Analisis Novel Lutung

15
Nama : Zulfikar Nuraly Nugraha NPM : 180210110007 Jenis data : Prosa (Novel) PENGANTAR Lutung Kasarung, adalah sebuah nama yang pernah saya dengar. Mulai dari dongeng, film, pantun, novel, bahkan ada dalam bentuk animasi, Lutung Kasarung seolah ada dalam berbagai karya seni. Dari dongeng yang selalu saya dengar, diceritakan bahwa Lutung Kasarung menceritakan seorang manusia Kahyangan yang ingin mempersunting seorang gadis asal Bumi. Kemudian pernah sewaktu saya masih kecil, saya pernah menonton film Lutung Kasarung yang waktu itu dibintangi oleh artis yang terkenal sebagai aktor laga saat itu Barry Prima. Faktanya film pertama yang dibuat di Indonesia adalah Lutung Kasarung, dibuat oleh orang Belanda pada tahun 1926. Namun film ini masih dalam bentuk film bisu. Tak jauh berbeda dengan apa yang diceritakan dalam dongeng, ceritanya mengisahkan seorang manusia Kahyangan yang datang ke Bumi demi mencari seorang perempuan yang ingin dinikahinya. Dan sewaktu di Bumi, Guru Minda pun menyamar dalam bentuk lutung. Intinya Lutung Kasarung adalah legenda atau barangkali mitos yang mengisahkan Guru Minda putra Kahyangan yang menyamar sebagai lutung untuk Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 1

description

Sebuah tulisan analitik mengenai Lutung Kasarung dengan pendekatan ilmu sastra

Transcript of Analisis Novel Lutung

Page 1: Analisis Novel Lutung

Nama : Zulfikar Nuraly Nugraha

NPM : 180210110007

Jenis data : Prosa (Novel)

PENGANTAR

Lutung Kasarung, adalah sebuah nama yang pernah saya dengar. Mulai dari dongeng,

film, pantun, novel, bahkan ada dalam bentuk animasi, Lutung Kasarung seolah ada dalam

berbagai karya seni. Dari dongeng yang selalu saya dengar, diceritakan bahwa Lutung Kasarung

menceritakan seorang manusia Kahyangan yang ingin mempersunting seorang gadis asal Bumi.

Kemudian pernah sewaktu saya masih kecil, saya pernah menonton film Lutung Kasarung yang

waktu itu dibintangi oleh artis yang terkenal sebagai aktor laga saat itu Barry Prima. Faktanya

film pertama yang dibuat di Indonesia adalah Lutung Kasarung, dibuat oleh orang Belanda pada

tahun 1926. Namun film ini masih dalam bentuk film bisu. Tak jauh berbeda dengan apa yang

diceritakan dalam dongeng, ceritanya mengisahkan seorang manusia Kahyangan yang datang ke

Bumi demi mencari seorang perempuan yang ingin dinikahinya. Dan sewaktu di Bumi, Guru

Minda pun menyamar dalam bentuk lutung. Intinya Lutung Kasarung adalah legenda atau

barangkali mitos yang mengisahkan Guru Minda putra Kahyangan yang menyamar sebagai

lutung untuk hidup di bumi demi mencari Purbasari, ahli waris Prabu Tapa Agung di kerajaan

Pasir Batang Anu Girang untuk dijadikan istrinya. Tak hanya itu mitos ini juga menceritakan

bagaimana perjuangan Purbasari yang menjadi ahliwaris kerajaan Pasir Batang Anu Girang,

harus mendapat perlakuan yang tidak berperikeadilan dari kakak-kakaknya terutama

Purbararang, kakak sulung yang paling membenci Purbasari karena Purbasarilah yang menjadi

pewaris takhta, sehingga timbullah berbagai niat jahat dari Purbararang mulai dari merusak

kecantikan wajahnya hingga tak segan-segan ingin membunuhnya secara tidak langsung. Namun

Tuhan tidak tinggal diam, melihat hambaNya dalam keadaan demikian. Lutung kasarung (Guru

Minda) selalu membantu Purbasari dalam menghadapi berbagai kesulitan yang dia hadapi. Dan

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 1

Page 2: Analisis Novel Lutung

pada akhirnya Lutung kasarung kembali pada wujudnya yang asli yaitu Guru Minda, kemudian

menikah dengan Purbasari untuk kemudian bersama memerintah kerajaan. Mengenai pantun,

pantun Lutung Kasarung tidak bisa di pantunkan sembarangan harus pada waktu tertentu dan di

saat kejadian tertentu. Karena pantun Lutung Kasarung bagi Juru Pantun adalah sangat sakral.

