ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

60
i ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA POLITIK (Studi Empiris pada Penyedia Barang/Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : IKA PRATIWI NIM. 12030111120013 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Transcript of ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

Page 1: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

i

ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS

POLITIK TERHADAP BIAYA POLITIK

(Studi Empiris pada Penyedia Barang/Jasa yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

IKA PRATIWI

NIM. 12030111120013

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Ika Pratiwi

Nomor Induk Mahasiswa : 12030111120013

Fakultas/Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/ Akuntansi

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS

POLITIK TERHADAP BIAYA POLITIK

(Studi Empiris pada Penyedia Barang/Jasa

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Dosen Pembimbing : Aditya Septiani, S.E., M.Si., Akt

Semarang, 17 Maret 2015

Dosen Pembimbing,

(Aditya Septiani, S.E., M.Si., Akt.)

NIP. 197909242008122003

Page 3: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Mahasiswa : Ika Pratiwi

Nomor Induk Mahasiswa : 12030111120013

Fakultas/Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/ Akuntansi

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS

POLITIK TERHADAP BIAYA POLITIK

(Studi Empiris pada Penyedia Barang/Jasa

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 26 Maret 2015

Tim Penguji :

1. Aditya Septiani, S.E., M.Si., Akt. (.........................................)

2. Marsono, S.E., M.Adv. Acc., Akt. (.........................................)

3. Herry Laksito, S.E., M.Adv. Acc., Akt. (.........................................)

Page 4: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Ika Pratiwi, menyatakan bahwa skripsi

dengan judul: Analisis Pengaruh Sensitivitas Politik Terhadap Biaya Politik

(Studi Empiris pada Penyedia Barang/Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia), adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian

tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat

atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya

sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya tiru,

atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis

aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut

di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi

yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Semarang, 17 Maret 2015

Yang membuat pernyataan,

Ika Pratiwi

NIM. 12030111120013

Page 5: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

v

ABSTRACT

The aim of this research is to examine the influence of political

sensitivitythat isreviewed with the high visibility and the importance of contracts

to the firm.Firm size,profitability,leverage, capital intensity, inventory intensity

used as control variable.

The population in this study consists of all listed firms in Indonesia Stock

Exchange in year 2013. Sampling method used is purposive sampling.Company

criteria used islistedcompany in BEI 2013 for all industrial sectors except the

agriculture sector and the financial sector. A company that only sampled must

have a government contract in 2013 and value of the income before tax was

positive in 2013.Total data of this study is 90 data. Simple regression used to be

analysis technique.

The empirical result shows that political sensitivity review by the high

visibilityhave positively significant influenced on political cost. While the political

sensitivity that is reviewed by the importance of the contract have no significant

results.

Keyword : political costs, providers of goods and services, sensitivity, contracts,

taxes.

Page 6: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

vi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari sensitivitas politik

yang ditinjau dengan visibilitas tinggi dan pentingnya kontrak terhadap biaya

politik. Penelitian ini menggunakan lima variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan

,ukuran profitabilitas, leverage, intensitas modal dan intensitas persediaan.

Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Metode sampling dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Kriteria perusahaan yang digunakan merupakan perusahaan

yang terdaftar di BEI tahun 2013 untuk seluruh sektor industri kecuali sektor

pertanian dan sektor keuangan. Perusahaan yang dijadikan sampel harus memiliki

kontrak dari pemerintah tahun 2013 dan nilai laba sebelum pajak yang positif

pada tahun 2013 sehingga jumlah total sampel dalam penelitian ini adalah 90 data.

Setelah melalui tahap pengolahan data, tidak terdapat data outlier yang harus

dikeluarkan dari sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi

sederhana.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sensitivitas politik yang ditinjau dengan

visibilitas tinggi berpengaruh positif secara signifikan terhadap biaya politik.

Sedangkan sensitivitas politik yang ditinjau dengan pentingnya kontrak tidak

menunjukkan hasil yang signifikan.

Kata kunci : biaya politik, penyedia barang/jasa, sensitivitas, kontrak, pajak

Page 7: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Setiap langkah pastilah akan mudah jika setiap upaya yang dilakukan

dilandasi dengan niat.

Tidak ada yang tidak mungkin untuk dicita jika kita berusaha karena

akan ada selalu restu dari orang tua dan semangat membara untuk

mereka.

Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila

engkau telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh bekerja (urusan), dan hanya kepada Tuhanmu lah

hendaknya engkau berharap. (Q.S. al –Insyirah 5-8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayah, Mama dan Adikku tercinta

2. Sahabat dan teman – teman ku sayang

3. Keluarga besar Akuntansi 2011

Page 8: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang

senantiasa melimpahkan rahmatNya sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Semarang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena

adanya campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih atas bantuan dan dukungan yang begitu besar dari :

1. Bapak Dr. Suharnomo, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Diponegoro.

2. Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si., Akt selaku ketua jurusan

akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang

telah memberikan motivasi, arahan, nasihat, dan masukan untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

3. Aditya Septiani, S.E., M.Si., Akt selaku dosen pembimbing dan dosen

wali yang telah memberikan bimbingan, arahan, semangat, dan nasihat

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar.

4. Semua dosen dan staf tata usaha yang telah membantu kelancaran

penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro.

5. Orang tua tercinta, Ayah Warsito dan Mama Irawati serta Adikku-

Dewi, terima kasih atas doa yang dipanjatkan, serta dukungan,

semangat, dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

Page 9: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

ix

6. Rizal Devangga Phalevi yang selalu membantu dan memotivasi selama

proses pembuatan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar.

7. Sahabat-Sahabatku, Rara, Fella, Rendi, Pipin, Silfi, Mbak Dini, Uli,

Chici, Fiana, Ersa, Wenni, Alisya dan seluruh keluarga besar Akuntansi

Undip 2011. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.

8. Terimakasih untuk Mbak Arum, Mbak Narti, Nisa, Mbak Widi, Widya,

Himas, Shofwa, Indri, dan semua adik-adik kos Omah Ijoe yang telah

memberikan semangat dan perhatiannya dalam menyelesaikan skripsi

ini.

9. Seluruh kerabat, teman, dan pihak-pihak yang sudah membantu namun

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuan dan

doanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,

kritik dan saran sangat diharapkan sebagai input bagi penulis agar dapat menjadi

lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan

informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Semarang, 17 Maret 2015

Penulis

Page 10: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ........................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 13

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 14

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................ 15

BAB II TELAAH PUSTAKA ............................................................................ 17

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu ............................................. 18

2.1.1 Hipotesis Biaya politik..................................................................18

2.1.2 Biaya Politik..................................................................................20

2.1.3 Sensitivitas Politik.........................................................................20

2.2 Penelitian Terdahulu. ..............................................................................20

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis. ...................................... ..........................25

Page 11: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

xi

2.4 Hipotesis ................................................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................ 33

3.1.1 Variabel Dependen ............................................................. 33

3.1.2 Variabel Independen ........................................................... 34

3.1.3 Varibel Kontrol ................................................................... 35

3.1.4 Definisi Operasional ........................................................... 37

3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 38

3.2.1 Populasi ............................................................................. 38

3.2.2 Sampel ................................................................................ 38

3.3 Jenis dan Sumber data .................................................................. 39

3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 39

3.5 Metode Analisis ............................................................................ 40

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 40

3.5.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 40

3.5.2.1 Uji Normalitas .......................................................... 41

3.5.3 Regresi Sederhana (Simple Regression) ........................... 42

3.5.4 Uji Hipotesis ..................................................................... 43

3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................ 43

3.5.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ................... 44

BAB IV HASIL DAN ANALISIS ...................................................................... 45

4.1 Deskripsi dan Objek Penelitian .................................................... 45

4.2 Analisis Data ................................................................................ 46

4.2.1 Statistik Deskriptif ........................................................... 46

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 50

4.2.2.1 Uji Normalitas ........................................................ 51

4.2.3 Uji Hipotesis .................................................................... 55

4.2.3.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ................. 55

Page 12: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

xii

4.2.3.2 Analisis Korelasi (R).................................................59

4.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi (R2).................................60

4.3 Interpretasi Hasil.............................................................................. 62

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 65

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 65

5.2 Keterbatasan .................................................................................... 67

5.3 Saran ................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69

LAMPIRAN ........................................................................................................... 71

Page 13: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ......................................................... 20

Tabel 3.1 Definsi Operasional............................................................................. 37

Tabel 4.1 Perincian Sampel................................................................................. 45

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Visibilitas Tinggi ................................................. 46

Tabel 4.3 Deskriptif Statistik Pentingnya Kontrak ............................................. 47

Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Normalitas Uji Kolmogrov Smirnov (K-S) .......... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Normalitas Uji Kolmogrov Smirnov (K-S) .......... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi Parsial ( T–test) ............................................... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parsial ( T–test) ............................................... 56

