ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI...

87
ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Fransiska Kusumadewi 132114002 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT … · ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI...

  • ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT

    UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI

    Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Fransiska Kusumadewi

    132114002

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT

    UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI

    Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Fransiska Kusumadewi

    132114002

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan

    diberikan kepadamu.” (MARKUS 11:24)

    “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah

    bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan,

    bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau

    dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

    (YESAYA 41:10)

    Kupersembahkan untuk:

    Tuhan Yesus Kristus

    Bapak Yohanes Trisantosa dan Ibu Maria Hayati

    Kakakku Robertus Agung P, kedua adikku Daniel P, dan Esther S

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

    ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT

    UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI

    Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung

    Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 14 Juni 2017 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

    tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

    cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang

    menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

    seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

    keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

    tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

    dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

    saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

    menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

    berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universtias batal saya terima.

    Yogyakarta, 31 Juli 2017

    Yang membuat pernyataan,

    Fransiska Kusumadewi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Fransiska Kusumadewi

    Nomor Mahasiswa : 132114002

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT

    UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI

    Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung

    Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

    untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk memberikan

    royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal: 31 Juli 2017

    Yang menyatakan,

    Fransiska Kusumadewi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

    ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

    arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

    tak terhingga kepada:

    1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

    mengembangkan kepribadian kepada penulis.

    2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

    Sanata Dharma.

    3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi

    Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

    4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku pembimbing

    yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

    5. Dr. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku Dosen Pembimbing Akademik

    yang telah memberikan kontribusi berupa masukan-masukan yang berguna

    pada saat penulis mengerjakan skripsi.

    6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

    membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

    7. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu untuk

    kelancaran penelitian ini.

    8. Bapak Aswal selaku pemilik Askha Jaya yang telah berkenan memberikan ijin

    penelitian dan membantu mencarikan data yang dibutuhkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    9. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu sabar membimbing, memberikan kasih

    sayang, menghibur disaat putus asa, dan mendukung segala keputusan

    penulis.

    10. Kakak dan adik-adik tersayang yang saya rindukan selama saya berada jauh

    dari kalian, terimakasih telah menjadi kakak dan adik-adik yang luar biasa

    yang senantiasa memberi semangat dan dukungan lewat candaan yang sangat

    menghibur saya.

    11. Mas Alek yang selalu menemani dan memberikan masukan, dan doa yang

    luar biasa dalam penyelesaian skripsi.

    12. Keluarga besar Susteran ADM Yogyakarta terimakasih atas dukungan,

    motivasi, dan segala bantuan yang telah diberikan.

    13. Keluarga besar member kos nava, Selvi, Ambar, Nita, Esa, Chaca, Elna, Lusi,

    Nesya, Kiki, dan Ayun yang menjadi keluarga di Yogyakarta, terimakasih

    sudah menjadi bagian dari kalian yang tak henti telah memberikan semangat,

    motivasi dan senantiasa menjaga dan merawat saya selama kita tinggal di kos

    yang sama.

    14. Teman-teman kelompok KKP, Ivan, Edwina, Nancy, dan Sr.Clarita, kita

    pernah merasakan hidup bersama dalam satu rumah, segala yang telah kita

    lakukan bersama tak akan saya lupakan.

    15. Teman-teman kelas A Akuntansi 2013 yang selalu berbagi tawa, canda, dan

    kenangan indah kebersamaan kita.

    16. Teman-teman Kelas MPAT I, terimakasih atas masukan, dinamika, dan

    kebersamaannya selama ini.

    17. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2013 yang selalu berbagi

    ilmu yang bermanfaat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    18. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir

    ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

    penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca.

    Yogyakarta, 31 Juni 2017

    Penulis

    Fransiska Kusumadewi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. v

    HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

    KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

    HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... x

    HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiii

    ABSTRAK ............................................................................................................ xiv

    ABSTRACT ............................................................................................................ xv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

    D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

    E. Sistematika Penulisan ................................................................. 4

    BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 6

    A. Akuntansi Manajemen ................................................................ 6

    B. Biaya ........................................................................................... 7

    C. Harga Pokok Produk ................................................................... 15

    D. Biaya Standar .............................................................................. 16

    E. Target Costing ............................................................................ 18

    F. Pengertian Efisiensi .................................................................... 29

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 31

    A. Jenis Penelitian ............................................................................ 31

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 31

    C. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 31

    D. Teknik Pengumpuan Data ........................................................... 32

    E. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 32

    F. Teknik Analisis Data ................................................................... 33

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 35

    A. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 35

    B. Lokasi Perusahaan ...................................................................... 38

    C. Visi, Misi,dan Tujuan Perusahaan .............................................. 38

    D. Tugas dan Kewajiban .................................................................. 39

    E. Proses Produksi dan Tenaga Kerja ............................................. 40

    F. Proses Pemasaran ........................................................................ 44

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 45

    A. Perhitungan Biaya Produksi Yang dilakukan Perusahaan .......... 45

    B. Perhitungan Biaya Produksi Dengan Metode Target Costing .... 51

    C. Perbandingan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan

    Dengan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Target Costing .. 64

    BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 65

    A. Kesimpulan ................................................................................. 65

    B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 65

    C. Saran ........................................................................................... 65

    Daftar Pustaka ....................................................................................................... 67

    Lampiran ............................................................................................................... 70

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 5.1 Volume Penjualan Keripik Pisang Coklat Tahun 2015 ........................ 46

    Tabel 5.2 Bahan Baku Askha Jaya Tahun 2015 ................................................... 47

    Tabel 5.3 Biaya Penolong Askha Jaya Tahun 2015 ............................................. 48

    Tabel 5.4 Biaya Overhead Pabrik Askha Jaya Tahun 2015 ................................. 49

    Tabel 5.5 Biaya Non Produksi Menurut Perusahaan ............................................ 49

    Tabel 5.6 Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan ................................ 50

    Tabel 5.7 Perhitungan Total Biaya Menurut Perusahaan ..................................... 50

    Tabel 5.8 Perbandingan Harga Pesaing Askha Jaya Tahun 2015 ......................... 53

    Tabel 5.9 Perbandingan Biaya Bahan Baku Tahun 2015 ..................................... 56

    Tabel 5.10 Biaya Bahan Penolong Menurut Perusahaan dan Menurut Metode

    Target Costing .................................................................................... 59

    Tabel 5.11 Perbandingan Biaya Biaya Bahan Penolong Menurut Perusahaan

    dan Target Costing .............................................................................. 61

    Tabel 5.12 Perbandingan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan dengan

    Perhitungan Biaya Produksi Menurut Target Costing ........................ 61

    Tabel 5.13 Perhitungan Penghematan Biaya Produksi ......................................... 62

    Tabel 5.14 Perbandingan Biaya Menurut Perusahaan, Target Costing,

    dan Setelah Dilakukan Efisiensi Tahun 2015 ..................................... .63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Ilustrasi Target Costing ........................................................................ 19

    Gambar 2 Perbedaan Pendekatan Tradisional dan Target Costing ...................... 20

    Gambar 3 Proses Penetapan Target Costing ......................................................... 21

    Gambar 4 Proses Penetapan Target Costing Hingga Penetapan Harga ................ 22

    Gambar 5 Prinsip-Prinsip Target Costing ............................................................. 23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRAK

    ANALISIS PENDEKATAN TARGET COSTING SEBAGAI ALAT

    UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI PRODUKSI

    Studi Kasus pada Askha Jaya Lampung

    Fransiska Kusumadewi

    NIM: 132114002

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2017

    Tujuan penelitian ini adalah menghitung cost yang diinginkan dengan

    pendekatan target costing melalui efisiensi produksi. Perusahaan akan menggunakan

    metode target costing untuk menetapkan biaya produk yang sesuai dengan keadaaan

    pasar.

    Metode penelitian ini adalah studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan

    adalah mendeskripsikan perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan,

    menganalisis penerapan pengendalian biaya produksi dengan metode target costing,

    dan membandingkan antara analisis perhitungan biaya yang dihitung oleh perusahaan

    dengan setelah diterapkan target costing.

    Berdasarkan hasil analisis perhitungan target costing menunjukkan bahwa ada

    efisiensi sebesar Rp4.286,82/kg. Efisiensi tersebut merupakan perbedaan perhitungan

    target costing dan perhitungan perusahaan.

    Kata Kunci: Target costing, biaya produksi, efisiensi produksi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRACT

    ANALYSIS OF TARGET COSTING APPROACH AS A TOOL TO ATTAIN

    THE PRODUCTION EFFICENCY

    Case study on Askha Jaya, Lampung

    Fransiska Kusumadewi

    NIM: 132114002

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    2017

    The purpose of this study was to calculate the desirable with target costing

    approach through production efficiency. The company was going to use target costing

    method to determine the cost of the product that is convenient to the market price.

    The method used in this research was a case study. The technique used in this

    study was describing the calculation of the cost of production that was done by the

    company, analyzing the application of production cost control with target costing

    method, and comparing the cost calculation analysis that was calculated by the

    company after applying target costing.

    Based on the result of calculation of target costing analysis, it showed an

    efficiency IDR4,286.82/kg. Efficiency was the difference in calculation of target

    costing and calculation company.

