ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target...

84
ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV PABRIK GULA TAKALAR SKRIPSI OLEH MUHAMMAD RAHMAT NIM 105730529215 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target...

Page 1: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

26

ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA XIV PABRIK GULA TAKALAR

SKRIPSI

OLEH

MUHAMMAD RAHMAT

NIM 105730529215

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

i

Analisi Penerpan Target Costing Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada PT Perkebunan

Nusantara XIV Pabrik GUla Takalar

SKRIPSI

Oleh

Muahammad rahmat

NIM 105730529215

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan

Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 3: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Mulalailah dari Tempat Kamu berada gunakan yang kamu

punya lakukan yang kamu bisa”

Persembahan

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

1. Kepada kedua orang tuaku dan saudara-saudariku yang

senang tiasa membimbingku dan mendoakan disetiap

perjalanan hidupku.

2. Untuk teman kelas saya Ak D 15 yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan bantuan.

3. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan

ilmu dan memberikan pelayanan yang baik selama masa

perkuliahan.

Page 4: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

iii

Page 5: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

iv

Page 6: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

v

Page 7: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penelitian skripsi ini dengan judul “Analisis Penerapan Target Costing

Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara

XIV Pabrik Gula Takalar”. Salam dan shalawat tidak lupa peneliti haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari alam yang

gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan sunnahnya.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun

moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Andi ArmanSE.,M.SI.,AK.,CA selaku penasehat akademik yang senantiasa

memberikan bimbingan kepada peneliti

Page 8: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

vii

5. Ibu Dr. Hj Ruliyaty,MM selaku pembimbing I yang senantiasa mengarahkan

penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.

6. Bapak Abd Salam, SE.,M.SI.AK.CA.CSP selaku pembimbing II atas

bimbingan dan arahan yang diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Orang Tua penulis yang telah membantu dan membimbing penulis.

10. Rekan-Rekan akuntansi 2015 yang telah membantu peneliti dalam proses

berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

11. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila

terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Oleh karena, itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 15 Februari 2020

Muhammad rahmat

Page 9: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

viii

ABSTRAK

Muhammad Rahmat, 2020. Analisis Penerapan Target Costing Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ruliaty dan Pembimbing II Abd. Salam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perhitungan target costing dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Sumber data yang diolah merupakan sumber data primer dan data sekunder.

Hasil penelitian ini adalah penerapan perhitungan terget costing dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar, pengendalian biaya produksi dilakukan dengan cara memperoleh bibit tebu dengan melakukan pembibitan sendiri, mengganti merk pupuk dari NPK Mutiara menjadi pupuk merk Urea, mengganti herbisida merk Garlon dan fungisida merk Antracol menjadi herbisida merk Tabas dan fungisida merk Ziplo, sehingga biaya produksi dapat dikendalikan dan target laba yang diinginkan oleh perusahaan sebesar 40% dapat tercapai dengan adanya pegendalian biaya produksi dengan perhitungan target costing.

Kata Kunci: Target Costing, Pengendalian Biaya Produksi

Page 10: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

ix

ABSTRACT

Muhammad Rahmat, Years 2020. Analysis of the implementation of Target Costing as a Production Cost Control Too at PT.Perkebunan Nustara XIV, Takalar Sugar Factory, Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and business, University of Muhammadiyah Makassa. Mentored by supervisor I Ruliyaty and advisor II Abd Salam.

This study aims to determine whether the calculation of terget costing can be used as a means of controlling production costs at PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar Sugar Factory. The type of research used in this study is qualitative analysis. Processed data sources are primary data sources and secondary data.

The reseults of this study are the aplicattons of terget costing calculations can be used a means of controlling production cost at PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar Sugar Factory, contorolling production costs is controlled by obtaining sugar cane seedlings by self-breeding, replacing the NPK Mutiara fertilizers brand into urea, replacing garlon herbicides and antracol brand fungides into tabas brand herbicides and herbicides and ziplo brnad fungicides, so that production costs can be controlled from, so that the desired profit target by the company by 40% can be achieved by controlling production costs by calculating target costing.

Keywords: Target Costing, Control Of Production Costs.

Page 11: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

x

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................... ix

ABSTRACT ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAPTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5

A. Biaya ................................................................................................... 5

B. Harga Pokok Produksi ........................................................................ 10

C. Target Costing..................................................................................... 12

D. Laba .................................................................................................... 15

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 17

Page 12: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

xi

F. Kerangka Fikir ................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 23

A. Desain Penelitian ................................................................................ 23

B. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................................. 24

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 24

D. Metode Analisis Data .......................................................................... 25

BAB IV GAMBAR UMUM OBJEK PENELITIAN .......................................... 26

A. Sejarah Berdirinya PT. Perkebunan XIV Takalar .............................. 26

B. Struktur Organisai dan Job Description Perusahaan ........................ 29

BAB V Hasil Dan Pembahasan .................................................................... 40

A. Hasil .................................................................................................. 40

1. Perhitungan Biaya Produksi Yang Dilakukan Perusahaan .......... 40

2. Analisis Pengendalian Biaya Produksi Dengan Metode

Target Costing............................................................................... 47

B. Pembahasan ...................................................................................... 53

1. Perhitungan Biaya Produksi Yang Dilakukan Perusahaan .......... 53

2. Analisis Pengendalian Biaya Produksi Dengan Metode

Target Costing............................................................................... 54

BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 54

A. Kesimpulan ........................................................................................ 60

B. Saran ................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 17

5.1 Volume Penjualan Gula Eks Tebu ................................................................ 40

5.2 Unsur-Unsur Pembentuk Perolehan Biaya Bahan Baku Tebu ..................... 41

5.3 Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung ....................................................................................................... 43

5.4 Laporan Biaya Overhead Pabrik ................................................................... 45

5.5 Laporan Harga Pokok Produksi ...................................................................... 46

5.6 Laporan Biaya Non Produksi ......................................................................... 47

5.7 Perbandingan Biaya Bahan Baku Tebu Setelah Target Costing ................... 50

5.8 Perbandingan Biaya Produksi bagian Pemakaian Produk Pupuk

Setelah Target Costing ................................................................................. 51

5.9 Perbandingan Unsur Biaya Bahan Baku Bagian Herbisida Dan

Fungisida Setelah Target Costing ................................................................. 52

5.10 Perbandingan Biaya Produksi Menurut Perusahaan Dengan

Perhitungan Biaya Produksi Target Costing .............................................. 53

Page 14: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Ilustrasi Target Costing ................................................................................... 14

2.2 Rantai Nilai dan Target Costing ...................................................................... 14

2.3 Kerangka Pikir ................................................................................................. 22

4.1 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar ........................ 30

Page 15: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1 : Lampiran Wawancara ............................................................... 64

Lampiran 2 : Laporan Volume Penjualan PT Prekebuan Nusantara

XIV Pabrik Gula Takalar ........................................................... 65

Lampiran3 : Unsur-Unsur Pembentuk Perolehan Biaya Bahan Baku

Tebu PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Takalar ............. 65

Lampiran 4 : Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya

Tenaga Kerja Tidak Langsung PT Perkebunan

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar ......................................... 66

Lampiran 5 : Laporan Biaya Overhead Pabrik PT Perkembunan

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar ......................................... 66

Lampiran 6 : Laporan Biaya Nonproduksi PT Perkebunan Nusantara

XIV Pabrik Gula Takalar ........................................................... 67

Page 16: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan usaha manufaktur saat ini mengalami peningkatan

yang cukup pesat. Usaha manufaktur yang semakin meningkat ini dapat

membantu masyarakat untuk memperoleh pekerjaan. Usaha manufaktur

juga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan adanya

lapangan pekerjaan.

Semakin banyak usaha manufaktur membuat persaingan di dunia

bisnis semakin ketat. Perusahaan yang tidak dapat mengelola usaha

dengan baik akan mengalami kebangkrutan karena tidak mampu bersaing.

Perusahaan yang memiliki banyak pesaing harus membuat strategi agar

usahanya dapat bersaing. Perusahaan harus dapat menunjukkan kepada

konsumen mengenai keunggualan produk yang mereka produksi. Produk

yang diproduksi harus mempunyai keunggulan dari pada produk pesaing

agar dapat bersaing dan dapat menarik konsumen.

Kondisi pasar inilah yang menbuat metode-metode yang dipakai

sebelumnya seringkali tidak relevan dengan keadaan yang dihadapi

perusahaan. Masalah tersebut di kenal dengan target costing. Penentuan

harga berdasarkan produk yang telah diselesaikan, dihitung harga pokok

biayanya dan siap untuk dipasarkan, tidak selalu berlaku bagi banyak

perusahaan. Perusahaan justru menerapkan urutan sebaliknya, yaitu

perusahaan telah mengetahui harga jual produk terlebih dahulu lalu

menghitung harga pokok biayanya. Persoalan yang dihadapi perusahaan

Page 17: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

2

hanya bagaimana cara membuat produk dengan harga jual yang kompetitif

namun tetap menghasilkan margin laba yang diinginkan tanpa mengubaha

kualitas produk.

Sebagai perusahaan manufaktur tentunya perhitungan harga pokok

produksi menjadi sangat penting. Harga pokok produksi atau biaya produk

adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang

diperoleh, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya produk berupa biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

(Nafarin 2015). Perhitungan harga, pokok produksi selain digunakan

sebagai dasar penentuan tingkat laba, penilaian efisiensi usaha juga

pengalokasian harga pokok produksi yang tepat akan membantu dalam

menetapkan harga pokok produksi yang tepat akan membantu dalam

menetapkan harga pokok penjualan yang tepat pula.

Target costing merupakan penentuan biaya maksimum yang

dimungkinkan bagi pembuat sebuah produk dan kemudian merancang

prototipe yang menguntungkan dengan kendala biaya maksimum yang

telah ditetapkan. Hal ini perlu diperhatikan perusahaan dalam menjalankan

proses produksi yang perlu menerapkan/target costing. Penerpan target

costing dilakukan agar perusahaan dapat mengelola biaya (cost

management) yang baik dengan tujuan untuk pengembangan produk yang

bertanggungawab dan merancang produk dengan biaya yang tidak lebih

besar dari target biaya yang telah dihitung perusahaan.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV GULA TAKALAR, merupakan

perusahaan yang bergerak dalam produksi gula dengan anggaran biaya

produksi yang cukup besar, dengan hal itu dalam mengelola anggaran

Page 18: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

3

biaya produksi yang cukup besar di butuhkan sistem seperti target costing

agar dapat mengendalikan biaya produksi dengan seminimum mungkin

sehingga dapat memperoleh laba semaksimal mungkin.

Berdasarkan uraian diatas dimana PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

XIV memiliki jumlah anggaran biaya produksi yang cukup besar maka

peneliti tertarik untuk meneliti di PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV

dengan judul “Analisis Penerapan Target Costing Sebagai Alat

Pengendalain Biaya Produksi Pada PT PERKEBUNAN NUSANTARA

XIV GULA TAKALAR”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pokok

dalam penelitian ini adalah apakah penerapan target costing dapat

digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi pada PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA XIV GULA TAKALAR ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah penerapan target costing dapat di gunakan

sebagai alat pengendalian biaya produksi pada PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA XIV GULA TAKALAR.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teoritis maupun praktis,

diantaranya:

Page 19: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

4

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan sumbangan

pemikiran terkait target costing sebagai alat pengendalian biaya

produksi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi PT Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan untuk menyusun suatu kebijakan dan pertimbangan dalam

mengendalikan biaya produksi.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para

pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan

pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dan sebagai wacana

keilmuan bagi yang lainnya.

Page 20: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Biaya

1. Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi (2014:8) dalam arti luas biaya adalah

pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang

telah terjadi atau yang kemungkinan telah terjadi untuk tujuan tertentu.

Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut adalah biaya

merupakan pengorbanan sumber ekonomi, diukur dalam satuan uang,

yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, dan

pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Menurut Dunia (2018: 22) biaya adalah pengeluaran-pengeluaran

atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang

berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat

melebihi satu periode akuntansi tahunan. Biaya biasanya tercermin

dalam laporan posisi keuangan sebagai aset perusahaan.

