ANALISIS PENERAPAN SIKLUS AKUTANSI PADA USAHA TAHU …repository.uinjambi.ac.id › 2683 › 1 ›...

100
ANALISIS PENERAPAN SIKLUS AKUTANSI PADA USAHA TAHU DESA MARGA MULYA S K R I P S I Oleh : ITA NURLIANA SIREGAR NIM: EES150699 Pembimbing : Drs. H. FATHUDDIN ABDI, SmHK.,MM KHAIRIYANI, SE.M.S.AK PROGRAMSTUDI EKONOMISYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN J A M B I 2019 M/1440

Transcript of ANALISIS PENERAPAN SIKLUS AKUTANSI PADA USAHA TAHU …repository.uinjambi.ac.id › 2683 › 1 ›...

  • ANALISIS PENERAPAN SIKLUS AKUTANSI PADA

    USAHA TAHU DESA MARGA MULYA

    S K R I P S I

    Oleh :

    ITA NURLIANA SIREGAR

    NIM: EES150699

    Pembimbing :

    Drs. H. FATHUDDIN ABDI, SmHK.,MM

    KHAIRIYANI, SE.M.S.AK

    PROGRAMSTUDI EKONOMISYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    J A M B I

    2019 M/1440

  • MOTTO

    “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu

    menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan

    janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong

    kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

    kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

    Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”1

    1Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Surah Al-Maidah.8,

    v

  • ABSTRAK

    UMKM telah dipilih oleh sebagian besar masyarakat Indonesia untuk

    keluar dari masalah-masalah sosial. Masalah pengelolaan keuangan adalah

    faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pada UMKM. Salah satu cara

    penyelesaian adalah dengan praktik akuntansi yang benar. Tentunya ini

    berlaku untuk semua UMKM apapun jenisnya, termasuk UKM di Desa

    Marga Mulya.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan

    akuntansi yang dilakukan oleh UKM di Desa Marga Mulya, mengetahui

    faktor-faktor ,kendala yang di hadapi UKM untuk menerapkan siklus

    akuntansi, Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan

    kualitatif. Tempat penelitian ini adalah salah satu umkm pabrik tahu.

    Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

    Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,

    dokumentasi, dan triangulasi data.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UKM tidak menerapkan

    siklus akuntansi dengan benar. Ternyata penerapan akuntansi di UKM di

    pengaruhi oleh persepsi, pelaku usaha yang menganggap bahwa akuntansi

    itu rumit, merepotkan, dan tidak terlalu penting. Persepsi pelaku tersebut

    muncul karena beberapa faktor, antara lain latar belakang pendidikan, dan

    tidak tersedianya tenaga kerja yang memiliki keahlian akuntansi.

    Kata Kunci : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Penerapan Akuntansi.

    v

    i

    VI vi

  • PERSEMBAHAN

    Alhamdulillah , Alhamdulillah, alhamdulillahirobbil’alamin...

    Sujud syukurku kupersembahkan kepadamu tuhan maha agung atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir,berilmu dan beriman

    dalam menjalankan kehidupan ini.

    Skripsi ini penulis persembahkan buat:

    Kepada ayahanda Yusrin Siregar dan Ibunda tercinta Susi Lestari yang telah mengorbankan hidupnya, memberikan kasih sayang yang tak terhingga,

    memberikan dukungan material maupun moril, bahkan selalu memanjatkan do’a yang tiada henti untuk keberhasilan saya sehingga karya saya sederhana

    ini bisa diselesaikan tepat waktu. Saya juga sangat berterima kasih kepada adik saya yang bernama Rizky Wijaya Siregar yang selalu memberi

    semangat dan support yang tak henti-hentinya agar saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

    Saya ucapkan terima kasih untuk kontribusi ide yang di berikan oleh bibik saya Supatmi mengenai umkm yang menjadi objek penelitian saya. Kemudian

    saya ucapkan terima kasih untuk sepupu saya Putri Lestari yang turut membantu dan menemani selama penelitian berlangsung.

    Tidak lupa saya berterima kasih untuk guru-guru dan dosen-dosen yang telah ikhlas memberikan saya banyak ilmu, terutama bapak Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. HK.,MM selaku pembimbing I dan Khairiyani, SE., M.S.Ak

    selaku pembimbing II karena dengan adanya bapak dan ibu skripsi saya berjalan dengan lancar yang tak pernah lelah dan sabar dalam membimbing dan memberi arahan untuk saya. Serta ucapan terima kasih untuk sahabat-sahabatku tercinta Azelia Deskasari, Evi Hariyanti, Lidya Ariskawati

    dan Nurul Badriyah yang tiada henti mensupport saya dalam keadaan suka maupun duka, serta teman-teman Ekonomi Syariah J yang begitu banyak mengisahkaan kisah suka maupun duka selama 4 tahun kita lewati bersama.

    viii

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

    PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ............................ ii

    NOTA DINAS ........................................................................................... iii

    PENGESAHAN TUGAS AKHIR . ......................................................... iv

    MOTTO .................................................................................................... v

    ABSTRAK ................................................................................................ vi

    PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

    DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

    DAFTAR TABEL..................................................................................... x

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................... 11

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11

    D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 14

    E. Kerangka Teori............................................................................... 13

    F. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 34

    G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 36

    ix

  • BAB II METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 39

    B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 39

    C. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 38

    D. Teknik Analisis Data ...................................................................... 42

    E. Sistematika Penulisan .................................................................... 43

    BAB III GAMBARAN UMUM

    A. Sejarah Perusahaan......................................................................... 45

    B. Strukur Perusahaan......................................................................... 47

    C. Tujuan Pendirian Perusahaan ......................................................... 48

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Penerapan Akuntansi pada Usaha Kecil Mikro pada Pabrik Tahu

    Desa Marga Mulya ......................................................................... 49

    B. Dampak tidak menerapkan siklus akuntansi pada Pabrik Tahu

    Desa Marga Mulya ........................................................................ 81

    C. Faktor-faktor penyebab rendahnya penerapan siklus akuntansi

    pada Pabrik Tahu Desa Marga Mulya ........................................... 82

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................... 84

    B. Saran ............................................................................................... 85

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1 Jumlah UMKM .......................................................................................... 4

    1.2 Hasil Observasi Awal ................................................................................. 10

    1.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................................ 36

    4.1 Laporan Laba Rugi ..................................................................................... 74

    4.2 Laporan Laba Rugi dengan Konsep Syariah .............................................. 75

    4.3 Laporan Perubahan Ekuitas........................................................................ 76

    4.4 Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat ............................................... 76

    4.5 Laporan Posisi Keuangan ........................................................................... 77

    4.6 laporan Posisi Keuangan dengan Konsep Syariah ..................................... 78

    4.7 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat .......................................... 79

    4.8 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan ................................... 79

    x

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Indonesia merupakan sebuah negara berkembang, dimana sebuah negara

    berkembang menitikberatkan akan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke arah

    yang lebih baik. Proses pembangunan dewasa ini, memberi pengaruh langsung

    kepada pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha yang merupakan unit-unit

    ekonomi nasional. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha tersebut, maka banyak

    berdiri bentuk- bentuk usaha baik yang berskala kecil, menengah sampai berskala

    besar. Di era globalisasi saat ini, terutama di saat krisis global sedang melanda dunia

    diharapkan setiap bentuk usaha dituntut untuk bisa maju dan bertahan dalam

    menjalankan kegiatan usahanya. Salah satu bentuk usaha yang memberikan

    kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah Usaha Kecil dan

    Menengah(UKM). Perannya boleh dikatakan sebagai salah satu solusi masyarakat

    untuk tetap bertahan dalam menghadapi permasalahan ekonomi seperti krisis yang

    menerpa pada periode 1997-1998.

    Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan bahwa pasca krisis ekonomi

    1997-1998, jumlah UMKM tidak berkurang tetapi meningkat terus bahkan mampu

    menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai tahun 2012. Pada waktu itu,

    jumlah UMKM sebanyak 56.534.592 unit atau 99,99% sisanya 4.968 unit atau

    sekitar 0,01% adalah usaha besar. Data tersebut membuktikan bahwa UMKM

    merupakan pasar yang sangat potensial untuk industri jasa keuangan terutama bank

    1

  • untuk menyalurkan pembiayaan karena sekitar 60-70 % pelaku UMKM belum

    memiliki akses pembiayaan perbankan.2

    Peranan kinerja perekonomian Indonesia dalam angka Produk Domestik

    Bruto (PDB) tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,07 persen terhadap

    tahun sebelumnya3. Kontribusi sektor usaha mikro,kecil dan menengah terhadap

    produk domestik bruto (PDB) semakin menggeliat dalam lima tahun terakhir.

    Kementrian koperasi dan usaha kecil menengah mencatat kontribusi sektor UMKM

    meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen. Survei dari BPS

    mengidentifikasikan berbagai masalah dan kelemahan yang dihadapi pelaku usaha

    meliputi pemasaran produk, teknologi, permodalan, kualitas sumber daya manusia,

    persaingan usaha yang ketat, kurang teknis produksi dan keahlian dan masalah

    manajemen termasuk didalamnya pengelolaan keuangan dan akuntansi.