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi (R) ........................................................................ 59

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 61

Page 14: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 27

Gambar 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 37

Gambar 4.1 Normal Probability Plot Visibilitas Tinggi ..................................... 51

Gambar 4.2 Histogram Normalitas Visibilitas Tinggi ........................................ 52

Gambar 4.3 Normal Probability Plot Pentingnya Kontrak ................................. 52

Gambar 4.4 Histogram Normalitas Pentingnya Kontrak .................................... 53

Page 15: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN ...................................... 71

LAMPIRAN B STATISTIK DESKRIPTIF ....................................................... 74

LAMPIRAN C UJI NORMALITAS .................................................................. 75

LAMPIRAN D UJI REGRESI ........................................................................... 78

Page 16: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

xvi

Page 17: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pertama dalam skripsi ini merupakan pendahuluan. Dalam bab ini

akan dibahas beberapa bagian yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, serta sistematika penulisan

skripsi. Latar belakang penelitian berfungsi sebagai informasi yang relevan untuk

membantu perumusan pokok permasalahan yang akan dibahas. Permasalahan

dalam penelitian dapat berasal dari fenomena bisnis atau data lapangan,

ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya, serta dari perspektif teori yang

digunakan sebagai landasan penelitian.

Latar belakang penelitian berisi penjabaran berbagai alasan yang menjadi

dasar untuk dilakukannya penelitian mengenai pengaruh sensitivitas politik

terhadap biaya politik. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan,

kemudian dirumuskan masalah-masalah yang akan menjadi fokus penelitian ini.

Selanjutnya diuraikan tujuan dilakukannya penelitian serta manfaat dari penelitian

bagi beberapa pihak. Bagian akhir dalam bab ini berisi sistematika penulisan

skripsi secara rinci dari bab pertama hingga yang terakhir.

Page 18: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

2

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah dalam menjalankan peranannya selalu berupaya menyediakan

barang dan pelayanan yang baik untuk warga negaranya. Pemerintah memiliki

kepentingan untuk menyediakan infrastruktur yang meliputi kegiatan penyediaan

barang dan jasa bagi masyarakat dikarenakan penyediaan infrastruktur yang baik

dapat menunjang perekonomian negara (Komisi Pengawas Persaingan Usaha

2010). Oleh karena itu pemerintah membutuhkan kerjasama dengan badan usaha

khususnya badan usaha swasta untuk menyediakan barang maupun jasa dengan

mengadakan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang mampu memenuhi

kualifikasi yang telah ditetapkan melalui Kontrak Pengadaan Barang/Jasa

(Supapto, 2010). Sebelum memperoleh kontrak dari pemerintah, perusahaan-

perusahaan tersebut harus mengikuti proses pelelangan (tender) dan bersaing

dengan para perusahaan–perusahaan lainnya. Hanya perusahaan yang memenuhi

persyaratan dari kualifikasi tender yang dapat memenangkan proyek-proyek yang

dicanangkan oleh pemerintah. Perpres No. 54 tahun 2010 tentang “Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah” menyebutkan bahwa perusahaan swasta yang

bekerjasama dengan pemerintah dan bertindak sebagai pihak yang menyediakan

layanan penanganan pekerjaan bangunan atau konstruksi atau wujud fisik lainnya

yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan pengguna barang/jasa dan

proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna barang/jasa tersebut dikenal

dengan sebutan Penyedia Barang/Jasa.

Atas transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan penyedia barang/jasa

dengan pemerintah maka perusahaan akan terlibat dalam suatu proses politik

Page 19: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

3

dimana proses politik dipandang sebagai sebuah persaingan dalam transfer

kekayaan (Watt dan Zimmerman 1986 dalam Mills, et al., 2012). Transfer antara

perusahaan dan pemerintah dapat bersifat negatif (misalnya, membayar pajak) dan

juga dapat bersifat positif (misalnya, menerima subsidi atau penerimaan dari

pemerintah lainnya). Selama proses politik tersebut penyedia barang/jasa bagi

pemerintah akan memenuhi kewajibannya terhadap pemerintah sebagai upaya

untuk mendapatkan atau mempertahankan transfer kekayaan positif atau

mengurangi transfer kekayaan negatif. Oleh karena itu, penyedia barang/jasa akan

patuh terhadap pengawasan dari pemerintah dan bersedia menanggung biaya-

biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses politik tersebut

diantaranya yaitu beban pajak. Biaya yang ditanggung oleh perusahaan yang

memilih metode akuntansi lebih konservatif untuk menghindari pengawasan atau

mengurangi pengawasan dari pemerintah dikenal dengan sebutan "biaya politik”

(Mills, et al., 2010). Biaya politik mencakup semua biaya (transfer kekayaan)

yang harus ditanggung oleh perusahaan terkait dengan tindakan-tindakan antitrust,

regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tarif, tuntutan buruh dan lain sebagainya.

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya (Resmi, 2011). Pemerintah menggunakan pajak untuk

melaksanakan pembangunan nasional dalam rangka mencapai kesejahteraan umum di

berbagai sektor kehidupan. Perusahaan sebagai salah satu subjek pajak yang

memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak negara. Pajak bagi

Page 20: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

4

perusahaan merupakan beban yang dapat mengurangi laba perusahaan, sedangkan

pajak bagi negara merupakan pendapatan yang akan digunakan untuk mendanai

penyelenggaraan pemerintahan. Perbedaan kepentingan inilah yang menyebabkan

perusahaan melakukan pengelolaan biaya politik berupa beban pajak yang harus

ditangggung oleh perusahaan agar tidak memberatkan perusahaan (Adelina, 2012

dalam Darmawan dan Sukartha, 2014).

Dalam konteks pajak, biaya politik yang keluarkan oleh penyedia

barang/jasa berupa beban pajak akan dibayarkan sesuai dengan besarnya

pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dimaksudkan untuk menghindari

pengawasan dari pemerintah yang apabila perusahaan melakukan tindakan

penghindaran pajak maka pemerintah akan melakukan pemeriksaaan terhadap

perusahaan tersebut, dan jika dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa

perusahaan telah melakukan kecurangan maupun ketidakpatuhan terhadap

pembayaran pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan, maka hal tersebut akan

mengakibatkan pemerintah menghapus subsidi pajak atau kerugian lainnya seperti

pembatalan kontrak dan pemberian sanksi pajak kepada perusahaan yang

melanggar (Mills, et al., 2012). Pengawasan dari pemerintah dapat dilakukan oleh

Komisi Pengawas Persaingan Usaha, SKK Migas, dan lembaga lainnya.

Berdasarkan alasan tersebut maka perusahaan akan secara sukarela membayar

pajak sesuai dengan besarnya tarif pajak yang dikenakan untuk perusahaan yang

merupakan kewajiban perusahaan, hal tersebut dilakukan oleh perusahaan selaku

penyedia barang/jasa bagi pemerintah dimaksudkan untuk menghindari pajak

tambahan dan upaya untuk mempertahankan kontrak yang diperoleh dari

Page 21: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

5

pemerintah serta tetap diperbolehkan untuk mengikuti proses tender periode

berikutnya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis memilih sensitivitas politik

yang ditinjau dari visibilitas tinggi dan pentingnya kontrak sebagai variabel

independen dalam penelitian ini. Sensitivitas politik dipilih karena perusahaan

yang memiliki nilai kontrak yang cukup besar akan lebih mendapat pengawasan

dari pemerintah maupun media dan apabila proporsi pendapatan yang diperoleh

perusahaan cukup besar atas kontrak tersebut, maka perusahaan akan berusaha

mempertahankan kontrak sehingga mendorong perusahaan untuk mengeluarkan

biaya yang menjadi kewajibannya yaitu diantaranya beban pajak agar tidak

kehilangan pendapatan dari kontrak tersebut.

Perusahaan yang memiliki nilai kontrak yang besar juga akan menanggung

biaya politik yang lebih besar. Mills, et al. (2012) berpendapat bahwa terdapat

hubungan positif antara visibilitas kontrak dengan biaya politik. Seluruh

perusahaan selaku penyedia barang/jasa bagi pemerintah akan diawasi oleh

pemerintah. Penyedia barang/jasa yang memperoleh nilai kontrak yang lebih besar

dibandingkan perusahaan lainnya, dengan nilai kontrak yang besar tersebut maka

perusahaan lebih mendapatkan pengawasan yang lebih dari pemerintah maupun

media sosial (Watt dan Zimmerman 1986 dalam Mills, et al., 2012). Watt dan

Zimmerman (1986) memberikan bukti bahwa perusahaan-perusahaan besar

khususnya di industri minyak dan gas, laporan tarif pajak efektif rata-rata lebih

tinggi.

