Analisis Penentuan Mr Senyawa

2
Analisis Percobaan Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan modul 6 dengan judul Penentuan Mr senyawa berdasarkan massa jenis gas. Tujuan percobaan modul 6 ini adalah untuk menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap (volatile) berdasarkan pengukuran massa jenis gas dan melatih praktikan menggunakan persamaan gas ideal .Percobaan yang dilakukan prosedurnya sedikit berbeda dengan yang tertera pada modul karena zat volatil yang dipakai adalah CCl4 bukan CHCL3. Oleh karena percobaan ini melibatkan zat volatil, praktikan sebisa mungkin selalu segera menutup wadah yang ditempati zat volatil (apabila zat volatil belum boleh menguap berdasarkan prosedur) dengan penutup. Penggunaan zat volatil pada percobaan ini merupakan aplikasi dari metode dumas yang secara singkat telah dijelaskan pada bagian teori dasar. Praktikan memulai percobaan dengan mencuci labu erlenmeyer berleher kecil sampai bersih dan mengeringkannya dengan tisu. Kemudian, praktikan mengambil alumunium foil dan menutup lubang pada labu erlenmeyer lalu mengencangkan tutupan tersebut dengan sebuah karet gelang. Hal yang berikutnya dilakukan oleh praktikan adalah menimbang berat dari labu erlenmeyer yang telah ditutup tersebut diatas neraca. Penimbangan ini akan menghasilkan data berupa massa labu erlenmeyer kosong ditambah massa karet dan alumunium foil. Sekembalinya praktikan dari pengukuran massa labu erlenmeyer tertutup, praktikan mempersiapkan sebuah gelas ukur berukuran 10 ml lalu dengan menggunakan pipet tetes memasukkan CCl4 ke dalamnya sampai angka 5ml pada gelas ukur tercapai lalu menutup gelas ukur dengan alumunium foil sisa agar tidak menguap. Oleh karena penangas bertermostat baru dinyalakan, suhunya belum mencapai suhu yang ditetapkan pada percobaan, yaitu sebesar 80 derajat celcius, maka dari itu praktikan harus menunggu suhu penangas naik sampai 80o untuk melanjutkan percobaan ke tahap selanjutnya. Penyebab kenapa temperatur penangas harus dinaikan sampai suhu yang ditetapkan terkait titik didih dari zat volatil yang digunakan sebagai sampel dimana pada percobaan ini digunakan zat volatil CCl4 dengan titik didih sebesar 76.72oC. Setelah penangas mencapai suhu 80o, praktikan melubangi alumunium foil penutup labu erlenmeyer dengan jarum pentul sebanyak 4 buah lubang (agar penguapan terjadi lebih cepat) lalu memegang labu

Transcript of Analisis Penentuan Mr Senyawa

Page 1: Analisis Penentuan Mr Senyawa

Analisis Percobaan

Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan modul 6 dengan judul Penentuan Mr senyawa berdasarkan massa jenis gas. Tujuan percobaan modul 6 ini adalah untuk menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap (volatile) berdasarkan pengukuran massa jenis gas dan melatih praktikan menggunakan persamaan gas ideal .Percobaan yang dilakukan prosedurnya sedikit berbeda dengan yang tertera pada modul karena zat volatil yang dipakai adalah CCl4 bukan CHCL3. Oleh karena percobaan ini melibatkan zat volatil, praktikan sebisa mungkin selalu segera menutup wadah yang ditempati zat volatil (apabila zat volatil belum boleh menguap berdasarkan prosedur) dengan penutup. Penggunaan zat volatil pada percobaan ini merupakan aplikasi dari metode dumas yang secara singkat telah dijelaskan pada bagian teori dasar.