    Pengelolaan keuangan menjadi salah satu masalah yang seringkali terabaikan

    oleh para pelaku bisnis, khususnya berkaitan dengan penerapan kaidah-kaidah

    pengelolaan keuangan dan akuntansi yang benar. Masalah ini biasanya timbul

    dikarenakan pengetahuan dan informasi pelaku usaha mengenai akuntansi sangat

    terbatas, latar belakang pendidikan para pelaku usaha juga mempengaruhi

    pengetahuan para pelaku usaha. Dampak terabaikan pengelolaan keuangan tidak

    terlalu jelas. Namun, tanpa metode akuntansi yang efektif, usaha yang memiliki

    prospek untk berhasil dapat menjadi bangkrut. Akuntansi merupakan kunci indikator

    kinerja usaha tersebut. Informasi yang disediakan oleh catatan akuntansi berguna

    bagi pengambilan keputusan, sehingga bisa meningkatkan pengelolaan usaha.

    2David wijaya, Akuntansi UMKM ( Yogyakarta:Gava Media ,2018) hal 1

    3www.bps.go.id

  • Berbagai inforrmasi tersebut memungkinkan pelaku usaha dapat mengidentifikasi

    dan memprediksi bidang permasalahan yang bisa timbul kemudian mengambil

    tindakan koreksi secara tepat waktu. 4

    Tanpa informasi akuntansi, permasalahan yang bisa dihindari atau

    dipecahkan itu justru penyebab kebangkrutan usaha tersebut. Oleh karena itu penting

    sekali bagi pelaku usaha untuk membaca dan menafsirkan informasi akuntansi.

    Paling tidak,setiap pelaku usaha dapat menghitung untung ruginya. Akan tetapi, yang

    paling penting adalah memahami makna untung rugi bagi usahanya melalui laporan

    keuangan. Menurut Peterson et all mengungkapkan bahwa kelemahan keuangan dan

    faktor-faktor yang mempengaruhi merupakan salah satu kegagalan utama perusahaan

    kecil dan menengah.5

    Sebagaimana ditambahkan Wichman dalam skripsi Cut Srikandi yang

    menjelaskan bahwa kapabilitas akuntansi merupakan faktor penting yang akan

    mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan usaha kecil dan menengah. Hal ini

    diperjelas oleh Philip bahwa banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada

    perusahaan kecil. William et all mengungkapkan kelemahan tersebut disebabkan

    oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang

    dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan. Salah satu penerapan

    standar akuntansi yang mendasar yang diperlukan suatu usaha adalah penerapan

    siklus akuntansi.

    4 Setyawan, Aris Budi.analisis penerapan siklus akuntansi pada umkm

    yogyakarta. 5 Dr. Aris Budi Setyawan,2014. Analisis Penerapan Siklus Akuntansi Pada Usaha Kecil

    Dan Menengah Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

  • Berikut data jumlah perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah

    menurut Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun Provinsi Jambi

    tahun 20176:

    Tabel 1.1

    Jumlah UMKM

    Klasifikasi Jumlah Unit

    Usaha Mikro 87.669

    Usaha Kecil 12.674

    Usaha Menengah 55

    Sumber: Departemen Koperasi Provinsi Jambi

    Presiden Director PT Bahana Artha Ventura Andi mengatakan ada beberapa

    kendala yang menghadang pelaku UKM untuk mengembangkan bisnis, yaitu

    permodalan, administrasi, dan teknologi dan Pelaku UKM banyak yang belum

    mengerti disiplin administrasi. Selain tak tahu cara membuat laporan keuangan,

    mereka malah mencampur adukkan antara pengeluaran pribadi dan perusahaan. Saat

    ini, ada 2.221 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di Kabupaten

    Muaro jambi7.

    Secara umum akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang

    menyediakan laporan keuangan sebagai gambaran terhadap kondisi keuangan untuk

    para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi.8 Sistem akuntansi

    merupakan salah satu aspek yang harus dilakukan dalam suatu usaha, karena

    6 www.depkop.go.id

    7 http://jambi.tribunnews.com/2018/07/01/gelang-sebalik-sumpah-jadi-unggulan-umkm-

    di-kabupaten-muarojambi.

    8 Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2012)hal 02.

    http://jambi.tribunnews.com/tag/kabupaten-muarojambihttp://jambi.tribunnews.com/tag/kabupaten-muarojambihttp://jambi.tribunnews.com/2018/07/01/gelang-sebalik-sumpah-jadi-unggulan-umkm-di-kabupaten-muarojambihttp://jambi.tribunnews.com/2018/07/01/gelang-sebalik-sumpah-jadi-unggulan-umkm-di-kabupaten-muarojambi

  • pencatatan keuangan merupakan suatu prasyarat pengajuan penambahan modal

    usaha dari lembaga keuangan bank maupun non bank. Akuntansi dalam islam juga

    dijelaskan dalam QS.al-Baqarah ayat 282, yang memerintahkan untuk melakukan

    pencatatan dalam transaksi usaha.

    Artinya :

    “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak

    secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

    menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

    menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan

    menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia

  • menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa

    yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,

    dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang

    berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau

    dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya

    mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi

    dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka

    (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang

    kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang

    mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)

    apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,

    baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang

    demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan

    lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah

    mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang

    kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)

    kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli;

    dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu

    lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu

    kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah

    mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”9

    M. Quraish Shihab dalam tafsirnya menerangkan, inilah ayat terpanjang

    dalam al-Quran, dan yang dikenal oleh para ulama dengan nama Ayat al-Mudayanah

    (ayat utang piutang). Muamalah yang dimaksud adalah muamalahyang tidak secara

    tunai, yakni hutang-piutang.10

    Menyangkut persaksian baik dalam tulis menulis

    maupun lainnya. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi. Para penulis dan saksi

    hendaknya tidak juga merugikan yang bermuamalah dalam memperlambat

    kesaksian, apabila menyembunyikannya atau melakukan penulisan yang tidak sesuai

    dengan kesepakatan mereka (para saksi dan penulis serta yang melakukan

    muamalah) maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan.11

    9 Q.S al-baqarah :82

    10

    M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, vol.1(Jakarta: Lentera Hati, 2000), 563-564.

    11M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,

    vol.1(Jakarta: Lentera Hati, 2000), 566-568.

  • Akuntansi ( juga bisa disebut proses akuntansi ) adalah sebuah sistem yang

    mengukur kegiatan perusahaan. Kegiatan bisnis tersebut oleh Sistem Informasi

    Akuntansi(SIA) dituangkan dalam bentuk angka- angka yang tertuang dalam

    laporan keuangan.12

    Akuntansi menyediakan informasi keuangan yang berguna

    untuk pengambilan keputusan ekonomik dan bisnis. Untuk menyediakan informasi

    tersebut, dibutuhkan data keuangan dan diproses dengan cara tertentu. Tahap-tahap

    yang dijalani dalam proses akuntansi disebut dengan siklus akuntansi. 13

    Islam memerintahkan untuk mencatat segala jenis transaksi jual beli yang

    ditangguhkan, begitu juga sebaliknya yang seharusnya dilakukan pada transaksi

    secara tunai walaupun dalam ayat diatas tidak disebutkan karena tidak ada dosa

    baginya yang tidak menulis. Pencatatan ini dimaksudkan untuk memelihara harta,

    agar tidak terjadi kesalah pahaman dan mengetahui hak yang dimilikinya baik kecil

    maupun besar. Tentunya hal ini juga berlaku bagi UMKM untuk melakukan

    pencatatan keuangan, karena setiap hari pada UMKM pasti terjadi kegiatan

    operasional yang akan menimbulkan transaksi baik secara tunai maupun tidak

    tunai.

    Penerapan kaidah-kaidah akuntansi dalam suatu usaha memiliki peranan

    penting. Kaidah ini sering terjabarkan dalam sebuah urutan atau sering disebut

    dengan siklus akuntansi. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai

    penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Walaupun dampak dari

    12

    Catur sasongko,dkk.akuntansi suatu pengantar buku 1(jakarta: salemba

    empat:2016)hal.4 13

    Slamet sugiri,akuntansi pengantar 1 edisi sembilan( Yogyakarta:unit penerbit dan

    percetakan sekolah tinggi ilmu manajemen:2014) hal 16

  • diabaikannya pengelolaan keuangan mungkin tidak terlihat secara jelas, namun

    tanpa penerapan siklus akuntansi yang efektif, usaha yang memiliki prospek yang

    cerah dapat menjadi bangkrut. Melalui penerapan siklus akuntansi yang baik,

    diharapkan sebuah UKM dapat mengetahui bagaimana perkembangan dan

    kesehatan usahanya, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang

    diperoleh usahanya pada suatu periode tertentu. Hal ini sangat penting agar pelaku

    UKM dapat menilai secara pasti kinerja dan kesehatan usahanya.

    Bila dihubungkan dengan akuntansi itu sendiri, menurut Basuki, pengguna

    akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat

    hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) sampai

    ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk

    pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan

    menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran

    pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber

    informasi untuk pengambilan keputusan.

    Dari uraian tersebut jelas terlihat bahwa industri kecil dan menengah banyak

    mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik,

    sedangkan penggunaan informasi akuntansi dalam sebuah usaha merupakan salah

    satu faktor penunjang keberhasilan suatu usaha14

    . Mengingat kondisi ketatnya

    persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi dewasa ini, setiap usaha dituntut

    14

    Nurul Utami,2017. Analaisis Penerapan Akuntansi Pada UMKM

    Di Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

  • untuk memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan

    persaingan. Bersebrangan dengan pentingnya pencatatan akuntansi, pada

    kenyataannya masih banyak UKM yang merupakan salah satu dari klasifikasi

    Usaha Mikro, Kecil, Menengah yang belum menggunakan informasi akuntansi

    secara maksimal pada usahanya atau mungkin belum menerapkannya, begitu juga

    dengan pola pikir pelaku usaha yang beranggapan apabila dalam usahanya

    menerapkan akuntansi hanya akan menambah rumit pekerjaan. Fenomena seperti

    ini tentunya sering ditemukan pada UKM, karena belum adanya kesadaran bahwa

    pentingnya penerapan akuntansi pada usahanya.

