ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN USAHA BENGKEL ...repository.utu.ac.id/351/1/BAB I_V.pdfANALISIS...
Transcript of ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN USAHA BENGKEL ...repository.utu.ac.id/351/1/BAB I_V.pdfANALISIS...
ANALISIS PENGARUH PENDAPATANUSAHA BENGKEL LAS TERHADAP PENDAPATAN
RATA-RATA JASA KERJA PEKERJA DI KECAMATANJOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
ARISMANIM : 08c20101074
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2014
ii
ANALISIS PENGARUH PENDAPATANUSAHA BENGKEL LAS TERHADAP PENDAPATAN
RATA-RATA JASA KERJA PEKERJA DI KECAMATANJOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
ARISMANIM : 08c20101074
Skripsi/Tugas AkhirSebagai Salah Satu Syarat untuk MemperolehGelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2014
iii
ABSTRAK
Arisma. Analisis Pengaruh Pendapatan Usaha Bengkel Las Terhadap PendapatanRata-Rata Jasa Kerja Pekerja Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten AcehBarat dibawah bimbinganCut Mega Putridan Romi Juliansyah.
Usaha Bengkel Las merupakan unggulan penggerak pencipta lapangankerja dan penurunan angka kemiskinan. Usaha bengkel las mempunyai pengaruhuntuk peningkatan pendapatan, disamping peningkatan pendapatan pemilik usaha,masyarakat yang bekerja di bengkel las, juga pendapatan masyarakat yangmemanfaatkan pengelasan untuk mencari nafakah. Namun, dalam penelitian inihanya meneliti pendapatan usaha dan rata-rata jasa kerja pekerja di KecamatanJohan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Metodelogi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini denganmenggunakan sistem Analisis Regresi Linear Sederhana, koefisien korelasi,koefisien determinasi, uji t yang diolah dengan menggunakan software statisticalprograme and service solution (SPSS) versi 19. Dimana timbulnya pengaruh padaUsaha Bengkel LasterhadapPendapatan Rata-Rata Jasa Kerja Pekerja diKecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh nilaikoefisien korelasi sebesar0,863, koefisien determinasi sebesar 0,745 dan koefisien determinasi adjustedsebesar 0,743. Artinya pengaruh yang ditimbulkan oleh usaha bengkel lasterhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja adalah sebesar 86,3persensedangkan sisanya 13,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar modelpenelitian ini.
Pembuktian yang dilakukan dengan menggunakan uji t menunjukkanbahwa, penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil usaha bengkel lasberpengaruh secara nyata terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerjadiKecamatan Johan Pahlawan.
Kata kunci: PendapatanRata-Rata Jasa Kerja Pekerja, Pendapatan UsahaBengkel Las.
iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
JudulSkripsi : ANALISIS PENGARUH PENDAPATANUSAHA BENGKEL LAS TERHADAPPENDAPATAN RATA-RATA JASA KERJAPEKERJA DI KECAMATAN JOHANPAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT
NamaMahasiswa : Arisma
NIM : 08C20101074
Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)
Menyetujui,Komisi pembimbing
Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua
HJ. CUT MEGA PUTRI, SE .MSM ROMI JULIANSYAH, SE.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Ekonomi
Zulbaidi, MM Yayuk, EW,SE M.Si
Tanggal Lulus : 21 September 2014
v
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan judul
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN USAHA BENGKEL LASTERHADAP PENDAPATAN RATA-RATA JASA KERJA PEKERJA DI
KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT
Yang disusun oleh :
Nama : ARISMA
Nim : 08c20101074
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Ekonomi Pembangunan (EKP)
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 21 September 2014dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Abd. Jamal, SE. M.Si ................................................(Ketua Penguji)
2. HJ. Cut Mega Putri, SE. M.SM ................................................(Anggota Penguji I)
3. Romi Juliansyah, SE ................................................(Anggota Penguji II)
4. Helmi Noviar, SE, M.si ................................................(Anggota Penguji III)
Alue Peunyareng, 21 September 2014Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Yayuk EW, SE.MSi
vi
RIWAYAT HIDUP
A. Data PribadiNama :Arisma
Tempat/tanggalLahir :Kutapadang-layung, 17 Maret 1990
JenisKelamin :Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat Email : [email protected]
Orang Tua/Wali
Ayah :BahagiaMachmud
Ibu : Cut Mala Intan
B. Pendidikan Formal1996-2002 : Madrasah IbtidayahNegri (MIN) I Bubon
2002-2005 : SekolahMenengahPertama (SMP) 3
SAMATIGA
2005-2008 : SMA Negeri 1 SAMATIGA
C. Pendidikan Non Formal2000-2010 : PengajianPesantren di Nurul Islam
2007 :PelatihanKomputer di Children Center
Muhammadiyah (CCM) SuakTimah
2010 :PelatihanKursusOtomotifSepeda Motor
2011 :KursusBahasaInggris di JOY PRINCE
D. PengalamanOrganisasi
2003-2004 : KetuaOsis SMP
2006-2007 : WakilKetuaOsis SMA
2010-2011 : BendaharaUmumIkatanPelajarMahasiswaBubon
(IPMB)
2010-2011 : KabidKemahasiswaan BEM
FakultasEkonomiUniversitasTeuku Umar
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan,
membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta.
Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini
dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah
Muhammad SAW.
Sebuah langkah usai sudah, Satu cita telah ku gapai, Namun…
Itu bukan akhir dari perjalanan Melainkan awal dari satu perjuangan
Semoga hari esok yang cerah membentang dihadapanku
Bersama rahmad dan ridha-Mu , Amin,,,,,,,,
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih
yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Ayah
yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga
yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta
dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia
karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih.Untuk Ibu dan Ayah
yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,
selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,
Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah...
Dengan sepenuh hati,
karya sederhana ini ananda persembahkan
Untuk ayahanda bahagia machmud dan ibunda cut mala intan,
kakak , abang ipar, Dan adik-adik ku tercinta, seseorang yang special dalam hidupku
yang selalu setia Mendampingi dan terus memberikan motivasi.
semua kawan-kawan seangkatan 2008.
Terima kasih.......
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikumWr…Wb…
Dengan mengucap puji syukur Alhamdullilah kepada Allah SWT yang
melimpahkan rahmat, pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan suatu Skripi yang berjudul :“Analisis Pengaruh Pendapatan
Usaha Bengkel Las terhadap Pendapatan Rata-Rata Jasa Kerja Pekerja di
KecamatanJohan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat ”.
Selawat teriring salam kepada baginda Rasulullah SAW yang telah
membimbing dan menuntun kita ke jalan yang penuh keutamaan dan kemuliaan
hidup dunia dan akhirat. Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah
untuk melengkapi tugas-tugas akhir dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi.
Lebih lanjut dalam penulisan skripsiini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan ilmu yang penulis miliki. Namun penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagaimana yang
diharapkan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis sangatmengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya kontruktif guna kesempurnaan di masa yang akan
datang.
Sesungguhnya karya skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Hj. Cut Mega Putri, SE. M.SMselaku Dosen Pembimbing Ketua yang
telah memberi masukan, saran, semangat, yang berguna bagi penulis.
ix
2. Bapak Romi Juliansyah, SEsebagai Dosen Pembimbing Anggota, yang telah
memberikan masukan, saran yang sifatnya konstruktif, yang sangat berguna
bagi penulis.
3. Ibu Yayuk, EW,SE M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan.
4. Bapak Zulbaidi, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
5. Bapak / Ibu Dewan Penguji yang terdiri Bapak Abd. Jamal, SE. M.Si,Ibu HJ.
Cut Mega Putri, SE. M.SM, Bapak Romi Juliansyah, SE, dan Bapak Helmi
Noviar, SE, M.si.
6. Bapak Afni Abdul Manan, SE selaku dosen wali yang telah memberikan
bantuan dukungan morill dan saran yang berguna untuk penulis.
7. Kepada keluarga Ayahanda, Ibunda, kakanda, adinda tercinta terima kasih
atas doa yang tiada hentinya untuk ananda, kasih sayang dan bimbingan yang
sangat berharga.
Atas semua kebaikan yang telah dicurahkan kepada penulis, penulis tidak
sanggup membalasnya. Hanya kepada Allah SWT, penulis serahkan semoga amal
dan budi baik mereka akan mendapat balasan yang setimpal.