Praktikan memulai percobaan dengan mencuci labu erlenmeyer berleher kecil sampai bersih dan mengeringkannya dengan tisu. Kemudian, praktikan mengambil alumunium foil dan menutup lubang pada labu erlenmeyer lalu mengencangkan tutupan tersebut dengan sebuah karet gelang. Hal yang berikutnya dilakukan oleh praktikan adalah menimbang berat dari labu erlenmeyer yang telah ditutup tersebut diatas neraca. Penimbangan ini akan menghasilkan data berupa massa labu erlenmeyer kosong ditambah massa karet dan alumunium foil. Sekembalinya praktikan dari pengukuran massa labu erlenmeyer tertutup, praktikan mempersiapkan sebuah gelas ukur berukuran 10 ml lalu dengan menggunakan pipet tetes memasukkan CCl4 ke dalamnya sampai angka 5ml pada gelas ukur tercapai lalu menutup gelas ukur dengan alumunium foil sisa agar tidak menguap. Oleh karena penangas bertermostat baru dinyalakan, suhunya belum mencapai suhu yang ditetapkan pada percobaan, yaitu sebesar 80 derajat celcius, maka dari itu praktikan harus menunggu suhu penangas naik sampai 80o untuk melanjutkan percobaan ke tahap selanjutnya. Penyebab kenapa temperatur penangas harus dinaikan sampai suhu yang ditetapkan terkait titik didih dari zat volatil yang digunakan sebagai sampel dimana pada percobaan ini digunakan zat volatil CCl4 dengan titik didih sebesar 76.72oC.

Setelah penangas mencapai suhu 80o, praktikan melubangi alumunium foil penutup labu erlenmeyer dengan jarum pentul sebanyak 4 buah lubang (agar penguapan terjadi lebih cepat) lalu memegang labu dengan sebuah penjepit dan merendamnya di dalam air pada penangas dengan tetap menjaga labu erlenmeyer untuk tidak menyentuh dasar penangas karena nantinya penguapan zat volatile (CCl4) terjadi bukan karena suhu air pada penangas yang sebesar 80o tetapi karena suhu mesin penangas. Praktikan merendam labu tersebut sampai apabila diobservasi larutan CCl4 di dalam labu sudah seluruhnya menguap. Setelah dirasa seluruh larutan menguap, praktikan mengangkat labu tersebut dan mengeringkan air disekitar labu dengan menggunakan tisu. Langkah berikutnya adalah praktikan memasukkan labu ke dalam desikator untuk dikeringkan dan didinginkan sampai terbentuk cairan di dalam desikator. Cairan ini merupakan hasil kondensasi dari uap yang dihasilkan dari pemanasan labu erlenmeyer. Peningkatan temperatur pada labu sampai ke titik didih zat volatil akan mengubah fasanya menjadi gas atau dapat dikatakan menghasilkan uap. Uap ini akan meng-expand dan mendorong udara yang ada di dalam labu keluar. Uap kemudian akan mengisi seluruh labu dan beberapa dari uap tersebut juga ikut keluar lewat celah. Apabila dilakukan kondensasi, uap CCl4 yang mengisi labu akan kembali ke fasa cairnya, tetapi, uap yang sudah keluar lewat celah tidak dapat kembali ke labu maka dari itu pada percobaan ini terdapat faktor koreksi yang memasukkan perkiraan massa uap yang keluar dari labu ke dalam persamaan gas ideal untuk mencari BM yang lebih akurat.

Page 2: Analisis Penentuan Mr Senyawa

Setelah ditemukan cairan pada labu di desikator, labu erlenmeyer kemudian dikeluarkan dan ditimbang massanya menggunakan neraca. Pengukuran ini akan menghasilkan massa labu ditambah alumunium foil, karet gelang, dan massa cairan volatil yang merepresentasikan massa zat volatil dalam fasa gas yang menempati wadah saat pemanasan.Lalu praktikan mengeluarkan cairan tersebut dan memasukkan air kran kedalamnya sampai labu erlenmeyer penuh tanpa menutupnya dengan alumunium foil dan karet gelang. Penimbangan ini akan menghasilkan massa air plus labu erlenmeyer. Terakhir, praktikan menghitung massa labu erlenmeyer kosong tanpa penutup.

Analisis Hasil dan Perhitungan

Analisis Kesalahan