Page 22: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

6

Faktor lain yang mempengaruhi biaya politik suatu perusahaan yaitu

pentingnya kontrak pemerintah bagi perusahaan. Perusahaan yang bergantung

pada kontrak-kontrak pemerintah menanggung resiko yang lebih tinggi karena

sebagian besar proporsi pendapatan perusahaan diperoleh dari pendapatan atas

kontrak pemerintah. Jika perusahaan kehilangan pendapatan dari kontrak karena

adanya pembatalan kontrak, hal ini akan mengganggu keberlangsungan usaha

perusahaan dan akan sangat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan

bersedia mengeluarkan biaya politik yang merupakan biaya yang harus

dibayarkan oleh perusahaan agar perusahaan tidak kehilangan pendapatan yang

berasal dari kontrak dengan pemerintah.

Ukuran perusahaan (Size), Profitabilitas (ROA), leverage, intensitas

modal, intensitas persediaan merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini yang

berfungsi untuk mengendalikan agar hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Size (Ukuran Perusahaan) merupakan suatu skala dimana dapat

diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan pada

penelitian ini adalah bedasarkan pada total aktiva perusahaan. Perusahaan besar

memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks dibandingkan perusahaan

kecil dan memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga

berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap

kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar

memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan

kecil sehingga beban pajak yang dikenakan kepada perusahaan yang besar juga

Page 23: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

7

lebih besar sesuai dengan tingkat profitabilitas perusahaan. Akan tetapi

perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan

manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil, karena perusahaan

besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar meskipun

memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik muncul dikarenakan profitabilitas

perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan konsumen. Oleh

karena itu perusahaan lebih mendapat tekanan yang lebih kuat untuk menyajikan

pelaporan keuangan yang kredibel (Muliati, Ni Ketut. 2011). Hal ini menjadikan

perusahaan akan membayar pajak sesuai dengan besarnya tingkat profitabilitas

yang dimiliki perusahaan.

Return on assets (ROA) merupakan salah satu pendekatan yang dapat

mencerminkan profitabilitas suatu perusahaan. ROA dapat digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan aset yang

dimiliki. ROA juga memperhitungkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba yang terlepas dari pendanaan. Semakin besar ROA, maka semakin besar juga

laba yang diperoleh perusahaan atau dengan kata lain, semakin baik performa

perusahaan dengan menggunakan aset dalam memperoleh laba bersih. Tingkat

profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif dengan tarif pajak efektif karena

semakin efisien perusahaan, maka perusahaan akan membayar pajak yang lebih

sedikit sehingga tarif pajak efektif perusahaan tersebut menjadi lebih rendah

(Darmawan dan Sukartha, 2014). Perusahaan dengan tingkat efisiensi yang tinggi

dan memiliki pendapatan tinggi cenderung menghadapi beban pajak yang rendah.

Rendahnya beban pajak dikarenakan perusahaan dengan pendapatan yang tinggi

Page 24: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

8

berhasil memanfaatkan keuntungan dari adanya insentif pajak dan pengurang pajak

yang lain.

Leverage atau Deb to Equity Ratio merupakan perbandingan antara

seluruh hutang perusahaan baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka

pendek dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan, leverage digunakan untuk

mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total ekuitas yang dimiliki

perusahaan atau dapat dikatakan bahwa leverage merupakan rasio yang

menunjukkan besarnya utang yang dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai

aktivitas operasinya. Penambahan jumlah utang akan mengakibatkan munculnya

beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Komponen beban bunga akan

mengurangi laba sebelum kena pajak perusahaan, sehingga beban pajak yang

harus dibayar perusahaan akan menjadi berkurang (Adelina, 2012 dalam

Darmawan dan Sukartha, 2014).

Intensitas modal diukur dengan menggunakan rasio total aset tidak lancar

terhadap total asset. Suatu perusahaan yang padat modal dapat memiliki beban

pajak yang lebih rendah dari ketentuan pajak yang seharusnya dikenakan kepada

perusahaan hal tersebut dikarenakan perusahaan yang padat modal dengan

berbagai teknologi yang dimiliki dituntut untuk bekerja lebih produktif

berdasarkan aset tetap yang dimiliki sehingga memungkinkan bagi perusahaan

untuk meminta keringanan pajak kepada pemerintah. Besarnya aset tetap yang

dimiliki perusahaan maka beban depresiasi perusahaan juga semakin besar,

sehingga beban depresiasi tersebut dapat mengurangi laba yang akan mengurangi

beban pajak yang ditanggung perusahaan berdasarkan laba yang diperoleh.

Page 25: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

9

Intensitas persediaan diukur dengan menggunakan rasio persediaan

terhadap total aset, perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi memiliki

harga pokok penjualan (HPP) yang tinggi, hal ini dapat mengurangi laba

perusahaan sehingga berdampak pada rendahnya beban pajak yang dikenakan atas

laba tersebut.

Terdapat berbagai penelitian empiris yang membahas mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi biaya politik perusahaan yang umumnya

menggunakan ukuran perusahaan untuk mengukur sensitivitas politik suatu

perusahaan. Penelitian-penelitian terdahulu hanya berfokus pada pengaruh

visibilitas kontrak perusahaan (nilai kontrak yang diperoleh perusahaan dari

pemerintah) terhadap biaya politik (Mills, et al.,2012), sementara pada dekade

terakhir ini penelitian yang dilakukan juga mempertimbangkan faktor bagaimana

pentingnya kontrak bagi perusahaan dapat mempengaruhi biaya politik yang

dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa bagi pemerintah.

Dalam satu dekade terakhir, berbagai penelitian telah dilakukan untuk

menganalisis bagaimana pengaruh sensitivitas politik terhadap biaya politik.

Berdasaran pada teori akuntansi positif yaitu hipotesis biaya politik, perusahaan

akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang lebih konservatif sehingga

perusahaan tidak menarik perhatian dari pemerintah yang akan mengawasi

perusahaan yang memiliki keuntungan yang tinggi dalam industri (Mills, et

al.,2012). Jika dikaitkan dengan biaya politik, perusahaan secara sukarela

membayar pajak sesuai dengan ketentuan biaya pajak yang seharusnya

ditangggung oleh perusahaan dan melaporkannya dalam laporan keuangan untuk

Page 26: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

10

menghindari pengawasan berlebih dari pemerintah dan mengurangi pengawasan

dari pemerintah yang dapat mengakibatkan adanya pajak tambahan yang

dikenakan kepada perusahaan maupun tindakan lain pemerintah melalui peraturan

yang ada yang dapat berdampak negatif bagi perusahaan apabila ditemukan dari

hasil pemerikasaan bahwa perusahaan tidak mengeluarkan biaya politiknya.

Sensitivitas politik penyedia barang/jasa muncul dari transaksi bisnis yang

dilakukan oleh perusahaan dengan pihak pemerintah, perusahaan-perusahaan yang

bergantung pada kontrak pemerintah akan mengeluarkan biaya politik yaitu biaya

yang terkait pajak untuk mempertahankan pendapatan yang diperoleh dari kontrak

pemerintah (Mills, et al., 2012). Sensitivitas politik adalah pengaruh gabungan

karena perusahaan memiliki nilai kontrak dari pemerintah yang cukup besar untuk

menarik pengawasan pemerintah dan cukup penting bagi perusahaan sehingga

mampu memotivasi perubahan perilaku. Dalam penelitian Mills et al., (2012),

indikator untuk mengukur sensitivitas politik yaitu: (1)Visibilitas tinggi (besarnya

nilai kontrak yang dimiliki perusahaan dibandingkan perusahaan lain, dalam

jutaan rupiah), dan (2)Pentingnya kontrak pemerintah (persentase pendapatan

perusahaan yang berasal dari kontrak pemerintah). Dalam penelitian ini

diperkirakan bahwa penyedia barang/jasa menanggung biaya politik terkait

dengan pajak yaitu membayar pajak yang lebih besar sesuai dengan besarnya

pendapatan yang diperoleh karena meningkatnya sensitivitas politik perusahaan.

Penelitian Mills, et al. (2012) menyatakan bahwa hasil penelitian yang

lemah ketika hanya menggunakan ukuran visibilitas kontrak atau hanya

pentingnya kontrak pemerintah bagi penyedia barang/jasa untuk mengukur

Page 27: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

11

sensitivitas politik, sehingga penelitian tersebut membangun ukuran gabungan

baru untuk variabel sensitivitas politik yaitu dengan menggabungkan ukuran

kontrak dan pentingnya pendapatan bagi perusahaan.

