ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

20
1 ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERDASARKAN PRINSIP ANUITAS DAN PROPORSIONAL SESUAI DENGAN PSAK ( Studi Kasus Pada PT Bank BRI Syariah ) Disusun Oleh : Maulida Fitri (201012074) Jurusan Akuntansi STIE Indonesia Banking School Fatwa No. 84/DSN-MUI/XII/2012 yang dikeluarkan oleh DSN MUI menjelaskan bahwa dalam pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yang diaplikasikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dikenal dua metode yaitu metode anuitas dan metode proporsional. Penerapan salah satu dari dua metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah tersebut menimbulkan permasalahan bagi kalangan industri dan masyarakat, karena dalam PSAK No. 102 tidak mengatur pengakuan keuntungan secara anuitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode serta pencatatan akuntansi yang digunakan oleh PT Bank BRI Syariah dalam mengakui margin pembiayaan murabahah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT Bank BRI Syariah menggunakan metode anuitas dalam mengakui margin pembiayaan murabahah, namun dalam pencatatan akuntansi atas pembiayaan murabahah PT Bank BRI Syariah mengacu pada PSAK No 102. Penelitian ini memberikan saran kepada PT Bank BRI Syariah agar menetapkan metode pengakuan keuntungan serta standar akuntansi yang konsisten dalam transaksi pembiayaan murabahah di kemudian hari dan menyiapkan perubahan sistem jika memilih metode anuitas karena harus mengacu pada PSAK No. 50, 55, dan 60 Kata kunci : murabahah, metode proporsional, metode anuitas, PSAK No. 102. BAB I PENDAHULUAN Bank syariah pada dasarnya adalah lembaga keuangan sebagaimana halnya bank konvensional yang fungsi utamanya melaksanakan intermediasi dana antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana, sehingga aktivitas utama bank syariah yaitu menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bentuk pembiayaan perbankan berdasarkan prinsip syariah antara lain yaitu meliputi; pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan akad mudharabah dan akad musyarakah, pembiayaan dengan prinsip jual beli berdasarkan akad murabahah, akad salam, dan akad istishna, pembiayaan dengan prinsip sewa menyewa berdasarkan akad ijarah dan akad ijarah muntahiya bittamlik, dan pembiayaan dengan prinsip pinjam meminjam dalam bentuk piutang berdasarkan akad qardh. Komposisi pembiayaan yang diberikan oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang tercatat dalam statistik Bank Indonesia bulan Oktober 2013 terdiri dari pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna, salam, ijarah, dan qardh. Besarnya komposisi pembiayaan dapat dilihat dalam tabel berikut : Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Transcript of ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

Page 1: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

1

ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERDASARKAN PRINSIP ANUITAS DAN

PROPORSIONAL SESUAI DENGAN PSAK ( Studi Kasus Pada PT Bank BRI Syariah )

Disusun Oleh :

Maulida Fitri (201012074)

Jurusan Akuntansi STIE Indonesia Banking School

Fatwa No. 84/DSN-MUI/XII/2012 yang dikeluarkan oleh DSN MUI menjelaskan bahwa dalam

pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yang diaplikasikan oleh Lembaga Keuangan

Syariah (LKS) dikenal dua metode yaitu metode anuitas dan metode proporsional. Penerapan

salah satu dari dua metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah tersebut

menimbulkan permasalahan bagi kalangan industri dan masyarakat, karena dalam PSAK No.

102 tidak mengatur pengakuan keuntungan secara anuitas. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis metode serta pencatatan akuntansi yang digunakan oleh PT Bank BRI Syariah

dalam mengakui margin pembiayaan murabahah. Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT

Bank BRI Syariah menggunakan metode anuitas dalam mengakui margin pembiayaan

murabahah, namun dalam pencatatan akuntansi atas pembiayaan murabahah PT Bank BRI

Syariah mengacu pada PSAK No 102. Penelitian ini memberikan saran kepada PT Bank BRI

Syariah agar menetapkan metode pengakuan keuntungan serta standar akuntansi yang konsisten

dalam transaksi pembiayaan murabahah di kemudian hari dan menyiapkan perubahan sistem

jika memilih metode anuitas karena harus mengacu pada PSAK No. 50, 55, dan 60

Kata kunci : murabahah, metode proporsional, metode anuitas, PSAK No. 102.

BAB I

PENDAHULUAN

Bank syariah pada dasarnya adalah lembaga keuangan sebagaimana halnya bank

konvensional yang fungsi utamanya melaksanakan intermediasi dana antara pihak yang

kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana, sehingga aktivitas utama bank syariah yaitu

menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk fasilitas

pembiayaan.

Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bentuk pembiayaan

perbankan berdasarkan prinsip syariah antara lain yaitu meliputi; pembiayaan dengan prinsip

bagi hasil berdasarkan akad mudharabah dan akad musyarakah, pembiayaan dengan prinsip jual

beli berdasarkan akad murabahah, akad salam, dan akad istishna’, pembiayaan dengan prinsip

sewa menyewa berdasarkan akad ijarah dan akad ijarah muntahiya bittamlik, dan pembiayaan

dengan prinsip pinjam meminjam dalam bentuk piutang berdasarkan akad qardh.

Komposisi pembiayaan yang diberikan oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

yang tercatat dalam statistik Bank Indonesia bulan Oktober 2013 terdiri dari pembiayaan

mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna’, salam, ijarah, dan qardh. Besarnya komposisi

pembiayaan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 2: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

2

Tabel 1.2

Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Akad 2008 2009 2010 2011 2012

2013

Okt

Akad Mudharabah 6.205 6.597 8.631 10.229 12.023 13.664

Akad Musyarakah 7.411 10.412 14.624 18.960 27.667 37.921

Akad Murabahah 22.486 26.321 37.508 56.365 88.004 107.484

Akad Salam 0 0 0 0 0 0

Akad Istishna’ 369 423 347 326 376 528

Akad Ijarah 765 1.305 2.341 3.839 7.345 10.244

Akad Qardh 959 1.829 4.731 12.937 12.090 9.442

Lainnya 0 0 0 0 0 0

Total 38.195 46.886 68.181 102.655 147.505 179.284 Sumber : www.bi.go.id (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pembiayaan murabahah memiliki peran

penting yang memberikan porsi terbesar dalam penyalura dana. Menurut Rahmawaty

(2007:192), hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu :

1. Murabahah adalah pembiayaan investasi jangka pendek, dan dibandingkan dengan sistem

profit and loss sharing (PLS) cukup memudahkan;

2. Mark up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa

bank syariah memperoleh keuntungan yang sebanding dengan bank yang berbasis bunga

yang menjadi pesaing dari bank-bank syariah;

3. Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis dengan

sistem PLS; dan

4. Murabahah tidak memungkinkan bank-bank syariah untuk mencampuri manajemen bisnis,

karena pihak bank bukan merupakan mitra nasabah, akan tetapi hubungan yang terjadi adalah

hubungan antara kreditur dan debitur.

