ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL...
Transcript of ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL...
-
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA TAHUN 2015-2017
Oleh:
Ade Fitri Khoerunisa
NIM: 1112046100077
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/ 2019 M
-
ii
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA TAHUN 2015-2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh :
Ade Fitri Khoerunisa
NIM: 1112046100077
Pembimbing
AM. HASAN ALI, M.A.
NIP. 19751201 200501 1 005
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/ 2019
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Hari ini telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas nama :
1. Nama : Ade Fitri Khoerunisa
2. NIM : 1112046100077
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2015-2017
Setelah Mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Agustus 2019
PANITIA UJIAN :
Ketua : AM. Hasan Ali, M.A (........................................)
NIP. 19751201 200501 1 005
Sekretaris : Dr. Abdurrauf, Lc., M.A (........................................)
NIP. 19731215 200501 1 002
Pembimbing : AM. Hasan Ali, M.A . (........................................)
NIP. 19751201 200501 1 005
Penguji I : Ahamad Chairul Hadi, M.A.. (........................................)
NIP. 19720531 200710 1 002
Penguji II : Mohamad Mujibur Rohman, M.A. (........................................)
NIP. 19760408 200710 1 001
-
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S-1) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Agustus 2019
Ade Fitri Khoerunisa
-
v
ABSTRACT
This aims of this research is to examine the influence of Corporate Social
Responsibility (CSR)to the financial performance of sharia banks in Indonesia
(2015-2017 period).
The research uses secondary data on financial statement or annual reports
that have been published by research sample during the period 205 to 2017. This
research is quantitative research using panel data regression with software program
eviews 9.0. This research uses variable dependent is the financial performance and
variable independent is CSR.
The result of this research show that there is significant influence between
CSR of investmen and financial indicator (x1), CSR of labor indicator (x3), CSR of
social indicator (x4), CSR of organizational governance indicator (x6) with Return
On Equity (ROE).
Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Return On Equity (ROE)
-
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2015-2017.
Penelitian ini menggunakan data sekunder laporan keuangan atau laporan
tahunan yang telah di publikasikan sampel penelitian selama periode 2015-2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data panel dengan
program eviews 9.0. Penelitian ini menggunakan variabel dependen kinerja keuangan
dan variabel independen adalah Corporate Social Responsibility (CSR).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara
CSR indikator keuangan dan investaasi (x1), CSR indikator tenaga kerja (x3), CSR
indikator sosial (x4), CSR indikator tata kelola perusahaan (x6) dengan Return On
Equity (ROE).
Kata kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Return On Equity (ROE)
-
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
Yang Maha Penyayang karena berkat limpahan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya.
Washalawatu wasalamu‟ala rasulillah senantiasa tercurahkan kepada Baginda
Rasulullah Muhamad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya serta ummatnya
sepanjamg zaman. Penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA” ditunjukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar sarjana ekonomi
(S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan
yang tidak ternilai bagi penulis sehingga dapat mempersembahkan skripsi ini untuk
orang-orang yang penulis sayangi dan semua pihak yang terkait yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Tanpa penulis lupakan bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini adalah atas berkat bimbingan, dukungan ,doa ,dan saran-saran dari berbagai
pihak. Tanpa partisipasi mereka, upaya penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tentu
akan terasa lebih sulit terwujud. Oleh karena itu, penulis secara khusus
menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Ahmad Tholabi, Kharlie, S.H.,MA.,M.H dekan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA,QIA.,BKP.,CRMP dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
-
viii
3. Bapak AM Hasan Ali, M.A dan bapak Abdurrauf, Lc.,M.A. selaku ketua dan
sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah dan Ibu Yuke Rahmawati,MA. selaku sekretaris Program
Studi Perbankan Syariah.
5. Bapak AM Hasan Ali, M.A, selaku dosen pembimbing yang tiada hentinya
membimbing penulis dan meluangkan waktu demi terselesaikannya skripsi
ini.
6. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, M.A., selaku dosen pembimbing
akademik yang tiada hentinya membimbing penulis dan meluangkan waktu
demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya prodi Muamalat yang
tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa menghilangkan rasa hormat saya,
yang telah membagi ilmu bermanfaat dan berbagai arahan kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah.
8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum, dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberikan fasilitas bagi penulis memperoleh
berbagai informasi dan referensi-referensi selama penulisan skripsi.
9. Pimpinan dan staff Akademik Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah
membantu penulis mengurus segala kebutuhan surat menyurat dan
administrasi mengenai penulisan skripsi.
10. Terimakasih yang amat sangat untuk orang terkasih yaitu ibunda tercinta ibu
Warni atas kasih sayang, perhatian, dan do‟a dan selalu memberikan motivasi
serta dukungan untuk penulis. Semoga selalu di ridhoi Allah dan kelak
penulis dapat membahagiakan beliau. Aamiin.
-
ix
11. Terima kasih untuk kakak-kakak tersayang terutama kakak saya Yayat
Maryati atas perhatian, do‟a serta dukungan dan motivasi untuk penulis.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan Dhini Fadhillah, Dwi Purwati, Nurul
Khasanah, Lupita Parameswari, dan Widya Eka Larasati, Terimakasih atas
kebersamaannya dan saling mensupport satu sama lain dan selalu menemani
penulis disaat suka maupun duka selama perkuliahan.
13. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 terutama PS B 201, teman-
teman KKN Rise, Terimaksih telah menjadi bagian dalam masa perkuliahan.
Semoga silaturahmi kita tetap terjaga.
14. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas
penyelesaiian skripsi ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Terimakasih yang sebesar-besarnya semoga Allah
SWT, mencatat sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan yang lebih
baik.
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya
bagi penulis sendiri.
