ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

91
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI RATE TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013 - 2017 Oleh : Diyan Faranayli 20141113005 SKRIPSI SEKOLAH TINGGI EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL JAKARTA 2018 Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Transcript of ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

Page 1: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

RATE TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2013 - 2017

Oleh :

Diyan Faranayli

20141113005

SKRIPSI

SEKOLAH TINGGI EKONOMI

INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA

2018

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 2: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

RATE TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2013 - 2017

Oleh :

Diyan Faranayli

20141113005

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi sebagai syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Program Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah

SEKOLAH TINGGI EKONOMI

INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA

2018

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 3: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

RATE TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2013 - 2017

ii

Oleh :

Diyan Faranayli

20141113005

Diterima dan Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi

Jakarta, 29 September 2018

Dosen Pembimbing Skripsi

(Dr. Muhammad Yusuf, Ak., CA)

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 4: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI SKRIPSI

Nama : Diyan Faranayli

NIM : 20141113005

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan BI Rate

Terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah di Indonesia

Periode 2013 - 2017

Ketua Penguji : Ramzi Ahmad Zuhdi, SE., Akt., M.Sc.

Anggota Penguji : 1. Dr. Muhammad Yusuf, Ak., CA

2. Anna Sardiana M.Si

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa dimaksud diatas telah mengikuti ujian

komprehensif

Pada tanggal : 10 Oktober 2018

Dengan hasil : LULUS / TIDAK LULUS

Tim Penguji

Ketua,

(Ramzi Ahmad Zuhdi, SE., Akt., M.Sc.)

Anggota 1, Anggota 2,

(Dr. Muhammad Yusuf, Ak., CA) (Anna Sardiana M.Si)

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 5: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

iv

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Diyan Faranayli

NIM : 20141113005

Jurusan : Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan skripsi yang saya buat ini merupakan hasil karya saya

sendiri dengan benar keasliannya. Apabila ditemukan ternyata hasil skripsi ini

merupakan hasil plagiat atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia

mempertanggung jawabkannya dan sekaligus bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan STIE Indonesia Banking School. Demikian pernyataan ini saya

buat dalam keadaan sadar.

Jakarta, 29 September 2018

Diyan Faranayli

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 6: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sebagai sivitas akademik STIE Indonesia Banking School, saya yang bertanda

tangan dibawah ini:

Nama : Diyan Faranayli

NIM : 20141113005

Program Studi : Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

STIE Indonesia Banking School Hak Bebas Royalti Noneklusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Pengaruh

Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan BI Rate Terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah di Indonesia Periode 2013 - 2017. Dengan Hak Bebas

Royalti Noneklusif ini, STIE Indonesia Banking School berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencamtukan nama

saya sebagai penulis/pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.

Dibuat di Jakarta Pada tanggal 29 September 2018

Yang Menyatakan,

Diyan Faranayli

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 7: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang karena hanya atas karunia Nya penulis dapat menyelesaikan

tugas skripsi ini yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah,

dan Bi Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah di Indonesia

Periode 2013 – 2017. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah pada STIE Indonesia Banking

School.

Dalam Penulisan proposal penelitian ini banyak doa, dukungan dan

bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan

tulus hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ketua STIE Indonesia Banking School Bapak Dr. Subarjo Joyosumarto.

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Indonesia Banking School Bapak

Dr. Sparta, S.E., Ak, ME. CA.

3. Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Umum STIE Indonesia

Banking School Bapak Khairil Anwar, SE., MSM.

4. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Pemasaran STIE Indonesia

Indonesia Banking School Bapak Ir. Mahirsyah Emil Akbar, M.B.A.

5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, Ak., CA. selaku dosen pembimbing

skripsi penulis yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat

bermanfaat kepada peneliti serta saran dalam penyusunan skripsi.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 8: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

vii

6. Bapak Ramzi Ahmad Zuhdi, SE., Akt., M.Sc. dan Ibu Anna Sadriana

S.I.P., Msi. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan ilmu serta

kritik dan saran yang berguna dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak Ramzi Ahmad Zuhdi, SE., Akt., M.Sc. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah banyak membantu selama perkuliahan di STIE

Indonesia Banking School.

8. Seluruh dosen dan jajaran staf karyawan STIE Indonesia Banking

School yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan dan

telah menyediakan fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa/i STIE

Indonesia Banking School.

9. Ayah, Mama, Kak it, Mang ico, Wafi, Filza dan Leia serta keluarga

penulis, atas segala dukungan moral, material, do’a, kasih sayang dan

motivasi yang begitu besar.

10. Sahabatku Gengges yaitu Vina, Ismi, Sarah, Rixo, Andri, Arief, Fauzan,

dan Jovi yang telah menjadi sahabat sedari SMP hingga masa-masa

penyusunan skripsi dan selalu memberikan semangat yang begitu besar.

11. Teman-teman Keluarga Cemara yaitu Afriana, Hasna, Yeni, Ulfa,

Annisa yang telah memberikan semangat yang begitu besar dan

memberikan hiburan di masa-masa penyusunan skripsi.

12. Teman-teman Nyi Blorong yaitu Rizka, Ayu, Renny, Prilli, Lisa, Nisa

dan Fini yang telah mengisi persahabatan perkuliahan hingga masa-masa

penyususnan skripsi dan selalu memberikan semangat yang begitu besar.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 9: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

viii

13. Geral yang selalu memberikan semangat dan bantuan untuk penulis agar

dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.

14. Teman-teman lainnya juga yaitu Dimas, Kus, Dito, Mizan, Surya yang

telah memberikan semangat selama penulisan skripsi.

15. Teman-teman Syariah 2014 yang telah menjadi teman satu kelas selama

tiga tahun terakhir pada masa perkuliahan serta memberikan dukungan.

16. Seluruh teman-teman STIE Indonesia Banking School angkatan 2014

tanpa terkecuali. Terimakasih atas seluruh pengalaman dan pembelajaran

yang sangat berharga.

Penulis menyadari penulisan skripsi masih jauh dari kata sempurna, oleh

sabab itu kritik maupun saran diharapkan guna memperbaiki kekurangan dari

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

yang terkait baik dunia perbankan, mahasiswa dan pembaca secara umum.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yang Menyatakan,

Diyan Faranayli

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 10: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI SKRIPSI ........................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

ABSTRAK .............................................................................................................. xv

ABSTRACT ............................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Perumusan Masalah ........................................................................................ 6

1.4 Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7

1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

2.1 Signaling Theory ............................................................................................. 10

2.2 Reksadana Syariah ....................................................................................... 10

2.2.1 Pengertian Reksadana Syariah ........................................................... 10

2.2.2 Jenis-jenis Reksadana Syariah ............................................................ 12

2.3 Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah ........................................... 17

2.4 Inflasi ............................................................................................................ 18

2.4.1 Pengertian Inflasi .................................................................................. 18

2.4.2 Jenis-Jenis Inflasi .................................................................................. 20

2.4.3 Indikator Inflasi ..................................................................................... 21

2.5 Nilai Tukar Rupiah ....................................................................................... 22

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 11: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

x0

2.6 Suku Bunga (BI Rate) .................................................................................... 23

2.6.1 Pengertian Suku Bunga ...................................................................... 23

2.6.2 Jenis – Jenis Bunga ............................................................................... 25

2.7 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 25

2.8 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 27

2.9 Hipotesis ........................................................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENILITIAN ............................................................. 29

3.1 Objek Penelitian ............................................................................................. 29

3.2 Metode Pengambilan Sampel ......................................................................... 29

3.2.1 Tipe, Jenis, dan Sumber Data ............................................................. 30

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 31

3.3 Variable dan Operasional Variable ................................................................ 32

3.3.1 Variabel Independen ............................................................................. 32

3.3.2 Variabel Dependen ............................................................................. 35

3.4 Model Penelitian ............................................................................................... 36

3.5 Motode Analisis Data ....................................................................................... 37

3.5.1 Analisis Regresi Data Panel ............................................................... 37

3.5.2 Statistik Deskriptif ................................................................................ 39

3.5.3 Uji Normalitas ...................................................................................... 39

3.5.4 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 40

3.5.5 Uji Hipotesis ......................................................................................... 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 43

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 43

4.2 Analisis Hasil Penelitian .................................................................................. 45

4.2.1 Analisis Hasil Statistik Deskriptif ........................................................ 45

4.2.2 Analisis Regresi Penelitian ................................................................... 47

4.2.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 48

4.2.4 Analisis Regresi ................................................................................. 52

4.2.5 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) .................................................................. 54

4.2.6 Koefisien Determinasi .......................................................................... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penilitian ............................................................................ 56

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 12: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

xi1

4.3.1 Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Aktiva Bersih ................................... 56

4.3.2 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih .............. 57

4.3.3 Pengaruh Bi Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih .................................. 58

4.4 Implikasi Manajerial ......................................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 61

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 61

5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 61

5.3 Saran............................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 63

LAMPIRAN ............................................................................................................ 67

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 13: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan NAB Reksadana Syariah di Indonesia Tahun 2013 –

2017 .......................................................................................................................... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 26

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Reksadana Syariah Per Desember 2017 ........................ 29

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan ............................................................................... 30

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ..................................................................... 36

Tabel 4.1 Kriteria Observasi ................................................................................... 43

Tabel 4.2 Data Sampel Perusahaan ...................................................................... 44

Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif ......................................................................... 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow ..................................................................................... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Hausman .................................................................................. 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................................... 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin Watson ........................................................................ 50

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda .................................................................... 52

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 14: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Reksadana di Indonesia ................................ 3

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 27

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 49

Gambar 4.2 Daerah Uji DW ................................................................................ 51

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 15: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Objek Penelitian ..................................................................... 67

Lampiran 2 Data Seluruh Variabel ....................................................................... 68

Lampiran 3 Hasil Output Data Eviews ................................................................. 70

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 16: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

xv Indonesia Banking School

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Bank Indonesia (BI) Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan dari 2013 sampai 2017. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode analisi regresi linier berganda dengan menggunakan progam komputer Eviews versi 10.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Bank Indonesia (BI) Rate secara simultan berpengaruh terhadap NAB Reksadana Syariah. Hasil juga menunjukkan bahwa Inflasi berpengaruh signifikan dengan korelasi negatif terhadap NAB reksadana syariah. Nilai Tukar Rupiah (Kurs) berpengaruh signifikan dengan korelasi negatif terhadap NAB reksadana syariah dan Bank Indonesia (BI) Rate berpengaruh signifikan dengan korelasi positif terhadap NAB reksadana syariah.

Kata kunci: Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Bank Indonesia (BI) Rate, dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 17: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

xvi Indonesia Banking School

ABSTRACT

This research examined the analysis of the effect of the Inflation, Rupiah

Exchange Rate and BI Rate on the Net Asset Value (NAV) of Islamic Mutual

Fund. Data used in this research is annualy, data start from 2013 until 2017.

Sampling method used in this research is purposive sampling. This research used

quantitative approach method and the analysis techniques used is multiple linear

regression that using Eviews Version 10.

Based on the result of this research showed that Inflation, Rupiah

Exchange Rate and BI Rate stimultaneously has significant effect to Net Asset

Value (NAV) of Sharia Mutual Balanced Fund. The results also show that

inflation has a significant negative effect on the NAV of Islamic mutual funds. The

Rupiah Exchange Rate (Exchange Rate) has a significant negative effect on the

NAV of Islamic mutual funds and Bank Indonesia (BI) Rate significant positive

effect of the NAV of Islamic mutual funds.

Keywords : Inflation, Rupiah Exchange Rate, BI Rate and Net Asset Value (NAV)

of Islamic Mutual Fund

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 18: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

1 Indonesia Banking School

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya industri keuangan syariah di Indonesia yang berada

di tengah-tengah dominasi industri keuangan konvensional yang mulai goyah

akibat guncangan ekonomi global membuat hal tersebut menjadi tonggak awal

perkembangan industri keuangan syariah. Peningkatan yang terjadi di industri

keuangan syariah dikarenakan industri keuangan syariah lebih berbasis syariah

dimana lebih megutamakan nilai Islam yang tujuan akhirnya adalah mencapai

falah. Kini perkembangan keuangan syariah mulai merambah ke sektor pasar

modal yakni dengan adanya pasar modal syariah. Gagasan untuk mendirikan

pasar modal syariah di Indonesia dimulai sejak munculnya instrumen pasar

modal syariah yakni reksadana syariah.

Pertumbuhan reksadana di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup

signifikan dan positif. Belum sampai 1,5 tahun, jumlah investor reksadana

melonjak hampir dua kali lipat atau tepatnya tumbuh 82 persen dalam periode

akhir Agustus 2016 sampai 20 Desember 2017. Indeks reksadana saham tercatat

tumbuh 1,75 persen per 15 Februari 2018. Menariknya, di tengah

pertumbuhan return tersebut, jenis reksadana syariah berhasil mengalahkan

performa return reksadana konvensional (bareksa.com).

Sebagai salah satu bentuk investasi, reksadana syariah memiliki kriteria

yang berbeda dengan reksadana konvensional pada umumnya. Menurut (Firdaus

et al, 2005), perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dengan

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 19: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

2

Indonesia Banking School

reksadana syariah terletak pada proses screening, dimana proses tersebut

berfungsi untuk mengeluarkan segala aktivitas riba, amoral, haram dan lainnya.

(Ryandono, 2009) menjelaskan bahwa: ”Islam memandang semua perbuatan yang

dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari, termasuk aktivitas ekonominya

sebagai investasi yang akan mendapatkan hasil (return). Return investasi dalam

Islam sesuai dengan besarnya sumber daya yang dikorbankan dan Islam

mengajarkan untuk selalu mendahulukan perintah Allah dan menjauhkan diri dari

larangan-Nya”.

