analisis perangkat pembelajaran

36
LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN MTS UNGGULAN NURIS JEMBER (disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kelas A) oleh: Kelompok Lizza Ulfa Fauziah 120210101002 Faiqotul Himmah P.M. 120210101006 Amalia Warniasih Sasmito 120210101008 Anas Ma’Ruf Annizar 120210101015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2015

description

analisis perangkat pembelajaran

Transcript of analisis perangkat pembelajaran

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN ANALISIS PERANGKAT

PEMBELAJARAN

MTS UNGGULAN NURIS JEMBER

(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Kelas A)

oleh:

Kelompok

Lizza Ulfa Fauziah 120210101002

Faiqotul Himmah P.M. 120210101006

Amalia Warniasih Sasmito 120210101008

Anas Ma’Ruf Annizar 120210101015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan“ Laporan Hasil Observasi dan Analisis

Perangkat Pembelajaran seperti silabus, kalender kademik, prota, promes,

RPP, media dan sistem evaluasi MTs Unggulan Nuris Jember”. Laporan ini

disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pengembangan

Perangkat Pembelajaran pada Program Studi Matematika, Universitas

Jember.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, Tim Penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Drs. Suharto, M.Kes., selaku Dosen Pengampu matakuliah

Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang telah membimbing

penyusunan laporan ini.

2. Kepala MTs Unggulan Nuris Jember, guru dan segenap staf karyawan

MTs Unggulan Nuris Jemnber yang telah memberikan kesempatan

kepada kami untuk melakukan observasi perangkat pembelajaran yang

digunakan.

3. Nurani, S.Pd guru mata pelajaran matematika MTs Unggulan Nuris

Jember yang telah meluangkan waktunya untuk membantu proses

pelaksanaan observasi.

4. Seluruh mahasiswa kelas A matakuliah Pengembangan Perangkat

Pembelajaran yang telah mendukung dalam penyusunan laporan ini.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Jember, April 2015

Tim Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ v

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1. 1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1. 3 Tujuan ................................................................................................... 3

1. 4 Manfaat ................................................................................................. 3

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 4

2. 1 Profil Sekolah ........................................................................................ 4

2. 2 Studi Kepustakaan ................................................................................. 4

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 11

3. 1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan ........................................................... 11

3. 2 Hasil dan Analisis Data ........................................................................ 11

3. 3 Pembahasan ......................................................................................... 16

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 19

4.1. Kesimpulan.......................................................................................... 19

4.2. Saran ................................................................................................... 19

DAFTARPUSTAKA ......................................................................................... 20

LAMPIRAN ...................................................................................................... 21

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kegiatan Pembelajaran .......................................................................... 28

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 dokumentasi ...................................................................................... 21

Gambar 2 Dokumentasi ..................................................................................... 21

v

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN FOTO ........................................................................................... 21

LAMPIRAN RPP .............................................................................................. 22

BAB 1. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu

pendidikan adalah bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia,

baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga

negara. Belajar mengandung dua pokok pengertian yaitu proses dan hasil

belajar. Proses belajar disini dimaknai sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk

mencapai perubahan tingkah laku, sedang perubahan tingkah laku tersebut

merupakan hasil belajar.

Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang

dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Sebuah

kata bijak menyatakan bahwa persiapan mengajar merupakan sebagian dari

sukses seorang guru. Kegagalan dalam perencanaaan sama saja dengan

merencanakan kegagalan. Kata bijak yang dikutip di atas menyiratkan betapa

pentingnya melakukan persiapan pembelajaran melalui pengembangan

perangkat pembelajaran.

Untuk mendukung kelancaran dan kebermaknaan kegiatan pembelajaran,

guru dituntut untuk dapat menyusun dan mengembangkan sendiri perangkat-

perangkat pembelajaran yang butuhkan dalam melaksanakan kegiatan

pembelajarannya. Agar dapat menyusun dan mengembangkan perangkat

pembelajaran dengan baik dibutuhkan latihan yang terarah dan intensif.

Dengan demikian, perangkat pembelajaran yang dihasilkan akan semakin

berkualitas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Pasal 20, “perencanaan proses pembelajaran

meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat

sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,

sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Menurut Suhardi (2007:24), perangkat pembelajaran adalah sekumpulan

media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses

2

pembelajaran di kelas. Perangkat pembelajaran ini meliputi silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan ajar, buku pegangan guru, Lembar

Kerja Siswa, dan tes hasil belajar. Oleh karena itu diperlukan perangkat

pembelajaran yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran dan

memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa di

lingkungannya.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian yang lebih bagi para pendidik

dalam menyampaikan pelajaran matematika. Mendasar pada penjelasan diatas

maka mutu pendidikan terutama pelajaran matematika yang merupakan ilmu

dasar harus ditingkatkan salah satunya dengan mengembangkan perangkat

pembelajaran, karena perangkat pembelajaran merupakan salah satu bagian

dari proses belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran perangkat pembelajaran

sangat berperan penting.

