ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS … · rumah makan tersebut pada waktu jam-jam...

106
i SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN TANTENE (Studi Kasus Pada Pelanggan Di Rumah Makan Tantene) Diajukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Disusun oleh : Agus Rinarno No. Mhs : 002214084 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Transcript of ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS … · rumah makan tersebut pada waktu jam-jam...

  • i

    SKRIPSI

    ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP

    LOYALITAS KONSUMEN

    PADA RUMAH MAKAN TANTENE (Studi Kasus Pada Pelanggan Di Rumah Makan Tantene)

    Diajukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh

    gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

    Universitas Sanata Dharma

    Disusun oleh :

    Agus Rinarno

    No. Mhs : 002214084

    FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2008

  • ii

  • iii

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Persembahanku kepada :

    Ayahku dan Ibuku tercinta ( Suyono. G, Sutiyem ), tiada yang sekuat

    dan setabah engkau. Father, you my hero.

    Sahabat-sahabat ku di jurusan Manajemen “UNIVERSITAS

    SANATA DHARMA 2000 , thanks you on equality this as long.

    Temen-temen seperjuangan Windu, Daning, Shinta, Santi, Nia, Koko,

    Kalian semua slalu menjadi temen-temen terbaik aku,dalam semua

    kondisi.

    Sahabat-sahabatc ku di Perum dayu Permai ( Danang, Erwin,

    gembik, nonok, kukuh, bang alam, gelar, sib o, Carla, Shera, jesica,

    Awenk, dias , bayek, mita, danak ) kalian emang temen-temen terbaik

    aku.

    Sahabat-sahabat ku di Perum Gowok 212, ( Buto, Luky, wahyu

    “gadhol”, dani, candra, bambang gobang, lambang)

    , thanks yah, brotherhood and equality just number one.

    Anak-anak “apem” community ( Ta’wim, Ari tengek, Ari lumajang,

    Kiss, Dhimas, Yeny, Hamid, Sony, Udin, Anang “Mbah Kaji”, Lilik ),

    terima kasih untuk masa-masa indah itu, dan kuharap akan terus

    ada.

    Komunitas Undergroun di yogyakarta raya, eksislah kawan, masih

    banyak yang harus diperjuangkan.

    Komunitas malioboro, pajeksan ( terima kasih untuk mengajariku

    melihat semuanya dari berbagai sudut pandang ).

    Impuls Community ( tatok, tembel, susilo, saso, bogel, amin, cemenk )

    makasih buat kalian, masa-masa itu selalu indah buat di kenang.

  • v

    MOTTO

    Jangan pernah menghentikan sampai hari esok apa yang bisa

    dilakukan untuk lusa

    ( Mark tawn )

    Perintah pertama dan paling utama adalah jangan membiarkan

    mereka membuat anda takut

    ( Elmer Davis )

    semua keberhasilan berawal dari diri kita sendiri, dan sedikit

    keberuntungan

    ( penulis dengan bayangan saljunya )

    Yang ingin saya lakukan adalah membuat orang-orang tertawa

    sehingga mereka bisa melihat segala hal secara serius

    ( William K. Zinsser )

    Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan

    walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan,

    tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang

    mulus!

    ( Thomas Carlyle )

  • vi

  • vii

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah Wa Syukrulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

    Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Dimana skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

    dalam menyelesaikan program Sarjana Ekonomi, jurusan Manajemen.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta

    dorongan dari berbagai pihak rasanya mustahil penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua

    pihak atas pengorbanan baik waktu, tenaga, maupun pikiran di dalam membantu

    dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

    1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

    2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto. Selaku Ketua Prodi Manajemen.

    3. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE. MBA. Selaku Dosen Pembimbing I

    4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto,M.Si. Selaku Dosen Pembimbing II

    5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen yang telah mengantar penulis

    hingga mencapai tingkat pendidikan tertentu.

    6. Pihak Rumah Makan Tantene yang telah memberikan ijin penelitian.

    7. Responden Rumah Makan Tantene yang telah meluangkan waktunya

    untuk mengisi kuesioner yang penulis ajukan sebagai data penelitian.

    8. Bapak/ Ibuku tercinta yang menyayangi aku.

  • ix

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ………………………………….. .................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ....................................... ….. iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………… . vi

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................ vii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

    ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

    ABSTRACT………………………………………………………………….. xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

    B. Batasan Masalah ........................................................................... 3

    C. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

    D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

    E. Hipotesis…………………………………………….…………… 4

    F. Sistematika Penulisan……………………………………………. 4

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Pengertian pemasaran..................................................................... 6

    B. Manajemen Pemasaran................................................................... 8

    C. Hubungan Pemasaran..................................................................... 9

    D. Proses Pemasaran........................................................................... 9

    E. Bauran Pemasaran.......................................................................... 10

  • xi

    F. Konsep Manajemen Pemasaran...................................................... 10

    G. Prilaku Konsumen.......................................................................... 14

    H. Pasar Konsumen............................................................................. 16

    I. Pengertian Loyalitas Konsumen.................................................... 16

    J. Kepuasan Konsumen..................................................................... 18

    K. Pengertian Produk.......................................................................... 20

    L. Pengertian Jasa............................................................................... 21

    M. Pengertian Kualitas Jasa................................................................ 22

    N. Klasifikasi Jasa............................................................................... 24

    O. Pengertian Pelayanan..................................................................... 26

    P. Kualitas Pelayanan......................................................................... 27

    Q. Kerangka Pemikiran....................................................................... 27

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ............................................................................... 29

    B. Subyek Dan Obyek Penelitian ....................................................... 29

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 30

    BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH MAKAN

    A. Sejarah Berdirinya Rumah Makan Tantene ................................... 41

    B. Struktur Organisasi ........................................................................ 43

    C. Bagian Personalia ........................................................................... 43

    BAB V ANALISIS DATA

    A. Karakteristik Responden..................... ………………..………….. 45

    B. Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas...................……… 48

    C. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan.....…..……………………… 51

    D. Analisis Loyalitas Konsumen…….................................................. 54

  • xii

    E. Analisis Regresi Linier Sederhana.................................................. 58

    BAB VI PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................... 63

    B. Saran .............................................................................................. 66

    C. Keterbatasan..................................................................................... 67

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN DATA

  • xiii

    DAFTAR TABEL Halaman

    Tabel 3.1 Skor Kinerja dan Harapan ................................................................ 32

    Tabel 3.2 Rentang Skala Hubungan Nilai r .................................................... 35

    Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 45

    Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 46

    Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir 46

    Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 47

    Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Harapan dan Kinerja ......................................... 49

    Tabel 5.6 Uji Reliabilitas ................................................................................. 51

    Tabel 5.7 Perhitungan Indeks Kepuasan Konsumen ....................................... 52

    Tabel 5.8 Jumlah Responden Berdasarkan Indeks Kepuasan Konsumen ....... 53

    Tabel 5.9 Pertanyaan Loyalitas Konsumen Butir 1 ........................................ 55

    Tabel 6.0 Pertanyaan Loyalitas Konsumen Butir 2 ........................................ 55

    Tabel 6.1 Pertanyaan Loyalitas Konsumen Butir 3 ........................................ 56

    Tabel 6.2 Pertanyaan Loyalitas Konsumen Butir 4 ........................................ 57

    Tabel 6.3 Pertanyaan Loyalitas Konsumen Butir 5 ........................................ 58

    Tabel 6.4 Hasil Analisis Regresi Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas

    Konsumen .................................................................................... 57

    Tabel 6.5 Uji t Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen .............................. 59

  • xiv

    ABSTRAK

    ANALISIS PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN TANTENE

    (Studi Kasus Pada Pelanggan Di Rumah Makan Tantene)

    AGUS RINARNO

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

    2008

    Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui bagai mana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Tantene.

    Penelitian dilakukan di Kota Purwokerto. Jenis penelitian adalah penelitian survey atau studi kasus terhadap konsumen di Rumah Makan Tantene dan masyarakat Perum Purwosari Baturaden Banyumas Purwokerto dengan jumlah sampel 100 responden. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni sampai dengan Bulan Juli 2007. Kuisioner yang telah dibagikan seluruhnya selanjutnya dilakukan Teknik Pengujian Kuisioner dengan menggunakan Uji Validitas & Uji Reliabilitas. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara penyebaran angket kuisioner dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara Non Probabilitas (Non Random Sampling Method), setelah itu dilakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis Data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) karakteristik atau profil konsumen yang berkunjung di rumah makan Tantene adalah sebagai berikut: jenis kelamin Laki-laki, sebesar 61%,berjenis kelamin Wanita, sebesar 39%, dilihat dari usia responden, kelompok usia terbesar adalah 20-30 tahun sebesar 63%, dilihat dari tingkat pendidikan responden kelompok terbesar adalah perguruan tinggi atau akademi sebesar 57%. Dan dilihat dari jenis pekerjaan responden sebagian besar pegawai swasta, sebanyak 54%. (2) Deskripsi kepuasan konsumen terhadap rumah makan tantene, di peroleh indeks kepuasan konsumen dari 100 pelanggan atau resonden yang memberikan penilaian terhadap rumah makan Tantene diperoleh skor positif (+) berjumlah 60 orang atau 60%, skor nol (0) berjumlah 5 orang atau 5%, dan skor negatif (-) berjumlah 35 orang atau 35%. Dari 100 responden didapat nilai rata-rata kinerja sebesar 39, atau nilai kinerja per item setiap responden 4,44, nilai rata-rata harapan sebesar 37,44 atau nilai harapan per item setiap responden 4,16. Maka di dapat nilai rata-rata indeks kepuasan konsumen di rumah makan Tantene sebesar 1,56 atau nilai rata-rata indeks kepuasan konsumen per item dari setiap responden sebesar 0,17.(3) Loyalitas konsumen terhadap Rumah Makan Tantene dapat dilihat dari hasil dari jawaban responden, dengan rata-rata responden memberikan jawaban setuju. (4) diketahui bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di rumah makan tantene. nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0,765. Hasil ini dapat di artikan bahwa variabel kepuasan memiliki hubungan positif dengan loyalitas atau hubungan ke dua variabel tersebut sangat kuat, artinya jika kepuasan ditingkatkan maka loyalitas semakin meningkat.