Salah satu ukuran kinerja investasi di reksa dana syariah adalah Nilai

Aktiva Bersih (NAB). Nilai Aktiva Bersih (NAB) berkaitan dengan nilai

portofolio reksa dana yang bersangkutan. Besarnya Nilai Aktiva Bersih (NAB)

bisa berfluktuatif setiap hari, tergantung pada perubahan nilai efek dalam

portofolio reksadana. Meningkatnya Nilai Aktiva Bersih (NAB)

mengindifikasikan meningkatnya investasi pemegang saham per unit pernyertaan.

Kinerja investasi reksadana syariah yang dimana di ukur dari Nilai Aktiva

Bersih (NAB) dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor internal maupun

faktor eksternal perusahaan. Menurut (Kartonegoro, 1995) faktor – faktor penentu

investasi bagi seorang investor yang hendak melakukan investasi, yaitu analisis

kondisi makro ekonomi, analisis pada jenis industri dan analisis fundamental

suatu perusahaan. Faktor makro ekonomi suatu negara merupakan faktor utama

yang berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) seperti inflasi, nilai tukar

dan BI Rate. Berikut adalah gambaran perkembangan kinerja reksadana syariah

periode 2013 -2017 di Indonesia:

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 20: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

3

Indonesia Banking School

Sumber: Statistik Reksadana Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Tabel 1.1

Perkembangan NAB Reksadana Syariah di Indonesia Tahun 2013 – 2017

Tahun Jumlah Reksadana Syariah NAB Reksadana Syariah (Miliar)

2013 65 9.432,19 2014 74 11.158,00 2015 93 11.019,43 2016 136 14.914,63 2017 181 28.311,77

Sumber: Statistik Reksadana Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Berdasarkan Grafik 1.1 dan Tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah dan total nilai aktiva bersih reksadana syariah terus mengalami

peningkatan. Hal ini terlihat dari data statistik hingga tahun 2017 jumlah nilai

aktiva bersih mencapai Rp 28.311,77 miliar dengan jumlah reksadana syariah

sebanyak 181. Hal ini membuktikan bahwa reksadana syariah mendapat sambutan

yang baik di masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Akan tetapi, di tahun

2015 nilai aktiva bersih reksadana syariah mengalami penurunan. Hal tersebut

disebabkan karena adanya berbagai pergeseran fundamental dalam perekonomian

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Reksadana di Indonesia

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 21: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

4

Indonesia Banking School

dunia. Kondisi ekonomi global yang tidak stabil akan memberikan dampak pada

kondisi perekonomian Indonesia.

Kondisi perkembangan inflasi, nilai tukar rupiah (kurs) dan BI Rate

merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian manajer investasi dalam

pertimbangannya, khususnya berkaitan dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada

Reksadana Syariah. Inflasi, Nilai tukar rupiah dan BI Rate akan berpengaruh pada

pengembalian atas investasi.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan bahwa terdapat

adanya research gap dari ketiga variabel independen yaitu inflasi, nilai tukar

rupiah dan Bi rate yang mempengaruhi NAB. Inflasi merupakan suatu proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (Mankiw, 2005).

Sehingga menurut (Putratama, 2007) dengan adanya peningkatan harga tersebut

meyebabkan laba perusahaan turun, akibatnya menurunkan bagi hasil yang akan

di bagikan kepada investor, sehingga investasi di anggap sebagai hal yang tidak

menarik. Selanjutnya harga saham perusahaan juga akan turun, dengan diikuti

dengan menurunnya NAB. Dalam penilitian Rachman (2015) menunjukkan

bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap NAB. Namun

hasil penilitian Rachman (2015) bertentangan dengan hasil penilitian Ali (2012)

yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap NAB.

Variabel kedua yaitu nilai tukar rupiah. Nilai tukar adalah harga mata uang

suatu negara terhadap negara lain. Jika nilai tukar menurun maka biaya produksi

akan meningkat dan hutang perusahaan akan meningkat, sehingga bagi hasil yang

diberikan pun akan menurun hal tersebut menyebabkan investasi tidak lagi

menarik, sehingga menurunkan nilai investasi yang berdampak pada menurunnya

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 22: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

5

Indonesia Banking School

NAB suatu reksadana. Dalam penilitian (Ali, 2012; Wiradiyasa,2016)

menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan signifikan. Namun

hasil (Ali, 2012; Wiradiyasa,2016) bertentangan dengan penelitian Rachman

(2015) yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap NAB.

Variabel ketiga yaitu Bi Rate. BI rate adalah suku bunga kebijakan yang

mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh BI dan

diumumkan kepada publik. Jika BI rate naik maka pengembalian terhadap

pinjaman yang di lakukan emiten juka akan mengalami kenaikan, akibatnya return

yang dibagi akan mengalami penurunan. Sehingga NAB juga akan mengalami

penurunan. Dalam penilitian Rachman (2015) menunjukkan bahwa Bi Rate

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap NAB.

Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat ketidakkonsistensian pada hasil

penelitian. Maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Bi Rate terhadap Nilai Aktiva

Bersih Reksadana Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017”.

1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas peneliti melihat bahwa terdapat beberapa faktor

yang berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih dalam investasi reksadana syariah.

Faktor tersebut berkaitan dengan kondisi makro ekonomi yang tidak dapat

diprediksi karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Faktor – faktor yang

menjadi pengaruh yaitu inflasi memegang peran penting dalam menentukan

perkembangan suatu investasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah fakta

bahwa inflasi tidak stabil atau cenderung berfluktuatif, dimana hal itu dapat

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 23: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

6

Indonesia Banking School

mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih. Yang kedua yaitu nilai tukar rupiah,

permasalahannya terlihat bahwa kurs dollar terhadap rupiah terlihat semakin

meningkat dari tahun 2013 - 2017 hal tersebut menunjukkan nilai mata uang

rupiah yang semakin melemah, hal ini dapat memicu perkembangan investasi

didalam negeri menjadi turun.

Selanjutnya yaitu BI Rate, terlihat perkembangan BI Rate terus

berfluktuasi, saat BI Rate naik maka investor akan cenderung mengalihkan

dananya untuk menabung akibatnya investasi mengalami penurunan.

1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, didapatkan

pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian sebagai

berikut :

1. Apakah Inflasi berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih reksadana

syariah?

2. Apakah Nilai Tukar Rupiah berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih

reksadana syariah?

3. Apakah BI Rate berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih reksadana

syariah?

4. Apakah Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan BI rate berpengaruh signifikan

terhadap Nilai Aktiva Bersih reksadana syariah?

1.4 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup pada objek penelitian dan supaya

penelitian ini dapat terfokus pada permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti

akan memfokuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 24: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

7

Indonesia Banking School

1. Reksadana Syariah yang ada di Indonesia periode 2013-2017

2. Variabel yang diuji pada penelitian ini hanya pada Inflasi, Nilai Tukar

Rupiah, dan Bi Rate

1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, maka

tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017.

2. Mengetahui pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017.

3. Mengetahui pengaruh BI Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017.

1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan

penggunanya, antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat untuk Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka sebagai

pengetahuan di bidang investasi pasar modal khususnya dalam reksadana

syariah, serta dapat menjadi bahan rujukan dalam melakukan penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat untuk Penulis

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan penulis dalam bidang bank

dan lembaga keuangan lain, serta menerapkan ilmu yang telah didapat

selama mengikuti perkuliahan.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 25: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

8

Indonesia Banking School

3. Manfaat untuk Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada lembaga terkait

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi NAB reksadana syariah.

Penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi investor

sebelum berinvestasi di reksadana syariah.

1.7 Sistematika Penulisan Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan tidak

menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan skripsi ini

adalah sebagai berikut Secara umum, sistematika penulisan penelitian ini terdiri

dari:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memberikan gambaran tentang Nilai Aktiva Bersih pada reksadana

syariah serta variabel yang mempengaruhinya sehingga penulis memilih judul

“Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Bi Rate terhadap Nilai

Aktiva Bersih Reksadana Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017”.

Rumusan Masalah, mengungkapkan apakah variabel yang digunakan

berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih pada reksadana syariah di Indonesia.

Pembatasan Masalah, menjelaskan mengenai batasan terhadap pembahasan

penelitian. Tujuan Penelitian, untuk mengetahui pengaruh variabel terhadap

Nilai Aktiva Bersih reksadana syariah. Manfaat Penelitian, untuk mengetahui

manfaat yang dihasilkan penelitian ini. Sistematika Penulisan, menjelaskan

secara ringkas mengenai isi pokok sub-bab dalam penelitian ini.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 26: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

9

Indonesia Banking School

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori mengenai reksadana syariah dan Nilai Aktiva Bersih

serta berbagai landasan teori lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini, hasil

penelitian terdahulu dan pengembangan antar variabel yang membentuk

hipotesis penelitian.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang menggunakan metode

deskriptif kuantitatif dengan data sekunder, objek penelitian, model penelitian,

metode pengambilan sampel, variabel dan operasionalisasi variabel, teknik

pengolahan dan analisis data, dan teknik pengujian hipotesis.

4. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian yaitu

Reksadana Syariah di Indonesia, analisis dan pembahasan hasil penelitian

pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Bi Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis pada bab

sebelumnya, saran bagi peneliti selanjutnya, dan keterbatasan penelitian.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 27: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

10 Indonesia Banking School

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Signaling Theory

Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak eksternal. Teori

ini menjelaskan bagaimana perusahaan memberikan sinyal kepada para pengguna

laporan keuangan. Menurut Jama’an (2008) dalam Lestari (2017) sinyal dapat

berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut

lebih baik daripada perusahaan lain. Pada saat informasi diumumkan dan semua

pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar akan

mnginterpretasikan dan menganalisis apakah informasi tersebut tergolong sebagai

sinyal yang baik (good news) atau sinyal yang buruk (bad news). Sinyal ini dapat

mempengaruhi opini investor dan keputusan pihak-pihak yang berkepentingan.

Pada penelitian ini, perusahaan mengirimkan sinyal melalui laporan

keuangan, dimana kinerja perusahaan digambarkan oleh rasio-rasio didalamnya.

Calon investor akan menerima sinyal-sinyal tersebut dan akan mempengaruhi

keputusan investasi mereka. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga reksadana di

pasar bursa, karena harga reksadana terbentuk akibat adanya penawaran dan

permintaan antara penjual dan pembeli.

2.2 Reksadana Syariah 2.2.1 Pengertian Reksadana Syariah

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1, ayat

(27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvetasikan dalam portofolio efek oleh

Manajer Investasi.” Dan dapat ditambahkan “di mana kekayaan bersama milik

pemodal akan disimpan dan diadministrasikan oleh Bank Kustodian”.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 28: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

11

Indonesia Banking School

Berdasarkan pengertian di atas, dengan memakai istilah “wadah”

menjelaskan bahwa reksadana adalah suatu bentuk hukum yang terpisah dari

perusahaan Manajer Investasi ataupun Bank Kustodian. Jadi reksadana bukanlah

suatu perusahaan efek, namun suatu wadah hukum untuk menghimpun dana

(Pandia, Ompusunggu, &Abror, 2009).

Menurut fatwa No.20/DSNMUI/IV/2001, reksadana syariah adalah

reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik

dalam bentuk akad antara investor sebagai pemilik harta (shahib almal) dengan

manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara manajer investasi

dengan pengguna investasi (pemilik aset yang diinvestasikan).

Berikut beberapa istilah yang sering muncul dalam reksadana syariah

antara lain menurut Soemitra (2016), sebagai berikut :

a. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio

efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk

sekelompok nasabah.

b. Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada

publik.

c. Mudharabah atau qirad adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang

memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan

bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan

syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian

ditanggung oleh pemilik dana sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 29: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

12

Indonesia Banking School

d. Prospektus adalah setiap infromasi tertulis sehubungan dengan penawaran

umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.

e. Bank Kustodian adalah pihak yang kegiatan usahanya memberikan jasa

penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,

termasuk menerima dividen, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek,

dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Mekanisme operasional yang diterapkan di reksadana syariah adalah

dengan menggunakan akad wakalah. Akad wakalah dilakukan antara Manajer

Investasi dan pemodal. Dengan akad wakalah ini, pemodal memberikan mandat

kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan

pemodal, pemodal yang telah memberikan atau menitipkan dananya akan

mendapatkan jaminan bahwa seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan diawasi

oleh Bank Kustodian. Pemodal akan mendapatkan bukti kepemilikan berupa Unit

Penyertaan reksadana syariah. Sedangkan antara Manajer Investasi dan pengguna

investasi menggunakan akad mudharabah. Manajer Investasi sebagai wakil

investor dapat menginvestasikan dana yang terkumpul pada instrumen keuangan

yang sesuai dengan syariat Islam (DSN, 2006).

2.2.2 Jenis-jenis Reksadana Syariah

Diberlakukannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 memberikan

jaminan bahwa keberadaan reksadana secara hukum dapat

dipertanggungjawabkan. Reksadana dapat dibagi menjadi tiga bagian (Hamid,

2009) sebagai berikut :

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 30: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

13

Indonesia Banking School

a. Reksadana berdasarkan Bentuk Hukum

1. Reksadana berbentuk Perseroan

Reksadana suatu perusahaan dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan

perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu pengelolaan

portofolio investasi. Di mana reksadana yang berbentuk perusahaan penerbit

reksadana, kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dan menjual saham.

Selanjutnya, dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai

jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang (Aziz, 2010).

Reksadana semacam ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Pertama,

bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT); kedua, pengelolaan

kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dan

manajer investasi yang ditunjuk; dan ketiga, penyimpan kekayaan reksadana

didasarkan pada kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian

(Manan, 2012).

2. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) merupakan

instrumen penghimpunan dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada

masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada

berbagai jenis investasi baik di pasar modal maupun pasar uang (Aziz, 2010).

