analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

21
ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI , TBK BERDASARKAN RASIO KEUANGAN Neni Supriyanti ABSTRAKSI Kata Kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Inflasi dan Suku Bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga terhadap kinerja PT. Bank Mandiri, Tbk. Penelitian dilakukan berdasarkan rasio keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk. Selama Periode 5 tahun yaitu periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. dimana kinerja bank yang dijadikan tolak ukur adalah ROA, ROE, NIM. Dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda dengan menetapkan variabel terikat yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Variabel Bebas yaitu tingkat Inflasi dan Suku Bunga. Sebelum melakukan analisa terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut diuji asumsi klasik dan signifikansinya, sehingga dapat dipastikan hasil tersebut memenuhi standar BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) Hasil penelitian didapati bahwa Tingkat Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, dan Tingkat Suku Bunga BI berpengaruh terhadap ROA. Walaupun demikian hasil ini masih harus lebih dikaji dengan metode dan observasi yang lebih baik lagi kelak dikemudian hari.

Transcript of analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Page 1: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA BI

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI , TBK

BERDASARKAN RASIO KEUANGAN

Neni Supriyanti

ABSTRAKSI

Kata Kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin

(NIM), Inflasi dan Suku Bunga.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga

terhadap kinerja PT. Bank Mandiri, Tbk. Penelitian dilakukan berdasarkan rasio

keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk. Selama Periode 5 tahun yaitu periode tahun 2003

sampai dengan tahun 2007. dimana kinerja bank yang dijadikan tolak ukur adalah ROA,

ROE, NIM.

Dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda dengan

menetapkan variabel terikat yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net

Interest Margin (NIM) dan Variabel Bebas yaitu tingkat Inflasi dan Suku Bunga.

Sebelum melakukan analisa terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut diuji

asumsi klasik dan signifikansinya, sehingga dapat dipastikan hasil tersebut memenuhi

standar BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Hasil penelitian didapati bahwa Tingkat Inflasi berpengaruh secara signifikan

terhadap ROE, dan Tingkat Suku Bunga BI berpengaruh terhadap ROA. Walaupun

demikian hasil ini masih harus lebih dikaji dengan metode dan observasi yang lebih baik

lagi kelak dikemudian hari.

Page 2: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

PENDAHULUAN

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia menimbulkan permasalahan yang cukup

rumit yang telah membuat perekonomian Indonesia yang semula mengalami

pertumbuhan ekonomi yang pesat, sehingga menimbulkan terjadinya Inflasi. Krisis

ekonomi ini juga membuat system Perbankan menjadi rapuh karena nilai tukar rupiah

yang merosot tajam, kondisi ini yang menyebabkan lembaga perbankan terus menerus

merugi dan modalnya semakin terkuras yang pada akhirnya berakibat pada likuidasi

sejumlah bank.Kebijakan pemerintah untuk terus menjaga kesinambungan fiscal serta

komitmen Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dan memperkuat system

perbankan memberikan dampak positif bagi arah perkembangan perekonomian.

Bukti Empiris berdasarkan penelitian Aryaningsih (2008). menjelaskan bahwa

suku bunga, inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit,

sedangkan jumlah penghasilan berpengaruh signifikan. Kontribusi suku bunga, inflasi

dan jumlah penghasilan terhadap perubahan permintaan kredit sebesar 37,8%, sedangkan

variable lainnya berkontribusi 62,2%. Variable lain tersebut seperti: unsur informasi,

issuer dan news dalam meneliti permintaan. Tekanan inflasi telah menyebabkan

rendahnya debt repayment dari para debitor. Pihak perbankan harus berhati-hati pada

periode bisnis semester kedua ini.

Menurut Hatta (2008), Secara empirik, pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan

ekonomi dapat dilihat dari krisis tahun 1997 - 1998 yang mengakibatkan terganggunya

sektor riil. Krisis ini diawali dari krisis di sektor moneter (depresiasi nilai tukar rupiah

dengan dolar) yang kemudian merambat kepada semua sektor tanpa terkecuali.20 Tingkat

Page 3: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Inflasi ketika itu sebesar 77,60 % yang diikuti pertumbuhan ekonomi minus 13,20 %.