Terkait dengan transaksi murabahah sebagai pemberi kontribusi terbesar dalam pembiayaan,

PT Bank BRI Syariah merupakan salah satu bank syariah dengan jumlah pembiayaan

murabahah paling besar dibandingkan dengan pembiayaan yang lain.

Tabel 1.3

Pertumbuhan Pembiayaan Murabahah Dibandingkan Pembiayaan Lain

PT Bank BRI Syariah

Jenis Pembiayaan 2009 2010 2011 2012 2013

Piutang Murabahah 1.643.319 3.350.255 5.275.740 6.966.407 8.849.045

Piutang Istishna 33.562 27.816 21.596 16.362 12.599

Piutang Qardh 80.857 726.148 1.951.102 1.430.785 946.182

Pembiayaan Mudharabah 164.716 387.425 598.464 859.252 936.688

Pembiayaan Musyarakah 589.461 1.309.790 1.721.836 1.737.831 3.033.517

Sumber : Laporan Tahunan PT Bank BRI Syariah (data diolah)

Meskipun pembiayaan murabahah memberikan porsi terbesar dalam penyaluran dana, tetapi

pembiayaan murabahah ini justru menimbulkan permasalahan baru, karena pada akhirnya

menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat bahwa pada tataran aplikasinya,

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 3: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

3

pembiayaan murabahah mengindikasikan adanya duplikasi pinjaman atau kredit dari bank

konvensional, dengan realisasi perhitungan marginnya mengacu ke bunga bank konvensional

(Widodo, 2010:34). Hal ini diperjelas dengan adanya Fatwa No. 84/DSN-MUI/XII/2012 yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal

21 Desember 2012 mengenai metode pengakuan keuntungan tamwil bi al-murabahah. Fatwa

tersebut salah satunya menyatakan bahwa pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang

dilakukan oleh para pedagang (al-tujjar) boleh dilakukan secara annuitas (thariqah al-hisab ‘al-

tanazuliyyah/thariqah tanaqushiyyah) selama sesuai dengan ‘urf (kebiasaan) yang berlaku

dikalangan lembaga keuangan syariah.

Dengan dikeluarkannya Fatwa No. 84/DSN-MUI/XII/2012 oleh Dewan Syariah Nasional

(DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), menimbulkan pertanyaan bagaimana menerapkan

keuntungan pembiayaan murabahah secara anuitas oleh lembaga keuangan syariah mengingat

hal ini tidak diatur dalam PSAK No. 102 tentang Akuntansi Murabahah.

Menanggapi permasalahan mengenai metode pengakuan keuntungan murabahah, di akhir

tahun 2013 Dewan Satandar Akuntansi Syariah (DSAS) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

kemudian menerbitkan revisi atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 102

tentang Akuntansi Murabahah.

PSAK No. 102 Revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menjelaskan bahwa akuntansi untuk pembiayaan murabahah

yang substansinya dikategorikan sebagai kegiatan pembiayaan (financing) mengacu pada PSAK

55 tentang Instrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAk 50 tentang Instrumen

keuangan: Penyajian, PSAK 60 tentang Instrumen Keuangan: Pengungkapan dan PSAK lain

yang relevan, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, lembaga

keuangan syariah yang menerapkan anuitas untuk pengakuan keuntungan transaksi pembiayaan

murabahah sesuai Fatwa DSN No. 84/DSN-MUI/XII/2012 harus melakukan pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pembiayaan murabahah sesuai dengan PSAK-PSAK

tersebut, termasuk akuntansi untuk penurunan nilai.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah dan pedoman PSAK yang digunakan

oleh PT Bank BRI Syariah. Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana metode dan pencatatan akuntansi atas pengakuan margin pembiayaan murabahah

pada PT Bank BRI Syariah ?

2. Apakah metode dan pencatatan akuntansi atas pengakuan margin pembiayaan murabahah

tersebut telah sesuai dengan PSAK No. 102 ?

BAB II

LANDASAN TEORI

TIJAUAN PUSTAKA

Pembiayaan Murabahah

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 102 paragraf 5,

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah

keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut

kepada pembeli. Sedangkan menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-

MUI/IV/2000, Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 4: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

4

Menurut Karim (2011:281), Angsuran harga jual terdiri dari dua unsur yaitu angsuran harga

beli/harga pokok barang dan angsuran margin keuntungan. Kedua unsur tersebut harus

diinformasikan oleh penjual kepada pembeli, yaitu seberapa besar keuntungan penjualan,

selanjutnya pihak pembeli dapat mengkomunikasikan seberapa besar keuntungan penjualan

sesuai keinginannya. Menurut Widodo (2010:37) terdapat beberapa metode pricing di bawah ini

yang sebagian digunakan oleh Lembaga Keuangan Islam (LKI), antara lain :

1. Metode Margin Anuitas

Anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap

yang dilakukan berkala pada waktu tertentu (http://id.wikipedia.org/wiki/Anuitas).

Menurut Widodo (2013:37), Metode ini merupakan modifikasi dari metode efektif.

Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan margin yang dibayar agar sama setiap

bulan. Jumlah angsuran pokok setiap bulan akan semakin besar, sementara jumlah margin

semakin kecil.

Keterangan :

M = Margin

n = Jangka waktu dalam tahun

k = Bulan cicilan ke-

2. Metode Margin Rata-rata/Proporsional

Menurut Virnata, Metode proporsional memiliki kesamaan dan perbedaan dengan metode

flat. Persamaan metode ini dengan metode flat yaitu dimana porsi angsuran pokok dan porsi

angsuran margin yang dibayarkan setiap bulan sama, namun jumlah angsuran yang

dibayarkan setiap bulan tidak sama. Pada metode proporsional, jumlah angsuran yang

dibayarkan setiap bulan bergantung kepada kemampuan membayar nasabah, dimana

sebelumnya sudah dilakukan kesepakatan antara nasabah dengan bank mengenai berapa

jumlah angsuran yang akan dibayar setiap bulannya, sehingga jumlah angsuran yang dibayar

setiap bulan tidak sama. Sedangkan pada metode margin flat, jumlah angsuran yang

dibayarkan setiap bulannya sama.

