PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA...
Transcript of PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA...
PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
MURABAHAH DI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
PROGRAM D
FAKULTAS SYARI ’AH IAIN WALISONGO SEMARANG
i
PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
RABAHAH DI KJKS BINAMA SEMARANG TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh:
SUYUTI 092503071
PROGRAM D.3 PERBANKAN SYARI ’AH
FAKULTAS SYARI ’AH IAIN WALISONGO SEMARANG
2012
PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
KJKS BINAMA SEMARANG TAHUN 2011
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
FAKULTAS SYARI ’AH IAIN WALISONGO SEMARANG
Dr. H. Mohamad Arja Imroni
Jl. Mahoni Beringin Indah
Ngaliyan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 3 (tiga) eks
Hal : Naskah Tugas Akhir (TA)
An. Sdr. Suyuti
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah Tugas Akhir Saudara :
Nama : Suyuti
NIM : 092503071
Judul : PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
MUR
2011
Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudara tersebut dapat
segera diujikan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.
ii
H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag
Jl. Mahoni Beringin Indah
PERSETUJUAN PEMBIMBING
: Naskah Tugas Akhir (TA)
Suyuti
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah Tugas Akhir Saudara :
Suyuti
092503071
PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
MURABAHAH DI KJKS BINAMA SEMARANG TAHUN
2011
Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudara tersebut dapat
segera diujikan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dr. H. Mohamad Arja ImroniNIP. 19690709 199703 1 001
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
KJKS BINAMA SEMARANG TAHUN
Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudara tersebut dapat
H. Mohamad Arja Imroni, M. Ag 19690709 199703 1 001
iv
M O T T O � B erusaha m enjadi m utiara dim anapun kita berada
� N iat, K erjakan, B erusaha, N ikm ati dan B ersyukur
� K esuksesan bukan dilihat dari m ateri tapi dilihat bagaim ana kita bisa
berm anfaat bagi orang lain
v
PERSEMBAHAN - Allah dan Rasulullah SAW
- Bapakku dan Ibuku
- Semua Guru-guruku yang telah memberikan ilmu
ilmunya dengan ikhlas.
- Kakakku, saudaraku dan ponaanku yang telah
memberikan arti kehidupan bagiku.
- Buat teman-temanku yang selalu menciptakan
kekompakan.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis
menyatakan bahwa tugas akhir ini tidak berisi materi
yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga tugas akhir ini tidak berisi satupun
pemikiran-pemikiran orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, April 2012
Deklarator
Suyuti
vii
ABSTRAKSI
Murabahah adalah penjulan barang oleh seseorang kepada pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan margin keuntungan yang dimasukan ke dalam harga jual barang tersebutSecara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati.
Penyelesaian yang dilakukan oleh KJKS untuk penyelesaian pembiayaan bermasalah ini, tergantung pada besarnya pembiayaan yang dihadapi serta sebab-sebab terjadinya kemacetan Apabila pembiayaan itu masih dapat diharapkan akan berjalan baik kembali, maka dari pihak KJKS dapat memberikan keringanan-keringanan.
Apabila usahanya masih baik tetapi untuk memperbaiki kondisi usahanya perlu tambahan dana, KJKS dapat memberikan bantuan tambahan dana. Tetapi bila kondisi perusahaan sudah tidak dapat diharapkan lagi, maka KJKS dapat melakukan penghapusan piutang atau pembiayaan tersebut. Apabila kemacetan tersebut akibat kelalaian, pelanggaran atau kecurangan nasabah, maka dari pihak KJKS dapat meminta agar nasabah menyelesaikan segera. Bila penyelesaian di luar pengadilan tidak dapat dicapai, maka pihak KJKS dapat menempuh jalur hukum.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Tugas akhir ini penulis
susun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan D III dalam
Program Studi Perbankan Syari’ah.
Dalam menyusun tugas akhir ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Muhibin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Dr. H. Wahab Zaenuri MM, selaku Ketua Program Jurusan D 3 Perbankan
Syari’ah
4. Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan tugas akhir ini.
5. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan D III Perbankan Syari’ah
6. Bapak Kartiko A Wibowo, Bapak Sulaeman, Bapak Yayat Hidayat, Bapak
Mugiono, Mas Andre, Mbak lina dan seluruh Staf karyawan KJKS
BINAMA Semarang yang telah membantu penulis dalam memberikan data
dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini.
ix
7. Bapakku Wahyudi, yang senantiasa mendoakanku sehingga tugas akhir ini
selesai.
8. Kakakku, Saudaraku serta keponakanku.
9. Semua anak-anak Perbankan Syari’ah khususnya angkatan 2009
10. Berbagai pihak yang secara tidak langsung telah membantu baik moral
maupun materi dalam penyusunan tugas akhir ini.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, dan semoga apa yang
tertulis dalam tugas akhir ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, April 2012
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
DEKLARASI ............................................................................................... vi
ABSTRAKSI .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
E. Metode Penelitian .................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 8
BAB II: GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
A. Sejarah Berdirinya ................................................................. 10
B. Visi dan Misi KJKS BINAMA Semarang .............................. 12
C. Susunan Organisasi KJKS BINAMA Semarang ..................... 13
D. Sistem dan Produk – produk KJKS BINAMA Semarang ...... 14
xi
E. Perkembangan ..................................................................... 21
BAB III : PEMBAHASAN
A. Murabahah Dalam Teori Ekonomi Islam .............................. 22
B. Analisa Pembiayaan Murabahah Yang Dilakukakan di KJKS
BINAMA Semarang.......................... ...................................... 32
C. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Pembiayaan Murabahah
Bermasalah…………. .. .. ....................................................... 34
D. Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah di KJKS
BINAMA Semarang ................................................................ 36
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 39
B. Saran ...................................................................................... 41
C. Penutup .................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perbankan syari’ah pada era reformasi ditandai dengan
disetujuinya UU No. 10 Tahun 1998. Dalam Undang-Undang tersebut diatur
dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan
diimplementasikan oleh bank syari’ah. Undang-undang tersebut juga memberikan
arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syari’ah atau
bahkan mengkonversikan diri secara total menjadi bank syari’ah1
Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syari’ah tergolong cepat salah
satu alasannya adalah karena keyakinan yang kuat di kalangan masyarakat
muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang
dilarang agama Islam. Rekomendasi hasil loka karya utama bunga tentang bunga
bank dan perbankan itu ditujukan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada
pemerintah dan seluruh umat Islam.