Alue Penyareng,24 September 2014Penulis
ARISMA
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... iHALAMAN TUJUAN................................................................................ iiABSTRAK................................................................................................... iiiLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ivLEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.......... ........................................... vRIWAYAT HIDUP.................................................................................... viPERUNTUKAN.......................................................................................... viiKATA PENGANTAR............................................................................... viiiDAFTAR ISI.............................................................................................. xDAFTAR TABEL ..................................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1. Latar Belakang ..................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 71.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 71.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................ 71.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 8
1.5. Sistematika Pembahasan ..................................................................... 8
II . TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 92.1.Pengaruh................................................................................................ 9
2.1.1.Pengertian Pengaruh ................................................................. 92.2.Usaha..................................................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Usaha ..................................................................... 102.3.Industri .................................................................................................. 112.3.1.Pengertian Industri ............................................................................. 112.4.Bengkel Las........................................................................................... 14
2.4. Pengertian Bengkel las ............................................................... 142.4.2. Pengertian Pengelasan ............................................................. 15
2.5. Produksi ............................................................................................... 162.5.1. Pengertian Proses Produksi...................................................... 162.5.2. Faktor Produksi........................................................................ 17
2.6. PendapatanTenaga Kerja...................................................................... 192.6.1. Pengertian Pendapatan......................................................... 19
2.6.2. Jenis-Jenis Pendapatan............................................................. 202.6.3. Pengertian Tenaga Kerja.......................................................... 22
2.7.Perumusan Hipotesis............................................................................. 22
III. METODE PENELITIAN .................................................................. 233.1. Populasi dan Sampel ............................................................................ 233.2. Data Penelitian ..................................................................................... 24
3.2.1.Jenis dan Sumber Data .......................................................... 24
xi
3.2.2.Teknik Pengumpulan Data .................................................... 243.3. Model Analisa Data.............................................................................. 25
3.3.1. Analisis Linear Regresi Sederhana....................................... 263.3.2.Analisis Korelasi.................................................................... 263.3.3. Uji t ....................................................................................... 26
3.4. Definisi Operasional Variabel.............................................................. 273.5. Pengujian Hipotesis.............................................................................. 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 294.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.......................................... 294.1.1.Gambaran Umum Daerah Penelitian............................................ 294.2.Hasil Pengujian Hipothesis.......................................... . 31
4.2.1.Pengaruh Usaha Bengkel Las terhadap Pendapatan -Masyarakat di Kecamatan Johan Pahlawan............... 31
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................... 364.3.1. Tingkat Pendapatan Masyarakat Di Kecamatan Johan
Pahlawan............................................................................... 364.3.2. Analisis Koefisien Determinasi................................................... 384.3.3. Uji t.............................................................................................. 39
V. SIMPULAN DAN SARAN... ................................................................ 405.1. Simpulan......................................................................................... 405.2. Saran-saran..................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 41
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1.Jumlah Tenaga Kerja Yang Dilatih di Balai Latihan Kabupaten Aceh
Barat……………………........................................................................ 2
2.Jumlah Bengkel Las dan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Aceh
BaratTahun 2012……………………………………….................... 4
3. Kapasitas Produksi, Nilai Produksi dan Nilai BB/BP............................ 5
4. Populasi dan Sampel............................................................................... 23
5. Jumlah Pendapatan Bengkel Las dan Gaji Karyawan diKecamatan Johan Pahlawan Dalam Jangka Waktu 1 Bulan ..... 32
6. Pendapatan Rata-Rata Pekerja dan Usaha Bengkel Lasdi KecamatanJohanPahlawan....................................................................................... 33
7. Standart DeviasiRata–Rata................................................................... 36
8.Koefisien Korelasi dan Determinasi......................................................... 36
9. Regresi Sederhana dan Parsial Uji t......................................................... 37
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman1. Data Input Jumlah Pendapatan Usaha Bengkel Las dan Pendapatan
Rata-Rata Jasa Kerja Pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan................ 43
2. Kuisioner Penelitian ............................................................................... 46
3.Permintaan dan Pendapatan Bengkel Las Menurut Jenis diKecamatan Johan Pahlawan..................... ............................. ... 47
4. Hasil Analisis Regresi ............................................................................ 49
5. Tabel Uji t .............................................................................................. 56
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah Negara Agraris yang mulanya perekonomian
Indonesia hanya bertumpu pada satu sektor pertanian semata.Kemudian, seiring
bergulirnya waktu tumbuh dan berkembangnya industri-industri baik skala kecil,
menengah, maupun skala besar.Pertumbuhan industri-industri di Indonesia sangat
membantu perekonomian Negara karena menambah pendapatan Negara melalui
sektor perpajakan dan memperluas lapangan kerja sehingga menurunnya angka
pengangguran di Indonesia.
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh Negara berkembang adalah
untuk memperkuat perekonomian, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,
memperluas lapangan kerja dan pemerataan, mengurangi disparitas antar Daerah
dan meningkatkan pembangunan ekonomi.Salah satu usaha meningkatkan
pembangunan ekonomi adalah usaha perbengkelan las.
Pembangunan merupakan suatu proses yang terus-menerus dilaksanakan
melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam
berbagai aspek. Dengan kata lain pembangunan merupakan suatu upaya perbaikan
yang dilakukan secara terus-menerus dari kondisi yang sebelumnya tidak baik
menjadi lebih baik.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan
pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja meningkat dalam periode waktu yang
panjang. Terdapat tiga sifat penting dari pembangunan ekonomi, yaitu suatu
proses terjadinya perubahan secara terus-menerus,adanya usaha untuk menarik
2
pendapatan perkapita, dan kenaikan pendapatan perkapita dalam jangka panjang.
Kebijaksanaan Pemerintah dalam pembangunan ditujukan untuk mengubah cara
berpikir agar dapat memahami pentingnya investasi pembangunan.
Pemerintah Indonesia melalui dana APBN yang dirancang sejak tahun
1983 dan mulai aktif 1985 membuka suatu lembaga atau perkantoran yang
disebut dengan KLK (Kursus Latihan Kerja). Kemudian didukung juga oleh dana
APBA dan dana APBK dimana direkrut pemuda pemudi Indonesia untuk
diberikan kursus atau pelatihan yang bertujuan terciptanya keahlian atau
ketrampilan untuk menekan angka penganguran di Indonesia. Salah satu pelatihan
yang diberikan adalah pelatihan las, dimana diharapkan masyarakat mampu
membuka sebuah perbengkelan las. (Dinas Kursus Latihan Kerja Aceh Barat).
Tabel IJumlah Tenaga Kerja Yang Dilatih
di Balai Latihan Kabupaten Aceh Barat
No Jenis LatihanJumlah Tenaga Kerja Jumlah
2005 2006 2007 2008 2009
1 Las listrik 16 16 52 32 116
2 Mesin bensin 16 16
3 Sepeda motor 36 32 32 92 192
4 Instalasi penerangan 36 16 36 32 20 140
5 Bangunan kayu 16 16 36 92 160
6 Bangunan batu 16 20 20 32 32 120
7 Furniture 40 16 32 888 Auto car 16 20 16 529 Menjahit 104 16 48 32 32 23210 Anyaman 20 32 52Jumlah 300 148 244 328 148 1.168
Sumber : Dinas Kursus Latihan Kerja Aceh Barat
3
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan
terciptanya skill dikalangan masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi
pengangguran. Kemudian dapat dilihat juga yang paling banyak jumlah tenaga
kerja yang dilatih pada tahun 2005 yaitu mencapai 300 tenaga kerja yang paling
sedikit pada tahun 2006 dan 2009 hanya melatih tenaga kerja sebanyak 148 orang.
Provinsi Aceh memiliki luas daratan 57.365,57 km2, panjang garis pantai
1.660 km, dan luas perairan laut 295.370 km2. Pada tanggal 26 desember 2004
Aceh porak poranda yang diakibatkan gempa 9,1 skala richter dan terjangan
tsunami, yang memakan korban dan menghancurkan rumah-rumah sehingga
mengundang perhatian dunia dan bantuanpun mengalir dari berbagai lembaga
sehingga pembangunanpun dilakukan kembali. Pembangunan yang memakai jasa
masyarakat manambah pendapatan bagi masyarakat.Salah satu nya bagi
pengusaha perbengkelan las, jasanya sangat dibutuhkan untuk membuat atau
memperbaiki infrastruktur rumah yang rusak.
Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi
Aceh. Dengan letak geografisnya di 0461’-0447’ LU dan antara 95 – 8630 BT
secara keseluruhan memiliki luas wilayah 2.927,95 km2atau 292.795 Ha terbagi
menjadi 12 Kecamatan dan 322 Desa. Berbatasan langsung dengan Kabupaten
Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie di sebelah utara, Samudera Hindia dan Kabupaten
Nagan Raya di sebelah selatan, samudera Indonesia di sebelah barat, Kabupaten
Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya di sebelah timur.
Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Daerah ada 57 unit perbengkelan
las karena sebagian besar masyarakat Aceh Barat membuka usaha perbengkalan
las dan merekrut tenaga-tenaga untuk membantu menjalankan
4
perbengkelan.Dengan adanya tenaga pembantu maka pemesanan atau pekerjaan
akan cepatselesai dikerjakan. Untuk mengetahui jumlah perbengkelan las di
Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2Jumlah Bengkel Las dan Tenaga Kerja di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2012
No Kecamatan Bengkel Las (Unit) Jumlah Pekerja (Orang)
1 Johan Pahlawan 40 1082 Kaway XVI 3 63 Meureubo 4 104 Pante Ceureumen 3 65 Samatiga 4 86 Arongan Lambalek 2 67 Woyla 1 2Jumlah 57 151
Sumber : Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi Aceh Barat
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwadi Aceh Barat terdapat 57usaha bengkel
las dan menyeraptenaga kerja 151 orang. Yang paling banyak populasi bengkel
las terdapat di Kecamatan Johan Pahlawan yaitu 40 bengkel las dengan menyerap
108 tenaga kerja/karyawan dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Woyla
hanya terdapat 1 bengkel las dengan menyerap tenaga kerja 2 orang.
Kecamatan Johan Pahlawan merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Barat
dan menjadi pusat pembelanjaan. Oleh karena itu, Kecamatan Johan Pahlawan
menjadi Kecamatan tersibuk dan terpadat penduduk di Aceh Barat. Sebagai pusat
Ibu Kota atau sering disebut Kota Meulaboh usaha perbengkelan las menjadi laris
atau ideal untuk didirikan usaha perbengkelan las. Oleh karena itu, Kecamatan
Johan Pahlawan merupakan kecamatan yang paling banyak terdapat perbengkelan
las yaitu terdapat 40 Bengkel Las dan 108 karyawan. Untuk melihat kapasitas
5
produksi, nilai produksi, dan biaya bahan baku usaha bengkel las dalam tiap
kecamatan pertahun dapat dilihat di tabel 3.
Tabel 3Kapasitas Produksi, Nilai Produksi dan Nilai BB/BP
N Kecamatan KapasitasProduksi(Uni
t/meter)
NilaiProduksi
Nilai BahanBaku/BahanPembantu
Laba Kotor
1 Johan Pahlawan 23.338 4.290.500.000 1.905.549.000 2.384.951.0002 Kaway XVI 1.080 1.080.000.000 72.000.000 1.008.000.0003 Meureubo 418 700.000.000 125.333.000 574.667.0004 Pante Ceureumen 1.440 336.000.000 112.000.000 224.000.0005 Samatiga 1.920 432.000.000 144.000.000 288.000.0006 Arongan Lambalek 640 152.000.000 50.667.000 101.333.0007 Woyla 480 96.000.000 32.000.000 64.000.000Jumlah 29.316 7.076.500.000 2.441.549.000 4.634.951.000
Sumber: Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi Aceh Barat
Kapasitas produksi yang paling tinggi di Kecamatan Johan Pahlawan
dengan kapasitas produksi 23.338 unit/meter perbulan dengan laba kotor Rp
2.384.951.000. Yang paling rendah di Kecamatan Woyla dengan kapasitas
produksinya hanya sebesar 480 unit/meter pertahun laba kotornya 64.000.000.
Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat
manusia dalam menjalankan kehidupannya.Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan
dibidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom,
mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan
sekaligus bagaimanakah menyambungnya.
Sektor Perbengkelan Las merupakan salah satu sektor ekonomi yang
sangat komplek, karena seiring bergulirnya waktu masyarakat semakin maju dan
ingin memiliki hal-hal yang baru, elegan, dan megah. Perkembangan zaman
membuat pola pikir masyarakat semakin maju dan kebutuhan akan berbagai
infrastruktur rumah tanggapun meningkat.
6
Hasil produksi pengelasan yang dihasilkan para tukang las dapat dijual
kepada konsumen setelah pembuatan produk bisa dijual di tempat-tempat tertentu
atau bisa juga dipesan terlebih dahulu oleh pelanggan. Disamping untuk
pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi(perbaikan),
misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada
perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi
lainnya.
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan
sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu,
rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan
memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta
kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di
dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi, dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam pengetahuan.
Karena itu didalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta
mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan
kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula
tentang cara-cara pengelasan. Cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan
digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang
dirancang.
Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengerjaan
pengelasan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku
logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru
7
yang ditemukan.Sehingga boleh dikatakan hampir tidak ada logam yang tidak
dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian di Bengkel
Las yang berjudul “Analisis Pengaruh Pendapatan Usaha Bengkel Las
terhadap Pendapatan Rata-Rata Jasa Kerja Pekerja di Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat ”.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah adalah berapa besar
pengaruh pendapatan usaha bengkel las terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja
pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat?
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendapatan
usaha bengkel las terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
I.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
I.4.I. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis / Peneliti
Melalui penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang telah diperoleh di bangku kuliah sekaligus mengaplikasikan dalam praktek
nyata di lapangan.
8
b. Bagi Lingkungan Akademik
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan untuk
pihak akademik, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perpustakaan
fakultas ekonomi, serta menambah bahan acuan bagi para mahasiswa di
Universitas Teuku Umar.
I.4.2. Manfaat Praktis
Memberikan manfaat bagi Pemerintah Daerah setempat, Pemerintah
Provinsi atau Pusat. Khususnya para pengambil kebijakan dalam proses
pengambilan keputusan, dan agar bisa menjadi dorongan bagi peneliti selanjutnya
dalam melakukan penelitian lanjutan.
I.5. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini yaitu :
Bagian pertama merupakan Pendahuluan, yang menguraikan mengenai
latar belakang masalah, kemudian identifikasi masalah yang berdasarkan
perumusan masalah, selanjutnya tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika pembahasan.
Bagian kedua yaitu Tinjauan pustaka yang berisi tentang pengertian
pengaruh, pengertian usaha, pengertian industri, pengertian bengkel las,
pengertian pengelasan, pengertian proses produksi, faktor-faktor produksi,
pengertian pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja, pengertian pendapatan, jenis-
jenis pendapatan, pengertian masyarakat, perumusan hipotesis.
Bagian ketiga Metode Penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel,
data penelitian, Data penelitian diantaranya jenis dan sumber data, teknik
9
pengumpulan data, model analisis data, definisi operasional variabel dan
pengujian hipotesis.
Bagian keempat hasil dan pembahasan yang terdiri dari statistik deskriptif
variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis,pembahasan hasil penelitian, analisis
koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi, uji signifikan parsial (uji t).
Bagian kelima simpulan dan saran yang berisi tentang simpulan penelitian
dan saran penulis.
10
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengaruh
2.1.1. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, h. 721) “Pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
Menurut Answer (2011) “pengaruh adalah yang menyebabkan sesuatu
terjadi, baik secara langsung maupun tidak. Pengaruh bisa dirunut langkah
mundur dari suatu dampak pada sesuatu yang terjadi tersebut.Jadi, pengaruh
adalah logika terbalik dari suatu kejadian.”(http://id.answers.yahoo.com diakses
15 Mei 2013).
Dari pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa, pengaruh
adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas
dan variabel terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Usaha Bengkel Las dan variabel terikat pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di
Kecamatan Johan Pahlawan. Pengaruh perbengkelan terhadap pendapatan rata-
rata jasa kerja pekerja terbagi 2, yaitu : Pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung. Dalam penelitian ini pengaruh langsung adalah bagi pemilik usaha dan
pekerja bengkel las. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah penggunaan
output dari bengkel las untuk mencari keuntungan atau pemasukan pendapatan.
Contoh pengaruh tidak langsung adalah : Pembuatan bak dam mobil atau honda
becak barang yang dapat dijadikan atau dipergunakan oleh masyarakat untuk
dijadikan sebagai mata pencaharian sehari-hari.
11
2.2. Usaha
2.2.1 Pengertian Usaha
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai
keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh
pemilik.Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil, usaha menengah, dan usaha
besar.Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama
dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko.
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2003, h. 125)
“Usaha adalah suatu kegiatan yang melakukan aktivitas produksi yang
sangat beragam. Bagian terbesar dari kegiatan perekonomian dalam perekonomian
pasar yang maju berlangsung dalam beberapa bentuk usaha, salah satunya usaha
perorangan atau pribadi dimana modalnya berasal dari kekayaan pribadi dan
resiko kerugiannya akan ditanggung sendiri.”
Menurut Kasmir (2006, h. 33)
Ada 5 sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis usahanya, yaitu :
1. Faktor keluarga pengusaha
Pengusaha yang memulai usahanya karena faktor keluarga banyak
ditemui.Artinya, seseorang yang memulai usaha karena keluarga mereka sudah
memiliki usaha sebelumnya.
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
Artinya seseorang dengan sengaja mendirikan usaha. Biasanya mereka
belajar dari kesuksesan orang/pengusaha lain tidak sedikit model seperti ini
mendapat kesuksesan.
12
3. Kerja sampingan (iseng)
Usaha ini biasanya mereka melakukan tidak sengaja atau memproduksi
sesuatu dalam skala kecil untuk mengisi waktu luang.Akan tetapi, usahanya
ternyata terus meningkat. Meningkatnya pesanan atau permintaan ini terus
direspon oleh pemilik dengan menambah modal dan proses produksi.
4. Coba – coba
Memulai usaha dengan coba-coba cukup banyak dilakukan dan juga
menuai kesuksesan.Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum
memiliki pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka
yang baru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
5. Terpaksa
Faktor usaha karena terpaksa jarang terjadi, mereka biasanya karena hilang
pekerjaan atau menganggur.
Berdasarkan pendapat yang diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa
usaha adalah suatu upaya yang dilakukan dengan mengerahkan tenaga, fikiran,
badan yang bertujuan untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2.3. Industri
2.3.1. Pengertian Industri
Pengertian industri banyak didefinisikan oleh berbagai kalangan baik itu
para ahli maupun masyarakat sendiri, pengertian yang mereka ungkapkan pun
berbeda-beda, karena pada saat ini batasan mengenai pengertian industri itu
sendiri tergantung kepada keadaan dan fokus permasalahannya masing-masing.
Industri menurut sadono sukirno (2005, h. 193) adalah “suatu usaha atau
kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi,
13
barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil
industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.”
Menurut Zein (2007, h. 234)
“Industri adalah perusahan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang
tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain pabrik tekstil, pabrik
perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Dapat dikatakan bahwa industri
merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku,
barang setengah jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya.”
Menurut Kuncoro (2007, h. 134)
“Industri adalah upaya memanfaatkan peluang bisnis dan
mengidentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang. Tujuannya
adalah meramalkan prilaku para pesaing, baik lama maupun baru yang akan
masuk ke pasar, pengembangan produk, metode dan teknologi baru, serta
pengaruh pembangunan dan perkembangan pada industri yang berhubungan.
Analisis industri bertujuan menyajikan studi kasus yang dapat digunakan untuk
pengembangan masa depan industri.”
Selanjutnya Kuncoro (2007, h. 135) menambahkan analisis industri adalah
efisiensi. Kemudian, perspektif sebuah industri adalah ajaran Darwinisme yaitu
yang dapat menyesuaikan diri akan mampu bertahan, sedangkan yang tidak akan
mati. Menyesuaikan diri disini dapat diartikan menjadi lebih efisien, lebih
inovatif, dan lebih kompetitif. Produsen barang dan jasa yang efisien atau inovatif
atau kompetitif akan terus bertahan, sedangkan yang tidak akan jatuh dan gagal
atau akan di akuisisi oleh yang lain.
14
Berdasarkan pendapat yang diatas penulis menarik kesimpulan bahwa
industri adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan atau
keuntungan dengan cara mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu barang
yang lebih tinggi harga dan kegunaannya.
2.4. Bengkel Las
2.4.1. Pengertian Bengkel Las
Menurut Lestari, Las Jaya (2012) Bengkel Las merupakan sebuah nama
yang selalu digunakan oleh perusahaan perorangan yang melayani pembuatan
konstruksi besi dan sejenisnya, terutama kebutuhan berbahan dasar besi yang
memerlukan pengelasan.Bengkel Las terdiri dari dua kata yaitu bengkel dan las,
hal ini sudah umum kita jumpai di berbagai tempat yang sering kita lewati.kata
bengkel di sini mempunyai arti tempat memperbaiki sesuatu yang rusak
sedangkanlasartinya penyambungan besi dengan
pengelasan.(http://lasjayalestari.com di akses 15 Mei 2013)
Bengkel las mempunyai pekerjaan yang unik yaitu bekerja berdasarkan
pesanan yang mengerjakan sesuai keinginan pemesan. Bisa berupa perbaikan
ataupun pembuatan baru dengan bahan dan motif sesuai dengan keinginan
pemesan.Bengkel las biasanya menerima pekerjaan pembuatan konstruksi
besi,pagar/ pintu besi/ pagar minimalis/tempa, teralis pengaman/teralis jendela,
relling tangga, canopy minimalis/lengkung, seni besi tempa, rangka atap,
pemasangan bondex, tangga putar/rebah, menara air, rangka becak honda, papan
reklame, pembuatan bak dam, pembuatan bak helin, ketok crv, sambung sasis
salin.
