analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

18
ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. BANK MUAMALAT , TBK BERDASARKAN RASIO KEUANGAN Novianto Satrio Utomo ABSTRAK Kata Kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Inflasi dan Suku Bunga. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kinerja PT. Bank Muamalat, Tbk. Selama Periode 5 tahun yaitu periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. dimana kinerja bank yang dijadikan tolak ukur adalah ROA, ROE, NIM. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga terhadap kinerja PT. Bank Muamalat, Tbk. Dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda dengan menetapkan variabel terikat yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Variabel Bebas yaitu tingkat Inflasi dan Suku Bunga. Sebelum melakukan analisa terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut diuji asumsi klasik dan uji hipotesis Hasil penelitian bahwa variable Suku Bunga merupakan faktor penentu Net Interest Margin yang paling dominan, hal ini berarti Suku Bunga dapat di ibaratkan sebagai daya tahan tubuh karena peningkatan Suku Bunga memberikan ruang gerak bagi bank untuk meningkatkan aktiva produkstif yang sekaligus memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan bunga bersih.

Transcript of analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Page 1: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA BI

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. BANK MUAMALAT , TBK

BERDASARKAN RASIO KEUANGAN

Novianto Satrio Utomo

ABSTRAK

Kata Kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin

(NIM), Inflasi dan Suku Bunga.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kinerja PT. Bank Muamalat, Tbk.

Selama Periode 5 tahun yaitu periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. dimana

kinerja bank yang dijadikan tolak ukur adalah ROA, ROE, NIM. Adapun tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga terhadap kinerja PT.

Bank Muamalat, Tbk. Dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda

dengan menetapkan variabel terikat yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity

(ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Variabel Bebas yaitu tingkat Inflasi dan Suku

Bunga. Sebelum melakukan analisa terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut

diuji asumsi klasik dan uji hipotesis Hasil penelitian bahwa variable Suku Bunga

merupakan faktor penentu Net Interest Margin yang paling dominan, hal ini berarti Suku

Bunga dapat di ibaratkan sebagai daya tahan tubuh karena peningkatan Suku Bunga

memberikan ruang gerak bagi bank untuk meningkatkan aktiva produkstif yang sekaligus

memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan bunga bersih.

Page 2: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

PENDAHULUAN

Kinerja keuangan bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap kemampuan

bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat.

Perbaikan kondisi kinerja keuangan perbankan nasional membawa kepada suatu alam

persaingan yang ketat diantara bank-bank umum dari suatu periode ke periode berikutnya,

sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasi dan

penyusunan rencana kerja anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu

kebijakan perusahaan yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan di masa

yang akan datang. Jenis rasio keuangan pada bank terdiri dari rasio likuiditas, rasio

solvabilitas dan rasio rentabilitas.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian dapat dikemukakan

bebarapa hal yaitu bahwa tidak ada kaitan langsung antara tingkat perekonomian suatu

negara dengan kinerja bank-bank pada negara tersebut, kecuali menyangkut jumlah asset

bank pada negara tersebut. Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara semakin

tinggi jumlah rata-rata asset bank pada negara tersebut dan sebaliknya. Bank-bank di

Indonesia walaupun memiliki jumlah asset yang lebih rendah, namun memiliki kinerja

operasional yang relatif lebih baik khususnya dari sisi Net Interest Margin (NIM), Return

On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) meskipun kualitas asset produktif tergolong

lebih rendah yang tercermin dari tingkat pencadangan piutang yang lebih tinggi. Hal yang

perlu diperhatikan oleh industri perbankan di Indonesia, selain peningkatan efisiensi

kegiatan operasional mengingat cost to income ratio yang lebih tinggi juga perlu untuk

mendorong pertumbuhan kredit ke sektor riil. Tingginya NIM pada bank-bank di Indonesia

Page 3: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

patut diwaspadai karena hal ini mengindikasikan masih tingginya jumlah kredit yang

disalurkan ke sektor konsumtif.