Seiring dengan perkembangan zaman KJKS sekarang menjadi lembaga
keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk membantu dalam
hal permodalan. Penduduk Indonesia sebagian besar merupakan golongan
1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori dan Praktek, Jakarta: Gema Insani Press,2001,
hlm. 26
2
ekonomi menengah ke bawah, eksistensi lembaga keuangan yang bisa
menyentuh lapisan inilah yang perlu dikembangkan agar kualitas kehidupan
masyarakat mengalami perkembangan. KJKS pada dasarnya merupakan
pengembangan dari konsep ekonomi Islam, terutama dalam bidang keuangan.
KJKS BINAMA Semarang merupakan lembaga keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada
masyarakat yang membutuhkan dana. Hal utama yang membedakannya dengan
bank konvensional adalah dalam cara menghimpun dan menyalurkan dana dari
dan kepada masyarakat harus sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah
Peranan KJKS BINAMA Cabang Semarang adalah sebagai wadah
menghimpun dan menyalurkan dananya pada usaha-usaha yang dilakukan
masyarakat dengan berdasarkan pada sistem perekonomian syari’at Islam. Untuk
menjalankan peranannya tersebut, maka terdapat produk-produk pendanaan yang
beruapa simpanan dan produk – produk penyaluran dana berupa pembiayaan.
Penyaluran dana berupa pembiayaan yang sesuai dengan syariat islam
yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra seperti Pembiayaan MUDHARABAH
(Bagi Hasil), Pembiayaan MURABAHAH (Jual beli), Pembiayaan AL IJARAH
(Sewa menyewa). 2sehingga masyarakat yang membutuhkan dana dapat memilih
akad yang sesuai.
2 Brosur KJKS BINAMA
3
Pemberian pembiayaan dapat mendorong peningkatan ekonomi dan
kesejahteraan social masyarakat dan harus dikelola dengan baik oleh lembaga
keuangan tersebut. Sebaliknya pengelolaan pembiayaan yang tidak baik akan
banyak menimbulkan masalah bahkan akan menyebabkan ambruknya lembaga
keuangan tersebut.
Resiko kredit didefinisikan sebagai resiko kerugian sehubungan dengan
pihak peminjam ( counterparty ) tidak dapat atau tidak mau memenuhi kewajiban
untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh
tempo atau sesudahnya. Pinjaman yang dimaksud dalam pembahasan resiko
kredit ini adalah aktiva produktif yaitu alokasi dana bank yang ditempatkan pada
pihak lawan trasaksi atau peminjam, dimana peminjam berkewajiban untuk
mengembalikan kembali pada waktu yang disepakati. Pengembalian dana dari
pinjaman adalah berupa pokok pinjaman ditambah margin atau bantuk investasi
lain.3
Meskipun pembiayaan bermasalah tersebut, pihak BMT atau KJKS
dibenarkan melakukan upaya-upaya hukum untuk menyelamatkan dana yang
sudah diberikan kepada nasabah. Ini sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun
1992 tentang perbankan yang membenarkan lembaga ekonomi melakukan
tindakan hukum.
3 Ferry N. Idroes, Sugiarto. Manajeman resiko perbankan. Yogyakarta : Graha ilmu. 2006. Hlm . 79
4
Meskipun Undang-undang memperbolehkan lembaga ekonomi
melakukan upaya-upaya hukum dalam menyelamatkan modalnya, tapi dalam
menghadapi kejadian tersebut KJKS BINAMA Semarang justru melakukan
langkah-langkah persuasif dalam mengatasi pembiayaan bermasalah terutama
dalam pembiayaan murabahah.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui lebih
dalam tentang penanganan pembiayaan bermasalah murabahah di KJKS
BINAMA Semarang yang dituangkan dalam tugas akhir ini dengan judul
“PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI
KJKS BINAMA SEMARANG TAHUN 2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, diharapkan
pembahasan yang selanjutnya dapat dituangkan secara rinci mengenai hal-hal
yang berkaitan dengna pembiayaan KJKS BINANA Semarang dalam hal
pembiayaan bermasalah , maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Faktor – faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada
murabahah di KJKS BINAMA Semarang
2. Bagaimana strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah
di KJKS BINAMA Semarang
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
5
1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan pembiayaan
bermasalah pada murabahah di KJKS BINAMA Semarang.
2. Untuk mengetahui penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah
di KJKS BINAMA Semarang.
D. Manfaaat Penelitian
1. Bagi penulis
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang operasional serta
penanganan pembiayaan bermasalah di KJKS BINAMA Semarang
b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja di
lembaga keuangan syariah.
2. Bagi bank
a. Sebagai media publik ke masyarakat untuk memperkenalkan produk
pembiayaan Murabahah yang sesuai syariah kepada masyarakat.
b. Memperkenalkan produk-produk yang ada di KJKS BINAMA
Semarang.
E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
a. Lapangan
Penelitian lapangan adalah cara pengumpulan data dan informasi
secara intensitas disertai dengan analisa dan pengujian kembali
atas semua yang telah dikumpulkan langsung dari KJKS BINAMA
Semarang.
6
b. Kepustakaan
Cara pengumpulan data dengan sumber dari buku-buku atau bahan
bacaan yang diperlukan bagi suatu karya yang disebut dengan
studi pustaka.
2. Sumber data
Untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan menyelesaikan masalah tersebut,
penulis memperoleh sumber data antara lain:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari
lapangan penelitian.4 Dengan data ini penulis dapat mendapatkan
gambaran umum tentang KJKS BINAMA Semarang dan penanganan
pembiayaan bermasalah pada murabahah di KJKS BINAMA Semarang.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh pihak lain.5 Data sekunder dalam penelitian ini adalah
majalah, artikel dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
4 Ervan Agsu Purawnto, Dyah Ratih Sulistyastuti. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Gava
Media. 2007. Hal : 20 5 Ibid Ervan Agsu Purawnto, Dyah Ratih Sulistyastuti hal 20
7
3. Metode pengumpulan data
a. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
tanya jawab dengan petugas, pegawai dan otoritas (pihak yang
berwenang) tentang bagaimana menangani pembiayaan bermasalah pada
murabahah di KJKS BINAMA Semarang.
b. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
terhadap objek tertentu yang terjadi fokus penelitian dan mengetahui
suasana kerja di KJKS BINAMA Semarang dan bagaimana cara
menangani pembiayaan bermasalah pada murabahah di KJKS BINAMA
Semarang.
c. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal yang
berkaitan dalam pembahasan dalam penelitian ini, yang berupa arsip-arsip
yang berkaitan dengan cara menangani pembiayaan bermasalah pada
murabahah di KJKS BINAMA Semarang.