  • xv

    ABSTRACT

    THE EFFECT OF SATISFACTION TO THE CONSUMER LOYALTY

    (A Case Study Of Tantene Restaurant’s Consumers)

    AGUS RINARNO

    SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

    2008

    The aim of the research was to identity the effect of satisfaction to the consumer loyalty on Tantene Restaurant.

    Data analysis technique was Simple Linier Regression. The research results were: (1) the consumers were 61% male and 39% female. 63% consumers were 20-30 years old. 57% consumers were university students. 54% consumers were not government nor private employees. (2) Based on IKP calculation, the mean of perceived was 39 and the mean of expectation was 37,44. The result was in positif : the mean of perceived ≥ expectation. So, it’s concluded that the consumers felt satisfied to the Tantene Restaurant. (3) The loyalty of consumer can be seen on the answer of the respondents. They answered agree on average. (4) Consumers satisfaction effect to the consumer loyalty.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sejak dulu untuk mempertahankan hidup, manusia harus memenuhi

    kebutuhan pokoknya. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makan.

    Dengan alasan itu, manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya untuk makan

    karena hanya dengan makan manusia dapat terus melangsungkan hidupnya.

    Dalam menikmati makanan atau hidangan, setiap orang mempunyai cara

    yang berbeda untuk memenuhinya. Cara tersebut bisa dengan memilih rumah

    makan yang indah dengan pelayanan mewah, dengan harapan bahwa konsumen

    akan merasa puas setelah ia mengorbankan sejumlah uang yang cukup besar di

    rumah makan yang bagus itu. Disamping itu, ada pula yang lebih cenderung

    memilih rumah makan yang biasa tetapi memberikan kepuasan dalam rasa

    makanan yang disantapnya. Sebagian konsumen ada yang beranggapan dari pada

    makan makanan yang mewah serta mahal tetapi tidak cukup lezat rasanya, lebih

    baik memilih rumah makan biasa namun menghidangkan menu yang lezat sesuai

    dengan selera mereka.

    Di salah satu sudut kota Purwokerto, terdapat rumah makan yang tidak

    cukup besar namun pada jam-jam tertentu sangat ramai dikunjungi pelanggannya.

    Hal ini menarik perhatian mengingat letaknya bukan berada di lokasi yang

  • 2

    strategis. Lokasinya cenderung jauh dari pusat kota, tepatnya di Jalan Raya

    Unwiku Purwokerto. Rumah makan ini diberi nama Rumah Makan Tantene.

    Rumah Makan Tantene memang bukanlah rumah makan yang besar dan

    mewah, namun rumah makan ini menawarkan makanan dengan rasa spesial pada

    masakannya. Contohnya masakan khas Srundeng dan Ayam Goreng yang

    menarik minat konsumen untuk mencoba dan mengulangi untuk membeli dan

    makan masakan itu.

    Pelanggan yang datang kebanyakan adalah orang yang sudah mengetahui

    keberadaan Rumah Makan Tantene dan sering makan di rumah makan tersebut.

    Bahkan ada pula konsumen dari luar kota yang pernah mampir untuk makan.

    Mereka yang menjadi pelanggan setia adalah orang yang sudah mengerti benar

    kondisi rumah makan itu yang begitu ramai dan harus antri apabila datang ke

    rumah makan tersebut pada waktu jam-jam tertentu. Sehingga tidak jarang

    mereka harus rela menunggu hanya sekedar untuk mendapatkan tempat duduk

    dan meja untuk makan.

    Dalam era persaingan bisnis yang makin ketat di bidang usaha makanan,

    ternyata Rumah Makan Tantene masih dapat mempertahankan usaha beserta

    pelanggannya. Hal ini tentunya ditunjang dengan strategi dan usaha-usaha lain

    yang dijalankan oleh Rumah Makan Tantene dalam meningkatkan mutu produk

    (makanan) dan mutu layanan untuk dapat mempertahankan keberhasilan yang

    diperoleh hingga kini.

  • 3

    Berdasarkan pentingnya mengetahui apakah ada pengaruh antara kepuasan

    terhadap loyalitas konsumen penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini

    sebagai topik dalam proposal dengan judul “Analisis Pengaruh Kepuasan

    Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Rumah Makan Tantene”

    B. Batasan Masalah

    Agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas, maka penulis

    membatasi permasalahan pada :

    1. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah orang yang menjadi responden yang akan ditanyai

    untuk memperoleh informasi bagi penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi

    subyek penelitian adalah orang yang sedang makan di Rumah Makan

    Tantene.

    2. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti oleh penulis. Dalam

    penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pengaruh kepuasan

    terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Tantene.

    C. Rumusan Masalah

    Bertitik tolak dari gambaran umum yang telah diungkapkan pada latar

    belakang masalah maka timbul keinginan untuk meneliti:

    1. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada Rumah

    Makan Tantene ?

  • 4

    D. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas

    konsumen pada Rumah Makan Tantene.

    E. Hipotesis

    Dalam penelitian ini penulis akan mengemukakan hipotesa bahwa kepuasan

    berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Tantene.

    F. Sistematika Penulisan

    BAB I: PENDAHULUAN

    Bab ini membahas tentang latar belakang yang menjadi alasan

    penulis memilih topik penelitian, rumusan masalah, batasan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

    penulisan.

    BAB II: LANDASAN TEORI

    Bab ini membahas tentang teori-teori terpilih yang berkaitan dengan

    topik penelitian.

    BAB III: METODE PENELITIAN

    Bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

    penelitian, subyek penelitian, sumber dan pengumpulan data, serta

    teknik yang digunakan dalam analisis data.

  • 5

    BAB IV: GAMBARAN UMUM RUMAH MAKAN

    Tentang gambaran umum subyek dan obyek penelitian.

    BAB V: ANALISA DATA

    Bab ini membahas tentang proses pengolahan data dan

    pembahasannya.

    BAB VI: PENUTUP

    Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan

    dari penelitian ini.

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pengertian Pemasaran

    Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan,

    karena sangat menentukan perkembangan perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran

    perusahaan juga melakukan kegiatan pembelanjaan, produksi dan personalia.

    Pemasaran artinya bekerja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial

    untuk kepentingan kepuasan kebutuhan dan keinginan manusia.

    Menurut William J. Stanton (Basu Swasta dan T Hani Handoko, 1997 : 4),

    pengertian pemasaran adalah:

    Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk

    merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa agar dapat

    memuaskan kebutuhan kepada pembeli saat ini maupun pembeli potensial.

    Menurut Phillip Kotler (1995 : 16), pengertian pemasaran adalah:

    Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan

    kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

    menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

    Perhatian utama pemasaran adalah pasar dan menciptakan pertukaran

    yang saling memuaskan dengan mereka yang terlibat dalam pasar.

  • 7

    Menurut Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA (1992 : 1), pengertian

    pemasaran adalah:

    Suatu aktivitas perusahaan yang kompleks.

    Menurut The Board of American Marketing Association (1985),

    pengertian pemasaran adalah:

    Proses suatu perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,

    dan distribusi ide, barang dan jasa untuk.menciptakan pertukaran yang

    memuaskan tujuan individual dan organisasi.

    Menurut Drs. Radiosunu (1987 : 2), pengertian pemasaran adalah:

    Kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan

    kebutuhan melalui proses pertukaran.

    Menurut C. Northcote Parkinson, MK Rustomji, Walter E. Viera (1993 :

    13 - 14), pengertian pemasaran adalah:

    Aktivitas yang menyalurkan barang-barang dan jasa pelayanan, dari produsen

    kepada konsumen.

    Pemasaran juga didefinisikan sebagai:

    Rangkaian aktivitas manusia dalam menentukan alur pertukaran fasilitas dan

    konsumsi atau dengan kata lain pemasaran mancakup segala macam aktivitas

    dalam memberikan kepuasan kepada pembeli dan membuahkan keuntungan bagi

    produsen yang telah memanfaatkan segala macam sumber daya secara

    maksimum.

  • 8

    B. Manajemen Pemasaran

    Fungsi manajemen pemasaran terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

    pengkoordinasian, pengawasan dari seluruh kegiatan yang dilakukan dengan tepat

    karena akan menentukan keberhasilan dari usaha dan untuk membuat

    perencanaan jangka panjang akan memerlukan banyak waktu dan tenaga.

    Menurut Phillip Kotler dan Gary Armstrong (2001 : 18), manajemen

    pemasaran adalah:

    Analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari programprogram yang

    dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang

    menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Menurut Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA (1992 : 1), manajemen

    pemasaran yaitu:

    Bertanggung jawab untuk mengolah proses terjadinya pertukaran.

    Dengan demikian manajemen pemasaran terdiri dari pengambilan dan

    implementasi keputusan yang diperlukan untuk pemasaran ide, barang dan jasa

    tertentu.

    Menurut C. Northcote Parkinson, MK Rustomji, Walter E. Viera (1993:

    15), pengertian manajemen pemasaran adalah:

    Metode terencana dan terorganisir untuk mengadakan suatu relasi pertukaran.

  • 9

    C. Hubungan Pemasaran

    Menurut Phillip Kotler & Gary Armstrong (2001 : 15), hubungan

    pemasaran adalah:

    Proses menciptakan, memelihara dan meningkatkan hubungan timbal balik

    dengan pelanggan pihak lain yang berkepentingan.

    D. Proses Pemasaran

    Menurut Phillip Kotler & Gary Armstrong (2001 : 67), proses pemasaran

    adalah:

    Proses yang menganalisis peluang pemasaran, menyeleksi pasar sasaran,

    mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur usaba pemasaran.

    Menurut Drs. Amin Widjaja Tunggal. Ak., MBA (1992: 5), ada enam

    unsur dalam proses manajemen pemasaran, yaitu:

    1. Menetapkan strategi pemasaran.

    2. Merencanakan sifat dan tingkat elemen bauran pemasaran

    3. Mengorganisir operasi.

    4. Mengorganisir (dengan departemen lain).

    5. Mengimplementasikan rencana.

    6. Mengendalikan untuk meyakinkan bahwa tujuan tercapai.

  • 10

    E. Bauran Pemasaran

    Menurut Phillip Kotler & Gary Armstrong (2001 : 71), bauran pemasaran

    adalah:

    Seperangkat alat pemasaran taktis produk, harga, promosi, distribusi yang

    dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.

