah di Pakistan

sepanjang tahun 2012-2016 secara berturut-turut sebesar 59.67%, 42.25%,

40.75%, 50.26%, dan 56.16%. Tingginya FDR bank syariah di Pakistan

ini menggambarkan bahwa bank syariah telah melaksanakan fungsi

perantaraan dengan cukup baik. Demikian juga dengan NPF, berdasarkan

Tabel 4.6 di atas, NPF bank syariah secara berturut-turut 6.20%, 4.80%,

3.20%, 4.90%, dan 4.10%. NPF menggambarkan kinerja usaha

pembiayaan yang diberikan. Pada kasus ini adalah berapa persen jumlah

pembiayaan yang diberikan yang tidak dapat ditagih. Semakin besar

persentase NPF, maka berarti kinerja usaha pembiayaan semakin tidak

baik, demikian pula sebaliknya. Kemudian dengan BOPO bank syariah

secara berturut-turut 67.30%, 69.70%, 66.00%, 70.00%, dan 75.10%.

BOPO menggambarkan efisiensi bank dalam mengelola sumber daya

operasional yang ada sehingga menjadi keuntungan. Semakin besar nilai

BOPO, maka semakin efisien pula bank tersebut. (Sumber: Islamic

Banking Bulletin - State Bank of Pakistan)

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

96

c. Profil Bank Umum Syariah secara Individu

Perkembangan Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian

ini dapat dilihat sebagai berikut:

1) Al-Baraka Bank Pakistan

Dengan visi untuk layanan yang tak tertandingi, dedikasi terhadap

prinsip perbankan syariah, meningkatkan titik jaringan, dan lini produk

yang inovatif, Al Baraka Bank (Pakistan) Limited berkomitmen pada

Industri Perbankan di Pakistan. Al Baraka Bank (Pakistan) Limited

(ABPL) adalah hasil penggabungan antara Al Baraka Islamic Bank

Pakistan (AIBP), operasi cabang Al Baraka Islamic Bank (AIB)

Bahrain dan Emirates Global Islamic Bank (Pakistan). Entitas

gabungan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 2010.

(www.albaraka.com.pk)

ABPL memainkan peran penting dalam menumbuhkan industri

yang telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa selama 12 tahun

terakhir. Pertumbuhan ini selanjutnya dikatalisis pada bulan November,

2016 ketika operasi Burj Bank Limited digabungkan ke dalam ABPL;

Dengan aset lebih dari Rs. 120 miliar; Sebuah angkatan kerja dari lebih

2800 profesional dan jaringan dari 224 kantor cabang di 100 kota dan

kota di Pakistan, Al Baraka Bank (Pakistan) Limited mengabdikan diri

untuk menyediakan beragam produk Syariah sesuai kebutuhan

perbankan mereka. (www.albaraka.com.pk)

Al Baraka Bank (Pakistan) Limited, menawarkan beragam

produk pembiayaan syariah seperti Murabahah, Ijarah, Musharakah dan

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

97

Refinance Ekspor Islam, yang mencakup beragam sektor ekonomi

termasuk sektor Korporat, UKM dan Konsumen. Selain itu, berbagai

skema deposito Syariah juga tersedia bagi nasabah untuk

menginvestasikan dananya, bersamaan dengan berbagai layanan

pendukung lainnya seperti perbankan cabang online, Kartu Debit Bayar

Al Baraka, perbankan SMS, Transfer Dana Antar Bank, E-Statement,

Pernyataan rekening elektronik, loker penyimpanan yang aman dan

pembayaran tagihan utilitas. (www.albaraka.com.pk)

ABPL adalah anak perusahaan Al Baraka Banking Group (ABG),

sebuah perusahaan saham gabungan Bahrain, yang terdaftar di bursa

saham Bahrain dan NASDAQ Dubai. Ini adalah bank Islam

Internasional terkemuka dengan Standard & Poor's di BB + (jangka

panjang) / B (jangka pendek) masing-masing dan menawarkan Layanan

Ritel, Korporasi, Perbankan Investasi dan Perbendaharaan dengan ketat

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Modal dasar ABG adalah

US $ 2 miliar; Aset dasar US $ 24 miliar dan total ekuitas US $ 2,1

miliar. Kelompok ini memiliki unit Perbankan dan kantor perwakilan

di 15 negara yang mencakup dari Eropa hingga MENA dan Asia,

dengan jaringan melebihi 700 Cabang. (www.albaraka.com.pk)

2) Bank Islami Pakistan Limited

Ide awal BankIslami dikonseptualisasikan oleh Jahangir Siddiqui

& Company Limited dan keluarga Randeree pada akhir tahun 2003.

Bapak Hasan A. Bilgrami ditunjuk sebagai Penasihat kepada para

sponsor pada tanggal 16 Maret 2004 untuk meresmikan gagasan

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

98

tersebut. Dia mempresentasikan makalah konsep BankIslami kepada

sponsor pada tanggal 24 Maret 2004. Sebuah rencana bisnis yang

terperinci kemudian disiapkan dan permohonan resmi diajukan ke Bank

Negara Pakistan pada tanggal 26 Mei 2004. Pada tanggal 26 September

2005, Dubai Bank bergabung dengan Sponsor dan menjadi salah satu

pemegang saham pendiri BankIslami dengan menginvestasikan

18,75% pada total Modal. (bankislami.com.pk)

Bank Umum Islam kedua di Pakistan, didirikan pada tanggal 18

Oktober 2004 di Pakistan. BankIslami Pakistan Limited adalah bank

pertama yang menerima lisensi Islamic Banking berdasarkan kebijakan

Islamic Banking tahun 2003 pada tanggal 31 Maret 2005.

(bankislami.com.pk)

Bank membayangkan untuk berfokus terutama pada Wealth

Management sebagai bidang usaha utama selain produk Perbankan

Ritel Syariah, Produk proprietary dan pihak ketiga, dan layanan

perencanaan keuangan terpadu. BankIslami Pakistan Limited

melakukan penawaran umum Rs. 400 Juta, sejajar, dari tanggal 6

sampai 8 Maret 2006. Ini adalah isu utama pertama oleh Bank di lebih

dari satu dekade di Pakistan. Penawaran umum perdana (Initial Public

Offering / IPO) BankIslami mendapat respon yang luar biasa dari

masyarakat umum karena aplikasi yang diterima 9 kali lebih tinggi

daripada yang ditawarkan, mengambil hampir Rs. 3,5 Miliar, melawan

permintaan Rs. 400 Juta. (bankislami.com.pk)

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

99

Pada akhir tahun 2006, Bank memiliki 10 cabang, sembilan di

Karachi dan satu di Quetta. Bank semakin berkonsentrasi dalam

membangun jaringan nasional dan pada akhir tahun 2007, jaringan

cabangnya tumbuh menjadi 36 cabang di 23 kota. Pada tahun 2008,

Bank membuka 66 cabang baru di seluruh Indonesia yang memperluas

jaringannya menjadi 102 cabang di 49 tempat. Pada akhir 2014, Bank

telah mencapai target 213 cabang di 80 kota secara nasional. Hal ini

memberi BankIslami perbedaan memiliki jaringan dengan

pertumbuhan tercepat di Pakistan serta menawarkan jaringan seluas-

luasnya oleh Bank Syariah manapun. Pada tanggal 7 Mei 2015 Bank of

Pakistan menyetujui penggabungan Bank KASB dengan dan ke

BankIslami. Dengan penggabungan ini, semua 104 cabang Bank KASB

digabungkan ke dalam BankIslami sehingga menjadikannya jaringan

perbankan terbesar ke 11 dengan 317 cabang di 93 kota dalam kurun

waktu singkat 9 tahun. (bankislami.com.pk)

3) Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Dubai Islamic Bank Pakistan Limited (DIBPL) adalah anak

perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Dubai Islamic Bank UAE

(DIB). Perusahaan induk DIB adalah perusahaan yang terdaftar di

Dubai. Bank telah mempertahankan posisinya sebagai penyedia solusi

inovatif untuk semua kebutuhan keuangan pelanggannya, sesuai

dengan syariah. (www.dibpak.com)

DIBPL didirikan di Pakistan sebagai perusahaan terbatas publik

yang tidak terdaftar pada tanggal 27 Mei 2005 di bawah Ordonansi

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

100

Perusahaan (1984) untuk menjalankan bisnis Bank Umum Islam sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah Islam. (www.dibpak.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen DIBPL telah

mengambil inisiatif untuk menghasilkan yang terbaik dalam operasi

organisasinya. Selain menyelaraskan proses dengan Visi, Misi dan

Nilai yang ditingkatkan; DIBPL telah memprakarsai peluncuran

Produk Baru, Cabang Baru, Intervensi Pembelajaran & Pengembangan

dan Perbaikan Terus-menerus dalam Sistem dan Proses. Saat ini DIBPL

berada di 243 lokasi (200 cabang dan 43 stan perbankan tanpa cabang)

di 62 kota di seluruh Pakistan. (www.dibpak.com)

DIBPL memiliki basis pelanggan lebih dari 200.000. Sebagai

Bank dengan Persyaratan Minimum Minimum (MCR), DIBPL

menikmati peringkat kredit jangka pendek 'A-1' dan peringkat kredit

jangka panjang 'A +' dengan prospek "positif" oleh JCR VIS, yang

mengindikasikan bahwa Bank Mandiri Posisi di industri. Bank Dunia

terus menegaskan kembali komitmennya kepada Pakistan dengan

cabang baru dan produk dan layanan baru Halal & Syariah.

(www.dibpak.com)

Selain menyediakan layanan perbankan yang komprehensif,

DIBPL juga berperan sebagai investor dan fasilitator untuk menjadi

katalisator untuk Investasi Langsung Asing (Foreign Direct

Investment/FDI) di negara ini. Bank terus memainkan peran aktif dalam

mengembangkan pasar surat kabar komersial Islam di Pakistan dengan

berpartisipasi dalam semua masalah Sukuk Islam Utama dari

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

101

Pemerintah Pakistan dan juga masalah Sukuk dari sektor swasta. Bank

juga telah secara aktif terlibat dalam membawa merek global ke

Pakistan dan merasa terhormat untuk bertindak sebagai penasihat

keuangan tunggal untuk berbagai waralaba global yang beroperasi di

Pakistan. (www.dibpak.com)

Upaya Bank Dunia sejak awal adalah menyediakan berbagai

produk dan layanan yang sesuai dengan syariah dan unik kepada semua

pelanggan. Dalam hal ini, DIBPL memiliki keunggulan penggerak

pertama di berbagai layanan perbankan syariah seperti Priority

Banking, Platinum Banking, VISA Debit Card, BancaTakaful,

Branchless Banking and Cash Management Services. Sebagai bank

syariah, DIBPL tidak hanya menjadi penyedia kesempatan kerja "halal"

bagi lulusan bisnis dan perdagangan muda, namun juga berkontribusi

pada pembangunan sosial melalui dana amal untuk memimpin yayasan

amal. DIBPL bercita-cita menjadi Bank Islam terkemuka di industri ini

melalui perluasan cabang, pengenalan produk inovatif & komprehensif,

tindakan kepatuhan dan pengendalian biaya yang efektif, penerapan

sistem perbankan mutakhir, dengan tetap melengkapi Transparansi dan

standar etika yang tinggi dalam berurusan dengan pelanggan.

(www.dibpak.com)

4) Meezan Islamic Bank

Meezan Bank, bank Islam pertama dan terbesar di Pakistan,

adalah perusahaan publik dengan modal disetor Rs. 10 miliar. Ini adalah

salah satu lembaga keuangan dengan pertumbuhan tercepat di sektor

Page 120: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

102

perbankan negara ini. Dengan visi untuk mendirikan 'perbankan syariah

sebagai perbankan pilihan pertama' - Bank Dunia mulai beroperasi pada

tahun 2002, setelah menerbitkan lisensi perbankan komersial Islam

yang pertama kali oleh Bank Negara Pakistan. Bank menyediakan

beragam produk dan layanan perbankan syariah melalui jaringan

perbankan ritel yang beranggota lebih dari 550 cabang di 143 kota di

Indonesia. Didukung oleh sistem inti inti T-24 mutakhir, jaringan

cabang didukung oleh 24/7 layanan perbankan yang mencakup lebih

dari 500 kartu ATM, VISA dan MasterCard Debit, Call Center, Internet

Banking, Aplikasi Mobile dan SMS. Fasilitas perbankan Untuk

memenuhi populasi yang tidak diindahkan, Bank juga menawarkan

layanan Branchless Banking melalui Meezan UPaisa - Perbankan

Tanpa Cabang Syariah pertama di dunia. (www.meezanbank.com)

Meezan Bank berdiri di antara bank-bank Islam terkemuka di

seluruh dunia. Islamic Finance News - Malaysia telah memberikan

penghargaan kepada Bank Dunia dengan dua penghargaan global untuk

tahun 2015 - 'Best Islamic Retail Bank' dan posisi ketiga dalam kategori

Keseluruhan Islamic Bank. Bank juga telah dinilai sebagai 'Bank Islam

Terbaik Daerah' menurut Indeks Keterbukaan Asia Selatan.

(www.meezanbank.com)

Alhamdulillah, dengan 571 cabang di lebih dari 140 kota di

Pakistan, Meezan Bank adalah Bank Islam terbesar di Pakistan. Ini

adalah tonggak sejarah yang bukan hanya kisah sukses Meezan Bank

tapi juga kisah sukses perbankan syariah di Pakistan. Dengan jaringan

Page 121: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

103

yang luas ini, pelanggan kami yang ada dan potensial sekarang lebih

dekat dari sebelumnya untuk mendapatkan keuntungan dari Perbankan

Syariah di depan pintu mereka. (www.meezanbank.com)

B. Analisis Deskriptif

Sebelum dilakukan perhitungan tingkat efisiensi, terlebih dahulu

ditentukan variabel input dan output dari ke-delapan bank umum syariah yang

menjadi objek penelitian. Dalam pendekatan DEA, variabel input terdiri dari

Beban Tenaga Kerja, Aset Tetap, dan Dana Pihak Ketiga. Variabel output terdiri

dari Pendapatan Lainnya, Pembiayaan, dan Investasi Finansial. Adapun untuk

data-data yang akan diolah dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut merupakan

ringkasan statistik keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia yang mencakup

variabel input dan output dalam objek penelitian ini:

Tabel 4.7: Ringkasan Statistik 4 BUS di Indonesia Kuartal 1-4 2012-2016

(dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN MEAN MAX MIN STANDAR

DEVIASI

Beban Tenaga Kerja 508,762.75 1,844,686.00 60,586.00 370,090.56

Dana Pihak Ketiga 31,898,878.48 69,949,861.00 6,921,122.00 18,512,450.41

Aset Tetap 1,374,232.75 5,088,390.00 62,319.00 1,371,876.80

Pendapatan Lainnya 333,386.55 3,448,768.00 14,876.00 477,497.86

Pembiayaan 28,246,408.99 55,388,246.00 5,312,650.00 15,715,973.47

Invetasi Finansial 7,614,875.40 21,577,652.00 1,245,719.00 4,540,493.56

Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan BUS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terdapat variasi yang besar antara BUS yang

menjadi objek penelitian. Hal ini terlihat dengan besarnya nilai standar devasi

untuk masing-masing variabel tersebut. Nilai standar deviasi yang besar tersebut

Page 122: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

104

menggambarkan heteroginitas Bank Umum Syariah yang menjadi objek

penelitian baik dari aspek beban tenaga kerja, dana pihak ketiga, aset tetap,

pendapatan lainnya, pembiayaan, dan investasi finansial.

Kemudian, melihat data variabel input berikut, jumlah aset tetap dari 4

Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai Rp

1.37 triliun dengan jumlah maksimum mencapai Rp 5.08 triliun dan tingkat

terendah mencapai Rp 62.32 miliar. Jumlah beban tenaga kerja dari 4 Bank

Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai Rp 508.76

miliar dengan jumlah maksimum mencapai Rp 1.85 triliun dan tingkat terendah

mencapai Rp 60.58 miliar. Jumlah dana pihak ketiga dari 4 Bank Umum Syariah

yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai Rp 31.89 triliun dengan

jumlah maksimum mencapai Rp 69.95 triliun dan tingkat terendah mencapai Rp

6.92 miliar. (Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan BUS)

Kemudian juga diketahui bahwa variabel output berikut, jumlah

pembiayaan dari 4 Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-

rata mencapai Rp 28.25 triliun dengan jumlah maksimum mencapai Rp 55.34

triliun dan tingkat terendah mencapai Rp 5.3 triliun. Jumlah pendapatan lainnya

dari 4 Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai

Rp 333.39 miliar dengan jumlah maksimum mencapai Rp 3.45 triliun dan tingkat

terendah mencapai Rp 14.88 miliar. Jumlah investasi finansial dari 4 Bank

Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai Rp 7.61

triliun dengan jumlah maksimum mencapai Rp 21.58 triliun dan tingkat terendah

mencapai Rp 1.25 triliun. (Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan BUS)

Page 123: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

105

Adapun untuk data-data dari Pakistan yang akan diolah dapat dilihat pada

lampiran 2. Berikut merupakan ringkasan statistik keuangan Bank Umum

Syariah di Pakistan yang mencakup variabel input dan output dalam objek

penelitian ini:

Tabel 4.8: Ringkasan Statistik 4 BUS di Pakistan Kuartal 1-4 2012-2016

(dalam Jutaan Ruppe)

KETERANGAN MEAN MAXIMUM MINIMUM STANDAR

DEVIASI

Beban Tenaga Kerja 2,411.65 15,488.00 493.00 2,665.77

Dana Pihak Ketiga 151,426.14 564,024.00 42,069.00 130,951.16

Aset Tetap 3,648.40 9,348.00 1,394.00 2,195.89

Pendapatan Lainnya 731.95 5,797.00 74.00 1,026.31

Pembiayaan 70,064.08 311,530.00 17,655.00 56,141.46

Invetasi Finansial 56,924.50 197,167.00 12,853.00 53,349.96

Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan BUS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, sama halnya dengan Indonesia, 4 BUS di

Pakistan yang menjadi objek penelitian juga terdapat variasi yang besar. Hal ini

terlihat dengan besarnya nilai standar devasi untuk masing-masing variabel

tersebut. Nilai standar deviasi yang besar tersebut menggambarkan heteroginitas

Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian baik dari aspek beban tenaga

kerja, dana pihak ketiga, aset tetap, pendapatan lainnya, pembiayaan, dan

investasi finansial.

Kemudian, melihat data variabel input berikut, jumlah aset tetap dari 4

Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai 3.65

miliar Ruppee dengan jumlah maksimum mencapai 9.35 miliar Ruppee dan

tingkat terendah mencapai 1.39 miliar Ruppee. Jumlah beban tenaga kerja dari

4 Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai 2.41

Page 124: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

106

miliar Ruppee dengan jumlah maksimum mencapai 15.48 miliar Ruppee dan

tingkat terendah mencapai 493 juta Ruppee. Jumlah dana pihak ketiga dari 4

Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai

151.43 miliar Ruppee dengan jumlah maksimum mencapai 564.02 miliar

Ruppee dan tingkat terendah mencapai 42.06 miliar Ruppee. (Sumber: Laporan

Keuangan Triwulanan BUS)

Kemudian juga diketahui bahwa variabel output berikut, jumlah

pembiayaan dari 4 Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-

rata mencapai 70.06 miliar Ruppee dengan jumlah maksimum mencapai 311.53

miliar Ruppee dan tingkat terendah mencapai 17.65 miliar Ruppee. Jumlah

pendapatan lainnya dari 4 Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian

ini rata-rata mencapai 731.95 juta Ruppee dengan jumlah maksimum mencapai

5.79 miliar Ruppee dan tingkat terendah mencapai 74 juta Ruppee. Jumlah

investasi finansial dari 4 Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian ini

rata-rata mencapai 56.92 miliar Ruppee dengan jumlah maksimum mencapai

197.16 miliar Ruppee dan tingkat terendah mencapai 12.85 miliar Ruppe.

(Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan BUS)

C. Hasil Analisis Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis

1. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia

Berdasarkan data triwulanan BUS di Indonesia yang menjadi objek

penelitian ini pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, diperoleh hasil

perhitungan tingkat efisiensi dengan metode Data Envelompent Analysis

menggunakan asumsi CRS (Constant Return Scale), asumsi VRS (Variabel

Page 125: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

107

Return Scale), dan Scale Efficiency. Untuk lebih detail dapat dilihat di

lampiran 2.

Berdasarkan pendekatan asumsi CRS, bank yang mencapai efisien

optimum sangat sedikit apabila dibandingkan dengan yang tidak efisien, atau

dengan kata lain lebih mudah memperoleh bank yang tidak efisien daripada

yang efisien. Adapun dengan pendekatan asumsi VRS, bank yang efisien

lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah bank yang tidak efisien. Untuk

lebih mudah melihat perbedaan efisiensi dengan dua asumsi tersebut, dapat

dilihat pada tabel 4.9 yaitu tabel yang menggambarkan bank yang mencapai

efisiensi optimum selama periode penelitian dengan asumsi CRS dan VRS.

Berdasarkan tabel 4.9, jumlah bank umum syariah di Indonesia yang

mempunyai tingkat efisiensi terendah (berdasarkan asumsi CRS) terjadi pada

kuartal kedua tahun 2014, dimana tidak ada satupun BUS dalam penelitian

ini yang mencapai tingkat efisiensi optimum. Lalu, jumlah bank yang

mencapai efisiensi optimum terbanyak terjadi pada kuartal pertama dan

kuartal keempat tahun 2012, serta kuartal pertama tahun 2016, yaitu semua

BUS di Indonesia dalam penelitian ini mencapai efisiensi optimum.

Adapun untuk pendekatan asumsi VRS, jumlah bank umum syariah di

Indonesia yang mempunyai tingkat efisiensi terendah terjadi pada kuartal

keempat 2012 yaitu hanya satu BUS saja (Bank Muamalat Indonesia). Lalu,

jumlah bank yang mencapai efisiensi optimum terbanyak terjadi pada

sepanjang kuartal 2012, kuartal pertama 2013 dan 2014, kuartal pertama,

kedua, dan keempat 2016 yaitu semua BUS dalam penelitian ini mencapai

efisiensi optimum.

Page 126: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

108

Tabel 4.9: BUS di Indonesia yang Mencapai Efisiensi Optimum dengan

Metode DEA

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Keterangan*:

1: Bank Syariah Mandiri 3: Bank BNI Syariah

2: Bank Muamalat Indonesia 4: Bank BRI Syariah

Berdasarkan tabel 4.10, peneliti membuat rata-rata bagi ke-4 BUS

selama periode penelitian. Berikut ini hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi

BUS di Indonesia dengan asumsi CRS, VRS, dan Scale Efficiency:

Tabel 4.10: Tingkat Efisiensi 4 BUS di Indonesia

Bank CRS VRS Scale

Bank Syariah Mandiri 98.95% 99.57% 99.38%

Bank Muamalat Indonesia 99.41% 99.94% 99.47%

Bank BNI Syariah 94.60% 98.81% 95.74%

Bank BRI Syariah 99.22% 99.57% 99.65%

Average 98.05% 99.47% 98.56%

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Periode Kode Bank

CRS*

Jumlah

Bank Periode

Kode Bank

VRS*

Jumlah

Bank

2012

Q1 1, 2, 3, 4 4

2012

Q1 1, 2, 3, 4 4

Q2 2, 3, 4 3 Q2 1, 2, 3, 4 4

Q3 2, 3, 4 3 Q3 1, 2, 3, 4 4

Q4 1, 2, 3, 4 4 Q4 1, 2, 3, 4 4

2013

Q1 1, 2, 4 3

2013

Q1 1, 2, 3, 4 4

Q2 2 1 Q2 1, 2, 4 3

Q3 1 1 Q3 1, 2, 3 3

Q4 2, 3, 4 3 Q4 2, 3, 4 3

2014

Q1 2, 3, 4 3

2014

Q1 1, 2, 3, 4 4

Q2 0 Q2 1, 2 2

Q3 4 1 Q3 2, 3, 4 3

Q4 2 1 Q4 2 1

2015

Q1 1, 4 2

2015

Q1 1, 2, 4 3

Q2 2, 4 2 Q2 2, 3, 4 3

Q3 1, 2 2 Q3 1, 2 2

Q4 4 1 Q4 3, 4 2

2016

Q1 1, 2, 3, 4 4

2016

Q1 1, 2, 3, 4 4

Q2 2 1 Q2 1, 2, 3, 4 4

Q3 1 1 Q3 1, 3, 4 3

Q4 1, 2, 4 3 Q4 1, 2, 3, 4 4

Page 127: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

109

Berdasarkan tabel di atas, tidak ada satupun BUS dalam penelitian ini

yang mencapai efisiensi optimum baik berdasarkan asumsi CRS, VRS,

maupun Scale. Adapun yang paling mendekati efisiensi optimum adalah

Bank Muamalat Indonesia dan Bank BRI Syariah baik berdasarkan asumsi

CRS, VRS, dan Scale yaitu pada titik 99%, sedangkan yang paling terendah

adalah Bank BNI Syariah yang mendapat nilai di bawah 99%.

