Analisis Pemilihan Moda Dan Rute Di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Click here to load reader
-
Upload
gina-maulidawati -
Category
Documents
-
view
247 -
download
3
description
Transcript of Analisis Pemilihan Moda Dan Rute Di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
LAPORAN PENGANTAR JARINGAN JALAN
ANALISIS PEMILIHAN MODA DAN RUTE
DI TERMINAL CICAHEUM SEBAGAI BANGKITAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Perencanaan
Jaringan Jalan di Semester V
Disusun Oleh:
Adi Setiadi Supendi
Berto Nozif
Ferdinand Sihombing
Gina Maulidawati
Risma Aprilianti
111134002
111134008
111134016
111134017
111134026
3TPJJ
PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat Rahmat
dan Karunia – Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan pada mata kuliah
Pengantar Jaringan Jalan. Dan tidak lupa penyusun panjatkan doa serta salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Pada kesempatan kali ini,
penyusun menyusun laporan yang berjudul:
ANALISIS PEMILIHAN MODA DAN RUTE DI TERMINAL
CICAHEUM SEBAGAI BANGKITAN.
Dengan selesainya laporan ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan – masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Yusmiati Kusuma, SST,MT.,M.Sc., sebagai dosen pembimbing pada mata
kuliah Pengantar Jaringan Jalan.
2. Rekan – rekan 3 TPJJ yang telah memberikan support dan saran atas
penyusunan laporan ini.
3. Semua pihak yang terkait dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penyusun berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi Mahasiswa program studi D4 TPJJ POLBAN. Penyusun
menyadari bahwa laporan yang dibuat tidak sempurna dan masih banyak
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan masukan/saran
dan kritik yang membangun agar dapat diperbaiki kedepannya.
Penyusun,
Bandung, 11 Januari 2014
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1. Latar Belakang .................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................1
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan .........................................................1
1.4. Metode Penulisan .............................................................................2
BAB II DASAR TEORI .....................................................................................3
2.1. Pengertian Jalan dan Jaringan Jalan .................................................3
2.2. Model Analisa Pemilihan Rute.........................................................4
2.3. Proses Pemilihan Rute......................................................................6
2.4. Model Pemilihan Moda Transportasi ...............................................8
BAB III ANALISIS KASUS ..............................................................................13
3.1. Lokasi Kajian .................................................................................13
3.2. Metodologi Penelitian ....................................................................14
3.3. Hasil Survey ...................................................................................15
3.4. Analisis Hasil Survey .....................................................................26
BAB IV PENUTUP ............................................................................................29
4.1. Kesimpulan.....................................................................................29
4.2. Saran...............................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengelompokan Mode Pemilihan Rute............................................5
Tabel 3.1 Usia Responden..............................................................................16
Tabel 3.2 Pekerjaan Responden .....................................................................17
Tabel 3.3 Tujuan Responden..........................................................................18
Tabel 3.4 Moda Transportasi Pilihan .............................................................19
Tabel 3.5 Alasan Menggunakan Moda Transportasi .....................................20
Tabel 3.6 Jarak 50 orang Responden .............................................................21
Tabel 3.7 Biaya Perjalanan 50 Responden.....................................................22
Tabel 3.8 Kepemilikan Kendaraan Pribadi dari 50 Responden .....................22
Tabel 3.9 Penggunaan Kendaraan Pribadi dalam Sehari ...............................23
Tabel 3.10 Penggunaan Kendaraan Umum dalam Sehari................................24
Tabel 3.11 Lama Perjalanan yang Dibutuhkan Oleh Responden.....................25
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi Jaringan Jalan Kota ............................................................4
Gambar 2.2 Proses Pemilihan Dua Moda (Angkutan Umum dan Pribadi) ......10
Gambar 3.1 (a) dan (b) Lokasi Terminal Cicaheum ..........................................14
Gambar 3.2 Flowchart Metodologi Penelitian...................................................15
Gambar 3.3 Diagram Usia 50 Orang Responden...............................................16
Gambar 3.4 Diagram Pekerjaan 50 Orang Responden ......................................17
Gambar 3.5 Diagram Tujuan 50 Orang Responden...........................................18
Gambar 3.6 Diagram Moda Transportasi Pilihan ..............................................19
Gambar 3.7 Diagram Alasan Menggunakan Moda Transportasi ......................20
Gambar 3.8 Diagram Jarak 50 orang responden................................................21
Gambar 3.9 Diagram Biaya Perjalan 50 Responden..........................................22
Gambar 3.10 Diagram Kepemilikan Kendaraan Pribadi dari 50 Responden ......23
Gambar 3.11 Diagram Penggunaan Kendaraan Pribadi dalam Sehari ................24
Gambar 3.12 Diagram Penggunaan Kendaraan Umum dalam Sehari.................25
Gambar 3.13 Diagram Lama Perjalanan yang Dibutuhkan Oleh Responden......26
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ v
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I KUESIONER
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan dari sebuah jaringan jalan tidak lepas dari peran masyarakat
sebagai pengguna fasilitas jalan. Didasari untuk memenuhi kebutuhan mobilitas
masyarakat yang kini semakin tinggi diperlukan studi untuk efektivitas dan
efisinsi mobilitas tersebut dengan mengetahui faktor yang memengaruhi
masyarakat didalam pemilihan moda trasnportasi yang mereka gunakan untuk
mencapai tempat tujuan. Diharapkan dengan dilakukannya studi ini menjadikan
setiap tindakan dan kebijakan yang diambil untuk perkembangan jaringan jalan
dan moda transportasi yang ada akan lebih efektif dan efisien untuk
mengakomodasi kebutuhan di masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masayarakat didalam
pemilihan moda transportasi untuk mencapai tempat tujuannya.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan utama dilakukannya studi ini, untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Jaringan Jalan pada Semester V Jurusan Teknik Sipil Program Studi
Teknik Perencanaan Jalan dan Jembatan. Selain itu untuk mengetahui pergerakan
masyarakat terhadap pemilihan moda trasportasi yang ada di daerah Terminal
Cicaheum dan sekitarnya.