Menurut Wildilestariningtyas (2012 : 2) Biaya sebagai Nila tukar,

pengeluran,pengorbanan Untuk menperoleh manfaat. Menurut Sujardi

(2013 : 4) biaya diartikan dalam pengertian luas dan pengertian sempit.

Biaya dalam arti luas pengorban sumber ekonomi yang diukur dalam

satuan mata uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi dalam

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti sempit biaya

dipandang sebagian dari harga pokok yang dikorbakan dalam usaha

mencapai penghasilan, Menurut B, N (2013: 13) Sistem biaya adalah

Page 21: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

6

organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi yang

bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan melapokan informasi biaya

bagi manajemen.

2. Objek Biaya

Menurut Salman (2016:28) dalam konsep akuntansi biaya baik

konsep akuntansi biaya konvensional maupun akuntansi manajemen

kontemporer dikenal dengan istilah yang disebut dengan objek biaya

(cost object). Contoh objek biaya adalah produk, departemen, pesanan,

aktivitas, kontrak, lini produk, divisi, proyek, dan masih banyak contoh

lain. Menurut siregar, dkk (2013:25) objek merupakan unsur berupa apa

pun yang kepadaya biaya diukur dan dibebankan. Menurut Firdaus

(2012) objek biaya dijadikan sebagai dasar pengukuran biaya dalam

pendapatan.

Objek biaya (cost object) merupakan suatu dasar yang digunakan

untuk melakukan perhitungan biaya. Perusahaan dapat memiliki

banyak hal yang dapat dijadikan sebagai objek biaya, diantaranya

adalah: produk, jasa, proyek, pelanggan, merek, aktivitas, dan

departemen. Objek biaya yang paling umum digunakan oleh

perusahaan adalah produk, departemen, dan aktivitas (Dunia,

2018:23).

3. Biaya Produksi

Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks

dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa. Hal ini disebabkan

karena perusahaan harus mengubah bentuk barang yang dibeli

menjadi pokok jadi atau siap jadi, sedangkan perusahaan dagang

Page 22: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

7

langsung menjual barang-barang yang dibeli tanpa melakukan

perubahan bentuk Putra (2014). Dalam memperoleh dan mengelola

bahan-bahan menjadi pokok jadi dalam kegiatan proses produksi

diperlukan dana atau biaya-biaya, maka untuk menutup pengeluaran

biaya-biaya tersebut biasanya perusahaan memperhitungkan dalam

penetapan pokok harga jual produk.

Menurut Rustrami (2014), biaya produksi adalah biaya yang

digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung dan biaya Overhead pabrik. Biaya

produksi ini disebut juga biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat

dihubungkan suatu produk, dimana biaya ini merupakan bagian dari

persediaan. Menurut Sutrisono (2012) pengertian biaya produksi adalah

biaya yang di keluarkan untuk mengelolah bahan baku mejadi produk

jadi

Menurut Titin (2016) biaya produksi adalah biaya-biaya yang

berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa sedangakan

Menurut Jannah (2018) biaya produksi adalah biaya-biaya terjadi untuk

megelolah bahan baku menjadi produk yang siap di jual.Menurut

Mulyadi (2012:14) biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk

mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk di jual.

Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau memperkecil

pengeluaran biaya, khususnya yang berkaitan dengan dengan kegiatan

proses produksi baik mengenai biaya prolehan bahan baku, biaya yang

dikeluatrkan untuk bahan pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja,

penyusutan peralatan, pemeliharaan, dan sebagainya (Putra, 2014).

Page 23: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

8

4. Klasifikasi Biaya

Biaya merupakan faktor yang berkaitan dengan aktivistas bisnis

perusahan, selain itu biaya juga berkaitan dengan berbagai tipe bisnis,

non bisnis, manufkatur, dan bidang usaha biaya lainnya.Secara umum,

jenis biaya yang terjadi tergantung pada tipe organisasinya.

Surjaweni (2015:10) mengelompokan angka yang disebut sebagai

biaya diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Berdasarkan Pengelompokan biaya

1) Bahan Baku

Biaya yang dikeluarkan uantuk membeli bahan baku untuk

menproduksikan barang. Contoh : biaya pembelian kain kaos

diperusahan konveksi.

2) Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat

ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diperduksi.

Karyawan mengubah bahan baku menjadi pruduk atau

menyediyakan jasa kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai

tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung harus

dikeluarkan untuk membayar pekerja terkait langsung dengan

proses produksi untuk menghasilkan produk jadi. Formulanya

adalah sebagai berikut:

Biaya Utama ( Prime Cost ) = Biaya Bahan Baku + Biaya

Pekerja Langsung

Page 24: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

9

3) Biaya Overhead Pabrik

Biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang, selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead

pabrikterdiri dari:

a) Bahan Tidak Langsung

Biaya dikeluarkan untuk menbeli bahan yang dibutukan

untuk menyelesaikan suatu produk,namaun pemakaiannya

sedikit. Contoh biaya pembelian barang.

b) Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung untuk menbayar gaji tenaga kerja

namun tenaga kerja tersebut secara tidak langsung

menpengaruhi pembuat barang jadi. Contoh biaya untuk

menbayar pengawas produksi.

c) Biaya Tidak Langsung Lainya

Biaya yang dikeluarkan untuk menproduksi barang yang

secara tidak langsung berkaitan dengan produksi

barangnya.contohnya ketika menbuat kaos,dibutuhkan lisrik

untuk menghidupi mesin,dibutuhkan telpon untuk memesan

bahan baku. jadi biaya listrik dan telpon masuk dalam

kategori ini

d) Biaya Komersial

Biaya komersial terdiri dari dua yaitu:

Biaya Pemasaran

Page 25: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

10

Biaya yang di keluarkan untuk keperluan melaksanaka

kegiatan pemasaran atau promosi produk.Contoh biaya

iklan, biaya pengiriman barang.

Biaya Adiministrasi dan Umum

Biaya yang dikeluarkan untuk untuk mengkordinasi dan

mengendaliakan kegiatan produksi. Contoh biaya gaji

manager puncak,biaya keuangan, akuntasi, personalia.

B. Harga Pokok Produksi

1. Pengertian Harga Pokok Produksi

Perusahaan harus menghitung harga pokok produksi suatu barang

karena sangat penting untuk pelaporab keuangan perusahaan. Harga

pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang

dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa

tersebut bisa dijual.

Menurut Mulyadi (2014:35) mendefinisikan harga pokok produksi

sebagai biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau

jasa selama periode bersangkutan. Harga pokok produksi merupakan

biaya untuk memperoleh barang dan jasa yang siap jual. Sedangkan

menurut Nafarin (2015) harga pokok produksi atau biaya produk adalah

semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh,

dimana di dalamnya terdapat unsur biaya produk berupa biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Menurut Bustami, N (2013: 24) harga pokok adalah kumpulan biaya

prodiksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan

biaya overhed pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan

Page 26: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

11

dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Menurut Putra (2014)

harga pokok produksi adalah sebagaian atau keseluruhan factor produksi

yang dikorbakan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk.

Menurut Sujarsi, L (2013) harga pokok produksi bahwa harga

perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam

satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, atau nilai aktiva lainnya

atau dikorbankan, atau jasa yang diserahkan, atau uatang yang

ditimbulkan atau tambahan modal dalam rangka pemilik barang atau jasa

yang di perlukan perusahaan baik dari masa lalu maupun yang akan

datang

2. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

Menurut Muliyadi (2014:65) dalam perusahaan yang memproduksi

massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu

tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:

a. Menentukan harga jual produk

b. Memantau realisasi biaya produksi

c. Menghitung laba atau rugi periodik

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca

Berdasarkan manfaat informasi harga pokok produksi dapat

disimpulkan bahwa sebagai dasar dalam penetapan harga jual, sebagai

alat untuk menilai efisiensi proses produksi, sebagai alat untuk memantau

realisasi biaya produksi untuk menentukan laba atau rugi periodic, menilai

dan menentukan harga pokok persediaan, dan sebagai pedoman dalam

pengambilan keputusan bisnis (Muliyadi, 2014:65).

Page 27: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

12

C. Target Costing

1. Pengertian Target costing

Target costing menjadi salah satu langkah yang dapat ditempuh oleh

manajemen untuk mengantisipasi adanya permasalahan dalam

penetapan biaya produksi karena sistem ini lebih kompleks dari sistem

biaya standar.

Menurut Salman (2016:226), penetapan biaya berdasarkan target,

dimana perusahaan menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk

barang atau jasa, berdasakan harga pasar persaingan, dengan demikian

perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Penetapan target

Costing. Konsep target costing ini menbuat perusahan menganalisis apa

yang apayang dilakukan pesaing, bagaimana produk mereka dan

menperkirakan biaya unit di perlukan untuk masuk ke pasar,agar

perusahan manpu menperolah margin lebih tinggi dari pesaing

(Kusumadewi 2017)

Target costing merupakan alat manajemen biaya yang telah

digunakan sejak tahun 1970-an banyak perusahaan dari jepang yang

menggunakan target costing untuk motivasi perencanan produk dalam

pemeliharan desain yang dapat yang di produksi dengan harga yang

rendah (Anriani, 2018). Manfaat utama target costing adalah penetapan

harga poko produk sebgai dasar penetapan harga sehingga target laba

yang diinginkan oleh perusahaan (Anriani, 2018).

Target costing adalah metode penentun harga barang atau jasa yang

didasarkan pada perkiraan harga maksimum yang dapat di bayar oleh

pelanggan. (Eka Anugrah, et all. 2017). Sedangkan menurut Angasta

Page 28: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

13

Giovani. (2018) target costing merupaka sistem akuntansi biaya yang

secara efektif dapat digunkan manajemen mengelola biaya pada tahap

desain dan pengembangan produk dan perilaku adanya riset lapangan

Dalam metode target costing perusahaan akan menetapkan biaya

produk yang dianggap sesuai dengan keadaan pusat, menentukan laba

yang diinginkan dan kemudian menentukan harga jual produk tersebut

kepada masyarakat. Manfaat utama target costing adalah penetapan

harga pokok produk sebagai dasar penetapan harga sehingga harga

target laba yang diinginkan akan tercapai.

Penetapan target costing didasarkan pada analisis eksternal dari

pasar dan pesaing perusahaan sehingga target costing dapat menjadi

sebuah metode yang dapat menghasilkan harga sesuai dengan keadaan

dan keinginan pasar tanpa merugikan perusahaan karena berbekal dari

informasi pasar serta pesaing yang ada.

Dalam metode target costing perusahaan akan menetapkan biaya

produk yang dianggap sesuai dengan keadaan pusat, menentukan laba

yang diinginkan dan kemudian menentukan harga jual produk tersebut

kepada masyarakat. Manfaat utama target costing adalah penetapan

harga pokok produk sebagai dasar penetapan harga sehingga harga

target laba yang diinginkan akan tercapai.

Page 29: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

14

Gambar 2.1: Ilustrasi target costing

2. Model Penerapan target costing

Perlu dipahami harga pokok tidak terlepas dari kegiatan sepanjang

rantai nilai (value chain).

Target Costing Gambar 2.2 Rantai nilai dan target costing

Menurut Salman (2016:227) ada lima tahap penerapan penetapan

biaya berdasarkan target (target costing).

a. Menentukan harga pasar target

b. Menentukan laba yang diharapkan

c. Menghitung biaya target pada harga pasar dikurangi laba yang

diharapkan

R&D Design Menu-Facturing

Marketing & Distribution

Customer Service

Market research menentukan harga

jual produk baru

Manajemen menghitung biaya produksi yang memungkinkan tercapai margin

laba yang diinginkan.

Enginerss dan Cost analysis mendesain suatu produk yang mungkin produksi pada biaya tersebut.

Semakin rendah cost design sebagai tujuan definitive yang tampaknya dapat diwujudkan kerap memacu motivasi karyawan

Page 30: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

15

d. Menggunakan rekayasa nilai untuk menentukan cara menurunkan

biaya produk, agar biaya produk yang direalisasi dapat sesuai

dengan biaya target.