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Berdasarkan grafik di atas, tingkat efisiensi yang dimiliki oleh Bank

Umum Syariah dalam penelitian ini berada pada posisi yang hampir sama,

hanya Bank BNI Syariah saja yang nilainya berkisar pada angka 94% (asumsi

CRS), sedangkan ketiga bank lainnya berada pada posisi di atas 98%.

Berikut ini akan dibahas hasil pengukuran tingkat efisiensi Bank Umum

Syariah di Indonesia secara individu dengan pendekatan intermediasi

menggunakan Model BBC dengan asumsi VRS (Variabel Return Scale).

91,00%92,00%93,00%94,00%95,00%96,00%97,00%98,00%99,00%

100,00%

Bank

Syariah

Mandiri

Bank

Muamalat

Indonesia

Bank BNI

Syariah

Bank BRI

Syariah

Average

Tingkat Efisiensi BUS di Indonesia

CRS VRS Scale

Grafik 4.3: Tingkat Efisiensi Rata-rata BUS di Indonesia asumsi CRS,

VRS, dan Scale

Page 128: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

110

a. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Bank Syariah Mandiri:

Tabel 4.11: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Bank Syariah Mandiri (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kuartal 2 - Juni 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 97.00 100.00 100.00

Kuartal 4 - Desember 100.00 99.00 96.00 99.00 100.00

TOTAL 400.00 399.00 393.00 399.00 400.00

RATA-RATA 100.00 99.75 98.25 99.75 100.00

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012 nilai efisiensi mencapai

maksimum diperoleh oleh Bank Syariah Mandiri. Namun, pada tahun

2013, nilai efisiensinya hanya mencapai 99.75%, terjadi penurunan

efisiensi dari tahun sebelumnya sebesar 0.25%. Tahun berikutnya 2014,

tingkat efisiensi kembali menurun pada titik 98.25%. Namun, di tahun

selanjutnya yaitu tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 99.75%.

Setelah tiga tahun berturut-turut mengalami inefesiensi, pada tahun 2016,

akhirnya Bank Syariah Mandiri mencapai nilai efisiensi 100%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Bank Syariah Mandiri selama

periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik 4.4. Berdasarkan grafik 4.4,

terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Bank Syariah Mandiri (BSM)

mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada tahun 2012 sampai dengan 2014

mengalami penurunan, kemudian pada tahun 2015 sampai dengan 2016

meningkat hingga mencapai efisiensi optimum.

Page 129: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

111

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Syariah

Mandiri dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum:

Tabel 4.12: Target Efisiensi BSM Desember 2014

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Bank

Syariah

Mandiri

Desember

2014

96.45%

BTK 1,359,776 1,072,438 21.13% 78.87%

DPK 59,820,572 57,696,494 3.55% 96.45%

Aset Tetap 2,282,608 2,201,558 3.55% 96.45%

Pendapatan

Lainnya 1,001,565 1,001,565 0.00% 100.00%

Pembiayaan 46,066,124 47,921,611 3.87% 96.13%

Investasi

Finansial 15,085,795 15,085,795 0.00% 100.00%

100.00%

99.66%

98,39%

99.80%100.00%

97,50%

98,00%

98,50%

99,00%

99,50%

100,00%

100,50%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Bank Syariah Mandiri (BSM)

Grafik 4.4: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Syariah Mandiri (BSM)

Page 130: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

112

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, Bank Syariah Mandiri pada bulan

Desember 2014 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar 96.45%

dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini. Semua

variabel input mengalami inefisiensi, dan hanya satu variabel output yang

mengalami inefsiensi yaitu pembiayaan. Beban Tenaga Kerja atau BTK

tingkat efisiennya hanya mencapai 78.87% dan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya

sebesar 21.13%. Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi

mencapai Rp1,359,776 juta. Hal ini mengindikasikan telah terjadi

pemborosan dalam BTK, padahal hanya dengan Rp1,072,438 juta saja,

variabel BTK sudah dapat mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 96.45% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 3.55%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri mencapai Rp2,282,608

juta. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena hanya dengan

Rp1,072,438 juta saja, variabel aset tetap sudah dapat mencapai nilai

efisiensi yang optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 96.45%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 3.55%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Bank Syariah Mandiri melebihi target dan tidak

disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga sehingga tidak

bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi DPK yang

Page 131: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

113

dihimpun mencapai Rp59,820,572 juta, sedangkan target yang disarankan

agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar Rp57,696,494 juta.

Adapun untuk variabel output yaitu pembiayaan juga mengalami

inefisiensi dengan nilai 96.13%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada

variabel pembiayaan dengan cara menaikkan sebesar 3.87%. Hal ini

mengindikasikan total pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah masih

kurang dari target yang seharusnya dicapai oleh Bank Syariah Mandiri.

Implementasi pembiayaan yang disalurkan hanya mencapai Rp46,066,124

juta saja, oleh karena itu Bank Syariah Mandiri harus menaikkan

pembiayaan menjadi Rp47,921,611 juta, agar dapar mencapai efisiensi

yang optimum.

b. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Bank Muamalat Indonesia:

Tabel 4.13: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Bank Muamalat Indonesia (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kuartal 2 - Juni 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 100.00 100.00 99.12

Kuartal 4 - Desember 100.00 100.00 100.00 99.63 100.00

TOTAL 400.00 400.00 400.00 399.63 399.12

RATA-RATA 100.00 100.00 100.00 99.91 99.78

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, ppada tahun 2012 sampai dengan tahun

2014 berturut-turut, Bank Muamalat Indonesia mencapai nilai efisiensi

maksimum. Namun, pada tahun 2015, nilai efisiensinya hanya mencapai

99.91%, terjadi penurunan efisiensi dari tahun sebelumnya sebesar 0.09%.

Lalu, pada tahun berikutnya 2016, tingkat efisiensi kembali menurun pada

Page 132: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

114

titik 99.78%. Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Bank Muamalat

Indonesia selama periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Bank

Syariah Mandiri (BSM) mengalami penurunan. Pada tahun 2012 sampai

dengan 2015 Bank Muamalat Indonesia konsisten mempertahankan

tingkat efisiensinya pada titik optimum. Akan tetapi, pada tahun 2015

mengalami penurunan, dimana nilai efisiensinya hanya mencapai 99.91%

dan menurun kembali pada tahun 2016 dengan nilai efisiensi hanya

sebesar 99.78%.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Muamalat

Indonesia dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum:

Grafik 4.5: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Muamalat Indonesia (BMI)

100.00% 100.00% 100.00%

99.91%

99.78%

99,65%

99,70%

99,75%

99,80%

99,85%

99,90%

99,95%

100,00%

100,05%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Page 133: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

115

Tabel 4.14: Target Efisiensi BMI September 2016

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, Bank Muamalat Indonesia pada bulan

September 2016 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar 99.12%

dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini. Pada

Bank Muamalat Indonesia bulan September 2015 variabel input saja yang

mengalami inefisiensi, sedangkan untuk variabel output sudah mencapai

efisien yang optimum. Beban Tenaga Kerja atau BTK tingkat efisiennya

hanya mencapai 81.58% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum,

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 18.42%.

Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi mencapai Rp707,179

juta. Hal ini mengindikasikan telah terjadi pemborosan dalam BTK,

padahal hanya dengan Rp576,921 juta saja, variabel BTK sudah dapat

mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 86.77% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 13.23%. Aset

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Bank

Muamalat

Indonesia

September

2016

99.12%

BTK 707,179 576,921 18.42% 81.58%

DPK 41,073,752 40,711,112 0.88% 99.12%

Aset Tetap 4,828,078 4,189,229 13.23% 86.77%

Pendapatan

Lainnya 258,324 258,324 0.00% 100.00%

Pembiayaan 39,790,041 39,790,041 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 9,828,528 9,828,528 0.00% 100.00%

Page 134: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

116

tetap yang dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia mencapai Rp4,828,078

juta. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena hanya dengan

Rp4,189,229 juta saja, variabel aset tetap sudah dapat mencapai nilai

efisiensi yang optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 99.12%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 0.88%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Bank Muamalat Indonesia melebihi target dan tidak

disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga sehingga tidak

bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi DPK yang

dihimpun mencapai Rp41,073,752 juta, sedangkan target yang disarankan

agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar Rp40,711,112 juta saja.

c. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Bank Negara Indonesia (BNI)

Syariah:

Tabel 4.15: Nilai Efisiensi Asumsi VRS BNI Syariah (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 93.03 100.00

Kuartal 2 - Juni 100.00 94.96 95.89 100.00 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 100.00 98.20 100.00

Kuartal 4 - Desember 100.00 100.00 94.07 100.00 100.00

TOTAL 400.00 394.96 389.96 391.23 400.00

RATA-RATA 100.00 98.74 97.49 97.81 100.00

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012 nilai efisiensi mencapai

maksimum diperoleh oleh Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah. Namun,

pada tahun 2013, nilai efisiensinya hanya mencapai 98.74%, terjadi

Page 135: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

117

penurunan efisiensi dari tahun sebelumnya sebesar 1.26%. Pada tahun

berikutnya 2014, tingkat efisiensi kembali menurun sebesar 1.25% dan

dibukukan nilai efisiensi pada titik 97.49%. Namun, di tahun selanjutnya

yaitu tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0.32% dari tahun

sebelumnya, sehingga nilai efisiensi pada tahun 2015 mencapai 99.75%.

Setelah tiga tahun berturut-turut mengalami inefesiensi, pada tahun 2016,

akhirnya Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencapai nilai efisiensi

optimum sebesar 100%. Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Bank

Negara Indonesia (BNI) Syariah selama periode penelitian ini dapat dilihat

pada grafik berikut ini:

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Bank

Negara Indonesia (BNI) Syariah mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada

tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami penurunan, kemudian pada

Grafik 4.6: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

100.00%

98.74%

97.49%

97.81%

100.00%

96,00%

96,50%

97,00%

97,50%

98,00%

98,50%

99,00%

99,50%

100,00%

100,50%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Bank BNI Syariah

Page 136: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

118

tahun 2015 sampai dengan 2016 meningkat hingga mencapai efisiensi

optimum.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Negara

Indonesia (BNI) Syariah dalam mengambil sebuah keputusan untuk

mencapai nilai efisiensi optimum:

Tabel 4.16: Target Efisiensi BNI Syariah Maret 2015

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, Bank Negara Indonesia (BNI)

Syariah pada bulan Maret 2015 mengalami inefisiensi terendah yaitu

sebesar 93.03% dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode

penelitian ini. Seluruh variabel input mengalami inefisiensi, sedangkan

untuk variabel output hanya satu yang masih inefesiensi, sisanya sudah

mencapai efisien yang optimum. Beban Tenaga Kerja atau BTK tingkat

efisiennya hanya mencapai 93.03% dan untuk mencapai nilai efisiensi

optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar

6.97%. Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi mencapai

Rp201,839 juta. Hal ini mengindikasikan telah terjadi pemborosan dalam

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Bank BNI

Syariah

Maret

2015

93.03%

BTK 201,839 187,770 6.97% 93.03%

DPK 17,422,874 16,208,392 6.97% 93.03%

Aset Tetap 384,274 257,706 32.94% 67.06%

Pendapatan

Lainnya 39,497 43,754 9.73% 90.27%

Pembiayaan 15,697,752 15,697,752 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 4,558,527 4,558,527 0.00% 100.00%

Page 137: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

119

BTK, padahal hanya dengan Rp187,770 juta saja, variabel BTK sudah

dapat mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 67.06% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 32.94%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencapai

Rp384,274 juta. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena hanya

dengan Rp257,706 juta saja, variabel aset tetap sudah dapat mencapai nilai

efisiensi yang optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 93.03%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 6.97%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melebihi target

dan tidak disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

DPK yang dihimpun mencapai Rp17,422,874 juta, sedangkan target yang

disarankan agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar Rp16,208,392

juta saja.

Adapun untuk variabel output yaitu pendapatan lainnya juga

mengalami inefisiensi dengan nilai 90.27%, maka dari itu diperlukan

perbaikan pada variabel pendapatan lainnya dengan cara menaikkan

sebesar 9.73%. Hal ini mengindikasikan pendapatan lainnya masih kurang

dari target yang seharusnya dicapai oleh BNI Syariah. Implementasi

pendapatan lainnya hanya mencapai Rp39,497juta saja, oleh karena itu

Page 138: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

120

BNI Syariah harus menaikkan pendapatan lainnya menjadi Rp43,754 juta,

agar dapar mencapai efisiensi yang optimum.

d. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Syariah:

Tabel 4.17: Nilai Efisiensi Asumsi VRS BRI Syariah (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kuartal 2 - Juni 100.00 100.00 95.99 100.00 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 99.14 100.00 98.77 100.00

Kuartal 4 - Desember 100.00 100.00 97.54 100.00 100.00

TOTAL 400.00 399.14 393.53 398.77 400.00

RATA-RATA 100.00 99.78 98.38 99.69 100.00

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012 nilai efisiensi mencapai

maksimum diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. Namun,

pada tahun 2013, nilai efisiensinya hanya mencapai 99.78%, terjadi

penurunan efisiensi dari tahun sebelumnya sebesar 0.22%. Pada tahun

berikutnya 2014, tingkat efisiensi kembali menurun sebesar 1.40% dan

dibukukan nilai efisiensi pada titik 98.38%. Namun, di tahun selanjutnya

yaitu tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 1.31% dari tahun

sebelumnya, sehingga nilai efisiensi pada tahun 2015 mencapai 99.69%.

Setelah tiga tahun berturut-turut mengalami inefesiensi, pada tahun 2016,

akhirnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah mencapai nilai efisiensi

optimum sebesar 100%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Syariah selama periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Page 139: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

121

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Bank

Rakyat Indonesia (BRI) Syariah mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada

tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami penurunan, kemudian pada

tahun 2015 sampai dengan 2016 meningkat hingga mencapai efisiensi

optimum.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Rakyat

Indonesia (BRI) Syariah dalam mengambil sebuah keputusan untuk

mencapai nilai efisiensi optimum:

Tabel 4.18: Target Efisiensi BRI Syariah Maret 2015

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Bank BRI

Syariah

Juni 2014

95.99%

BTK 252,989 181,263 28.35% 71.65%

DPK 15,116,605 14,511,091 4.01% 95.99%

Aset Tetap 361,469 346,990 4.01% 95.99%

Grafik 4.7: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

100.00%

99.78%

98.38%

99.69%

100.00%

97,50%

98,00%

98,50%

99,00%

99,50%

100,00%

100,50%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Bank BRI Syariah

Page 140: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

122

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Syariah pada bulan Juni 2014 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar

95.99% dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah bulan Juni 2014 variabel input saja

yang mengalami inefisiensi, sedangkan untuk variabel output sudah

mencapai efisien yang optimum.

Beban Tenaga Kerja atau BTK tingkat efisiennya hanya mencapai

71.65% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu dilakukan

perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 28.35%. Implementasi

anggaran untuk BTK cukup tinggi mencapai Rp252,989 juta. Hal ini

mengindikasikan telah terjadi pemborosan dalam BTK, padahal hanya

dengan Rp181,263 juta saja, variabel BTK sudah dapat mencapai efisiensi

optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 95.99% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 4.01%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah mencapai

Rp361,469 juta. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena hanya

dengan Rp346,990 juta saja, variabel aset tetap sudah dapat mencapai nilai

efisiensi yang optimum.

Pendapatan

Lainnya 32,758 32,758 0.00% 100.00%

Pembiayaan 13,997,644 13,997,644 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 3,497,899 3,497,899 0.00% 100.00%

Page 141: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

123

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 95.99%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 4.01%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah melebihi target

dan tidak disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

DPK yang dihimpun mencapai Rp15,116,605 juta, sedangkan target yang

disarankan agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar Rp14,511,091

juta saja.

2. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Pakistan

Berdasarkan data triwulanan BUS di Pakistan yang menjadi objek

penelitian ini pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, diperoleh hasil

perhitungan tingkat efisiensi dengan metode Data Envelompent Analysis

menggunakan asumsi CRS (Constant Return Scale), asumsi VRS (Variabel

Return Scale), dan Scale Efficiency. Untuk lebih detail dapat dilihat di

lampiran 2.

Berdasarkan pendekatan asumsi CRS, bank yang mencapai efisien

optimum sangat sedikit apabila dibandingkan dengan yang tidak efisien, atau

dengan kata lain lebih mudah memperoleh bank yang tidak efisien daripada

yang efisien. Adapun dengan pendekatan asumsi VRS, bank yang efisien

lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah bank yang tidak efisien. Untuk

lebih mudah melihat perbedaan efisiensi dengan dua asumsi tersebut, dapat

dilihat pada tabel 4.20 yaitu tabel yang menggambarkan bank yang mencapai

efisiensi optimum selama periode penelitian dengan asumsi CRS dan VRS.

Page 142: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

124

Berdasarkan tabel 4.19 berikut ini, jumlah bank umum syariah di

Pakistan yang mempunyai tingkat efisiensi terendah (berdasarkan asumsi

CRS) terjadi pada kuartal kedua tahun 2012, kuartal kedua dan ketiga tahun

2015, dimana tidak ada satupun BUS dalam penelitian ini yang mencapai

tingkat efisiensi optimum. Lalu, jumlah bank yang mencapai efisiensi

optimum terbanyak terjadi pada kuartal keempat tahun 2012, kuartal pertama

dan keempat tahun 2014, yaitu semua BUS di Pakistan dalam penelitian ini

mencapai efisiensi optimum.

Tabel 4.19: BUS di Pakistan yang Mencapai Efisiensi Optimum dengan

Metode DEA

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Keterangan*:

1: Al-Baraka Bank 3: Dubai Bank Islamic Pakistan L

2: Bank Islami Pakistan Limited 4: Meezan Islamic Bank

Periode

Kode

Bank

CRS*

Jumlah

Bank Periode

Kode

Bank

VRS*

Jumlah

Bank

2012

Q1 1, 4 2

2012

Q1 1, 4 2

Q2 0 Q2 0

Q3 1, 2 2 Q3 1, 2 2

Q4 1, 2, 3, 4 4 Q4 1, 2 3, 4 4

2013

Q1 1, 3, 4 3

2013

Q1 1, 3, 4 3

Q2 1, 3, 4 3 Q2 1, 3, 4 3

Q3 1, 2, 4 3 Q3 1, 2, 4 3

Q4 2, 3, 4 3 Q4 2, 3, 4 3

2014

Q1 1, 2, 3, 4 4

2014

Q1 1, 2, 3, 4 4

Q2 1, 3 2 Q2 1 3 2

Q3 1, 3 2 Q3 1, 3 2

Q4 1, 2, 3, 4 4 Q4 1, 2, 3, 4 4

2015

Q1 1 1

2015

Q1 1 1

Q2 0 Q2 0

Q3 0 Q3 0

Q4 1, 3 2 Q4 1, 3 2

2016

Q1 1, 2, 4 3

2016

Q1 1, 2, 4 3

Q2 2, 3, 4 3 Q2 2, 3, 4 3

Q3 1 1 Q3 1 1

Q4 1, 3, 4 3 Q4 1, 3, 4 3

Page 143: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

125

Berdasarkan tabel di atas, untuk pendekatan asumsi VRS, jumlah bank

umum syariah di Pakistan yang mempunyai tingkat efisiensi terendah terjadi

pada kuartal kedua 2012, kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun 2015 yaitu

tidak ada satupun BUS di Pakistan dalam penelitian ini yang mencapai

efisiensi optimum. Lalu, jumlah bank yang mencapai efisiensi optimum

terbanyak terjadi kuartal pertama tahun 2012, kuartal pertama 2014 dan

kuartal keempat tahun 2014 yaitu semua BUS di Pakistan dalam penelitian

ini mencapai efisiensi optimum.

Berdasarkan tabel 4.20, peneliti membuat rata-rata bagi ke-4 BUS

selama periode penelitian. Berikut ini hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi

BUS di Pakistan dengan asumsi CRS, VRS, dan Scale Efficiency:

Tabel 4.20: Tingkat Efisiensi 4 BUS di Pakistan

Bank CRS VRS Scale

Al-Baraka Bank 99.35% 99.83% 99.52%

Bank Islami Pakistan

Limited 95.70% 98.45% 97.21%

Dubai Islamic Bank

Pakistan Limited 94.99% 99.03% 95.92%

Meezan Islamic Bank 95.83% 98.26% 97.53%

Average 96.47% 98.89% 97.54%

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, tidak ada satupun BUS dalam penelitian ini

yang mencapai efisiensi optimum baik berdasarkan asumsi CRS, VRS,

maupun Scale. Adapun yang paling mendekati efisiensi optimum adalah Al-

Baraka Bank baik berdasarkan asumsi CRS, VRS, dan Scale yaitu pada titik

99%, sedangkan yang paling terendah adalah Bank Islami Pakistan Limited

dan Meezan Islamic Bank yang mendapat nilai di bawah 99% bagi asumsi

VRS. Namun, bila dibandingkan dengnan asumsi CRS dan Scale, yang

Page 144: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

126

mendapat nilai terendah adalah Dubai Islamic Bank Pakistan Limited, karena

nilai yang diperoleh paling rendah dari ketiga BUS lainnya.

Adapun untuk memudahkan kita dalam melihat nilai efisiensi

berdasarkan ketiga asumsi dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Sumber: Data diolah oleh peneliti

Berdasarkan grafik di atas, tingkat efisiensi yang dimiliki oleh Bank

Umum Syariah dalam penelitian ini berada pada posisi yang hampir sama,

hanya Al-Baraka Bank saja yang nilainya stabil baik berdasarkan asumsi

CRS, VRS maupun Scale yaitu berkisar pada angka 99%, sedangkan ketiga

bank lainnya memiliki nilai yang beragam.

Berikut ini akan dibahas hasil pengukuran tingkat efisiensi Bank Umum

Syariah di Pakistan secara individu dengan pendekatan intermediasi

menggunakan Model BBC dengan asumsi VRS (Variabel Return Scale).