Manfaat dilakukannya surfey ini adalah :
1. Teridentifikasinya faktor yang mempengaruhi masyarakat didalam pemilihan
moda trasnportasi yang mereka pilih untuk mencapai tempat tujuan.
2. Sumber referensi bagi masyarakat dan pemerintah, khususnya bagi
mahasiswa Jurusan Teknik Sipil yang ini mempelajari perencanaan jaringan
jalan dengan melihat perilaku msayarakat dalam memilih moda trasnportasi
untuk mencapai tempat tujuan mereka.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 2
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pembahasan laporan survey ini adalah dengan
mengumpulkan informasi dan data melalui cara :
1. Observasi lapangan
Observasi lapangan dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau,
memperlajari, mendokumentasikan permasalahan yang terjadi saat pemilihan
moda di daerah Terminal Cicaheum, Bandung.
2. Studi kepustakaan
Meninjau, mempelajari, dan mengutip dari buku, jurnal dan membaca bacaan
non-elektronik lainnya guna mengkaji dan mengidentifikasi permasalahan dan
menemukan solusi untuk permasalahan yang terjadi
3. Browsing
Meninjau, mempelajari, dan mengutip referensi dari internet guna mengkaji
dan mengidentifikasi permasalahan dan menemukan solusi untuk
permasalahan yang terjadi
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 3
BAB II
DASAR TORI
2.1. Pengertian Jalan dan Jaringan Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputu bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
yang berada pada permukaan tanah.
Sedangkan jaringan jalan merupakan rangkaian ruas – ruas jalan yang
dihubungkan dengan simpul – simpul. Simpul – simpul merepresentasikan
pertemuan antar ruas – ruas jalan yang ada. Jaringan jalan mempunyai peranan
penting dalam pengembangan wilayah dan melayani aktivitas kawasan.
Peranan jaringan jalan yang didasarkan pada cakupan wilayah pelayanan
adalah sebagai berikut:
1. Jaringan primer jalan
Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat Nasional dengan semua simpul jasa
distribusi yang kemudian berwujud kota. Peranan pelayanan terdiri dari jalan
arteri, jalan kolektor dan jalan local.
2. Jaringan sekunder jalan
Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk
pelayanan masyarakat di dalam kota. Peranan pelayanannya terdiri dari jalan
kolektor dan jalan lokal. Jalan arteri primer dan kolektor primer tidak terputus,
walaupun memasuki kota.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 4
Ilustrasi jaringan jalan kota terdapat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Ilustrasi Jaringan Jalan Kota
Sumber: http://ailove-engineering.blogspot.com/2013/04/pemilihan-rute-jaringan-lalu-lintas.html
2.2. Model Analisa Pemilihan Rute
Pemilihan rute adalah arus perjalanan yang melalui rute – rute tertentu yang
menghubungkan zona asal ke zona tujuan yaitu dari perjalanan zona asal I ke zona
tujuan J.
Tujuan model pemilihan rute adalah untuk:
1. Tujuan dan penggunaan pembebanan lalu lintas untuk mendapatkan gambaran
karakteristik sistem transportasi akibat adanya pergerakan kendaraan.
2. Mengestimasi volume lalu lintas pada ruas di dalam jaringan/persimpangan.
3. Menentukan rute yang digunakan antara pasangan O – D
4. Untuk memperoleh biaya estimasi perjalanan
Adanya perbedaan berdasarkan tujuan menghasilkan penyebaran kendaraan
pada masing – masing rute, hal ini disebut proses stokastik (mempertimbangkan
peranannya) didalam pemilihan rute. Metode analisis pemilihan rute yang dipakai
dalam pembebanan lalu linyas sangat bergantung pada salah satu bagian analisis.
Tapi sebaliknya, jika unsur tokastik dihilangkan, maka perhitungan kapasitas jalan
(V/C) rasio sangat diperlukan (Ofyar,2000). Dua unsur yang ekstrim dan
kontroversial ini mengakibatkan adanya 4 (empat) metode dalam analisis
pemilihan rute. Pengelompokan mode pemilihan rute terdapat pada tabel 2.1.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 5
Tabel 2.1. Pengelompokan Mode Pemilihan Rute
Pengaruh (Unsur) yang Lebih
Dipertimbangkan
Pengaruh Stokastik Dipertimbangkan?
Tidak Ya
Apakah pengaruh
kendala kapasitas
dipertimbangkan?
Tidak
Model semua atau
tidak sama sekali
(all – ornothing)
Model stokastik
murni
Ya
Model
keseimbangan
wardrop
Model pengguna
stokastik
Sumber: Tamin, O.Z (1997)
1. Semua atau tidak sama sekali (All – Or – Nothing)
Model ini tidak memperdulikan pengaruh kendala kapasitas suatu ruas jalan,
apakah ruas jalannya macet atau tidak, maka seluruh pemakai jalan (pelaku
perjalanan) akan memilih ruas jalan yang terdekat, waktunya singkat, dan
ongkosnya murah, sekalipun ruas jalan tersebut macet. Disini unsur stokastik
juga tidak ada sama sekali karena seluruh pemakai jalan hanya dipengaruhi
oleh bagaimana meminimalkan jarak, waktu dan ongkos. Akibatnya ruas jalan
yang lainnya (alternative) menjadi sepi. Hanya tiga variable yang
mempengaruhi perilaku pengguna jalan, yaitu:
a. Jarak minimal
b. Waktu minimal
c. Ongkos minimal
2. Model Keseimbangan Wardrop
Model ini sesuai dengan hukum wardrop dalam pembebanan arus lalu
lintas pada suatu ruas dalam jaringan jalan yang menghubungkan suatu zona
asal dengan suatu zona tujuan. Hukum wardrobe menyatakan bahwa pemakai
jalan akan terpengaruh oleh variable kepadatan volume lalu lintas yatu,
apabila suatu ruas jalan sudah macet, pemilih jalan akan memilih ruas jalan
yang tingkat kemacetannya rendah serta mempertimbangkan variable jarak
terpendek, waktu tersingkat dan ongkos termurah, sehingga terjadi
keseimbangan antara ruas jalan yang pertama dan ruas jalan yang terakhir.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 6
Walaupun demikian si pemakai jalan mengalami kekurangan informasi
mengenai jarak terpendek, waktu tersingkat dan ongkos termurah, sehingga
timbul perbedaan persepsi diantara pemakai jalan tentang jarak, waktu dan
ongkos minimal. Maka probababilitas (kemungkinan) suatu ruas/rute jalan
yang akan dipilih si pengguna jalan.