Keterangan :

M = Margin

n = Jangka waktu dalam tahun

Angsuran Pokok Per Bulan =

Angsuran Pokok (k) = {(

)

(

)

} x Pokok Pembiayaan x (

)

Angsuran Margin (k) = {(

)

(

) } x Pokok Pembiayaan (k)

Angsuran Margin Per Bulan = {

} x Pokok Pembiayaan x (

)

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 5: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

5

3. Metode Margin Effective Rate

Metode ini menghitung margin yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok

pinjaman bulan sebelumnya.

Keterangan :

M = Margin

n = Jangka waktu dalam tahun

4. Metode Margin Flat Rate

Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap

bulan, karena bunga dihitung dari presentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal.

Keterangan :

Pokok Pembiayaan = Harga perolehan – Uang muka

M = Margin keuntungan

n = Jangka waktu dalam tahun

Cakupan Standar Akuntansi Murabahah

A. Pengakuan dan Pengukuran

1. Uang muka (urbun)

a) Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar yang diterima. Pada saat

menerima uang muka, jurnal yang dibuat yaitu :

Dr. Kas/Rekening pembeli xxx

Kr. Kewajiban lain-Uang muka murabahah xxx

b) Jika barang dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang

(merupakan bagian pokok). Pada saat barang dibeli oleh pembeli, jurnal yang dibuat

yaitu :

Dr. Piutang murabahah xxx

Kr.Margin murabahah tangguhan xxx

Kr.Persediaan murabahah xxx

Dr. Kewajiban lain-Uang muka murabahah xxx

Kr. Piutang murabahah xxx

c) Jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli

setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual. Jika

pembeli batal membeli barang maka penjual akan mencatat pengembalian uang muka

setelah dipotong biaya administrasi, jurnal yang dibuat:

Dr. Kewajiban lain-Uang muka xxx

Kr. Pendapatan lain-lain xxx

Kr. Kas/Rekening pembeli xxx

Angsuran Per Bulan =

{

} (

)

Angsuran Per Bulan = ⌈ ⌉

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 6: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

6

2. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persedian sebesar biaya atau harga

perolehan. Harga perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk

memperoleh aset hingga aset tersebut siap untuk dijual atau digunakan. Dalam transaksi

ini bank syariah akan mencatat sebagai berikut :

Dr. Persediaan murabahah xxx

Kr. Kas/Rekening Supplier xxx

3. Diskon atau potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai :

a) Pengurangan biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah;

b) Kewajiban kepada pembeli, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang

disepakati menjadi hak pembeli;

c) Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai

akad menjadi hak penjual;

d) Pendapatan operasi lain, jika setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam

akad.

4. Piutang murabahah diakui pada saat akad transaksi murabahah, sebesar biaya perolehan

ditambah keuntungan (margin) yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan

piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang

dikurangi penyisihan kerugian piutang. Jurnal yang akan dibuat yaitu :

Dr. Kas/Piutang murabahah xxx

Kr. Persediaan murabahah xxx

Kr. Pendapatan murabahah xxx

5. Keuntungan murabahah diakui :

a) Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara

tangguh yang tidak melebihi satu tahun; atau

Pada waktu akad, bank syariah akan mencatat sebagai berikut :

Dr. Kas/Piutang murabahah xxx

Kr. Persediaan murabahah xxx

Kr. Pendapatan margin murabahah xxx

b) Selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan

keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun. Metode-metode

berikut ini digunakan dan dipilih yang paling sesuai dengan karakteristik risiko dan

upaya transaksi murabahah-nya :

i. Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah. Metode ini terapan untuk

murabahah tangguh dimana risiko penagihan kas dari piutang murabahah dan

pengelolaan piutang serta penagihannya relatif kecil. Sehingga, keuntungan akan

dicatat di dalam jurnal sebagai berikut :

Dr. Piutang murabahah xxx

Kr. Persediaan murabahah xxx

Kr. Pendapatan murabahah xxx

ii. Keuntungan diakui proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari

piutang murabahah. metode ini terapan untuk transaksi murabahah tangguh

dimana risiko piutang tak tertagih relatif besar dan atau beban untuk mengelola

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 7: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

7

dan menagih piutang tersebut relatif besar. Sehingga, jurnal yang harus dibuat

saat penyerahan aset murabahah adalah sebagai berikut :

1. Pada saat penyerahan aset murabahah :

Dr. Piutang murabahah xxx

Kr. Persediaan murabahah xxx

Kr. Margin murabahah tangguhan xxx

2. Pada saat menerima pelunasan piutang murabahah dan mengakui keuntungan

murabahah secara proporsional dengan kas yang diterimanya:

Dr. Kas xxx

Dr. Margin murabahah tangguhan xxx

Kr. Piutang murabahah xxx

Kr. Pendapatan margin murabahah xxx

iii. Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih. Metode ini

terapan untuk transaksi murabahah tangguh dimana risiko piutang tidak tertagih

dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya cukup besar. Dalam

praktiknya metode ini jarang digunakan, karena transaksi murabahah tangguh

mungkin tidak akan terjadi bila tidak ada kepastian yang memadai akan

penagihan kasnya. Untuk metode ini, jurnal yang harus dibuat pada saat

penyerahan aset adalah sebagai berikut :

1. Pada saat penyerahan aset murabahah :

Dr. Piutang murabahah xxx

Kr. Persediaan murabahah xxx

Kr. Margin murabahah tangguhan xxx

2. Pada saat menerima pelunasan piutang murabahah secara keseluruhan dan

mengakui keuntungan murabahah :

Dr. Kas xxx

Dr. Margin murabahah tangguhan xxx

Kr. Piutang murabahah xxx

Kr. Pendapatan margin murabahah xxx

6. Potongan piutang murabahah

a) Potongan pelunasan piutang murabahah diakui sebagai pengurang

keuntungan murabahah pada saat pelunasan sebesar jumlah yang diberikan.

b) Jika potongan pembayaran cicilan piutang murabahah diberikan kepada

nasabah karena :

i. Membayar cicilan tepat waktu, maka potongan pembayaran diakui sebagai

pengurang keuntungan murabahah. jurnal yang dibuat yaitu :

1. Pada saat pengakuan keuntungan murabahah :

Dr. Margin murabahah tangguhan xxx

Kr. Pendapatan margin murabahah xxx

2. Pada saat menerima pelunasan dan mengakui potongan angsuran

sebagai pengurang keuntungan murabahah :

Dr. Kas xxx

Dr. Pendapatan margin murabahah xxx

Kr. Piutang murabahah xxx

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 8: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

8

ii. Adanya penurunan kemampuan pembayaran oleh nasabah, maka potongan

pembayaran diakui sebagai beban bank.