Grafik 4.8: Tingkat Efisiensi Rata-rata BUS di Pakistan asumsi CRS,

VRS, dan Scale

90,00%

95,00%

100,00%

Al-Baraka

Bank

Bank

Islami

Pakistan

Limited

Dubai

Islamic

Bank

Pakistan

Limited

Meezan

Islamic

Bank

Average

Tingkat Efisiensi BUS di Pakistan

CRS VRS Scale

Page 145: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

127

a. Al-Baraka Bank

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Al-Baraka Bank:

Tabel 4.21: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Al-Baraka Bank (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kuartal 2 - Juni 99.15 100.00 100.00 99.84 99.38

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 100.00 98.62 100.00

Kuartal 4 - Desember 100.00 99.70 100.00 100.00 100.00

TOTAL 399.15 399.70 400.00 398.45 399.38

RATA-RATA 99.79 99.92 100.00 99.61 99.85

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012-2013, Al-Baraka Bank

mengalami inefesiensi yaitu sebesar 99.79% dan 99.92%, kemudian pada

tahun 2014 nilai efisiensi mencapai maksimum diperoleh oleh Al-Baraka

Bank. Namun, pada tahun 2015 dan 2016 kembali menurun nilai

efisiensinya menjadi 99.61% dan 99.85%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Al-Baraka Bank selama

periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Grafik 4.9: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Al-Baraka Bank

99.79%

99.92%

100.00%

99.61%

99.85%

99,40%

99,50%

99,60%

99,70%

99,80%

99,90%

100,00%

100,10%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Al-Baraka Bank

Page 146: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

128

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Al-

Baraka Bank mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada tahun 2012 sampai

dengan 2014 mengalami peningkatan, kemudian menuju tahun 2015 turun

kembali dan sampai dengan 2016 meningkat walaupun tidak mencapai

efisiensi optimum.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Al-Baraka Bank

dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai nilai efisiensi

optimum:

Tabel 4.22: Target Efisiensi Al-Baraka Bank September 2015

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.22 di atas, Al-Baraka Bank pada bulan

September 2015 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar 98.62%

dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini. Semua

variabel input mengalami inefisiensi, dan dua variabel output yang

mengalami inefsiensi kecuali pembiayaan. Beban Tenaga Kerja atau BTK

tingkat efisiennya hanya mencapai 98.62% dan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Al-

Baraka

Bank

September

2015

98.62%

BTK 2,139 2,109 1.38% 98.62%

DPK 75,536 74,490 1.38% 98.62%

Aset Tetap 2,705 2,668 1.38% 98.62%

Pendapatan

Lainnya 479 507 5.51% 94.49%

Pembiayaan 44,586 44,586 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 19,222 21,082 8.82% 91.18%

Page 147: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

129

sebesar 1.38%. Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi mencapai

2,139 juta Ruppee. Hal ini mengindikasikan telah terjadi pemborosan

dalam BTK, padahal hanya dengan 2,109 juta Ruppee saja, variabel BTK

sudah dapat mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 98.62% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 1.38%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Al-Baraka Bank mencapai 2,705 juta Ruppee.

Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena hanya dengan 2,668

juta Ruppee, variabel aset tetap sudah dapat mencapai nilai efisiensi yang

optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 98.62%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 1.38%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Al-Baraka Bank melebihi target dan tidak disertai

dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga sehingga tidak bisa

mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi DPK yang dihimpun

mencapai 75,536 juta Ruppee, sedangkan target yang disarankan agar

mencapai efisiensi optimum adalah sebesar 74,490 juta Ruppee.

Adapun untuk variabel output yaitu pendapatan lainnya juga

mengalami inefisiensi dengan nilai 94.49%, maka dari itu diperlukan

perbaikan pada variabel pendapatan lainnya dengan cara menaikkan

sebesar 5.51%. Hal ini mengindikasikan pendapatan lainnya masih kurang

dari target yang seharusnya dicapai oleh Al-Baraka Bank. Implementasi

Page 148: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

130

pendapatan lainnya hanya mencapai 479 juta Ruppee saja, oleh karena itu

Al-Baraka Bank harus menaikkan pendapatan lainnya menjadi 507 juta

Ruppee, agar dapar mencapai efisiensi yang optimum.

Kemudian, untuk variabel investasi finansial juga mengalami

inefisiensi dengan nilai 91.18%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada

variabel investasi finansial dengan cara menaikkan sebesar 5.51%. Hal ini

mengindikasikan dana yang disalurkan oleh Al-Baraka Bank ke sektor

invetasi finansial belum mencapai target sehingga tidak bisa mencapai

efisiensi secara optimum. Implementasi investasi finansial hanya

mencapai 19,222 juta Ruppee saja, oleh karena itu Al-Baraka Bank harus

menaikkan investasi finansialnya menjadi 21,082 juta Ruppee, agar dapar

mencapai efisiensi yang optimum.

b. Bank Islami Pakistan Limited

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Bank Islami Pakistan Limited:

Tabel 4.23: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Bank Islami Pakistan

Limited (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 90.35 100.00

Kuartal 2 - Juni 100.00 99.07 94.36 94.91 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 96.57 95.23 98.45

Kuartal 4 - Desember 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

TOTAL 400.00 399.07 390.93 380.49 398.45

RATA-RATA 100.00 99.77 97.73 95.12 99.61

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012, Bank Islami Pakistan

Limited mencapai efisiensi optimum. Pada tahun 2013-2015, Bank Islami

Pakistan Limited mengalami penurunan nilai inefesiensi secara berturut-

Page 149: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

131

turut yaitu 99.77%, 97.73%, dan 95.12%, kemudian pada tahun 2016 nilai

efisiensi mencapai meningkat walaupun belum bisa mencapai nilai

efisiensi optimum yaitu 99.61%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Bank Islami Pakistan Limited

selama periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Bank

Islami Pakistan Limited mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada tahun

2012 sampai dengan 2015 mengalami penurunan, kemudian menuju tahun

2016 meningkat walaupun tidak mencapai efisiensi optimum.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Bank Islami

Pakistan Limited dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai

nilai efisiensi optimum:

Grafik 4.10: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Bank Islami Pakistan Limited

100.00% 99.77%

97.73%

95.12%

99.61%

92,00%

93,00%

94,00%

95,00%

96,00%

97,00%

98,00%

99,00%

100,00%

101,00%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Bank Islami Pakistan Limited

Page 150: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

132

Tabel 4.24: Target Efisiensi Bank Islami Pakistan Limited Maret 2015

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, Bank Islami Pakistan Limited pada

bulan Maret 2015 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar 90.35%

dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini. Semua

variabel input mengalami inefisiensi, dan dua variabel output yang

mengalami inefsiensi kecuali pembiayaan. Beban Tenaga Kerja atau BTK

tingkat efisiennya hanya mencapai 90.35% dan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya

sebesar 9.65%. Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi mencapai

919 juta Ruppee. Hal ini mengindikasikan telah terjadi pemborosan dalam

BTK, padahal hanya dengan 830 juta Ruppee saja, variabel BTK sudah

dapat mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 90.35% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 9.65%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Bank Islami Pakistan Limited mencapai 3,397 juta

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Bank

Islami

Pakistan

Limited

Maret

2015

90.35%

BTK 919 830 9.65% 90.35%

DPK 93,368 84,362 9.65% 90.35%

Aset Tetap 3,397 3,069 9.65% 90.35%

Pendapatan

Lainnya 152 152 0.00% 100.00%

Pembiayaan 41,796 41,796 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 34,196 37,336 8.41% 91.59%

Page 151: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

133

Ruppee. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena hanya dengan

3,069 juta Ruppee, variabel aset tetap sudah dapat mencapai nilai efisiensi

yang optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 90.35%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 9.65%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Bank Islami Pakistan Limited melebihi target dan

tidak disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga sehingga

tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi DPK yang

dihimpun mencapai 93,368 juta Ruppee, sedangkan target yang disarankan

agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar 84,362 juta Ruppee.

Adapun untuk variabel output yaitu variabel investasi finansial juga

mengalami inefisiensi dengan nilai 91.59%, maka dari itu diperlukan

perbaikan pada variabel investasi finansial dengan cara menaikkan sebesar

8.41%. Hal ini mengindikasikan dana yang disalurkan oleh Bank Islami

Pakistan Limited ke sektor invetasi finansial belum mencapai target

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

investasi finansial hanya mencapai 34,196 juta Ruppee saja, oleh karena

itu Bank Islami Pakistan Limited harus menaikkan investasi finansialnya

menjadi 37,336 juta Ruppee, agar dapar mencapai efisiensi yang optimum.

c. Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Dubai Islamic Bank Pakistan

Limited:

Page 152: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

134

Tabel 4.25: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Dubai Islamic Bank Pakistan

Limited (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 90.69 100.00

Kuartal 2 - Juni 99.83 100.00 100.00 91.55 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 100.00 100.00 98.53

Kuartal 4 - Desember 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

TOTAL 399.83 400.00 400.00 382.24 398.53

RATA-RATA 99.96 100.00 100.00 95.56 99.63

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012, Dubai Islamic Bank

Pakistan Limited belum mencapai efisiensi optimum. Pada tahun 2013-

2014, Dubai Islamic Bank Pakistan Limited mencapai efisiensi optimum.

kemudian tahun 2015-2016 mengalami penurunan nilai efisiensi secara

berturut-turut yaitu 95.56% dan 99.63%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Dubai Islamic Bank Pakistan

Limited selama periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Grafik 4.11: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

99.69% 100.00% 100.00%

95.56%

99.63%

93,00%

94,00%

95,00%

96,00%

97,00%

98,00%

99,00%

100,00%

101,00%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS

Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Page 153: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

135

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi Dubai

Islamic Bank Pakistan Limited mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada

tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami kenaikan dan stagnan,

kemudian menuju tahun 2015 menurun dan ke tahun 2016 meningkat

walaupun tidak mencapai efisiensi optimum.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Dubai Islamic

Bank Pakistan Limited dalam mengambil sebuah keputusan untuk

mencapai nilai efisiensi optimum menurut hasil DEA Frontier dengan

metode VRS:

Tabel 4.26: Target Efisiensi Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Maret 2015

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.26 di atas, Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

pada bulan Maret 2015 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar

90.69% dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini.

Semua variabel input mengalami inefisiensi, dan dua variabel output yang

mengalami inefsiensi kecuali pembiayaan. Beban Tenaga Kerja atau BTK

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Dubai

Islamic

Bank

Pakistan

Limited

Maret

2015

90.69%

BTK 1,149 1,042 9.31% 90.69%

DPK 94,823 85,997 9.31% 90.69%

Aset Tetap 1,756 1,593 9.31% 90.69%

Pendapatan

Lainnya 221 324 31.83% 68.17%

Pembiayaan 57,838 57,838 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 19,211 29,181 34.17% 65.83%

Page 154: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

136

tingkat efisiennya hanya mencapai 90.69% dan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya

sebesar 9.31%. Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi mencapai

1,149 juta Ruppee. Hal ini mengindikasikan telah terjadi pemborosan

dalam BTK, padahal hanya dengan 1,042 juta Ruppee saja, variabel BTK

sudah dapat mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 90.69% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 9.31%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Dubai Islamic Bank Pakistan Limited mencapai

1,756 juta Ruppee. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena

hanya dengan 1,593 juta Ruppee, variabel aset tetap sudah dapat mencapai

nilai efisiensi yang optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 90.69%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 9.31%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Dubai Islamic Bank Pakistan Limited melebihi target

dan tidak disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

DPK yang dihimpun mencapai 94,823 juta Ruppee, sedangkan target yang

disarankan agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar 85,997 juta

Ruppee.

Adapun untuk variabel output yaitu variabel investasi finansial juga

mengalami inefisiensi dengan nilai 65.83%, maka dari itu diperlukan

Page 155: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

137

perbaikan pada variabel investasi finansial dengan cara menaikkan sebesar

34.17%. Hal ini mengindikasikan dana yang disalurkan oleh Dubai Islamic

Bank Pakistan Limited ke sektor invetasi finansial belum mencapai target

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

investasi finansial hanya mencapai 19,211 juta Ruppee saja, oleh karena

itu Dubai Islamic Bank Pakistan Limited harus menaikkan investasi

finansialnya menjadi 29,181 juta Ruppee, agar dapar mencapai efisiensi

yang optimum.

Kemudian, untuk variabel pendapatan lainnya juga mengalami

inefisiensi dengan nilai 68.17%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada

variabel pendapatan lainnya dengan cara menaikkan sebesar 31.83%. Hal

ini mengindikasikan pendapatan lainnya masih kurang dari target yang

seharusnya dicapai oleh Dubai Islamic Bank Pakistan Limited.

Implementasi pendapatan lainnya hanya mencapai 212 juta Ruppee saja,

oleh karena itu Dubai Islamic Bank Pakistan Limited harus menaikkan

pendapatan lainnya menjadi 324 juta Ruppee, agar dapar mencapai

efisiensi yang optimum.

d. Meezan Islamic Bank

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return Scale) Meezan Islamic Bank:

Page 156: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

138

Tabel 4.27: Nilai Efisiensi Asumsi VRS Meezan Islamic Bank (%)

PERIODE 2012 2013 2014 2015 2016

Kuartal 1 - Maret 100.00 100.00 100.00 97.17 100.00

Kuartal 2 - Juni 100.00 100.00 95.73 86.25 100.00

Kuartal 3 - September 100.00 100.00 100.00 86.08 100.00

Kuartal 4 - Desember 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

TOTAL 400.00 400.00 395.73 369.51 400.00

RATA-RATA 100.00 100.00 98.93 92.38 100.00

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel di atas, tahun 2012-2013 dan 2016 Meezan

Islamic Bank mencapai efisiensi, sedangkan pada bulan Juni 2014, Maret-

September 2015 mengalami inefesiensi, hanya berbeda nilai efisiensinya

saja. Pada tahun 2012 sampai 2013, Meezan Islamic Bank mencapai

efisiensi optimum. Pada tahun 2014-2015, Meezan Islamic Bank belum

mencapai efisiensi optimum, kemudian tahun 2016 mengalami

peningkatan nilai efisiensi secara berturut-turut yaitu 95.56% dan 99.63%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Meezan Islamic Bank selama

periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Grafik 4.12: Pergerakan Rata-rata Tahunan Efisiensi Asumsi VRS

Meezan Islamic Bank

100.00% 100.00%98.93%

92.38%

100.00%

88,00%

90,00%

92,00%

94,00%

96,00%

98,00%

100,00%

102,00%

2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Asumsi VRS Meezan Islamic Bank

Page 157: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

139

Dari grafik di atas, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi

Meezan Islamic Bank mengalami fluktuasi turun dan naik. Pada tahun

2012 sampai dengan 2013 stabil dalam mempertahankan efisiensi pada

titik optimum. Pada tahun 2014 sampai dengan 2015 mengalami

penurunan secara berturut-turut. Kemudian menuju tahun 2016 kembali

meningkat sehingga mencapai efisiensi optimum.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Meezan Islamic

Bank dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai nilai efisiensi

optimum menurut hasil DEA Frontier dengan metode VRS:

Tabel 4.28: Target Efisiensi Meezan Islamic Bank September 2015

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.28 di atas, Meezan Islamic Bank pada bulan

September 2015 mengalami inefisiensi terendah yaitu sebesar 86.08%

dibandingkan dengan triwulan lainnya pada periode penelitian ini. Semua

variabel input mengalami inefisiensi, dan dua variabel output yang

mengalami inefsiensi kecuali pembiayaan. Beban Tenaga Kerja atau BTK

tingkat efisiennya hanya mencapai 86.08% dan untuk mencapai nilai

Efficiency Variable Actual Target To

Gain Achieved

Meezan

Islamic

Bank

September

2015

86.08%

BTK 3,386 2,915 13.92% 86.08%

DPK 438,279 364,119 16.92% 83.08%

Aset Tetap 7,652 6,587 13.92% 86.08%

Pendapatan

Lainnya 1,250 1,250 0.00% 100.00%

Pembiayaan 155,797 155,797 0.00% 100.00%

Investasi

Finansial 105,032 130,607 19.58% 80.42%

Page 158: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

140

efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya

sebesar 13.92%. Implementasi anggaran untuk BTK cukup tinggi

mencapai 3,386 juta Ruppee. Hal ini mengindikasikan telah terjadi

pemborosan dalam BTK, padahal hanya dengan 2,915 juta Ruppee saja,

variabel BTK sudah dapat mencapai efisiensi optimum.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel aset tetap hanya

mencapai 86.08% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 13.92%. Aset

tetap yang dimiliki oleh Dubai Islamic Bank Pakistan Limited mencapai

7,652 juta Ruppee. Aset tetap ini juga mengalami pemborosan, karena

hanya dengan 6,587 juta Ruppee, variabel aset tetap sudah dapat mencapai

nilai efisiensi yang optimum.

Begitu pula dengan DPK yang juga mengalami inefisiensi, dengan

nilai 83.08%, maka dari itu diperlukan perbaikan pada variabel DPK

dengan cara menurunkan sebesar 16.92%. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh Dubai Islamic Bank Pakistan Limited melebihi target

dan tidak disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

DPK yang dihimpun mencapai 438,279 juta Ruppee, sedangkan target

yang disarankan agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar 364,119

juta Ruppee.

Adapun untuk variabel output yaitu variabel investasi finansial juga

mengalami inefisiensi dengan nilai 80.42%, maka dari itu diperlukan

perbaikan pada variabel investasi finansial dengan cara menaikkan sebesar

Page 159: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

141

19.58%. Hal ini mengindikasikan dana yang disalurkan oleh Dubai Islamic

Bank Pakistan Limited ke sektor invetasi finansial belum mencapai target

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum. Implementasi

investasi finansial hanya mencapai 105,032 juta Ruppee saja, oleh karena

itu Dubai Islamic Bank Pakistan Limited harus menaikkan investasi

finansialnya menjadi 130,607 juta Ruppee, agar dapar mencapai efisiensi

yang optimum.

D. Total Potential Improvement BUS di Indonesia dan Pakistan

Hasil perhitungan DEA juga memperlihatkan potential improvement yang

dapat dilakukan oleh bank-bank yang belum beroperasi secara efisien.

Berdasarkan pendekatan intermediasi yang berorientasi input, maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas bank syariah di negara Indonesia dan Pakistan

harus mengurangi jumlah total inputnya, sekaligus meningkatkan outputnya

untuk menghasilkan output yang ideal oleh DMU pada tahun-tahun tersebut.

Berikut ini penyebab inefisiensi pada BUS yang berada di Indonesia dan

Pakistan yang akan dijadikan perbandingan bagi kedua negara tersebut.

Sumber: Data diolah dari Target Input Oriented DEA Frontier

19.90%

2.97%

12.20%

5.82%

0.34%

1.36% BUS di Indonesia

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga

Aset Tetap Pendapatan Lainnya

Pembiayaan Investasi Finansial

5.64%

8.84%

7.06%10.25%

1.54%

9.93%

BUS di Pakistan

Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga

Aset Tetap Pendapatan Lainnya

Pembiayaan Investasi Finansial

Grafik 4.13: Total Potential Improvment BUS di Indonesia dan Pakistan

Page 160: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

142

Berdasarkan grafik di atas, total improvment (variabel yang perlu

mendapatkan perbaikan) terdapat pada variable input dan variabel output.

Variabel input meliputi Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, dan Aset

Tetap. Adapun untuk variabel output yang perlu mendapatkan perhatian adalah

Pembiayaan, Pendapatan Lainnya, dan Investasi Finansial.

Di Indonesia, variabel yang menjadi penyebab inefisiensi terbesar adalah

Beban Tenaga Kerja yaitu sebesar 19.90% dan Aset Tetap sebesar 12.20%,

sedangkan variabel yang efisien adalah Pembiayaan yang hanya sebesar 0.34%.

Kemudian, di Pakistan, variabel yang menjadi penyebab inefisiensi terbesar

adalah Pendapatan Lainnya yaitu sebesar 10.25%, sedangkan variabel yang

efisien adalah Pembiayaan yang hanya sebesar 1.54%.

Membengkaknya Beban Tenaga Kerja diakibatkan adanya agresifitas

ekspansif Bank Umum Syariah. Ketika ekspansi, tentu membuka kantor cabang

baru dan akhirnya terjadi peningkatan jumlah SDM. Ketika jumlah SDM

meningkat, tentunya cost pun ikut meningkat. Belum lagi, cost of training dan

pendidikan bagi SDM menjadi ikut membengkak, karena minimnya jumlah

SDM Syariah dari sisi supply namun demand dari industri syariah yang

meningkat (ekspansifitas). Manajemen bank syariah perlu adanya terobosan

baru, misalnya untuk menghemat Beban Tenaga Kerja namun tetap efektif.

Ketika SDM mencapai efisien dan efektif, bukan hal yang tidak mungkin target

efisiensi Beban Tenaga Kerja yang masih kurang sebesar 19.90% bisa tercapai.

Masih kurangnya efisiensi pendapatan lainnya yang berasal dari fee based

income perlu mendapat perhatian yang harus dilakukan. Hanya saja

persoalannya apabila masih terkait dengan rencana investasi tentu menjadi

Page 161: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

143

kendala tersendiri. Misalnya saja feee based income diperoleh dari layanan jasa

ATM. Maka sepanjang ATMnya tidak bertambah akan sulit. Tetapi, celakanya

menambah ATM juga berarti mengeluarkan sejumlah biaya yang tidak sedikit.

Meningkatkan fee based income harus tetap memperhatikan input output ratio.

Pada umumnya peningkatan fee based income selalu berkaitan dengan

penggunaan teknologi yang mampu meningkatkan pelayanan kepada

nasabahnya. Jadi sebenarnya peluang peningkatan fee based income hanya akan

lebih banyak dimanfaatkan oleh sejumlah bank yang secara teknologi sudah

maju.

Aset tetap yang berlebih, hal ini terjadi bukan hal yang tidak mungkin

karena adanya ekspansifitas tinggi. Pembangunan cabang baru, kendaraan

operasional, mesin ATM, dan sebagainya, menambah daftar panjang inefisiensi

dari segi Aset Tetap yang berlebih. Sebenarnya hal ini bisa diatasi atau

diminimalisir melalui kerjasama yang apik dengan bank konvensional induknya

untuk menekan cost of fixed asset, misalnya dengan optimalisasi office

channeling, strategi ATM bersama, atau dengan terobosan baru yaitu branchless

banking dimana cabang tanpa kantor berbentuk fisik. Selain bisa menghemat

biaya fixed asset, Bank Umum Syariah pun bisa menjangkau lebih dekat dengan

calon nasabah, khususnya nasabah unbankable sehingga bisa tercapainya

financial inclusion.

E. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov

Setelah didapatkan hasil efisiensi dari masing-masing BUS di Indonesia

dan Pakistan, maka selanjutnya dilakukan pengujian statistik untuk mengetahui

ada tidaknya signifikansi perbedaan antara tingkat efisiensi di Indonesia dan

Page 162: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

144

Pakistan. Namun, sebelum itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan

menguji data hasil analisis DEA dengan pengujian statistik yaitu Uji Normalitas

Kolmogrov Smirnov, agar dapat diketahui apakah data terdistribusi normal atau

tidak. Apabila data terdistribusi normal, maka pengujian statistik untuk uji

bedanya menggunakan Uji Independen T-Test. Apabila data tidak terdistribusi

normal, maka pengujian statistik untuk uji bedanya menggunakan Mann Whitney

U-Test.

Adapun hasil pengolahan menggunakan program SPSS 17.0 didapatkan

hasil analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.29: One Sample Kolmogrov-Smirnov Test

aaaaa Scale_Effeciency

N 160

Normal Parametersa,,b Mean .9811

Std. Deviation .03590

Most Extreme Differences Absolute .323

Positive .299

Negative -.323

Kolmogorov-Smirnov Z 4.089

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah dari SPSS 17.0

Berdasarkan tabel 4.29, Uji Normalitas Data denngan Kolmogrov Smirnov

di atas, menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000. Hal ini berarti

data tidak terdistribusi normal, karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0.05. Oleh

sebab itu, pengujian statistik untuk signifikansi perbedaan pada penelitian ini

dilakukan dengan uji Mann Whitney U-Test.