Penelitian ini menggunakan data perusahaan penyedia barang/jasa yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki kontrak dengan

pemerintah. Penelitian ini menganalisis pengaruh sensitivitas politik penyedia

barang/jasa pemerintah terhadap biaya politik. Penelitian ini menggunakan

pembayaran pajak penyedia barang/jasa kepada pemerintah untuk mengukur biaya

politik. Pembayaran pajak pemerintah tidak dapat diamati secara terbuka, maka

digunakan tarif pajak efektif yang berlaku bagi penyedia barang/jasa.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Mills, et al. (2012) yang menganalisis pengaruh sensitivitas politik terhadap biaya

politik penyedia barang/jasa pemerintah dengan sampel perusahaan-perusahaan di

Amerika Serikat dan disesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Perbedaan dengan

penelitian sebelumnya terletak pada periode pengamatan, variabel, dan jumlah

sampel yang berbeda dari penelitian sebelumnya, dimana variabel independen dan

dependen pada penelitian sebelumnya menggunakan periode pengamatan selama

tiga tahun sedangkan periode pengamatan dalam penelitian ini didasarkan hanya

pada data satu tahun yaitu tahun 2013, hal ini dikarenakan dari seluruh sampel

yang diteliti tidak seluruh sampel menyediakan data berupa laporan keuangan

yang dibutuhkan untuk dilakukan penelitian selama tiga tahun. Penelitian ini juga

tidak menggunakan seluruh variabel yang diteliti pada penelitian Mills, et al yaitu

untuk variabel daya tawar, iklan dan R&D disebabkan oleh adanya keterbatasan

Page 28: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

12

data yang tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mereplikasi tetapi

dengan melakukan reduksi dari penelitian sebelumnya.

Penyedia barang/jasa yang memperoleh nilai kontrak yang lebih besar

dibandingkan perusahaan lainnya (visibilitas tinggi), dengan memiliki ukuran

kontrak yang besar akan menjadikan perusahaan lebih mendapatkan pengawasan

yang lebih dari pemerintah maupun media sosial serta apabila perusahaan sangat

bergantung pada kontrak-kontrak pemerintah karena sebagian besar proporsi

pendapatan perusahaan diperoleh dari pendapatan kontrak pemerintah (pentingnya

kontrak), dua hal tersebut akan mendorong penyedia barang/jasa untuk

menanggung biaya politik yaitu membayar pajak yang besar sesuai dengan

besarnya pendapatan yang diperoleh berdasarkan beban pajak yang harus

ditanggung perusahaan tanpa melakukan penghindaran pajak karena sensitivitas

politik perusahaan meningkat.

Berdasarkan penelitian Mills, et al (2012) yang menganalisis pengaruh

dari sensitivitas politik terhadap biaya politik, maka dinilai perlu dilakukan

penelitian mengenai pengaruh sensitivitas politik terhadap biaya politik berupa

beban pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Dengan melihat pengaruh dari

sensitivitas politik terhadap biaya politik suatu perusahaan dapat memberikan

wawasan mengenai pentingnya pengawasan politik dari pemerintah maupun

media terhadap pajak yang dibayarkan oleh perusahaan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

13

1.2 Rumusan Masalah

Penyedia barang/jasa yang terikat kontrak dengan pemerintah akan

menjadikan perusahaan tersebut mendapat pengawasan yang lebih dari

pemerintah. Segala tindakan perusahaan akan diawasi oleh pemerintah dan

berbagai media dikarenakan kontrak dari pemerintah tersebut ditujukan untuk

memenuhi kepentingan negara dan masyarakat pada umumnya.

Hipotesis biaya politik yang dikembangkan oleh Watt dan Zimmerman

(1978) menyatakan bahwa perusahaan akan cenderung untuk memilih metode

akuntansi yang lebih konservatif sehingga perusahaan tidak menarik perhatian

para pemerintah yang akan mengawasi perusahaan yang memiliki keuntungan

yang tinggi dalam industri (Mills, et al., 2012). Perusahaan secara sukarela

membayar pajak sesuai dengan ketentuan biaya pajak yang seharusnya

ditangggung oleh perusahaan dan melaporkannya dalam laporan keuangan untuk

menghindari pengawasan berlebih dari pemerintah dan mengurangi pengawasan

dari pemerintah yang dapat mengakibatkan adanya pajak tambahan yang

dikenakan kepada perusahaan maupun tindakan lain pemerintah melalui peraturan

yang ada yang dapat berdampak negatif bagi perusahaan apabila perusahaan tidak

mengeluarkan biaya politiknya.

Penyedia barang/jasa bagi pemerintah terutama yang memiliki nilai

kontrak cukup besar dari pemerintah termotivasi perilakunya untuk membayar

pajak sesuai dengan kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, perilaku

perusahaan tersebut merupakan respon akuntansi perusahaan dengan adanya

pengawasan dari pemerintah dalam bentuk pelaporan keuangan dalam hal ini

Page 30: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

14

pelaporan mengenai kewajiban perpajakannya. Pentingnya kontrak dari

pemerintah dalam hal ini cukup tingginya proporsi pendapatan yang diterima

penyedia barang/jasa dari kontrak pemerintah dibandingkan seluruh pendapatan

yang diterimanya menjadikan perusahaan akan mengeluarkan biaya politik yaitu

biaya pajak yang dibayarkan perusahaan untuk mengurangi dampak negatif

adanya pengawasan lebih dari pemerintah dan untuk mempertahankan pendapatan

dari kontrak dengan pemerintah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti

selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu:

Apakah sensitivitas politik berpengaruh terhadap biaya politik?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk menganalisis pengaruh sensitivitas politik terhadap biaya politik.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas

pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai pengaruh dari pengawasan

politik pada pelaporan pajak perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan dan referensi untuk melakukan penelitian yang lebih

Page 31: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

15

mendalam dengan objek dan lingkup penelitian yang berbeda, sehingga

dapat membantu memajukan ilmu yang diteliti.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan suatu uraian mengenai susunan penulisan

secara teratur dalam beberapa bab sehingga memberikan suatu gambaran yang

jelas tentang apa yang ditulis. Sehingga urutan pokok-pokok pikiran yang ada

dalam bab-bab dan sub bab pada skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Telaah pustaka berisikan teori yang berhubungan dengan

pokok permasalahan yang dipilih yang dijadikan landasan

dalam penulisan ini. Selain itu dalam bab ini juga dijelaskan

mengenai penelitian terdahulu, hubungan logis antar

variabel dan perumusan hipotesis, dan kerangka pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Metode penelitian diuraikan mengenai variabel penelitian

dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, uji kualitas data,

dan metode analisis data.

Page 32: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

16

BAB 4 : INTEPRETASI HASIL

Bab ini menjelaskan gambaran mengenai deskripsi objek

penelitian, pembahasan hasil analisis, dan interpretasi data

hasil penelitian yang telak dilakukan

BAB 5 : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi

dan berisi kesimpulan hasil analisis, keterbatasan

penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Page 33: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

17

BAB II

TELAAH PUSTAKA

Dalam bab telaah pustaka akan dibahas mengenai teori dan konsep yang

menjadi landasan penelitian dan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan. Selain itu, akan dijelaskan pula kerangka pemikiran yang digambarkan

dalam bentuk skema untuk memperjelas maksud penelitian, dan pengembangan

hipotesis yang dirumuskan berdasarkan teori pendukung serta penelitian

sebelumnya.

Pada bagian pertama, dijelaskan bahwa teori yang menjadi dasar dari

penelitian dan mendukung perumusan hipotesis adalah hipotesis biaya politik,

kemudian dijelaskan pula berbagai konsep yang terkait dengan variabel penelitian.

Penelitian terdahulu berisi uraian mengenai penelitian-penelitian dengan tema

serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Pada bagian ini juga dijelaskan objek

yang menjadi penelitian, alat analisis yang digunakan, variabel-variabel dalam

penelitian, serta hasil penelitian yang telah dilakukan. Kerangka pemikiran dibuat

dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam memahami hubungan antar

variabel dan alur logika yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian terakhir

dalam bab ini berisi pengembangan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan

sebelumnya. Hipotesis merupakan pernyataan yang dirumuskan berdasarkan

landasan teori dan penelitian terdahulu.

Page 34: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

18

2.1. Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

Dalam sub-bab ini dibahas mengenai teori yang menjadi landasan dalam

melakukan penelitian. Teori yang digunakan adalah teori akuntansi positif. Teori

akuntansi positif menjelaskan pilihan akuntansi yang dilakukan suatu perusahaan

untuk menghindari munculnya berbagai konflik yang diakibatkan perbedaan

kepentingan di antara pihak.

2.1.1. Hipotesis biaya politik

Teori ini dikembangkan oleh Watt dan Zimmerman (1978), Watts dan

Zimmerman (1978) dengan memperkenalkan paradigma Teori Akuntansi Positif.

