ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN...

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan dan kelancaran opersional suatu perusahaan atau bisnis. Karena tidak semua perusahaan atau bisnis dapat melakukan pengadaan sendiri material yang dibutuhkannya maka banyak perusahaan atau bisnis yang memposisikan diri sebagai pelanggan material dari pemasok material tertentu sesuai kebutuhan perusahaan dan bisnis tersebut. Bagi perusahaan atau bisnis yang memerlukan pasokan material dari pemasok diluar perusahaan atau bisnis tersebut, pengadaan barang dan jasa (procurement) menjadi tahap yang penting untuk keberlangsungan operasional perusahaan. Walau demikian secara keseluruhan pengadaan barang dan jasa untuk memperoleh material tertentu yang dibutuhkan perusahaan atau bisnis tetap melibatkan kegiatan manajerial dalam bentuk manajamen proses rantai suplai (supply chain management). Dalam pada itu, manajemen proses rantai suplai merupakan kegiatan yang sepenuhnya menentukan keberhasilan operasional PT Pertamina EP sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Kondisi ini karena PT Pertamina EP sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia dan merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari SKKMIGAS (Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS), senantiasa membutuhkan line pipe (pipa alir) untuk ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDI FRAME CONTRACT PENGADAAN LINE PIPE PT PERTAMINA EP MINTORO ANDRI WICAKSONO Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN...

Page 1: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan

kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan dan kelancaran opersional

suatu perusahaan atau bisnis. Karena tidak semua perusahaan atau bisnis dapat

melakukan pengadaan sendiri material yang dibutuhkannya maka banyak

perusahaan atau bisnis yang memposisikan diri sebagai pelanggan material dari

pemasok material tertentu sesuai kebutuhan perusahaan dan bisnis tersebut.

Bagi perusahaan atau bisnis yang memerlukan pasokan material dari

pemasok diluar perusahaan atau bisnis tersebut, pengadaan barang dan jasa

(procurement) menjadi tahap yang penting untuk keberlangsungan operasional

perusahaan. Walau demikian secara keseluruhan pengadaan barang dan jasa untuk

memperoleh material tertentu yang dibutuhkan perusahaan atau bisnis tetap

melibatkan kegiatan manajerial dalam bentuk manajamen proses rantai suplai

(supply chain management).

Dalam pada itu, manajemen proses rantai suplai merupakan kegiatan yang

sepenuhnya menentukan keberhasilan operasional PT Pertamina EP sebagai anak

perusahaan PT Pertamina (Persero). Kondisi ini karena PT Pertamina EP sebagai

perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas

bumi di Indonesia dan merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(KKKS) dari SKKMIGAS (Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas

Bumi (SKK MIGAS), senantiasa membutuhkan line pipe (pipa alir) untuk

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

2

mengalirkan minyak mentah (crude oil) yang diproduksikan dari lapangan-

lapangan PT Pertamina EP yang belum diproduksi sendiri oleh PT Pertamina EP.

Karena pengadaan line pipe sebagai material yang dibutuhkan oleh PT

Pertamina EP membutuhkan pasokan dari pihak lain, maka manajemen proses

rantai pasokan untuk line pipe membutuhkan proses yang handal untuk menjamin

ketersediaannya. Manajemen proses rantai suplai pipa air untuk kebutuhan PT

Pertamina EP menjadi semakin penting bagi PT Pertamina EP karena kebutuhan

akan line pipe merupakan kebutuhan material dengan pergerakan pemakaian yang

cepat (fast moving material).

Sebagai kebutuhan PT Pertamina EP, material line pipe akan selalu

dibutuhkan oleh PT Pertamina EP selama PT Pertamina EP beroperasi. Namun

proses pengadaan yang membutuhkan waktu tertentu dikaitkan dengan kebutuhan

operasional yang mengharuskannya segera tersedia tepat waktu pada rencana

program operasional perusahaan yang telah tersusun mengharuskan PT Pertamina

EP untuk menentukan metode yang efektif dan efisien dalam pengadaannya.

Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus, dimana

keputusan investasi jangka panjang di sejumlah cabang, termasuk besi baja,

adalah berdasar pada pemahaman terhadap trend harga selama penerapan dan fase

pay-off dari sebuah proyek, sehingga ini adalah suatu hal yang vital bahwa trend

dari harga produk akhir dapat dibandingkan dengan ekspektasi dinamika biaya

(Malanichev dan Vorobyev, 2010).

