ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf ·...

58
ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) TERHADAP PEMBANGUNAN GAMPONG (Studi Kasus Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosial OLEH : NUR AIDAR NIM : 09C20201014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA MEULABOH-ACEH BARAT TAHUN 2016

Transcript of ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf ·...

Page 1: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C)

TERHADAP PEMBANGUNAN GAMPONG

(Studi Kasus Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue

Kabupaten Nagan Raya)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Sosial

OLEH :

NUR AIDAR

NIM : 09C20201014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

MEULABOH-ACEH BARAT

TAHUN 2016

Page 2: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

i

ABSTRAK

Nur Aidar. Nim: 09C20201014. Analisis kontribusi Penambangan Pasir (Galian C)

Terhadap Pembangunan Gampong (Studi Kasus Gampong Suak Bilie Kecamatan

Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya).

Penambangan pasir memang dianggap memberikan kontribusi terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Nagan Raya maupun Gampong Suak Bilie, hal ini

dapat terlihat dari begitu banyaknya aktivitas penggalian pasir golongan C yang

dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah di Kabupaten Nagan Raya terutama di

Gampong Suak Bilie. Penambangan pasir Galian C bertujuan untuk memenuhi bahan

material bangunan dan sebagai matar pencaharian masyarakat. Permasalahan dalam

penelitian ini adalah bagaimana kontribusi penambangan pasir (Galian C) terhadap

pembangunan Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan

Raya dan bagaimana dampak pertambangan pasir (Galian C) terhadap pembangunan

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan deskriptif. Adapun sumber data terdiri dari data primer dan data

Sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan

dokumentasi. Sedangkan teknik analisa terdiri dari reduksi data, penyajian data dan

verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penambangan pasir (Galian C) di

Gampong Suak Bilie memberikan kontribusi bagi gampong yaitu dari dana hasil

penambangan Pasir digunakan untuk kepentingan Gampong atau untuk

pembangunan sarana fisik pembangunan sarana seperti jalan setapak, draenase dan

sebagainya. Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif

maupun positif terhadap gampong. Adapun dari sisi negatif adalah rusaknya

lingkungan seperti erosi dan rusaknya jalan gampong. Kemudian dari sisi positif

ialan tercipta lapangan kerja dan bermanfaat bagi gampong karena penambangan

pasir tersebut memberikan sumbangan untuk gampong.

Kanta Kunci: Kontribusi, Penambangan Pasir (Galian C),

Pembangunan Gampong

Page 3: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bukti Ketergantungan bangsa Indonesia kepada alam dapat dilihat

dari pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan

fungsinya. Pada masa sentralisasi pemerintahan, kegiatan exploitasi terhadap

sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan masih terbatas pada

pemanfaatan wilayah-wilayah yang strategis saja, namun dewasa ini setiap daerah

saling belomba-lomba mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan alam

masing-masing (Salim, H.S. 2007: h. 34).

Sumberdaya alam merupakan faktor yang sangat menentukan bagi

kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan dalam kehidupannya, manusia tidak

dapat hidup tanpa adanya sumberdaya alam. Ketergantungan manusia akan

sumberdaya alam tersebut berpengaruh terhadap pola pemanfaatan dan

pengelolaan sumberdaya alam yang ada. Di Indonesia, sebagai negara sedang

berkembang peningkatan jumlah penduduk yang terus terjadi mengakibatkan

semakin meningkatnya jumlah permintaan akan pemenuhan kebutuhan hidup dari

sumberdaya alam, sehingga berkorelasi terhadap semakin eksploitatifnya

pemanfaatan sumberdaya alam yang ada.

Hal ini nyata dari adanya peningkatan jumlah permintaan pasokan akan

sumberdaya alam mineral bagi pemenuhan kebutuhan manusia dalam jumlah yang

besar, namun seringkali tidak dapat terpenuhi karena terbatasnya persediaan

sumberdaya alam mineral yang ada. Sehingga untuk mengatasi permasalahan

Page 4: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

2

2

tersebut diperlukan adanya pengelolaan dan pemanfaatan yang baik terhadap

sumberdaya alam mineral.

Pengelolaan dan pemanfaatan yang baik terhadap sumberdaya alam

mineral menjadi faktor penentu keberlanjutan dari lingkungan hidup dan aktivitas

kehidupan manusia ke depannya. Di Indonesia, pemanfaatan dan pengelolaan

sumberdaya alam sangat tergantung pada kebijakan pemerintahan pada masanya.

Pada era desentralisasi saat ini, pemberian wewenang dari pemerintah pusat

kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya alam memberikan

dampak yang sangat berbeda dibandingkan di era sentralisasi. Pemerintah daerah

yang memiliki kekuasaan untuk memanfaatkan segala potensi sumberdaya alam di

daerahnya, dapat mengalihkan haknya dengan memberikan izin kepada pihak

swasta atau industri yang bergerak di bidang pertambangan untuk mengelola dan

memanfaatkan sumberdaya alam mineral( Noor, D. 2006: h.8).

Kegiatan ekploitasi sumberdaya mineral atau bahan galian seperti

pasir (Galian C) merupakan salah satu pendukung sektor pembangunan

baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Hasil pertambangan merupakan

sumberdaya yang mampu menghasilkan pendapatan yang sangat besar untuk

suatu negara. Kebutuhan akan bahan galian konstruksi dan industri seperti pasir

tampak semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya

pembangunan berbagai sarana maupun prasarana fisik di berbagai daerah di

Indonesia.

Penambangan pasir memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup

besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), hal ini dapat terlihat dari begitu

banyaknya aktivitas penggalian pasir yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai

Page 5: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

3

3

daerah, termasuk di Kabupaten Nagan Raya khususnya di Gampong Suak Bilie

Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya.

Gampong Suak Bilie sebagai salah satu gampong yang berada di

Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya, merupakan salah satu daerah

yang memiliki potensi sumberdaya alam tambang jenis bahan galian golongan C

dengan tekstur tanah pertanian. Adanya aktivitas pertambangan di daerah tersebut

memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pendapatan gampong. Dengan

adanya pertambangan galian C tersebut gampong dapat menambah Pendapatan

Asli Gampong (PAG), sehingga dana tersebut digunakan untuk pembangunan

gampong, seperti pembangunan sarana fisik dan pembangunan non fisik.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis perlu melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul” Analisis kontribusi

Penambangan Pasir (Galian C) Terhadap Pembangunan Gampong (Studi

Kasus Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kontribusi penambangan pasir (Galian C) terhadap

pembangunan Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten

Nagan Raya?

2. Bagaimana dampak pertambangan pasir (Galian C) terhadap pembangunan

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya?

Page 6: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

4

4

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui kontribusi penambangan pasir (Galian C) terhadap

pembangunan Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten

Nagan Raya

2. Untuk Mengetahui dampak pertambangan pasir (Galian C) terhadap

pembangunan Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten

Nagan Raya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini akan berguna untuk perkembangan

ilmu pengetahuaan dalam kajian kontribusi penambangan pasir (Galian C)

terhadap pembangunan sosial masyarakat dan menambah wawasan keilmuan

penulis selama proses perkuliahan.

1.4.1 Manfat Praktis

a. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi

rekomendasi/pemikiran/konsep/saran untuk digunakan para pihak yang

berkepentingan mengenai kontribusi Penambangan Pasir (Galian C)

Terhadap Pembangunan Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue

Kabupaten Nagan Raya.

b. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah

Kabupaten Nagan Raya khususnya pemerintah gampong Suak Bilie

mengenai kontribusi penambangan pasir.

Page 7: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

5

5

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka

sistematika skripsi ini ditulis dengan struktur berikut ini:

Bab I: Pendahuluan, yaitu terdiri atas latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Tinjauan Pustaka, yaitu memuat tentang teori-teori yang mendukung

penelitian dan penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan

penelitian penulis.

Bab III: Metodologi Penelitian, yaitu berisi tentang metodologi penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

analisis data dan pengujian kredibilitas data.

Bab IV: Hasil penelitian dan pembahasan, memuat tentang uraian hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Yakni deskripsi dari

interprestasi data-data yang diperoleh.

Bab V : Berisi kesimpulan dan saran

Page 8: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1 Penelitian Ali Sulton (2011)

Penelitian dengan judul Dampak Aktivitas Pertambangan Bahan

Galian Golongan C Terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa (Analisis

Sosio-Ekonomi dan Sosio-Ekologi Masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan

Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Mahasiswa jurusan Sains

Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia

Institut Pertanian Bogor.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek sosio-

ekonomi di kedua kampung, tingkat kesempatan kerja pertanian mengalami

penurunan seiring dengan semakin menurunnya luas lahan pertanian yang

dimiliki oleh masyarakat lokal. Sementara itu tingkat kesempatan kerja non

pertanian mengalami peningkatan seiring dengan terbukanya lapangan

pekerjaan yang disediakan oleh pihak perusahaan pertambangan. Selain itu,

perubahan kondisi lingkungan memicu terjadinya konflik antara masyarakat

lokal dengan pihak perusahaan. Pada aspek sosio-ekologi, aktivitas

pertambangan menyebabkan kondisi udara menjadi semakin buruk dan

sumber air mengalami kekeringan pada saat musim kemarau. Aktivitas

blasting menimbulkan kebisingan yang mengganggu aktivitas masyarakat.

Selain itu, masih terdapatnya anggota masyarakat yang mengalami sakit pada

saluran pernafasan seperti sesak nafas, batuk pilek, dan diare.

Page 9: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

7

Penelitian ini memiliki perberdaan dan persamaan dengan penelitian

yang dilaksanakan oleh penulis. Adapun perbedaannya ialah penelitian ini

hanya membahas dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan C

terhadap kondisi kehidupan masyarakat dari aspek sosial, ekonomi dan

Ekologi. Sedangkan penelitian penulis hanya membahas kontribusi

pertambagan galian C terhadap pembangunan gampong, tidak membahas

dampak dari aktivitas pertambangan. Sedangkan persamaannya ialah sama-

sama membahas permasalahan tentang pertambangan bahan galian C.

