ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/961/1/UMI...
Transcript of ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/961/1/UMI...
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP
MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS
DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH
UMI WAHYU ANNISA
NIM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP
MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS
DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH
UMI WAHYU ANNISA
NIM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JL. Tentara Pelajar Telp. Fax. Kode Pos. Salatiga
http//www.salatiga.ac.ide-mail:[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Umi Wahyu Annisa
NIM :
Jurusan : Perbankan Syariah (S )
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi Dan Sikap Masyarakat
Muslim Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah
(Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, Agustus
Pembimbing
Taufikur Rahman, SE, M.Si
NIP.
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JL. Tentara Pelajar Telp. Fax. Kode Pos. Salatiga
http//www.salatiga.ac.ide-mail:[email protected]
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP
MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN
MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)
Disusun Oleh
UMI WAHYU ANNISA
NIM:
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Selasa,
tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana S Ekonomi.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si
Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, S.E., M.Si
Penguji I : Dr. Ahmad Mifdhol, Lc, M.Si
Penguji II : H. Abdul Aziz NP, S.Ag, M.M
Salatiga, September
Dekan
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Umi Wahyu Annisa
NIM :
Jurusan : S Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi Dan Sikap Masyarakat
Muslim Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah
(Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, Agustus
Yang menyatakan,
Umi Wahyu Annisa
NIM.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Apa yang ada di fikiranmu, itulah yang akan terjadi di dunia nyata.
Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke
pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup
menguasai dirinya dikala ia marah.
Ingatlah bahwa kesuksesan selalu disertai dengan kegagalan.
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan Skripsi
ini untuk:
IAIN Salatiga.
Kedua orang tuaku tercinta (Bpk. Muhyidin dan Ibu Zuriyah), terima
kasih karena telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang dengan
sepenuh hati, telah mendidik dan membimbing sejak kecil dengan
penuh kesabaran. Terima kasih untuk do‟a yang telah bapak dan ibu
panjatkan yang selalu mengiringi setiap langkahku. Tiada kata yang
dapat diuraikan selain kata TERIMA KASIH.
Adikku (Arizky dan Hafizh) yang selalu mengisi hari-hari dengan
canda tawa dan kasih sayang.
Ghani Alfath Fitrianto yang selalu mensupport dan selalu menemaniku.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Sang Pemilik Alam Semesta, atas
segala anugerah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya
mampu menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa kita lantunkan
kepada Baginda Rasulullah SAW pembawa kebenaran dan petunjuk, berkat
beliaulah kita dapat menikmati kehidupan yang penuh dengan cahaya
keselamatan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat syafaatnya kelak,
amiin.
Bahagia yang penulis rasakan, sungguh tidaklah bisa diungkapkan dengan
kata-kata. Atas rahmat, taufik, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI,
PREFERENSI DAN SIKAP MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS
DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)”.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terimakasih
dan penghargaan setinggi-tingginya, terutama kepada:
. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN.
. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
. Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Program
Sarjana Strata (S ) IAIN Salatiga.
. Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing atas semua waktu,
saran, bimbingan, serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi ini.
. Segenap Dosen Jurusan Perbankan Syariah atas semua ilmu yang telah
diberikan.
. Seluruh staf dan karyawan dibagian tata usaha Jurusan S Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan dorongan do‟a, moril dan
materil dan juga adik-adikku yang selalu memberikan dukungan.
vii
. Semua teman-teman PS-S angkatan terimakasih sudah menjadi bagian
hidup dari kalian dan sudah banyak membantu selama ini, semoga kita selalu
sukses.
. Keluarga Cemara (Bapak Toha, Ibu Hartini) dan teman-teman KKN Posko
Dusun Pamot, Kelurahan Noborejo ( Likha, Dita, Tyas, Umi, Aminah, Bayu,
Saiful) singkat kita dipertemukan tetapi selamanya kita akan menjadi sebuah
keluarga.
. Sahabat-sahabatku Afi, Likha, Denok, Alfi, Ela, Winta, Estha, Anggi, Fitri,
terimakasih telah menjadi bagian hidup dari kalian. Sukses selalu buat kita.
. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan dan bantuannya, terimakasih.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu, kritik, saran dan koreksi sangat bermanfaat dalam
menyempurnakan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi siapa saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih
lanjut lagi. Amin Yaa Rabbal „Alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL.....................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................
PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
ABSTRAK..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
xi
xii
xiii
A. Latar Belakang Masalah.........................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................
C. Tujuan Penelitian....................................................................
D. Kegunaan Penelitian...............................................................
E. Sistematika Penulisan.............................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka........................................................................
B. Kerangka Teori.......................................................................
C. Kerangka Penelitian................................................................
D. Hipotesis.................................................................................
ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian.......................................................................
B. Lokasi dan waktu penelitian..................................................
C. Populasi dan sampel...............................................................
D. Teknik pengumpulan data......................................................
E. Skala pengukuran...................................................................
F. Definisi konsep dan operasional...........................................
G. Instrumen Penelitian..............................................................
H. Uji Instrumen Penelitian........................................................
. Uji Validitas.....................................................................
. Uji Reliabilitas.................................................................
. Uji Asumsi Klasik............................................................
a. .Uji Multikolinearitas.................................................
b. Uji Heteroskedastisitas..............................................
c. Uji Normalitas............................................................
d. Uji Linearitas.............................................................
. Uji Statistik.....................................................................
a. Analisis Regresi Berganda........................................
b. Uji ttest (uji secara individu).......................................
c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak).................................
d. Uji R (Koefisien Determinasi).................................
I. Alat analisis............................................................................
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian....................................................
x
B. Identitas Responden..............................................................
. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................
. Profil Responden Berdasarkan Usia................................
. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.......
. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan........................
. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan....................
C. Analisis Data..........................................................................
. Uji Validitas......................................................................
. Uji Reliabilitas..................................................................
. Uji Asumsi Klasik.............................................................
a. Uji Multicollinearity..................................................
b. Uji Heteroscedasticity................................................
c. Uji Normalitas............................................................
d. Uji Linearitas.............................................................
. Uji Statistik.......................................................................
a. Analisis Regresi Berganda.........................................
b. Uji ttes (uji secara individu atau parsial).....................
c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)..................................
d. Uji R (Koefisien Determinasi).................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar . . Hubungan antar komponen sikap....................................
Gambar . . Model Penelitian ................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel . . Definisi Konsep dan Operasional .....................................................................
Tabel . . Jenis Kelamin Responden .................................................................................
Tabel . . Usia Responden .................................................................................................
Tabel . . Pendidikan Terakhir ..........................................................................................
Tabel . . Pekerjaan Responden ........................................................................................
Tabel . . Penghasilan .......................................................................................................
Tabel . . Hasil Uji Validitas .............................................................................................
Tabel . . Hasil Uji Reliabilitas .........................................................................................
Tabel . . Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama .................................
Tabel . . Perbandingan r dan R
.............................................................................................................................
Tabel . . Hasil Uji Heteroscedasticity ...........................................................................
Tabel . . Hasil Uji Normalitas .......................................................................................
Tabel . . Hasil Uji Linieritas ..........................................................................................
Tabel . . Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ..............................................................
Tabel . . Hasil Uji T test ................................................................................................
Tabel . . Hasil Uji F test ................................................................................................
Tabel . . Hasil Uji R ......................................................................................................................................................
xiii
ABSTRAK
Annisa, Umi Wahyu. . Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi dan Sikap
Masyarakat Muslim Terhadap Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi
Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang). Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S , Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, SE.,
M.Si.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis persepsi(X ), preferensi(X ) dan sikap(X )
masyarakat muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah(Y),
metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik penyebaran
kuesioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat
Muslim Kecamatan Mungkid yang berjumlah . orang. Sampel yang
digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini sejumlah responden. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling.
Hasil uji ttest menunjukkan bahwa variabel persepsi tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah, variabel preferensi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian jasa
perbankan syariah, dan variabel sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah. Hasil uji Ftest menunjukkan bahwa persepsi,
preferensi dan sikap secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah.
Kata Kunci: Persepsi, Preferensi, Sikap, Keputusan Pembelian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Munculnya Perbankan Syariah di Indonesia merupakan suatu
perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem
perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan atau
keuangan yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah.
Masyarakat yang berasal dari berbagai ras, suku dan bahkan berbagai
agama, mereka memilih bank syariah karena mereka menilai bahwa bank
syariah dapat menjadi penunjang ekonomi yang handal dan beroperasi
secara sehat. Hal ini dikarenakan terdapat misi kebersamaan antara
nasabah dan bank. Selain itu, bank syariah dapat berjalan berdampingan
dengan bank konvensional yang terlebih dahulu sudah berdiri, karena bank
syariah tidak bersifat eksklusif hanya untuk umat muslim saja, namun
tidak ada larangan juga bagi umat non-muslim untuk menggunakan jasa
bank ini (Maysaroh, : )
Menurut Mulyani ( : ) “Perbankan Syariah merupakan lembaga
keuangan yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang
berkaitan dengan pelarangan praktik riba, kegiatan yang bersifat
spekulatif, ketidakpasatian (qharar) dan kegiatan lain yang bertentangan
dengan syari’at Islam”.
Kehadiran perbankan syariah di Indonesia, menjadi pusat perhatian
masyarakat, dan telah membawa dampak positif dalam khasanah
perbankan di Indonesia. Dengan keberadan perbankan syariah ini dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu memberikan pelayanan jasa
perbankan atau lembaga keuangan yang bersih dari riba serta menjadi
institusi yang lebih baik. Jasa perbankan telah membantu dalam
mempermudah pertukaran dan membantu pembentukan modal bagi
masyarakat (Istiqomah, : ).
Dewasa ini perbankan syariah di Indonesia berkembang sangat pesat,
hal ini terbukti dengan munculnya bank syariah di setiap daerah, bahkan
bank konvensional juga banyak yang melakukan konversi ke bank syariah.
Kondisi ini menimbulkan persaingan antar bank yang semakin ketat,
sehingga harus diimbangi dengan strategi pemasaran yang kuat untuk
menarik minat calon nasabah menabung di bank syariah.
Seringkali kita memaknai menabung dengan menyimpan sebagian
penghasilan secara berangsur-angsur untuk menanggulangi kebutuhan di
masa mendatang. Dalam Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya
untuk memantapkan keseimbangan antara berbelanja dan menyimpan,
dituntut untuk bersikap ekonomis atau seimbang dalam cara mengatur
perbelanjaan kita. Dengan demikian, harta yang ada tidak boleh
dibelanjakan dengan cara yang berlebihan dan boros.
Dari pernyataan di atas menekankan pentingnya menabung bagi kaum
muslim, terlebih lagi jika kita menimbang-nimbang manfaat dari
menabung banyak sekali manfaat yang kita dapat rasakan, diantaranya:
kita dapat membiasakan hidup hemat, membiasakan hidup berencana,
mempersiapkan biaya pendidikan untuk masa depan, dan menyiapkan
biaya yang tidak terduga.
Keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan
harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila
seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli,
dan kemudian dia memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat
suatu keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam
hidupnya. Hanya saja keputusan yang diambil kadang-kadang tanpa
mereka sadari. Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicarinya,
sebetulnya dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus
melakukan pemecahan masalah (Prasetijo dan Ihalauw, : ).
Mengenali perilaku konsumen tidaklah mudah, kadang mereka terus
terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula
mereka bertindak sebaliknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi
mereka secara lebih mendalam, sehingga mereka sering pula bereaksi
untuk mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir sebelum
akhirnya melakukan keputusan pembelian. Untuk itu para pemasar perlu
mempelajari keinginan, persepsi, sikap, preferensi, dan perilakunya dalam
berbelanja (Setiadi, : ).
Kotler dan Amstrong dalam Simamora ( : ) menyatakan bahwa
seseorang yang termotivasi siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak
akan dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi
motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak
secara berbeda karena persepsi mereka terhadap situasi itu berbeda.
Persepsi adalah proses dimana individu memilih, merumuskan, dan
menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia.
Menurut Simamora ( : ) secara formal, persepsi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses, dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuti ke dalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh.