Menurut Forum Kajian Ekonomi dan Bank Islam (2008), Bank Muamalat dan

sejumlah BPR Syari’ah yang menarapkan sistem bagi hasil selamat dari bagai krisis

tersebut. Hal ini disebabkan karena bank syari’ah menerapkan sistem bagi hasil Penerapan

bagi hasil di bank syari`ah, membuat bank-bank syari`ah lebih tangguh dan tahan dari

pengaruh gejolak moneter, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini disebabkan karena

bank syari`ah tidak dibebani membayar bunga simpanan nasabah. Bank syari`ah hanya

membayar bagi hasil yang jumlahnya sesuai dengan tingkat keuntungan perbankan

syari`ah. Dengan sistem bagi hasil tersebut, maka jelas bank-bank syari`ah selamat dari

negative spread.

Menurut Hatta (2008), secara empirik, pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan

ekonomi dapat dilihat dari krisis tahun 1997 - 1998 yang mengakibatkan terganggunya

sektor riil. Krisis ini diawali dari krisis di sektor moneter (depresiasi nilai tukar rupiah

dengan dolar) yang kemudian merambat kepada semua sektor tanpa terkecuali.20 Tingkat

Inflasi ketika itu sebesar 77,60% yang diikuti pertumbuhan ekonomi minus 13,20%.

Adapun terganggunya sektor riil tampak pada kontraksi produksi pada hampir seluruh

sektor perekonomian. Tahun 1998, seluruh sektor dalam perekonomian (kecuali sektor

listrik, gas, dan air bersih. Inflasi sesungguhnya mencerminkan kestabilan nilai sebuah mata

uang. Stabilitas tersebut tercermin dari stabilitas tingkat harga yang kemudian berpengaruh

terhadap realisasi pencapaian tujuan pembangunan ekonomi suatu negara, seperti

pemenuhan kebutuhan dasar, pemerataan distribusi pendapatan dan kekayaan, perluasan

kesempatan kerja, dan stabilitas ekonomi.

Page 4: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Menurut Agustianto (2008) Tak bisa dibantah, bahwa bunga (interest) telah

menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian banyak negara dan fakta itu terjadi di

mana-mana. Bunga memainkan peranan penting dalam mengakibatkan timbulnya krisis.

Sistim ekonomi ribawi telah menimbulkan ketidakadilan dalam masyarakat terutama bagi

para pemilik modal yang pasti menerima keuntungan tanpa menangung resiko.

Keburukan bunga juga disebabkan karena bunga menambah biaya produksi bagi para

businessman yang menggunakan modal pinjaman. Biaya produksi yang tinggi tentu akan

memaksa perusahaan untuk menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi pula.

Melambungnya tingkat harga, pada gilirannya, akan mengundang terjadinya inflasi akibat

semakin lemahnya daya beli konsumen. Semua dampak negatif sistim ekonomi ribawi ini

secara gradual, tapi pasti, akan mengkeroposkan sendi-sendi ekonomi umat. Krisis ekonomi

tentunya tidak terlepas dari pengadopsian sistim ekonomi ribawi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap rasio keuangan PT. Bank

Muamalat, Tbk

2. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga BI terhadap rasio keuangan PT. Bank

Muamalat, Tbk

3. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap rasio keuangan

PT. Bank Muamalat, Tbk

Page 5: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank Syariah

Bank syariah, atau Bank Islam, merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional

yang mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Menurut Schaik (2001),

Bank Islam adalah sebuah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada hukum Islam

yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan konsep berbagi risiko

sebagai metode utama, dan meniadakan keuangan berdasarkan kepastian serta keuntungan

yang ditentukan sebelumnya. Sudarsono (2004), Bank Syariah adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu-lintas pembayaran

serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah. Definisi Bank Syariah

menurut Muhammad (2002) dalam Donna (2006), adalah lembaga keuangan yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu-lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya sesuai dengan prinsip syariat Islam.