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

3

Secara grafis, kondisi tersebut diatas sejalan dengan kondisi harga bahan

baku baja, harga rata-rata baja dan kapasitas sediaan baja pada level global serta

harga baja secara aktual dan prediksi berdasarkan regresi harga baja sebagaimana

terlihat pada Gambar 1.1 berikut ini.

Gambar 1.1 Forecast Global Steel Price

(Sumber : Malanichev dan Vorobyev, 2010)

Dengan mencermati gambar diatas terlihat bahwa pada level global selama

dekade 1981 sampai 2009, terdapat harga bahan baku baja yang berfluktuasi

dibawah harga rata-rata baja serta harga rata-rata baja yang juga berfluktuasi

berada dibawah kapasitas sediaan baja. Kondisi tersebut pada gilirannya,

memperlihatkan seperti pada gambar diatas bahwa harga baja secara aktual yang

berfluktuasi hampir berhimpitan dengan prediksi berdasarkan regresi harga baja

yang juga berfluktuasi selama dekade 1981 sampai 2009.

Dengan memperhatikan kondisi tersebut diatas, maka kontribusi relatif

dari kapasitas produksi baja dan faktor harga bahan baku pembuatan baja

menentukan terhadap pertumbuhan harga baja, yang masing-masingnya juga

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

4

berfluktuasi. Secara khusus, kontribusi relatif dari kapasitas produksi baja dan

faktor harga bahan baku pembuatan baja tersebut terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1.2 Kontribusi Relatif Dari Kapasitas Produksi Baja Dan Faktor Harga Bahan Baku Pembuatan Baja

(Sumber : Malanichev dan Vorobyev, 2010)

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa kontribusi relatif dari kapasitas

produksi baja dan faktor harga bahan baku pembuatan baja yang saling

berfluktuasi, sehingga pada gilirannya akan menghasilkan harga baja yang juga

akan berfluktuasi dengan relatif cepat. Dengan kemungkinan harga baja yang

berfluktuasi dengan relatif cepat sebagai bahan baku pembuatan line pipe sebagai

faktor yang mempengaruhi proses pengadaan line pipe produsen pemasok yang

pada gilirannya mempengaruhi harga line pipe yang disuplai oleh pemasok

kepada PT Pertamina EP.

Dengan memperhatikan berbagai kondisi nyata tentang faktor yang dapat

mempengaruhi manajemen proses rantai suplai line pipe sebagai kebutuhan

operasional PT Pertamina EP, maka tersedia berbagai perspektif yang dapat

digunakan oleh perusahaan. Manajemen proses rantai suplai pada intinya

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

5

mengasumsikan bahwa perusahaan mendirikan aliansi dengan anggota dari rantai

yang sama untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang diungkapkan oleh

kinerja operasional yang unggul dari semua anggota rantai. Dipengaruhi oleh

berbagai bidang seperti pembelian dan logistik, konsep manajamen proses rantai

suplai berkembang dari perspektif proses integrasi ke arah yang lebih sistemik dan

strategis. Dalam persepektif proses integrasi, anggota yang berbeda dari rantai

pasokan yang sama bergabung dengan upaya untuk mengkoordinasikan kegiatan

bisnis sebagai kegiatan spesifik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan akhir

(Cooper et al., 1997 dalam Miguel dan Brito, 2011). Sedangkan dalam perspektif

sistemik dan strategis, perusahaan menetapkan sumber daya dan upaya untuk

mencapai strategi rantai unik yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif

melalui biaya yang lebih rendah dan kepuasan pelanggan yang meningkat

(Mentzer et al., 2001 dalam Miguel dan Brito, 2011).