3. Manfaat target costing

Menurut Salman (2016:233) target costing memberikan manfaat bagi

perusahaan antara lain:

a. Meningkatkan kepuasan pelanggan, yakni desain di fokuskan pada

nilai-nilai pelanggan.

b. Mengurangi biaya, malalui desain yang lebih efisien dan efektif.

c. Membantu perusahaan mencapai profitabilitas yang diinginkan pada

produk baru atau produk yang di desain ulang.

d. Dapat mengurangi total waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan

produk, melalui peningkatan koordinasi manajer desain, manufaktur,

dan pemasaran.

e. Dapat meningkatkan kualitas produk secara menyeluruh, malalui

desain yang dikembangkan secara hati-hati dan isu-isu manufaktur

yang dianggap penting dipertimbangkan secara jelas dan tahap

desain.

f. Memfasilitasi koordianasi desain, manufaktur, pemasaran, dan

manajemen biaya dalam menentukan biaya produk (product cost)

dan siklus hidup penjualan (sales life cycle)

D. Laba

Menurut Harahap (2015:112) laba adalah sebagai jumlah yang berasal

dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari

penghasilan atau penghasilan operasi. Laba adalah pendapatan dan

Page 31: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

16

keuntungan dikurangi dengan beban serta kerugian. Laba meringkas

dampak keuangan akibat aktivitas operasi suatu bisnis. Laba dapat

dikatakan sebagai parameter paling penting dari kinerja keuangan sebuah

perusahaan. Tujuan utama laporan laba rugi adalah untuk menjelaskan

bagaimana menentukan laba, dengan melaporkan komponen pentingnya

sebagai pos terpisah (Subramanyam, 2014:370).

Menurut Siregar, et all ( 2013:39) menyatakan bahwa laba adalah

jumlah yang dapat di berikan kesemua pemengangsaham biasa dari induk.

Menurut Sutrisno (2012:303) Pengertian Laba bersih laba yang telah

dikurangi biaya-biaya merupakan beban dalam perusahaan dalam suatu

perode tertentu twermasuk pajak. Sedangkan menurut Mulyadi (2014:46)

laba bersih adalah laba bersih yang berasal dari transaksi

pendapatan,beban, keuntungan,dan kerugian.laba yang di hasilkan dari dari

selisi antara sumber daya masuk dan daya keluar selama periode waktu

tertentu

Menurut Ridzal, N. (2019) laba adalah kenaikan manfaat ekonomi

selama periode akuntansi (misalnya kenaikan aset atu penurunan

kawajiban) yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang

menyangkut transaksi dengan pemengang saham.sedangkan Menurut Meily

Kalao, et all (2016) Mendefinisikan laba sebagai jumlah berasala dari

penguran harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan

opeasi.Menurut FASB (Financial Acconting standars Bord) statement

mengartikan laba dan rugi sebagai kelebihan penghasilan atas biaya selama

selama perodi akuntansi.

Page 32: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

17

Laba atau (earnings) atau laba bersih (net income) mendefinisikan

profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengambilan kepada

pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara po-pos dalam

laporan merinci bagaimana laba didapat (Subramanyam, 2014: 370). Laba

yang maksimal dapat didapat dari efisiensi biaya yang dilakukan

perusahaan. Biaya efisien yang akan meningkat laba yang diinginkan oleh

perusahaan. Sistem penggunaan biaya yang tepat dalam perusahaan akan

memaksimalkan laba semaksimal mungkin.

E. Penelitian Terdahulu

Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Metode Hasil

1. Fransiska Kusumadewi 2017

Analisis Pendekatan target costing sebagai alat untuk melekaukan Efinsensi Produksi studi kasus pada askha jaya Lampung

Metode penelitian ini adalah studi kasus.

Hasil dari pembahasan, Maka dapat ditarik kesimpulan yaitu perhitungan target costing menunjukkan efisiensi sebesar Rp 4,286,82/kg.

2. Nurul iksan arifin, Herman karamoy,Meily kalao 2016

Analisis target costing dalam upaya pengurangan biaya produksi untuk peningkatan laba kotor pada Mandala Bakery

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.

Metode target costing sangat efesien untuk diterapkan dalam perhitungan biaya produksi di Mandala Bakery

3. Eka Gusti Anugrah,Imam Mas’ud,Nining Ika Wahyuni 2017

Penerpan target costing dalam pengelolaan biaya produksi untuk optimalisasi laba

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Target Costing pada Sumber Madu adalah cocok dan baik diterapkan.

Page 33: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

18

Penerapan metode tersebut dapat meningkatkan laba, sesuai dengan laba yang diharapkan oleh pihak Sumber Madu. Selain itu Sumber Madu juga dapat mengontrol biaya produksi pada produk-produknya dengan baik

4. Anriani 2018

Analisis Target Costing Sebagai Alat Pengendalian Biaya pada PT.Semen Tonasa Pangkep

Metode penelitian deskriptif, kualitatif Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder

Hasil analisis target costing dapat dijadikan sebagai alat untuk pengendalian biaya karena lebih efisien sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat bahwa menurut perusahaan pada tahun 2015 marjin laba yang diperoleh sebesar 19,97% pada tahun 2016 marjin laba yang diperoleh perusahaan sebesar 15,89% dan pada tahun 2017 marjin laba yang diperoleh perusahaan sebesar 26,73%, Sedangkan menurut target costing dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 sampai dengan 2017 perusahaan dapat memperoleh laba sebesar

Page 34: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

19

27.83% dengan persentase biaya yang dikeluarkan sebesar 72.17%.

5. Nining asniar ridzal 2019

Biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi pada usaha paving block cv. Batako anugerah bau bau

Jenis metode penelitian yang diunakan adalan kualitatif

Hasil penelitian disimpulkan bahwa antara biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan dengan biaya sesunggunhnya seleisih lebih ,yang terdiri dari : varians bahan baku sebesar Rp 6,606,250 dan varians kuantitatif bahan baku sebesar Rp 1.073.500. .

6. Chaidir Hafid 2017

Analisis harga pokok produksi dan penerapan target costing pada UD Wajuku Makassar

Metode analisi data yang digunakan adalah deskriptif kunantitatif

Penerapan target costing pada ud wajuku makkasar dapat berperan sebagai pengendalian biaya produksi.

7. Angasta Giovani 2015

Analisis penerapan metode target costing dalam penentuan harga jual dan efesiensi biaya produksi pada Restoran Ribbone Hause

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif

Hasil penelitian menunjukakan bahwa hasil perbandingan total biaya yang dikeluarkan menurut perusahaan,dengan metode target costing,diketahui lebih efisien menggunkan target costing dimana dengan menggunakan target costing perusahaan dapat memperoleh penghemtan biaya bahan baku langsung

Page 35: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

20

Rp.727/porsi,tenaga kerja langsung Rp.494/porsi dan biaya overhead Rp.436/porsi

8. Amelia A.A lambajang 2013

Analisi biaya produksi mengunakan metode variable costing PT Tropica cocoprima

Jenis penelitian ini berisifat kualititaif

Hasil dari mengunakan variable costing dapat menbantu perusahaan menghitung biaya produksi dimana metode variable costing memisahkan antara biaya produksi dan non produksi yaitu biaya tetap, biaya semi variable da variable. Dimana biaya yang di hasilakan dapat mengurangi biaya poduksi yang ada dalam perusahaan tersebut dan menghasilakan laba yang tinggi.

9. Dienul Ihsan. 2013.

Analisis Penetapan Target Costing Terhadap Harga Pokok Produksi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT. Semen Tonasa.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif

Hasil analisis perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan menurut target costing, menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tahun 2009 sebesar Rp.334.864,13, sedangkan menurut target costing sebesar Rp.292.451,22, tahun 2010 menurut

Page 36: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

21

perusahaan sebesar Rp.360.842,55 sedangkan menurut target costing sebesar Rp.315.630,25. Sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp. 372.534,92 dan menurut target costing sebesar Rp.333.112,-

10 Ratna Wijayanti (2011)

Penerapan Activity Based Costing Sistem Untuk menentukan Haraga Pokok Produksi Pada PT. Industri sadang Nusantara Unit patal Secang

Metode Yang Digunaka Penelitian Ini Mengunakan Metode Deskriftif Kualitatif

Berdasarakan hasil penelitian perhitungan harga pokok produksi Pada PT sadang nusantara Unit patal Secang masih menggunakan sistem tradisional sistemtradisonal menbebankan pada semua elemen biaya produksi tetap maupun biya produksi variable ke dalam harga pokok produksi.Sistim ini menbeban biya overhed pabrik mengukakan tariff tunggal bersarkan jumlah unit produksi hasil perhitunagan harga pokok produksi per unit pada tahun 2009 mengunakan sestim tradisional di peroleh hasil harga pokok produksi untuk Cotton 30/1 adalah sebesar

Page 37: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

22

Rp1.496.491,00 untuk cotton 40/1 sebesar Rp 1.011.107,00 dan untuk Rayon 30/1 sebesar1.148.254,00.

F. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Adapun masalah-masalah yang dianggap penting

dalam penelitian ini adalah penerapan target costing sebagai alat

pengendalian biaya produksi. Berdasarkan uraian di atas, adapun kerangka

konsep di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

PT. Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

Target costing

Biaya Produksi

Biaya Overhead Pabrik

Hasil

Biaya Tenaga Kerja Biaya Bahan Baku

Page 38: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu data

informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Berdasrakan simbol -

simbol angka tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk

menghasilkan kesimpulan yang berlaku umum didalam suatu parameter.

Serta data kualitatif, yaitu data berupa informasi dari hasil studi

kepustakaan dan beberapa sumber yang berguna bagi penulis ini.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis

memilih obyek penelitian pada PT Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar di

Kabupaten Takalar yakni perusahaan yang bergerak dibidang PT

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar. Penelitian ini membutuhkan waktu

kurang lebih 1 bulan dimulai bulan November sampai Desember.

3. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi

langsung dengan staff accounting dan dokumentasi. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari data perusahaan berupa data historis PT

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar.

Page 39: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

24

B. Definisi Operasional Variabel

1. Defenisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan suatu hal yang penting dalam

penelitian. Kejelasan suatu definisi data yang diperlukan dan alat yang

akan digunakan dalam penelitian. Berdasarkan variabel dari penelitian ini

maka dikemukakan definisi operasional variabel dari masing- masing

variabel sebagai berikut:

a. Target Costing adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh

perusahaan PT. Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar agar dengan

harga jual yang telah ditentukan, perusahaan dapat memperoleh laba

yang diharapkannya.

b. Pengendalian biaya adalah proses atau usaha yang sistematis dalam

menetapkan standar pelaksanaan yang bertujuan untuk perencanaan,

sistem informasi umpan balik, membandingkan pelaksanaan nyata

dengan perencanaan, menentukan dan mengatur penyimpangan-

penyimpangan serta melakukan koreksi perbaikan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai secara efektif

dan efisien dalam penggunaan biaya.

c. Volume penjualan adalah jumlah produk atau jasa yang dapat dijual.

C. Teknik Pengumpulan Data

Mengelolah data serta keterangan yang diperoleh dalam penyusunan

skripsi ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

a. Wawancara yaitu. melakukan tanya jawab dengan pihak keuangan PT.

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

Page 40: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

25

b. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan

untuk mendapatkan data yang menyangkut kondisi dan posisi perusahaan,

struktur organisasi dan sejarah perusahaan.

c. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan melihat catatan/

dokumen yang ada dalam perusahaan berupa biaya produksi , laporan laba

rugi, harga jual, serta data-data keuangan lainnya yang dibutuhkan dalam

penelitian

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu yang betujuan untuk

mengungkapkan kejadian atau fakta, fenomena, variabel dan keadaan yang

terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang

sebenarnya terjadi seperti menjelaskan dan menggambarkan hasil-hasil

observasi dan menjabarkan data-data yang diperoleh dengan menggunakan

metode pendekatan target costing.

Penentuan pendekatan target costing Menurut Garrison, dkk (2006: 541)

biaya target untuk suatu produk dihitung dengan mulai pada harga jual yang

diantisipasi dan kemudian menguranginya dengan laba yang diinginkan,

sebagai berikut:

Dimana:

a. Harga jual merupakan harga yang bersedia dibayar oleh pelanggan atau

dengan kata lain harga jual yang berlaku di pasar.

b. Laba yang diinginkan merupakan margin laba yang ditargetkan perusahaan

dalam penjualan.