    Keywords: Target costing, cost of production, production efficiency

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Industri kecil dan menengah merupakan salah satu komponen sektor pengolahan

    yang mempunyai sumbangan cukup besar terhadap upaya menciptakan lapangan kerja

    baru dan membuka kesempatan masyarakat untuk berusaha memeratakan pendapatan.

    Salah satu tantangan utama bagi industri kecil adalah menentukan harga jual. Industri

    besar memiliki staf ahli yang bekerja sebagai akuntan manajemen yang dituntut

    semaksimal mungkin menggunakan keahliannya baik pemahaman metode dan teknik

    akuntansi manajemen. Industri besar berbeda dengan industri kecil yang berjalan

    seadanya sesuai dengan pemilik.

    Industri kecil dan menengah perlu memperhatikan mengenai penentuan harga jual

    selain karena adanya persaingan yang semakin kompetitif juga guna menghasilkan

    margin keuntungan yang memadai tanpa mengorbankan kualitas dan nilai yang akan

    diserahkan kepada pelanggan. Industri kecil dan menengah tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    selalu memiliki kemampuan untuk menentukan harga jual produk seperti yang

    dikehendaki. Seringkali terdapat sejumlah pesaing yang menjual produk yang sama

    dengan harga tertentu, sehingga dalam menentukan harga jual produk industri harus

    menyesuaikan dengan harga pesaing. Harga jual juga seringkali ditentukan oleh pasar,

    maka harga pasar digunakan untuk menentukan target biaya.

    Kondisi pasar inilah yang membuat metode-metode yang dipakai sebelumnya

    seringkali tidak relevan dengan keadaan yang dihadapi perusahaan. Masalah tersebut

    dikenal dengan masalah target costing. Penentuan harga berdasarkan produk yang telah

    selesai, dihitung harga pokok biayanya dan siap untuk dipasarkan, tidak selalu berlaku

    bagi banyak perusahaan. Perusahaan justru menerapkan urutan sebaliknya, yaitu

    perusahaan telah mengetahui harga jual produk terlebih dahulu lalu menghitung harga

    pokok biayanya. Persoalan yang dihadapi perusahaan hanya bagaimana cara membuat

    produk dengan harga jual yang kompetitif namun tetap menghasilkan margin laba yang

    diinginkan tanpa mengubah kualitas produk.

    Target costing merupakan penentuan biaya maksimum yang dimungkinkan bagi

    pembuatan sebuah produk dan kemudian merancang prototipe yang menguntungkan

    dengan kendala biaya maksimum yang telah ditetapkan. Hal ini perlu diperhatikan

    perusahaan dalam menjalankan proses produksi yang perlu menerapkan target costing.

    Penerapan target costing dilakukan agar perusahaan dapat mengelola biaya (cost

    management) dengan baik dengan tujuan untuk pengembangan produk yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    bertanggungjawab dan merancang produk dengan biaya yang tidak lebih besar dari

    target biaya yang telah dihitung oleh perusahaan.

    Berdasarkan masalah yang ada tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian dengan judul “Analisis Pendekatan Target Costing Sebagai Alat Untuk

    Melakukan Efisiensi Produksi (Studi Kasus pada Askha Jaya, Lampung).“

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

    “Apakah pendekatan target costing melalui efisiensi produksi dapat mencapai cost

    yang diinginkan?”

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk menghitung cost yang diinginkan dengan pendekatan

    target costing melalui efisiensi produksi.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian ini adalah:

    1. Bagi perusahaan

    Sebagai alternatif dan sumbangan pemikiran bagi Askha Jaya dalam

    menerapkan target costing dalam upaya penentuan harga jual yang disesuaikan

    dengan pengeluaran-pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan dalam produksi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    2. Bagi Universitas

    Sebagai karya tulis yang dapat digunakan sebagai referensi bacaan

    mengenai target costing bagi pihak yang membutuhkan dan untuk memperkaya

    kepustakaan.

    3. Bagi Peneliti

    Sebagai sarana dalam mengimplementasikan pengetahuan yang didapat

    selama studi kuliah melalui praktik penelitian dan menambah pengetahuan

    terkait sejauh mana teori ini dapat diterapkan dalam perusahaan.

    E. Sistematika Penulisan

    Skripsi ini terdiri dari enam bab, yang terdiri dari:

    Bab I: Pendahuluan

    Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

    tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

    Bab II: Landasan Teori

    Bab ini membahas mengenai teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar

    untuk mengolah data yang diperoleh dari penelitian.

    Bab III: Metode Penelitian

    Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

    subyek dan obyek penelitian, data-data yang akan diperlukan, teknik

    pengumpulan data serta teknik analisis data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan

    Bab ini berisi tentang sejarah perkembangan perusahaan, visi, misi, tujuan

    pendirian perusahaan, proses produksi dan proses pemasaran.

    Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

    Bab ini berisi tentang analisis data pembahasan data-data yang diperoleh

    selama penelitian.

    Bab VI: Penutup

    Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil, keterbatasan

    penelitian, dan saran untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Akuntansi Manajemen

    Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisa, menyajikan dalam

    bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan melaporkan aktivitas/

    transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Informasi yang dihasilkan

    dari sistem akuntansi dipakai oleh pihak internal manajemen untuk berbagai

    keputusan organisasi perusahaan. Menurut Rudianto (2006: 9), ”Akuntansi

    Manajemen adalah sistem akuntansi, yaitu jenis informasi yang dihasilkannya

    ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan,

    manajer produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya guna pengambilan keputusan

    internal organisasi”.

    Akuntansi manajemen menurut Kamaruddin (2014: 4) adalah salah satu

    bidang akuntansi yang satu tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-laporan

    suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam

    rangka melaksanakan proses yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,

    pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian. Dari pengertian tersebut dapat

    disimpulakan bahwa akuntansi manajemen merupakan salah satu bidang akuntansi

    yang digunakan untuk pihak internal dalam rangka mencapai sasaran organisasi.

    Kamaruddin (2011: 3-4), menyatakan bahwa informasi akuntansi sering merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    faktor penting dalam menganalisis alternatif, penyelesaian masalah. Alasannya ialah

    bahwa berbagai alternatif biasanya mempunyai biaya dan manfaat tertentu yang

    dapat diukur dan digunakan sebagai masukan dalam memutuskan alternatif terbaik.

    Akuntansi manajemen merupakan sebuah proses identifikasi, pengukuran,

    pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang

    digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu

    organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan

    pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga

    meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non manajemen

    seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur, lembaga-lembaga

    pengaturan, dan penguasa perpajakan.

    Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan

    laporan-laporan keuangan dan informasi-informasi yang berhubungan dengan

    kegiatan perusahaan untuk pihak internal perusahaan atau akuntansi manajemen

    menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk kepentingan manajemen

    perusahaan.

    B. Biaya

    1. Pengertian Biaya

    Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan memerlukan biaya, yang

    merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan. Selama perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    menggunakan sumberdaya tertentu untuk mencapai hasil tertentu maka biaya

    tertentu juga akan dikeluarkan.

    Menurut Carter (2006: 21), “Accountants have definited cost as “an

    exchange price, a forgoing, a sacrifice made to secure benefit,” yaitu biaya

    adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dilakukan untuk

    menjamin perolehan manfaat. Menurut Widilestariningtyas (2012: 2), biaya

    sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat.

    Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan

    uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan

    tertentu (Bustami 2007: 4).

    Menurut Sujardi (2013: 4), biaya diartikan dalam pengertian luas dan

    pengertian sempit. Biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber

    ekonomis (sifat kelangkaan) yang diukur dalam satuan mata uang yang telah

    terjadi atau kemungkinan terjadi dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

    dalam arti sempit, biaya dipandang sebagai bagian dari harga pokok yang

    dikorbankan dalam usaha memperoleh penghasilan.

    Adapun Witjaksono (2013: 3) berpendapat bahwa biaya atau cost dapat

    dikaitkan atau dihubungkan dengan manfaat sesuai prinsip (matching) atau

    dapat saling ditandingkan antara pengorbanan dengan manfaat. Menurut Siregar

    (2013: 23), biaya atau kos adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau

    masa yang akan datang. Kos diukur dengan satuan mata uang, sebesar

    pengurangan asset dan atau penambahan utang.

    Biaya adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh

    manfaat guna mancapai suatu tujuan tertentu. Definisi biaya (cost) berbeda

    dengan beban (expense), karena beban merupakan suatu arus keluar yang diukur

    dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk

    menentukan laba.

    2. Klasifikasi Biaya

    a. Klasifikasi Biaya-Umum

    Klasifikasi biaya diperlukan bagi pengembangan data biaya yang akan

    membantu manajemen mencapai tujuannya, (Surjadi 2013: 5). Dalam

    mengklasifikasi biaya-umum, penggolongkan biaya ada dua, yakni:

    1) Biaya Manufaktur/Biaya Produksi

    Menurut Salman (2013: 27), biaya produksi merupakan biaya-

    biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi produk jadi,

    terdiri dari:

    1. Bahan baku adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa

    yang sedang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur

    kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.

    2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada

    barang atau jasa yang sedang diproduksi. Karyawan mengubah

    bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa kepada

    pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung. Biaya

    tenaga kerja langsung harus dikeluarkan untuk membayar pekerja

    terkait langsung dengan proses produksi untuk menghasilkan produk

    jadi. Formulanya adalah sebagai berikut:

    Biaya bahan baku dan biaya pekerja langsung termasuk sebagai

    biaya utama (prime cost). Biaya utama adalah biaya pabrikasi yang

    secara langsung membentuk bagian integral dari suatu produk jadi.