Dengan memperhatikan adanya perspektif integrasi serta persepektif

sistemik dan strategis tentang proses manajemen rantai suplai, maka kegiatan

bisnis yang dilakukan oleh PT Pertamina EP sebagai perusahaan yang bergerak

dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi memerlukan pilihan

perspektif yang sesuai dengan kebutuhan operasional PT Pertamina EP. Pilihan

yang sesuai dari pengadaan line pipe yang sepenuhnya mengandalkan manajemen

proses rantai suplai line pipe untuk sebagiannya adalah persepektif sistemik dan

strategis terutama karena line pipe merupakan sumber daya material starategis

untuk keberlangsungan bisnis PT Pertamina EP.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

6

Pelaksanaan proses pengadaan termasuk pengadaan line pipe untuk

kebutuhan operasional PT Pertamina EP merupakan suatu kegiatan yang rutin

dengan siklus yang sudah terstruktur sesuai dengan prosedur yang tetap dan

memerlukan jangka waktu tertentu dalam prosesnya. Pengaturan proses

pengadaan yang harus dipedomani oleh PT Pertamina EP sebagai KKKS dari

SKKMIGAS diatur dalam Pedoman Tata Kerja BP MIGAS No. PTK 007 Revisi-

II/PTK/I/2011. Karena masih bersifat pedoman, maka pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa yang merupakan material kebutuhan operasional masih harus

dijabarkan oleh PT Pertamina EP sesuai dengan kebutuhan material termasuk

kebutuhan material line pipe bagi PT Pertamina EP demi kinerja operasional yang

lebih optimal.

Pelaksanaan pengadaan line pipe melalui manajemen proses rantai suplai

memiliki dampak pada kinerja operasional yang dapat memanifestasikan dirinya

dalam semua dimensi. Dampak kinerja operasional terlihat pada dimensi

kerjasama, proses integrasi, hubungan jangka panjang, berbagi informasi yang

memungkinkan adanya perbaikan proses dan persediaan dan pengurangan waktu

tunggu dalam pengadaan (Cooper et al., 1997; Cooper dan Ellram, 1993; Bechtel

dan Jayaram, 1997; Mentzer et al., 2001 dalam Miguel dan Brito, 2011).

Kerangka konseptual tersebut memperlihatkan bahwa pelaksanaan pengadaan line

pipe yang dikontrakkan oleh PT Pertamina EP kepada pihak kontraktor penyedia

line pipe (supplier) harus diorientasikan oleh adanya kerjasama, proses integrasi,

hubungan jangka panjang, berbagi informasi yang memungkinkan adanya

perbaikan proses dan persediaan dan pengurangan waktu tunggu dalam pengadaan

line pipe.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

7

Kerjasama dan proses integrasi antara PT Pertamina EP dengan pihak

kontraktor penyedia line pipe, tetap harus mempertimbangkan biaya dan waktu

serta peningkatan kualitas dan fleksibilitas, agar kinerja operasional PT Pertamina

EP tetap merupakan kinerja operasional yang optimal. Demikian pula dengan

system kontrak yang dipilih antara PT Pertamina EP dengan pihak kontraktor line

pipe seharusnya tetap dalam mekanisme tata kelola material line pipe yang efektif

untuk menjamin keberlangsungan operasional PT Pertamina EP. Kondisi ini

karena secara konsepsional, Min dan Mentzer (2004) dalam Miguel dan Brito

(2011) menyimpulkan bahwa manajemen proses rantai suplai adalah konstruk

multidimensi berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Dalam pada itu, karena pengadaan line pipe merupakan titik strategis yang

menentukan keberlangsungan dan keberhasilan operasional PT Pertamina EP,

maka pengadaan line pipe yang dilakukan dengan sistem kontrak dengan pihak

ketiga sebagai pemasok line pipe. Dalam pengadaan line pipe melalui sistem

kontrak dengan kontraktor pemasok line pipe, pilihan PT Pertamina EP adalah

dengan menerapkan kontrak jangka panjang Supply Line Pipe dengan sistem call-

off order.

Sesuai dengan kondisinya, frame kontrak menggunakan sistem call-off

order merupakan kontrak pengadaan barang/jasa untuk jangka waktu satu tahun

atau lebih, dimana penyedia barang/jasa harus menyediakan barang/jasa dalam

jenis dan jumlah yang diminta sewaktu-waktu oleh PT Pertamina EP sebagai

kontraktor KKS. Dalam frame kontrak call-off order tersebut dicantumkan

perkiraan jumlah dan nilai pemesanan, namun pengguna barang/jasa hanya akan

membayar sejumlah barang/jasa yang diminta/dipesan serta penentuan harga yang

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

8

disepakati dengan sistim pembayaran menggunakan sistim kontrak berdasar harga

satuan.