Biaya target = Harga jual - laba yang diinginkan

Page 41: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

26

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar

PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar terletak didesa Pa’rappunganta,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi

Selatan. Jarak dari ibu kota provinsi atau kota Makassar di perkirakan

menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam atau sekitar 50 km. Bila melihat

latar historis, wilayah Polongbakeng merupakan wilayah kesatuan adat

Bajeng, Malewang, Pangkalang, dan Lassang. Pembentukan

Polongbangkeng diperkirakan pada tahun 1816, dimana pada waktu Inggris

meninggalkan Hindia Belanda. Pada waktu itu daerah Polongbangkeng

terdiri dari Malewang, Moncongkomba, Bontokadatto, Lassang dan Lantang

serta daerah Daigaukang perkampungan yakni Pattalassang, Sompu,

Bilacaddi, Pasoleang, Salaka, Sabintang, Tamasongo, Sambila, Sayowang

dan Anaaung. Dari beberapa daerah ini Polongbangkeng dipimpin oleh

Tumalompona Polongbangkeng yakni Daeng Manompo.

Dilihat dari latar geografis, Polongbangkeng merupakan wilayah agraris

dengan sebagian besar lahannya cocok untuk ditanami berbagai tanaman.

Polongbangkeng merupakan wilayah perbukitan dan gunung-gunung relatif

rendah. Pada tahun 1980-an wilayah ini sangat pesat dengan tanaman gula

(tebu). Perkembangan yang dapat terlihat dari 50 tanaman tebu (gula) yakni

berdirinya pabrik gula di polongbangkeng, tepatnya di Polongbangkeng

Utara Kabupaten Takalar.

PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar atau pabrik gula Takalar

didirikan dalam rangka melaksanakan kebijaksanaan pemerintah untuk

Page 42: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

40

swasembada gula nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian

R.I Nomor 668/Kpts/Org/8/1981 tanggal 11 Agustus 1981, dibentuk

berdsarkan PP No. 19/1996, PT Perkebunan Nusantara XIV Takalar adalah

satu dari sekian Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang

agribisnis. PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar merupakan

penggabungan kebun-kebun proyek pengembangan PTP Sulawesi, Maluku

dan NTT yaitu eks PTP VII, PTP XXVIII, PTP XXXII dan PT Bina Mulia

Ternak. PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar memiliki 18 unit perkebunan

dan 25 unit pabrik pengolahan dengan komoditi kelapa sawit, kelapa hibrida,

kelapa nias, kopi, gula, pala, pada area konsensi seluas 55.425,25 ha.

Khusus komoditi gula PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar kini

mengelolah tiga pabrik gula yaitu Pabrik Gula Camming, Pabrik Gula Araso

di Kabupaten Bone, dan Pabrik Gula Takalar di Kabupaten Takalar, dengan

total area seluas 14.312 ha. Dalam setahun ketiga pabrik ini memproduksi

36.000 ton atau memasok 1,33% komsumsi gula nasional yang mencapai

2,7 juta ton.

PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar atau pabrik gula takalar

beroperasi di Polongbangkeng sejak tahun 1982. Sebelumnya beroperasi

dengan nama PTP XXIV-XXV. Pabrik gula Gula Takalar PT. Perkebunan

Nusantara XIV Takalar adalah peralihan dari PT Madu Baru, yaitu sebuah

perusahaan Hamengkubuwono yang sebelumnya telah berdiri dan

membebaskan sebagian tanah petani sejak tahu 1978. Namun pada tahun

1980 PT Madu Baru mundur dari rencana pengolahan perkebunan tebu

setelah terjerat kasus penyelewengan dana 51 pembebasan tanah, sehingga

Page 43: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

digantikan oleh PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar berdasarkan SK

Bupati Takalar tahun 1980.

Studi kelayakan disusun oleh PT. Agriconsult Internasional pada tahun

1975, dilanjutkan oleh PT. Tanindo pada tahun 1981 dengan menggunakan

fasilitas kredit ekspor dari Taiwan. Pelaksanaan pembangunan diserahkan

pada Tashing Co. (Ptc) Ltd. Agency of Taiwan Machinery Manufacturing Co.

(TMCC) sebagai Main Contractor dengan partner dalam negeri yakni PT.

Sarang Tehnik, PT Multi Mas Corp, PT. Barata Indonesia. Pembangunan

Pabrik Gula Takalar menghabiskan dana sebesar Rp. 63,5 milyar dan

selesai dibangun pada tanggal 27 Nopember 1984. Performance test

dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 11 Agustus 1985 dengan hasil

baik. Pabrik Gula Takalar dibangun dengan kapasitas giling 3.000 ton tebu

per hari (TTH), yang dengan mudah dikembangkan menjadi 4.000 TTH.

PT. Perkebunan Nusantara XIV atau Pabrik Gula Takalar giling perdana

tahun 1984, dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal

23 Desember 1987. Adapun sistem pembibitan PT. Perkebunan Nusantara

XIV atau Pabrik Gula Takalar sebagai berikut: Sistem penyelenggaraan

pembibitan tebu yang dilaksanakan oleh pabrik, sebagai berikut:

1. Sistem pembibitan meliputi KBN, KBI, KBP, KBD, kultur Jaringan dan

Budchips dilakukan oleh pihak PG

2. Pabrik memiliki unit penyelenggara pembibitan kultur

JaringanPembibitan melalui kultur jaringan dilaksanakan oleh Bagian

Ribang.

Pengadaan bahan baku tebu selain oleh pihak Pabrik Gula atau PT.

Perkebunan Nusantara XIV Takalar juga diperoleh dari Pihak Petani Tebu

Page 44: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

Rakyat dengan sistem bagi hasil. Mekanisasi Pengolahan tanah di PT.

Perkebunan Nusantara XIV Takalar sudah menggunakan sistem

mekanisasi sepenuhnya, untuk proses penanaman masih menggunakan

sistem manual, untuk pemupukan mengunakan sistem mekanisasi dan

manual, sedangkan pada tahap pemanenan menggunakan sistem semi

mekanisasi dan manual.

B. Struktur Organisasi dan Job Description Perusahaan

1. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi berfungsi untuk memberikan petunjuk mengenai

pembagian dan pengelompokkan sistem kerja/kegiatan dalam

melaksanakan aktifitas demi kelangsungan hidup perusahaan. Struktur

organisasi pula dapat menujukkan bagaimana tertib manajemen,

pengawasan dan pengendalian demi perusahaan dalam mengelola

usahanya. Sesuai dengan anggaran dasarkan PT. Perkebunan

Nusantara XIV Takalar perusahaan ini dipimpin oleh suatu Direksi, yang

terdiri dari empat orang direktur.

Struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat yang

penting agar perusahaaan dapat berjalan dengan baik. Suatu perusahaan

akan berhasil mencapai prestasi kerja yang efektif dari karsyawan apabila

terdapat suatu sistem kerja sama yang baik, dimana fungsi-fungsi dalam

organisasi tersebut mempunyai pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab yang telah dinyatakan dan diuraikan dengan jelas

Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar atau

Pabrik Gula Takalar mengikuti prinsip organisasi fungsional yang telah

dinyatakan dan diuraikan menekankan pada pemisahaan tugas,

Page 45: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

wewenang dan tanggung jawab secara jelas dan tegas. Struktur

organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar atau Pabrik Gula

Takalar digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar

2. Job Description

a. Administratur

Administratur merupakan pimpinan tertinggi PT. Perkebunan

Nusantara XIV Takalar mempunyai jabatan sebagai berikut:

1) Melaksanakan dan program kegiatan secara keseluruhan yang

telah ditentukan oleh direksi dalam pengelolaan pabrik gula.

2) Memimpin dan mengkoordinir tugas pada kepala bagian agar

terdapat kesatuan tindakan dalam melaksanakan kegiatan

KEPALA

TANAMAN

SKK

SKW

WAKIL KEPALA

INSTALASI

ADMINISTRATUR

MASINIS

MANDOR

KEPALA

TMAT

KASUB

AKUNTANSI

KASUB.

SDM

KASUB

KEUANGAN

ASISTEN

MANDOR

AJUN

PENGOLAHAN

CHEMIKER

Kepala

QC

RC. BAHAN

RC. BAHAN

BAKU

KEPALA PELTEK

K

KEPALA

INSTALASI

KEPALA

PENGELOLAAN

KEPALA

AK/U

ASISTEN

MANDOR KEPALA

GUDANG

Page 46: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

operasional terpadu guna mencapai target produksi secara

efektif dan efisien.

3) Mengelola serta mempertanggungjawabkan sumber daya

manusia, sumber dan peralatan pabrik sesuai norma yang

berlaku.

4) Bertanggungjawab atas semua tugas dari masing-masing bagian

yang ada diperusahaan.

5) Memelihara keharmonisan dalam hubungan kerja dan

pelaksanaan kegiatan perusahaan sehari-hari dan

mempertahankan kesejahteraan karyawan.

6) Memiliki perusahaan dalam melakukan hubungan keluar dengan

instalasi lain.

7) Bertanggungjawab kepada direksi atas kelancaran pelaksanaan

tugas pengelolaan di pabrik gula atau PT. Perkebunan

Nusantara XIV Takalar.

b. Kepala Bagian Tanaman

Kepala bagian tanaman mempunyai tugas pokok menjalakan

kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh administratur,

mengkoordinir semua tugas bagian tanaman dan bertindak sebagai

wakil admistratur apabila tidak ada ditempat. Demi kelancaran tugas

dibantu oleh beberapa bagian antara lain:

1. Sinder Kebun Kepala Bagian

Sider kebun wilayah membantu kepala bagian tanaman

mempunyai tugas dan wewenang antara lain:

Page 47: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

a) Mengkoordinir semua tugas sinder kebun wilayah sesuai

dengan tanggung jawabnya.

b) Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan

anggaran perusahaan bagian tanaman.

c) Menghimpun data dan informasi untuk kepentingan dibagian

tanaman dan menjamin penyediaan tebu dari rayon sesuai

dengan rencana.

2. Sinder Kebun Kepala Angkutan

Sider kebun kepala angkutan mempunyai tugas dan

tanggung jawab antara lain:

a) Melaksanakaan dan membantu menyusun rencana

kebutuhan anggaran perusahaan dalam bidang angkutan,

tabungan untuk tebu milik sendiri.

b) Menjamin kelancaran penyediaan tebu dalam musim giling

dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan kapasitas

giling.

c) Diluar masa giling mengadakan perbaikan dan

pembenahaan wilayah emplasemen untuk persiapan giling

yang akan dating.

d) Mengatur pelaksanaan tebangan atau jadwal tebang sesuai

dengan kemasakan masa tanam tebu.

3. Sinder Kebun Wilayah

Tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:

Page 48: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

a) Melaksanakan Policy administrasi cq. Kepala bagian

tanaman dan sinder kebun wilayah baik untuk kegiatan

tanaman maupun untuk tebang angkut tebu.

b) Mengadakan penyuluhan bagi para petani tebu rakyat di

wilayah kerja untuk mencari pemasukan areal tanaman tebu.

c) Memberikan bimbingan kepada para petani tebu rakyat

mengenai cara tanam yang baik agar produksi tebu dapat

tinggi.

d) Mengembangkan tanaman tebu rakyat intensitifikasi meliputi

Tebu Rakyat Intensifikasi Non Kredit (TRINK) dan Tebu

Rakyat Intensifikasi Non kredit (TRIP dan TIRN) sesuai

dengan INPRES No. 9/1975.

e) Mengatur tebang angkut tebu di wilayahnya, mulai dari

penentuan jadwal tebang sampai pelaksanaan penebangan

sesuai dengan besar kecilnya bagian yang telah ditentukan

wilayah.

4. Kepala Bagian Instalasi

Kepala Bagian Instalasi mempunyai tugas dan

tanggungjawab semua kegiatan yang ada dibagian instalasi

termasuk kelancaran jalannya proses produksi dengan

mengadakan pemeliharaan dan pengadaan alat-alat yang

diperlukan dalam proses produksi. Adapun tugas dan

tanggungjawabnya meliputi:

a) Melaksanakan policy administrasi tentang jalannya proses

produksi.