Reksadana berbentuk KIK dibentuk antara manajer investasi dan Bank

Kustodian. Manajer investasi bertugas dan bertanggung jawab dalam

mengelola portofolio reksadana. Adapun Bank Kustodian bertugas dan

bertanggung jawab dalam pengadministrasian dan menyimpan kekayaan

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 31: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

14

Indonesia Banking School

reksadana. Setelah mendapat izin dari BAPEPAM, Manajer Investai dapat

melakukan penawaran umum. Sebagai bukti penanaman modal, investor

memperoleh Unit Penyertaan (Manan, 2012) .

b. Reksadana berdasarkan Sifat Operasional

Berdasarkan sifat operasionalnya, reksadana dapat dibedakan menjadi

reksadana tertutup dan reksadana terbuka. Reksadana tertutup adalah

reksadana yang tidak dapat membeli kembali dan tidak melakukan

redemption saham-saham yang telah dijual kepada investor. Karakteristik

reksadana ini adalah:

1. Saham reksadana dicatat di bursa efek,

2. Pada umumnya hanya satu kali melakukan penawaran,

3. Pemodal tidak dapat menjual kembali saham reksadana yang

dimilikinya kepada perusahaan reksadana atau manajer investasi,

4. Jual beli saham reksadana dilakukan di bursa efek dengan harga diatas

atau dibawah dari NAB,

5. NAB bergantung dari nilai harga pasar, tidak harus selalu sama

dengan NAB.

Sementara itu, reksadana terbuka adalah reksadana yang dapat

menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai

dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Karakteristik reksadana ini

adalah:

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 32: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

15

Indonesia Banking School

1. Saham reksadana tidak dicatat di bursa efek,

2. Pemilik modal dapat menjual kembali saham reksadana yang

dimilikinya kepada manajer investasi atas beban rekening reksadana

atau rekening sendiri,

3. Harga jual beli saham reksadana berdasarkan NAB (Rodoni, 2009).

Pada dasarnya, reksadana berbentuk perseroan dapat beroperasi secara

terbuka maupun tertutup. Sedangkan reksadana berbentuk KIK hanya dapat

beroperasi secara terbuka.

c. Reksadana berdasarkan Jenis Investasi

Didalam reksadana, dapat dibedakan satu dengan yang lainnya

berdasarkan pada pemilihan jenis dan komposisi efek dalam portofolio

investasi yang dipilih oleh manajer investasi. Menurut Susyanti (2016) Jenis-

jenis reksadana syariah dapat dikembangkan menjadi:

Reksadana Pendapatan Tetap-Tanpa Unsur Saham adalah reksadana yang

mengambil strategi investasi dengan tujuan untuk mempertahankan nilai awal

modal dan pendapatan yang tetap. Reksadana ini dapat dengan mudah

mempertahankan nilai awal modal karena tidak memiliki risiko kerugian yang

umumnya dapat ditimbun oleh efek saham. Namun reksadana ini sulit untuk

mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari tingkat suku bunga pinjaman.

Reksadana Pendapatan Tetap-Dengan Unsur Saham, yaitu reksadana yang

apabila dalam alokasi investasi ditentukan bahwa sekurangkurangnya 80

persen dari nilai aktivanya diinvestasikan dalam efek saham dan sisanya dapat

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 33: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

16

Indonesia Banking School

diinvestasikan (seluruhnya atau sebagian) dalam efek hutang. Karena dapat

memiliki saham yang secara umum mempunyai risiko yang lebih tinggi.

Reksadana ini sangat sesuai bagi pemodal yang tidak berkeberatan untuk

menanggung risiko kehilangan sebagian kecil dari 19 modal atau dana awal

untuk mendapatkan kemungkinan memperoleh pendapatan yang cukup besar

dibandingkan dengan bagi hasil investasi di deposito.

Reksadana Saham adalah reksadana yang disebut juga reksadana jenis

ekuitas. Reksadana ini harus menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen

dari asetnya dalam efek ekuitas atau saham. Mengingat investasi di saham

memiliki karakteristik risiko hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan

investasi efek hutang atau pasar uang, maka reksadana saham dalam jangka

panjang secara teratur menyisihkan pendapatan sebagai sumber daya investasi.

Reksadana syariah hanya akan membeli efek yang diterbitkan oleh perusahaan

yang sesuai dengan syariat Islam.

Reksadana Campuran, reksadana ini mempunyai kebebasan dalam

menentukan alokasi aset sehingga dapat sewaktu-waktu mempunyai portofolio

investasi dengan mayoritas saham dan di lain waktu merubah sehingga menjadi

mayoritas obligasi. Dengan demikian, jika nilai dana sedang tinggi, maka pasar

modal umunya lesu dan harga saham cenderung menurun. Sebaliknya, jika

biaya dana sedang rendah, maka pasar modal umunya akan bergairah dan harga

saham cenderung meningkat.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 34: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

17

Indonesia Banking School

2.3 Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah Kinerja investasi pengelolaan portofolio reksadana secara sederhana

tercermin dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). Baik tidaknya kinerja investasi

portofolio yang dikelola oleh Manajer Investasi dipengaruhi oleh kebijakan dan

strategi investasi yang dijalankan oleh Manajer Investasi yang bersangkutan. NAB

reksadana terbuka per saham dihitung setiap hari dan diumumkan kepada

masyarakat, sedangkan NAB reksadana tertutup dihitung cukup hanya satu kali

dalam seminggu (Nugraha, 2015).

Menurut Alwi (Tricahyadinata, 2016), Nilai Aktiva Bersih (NAB)

merupakan jumlah aktiva setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada.

Sedangkan, NAB per unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu

reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah unit

penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut. NAB tidak

bisa dipisahkan dari reksadana karena ini merupakan salah satu tolak ukur dalam

memantau hasil dari suatu reksadana. Rumus untuk menghitung NAB adalah

sebagai berikut:

Besarnya NAB dapat befluktuasi setiap hari, tergantung dari perubahan

nilai efek dalam portofolio. Meningkatnya NAB mengindikasikan meningkatnya

investasi pemegang unit penyertaan dan begitu pun sebaliknya.

NAB = Nilai Aktiva − Total Kewajiban

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 35: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

18

Indonesia Banking School

2.4 Inflasi 2.4.1 Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi atau keadaan terjadinya kenaikan harga untuk

semua barang secara terus menerus yang berlaku pada suatu perekonomian

tertentu (Mankiw, 2005). Kenaikan harga dari satu atau dua jenis barang tidak

dapat disebut sebagai inflasi, kecuali kenaikan harga barang tersebut

menyebabkan kenaikan sebagian besar harga barang-barang lain.

Pada saat tingkat harga secara umum naik, pembeli harus mengeluarkan

lebih banyak uang untuk jumlah barang dan jasa yang sama. Jika konsumen tidak

dapat menemukan uang lebih untuk membeli barang demi mempertahankan

tingkat pembelanjaannya, mereka akan membatasi pembelian dengan membeli

lebih sedikit yang kemudian pada akhirnya akan membatasi kemampuan penjual

untuk menaikkan harga. Berdasarkan penjelasan di atas, ciri-ciri inflasi menurut

Karya & Syamsuddin (2016) ialah sebagai berikut :

a. Jumlah uang beredar lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang

beredar; aggregate demand (AD) lebih besar dari aggregate supply (AS).

b. Harga cenderung naik secara terus menerus. Dengan demikian, jika harga

naik hanya seketika dan kemudian turun kembali atau harga naik tidak

terus-menerus, maka belum dapat dikatakan terjadinya inflasi.

c. Nilai tukar uang mengalami penurunan.

Penentuan parah tidaknya inflasi sangat relatif, tidak hanya dilihat dari

sudut laju inflasi saja. Pihak-pihak yang menanggung beban atau memperoleh

keuntungan dari inflasi tersebut perlu diperhatikan. Menurut Samuelson dan

Nordhaus (Kuncoro, 2015), inflasi dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 36: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

19

Indonesia Banking School

a. Low Inflation atau disebut juga inflasi satu digit (single digit inflation), yaitu

inflasi di bawah 10 persen.

b. Galloping inflation atau double digit bahkan triple digit inflation yang

didefinisikan antara 10 persen hingga 200 persen per tahun.

c. Hyperinflation, yaitu inflasi di atas 200 persen per tahun

Menurut para ekonom Islam, salah satunya Karim (2015) inflasi berakibat

sangat buruk bagi perekonomian hal itu dikarenakan sebagai berikut :

a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi

tabungan, fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit perhitungan.

Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset keuangan akibat dari beban

inflasi tersebut.

b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari

masyarakat (turunnya marginal propensity to save).

c. Meningkatnya kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk kebutuhan

non-primer dan barang-barang mewah (naiknya marginal propensity to

consume).

d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu penumpukan

kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam mulia, mata uang

asing dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti: pertanian,

industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 37: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

20

Indonesia Banking School

2.4.2 Jenis-Jenis Inflasi

Inflasi itu sendiri dibedakan berdasarkan jenis-jenisnya, antara lain sebagai berikut :

a. Inflasi Berdasarkan Karakteristik Pergerakan Harga Komoditas

Pengelompokan ini berdasarkan faktor-faktor penyebab inflasi, yaitu

faktor fundamental ekonomi yang berdampak pada munculnya tekanan inflasi

yang bersifat permanen atau faktor nonfundamental yang berdampak pada

munculnya tekanan inflasi yang bersifat sementara. Menurut Badan Pusat Statistik

(BPS), inflasi ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

1. Inflasi Inti (core inflation) adalah inflasi yang perkembangan harganya

dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum yang akan

berdampak pada perubahan harga-harga secara umum dan lebih bersifat

permanen.

2. Inflasi Makanan yang Bergejolak (volatile food inflation) adalah inflasi

kelompok makanan yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena

faktor-faktor tertentu (seperti musim panen, gangguan distribusi, bencana

alam, dan hama).

3. Inflasi Harga yang Diatur (administered price inflation) adalah kelompok

komoditas yang perkembangan harganya diatur oleh pemerintah.

b. Inflasi Berdasarkan Sumbernya

Menurut Boediono (Kuncoro, 2015: 46), inflasi dapat dikategorikan

menjadi dua, yaitu:

1. Inflasi Tarikan Permintaan (demand pull inflation), yaitu kenaikan harga-

harga karena tingginya permintaan, sementara barang tidak tersedia cukup.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 38: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

21

Indonesia Banking School

2. Inflasi Dorongan Biaya (cost push inflation), yaitu karena biaya atau

harga faktor produksi meningkat. Akibatnya, produsen harus menaikkan

harga supaya mendapatkan laba dan produksi dapat berlangsung.

2.4.3 Indikator Inflasi

Ada beberapa indikator ekonomi makro yang digunakan untuk mengetahui

laju inflasi selama satu periode tertentu. Menurut Rahardja & Manurung (2014),

berikut adalah indicator yang digunakan untuk mengetahui laju inflasi sebagai

berikut :

1. Indeks Harga Konsume (IHK) Indeks Harga Konsume (IHK) adalah angka

indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli

konsumen 32 dalam satu periode tertentu. Di Indonesia, perhitungan IHK

dilakukan dengan mempertimbangkan sekitar beberapa ratus komoditas

pokok dan tingkat inflasi di kota-kota besar. Berikut rumus perhitungan

IHK:

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Jika IHK melihat inflasi dari sisi konsumen, maka IHPB melihat inflasi

dari sisi produsen. IHPB menunjukkan tingkat harga yang diterima

produsen pada berbagai tingkat produsen. Berikut rumus perhitungan

IHPB:

𝐈𝐧𝐟𝐥𝐚𝐬𝐢 =𝑰𝑯𝑲 − 𝑰𝑯𝑲−1

𝑰𝑯𝑲−1�� x 𝟏𝟎𝟎%

𝐈𝐧𝐟𝐥𝐚𝐬𝐢 =𝑰𝑯𝑷𝑩 − 𝑰𝑯𝑷𝑩−1�

𝑰𝑯𝑷𝑩−1�� x 𝟏𝟎𝟎%

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 39: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

22

Indonesia Banking School

3. Indeks Harga Implisit (IHI)

IHK dan IHPB memberikan gambaran laju inflasi yang sangat terbatas

karena indikator tersebut hanya melingkupi beberapa puluh atau ratus jenis

barang dan jasa di beberapa puluh kota saja. Padahal, jenis barang dan jasa

yang diproduksi atau dikonsumsi dapat mencapai ribuan atau bahkan

lebih. Kegiatan ekonomi juga tidak hanya di beberapa kota saja, melainkan

seluruh pelosok wilayah. Untuk mendapatkan gambaran inflasi yang

paling mewakili keadaan sebenarnya, ekonom menggunakan IHI (GDP

deflator). Berikut rumus perhitungan IHI:

2.5 Nilai Tukar Rupiah Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai

mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta

asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan,

yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang

asing (Sukirno, 2015). Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga

pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam

berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional, turisme,

investasi internasional ataupun aliran uang jangka pendek antarnegara yang

melewati batas-batas geografis ataupun batas-batas hukum (Yuniarti, 2016).

Mata uang yang dimaksud umunya adalah mata uang yang berasal dari

negaranegara maju yang perekonomiannya kuat dan relatif stabil, dan biasanya

𝐈𝐧𝐟𝐥𝐚𝐬𝐢 =𝑰𝑯𝑰 − 𝑰𝑯𝑰−1�

𝑰𝑯𝑰−1�� x 𝟏𝟎𝟎%

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 40: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

23

Indonesia Banking School

mata uang tersebut sering mengalami apresiasi (kenaikan nilai) dibandingkan

dengan mata uang lainnya. Mata uang itu diantaranya adalah Yen-Jepang, USD-

AS, Deutchmark-Jerman, Poundsterling-Inggris, Franc-Perancis, dan lain

sebagainya. Mata uang yang dimaksud di atas itulah yang sering disebut sebagai

Hard Currency (Putong, 2013).

Nilai tukar suatu mata uang dapat ditentukan oleh pemerintah (otoritas

moneter) seperti pada negara-negara yang memakai sistem fixed exchange rate

ataupun ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan-kekuatan pasar yang saling

berinteraksi (bank komersial, perusahaan multinasional, perusahaan manajemen

asset, perusahaan asuransi, bank devisa, bank sentra) serta kebijakan pemerintah

seperti pada negara-negara yang memakai sistem flexible exchange rate (Karim,

2015).

