ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO...

137
i ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN UKM MELALUI RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR DI SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: ARDRIA OXFA FATEKHAH 63020160060 PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO...

Page 1: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

i

ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN

PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP

KEBERHASILAN UKM MELALUI RELIGIUSITAS

SEBAGAI VARIABEL MODERATOR DI SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

ARDRIA OXFA FATEKHAH

63020160060

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 2: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

iii

ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN

PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP

KEBERHASILAN UKM MELALUI RELIGIUSITAS

SEBAGAI VARIABEL MODERATOR DI SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

ARDRIA OXFA FATEKHAH

63020160060

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 4: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

iv

Page 5: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

v

Page 6: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

vi

Page 7: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

vii

Page 8: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

viii

MOTTO

Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah

dan jangan malas (patah semangat)

(HR. Muslim no 2664)

Page 9: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

ix

PERSEMBAHAN

Untuk Bapak Fathoni & Ibu Oxzan,

Adikku Artanti baril calista,

Para dosenku, saudara-saudaraku,

Sahabat sahabat seperjuangan,

Page 10: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

x

ABSTRAK

Fatekhah, Ardria Oxfa. 2020. Analisis Pengaruh Inovasi, Proaktif dan

Pengambilan Risiko terhadap Keberhasilan UKM melalui Religiusitas

sebagai Variabel Moderator di Salatiga. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam. Program Studi Strata Satu Ekonomi Syariah. Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Yudha Trishananto MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberhasilan UKM dengan

variabel independen Inovasi, Proaktif dan Pengambilan Risiko melalui Religiusitas

sebagai variabel moderator di Salatiga.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data primer, populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik UKM di Salatiga tahun 2020. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu

dengan penentuan sampel secara acak pada pelaku UKM yang berada di Salatiga.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara

yang dilakukan kepada pelaku UKM di Salatiga pada tahun 2020. Data yang

diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic

versi 22. Analisis yang dilakukan meliputi uji instrumen, uji asumsi klasik, uji

statistik dan uji MRA.

Hasil dalam penelitian ini menujukkan bahwa inovasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keberhasilan UKM, proaktif berpengaruh positif terhadap

keberhasilan UKM, pengambilan risiko berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap keberhasilan UKM dan Religiusitas tidak terbukti sebagai variabel

moderator atau tidak memoderasi inovasi, proaktif dan pengambilan risiko terhadap

keberhasilan UKM.

Kata Kunci : Inovasi, Proaktif, Pengambilan Risiko, Religiusitas,

Keberhasilan UKM

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

Page 11: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xi

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, karunia, rezeki dan pertolongan-Nya sehingga mampu menyelesaikannya

skripsi dengan judul “Analisis pengaruh inovasi, proaktif dan pengambilan risiko

terhadap keberhasilan UKM melalui religiusitas sebagai variabel moderator di

Salatiga”, skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar

Sarjana Strata I Program Studi Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga

Pada tahapan awal penyusunan skripsi ini penulis pasti mengalami kendala

namun tidak terasa berarti sebab dorongan, dukungan dan bantuan dari banyak

pihak. Mampu terselesaikannya skripsi ini dengan lancar. Ucapan terimakasih yang

utama penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.A.g selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1

Ekonomi Syariah.

4. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga yang telah mengijinkan dan

membantu terkait informasi atau data terkait populasi dan sampel penelitian

ini.

5. Bapak Yudha Trishananto M.M, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah bersedia meluangkan setiap waktunya guna memberikan bimbingan

dan arahan selama penyusunan skripsi.

6. Bapak Dr. Nafis Irkhami M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan terkait saat masa perkuliahan

berlangsung.

7. Seluruh Dosen Program Studi SI – Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (IAIN) Salatiga yang telah banyak mendidik kami selama

perkuliahan, wawasan dan ilmu pengetahuan.

8. Seluruh staff dan karyawan IAIN Salatiga

Page 12: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xii

9. Teman – teman seangkatan dan seperjuangan SI Ekonomi Syariah 2016

yang banyak membantu dan memberikan semangat.

10. Seluruh keluarga sekaligus rekan kerja di FTC Ratna, yang senantiasa

memaklumi dan memberikan semangat tiada hentinya.

11. Seluruh bagian Keluarga Bani Sarbini

12. Sahabat sahabat Joko Squad terkasih yang senantiasa memberikan bantuan

doa dan energi positif untuk berjuang bersama (Ichda, Riski, Ina, Yuni,

Devi, Inun, Nisa, Nanda, Diah, Zahra, Dian)

13. Sahabat sahabat ku terkasih yang memberikan semangat dan keceriaan tak

henti hentinya (Wahyu, Tanti, Yuni, KK’Sopi)

14. Keluarga KKN Posko 196,197,198 yang telah memberikan dukungan dan

pengalaman serta semangat (Badrus, Ulin, Faiz, Dek Fajri, Anggun, Indah,

Tri, Mahfud, Zulfa, Ulil)

15. Serta seluruh orang yang membantu secara langsung maupun tak langsung

dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebut satu persatu.

Page 13: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN & KESEDIAAN PUBLIKASI ........ vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .............................................................. viii

MOTTO.......................................................................................................... ix

PERSEMBAHAN ........................................................................................... x

ABSTRAK ..................................................................................................... xii

KATA PENGANTAR .................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................... 6

E. Sistematika Penelitian ......................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 9

A. Telaah Pustaka .................................................................................... 9

B. Kerangka Teori ................................................................................... 17

1. Theory Resource Advantage .......................................................... 17

2. Keberhasilan .................................................................................. 19

3. Usaha Kecil Menengah .................................................................. 20

a. Definisi UKM .......................................................................... 20

b. Faktor Faktor Mengukur Keberhasilan UKM ........................... 21

c. Kriteria UKM .......................................................................... 22

d. Ciri Ciri UKM ......................................................................... 23

e. Klasifikasi UKM...................................................................... 24

Page 14: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xiv

f. Permasalahan yang dihadapi UKM .......................................... 24

4. Inovasi ........................................................................................... 25

a. Definisi Inovasi ....................................................................... 25

b. Faktor Terbentuknya Inovasi dalam UKM ............................... 25

c. Atribut Inovasi ......................................................................... 28

d. Jenis Inovasi ............................................................................ 29

e. Dimensi Inovasi ....................................................................... 29

5. Proaktif.......................................................................................... 30

a. Definisi Proaktif ...................................................................... 30

b. Ciri Ciri Proaktif ...................................................................... 30

c. Jenis Proaktif ........................................................................... 32

d. Dimensi Proaktif ...................................................................... 33

e. Faktor yang mempengaruhi Proaktif ........................................ 33

6. Pengambilan Risiko ....................................................................... 34

a. Definisi Pengambilan Risiko .................................................... 34

b. Jenis Jenis Risiko ..................................................................... 34

c. Faktor yang Mendorong Pengambilan Risiko ........................... 35

d. Manajemen Risiko ................................................................... 37

7. Religiusitas .................................................................................... 38

a. Definisi Religiusitas ................................................................. 38

b. Dimensi Religiusitas ................................................................ 39

c. Fungsi Religiusitas................................................................... 42

d. Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas .................................. 43

C. Kerangka Penelitian ............................................................................ 45

D. Hipotesis ............................................................................................ 46

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 50

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 50

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 50

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 50

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 52

E. Skala Pengukuran ................................................................................ 53

Page 15: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xv

F. Definisi Konsep dan Operasional......................................................... 54

G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 56

H. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 58

1. Uji Instrumen ................................................................................ 59

2. Uji Statistik ................................................................................... 58

3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 60

I. Alat Analisis........................................................................................ 62

BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 63

A. Deskripsi Responden ........................................................................... 63

B. Analisis Data ....................................................................................... 65

1. Uji Instrumen ................................................................................ 65

2. Uji Statistik ................................................................................... 67

3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 69

C. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 73

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 79

A. Kesimpulan ......................................................................................... 79

B. Saran ................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81

LAMPIRAN ................................................................................................... 88

Page 16: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 9

Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 48

Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ..................................................... 53

Tabel 4.1 Sektor Usaha ................................................................................... 62

Tabel 4.2 Jenis Kelamin .................................................................................. 62

Tabel 4.3 Tingkat Religiusitas ......................................................................... 63

Tabel 4.4 Tamatan Pendidikan ........................................................................ 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 64

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 65

Tabel 4.8 Hasil Uji Ftest ................................................................................. 66

Tabel 4.9 Hasil Uji t test ................................................................................. 66

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................ 68

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 69

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 70

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Moderasi Inovasi*Religiusitas ........................... 70

Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Moderasi Proaktif*Religiusitas .......................... 71

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Moderasi Pengmblnresiko*Religiusitas.............. 71

Tabel 4.16 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis ..................................................... 77

Page 17: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................... 44

Page 18: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaku pembangunan perekonomian sebuah negara terdiri dari seluruh

golongan masyarakat dan pemerintahan. Masyarakat memiliki peranan penting

untuk terus ikut berkontribusi guna memajukan negara dengan memaksimalkan

sektor usaha yang ada. Sedangkan pemerintahan memberikan dukungan serta

kebijakan atas apa saja yang dirasa mampu meningkatkan perekonomian sebuah

negara. Sektor usaha yang dimaksudkan ialah usaha kecil dan menengah.

Dimana usaha kecil dan menengah tersebut menjadi penopang perekonomian

negara di waktu krisis moneter tahun 1998 di Indonesia.

Indonesia dan hampir semua negara belahan dunia lainnya saat ini tengah

berjuang melewati Covid 19 yang sejak awal bulan tahun 2020 terus mengalami

lonjakan pada angka kematian. Krisis tahun 2020 ini amat menekankan

penyelamatan kesehatan masyarakat juga bagaimana menyelamatkan

perekonomian sekaligus. Sebaran virus ini membuat aktivitas ekonomi daerah

maupun negara terhambat. Berlakunya pembatasan sosial berskala besar masih

dirasa kurang untuk dapat memulihkan perekonomian dan keselamatan jiwa.

Maka usaha kecil menengah di sini diharapkan mejadi solusi dalam membantu

dan mengatasi keadaan saat ini.

Keadaan negara yang tengah seperti ini, mengharuskan banyak aktivitas di

di dalam rumah dilakukan secara online seperti contohnya sekolah tutup

sementara dengan kegiatan pembelajaran daring di rumah dan tak ketinggalan

sektor usaha serta masih banyak lagi lainnya. Salah satu daerah yang melakukan

terobosan dan langkah guna mendukung beroperasinya UKM ialah Kota

Salatiga dengan mengadakan kegiatan Pados Waras. Kegiatan pados waras ini

berupa kegiatan fasilitas pembiayaan, penyediaan jasa pengiriman barang serta

sentuhan kepedulian sosial pada UKM (Dinkopukm, 2020).

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Salatiga, jumlah unit usaha

yang dibina selama 3 tahun terakhir sebanyak 1.732 usaha dengan omset

Page 19: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

2

mencapai 152 triliun per tahun dan menyerap tenaga kerja sejumlah 4.632

orang. Maka Salatiga menjadi salah satu daerah mandiri dengan penopang

perekonomian daerahnya meliputi usaha kecil dan menengah.

Setiap usaha memiliki tujuan dan keinginan menjadi sukses atau berhasil.

Meski kesuksesan sendiri didefinisikan dalam berbagai cara. Beberapa usaha

menunjukkan ketidakkonsistenan dari apa yang menjadi ukuran

keberhasilannya. Banyak yang berfokus pada indikator keuangan, sementara

yang lain dianggap sebagai indikator keberhasilan namun non-finansial.

Kendala pada usaha kecil dan menengah tak dapat dihindari. Gagalnya usaha

kecil dan menengah ini tak semuanya dari keadaan negara saat itu namun

berasal pula dari pemilik usaha. Sukses pada usaha kecil dan menengah tak

terlepas dari suksesnya pemilik usaha (Tehseen dan Ramayah, 2015).

Keberhasilan usaha kecil dan menengah diklasifikasikan menjadi 2 faktor

yang terdiri dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari

persaingan usaha, pemerintah dan industri sedangkan faktor internal sendiri

terdiri inovasi, teknologi, kegiatan operasional, pemasaran, penguatan sumber

daya manusia, pengembangan. Selaras dengan theory resource advantage (RA),

menurut Hunt (2011) menjadi teori ukuran kesuksesan yang sudah ada. Teori

ini sangat menekankan inovasi secara proaktif dan reaktif. Inovasi dalam badan

usaha dimotivasi oleh harapan atasan/pemilik perihal kinerja keuangan, yang

mana tidak didorong oleh tekanan didalam persaingan usaha yang spesifik.

Teori R-A juga memandang inovasi sebagai kekuatan dari dalam usaha untuk

proses bersaing.

Sukses ataupun berhasil diartikan Li, Ansell, dan Harrison (2015) sebagai

sesuatu yang spesifik terkait kinerja. Kinerja mewakili dimensi obyektif dari

kesuksesan, menjadi bentuk ekspresi kesuksesan secara multidimensi, kualitatif

maupun kuantitatif. Kategori seperti itu menjadikan kesuksesan dan kinerja

yang telah ditentukan menjadi terbatas serta menunjukkan bahwa perusahaan

kecil dapat berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan dan bisa mencapai yang

tidak memuaskan, dengan tingkat kinerja yang baik, tinggi, optimal dengan

Page 20: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

3

pertumbuhan dan perkembangan maka menjadikan bentuk ekspresi

multidimensi pada keberhasilan.

Kurangnya inovasi kerap menyebabkan kegagalan usaha dalam UKM

apabila tidak didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai.

Saat keadaan pasar sepi serta disusul dengan daya beli konsumen yang turun,

maka akan membuat jenuh para konsumen. Maka yang harus dievaluasi ialah

inovasi produk ataupun inovasi tempat agar konsumen tak bosan. Hal ini tidak

akan ditemukan jika manajemen usaha dapat secara baik serta inovasi yang

didukung oleh kompetensi sumber daya manusia.

Seperti halnya ditemukan pada inovasi terhadap kinerja usaha UKM pada

daerah Bandung yang menghasilkan bahwa inovasi tidak berpengaruh secara

signifikan pada kinerja usaha kecil dan menengah yang berada di Bandung. Para

pelaku UKM untuk dapat memperhatikan karyawannya dengan cara

menerapkan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik agar

dapat meningkatkan kinerja usaha UKM. Penelitian lain menunjukkan bahwa,

inovasi secara agregat tidak berpengaruh signifikan baik finansial maupun non-

finansial kinerja usaha UKM di Harare, Zimbabwe (Mabenge, Ngorora-

madzimure, dan Makanyeza, 2020).

Inovasi menurut Mateev dan Anastasov (2012) menjadi hal yang penting

untuk diperhatikan dalam suatu usaha. Perannya dalam pengembangan dan

koordinasi pasar jelas tak dapat dihapuskan. Inovasi di seluruh bidang manusia

berlaku dari pengembangan produk, metode manajemen, cara melakukan

pekerjaan dan lain lain. Inovasi adalah proses yang dimulai dengan pengenalan

rencana ide dan akan menjadi fungsi baru dan karenanya berbeda penciptaan.

Melihat kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan tidak terlalu bertolak

belakang, dan mendukung sumber daya yang tersedia maka akan memberikan

pertumbuhan yang cepat pada badan usaha. Melihat fakta bahwa pasar pada

UKM telah meningkat di banyak negara, maka menunjukkan bahwa UKM yang

benar-benar efisien dapat menerapkan inovasi atau strategi baru.

Lingkungan yang terus berubah, beradaptasi dengan masa depan menjadi

suatu tantangan sendiri yang membutuhkan ketahanan - kapasitas usaha untuk

Page 21: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

4

bertahan, beradaptasi dan mempertahankan bisnis dalam menghadapi

perubahan yang bergejolak. Maka diperlukan proaktif pada suatu usaha, dimana

proaktif diartikan oleh Taylor (2013) mengantisipasi dan bertindak pada

keinginan dan kebutuhan masa depan di pasar, berguna untuk memperoleh

keuntungan, serta sebagai penggerak utama dalam persaingan usaha.

Selanjutnya pengambilan risiko mengacu pada kecenderungan suatu usaha

untuk terlibat dalam hal hal yang memiliki risiko tinggi, dan preferensi

manajerial untuk tindakan yang berani dengan dibandingkan tindakan yang

hati-hati untuk mencapai tujuan usaha didirikan. Pengambilan risiko melibatkan

kemauan untuk berkomitmen pada sumber daya yang signifikan untuk peluang.

Dengan peluang gagal maupun kesuksesan yang berhasil (Kitigin, 2017).

Apabila proaktif itu mendorong untuk bersiap siap mengambil peluang, maka

perilaku pengambilan risiko yang dapat dilihat ialah bentuk memperkenalkan

produk atau layanan baru dan masuk kedalam pasar baru. Kecenderungan

pengambilan risiko suatu usaha pada dasarnya merupakan hasil dari sikap saat

mencari peluang

Konsep kehidupan Islam sendiri melibatkan kesetaraan dan keadilan sosial

ekonomi di antara manusia. Begitu pula bisnis, yang merupakan bagian utuh

dari agama. Dengan cara penggunaan yang benar pada sumber daya akan

membuat kekayaan dan kemakmuran. Islam mendorong beberapa prinsip yang

harus ditaati. Seperti Nabi Muhammad (SAW) sebagai suritauladan, pengusaha

sukses yang telah menanamkan nilai Al-Amin dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan bimbingan dari Al Qur'an dan Al-Sunnah, itu akan membantu para

pengusaha untuk mendelegasikan kesesuaian kerangka kerja mereka.

Menekankan tujuan Islam pada suatu usaha untuk kebermanfaatan dua dunia :

dunia ini dan akhirat (Faizal, Ridhwan, dan Kalsom, 2013).

Religiusitas telah menjadi hal yang perlu diperhatikan menurut Zulkifli

(2013) dalam bidang usaha dan ilmu manajemen. Tak sedikit yang telah

melakukan dan menyadari keterkaitan antara religiusitas dengan kesuksesan

bisnis. Hal ini dapat diamati pada sisi religiusitas setiap umat manusia, di mana

kepercayaan agama bisa secara gamblang mempengaruhi dan membimbing

Page 22: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

5

orang untuk membuat keputusan dan berperilaku. Sama seperti halnya didunia

usaha, peran agama dalam berwirausaha telah menjadi bahan perdebatan sejak

zaman Adam Smith, berusaha dalam memahami apa yang menjadi dampaknya

pada perilaku ekonomi guna melihat keyakinan agama sebagai pegangan.

Perbedaan pada penelitian ini dengan yang sebelumnya ialah selain terletak

pada objek penelitian juga didasarkan pada variabel penelitian. Adanya

tambahan variabel moderator yang masih baru dan jarang ditemui dalam

konteks yang dipengaruhi. Serta pada objek penelitian yang dipilih ialah usaha

skala kecil menengah atau UKM. Melihat bahwa UKM memiliki karakteristik

yang berbeda dari perusahaan besar atau jenis bisnis lainnya namun dapat

mengikiskan jumlah pengangguran serta sebagai roda penggerak

perekonomian..

Maka berdasarkan research gap dan serta latar belakang masalah di atas

penulis tertarik untuk mengambil judul sebagai penelitian “Analisis pengaruh

inovasi, proaktif dan pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM

melalui religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga”

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan dari latar belakang tersebut, maka didapati rumusan sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM di Salatiga?