Page 49: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

b) Membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan anggaran

perusahaan untuk keperluan instalasi, yaitu biaya

pemeliharaan mesin-mesin dan perlengkapan dalam satu

tahun.

c) Mengusahakan bekerjanya seluruh instalasi pabrik untuk

menjamin kelancaran jalannya produksi (termasuk

penyediaan air, penggunaan uap dan lain-lain).

d) Membina kerjasama yang baik antar bagian, mengingat

proses produksi dilakukan terus menerus dalam musim giling.

Apabila terjadi kerusakan salah satu mesin akan

menghentikan kegiatan proses produksi secara keseluruhan.

5. Kepala Bagian Pengolahaan

Kepala bagian pengolahan mempunyai tugas dan tanggung

jawab dibagian pengolahan yang antara lain meliputi:

a) Melaksanakaan Policy bagian pengolahan administrasi

tentang pelaksanaan operasional di bagian pengolahan.

b) Menyusun rencana kebutuhan anggara perusahaan untuk

bagian pengolahan selama satu tahun.

c) Melaksanakan pembinaan kerjasama yang baik

dalamproses pegolahan bahan baku tebu sehingga menjadi

gula yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

d) Mengusahakan adanya kerjasama dengan bagian instalasi

yaitu masinis kegiatan proses pengolahan gula dapat

berjalan dengan lancer, efisien dan efektif.

Page 50: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

e) Menghimpun data dan informasi dalam meningkatkan

pengendalian dan mengadakan evaluasi mengenai besarnya

biaya pengolahan sehingga dapat ditekan biaya produksi.

f) Kepala bagian pengolahan dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari dibantu oleh beberapa chemika atau dokter gula.

6. Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Umum

Kepala bagian administrasi keuangan dan umum mempunyai

tugas pokok melaksanakan kebijakan dari administrasi

mengkoordinir semua kegiatan yang ada di bagian administrasi

keuangan dan umum. Untuk kelancaran tugas yang ada dibagian

administrasi keuangan dan umum dibagi dalam beberapa bagian

1) Bagian Pembukuan

Bagian Pembukuan mempunyai tugas antara lain:

a) Membukukan semua transaksi secara harian yang terjadi di

perusahaan baik secara kas atau tunai maupun non kas

yaitu mengenai penggunaan barang dan hasil produksi.

b) Membuat laporan keuangan secara periode (bulanan)

dalam bentuk neraca dan laporan manajemen.

2) Bagian Sekum (Sekretaris dan umum) mempunyai tugas:

a) Menyelesaikan persuratan baik surat yang keluar maupun

masuk dalam bentuk ekspedisi.

b) Melakukan pengarsipan semua surat-surat atau dokumen.

c) Memproses administrasi pengadaan bahan atau barang

untuk kebutuhan pabrik sesuai produksi.

3) Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas :

Page 51: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

a) Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan

standar informasi yang ada.

b) Mengadakan pembinaan tenaga kerja melalui pendidikan,

kursus, latihan training.

c) Melakukan pembayaran yang menjadi hak-hak karyawan,

yaitu pembayaran gaji, upah dan santunan.

d) Membuat laporan secara periode mengenai posisi tenaga

kerja dan biaya yang telah dibayarkan pada karyawan.

4) Bagian Gudang mempunyai tugas:

a) Menerima barang atas dasar pengadaan yang dibutuhkan

masing-masing bagian.

b) Menyimpan barang-barang dalam gudang sesuai dengan

jenis barang dan dicatat dalam kartu gudang.

c) Membukukan atas penerimaan dan pengeluaran barang

yang dipakai dalam buku gudang.

d) Membuat laporan posisi persedian barang yang ada di

gudang setiap periode.

e) Mengadakan stock opname persediaan barang pada

akhir tahun

5) Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja merupakan seluruh penduduk yang berada

dalam usia kerja. Menurut UU No, 13 tahun 2003 bab 1 pasal 1

ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

Page 52: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

kebutuhan masyarakat. Dikatakan tenaga kerja jika penduduk

tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang yang

berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun- 64 tahun.

Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja

disebut sebagai tenaga kerja. Adapun status karyawan pada

PT. Perkebunan Nusantara XIV Takalar Pabrik Gula Takalar di

bagi menjadi dua bagian sebagai berikut:

1. Karyawan Pimpinan

Karyawan yang mempunyai hubungan kerja dengan

perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu.

2. Karyawan pelaksanaan, terdiri dari:

1. Karyawan Tetap.

Karyawan yang mempunyai hubungan dengan

perusahaan untuk jangka waktu yang ditentukan.

Karyawan tetap merupakan pekerja pada sebuah

perusahaan yang tidak memiliki batasan waktu untuk

mengabdi pada perusahaan sampai pensiun.

2. Karyawan Tidak Tetap

Karyawan yang mempunyai hubungan kerja dengan

perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Pada saat

permulaan hubungan kerja melalui masa percobaan.

Seperti Karyawan musiman,

3. Karyawan Musiman

Karyawan yang bekerja hanya dalam satu musim dan

tidak berhubungan dengan proses pembuatan gula.

Page 53: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

Karyawan musiman merupan pekerjaan yang hanya dapat

dilakukan pada waktu-waktu tertentu, biasanya pada saat

perubahan cuaca, ketersediaan bahan baku atau bahan

mentah atau kondisi lainnya. Pada PT. Perkebunan

Nusantara XIV Takalar Pabrik Gula Takalar karyawan

musiman ini di pakai pada saat penggilingan seperti sopir

truk untuk mengangkat bahan baku yakni tebu,serta buruh

tebang. Karyawan musiman ini dibedakan menjadi tiga,

yakni:

4. Karyawan Musiman Tanaman

Karyawan yang melaksanakaan pekerjaan mulai dari

pembukuan tanah, persiapan tanah, pemeliharaan tebu

sampai pada tebu siap tebang, karyawan ini mendapat

upah secaraa harian, bulanan atau borongan.

5. Karyawan Lain-lain

Karyawan yang bekerja diemplasemen yang tidak ada

hubungan dengan penggilingan tebu. Karyawan ini digaji

dengan upah harian, upah bulanan atau borongan.

6. Karyawan Borongan

Karyawan yang melakukan pekerjaan yang bersifat

diborongkan dengan upah borongan.

7. Karyawan Harian Lepas

Karyawan yang hanya bekerja jika ada suatu

pekerjaan tertentu dan bisa berhenti sewaktu-waktu bila

Page 54: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

pekerjaan sudah dianggap selesai. Karyawan di beri upah

berdasarkan hari-hari karyawan bekerja.

C. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi perusahaan agribisnis dan agroindustri di Kawasan Timur

Indonesia yang kompetitif, mandiri, dan memberdayakan ekonomi

rakyat.

2. Misi

a. Menghasilkan produk utama perkebunan berupa gula yang berdaya

saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan atau

internasional.

b. Mengelola bisnis dengan teknologi akrab lingkungan yang

memberikan kontribusi nilai kepada produk dan mendorong

pembangunan berwawasan lingkungan.

c. Melalui kepemimpinan, teamwork, inovasi, dan SDM yang

kompeten, dalam meningkatkan nilai secara terus-menerus kepada

shareholder dan stakeholders.

d. Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama

penciptaan nilai (value creation) yang mendorong perusahaan

tumbuh dan berkembang bersama mitra strategis.

Page 55: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Perhitungan Biaya Produksi Yang Dilakukan Perusahaan

Perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan terlebih

dahulu mengumpulkan informasi terkait komponen-komponen yang

terkandung dalam biaya produksi diantaranya biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Adapun komponen-komponen

biaya produksi pada PT. Pekebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar.

a. Biaya Produksi

Data produksi PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV GULA

TAKALAR bahwa pada tahun 2018 memproduksi gula eks tebu

16.206,73 ton dengan harga jual gula eks tebu Rp. 9.207.762/ton. Data

volume penjualan gula eks tebu selama tahun 2018 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 5.1 Volume Penjualan Gula Eks Tebu

2018

No Uraian Realisasi

2018 1 Penjualan (ton) Gula eks tebu 16.206,73 2 Harga jual (Rp) Gula eks tebu Rp.9.207.762 3 Nilai penjualan (Rp) Gula eks tebu Rp.149.227.712.638 4 Total penjualan Rp.149.227.712.638

Sumber: Laporan Volume Penjualan Pt. Perkebunan Nusantara Xiv Pabrik Gula Takalar (2018)

Page 56: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

60

1) Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku menurut akuntansi adalah biaya yang terjadi

untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam

keadaan siap untuk diolah. Dalam biaya produksi bahan baku

utamanya adalah tebu. Adapun unsur-unsur pembentuk perolehan

biaya bahan baku tebu dapat di lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.2 Unsur-Unsur Pembentuk Perolehan Biaya Bahan Baku Tebu

2018

No Keterangan Biaya (Rp)

1 Kebun Bibit Utama Pokok Rp. 3.745.111.098

2 Kebun Bibit Pokok Rp. 3.179.657.828

3 Kebun Bibit Nenek Rp. 3.211.381.098

4 Kebun Bibit Induk Rp. 3.199.121.200

5 Kebun Bibit Datar Rp. 3.897.089.989

6 Pupuk NPK Mutiara Rp.14.721.222.313

7 Herbisida, fungisida, inteksida Rp. 6.439.042.671

8 Penggarapan Lahan Rp. 5.875.902.345

9 Imbalan Penggunaan Lahan Rp. 5.764.987.012

10 Lain-Lain Rp. 3.228.228.274

Total Biaya Bahan Baku Tebu Rp.53.261.743.828

Sumber: Laporan Biaya Bahan Baku Tebu PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar (2018)

Page 57: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

61

Berdasarkan tabel diatas dalam perolehan bahan baku tebu PT.

Perkebunan Nusantara XIV Pabirik Gula Takalar membeli bibit tebu

dari P3GI hal ini didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan

kepada H. Yusran Muchsin pada tanggal 05 Januari 2020 selaku

Administratur Perusahaan adapun pernyataan beliau adalah:

“perolehan bibit tebu yang dilakukan oleh perusahaan kami yaitu dengan membeli bibit tebu siap tanam dari P3GI dengan harga Rp.10.000 per bibit, dan kami membeli sebanyak 1.723.236 bibit”

Dari hasil wawancara diketahui bahwa perolehan bibit tebu oleh

PT. Perekebenan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar dengan

membeli dari P3GI dengan harga Rp.10.000 per bibit dan jumlah bibit

yang digunakan padda tahun 2018 sebanyak 1.723.236 bibit sehingga

harga keseluruhan bibit pada setiap perkebunan di tahun 2018 adalah

Rp.17.232.360.000.

Unsur-unsur yang lain dari perolehan bahan baku tebu adalah

pupuk, hasil wawancara yang dilakukan kepada H. Yusran Muchsin

pada tanggal 05 Januari 2020 sebagai Administratur perusahaan

terkait penggunaan pupuk adalah:

““penggunaan produk pupuk pada perusahaan kami menggunakan produk pupuk NPK Mutiara 50 kg sebanyak 32.714 karung dan harga setiap karung adalah Rp.450.000”

Pernyataan dari H. Yusran Muchsin terkait penggunaan pupuk

pada tanaman tebu menggunakan pupuk dengan merk NPK Mutiara

50 kg dengan harga Rp.450.000 per karung dan jumlah keseluruhan

pupuk yang digunakan sebanyak 32.714 karung, sehingga biaya yang

Page 58: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

62

dikeluarkan dalam penggunaan pupuk sebesar Rp. 14.721.222.313.