Untuk pelunasan dini, bank akan mencatat pengakuan pada saat

penyelesaian dengan jurnal sebagai berikut :

1. Pada saat pengakuan keuntungan murabahah :

Dr. Margin murabahah tangguhan xxx

Kr. Pendapatan margin murabahah xxx

2. Pada saat menerima pelunasan :

Dr. Kas/Rekening nasabah xxx

Dr. Beban lain-lain-Potongan angsuran murabahah xxx

Kr. Piutang murabahah xxx

7. Denda (ta’zir) atas nasabah yang lalai diakui sebagai sumber dana kebajikan

sebesar dana yang diterima bank. Jurnal yang dibuat untuk mencatat denda, yaitu

sebagai berikut :

Dr. Kas/Rekening Pembeli xxx

Kr. Rekening Simpanan Wadiah-Dana Kebajikan xxx

B. Penyajian

1. Piutang Murabahah

Piutang murabahah disajikan di neraca pada bagian aset dengan nama rekening

piutang murabahah. Berdasarkan PSAK No. 102, piutang murabahah disajikan

sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah

dikurangi penyisihan kerugian piutang.

2. Keuntungan Murabahah Tangguhan

Keuntungan murabahah tangguhan disajikan di neraca pada bagian aset dengan

nama keuntungan murabahah tangguhan sebagai pengurang piutang murabahah.

Piutang murabahah belum jatuh tempo terdiri atas murabahah lancar. Adapun

piutang murabahah jatuh tempo terdiri atas piutang murabahah dalam perlakuan

khusus, piutang murabahah kurang lancar, piutang murabahah diragukan, dan

piutang murabahah macet.

3. Aset Murabahah

Rekening ini disajikan di neraca pada bagian aset. Namun demikian, dikarenakan

setelah melakukan transaksi pembelian pihak bank syariah melakukan penyerahan

aset murabahah kepada pembeli, maka rekening ini biasanya memiliki saldo nol.

Bank mendebit dan mengkredit rekening aset murabahah secara bersamaan

dengan jumlah yang sama.

4. Keuntungan Murabahah

Rekening ini disajikan di laporan laba rugi pada bagian pendapatan dengan nama

rekening keuntungan murabahah. Rekening keuntungan murabahah merupakan

gabungan total saldo murabahah akrual dan total saldo murabahah kas.

C. Pengungkapan

Berdasarkan PSAK No. 102, bank syariah sebagai penjual harus mengungkapkan

hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada :

1. Harga perolehan aset murabahah;

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 9: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

9

2. Janji pemesanan murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan;

3. Pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan PSAK No. 101 tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syariah.

Kerangka Pemikiran

Berikut adalah model kerangka pemikiran dalam penelitian ini :

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan pada PT Bank BRI Syariah, yang berlokasi di Menara Jamsostek

Lt. 19 Jl. Gatot Subroto No. 38 Jakarta Selatan. Ruang lingkup penelitian ini hanya mencakup

atas transaksi pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh PT Bank BRI Syariah.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Karena penelitian ini bertujuan menggambarkan mengenai suatu masalah dari data yang ada,

yaitu mengenai metode pengakuan margin pembiayaan murabahah pada PT. Bank BRI Syariah.

Dan penelitian ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi juga

meliputi analisis data dan interpretasi tentang data tersebut.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer adalaha data utama yang penulis peroleh dari pihak pihak yang bersangkutan pada

perusahaan yang menjadi objek penelitian. Sedangkan data sekunder yaitu sumber data kedua

yang berfungsi sebagai data pelengkap bagi sumber data primer.

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi yang dapat

menjelaskan permasalahan suatu penelitian secara objektif. Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan (library research) dan wawancara.

Studi Kasus PT Bank Muamalat

Indonesia

Hasil dan Pembahasan

Analisis Metode Pengakuan Margin Murabahah berdasarkan Prinsip Anuitas dan

Proporsional Sesuai dengan PSAK

(Studi Kasus Pada PT. Bank BRI Syariah)

Metode Proporsional

Metode Anuitas

Perbandingan, Pengakuan,

Pengukuran, dan Pengungkapan

Hasil Analisis

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 10: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

10

Teknik Analisis Data

Setelah mendapatkan data-data dari studi kepustakaan dan wawancara, selanjutnya peneliti

melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

1. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Data dan

informasi yang terkait langsung dengan penelitian berasal dari hasil wawancara dengan

informan dan hasil dokumentasi terkait dengan transaksi murabahah yang terjadi di PT.

Bank BRI Syariah

2. Mereduksi data

Mereduksi data dilakukan dengan memilih data-data yang penting dan memfokuskan pada

hal yang pokok. Hasil wawancara dengan informan kemudian dijadikan transkip wawancara,

sedangkan dokumen transaksi murabahah dipilih yang terkait langsung dengan metode

pengakuan margin serta perlakuan akuntansinya.

3. Menyajikan data

Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya yaitu menyajikan data. Penyajian data

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teks naratif mengenai metode

pengakuan margin murabahah serta perlakuan akuntansinya, mulai dari pengakuan hingga

pengungkapan yang diterapkan oleh PT. Bank BRI Syariah..

4. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Setelah mengetahui metode pengakuan margin yang digunakan serta perlakuan akuntansi

murabahah yang terjadi di PT. Bank BRI Syariah, selanjutnya dilakukan perbandingan

dengan PSAK No. 102 , barulah ditarik kesimpulan dari hasil analisis.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Metode Pengakuan Margin Murabahah Pada PT Bank BRI Syariah

Dalam melakukan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

simulasi atas salah satu jenis pembiayaan dengan akad murabahah. Hal ini dilakukan peneliti

untuk membuat ilustrasi atas pengakuan margin pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh PT

Bank BRI Syariah, sehingga dapat diketahui metode pengakuan margin dan pedoman standar

akuntansi atas pembiayaan murabahah yang digunakan oleh PT Bank BRI Syariah dalam

transaksi pembiayaan murabahah. Berikut adalah contoh simulasi pembiayaan murabahah yang

dilakukan oleh PT Bank BRI Syariah.