Teori Akuntansi Positif memandang perusahaan sebagai “nexus of contract”

dengan biaya kontrak yang lebih besar daripada nol. Dalam pandangan “nexus of

contract", perusahaan dianggap merupakan kumpulan perjanjian atau kontrak

antara perusahaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

seperti kreditor, pegawai, pemilik modal, pemasok, pemerintah dan pihak-pihak

lainnya. Dari sinilah kemudian muncul berbagai konflik yang diakibatkan

perbedaan kepentingan di antara pihak.

Teori Akuntansi Positif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

“Hipotesis Biaya Politik”. Hipotesis biaya politik muncul akibat timbulnya

fenomena bahwa perusahaan-perusahaan besar dengan pangsa pasar dan laba yang

sangat besar akan mendapat perhatian publik yang besar pula. Perusahaan seperti

ini biasanya dituntut memenuhi standar kinerja operasi dan kinerja lingkungan

yang tinggi. Perusahaan seperti ini rentan terhadap kenaikan pajak dan pungutan

lain (Ghofar, 2003)

Page 35: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

19

Relevansinya dengan penelitian ini yaitu perusahaan yang memiliki nilai

kontrak yang besar mempunyai keuntungan yang besar, hal itu harus sebanding

dengan timbal baliknya terhadap publik agar tidak menjadi sumber perhatian

ataupun mendapat protes dari publik maupun pemerintah atas keuntungan yang

diperoleh perusahaan (Fajarini SW, 2009). Perusahaan yang memiliki nilai

kontrak yang besar akan lebih diawasi oleh pemerintah maupun media baik

langsung maupun tidak langsung. Pengawasan dari pemerintah dilakukan oleh

SKK Migas, KPPU dan lembaga lainnya. Pengendalian dan pengawasan

dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu saat awal akan terjadinya biaya (pre audit);

saat eksekusi biaya dan pelaksanaan pekerjaan (current audit); dan terakhir,

setelah biaya terjadi dan pekerjaan selesai dilakukan (post audit). Pengawasan

dari pemerintah maupun media yang paling intens diarahkan kepada penyedia

barang/jasa dengan kontrak yang lebih besar (Mills et al., 2012). Adanya

pengawasan tersebut sangat mempengaruhi perilaku penyedia barang/jasa.

Perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar dari pemerintah atas proyek

yang dimenangkan dari proses tender dan kegiatan yang dilakukan perusahaan

dalam hal pengadaan barang dan jasa terkait dengan kepentingan publik, serta

besarnya pendapatan yang berasal dari kontrak akan menjadikan perusahaan akan

bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku agar tidak kehilangan kontrak dari

pemerintah yang merupakan sumber pendapatannya. Hal tersebut mendorong

sensitifitas perusahaan dalam pengeluaran biaya yang harus ditanggung oleh

perusahaan yaitu beban pajak oleh karena itu perusahaan bersedia menanggung

biaya politik yang merupakan kewajibannya berupa pembayaran pajak yang lebih

Page 36: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

20

besar sesuai dengan besarnya pendapatan yang diperoleh dibanding perusahaan

yang lain. Oleh karena itu perusahaan akan mengeluarkan biaya pajak yang lebih

sebagai alokasi dari biaya politik perusahaan.

2.1.2 Biaya Politik

Biaya yang ditanggung oleh perusahaan yang memilih metode akuntansi

lebih konservatif untuk menghindari pengawasan atau mengurangi pengawasan

dikenal dengan sebutan biaya politik (Mills, et al., 2010). Menurut Mills, et al.

(2012) biaya politik adalah pembayaran pajak kepada pemerintah oleh penyedia

barang/jasa yang didasarkan dengan menggunakan tarif pajak efektif yang

berlaku. Hasil penelitian Mills, et al. (2012) menunjukkan bahwa tingginya

sensitivitas politik mempengaruhi sebuah perusahaan penyedia barang/jasa untuk

membayar pajak yang lebih besar dari perusahaan penyedia barang/jasa yang lain.

2.1.3. Sensitivitas Politik

Mills, et al. (2012) berpendapat bahwa sensitivitas politik adalah sebagai

pengaruh gabungan dari memiliki nilai kontrak dari pemerintah yang cukup besar

untuk menarik pengawasan pemerintah dan cukup penting bagi perusahaan untuk

memotivasi perubahan perilaku. Sensitivitas politik ditinjau dengan dua tinjauan

yaitu ditinjau dari visibilitas tinggi (Variabel dummy, 1 jika jumlah visibilitas

kontrak (Nilai kontrak dari pemerintah, dalam jutaan rupiah)) masuk 10 %

tertinggi dari visibilitas kontrak semua perusahaan tahun tersebut, dan 0

sebaliknya, dan ditinjau dari pentingnya kontrak (Rasio nilai kontrak dari

pemerintah yang diperoleh perusahaan terhadap total pendapatan perusahaan).

Page 37: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

21

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam subbab ini dijelaskan beberapa penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya mengenai sensitivitas politik dan biaya politik. Beberapa penelitian

tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Watts dan Zimmerman (1978)

dalam Mills, et al. (2012) melakukan penelitian mengenai hipotesis biaya politik

pada pengaturan kontraktor pemerintah yang menguji apakah kontraktor

menanggung biaya politik yang berkaitan dengan pajak untuk melindungi

pendapatan kontrak. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak mempertimbangkan

bagaimana peran pemerintah sebagai konsumen utama atas barang dan jasa.

Perusahaan kontraktor yang tunduk pada pengawasan dari pemerintah sering

mengambil tindakkan untuk membelokkan atau mendahului tindakan potensial

negatif yang berasal dari pemerintah yang dapat meningkatkan biaya politik. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan secara sukarela membayar pajak

atau membuat pelaporan keuangan yang memilih menghindari penambahan pajak

dan tindakan negatif dari pemerintah.

Zimmerman (1983) dalam Mills, et al. (2012) melakukan penelitian

mengenai pengaruh antara ukuran, kuasa penuh pengawasan pemerintah dan

tingkat pajak yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan-

perusahaan terbesar terutama di industri minyak dan gas serta manufaktur

dikenakan biaya politik yang berhubungan dengan pajak lebih tinggi

dibandingkan perusahaan lain.

Mills, et al. (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh antara

pengawasan politik yang diukur dengan ukuran kontrak dan pentingnya kontrak

Page 38: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

22

terhadap penghindaran pajak. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sensitivitas

perusahaan dari pengawasan politik memiliki pengaruh negatif terhadap

penghindaran pajak.

Penelitian serupa yang telah diteliti di Indonesia adalah penelitian Muliati,

Ni Ketut (2011) dimana penelitian tersebut memberikan bukti bahwa ukuran

perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba. Ukuran

perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya

perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: log total aktiva, log total penjualan

kapitalisasi pasar. Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk

melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil, karena

perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar

meskipun memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik muncul dikarenakan

profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan

konsumen. Oleh karena itu perusahaan lebih mendapat tekanan yang lebih kuat

untuk menyajikan pelaporan keuangan yang kredibel (Muliati, Ni Ketut. 2011).

Penelitian ini mengacu pada penelitian dari Mills, et al. (2012) yang

meneliti pengaruh sensitivitas politik terhadap biaya politik. Sensitivitas politik

sebagai variabel independen, daya tawar kontraktor sebagai variabel moderator,

dan biaya politik sebagai variabel dependen. Sensitivitas politik adalah pengaruh

gabungan karena perusahaan memiliki kontrak perusahaan yang cukup besar

untuk menarik pengawasan pemerintah dan cukup penting bagi perusahaan

sehingga mampu memotivasi perubahan perilaku. Secara keseluruhan hasil

penelitian menunjukkan bahwa sensitivitas politik berpengaruh positif dan

Page 39: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

23

signifikan terhadap biaya politik, perusahaan penyedia barang/jasa yang memiliki

sensitivitas politik yang tinggi akan mengeluarkan biaya politik yang lebih besar

dibanding perusahaan lain.

Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Mills, et al.,

(2012). Namun demikian, terdapat beberapa hal yang membedakan penelitian ini

dengan yang sebelumnya, penelitian tersebut melakukan penelitian dengan

memasukkan variabel moderator yaitu daya tawar kontraktor, R&D dan iklan.

Akan tetapi, variabel daya tawar kontraktor, R&D, dan iklan tersebut dihilangkan

dari penelitian ini dikarenakan terbatasnya ketersediaan data yang tersedia di

Indonesia untuk mendukung dalam pengukuran variabel tersebut. Perbedaan

mendasar dari penelitian sebelumnya yaitu perbedaan dari subjek penelitian,

jumlah sampel, waktu dan lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan

mengambil sampel dari penyedia barang/jasa yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang memiliki kontrak dengan instansi pemerintah dengan

menggunakan data tahun 2013.