4. Metode analsis data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskripsi. Analisis
deskripsi bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subyek penelitian
8
berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang
diteliti. Data-data yang diperoleh kemudian penulis analisa dengan
mengaitkan antara penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah di
KJKS BINAMA Semarang dengan teori dan konsep yang ada
F. Sistematika penulisan
Sistematika penulian pada tugas akhir adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, , metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
Berisi tentang sejarah berdirinya KJKS BINAMA Semarang
,visi dan misi KJKS BINAMA Semarang,data KJKS BINAMA
Semarang, susunan manajemen KJKS BINAMA
Semarang,uraian dan fungsi tugas masing – masing jabatan,
produk-produk KJKS BINAMA Semarang,dan perkembangan
KJKS BINAMA Semarang.
BAB III PEMBAHASAN
Berisi tentang pengertian murabahah, dasar hukum murabahah,
faktor – faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah
9
bermasalah, analisi pembiayaan pada murabahah, dan strategi
penaganan pembiayaan bermasalah pada murabahah.
BAB IV PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan , saran-saran dan penutup.
DAFTAR PUSTAKA
10
BAB II
GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
A. Sejarah Berdirinya
KJKS BINAMA (koperasi jasa keuangan syariah bina niaga utama),
adalah lembaga keuangan berbadan hukum Koperasi yang bergerak di bidang
jasa keuangan syariah, yaitu melayani anggota dan calon anggota akan
kebutuhan produk pendanaan dan pembiayaan syariah dengan mengacu pada
proses pembangunan ekonomi kerakyatan.
Pendirian KJKS BINAMA dirintis oleh para aktivis muda didukung
para tokoh masyarakat, didasarkan pada pemikiran bahwa masih jarang
lembaga keuangan yang mengakses masyarakat bawah yang bertujuan untuk
pertumbuhan atau pemberdayaan usaha kecil. Pada tanggal 18 Agustus 1993,
secara resmi berdirilah Koperasi Serba Usaha (KSU) BINAMA. Melalui
Perubahan Anggaran Dasar I pada tahun 1996, disahkan badan Hukum KSU
BINAMA dengan nomor: 1210A /BH/PAD/KWK.11/X/96 tanggal 31
Oktober 1996.1
1 Company profile KJKS BINAMA
11
Dengan berkembangnya lembaga leuangan yang sangat pesat KJKS
BINAMA didirikan dengan tujuan untuk :
a. Menjadikan KJKS BINAMA sebagai lembaga yang memberi jalan keluar
terhadap kendala modal pengembangan usaha sebagaimana banyak
dialami oleh para pengusaha kecil dan menengah.
b. Menjadi perantara kerjasama antara mereka yang mempunyai simpanan
harta tetapi tidak bisa melaksanakan usaha di satu pihak dengan para
pengusaha yang membutuhkan dana untuk pengembangan.
c. Menjadi lembaga perintis dalam pengembangan lembaga keuangan
swadaya dan swadana dengan sistem syari’ah Islam (bagi hasil)2
BINAMA diunggulkan dengan adanya on line sistem, yang
memungkinkan para anggota dapat melakukan transaksi di seluruh kantor
pelayanan KJKS BINAMA yang kantor pusatnya di Ruko Anda Kav. 7 Jl.
Tlogosari Raya 1 - Semarang 50196 Telp. 024-6702792 ; Email :
[email protected], Kantor Cabang KJKS BINAMA terdiri dari :
1. Semarang Ruko ANDA Kav. 4-5, Jl. Tlogosari Raya 1 - Semarang
50196 Telp. 024-6702790 (hunting) ; Email :
2. Weleri Ruko Weleri Square No. 2, Jl. Raya Barat Telp : 0294 – 643440 ;
Email : [email protected]
2 Wawancara tanggal 7 febuari 2012 jm 09.30
12
3. Kaliwungu Ruko Kaliwungu Baru Blok A No. 8, Jl. KH. Asy`ari Telp :
024 – 3688860, 024 – 70778003 ; Email : [email protected]
4. Ungaran Jl. Mayjen Sutoyo No. 1A, Sebantengan Telp : 024 – 6926355
; Email : [email protected]
5. Batang Ruko Yos Sudarso No. 1G, Jl. Yos Sudarso Telp : 0285 – 392074
; Email : [email protected]
B. Visi dan Misi KJKS BINAMA Semarang
1. Visi KJKJ BINAMA Semarang :
Menjadi lembaga keuangan syariah yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan ekonomi masyarakat.
2. Misi KJKS BINAMA Semarang :
a. Mewujudkan KJKS BINAMA yang sehat.
b. Mewujudkan KJKS BINAMA yang berkembang
c. Mewujudkan KJKS BINAMA yang professional
d. Memilki resiko usaha yang minimal
e. Tingkat pengembalian yang malksimal
f. Memberi Kontribusi dalam pengembangan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat
3 Ibid
13
C. Susunan Organisasi KJKS BINAMA Semarang
Struktur Organisasi KJKS BINAMA cabang Semarang
Kepala Cabang : Tur Priyono, SE
Kabag.Operasional : Puji Iswanti, SE
Akunting : Karesha Putri.R, SE
Teller 1 : Fitroh Hidayati, SE
Teller 2 : Retno, SE
Layanan Mitra 1 : Ulin Na’mah, SE
Layanan Mitra 2 : Primadesi, A.Md
Staff Sarlog&Umum : Purwati
Kabag.Marketing : Mohammad Yasin, SE
Kasubbag.Pembiayaan: Irawan
Support Pembiayaan : Rina Agustina
Account Officer : 1. Mugiyono, SE
2. Yayat Hidayat P.
Kasubbag.Pendanaan: Danang Widjanarko, SE
Kasubbag. Rimidial : Sulaiman
Kepala Cabang
Bagian
Operasional
Akunting Teller
Layanan MitraStaf Sarlog dan
Umum
Bagian
Marketing
SubBag
Pembiayaan
Support
PembiayaanAccount Officer
SubBag
Pendanaan
Staff Pendanaan
SubBag Rimidial
& Handling
Pembiayaan
Staff Senior
Rimidial
Staff
Pembiayaan
14
D. Sistem dan Produk Produk KJKS BINAMA Semarang
Sistem yang digunakan oleh KJKS BINAMA baik dalam produk funding
(simpanan) maupun lending (pembiayaan) adalah dengan sistem syari’ah (bagi
hasil). Produk-produk KJKS BINAMA terbagi atas produk penghimpunan dana
dan produk penyaluran dana kepada para anggota.
1. Produk Penghimpunan Dana
Produk penghimpunan dana yang dirancang khusus atas dasar syari’ah
(dengan sistem bagi hasil), terdiri dari beberapa jenis simpanan, antara lain:
a) SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar)
SIRELA merupakan simpanan anggota masyarakat koperasi
yang didasarkan akad wadiah yad dhamanah dan mudharabah. Atas
seizin penitip dana yang disimpan pada rekening SIRELA dapat
dimanfaatkan oleh BINAMA. Penarikan maupun penyetoran dari
produk ini dapat dilakukan oleh pemegang rekening setiap saat.
Keistimewaan:
- Penyimpanan memperoleh bagian dari keuntungan BINAMA
dengan nisbah bagi hasil 35% : 65%
- Dapat dijadikan simpanan pribadi atau keluarga
- Dapat dijadikan jaminan pembiayaan dan sebagai salah satu
persyaratan pembiayaan.
15
Pembukaan rekening:
- Mengisi aplikasi pembukaan rekening
- Melampirkan foto copy identitas diri
- Setoran awal minimal Rp 25.000
- Setoran selanjutnya minimal Rp 2.000
b) TASAQUR (Tabungan Persiapan Qurban)
Tasaqur khusus dirancang bagi mereka yang mempunyai
rencana untuk melaksanakan ibadah penyembelihan hewan kurban.
Penyetoran dapat dilakukan sewaktu-waktu, sedangkan penarikan
atau pencairannya hanya dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah saat
pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Simpanan ini didasarkan
akad wadiah yad dhomanah dan mudharabah.
Keistimewaan:
- Penyimpan memperoleh bagi hasil dengan nisbah 35% : 65%
- Sebagai simpanan untuk mempersiapkan ibadah
penyembelihan hewan kurban.
Pembukaan rekening:
- Mengisi aplikasi pembukaan rekening
- Melampirkan foto copy identitas diri
- Setoran awal minimal Rp 25.000
16
- Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000
c) TARBIAH (Tabungan Arisan Berhadiah)
Tarbiah merupakan penggabungan antara tabungan dengan
arisan yang didasarkan akad wadiah yad dhamanah dengan jangka
waktu tertentu. Oleh karena itu terhadap simpanan ini tidak diberikan
bagi hasil.
Keistimewaan:
- Setiap pemilik rekening berhak ikut pada pembukaan arisan
yang dilakukan setiap bulan
- Bagi pemilik rekening yang namanya keluar pada pembukaan
arisan akan memperoleh hadiah-hadiah berupa uang maupun
barang.
- Pemilik rekening yang mendapat hadiah utama (dana arisan)
tidak perlu melakukan penyetoran lagi pada bulan berikutnya,
karena kelebihan uang yang diterima merupakan hadiah dari
BINAMA
- Pemilik rekening bisa mempunyai lebih dari satu rekening
Tarbiah sehingga kesempatan mendapatkan hadiah lebih besar.
- Dapat dijadikan simpanan jangka panjang yang aman, karena
pencarian Tarbiah hanya dapat dilakukan pada saat jatuh
tempo.
17
Pembukaan rekening:
- Mengisi aplikasi pembukaan rekening
- Melampirkan fotocopy identitas diri
- Melakukan setoran awal sesuai dengan nominal Tarbiah.
d) SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)
Sisuka adalah jenis simpanan yang diperuntukkan bagi
masyarakat (mitra) yang menginginkan investasi dana dalam jangka
waktu yang relatif lama dengan prinsip syari’ah. Produk ini
didasarkan akad wadiah yad dhamanah dan mudharabah.
Keistimewaan:
- Penyimpanan memperoleh bagi hasil sesuai nisbah yang
disepakati.
- Sebagai sarana investasi jangka panjang
- Dapat dijadikan jaminan pembiayaan
- Tersedia suvenir cantik bagi penyimpan
Nisbah / bagi hasil:
- SISUKA 3 bulan: nisbah 40%: 60%
- SISUKA 6 bulan: nisbah 45% : 55%
- SISUKA 12 bulan: nisbah 50% : 50%
Pembukaan rekening:
18
- Mengisi aplikasi pembukaan rekening
- Melampirkan fotocopy identitas diri
- Setoran awal minimal Rp 500.000,00
e) Siap Haji ( Simpanan Persiapan Haji )
Siap Haji yaitu produk yang dikhususkan sebagai simpanan untuk
persiapan dana ibadah Haji. Penarikan simpanan ini hanya dapat
dilakukan untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Produk
ini didasarkan atas akad Mudharabah yaitu akad antara dua pihak, satu
pihak sebagai mudharib ( pengelola usaha ) dan yang lain sebagai
shahibl maal ( penyedia modal ). Atas kerjasama ini berlaku bagi hasil
dengan nisbah yang disepakati.