Page 163: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

145

F. Hasil Uji Beda Mann Whitney

Berdasarkan uji normalitas data sebelumnya, maka untuk pengujian

statistik signifikansi perbedaan digunakan uji Mann Whitney U-Test. Adapun

hasil pengolahan menggunakan program SPSS 17.0 didapatkan hasil analisis

data sebagai berikut:

Tabel 4.30: Uji Beda Mann Whitney U-Test

Ranks

Negara N Mean

Rank Sum of Ranks

Scale_Effeciency

Indonesia 80 84.81 6784.50

Pakistan 80 76.19 6095.50

Total 160

Test Statisticsa

Scale_Effeciency

Mann-Whitney U 2855.500

Wilcoxon W 6095.500

Z -1.341

Asymp. Sig. (2-tailed) .180

a. Grouping Variable: Negara

Sumber: Data diolah dari SPSS 17.0

Berdasarkan pada tabel 4.30 dapat diketahui bahwa untuk nilai efisiensi

memiliki nilai signifikansi 0.180 atau lebih dari nilai α=0.05 yang berarti H0

diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan nilai efisiensi pada BUS di Indonesia dan Pakistan.

G. Hasil Analisis Faktor Penentu Efisiensi

1. Uji Kelayakan Data (Panel Unit Root Test)

Langkah awal sebelum mengestimasi model terlebih dahulu dilakukan

uji akar unit terhadap data yang akan digunakan permasing-masing variabel

yang ada dalam model sehingga dapat diketahui stasioneritas data tersebut.

Page 164: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

146

Adaun jenis pengukuran akar unit yang dilakukan adalah menggunakan ADF

pada tingkat level dan Fisrt Stage.

Tabel 4.31: Uji Panel Unit Root (Augmented Dickey Fuller/ADF)

Notasi Level (0%) First Stage (5%)

EF 0.0000 0.0000

ln_AT 0.4583 0.0000

ln_BTK 0.5741 0.0014

ln_DPK 0.5711 0.0000

ln_PL 0.5589 0.0188

ln_PM 0.5572 0.0000

ln_IF 0.5354 0.0000

Sumber: Eviews 9.0, data diolah peneliti

Dalam tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa, hanya satu variabel saja

yang stasioner pada bentuk level yaitu Efisiensi, namun sisanya yaitu Aset

Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya,

Pembiayaan, dan Investasi Finansial memiliki karakteristik data stasioner

pada bentuk fisrt stage.

2. Estimasi Data Panel

Analisa model panel data dikenal tiga macam pendekatan estimasi yaitu

Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect

Model (REM).

a. Common Effect Model (CEM)

Langkah pertama dilakukan pengolahan data menggunakan

pendekatan Common Effect Model (CEM) secara sederhana

menggabungkan (pooled) seluruh data times series dan cross section,

kemudian mengestimasikan model dengan menggunakan metode

Ordinary Least Square (OLS). Hasil pengolahan menggunakan program

Eviews 9.0 didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:

Page 165: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

147

Tabel 4.32: Hasil Common Effect Model

Dependent Variable: EF?

Method: Pooled Least Squares

Date: 05/17/17 Time: 21:19

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 160 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN_AT? -0.053468 0.010010 -5.341470 0.0000

LN_BTK? 0.010450 0.015265 0.684529 0.4947

LN_DPK? 0.405461 0.033230 12.20165 0.0000

LN_IF? -0.088538 0.021178 -4.180572 0.0000

LN_PL? -0.041124 0.009885 -4.160319 0.0001

LN_PM? -0.203716 0.028410 -7.170527 0.0000 R-squared -3.169469 Mean dependent var 0.981197

Adjusted R-squared -3.304842 S.D. dependent var 0.035668

S.E. of regression 0.074005 Akaike info criterion -2.332586

Sum squared resid 0.843421 Schwarz criterion -2.217267

Log likelihood 192.6069 Hannan-Quinn criter. -2.285759

Durbin-Watson stat 0.603766

Sumber: Olah data Eviews 9.0

b. Fixed Effect Model (FEM)

Langkah kedua dilakukan pengolahan data menggunakan estimasi

FEM dengan pembobot (cross section weight) atau General Least Square

(GLS) untuk membandingkan dengan metode Common Effect Model

(CEM). Hasil pengolahan menggunakan program Eviews 9.0 didapatkan

hasil analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.33: Hasil Fixed Effect Model dengan Pendekatan GLS

Dependent Variable: EF?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)

Date: 05/18/17 Time: 19:46

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 160

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.422882 0.098814 14.39965 0.0000

LN_AT? -0.012418 0.004166 -2.981143 0.0034

LN_BTK? -0.011695 0.004552 -2.569038 0.0112

LN_DPK? -0.225789 0.025555 -8.835267 0.0000

Page 166: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

148

LN_IF? 0.075415 0.008270 9.119175 0.0000

LN_PL? 0.011836 0.003632 3.258787 0.0014

LN_PM? 0.140358 0.017595 7.977025 0.0000

Fixed Effects (Cross)

ALBARAKA--C -0.023471

BIPL--C -0.031763

BMI--C 0.058539

BNIS--C -0.029610

BRIS--C 0.030755

BSM--C 0.068295

DIBPL--C -0.065760

MEEZANIB--C -0.006985 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.560857 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.088832 Durbin-Watson stat 1.524870

Sumber: Olah data Eviews 9.0

c. Uji Chow

Langkah selanjutnya adalah memilih metode data panel yang akan

digunakan. Maka dari itu, perlu dilakukan Uji Chow untuk memilih antara

Common Effect Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM). Berikut

merupakan hasil Uji Chow, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.34: Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 14.322212 (7,146) 0.0000

Cross-section Chi-square 83.642069 7 0.0000

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Page 167: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

149

Nilai yang harus diperhatikan pada uji chow adalah nilai probabilitas

dari F-Statistik. Hipotesis yang digunakan dalam uji chow adalah sebagai

berikut:

H0 : Common Effect Model (CEM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

(5%), maka tolak H0. Hasil Uji Chow di atas menunjukan tingkat

signifikansi pada 0.0000, sehingga kesimpulan yang diambil adalah

menolak H0 dan model yang dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM).

d. Random Effect Model (REM)

Setelah dilakukannya uji chow, maka dilakukan pengolahan data

dengan metode pendekatan Random Effect Model (REM) untuk

dibandingkan dengan Fixed Effect Model (FEM). Adapun Hasil

pengolahan dari program Eviews 9.0 didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.35: Hasil Random Effect Model

Dependent Variable: EF?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/17/17 Time: 21:19

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 160

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.320976 0.055356 23.86345 0.0000

LN_AT? -0.008803 0.006012 -1.464133 0.1452

LN_BTK? -0.025418 0.005743 -4.426186 0.0000

LN_DPK? -0.234455 0.026016 -9.012096 0.0000

LN_IF? 0.082738 0.008744 9.461787 0.0000

LN_PL? 0.028051 0.004520 6.205962 0.0000

LN_PM? 0.146341 0.018414 7.947419 0.0000

Random Effects (Cross)

ALBARAKA--C 0.013673

BIPL--C 0.010015

Page 168: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

150

BMI--C 0.012901

BNIS--C -0.047835

BRIS--C 0.009902

BSM--C 0.014550

DIBPL--C -0.023582

MEEZANIB--C 0.010376 Weighted Statistics R-squared 0.454356 Mean dependent var 0.316688

Adjusted R-squared 0.432958 S.D. dependent var 0.032868

S.E. of regression 0.024750 Sum squared resid 0.093725

F-statistic 21.23373 Durbin-Watson stat 1.405097

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.126608 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.176674 Durbin-Watson stat 0.745400

Sumber: Olah data Eviews 9.0

e. Uji Hausman

Langkah selanjutnya adalah memilih metode data panel yang akan

digunakan. Maka dari itu, perlu dilakukan kembali uji penentuan model

yaitu Uji Hausman untuk memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau

Random Effect Model (REM). Berikut merupakan hasil Uji Hausman,

diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.36: Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 19.787749 6 0.0030

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Nilai yang harus diperhatikan pada Uji Hausman adalah nilai

probabilitas dari F-Statistik. Hipotesis yang digunakan dalam Uji

Hausman adalah sebagai berikut:

Page 169: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

151

H0 : Random Effect Model (REM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

(5%), maka tolak H0. Hasil Uji Hausman di atas menunjukan tingkat

signifikansi pada 0.0030, sehingga kesimpulan yang diambil adalah

menolak H0 dan model yang dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM).

3. Pengujian Pelanggaran Asumsi

Berdasarkan analisis model regresi Fixed Effect Model dengan

pembobot (cross section weight) atau General Least Square (GLS), maka

perlu dilakukan uji pelanggaran asumsi dalam rangka menghasilkan model

yang efisien, visibel dan konsisten. Adapun hasil uji pelanggaran asumsi pada

model ini adalah sebagai berikut:

a. Multikolinearitas

Uji pelanggaran asumsi pada multikolineritas terjadi jika pada suatu

model regresi tak satu pun variabel bebas mempunyai koefisien regresi

dari OLS (Ordinary Least Square) yang signifikan secara statistik,

walaupun nilai R2 tinggi. Indikasi multikolinearitas tercermin dari nilai t

dan F statistik hasil regresi. Jika banyak koefisien parameter dari t statistik

diduga tidak signifikan sementara F hitungnya signifikan, maka patut

diduga ada Multikolinearitas.

Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel menggunakan Fixed

Effect Model dengan pendekatan General Least Square (GLS) dapat

dilihat sebagai berikut:

Page 170: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

152

Tabel 4.37: Hasil Multikolineritas

Dependent Variable: EF?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)

Date: 05/18/17 Time: 19:46

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 160

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.422882 0.098814 14.39965 0.0000

LN_AT? -0.012418 0.004166 -2.981143 0.0034

LN_BTK? -0.011695 0.004552 -2.569038 0.0112

LN_DPK? -0.225789 0.025555 -8.835267 0.0000

LN_IF? 0.075415 0.008270 9.119175 0.0000

LN_PL? 0.011836 0.003632 3.258787 0.0014

LN_PM? 0.140358 0.017595 7.977025 0.0000

Fixed Effects (Cross)

ALBARAKA--C -0.023471

BIPL--C -0.031763

BMI--C 0.058539

BNIS--C -0.029610

BRIS--C 0.030755

BSM--C 0.068295

DIBPL--C -0.065760

MEEZANIB--C -0.006985 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.560857 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.088832 Durbin-Watson stat 1.524870

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Berdasarkan tabel di atas, model regresi data panel menggunakan

Fixed Effect Model dengan pendekatan General Least Square (GLS),

semua variabel independen mempunyai koefisien regresi dari GLS yang

signifikan secara statistik, begitu juga dengan nilai R2 yang diperoleh

cukup tinggi mencapai 56.09%. Melihat koefisien parameter dari F

Page 171: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

153

statistik dan t-statistik, serta nilai R2 cukup tinggi, maka dipastikan tidak

ada Multikolinearitas.

b. Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel menggunakan Fixed

Effect Model dengan pendekatan General Least Square (GLS) dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.38: Uji Autokolerasi

Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.560857 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.088832 Durbin-Watson stat 1.524870

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa model regresi data

panel untuk faktor penentu efisiensi tidak terdeteksi autokolerasi. Hal ini

dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson stat 1.5248 yang berarti tidak ada

gejala Autokorelasi.

c. Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel menggunakan Fixed

Effect Model dengan pendekatan General Least Square (GLS) dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.39: Uji Heteroskedastisitas

Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

Page 172: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

154

R-squared 0.560857 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.088832 Durbin-Watson stat 1.524870

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa model regresi data

panel untuk faktor penentu efisiensi tidak terdeteksi heteroskedastisitas.

Hal ini dapat dilihat dari nilai Sum squared resid unweighted > Sum

squared resid weighted yaitu 0.088832 > 0.072198, sehingga tidak

terdeteksi adanya heteroskedastisitas.

4. Pengujian Statistik

Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel menggunakan Fixed

Effect Model dengan pendekatan General Least Square (GLS) didapatkan

hasil penilaian statistik yang relatif bagus, baik dari aspek Adjusted R², F-

statistic, dan t-statistic.

Adapun untuk analisis hasil penelitian dari masing-masing penilaian

Adjusted R², F-statistic, dan t-statistic adalah sebagai berikut:

a. Uji t-statistic

Pengujian secara parsial (t-statistic) digunakan untuk menguji

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika

probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan

bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen, sedangkan apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Ha

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. Berikut

merupakan hasil analisis uji t-statistic sebagai berikut:

Page 173: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

155

Tabel 4.40: Hasil Uji t-statistic

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.422882 0.098814 14.39965 0.0000

LN_AT? -0.012418 0.004166 -2.981143 0.0034

LN_BTK? -0.011695 0.004552 -2.569038 0.0112

LN_DPK? -0.225789 0.025555 -8.835267 0.0000

LN_IF? 0.075415 0.008270 9.119175 0.0000

LN_PL? 0.011836 0.003632 3.258787 0.0014

LN_PM? 0.140358 0.017595 7.977025 0.0000

Fixed Effects (Cross)

ALBARAKA--C -0.023471

BIPL--C -0.031763

BMI--C 0.058539

BNIS--C -0.029610

BRIS--C 0.030755

BSM--C 0.068295

DIBPL--C -0.065760

MEEZANIB--C -0.006985

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Berdasarkan hasil uji t-statistik, maka penjelasannya adalah sebagai

berikut:

a. Pengaruh Aset Tetap terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Aset Tetap (AT) sebesar -0.0124

menunjukkan bahwa arah koefisien negatif pada variabel dependen

yang artinya jika Aset Tetap meningkat maka Efisiensi akan menurun,

sedangkan probabilitas Aset Tetap sebesar 0.0034<0.05 yang berarti H0

ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Aset Tetap

memiliki pengaruh signifikan terhadap Efisiensi.

b. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar -0.2258

menunjukkan bahwa arah koefisien negatif pada variabel dependen yang

artinya jika Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat maka Efisiensi akan

Page 174: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

156

menurun, sedangkan probabilitas Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar

0.0000<0.05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi.

c. Pengaruh Beban Tenaga Kerja terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Beban Tenaga Kerja (BTK) sebesar -

0.0117 menunjukkan bahwa arah koefisien negatif pada variabel

dependen yang artinya jika Beban Tenaga Kerja meningkat maka

Efisiensi akan menurun, sedangkan probabilitas Beban Tenaga Kerja

sebesar 0.0112<0.05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa Beban Tenaga Kerja memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi.

d. Pengaruh Pendapatan Lainnya terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Pendapatan Lainnya (PL) sebesar 0.0118

menunjukkan bahwa arah koefisien positif pada variabel dependen yang

artinya jika Pendapatan Lainnya (PL) meningkat maka Efisiensi akan

meningkat pula, sedangkan probabilitas Pendapatan Lainnya (PL)

sebesar 0.0014<0.05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Lainnya (PL) memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi.

Page 175: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

157

e. Pengaruh Pembiayaan terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Pembiayaan (PM) sebesar 0.1404

menunjukkan bahwa arah koefisien positif pada variabel dependen yang

artinya jika Pembiayaan (PM) meningkat maka Efisiensi akan meningkat

pula, sedangkan probabilitas Pembiayaan (PM) sebesar 0.0000<0.05

yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Pembiayaan (PM) memiliki pengaruh signifikan terhadap

Efisiensi.

f. Pengaruh Invetasi Finansial terhadap Nilai Efisiensi

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Investasi Finansial (IF) sebesar 0.0754

menunjukkan bahwa arah koefisien positif pada variabel dependen yang

artinya jika Investasi Finansial (IF) meningkat maka Efisiensi akan

meningkat pula, sedangkan probabilitas Investasi Finansial (IF) sebesar

0.0000<0.05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa Investasi Finansial (IF) memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi.

b. Uji F-Statistic

Berikut merupakan hasil analisis uji simultan F-statistic yaitu:

Tabel 4.41: Hasil Uji F-Statistic

Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Page 176: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

158

Dengan Hipotesis:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Aset Tetap, Beban

Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya,

Investasi Finansial, dan Pembiayaan terhadap Efisiensi secara

simultan.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Aset Tetap, Beban Tenaga

Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya, Investasi

Finansial, dan Pembiayaan terhadap Efisiensi secara simultan.

Berdasarkan tabel di atas, nilai probabilitas F-statistik sebesar

13.00270, dengan menggunakan tingkat keyakinan = 5%, dimana tingkat

signifikansi 0.05 berarti ditemukan siginifikasi antara terdapat pengaruh

Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya,

Investasi Finansial, dan Pembiayaan secara simultan terhadap Efisiensi.

Maka, keputusan yang diambil adalah menolak H0 karena terdapat

pengaruh yang signifikan antara Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana

Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya, Investasi Finansial, dan Pembiayaan

secara simultan terhadap Efisiensi.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan model dalam penelitian menerangkan variabel dependen.

Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 177: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

159

Tabel 4.42: Hasil Koefisien Determinasi

Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.560857 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.088832 Durbin-Watson stat 1.524870

Sumber: Olah data Eviews 9.0

Berdasarkan tabel di atas, besarnya niai Adjusted R-squared adalah

0.495294. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tingkat efisiensi

perbankan syariah dapat dijelaskan oleh variabel independen (Aset Tetap,

Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Lainnya, Investasi

Finansial, dan Pembiayaan) sebesar 49.53%, sedangkan sisanya (100% -

49.53% = 50.47%) dijelaskan oleh faktor lain di luar model regresi

penelitian.

5. Model Penentu Efisiensi

Model penentu efisiensi dalam tujuannya untuk melihat faktor apa yang

paling berpengaruh terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah adalah

sebagai berikut:

EFs,t = a + b1 lnATs,t + b2 lnDPKs,t + b3 lnBTKs,t + b4 lnPMs,t + b5

lnPLs,t + b3 lnIFs,t + et

Keterangan

EF : Efisiensi

lnAT : logaritma normal Aset Tetap

lnDPK : logaritma normal Dana Pihak Ketiga

lnBTK : logaritma normal Beban Tenaga Kerja

lnPM : logaritma normal Pembiayaan

Page 178: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

160

lnPL : logaritma normal Pendapatan Lainnya

lnIF : logaritma normal Investasi Finansial

Berdasarkan model di atas, didapatlah model terbaik untuk yaitu fixed

effect model dengan pembobot cross-section weights:

Tabel 4.43: Hasil Fixed Effect Model dengan Pendekatan GLS

Dependent Variable: EF?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)

Date: 05/18/17 Time: 19:46

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 160

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.422882 0.098814 14.39965 0.0000

LN_AT? -0.012418 0.004166 -2.981143 0.0034

LN_BTK? -0.011695 0.004552 -2.569038 0.0112

LN_DPK? -0.225789 0.025555 -8.835267 0.0000

LN_IF? 0.075415 0.008270 9.119175 0.0000

LN_PL? 0.011836 0.003632 3.258787 0.0014

LN_PM? 0.140358 0.017595 7.977025 0.0000

Fixed Effects (Cross)

ALBARAKA--C -0.023471

BIPL--C -0.031763

BMI--C 0.058539

BNIS--C -0.029610

BRIS--C 0.030755

BSM--C 0.068295

DIBPL--C -0.065760

MEEZANIB--C -0.006985

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.536560 Mean dependent var 1.303398

Adjusted R-squared 0.495294 S.D. dependent var 0.564321

S.E. of regression 0.022238 Sum squared resid 0.072198

F-statistic 13.00270 Durbin-Watson stat 1.581315

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.560857 Mean dependent var 0.981197

Sum squared resid 0.088832 Durbin-Watson stat 1.524870

Sumber: Olah data Eviews 9

Page 179: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

161

H. Interpretasi

1. Analisis Efisiensi BUS di Indonesia dan Pakistan

Berdasarkan hasil penelitian, BUS di Indonesia lebih efisien

dibandingkan dengan BUS di Pakistan baik menurut asumsi CRS, VRS, dan

Scale, namun tidak ada perbedaan yang signifikan nilai efisiensi pada BUS di

Indonesia dan Pakistan. Adapun secara rata-rata yang paling mendekati

efisiensi optimum pada BUS di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia,

Bank Syariah Mandiri dan Bank BRI Syariah baik berdasarkan asumsi CRS,

VRS, dan Scale yaitu pada titik 99%, sedangkan yang paling terendah adalah

Bank BNI Syariah yang mendapat nilai rata-rata di bawah 99%. Adapun yang

paling mendekati efisiensi optimum pada BUS di Pakistan adalah Al-Baraka

Bank baik berdasarkan asumsi CRS, VRS, dan Scale yaitu pada titik 99%,

sedangkan yang paling terendah adalah Bank Islami Pakistan Limited dan

Meezan Islamic Bank yang mendapat nilai di bawah 99% menurut asumsi

VRS. Namun, bila dibandingkan dengnan asumsi CRS dan Scale, yang

mendapat nilai terendah adalah Dubai Islamic Bank Pakistan Limited, karena

nilai yang diperoleh paling rendah dari ketiga BUS lainnya.

Hasil perhitungan DEA juga memperlihatkan potential improvement

yang dapat dilakukan oleh bank-bank yang belum beroperasi secara efisien.

Berdasarkan pendekatan intermediasi yang berorientasi input, maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas bank syariah di negara Indonesia dan Pakistan

harus mengurangi jumlah total inputnya, sekaligus meningkatkan outputnya

untuk menghasilkan output yang ideal oleh DMU pada tahun-tahun tersebut.

Page 180: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

162

Di Indonesia, variabel yang menjadi penyebab inefisiensi terbesar

adalah Beban Tenaga Kerja yaitu sebesar 19.90% dan Aset Tetap sebesar

12.20%, sedangkan variabel yang efisien adalah Pembiayaan sebesar 0.34%.

Kemudian, di Pakistan, variabel yang menjadi penyebab inefisiensi terbesar

adalah Pendapatan Lainnya yaitu sebesar 10.25%, sedangkan variabel yang

efisien adalah Pembiayaan yang hanya sebesar 1.54%.

2. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi

Berdasarkan hasil Uji t-statistik, faktor apa saja yang paling

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank umum syariah di Indonesia dan

Pakistan yaitu sebagai berikut:

a. Pengaruh Aset Tetap terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Aset Tetap memiliki pengaruh signifikan

terhadap Efisiensi. Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Firdaus & Hossen (2013).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif

dan signifikan atau dengan kata lain semakin banyak aset tetap yang

dimiliki oleh suatu bank maka akan menyebabkan bank tersebut semakin

inefisien dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Hal tersebut

dikarenakan Bank Umum Syariah di Indonesia belum mencapai

economies of scale dan penambahan jumlah aset tetap seperti pembukaan

cabang baru, atau menambah ATM hanya akan meningkatkan biaya yang

dikeluarkan oleh Bank Umum Syariah tersebut. Hal ini juga sesuai dengan

potential improvment pada hasil DEA dimana untuk mencapai kondisi

efisien, bank syariah perlu menurunkan jumlah aset tetap yang berlebihan

Page 181: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

163

dan tidak digunakan sebagaimana mestinya untuk meningkatkan efisiensi

atau kinerja bank.

Namun, hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmat Hidayat (2014), pada penelitian Rahmat Hidayat disebutkan

bahwa Aset Tetap tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Efisiensi.

Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan sampel, objek, dan periode

yang dilakukan oleh peneliti.

b. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Pambuko

(2016), yang menyatakan bahwa adanya dana pihak ketiga yang dapat

dialokasikan kepada sektor aktiva produktif, dapat mempengaruhi

efisiensi bank.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif

dan signifikan atau dengan kata lain semakin besar jumlah Dana Pihak

Ketiga (DPK), maka akan menyebabkan bank tersebut semakin inefisien

dalam mengelola sumber daya (DPK) yang dimilikinya. Kondisi ini

dimaksudkan bahwa, jika Dana Pihak Ketiga semakin banyak, maka

kemampuan bank dalam mengubah DPK menjadi aset-aset produktif

seperti Pembiayaan dan Investasi Portfolio menjadi semakin inefisien. Hal

ini dikarenakan, Dana Pihak Ketiga yang tinggi dan tidak dapat tersalur

dengan baik kepada aset-aset produktif dapat menyebabkan iddle money,

sehingga kinerja bank dalam hal ini efisiensi alokasi dana akan berkurang.