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu

Peneliti dan

Tahun

Periode

Penelitian

Variabel dan Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

Mills et al.

(2012)

Periode

Penelitian:

2012

Variabel dependen :

biaya politik

Variabel independen :

sensitivitas politik

Variabel moderat :

daya tawar kontraktor

Teknik analisis data:

Analisis Regresi

Berganda

Perusahaan yang

sensitif secara politis

akan membayar

pajak yang lebih

tinggi, tetapi daya

tawar perusahaan

akan mengurangi

biaya politik

tersebut.

Page 40: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

24

Watts dan

Zimmerman

(1978) dalam

Mills, et al.

(2012)

Periode

Penelitian:

1978

Perusahaan

kontraktor yang

tunduk pada

pengawasan dari

pemerintah sering

mengambil

tindakkan untuk

membelokkan atau

mendahului

tindakan potensial

negatif yang

berasal dari

pemerintah yang

dapat

meningkatkan

biaya politik.

Zimmerman

(1983) dalam

Mills, et al.

(2012)

Periode

Penelitian:

1983

Variabel dependen :

tingkat pajak yang

efektif

Variabel independen:

ukuran, dan kuasa

penuh pengawasan

pemerintah

Perusahaan-

perusahaan terbesar

terutama di industri

minyak dan gas serta

manufaktur

dikenakan biaya

politik yang

berhubungan dengan

pajak lebih tinggi

dibandingkan

dengan perusahaan

lain

Muliati, Ni

Ketut (2011)

Periode

Penelitian:

2011

Variabel dependen :

Manajemen laba

Variabel independen:

Asimetri informasi,

ukuran perusahaan

Teknik analisis data:

Analisi Regresi

Berganda

Asimetri informasi

berpengaruh positif

terhadap manajemen

laba, dan ukuran

perusahaan memiliki

hubungan negatif

dengan manajemen

Laba

Page 41: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

25

Mills, et al.

(2010)

Periode

Penelitian :

2010

Variabel independen :

pengawasan politik

Variabel dependen:

penghindaran pajak

Variabel moderat :

kekuatan politik

Teknik analisis data:

Analisis Regresi

Berganda

Pengawasan politik

atas ukuran kontrak

dan pentingnya

kontrak berpengaruh

negatif terhadap

penghindaran pajak.

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Alur hubungan logis antar variabel penelitian akan dijelaskan dan

digambarkan dalam sub-bab kerangka pemikiran ini. Gambar yang disajikan dapat

membantu untuk memahami hubungan antar variabel serta mengetahui ekspektasi

koefisien dari variabel independen.

Berdasaran pada teori akuntansi positif yaitu hipotesis biaya politik

mengasumsikan bahwa perusahaan akan cenderung untuk menggunakan berbagai

metode akuntansi sehingga perusahaan tidak menarik perhatian pemerintah

ataupun media yang akan mengawasi perusahaan yang memiliki keuntungan yang

tinggi dalam industri yaitu dengan cara membayarkan biaya politik perusahaan.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh

sensitivitas politik terhadap biaya politik berupa pembayaran pajak yang harus

ditanggung oleh perusahaan. Sensitivitas politik penyedia barang/jasa muncul dari

transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak pemerintah,

perusahaan-perusahaan yang bergantung pada kontrak pemerintah akan

Page 42: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

26

mengeluarkan biaya politik yaitu biaya yang terkait pajak untuk melindungi

pendapatan yang berasal dari kontrak dalam hal ini yaitu mempertahankan

kontrak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan agar tidak

diberhentikan ataupun dialihkan kepada perusahaan lainnya (Mills, et al., 2012).

Sensitivitas politik adalah pengaruh gabungan dari memiliki kontrak

perusahaan yang cukup besar untuk menarik pengawasan pemerintah dan cukup

penting bagi perusahaan untuk memotivasi perubahan perilaku dalam

mengeluarkan biaya politik berupa pembayaran pajak kepada pemerintah.

Pembayaran pajak kepada pemerintah tidak dapat diamati secara terbuka, maka

digunakan tarif pajak efektif yang berlaku bagi penyedia barang/jasa.

Sesuai dengan penelitian Mills, et al. (2012) yang menjadi acuan utama

dalam penelitian ini, penyedia barang/jasa terutama yang memiliki kontrak cukup

besar dari pemerintah termotivasi perilakunya untuk mengeluarkan biaya pajak

sesuai dengan kewajiban sebagaimana mestinya, perilaku penyedia barang/jasa

tersebut merupakan respon akuntansi perusahaan dengan adanya pengawasan dari

pemerintah perusahaan karena perusahaan yang memiliki nilai kontrak besar

menjadi subyek pemeriksaan (pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan

masyarakat umum/general public) .

Pentingnya kontrak dari pemerintah dalam hal ini cukup tingginya

proporsi pendapatan yang diterima perusahaan dari pemerintah dibanding seluruh

pendapatan yang diterimanya menjadikan perusahaan akan mengeluarkan biaya

politik yaitu biaya pajak yang lebih besar sesuai dengan besarnya pendapatan

yang diperoleh perusahaan sebagai bentuk kepatuhan atas kewajiban

Page 43: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

27

perpajakannya kepada pemerintah. Dua hal tersebut akan mendorong perusahaan

menjadi lebih sensitif terhadap pembayaran pajaknya.

Terdapat tiga jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

variabel dependen, variabel independen, dan variabel kontrol. Sensitivitas politik

merupakan variabel independen yang mempengaruhi biaya politik sebagai

variabel dependen. Ukuran perusahaan (Size), Profitabilitas (ROA), leverage,

intensitas modal, intensitas persediaan merupakan variabel kontrol yang berfungsi

untuk mengendalikan agar hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Mills, et al. (2012)

Variabel Independen Variabel Dependen

Sensitivitas Politik Biaya Politik

H1(+)

Variabel Kontrol

Ukuran perusahaan (SIZE)

Profitabilitas (ROA)

Leverage

Intensitas modal

Intensitas persediaan

Page 44: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

28

2.4 Hipotesis

2.4.1. Pengaruh Sensitivitas Politik Terhadap Biaya Politik

Berdasaran pada teori akuntansi positif yaitu hipotesis biaya politik

mengasumsikan bahwa perusahaan akan cenderung untuk menggunakan berbagai

metode akuntansi sehingga perusahaan tidak menarik perhatian pemerintah

ataupun media yang akan mengawasi perusahaan yang memiliki keuntungan yang

tinggi dalam industri.

Transaksi bisnis yang dilakukan penyedia barang/jasa dengan pemerintah

menjadikan penyedia barang/jasa akan terlibat dalam suatu proses politik dimana

proses politik dipandang sebagai sebuah persaingan dalam transfer kekayaan

(Watt dan Zimmerman 1986 dalam Mills, et al., 2012). Transfer antara

perusahaan dan pemerintah dapat bersifat negatif (misalnya, membayar pajak) dan

juga dapat bersifat positif (misalnya, menerima subsidi atau penerimaan dari

pemerintah lainnya). Selama proses politik tersebut penyedia barang/jasa akan

memenuhi kewajibannya terhadap pemerintah sebagai upaya dalam mendapatkan

atau mempertahankan transfer kekayaan positif atau mengurangi transfer

kekayaan negatif. Oleh karena itu, perusahaan akan patuh terhadap pengawasan

dari pemerintah dan bersedia menanggung biaya-biaya yang seharusnya

dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses politik tersebut diantaranya yaitu beban

pajak (Mills et al., 2010). Pemerintah menggunakan pajak untuk melaksanakan

pembangunan nasional dalam rangka mencapai kesejahteraan umum di berbagai

sektor kehidupan. Perusahaan sebagai salah satu subjek pajak yang memberikan

kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak negara. Pajak bagi perusahaan

Page 45: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

29

merupakan beban yang dapat mengurangi laba perusahaan, sedangkan pajak bagi

negara merupakan pendapatan yang akan digunakan untuk mendanai

penyelenggaraan pemerintahan. Perbedaan kepentingan inilah yang menyebabkan

perusahaan melakukan pengelolaan biaya politik berupa beban pajak yang harus

ditangggung oleh perusahaan agar tidak memberatkan perusahaan (Adelina, 2012

dalam Darmawan dan Sukartha, 2014).

Biaya yang ditanggung oleh perusahaan yang memilih metode akuntansi

lebih konservatif untuk menghindari pengawasan atau mengurangi pengawasan

dikenal dengan sebutan "biaya politik”. Biaya politik mencakup semua biaya

(transfer kekayaan) yang harus ditanggung oleh perusahaan terkait dengan

tindakan-tindakan antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tarif, tuntutan

buruh dan lain sebagainya.