Penelitian-penelitian yang meneliti tentang persepsi telah dilakukan
oleh peneliti terdahulu, antara lain Amijaya ( ), Sari ( ),
Tambunan ( ). Penelitian-penelitian tersebut meneliti tentang persepsi
terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Artinya apabila persepsi terhadap bank syariah baik, maka
keputusan pembelian terhadap suatu produk perbankan syariah juga akan
meningkat. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setiasih ( )
menunjukkan hasil yang berbeda, yakni persepsi berpengaruh negatif
terhadap keputusan penggunaan produk bank syariah. Artinya, ketika
persepsi konsumen meningkat, maka keputusan penggunaan produk
perbankan syariah mengalami penurunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen selain
persepsi, yaitu preferensi. Dalam menentukan keputusan, konsumen
dihadapkan pada berbagai pilihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
preferensi adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang
lain; prioritas; pilihan; kecenderungan; kesukaan. Menurut Kotler ( )
dalam Simamora ( : ) mengatakan bahwa konsumen memproses
informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir.
Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen
akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya mengevaluasi atribut
produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap
atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen
mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek.
Penelitian yang meneliti tentang preferensi terhadap keputusan
pembelian telah diteliti oleh Mustofa ( ), dan Maryati ( ). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa preferensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, apabila preferensi
terhadap suatu produk meningkat, maka keputusan pembelian juga akan
meningkat. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Noor ( )
menunjukkan hasil yang berbeda, yakni preferensi berpengaruh negatif
terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika preferensi meningkat, maka
keputusan pembelian mengalami penurunan.
Selain persepsi dan preferensi, sikap juga mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan. Sikap merupakan konsep paling penting
dalam studi perilaku konsumen. Setiap tahun manajer pemasaran
menghabiskan biaya yang besar untuk meneliti sikap konsumen terhadap
produk serta merek. Dengan mempengaruhi sikap konsumen, para
pemasar berharap dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
(Simamora, : ).
Setiap orang pernah membicarakan tentang sikap mereka terhadap
sesuatu dalam kehidupannya. Mereka menyatakan suka atau tidak suka
terhadap sesuatu, termasuk produk atau jasa yang mereka jumpai dalam
kehidupan mereka sebagai konsumen. Pemasar sangat berkepentingan
terhadap sikap konsumen terhadap produknya, karena sikap yang positif
akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang
bersangkutan, tetapi rekomendasi kepada teman-teman maupun
keluarganya juga akan membuahkan pembelian yang menguntungkan
pemasar (Prasetijo dan Ihalauw, : ).
Penelitian yang meneliti tentang sikap terhadap keputusan pembelian
telah diteliti oleh Lestari ( ), Madyaningsih ( ). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sikap berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, ketika sikap konsumen
terhadap suatu produk baik, maka keputusan pembelian juga akan
mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nadia
( ) dan Maisary ( ) menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu bahwa
sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika
sikap meningkat, maka tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini hanya dikhususkan pada masyarakat Muslim kecamatan
Mungkid tentang bagaimana persepsi, preferensi dan sikap mereka
terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah, karena mengingat
maraknya perkembangan dan pertumbuhan bank syariah dan letak bank
syariah yang kurang strategis dari kecamatan Mungkid.
Dari uraian di atas, kami sangat tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai analisis persepsi, preferensi, sikap masyarakat Muslim terhadap
perbankan syariah serta hubungannya dengan keputusan mereka dalam
memilih menggunakan jasa perbankan syariah. Disini kami mengambil
studi kasus masyarakat Muslim Kecamatan Mungkid untuk dijadikan
objek penelitian. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Analisis
Pengaruh Persepsi, Preferensi dan Sikap Masyarakat Muslim
Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi
Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
. Bagaimana persepsi masyarakat Muslim terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah?
. Bagaimana preferensi masyarakat Muslim terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah?
. Bagaimana sikap masyarakat Muslim terhadap keputusan pembelian
jasa perbankan syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Muslim terhadap
keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
. Untuk mengetahui bagaimana preferensi masyarakat Muslim terhadap
keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
. Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat Muslim terhadap
keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
. Untuk Penulis
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang lembaga keuangan
syariah dan juga dalam bidang Islam Indonesia.
b. Menambah pengetahuan tentang adanya persepsi, preferensi, sikap
dan keputusan masyarakat muslim terhadap perbankan syariah.
c. Meningkatkan pola berpikir ilmiah pada penulis.
. Untuk pembaca dan penulis lain
a. Menambah informasi yang bermanfaat mengenai persepsi,
preferensi, sikap dan keputusan masyarakat muslim terhadap
perbankan syariah.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dengan
menambah permasalahan lain atau sebagai referensi penelitian.
. Untuk Akademik
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menyumbang kajian ilmu dan
pengetahuan.
b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya.
E. Sistematika Penelitian
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang
dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematika
penulisan yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN (Institut Agama Islam Negeri)
Salatiga.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas tentang pertama latar belakang
masalah yang berisi alasan penelitian ini perlu diteliti
berupa data atau fenomena empiris dari obyek yang akan
diteliti, research gap, adanya kesenjangan penelitian yang
perlu diteliti dan alasan yang kuat bagi peneliti untuk
meneliti masalah yang diajukan. Kedua rumusan masalah
terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan
masalah penelitian. Ketiga tujuan penelitian, keempat
kegunaan penelitian dan kelima sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan membahas tentang pertama telaah
pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan
gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain.
Kedua karangka teori, bangunan teori dan konsep yg akan
digunakan untuk menganalisis. Konsep-konsep yang terkait
dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis
bab analisis dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka
Penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis
dan model penelitian yang akan diuji disajikan dalam
bentuk gambar dan atau persamaan. Dan terakhir hipotesis,
sub bab ini berisi hipotesis yang diajukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan memberikan informasi jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, skala pengukuran, variabel penelitian,
definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji
instrumen penelitian dan alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini.
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek
penelitian yang berkaitan dengan penelitian, serta
menguraikan hasil uji analisis data dari data yang telah
diperoleh, berupa uji asumsi klasik yang meliputi uji
multicollinearity, uji heteroscendasticity, uji normalitas, dan
uji linearitas. Juga dibahas uji statistik berupa uji regresi
berganda, uji ttest, uji Ftest dan uji koefisien determinasi yang
menggambarkan pengaruh variabel yang digunakan.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk
penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian yang berhasil penyusun temukan berkaitan
dengan judul penelitian ini adalah, penelitian Panca ( ) yang berjudul
“Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen Terhadap
Perbankan Syariah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap,
sedangkan variabel preferensi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap sikap, dan variabel sikap mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku, meskipun persepsi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap sikap dosen pada perbankan syariah tetapi secara
sistem perbankan syariah lebih bagus atau amanah dibandingkan dengan
perbankan konvensional, dapat dijadikan alternatif untuk bertransaksi
sehingga tidak bergantung dengan sistem perbankan yang murni
konvensional berbasis bunga.
Penelitian Rahmawaty ( ) yang berjudul “Pengaruh Persepsi
Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Di BNI
Syariah Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama,
persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Kedua, persepsi
tentang sistem bagi hasil berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Ketiga, persepsi
tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat
menggunakan produk bank syariah.
Penelitian Suparno ( ) yang berjudul “ Persepsi Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Lumpur Terhadap Perbankan
Syariah Sebagai Lembaga Keuangan Syariah”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa fakultas ekonomi universitas syiah kuala
mempersepsikan positif perbankan syariah sebagai lembaga keuangan
syariah.
Penelitian Yahya ( ) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor persepsi mempengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Dimana persepsi tersebut
berawal dari cara pikir, pendapat, atau anggapan dari nasabah mengenai
BSM terhadap prinsip syariah, riba adalah haram, di BSM terdapat produk
yang beragam dan menarik, kualitas produknya yang tinggi dan inovatif,
transaksinya lebih mudah, hingga keputusan dalam memilih bank syariah
(BSM) dalam hubungannya dengan bank konvensional.
Penelitian Murdianingsih ( ) yang berjudul “Analisa Persepsi
Sikap dan Perilaku Santri Pondok Pesantren di Kota Salatiga Terhadap
Perbankan Syariah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi
ekspektasi berpengaruh positif terhadap perilaku, dan persepsi situasi
lingkungan berpengaruh negatif terhadap perilaku. Namun setelah
dimoderasi dengan sikap situasi lingkungan berpengaruh terhadap
perilaku.
Penelitian yang dilakukan oleh Haryadi ( ) yang berjudul
“Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat Banyumas memiliki potensi untuk dapat
menerima bank syariah dengan baik. Dari hasil analisis juga diketahui
bahwa tidak ada masyarakat yang menolak secara langsung adanya bank
syariah.
Penelitian Mamduh ( ) yang berjudul “Persepsi, Preferensi,
Sikap dan Perilaku Takmir Masjid Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus
Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang)”. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa persepsi, preferensi, dan sikap takmir masjid
sebagian besar positif, namun demikian pada aspek perilaku hanya
sebagian responden secara individu yang menggunakan jasa-jasa
bank syariah. Adapun secara kelembagaan masjid yang menyimpan
kas masjid di bank syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Amani ( ) yang berjudul “
Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta Terhadap Perbankan
Syariah”, menunjukkan hasil bahwa persepsi mereka terhadap bank
syariah mayoritas responden positif. Mereka berpendapat bahwa
menabung di bank syariah aman dan sesuai dengan syariah. Tetapi di
antara mereka masih menggunakan layanan bank konvensional karena
kurangnya informasi dan fasilitas yang disediakan bank syariah. Adapun
ayat al-Qur‟an yang berhubungan dengan larangan riba menjadi alasan
hukum mereka berpendapat positif terhadap bank syariah.
Penelitian Mursyid ( ) yang berjudul “ Preferensi Masyarakat
Kota Samarinda Terhadap Bank Syariah”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kehadiran perbankan syariah di kota Samarinda prospektif, karena
, dari orang Samarinda adalah muslim.
Penelitian yang dilakukan oleh Nasution ( ) yang berjudul
“Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di
Wilayah Kota Medan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
preferensi masyarakat kota Medan terhadap bank syariah dari seluruh
responden yang dijadikan sampel sebanyak orang mengaku
berhubungan dengan bank syariah karena keuntungan yang tidak
didapatkan dibank konvensional. Selain itu sebanyak orang responden
mengaku mendapatkan informasi yang lebih dari bank syariah dibanding
dengan bank konvensional. Sementara itu dari segi kompatibilitas,
kompleksitas dan triabilitas sebanyak responden mengaku bahwa bank
syariah cocok diterapkan di wilayah kota Medan, karena bank syariah juga
terlibat dalam hal-hal yang bersifat sosial.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya
terletak pada objek maupun variabel-variabel penelitian, dimana variabel-
variabel tersebut ditambah atau dikurangi dari masing-masing penelitian.
Objek penelitian juga berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu di
Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Pemilihan Kecamatan
Mungkid oleh peneliti karena pertumbuhan dan perkembangan bank
syariah yang pesat dan lokasi Kecamatan Mungkid dengan bank syariah
yang ada di Magelang kurang strategis, menjadikan masyarakat enggan
memilih bank syariah. Dan pada penelitian ini diharapkan masyarakat
dapat memilih dan bersikap rasional terhadap bank syariah.
Pada penelitian ini, penulis lebih berfokus untuk mengetahui
apakah persepsi, preferensi dan sikap berpengaruh terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah.
B. Kerangka Teori
. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Menurut Simamora ( : ) persepsi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses, dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuti ke dalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimuli adalah setiap
input yang dapat ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan,
merek, iklan, harga, dan lain-lain. Stimuli tersebut diterima oleh
pancaindra, seperti mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit.
Menurut Setiadi ( : ) persepsi merupakan suatu proses
yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah
aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang
menggembirakan.