Kajian saya kali ini, saya akan mengkaji Lutung Kasarung dalam karya prosa berbentuk

novel. Dengan judul “Analisis novel Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung” saya

menyusun data dengan metode penelitian sastra antara lain, mimesis, objektif, ekspresif, dan

pragmatik. Dengan keempat metode tersebut, saya mencoba menemukan apa saja hal-hal yang

terkandung dalam novel tersebut. Sehingga bisa terungkap mengenai tujuan, makna yang

terdapat dibalik karya sastra tersebut. Dan mengenai kekurangan-kekurangan yang ada dalam

kajian ini, mohon kritik dan saran.

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 2

Page 3: Analisis Novel Lutung

Judul : Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung

Cetakan ke IV

Pengarang : Ajip Rosidi

Penerbit : Nuansa, Ujung Berung, Bandung

Tahun : 2008

Tebal : 380 halaman, 190 lembar

Sinopsis

Rajah Pembuka

Mengawan dupa ke manggung,

Ke manggung minta pelindung,

Pada dewata minta suka,

Pada pohaci minta suci,

Aku kan belajar ngidung,

Menembangkan cerita pantun,

Menggugah cerita wayang,

Menamsilkan menyusur laku,

Menyusur laku dahulu,

Mengusut perbuatan lama,

Tujuh lorong berjajar,

Kedelapan sedang ditempuh.

Kalau kalau salah ucap,

Kalau kalau melanggar patokan,

Pantanglah salah ucap,

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 3

Page 4: Analisis Novel Lutung

Pantanglah melanggar patokan,

Sebab jelas susunan laku,

Terbentang jalan cerita.

Darimana asal perlindungan?

Darimana bakal cerita?

Tetaplah dari kahyangan

Ditampung dengan cupumanik,

Cupumanik astagina,

Ditempatkan atas sarat tangan,

Ditutupi dengan mandepun,

Disimpun di jalan raya,

Dibuka oleh ‘rang lalu,

Oleh yang tahu wataknya,

Oleh yang tahu timbangan,

Waktu dibuka ramai bernyanyi,

Yang meminta dikisahkan.

Nah:

Kutaruh di handeuleun merah,

Kusimpan di hanjuan terang,

Buat kuambil lagi sekali sekali.

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 4

Page 5: Analisis Novel Lutung

Tersebutlah kerajaan Pasir Batang Anu Girang yang diperintah oleh Prabu Tapa Agung.

Di kerajaan tersebut, rakyatnya hidup makmur dan damai, tidak ada kejahatan yang terjadi di

dalamnya karenanya. Sang raja sendiri terkenal sebagai raja yang alim, bijaksana, dan dia

memerintah dengan baik sehingga kerajaan pun hidup makmur. Sampai-sampai orang dari

seberang negeri pun yang tinggal dibawah kekuasaan lalim, hijrah ke negeri Pasir Batang Anu

Girang karena sifat Prabu Tapa Agung yang terkenal baik itu.

Pada suatu ketika dia dianugrahi tujuh orang putra, dan semuanya perempuan

diantaranya: Nyi Mas Purba Rarang, Nyi Mas Purba Endah, Nyi Mas Purba Dewata, Nyi Mas

Purba Kancana, Nyi Mas Purba Manik, Nyi Mas Purba Leuwih, dan yang terakhir Nyi Mas

Purba Sari Ayu Wangi. Karena semuanya anak perempuan, Prabu Tapa Agung pun risau

terutama mengenai siapa yang akan mewarisi takhtanya. Dan pada akhirnya, dia memilih Purba

Sari putra bungsunya dan tidak memilih kakak-kakaknya yang lebih tua. Dan Purba Sari

mewarisi takhta ketika masih belia, usia yang seharusnya belum di anugrahkan tampuk

kepemimpinan. Sang raja memilih Purba Sari karena, Purba Sari memiliki sesuatu yang tidak

dimiliki kakak-kakaknya, yaitu kebijaksanaan dan kebaikan hati yang melampaui saudara-

saudarnya. Namun pemilihan ini membuat iri saudara-saudaranya terutama Purba Rarang. Ia

merasa keputusan ini tidak adil. Mengapa bukan dirinya yang dipilih, bukankah dia putra

sulung?