Jakarta, Agustus 2019
Penulis
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 7
D. Perumusan Masalah.................................................................................... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 8
F. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 9
G. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 13
H. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 13
I. Sistematika Penulisan .................................................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ........................................................................................... 16
1. Teori Stakeholder ( Stakeholder Theory) ............................................... 16
2. Corporate Social Responsibility (CSR) ................................................. 16
a. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ........................... 16
b. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR) ................... 17
c. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) ................................ 20
d. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) ............................... 21
e. Corporate Social Responsibility dalam Pandangan Islam ................. 22
-
xi
3. Islamic Social Reporting (ISR) ................................................................... 25
a. Pengertian Islamic Social Reporting (ISR) ............................................. 25
b. Indikator Pengungkapan ISR .................................................................. 26
4. Kinerja Keuangan Perusahaan .................................................................... 27
5. Profitabilitas ................................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 30
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 30
C. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 30
1. Variabel Dependen ................................................................................. 31
2. Variabel Independen .............................................................................. 34
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 35
1. Statistik Deskriptif ................................................................................. 35
2. Model Regresi Data Panel ...................................................................... 35
a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square) ......................... 36
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)................................................ 36
c. Pendekatan Efek Random (Random Effect) ....................................... 36
3. Pengujian Model .................................................................................... 36
a. Uji Chow ............................................................................................ 36
b. Uji Haussman ..................................................................................... 37
4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 38
a. Uji Hipotesis Secara Simulttan (Uji f) ............................................... 38
b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) .................................................... 39
c. Koefisien Determinasi ........................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Analisis Deskriptif...................................................................................... 41
B. Penentuan Model Regresi Panel ................................................................. 42
1. Uji Chow ................................................................................................ 42
2. Uji Haussman ......................................................................................... 43
-
xii
C. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 43
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 43
2. Uji Non-Muitikolinearitas ...................................................................... 44
3. Uji Non-Heteroskedastisitas................................................................... 44
4. Uji Non-Autokorelasi ............................................................................. 45
D. Uji Hipotesis ............................................................................................... 47
1. Uji Determinasi ...................................................................................... 47
2. Uji f ........................................................................................................ 48
3. Uji t ........................................................................................................ 50
E. Persamaan Model Regresi .......................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 54
B. Saran ........................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
DAFTAR LAMPIRAN
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indeks ISR Berdasarkan Tingkat Pengungkapan 2015-2017 ............... 4
Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu ....................................................................... 9
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 41
Tabel 4.2 Hasil Uji Chow ..................................................................................... 42
Tabel 4.3 Uji Haussman ....................................................................................... 43
Tabel 4.4 Uji Normalitas ...................................................................................... 44
Tabel 4.5 Uji Non-Multikolinearitas .................................................................... 44
Tabel 4.6 Uji Non-Heteroskedastisitas ................................................................. 45
Tabel 4.7 Uji Non-Autokorelasi ........................................................................... 45
Tabel 4.8 Uji Determinasi .................................................................................... 47
Tabel 4.9 Uji f ...................................................................................................... 48
Tabel 4.10 Uji t ..................................................................................................... 50
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak sosial yang
ditimbulkan perusahaan dari proses produksinya. Hal ini menimbulkan tuntutan
kepada perusahaan agar memperhatikan dampak sosial yang timbul dan bagaimana
mengatasinya. Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya sebatas peduli
lingkungan saja, akan tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan diantaranya
karyawan, pelanggan, kreditor, pemegang saham, dan komunitas. Tanggung jawab
sosial atau yang sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak
sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus
yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Disamping itu
definisi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu
organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan
dan sosial ke dalam operasionalnya dan interaksinya dengan stakeholder yang
melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.1
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap komunitas yang
berkaitan dengan kegiatan operasional bisnisnya meliputi aspek ekonomi (profit),
sosial (people), dan lingkungan (planet) atau biasa disebut triple bottom line
(3P),yang diwujudkan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini
tersebut berarti bahwa CSR adalah bentuk kepedulian perusahaan yang menyisihkan
sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan
lingkungan (planet).2
1 Wijayanti Tri Feb, “ Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan,”Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh (2011): h.3. 2 Khusnul Fauziah dan Prabowo Yudho J, “Analisis Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Islamic Social Reporting Index”, Jurnal Dinamika
Akuntansi, Vol 5, No.1, (Maret 2013), pp.12-20, h.13.
-
2
Di Indonesia, kesadaran mengenai CSR ini terlihat dari makin banyaknya
perusahaan yang mengungkapkan isu CSR dalam laporan keuangan tahunan maupun
press release lainnya.3 Pemerintah pun mengakomodirnya dengan mengeluarkan
Undang-undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi bekelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas
setempat, maupun masyarakat pada umumnya.4 Perusahaan yang mengelola atau
operasionalnya terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA) diwajibkan melaksanakan
CSR sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 40 Tahun 2007.5
Sedangkan perbankan adalah perusahaan yang mengelola atau operasionalnya terkait
dengan jasa yang pertumbuhannya semakin meningkat.
Eksistensi Perbankan Syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak
lahirnya Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang
memberikan landasan dan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Bahkan
berdasarkan hasil survey dari Islamic Finance Country Index dari Global Islamic
Finance Report, industri keuangan syariah di Indonesia telah menorehkan prestasi
dengan menempati peringkat keempat industri keuangan syariah dunia yang dinilai
dari ukuran-ukuran tertentu yang bervariasi, seperti jumlah lembaga keuangan
syariah, besarnya volume industry, edukasi dan budaya, serta kelengkapan
infrastruktur.6
Mengingat pentingnya peranan bank syariah di Indonesia, maka penting bagi
bank syariah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan
transaksi di Bank Syariah. Bank Syariah juga harus berperan aktif dalam
3 Soraya Fitria dan Dwi Hartanti, “Islam dan Tanggung Jawab Sosial: Studi Perbandingan
Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks”,
Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, (2010), h.2. 4 Undang-undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas bab 1
pasal 1 butir ke-3. Tersedia: www.hukumonline.com. (diambil 08 Februari 2019). 5 Rahmatullah, Panduan Praktis Pengelolaan CSR,(Agro, Yogjakarta, 2011), h. 18.
6 Biro Riset Infobank. 2011. Rating 120 Bank di Indonesia per Desember 2009-2010.Majalah
Infobank, No.387:26-31.
-
3
membangun dinamika di masyarakat dengan mengalokasikan dananya melalui
Corporate Social Responsibility guna memberikan kesan positif pada benak
masyarakat. Perusahaan akan berhasil apabila tidak hanya memperhatikan profitnya
saja namun memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan peduli terhadap
lingkungannya.7
Perusahaan yang bertanggung jawab pada lingkungan, akan mendapatkan
banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan reputasi (brand image). Bagi
perusahaan, reputasi atau citra korporat merupakan aset yang paling utama dan
tak ternilai harganya, karena citra korporat akan mempengaruhi loyalitas
konsumen. Oleh karena itu segala upaya, daya, dan biaya digunakan untuk
memupuk, merawat, serta menumbuh kembangkannya. Selain itu, CSR juga dapat
membuka akses untuk investasi dan pembiayaan bagi perusahaan, karena para
investor ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada
perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti
perbankan, lebih memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang
melakukan CSR.8
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik
maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa
standar CSR termasuk dalam hal akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan
laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar
Triple Bottom Line (3BL).
Pengukuran Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang
menjalankan sistem konvensional dilakukan dengan Corporate Social Responsibility
(CSR) Disclosure yang mengacu pada Global Reporting Initiatif (GRI) Index.
Haniffa (2002) mengenalkan konsep Islamic Social Reporting (ISR), hal ini
7 Dewi Ayu Masruroh dan Ade Sofyan Mulazid, Analisa Pengaruh Size Perusahaan,Capital
Adequacy Ratio (CAR),Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Financing Deposit
Ratio (FDR) Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2012-2015, Human Falah, Volume 4. No 1 Januari-Juni 2017. 8 Andreas Lako, Dek Onstruk si CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi
(Jakarta: Erlangga, 2011)., h. 137
-
4
disebabkan Haniffa (2002) melihat adanya keterbatasan pada kerangka pelaporan
sosial yang dilakukan lembaga keuangan konvensional. Haniffa (2002) merasa perlu
membuat kerangka pelaporan berdasarkan prinsip syariah untuk membantu
perusahaan yang menjalankan prinsip syariah dalam memenuhi kewajiban terhadap
Allah serta kepada umat Islam secara umum.9
Othman dan Thani (2010) mengembangkan kerangka Haniffa (2002) pelaporan
berdasarkan prinsip syariah atau dikenal dengan Islamic Social Reporting (ISR)
Indeks. Islamic Social Reporting (ISR) Indeks merupakan item-item standard
Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditetapkan oleh Accounting and
Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI). Islamic Social
Reporting (ISR) indeks diharapkan memberikan suatu alternatif konstribusi yang
baru bagi perusahaan secara Islami dan bisa menjadi suatu jembatan antara dunia dan
akhirat untuk meningkatkan kesadaran manusia pada kegiatan duniawi yang terkait
dengan kehidupan di akhirat nanti. Islamic Social Reporting (ISR) indeks dibagi
menjadi 6 tema yang terdiri dari keuangan dan investasi, produk dan jasa, karyawan,
sosial, lingkungan dan tata kelola perusahaan. Setiap tema terdiri dari item-item
menjadi tolak ukur dalam pengkuran konten setiap tema tersebut.10
Tabel 1.1
Indeks ISR Berdasarkan Tingkat Pengungkapan Pada Tahun 2015-2017
No Tema Pengungkapan 2015 2016 2017
1 Tata Kelola Perusahaan 100% 100% 100%
2 Karyawan 80% 82% 83%
3 Masyarakat 73% 77% 80%
4 Produk dan Jasa 75% 75% 75%
5 Keuangan dan Investasi 67% 67% 67%
9 Ros Haniffa.2002. Social Reporting Disclosure : an Islamic Perspective. Indonesian
Mnagement and Accounting Research. Volume 1 No. 2. 10
Othman, Rohana dan Azlan Md Thani.2010.“ Islamic Social Reporting of Listed
Companies In Malaysia”, International Business & Ekonomics Research Junal.