Untuk itulah, diperlukan pengalokasian Dana Pihak Ketiga yang tepat

Page 182: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

164

guna kepada sektor-sektor lain sehingga efisiensi bank bisa meningkat.

Hal ini juga sesuai dengan potential improvment pada hasil DEA dimana

untuk mencapai kondisi efisien, bank syariah perlu menurunkan jumlah

dana pihak ketiga yang bisa menyebabkan iddle money, dan juga perlu

meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan dan berinvestasi pada

surat berharga.

Namun, hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmat Hidayat (2014), pada penelitian Rahmat Hidayat disebutkan

bahwa Dana Pihak Ketiga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Efisiensi. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan sampel, objek,

dan periode yang dilakukan oleh peneliti.

c. Pengaruh Beban Tenaga Kerja terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Beban Tenaga Kerja memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi,

Negoro, dan Rahmawati (2017), yang menyatakan bahwa adanya

kecendrungan perusahaan dalam mengeluarkan biaya tenaga kerja cukup

tinggi, khususnya pada perusahaan perbankan, dapat mempengaruhi

efisiensi perusahaan.

SDM merupakan salah satu asset yang tidak berbentuk fisik pada

individu/pegawai bank baik pengetahuan, etos kerja, keahlian,

pemahaman, energi yang dimiliki oleh individu itu sendiri untuk

memberikan kontribusi serta talenta terbaiknya untuk kemajuan bank.

Pada implementasinya, biasanya bank harus mengalokasikan dana untuk

biaya investasi pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan

Page 183: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

165

dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi SDM dalam bank tersebut.

SDM menjadi indikator terpenting yang dapat memberikan pengaruh

terbesar dalam kinerja keuangan suatu bank, khususnya efisiensi. Apabila

bank mengeluarkan biaya tenaga kerja sebesar 50%, kemudian kinerja

bank meningkat yang dapat dilihat dari pendapatan naik atau kinerja

penyaluran dana yang baik, maka dapat dikatakan bahwa biaya tenaga

kerja yang dikeluarkan sudah efisien untuk bisa menghasilkan kinerja

terbaik baik bank. Namun, terkadang mahalnya investasi yang telah

dikeluarkan oleh bank, tidak sebanding dengan hasil yang diterima oleh

bank (dalam hal ini adalah tidak ada peningkatan kinerja) sehingga bank

mengalami inefisiensi pada sisi biaya tenaga kerja. Hal ini juga sesuai

dengan potential improvment pada hasil DEA dimana untuk mencapai

kondisi efisien, bank syariah perlu menurunkan jumlah biaya tenaga kerja

yang berlebihan dan tidak sesuai target, sehingga lebih memfokuskan pada

pengembangan SDM yang bisa meningkatkan efisiensi atau kinerja bank.

Namun, hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmat Hidayat (2014), pada penelitian Rahmat Hidayat disebutkan

bahwa Biaya Tenaga Kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Efisiensi. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan sampel, objek,

dan periode yang dilakukan oleh peneliti.

d. Pengaruh Pendapatan Lainnya terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Pendapatan Lainnya memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Pambuko

Page 184: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

166

(2016), yang menyatakan bahwa adanya pendapatan yang meningkat,

dapat mempengaruhi efisiensi bank.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan atau dengan kata lain semakin besar jumlah pendapatan

lainnya yang diterima oleh bank, maka akan menyebabkan bank tersebut

semakin efisien dalam mengalokasikan keuntungan tersebut kepada sektor

lain. Kondisi ini dimaksudkan bahwa, jika pendapatan lainnya semakin

banyak, maka kemampuan bank dalam mengelola dana tersebut ke sektor

lain semakin efisien. Hal ini dikarenakan, pendapatan lainnya biasanya

berasal dari fee based income. Fee based income dapat diperoleh dari

penggunaan teknologi atau jasa yang ditawarkan oleh bank. Selain itu,

bank yang memiliki fee based income atau pendapatan yang besar otomatis

akan diindikasikan sebagai bank yang efisien karena mampu

menghasilkan keuntungan dari sumber daya yang telah dikelolanya.

Hal ini juga sesuai dengan potential improvment pada hasil DEA

dimana untuk mencapai kondisi efisien, bank syariah harus meningkatkan

jumlah pendapatan lainnya sesuai target sehingga jika jumlah pendapatan

lainnya ditingkatkan, maka akan menghasilkan bank yang efisien.

e. Pengaruh Pembiayaan terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Pembiayaan memiliki pengaruh signifikan

terhadap Efisiensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Pambuko (2016) dan

Rakhmat Hidayat (2014), yang menyatakan bahwa adanya pembiayaan

yang merupakan hasil alokasi dari dana pihak ketiga, dapat mempengaruhi

efisiensi bank.

Page 185: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

167

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan atau dengan kata lain semakin besar jumlah pembiayaan

yang disalurkan, maka akan menyebabkan bank tersebut semakin efisien

dalam mengalokasikan sumber daya (DPK) yang dimiliki. Kondisi ini

dimaksudkan bahwa, jika pembiayaan semakin banyak, maka kemampuan

bank dalam menjadikan DPK menjadi Pembiayaan semakin efisien. Hal

ini dikarenakan, pembiayaan yang tinggi menghasilkan keuntungan yang

tinggi, sehingga kinerja bank dalam hal ini efisiensi alokasi dana akan

baik. Untuk itulah, diperlukan penyaluran kepada sektor pembiayaan yang

produktif sehingga efisiensi bank bisa meningkat. Hal ini juga sesuai

dengan potential improvment pada hasil DEA dimana untuk mencapai

kondisi efisien, bank syariah harus meningkatkan jumlah pembiayaan

yang dialokasikan kepada masyarakat secara produktif dan sesuai target

sehingga jika jumlah pembiayaan ditingkatkan, maka akan menghasilkan

bank yang efisien dari aspek intermediary.

f. Pengaruh Invetasi Finansial terhadap Nilai Efisiensi

Berdasarkan hasil uji t, Investasi Finansial memiliki pengaruh

signifikan terhadap Efisiensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Pambuko

(2016) dan Firdaus & Hosen (2013) yang menyatakan bahwa adanya

investasi pada surat berharga, dapat mempengaruhi efisiensi bank.

Hal tersebut dikarenakan dengan jumlah investasi pada surat

berharga yang besar, otomatis akan lebih mudah dalam mengadopsi

teknologi baru yang dapat meningkatkan keuntungan dan meminimalkan

biaya manajemen. Atau dengan kata lain semakin besar keuntungan yang

Page 186: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

168

diperoleh dari investasi pada surat berharga akan membuat bank semakin

efisien dalam mengelola surmber dayanya. Hal ini mengindikasikan

bahwa bank syariah yag dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dari

investasi pada surat berharga, maka akan beroperasi secara efisien. Hal ini

juga sesuai dengan potential improvment pada hasil DEA dimana untuk

mencapai kondisi efisien, bank syariah perlu meningkatkan investasi pada

surat berharga yang memiliki potensi baik di masa mendatang, sehingga

efisiensi atau kinerja bank dapat meningkat.

Namun, hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmat Hidayat (2014), pada penelitian Rahmat Hidayat disebutkan

bahwa Investasi Finansial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Efisiensi. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan sampel, objek,

dan periode yang dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel

independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Baik dari Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan,

Pendapatan Lainnya, maupun Investasi Finansial secara signifikan

berpengaruh terhadap Efisiensi pada model ini. Adapun yang memiliki

pengaruh lebih besar pada Efisiensi adalah Dana Pihak Ketiga dengan nilai

signifikansi 0.0000 dan nilai koefisien sebesar -0.225789 yang artinya

memiliki pengaruh sebesar 22.58% terhadap nilai Efisiensi pada model, dan

disusul oleh Pembiayaan dengan nilai signifikansi 0.0000 dan nilai koefisien

sebesar 0.140358 yang artinya memiliki pengaruh sebesar 14.03% terhadap

Efisiensi pada model.

Page 187: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

169

Hal ini sesuai dengan pendekatan yang diambil oleh peneliti dalam

menentukan nilai efisiensi menggunakan DEA, karena pada dasarnya bank

secara intermediasi harus efisien dalam melaksanakan fungsinya yaitu

mengelola dana yang dihimpun dengan dana yang akan disalurkan, sehingga

melalui model ini bank selaku lembaga intermediari dituntut untuk bisa

menyalurkan dana ke sektor-sektor lain, DPK tidak hanya dijadikan iddle

money saja.

Page 188: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

170

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat efisiensi

Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pakistan selama periode 2012-2016

dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis berdasarkan asumsi

CRS, VRS, dan juga Scale Efficiency. Penelitian ini menggunakan 4 sampel BUS

di Indonesia dan 4 sampel BUS di Pakistan pada kuartal pertama sampai dengan

keempat pada tahun 2012-2016. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas

pada bab IV, maka ditemukan beberapa kesimpulan pada penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, BUS di Indonesia lebih efisien dibandingkan

dengan BUS di Pakistan baik menurut asumsi CRS, VRS, dan Scale, namun

tidak ada perbedaan yang signifikan nilai efisiensi pada BUS di Indonesia dan

Pakistan. Adapun secara rata-rata yang paling mendekati efisiensi optimum

pada BUS di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri dan Bank BRI Syariah baik berdasarkan asumsi CRS, VRS, dan Scale

yaitu pada titik 99%, sedangkan yang paling terendah adalah Bank BNI

Syariah yang mendapat nilai rata-rata di bawah 99%. Adapun yang paling

mendekati efisiensi optimum pada BUS di Pakistan adalah Al-Baraka Bank

baik berdasarkan asumsi CRS, VRS, dan Scale yaitu pada titik 99%,

sedangkan yang paling terendah adalah Bank Islami Pakistan Limited dan

Meezan Islamic Bank yang mendapat nilai di bawah 99% menurut asumsi

VRS. Namun, bila dibandingkan dengnan asumsi CRS dan Scale, yang

Page 189: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

171

mendapat nilai terendah adalah Dubai Islamic Bank Pakistan Limited, karena

nilai yang diperoleh paling rendah dari ketiga BUS lainnya.

2. Berdasarkan model faktor yang mempengaruhi efisiensi disimpulkan bahwa

semua variabel baik dari Aset Tetap, Beban Tenaga Kerja, Dana Pihak

Ketiga, Pembiayaan, Pendapatan Lainnya, maupun Investasi Finansial secara

signifikan berpengaruh terhadap Efisiensi. Adapun yang memiliki pengaruh

lebih besar pada Efisiensi adalah Dana Pihak Ketiga, dan disusul oleh

Pembiayaan, berdasarkan sampel yang ada.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka peneliti mencoba mengemukakan implikasi yang dapat

bermanfaat, diantaranya sebagai berikut:

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

mengenai kinerja perbankan, khususnya tentang efisiensi keuangan bank

syariah di Indonesia dan Pakistan bagi peneliti maupun bagi peneliti

selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan

kepustakaan dan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan pengembangan

penelitian-penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.

Adapun bagi peneliti selanjutnya sebaiknya objek pada penelitian ini

tidak hanya menggunakan empat Bank Umum Syariah bisa juga ditambah

menjadi sepuluh atau lebih Bank Umum Syariah. Begitu pula dengan periode

penelitian juga dapat diperbaharui agar hasil yang diperoleh dapat

menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini.

Page 190: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

172

Begitu pula compare dengan negara lain bahkan kalau bisa objek

penelitiannya se-Asia Tenggara supaya lebih komprehensif. Selain itu, alat

analisisnya bisa menggunakan metode analisis yang bersifat parametrik

misalnya metode Stochatic Frontier Analysis (SFA). Dengan metode analisis

ini, peneliti dapat menganalisis efisiensi bank syariah dengan menggunakan

pendekatan efisiensi biaya, sehingga diperoleh tingkat efisiensi berdasarkan

biaya yang dikeluarkan oleh bank. Adapun untuk two stage-nya, bisa

menggunakan metode analisis Regresi Tobit, yaitu untuk melihat faktor-

faktor lingkungan (eksternal) apa saja yang mempengaruhi nilai efisiensi,

sehingga bisa didapatkan hasil penelitian yang lebih komprehensif mengenai

efisiensi bank syariah.

4. Bagi Manajemen Bank Syariah

Kebijakan ekspansifitas yang agresif di tengah masih minimnya tingkat

aset Bank Umum Syariah bisa membuat inefisiensi pada entitas tersebut, oleh

karenanya perlu adanya kontrol dan strategi yang baik dari internal bank.

Perlu adanya strategi marketing dan inovasi produk yang kompetitif

baik dari produk penghimpunan dana maupun dari produk penyaluran dana

agar bisa bersaing, dengan penguatan kerjasama yang baik antara internal

bank, DSN-MUI, dan regulator.

Beban personalia yang menjadi penyebab utama dalam inefisiensi Bank

Umum Syariah, hal ini perlu adanya strategi dalam manajemen SDM, seperti

menerapkan AO Multispesialisasi. Selain itu, perlu melakukan penghematan,

dari transformasi ke digital, core banking, dan sebagainya. Ini memang upaya

Page 191: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

173

yang tidak bisa sesaat karena perkembangan teknologi yang sangat cepat,

sehingga perbankan syariah juga dituntut harus sustainable.

Untuk mengatasi fixed asset yang membengkak, hal ini bisa diterapkan

strategi branchless banking, sehingga selain meningkatkan efisiensi, bank

dapat efektif dalam penyaluran pembiayaan bagi nasabah yang unbankable.

Selain itu, penguatan kerjasama office channeling maupun teknologi

perbankannya untuk menekan cost of fixed asset bisa menjadi solusi. Tentu

hal ini perlu dukungan kebijakan supervisi dari regulator agar bisa berjalan

dengan baik.

Peningkatan teknologi pun juga menjadi perhatian penting bagi bank

syariah di era milenium ini, karena penggunaan teknologi menjadi hal yang

dimanfaatkan beberapa bank untuk meningkatkan pendapatan operasional

lainnya. Khususnya yang berasal dari fee based income perlu mendapat

perhatian yang harus dilakukan terkait dengan input output ratio. Pada

umumnya peningkatan fee based income selalu berkaitan dengan penggunaan

teknologi yang mampu meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya. Jadi,

sebenarnya peluang peningkatan fee based income hanya akan lebih banyak

dimanfaatkan oleh sejumlah bank yang secara teknologi sudah maju. Adapun

cara lain yang dapat digunakan dengan melakukan joint atau sharing

operation. Dalam bidang ATM penggunaan fasilitas VSAT dan disaster

recovery center dapat dilakukan secara bersama-sama.

5. Bagi Pemerintahan/Regulator

Membengkaknya beban tenaga kerja, pihak regulator dapat

menerapkan standar minimum dana personalia yang tepat. Mengingat supply

Page 192: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

174

dan demand kebutuhan SDM syariah yang bermasalah, pihak praktisi,

akademisi, dan regulator perlu untuk duduk bersama agar terciptanya link and

match, sehingga permasalahan minimnya tenaga kerja yang handal di bidang

keuangan syariah bisa teratasi.

Pihak regulator perlu meningkatkan literasi keuangan syariah dan

utilitas produk keuangan syariah. Seperti kita ketahui, tingkat pengetahuan

masyarakat terhadap keuangan syariah masih minim. Hal ini bisa berdampak

pada perkembangan bank syariah, khususnya tingkat efisiensi itu sendiri.

Beberapa program telah diusungkan oleh pemerintah khususnya OJK untuk

meningkatkan literasi terkait keuangan syariah, rekomendasi dari peneliti

adalah tetap jalin kerjasama dengan organisasi-organisasi yang bergerak

dalam lingkup keuangan syariah untuk membantu meningkatkan literasi

keuangan syariah baik di kalangan atas, menengah dan bawah. Selain itu,

OJK juga bisa membuat video learning terkait keuangan syariah dan bisa

diputar di tempat-tempat ramai seperti di KRL, Bandara, Terminal, Busway,

dan lain-lain.

OJK dan Kementrian BUMN bisa mensinergikan bank syariah plat

merah untuk bisa memiliki perusahaan switcing sendiri sama seperti bank

induknya, sehingga sistem operasional ATM secara penuh dapat dikelola oleh

perusahaan pengalih transaksi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yaitu PT Jalin Pembayaran Nasional (JPN). Dengan terintegrasinya ATM

tersebut, dapat meningkatkan efisiensi bank syariah. Lewat kerja sama itu

pula, satu perbankan bisa menggunakan empat mesin ATM milik BUMN

sehingga setiap bank tidak perlu berinvestasi ATM baru.

Page 193: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

175

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal., & Endri. 2009. "Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)". Jurnal Akuntansi

dan Keuangan, Vol. II, No. 1, 21-29.

Acarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

Amirillah, Afif. 2014. "Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia". Journal of

Economics and Policy Vol. 7, No. 2, 141-150.

Antonio, Muhammad Syafi'i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia

Publisher.

Baltagi, Badi H. 2005. Econometric Analysis of Panel Data. England: John Wiley

& Sons Ltd.

Berger, Allen N., & Humphrey, David B. 1997. "Efficiency of Financial

Institutions: International Survey and Directions for Future Research".

European Journal of Operational Research.

Cooper, William W., Seiford, Lawrance M., & Tone, Kaoru. 2007. Data

Envelopment Analysis, Second Edition. New York: Springer.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dewi, K. R., Negoro, N. P., & Rahmawati, Y. (2017). Peran Human Capital

Terhadap Efisiensi Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Sains dan

Seni, Vol 6, No. 1, 2337-3520.

Endri. 2011. "Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi

Two-Stage Data Envelopment Analysis". STEI Tazkia.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.

Fauzi, Ahmad. 2014. "Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia:

Apakah Efisien dalam Profitabilitas Operasional?" Forum Riset Keuangan

Syariah 2014, hal. 215.

Firdaus, Muhammad Faza, & Hossen, Muhammad Nadratuzzaman. 2013. Efesiensi

Bank Umum Syariah menggunakan Two Stage Data Envelopment

Analysis." Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 167-188.

Page 194: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

176

Ghazali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. USA: McDraw Hill.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika, Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Hadad, M. D., Santoso, W., Ilyas, D., & Mardanugraha, E. 2003. "Analisis Efisensi

Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Nonparametrik Data

Envelopment Analysis (DEA)." Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank

Indonesia Research Paper, No. 7/5.

Hamka. (2007). Tafsir al-Azhar Juz XV. Jakarta: .......

Hidayat, Rahmat. 2011. "Kajian Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia". Media

Riset Bisnis & Manajemen Vol. 11, No. 1, April.

Hidayat, Rahmat. 2014. Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik. Bekasi:

Gramata Publishing.

Huri, M. D., & Susilowati, Indah. 2004. "Pengukuran Efisiensi Relatif Emiten

Perbankan Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi

Kasus: Bank-bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002)".

Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol. 1 No 2, 95.

Iskandar, Syamsyu. 2013. Akuntansi Perbankan: Dalam Rupiah dan Valuta Asing.

Jakarta: In Media.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Karim, Adiwarman. 2014. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Presada: Jakarta.

Manan, Abdul. 2012. Hukum Ekonomi Syariah dalam Perspektif Kewenangan

Peradilan Agama. Jakarta: Kencana.

Muharam, Harum., & Pusvitasari, Rizki. 2007. "Analisis Perbandingan Efisiensi

Bank Syariah di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis".

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam.

Munawir. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Pambuko, Z. B. 2016. "Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis". Cakrawala, Vol. XI,

No. 2, 178-194.

Page 195: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

177

Prasetyia, Ferry., & Diendtara, Kanda. 2011. "Pengukuran Efesiensi Perbankan

Syariah Berbasis Manajemen Risiko". Jurnal Keuangan dan Perbankan,

Vol. 15, No. 1, 119.

Purwanto S, D. 2009. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Buku 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Rodoni, Ahmad., & Hamid, Abdul. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:

Zikrul Hakim.

Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

Eviews. Yogyakarta: ANDI.

Sadi, Muhammad. 2015. Konsep Hukum Perbankan Syariah: Pola Relasi Sebagai

Institusi Intermediasi dan Agen Investasi. Malang: Setara Press.

Santoso, A. B., & Sri, T. S. (2012). Manajemen Perkreditan Bank Umum. Jakarta:

Salemba Empat.

Santoso, Singgih. 2005. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk

Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sari, Ditta Feicyllia., & Suprayogi, Noven. 2015. "Membandingkan Efisiensi

Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di

Indonesia dengan Metode Data Envelopment Anaysis (DEA)". JESTT Vol.

2, No. 8, 673-688.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Subramanyam, K. R., & Wild, Jhon. J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Srimindarti, C. 2006. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur

Kinerja. Semarang: STIE Stikubank.

Sudarsono, Heri. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan

Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharjo, Bambang. 2013. Statistika Terapan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan - Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Page 196: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

178

Suliyanto, & Jati, Dian Purnomo. 2014. "Perbandingan Efesiensi Bank Perkreditan

Rakyat dan Bank Umum dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis".

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 18, No. 2, 297.

Supranto, Joko. 2010. Ekonometrika. Bogor: Ghalia Indonesia.

Supriyanto. 2009. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Indeks.

Suryani, Handryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Sutawijaya, A., & Lestari, E. P. 2009. "Efisiensi Teknik Perbankan Indonesia Pasca

Krisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA". Jurnal

Ekonomi Pembangunan, Vol. 10 No.1.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Syamsi, Ibnu. 2007. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Usman, Rachmadi. 2012. Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta:

Sinar.

Verbeek, Marno. 2004. A Guide to Modern Econometrics. England: John Wiley &

Sons Ltd.

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews, Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wiroso. 2011. Produk Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti.

Yaya, R., Martawireja, A. E., & Abdurahim, A. 2014. Akuntansi Perbankan

Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Zainal, N. S., & Ismail, M. (2012). "Islamic Banking Efficiency: A DEA Approach".

3rd International Conference On Business and Economic Research (3rd

ICBER) Proceeding, 1952-1965.

Islamic Financial Services Industry Stability Report. 2016. Islamic Financial

Services Board

Islamic Finance in Asia: Development, Prospects, and Inclusive Growth. 2015.