Setelah diputuskan, maka Prabu Tapa Agung pun segera lengser dari jabatannya.

Sementara tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Purba Rarang sampai Purba Sari dewasa.

Walaupun begitu, Purba Rarang masih tidak puas dengan keputusan ayahnya. Kemudian dia

berbuat jahat pada Purba Sari. Dia memberi kéler nahun hingga seluruhnya tubuhnya hitam

legam. Kemudian Purba Sari pun diasingkan di Gunung Cupu Mandala Ayu. Di sana ia harus

hidup menderita. Namun Tuhan Mahaadil, Dia mengirimkan Guru Minda yang menyamar

sebagai lutung kasarung lalu lutung kasarung selalu menolong kesulitan yang dialami Purba Sari.

Guru Minda sendiri adalah manusia kahyangan yang bermaksud mencari cintanya di Bumi. Dia

adalah putra Sunan Ambu dengan perawakan sempurna. Dan bukan hanya itu Guru Minda di

utus ke Bumi pun juga untuk, menyelesaikan kekacauan di Bumi. Dan ia pula mengajari

penduduk melalui Purba Sari bagaimana membersihkan gigi yang baik, dan cara berladang yang

baik.

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 5

Page 6: Analisis Novel Lutung

Purba Sari selama hidup dipengasingan hidup sebatang kara kecuali para binatang yang

menemaninya.

Sampai suatu ketika dirinya dianugrahi seekor lutung. Hal itu membuatnya senang,

karena dia mempunyai teman yang bisa membantunya. Dan lutung tersebut adalah Guru Minda

yang sedang melaksanakan misinya dari kahyangan. Disaat Purba Sari mengalami kesulitan,

sang lutung selalu membantunya. Dan karena bantuan lutung kasarung pula, tubuhnya kembali

cantik seperti semula. Dan berkat kasih kahyangan, Purba Sari diberi anugrah yang luar biasa.

Mendengar hal itu, Purba Rarang malah semakin geram. Dia pun membuat berbagai

muslihat untuk melenyapkan Purba Sari dari muka bumi. Namun berbagai cara tidak berhasil

membuat Purba Sari mati. Karena bantuan lutung kasarung melalui kahyangan, Purba Sari

dengan mudah melewati berbagai kekejaman kakaknya.

Sampai suatu ketika, Purba Sari disuruh menghadap kerajaan. Bersama lutung kasarung,

di istana dia malah disuruh bertaruh dengan Purba Rarang. Dan setiap pertaruhan dimenangkan

Purba Sari. Namun saking liciknya, Purba Rarang mengajak bertaruh siapakah kakasih yang

paling tampan yang dimiliki keduanya. Seketika Purba Sari terdiam karena dirinya tidak

mempunyai kekasih kecuali lutung yang selalu menemaninya. Berbeda dengan Purba Rarang

yang memiliki Inderajaya yang terkenal tampan.

Maka Purba Sari dinyatakan kalah, hingga dia harus menjalani hukuman penggal. Namun

beruntung, lutung kasarung menyelamtkannya untuk kesekian kalinya. Dan ia berubah kembali

ke wujud aslinya Guru Minda. Sontak semua terkaget dan terkesima melihat ketampananya.

Kemudian dia sempat bertarung dengan Inderajaya, dan Guru Minda pun menang tanpa susah

payah.

Purba Rarang pun saat itu tak bisa berbuat apa-apa lagi Inderajaya dkalahkan Guru

Minda. Lalu Purba Sari pun mengambil kembali hak takhtanya. Dan Purba Rarang beserta adik-

adiknya dihukum tidak terlalu berat. Kecuali Purba Leuwih yang mendapat pengampunan setelah

diketahui bahwa Purba Leuwih bersimpati pada Purba Sari.

Pada akhirnya Purba Sari menikah dengan Guru Minda, dan memerintah kerajaan

bersama.

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 6

Page 7: Analisis Novel Lutung

PENGKAJIAN DATA

A. Mimesis

Dilihat dari sudut pandang kesemestaan (mimesis), maka novel karya Ajip Rosidi ini,

memiliki berbagai pandangan.