-
5
6 Lingkungan 38% 38% 38
Sumber : Diolah penulis
Tabel 1.1 menunjukan bahwa pengungkapan tentang aspek tema dalam indeks
ISR pada Bank Umum Syariah tahun 2015-2017 yaitu tema Tata Kelola Perusahaan
dengan jumlah penilaian 100% yang diungkapkan oleh perbankan syariah sedangkan
pengungkapan yang terendah yaitu tema Lingkungan Hidup dengan penilaian 38%
dengan sangat kurang diungkapkan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia.
Hasil dari pengungkapan CSR berdasarkan indeks ISR pada Bank Umum
Syariah terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2015 Bank
Umum Syariah yang dianggap telah baik dalam pengungkapan CSR berdasarkan
indeks ISR sebanyak 4 Bank Syariah yaitu, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri, Bank Negara Indonesia dan Bank Central Asia Syariah. Dengan
memperoleh predikat sangat informatif. Sedangkan pada tahun 2016-2017
mendapatkan hasil yang sama, yaitu terdapat 4 Bank Syariah yang dianggap sudah
baik dalam pengungkapan CSR berdasarkan indeks ISR.
Pengukuran kinerja CSR yang dilakukan melalui laporan tahunan perusahaan.
Perusahaan membuat laporan pertanggungjawaban di setiap tahunnya sebagai
cerminan kinerja perusahaan di tahun itu kepada investor. Laporan tahunan juga
berfungsi sebagai alat untuk menarik investor supaya menanamkan modalnya pada
perusahaan. Dalam laporan tersebut terdapat laporan kinerja keuangan perusahaan.
Laporan kinerja keuangan adalah gambaran dari kondisi keuangan suatu perusahaan
pada periode tertentu. Dalam CSR terdapat banyak faktor yang dapat mempemgaruhi
pengungkapan laporan CSR, salah satunya adalah kinerja keuangan. Penilaian
kinerja keuangan dapat dilakukan melalui analisis-analisis rasio yang diantaranya
adalah analisis rasio profitabilitas.11
11
Deni Purnaningsih. 2018. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi
Universitas Islam Indonesia.
-
6
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.12
Untuk menganalisis kinerja
keuangan suatu perusahaan dapat melakukan review terhadap data laporan
keuangan, review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang
sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum
dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan.13
Untuk menentukan kinerja keuangan, maka akan digunakan laporan
keuangan dengan Ratio Profitabilitas (profitability Ratio), gunanya untuk mengukur
tingkat efektifitas pengelolaan (menajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh
jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Semakin baik
rasio profitablitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
memperoleh keuntungan perusahaan.14
ROE (Return On Equity) merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan modal sendiri. Rasio ROE (Return On Equity)
menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin
baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, begitu pula sebaliknya.
Perbankkan adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa, yang menggunakan
modalnya (ROE) untuk melakukan CSR, perbankan yang jelas memiliki ruang
lingkup bisnis berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya, karena seperti kita
ketahui perbankkan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki
kelebihan dana (surplus financial) dengan mereka yang memiliki kekurangan
dana (defisit financial), dan bank bertugas untuk menjembatani keduanya.15
12
Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan,( Bandung:Alfabeta,2014), h. 2 13
Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, h. 3-4 14
Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, h. 68 15
Lukman Syamsuddin, Menejemen Keuangan Perusahaan ,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011),h.3
-
7
Dari pemaparan di atas dapat diambil gambaran, bagaimana pengungkapan CSR
terhadap kinerja keuangan. Untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat ke dalam
penelitian yang berjudul: “Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia.” dengan
alasan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
berdasarkan tema pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) indeks berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kinerja keuangan.
B. Identifikasi Masalah
1. Pengungkapan CSR syariah telah dikeluarkan oleh AAOIFI dan
dikembangkan oleh beberapa peneliti yaitu Islamic Social Reporting, namun
belum banyak diungkapkan dalam laporan tahunan bank syariah.
2. Standar pelaporan CSR syariah yang belum baku menjadikan pelaporan CSR
perbankan syariah menjadi tidak seragam. Pengungkapan CSR berdasarkan
perspektif islam seharusnya berbeda dengan perspektif konvensional karena
jenis yang perlu disajikan pun berbeda.
3. Pengembalian modal dalam aktivitas operasi perusahaan atau return on equity
(ROE) yang rendah dapat menurunkan citra perusahaan oleh investor karena
menunjukkan perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus, terarah dan tidak meluas peneliti membatasi
masalah yang ada pada tugas akhir ini. Adapun batasan-batasan tersebut adalah :
1. Hanya membahas pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
berdasarkan Islamic Social Reporting (ISR) indeks pada kinerja keuangan Bank
Umum Syariah di Indonesia tidak membahas faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja keuangan selain Corporate Social Responsibility (CSR).
2. Penelitian hanya pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan rentang waktu dari
2015-2017 dengan menggunakan ROE sebagai indikator kinerja keuangan.
-
8
3. Analisis penelitian menggunakan regresi panel dengan bantuan aplikasi
eViews. Data yang dikumpulkan, disusun sesuai dengan teknik input dan teknik
analisis data.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di jelaskan maka
dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan
indeks ISR terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah tahun 2015-
2017.
2. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) bepengaruh langsung atau
tidak langsung terhadap Return On Equity (ROE).
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah tahun
2015-217 yang diproyeksikan melalui Return On Equity (ROE).
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan memberikan
konstribusi empiris dalam penelitian tentang penerapan tanggung jawab
sosial Bank Umum Syariah dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan
b. Manfaat praktis
1) Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang
pentingnya pertanggungjawaban social untuk diungkapkan di dalam
laporan perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan
kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada
lingkungan sosial.
-
9
2) Bagi masyarakat, akan memberikan kesadaran bahwa masyarakat
dapat berperan sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan
juga semakin meningkatkan kesadaran mereka akan hak-hak yang harus
diperoleh.
3) Bagi Akademisi, akan memberikan tambahan referensi dan
sebagai acuan untuk melukukan penelitian lebih lanjut.
F. Review Studi Terdahulu
Tabel 1.2
Review Studi Terdahulu
NO Penulis/Tahun/Judul Hasil Penelitian Pembeda
1. Ibnu Dipraja Mahasiswa
Universitas Dian
Nuswantara tahun 2014.
“Pengaruh Corporate
Social Responsibility
Terhadap Kinerja
Keuangan (Studi empiris
pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2010-2012)”
Dari penelitian tersebut
diperoleh bahwa : Lingkungan
dan Energi tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA
Ketenagakerjaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA, Produk dan
konsumen berpengaruh
signifikan terhadap ROA,
Kemasyarakatan berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
Dalam penelitian ini, penulis
membahas tentang pengaruh
Corporate Social
Responsibility Terhadap
Kinerja Keuangan pada 11
bank umum syariah dengan
rasio profitabilitas yang
digambarkan ROE sedangkan
pada penelitian sebelumnya
menggunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di
BEI.