Keistemawaan :
- Penyetoran dapat dilakukan sewaktu – waktu
- Peruntukanya khusus sebagai dana untuk melaksanakan ibadah
haji
- Dilenkapi dengan layanan jemput bola, untuk kemudahan
transaksi setoran yang akan langsung diambil oleh petugas
kami ke tenpat anda
- Nisbah bagi hasil = 28% : 72%
- Bebas biaya administrasi bulanan
- Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji / Umroh ( BPIH )
19
- Saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT ( system
kordinasi haji terpadu ) Rp. 25.000.000 atau sesuai dengan
ketentuan DEPAG
Ketentuan dan syarat Pembukaan Rekening Siap Haji :
- Penyimpanan perorangan
- Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening
simpanan
- Menyerahkan fotocopy identitas diri ( KTP / SIM )
- Setoran awal minimal Rp. 250.000
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000
2. Produk pembiayaan
Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan untuk kegiatan
usaha produktif baik investasi maupun modal kerja adalah produk-produk sebagai
berikut:
- Pembiayaan mudharabah
- Pembiayaan murabahah (jual beli)
- Pembiayaan ijarah (sewa menyewa)
Dana simpanan dari masyarakat yang ada di KJKS BINAMA dikelola secara
produktif dan profesional dalam bentuk pembiayaan untuk pengembangan ekonomi
20
umat. Berbagai produk pembiayaan diperuntukkan bagi mitra yang membutuhkan
modal kerja usaha atau investasi maupun kebutuhan konsumtif.
Jenis-jenis akad pembiayaan
1) Akad Mudharabah
Adalah akad antara dua pihak yang satu sebagai mudharib (pengelola
usaha) dan yang lain sebagai shahibul maal (penyedia modal). Atas
kerjasama ini berlaku bagi hasil dengan nisbah yang telah disepakati.
2) Akad murabahah (jual beli)
Adalah menjual dengan harga asal ditambah margin kentungan yang
telah disepakati dan dibayar secara angsuran.
3) Akad Ijarah (sewa)
Adalah memberi penyewa kesempatan untuk mengambil pemanfaatan
dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang
besarnya telah disepakati bersama. 4
E. Perkembangan
Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan profesionalime Sumber
Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan pelayanan
yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota.
4 Brosur KJKS BINAMA
21
Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS BINAMA.
Hal tersebut bisa diukur dari indikator keberhasilan suatu lembaga keuangan
diantaranya berikut ini :
Pencapaian 1993 2000 2010 2011
Asset 50.8 Juta 938.4 Juta 25.2 Milyar 38.1 Milyar
Simpanan 36.3 Juta 653.9 Juta 18.4 Milyar 26.7 Milyar
Pembiayaan 17.3 Juta 648.3 Juta 21.3 Milyar 30.3 Milyar
SHU - 32.4 Juta 620 Juta 645 Juta
Jumlah
Karyawan
6 orang 22 orang 50 orang 65 orang
22
BAB I I I
PEMBAHASAN
A. Murabahah Dalam Teor i Ekonomi Islam
1. Landasan Syari’ah
a. Al Quran
¨≅ ymr&uρ ª! $# yì ø‹ t7 ø9$# tΠ §� ymuρ (#4θt/ Ìh�9 $#
“ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” .(Al-
Baqarah 275)1
Ÿωuρ (# þθè= ä.ù' s? Νä3s9≡uθøΒ r& Νä3oΨ ÷� t/ È≅ ÏÜ≈t6ø9 $$Î/ (#θä9 ô‰è? uρ !$yγÎ/ ’ n< Î) ÏΘ$¤6 çt ø: $# (#θè= à2ù' tG Ï9 $Z)ƒÌ� sù ô ÏiΒ
ÉΑ≡uθøΒ r& Ĩ$Ψ9 $# ÉΟ øOM} $$Î/ óΟ çFΡr&uρ tβθßϑ n= ÷ès? ∩⊇∇∇∪
“ Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain
di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
1 Al Qur'an dan Terjemahnya, Depag RI, hlm 69
23
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, Padahal kamu mengetahui” . (Al-Baqarah 188)2
βÎ) uρ šχ% x. ρèŒ ;ο u� ô£ ãã îο t� ÏàoΨ sù 4’ n< Î) ;ο u� y£ ÷� tΒ 4 βr&uρ (#θè% £‰ |Ás? ×� ö� yz óΟ à6 ©9 ( βÎ) óΟ çFΖ ä.
šχθßϑ n= ÷ès?
“ Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah
tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” . (Al-Baqarah
280)3
$y㕃 r' ‾≈ tƒ šÏ% ©!$# (#þθãΨ tΒ# u (#θèù÷ρr& ÏŠθà) ãèø9 $$Î/ ∩⊇∪
“ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu” .(Al-Maidah:
1)4
$y㕃 r' ‾≈ tƒ šÏ% ©!$# (#θãΨ tΒ#u Ÿω (#þθè= à2ù' s? Νä3s9≡uθøΒ r& Μà6 oΨ ÷� t/ È≅ ÏÜ≈ t6ø9 $$Î/ HωÎ) βr& šχθä3s? ¸ο t�≈ pgÏB
tã <Ú# t� s? öΝ ä3Ζ ÏiΒ 4 Ÿωuρ (#þθè= çFø) s? öΝ ä3|¡ à$Ρr& 4 ¨βÎ) ©! $# tβ% x. öΝ ä3 Î/ $VϑŠ Ïmu‘ ∩⊄∪
2 Ibid, hlm 46 3 Ibid, hlm 70 4 Ibid, hlm 122
24
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu” .(An-Nisa 29)5
b. Al Hadits
1. Hadits riwayat al Baihaqi dan Ibnu Majah dan sahihkan oleh Ibnu
Hibban:
عن داود بن , ثنا مروان محمد ثنا عبد العزيز ابن محمد, حد ثنال العباس بن الوليد الدمشقى
سمعت ايا سعيد الخدرى يقول قال قال رسو ل هللا صلى هللا عليه : صالح المدنى عن أبيه قال
6انما البيع عن تراض: م وسل
Dari Abu Said al Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“ Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan dengan kerelaan
kedua belah pihak” .