3. Model Stokastiik Murni
Model ini dipakai berdasarkan pada asumsi bahwa para pelaku perjalanan
yang akan menggunakan rute alternative, perilakunya tidak dingaruhi
sedikitpun oleh kondisi ruas jalan yang macet (kendala kapastitas), sehingga
masing – masing individu pelaku perjalanan memiliki persepsi yang berbeda –
beda mengenai rute terbaik (jarak terpendek, waktu tersingkat dan ongkos
termurah). Sebagai akibatnya bermainlah faktor acak dan variable random
yang sulit untuk diukur seperti variable pemandangan alam yang indah,
keamanan, kebiasaan, persepsi yang berbeda, kesalah informasi, dan
kesalahan lainnya.
4. Model Penggunaan Stokastik
Model ini menggabungkan unsur random (stokastik) dengan kepadatan arus
lalu lintas pada suatu rute. Model/pendekatannya mengikuti fungsi biaya yang
dipengaruhi kepadatan lalu lintas pada suatu ruas jalan. setiap ruas jalan
memiliki peluang yang sama untuk dipilih pengguna ruas jalan, karena masig
– masing pengguna memiliki persepsi yang berbeda – beda (relative) terhadap
rute/ruas jalan yang mana ongkos perjalanannya murah.
2.3. Proses Pemilihan Rute
Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan dalam suatu jaringan dapat diperkirakan
sebagai hasil proses pengkombinasian informasi pemilihan rute, deskripsi sitem
jaringan dan pemodelan pemilihan rute. Prosedur pemilihan rute bertujuan
memodel perilaku pelaku pergerakan dalam memilih rute yang menurut mereka
merupakan rute terbaiknya. Dengan kata lain, dalam proses pemilihan rute,
pergerakan antara dua zona (yang didapat dari sebaran pergerakan) untuk moda
tertentu ( yang didapat dari tahap sebaran pergerakan) untuk moda tertentu (yang
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 7
didapat dari pemilihan moda) dibebankan ke rute tertentu yang terdiri ruas
jaringan tertentu (atau angkutan umum).
Tujuan tahapan ini adalah mengalokasikan setiap pergerakan antarzona
kepada berbagai rute yang paling sering digunakan oleh seseorang yang bergerak
dari zona asal ke zona tujuan. Keluaran tahapan ini adalah informasi arus lalu
linyas pada setiap ruas jalan, termasuk biaya (waktu) antar zonanya.
Dengan mengasumsikan setiap pengguna jalan memilih rute yang
meminimumkan biaya perjalanannya (rute tercepat jika dia lebih
mementingkan waktu dibandingkan dengan jarak dan biaya), maka adanya
pengguna ruas yang lain mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi pribadi
tentang biaya atau mungkin juga disebabkan oleh perbedaan persepsi pribadi
tentang keinginan menghindari kemacetan.
Hal utama dalam proses pembebanan rute adalah memperkirakan asumsi
penggunan jalan mengenai pilihan yang terbaik. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan rute pada saat kita melakukan perjalanan.
Beberapanya adalah waktu tempuh, jarak biaya (bahan bakar dan
lainnya), kemacetan dan antrian, jenis manuver yang dibutuhkan, jenis jalan raya
(jalan tol, arteri), pemandangan, kelengkapan rambu lalu lintas dan marka
jalan, serta kebiasaan.
Sangat sukar untuk menghasilkan persamaan biaya gabungan yang
menggabungkan semua faktor tersebut. Selain itu, tidaklah praktis memodel
semua faktor sehingga harus digunakan beberapa asumsi atau pendekatan. Salah
satu pendekatan yang paling sering digunakan adalah mempertimbangkan dua
faktor utama dalam pemilihan rute, yaitu pergerakan, dan nilai waktu biaya
pergerakan dianggap proporsional dengan jarak tempuh .Dalam beberapa model
pemilihan rute dimungkinkan penggunaan bobot yang berbeda bagi faktor waktu
tempuh dan faktor jarak tempuh untuk menggambarkan persepsi pengendara
dalam kedua faktor tersebut. Menurut Ofyar(2000), Terdapat bukti kuat yang
menunjukkan bahwa waktu tempuh mempunyai bobot lebih dominan daripada
jarak tempuh bagi pergerakan dalam kota.
Model pemilihan rute dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor
pertimbangan yang didasari pengamatan bahwa tidak setiap pengendara yang
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 8
berasal dari zona asal ke zona tujuan akan memilih rute yang persis sama,
khususnya di daerah perkotaan. Hal ini disebabkan oleh adanya:
1. Perbedaan persepsi pribadi tentang apa yang diartikan dengan biaya
perjalanan karena adanya perbedaan kepentingan atau informasi yang tidak
jelas dan tidak tepat mengenai kondisi lalu lintas pada saat itu.