15
2.4.2. Pengertian Pengelasan
Menurut Djamiko, Riswan Dwi (2008) “Pengelasan (welding) adalah
salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian
logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa
logam penambah dan menghasilkan sambungan yang baru. Pengelasan merupakan
penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses
difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan
sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi,
mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis.Namun kelemahan yang paling
utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga
terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.”
(http.staff.uny.ac.id/.../modul%20teori%20pengelasan.pdf di akses 08-04-2013)
Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua
buah logam dan menyatukannya secara bersama.Logam yang menyatu tersebut
dikenal dengan istilah fusion.Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan
prinsip tersebut.
Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang
sangat populer adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama
pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi
campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran
gas lain.
Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas
adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui
16
kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam
batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.Ketika arus listrik
dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang
sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda
dengan benda kerja.Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat
mencairkan logam. Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu secara
langsung, namun terkadang masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit
logam lasan terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler
metal). Filler metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan
welding rod (Elektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam
cairan logam yang tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding pool
dan secara bersama-sama membentuk deposit logam lasan, cara seperti ini
dinamakan Las Listrikatau SMAW(Shielded metal Arch welding). Sebagian besar
logam akan berkarat (korosi) ketika bersentuhan dengan udara atau uap air,
sebagai contoh adalah logam besi mempunyai karat, dan alumunium mempunyai
lapisan putih di permukaannya. Pemanasan dapat mempercepat proses korosi
tersebut. Jika karat, kotoran, atau material lain ikut tercampur ke dalam cairan
logam lasan dapat menyebabkan kekroposan deposit logam lasan yang terbentuk
sehingga menyebabkan cacat pada sambungan las.
2.5. Produksi
2.5.1.Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu penghasilan.
17
Menurut Soeharno (2007, h. 4)
Produksi adalah Kegiatan untuk meningkatkan mamfaat suatu
barang.Untuk meningkatkan mamfaat barang tersebut, diperlukan bahan-bahan
yang disebut faktor produksi.Sesuai dengan asumsi bahwa, sumber-sumber
ekonomi (faktor produksi) bersifat jarang maka faktor-faktor produksi harus
dikombinasikan dengan biaya yang paling rendah (least cost combination).
Menurut Tambunan (2009, h. 303) mendefinisikan Produksi sebagai
berikut :
a. Secara fisiologi/psikologi; Produksi merupakan sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
b. Secara ekonomis; Produksi merupakan usaha untuk memperoleh hasil
(output) sebesar – besarnya dengan pengorbanan sumber daya (input) yang
sekecil-kecilnya.
c. Secara teknis; Produksi diformulasikan sebagai rasio input terhadap output
terhadap input.
Dari definisi diatas penulis mengambil kesimpulan, bahwa proses produksi
merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau memperbesar
daya guna barang.
2.5.2. Faktor Produksi
Menurut Noor (2007, h.148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang
diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi
bahan baku, bahan penolong, tehnologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja
(manusia), dan energi.
18
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk
menghasilkan produksi. Faktor-faktor produksi ini antara lain (Rosyidi 2003, h.
56):
1. Tanah
Hal yang dimaksud dengan istilah tanah disini bukanlah sekedar untuk
ditinggal saja, tetapi termasuk pula didalamnnya segala sumber daya alam.Dengan
demikian, istilah tanah ini dimaksudkan adalah segala sesuatu yang bisa menjadi
faktor produksi.
2. Tenaga kerja
Didalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja
manusia bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul,
menggergaji, bertukang, dan segala kegiatan fisik lainnya.Tetapi, lebih luas lagi
yaitu sumber daya manusia.Oleh karena itu, kualitas atau mutu sumber daya
manusia suatu bangsa itu tergantung pada kualitas atau mutu ketaqwaan,
kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan, serta kecakapan.
3. Modal
Faktor produksi yang ketiga adalah modal adalah meliputi semua jenis
barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta
jasa-jasa.
4. Kecakapan
Faktor produksi yang ke empat ini adalah yang terpenting diantara semua
faktor produksi. Karena tanpa ada kecakapan produksi tidak akan berjalan.
Faktor produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan
diperlukan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
19
Besar kecilnya barang dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi
produksi dari faktor produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y)
dan variabel yang menjelaskan (X) variabel yang dijelaskan biasanya berupa
(output) dan variabel yang menjelaskan berupa input (dalam pembahasan teori
ekonomi produksi, maka telaah yang banyak diminati dan dianggap penting
adalah telaah fungsi produksi.
2.6. Pendapatan Tenaga Kerja
2.6.1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor penting yang mempengaruhi aktivitas dan
kelangsungan perusahaan.Sebagai salah satu unsur usaha pendapatan dapat
dijadikan indikator naik turunnya suatu perusahaan.Pendapatan merupakan jumlah
seluruh penerimaan yang diterima oleh perusahaan yang belum dikurangi oleh
biaya-biaya. Pendapatan atau juga disebut income dari seorang warga masyarakat
adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada
sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut
untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang berlaku di pasar faktor
produksi. Harga faktor produksi di pasar faktor produksi (seperti halnya juga
untuk barang-barang di pasar barang) ditentukan oleh tarik menarik, antara
penawaran dan permintaan.
Menurut Sukirno (2006, h.47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu baik
harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.
20
Pendapatan merupakan penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang
kontan maupun tidak. Pendapatan atau juga disebut dengan income dari seorang
warga masyarakat adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang
dimilikinya pada sektor produksi. Sektor produksi ini membeli faktor-faktor
produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga
yang berlaku di pasar faktor produksi.
Dari pernyataan diatas dapat kita ambil kesimpulan pendapatan merupakan
salah satu target usaha. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari jumlah pendapatan
yang diterimanya.Pendapatan terbentuk karena dapat menciptakan laba yang
diperoleh pengusaha dan merupakan salah satu penunjang.Dapat dinyatakan juga
bahwa pendapatan adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan
pekerjaan atau adanya balas jasa.
2.6.2. Jenis-Jenis Pendapatan
Menurut Sukirno (2008, h. 33) jenis-jenis pendapatan sebagai berikut :
1. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income / NNI) adalah pendapatan
yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat
sebagai pemilik faktor produksi.
2. Pendapatan perseorangan (Personal Income / PI) adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga
menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment
adalah penerimaan-penerimaan yang bukan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiun, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bunga hutang pemerintah,
21
dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan,NNI
harus dikurangi dengan laba pajak perusahaan (pajak yang dibayar setiap
badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang
tetap ditahan didalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu.
3. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposible Income) adalah pendapatan
yang siap untuk dimamfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposible
Income ini diperoleh dari Personal Income (PI) dikurangi dengan pajak
langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan.
4. Pendapatan Nasional Riel adalah pendapatan Nasional yang dihitung atau
ditentukan berdasarkan harga-harga yang tidak berubah atau tetap dari tahun
ketahun.
5. Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku adalah pendapatan
Nasional yang dihitung atau ditentukan berdasarkan harga-harga yang berlaku
pada tahun dimana produksi Nasional yang sedang dinilai diproduksikan.
6. Pendapatan Nasional menurut harga tetap adalah harga yang berlaku pada
suatu tahun tertentu dan seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa
yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
22
2.6.3. Pengertian Tenaga Kerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian tenaga kerja adalah
orang yang bekerja atau orang yang mampu melakukan sesutu pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja.
Sukirno (2005, h. 6) berpendapat bahwa dilihat dari segi keahlian dan
pendidikannya tenaga kerja dapat dibedakan atas tiga golongan :
a. Tenaga kerja kasar.
Merupakan tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendahnya
pendidikan dan tidak memiliki keahlian dalam suatu pekerjaan.
b. Tenaga kerja terampil
Merupakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau
pengalaman kerja.
c. Tenaga kerja terdidik
Merupakan tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli
dalam bidang tertentu.
2.7. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian dari penelitian ini diduga terdapat pengaruh yang nyata
antara usaha industri bengkel las terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja
di Kecamatan Johan Pahlawan.
23
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Di Aceh Barat terdapat 57 tempat usaha bengkel las diantaranya paling
banyak terdapat di Kecamatan Johan Pahlawan. Hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4Populasi dan Sampel
Wilayah Usaha Bengkel Las Tenaga KerjaKecamatan Johan Pahlawan 40 108Sampel 30 105
Sumber : Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi Aceh Barat
Di tabel 4 dapat dilihat perbedaan antara jumlah tenaga kerja di
Kecamatan Johan Pahlawan yang bersumber dari Dinas Industri dan jumlah
tenaga kerja yang diperoleh dari data primer. Dimana menurut Dinas
Perindustrian terdapat 108 karyawan dari 40 usaha bengkel las. Sedangkan dari
data primer terdapat 105 karyawan dari 30 usaha bengkel las. Perbedaan ini terjadi
karena pihak Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi tidak setiap tahun mendata
perubahan jumlah tenaga kerja tetapi hanya melihat usaha bengkel las tersebut
masih bertahan atau tidak kalau masih maka jumlah tenaga kerja dianggap masih
sama hal ini berlaku selama 5 tahun, dikarenakan penghematan waktu, biaya dan
kebanyakan pegawai di kantor Dinas Industri adalah wanita.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
Non Probability Sampling yaitu dengan menggunakan teknik Purposive Sampling
(pengambilan sampel secara disengaja) dengan jenis penelitian korelasi
pengambilan sampel minimal 30 unit bengkel las.
24
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan
data primer dan sekunder. Untuk mendapatkan data primer maka penulis
melakukan penelitian lapangan yaitu dari hasil pengolahan seperti komunikasi
langsung dalam hal ini wawancara dengan objek-objek yang akan diteliti seperti
tempat usaha bengkel las.