Islamic Financial Services Board & Asian Development Bank

Islamic Banking Bulletin 2012, State Bank of Pakistan

Page 197: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

179

Islamic Banking Bulletin 2013, State Bank of Pakistan

Islamic Banking Bulletin 2014, State Bank of Pakistan

Islamic Banking Bulletin 2015, State Bank of Pakistan

Islamic Banking Bulletin 2016, State Bank of Pakistan

Statistik Perbankan Syariah 2012, Bank Indonesia

Statistik Perbankan Syariah 2013, Bank Indonesia

Statistik Perbankan Syariah 2014, Otoritas Jasa Keuangan

Statistik Perbankan Syariah 2015, Otoritas Jasa Keuangan

Statistik Perbankan Syariah 2016, Otoritas Jasa Keuangan

https://www.syariahmandiri.co.id/ diakses pada tanggal 02 Mei 2017

http://www.bankmuamalat.co.id/ diakses pada tanggal 02 Mei 2017

http://www.bnisyariah.co.id/ diakses pada tanggal 02 Mei 2017

http://www.brisyariah.co.id/ diakses pada tanggal 02 Mei 2017

http://www.albaraka.com.pk/ diakses pada tanggal 05 Mei 2017

http://bankislami.com.pk/ diakses pada tanggal 05 Mei 2017

https://www.dibpak.com/ diakses pada tanggal 05 Mei 2017

https://www.meezanbank.com/ diakses pada tanggal 05 Mei 2017

http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/11/16/lur1fb-2023-

indonesia-pimpin-industri-keuangan-syariah-dunia diakses pada tanggal 10

Mei 2017

Page 198: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

180

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Lampiran:

1. Data Sekunder Sebelum Diolah

2. Hasil Efisiensi DEA CRS – (Sumber: DEAFrontier)

3. Hasil Efisiensi DEA VRS – (Sumber: DEAFrontier)

4. Target to Optimum Efficient DEA – VRS (Sumber: DEAFrontier)

5. Panel Unit Root Test (Augmented Dickey Fuller/ADF)

Page 199: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

181

Data Sekunder Sebelum Diolah

1. Indonesia (Dalam Jutaan Rupiah)

PERIODE BANK BTK DPK AT PL PM IF

2012Q1 BSM 271,925 42,371,223 2,363,864 328,395 36,271,914 8,929,156

2012Q2 BSM 489,702 42,727,170 1,710,178 612,749 38,686,029 7,075,760

2012Q3 BSM 706,720 43,918,084 1,634,674 860,619 40,559,192 6,819,427

2012Q4 BSM 973,160 46,687,969 1,458,417 1,137,920 43,096,256 7,509,316

2013Q1 BSM 270,407 47,619,185 1,397,566 295,751 44,737,441 7,361,456

2013Q2 BSM 589,551 50,529,792 1,860,286 626,868 46,795,123 7,513,976

2013Q3 BSM 928,550 53,649,161 1,516,482 888,458 48,093,542 9,567,373

2013Q4 BSM 1,192,403 55,767,955 2,123,519 1,192,864 48,723,715 10,750,661

2014Q1 BSM 343,346 54,510,183 2,214,057 278,323 48,067,336 10,277,797

2014Q2 BSM 683,029 54,652,683 2,085,709 504,427 48,725,262 10,449,366

2014Q3 BSM 1,022,584 57,071,718 2,041,567 783,649 47,432,859 13,178,431

2014Q4 BSM 1,359,776 59,820,572 2,282,608 1,001,565 46,066,124 15,085,795

2015Q1 BSM 379,074 59,198,066 2,398,275 267,311 47,413,049 15,182,012

2015Q2 BSM 966,425 59,164,461 2,563,328 1,824,013 50,255,939 13,993,807

2015Q3 BSM 1,276,046 59,707,778 2,708,673 3,448,768 50,405,127 14,554,684

2015Q4 BSM 1,685,208 62,112,879 2,622,325 798,611 50,893,511 16,832,327

2016Q1 BSM 491,390 63,160,283 2,659,917 171,276 50,567,308 18,832,281

2016Q2 BSM 957,458 63,792,138 2,570,050 353,090 52,520,809 17,265,170

2016Q3 BSM 1,393,253 65,977,531 2,211,472 515,368 53,047,287 19,642,898

2016Q4 BSM 1,844,686 69,949,861 2,530,837 722,217 55,388,246 21,577,652

2012Q1 BMI 128,001 27,511,865 979,605 90,847 23,206,627 6,419,935

2012Q2 BMI 266,005 28,229,124 863,756 229,046 25,746,402 5,739,656

2012Q3 BMI 413,224 30,793,835 883,629 332,316 27,884,997 6,321,389

2012Q4 BMI 564,875 39,422,307 883,607 402,692 32,843,988 10,317,334

2013Q1 BMI 181,275 40,056,618 954,795 100,341 35,269,600 9,612,677

2013Q2 BMI 382,329 40,780,470 996,729 238,158 38,089,107 8,129,240

2013Q3 BMI 592,711 43,531,102 1,349,636 377,753 39,713,994 8,295,361

2013Q4 BMI 754,059 45,022,858 1,585,134 441,960 41,779,112 9,206,863

2014Q1 BMI 215,893 44,580,901 1,739,507 137,128 42,386,500 8,411,948

2014Q2 BMI 430,506 48,832,261 1,922,318 231,810 44,529,089 9,843,682

2014Q3 BMI 652,780 50,268,112 2,202,400 306,946 45,657,811 9,688,840

2014Q4 BMI 860,392 53,496,985 3,292,737 313,515 42,938,217 14,549,833

2015Q1 BMI 227,947 44,037,649 3,131,597 68,041 40,851,776 9,228,660

2015Q2 BMI 476,489 41,770,048 4,105,501 160,215 41,399,859 9,886,782

2015Q3 BMI 700,753 42,380,242 4,418,794 485,571 40,919,690 10,844,510

2015Q4 BMI 924,521 45,077,653 4,926,194 434,666 40,735,121 11,729,748

2016Q1 BMI 267,667 40,984,915 4,935,514 253,985 39,877,001 8,680,017

2016Q2 BMI 534,150 39,890,896 4,725,157 758,922 39,696,616 8,293,189

2016Q3 BMI 707,179 41,073,752 4,828,078 258,324 39,790,041 9,828,528

Page 200: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

182

2016Q4 BMI 880,812 41,919,920 5,088,390 343,171 40,050,420 11,163,564

2012Q1 BNIS 60,586 6,921,122 62,319 53,560 5,312,650 3,514,078

2012Q2 BNIS 132,449 7,247,944 76,548 142,988 5,777,755 2,658,139

2012Q3 BNIS 190,724 7,721,027 82,028 202,848 6,472,513 2,405,494

2012Q4 BNIS 317,073 8,980,035 105,597 318,607 7,513,233 2,596,610

2013Q1 BNIS 95,371 10,683,235 134,038 81,553 8,366,904 3,634,208

2013Q2 BNIS 220,666 10,386,112 120,045 133,110 9,408,658 3,097,110

2013Q3 BNIS 340,320 10,960,565 119,810 194,748 10,387,077 3,170,908

2013Q4 BNIS 461,512 11,488,209 164,396 270,848 11,051,094 2,980,444

2014Q1 BNIS 120,486 12,613,835 118,519 31,531 13,907,000 3,099,770

2014Q2 BNIS 268,315 13,509,005 210,138 59,742 13,367,876 3,543,686

2014Q3 BNIS 412,967 14,932,565 158,387 101,803 13,871,888 4,002,636

2014Q4 BNIS 644,458 16,246,405 370,232 139,924 14,786,638 4,099,896

2015Q1 BNIS 201,839 17,422,874 384,274 39,497 15,697,752 4,558,527

2015Q2 BNIS 337,158 17,321,427 407,399 63,268 16,741,370 3,826,251

2015Q3 BNIS 519,228 18,930,220 415,983 99,019 16,971,124 5,581,774

2015Q4 BNIS 646,364 19,322,756 419,757 137,828 17,765,096 5,020,649

2016Q1 BNIS 164,730 20,918,881 451,278 32,128 18,044,641 6,390,748

2016Q2 BNIS 378,504 21,834,360 496,516 72,069 18,981,364 6,436,788

2016Q3 BNIS 566,346 22,766,399 469,278 126,705 19,532,253 7,137,185

2016Q4 BNIS 724,498 24,233,009 558,824 159,368 20,493,609 7,604,202

2012Q1 BRIS 76,054 8,899,482 176,580 41,767 8,895,289 1,245,719

2012Q2 BRIS 168,146 9,410,923 187,540 74,433 9,499,597 1,561,844

2012Q3 BRIS 254,463 10,153,407 213,906 108,458 9,967,398 1,767,749

2012Q4 BRIS 323,383 11,948,889 159,989 169,071 11,186,856 2,457,962

2013Q1 BRIS 100,616 13,063,951 206,874 35,569 11,731,984 2,872,982

2013Q2 BRIS 208,351 13,832,170 258,190 74,426 13,034,791 2,780,656

2013Q3 BRIS 328,920 13,924,879 254,358 107,172 13,454,988 2,668,548

2013Q4 BRIS 400,267 14,349,712 198,879 138,109 13,921,114 2,858,859

2014Q1 BRIS 135,081 13,990,979 323,554 14,876 13,708,715 3,175,005

2014Q2 BRIS 252,989 15,116,605 361,469 32,758 13,997,644 3,497,899

2014Q3 BRIS 384,143 15,494,505 245,649 53,487 14,435,812 3,629,786

2014Q4 BRIS 452,036 16,947,388 428,834 83,454 15,416,277 4,468,751

2015Q1 BRIS 121,797 17,562,001 540,185 30,180 15,172,604 4,655,483

2015Q2 BRIS 310,295 17,310,457 514,895 65,918 16,071,540 5,029,001

2015Q3 BRIS 436,466 18,863,643 542,857 101,920 16,469,500 5,821,612

2015Q4 BRIS 509,946 20,123,656 552,095 143,116 16,660,573 7,080,609

2016Q1 BRIS 172,676 20,279,023 510,541 37,748 16,893,559 6,907,165

2016Q2 BRIS 279,094 20,935,807 674,710 69,926 17,855,563 6,440,158

2016Q3 BRIS 458,215 21,193,544 618,666 104,541 17,740,932 7,346,416

2016Q4 BRIS 538,227 22,019,067 876,601 145,202 18,035,451 8,973,624

Page 201: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

183

2. Pakistan (Dalam Jutaan Ruppee)

PERIODE BANK BTK DPK AT PL PM IF

2012Q1 ALBARAKA 493 58,497 2,766 94 26,028 27,050

2012Q2 ALBARAKA 977 61,308 2,736 199 26,414 27,625

2012Q3 ALBARAKA 1,474 57,084 2,603 311 23,536 27,152

2012Q4 ALBARAKA 1,991 63,279 2,629 406 28,783 27,422

2013Q1 ALBARAKA 507 63,251 2,923 130 30,962 26,614

2013Q2 ALBARAKA 1,063 73,773 2,767 261 34,234 27,538

2013Q3 ALBARAKA 1,619 73,105 2,720 421 31,509 30,255

2013Q4 ALBARAKA 2,119 75,547 2,726 593 37,021 22,162

2014Q1 ALBARAKA 636 67,134 2,727 222 36,850 16,531

2014Q2 ALBARAKA 1,298 80,358 2,686 394 41,724 25,965

2014Q3 ALBARAKA 1,948 76,289 2,656 559 36,246 26,167

2014Q4 ALBARAKA 2,546 80,223 2,667 727 47,023 19,561

2015Q1 ALBARAKA 653 77,059 2,704 145 44,281 19,338

2015Q2 ALBARAKA 1,406 81,782 2,691 323 45,726 19,159

2015Q3 ALBARAKA 2,139 75,536 2,705 479 44,586 19,222

2015Q4 ALBARAKA 2,849 71,644 2,672 656 47,645 15,278

2016Q1 ALBARAKA 687 68,929 2,714 151 49,029 16,712

2016Q2 ALBARAKA 1,526 75,483 2,708 322 46,804 21,023

2016Q3 ALBARAKA 2,372 77,959 2,681 491 49,637 21,183

2016Q4 ALBARAKA 3,414 105,843 4,502 874 66,785 24,602

2012Q1 BIPL 524 48,716 1,757 74 17,655 18,662

2012Q2 BIPL 556 54,530 1,758 74 17,729 24,231

2012Q3 BIPL 598 56,706 1,768 223 18,366 27,777

2012Q4 BIPL 2,272 64,216 1,913 534 27,433 28,995

2013Q1 BIPL 610 64,786 1,843 138 26,416 28,714

2013Q2 BIPL 645 69,828 1,835 92 30,441 30,117

2013Q3 BIPL 647 70,423 1,829 99 32,758 31,665

2013Q4 BIPL 2,488 75,226 2,958 454 38,309 31,610

2014Q1 BIPL 755 77,576 3,162 169 37,945 32,165

2014Q2 BIPL 820 85,466 3,213 159 37,696 35,803

2014Q3 BIPL 893 89,590 3,132 133 43,057 38,581

2014Q4 BIPL 1,509 90,331 3,380 632 41,097 30,655

2015Q1 BIPL 919 93,368 3,397 152 41,796 34,196

2015Q2 BIPL 1,137 141,334 5,627 172 57,599 40,149

2015Q3 BIPL 1,117 145,112 5,603 121 57,174 42,260

2015Q4 BIPL 5,037 153,058 5,633 570 69,576 35,886

2016Q1 BIPL 1,457 144,485 6,025 154 75,231 71,933

2016Q2 BIPL 1,478 148,609 6,147 193 81,449 73,031

2016Q3 BIPL 1,501 155,074 6,303 170 81,436 72,171

Page 202: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

184

2016Q4 BIPL 6,142 154,400 9,348 638 77,817 46,317

2012Q1 DIBPL 618 42,069 1,547 105 22,606 12,853

2012Q2 DIBPL 668 47,799 1,563 105 22,487 18,825

2012Q3 DIBPL 702 49,310 1,586 191 22,189 17,013

2012Q4 DIBPL 2,846 53,110 1,535 695 26,315 21,335

2013Q1 DIBPL 744 53,883 1,476 151 27,899 28,251

2013Q2 DIBPL 811 57,806 1,417 206 31,133 29,826

2013Q3 DIBPL 806 60,991 1,405 170 30,843 28,994

2013Q4 DIBPL 3,183 67,639 1,455 743 35,540 25,044

2014Q1 DIBPL 865 73,667 1,410 320 37,005 21,047

2014Q2 DIBPL 974 75,878 1,394 336 41,899 26,820

2014Q3 DIBPL 996 69,954 1,544 232 47,528 24,310

2014Q4 DIBPL 3,972 83,844 1,751 1,117 58,840 18,259

2015Q1 DIBPL 1,149 94,823 1,756 221 57,838 19,211

2015Q2 DIBPL 1,243 106,466 1,736 280 64,575 22,020

2015Q3 DIBPL 1,274 109,087 1,696 363 77,100 22,147

2015Q4 DIBPL 4,988 136,744 1,842 1,275 104,954 18,516

2016Q1 DIBPL 1,303 129,767 1,817 338 92,980 26,095

2016Q2 DIBPL 1,320 128,229 1,857 504 96,061 32,890

2016Q3 DIBPL 1,303 129,265 1,822 410 89,606 25,930

2016Q4 DIBPL 5,264 129,265 1,870 1,567 93,911 27,212

2012Q1 MEEZANIB 1,742 175,820 4,127 799 61,173 110,411

2012Q2 MEEZANIB 1,708 194,374 4,349 601 52,608 133,047

2012Q3 MEEZANIB 1,836 207,554 4,501 479 56,137 147,071

2012Q4 MEEZANIB 7,193 230,426 4,898 2,399 88,678 152,460

2013Q1 MEEZANIB 1,960 235,018 5,054 754 84,693 170,677

2013Q2 MEEZANIB 2,051 260,348 5,182 810 86,301 172,495

2013Q3 MEEZANIB 2,157 268,087 5,408 874 90,917 177,537

2013Q4 MEEZANIB 8,404 289,811 5,595 3,502 127,623 151,614

2014Q1 MEEZANIB 2,434 307,227 5,580 1,282 124,064 127,818

2014Q2 MEEZANIB 2,550 317,724 5,635 1,029 116,379 112,050

2014Q3 MEEZANIB 2,552 329,934 6,057 1,089 138,322 109,462

2014Q4 MEEZANIB 10,460 380,422 6,273 4,755 175,712 114,089

2015Q1 MEEZANIB 3,043 391,350 6,428 1,156 146,540 103,110

2015Q2 MEEZANIB 3,339 434,527 7,179 1,030 144,468 102,913

2015Q3 MEEZANIB 3,386 438,279 7,652 1,250 155,797 105,032

2015Q4 MEEZANIB 13,561 471,821 8,057 4,597 207,569 146,305

2016Q1 MEEZANIB 3,632 468,910 8,072 1,333 201,247 193,243

2016Q2 MEEZANIB 3,753 500,983 8,847 1,475 225,262 195,228

2016Q3 MEEZANIB 3,832 500,939 8,961 1,507 222,994 197,167

2016Q4 MEEZANIB 15,488 564,024 8,924 5,797 311,530 130,156

Page 203: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

185

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

a. Bank Syariah Mandiri

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS with Benchmarks

1 BSM2012Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2012Q1

2 BSM2012Q2 0.97987 0.851 Increasing 0.006 BSM2012Q4 0.732 BSM2013Q1 0.113 BSM2015Q3 3 BSM2012Q3 0.99742 0.926 Increasing 0.616 BSM2012Q4 0.289 BSM2013Q1 0.022 BSM2015Q3 4 BSM2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2012Q4 5 BSM2013Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2013Q1 6 BSM2013Q2 0.99175 1.060 Decreasing 0.372 BSM2012Q4 0.687 BSM2013Q1 7 BSM2013Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2013Q3 8 BSM2013Q4 0.97563 1.037 Decreasing 0.670 BSM2013Q1 0.275 BSM2015Q3 0.093 BSM2016Q3 9 BSM2014Q1 0.97718 1.045 Decreasing 0.820 BSM2013Q1 0.222 BSM2016Q1 0.004 BSM2016Q3

10 BSM2014Q2 0.98828 1.047 Decreasing 0.803 BSM2013Q1 0.048 BSM2015Q3 0.195 BSM2016Q3 11 BSM2014Q3 0.96806 0.966 Increasing 0.419 BSM2013Q1 0.129 BSM2015Q3 0.418 BSM2016Q3 12 BSM2014Q4 0.93098 0.898 Increasing 0.128 BSM2013Q1 0.193 BSM2015Q3 0.577 BSM2016Q3 13 BSM2015Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2015Q1 14 BSM2015Q2 0.99354 1.021 Decreasing 0.291 BSM2013Q1 0.475 BSM2015Q3 0.089 BSM2016Q1 0.167 BSM2016Q3 15 BSM2015Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2015Q3 16 BSM2015Q4 0.99191 0.991 Increasing 0.169 BSM2013Q1 0.111 BSM2015Q3 0.711 BSM2016Q3 17 BSM2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2016Q1 18 BSM2016Q2 0.99485 1.039 Decreasing 0.240 BSM2013Q1 0.251 BSM2016Q1 0.549 BSM2016Q3 19 BSM2016Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2016Q3 20 BSM2016Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BSM2016Q4

Page 204: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

186

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

b. Bank Muamalat Indonesia

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS with Benchmarks

1 MUA2012Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2012Q1 2 MUA2012Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2012Q2 3 MUA2012Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2012Q3 4 MUA2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2012Q4 5 MUA2013Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2013Q1 6 MUA2013Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2013Q2 7 MUA2013Q3 0.98552 1.080 Decreasing 0.296 MUA2012Q3 0.342 MUA2013Q2 0.433 MUA2013Q4 0.009 MUA2016Q2 8 MUA2013Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2013Q4 9 MUA2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2014Q1

10 MUA2014Q2 0.96829 1.145 Decreasing 0.099 MUA2013Q1 0.721 MUA2013Q2 0.122 MUA2014Q1 0.202 MUA2015Q2 11 MUA2014Q3 0.95709 1.158 Decreasing 0.700 MUA2013Q2 0.231 MUA2014Q1 0.107 MUA2015Q2 0.121 MUA2016Q2 12 MUA2014Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2014Q4 13 MUA2015Q1 0.99315 1.039 Decreasing 0.349 MUA2013Q1 0.415 MUA2014Q1 0.275 MUA2016Q1 14 MUA2015Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2015Q2 15 MUA2015Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2015Q3

16 MUA2015Q4 0.99257 1.091 Decreasing 0.439 MUA2012Q4 0.240 MUA2015Q3 0.412 MUA2016Q4 17 MUA2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2016Q1 18 MUA2016Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2016Q2 19 MUA2016Q3 0.98564 0.965 Increasing 0.650 MUA2015Q2 0.310 MUA2015Q3 0.005 MUA2016Q2 20 MUA2016Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 MUA2016Q4

Page 205: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

187

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

c. Bank BNI Syariah

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

with Benchmarks

1 BNIS2012Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2012Q1 2 BNIS2012Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2012Q2 3 BNIS2012Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2012Q3 4 BNIS2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2012Q4 5 BNIS2013Q1 0.99818 1.505 Decreasing 1.443 BNIS2012Q1 0.021 BNIS2012Q2 0.042 BNIS2014Q1 6 BNIS2013Q2 0.94818 0.985 Increasing 0.326 BNIS2012Q1 0.118 BNIS2012Q4 0.255 BNIS2013Q4 0.286 BNIS2014Q1 7 BNIS2013Q3 0.99512 1.076 Decreasing 0.166 BNIS2012Q1 0.428 BNIS2012Q4 0.144 BNIS2013Q4 0.338 BNIS2014Q1 8 BNIS2013Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2013Q4 9 BNIS2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2014Q1

10 BNIS2014Q2 0.94127 1.116 Decreasing 0.224 BNIS2012Q1 0.082 BNIS2013Q4 0.811 BNIS2014Q1 11 BNIS2014Q3 0.91291 1.255 Decreasing 0.340 BNIS2012Q1 0.229 BNIS2013Q4 0.686 BNIS2014Q1 12 BNIS2014Q4 0.89408 1.303 Decreasing 0.259 BNIS2012Q1 0.389 BNIS2013Q4 0.655 BNIS2014Q1 13 BNIS2015Q1 0.87209 1.410 Decreasing 0.455 BNIS2012Q1 0.955 BNIS2014Q1 14 BNIS2015Q2 0.88733 1.236 Decreasing 0.018 BNIS2012Q1 0.100 BNIS2013Q4 1.117 BNIS2014Q1 15 BNIS2015Q3 0.90525 1.706 Decreasing 0.745 BNIS2012Q1 0.120 BNIS2013Q4 0.840 BNIS2014Q1 16 BNIS2015Q4 0.90061 1.581 Decreasing 0.382 BNIS2012Q1 0.332 BNIS2013Q4 0.867 BNIS2014Q1 17 BNIS2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BNIS2016Q1 18 BNIS2016Q2 0.87967 1.950 Decreasing 0.947 BNIS2012Q1 1.003 BNIS2014Q1 19 BNIS2016Q3 0.89458 2.152 Decreasing 1.164 BNIS2012Q1 0.139 BNIS2013Q4 0.850 BNIS2014Q1 20 BNIS2016Q4 0.89035 2.296 Decreasing 1.248 BNIS2012Q1 0.249 BNIS2013Q4 0.799 BNIS2014Q1

Page 206: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

188

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

d. Bank BRI Syariah

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

with Benchmarks

1 BRIS2012Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2012Q1 2 BRIS2012Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2012Q2 3 BRIS2012Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2012Q3 4 BRIS2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2012Q4 5 BRIS2013Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2013Q1 6 BRIS2013Q2 0.97830 1.087 Decreasing 0.225 BRIS2012Q1 0.227 BRIS2012Q4 0.121 BRIS2013Q1 0.120 BRIS2013Q4 7 BRIS2013Q3 0.98251 1.145 Decreasing 0.589 BRIS2012Q2 0.421 BRIS2013Q4 0.072 BRIS2014Q1 0.063 BRIS2015Q2 8 BRIS2013Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2013Q4

9 BRIS2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2014Q1 10 BRIS2014Q2 0.95967 0.980 Increasing 0.109 BRIS2013Q4 0.645 BRIS2014Q1 0.226 BRIS2015Q2 11 BRIS2014Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2014Q3 12 BRIS2014Q4 0.97539 1.003 Decreasing 0.388 BRIS2013Q4 0.547 BRIS2015Q2 0.068 BRIS2016Q4 13 BRIS2015Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2015Q1

14 BRIS2015Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2015Q2 15 BRIS2015Q3 0.98142 1.032 Decreasing 0.397 BRIS2013Q4 0.226 BRIS2015Q2 0.057 BRIS2016Q1 0.352 BRIS2016Q4 16 BRIS2015Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2015Q4 17 BRIS2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2016Q1 18 BRIS2016Q2 0.97358 1.195 Decreasing 0.232 BRIS2012Q2 0.271 BRIS2014Q1 0.483 BRIS2016Q1 0.209 BRIS2016Q4 19 BRIS2016Q3 0.99302 1.059 Decreasing 0.164 BRIS2013Q4 0.123 BRIS2015Q4 0.444 BRIS2016Q1 0.327 BRIS2016Q4 20 BRIS2016Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BRIS2016Q4

Page 207: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

189

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

e. Al-Baraka Bank

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

with Benchmarks

1 AlBaraka2012Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2012Q1 2 AlBaraka2012Q2 0.99128 0.999 Increasing 0.552 AlBaraka2012Q1 0.248 AlBaraka2012Q3 0.023 AlBaraka2012Q4 0.175 AlBaraka2013Q3 3 AlBaraka2012Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2012Q3 4 AlBaraka2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2012Q4 5 AlBaraka2013Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2013Q1