Berdasarkan pemaparan tersebut yang kemudian mendorong penulis

untuk menganalisis perangkat pembelajaran matematika pada pokok bahasan

himpunan di kelas VII MTs Unggulan Nuris Jember. Dalam hal ini akan

dibahas mengenai pengembangan perangkat pembelajaran yang termaktub

dalam proses menerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-

program pembelajaran yakni program menyusun alokasi waktu, prota,

promes, silabus, dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka fokus

permasalahan yang akan dikaji dalam analisis ini adalah :

1. Bagaimanakah perangkat pembelajaran yang digunakan guru matematika

di MTs Unggulan Nuris Jember?

2. Bagaimanakah sistematika perangkat pembelajaran matematika yang

baik?

3

1. 3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang muncul dalam analisis ini, tujuan yang

ingin dicapai melalui analisis ini adalah :

1. Untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan guru

matematika di MTs Unggulan Nuris Jember.

2. Untuk mengetahui sistematika perangkat pembelajaran matematika yang

baik.

1. 4 Manfaat

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka manfaat analisis dari

analisis ini :

1. Diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan baik

secara langsung maupun tidak langsung.

2. Agar dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan sistematika

perangkat pembelajaran yang baik.

4

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Profil Sekolah

MTs Unggulan Nuris berdiri dibawah naungan lembaga Yayasan

Nuris Jember yang didirikan oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad tahun

1981. MTs Unggulan Nuris disahkan pada tangggal 15 April 2008. MTs

Unggulan Nuris Jember beralamat di Jl. Pangandaran 48 Antirogo-Jember

68125 Telp. 0331- 335389. Sebelum didirikan MTs Unggulan Nuris,

terdapat beberapa lembaga pendidikan lain yang berada dibawah yayasan

yang sama yaitu Pondok Pesantren Nurul Islam, TPA dan PLAY GROUP

Nuris, SMP Nuris , SMK Nuris, dan SMA Nuris.

Pada angkatan pertama MTs Unggulan Nuris menyerap 35 siswa dan

yang berhasil lolos seleksi hanya 25 siswa. Dari 25 siswa tersebut bersal

dari Situbondo, Banyuwangi, Lumajang dan Jember. Beberapa alasan

didirikannya MTs Unggulan Nuris Jember, anak didik di madrasah ini

tidak hanya digodok untuk berprestasi dan unggul di bidang umum saja

tapi mereka juga dibina memperdalam ilmu agama dengan pemahaman

ahlussunnah wal jamaah / Islam an Nahdiyah.

2. 2 Studi Kepustakaan

Silabus

Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Kurikulum 2013 akan diterapkan

di sekolah yang mendapat prioritas dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud). Untuk silabus Kurikulum 2013 dibuat

Kemendikbud. Secara bertahap Kurikulum pengganti KTSP ini

diimplementasikan.

Pada Kurikulum 2013 yang akan diterapkan Juli 2013, guru tak perlu

repot lagi untuk membuat silabus. Kemendikbud mengambil alih

pembuatan silabus pada kurikulum 2013. Pembahasan silabus

dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud.

Penyusunan silabus ini melibatkan para guru, dosen dan ahli pendidikan.

Silabus merupakan program pembelajaran yang akan dijadikan dasar

untuk membuat rencana pembelajaran. Penyusunan silabus oleh pusat ini

5

dimaksudkan agar pengawasan dan kontrol pendidikan jadi lebih mudah.

Sehingga proses pembelajaran tidak menurut cara yang diketahuinya

sendiri-sendiri. (Emka, 2013)

RPP Menurut Kurikulum 2013

RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Dalam pedoman umum pembelajaran untuk penerapan Kurikulum 2013

disebutkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah

rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi

pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1)

data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3)

alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian

kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media,

alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan

(7) penilaian.

Semua guru di setiap sekolah harus menyusun RPP untuk mata

pelajaran kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas dan guru mata

pelajaran). Guru kelas adalah sebutan untuk guru yang mengajar kelas-

kelas pada tingkat tertentu di Sekolah Dasar (SD). Sedangkan guru mata

pelajaran adalah guru yang mengampu mata pelajaran tertentu pada

kenjang SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

Pengembangan RPP dianjurkan untuk dikembangkan/disusun di

setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Hal ini ditujukan agar agar

RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) telah tersedia terlebih dahulu

dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan proses

penyusunan/pembuatan/ atau pengembangan RPP dapat dilakukan secara

mandiri atau secara berkelompokdi MGMP .

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri

dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran

(MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu semestinya harus difasilitasi dan

disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala

sekolah. Pengembangan RPP melalui MGMP antarsekolah atau

6

antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas

pendidikan.

Beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan saat

mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

1. RPP disusun oleh guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan

berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam

bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam

pembelajaran. Jadi dalam hal ini guru harus mampu menterjemahkan ide-

ide yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Penterjemahan ide-ide didasarkan

pada silabus yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini

departemen pendidikan dan kebudayaan. Kemampuan menterjemahkan ide

akan terlihat saat guru mengembangkan RPP dan menyesuaikan apa yang

dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik

kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan

belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta

didik.

2. RPP yang dibuat selalu mengedepankan perencanaan pembelajaran

yang nantinya dalam proses belajar mengajar akan mendorong partisipasi

aktif siswa. RPP yang dibuat tidak boleh menyimpang dari tujuan

Kurikulum 2013 yaitu untuk menghasilkan siswa sehingga menjadi

manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar (pebelajar sepanjang

hayat/lifelong learner), proses pembelajaran yang berpusat pada siswa

(student centered) sehingga dapat mengembangkan motivasi, minat, rasa

ingin tahu (curiousity), kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,

semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

3. Pengembangan RPP yang baik akan mengedepankan proses

pembelajaran yang mengembangkan budaya membaca dan menulis pada

diri peserta didik. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

7

4. Di dalam RPP terdapat cara-cara dan langkah-langkah yang dapat

dilakukan oleh guru untuk memberikan umpan balik (feedback) dan tindak

lanjut (follow up). RPP memuat rancangan program pemberian umpan

balik positif (positive feedback), penguatan (reinforcement), pengayaan

(enrichment), dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi harus

dilakukan guru setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan,

hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat

teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan

kelemahan peserta didik.

5. Perancangan RPP memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan

antara materi-materi pembelajaran yang satu dengan materi pembelajaran

yang lainnya. RPP harus sedemikian rupa sehingga keterkaitan dan

keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar menjadi satu kesatuan utuh

berbentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. RPP disusun

dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas

matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun

dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi

dan kondisi. (Muhammad Faiq, 2013)

Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender

pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan awal tahun pelajaran, sekolah / taman kanak –

kanak menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan

pembelajaran selama satu tahun ajaran, mencakup permulaan tahun

pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari

libur.

8

Pengaturan waku belajar di taman kanak – kanak mengacu kepada

standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah

/ taman kanak – kanak, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta

ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah. Beberapa aspek penting

yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai

berikut:

1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada

bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran

untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya

minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran

termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan

pengembangan diri.

4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama

dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat

Kabupaten / Kota atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat

menetapkan hari libur khusus.

5. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,

libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum

termasuk hari – hari besar nasioanl dan hari libur khusus.

6. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester dan libur akhir tahun

pelajaran digunakan untuk persiapan kegiatan dan administrasiakhir dan

awal tahun pelajaran.

7. Hari libur umum atau nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap

jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota. (Anonim, 2015)

9

Promes

Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk

penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk

penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam

semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid

semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi

penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja

termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.

Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil,

yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program

pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan

merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester

segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah

selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut

sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.

Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar

mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester

tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan.

Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang

hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-

keterangan. (Darasyah, 2010)

Prota

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun

untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan

alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam

kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu

ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum

yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran

untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai

10

dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru

sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi

pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester,

mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian

komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan

pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi ,

kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran

untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru

mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi

pengembangan program-program berikutnya.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran

untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program

selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program

harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan

Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar

kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas

selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan

secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan

dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena

merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk

setiap kelas, rang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan (Darasyah, 2010)

11

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. 1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan

Sebelum malakukan observasi, terlebih dahulu dilakukan pemilihan

jenjang dan sekolah untuk tiap-tiap kelompok. Kami mendapat jenjang SMP

khususnya MTs, kemudian kami memutuskan untuk melakukan observasi ke MTs

Unggulan Nuris Jember.

Selanjutnya pada hari Jumat, 13 Maret 2015 kami meminta ijin kepada pihak

sekolah untuk melakukan observasi perangkat pembelajaran, khususnya

matematika. Setelah pihak sekolah memberi ijin, kami menyiapkan surat ijin

observasi dari fakultas yang ditujukan kepada MTs Unggulan Nuris. Surat ijin

observasi memerlukan persetujuan dan tanda tangan dari Pembantu Dekan 1.

Surat ijin kami dapatkan pada tanggal 17 Maret 2015. Kemudian kami membuat

janji dengan pihak sekolah untuk melakukan observasi pada hari Kamis, 19 Maret

2015.

Pada hari Kamis, 19 Maret 2015 kami melakukuan observasi ke MTs

Unggulan Nuris. Observasi dilakukan pada pukul 08.00 – 10.30 WIB.