Sedangkan data sekunder dalam penulisan karya tulis ini adalah data yang
diambil langsung pada instansi Pemerintah yang terkait yaitu Dinas Perindustrian
Kabupaten Aceh Barat yang dapat memberikan keterangan yang berhubungan
dengan penelitian ini. Serta pengambilan data pendukung dari perpustakaan dan
kantor Kursus Latihan Kerja (KLK) Kabupaten Aceh Barat.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
3.2.2.1. Data Primer.
a. Kuisioner
Merupakan salah satu metodedalam penyebaran angketyang berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah yang diamati dalam penulisan
skripsi ini.
b. Observasi
Merupakan salah satu tehnik operasional pengumpulan data melalui proses
pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap objek yang diamati secara
25
langsung terutama yang menyangkut dengan kegiatan yang dilakukan dan
berkaitan dengan penulisan skripsi ini
c. Interview
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk pengumpulan data primer
yaitu dengan cara mengandalkan komunikasi langsung dengan objek yang
diteliti. Wawancara langsung dilakukandengan responden,responden dalam
penelitian antara lain pemilik usaha bengkel las, karyawan bengkel las, serta
konsumen yang menggunakan atau memanfaatkan hasil (output) bengkel las.
3.2.2.2. Data Sekunder.
a. Study Pustaka (Library Research)
Metode ini dilakukan dengan cara menelaah teori-teori dan segala aspek
yang bersumber dan berkaitan dengan karya tulis ini yaitu dari buku
perpustakaan, literatur, internet serta bahan lain yang dibutuhkan.
b. Instansi Pemerintah
Metode ini dilakukan untuk mengetahui jumlah data yang terdata pada
instansi pemerintah yang berkaitan dengan karya tulis ini.
3.3. Model Analisa Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
sederhana, analisis korelasi, koefisien determinasi, dan uji t yang datanya akan
diolah dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 19.
26
3.3.1. Analisis Linier Regresi Sederhana
Menurut Hasan (2002, h. 250) Analisis linier regresi sederhana ini hanya
mengandalkan satu variabel bebas dan variabel terikat yaitu dengan rumus yang
ditransfusikan dalam bentuk double log sebagai berikut:
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Pendapatan jasa kerja pekerja (Variabel Terikat)
a =Nilai Konstan
b =Koefisien regresi
x= Pendapatan Usaha Bengkel Las (Variabel Bebas)
3.3.2. Analisis Korelasi (r)
a. Koefisien korelasi (r)
Koefisien korelasi adalah suatu analisa untuk menyatakan ada atau
tidaknya hubungan yang nyata antara variabel satu dengan variabel lainnya, dan
dinyatakan dalam lambang r.
b. Koefisien determinasi (r2)
Koefisien determinasi ini sering juga disebut dengan koefisien penentu
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai variabel (X) dengan variabel
(Y), yang dinyatakan dalam persen.
3.3.3. Uji t
Uji t digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel
bebas(usaha industri bengkel las) terhadap variabel terikat (pendapatan rata-rata
jasa kerja pekerja) secara individual.
27
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel disini menjelaskan tentang X adalah variabel
bebas dan Y adalah variabel terikat dapat didefinisikan secara operasional sebagai
berikut:
a . Usaha Bengkel Las (X)
Usahabengkel las adalah usaha yang didirikan oleh orang-orang yang ingin
membuka usaha dalam meningkatkan pendapatan perkapita.Merupakan usaha
yang bergerak dibidang kontruksi sebuah produk atau penawaran jasa untuk
memperbaiki atau memproduksi.
b .Pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja (Y)
Merupakan penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan
maupun tidak. Pendapatan atau juga disebut dengan income jumlah keseluruhan
dari hasil usaha penjualan faktor-faktor produksi yang dimiliki pada sektor
produksi dan hasil dari usaha yang dilakukan untuk menghasilkan pendapatan dan
dihitung dalam rupiah.
3.5. Pengujian Hipotesis
Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 ;β = 0, Artinya, Usaha bengkel las yang diteliti tidak terdapat pengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di
Kecamatan Johan Pahlawan.
H1 ; β ≠ 0, Artinya, Usaha bengkel las yang diteliti terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di
Kecamatan Johan Pahlawan.
28
Kriteria uji hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
a. Apabila th> tt, maka H0 ditolak H1 diterima, artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara usaha bengkel las terhadap pendapatan rata-rata
jasa kerja pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan.
b. Apabila th< tt, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara usaha bengkel las terhadap
pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan Johan.
29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Menurut Saputra, Adi salah seorang pengelola bengkel las mengatakan
bahwa : Upah Minimum Daerah (UMD) di Aceh sebesar Rp. 1.750.000/bulan
dinilai cukup memadai dibandingkan daerah-daerah lain yang upah minimumnya
masih ada yang dibawah 1.750.000. Hal ini membuat masyarakat Aceh terutama
masyarakat Aceh Barat semakin giat untuk bekerja dan membuka bengkel las.
Daerah penelitian ini merupakan daerah yang terpadat penduduknya di
Kabupaten Aceh Barat yang dijadikan pusat perdagangan dan perindustrian.
Sebelum dan sesudah pemekaran Kabupaten Aceh Barat yang terjadi pada tahun
2002 sampai sekarang Kecamatan Johan Pahlawan masih menjadi jantung atau
pusat perdagangan atau perindustrian. Hal ini terbukti masih banyak pemesanan
atau pembelian yang dilakukan oleh masyarakat Aceh Jaya dan Nagan Raya
terhadap usaha bengkel Las di Kecamatan Johan Pahlawan. Dengan demikian,
produksi atau pemesanan terhadap jasa bengkel las di Kecamatan Johan Pahlawan
semakin berkembang.
Dibawah kondisi perekonomian yang semakin hari semakin sulit ini,
hadirnya industri ini membawa dampak yang sangat berpegaruh positif yang bisa
kita lihat dengan kasat mata, dan dengan adanya usaha perbengkelan las ini
masyarakat sangat sejahtera dan sangat membantu perekonomian yang menjadi
salah satu faktor kelayakan dalam kelangsungan hidup untuk sekarang ini.
Namun, persaingan pasti ada karena banyak nya bengkel las di daerah ini.
30
Masalah rizki allah yang menentukan yang terpenting berusaha, tidak banyak
insyaallah sedikit pasti ada. Ada kalanya kebanjiran pelanggan dan terkadang juga
sepi langganan, pada saat sepi beberapa bengkel las memproduksi seperti ayunan
rumah, ayunan TK (Taman Kanak-Kanak) dengan harapan ada yang membelinya.
Penetapan harga dalam satu komoditi dengan komoditi yang lain dan satu
bengkel las dengan bengkel las yang lain berbeda-beda tergantung jenis bahan
baku, bentuk motif atau kesulitan dalam pembuatan dan jarak pemasangan.
Karena setelah produk selesai dikerjakan, perusahaan juga menyediakan jasa
pemasangan produksinya ke rumah atau tempat yang diinginkan oleh masyarakat.
Penetapan dalam satu unit atau meter bervariasi, untuk pembuatan seperti
pagar, teralis, dll itu biasanya ditetapkan 60:40 persen, 60% untuk bahan baku
40% pendapatan kotor perusahaan, ada juga yang menetapkan 50:50 persen tetapi
sedikit perusahaan yang menetapkan 50:50 karena banyaknya perusahaan
membuat masyarakat dapat menegosiasi atau mencari bengkel las yang lain yang
sesuai dengan harga yang diinginkan. Kalau untuk jasa pengrehapan 30:70%, 30%
untuk bahan baku 70% pendapatan kotor perusahaan atau 40:60%, 40% bahan
baku dan 60% pendapatan perusahaan.
31
4.2. Hasil Pengujian Hipothesis
4.2.1. Pengaruh Usaha Bengkel Las Terhadap Pendapatan Rata-Rata Jasa
Kerja Pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan.
Adanya bengkel las sangat barpengaruh terhadap pendapatan rata-rata jasa
kerja pekerja. Dewasa ini hampir semua masyarakat menggunakan logam baik itu
untuk properti rumah tangga yang membuat masyarakat nyaman, aman, megah,
maupun yang memamfaatkan pengelasan untuk dijadikan mata pencaharian
seperti bakdam mobil, pipa sedot emas komplek, rangka becak barang, bahkan
nelayan juga membutuhkan jasa dari pengelasan, seperti pembuatan jangkar bot
dan memperbaiki alat bot yang rusak yang membuat pendapatan rata-rata jasa
kerja pekerja meningkat, disamping untuk pendapatan bengkel las dan karyawan
atau tenaga kerja yang bekerja di bengkel las juga dapat meningkatkan pendapatan
rata-rata jasa kerja pekerja yang memamfaatkan bengkel las atau pengelasan
untuk dijadikan sesuatu yang bermamfaat baginya sehingga dapat dijadikan
sesuatu yang bermamfaat baginya sehingga dapat dipergunakan untuk mencari
mata pencaharian sehari-hari.
Dari hasil penelitian, pendapatan uasaha bengkel las di Kecamatan Johan
Pahlawan pada bulan mai 2013 yang paling tinggi pada bengkel Andi jaya, laba
kotor nya Rp.60.825.000 menyerap 6 karyawan dengan gaji Rp.24.000.000 laba
bersih pemilik Rp.29.460.480 yang paling rendah adala bengkel las Workshop “z”
Steel dengan laba kotor Rp.4.200.000 laba bersih pemilik dan memperkerjakan 1
karyawan dengan gaji Rp.1.500.000 laba pemilik Rp.2.160.000. untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 5.