2. Deni Purnaningsih
Mahasiswa Universitas
Islam Indonesia 2018.
“Pengaruh Corporate
Social Responsibility
Dari penelitian ini terdapat
variabel Social Responsbility
(CSR) seagai variabel
independen dan Return on
Equity (ROE), Return on
Penelitian tersebut dilakukan
pada perusahaan manufaktur
dan teknis analisisnya
menggunakan analisis regresi
multivariate. Berbeda dengan
-
10
Terhadap Kinerja
Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI).”
Asset (ROA) dan Return on
Sales (ROS) sebagai variabel
dependen diolah
menggunakan analisis regresi
multivariate. Hasilnya
Corporate Social
Responsbility (CSR)
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan yang
diukur dengan Return on
Equity (ROE), Return on
Asset (ROA), dan
berpengaruh negatif terhadap
Return on Sales (ROS).
penelitian yang akan dilakukan
yaitu dilakukan pada Bank
Umum Syariah dan
menggunakan teknik analisis
regresi data panel dengan
bantuan eViews.
3. Kamaludin Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,2010“Pengaruh
Pengungkapan Corporate
Social Responsibility
Terhadap Profitabilitas dan
Reputasi Perusahaan)”
studi empiris pada
perusahaan yang terdaftar di
BEI
dari penelitian ini diperoleh
bahwa CSR berpengaruh
positif terhadap ROA , CSR
berpengaruh secara
signifikan terhadap ROE, dan
penelitian ini juga
menunjukkan CSR
berpengaruh secara
signifikan terhadap reputasi
(harga saham).
Penelitian ini menggunakan
ROE sebagai rasio
profitabilitas dan objek yang
diteliti adalah 11 bank umum
syariah di Indonesia sedangkan
penelitian sebelumnya
menggunakan perusahaan yang
terdaftar di BEI. Penelitian ini
menggunakan indeks Islamic
Social Reporting sebagai
pedoman pengungkapan
Corporate Social
Responsibility sedangkan
-
11
penelitian sebelumnya
menggunakan indeks Global
Reporting Initiative sebagai
pedoman pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
4. Pristya Utami(2017),
melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh
Pengungkapan Corporate
Sosial Responsibility
Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan High
Profile Terbuka Di
Indonesia.”
Dari penelitian ini terdapat
variabel Return on Assets
(ROA), Return on Equity
(ROE), dan Net Profit Margin
(NPM) dengan menggunakan
variabel kontrol yaitu Ukuran
Perusahaan (Firm Size) dan
Debt to Equity Ratio dianalisis
menggunakan teknik analisis
regresi linear berganda
menggunakan E-Views.
Hasilnya secara parsial
menunjukkan bahwa
pengungkapan Corporate
Social Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return on
Asset, Size berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Return
on Asset, dan Debt To Equity
Ratio Berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return on
Penelitian tersebut dilakukan
untuk mengetahui pegaruh
CSR terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
Penelitian tersebut juga
menggunakan variabel ROA,
ROE dan CSR. sedangkan
penelitian yang akan dilakukan
hanya menggunakan ROE.
Penelitian tersebut dilakukan
pada perusahaan manufaktur
dan teknis analisisnya
menggunakan analisis regresi
linier sederhana menggunakan
E-Views. Berbeda dengan
penelitian yang akan dilakukan
yaitu dilakukan pada Bank
Umum Syariah dan
menggunakan teknik analisis
regresi data panel dengan
bantuan eViews.
-
12
Asset. Sedangkan hasil secara
serempak menunjukkan bahwa
pengungkapan Corporate
Social Responsibility, Ukuran
Perusahaan, Debt to Equity
Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Return on Assets,
Return on Equity dan Net
Profit Margin pada perusahaan
High Profile terbuka di
Indonesia.
-
13
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dari masalah yang telah di rumuskan beserta pemecahannya
pada penelitian ini akan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis (hypo=sebelum; thesis=pernyataan, pendapat) adalah suatu
pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya,
tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis
memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan dan
pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan “pernyataan tentang
CSR, ROE Uji OLS Uji
Statistik
Uji Model Regresi Panel
Analisis
CEM
REM
FEM
Normalitas Multikolinieritas Heteroskedastisit
as Autokorelasi
Deskriptif Determinasi
Uji F Uji t
Kesimpulan
-
14
harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel- variabel
didalam persoalan.16
Penggunaan hipotesis dalam penelitian karena hipotesis sesungguhnya
hanya sekedar jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan
dilakukan. Dengan hipotesis, penelitian jelas arah pengujiannya dengan kata
lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian
dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.17
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mengemukakan
hipotesis penelitian ini yaitu:
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social Responsibility
(CSR) (X) terhadap kinerja keuangan (Y) pada bank umum syariah tahun
2015-2017.
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social
Responsibility (CSR) (X) terhadap kinerja keuangan (Y) pada bank umum
syariah tahun 2015-2017.
I. Sistematika Penulisan
Teknis penulisan dalam skripsi ini menggunakan Buku Pedoman
Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sistematika
penulisannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
16
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grasindo,2000), h. 57 17
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi Kedua, Surabaya,2004, h. 85
-
15
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,
mafaat dan tujuan, review studi terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis
penelitian, dan sistematika penulisa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan tentang kajian teori tentang Corporate Social
Responsibility (CSR), kinerja keuangn dan teori terkait lainnya
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang ruang lingkup penelitian. Metode
pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknis analisis data
BAB IV HASIL ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan analisis statistik deskriptif, uji asumsi kelasik, uji
signifikasi, analanis regresi panel, dan pembahasan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan
permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, keterbatasan, dan saran.
-
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Teori Stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholdernya ( pemegang saham, kreditor, konsumen, suplier,
pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Dengan demikian keberadaan
suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh
stakeholder kepada perusahaan tersebut.18
Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab terhadap para pemilik dengan
sebatas pada indikator ekonomi namun bergeser menjadi luas yaitu sampai
pada ranah sosial kemasyarakatan dengan memperhitungkan faktor-faktor
sosial, sehingga muncul istilah tanggung jawab sosial, fenomena seperti itu
terjadi karena adanya tuntutan dari masyarakat akibat negatif externalities
yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi.19
2. Corporate Social Responsibility (CSR)
a. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi,sosial, dan
lingkungan.20
Menurut The Word Business Council for Sustainable Development
(WBCSD), Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial
18
Imam Ghozali dan Anis Charir, Teori Akuntansi,(Yogyakarta: Andi,2007), h.30 19
Rizkia Anggita Sari, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,
Jurnal nominal, Vol.1, No.1, (2012). h.127 20
Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.1
-
17
perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan 14
kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama
dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas
setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan
dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk
pembangunan.21
Sementara World Bank mendefinisikan CSR:
“the cimmitment of business to contribute to sustainable economic
development working with employess and their representatives, the local
community and society at large to improve quality of life, in ways that are
both good for business and good for development”.22
CSR merupakan komitmen bisnis dengan tujuan meemberikan
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama
antara karyawan dan perwakilan anggota, komunitas lokal yang bermanfaat
bagi bisnis dan pembangunan yang berkelanjutan.
Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan
daitur dalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74
dimana pada butir pertama dijelaskan “Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Selain kewajiban yang
telah diatur oleh undang – undang setiap perusahaan kini bersaing secara
sehat untuk menciptakan citra yang baik di mata masing – masing baik
konsumen serta masyarakat sekitarnya dan kegiatan CSR inilah yang
biasanya digunakan pada praktisi PR dilapangan untuk menjadi senjata dan
meningkatkan daya tarik perusahaan ditengah-tengah masyarakat.
b. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)
21
Melisa Syahnaz, “ Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan”, WBCSD Stakeholder Dialogue On Corporate Social Responsibility. The
Netherlands, Sept. 6-8. 1998 : h.5. 22
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory,h.20
-
18
Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas
perusahaan secara umum, dikarenakan CSR menjadi pijakan kompeherensif
dalam aspek ekonomi sosial, kesejahteraan dan lingkungan. Tidak etis jika
nilai CSR hanya diimplementasikan untuk memberdayakan masyarakat
setempat, disisi lain kesejahteraan karyawan yang ada didalamnya tidak
terjamin atau perusahaan tidak disiplin dalam membayar pajak, suburnya
praktik korupsi dan kolusi atau mempekerjakan anak.
Dalam aspek lingkungan misalnya, terdapat perusahaan-perusahaan
yang kontribusi dalam pencemaran terhadap alam, melakukan pemborosan
energy dan bermasalah dalam limbah. Bagaimanapun semua aspek dalam
perusahaan, baik ekonomi, sosial, kesejahteraan dan lingkungan tidak bisa
lepas dari koridor tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu dalam
CSR tercangkup didalamnya empat landasan pokok yang antara satu dengan
yang lainnya saling berkaitan, di antaranya:23
a. Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi, meliputi:
Kinerja keuangan berjalan baik
Investasi modal berjalan baik
Kepatuhan dalam pembayaran pajak
Tidak terdapat praktik suap/korupsi
Tidak ada konflik kepentingan
Tidak dalam keadaan mendukung rezim yang korup
Menghargai hak atas kemampuan intelektual/paten
Tidak melakukan sumbangan politis/lobi
b. Landasan pokok CSR dalam isu lingkungan hidup, meliputi:
Tidak melakukan pencemaran
Tidak berkontribusi dalam perubahan iklim
23
Rahmatullah ,Trianita Kurniawati, Panduan Praktis Pengelolaan CSR, 2011 : h.7-10
-
19
Tidak berkontribusi atas limbah
Tidak melakukan pemborosan air
Tidak melakukan praktik pemborosan energy
Tidak melakukan penyerobotan lahan
Tidak berkontribusi dalam kebisingan
Menjaga keanekaragaman hayati
c. Landasan pokok CSR dalam isu sosial, meliputi:
Menjamin kesehatan karyawan atau masyarakat yang
terkena dampak
Tidak memperkerjakan anak
Memberikan dampak positif terhadap masyarakat
Melakukan proteksi konsumen
Menjunjung keberanekaragaman
Menjaga privasi
Melakukan praktik derma sesuai dengan kebutuhan
Bertanggung jawab dalam proses outsourching dan off-
shoring
Akses untuk memperoleh barang-barang tertentu
dengan harga wajar
d. Landasan pokok CSR dalam isu kesejahteraan, meliputi:
Memberikan kompensasi terhadap karyawan
Memanfaatkan subsidi dan kemudahan yang diberikan
pemerintah
Menjaga kesehatan karyawan
Menjaga keamanan kondisi tempat kerja
Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
Menjaga keseimbangan kerja/hidup
Landasan di atas memberikan sebuah gambaran bahwa CSR
-
20
bukanlah hal yang parsial, melainkan suatu urusan yang
kompeherensif. Tidak tepat jika perusahaan hanya focus pada aspek
kesejahteraan karyawan dan ketidakseimbangan antara aspek lainnya.
Oleh karena itu poin-poin di atas bisa dijadikan sebagai indikator
sejauh mana keseriusan perusahaan dalam menerapkan CSR. Selain
aspek di atas, kesungguhan perusahaan dalam menerapkan CSR bisa
juga diukur dengan menggunakan indikator Piramida CSR. Tujuannya
adalah untuk mengetahui berada pada tipe apa perusahaan dalam
menerapkan CSR, apakah hanya fokus pada tanggung jawab secara
ekonomi lalu menegasikan kebutuhan masyarakat local, baru pada
tataran mematuhi aturan hukum, atau memang sudah berada dalam
tingkat tertinggi yaitu tanggung jawab etis, mempraktikan CSR secara
kompeherensif.
c. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
David menguraikan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
diantaranya yaitu :24
1) Sustainibility, berkaitan dengan bagaimana perusahaan
dalam melakukan aktivitas (action) tetap
memperhitungakan sumber daya di masa depan.
Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana
pengguna sumber daya sekaranng tetap memperhatikan dan
memperhitungkan kemampuan generasi masa depan.
Dengan demikian, sustainibility berputar pada keberpihakan
dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumber daya
agar tetap memperhatikan generasi masa depan.
2) Accountability, adalah upaya perusahaan terbuka dan
bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan.
24
Nor Hadi, Corporate Social Respnsibility, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2011) h.59
-
21
Akuntanbilitas dibutuhkan, ketika aktivitas perusahaan
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal.
Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas
perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.
3) Transparency, merupakan prinsip yang penting bagi pihak
eksternal. Transparansi berperan mengurangi asimetri
informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan
pertanggungjawaban berbagai dampak dari lingkungan.
d. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
Manfaat CSR bagi perusahaan antara lain :25
1) Mempertahankan dan mendngkrak reputasi serta citra
perusahaan.
2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan
4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.
5) Membuka peluang pasar yang lebih luas
6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan
limbah.
7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholder
8) Memperbaiki hubungan dengan regulator
9) Meningkatka semangat dan produktivitas karyawan
10) Peluang mendapatkan penghargaan
25
Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, h.6-7
-
22
e. Corporate Social Responsibility dalam pandangan islam
CSR dalam Islam dilandasi oleh keadilan yaitu keseimbangan
antara hak pribadi dengan kewajiban serta tanggung jawabnya kepada
orang lain atau antara kepentingan pribadi dengan mementingkan
kepentingan orang lain. Islam mengakui sifat self interest manusia
namun harus dilaksanakan dalam koridor keadilan dan kebaikan. Oleh
sebab itu keseimbangan dan memperhatikan kepentingan orang lain
serta kepentingan pribadi menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan
dalam konsep CSR dalam Islam.