Sesampainya di MTs Unggulan Nuris, kami diterima sangat baik oleh pihak

sekolah. Selanjutnya kami menemui guru mata pelajaran Matematika yaitu Ibu

Nurani Aisyah, S. Pd dan Bapak Fika Kusumabudi. Dalam pertemuan itu, kami

punya kesempatan untuk untuk melakukan wawancara seputar perangkat

pembelajaran yang ada di MTs Unggulan Jember.

Setelah wawancara selesai dan perangkat pembelajaran ada di tangan kami,

kami meminta kesempatan untuk melakukan dokumentasi dengan guru mata

pelajaran matematika. Setelah semua selesai, kami meminta ijin untuk pulang dan

tak lupa berterima kasih kepada guru MTs Unggulan Jember.

3. 2 Hasil dan Analisis Data

3.2.1 Silabus

Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Kurikulum 2013 akan diterapkan di

sekolah yang mendapat prioritas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud). Untuk silabus Kurikulum 2013 dibuat Kemendikbud. Secara

bertahap Kurikulum pengganti KTSP ini diimplementasikan.

12

Pada Kurikulum 2013, guru tak perlu repot lagi untuk membuat silabus.

Kemendikbud mengambil alih pembuatan silabus pada kurikulum 2013.

Pembahasan silabus dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

Kemendikbud. Penyusunan silabus ini melibatkan para guru, dosen dan ahli

pendidikan.

Silabus merupakan program pembelajaran yang akan dijadikan dasar untuk

membuat rencana pembelajaran. Penyusunan silabus oleh pusat ini dimaksudkan

agar pengawasan dan kontrol pendidikan jadi lebih mudah. Sehingga proses

pembelajaran tidak menurut cara yang diketahuinya sendiri-sendiri.

Namun kami menemukan ketidakcocokan antara silabus kelas VII semester

ganjl yang diterbitkan oleh pemerintah dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru Matematika MTs Unggulan Nuris.

Pada silabus terdapat 6 materi pokok yaitu operasi hitung bilangan bulat dan

pecahan, Himpunan, Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel,

Perbandingan, Aritmetika Sosial, dan Pola Bilangan. Sedangkan materi yang

terdapat dalam RPP, hanya terdapat 4 materi pokok yaitu Bilangan, Himpunan,

Perbandingan, dan Garis dan Sudut.

3.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berikut bagian RPP yang kami analisis:

Hasil Analisis RPP:

Pada analisis perangkat pembelajaran RPP ini kelonmpok kami mengambil

pokok bahasan “ Himpunan “ pada sekolah MTs Unggulan Nuris Jember yang

pada semester 1 ini sedang dipelajari oleh siswa kelas VII MTs Unggulan

Nuris Jember. Adapun yang bisa kami analisis dan kami coba perbaiki (tulisan

bercetak tebal, miring, dan bergaris bawah) dari perangkat pembelajaran ini

diantaranya sebagai berikut:

13

1. Dari sistematika penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

tersebut secara umum sebaiknya sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : …………………………………

Kelas/Semester : …………………………………

Mata Pelajaran : …………………………………

Pokok Bahasan : …………………………………

Subpokok Bahasan : …………………………………

Alokasi Waktu :………. x….…….. menit (1 hari)

A. Kompetensi Inti

B. Kompetensi Dasar

C. Indikator Pencapaian

D. Tujuan Pembelajaran

E. Materi Pembelajaran

F. Pendekatan, Metode Dan Model Pembelajaran

G. Materi Prasyarat

H. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran

I. Kegiatan Pembelajaran

J. Penilaian

K. Lampiran

2. Seharusnya satu RPP digunakan untuk satu pertemuan KBM bukan satu

RPP digunakan untuk empat pertemuan secara langsung agar apa yang

direncanakan guru dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

dapat melakukan kegiatan secara lebih terperinci. Pada RPP tersebut hanya

membahas satu sub pokok bahasan dengan waktu yang begitu lama yaitu 4

x 5 jam pelajaran. Seharusnya waktu yang dialokasikan disesuikan dengan

tingkat kesulitan materi yang diberikan. Materi sub pokok bahasan

14

seharusnya di cantumkan di tempat identitas RPP setelah materi pokok

bukan hanya dalam materi pembelajaran saja.

3. Kompetensi Inti yang seharusnya terdapat KI 1 sampai KI 4 hanya

tercantum KI 2 sampai KI 4. Seharusnya KI 1 tetap ditulis atau

dicantumkan.