Kurs valuta asing dapat mengalami perubahan-perubahan. Kenaikan nilai

tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan

nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing. Adapun

devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai tukar rupiah

terhadap mata uang asing, sedangkan revaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk

menaikkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (Yuniarti, 2016).

2.6 Suku Bunga (BI Rate) 2.6.1 Pengertian Suku Bunga

Suku bunga dapat mempengaruhi keputusan ekonomi seseorang atau

rumah tangga dalam mengkonsumsi. Suku bunga juga dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi bagi pengusaha untuk melakukan investasi pada proyek baru,

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 41: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

24

Indonesia Banking School

perluasan usaha atau menundanya. Ketika suku bunga tinggi, masyarakat biasanya

akan lebih suka menyimpan uang mereka di bank karena akan mendapat bunga

yang tinggi. Sebaliknya, jika suku bunga rendah, masyarakat cenderung tidak

tertarik lagi untuk menyimpan uang di bank dan berinvestasi di tempat lain yang

lebih menguntungkan (OJK, 2016).

Secara leksikal, bunga sebagai terjemahan dari kata interest. Secara istilah

sebagaimana diungkapkan dalam suatu kamus dinyatakan, bahwa ‘interest is a

charge for a financial loan, usually a percentage of the amount loaned’. Artinya

bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang yang biasanya dinyatakan dengan

persentase dari uang yang dipinjamkan (Muhamad, 2016).

Bunga merupakan hal penting bagi suatu bank dalam penarikan dan

penyaluran dana. Penarikan tabungan dan penyaluran kredit selalu dihubungkan

dengan tingkat suku bunganya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya (cost of fund)

yang harus dibayarkan kepada nasabah penabung, tetapi di lain pihak, bunga

dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena kredit

yang diberikannya (Hasibuan, 2015).

Dalam kegiatan perbankan konvensional, terdapat dua macam bunga yang

diberikan kepada nasabah menurut Kasmir (2014), ialah sebagai berikut :

a. Bunga Simpanan, merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada

nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai rangsangan atau

balas jasa kepada nasabah yang menyimpan uang di bank.

b. Bunga Pinjaman, merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam

(debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada

bank.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 42: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

25

Indonesia Banking School

2.6.2 Jenis – Jenis Bunga

Berdasarkan pembenanan suku bunga kredit, jenis bunga dibedakan

menjadi beberapa jenis. Adapun metode pembebanan bunga yang dimaksud

menurut Kasmir (2014), ialah sebagai berikut :

1. Flat Rate, jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat

konsumtif seperti pembelian rumah atau mobil. Di mana pembayaran

pokok pinjaman dan pembebanan bunga setiap bulan bersifat tetap

sehingga jumlah angsuran setiap bulannya sama sampai kredit tersebut

lunas.

2. Sliding Rate, jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor

produktif. Di mana pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa

pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan

menurun seiring dengan pokok pinjaman. Akan tetapi, pembayaran pokok

pinjaman setiap bulan sama.

3. Floating Rate, jenis Floating rate menetapkan besar kecilnya bunga kredit

dikaitkan dengan bunga yang berlaku di pasar uang sehingga bunga yang

dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar pada bulan

tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih

rendah atau sama dari bulan yang bersangkutan. Hal ini juga berpengaruh

terhadap angsuran setiap bulan, yaitu bias tetap, naik atau turun.

2.7 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuaikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun memiliki

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 43: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

26

Indonesia Banking School

ruang lingkup yang sama, tetapi terdapat perbedaan pada variabel, objek, periode

penelitian, dan penentuan sampel. Berikut ringkasan beberapa penelitian:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis Judul Metode Analisis Kesimpulan

1

Ainur Rachman dan Imron

Mawardi, JESTT Vol. 2 No. 12,

2015

Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, BI Rate

Terhadap Net Asset Value Reksadana Saham Syariah

Analisis regresi linier

berganda

Inflasi berpengaruh tidaksignifikan secara negatif

Nilai tukar rupiahberpengaruh signifikansecara negatif

BI rate berpengaruh tidaksignifikan secara negatif

2

Denny Hermawan dan Ni Luh Putu

Wiagustini, EJurnal

Manajemen UNUD Vol. 5 No.

5, 2016

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Ukuran Reksadana,

dan Umur Reksadana Terhadap Kinerja Reksadana

Analisis regresi linier

berganda

Inflasi berpengaruhnegatif terhadap kinerjareksadana saham

Suku bunga berpengaruhnegatif terhadap kinerjareksadana saham

Ukuran reksa dana sahamberpengaruh positif terhadap kinerja reksadana saham

Umur reksadana sahamberpengaruh positif terhadap kinerja reksadana saham

3

Rowland Bismark Fernando Pasaribu

dan Dionysia Kowanda, Jurnal

Akuntansi & Manajemen, 2014

Pengaruh Suku Bunga SBI, Tingkat Inflasi, IHSG, dan

Bursa Asing Terhadap Tingkat Pengembalian

Reksadana Saham

Analisis regresi linier

berganda

Tingkat suku bunga SBIberpengaruh signifikan

Inflasi tidak berpengaruhsignifikan

IHSG berpengaruh signifikan

Bursa asing berpengaruhsignifikan

4

Kasyfurrohman Ali dan Dr. Irfan

Syauqi Beik (2012)

Analisis Pengaruh Makroekonomi Terhadap

Reksadana Syariah

Analisis regresi linier

berganda

Kurs berpengaruh signifikan dengan korelasi positif

Inflasi berpengaruh signifikan dengan korelasi positif

IHSG tidak berpengaruh,namun secara signifikanberpengaruh dalamjangka panjang dengankorelasi negatif

JII tidak memilikipengaruh signifikan

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 44: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

27

Indonesia Banking School

5

Imam Wiradiyasa, Jurnal Ilmiah

Mahasiswa FEB, 2016

Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Kurs terhadap Kinerja Reksadana Syariah di Indonesia Periode

Waktu Tahun 2010-2014

Analisis regresi linier

berganda

Inflasi tidak berpengaruh Suku bunga SBI

berpengaruh secara negatif

Kurs berpengaruh secarapositif

6

Akbar Maulana, Jurnal Ilmu

Manajemen Vol.1 No.3, 2013

Pengaruh SBI, Jumlah Uang Beredar, Inflasi terhadap

Kinerja Reksadana Saham di Indonesia periode 2004-

2012

Analisis regresi linier

berganda

Suku Bunga SBI berpengaruh secara signifikan

Inflasi berpengaruh secara signifikan

Jumlah uang beredartidak berpegaruh secarasignifikan

7 Rahmadani Tayibnapis (2008)

Pengaruh Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia, Jakarta Inflasi Index, Inflasi dan

Valuta Asing terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Syariah

Analisis regresi linier

berganda

SBIS dan JII memberikanpengaruh yang positifdan signifikan terhadapNAB,

sedangkan inflasi berpengaruh negatif terhadap NAB

Sumber : Data diolah

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian ini menguji pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan BI rate.

Kerangka pemikiran ini akan dijelaskan pada gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Inflasi (X1)

Nilai Tukar Rupiah (X2)

BI Rate (X3)

Ha1

Ha2

Ha3

Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah

(Y)

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 45: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

28

Indonesia Banking School

Penelitian ini menguji variabel inflasi, nilai tukar rupiah, dan BI rate yang

diduga memiliki pengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih reksadana syariah.

Pengembangan hipotesis dilakukan dengan mengacu pada landasan teori yang

telah ditetapkan dan akan dilakukan uji penelitian dengan menggunakan alat uji

yang telah ditentukan.

2.9 Hipotesis Dari landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran yang

telah dijabarkan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. H0 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Syariah

Ha1 : Inflasi berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Besih Reksadana Syariah

2. H0 : Nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah

Ha1 : Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Besih

Reksadana Syariah

3. H0 : Bi rate tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Syariah

Ha1 : Bi rate berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Besih Reksadana Syariah

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 46: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

Indonesia Banking School 29

BAB III

METODOLOGI PENILITIAN

3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara

Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan BI rate terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Objek yang digunakan adalah Reksadana Syariah yang terdaftar di OJK (Otoritas

Jasa Keuangan) dan aktif hingga tahun 2017. Terhitung hingga tahun 2017, sudah

terdapat 181 reksadana syariah yang terdapat di OJK yang terdiri dari:

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Reksadana Syariah Per Desember 2017

No Jenis Reksadana Syariah Jumlah

1 Saham 45 2 Terproteksi 34 3 Pendapatan Tetap 26 4 Campuran 23 5 Pasar Uang 26 6 Efek Luar Negeri 9 7 Sukuk 10 8 Indeks 5 9 ETF - Saham 2

Total 181 Sumber : Data diolah, www.ojk.go.id

3.2 Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu purposive

sampling. Metode ini digunakan agar sampel yang diambil relevan dengan desain

penelitian ini. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Kriteria penilaian dalam pengambilan

sampel penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Reksadana syariah yang terdaftar di OJK

b. Reksadana syariah jenis campuran dan memiliki nilai NAB

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 47: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

30

Indonesia Banking School

c. Reksadana syariah jenis campuran yang efektif selama periode penelitian

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan Nama Reksadana

1 PT. Danareksa Investment Management Danareksa Syariah Berimbang 2 PT. Mandiri Manajemen Investasi Mandiri Investa Syariah Berimbang 3 PT. AAA Asset Management AAA Amanah Syariah Fund 4 PT. Trimegah Asset Management TRIM Syariah Berimbang 5 PT. Ciptadana Asset Management Cipta Syariah Balance

6 PT. Schroder Investment Management Indonesia

Schroder Syariah Balanced Fund

7 PT. Samuel Aset Manajemen SAM Syariah Berimbang 8 PT. Panin Asset Management Panin Dana Syariah Berimbang 9 PT. MNC Asset Management MNC Dana Syariah Kombinasi

10 PT. Insight Investments Management Insight Syariah Berimbang (I-Share) 11 PT. Pacific Capital Investment Pacific Balance Syariah 12 PT. Mega Asset Management Mega Asset Madania Syariah

13 PT. CIMB-Principal Asset Management CIMB-Principal Balanced Growth Syariah

14 PT. Pratama Capital Assets Management

Pratama Syariah Imbang

15 PT. Ciptadana Asset Management Cipta Nusantara Syariah berimbang 16 PT. Asia Raya Kapital Asia Raya Syariah Taktis Berimbang 17 PT. Maybank Asset Management MAM Dana Berimbang Syariah

18 PT. Asia Raya Kapital Asia Raya Syariah Berimbang Pemberdayaan Ekonomi Umat

19 PT. Sinarmas Asset Management Simas Balance Syariah Sumber : Data diolah, www.ojk.go.id

3.2.1 Tipe, Jenis, dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan tipe kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2012). Tipe data yang

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 48: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

31

Indonesia Banking School

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu

merujuk pada informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data

panel adalah jenis data yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (time

series) dan seksi silang (cross section). memiliki karakteristik yaitu terdiri atas

beberapa objek dan meliputi beberapa periode waktu (Winarno,2011). Data panel

memiliki karakteristik yaitu terdiri atas beberapa objek dan meliputi beberapa

periode waktu (Winarno,2011).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

didapatkan melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, OJK, dan

yang dimaksud dalam sampel penelitian melalui website instansi-instansi tersebut.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu :

1. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua dari data

yang dibutuhkan dan berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data-data

sekunder yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah setiap tahun

selama periode 2013-2017 yang diperoleh dari laporan statistik

reksadana syariah di reksadana.ojk.go.id

b. Data BI Rate setiap tahun selama periode 2013-2017 yang diperoleh

dari bi.go.id

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 49: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

32

Indonesia Banking School

c. Data Inflasi setiap tahun selama periode 2013-2017 yang diperoleh

dari bi.go.id

d. Data Nilai Mata Uang Asing (Kurs) setiap tahun selama periode

2014-2016 yang diperoleh dari bi.go.id

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan teori-teori sebagai

landasan penelitian yang di dapat dari buku bacaan, jurnal penelitian dan

makalah yang berhubungan dengan penelitian untuk memperoleh bahan –

bahan yang akan dijadikan sebagai bahan landasan teori.

3. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan laporan

keuangan tahunan periode 2013-2017 yang dipublikasikan pada website

Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

3.3 Variable dan Operasional VariableVariabel penelitian merupakan objek pengamatan atau fenomena yang

diteliti. Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah:

3.3.1 Variabel Independen

Variabel bebas (independen) adalah variabel stimulus atau yang

mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah Inflasi (X1), Nilai Tukar Rupiah (X2), dan BI Rate (X3).

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 50: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

33

Indonesia Banking School

a. Inflasi

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah

IHK. Secara khusus, IHK merupakan indeks yang diperlukan untuk

mengukur rata-rata perubahan harga secara umum dari sejumlah jenis

barang dalam kurun waktu tertentu. Besarnya inflasi sangat tergantung

pada besarnya kenaikan harga, bobot barang dan jasa yang masuk dalam

perhitungan inflasi tersebut. Secara sederhana, perhitungan IHK

menggunakan formula Indeks Laspeyres yang telah dimodifikasi dengan

rumus sebagai berikut (Kuncoro, 2015).