    Berkaitan dengan penerapan akuntansi, sebelumnya penulis telah melakukan

    penelitian pada UKM di daerah Kecamatan.Sungai Bahar,provinsi Jambi yaitu pada

    Usaha Pabrik Tahu. Ternyata UKM tersebut hanya memiliki jenis pencatatan

    keuangan berupa bukti transaksi (nota), buku kas, dan buku penjualan secara

    sederhana saja dan belum sesuai dengan kaidah siklus akuntansi dengan benar

    padahal jika di lihat usaha tersebut sudah cukup lama berdiri yaitu sejak tahun

    2013. Berikut informasi penggunaan siklus akuntansi pada salah satu ukm pabrik

    tahu Bpk. Suwarno di sungai bahar 15

    :

    15

    Hasil wawancara dari bapak suwarno

  • Tabel 1.2

    Hasil Observasi Awal

    No Jenis Tahapan Tidak

    Terlaksana

    Cukup Terlaksana Terlaksana

    1 Jurnal Penerimaan

    Kas

    2 Jurnal

    Pengeluaran Kas

    3 Jurnal Pembelian

    4 Jurnal Penjualan

    5 Buku Besar

    6 Buku Piutang

    7 Buku Hutang

    8 Neraca Lajur

    9 Laporan Laba-

    Rugi

    10 Laporan

    Perubahan Modal

    11 Laporan Necara

    Sumber : Hasil Wawancara Penelitian Sementara

    Melihat begitu pentingnya peranan penerapan siklus akuntansi bagi sebuah

    UKM dan berdasarkan fenomena yang telah di uraikan di atas , penulis merasa

    tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai penerapan siklus akuntansi pada

    UKM Sungai Bahar, Jambi. Maka penelitian ini berusaha untuk melakukan

    kajian terhadap penerapan siklus akuntansi dalam operasional usaha skala kecil

    dan menengah. Penelitian ini dilakukan pada UKM di daerah Kec.Sungai Bahar,

    Kab. Muaro Jambi. Penulis mengambil judul : “ANALISIS PENERAPAN

    SIKLUS AKUNTANSI PADA USAHA TAHU DESA MARGA MULYA”

  • B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pertanyaan penelitian yang

    dapat diajukan adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana penerapan siklus akuntansi di UKM Pabrik Tahu Sungai

    Bahar?

    2. Apa dampak terhadap UKM Pabrik Tahu Sungai Bahar apabila tidak

    menerapkan siklus akuntansi sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang

    benar?

    3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya penerapan siklus

    akuntansi pada UKM Pabrik Tahu Sungai Bahar?

    C. Batasan Masalah

    Agar penelitian ini terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, maka

    penelitian dibatasi pada Desa Marga Mulya di Kecamatan Sungai Bahar,

    Kabupaten Muaro Jambi yang hanya pada karyawan yang bekerja dalam

    mengelola administrasi dan keuangannya saja.

    D. Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui penerapan siklus akuntansi di UKM Pabrik Tahu

    Sungai Bahar sudah sesuai dengan kaidah-kaidah siklus akuntansi yang

    benar.

    2. Untuk mengetahui dampak UKM Pabrik Tahu Sungai Bahar apabila tidak

    menerapkan siklus akuntansi sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang

    benar.

  • 3. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya

    penerapan siklus akuntansi pada UKM Pabrik Tahu Sungai Bahar.

    E. Manfaat Penelitian

    Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

    1. Pengembangan teori, dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi

    disiplin ilmu akuntansi khususnya informasi akuntansi yang relevan bagi

    usaha kecil dan menengah.

    2. Usaha yang diteliti, dapat dijadikan sebagai bahan informasi di dalam

    pengambilan keputusan bagi pemilik usaha, bahwa penerapan siklus

    akuntansi sangat berperan dalam kelangsungan usaha.

    3. Pihak Lain, sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti hal yang

    sama, serta mendorong dilakukannya penelitian-penelitian tentang

    informasi akuntansi yang relevan bagi industri kecil dan menengah di

    masa yang akan datang. Semakin banyak penelitian di bidang ini

    diharapkan hasil dan temuan-temuan penelitian tersebut dapat

    digeneralisasi, dan riset bidang akuntansi khususnya siklus akuntansi.

    4. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program strata satu (S.1) Ekonomi

    Syariah di Fakultas ekonomi dan bisnis islam.

  • E. Kerangka Teori

    1. Pengertian Akuntansi

    Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan,

    mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi kepada para

    pengguna yang berkepentingan16

    .

    Menurut American Acounting Association (AAA), akuntansi adalah proses

    pengidentifikasian, pengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk

    memungkinkan adanya penilaian-penilaian, dan keputusan yang jelas, dan tegas

    bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.17

    Belkoui dalam skripsi Cut Srikandi menyatakan bahwa akuntansi adalah

    suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang

    signifikan dan satuan mata uang, transaksitransaksi dan kejadian-kejadian yang

    paling tidak sebagian diantaranya memiliki sifat keuangan dan selanjutnya

    menginterprestasikan hasilnya.Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,

    mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan atau melaporkan transaksi transaksi

    yang terjadi dalam suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.18

    Transaksi yang dimaksud disini adalah kejadian-kejadian yang bersifat keuangan

    dan mempegaruhi posisi keuangan perusahaan. Akuntansi adalah proses/aktivitas

    16

    Jerry J. Weygandt, Accounting Principles (Jakarta : Salemba Empat, 2007),

    hal. 04 17

    Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1( Jakarta : Salemba Empat ,

    2009), hal 03 18

    Dr. Aris Budi Setyawan,2014.. Analisis Penerapan Siklus Akuntansi Pada

    Usaha Kecil Dan Menengah Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

  • yang menganalisis, mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan

    informasi keuangan untuk kepentingan para penggunanya.

    Menurut Arif dan Wibowo secara umum fungsi akuntansi membantu pelaku

    bisnis dalam hal penanganan masalah-masalah keuangan seperti penentuan

    besarnya laba rugi yang diperoleh perusahaan sebagai dasar untuk menilai kinerja

    keuangan perusahaan.19

    Membantu mengamankan dan mengawasi asset yang

    dimiliki oleh perusahaan melalui penyusunan sistem akuntansi yang dapat

    menciptakan pengendalian internal yang memadai. Membantu menentukan

    besarnya hak (claim) dari pihak ketiga kepada perusahaan misalnya kreditur,

    karyawan, dan sebagainya.Menetapkan standar pengukuran atas prestasi

    perusahaan guna menilai efesiensi perusahaan tersebut.

    Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi.

    Setiap transaksi harus memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya. Transaksi

    yang berdasarkan data atau bukti kemudian di input ke proses pengolahan data

    sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Akuntansi

    dalam proses pengolahan datanya menggunakan arus, proses akuntansi yang

    dimulai dari transaksi sampai tahap pelaporan. Akuntansi merupakan teknik yang

    menggambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui channel

    komunikasi dengan para penerima informasi. Akuntansi memiliki siklus yang

    disebut Accounting Cycle, yang memproses bukti transaksi menjadi bentuk

    informasi dikenal dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan dalam proses

    pengambilan keputusan.

    19 Nurul Utami,2017. Analaisis Penerapan Akuntansi Pada UMKM Di Kelurahan

    DRAJAT Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

  • Baik akuntansi konvensional maupun akuntansi syariah sebenarnya

    memiliki tujuan yang sama yaitu menuju praktik akuntansi yang baik dan sehat.

    Untuk menuju praktik akuntansi, maka diperlukan teori yang baik dan sehat. Dalam

    konsep syariah, teori yang baik dan sehat itu diperoleh melalui al-quran sebagai

    pedoman hidup manusia, dan sunnah berupa segala macam hal yang dilakukan oleh

    nabi Muhammad SAW sebagai penerima wahyu. Akuntansi syariah sebenarnya

    merupakan jawaban dari masalah ekonomi saat ini dan tidak hanya diperuntukkan

    bagi umat muslim saja, karena karakteristiknya alquran adalah rahmatan

    lilalamin20

    .

    Menurut Raharjo Kharis, dalam konsep akuntansi syariah, akuntansi

    memiliki dua arah kekuatan yang dapat dibentuk oleh lingkungan dan juga dapat

    mempengaruhi lingkungan. Akuntansi dapat mempengaruhi lingkungan, sehingga

    akuntansi syariah akan mempengaruhi para pelaku ekonomi termasuk pelaku

    transaksi kepada perilaku yang lebih etis termasuk dalam perilaku ekonomi.

    Informasi akuntansi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pikiran, tindakan,

    bahkan sampai pada pengambilan keputusan dalam bisnis. Hal ini akan mendorong

    terbentuknya bisnis yang lebih baik.21

    Prinsip dasar universal yang melekat dalam akuntansi syariah adalah nilai

    pertanggungjawaban, keadilan, dan kebenaran. Sesuai dengan ayat Al Baqarah ayat

    286, bahwa setiap transaksi harus dicatat secara benar. Konsep pertanggung

    jawaban berkaitan dengan konsep amanah dalam setiap aktivitas manusia.