4. Tujuan pembelajaran merupakan spesifikasi dari indikator. Pada RPP MTs

Unggulan Nuris Jember tersebut masih belum tampak keterkaitan antara

indikator dengan tujuan pembelajaran. Pada tujuan pembelajaran seharusnya

mencantumkan Audience yaitu siswa, Behavior seperti kalimat “dapat

menjelaskan”, Condition seperti “dengan mengamati”, dan Degree seperti

“dengan benar atau dengan tepat” dan sebagainya. Sehingga tiap satuan

tujuan pembelajaran tersebut seharusnya seperti “siswa dapat menjelaskan

proses penemuan konsep dan aturan himpunan menggunakan objek-objek

nyata pengamatan dengan benar” dan sebagainya.

5. Pada kegiatan pembelajaran sudah bagus yaitu dituliskan dalam bentuk tabel

agar penulisan dan cara membacanya juga lebih dipahami serta lebih

terperinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, yang

mana tabelnya berupa: kegiatan, Diskripsi kegiatan dan alokasi waktu.

Alangkah baiknya bila ditambah dengan nomor kegiatan dan keterangan.

Pada diskripsi kegiatan seharusnya dibedakan antara kegiatan guru dan

kegiatan siswa.

6. Pada materi pembelajaran seharusnya dicantumkan ulasan singkat tentang

materi tersebut.

7. Pada bagian alat, bahan dan sumber belajar harusnya juga tertulis media apa

saja yang digunakan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar pada

materi tersebut walaupun hanya berupa spidol, papan tulis, dll. Sumber buku

yang digunakan sebaiknya ditulis lengkap meskipun buku yang lain dengan

materi serupa juga bisa digunakan. Tidak hanya ditulis buku guru tetapi juga

buku siswa perlu dicantumkan.

8. RPP di MTs Unggulan Nuris Jember tidak sesuai dengan silabus kurikulum

K13 yang diberkan oleh pusat. Ada materi yang terdapat di silabus tetapi

guru tidak membuat RPP sesuai dengan silabus yang ada dan tidak

15

memberikan materi tersebut. Di MTs Nuris Jember semua guru membuat

rpp bersama-sama. Setiap guru dibagi dalam pembuatan tugas RPP per

babnya yang kemudian disimpan untuk arsip sekolah. Untuk pembuatan

RPP seperti ini akibatnya guru melaksanakan pembelajaran dengan seragam

dan tidak bervariasi. Seharusnya RPP di buat oleh guru dengan

memperhitungkan keadaan kelas yang diajarkannya masing-masing.

3.2.3 Kalender Pendidikan

Analisis Kalender Pendidikan MTs Unggulan Nuris Tahun Ajaran

2014/2015 Semester Ganjil

Untuk perhitungan hari efektif sekolah semester ganjil terjadi kesalahan.

Pada kalender pendidikan tertulis 125 hari efektif dan 3 hari efektif non

pembelajaran, sehingga jumlah hari belajar efektif 122 hari. Tetapi berdasarkan

perhitungan kelompok kami ada 125 hari efektif, 20 hari efektif non

pembelajaran, dan 9 hari kegiatan siswa, sehingga jumlah hari belajar efektif 96

hari.

3.2.4 Perhitungan Pekan Efektif

Analisis Perhitungan Pekan Efektif MTs Unggulan Nuris Tahun

Ajaran 2014/2015 Semester Ganjil

Terdapat kesalahan pada perhitungan pekan efektif, yaitu pada bulan

Agustus, September dan November. Dari data yang kami terima, jumlah pekan

efektif pada bulan Agustus adalah 4 pekan, sedangkan berdasarkan perhitungan

dan pengamatan yang kami lakukan jumlah pekan pada bulan agustus adalah 5

pekan. Begitu juga dengan jumlah pekan tidak efektif, dari data yang kami

dapatkan tidak terdapat pekan tidak efektif pada bulan Agustus, namun

berdasarkan perhitungan dan pengamatan kami terdapat 1 pekan tidak efektif.

Untuk bulan September terdapat kesalahan pada perhitungan jumlah

pekan, dan jumlah pekan non efektif kegiatan belajar mengajar. Jumlah pekan

pada bulan September seharusnya 5 pekan, namun pada data tertulis 4 pekan.

Selanjutnya pada data yang kami dapat tidak terdapat pekan non efektif kegiatan

belajar mengajar, sedangkan berdasarkan perhitungan kami terdapat 1 pekan non

efektif kegiatan belajar mengajar. Pada bulan November terdapat kesalahan pada

16

jumlah pekan dalam sebulan, seharusnya 5 pekan namun pada data yang kami

terima jumlah pekan adalah 4 pekan. Sehingga berpengaruh pada jumlah pekan

efektif kegiatan belajar mengajar.

3.2.5 Program Tahunan

Analisis Program Tahunan Tahun Pelajaran 2014/2015

Alokasi waktu untuk setiap materi tidak sesuai dengan alokasi waktu pada

silabus yang diterbitkan oleh pemerintah. Pada silabus yang diterbitkan

pemerintah alokasi waktu untuk setiap materi masing-masing 20 jam pelajaran,

namun pada program tahunan alokasi waktu untuk setiap materi tidak sama.