32
Tabel 5Jumlah Pendapatan Bengkel Las dan Gaji Karyawan
di Kecamatan Johan Pahlawan Dalam Jangka Waktu 1 Bulan
No Namapemilik/Perusahaan
Laba Kotor JumlahKaryawan
GajiKaryawan
BiayaTidakTerduga
Laba BersihBengkel Las
1 CV. Karya –Waja
29.892.000 10 23.400.000 1.298.400 5.193.600
2 Sukardi 9.000.000 2 4.160.000 668.000 4.172.0003 CV.Baja –
Kreasi57.000.000 4 13.000.000 8.800.000 35.200.000
4 Guna Karya 19.600.000 5 10.400.000 1.840.000 7.360.0005 UD. Naura-
Jaya30.824.000 4 10.000.000 4.164.800 16.659.200
6 M.Jali l 24.000.000 3 8.400.000 3.120.000 12.480.0007 Workshop -
“z” Steel4.200.000 1 1.500.000 540.000 2.160.000
8 Mega Daya 37.700.000 4 12.000.000 5.140.000 20.560.0009 CV.Saboh –
Pakat14.800.000 4 7.000.000 1.560.000 6.240.000
10 Karya Intan 15.500.000 4 8.000.000 1.500.000 6.000.00011 Riski 7.436.000 1 2.000.000 1.087.200 4.348.80012 Banting –
Tulang15.560.000 3 6.760.000 1.760.000 7.040.000
13 Karya –Tehnik
30.210.000 6 9.490.000 4.144.000 16.576.000
14 Waja Intan 11.640.000 4 7.900.000 748.000 2.992.00015 Usaha –
Bangun-Mandiri
11.150.000 3 5.800.000 1.070.000 4.280.000
16 Duta –Stainlees
29.125.000 5 8.600.000 4.105.000 16.420.000
17 Serba Usaha 6.445.000 2 3.000.000 689.000 2.756.00018 Alfath 20.835.000 4 9.500.000 2.267.000 9.068.00019 Andi Jaya 60.825.600 6 24.000.000 7.365.120 29.460.48020 Ralin 6.202.000 2 4.000.000 220.200 1.981.80021 CV.Sabena –
Karya13.614.000 4 8.000.000 1.122.800 4.491.200
22 Irfan 6.900.000 2 3.000.000 780.000 3.120.00023 Umar 11.144.000 2 4.000.000 1.428.800 5.715.20024 Doyok 11.040.000 2 3.500.000 1.508.000 6.032.00025 Surya –
wahana16.000.000 4 10.000.000 1.200.000 4.800.000
26 Kurnia –Service
10.180.000 2 6.500.000 736.000 2.944.000
27 Iwanto 9.764.000 2 4.000.000 1.152.800 4.611.20028 Blang pulo –
steel15.650.000 3 7.800.000 1.570.000 6.280.000
29 Baihaqi 12.560.000 3 6.000.000 1.312.000 5.248.00030 Banda jaya 13.150.000 4 8.500.000 930.000 3.720.000Jumlah 561.946.600 105 240.210.000 63.827.120 257.909.480
Sumber : Data Primer diolah 29-Mai-2013
Penggajian karyawan bervariasi menurut bengkel dan banyak nya kerjaan.
Kebanyakan pemilik usaha bengkel las menggaji karyawannya dihitung harian
tapi gajinya tetap perbulan dengan masa kerja 26 hari/bulan, ada juga yang
menerapkan sistem borongan seperti bengkel Andi Jaya, CV Baja Kreasi, dan CV
Saboh Pakat. Sistim borongan diserahkan pada juru las atau seseorang yang sudah
33
mahir atau karyawan yang sudah menguasai pengelasan. Sistim borongan, apabila
ada kerjaan labanya dibagi dua dengan pemilik dan apabila yang memborong
merekrut tenaga pembantu/kenet maka dipotong dari gajinya dan dibayar 50 ribu
perhari.
Tabel 6Pendapatan Rata-Rata Jasa Kerja Pekerja dan Usaha Bengkel Las
di Kecamatan Johan Pahlawan
NO
RESPONDEN(X)
PENDAPATAN USAHABENGKEL LAS
(Y)PENDAPATANRATA2 PekerjaPEMILIK/USAHA
BENGKEL LAS PEKERJA
1 CV Karya Waja Suratman 5.193.600 3.000.000Mustafa 5.193.600 3.000.000Hasbi 5.193.600 2.700.000Sucipto 5.193.000 2.500.000Adi.k 5.193.000 2.500.000Indra 5.193.000 2.200.000Hendri 5.193.000 2.000.000Jaka 5.193.000 2.000.000Adi u 5.193.000 1.750.000Tarwo 5.193.000 1.750.000
2 Sukardi Erwin 4.172.000 2.160.000Zamzam 4.172.000 2.000.000
3 CV Baja Kreasi Abdurrahman 35.200.000 7.000.000Ilyas 35.200.000 1.750.000Muhlis 35.200.000 1.500.000Agus 35.200.000 1.250.000
4 Guna Karya Irwan 7.360.000 2.600.000Saiful 7.360.000 1.300.000Andra 7.360.000 2.600.000Sofyan 7.360.000 1.300.000Iskandar 7.360.000 2.600.000
5 UD Naura Jaya Dedi 16.659.200 3.000.000Yesi 16.659.200 2.600.000Rahmat 16.659.200 2.600.000Aslem 16.659.200 1.600.000
6 M Jalil Ihsan 12.480.000 3.000.000Maryono 12.480.000 3.000.000Anto 12.480.000 2.400.000
7 Work Shop ‘Z’ Steel Edi 2.160.000 1.500.0008 Mega Daya Safrizal 20.560.000 4.000.000
Dedi 20.560.000 3.000.000Madi 20.560.000 3.000.000Junai 20.560.000 2.000.000
9 CV Saboh Pakat Wahyudin 6.240.000 2.600.000Dudin 6.240.000 1.800.000Yani 6.240.000 1.300.000Adi saputra 6.240.000 1.300.000
10 Karya Intan Samsul 6.000.000 4.000.000Adi 6.000.000 1.800.000Lukman 6.000.000 1.600.000Jon 6.000.000 1.600.000
11 Riski Heri 4.348.800 2.000.000
34
12 Banting Tulang M yunus 7.040.000 2.600.000Syukri 7.040.000 2.600.000Samsul 7.040.000 1.560.000
13 Karya Tehnik Heri 16.576.000 2.860.000Jack 16.576.000 1.820.000Buyung 16.576.000 1.430.000Muchtar 16.576.000 1.300.000M heri 16.576.000 1.040.000Herman 16.576.000 1.040.000
14 Waja Intan Jawanidi 2.992.000 2.700.000Muhtar 2.992.000 2.400.000Khairul 2.992.000 1.600.000Irfan 2.992.000 1.200.000
15 Usaha Bangun Mandiri Amir 4.280.000 2.600.000Hasan 4.280.000 1.900.000Nasir 4.280.000 1.300.000
16 Duta Stainless Bahtiar 16.420.000 2.600.000Hamdani 16.420.000 1.700.000Irwandi 16.420.000 1.500.000Safril 16.420.000 1.300.000Edi 16.420.000 1.300.000
17 Serba Usaha Mustafa 2.756.000 2.500.000Zakir 2.756.000 500.000
18 Alfath Hamzi 9.068.000 3.500.000Muhib 9.068.000 2.500.000Ubaidillah 9.068.000 2.000.000Yanda 9.068.000 1.500.000
19 Andi Jaya M nasir 29.460.480 7.000.000
Heriadi 29.460.480 5.000.000
Pak man 29.460.480 5.000.000
Madi 29.460.480 2.600.000
Pak suheri 29.460.480 2.600.000
Adi 29.460.480 1.800.000
20 Ralin Jamal 1.981.800 2.000.000Yanto 1.981.800 2.000.000
21 CV Sabena Karya Syarwan 4.491.200 2.600.000Arjunda 4.491.200 2.000.000Maiyusri 4.491.200 1.750.000Riswandi 4.491.200 1.650.000
22 Irfan Yunus 3.120.000 2.000.000Jery 3.120.000 1.000.000
23 Umar Umar 5.715.200 2.500.000Naidi 5.715.200 1.500.000
24 Doyok Rusdi 6.032.000 2.000.000M dwi 6.032.000 1.500.000
25 Surya Wahana Ansari 4.800.000 3.000.000Halidi 4.800.000 2.600.000Muslem 4.800.000 2.600.000Zainal abiding 4.800.000 1.800.000
26 Kurnia Service Fauzi 2.944.000 3.500.000Putra 2.944.000 3.000.000
27 Iwanto Pendi 4.611.200 2.600.000Agus 4.611.200 1.400.000
28 Blang Pulo Steel Burhan 6.280.000 3.600.000Muslem 6.280.000 2.400.000Darmiyadi 6.280.000 1.800.000
29 Baihaqi Idris 5.248.000 2.500.000Bukhari 5.248.000 2.000.000Sabirin 5.248.000 1.500.000
30 Banda Jaya Syarbini 3.720.000 3.000.000Sayuti 3.720.000 2.500.000
35
Khairol 3.720.000 1.500.000Zainuddin 3.720.000 1.500.000
Sumber: Data Primer diolah 29-Agustus-2014
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja
dan pendapatan usaha bengkel las di Kecamatan Johan Pahlawan yang jumlah
pendapatannya bervariasi. Dimana usaha bengkel las pendapatannya beragam
begitu pula dengan pendapatan pekerja berdasarkan hasil quisioner yang diperoleh
dari wawancara langsung.
Untuk mengetahui pengaruh tersebut maka dianalisis menggunakan model
analisis regresi sederhana yang diolah melalui salah satu program statistik
komputer yaitu (SPSS). Dari data penelitian tersebut maka variabel yang
digunakan adalah :
Y : Pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja
X : Pendapatan Usaha Bengkel las
Dari penelitian diperoleh hasil pengujian hipothesis yaitu :
a. Apabila th> tt, maka Ho ditolak H1 diterima, artinya terdapat pengaruh secara
signifikan antara Usaha Bengkel Las terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja
pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan.
b. Apabila th< tt, Ho diterima H1 ditolak , artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara Usaha Bengkel Las terhadap Pendapatan Rata-Rata Jasa
Kerja Pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan.
Dari hipotesis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara Usaha Bengkel Las Terhadap Pendapatan Rata-Rata Jasa
Kerja Pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan karena th lebih besar dari tt.
36
4.3.Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1. Tingkat Pendapatan Rata-Rata Jasa Kerja Pekerja di Kecamatan
Johan Pahlawan
Untuk lebih jelasnya pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan
Johan Pahlawan.
Tabel 7Standart Deviasi Rata-Rata dan Jumlah Sampel
Variabel Mean Root Mean Square N
Y 2.279.142,86 2497168,492 105X 20.369.250,29 23940635,616 105
Sumber : hasil regresi (Data diolah 24-9-2014)
Tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah pendapatan rata-rata jasa kerja
pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan adalah Rp 2.279.142,86rupiah dengan
Root Mean Square2.497.168,492persen sementara rata-rata hasil pendapatan
usaha bengkel las di Kecamatan Johan Pahlawan adalah Rp 20.369.250,29
rupiah, dengan Root Mean Square23.940.635,616persen sedangkan N observasi
yang masing-masing 105 sampel.