2.2 Pengertian Inflasi dan Suku Bunga

Inflasi menurut kamus adalah kemerosotan nilai mata uang (kertas) karena terlalu

banyak beredar dan menyebabkan melambungnya harga barang-barang. Inflasi banyak

terjadi dinegara berkembang, karena struktur ekonomi Negara berkembang masih rentan

terhadap goncangan ekonomi yang bersumber dari dalam negeri atau yang berkaitan

dengan hubungan luar negeri, misalnya memburuknya utang luar negeri, dan kurs valas,

dapat menimbulkan fluktuasi harga dipasar domestik.

Page 6: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Menurut Ridwan dan Barlian (2003), Inflasi adalah suatu kondisi ketika tingkat harga

meningkat secara terus menerus dan mempengaruhi Individu, dunia usaha dan pemerintah.

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.

dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus

menerus. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga

artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi

dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling

mempengaruhi.. Dari segi fiskal, pemerintah menerapkan kenaikan prosentase pungutan

pajak, mengadakan pinjaman sukarela atau pinjaman paksa,memotong uang, membekukan

sebagian atau seluruhnya simpanan-simpanan (deposito) pihak-pihak partikulir (bukan

punya pemerintah) yang ada dalam bank-bank, serta penurunan pengeluaran pemerintah.

Menurut Edward dan Khan (1985) ada dua jenis faktor yang menentukan nilai suku

bunga, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah

uang beredar (JUB), dan inflasi yang diduga. Sedangkan faktor eksternal merupakan suku bunga

luar negeri dan tingkat perubahan nilai tukar valuta asing yang diduga. Menurut Laksmono (2001),

nilai suku bunga domestik di Indonesia sangat terkait dengan suku bunga internasional. Hal ini

disebabkan oleh akses pasar keuangan domestic terhadap pasar keuangan internasional dan

kebijakan nilai tukar yang kurang fleksibel.

Menurut JM Keynes (2005), tingkat suku bunga ditentukan oleh permintaan dan

penawaran terhadap uang. Ada tiga tujuan dari permintaan terhadap uang yaitu untuk

transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Jumlah uang yang diperlukan untuk transaksi

ditentukan oleh pendapatan nasional sedangkan yang diperlukan untuk spekulasi ditentukan

oleh tingkat suku bunga.

Page 7: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

2.3 Analisis Kinerja Bank

2.3.1. Return on Assets (ROA)

Menurut Prathama Rahardja (2006), Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rumus yang

digunakan sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.6//23./DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah :

Laba Sebelum Pajak

ROA = -------------------------

Rata – rata Total Asset

2.3.2 Return on Equity (ROE)

Menurut Prathama Rahardja (2006), ROE adalah perbandingan antara laba bersih

bank dengan modal sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank

(baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta para investor di pasar

modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan (jika bank tersebut telah go

public). Rumus yang digunakan sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.6//23./DPNP tanggal

31 Mei 2004 adalah :

Laba Setelah Pajak

ROE = -------------------------

Rata – rata Modal Inti

2.3.3. Net Interest Margin (NIM)

Menurut Prathama Rahardja (2006), Pendapatan bunga bersih dibagi aktiva produktif

dikali 100 %. Dimana Pendapatan bersih = pendapatan bunga beban bunga, aktiva

Page 8: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

produktif merupakan penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valas dalam bentuk

kredit, surat berharga, penempatan antar bank, penyertaan termasuk komitmen dan

kontingensi pada transaksi rekening administratif yang diperhitungkan untuk aktiva

produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). Rumus yang digunakan sesuai

Surat Edaran Bank Indonesia No.6//23./DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah :

Pendapatan Bunga Bersih

NIM = ---------------------------------

Rata- rata Aktiva Produktif

2.4 Pengembangan Hipotesis

H1 = Pengaruh Inflasi terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

H2 = Pengaruh Suku Bunga BI terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