Adapun terganggunya sektor riil tampak pada kontraksi produksi pada hampir seluruh

sektor perekonomian.

Menurut Forum Kajian Ekonomi (2008), kondisi ekonomi Indonesia pada tahun

2007 secara umum berada dalam tekanan krisis pada sector property yang terjadi di

Amerika Serikat serta melambungnya harga minyak dunia yang mencapai US $100 per

barrel dan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Begitupun keadaan

perekonomian pada tahun 2008 juga masih dalam kondisi yang tidak berbeda jauh

dengan tahun 2007. bahkan pada tahun 2008 ada kecenderungan semakin terpuruknya

keadaan perekonomian Indonesia, keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM

sekitar 28.5% yang sudah dapat dipastikan akan berdampak pada naiknya harga- harga

barang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erawati dan Liewelyn (2008).

Dengan diketemukannya spread suku bunga dalam jangka pendek yang mempunyai

pergerakan yang searah dan signifikan dibandingkan dengan jangka panjang sehingga

dapat di jadikan tolok ukur bagi ekspektasi inflasi, melalui karya tulis ini di sarankan

agar hendaknya pemerintah lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan yang berkaitan

dengan suku bunga (SBI) karena erat hubungannya dengan naiknya tingkat inflasi,

terutama dalam jangka pendek.

Semakin tinggi suku bunga inflasi juga semakin tinggi, misalnya hal ini dilihat

dari kebijakan uang ketat dengan menaikkan suku bunga melalui operasi pasar terbuka,

memang akan berdampak positif bila dilihat dari penekanan terhadap jumlah uang yang

beredar, tetapi dilain sisi, hal ini akan menimbulkan masalah dalam sektor riil akibat dana

Page 4: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

masyarakat terserap semuanya ke perbankan sehingga produksi nasional terhambat,

sehingga harga-harga akan meningkat tajam dengan langkanya produk di pasaran.

Dari Hasil penelitian sebelumnya tersebut menjadi motivasi untuk penelitian ini.

Berdasarkan hasil tersebut penelitian bermaksud untuk meneliti pengaruh tingkat Inflasi

dan suku bunga perbankan terhadap kinerja perbankan. Adapun Indikator utama kinerja

perbankan tersebut adalah ROA, ROE, NIM, dengan pertimbangan bahwa ROA, ROE,

dan NIM mewakili unsur pendapatan bank berupa Laba.

Penelitian mengenai Analisis pengaruh tingkat inflansi dan suku bunga terhadap

kinerja keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk. Bertujuan untuk :

a. Mengetahui pengaruh tingkat Inflasi terhadap Rasio keuangan PT. Bank Mandiri,

Tbk.

b. Mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap Rasio keuangan PT. Bank

Mandiri, Tbk.

c. Mengetahui pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga terhadap rasio keuangan PT.

Bank Mandiri, Tbk.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank

Menurut Undang – undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah

diubah menjadi undang – undang no. 10 tahun 1998 pasal 1 angka 2, pengertian bank

adalah sebagai berikut :

Page 5: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Sebagai lembaga intermediasi, bank konvensional menerima simpanan dari

nasabah dan meminjamkannya kepada nasabah lain yang membutuhkan dana, dan untuk

simpanan para nasabahnya bank memberikan bunga sebagai imbalan. Demikian pula

dengan pemberian pinjaman. Bank akan memberikan bunga kepada para debitur sebagai

biaya peminjaman.

2.2 Pengertian Inflasi dan Suku Bunga

Menurut Maksum dan earlyanti (2004) Inflasi adalah suatu proses meningkatnya

harga-harga secara umum dan terus menerus. dengan kata lain, inflasi juga merupakan

proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus. Inflasi adalah proses dari suatu

peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga artinya tingkat harga yang dianggap

tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan

harga berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflsi juga di

gunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat

sebagai penyebab meningkatnya harga.