    F. Konsep Manajemen Pemasaran

    Konsep pemasaran merupakan kunci keberhasilan bagi perusahaan untuk

    mencapai tujuan organisasi. Orientasi konsep pemasaran adalah untuk

    memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Dalam

    konsep pemasaran terdapat tiga unsur pokok yang mendasar, yaitu:

    1. Orientasi pada konsumen

    Perusahaan berusaha menciptakan produk sebaik-baiknya sehingga sesuai

    dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal-hal yang dilakukan oleh

    perusahaan adalah:

    a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani.

    b. Memilih kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan produk.

    c. Mengadakan riset konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan

    keinginan, sikap dan tingkah laku konsumen.

    2. Melaksanakan strategi pemasaran yang baik

  • 11

    a. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

    Setiap orang dan bagian dalam perusahaan harus ikut serta dengan perusahaan

    dalam usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen

    sehingga tujuan perusahaan akan terwujud.

    b. Mendapatkan laba melalui kepuasan konsumen

    Faktor yang menentukan perusahaan untuk mendapatkan laba jangka panjang

    adalah banyak sedikitnya tingkat kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi

    oleh perusahaan.

    Konsep pemasaran menurut Phillip Kotler & Gary Armstrong (2001 : 23)

    adalah:

    Falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan

    organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran

    (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien

    daripada yang dilakukan pesaing.

    Konsep pemasaran adalah untuk memberikan kepuasan terhadap

    keinginan dan kebutuhan konsumen. Ada beberapa konsep berdasarkan mana

    perusahaan dan organisasi melakukan kegiatan organisasi mereka (Phillip Kotler

    dan Gary Armstrong; 2001 : 19) konsep-konsep itu adalah:

  • 12

    a. Konsep Produksi

    Konsep ini mengatakan konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan

    selaras dengan kemampuan, maka dari itu manejemen harus berkonsentrasi

    pada peningkatan efisiensi produk dan efisiensi distnbusi.

    b. Konsep Produk

    Konsep ini mengatakan konsumen menyenangi produk yang menawarkan

    kualitas dan prestasi paling baik dan keistimewaan yang menonjol, maka itu

    organisasi harus mencurahkan usaha terus menerus dalam usaha perbaikan

    produk.

    c. Konsep Penjualan

    Konsep penjualan mengatakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak

    kecuali di organisasi menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang

    kokoh.

    d. Konsep Pemasaran

    Konsep Pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

    organisasi adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

    sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan

    efisien yang dilakukan pasar pesaing.

    e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

    Konsep ini mengatakan bahwa gagasan yang menyatakan bahwa organisasi

    harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan

  • 13

    memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien

    daripada pesaing dengan suatu cara yang dapat menjaga dan meningkatkan

    kesejahteraan pelanggan dan masyarakat.

    Menurut Basu Swasta dan T Hani Handoko (1997 : 6), konsep pemasaran

    adalah :

    Suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

    konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

    perusahaan.

    Menurut Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA (1992 : 1 - 2), konsep

    pemasaran adalah :

    Bahwa suatu organisasi mengarahkan semua usahanya untuk memuaskan

    pelanggannya dengan suatu laba.

    Menurut Drs. Radiosunu (1987 : 10), konsep pemasaran adalah

    Konsep yang berorientasikan pembeli, yang didukung oleh pemasaran yang

    terintegrasi dan bertujuan menimbulkan kepuasan pembeli sebagai alat untuk

    mencapai tujuan perusahaan.

    Menurut Drs. Radiosunu (1987 : 9 - 10), ada beberapa dasar pemikiran

    yang terkandung di dalam konsep pemasaran, yaitu

    1. Perusahaan menganggap sebagai tugasnya., pemuasan keinginanan kelompok

    pembeli tertentu.

  • 14

    2. Perusahaan menyadari bahwa untuk dapat memuaskan keinginan pembeli,

    diperlukan program marketing research untuk mengetahui

    keinginan-keinginan tersebut.

    3. Perusahaan menyadari bahwa semua kegiatan perusahaan yang

    mempengaruhi pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang

    terintegrasi.

    4. Perusahaan percaya bahwa usaha memberi kepuasan kepada konsumen akan

    menimbulkan loyalitas, terciptanya langganan, dan kesan baik dari pembeli

    terhadap perusahaan, hal mana sangat penting bagi usaha tercapainya tujuan

    perusahaan.

    Menurut C Northcote Parkinson, MK Rustomji, Walter E. Viera (1993 :

    17), konsep pemasaran yaitu :

    Berawal dari konsumen potensial yang sudah ada, menyelediki apa

    keperluan mereka, mengembangkan produk untuk memenuhi keperluan tersebut,

    dan mencapai tujuan perusahaan, yakni meraih keuntungan yang sebesar-besarnya

    dengan memenuhi keperluan dan kepuasan konsumen.

    G. Perilaku Konsumen

    Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mengevaluasi produk dan

    jasa, konsumen tidak hanya memperhatikan harga produk, tetapi juga mutu,

  • 15

    pelayanan, dan manfaat barang yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan dan

    keinginan konsumen.

    Menurut James F.Engel (1994: 9), pengertian perilaku konsumen adalah

    Kegiatan-kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat di dalam

    mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis termasuk di

    dalamnya proses pengambilan keputusan.

    Menurut Philip Kotler (1985 : 207), faktor-faktor yang mempengaruhi

    perilaku konsumen adalah:

    1. Faktor Kebudayaan

    Kebudayaan sebagai symbol dan fakta yang komplek diciptakan manusia dan

    dipakai untuk penentu serta pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat

    yang ada.

    2. Kelas Sosial

    Dalam masyarakat kita pada intinya masyarakat dibagi dalam tiga golongan

    yaitu golongan ekonomi atas, menengah, dan bawah. Pembagian ini bersifat

    relative dasar, yang dipakai dalam pembagian ini adalah tingkat pendapatan

    sesorang.

    3. Faktor Referensi Kecil

    Yang termasuk di dalamnya adalah serikat buruh, tetangga, perkimpulan

    agama.

  • 16

    4. Faktor Keluarga

    Masing-masing anggota keluarga mempunyai sikap dan selera yang berbeda

    untuk membeli sesuatu. Oleh karena itu seseorang manajer pemasaran harus

    mengerti siapa yang mempengaruhi keputusan pembelian, siapa yang

    membuat keputusan dan siapa pemakai produk itu.

    5. Faktor Psikologis, meliputi

    Motivasi, pengalaman, kepribadian, sikap, konsep diri

    H. Pasar Konsumen

    Menurut Phillip Kotler & Gary Armstrong (2001 : 195), pasar konsumen

    adalah :

    Seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau memerlukan barang dan

    jasa untuk konsumsi pribadi.

    I. Pengertian Loyalitas Konsumen

    Loyalitas konsumen terjadi karena ada hubungan harmonis antara

    pelanggan dengan perusahaan dan hubungan harmonis ini tercipta karena adanya

    kepuasan pelanggan.

    Menurut Henry Assael (1992 : 187), loyalitas konsumen adalah:

    Pembelian kembali karena komitmen untuk yakin terhadap merk atau perusahaan

    oleh karena itu kepuasan menimbulkan loyalitas konsumen.

  • 17

    Menurut Philip Kotler (1997 : 262), loyalitas konsumen berdasarkan pola

    pembeliannya dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu:

    1. Golongan Fanatik

    Adalah konsumen yang selalu membeli satu merk sepanjang waktu,

    sehingga-pola membelinya adalah X,X,X,X yaitu setia pada merk X tanpa

    syarat.

    2. Golongan Agak Setia

    Adalah konstumen yang setia pada dua atau tiga merk, di mana kesetiaan yang

    terpecah antara dua pola (X danY) dapat dituliskan dengan pola membeh X,

    X,Y,Y,X,Y.

    3. Golongan Berpindah Kesetiaan

    Adalah golongan konsumen yang bergeser dari satu merek ke merk lain, maka

    bila konsumen pada awalnya setia pada merk X tetapi kemudian pada saat

    berikutnya berpindah ke merek Y. Pola membelinya dapat dituliskan

    X,X,X,Y.Y.

    4. Golongan Selalu Berpindah-Pindah

    Adalah kelompok konsumen yang sama sekali tidak setia pada merk apapun,

    maka pola membelinya dapat dituliskan x,y,Z,s,Z.

    Menurut Peter dan Olson (2000 : 89), loyalitas konsumen adalah:

    Kesetiaan konsumen dalam membeli barang atau jasa dengan melakukan

    pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara terus menerus, kebiasaan ini

  • 18

    termotivasi dan sulit diubah dalam pembelian barang atau jasa yang sama, sering

    berakar dalam keterlibatan yang tinggi.

    J. Kepuasan Konsumen

    1. Pengertian Kepuasan Konsumen

    Menurut Husein Umar (1997: 238), pengertian kepuasan konsumen adalah:

    Tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya.

    Menurut Phillip Kotler & Gary Armstrong (2001 : 13 ), pengertian kepuasan

    pelanggan adalah:

    Suatu tingkatan di mana perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan

    pembeli.

    2. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

    Menurut Phillip Kotler ada 4 metode pengukuran kepuasan konsumen, yaitu:

    a. Sistem Keluhan dan Saran

    Perusahaan yang berorientasi pada kepuasan konsumen dapat memberikan

    kesempatan yang luas bagi konsumen untuk menyampaikan keluhan dan

    saran. Keluhan dan saran yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan

    masukan agar perusahaan dapat mengatasi hal-hal yang timbul berkaitan

    dengan pelayanan kepada konsumen.