Adapun penggunaan produk racun herbisida, fungisida, inteksida dari

hasil wawancara kepada H. Yusran Muchsin pada tanggal 05 Januari

2020 menyatakan bahwa:

“Penggunaan herbisida di perusahaan kami menggunakan merk Garlon senilai Rp.200.000/liter sebanyak 8.724 liter, penggunaan fungisida yang digunakan adalah merk Antracol senilai Rp.119.000/kg sebanyak 18.071 kg, dan produk inteksida menggunakan merk Prevathon 250ml dengan harga Rp.140.000/liter sebanyak 18.170 liter ”

Dari hasil wawancara diketahui total penggunaan racun

Herbisida, Fungisida, Inteksida senilai Rp. 6.439.042.671, dan unsur-

unsur dalam perolehan bahan baku tebu lainnya diperoleh dari

observasi seperti penggarapan lahan, imbalan penggunaan lahan,

lain-lain. Sehingga semua unsur-unsur dalam perolehan bahan baku

tebu dicatat sebagi biaya bahan baku dimana total biaya bahan baku

sebesar Rp. 53.261.743.828.

2) Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik

Gula Takalar terbagi atas dua bagian yaitu Biaya tenaga kerja

langsung dan biaya tenaga keja tidak langsung, adapun unsur-unsur

biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung

pada PT. Perkebunan Nusantara XIV sebagai berikut:

Tabel 5.3 Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja

Tidak Langsung 2018

No Tenaga Kerja Langsung Biaya (Rp)

Page 59: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

63

1 Upah TK Pabrik Rp.13.235.678.293

2 Upah TK Pengemasan Rp. 2.125.873.989

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp.20.361.552.282

No Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya (Rp)

1 Gaji Karyawan Pabrik Rp. 3.143.897.265

2 Gaji Karyawan Tanaman Rp. 3.909.756.490

Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp.10.053.653.755

Total Biaya Tenaga Kerja Rp.21.415.206.037

Sumber: Laporan Biaya Tenaga Kerja PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar (2018)

Biaya tenaga kerja pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik

Gula Takalar terdapat dua unsur diataranya tenaga kerja langsung

dan tenaga kerja tidak langsung, dari hasil wawancara yang telah

dilakukan kepada H. Yusran Muchsin pada tanggal 05 Januari 2020

adalah sebgai berikut:

“Tenaga kerja yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar terbagi atas dua yaitu tenaga kerja langsung dan biayanya sebesar Rp.20.361.552.282 dan tenaga kerja tidak langsung dengan biaya sebesar Rp.10.053.653.755”

Dari hasil wawancara di atas diketahui tenaga kerja yang dimiliki

oleh PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar terdiri dari

tenaga kerja langsung dengan biaya Rp. 20.361.552.282 dan tenaga

kerja tidak langsung dengan biaya Rp. 10.053.653.755 adapun

tenaga kerja langsung yang dimiliki perusahaan ini adalah tenaga

kerja pabrik dan tenaga kerja bagian pengemasan dan tenaga kerja

tidak langsung yang dimiliki perusahaan ini adalah karyawan pabrik

dan karyawan tanaman hal ini sesuaai dengan hasil wawancara yang

Page 60: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

64

dilakukan kepada H. Yusran Muchsin pada tanggal 05 Januari 2020

adalah sebagai berikut:

“Tenaga kerja langsung yang dimiliki perusahaan terdiri dari tenaga kerja pabrik dan tenaga kerja pengemasan tenaga kerja tidak langsung yang dimiliki oleh perusahaan kami adalah terdiri dari beberapa ahli tanaman tebu sekitar 37 orang dan karyawan pabrik yang bekerja sebagai pengawas produksi”

Dari hasil wawancara yang didapatkan diketahui tenaga kerja

langsung yang dimiliki PT. Nusantara Perkebunan XIV Pabrik Gula

Takalar total biaya tenaga kerja langsung adalah Rp. 20.361.552.282

dan total biaya tenaga kerja tidak langsung adalah

Rp.10.053.653.755. sehingga total biaya tenaga kerja pada PT.

Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar sebesar Rp.

21.415.206.037.

3) Biaya Overhead Pabrik

Salah satu komponen biaya overhead pabrik PT. Perkebunan

Nusantara XIV Peabrik Gula Takalar adalah biaya penolong dalam

produksi gula dan juga biaya yang dikeluarkan pada saat proses

produksi gula selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

Adapun unsur-unsur biaya overhead pabrik pada PT Perkebunan

Nusantara XIV Pabrik gula Takalar akan dijelaskan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.4 Laporan Biaya Overhead Pabrik

Page 61: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

65

2018 No Keterangan Biaya (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong Rp.2.776.113.890

2 Asuransi Gedung Rp. 534.978.344

3 Biaya Tebang dan Muat Rp.2.793.400.299

4 Biaya Alat Angkut Rp.5.213.455.097

5 Biaya Jalan dan Jembatan Rp. 213.489.302

6 Biaya Bahan bakar Rp.2.455.987.090

7 Biaya Instalasi Limbah Rp.1.209.380.446

8 Biaya Pemeliharaan Mesin Rp.3.762.900.214

9 Biaya Gedung dan Penataran Rp. 267.998.032

10 Biaya Pengemasan Gula Rp.1.344.097.455

11 Biaya Penimbunan dan angkut Gula Rp. 989.455.201

12 Penyusunan Aktiva Tetap Rp.9.432.391.314

Total Biaya Overhead Pabrik Rp.30.993.646.684

Sumber: Laporan Biaya Overhead Pabrik PT. Perkebunan Nusantara XIV (2018)

Berdasarkan perolehan biaya overhead pabrik PT. Perkebunan

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar pada tahun 2018 dari hasil

obesrvasi diketahui total biaya overhead pabrik adalah Rp.

30.993.646.684

b. Harga Pokok Produksi

Tabel 5.5 Laporan Harga Pokok Produksi

2018 Uraian Jumlah Biaya (Rp)

Biaya Produksi

Page 62: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

66

1. Biaya Bahan Baku Rp. 53.261.743.828

2. Biaya Tenaga Kerja Rp. 21.415.206.037

3. Biaya Overhead Pabrik Rp. 30.993.646.684

Jumlah Unit yang Diperoduksi 16.206,73 ton

Harga Pokok Produksi Rp. 105.670.596.549

Harga Pokok Produksi Per ton Rp.6.520.168

Sumber: Laporan Harga Pokok Produksi PT. Perkebunan Nusantara XIV (2018)

c. Biaya Non Produksi

Biaya non produksi pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik

Gula Takalar pada tahun 2018 adalah biaya penjualan dan biaya

administrasi/umum. Namun dalam perhitungan biaya non produksi ini tidak

termasuk dalam perhitungan laporan harga pokok produksi. Adapun

rincian biaya non produksi dari PT.Pekebunan Nusantara XIV Pabrik Gula

Takalar sebagai berikut:

Tabel 5.6 Laporan Biaya Non Produksi

2018 No Keterangan Biaya (Rp)

1 Biaya Penjualan Rp.1.765.907.434

2 Biaya Administrasi/Umum Rp. 364.857.763

Total Biaya Nonproduksi Rp.2.130.765.197

Sumber: Laporan Biaya Nonproduksi PT. Perkebunan Nusantara XIV (2018)

Page 63: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

67

Dilihat pada penjelasan dari tabel diatas menjelaskan bahwa total

biaya nonproduksi pada PT Perkebunan Nusantara XIV sebesar

Rp.2.130.765.197, total biaya nonproduksi ini diperoleh dari penjumlahan

biaya penjualan dan biaya administrasi/umum.

2. Analisis Pengendalian Biaya Produksi Dengan Metode Target Costing

a. Mengumpulkan Informasi Tentang Laba Yang Diinginkan

Perhitungan biaya produksi dengan metode target costing yang

harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengumpulkan informasi

mengenai target laba yang diinginkan oleh perusahaan, dalam

mengumpulkan informasi peneliti menggunakan metode wawancara

yang dilakukan kepada H. Yusran Muchsin selaku administratur PT.

Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar pada tanggal 05 Januari

2020. Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan sebagai berikut.

“pencapaian laba yang diinginkan oleh perusahaan ditargetkan sebesar 40% dari harga pokok produksi, namun pada tahun 2018 pencapaian laba kotor dari perusahaan hanya mencapai 38,5%.

Berdasarkan hasil wawancara informasi yang didapatkan laba yang

diinginkan perusahaan sebesar 40% namun laba yang berhasil dicapai

sebesar 38,5% sehingga dalam hal ini untuk dapat mencapai target laba

sebesar 40% maka dilakukanlah perhitungan biaya produksi dengan

metode target costing. Apabila menginginkan laba kotor sebesar 40% dari

harga jual sebesar Rp.9.207.762 maka perhitungannya adalah sebagai

berikut:

Page 64: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

68

Perhitungan laba kotor yang diinginkan perusahaan

berdasarkan harga jual (Rp)

=40% X 9.207.762

=

=3.683.105

b. Menghitung Target Costing Pada Harga Jual Dikurangi Laba Kotor Yang

Diinginkan

Tahap berikutnya adalah menentukan biaya berdasarkan target

perhitungan harga jual dikurangi dengan laba kotor yang diinginkan. Maka

perhitungan biaya produksi untuk setiap unit peroduksi adalah sebagai

berkut:

Perhitungan Target Biaya Untuk Setiap /ton Produksi Yang Akan

Dicapai Dengan Target Costing

=Harga Jual – Laba Kotor Yang Diinginkan

=9.207.762 - 3.683.105

=5.524.657/ton

c. Penggunaan metode pengendalian biaya dalam target costing untuk

mengindentifikasi cara-cara hemat biaya produksi.

Cara untuk mencapai biaya berdasarkan target hal yang paling

utama perlu diperhatikan adalah kualitas dan keunggulan yang

Page 65: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

69

ditawarkan. Untuk mencapai target coting yang telah dihitung di langkah

awal penerapan, maka penulis menawarkan adanya pengurangan biaya

produksi tanpa mengurangi nilai kualitas produk tersebut. Pengurangan

biaya produksi akan dilakukan menggunakan metode pengendalian biaya

dengan target costing yaitu dengan melakukan perubahan perolehan bibit

bahan baku tebu, mengganti penggunaan produk pupuk, mengganti

penggunaan produk herbisida, fungisida.

Berikut ini analisis beberapa biaya produksi yang dilakukan untuk

melakukan pengendalian biaya produksi.

1) Bibit Tebu

Hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada

administratur PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

dengan bapak H. Yusran Muchsin dimana perolehan bibit tebu

sebanyak 1.723.236 bibit tebu diperoleh dari pembelian P3GI dengan

harga Rp.10.000/koker atau per bibit, agar dapat mengendalikan

biaya bibit tebu maka PT. Perkebunan Nusantara harus melakukan

pembibitan sendiri dimana hal ini didukung dengan adanya hasil

wawancara terkait ahli tanaman tebu yang dimiliki oleh PT.

Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar sangat mendukung

untuk perusahaan melakukan pembibitan sendiri dengan

mengandalkan tenaga kerja ahli tanaman tebu yang dimiliki dan

diketahui harga benih tebu seharga Rp.4.000 dengan plastik koker

tebu seharga Rp.100/lembar dengan begitu selisih biaya bibit tebu

Page 66: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

70

dari harga bibit P3GI mencapai Rp.5.900. Adapun rincian

perbandingan biaya bahan baku setelah target costing:

Tabel 5.7

Perbandingan Biaya Bahan Baku Tebu Setelah Target Costing (2018)

Pemakaian Bahan Baku Menurut Perusahaan

Pemakaian Bahan Baku Setelah Target Costing

1.723.236 X Rp.10.000 = Rp.17.232.360.000

1.723.236 X Rp.4.100 = Rp 7.065.267.600

Sumber: Data Diolah

Perbandingan biaya bahan baku tebu setelah target costing

hasil dari perhitungan perusahaan sebesar Rp.17.232.360 dan

menurut perhitungan target costing sebesar Rp.7.065.600.