Selanjutnya, inflasi setiap bulan dihitung dengan mengurangkan

IHK suatu bulan dengan IHK bulan sebelumnya, kemudian dibagi dengan

IHK bulan sebelumnya dan dikalikan 100. Perhitungan inflasi dijabarkan

dengan rumus sebagai berikut:

Di mana:

𝑃𝑛𝑖 = Harga jenis barang i, periode ke- n

P(�𝑛−1)� i = Harga jenis barang i, periode ke- (�n − 1)

P(n� −1)𝑖𝑄𝑜𝑖 = Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke- (�n− 1)

𝑃𝑜𝑖𝑄𝑜𝑖 = Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasar

� = Jumlah jenis barang paket komoditas

𝐈𝐧𝐟𝐥𝐚𝐬𝐢 = 𝑰𝑯𝑲�𝑛 − 𝑰𝑯𝑲 �𝑛−�1

𝑰𝑯𝑲𝑛−1�� x 𝟏𝟎𝟎

k

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 51: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

34

Indonesia Banking School

b. Nilai Tukar Rupiah

Menurut Adiwarman Karim (Yuniarti, 2016: 143), nilai tukar atau kurs

(foreign exchange rate) adalah harga mata uang suatu negara yang relatif

terhadap mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini mencakup dua mata

uang, titik keseimbangannya ditentukan oleh sisi penawaran dan

permintaan dari kedua mata uang tersebut. Untuk mengetahui bahwa

rupiah sejumlah x di Indonesia akan mempunyai daya beli yang sama di

negara lain, diturunkan persamaan paritas daya beli atau purchasing power

parity equation dengan formula sebagai berikut:

Di mana:

P = Tingkat harga domestik

ṕ = Tingkat harga luar negeri

е = Nilai tukar uang

c. BI Rate

Penetapan BI rate ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RGD) oleh

Dewan Gubernur setiap bulan. BI rate berlaku sejak tanggal ditetapkan

sampai dengan penetapan BI rate berikutnya. Penetapan ini dilakukan

dengan memperhatikan efek yang ditumbulkan pada sasaran moneter yang

ingin dicapai. Apabila ternyata terjadi perkembangan di luar prakiraan

semula, penetapan BI rate dapat dilakukan sebelum RGD bulanan melalui

P = е ṕ

Di mana:

𝐼𝐻𝐾𝑛

𝐼𝐻�K(�𝑛−1)

= Indeks Harga Kumulatif periode ke- n

= Indeks Harga Kumulatif periode ke- (n− 1)

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 52: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

35

Indonesia Banking School

RGD mingguan. Perubahan BI rate dilakukan dalam kelipatan 25 basis

point. Perubahana BI rate dapat dilakukan lebih dari 25 basis point dalam

kelipatan 25 basis point sesuai dengan situasi moneter yang terjadi.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel

terikat adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah. Kinerja investasi

pengelolaan portofolio reksadana tercermin dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau

Net Asset Value (NAV). NAB reksadana pada suatu periode dapat dihitung

dengan formulasi sebagai berikut (Soemitra, 2016).

Total NAB pada periode tertentu:

Nilai Aktiva Bersih per unit:

Di mana:

Total NAB = Jumlah nilai aktiva bersih pada periode tertentu

NAB per unit = Nilai aktiva bersih per Unit Penyertaan pada periode tertentu

Total NAB = Nilai Aktiva − Total Kewajiban

𝐍𝐀𝐁 𝐩𝐞𝐫 𝐮𝐧𝐢𝐭 =𝑻𝒐𝒕𝒂 � 𝑵𝒊𝒍𝒂 � 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

𝑻𝒐𝒕𝒂 � 𝑼𝒏𝒊𝒕 𝑷𝒆𝒏𝒚𝒆𝒓𝒕𝒂𝒂 � 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 53: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

36

Indonesia Banking School

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel

No Jenis Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala

1 Nilai

Aktiva Bersih

Jumlah aktiva setelah dikurangi

kewajiban-kewajiban yang ada Nilai Aktiva − Total

Kewajiban Nominal

2 Inflasi

Suatu kondisi atau keadaan terjadinya kenaikan harga

untuk semua barang secara terus

menerus yang berlaku pada suatu perekonomian tertentu

Rasio

3 Nilai

Tukar Rupiah

Menunjukkan harga atau nilai mata

uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara

lain

P = е ṕ Nominal

4 Bi Rate

suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan

moneter yang ditetapkan oleh bank

Indonesia dan diumumkan kepada publik

Ketetapan Bank Indonesia Rasio

Sumber: Data diolah

3.4 Model Penelitian Model penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan

menggunakan E-views, regresi linier menggambarkan seberapa besar pengaruh

Keterangan:

NAB : Nilai Aktiva Bersih (NAB)

α : Konstanta

𝐼𝐻𝐾 �𝑛 − 𝐼𝐻𝐾𝑛 −1

𝐼𝐻𝐾 �𝑛−1� X 100

sehingga hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Model dibawah ini

menunjukkan bahwa nilai 𝑌𝑡 dipengaruhi oleh X nilai waktu terkait (𝑋𝑡),

𝑵𝑨𝑩𝒊𝒕 = α + β1X1+ β2 X2 + β3X3 + 𝒆𝒊𝒕

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 54: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

37

Indonesia Banking School

β1, β2, β3 : Koefisien Determinasi

X1 : Inflasi

X2 : Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

X3 : BI Rate

e : residual (error)

i : Cross Section Identifiers

t : Time Series Identifiers

3.5 Motode Analisis Data 3.5.1 Analisis Regresi Data Panel

Gabungan antara data seksi silang (cross section) dan data runtun waktu

(time series) akan membentuk data panel dan data pool (Winarno, 2011). Data

panel diperkenalkan oleh Howles pada tahun 1950, merupakan data seksi silang

(terdiri atas beberapa variabel), dan sekaligus terdiri atas beberapa waktu,

sedangkan data pool disebut juga data panel, kecuali masing – masing kelompok

dipisahkan berdasarkan ovbjeknya (Winarno, 2011).

Menurut Winarno (2011), untuk mengestimasi parameter model dengan

data panel, terdapat beberapa teknik yang ditawarkan yaitu:

1. Ordinary Least Square (Common Effect)

Teknik ini tidak ubahnya dengan membuat regresi dengan data cross

section atau time series. Akan tetapi, untuk data panel sebelum membuat

regresi kita harus menggabungkan data cross-section dengan data time-

series (pool data). Kemudian data gabungan ini diperlukan sebagai satu

kesatuan pengamatan yang digunakan untuk mengetimasi model dengan

metode OLS.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 55: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

38

Indonesia Banking School

2. Model Efek Tetap (Fixed Effect)

Adanya variabel – variabel yang tidak semuanya masuk dalam

persamaan model adanya intercept yang tidak konstan. Atau dengan kata

lain, intercept ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu.

Pemikiran inilah yang menjadi dasar pemikiran pembentuk model

tersebut.

3. Model Efek Random (Random Effect)

Bila pada Model Efek Tetap, perbedaan antara individu dan atau

waktu dicerminkan lewat intercept, maka pada Model Efek Random,

perbedaan tersebut diakomodasi lewat error. Teknik juga

memperhitungkan bahwa error mungkin berkolerasi sepanjang time series

dan cross section.

3.5.1.1 Uji Chow Widarjono (2009) menyatakan dalam melakukan pengambilan keputusan

atas hipotesis dan uji Chow ini dilakukan melalui uji statistic F dan uji statistik log

likelihood ratio (uji LR). Berikut hipotesis yang digunakan (Widarjono, 2009):

Ho: Menggunakan model Common Effect

Ha: Menggunakan model Fixed Effect

Dengan criteria pengujian, Ho diterima apabila nilai probabilitas pada

cross section Chi Square> 0,05 dan Ha diterima apabila nilai probablitas pada

cross section Chi Square< 0,05.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 56: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

39

Indonesia Banking School

3.5.1.2 Uji Hausman Widarjono (2009) menyatakan uji Hausman dilakukan untuk mengetahui

perubahan struktural dalam pendekatan jenis apa model regresi peneliti, yaitu

diantara pendekatan jenis fixed effect atau random effect. Oleh karena itu,

pengujian ini dilakukan dengan mengajukan beberapa hipotesa sebagai berikut:

Ho: Menggunakan model Random Effect

Ha: Menggunakan model Fixed Effect

Dengan kriteria pengujian, Ho diterima apabila nilai probabilitas pada

Cross Section Random> 0,05 dan Ha diterima apabila nilai probabilitas pada

Cross Section Random< 0,05.

3.5.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran distribusi frekuensi data dan

perhitungan pokok statistic, seperti nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

maksimum, minimum, Skewness, Kurtosis, dan probability Jarque-Bera

(Winarno, 2011).

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas di dalam penelitian ini di dasarkan pada uji Jarque-Bera,

dimana menurut Winarno (2011) hipotesis yang akan di uji yaitu :

Ho: Nilai ui berdistribusi normal

Ha: Nilai ui tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:

Ho: diterima bila nilai probability pada hasil pengujian > 0,05

Ha: diterima bila nilai probability pada hasil pengujian < 0,05

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 57: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

40

Indonesia Banking School

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

3.5.4.1 Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar variabel

independen, karena melibatkan beberapa variabel independen, maka

multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri

atas satu variabel dependen dan satu variabel independen) (Winarno, 2011).

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar variabel

independen (Gujarati,2010). Jika F hitung > F kritis pada α dan derajat kebebasan

tertentu maka model mengandung unsur multikolinieritas.

3.5.4.2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain atau

disebut sebagai varians tak sama atau non-konstan, jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas (Gujarati,2010).

Ada beberapa uji untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas,

salah satunya dengan menggunakan Uji Park dengan melihat probabilitas

koefisien masing-masing variabel independen (Gujarati,2010). Hipotesis yang

akan diuji yaitu:

Ho: Tidak terdapat masalah heteroskedastisitas di dalam model

Ha: Terdapat masalah heteroskedastisitas di dalam model.

Kriteria pengujian yang dilakukan yaitu:

Ho: Diterima apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05

Ha: Diterima apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 58: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

41

Indonesia Banking School

3.5.4.3 Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan

residual obeservasi lainnya, autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang

bersifat runtun waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang

dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya (Winarno,2011). Autokorelasi

dapat diidentifikasi salah satunya dengan melakukan Uji Durbin-Watson.

Hipotesis yang akan diuji yaitu:

Ho: Tidak terdapat masalah autokorelasi di dalam model

Ha: Terdapat masalah autokorelasi di dalam model

Kriteria pengujian yang dilakukan yaitu:

Ho: Diterima apabila D-W stat berada pada nilai = 1,54 ≥ DW ≤ 2,46.

Ha: Diterima apabila D-W stat berada pada nilai =1,54 ≤ DW ≥ 2,56.

3.5.5 Uji Hipotesis

3.5.5.1 Uji T

Uji T adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh

variabel bebas secara individual atau secara parsial berpengaruh terhadap variabel

terikat. Hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t

table atau dengan melihat nilai taraf signifikan atau value. Pengujian ini dilakukan

dengan membandingkan nilai t probabilitas masing-masing koefisien regresi

dengan signifikasi sebesar α = 5 persen atau dengan melihat t hitung (Ghozali,

2011). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut:

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 59: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

42

Indonesia Banking School

1. Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidaksignifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.2.

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.5.5.2 Uji Determinasi

Uji Determinasi atau yang biasa disebut Adjusted R2 menunjukkan

(Winarno, 2011) (Harahap, Wiroso, & Yusuf, 2010) kemampuan model untuk

menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Nilai

Adjusted R2 akan selalu berada di antara 0 dan 1. Semakin mendekati nilai R2,

maka semakin baik kualitas mode, karena semakin dapat menjelaskan hubungan

antara variabel independen kepada variabel dependen. Adjusted R2 menyatakan

proporsi atau persentase dari total variasi variabel tak bebas Y yang dijelaskan

oleh sebuah variabel penjelas X (Winarno, 2011).

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 60: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

Indonesia Banking School 43

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini merupakan perusahaan reksadana

syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan aktif selama tahun

2013 – 2017. Dari seluruh reksadana syariah yang menjadi populasi dari penilitian

ini kemudian dipilih kembali dengan menggunakan metode purposive sampling

sehingga akhirnya sampel dari objek terpilih digunakan sebagai model penelitian.

Tabel 4.1 Kriteria Observasi

Kriteria Jumlah Reksadana syariah yang terdaftar di OJK pada periode 2013-2017 181

Reksadana syariah jenis campuran yang efektif di OJK selama periode 2013-2017 23

Reksadana syariah jenis campuran yang memiliki nilai NAB 19

Total Sampel 19 Periode Penelitian 5 Tahun Outlier 1 Total observasi dalam penelitian 73

Berdasarkan tabel 4.1 dijelaskan bahwa terdapat perusahaan Reksadana

Syariah yang dijadikan penelitian berikut ini nama – nama perusahaan dan

reksadana syariah yang dijadikan sebagai sampel:

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 61: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

44

Indonesia Banking School

Tabel 4.2 Data Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan Nama Reksadana

1 PT. Danareksa Investment Management Danareksa Syariah Berimbang

2 PT. Mandiri Manajemen Investasi Mandiri Investa Syariah Berimbang

3 PT. AAA Asset Management AAA Amanah Syariah Fund

4 PT. Trimegah Asset Management TRIM Syariah Berimbang

5 PT. Ciptadana Asset Management Cipta Syariah Balance

6 PT. Schroder Investment Management Indonesia Schroder Syariah Balanced Fund

7 PT. Samuel Aset Manajemen SAM Syariah Berimbang

8 PT. Panin Asset Management Panin Dana Syariah Berimbang

9 PT. MNC Asset Management MNC Dana Syariah Kombinasi

10 PT. Insight Investments Management Insight Syariah Berimbang (I-Share)

11 PT. Pacific Capital Investment Pacific Balance Syariah

12 PT. Mega Asset Management Mega Asset Madania Syariah

13 PT. CIMB-Principal Asset Management CIMB-Principal Balanced Growth Syariah

14 PT. Pratama Capital Assets Management Pratama Syariah Imbang

15 PT. Ciptadana Asset Management Cipta Nusantara Syariah berimbang

16 PT. Asia Raya Kapital Asia Raya Syariah Taktis Berimbang

17 PT. Maybank Asset Management MAM Dana Berimbang Syariah

18 PT. Asia Raya Kapital Asia Raya Syariah Berimbang Pemberdayaan Ekonomi Umat

19 PT. Sinarmas Asset Management Simas Balance Syariah

Sumber : Data diolah, www.ojk.go.id

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 62: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

45

Indonesia Banking School

4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menjelaskan distribusi dari tiap – tiap variabel yang

terdapat didalam penelitian. Statistik deskriptif menunjukkan informasi terkait

dengan jumlah sampel yang diteliti, nilai rata – rata (mean), nilai tengah (median),

nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi pada masing – masing variabel

dependen maupun independen, skewness, kurtosis, dan jarque-bera. Berikut

merupakan tabel hasil pengujian untuk melakukan analisis statistik deskriptif

dengan menggunakan pengolahan data EViews 10, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif

NAB INFLASI NTR BIRA Mean 24.38317 4.995205 9.478197 6.099315 Median 24.25477 3.610000 9.505693 7.500000 Maximum 27.52621 8.380000 9.532061 7.750000 Minimum 20.61882 3.020000 9.408289 4.250000 Std. Dev. 1.415817 2.385861 0.049723 1.578248

Jarque-Bera 1.415868 12.61574 10.08541 11.46984 Probability 0.492661 0.001822 0.006456 0.003231

Observations 73 73 73 73 Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan untuk

observasi sebanyak 73. Berikut uraian statistik deskriptif masing-masing variabel.

1. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Untuk nilai rata – rata (mean) pada periode 2013-2017 adalah sebesar

24.38317 dengan nilai minimum 20.61882 yang terdapat pada reksadana

PT. Pratama Capital Assets Management di tahun 2014. Kemudian untuk

nilai maximum 27.52621. yang terdapat pada reksadana PT. Schroder

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 63: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

46

Indonesia Banking School

Investment Management Indonesia di tahun 2015. Sementara mean atau

nilai rata-rata NAB sebesar 24.38317. Selanjutnya median atau nilai

tengah dari nilai data yang telah diurutkan dari terkecil hingga terbesar

dalam penelitian ini adalah sebesar 24.25477 dan standar deviasinya

adalah sebesar 1.415817.

2. Variabel independen pada penelitian ini adalah Inflasi. Untuk nilai rata –

rata (mean) pada periode 2013 – 2017 adalah sebesar 4.995205, dengan

nilai minimum 3.020000 yang terdapat pada seluruh reksadana syariah di

tahun 2016. Kemudian untuk nilai maximum sebesar 8.380000 yang

terdapat pada seluruh reksadana syariah di tahun 2013. Selanjutnya

median atau nilai tengah dari nilai data yang telah diurutkan dari terkecil

hingga terbesar dalam penelitian ini adalah sebesar 3.610000 dan standar

deviasi sebesar 2.385861.

3. Variabel independen pada penelitian ini adalah Nilai Tukar Rupiah. Untuk

nilai rata – rata (mean) pada periode 2013 – 2017 adalah sebesar 9.478197

dengan nilai minimum 9.408289 yang terdapat pada seluruh reksadana

syariah di tahun 2013. Kemudian untuk nilai maximum sebesar 9.532061

yang terdapat pada seluruh reksadana syariah di tahun 2015. Selanjutnya

median atau nilai tengah dari dari nilai data yang telah diurutkan dari

terkecil hingga terbesar dalam penelitian ini adalah sebesar 9.505693 dan

standar deviasi sebesar 0.049723.

4. Variabel independen pada penelitian ini adalah Bi Rate. Untuk nilai rata –

rata (mean) pada periode 2013 – 2017 adalah sebesar adalah 6.099315

dengan nilai minimum 4.250000 yang terdapat pada seluruh reksadana

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 64: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

47

Indonesia Banking School

syariah di tahun 2017. Kemudian untuk nilai maximum sebesar 7.750000

yang terdapat pada seluruh reksadana syariah di tahun 2014 . Selanjutnya

median atau nilai tengah dari dari nilai data yang telah diurutkan dari

terkecil hingga terbesar dalam penelitian ini adalah sebesar 7.500000 dan

standar deviasi sebesar 1.578248.

4.2.2 Analisis Regresi Penelitian

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan dalam menganalisis data panel

terdapat 3 (tiga) model yaitu common effect, fixed effect dan random effect.

Ketiga model tersebut diuji agar dapat memilih model yang terbaik untuk

penelitian ini dengan menggunakan 2 pengujian yaitu Uji Chow dan Uji

Hausman .Berikut uraian 2 pengujian tersebut:

4.2.2.1 Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk mengetahui apakah model penelitian

menggunakan Common Effect atau Fixed Effect. Hasil dari uji Chow adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 4.546503 (18,52) 0.0000 Cross-section Chi-square 69.958073 18 0.0000

Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui probabilitas chi-square hasil

regresi persamaan dengan fixed effect sebesar 0.0000. Nilai tersebut lebih kecil

dari tingkat signifikan 0.05. Dengan demikian H0 dapat ditolak atau dapat

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 65: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

48

Indonesia Banking School

dinyatakan tidak diterima, sehingga dikatan bahwa hasil regresi persamaan dalam

penelitian ini menggunakan model fixed effect dan dilanjutkan ke uji Hausman.

4.2.2.2 Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk mengetahui apakah model penelitian

menggunakan Fixed Effect atau Random Effect. Hasil dari uji Hausman adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.778045 3 0.0508

Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui probabilitas cross section

random sebesar 0.0508. Nilai probabilitas ini lebih tinggi dari kriteria batasan

Cross-section Random yaitu sebesar 0.05 (Widarjono,2009). Dengan demikian

H0 dapat diterima, sehingga dikatakan bahwa hasil regresi persamaan dalam

penelitian ini menggunakan model random effect.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Sebelum

melakukan analisis regresi, perlu dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik yang

terdiri dari 3 asumsi yaitu uji multikolinieritas, uji autikorelasi dan uji

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 66: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

49

Indonesia Banking School

heteroskedatisitas. Uji asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah model

regresi yang digunakan dapat menghasilkan hasil estimator yang baik.

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan pada hasil regresi persamaan dalam penelitian

ini uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual hasil regresi

persamaan terdistribusi normal atau tidak, karena data yang berdistribusi normal

merupakan salah satu syarat untuk melakukan teknik analisi regresi data panel.

Hasil uji normalitas disajikan dalam gambar 4.1 berikut ini:

10

8

6

4

2

0

-3 -2 -1 0 1 2 3

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa semua variabel telah

terdistribusi dengan normal. Hal tersebut ditunjukkan pada nilai probability

0.884610 yang berada di atas α = 0.05. Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan

bahwa data telah terdistribusi normal yang berarti menerima H0 dan menolak Ha.

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2017

Observations 73

Mean 0.116816

Median -0.038114

Maximum 3.122793

Minimum -3.215145

Std. Dev. 1.368974

Skewness 0.120542

Kurtosis 3.149993

Jarque-Bera 0.245216

Probability 0.884610

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 67: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

50

Indonesia Banking School

4.2.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi

antara variabel independen yang satu dengan yang lain. Salah satu syarat di dalam

uji klasik adalah bahwa data yang diperoleh tidak boleh ada unsur multilinieritas.

Multikolinearitas terdeteksi apabila nilai dari hasil pengujian lebih besar dari 0.8.

Dengan bantuan software Eviews diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas

INFLASI NTR BIRA INFLASI 1 -0.7350732601816066 0.6794994609539904

NTR -0.7350732601816066 1 -0.4220576455222029 BIRA 0.6794994609539904 -0.4220576455222029 1

Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tidak terdapat multikolinearitas

karena semua variabel memiliki nilai kurang dari 0.08 antar variabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

multikolinearitas antar variabel independen.

4.2.3.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error periode

sebelumnya di mana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Dalam

penelitian ini, uji autokorelasi pertama dilakukan dengan melihat Durbin-Watson

Stat pada hasil estimasi regresi.

Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin Watson

Durbin-Watson Statistic

DW-stat 2.011129

Sumber: Data diolah penulis menggunakan Eviews 10

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 68: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

51

Indonesia Banking School

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai DW adalah sebesar 2.011129 setelah

dilakukan treatment. Pengujian ini menggunakan signifikan sebesaar 0,05 (5%)

dengan 73 observasi (n) 3 variabel independen (k) sehingga akan didapatkan dL =

1.5360 dan dU = 1.7067 dilihat dari tabel DW. Berdasarkan pada penjelasan bab

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat

autokorelasi karena nilai dU < nilai DW dan nilai DW < nilai 4-dU maka

menerima H0 yaitu tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif. Jika

digambarkan, nilai DW pun berada pada daerah ‘tidak terdapat autokorelasi’

seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.2 Daerah Uji DW

Sumber: Data diolah

4.2.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model stuktur variance

residual bersifat homoskedastisitas atau heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan

menggunakan Uji White dimana heteroskedastis akan terdeteksi apabila nilai

probabilitasnya lebih kecil dibandingkan (0,05).

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 69: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

52

Indonesia Banking School

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.843074 Prob. F(7,65) 0.5559 Obs*R-squared 6.076189 Prob. Chi-Square(7) 0.5309

Scaled explained SS 6.242424 Prob. Chi-Square(7) 0.5117

Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Pada tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa probabilitas chi-square sebesar

0.5309 dimana nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan (0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

heteroskedastisitas antar variabel independen dalam penelitian ini.

4.2.4 Analisis Regresi

Setelah pengujian sebelumnya, didapatkan bahwa model terbaik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah random effect. Lebih lanjut, tabel dibawah

ini merupakan hasil regresi data panel dengan random effect model dimana

variabel dependennya adalah NAB dan variabel independennya adalah Inflasi,

NTR (nilai tukar rupiah), dan BIRA (Bi Rate). Dengan menganalisis hasil regresi

maka akan diketahui variabel independen yang benar-benar signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda

Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (unbalanced) observations: 73 Swamy and Arora estimator of component variances

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 70: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

53

Indonesia Banking School

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 100.3070 17.24818 5.815512 0.0000 INFLASI -0.176756 0.044943 -3.932915 0.0002

NTR -8.058323 1.807514 -4.458237 0.0000 BIRA 0.200134 0.049893 4.011250 0.0002

R-squared 0.298899 Mean dependent var 4.814438 Adjusted R-squared 0.268417 S.D. dependent var 1.157381 S.E. of regression 0.499832 Sum squared resid 17.23838 F-statistic 9.805557 Durbin-Watson stat 1.404737 Prob(F-statistic) 0.000018

Sumber: Output Eviews 10, data diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:

NABit = 100.3070 + (-0.176756) Inflasiit + (-8.058323) NTRit + 0.200134

BIRAit + eit

Setiap nilai koefisien negatif mengartikan bahwa kenaikan pada nilai X (variabel

independen) satu satuan maka akan diikuti dengan penurunan pada nilai Y

(variabel dependen) satu satuan. Sedangkan, jika nilainya positif mengartikan

bahwa kenaikan nilai X satu satuan akan menaikan nilai Y satu satuan. Adapun

interpretasi dari persamaan di atas adalah:

1. Apabila tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Bi Rate, diasumsikan

konstan, maka NAB yang dihasilkan sebesar 100.3070.

2. Koefisien regresi untuk Inflasi sebesar -0.176756. Hal ini menunjukkan

bahwa jika inflasi meningkat 1% diasumsikan Nilai Tukar Rupiah dan Bi

Rate konstan maka NAB akan mengalami penurunan sebesar 0.176756.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 71: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

54

Indonesia Banking School

3. Koefisien regresi untuk Nilai Tukar Rupiah sebesar -8.058323. Hal ini

menunjukkan bahwa jika Nilai Tukar Rupiah meningkat 1% diasumsikan

Inflasi dan Bi Rate konstan maka NAB akan mengalami penurunan sebesar

8.058323.

4. Koefisien regresi untuk Bi Rate sebesar 0.200134. Hal ini menunjukkan

bahwa jika Nilai Tukar Rupiah meningkat 1% diasumsikan Inflasi dan Nilai

Tukar Rupiah konstan maka NAB akan mengalami peningkatan sebesar

0.200134.

4.2.5 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t untuk mengetahui seberapa besar

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Hasil dari pengujian ini

menentukan keputusan yang diambil dari hipotesis yang diajukan pada penelitian

ini. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas masing-

masing variabel yang terdapat pada Tabel 4.9 dengan nilai = 0,05. Jika nilai

probabilitas < maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut uraian keputusan yang dapat

diambil dari hasil uji t.

1. Hipotesis 1

H0 : Inflasi tidak berpengaruh negatif terhadap NAB Reksadana Syariah

Ha1 : Inflasi berpengaruh negatif terhadap NAB Reksadana Syariah

Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah inflasi berpengaruh negatif

terhadap NAB Reksadana Syariah. Berdasarkan hasil regresi diatas,

probabilitas inflasi adalah sebesar 0.0002 dimana lebih kecil dari nilai

signifikansi 0,05 dan nilai koefisien regresi inflasi yang bernilai negatif yaitu

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 72: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

55

Indonesia Banking School

sebesar -0.176756 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan

Ha1 diterima. Dengan kata lain, inflasi berpengaruh dengan arah negatif

terhadap NAB Reksadana Syariah.

2. Hipotesis 2

H0 : Nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah

Ha2 : Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Besih Reksadana

Syariah

Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah NTR berpengaruh negatif terhadap

NAB Reksadana Syariah. Berdasarkan hasil regresi diatas, probabilitas NTR

adalah sebesar 0.0000 dimana lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 dan nilai

koefisien regresi NTR yang bernilai negatif yaitu sebesar -8.058323 sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha2 diterima. Dengan kata

lain, NTR berpengaruh dengan arah negatif terhadap NAB Reksadana

Syariah.