Pertama, novel in mengisahkan kisah cinta antara Guru Minda kepada Purba Sari. Guru

Minda adalah seorang manusia kahyangan yang rela pergi berkelana dan bahkan harus menjadi

lutung demi bisa bertemu dengan Purba Sari yang menjadi idamannya, yang sebelumnya pernah

bertemu dalam mimpinya. Kemudian masih berkaitan dengan kisah cinta, novel ini mengisahkan

pula bagaimana seorang lelaki yang ingin mencari jodohnya yang seperti ibunya. Diceritakan

bahwa Guru Minda tidak tertarik pada para pohaci (bidadari), karena yang paling cantik hanya

ibunya sendiri, Sunan Ambu. Namun mustahil baginya mencintai ibunya sendiri sebagai seorang

kekasih. Dan pada akhirnya dia bermimpi bertemu perempuan cantik jelita yang mirip dengan

ibunya. Dia pun terkesima melihatnya. Dan kemudian Sunan Ambu pun mengetahui gelegat

anaknya itu, maka Sunan Ambu mengutus Guru Minda ke Bumi, karena di Bumi lah perempuan

idamannya berada.

Kedua, novel ini mengisahkan tentang pendidikan dan pembentukan moral. Dikisahkan

Purba Sari harus berladang karena menuruti titah kandanya, Pura Rarang. Dan dia pun berlomba

dengan Purba Rarang siapa yang paling bagus hasil panennya. Purba Rarang dibantu rakyatnya

masih belum mengetahui cara berladang yang baik. Sedang Purba Sari dengan dibimbing Sunan

Ambu mengetahui bagaimana cara berladang yang baik, bagaimana cara memanen yang baik,

bagaimana cara memperlakukan beras dengan baik. Kemudian Purba Sari diajari oleh Lutung

Kasarung bagaimana membersihkan gigi yang baik dengan sirih dan pinang. Lalu terdapat pesan

moral didalam cerita ini. Bahwa seorang yang serakah, memperturutkan hawa nafsu, dan

sombong akan celaka pada akhirnya, hal ini terjadi pada Purba Rarang dan adik-adiknya kecuali

Purba Leuwih. Kemudian setiap orang yang berprihatin, bersabar, tabah, tawakal, selalu percaya

pada Yang Mahakuasa, maka dirinya akan ditolong olehNya. Hal ini Purba Sari, dia selalu

ditolong oleh Sang Rumuhun melalui lutung kasarung. Sehingga dia terhindar dari malapetaka.

Ketiga, novel ini bisa jadi mengangkat permasalahan feminisme. Terkadang seorang

perempuan pun bisa menjadi seorang pemimpin dan penguasa yang dipilih karena

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 7

Page 8: Analisis Novel Lutung

kebijaksanaannya. Dan perempuan pun memiliki pengaruh yang luar biasa dalam negara. Hal ini

dibuktikan oleh Purba Rarang dan Purba Sari. Purba Rarang memiliki pengaruh yang cukup kuat

di longkungan istana. Dan Purba Sari di angkat jadi ahli waris takhta kerajaan, karena

kemampuan yang ada padanya.

B. Objektif

Penokohan :

1. Purba Sari : baik hati, penyayang, sabar, tidak pendendam, tidak sombong.

2. Guru Minda/ Lutung Kasarung : baik, suka menolong, tidak sombong.

3. Purba Rarang : jahat, sombong, suka memperturutkan hawa nafsu.

4. Léngsér : baik, setia, jenaka, cerdik, penurut.

5. Sunan Ambu : penyayang, ramah, baik.

6. Inderajaya : kurang baik, sombong.

7. Prabu Tapa Agung : baik, bijaksana.

8. Permaisuri Niti Suari : baik, penyayang, menurut pada suami.

9. Purba Endah : tabiat seperti kakaknya Purba Rarang.

10. Purba Dewata : seperti kakaknya Purba Rarang.

11. Purba Kancana : seperti kakaknya Purba Rarang.

12. Purba Manik : seperti kakaknya Purba Rarang.

13. Purba Leuwih : simpati, kurang baik.

14. Bujangga Tua : baik, penurut, bijaksana.

15. Aki Panyumpit : berpengalaman, penurut, baik, sayang pada istri.

16. Nini Panyumpit : penyayang.

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 8

Page 9: Analisis Novel Lutung

Tokoh-tokoh lain :