Kondisi nyata kontrak call-off order yang telah digunakan oleh PT

Pertamina EP dalam melakukan pengadaan line pipe sebagai material utama

kebutuhan operasional diberikan beberapa ketentuan.

Ketentuan yang dicantumkan pada dokumen kontrak pengadaan line pipe

antara pihak penyedia line pipe dengan PT Pertamina EP yang telah dilakukan

selama ini menyebutkan bahwa (1) harga tetap selama kontrak berjalan (2) jangka

waktu 3 tahun atau berjangka panjang dan dapat diamandemen (3) material line

pipe dengan berbagai ukuran yang mempunyai frekuensi pemakaian cukup tinggi

(4) suplai selama 3 tahun terjamin. Saat ini kontrak call-off order telah digunakan

oleh PT Pertamina EP dalam melakukan pengadaan line pipe sebagai material

utama kebutuhan operasional.

Pelaksanaan kontrak call-off order yang telah digunakan oleh PT

Pertamina EP dalam melakukan pengadaan line pipe, pada gilirannya berkaitan

dengan kinerja operasional PT Pertamina EP. Karena walau bagaimanapun juga

keberhasilan pengadaan line pipe sesuai dengan kebutuhan PT Pertamina EP

adalah kondisi yang sepenuhnya berkaitan dengan kinerja operasional PT

Pertamina EP selaku kontraktor KKS minyak dan gas bumi. Karena itu dengan

sepenuhnya memperhatikan frame kontrak call-off order yang telah digunakan

oleh PT Pertamina EP dalam melakukan pengadaan line pipe, maka PT Pertamina

EP dapat mengevaluasi seberapa jauh manfaat kontrak tersebut bagi peningkatan

kinerja operasional PT Pertamina EP. Apakah frame kontrak call-off order dalam

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

9

pengadaan line pipe PT Pertamina EP dapat menghasilkan peningkatan kinerja

operasional PT Pertamina EP ?

Disamping untuk mengeksplorasi dan mendalami manfaat kontrak call-off

order yang telah digunakan oleh PT Pertamina EP dalam melakukan pengadaan

line pipe sesuai dengan frame kontrak yang telah dilakukan selama ini, maka

konsekuensi yang dimunculkan oleh frame kontrak tersebut juga harus

dieksplorasi lebih jauh. Kondisi ini karena setiap frame kontrak termasuk frame

kontrak call-off order yang telah digunakan oleh PT Pertamina EP dalam

melakukan pengadaan line pipe tentu memberikan konsekuensi tertentu baik bagi

PT Pertamina EP maupun pihak penyedia barang dan jasa yang memasok line

pipe kebutuhan material yang digunakan untuk menghasilkan kinerja operasional

PT Pertamina EP. Bagaimanakah konsekuensi yang harus diperhitungkan dan

diterima oleh PT Pertamina EP dari frame kontrak call-off order dalam pengadaan

line pipe PT Pertamina EP ?

Diatas semuanya itu, terkerangka bahwa frame kontrak call-off order yang

telah digunakan oleh PT Pertamina EP dalam melakukan pengadaan line pipe

tentunya memiliki keterkaitan dengan kinerja operasional PT Pertamina EP serta

konsekuensi kontrak call-off order yang telah digunakan oleh PT Pertamina EP

dalam melakukan pengadaan line pipe bagi PT Pertamina EP serta penyedia

barang dan jasa sebagai pemasok line pipe untuk kebutuhan operasional PT

Pertamina EP. Kondisi inilah pada gilirannya yang menjadi landasan utama untuk

melakukan analisis tentang peningkatan kinerja operasional PT Pertamina EP

dengan frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe sebagai material

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

10

utama kebutuhan operasional PT Pertamina EP serta faktor-faktor apa saja yang

harus diperhitungkan dalam menggunakan frame kontrak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melakukan pencermatan terhadap ulasan pada bagian latar

belakang, maka rumusan masalah tentang peningkatan kinerja operasional PT

Pertamina EP dengan frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe

sebagai material utama kebutuhan operasional PT Pertamina EP diformulasikan

masing-masingnya sebagai berikut :

1. Apakah frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe PT Pertamina

EP dapat menghasilkan peningkatan kinerja operasional PT Pertamina EP?