2. Bagaimana pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM di Salatiga?

3. Bagaimana pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM di

Salatiga?

4. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM melalui

religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga?

5. Bagaimana pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM melalui

religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga?

6. Bagaimana pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM

melalui religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga?

Page 23: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini ialah :

1. Mengetahui pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM di Salatiga

2. Mengetahui pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM di Salatiga

3. Mengetahui pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM di

Salatiga

4. Mengetahui pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM

melalui religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga

5. Mengetahui pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM melalui

religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga

6. Mengetahui pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM

melalui religiusitas sebagai variabel moderator di Salatiga

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi atau masukan mengenai keberhasilan UKM serta

guna perbandingan dan pembaruan untuk penelitian di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

Sebagai panduan bagi pelaku usaha dalam mengedepankan aspek hubungan

religiusitasnya dengan penciptanya serta tahu keberhasilan di dunia usaha

sesuai syariat Islam.

a. Bagi UKM

Sebagai wawasan, serta bahan masukan kedepannya untuk mewujudkan

UKM dengan memperhatikan tingkat religiusitas bagi pelaku usaha.

Agar tercapainya keberhasilan di masa mendatang dengan

mengedapankan kebermanfaatan dunia akhirat.

b. Bagi penulis

Menjadi tambahan wawasan baru terkait bagaimana religiusitas

memberikan keberhasilan pada UKM, serta bagaimana solusi

kewirausahaan keberhasilan pada UKM.

Page 24: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

7

c. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya secara mendalam ditambah

faktor kewirausahaan. Serta dapat dikembangkan dalam memperhatikan

Religiuitas bagi UKM yang lebih baik lagi.

Page 25: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

8

E. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan,

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, serta manfaat penelitian.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menguraikan teori teori serta kepustakaan yang berhubungan

dengan penelitian yang akan diteliti, kerangka pemikiran teori serta hipotesis

untuk memberikan dugaan sementara terhadap rumusan masalah yang dihadapi.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan definisi operasional variabel penelitian, jenis serta

sumber data yang digunakan serta teknik analisis data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian serta hasil analisi data

penelitian.

BAB V Penutup

Bab ini menguraikan kesimpulan serta kritik saran untuk penelitian di masa

mendatang.

Page 26: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian ini berdasarkan penelitian penelitian sebelumnya, dan

berdasarkan perbedaan penelitian sebelumnya yang menjadikan peluang

penelitian ulang berdasarkan permasalahan pada penelitian yang terdahulu.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Pengaruh Inovasi terhadap Keberhasilan UKM

No Peneliti Variabel Hasil

1 Terziovski (2010) Variabel independen :

- Innovation practice

- Formal structure

- Customer and suplier

relationship

- Innovation culture

- Technological

capabilites

Variabel dependen:

- Manufacturing

performance smes

bahwa untuk

praktik inovasi

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap kinerja

UKM

manufaktur.

Sedangkan

budaya inovasi

berpengaruh

secara negatif

dan tidak

signifikan

terhadap kinerja

UKM

manufaktur.

2 Price, Stocia,

Boncella., (2013)

Variabel independen:

- Innovation

- Knowledge

resource

Variabel dependen:

- Performance small

medium enterprise

Inovasi

memiliki

hubungan positif

dan signifikan

pada

peningkatan

kinerja

perusahaan baik

di perusahaan

keluarga

maupun non-

Page 27: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

10

keluarga. UKM

harus mengelola

bisnisnya

dengan

memperhatikan

pengembangan

produk dan

layanan baru dan

yang sudah ada.

3 Rosli & Sidek,

(2013)

Variabel independen:

- Innovation

Variabel dependen:

- Performance of

small and medium

manufacturing

enterprises:

evidence form

malaysia

bahwa inovasi

memiliki

pengaruh positif

dan signifikan

terhadap kinerja

usaha kecil

menengah di

bidang makanan

dan minuman,

tekstil, industri

kayu di negara

Malaysia.

4 Olughor (2015) Variabel independen:

- Innovation

Variabel dependen:

- Performance SMEs

in Nigeria

Inovasi

mempengaruhi

kinerja bisnis di

perusahaan kecil

dan menengah

(UKM) di Pasar

yang sedang

naik daun,

seperti Nigeria.

Page 28: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

11

5 Zayed & Alawad,

(2017)

Variabel independen:

- Market

- Learning

orientation

- Innovation

Variabel moderasi:

- Culture

Variabel dependen:

- Business

performance of

Egyptian SMEs

bahwa inovasi

memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap kinerja

usaha kecil

menengah di

Egyptian Mesir.

Pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM

No Peneiti Variabel Hasil

1 Muthee-Mwangi &

Ngugi, (2014)

Variabel independen :

- Proactiveness

- Innovativeness

- Risk taking

Variabel dependen :

- Growth of small

and medium

enterprises in

Kerugoya

bahwa proaktif

berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

usaha kecil dan

menengah di

Kerugoya

2 Wanjau (2015) Variabel independen:

- Proactiveness

Variabel dependen:

bahwa proaktif

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

Page 29: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

12

Performance small

medium agro

processing

enterprise in kenya

usaha kecil

menengah di

Kenya

3 Mohamad, Rahim,

Muda, Razak,

Mohamed, Tambi,

Ghani (2018)

Variabel independen:

- Innovation

- Proactivenes

Variabel Mediasi :

- Organizational

capability

Variabel dependen:

Small medium

enterprise

performance

bahwa inovasi

dan proaktif

memiliki

pengaruh positif

dan signifikan

terhadap kinerja

usaha kecil

menengah

Nigeria .

4 Adesoga et al.,

(2018)

Variabel independen:

- Proactivenes

Variabel dependen:

Growth the selected

small medium

enterprise ogun

state, nigeria

proaktif

memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap

pertumbuhan

usaha kecil

menengah di

Ogun nigeria

5 Senjoyo (2018) Variabel independen :

- Need for

Achievement,

- Self Confidence,

- Proactiveness,

Proaktif

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

kesukesan

UMKM

Surabaya.

Page 30: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

13

- Independency,

Responsibility,

- Risktaking

Propensity

Variabel dependen :

Kesuksesan

UMKM Kota

Surabaya

Pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM

No Peneiti Variabel Hasil

1 Yeboah (2014) Variabel independen:

- Risk taking

- Enterpreneurship

Variabel dependen:

SMEs in the Sekondi-

Takoradi Metropolis

Ghana

pengambilan

risiko memiliki

pengaruh secara

signifikan

terhadap kinerja

usaha kecil dan

menengah yang

ada di Sekondi

2 Domoah et al.,

(2016)

Variabel independen:

- Risk taking

propensity

- Network ties

Variabel dependen:

Firm performance

in an emerging

economy

pengambilan

risiko

berpengaruh

secara signifikan

terhadap kinerja

perusahaan

dalam ekonomi

berkembang

3 Kitigin (2017) Variabel independen:

- Risk taking

pengambilan

risiko

berpengaruh

secara signifikan

terhadap kinerja

usaha pada

Page 31: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

14

Variabel dependen:

Business

performance SMEs

Eldoret Town

Kenya

UKM Kota

Eldoret.

4 Oktavia &

Trimeiningrum

(2018)

Variabel independen:

- Percaya diri

- Keberanian

mengambil risiko

Variabel dependen:

Keberhasilan Usaha pada

UMKM Makanan Ringan

di Kota Semarang

keberanian

dalam

mengambil

risiko

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

keberhasilan

usaha pada

UMKM

Makanan

Ringan di Kota

Semarang

5 Lawal, Adegbuyi,

Iyiola, Ayoade,

Taiwo (2018)

Variabel independen:

- Risk taking

- Informal networks

Variabel dependen:

SMEs performance

pengambilan

risiko

berpengaruh

secara signifikan

terhadap kinerja

usaha kecil dan

menengah

Religiusitas sebagai variabel moderator / moderasi

No Peneiti Variabel Hasil

1 Zulkifli (2013) Variabel independen :

- Innovation

- Proactive

- Risk taking

Variabel moderasi :

Religiusitas

terbukti

memoderasi

secara positif

(inovasi,

proaktif dan

Page 32: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

15

- Religiosity

Variabel dependen :

Malaysia firm

succes

pengambilan

risiko) terhadap

keberhasilan

bisnis di

Malaysia.

2 Ali et al, (2015) Variabel independen :

- Technology

readiness

Variabel moderator :

- Religiosity

Variabel dependen :

Diffusion of e - commerce

peran moderasi

religiusitas

menjadi kunci.

Ide ide inovatif,

teknologi atau

inovasi, jika

disesuaikan

dengan ajaran

islam maka akan

dimanfaatkan

secara baik.

3 Adi & Adawiyah

(2018)

Variabel independen:

- Environmental

marketing

- Environmental

orientation

Variabel moderating :

- Religiosity

Variabel dependen:

Performance SMEs

Religiusitas

bertindak

sebagai

moderator yang

signifikan dalam

hubungan antara

Orientasi

pemasaran dan

kinerja bisnis.

Serta

menumbuhkan

nilai-nilai agama

di kalangan

masyarakat dan

Page 33: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

16

khususnya

pengusaha

sebagai

pedoman moral

untuk lebih

memperkuat

perilaku etis saat

menjalankan

bisnis.

4 Setyawati et al.,

(2020)

Variabel independen:

- Green product

- Green price

- Green distribution

- Green promotion

Variabel moderating :

- Religiosity

Variabel dependen:

Firm performance context

SMEs Indonesia

Efek moderasi

dari religiusitas

memberikan

interaksi secara

signifikan

terkait dengan

kinerja usaha

kecil dan

menengah di

Indonesia

5 Desiyanti & Kassim

(2020)

Variabel independen:

- Financial literacy

Variabel moderating :

- Religiosity

Variabel dependen:

Business perfomance

SMEs Sumatera

Religiusitas

berpengaruh

terhadap kinerja

usaha dan

religiusitas

memperkuat

hubungan antara

literasi keuangan

dengan kinerja

usaha.

Page 34: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

17

B. Kerangka Teori

1. Theory Resource Advantage

Secara tradisional, suatu usaha cenderung fokus pada persaingan.

Hal ini biasanya dimulai karena fokus yang berbeda dalam strategi guna

mengembangan produk dan layanan yang tidak dapat ditiru. Kemampuan

menciptakan ketiga kondisi ini akan menghasilkan keuntungan dan

peningkatan kinerja usaha.Teori keunggulan sumber daya menekankan

pentingnya membangun nilai melalui sumber daya, yang dimiliki oleh usaha

secara internal. Ini akan berbeda dari teori neoklasik, yang menyatakan

bahwa sumber daya internal berada dalam tiga dimensi: tanah / tanah,

lapangan kerja, dan modal. Teori keunggulan sumber daya menjelaskan

sumber daya internal secara lebih luas, yaitu keuangan, hukum, legalitas,

manusia, organisasi, dan hubungan (Peranginangin, 2015).

Teori RA menurut Hunt (2013) amat menekankan inovasi, baik

proaktif maupun reaktif. Yang pertama adalah inovasi oleh suatu usaha yang

dimotivasi oleh harapan berupa kinerja keuangan yang unggul, tidak

didorong oleh tekanan persaingan yang spesifik. Selanjutnya inovasi yang

langsung didorong oleh proses pembelajaran pada usaha yang bersaing

untuk melindungi segmen pasar. Segmen pasar diartikan sebagai kelompok

konsumen dalam industri dengan selera dan kesukaannya yang berkaitan

dengan suatu keluaran yang relatif homogen. Sumber daya didefinisikan

sebagai bentuk yang berwujud dan tidak berwujud tersedia pada usaha yang

memungkinkan dapat menghasilkan penawaran pasar yang efisien atau nilai

efektif untuk beberapa segmen pasar. Dengan demikian, sumber daya bukan

hanya tanah, tenaga kerja, dan modal, seperti dalam teori neoklasik.

Sebaliknya, sumber daya dapat dikategorikan sebagai berikut.

a) Keuangan (contoh : Sumber daya tunai, akses ke pasar keuangan),

b) Fisik (contoh : Pabrik, peralatan),

c) Hukum (contoh : Merek dagang, lisensi),

d) Manusia (contoh : Keterampilan dan pengetahuan karyawan individu),

e) Organisasi (contoh : Kompetensi, kontrol, kebijakan, budaya),

Page 35: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

18

f) Informasi (contoh : Pengetahuan dari konsumen dan intelijen

kompetitif),

g) Relasi (contoh : Hubungan dengan pemasok dan pelanggan)

Persaingan secara dinamis membutuhkan inovasi dalam usaha.

Struktur dan fondasi keunggulan sumber daya terletak pada kemampuan

suatu usaha untuk berinovasi dan membedakan melalui sumber daya yang

tersedia. Diferensiasi dan inovasi diterapkan untuk mencapai tujuan

keunggulan optimal, di mana keunggulan dalam suatu usaha harus

meningkatkannya untuk belajar mempertahankan keunggulannya dan untuk

meningkatkan nilai produknya. Keinginan dan motivasi yang kuat

diperlukan untuk mendukung inovasi. Inovasi tercipta diiringi dengan

tekanan, selalu mempertanyakan status quo, melibatkan pihak lain dalam

prosesnya, mengambil upaya dengan segera dan tepat, menegakkan

penemuan baru, memberikan pilihan, secara aktif mendapatkan terlibat

dengan eksternalitas, dan mengarahkan bakat (Peranginangin, 2015).

Menurut Hunt (dalam Zawawi, Mohd, Abd Wahab, Al Mamun,

Sofiyan & Ali 2016) inovasi sangat penting dalam bisnis, baik untuk

perusahaan besar maupun Usaha Kecil Menengah (UKM). Inovasi menjadi

faktor dalam usaha agar mereka dapat bersaing di pasar yang ada, terutama

untuk bisnis baru yang baru dimulai. Lingkungan usaha terus berkembang

setiap tahunnya, menerapkan inovasi tepat waktu adalah mereka yang dapat

mengarahkan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif pada

tingkat tertentu, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan.

Bagaimanapun, perusahaan harus menyesuaikan sumber daya dan

kemampuannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lingkungan bisnis

demi mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Inovasi memicu sikap

inovatif yang menghasilkan proses, layanan, atau produk baru.

meningkatkan secara signifikan inovasi bisnis mereka dalam pertempuran

mereka untuk mempertahankan kinerja bisnis yang luar biasa dari

perusahaan mereka.

Page 36: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

19

Pentingnya inovasi sebagai penentu kinerja bisnis perusahaan,

terlepas dari kondisi turbulensi pasar apa pun. Namun, inovasi ini sangat

dibutuhkan di pasar yang tinggi akan pendatang dan lingkungan persaingan

yang intens untuk menghasilkan kinerja yang unggul. Suatu perusahaan

harus terus menerus berinovasi untuk memastikan produknya ada serta

selaras dengan perubahan pasar, bersyarat dan bersaing. Singkatnya, inovasi

sangat penting untuk keberhasilan perusahaan mana pun dalam aktivitas

bisnis mereka. (Hunt, dalam Zawawi et al., 2016)

Inovasi adalah elemen penting di dunia saat ini karena produk,

layanan, dan teknologi bergerak lebih cepat terjadi di hati pelanggan,

sehingga menghasilkan manfaat dan keuntungan yang tak terpecahkan bagi

perusahaan dan bisnis. Inovasi, yang biasanya diartikan sebagai

menciptakan atau meningkatkan produk atau jasa untuk menghasilkan

sesuatu yang baru, telah dimulai sejak lama, dan telah diterapkan oleh

banyak perusahaan sukses sehingga dapat bersaing dengan yang lain

pesaing yang ada (Zawawi et al., 2016).

2. Keberhasilan

Sukses ataupun berhasil diartikan sebagai sesuatu yang spesifik

terkait kinerja. Kinerja mewakili dimensi obyektif dari kesuksesan, menjadi

bentuk ekspresi kesuksesan secara multidimensi, kualitatif maupun

kuantitatif. Kategori seperti itu menjadikan kesuksesan dan kinerja yang

telah ditentukan menjadi terbatas serta menunjukkan bahwa perusahaan

kecil dapat berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan dan bisa mencapai

yang tidak memuaskan, dengan tingkat kinerja yang baik, tinggi, optimal

dengan pertumbuhan dan perkembangan maka menjadikan bentuk ekspresi

multidimensi pada keberhasilan. Sukses dan kinerja usaha kecil sangat erat

hubungannya,kesuksesan adalah aspek kinerja tertentu atau diidentikkan

dengan kinerja yang tinggi. (Li et al., 2015)

Satu satunya peran bisnis ialah memaksimalkan keuntungan yang

telah lazim diketahui sejak dahulu, namun sekarang terdapat artian yang

Page 37: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

20

lebih luas yang mencakup kesuksesan secara finansial dan non finansial.

Friedman (dalam Li et al., 2015). Sukses secara finansial digambarkan,

keuangan selalu menjadi masalah bagi UKM namun tak berarti itu menjadi

satu satunya tujuan dari keberhasilan usaha. Sedangkan untuk sukses secara

non finansial digambarkan sebagai perasaan sukses oleh pemilik atau

pengelola usaha. Umumnya mereka adalah elemen yang akan menyatakan

berkembang/ mengalami pertumbuhan pada usahanya, meningkatkan

karyawan mereka, kontribusi masyarakat sekitar atau lingkungan pribadi

mereka. (Li et al., 2015). Lebih lanjut keberhasilan usaha menjadi salah satu

tujuan dibentuknya sebuah usaha. Usaha tersebut dapat disebut berhasil bila

terus mengalami peningkatan dan perubahan lebih baik dari sebelumnya.

UKM diartikan sebagai seorang entrepreneur (wirausahawan) yang dituntut

untuk selalu memberdayakan sebagai sumber daya yang ada secara efektif

dan efisien (Djokosuseno, 2019).

3. UKM (Usaha Kecil Menengah)

a. Definisi UKM

Menurut Tambunan (2017) pada prinsipnya perbedaan antara usaha

mikro (UMI), usaha kecil (UK), usaha menengah (UM) dan usaha besar

(UB) pada umumnya didasarkan nilai aset awal (tidak termasuk tanah

dan bangunan), omset rata rata per tahun, atau jumlah pekerja tetap.

Tidak ada kesepakatan umum dalam membedakan sebuah UMI dari

sebuah UK, atau sebuah UK dari UM, dan yang terakhir ini dari sebuah

UB. Secara umum jika sebuah UMI dikerjakan 5 atau kurang tenaga

kerja tetap, walaupun banyak usaha didalam kategori ini tidak

mengerjakan pekerja yang digaji, yang sering disebut self-employment.

Sedangkan untuk UKM (usaha kecil menengah) bisa berkisar antara

kurang darii 100 pekerja. Selain menggunakan jumlah pekerja, banyak

negara yamg juga menggunakan nilai aset tetap (tidak termasuk gedung

dan tanah) dan omset.

Page 38: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

21

Menurut Undang undang No 20 Tahun 2008 usaha Kecil

diartikan sebagai usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini

(Koestedjo, 2015).