    20

    Jurnal akuntansi Indonesia, Vol.6 No 2 Juli 2017, hal 131-140 21

    Jurnal akuntansi Indonesia, Vol.6 No.2 Juli 2017, hal 131-140

  • Impilikasi dari konsep tersebut dalam akuntansi adalah setiap orang yang terlibat

    dalam praktik bisnis harus melakukan pertanggung jawaban atas tindakan yang

    dilakukan. Bentuk pertanggungjawaban tertulis atas tindakan tersebut dalam

    akuntansi adalah laporan keuangan.

    Banyak pihak yang membutuhkan informasi akuntansi. Para pengguna

    informasi dapat memanfaatkan infromasi akuntansi agar bisa memenuhi berbagai

    kepentingan masing-masing. Begitu pula dengan pelaku Umkm, infromasi

    akuntansi ini penting untuk dapat menilai perkembangan usahanya22

    . Melihat

    begitu pentingnya penerapan akuntansi, maka ada tahapan-tahapan dan indikator

    yang menjadi acuan terlaksana atau tidaknya sistem pencatatan pada sebuah

    Umkm,sebagai berikut:

    a. Tidak Terlaksana

    Jenis tahapan siklus akuntansi dapat dikatakan tidak terlakasana apabila

    dalam usaha tersebut benar-benar tidak memiliki catatan dari setiap

    jenis tahapan siklus akuntansi.

    b. Cukup Terlaksana

    Jenis tahapan siklus akuntansi dapat dikatakan cukup terlaksana apabila

    dalam usaha tersebut mempunyai bukti pencatatan transaksi walaupun

    pencatatan yang dilakukan belum sepenuhnya sesuai dengan kaidah

    akuntansi yang benar.

    22

    David Wijaya, Akuntansi UMKM( Yogyakarta: Gava Media,2018) hal 21

  • c. Terlaksana

    Jenis tahapan siklus akuntansi dikatakan terlaksana apabila dalam

    usaha tersebut telah melakukan pencatatan siklus akuntansi sesuai

    dengan kaidah akuntansi yang baik dan benar dengan kriteria

    pencatatan sebagai berikut23

    :

    Tahap Pencatatan

    Informasi penting suatu transaksi yang lazim dicantumkan pada

    tahap pencatatan atau penjurnalan adalah:

    a) Adanya pencatatan tanggal transaksi yang menunjukkan

    perioede terjadinya transaksi.

    b) Akun-akun yang berubah yang menunjukkan akun-akun

    terpengaruh akibat terjadi transaksi.

    c) Nilai rupiah transaksi, yang menunjukkan perubahan yang di

    sajikan pada satuan moneter.

    d) Deskripsi singkat transaksi dan kode akun yang memberikan

    informasi tambahan yang dianggap penting dan

    meminimalkan kesalahan.

    Tahap Penggolongan

    Adapun infromasi penting dan langkah pemindahbukuan sesuai

    dengan kaidah akuntansi adalah sebagai berikut:

    a) Membuat buku besar untuk masing-masing akun yang

    terlibat dalam transaksi.

    23 Ibid hal 73

  • b) Mencatat tanggal,deskripsi singkat,dan nilai rupiah pada

    akun buku besar.

    Tahap Pengikhtisaran

    Adapaun langkap-langkah pada tahap pengikhtisaran sesuai

    dengan kaidah akuntansi yang benar adalah sebagai berikut:

    a) Menyusun neraca saldo dengan cara menyalin saldo semua

    akun yang ada dalam buku besar.

    b) Menyusun jurnal penyesuaian

    c) Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian

    d) Menyusun neraca lajur (worksheet)

    Tahap Pelaporan

    Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari sebuah proses siklus

    akuntansi. Adapun jenis-jenis laporan keuangan menurut Standar

    Akuntansi Keuangan (SAK), yaitu:

    a) Laporan Laba Rugi

    b) Laporan Posisi Keuangan

    c) Laporan Perubahan Modal

    d) Laporan Arus Kas

    e) Catatan Atas Laporan Keuangan

  • Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8 9 10

    1. Jurnal umum

    2. Jurnal Khusus

    Bukti Transaksi

    buku besar

    neraca saldo

    jurnal

    jurnal penyesuaian 1 1. Laporan harga pokok

    produksi

    2 2. Laporan laba rugi

    3 3. Laporan Perubahan Ekuitas

    4 4. Laporan neraca

    5 5. Laporan arus kas

    6 6. Catatan atas laporan

    keuangan

    7

    8

    9

    laporan keuangan

    neraca lajur

    jurnal penutup jurnal pembalik

    neraca saldo

    setelah penutupan

    penutupan

    Gambar 1.1

    Siklus Akuntansi

    Buku Pembantu:

    1. 1. Piutang 2. 2. Utang 3. 3. Kartu Harga Pokok Produksi 4. 4. Kartu Persediaan Produk Jadi

    jjj

  • I. Tahap Pencatatan

    a) Dokumen Transaksi

    Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan

    dan mempengaruhi posisi keuangan.Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan

    tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan bukti

    transaksi.24

    Hal yang sangat subtansional dalam siklus akuntansi ialah transaksi

    karena ia merupakan pondasi dalam penyusunan laporan akuntansi. Transaksi

    keuangan dalam bahasa global, ialah segenap realitas yang menjadi pondasi

    dalam prosesi aktivitas mata rantai keuangan berorientasi efektivitas yang

    kualitas. Sedangkan dokumen transaksi merupakan lembaran yang mendukung

    bahwa telah terjadinya suatu transaksi.25

    b) Jurnal

    Jurnal adalah catatan tentang yang memisahkan antara debet dan kredit

    (Pengeluaran dan Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan

    keterangan kepada kita tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan

    terposting dalan jurnal ini.26

    Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan

    sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang biasa di kenal dengan nama jurnal

    umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar, mereka menggunakan beberapa

    jurnal seperti :

    24

    David wijaya, Akuntansi UMKM ( Yogyakarta:Gava Media ,2018) hal 42 25

    Sujarweni, Wiratna V. Pengantar akuntansi.pustaka baru press.2016.hal 5 26

    Sasongko catur ,dkk.akuntansi suatu pengantar buku 1.jakarta: salemba

    empat.2016.hal 36

    https://www.blogger.com/null

  • 1. Jurnal Penerimaan Kas

    Adalah jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber

    penerimaan.

    2. Jurnal Pengeluaran Kas

    Adalah jurnal untuk mencatat pembayaran kas untuk segala pengeluaran kas

    3. Jurnal Pembelian

    Adalah jurnal yang dilakukan untuk mencatat transaksi pembelian secara

    kredit.

    4. Jurnal Penjualan

    Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara

    kredit.

    5. Jurnal Umum

    Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat selain dari transaksi dalam

    jurnal khusus.

    II. TAHAP PENGGOLONGAN

    a) Buku Besar

    Buku besar secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan

    transaksi secara penuh dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di

    debet atau di kredit serta nominal yang ada.27

    Misalnya pada Buku Besar Kas,

    maka akan tampak semua transaksi keuangan yang melibatkan Perkiraan / Pos

    Kas, yaitu yang mempengaruhi uang tunai secara langsung. Begitupun dengan

    Piutang dan Utang. Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling

    27

    Ibid hal 37

    https://www.blogger.com/null

  • berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan

    harta, utang dan modal. Pemindah bukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar

    disebut posting. Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama

    dengan nama akun di buku besar. Buku besar juga merupakan kumpulan yang

    saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.28

    III. TAHAP PENGIKHTISARAN

    a) Neraca Saldo

    Dalam satu Siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan

    telah di kelompokkan berdasarkan sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di

    buatkan sebuah Neraca yang di kenal Neraca Awal, memberikan gambaran

    Informasi Posisi Neraca perusahaan anda secara umum.29

    Necara ini sudah

    bisa di jadikan sebagai bahan untuk membuat Laporan keuangan tetapi,

    masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat dalam buku besar

    seperti penyusutan inventaris atau penyusutan kendaraan.Neraca Saldo

    adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk

    melihat apakah saldonya sudah seimbang. Apabila perkiraan-perkiraan

    buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu

    periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo

    debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit.

    28

    Soemarso,Akuntansi Suatu Pengantar( Jakarta: Salemba Empat, 2003) hal 79 29

    Sasongko catur ,dkk.akuntansi suatu pengantar buku 1.jakarta: salemba empat.2016.hal 37

    https://www.blogger.com/null

  • b) Ayat Jurnal Penyesuaian

    Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena :

    1. Suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan

    2. Transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi

    Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraan-

    perkiraan tertentu, dibuat untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut

    sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan beban

    yang sebenarnya.30

    c) Neraca Lajur

    Neraca lajur adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas

    kerja dalam penyesuaian laporan keuangan31

    . Penggunaan kertas kerja

    dapat mengurangi kesalahan. Di samping itu,kerta kerja juga dapat

    digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang di lakukan dan

    memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.

    d) Jurnal Penutup

    Jurnal penutup adalah melakukan jurnal dan penutupan terhadap

    perkiraan-perkiraan yang mempengaruhi Laporan rugi laba seperti

    pendapatan, biaya dan sebagainya.Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang

    30

    Sujarweni, Wiratna V. Pengantar akuntansi.pustaka baru press.2016. hal 44 31

    Ibid hlm 50

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null

  • dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening

    nominal/sementara.32

    e) Neraca Saldo Setelah Penutupan

    Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal

    pemilik maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun

    neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan

    penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance),

    yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga.

    Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi

    berikutnya.33

    f) Jurnal Pembalik

    Jurnal pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi

    rugi laba yang saldonya di kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya

    tersebut.34

    Contohnya Beban Sewa di bayar di muka dan beban

    perlengkapan yang telah di tutup tetapi kenyataannya masih ada

    perlengkapan yang tersisa.

    IV. TAHAP PELAPORAN

    a) Laporan Laba/Rugi

    Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah

    pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang

    32

    Ibid hal 63 33

    Ibid hal 65 34

    Sujarweni, Wiratna V. Pengantar akuntansi.pustaka baru press.2016. hal 66

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null

  • dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode tertentu35

    . Laporan laba-rugi

    ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat di jadikan alat

    untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan

    keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas

    masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor

    perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka

    menyuntikkan dana mereka keperusahaan tesebut, tentu saja para investor

    dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka

    nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu

    besar.36

    b) Laporan Perubahan Modal

    Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang

    mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal

    selama kurun waktu tertentu.37

    c) Neraca

    Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang

    menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal

    tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset,

    kewajiban, dan ekuitas dana. Aset adalah sumber daya yang dapat

    memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai dan/atau

    35

    Kasmir. Analisis Laporan Keuangan.PT RajaGrafindo Persada.2015.hal 45 36

    Hery,akuntansi keuangan menengah ( Jakarta : Remaja Rosdakarya,2009), hal 02 37

    Ibid, hal 3

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null

  • dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang. Sumber

    daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi

    masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang di pelihara karena alas

    an sejarah dan budaya juga termasuk dalam pengertian aset. Contoh asset

    antara lain kas, piutang, persediaan, dan bangunan.38

    d) Laporan Arus Kas

    Laporan arus kas ( cash flow statement atau statement of cash

    flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang

    dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk

    dan keluar uang (kas) perusahaan.39

    e) Catatan Atas Laporan Keuangan

    Catatan Atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan

    informasi yang ditambahkan keakhir laporan keuangan untuk memberikan

    tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.

    Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item

    tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih

    komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan

    Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan

    usaha, piutang ,kewajiban kontinjensi,atau informasi kontekstual untuk

    menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan

    gugatan).

    38

    Ibid, hal 3 39

    Sujarweni, Wiratna V. Pengantar akuntansi.pustaka baru press.2016.

    hal 60

    https://www.blogger.com/nullhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Periode_akuntansihttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttps://www.blogger.com/nullhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Piutang

  • f) Harga Pokok Produksi

    Proses mengahasilkan produk membutuhkan sumber daya ekonomi

    seperti tenaga kerja,bahan baku, serta sumber daya lainnya ( overhead).

    Penentuan harga pokok produksi mengakumulasikan ketiga komponen

    biaya untuk menetapkan harga jual yang kredibel. Penentuan harga pokok

    produksi ialah cara memperhitungkan unsur –unsur biaya kedalam harga

    pokok produksi. Cara penentuan harga pokok produk sendiri ada dua, yaitu

    Full Costing dan Variabel Costing.40

    Full Costing adalah penentuan harga pokok produk yang

    memperhitungkan semua unsur biaya produksi,yang terdiri dari biaya bahan

    baku,biaya tenaga kerja langsung,dan biaya overhead pabrik yang bersifat

    variabel (variable cost) maupun yang bersifat tetap (fixed cost). Dengan

    demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya

    produksi berikut ini :

    Biaya bahan baku xxx

    Biaya tenaga kerja langsung xxx

    Biaya overhead pabrik xxx

    Biaya overhead pabrik tetap xxx

    Kos produksi xxx

    Sedangkan Variable Costing/direct costing adalah penentuan harga

    pokok produk yang hanya memasukkan unsur-unsur biaya produksi yang

    bersifat variabel, yaitu biaya bahan baku langsung,biaya tenaga kerja

    40

    David wijaya, Akuntansi UMKM ( Yogyakarta:Gava Media ,2018) hal 142

  • langsung, biaya overhead pabrik variabel.41

    Dengan demikian kos produksi

    menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini

    Biaya bahan baku xxx

    Biaya tenaga kerja langsung xxx

    Biaya overhead pabrik variabel xxx

    g) Kartu Harga Pokok Produksi

    Kartu harga pokok produksi merupakan catatan penting dalam

    metode harga pokok proses. Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai

    rekening pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi

    tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan tertentu

    dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok yang bersangkutan. Biaya

    produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung terhadap pesanan dan

    biaya produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut.

    Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang

    bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung

    dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan tarif tertentu42

    . Kartu harga

    pokok terdiri dari:

    1) Biaya Bahan Baku

    Biaya bahan baku merupakan biaya bahan yang digunakan untuk

    diolah dan akan menjadi bahan produk jadi. Bahan baku merupakan bagian

    41

    Mursyidi , akuntansi biaya ( Bandung: PT Refika Aditama,2010) hal 29 42

    Mulyadi, Akuntansi Biaya(Yogyakarta:UPP-STIM YKPN.2014)hal 44

  • terbesar yang membentuk produk jadi sehingga diklasifikasikan langsung

    dalam harga pokok setiap jenis barang. Yang termasuk kedalam unsur biaya

    bahan adalah harga bahan,ongkos angkut bahan, biaya asuransi pembelian

    bahan,biaya unit yang terkait dengan proses pembelian bahan dan biaya lain

    yang terkait dengan pengadaan dan pemeliharaan bahan.

    2) Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayarkan pada tenaga

    kerja yang langsung diidentifikasi pada suatu pekerjaan atau produk jadi.

    Tenaga kerja Langsung adalah tenaga kerja yang mengubah bahan langsung

    menjadi bahan jadi. Biaya tenaga kerja meliputi gaji karyawan yang

    dibebankan kepada produk tertentu dan merupakan salah satu biaya konversi

    yang mengubah bahan baku menjadi produk jadi.43

    3) Biaya Overhead Pabrik

    Adalah komponen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya

    tenaga kerja langsung yang terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga

    kerja tidak langsung,biaya reparasi dan pemeliharaan, dan biaya lain-lain.

    h) Kartu Persediaan Produk Jadi

    Kartu persediaan produk jadi merupakan rincian persediaan barang jadi

    yang lebih spesifik. Kartu persediaan produk jadi adalah kartu yang digunakan

    untuk mencatat setiap perubahan yang terjadi dalam produksi dalam satu jenis

    barang jadi. Setiap barang jadi yang dihasilkan atau dijual, akan dicatat

    perubahannya dalam satu kartu persediaan barang jadi. Ada dua sistem yang

    43

    Ibid hal 45

  • digunakan dalam pencatatan persediaan barang jadi, yaitu sistem periodik dan

    sistem perpetual.

    i) Metode Harga Pokok Proses-variable costing

    Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya

    produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara

    massa.44

    Dalam variable costing dengan metode ini, harga pokok persatuan

    dihitung disetiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan, dengan cara

    membagi total biaya produksi variabel selama satu bulan dengan total

    ekuivalensi produksi selama periode yang sama. Dengan demikian biaya

    overhead pabrik variabel tidak dibebankan kepada produk berdasarkan tarif

    yang ditentukan di muka,namun dibebankan kepada produk menurut biaya

    yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu. Dalam perusahaan yang

    berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut45

    :

    1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

    2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

    Perbedaan metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses

    terletak pada:

    a. Pengumpulan biaya produksi

    Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut

    pesanan,sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya

    produksi per periode akuntansi.

    44

    Mulyadi, Akuntansi Biaya(Yogyakarta:UPP-STIM YKPN.2014)hal 63 45

    Ibid hal 64

  • b. Perhitungan harga pokok produksi per satuan.

    Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi per satuan

    dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu

    dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang

    bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan saat pesanan telah selasai di

    produksi. Metode harga pokok proses menghitung harga pokok produksi per

    satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama

    periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama

    perioede yang bersangkutan.

    c. Penggolongan biaya

    Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan

    menjadi biaya produksi langsung dan tidak langsung. Di dalam metode

    harga pokok proses ,pembedaan biaya produksi langsung dan biaya

    produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan,terutama jika

    perusahaan tersebut hanya menghasilkan satu jenis produk saja. 46

    2.Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

    Di dalam UU No. 20/2008, yang dimaksud dengan usaha kecil

    adalah usaha usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

    dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

    perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, atau menjadi

    bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau

    46

    Ibid hal 65

  • usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud

    didalam Undang-Undang, yaitu :

    a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

    rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

    tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

    b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus

    juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima

    ratus juta rupiah).

    Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

    dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

    perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

    baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan

    jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam

    Undang-Undang, yaitu :

    a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

    rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

    rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

    b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua

    milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

    Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

  • Berdasarkan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, yang

    dimaksud dengan Usaha Kecil( UK) termasuk Usaha Mikro(UMI) adalah entitas

    usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000 ( dua ratus juta

    rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan

    tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000( satu milyar rupiah).47

    Bentuk UMKM dapat berupa perusahaan perseorangan,persekutuan(firma dan

    CV), serta perseroan terbatas. UMKM dapat dikategorikan menjadi tiga jenis sesuai

    kriteria berdasarkan jumlah aset dan omzet seperti tercantum pada Undang-Undang

    Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM sebagai berikut.48

    a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik perorangan dan / atau badan usaha

    perorangan yang memenuhi kriteria aset ≤ Rp50 juta dan omzet ≤Rp.300 juta.

    b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

    dilakukan oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan merupakan anak

    perusahaan /bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

    bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

    besar yang memenuhi kriteria Rp 50 juta < aset ≤ Rp 500 juta dan Rp 300 juta

    < omzet ≤Rp. 2,5 milyar.

    c. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

    dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

    perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian

    langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang

    47

    David wijaya, akuntansi UMKM( yogyakarta:gava media,2018) hal 8 48

    Ibid hal.9

  • memenuhi kriteria Rp 500 juta < aset ≤ Rp 2,5 milyar dan Rp 2,5 milyar< omzet

    ≤Rp. 50 milyar.49

    BPS juga membagi jenis UKM berdasarkan besarnya jumlah pekerja, yaitu:

    (a) kerajinan rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja di bawah 3 orang

    termasuk tenaga kerja yang tidakdibayar, (b) usaha kecil, dengan jumlah tenaga

    kerja sebanyak 5 - 9 orang, (c) usaha menengah, sebanyak 20-99 orang.

    F. Kerangka Pemikiran

    Praktik akuntansi sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, dan

    mulai berkembang setelah ada perintah Allah SWT melalui al-Qur’an untuk

    mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai, dan membayar zakat. Perintah Allah

    SWT untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai, telah mendorong setiap

    individu untuk senantiasa menggunakan dokumen ataupun bukti transaksi.

    Adapun perintah Allah SWT untuk membayar zakat, telah mendorong umat Islam

    saat itu untuk mencatat dan menilai aset yang dimilikinya.50

    Akuntansi dalam Islam dijelaskan dalam QS. al-Baqarah ayat 282, yang

    memerintahkan manusia untuk melakukan pencatatan dalam melakukan transaksi

    usaha. Implikasi lebih jauh adalah keperluan terhadap suatu jenis sistem

    pencatatan tentang hak dan kewajiban, pelaporan yang terpadu dan komprehensif.

    Islam memandang akuntansi tidak sekadar ilmu untuk melakukan pencatatan dan

    pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk menjalankan nilai-nilai Islam.51

    49

    Ibid hal 9 50

    Rizal yaya, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer ( Jakarta

    Salemba Empat,2013), hal 02 51

    Sri nurhayati, Akuntansi Syariah Indonesia ( Jakarta Salemba Empat, 2013) hal,52

  • Peranan UKM dalam perekonomian Indonesia dari awal memang sudah

    besar. Namun sejak terjadi krisis ekonomi, peranan UKM meningkat dengan

    tajam. Data dari BPS menunjukan bahwa persentase jumlah UKM dibandingakn

    jumlah total perusahaan pada tahun 2001 adalah 99,9%.Pada tahun yang sama,

    jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor ini mencapai 99.4% dari total tenaga

    kerja. Bukti lain yang tidak dapat dipungkiri sebagai besarnya peranan UKM

    adalah sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar, lebih dari

    separuh ekonomi di Indonesia didukung oleh UKM (59.3%). Data-data tersebut

    menunjukkan bahwa peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral

    dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output.

    Gambar 1.2

    Kerangka Berfikir Penelitian

    UKM salah satu usaha yang

    memberikan kontribusi

    terhadap pertumbuhan

    ekonomi Indonesia

    terhadap pertumbuhan ekonomi

    Indonesia

    Penerapan siklus akuntansi di UKM

    UKM dapat mengetahui

    bagaimana perkembangan

    usahanya

    usahanya

  • Sebagai sebuah bentuk usaha yang bertujuan menumbuhkan dan

    mengembangkanusahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional, maka

    Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu diberi perhatian agar para pelaku UKM

    tetap bertahan dalam menghadapi krisis. Permasalahan yang muncul adalah adanya

    indikasi bahwa para pelaku UKM memiliki kesulitan dalam mengelola

    keuangannya secara terstruktur melalui standar akuntansi, dimana salah satu standar

    akuntansi yang seharusnya diterapkan oleh para pelaku UKM adalah siklus

    akuntansi. Siklus akuntansi diharapkan dapat mempermudah para pelaku UKM

    dalam mengelola usahanya sekaligus dijadikan acuan dalam mengambil keputusan

    yang berguna dalam upaya mengembangkan usahanya.

    G. Tinjauan Pustaka

    Tabel 1.3

    Ringkasan Penelitian Terdahulu

    No Peneliti Judul Penelitian Metode Kesimpulan

    1 Intan Anggani,skipsi,

    Institut Pertanian

    Bogor.(2012 )

    Sistem Akuntansi

    Sederhana Pada UKM

    Cireng Cageur Group

    Bogor

    Kualitatif Hasil penelitian UKM Cireng Cageur

    Group Bogor telah melakukan proses

    Pencatatan yang meliputi kebutuhan

    biaya dan pendapatan UKM secara rinci,

    namun proses pencatatan tersebut tidak

    dilakukan sesuai kaidah sistem akuntasi

    secara tepat, sehingga masih sulit untuk

    menilai UKM ini mendapatkkan laba

    atau rugi.

  • Sumber : Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu yang telah penulis jelaskan, merupakan suatu pertimbangan

    dalam pembuatan penelitian. Hal ini agar tidak adanya kesamaan dalam penelitian

    yang penulis lakukan. Secara garis besar penelitian terdahulu yang penulis tulis

    menjelaskan tentang kondisi pencatatan yang dilakukan oleh para pelaku Usaha Mikro

    Kecil Menengah, kemudian membentuk model yang akan diterapkan, dan hanya

    sebatas mengetahui persepsi pelaku usaha mengenai akuntansi. Sedangkan penelitian

    2 Sisca Ayu Putri Darsono,

    skripsi, Universitas

    Pembangunan Nasional

    Veteran. (2011)

    Studi Tentang Penerapan

    Pencatatan Keuangan

    Dalam Usaha Mikro

    Kecil Menengah (Studi

    Kasus Pada Depot Trifena

    Di Kota Mojokerto

    Kualitatif UMKM depot yang telah melakukan

    pencatatan keuangan daris dua usaha depot

    yang ada di wilayah Mojokerto 100%

    semua melakukan pencatatan, namun

    pencatatan tersebut hanya

    sebatas pencatatan dan pengingatan saja,

    karena bagi para pelaku umkm

    pencatatan model apapun sudah cukup

    yang penting bisa mengetahui

    untungnya.

    3 Ria Nita Sari, dkk,

    Jurnal. Universitas

    Gunadarma, 2013

    Persepsi Pemilik Dan

    Pengetahuan Akuntansi

    Pelaku Usaha Kecil Dan

    Menengah Atas

    Penggunaan Informasi

    Akuntansi

    Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    persepsi dan pengetahuan akuntansi di

    wilayah Kota Depok sudah cukup baik,

    karena sebagian besar pemilik usaha

    memiliki persepsi dan pengetahuan

    akuntansi yang cukup baik mengenai

    infromasi akuntansi yang sudah diterapkan

    pada lingkungan usaha

    Mereka.

    4 Nurul Utami,

    skripsi, IAIN Syekh

    Nurjati

    Cirebon,2016

    Analisis Penerapan

    Akuntansi Pada UMKM

    di Kelurahan Drajat

    kualitatif Rendahnya penerapan akuntansi pada

    UMKM di Kelurahan Drajat ternyata

    disebabkan oleh beberapa faktor.

    Yaitu latar belakang pendidikan,usia,

    dan kurangnya tenaga kerja di bidang

    akuntansi.

    5 Dewi Saptantinah

    Puji Astuti,

    Jurnal.Universitas

    Slamet Riyadi

    Surakarta.2010

    Perlunya Penerapan

    Sistem Akkuntansi Pada

    Usaha Kecil Menegah

    kualitatif Dalam praktiknya diperusahaan telah

    melakukan pencatatan secara manual,

    hanya belum sesuai dengan standar

    akuntansi, dan laporan keuangan juga

    belum pernah disusun, hal ini karena

    kurangnya sumber daya manusia yang

    memadai

  • yang penulis lakukan adalah mengetahui apakah UKM di Desa Marga Mulya sudah

    menerapkan siklus akuntansi sebagai usaha manufaktur atau belum. Jika pelaku usaha

    menerapkan akuntansi, tentu seperti apa penerapannya yang sudah dilakukan selama

    ini. Sedangkan jika UKM tidak menerapkan, maka apa yang menjadi penyebab pelaku

    usaha tersebut tidak menerapkan akuntansi.

  • BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatan

    penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif yang dilakukan

    bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

    subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan

    lainnya secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata,

    dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah.52

    Pendekatan penelitian yang

    digunakan oleh penulis bermaksud untuk meneliti lebih mendalam, sehingga

    secara langsung lebih mudah untuk berhadapan dengan kenyataan yang ada

    di lapangan

    B. Jenis dan Sumber Data

    Ada dua jenis data dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data

    sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh arau dikumpulkan

    langsung oleh penelitinya atau orang yang bersangkutan

    dilapangan.53

    Menurut Indriantoro, data primer merupakan sumber data

    penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, tidak melalui

    media perantara, karena data primer dikumpulkan oleh peneliti, maka

    diperlukan sumber daya yang cukup memadai, seperti biaya, waktu, tenaga,

    52

    Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja

    Rosdakarya,2014), hal 06. 53

    Nur Asnawi, Metodologi Riset manajemen Pemasaran (Malang: UIN-MALIKI PRESS,

    2011), hal 153.

  • dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer

    yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada informan seperti

    pemilik usaha.

    Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

    peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh, dan

    dicatat oleh instansi terkait atau pihak lain). Dalam melakukan penelitian,

    penulis menggunakan data sekunder seperti data laporan keuangan,data

    penerimaan kas yang sudah tersedia pada ukm yang menjadi objek

    penelitian.

    C. Instrumen Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan oleh

    peneliti untuk mengumpulkan data. Metode yang digunakan oleh peneliti

    untuk mengumpulkan data, sebagai berikut:

    a) Observasi

    Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek

    penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.Observasi

    memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan

    dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung

    diperoleh dari data.54

    54Nur Asnawi, Metodologi Riset manajemen Pemasaran (Malang: Uin-Maliki

    Press, 2011), hal 153.

  • Obeservasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

    gejala yang tampak pada objek penelitian. 55

    Secara metodologi, penggunaan

    observasi dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,

    kepercayaan, perhatian, kebiasaan, melihat apa yang terjadi sebagaimana

    dilihat pada objek penelitian.

    b) Wawancara

    Wawancara perupakan percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara

    untuk memperoleh informasi dari informan. Suatu wawancara dapat

    disifatkan sebagai suatu proses interaksi, dan komunikasi, dimana sejumlah

    variabel memainkan peranan yang penting karena variabel tersebut ialah

    pewawancara, informan, dan materi wawancara.56

    Wawancara digunakan

    sebagai teknik pengumpulan data dengan menyiapkan instrumen penelitian

    berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, selain menggunakan instrumen

    sebagai pedoman, maka pengumpulan data juga dapat menggunakan alat

    bantu seperti tape recorder, dan lainnya.

    Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

    terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

    data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang

    akan diperoleh. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

    55

    Sujarweni, Wiratna.Metodologi Penelitian (Yogyakarta:PUSTAKABARUPRESS,2014)

    hal 75

    56

    Donald R. Cooper, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Erlangga, 1996), hal 289.

  • yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

    tersusun secara sistematis.

    Pada penelitian ini penulis menggunakan kedua metode wawancara

    seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar informan

    tidak hanya memberikan jawaban-jawaban secara lengkap saja melainkan

    agar informan tetap dapat menggunakan istilah-istilah mereka sendiri

    mengenai fenomena yang terjadi.

    c) Dokumentasi

    Dokumen merupakan sebuah tulisan yang memuat informasi, bertujuan

    untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Dokumentasi

    dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

    catatan, handout, dan buku. Demi meningkatkan tingkat kredibilitas, maka

    dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis akan menggunakan

    dokumentasi sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian dari observasi atau

    wawancara.57

    d) Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

    menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi).

    Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif.

    Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep, sehingga dapat

    dikembangkan dan dievaluasi. Analisis data dimulai sejak merumuskan dan

    57Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:

    Afabeta, 2009), hal 138.

  • menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung sampai

    penulisan hasil penelitian.58

    Pada penelitian ini penulis melakukan analisis data yang bersumber dari

    sebelum terjun kelapangan sehingga masih bersifat sementara, kemudian pada

    penelitian yang sesungguhnya penulis melakukan pencarian sumber data

    dengan menambah fokus penelitian sehingga mendapatkan hasil pengamatan

    yang memungkinkan sesuai dengan penelitian yang akan penulis lakukan, dan

    untuk memeriksa kebenaran data yang diperoleh, maka penulis menggunakan

    triangulasi data. Selanjutnya, penulis menyajikan data dengan

    mengelompokkan untuk mudah memahami dan pada tahap terkahir penulis

    membuat kesimpulan yang didasarkan pada rangkuman data.

    e) Sistematika Penulisan

    Dalam sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan setiap bab nya terdiri

    dari sub-sub. Masing-masing bab membahas permasalahan tersendiri tetapi

    saling keterkaitan antara satu bab dengan bab berikutnya. Adapun sistematika

    pembahasan adalah :

    BAB I : Bab ini membahas tentang uraian penelitian yang meliputi latar

    belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

    kerangka teori dan tinjauan pustaka.

    58

    Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:

    Afabeta, 2009), hal 241

  • BAB II : Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi

    pendekatan penelitian,jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan

    data, dan teknik analisis data.

    Bab III: Bab ini membahas mengenai gambaran umum mengenai

    gambaran umum tempat penelitian UKM Pabrik Tahu di Sungai Bahar.

    Bab IV : Bab ini merupakan pembahasan dan hasil penelitian berisi

    deskripsi data penelitian.

    Bab V : Bab ini merupakan penutup berisi kesimpulan dan saran.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM

    A. Sejarah Perusahaan

    Industri rumahan tahu ini merupakan salah satu industri rumahan

    yang ada dikabupaten Muaro Jambi atau lebih tepatnya di Desa Marga

    Mulya Kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muaro Jambi. Berdiri

    sejak 2013 dan didirikan oleh bapak Marsan. 59

    Awal mula beliau hanya

    mengambil pasokan dari salah satu pabrik tahu yang ada di Sungai

    Bahar. Namun pada tahun 2013 beliau lebih memilih untuk

    memproduksi tahu yang kemudian sampai saat ini dikelola oleh bapak

    Marsan dan dibantu oleh 4 orang karyawannya yang masih mempunyai

    ikatan keluarga.

    Bapak Marsan memproduksi tahu yang diprioritaskan untuk

    eceran, karena menurut beliau lebih menghasilkan dari pada menjual

    secara grosir. Beliau mengecerkan ke rumah-rumah di daerah Sungai

    Bahar Tengah dan Selatan. Beliau memproduksi 1,5 kwintal untuk

    penjualan eceran setiap harinya. Awal mendirikan usaha ini, bapak

    Marsan mengeluarkan modal Rp.28.000.000 yang belum termasuk dari

    tanah dan bangunan usaha pabriknya.

    59

    Hasil wawancara dari narasumber tanggal 17 Desember 2018

  • Dalam sehari, pabrik ini dapat menghasilkan sekitar 150 kg/hari

    dan 2,5 ton per bulan di karenakan hari libur. Hasil produksi tahu per

    hari adalah sebanyak 5 papan atau 500 buah tahu per harinya. Luas area

    pabrik tahu ini adalah 12 x 15 m2. Dengan penjualan tersebut, bapak

    Marsan memperoleh pendapatan hingga mencapai 2.250.000/hari (

    bruto). Adapun rincian pengeluaran selama memproduksi dalam

    hitungan harian adalah ssebagai berikut :

    Biaya tenaga kerja langsung : 250.000

    Bahan baku : 1.000.000

    Biaya kayu bakar : 125.000

    Biaya lain-lain : 15.000

    Total biaya perhari : 1.390.000

    Dengan demikian laba bersih yang di peroleh setiap harinya adalah

    Rp.860.000.

    Usaha pabrik tahu ini memproduksi dua jenis tahu, yaitu tahu putih dan

    tahu goreng. Bahan yang digunakan untuk membuat tahu ini adalah kedelai,

    asam cuka, air, dan minyak goreng. Adapun peralatan yang di miliki pabrik

    ini untuk memproduksi tahu adalah sebagai berikut :

    No Nama mesin/alat Jumlah

    1 Mesin giling 2 unit

  • 2 Mesin listrik 1 unit

    3 Mesin stim 1 unit

    B. Stuktur Pabrik Tahu

    Struktur organisasi (organizational structure) adalah menentukan

    bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara

    formal. Adapun struktur organisasi pabrik ini adalah sebagai berikut :

    1. Penanggung Jawab/ Manager

    Manajer yaitu menyelesaikan tugas melalui individu lain. Mereka

    membuat keputusan mengalokasikan sumber daya dan mengatur aktivitas

    anak buahnya untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini manajer juga berada

    diposisi sebagai marketing , karena beliau yang memasarkannya melalui

    penjualannya ke rumah-rumah warga .

    2. Karyawan

    Tugas karyawan adalah sebagai pelaksana proses produksi industri

    rumahan tahu. Pada industri rumahan tahu ini hanya terdapat 4

    karyawan.

    PEMILIK USAHA/

    MANAJER

    BAGIAN

    PRODUKSI

    BAGIAN

    PEMASARAN

    BAGIAN

    KEUANGAN

    Gambar 3.1

    Struktur Organisasi Pabrik Tahu

  • C. Tujuan Pendirian Usaha

    Tujuan dari pendirian usaha ini adalah sebagai pendapatan

    utama bagi pemilik usaha, Meskipun resep untuk membuat tahu ini

    adalah turun temurun dari nenek moyang. Selain itu, tujuan lain dari

    usaha ini adalah untuk mengurangi sedikit pengangguran meskipun para

    pekerjanya adalah masih mempunyai ikatan keluarga.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

    A. HASIL PENELITIAN

    1. Penerapan Akuntansi pada Usaha Kecil Mikro Pabrik Tahu

    Desa Marga Mulya.

    Data hasil penelitian yang diperoleh dari tekhnik wawancara.

    Wawancara dilakukan terhadap salah satu karyawan yang menjadi

    sumber informasi sebagai pengelolaan pencatatan dan keuangan pada

    pabrik tahu tersebut.