Menurut Philip Kotler dalam Sunyoto ( : ) persepsi
didefinisikan sebagai proses di mana seseorang memilih dan
mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
Menurut Robbins dan Judge ( : ) persepsi adalah proses
dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Namun, apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa berbeda
dari realitas objektif. Walaupun seharusnya tidak perlu ada,
perbedaan tersebut sering timbul. Sebagai contoh, sesuatu yang
mungkin bila semua karyawan dalam sebuah perusahaan
menganggapnya sebagai tempat kerja yang baik, kondisi kerja yang
menyenangkan, penugasan pekerjaan yang menarik, bayaran yang
bagus, tunjangan yang sangat bagus, manajemen yang pengertian
dan bertanggung jawab. Seperti yang diketahui oleh sebagian besar
dari kita, adalah sangat luar biasa untuk menemukan kecocokan yang
seperti itu.
Menurut Schiffman dan Kanuk ( : ) persepsi
didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan
masuk akal mengenai dunia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah cara orang
memandang dunia yang meliputi obyek, orang dan simbol atau tanda
yang meliputi proses kognitif yang mana dalam cara pandangnya
tersebut dipengaruhi faktor-faktor tertentu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Prasetijo
dan Ihalauw ( : ), yaitu:
) Faktor-faktor internal
a) Pengalaman
b) Kebutuhan saat itu
c) Nilai-nilai yang dianutnya
d) Ekspektasi/pengharapannya
) Faktor-faktor eksternal
a) Tampakan produk
b) Sifat-sifat stimulus
c) Situasi lingkungan
c. Karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi
Beberapa karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi
menurut Setiadi ( : ) adalah sebagai berikut:
) Membedakan stimulus
Satu hal yang sangat penting bagi pemasar adalah
mengetahui bagaimana konsumen bisa membedakan
perbedaan antara dua stimuli atau lebih. Apakah konsumen
merasakan perbedaan merek berdasarkan rasa, perabaan,
harga, dan bentuk kemasan produk misalnya? Pertanyaan itu
penting dijawab karena menyangkut bagaimana suatu merek
produk bisa dibedakan dengan merek produk lainnya.
) Tingkat ambang batas
Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam
suara, cahaya, bau, atau stimuli yang lainnya, ditentukan oleh
tingkat ambang batasnya (threshold level).
) Subliminal perception (persepsi bawah sadar)
Usaha-usaha para pemasar sampai saat ini selalu
menekankan pada penciptaan iklan atau pesan yang bisa
dideteksi atau bisa disadari oleh konsumen. Artinya, pemasar
selalu berusaha menciptakan iklan atau pesan diatas tingkat
ambang batas kesadaran konsumen (Consumer Level
Threshold).
) Tingkat Adaptasi
Tingkat adaptasi merupakan salah satu konsep yang
berkaitan erat dengan ambang batas absolut (Absolute
Threshold). Dimana konsumen sudah merasa terbiasa dan tidak
lagi mampu memperhatikan stimulus, maka ketika itu pula
absolute thresholdnya berubah. Tingkat adaptasi terjadi ketika
konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-
ulang.
) Generalisasi Stimulus
Proses persepsi yang terjadi pada konsumen sebenarnya
tidak hanya membedakan satu stimulus dengan stimulus yang
lainnya, tetapi konsumen juga berusaha menggeneralisasi
stimulus.
d. Dinamika Persepsi
Dinamika persepsi menurut Prasetijo dan Ihalauw ( : )
stimulus mana yang akan lulus seleksi oleh seseorang individu
tergantung pada:
) Sifat-sifat stimulus. Stimulus pemasaran termasuk ciri-ciri
produk, atribut-atribut, rancangan kemasan, nama merek, iklan
(termasuk model, jenis kelamin, ukuran iklan, dan sebagainya)
dan posisi iklan atau waktu tayangnya serta lingkungan
editorialnya.
) Expectation (harapan) konsumen. Orang biasanya mempunyai
harapan tentang apapun yang dihadapi, baik produk maupun
orang. Harapan ini dibentuk dari pengalaman sebelumnya dari
informasi yang dia peroleh melalui media masa dan kenalannya,
atau juga dari apa yang dilihat, di dengar dan diraba saat itu.
) Motif. Motif adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini orang lebih
memperhatikan sesuatu yang menurut dia dapat memenuhi
kebutuhannya. Orang cenderung memasukkan stimulus yang
cocok dengan motifnya kedalam persepsinya.
. Preferensi
a. Pengertian Preferensi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia preferensi adalah hak
untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain; prioritas;
pilihan; kecenderungan; kesukaan (Herawati, : ).
Teori preferensi digunakan untuk menganalisis tingkat
kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang ingin
mengkonsumsi produk dengan sumber daya terbatas maka ia harus
memilih alternatif sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh
mencapai optimal (Sridawati, : ).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa preferensi adalah suatu
sikap konsumen terhadap suatu pilihan merek produk dimana
dalam sikapnya tersebut ada kemungkinan untuk mendahulukan
dan mengutamakan merek tertentu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi dalam perilaku
Menurut Husein dalam Noor dan Yulizar ( : )
mengemukakan beberapa faktor penentu yang mempengaruhi
variasi dalam perilaku konsumen dan faktor-faktor penentu tersebut
dapat di bagi menjadi dua faktor utama:
) Faktor Lingkungan, perilaku konsumen di dalam lingkungan
yang kompleks akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
seperti:
a) Budaya
b) Kelas sosial
c) Pengaruh pribadi
) Faktor psikologis, faktor ini adalah proses pengolahan
informasi, pembelajaran dan perubahan sikap atau perilaku
yang terdiri dari :
a) Motivasi dan keterlibatan
b) Persepsi
c) Proses belajar / pengetahuan
d) Kepercayaan, demografi dan sikap
c. Langkah Membentuk Preferensi
Menurut Lilien ( ) dan Kotler ( ) dalam Simamora
( : ), ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai
konsumen membentuk preferensi.
) Diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai
sekumpulan atribut. Sebagai contoh, sekaleng susu instan
merupakan sekumpulan atribut yang terdiri dari rasa, kandungan
gizi, harga, ukuran, dan reputasi. Konsumen yang berbeda
memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang relevan.
) Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki
penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang
paling penting. Konsumen yang daya belinya terbatas,
kemungkinan besar akan memperhitungkan atribut harga
sebagai yang utama.
) Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak
produk pada setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai
merek tertentu disebut “brand image”. Misalnya sejumlah
kepercayaan mengenai susu Dancow Instant yang antara lain:
rasa enak, harga terjangkau, mutu terjamin.
) Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam
sesuai dengan perbedaan atribut. Misalnya, seseorang
menginginkan besarnya gambar dari televisi. Maka, kepuasan
tertinggi akan diperoleh dari televisi paling besar dan kepuasan
terendah dari televisi paling kecil. Dengan kata lain, semakin
besar ukuran televisi, maka kepuasan juga semakin besar.
) Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang
berbeda melalui prosedur evaluasi.
d. Macam-macam Preferensi
Menurut Herawati ( ) preferensi dibagi menjadi:
. Preferensi individu
Preferensi atau sekumpulan benda atau jasa apa saja itu terang
saja bisa berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, di mata para
ekonom (utamanya ekonom neoklasik) dasar keputusan manusia
atas pilihan-pilihan yang berbeda itu adalah sama.
. Preferensi Sosial
Kerjasama bersyarat itu patut digolongkan sebagai preferensi
sosial. Pokok yang disebut belakangan ini terkait dengan
bagaimana orang menyusun urutan atau ranking untuk dirinya
sendiri dan untuk orang lain, saat berhadapan dengan urusan
pembagian materi yang berbeda-beda. Dalam bahasa sehari-hari,
ini soal bagi membagi sesuatu untuk diri seseorang dan untuk
orang lain.
. Sikap
a. Pengertian Sikap
Menurut Spencer dalam Sunyoto ( : ) Sikap
menunjukkan suatu status mental seseorang, perhatian sikap
berakar pada atasan perbedaan individu. Sikap merupakan interaksi
manusia dengan objek tertentu. Sikap bukanlah suatu tindakan
yang mempunyai hubungan yang saling terkait antara objek yang
satu dengan yang lainnya.
Menurut Schifman dan Kanuk dalam Simamora ( : )
menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan (inner feeling),
yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang,
suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek.
Objek yang dimaksud bisa berupa merek, layanan, pengecer,
perilaku tertentu, dan lain-lain.
Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan
sangat dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga
merupakan salah satu konsep yang paling penting yang digunakan
pemasar untuk memahami konsumen. Definisi awal sikap
dikemukakan oleh Thurstone pada tahun , dia melihat sikap
sebagai salah satu konsep yang cukup sederhana yaitu jumlah
pengaruh yang dimiliki seseorang atas atau menentang suatu objek.
Beberapa tahun kemudian Gordon Allport mengajukan definisi
yang lebih luas, sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan
dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui
pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau
dinamis terhadap perilaku.
Definisi tersebut mengandung arti bahwa sikap adalah
mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu
objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten
(Setiadi, : ).
Sikap adalah peryataan evaluatif, baik yang menyenangkan
maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau
peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang
tentang sesuatu (Robbins dan Judge, : ).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu objek atau
sekelompok objek yang dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen
dalam objek tersebut.
b. Fungsi Sikap
Menurut Daniel Kazt dalam Setiadi ( : ) sikap untuk
diklasifikasikan dalam empat fungsi, yaitu :
) Fungsi Utilitarian, merupakan fungsi yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini
konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk
atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau
kekecewaan.
) Fungsi Ekspresi Nilai, konsumen mengembangkan sikap
terhadap suatu merek produk bukan didasarkan atas manfaat
produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek
produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
) Fungsi Mempertahankan Ego, sikap yang dikembangkan oleh
konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan
eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk
fungsi mempertahankan ego.
) Fungsi Pengetahuan, sikap membantu konsumen
mengorganisasikan informasi yang begitu banyak yang setiap
hari dipaparkan pada dirinya. Fungsi pengetahuan dapat
membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan
kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan
tidak relevan dengan kebutuhannya.
c. Karakteristik Sikap
Menurut Simamora ( : ) sikap memiliki beberapa
karakteristik penting, yaitu:
) Objek. Objek sikap bisa abstrak bisa pula nyata. Yang abstrak,
misalnya adalah ide. Misalnya sikap terhadap pemberantasan
rencana narkoba. Yang nyata misalnya sepeda motor.
) Arah. Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan sikap,
apakah positif, netral ataukah negatif. Misalnya, Rita Efendi
suka olahraga body language (positif), tidak suka berenang
(negatif), merasa tidak ada masalah dengan olahraga jogging
(netral).
) Ekstremitas. Yaitu intensitas kearah positif atau negatif.
Dimensi ini didasari oleh asumsi bahwa perasaan suka atau
tidak suka memiliki tingkatan-tingkatan. Rita Efendi suka body
language, tetapi seberapa suka? Seberapa tidak suka pula Rita
Efendi terhadap berenang?
) Resistensi. Yaitu tingkat kekuatan sikap untuk tidak berubah.
Sikap memiliki perbedaan konsistensi. Ada yang mudah
berubah (tidak konsisten) ada yang sulit berubah (konsisten).
Sikap terhadap tren, misalnya binatang piaraan elektronik
Tamagochi, mudah berubah. Sikap terhadap keyakinan sulit
berubah.
) Persistensi. Dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap
secara gradual yang disebabkan oleh waktu. Misalnya pada
waktu masih muda, seorang wanita memiliki sikap positif
terhadap rok mini. Setelah tua, sikapnya berubah menjadi
negatif.
) Keyakinan. Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin
seseorang akan kebenaran sikapnya. Dimensi ini dekat
hubungannya dengan perilaku. Misalnya, seseorang yang
menderita kanker karena merokok. Setelah sembuh, sikap
negatifnya terhadap kebiasaan merokok semakin kuat.
d. Teori mengenai sikap
Menurut Sunyoto ( : ) sikap konsumen merupakan suatu
kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran
produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik
secara konsekuen. Sikap melibatkan tiga komponen yang saling
berhubungan antara lain:
) Komponen Kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan,
atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan
dengan objek. Sebagai contoh ketika ditanya tentang sikapnya
terhadap sepeda motor Honda, seorang konsumen akan
menunjukkan sikap tertentu apakah itu positif atau negatif
tergantung pada informasi, pengetahuan maupun
pengalamannya dengan sepeda motor merek tersebut.