2.1.2 Penelitian Egy Valia (2011)

Penelitian dengan judul “Pelaksanaan pungutan pajak bahan galian

golongan C Dalam menunjang pendapatan asli daerah kabupaten solok

selatan”. Penelitian dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan ilmu hukum

Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa pajak bahan galian golongan C Kabupaten

Solok Selatan merupakan salah satu pajak daerah yang dipungut langsung

oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok selatan, yang dalam

pelaksanaanya dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

pengambilan bahan galian golongan C di Kabupaten Solok Selatan belum

sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku hal ini dapat dilihat dari praktek

pengenaan tarif pajak untuk pengambilan bahan galian golongan C, dimana

pada Peraturan Daerah Nomor 35 Tahun 2005 besarnya tarif pajak bahan

golongan ditetapkan sebesar 20%, tapi pada kenyataan besarnya tarif yang

berlaku adalah Rp.2000,- per kubik ini disebabkan karena banyaknya

masyarakat Solok Selatan merasa tarif 20% tersebut terlalu besar, dan dapat

Page 10: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

8

juga dilihat dari sanksi administratif yang dikenakan pada wajib pajak yang

tidak membayar pajak terutang, dimana sanksinya tidak sesuai dengan

Peraturan Daerah setempat.

Secara umum kontribusi pajak bahan galian golongan C terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Solok Selatan masih tergolong kecil, ini

sebabkan karena kurangya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak, dan

kurangnya pengawasan dan pembinaan Pemerintahan Kabupaten Solok yang

mengakibatkan banyaknya pertambangan ilegal. Akan tetapi cukup berarti

dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Solok Selatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian memiliki persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis. Adapun

persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas tentang

bahan galian C. Namun penelitian ini hanya membahas tentang pelaksanaan

pungutan pajak bahan galian golongan C dalam menunjang pendapatan asli

daerah kabupaten Solok Selatan dan tidak membahas kontribusinya terhadap

pembangunan gampong atau daerah. Sedangkan penelitian penulis hanya

terfokus pada kontribusi hasil galian bahan golongan C terhadap

pembangunan gampong.

2.2 Pengertian Kontribusi

Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution,

maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun

sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau

tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya seorang individu memberikan

pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam

Page 11: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

9

pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh

individu yang kemudian memberikan dampak baik positif maupun negatif

terhadap pihak lain. Sebagai contoh, seseorang melakukan kerja bakti di

daerah rumahnya demi menciptakan suasana asri di daerah tempat ia tinggal

sehingga memberikan dampak positif bagi penduduk maupun pendatang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: h. 45) kontribusi adalah

sumbangan, sedangkan menurut Kamus Ekonomi (T Guritno, 2002: h. 76)

kontribusi adala suatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk

tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Sehingga kontribusi di sini

dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh pendapatan Asli

Daerah terhadap besarnya belanja pembangunan daerah.

Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha

meningkatkan efisisensi dan efektivitas hidupnya. Hal ini dilakukan dengan

cara menajamkan posisi perannya, sesuatu yang kemudian mejadi bidang

spesialis, agar lebih tepat sesuai dengan kompetensi. Kontribusi dapat

diberikan dalam berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan,

profesionalisme, finansial, dan lainnya.

2.2 Pengertian Pertambangan

Industri pertambangan adalah suatu industri dimana bahan galian

mineral diproses dan dipisahkan dari material pengikut yang tidak

diperlukan. Dalam industri mineral, proses untuk mendapatkan mineral-

mineral yang ekonomis biasanya menggunakan metode ekstraksi, yaitu

proses pemisahan mineral-mineral dari batuan terhadap mineral pengikut

yang tidak diperlukan. Mineral-mineral yang tidak diperlukan akan menjadi

Page 12: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

10

limbah industri pertambangan dan mempunyai kontribusi yang cukup

signifikan pada pencemaran dan degradasi lingkungan. Industri

pertambangan sebagai industri hulu yang menghasilkan sumberdaya mineral

dan merupakan sumber bahan baku bagi industri hilir yang diperlukan oleh

umat manusia di dunia (Noor, 2006: h. 14).

Salim (2007: h. 89) menyatakan bahwa usaha pertambangan terdiri

atas usaha penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan

penjualan, yaitu :

1. Penyelidikan umum merupakan usaha untuk menyelidiki secara

geologi umum atau fisika, di daratan perairan dan dari udara, segala

sesuatu dengan maksud untuk membuat peta geologi umum atau

untuk menetapkan tanda- tanda adanya bahan galian pada umumnya.

2. Usaha eksplorasi adalah segala penyelidikan geologi pertambangan

untuk menetapkan lebih teliti/seksama adanya sifat letakan bahan

galian.

3. Usaha eksploitasi adalah usaha pertambangan dengan maksud untuk

menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya.

4. Usaha pengolahan dan pemurnian adalah pengerjaan untuk

mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkan dan

memperoleh unsur-unsur yang terdapat pada bahan galian.

5. Usaha pengangkutan adalah segala usaha pemindahan bahan galian

dan hasil pengolahan serta pemurnian bahan galian dari daerah

eksplorasi atau tempat pengolahan/pemurnian.

6. Usaha penjualan adalah segala sesuatu usaha penjualan bahan galian

Page 13: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

11

dan hasil pengolahan/pemurnian bahan galian.

Berdasarkan jenis pengelolaannya, kegiatan penambangan terdiri atas

dua macam yaitu kegiatan penambangan yang dilakukan oleh badan usaha

yang ditunjuk secara langsung oleh negara melalui Kuasa Pertambangan

(KP) maupun Kontrak Karya (KK), dan penambangan yang dilakukan oleh

rakyat secara manual. Kegiatan penambangan oleh badan usaha biasanya

dilakukan dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih sehingga

hasil yang diharapkan lebih banyak dengan alokasi waktu yang lebih

efisien, sedangkan penambangan rakyat merupakan aktivitas penambangan

dengan menggunakan alat-alat sederhana. Di Indonesia, segala bentuk

kegiatan industri pada sektor pertambangan diharapkan mampu

menyumbang pada peningkatan ekonomi dan pembangunan negara.

Kegiatan eksploitasi oleh industri pertambangan terus dilakukan

demi pengejaran pembangunan melalui penghasilan devisa negara. Hal ini

dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan akan sumberdaya

alam mineral akibat meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun.

2.3 Penggolongan Sumberdaya Alam Tambang

Sumberdaya mineral adalah sumberdaya yang diperoleh dari hasil

ekstraksi batuan-batuan yang ada di bumi. Adapun jenis dan manfaat

sumberdaya mineral bagi kehidupan manusia modern semakin tinggi dan

semakin meningkat sesuai dengan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan

suatu negara (Noor, 2006: h. 67).

Menurut Ngadiran et al (2002: h. 120) izin usaha pertambangan

meliputi izin untuk memanfaatkan bahan galian tambang yang bersifat

Page 14: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

12

ekstraktif seperti bahan galian tambang golongan A, golongan B, maupun

golongan C. Ada banyak jenis sumberdaya alam bahan tambang yang

terdapat di bumi indonesia. Dari sekian jenis bahan tambang yang ada itu

di bagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Bahan galian strategis golongan A, terdiri atas: minyak bumi, aspal,

antrasit, batu bara, batu bara muda, batu bara tua, bitumen,

bitumen cair, bitumen padat, gas alam, lilin bumi, radium, thorium,

uranium, dan bahan-bahan galian radio aktif lainnya (antara lain

kobalt, nikel dan timah);

2. Bahan galian vital golongan B, terdiri atas: air raksa, antimon,

aklor, arsin, bauksit, besi, bismut, cerium, emas, intan, khrom,

mangan, perak, plastik, rhutenium, seng, tembaga, timbal,

titan/titanium, vanadium, wolfram, dan bahan-bahan logam langka

lainnya (antara lain barit, belerang, berrilium, fluorspar, brom,

koundum, kriolit, kreolin, kristal, kwarsa, yodium, dan zirkom); dan

3. Bahan galian golongan C, terdiri atas; pasir, tanah uruk, dan batu

kerikil. Bahan ini merupakan bahan tambang yang tersebar di

berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Adanya kebijakan pemerintah yang mengeluarkan peraturan dengan

merubah status komoditas tambang berdasarkan penggolongannya, dapat

memicu terhadap semakin bebasnya akses bagi setiap orang untuk

mengeksploitasi sumberdaya alam tambang yang ada. Hal ini sebagaimana

terjadi di daerah Bangka, dimana sebelum adanya otonomi daerah timah

dijadikan sebagai komoditas vital yang pengelolaannya dilakukan oleh

Page 15: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

13

negara. Namun setelah adanya Surat Keputusan (SK) Menteri Perindustrian

dan Perdagangan (Menperindag) Nomor 146/MPP/4/1999 mengenai

otonomi daerah, yang menjadikan timah sebagai komoditas strategis,

pengelolaannya tidak lagi dilakukan oleh negara sehingga semua pihak

seperti swasta, BUMN, maupun masyarakat dapat leluasa untuk melakukan

eksploitasi terhadap timah yang ada. Hal ini juga menimbulkan terhadap

semakin meningkatnya jumlah Tambang Inkonvensional (TI) di daerah

Bangka.

Berdasarkan tipe bahan galian, sumberdaya mineralb dapat

digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu: (1) Bahan Galian Vital; (2) Bahan

Galian Strategis; dan (3) Bahan Galian Industri. Penggolongan jenis mineral

yang terdiri atas bahan galian vital, strategis, dan industri merupakan bentuk

lain dari bahan galian golongan A, golongan B, dan golongan C. Pada bahan

galian vital disebut juga bahan galian golongan A. Bahan galian strategis

merupakan bahan galian golongan B, sedangkan bahan galian industri

merupakan bahan galian golongan C berupa pasir atau kerikil.

2.4 Pengertian Pembangunan

Menurut P. Siagian (2000: h. 2-3) yang dimaksud dengan

pembangunan adalah “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan

perubahan yang berencana yang dlakukan secara sadar oleh suatu bangsa,

Negara dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka pembinaan

bangsa”.