2. Peningkatan biaya karena adanya kemacetan pada suatu ruas jalan
yang menyebabkan kinerja beberapa rute lain menjadi lebih tinggi sehingga
meningkatkan peluang untuk memilih rute tersebut
Jadi tujuan pemodelan pemilihan rute adalah untuk mendapatkan setepat
mungkin arus yang didapat pada saat survey yang dilakukan untuk setiap ruas
jalan dalam jaringan jalan tersebut. Analisis pemilihan rute tersebut terdiri dari
beberapa bagian utama yaitu:
1. Alasan pemakai jalan memilih suatu rute dibandingkan dengan rute lainnya
2. Pengembangan model yang menggabungkan sistem transportasi dengan
alasan pemakai jalan memilih rute tertentu
3. Kemungkinan pengendara berbeda persepsinya mengenai ‘rute
terbaik’ beberapa pengendara mungkin mengasumsikan sebagai rute dengan
jarak tempuh terpendek, rute dengan waktu tempuh tersingkat, atau mungkin
juga kombinasi keduanya.
4. Kemacetan dan ciri fisik ruas jalan membatasi jumlah arus lalu-lintas di
jalan tersebut.
2.4. Model Pemilihan Moda Transportasi
Pemilihan moda merupakan model terpenting dalam perencanaan
transportasi. Hal ini disebabkan karena peran kunci dari angkutan umum dalam
berbagai kebijakan transportasi. Tidak seorangpun dapat menyangkal bahwa moda
angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien daripada moda
angkutan pribadi. Selain itu, kereta api bawah tanah dan beberapa moda
transportasi kereta api lainnya tidak memerlukan ruang jalan raya untuk bergerak
sehingga tidak ikut memacetkan lalu lintas jalan.
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda. Burton (1985), mendefinisikan pemilihan moda
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 9
sebagai pembagian secara proporsiaonal dari semua orang yang melakukan
perjalanan terhadap semua transportasi yang ada, yang dapat dinyatakan dalam
bentuk fraksi, rasio atau prosentase terhadap jumlah total perjalanan. Pada analisa
pemilihan moda, diestimasi jumlah orang yang menggunakan masing – masing
sarana transportasi, seperti kendaraan pribadi, bus, kereta api dan angkutan umum
lainnya. Proses ini dilakukan dengan maksud untuk mengkalibrasi model
pemilihan moda pada tahun dasar dengan mengetahui peubaj (atribut) yang
mempengaruhi pemilihan moda tersebut. setelah dilakukan proses alibrasi, model
dapat digunakan untuk meramalkan pemilihan moda dengan menggunakan nilai
peubah bebas (atribut) untuk masa mendatang.
Jika interaksi terjadi antara tata guna lahan di suatu kota, seseorang akan
memutuskan bagaimana interaksi tersebut dilakukan. Dalam kebanyakan kasus,
pilihan pertama adalah dengan menggunakan telepon (atau pos) karena hal ini
akan menghindarkan terjadinya perjalanan, akan tetapi biasanya interaksi tersebut
mengharuskan terjadinya perjalanan, dalam hal ini keputusan harus ditentukan
dalam hal pemilihan moda yang mana. Beberapa prosedur pemilihan moda
memodelkan pergerakan dengan hanya dua buah moda transportasi, yaitu
angkutan umum dan angkutan pribadi, sebagaimana dikutip dari Tamin (2000),
menekankan dua buah pendekatan umum tentang analisis sistem dengan dua buah
moda, sebagaimana terlihat pada gambar 2.2. berikut.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 10
Gambar 2.2. Proses Pemilihan Dua Moda (Angkutan Umum dan Pribadi)
Sumber: Tamin (2000), Perencanaan Pemodelan Transportasi
Gambar A, mengasumsikan pemakai jalan membuat pilihan antara
bergerak dan tidak bergerak. Jika diputuskan untuk membuat pergerakan,
pertanyaannya adalah dengan angkutan umum atau pribadi?. Jika angkutan umum
yang dipilih, pertanyaan selanjutnya adalah apakah dengan menggunakan buas
atau kereta api. Sedangkan, gambar B mengasumsikan bahwa begitu keputusan
menggunakan kendaraan diambil, pemakai jalan langsung memilih moda yang
tersedia.
Model pemilihan moda yang berbeda tergantung pada jenis keputusan
yang diambil. Gambar A lebih sederhana dan mungkin lebih cocok untuk kondisi
Indonesia. Menurut Stopher (1978), sebagaimana dikutip dari Mulyanto, Y
(1995), model pemilihan moda realistis berdifat disaggregate, behavioural dan
probabilistic. Model yang bersifat disaggregate adalah bila satuan dasar observasi
untuk kalibrasi model adalah pelaku perjalanan secara individu (perorangan),
model yang bersifat behavioural adalah dikarenakan dua hal, yaitu, pertama,
menyangkut perilaku ekonomi konsumen dan perilaku psikologis dalam
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 11
menentukan pengambilan keputusan, kedua, model dibuat berdasarkan hipotesis –
hipotesis yang berkaitan dengan identifikasi variable – variable yang menentukan
pengambilan keputusan untuk memilih. Dan model bersifat probabilistic adalah
dikarenakan model menunjukan suatu probabilitas hasil dari pengambilan
keputusan traveller yang potensial
Tamin (2000) menyatakan bahwa, faktor yang dapat mempengaruhi
pemilihan moda ini dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, sebagaimana
dijelaskan berikut ini:
1. Karakteristik pengguna jalan
Karakteristik orang yang akan melakukan perjalanan atau tempat dimana
mereka tinggal, beberapa faktor berikut ini diyakini akan sangat
mempengaruhi pemilihan moda:
a. Ketersediaan atau pemilikan kendaraan pribadi, semakin tinggi tingkat
pemilikan kendaraan pribadi akan semakin kecil pula ketergantungan pada
angkutan umum.
b. Pemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM)
c. Struktur rumah tangga (pasangan muda, keluarga dengan anak, pension
bujangan, dan lain – lain).
d. Pendapatan, semakin tinggi pendapatan akan semakin besar peluang
menggunakan kendaraan pribadi.
e. Faktor lain misalnya keharusan menggunakan bus ke tempat bejkerja dan
keperluan mengantar anak sekolah
2. Karakteristik pergerakan
Karakteristik pergerakan yang akan dibuat, beberapa faktor berikut ini
diyakini juga sangat mempengaruhi pemilihan moda:
a. Tujuan pergerakan, orang masih akan tetap menggunakan bus pribadi ke
tepat kerja, meskipun lebih mahal, karena ketepatan waktu, kenyamanan,
dan lain – lainnya yang tidak dapat dipenuhi oleh angkutan umum.
b. Waktu terjadinya pergerakan, kalau kita ingin bergerak tengah malam, kita
pasti membutuhkan kendaraan pribadi karena pada saat itu angkutan
umum tidak ada atau jarang beroperasi.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 12
c. Jarak perjalanan, semakin jauh perjalanan, kita semakin cenderung
memilih angkutan umum dibandingkan dengan angkutan pribadi.