Tabel 8Koefisien Korelasi dan Determinasi
Sumber : hasil regresi (Data diolah 24-9-2014)
Koefisien Korelasi PendapatanMasyarakat
UsahaBengkel Las
3.Pearson Corelationa. Pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja 1,000 ,863
b. Pendapatan Usaha Bengkel Las ,863 1,000
Koefisien Determinasi4. Model
1. Koefisien Korelasi (R) ,863a
2. Koefisien Determinasi (R²) ,7453. Koefisien Determinasi Adjusted ,743
37
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahuibahwa :
a. Koefisien korelasi besarnya pendapatan bengkel las diperoleh R = ,863secara
positif menjelaskan adanya hubungan yang sangat kuat antara pendapatan
rata-rata jasa kerja pekerja (Y) dan usaha bengkel las (X) sebesar 86,3persen,
hal ini disebabkan karena pendapatan usaha bengkel las mempengaruhi
pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja.
b. Koefisien determinasi (R2) sebesar0,745 menunjukkan bahwa usaha bengkel
las berpengaruh terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerjaKecamatan
Johan Pahlawan KabupatenAceh Barat74,5 persen.
c.Koefisien determinasi adjusted bernilai 0,743hal ini menunjukkan bahwa usaha
bengkel las berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan rata-rata jasa kerja
pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan sebesar 74,3 persen, sedangkan sisanya
25,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Tabel 9Regresi Sederhana dan Parsial Uji t
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
95,0%
Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero
-
order Partial Part
Tole
rance VIF
1 X ,090 ,005 ,863 17,435 ,000 ,080 ,100 ,863 ,863 ,863 1,000 1,000Sumber : hasil regresi (Data diolah 24-9-2014)
Tabel 9 di atas maka diperoleh persamaan akhir estimasi yaitu sebagai
berikut : Y = b X
Y = 0,090 X
38
Berdasarkan persamaan tabel 9 dapat dilihat bahwa Koefisien regresi X
(Usaha Bengkel Las) yang dilihat bahwa nilai X sebesar 0,090sangat berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Hal ini menyatakan, usaha bengkel las yang
semakin meningkat yang disebabkan oleh penambahan beberapa unit usaha
bengkel las, maka pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan Johan
Pahlawan akan meningkat juga sebesar 9 rupiah.
4.3.2. Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Software Statistical
Programe and Service Solution ( SPSS ) versi 19 dapat diketahui besarnya
pengaruh usaha bengkel las terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Koefisien determinasi dalam
penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Koefisien Determinasi = r2 x 100%
= (0,863)2 x 100%
= 74,47%
Diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) bernilai 74,47persen yang
berarti, pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat sebesar 74,47persen dipengaruhi oleh pendapatan usaha
bengkel las. Sedangkan sisanya sebesar 25,53 persen dipengaruhi oleh variabel
lain diluar penelitian ini.
39
4.3.3. Uji t
Pembuktian bahwa variabel Usaha Bengkel Las berpengaruh terhadap
pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan dilakukan
pengujian secara persial dengan uji t pada jumlah kepercayaan (level of coffidence
95%) pada taraf nyata (α) = 0,05 yaitu :
1. Variabel usaha bengkel las diperoleh t-hit sebesar 17,435lebih besar dari t-tabel
sebesar 1,960, artinya secara persial variabel usaha bengkel las terdapat
pengaruh yang nyata terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa
usaha bengkel las berpengaruh terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
40
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Kecamatan Johan Pahlawan,
diperoleh Jumlah Pendapatan usaha bengkel lasdi Kecamatan Johan Pahlawan
rata-rata sebesar20369250,29 rupiah dan rata-rata jumlah Pendapatan rata-rata
jasa kerja pekerja2279142,86 rupiah Menurut hasil Pembuktian yang telah
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19 secara parsial variabel Usaha
Bengkel Las berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan rata-rata jasa kerja
pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Pengaruh yang
didapat antara Pendapatan Usaha Bengkel las dengan pendapatan rata-rata jasa
kerja pekerja yaitu th sebesar 17,435lebih besar dari tt sebesar 1,960.
5.2. Saran-Saran
a. Bagi pengusaha atau pemilik Usaha Bengkel Las agar membuat pembukuan
pemasukan dan pengeluaran, supaya dapat diketahui berapa pengeluaran dan
pemasukan, dan dapat dibandingkan antara pendapatan bulan ini dengan bulan
lalu atau tahun ini dengan tahun yang lalu. Dengan demikian, dapat dijadikan
acuan atau batu loncatan untuk terus berupaya lebih baik.
b. Kepada pihak-pihak terkait seperti kepada Pemerintah harus mampu
mempertahankan dan mendorong usaha masyarakat agar terus meningkat dan
terus mengupayakan terciptanya keahlian dikalangan masyarakat salah satunya
pemberian pelatihan secara menyeluruh karena selama ini pelatihan yang
diberikan dengan siswa yang terbatas.
41
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik deskriptif). EdisiKedua. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2007. Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara IndustriBaru 2030.Edisi Kesatu, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Rosyidi, Suherman. 2003. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Samuelson, A. Paul & Nordhaus, William D. 2003. Mikro Ekonomi. Edisi EmpatBelas. Erlangga. Jakarta.
Shodiq, Ja’far. 2002. Teori Pengelasan. PT. Gramedia. Jakarta.
Soeharno, 2007. Teori Mikro Ekonomi. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
-------------------- 2005. Teori Pengantar Ekonomi Makro. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
-------------------- 2006. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
-------------------- 2008. Teori Pengantar Ekonomi Makro. Edisi ketiga. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Tambunan, Tulus. T.H. 2009. Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia, Bogor.
Tim Penyusun Kamus Pusat, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.Jakarta.
Usman, Husaini& Akbar, Setiadi P. 2006. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. PT.Bumi Aksara.Yogjakarta.
Zein, Mt. 2007.Sumber Daya Industri.Erlangga. Jakarta.
Answer. 2011. Pengertian Pengaruh. http://id.answers.yahoo.com diakses 15 Mei
2013.
42
Djamiko, Riswan Dwi. http://staff.uny.ac.id/.../modul%20teori%20pengelasan.pdfdiakses 08 April 3013.
Lestari. Las Jaya. 2012. Bengkel Las.http://lasjayalestari.com diakses 15 Mei 2013
43
Lampiran 1 : Data Input Jumlah Pendapatan Usaha Bengkel Las dan PendapatanRata-Rata Jasa Kerja Pekerja di Kecamatan Johan Pahlawan
No Pendapatan rata-rata jasa kerja pekerja Pendapatan Usaha Bengkel Las1 3.000.000 28.593.6002 3.000.000 28.593.6003 2.700.000 28.593.6004 2.500.000 28.593.6005 2.500.000 28.593.6006 2.200.000 28.593.6007 2.000.000 28.593.6008 2.000.000 28.593.6009 1.750.000 28.593.60010 1.750.000 28.593.60011 2.160.000 8.332.00012 2.000.000 8.332.00013 7.000.000 48.200.00014 1.750.000 48.200.00015 1.500.000 48.200.00016 1.250.000 48.200.00017 2.600.000 17.760.00018 1.300.000 17.760.00019 2.600.000 17.760.00020 1.300.000 17.760.00021 2.600.000 17.760.00022 3.000.000 26.659.20023 2.600.000 26.659.20024 2.600.000 26.659.20025 1.600.000 26.659.20026 3.000.000 20.880.00027 3.000.000 20.880.00028 2.400.000 20.880.00029 1.500.000 3.660.00030 4.000.000 32.560.00031 3.000.000 32.560.00032 3.000.000 32.560.00033 2.000.000 32.560.00034 2.600.000 13.240.00035 1.800.000 13.240.00036 1.300.000 13.240.00037 1.300.000 13.240.00038 4.000.000 14.000.00039 1.800.000 14.000.00040 1.600.000 14.000.00041 1.600.000 14.000.00042 2.000.000 6.348.80043 2.600.000 13.800.000
44
44 2.600.000 13.800.00045 1.560.000 13.800.00046 2.860.000 26.066.00047 1.820.000 26.066.00048 1.430.000 26.066.00049 1.300.000 26.066.00050 1.040.000 26.066.00051 1.040.000 26.066.00052 2.700.000 10.892.00053 2.400.000 10.892.00054 1.600.000 10.892.00055 1.200.000 10.892.00056 2.600.000 10.080.00057 1.900.000 10.080.00058 1.300.000 10.080.00059 2.600.000 25.020.00060 1.700.000 25.020.00061 1.500.000 25.020.00062 1.300.000 25.020.00063 1.300.000 25.020.00064 2.500.000 5.756.00065 500.000 5.756.00066 3.500.000 18.568.00067 2.500.000 18.568.00068 2.000.000 18.568.00069 1.500.000 18.568.00070 7.000.000 53.460.48071 5.000.000 53.460.00072 5.000.000 53.460.00073 2.600.000 53.460.00074 2.600.000 53.460.00075 1.800.000 53.460.00076 2.000.000 5.981.80077 2.000.000 5.981.80078 2.600.000 12.491.20079 2.000.000 12.491.20080 1.750.000 12.491.20081 1.650.000 12.491.20082 2.000.000 6.120.00083 1.000.000 6.120.00084 2.500.000 9.715.20085 1.500.000 9.715.20086 2.000.000 9.532.00087 1.500.000 9.532.00088 3.000.000 14.800.00089 2.600.000 14.800.00090 2.600.000 14.800.000
45
91 1.800.000 14.800.00092 3.500.000 9.444.00093 3.000.000 9.444.00094 2.600.000 8.611.20095 1.400.000 8.611.20096 3.600.000 14.080.00097 2.400.000 14.080.00098 1.800.000 14.080.00099 2.500.000 11.248.000100 2.000.000 11.248.000101 1.500.000 11.248.000102 3.000.000 12.220.000103 2.500.000 12.220.000104 1.500.000 12.220.000105 1.500.000 12.220.000
46
Lampiran 2 : kuisioner No Responden :………
KUESIONER PENELITIANANALISIS PENGARUH PENDAPATAN USAHA BENGKEL LAS
TERHADAP PENDAPATAN RATA-RATA JASA KERJA PEKERJA DIKECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT
A. Identitas Responden1. Nama perusahaan/pemilik :2. Alamat :3. Agama : Islam4. Jenis Kelamin
5. Umur :6. Status Perkawinan7. Pendidikan :8. Lama Usaha : ………Tahun
B. Produksi Bengkel Las
1. Berapa jumlahproduksi las perbulan yang tersebut dibawah ini :
NO
JENIS Produksibulan mei(unit/m)
Hargasatuan
(unit/m)