  • 19

    b. Ghost Shopping

    Cara ini ditempuh untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

    konsumen. Caranya dengan mempekerjakan orang atau ghost shopper. Dari

    ghost shopper dapat diperoleh informasi mengenai cara-cara perusahaan

    pesaing mengatasi keluhan dari konsumen dan hasilnya dapat digunakan

    untuk mengambil keputusan manajemen sehubungan dengan penciptaan

    kepuasan konsumen.

    c. Lost Costumer Analysis

    Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang lama tidak

    membeli produk di perusahaan dengan maksud agar konsumen tidak

    berpaling ke pesaingnya.

    d. Survei Kepuasan Konsumen

    Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan melalui telepon, pos,

    wawancara pribadi. Survei ini diharapkan dapat memperoleh tanggapan

    yang positif secara langsung dari konsumen.

    Menurut Kotler (1997 : 36), kepuasan konsumen adalah:

    Perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara

    kesan terhadap hasil kinerja suatu produk dengan harapan yang dimiliki.

    Menurut Armistead dan Clark (1996: S-7), ada dua macam kepuasan

    yang dirasakan oleh konsumen, yaitu

  • 20

    1. Kepuasan Fungsional

    Merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu

    produk.

    2. Kepuasan Psikologikal

    Merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud

    atas pembelian produk

    Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat,

    yaitu (Fandy Tjiptono : 1996 : 102)

    a) Hubungan antara perusahaan dan para. pelanggannya menjadi

    harmonis.

    b) Memberikan dasar bagi pembelian ulang.

    c) Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan

    d) Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang

    mengembangkan perusahaan.

    e) Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.

    f) Laba yang diperoleh meningkat.

    K. Pengertian Produk

    Dalam menghadapi persaingan yang tinggi perusahaan harus benar-benar

    memperhatikan mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan agar dapat

    memenangkan persaingan dalam suatu perusahaan, karena konsumen akan

  • 21

    memilih suatu produk yang benar-benar sesuai dengan harapan dan keinginan

    mereka. Dalam hal ini produk yang berkualitas yang sangat diharapkan

    konsumen.

    Menurut Kotler dan Gary Armstrong (2001 : 346), produk adalah:

    Sebagai setiap apa saja yang ditawarkan dan dipasarkan untuk mendapatkan

    perhatian, permintaan pemakaian atau konsumsi yang memenuhi keinginan dan

    kebutuhan.

    Sedangkan menurut Tjiptono (1997 : 22), produk adalah:

    Segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan, diminta,

    dicari, dibeli, disewa, digunakan atau dikonsumsi pasar (baik pasar konsumen

    akhir maupun pasar individual) sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan

    pasar yang bersangkutan.

    Menurut Basu Swastha (1986 : 12), produk adalah:

    Suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba termasuk

    bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, dan penyalur, pelayanan perusahaan

    yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

    L. Pengertian Jasa

    Jasa menurut Phillip Kotler dan Gary Amstrong (2001 : 347), adalah:

    Setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak dan kepada

    pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat

    pemilikan sesuatu.

  • 22

    Sedangkan menurut Tjiptono (1998 : 6), jasa adalah:

    Tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

    yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan

    kepemilikan sesuatu.

    Berdasarkan kriteria daya tahan atau berwujud tidaknya suatu produk

    dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

    1. Barang Tidak Tahan Lama (Non Durable Goods)

    Adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau

    beberapa kali pemakaian atau dengan kata lain umur ekonomisnya kurang

    dari satu tahun.

    2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

    Adalah barang berwujud yang biasanya bertahan lama dan memiliki umur

    ekonomis lebih dari satu tahun.

    3. Jasa (Service)

    Adalah aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

    M. Pengertian Kualitas Jasa

    Secara umum kualitas jasa diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

    dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

    harapan pelanggan. Dua faktor utama yang mempengaruhi ktialitas jasa adalah

  • 23

    expected service dan perceived service yang artinya apabila jasa yang diterima

    atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan

    baik dan memuaskan, akan tetapi jika jasa yang diterima lebih rendah daripada

    yang diharapkan maka kualitas jasa akan dipersepsikan buruk.

    Menurut Tjiptono (1998 : 58), kualitas jasa adalah:

    Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

    tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

    a. karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa:

    1. Bukti Langsung (Tangibles)

    Meliputi fasilitas; fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

    2. Kehandalan (Reliability)

    Kemampuan memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan.

    3. Daya Tanggap (Responsibility)

    Keinginan para karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan

    pelayanan dengan tanggap.

    4. Jaminan (Assurance)

    Mencakup kemampuan, kesopanan dan sitat dapat dipercaya yang dimiliki

    para karyawan, bebas dari bahaya resiko atau keraguan.

    5. Empati

    Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan

    memhami kebutuhan pelanggan.

  • 24

    b. Faktor-Faktor Penyebab Kualitas Jasa yang Buruk:

    1. Produksi dan Konsumsi yang Terjadi Secara Simultan

    Karakteristik jasa yang penting adalah (inseparability) artinya jasa yang

    diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan akan menimbulkan masalah

    sehubungan dengan interaksi antara konsumen dengan produsen.

    2. Kesenjangan-Kesenjangan Komunikasi

    Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kontak dengan pelanggan,

    bila terjadi kesenjangan dalam komunikasi maka akan timbul penilaian atau

    persepsi yang buruk terhadap kualitas jasa.

    3. Perluasan atau Pengembangan Jasa yang Berlebihan

    Pengenalan jasa baru atau memperkaya jasa lama dapat meningkatkan

    peluang pemasaran, tetapi jika terlalu banyak menawarkan jasa baru serta

    penambahan jasa lama maka hasil yang diperoleh tidak selalu optimal

    bahkan akan menimbulkan masalah di seputar standar kualitas jasa.

    N. Klasifikasi Jasa

    Menurut Evans, JR dan B. Berman (1990) klasifikasi jasa ada tujuh

    kriteria yaitu:

    1. Segmentasi Pasar

    2. Tingkat Keberwujudan (tangibility).

    Ada tiga macam kritena jasa yaitu:

  • 25

    a. Rented goods service

    Dalam jenis ini konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk

    tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka waktu tertentu pula.

    b. Owned goods service

    Pada owned goods service, produk-produk yang dimiliki konsumen

    direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya, atau

    dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa.

    c. Non-goods service

    Karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal bersifat intangible

    (tidak berbentuk produk fisik).

    3. Ketrampilan Penyedia Jasa.

    4. Tujuan Organisasi.

    5. Regulasi.

    6. Tingkat intensitas karyawan.

    7. Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan.

    Menurut Philip Kotler (1997) ada beberapa karakteristik dari jasa yang

    unik, yaitu

    1. Intangibility

    Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, tidak seperti pada produk fisik,

    jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar atau dicium sebelum jasa itu

    dibeli.

  • 26

    2. Inseparability

    Jasa biasanya dijual terlebih dahulu, kemudian baru diproduksi dan dikonsumsi

    secara bersama-sama (tidak terpisahkan).

    3. Variability

    Jasa bersifat sangat variable karena merupakan non-standardized output,

    artinya banyaknya variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa,

    kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

    4. Perishability

    Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

    O. Pengertian Pelayanan

    Pelayanan merupakan salah satu kegiatan yang ditujukan untuk kepuasan

    konsumen. Pelayanan merupakan suatu hal yang dapat dipakai untuk menarik

    pembeli dan konsumen untuk terus membeli atau mengkonsumsi produk

    perusahaan.

    Menurut Philip,Kotler (1986 : 36), pelayanan adalah:

    Segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai nilai

    untuk dapat memuaskan konsumen.

  • 27

    Informasi

    Evaluasi

    Pembelian Ulang

    Pemberitahuan

    P. Kualitas Pelayanan

    Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, secara umun kata

    kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu (KUBI : 1998).

    Menurut Djoko Wijono (1998 : 144), kualitas adalah:

    Sebagai keistimewaan produk dan bebas dari kekurangan.

    Sedangkan menurut Goetsch dan Davic (1994 : 231), kualitas adalah:

    Suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk atau jasa, manusia

    proses dan lingkungan yang memenuhi atau metebihi harapan.

    Q. Kerangka Pemikiran

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran (Teresia Widiyaratna. D. dan Filicia Chandra, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan Vol.3. No 2. September 2001 : 85-95 )

    KONSUMEN

    RUMAH MAKAN TANTENE

    KONSUMEN PUAS

    KONSUMEN TIDAK PUAS

    LOYALITAS KONSUMEN

  • 28

    Keterangan:

    Konsumen yang datang ke Rumah Makan Tantene sebagian besar karena

    mendapat informasi ( dari teman, pacar, rekan kerja, tetangga, dan lain-lain )

    tentang rumah makan tersebut. Mereka datang untuk mengkonsumsi makanan

    yang ada di Rumah Makan Tantene. Setelah mengkonsumsi atau melakukan

    pembelian, maka konsumen akan memberikan penilaian yang dapat berupa

    kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen. Konsumen yang puas melakukan

    evaluasi dengan menganalisis kembali faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

    ketidakpuasan tersebut. Konsumen yang puas dan melakukan pembelian

    berulang-ulang akan berpotensi menjadi pelanggan yang loyal.

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian survey. Dalam penelitian survey informasi

    dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Umumnya pengertian survey

    dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sample atas populasi

    untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya

    dikumpulkan dari seluruh populasi.

    Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu

    populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok

    ( Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan, 1989:3 )

    Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey

    adalah individu tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa unit analisa adalah

    beberapa individu sekaligus.

    B. Subyek Dan Obyek Penelitian

    a. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah orang yang menjadi responden yang akan ditanyai

    untuk memperoleh informasi bagi penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi

    subyek penelitian adalah Orang yang sedang makan di Rumah Makan

    Tantene.

  • 30

    b. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti oleh penulis. Dalam

    penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Pengaruh kepuasan

    konsumen terhadap loyalitas konsumen di Rumah Makan Tantene.

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Adalah semua masyarakat yang mengetahui keberadaan Rumah Makan

    Tantene dan yang sedang makan di rumah makan Tantene tanpa

    membedakan jenis kelamin dan yang berusia diatas 15 tahun.