H3 = Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

Inflasi

Suku Bunga BI Kinerja Keuangan Perbankan

Inflasi & Suku Bunga BI

H1

H2

H3

Page 9: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisa regresi linier

berganda, metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu variable

terikat (rasio keuangan bank) berdasarkan variable bebas (inflasi dan suku bunga). Apakah

terdapat pengaruh yang signifikan diantara variable terikat dan bebas terhadap kinerja

perbankan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data berupa data sekunder dan bersifat kuantitatif. Data sekunder yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia , Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Rugi Laba,

Neraca, jurnal ekonomi, literature, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian, laporan Bank

Indonesia yang dipandang relevan

3.3 Metode Analisis

Berpedoman pada ketentuan penilaian tingkat kesehatan yang ada berdasarkan

peraturan Bank Indonesia , penulis melakukan analisa data dan rasio keuangan bank untuk

memperoleh ukuran yang dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan dalam rangka

pengambilan keputusan dengan cara mengubah data yang ada menjadi informasi.

Sehingga dapat ditentukan variabel mana yang dominan untuk mempengaruhi rasio

keuangan Bank Muamalat Indonesia. Ukuran rasio keuangan yang dipergunakan dalam

penelitian ini meliputi variabel ROA, ROE, NIM , dimana merupakan variabel terikat

Page 10: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

(dependent variable), sedangkan inflasi, suku bunga BI dan nilai merupakan variabel tidak

terikat (independent variable). Model Analisa yang dipergunakan penelitian ini adalah

model regresi linier berganda. Model ini di pilih karena penelitian ini di rancang untuk

mengetahui pengaruh, arah dan kekuatan hubungan dari variabel bebas terhadap variabel

tidak bebas.

3.4 Uji Asumsi Klasik Data

Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda Sebelum dilakukan

pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk mengetahui

apakah data yang digunakan telah memenuhi syarat ketentuan dalam model regresi.

Pengujian asumsi klasik meliputi Uji Normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov Z, uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman, dan

Uji Multikolinearitas. Pengujian atas hipotesis dilakukan dengan Uji t. Pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software

Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver 16,0 for Windows.

3.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita

berasal dari populasi yang sebarannya normal.

3.4.2. Uji Heterokedastisitas

Gangguan heterokedastisitas membawa pada galat baku yang bias dan menjadi hasil

uji statistic yang tidak tepat serta interval keyakinan untuk estimasi parameter yang kurang

tepat pula.

Page 11: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

3.4.3. Uji Multikolinier

Uji multikolinieritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor

(VIF) dari tiap - tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan

bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir .

3.5 Uji Hipotesis

Variable penelitian yang menjadi objek yang diteliti oleh penulis adalah Data ROA,

ROE, NIM. dimana merupakan variabel terikat (dependent variable), sedangkan inflasi,

suku bunga BI merupakan variabel bebas (independent variable)

3.6 Model Penelitian

Data yang diperoleh disajikan kemudian dianalisis dengan analisis regresi linear

berganda dengan menggunakan program SPSS lalu dijelaskan secara deskriptif.

Analisis uji regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan suatu variabel

terikat (dependent variable) Y berdasarkan dua variabel bebas (independent variable) (x1,

x2) dalam suatu persamaan linear.

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Dimana :

Y = Variabel dependent (ROA, ROE, NIM)

X1,X2 = Variabel Independent (Inflasi, Suku bunga)

a = Konstanta, perpotongan garis pada sumbu X1

b1, b2 = Koefesien regresi

Page 12: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Inflasi dan Suku Bunga tahun 2003 hingga 2007

Inflasi dan Suku Bunga 2003 - 2007

02468

101214

2003 2004 2005 2006 2007

tahun

pre

sen

tase

inflasi

sukubunga

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INFLASI 5 6.040 13.330 8.75200 3.053157

BI_RATE 5 7.390 11.830 9.34600 1.727854

Valid N (listwise) 5

Kinerja Keuangan ( ROA, ROE, NIM ) PT. Bank Muamalat

Bank Muamalat

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2003 2004 2005 2006 2007

tahun

pre

sen

tase ROA

ROE

NIM

Page 13: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Uji Hipotesis

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap ROA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .713 2 .356 5.105 .164a

Residual .140 2 .070

Total .853 4

a. Predictors: (Constant), INFLASI, SUKU BUNGA BI

b. Dependent Variable: ROA

diketahui nilai signifikansi sebesar .164, yang berarti nilai tersebut lebih besar dari

0.05. bahwa INFLASI dan SUKU BUNGA BI tidak memiliki pengaruh terhadap ROA.