) Komponen Afektif, yaitu menunjukkan pada dimensi
emosional dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan
objek. Objek di sini dirasakan sebagai menyenangkan atau
tidak menyenangkan. Perasaan konsumen terhadap objek sikap
sangat dipengaruhi oleh kognisinya. Seorang konsumen sangat
senang dengan sepeda motor merek Honda karena memiliki
pengetahuan, informasi yang semuanya serba positif tentang
merek sepeda motor tersebut.
) Komponen Konatif, perilaku atau tindakan melibatkan salah
satu predisposisi bertindak terhadap objek. Jadi komponen ini
bukan perilaku nyata, namun masih berupa keinginan untuk
melakukan suatu tindakan. Dalam penelitian pemasaran
biasanya komponen konatif ini diukur dari intensi untuk
membeli atau intensi untuk memilih merek atau intensi yang
berkenaan dengan perilaku pembelian lainnya.
Gambar .
Hubungan antara tiga komponen sikap
Sumber: Setiadi ( : )
Hubungan antara tiga komponen itu mengilustrasikan
hierarki pengaruh keterlibatan tinggi yaitu kepercayaan merek
mempengaruhi evaluasi merek, dan evaluasi merek
mempengaruhi maksud untuk membeli.
Dari tiga komponen sikap, evaluasi merek adalah pusat dari
telaah sikap karena evaluasi merek merupakan ringkasan dari
kecenderungan konsumen untuk menyenangi atau tidak
menyenangi merek tertentu. Evaluasi merek sesuai dengan
Komponen Kognitif
Kepercayaan terhadap merek
Komponen Afektif
Evaluasi merek
Komponen Konatif
Maksud utuk membeli
definisi dari sikap terhadap merek yaitu kecenderungan untuk
mengevaluasi merek baik disegani atau tidak disegani.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek datang sebelum dan mempengaruhi evaluasi merek, dan
evaluasi merek terutama menentukan perilaku berkehendak
(Setiadi, : ).
e. Faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam
memprediksi perilaku
Menurut Setiadi ( : ) terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi bagaimana sikap mempengaruhi perilaku, yaitu :
) Keterlibatan Konsumen. Dalam keputusan pembelian, sikap
memungkinkan untuk memprediksi perilaku dalam tingkatan
keterlibatan yang tinggi.
) Pengukuran Sikap. Pengukuran sikap seharusnya dapat
diandalkan (reliable) dan sahih (valid). Pertanyaan-pertanyaan
tentang sikap konsumen seharusnya lebih spesifik. Jika
konsumen ingin membeli sebuah mobil Toyota Kijang enam
bulan yang akan datang, maka pengukuran sikap dan
hubungannya dengan perilaku harus melibatkan parameter
waktu. Rentang waktu yang lebih lama antara pengukuran sikap
dan waktu untuk berperilaku (enam bulan misalnya) akan
mempunyai hubungan yang kurang kuat.
) Pengaruh Orang Lain. Keinginan orang lain terhadap
pembelian, dan juga motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan-keinginan itu mempengaruhi kemampuan sikap
memprediksi perilaku.
) Faktor Situasional. Faktor-faktor situasional seperti liburan,
kekurangan waktu, sakit, dan hal-hal lain yang mungkin
menghalangi dan menyebabkan sikap tidak dapat memprediksi
perilaku dengan baik.
) Pengaruh Merek Lain. Walaupun sikap terhadap suatu merek
cukup tinggi, tapi jika sikap terhadap merek lain lebih tinggi,
maka merek yang lain itu lebih mungkin untuk dibeli. Karena
model sikap terhadap suatu objek gagal memasukkan sikap
terhadap objek lain secara baik, hal ini akan menjadi masalah
untuk memprediksi perilaku.
. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi ( : ) pengambilan keputusan
konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif,
dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan
secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Schiffman
dan Kanuk dalam Sumarwan ( : ) mendefinisikan suatu
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif.
Menurut Prasetijo dan Ihalauw ( : ) ada sudut
pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen.
) Sudut pandang ekonomik
Pandangan ini melihat konsumen sebagai orang yang
membuat keputusan secara rasional. Ini berarti bahwa konsumen
harus mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan
harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang
ditentukan. Dilihat dari kegunaan dan kerugiannya serta harus
dapat mengidentifikasi satu alternatif yang terbaik. Menurut
para ahli sosial, model economic man ini tidak realistis. Alasan
yang mereka kemukakan adalah:
a. Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan
gerak.
b. Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.
c. Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.
) Sudut pandang pasif
Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasarnya
pasrah kepada kepentingannya sendiri dan menerima secara
pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Kelemahan
pandangan ini adalah tidak mempertimbangkan kenyataan
bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap
pembelian yang mereka lakukan.
) Sudut pandang kognitif
Menurut pandangan ini, konsumen merupakan pengolah
informasi yang senantiasa mencari dan mengevaluasi informasi
tentang produk dan gerai. Cognitive man juga seringkali
mempunyai pola respon tertentu terhadap informasi yang
berlebihan dan seringkali pula mengambil jalan pintas untuk
memfasilitasi pengambilan keputusannya untuk sampai pada
keputusan yang memuaskan.
) Sudut pandang emosional
Pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong
utama sehingga konsumen membeli suatu produk. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa keputusan konsumen merupakan
suatu tindakan pemilihan yang dilakukan oleh konsumen atas
beberapa alternatif yang dihadapkan pada dirinya.
b. Langkah-Langkah Keputusan Pembelian
Menurut Sumarwan ( : ) keputusan membeli atau
mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali
oleh langkah-langkah sebagai berikut:
) Pengenalan Kebutuhan, muncul ketika konsumen
menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana
terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi. Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam
Sumarwan ( ) diantaranya waktu, perubahan situasi,
pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu,
pengaruh pemasaran.
) Pencarian Informasi, mulai dilakukan ketika konsumen
memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan
membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan
mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya
(pencarian internal) dan mencari informasi di luar (pencarian
eksternal).
) Evaluasi Alternatif, proses mengevaluasi produk dan merek,
dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan
berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya. Evaluasi alternatif muncul karena banyaknya
alternatif pilihan, dan disini konsumen akan memilih merek
yang akan memberikan manfaat yang diharapkannya (Sari,
: )
) Keputusan pembelian, konsumen akan menentukan pilihan
serta bentuk niat pembelian setelah melalui tahap-tahap
sebelumya, konsumen biasanya akan membeli produk yang
paling dapat memenuhi kebutuhannya. Konsumen juga dapat
menunda atau menghindari keputusan pembelian jika resiko
yang dihadapi besar bila membeli produk tersebut (Tambunan,
: ).
) Perilaku setelah pembelian, konsumen akan mengevaluasi
produk yang dibelinya apakah memuaskan atau tidak, jika
memuaskan dan sesuai dengan harapan konsumen maka ada
kemungkinan ia akan kembali membeli produk tersebut.
c. Jenis-Jenis Keputusan
Para ahli dalam bidang teori keputusan telah
mengembangkan beberapa cara untuk mengklasifikasikan beberapa
jenis keputusan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, akan digunakan
pembedaan yang banyak diterima umum seperti yang disarankan
Herbert Simon dalam Tampubolon ( ), sebagaimana yang
diuraikan berikut ini :
a) Keputusan yang terprogram (Programmed Decision)
Keputusan yang terprogram adalah jika keputusan yang diambil
berdasarkan sering terjadinya suatu situasi yang khusus sehingga
digunakan prosedur rutin untuk memecahkannya. Suatu
keputusan dapat diprogram sejauh keputusan itu berulang-ulang
serta rutin dan telah dikembangkan prosedur yang tertentu untuk
menanganinya.
b) Keputusan yang tidak terprogram (Unprogrammed Decision)
Keputusan yang tidak terprogram adalah jika keputusan baru
tidak tersusun (unstructure), atau belum ada prosedur yang pasti
untuk menanganinya, karena persoalan yang timbul tidak persis
dengan sebelumnya atau karena persoalan itu rumit atau luar
biasa pentingnya. Dengan demikian, keputusan semacam ini
memerlukan penanganan secara khusus.
d. Pengaruh Perilaku terhadap Pengambilan Keputusan
Terdapat empat faktor perilaku, yaitu nilai individu,
kepribadian, kecenderungan akan risiko, dan kemungkinan
ketidakcocokan yang harus dijelaskan untuk mengetahui masing-
masing faktor terhadap proses pengambilan keputusan
(Tampubolon, ).
) Nilai
Nilai adalah sesuatu yang dapat dipikirkan sebagai pedoman
yang digunakan oleh orang apabila dia harus memilih sesuatu.
Pengaruh nilai terhadap proses pemgambilan keputusan adalah
dalam menetapkan sasaran, juga pertimbangan mengenai
pemilihan kesempatan dan penentuan probabilitas. Dalam
mengembangkan alternatif, nilai dari orang yang mengambil
keputusan memengaruhi alternatif mana yang akan dia dipilih.
) Kepribadian
Para pengambil keputusan dipengaruhi banyak kekuatan
psikologis, baik disadari atau tidak. Salah satunya yang
terpenting adalah kepribadiannya, dan itu akan sangat jelas
tergambar dalam pilihannya. Dari hasil suatu penelitian
menyimpulkan bahwa pengaruh kepribadian terhadap proses
pengambilan keputusan adalah tidak mungkin seseorang dapat
sama pandainya dalam semua segi dari proses pengambilan
keputusan.
) Kecenderungan akan risiko
Secara umum, diketahui bahwa para pengambil keputusan
berbeda-beda dalam kecenderungan mereka mengambil risiko.
Satu segi khusus kepribadian sangat memengaruhi proses
pengambil keputusan.
) Kemungkinan ketidakcocokan
Para ahli perilaku telah memusatkan perhatiannya pada
terjadinya kegelisahan pada orang sesudah mengambil
keputusan. Menurut Festinger, hal demikian dikatakan
disonansi kognitif atau ketidakcocokan kognitif. Teorinya
menyatakan bahwa seringkali terdapat kekurangkonsistenan
atau disharmoni diantara berbagai macam kognisi seseorang
(misalnya sikap, kepercayaan, dan sebagainya) sesudah
keputusan itu diambil. Pengertiannya, akan terjadi konflik
antara apa yang telah diketahui dan diyakini oleh pengambil
keputusan dan apa yang telah dilakukan, yang mengakibatkan
si pengambil keputusan menjadi ragu-ragu dan mempunyai
pikiran lain mengenai apa yang diambilnya.
e. Bentuk Pengambilan Keputusan
Di dalam organisasi, proses dan pengambilan keputusan
sangat tergantung pada individu dan kelompok. Keputusan
individu dan keputusan kelompok pada saat-saat tertentu dapat saja
bertentangan sehingga efektifitas keputusan yang diambil tidak
maksimal (Tampubolon : ).
) Keputusan individu
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa keputusan individu
ditentukan oleh empat faktor perilaku, yaitu nilai individu,
kepribadian, kecenderungan akan risiko, dan kemungkinan
ketidakcocokan. Keputusan individu akan efektif apabila
keempat faktor tersebut digunakan sebagai pertimbangan dan
akan dapat menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan
efisien, dengan catatan bahwa naluri berdasarkan pengalaman
individu juga berperan dalam pengambilan keputusan.
) Keputusan kelompok
Dalam praktik, sebenarnya tidak ada keputusan kelompok, tetapi
proses pengambilan keputusan selalu dilakukan kelompok (Play
makers), sedangkan keputusan ditetapkan oleh pimpinan
kelompok (decision maker). Anggota kelompok bertugas
menyiapkan data-data dan informasi (data based) untuk
dianalisis kelompok secara bersama-sama maupun oleh
pimpinan kelompok untuk lebih meyakinkan terhadap keputusan
yang akan diambil.
) Keputusan individu vs. Keputusan kelompok
Keputusan individu dapat dibandingkan dengan keputusan
individu lainnya, dan selanjutnya bisa dibandingkan lagi dengan
keputusan kelompok. Perbandingan dapat dilakukan antar
individu di dalam kelompok, maupun individu antar kelompok,
dan kelompok dengan kelompok. Perbandingan dapat dibuat,
antara lain di dalam ( ) kecepatan dan akurasi, ( ) kreatifitas,
dan ( ) penerimaan atas keputusan individu dan keputusan
kelompok.