6 AlBaraka2013Q2 0.99735 1.013 Decreasing 0.391 AlBaraka2012Q1 0.187 AlBaraka2013Q3 0.435 AlBaraka2014Q2 7 AlBaraka2013Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2013Q3 8 AlBaraka2013Q4 0.97701 0.948 Increasing 0.008 AlBaraka2014Q1 0.550 AlBaraka2014Q3 0.390 AlBaraka2014Q4 9 AlBaraka2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2014Q1

10 AlBaraka2014Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2014Q2

11 AlBaraka2014Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2014Q3 12 AlBaraka2014Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2014Q4 13 AlBaraka2015Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2015Q1 14 AlBaraka2015Q2 0.96229 0.961 Increasing 0.187 AlBaraka2014Q2 0.078 AlBaraka2014Q4 0.438 AlBaraka2016Q1 0.257 AlBaraka2016Q3 15 AlBaraka2015Q3 0.95020 0.960 Increasing 0.101 AlBaraka2012Q4 0.256 AlBaraka2014Q4 0.093 AlBaraka2015Q4 0.175 AlBaraka2016Q1 16 AlBaraka2015Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2015Q4 17 AlBaraka2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2016Q1 18 AlBaraka2016Q2 0.99315 0.998 Increasing 0.044 AlBaraka2013Q3 0.218 AlBaraka2014Q2 0.347 AlBaraka2016Q1 0.390 AlBaraka2016Q3 19 AlBaraka2016Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 AlBaraka2016Q3 20 AlBaraka2016Q4 0.99938 1.408 Decreasing 0.007 AlBaraka2012Q3 0.639 AlBaraka2014Q4 0.579 AlBaraka2015Q4 0.184 AlBaraka2016Q1

Page 208: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

190

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

f. Bank Islami Pakistan Limited

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

with Benchmarks

1 BIPL2012Q1 0.78723 0.425 Increasing 0.184 BIPL2012Q3 0.095 BIPL2013Q3 0.119 BIPL2016Q1 0.027 BIPL2016Q2 2 BIPL2012Q2 0.91861 0.746 Increasing 0.542 BIPL2012Q3 0.136 BIPL2013Q3 0.068 BIPL2016Q1 3 BIPL2012Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2012Q3

4 BIPL2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2012Q4 5 BIPL2013Q1 0.98309 0.909 Increasing 0.348 BIPL2012Q3 0.502 BIPL2013Q3 0.029 BIPL2014Q1 0.030 BIPL2016Q2 6 BIPL2013Q2 0.95566 0.950 Increasing 0.036 BIPL2012Q3 0.910 BIPL2013Q3 0.004 BIPL2016Q1 7 BIPL2013Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2013Q3 8 BIPL2013Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2013Q4 9 BIPL2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2014Q1

10 BIPL2014Q2 0.93873 0.849 Increasing 0.228 BIPL2012Q3 0.033 BIPL2013Q3 0.354 BIPL2014Q1 0.233 BIPL2016Q2 11 BIPL2014Q3 0.94106 0.839 Increasing 0.486 BIPL2013Q3 0.003 BIPL2013Q4 0.036 BIPL2014Q4 0.313 BIPL2016Q2 12 BIPL2014Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2014Q4 13 BIPL2015Q1 0.89670 0.947 Increasing 0.359 BIPL2013Q3 0.385 BIPL2014Q1 0.028 BIPL2014Q4 0.175 BIPL2016Q2 14 BIPL2015Q2 0.94551 0.947 Increasing 0.449 BIPL2014Q1 0.498 BIPL2016Q2 15 BIPL2015Q3 0.92883 0.702 Increasing 0.702 BIPL2016Q2 16 BIPL2015Q4 0.89680 1.685 Decreasing 0.423 BIPL2013Q3 1.090 BIPL2013Q4 0.171 BIPL2016Q2 17 BIPL2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2016Q1 18 BIPL2016Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 BIPL2016Q2 19 BIPL2016Q3 0.98452 1.000 Increasing 1.000 BIPL2016Q2 20 BIPL2016Q4 0.96267 1.617 Decreasing 1.249 BIPL2013Q4 0.368 BIPL2016Q2

Page 209: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

191

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

g. Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

with Benchmarks

1 DIBPL2012Q1 0.81734 0.508 Increasing 0.093 DIBPL2013Q2 0.415 DIBPL2014Q3 2 DIBPL2012Q2 0.82463 0.650 Increasing 0.536 DIBPL2013Q2 0.107 DIBPL2014Q3 0.008 DIBPL2016Q2 3 DIBPL2012Q3 0.86926 0.609 Increasing 0.223 DIBPL2013Q2 0.374 DIBPL2014Q2 0.012 DIBPL2016Q4 4 DIBPL2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2012Q4 5 DIBPL2013Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2013Q1 6 DIBPL2013Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2013Q2 7 DIBPL2013Q3 0.98298 0.971 Increasing 0.006 DIBPL2013Q1 0.956 DIBPL2013Q2 0.010 DIBPL2016Q2 8 DIBPL2013Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2013Q4 9 DIBPL2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2014Q1

10 DIBPL2014Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2014Q2

11 DIBPL2014Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2014Q3 12 DIBPL2014Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2014Q4 13 DIBPL2015Q1 0.81301 0.599 Increasing 0.034 DIBPL2015Q4 0.565 DIBPL2016Q2 14 DIBPL2015Q2 0.80948 0.672 Increasing 0.005 DIBPL2015Q4 0.667 DIBPL2016Q2 15 DIBPL2015Q3 0.94223 0.799 Increasing 0.040 DIBPL2015Q4 0.759 DIBPL2016Q2 16 DIBPL2015Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2015Q4 17 DIBPL2016Q1 0.98892 0.968 Increasing 0.003 DIBPL2015Q4 0.965 DIBPL2016Q2 18 DIBPL2016Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2016Q2 19 DIBPL2016Q3 0.95051 0.933 Increasing 0.002 DIBPL2015Q4 0.931 DIBPL2016Q2 20 DIBPL2016Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 DIBPL2016Q4

Page 210: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

192

Hasil Efisiensi DEA asumsi CRS

h. Meezan Islamic Bank

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

CRS Sum of Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency lambdas RTS

with Benchmarks

1 Meezan2012Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2012Q1 2 Meezan2012Q2 0.94333 0.780 Increasing 0.008 Meezan2012Q4 0.773 Meezan2013Q1 3 Meezan2012Q3 0.97571 0.862 Increasing 0.862 Meezan2013Q1 4 Meezan2012Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2012Q4 5 Meezan2013Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2013Q1 6 Meezan2013Q2 0.99973 0.992 Increasing 0.524 Meezan2013Q1 0.466 Meezan2013Q3 0.002 Meezan2013Q4 7 Meezan2013Q3 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2013Q3 8 Meezan2013Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2013Q4 9 Meezan2014Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2014Q1

10 Meezan2014Q2 0.87312 0.745 Increasing 0.480 Meezan2014Q1 0.011 Meezan2014Q4 0.099 Meezan2016Q1 0.155 Meezan2016Q2 11 Meezan2014Q3 0.96643 0.777 Increasing 0.360 Meezan2014Q1 0.004 Meezan2014Q4 0.413 Meezan2016Q2 12 Meezan2014Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2014Q4 13 Meezan2015Q1 0.90787 0.724 Increasing 0.145 Meezan2014Q1 0.036 Meezan2014Q4 0.543 Meezan2016Q2 14 Meezan2015Q2 0.78332 0.638 Increasing 0.009 Meezan2014Q4 0.615 Meezan2016Q2 0.013 Meezan2016Q4 15 Meezan2015Q3 0.83574 0.874 Increasing 0.401 Meezan2014Q1 0.012 Meezan2014Q4 0.462 Meezan2016Q2 16 Meezan2015Q4 0.88661 1.034 Decreasing 0.585 Meezan2013Q4 0.050 Meezan2014Q4 0.398 Meezan2016Q4 17 Meezan2016Q1 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2016Q1 18 Meezan2016Q2 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2016Q2 19 Meezan2016Q3 0.99445 1.023 Decreasing 0.041 Meezan2013Q1 0.013 Meezan2014Q1 0.009 Meezan2014Q4 0.960 Meezan2016Q2 20 Meezan2016Q4 1.00000 1.000 Constant 1.000 Meezan2016Q4

Page 211: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

193

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

a. Bank Syariah Mandiri

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas DMU No. DMU Name Efficiency

with Benchmarks

1 BSM2012Q1 1.00000 1.000 BSM2012Q1 2 BSM2012Q2 1.00000 1.000 BSM2012Q2 3 BSM2012Q3 1.00000 1.000 BSM2012Q3 4 BSM2012Q4 1.00000 1.000 BSM2012Q4 5 BSM2013Q1 1.00000 1.000 BSM2013Q1 6 BSM2013Q2 1.00000 1.000 BSM2013Q2 7 BSM2013Q3 1.00000 1.000 BSM2013Q3 8 BSM2013Q4 0.98640 0.129 BSM2013Q2 0.160 BSM2013Q3 0.503 BSM2014Q2 0.208 BSM2015Q3 9 BSM2014Q1 1.00000 1.000 BSM2014Q1

10 BSM2014Q2 1.00000 1.000 BSM2014Q2 11 BSM2014Q3 0.97099 0.093 BSM2012Q1 0.115 BSM2012Q3 0.282 BSM2013Q1 0.105 BSM2015Q3 0.405 BSM2016Q3

12 BSM2014Q4 0.96449 0.097 BSM2012Q1 0.213 BSM2012Q2 0.165 BSM2015Q3 0.525 BSM2016Q3 13 BSM2015Q1 1.00000 1.000 BSM2015Q1

14 BSM2015Q2 0.99940 0.027 BSM2013Q1 0.167 BSM2014Q1 0.080 BSM2014Q2 0.476 BSM2015Q3 0.250 BSM2016Q2 15 BSM2015Q3 1.00000 1.000 BSM2015Q3 16 BSM2015Q4 0.99259 0.036 BSM2012Q1 0.152 BSM2013Q1 0.110 BSM2015Q3 0.702 BSM2016Q3 17 BSM2016Q1 1.00000 1.000 BSM2016Q1 18 BSM2016Q2 1.00000 1.000 BSM2016Q2 19 BSM2016Q3 1.00000 1.000 BSM2016Q3 20 BSM2016Q4 1.00000 1.000 BSM2016Q4

Page 212: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

194

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

b. Bank Muamalat Indonesia

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 MUA2012Q1 1.00000 1.000 MUA2012Q1

2 MUA2012Q2 1.00000 1.000 MUA2012Q2 3 MUA2012Q3 1.00000 1.000 MUA2012Q3

4 MUA2012Q4 1.00000 1.000 MUA2012Q4 5 MUA2013Q1 1.00000 1.000 MUA2013Q1 6 MUA2013Q2 1.00000 1.000 MUA2013Q2 7 MUA2013Q3 1.00000 1.000 MUA2013Q3 8 MUA2013Q4 1.00000 1.000 MUA2013Q4 9 MUA2014Q1 1.00000 1.000 MUA2014Q1

10 MUA2014Q2 1.00000 1.000 MUA2014Q2 11 MUA2014Q3 1.00000 1.000 MUA2014Q3 12 MUA2014Q4 1.00000 1.000 MUA2014Q4 13 MUA2015Q1 1.00000 1.000 MUA2015Q1 14 MUA2015Q2 1.00000 1.000 MUA2015Q2 15 MUA2015Q3 1.00000 1.000 MUA2015Q3 16 MUA2015Q4 0.99632 0.085 MUA2012Q4 0.251 MUA2014Q4 0.659 MUA2015Q3 0.005 MUA2016Q4 17 MUA2016Q1 1.00000 1.000 MUA2016Q1 18 MUA2016Q2 1.00000 1.000 MUA2016Q2 19 MUA2016Q3 0.99117 0.071 MUA2012Q2 0.582 MUA2015Q2 0.072 MUA2016Q2 0.275 MUA2016Q4

20 MUA2016Q4 1.00000 1.000 MUA2016Q4

Page 213: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

195

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

c. Bank BNI Syariah

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 BNIS2012Q1 1.00000 1.000 BNIS2012Q1 2 BNIS2012Q2 1.00000 1.000 BNIS2012Q2 3 BNIS2012Q3 1.00000 1.000 BNIS2012Q3 4 BNIS2012Q4 1.00000 1.000 BNIS2012Q4 5 BNIS2013Q1 1.00000 1.000 BNIS2013Q1 6 BNIS2013Q2 0.94964 0.311 BNIS2012Q1 0.234 BNIS2012Q4 0.115 BNIS2013Q4 0.340 BNIS2014Q1 7 BNIS2013Q3 1.00000 1.000 BNIS2013Q3 8 BNIS2013Q4 1.00000 1.000 BNIS2013Q4 9 BNIS2014Q1 1.00000 1.000 BNIS2014Q1

10 BNIS2014Q2 0.95894 0.112 BNIS2012Q1 0.060 BNIS2013Q4 0.739 BNIS2014Q1 0.090 BNIS2016Q4 11 BNIS2014Q3 1.00000 1.000 BNIS2014Q3 12 BNIS2014Q4 0.94065 0.290 BNIS2013Q4 0.374 BNIS2014Q1 0.186 BNIS2015Q4 0.151 BNIS2016Q4 13 BNIS2015Q1 0.93029 0.012 BNIS2012Q1 0.574 BNIS2014Q1 0.290 BNIS2016Q1 0.124 BNIS2016Q3 14 BNIS2015Q2 1.00000 1.000 BNIS2015Q2 15 BNIS2015Q3 0.98205 0.056 BNIS2012Q1 0.379 BNIS2014Q1 0.182 BNIS2016Q3 0.383 BNIS2016Q4 16 BNIS2015Q4 1.00000 1.000 BNIS2015Q4 17 BNIS2016Q1 1.00000 1.000 BNIS2016Q1 18 BNIS2016Q2 1.00000 1.000 BNIS2016Q2 19 BNIS2016Q3 1.00000 1.000 BNIS2016Q3

20 BNIS2016Q4 1.00000 1.000 BNIS2016Q4

Page 214: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

196

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

d. Bank BRI Syariah

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Lainnya

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 BRIS2012Q1 1.00000 1.000 BRIS2012Q1 2 BRIS2012Q2 1.00000 1.000 BRIS2012Q2

3 BRIS2012Q3 1.00000 1.000 BRIS2012Q3 4 BRIS2012Q4 1.00000 1.000 BRIS2012Q4 5 BRIS2013Q1 1.00000 1.000 BRIS2013Q1 6 BRIS2013Q2 1.00000 1.000 BRIS2013Q2 7 BRIS2013Q3 0.99136 0.096 BRIS2012Q2 0.703 BRIS2013Q4 0.202 BRIS2014Q1 8 BRIS2013Q4 1.00000 1.000 BRIS2013Q4 9 BRIS2014Q1 1.00000 1.000 BRIS2014Q1

10 BRIS2014Q2 0.95994 0.001 BRIS2012Q2 0.080 BRIS2013Q4 0.850 BRIS2014Q1 0.014 BRIS2015Q2 0.056 BRIS2016Q4 11 BRIS2014Q3 1.00000 1.000 BRIS2014Q3 12 BRIS2014Q4 0.97540 0.349 BRIS2013Q4 0.588 BRIS2015Q2 0.025 BRIS2016Q1 0.038 BRIS2016Q4

13 BRIS2015Q1 1.00000 1.000 BRIS2015Q1 14 BRIS2015Q2 1.00000 1.000 BRIS2015Q2 15 BRIS2015Q3 0.98766 0.185 BRIS2013Q4 0.361 BRIS2015Q2 0.328 BRIS2016Q3 0.126 BRIS2016Q4 16 BRIS2015Q4 1.00000 1.000 BRIS2015Q4 17 BRIS2016Q1 1.00000 1.000 BRIS2016Q1

18 BRIS2016Q2 1.00000 1.000 BRIS2016Q2 19 BRIS2016Q3 1.00000 1.000 BRIS2016Q3 20 BRIS2016Q4 1.00000 1.000 BRIS2016Q4

Page 215: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

197

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

e. Al-Baraka Bank

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 AlBaraka2012Q1 1.00000 1.000 AlBaraka2012Q1 2 AlBaraka2012Q2 0.99150 0.546 AlBaraka2012Q1 0.266 AlBaraka2012Q3 0.012 AlBaraka2012Q4 0.171 AlBaraka2013Q3 0.005 AlBaraka2014Q2 3 AlBaraka2012Q3 1.00000 1.000 AlBaraka2012Q3 4 AlBaraka2012Q4 1.00000 1.000 AlBaraka2012Q4 5 AlBaraka2013Q1 1.00000 1.000 AlBaraka2013Q1

6 AlBaraka2013Q2 1.00000 1.000 AlBaraka2013Q2 7 AlBaraka2013Q3 1.00000 1.000 AlBaraka2013Q3

8 AlBaraka2013Q4 0.99697 0.125 AlBaraka2012Q3 0.069 AlBaraka2014Q1 0.281 AlBaraka2014Q3 0.525 AlBaraka2014Q4 9 AlBaraka2014Q1 1.00000 1.000 AlBaraka2014Q1

10 AlBaraka2014Q2 1.00000 1.000 AlBaraka2014Q2 11 AlBaraka2014Q3 1.00000 1.000 AlBaraka2014Q3 12 AlBaraka2014Q4 1.00000 1.000 AlBaraka2014Q4 13 AlBaraka2015Q1 1.00000 1.000 AlBaraka2015Q1 14 AlBaraka2015Q2 0.99837 0.117 AlBaraka2012Q3 0.206 AlBaraka2014Q4 0.534 AlBaraka2016Q1 0.143 AlBaraka2016Q3 15 AlBaraka2015Q3 0.98615 0.157 AlBaraka2012Q3 0.342 AlBaraka2014Q4 0.108 AlBaraka2016Q1 0.393 AlBaraka2016Q3 16 AlBaraka2015Q4 1.00000 1.000 AlBaraka2015Q4 17 AlBaraka2016Q1 1.00000 1.000 AlBaraka2016Q1 18 AlBaraka2016Q2 0.99385 0.025 AlBaraka2012Q3 0.249 AlBaraka2014Q2 0.336 AlBaraka2016Q1 0.390 AlBaraka2016Q3 19 AlBaraka2016Q3 1.00000 1.000 AlBaraka2016Q3 20 AlBaraka2016Q4 1.00000 1.000 AlBaraka2016Q4

Page 216: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

198

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

f. Bank Islami Pakistan Limited

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 BIPL2012Q1 1.00000 1.000 BIPL2012Q1 2 BIPL2012Q2 1.00000 1.000 BIPL2012Q2 3 BIPL2012Q3 1.00000 1.000 BIPL2012Q3 4 BIPL2012Q4 1.00000 1.000 BIPL2012Q4 5 BIPL2013Q1 1.00000 1.000 BIPL2013Q1 6 BIPL2013Q2 0.99074 0.073 BIPL2012Q1 0.081 BIPL2012Q2 0.846 BIPL2013Q3 7 BIPL2013Q3 1.00000 1.000 BIPL2013Q3 8 BIPL2013Q4 1.00000 1.000 BIPL2013Q4 9 BIPL2014Q1 1.00000 1.000 BIPL2014Q1

10 BIPL2014Q2 0.94363 0.177 BIPL2012Q3 0.318 BIPL2013Q3 0.393 BIPL2014Q1 0.112 BIPL2016Q2 11 BIPL2014Q3 0.96571 0.495 BIPL2013Q3 0.019 BIPL2013Q4 0.309 BIPL2014Q1 0.176 BIPL2016Q2 12 BIPL2014Q4 1.00000 1.000 BIPL2014Q4 13 BIPL2015Q1 0.90355 0.363 BIPL2013Q3 0.009 BIPL2013Q4 0.491 BIPL2014Q1 0.006 BIPL2014Q4 0.131 BIPL2016Q2 14 BIPL2015Q2 0.94907 0.117 BIPL2013Q3 0.417 BIPL2014Q1 0.466 BIPL2016Q2 15 BIPL2015Q3 0.95229 0.499 BIPL2013Q3 0.501 BIPL2016Q2 16 BIPL2015Q4 1.00000 1.000 BIPL2015Q4 17 BIPL2016Q1 1.00000 1.000 BIPL2016Q1 18 BIPL2016Q2 1.00000 1.000 BIPL2016Q2 19 BIPL2016Q3 0.98453 0.000 BIPL2013Q3 1.000 BIPL2016Q2 20 BIPL2016Q4 1.00000 1.000 BIPL2016Q4

Page 217: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

199

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

g. Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 DIBPL2012Q1 1.00000 1.000 DIBPL2012Q1

2 DIBPL2012Q2 0.99831 0.612 DIBPL2012Q1 0.388 DIBPL2013Q1

3 DIBPL2012Q3 1.00000 1.000 DIBPL2012Q3

4 DIBPL2012Q4 1.00000 1.000 DIBPL2012Q4

5 DIBPL2013Q1 1.00000 1.000 DIBPL2013Q1

6 DIBPL2013Q2 1.00000 1.000 DIBPL2013Q2

7 DIBPL2013Q3 1.00000 1.000 DIBPL2013Q3

8 DIBPL2013Q4 1.00000 1.000 DIBPL2013Q4

9 DIBPL2014Q1 1.00000 1.000 DIBPL2014Q1

10 DIBPL2014Q2 1.00000 1.000 DIBPL2014Q2

11 DIBPL2014Q3 1.00000 1.000 DIBPL2014Q3

12 DIBPL2014Q4 1.00000 1.000 DIBPL2014Q4

13 DIBPL2015Q1 0.90692 0.322 DIBPL2013Q2 0.098 DIBPL2014Q2 0.248 DIBPL2014Q3 0.332 DIBPL2016Q2

14 DIBPL2015Q2 0.91545 0.482 DIBPL2014Q2 0.011 DIBPL2014Q3 0.256 DIBPL2015Q3 0.251 DIBPL2016Q2

15 DIBPL2015Q3 1.00000 1.000 DIBPL2015Q3

16 DIBPL2015Q4 1.00000 1.000 DIBPL2015Q4

17 DIBPL2016Q1 1.00000 1.000 DIBPL2016Q1

18 DIBPL2016Q2 1.00000 1.000 DIBPL2016Q2

19 DIBPL2016Q3 0.98529 0.092 DIBPL2014Q2 0.001 DIBPL2015Q4 0.478 DIBPL2016Q1 0.429 DIBPL2016Q2

20 DIBPL2016Q4 1.00000 1.000 DIBPL2016Q4

Page 218: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

200

Hasil Efisiensi DEA asumsi VRS

h. Meezan Islamic Bank

Inputs Outputs

Beban Tenaga Kerja Pendapatan Operasional

Dana Pihak Ketiga Pembiayaan

Aset Tetap Investasi Finansial

Input-

Oriented

VRS Optimal

Lambdas

DMU No. DMU Name Efficiency with

Benchmarks

1 Meezan2012Q1 1.00000 1.000 Meezan2012Q1

2 Meezan2012Q2 1.00000 1.000 Meezan2012Q2

3 Meezan2012Q3 1.00000 1.000 Meezan2012Q3

4 Meezan2012Q4 1.00000 1.000 Meezan2012Q4

5 Meezan2013Q1 1.00000 1.000 Meezan2013Q1

6 Meezan2013Q2 1.00000 1.000 Meezan2013Q2

7 Meezan2013Q3 1.00000 1.000 Meezan2013Q3

8 Meezan2013Q4 1.00000 1.000 Meezan2013Q4

9 Meezan2014Q1 1.00000 1.000 Meezan2014Q1

10 Meezan2014Q2 0.95727 0.147 Meezan2012Q1 0.845 Meezan2014Q1 0.008 Meezan2016Q4

11 Meezan2014Q3 1.00000 1.000 Meezan2014Q3

12 Meezan2014Q4 1.00000 1.000 Meezan2014Q4

13 Meezan2015Q1 0.97174 0.933 Meezan2014Q3 0.039 Meezan2016Q2 0.028 Meezan2016Q4

14 Meezan2015Q2 0.86254 0.952 Meezan2014Q3 0.025 Meezan2016Q2 0.023 Meezan2016Q4

15 Meezan2015Q3 0.86081 0.168 Meezan2014Q1 0.614 Meezan2014Q3 0.208 Meezan2016Q2 0.010 Meezan2016Q4

16 Meezan2015Q4 1.00000 1.000 Meezan2015Q4

17 Meezan2016Q1 1.00000 1.000 Meezan2016Q1

18 Meezan2016Q2 1.00000 1.000 Meezan2016Q2

19 Meezan2016Q3 1.00000 1.000 Meezan2016Q3

20 Meezan2016Q4 1.00000 1.000 Meezan2016Q4

Page 219: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

201

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

a. Bank Syariah Mandiri

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Lainnya Pembiayaan Investasi Finansial