Pembangunan adalah pergeseran dari suatu kondisi nasional yang satu

menuju kondisi nasional yang lain, yang dipandang lebih baik dan lebih

Page 16: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

14

berharga (Katz dalam Tjokroamidjojo, 2005: h. 46). Di samping itu

pembangunan juga merupakan proses multi dimensional yang menyangkut

perubahan-perubahan yang penting dalam suatu struktur, sistem sosial

ekonomi, sikap masyarakat dan lembagalembaga nasional dan akselerasi

pertumbuhan ekonomi, pengangguran kesenjangan dan pemberantasan

kemiskinan absolut (Tjokroamidjojo, 2005, h. 56). Pengertian tersebut

mengisyaratkan bahwa pembangunan berarti proses menuju perubahan-

perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas kehidupan

masyarakat itu sendiri.

Dalam pengertian pembangunan para ahli memberikan berbagai

macam definisi tentang pembangunan, namun secara umum ada suatu

kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan

perubahan. Siagian (2000:58) memberikan pengertian tentang bagaimana

pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan

perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,

negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa

(Nation building)”. Adapun Ginanjar Kartasasmita (2001: h. 9) memberikan

pengertian yang lebih sederhana tentang pembangunan yaitu: “suatu proses

perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara

terencana”.

Meskipun pengertian pembangunan amat bervariasi namun menurut

Esman (Tjokroamidjojo, 2005: h. 91) secara umum pembangunan dapat

diartikan sebagai proses perubahan dari kondisi nasional yang satu ke kondisi

Page 17: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

15

nasional yang dipandang lebih baik atau kemajuan yang terus menerus

menuju perbaikan kehidupan manusia yang mapan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan

merupakan usaha perubahan yang dilakukan secara sadar dan berencana oleh

suatu Negara beserta pemerintahnya untuk modernisasi dan pembangunan

merupakan perubahan sosial yang bertujuan untuk menaikan taraf hidup ke

arah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.

2.5 Pengertian Pembangunan Gampong

Pembangunan adalah pergeseran dari suatu kondisi nasional yang satu

menuju kondisi nasional yang lain, yang dipandang lebih baik dan lebih

berharga (Katz dalam Tjokroamidjojo, 2005: h. 46). Di samping itu

pembangunan juga merupakan proses multi dimensional yang menyangkut

perubahan-perubahan yang penting dalam suatu struktur, sistem sosial

ekonomi, sikap masyarakat dan lembagalembaga nasional dan akselerasi

pertumbuhan ekonomi, pengangguran kesenjangan dan pemberantasan

kemiskinan absolut (Todaro, 2007: h. 56). Pengertian tersebut mengisyaratkan

bahwa pembangunan berarti proses menuju perubahan-perubahan yang

dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri.

Dalam pengertian pembangunan para ahli memberikan berbagai

macam definisi tentang pembangunan, namun secara umum ada suatu

kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan

perubahan. Siagian (2000: h. 58) memberikan pengertian tentang bagaimana

pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan

perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,

Page 18: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

16

negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa

(Nation building)”. Adapun Ginanjar Kartasasmita (2001: h. 9) memberikan

pengertian yang lebih sederhana tentang pembangunan yaitu: “suatu proses

perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara

terencana”.

Meskipun pengertian pembangunan amat bervariasi namun menurut

Esman (Tjokroamidjojo, 2005: h. 91) secara umum pembangunan dapat

diartikan sebagai proses perubahan dari kondisi nasional yang satu ke kondisi

nasional yang dipandang lebih baik atau kemajuan yang terus menerus

menuju perbaikan kehidupan manusia yang mapan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan

merupakan usaha perubahan yang dilakukan secara sadar dan berencana oleh

suatu Negara beserta pemerintahnya untuk modernisasi dan pembangunan

merupakan perubahan sosial yang bertujuan untuk menaikan taraf hidup ke

arah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Dalam kebijakan pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

gampong merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Maka

pembangunan gampong oleh Mubyarto (2001: h. 10) didefinisikan sebagai

pembangunan yang berlangsung di pedesan dan meliputi seluruh aspek

kehidupan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu dengan

mengembangkan swadaya gotong-royong..

Pembangunan gampong merupakan sebuah konsep yang mesti

dilaksanakan dengan segala perencanaan yang matang. Selanjutnya perlunya

kebersamaan yang tidak memudar sehingga budaya atau adat istiadat terus

Page 19: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

17

berjalan. Semua dinamika sosial mesti dihadapi bersama untuk kemajuan di

masa depan. Beberapa perkembangan gampong tergantung dari tingkat

pengetahuan dan visi dari seorang keuchik. Selanjutnya sikap kejujuran dalam

mengelola aset gampong melalui sebuah badan yang di dalamnya ada

keterlibatan masyarakat. Maknanya transparansi pengelolaan keuangan

Gampong oleh aparaturnya. Selanjutnya kesejahteraan harus dapat diraih agar

masyarakat dapat berpikir cemerlang. Selanjutnya telusuri apa potensi yang

mampu dikembangkan oleh masyarakat. Semoga gampong-gampong yang

ada di Aceh dapat lebih mandiri di masa depan.

Sebuah gampong harus bisa menggali potensi yang ada dalam

wilayahnya. Pemimpin gampong juga harus dapat melihat kondisi warganya.

Data yang akuntabel lebih lengkap didapat oleh pemerintah Gampong itu

sendiri. Seorang keuchik yang memiliki wawasan yang luas tidak harus

monopolistik. Artinya segala program yang akan dijalankan libatkan warga

yang memiliki potensi. Untuk memajukan wilayahnya, maka perlu adanya

kerjasama antara pemerintah gampong dengan masyarakatnya. Sedikit sekali

keuchik yang memiliki pemikiran tentang apa yang dilakukan agar

masyarakat makin maju dan sejahtera. Mewujudkan gampong yang mandiri

memang butuh proses dan harus ada kerjasama yang baik. Tanpa kerja sama

yang baik maka akan menghambat segala pelaksanaan yang telah

dicanangkan sebelumnya. Maka, perlu adanya kebersamaan yang tidak akan

memudar hingga kemajuan itu dapat diraih. (www. acehnationalpost. com).

Page 20: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

18

2.6 Pengertian Gampong

Gampong Merupakan kesatuan hunian’asli’ Aceh yang dikenal sejak

sebelum Aceh menjadi wilayah kesultanan (Abad ke I6). Gampong adalah

kesatuan wilayah hukum terendah yang asli lahir dari masyarakat, bahkan

sebelum aanya mukim yang merupakan kumpulan beberapa gampong, yang

muncul setelah masa kesultanan di abad ke 16 dan 17. Etnografer Belanda,

Snouck Hurgronje dalam laporan ekspedisinya di Aceh sebelum

berlangsungnya kolonialisme yang panjang di tanah itu mengemukakan

bahwa gampong adalah adat.

Dalam Pasal 2 dan 3 Qanun Nomor 5 Tahun 2003 tentang

Pemerintahan gampong, menyebutkan bahwa gampong merupakan organisasi

pemerintahan terendah yang berada di bawah mukim dalam struktur

organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gampong

mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan

pembangunan, membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syari’at

Islam.

Menurut T. Syamsuddin (dalam Jakfar Puteh 2012, h. 177) “Gampong

adalah daerah hukum kecil di Aceh, seperti desa di jawa, dusun di sumatera

selatan, Huta di Tapanuli dan Nagari di Minang Kabau dan Kampung di

Wilayah Melayu.”

Badruzzaman Ismail, Dkk (dalam Jakfar Puteh, 2012: h. 177)

mengatakan bahwa “Gampong adalah daerah yang memiliki rakyat dengan

susunan pemerintahan sendiri. Dia juga menambahkan bahw suatu gampong

juga memiliki tatanan aturan, harta kekayaan dan batas territorial. Gampong

Page 21: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

19

berwenang penuh untuk mengembangkan adat dan istiadatnya, bahkan

berfungsi menyelenggarakan peradilan adat sesuai dengan tatanan adat yang

mereka miliki”.

Pasal 1 Angka 20 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh bahwa Gampong adalah kesatuan masyarakat hukum

yang berada di bawah Mukim dan dipimpin oleh Keuchik atau nama lain dan

berhak menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri.

Menurut T. M. Juned (2003: h. 35) menyatakan bahwa: “Gampong

dapat berarti sebagai tempat hunian penduduk atau persekutuan masyarakat

hukum adat dan dapat pula berarti sebagai suatu kesatuan unit pemerintahan

di negara kita”. Setiap gampong mempunyai sekurang-kurangnya sebuah

Meunasah (Mushalla), bahkan sekarang ini telah lebih dari satu Meunasah

(Mushalla).

Selanjutnya T. Djuned (2003: h. 11) mengemukakan bahwa:

“gampong dalam arti fisik merupakan sebuah kesatuan wilayah yang meliputi

tempat hunian, blang, padang dan hutan. Dalam arti hukum gampong

merupakan Persekutuan Masyarakat Hukum Adat yang bersifat territorial.

Rusdi Sufi, dkk (2002: h. 33-39) berpendapat bahwa: “Gampong

terbentuk pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yakni bentuk

teritorial yang terkecil dari susunan pemerintahan di Aceh. Pada masa itu,

sebuah gampong terdiri dari kelompok rumah yang letaknya berdekatan satu

sama lain. Pimpinan gampong disebut keuchik, yang dibantu seseorang yang

mahir dalam masalah keagamaan dengan sebutan teungku meunasah.

Gampong merupakan pemerintahan bawahan dari mukim”.

Page 22: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

20

Jadi Gampong adalah gabungan dari Jurong atau Dusun dan

merupakan kesatuan hukum yang bercorak agama serta pimpinan gampong

disebut dengan keuchik gampong. Dalam struktur pemerintahan kesultanan

Aceh dikala itu, kedudukan gampong merupakan suatu unit pemerintahan

tingkat kelima setelah Imeum Mukim pada tingkat Keempat, Ulee Balang

pada tingkat Ke tiga, pemerintahan Sagoe pada tingkat kedua dan kerajaan

(raja) pada tingkat pertama.