. Hubungan Antar Variabel
a. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Penggunaan
Perbankan Syariah
Menurut Robbins dan Judge ( : ) Para individu
dalam organisasi membuat keputusan, artinya mereka membuat
pilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih. Pembuatan keputusan
muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah. Artinya, ada
ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang
diinginkan. Setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan
evaluasi informasi. Biasanya, data diperoleh dari banyak sumber
dan data-data tersebut harus disaring, diproses, dan
diinterpretasikan. Persepsi-persepsi dari pembuat keputusan akan
menjawab keputusan tersebut.
Penelitian yang meneliti tentang persepsi terhadap
keputusan pembelian dilakukan oleh Amijaya ( ), Sari ( )
dan Tambunan ( ). Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya
ketika persepsi meningkat, maka keputusan pembelian juga
mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Setiasih ( ) menunjukkan hasil yang berbeda, yang
menyatakan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Artinya ketika persepsi meningkat, maka tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
b. Pengaruh Preferensi Terhadap Keputusan Penggunaan
Perbankan Syariah
Menurut Kotler dalam Simamora ( : ) mengatakan
bahwa konsumen memproses informasi tentang pilihan merek
untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa
konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari
manfaat tertentu dan selanjutnya mengevaluasi atribut produk.
Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap
atribut produk sesuai dengan kepentingannya.
Penelitian yang meneliti tentang preferensi terhadap
keputusan pembelian dilakukan oleh Sridawati ( ). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa preferensi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika
preferensi meningkat maka keputusan pembelian juga akan
mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Noor ( ) menunjukkan hasil yang berbeda yakni preferensi
berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika
preferensi meningkat, maka keputusan pembelian mengalami
penurunan.
c. Pengaruh Sikap Terhadap Keputusan Penggunaan Perbankan
Syariah
Model-model sikap yang berkembang akan mempunyai
relevansi bagi para pemasar jika model itu mampu memprediksi
perilaku konsumen. Dengan perkataan lain, sejauh mana sikap
konsumen mampu dijadikan dasar untuk memprediksi perilakunya.
Untuk mengetahui bagaimana sikap bisa memprediksi perilaku
konsumen kita bisa menggunakan teori Reasoned Action dari
Fishbein. Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat
seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan
merek produk, bukan pada merek itu sendiri. Tindakan pembelian
dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat
kepuasan (Setiadi, : ).
Penelitian yang meneliti tentang sikap terhadap perbankan
syariah telah diteliti oleh Lestari ( ) yang menunjukkan hasil
bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Artinya ketika sikap meningkat, maka keputusan
pembelian juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Nadya ( ) dan Maisary ( )
menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu bahwa sikap tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Artinya ketika sikap meningkat, maka tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Setiap orang pernah membicarakan tentang sikap mereka
terhadap sesuatu dalam kehidupannya. Mereka menyatakan suka
atau tidak suka terhadap sesuatu, termasuk produk atau jasa yang
mereka jumpai dalam kehidupan mereka sebagai konsumen.
Pemasar sangat berkepentingan terhadap sikap konsumen terhadap
produknya, karena sikap yang positif akan menghasilkan
pembelian, bukan saja dari konsumen yang bersangkutan, tetapi
rekomendasi kepada teman-teman maupun keluarganya juga akan
membuahkan pembelian yang menguntungkan pemasar (Prasetijo
dan Ihalauw, : ).
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel
persepsi terhadap keputusan pembelian jasa bank syariah, preferensi
terhadap keputusan pembelian jasa bank syariah, dan sikap terhadap
keputusan pembelian jasa bank syariah.
H
H
H
Gambar .
Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini,
Maka penelitian di atas dapat dibuat persamaan matematis sebagai berikut:
Y = β + β X + β X + β X + e
Keterangan:
Y = keputusan konsumen
β = konstanta (constant)
β - = koefisien regresi
X = persepsi
X = preferensi
X = sikap
e = kesalahan (error)
Persepsi
(X )
Preferensi
(X )
Sikap
(X )
Keputusan Pembelian
Jasa Perbankan Syariah
(Y)
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara
empiris (Hasan, : ). Secara kuantitatif, hipotesis merupakan
pernyataan tentang nilai suatu parameter yang untuk sementara waktu
dianggap benar (Supranto, : ).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H : persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah.
H : preferensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah.
H : sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian jasa perbankan syariah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Menurut Azwar ( : ) penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,
pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka
pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu
probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode
kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau
signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya,
penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil tempat di Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan Agustus .
C. Populasi dan Sampel
. Populasi
Menurut Hasan ( : ) populasi adalah totalitas dari semua
objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan
lengkap yang akan diteliti. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam
populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat
berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya.
Menurut Bawono ( : ) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk di analisis dan di
tarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini populasi yang
dimaksud adalah masyarakat Muslim kecamatan Mungkid dengan
jumlah populasi . orang.
. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, : ).
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik nonprobability samplingdengan metode purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam
teknik ini, kita memilih orang yang akan dijadikan sampel dengan
memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi
dengan penelitian kita. (Martono, : ).
Dengan kriteria responden yaitu sebagai berikut:
a. Responden merupakan masyarakat kecamatan Mungkid dan
beragama Islam,
b. Responden berusia produktif dari umur tahun sampai tahun,
c. Responden adalah nasabah bank syariah.
Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti
gunakan adalah . Menurut Bawono ( : ) teknik untuk
menentukan jumlah sampel, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
S =
( )
Dimana : s : Sampel
P : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut :
P : .
e :
S = P
(P.e )+
= .
( . x , )+
= responden
D. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, : ). Dalam
penelitian ini menggunakan data sumber primer, sumber primer adalah
pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
lapangan (Bawono, ), sumber ini dapat diperoleh dengan cara:
. Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, : ).
. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan
jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam (Hasan, : ).
. Studi kepustakaan
Penelitian yang dilakukan memperoleh data dan informasi yang
diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti skripsi,
tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.
E. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, skala
interval menurut Supranto ( : ) adalah skala yang berisi butir
atau butir jawaban dan kemudian dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal
atribut. Skala - dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden
dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat
setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan
penilaian interval angka sebagai kategori rendah dan sebagai kategori
paling tinggi (Murdianingsih, : ).
F. Definisi Konsep dan Operasional
. Persepsi
Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses,dengan mana
seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli
ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan
menyeluruh(Simamora, : ). Stimuli adalah setiap input yang
dapat ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan, merek, iklan,
harga, dan lain-lain. Stimuli tersebut diterima oleh pancaindra, seperti
mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit.
. Preferensi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia preferensi adalah hak untuk
didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain; prioritas; pilihan;
kecenderungan; kesukaan (Herawati, ).
. Sikap
Menurut Schifman dan Kanuk dalam Simamora ( : )
menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan (inner feeling), yang
mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau
tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek. Objek yang
dimaksud bisa berupa merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu, dan
lain-lain.
. Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi ( : ) pengambilan keputusan konsumen
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih
salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah
suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berperilaku.
Tabel .
Definisi Konsep dan Operasional
Variabel
Penelitian Definisi Indikator
Skala
Pengukuran
Persepsi
(X )
Persepsi (Simamora,
: ) dapat
didefinisikan sebagai
suatu proses, dengan
mana seseorang
menyeleksi,
mengorganisasikan, dan
menginterpretasi
stimuti ke dalam suatu
gambaran dunia yang
berarti dan menyeluruh.
Variabel persepsi
diukur menggunakan
indikator yang
dikembangkan
Prasetijo dan
Ihalauw, yaitu:
a. Pengalaman
b. Kebutuhan saat itu
c. Nilai-nilai yang
dianutnya
d. Ekspektasi
e. Tampakan produk
f. Sifat-sifat
stimulus
g. Situasi lingkungan
Skala Interval
Preferensi
(X )
Dalam kamus besar
bahasa Indonesia
preferensi adalah hak
untuk didahulukan dan
diutamakan dari pada
Variabel preferensi
diukur menggunakan
faktor-faktor yang
dikembangkan oleh
Husein, yaitu:
yang lain; prioritas;
pilihan; kecenderungan;
kesukaan (Herawati,
).
a. Budaya
b. Kelas sosial
c. Pengaruh pribadi
d. Motivasi
e. Persepsi
f. Proses belajar
g. Demografi
Skala Interval
Sikap
(X )
Menurut Schifman dan
Kanuk dalam Simamora
( : )
menyatakan bahwa
sikap adalah ekspresi
perasaan (inner
feeling), yang
mencerminkan apakah
seseorang senang atau
tidak senang, suka atau
tidak suka, dan setuju
atau tidak terhadap
suatu objek. Objek yang
dimaksud bisa berupa
merek, layanan,
pengecer, perilaku
tertentu, dan lain-lain.
Variabel sikap
diukur menggunakan
komponen yang
dikembangkan oleh
Sunyoto, yaitu:
a. Komponen
Kognitif
b. Komponen
Afektif
c. Komponen
Konatif
Skala Interval
Keputusan
Pembelian
(Y)
Menurut Setiadi ( :
) Pengambilan
keputusan konsumen
adalah proses
pengintegrasian yang
mengkombinasikan
pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif,
dan memilih salah satu
diantaranya.
Variabel Keputusan
Pembelian diukur
menggunakan
sudut pandang yang
dikembangkan oleh
Prasetijo dan
Ihalauw, yaitu:
a. Sudut pandang
ekonomik
b. Sudut pandang
pasif
c. c. Sudut pandang
kognitif
d. Sudut pandang
emosional
Skala Interval
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatualat yang digunakan untuk
mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang
dipermasalahkan (Tika, : ). Pengumpulan data penelitian ini adalah
dengan angket atau kuesioner, yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap
variabel yang ada. Angket dibuat dengan memperhatikan konsep, teori dan
penelitian-penelitian terdahulu yang sudah ada dan disesuaikan dengan
kondisi studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuesioner disebarkan kepada
responden.
H. Uji Instrumen Penelitian
. Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen
alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan
ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa
yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur
(Wijaya, : ).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( : )
dengan taraf signifikan (α) = , , jika r hitung > r tabel, maka
kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang
nyata antara kedua variabel tersebut.
. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan
oleh instrumen penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks
yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan.
Alat ukur dapat dikatakan reliable (dapat dipercaya), bila hasil
pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun
dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam
Indrayati, ).
Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti
selanjutnya.
. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regersi yang tidak bisa dan handal sebagai penaksir (Bawono,
).
a. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini
dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang
bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesamanya sama dengan nol (Bawono, ).
Teknik pendeteksian multikolinearitas menurut Bawono ( :
) ada beberapa carayang bisa digunakan, antara lain:
) Nilai R dan F hitung yang dihasilkan dari suatu estimasi sangat
tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel independen banyak
yang tidak signifikan dalam mempengaruhi variabel dependen, ini
berarti ada indikasi terdapat multicollinearity.
) Dengan menggunakan metode LR klien, adapun cara yang
ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel independen dengan
variabel independen lainnya (regresi antar variabel independen),
dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien determinasi
parsial (r ) untuk setiap variabel independen yang diregresikan,
setelah mendapatkan nilai r
untuk setiap variabel independen
tadi, maka nilai dari r dibandingkan dengan nilai koefisien
determinasi majemuk (R utama).
) Melakukan auxilary regresi antar variabel independen untuk
mendapatkan r , kemudian dibandingkan dengan R
dari
persamaan utama.
b. Uji Heteroscedasticity
Heteroskedatisitas adalah nilai varian residual dengan varian
setiap variabel independen tidak sama. Selanjutnya untuk
mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan metode park. Metode park mengemukakan
metode bahwa σ
merupakan fungsi dari variabel-variabel bebasyang
dinyatakan sebagai berikut: σ
i = αXiβ.Persamaan ini dijadikan linier
dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ i = α + β Ln Xi
+ Vikarena σ i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan
menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:
LnU i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data
model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas,dan
sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi
homokedastisitaspada data model tersebut tidak dapat ditolak
(Bawono, : ).Pengambilan keputusannya adalah jika nilai
signifikansi lebih dari nilai alfa ( . ) maka data tidak mengandung
heteroskedastisistas, jika nilai signifikansi kurang dari , maka
terdapat gejala heteroskedastisistas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, data variabel dependen dan independen yang dipakai apakah
berdistribusi normal atau tidak. Data penelitian yang baik adalah
data yang berdistribusi normal (Bawono, : ). Uji statistik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis
(Ghozali, : ):
) H : data residual berdistribusi normal
) HA : data residual berdistrisbusi tidak normal
d. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain (Bawono, ). Uji linearitas dapat menggunakan
metode langrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan
nilai χ , untuk mendapatkan χ
dengan cara mengalikan jumlah data
observasi dikalikan dengan R atau n*R
. Kriteria analisisnya adalah
jika χ
hitung > χ
tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi
linear tidak benar, sedangkan χ hitung < dari χ
tabel, maka
spesifikasi model persamaan regresi linear benar.