1 BSM2012Q1 271925.00000 42371223.00000 2363864.00000 328395.00000 36271914.00000 8929156.00000

2 BSM2012Q2 489702.00000 42727170.00000 1710178.00000 612749.00000 38686029.00000 7075760.00000

3 BSM2012Q3 706720.00000 43918084.00000 1634674.00000 860619.00000 40559192.00000 6819427.00000

4 BSM2012Q4 973160.00000 46687969.00000 1458417.00000 1137920.00000 43096256.00000 7509316.00000

5 BSM2013Q1 270407.00000 47619185.00000 1397566.00000 295751.00000 44737441.00000 7361456.00000

6 BSM2013Q2 589551.00000 50529792.00000 1860286.00000 626868.00000 46795123.00000 7513976.00000

7 BSM2013Q3 928550.00000 53649161.00000 1516482.00000 888458.00000 48093542.00000 9567373.00000

8 BSM2013Q4 833429.42804 55009267.82611 2094629.88924 1192864.00000 48723715.00000 10781435.64693

9 BSM2014Q1 343346.00000 54510183.00000 2214057.00000 278323.00000 48067336.00000 10277797.00000

10 BSM2014Q2 683029.00000 54652683.00000 2085709.00000 504427.00000 48725262.00000 10449366.00000

11 BSM2014Q3 992917.94866 55416017.81668 1921711.97214 783649.00000 47432859.00000 13178431.00000

12 BSM2014Q4 1072437.72885 57696494.40120 2201558.34839 1001565.00000 47921611.30830 15085795.00000

13 BSM2015Q1 379074.00000 59198066.00000 2398275.00000 267311.00000 47413049.00000 15182012.00000

14 BSM2015Q2 965844.14309 59128900.98643 2506173.98331 1824013.00000 50255939.00000 13993807.00000

15 BSM2015Q3 1276046.00000 59707778.00000 2708673.00000 3448768.00000 50405127.00000 14554684.00000

16 BSM2015Q4 1169580.86551 61652333.91740 2147987.08697 798611.00000 50893511.00000 16832327.00000

17 BSM2016Q1 491390.00000 63160283.00000 2659917.00000 171276.00000 50567308.00000 18832281.00000

18 BSM2016Q2 957458.00000 63792138.00000 2570050.00000 353090.00000 52520809.00000 17265170.00000

19 BSM2016Q3 1393253.00000 65977531.00000 2211472.00000 515368.00000 53047287.00000 19642898.00000

20 BSM2016Q4 1844686.00000 69949861.00000 2530837.00000 722217.00000 55388246.00000 21577652.00000

Page 220: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

202

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

b. Bank Muamalat Indonesia

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Lainnya Pembiayaan Investasi Finansial

1 MUA2012Q1 128001.00000 27511865.00000 979605.00000 90847.00000 23206627.00000 6419935.00000

2 MUA2012Q2 266005.00000 28229124.00000 863756.00000 229046.00000 25746402.00000 5739656.00000

3 MUA2012Q3 413224.00000 30793835.00000 883629.00000 332316.00000 27884997.00000 6321389.00000

4 MUA2012Q4 564875.00000 39422307.00000 883607.00000 402692.00000 32843988.00000 10317334.00000

5 MUA2013Q1 181275.00000 40056618.00000 954795.00000 100341.00000 35269600.00000 9612677.00000

6 MUA2013Q2 382329.00000 40780470.00000 996729.00000 238158.00000 38089107.00000 8129240.00000

7 MUA2013Q3 592711.00000 43531102.00000 1349636.00000 377753.00000 39713994.00000 8295361.00000

8 MUA2013Q4 754059.00000 45022858.00000 1585134.00000 441960.00000 41779112.00000 9206863.00000

9 MUA2014Q1 215893.00000 44580901.00000 1739507.00000 137128.00000 42386500.00000 8411948.00000

10 MUA2014Q2 430506.00000 48832261.00000 1922318.00000 231810.00000 44529089.00000 9843682.00000

11 MUA2014Q3 652780.00000 50268112.00000 2202400.00000 306946.00000 45657811.00000 9688840.00000

12 MUA2014Q4 860392.00000 53496985.00000 3292737.00000 313515.00000 42938217.00000 14549833.00000

13 MUA2015Q1 227947.00000 44037649.00000 3131597.00000 68041.00000 40851776.00000 9228660.00000

14 MUA2015Q2 476489.00000 41770048.00000 4105501.00000 160215.00000 41399859.00000 9886782.00000

15 MUA2015Q3 700753.00000 42380242.00000 4418794.00000 485571.00000 40919690.00000 10844510.00000

16 MUA2015Q4 730177.68838 44911689.71334 3840156.86545 434666.00000 40735121.00000 11729748.00000

17 MUA2016Q1 267667.00000 40984915.00000 4935514.00000 253985.00000 39877001.00000 8680017.00000

18 MUA2016Q2 534150.00000 39890896.00000 4725157.00000 758922.00000 39696616.00000 8293189.00000

19 MUA2016Q3 576920.55790 40711111.90582 4189228.57284 258324.00000 39790041.00000 9828528.00000

20 MUA2016Q4 880812.00000 41919920.00000 5088390.00000 343171.00000 40050420.00000 11163564.00000

Page 221: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

203

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

c. Bank BNI Syariah

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Lainnya Pembiayaan Investasi Finansial

1 BNIS2012Q1 60586.00000 6921122.00000 62319.00000 53560.00000 5312650.00000 3514078.00000

2 BNIS2012Q2 132449.00000 7247944.00000 76548.00000 142988.00000 5777755.00000 2658139.00000

3 BNIS2012Q3 190724.00000 7721027.00000 82028.00000 202848.00000 6472513.00000 2405494.00000

4 BNIS2012Q4 317073.00000 8980035.00000 105597.00000 318607.00000 7513233.00000 2596610.00000

5 BNIS2013Q1 95371.00000 10683235.00000 134038.00000 81553.00000 8366904.00000 3634208.00000

6 BNIS2013Q2 187092.56925 9863088.71543 103289.17230 133110.00000 9408658.00000 3097110.00000

7 BNIS2013Q3 340320.00000 10960565.00000 119810.00000 194748.00000 10387077.00000 3170908.00000

8 BNIS2013Q4 461512.00000 11488209.00000 164396.00000 270848.00000 11051094.00000 2980444.00000

9 BNIS2014Q1 120486.00000 12613835.00000 118519.00000 31531.00000 13907000.00000 3099770.00000

10 BNIS2014Q2 188383.56274 12954354.39720 154531.38894 59742.00000 13367876.00000 3543686.00000

11 BNIS2014Q3 412967.00000 14932565.00000 158387.00000 101803.00000 13871888.00000 4002636.00000

12 BNIS2014Q4 407978.33500 15282255.24451 254045.71658 139924.00000 14786638.00000 4099896.00000

13 BNIS2015Q1 187769.57821 16208392.34294 257705.80483 43753.91917 15697752.00000 4558527.00000

14 BNIS2015Q2 337158.00000 17321427.00000 407399.00000 63268.00000 16741370.00000 3826251.00000

15 BNIS2015Q3 429490.48829 18590380.08217 347749.07522 99019.00000 16971124.00000 5581774.00000

16 BNIS2015Q4 646364.00000 19322756.00000 419757.00000 137828.00000 17765096.00000 5020649.00000

17 BNIS2016Q1 164730.00000 20918881.00000 451278.00000 32128.00000 18044641.00000 6390748.00000

18 BNIS2016Q2 378504.00000 21834360.00000 496516.00000 72069.00000 18981364.00000 6436788.00000

19 BNIS2016Q3 566346.00000 22766399.00000 469278.00000 126705.00000 19532253.00000 7137185.00000

20 BNIS2016Q4 724498.00000 24233009.00000 558824.00000 159368.00000 20493609.00000 7604202.00000

Page 222: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

204

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

d. Bank BRI Syariah

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Lainnya Pembiayaan Investasi Finansial

1 BRIS2012Q1 76054.00000 8899482.00000 176580.00000 41767.00000 8895289.00000 1245719.00000

2 BRIS2012Q2 168146.00000 9410923.00000 187540.00000 74433.00000 9499597.00000 1561844.00000

3 BRIS2012Q3 254463.00000 10153407.00000 213906.00000 108458.00000 9967398.00000 1767749.00000

4 BRIS2012Q4 323383.00000 11948889.00000 159989.00000 169071.00000 11186856.00000 2457962.00000

5 BRIS2013Q1 100616.00000 13063951.00000 206874.00000 35569.00000 11731984.00000 2872982.00000

6 BRIS2013Q2 208351.00000 13832170.00000 258190.00000 74426.00000 13034791.00000 2780656.00000

7 BRIS2013Q3 324589.03190 13804565.58245 222924.81041 107172.00000 13454988.00000 2798411.29114

8 BRIS2013Q4 400267.00000 14349712.00000 198879.00000 138109.00000 13921114.00000 2858859.00000

9 BRIS2014Q1 135081.00000 13990979.00000 323554.00000 14876.00000 13708715.00000 3175005.00000

10 BRIS2014Q2 181262.50003 14511090.92908 346989.91784 32758.00000 13997644.00000 3497899.00000

11 BRIS2014Q3 384143.00000 15494505.00000 245649.00000 53487.00000 14435812.00000 3629786.00000

12 BRIS2014Q4 346992.56556 16530479.56406 418284.61550 93448.44394 15416277.00000 4468751.00000

13 BRIS2015Q1 121797.00000 17562001.00000 540185.00000 30180.00000 15172604.00000 4655483.00000

14 BRIS2015Q2 310295.00000 17310457.00000 514895.00000 65918.00000 16071540.00000 5029001.00000

15 BRIS2015Q3 404176.10059 18630932.83039 536160.07807 101920.00000 16469500.00000 5885621.40335

16 BRIS2015Q4 509946.00000 20123656.00000 552095.00000 143116.00000 16660573.00000 7080609.00000

17 BRIS2016Q1 172676.00000 20279023.00000 510541.00000 37748.00000 16893559.00000 6907165.00000

18 BRIS2016Q2 279094.00000 20935807.00000 674710.00000 69926.00000 17855563.00000 6440158.00000

19 BRIS2016Q3 458215.00000 21193544.00000 618666.00000 104541.00000 17740932.00000 7346416.00000

20 BRIS2016Q4 538227.00000 22019067.00000 876601.00000 145202.00000 18035451.00000 8973624.00000

Page 223: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

205

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

e. Al-Baraka Bank

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Operasional Pembiayaan Investasi Finansial

1 AlBaraka2012Q1 493.00000 58497.00000 2766.00000 94.00000 26028.00000 27050.00000

2 AlBaraka2012Q2 968.69498 60786.84931 2712.74254 212.91995 26414.00000 27625.00000

3 AlBaraka2012Q3 1474.00000 57084.00000 2603.00000 311.00000 23536.00000 27152.00000

4 AlBaraka2012Q4 1991.00000 63279.00000 2629.00000 406.00000 28783.00000 27422.00000

5 AlBaraka2013Q1 507.00000 63251.00000 2923.00000 130.00000 30962.00000 26614.00000

6 AlBaraka2013Q2 1063.00000 73773.00000 2767.00000 261.00000 34234.00000 27538.00000

7 AlBaraka2013Q3 1619.00000 73105.00000 2720.00000 421.00000 31509.00000 30255.00000

8 AlBaraka2013Q4 2112.58400 75318.25561 2659.99375 593.00000 40351.23875 22162.00000

9 AlBaraka2014Q1 636.00000 67134.00000 2727.00000 222.00000 36850.00000 16531.00000

10 AlBaraka2014Q2 1298.00000 80358.00000 2686.00000 394.00000 41724.00000 25965.00000

11 AlBaraka2014Q3 1948.00000 76289.00000 2656.00000 559.00000 36246.00000 26167.00000

12 AlBaraka2014Q4 2546.00000 80223.00000 2667.00000 727.00000 47023.00000 19561.00000

13 AlBaraka2015Q1 653.00000 77059.00000 2704.00000 145.00000 44281.00000 19338.00000

14 AlBaraka2015Q2 1403.71092 71169.23018 2686.61884 337.19566 45726.00000 19159.00000

15 AlBaraka2015Q3 2109.37545 74489.84769 2667.53651 506.95608 44586.00000 21081.91502

16 AlBaraka2015Q4 2849.00000 71644.00000 2672.00000 656.00000 47645.00000 15278.00000

17 AlBaraka2016Q1 687.00000 68929.00000 2714.00000 151.00000 49029.00000 16712.00000

18 AlBaraka2016Q2 1516.61439 74996.66665 2691.34453 348.20671 46804.00000 21023.00000

19 AlBaraka2016Q3 2372.00000 77959.00000 2681.00000 491.00000 49637.00000 21183.00000

20 AlBaraka2016Q4 3414.00000 105843.00000 4502.00000 874.00000 66785.00000 24602.00000

Page 224: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

206

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

f. Bank Islami Pakistan Limited

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Operasional Pembiayaan Investasi Finansial

1 BIPL2012Q1 524.00000 48716.00000 1757.00000 74.00000 17655.00000 18662.00000

2 BIPL2012Q2 556.00000 54530.00000 1758.00000 74.00000 17729.00000 24231.00000

3 BIPL2012Q3 598.00000 56706.00000 1768.00000 223.00000 18366.00000 27777.00000

4 BIPL2012Q4 2272.00000 64216.00000 1913.00000 534.00000 27433.00000 28995.00000

5 BIPL2013Q1 610.00000 64786.00000 1843.00000 138.00000 26416.00000 28714.00000

6 BIPL2013Q2 630.67851 67556.11507 1818.00678 95.15473 30441.00000 30117.00000

7 BIPL2013Q3 647.00000 70423.00000 1829.00000 99.00000 32758.00000 31665.00000

8 BIPL2013Q4 2488.00000 75226.00000 2958.00000 454.00000 38309.00000 31610.00000

9 BIPL2014Q1 755.00000 77576.00000 3162.00000 169.00000 37945.00000 32165.00000

10 BIPL2014Q2 773.77251 79554.76589 2825.28349 159.00000 37696.00000 35803.00000

11 BIPL2014Q3 862.37839 86517.89450 3024.60147 144.05774 43057.00000 39114.53723

12 BIPL2014Q4 1509.00000 90331.00000 3380.00000 632.00000 41097.00000 30655.00000

13 BIPL2015Q1 830.35808 84362.21258 3069.34320 152.00000 41796.00000 37335.90722

14 BIPL2015Q2 1079.08691 109820.66072 4396.41020 172.00000 57599.00000 51137.97639

15 BIPL2015Q3 1063.70321 109629.20599 3994.25206 146.13610 57174.00000 52407.89409

16 BIPL2015Q4 5037.00000 153058.00000 5633.00000 570.00000 69576.00000 35886.00000

17 BIPL2016Q1 1457.00000 144485.00000 6025.00000 154.00000 75231.00000 71933.00000

18 BIPL2016Q2 1478.00000 148609.00000 6147.00000 193.00000 81449.00000 73031.00000

19 BIPL2016Q3 1477.77813 148588.12514 6145.84714 192.97490 81436.00000 73019.95570

20 BIPL2016Q4 6142.00000 154400.00000 9348.00000 638.00000 77817.00000 46317.00000

Page 225: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

207

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

g. Dubai Islamic Bank Pakistan Limited

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Operasional Pembiayaan Investasi Finansial

1 DIBPL2012Q1 618.00000 42069.00000 1547.00000 105.00000 22606.00000 12853.00000

2 DIBPL2012Q2 666.86816 46650.97220 1519.46318 122.84076 24658.85076 18825.00000

3 DIBPL2012Q3 702.00000 49310.00000 1586.00000 191.00000 22189.00000 17013.00000

4 DIBPL2012Q4 2846.00000 53110.00000 1535.00000 695.00000 26315.00000 21335.00000

5 DIBPL2013Q1 744.00000 53883.00000 1476.00000 151.00000 27899.00000 28251.00000

6 DIBPL2013Q2 811.00000 57806.00000 1417.00000 206.00000 31133.00000 29826.00000

7 DIBPL2013Q3 806.00000 60991.00000 1405.00000 170.00000 30843.00000 28994.00000

8 DIBPL2013Q4 3183.00000 67639.00000 1455.00000 743.00000 35540.00000 25044.00000

9 DIBPL2014Q1 865.00000 73667.00000 1410.00000 320.00000 37005.00000 21047.00000

10 DIBPL2014Q2 974.00000 75878.00000 1394.00000 336.00000 41899.00000 26820.00000

11 DIBPL2014Q3 996.00000 69954.00000 1544.00000 232.00000 47528.00000 24310.00000

12 DIBPL2014Q4 3972.00000 83844.00000 1751.00000 1117.00000 58840.00000 18259.00000

13 DIBPL2015Q1 1042.04892 85996.69698 1592.54822 324.21082 57838.00000 29181.49990

14 DIBPL2015Q2 1137.90682 97464.51127 1589.22465 384.01981 64575.00000 27125.07508

15 DIBPL2015Q3 1274.00000 109087.00000 1696.00000 363.00000 77100.00000 22147.00000

16 DIBPL2015Q4 4988.00000 136744.00000 1842.00000 1275.00000 104954.00000 18516.00000

17 DIBPL2016Q1 1303.00000 129767.00000 1817.00000 338.00000 92980.00000 26095.00000

18 DIBPL2016Q2 1320.00000 128229.00000 1857.00000 504.00000 96061.00000 32890.00000

19 DIBPL2016Q3 1283.83109 124147.73139 1795.19589 410.00000 89606.00000 29068.44581

20 DIBPL2016Q4 5264.00000 129265.00000 1870.00000 1567.00000 93911.00000 27212.00000

Page 226: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

208

Target to Optimum Efficient DEA asumsi VRS

h. Meezan Islamic Bank

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target DMU No. DMU Name Beban Tenaga Kerja Dana Pihak Ketiga Aset Tetap Pendapatan Operasional Pembiayaan Investasi Finansial

1 Meezan2012Q1 1742.00000 175820.00000 4127.00000 799.00000 61173.00000 110411.00000

2 Meezan2012Q2 1708.00000 194374.00000 4349.00000 601.00000 52608.00000 133047.00000

3 Meezan2012Q3 1836.00000 207554.00000 4501.00000 479.00000 56137.00000 147071.00000

4 Meezan2012Q4 7193.00000 230426.00000 4898.00000 2399.00000 88678.00000 152460.00000

5 Meezan2013Q1 1960.00000 235018.00000 5054.00000 754.00000 84693.00000 170677.00000

6 Meezan2013Q2 2051.00000 260348.00000 5182.00000 810.00000 86301.00000 172495.00000

7 Meezan2013Q3 2157.00000 268087.00000 5408.00000 874.00000 90917.00000 177537.00000

8 Meezan2013Q4 8404.00000 289811.00000 5595.00000 3502.00000 127623.00000 151614.00000

9 Meezan2014Q1 2434.00000 307227.00000 5580.00000 1282.00000 124064.00000 127818.00000

10 Meezan2014Q2 2441.04160 290045.38153 5394.22330 1248.60873 116379.00000 125278.00328

11 Meezan2014Q3 2552.00000 329934.00000 6057.00000 1089.00000 138322.00000 109462.00000

12 Meezan2014Q4 10460.00000 380422.00000 6273.00000 4755.00000 175712.00000 114089.00000

13 Meezan2015Q1 2956.99313 343153.07275 6246.32003 1234.37968 146540.00000 113417.44357

14 Meezan2015Q2 2880.01896 339565.80215 6192.17014 1207.11622 144468.00000 112062.12311

15 Meezan2015Q3 2914.71391 364119.26178 6586.94355 1250.00000 155797.00000 130607.14756

16 Meezan2015Q4 13561.00000 471821.00000 8057.00000 4597.00000 207569.00000 146305.00000

17 Meezan2016Q1 3632.00000 468910.00000 8072.00000 1333.00000 201247.00000 193243.00000

18 Meezan2016Q2 3753.00000 500983.00000 8847.00000 1475.00000 225262.00000 195228.00000

19 Meezan2016Q3 3832.00000 500939.00000 8961.00000 1507.00000 222994.00000 197167.00000

20 Meezan2016Q4 15488.00000 564024.00000 8924.00000 5797.00000 311530.00000 130156.00000

Page 227: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

209

Panel Unit Root Test (Augmented Dickey Fuller/ADF)

Nilai Efisiensi (EF)

1. Level

Null Hypothesis: EF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.857837 0.0000

Test critical values: 1% level -3.471719

5% level -2.879610

10% level -2.576484

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. First Stage

Null Hypothesis: D(EF) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.38750 0.0000

Test critical values: 1% level -3.472534

5% level -2.879966

10% level -2.576674

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Aset Tetap (ln_AT)

1. Level

Null Hypothesis: LN_AT has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.642903 0.4583

Test critical values: 1% level -3.471719

5% level -2.879610

10% level -2.576484

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 228: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

210

2. First Stage

Null Hypothesis: D(LN_AT) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -13.62629 0.0000

Test critical values: 1% level -3.471987

5% level -2.879727

10% level -2.576546

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Beban Tenaga Kerja (ln_BTK)

1. Level

Null Hypothesis: LN_BTK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.413999 0.5741

Test critical values: 1% level -3.473967

5% level -2.880591

10% level -2.577008

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. First Stage

Null Hypothesis: D(LN_BTK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 7 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.085119 0.0014

Test critical values: 1% level -3.473967

5% level -2.880591

10% level -2.577008

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 229: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

211

Dana Pihak Ketiga (ln_DPK)

1. Level

Null Hypothesis: LN_DPK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.420428 0.5711

Test critical values: 1% level -3.471719

5% level -2.879610

10% level -2.576484

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. First Stage

Null Hypothesis: D(LN_DPK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.81752 0.0000

Test critical values: 1% level -3.471987

5% level -2.879727

10% level -2.576546

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Pembiayaan (ln_PM)

1. Level

Null Hypothesis: LN_PM has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.408143 0.5772

Test critical values: 1% level -3.471719

5% level -2.879610

10% level -2.576484

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 230: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

212

2. First Stage

Null Hypothesis: D(LN_PM) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.67422 0.0000

Test critical values: 1% level -3.471987

5% level -2.879727

10% level -2.576546

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Pendapatan Lainnya (ln_PL)

1. Level

Null Hypothesis: LN_PL has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 12 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.444470 0.5589

Test critical values: 1% level -3.475184

5% level -2.881123

10% level -2.577291

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. First Stage

Null Hypothesis: D(LN_PL) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 11 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.256024 0.0188

Test critical values: 1% level -3.475184

5% level -2.881123

10% level -2.577291

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 231: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3605… ·  · 2017-10-04D. INTERNSHIP Lembaga Jenis Pelatihan Kota Tahun Pelaksanaan

213

Investasi Finansial (ln_IF)

1. Level

Null Hypothesis: LN_IF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.495713 0.5334

Test critical values: 1% level -3.471719

5% level -2.879610

10% level -2.576484

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. First Stage

Null Hypothesis: D(LN_IF) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=13) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.86843 0.0000

Test critical values: 1% level -3.471987

5% level -2.879727

10% level -2.576546

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.