Dalam islam adanya pertanggung jawaban sosial seperti
tercantum dalam QS. Al Baqarah ayat 177:
ن ٌَ ٌْ تُ ٍَْش اْنجِسَّ أَ ِخِس نَ َْ ِو ا ٌْ اْنٍَ ًَ ِ ٍَ ثِبَّللَّ ٍْ آَي ٍَّ اْنجِسَّ َي ِكنََٰ ًَ ْغِسِة ًَ اْن ًَ ْشِسِق ًَ ُجٌىَُكْى قِجََم اْن ًُ ٌا
ٍَ َضبِكٍ ًَ اْن ًَ اْنٍَتَبَيىَٰ ًَ ًِي اْنقُْسثَىَٰ بَل َعهَىَٰ ُحجِِّو َذ ًَ آتَى اْن ًَ ٍَ اننَّجٍٍِِّ ًَ اْنِكتَبِة ًَ ََلئَِكِخ ًَ اْن جٍِِم ًَ ٍَ انضَّ اْث ًَ
ب انصَّ ًَ ٌَ ثَِعْيِدِىْى إَِذا َعبىَُدًا ۖ ٌفٌُ ًُ اْن ًَ َكبحَ آتَى انزَّ ًَ ََلحَ أَقَبَو انصَّ ًَ قَبِة فًِ انسِّ ًَ ٍَ بئِهٍِ انضَّ ٍَ فًِ ًَ ثِِسٌ
ٌَ تَّقٌُ ًُ ئَِك ىُُى اْنأًُنََٰ ًَ ٍَ َصَدقٌُا ۖ ئَِك انَِّرٌ
ٍَ اْنجَأِْس ۗ أًُنََٰ ِحٍ ًَ اِء سَّ انضَّ ًَ اْنجَأَْصبِء
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang
yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka
itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-
orang yang bertakwa”
-
23
Menjaga lingkungan dan meletarikannya, upaya untuk
menghapuskan kemiskinan, mendahulukan sesuatu yang bermoral
bersih daripada sesuatu yang bermoral kotor dan sikap jujur serta
amanah merupakan prisip bisnis Islam yang berkaitan dengan
penerapan CSR. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran. CSR yang
diterapkan perusahaan harus menjamin pencapaian lima aspek (al-
kulliyat al-khams) mendasar dalam maqasid syariah yaitu; jaminan
pemenuhan normatif agama, jaminan keamanan jiwa, jaminan
berfungsinya akal, jaminan terjaganya keberlangsungan
hidup/keturunan, dan jaminan pencapaian dan keamanan harta.26
Konsep CSR dalam aktivitas lingkungan pun di atur dalam Islam,
seperti yang tercantum dalam QS. Al A‟raf ayat 56:
ٍَ ِ قَِسٌٌت ِي َت َّللاَّ ًَ ٌَّ َزْح ًعب ۚ إِ ًَ طَ ًَ فًب ٌْ اْدُعٌهُ َخ ًَ ََل تُْفِضُدًا فًِ اْْلَْزِض ثَْعَد إِْصََلِحيَب ًَ
ٍَ ْحِضنٍِ ًُ اْن
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.”
Kaitannya dengan konsep maslahah, semua kegiatan bisnis
harus ditujukan untuk mencapai maslahah, begitu pula dalam
penerapan CSR. Maslahah ini mempunyai tingkatan berdasarkan
prioritasnya. Tingkatan pertama adalah yang bersifat esensia
dimana perusahaan harus menjamin dan melindungi kebutuhan
esensial stakeholder (dari segi agama, diri, akal, keturunan dan
harta) dan barang publik secara umum. Tingkatan kedua adalah
26
Firda Istiani.2015.Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan Islamic Social Responsibility, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
-
24
perusahaan juga harus menjamin kebutuhan yang sifatnya
pelengkap dalam rangka menghilangkan kesulitan. Contohnya
memberikan kenaikan gaji yang memadai bagi para pegawai,
kenyamanan tempat kerja, dan pelatihan secara berlanjut dalam
rangka meningktkan kulitas pegawai. Tingkatan yang terahir adalah
kebutuhan yang sifatnya menyempurnakan seperti program sosial
dalam rangka meningkatkan kehidupan masyarakat luas,
memberikan sumbangan bagi kaum yang membutuhkan, beasiswa
bagi siswa miskin dan menyediakan informasi jelas dan benar yang
semuanya merupakan bagian dari CSR.
Dalam ayat tersebut pula mengindikasikan bahwa manusia
tidak diperkenankan untuk melakukan kerusakan di bumi.
Tanggung jawab memelihara dan melestarikan ciptaan Allah SWT
merupakan wujud konsep akuntanbilitas dalam ekonomi Islam.
Akuntanbilitas dimaksudkan untuk menghasilkan
pengungkapan yang benar, adil dan transparan. Akuntanbilitas
tidak hanya ditujukan kepada para pemangku kepntingan, tetapi
juga kepada Allah SWT sebagai Dzat yang memiliki otoritas
tertinggi dalam memberikan keberkahan dan kesuksesan.27
Dari
pemaparan di atas menunjukan bahwa Islam telah mengatur tentang
prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam CSR.28
Lebih jauh seputar CSR Islami, Othman, Thani dan Ghani
(2009) melakukan penelitian mengenai praktek pelaporan CSR
perusahaan syariah yang listed di bursa Malaysia, dan hasilnya
memperlihatkan bahwa kebanyakan masih berada pada tahap
27
Abdussalam Mahmod Abu Tapanjeh,” Corporate Governance From The Islamic Perspective: A Comparative Analysis With OECD Principlies”, Critical Perspective on Accounting,
no.20 (2009), h.563
-
25
konseptual. Hal ini dikarenakan belum adanya standar yang bisa di
adopsi perusahaan dalam penerapan CSR syariah tersebut.29
3. Islamic Social Reporting (ISR)
a. Pengertian ISR
Islamic Social Reporting dikemukakan oleh Haniffa (2002) dan
berkembang secara terperinci oleh Othman et al, (2010).
Pengembangan ISR disajikan dalam hal-hal yang terungkap pada
Islamic Social Reporting Index (ISR Indeks). Indeks ISR merupakan
tolak ukur pelaksanaan kinerja sosial syariah yang berisi kompilasi
item-item syariah standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI
(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Instutition) yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para
peneliti mengenai mengenai item-item CSR yang seharusnya
diungkapkan oleh suatu entitas Islam.
Dalam perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan
satu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai
perusahaan. Sedangkan dalam ekonomi Islam, perusahaan akan
menghasilkan pengungkapan yang benar dan adil serta transparan
apabila memiliki akuntanbilitas terhadap Allah SWT. Konsep dasar
akuntanbilitas Islam ini percaya bahwa seluruh sumber daya yang
disediakan dan ditetapkan adalah untuk kemaslahatan manusia. Untuk
itu, pengungkapan fakta keuangan harus berisi informasi yang benar
dan akurat serta bebas untuk para pengguna laporan keuangan.30
Penelitian dalam ranah CSR syariah umumnya menggunakan
model indeks Islamic Social Reporting yang dikembangkan dengan
29 Othman, et.al.2009.” Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Shariah-
Approved Companies in Bursa Malaysia”. Research Journal of International Studies Issue 12
Oktober.2009.
30
Haniffa, R.2002. Social Reporting Disclosure-An Islamic Perspective. Indonesian Mnagement & Accounting Research 1(2),pp 128-146
-
26
dasar standar AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh masing-
masing peneliti berikutnya. Indeks ISR merupakan perluasan dari social
reporting yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai
peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan
dalam perspektif spiritual.31
Indeks ISR juga menekankan pada
keadilan sosial terkait pelaporan mengenai lingkungan, hak minoritas,
dan karyawan.
b. Indikator Pengungkapan ISR
Standar baku CSR versi syariah yang dikeluarkan oleh AAOIFI
masih terus dikembangkan oleh para pakar ekonomi. Para pakar seperti
Haniffa, Othman dan lainnya terus mengembangkan CSR supaya CSR
Disclosure yang dilakukan perushaan syariah bisa seragam. Indeks ISR
yang sering digunakan adalah Indeks yang dibuat oleh Othman. Indeks
tersebut ia kembangkan dari model indeks ISR yang dibuat oleh
Haniffa tahun 2002. Indeks yang dibuat oleh Othman membagi item-
item CSR dislosure menjadi enam indikator, yaitu:
1. Investasi dan keuangan
2. Produk dan jasa
3. Tenaga kerja
4. Kemasyarakatan
5. Lingkungan
6. Tata kelola perushaan
Untuk menentukan indeks ISR yaitu dengan content analysis
pada laporan tahunan perusahaan dengan memberikan tanda checklist
pada setiap item yang mengungkapkan tanggung jawab sosial. Jika
terdapat satu item yang diungkapkan maka akan mendapat skor “1”,
31
Ros Haniffa.2002. Social Reporting Disclosure : an Islamic Perspective. Indonesian
Mnagement and Accounting Research. Volume 1 No. 2.