2. Hadits Riwayat Imam Bukhari, Muslim, dan Nasai
تذكرنا عند ابرھيم الرھن والقبيل فى الشلف فقال : حدثنا مسدد حدثنا عبد الواحد ا0عمش قال
حد ثنا ا0سود عن عائسة رضي هللا عنھا أن النبي صلى هللا عليه و سلم اشترى من : ابراھيم
7يھدي طعاما الى أجل و رھنه درعة
5 Ibid hlm 132 6 Al Hafidh Abu Abdullah Muhammad Yazid, Sunan Ibnu Majah, Juz 2, Beirut Libanon: Darul Kutub, t.t., hlm 12
25
“Bahwa Rasulullah SAW pernah membeli bahan makanan dari
seorang Yahudi dengan hutang dan beliau memberikan baju besinya
sebagai jaminan” .
c. Kaidah Fiqih:
ن يدل دليل على تح◌◌ريمھا ◌ أ J إ معامNت اLباحة صل فى ال 0◌◌◌◌◌ أ
“ Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang mengharamkannya” . 8
d. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI
Fatwa MUI tentang ketentuan murabahah kepada nasabah
1. Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu
barang atau aset kepada bank.
2. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli
terlebih dahuu aset dipesanya secara sah dengan perdagangan.
3. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan
nasabah harus menerima ( membeli ) sesuai dengan janji yang
telah disepakatinya, karena secara hukum janji tersebut mengikat,
kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.
7 Ibnu Abullah Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhari, Juz 3, Beirut Libanon : Darul Kutub
Alamiah, 1992, hlm 151 8 Tim Penulis DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, edisi kedua, Jakarta:
BI-MUI, 2003, hlm 11
26
4. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk
membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal
pemesanan.
5. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya
riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung
oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada
nasabah.
7. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari
uang muka, maka
a. Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia
tinggal membayar harga sisa.
b. Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank
maksimal sebasar kerugian yang diangung oleh bank akibat
pembatalan tersebut.; dan jika uang muka tidak mencukupi,
nasabah wajib melunasi kekuranganya.9
e. Pengertian
Murabahah adalah penjulan barang oleh seseorang kepada
pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk
mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan margin
9 Tim Penulis DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, edisi Revisi tahun 2006, Jakarta: CV.Gaung Pesada, 2006, hlm 25
27
keuntungan yang dimasukan ke dalam harga jual barang tersebut. 10
Dalam murabahah barang yang diperjualbelikan haruslah barang –
barang yang nyata dan bukan berupa dokumen – dokumen kredit,
karena murabahah merupakan jual beli maka komonditas yang mejadi
objek jual beli haruslah berwujud, dimiliki oleh penjula dan dalam
penguasaan.
Sedangkan dalam pendapat Syafi’ i Antonio murabahah adalah
jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati.11 Sedangkan dalam Pedoman Akuntansi Perbankan
Syari’ah Indonesia 2003 Murabahah adalah transaksi penjualan barang
dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang
disepakati oleh penjual dan pembeli. Secara sederhana, murabahah
berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah
keuntungan yang disepakati.
Dalam jula beli yang dilakukan di KJKS BINAMA tingkat
keuntungan atau margin ditentukan di depan dan menjadi bagian harga
atas barang atas barang yang dijual, Dalam murabahah, penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia
mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Pada perjanjian
10 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, hlm 163 11 Muhammad Syafi’ i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001, hlm 101
28
murabahah, KJKS membiayai pembeli barang yang dibutuhkan oleh
nasabahnya dengan membeli barang itu dari pemasok, ia kemudian
menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan.
Jadi pada intinya murabahah adalah kegiatan jual beli, seperti
jual beli lainnya memerlukan adanya peryataan menerima ( ijab dan
Kabul ) dengan barang diterima di depan sementara pembayarannya
kemudian. Dalam akad murabahah KJKS BINAMA penetuan margin
sudah disepakati kedua belah pihak sebelum terjadinya akad
pembiaayaan.
a. Rukun
1) Pihak yang berakad
a) Penjual
b) Pembeli
2) Obyek yang diakadkan
a) Barang yang diperjualbelikan
b) Harga
3) Akad
a) Serah (ijab)
b) Terima (kabul)
29
4) Syarat
a) Pihak yang berakad
b) Cakap hukum
c) Sukarela (ridha)
5) Obyek yang diperjual belikan
a) Tidak termasuk yang dilarang/diharamkan
b) Bermanfaat
c) Penyerahan dari penjual ke pembeli, dapat dilakukan
d) Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad
e) Sesuai spesifikasinya antara yang diserahkan penjual dan
yang diterima pembeli.
6) Akad/sighat
a) Harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan
siapa berakad
b) Antara ijab kabul (serah terima) harus selaras, baik dalam
spesifikasi barang maupun harga yang disepakati.
c) Tidak bersifat klausul yang bersifat menguntungkan
keabsahan transaksi pada hal / kejadian yang akan
datang.
d) Tidak membatasi waktu. 12
12 Modul KJKS BINAMA
30
Gambar 1
Skema Pembiayaan Murabahah
1. Negosiasi dan persyaratan
2. Akad jual beli
6. Bayar (secara angsur)
3. Beli barang 4. Kirim 5.Terima barang13
Keterangan :
a. KJKS bertindak sebagai penjual sementara nasabah
sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli KJKS dari
produsen ditambah keuntungan. Kedua pihak harus
menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
b. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika
telah disepakati tidak dapat berubah selama berlaku
akad. Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan
dengan cara pembayaran cicilan.
c. Dalam transaksi ini, bila sudah ada barang diserahkan
segera kepada nasabah, sedangkan pembayaran
dilakukan secara tangguh.
13 Ibid, Muhamad Syafi’ I Antonio hlm. 107
NASABAH BANK
SUPLIER
PENJUAL
31
B. Analisis Pembiayaan Murabahah Yang Dilakukan di KJKS BINAMA
Semarang
Program Analisis Pembiayaan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
pegawai/staf bank syariah dalam mengelola dana dan melakukan analisis
pembiayaan serta menggunakan prinsip-prinsip sesuai syariah sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Pembiayaan adalah aktifitas menyalurkan dana yang terkumpul kepada
anggota pengguan dana, memilih jenis usaha yang dibiayai, dan menentukan
anggota mana yang dibiayai agar diperoleh usaha yang produktif,
menguntungkan dan dikelola olah anggota yang jujur dan bertanggung jawab.
Tujuan analisis pembiayaan adalah sebagai alat untuk memberikan
jawaban pengambilan keputusan tentang masalah – masalah seperti :
a. Kepada siapa dana dalam bentuk
pembiayaan harus diberikan.
b. Untuk maksud apa dana pembiayaan itu
diberikan.
c. Apakah calon anggota debitur yang akan
menerima dana pembiayaan mampu
mengembalikan pokok pembiayaan
ditambah bagi hasil.