Untuk Usaha Menengah diartikan sebagai usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana

diatur dalam Undang- Undang ini.(Raihan , 2017)

Baru-baru ini, indikator non-keuangan memiliki perhatian yang

berkembang di kalangan UKM guna memberikan informasi tambahan

bagi para manajer. Mempertimbangkan masalah produktivitas,

pengukuran dan peningkatan kegiatan UKM dan masih tetap penelitian

utama dan merupakan tantangan nyata bagi semua perusahaan dan

manajer. Sistem pengukuran kinerja adalah sekelompok teknik yang

dikembangkan oleh UKM untuk mengevaluasi kinerja kegiatan bisnis

(Nastasiea & Mironeasa, 2015). Mengukur kinerja perusahaan adalah

aktivitas penting yang menopang kekuatan bisnis apa pun. Kinerja

perusahaan adalah biasanya dievaluasi dari sudut pandang yang berbeda

(Mahmudova, 2018).

b. Faktor Faktor yang Mengukur Keberhasilan UKM

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM

di Indonesia kebanyakan UKM di Indonesia beroperasi melalui jalur

tradisional dalam hal produksi serta pemasaran. Maka yang menjadi

Page 39: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

22

faktor faktor yang dapat mengkur kinerja pada UKM sebagai berikut

(Anggadwita & Mustafid, 2014).

1) Aspek wirausaha

Aspek kewirausahaan penting karena salah satu faktor

penentu keberhasilan dalam kinerja organisasi bisnis adalah

perilaku manusia yang akan menjalankan berbagai aspek

manajemen lainnya dalam bisnis itu.

2) Kompetensi sumber daya manusia

Kompetensi berkaitan erat dengan kinerja, baik kinerja

individu maupun kinerja organisasi (perusahaan). Kompetensi

sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk menghadapi

tantangan baru dalam menghadapi persaingan pasar yang

semakin ketat.

3) Inovatif

Mendefinisikan inovasi sebagai "generator, penerimaan dan

implementasi ide, proses, produk atau layanan baru." Inovasi

adalah elemen kunci dalam mempertahankan dan meningkatkan

kinerja organisasi. Dalam studi ini UKM hanya mencakup dua

aspek: kreativitas produk dan teknologi yang

digunakan. (Thompson, dalam Grisna dan Qanita 2014)

4) Keberlanjutan

Keberlanjutan adalah faktor yang sangat penting dalam

mengukur kinerja UKM, karena ini menunjukkan kelayakan

UKM dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis

mereka. Faktor keberlanjutan meliputi pertumbuhan dan laba.

c. Kriteria Usaha Kecil, Usaha Menengah

Pada pasal 6 Bab IV dalam Undang Undang No 20 tahun 2008 telah

diatur barometer Usaha sebagai berikut (Sofyan, 2017):

1) Kriteria usaha kecil ialah yang memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling

Page 40: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

23

banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha. Serta memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus

juta rupiah).

2) Kriteria usaha menengah ialah yang memiliki kekayaan bersih lebih

dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan

paling banyk Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

d. Ciri ciri UKM

Usaha kecil menengah berperan dalam menyumbang GDP di negara,

maka sudah pasti memiliki ciri tersendiri. UKM memiliki ciri ciri

sebagai berikut (Raihan, 2017).

1) Bahan baku mudah didapat

2) Memakai teknologi sederhana, jadi mudah dilakukan oleh alih

teknologi

3) Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun temurun

4) Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yng cukup banyak

5) Peluang pasar cukup luas, sebagian besarnya produk terserap di

pasar lokal / domestik dan tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi

untuk diekspor

6) Melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat, secara ekonomis

menguntungkan

Page 41: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

24

e. Klasifikasi UKM

Dalam persepektif perkembangannya, jenis jenis UKM diklasifikasikan

menjadi empat kelompok menurut (Koestedjo, 2015).

1) Livelihood activities

UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari

nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contoh :

pedagang kaki lima

2) Micro enterprise

UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat

kewirausahaan.

3) Small dynamic enterprise

UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu

menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.

4) Fast moving enterprise

UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan

transformasi menjadi Usaha Besar (UB).

f. Permasalahan yang dihadapi UKM

Suatu usaha pasti tidak akan sukses secara instan, maka pasti akan

memiliki banyak hambatan ataupun permasalahan. Keadaan ini

memberikan sinyal bahwa UKM sepatutnya dibantu sesuai yang

dibutuhkan. Menurut Badan Pusat Statistik secara umum permasalahan

yang dihadapi sebagai berikut (Sulaeman, 2015):

1) Kurangnya modal / permodalan

2) Sulitnya dalam pemasaran

3) Persaingan usaha ketat

4) Kesulitan bahan baku

5) Kurangnya keahlian dan teknis produksi

6) Keterampilan manajerial kurang

7) Minimnya pengetahuan manajemen keuangan

8) Iklim usaha yang kurang kondusif (perijinan, aturan /perundangan)

Page 42: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

25

4. Inovasi

a. Definisi Inovasi

Inovasi diartikan sebagai proses atau hasil pengembangan

pemanfaatan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk

menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan atau jasa), proses

dan atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau

secara signifkan. Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya

melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda

dengan yang sudah ada (Darmanto & Wardaya, 2016).

Sedangkan keinovasian berarti kemampuan menerapkan pemecahan

– pemecahan persoalan secara kreatif dan menciptakan peluang untuk

meningkatkan atau memperkaya kehidupan manusia (innovation is the

abbility to apply creative solutions to those problems and oppurtunities

toenhace or to enrich people’s live). Maka dapat disimpulkan bahwa

inovasi melekat dengan ide baru atau sesuatu hal kegiatan pembaruan

dalam berbagai hal agar dapat menarik perhatian oleh khalayak umum.

(Zimmerer, dalam Suryana, 2014)

b. Faktor terbentuknya inovasi dalam UKM

Inovasi memungkinkan organisasi untuk memenuhi konsumen dengan

kebutuhan yang lebih baik, tetap terdepan dalam persaingan,

memanfaatkan peluang pasar strategis, dan menyelaraskan kekuatan

organisasi dengan peluang pasar (Rujirawanich et al., 2011).

Terdapat 11 kriteria yang mempengaruhi inovasi pada UKM

diantaranya sebagai berikut (Bayarçelik et al., 2014):

1) Faktor Keuangan

Inovasi hanya dapat terjadi jika kapasitas untuk berinovasi ada di

sebuah perusahaan. Kapasitas inovasi mengacu pada ketersediaan

sumber daya, struktur kolaboratif, dan proses menyelesaikan

masalah. Menunjukkan pentingnya faktor keuangan untuk UKM

dan menunjukkan bahwa kecil perusahaan menempatkan

Page 43: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

26

penekanan yang lebih besar pada keuangan daripada perusahaan

menengah dan besar

2) Ukuran perusahaan

Selanjutnya organisasi yang lebih besar mungkin memiliki akses

yang lebih besar ke sumber daya yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan inovasi. Kekurangan sumber daya,

organisasi yang lebih kecil dipaksa untuk melakukan pengorbanan

yang sulit dalam pilihan investasi mereka dan sering menyerah

implementasi teknologi yang mahal.

3) Faktor kelembagaan

Faktor kelembagaan penting untuk kemampuan inovasi UKM

karena faktor terkait dengan lingkungan kelembagaan juga dapat

mempengaruhi kinerja inovasi.

4) Kemampuan teknologi

Untuk mengembangkan produk atau teknologi baru sangat

mahal. Pada akhirnya, perusahaan yang awalnya bersaing dipaksa

untuk menyatukan sumber daya dan kompetensi mereka secara

bersama dan mereka bergabung untuk mempercepat produk tugas

pengembangan dan untuk mengembangkan produk atau teknologi

unik.

5) Preferensi konsumen

Karena pelanggan berperan secara khusus dalam mendorong

inovasi dalam UKM, perusahaan bekerja sama dengan pelanggan

nya pada kontrak pekerjaan, dan seringkali harus mengembangkan

produk baru untuk memenuhi yang diinginkan mereka. Terkadang

ide-ide baru dapat datang dari pelanggan sendiri.

6) Faktor ekonomi

Krisis keuangan dan ekonomi berdampak pada semua bidang

kegiatan bisnis dan menghasilkan masalah dengan akses ke sumber

keuangan yang diperlukan untuk membiayai investasi, terutama

untuk inovasi. dan juga peran UKM sangat penting dalam mencapai

Page 44: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

27

pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja

baru. Akibatnya UKM bertanggung jawab untuk itu banyak inovasi

yang mengarah pada produk dan layanan bernilai lebih baru.

7) Faktor budaya

Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan kepercayaan yang

memberikan norma perilaku yang diharapkan yang mungkin diikuti

karyawan.

8) Keterampilan manajemen

Gaya manajemen manajer / pemimpin adalah salah satu organisasi

yang paling penting karakteristik memprediksi adopsi inovasi di

antara organisasi.

9) Kemampuan belajar

Pembelajaran organisasi didefinisikan sebagai kemampuan kolektif

berdasarkan pengalaman dan proses kognitif dan melibatkan

akuisisi pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan pemanfaatan

pengetahuan.

10) Orientasi pasar

Penulis menggunakan tiga inti konsep fokus pelanggan, koordinasi

pemasaran dan keuntungan pemasaran dan mencakup tiga kegiatan

dasar: a. integrasi informasi pasar yang terkait dengan pelanggan, b.

penyebaran informasi pasar di dalam perusahaan dan c. desain dan

implementasi suatu jawaban untuk informasi seperti itu

11) Keunggulan dalam bersaing

Jadi jika perusahaan memiliki sumber daya berharga dan langka

seperti aset fisik, kapasitas,budaya organisasi, paten, merek dagang,

informasi, dan pengetahuan, dapat menggunakan sumber daya ini

untuk mengimplementasikan strategi menciptakan nilai yang tida

dapat diduplikasi oleh perusahaan lain untuk mendapatkan daya

saing keuntungan yang berkelanjutan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

28

c. Atribut Inovasi

Sebuah inovasi tidak akan bisa berkembang dalam keadaan yang tidak

pasti. Sifat kebaruan ini merupakan ciri dasar inovasi dalam

menggatikan pengetahuan, cara, objek, teknologi atau penemuan yang

lama, yang sudah tidak efektif dalam menyelesaikan suatu masalah atau

menjawab suatu kebutuhan tertentu. Maka atribut dalam inovasi

menurut Roger (dalam Suwarno & Lan, 2018) adalah sebagai berikut:

1) Relative advantage atau keuntungan relatif

Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih

dibadinfkan dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai

kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri yang

membedakannya dengan yang lain.

2) Compatibility atau kesesuaian

Inovasi memiliki sifat kompatibel atau kesesuaian dengan inovasi

yang digantinya. Hal ini dimaksudan agar inovasi yang lama tidak

serta merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor biaya

yang tidak sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian

dari proses transisi ke inovasi terbaru.

3) Complexity atau kerumitan

Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat

kerumitan yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi

sebelumnya. Karena sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih

baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya

tidak menjadi masalah penting.

4) Triability atau kemungkinan dicoba

Inovasi hanya dapat diterima apabila telah teruji dan terbukti

mempunyai keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan

inovasi yang lama. Sehingga sebuah produk inovasi harus melewati

fase “uji publik” dimana setiap orang atau pihak mempunyai

kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.

Page 46: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

29

5) Observability atau kemudahan diamati

Sebuah inovasi harus juga daoat diamati, dari segi bagaimana ia

bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

d. Jenis Inovasi

Inovasi sendiri dapat dikategorikan menurut Halvorsen (dalam Suwarno

& Lan, 2018) sebagai berikut:

1) Incremental innovations – radical innovations.

Inovasi ini berhubungan dengan tingkat keaslian (novelty) dari

inovasi itu sendiri. Di sektor industri, kebanyakan inovasi ini bersifat

perbaikan incremental.

2) Top down innovations – bottom up innovations.

Inovasi ini menjelaskan siapa yang memimpin proses perubahan

perilaku. Top diartikan sebagai manajemen atau organisasi atau

hirarki yang lebih tinggi. Sedagkan bottom merujuk pada pekerja

atau pegawai pemerintah dan pengambil keputusan pada tingkat unit

(mid – level policy makers)

3) Needs – led innovation and efficiency – led innovation

Proses inovasi yang diinisiasi telah menyelesaikan

permasalahandalam rangka meingkatkan efisiensi pelayanan,

produk dan prosedur.

e. Dimensi inovasi

Dimensi mengacu pada kombinasi atau portofolio inovasi manufaktur

atau organisasi, proses dan produk. Dimensi inovasi sendiri dijabarkan

sebagai berikut (Perwiranegara, 2015).

1) Inovasi pada proses, dimana adanya perubahan dalam cara produksi

dan distribusi pada produk.

2) Inovasi pada produk, perubahan pada produk barang atau jasa yang

ditawarkan organisasi.

Page 47: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

30

3) Inovasi organisasional, metode baru dalam mengelola

mengkoordinasi dan mengawasi pegawai, kegiatan dan tanggung

jawab.

5. Proaktif

a. Definisi

Proaktif mengacu pada proses mengantisipasi dan bertindak atas

kebutuhan masa depan dengan mencari peluang-peluang baru. Orang

proaktif memindai peluang, menunjukkan inisiatif, mengambil

tindakan, dan bertahan sampai mereka mencapai penutupan dengan

membawa perubahan (Handayani, Santoso & Susanto 2014).

Selanjutnya dalam sikap proaktif dijelaskan Morissan (2018) sebagai

seseorang yang menampilkan kecenderungan yang stabil guna

mengambil inisiatif sendiri dalam berupaya untuk memberikan

pengaruh dan melakukan perubahan di lingkungan kerjanya. Individu

seperti ini menunjukkan perubahan daripada menerima secara pasif dan

beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan. Menantang kesulitan

yang sedang dihadapi dan mencari cara dalam merubah kemacetan yang

dapat dijadikan peluang yang bermanfaat kedepannya membuat sukses

dalam karir.

b. Ciri ciri proaktif

Dalam pribadi seseorang dikatakan proaktif apabila memiliki ciri ciri

menurut Covey (dalam Rizkiani & Sawitri, 2015) sebagai berikut:

1) Selalu bertanggung jawab

Tidak menyalahkan keadaan, kondisi atas perilaku mereka. Perilaku

adalah pilihan sadar, berdasarka nilai, bukan produk suasana hati,

condisioning / tekanan sosial yang diterima.

2) Selalu mengerjakan hal yang dapat mereka lakukan

Energi mereka ialah positif, memperluas serta memperbesar maka

menjadikan pengaruh kepada lingkaran mereka secara meningkat.

Page 48: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

31

Berbeda dengan mereka yang reaktif, menghabiskan energi hanya

dengan berfokus pada kelemahan orang lain menuduh bahkan

menyalahkan.

3) Bekerja dari dalam keluar

Mengusahakan untuk memulai perubahan dengan mengubah

dirinya dahulu serta memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi

persepsinya. Sedangkan reaktif berlawanan, mereka memulai

usahanya dengan mengubah lingkungannya dahulu dengan harapan

apa yang terjadi pada dirinya dapat diubah.

4) Hidup berpusat pada prinsip (principle centered)

Biasanya seseorang dipengaruhi oleh suasana hari, situasi dan

kondisi lingkungan atau tekanan sosial, namun seseorang tersebut

tidak akan membiarkan hal itu mengendalikan keputusannya dan

perilakunya. Biasanya hidupnya lebih luwes dan spontan,

memberikan banyak hal pada orang lain, terus menerus belajar,

dimana ucapan selaras dengan tindakan, lebih menikmati hidup dan

lain lain.

5) Mengembangkan dan menggunakan empat anugrah manusia secara

optimal

Seperti yang disebutkan oleh Covey “four unique human gifts” atau

yang diartikan empat sifat unik manusia yaitu : self awareness

(kesadaran diri), conscience (hati nurani), creative imagination

(imajinasi kreatif), independent will (kehendak yang bebas).

Sedangkan kepribadian proaktif dicirikan menurut (Batemant dan

Crant, dalam Rizkiani & Sawitri 2015) sebagai berikut:

1) Mampu mengidentifikasi peluang

Dalam mengenali peluang terlebih dahulu daripada orang lain.

2) Menunjukkan inisiatif

Memperbaiki hal yang tidak disukainya dan selalu mencari cara

yang lebih baik dalam melakukan sesuatu.

Page 49: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

32

3) Mengambil tindakan

Mewujudkan gagasannya untuk menjadi kenyataan dan perubahan

lingkungan.

4) Gigih

Kecenderungan individu guna tetap mempertahankan gagasan serta

keyakinan sampai mencapai perubahan yang berarti meski harus

dihadapkan rintangan.

c. Jenis proaktif

Seseorang yang proaktif pada umumnya menurut Crant (dalam

Wijayanti, 2017) mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawab akan

pekerjaannya secara maksimal, memiliki tujuan akhir yang dicapai dan

dapat berpartisipasi dengan situasi apapun secara baik.

Sikap proaktif terbagi ke dalam beberapa diantaranya sebagai berikut:

1) Sense making

Perilaku sense making terdiri dari feedback seeking dan information

seeking. Feedback seeking diartikan sebagai perilaku dimana

karyawan mencari umpan balik dari atasan mengenai hasil kerja atau

performa kinerja.

2) Reliationship building

Usaha dari individu untuk membangun relation dengan sesama

rekan kerja maupun lingkungan yang baru.

3) Job-change negotiating

Perilaku proaktif yang dilakukan individu yang berkaitan mengenai

keinginanya didalam bidang pekerjaan yang diinginkan.

4) Positive framing

Interpretasi yang positif terhadap seluruh kejadian maupun keadaan

yang terjadi di sekelilingnya.

Page 50: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

33

d. Dimensi proaktif

Proaktif mengacu pada proses mengantisipasi dan bertindak atas

kebutuhan masa depan dengan mencari peluang peluang baru. Berikut

ini ialah dimensi pada proaktif (Handayani et al., 2014).

1) Orientasi pasar

Diyakini sebagai kunci untuk menghadapi dan bereaksi terhadap

perubahan lingkungan pasar.

2) Pengumpulan informasi

Merupakan tindakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan

dengan pesaing.

e. Faktor faktor yang mempengaruhi proaktif

Seseorang dengan pribadi yang proaktif diartikan oleh Wijayanti (2017)

dapat diamati dengan beberapa parameter yang dapat mendukung

pribadi ini terjadi, diantaranya sebagai berikut:

1) Extraversi, yang mana mencakup tingkat kesenangan seseorang

akan suatu hubungan. Orang ini cenderung suka berkelompok, tegas

dan mampu bersosialisasi tapi pendiam, malu – malu tenang.

2) Kemampuan untuk bersepakat, merujuk pada kecenderungan

seorang individu untuk tunduk kepada orang lain dengann ciri ciri

kooperatif hangat dan percaya.

3) Sikap mendengarkan suara hati. Sebagai ukuran dari keandalan

(reability) ciri cirinya peka terhadap permasalahan, terorganisir

dapat dipercaya dan gigih

4) Stabilitas emosional, membuka lagi kemampuan seseorang untuk

bertahan terhadap stress, orang dengan stabilitas emosional yang

positif cenderung tenang, percaya diri dan aman.

5) Keterbukaan terhadap pengalaman, dimana kepribadian yang

mencirikan seseorang sebagai imajinatif, sensitif dan intelektual.

Page 51: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

34

6. Pengambilan Risiko

a. Definisi

Kata risiko diartikan oleh Atkins & Bates (dalam Solomon &

Florence, 2018) adalah ketidakpastian tentang hasil masa depan itu bisa

mendaratkan seseorang di posisi yang lebih buruk daripada tempat

orang itu berada sebelum risiko. Ini dapat dikaitkan dengan kata peluang

yang juga berarti ketidakpastian tentang hasil di masa depan di mana

terjadinya biasanya menguntungkan (tidak ada kerugian yang terlibat).