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap ROE

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 73.609 2 36.804 1.239 .447a

Residual 59.412 2 29.706

Total 133.021 4

a. Predictors: (Constant),SUKU BUNGA BI, INFLASI

b. Dependent Variable: ROE

diketahui nilai signifikansi sebesar .447, yang berarti nilai tersebut lebih besar dari

0.05. bahwa INFLASI dan SUKU BUNGA BI tidak memiliki pengaruh terhadap ROE

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap NIM

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.499 2 2.250 2.497 .286a

Residual 1.802 2 .901

Total 6.301 4

a. Predictors: (Constant), USD, INFLASI, BI_RATE

b. Dependent Variable: NIM

Page 14: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

diketahui nilai signifikansi sebesar .2,86 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari

0.05. bahwa INFLASI dan SUKU BUNGA BI tidak memiliki pengaruh terhadap NIM.

4.2 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap ROA, ROE dan NIM

Analisis regresi linier digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh tingkat Inflasi

dan Suku Bunga terhadap ROA, ROE dan NIM. Berdasarkan pembatasan masalah dan

hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya maka diperoleh hasil pengolahan data

dengan paket program komputer statistik SPSS 16.0 .

4.2.1 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap ROA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.151 .775 4.065 .056

INFLASI .217 .068 1.435 3.173 .087 .400 2.497

SUKU BI -.326 .121 -1.219 -2.695 .114 .400 2.497

a. Dependent Variable:

ROA

Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi linier berganda :

Y = 3.151 + 0.217 X1 – 0.326 X2

dapat dilihat bahwa SUKU BUNGA memiliki nilai uji t sebesa -2.695 dan INFLASI

memiliki nilai uji t sebsar 3.173, sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROA karena nilai t tersebut berada pada

range +2 sampai -2. .INFLASI yang memiliki pengaruh dominan terhadap pembentukan

ROA. Kesimpulan ini diambil dengan melihat dan membandingkan nilai t dari masing-

masing dimensi. Dari hasil perbandingan tersebut, terlihat bahwa dimensi INFLASI

memiliki nilai t terbesar yaitu 3.173

Page 15: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

4.2.2 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap ROE

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 25.316 15.988 1.583 .254

INFLASI 2.217 1.410 1.174 1.572 .257 .400 2.497

SUKU BI -2.910 2.492 -.872 -1.168 .363 .400 2.497

Dependent Variable: ROE

Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi linier berganda :

Y = 25.316 + 2.217 X1 – 2.910 X2

dapat dilihat bahwa SUKU BUNGA BI memiliki nilai uji t sebesar -1.168 dan

INFLASI memiliki nilai uji t sebsar 1.572, sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi

tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROE karena nilai t tersebut

berada pada range +2 sampai -2. INFLASI yang memiliki pengaruh dominan terhadap

pembentukan ROE. Kesimpulan ini diambil dengan melihat dan membandingkan nilai t

dari masing-masing dimensi. Dari hasil perbandingan tersebut, terlihat bahwa INFLASI

memiliki nilai t terbesar yaitu 1.572

4.2.3 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap NIM

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.882 2.784 4.627 .044

INFLASI .186 .246 .453 .759 .527 .400 2.497

BI_RATE -.832 .434 -1.146 -1.918 .195 .400 2.497

a. Dependent Variable: NIM

Page 16: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi linier berganda :

Y = 12.882 + .186 X1 – .832 X2

dapat dilihat bahwa INFLASI dan SUKU BUNGA BI memiliki nilai uji t sebesar .759

dan -1.146 sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi tersebut tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel NIM karena nilai t tersebut berada pada range +2 sampai -2.