2. Faktor-faktor apa yang perlu diperhitungkan oleh PT Pertamina EP dalam

melakukan frame kontrak call-off order untuk pengadaan line pipe PT

Pertamina EP?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian tentang

peningkatan kinerja operasional PT Pertamina EP dengan frame kontrak call-off

order dalam pengadaan line pipe sebagai material utama kebutuhan operasional

PT Pertamina EP, masing-masingnya adalah untuk:

1. Mengevaluasi apakah frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe

PT Pertamina EP dapat menghasilkan peningkatan kinerja operasional PT

Pertamina EP.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

11

2. Menganalisis faktor-faktor apa yang perlu dipertimbangkan oleh PT Pertamina

EP dalam melakukan frame kontrak call-off order untuk pengadaan line pipe

PT Pertamina EP.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang peningkatan kinerja operasional PT Pertamina EP

dengan frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe sebagai material

utama kebutuhan operasional PT Pertamina EP, diharapkan menghasilkan

manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat praktis yang diharapkan dihasilkan

dari penelitian ini masing-masingnya bagi PT Pertamina EP adalah dapat

digunakan sebagai perangkat untuk :

1. Mengevaluasi pelaksanaan frame kontrak call-off order dalam pengadaan

line pipe PT Pertamina EP

2. Menganalisis kinerja operasional PT Pertamina EP dalam menggunakan frame

kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe sebagai material utama

kebutuhan operasional PT Pertamina EP.

3. Mempertimbangkan konsekuensi yang harus diperhitungkan oleh PT

Pertamina EP dari frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe PT

Pertamina EP.

4. Meminimalkan konsekuensi yang harus diterima oleh PT Pertamina EP dari

frame kontrak call-off order dalam pengadaan line pipe PT Pertamina EP.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

12

Sedangkan manfaat teoritis yang diharapkan dihasilkan dari penelitian ini

masing-masingnya adalah sebagai berikut:

1. Secara konsepsional dapat memetakan manfaat penggunaan dari frame

kontrak call-off order dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dalam

pelaksanaan manajemen proses rantai suplai.

2. Secara konsepsional dapat memetakan konsekuensi yang diperhitungkan oleh

para pihak yang terlibat dalam frame kontrak call-off order dalam pengadaan

barang dan jasa yang dilakukan dalam pelaksanaan manajemen proses rantai

suplai.

3. Secara konsepsional dapat memetakan konsekuensi yang harus diterima oleh

para pihak yang terlibat dalam frame kontrak call-off order dalam pengadaan

barang dan jasa yang dilakukan dalam pelaksanaan manajemen proses rantai

suplai.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan, penulisan ini dikelompokkan pada enam bab, dan

setiap bab akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bab yang lainnya.

Pada masing-masing bab diulas tentang bagian yang sesuai dengan judul masing-

masing bab, sehingga setiap bab memiliki kekhususan tersendiri.

Bab Pertama adalah Pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab Kedua adalah Tinjauan Kepustakaan yang berisi penjelasan tentang

kepustakaan penelitian, kepustakaan konseptual tentang konsep-konsep dan teori

yang berhubungan untuk membahas permasalahan yang telah dirumuskan.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80981/potongan/S2-2015-327477...Long- term price forecasts mempunyai pengaruh yang khusus,

13

Bab Ketiga adalah Metode Penelitian yang berisi penjelasan mengenai

langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam hal: pendekatan penelitian,

metode yang digunakan, operasionalisasi variabel, metode pengumpulan data,

populasi dan teknik pengambilan sampel, serta teknik analisis data.

Bab Keempat adalah Pembahasan yang berisi data serta fakta-fakta yang

telah diperoleh peneliti dari penelitian dengan permasalahan-permasalahan

berdasarkan data-data yang dikumpul dengan teori-teori yang ada.

Bab Kelima adalah Penutup yang merupakan bagian akhir dari penulisan

yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari analisis dan pembahasan masalah

berdasarkan fakta-fakta di lapangan serta ditutup dengan saran.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL DENGAN SYSTEM CALL-OF ORDER STUDIFRAME CONTRACT PENGADAANLINE PIPE PT PERTAMINA EPMINTORO ANDRI WICAKSONOUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/