. Uji Statistik
a. Analisis regresi berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang
bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai
variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari
satu (Bawono, : ).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh persepsi (X ), preferensi (X ), sikap (X ) terhadap
keputusan pembelian (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari
dengan rumus:
Y = β + β X + β X + β X + e
Keterangan:
Y = keputusan pembelian
β = konstanta (constant)
β - = koefisien regresi
X = persepsi
X = preferensi
X = sikap
e = kesalahan (error)
b. Uji ttes (uji secara individu)
Uji t Test merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada
skala interval atau rasio (Martono, : ).
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial atau individu,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, ).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
) Ho : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi, dan
sikap) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (keputusan).
) Ha : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi dan
sikap) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (keputusan).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Di samping membandingkan t hitung dengan t tabel agar bisa
menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat nilai
signifikasinya apakah lebih atau kurang dari .
c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, ).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi dan
sikap) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan
pembelian).
) Ha : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi dan
sikap) berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan
pembelian).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
a) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
b) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
Disamping dengan membandingkan F hitung dengan F tabel
untuk menentukan Ho diterima atau tidak dapat dengan melihat nilai
signifikansinya apakah lebih atau kurang dari .
d. Uji R (Koefisien Determinasi)
Menurut Bawono ( )koefisien determinasi (R )
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Menurut
Gujarati dalam Bawono ( ) analisis koefisien determinasi (R )
digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%)
pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R
pada hasil
analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinasi (R ) semakin mendekati berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap
variabel dependen (Bawono, : - ).
I. Alat Analisis Regresi Berganda
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS
(Statistic Packagefor Social Science) merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-
data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output
yang dikehendaki oleh para pengambilan keputusan.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Mungkid adalah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Wilayah kecamatan Mungkid bagian utara menjadi pembentuk wilayah Kota
Mungkid yang berfungsi sebagai ibukota Kabupaten Magelang. Kecamatan
Mungkid mempunyai luas wilayah kurang lebih . . Ha dengan jumlah
penduduk . Jiwa dengan proporsi penduduk laki-laki . jiwa dan
penduduk peempuan . Jiwa yang tersebar di Desa Kelurahan,
Dusun, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT). Batas-batas
wilayah Kecamatan Mungkid sebelah utara yaitu Sawangan dan Kecamatan
Candimulyo, sebelah Barat yaitu Kecamatan Borobudur, sebelah Selatan
yaitu Kecamatan Muntilan dan sebelah Timur yaituKecamatan Mertoyudan.
Letak Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang yang strategis dapat
dilihat dari letaknya di antara jalur Magelang-Yogyakarta sehingga
memudahkan aksesibilitasdan juga dapat mendorong perkembangan ekonomi
Kabupaten Magelang. Berdasarkan tata ruang Kabupaten Magelang,
Kecamatan Mungkid sebagai peruntukan kawasan pengembangan
Mertomundar (Mertoyudan, Mungkid, Borobudur) dengan fungsi utama,
kecamatan Mungkid sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Magelang,
pengembangan perdagangan, pertanian, dan aktifitas penunjang pariwisata.
Sedangkan pembagian wilayah administrasi kecamatan Mungkid Kabupaten
Magelang Desa dan Kelurahan adalah sebagai berikut: Desa Mungkid,
Desa Pagersari, Desa Bojong, Desa Gondang, Desa Treko, Desa Senden,
Desa Blondo, Desa Bumirejo, Desa Ambartawang, Desa Paremono, Desa
Pabelan, Desa Ngrajek, Kelurahan Mendut, Kelurahan Sawitan, Desa
Rambeanak, dan Desa Progowati.
B. Identitas Responden
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di Kecamatan
Mungkid dengan respondennya yaitu masyarakat Muslim. Data yang
diperoleh oleh peneliti adalah dari kuesioner yang telah dibagikan kepada
responden kemudian diolah dan dianalisis menggunakan prosedur statistik
deduktif.
. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel .
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Responden(Orang) Persentase (%)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa responden yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari laki-laki yaitu sebanyak
responden, dan perempuan yaitu sebanyak responden. Hal ini
menunjukkan bahwa responden lebih banyak laki-laki daripada
perempuan.
. Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel .
Usia Responden
No Usia Responden (Orang) Presentase (%)
< Tahun
- Tahun
- Tahun
> Tahun
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa usia masyarakat terbanyak yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah usia - tahun yaitu
orang dengan presentase , kemudian usia - tahun berjumlah
orang dengan presentase , usia > tahun berjumlah orang dengan
presentase , dan urutan terakhir adalah usia < tahun yaitu orang
dengan presentase .
. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel .
Pendidikan terakhir
No Pendidikan Terakhir Responden(Orang) Presentase (%)
SMP
SMA/SMK %
Diploma
S
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa tingkat
pendidikan masyarakat yang menjadi responden penelitian ini adalah SMP
berjumlah orang dengan presentase , SMA/SMK berjumlah orang
dengan presentase , Diploma sebanyak orang dengan presentase
dan terakhir yaitu S sebanyak orang dengan presentase .
Sehingga dapat disimpulkan tingkat pendidikan terbanyak yang menjadi
responden dalam penelitian ini yaitu SMA/SMK sebanyak orang
dengan presentase .
. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel .
Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Responden
(orang)
Presentase
(%)
Wiraswasta
Pedagang
PNS
Pegawai
Mahasiswa/Pelajar
Petani/Buruh
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa masyarakat terbanyak
yang menjadi responden adalah bekerja sebagai Petani/Buruh, yaitu
berjumlah orang dengan presentase , kemudian wiraswasta yang
berjumlah orang dengan presentase , pedagang dan
mahasiswa/pelajar berjumlah sama yaitu orang dengan presentase ,
PNS yang berjumlah orang dengan presentase , dan yang terakhir
pegawai berjumlah orang dengan presentase .
. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan
Tabel .
Penghasilan
No Penghasilan Responden (orang) Prosentase
(%)
< Rp . . ,
Rp . . , - Rp
. . ,
>Rp . . ,
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa sebanyak orang
berpenghasilan Rp . . , - Rp . . , dengan presentase
, kemudian orang berpenghasilan <Rp . . , dengan
presentase , dan yang terakhir sebanyak orang berpenghasilan >Rp
. . , . Sehingga dapat dilihat penghasilan terbanyak adalah Rp
. . , - Rp . . , sebanyak orang dengan presentase
.
C. Analisis Data
. Uji Validitas
Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia
melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang
seharusnya diukur (Wijaya : ).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( )
dengan taraf signifikan (α) = , , jika r hitung> r tabel, maka kuesioner
sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara
kedua variabel tersebut. Untuk mencari t tabel untuk degree of freedom (df)
= (n-k- ) = - - = , dengan nilai df= dan nilai alpha= . atau
didapat angka r tabel , .
Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak,
bisa di lihat tampilan tabel di bawah ini, jika r hitung lebih besar dari r
tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel .
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan r
hitung
r tabel Keterangan
Persepsi
Persepsi ,
,
Valid
Persepsi , Valid
Persepsi , Valid
Persepsi , Valid
Persepsi , Valid
Persepsi , Valid
Persepsi ,
Preferensi Preferensi ,
,
Valid
Preferensi , Valid
Preferensi , Valid
Preferensi , Valid
Preferensi , Valid
Preferensi , Valid
Preferensi , Valid
Sikap Sikap ,
,
Valid
Sikap , Valid
Sikap , Valid
Keputusan
Pembelian
Kinerja ,
,
Valid
Kinerja , Valid
Kinerja , Valid
Kinerja , Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel . diketahui bahwa r tabel sebesar , ,
menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel persepsi, preferensi, sikap dan keputusan pembelian yang
digunakan dalam penelitian ini r hitung>r tabel. Hal ini berarti bahwa semua
indikator dan pertanyaan pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah
valid sehingga layak digunakan sebagai pengumpul data, dapat dianalisis
selanjutnya.
. Uji Reliabilitas
Menurut Hadi dalam Bawono ( ) uji reliabilitas adalah
analisis yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data
dapat memberikan dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak
berbeda jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat
diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner). Teknik
yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach
alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , .
Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan
meneliti selanjutnya.
Tabel .
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach
Alpha
Keterangan
Persepsi (X ) , Reliable
Preferensi (X ) , Reliable
Sikap (X ) , Reliable
Keputusan Pembelian (Y) , Reliable
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa nilai persepsi (X )
sebesar , , berati item pada variabel tersebut layak digunakan sebagai
alat ukur karena nilaiCronbach Alphalebih besar dari , . Nilai
preferensi (X ) sebesar , , berati item pada variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur karena nilaiCronbach Alphalebih besar dari
, . Nilai sikap (X ) sebesar , , berati item pada variabel tersebut
layak digunakan sebagai alat ukur karena nilaiCronbach Alphalebih besar
dari , . Nilai keputusan pembelian (Y) sebesar , , berati item pada
variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur karena nilai
CronbachAlphalebih besar dari , . Hal ini dapat disimpulkan bahwa
semua item pada masing-masing variabel layak digunakan sebagai alat
ukur karena nilai Cronbach Alpha> , .
. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini
dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang
bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesamanya sama dengan nol (Bawono, ).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxilary
regresi, yaitu membandingkan antara r (koefisien determinasi parsial)
dan R (koefisien determinasi majemuk) untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyakit multikolinearitas, dibawah ini adalah hasil uji R
regresi utamaadalah sebagai berikut.
Tabel .
Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
d
i
m
e
n
s
i
o
n
, a , , ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi
Sumber: Data primer yang diolah
Dibawah ini adalah hasil r (koefisien determinasi parsial) untuk
setiap variabel independen yang diregresikan, setelah mendapatkan r
untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r dibandingkan
dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit
multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel .
Perbandingan r dan R
Regresi Antar Variabel Independen r
X = f(X ,X ) ,
X = f(X ,X ) ,
X = f(X ,X ) ,
R =
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa R (koefisien
determinasi majemuk sebesar . hasil regresi utama lebih besar
dari r (koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar . , . ,
. , sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
multikolinearitas.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji heteroscedasticitybertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, ).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metodePark
yaitumetode bahwa σ
merupakan fungsi dari variabel-variabel
bebasyang dinyatakan sebagai berikut: σ i = αXi
β.Persamaan ini
dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ i
= α + β Ln Xi + Vikarena σ i umumnya tidak diketahui, maka dapat
ditaksir dengan menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:
LnU i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data
model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas,dan
sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi
homokedastisitaspada data model tersebut tidak dapat ditolak
(Bawono, : ).Pengambilan keputusannya adalah jika nilai
signifikansi lebih dari nilai alfa ( . ) maka data tidak mengandung
heteroskedastisistas, jika nilai signifikansi kurang dari , maka
terdapat gejala heteroskedastisistas.
Tabel .
Hasil Uji Heteroscedasticity
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) -, , -, ,
Persepsi , , , , ,
Preferensi -, , -, - , ,
Sikap -, , -, -, ,
a. Dependent Variable: LnU i
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas diketahui nilai signifikansi persepsi (X ) , ,
berarti data termasuk homogen karena diatas nilai , . Nilai
signifikansi untuk variabel preferensi (X ) sebesar , , ini berarti
data termasuk homogen karena diatas nilai , . Nilai signifikansi
untuk variabel sikap (X ) sebesar , , ini berarti data termasuk
homogen karena diatas nilai , . Jadi dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga
asumsi persamaan regresi baik.
c. Uji Normalitas
Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi data variabel
dependen dan independen yang kita pakai berdistribusi normal atau
tidak.Alat analisis yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S).