    3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang dikeluarkan

    perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya pekerja langsung.

    Contoh biaya overhead pabrik adalah biaya bahan

    pembantu/penolong, biaya pekerja langsung, biaya penyusutan aktiva

    pabrik, biaya sewa gedung pabrik, dan biaya overhead lain-lain,

    dengan formula sebagai berikut:

    Biaya Utama (Prime Cost)= Biaya Bahan Baku + Biaya Pekerja

    Langsung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Biaya konversi terdiri dari biaya pekerja langsung dan biaya

    overhead pabrik. Biaya konversi adalah keseluruhan biaya pabrikasi

    yang mencerminkan biaya pengubahan bahan baku menjadi produk

    jadi.

    2) Biaya Non-Produksi

    Biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan selain fungsi

    produksi yaitu, pengembangan, distribusi, layanan pelanggan dan

    administrasi umum, (Bustami 2007: 10). Menurut Salman (2016: 34),

    biaya non-produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi

    perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan,

    dan administrasi umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan

    pelanggan kadang kala ditempatkan ke dalam satu kategori umum yang

    disebut biaya penjualan. Biaya perancangan, pengembangan, dan

    administrasi umum ditempatkan ke dalam kategori kedua yang disebut

    biaya administrasi. Secara umum, biaya non manufaktur dikelompokkan

    menjadi dua yaitu:

    Biaya Konversi (Conversion Cost) = Biaya Overhead Pabrik +

    Biaya Pekerja Langsung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    a) Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan ketika proses

    manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual. Contoh

    biaya pengiriman.

    b) Biaya administrasi termasuk biaya yang terjadi dalam mengarahkan

    dan mengendalikan organisasi. Contoh gaji pegawai.

    b. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Hubungannya dengan Volume Kegiatan

    Menurut Witjaksono (2013: 18), klasifikasi biaya berdasarkan

    hubungannya dengan volume kegiatan:

    1) Biaya variabel, yaitu biaya yang berubah-ubah sebanding dengan

    perubahan volume produksi/penjualan. Contoh: biaya pemakaian bahan

    baku dan tenaga kerja langsung. Semakin banyak unit yang diproduksi,

    maka kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja langsung juga bertambah

    secara proporsional.

    2) Biaya tetap, yaitu biaya dengan jumlah totalnya tetap walaupun jumlah

    yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kapasitas normal. Contoh:

    biaya penyusutan mesin dan peralatan, gaji pokok para karyawan. Semua

    biaya ini harus tetap dibebankan secara periodik, tanpa memperhatikan

    kuantitas volume produksi.

    3) Biaya semi variabel/biaya campuran (mixed cost), yaitu biaya dengan

    jumlah berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proposional. Contoh biaya

    listrik.

    c. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pengambilan Keputusan

    Dalam mengelompokkan biaya sebagai dasar pengambilan keputusan

    bagi manajemen, informasi yang baik dan berguna adalah informasi yang

    mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Menurut

    Witjaksono (2013: 20), biaya berdasarkan pengambilan keputusan dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    1) Biaya relevan, yaitu biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul,

    yang berbeda diantara berbagai alternatif. Misalnya, untuk memutuskan

    apakah akan menerima atau menolak suatu pesanan khusus, maka

    informasi biaya yang relevan antara lain adalah biaya set up mesin untuk

    pengerjaan pesanan.

    2) Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi manajemen

    dalam pengambilan keputusan. Misalnya saja untuk memutuskan apakah

    menerima atau menolak suatu pesanan khusus, maka informasi yang

    tidak relevan adalah biaya penyusutan, karena baik keputusan menolak

    atau menerima pesanan tersebut tidak akan berpengaruh pada biaya

    penyusutan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    d. Klasifikasi Biaya Menurut Tujuannya

    1) Klasifikasi biaya dalam Laporan Keuangan

    Laporan keuangan khususnya pada perusahaan manufaktur lebih

    kompleks dibandingkan dengan laporan keuangan pada perusahaan

    dagang. Hal tersebut karena pada perusahaan manufaktur, aktivitas

    pembelian bahan baku, aktivitas pembuatan produk (produksi), dan

    aktivitas penjualan produk jadi. Aktivitas pembuatan produk

    menimbulkan biaya produksi, yang tidak terdapat pada perusahaan

    dagang, dan biaya-biaya semacam ini harus diperhitungkan dan

    dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur.

    a) Neraca

    Pada perusahaan dagang, pos persediaan yang dilaporkan

    hanya mencakup satu jenis, yaitu persediaan barang dagangan,

    sedangkan pada perusahaan manufaktur, pos persediaan yang

    dilaporkan dalam neraca mencakup persediaan bahan baku,

    persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk jadi.

    b) Laporan Laba/Rugi

    Laporan laba/rugi perusahaan manufaktur berbeda dengan

    laporan laba/rugi pada perusahaan dagang dalam hal sumber

    perolehan produk yang dijual. Pada perusahaan manufaktur ada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    komponen yang disebut dengan harga pokok produksi, sedangkan

    pada perusahaan dagang ada komponen berupa pembelian. Harga

    pokok produksi atau harga pokok manufaktur mencakup seluruh

    biaya manufaktur yang berkaitan dengan barang yang diproduksi

    selama periode yang bersangkutan.

    C. Harga Pokok Produk

    Menurut Witjaksono (2013: 16), harga pokok adalah sejumlah nilai aktiva

    (asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk

    membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban

    (expense). Menurut Hansen dan Mowen (2009: 55), harga pokok produk diartikan

    sebagai pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik,

    sehingga harga pokok produk bergantung pada tujuan manajerial yang sedang

    berusaha untuk dicapai. Tujuan manajerial adalah menyusun laporan keuangan

    eksternal yang memerlukan harga pokok produk tradisional yang menyatakan

    bahwa hanya harga pokok produksi yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya

    produk.

    Harga pokok itu sendiri diartikan sebagai bagian dari harga perolehan atau

    harga beli yang ditunda pembebanannya atau yang belum dimanfaatkan dalam

    rangka merealisasikan pendapatan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    D. Biaya Standar

    1. Definisi Biaya Standar

    Menurut Horngen, et al. (2013: 256-257), biaya standar adalah penentuan

    harga, biaya atau kuantitas yang digunakan secara hati-hati yang digunakan

    sebagai patok duga (benchmark) untuk menilai suatu kinerja. Terdapat dua

    komponen standar, yaitu standard input dan standard price. Standard input

    adalah penentuan kuantitas input secara hati-hati yang dibutuhkan untuk output

    per unit.

    Standard price adalah penentuan harga secara hati-hati yang diharapkan

    oleh perusahaan untuk membayar input per unit. Biaya standar menurut

    Witjaksono (2013: 133), adalah patok duga (benchmark) yang secara efektif dan

    efisien ditetapkan dimuka untuk biaya-biaya yang seharusnya dikonsumsi oleh

    suatu produk.

    2. Keuntungan Penggunaan Metode Biaya Standar

    Penggunaan metode biaya standar memiliki beberapa keuntungan yaitu:

    a. Biaya standar dapat dijadikan pijakan untuk perbandingan biaya, sehingga

    memungkinkan dilakukannya patok duga (benchmark).

    b. Perhitungan biaya standar diikuti dengan analisis varian yang

    memungkinkan manajer untuk menerapkan Management By Exeption.

    c. Varian dapat dijadikan alat untuk penilaian kinerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    d. Motivasi bagi karyawan karena varian dijadikan salah satu indicator

    penilaian kinerja.

    e. Penggunaan standar dalam penentuan harga pokok produk menyebabkan

    biaya produk yang lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan biaya

    aktual.

    f. Sistem biaya standar lebih murah dari sistem biaya normal.

    3. Kelemahan penggunaan biaya standar

    Sistem biaya standar juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut adalah

    kelemahan dalam sistem biaya standar:

    a. Terlalu menekankan pada hal negatif berdampak pada moral.

    b. Laporan biaya standar tidak tepat waktu.

    c. Insentif pembentukan persediaan.

    d. Varian laba Favorable dapat saja salah diinterpretasikan.

    e. Continuous improvement mungkin lebih penting dari mencapai standar.

    f. Penekanan pada standar mungkin mengabaikan objektif yang penting.

    4. Penyusunan biaya standar setidaknya ada 2 cara, yaitu:

    a. Analisis Data Historis

    Data historis dengan segala kekurangannya tetap dipercaya memiliki

    keguanaan untuk memprediksi masa depan, terutama dalam lingkungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    produksi yang telah mapan, apabila data historis telah cukup banyak

    terdokumentasikan dengan baik.

    b. Analisis Tugas

    Cara lain dengan melakukan analisis terhadap proses pembuatan

    produk dengan tujuan menentukan biaya produk yang seharusnya.