Secara umum menurut Bank Indonesia penyebabnya inflasi terbagi ke dalam 3

macam, yakni: Pertama, tarikan permintaan (demand-pull inflation). Inflasi ini timbul

apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif

perekonomian. Kedua, dorongan biaya (cosh-push inflation). Inflasi ini timbul karena

adanya depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner

Page 6: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price),

dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

Ketiga, ekspektasi inflasi. Inflasi ini dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku

ekonomi apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin

dari perilaku pembentukan harga di tingkat

produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan dan

penentuan upah minimum regional.

Dalam pembentukan suku bunga perbankan, unsur ekspektasi inflasi masih

diperhitungkan kecil. Sedangkan faktor lainnya masih lebih besar, seperti: kondisi

likuiditas perbankan, pengelolahan perbankan yang kurang efisien, tersegmentasinya

perbankan. Penggunaan suku bunga sebagai indikator ekspektasi inflasi sejalan dengan

kebutuhan akan suatu instrumen yang secara efektif dapat menjelaskan fenomena

pergerakan inflasi sebagai sasaran akhir bagi kebijakan moneter. Hasil penelitian-

penelitian terdahulu menyatakan bahwa suku bunga merupakan channel yang cukup

penting bagi kasus Indonesia. Namun penelitian tersebut lebih menekankan pada nominal

suku bunga jangka pendek tertentu terhadap tingkat inflasi, dan belum mengukur

kandungan ekspektasi inflasi di dalam suku bunga tersebut.

2.3 Analisis Kinerja Bank

1. Return On Assets (ROA)

Menurut Lukman (2005), rasio ini digunakan untuk mengukur manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar

ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

Page 7: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

tersebut dan semakin baik pula posisi bnak tersebut dari segi penggunaan asset.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

ROA = 00100

)(

ratarataAsetTotal

pajakSebelumlaba

2. Return on Equity (ROE)

Menurut Lukman (2005), ROE adalah perbandingan antara laba bersih

bank dengan ROE modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

ROE = 00100

IntiModal

pajaksetelahLaba

3. Net Interest Margin (NIM)

Menurut Selamet (2006), NIM adalah perbandingan antara Interest

Income (pendapatan bunga bank yang diperoleh) dikurangi Interest expenses (biaya

bunga bank yang menjadi beban) dibagi dengan Average Interest Earning Assets

(rata-rata aktiva produktif yang digunakan). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut.

Pendapatan Bunga Bersih NIM = X 100 %

Aktiva Produktif

Dimana Pendapatan bersih = pendapatan bunga beban bunga, aktiva produktif

merupakan penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valas dalam bentuk

kredit, surat berharga, penempatan antar bank, penyertaan termasuk komitmen dan

kontingensi pada transaksi rekening administratif yang diperhitungkan untuk aktiva

produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets).

Page 8: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

2.4 Pengembangan Hipotesis

Bagan kerangka koseptual

H1

H2

H3

Untuk mengetahui Pengaruh Inflasi dan Suku bunga terhadap kinerja Perbankan, maka

dirumuskanlah hipotesis penelitian sebagai berikut :

H 1 : Variabel Inflasi terhadap kinerja bank (ROA, ROE, NIM)

H 2 : Variabel Suku bunga terhadap kinerja bank ((ROA, ROE, NIM)

H 3 : Variabel Inflasi & Suku bunga Terhadap kinerja bank ((ROA, ROE, NIM

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisa regresi linier

berganda, metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu variabel

terikat (rasio keuangan bank) berdasarkan variabel bebas (inflasi dan suku bunga).

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan diantara variabel terikat dan bebas terhadap

kinerja perbankan.