Menurut Mills, et al. (2012) definisi biaya politik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pembayaran pajak kepada pemerintah yang didasarkan

dengan menggunakan tarif pajak efektif yang berlaku. Jika dikaitkan dengan biaya

politik, perusahaan yang memiliki nilai kontrak besar menjadi subyek

pemeriksaan (pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat

umum/general public) sehingga perusahaan akan membayar pajak sesuai dengan

besaran yang dikenakan untuk menghindari pengawasan berlebih dari pemerintah

atau mengurangi pengawasan dari pemerintah yang dapat mengakibatkan adanya

pajak tambahan yang dikenakan kepada perusahaan maupun tindakan lain

pemerintah melalui peraturan yang ada yang dapat berdampak negatif bagi

Page 46: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

30

perusahaan terutama penghentian kontrak apabila perusahaan tidak mengeluarkan

biaya politiknya.

Besarnya proporsi pendapatan yang diperoleh dari kontrak pemerintah

dibandingkan dengan seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan membuat

pendapatan kontrak dari pemerintah tersebut menjadi sangat penting bagi

perusahaan. Berdasarkan penelitian Mills, et al (2012), suatu pendapatan dari

kontrak pemerintah dapat dikatakan penting apabila persentase pendapatan yang

diperoleh perusahaan dari kontrak pemerintah dibandingkan dengan seluruh

pendapatan yang diperoleh sebesar lebih dari 15 % (persen). Perusahaan penyedia

barang/jasa akan berusaha mempertahankan kontrak tersebut dikarenakan apabila

perusahaan kehilangan pendapatan dari kontrak pemerintah karena adanya

pembatalan kontrak yang disebabkan oleh ketidakpatuhan perusahaan dalam

menjalankan kewajibannya yaitu salah satunya pembayaran pajak, pembatalan

kontrak tersebut akan mengganggu keberlangsungan usaha dan sangat merugikan

perusahaan karena perusahaan akan kehilangan sebagian besar pendapatannya.

Oleh karena itu, perusahaan bersedia mengeluarkan biaya politik supaya

perusahaan tidak kehilangan pendapatan yang berasal dari kontrak dengan

pemerintah (Mills et al., 2012).

Menurut penelitian Muliati, Ni Ketut (2011), ukuran perusahaan memiliki

hubungan negatif dengan manajemen laba. Perusahaan yang lebih besar kurang

memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-

perusahaan kecil, karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang

saham dan pihak luar meskipun memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik

Page 47: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

31

muncul dikarenakan profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian

media dan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan lebih mendapat tekanan yang

lebih kuat untuk menyajikan pelaporan keuangan yang kredibel.

Sensitivitas politik penyedia barang/jasa muncul dari transaksi bisnis yang

dilakukan oleh penyedia barang/jasa dengan pihak pemerintah, kontraktor yang

bergantung pada kontrak pemerintah akan mengeluarkan biaya politik yaitu beban

pajak untuk mempertahankan pendapatan yang diperoleh dari kontrak pemerintah

(Mills et al., 2012). Sensitivitas politik adalah efek gabungan karena perusahaan

memiliki kontrak perusahaan yang cukup besar untuk menarik pengawasan

pemerintah dan cukup penting bagi perusahaan sehingga mampu memotivasi

perubahan perilaku.

Perilaku penyedia barang/jasa akan sangat dipengaruhi dengan adanya

pengawasan baik langsung maupun tidak langsung. Pengawasan bisa berasal dari

pemerintah maupun media yang menunjukkan pengawasan yang paling intens

diarahkan kepada perusahaan penyedia barang/jasa dengan kontrak yang lebih

besar (Mills et al., 2012). Hal tersebut mendorong sensitivitas perusahaan dalam

pengeluaran biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yaitu beban pajak.

Oleh karena itu perusahaan bersedia menanggung biaya politik yang merupakan

kewajibannya berupa pembayaran pajak yang lebih besar sesuai dengan besarnya

pendapatan yang diperoleh dibanding perusahaan yang lain.

Berdasarkan tujuan penelitian, rumusan masalah yang telah diuraikan, dan

kerangka pemikiran teoritis dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H : Sensitivitas politik berpengaruh positif terhadap biaya politik

Page 48: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian berisi penjelasan mengenai bagaimana penelitian

akan dilakukan secara operasional. Pada bab ini terdapat beberapa bagian yaitu

variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis

dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis.

Pada bagian pertama, akan dijelaskan mengenai definisi variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, dijelaskan juga cara pengukuran

variabel tersebut secara lebih operasional. Populasi dan sampel berisi uraian

mengenai anggota populasi, kriteria dan jumlah sampel yang akan diambil, serta

metode pengambilan sampel untuk penelitian. Jenis dan sumber data berisi

pembahasan mengenai jenis data dari variabel dan sumber dari data penelitian.

Jenis data variabel yang dugunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder.

Dalam bagian metode pengumpulan data dijelaskan metode pengambilan data

penelitian yang digunakan. Metode pengambilan data dilakukan dengan

menggunakan metode dokumenter. Selanjutnya, di bagian akhir bab ini dibahas

mengenai teknik analisis dan mekanisme penggunaanya, termasuk di dalamnya

hal-hal yang berkaitan dengan deskripsi, alasan penggunaan alat analisis, serta

pengujian asumsi dari teknik analisis tersebut.

Page 49: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

33

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Biaya

Politik pada penyedia barang/jasa yang terdaftar di BEI dan memiliki

kontrak dengan pemerintah tahun 2013.

2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Sensitivitas Politik pada penyedia barang/jasa yang terdaftar di BEI

dan memiliki kontrak dengan pemerintah tahun 2013.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran

Perusahaan (SIZE), Profitabilitas (ROA), Leverage, Intensitas Modal,

dan Intensitas Persediaan pada penyedia barang/jasa yang terdaftar di

BEI dan memiliki kontrak dengan pemerintah tahun 2013.

3.1.1 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah biaya politik. Menurut

Mills, et al. (2012) biaya politik didefinisikan sebagai pembayaran pajak kepada

pemerintah yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa yang didasarkan dengan

menggunakan tarif pajak efektif yang berlaku. Oleh karena itu, untuk mengetahui

pembayaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2013 dalam

penelitian ini digunakan beban pajak kini (current tax) karena pajak kini

merupakan jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak (WP) dalam tahun

Page 50: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

34

berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak penghasilan dikalikan dengan laba

fiscal, yaitu laba akuntansi yang telah dikoreksi agar sesuai dengan ketentuan

perpajakan. ED PSAK No. 46 (Revisi 2010) menjelaskan definisi pajak kini yaitu

jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba kena pajak (rugi

pajak) untuk satu periode. Beban pajak kini tersebut dibandingkan dengan laba

sebelum pajak sehingga dapat diketahui berapa persentase biaya pajak yang harus

ditanggung oleh perusahaan atas pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan pada

tahun berjalan yaitu tahun 2013.

Biaya politik dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

Penelitian ini menggunakan rasio beban pajak kini terhadap laba sebelum

pajak tahun 2013 untuk mengukur biaya politik. Pengukuran ini berdasarkan

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Mills, et al. (2012).

3.1.2 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah sensitivitas politik.

Variabel sensitivitas politik diukur dengan menggunakan dua tinjauan, yaitu

sensitivitas politik yang ditinjau dari : (1) VisTing (visibilitas tinggi) merupakan

variabel dummy, 1 jika visibilitas kontrak (nilai kontrak dari pemerintah yang

diperoleh perusahaan, dalam jutaan rupiah) pada tahun 2013 masuk 10 % tertinggi

dari visibilitas kontrak semua perusahaan tahun tersebut, dan 0 untuk sebaliknya.

(2) PenKon (pentingnya kontrak), diukur menggunakan rasio nilai kontrak dari

Page 51: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

35

pemerintah yang diperoleh perusahaan (dalam jutaan rupiah) terhadap total

pendapatan perusahaan).

Menurut Mills, et al. (2012), sensitivitas politik didefinisikan sebagai

pengaruh gabungan dari memiliki nilai kontrak dari pemerintah yang cukup besar

untuk menarik pengawasan pemerintah dan cukup penting bagi perusahaan untuk

memotivasi perubahan perilaku.

Motivasi perubahan perilaku dalam membayar pajak tersebut dikarenakan

pengawasan dari pemerintah maupun media yang paling intens diarahkan kepada

penyedia barang/jasa dengan kontrak yang lebih besar (Mills, et al., 2012). Oleh

karena itu perusahaan akan dikenakan biaya politik yang lebih tinggi dan

penyedia barang/jasa juga bersedia menanggung biaya politik berupa kewajiban

pajak yang lebih besar dibanding perusahaan yang lain karena perusahaan

mencoba untuk mengurangi pengawasan dari pemerintah. Apabila perusahaan

memiliki nilai kontrak pemerintah yang sangat penting bagi perusahaan untuk

dipertahankan maka perusahaan akan membayar pajak sesuai dengan kewajiban

yang semestinya. Oleh karena semakin tinggi sensitivitas politik perusahaan maka

akan berpengaruh positif terhadap biaya politik yang dikeluarkan oleh perusahaan.