    Paradigma yang digunakan adalah bergeser dari biaya produk di masa

    lampau ke biaya produk di masa mendatang.

    c. Gabungan Keduanya

    E. Target Costing

    1. Konsep Target Costing

    Menurut Salman (2016: 227), target costing adalah sistem perencanaan

    laba dan manajemen biaya. Sedangkan menurut Supriyono (2002: 152) target

    costing adalah sistem untuk mendukung proses pengurangan biaya dalam tahap

    pengembangan dan perencanaan produk model baru tertentu, perubahan model

    secara penuh atau perubahan model minor.

    Menurut Rudianto (2005: 259), target biaya (target costing) adalah metode

    penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih dahulu menentukan biaya

    produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar kompetitif, dengan

    demikian perusahaan memperoleh laba yang diharapkan. Adapun Garrison et.al

    (2013: L-10), perhitungan biaya target (target costing) adalah proses penentuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    biaya maksimum yang dimungkinkan untuk suatu produk baru dan kemudian

    mengembangkan sebuah contoh yang dapat dibuat dengan menguntungkan

    berdasarkan angka biaya target maksimum tersebut.

    Dalam metode target costing perusahaan akan menetapkan biaya produk

    yang dianggap sesuai dengan keadaan pasar, menentukan laba yang diinginkan

    dan kemudian menentukan harga jual produk tersebut kepada masyarakat.

    Manfaat utama target costing adalah penetapan harga pokok produk sebagai

    dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan akan tercapai.

    Ilustrasi singkat mengenai metode target costing ada pada Gambar 1.

    Gambar 1: Ilustrasi Target Costing Sumber: Witjaksono (2013: 176)

    Market Research

    Menentukan harga

    jual produk baru

    Engineers dan cost Analysis mendesain suatu

    produk yang mungkin diproduksi pada biaya

    tersebut

    Manajemen menghitung biaya

    produksi yang memungkinkan

    tercapainya marjin laba yang

    diinginkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Dari ilustrasi target costing pada Gambar 1 dapat dilihat perbedaan mendasar dalam

    penentuan harga pokok produk antara pendekatan target costing dengan pendekatan

    tradisional:

    Traditional Approach Target Cost Approach

    1st Design Product 1st Set Sales Price

    2nd Compute Cost 2nd Set Profit

    3rd Set Sales Price 3rd Compute Target Cost

    4th Profit or Loss 4th Design Product

    Gambar 2: Perbedaan Pendekatan Tradisional dan Target Costing Sumber: Witjaksono (2013: 176)

    Pada Gambar 2 perbedaan mendasar antara pendekatan tradisional dan pendekatan

    target costing adalah ada dalam tahap desain produk dan penetapan harga jual. Secara

    tradisonal proses produksi dimulai dari desain produk barang/jasa, dilanjutkan

    menghitung harga pokok produk, kemudian menetapkan harga jual.

    Dari penjelasan kedua Gambar tersebut, target costing dapat didefinisikan

    menurut Witjaksono (2013: 176), yaitu suatu sistem dimana (1) penentuan harga pokok

    produk adalah sesuai dengan yang diinginkan (target) sebagai dasar penetapan harga

    Setelah

    Product

    Design

    Sebelum dan

    selama

    product design

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    jual produk yang akan memperoleh laba yang diinginkan, atau (2) penentuan harga

    pokok sesuai dengan harga jual yang pelanggan rela membayarnya.

    2. Model Penerapan Target Costing

    Harga pokok produk tidak terlepas dari kegiatan sepanjang rantai nilai, yang

    diperjelas pada Gambar 3 dan Gambar 4.

    Target Costing

    Gambar 3: Proses Penetapan Target Costing

    Sumber: Witjaksono (2013: 178)

    3. Prinsip-Prinsip Penerapan Target Costing

    Target costing adalah suatu proses yang sistematis yang menggabungkan

    manajemen biaya dan perencanaan laba. Perhitungan biaya target (target costing)

    menjadi suatu pendekatan khusus yang berguna untuk pembuatan tujuan penurunan

    biaya. Proses ini menganut prinsip-prinsip yang ada pada Gambar 5.

    R

    &

    D

    Design Manu-

    facturing

    Marketing

    and

    Distribution

    Custom

    er

    Service

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    YA

    Gambar 4: Proses Penetapan Target Costing Hingga Penetapan Harga

    Sumber: Witjaksono (2013: 178)

    Target-Costing Model

    Market Share

    Objective Target Price

    Product

    Functionality

    Target Profit

    Target Cost

    Product and Process Design

    Target Cost

    tercapai

    Produksi Produk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Price led costing Cross-functional team

    Life-cycle Value chain orientation

    Fokus pada Fokus pada Product design

    process design

    Fokus pada pelanggan

    Gambar 5: Prinsip-prinsip Target Costing

    Sumber: Witjaksono (2013: 179)

    Proses penerapan target costing menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:

    a. Harga menentukan biaya (Price Led Costing)

    Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan harga

    jual produk bukan hal mudah. Harga jual kerap ditentukan oleh pasar, sehingga

    harga pasar (market share) digunakan untuk menentukan target biaya dengan

    formula berikut:

    b. Fokus pada pelanggan

    Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan kualitas, biaya dan fungsi

    (functionality) secara simultan terdapat dalam produk dan dimanfaatkan dalam

    Key

    Principles

    of Target

    Costing

    Target Biaya = Harga Pasar – Laba Kotor yang diinginkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    pengambilan keputusan berkenaan dengan desain dan perhitungan harga pokok

    produk.

    c. Fokus pada desain produk dan desain proses

    Pengendalian biaya ditekankan pada tahapan desain produk dan tahapan

    desain proses produksi, maka setiap perubahan atau rekayasa harus dilakukan

    sebelum proses produksi, dengan tujuan menekan biaya dan mengurangi waktu

    terutama bagi produk baru.

    d. Cross Functional Team

    Tim/kelompok ini bertanggungjawab atas keseluruhan produk, dimulai

    dari ide/konsep produk hingga tahapan produksi penuh.

    e. Melibatkan rantai nilai (Value chain orientation)

    Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai, dimulai dari pemasok

    barang/jasa, distributor, hingga pelanggan dilibatkan dalam proses Target

    Costing.

    f. Orientasi daur hidup produk (Life-cycle)

    Meminimalkan biaya selama daur hidup produk, diantara harga, bahan

    baku, biaya operasi, pemeliharaan, dan biaya distribusi.

    4. Asumsi Dasar Target Costing

    Menurut Witjaksono (2013: 183), Target Costing sangat mungkin sesuai bagi

    perusahaan yang price taker dalam suatu pasar yang heterogen, dimana kompetisi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    menentukan harga jual produk barang/jasa, yang ditandai dengan karakteristik antara

    lain:

    a. Umumnya tidak layak atau tidak ada kehendak untuk menawarkan produk dengan

    harga yang tak terjangkau oleh para kompetitor. Bila perusahaan menawarkan

    produk yang tak tersaingi maka persaingan oligopolistik akan muncul.

    b. Keunggulan spesifik suatu perusahaan akan menentukan arah dalam melakukan

    deferensiasi produk baru dari yang telah ada di pasaran, misalnya:

    1) Cost Advantage produk yang sama/serupa namun dengan harga yang lebih

    murah.

    2) Penambahan fungsi, misalnya dengan tambahan fitur baru dengan harga yang

    kompetitif.

    Menurut Cooper (1995: 138), terdapat tiga faktor yang penting dalam

    mempengaruhi struktur dari sistem target costing, yaitu:

    a) Jenis produk yang akan diproduksi

    Tipe dari produk yang akan diproduksi memiliki peranan penting karena

    dengan mengetahui jenis dari produk yang akan diproduksi, maka akan dapat

    mengestimasi biaya, kompleksitas, dan waktu yang akan digunakan. Jika

    biaya, kompleksitas dan waktu yang timbul untuk memproduksi lebih besar

    maka target costing semakin kompleks. Semakin lama pengembangan siklus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    hidup suatu produk, semakin ketat pengendalian yang dibutuhkan dan begitu

    pula sebaliknya.

    b) Jenis konsumen yang akan dituju

    Tipe konsumen yang dilayani juga memiliki peranan yang penting dalam

    perancangan target costing. Hal ini disebabkan oleh keputusan konsumen

    dalam menentukan karakteristik yang penting dari suatu produk. Karakteristik

    tersebut adalah kualitas, fungsionality, dan harga pada suatu produk,

    konsumen akan mempengaruhi tingkat keterlibatan dalam pemasaran dan

    analisis konsumen pada target costing.

    c) Tingkat pengaruh antar bagian dari supplier

    Tingkat pengaruh antar bagian dari supplier berhubungan dengan

    kemampuan perusahaan dalam bernegosiasi dengan pemasok untuk

    mendapatkan harga input yang lebih rendah dari pasar. Tawar-menawar ini

    berpengaruh terhadap biaya material yang merupakan biaya utama dari proses

    produksi yang juga berpengaruh terhadap target costing yang diterapkan oleh

    perusahaan. Jika harga input lebih rendah, maka perusahaan akan

    mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    5. Manfaat Target Costing

    Menurut Maciariello dan Kirby (1994) dalam Lucki (2011: 23) ada beberapa

    manfaat yang dapat diperoleh dari target costing, antara lain:

    a. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai biaya produksi produk baru,

    sehingga memudahkan badan usaha untuk melakukan pemilihan dalam

    penggunaan material, desain produk dan proses manufaktur.

    b. Mengurangi pengembangan siklus hidup yaitu biaya dapat ditentukan pada saat

    bersamaan dengan perancangan produk.

    c. Menyediakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai biaya produksi, cara

    untuk mengeleminasi, mengurangi aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah,

    meningkatkan kualitas, menyederhanakan proses dan menentukan cost driver.

    d. Meningkatkan profitabilitas produk baru melalui pengurangan biaya serta

    mempertahankan atau meningkatkan kualitas fungsinya.