3. Karakteristik fasilitas moda transportasi
Hal ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori:
a. Faktor kuantitatif, terdiri dari: waktu perjalanan, waktu menunggu di
tempat pemberhentian bus, waktu berjalan kaki ke tempat pemberhentian
bus, waktu selama bergerak dan lain – lain. Biaya transportasi, tariff, biaya
bahan bakar, dan lain – lain. Ketersediaan ruang dan tarif parkir.
b. Faktor kualitatif, terdiri dari: kenyamanan dan keamanan, keandalan dan
keteraturan, dan lain – lain.
4. Karakteristik kota dan zona
Beberapa karakteristik yang dapat mempengaruhi pemilihan moda adalah
jarak dari pusat kota dan kepadatan penduduk. Kelompok ini terdiri dari
variable yang mulai jarang digunakan. Pada studi – studi terdahulu, terlihat
bahwa variable tersebut mempunyai kolerasi dengan pemilihan moda, tetapi
sering merupakan variable – variable yang tidak sesuai karena tidak
menerangkan bagaimana suatu moda tertentu dipilih.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 13
BAB III
ANALISIS KASUS
3.1. Lokasi Kajian
Lokasi bangkitan yang ditinjau adalah Terminal Cicaheum, Kota Bandung,
Jawa Barat. Terminal Cicaheum merupakan salah satu terminal besar yang berada
di Kota Bandung. Terdapat banyak moda/angkutan umum yang beroperasi di
terminal Cicaheum, tetapi penulis hanya melakukan survey pada beberapa moda
yang menuju arah Kota Bandung, antara lain:
1. Cicaheum – Kalapa via Binong (Angkutan kota)
2. Cicaheum – Kalapa via Aceh (Angkutan kota)
3. Cicaheum – Cibaduyut (Angkutan kota)
4. Cicaheum – Ledeng (Angkutan kota)
5. Cicaheum – Ciroyom (Angkutan kota)
6. Cicaheum – Ciwastra (Angkutan kota)
7. Cicaheum – Leuwi Panjang (DAMRI)
8. Cicaheum – Cibereum (DAMRI)
9. Taxi
10. Ojek
Lokasi Terminal Cicaheum terdapat di Jalan Abdul Haris Nasution (Jalan
PHH Mustopa), Bandung, Jawa Barat yang diilustrasikan pada Gambar 3.1.
(a) Lokasi Terminal Cicaheum Dilihat Dari Google Maps
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 14
(b) Lokasi Terminal Cicaheum Dilihat Dari Google Earth
Gambar 3.1 (a) dan (b) Lokasi Terminal Cicaheum
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 15
3.2. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan terdapat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Flowchart Metodologi Penelitian
MEMBUAT KUESIONER
MENENTUKAN RESPONDEN
PENGISIAN KUESIONEROLEH RESPONDEN
ANALISA HASIL SURVEY
PENARIKAN KESIMPULAN
PENYUSUNAN LAPORAN
START
MENENTUKAN DANMENINJAU LOKASI
SURVEY
MENENTUKAN BATASAN– BATASAN SURVEY
MENENTUKAN MODA DANRUTE YANG AKAN DI
SURVEY
STUDI LITERATUR
END
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 16
3.3. Hasil Survey
Survey dilakukan pada hari Kamis, 12 Desember 2013 pukul 08.00 s.d 10.00
WIB. Responden dipilih secara acak dan berjumlah 50 orang. Dari survey yang
telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
1. Usia Responden
Dari 50 orang responden terdiri dari beberapa range usia, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.3.
Tabel 3.1 Usia Responden
USIATOTAL<17
tahun17 - 25tahun
25 - 40tahun
>40tahun
JUMLAH 7 14 13 16 50
PROSENTASE 14% 28% 26% 32% 100%
Gambar 3.3 Diagram Usia 50 Orang Responden
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 17
2. Pekerjaan Responden
Dari 50 orang responden mempunyai berbagai macam pekerjaan, seperti
yang ditunjukkan pada tabel 3.2 dan Gambar 3.4.
Tabel 3.2 Pekerjaan Responden
PEKERJAAN JUMLAH PROSENTASEPelajar 12 24%Wiraswasta 4 8%PNS 2 4%PegawaiSwasta
19 38%
Ibu RT 7 14%Lain - lain 6 12%
TOTAL 50 100%
Gambar 3.4 Diagram Pekerjaan 50 Orang Responden
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 18
3. Tujuan Responden
Dari 50 orang responden mempunyai beberapa tujuan masing – masing,
yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.5.
Tabel 3.3 Tujuan Responden
TUJUAN JUMLAH PROSENTASEKalapa 8 16%Cibaduyut 0 0%Ledeng 13 18%Ciroyom 9 16%Ciwastra 0 0%Leuwi Panjang 1 2%Cibereum 11 22%Lain - lain 8 26%
TOTAL 50 100%
Gambar 3.5 Diagram Tujuan 50 Orang Responden
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 19
4. Moda Transportasi
Dari 50 orang responden menggunakan pilihan moda transportasi, yang
ditunjukkan pada Tabel 3.4 dan Gambar 3.6.