2) Produk Pupuk

Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada H. Yusran

Muchsin mengenai produk pupuk yang menggunakan merk Pupuk

NPK Mutiara seharga Rp. 450.000 50kg dan yang digunakan

sebanyak 32.744 karung, sehingga dalam mengendalikan biaya

produksi pupuk maka hendak dilakukan pergantian produk pupuk

yyang lebih murah dengan kualitas yang sama, maka peneliti memiliki

asumsi untuk mengganti produk pupuk menggunakan produk pupuk

urea, adapun harga dari pupuk Urea sebesar Rp.250.000 /50 kg maka

selisih harga pupuk NPK Mutiara dan pupuk Urea sebesar

Rp.200.000, adapun perbandingan unsur-unsur biaya bahan baku

tebu bagian pupuk setelah target costing sebagai berikut:

Tabel 5.8

Page 67: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

71

Perbandingan Biaya Produksi bagian Pemakaian Produk Pupuk setelah Target Costing (2018)

Biaya Pemakaian Produk Pupuk Menurut Perusahaan

(NPK Mutiara)

Biaya Pemakaian Produk Pupuk Setelah Target Costing

(Urea) 32.744 X Rp.450.000 =

Rp. 14.721.222.313 32.744 X Rp.250.000 =

Rp.8.186.000.000 Sumber : Data Diolah

Tabel 5.8 menjelaskan bahwa perhitungan biaya pemakian

bagian produk pupuk menurut perusahaan sebesar

Rp.14.721.222.313 dengan menggunakan produk pupuk NPK Mutiara

50 kg dan menurut target costing biaya pemakaian produk pupuk

adalah sebesar Rp.8.186.000.000 dengan menggunakan produk

pupuk Urea 50 kg.

3) Produk Herbisida dan Produk Fungisida

Penggunaan herbisida yang digunakan oleh PT. Perkebunan

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar menggunakan merk Garlon dan

fungisida menggunakan merk Antracol hal ini sesuai dengan hasil

wawancara yang dilakukan dengan H. Yusran Muchsin diketahui

penggunaan herbisida menggunakan merk Garlon senilai

Rp.200.000/liter dan fungisida menggunakan merk Antracol senilai

Rp.119.000 maka dari itu untuk mengendalikan biaya produksi

penggunaan herbisida dan fungisida akan digantikan oleh merk yang

lain dengan kualitas tidak berbeda. Produk herbisida merk Garlon

akan di ganti dengan merk Tabas yang senilai 180.000/Liter dan

produk fungisida merk Antracol akan diganti dengan produk dengan

merk Ziplo senilai Rp.92.000/kg. Adapun perbandingan biaya produksi

Page 68: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

72

bagian biaya herbisida dan fungisida setelah Target Costing sebagai

berikut:

Tabel 5.9 Perbandingan Unsur Biaya Bahan Baku Bagian Herbisida Dan Fungisida

Setelah Target Costing (2018) Pemakaian Unsur Bahan Baku

Bagian Herbisida Dan Fungisida Menurut Perusahaan

Pemakaian Unsur Bahan Baku Bagian Herbisida Dan Fungisida

Setelah Target Costing 1. Herbisida

8.724 X Rp.200.000 = Rp.1.744.867.909

2. Fungisida 18.071 X Rp. 119.000 =

Rp.2.150.408.664

1. Herbisida 8.724 X Rp.120.000 =

Rp.1.570.381.118 2. Fungisida

18.071 X Rp.80.000 = Rp.1.662.500.816

Total Herbisida dan Fungisida = Rp.3.895.276.573

Total Herbisida dan Fungisida = Rp.3.232.881.934

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.9 dimana penggunaan produk Herbisida

(Garlon) dan fungisida (Antracol) di ganti dengan produk Herbisida

(Tabas) dan Fungisida (Ziplo), sehingga selisih dari perhitungan

menurut perusahaan sebesar Rp. 662.394.639.

d. Perbandingan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan Dengan

Pehitungan Biaya Produksi Menurut Target Costing

Tabel 5.10

Perbandingan Biaya Produksi Menurut Perusahaan Dengan

Perhitungan Biaya Produksi Target Costing (2018)

Uraian Biaya menurut

perusahaan (Rp).

Biaya Menurut Target Costing

Target

costing

Cost yang dapat

dicapai

(Rp)

Page 69: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

73

A. Biaya Produksi

1. Biaya Bahan

Baku

Rp.53.261.743.828 Rp.35.897.033.263

2. Biaya Tenaga

Kerja Langsung

Rp.21.415.206.037 Rp.21.415.206.037

3. Biaya Overhead

Pabrik

Rp.30.993.646.684 Rp.30.993.646.684

Total Biaya Produksi Rp.105.670.596.549 Rp.88.305.885.984

Jumlah Produksi ton 16.206,73 16.206,73

Total Biaya Produksi

/ton

Rp.6.520.168 Rp.5.524.657 Rp.5.448.717

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil penelitian ini, perusahaan dapat menghemat

biaya produksi sebesar Rp.88.305.885.984 atau Rp.5.448.717 per ton

dengan melakukan metode target costing dan pencapaian laba yang

diinginkan yaitu 40% dengan mengendalikan biaya produksi menjadi

Rp.5.524.657 terpenuhi.

B. Pembahasan

1. Perhitungan Biaya Produksi Yang Dilakukan Perusahaan

Perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan

menggunakan perhitungan sederhana, dilihat dari tabel 5.1 volume

penjualan gula eks tebu dimana penjualan pada tahun 2018 mencapai

16.206,73 ton harga setiap ton Rp.9.207.762 dan total penjualan di tahun

2018 sebanyak Rp.149.227.712.638. Penetapan harga jual dalam PT.

Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar dilihat dari seberapa besar

biaya produksi yang dikeluarkan pada tahun 2018. Namun dengan

perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan target laba yang diinginkan

Page 70: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

74

belum tercapai dimana dari hasil wawancara telah diperoleh informasi laba

yang diinginkan oleh perusahaan sebesar 40%, namun pada tahun 2018 PT.

Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar hanya mendapatkan laba

sebesar 38,5%.

2. Analisis Pengendalian Biaya Produksi Dengan Metode Target Costing

Berdasarkan target laba yang diinginkan oleh perusahaan sebesar 40%

belum tercapai, dengan demikian solusi untuk mencapai target laba yang

diinginkan sebesar 40% maka perlu dilakukan perhitungan dengan metode

target costing, dalam metode ini biaya produksi akan dikendalikan dengan

cara menekan biaya produksi namun tidak mengurangi kualitas produk yang

dimiliki oleh perusahaan.

Pengendalian biaya produksi dengan metode target costing setelah

menganalisa dari perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh

perusahaan maka pengendalian biaya dilakukan pada biaya bahan baku

tebu diantaranya adalah dengan melakukan pembibitan tebu sendiri oleh

perusahaan, mengganti produk pupuk NPK Mutiara dengan produk pupuk

Urea, mengganti produk herbisida (Garlon) dan fungisida (Antracol) dengan

herbisida (Tabas) dan fungisida (Ziplo).

a. Pengendalian Biaya Bibit Tebu Metode Target Costing

Perolehan bibit tebu pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik

Gula Takalar diperoleh dengan membelinya di P3GI dengan harga

Rp.10.000 per bibit, jumlah bibit yang dibeli oleh PT. Perkebunan

Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar sebanyak 1.723.236 dengan harga

Page 71: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

75

keseluruhan mencapai Rp.17.232.360.000. dengan hal pengendalian

biaya yang harus dilakukan adalah dengan cara melakukan pembibitan

sendiri, harga benih bibit seharga Rp.4000 dan plastik koker seharga

Rp.100 sehingga jumlah keseluruhan bibit yang disediakan seharga Rp

7.065.267.600 dengan hal tersebut pengendalian biaya produksi dengan

target costing pada perolehan bibit dengan melakukan pembibitan

sendiri berhasil dilakukan sebanyak Rp.5.900 atau secara keseluruhan

jumlah bibit Rp.10.167.092.400 sehingga dapat disimpulkan bahwa

target costing dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya

produksi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fransiska Kusumadewi dalam penelitiannya “Analisis Pendekatan Terget

Costing sebagai Alat Untuk Melakukan Efisiensi Produksi” tahun 2017

dimana hasil penelitian ini biaya produksi dikendalikan dengan metode

target Costing dengan mengendalikan biaya bahan baku pada produksi

pisang coklat dengan menanam sendiri pisang dengan mengandalkan

lahan kosong pada perusahaan dibanding membeli langsung pada

pemasok pisang.

b. Pengendalian Biaya Penggunaan Produk Pupuk Metode Target Costing

Penggunaan produk pupuk oleh PT. Perkebunan Nusantara XIV

Pabrik Gula Takalar menggunakan produk pupuk NPK Mutiara 50 kg

dengan harga Rp.450.000 per karung dan jumlah pupuk yang digunakan

selama tahun 2018 dalam tanaman tebu sebanyak 32.744 karung, untuk

Page 72: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

76

dapat mengendalikan biaya produksi bagian pupuk maka produk pupuk

NPK Mutiara diganti dengan menggunakan produk pupuk Urea dengan

harga Rp.250.000 per karung atau secara keseluruhan sejumlah

Rp.8.186.000.000.

Alasan peneliti mengganti produk pupuk menggunakan pupuk Urea

disamping harganya lebih murah juga sangat berpengaruh terhadap

kualitas tebu dimana kandungan senyawa nitrogen pada pupuk Urea

mencapai 46% jauh lebih tinggi di banding kandungan senyawa nitrogen

pada pupuk NPK Mutiara yang hanya mencapai 40%. Senyawa nitrogen

sangat berengaruh terhadap tanaman tebu karena dengan asupan

senyawa nitrogen yang cukup besar akan menghasilkan tebu yang

manis dan berkualitas.

Pengendalian biaya produksi dengan metode target costing pada

produk pupuk biaya yang dikendalikan dari Rp. 14.721.222.313 menjadi

Rp.8.186.000.000 sehingga dapat disimpulkan terget costing dapat

digunakan sebagai pengendalian biaya produksi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurul Ikhsan Arifin, Herman Karamo, Melly Kalalo dalam penelitiannya

yang berjudul “Analisis Target Costing Dalam Upaya Pengurangan Biaya

Produksi Untuk Peningkatan Laba Kotor Pada Mandala Bakery” tahun

2016, dimana dalam penelitiannya pengendalian biaya dengan metode

target costing yang dilakukan dalam perolehan bahan baku roti dengan

mengganti produk tepung bintang dengan tepung gunung dengan jumlah

Page 73: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

77

kg yang sama dan kualitas yang sama sehingga dapat mengurangi atau

mengendalikan biaya produksi pada mandala bakery.

c. Pengendalian Biaya Penggunaan Produk Herbisida Dan Fungisida

Metode Target Costing

Penggunaan produk herbisida dan fungisida pada perusahaan

yaitu dengan menggunakan herbisida merk Garlon dan fungisida dengan

merk Antracol yang dimana harga dari Garlon sebesar Rp.200.000/liter

dan jumlah keseluruhan liter yang digunakan di tahun 2018 sabanak

8.724 liter untuk Antracol sebesar Rp.119.000/kg dan jumlah kilogram

yang digunakan di tahun 2018 mencapai 18.071 kg.

Pengendalian biaya dengan metode target costing yaitu dengan

mengganti produk herbisida merk Garlon dengan Tabas dan mengganti

fungisida merk Antracol dengan Ziplo. Harga Taba sebesar

Rp.120.000/liter dan harga Ziplo sebesar Rp.80.000/kg alasan peneliti

mengganti produk herbisida dengan merk Tabas karena dimana pada

herbisida merk Tabas dalam membunuh rumput jauh lebih kuat

dibanding dengan Garlon namun kebanyakan petani tidak

menggunakannya disebabkan jika cairan pada tabas menyentuh batang

dari tanaman tebu maka tebu akan mati, sehingga untuk mengatasi

masalah tersebut tenaga kerja tanaman tebu dapat menyemprot terlebih

dahulu lahan yang akan di gunakan dalam menanam bibit tebu sebelum

bibit tebu di tanam sehingga dengan demikian tanaman tebu tidak

dikwatirkan lagi akan mati.

Page 74: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

78

Fungisida merk Ziplo alasan peneliti menggunakan fungisida merk

tesebut dimana pada kandungan fungisida merk Antracol dengan

kandungan fungisida merk Ziplo sama namun harga Ziplo terbilang lebih

murah disebabkan merk Ziplo termasuk baru dalam dunia pasar

sehingga harganya relatif rendah guna untuk menarik simpati pelanggan

sebab itu perusahaan dapat memanfaatkan hal tersebut.