Simulasi Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor BRI Syariah iB

Bapak Achmad

Maksimum Pembiayaan Rp 340.500.000

Tujuan Pembiayaan : Pembelian satu unit mobil baru Mitsubishi Pajero, Type GLX

4x4

Harga Mobil : Rp 454.000.000

Pembiayaan : 25% dari nasabah, 75% dari bank

Magin Efektif/Tahun : 13%, Flate Rate 7,18%

Jangka Waktu Pembiayaan : 12 Bulan

Denda : (

)

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 11: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

11

Berikut analisis dan pembahasan mengenai simulasi metode pengakuan margin pemibayaan

murabahah yang dilakukan oleh PT Bank BRI Syariah :

PT Bank BRI Syariah menggunakan metode anuitas dalam menghitung angsuran pokok dan

margin atas transaksi pembiayaan murabahah (Virnata, 2014). Berikut adalah tabel angsuran

pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor sebesar Rp 340.500.000.

Tabel 4.2

Jadwal Angsuran Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor BRI Syariah iB

Pengakuan Margin Pembiayaan Murabahah dengan Menggunakan Metode Anuitas

Bulan

Ke- Jumlah Angsuran

Angsuran

Pokok Angsuran Margin Sisa Saldo Pokok

Porsi

Pokok

Porsi

Margin

0 Rp 340.500.000

1 Rp 30.412.532,38 Rp 26.723.782 Rp 3.688.750 Rp 313.776.217,62 87.87% 12.13%

2 Rp 30.412.532,38 Rp 27.013.290 Rp 3.399.242 Rp 286.762.927,60 88.82% 11.18%

3 Rp 30.412.532,38 Rp 27.305.934 Rp 3.106.598 Rp 259.456.993,60 89.79% 10.21%

4 Rp 30.412.532,38 Rp 27.601.748 Rp 2.810.784 Rp 231.855.245,32 90.76% 9.24%

5 Rp 30.412.532,38 Rp 27.900.767 Rp 2.511.765 Rp 203.954.478,10 91.74% 8.26%

6 Rp 30.412.532,38 Rp 28.203.026 Rp 2.209.507 Rp 175.751.452,56 92.73% 7.27%

7 Rp 30.412.532,38 Rp 28.508.558 Rp 1.903.974 Rp 147.242.894,25 93.74% 6.26%

8 Rp 30.412.532,38 Rp 28.817.401 Rp 1.595.131 Rp 118.425.493,23 94.76% 5.24%

9 Rp 30.412.532,38 Rp 29.129.590 Rp 1.282.943 Rp 89.295.903,69 95.78% 4.22%

10 Rp 30.412.532,38 Rp 29.445.160 Rp 967.372 Rp 59.850.743,60 96.82% 3.18%

11 Rp 30.412.532,38 Rp 29.764.149 Rp 648.383 Rp 30.086.594,28 97.87% 2.13%

12 Rp 30.412.532,38 Rp 30.086.594 Rp 325.938 Rp 0 98.93% 1.07%

Total Rp 364.950.388,56 Rp 340.500.000 Rp 24.450.388,56

(sumber : data diolah)

Jurnal Transaksi

Berdasarkan simulasi mengenai pengakuan margin pembiayaan murabahah pada PT Bank

BRI Syariah di atas, berikut adalah jurnal pencatatan atas pengakuan margin murabahah :

1. Pada saat Bapak Achmad melakukan pembayaran angsuran setiap bulan :

Keterangan Debit Kredit

Kas/Rekening Bapak Achmad Rp 30.412.532,38

Piutang murabahah Rp 30.412.532,38 (Untuk mencatat penerimaan cicilan murabahah dari Bapak Achmad setiap bulan)

2. Pada saat mengakui margin murabahah :

(Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-1)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 3.399.242

Margin murabahah Rp 3.399.242 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-2)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 3.688.750

Margin murabahah Rp 3.688.750

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 12: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

12

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 3.106.598

Margin murabahah Rp 3.106.598 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-3)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 2.810.784

Margin murabahah Rp 2.810.784 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-4)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 2.511.765

Margin murabahah Rp 2.511.765 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-5)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 2.209.507

Margin murabahah Rp 2.209.507 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-6)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 1.903.974

Margin murabahah Rp 1.903.974 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-7)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 1.595.131

Margin murabahah Rp 1.595.131 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-8)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 1.282.943

Margin murabahah Rp 1.282.943 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-9)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 967.372

Margin murabahah Rp 967.372 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-10)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 648.383

Margin murabahah Rp 648.383 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-11)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 325.938

Margin murabahah Rp 325.938 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-12)

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 13: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

13

Perbandingan Metode Anuitas dengan Metode Proporsional Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 102 tentang Akuntansi

Murabahah paragraf 23 menyatakan bahwa keuntungan murabahah diakui proporsional sesuai

besaran kas yang berhasil ditagih. Pengukuran proporsional diperoleh dari persentase margin dan

persentase harga perolehan dikalikan kas yang berhasil ditagih.

Terkait dengan metode anuitas merupakan metode yang digunakan PT Bank BRI Syariah, PT

Bank BRI Syariah mempunyai alasan mengenai penggunaan metode anuitas untuk transaksi

murabahah. Untuk memahami alasan pemilihan metode tersebut, peneliti membuat simulasi

skedul angsuran yang keuntungannya diakui secara proporsional. Dengan demikian dapat

dibandingkan angsuran keuntungan dengan menggunakan metode anuitas dan metode

proporsional. Berikut adalah simulasi pembiayaan murabahah dengan menggunakan metode

proporsional :

Simulasi Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor BRI Syariah iB

Bapak Achmad

Maksimum Pembiayaan Rp 340.500.000

Tujuan Pembiayaan : Pembelian satu unit mobil baru Mitsubishi Pajero, Type GLX 4x4

Harga Mobil : Rp 454.000.000

Pembiayaan : 25% nasabah, 75% bank

Margin Per Tahun : Rp 24.450.388,56

Pembayaran Tangguh : Rp 364.950.388,56

Jangka Waktu Pembiayaan 12 Bulan

Effective Annual Rate 13%, Flat Rate 7,18%

Persentase/porsi margin terhadap total piutang murabahah : 6,7%

Tabel 4.4

Jadwal Angsuran Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor BRI Syariah