32
d. Berapa jumlah uang yang layak diberikan.
e. Apakah dana pembiayaan yang akan
diberikan tersebut cukup aman atau
berisiko kecil.14
Analisis pembiayan yang diperlukan di KJKS BINAMA Semarang
harus memperhatikan konsep 5 C yaitu adalah sebagai berikut :
a. Character adalah penilaian terhadap karakter atau kepribadian seorang
nasabah, dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa
seorang nasabah yang mengajukan pembiayaan dapat memuhi
kewajibanya.
b. Capacity adalah penilaian secara subjektif tentang kemampuan
nasabah untuk melakukan pembayaran. Kemampuan ini diukur dengan
dengan catatan prestasi seorang nasabah masa lalu yang didukung
dengan pengamatan di lapangan atas usaha nasabah, cara berusaha dan
tempat usaha.
c. Capital adalah penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki
oleh seorang nasabah, yang diukur dengan posisi usahanya secara
keseluruhan.
d. Collateral adalah jaminan milik calon nasabah. Penilaian untuk lebih
menyakinkan jika suatu resikosuatu kegagalan pembayaran terjadi,
14 Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta : Ises Publishing, 2008 hlm. 165
33
maka jaminan diganti sebagai pengganti kewajibanya. Tetapi
collecteral dalam KJKS BINAMA dapat lebih ditekankan pada faktor
kepercayaan, pendekatan hubungan kepada pengusaha.
e. Condition adalah dalam pembiayaan KJKS harus melihat kondisi
perokonomian secara umum, khususnya yang terkait dengan jenis
usaha seorang nasabah. Hal itu tersebut dilakukan karena keadaan
eksternal usaha yang dibiayai.15
Wewenang dalam pemberian keputusan pembiayaan murabahah kepada
internal dapat diatur sebagai berikut :
Tabel 1
Wewenang pemberian keputusan pembiayaan di intern
Pengaju Analisa Menyetujui
Pengeloala Manajer Pengurus
Manajer Marketing Lending Pengurus
Pengurus Manajer Pengurus dan
Pengawas
Pengawas Manajer Pengurus
16
15 Modul Pembiayaan KJKS BINAMA 16 Ibid, Ahmad Sumiyanto hlm. 170
34
C. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Pembiayaan Murabahah
Bermasalah
Setiap bismis sudah pasti akan berhadpan dengan berbagai resiko
sehingga tidak ada suatu bisnis yang tidak ada resiko. Pemberian pembiayaan
sudah pasti mengandun resiko, dan disinilah peran Account Officer untuk
memperkecil atau bahkan menghindarkan resiko dengan berbagai rambu yang
dipersiapkan sebelumnya.17 Berbagai faktor yang bias menyebabkan
pembiayaan bermasaah pada murabahah adalah sebagai berikut :
1. Faktor Intern
a. Kurang pengecekan diawal proses
b. Kurang tajam analisa
c. Kurang paham terhadap kebutuhan keuangan
nasabah yg sebenarnya
d. Kurang lengkap pencantuman persyaratan
e. Terlalu agresif
f. Petugas yang kurang pengalaman.
g. Kurang mengadakan review.
h. Adanya kepentingan pribadi dari pengurus.
i. Pengikatan jaminan kurang sempurna.
17 Veithzal Rivai, AndriaPernata Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008, hlm. 213
35
2. Faktor eksternal
a. Situasi politik
b. Legal
c. Deregulasi sektor riil
d. Financial
e. Ekonomi
f. Bencana alam
3. Faktor nasabah
a. Tidak kompeten
b.Kurang pengalaman
c. Tidak jujur
d.serakah18
Berikut ini adalah urutan katagori suatu pembiayaan di KJKS BINAMA Semarang :
Tahap Katagori Keterangan
I Lancar Menunggak 1 sampai 2 bulan
II Kurang lancar Menunggak 3 sampai 6 bulan
III Diragukan Menunggak 6 sampai 10 bulan
IV Macet Menunggak 10 bulan keatas
18 Modul KJKS BINAMA
36
D. Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah di KJKS BINAMA
Semarang
Penyelesaian yang dilakukan oleh KJKS BINAMA untuk
penyelesaian pembiayaan bermasalah ini, tergantung pada besarnya
pembiayaan yang dihadapi serta sebab-sebab terjadinya kemacetan. Apabila
pembiayaan itu masih dapat diharapkan akan berjalan baik kembali, maka dari
pihak KJKS dapat memberikan keringanan-keringanan misalnya menunda
jadwal angsuran (rescheduling).
Namun bila kemacetan tersebut akibat kelalaian, pelanggaran atau
kecurangan dari nasabah, maka KJKS dapat meminta agar nasabah
menyelesaikan segera, termasuk menyerahkan barang yang diagunkan kepada
KJKS. Bila penyelesaian di luar pengadilan tidak dapat dicapai, maka KJKS
dapat menempuh jalur hukum. Dalam hal ini ada dua cara yang dapat
ditempuh yaitu pengadilan negeri atau badan arbitrase. Berikut ini adalah cara
penanganan pembiayaab yang bermasalah di KJKS BINAMA Semarang :
a. Identifikasi permasalahan
sebelum mentukan strategi penyelesaian yang akan dipilih, maka perlu
menganalisa dan mengidentifikasi risiko nasabah sbb:
1. Kondisi industri atau usahanya
2. Posisi perusahaan dlm industry atau usahanya
3. Kondisi keuangan
37
4. Keadaan jaminan
5. Kualitas manajemen: integritas, kompetensi, aliansi19
b. Penetapan kondisi pembiayaan
Penetapan kondisi pembiayaan meliputi :
1.Besarnya pembiayaan
Dalam hal ini kita perlu mengetahui besarnya pembiayaan
nasabah dan sudah seberapa yang sudah dibayarkan sehingga
mengetahui seberapa banyak yang belum dibayarkan.
2.Pentingnya masalah ditangani
Pembiayaan bermasalah karena ada suatu permasalahan di
seorang nasabah, maka dari itu sebelum melakukan tindakan
penagihan seorang Remidial ( bagian pembiayaan bermasalah )
harus mengetahui ada masalah apa yang menyebabkan seorang
nasabah tidak lagi mengansur atau menyetor.