    2. Sampel

    Suatu penelitian yang ideal akan meneliti seluruh populasi yang ada.

    Namun sering kali populasi cukup besar dan tidak mungkin diteliti

    seluruhnya, karena peneliti mempunyai keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.

    Untuk mengatasi ini, penulis mengambil sample dari populasi sebanyak 100

    responden.

    3. Teknik Penarikan Sampel

    Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dipilih secara non

    probabilitas ( Non Random Sampling Method ), yaitu tidak semua subyek

    atau individu dari populasi mendapat kemungkinan ( Probabilitas ) yang sama

    untuk dijadikan anggota sample. Dalam penelitian ini, kriteria non random

    yang digunakan adalah orang yang sedang makan ( menyantap makanan ).

  • 31

    4. Teknik Pengumpulan Data

    a. Kuesioner

    Membuat draf pertanyaan yang dibagikan kepada responden, dimana

    pertanyaan dalam kuesioner bersifat tetap, artinya tinggal memilih

    jawaban yang telah disediakan.

    b. Observasi

    Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada kejadian-kejadian

    yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, manfaat penelitian

    ini sebagai penunjang obyek yang akan diteliti sehingga dapat melengkapi

    hasil wawancara.

    5. Variabel Penelitian

    a. Variabel Independen (X) :

    X : Kepuasan, terdiri dari

    1. Kepuasan cita rasa

    2. Kepuasan harga makanan

    3. Kepuasan pelayanan

    b. Untuk mengetahui kepuasan konsumen (pengujung dan pelanggan)

    peneliti menggunakan rumus analisis Indeks Kepuasan Konsumen,

    IKP merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan

    pelanggan, berbentuk check list dengan skala likert atau skala ordinal

    (Sugiyono, 1993) Yaitu :

    IKP = PP-EP

  • 32

    Dimana :

    IKP = Indeks Kepuasan Konsumen

    PP = Perceived Performance/ Kinerja

    EP = Expectations/ Harapan

    Indek kepuasan diperoleh dari hasil rata-rata masing-masing

    dimensi (kepuasan cita rasa, kepuasan harga makanan, kepuasan

    pelayanan) yang dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah pertanyaan

    pada masing-masing dimensi, setelah itu dilakukan pengurangan

    antara kinerja (perceived) dengan Harapan (expectation), dengan

    rumus ini dapat diketahui seberapa besar kepuasan yang dirasakan

    konsumen terhadap kualitas pelayanan untuk masing-masing

    responden.

    Adapun alternatif jawaban untuk pertanyaan harapan dan kinerja

    dengan menggunakan penilaian pada tabel berikut ini:

    Tabel 3.1 Skor Kinerja dan Harapan

    Skor Harapan Kinerja 5 Sangat berharap Sangat setuju 4 Berharap Setuju 3 Ragu-ragu Agak setuju 2 Tidak berharap Agak tidak setuju 1 Sangat tidak berharap Sangat tidak setuju

    Interpretasi dari kepuasan konsumen (customer satisfaction) yaitu :

    Perceived ≥ expectation = puas

    Perceived < expectation = kurang puas

  • 33

    Langkah-langkah dalam menghitung IKP :

    1) Membuat tabel dimana kolomnya terdiri atas :

    A. Kolom nomer kode

    B. Kolom kinerja (PP)

    C. Kolom harapan (EP)

    D. Kolom PP-EP

    2) Masukan skor harapan, dan kinerja kedalam masing-masing

    kolom.

    3) Menghitung dan mengisi kolom PP-EP.

    4) Menentukan interval kelas untuk tiap-tiap kepuasan konsumen

    dengan cara :

    N-1 dimana N -1 maka 5-1 = 4

    PP-EP = IKP

    Nilai tertinggi-Nilai terendah = IKP maksimal, yaitu 5-1 = 4

    Nilai terendah-Nilai tertinggi = IKP minimum, yaitu 1-5 = -4,

    maka interval antara 4 sampai dengan -4. Penulis membagi

    menjadi 4, yaitu sangat puas, puas, kurang puas, dan sangat

    kurang puas.

    5) Jika langkah ke-5 adalah positif maka konsumen puas dengan

    sub-sun variable kepuasan yang ada. Jika hasilnya nol, maka

    konsumen juga merasa puas tetapi berada pada limit bawah,

    karena kinerjanya sama dengan harapan. Bila hasilnya

  • 34

    negative, maka konsumen tidak puas dengan sub-sub variabel

    kepuasan yang ada.

    c. Variabel Dependen (Y) :

    a. Loyalitas Konsumen

    Analisis korelasi product moment dari pearson digunakan

    untuk menjawab pokok permasalahan hubungan antara kepuasan

    terhadap loyalitas konsumen, dengan rumus sebagai berikut:

    rxy = [ ][ ]2222 )(..)(.))((.

    YYNXXNYXXYN

    Σ−ΣΣ−Σ

    ΣΣ−Σ

    rxy : Koefisien korelasi produk moment

    N : Jumlah subyek

    XYΣ : Jumlah dari hasil perkalian antara skor x dan Skor y

    XΣ : Jumlah dari skor-skor X

    YΣ : Jumlah dari skor-skor Y

    2XΣ : Jumlah dari pengkuadratan skor-skor X

    2YΣ : Jumlah dari pengkuadratan skor-skor Y

    2)( XΣ : Hasil pengkuadratan dari seluruh skor X

    2)( YΣ : Hasil pengkuadratan dari seluruh skor Y

    Nilai koefisien korelasi r kriteria pemanfaatannya dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    a. jika nilai r>0 artinya telah terjadi hubungan linier yang positif semakin

    besar nilai variable X (kepuasan konsumen) semakin besar pula nilai

    variabel Y (loyalitas konsumen) atau semakin kecil nilai variable X

  • 35

    (kepuasan konsumen), semakin kecil pula nilai variable Y (loyalitas

    konsumen)

    b. jika nilai r

  • 36

    menjawab penelitian, penulis mengumpulkan data primer ketika

    melakukan observasi terhadap penjualan di rumah makan Tantene.

    b. Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang bukan di usahakan sendiri oleh penulis

    melainkan berasal dari tangan kedua, artinya melewati satu atau lebih

    pihak yang bukan dari penulis sendiri atau bisa disebut juga dengan studi

    yang dilakukan oleh pihak lain untuk sarana mereka sendiri. Data

    sekunder diperoleh dengan melakukan studi pustaka untuk memperkuat

    landasan teori yang penulis pergunakan dalam penelitian ini.

    7. Teknik Pengujian kuesioner

    Pengujian kuesioner dimaksudkan untuk mengukur kesahihan

    (validitas) dan keandalan (reliabilitas) data penelitian. Pengujian dilakukan

    dengan cara menyebarkan 30 kuesioner kepada responden dan kuesioner

    tersebut digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas alat pengukur

    dalam penelitian ini.

    1. Uji kesahihan atau validitas, untuk menguji sejauh mana alat ukur

    dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji validitas

    dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-

    masing item dengan skor total.

  • 37

    Rumusnya :

    ( ) ( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑

    ∑ ∑∑−−

    −=

    2222 YYNXXN

    YXXYNRxy

    dimana :

    Rxy : korelasi product moment

    N : jumlah subjek

    X : skor butir

    Y : skor faktor

    2. Uji keandalan atau reliabilitas dilakukan untuk menguji sejauh mana

    hasil pengukuran terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih

    dengan alat pengukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas

    digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan valid menjadi

    2 belah antara kelompok item bernomor genap dengan kelompok item

    bernomor ganjil. Selanjutnya dicari koefisien korelasi “ product

    moment” kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi “Spearman

    Brown”

    a. Rumus korelasi “product moment”

    ( ) ( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑

    ∑ ∑∑−−

    −=

    2222 YYNXXN

    YXXYNRxy

  • 38

    dimana :

    Rxy : korelasi product moment

    N : jumlah sampel

    X : nomor item yang bernomor ganjil

    Y : nomor item yang bernomor genap

    b. Rumus korelasi “Spearman Brown”

    ( )

    gg

    gg

    rIr

    Rxx+

    =2

    keterangan :

    Rxx = koefisien reliabilitas

    Rgg = koefisien korelasi product moment taraf nyata 5%

    8. Teknik Analisis Data

    a. Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen

    Untuk mengetahui pengaruh hubungan kepuasan terhadap loyalitas

    konsumen maka digunakan regresi linier sederhana dengan rumus

    sebagai berikut : ( Freddy Rangkuti, 1997 : 153 )

    Y= a + bX

  • 39

    Dimana :

    ( ) ( )( )( ) ( )22 ∑∑

    ∑∑∑−

    −=

    XXn

    YXXYnb

    ( )n

    XbYa −=

    Y = Variabel tergantung

    X = Variabel bebas

    a = Konstanta

    b = Korelasi regresi

    n =Jumlah data

    Untuk melakukan pengujian hipotesis apakah memeng

    kepuasan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, maka dipergunakan

    uji-t, yaitu :

    t hitung = Sbb

    dimana :

    b = kemiringan garis regresi

    Sb = Satandard error dari X

  • 40

    Untuk itu sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dirumuskan

    hipotesis dan hipotesis statistic sebagai berikut :

    Ho: Variabel kepuasan tidak mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap loyalitas konsumen.

    Ha: Kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

    Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

    Ho : β = 0

    Ha : β ≠ 0

    Keterangan : β = b = koefisien regresi

    Dari pengujian tersebut jika t hitung > t table maka Ho ditolak

    dan Ha diterima, artinya memang terbukti ada pengaruh yang

    signifikan bahwa kepuasan mempengaruhi loyalitas konsumen.

    t merupakan nilai kritis yang diperoleh dari table distribusi t

    dengan menggunakan asumsi tingkat kepercayaan sebesar 95% atau

    tingkat kesalahan 5% (= 0.05 ) dan df = n-2.