    6. Metode Pengurangan Biaya dalam Target Costing

    a. Pengurangan Biaya dengan Alternatif I

    Menurut Blocher, et al. (2012: 176-177), dua pilihan yang dapat

    mengurangi biaya menjadi sebuah tingkat biaya target, yaitu:

    1) Dengan menyatukan teknologi produksi yang baru, menggunakan teknik

    manajemen biaya yang lebih maju seperti pembiyaan berbasis aktivitas dan

    mencari produktifitas yang lebih tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    2) Dengan mendesain ulang produk dan jasa. Metode ini sangat menguntungkan

    banyak perusahaan karena menunjukan bahwa keputusan desain bernilai

    penting bagi kebanyakan biaya total siklus hidup produk. Dengan perhatian

    yang teliti terhadap desain, penghematan yang signifikan pada total biaya

    menjadi mungkin.

    b. Pengurangan Biaya dengan Alternatif II

    Hansen & Mowen (2009: 361-362) mengungkapkan ada tiga metode yang

    dapat digunakan untuk pengurangan biaya dalam Target Costing, yaitu:

    1) Rekayasa Berlawanan (Reverse Engineering)

    Membedah produk pesaing untuk mencari lebih banyak keistimewaan

    rancangan yang membuat penurunan biaya.

    2) Analsis Nilai (Process Analysis)

    Berusaha menaksir nilai yang ditempatkan pada berbagai fungsi produk

    oleh pelanggan. Misalnya suatu harga yang ingin dibayar oleh pelanggan

    untuk suatu fungsi khusus lebih kecil daripada biayanya, maka fungsi tersebut

    mungkin akan dihapus.

    3) Perbaikan Proses (Process Improvement)

    Digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang bernilai tambah dan

    aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pengurangan biaya dapat dilakukan

    dengan mengeleminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    7. Kendala Penerapan Target Costing

    Penerapan target costing ternyata tidak mudah. Berikut ini adalah kendala

    menurut Witjaksono (2013: 183) yang kerap dikeluhkan oleh perusahaan yang mencoba

    menerapkan target costing yaitu:

    a. Konflik antar kelompok dan atau antar anggota kelompok.

    b. Karyawan yang mengalami burnout karena tuntutan target penyelesaian pekerjaan.

    c. Target waktu penyelesaian yang terpaksa ditambah.

    d. Sulitnya melakukan pengaturan atas berbagai faktor penentu keberhasilan target

    costing.

    Dengan demikian sangat disarankan bagi perusahaan yang tertarik untuk menerapkan

    target costing memperhatikan hal-hal berikut:

    1) Manajemen puncak harus memahami proses target costing sebelum

    mengadopsinya.

    2) Apabila perhatian manajemen terlalu terpaku pada pencapaian sasaran target

    costing, maka dapat mengalihkan perhatian dari manajemen mengenai pencapaian

    sasaran keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

    F. Pengertian efisiensi

    Menurut Sumarsan (2010: 83), “Efisiensi merupakan perbandingan antara

    keluaran dengan masukan atau jumlah keluaran yang dihasilkan satu unit input yang

    dipergunakan”. Menurut Supriyono (2000: 329-330), efisiensi adalah rasio keluaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    terhadap masukan atau jumlah keluaran per unit masukan. Efisiensi dalam ilmu

    ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan

    pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang

    dan jasa. Dengan kata lain efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran dan

    masukan atau yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan dengan jumlah keluaran

    yang digunakan.

    Efisiensi biaya produksi merupakan penekanan biaya dalam menghasilkan produk

    atau biaya produksi yang dapat dipertimbangkan penggunaannya kepada yang paling

    menguntungkan. Efisiensi biaya produksi ini mempunyai kaitan dengan harga jual

    produk. Dengan ditekannya biaya produksi ini akan menguntungkan bagi perusahaan

    sebab dapat menetapkan harga jual yang rendah, sehingga dapat bersaing dengan

    perusahaan lain dan dapat menguasai pasar yang ada. Dengan demikian efisiensi

    mencegah terjadinya biaya yang berlebih yang merupakan pemborosan yang

    seharusnya tidak terjadi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah studi kasus,

    peneliti mengamati objek secara langsung dengan menggunakan berbagai

    sumber data.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilakukan di Askha Jaya, Lampung.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian akan dilakukan pada Februari 2017 – Maret 2017.

    C. Ruang Lingkup Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    a. Bagian Produksi keripik pisang coklat.

    b. Bagian Keuangan keripik pisang coklat.

    c. Bagian Administrasi dan Umum.

    2. Obyek Penelitian

    a. Biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi keripik pisang

    coklat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    b. Metode penentuan harga pokok produksi.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    1. Dokumentasi

    Peneliti mengumpulkan data pendukung diantaranya Gambaran umum

    perusahaan, biaya produksi produk meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga

    kerja langsung dan biaya overhead pabrik, desain produk, biaya per unit

    produk, informasi mengenai barang substitusi bahan baku, dan presentase

    laba yang diharapkan.

    2. Wawancara

    Peneliti melakukan tanya jawab secara lisan dengan pihak-pihak yang

    berhubungan langsung dengan sistem produksi, pemasaran dan sistem

    pencatatan keuangan.

    E. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Data kualitatif terdiri atas Gambaran umum perusahaan, sejarah

    berdirinya perusahaan, proses produksi, dan Gambaran umum pesaing. Data

    kuantitatif terdiri atas penjualan, bahan baku, overhead pabrik, dan tenaga

    kerja dalam proses produksi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    2. Sumber Data

    Data primer terdiri dari atas perhitungan harga pokok produksi

    menggunakan metode target costing dan sumber-sumber pendukung yang

    berasal dari wawancara dengan bagian produksi dan bagian keuangan. Data

    sekunder terdiri atas:

    a. Data biaya bahan baku

    b. Biaya tenaga kerja langsung

    c. Biaya overhead pabrik

    d. Data pendukung lainnya.

    F. Teknik Analisis Data

    Langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah:

    1. Mendeskripsikan perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan.

    2. Menganalisis penerapan pengendalian biaya produksi dengan metode target

    costing. Langkah-langkah penerapan target costing adalah sebagai berikut:

    a. Menentukan harga pasar kompetitif, dengan cara membuat daftar harga

    perusahaan produk yang sama dari perusahaan yang lainnya untuk

    membandingkan dengan harga produk yang ada di Askha Jaya. Harga

    jual yang ditetapkan dapat sama, lebih mahal, atau lebih murah daripada

    yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing utamanya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    b. Menentukan laba kotor yang diharapkan oleh perusahaan dengan cara

    wawancara kepada pemilik perusahaan berapa persen laba yang

    diinginkan perusahaan.

    c. Menghitung target costing dengan rumus:

    Target biaya = Taksiran Harga jual – laba yang diinginkan

    d. Penggunaan pengurangan biaya dalam target costing untuk

    mengidentifikasi cara-cara untuk menghemat biaya produk.

    3. Membandingkan antara analisis perhitungan biaya yang dihitung

    menggunakan aturan yang dipakai perusahaan selama ini dengan analisis

    perhitungan biaya dihitung setelah diterapkan adanya target costing beserta

    jumlah penghematan biaya yang terjadi. Jika perhitungan biaya produksi

    yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya overhead pabrik, dan biaya tenaga

    kerja langsung menurut target costing perhitungan biayanya lebih kecil dari

    perhitungan perusahaan tanpa mengubah kualitas dan kuantitas dari produk

    maka perhitungan biaya menurut target costing dikatakan efisien. target

    costing dikatakan efisen.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah Singkat Perusahaan

    Askha Jaya Keripik berdiri pada tahun 2011 oleh Aswal yang awalnya ingin

    memperbaiki perekonomian keluarga dengan membuat bisnis keripik pisang

    Lampung. Aswal panggilan akrabnya itu merasa lelah dengan keadaan keuangan

    keluarga yang dari ia kecil masih saja terbatas, sehingga mengharuskannya menjadi

    loper koran hingga tukang parkir. Meski sudah bekerja sejak kecil, Aswal merasa

    tidak ada pemasukkan yang membuat perekonomian keluarganya maju.

    Akhirnya pada tahun 2007, Aswal yang saat itu masih duduk di bangku

    sekolah menengah atas mencoba peruntungan membuka bisnis cemilan tradisional.

    Survei ke sentra keripik Lampung di daerah Kedaton Bandar Lampung merupakan

    langkah awal Aswal bersama ibunya merintis keripik pisang, dengan mencoba

    menitipkan dagangannya ke warung oleh-oleh di Sentra Keripik.

    Seiiring berjalannya waktu, Aswal tidak menyangka jika usahanya lumayan

    menguntungkan. Di awal tahun 2009, seorang saudara menawarkan untuk membuka

    outlet, namun barang yang dijual tetap dari Aswal. Dengan biaya sewa yang murah

    dan keterbatasan modal akhirnya Aswal bersama keluarganya mencoba bisnis ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    sendiri, meskipun beberapa kali merugi karena masih menyetok beberapa produk

    dari toko lainnya.