Tabel 3.4 Moda Transportasi Pilihan
MODA TRANSPORTASI JUMLAH PROSENTASECaheum-Kalapa via Binong 1 2%Caheum-Kalapa via Aceh 5 10%Caheum-Cibaduyut 0 0%Taxi 0 0%Caheum-Ledeng 13 26%Caheum-Ciroyom 9 18%Caheum-Ciwastra 0 0%Ojek 0 0%DAMRI (Caheum-LP) 1 2%DAMRI (Caheum-Cibeureum) 11 22%Lain-lain 10 20%
TOTAL 50 100%
Gambar 3.6. Diagram Moda Transportasi Pilihan
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 20
5. Alasan Pemilihan Moda
Dari 50 orang responden memiliki alasan dalam memilih moda
transportasi, ditunjukkan pada Tabel 3.5 dan Gambar 3.7.
Tabel 3.5. Alasan Menggunakan Moda Transportasi
ALASAN JUMLAH PROSENTASERute Lebih dekat <5km 2 4%Waktu perjalanan lebihsingkat < 20menit
6 12%
Biaya yang dikeluarkanlebih murah < Rp.5000 6 12%
Kenyamanan dankeamanan (Kondisi jalanbagus)
10 20%
Hanya angkutan tersebutyang hanya dapatmenjangkau tempattujuan
26 52%
TOTAL 50 100%
Gambar 3.7. Diagram Alasan Menggunakan Moda Transportasi
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 21
6. Jarak Perjalanan Responden
Dari 50 orang responden mempunyai jarak perjalanan yang berbeda –
beda, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 dan Gambar 3.8.
Tabel 3.6. Jarak 50 orang Responden
JARAK JUMLAH PROSENTASE<5km 11 22%
5-10 km 22 44%
10-15km 10 20%
>15km 7 14%TOTAL 50 100%
Gambar 3.8. Diagram Jarak 50 orang responden
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 22
7. Biaya Perjalanan yang Dikeluarkan Oleh Responden
Dari 50 orang responden mengeluarkan biaya perjalanan dalam satu hari
yang ditunjukkan pada Tabel 3.7 dan Gambar 3.9.
Tabel 3.7. Biaya Perjalanan 50 Responden
BIAYA PERJALAN JUMLAH PROSENTASE< Rp.10.000 27 54%
Rp.10.000 - Rp.20.000 14 28%
Rp.20.000 - Rp.30.000 5 10%
Rp.30.000 - Rp.40.000 0 0%
> Rp.40.000 4 8%
TOTAL 50 100%
Gambar 3.9. Diagram Biaya Perjalan 50 Responden
8. Kepemilikan Kendaraan Pribadi
Dari 50 orang responden punya atau tidaknya kendaraan pribadi
ditunjukkan pada Tabel 3.8 dan Gambar 3.10.
Tabel 3.8. Kepemilikan Kendaraan Pribadi dari 50 Responden
KEPEMILIKANKENDARAAN JUMLAH PROSENTASE
Ya 21 42%
Tidak 29 58%
TOTAL 50 100%
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 23
Gambar 3.10. Diagram Kepemilikan Kendaraan Pribadi dari 50 Responden
9. Penggunaan Kendaraan Pribadi dalam Sehari
Dari 50 orang responden, 21 diantaranya memiliki kendaraan pribadi dan
dalam penggunaannya ditunjukkan pada Tabel 3.9 dan Gambar 3.11.
Tabel 3.9. Penggunaan Kendaraan Pribadi dalam Sehari
PENGGUNAANKENDARAAN
PRIBADI DALAMSEHARI
JUMLAH PROSENTASE
<3kali 17 34%
3-5 kali 3 6%
5-7 kali 1 2%
>7kali 0 0%
TOTAL 21 42%
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 24
Gambar 3.11. Diagram Penggunaan Kendaraan Pribadi dalam Sehari
10. Penggunaan Kendaraan Umum dalam Sehari
Penggunaaan kendaraan umum dalam sehari oleh 50 orang responden
ditunjukkan pada Tabel 3.10 dan Gambar 3.12.
Tabel 3.10. Penggunaan Kendaraan Umum dalam Sehari
PENGGUNAANKENDARAAN UMUM
DALAM SEHARIJUMLAH PROSENTASE
<3kali 34 68%
3-5 kali 12 24%
5-7 kali 4 8%
>7kali 0 0%
TOTAL 50 100%
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 25
Gambar 3.12. Diagram Penggunaan Kendaraan Umum dalam Sehari
11. Lama Perjalanan yang Dibutuhkan Oleh Responden
Dari 50 orang responden membutuhkan lama perjalanan untuk mencapai
tempat tujuan yang ditunjukkan pada Tabel 3.11 dan Gambar 3.13
Tabel 3.11 Lama Perjalanan yang Dibutuhkan Oleh Responden
LAMA PERJALAN JUMLAH PROSENTASE<15menit 5 10%
15-30 menit 17 34%
30-45 menit 15 30%
> 45 menit 13 26%TOTAL 50 100%
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 26
Gambar 3.13 Diagram Lama Perjalanan yang Dibutuhkan Oleh Responden
3.4. Analisis Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik pengguna adalah sebagai berikut:
Responden yang memiliki prosentase terbesar dalam melakukan perjalanan
adalah orang dengan:
a. Berusia diatas 40 tahun
Survey dilakukan di Terminal Cicaheum, sehingga banyak orang – orang
yang berasal dari luar kota yang baru saja datang si Kota Bandung.