NilaiProduksi
HargaBB/BP
PENDAPATANPERUSAHAAN
1234567891011JUMLAH
2. Berapa jumlah karyawan dan gaji Karyawan :......................................................
3. Bagaimana sistem penggajian karyawan : Harian / Borongan.
Laki – Laki Perempuan
Sudah Menikah Belum Menikah
47
Lampiran 3 : Permintaan dan Pendapatan Bengkel las MenurutJenis di Kecamatan Johan Pahlawan
No JENIS PRODUKSIBULAN
MEI
HARGASATUANUNIT/M
NILAIPRODUKSI
HARGABAHANBAKU /
PENAMBAH
PENDAPATANPERUSAHAA
N
1 Ayunan 3 U 3.500.000 10.500.000 5.600.000 3.900.0002 Bak dam 2 U 34.000.000 68.000.000 42.000.000 26.000. 0003 Bak helin 2 U 13.000.000 26.000.000 12.000.000 14.000. 0004 Balkon 24 M 600.000 14.400.000 8.640.000 5.760. 0005 Cor blok
mesin35 U 60.000-90.000 2.700.000 610.000 1.890. 000
6 Ganti topivelak mobilvol
2 U 1.250.000 2.500.000 1.500.000 1.000. 000
7 Gerobaksate
1 U 4.000.000 4.000.000 2.400.000 1.600. 000
8 Kanopi 862,5 M 350.000 -600.000
263.330.000 157.998.000 `105.332. 000
9 Knalpot bot 101 U 50.000-350.000 5.350.000 1.605.000 3.745. 00010 Ketok CRV 1 U 20.000.000 20.000.000 5.000.000 15.000. 00011 Knalpot
kereta24 U 30.000 720.000 432.000 288. 000
12 Las dudukanmesin
1 U 1.500.000 1.500.000 900.000 600. 000
13 Las ketokhonda
10 U 100.000 1.000.000 300.000 700. 000
14 Las pipakuningan
30 U 25.000 750.000 225.000 525.000
15 Las ketokdan catmobil
3 U 175.000 -5.000.000
5.350.000 2.605.000 2.745.000
16 Modifikasirangkamotor
2 U 2.500.000 5.000.000 1.000.000 4.000.000
17 Pagar 782,5 M 400.000 –800.000
508.625.000 305.175.000 203.450.000
18 Pabrifi kasilogam
10 U 100.000 1.000.000 200.000 800.000
19 Pengamantangga
22 M 450.000 –650.000
13.066.000 7.839.600 5.226.400
20 Pembuatanpipa sedotemaskomplek
8 U 15.000.000 120.000.000 72.000.000 48.000.000
21 Pintu kipas 2 U 1.500.000 3.000.000 1.800.000 1.200.00022 Pintu pagar 144,67 M 650.000 94.035.500 56.421.300 37.614.20023 Pintu toko 1 U 10.000.000 10.000.000 6.000.000 4.000.000
24 Rangkabecak
18 U 1.500.000 –2.000.000
18.200.000 10.920.000 7.280.000
25 Rehabrangkabecak
30 U 100.000 3.000.000 1.800.000 1.200.000
26 Rehab mobil 1 U 7.000.000 7.000.000 4.200.000 2.800.000
48
keri27 Rehab mobil
truk1 U 20.000.000 20.000.000 12.000.000 8.000.000
28 Sambunggerdang
12 U 350.000 12.150.000 4.860.000 7.290.000
29 Sambungkopling
10 U 85.000 8.500.000 170.000 680.000
30 Sambungsasis salin
2 U 1.500.000 3.000.000 1.000.000 2.000.000
31 Sexi mobil 1 U 2.500.000 2.500.000 750.000 1.750.00032 Tempat
gantunganproyektor
2 U 120.000 240.000 144.000 96.000
33 Tower air 2U 8.000.000 16.000.000 9.600.0000 6.400.00034 Ranjang
tidur1 U 3.000.000 3.000.000 1.800.000 1.200.000
35 Teralis 684 M/k 250.000 –650.000
446.000.000 266.760.000 179.240000
36 Tiang listrikrumahan
9 U 150.000 1.350.000 Disediakan 1.350.000
37 Trapilek 2 u 15.000.000 30.000.000 Disediakan 30.000.00038 Tempat
tidur1 u 3.000.000 3.000.000 1.800.000 1.200.000
JUMLAH 1.754.766.500 1.094.454.900 561.946.600Sumber : Data primer diolah tanggal 28-29 Mei 2013
49
Lampiran 4 : Hasil Analisis Regression
Descriptive Statisticsb
Meana Root Mean Square N
Y 2279142,86 2497168,492 105X 20369250,29 23940635,616 105
a. The observed mean is printedb. Coefficients have been calculated through the origin.
Correlationsa
Y X
Std. Cross-product
Y 1,000 ,863
X ,863 1,000
Sig. (1-tailed) Y . ,000
X ,000 .
N Y 105 105
X 105 105
a. Coefficients have been calculated through the origin.
Variables Entered/Removedb,c
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Xa . Enter
a. All requested variables entered.b. Dependent Variable: Yc. Linear Regression through the Origin
50
Model Summaryc,d
Model R
RSquare
bAdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
RSquareChang
e
FChang
edf1 df2
Sig. FChang
e
1 ,863a ,745 ,743 1266824,782
,745 303,992
1 104 ,000 1,070
a. Predictors: Xb. For regression through the origin (the no-intercept model), R Square measures theproportion of the variability in the dependent variable about the origin explained byregression. This CANNOT be compared to R Square for models which include an intercept.c. Dependent Variable: Yd. Linear Regression through the Origin
ANOVAc,d
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1 Regression 4,879E14 1 4,879E14 303,992 ,000a
Residual 1,669E14 104 1,605E12
Total 6,548E14 105
a. Predictors: Xb. This total sum of squares is not corrected for the constant because theconstant is zero for regression through the origin.c. Dependent Variable: Yd. Linear Regression through the Origin
51
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95,0%
Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero
-
order
Parti
al Part
Tole
rance VIF
1 X ,090 ,005 ,863 17,435 ,000 ,080 ,100 ,863 ,863 ,863 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Yb. Linear Regression through the Origin
Coefficient Correlationsa,b
Model X
1 Correlations X 1,000
Covariances X 2,667E-5
a. Dependent Variable: Yb. Linear Regression through the Origin
Collinearity Diagnosticsa,b
Model DimensionEigenvalu
e Condition Index
Variance Proportions
X
1 1 1,000 1,000 1,00
a. Dependent Variable: Yb. Linear Regression through the Origin
Coefficient Correlationsa,b
Model X
1 Correlations X 1,000
Covariances X 2,667E-5
a. Dependent Variable: Yb. Linear Regression through the Origin
52
Collinearity Diagnosticsa,b
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
X
1 1 1,000 1,000 1,00
a. Dependent Variable: Yb. Linear Regression through the Origin
Residuals Statisticsa,b
Minimum Maximum MeanStd.
Deviation N
Predicted Value 329532,72 4813382,00
1833971,19
1138057,267
105
Std. PredictedValue
-1,322 2,618 ,000 1,000 105
Standard Error ofPredicted Value
18900,240 276069,906
105186,806
65272,895 105
Adjusted PredictedValue
329272,13 4963575,00
1837918,52
1150841,460
105
Residual -3089748,0
00
2739492,250
445171,664
1185226,418
105
Std. Residual -2,439 2,162 ,351 ,936 105Stud. Residual -2,487 2,166 ,350 ,945 105Deleted Residual -
3213814,250
2767072,500
441224,335
1210167,753
105
Stud. DeletedResidual
-2,553 2,206 ,349 ,955 105
Mahal. Distance ,023 4,986 1,000 1,288 105Cook's Distance ,000 ,296 ,018 ,054 105Centered LeverageValue
,000 ,047 ,010 ,012 105
a. Dependent Variable: Yb. Linear Regression through the Origin
53
Charts
54
55
56
Lampiran 5 : Tabel Uji t
Sumber : Metodologi Penelitian Kwantitatif. 2004, Halaman 266
Df
123456789
1011121314151617181920212223242526272829304060
120∞
Tingkat signifikasi uji satu arah0,10 0.05 0,025 0,01 0,005 0,0005
Tingkat signifikasi uji dua arah0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 0,001
3,0781,8861,6381,5331,4761,4401,4151,3971,3831,3721,3631,3561,3501,3451,3411,3371,3331,3301,3281,3251,3231,3211,3191,3181,3161,3151,3141,3131,3111,3101,3031,2961,2891,282
6,3142,9202,3522,1322,0161,9431,8951,8601,8331,8121,7961,7821,7711,7611,7531,7461,7401,7341,7291,7251,7211,7171,7141,7111,7081,7061,7031,7011,6991,6971,6841,6711,6581,645
12,7064,7033,1822,7762,5712,4472,3652,3062,2622,2282,2012,1792,1602,1452,1312,1202,1102,1012,0932,0862,0802,0742,0692,0642,0602,0562,0522,0482,0452,0422,0212,0001,9801,960
31,8216,9654,5413,7473,3853,1432,9982,8962,8212,7642,7182,6812,6502,6242,6022,5832,5672,5522,5392,5282,5182,5082,5002,4922,4852,4792,4732,4672,4622,4572,4232,3902,3582,326
63,6579,9255,8414,6044,0323,7073,4993,3553,2503,1893,1063,0553,0122,9772,8472,9212,8982,8782,8612,8452,8312,8192,8072,7972,7452,7792,7712,7632,7562,7502,7042,6602,6172,576
636,61931,59912,9248,6106,8695,9595,4085,0414,7814,5874,4374,3184,2214,1404,0734,0153,9653,9223,8833,8503,8193,7923,7683,7453,7253,7073,6903,6743,6593,6463,5513,4603,3733,291