Inflasi

Suku Bunga

Inflasi & Suku Bunga

Kinerja KeuanganPT. Bank Mandiri,Tbk

ROA

ROE

NIM

Page 9: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

3.2 Jenis Data dan variabel

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank

yang diperoleh dari Directory Bank Indonesia atau data dari Laporan Keuangan yang

telah di publikasikan, Peraturan Pemerintah tentang perbankan, Buku-buku teks yang

berkaitan dengan manajemen perbankan yang datanya masih relevan untuk digunakan,

tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan dengan perbankan.

3.3 Metode Analisis

Berpedoman pada ketentuan penilaian tingkat kesehatan yang ada berdasarkan

Bank Indonesia maupun kriterian Bank Kinerja Baik (BKB) serta bank yang berpotensi

menjadi bank jangkar, penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh tingkat

inflasi dan suku bunga terhadap kinerja bank yang dapat dijadikan alat pertimbangan

dalam rangka pengambilan keputusan dengan cara mengubah data yang ada menjadi

informasi. Model analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah model linier regresi

berganda. Model ini dipilih atas dasar karena penelitian ini dirancang untuk mengetahui

pengaruh, arah dan kekuatan hubungan dari variable bebas terhadap variable tak bebas.

3.4 Uji Asumsi Klasik Data

Untuk mengetahui bahwa estimasi regresi yang diperoleh merupakan hasil

estimasi terbaik maka perlu diadakan pengujian terhadap asumsi model klasik. Yang

dimaksud dengan tidak adanya penyimpangan (unbias) dari suatu penaksir (estimator)

adalah nilai hasil estimasi sama dengan nilai parameter yang sebenarnya (true value).

Page 10: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

3.4.1 Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali (2005).

3.4.2 Pengujian keberadaan Multikolinier

Menurut Ghozali (2005) Pengujian multikolinier bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent variable).

Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen.

3.4.3 Pengujian terhadap Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali

(2005). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas

3.5 Uji Hipotesis

Variable penelitian yang menjadi objek yang diteliti oleh penulis adalah Data

ROA, ROE, NIM. dimana merupakan variabel terikat (dependent variable), sedangkan

inflasi, suku bunga BI merupakan variabel bebas (independent variable).

3.6 Model Penelitian

Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen (Inflasi dan Suku

Bunga BI) terhadap Rasio Keuangan, penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi

Page 11: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

linear berganda (multiple regression analysis model) dengan persamaan kuadrat terkecil

(Ordinary Least Square) dengan model dasar sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Dimana :

Y = Variabel dependent (ROA, ROE, NIM)

X1, X2 = Variabel Independent (Inflasi, Suku bunga)

a = Konstanta, perpotongan garis pada sumbu X1

b1, b2 = Koefesien regresi

Hipotesis :

Ho = Model linear antara variabel dependent dengan variabel independent tidak

signifikan.

H1 = Model linear antara variabel dependent dengan variabel independent signifikan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Inflasi dan Suku Bunga BI Tahun 2003 – 2007

Inflasi dan Suku Bunga BI tahun 2003-2004

6.796.04

10.4

13.33

7.2

10.17

7.39

9.09

11.83

8.25

0

2

4

6

8

10

12

14

2003 2004 2005 2006 2007

Tahun

Pe

rse

ntas

e

Inflasi

Suku BungaBI

Page 12: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INFLASI 5 6.040 13.330 8.75200 3.053157

BI_RATE 5 7.390 11.830 9.34600 1.727854

Valid N 5

Sumber : Lampiran

Rasio Keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk (ROA, ROE,NIM)

Rasio Keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk Tahun 2003-2007

0

5

10

15

20

25

30

2003 2004 2005 2006 2007

Tahun

Per

sent

ase

ROA

ROE

NIM

Uji Hipotesis

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap ROAANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.490 2 1.745 2.145 .318a

Residual 1.627 2 .814

Total 5.117 4

a. Predictors: (Constant), BI_RATE, INFLASI

b. Dependent Variable: ROA

diketahui nilai signifikansi sebesar .318, yang berarti nilai tersebut lebih besar

dari 0.05. bahwa Inflasi dan Suku Bunga BI tidak memiliki pengaruh terhadap ROA.