-
27
dan jika tidak akan mendapat skor “0”. Rumus perhitungan CSRI yang
juga merupakan rumus perhitungan ISRI adalah :
ISRI j=(∑X jj)/n
Keterangan:
ISRIj = Islamic Social Reporting Indeks perusahaanj
∑X = Jumlah item/indikator yang diungkapkan perusaan j
n = Total item/indikator pengungkapan
4. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang digunakan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan yang baik dan
benar.32
Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Di dalam perusahaan
manajemen keuangan memiliki peran penting dalam mengelola keuangan
perusahaan. Pihak manajemen keuangan perusahaan dalam melaksanakan
usahanya memerlukan suatu alat pengukur kinerja keuangan untuk
mengevaluasi perusahaannya. Kinerja keuangan suatu istilah umum yang
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas darisuatu
organisasi pada suatu periode, Seiring dengan referensi pada sejumlah
standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang di proyeksikan.33
Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio
keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan
menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio
keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang berisi
data tentang posisi perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan
32
Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan,(Bandung: Alfabeta,2014),h. 2 33
Ibid, h. 5
-
28
pada masa lalu. Nilai nyata laporan keuangan terletak pada fakta bahwa
laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memperkirakan
pendapatan dan dividen pada masa yang akan datang.34
Kinerja keuangan merupakan sebagai penentuan ukuran-ukuran
tertentu yang dapat mengukur suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.
Dalam mengukur kinerja keuangan perludikaitkan antara perusahaan
dengan pusat pertanggungjawaban.35
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Salah satu rasio
keuangan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas menyatakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.36
5. Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada,
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang
dan sebagainya.37
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi, penggunaan rasio ini menunjukkan
efisiensi perusahaan.38
34
Brigham dan Housten.2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1(Edisi II). Jakarta Salemba Empat.
35 Aryani,D.D., dan Amanah, L,.2014. Analisis Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol.3, No.2. 36
Brigham dan Housten.2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1(Edisi II). Jakarta Salemba Empat
37 Sofyan Safri Harahap, Analitis Kritis atas Laporan Keuangan ,(Jakarta:Rajawali Pers,
2010), h.304. 38
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama Cetakan Kedua, h.115
-
29
Jenis-jenis rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:
a. Return on Investment (ROI)
Hasil Pengembalian Investasi atau lebih dikenal dengan nama
Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets (ROA),
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang
dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki suatu perusahaan maka
semakin efisien penggunaan aktiva, sehingga akan memperbesar laba.39
Rumus untuk menghitung ROA yaitu:
b. Return on Equity (ROE)
Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity atau rentabilitas
modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal
sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya, posisi pemilik
perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.
Rumus untuk menghitung ROE yaitu:
39
Frederick S.Mishkin, Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h.306
ROA = Earnings after interest and tax
X100 %
Total Aset
ROE = Earnings after interest and tax
X100 %
Total Equity
-
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif karena penulis
akan menghitung seberapa besar pengaruh rasio CSR terhadap pengungkapan
kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Objek penelitian ini adalah Bank
Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2017. Penelitian ini mencakup
komponen-kompoen yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporan
tahunan Bank Umum Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode regresi panel dan diolah
menggunakan Eviews. Variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja
keuangan, sedangkan variabel independennya adalah rasio CSR
B. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang
bersifat kuantitatif, yakni dengan melakukan kajian terhadap data dan
informasi yang diperoleh serta memberikan penilaina terhadap permasalahan
tersebut.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari annual report, laporan keuangan bank umum
syarian di Indonesia dari tahun 2015-2017. Data tersebut diperoleh dari
website masing-masing bank. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber yang menerbitkan dan siap pakai. Data sekunder mampu memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan meskipundapat diolah lebih lanjut.
C. Definisi Operasional Variabel
-
31
Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian maka diperlukan
pendefinisian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun
definisi operasional dari variabel-variabel beikut adalah:
1. Variabel Dependen : Kinerja Keuangan.
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kinerja
keuangan dengan ukuran rasio ROA dan ROE pada laporan tahunan
Bank Umum Syariah di Indonesia.
ROA
ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak
dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total.
Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui
profitabilitas suatu perusahaan. Return on Asset merupakan ukuran
efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Adapun pengukurannya dengan
menggunakan rumus:
Sumber: Kusumawardani (2014)
ROE
ROE merupakan salah satu alat utama investor yang digunakan
dalam menilai kelayakan suatu saham. Dalam perhitungannya secara
umum ROE dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas selama tiga
-
32
tahun terakhir. Return On Asset (ROE) dapat memberikan beberapa
gambaran mengenai perusahaan antara lain :40
1. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitability)
2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola asset (asset management)
3. Hutang yang dapat dipakai untuk melakukan usaha (financial
laverage)
Melihat gambaran ROE mengenai tiga hal di atas maka dapat
dirumuskan perhitungan ROE sebagai berikut:
ROE = Profit Margin × Asset Turnover × Laverage
Profit margin sendiri didapat dari laba dibagi dengan nilai
penjualan selama satu tahun. Profit margin merupakan nilai sisa dari dana
operasional yangdigunakan oleh perusahaan. Semakin tinggi profit
margin suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula ROE
perusahaan. Profit margin juga merupakan suatugambaran kompetisi
yang terjadi di perusahaan. Dalam industri yang memiliki tingkat
persaingan tinggi memiliki nilai profit margin yang rendah berbeda
sekalidengan perusahaan – perusahaan yang bersifat monopolistik
(Prihadi,2006).
Hal ini terjadi karena semakin banyak perusahaan dalam satu
industri maka akan memiliki pangsa pasar yang semakin kecil sehingga
memiliki nilai profit margin yang kecil sebaliknya sedikit perusahaan
dalam satu industri maka akan semakin besar pangsa pasarnya sehingga
memliki profit margin yang besar. Semakin tinggi nilai profit margin
perusahaan maka akan menunjukkan posisi perusahaan yang lebih kuat di
mata konsumen serta efisiensi pengelolaan biaya yang lebih baik. Unsur
yang kedua dari ROE adalah Aset Manajemen. Aset manajemen didapat
dari jumlah penjualan dibagi aset total perusahaan. Besarnya aset
40
Prihadi, Toto.2008. Deteksi Cpat Kondisi Keuangan 7 Analisis Rasio Keuangan. PPM.Jakarta.
-
33
manajemen menunjukkan besarnya penjualan yang dihasilkan dari setiap
rupiah aset yang dimiliki perusahaan. Perhitungan aset manajemen
digunakan sebagai angaka pembanding relatif.
Besar kecilnya angka aset manajemen tidak langsung menunjukkan
baik atau buruknya sebuah perusahaan. Untuk menilai baik dan buruknya
kinerja keuangan suatu perusahaan aset manajemen harus digunakan
dalam konteks ROE karena dengan memperhatikan angka efisiensi dari
aset manjemen, profit margin, dan financial laverage barulah dapat
diketahui apakah perusahaan menjalankan bisninsnya dengan atau tidak.
Unsur ketiga yang juga merupakan unsur terakhir dari ROE adalah
financial laverage. Financial laverage atau sering disebut dengan laverage
diartikan sebagai besarnya rasio total aset dalam setiap ekuitasnya.