3. Hipotesis 3

H0 : Bi rate tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Syariah

Ha3 : Bi rate berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Besih Reksadana Syariah

Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah BIRA berpengaruh negatif

terhadap Reksadana Syariah. Berdasarkan hasil regresi diatas, probabilitas

BIRA adalah sebesar 0.0000 dimana lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05

dan nilai koefisien regresi BIRA yang bernilai positif yaitu sebesar 0.200134

.Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha3 diterima.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 73: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

56

Indonesia Banking School

Dengan kata lain, BIRA berpengaruh dengan arah positif terhadap NAB

Reksadana Syariah.

4.2.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menerangkan seberapa jauh kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dalam hal ini, seberapa jauh

Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Bi Rate menjelaskan NAB. Nilainya berada di

antara 0 dan 1. Jika nilainya lebih kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, namun jika

nilainya mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel independen memberikan

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, hasil Adjusted R2 dalam penelitian ini adalah

sebesar 0.268417. Angka tersebut melebihi angka 0 namun belum mendekati

angka 1 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan

Bi Rate mempengaruhi profitabilitas sebesar 0.268417 atau 26,8417%. Sisanya

yaitu sebesar 73,1583% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan

dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan Hasil Penilitian 4.3.1 Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Aktiva Bersih

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus-menerus (Mankiw, 2005). Jika inflasi naik, maka akan diikuti kenaikan

harga di sektor lainnya juga. Berdasarkan tabel 4.9 uji t menunjukan nilai

probabilitas variabel inflasi 0.0002 < 0.005, dengan nilai koefisien regresi sebesar

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 74: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

57

Indonesia Banking School

-0.176756 yang berarti sesuai dengan hipotesa yang diajukan bahwa inflasi

berpengaruh negatif secara signifikan.

Inflasi dalam penelitian ini memiliki pengaruh kearah negatif. Artinya saat

terjadinya kenaikan inflasi maka akan membuat perusahaaan mengefisiensi biaya

operasionalnya. Hal ini membuat kinerja perusahaan menurun, sehingga nilai

reksadana juga akan turun dan menyebabkan Nilai Aktiva Bersih (NAB)

menurun. Kenaikan tingkat inflasi menyebabkan daya beli konsumen menurun

karena semua harga barang meningkat, sedangkan pendapatan konsumen tetap.

Jika dilihat dari sektor pasar modal, ketika inflasi tinggi menyebabkan

suku bunga yang tinggi pula, hal ini memungkinkan investor akan mengalihkan

investasi ke pasar uang. Dengan cara menjual reksadananya, maka mengakibatkan

harga reksadana menurun, dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) juga menurun.

4.3.2 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih

Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara diukur dari nilai satu unit

mata uang terhadap mata uang negara lain. Besarnya jumlah mata uang tertentu

yang diperlukan untuk memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan Kurs

Mata Uang Asing. Perubahan nilai tukar uang yang tidak diantisipasi oleh

perusahaan akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan tersebut.

Berdasarkan tabel 4.9 uji t menunjukan nilai probabilitas variabel nilai

tukar rupiah 0.0000 < 0.005, dengan nilai koefisien regresi sebesar -8.058323

yang berarti sesuai dengan hipotesa yang diajukan bahwa nilai tukar rupiah

berpengaruh negatif secara signifikan. Penelitian ini memiliki pengaruh ke arah

negatif artinya turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing membuat

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 75: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

58

Indonesia Banking School

para investor ragu akan kinerja emiten dapat berkembang dengan baik. Selain itu,

sulitnya untuk mengantisipasi gerak fluktuasi rupiah membuat para investor

bimbang. Hal tersebut dapat menyebabkan indeks-indeks di bursa efek yang terus

menerus berfluktuasi tersebut cenderung menurun dengan tajam, maka akan

menyebabkan total investasi menurun hal ini berakibat NAB perusahaan emiten

turun pula.

4.3.3 Pengaruh Bi Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih

Bi Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. Berdasarkan tabel 4.9 uji t menunjukan nilai

probabilitas variabel Bi Rate 0.0002 < 0.005, dengan nilai koefisien regresi

sebesar 0.200134 yang berarti bahwa nilai Bi Rate berpengaruh positif secara

signifikan.

Dari sisi investor BI rate menjadi penggerak untuk berinvestasi. Gerakan

ini dapat menguatkan investasi ketika BI rate menurun sehingga semua investasi

dialihkan ke pasar modal. Seiring dengan itu maka kinerja perusahaan akan

meningkat sehingga nilai saham juga meningkat, hal ini berdampak Nilai Aktiva

Bersih (NAB) juga meningkat (Huda dan Nasution, 2007).

Dari sisi emiten BI rate dipandang sangat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Jika BI rate meningkat maka mengurangi modal pinjaman, hal ini

membuat kinerja perusahaan menurun, sehingga nilai saham dipasaran anjlok,

akibatnya saham yang dibagi juga akan turun. Karena kinerja perusahaan

melemah maka Nilai Aktiva Bersih (NAB) di pasar modal juga menjadi buruk.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 76: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

59

Indonesia Banking School

Menurut Nurlaili (2012)., perubahan suku bunga SBI dapat mempengaruhi

variablitas dari return suatu investasi. Hal ini dapat terjadi karena jika suku bunga

meningkat, maka harga saham akan cenderung turun turun, begitupun sebaliknya.

Karena jika tingkat suku bunga naik maka investor akan berekspektasi

memperoleh return yang lebih baik dari instrumen investasi yang terkait hal itu,

seperti contohnya deposito. Sehingga minat investor akan berpindah dari investasi

saham ke deposito. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa BI rate berpengaruh secara signifikan terhadap

nilai aktiva bersih reksa dana saham.

4.4 Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dengan judul Analisis

Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Bi Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah periode 2013-2017, diperoleh hasil bahwa seluruh variabel

independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel Inflasi dan

Nilai Tukar Rupiah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai

Aktiva Bersih Reksadana Syariah, sedangkan Bi Rate memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah.

Hasil penelitian menunjukkan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap NAB Reksadana Syariah. Oleh karena itu semakin kecil nilai inflasi

maka perusahaan semakin efektif dan efisien dalam mengelola reksadana yang

ada, sehingga investor yakin dan percaya kepada kinerja manajemen perusahaan

dengan membeli reksadana syariah perusahaan. Dimana disaat tingkat inflasi

menurun daya beli masyarakat akan naik terhadap reksadana sehingga berakibat

pada NAB reksadana syariah yang akan meningkat. Semakin besar nilai inflasi,

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 77: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

60

Indonesia Banking School

maka akan menurunkan NAB perusahaan dan semakin kecil nilai inflasi, maka

akan meningkatkan NAB perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan

terhadap NAB Reksadana Syariah. Oleh karena itu semakin besar nilai tukar

rupiah terhadap mata uang asing maka perusahaan semakin efektif dan efisien

dalam mengelola reksadana yang ada, sehingga investor yakin dan percaya kepada

kinerja manajemen perusahaan dengan membeli reksadana syariah perusahaan.

Dan ketika adanya kenaikan nilai tukar rupiah diharapkan manajer investasi dapat

menggunakan momen tersebut untuk memperoleh investor yang nantinya akan

membuat perusahaan memperoleh return yang lebih sehingga kinerja perusahaan

akan naik. Semakin besar nilai tukar rupiah, maka akan meningkatkan NAB

perusahaan dan semakin kecil nilai tukar rupiah, maka akan menurunkan NAB

perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan Bi Rate berpengaruh signifikan terhadap

NAB Reksadana Syariah. Oleh karena itu semakin kecil nilai Bi rate maka

perusahaan semakin efektif dan efisien dalam mengelola reksadana yang ada,

karena dengan adanya penurunan Bi rate investor lebih banyak menginvestasikan

uangnya di pasar modal dari pada di pasar uang. Sehingga investor yakin dan

percaya kepada kinerja manajemen perusahaan dengan membeli reksadana

syariah perusahaan. Semakin kecil nilai Bi Rate, maka akan meningkatkan NAB

perusahaan dan semakin besar nilai Bi Rate, maka akan menurunkan NAB

perusahaan.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 78: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

Indonesia Banking School 61

BAB V

5.1 Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Nilai Tukar

Rupiah dan Bi Rate terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah jenis

reksadana campuran yang terdaftar di OJK selama periode 2013-2014. Penelitian

ini menggunakan sampel 19 perusahaan reksadana. Berdasarkan analisis tersebut,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah di Indonesia periode 2013-2017.

2. Nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai

Aktiva Bersih Reksadana Syariah di Indonesia periode 2013-2017.

3. Bi Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih

Reksadana Syariah di Indonesia periode 2013-2017.

5.2 Keterbatasan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan keterbatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Periode penelitian yang digunakan hanya 5 tahun yaitu 2013 sampai

dengan 2017.

2. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan

tiga variabel, yaitu Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Bi Rate.

3. Objek penelitian ini hanya 19 perusahaaan reksadana syariah yang

terdaftar di OJK selama periode 2013-2017 sehingga menghasilkan jumlah

sampel sebanyak 73 data observasi.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 79: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

62

Indonesia Banking School

5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diajukan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan obyek

penelitian bukan dari Nilai Aktiva Bersih reksadana campuran syariah

tetapi bisa mengambil jenis reksadana syariah yang lain. Serta peneliti

selanjutnya dapat menambahkan variable lain yang mempengaruhi Nilai

Aktiva Bersih reksadana syariah selain inflasi, nilai tukar rupiah dan Bi

Rate.

2. Manajer investasi disarankan untuk tetap memperhatikan faktor-faktor

ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar rupiah dan BI Rate. Supaya

dalam berinvestasi pada reksa dana syariah dapat memberikan konstribusi

laba yang maksimal.

3. Untuk masyarakat berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada

masyarakat jika hendak berinvestasi ke reksadana syariah untuk tetap

melihat faktor-faktor makro ekonomi seperti inflasi, nilai tukar rupiah dan

BI rate, agar dapat mengurangi resiko terjadinya kerugian dalam

berinvestasi pada reksa dana syariah.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 80: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

63

Indonesia Banking School

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul. "Manajemen Investasi Syari'ah". ALFABETA, Bandung, 2012.

Ali, Kasyfurrohman. (2012). "Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi

Terhadap Reksadana Syariah di Indonesia". Skripsi, Departemen Ilmu

Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,

Bogor, 2012.

Badan Pusat Statistik. “Pengertian BI Rate” dalam www.bpsi.go.id diakses 07

Mei 2018.

Fatwa DSN-MUI. 2001. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-

MUI/IX/2001 tentang Reksadana Syari'ah.

Firdaus, M. S. Ghufron, M.A. Hakim, dan M. Alshodiq. 2005. Investasi Halal di

Reksadana Syariah. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS (7th

ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2010). Essentials Of Econometrics (4th ed.).

Singapore: McGraw-Hill Education.

Harahap, S. S., Wiroso, & Yusuf, M. (2010). Akuntansi Perbankan Syariah (4th

ed.). Jakarta Barat: LPFE Usakti.

Hasibuan, Malayu S.P. "Dasar-dasar Perbankan". PT Bumi Aksara, Jakarta, 2015.

Hamid, Abdul. "Pasar Modal Syariah". Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Jakarta,

2009.

Hernawan, Denny. (2016). “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Ukuran Reksadana

dan Umur Reksadana Terhadap Kinerja Reksadana.” E-Jurnal Manajemen

Unud Vol.5 No.5 2016.

Jama’an., 2008. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas

Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan

(Studi kasus Perusahaan Publik yang Listing di BEJ).” E-Jurnal Akuntansi

dan Keuangan, Universitas Diponogoro: Semarang.

Kartonegoro, Sentanoe. 1995. Analisis dan Manajemen Investsi. Jakarta: Widya

Press.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 81: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

64

Indonesia Banking School

Karya, Detri, dan Syamsuddin, Syamri. "Makro Ekonomi: Pengantar Untuk

Manajemen". PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2016.

Kuncoro, Mudrajad. "Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi".

UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2015.

Karim, Adiwarman A. "Ekonomi Makro Islami". PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta, 2015.

Kasmir. "Dasar-dasar Perbankan". PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014.

Manan, Abdul. "Hukum Ekonomi Syariah: Dalam Perspektif Kewenangan

Peradilan Agama". Kencana, Jakarta, 2012.

Mankiw, N.Gregory. 2007. Teori Makroekonomi. Edisi Ke-6. Fitria Liza dan

Imam Nurmawan [Penerjemah]. Jakarta: Erlangga.

Maulana, Akbar. (2013). “Pengaruh SBI, Jumlah Uang Beredar, Inflasi Terhadap

Kinerja Reksadana Saham di Indonesia periode 2004-2012.” Jurnal Ilmu

Manajemen Volume 1 Nomor. 3 Mei 2013.

Muhamad. "Manajemen Keuangan Syari'ah Analisis Fiqh & Keuangan". UPP

STIM YKPN, Yogyakarta, 2016.

Mesthi, Andriani. (2018, Februari 19). Lampaui Konvensional, Ini 5 Reksa Dana

Saham Syariah Return Tertinggi Sepekan. Retrieved from bareksa.com:

http://www.bareksa.com/id/text/2018/02/19/lampaui-konvensional-ini-5-

reksa-dana-saham-syariah-return-tertinggi-sepekan/18443/news

Ni, Putu Kurniasari. (2017, Desember 29). Kurang dari 1,5 Tahun, Jumlah

Investor Reksa Dana Melonjak Hampir 2 Kali Lipat. Retrieved from

bareksa.com: http://www.bareksa.com/id/text/2017/12/29/kurang-dari-15-

tahun-jumlah-investor-reksa-dana-melonjak-hampir-2-kali-

lipat/17916/news

Nugraha, Diko Surya. "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investor

Berinvestasi pada Reksadana Syariah". Skripsi, Departemen Ilmu

Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,

Bogor, 2015.

Pandia, Frianto, dkk. "Lembaga Keuangan". PT RINEKA CIPTA, Jakarta, 2009.