Keberanian yang tinggi dalam menghadapi risiko dengan perhitungn

matang dan optimisme yang dimiliki harus disesuaikandengan

kepercayaan diri. Optimisme dan keberanian menghadapi resiko dalam

menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh kepercayaan diri.

Kemauan dan kemampuan untuk menghadapi risiko merupakan salah

satu nilai utama dlam kewirausahaan. Keberanian untuk menanggung

resiko menjadikan nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang

penuh dengan perhitungan dan realistis. Situasi resiko kecil dan situasi

risiko tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak mungkin didapat

masing masing pada situasi tersebut (Suryana, 2014).

b. Jenis jenis risiko

Resiko yang mungkin terjadi dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut

(Suryana, 2014).

1) Risiko teknik

Risiko yang berkaitan dengan proses pengembangan produk yang

cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut pada suatu objek

penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi

produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karateristiknya.

Contohnya : kegagalan dalam proses pengembangan produk.

Page 52: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

35

2) Risiko pesaing

Ialah kemampuan dan kesediaan pesaing guna mempertahankan

posisinya di pasar.

3) Risiko finansial

Risiko yang timbul dikarenakan ketidakbercupunnya dana dalam

mengembangkan produk baru maupun dalam menciptakan dan

mempertahankan perusahaan guna mendukung biaya produk baru.

Contoh : ketidakcukupannya dana yang mengakibatkan kegagalan.

c. Faktor yang mendorong pengambilan risiko

Makna risiko secara sosial diartikan oleh Zinn (2019) serta dibingkai

secara subyektif, tidak setiap hasil negatif dari suatu keputusan yang

dianggap sebagai risiko, melainkan merupakan gangguan atau

kerepotan. Pengambilan risiko juga mengharuskan hal hal tidak hanya

positif tetapi juga hasil negatif yang harus dihadapi oleh pembuat

keputusan. Jadi beberapa alasan dan motif pengambilan risiko sangat

beragam sebagai berikut.

1) Motivasi

Motivasi dipahami sebagai pendorong umum pengambilan risiko.

Berfokus pada motivasi sosial yang dibentuk oleh konteks sosial

yang sebenarnya, pengalaman sosial dan masa depan yang

dibayangkan.

2) Kontrol

Pengambilan risiko memainkan peran yang berbeda dalam

kehidupan seseorang tergantung pada tingkat kontrol yang dimiliki

atau yang diyakini oleh orang yang memiliki. Seringkali orang yang

tidak memiliki kontrol dan dalam mengambil risiko diartikan

sebagai bagian upaya guna mendapatkan kembali kendalinya. Orang

yang sering mengambil risiko karena mereka berada didalam situasi

yang rentan serta tidak memiliki alternatif lain selain mengambil

risiko berskala tinggi.

Page 53: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

36

3) Refleksivitas

Refleksivitas adalah prinsip utama paradigma aktor rasional dalam

pengambilan risiko yang membutuhkan pengetahuan penuh yang

idealnya preferensi tepi dan relatif stabil untuk secara rasional

mempertimbangkan pro dan kontra dari alternatif.

4) Kembangkan dan konsep identitas

Konsep identitas adalah salah satu variabel penjelas utama dalam

badan penelitian yang sedang berkembang yang membantu dalam

memahami pengambilan risiko masyarakat dan penyimpangan dari

pengetahuan pakar risiko. Identitas adalah inti konsep ilmu sosial

untuk menjelaskan kegiatan individu dan berdiri untuk cara di mana

individu. Mereka sendiri dalam konteks sosial yang lebih besar.

Sedangkan faktor yang memiliki pengaruh dalam berperilaku

pengambilan risiko sebagai berikut. (Rachmana, 2002)

1) Locus of control

Faktor kendali diri yang dimiliki seseorang memberikan pengaruh

dalam pengambilan resiko yang diambil. Tipe orang yang seperti ini

merasa jika masa depan serta peruntungannya diukur dari

kemampuan, pengetahuan serta ketrampilannya sendiri.

2) Positive affect

Biasanya seseorang berani mengambil resiko ketika merasa senang,

ditimbang saat perasaan netral. Namun tidak menutup kemungkinan

jika seseorang tidak mengambil resiko saat perasaan sedang senang.

3) Need of power

Seseorang yang kebutuhannya dengan kekuasan tinggi cenderung

berkeinginan menyelesaikan tugas dengan resiko dan bahaya bahaya

fisik yang dibebankan, dibandingkan dengan kelompok yang

memiliki kebutuhan akan kekuasan rendah. Namun meski seperti

itu, biasanya seseorang yang memiliki kebutuhan akan kekuasaan

Page 54: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

37

tinggi lebih memilih tugas tugas dengan tingkat kesulitan sedang

daripada yang ekstrim.

4) Motivasi berprestasi

Orang orang yang memiliki motivasi untuk sukses cenderung lebih

memilih risiko yang sedang daripada resiko yang rendah ataupun

yang tinggi.

5) Dorongan mencari sensasi

Seseorang yang memiliki dorongan mencari sensasi atau selalu

mencari pengalama yang sensasional, akan cenderung mengambil

risiko yang tinggi.

6) Sifat altruistik

Altruisme didefinisikan sebagai perilaku yang tidak mementingkan

diri sendiri dan dapat mengarah pada sikap heroisme. Sikap seperti

ini berkaitan dalam proses pengambilan risiko pada diri seseorang.

7) Lingkungan berorganisasi

Seseorang dalam suatu kelompok akan lebih membuat keputusan

yang lebih berisiko ditimbang saat harus memecahkan masalah

sendiri.

d. Manajemen risiko

Sebagian besar UKM dimiliki dan dikelola oleh individu atau kelompok

orang dalam (misalnya keluarga). Good governance dalam konteks ini

berkaitan dengan pembentukan proses dan sikap itu memenuhi

kebutuhan pemangku kepentingan, sehingga menciptakan nilai dan

memastikan kelangsungan hidup jangka panjang dan sukses (Crovini,

Gabriele & Ossola 2020).

Tahapan proses pada manajemen risiko menurut Sari, Yuniarti &

Puspita (2017) dalam garis besar ialah sebagai berikut:

1) Identifikasi risiko

Mengidentifikasi mengapa apa dan bagaimana faktor faktor yang

mempengaruhi terjadinya risiko serta sumber terjadinya risiko. Cara

Page 55: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

38

nya ialah antara lain : brainstroming, risk breakdown

structure,analisa SWOT.

2) Penilaian risiko

Dilakukan dengan menentukan tingkatan profibilitas, konsekuensi

serta kesulitan dalam mendeteksi risiko tersebut. Penilaian risiko ini

dapat dilakukan baik secara kuantitaif maupun secara kualitatif.

Setelah itu tingkatan risiko yang ada dibuat tingkatan prioritas

manajemennya.

3) Pengembangan rencana untuk merespon risiko

Dari hasil penilaian risiko, dapat ditentukan risiko yang akan

dihadapi beserta dengan dampaknya. Untuk merespon risiko yang

muncul tersebut dapat dibuat suatu rencana atau contingency plan.

Respon terhadap risiko dapat dilakukan dengan menghilangkan

risiko yang berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya

kerugian, meminimalisir risiko dilakukan dengan upaya upaya untuk

meminimumkan kerugian, menahan risiko berarti menanggung

keseluruhan atau sebagian dari risiko, serta pengalihan risiko dapat

dilakukan dengan memindahkan kerugian/risiko yang mungkin

terjadi kepada pihak lain, contohnya perusahaan asuransi.

4) Mengontrol risiko

Kontrol terhadap risiko dilakukan dalam proses change

management yang berarti tahapan ini dapat kembali lagi ke tahapan

ini awal apabila terjadi risiko risiko baru.

7. Religiusitas

a. Definisi

Agama didefinisikan menurut Asy’rie (dalam Budi, 2019) ialah

mengajarkan mengenai moral. Moral untuk berintraksi dengan

lingkungannya, antar manusia, manusia dengan mahluk lainnya serta

manusia dengan Tuhannya. Dalam agama apapun ajaran mengenai

“moral” adalah sama, namun manusia sebagai objek dari doktrin –

Page 56: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

39

doktrin agama tersebut memiliki perbedaan dalam menangkap makna

makna dari ajaran ajaran tersebut. Artinya rasa keberagaman

(religiusitas) tiap tiap individu berlainan, tetapi pada dasarnya setiap

manusia itu memiliki keberagamaan (religiusitas).

Secara umum religiusitas digambarkan oleh Arief (2016) sebagai

seperangkat nilai, keyakinan, norma, etika dan perilaku yang harus

dimiliki seseorang dalam menjalankannya aktivitas bisnis. Sedangkan

menurut Islam, religiositas adalah agama komitmen terhadap dasar-

dasar agama Islam secara empiris dan teoritis melalui pemenuhan hak-

hak Allah, perlindungan hak-hak orang lain, mengikuti perintah Allah,

menghindari perbuatan jahat, dan melakukan ibadah (Al-Goaib, dalam

Barhem et al., 2009).

b. Dimensi dimensi religiusitas

Religiusitas seseorang meliputi beberapa macam sisi atau dimensi yaitu

sebagai berikut menurut (Glock & Stark, dalam Pontoh & Farid 2015).

1) Dimensi keyakinan

Dimensi ini mengenai orang yang religius yang berisi harapan

harapannya dan tunduk pada pandangan teologis tertentu serta

mengakui kebenaran doktrin – doktrin tertentu.

2) Dimensi praktik agama

Dimensi ini meliputi sikap pemujaan, ketaatan dan hal hal yang

dilakukan orang guna memperlihatkan komitmen terhadap agama

yang dianutnya.

3) Dimensi pengalaman

Dimensi ini memuat dan memindai fakta bahwa seluruh agama

mengandung pengharapan – pengharapan tertentu, meski tidak tepat

jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada

suatu waktu akan menggapai pegetahuan subjektif secara langsung

mengenai kenyataan terakhir (kenyataan terakhir bahwa ia akan

mencapai suatu kontak dengan kekuatan supernatural).

Page 57: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

40

4) Dimensi pengetahuan agama

Dimensi ini menunjukkan kepada harapan bahwa orang orang yang

beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan

mengenai dasar dasar pengetahuan dan keyakinan jelas berkaitan

satu sama lain.

5) Dimensi pengalaman dan konsekuensi

Dimensi ini menunjukkan pada identifikasi akibat akibat keyakinan

religiusitas, praktik, pengalaman dan pengetahuan seseorang dari

hari ke hari.

Jika melihat konsep religiusitas versi Glock & Stark walau tidak

sepenuhnya sama, menurut Fauzan (2012) dimensi keyakinan (ideological)

dapat disejajarkan dengan akidah, sedangkan praktik agama (ritual)

disejajarkan dengan syariah, untuk dimensi pengalaman disejajarkan

dengan (akhlaq), dimensi pengetahuan (ilmu), dimensi pengalaman atau

penghayatan. Maka dijelaskan sebagai berikut.

1) Dimensi akidah atau tauhid

Dalam islam khususnya, esensi keberagaman adalah tauhid atau

pengesaan kepada Tuhan. Tindakan yang menegaskan allah sebagai

yang Maha Esa pencipta yang mutlak dan utama, serta penguasa

segala yang ada. Merujuk pada seberapa tingkat keyakinan muslim

terhadap ajaran agamanya, terutama terhadap ajaran ajaran yang

bersifat fundamental dan harus diterima sebagai kebenaran. Seperti

keyakinan mengenai Allah, malaikat, nabi / rasul, kitab kitab allah,

surga dan neraka serta qadha dan qadar.

2) Dimensi syariah

Yang menunjukkan seberapa tingkat kepatuhan muslim dalam

mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana dianjurkan oleh

agamanya. Seperti, sholat, puasa, zakat, haji, membaca qur’an, doa,

zikir, ibadah qurban, iktikaf di masjid di bulan puasa, dan lain-lain.

Page 58: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

41

3) Dimensi akhlaq

Dimensi pengamalan (konsekuensial) disejajarkan dengan akhlaq,

yang menunjuk pada seberapa tingkatan Muslim berperilaku

dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu

berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Dalam

ajaran islam dimensi ini meliputi perilaku suka menolong,

bekerjasama, menyejahterakan dan menumbuh kembangkan orang

lain,menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur,

memaafkan, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak

mencuri, tidak korupsi, tidak menipu, tidak berjudi, tidak

meminum minuman yang memabukkan, mematuhi norma-norma

Islam dalam perilaku seksual, berjuang untuk hidup sukses menurut

ukuran Islam, dan sebagainya.

4) Dimensi pengetahuan / ilmu

Dimensi pengetahuan (ilmu) menunjuk pada seberapa tingkat

pengetahuan dan pemahaman Muslim terhadap ajaran agamanya,

terutama mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya,

sebagaimana termuat dalam kitab sucinya. Dalam islam dimensi ini

meliputi pengetahuan tentang isi al-qur’an, pokok ajaran islam,

hukum islam, sejarah islam, dan lain sebagainya.

5) Dimensi pengalaman atau penghayatan

Dimensi pengalaman atau penghayatan (experiensial) menunjuk

pada seberapa jauh tingkat Muslim dalam merasakan dan

mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman religius. Dalam

islam dimensi ini terwujud dalam perasaan dekat dengan Allah,

perasaan doa-doanya sering terkabul, perasaan tentram bahagia

karena menuhankan Allah, perasaan bertawakkal, perasaan khusuk

ketika melaksanakan sholat, perasaan tergetar ketika mendengar

adzan atau ayat-ayat alqur’an, perasaan syukur kepada Allah,

perasaan mendapat peringatan atau pertolongan dari Allah.

Page 59: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

42

c. Fungsi religiusitas

Menurut Hendropuspito (dalam Fitriani, 2016) religiusitas memiliki

manfaat diantaranya sebagai berikut :

1) Fungsi edukatif

Manusia mempercayakan fungsi edukatif pada agama yang

mencakup terus mengajar dan membimbing. Keberhasilan

pendidikan terletak pada pendayagunaan nilai nilai religius yang

merupakan pokok pokok kepercayaan agama. Nilai yang diresapkan

antara lain: makna dan tujuan hidup, hati nurani, rasa tanggung

jawab kepada Tuhan.

2) Fungsi penyelamatan

Agama dengan segala ajarannya memberikan jaminan kepada

manusia keselematan dunia dan akhirat.

3) Fungsi pengawasan sosial

Agama ikut bertanggung jawab terhadap norma-norma sosial

sehingga agama menyeleksi kaidah kaidah yang buruk agar

selanjutnya ditinggalkan dan dianggap sebagai larangan. Agama

juga memberikan sanksi sanksi yang harus dijatuhkan kepada orang

yang melanggar larangan dan mengadakan pengawasan yang ketat

atas pelaksanaannya.

4) Fungsi memupuk persaudaraan

Persamaan keyakinan merupakan salah satu persamaan yang bias

memupuk rasa persadauraan yang kuat. Manusia dalam

persaudaraan bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja,

melainkan seluruh pribadinya juga dilibatkan dalam suatu

keakraban yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang

dipercayai bersama.

5) Fungsi transformatif

Agama mampu melakukan perubahan terhadap bentuk kehidupan

masyarakat lama ke dalam bentuk kehidupan baru. Hal ini dapat

berarti pula menggantikan nilai nilai lama dengan menanamkan nilai

Page 60: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

43

nilai baru. Transformasi ini dilakukan pada nilai nilai adat yang

kurang manusiawi. Seperti contohnya kaum quraish pada jaman

Nabi Muhammad yang memiliki kebiasaan jahiliyah. Islam sebagai

agama yang menanamkan nilai nilai baru sehingga nilai nilai lama

yang tidak manusiawi dihilangkan.

d. Faktor yang mempengaruhi religiusitas

Berikut ini ialah faktor faktor yang dapat memberikan pengaruh pada

religiusitas (Thoules, dalam Maghfiroh 2018).

1) Pendidikan dan bermacam tekanan sosial

Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan

keagamaan termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi tradisi sosial

untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang

di sepakati oleh lingkungan.

2) Pengalaman

Mengenai dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk

sikap keagamaan terutama pengalaman mengenai keindahan. Faktor

ini umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat yang

bisa mempengaruhi perilaku individu.

3) Kehidupan

Kebutuhan dikaitkan dengan kehidupan, dimana kebutuhan ini

secara garis besar dapat dikelaskan menjadi empat yaitu kebutuhan

aan keamanan dan keselamatan, kebutuhan akan cinta kasih,

kebutuhan untuk memperoleh harga diri dan kebutuhan yang timbul

karena adanya ancaman kematian.

4) Intelektual

Mengenai berbagai proses penalaran secara variabel atau rasional.

Maka selanjutnya faktor religiusitas dipengaruhi 2 macam yaitu pengaruh

secara internal maupun ekstermal. Dimana faktor internal sendiri diartikan

sebagai pengalaman pengalaman spiritual, kebutuhan akan keamanan dan

keselamatan, kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memperoleh

Page 61: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

44

harga diri dan kebutuhan yang timbul karena ancaman kematian. Selain itu

jika faktor eksternal yaitu pengaruh pendidikan dan pengajaran dan berbagai

tekanan sosial dan faktor intelektual.

Page 62: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

45

C. Kerangka Penelitian

Guna mengetahui keberhasilan UKM dan mengetahui wawasan untuk

sebagai pelaku ukm harus memperhatikan faktor faktor yang dapat menjawab

tentang UKM tersebut. Di dalam penelitian ini peneliti fokus pada inovasi,

proaktif dan pengambilan resiko yang dianggap dapat memberikan pengaruh

pada keberhasilan UKM dengan tambahan variabel moderator religiusitas.

Setelah hasil yang telah dianalisis oleh penelitian penelitian lainnya, serta

dengan jabaran teori yang sudah dijabarkan mengenai masing masing variabel

maka rumusan kerangka pemikiran dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Untuk variabel independen pada penelitian ini ialah variabel inovasi

(X1),variabel proaktif (X2), variabel pengambilan risiko (X3). Serta variabel

dependennya ialah variabel Keberhasilan UKM (Y). Dengan variabel

moderator religiusitas yang disebut (Z).

INOVASI

(X1)

PROAKTIF

(X2)

PENGAMBILAN

RISIKO

(X3)

RELIGIUSITAS

(Z)

KEBERHASILAN

UKM

(Y)

Page 63: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

46

D. Hipotesis

Setelah kerangka berfikir/ penelitian maka yang selanjutnya ialah hipotesis.

Hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau

submasalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori

atau kajian teori da yang perlu diuji kebenarannya. Hipotesis akan dinyatakan

diterima/ ditolak. (Sugiyono, dalam Sudaryono 2016)

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis serta hasil dari beberapa penelitian,

maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh inovasi Terhadap Keberhasilan UKM

Inovasi biasanya diartikan sebagai keberhasilan pengenalan sesuatu

yang baru dan bermanfaat, misalnya memperkenalkan metode yang baru,

teknik, atau praktik atau produk baru dan layanan yang diubah. Inovasi telah

dipelajari dalam berbagai konteks, termasuk kaitannya dengan teknologi,

perdagangan, sistem sosial, pengembangan ekonomi dan kontruksi

kebijakan (Van Winkle et al., 2014).