    Keadaan yang seadanya, Aswal bersama dengan Ayah dan Ibunya tetap

    optimis untuk terus tekun menjalani bisnis ini. Kerugian yang sangat besar itu wajar

    karena memang belum memahami sistem berbinisnya dan belum terbiasa dengan

    keadaan. Hal itu, justru membuat Aswal dan orang tuanya lebih giat lagi untuk

    belajar pada siapa saja yang bisa untuk diajak bercerita atau sekedar sharing

    pengalaman. Hingga tahun 2011, Aswal berani untuk membuka produksi sendiri

    karena ingin mendapatkan keuntungan yang lebih dan dapat membuka lowongan

    pekerjaan untuk orang lain. Produksinya bermerek Askha Jaya, yang diambil dari

    namanya dia sendiri, Jaya yang berarti semakin berkembang dan maju. Aswal

    berharap Askha Jaya akan menjadi industry keripik pisang yang maju, berkembang

    dan dapat bersaing dengan merek-merek lain yang terdahulu, serta dapat membantu

    menurunkan tingkat pengangguran yang ada di Lampung.

    Bisnis Askha Jaya semakin berkembang di tahun 2012 dan bisa membuka

    cabang di sentra industri. Usahanya sekarang tidak lagi diurus sendiri karena sudah

    ada karyawan yang membantu meringankan beberapa pekerjaan. Dari tahun ke

    tahun, Askha Jaya semakin maju terbukti sekarang outlet Askha Jaya sudah

    memiliki 6 cabang dengan nama Askha Jaya I, Askha Jaya II, Askha Jaya III, Askha

    Jaya IV, Askha Jaya V, dan Askha Jaya VI. Reseller keripik dari Askha Jaya sudah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    tersebar ke luar daerah Lampung termasuk ibukota Jakarta. Tak langsung puas

    dengan tersebarnya reseller dan outletnya, Aswal pun juga mencoba membuka

    peluang baru untuk memasarkan produk keripiknya itu lewat dunia maya (internet).

    Bisnis online lewat situs askhakeripik.com dan dengan akun lainnya, ia

    menawarkan dan mempromosikan oleh-oleh khas Lampung yaitu kerpik pisang

    khas Lampung dengan ide kreatifnya menciptakan berbagai rasa. Askha Jaya

    menyediakan 15 rasa keripik pisang yaitu: coklat, keju susu, keju pedas, keju

    original, susu, mocca, kopi, durian, melon, strawberry, jagung bakar, jagung manis,

    rumput laut, udang pedas, dan sapi panggang.

    Selain keripik pisang, outlet Askha Jaya juga menyediakan oleh-oleh khas

    Lampung lainnya, yaitu keripik singkong dengan varian rasa jagung bakar, jagung

    manis, balado, sapi panggang, dan sambal tumis. Berbagai kopi Lampung dari yang

    biasa sampai kopi luwak, adapula kemplang, aneka olahan jagung, keripik nangka,

    keripik sanjai, keripik talas, keripik tempe, keripik mantang, kelanting, sale pisang,

    gipang, kerupuk ikan, lempok durian, dan dodol Lampung.

    Saat ini Askha Jaya juga memiliki produk keripik baru dengan rasa greentea,

    yang juga cukup menjadi perhatian dari para konsumennya. Ide-ide kreatif sampai

    saat ini masih terus berjalan dengan bermunculan pesaing-pesaing baru yang

    menonjolkan produk unggulannya. Jadi, keuanggulan dari Askha Jaya tidak hanya

    keripik pisang coklatnya saja kini keripik pisang rasa greentea atau teh hijau juga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    menjadi produk unggulan, namun belum menjadi primadona sepenuhnya, karena

    keripik pisang coklatlah yang sampai saat ini laris manis dipasaran.

    B. Lokasi Perusahaan

    Lokasi perusaahan keripik pisang Askha Jaya berlokasi di Desa Sukabanjar,

    Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.

    C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

    1. Visi perusahaan

    Dengan berlandaskan iman dan taqwa, Askha Jaya menjadi salah satu usaha

    yang produktif, kompetitif, dan dapat memajukan ekonomi di Lampung.

    2. Misi Perusahaan

    a. Mendidik tenaga kerja yang berkompeten dan bisa mandiri.

    b. Memuaskan konsumen.

    c. Berguna bagi masyarakat banyak.

    d. Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.

    e. Menjadikan petani pohon pisang lebih sejahtera.

    f. Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan masyarakat

    sekitar tempat produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada

    umumnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    g. Mengubah image keripik pisang yang dianggap masyarakat sebagai

    makanan murahan yang memiliki rasa biasa saja menjadi favorit di

    masyarakat.

    3. Tujuan Perusahaan

    a. Sebagai tempat penelitian study-trip/field-trip siswa sekolah maupun

    mahasiswa.

    b. Memasarkan keripik pisang dari petani pisang agar taraf hidup petani pisang

    meningkat.

    c. Menjadi kebanggaan Lampung sebagai produk dari dalam negeri namun

    bisa bersaing dengan produsen luar negeri

    D. Tugas dan Kewajiban

    1. Pemilik

    Bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan yang ada di

    seluruh bagian operasional. Terbatasnya tenaga kerja, tidak menutup

    kemungkinan ketua pelaksana harian juga membantu semua bagian apabila

    diperlukan. Seperti contohnya saat awal produksi dan belum memiliki tenaga

    menggoreng pisang ketua pelaksana harian bertugas sebagai tenaga produksi,

    ataupun mencari bahan baku pisang saat belum memiliki penyuplai tetap bahan

    mentah pemilik pun bertugas sebagai tenaga distribusi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    2. Bagian Produksi

    Bagian produksi ada beberapa bagian atau tugas yaitu, pengupasan pisang,

    mencuci, mengiris, membumbui, dan menggoreng keripik pisang. Jumlah tenaga

    kerja di bagian produksi enam orang karyawan.

    3. Bagian Distribusi

    Bagian distribusi bertugas mendistribusikan keripik dari tempat produksi

    ke outlet-outlet Askha Jaya yang ada di Lampung. Bagian distribusi biasanya

    dilakukan oleh bagian produksi.

    4. Pemasaran

    Bagian pemasaran bertugas sebagai pengemasan produk, mempromosikan

    keripik baik lewat media internet maupun menjadi penjaga outlet dan kasir.

    Setiap outlet terdiri dari dua orang karyawan.

    5. Bagian Administrasi

    Bagian administrai bertugas mencatat segala biaya yang dikeluarkan untuk

    proses produksi.

    E. Proses Produksi dan Tenaga Kerja

    Pada bagian produksi setiap harinya memproduksi keripik pisang coklat,

    karena memang produk ini yang paling laris. Setiap tahun produksi keripik terus

    mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini setiap minggunya Askha Jaya

    memproduksi 500kg keripik atau 2000kg tiap bulan. Jumlah ini akan mengalami

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    kenaikan saat liburan yaitu bulan Desember-Januari atau Juni-Agustus. Hal itu

    disebabkan meningkatnya jumlah pengunjung baik yang pulang ke kampung

    halaman ataupun yang memang sedang berlibur di Lampung. Jadwal produksi

    setiap hari Senin-Sabtu, pukul 08.00-15.00. Masa expired sekitar enam bulan, hal

    ini dikarenakan pengelolaan pisang yang baik dan melakukan penggorengan selama

    dua kali. Hal ini dibuktikan dengan sudah diberikan status Halal dari Majelis Ulama

    Indonesia (MUI).

    1. Alat dan Bahan yang digunakan:

    a. Alat

    1) Tungku/kompor

    2) Gas

    3) Wadah besar

    4) Wajan/penggorengan besar

    5) Alat pengiris pisang

    6) Plastik berukuran besar

    7) Mesin Pres

    b. Bahan

    1) Pisang Kepok mentah

    2) Garam

    3) Gula bubuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    4) Coklat bubuk

    5) Tepung Maizena

    6) Kapur sirih

    7) Minyak goreng

    2. Proses atau Tahapan Produksi

    a. Proses pengolahan keripik

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengupas kulit

    pisang dan cuci pisang sampai bersih, kemudian rendam dalam air yang telah

    diberi garam selama 1 jam. Setelah dilakukan perendaman, kemudian iris pisang

    tipis-tipis dan rendam kembali irisan pisang tersebut dalam air garam. Setelah

    perendaman air garam kedua kali lalu pindahkan irisan pisang ke dalam air yang

    telah diberi larutan kapur sirih dan diamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit,

    irisan pisang dipindahkan ke dalam air garam.