3.2.6 Program Semester

Analisis Program Semester (Ganjil) Tahun Pelajaran 2014/2015

Pada Program Semester Ganjil terdapat kekurangan yaitu tidak tercantum

mata pelajaran dan kelas. Selain itu tidak dicantumkan jadwal Ujian Tengah

Semester serta Ujian Semester. Kesalahan lainnya terdapat pada jumlah

pertemuan materi Bilangan. Pada program semester tertulis 22 jam pelajaran,

seharusnya 20 jam pelajaran karena ulangan harian tidak masuk dalam jumlah

pertemuan. Kesalahan lainnya yaitu tidak terdapt alokasi waktu untuk ulangan

haruan materi Perbandingan.

3. 3 Pembahasan

3.3.1 Hasil Wawancara Dengan Guru Mata Pelajaran

Dalam wawancara kami dengan guru mata pelajaran matematika MTs

Unggulan Nuris Jember diperoleh hasil:

a. MTs Unggulan Nuris pada semester 1 menggunakan kurikulum K13

sedangkan untuk semester 2 menggunakan kurikulum KTSP sehingga

materi yang sudah diajarkan pada semseter 1 saat menggunakan kurikulum

K13 muncul kembali pada semseter 2 saat menggunakan kurikulum

17

KTSP. Jika semester 2 berlaku kurikulum KTSP maka akan mengulang

materi yang sudah diajarkan pada semster 1. Kemungkinan untuk semester

2 guru mengulang kembali materi yang diajarkan di semester 1 karena

pergantian kurikulum K13 ke kurikulum KTSP.

b. Untuk pelaksanaan pembelajarannya, guru mata pelajaran matematika

sebenarnya merupakan guru pelajaran fisika karena kekurangan personil

guru matematika maka guru pelajaran fisika ikut membantu mengajar.

Pada kesehariannya siswa sebagian merasa mengantuk, jenuh dan tidak

memperhatikan saat menerima pelajaran. Hal tersebut dikarenakan hampir

semua siswa MTs Unggulan Nuris tersebut merupakan santri pondok yang

memiliki jadwal yang padat setiap harinya sehingga siswa-siswi merasa

lelah. Guru hanya bisa memaklumi hal tersebut karena memang jadwal

siswa yang padat.

c. Untuk materi yang diajarkan ke tiap kelas berbeda antar kelas yang satu

dengan kelas yang lain karena antar kelas diajari oleh guru yang berbeda.

Media pembelajaran hanya ada untuk kelas IX saja, yaitu media

pembelajaran untuk bangun ruang yang dibuat sendiri oleh siswa

menggunakan kertas karton.

d. Dari pandangan guru lebih cocok kurikulum 2006(KTSP). Guru merasa

kesulitan dalam melkasanakan pembelajaran menggunakan kurikulum

2013, begitu juga dengan para siswa. Siswa lebih suka dengan kurikulum

KTSP. Untuk alat evaluasi, tidak di lampiran di RPP secara terperinci tapi

ada di arsip guru tersendiri. Dalam instrumen penilaian guru tidak

menerapkan penilaian sesuai kurikulum 2013 karena guru kewalahan

dalam mengisi rapot. Guru hanya mengikuti penilaian yang sebelumnya,

misal bila nilai A maka kriterianya seperti ini, jika nilai B maka

kriterianya seperti itu, dan sebagainya. Guru kesulitan melaksanakan

penilaian tersebut karena kemampuan siswa berbeda-beda. Sedangkan

siswa diberatkan dengan hafalan sehingga hanya beberapa yang benar-

benar paham materi apalagi pada kelas bukan unggulan.

e. Pembuatan RPP di MTs Unggulan Nuris Jember tidak sesuai dengan

silabus yang diberkan oleh pemerintah. Di MTs Nuris Jember semua guru

18

membuat rpp bersama-sama. Setiap guru dibagi dalam pembuatan tugas

RPP per babnya yang kemudian disimpan untuk arsip sekolah.

f. RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran matematika tidak sesuai

dengan proses pembelajaran di kelas. Hal ini terjadi karena daya tangkap

siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika

kurang baik. Akibatnya, jumlah pertemuan yang telah ditetapkan di RPP

menjadi tidak sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Sehingga, 1 RPP

yang ditargetkan selesai dalam 2 sampai 3 kali pertemuan harus tidak tepat

waktu menjadi 4 sampai 5 kali pertemuan.

g. Dalam proses pembelajaran, tidak memakai media ialat peraga. Hal ini

dikarenakan sekolah belum mempunyai alat peraga. Untuk pelaksanaan

pemelajaran menggunakan media alat peraga hanya terdapat di kelas IX

pada materi bangun ruang saja. Seharusnya sekolah menyediakan alat

peraga atau guru membuat alat peraga sendiri meskipun yang sederhana

untuk variasi pembelajaran.