Badan usaha yang berinovasi guna menyelesaikan kebutuhan

masyarakat dengan menghasilkan ide ide yang kreatif, menciptakan peluang

guna meningkatkan produktivitas dan kinerja. Maka selanjutnya inovasi

mampu meningkatkan kemampuan perusahaan UKM dalam menghadapi

variabel lingkungan pasar. Serta dibuktikan pada penelitian terdahulu yang

ada bahwa inovasi memberikan pengaruh signifikan terhadap keberhasilan

UKM muslim di malaysia (Wahab et al., 2018).

H1 : Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan UKM

2. Pengaruh proaktif Terhadap Keberhasilan UKM

Sifat proaktif mencakup forward looking (melihat ke depan),

perusahaan yang proaktif adalah leader bukan follower. Dikarenakan suatu

usaha mempunyai kemauan dan tinjauan ke masa yang mendatang guna

meraih kesempatan baru (Pangeran, dalam Witjaksono 2014)

Sikap kewirausaahan yang proaktif menurut Wanjau (2015)

dikatakan mampu memecahkan masalah kinerja bahkan dalam krisis

Page 64: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

47

ekonomi. Banyak studi kewirausahaan sering menyamakan antara proaktif

dengan perusahaan yang agresif dimana manajer cenderung menggunakan

sumber daya yang ada ditimbang mengembangkan teknologi, produk atau

layanan baru. Maka perilaku proaktif dalam berbisnis di pelaku usaha

berkontribusi guna keberhasilan perusahaan UKM. Dalam proaktif

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja suatu usaha

dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas. Pemilik / manajer UKM

pengolahan agro harus mempertimbangkan proaktif sebagai alat yang

efektif untuk meningkatkan kinerja usaha UKM.

H2 : Proaktif berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan UKM

3. Pengaruh pengambilan risiko berpengaruh terhadap Keberhasilan

UKM

Dalam proses pengambilan resiko, tidak semuanya diartikan negatif

atau tidak efesien. Di kondisi tertentu contohnya dalam keadaan yang sangat

genting, kecepatan bereaksi dengan mempertimbangkan segala konsekuensi

memaksa kita agar bisa segera memilih alternatif yang terbaik (Ratna Syifa

R, 2002).

Perusahaan yang berhasil ialah perusahaan yang dalam menetapkan

pola bisnis mereka berdasarkan karateristik wirausaha perusahaan serta

kapasitas guna memutuskan dalam menghadapi ketidakpastian serta

pegambilan risiko. Pada pengambilan risiko yang berani memiliki pengaruh

signifikan terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di

Kota Semarang (Oktavia & Trimeiningrum, 2018).

H3 : Pengambilan risiko berpengaruh signifikan terhadap

Keberhasilan UKM

4. Pengaruh Inovasi terhadap Keberhasilan UKM yang dimoderatori

religiusitas

Keberhasilan suatu UKM tidak lepas dari keberadaan konsumen.

Maka memperhatikan keinginan konsumen guna berhasilnya usaha tidak

Page 65: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

48

terlepas dari inovasi UKM. Keberhasilan UKM tidak perihal keuntungan

profit yang terus dijadikan sebagai tujuan. Namun kemaslahatan serta

mencapai ridho Allah lebih diutamakan. Maka disini diperlukan religiusitas

guna memperkuat dalam menanamkan keberhasilan UKM yang sesuai

ajaran agama (Rosli & Sidek, 2013).

Menurut Sasono (2014) Inovasi menjadi sangat penting dalam

mengatasi perubahan. UKM harus berani tampil berbeda dengan

mengeluarkan keunikan usahanya sehingga dapat dikenal pasar. Perlu

adanya pengelolaan yang baik dalam melakukan inovasi dalam UKM.

Dengan pengelolaan yang baik dalam hal inovasi diiringi religuisitas yang

tinggi akan mampu menciptakan keberhasilan UKM.

H4 : Religiusitas memoderatori inovasi terhadap Keberhasilan UKM

5. Pengaruh Proaktif terhadap Keberhasilan UKM yang dimoderatori

religiusitas

Proaktif diartikan sebagai upaya mempersiapkan masa depan

dengan “mencari peluang baru yang mungkin atau mungkin tidak terkait

dengan lini operasi saat ini, pengenalan produk baru dan merek di depan

persaingan, menghilangkan operasi strategis yang ada di tahapan yang

matang atau menurun dari siklus kehidupan. Proaktif menyangkut pencarian

dan perebutan peluang di masa depan (Venkatraman, dalam Vora & Polley

2011)

Dalam mencari ataupun merebut peluang maka tidak dibenarkan

dengan cara yang sembarangan. Maka religiusitas disini ikut berkontribusi

kuat dalam mengendalikan sikap proaktif tersebut guna dapat merebut

peluang yang pengaruhnya dirasakan keberhasilan UKM ini (Rosli & Sidek,

2013).

H5 : Religiusitas memoderatori proaktif terhadap Keberhasilan UKM

Page 66: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

49

6. Pengaruh Pengambilan Risiko terhadap Keberhasilan UKM yang

dimoderatori religiusitas

Menurut teori risiko-dikembalikan menurut Bakar & Zainol (2015)

menegaskan bahwa semakin tinggi risikonya, semakin tinggi

pengembaliannya. Pengembalian adalah salah satu faktor untuk mengukur

kinerja. Sangat penting untuk memahami pada titik ini bahwa setiap usaha

harus melibatkan beberapa tingkat risiko.

Karena pengambilan risiko adalah kesediaan untuk menyerap

ketidakpastian dan memikul tanggung jawab untuk masa depan, maka sudah

seharusnya tingkat religiusitas dapat memperkuat guna memahami

keaadaan tersebut. Ketidakpastian di masa mendatang mengaitkan

pengambilan risiko yang harus dipersiapkan. Perlu diiringi dengan tingkat

religusitas yang dapat memperkuat dalam menaggapi risiko yang tak pasti,

serta tentu akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan UKM sendiri

(Chen, Jiang, Zang & Shu 2019).

H6 : Religiusitas memoderatori pengambilan risiko terhadap

Keberhasilan UKM

Tabel 2.1 hipotesis penelitian

H1 Inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan UKM

H2 Proaktif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan UKM

H3 Pengambilan Risiko berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keberhasilan UKM

H4 Religiusitas memperkuat pengaruh antara inovasi tehadap

keberhasilan UKM

H5 Religiusitas memperkuat pengaruh antara proaktif tehadap

keberhasilan UKM

H6 Religiusitas memperkuat pengaruh antara pengambilan risiko

tehadap keberhasilan UKM

Page 67: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh inovasi, proaktif dan pengambilan

risiko terhadap keberhasilan UKM melalui variabel moderator religiusitas di

salatiga Jenis penelitian ini ialah penelititian kuantitatif. Dimana penelitian

kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang bersifat objektif mencakup

pengumpulan dan analisis data kuantitaif serta menggunakan pengujian statistik

(Hermawan & Yusran, 2017). Dalam penelitian kuantitatif Suryani (2015) data

yang dibutuhkan adalah data dalam bentuk kuantitas yang diwakili dengan

numerik atau angka.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Yang menjadi obyek pada penelitian ini ialah para pemilik Usaha Kecil

Menengah yang berada di Kota Salatiga. Data pada penelitian ini ialah data

primer, maka sumber data diperoleh secara langsung dari sumbernya biasanya

berupa opini orang secara individual / kelompok, hasil observasi. (Suryani,

2015). Penelitian ini dilakukan mulai bulan 28 Juli hingga 31 Agustus tahun

2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2015).

Populasi yang menjadi obyek penelitian ialah pemilik UKM di Kota

Salatiga dengan jumlah sebanyak 1.732 UKM .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bagian yang diambil dari populasi yang benar benar dapat

Page 68: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

51

mewakili (Sugiyono, 2016). Pada penelitan ini menggunakan teknik

pengambilan sampel probability sampling dengan simple random sampling.

Simple random sampling ialah dikatakan sederhana karena pengambilan

anggota sampel dari populasi digunakan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2016).

Teknik pengambilan sampel berkaitan dengan penentuan jumlah sampel

dimana penentuan jumlah sampel penelitian dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai pendekatan rumus (Sugiyono, 2016). Salah satunya

ialah rumus slovin sebgai berikut :

n = N

(1 + Ne2)

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Total Populasi

e : Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel

terdapat ketentuan dalam rumus slovin yaitu :

nilai e : 10 % (0,1) dalam populasi jumlah besar

nilai e : 20 % (0,2) dalam populasi jumlah kecil

Dalam penelitian ini untuk jumlah populasi sebanyak 1. 732 pemilik ukm

kota salatiga, dengan presentase tingkat kesalahan 10% serta dengan

perhitungan hasil akan dibulatkan guna mencapai kesusaian. Maka

dirumuskan sebagai berikut :

n = 1.732

(1 + 1.732 x (0,10)2)

n = 1.732

(1 + 1.732 x 0,01)

n = 1. 732

1 + 17,32

n = 1.732

17,33

Page 69: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

52

n = 99,94

dapat dibulatkan menjadi 100.

Dimana

n : jumlah sampel

N : total populasi

e : tingkat kesalahan

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengertian data

Data pada penelitian ini ialah data primer. Data primer biasanya didapat dari

subyek penelitian dengan cara melakukan pengamatan, percobaan atau

interview/ wawancara. Cara untuk mendapatkan data primer biasanya

melalui observasi, subjek penelitian diberikan lembar isi pertanyaan untuk

diisi, pertanyaan ditujukan untuk responden (Sujarweni, 2015).

2. Sumber dan jenis data

Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau

perorangan langsung dari objeknya. Pengumpulan data tersebut dilakukan

secara khusus untuk mengatasi riset yang sedang diteliti (Suryani, 2015).

3. Pengumpulan data

Ada dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu

kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Pengumpulan

data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai

cara (Sugiyono, 2016).

Untuk metode / pendekatan yang dapat dilakukan dalam proses

pengumpulan data yang bersifat primer ini dapat menggunakan kuesioner,

wawancara,pengamatan,tes,dokumentasi dst. Yang dijabarkan sebagai

berikut (Suryani, 2015).

a. Kuesioner

kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain

yang dijadikan responden untuk dijawabnya (Suryani, 2015).

Page 70: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

53

b. Observasi

Menurut Suryani (2015) salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket), namun

juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

(situasi, kondisi).

c. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti

terhadap narasumber atau sumber data (Suryani, 2015).

E. Skala pengukuran

Skala pengukuran menurut Sugiyono (2016) merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut

bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitaif.

Macam macam skala pengukuran dapat berupa : skala nominal, skala

ordinal, skala interval dan skala rasio. Berbagai skala sikap yang dapat

digunakan untuk penelitian administrasi, sosial, pendidikan salah satunya

ialah skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap,pendapat,persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala likert berupa kata kata,dan untuk keperluan

analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) : 5

b. Setuju(S) : 4

c. Ragu – ragu/ netral/ kadang kadang(CS) : 3

d. Tidak Setuju(TS) : 2

e. Sangat Tidak Setuju(STS) : 1

Page 71: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

54

F. Definisi konsep dan operasional

1. Variabel bebas (dependent variables)

Adalah variabel stimulus atau variabel yang memengaruhi variabel

lain,biasanya dinotasikan dengan simbol X (Sujarweni, 2015). Dalam

penelitan ini yang menjadi variabel X ialah Inovasi, proaktif dan

pengambilan resiko.

2. Variabel terikat (variable dependent)

Adalah variabel yang memberikan reaksi respons jika dihubungkan dengan

variabel bebas,biasa dinotasikan dengan Y (Sujarweni, 2015). Untuk

variabel terikat pada penelitian ini adalah Keberhasilan UKM.

3. Variabel moderator

Adalah variabel yang tidak diharapkan,namun memiliki pengaruh terhadap

hubungan variabel bebas dengan variabel terkait,biasa dinotasikan dengan

X atau Z. Variabel moderator merupakan variabel yang memengaruhi (baik

memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel independen ke

dependen (Sugiyono, 2016). Sedangkan pada penelitian ini variabel

moderatornya ialah religiusitas.

Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator variabel Skala

Inovasi Kontribusi yang

dimiliki UKM

dalam

perekonomian

penting dari

persepektif

pemerintah, maka

penting bagi

mereka untuk

a. Keluaran produk baru

b. Tingkat keberhasilan

produk baru

c. Menggunakan teknologi

d. Proses baru

e. Manajemen pemasaran

baru

f. Mengadopsi proses

bisnis baru

Skala

likert

Page 72: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

55

berhasil.

Bagaimana

mereka

menambahkan

pemikiran inovasi

menentukan

kelangsungan

usaha. Waimiri,

(2018)

Proaktif Proaktif menurut

Fairoz, Hirobumi

& Tanaka (2010)

mengacu pada

sejauh mana

seorang

pemimpin dalam

suatu perusahaan

berkaitkan

dengan sikap

lebih maju

terhadap pesaing.

a. Meniru pesaing

b. Meniru dan

memperkenalkan

produk baru

c. Posisi keadaan secara

menyeluruh

Skala

likert

Pengambilan

risiko

Pengambilan

Risiko diartikan

mengambil

hutang besar atau

membuat

komitmen sumber

daya yang besar

dengan menyita

peluang di pasar,

a. Kesediaan untuk

mengambil risiko

b. Berurusan dengan

ketidakpastian

c. Menjalani peluang yang

potensial

Skala

likert

Page 73: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

56

demi kepentingan

feedback yang

tinggi.

(Wijetunge dan

Pushpakumari,

2014)

Religiusitas Kata "agama"

berkonotasi "jalan

hidup" di artikan

oleh Mahudin,

Noor, Noraini &

Mariam (2016)

sebagai cara

hidup (al-din)

atau jalan

(tarekat) dengan

Tuhan sebagai

yang diberatkan

oleh orang

muslim dengan

iman.

a. Keyakinan

b. Praktik agama

c. Perbuatan

d. Pengalaman

e. Pengetahuan agama

Skala

likert

KeberhasilanUKM Tingkat

keberhasilan

dapat dilihat dari

kinerja keuangan,

pemasaran,

kinerja

operasional dan

kinerja sumber

daya manusia.

a. Strategi Pemasaran

b. Pengembangan

produk/layanan baru

c. Peningkatan pendapatan

d. Pengembangan pasar

e. Kendali biaya

f. Laporan Keuangan

g. Keuntungan

Skala

likert

Page 74: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

57

Kinerja bisnis

juga

terkait dengan

kinerja beberapa

fungsi

berfungsi dengan

baik di

perusahaan

Pengukuran

kinerja UKM

hampir sama

dengan kinerja

perusahaan pada

umumnya.

(Carey, dalam

Ardyan 2016)

G. Instrumen Penelitian

Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan

instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada

variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan

menggunakan lima instrument. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa

saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada

setiap jenis instrumen (likert dll), prosedur pengujian valuditas dan reliabilitas

instrumen (Sugiyono, 2016).

Pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan kuesioner serta

wawancara yang akan ditujukan kepada para pemilik UKM yang ada di Kota

Salatiga. Kuesioner berisi pertanyaan atau pernyataan terkait tujuan penelitian

maupun masalah penelitian. Sedangkan wawancara digunakan sebagai

Page 75: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

58

instrument penelitian untuk pemilik UKM yang mengalami kesulitan dalam

membaca atau keadaan yang tidak memungkinkan lainnya.

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Reliabiltas dan Validitas

Dalam penelitian kuantitatif, terdapat uji instrumen yang dilakukan.

Diantaranya sebagai berikut:

a. Uji validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid disini berarti instrumen

tersebut dapa digunakan unuk mengukur apa yang seharusnya diuku. Uji

validitas dilakukan dengan cara mengkorelasian antara skor masing

masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari

penjumlahan semua skor pertanyaan/ pernyataan. (Ghozali, 2013).

Dengan kriteria pengujian :

Apabila r hitung > r tabel maka dapat dikatakan pernyataan/ pertanyaan

kuesioner tersebut valid.

Namun jika r hitung < r tabel maka dikatakan pernyataan / pertanyaan

kuesioner tersebut tidak valid.

b. Uji reliabilitas

Instrumen reliabel diartikan sebagai instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukurr obyek sama, akan menghasilkan data

yang sama (Sugiyono, 2016). Selanjutnya reliabilitas (kendalan)

merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi reponden dalam

menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk – konstruk pertanyaan

yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner.

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama sama terhadap

seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel. Namun

sebaiknya uji reliabilitas sebaliknya dilakukan pada masing masing

Page 76: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

59

variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui

konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Sedangkan unuk kriteria uji

reliabilitas dikatakan reliabel / baik jika memiliki nilai croanbach’s

alpha > 0,60 (Ghozali, 2013).

2. Uji Statistik

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai

sejauh mana kecocokan atau ketepatan garis regresi yang terbentuk

dalam mewakili kelompok data hasil pengamatan (Ghozali, 2013).

Dengan ciri ciri sebagai berikut :

Besarnya nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1.

Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen.

Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel

independen dengan variabel dependen.

b. Uji f

Output hasil uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh variabel variabel independen terhadap variabel dependen

secara keseluruhan. Untuk langkah langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2013):

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

Ha : adanya pengaruh signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

2) Untuk melakukan uji f tingkat signifikansi yang digunakan 5% atau

0,05

3) Dilihat nilai F hitung dan dibandingkan dengan F tabel

4) Pengambilan keputusan:

Page 77: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

60

Ho ditolak apabila nilai signifikansi < 0,05

Ha diterima apabila nilai signifikansi > 0,05

c. Uji t

Didefinisikan sebagai uji untuk menunjukkan sejauh mana pengaruh

variabel independen secara individual dalam variabel dependen. Dengan

kriteria pengujian statistik dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau

5%. Dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut (Ghozali,

2013):

1) Ho = > 0,05 : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen

2) Ha = <0,05 : adanya pengaruh signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen

3. Uji asumsi klasik

a. Uji multikolinearitas

Diartikan adanya hubungan / korelasi linear yang kuat antara

variabel independen. Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi / ketidaksamaan varian antar

variabel bebas (Ghozali, 2013).

Dengan kriteria pengujian yaitu :

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya. Serta

dapat dilihat dari tolerance value > 0,10 atau sama dengan nilai VIF <

0,10 maka tidak terjadi nilai multikolinearitas antar variabel

independennya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan yang lain. Jika

variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedasitisitas. Model regresi yang baik adalah

Page 78: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

61

homoskedasitisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel

independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen maka

terdapat indikasi terjadi heteroskedastisitas atau sebaliknya (Ghozali,

2013).

Dengan kriteria pengujian yaitu:

Jika nilai signifikan dari variabel independen > 0,05 maka tidak terjadi

heterokedasitas dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka ada indikasi

terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, vaiabel residual atau penganggu memiliki distribusi normal.

Model regresi akan digolongkan baik apabila data berdistribusi normal

atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2013).

Kriteria pengujian normalitas sebagai berikut :

Menggunakan probabilitas yang diperoleh dengan level signifikan

sebesar 0,05. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka data telah

berdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai probabilitas < 0,05

maka data tidak berdistribusi normal.

4. Uji MRA (moderated regression analysis)

Pengujian ini menggunakan uji moderated regression analysis (MRA) yang

merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana didalam

persamaanya mengandung unsur interaksi atau perkalian dua atau lebih

variabel independen (Ghozali, 2013).