    Irisan pisang yang direndam bergantian dalam air garam dan air kapur

    sirih bertujuan agar pisang tidak berubah warna menjadi kehitaman dan rasa

    keripik yang akan dihasilkan akan lebih renyah, lakukan proses ini sambil

    mempersiapkan untuk tahap penggorengan. Lalu, panaskan minyak goreng dan

    goreng keripik pisang dengan menggunakan api sedang sampai matang

    kecoklatan. Angkat dari dalam minyak dan tiriskan. Proses penggorengan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Askha dilakukan dua kali yang bertujuan agar keripik pisang matang sempurna

    dan menghasilkan keripik pisang yang renyah.

    b. Proses Pembuatan Rasa Coklat pada Keripik Pisang

    Langkah pertama adalah dengan mencampur tepung maizena yang telah

    disangrai dengan coklat bubuk dan gula halus, lalu diaduk sampai rata. Kedua,

    masukkan tepung maizena, coklat bubuk dan gula halus yang sudah tercampur

    rata kedalam tempat tertutup atau plastik besar. Ketiga, masukkan keripik pisang

    yang telah melalui tahap penggorengan dan pisang dalam kondisi dingin (tidak

    panas), kocok-kocok sampai tercampur rata dan lapisan coklat menutupi semua

    permukaan keripik pisang. Langkah terakhir adalah menyimpan keripik pisang

    coklat ke dalam plastik yang tertutup rapat supaya tidak mudah melempem.

    c. Pengemasan

    Setelah keripik pisang sudah diberi rasa coklat dan didistribusikan, barulah

    pengemasan dimulai. Kemasan yang seringkali diminati konsumen adalah

    kemasan seperempatan karena dinilai murah dan mudah dibagi-bagi jika untuk

    oleh-oleh sehingga konsumen juga dapat membeli aneka rasa yang lain sehingga

    tidak hanya satu rasa. Keripik pisang coklat ditimbang sesuai dengan

    ukuranyang kemudian dimasukkan ke dalam plastik lalu dipres. Mesin pres

    mencegah supaya tidak ada lubang udara yang mengakibatkan keripik tidak lagi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    renyah, setelah selesai dipres keripik pisang akan dimasukkan kedalam kemasan

    tas-tas kecil yang terbuat dari kertas yang berlabelkan Askha Jaya.

    F. Proses Pemasaran

    Proses pemasaran dilakukan setelah produk dikemas dengan rapi, selanjutnya

    akan didistribusikan untuk dijual pada outlet-outlet Askha Jaya. Beberapa reseller

    yang ingin menjual kerpik pisang Askha Jaya dapat langsung mengambil pada

    outlet Askha Jaya terdekat dan apabila terdapat reseller yang berada di luar daerah

    maka proses pengemasan sudah dilakukan secara langsung dengan diproses sesuai

    permintaan dan segera dikirim. Pembeli yang berada di luar pulau Sumatra pun

    dapat membelinya secara mudah lewat media internet dan akan dikirim dari outlet

    Askha Jaya ke tempat tujuan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Perhitungan Biaya Produksi yang Dilakukan Perusahaan

    Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan manufaktur adalah dengan

    meningkatkan produksi, dengan meningkatkan produksi maka perusahaan akan

    dapat mempertahankan kelangsungan hidup atau kontinuitas dari usaha yang

    dikelola. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi adalah dengan

    memperhatikan masalah biaya produksi. Dalam melakukan pengendalian biaya

    produksi, perusahaan perlu mengetahui komponen-komponen biaya yang digunakan

    untuk menghitung biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

    langsung dan biaya overhead pabrik. Kemudian perusahaan mengumpulkan

    informasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

    yang terjadi tiap tahun yang kemudian diolah untuk menghitung biaya produksi

    setiap tahun.

    Setelah menghitung total produksi, perusahaan dapat mengetahui biaya

    produksi per unit, yaitu dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah

    produk yang dihasilkan selama tahun tersebut.

    1. Biaya Produksi

    Data yang diperoleh dari Askha Jaya bahwa pada tahun 2015 Askha Jaya

    memproduksi keripik pisang coklat 24.000kg dengan harga jual Rp50.000/kg.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Data volume penjualan keripik pisang coklat Askha Jaya selama tahun 2015

    dapat dilihat pada Tabel 5.1. Penjualan yang terjadi selama tahun 2015 yaitu

    23.501kg atau Rp1.175.050.000 dengan harga jual Rp50.000/kg, sementara sisa

    yang tidak terjual digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat konsumen

    dengan menjadikannya tester keripik gratis sepuasnya hanya berlaku makan

    ditempat.

    Tabel 5.1 Volume Penjualan Keripik Pisang Coklat Tahun 2015

    Bulan

    Volume

    Penjualan

    (Kg)

    Harga Jual

    (Rp/kg) Jumlah Rp (kg)

    Januari 2.006 50.000 Rp100.300.000

    Februari 1.970 50.000 98.500.000

    Maret 1.900 50.000 95.000.000

    April 1.968 50.000 98.400.000

    Mei 1.897 50.000 94.850.000

    Juni 1.930 50.000 96.500.000

    Juli 2.011 50.000 100.550.000

    Agustus 1.780 50.000 89.000.000

    September 1.850 50.000 92.500.000

    Oktober 1.879 50.000 93.950.000

    November 2.000 50.000 100.000.000

    Desember 2.310 50.000 115.500.000

    Total Penjualan 23.501 50.000 Rp1.175.050.000

    Sumber: Askha Jaya Lampung

    a. Biaya Bahan Baku

    Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan

    baku yang dipakai di dalam pengolahan produk. Bahan baku yang

    digunakan untuk pembuatan keripik pisang coklat yaitu pisang kepok.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Perusahaan membeli bahan baku pada distributor. Dalam hubungannya

    dengan uraian tersebut maka disajikan data biaya bahan baku Askha Jaya

    Lampung untuk tahun 2015 yang dapat disajikan pada Tabel 5.2

    Tabel 5.2 Bahan Baku Askha Jaya Lampung Tahun 2015

    Jenis Bahan Baku Volume

    produksi (kg) Harga/Kg Jumlah (Rp)

    Pisang Kepok 24.000 Rp3.300 79.200.000

    Jumlah biaya bahan baku 79.200.000 Sumber: Askha Jaya, Lampung

    Berdasarkan Tabel 5.2 yaitu data biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh

    Askha Jaya, perusahaan membeli bahan baku pada distributor dengan

    pembelian minimal 1 keranjang besar berat 50kg pisang, dan dengan harga

    Rp3.300/kg.

    Pembelian bahan baku ini tidak dilakukan oleh perusahaan sekaligus,

    melainkan melalui beberapa tahap. Hal ini karena terbatasnya jumlah pisang

    pada distributor karena harus berbagi juga dengan pembeli yang lain, dan

    memudahkan perusahaan agar mencegah pisang terlalu lama sehingga akan

    menyebabkan pisang matang sebelum dijadikan keripik. Dalam sekali

    produksi, Askha Jaya memproduksi 200kg pisang untuk dijadikan keripik

    pisang coklat tiap Minggu. Jadi perusahaan memerlukan 4 keranjang besar

    pisang pada distributor setiap hari Minggu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Besarnya biaya tenaga kerja langsung pada Askha Jaya Lampung untuk

    tahun 2015 adalah Rp226.000.000. Tenaga kerja langsung yang ada di

    Askha Jaya berjumlah 6 orang yang terdiri dari tiga karyawan dan dibantu

    oleh tiga anggota keluarga pemilik.

    c. Biaya Overhead Pabrik

    Salah satu komponen biaya overhead pabrik adalah biaya bahan penolong.

    Besarnya biaya penolong pada tahun 2015 pada Askha Jaya disajikan pada

    Tabel 5.3. Sedangkan besarnya biaya overhead pabrik tahun 2015, pada

    Askha Jaya Lampung, yang dapat disajikan pada Tabel 5.4.

    Tabel 5.3 Biaya Penolong Askha Jaya Tahun 2015

    Bahan Penolong Biaya Bahan

    Penolong (Rp)

    Tepung maizena Rp 30.954.000

    Gula bubuk 28.654.560

    Minyak goreng 110.051.550

    Bahan bakar 39.327.893

    Garam 13.114.844

    Kapur sirih 7.489.182

    Coklat bubuk 19.977.300

    Jumlah biaya penolong Rp 249.569.329 Sumber: Askha Jaya, Lampung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 5.4 Biaya Overhead Pabrik Askha Jaya Tahun 2015

    NO Jenis Biaya Overhead Pabrik Jumlah Biaya (Rp)

    1 Biaya bahan penolong Rp 249.569.329

    2 Biaya tas kemasan 46.018.000

    3 Biaya tenaga kerja tidak langsung 46.652.632

    4 Biaya angkutan bahan baku 28.099.172

    5 Biaya pemakaian bahan bakar 12.277.860

    6 Biaya listrik/telepon 7. 388.000

    7 Biaya pemeliharaan 17.549.120

    8 Biaya umum 17.388.000

    Jumlah Biaya Overhead Pabrik Rp 424.942.113

    Sumber: Askha Jaya, Lampung

    Tabel 5.4 yaitu rincian biaya overhead pabrik dalam tahun 2015,

    menunjukkan bahwa jumlah biaya overhead pabrik untuk tahun 2015

    sebesar Rp424.942.113.

    2. Biaya Non Produksi

    Biaya non produksi, khususnya pada Askha Jaya Lampung terdiri dari biaya

    penjualan dan biaya administrasi/umum. Oleh karena itu, maka bersarnya biaya non

    produksi untuk tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.5.