Besarnya angka rasio laverage digunakan untuk melihat besarnya
utang dalam total aset perusahaan. Seperti rasio – rasio lain rasio
laverage juga tidak memiliki angka yang dijadikan patokan.
Penjelasannya didapat dengan membandingkan rasio yang sama dengan
perusahaan lain pada industri yang sejenis. Mempunyai laverage yang
tinggi tidak selalu jelek. Pada tingkat tertentu laverage dapat
meningkatkan ROE namun laverage yang terlalu besar akan mengurangi
profit margin dan perputaran aset. Misalnya pada industri perkapalan
yang memiliki nilai laverage yang besar.
Besarnya nilai laverage ini belum tentu menunjukkan buruknya
kinerja keuangan dari perusahaan ini. Hal ini terjadi karena barang –
barang modal yang digunakan memiliki nilai yang sangat besar sehingga
wajar saja bila perusahaan ini juga memiliki laverage yang besar.
Kemungkianan besarnya utang yangdimiliki perusahaan ini nantinya juga
akan menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi. Hal yang perlu
diperhatikan dalam rasio laverage adalah rata – rata pada industri dimana
perushaan yang kita analisa bergerak. Tinggi rendahnya angka rasio
-
34
laverage tidak didasarkan pada basis tertentu namun pada relativitasnya
terhadap industri perusahaan yang dinilai.
Cara paling mudah untuk menilai apakah laverage perusahaan
masih berada pada tingkat yang aman adalah dengan menggunakan
Interest Coverage. Interest Coverage dihitung dengan cara membagi
EBIT (laba usaha) dengan beban bunga selama satu tahun. Interest
coverage mengindikasikan berapa kali perusahaan dapat membayar utang
dalam waktu satu tahun. Walau tidak ada patokan mengenai besarnya
nilai interest coverage yang memadai namun bisanya secara umum ada
anggapan bahwa interest coverage yang baik dia atas sepuluh kali.
2. Variabel Independen: Rasio CSR
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan
atau pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada laporan tahunan
Bank Umum Syariah di Indonesia. Indeks ISR mengelompokkan
indikator-indikatornya menjadi enam tema pengungkapan yaitu
pembiayaan dan investasi, produk dan jasa, karyawan, masyarakat,
lingkungan, dan tata kelola perusahaan. Dalam penelitian ini
menggunakan metode analisis isi tanpa pembobotan yaitu dengan meihat
ada atau tidaknya item informasi yang diungkapkan daam laporan
keuangan bank syariah. Setiap item tidak diberi bobot yang berbeda
dalam setiap pengungkapan karena yang diukur hanya kelengkapan
pengungkapan informasi.
Indeks ISR dalam penelitian ini terdapat 48 pokok
pengungkapan yang tersusun dalam enam tema merujuk pada penilitian
oleh Hafiez (2012). Indeks ISR ditentukan dengan metode content
analysis pada laporan tahunan bank syariah devisa dengan memberikan
tanda checklist pada setiap item ang mengungkapkan tanggung jawab
sosial. Jika terdapat satu item yang dingkapkan maka akan mendapat skor
„1‟, dan jika tidak maka mendapat skor ‟0‟. Skor terebut kemudian
-
35
dijumlahkan baik menurut masing-masing tema maupun secar
keseluruhan, sehingga skor terbesar adalah 43 dan skor terkecil adalah 0
untuk setiap masing-masing bank syariah devisa dalam setiap tahun
setelah melakukan scoring, maka besarnya disclosure level atau Indeks
ISR dapat ditentukan dangan rumus berikut:
D. Metode Analisis Data
1. Statistic Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum.41
2. Model Regresi
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi data panel dengan bantuan software pengolah data statistik
yaitu Eviews versi 9.0.
Data panel merupakan kumpulan data yang terdiri atas data seksi
silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan waktu).42
Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan untuk melihat pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan model
regresi pada penelitian ini adalah:
Model regresi 1
Y1 = β+ β1X1+ε
Y1 : ROE
β : Konstanta
X1 : rasio CSR
Model regresi 2
Y2 = β+ β2X2+ε
Y2 : ROE
β : Konstanta
X2 : rasio CSR
41
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011) Edisi Kelima, h.19
42 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta:
Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga), h.102.
-
36
εit : Komponen error εit : Komponen error
Dalam membuat regresi data panel, dapat menggunakan tiga
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square)
Pendekatan ini adalah yang paling sederhana untuk
mengestimasi data panel. Pendekatan ini hanya menggabungkan data
cross section dan data times series tanpa melihat perbedaan antarwaktu
dan individu. Kemudian digunakan metode OLS untuk mengestimasi
model data panel.43
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)
Fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan
menggunakan varabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan
intersep. Fixed effectini didasarkan adanya perbedaan intersep antara
perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time variant). Model
ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar
perusahaan dan antar waktu.44
c. Pendekatan Efek Random (Random Effect)
Random effect Model digunakan untuk mengatasi kelemahan
metode efek tetap yang membawa konsekuensi berkurangnya derajat
kebebasan yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.45
3. Pengujian Model
Untuk menentukan model regresi data panel yang tepat untuk
digunakan dalam analisis regresi data panel, maka kita dapat melakukan
pengujian, sebagai berikut:
a. Uji Chow
43
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013, Edisi Ketiga), h.355 44
Ibid., h. 357 45
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews, h.359.
-
37
Uji Chow adalah pengujian untuk mengetahui apakah model
yang digunakan adalah common effect atau fixed effect.46
Rumus
yangdigunakan dalam test ini adalah:
CHOW
Dimana:
N = Jumlah data cross section
T = Jumlah data time series
K = jumlah variabel penjelas
Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 = Common Effect Model
H1 = Fixed Effect Model
Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika F
statistik lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow
menunjukkan nilai F statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat
lebih besar dari nilai F tabel yang digunakan berarti kita
menggunakanmodel fixed effect.47
Atau kita dapat melihat kepada
nilai probabilitascross section F dan Chi Square, dengan ketentuan:
- Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan menggunakan H1.
- Jika Probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.
b. Uji Haussman
Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah
menggunakan model fixed effect atau model random effect yang
paling tepat.48
Rumus uji Hausman adalah:
46
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, (Bogor : IPB press, 2012), h. 193.
47 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi,h. 195
48 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi.h. 195
-
38
H = (βRE- βFE) 1 (∑FE-∑RE)
-1(βRE- βFE)
Dimana:
βRE = Random Effect Estimator
βFE = Fixed Effect Estimator
∑FE = Matriks Kovarians Fixed Effect
∑RE = Matriks Kovarians Random Effect
Pengujian uji hausman dilakukan dengan hipotesis berikut:
H0 = Random Effect Model
H1 = Fixed Effect Model
Statistik Uji Haussman ini mengikuti distribusi statistic
ChiSquare dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah
jumlahvariabel independen. Jika nilai statistik Haussman lebih besar
dari nilaikritisnya maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah
model fixed effect, sedangkan sebaliknya bila nilai statistik haussman
lebih kecildari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model
random effect. Atau dapat melihat kepada nilai probabilitas cross
section random dengan ketentuan:49
- Jika probabilitas < 0,05 maka tolak H0, dan terima H1
- Jika probabilitas > 0,05 maka terima H0, dan tolak H1
4. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Secara Simultan (uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua
variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat.50
Adapun kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
49
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, h. 197 50
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3 (Jakarta: Erlangga,
2009), h.239.
-
39
1) Berdasarkan perbandingan f hitung dengan f tabel
- Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima artinya sel