Model 1

Y = a + b1 + b2 + b3 + e

Model 2

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + e

Keberhasilan = inovasi * religusitas + proaktif * religiusitas + pengambilan

resiko * religiusitas + religiusitas * religiusitas

Page 79: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

62

I. Alat Analisis

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Alat analisis dalam

penelitian ini menggunakan uji instrumen moderated regression analysis

(MRA) dengan menggunakan software IBM SPSS statistic 22 yang merupakan

program computer statistic yang berfungsi untuk membantu dalam proses

memproses data statistic secara tepat dan akurat untuk mengambil suatu

keputusan atau kesimpulan (Ghozali, 2013).

Page 80: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

63

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Karateristik Responden

Karateristik responden dimaksudkan sebagai informasi secara umum

mengenai responden dengan beragam latarbelakang. Mulai dari jenis kelamin,

agama yang dianut, tingkat pendidikan, serta lainnya. Penelitian ini dilakukan

pada UKM yang berada di Kota Salatiga. Dengan hasil yang didapat sebagai

berikut:

1. Sektor Usaha Kecil Menengah di Kota Salatiga

Tabel 4.1 Sektor Usaha

Bidang / sektor usaha Jumlah Presentase

Agrobisnis 5 5,0

Fashion 13 13,0

Kerajinan tangan 11 11,0

Konveksi 6 6,0

Kuliner 65 65,0

Total 100 100,0

Sumber : data primer yang diolah 2020

Dilihat pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sektor usaha terdiri dari 5

pada bidang agrobisnis (peternakan,perkebunan,pertanian), 13 sektor usaha

dalam bidang fashion, untuk kerajinan tangan memiliki jumlah 11, dalam

konveksi berjumlah 6 sedangkan untuk yang paling banyak diduduki oleh

sektor usaha kuliner sebesar 65 usaha. Dapat diketahui bahwa mayoritas

sektor usaha di bidang salatiga ialah kuliner.

2. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki laki 38 38%

Perempuan 62 62%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Page 81: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

64

Pada tabel 4.2 ditunjukkan bahwa responden terdiri dari 100 orang,

dimana 38 % laki laki sejumlah 38 responden, sedangkan 62 % perempuan

sejumlah 62 responden. Dengan ini dapat menunjukkan jumlah responden

pemilik UKM di Kota Salatiga mayoritas ialah perempuan.

3. Berdasarkan tingkat religiusitas

Tabel 4.3 Tingkat Religiusitas

Agama Frekuensi Persentase

Islam 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa responden mayoritas

memeluk agama islam.

4. Berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan

Tamatan terakhir Frekuensi Persentase

SD Sederajat 12 12,0

SMP Sederajat 7 7,0

SMA Sederajat 45 45,0

D1/D2/D3 9 9,0

S1 Sederajat 27 27,0

Total 100 100

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Dilihat dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tamatan/ tingkat pendidikan

responden setingkat SD sederajat 12 orang, SMP berjumlah 7 orang, SMA

sederajat sejumlah 45, setingkat Diploma terdiri 9 orang, dan tingkat

Sarjana sederajat sejumlah 27 orang. Dapat disimpulkan bahwa tamatan

pendidikan terakhir responden pemilik UKM di Kota Salatiga paling banyak

yaitu SMA sederajat.

Page 82: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

65

B. Analisis Data

1. Uji instrumen

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan

didalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Dikatakan valid apabila

r hitung > r tabel.

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas

Variabel Item R hitung R tabel

pearson

Keterangan

Inovasi (X1) Butir 1 0,667 0,196 Valid

Butir 2 0,616 0,196 Valid

Butir 3 0,761 0,196 Valid

Butir 4 0,649 0,196 Valid

Butir 5 0,532 0,196 Valid

Butir 6 0,599 0,196 Valid

Butir 7 0,705 0,196 Valid

Proaktif (X2) Butir 1 0,571 0,196 Valid

Butir 2 0,555 0,196 Valid

Butir 3 0,621 0,196 Valid

Butir 4 0,684 0,196 Valid

Butir 5 0,575 0,196 Valid

Butir 6 0,556 0,196 Valid

Pengambilan Risiko

(X3)

Butir 1 0,629 0,196 Valid

Butir 2 0,636 0,196 Valid

Butir 3 0,743 0,196 Valid

Butir 4 0,422 0,196 Valid

Butir 5 0,745 0,196 Valid

Butir 6 0,640 0,196 Valid

Religiusitas (Z) Butir 1 0,748 0,196 Valid

Butir 2 0,891 0,196 Valid

Butir 3 0,804 0,196 Valid

Butir 4 0,717 0,196 Valid

Butir 5 0,846 0,196 Valid

Butir 6 0,529 0,196 Valid

Keberhasilan UKM

(Y)

Butir 1 0,655 0,196 Valid

Page 83: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

66

Butir 2 0,598 0,196 Valid

Butir 3 0,564 0,196 Valid

Butir 4 0,732 0,196 Valid

Butir 5 0,697 0,196 Valid

Butir 6 0,632 0,196 Valid

Butir 7 0,587 0,196 Valid

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Berdasarkan pada tabel 4.5 dapat dihasilkan bahwa semua indikator

yang digunakan untuk mengukur variabel inovasi, proaktif,

pengambilan risiko, religiusitas dan keberhasilan UKM dalam

penelitian ini memiliki kriteria valid dengan nilai r hitung lebih besar

daripada r tabel.

b. Uji reliabilitas

Hasil uji realibilitas akan dinyatakan reliabel apabila jawaban dari

responden konsisten dari waktu ke waktu. Dengan dilihat dari nilai

croanbach’s alpha, apabila nilai croanbach’s alpha tersebut lebih besar

dari 0,60. Berikut ialah hasil uji reliabilitas pada penelitian ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’alpha Prob Keterangan

Inovasi 0,762 0.60 Reliabel

Proaktif 0, 638 0.60 Reliabel

Pengambilan

Risiko

0,676 0.60 Reliabel

Religiusitas 0,817 0.60 Reliabel

Keberhasilan Ukm 0,748 0.60 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah 2020

Pada tabel 4.6 didapatkan hasil pengujian reliabilitas pada variabel

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan hasil yang

diperoleh nilai cronbach alpha yang lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti

bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini reliabel, sehingga semua

Page 84: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

67

butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penilaian

selanjutnya.

2. Uji statistik

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini ialah hasil

uji determinasi yang dihasilkan:

Tabel 4.7 Hasil Uji R2

Model R R Squre Adjusted R Square Keterangan

1 0,709 0,502 0,486 Signifikan

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai adjusted r square =

486, hal ini berarti 48,6 % variabel independen (inovasi, proaktif,

pengambilan risiko, religiusitas) memberikan kontribusi pada variabel

keberhasilan UKM. sedangkan sisanya sebesar 51,4% dijelaskan oleh

variabel lain diluar model.

b. Uji Ftes

Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersamaan pada

variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini ialah hasil

uji Ftes yang dihasilkan :

Tabel 4.8 Hasil Uji F tes

Variabel F hitung sig Keterangan

Inovasi 68,431 0,000 Signifikan

Proaktif 59,976 0,000 Signifikan

Pengambilan risiko 7,021 0,000 Signifikan

Sumber : Data primer yang dilah 2020

Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai F hitung inovasi (X1)

sebesar 68,431 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Selanjutnya dapat

Page 85: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

68

diketahui bahwa proaktif (X2) memiliki nilai F hitung 59,976

sedangkan dengan pengambilan risiko (X3) nilai nilai F hitung 7,021.

Dengan masing masing nilai sig 0,000 < 0,05 yang berarti secara

bersama sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan UKM. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut

dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan UKM.

c. Uji ttes

Uji ini dapat dilihat dari tabel coefficients pada uji statisik. Variabel

independen dikatakan berpengaruh secara statistik apabila t hitung > t

tabel dan diikuti nilai signifikansi < 0,05. Berikut ini ialah hasil

pengujian dari penelitian ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji t Tes

Variabel t

hitung

t

tabel

sig Keterangan

Inovasi 4,754 0,677 0,000 Signifikan

Proaktif 3,820 0,677 0,000 Signifikan

Pengambilan

risiko

0,788 0,677 0,432 Tdk Signifikan

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Pada tabel 4.9 dapat diketahui masing masing t hitung dari hasil uji

t yang telah dilakukan pada variabel inovasi, proaktif dan variabel

pengambilan resiko sebagai berikut:

1) Inovasi (X1) memperoleh t hitung sebesar 4,745 serta nilai

signifikansi 0,000. Yang berarti nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa inovasi (X1) berpengaruh positif dan

secara signifikan terhadap keberhasilan UKM (Y).

2) Proaktif (X2) memperoleh t hitung sebesar 3,820 serta nilai

signifikansi 0,000. Yang berarti nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa proaktif (X2) berpengaruh positif dan

secara signifikan terhadap keberhasilan UKM (Y).

Page 86: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

69

3) Pengambilan risiko (X3) memperoleh t hitung sebesar 0,788 serta

nilai signifikansi 0,432. Yang berarti nilai signifikansi 0,432 > 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan risiko (X3) memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan UKM

(Y).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan sebagai alat uji untuk tahu adanya

korelasi yang terjadi antara variabel independen. Berikut adalah hasil uji

yang telah dilakukan:

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Inovasi 0,612 1,633 Tdk terjadi

multikolinearitas

Proaktif 0,606 1,651 Tdk terjadi

multikolinearitas

Pengmbln_Resiko 0,886 1,128 Tdk terjadi

multikolinearitas

Religiusitas 0,785 1,274 Tdk terjadi

multikolinearitas

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Pada tabel 4.10 menunjukkan seluruh variabel yang diujikan

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi

antara variabel indepeden yang nilainya lebih dari 95%. Selanjutnya

nilai VIF yang dihasilkan seluruh variabel independen yang diujikan,

memiliki nilai VIF kurang dari 10. Yang berarti dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam

model regresi.

Page 87: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

70

b. Uji heterokedesitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variansi dari residual satu variabel yang diteliti ke

variabel yang diteliti lainnya. Model regresi yang baik ialah yang tidak

terjadi heterokedesitas (Ghozali, 2013).

Tabel 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel Sig Keterangan

Inovasi 0,580 Tdk terjadi

heterokedastisitas

Proaktif 0,539 Tdk terjadi

heterokedastisitas

Pengmbln_Resiko 0,998 Tdk terjadi

heterokedastisitas

Religiusitas 0,281 Tdk terjadi

heterokedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Tabel 4.11 menunjukkan hasil output nilai signifikansi masing

masing vaiabel Inovasi (X1), Proaktif (X2), Pengambilan Risiko (X3)

serta Religiusitas sebagai (Z) lebih besar 0,05. Yang berarti dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedesitas.

c. Uji normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dapat diketahui

bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik (Ghozali, 2013). Adapun uji dalam penelitian ini menggunakan

uji one sample kolmogrov – smirnov. Dengan hasil sebagai berikut:

Page 88: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

71

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas

Uji kolmogrov - smirnov Unstandarized coeficients

Nilai kolmogrov - smirnov 0,454

Sig 0,986

Sumber : Data primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini

berdistribusi secara normal, dibuktikan dari nilai signifikansi lebih dari

0,05. Besarnya nilai signifikansi pada one sample kolmogrov-smirnov

0,986 > 0,05, hal ini berarti data residual terdistribusi secara normal.

4. Uji Moderated Regression Analysis

Variabel moderating/moderator diartikan sebagai variabel

independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen lainnya terhadap variabel dependen.

a) Pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM melalui religiusitas

sebagai variabel moderator

Tabel 4.13 Hasil Uji MRA Inovasi * Religiusitas

Variabel B t Sig

Inovasi 0,237 0,997 0,321

Religiusitas 0,460 0,681 0,497

Inovasi * religiusitas -,005 -,200 0,837

Sumber: Data primer yang diolah 2020

Pada tabel 4.13 dihasilkan bahwa inovasi (x1) memiliki nilai

parameter koefesien sebesar 0,237 dengan signifikansi 0,321>0,05.

Sedangkan pada variabel religiusitas (z) dengan nilai parameter

koefisien 0,460 serta signifikansi 0,497 > 0,05. Variabel moderator

dihasilkan dari perkalian (x1*z) yang memiliki hasil nilai parameter

koefisien sebesar -0,005 dengan signifikansi sebesar 0,837>0,05.

Maka dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh negatif tan tidak

signifikan, yang mana religiusitas disini tidak terbukti sebagai

variabel moderator pada inovasi terhadap keberhasilan UKM (y).

Page 89: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

72

b) Pengaruh Proaktif terhadap keberhasilan UKM melalui religiusitas

sebagai variabel moderator

Tabel 4.14 Hasil Uji MRA Proaktif * Religiusitas

Variabel B t Sig

Proaktif 1,720 1,887 0,622

Religiusitas 1,226 1,664 0,099

Proaktif* religiusitas -,039 -1,184 0,239

Sumber: Data primer yang diolah 2020

Pada tabel 4.14 dihasilkan bahwa proaktif (x2) memiliki nilai

parameter koefesien sebesar 1,720 dengan signifikansi 0,622 >0,05.

Sedangkan pada variabel religiusitas (z) dengan nilai parameter

koefisien 1,226 serta signifikansi 0,099 > 0,05. Variabel moderator

dihasilkan dari perkalian (x2*z) yang memiliki hasil nilai parameter

koefisien sebesar -0,039 dengan signifikansi sebesar 0,239>0,05.

Maka dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh negatif tan tidak

signifikan, yang mana religiusitas disini tidak terbukti sebagai

variabel moderator pada proaktif terhadap keberhasilan UKM (y).

c) Pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan UKM melalui

religiusitas sebagai variabel moderator

Tabel 4.15 Hasil Uji MRA

Pengambilan risiko * Religiusitas

Variabel B t Sig

Pengmblnresiko 1,662 1,803 0,075

Religiusitas 1,714 2,433 0,017

Pengmblnrisiko *

religiusitas

-,055 -1,615 0,109

Sumber: Data primer yang diolah 2020

Pada tabel 4.15 dihasilkan bahwa pengambilan resiko (x3) memiliki

nilai parameter koefesien sebesar 1,662 dengan signifikansi

0,075>0,05. Sedangkan pada variabel religiusitas (z) dengan nilai

Page 90: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

73

parameter koefisien 1,714 serta signifikansi 0,017 < 0,05. Variabel

moderator dihasilkan dari perkalian (x3*z) yang memiliki hasil nilai

parameter koefisien sebesar -0,055 dengan signifikansi sebesar

0,109>0,05. Maka dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh negatif tan

tidak signifikan, yang mana religiusitas disini tidak terbukti sebagai

variabel moderator pada pengambilan risiko terhadap keberhasilan

UKM (y).

C. Hasil uji hipotesis

Sesudah didapati hasil dari uji uji yang sudah dilakukan sebelumnya, maka

didapati hasil sebagai berikut:

1. Pengaruh inovasi terhadap Keberhasian UKM

Hipotesis pertama menyatakan bahwa inovasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keberhasilan UKM yang berada di Kota Salatiga.

Ditunjukkan dengan hasil uji ttes pada tabel 4.9 dengan tingkat signifikansi

0,000 < 0,05 yang berarti semakin pemilik usaha giat melakukan pembaruan

yang semakin kini / inovasi maka semakin besar peluang berhasilnya usaha

mereka. Karena dengan adanya inovasi maka dapat mendorong keingin

tahuan konsumen pada produk yang ditawarkan dan tidak merasa monoton

atau bosan. Maka hipotesis pertama (H1) menghasilkan bahwa inovasi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan UKM, H1

diterima.

Maka inovasi digambarkan sebagai alat yang melekat pada

wirausaha. Sikap inovasi menciptakan sumber daya yang memiliki manfaat

sehingga membuat nilai ekonomis untuk keberhasilan suatu usaha. Inovasi

merupakan tahapan awal dalam merintis dan mengembangkan terkait

kewirausahaan. Ada tidaknya inovasi pada dalam diri seseorang akan

menjadi faktor pendorong untuk memicu dalam mengawali dan membuat

perkembangan usaha hingga berhasilnya suatu usaha. Maka sejalan dengan

penelitian yang berjudul “motivasi usaha sebagai mediator hubungan antara

perilaku inovatif dan kreativitas terhadap keberhasilan usaha pengusaha

Page 91: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

74

batik tulis di Kabupaten Kebumen” dengan hasil perilaku inovatif memiliki

hubungan positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pengusaha

batik tulis (Azizah & Ma’rifah, 2017).

2. Pengaruh proaktif terhadap Keberhasilan UKM

Hipotesis kedua menyatakan bahwa proaktif berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keberhasilan UKM yang berada di Kota Salatiga.

Ditunjukkan dengan hasil uji ttes pada tabel 4.9 dengan tingkat signifikansi

0,000 < 0,05 yang berarti semakin baiknya kemampuan pemilik usaha untuk

berinisiatif / memanfaatkan usaha yang tengah trend dan menjadikannya

usaha. Berkaitan dengan konsumen terkadang mengharuskan pelaku usaha

memenuhi kebutuhan tambahan yang diharapkan dari pembeli/ konsumen.

Maka hipotesis kedua (H2) menghasilkan bahwa proaktif berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan UKM, H2 diterima.

Seorang pelaku usaha/ wirausahawan dapat mensukseskan UKM

nya dengan salah satunya ialah memiliki sikap proaktif. Kemampuan

mengambil keputusan, melakukan inovasi, kreativitas serta bersikap

proaktif dengan keadaan yang berubah disekelilingnya akan dapat

menentukan keberhasilan UKM itu sendiri. Maka sejalan dengan penelitian

yang berjudul “Pengaruh karateristik wirausahawan terhadap kesuksesan

UMKM di Kota Surabaya” dengan hasil karateristik proaktif yang dimiliki

wirausahawan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

kesuksesan UMKM (Senjoyo, 2018).

3. Pengaruh pengambilan risiko terhadap Keberhasilan UKM

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa pengambilan resiko

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan UKM yang

berada di Kota Salatiga. Ditunjukkan dengan hasil uji t tes pada tabel 4.9

dengan nilai parameter koefisien sebesar 0,788 serta tingkat signifikansi

0,432 > 0,05 yang berarti pengambilan resiko memiliki pengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap keberhasilan UKM, H3 ditolak. Sikap berani

Page 92: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

75

dibutuhkan dalam memulai usaha baru/lama, tak hanya ketika awal

memulai usaha namun saat dihadapkan dalam suatu kondisi yang tak

terduga di masa mendatang. Maka mengambil resiko yang mungkin terjadi

perlu memiliki kesiapan dan kemauan. Memang tak sembarang

wirausahawan memiliki sikap yang seperti itu, karena resiko tak hanya

mengenai rugi atau untung hari ini namun resiko secara keseluruhan,

ketidakpastian dimasa mendatang.

Sejalan dengan hasil penelitian yang berjudul “ Dimensions of

entrepreneurial orientation and small and medium enterprise performance

in emerging economies” menghasilkan pengambilan risiko memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha kecil dan

menengah dalam Negara Berkembang di Tanzania. Maka diartikan bahwa

semakin tingginya pelaku usaha berani mengambil risiko, risiko secara

finansial maupun non finansial belum tentu membuat tercapainya

keberhasilan pada usaha tersebut. Hal ini juga dapat disebabkan risiko

berkaitan dengan beberapa faktor, seperti ketidakstabilan politik, kebijakan

lingkungan dan peraturan yang kurang mendukung. Yang dapat

menghalangi realisasi pada tujuan usaha. Serta dalam dunia usaha sendiri

sudah terdapat risiko yang tinggi, maka sedikit orang yang mau melakukan

atau bersedia mencoba sesuatu baru. Ditambah dengan sumber daya dalam

lingkungan usaha yang dinamis disertai kompetitif maka faktor tersebut

terus melibatkan risiko(Le Roux & Bengesi, 2014).