Dalam pengendalian biaya metode target costing biaya yang dapat

dikendalikan pada produk herbisida dan fungisida dari Rp.3.895.276.573

menjadi Rp.3.232.881.934 sehingga dapat simpulkan taget costing dapat

digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Anngast

Giovani 2015 dalam penelitiannya “Analisis Penerapan Target Costing

Dalam Penentuan Harga Jual Dan Efesiensi Biaya Produksi Pada

Restoran Ribbone Hause”. Hasil dari penelitian ini dimana metode target

Costing dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi

dimana dalam penggunaan es batu balok ukuran 30cm dengan harga

Rp.1000 di ganti dengan es batu dengan ukuran 100cm dengan harga

Rp.3000 sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat diefesienkan.

Berdasarkan laba yang diinginkan oleh perusahaan PT.

Perkebunan Nusantara XIV menginginkan laba sebesar 40% untuk

dapat mencapai laba yang diinginkan maka biaya produksi harus

dikendalikan sehingga mencapai Rp.5.524.657. Dengan melakukan

pengendalian terhadap biaya produksi menggunakan target costing,

Page 75: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

79

pengendalian biaya produksi yang dicapai sebesar Rp.5.448.717

sehingga dapat disimpulkan bahwa perhitungan biaya produksi dengan

metode target costing dapat digunakan sebagai pengendalian biaya

produksi pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar.

Page 76: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

80

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan perhitungan target costing dapat dijadikan sebagai alat pengendalian

biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar dimana

biaya produksi dari Rp.105.670.596.549 dapat dikendalikan menjadi

Rp.88.305.885.984 dari volume penjualan sebesar Rp.149.227.712.638 dan laba

kotor per ton sebesar Rp.2.687.594 meningkat menjadi Rp.3.759.045 per ton

setelah target costing, pengendalian biaya tersebut dilakukan dengan cara

melakukan penangkaran bibit tebu sendiri oleh pihak perusahaan, mengganti

produk pupuk NPK Mutiara menjadi produk pupuk Urea dengan kualitas yang

sama, mengganti produk herbisida (Garlon) dan fungisida (Antracol) menjadi

produk herbisida (Tabas) dan fungisida (Ziplo).

sehingga dalam mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan sebanyak

40% dengan menjalankan metode Target Costing dapat tercapai.

B. Saran

Adapun saran yang diperoleh penulis terhadap hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan disarankan untuk terus berusaha melakukan penghematan

biaya agar memperoleh laba yang diharapkan.

2. Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XIV Takalar dapat menerapkan

target costing pada saat pembuatan produk baru agar perusahaan

Page 77: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

81

3. mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh laba

yang diharapkan.

4. Untuk peneliti selanjutnya agar menambahkan varibel indpenden yang

berkaitan dalam penelitian ini sehingga dalam mencapai hasil penelitian

yang lebih akurat.

Page 78: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

82

DAFTAR PUSTAKA

Amelia A.A lambajang. 2013. Analisi Biaya Produksi Mengunakan Metode Variable Costing PT Tropica Cocoprima: Jurnal EMBA Vol.1 No 3 Juni 2o13

Angasta Giovani. 2015. Analisis penerapan metode target costing dalam penentuan harga jual dan efesiensi biaya produksi pada Restoran Ribbone Hause: Universitas Kristen Marantha.

Anriani. 2018. Analisis Target Costing Sebagai Alat Pengendalian Biaya pada PT.Semen Tonasa Pangke: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Dunia Ahmad, Dan Firdaus. 2018. Akuntansi Biaya. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Eka G Anugrah,Imam M, Dan Nining I Wahyuni. 2017. Penerpan target costing dalam pengelolaan biaya produksi untuk optimalisasi laba: Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi,2017, Volume IV (1): 19-23.

Firdaus,Abdullah, & Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba empat.

Garrison,H.Ray, Eric W Noreen, Dan Peter C. Brewer. 2006. Akuntansi Manajerial. (terjemahan: A.Totok Budisantoso), Buku I, Edisi Kesebelas. Jakarta: Salembah Empat.

Hafid Chaidir. 2017. Analisis harga pokok produksi dan penerapan target costing pada UD Wajuku Makassar : Universitas Hasanuddin.

Harahap.Sofyan Syafri. 2015. Analisi Kritis atas laporan Keuangan.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ihsan, Dienul. 2013. Analisis Penetapan Target Costing Terhadap Harga Pokok Produksi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT. Semen Tonasa: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

Jannah Mukhlishotul. 2018. Analisis Pengaruh Biaya Produksi Dan Tingkat Penjualan Terhadap Laba Kotor: UIN Sultan Maulana asanuddin Banten

Kusumadewi Fransiska. 2017. Analisis Pendekatan target costing sebagai alat untuk melekaukan Efinsensi Produksi studi kasus pada askha jaya Lampung: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yokyakarta.

Page 79: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

83

Meily Kalao.Nurul Iksan Arifin, Dan Herman K,.2016. Analisis target costing dalam uapaya pengurangan biaya produksi untuk peningkatan laba kotor pada Mandala Bakery: Jurnal Berkala Llmiah Efisiensi.

Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.

Nafarin, M. 2012. pengangguran Perusahaan. Jakarta: Selemba Empat

Putra.2014.Penerapan Metode Jus In Time untuk meningkatkan Efisensi Biaya Persedian Bahan Baku. Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vo.No 1

Ridzal Nining Asniar.2019. Biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi pada usaha paving block CV. Batako anugerah bau bau: Jurnal Ilmuh akuntansi Manajemen Volume 2 Nomor 1.

Rustami. 2014. Pengaruh Biaya Produksi,Biaya Promosi dan volume penjuala terhadaplaba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyunatis,Universitas Pendidikan Ganesa Vol 2 No 2

Salman, Kaustar Rizal. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2. Jakarta: Indeks

Siregar, Baldric,dkk. 2013.Akuntansi Biaya.Edisi 2 selemba Empat, Jakarta

Sujarsi,Lukman. 2013.Akuntansi Biaya. Cetakan I PT Ideks,Jakarta

Surbramanyam. K. R Dan John J. Wild. 2014. Analisis laporan Keuangan Penerjemah Dewi Y. Jakarta:Salemba Empat.

Surjaweni,Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya Teori dan Penerapannya,Pustaka Baru Press ,Yogyakarta.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: EKONISIA.

Titin. 2016. Peranan Anggaran Produksi Sebagai Dasar Penghitungan Biaya Pemakaian Bahan Baku Pada Ud. Sumberagung Lamongan: Universitas Islam Lamongan

Tertius Cl,Cr. 2016. Analisis penetapan target cossting dan activity-Based Costing sebagai alatnatu manajemen Dalam pengendalian baiya produksi pada bogor bekery: Jurnal EMBA Vol.4 No. Maret 2016,

Widilestariningtyas, Ony, Sri Dewi Anggaadini dony Waluya firdaus. 2012. Akuntansi Biaya, Edisi Pertama,Graha ilmu Yogyakarta

Page 80: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

84

LAMPIRAN

Lampiran 1: Lampiran Wawancara

1. Dalam pencapaian laba perusahaan berapa persenkah pencapaian laba

yang diinginkan oleh perusahaan?

2. Bagaimanakah cara memperoleh bibit tebu oleh perusahaan ini?

3. Berapakah jumlah bibit tebu yang digunakan oleh perusahaan ini?

4. Apakah jenis pupuk yang gunakan oleh perusahaan dalam proses

pertanian tebu?

5. Berapakah jumlah penggunaan pupuk dalam perusahaan ini?

6. Apakah perusahaan memilki ahli tanaman tebu dalam pertanian tebu?

7. Apakah jenis herbisida yang di gunakan dalam pertanian tebu di

perusahaan ini?

8. Berapakah jumlah penggunaan herbisida di perusahaan ini?

9. Apakah jenis fungisida yang digunakan dalam pertanian tebu di

perusahaan ini?

10. Berapakah jumlah fungisida yang digunakan oleh perusahaan ini?

Page 81: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

85

Lampiran 2: Laporan Volume Penjualan PT Prekebuan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

Laporan Volume Pejualan

2018 No Uraian Realisasi

1 Penjualan (ton)

Gula eks batu 16.206,73

2 Harga jual (Rp)

Gula eks batu Rp.9.207.762

3 Nilai penjualan (Rp)

Gula eks batu Rp.149.227.712.638

4 Total penjualan Rp.149.227.712.638

Lampiran 3: Unsur-Unsur Pembentuk Perolehan Biaya Bahan Baku Tebu PT Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Takalar

Perolehan Biaya Bahan Baku Tebu

2018 No Keterangan Biaya (Rp)

1 Kebun Bibit Utama Pokok Rp. 3.745.111.098

2 Kebun Bibit Pokok Rp. 3.179.657.828

3 Kebun Bibit Nenek Rp. 3.211.381.098

4 Kebun Bibit Induk Rp. 3.199.121.200

5 Kebun Bibit Datar Rp. 3.897.089.989

6 Pupuk NPK Mutiara Rp.14.721.222.313

7 Herbisida, fungisida, inteksida Rp. 6.439.042.671

8 Penggarapan Lahan Rp. 5.875.902.345

9 Imbalan Penggunaan Lahan Rp. 5.764.987.012

10 Lain-Lain Rp. 3.228.228.274

Total Biaya Bahan Baku Tebu Rp.53.261.743.828

Page 82: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

86

Lampiran 4: Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung PT Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

2018

No Tenaga Kerja Langsung Biaya (Rp)

1 Upah TK Pabrik Rp.13.235.678.293

2 Upah TK Pengemasan Rp. 2.125.873.989

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp.20.361.552.282

No Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya (Rp)

1 Gaji Karyawan Pabrik Rp. 3.143.897.265

2 Gaji Karyawan Tanaman Rp. 3.909.756.490

Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp.10.053.653.755

Total Biaya Tenaga Kerja Rp.21.415.206.037

Lampiran 5: Laporan Biaya Overhead Pabrik PT Perkembunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

Laporan Biaya Overhead Pabrik

2018

No Keterangan Biaya (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong Rp.2.776.113.890

2 Asuransi Gedung Rp. 534.978.344

3 Biaya Tebang dan Muat Rp.2.793.400.299

4 Biaya Alat Angkut Rp.5.213.455.097

5 Biaya Jalan dan Jembatan Rp. 213.489.302

6 Biaya Bahan bakar Rp.2.455.987.090

7 Biaya Instalasi Limbah Rp.1.209.380.446

8 Biaya Pemeliharaan Mesin Rp.3.762.900.214

9 Biaya Gedung dan Penataran Rp. 267.998.032

Page 83: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

87

10 Biaya Pengemasan Gula Rp.1.344.097.455

11 Biaya Penimbunan dan angkut Gula Rp. 989.455.201

12 Penyusunan Aktiva Tetap Rp.9.432.391.314

Total Biaya Overhead Pabrik Rp.30.993.646.684

Lampiran 6: Laporan Biaya Nonproduksi PT Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Takalar

Laporan Biaya Nonproduksi

2018

No Keterangan Biaya (Rp)

1 Biaya Penjualan Rp.1.765.907.434

2 Biaya Administrasi/Umum Rp. 364.857.763

Total Biaya Nonproduksi Rp.2.130.765.197

Page 84: ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · 2020. 2. 28. · 26 analisis penerapan target costing sebagai alat pengendalian biaya produksi pada pt. perkebunan nusantara

88

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Rahmat, Lahir pada tanggal 09 Agustuss 1996

di Darrah, Desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten

Enrekang. Penulis ini adalah anak pertama dari 4 bersaudara

dari pasangan Bapak Amiruddin dan Ibu Anning. Jenjang

pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah

Sekolah Dasar di SDN 123 Banti tahun 2009, setelah tamat dari SD penulis

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Baraka pada tahun 2012, Kemudian

melanjutkan pendidikan di MA Negeri 1 Baraka dan lulus pada tahun 2015.

Selanjutnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan memilih

program studi akuntansi pada fakultas ekonomi dan bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2020 dengan gelar sarjana

ekonomi . Pengalaman organisasi penulis MA Negeri 1 Baraka yaitu Pakis.

Dalam dunia kampus penulis terus mengembangkan diri dengan bergabung di

beberapa organisasi baik internal maupun eksternal kampus, seperti Himpunan

Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Himansi), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

PT. Kampus Biru (HIPMI).