    Tabel 5.5 Biaya Non Produksi Askha Jaya Tahun 2015

    No Jenis Biaya Non Produksi Biaya Non Produksi

    (Rp)

    1 Biaya penjualan Rp 29.289.000

    2 Biaya administrasi / umum 41.039.000

    Jumlah biaya penjualan Rp 70.328.000 Sumber: Data diolah dari Askha Jaya, Lampung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Setelah disajikan beberapa data mengenai biaya produksi, maka hasil perhitungan

    biaya produksi untuk keripik pisang coklat tahun 2015 dilihat pada Tabel 5.6 dan

    Tabel 5.7 merupakan Tabel total biaya yang terdiri dari biaya produksi dan biaya

    non produksi sebagai berikut:

    Tabel 5.6 Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan

    Uraian Jumlah Biaya

    (Rp)

    Biaya Produksi

    1. Biaya bahan baku Rp79.200.000

    2. Biaya tenaga kerja langsung 226.000.000

    3. Biaya overhead pabrik 424.942.113

    Total Biaya Produksi (1+2+3) Rp730.142.313

    Jumlah Unit yang diproduksi (Kg) 24.000kg

    Total Biaya Produksi per Kg Rp30.422,58 Sumber: Data olahan

    Tabel 5.7 Perhitungan Total Biaya Menurut Perusahaan

    Uraian Jumlah Biaya (Rp)

    A. Biaya Produksi

    1. Biaya bahan baku Rp79.200.000

    2. Biaya tenaga kerja langsung 226.000.000

    3. Biaya overhead pabrik 424.942.113

    Jumlah Biaya Produksi (1+2+3) Rp730.142.313

    B. Biaya Non Produksi

    1. Biaya penjualan Rp29.289.000

    2. Biaya adm/umum 41.039.000

    Jumlah Biaya Non Produksi (1+2) 70.328.000

    Total Biaya (A+B) Rp800.470.313

    Jumlah unit yang diproduksi (Kg) 24.000 Kg

    Total biaya per kg Rp33.352,92 Sumber: Hasil olahan data

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Tabel 5.6 merupakan perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan

    pada tahun 2015 sebesar Rp730.142.313 atau Rp30.422,58/kg. Sedangkan dari

    Tabel 5.7 perhitungan total biaya yaitu biaya produksi dan non produksi yang

    perusahaan keluarkan untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp800.470.313 atau

    Rp33.352,92/kg.

    B. Perhitungan Biaya Produksi Dengan Metode Target Costing

    Penentuan harga berdasarkan target (target costing) adalah suatu metode

    penentuan harga secara mundur, yakni dimulai dengan menentukan harga pasar

    kompetitif yang berlaku di pasaran. Berikut merupakan langkah-langkah yang harus

    dilakukan perusahaan untuk menerapkan target costing:

    1. Mengumpulkan informasi harga pasar/jual produk dari riset pasar

    Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah

    mengumpulkan informasi harga pasar produk. Untuk menentukan harga jual produk

    dapat disesuaikan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Namun untuk

    menilai kriteria suatu produk tersebut terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,

    yaitu jenis produk, kualitas bahan yang digunakan dan fitur/bentuk produk. Berikut

    daftar perbandingan harga pesaing pada tahun 2015 beserta harga jual perusahaan

    dengan Askha Jaya pada Tabel 5.8.

    Harga jual ditentukan berdasarkan harga pesaing yang menawarkan harga

    yang cukup kompetitif. Informasi tersebut akan digunakan untuk melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    penyesuaian harga jual. Jika dilihat dari Tabel 5.8 Firman, Suseno dan Yen Yen

    adalah perusahaan yang dapat menjual produk pisang coklat yang paling murah.

    Askha Jaya memiliki pesaing yang sangat banyak. Keempat pesaing tersebut yang

    harus diperhatikan karena memproduksi keripik pisang coklat dengan rasa dan

    bentuk yang sama dengan Askha Jaya.

    Harga jual keripik pisang coklat pada Firman, Suseno dan Yen yen

    Rp45.000/kg lebih rendah dari harga jual Askha Jaya. Harga jual kompetitif untuk

    Askha Jaya yaitu Rp45.000/kg karena menurut hasil wawancara keripik pisang

    Suseno merupakan keripik yang laris terjual dengan harga Rp45.000/kg, sehingga

    keripik pisang coklat Suseno dijadikan pesaing oleh Askha Jaya. Tabel mengenai

    daftar dari pesaing Askha Jaya akan disajikan pada Tabel 5.8.

    2. Mengumpulkan informasi tentang laba kotor yang diinginkan

    Langkah kedua setelah menentukan harga jual yang ditentukan oleh

    mekanisme pasar dan pesaing dalam menentukan target costing adalah

    mengumpulkan informasi mengenai target laba yang ingin dicapai oleh perusahaan

    berdasarkan kebijakan pemimpin perusahaan.

    Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada pemimpin

    perusahaan, maka pemimpin Askha Jaya menargetkan laba kotor setiap produk 40%

    dari harga pasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    Tabel 5.8 Perbandingan Harga Pesaing dengan Askha Jaya Tahun 2015

    Sumber: Hasil olahan data

    No Nama

    Perusahaan Nama Produk

    Harga

    Pesaing

    (Rp/Kg)

    Harga

    Askha

    Jaya

    (Rp/Kg)

    Selisih

    Harga Keterangan

    1 Aneka Rasa Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama

    2 Fino Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp3.000 Harga lebih rendah

    dari Askha Jaya

    3 Firman Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp5.000 Harga lebih rendah

    dari Askha Jaya

    4 Istana Merry Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama

    5 Karya Mandiri Keripik pisang coklat 55.000 50.000 Rp5.000 Harga lebih tinggi

    dari Askha Jaya

    6 Keripik Lampung Keripik pisang coklat 52.000 50.000 Rp2.000 Harga lebih tinggi

    dari Askha Jaya

    7 Mahkota Keripik pisang coklat 48.000 50.000 Rp2.000 Harga lebih rendah

    dari Askha Jaya

    8 Nyoto Roso Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama

    9 Rizka Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama

    10 Rojo Keripik Keripik pisang coklat 52.000 50.000 Rp2.000 Harga lebih tinggi

    dari Askha Jaya

    11 Suheri Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama

    12 Suseno Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp5.000 Harga lebih rendah

    dari Askha Jaya

    13 Yen Yen Keripik pisang coklat 45.000 50.000 Rp5.000 Harga lebih rendah

    dari Askha Jaya

    14 Zom Zom Family Keripik pisang coklat 50.000 50.000 - Harga sama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    Apabila perusahaan menginginkan laba kotor 40% dari harga pasar berdasarkan

    harga jual pasar yang disesuaikan per kg yaitu Rp45.000, maka perhitungannya

    adalah sebagai berikut:

    Perhitungan laba kotor yang diinginkan perusahaan berdasarkan harga

    pasar (Rp)

    = 40% x 45.000

    =

    x 45.000

    = Rp18.000/kg

    3. Menghitung target biaya/target costing pada harga pasar dikurangi laba kotor yang

    dinginkan.

    Tahap ketiga metode ini adalah menentukan biaya berdasarkan target perhitungan

    harga kompetitif dikurangi dengan laba kotor yang diinginkan. Berikut ini adalah

    perhitungan biaya produksi untuk setiap unit produksi:

    Perhitungan target biaya untuk setiap unit produksi yang akan dicapai dengan

    Target Costing (Rp)

    = Taksiran Harga Jual-laba yang diinginkan

    = Rp45.000 – Rp18.000

    = Rp27.000/kg

    Berdasarkan perhitungan target costing dengan melakukan efisiensi maka biaya

    yang dikeluarkan sebesar Rp27.000/kg. Dalam upaya untuk mencapai biaya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    berdasarkan target, diperlukan pengendalian biaya untuk melakukan penghematan

    biaya produksi dengan menggunakan metode pengurangan biaya dalam target

    costing.

    4. Penggunaan metode pengurangan biaya dalam target costing untuk

    mengidentifikasi cara-cara untuk menghemat biaya produk.

    Cara untuk mencapai biaya berdasarkan target hal yang paling utama yang

    perlu diperhatikan adalah kualitas dan keunggulan yang ditawarkan. Untuk

    mencapai target costing yang telah dihitung di langkah awal penerapan, maka

    penulis menawarkan adanya pengurangan biaya produksi tanpa mengurangi nilai

    dan kualitas dari produk tersebut. Pengurangan biaya produksi akan dilakukan

    menggunakan metode pengurangan biaya dalam target costing yaitu dengan

    melakukan perubahan pemasok bahan baku, mengubah desain produk dan

    perubahan bahan penolong sehingga biaya produksi akan lebih efisien tanpa harus

    mengurangi kualitas dari produk.

    Berikut ini analisis beberapa unsur-unsur biaya produksi yang dilakukan untuk

    melakukan efisiensi terhadap biaya produksi:

    a. Bahan baku pisang

    Penulis telah melakukan survei ke beberapa pemasok lain untuk

    mengetahui harga pisang. Penulis menawarkan adanya penggantian pemasok

    untuk mendapatkan harga pisang yang lebih murah namun tetap dengan kualitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    pisang yang sama dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Harga bahan baku

    yang digunakan perusahaan selama ini Rp3.300/kg pada tahun 2015, sedangkan

    penulis menemukan harga yang berbeda yaitu Rp2.750/kg harga ini didapat dari

    distributor pisang pertama yang membeli pisang-pisang dari pedesaan.

    Adanya perbedaan harga tersebut memiliki selisih Rp55