Page 13: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap ROEANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 271.890 2 135.945 1.655 .377a

Residual 164.239 2 82.120

Total 436.129 4

a. Predictors: (Constant), BI_RATE, INFLASI

b. Dependent Variable: ROE

diketahui nilai signifikansi sebesar .377, yang berarti nilai tersebut lebih besar

dari 0.05. bahwa Inflasi dan Suku Bunga BI tidak memiliki pengaruh terhadap ROE

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap NIMANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.169 2 .585 1.776 .360a

Residual .658 2 .329

Total 1.827 4

a. Predictors: (Constant), BI_RATE, INFLASI

b. Dependent Variable: NIM

diketahui nilai signifikansi sebesar .360, yang berarti nilai tersebut lebih besar

dari 0.05. bahwa Inflasi dan Suku Bunga BI tidak memiliki pengaruh terhadap NIM.

4.2 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap ROA, ROE dan NIM

Analisis regresi linier digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh Inflasi dan

Tingkat Suku Bunga BI terhadap Rasio Keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk (ROA, ROE,

NIM). Berdasarkan pembatasan masalah dan hipotesis yang telah dikemukakan

sebelumnya maka diperoleh hasil pengolahan data dengan paket program komputer

statistik SPSS 16.0

Page 14: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

4.2.1 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap ROACoefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 6.767 2.646 2.558 .125

INFLASI -.127 .233 -.343 -.545 .640 -.754 -.360 -.217 .400 2.497

BI_RATE -.347 .412 -.531 -.843 .488 -.797 -.512 -.336 .400 2.497

a. Dependent Variable:

ROA

Berdasarkan tabel diatas diperoleh model persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut :

Y = 6.767 - 0.127 X1 – 0.347 X2

Dari model regresi tersebut diperoleh kontanta sebesar 6.767. hal ini berarti

bahwa tanpa adanya Inflasi dan Suku Bunga akan terjadi perubahan ROA sebesar 6.767.

selanjutnya Koefisien Inflasi sebesar 0.127 dan bertanda negatif, hal ini berarti bahwa

setiap perubahan Inflasi satu persen dengan asumsi variabel lainnya tetap maka

perubahan ROA akan mengalami perubahan sebesar 0.127% dengan arah yang

berlawanan. Sedangkan Tingkat Suku Bunga BI mempunyai koefisien regresi sebesar

0.347 dan bertanda negatif, berarti setiap perubahan Tingkat Suku Bunga BI satu persen

dengan asumsi variabel lainnya tetap maka perubahan ROA akan mengalami perubahan

sebesar 0.347% dengan arah yang berlawanan.

Page 15: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

4.2.2 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap ROECoefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part

Toleran

ce VIF

1 (Constant) 51.043 26.582 1.920 .195

INFLASI -2.074 2.345 -.606 -.884 .470 -.777 -.530 -.384 .400 2.497

BI_RATE -1.333 4.144 -.221 -.322 .778 -.690 -.222 -.140 .400 2.497

a.Dependent

Variable:ROE

Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut :

Y = 51.043 - 2.074 X1 – 1.333 X2

Dari model regresi tersebut diperoleh konstanta sebesar 51.043. hal ini berarti

bahwa tanpa adanya Inflasi dan Suku Bunga BI akan terjadi perubahan ROE sebesar

51.043. selanjutnya Koefisien Inflasi sebesar 2.074 dan bertanda negatif, hal ini berarti

bahwa setiap perubahan Inflasi satu persen dengan asumsi variabel lainnya tetap maka

perubahan ROE akan mengalami perubahan sebesar 2.074% dengan arah yang

berlawanan. Sedangkan Tingkat Suku Bunga BI mempunyai koefisien regresi sebesar

1.333 dan bertanda negatif, berarti setiap perubahan Tingkat Suku Bunga BI satu persen

dengan asumsi variabel lainnya tetap maka perubahan ROE akan mengalami perubahan

sebesar 1.333% dengan arah yang berlawanan.