3.3.2 Kendala-Kendala Waktu Pelaksanaan Observasi

Saat pelaksaan observasi tidak ada kendala yang begitu berarti bagi kelompok

kami kecuali jarak yang harus kami tempuh terlalu jauh untuk sampai pada

tempat tujuan yaitu MTs Unggulan Nuris Jember. Sehingga, butuh waktu

yang lama untuk bisa sampai di MTs Unggulan Nuris.

19

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan observasi yang telah kelompok kami lakukan, terdapat

kekurangan pada perangkat pembelajaran yang digunakan oleh MTs

Unggulan Nuris Jember. Kekurangan tersebut berkenaan dengan penggunaan

RPP yang tidak sesuai dengan silabus, serta kesesuaian antara prota, promes,

dengan kalender akademik yang digunakan.

Selain itu, MTs Unggulan Nuris Jember membuat RPP sudah untuk

setiap pertemuan. Hanya saja penulisan jam pelajaran pada identitas RPP

kurang tepat. Pada identitas RPP juga tidak dituliskan sub pokok bahasan.

Kekurangan perangkat pembelajaran lainnya yaitu pada Promes

(Program Semester). Promes yang dibuat oleh guru Matematika masih

terdapat kesalahan penulisan. Pada kalender akademik terdapat kesalahan

dalam menghitung hari efektif pembelajaran.

Sistematika perangkat pembelajaran matematika yang baik yaitu RPP yang

dibuat sesuai dengan silabus dan kesesuaian antara prota, promes, dengan

kalender akademik.

4.2. Saran

Untuk sekolah, sebaiknya pembuatan RPP, Silabus, Prota, dan Promes

harus benar-benar diperhatikan dan disesuaikan dengan fakta yang benar-

benar terjadi. Sehingga antara perangkat pembelajaran dan proses

pembelajaran terjadi kekongruenan.

20

DAFTARPUSTAKA

Anonim. 2015. Kalender Pendidikan. Diambil dari

http://www.tksukahaji.com/akademik/kalender-pendidikan. Pada 17 April

2015

Darasyah. 2010. Pengertian Prosem dan Prota. Diambil dari

https://wajahdara.wordpress.com/2010/12/20/pengertian-prosem-dan-

prota. Pada Pada 16 April 2015

Emka. 2013. Silabus Kurikulum 2013. Diambil dari

https://eduinfocenter.wordpress.com/kurikulum-2013/silabus-kurikulum-

2013/silabus-kurikulum-2013-sd. Pada 16 April 2015

Faiq, Muhammad. 2013. Rancangan RPP Kurikulum 2013. Diambil dari

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/11/perancangan-RPP-

Kurikulum-2013.html. Pada Pada 16 April 2015

Suhardi. 2007. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Dalam Kegiatan Lesson

Study. Maalah disajikan pada pelatihan Lesson Study untuk guru SMP se-

Kabupaten Hulu Sungai Utara, 27-31 Mei 2007

21

LAMPIRAN

Gambar 1 dokumentasi

Gambar 2 Dokumentasi

22

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Unggulan NURIS

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII (Satu) / 1

Materi Pokok : Himpunan

Alokasi Waktu : 4 x 5 JP

A. KOMPETENSI INTI

KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian

yang tampak mata).

KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret(

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori).

B. KOMPETENSI DASAR

Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,

bertanggung jawab, resposnsif, dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah.

23

Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan diri pada

matematika serta memiliki rasa percaya pada daya serta kegunaan

matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di

rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud implementasi

penyelidikan himpunan.

Memahami pengertian himpunan, himpunan bagian, komplemen

himpunan, operasi himpunan dan menunjukkan contoh dan bukan

contoh.

C. INDIKATOR

Membangun persepsi positif dengan menunjukkan proses penemuan

konsep dan aturan himpunan menggunakan objek-objek nyata

pengamatan

Siswa diajak berpikir dan mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka

baik secara individu maupun kelompok dalam menanggapi pemecahan

masalah dan bekerjasama memecahkannya

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses pembelajaran himpunan, siswa memiliki pengalaman

belajar:

terlatih berpikir kritis dan berpikir kreatif;

menemukan ilmu pengetahuan dari pemecahan masalah nyata;

mengajak untuk melakukan penelitian dasar dalam membangun konsep;

dilatih bekerjasama dalam tim untuk menemukan solusi permasalahan.

dilatih mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka;

merasakan manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari.