3.Tindakan penagihan
Penagihan pembiayaan bermasalah yang pertama dilakukan
adalah mengirim surat tagihan yang di format ringkas dan
jelas secara 3 atau 4 kali secara berturut – turut, yang
diharapkan nasabah bisa mengerti dan sadar sehingga ada
kemauan untuk membayar kembali.
19 Modul KJKS BINAMA
38
4.Perjanjian kepada nasabah
Melakukan perjanjian kepada nasabah yaitu memberi
perjanjian waktu kepada nasabah kapan nasabah mau
membayar atau mengansur kembali apabila perjanjian itu di
langgar maka pihak KJKS akan melakukan penyelamatan
denga mengeksekusi jaminan.
c. Tindakan penyelesaian atau penyelamatan
Tindakan penyelesaian yang dilakukan oleh KJKS BINAMA apabila
seorang nasabah masih belum bisa membayar yaitu melelang atau menjual
jaminan dari nasabah tersebut, setelah jaminan itu terjual misalkan ada
sisa dari penjualan maka sisanya akan dikembalikan kepada nasabah,
pihak KJKS hanya mengambil sebagian dana yang belum terbayarkan.20
Berikut ini data pembiayaan murabahah yang bermasalah tahun 2010 dan 2011 di
KJKS BINAMA Semarang
Tahun Jumlah Pembiayaan Jumlah
orang
Pembiayaan bermasalah Jumlah
orang
Persen
( % )
2010 21.391.530.853 1.654 Rp. 145.764.656,- 212 5.36%
2011 Rp 30.368.820.997,- 2.223 Rp 1.290.785.953,- 208 4.25%
20 Wawancara kepada bapak.Sulamaiman selaku Kasubag Remidial KJKS BINAMA Semarang pada hari kamis tanggal 22 Maret 2012 jam 11.00 WIB
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Murabahah adalah penjulan barang oleh seseorang kepada pihak lain
dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk mengungkapkan
kepada pembeli harga pokok dari barang dan margin keuntungan yang
dimasukan ke dalam harga jual barang tersebut.
2. Tujuan analisis pembiayaan adalah sebagai alat untuk memberikan
jawaban atas pengajuan pembiayaan dan pengambilan keputusan atas
suatu pembiayaan.
3. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh KJKS BINAMA Semarang
dengan 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral)
4. Faktor – faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada
murabahah dalah sebagai berikut :
a. Faktor Intern
1. Kurang pengecekan diawal proses
2. Kurang tajam analisa
3. Kurang paham terhadap kebutuhan keuangan nasabah yg
sebenarnya
4. Kurang lengkap pencantuman persyaratan
5. Terlalu agresif
40
6. Petugas yang kurang pengalaman.
7. Kurang mengadakan review.
8. Adanya kepentingan pribadi dari pengurus.
9. Pengikatan jaminan kurang sempurna.
b. Faktor eksternal
1. Situasi politik
2. Legal
3. Deregulasi sektor riil
4. Financial
5. Ekonomi
6. Bencana alam
c. Faktor nasabah
1. Tidak kompeten
2. Kurang pengalaman
3. Tidak jujur
4. Serakah
5. Penaganan pembiayaan bermasalah pada murabahah di KJKS BINAMA
Semarang adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi permaslahan yang meliputi melihat
kondisi usahanya, posisi industri atau
41
usahanya,kondisi keuangan, kondisi jaminan dan
kualitas manajemen.
b. Penetapan kondisi pembiayaan yang meliputi
besarnya pembiayaan, pentingnya masalah yang
ditangani,tindakan penagihan dan perjanjian kepada
nasabah.
c. Tindakan penyelesaian atau penyelamatan.
B. Saran
1. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah guna meningkatkan
profesionalisme kerja para karyawan Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah
(KJKS) BINAMA Semarang.
2. Harus ada terobosan baru dalam produk KJKS BINAMA yang yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
3. Perlu adanya setiap karyawan breafing sebelum bekerja, sehingga ada
rencana dan optimal.
4. Meningkatkan sumber daya manusia karyawan Koperasi Jasa Keuangan
Syari’ah (KJKS) BINAMA Semarang.
C. Penutup
Dengan segala kerendahan hati penyusun panjatkan puji syukur kehadirat
allah SWT, akhirnya walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana penyusun
dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penyusun mengakui bahwa penulisan
42
tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan yang kesemuanya itu karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penyusun. Semoga
kekurangsempurnaan ini bisa menjadi cambuk bagi penyusun untuk lebih giat
dalam menempuh kegiatan – kegiatan akademik lainnya.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan
mahasiswa pada umumnya, sebagai masukan dan bahan kritikan yang
membangun demi penyusunan tugas akhir masa yang akan datang. Akhirnya
segala sesuatu kita kembalikan kepada – Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’ i, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani dan Tazkia, 2001.
Brosur KJKS BINAMA
Idroes, Ferry N, Sugiarto, Manajemen Resiko Perbankan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006
Purawanto,Ervan Agsu, Sulistyastuti Dyah Ratih, Metode Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Gava Media, 2007
Al Qur'an dan Terjemahnya, Depag RI.
Company Profile KJKS BINAMA
Tim Penulis DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, edisi kedua, Jakarta: BI-MUI, 2003.
Tim Penulis DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, edisi revisi, Jakarta: CV. Gaung Persada, 2006.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Modul KJKS BINAMA
Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta: Ises Publishing, 2008
Rivai Veithzal, Veithzal, Andria Permata, Islamic Financial Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Wawancara kepada bapak.Sulaman selaku Kasubag Remidial KJKS BINAMA Semarang pada hari kamis tanggal 22 Maret 2012 jam 11.00 WIB
.
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suyuti
Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 7 Agustus 1989
Alamat Asal : Parakan Sebaran Rt. 02 Rw. 03 Kecamatan
Pageruyung Kabupaten Kendal
Pendidikan : - MI Parakan Sebaran lulus tahun 2002
- MTs Penawaja Pageruyung lulus tahun 2005
- MA Darul Amanah lulus tahun 2008
- D.3 Perbankan Syariah IAIN Walisongo Semarang
lulus tahun 2012
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang menyatakan,
Suyuti