Page 16: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

4.2.3 Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap NIMCoefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part

Toler

ance VIF

1 (Constant) 7.305 1.683 4.341 .049

INFLASI .155 .148 .699 1.042 .407 -.236 .593 .442 .400 2.497

BI_RATE -.472 .262 -1.208 -1.801 .214 -.666 -.786 -.764 .400 2.497

a. Dependent Variable:

NIM

Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut :

Y = 7.305 + 0.155 X1 – 0.472 X2

Dari model regresi tersebut diperoleh konstanta sebesar 7.305. hal ini berarti

bahwa tanpa adanya Inflasi dan Suku Bunga BI akan terjadi perubahan NIM sebesar

7.305. selanjutnya Koefisien Inflasi sebesar 0.155 dan bertanda positif, hal ini berarti

bahwa setiap perubahan Inflasi satu persen dengan asumsi variabel lainnya tetap maka

perubahan NIM akan mengalami perubahan sebesar 0.155% dengan arah yang sama.

Sedangkan Tingkat Suku Bunga BI mempunyai koefisien regresi sebesar 0.472 dan

bertanda negatif, berarti setiap perubahan Tingkat Suku Bunga BI satu persen dengan

asumsi variabel lainnya tetap maka perubahan NIM akan mengalami perubahan sebesar

0.472 % dengan arah yang berlawanan.

Page 17: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

Analisis :

Berdasarkan analisis yang dilakukan, menunjukkan bahwa Inflasi dan Suku

Bunga tidak memiliki pengaruh terhadap ROA hal ini terlihat dari besarnya nilai

signifikan yaitu 0.318 yang berarti lebih besar dari 0.005. Pada koefisien determinasi

diperoleh sebesar 68.2% yang menunjukkan bahwa kontribusi Inflasi dan Suku Bunga BI

menjelaskan variabel ROA sebesar 68.2% dan sisanya 31.8% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti. Jika dilihat dari koefisien berdasarkan uji t maka antara inflasi

sebesar -0.545 dan Suku bunga sebesar -0.843, dari nilai tersebut terlihat yang paling

dominant dalam pembentukan ROA adalah Inflasi, Inflasi mempengaruhi ROA karena

dengan adanya kenaikan Inflasi maka diikuti oleh kenaikkan suku bunga, dengan

tingginya suku bunga maka diharapkan para calon nasabah bersedia menempatkan

dananya di bank karena bunga yang mereka peroleh lebih tinggi, namun hal tersebut akan

membuat bank mempunyai biaya operasional yang lebih besar karena bank mempunyai

asset yang berasal dari dana mahal.

Pengaruh Inflasi dan Suku bunga memiliki pengaruh yang tidak signifikan

terhadap ROE, hal ini terlihat dari besarnya nilai signifikan yaitu sebesar 0.377 yang

berarti lebih besar dari 0.005. pada koefisien determinasi diperoleh nilai 62.3% yang

menunjukkan bahwa kontribusi inflasi dan suku bunga BI menjelaskan variabel ROE

sebesar 62.3% dan sisanya 37.7% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Antara inflasi dan

Suku Bunga BI variabel yang paling dominant mempengaruhi ROE adalah Suku Bunga

dengan nilai sebesar -0.322. ROE adalah perbandingan laba bersih dengan modal sendiri,

rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank serta para investor pasar modal

yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan. Rasio ini merupakan indikator yang

Page 18: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran

dividen. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang

bersangkutan dan kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank.