Tabel .
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,b Mean ,
Std. Deviation ,
Most Extreme Differences Absolute ,
Positive ,
Negative -,
Kolmogorov-Smirnov Z ,
Asymp. Sig. ( -tailed) ,
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah ( )
Berdasarkan data di atas, nilai Kolmogorv Smirnov adalah ,
dan nilai signifikan pada , lebih besar dari , hal ini berarti HA
ditolak yang berarti data residual terdistribusi normal.
d. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain (Bawono, ). Uji linearitas dapat menggunakan
metode langrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan nilai
χ , untuk mendapatkan χ
dengan cara mengalikan jumlah data
observasi dikalikan dengan R atau n*R
. Kriteria analisisnya adalah
jika χ hitung > χ
tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi
linear tidak benar, sedangkan χ hitung < dari χ
tabel, maka spesifikasi
model persamaan regresi linear benar. Hasil output viewer dapat dilihat
dibawah ini:
Tabel .
Hasil Uji Linearitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
d
i
m
e
n
s
i
o
n
, a , -, ,
a. Predictors: (Constant), Sikap , Preferensi , Persepsi
Sumber: Data primer yang diolah
Untuk mencari χ hitung, dengan cara mengalikan n * R
= *
, = , . Sedangkan untuk χ tabel diketahui : , dengan
tingkat signifikan dan df = . Karena χ hitung < dari χ
tabel,
maka spesifikasi model persamaan regresi linear benar, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linear.
. Uji Statistik
a. Analisis regresi berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu
(Bawono, : ).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh persepsi (X ), preferensi (X ), sikap (X ) terhadap
keputusan pembelian (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari
dengan rumus:
Y = β + β X + β X + β X + e
Tabel .
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) , , , ,
Persepsi , , , , ,
Preferensi , , , , ,
Sikap , , , , ,
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan output SPSS di atas, maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = , + , X + , X + , X + ,
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
) Konstanta sebesar , menyatakan bahwa jika ada persepsi
(X ), preferensi (X ) dan sikap (X ) konstan atau tidak ada atau
, maka keputusan pembelian mengalami kenaikan sebesar , .
) Koefisien regresi persepsi (X ) sebesar , menyatakan bahwa
setiap penambahan point persepsi (X ) akan meningkatkan
keputusan pembelian sebesar , dengan anggapan preferensi
(X ) dan sikap (X ) tetap.
) Koefisien regresi preferensi (X ) sebesar , menyatakan
bahwa setiap penambahan point preferensi (X ) akan
meningkatkan keputusan pembelian sebesar , dengan
anggapan persepsi (X ) dan sikap (X ) tetap.
Variabel sikap juga tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian karena nilai signifikansi sikap , lebih besar dari nilai
alfa , .
b. Uji ttes (uji secara individu atau parsial)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial atau individu,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, ).Hasil
uji ttest dapat dilihat dibawah ini:
Tabel .
Hasil Uji ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
(Constant) , , , ,
Persepsi , , , , ,
Preferensi , , , , ,
Sikap , , , , ,
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Data primer yang diolah
Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel
independen X dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha: terdapat pengaruh antara X dan Y
Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa , maka
variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel
dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t
hitung masing-masing untuk persepsi (X ), preferensi (X ) dan sikap
(X ), yaitu:
) Variabel persepsi (X ) dengan t hitung , dan nilai t tabel
, , dimana t hitung lebih besar dari t tabel, serta nilai
signifikansi , dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilaiα
, , maka dapat dikatakan bahwa persepsi (X ) secara empiris
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian
secara empiris menerima H , yang menyatakan bahwa persepsi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan
syariah(Y). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat persepsi maka
keputusan pembelian jasa perbankan syariah juga meningkat.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Robbins
dan Judge ( ) para individu dalam organisasi membuat
keputusan, artinya mereka membuat pilihan-pilihan dari dua
alternatif atau lebih. Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi
atas sebuah masalah. Artinya, ada ketidaksesuaian antara perkara
saat ini dan keadaan yang diinginkan. Setiap keputusan
membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi. Biasanya, data
diperoleh dari banyak sumber dan data-data tersebut harus disaring,
diproses, dan diinterpretasikan. Persepsi-persepsi dari pembuat
keputusan akan menjawab keputusan tersebut.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Amijaya ( ), Sari ( ) dan Tambunan ( ).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil yang positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika persepsi
meningkat, maka keputusan pembelian juga mengalami
peningkatan. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh
Setiasih ( ) menunjukkan hasil yang berbeda, yang menyatakan
bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Artinya ketika persepsi meningkat, maka tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dikarenakan pandangan masyarakat kecamatan Mungkid yang
menganggap bahwa perbankan syariah yang bebas dari riba dan
sesuai prinsip-prinsip syariah, dan juga dilihat dari pendidikan
terakhir responden yaitu lulusan SMA/SMK sebanyak yang
berarti bahwa pengetahuan responden mengenai bank syariah
sudah cukup baik.
) Variabel preferensi (X ) dengan t hitung , dan dan nilai t tabel
, , dimana t hitung lebih besar dari t tabel, serta nilai
signifikansi , dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α
, , maka dapat dikatakan bahwa preferensi (X ) secara empiris
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan
demikian secara empiris menerima H , yang menyatakan bahwa
persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan
syariah (Y). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat preferensi maka
semakin tinggi juga keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Kotler
dalam Simamora ( ) mengatakan bahwa konsumen memproses
informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan
terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai
kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan
selanjutnya mengevaluasi atribut produk. Konsumen akan
memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai
dengan kepentingannya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sridawati ( ). Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa preferensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Artinya ketika preferensi meningkat maka
keputusan pembelian juga akan mengalami peningkatan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Noor ( )
menunjukkan hasil yang berbeda yakni preferensi berpengaruh
negatif terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika preferensi
meningkat, maka keputusan pembelian mengalami penurunan.
Preferensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian dikarenakan mayoritas masyarakat kecamatan
Mungkid beragama Islam, dan dengan kepercayaan yang mereka
yakini, menganggap bahwa bank syariah bebas dari riba dan sudah
sesuai dengan syariat Islam.
) Variabel sikap (X ) dengan t hitung , dan nilai t tabel , ,
dimana t hitung lebih besar dari t tabel, serta nilai signifikansi
, dimana nilai signifikansi lebih besar dari nilai α , , maka
dapat dikatakan bahwa sikap (X ) secara empiris tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian secara
empiris menerima H , yang menyatakan bahwa sikap tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah
(Y). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat sikap maka tidak ada
pengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Setiadi
( ) untuk mengetahui bagaimana sikap bisa memprediksi
perilaku konsumen kita bisa menggunakan teori Reasoned Action
dari Fishbein. Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat
seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan
merek produk, bukan pada merek itu sendiri. Tindakan pembelian
dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat
kepuasan.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Lestari ( )yang menunjukkan hasil bahwa
sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Artinya ketika sikap meningkat, maka keputusan
pembelian juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan
penelitian yang mendukung penelitian ini dilakukan oleh Nadya
( ) dan Maisary ( ) menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu
bahwa sikap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Artinya ketika sikap meningkat, maka tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa
perbankan syariah karena dilihat dari pekerjaan responden yang
lebih banyak petani/buruh, dengan persentase , yaitu bahwa
mereka tidak begitu paham dengan perbankan syariah. Kebanyakan
mereka tidak menanggapi persoalan yang berkaitan dengan
perbankan syariah.
c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel dependen (Bawono, ).
Tabel .
Hasil Uji F test
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Regression , , , , a
Residual , ,
Total ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa F hitung , dan nilai
F tabel , , dimana F hitung lebih besar dari F tabel, serta nilai
signifikansi , < , . Hal ini menunjukkan bahwa persepsi,
preferensi dan sikap secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
d. Uji R (Koefisien Determinasi)
Menurut Bawono ( ) koefisien determinasi (R )
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen.
Tabel .
Hasil Uji R
Model Summary
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
dimensi
on
, a , , ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar . ini
artinya ada hubungan sebesar . antara variabel dependen
(keputusan pembelian) dengan variabel independen (persepsi,
preferensi dan sikap). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara
persepsi, preferensi dan sikap terhadap keputusan pembelian
mempunyai hubungan yang cukup kuat. Koefisien determinasi
(Adjusted R) sebesar , ini berarti kontribusi variabel independen
(persepsi, preferensi dan sikap) mempengaruhi variabel dependen
(keputusan pembelian) sebesar , sedangkan sisanya sebesar
, dipengaruhi variabel lain di luar model.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai persepsi,
preferensi dan sikap terhadap keputusan pembelian, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi (X ) berpengaruh
terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah (Y). Dengan nilai
signifikansi , dan nilai t hitung , . Hal ini berarti semakin tinggi
tingkat persepsi maka keputusan pembelian jasa perbankan syariah juga
meningkat.
. Preferensi (X ) terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah
(Y). Dengan nilai signifikansi , dan nilai t hitung , . Hal ini
berarti semakin tinggi tingkat preferensi maka semakin tinggi juga
keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
. Sikap (X ) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa
perbankan syariah (Y). Dengan nilai signifikansi , dan nilai t hitung
, . Hal ini berarti semakin tinggi tingkat sikap maka tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.
B. Saran
. Untuk peneliti selanjutnya terkait objek penelitian agar meneliti ditingkat
wilayah yang lebih luas, misalnya tingkat kabupaten atau provinsi.
. Untuk meningkatkan sikap masyarakat terhadap keputusan pembelian
jasa perbankan syariah, maka stakeholder dari perbankan syariah harus
berperan dengan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. . Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bawono, Anton. . Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Ghozali, Imam. . Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan, Iqbal. . Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
J. Supranto. . Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Judge, Timothy A. dan Stephen P. Robbins. . Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Martono, Nanang. . Metode Penelitian Kuantitatif-Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.I.O Ihalauw. . Perilaku Konsumen. Salatiga:
Fakultas Ekonomi UKSW.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.I.O Ihalauw. . Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: Andi.
Schiffman, Kanuk. . Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Indeks.
Setiadi, Nugroho J. . Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi Untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor: Kencana.
Simamora, Bilson. . Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. . Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sumarwan, Ujang. . Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. . Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS.
Tampubolon, Manahan P. . Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Tika, Moh. Pabundu. . Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wijaya, Tony. . Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan
Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
SKRIPSI/TESIS/JURNAL
Amani, Intan. . “Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta
Terhadap Perbankan Syari‟ah”. Skripsi. Yogyakarta Fakultas Syari‟ah
Dan Hukum. UIN Sunan Kalijaga.
Amijaya, Gilang Rizky. . “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah
Bank Dalam Menggunakan Internet Banking”. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Haryadi. . “Persepsi Masyarakat Terhadap Perbankan Syari‟ah”. Jurnal
Bisnis dan Manajemen. Vol. , No. .
Herawati, Lisna Nety. . “Preferensi dan Keputusan Masyarakat Kecamatan
Karawaci dalam Menyalurkan Zakat”. Skripsi. Jakarta: Program Sarjana
Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam) Fakultas Syariah Dan Hukum. UIN Syarif Hidayatullah.
Indrayati, Monic Aprilia. . “Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pt. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Semarang”. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.
Istiqomah, Rahayu. . “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Mahasiswa Perbankan Syari‟ah STAIN Salatiga Untuk Menjadi Nasabah
Di Perbankan Syari‟ah”. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam. STAIN Salatiga.
Maisary, Desi. . “Pengaruh Motivasi Dan Persepsi Terhadap Sikap
Konsumen Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Air Minum Isi
Ulang “Anugrah Water” Pada Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara”.Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Sumatera Utara.
Mamduh. . “Persepsi, Preferensi, Sikap Dan Perilaku Takmir Masjid
Terhadap Bank Syari‟ah (Studi Kasus Di Kecamatan Ngaliyan Kota
Semarang)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.
UIN Walisongo Semarang.