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. (2014). “Pengaruh Suku Bunga SBI,

Tingkat Inflasi, IHSG dan Bursa Asing terhadap Tingkat Pengembalian

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 82: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

65

Indonesia Banking School

Reksa Dana Saham”. Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol.25, No.1, April

2014: 53-65

Putong, Iskandar. "Economics, Edisi 5: Pengantar Mikro dan Makro". Mitra

Wacana Media, Bogor, 2013.

Putratama, Hendra. (2007). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Sana Syariah di Indonesia”.

Bogor: Skripsi Institut Pertanian Bogor 2007.

Ryandono, M Nafik. 2009. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta :Serambi.

Rodoni, Ahmad. "Investasi Syariah". Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Jakarta,

2009.

Rachman, Ainur. (2015). “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Bi Rate terhadap

Net Asst Value Reksa Dana Saham Syariah.” JESTT Vol.2 No.12

Desember 2015.

Rahardja, Prathama, dan Manurung, Mandala. "Teori Ekonomi Makro". Edisi 5,

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2014.

Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syarih Edisi 3. Yogyakarta:

Ekonisa. Hal 201.

Soemitra, Andri. "Bank dan Lembaga Keuangan Syariah". Edisi Kedua, Kencana,

2016.

Susyanti, Jeni. "Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah". Empat Dua

(Kelompok Intrans Publishing), Malang, 2016.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D (1st ed.).

Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. "Makroekonomi Teori Pengantar". PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2015.

Tayibnapis, Shandy Rahmadani. (2008). “Analisis Pengaruh Sertifikasi Wadiah

Bank Indonesia, Jakarta Islamic Index, Inflasi dan Valuta Asing Terhadap

Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah (Studi Kasus Reksadana

Danareksa Syariah Berimbang)”. Tesis, Pascasarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 83: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

66

Indonesia Banking School

Tricahyadinata, Irsan. "Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Jakarta

Interbank Offered Rate (JIBOR); Kinerja Reksadana Campuran".

INOVASI: Jurnal Ekonomi Keuangan dan Manajemen, Volume 12, 2016.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Wiradiyasa, Imam. (2016). “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Kurs

Terhadap Kinerja Reksadana Syariah di Indonesia (Periode Waktu Tahun

2010-2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.

Winarno, W. W. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews

(3rd ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Untuk Ekonomi

dan Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.

Yuniarti, Vinna Sri. "Ekonomi Makro Syariah". CV Pustaka Setia, Bandung,

2016.

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 84: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

67

Indonesia Banking School

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Objek Penelitian

No Nama Perusahaan Nama Reksadana 1 PT. Danareksa Investment Management Danareksa Syariah Berimbang 2 PT. Mandiri Manajemen Investasi Mandiri Investa Syariah Berimbang 3 PT. AAA Asset Management AAA Amanah Syariah Fund 4 PT. Trimegah Asset Management TRIM Syariah Berimbang 5 PT. Ciptadana Asset Management Cipta Syariah Balance 6 PT. Schroder Investment Management

Indonesia Schroder Syariah Balanced Fund

7 PT. Samuel Aset Manajemen SAM Syariah Berimbang 8 PT. Panin Asset Management Panin Dana Syariah Berimbang9 PT. MNC Asset Management MNC Dana Syariah Kombinasi 10 PT. Insight Investments Management Insight Syariah Berimbang (I-Share) 11 PT. Pacific Capital Investment Pacific Balance Syariah 12 PT. Mega Asset Management Mega Asset Madania Syariah 13 PT. CIMB-Principal Asset Management CIMB-Principal Balanced Growth Syariah14 PT. Pratama Capital Assets

Management Pratama Syariah Imbang

15 PT. Ciptadana Asset Management Cipta Nusantara Syariah berimbang 16 PT. Asia Raya Kapital Asia Raya Syariah Taktis Berimbang 17 PT. Maybank Asset Management MAM Dana Berimbang Syariah 18 PT. Asia Raya Kapital Asia Raya Syariah Berimbang Pemberdayaan

Ekonomi Umat 19 PT. Sinarmas Asset Management Simas Balance Syariah

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 85: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

68

Indonesia Banking School

Lampiran 2 : Data Seluruh Variabel

Nama Perusahaan Tahun NAB Inflasi NTR Bira

DSB 2013 25.46 8.38 9.408289 7.5 DSB 2014 25.49 8.36 9.428672 7.75 DSB 2015 25.41 3.35 9.532061 7.5 DSB 2016 25.37 3.02 9.505693 4.75 DSB 2017 25.39 3.61 9.513994 4.25 MISB 2013 24.40 8.38 9.408289 7.5 MISB 2014 24.31 8.36 9.428672 7.75 MISB 2015 24.23 3.35 9.532061 7.5 MISB 2016 24.23 3.02 9.505693 4.75 MISB 2017 24.18 3.61 9.513994 4.25 AAA ASF 2013 24.37 8.38 9.408289 7.5 AAA ASF 2014 23.94 8.36 9.428672 7.75 AAA ASF 2015 23.91 3.35 9.532061 7.5 AAA ASF 2016 23.78 3.02 9.505693 4.75 AAA ASF 2017 23.40 3.61 9.513994 4.25 TRIM SB 2013 25.35 8.38 9.408289 7.5 TRIM SB 2014 25.29 8.36 9.428672 7.75 TRIM SB 2015 24.99 3.35 9.532061 7.5 TRIM SB 2016 24.82 3.02 9.505693 4.75 TRIM SB 2017 24.58 3.61 9.513994 4.25 CSB 2013 24.60 8.38 9.408289 7.5 CSB 2014 24.64 8.36 9.428672 7.75 CSB 2015 24.72 3.35 9.532061 7.5 CSB 2016 24.69 3.02 9.505693 4.75 CSB 2017 24.48 3.61 9.513994 4.25 SSBF 2013 27.33 8.38 9.408289 7.5 SSBF 2014 27.33 8.36 9.428672 7.75 SSBF 2015 27.53 3.35 9.532061 7.5 SSBF 2016 26.78 3.02 9.505693 4.75 SSBF 2017 26.81 3.61 9.513994 4.25 SAM SB 2013 26.60 8.38 9.408289 7.5 SAM SB 2014 26.67 8.36 9.428672 7.75 SAM SB 2015 26.33 3.35 9.532061 7.5 SAM SB 2016 25.82 3.02 9.505693 4.75 SAM SB 2017 25.68 3.61 9.513994 4.25 PDSB 2013 24.57 8.38 9.408289 7.5

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 86: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

69

Indonesia Banking School

PDSB 2014 24.82 8.36 9.428672 7.75 PDSB 2015 24.80 3.35 9.532061 7.5 PDSB 2016 24.63 3.02 9.505693 4.75 PDSB 2017 24.68 3.61 9.513994 4.25 MNC DSK 2013 23.69 8.38 9.408289 7.5 MNC DSK 2014 23.87 8.36 9.428672 7.75 MNC DSK 2015 23.37 3.35 9.532061 7.5 MNC DSK 2016 22.24 3.02 9.505693 4.75 MNC DSK 2017 21.97 3.61 9.513994 4.25 ISB 2013 23.50 8.38 9.408289 7.5 ISB 2014 24.19 8.36 9.428672 7.75 ISB 2015 24.15 3.35 9.532061 7.5 ISB 2016 24.09 3.02 9.505693 4.75 ISB 2017 23.27 3.61 9.513994 4.25 PBS 2014 23.93 8.36 9.428672 7.75 PBS 2015 24.13 3.35 9.532061 7.5 PBS 2016 23.76 3.02 9.505693 4.75 PBS 2017 23.99 3.61 9.513994 4.25 MAMS 2014 23.93 8.36 9.408289 7.75 MAMS 2015 23.60 3.35 9.428672 7.5 MAMS 2016 23.36 3.02 9.532061 4.75 MAMS 2017 22.73 3.61 9.505693 4.25 CIMB PBGS 2014 24.16 8.36 9.513994 7.75 CIMB PBGS 2015 24.36 3.35 9.408289 7.5 CIMB PBGS 2016 23.88 3.02 9.428672 4.75 CIMB PBGS 2017 22.45 3.61 9.532061 4.25 PSI 2014 20.62 8.36 9.505693 7.75 PSI 2015 24.25 3.35 9.513994 7.5 PSI 2016 24.01 3.02 9.408289 4.75 PSI 2017 23.02 3.61 9.428672 4.25 CNSB 2016 20.70 3.02 9.532061 4.75 CNSB 2017 21.37 3.61 9.505693 4.25 ARSTT 2016 23.34 3.02 9.513994 4.75 ARSTT 2017 24.13 3.61 9.408289 4.25 MAM DBS 2017 27.09 3.61 9.428672 4.25 ARSBPEU 2017 24.48 3.61 9.532061 4.25 SBS 2017 21.91 3.61 9.505693 4.25

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 87: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

70

Indonesia Banking School

Lampiran 3 : Hasil Output Data Eviews

1. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 4.546503 (18,52) 0.0000 Cross-section Chi-square 69.958073 18 0.0000

2. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.778045 3 0.0508

3. Statistik Deskriptif

NAB C INFLASI NTR BIRA Mean 24.38317 1.000000 4.995205 9.478197 6.099315 Median 24.25477 1.000000 3.610000 9.505693 7.500000 Maximum 27.52621 1.000000 8.380000 9.532061 7.750000 Minimum 20.61882 1.000000 3.020000 9.408289 4.250000 Std. Dev. 1.415817 0.000000 2.385861 0.049723 1.578248 Skewness -0.093355 NA 0.705359 -0.376177 -0.108689 Kurtosis 3.656224 NA 1.531151 1.341774 1.070323

Jarque-Bera 1.415868 NA 12.61574 10.08541 11.46984 Probability 0.492661 NA 0.001822 0.006456 0.003231

Sum 1779.971 73.00000 364.6500 691.9084 445.2500 Sum Sq. Dev. 144.3268 0.000000 409.8480 0.178011 179.3425

Observations 73 73 73 73 73

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 88: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

71

Indonesia Banking School

4. Uji Normalitas10

8

6

4

2

0

-3 -2 -1 0 1 2 3

5. Uji Multikolinieritas

INFLASI NTR BIRA INFLASI 1 -0.7350732601816066 0.6794994609539904

NTR -0.7350732601816066 1 -0.4220576455222029 BIRA 0.6794994609539904 -0.4220576455222029 1

6. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.843074 Prob. F(7,65) 0.5559 Obs*R-squared 6.076189 Prob. Chi-Square(7) 0.5309 Scaled explained SS 6.242424 Prob. Chi-Square(7) 0.5117

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2017

Observations 73

Mean 0.116816

Median -0.038114

Maximum 3.122793

Minimum -3.215145

Std. Dev. 1.368974

Skewness 0.120542

Kurtosis 3.149993

Jarque-Bera 0.245216

Probability 0.884610

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 89: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

72

Indonesia Banking School

7. Uji Autokorelasi

Dependent Variable: NAB Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 09/28/18 Time: 18:49 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (unbalanced) observations: 73 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 100.3070 17.24818 5.815512 0.0000 INFLASI -0.176756 0.044943 -3.932915 0.0002

NTR -8.058323 1.807514 -4.458237 0.0000 BIRA 0.200134 0.049893 4.011250 0.0002

Effects Specification S.D. Rho

Cross-section random 1.137798 0.8566 Idiosyncratic random 0.465562 0.1434

Weighted Statistics

R-squared 0.298899 Mean dependent var 4.814438 Adjusted R-squared 0.268417 S.D. dependent var 1.157381 S.E. of regression 0.499832 Sum squared resid 17.23838 F-statistic Prob(F-statistic)

9.805557 Durbin-Watson stat 0.000018

1.404737

Unweighted Statistics

R-squared 0.058175 Mean dependent var 24.38317 Sum squared resid 135.9306 Durbin-Watson stat 0.178145

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 90: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

Indonesia Banking School

73

8. Persamaan Regresi

Dependent Variable: NAB Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 09/28/18 Time: 18:49 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (unbalanced) observations: 73 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 100.3070 17.24818 5.815512 0.0000 INFLASI -0.176756 0.044943 -3.932915 0.0002

NTR -8.058323 1.807514 -4.458237 0.0000 BIRA 0.200134 0.049893 4.011250 0.0002

Effects Specification S.D. Rho

Cross-section random 1.137798 0.8566 Idiosyncratic random 0.465562 0.1434

Weighted Statistics

R-squared 0.298899 Mean dependent var 4.814438 Adjusted R-squared 0.268417 S.D. dependent var 1.157381 S.E. of regression 0.499832 Sum squared resid 17.23838 F-statistic Prob(F-statistic)

9.805557 Durbin-Watson stat 0.000018

1.404737

Unweighted Statistics

R-squared 0.058175 Mean dependent var 24.38317 Sum squared resid 135.9306 Durbin-Watson stat 0.178145

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018

Page 91: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN BI

74

RIWAYAT HIDUP PENYUSUN SKRIPSI

Nama : Diyan Faranayli

Tempat, Tanggal Lahir : Malaysia, 28 Januari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : JL. SDN Lama No.17A RT03/01 Kel. Pondok Ranggon Kec. Cipayung Jakarta Timur 13860

Email : [email protected]

Nomor HP : 087887896396

Tahun 2002 – 2008 : SDN Kadipaten 1 Bojonegoro Tahun 2009 – 2011 : SMP Negeri 160 Jakarta Tahun 2011 – 2014 : SMA Negeri 113 Jakarta Tahun 2014 – 2018 : STIE Indonesia Banking School

1. Internship at Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto(13 Februari 2017 – 24 Februari 2017)

2. Internship at Bank BNI Syariah Kantor Pusat(01 Agustus 2017 – 31 Januari 2018)

1. Training at Rindam Jaya Military 20142. Training Basic Activist Training Program 20153. Training Mini Bank 20164. Training Risk Management Level 1 20175. Training General Banking I 2018

TRAINING

EXPERIENCE

EDUCATION

PERSONAL DETAILS

Analisis Pengaruh Inflasi ..., Diyan Faranayli , MKPS-IBS, 2018