Survey pun dilakukan pada pukul 08.00 s.d 10.00 WIB, pada jam tersebut
bukan merupakan jam tersibuk, dikarenakan aktivitas pelajar dan pekerja
lebih sibuk pada jam 07.00, maka wajar jika jumlahnya mayoritas yaitu
32% untuk usia diatas 40 tahun dari 50 responden.
b. Pekerjaan responden adalah pegawai swasta
Dari hasil survey yang didapatkan mayoritas respoden yaitu 38% adalah
pegawai swasta. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, seperti yang
telah dijelaskan bahwa survey dilakukan bukanlah jam tersibuk, pada jam
tersebut pun bukanlah jam sibuk bagi aktivitas pelajar dan PNS.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 27
c. Responden tidak memiliki kendaraan
Mayoritas responden yaitu 58% dari keseluruhan responden tidak
memiliki kendaraan. Seperti yang telah diketahui bahwa di Terminal
Cicaheum merupakan tempat termudah untuk mendapatkan angkutan
umum yang beroperasi. Responden yang tidak memiliki kendaraan
pribadi, mereka akan dimudahkan dalam melakukan perjalanan apabila
mereka memilih untuk mendatangi Terminal Cicaheum untuk memilih
angkutan umum yang mereka inginkan, dikarenakan Terminal Cicaheum
merupakan tempat awal bergerak angkutan umum untuk beroperasi.
2. Karakteristik pergerakan adalah sebagai berikut:
Saat melakukan perjalanan menuju tujuan, mayoritas responden:
a. Mempunyai tujuan arah Ledeng
Rute perjalanan menuju arah Ledeng melewati pusat aktivitas di Kota
Bandung, seperti Pusat Perbelanjaan, Kampus dan Kantor. Maka wajar
mayoritas responden yaitu 26% mempunyai tujuan arah Ledeng.
b. Menggunakan moda transportasi berupa angkutan umum rute Cicaheum –
Ledeng
Dari hasil survey yang didapatkan mayoritas responden mempunyai
tujuan arah ledeng. Maka wajar apabila mayoritas responden, yaitu 26%
menggunakan angkutan umum dengan rute Cicaheum – Ledeng.
c. Jarak perjalanan responden berkisar antara 5 – 10 km.
Jarak Terminal Cicaheum menuju pusat kegiatan Kota Bandung memang
berkisar antara 5 – 10 km, maka masuk akal apabila mayoritas yaitu 44%
menempuh perjalanan menuju tujuan berkisar antara 5 – 10 km.
d. Lama perjalanan berkisar antara 15 – 30 menit.
Lama perjalanan menuju tujuan dari Terminal Cicaheum memang
berkisar antara 15 – 30 menit, maka wajar apabila mayoritas yaitu 34%
menempuh perjalanan menuju tujuan berkisar antara 15 – 30 menit.
e. Menggunakan kendaraan umum dalam sehari adalah kurang dari 3 kali
Jikaresponden hanya menggunakan satu jenis kendaraan umum untuk
mencapai tempat tujuan, berarti apabila ditambah dengan kegiatan pulang
menuju rumah mereka, maka mereka hanya menggunakan kendaraan
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 28
umum 2 kali dalam sehari, dan masuk kedalam range kurang dari 3 kali.
Maka wajar apabila mayoritas responden yaitu 68% menggunakan umum
dalam sehari adalah kurang dari 3 kali untuk menunjang aktivitas mereka.
f. Biaya perjalan adalah kurang dari Rp 10.000,00
Biaya perjalanan angkutan umum di Kota Bandung berkisar antara Rp
2.000,00 s.d Rp 5.000,00, jika responden menggunakan 2 kali kendaraan
umum dalam sehari dan jarak itempuh berkisar antara 5 – 10 km yang
ongkosnya adalah Rp 3.000,00, maka ongkos yang mereka keluarkan
dalam sehari adalah Rp 6.000,00.
g. Menggunakan kendaraan pribadi kurang dari 3 kali
Mayoritas responden cenderung menggunakan angkutan umum, sehingga
mereka hanya menggunakan kendaraan pribadi kurang dari 3 kali bahkan
tidak menggunakannya sama sekali, hal tersebut dapat dimungkinkan
karena tidak memiliki kendaraan pribadi, mahalnya bahan bakar, dan
kesadaran responden akan membudayakan diri mereka untuk
menggunakan kendaraan umum dalam upaya mencegah polusi. Faktor –
faktor tersebut yang menyebabkan 81% responden menggunakan
kendaraan pribadi mereka kurang dari 3 kali bahkan tidak sama sekali.
3. Alasan responden menggunakan angkutan umum tertentu dikarenakan hanya
angkutan tersebut yang hanya dapat menjangkau tempat tujuan.
Mayoritas responden yaitu 52% menggunakan angkutan umu tertentu
dikarenakan hanya angkutan tersebut yang hanya dapat menjangkau tempat
tujuan.
Jika dilihat dari segi efisien, mereka tentu lebih memilih angkutan umum
yang hanya satu kali penggunaannya sampai mencapai tempat tujuan
dibandingkan dengan menggunakan beberapa kali angkutan umum yang
mempunyai rute berbeda meskipun biaya yang dikeluarkan lebih murah.
Sehingga dapat dikatakan pengguna angkutan umum lebih memilih rute sesuai
dengan trayek angkutan umum yang beroperasi di Terminal Cicaheum untuk
mencapai tujuan akhir.
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 29
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari survey yang telah dilakukan di Terminal
Cicaheum sebgai bangkitan adalah sebagai berikut:
1. Waktu penyebaran dan pengisian kuisioner sangat berpengaruh terhadap hasil
yang diperoleh. Perbandingan hasil survey antara jam sibuk dan bukan jam
sibuk tentunya akan berbeda, salah satu contohnya adalah jenis pekerjaan
responden.
2. Mayoritas responden merupakan pengguna angkutan umum dan tidak
memiliki kendaraan pribadi. Sehingga dapat dikatakan pemilihan moda yang
mendominasi di Terminal Cicaheum adalah angkutan umum.
3. Pemilihan rute yang mendominasi adalah rute angkutan umum Cicaheum –
Ledeng, dikarenakan rute angkutan umum tersebut melewati pusat aktivitas
Kota Bandung seperti pusat perbelanjaan, kampus, dan perkantoran.