Mengenai Pemerintahan Gampong beserta aparaturnya, dapat

dijelaskan lewat penelusuran berbagai peraturan perundangan-undangan.

Dalam Penjelasan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Keistimewaan Aceh, disebutkan bahwa konsep gampong

menurut Undang-Undang ini adalah sama yang dimaksud dengan desa.

Sementara itu, Pasal 1 ayat (13) Undang-Undang Nomor 18 Tahun

2001 tentang Otonomi Khusus untuk Aceh dalam bentuk Nanggroe Aceh

Darussalam, menyebutkan bahwa: “Gampong adalah kesatuan masyarakat

hukum yang merupakan organisasi pemerintahan terendah langsung berada di

bawah mukim yang menempati wilayah tertentu yang dipimpin oleh keuchik

atau nama lain dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri”.

Konsep gampong seperti di atas, terdapat dalam Pasal 1 ayat (5)

Qanun Nomor 3 Tahun 2003 tentang Susunan, Kedudukan dan Kewenangan

Pemerintahan Kecamatan dalam Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, Pasal 1

ayat (5) Qanun No. 4 Tahun 2003 tentang Susunan, Kedudukan dan

Kewenangan Mukim dalam Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, dan Pasal 1

ayat (6) Qanun Nomor 7 tahun 2004 tentang Pengelolaan Zakat.

Page 23: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

21

Dari konsep gampong, jelas bahwa gampong terletak di bawah mukim

yang dipimpin keuchik dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya

sendiri. Dalam Penjelasan Pasal 1 ayat (2) Qanun Nomor 3 Tahun 2003

tentang Susunan, Kedudukan dan Kewenangan Pemerintahan Kecamatan

dalam Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, disebutkan ”kedudukan gampong

tidak lagi berada di bawah kecamatan, tapi di bawah mukim”. Hal ini

kemudian dipertegas dengan Pasal 2 Qanun Nomor 4 Tahun 2003 tentang

Susunan dan Kedudukan Pemerintah Mukim, ”Mukim membawahi gampong

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat.” Dalam Pasal 5

poin (d) Qanun Nomor 3 tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong,

disebutkan bahwa posisi Camat berkenaan dengan fungsi pembinaan

pemerintahan mukim dan gampong. Dalam Pasal 39 Qanun Nomor 3 Tahun

2003 tentang Pemerintahan Gampong, dengan tegas diatur bahwa kecamatan

yang belum memiliki mukim tapi memiliki gampong, maka perangkat

pelaksana di wilayahnya adalah pemerintah gampong.

Page 24: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan prosedur atau cara dalam mengetahui sesuatu, yang

mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2002: h. 4) penelitian deskriptif

bermaksud membuat penggambaran secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Dengan kata lain penelitian

ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada

saat studi.

Dengan berdasarkan uraian di atas, maka penulis berupaya

mendiskripsikan mengenai kontribusi penambangan pasir galian Galian C

terhadap Pembangunan gampong.

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Adapun Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Merupakan sumber data adalah sumber-sumber dasar yang merupakan

bukti saksi utama dari kejadian yang lalu, contohnya ialah catatan resmi yang

dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu keterangan oleh saksi mata,

keputusan-keputusan rapat, foto-foto, dan sebagainya (Moh. Nazir, 2005: h. 51).

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian langsung

di lapangan yang bersumber pada penelitian wawancara dan observasi. Data

Page 25: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

23

23

primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dengan Keuchik

Gampong, Masyarakat, dan beberapa orang aparatur gampong. Sedangkan

observasi dilakukan di lapangan terhadap hasil panambangan pasir dampaknya

terhadap masyarakat.

2. Data Sekunder

Menurut Hasan (2002: h. 82) data sekunder adalah data yang diperoleh

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. data

sekunder merupakan data yang didapat dari studi kepustakaan, dokumen, koran,

internet yang berkaitan dengan kajian penelitian yang diteliti oleh penulis. untuk

melengkapi data penelitian, maka data sekunder juga diperoleh dari dokumen

gampong, seperti data jumlah penduduk, luas wilayah, dan fasilitas ekonomi dan

sosial.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan

yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa,

sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi

langsung. Sedang observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan

tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki. (Maman

Rachman, 2000: h. 77).

Page 26: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

24

24

Dalam kegiatan pengumpulan data metode observasi merupakan salah satu

metode utama di samping metode wawancara. Dalam hal ini pengamatan yang

dilakukan melalui dua cara:

1. Pengamat berperan serta adalah dimana pengamat melakukan dua peran

sekaligus sebagai pengamat dan menjadi anggota resmi dari kelompok

yang diamati.

2. Pengamat tanpa berperan serta yaitu pengamat hanya berfungsi untuk

mengadakan pengamatan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi langsung

yaitu di Gampong Lueng Baro Kecamatan Kuta Makmu Kabupaten Nagan Raya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 2002: h.135).

Atas dasar tersebut, maka wawancara akan dilakukan dengan keuchik,

Kaur, Sekdes dan masyarakat, karena mereka sumber utama dalam mencari

informasi mengenai kontribusi penambangan pasir (Golongan C).

3. Dokumentasi

Tehnik dokumentasi adalah mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,

dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah

penelitian (Rachman, 2000: h. 96).

Page 27: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

25

25

Pada dasarnya proses studi dokumentasi bukan merupakan kegiatan yang

berdiri sendiri, akan tetapi seringkali bersamaan dengan penggunaan tehnik

pengumpulan data yang lainnya. Dimana kita mempelajari dokumentasi pasti

diawali dengan wawancara terutama yang menyangkut pembicaraan yang ada

kaitannya dengan dokumen yang akan dipelajari.

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan hanya sebagai

pelengkap dari tehnik pengumpul data lainnya. Data-data yang diambil dari

dokumen hanya meliputi gambaran umum wilayah penelitian, yang diperoleh dari

data monografi Gampong Suak Bilie yang meliputi: luas wilayah, jumlah

penduduk, mata pencaharian penduduk, sarana perekonomian, dan tingkat

pendidikan serta sarana umum.

3.2.3 Informan Penelitian

Informan dipilih untuk mendapatkan informasi yang jelas dan mendalam

tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah penelitian. Prosedur

pengambilan informan awal dilakukan secara purposive, sedangkan informan

selanjutnya dengan teknik snowball, yaitu mengambil satu orang untuk

diwawancarai selanjutnya bergulir kepada informan lain secara berantai hingga

diperoleh sejumlah informan yang diperlukan.

Untuk pengecekan tentang kebenaran hasil wawancara yang didapat dari

informan, maka yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Keuchik

2. Kaur Pembangunan

3. Masyarakat 6 orang

Page 28: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

26

26

Jadi jumlah informan dipilih adalah 8 orang, karena pengumpulan data di

lapangan sudah memenuhi hadil yang dinginkan. Penentuan informan berdasarkan

maksud dan tujuan penulis, maka penulis menentukan jumlah di atas sebagai

informan, karena mereka mengerti dan memahami masalah di lapangan.

3.2.4 Jadwal Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam beberapa tahapan. Tahap

pertama, Survey Lokasi Penelitian. Kedua, Penyusunan Proposal. Ketiga, Seminar

Proposal. Keempat, Pelaksanaan Penelitian. Ke lima, Pengolahan Data. Ke tujuh,

seminar hasil, ke delapan sidang komprehensif dan ke sembilan sidang skripsi.

Secara rinci, jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel: 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6

1. Survey Lokasi Penelitian

2. Penyusunan Proposal

3. Seminar Proposal

4. Pelaksanaan Penelitian

5. Pengolahan Data

6. Pengolahan data dan analisis

data

7. Seminar Hasil

8. Sidang Komprehensif

9. Sidang

3.3 Instrumen Penelitian

Kebutuhan akan instrumen penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini

adalah adanya instrumen berupa: peneliti, pedoman wawancara, alat perekam

film, alat perekam foto, alat perekam suara, scanner, dan alat-alat tulis.

Page 29: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

27

27

Dari berbagai instrumen penelitian tersebut di atas, instrumen yang

terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (Moleong, 2002:

h. 4). Selanjutnya Moleong (2002: h. 4) menegaskan bahwa dalam penelitian

kualitatif, manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan informan

atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan

kenyataan-kenyataan di lapangan.

3.4 Teknik Analisa Data

Analisis kualitatif dalam suatu penelitian digunakan apabila data penelitian

yang diangkat dari lapangan adalah juga memiliki sifat-sifat kualitatif. Hal ini

dapat dilihat dari bagaimana morfologi dan struktur variabel penelitian serta

tujuan penelitian yang semestinya dicapai. Analisis data adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan

uraian dasar.

Menurut Bungin (dalam Moleong, 2002: h. 290) analisis data kualitatif

sebenarnya bertumpu pada strategi deskriptif kualitatif maupun verifikasi

kualitatif, strategi deskriptif kualitatif berintikan cara berpikir induktif dan

deduktif pada strategi kualitatif.

Analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung secara interaktif, di

mana pada setiap tahapan kegiatan tidak berjalan sendiri-sendiri. Meskipun tahap

penelitian dilakukan sesuai dengan kegiatan yang direncanakan, akan tetapi

kegiatan ini tetap harus dilakukan secara berulang antara kegiatan pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi atau penarikan suatu kesimpulan.

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan langkah langkah atau

Page 30: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

28

28

alur yang terjadi bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan atau alur verifikasi data (Miles, 2007: h. 15-19).

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

tertulis di lapangan (Miles dan Huberman, 2007: h. 17). Reduksi data ini

bertujuan untuk menganalisis data yang lebih mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasikan data agar diperoleh kesimpulan yang dapat

ditarik atau verifikasi. Dalam penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan

mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian

dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah pengumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles dan

Huberman, 2007: h. 18). Dalam hal ini, data yang telah dikategorikan tersebut

kemudian diorganisasikan sebagai bahan penyajian data. Data tersebut disajikan

secara deskriptif yang didasarkan pada aspek yang teliti.

3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi data adalah sebagian dari suatu kegiatan utuh, artinya makna -

makna yang muncul dari data telah disajikan dan diuji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya (Miles dan Huberman, 2007: h. 19). Penarikan

kesimpulan berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang disajikan dan dibuat

dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada pokok

permasalahan yang diteliti.

Page 31: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

29

29

Menurut Miles dan Huberman (2007: h. 36) ada tiga komponen analisis

yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Aktivitas ketiga

komponen dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data

sebagai suatu proses siklus. Peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen

analisis tersebut sesudah pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan

memanfaatkan waktu yang masih tersisa dalam penelitian ini. Untuk lebih

jelasnya proses analisis interaktif dapat digambarkan dalam skema sebagai

berikut:

Sumber : Miles dan Huberman (2007: h. 36 36)

3.5 Pengujian Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan

member check. Pengujian kredibilitas data digunakan untuk mendapatkan data

yang lebih mendalam mengenai subyek penelitian (Sugiyono, 2011: h. 270).

Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekukan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisis kasus negatif dan member chcek (Sugiyono, 2011: h. 270).

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan kesimpulan/verifikkasi

Page 32: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

30

30

Agar lebih jelas pengujian kredibilitas data maka dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar: 3. 2 Uji Kredibilitas Data dalam penelitian Kualitatif

Adapun pengujian kredibilitas data adalah sebagai berikut:

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan karena berdasarkan pengamatan

yang telah dilakukan, dirasakan data yang diperoleh masih kurang memadai.

Menurut Moleong (2002: h.327) perpanjangan pengamatan berarti peneliti tinggal

di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Dalam

pengumpulan data, pengamatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dalam

waktu yang singkat melainkan memerlukan perpanjangan pengamatan dengan

keikutsertaan pada lata penelitian. Perpanjangan pengamatan yang dilakukan

peneliti adalah dengan sering melakukan pengamatan di lokasi penelitian.

Uji Kredibilitas

data

Perpanjangan

Pengamatan

Peningkatan

Ketukunan

Triangulasi

Diskusi dengan

teman sejawat

Teman Sejawat

Analisis Kasus

Negatif

Perpanjangan

Pengamatan

Page 33: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

31

31

2. Peningkatan Ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

mendalam untuk memperoleh kepastian data. Meningkatkan ketekunan dilakukan

dengan membaca berbagai referensi baik buku maupun dokumen yang terkait

dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa data apakah benar

dan bisa dipercaya atau tidak.

3. Triangulasi

Analisa Triangulasi merupakan “suatu metode analisis untuk mengatasi

masalah akibat dari kajian mengandalkan satu teori saja, satu macam data atau

satu metode penelitian saja (Sugiyono, 2011: h.225)”. Triangulasi dapat diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Menurut

Sugiyono (2011: h.273) terdapat minimal tiga macam triangulasi, yaitu:

a. Triangulasi sumber data

Pada triangulasi sumber data, data dicek kredibilitasnya dari berbagai

sumber data yang berbeda dengan teknik yang sama misalnya, mengecek sumber

data antara bawahan, atasan dan teman. Analisis triangulasi sumber data

ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 3.3. Triangulasi Sumber Data

Teman Pemimpin

Masyarakat

Page 34: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

32

32

b. Triangulasi teknik pengumpulan data

Pada triangulasi teknik pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda dengan sumber data yang

sama. Truangulasi Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada gambar di bawah

ini :

Gambar: 3.4. Triangulasi Teknik Pengumpulan data

c. Triangulasi waktu pengumpulan data

Pada triangulasi waktu pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan waktu yang berbeda-beda namun dengan sumber data dan teknik yang

sama. Triangulasi menjadikan data yang diperoleh dalam penelitian menjadi lebih

konsisten, tuntas dan pasti serta meningkatkan kekuatan data (Sugiyono, 2011:

h.241). Triangulasi waktu pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Gambar 3.5. Triangulasi Waktu Pengumpulan Data

Observasi Wawancara

Dokumen

Sore Siang

Pagi

Page 35: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

33

33

4. Pemeriksaan Teman Sejawat

Pemeriksaan teman sejawat dilakukan dengan mendiskusikan data hasil

temuan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa maupun teman yang bukan

mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan akan ada saran atau masukan yang

berguna untuk proses penelitian.

5. Analisis Kasus Negatif

Menurut Sugiyono (2011: h.275) melakukan analis kasus negatif berarti

peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang

telah ditemukan.

6. Member Check

Member check atau pengujian anggota dilakukan dengan cara

mendiskusikan hasil penelitian kepada sumber-sumber yang telah memberikan

data untuk mengecek kebenaran data dan interprestasinya.

Page 36: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Kondisi Geografis

Gampong Suak Bilie memiliki wilayah yang strategis untuk areal pertanian.

Gampong Suak Bilie berada di Kecamatan Suka Makmue berada dalam wilayah

kabupaten Nagan Raya. Pusat ibu kota kecamatan terletak di Suka Makmue,

dengan luas wilayah ± 1.019 Ha yang terbagi dalam 4 Jurong atau dusun, dengan

jumlah penduduk 1.019 jiwa dari 317 kepala keluarga (KK), yang tersebar ke

dalam 4 jurong tersebut. Gampong Suak Bilie memiliki jarak ke ibu kota kabupaten

1 Km. Kemudian jumlah dusun di Gampong Suak Bilie adalah sebagai berikut:

1. Dusun Ulee Gampong

2. Dusun Padang Kubu

3. Dusun Cot Manih

4. Dusun Gunong Geupanji

Adapun secara administratif, wilayah Gampong Suak Bilie berbatasan

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Lueng Baro

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong krueng Trang

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kaway XVI

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Cot Kuta

Page 37: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

35

35

4.1.2. Kondisi Demografis

Untuk mengetahui jumlah penduduk bedasarkan dusun, bisa dilihat pada

tabel berikut:

Tabel: 4.1

Jumlah Penduduk Gampong Suak Bilie menurut dusun

No Dusun Jumlah

(KK)

Jenis kelamin Jumlah jiwa

Laki-laki Perempuan

1 Ulee Gampong 158 250 216 513

2 Padang Kabu 67 97 93 190

3 Cot Maneh 53 83 83 188

4 G Gupanji 39 73 77 150

Total 317 503 516 1.019

Sumber: Profil Gampong Suak Bilie tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

Gampong Suak Bilie berjumlah 1019. Dusun Ulee Gampong memiliki jumlah

penduduk paling banyak yaitu 513 jiwa.

Sedangkan komposisi penduduk Gampong Suak Bilie menurut pendidikan,

dapat diketahui bahwa tingkat sekolah dasar (SD), sampai jenjang perguruan

Tinggi (PT). Tingkat Pendidikan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 4.2

Tingkat Pendidikan Penduduk Gampong Suak Bilie

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Perguruan Tinggi 10

2 SMA 25

3 SMP 35

4 SD 68

5 D 3 20

6 Putus Sekolah 118

7 Tidak sekolah 743

Total 1.019 Sumber: Profil Gampong Suak Bilie tahun 2015

Page 38: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

36

36

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa 68 orang pada tingkat Sekolah

Dasar (SD), 35 orang pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 25 orang

pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), 10 orang pada tingkat Perguruan

Tinggi (PT) dan 20 D3 dan 118 putus sekolah dan tidak sekolah 743 orang.

4.1.3. Mata Pencaharian

Sedangkan kehidupan masyarakat Gampong Suak Bilie, bermata pencarian

yang mayoritasnya sebagai petani, peternak dan dagang. Hanya sebagian kecil yang

berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan profesi lainnya, untuk jelasnya dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel : 4.3

Mata Pencarian Penduduk Gampong Suak Bilie

No Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa

1 Petani dan Pekebun 388

2 Peternak 63

3 Pedagang 59

4 Nelayan -

5 Pegawai Negeri Sipil 11

6 TNI / Polri 5

7 Wiraswasta 80

8 Usaha Industri Rumah Tangga 11

9 Belum bekerja 402

Sub total 1.019

Sumber: Profil Gampong Suak Bilie tahun 2015

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Gampong

Suak Bilie bermata pencarian sebagai petani yaitu sebanyak 388 jiwa dari jumlah

keseluruhan penduduk Gampong Suak Bilie. Sedangkan peternak hanya 63 jiwa,

wiraswasta 80 jiwa dan pedagang 59 jiwa serta 402 jiwa belum bekerja sedangkan

selebihnya adalah PNS, TNI/POLRI dan pekerja lepas atau yang tidak tetap.

Page 39: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

37

37

Gampong Suak Bilie mempuyai sektor pertanian yang luas dan memadai

terutama di sektor padi sehingga pertumbuhan ekonomi Gampong Suak Bilie

bejalan dengan baik dan optimal.

4.1.5 Pendapatan Gampong

Gampong Suak Bilie terdapat beberapa pendapatan gampong yang dapat

dimanfaatkan oleh gampong serta untuk pembangunan gampong. Adapun pendatan

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel: 4.5

Jumlah Pendapatan Asli Gampong

No Jenis Pendapatan Jumah /Tahun

2014 2015 2016

1 Pertanian 23% 30% 50%

2 Peternakan 25% 20% 19%

3 Galian C 40% 50% 35%

4 Hasil Usaha desa 20% 10% 15%

5 Bantuan Pemerintah 10% 15% 20%

6 Lain-lain pendapatan desa 20% 10% 15%

Sumber: Profil Gampong Suak Bilie tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, jelas bahwa jumlah pendapatan asli gampong

suak Bilie berdasarkan data persentasenya adalah berfariasi, tidak mengalami

peningkatan dan juga tidak mengalami penurunan. Dari total pendapatan asli

gampong Suak Bilie yang paling banyak menyumbang pendapatan asli gampong

adalah galian C. Tiap tahun selalu ada pendapatan tersbut yang digunakan untuk

pembangunan desa.

Page 40: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

38

38

4.1.4 Fasilitas Gampong Suak Bilie

Adapun fasilitas yang ada di Gampong Suak Bilie dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel: 4.4.

Daftar fasilitas Gampong Suak Bilie

No Jenis Fasilitas Jumlah (Unit) Penggunaan

1. Fasilitas Agama

- Mesjid

- Meunasah

- Balai Pengajian

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

2. Fasilitas Pemerintahan

- Kantor Desa

1 Tidak Aktif

3. Fasilitas Olah Raga

- Lapangan Bola Kaki

- Lapangan Bola Volly

1 Masih Aktif

3 Masih Aktif

4. Fasilitas Pendidikan

- Tk Ar-Rahman

- Gedung MIN

- SLTP

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

5. Fasilitas lainnya

- Posyandu

- Rumah Pekan

- Balai Pertemuan

- Saluran Air

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

1 Masih Aktif

Sumber: Profil Gampong Suak Bilie tahun 20014

Page 41: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

39

39

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Kontribusi Penambangan Pasir (Galian C) Terhadap Pembangunan

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmu

Keberadaan sektor pertambangan seperti pertambangan pasir, sebagai salah

satau sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sangat diperlukan untuk

menunjang pembangunan. Sumber daya alam yang penting bagi kehidupan

manusia adalah bahan galian seperti pasir. Bahan galian ini sangat diperlukan untuk

pembangunan sarana fisik seperti gedung, jembatan jalan dan pembangunan rumah,

serta kegiatan industri. Setiap pembangunan fisik berkonstruksi berat pasti

memerlukan material pasir.

Kualitas pasir yang berasal dari kawasan Gampong Suak Bilie Kecamatan

Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya dikenal secara luas sebagai pasir dan batu

berkualitas tinggi terutama untuk pembangunan fisik di Kabupaten Nagan Raya

dan sekitarnya. Usaha penambangan merupakan usaha melakukan kegiatan

eksplorasi, eksploitasi, produksi, dan penjualan. Selain sebagai usaha penambangan

bagi masyarakat. hasil penambangan pasir jenis golongan C memberikan kontribusi

bagi pendapatan gampong, sehingga aliran dana dari hasil penambangan pasir

dapat digunakan untuk pembangunan gampong.

Dari hasil wawancara dengan Keuchik Gampong Suak Bilie mengatakan

bahwa” Penambangan pasir memberikan pendapatan bagi Gampong Suak Bilie.

Dengan adanya penambangan pasir tersebut, maka dapat meningkatkan

pembangunan sarana fisik dengan dana tersebut”. (wawancara, Senin 1 Agustus

2014).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wahab, selaku Kaur Pembangunan

mengatakan bahwa” memang dana dari hasil galian C digunakan untuk

Page 42: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

40

40

pembangunan gampong. Akan tetapi tidak mencapai 100% dana tersebut

digunakan”. (wawancara, Senin 1 Agustus 2014).

Berdasarkan penuturan M.Jalin selaku Kaur pemerintahan mengatakan

bahwa” dana untuk pembangunan gampong tidak sepenuhnya berasal dari uang

pengalian pasir. Namun dana pembangunan gampong banyak dari pemerintah.

Bukan berarti dana dari galian pasir tidak ada.”. (wawancara, Senin 1 Agustus

2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa

penambangan pasir galian C memberikan sumbangan untuk pembangunan

gampong meski tidak mencapai 100% dana tersebut digunakan untuk

pembangunan gampong.

Ada beberapa hal penting yang menjadi perhatian dalam pengelolaan

sumber daya alam galian C yaitu dengan peningkatan pemanfaatan potensi sumber

daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan

penghematan penggunaannya. Pemerintah Gampong Suak Bilie, dalam hal ini

melakukan pemanfaatan sumber daya alam golongan C tersebut dengan memanfaat

dana dari sumbangan penambangan Pasir untuk pembangunan sarana Fisik

Gampong seperti jalan. Kemudian dana tersebut juga disimpan untuk Kas

Gampong.

Berdasarkan penuturan Keuchik Gampong Suak Bilie, mengatakan bahwa:

“Uang dari hasil pendapatan galian pasir untuk gampong merupakan

pendapatan asli Gampong Suak Bilie. Selain dananya untuk

pembangunan sarana fisik, maka selebihnya akan masuk ke kas

gampong. Kemudian dana tersebut akan dipertanggung jawabkan

dan akan dimusyawarahkan dengan masyarakat guna membahas

apa-apa saja yang digunakan untuk kepentingan gampong atau

kepentingan masyarakat. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi

Page 43: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

41

41

masyarakat jika ada pemasukan dari dana galian pasir”.

(Wawancara, Senin 1 Agustus 2014).

Hal senada juga diungkapkan oleh Muhtazin, selaku pengelola pasir galian

C, yaitu sebagai berikut:

“Sumber pendapatan gampong dari hasil penjualan pasir, mencapai

50% untuk gampong yang dikelola oleh pemerintah gampong. Dari

dana tersebut digunakan untuk kepentingan gampong seperti

pembangunan sarana fisik gampong dan sebagainya, karena hampir

setiap hari kami mengambil pasir berupa kerikil di Gampong Suak

Bilie karena akses jalan yang sangat mudah untuk proses

pengangkutannya. (Wawancara, Senin 1 Agustus 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa

penambangan pasir galian C, memberikan kontribusi yang baik terhadap

pembangunan gampong terutama pembangunan sarana fisik. Berdasarkan

penuturan Muhammad Nur yang merupakan masyarakat di sekitar daerah

penambangan pasir mengatakan bahwa” “awalnya kegiatan penambangan pasir

tesebut, akan tetapi karena menarik retribusi setiap truk yang mengangkut pasir”.

(Wawancara, Senin 1 Agustus 2014).

Di satu sisi kegiatan penambangan pasir mendatangkan manfaat ekonomi

bagi masyarakat dan gampong, namun di sisi lain kegiatan penambangan pasir

tersebut kurang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup, hal ini sesuai

dengan asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam penambangan pasir

yakni secara terencana memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial

budaya untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa mendatang.

Keberadaan sektor pertambangan seperti penambangan pasir misalnya,

sebagai salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sangat

diperlukan untuk menunjang pembangunan. Sektor pertambangan ini selain

menghasilkan pemasukan bagi daerah tempat dimana hasil tambang dihasilkan.

Page 44: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

42

42

Agar keberadaan hasil pertambangan maka perlu dipertahankan dan

pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana dan terencana sehingga dapat

diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Tgk. Mustafa selaku keuchik

Gampong Suak Bilie, yaitu:

“Kami pihak pemerintah gampong mengeluarkan kebijakan untuk

memanfaatkan hasil penambangan pasir dengan baik agar

keberadaan pasir-pasir bisa menjadi pendapatan yang penting bagi

pendapatan gampong. Kami perlu melakukan pengawasan terhadap

pengambilan pasir agar pasir-pasir yang diambil sesuai dengan

aturan gampong yang telah ditetapkan”. (Wawancara, Senin 1

Agustus 2014).

Hal senada juga dikatakan bahwa oleh Samsudin selaku Kepala dusun

mengatakan:

“Penambangan pasir bagi gampong merupakan pendapatan utama

atau pendapatan asli Gampong Suak Bilie. Karena hampir setiap hari

ada pengangkutan pasir. Oleh sebab itu pemerintah gampong

mengupayakan untuk melakukan pengawasan terhadap pengambilan

pasir, agar keberadaan pasir-pasir tersebut juga tetap terjaga.

(Wawancara, Senin 1 Agustus 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa

keberadaan pertambangan pasir galian perlu dilakukan pemanfaatan dengan baik

agar dapat memberikan kontribusi bagi gampong. Hal ini tentu banyak kebijakan

pemerintah gampong untuk memanfaatkan dana-dana dari pendapatan

penambangan pasir. Pemanfaatan penambangan pasir yakni pemanfaatan secara

fisik yaitu pemanfaatan yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara

wilayah tambang dan penambang pasir.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Rusli selaku penambang pasir,

mengatakan bahwa:

Page 45: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

43

43

“sebagai penambang pasir dan telah melakukan kegiatan penambang

pasir selama beberapa tahun yang merupakan penambang tetap di

lokasi Gampong Suak Bilie. Adapun dana dari kegiatan

penambangan pasir kami manfaatkan untuk dana bagi pendapatan

gampong atau dana untuk pembangunan gampong. Dana tersebut

dikelola langsung oleh pemerintah gampong”. (Wawancara, Selasa 2

Agustus 2014).

Berdasarkan penuturan Ramli yang juga selaku penambang pasir

mengatakan” mata pencaharian sebagai penambang pasir bukan

pekerjaan utama dan kegiatan ini telah saya kerjakan selama 10

Tahun yang merupakan penambang tetap. Pengambilan/

penambangan pasir tersebut dikenai pajak atau memberikan

sebagian hak untuk gampong”. (Wawancara, Selasa 2 Agustus

2014).

Hasil wawancara di atas ditahui bahwa pada dasarnya kegiatan

penambangan pasir yang mereka lakukan memberikan manfaat bagi gampong dan

sekaligus bagi penambang pasir. Setiap kegiatan penambangan pasir akan dikenai

retribusi dari setiap truk yang mengangkut pasir, maka dari retribusi tersebut

dimasukan ke dalam kas gampong. Ini salah satu kontribusi yang baik bagi dana

pembangunan Gampong Suak Bilie.

4.2.2 Dampak Pertambangan Pasir (Galian C) terhadap pembangunan

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmu

Kegiatan penambangan yang dilakukan di daerah sungai Gampong Suak

Bilie Kecamatan Suka Makmu, dapat berdampak secara negatif maupun positif.

Penambangan pasir yang tidak memperhatikan aspek lingkungan akan

menyebabkan terancamnya daerah sekitarnya dengan bahaya erosi dan tanah

longsor karena hilangnya vegetasi penutup tanah.

Lahan yang digunakan untuk pertambangan tidak seluruhnya digunakan

untuk operasi pertambangan secara serentak, tetapi secara bertahap. Sebagian besar

Page 46: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

44

44

tanah yang terletak dalam kawasan pertambangan menjadi lahan yang tidak

produktif.

Sebagian dari lahan yang telah dikerjakan oleh pertambangan tetapi belum

direklamasi juga merupakan lahan tidak produktif. Lahan bekas kegiatan

pertambangan menunggu pelaksanaan reklamasi pada tahap akhir penutupan

tambang. Kalau lahan yang telah selesai digunakan secara bertahap direklamasi,

maka lahan tersebut dapat menjadi lahan produktif.

Permasalahan sosial masyarakat akibat adanya kegiatan penambangan pasir

merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi terus menerus. Fenomena ini

menyangkut kepentingan masyarakat luas dan dampaknya mempengaruhi

kehidupan sosial masyarakat terutama yang berada di sekitar wilayah areal

penambangan pasir. Lingkungan sosial masyarakat sangat kompleks, sehingga

menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial dan berpengaruh terhadap

situasi dan kondisi kehidupan masyarakat.

Menurut hasil wawancara dengan Musliadi, selaku masyarakat mengatakan

bahwa:

Saya kurang setuju dengan adanya kegiatan penambangan pasir

tersebut dikarenakan dapat merusak lingkungan sekitar, yakni

rusaknya jalan dan drainase akibat truk-truk pengangkut pasir, tanah

di sepanjang pinggiran sungai menjadi longsor, dan bila musim hujan

tiba akan terjadi banjir dan sungai meluap dan semakin melebarnya

pinggiran sungai, saya sangat berharap adanya tindakan tegas dari

pemerintah setempat dan segera menertibkan para penambang pasir

(Wawancara, Selasa 2 Agustus 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka hal tersebut dikuatkan pula oleh

Muhammad Nur yang merupakan masyarakat di sekitar daerah penambangan pasir

mengatakan bahwa: “awalnya masyarakat tidak setuju dengan kegiatan

penambangan pasir tesebut, akan tetapi karena menarik retribusi setiap truk yang

Page 47: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

45

45

mengangkut pasir akhirnya kepala lingkungan melakukan pembiaran terhadap

kegiatan penambangan pasir tersebut”. (Wawancara, Selasa 2 Agustus 2014).

Lebih jauh lagi dijelaskan oleh Wahab, selaku Kaur Pembangunan

mengatakan bahwa “kegiatan penambangan pasir tersebut telah berlangsung lama,

selaku unsur pemerintahan gampong tidak dapat bertindak tegas terhadap kegiatan

tersebut karena menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat lokal di daerah

tersebut, bahkan menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian penambang pasir”.

(Wawancara, Selasa 2 Agustus 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa kegiatan

penambangan pasir di Gampong Suak Bilie berdampak negatif terhadap

lingkungan, salah satunya adalah rusaknya jalan ketika dilalui kendaraan

pengangkut pasir dan rusaknya tebing-tebing di sekitar sungai di tempat pasir

diambil.

Di satu sisi kegiatan penambangan pasir mendatangkan manfaat ekonomi

bagi masyarakat dan teruma bagi gampong, namun di sisi lain kegiatan

penambangan pasir tersebut kurang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan

hidup, hal ini sesuai dengan asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam

penambangan galian C yakni secara terencana memperhatikan aspek ekonomi,

lingkungan, dan sosial budaya untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan

masa mendatang.

Kegiatan penambangan Pasir di Gampong Suak Bilie merupakan sumber

daya alam yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga

menghasilkan produksi pasir. Dalam pengelolaan sumber daya alam ini, hal utama

adalah mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan dan

Page 48: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

46

46

mengusahakan kelesterian sumber daya alam agar bisa digunakan terus menerus

untuk generasi di masa depan.

Sebagai yang dikatakan oleh Keuchik Gampong Suak Bilie bahwa “harus

mampu memperhitungkan dampak-dampak yang mungkin terjadi akibat

pertambangan pasir, sehingga dampak tersebut dapat dihindari”. (Wawancara,

Rabu 3 Agustus 2014).

Pertambangan pasir di Gampong Suak Bilie dalam pemanfaatannya

seringkali mengabaikan faktor lingkungan, meraka hanya mementingkan hasilnya.

Setiap pengangkungan pasir satu minimal sebanyak 5 truk sampai 8 truk.

Sedangkan produksis tersebut berlangsung setiap hari selama hampir 24 jam. Hal

ini tercermin dari pencemaran yang terjadi pada sungai Suak Bilie akibat belum

optimalnya sistem pengelolaannya.

Menurut Syarwani “Dampak negatif yang diakibatkan karena penambangan

bahan galian golongan C adalah terjadinya tanah longsong pada tepi sungai dan

sungai menjadi luas. Banyak lahan masyarakat yang berkurang akibat erosi”.

(Wawancara, Rabu 3 Agustus 2014).

Menurut Mustafa, selaku Warga Gampong Suak Bilie, mengatakan bahwa:

“Pertambangan dapat menciptakan kerusakan lingkungan yang

serius dalam suatu kawasan/wilayah. Terjadinya kerusakan

tergantung pada berbagai faktor kegiatan pertambangan dan faktor

keadaan lingkungan. Faktor kegiatan pertambangan antara lain pada

teknik pertambangan, pengolahan dan lain sebagainya. Sedangkan

faktor lingkungan antara lain faktor geografis dan morfologis, fauna

dan flora, hidrologis dan lain-lain”. (Wawancara, Rabu 3 Agustus

2014).

Hal senada juga diungkapkan Oleh Sekdes Gampong Suak Bilie, yaitu:

“Kegiatan pertambangan mengakibatkan berbagai perubahan

lingkungan, antara lain perubahan keadaan alam, perubahan pada

binatang dan tumbuhan, perubahan struktur tanah, perubahan pola

aliran air permukaan dan air tanah dan sebagainya. Perubahan-

Page 49: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

47

47

perubahan tersebut menimbulkan dampak dengan sifat yang

bermacam-macam. Selain perubahan pada lingkungan fisik,

pertambangan juga mengakibatkan perubahan kehidupan sosial,

budaya dan ekonomi. (Wawancara, Rabu 3 Agustus 2014).

Menurut Jamal, selaku masyarakat mengatakan bahwa “Dampak kegiatan

pertambangan terhadap lingkungan tidak hanya bersumber dari pengerukan pasir”.

(Wawancara, Rabu 3 Agustus 2014).

Menurut Feriadi, selaku masyarakat, mengatakan bahwa: banyak sekali

dampat yang terjadi pada gampong Suak Bilie, ketika terjadinya pengangkutan

pasir, salah satu jalan rusak dan lingkungan yang kotor serta sering banjir.

(Wawancara, Rabu 3 Agustus 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapt dipahami bahwa kegiatan

penambangan pasir galian C di Gampong Suak Bilie tidak hanya berdampak positif

atau bermanfaat bagi gampong, akan tetapi memiliki dampak negatif terhadap

kerusakan lingkungan.

Di beberapa wilayah Nagan Raya yang memiliki potensi penambangan

pasir golongan C seperti Gampong Lueng Brao, bahwa aktivitas penambangan

mengakibatkan timbulnya pinggiran sungai yang rawan longsor akibat

penambangan yang tidak memakai sistem berteras. Hal ini mengakibatkan

semakin tingginya tingkat erosi di daerah pertambangan, berkurangnya debit air

permukaan atau mata air, menurunnya produktivitas lahan pertanian, dan

tingginya lalu lintas kendaraan drum truk di jalan gampong yang kemudian

membuat rusaknya jalan, serta timbulnya debu pada saat musim kemarau.

Page 50: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

48

48

4.3 Pembahasan

4.3.1 Kontribusi Penambangan Pasir (Galian C) Terhadap Pembangunan

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmu

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmu Kabupaten Nagan Raya

merupakan salah satu lokasi penambangan bahan galian C yang merupakan proyek

penambangan pasir dan batu. Gampong yang memiliki daerah pertambangan galian

C memiliki manfaat secara ekonomi juga memberikan kontribusi bagi pendapatan

gampong.

Dari hasil menjual bahan galian C itulah penambang galian C pemerintah

gampong Suak Bilie memperoleh pendapatan atau uang untuk digunakan dalam

kepentingan gampong seperti pembangunan sarana fisik. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara sosial-ekonomi penambangan galian C ditinjau dari

indikator tingkat pendapatan Gampong hampir 50% dari pendapatan galian C

digunakan untuk kepentingan gampong seperti pembangunan jalan setapak, tempat

wudhu serta WC umum. Hal ini tentu memberikan kontribusi secara posititf

terhadap pembangunan gampong.

Penambangan galian C yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif

bagi masyarakat sekitar tempat penambangan yaitu dapat membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat dan tentunya akan meningkatkan perekonomian

masyarakat di sekitar Sungai Suak Bilie serta untuk asset pendapatan gampong.

Bahan bangunan berupa pasir itu dapat dibeli di tempat yang tidak jauh dari

pemukiman masyarakat sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga serta lebih

efektif dan efisien.

Page 51: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

49

49

Kegiatan pertambangan yang merupakan kegiatan padat teknogi dan padat

modal, merupakan sumber devisa negara. Perputaran ekonomi pada saat proyek

berlangsung sudah tenyu akan merangsang pertumbuhan sektor perekonomian

terkait. Tersedia dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat

walaupun kehadiran masyarakat pendatang untuk ikut berkompetisi tak dapat di

hindari. Dengan masuknya berbagai ragam budaya dan pola hidup setiap orang.

Menurut Hasibuan (2006: h. 155) secara ekonomi, kegiatan penambangan mampu

mendatangkan keuntungan yang sangat besar yaitu mendatangkan devisa dan

menyerap tenaga kerja sangat banyak dan bagi Kabupaten/Kota bisa meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan kewajiban pengusaha membayar retribusi

dan lain-lain. Namun, keuntungan ekonomi yang didapat tidak sebanding dengan

kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan yang syarat dengan eksplorasi

dan eksploitasi sumber daya alam.

Kegiatan penambangan pasir di Gampong Suak Bilie dari segi ekonomi,

menguntukan gampong. Keuntungan ekonomi yang diperoleh secara sepintas

tampak menguntungkan namun apabila dikaji lebih dalam dan dibandingkan

dengan kerugian lingkungan dalam rupiah maka tampak jelas bahwa tidak ada

keuntungan yang diperoleh. Dari keuntungan yang diperoleh pemerintah gampong

dari dana kontribusi penambangan galian C tersebut sepenuhnya tidak digunakan

semuanya untuk pembangunan sarana gampong akan tetapi dimasukan ke dalam

kas Gampong. Hal ini jelas bahwa sebagian kontribusi hasil penambangan pasir ini

mendapat keuntungan Gampong Suak Bilie, yaitu sebagai pendapatan Asli

Gampong (PAG) yang tidak dimiliki oleh gampong-gampong lain di Kecamatan

Suka Makmu.

Page 52: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

50

50

4.3.2 Dampak Pertambangan Pasir (Galian C) terhadap pembangunan

Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka

Kegiatan penambangan golongan C dalam hal ini pasir akan menjadikan

rusaknya lingkungan sehingga berpotensi menimbulkan bencana bagi Gampong

Suak Bilie dan bagi daerah lain yang berada di bawahnya. Kegiatan penambangan

pasir dengan laju erosi dan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) tinggi membahayakan

menyebabkan sebagian tanah yang berada di sekitarnya, terutama yang berada di

bagian atas akan mengalami longsor. Hal seperti ini jelas sangat berbahaya dan

menimbulkan ketakutan pada pemilik tanah sekitar yang tanahnya belum digali,

seperti yang diungkapkan beberapa orang penjual tanah.

Eksploitasi lahan seperti penambangan bahan galian C yang merupakan

bidang usaha ekstraktif akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan fisik sekitar

daerah penambangan dan terhadap aspek sosial-ekonomi masyarakat. Gampong

Suak Bilie Kecamatan Suka Makmu Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu

lokasi penambangan bahan galian C yang merupakan proyek penambangan pasir

dan batu. Selain memiliki dampak terhadap lingkungan, penambangan galian C ini

juga memberikan dampak positif terhadap gampong yaitu kontribusi hasil

penambangan pasir digunakan untuk kepentingan gampong seperti pembangunan

sarana fisik dan sebagainya.

Sri Hestuningsih (dalam Kerta Yasa, 2010: h. 89) menyatakan bahwa

penambangan adalah penggalian ke bawah permukaan tanah untuk mengambil

bahan yang mempunyai arti ekonomi. Pertambangan dapat dilakukan di atas

permukaan bumi (tambang terbuka), maupun di bawah permukaan bumi (tambang

dalam) termasuk penggalian, pengerukan dan penyedotan dengan tujuan

Page 53: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

51

51

pengambilan material galian seperti benda padat, cair dan gas yang ada di

dalamnya. Selain penambangan dikenal pula istilah penggalian.

Aktivitas pertambangan merupakan aktivitas pengerukan sumberdaya alam

tambang yang terdapat di dalam tanah. Aktivitas pertambangan ini pada

pelaksanaannya dapat menimbulkan dampak positif dan negatif pada aspek sosio-

ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat desa. Tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah untuk menjelaskan dampak aktivitas pertambangan pada aspek sosio-

ekonomi terhadap masyarakat lokal, dan menjelaskan dampak aktivitas

pertambangan pada aspek sosio-ekologi terhadap masyarakat lokal.

Akibat dari penambangan pasir yang dilakukan oleh sebagian masyarakat

Suak Bilie menyebabkan tanah di sepanjang pinggiran sungai menjadi longsor,

apabila musim hujan tiba akan terjadi banjir dan sungai meluap yang

mengakibatkan persawahan dan pemukiman penduduk tergenang karena semakin

melebarnya pinggiran sungai, jalan menuju pemukiman penduduk rusak akibat

truk-truk yang mengangkut pasir, oleh karena itu masyarakat yang bermukim di

sekitar daerah penambangan pasir merasa dirugikan dengan adanya kegiatan

tersebut.

Selain berdampak negatif terhadap lingkungan yaitu timbulnya banjir dan

sungai meluap, maka pengelolaan penambangan pasir yang dilakukan juga dapat

memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih tinggi sehingga dapat

meningkatkan perekonomian dan pembangunan, serta terciptanya lapangan

pekerjaan bagi masyarakat lokal maupun masyarakat di luar lokasi penambangan.

Selain itu, karena pihak pengelola sebagai pihak yang memiliki modal berupa

teknologi yang tinggi diharapkan mampu mengelola sumberdaya mineral secara

Page 54: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

52

52

baik dan efisien. Namun pada pelaksanaannya, pengelolaan sumberdaya mineral

oleh industri tidak selamanya berjalan seperti apa yang diharapkan.

Hal ini dikarenakan aktivitas pertambangan tersebut merupakan aktivitas

pengerukan terhadap sumberdaya alam yang terkandung di tempat terbuka maupun

bawah tanah, sedangkan pemanfaatan dengan penggunaan teknologinya seringkali

berlebihan dalam mengeruk sumberdaya mineral yang ada sehingga pengelolaan

sumberdaya alam tambang oleh industri pertambangan memberikan dampak

terhadap perubahan ekosistem lokal.

Page 55: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kontribusi

penambangan pasir (Galian C) terhadap pembangunan Gampong Suak Bilie

Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya, maka penulis menyimpulkan

hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Penambangan pasir (Galian C) di Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka

Makmue Kabupaten Nagan Raya memberikan manfaat bagi gampong

yaitu dari dana hasil penambangan Pasir digunakan untuk kepentingan

Gampong atau untuk pembangunan sarana fisik. Adanya penambangan

pasir dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan gampong yang

sepenuhnya digunakan untuk pembangunan sarana seperti jalan setapak,

draenase dan sebagainya. Oleh sebab itu penambangan pasir ini

merupakan pendapatan asli Gampong Suak Bilie.

2. Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif

maupun positif terhadap gampong. Adapun dari sisi negatif adalah

rusaknya lingkungan seperti erosi dan rusaknya jalan gampong. Kemudian

dari sisi positif ialan tercipta lapangan kerja dan bermanfaat bagi gampong

karena penambangan pasir tersebut memberikan sumbangan untuk

gampong.

Page 56: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

54

54

3.2 Saran

Dengan melihat uraian-uraian dalam hasil penelitian dan pembahasan serta

kesimpulan, penulis memberikan altenatif pemecahan berupa saran sebagai

berikut:

1. Hendaknya pemerintah setempat perlu mendampingi dan memberikan

arahan kepada para penambang pasir agar tidak menimbulkan dampak

terhadap masyarakat dan lingkungan hidup di Gampong Suak Bilie.

2. Kondisi infrastruktur yang rusak akibat kendaraan truk pengangkut

bahan tambang menjadi salah satu faktor penghambat berkembangnya

suatu gampong, sehingga diperlukan adanya kerjasama antara

pemerintah, masyarakat untuk melakukan perbaikan terhadap

infrastruktur yang ada.

3. Dalam pemanfaat galian C, harus ada dasar hukumnya. Untuk itu keuchik

diharapkan bersama tuha peut menerbitkan Qanun Gampong Tentang

Pendapatan Asli Gampong.

Page 57: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

DAFTAR PUSTAKA

Ali Sulton. 2011. Dampak Aktivitas Pertambangan Bahan Galian Golongan C

Terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa (Analisis Sosio-Ekonomi

dan Sosio-Ekologi Masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Sains Komunikasi

dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Egy valia. 2011. Pelaksanaan pungutan Pajak Bahan Galian Golongan C Dalam

Menunjang Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Solok Selatan. Skripsi

Fakultas Hukum Universitas Andalah. Padang.

Huberman, Michael dan Miles. 2007. Analisis Data Kualitatif. UI Pres. Jakarta.

Hasibuan. 2006. Hukum Tata Lingkungan. Gadjah Mada. University Press:

Yogyakarta.

Hertuningsih. 2010. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan

Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.

Iqbal, Hasan, 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Juned, T. M. 2003. Menuju Revitalisasi Hukum dan Adat Aceh, Yayasan Rumpun

Bambu dan CSSP. Jakarta.

Kartasasmita, Ginanjar, 2001. Administrasi Pembangunan, LP3ES, Jakarta.

Michael, Todaro, 2007. Pembangunan ekonomi di dunia Ketiga, Erlangga,

Jakarta.

Midgley . 2005. Social Policy: Comparative Analysis, London: Prentice-Hall.

Moloeng, Lexy. J, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

M. Puteh, Jakfar. 2012. Sistem Sosial Budaya dan Adat Masyarakat Aceh.

Grafindo Litera Media. Jakarta.

Mubyarto. 2004. Strategi Pembangunan Desa. Penerbit Rajawali. Jakarta.

Moh, Nasir. 2005. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

Noor, D. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ngadiran et al. 2002. Dampak Sosial Budaya Penambangan Emas di Kecamatan

Mandor Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat. Dalam

Page 58: ANALISIS KONTRIBUSI PENAMBANGAN PASIR (GALIAN C) …repository.utu.ac.id/745/1/I-V.pdf · Pertambangan pasir (Galian C) menimbulkan dampak dari sisi negatif maupun positif terhadap

Sosiohumanika, Volume 15, No.1, Januari 2002, Hal. 135.

Rusdi Sufi, dkk, 2002, Adat Istiadat Masyarakat Aceh, Dinas Kebudayaan

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh.

Salim, H.S. 2007. Hukum Pertambangan di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Suharto, Edi, 2007. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial:

Spektrum Pemikiran, Bandung: LSP-STKS.

Siagian, Sondang P, 2000. Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

Rusdi Sufi, dkk, 2002. Adat Istiadat Masyarakat Aceh, Dinas Kebudayaan

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh.

Rachman, Maman. 2000t. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang:

IIKIP Semarang Press.

Tjokroamidjojo, Bintoro, 2005. Manajemen Pembangunan, Gunung Agung,

Jakarta.

Surat Keputusan (SK) Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag)

Nomor 146/MPP/4/1999 mengenai otonomi daerah.

http://www.acehnationalpost.com/opini/2393-gampong-sebagai-pendidikan

sosial.html. Diakses pada tanggal 25 Januari 2014