24

E. MATERI PEMBELAJARAN

MENEMUKAN KONSEP HIMPUNAN

F. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Example Non Example

Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Mengajak semua siswa berdo’a

menurutAgama dan keyakinan masing-

masing (untuk mengawali kegiatan

pembelajaran)

Melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa

Guru Mengecek kesiapan siswa belajar baik

secara fisik maupun psikologis.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi yang akan dicapai.

Guru menyampaikan garis besar cakupan

materi dan penjelasan tentang kegiatan yang

akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan

latihan-latihan dan tugas dalam pembelajaran.

10 menit

25

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Inti Tahap apersepsi budaya

Menginformasikan indikator pencapaian

kompetensi dasar.

Menciptakan persepsi positif dalam diri siswa

terhadap budayanya dan matematika sebagai

hasil konstruksi sosial.

Menjelaskan pola interaksi sosial,

menjelaskan peranan siswa dalam

menyelesaikan masalah.

Memberikan motivasi belajar pada siswa

melalui penanaman nilai matematis, soft skill

dan kebergunaan matematika.

Memberi kesempatan pada

Tahap penyelesaian masalah pola interaksi

edukatif

Membentukan kelompok

Mengajukan masalah yang bersumber dari

fakta dan lingkungan budaya siswa

Meminta siswa memahami masalah secara

individual dan kelompok

Mendorong siswa bekerjasama menyelesaikan

tugas-tugas

Membantu siswa merumuskan hipotesis

(dugaan).

35 Menit

X 30 JP

26

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Membimbing, mendorong/mengarahkan

siswa menyelesaikan masalah dan

mengerjakan LKS

Memberikan scaffolding pada kelompok atau

individu yang mengalami kesulitan

Mengkondisikan antar anggota kelompok

berdiskusi, berdebat dengan pola kooperatif

Mendorong siswa mengekspresikan ide-ide

secara terbuka

Membantu dan memberi kemudahan

pengerjaan siswa dalam menyelesaikan

masalah dalam pemberian solusi

Tahap persentasi dan mengembangkan hasil

kerja

Memberi kesempatan pada kelompok

mempresentasikan hasil penyelesaian masalah

di depan kelas

Membimbing siswa menyajikan hasil kerja

Memberi kesempatan kelompok lain

mengkritisi/menanggapi hasil kerja kelompok

penyaji dan memberi masukan sebagai

alternatif pemikiran. Membantu siswa

menemukan konsep berdasarkan masalah

Mengontrol jalannya diskusi agar

pembelajaran berjalan dengan efektif

27

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Mendorong keterbukaan, proses-proses

demokrasi

Menguji pemahaman siswa

Tahap temuan objek matematika dan

penguatan skemata baru

Mengarahkan siswa membangun konsep dan

prinsip secara ilmiah

Menguji pemahaman siswa atas konsep yang

ditemukan melalui pengajuan contoh dan

bukan contoh konsep

Membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang

berkaitan dengan masalah

Memberi kesempatan melakukan konektivitas

konsep dan prinsip dalam mengerjakan soal

tantangan

Memberikan scaffolding

Tahap menganalisis dan mengevaluasi proses

dan hasilpenyelesaian masalah

Membantu siswa mengkaji ulang hasil

penyelesaian masalah

Memotivasi siswa untuk terlibat dalam

penyelesaian masalah yang selektif

28

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Mengevaluasi materi akademik: memberi kuis

atau membuat peta konsep atau peta materi.

Penutup Guru bersama-sama dengan peserta didik atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran,

Melakukan penilaian dan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram,

Memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran,

Memberikan tugas, baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

pesrta didik.

15 menit

Tabel 1 Kegiatan Pembelajaran

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Guru Kelas VII SMP/MTs

I. INSTRUMEN PENILAIAN

Tugas

Guru menyuruh siswa mengamati Gambar 1.4. untuk menemukan hal-

hal berikut

Himpunan A memuat unsur x maka dikatakan bahwa x adalah anggota

himpunan A atau sering disebut x adalah elemen himpunan A,

dilambangkan dengan x e A.

Himpunan B memuat unsur 2 maka dikatakan 2 adalah anggota

himpunan B atau sering disebut 2 adalah elemen himpunan B

dilambangkan dengan 2 e B.

29

Observasi

Selama KBM:

ketelitian

rasa ingin tahu

Portofolio

Menilai kemajuan belajar dalam memecahkan masalah himpunan:

pemahaman

pemodelan atau penyusunan kalimat matematika

memilih strategi dan menyelesaikan model

masuk akalnya penyelesaian

Tes

Mengerjakan lembar kerja berkaitan dengan himpunan:

himpunan bagian

komplemen

operasi himpunan

diagram Venn

Mengetahui

Kepala Sekolah

(Hj. Hodaifah, M.Pdi )

NIP ..................................

Jember, .... Juli 2014

Guru Mapel Matematika

(Nurani Aisyah, S.Pd)

NIP ..................................

30