  • 41

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM RUMAH MAKAN

    A. Sejarah Berdirinya Rumah Makan Tantene

    Rumah makan Tantene berdiri dikarenakan adanya pemikiran pemilik

    untuk membantu para mahasiswa agar lebih mudah dalam mencari makan

    khususnya mahasiswa UNWIKU ( Universitas Wijaya Kusuma ). Kampus

    Unwiku memang berada jauh dari pusat kota Purwokerto sehingga mahasiswa

    yang bertempat tinggal berdekatan kampus harus rela mencari makan keluar dari

    wilayah kampus Unwiku.

    Rumah makan Tantene merupakan perusahaan perseorangan Ny Lince

    sebagai pemiliknya dan berdiri sejak tahun 2001. Dengan memanfaatkan lahan

    yang ada Ny Lince menata tempat tinggal keluarga menjadi tempat yang

    representative, sehingga pelanggan rumah makan merasa santai dan nyaman

    dalam menikmati makanan. Dengan moto pelanggan adalah raja, rumah makan

    mulai berbenah dan mengalami perkembangan, pelanggan yang awalnya

    mahasiswa kini berasal dari berbagai kalangan dan profesi, karena mengalami

    perkembangan dan sudah memiliki pasar kemudian pada tahun 2006 rumah

    makan Tantene membuka cabang di Desa Pabuaran tepatnya di Jl. Raya

    Baturaden dengan menu yang sama yaitu srundeng dan ayam goreng. Rumah

    makan Tantene sengaja memilih masakan srundeng dan ayam goreng karena

  • 42

    pihak rumah makan ingin menampilkan jenis masakan yang memiliki ciri khas

    dan jarang di temui di daerah lain hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pasar.

    Sebelum mendirikan suatu unit bisnis, pengusaha harus melakukan studi

    kelayakan apakah bisnis yang didirikan itu akan dapat memenuhi aspek sosial

    benefit dan profit benefit bagi pengusaha itu sendiri Salah satu hal yang harus

    diperhatikan dalam mendirikan suatu unit bisnis yaitu menentukan misi dan visi

    perusahaan. Misi didirikan rumah makan ini adalah memberikan kepuasan pada

    pelanggan sehingga dapat membentuk pelanggan yang loyal serta meningkatkan

    taraf hidup atau kesejahteraan karyawan. Sedang visi dari rumah makan ini adalah

    perusahaan ingin membantu program pemerintah dalam menciptakan lapangan

    pekerjaan.

    Awal berdirinya rumah makan ini, sudah terlihat cukup melegakan, hal ini

    dibuktikan dengan semakin banyaknya pelanggan yang datang ke rumah makan

    Tantene. Meskipun kini makin marak berdiri warung-warung makan yang

    menyuguhkan menu dengan masing-masing ciri khasnya, namun tidak

    mengendurkan semangat pemilik rumah makan tantene dalam memasarkan rumah

    makannya ini. Dengan mengembangkan usahanya ini bersama-sama karyawan

    dan mempunyai prinsip bahwa dengan kesabaran, kepercayaan diri, menu

    makanan yang sesuai selera konsumen, dan pelayanan yang memuaskan pasti

    akan melewati berbagai kendala dalam memajukan usahanya ini.

    Dengan prinsip seperti yang disebutkan diatas, pemilik rumah makan

    berhasil mendapat keuntungan dari konsumen yang telah setia menjadi pelanggan,

  • 43

    hal ini di tunjukkan dengan di bangunya rumah makan yang lebih megah dan

    lebih nyaman. Prinsip itu juga dihayati oleh seluruh karyawan dan karyawatinya

    yang merupakan potensi utama dari rumah makan Tantene ini.

    Rumah makan Tantene saat ini telah memasuki tahap dimana rumah

    makan tersebut telah diterima oleh masyarakat baik masyarakat dalam maupun

    luar kota. Dengan memfokuskan tehadap kepuasan konsumen serta menciptakan

    konsumen yang loyal, maka untuk masa selanjutnya diharapkan rumah makan

    tantene akan berkembang dan tetap eksis seperti sekarang.

    B. Struktur organisasi

    Struktur organisasi bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab

    masing-masing karyawan untuk melaksanakan kerja secara professional. Pada

    perusahaan ini tidak memiliki struktur organisasi yang komplek, pada usaha ini

    hanya ada pemilik dan karyawan. Dalam menjalankan tugasnya pemilik

    mengawasi langsung kerja para karyawannya. Karyawan terdiri dari 4 bagian,

    yaitu bagian keuangan ( kasir ), bagian dapur, dan pelayanan. Dan untuk menjaga

    keamanan dibantu oleh penjaga parkir.

    C. Personalia

    Dalam suatu unit bisnis, karyawan merupakan potensi utama yang harus

    dimiliki karena banyak sedikitnya atau baik tidaknya produk/jasa yang dihasilkan

    sangat tergantung dari karyawan itu apakah mereka melaksanakan pekerjaan

    mereka dengan baik atau tidak. Demikian pula dengan karyawan rumah makan

  • 44

    Tantene mereka dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai dengan bagian

    masing-masing. Misalnya pada bagian memasak harus benar-benar memiliki

    keahlian dalam memasak agar sesuai dengan selera konsumen. Untuk bisa

    mendapatkan karyawan yang trampil dan professional, maka pemilik harus benar-

    benar selektif dalam merekrut karyawan agar karyawan yang diperoleh sungguh

    handal sesuai keahliannya.

    Rumah makan Tantene memilki karyawan sebanyak 40 orang dan

    memiliki tugas masing masing. adapun pembagian tugas itu antara lain:

    1. Bagian kasir terdiri dari 2 orang

    2. Bagian dapur terdiri dari 6 orang

    3. Bagian pelayan terdiri dari 28 orang

    4. Bagian keamanan ( tukang parkir ) terdiri dari 4 orang

    Dalam bekerja rumah makan memberi 2 waktu yaitu Pagi dan sore bagi

    karyawannya. Waktu pagi dimulai jam 09.00-15.00 dan sore hari jam 15.00-

    21.00. Rumah makan buka setiap hari dan libur pada hari hari besar.

    Dalam pemberian upah pemilik memberikan upah kepada karyawannya

    perbulan. Hal ini di lakukan karena dianggap cara yang paling mudah dan sangat

    memungkinkan untuk mengatur pengeluaran yang ada.

  • 45

    BAB V

    ANALISIS DATA

    Analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan

    penelitian dan untuk mencapai tujuan penelitian seperti yang telah diuraikan di

    depan. Pada bagian ini akan disajikan hasil dari prosedur analisis data yang telah

    digambarkan pada bab tiga. Data yang akan dianalisis diperoleh dari penyebaran

    kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dan analisis pengaruh

    kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada rumah makan Tantene.

    Kuesioner dibagi dalam 4 bagian, yaitu pertama merupakan data pernyataan

    identitas responden meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan akhir, dan

    pekerjaan, kedua pernyataan tentang harapan responden, ketiga pernyataan

    tentang kinerja yang dirasakan responden dan keempat pernyataan tentang

    loyalitas konsumen .Sebelum disebarkan kepada 100 responden, terlebih dahulu

    kuesioner akan diujikan kepada 30 responden sebagai sampel. Setelah kuesioner

    dinyatakan valid dan reliabel maka kuesioner tersebut dapat disebarkan kepada

    100 responden untuk penelitian lebih lanjut.

    A. Karakteristik Responden

    Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 61 61%

    Perempuan 39 39% Total 100 100%

    Sumber. data primer yang diolah,2007

  • 46

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.1 bahwa dari 100 responden,

    responden terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu

    sebanyak 61 orang atau 61%, responden yang berjenis kelamin perempuan

    sebanyak 39 orang atau 39%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini

    dilakukan, konsumen dari rumah makan Tantene didominasi oleh konsumen

    dengan jenis kelamin laki-laki.

    Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

    Usia Jumlah Persentase Kurang dari 20 tahun 11 11% Antara 20-30 tahun 63 63% Antara 31-50 tahun 26 26%

    Total 100% 100% Sumber. data primer yang diolah,2007

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.2 bahwa dari 100 responden,

    responden terbanyak adalah yang berusia antara 20-30 tahun, yaitu sebanyak 63

    orang atau 63%, responden yang berusia antara 31-50 tahun sebanyak 26 orang

    atau 26%, sedangkan responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 11

    orang atau 11%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan,

    didominasi oleh konsumen dengan usia antara 20-30 tahun.

    Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

    SMP 11 11% SMU 29 29%

    Perguruan Tinggi/Akademik 57 57% S2, S3 3 3% Total 100 100

    Sumber. data primer yang diolah,2007

  • 47

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.3 bahwa dari 100 responden,

    responden terbanyak adalah responden dengan tingkat pendidikan akhir

    Perguruan Tinggi/Akademik, yaitu sebanyak 57 orang atau 57%, responden

    dengan tingkat pendidikan akhir SMU sebanyak 29 atau 29%, responden dengan

    tingkat pendidikan akhir SMP sebanyak 11 orang atau 11%, sedangkan responden

    dengan tingkat pendidikan akhir S2, S3 adalah sebanyak 3 atau 3%. Hal ini

    menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, konsumen terbanyak dari

    rumah makan Tantene adalah konsumen dengan tingkat pendidikan akhir adalah

    Perguruan Tinggi/Akademik.

    Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Status Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai Negeri 30 30% Pegawai Swasta 54 54% Mahasiswa/Pelajar 16 16% Total 100 100%

    Sumber. data primer yang diolah,2007

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.4 bahwa dari 100 responden,

    responden terbanyak adalah responden dengan status pekerjaan sebagai pegawai

    swasta yaitu sebanyak 54 orang atau 54%, kemudian responden dengan status

    pekerjaan sebagai pegawai negeri sebanyak 30 orang atau 30%, sedangkan

    responden yang masih berstatus mahasiswa/pelajar sebanyak 16 orang atau 16%.

    Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, responden

    terbanyak yang menjadi konsumen rumah makan Tantene adalah adalah

    responden dengan status pekerjaan sebagai pegawai swasta.

  • 48

    B. Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas

    Seperti telah disebutkan diatas bahwa penelitian ini menggunakan

    kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Walaupun peneliti sudah berupaya

    untuk mengembangkan kuesioner agar mudah dimengerti dan diisi oleh

    responden, namun tentu ada kemungkinan-kemungkinan bahwa kuesioner

    tersebut tidak sahih atau tidak handal. Oleh sebab itu, untuk mengatasi

    keterbatasan tersebut dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap

    pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.