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI memiliki pengaruh yang tidak signifikan

terhadap NIM, hal ini terlihat dari besarnya nilai signifikan yaitu sebesar 0.360 yang

berarti lebih besar dari 0.005. pada koefisien determinasi diperoleh nilai 64% yang

menunjukkan bahwa kontribusi inflasi dan suku bunga BI terhadap pembentukkan NIM

sebesar 64% dan sisanya sebesar 36% dipengaruhi variabel lain. Antara variabel Inflasi

dan Suku Bunga BI yang paling dominant dalam pembentukkan NIM adalah Inflasi.

kebijakan suku bunga tinggi dapat menahan laju inflasi dan menarik dana masyarakat

yang beredar kembali kesektor perbankan. Akan tetapi, suku bunga tinggi dapat membuat

perbankan mengalami Net Interest Margin (NIM) yang semakin negatif. Hal ini

disebabkan biaya bunga (cost of funds) yang harus dikeluarkan terus meningkat,

sedangkan pendapatan bunga kredit tidak meningkat dan penyaluran dana kesektor usaha

dan nasabah lain juga semakin sulit. Inilah yang dimaksud dengan kondisi negatif spread

yang terus dialami perbankan saat ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa setiap variabel

independent ( Inflasi dan Suku Bunga ), mampu memberikan pengaruhnya

untuk menjelaskan variabel dependent ( ROA, ROE, NIM ) dengan baik.

Page 19: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

2. Pada dasarnya Inflasi dan Tingkat Suku Bunga BI tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk.

Saran:

Para calon nasabah sebaiknya memperhatikan informasi-informasi mengenai

Inflasi dan Suku Bunga BI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia karena dengan

adanya informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kinerja

perbankan yang kemudian untuk mengambil keputusan yang tepat sehubungan

dengan kebutuhan para nasabah.

Perbankan harus dapat menjaga tingkat kesehatan bank, baik dari faktor

permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas. Jika

kelima faktor tersebut terjaga dengan baik maka krisis perbankan tidak akan

terjadi dan kepercayaan nasabah tetap terjaga dengan baik sehingga fungsi

perbankan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian perbankan membantu

terciptanya perekonomian suatu Negara.

Untuk menilai kinerja perbankan yang sehat hendaknya calon nasabah selain

melihat dari sisi pengaruh suku bunga dan inflasi hendaknya memperhatikan

faktor eksternal di luar pengaruh suku bunga dan inflasi, seperti : unsure

informasi, issuer, atau news, kondisi persaingan, kebijakan pemerintah dalam

jangka pendek dan jangka panjang serta variabel lainnya yang dapat memberikan

dasar pertimbangan dalam penjelasan mengenai kondisi kinerja keuangan

perbankan.

Page 20: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Didy, R. Laksmono. 2001. Suku Bunga Sebagai Salah Satu Indikator Inflansi.

Dominick Salvatore. 2005. Managerial Economics Ekonomi Manajerial dalamPerekonomian Indonesia Global. Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta.

Edward, S. dan M. S. Khan. 1985. Interest Rate Determination in Developing Countries.

Imam Gozali. 2005. Aplikasi Analasis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas diponegoro Semarang, Semarang.

Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor

Maksum dan N.I Earlyanti. 2005. Ekonomi SMA / MA Kelas XI. Jilid 2. piranti Darma Kolakatama, Jakarta.

Martono. 2002. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta, Yogyakarta.

Neny Erawati dan Richard Llewelyn. 2002. Jurnal : Analisis Pergerakan Suku Bunga dan Laju Ekspektasi Inflasi Untuk Menentukan Kebijakan Moneter di Indonesia.Alumni Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Ni Nyoman Aryaningsih. 2008. Jurnal : Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit di PT BPD Cabang Pembantu Kediri. Lembaga Peneliti Undiksha.

Ridwan dan I Berlian. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi Keempat. Literata Lintas Media, Jakarta.

Selamet Riyadi. 2006. Banking Assets And Liability Management. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 tahun 1998.

www.bankmandiri.co.id; www.bi.go.id ; www.google.com

Page 21: analisis pengaruh inflasi dan suku bunga bi terhadap kinerja ...