1. Bujangga Sida.

2. Bujangga Sakti.

3. Bujangga Dewata.

4. Pohaci Wiru Wananggay.

5. Anak cucu Aki Panyumpit.

6. Rakyat Pasir Batang.

7. Guriang Kawung Luwuk.

8. Aki Kuwu.

Alur Cerita :

Alur cerita dalam novel ini, adalah alur maju. Tidak ada flashback atau alur mundur

dalam ceritanya. Cerita dimulai dari Prabu Tapa Agung yang ingin mewariskan takhta kepada

Purba Sari hingga Purba Sari menjadi Ratu.

Setting Waktu :

Setting waktu diperkirakan pada zaman dimana masyarakat pada waktu itu baru

mengenal peladangan.

Setting Tempat :

Setting tempat diperkirakan di daerah Pasir Batang, Manonjaya, Tasikmalaya.

C. Ekspressif

Ajip Rosidi lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938. Lebih dari

seratus karyanya telah diterbitkan mencakup kumpulan puisi, cerita pendek, novel, drama, esai,

biografi, cerita rakyat, dan karya terjemahan, termasuk suntingan bunga rampai, ensiklopedi

Sunda.

Tahun 1973-1979 menjadi ketua Ikatan Penerbit Indonesia, setelah bertahun-tahun

berpengalaman sebagai redaksi beberapa majalah sastera budaya, dan menjadi Direktur Utama

Penerbit Pustaka Jaya. Dalam dekade itu pula menjadi Ketua Dewan Kessenian Jakarta, DKJ

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 9

Page 10: Analisis Novel Lutung

(1973-1981), staf ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1978-1980). Sejak tahun 1981

menjadi profesor tamu di Osaka Gaidai, disamping pula menggajar di Kyoto Sangyo Daigaku

dan Tenri Daigaku. Kembali ke Tanah Air tahun 2003. Kini ia tinggal di Pabean, Mungkid,

Magelang, Jawa Tengah.

Dikutip dari “Tentang Penulis” di novel Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung.

Ada yang perlu di perhatikan pada novelnya. Pertama dia memulai cerita novelnya

dengan Rajah Pembuka, walaupun telah dialihbahasakan, namun ini menyimpulkan, dia masih

memakai tradisi para Juru Pantun dalam memulai ceritanya, sama seperti Juru Pantun memulai

pantunnya. Dikarenakan Pantun Lutung Kasarung masih dianggap sakral. Kemudian dia

menjadikan Purba Sari sebagai tokoh utama, dan dijadikan judul novelnya. Dia menilai bahwa

Purba Sari lah inti dari cerita Lutung Kasarung, bukan Lutung Kasarung. Lalu ia menganggap

cerita Lutung Kasarung lebih kepada cerita pembentukan peradaban. Diceritakan dalam

novelnya bahwa, Guru Minda ditugaskan mengajari penduduk cara berladang, dan

menyelesaikan kekacauan di Bumi.

D. Pragmatik

Penilaian saya terhadap novel ini. Saya sangat mengapresiasi kehadiran novel ini. Seperti

karya Ajip Rosidi yang lain. Novel Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung juga terbukti

berkualitas. Karena dalam novel ini bukan masalah percintaan atau romantik yang ditonjolkan,

tetapi lebih kepada suatu roman yang mengisahkan perjuangan seorang perempuan yang

tertindas dengan dibantu Tuhan bisa bangkit dari keterpurukan. Yang menarik bagi saya selaku

pembaca. Ternyata cerita lutung kasarung memperlihatkan feminisme, dimana perempuan pun

bisa memimpin sebuah negara. Dan mempunyai pengaruh besar terhadap negara. Dan ada nilai

demokratis dalam cerita ini. Dimana salah satu contoh ketika Prabu Tapa Agung menentukan

pewaris takhta, dia bermusyawarah dulu dengan istrinya, kemudian dia pun meminta persetujuan

para abdi negara itu. Dan novel ini memang layak dibaca oleh orang non-Sunda yang ingin

belajar sedikit gaya kesusastraan Sunda. Karena dalam novel ini banyak pula di tampilkan

berbagai mantra. Seperti mantra ketika mau berladang, mau panen.

Zulfikar Nuraly Nugraha Kajian Prosa Lutung Kasarung 10