Pengakuan Margin Pembiayaan Murabahah dengan Menggunakan Metode

Proporsional

Bulan

Ke- Jumlah Angsuran

Angsuran Pokok

(Porsi = 93,30%) Angsuran Margin

(Porsi = 6,70%) Sisa Saldo Pokok

Porsi

Pokok

Porsi

Margin

0 Rp 340,500,000

1 Rp 20.000.000 Rp 18.660.070,56 Rp 1.339.929,44 Rp 321.839.929,44 93.30% 6.70%

2 Rp 20.000.000 Rp 18.660.070,56 Rp 1.339.929,44 Rp 303.179.858,89 93.30% 6.70%

3 Rp 25.000.000 Rp 23.325.088,20 Rp 1.674.911,80 Rp 279.854.770,69 93.30% 6.70%

4 Rp 25.000.000 Rp 23.325.088,20 Rp 1.674.911,80 Rp 256.529.682,50 93.30% 6.70%

5 Rp 25.000.000 Rp 23.325.088,20 Rp 1.674.911,80 Rp 233.204.594,30 93.30% 6.70%

6 Rp 30.000.000 Rp 27.990.105,83 Rp 2.009.894,17 Rp 205.214.488,47 93.30% 6.70%

7 Rp 30.000.000 Rp 27.990.105,83 Rp 2.009.894,17 Rp 177.224.382,63 93.30% 6.70%

8 Rp 35.000.000 Rp 32.655.123,47 Rp 2.344.876,53 Rp 144.569.259,16 93.30% 6.70%

9 Rp 35.000.000 Rp 32.655.123,47 Rp 2.344.876,53 Rp 111.914.135,69 93.30% 6.70%

10 Rp 35.000.000 Rp 32.655.123,47 Rp 2.344.876,53 Rp 79.259.012,21 93.30% 6.70%

11 Rp 40.000.000 Rp 37.320.141,11 Rp 2.679.858,89 Rp 41.938.871,10 93.30% 6.70%

12 Rp 44.950.388,56 Rp 41.938.871,10 Rp 3.011.517,46 Rp 0 93.30% 6.70%

Total Rp 364.950.388,56 Rp 340.500.000,00 Rp 24.450.388,56

(sumber : data diolah)

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 14: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

14

Cara yang digunakan untuk menghitung angsuran margin yang harus dibayar oleh nasabah

setiap bulan pada Tabel 4.4 di atas, yaitu dengan mengalikan porsi margin sebesar 6,70% dengan

jumlah angsuran yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan, misal bulan ke-1 yaitu Rp

20.000.000, sehingga akan didapatkan jumlah margin yang harus dibayar bulan ke-1 yaitu

sebesar Rp 1.339.929,44. Sedangkan untuk menghitung angsuran pokok setiap bulan dilakukan

dengan cara mengalikan (100% - 6,70%) dengan total yang harus dibayar oleh nasabah setiap

bulan, misal bulan ke-1 yaitu Rp 20.000.000, sehingga akan didapatkan jumlah angsuran pokok

yang harus dibayar nasabah bulan ke-1 yaitu sebesar Rp18.660.070,56.

Berdasarkan simulasi pembiayaan murabahah pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.4 di atas, dapat

diketahui alasan PT Bank BRI Syariah menggunakan metode anuitas, yaitu dengan

menggunakan metode anuitas bank dapat mengakui keuntungan lebih besar di awal periode

pembiayaan dibandingkan dengan metode proposional. Pengakuan pendapatan yang lebih besar

di awal akan menguntungkan bank apabila nasabah melunasi pembayaran lebih awal dari

kesepakatan (Virnanta, 2014). Selain alasan tersebut, metode anuitas memiliki persentase

Effective Rate (ER) yang stabil setiap bulan. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti membuat

perhitungan ER atas simulasi pembiayaan murabahah pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.4. Berikut

adalah rumus persentase ER dan perhitungannya :

Tabel 4.5

Perbandingan Perhitungan Effective Rate

dengan Menggunakan Metode Anuitas dan Metode Proporssional

Bulan

Ke- Metode Anuitas Metode Proporsional

1

13,00%

2

13,00%

= 5,00%

3

13,00%

= 6,63%

4

13,00%

= 7,18%

5

13,00%

= 7,83%

6

13,00%

= 10,34%

7

13,00%

= 11,75%

8

13,00%

=15,88%

ER =

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 15: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

15

9

13,00%

=19,46%

10

13,00%

=25,14%

11

= 13,00%

12

= 13,00%

(sumber : data diolah)

Berdasarkan perhitungan Tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa metode anuitas

memiliki persentase ER yang stabil, yaitu sebesar 13,00%. Hal tersebut merupakan salah satu

alasan PT. Bank BRI Syariah menggunakan metode anuitas atas pembiayaan murabahah.

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Tabel 4.4, dapat dilakukan perbandingan metode anuitas dengan

metode proporsional. Adapun perbandingan tersebut antara lain, yaitu :

1. Pada Tabel 4.2, dengan menggunakan metode anuitas, porsi angsuran pokok dan margin

yang harus dibayar setiap bulan berbeda, dimana jumlah angsuran pokok yang harus dibayar

setiap bulan semakin besar, sedangkan jumlah margin yang harus dibayar setiap bulan

semakin kecil. Sedangkan pada Tabel 4.4, apabila mengguna metode proporsional, porsi

angsuran pokok dan margin yang harus dibayar setiap bulan sama.

2. Pada Tabel 4.2, dengan menggunakan metode anuitas, perhitungan margin dihitung dari

jumlah sisa saldo angsuran pokok. Sedangkan pada Tabel 4.4, apabila menggunakan metode

proporsional, perhitungan margin dihitung dari pokok pembiayaan murabahah.