    Data yang diperoleh dari wawancara berupa jawaban informan

    atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti melalui panduan

    wawancara yang dilakukan secara tatap muka langsung dengan

    informan, yang kemudian data jawaban tersebut disajikan dalam

    bentuk kutipan hasil wawancara. Kutipan hasil wawancara tersebut

    memaparkan jawaban responden mengenai penerapan akuntansi pada

    pabrik tahu tersebut ( Studi Kasus Pabrik Tahu Desa Marga Mulya ).

    Kutipan hasil wawancara dari informan penelitian tersebut secara

    lebih rinci dalam sub bab hasil penelitian.

  • a) Tahap Pencatatan

    Sebuah sistem akuntansi dirancang untuk menunjukkan

    kenaikan ataupun penurunan saldo masing – masing komponen laporan

    keuangan. Kenaikan ataupun penurunan saldo ini di pengaruhi oleh

    setiap jenis transaksi yang dilakukan selama proses di dalam

    perusahaan tersebut masih berjalan. Kenaikan atau penurunan saldo ini

    haruslah dicatat terperinci dan terpisah yang biasa di sebut dengan akun

    ( perkiraan). 60

    Berikut hasil wawancara dengan Pak Suwarno yang bekerja

    sebagai karyawan sekaligus informan yang di percaya sebagai

    pengelola keuangan dan administrasi mengenai penerapan sistem

    pencatatan yang disajikan dalam bentuk kutipan yaitu:

    “kalau untuk dokumen transaksi yang saya punya hanya

    kwitansi pembelian barang berupa kedelai, dan itu pun tidak semua

    saya simpan” . 61

    “jujur kalau untuk melakukan pencatatan secara detail seperti

    apa yang mbak tanyakan saya tidak melaksanakannya, saya hanya

    mencatat secara sederhana saja mengenai berapa pemasukan dan

    pengeluaran sehari-hari saja dan itupun tidak setiap harinya saya

    mencatat bahkan jarang sekali karena kesibukan bekerja mbak” 62

    .

    60

    Hery, akuntansi dan rahasia dibaliknya ( Jakarta : PT Bumi Aksara,2012) hal 21 61

    Hasil Wawancara dari narasumber tanggal 19 desember 2018 Pabrik Tahu Marga

    Mulya 62

    Hasil Wawancara dari narasumber tanggal 19 desember 2018 Pabrik Tahu

    Marga Mulya

  • Adapun contoh pencatatan sederhana yang di lakukan pak

    suwarno adalah sebagai berikut :

    Pendapatan / Hari : 2. 250.000

    Biaya bahan baku : 1.000.000

    Biaya tenaga kerja langsung : 250.000

    Biaya kayu bakar : 125.000

    Biaya lain-lain : 15.000

    Total biaya perhari : 1.390.000

    Laba bersih : 860.000

    Berdasarkan uraian transaksi harian di atas, maka menurut

    proses akuntansi, pemilik harus mencatat transaksi tersebut kedalam

    jurnal. Mengingat kegiatan perusahaan manufaktur diawali dari

    pembelian bahan baku, melakukan proses produksi menjadi produk

    jadi,dan menjualnya maka proses akuntansi yang seharusnya di

    dterapkan sesuai dengan kegiatan transaksinya adalah sebagai berikut:63

    a. Sistem Akuntansi Umum ( Periodik )

    Pembelian Bahan Baku

    Pada waktu terjadi pembelian bahan baku di catat dengan jurnal

    Pembelian Bahan Baku

    Kas / utang dagang

    63

    Moelyati, akuntansi biaya 1 ( Jakarta: Yudhistira,2000) hal 25

  • Pada akhir periode akuntansi saldo dari perkiraan pembelian

    bahan baku di tutup ke perkiraan ikhtisar produksi dengan jurnal

    penutup

    Ikhtisar produksi

    Pembelian bahan baku

    Pemakaian Bahan Baku

    Dalam pemakaian bahan baku untuk proses produksi tidak perlu

    dijurnal sehingga tidak perlu di catat dalam perkiraan buku

    besar. Tetapi untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan baku

    dapat dihitung dengan rumus berikut.

    Persediaan bahan baku (awal) xxx

    (ditambah) Pembelian bahan baku bersih xxx

    Jumlah bahan baku siap produksi xxx

    (dikurangi) Persediaan bahan baku akhir (xxx)

    Jumlah pemakaian bahan baku xxx

    Pada akhir periode akuntansi jumlah pemakaian bahan baku

    ditutup ke perkiraan ikhtisar produksi dengan jurnal penutup.

    Ikhtisar produksi

    Persediaan bahan baku (akhir)

    Persediaan bahan baku(awal)

    Pembelian bahan baku

  • Persediaan Bahan Baku Awal

    Bila pada awal periode akuntansi terdapat saldo awal persediaan

    bahan baku, saldo tersebut pada akhir periode melalui jurnal

    penyesuaian dipindahkan ke perkiraan ikhtisar produksi.

    Ikhtisar produksi

    Persediaan bahan baku

    Persediaan Bahan Baku Akhir

    Demikian pula bila pada akhir periode akuntansi terdapat

    persediaan bahan baku yang nilainya bisa diketahui atas dasar

    inventarisasi stock secara fisik,maka pada akhir periode

    akuntansi melalui jurnal penyesuaian dipindahkan ke perkiraan

    ikhtisar produksi.

    Persediaan bahan baku

    Ikhtisar produksi

    Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Pembayaran biaya tenaga kerja langsung dicatat pada sebelah

    debit.64

    Biaya tenaga kerja langsung

    Kas

    Pada akhir periode akuntansi biaya tenaga kerja langsung

    melalui jurnal penutup dipindahkan ke perkiraan ikhtisar

    produksi, jurnal sebagai beriku.

    64

    Ibid , hal 26

  • Ikhtisar produksi

    Biaya tenaga kerja langsung

    Biaya Produksi Tak Langsung Lainnya

    Yang termasuk biaya produksi tak langsung lainnya adalah

    biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain bahan baku dan biaya

    tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya

    bahan penolong, biaya tenaga kerja tak langsung , biaya listrik,

    biaya penyusutan, biaya asuransi pabrik. Pada saat terjadi

    transaki , maka jurnalnya adalah:

    Biaya tenaga kerja tak langsung

    Biaya bahan penolong

    Biaya asuransi pabrik

    Kas

    Biaya –biaya tersebut bila sudah terjadi dikumpulkan dalam

    perkiraan biaya produksi tak langsung (BOP). Pada akhir periode

    akuntansi melalui jurnal penutup dipindahkan ke perkiraan ikhtisar

    produksi dengan jurnal seperti berikut.

    Ikhtisar produksi

    Biaya tenaga kerja tak langsung

    Biaya bahan penolong

    Biaya asuransi pabrik

  • Barang Dalam Proses

    Jika pada awal periode akuntansi perkiraan barang dalam proses

    di sebelah debit terdapat saldo awal, maka jurnalnya adalah

    sebagai berikut65

    .

    Ikhtisar produksi (awal)

    Persediaan barang dalam proses(awal)

    Bila pada akhir periode akuntansi setelah diadakan inventarisasi

    stock secara fisik ternyata terdapat persediaan barang dalam

    proses akhir, maka persediaan barang dalam proses akhir

    melalui jurnal penyesuaian dipindahkan ke perkiraan ikhtisar

    produksi sebagai berikut.

    Persediaan barang dalam proses(akhir)

    Ikhtisar produksi(akhir)

    Penjualan Produk Jadi

    Bila produk jadi dijual, maka harus dicatat melalui jurnal

    dengan mendebit kas/piutang dagang dan mengkredit perkiraan

    penjualan. Jurnalnya sebagai berikut.

    Kas/piutang dagang

    Penjualan

    Untuk bisa mengetahui harga pokok penjualan harus dihitung

    dengan rumus berikut.

    65

    Ibid , hal 27

  • Harga pokok produk jadi xxx

    (ditambah) Persediaan produk jadi (awal) xxx

    Jumlah produk jadi siap dijual xxx

    (dikurang) Persediaan produk jadi (akhir) (xxx)

    Harga pokok penjualan xxx

    b. Sistem Akuntansi Perpetual.

    Apabila suatu perusahaan manufaktur menggunakan sistem perpetual

    maka proses akuntansi atau pencatatannya adalah sebagai berikut.

    Pembelian Bahan Baku

    Pada saat pembeliana bahan baku dicatat dalam jurnal umum

    dengan mendebit perkiraan persediaan bahan baku dan

    mengkredit perkiraan utang dagang/kas. Bentuk jurnalnya

    sebagai berikut.66

    Persediaan bahan baku

    Kas/utang dagang

    Retur pembelian bahan baku

    Retur pembelian bahan baku dilakukan bila sebagian bahan

    baku yang sudah dibeli ternayata tidak sesuai dengan pesanan

    atau rusak dan harus dikembalikan. Jika terjadi hal yang

    demikian dicatat melalui jurnal dengan mendebit kas/utang

    66 Ibid , hal 33

  • dagang dan mengkredit persediaan bahan baku sebesar bahan

    baku yang dikembalikan. Bentuk jurnalnya sebagai berikut.

    Kas/utang dagang

    Persediaan bahan baku

    Pemakaian Bahan Baku

    Akuntansi pemakaian bahan baku dipergunakan bila bahan baku

    yang dibeli digunak