Maryati, Sri. . “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat
Dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Di Kota
Semarang”. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Maysaroh. . “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah Dalam Memilih Bank Syari‟ah”. Skripsi.Yogyakarta: Fakultas
Syari‟ah dan Hukum. UIN Sunan Kalijaga.
Mulyani, Sri. . “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Produk Tabungan
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada BRI Syari‟ah Cabang Solo)”.
Skripsi. Surakarta: Jurusan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Surakarta.
Murdianingsih, Sri. . “Persepsi Dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap
Perbankan Syari‟ah Dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating”.
Skripsi. Salatiga Jurusan Syari‟ah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga.
Mursyid. . ”Preferensi Masyarakat Kota Samarinda Terhadap Bank
Syari‟ah”. Jurnal Kajian Ekonomi Islam dan Kemasyarakatan, Vol. ,
No. .
Mustofa. . “Preferensi Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo Terhadap
Perbankan Syari‟ah Di Gorontalo”. JournalAl-Buhuts, Vol. , No.
Nadya, Riris Ayu. . “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Terhadap Penggunaan Internet Banking Dengan Menggunakan
Pendekatan Theory Of Planned Behavior Pada Nasabah BRI Syari‟ah
Kediri”. Skripsi. Yogyakarta Fakultas Syari‟ah Dan Hukum. UIN Sunan
Kalijaga.
Nasution, Alwi Reza. . “Analisis Potensi dan Preferensi Masyarakat
Terhadap Bank Syariah di Wilayah Kota Medan”.Skripsi. Medan:
Sekolah Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara.
Noor, Fahd dan Yulizar Djamaludin Sanrego. ( ). “Preferensi Masyarakat
Pesantren Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus DKI Jakarta)”. Alumnus
Program Studi Ekonomi Islam dan Staf Pengajar Program Studi Ekonomi
Islam. STEI Tazkia.
Rahmawaty, Anita. . “Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syari‟ah Terhadap
Minat Menggunakan Produk Di BNI Syari‟ah Semarang”. ADDIN, Vol
, No. .
Sari, Ratna Dwi. . “Analisis Pengaruh Kulaitas Produk, Persepsi Harga Dan
Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Mebel
Pada CV. Mega Jaya Mebel”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika
Dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Setiasih, Dani Panca. . “Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap Dan Perilaku
Dosen Terhadap Perbankan Syariah (Study Kasus Pada Dosen Fakultas
Syariah Iain Walisongo Semarang)”. Skripsi. Semarang: Program
Sarjana Fakultas Syaria‟ah. IAIN Walisongo Semarang.
Sridawati. . “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi
Masyarakat Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik Di
Propinsi Dki Jakarta Dan Jawa Barat. departemen Ilmu
Ekonomi”.Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor.
Suparno. . “Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Lumpur Terhadap Perbankan Syari‟ah Sebagai Lembaga Keuangan
Syari‟ah”. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. , No .
Tambunan, Krystia. . “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto”. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Yahya, Subchan. . “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syari‟ah”. Skripsi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah.
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Saudara/i
Masyarakat Muslim Kecamatan Mungkid
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi yang berjudul
“Analisis Persepsi, Preferensi Dan Sikap Masyarakat Muslim Terhadap
Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah” maka dengan ini saya mohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitin ini.
Penelitian ini semata-mata bertujuan untuk keperluan akademis dan penelitian
ilmiah. Kerahasiaan data penelitian akan dijamin dan saya mengharapkan
informasi dan jawaban yang sesungguhnya dari Bapak/Ibu. Atas kerjasama dan
kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Hormat Saya,
Umi Wahyu Annisa
I. DATA RESPONDEN
. Nama :.................................................(boleh
dikosongi)
. No.telp :.................................................(untuk
konfirmasi)
. Jenis kelamin : laki-laki perempuan
. Usia : < tahun - tahun
- tahun > tahun
. Pendidikan Terakhir : SMA/SMK Diploma
S S
S
. Pekerjaan : Wiraswasta Pedagang
PNS Pegawai
Pensiunan
Mahasiswa/Pelajar
SMP
. Penghasilan : < . . . . -
. .
> . .
II. PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu dengan memberi tanda checklist ( √ ) pada kolom yang
tersedia. Pernyataan-pernyataan berkaitan dengan Analisis Persepsi,
Preferensi Dan Sikap Masyarakat Muslim Terhadap Keputusan
Pembelian Jasa Perbankan Syariah, di mana :
a. Nilai - maka semakin tidak setuju
b. Nilai maka netral
c. Nilai - maka semakin setuju
III. PERNYATAN
. Variabel Persepsi (X )
No Pernyataan
Saudara lebih merasa cocok
menggunakan bank syari‟ah
daripada bank konvensional
Bank syari‟ah selalu mengerti
apa yang nasabah butuhkan
Kegiatan dan operasional bank
syari‟ah sesuai prinsip-prinsip
syari‟ah
Dibank syari‟ah tidak ada
potongan administrasi
Produk bank syari‟ah lebih
bagus dan menguntungkan
dibandingkan bank
konvensional
Promosi bank syari‟ah lebih
menarik dibandingkan dengan
bank konvensional
Saudara memilih bank syari‟ah
karena masyarakat sekitar juga
menggunakan bank syari‟ah
. Variabel Preferensi (X )
No Pernyataan
Saudara memilih bank syari‟ah
karena sudah banyak yang
menggunakan bank syari‟ah
Saudara memilih bank syari‟ah
karena tidak ada perbedaan
pelayanan terhadap seluruh
nasabah
Saudara memilih bank syari‟ah
karena keinginan sendiri
Saudara memilih bank syari‟ah
karena produk yang menarik
Saudara memilih bank syari‟ah
karena terhindar dari riba
Saudara selalu mencari
informasi tentang bank
syari‟ah
Saudara memilih bank syari‟ah
karena letaknya yang strategis
. Sikap (X )
No Pernyataan
Saudara percaya bank syari‟ah
adalah bank yang amanah
Saudara senang dan bangga
bila menjadi nasabah bank
syari‟ah
Saudara lebih suka
menggunakan produk dan jasa
bank syari‟ah
. Keputusan Pembelian (Y)
No. Pernyataan
Dalam bertransaksi keuangan,
saudara memilih bank syari‟ah
Saudara tidak akan
menggunakan bank lain selain
bank syari‟ah
Saudara selalu mencari
informasi mengenai bank
syari‟ah
Saudara lebih memilih bank
syari‟ah dibandingkan bank
lain
JAWABAN RESPONDEN
No
Jenis
kelamin Usia
Pendidikan
terakhir Pekerjaan Penghasilan
Persepsi Preferensi Sikap Keputusan Pembelian
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
HASIL SEMUA UJI
A. Identitas Responden
. Jenis Kelamin
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki
Perempuan
Total
. Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < tahun
- tahun
- tahun
> tahun
Total
. Pendidikan Terakhir
Pendidikan_terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA/SMK
Diploma
S
Total
. Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Wiraswasta
Pedagang
PNS
Pegawai
Mahasiswa/Pelajar
Lain-lain
Total
. Penghasilan
Penghasilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <
-
>
Total
B. Instrumen Penelitian
. Uji Reliabilitas
a) Variabel Persepsi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
, ,
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X , , , X , , , X , , , X , , , X , , , X , , , X , , ,
b) Variabel Preferensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
, ,
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X , , , X , , , X , , , X , , , X , , , X , , , X , , ,
c) Variabel Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
, ,
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X , , , X , , , X , , ,
d) Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
, ,
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X , , , X , , , X , , , X , , ,
. Uji Validitas
a) Variabel Persepsi
Correlations
X X X X X X X Persepsi
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
* ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
** , , ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
** ,
* ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** , ,
* ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation , * ,
** , ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
Persepsi
Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , , N
**. Correlation is significant at the level ( -tailed). *. Correlation is significant at the level ( -tailed).
b) Variabel Preferensi
Correlations
X X X X X X X Preferensi
X Pearson Correlation
, ** ,
*
*
, ** ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
*
*
, ** ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
*
*
, ** ,
** ,
* ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
*
*
, ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
*
*
, ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
*
*
, * ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , ,
N
Preferensi Pearson Correlation
, ** ,
** ,
*
*
, ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , , , , N
**. Correlation is significant at the level ( -tailed). *. Correlation is significant at the level ( -tailed).
c) Variabel Sikap
Correlations
X X X Sikap
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , ,
N
X Pearson Correlation
, ** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , ,
N
Sikap Pearson Correlation
, ** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , N
**. Correlation is significant at the level ( -tailed).
d) Keputusan Pembelian
Correlations
X X X X
Keputusan_Pembelian
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , ,
N
X Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , ,
N
Keputusan_Pembelian
Pearson Correlation , ** ,
** ,
** ,
**
Sig. ( -tailed) , , , , N
**. Correlation is significant at the level ( -tailed).
C. Uji Asumsi Klasik
. Uji Multikolinieritas
Regresi Utama Y= f(X ,X ,X ) Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
im
e
ns
io
n
, a , ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression , a
Residual Total a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) ,
Persepsi , , , ,
Preferensi , , , ,
Sikap , , , ,
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Auxilary X = f(X ,X ) Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
im
en
s
io
n
, a , ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Preferensi b. Dependent Variable: Persepsi
ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression , a
Residual Total a. Predictors: (Constant), Sikap, Preferensi b. Dependent Variable: Persepsi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) ,
Preferensi , , , ,
Sikap , , , ,
a. Dependent Variable: Persepsi
Auxilary X =f(X ,X )
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
di
me
n
si
on
, a , ,
a. Predictors: (Constant), Persepsi, Sikap b. Dependent Variable: Preferensi
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression , a
Residual Total
a. Predictors: (Constant), Persepsi, Sikap b. Dependent Variable: Preferensi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) ,
Sikap , , , ,
Persepsi , , , ,
a. Dependent Variable: Preferensi
Auxilary X =f(X ,X )
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
im
en
s
io
n
, a , ,
a. Predictors: (Constant), Preferensi, Persepsi b. Dependent Variable: Sikap
ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression , a
Residual Total
a. Predictors: (Constant), Preferensi, Persepsi b. Dependent Variable: Sikap
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) , , ,
Persepsi , , , ,
Preferensi , , , ,
a. Dependent Variable: Sikap
. Uji Heteroskendastisitas
Metode Park Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
im
e
ns
io
n
, a , ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi b. Dependent Variable: LnU i
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression , a
Residual Total
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi b. Dependent Variable: LnU i
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) -, , -, ,
Persepsi , , , ,
Preferensi -, , -, - ,
Sikap -, , -, -, ,
a. Dependent Variable: LnU i
. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N Normal Parameters
a,b
Mean , Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute , Positive , Negative -,
Kolmogorov-Smirnov Z , Asymp. Sig. ( -tailed) ,
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
. Uji Linieritas (Uji Langrange Multiplier)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
i
me
ns
io
n
, a , -,
a. Predictors: (Constant), Sikap , Preferensi , Persepsi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression , , a
Residual
Total
a. Predictors: (Constant), Sikap , Preferensi , Persepsi
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) , , ,
Persepsi - E- , -, -, ,
Preferensi , , , , ,
Sikap -, , -, -, ,
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
D. Uji Statistik
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
im
en
s
io
n
, a , ,
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
im
en
s
io
n
, a , ,
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression , a
Residual Total
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Preferensi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) ,
Persepsi , , , ,
Preferensi , , , ,
Sikap , , , ,
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
. Nama : Umi Wahyu Annisa
. Tempat dan Tanggal
lahir
: Magelang, Oktober
. Jenis Kelamin : Perempuan
. Status Pernikahan : Belum Menikah
. Agama : Islam
. Warga Negara : Indonesia
. Alamat : Citran RT / RW ,
Paremono, Mungkid, Magelang,
Jawa Tengah
. Nomor Telepon :
. E-mail : umiannisa @gmail.com
. Kode Pos :
Pendidikan Formal
Periode (Tahun) Sekolah/Institusi/
Universitas
Jurusan
- SDN Pabelan -
- MTsN Borobudur -
- MAN Magelang IPS
- IAIN Salatiga Perbankan Syariah S
Pengalaman Organisasi
- : Anggota Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)
IAIN Salatiga
Masa Bakti
: Pengurus Divisi Inventaris dan Humas Kelompok
Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga