Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

20
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada pertambangan pasir di CV...... propinsi kalimantan tengah kecamatan sabangau kelurahan kereng bangkirai Pengamatan Mengenai Dampak Lingkungan pada pertambangan pasir di CV...... propinsi kalimantan tengah kecamatan sabangau kelurahan kereng bangkirai

description

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Transcript of Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Page 1: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada pertambangan pasir di CV...... propinsi kalimantan tengah kecamatan sabangau kelurahan kereng bangkirai

Pengamatan Mengenai Dampak Lingkungan pada pertambangan pasir di CV...... propinsi kalimantan tengah kecamatan sabangau kelurahan kereng bangkirai

Page 2: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

 

PENELITIAN KEGIATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENAMBANGAN PASIR DI CV TEKONINDO KECAMATAN SABANGAU

KELURAHAN KERENG BANGKIRAI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

 

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS

PALANGKARAYA

 

Page 3: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

PENELITIAN KEGIATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENAMBANGAN BIJIH

NIKEL DI PT TEKONINDO KECAMATAN KABAENA KABUPATEN BOMBANA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kegiatan penambangan merupakan salah satu penunjang utama perekonomian Indonesia.

Potensi sumberdaya mineral khususnya bijih nikel di Kabupaten Bombana merupakan

sumberdaya alam yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi  perekonomian

bangsa dan negara pada umumnya dan masyarakat setempat pada khususnya. Khusus yang

terdapat di Kecamatan Kabaena endapan bijih nikel ini rencananya akan dieksploitasi oleh

PT. Tekonindo. Kegiatan Penambangan bijih nikel yang akan dilakukan memberikan dampak

berupa dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya dan Pemerintah Kabupaten Bombana,

namun  juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa perubahan mendasar sejumlah

komponen lingkungan bilamana tidak dikelola dengan baik. Perubahan tersebut akan

menurunkan kualitas dan daya dukung lingkungan, mengingat kegiatan penambangan ini

akan berpengaruh secara ekologi terhadap lingkungan sekitar berupa sungai maupun perairan

serta kawasan hutan yang terdapat disekitarnya. Sejak diterbitkannya Undang-undang No.23

tahun 2009 tentang perlindungan dan  pengelolaan lingkungan hidup, perhatian terhadap

masalah-masalah lingkungan hidup semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya

kesadaran masyarakat mengenai  peranan lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan.

Oleh karena itu setiap komponen

 

lingkungan fisik, kimia, biologi maupun sosial ekonomi dan budaya perlu dijaga dan dijamin

kelestarian fungsinya. Kebijakan pembangunan di Indonesia yang berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan ( Sustinable Development ) mewajibkan setiap kegiatan pembangunan

untuk selalu selaras seimbang dengan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan

yang tertuang dalam undang-Undang Nomor : 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor : 27 Tahun 1999 tentang

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan, mewajibkan setiap rencana kegiatan yang

diperkirakan menimbulkan dampak  penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kelayakan lingkungan merupakan suatu

usaha atau kegiatan pembangunan untuk  beroperasi pada kondisi lingkungannya dengan

mempertimbangkan sungguh-sungguh segala kemungkinan dampak yang terjadi terhadap

Page 4: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

lingkungan setempat. Pada saat bersamaan, usaha atau kegiatan berupaya meminimalisasi

semua kemungkinan dampak negatif dan mengembangkan seoptimal mungkin dampak

positif terhadap lingkungan sehingga sesuai dengan peraturan atau syarat-syarat lingkungan

yang diterapkan.

1.2. Rumusan Masalah

a. Indentifikasi Masalah

1. Disekitar lokasi blok penambangan terdapat sungai besar sehingga demikian  berpotensi

mengalami pencemaran.

2. Akibat dari kegiatan pengangkutan bijih nikel bepotensi menimbulkan dampak  penurunan

kualitas udara dan kebisingan.

3.Sebagai dampak lanjut dari timbulnya pencematan air sungai, udara, dan kebisingan

beepotensi memberikan dampak terhadap keresahan masyarakat.  

b. Masalah Penelitian

1.Seberapa besar dampak yang ditimbulkan proses penambangan terhadap aliran sungai yang

terletak disekitar blok penambangan ?

2.Seberapa besar dampak yang dtimbulkan dari proses pengangkutan seperti  polusi udara

dan kebisingan alat ?

3.Bagaimana cara menanggulangi dampak  –  dampak negative yang ditimbulkan dari proses

penambangan terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat disekitar area penambangan c.

Batasan Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada proses penganalisaan masalah yang

ditimbulkan akibat proses penambangan secara efektif dan penyusunan rencana  pengelolaa

lingkngan tambang dan sekitarnya

 

 

1.3.Tujuan Penelitian

a. Merumuskan upaya-upaya penanggulangan dan/atau pengendalian dampak negatif

terhadap lingkungan yang timbul akibat adanya kegiatan penambangan.

b. Meurumuskan upaya untuk mengembangkan dampak positif sebagai akibat adanya

kegiatan penambangan.

Page 5: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

II. Ruang Lingkup Penelitian

Kegiatan penambangan, bila dilaksanakan tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah.

Sebagai langkah awal dilakukan suatu usaha menganalisa masalah secara efektif dan cermat

dengan berbagai Pembatasan masalah yaitu, masalah penelitian batasi pada  penyusunan

rencana pengelolaan lingkungan bijih Nikel pada PT Tekonindo kabupaten

Bombana ,Sulawesi selatan.

III. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara klasifikasi pengamatan sebagai berikut :

a.Metode Literatur Dalam metode ini penulis mengumpulkan data-data dengan mempelajari

berbagai literatur penyelidikan yang berkaitan dengan topik permasalahan.  

b. Metode Interview/Wawancara

Dalam metode ini penulis mengumpulkan data-data dari pembimbing lapangan dan  pihak

yang terkait dengan cara melakukan wawancara.

c. Metode Pengamatan/observasi

 

Dalam penulisan ini penulis mengumpulan data-data dengan cara dengan cara melakukan

pengamatan langsung di lapangan, yaitu dari hasil pengamatan dan  pengukuran terhadap

daerah yang direncanakan akan dibuat jalan tambang.

IV.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

- Latar Belakang;

- Tujuan Penelitan;

- Metode Penelitian;

- Ruang lingkup Penelitian

- Sistematika Penulisan.

Page 6: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Bab II Tinjauan Umum

-Lokasi dan Kesampaian Daerah

-Keadaan Geologi Daerah Penelitian

-Genesa Endapan Bijih Nikel

-Persiapan dan Kegiatan Penambangan

Bab III Landasan Teori

- Pendekatan Tekhnologi;

- Pendekatan Sosial, Ekonomi dan Budaya;

- Pendekatan Institusi;

- Pendekatan Manejemen Lingkungan.

 

Bab IV Pembahasan (Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

Penambangan)

- Tahap Pra Konstruksi;

- Tahap Konstruksi;

- Tahap Operasional;

- Tahap Pasca Operasional.

V.Landasan Teori

Untuk menangani dampak besar dan penting yang telah diprediksi dalam dokumen ANDAL

digunakan pendekatan dalam pengelolaan lingkungan, dengan uraian sebagai  berikut:

A.PENDEKATAN TEKNOLOGI

Pendekatan teknologi adalah cara-cara atau teknologi yang digunakan untuk mengelola

dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dimana pendekatan ini merupakan

salah satu alternatif pengelolaan lingkungan hidup. Prinsip pemanfaatan teknologi yang

digunakan dalam mengelola dampak besar dan penting harus memenuhi syarat antara lain

adalah teknologi tersebut; tersedia (sehingga tidak mengganggu jadwal pelaksanaan kegiatan

pembangunan), mudah diterapkan (applicable), murah (terjangkau dari segi biaya), dan

ramah lingkungan.

 

Secara spesifik mengenai teknologi yang diterapkan dalam mengelola dampak besar dan

penting baik berupa dampak negatif maupun positif, tidak diuraikan dalam dokumen ini

melainkan yang dibahas adalah model/teknik pendekatan teknologi untuk dapat

Page 7: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

meminimalisasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang timbul akibat

kegiatan rencana penambangan nikel oleh PT. Tekonindo tersebut. Model atau teknik

pendekatan teknologi yang terkait dalam pengelolaan lingkungan dari rencana kegiatan

tersebut antara lain: mencegah ( preventif ), membatasi, meminimalkan dengan mengurangi

(reduce ), menggunakan kembali ( re-use ), atau mendaur ulang ( re-cycle), memulihkan (re-

covery ), mengembalikan (re-charge) dan memaksimalkan/ mengoptimalkan atau

meningkatkan. Proses dan atau tata cara teknis yang akan digunakan sedapat mungkin akan

diupayakan untuk menjamin pelestarian nilai – nilai lingkungan, dan untuk meghindari

dilampauinya daya dukung lingkungan, adapun program spesifik akan meliputi :

a)Teknologi Pengelolaan Limbah Cair , seperti :

b)Teknologi Pengelolaan Limbah Cair , seperti :

Membangun kolam pengendapan secara berjenjang;

Mengontrol secara ketat (jadwal) kapasitas kolam pengendapan;

Memasang alat pengolahan air limbah jika dianggap limbah telah dalam kondisi

berbahaya;

Merevegetasi sekitar kolan pengendap.

c)Teknologi Pengelolaan Sedimen, yaitu :

Melakukan sistem pengendalian sedimen pada muka tambang dengan menggunakan

sistem bertingkat;

Melakukan pengerukan/reclaim rutin jika kolam pengendapan tersebut penuh;

Sumber  – sumber bibit tanaman lokal.

d)Meningkatkan sistem Teknologi Reklamasi dan Erosi

Melakukan penanaman tanaman penutup pada area yang sudah dihijaukan;

Revegetasi pada laha curam dengan mengunakan jute net dan teknologi

Hydrooseeding;

Pengadaan fasilitas pembibitan (nursery ground) untuk memproduksi masal tanaman

lokal yang modern.

Melakukan survei dan pemetaan pemantauan terhadap pertumbuhan tanaman

rehabilitasi, laju suksesi jenis  –  jenis lokal dan perkembangan organisme tanah

Pemakaian jenis tanaman penutup (cober crop) yang lebih efektif dalam

mengendalikan erosi dan meningkatkan produktifitas laha

Penanaman kembali daerah yang telah direhabilitasi untuk meningkatkan

pengendalian erosi, pertumbuhan tanaman pokok dan memungkinkan suksesi jenis

lokal

Page 8: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Menerapkan praktek standar baku dan menyiapkan lahan (kelerengan, erosi, drainase,

seimen kontrol, kolam resapan dan pengembalian tanah pucuk)

Peningkatan penyelamatan dan pemanfaatan tanah pucuk melalui program konservasi

tanah pucuk

Mencoba beberapa alternatif pola rehabilitasi lahan yang terpadu dengan

pengembangan masyarakat (community Development).

B.PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

Pendekatan sosial ekonomi sebagai salah satu alternatif pengelolaan lingkungan hidup

merupakan suatu pendekatan yang memanfaatkan instrumen sosial ekonomi, berupa kegiatan

 

sosialisasi, pelibatan masyarakat, interaksi sosial dan bantuan-bantuan sosial. Pendekatan

sosial ekonomi yang diterapkan dalam pengelolaan lingkungan hidup akibat dampak dari

kegiatan rencana penambangan nikel oleh PT. Tekonindo, antara lain: pihak pemrakarsa

selaku penanggungjawab kegiatan melakukan kegiatan sosialisasi tentang maksud, tujuan dan

mendeskripsikan rencana kegiatan, perlu memaksimalkan interaksi sosial dengan pihak

masyarakat yang potensil terkena dampak dari rencana kegiatan, melibatkan masyarakat

mulai  pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi sampai pada tahap operasional dalam

bentuk  pelibatan sebagai tenaga kerja, mengajak masyarakat untuk dapat berpartisipasi

utamanya dalam mendiskusikan potensi dampak yang mungkin timbul untuk

menemukan/mencari (win-win solution) sehingga dapat menghasilkan alternatif pengelolaan

lingkungan serta melakukan  pendekatan lain yang dapat memberikan manfaat baik kepada

pemrakarsa maupun masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan serta memberikan bantuan

sosial kepada masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

B.1 Pendekatan Antisipatif

Pendekatan ini identik dengan upaya  –  upaya pencegahan agar dampak (yang diperkirakan)

dapat dihindarkan sejak dini, atau jika memang tidak dapat dicegah;dampak tersebut

diupayakan untuk ditekan sampai batas minimal . Langkah awal berupa pemberian informasi

yang transparan tentang kegiatan yang  berkenaan dengan proyek. Informasi disajikan dengan

format yang jelas, sederhana dan dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami oleh

penduduk setempat sehingga tidak terjadi kesenjangan persepsi antara pemrakarsa dengan

masyarakat setempat. Pendekatan antisipatif ini akan dilaksanakan secara berkala dalam

bentuk musyawarah.

Page 9: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

 

B.2 Pendekatan Langsung dan tidak Langsung

Pendekatan Langsung ; dapat dilakukan secara langsung ke warga masyarakat yang

mempunyai kepentingan terhadap keberadaan proyek. Pendekatan Tidak Langsung:

dilakukan dengan pendekatan melalui tokoh  –  tokoh informal (tokoh

masyarakat,kiyai/ulama, pendeta, tokoh adat, dls) yang memimpin lembaga  – 

 lembaga non pemerintahan dan dianggap sebagai panutan oleh warga.

B.3 Pendekatan Segmentatif

Pendekatan segmentatif adalah pendekatan perbidang (segmen) yang dilakukan  bilamana

permasalahan telah menjadi rumit dan saling mengait antara satu dengan lainnya. Untuk

mencari jalan keluar dari permasalaha ini diperlukan mediator yang memiliki kemampuan

untuk melakukan pendekatan perbidang secara proorsional, tanpa mengabaikan kendala  – 

 kendala yang menghambat tercap[ainya penyelesaian antara pihak  – pihak terkait.

Pendekatan ini juga cukup efektif untuk menangani masalah keresahan sosial baik yang

menyangkut masalah demobilisasi tenaga kerja proyek maupun warga masyarakat setempat

yang merasa kehilangan pegangan akibat habisnya masa konstruksi.

B.4 Pendekatan Stimulatif

Jenis pendekatan ini lebih berorientasi pada bagaimana harus mebenahi dampak  – 

dampak sosial-ekonomi-budaya setelah masa konstruksi berakhir. Bagaimana juga proses

adaptasi sosial dikalangan warga masyarakat setempat dengan hadirnya proyek diengah

 

 

 

B.2 Pendekatan Langsung dan tidak Langsung

Pendekatan Langsung ; dapat dilakukan secara langsung ke warga masyarakat yang

mempunyai kepentingan terhadap keberadaan proyek. Pendekatan Tidak Langsung:

dilakukan dengan pendekatan melalui tokoh – tokoh informal (tokoh masyarakat,kiyai/ulama,

pendeta, tokoh adat, dls) yang memimpin lembaga– lembaga non pemerintahan dan dianggap

sebagai panutan oleh warga.

B.3 Pendekatan Segmentatif

Page 10: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Pendekatan segmentatif adalah pendekatan perbidang (segmen) yang dilakukan  bilamana

permasalahan telah menjadi rumit dan saling mengait antara satu dengan lainnya. Untuk

mencari jalan keluar dari permasalaha ini diperlukan mediator yang memiliki kemampuan

untuk melakukan pendekatan perbidang secara proorsional, tanpa mengabaikan kendala-

kendala yang menghambat tercap[ainya penyelesaian antara pihak– pihak terkait. Pendekatan

ini juga cukup efektif untuk menangani masalah keresahan sosial baik yang menyangkut

masalah demobilisasi tenaga kerja proyek maupun warga masyarakat setempat yang merasa

kehilangan pegangan akibat habisnya masa konstruksi.

B.4 Pendekatan Stimulatif

Jenis pendekatan ini lebih berorientasi pada bagaimana harus mebenahi dampak–dampak

sosial-ekonomi-budaya setelah masa konstruksi berakhir. Bagaimana juga proses adaptasi

sosial dikalangan warga masyarakat setempat dengan hadirnya proyek ditengah–tengah

kehidupan mereka, tidak akan selesai begitu saja dengan dimulainya tahap operasi. Warga

desa masih harus mencari identitasnya yang baru sebagai hasil penggabungan antara corak

tradisional dengan corak industri pertambangan. Banyak stimulan harus diberikan agar

berbagai kesenjangan yang tersisa akibat terjadinya dampak primer tidak berlanjut dan

memunculkan dampak turunan (dampak sekunder).

B.5 Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif

Pendekatan Kualitatif: titik berat yang ditujukan untuk mengukur tingkat keberhasilan

pengelolaan lingkungan yang terkait dengan parameter sosial-budaya. Parameter – parameter

seperti : budaya, adat istiadat, persepsi masyarakat dan lain–lain tidak dapat didekati dengan

metoda ilmu eksakta. Oleh karena itu metoda – metoda analogi dan value juggement

memegang peranan penting dalam pendekatan kualitatif tersebut. Pendekatan Kuantitatif:

pendekatan kuantitatif dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengevaluasi tingkat

keberhasilan pengelolaan lingkungan di bidang sosial-ekonomi. Perhitungan– perhitungan

secara kuantitatif dapat diterapkan untuk mengukur kenaikan/penurunan tingkat pendapatan

warga antara sebelum dan sesudah adanya proyek. Tingkat kemajuan/kemunduran usaha, aset

yang dimiliki, omset penjualan, modal berjalan dan lain sebagainya.

B.6 Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Dalam rangka untuk meminimalkan dampak negatif dari aktivitas proyek maka  pemrakarsa

perlu mengadakan suatu pendekatan yang dapat memberikan dampak positif kepada

Page 11: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

masyarakat dan lingkungan. Kegiatan pengembangan masyarakat yang ada di sekitar lokasi

kerjanya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan masyarakat ini

diupayakan sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat sekitar wilayah kerja PT. Kurun Cerah

Cipta, selain dari program yang nantinya telah disiapkan, Perusahaan ini juga akan menerima

masukan dari masyarakat mengenai kebutuhan pengembangan masyarakat yang terkini,

program pengembangan masyarakat akan difokuskan pada empat bidang, yaitu :

a.Bidang Kesehatan  

b.Bidang Lingkungan

c.Bidang pemberdayaan ekonomi dan pertanian masyarakat

d.Bidang pendidikan.

C.PENDEKATAN INSTITUSI

Pendekatan ini dimaksudkan untuk melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang timbul

dari akibat rencana kegiatan penambangan nikel oleh PT. Tekonindo, melalui sebuah

mekanisme kelembagaan yang ditempuh oleh pemrakasa dalam menangunggulangi dampak

besar dan penting. Pendekatan institusional yang akan diterapkan dalam mengelola dampak

besar dan penting lingkungan hidup antara lain adalah; pihak pemrakarsa melakukan kegiatan

kerjasama dengan instansi-instansi/dinas yang berkepentingan dan berkaitan dengan

pengelolaan lingkungan hidup dan selanjutnya instansi-instansi/dinas tersebut dapat

melakukan pengawasan terhadap kinerja pengelolaan lingkungan hidup serta pemrakarsa

menyerahkan laporan hasil-hasil pengelolaan lingkungan hidup secara berkala kepada

instansi/pihak yang berkepentingan.

 

 

Seperti diketahui bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan tidak hanya merupakan tanggung

jawab pemrakarsa kegiatan semata, melainkan dibutuhkan keterlibatan dan keterpaduan

berbagai instansi yang terkait.

Melakukan koordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral baik ditingkat

Provinsi Sulawesi Tenggara maupun Kabupaten Bombana dalam rangka  pembinaan

dan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kasus pencemaran

Melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bombana dan instansi terkait

lainnya dalam rangka penyelesaian masalah sosial yang mungkin timbul

Page 12: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

Melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bombana dan instansi terkait

lainnya dalam masalah ketenagakerjaan melalui kerjasama dengan lembaga

(LSM/NGO) yang dipilih.

melakukan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat sekitarnya mengenai tuJuan dan

kegunaan dilakukannya proyek penambangan nikel oleh PT. Tekonindo.

D.PENDEKATAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

Sebagai komitmen terhadap pengelolaa lingkungan, PT. Tekonindo merencanakan akan

melakukan pengelolaan lingkungan dengan menggunakan pendekatan manajemen

lingkungan. Setiap kegiatan yang akan dilakukan dibuatkan SOP (Standard Operation

Procedure) dan Instruksi Kerja (Working Instruktion). Pendekatan manajemen lingkungan

akan mengacu pada standar ISO 14001.

E.PERALATAN DAN FASILITAS PENELITIAN

Untuk kelancaran jalannya penelitian, peralatan dan fasilitas yang diperlukan diharapkan

dapat disediakan oleh perusahan PT Tekonindo selama penelitian berlangsung. (Lampiran 1)

F.RENCANA JADWAL KERJA

Kegiatan ini direncanakan Insya Allah pada bulan Oktober - November. (Lampiran 2)

G.RENCANA DAFTAR PUSTAKA

Rencana daftar pustaka yang mendukung sebagai bahan literatur penelitian. (Lampiran 3)

H.RENCANA DAFTAR ISI

Peneliti akan menyusun laporan hasil penelitian secara sistematis sesuai sub bahasan

masalah. (Lampiran 4)

I.RENCANA ESTIMASI BIAYA PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian sampai pada penyusunan dan pembutan laporan butuh  biaya

cukup banyak. (Lampiran 5)

Page 13: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

J.PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat, untuk menjadi pertimbangan dari Bapak /Ibu, atas

perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.

 

Penyusunan Laporan Konsultasi Laporan

Lampiran 3

Page 14: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pasir Di CV

RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1. Arsyad, S. 1980. Pengawetan Tanah dan Air. Dep. Ilmu-Ilmu Tanah, Fakultas

Pertanian IPB. Bogor.

2. Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta. 571 Hal.

3. Darsono, V. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

4. Fandeli, C. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Prinsip Dasar dan

Pemapanannya Dalam Pembangunan. Liberty Offset, Yogyakarta

5. Hadi, P.S. 1997. Aspek sosial AMDAL Sejarah, teori dan Metode. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

6. Hardjowigeno, S. 1986. Sumber Fisik Wilayah dan Tataguna Lahan. Jurusan Tanah.

Fakultas Pertanian IPB. Bogor

7. Sachlan, M. 1980. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas

Diponegoro, Semarang.

8. Saifuddin, S. 1989. Fisika-Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.

9. Sayogya, dkk. 1983. Sosiologi Pedesaan. BPFE, Yogyakarta

10. Soemarwoto, O. 1989. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

11. Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001. PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

12. Tjasyono, B. 1999. Klimatologi Umum. Penerbit ITB. Bandung. 317 h.