4. Pengaruh inovasi terhadap Keberhasilan UKM dengan religiusitas sebagai

variabel moderator

Hipotesis 4 dinyatakan bahwa religiusitas sebagai varabel moderator

antara inovasi terhadap keberhasilan UKM. Hasil dari penelitian ini

ditemukan bahwa religiusitas tidak terbukti sebagai variabel moderator

dalam pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM. Disertai bukti dari

hasil uji Moderat regression analysis (X1*Z) dengan paramater koefisien

Page 93: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

76

yang dihasilkan sebesar -0,005 dengan signifikansi sebesar 0,837>0,05.

Maka dihasilkan hubungan negatif dan tidak signifikan, H4 ditolak.

Dapat diketahui bahwa religiusitas tidak dapat memperkuat inovasi

pada keberhasilan usaha kecil menengah. Setiap orang dianugerahi Allah

tingkat imajinasi, daya kreatif masing masing. Adanya anugerah tersebut,

diimbangi dengan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang belum ada.

Seorang pelaku usaha idealnya selalu berusaha untuk terus eksplor setiap

daya inovasinya, namun sampai sejauh mana kemauan dan potensinya

untuk dapat berlanjut untuk dijadikan sebuah karya/ ciptaan tergantung

individu masing masing (Wambugu et al, 2013).

Hal ini dapat terjadi karena sebagai pelaku usaha islam mungkin

tidak berbeda dari pengusaha lainnya dalam hal keinginan mereka untuk

mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan keuntungan mereka.Tapi

yang penting, dan membedakan mereka dari orang lain adalah ketaatan

mereka yang kuat dalam identitas islam mereka (Adas, 2006).

5. Pengaruh proaktif terhadap Keberhasilan UKM dengan religiusitas sebagai

variabel moderator

Hipotesis 5 dinyatakan bahwa religiusitas sebagai varabel moderator

antara inovasi terhadap keberhasilan UKM. Hasil dari penelitian ini

ditemukan bahwa religiusitas tidak terbukti sebagai variabel moderator

dalam pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM. Disertai bukti dari

hasil uji Moderat regression analysis (X2*Z) dengan paramater koefisien

yang dihasilkan sebesar -0,039 dengan signifikansi sebesar 0,239>0,05.

Maka dihasilkan hubungan negatif dan tidak signifikan, H5 ditolak.

Dapat diketahui bahwa religiusitas tidak dapat memperkuat proaktif

pada keberhasilan usaha kecil menengah. Seorang pelaku usaha idealnya

tidak menunggu sesuatu terjadi, namun lebih memulai dahulu dan mencari

peluang sebagai pembaharu/ pendahulu suatu dalam berbagai kegiatan.

Yang seperti ini ialah merupakan ciri wirausaha berhasil dengan usahanya

(Aprijon, 2013).

Page 94: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

77

Namun beberapa ajaran agama tidak mendorong pengikut nya untuk

secara proaktif mengejar kesejahteraan materi atau secara aktif mencoba

mengubah keadaan hidup mereka. Serta kontradiksi yang berbeda pada nilai

nilai agama maka dapat menimbulkan gagalnya kesuksesan usaha pada

pelaku usaha. Karena beberapa pengusaha lebih menitiberatkan pada

manfaat dan kemajuan finansial mereka sendiri tanpa memberi manfaat

pada atau dapat membantu masyarakat (Zhang et al., 2019).

6. Pengaruh pengambilan risiko terhadap Keberhasilan UKM dengan

religiusitas sebagai variabel moderator

Hipotesis 6 dinyatakan bahwa religiusitas sebagai varabel moderator

antara pengambilan resiko terhadap keberhasilan UKM. Hasil dari

penelitian ini ditemukan bahwa religiusitas tidak terbukti sebagai variabel

moderator dalam pengaruh pengambilan resiko terhadap keberhasilan

UKM. Disertai bukti dari hasil uji Moderat regression analysis (X3*Z)

dengan paramater koefisien yang dihasilkan sebesar -0,055 dengan

signifikansi sebesar 0,109>0,05. Maka dihasilkan hubungan negatif dan

tidak signifikan, H6 ditolak.

Dapat diketahui bahwa bahwa religiusitas tidak dapat memperkuat

pengambilan resiko pada keberhasilan usaha kecil menengah. Pengambilan

resiko dikaitkan dengan kesediaan sumber daya yang penting untuk

dijadikan peluang yang masuk akal dan tingkat kesuksesan maupun

kegagalan yang tinggi (Wiklund & Shepred dalam Kitigin, 2017). Secara

umum, usaha dengan seseorang yang religius akan menunjukkan kinerja

yang lebih rendah dalam tingkat pengambilan risiko dibandingkan usaha

yang dikelola oleh seseorang non-religius. Salah satunya karena pengelola

yang beragama memilih untuk menahan tingkat hutang yang rendah untuk

meminimkan resiko yang diambil. Tak sampai disitu saja, karena

religiusitas pada perilaku pengambilan risiko didorong ekstrinsik atau

instrinsik religiusitas mereka. Religiusitas seseorang bagaimanapun, tidak

selalu berasal dari dalam diri mereka sendiri tetapi juga dari lingkaran sosial

Page 95: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

78

yang terbukti berdampak pada sikap seseorang dalam melihat resiko

tersebut (Cheong, 2018).

Tabel 4.16 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Hasil

H1 Pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM Diterima

H2 Pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM Diterima

H3 Pengaruh pengambilan risiko terhadap keberhasilan

UKM

Ditolak

H4 Pengaruh inovasi terhadap keberhasilan UKM dengan

religiusitas sebagai variabel moderator

Ditolak

H5 Pengaruh proaktif terhadap keberhasilan UKM dengan

religiusitas sebagai variabel moderator

Ditolak

H6 Pengaruh pengambilan risiko terhadap Keberhasilan

UKM dengan religiusitas sebagai variabel moderator

Ditolak

Page 96: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja bisnis

UKM melalui religiusitas sebagai variabel moderator di salatiga. Dengan

Inovasi, proaktif dan pengambilan risiko sebagai variabel independen.

Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Inovasi (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Keberhasilan UKM (Y)

2. Proaktif (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Keberhasilan UKM (Y)

3. Pengambilan risiko (X3) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap Keberhasilan UKM (Y)

4. Religiusitas (Z) tidak memperkuat pengaruh inovasi (X1) terhadap

Keberhasilan UKM (Y)

5. Religiusitas (Z) tidak memperkuat pengaruh proaktif (X2) terhadap

Keberhasilan UKM (Y)

6. Religiusitas (Z) tidak memperkuat pengaruh pengambilan risiko (X3)

terhadap Keberhasilan UKM (Y)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan diatas maka dapat diuraikan beberapa

saran yang dianggap relevan bagi peneliti :

1. Bagi IAIN Salatiga

Dapat menjadi tambahan wawasan pengetahuan, sebagai bahan

pembelajaran dan literasi pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis

Islam di Institut Agama Islam Negeri Salatig

Page 97: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

80

2. Bagi pelaku Usaha Kecil Menengah

Pelaku usaha memiliki parameter kesuksesan yang berbeda beda. Namun

diharapkan penelitian ini mampu memberikan wawasan kepada para pelaku

usaha kecil dan menengah bahwa dengan tingkat semangat dan daya juang

yang tinggi, tanpa keinginan untuk mau mewujudkan dengan melakukan

inovasi. Serta berani mengambil risiko atau menghadapi ketidakpastian di

masa mendatang, juga mengambil peluang atau berinisiatif segera maka

keberhasilan kian jauh diraih. Namun juga perlu diiringi dengan tingkat

religiusitas, agar tak hanya mengedepankan keuntungan dunia namun

akhirat pula.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Serta lebih spesifik pada usaha kecil dan menengah yang akan diteliti, yang

akan diambil untuk dijadikan data pada penelitian. Mengetahui keadaan

lapangan atau melakukan pra survei untuk mengetahui bagaimana tingkat

sumberdaya manusia yang ada pada daerah atau objek yang dilakukan

penelitian.

Ada beberapa faktor lain untuk mengetahui keberhasilan usaha kecil

menengah, dan belum dimasukan oleh peneliti. Maka disarankan untuk

penelitian selanjutnya agar dapat menambah variabel lainnya yang lebih

sederhana untuk mengetahui yang menjadi faktor kesuksesan/ keberhasilan

usaha. Seperti pemasaran, lingkungan secara internal maupun eksternal.

Page 98: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

81

DAFTAR PUSTAKA

Adas, E. B. (2006). The Making of Entrepreneurial Islam and Islamic Spirit of

Capitalism. Journal for Cultural Research, 10(2), 113-137.

Ahmad, N. H., & Seet, S. (2009). Understanding Business Success through The

Lens of SME Founder-owners in Australia and Malaysia. International

Journal of Entrepreneurial Venturing, 1(1), 72–87.

Anggadwita, G., & Mustafid, Q. Y. (2014). Identification of Factors Influencing

The Performance of Small Medium Enterprises (SMES). Procedia - Social

and Behavioral Sciences, 115, 415–423.

Aprijon. (2013). Kewirausahaan dan Pandangan Islam. Menara riau, 12(1), 1–11.

Ardyan, E. (2016). Market Sensing Capability and SMEs Performance: The

Mediating Role of Product Innovativeness Success. DLSU Business and

Economics Review, 25(2), 79–97.

Arif, M. (2016). Entrepreneurship; The Future Research Agendas. Jurnal Studi

Manajemen dan Bisnis, 3(1), 1–12.

Ates, A., & Bititci, U. (2011). Change Process: A Key Enable for Building Resilient

SMEs. International Journal of Production Research, 49(18), 5601–5618.

Azizah, S. N., & Ma’rifah, D. (2017). Motivasi Usaha Sebagai Mediator Hubungan

Antara Perilaku Inovatif dan Kreativitas terhadap Keberhasilan Pengusaha

Batik Tulis di Kabupaten Kebumen. Performance, 24(2), 10–18.

Bakar, L A., & Zainol, F. A. (2015). Vision, innovation, pro-activeness, risk-taking

and SMEs performance: A proposed hypothetical relationship in Nigeria.

International Journal of Academic Research in Economics and Management

Sciences, 4(2), 45–53.

Barhem, B., Younies, H., & Muhamad, R. (2009). Religiosity and Work Stress

Coping Behavior of Muslim Employes. Education, Business and Society:

Contemporary Middle Eastern Issues, 2(2), 123–137.

Bature, S W., Sallehudin,R M., Rosli N.A., Saad S. (2018). Proactiveness,

innovativeness, and firm performance : the mediating role of organizational

capability. Academy of strategic management journal, 17(5).

Bayarçelik, E. B., Taşel, F., & Apak, S. (2014). a Research on Determining

Innovation Factors for SMEs. Procedia - Social and Behavioral Sciences,

150,202–211.

Budi, I S. (2019). Pengaruh Religiusitas terhadap Etos Kerja Pedagang Banjar di

Pasar Sudimampir Banjarmasin. Al-Iqtishadiyah Jurnal Ekonomi Syariah Dan

Hukum Ekonomi Syariah, 5.

Chen, S., Jiang, W., Zhang, G., & Chu, F. (2019). Spiritual Leadership on Proactive

Page 99: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

82

Workplace Behavior: The Role of Organizational Identification and

Psychological Safety. Frontiers in Psychology, 10, 1–10.

Cheong, C. W. H. (2018). Religiosity and Corporate Risk-taking. in Asian Journal

of Finance & Accounting. 10 (2).

Crovini, C., S., Gabriele & Ossola G. (2020). Rethinking Risk Management in

Entrepreneurial SMEs: Towards The Integration with The Decision-Making

Process. Journal management decision.

Darmanto & Sri W. (2016). Manajemen Pemasaran untuk Mahasiswa Usaha Mikro

Kecil dan Menengah. CV Budi Utama.

Desiyanti, R & Kassim, A. Azlina MD. (2020). Financial Literacy on Business

Performance : the Moderating Effect of Religiosity Among in Sumatera,

Indonesia. International Journal of Academic Research in Business and Social

Sciences, 10(7), 28–48.

Dinkopukm. (2020). Pados waras umkm salatiga bersama sama kuat melawan

corona. (Diakses pada tanggal 3 oktober 2020) Dinkopukm.salatiga.go.id.

Djokosuseno. (2019). Analisis Pengaruh Achievment, Inovasi terhadap Kinerja

Entrepreneur UMK Pengrajin Home Industri Batik dengan Personal Control

sebagai Variabel Moderating di Surakarta. Research Fair Unisri. 3(1), 579–

606.

Domoah, O. Danso, A.(2016). Risk Taking Propensity Managerial Network Ties

and Firm Performance in an Emerging Economy. Journal of

Entrepreneurship, 25(2), 155–183.

Etim, J., J. (2017). Influence of Entrepreneurial Orientation as Survival Strategy for

Small and Medium Enterprises : the Nigeria Experience. International journal

of economics commerce and management. 8, 502–518.

Fairoz, F. M., Hirobumi, T., & Tanaka, Y. (2010). Entrepreneurial Orientation and

Business Performance of Small and Medium Scale Enterprises of Hambantota

District Sri Lanka. Asian Social Science, 6(3).

Faizal, P. R. M., Ridhwan, A. A. M., & Kalsom, A. W. (2013). The Entrepreneurs

Characteristic from Al-Quran. International journal of trade, economics and

finance. vol 4

Fauzan, i. t. (2012). Pengaruh religiusitas dan etika kerja islami terhadap motivasi

kerja. Jurnal Modernisasi. vol 8(3), 206–232.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Ibm Spss 21

Update Pls Regresi. Universitas Diponegoro.

Gursoy, D., Altinay, L., & Kenebayeva, A. (2017). Religiosity and

Entrepreneurship Behaviours. International Journal of Hospitality

Management, 67.

Page 100: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

83

Handayani, N. U., Santoso, H., & Susanto, Y. I. (2014). Faktor-faktor yang

Berpengaruh terhadap Kewirausahaan di Klaster Industri Mebel Kabupaten

Blora. J@Ti Undip : Jurnal Teknik Industri, 9(1), 11–18.

Hanggraeni, D., Slusarczyk, B., Sulung, L. A. K., & Subroto, A. (2019). The Impact

of internal, External and Enterprise Risk Management on the Performance of

Micro, Small and Medium Enterprises. Sustainability, 11(7), 2172.

Hari A. P., & Adawiyah, W. R. (2018)., The Impact of Religiosity, Environmental

Marketing Orientation and Practices on Performance: a Case of Muslim

Entrepreneurs in Indonesia. Journal of Islamic Marketing.9(4), 841–862.

Hermawan, A. H., & Yusran, L. (2017). Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif.

Bandung: Kencana.

Hunt, S. D. (2011). Developing Successful Theories in Marketing: Insights from

Resource-Advantage Theory. AMS Review. 1(2), 72–84.

Kitigin, B. (2017). Relationship between Risk-Taking and Business Performance

among Small and Medium Enterprises in Eldoret Town, Kenya. International

Journal of Business and Management Review, 5(7), 52–59.

Koestedjo, E. H. (2015). Evaluasi Efektivitas Biaya Usaha Kecil Menengah Di

Kabupaten Sidoarjo tahun 2014. Jurnal Ilmiah Sosio Agribisnis. 15(1), 86–

107.

Lawal, F. A., Adegbuyi, O., Iyiola, O. O., Ayoade, O. E., & Taiwo, A. A. (2018).

Risk-taking : Implications for Improving the Performance of Small and

Medium Enterprises (SMEs) in Nigeria. Academy of Strategic Management

Journal. 17(2), 1–13.

Le roux, I., & Bengesi, K. M. K. (2014). Dimensions of Entrepreneurial Orientation

Small and Medium Enterprise Performance in Emerging Economies.

Development Southern Africa, 31(4), 606–624.

Li, B., Ansell, J., & Harrison, T. (2015). Success and Performance : a UK SMEs

Perspective Success and Performance : a UK SMEs Perspective The Second

European Business and Management. Conference Paper The University of

Edinburgh Business School.

Mabenge, B. K., Ngorora-madzimure, G. P. K., & Makanyeza, C. (2020).

Dimensions of Innovation and Their Effects on The Performance of Small and

Medium Enterprises: The Moderating Role of Firm’s Age and Size. Journal

of Small Business and Entrepreneurship, 0(0), 1–25.

Mahmudova, L. (2018). Definitining The Performance of Small and Medium

Enterprises. Network Intelligence Studies, 6(12), 111–120.

Mahudin, N. D., Noraini M. N., Mariam A. D., Nazariah S. J., (2016). Religiosity

among Muslims: a Scale Development and Validation Study. Makara Hubs-

asia, 20(2), 109.

Page 101: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

84

Mateev, M., & Anastasov, Y. (2012). New Determinants of Growth in Small and

Medium Sized Enterprises in Central and Eastern Europe: a Panel Data

Analysis. International Journal of Economic Research, 9(1), 113–136.

Michael T W. (2018). The Influence of Organizational Culture on Innovation in

Technology SMEs. Thesis. Strathmore University.

Mohamad, Z., Rahim, M. Z. B. A., Muda, H., Razak, R., Mohamed, M. R., Tambi,

A. M., & Ghani, H. A. (2018). The Interactive Effects of Entrepreneurial

Orientation, Islamic Values and Business Success: a Conceptual Study.

International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences,

8(8), 410–425.

Muthee-mwangi, M. A., & Ngugi, K. (2014). Influence of Entrepreneurial

Orientation on Growth of Micro and Small Enterprises in Kerugoya, Kenya.

European Journal of Business Management (11), 417–438.

Nastasiea, M., & Mironeasa, C. (2015). Key Performance Indicators in Small and

Medium Sized Enterprises. Journal Total Quality Management, 1(2), 46–53.

Nurani, M. (2019). Analisis Faktor-faktor Penghambat Pengembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada

Sentra UMKM Keripik Pisang Pagar Alam Kota Bandar Lampung). Skripsi

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Oktavia DS, G., & Trimeiningrum, E. (2018). Pengaruh Percaya Diri dan

Keberanian Mengambil Risiko terhadap Keberhasilan Usaha pada UMKM

Makanan Ringan di Kota Semarang: Studi Kasus pada Sentra Industri

Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya di Kota Semarang. Jurnal Ekonomi

Manajemen Akuntansi Dan Perpajakan, 1(1), 26.

Olughor, R. J. (2015). Effect of Innovation on The Performance of SMEs

Organizations in Nigeria. Management, 5(3), 90–95.

Osmani, E. (2015). Importance of External and Internal Environment in Creation

of Competitive Advantage to SMEs. (Case of SMEs, in The Northern Region

of Albania). European Scientific Journal, 11(13), 120–130.

Peranginangin, J. (2015). a Conceptual Mapping Resource Advantage Theory,

Competitive Advantage Theory, and Transient Competitive Advantage.

Expert Journal Of Business And Management, 3(2), 140–149.