SUKU BUNGA BI yang memiliki pengaruh dominan terhadap pembentukan NIM.

Kesimpulan ini diambil dengan melihat dan membandingkan nilai t dari masing-masing

dimensi. Dari hasil perbandingan tersebut, terlihat bahwa SUKU BUNGA BI memiliki nilai

t terbesar yaitu -1.146,

Analisis :

Hasil penelitian dan pembahasan, bahwa inflasi sebagai variabel bebas tidak

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kinerja perbankan yaitu ROA, ROE,dan

NIM. Namun inflasi dapat bepengaruh secara signifikan terhadap pembentukan ROE. Hal

ini dapat dilihat dari ata- rata besaran koeefisien dan t – test yang dilakukan pada hasil

regresi model tersebut. Pada penelitian ini variabel Suku Bunga memberikan pengaruh

yang sigifikan terhadap ROA dan ROE namun lebih dominan memberikan pengaruh

terhadap NIM Tingkat Inflasi lebih mempengaruhi ROA dan ROE sedangkan suku bunga

lebih mempengaruhi tehrhadap NIM

Page 17: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Dari Penelitian ini dinyatakan bahwa variable Suku Bunga merupakan faktor

penentu Net Interest Margin yang paling dominan, hal ini berarti Suku Bunga dapat

di ibaratkan sebagai daya tahan tubuh karena peningkatan Suku Bunga memberikan

ruang gerak bagi bank untuk meningkatkan aktiva produktif yang sekaligus

memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan bunga bersih.

2. Pada hasil uji penelitian, bahwa setiap variabel bebas (Inflasi dan Suku Bunga),

mampu memberikan pengaruhnya untuk menjelaskan variabel terikat (ROA, ROE,

NIM) dengan baik.namun jika dilihat secara parsial , variabel – variabel

independent (Inflasi dan Suku Bunga) tersebut tidak semua secara signifikan

mempengaruhi variabel dependent (ROA, ROE, NIM)

5.2 Saran:

1. Tingginya NIM pada bank-bank di Indonesia patut diwaspadai karena hal ini

mengindikasikan masih tingginya jumlah kredit yang disalurkan ke sektor

konsumtif.

2. Dapat menambah kualitas keja keuangan perbankan dari faktor ROA, ROE dan

NIM yang memungkinkan adanya penambahan variabel lain yang juga diharapkan

lebih potensial sehinga dapat menjaga kinerja perbankan menurut standar

perbankan.

Page 18: analisis pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

DAFTAR PUSTAKA

Agustianto, 2008. Pengaruh Bunga Terhadap Keterpurukan Ekonomi Indonesia, Jakarta

Arifin, Agus Zainul, 2007. Inflasi, Kurva Yield, dan Durasi : KajianTeori dalam Perspektif Praktis, Jakarta

Susamto, Akhmad Akbar, 2008. Praktik Ekonomi Islami Indonesia dan Implikasinya Terhadap Perekonomian

Siamat, Dahlan, 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia

Laksmono, Didy, R. , 2001. Suku Bunga Sebagai Salah Satu Indikator Inflasi

Salvatore, Dominick, 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Indonesia Global. Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta

Karnain dan Atmaja, Perwata , 2007. Bank Syariah Teori, Praktik, dan Peranannya. Celestial Publishing

Muttaqin, Hidayatullah, 2003. Telaah Kritis Pasar Modal Syariah

Bishawaab, Le, 2007. Buletin Ekonomi dan Bisnis Islam, Laboratorium Ekonomika dan Bisnis Islam (LEBI) FEB UGM.

Rahardja, Prathama, 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi ( Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi ). Universitas Indonesia, Jakarta

www.bi.go.id

www.google.com