    1. Pengujian Validitas

    Dalam pengujian validitas ini dicari koefisien validitas/kesahihan butir

    yang didapat dari korelasi antara skor butir dengan skor faktor. Skor faktor

    diperoleh dari jumlah skor semua butir pertanyaan dalam faktor. Uji validitas

    selanjutnya dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows

    release 10.0, yang bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir pertanyaan

    yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau tidak. Teknik

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi pearson product

    moment, yaitu untuk mengetahui setiap item pertanyaan harapan dan kinerja

    apakah valid atau tidak, maka syaratnya adalah jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf

    signifikansi 95% maka instrumen tersebut dinyatakan valid, tetapi jika rhitung

    ≤ rtabel dengan taraf signifikansi 95% maka instrumen tersebut dinyatakan

    tidak valid.

  • 49

    Setelah diuji validitas yang dilakukan terhadap 100 responden, hasil

    rangkuman uji validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

    Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Harapan dan Kinerja

    a. Harapan

    No. Butir rhitung rtabel Keterangan 1 0,6828 0,195 Valid 2 0,4824 0,195 Valid 3 0,3514 0,195 Valid 4 0,4606 0,195 Valid 5 0,6639 0,195 Valid 6 0,7541 0,195 Valid 7 0,6094 0,195 Valid 8 0,7586 0,195 Valid 9 0,3084 0,195 Valid

    Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

    b. Kinerja

    No. Butir rhitung rtabel Keterangan 1 0,5781 0,195 Valid 2 0,2714 0,195 Valid 3 0,6977 0,195 Valid 4 0,2929 0,195 Valid 5 0,7204 0,195 Valid 6 0,5687 0,195 Valid 7 0,4066 0,195 Valid 8 0,4247 0,195 Valid 9 0,4999 0,195 Valid

    Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

    c. Loyalitas Konsumen No. Butir rhitung rtabel Keterangan

    1 0,3429 0,195 Valid 2 0,2488 0,195 Valid 3 0,6387 0,195 Valid 4 0,1972 0,195 Valid 5 0,3935 0,195 Valid

    Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

  • 50

    Dari Tabel 5.5 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi di

    atas dari seluruh butir kuisioner terdiri dari 9 butir pertanyaan untuk harapan,

    9 butir pertanyaan untuk kinerja dan 5 butir pertanyaan untuk loyalitas

    konsumen semuanya memiliki nilai rhitung > rtabel (0,195) maka 9 item

    pertanyaan mengenai harapan, 9 item pertanyaan mengenai kinerja dan 5 item

    pertanyaan mengenai loyalitas dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid dan

    dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

    2. Pengujian Reliabilitas

    Reliabilitas dilakukan untuk menguji sejauh mana hasil pengukuran

    terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat pengukur yang

    sama. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu

    membagi pertanyaan valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor

    genap dengan kelompok item bernomor ganjil. Selanjutnya dicari koefisien

    korelasi “product moment” kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi

    “Spearman Brown”. Untuk analisis selanjutnya menggunakan bantuan

    program komputer seri SPSS 10 for windows.

    Dari hasil uji Reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 10 for

    Windows untuk masing-masing pertanyaan yang dihitung pada taraf nyata 5%

    maka dapat dilihat tingkat Reliabilitasnya :

  • 51

    Tabel 5.6 Uji Reliabilitas

    Variabel Alpha Cronbach Nilai kritis

    (rtabel) Keterangan

    Pertanyaan harapan 0,6179 0,195 Reliabel Pertanyaan kinerja 0,8719 0,195 Reliabel Loyalitas Konsumen 0,5600 0,195 Reliabel

    Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

    Dari pengujian reliabilitas terhadap 9 item untuk pertanyaan harapan,

    9 item pertanyaan kinerja dam 5 item pertanyaan loyalitas konsumen

    diperoleh koefisien nilai alpha Cronbach untuk item pertanyaan harapan

    sebesar 0,6179, untuk item pertanyaan kinerja sebesar 0,8719 dan untuk item

    pertanyaan loyalitas konsumen sebesar 0,5600. Nilai ini lebih besar dari rtabel

    (0,195), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam

    penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen

    penelitian.

    C. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan

    Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP), digunakan untuk mengukur

    tingkat kepuasan konsumen atau pelanggan dalam hal ini terhadap konsumen

    rumah makan Tantene. Dengan menggunakan rumus yang sebagai berikut :

    IKP = PP – EP

    Dimana:

    IKP : Indeks Kepuasan Pelanggan

    PP : Perceived Performance/ kinerja

    EP : Expectations / harapan

  • 52

    Kepuasan pelanggan tercapai apabila kinerja lebih besar atau sama dengan

    harapan dan ketidak puasan terjadi apabila kinerja lebih kecil daripada harapan.

    Tabel 5.7 Perhitungan Indeks Kepuasan konsumen

    No. Total

    Kinerja (PP)

    Total Harapan

    (EP) PP – EP No.

    Total Kinerja

    (PP)

    Total Harapan

    (EP) PP – EP

    1 43 30 13 51 40 37 3 2 34 35 -1 52 39 35 4 3 43 39 4 53 43 39 4 4 40 39 1 54 40 39 1 5 40 44 -4 55 39 44 -5 6 44 38 6 56 40 40 0 7 43 36 7 57 44 42 2 8 39 38 1 58 43 38 5 9 30 28 2 59 40 42 -2 10 34 38 -4 60 39 41 -2 11 43 39 4 61 43 39 4 12 34 44 -10 62 39 44 -5 13 43 38 5 63 30 38 -8 14 40 35 5 64 34 36 -2 15 40 28 12 65 41 40 1 16 44 36 8 66 43 44 -1 17 43 38 5 67 34 38 -4 18 39 28 11 68 43 36 7 19 32 38 -6 69 39 38 1 20 36 38 -2 70 43 28 15 21 44 35 9 71 40 36 4 22 43 39 4 72 40 28 12 23 39 39 0 73 44 36 8 24 30 44 -14 74 43 38 5 25 34 39 -5 75 39 28 11 26 43 39 4 76 30 29 1 27 34 39 -5 77 34 40 -6 28 43 44 -1 78 43 42 1 29 39 38 1 79 34 38 -4 30 38 35 3 80 43 42 1 31 34 28 6 81 39 39 0

  • 53

    32 43 36 7 82 38 44 -6 33 34 38 -4 83 34 38 -4 34 43 28 15 84 41 36 5 35 39 37 2 85 43 40 3 36 43 35 8 86 34 41 -7 37 40 39 1 87 41 39 2 38 40 39 1 88 39 44 -5 39 45 44 1 89 30 38 -8 40 44 40 4 90 34 37 -3 41 43 44 -1 91 43 38 5 42 39 38 1 92 35 35 0 43 30 35 -5 93 40 39 1 44 35 28 7 94 44 39 5 45 41 35 6 95 43 44 -1 46 34 28 6 96 39 39 0 47 43 36 7 97 30 38 -8 48 34 38 -4 98 36 39 -3 49 43 28 15 99 42 44 -2 50 39 28 11 100 32 38 -6

    Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

    Tabel 5.8

    Jumlah Responden Berdasarkan Indeks Kepuasan konsumen

    No. Indeks Jumlah Responden (konsumen) Prosentase (%)

    1 Positif (+) 60 60 2 Nol (0) 5 5 3 Negatif (-) 35 35

    Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

    Berdasarkan tanggapan konsumen terhadap rumah makan Tantene

    maka diperoleh indeks kepuasan konsumen seperti pada tabel 5.8, kolom

    PP-EP. Pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 100 pelanggan yang

    memberikan penilaian terhadap rumah makan Tantene diperoleh skor positif

    (+) berjumlah 60 orang atau 60%, skor nol (0) berjumlah 5 orang atau 5%, dan

  • 54

    skor negatif (-) berjumlah 35 orang atau 35%. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa sebagian besar pelanggan merasa puas dengan rumah makan Tantene.

    Dari data yang telah di peroleh maka dapat kita ketahui rata-rata

    kepuasan konsumen. Pada tabel 5.7 dapat kita lihat bahwa ΣPP = 3900, ΣEP =

    3744, dan ΣPP - ΣEP = 156, maka dari data tersebut dapat kita cari nilai rata-

    ratanya. Dari perhitungan dari 100 pelanggan didapat nilai rata-rata kinerja

    sebesar 3900 / 100 = 39, atau kinerja per item dari setiap responden 39 / 9 =

    4,33 . Nilai rata-rata harapan sebesar 3744 / 100 = 37,44 atau harapan per item

    dari setiap responden sebesar 37,44 / 9 = 4,16. Maka dapat di peroleh pula

    nilai rata-rata indeks kepuasan konsumen di rumah makan tantene sebesar 39 –

    37,44 = 1,56 atau nilai rata-rata indeks kepuasan konsumen per item dari setiap

    responden sebesar 4,33 – 4,16 = 0,17. Kedua nilai rata-ratanya positif (+)

    sehingga dapat di simpulkan bahwa secara keseluruhan pelanggan merasa puas

    dengan rumah makan tantene, hal ini dapat ditunjukkan dengan melihat bahwa

    kinerja ≥ harapan atau 39 ≥ 37,44.

    D. Analisis Loyalitas Konsumen

    Untuk mengetahi adanya loyalitas konsumen terhadap rumah makan

    Tantene penulis memberikan 5 butir pertanyaan kepada responden, Adapun data

    yang telah diperoleh dan diolah berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat

    oleh penulis antara lain:

  • 55

    Tabel 5.9

    Pertanyaan loyalitas konsumen butir 1

    Loyalitas Jumlah responden Persentase

    SS ( sangat setuju ) 36 36%

    S (setuju ) 60 60%

    AS ( agak setuju ) 4 4%

    ATS ( agak tidak setuju ) 0 0

    STS ( sangat tidak setuju ) 0 0

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.9 bahwa dari 100 responden,

    yang memberi jawaban sangat setuju ( SS ) sebanyak 36 orang atau 36%,

    responden yang memberikan jawaban setuju ( S ) sebanyak 60 orang atau 60%,

    responden yang memberikan jawaban agak setuju ( AS ) sebanyak 4 orang atau

    4%. Untuk responden yang menjawab agak tidak setuju (AST ) dan sangat tidak

    setuju ( STS ) tidak ada atau 0%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat

    penelitian ini dilakukan, banyak konsumen yang loyal terhadap rumah makan

    Tantene, ini dapat di tunjukkan dengan besarnya jumlah dan persentase

    konsumen yang setuju tetap memilih membeli dan mengkonsumsi makanan di

    rumah makan Tantene meskipun ada rumah makan lain yang lebih murah.