4. Mayoritas responden mempertimbangkan efisiensi dalam melakukan
perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Mereka lebih memilih
untuk menggunakan rute trayek angkutan umum tertentu yang penggunaanya
hanya satu kali sampai mencapai tujuan akhir dibandingkan dengan
menggunakan rute lain dengan penggunaan angkutan umum yang lebih dari
satu kali.
4.2. Saran
Seperti yang telah diketahui bahwa tingkat polusi di Indonesia khususnya
Kota Bandung mulai meningkat, hal ini harus disadari oleh semua penduduk
Indonesia khususnya Kota Bandung agar lebih peduli dengan lingkungan.
Penggunaan angkutan umum merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi
tingkat polusi di Kota Bandung.
Dengan menggunakan angkutan umum atau tidak menggunakan kendaraan
pribadi akan mengurangi angka kemacetan di Kota Bandung. Sehingga apabila
semua penduduk Kota Bandung akan merasakan kenyamanan dan keamanan
Analisis Pemilihan Moda dan Rute di Terminal Cicaheum Sebagai Bangkitan
Pengantar Jaringan Jalan – 3TPJJ 30
dalam melakukan perjalanan tanpa menemui titik kemacetan yang dapat
mengganggu aktivitas penduduk Kota Bandung.
Pemerintah pun harus segera mencanangkan hari bebas macet dengan salah
satu caranya adalah membiasakan penduduk Kota Bandung menggunakan
angkutan umum. Hal tersebut dapat direalisasikan apabila pemerintah sering
melakukan penyuluhan atau sosialisasi maupun pendekatan kepada masyarakat
Kota Bandung agar sadar akan kenyamanan dan keamanan dalam melakukan
perjalanan dan peduli lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. (2013, 22 Desember). Jalan. Diperoleh 9 Januari 2014, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan/
Kami Hari Basuki. (2009, Agustus). Jaringan Jalan. Diperoleh 9 Januari
2014, dari http://kamiharibasuki.blogspot.com/2009/08/jaringan-jalan.html/
Doni Daroy. (2013, April). Pemilihan Rute Jaringan Lalu Lintas.
Diperoleh 9 Januari 2014 dari http://ailove-
engineering.blogspot.com/2013/04/pemilihan-rute-jaringan-lalu-lintas.html/
Universitas Sumatera Utara. (2011, Desember). Pemilihan Rute Jaringan
Jalan. Diperoleh 10 Januari 2014, dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20917/4/Chapter%20II.pdf/
Universitas Sumatera Utara. (2011, Desember). Pendahuluan. Diperoleh
10 Januari 2014, dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20376/4/Chapter%20I.pdf/
LAMPIRAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATANJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJalan Gegrkalong Hilir, Ds. Ciwaruga 40012, Bandung, Kotak Pos 1234, Tlp (022) 2013789,
Fax. (022) 2013889
TERIMAKASIH, SEMOGA SELAMAT SAMPAI DI TEMPAT TUJUAN
1. Usia anda adalah…a. <17 tahun b. 17 – 25 tahun c. 25 – 40 tahun d. > 40 tahun
2. Pekerjaan anda adalah …a. Pelajar c. PNS e. Ibu rumah tangga
b. Wiraswasta d. Pegawai swasta f. Lain – lain
3. Tujuan anda adalah …a. Menuju kalapa d. Menuju Ciroyom g. Menuju Cibereum
b. Menuju Cibaduyut e. Menuju Ciwastra h. Lain – lain
c. Menuju Ledeng f. Menuju Leuwi Panjang
4. Angkutan umum yang anda gunakan adalah…a. Cicaheum – kalapa via
Binonge. Cicaheum – Ledeng i. DAMRI (Caheum –
Leuwi Panjang)
b. Cicaheum – kalapa via Aceh f. Cicaheum – Ciroyom j. DAMRI (Caheum –Cibereum)
c. Cicaheum – Cibaduyut g. Cicaheum – Ciwastra k. Lain – lain
d. Taxi h. Ojek
5. Alasan menaiki angkutan umum tersebut adalah …a. Rute yang lebih dekat
(<5km)c. Biaya yang dikeluarkan lebih
murah (<Rp 5000)e. Hanya angkutan tersebut
yang dapat menjangkautempat tujuan
b. Waktu perjalanan yang lebihsingkat (<20 menit)
d. Kenyamanan dan keamanan(Kondisi jalan bagus)
6. Jarak menuju tempat tujuan …a. <5 km b. 5 – 10 km c. 10 – 15 km d. > 15 km
7. Lama perjalanan menuju tempat tujuan …a. <15 menit b. 15 – 30 menit c. 30 – 45 menit d. > 45 menit
8. Biaya perjalanan yang dikeluarkan dalam sehari…a. <Rp 10.000 c. Rp 20.000 – Rp 30.000 e. >Rp 40.000
b. Rp 10.000 – Rp 20.000 d. Rp 30.000 – Rp 40.000
9. Apakah anda memiliki kendaraan pribadi…a. Ya, sebutkan …. b. Tidak
10. Dalam 1 hari anda melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi sebanyak…a. <3 kali b. 3 – 5 kali c. 5 – 7 kali d. > 7 kali
11. Dalam 1 hari anda melakukan perjalanan menggunakan angkutan umum sebanyak …
PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATANJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJalan Gegrkalong Hilir, Ds. Ciwaruga 40012, Bandung, Kotak Pos 1234, Tlp (022) 2013789,
Fax. (022) 2013889
TERIMAKASIH, SEMOGA SELAMAT SAMPAI DI TEMPAT TUJUAN
a. <3 kali b. 3 – 5 kali c. 5 – 7 kali d. > 7 kali
Catatan :
1. Dalam poin kuesioner hanya ada satu pilihan jawaban
2. Lingkari (O) jawaban yang menurut anda tepat