Tabel 4.6

Perbandingan Metode Anuitas dengan Metode Proporsional

No Perbedaan Metode Anuitas Metode Proporsional

1 Angsuran Pokok Porsi yang dibayar setiap

bulannya berbeda, dimana

jumlah yang dibayar semakin

besar setiap bulan

Porsi yang dibayar setiap

bulan sama

2 Angsuran Margin Porsi yang dibayar setiap

bulannya berbeda, dimana

jumlah yang dibayar semakin

kecil setiap bulan

Porsi yang dibayar setiap

bulan sama

3 Perhitungan Margin Dihitung berdasarkan jumlah

sisa saldo angsuran pokok

Dihitung berdasarkan

pokok pembiayaan

murabahah

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 16: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

16

Kesesuain Metode dan Pencatatan Akuntansi atas Pengakuan Margin Pembiayaan

Murabahah Pada PT Bank BRI Syariah dengan PSAK No. 102

Penerapan Standar Akuntansi Murabahah Pada PT Bank BRI Syariah

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Staff Kebijakan Akuntansi PT. Bank BRI

Syariah, akad murabahah yang terjadi di PT. Bank BRI Syariah merupakan kategori

pembiayaan, dimana PT. Bank BRI Syariah tidak memiliki persediaan aktiva murabahah.

Namun, PT Bank BRI Syariah menggunakan kombinasi PSAK No. 55 dan PSAK No. 102, yaitu

dalam perhitungan margin pembiayaan murabahah, PT. Bank BRI Syariah mengacu pada PSAK

No. 55, yaitu menggunakan metode anuitas. Dan dalam mencatat akuntansi atas transaksi

pembiayaan murabahah, PT. Bank BRI Syariah mengacu pada PSAK No. 102 (Febri, 2014).

A. Pengakuan dan Pengukuran

Berdasarkan simulasi atas transaksi pembiayaan murabahah di atas, pengakuan dan

pengukuran transaksi murabahah adalah sebagai berikut :

1) Pada saat Bapak Achmad dan BRI Syariah telah melaksanakan ijab qabul akad

murabahah untuk tujuan pembelian mobil baru, BRI Syariah memberikan kuasa kepada

Bapak Achmad untuk melakukan pembelian rumah ke pemasok menggunakan akad

wakalah. Pelaksanaannya, BRI Syariah memberikan dana kepada Bapak Achmad sebesar

dana maksimum yang ditanggung oleh bank yaitu Rp 340.500.000. Maka jurnal yang

akan dibuat, yaitu :

Setelah Bapak Achmad menerima dana tersebut, kemudian Bapak Achmad membeli

mobil yang diinginkannya kepada pemasok. Setelah mobil berpindah tangan kepada

Bapak Achmad, kemudian Bapak Achmad melaporkan pembelian rumahnya kepada BRI

Syariah dengan menyerahkan dokumen pembelian. BRI Syariah yang menerima laporan

pembelian mobil dari Bapak Achmad, kemudian melakukan penghapusan wakalah

dengan jurnal sebagai berikut :

Pada saat yang bersamaan, BRI Syariah mencatat penghapusan persediaan

murabahah berupa mobil dan mengakui adanya piutang murabahah kepada Bapak

Achmad. Selain itu, BRI Syariah juga melakukan pengakuan margin murabahah tangguh

untuk mengakui keuntungannya. Maka jurnal yang akan dibuat, yaitu :

Keterangan Debit Kredit

Piutang murabahah Rp 364.950.388,56

Margin murabahahditangguhkan Rp 24.450.388,56

Persediaan aktiva murabahah Rp 340.500.000

Keterangan Debit Kredit

Piutang wakalah Rp 340.500.000

Rekening Bapak Achmad Rp 340.500.00

Keterangan Debit Kredit

Persediaan aktiva murabahah Rp 340.500.000

Piuang wakalah Rp 340.500.000

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 17: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

17

2) Selanjutnya, BRI Syariah membuat skedul angsuran yang harus dibayar oleh Bapak

Achmad setiap bulan sesuai tanggal kesepakatan. Adapun jadwal angsuran yang

harus dibayar Bapak Achmad setiap bulan yaitu sesuai dengan Tabel 4.2

Pada saat Bapak Achmad mengangsur cicilan murabahah :

Keterangan Debit Kredit

Kas/Rekening Bapak Achmad Rp 30.412.532,38 Piutang murabahah Rp 30.412.532,38

(untuk mencatat penerimaan cicilan murabahah dari Bapak Achmad setiap bulan)

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan Rp 3.688.750

Margin murabahah Rp 3.688.750 (Untuk mencatat margin murabahah bulan ke-1)

3) Bapak Achmad dapat melakukan pelunasan hutang murabahah lebih awal

dibandingkan jadwal yang ditentukan. Misal, pada angsuran bulan ke-6 Bapak

Achmad melunasi hutang murabahah. BRI Syariah dapat memberikan potongan

pelunasan sebesar margin selama 3 bulan periode terakhir. Perhitungan potongan

pelunasan angsuran murabahah sebagai berikut :

Sisa kewajiban porsi pokok Rp 175.751.452,56

Sisa kewajiban porsi margin Rp 6.723.741,72 +

Jumlah sisa kewajiban Bapak Achmad Rp 182.475.195

Margin yang belum dibayar Rp 6.723.741,72

Margin 3 bulan periode terakhir Rp 1.941.693,45 -

Jumlah potongan yang diberikan Rp 4.782.048,27

Kewajiban yang harus dibayar Bapak Achmad atas pelunasan hutangnya sebelum

jangka waktnya yaitu Rp 182.475.194,66 – Rp 4.782.048,27 = Rp 177.693.146.

Maka BRI Syariah akan membuat jurnal sebagai berikut :

Keterangan Debit Kredit

Kas Rp 177.693.146

Margin murabahah ditangguhkan Rp 6.723.742

Piutang murabahah Rp 182.475.195

Margin murabahah Rp 1.941.693

4) Ketika Bapak Achmad membayar angsuran terlambat dari tanggal angsuran yang

disepakati, maka BRI Syariah akan mengenakan denda kepada Bapak Achmad.