    Tabel 6.0

    Pertanyaan loyalitas konsumen butir 2

    Loyalitas Jumlah responden Persentase

    SS ( sangat setuju ) 49 49%

    S (setuju ) 13 13%

    AS ( agak setuju ) 27 27%

    ATS ( agak tidak setuju ) 8 8%

    STS ( sangat tidak setuju ) 3 3%

  • 56

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 6.0 bahwa dari 100 responden,

    yang memberi jawaban sangat setuju ( SS ) sebanyak 49 orang atau 49%, responden

    yang memberikan jawaban setuju ( S ) sebanyak 13 orang atau 13%, responden yang

    memberikan jawaban agak setuju ( AS ) sebanyak 27 orang atau 27%. Untuk

    responden yang menjawab agak tidak setuju (AST ) sebanyak 8 orang atau 8% dan

    sangat tidak setuju ( STS ) sebanyak 3 orang atau 3%. Hal ini menunjukkan bahwa

    pada saat penelitian ini dilakukan, banyak konsumen yang loyal terhadap rumah

    makan Tantene, ini dapat di tunjukkan dengan besarnya jumlah dan persentase

    konsumen yang tetap memilih membeli dan mengkonsumsi makanan di rumah

    makan Tantene meskipun pernah mengeluh dan dikecewakan .

    Tabel 6.1

    Pertanyaan loyalitas konsumen butir 3

    Loyalitas Jumlah responden Persentase

    SS ( sangat setuju ) 26 26%

    S (setuju ) 52 52%

    AS ( agak setuju ) 0 0%

    ATS ( agak tidak setuju ) 18 18%

    STS ( sangat tidak setuju ) 4 4%

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 6.1 bahwa dari 100 responden,

    yang memberi jawaban sangat setuju ( SS ) sebanyak 26 orang atau 26%,

    responden yang memberikan jawaban setuju ( S ) sebanyak 52 orang atau 52%,

    responden yang memberikan jawaban agak setuju ( AS ) sebanyak 0 orang atau

    0%. Untuk responden yang menjawab agak tidak setuju (AST ) sebanyak 18

  • 57

    orang atau 18% dan sangat tidak setuju ( STS ) sebanyak 4 orang atau 4%. Hal ini

    menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, banyak konsumen yang

    loyal terhadap rumah makan Tantene, ini dapat di tunjukkan dengan besarnya

    jumlah dan persentase konsumen terhadap frekuensi membeli dan mengkonsumsi

    makanan di rumah makan tantene dalam 1 bulan terahir.

    Tabel 6.2

    Pertanyaan loyalitas konsumen butir 4

    Loyalitas Jumlah responden Persentase

    SS ( sangat setuju ) 46 46%

    S (setuju ) 14 14%

    AS ( agak setuju ) 29 29%

    ATS ( agak tidak setuju ) 9 9%

    STS ( sangat tidak setuju ) 2 2%

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 6.2 bahwa dari 100 responden,

    yang memberi jawaban sangat setuju ( SS ) sebanyak 46 orang atau 46%,

    responden yang memberikan jawaban setuju ( S ) sebanyak 14 orang atau 14%,

    responden yang memberikan jawaban agak setuju ( AS ) sebanyak 29 orang atau

    29%. Untuk responden yang menjawab agak tidak setuju (AST ) sebanyak 9

    orang atau 9% dan sangat tidak setuju ( STS ) sebanyak 2 orang atau 2%. Hal ini

    menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, banyak konsumen yang

    loyal terhadap rumah makan Tantene, ini dapat di tunjukkan dengan besarnya

    jumlah dan persentase konsumen yang bersedia menganjurkan kepada keluarga

    dan teman untuk membeli makanan di rumah makan Tantene.

  • 58

    Tabel 6.3

    Pertanyaan loyalitas konsumen butir 5

    Loyalitas Jumlah responden Persentase

    SS ( sangat setuju ) 35 35%

    S (setuju ) 16 16%

    AS ( agak setuju ) 36 36%

    ATS ( agak tidak setuju ) 9 9%

    STS ( sangat tidak setuju ) 4 4%

    Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 6.3 bahwa dari 100 responden,

    yang memberi jawaban sangat setuju ( SS ) sebanyak 35 orang atau 35%,

    responden yang memberikan jawaban setuju ( S ) sebanyak 16 orang atau 16%,

    responden yang memberikan jawaban agak setuju ( AS ) sebanyak 36 orang atau

    36%. Untuk responden yang menjawab agak tidak setuju (AST ) sebanyak 9

    orang atau 9% dan sangat tidak setuju ( STS ) sebanyak 4 orang atau 4%. Hal ini

    menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, banyak konsumen yang

    loyal terhadap rumah makan Tantene, ini dapat di tunjukkan dengan besarnya

    jumlah dan persentase konsumen yang akan tetap membeli dan mengkonsumsi

    makanan di rumah makan Tantene meskipun harga makanan di rumah makan

    Tantene meningkat.

    E. Analisis Regresi Linier Sederhana

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen

    terhadap loyalitas konsumen studi kasus pada rumah makan Tantene. Selanjutnya

  • 59

    analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 10 for windows,

    dan diperoleh hasil sebagai berikut :

    Tabel 6.4 Hasil Analisis Regresi Kepuasan Konsumen

    Terhadap Loyalitas Konsumen Model Summary

    .765a .585 .570 25.3871Model1

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofthe Estimate

    Predictors: (Constant), KEPUASANa.

    Coefficientsa

    13.939 21.946 .635 .53011.862 1.887 .765 6.285 .000

    (Constant)KEPUASAN

    Model1

    B Std. Error

    UnstandardizedCoefficients

    Beta

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    Dependent Variable: Loyalitas Konsumena.

    Selanjutnya dilakukan uji signifikansi digunakan uji t, dengan Langkah-

    langkah sebagai berikut :

    Menentukan hipotesis :

    Ho : variabel kepuasan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    variabel loyalitas konsumen

    Ha : variabel kepuasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

    loyalitas konsumen

  • 60

    Kriteria pengujian

    Pengambilan Keputusan

    Dimana jika :

    t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

    t hitung < t tabel, maka Ho diterima

    Hasil perhitungan

    t tabel ( α = 5%, df = 98) = 1,9845

    Tabel 6.5 Uji t Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen

    t hitung sig

    (constant) ( X ) Kepuasan Konsumen

    0,635 6,285

    0,530 0,000

    Keputusan Nilai thitung dari koefisien regresi dapat diketahui dari hasil

    perhitungan komputer diatas :

    thitung kepuasan > t tabel

    Nilai thitung > ttabel maka dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

    Atau juga dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai probabilitas :

    Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

    Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

    Terlihat pada kolom significance adalah 0,000 untuk varabel kepuasan

    atau probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau

    variabel kepuasan berpengaruh terhadap variabel loyalitas konsumen. Dengan ini,

  • 61

    maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi yang diperoleh adalah

    signifikan, artinya kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas

    konsumen.

    Apabila kepuasan ditingkatkan maka loyalitas konsumen juga akan

    meningkat. Dengan demikian seharusnya pihak pengelola rumah makan Tantene

    perlu memperhatikan hal ini, apabila kepuasan konsumen ditingkatkan baik itu

    kepuasan fungsional yaitu pemakaian suatu produk maupun kepuasan

    psikologikal yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud atas

    pembelian produk seperti pelayanan, maka kepuasan konsumen juga akan

    meningkat.

    Dari tabel 6.4 bagian pertama diperoleh nilai korelasi antara kepuasan

    dengan loyalitas konsumen sebesar 0,765 ( rentang skala hubungan nilai r ) ,

    artinya, hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif

    menunjukkan bahwa hubungan antara kepuasan dengan loyalits konsumen searah.

    Artinya jika kepuasan ditingkatkan maka loyalitas semakin meningkat. Nilai

    koefisien determinasi atau R2 (R Square) menyatakan seberapa besar pengaruh

    variabel kepuasan terhadap loyalitas konsumen di rumah makan Tantene. Pada

    Tabel 6.4 diperlihatkan bahwa nilai R2 hasil regresi penelitian ditunjukkan sebesar

    0,585. Nilai tersebut menerangkan bahwa sebesar 58,5% variabel loyalitas

    konsumen dapat diterangkan oleh adanya kepuasan konsumen. Sisanya sebanyak

    100% - 58,5% = 41,5% disebabkan oleh adanya variabel lain yang tidak

    disertakan ke dalam model penelitian ini.

  • 62

    Dari tabel bagian 2 menunjukkan nilai koefisien regresi dari variabel

    kepuasan terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan perhitungan, persamaan garis

    regresi linier sederhananya adalah

    Y = 13,939 + 11,862 X

    Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa kepuasan

    konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen pada rumah makan

    Tantene. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai positif. Artinya,

    apabila kepuasan konsumen ditingkatkan maka loyalitas konsumen pun akan

    meningkat. Sebaliknya, bila kepuasan konsumen menurun maka loyalitas

    konsumen juga akan menurun.

    Dari persamaan regresi yang telah diketahui selanjutnya digunakan untuk

    melakukan prediksi bagaimana variabel loyalitas akan terjadi bila dalam variabel

    kepuasan ditetapkan. Misal nilai kepuasan = 1, maka nilai rata-rata loyalitas

    adalah :

    Y = 13,939 + 11,862 . 1 = 25,801

    Jadi diperkirakan nilai rata-rata