Perwiranegara, A. H. (2015). Pengaruh Orientasi Kepemimpinan Pasar dan Strategi

Inovasi terhadap Kinerja UKM (Studi pada UKM Kerajinan Bubut Kayu Kota

Blitar ). Jurnal aplikasi manajemen (JAM), 66.

Pontoh, Z., & Farid, M. (2015). Hubungan antara Religiusitas dan Dukungan Sosial

dengan Kebahagiaan Pelaku Konversi Agama. Persona: Jurnal Psikologi

Indonesia, 4(1), 100–110.

Price, D. P., Stoica, M., & Boncella, R. J. (2013). The Relationship between

Page 102: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

85

Innovation, Knowledge, and Performance in Family and Non-family Firms:

an Analysis of SMEs. Journal of Innovation and Entrepreneurship, 2(1), 14.

Rachmana, ratna syifa. (2002). Dorongan mencari sensasi dan perilaku

pengambilan resiko pada mahasiswa. Psikologika. vol vii. 53–69.

Rizkiani, B., & Sawitri, D. (2015). Kepribadian Proaktif dan Keterikatan Kerja pada

Karyawan PT Pln (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta. Empati, 4(4), 38–43.

Rosli, M. & Sidek, S. (2013). The Impact of Innovation on The Performance of

Small And Medium Manufacturing Enterprises: Evidence From Malaysia.

Journal of Innovation Management In Small & Medium Enterprise. 1–16.

Rujirawanich, P., Addison, R., & Smallman, C. (2011). The Effects of Cultural

Factors on Innovation in a Thai Sme. Management Research Review, 34(12),

1264–1279.

Raihan, A. N. (2017). Pentingnya Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Econ papers.

Sari, R. A., Yuniarti, R., & Puspita, D. (2017). Analisa Manajemen Risiko pada

Industri Kecil Rotan di Kota Malang. Journal of Industrial Engineering, 2(2),

40-47.

Samir, A. (2011). Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja UKM

Catering di Kota Bandung. Jurnal Manajemen Teknologi, 10(2), 162–184.

Sasono, E. (2014). Peran UKM dalam Sektor Ekonomi. Jurnal Stie Semarang. 6(3),

74–90.

Senjoyo, I. (2018). Pengaruh Karakteristik Wirausahawan terhadap Kesuksesan

UMKM di Kota Surabaya. Agora, 6(2), 287093.

Setyawati, H. A., Suroso, A., Adi, P. H., & Helmy, I. (2020). Linking Green

Marketing Strategy, Religiosity, And Firm Performance: Evidence Form

Indonesian SMEs. Management Science Letters, 10(11), 2617–2624.

Sofyan, S. (2017). The Role of UMKM (Micro, Small and Medium Enterprises) in

Indonesia’s Economy. Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum, 11(1),

33–64.

Solomon, J., & Florence, O. (2018). Small and Medium Enterprises’ risk Exposure

and Mitigation Approaches in Nigeria. The Journal of Entrepreneurial

Finance. 20

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta Cv.

Sulaeman, S. (2015). Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dalam

Menghadapi Pasar Regional dan Global. Infokop nomor 25 tahun XII.113–

120.

Page 103: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

86

Suryana. (2014). Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba empat.

Jakarta.

Suryani, H. (2015). Metode Riset Kuantitatif : Teori dan Aplikasi pada Penelitian

Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Prenadamedia Group.

Suwarno,Y. & lan S. (2018). Mengenal Inovasi. Diambil dari http://www.

researchgate.net/publication/327289042.

Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sujarweni, W V. (2015). Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.

Tambunan,T T H. (2017). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Tang, J, Tang Z, Marino L D, Zhang Y & Li Q. (2007). Exploring an Inverted.

Entrepreneurship Theory and Practice,

Taylor, P. (2013). The Effect of Entrepreneurial Orientation on The

Internationalization of SMEs in Developing Countries. African Journal of

Business Management, 7(19), 1927–1937.

Tehseen, S., & Ramayah, T. (2015). Entrepreneurial Competencies and SMES

Business Success: The Contingent Role of External Integration.

Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(1), 50–61.

Tohidi, H., & Jabbari, M. M. (2012). The Important of Innovation and its Crucial

Role in Growth, Survival and Success of Organizations. Procedia Technology,

1, 535–538.

Terziovski, M. (2010). Innovation Practice and its Performance Implications in

Small and Medium Enterprises (SMEs) in The Manufacturing Sector: a

Resource-based View. Strategic Management Journal, 892–902.

Van W, B., Allen, S., Devore, D., & Winston, B. (2014). The Relationship between

The Servant Leadership Behaviors of Immediate Supervisors and Followers’

Perceptions of being Empowered in The Context of Small Business. Journal

of Leadership Education, 13(3), 70–82.

Vora, J & Polley, D. (2011). Applying Entrepreneurial Orientation to a Medium

Sized Firm. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research.

18

Wahab, N A N., Othman, S., Binti Nhirun, N., Abdul Ghani, A., & Rushdi Idrus,

M. (2018). Developing the Concept of Firm Success among Muslim SMEs in

Malaysia: a Study of Islamic Religion Practices as Moderator. International

Journal of Engineering & Technology, 7(3.30), 374.

Wanjau, K. (2015). The Relationship between Risk Taking and Performance of

Small and Medium Agro. International Journal of Economics, Commerce and

Page 104: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

87

Management. III, 58–72.

Wazin. (2013). Pengkarakteran Wirausaha Muslim. Jurnal Ekonomi Islam, 4.

Wijetunge, W. & Pushpakumari, M. (2014). Entrepreneurial Orientation and

Business Performance of Small and Medium Scale Enterprises of Western

Province in Sri Lanka. Kelaniya Journal of Management, 2(2), 51.

Witjaksono, H P. (2014). Analisis Orientasi Kewirausahaan dan Sumber Daya

Internal Perusahaan terhadap Kinerja melalui Keunggulan Bersaing (Studi

pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara). Jurnal

Bisnis Strategi. 23(1), 82–110.

Yeboah, M. A. (2014). Analysis Of Entrepreneurship : How Does Culture Influence

Risk-taking in SMEs in The Sekondi-takoradi Metropolis, Ghana?. American

International Journal of Contemporary Research, 4(2), 131–140.

Zawawi, M N. F., Abd Wahab, S., Al-mamun, A., Sofian Yacob, A., Kumar A S,

N., & Ali F S., (2016). Defining The Concept of Innovation and Firm

Innovativeness: a Critical Analysis from Resorce-Based View Perspective.

International Journal of Business and Management, 11(6), 87.

Zayed, A., & Alawad, N. (2017). The Relationship between Market, Learning

Orientation, Innovation and Business Performance of Egyptian SME’s. The

Business and Management Review, 8(5), 150–162.

Zhang, F., Zhang, H., & Bell, G. G. (2019). Corporate Religiosity and Individual

Decision on Conducting Entrepreneurial Activity: The Contingent Effects of

Institutional Environments in China. Asia Pacific Journal of Management.

Zinn, J. O. (2019). The Meaning of Risk-taking Key Concepts and Dimensions.

Journal of Risk Research, 22(1), 1–15.

Zulkifli, R. M. (2013). Entrepreneurial Orientation and Business Success of Malay

Entrepreneurs : Religiosity as Moderator. International Journal Humanities

and Social Science. Vol 3(10), 264–275.

Page 105: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

88

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 106: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

89

Lampiran Lembar Konsultasi

Page 107: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

90

Lampiran Permohonan Ijin Penelitian

Page 108: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

91

Lampiran SKKM

Page 109: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

92

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

Perihal : Permohonan pengisian kuesioner

Kepada, Bapak/Ibu/Sdr/I

Di

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan tugas akhir saya di program studi S1 Ekonomi Syariah

Institut Agama Islam Negeri Salatiga “IAIN”, maka saya akan menyusun skripsi

dengan judul “Analisis pengaruh inovasi, proaktif dan pengambilan risiko

terhadap keberhasilan UKM melalui religiusitas sebagai variabel moderator

di Salatiga”.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon Bapak/Ibu/Sdr/I bersedia

meluangkan waktu dan berkenan untuk mengisi kuesioner penelitian ini sesuai

dengan persepsi Bapak/Ibu/Sdr/I. Tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban dari

kuesioner yang telah Bapak/Ibu/Sdr/I berikan hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya sesuai dengan kaidah-

kaidah ilmiah.

Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/I mengisi kuesioner

penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Salatiga, Juli 2020

Ardria Oxfa Fatekhah

Page 110: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

93

KUESIONER PENELITIAN

Analisis pengaruh inovasi, proaktif dan pengambilan risiko terhadap

keberhasilan UKM melalui religiusitas sebagai variabel moderator

di Salatiga

I. Identitas Responden

Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan jawaban yang anda pilih.

1. Nama Responden : ............................................ (boleh tidak diisi)

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

3. Pendidikan Terakhir : SD sederajat Diploma sederajat

SMP sederajat Sarjana sederajat

SMA sederajat

4. Agama : ............................................

5. Bidang Usaha : ............................................

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Dari setiap jawaban yang sesuai dengan pendapat Bpk/Ibu/Sdr/I, mohon untuk

diberikan tanda centang (√) dengan keterangan berikut.

SS Sangat Setuju

S Setuju

CS Cukup Setuju / netral

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

Page 111: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

94

1. Inovasi

No Pernyataan Pilih Jawaban

SS S CS TS STS

1 Demi kesuksesan usaha, kami bersedia

mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu

dan mencari solusi baru yang tidak biasa

2 Produk dan layanan baru yang kami luncurkan

tidak membawakan hasil yg diinginkan

(delivery order / layanan antar jemput,COD,

keluaran rasa baru dll)

3 Dibandingkan pesaing, usaha kami telah

banyak memperkenalkan produk dan layanan

baru dalam kurun waktu tertentu. (varian rasa

baru, model / bentuk baru, kemasan, delivery

order/ layanan antar jemput, COD dll)

4 Usaha kami sudah memiliki inovasi pemasaran

yang lebih baik daripada pesaing. (masuk pasar

baru, produk baru, distribusi, harga dll)

5 Proses produksi, promosi, distribusi dst pada

usaha kami terus meningkat. (mesin produksi

sudah baru, promosi dengan sosmed, layanan

antar jemput dst)

6 Kami memberikan dukungan kepada karyawan

untuk mencoba cara cara baru untuk

keberlanjutan usaha

7 Kami terus mengembangkan banyak

pendekatan manajemen baru (jumlah bahan

baku, tenaga kerja, waktu dst )

Page 112: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

95

2. Proaktif

No Pernyataan Pilih Jawaban

SS S CS TS STS

1 Usaha kami tidak mau kalah dari pesaing

3 Usaha kami segera mengambil inisiatif saat

peluang sudah ada (saat ada yg trend dst)

4 Usaha kami terus berusaha memenuhi

kebutuhan tambahan pelanggan yang tidak

mereka sadari. (sektor makanan yang

menambahkan penjualan produk lainnya)

5 Usaha kami memiliki kecenderungan kuat

untuk menjadi yang terdepan dalam

memperkenalkan ide atau produk baru

ditimbang pesaing

6 Usaha kami berupaya menemukan target

bisnis atau pasar baru. (meluaskan penjualan

produk dst)

3. Pengambilan resiko

No Pernyataan Pilih Jawaban

SS S CS TS STS

1 Kami tidak takut gagal atau rugi

2 Kami menghargai strategi / rencana baru

meskipun kami tidak yakin itu akan berhasil.

3 Untuk membuat perubahan yang efisien pada

usaha, kami menawarkan dan kami bersedia

menerima risiko kerugian yang signifikan.

4 Kami mendorong orang-orang di usaha kami

untuk mengambil risiko dengan ide-ide baru.

Page 113: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

96

5 Kami melakukan investasi berisiko (misalnya

: karyawan baru, fasilitas baru, utang, dst)

untuk mendorong pertumbuhan usaha di masa

depan.

6 Saat dihadapkan oleh ketidakpastian dalam

lingkungan usaha (bencana alam,harga bahan

baku naik turun dll) kami mengambil tindakan

yang berani, dengan ambil resiko tetap

mencapai tujuan usaha.

4. Religiusitas

No Pernyataan Pilih Jawaban

SS S CS TS STS

1 Saya berjuang untuk urusan duniawi dan

akhirat seperti yang diperintahkan Allah, serta

seperti Nabi Muhammad SAW

2 Saya menghindari perbuatan yang akan

menimbulkan dosa dan hukuman di akhirat.

3 Semakin banyak pengetahuan yang saya

miliki, semakin saya rendah hati

4 Saya bersyukur dengan apa yang saya miliki

5 Saya takut kepada Allah, maka dari itu saya

selalu mengatakan yang sebenarnya

6 Di setiap waktu dalam hidup, saya

memperkuat hubungan saya dengan Allah

(sholat dikeadaan sesibuk apapun)

Page 114: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

97

5. Keberhasilan UKM

No Pernyataan Pilih Jawaban

SS S CS TS STS

1 Target pasar selalu tercapai (strategi

pemasaran berhasil dll)

2 Pengembangan produk / layanan baru

menghasilkan prospek bagus (konsumen,

mengalahkan pesaing dst)

3 Pendapatan dan peningkatan laba usaha kian

meningkat setiap tahunnya

4 Mencari pasar baru guna meningkatkan

konsumen baru dengan produk yang sudah

ada

5 Meminimalisir biaya yang dikeluarkan agar

tidak terbuang sia sia (menemukan suplier

bahan baku yang lebih murah dst)

6 Selalu ada laporan tercatat keluar masuk uang

secara terstruktur (pengeluaran dan

pemasukan setiap hari / dalam kurun waktu

tertentu dll)

7 Adanya penambahan jumlah tenaga kerja

guna memenuhi jumlah permintaan pasar /

produksi yang kian meningkat

Terimakasih

Page 115: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

98

Lampiran Data Responden

Variabel Inovasi (X1), Proaktif (X2) dan Pengambilan Risiko (X3)

Page 116: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

99

Page 117: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

100

Page 118: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

101

Page 119: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

102

Variabel Religiusitas (Z), dan Keberhasilan UKM (Y)

Page 120: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

103

Page 121: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

104

Page 122: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

105

Page 123: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

106

Page 124: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

107

Page 125: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

108

Page 126: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

109

LAMPIRAN

Tabel 4.1 Karakter Responden Berdasar Sektor Usaha

SektorUKM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Agrobisnis 5 5,0 5,0 5,0

Fashion 13 13,0 13,0 18,0

Kerajinan tangan 11 11,0 11,0 29,0

Konveksi 6 6,0 6,0 35,0

Kuliner 65 65,0 65,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Tabel 4.2 Karakter Responden Berdasar Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

L 38 38,0 38,0 38,0

P 62 62,0 62,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Tabel 4.3 Karakter Responden Berdasar Tingkat Religiusitas

Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Islam 100 100,0 100,0 100,0

Page 127: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

110

Tabel 4.4 Karakter Responden Berdasar Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

D1/D2/D3 9 9,0 9,0 9,0

S1 Sederajat 27 27,0 27,0 36,0

SD Sederajat 12 12,0 12,0 48,0

SMA Sederajat 45 45,0 45,0 93,0

SMP Sederajat 7 7,0 7,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Lampiran Hasil Uji Instrumen

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas

Variabel Inovasi (X1)

Page 128: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

111

Variabel Proaktif (X2)

Page 129: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

112

Variabel Pengambilan Risiko (X3)

Variabel Religiusitas (Z)

Page 130: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

113

Variabel Keberhasilan UKM (Y)

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Inovasi (X1)

Page 131: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

114

Variabel Proaktif (X2)

Variabel Pengambilan Risiko (X3)

Variabel Religiusitas (Z)

Variabel Keberhasilan UKM (Y)

Page 132: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

115

Lampiran Hasil Uji Statistik

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R)

Tabel 4.8 Hasil Uji F Test

Inovasi pada Keberhasilan UKM

Proaktif pada Keberhasilan UKM

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,709a ,502 ,486 2,997

a. Predictors: (Constant), PENGAMBILAN_RESIKO, INOVASI,

PROAKTIF

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 711,892 1 711,892 68,431 ,000b

Residual 1019,498 98 10,403

Total 1731,390 99

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

b. Predictors: (Constant), INOVASI

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 657,326 1 657,326 59,976 ,000b

Residual 1074,064 98 10,960

Total 1731,390 99

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

b. Predictors: (Constant), PROAKTIF

Page 133: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

116

Pengambilan Risiko pada Keberhasilan UKM

Tabel 4.9 Hasil Uji t Test

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,320 2,543 1,306 ,195

INOVASI ,430 ,091 ,423 4,745 ,000

PROAKTIF ,435 ,114 ,349 3,820 ,000

PENGAMBILAN_RISI

KO

,067 ,085 ,060 ,788 ,432

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 118,517 1 118,517 7,201 ,009b

Residual 1612,873 98 16,458

Total 1731,390 99

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

b. Predictors: (Constant), PENGAMBILAN_RESIKO

Page 134: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

117

Lampiran Hasil Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4.11 Hasil Uji Heterokedestasitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Toleran

ce

VIF

1

(Constant) -,403 3,103 -,130 ,897

INOVASI ,383 ,092 ,377 4,159 ,000 ,612 1,633

PROAKTIF ,399 ,113 ,320 3,516 ,001 ,606 1,651

PENGAMBILAN_

RESIKO

,045 ,084 ,040 ,531 ,597 ,886 1,128

RELIGIUSITAS ,235 ,116 ,162 2,029 ,045 ,785 1,274

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

Page 135: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

118

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,88928148

Most Extreme Differences

Absolute ,045

Positive ,043

Negative -,045

Kolmogorov-Smirnov Z ,454

Asymp. Sig. (2-tailed) ,986

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil Uji Moderate Regression Analysis

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Moderator Inovasi terhadap Keberhasilan UKM

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1,004 17,992 -,056 ,956

INOVASI ,701 ,703 ,690 ,997 ,321

RELIGIUSITAS ,460 ,674 ,318 ,681 ,497

INOVxRELIG -,005 ,026 -,200 -,206 ,837

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

Tabel 4.14

Page 136: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

119

Hasil Uji Regresi Moderator Proaktif terhadap Keberhasilan UKM

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -21,548 19,908 -1,082 ,282

PROAKTIF 1,720 ,912 1,381 1,887 ,062

RELIGIUSITAS 1,226 ,737 ,847 1,664 ,099

PROAKTFxRELI

G

-,039 ,033 -1,223 -1,184 ,239

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Moderator Pengambilan risiko terhadap

Keberhasilan UKM

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -23,681 18,987 -1,247 ,215

PENGAMBILAN_RISI

KO

1,662 ,922 1,490 1,803 ,075

RELIGIUSITAS 1,714 ,704 1,184 2,433 ,017

PNGMBLNRESxRELI

G

-,055 ,034 -1,694 -1,615 ,109

a. Dependent Variable: KEBERHASILAN_UKM

Page 137: ANALISIS PENGARUH INOVASI, PROAKTIF DAN PENGAMBILAN RISIKO …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9592/1/SKRIPSI... · 2020. 10. 27. · PENGAMBILAN RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN

120

Daftar riwayat hidup

Identitas diri

Nama : Ardria Oxfa Fatekhah

NIM : 63020160060

Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 06 Desember 1998

Agama : Islam

Alamat : Dusun Candi Tengah RT 03 RW 07, Candirejo

Kec. Tuntang Kab. Semarang

Email : [email protected]