Misal, Bapak Achmad terlambat 3 hari membayar angsuran sehingga bank

mengenakan denda sebesar (Rp 10.982 x 3hari) yaitu Rp 32.946. BRI Syariah

mengakui denda tersebut sebagai penambah kas untuk dana sosial, maka jurnal yang

dibuat, yaitu :

Keterangan Debit Kredit

Kas-Dana Sosial Rp 32.946

Pendapatan Denda-Dana Sosial Rp 32.946

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 18: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

18

B. Penyajian

BRI Syariah menyajikan piutang murabahah sebesar nilai bersih yaitu nilai piutang

murabahah setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian. Margin murabahah

ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. Penyajian piutang

murabahah dapat dilihat pada Laporan Posisi Keuangan PT Bank BRI Syariah Per 31

Desember 2013 berikut :

Laporan Posisi Keuangan PT Bank BRI Syariah Per 31 Desember 2013

(Parsial Piutang Murabahah, dalam Jutaan Rupiah)

(sumber : Laporan Tahunan PT Bank BRI Syariah 2013)

BRI Syariah menyajikan pendapatan murabahah ke dalam kategori pendapatan

dari jual beli. Pendapatan dari jual beli oleh BRI Syariah disajikan secara akumulasi

dengan jual beli lain pada Laporan Laba Rugi Komprehensif dan secara khusus untuk

pendapatan murabahah pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Berakhir 31 Desember 2013

(Parsial Pendapatan dari Jual Beli, dalam Jutaan Rupiah)

(sumber : Laporan Tahunan PT Bank BRI Syariah 2013)

C. Pengungkapan

BRI Syariah tidak mengungkapkan secara rinci harga perolehan persediaan

murabahah. selain itu, informasi janji pemesanan dalam murabahah dan pengungkapan

akan kepemilikan persediaan murabahah juga tidak ditampilkan oleh BRI Syariah di

dalam Laporan Keuangannya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan oleh

peneliti mengenai metode pengakuan margin pembiayaan murabahah berdasarkan prinsip

anuitas dan proporsional sesuai dengan PSAK pada PT Bank BRI Syariah, maka dapat

disimpulkan bahwa PT Bank BRI Syariah menggunakan metode anuitas dalam mengakui

PIUTANG

Piutang murabahah

setelah dikurangi pendapatan margin yang ditangguhkan

pada tanggal 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp 3.467.964

Pihak ketiga 8.927.133

Pihak berelasi 76.896

Jumlah piutang murabahah 9.004.029

Cadangan penyisihan kerugian (154.984)

Neto 8.849.045

Pendapatan dari jual beli terdiri dari :

Murabahah 1.133.476

Istishna’ 2.683

Jumlah 1.136.159

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 19: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

19

margin pembiayaan murabahah. Dan dalam pencatatan akuntansi atas traansaksi murabahah,

PT Bank BRI Syariah mengacu pada PSAK No. 102.

Berdasarkan perbandingan PSAK dengan praktik yang terjadi di PT Bank BRI Syariah,

dapat disimpulkan bahwa metode pengakuan margin pembiayaan murabahah yang digunakan

oleh PT Bank BRI Syariah tidak sesuai dengan PSAK No. 102. Namun, pencatatan akuntansi

atas transaksi pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh PT Bank BRI Syariah telah

sesuai dengan PSAK No. 102.

SARAN

PT. Bank BRI Syariah sebaiknya perlu menetapkan metode pengakuan keuntungan

yang digunakan serta standar akuntansi yang konsisten dalam transaksi pembiayaan

murabahah di kemudian hari dan menyiapkan perubahan sistem jika memilih metode anuitas

karena harus mengacu pada PSAK No. 50, 55, dan 60.

Adanya dua metode yang digunakan dalam pengakuan keuntungan pembiayaan

murabahah, yaitu proporsional dan anuitas, kantor akuntan publik diharapkan dapat

memahami hal ini karena akan mempengaruhi opini yang akan diberikan kepada entitas

syariah atas penyajian laporan keuangan.

Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan topik

permasalahan yang berbeda, misalnya mengenai bagi hasil pada mudharabah atau

musyarakah. Namun, apabila ingin melakukan penelitian dengan topik permasalahan yang

sama, peneliti dapat melakukan penelitian pada objek penelitian yang berbeda agar dapat

dibandingkan hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggadini, Sri Dewi. 2009. “Penerapan Margin Pembiayaan Murabahah Pada BMT As-Salam

Pacet – Cianjur”. Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol 9, No 2. 187-198.

Bank Indonesia. 2013. Laporan Keuangan Bank Umum Syariah.

www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-syariah. Diakses pada tanggal 17

April 2014.

2013. Statistik Perbankan Indonesia. www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah.

Diakses pada tanggal 27 Maret 2014.

Ernomo, Melina. 2013. “Analisis Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah pada

PT Bank Syariah Mandiri”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Febriati, Ekaputri Ciptani. 2013. “Analisis Penerapan PSAK 55 Atas Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai”. Jurnal EMBA. Vol 1, No 3. 207-2017.

Harahap, Sofyan, Wiroso, dan Muhammad Yusuf. 2011. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta:

LPFE Usakti.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan- PSAK 102 (revisi 2013) :

Akuntansi Murabahah. Jakarta: Salemba Empat.

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014

Page 20: ANALISIS METODE PENGAKUAN MARGIN PEMBIAYAAN …

20

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Karim, Adiwarman A. 2011. Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi ke-4. Jakarta:

Rajawali Press.

Masita, Jamaluddi, dan Musviyanti. 2012. “Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan Nomor 102 Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Cabang Gunung Sari

Balikpapan”. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman.

Ningsih, Ita Yuliana. 2011. “Perlakuan Akuntansu Murabahah Berdasarkan PSAK 102 Pada

BMT Al-Fath”. Skripsi S1 Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba

Empat.

Rahmawaty, Anita. 2007. “Ekonomi Syariah : Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam

Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal Ekonomi Islam La Riba. Vol 1, No 2. 187-203.

Rivai, Veithzal. 2012. Islamic Banking and Finance : Dari Teori ke Praktik Bank dan Keuangan

Syari’ah sebagai Solusi dan Bukan Alternatif. Edisi Pertama Yogyakarta: BPFE.

Safitri, Fara. 2008. “Analisis Perbedaan Sistem Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional

dengan Sistem Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada PT. Bank Mandiri, Tbk dengan

PT. Bank DKI Syariah, Tbk). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sparta. 2008. “Mengenal Keunggulan Praktek Perbankan Syariah Di Indonesia”. Jurnal

Ekonomi. Tahun XIII, No 03. 347-357.

Widodo, Sugeng. 2010. Seluk Beluk Jual Beli Murabahah Perspektif Aplikatif. Yogyakarta:

Asgard Chapter.

Wikipedia. 2014. Pengertian Anuitas. http://id.wikipedia.org/wiki/Anuitas. Diakses pada 26 Juni

2014

Wiroso. 2011. Produk Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti

Wiyono, Slamet dan Maulamin, Taufan. Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Yusuf, Muhammad dan Wiroso. 2011. Bisnis Syariah. Edisi ke-2. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Analisis metode..., Maulida Fitri Ak.-IBS, 2014