3.1.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol yang terdapat dalam penelitian ini adalah ukuran

perusahaan (SIZE), profitabilitas (ROA), leverage, intensitas modal, dan intensitas

persediaan. Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana besar kecilnya

perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai

cara, antara lain: log total aktiva, log total penjualan kapitalisasi pasar. Ukuran

Page 52: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

36

perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan

yang nampak dalam nilai total aset perusahaan pada neraca akhir tahun, yang

diukur dengan logaritma natural dari total aset, dilambangkan dengan SIZE.

Profitabilitas perusahaan didefinisikan sebagai ukuran seberapa besar laba

yang dapat diperoleh dari seluruh kekayaan (aktiva) yang dimiliki perusahaan,

dilambangkan dengan simbol ROA.

Leverage merupakan perbandingan antara seluruh hutang perusahaan, baik

hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan modal sendiri yang

dimiliki perusahaan, leverage digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan

utang terhadap total ekuitas yang dimiliki perusahaan atau dapat dikatakan

merupakan rasio yang menunjukkan besarnya utang yang dimiliki oleh

perusahaan untuk membiayai aktivitas operasinya, dilambangkan dengan simbol

LEV. Leverage diukur dengan menggunakan rasio liabilitas terhadap ekuitas yang

diformulasikan dalam rumus :

Intensitas modal diukur dengan menggunakan rasio total aset tidak lancar

terhadap total aset, dilambangkan dengan simbol IntMod yang diformulasikan

sebagai berikut :

Page 53: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

37

Intensitas persediaan diukur dengan menggunakan rasio persediaan

terhadap total aset, dilambangkan dengan simbol IntPersed yang diformulasikan

sebagai berikut :

3.1.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Pengertian Indikator

Biaya

politik

(y)

Pembayaran pajak

kepada pemerintah yang

dikeluarkan oleh

penyedia barang/jasa

yang didasarkan dengan

menggunakan tarif pajak

efektif yang berlaku

Sumber : Mills, et al.

(2012)

Rasio beban pajak kini terhadap laba

sebelum pajak

Sumber : Mills, et al. (2012)

Sensitivitas

politik

(x)

Efek gabungan dari

memiliki nilai kontrak

dari pemerintah yang

cukup besar untuk

menarik pengawasan

pemerintah dan cukup

penting bagi perusahaan

1. Visibilitas tinggi (variabel

dummy, 1 jika visibilitas kontrak

(nilai kontrak dari pemerintah yang

diperoleh perusahaan, dalam jutaan

rupiah) masuk 10 % tertinggi dari

visibilitas kontrak semua perusahaan

tahun tersebut, dan 0 sebaliknya.

Page 54: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

38

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang tidak seluruhnya diobservasi

tetapi merupakan objek penelitian. Selain itu, populasi juga merupakan

keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yang

sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan penyedia

barang/jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013.

3.2.2 Sampel

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak

90 perusahaan dengan data tahun 2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan

melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan

sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive sampling

adalah pemilihan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan

kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan penyedia barang/jasa yang terdaftar di BEI tahun 2013 untuk

seluruh sektor industri kecuali sektor pertanian dan sektor keuangan.

2. Perusahaan yang memiliki kontrak dari pemerintah tahun 2013.

untuk memotivasi

perubahan perilaku

Sumber : Mills, et al.

(2012)

2. Pentingnya kontrak (rasio nilai

kontrak dari pemerintah yang

diperoleh perusahaan terhadap

total pendapatan perusahaan).

Sumber : Mills, et al. (2012)

Page 55: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

39

3. Perusahaan dengan nilai laba sebelum pajak yang positif tahun 2013.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan adalah

90 perusahan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang diperoleh dari website perusahaan maupun pihak ketiga seperti Bursa

Efek Indonesia (BEI). Data tersebut berupa laporan keuangan auditan yang telah

dipublikasikan perusahaan. Data sekunder diperoleh melalui beberapa sumber,

yaitu :

1. Situs website perusahaan,

2. http://www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh melalui website

perusahaan maupun website Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan metode dokumenter. Data-data perusahaan yang

berkaitan dengan penelitian dikumpulkan berdasarkan data empiris dan dokumen-

dokumen yang dimiliki perusahaan, dalam hal ini laporan keuangan. Data dalam

penelitian juga dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka.

Landasan teori diperoleh dengan mengkaji berbagai literatur pustaka yang

relevan, seperti buku, jurnal, serta sumber yang lain.

Page 56: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

40

3.5 Metode Analisis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan metode analisis regresi linear

sederhana. Sebelum analisis regresi digunakan, perlu dilakukan analisis statistik

deskriptif dan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Analisis deskriptif dilakukan

untuk mengetahui gambaran variabel secara umum, seperti rata-rata, persebaran

data, standar deviasi, dan nilai tengah data. Uji asumsi klasik merupakan

persyaratan yang harus dipenuhi sebelum data dianalisis dengan menggunakan

metode regresi.

3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk

menggambarkan karakteristik data penelitian secara umum. Analisis ini bertujuan

untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu data agar data mudah

dipahami (Ghozali, 2011). Analisis deskriptif yang dilakukan atas data penelitian

diantaranya adalah frekuensi, rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai

minimum.

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu

model penelitian agar dapat dioperasikan dengan menggunakan analisis regresi.

Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

sederhana karena variabel independen dalam penelitian ini terdiri hanya satu

variabel maka uji asumsi klasik yang perlu dilakukan adalah uji normalitas.

Page 57: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

41

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau

tidak, maka dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,

2011).

a. Analisis Grafik

Salah satu cara yang digunakan untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram dan membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati normal. Namun melihat grafik histogram saja dapat

menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat

digunakan untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat normal

probability plot yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot

adalah sebagai berikut:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 58: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

42

b. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan karena secara visual

kelihatan normal namun secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan

disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik melalui Kolmogorov-Smirnov

test(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Ho = Data residual berdistribusi normal

Ha = Data residual tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:

1. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho ditolak,

yang berarti data terdistribusi tidak normal.

2. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka Ho

diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

3.5.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk memprediksi pengaruh

satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat (Ghozali, 2011). Analisis regresi

linear sederhana ini digunakan sebagai metode analisis karena dapat mengukur

tingkat pengaruh variabel sensitivitas politik terhadap biaya politik, serta sifat

hubungan variabel apakah positif atau negatif terhadap biaya politik.

Mengingat penelitian ini menggunakan 1 variabel bebas, dan 1 variabel

terikat, maka persamaan regresinya sebagai berikut :

Yi,t = α + β1 X1 i,t+ ßk Xk i,t + e

Page 59: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

43

Keterangan :

Y i,t = Biaya politik perusahaan i yang terjadi pada tahun t

α = Konstanta

β1 = Koefisien arah regresi variabel sensitivitas politik

X1 i,t = Sensitivitas politik perusahaan i yang terjadi pada tahun t

ßk = Koefisien arah regresi variabel kontrol

Xk i,t = Variabel kontrol perusahaan i yang terjadi pada tahun t

e = Standar error

3.5.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan terhadap satu model yang digunakan dalam

penelitian yaitu untuk menguji pengaruh sensitivitas politik terhadap biaya politik.

Beberapa langkah pengujian hipotesis yang akan dilakukan adalah uji nilai

koefisien determinasi, dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t).

3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya menyatakan seberapa baik suatu

model untuk menjelaskan variasi variabel dependennya (Ghozali, 2011). Nilai

R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa variabel independen semakin

baik kemampuannya dalam menjelaskan variabel dependen pada penelitian.

Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel

independen untuk menjelaskan variabel dependen pada penelitian. Kelemahan

mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimaksukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen, maka R2

pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

Page 60: ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS POLITIK TERHADAP BIAYA ...

44

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2

pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah

sebagai berikut:

a. Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1

b. Blia R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel

independen menjelaskan variabel dependen.

c. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara

variabel independen terhadap variable dependen.

3.5.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Uji statistik t dalam penelitian

dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien variabel independen dalam

memprediksi variabel dependen. Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam

menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2011). Tingkat signifikansi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 0,5 (α=5%). Penerimaan dan penolakan

hipotesis akan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikansi ( sig ) lebih besar dari 0,5 maka hipotesis ditolak.

b. Jika nilai signifikansi ( sig ) lebih kecil atau sama dengan 0,5 maka

hipotesis tidak dapat ditolak.