FISIKA KOMPUTASI 3 SKS PEND. FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah
Click here to load reader
-
Upload
ainun-mardhiah -
Category
Documents
-
view
6.808 -
download
2
Transcript of Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah
![Page 1: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/1.jpg)
ANALISIS MATERI AJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH
IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
AINUN MARDHIAH
NIM. 8116142002
PRODI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
![Page 2: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/2.jpg)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana materi ajar kimia terkait dan
menunjang pembentukan kompetensi mahasiswa jurusan pendidikan fisika. Untuk mencapai tujuan,
dilakukan survey dan wawancara ke berbagai pihak yang terkait di Jurusan Pendidikan Fisika IAIN
Ar-Raniry Banda Aceh. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa materi ajar kimia terdapat dalam kurikulum jurusan Pendidikan Fisika sebagai
matakuliah tersendiri yaitu pengantar kimia untuk fisika. Tujuan diadakan matakuliah ini adalah
agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menerapkan/mengaplikasikan bentuk dasar dari
pengantar ilmu Kimia untuk Fisika dalam menganalisis berbagai permasalahan fisika, terutama
pemecahan masalah fisika yang berhubungan dengan proses kimia secara fisika. Berdasarkan
analisis kompetensi yang diharapkan, perlu dilakukan restrukturisasi kurikulum yang menyangkut
materi ajar kimia yaitu dengan cara penambahan matakuliah, pendalaman materi ajar, dan
penggunaan laboratorium.
Kata kunci: materi ajar kimia, pendidikan fisika
Pendahuluan
Tujuan pendidikan nasional
merupakan tujuan pendidikan yang paling
tinggi dalam hirarkis tujuan-tujuan
pendidikan yang ada, yang bersifat ideal dan
umum yang dikaitkan dengan falsafah
pancasila. Menurut Undang-undang No. 2
Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah
untuk menciptakan manusia Indonesia yang
beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap,
mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan (UU No. 2
Tahun 1989).
Pendidikan merupakan proses
pengembangan kepribadian, artinya
pendidikan ditujukan kepada pengembangan
segenap potensi yang dimiliki anak didik
secara keseluruhan yang berjalan secara
kontinue, sehingga mampu mengembangkan
potensinya kearah yang lebih baik.
Dalam dharma pengajaran setiap
dosen dituntut untuk mempersiapkan diri
dalam pembelajaran di kelas dengan
menyusun (1) GBPP kurikulum, (2) Satuan
acara perkuliahan, (3) dan Bahan ajar. Bahan
ajar dipersiapkan untuk membuat para
mahasiswa cepat memahami pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajari, kalau perlu
disiapkan bahan ajar secara multimedia.
Penyediaan bahan ajar yang sangat lengkap
![Page 3: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/3.jpg)
dan mudah diperoleh serta penggunaan alat
peraga yang dilengkapi dengan gambar yang
menarik, gerak, bunyi, simulasi dan dipandu
oleh instruktur secara maya serta dapat
dilakukan berulang-ulang (replay) membuat
para mahasiswa akan betah dan mudah
mencerna pengetahuan dengan baik .
Materi ajar merupakan seperangkat
materi/substansi pelajaran yang disusun
secara sistematis, menampilkan sosok utuh
dari kompetensi yang akan dikuasai siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan materi
ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari
suatu kompetensi atau kompetensi dasar
secara runtut dan sistematis, sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi
ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang
diperlukan guru untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran.
Dengan sistem pendidikan yang
berlaku menuntut seorang dosen selalu
berprinsip untuk mampu mengembangkan
bahan ajar dengan memanfaatkan beragam
sumber yang ada untuk membantu mahasiswa
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Pengembangan bahan ajar sejalan dengan
tuntutan untuk mengembangkan kurikulum
dan silabus. Disamping bahan ajar, proses
perkuliahan, sarana dan prasarana,
persyaratan dosen juga berpengaruh terhadap
pencapaian kompetensi. Oleh karena itu,
untuk menganalisis materi ajar dan
komponen-komponen yang berpengaruh
dengan proses pembelajaran, perlu dilakukan
mini riset untuk mengkaji bagaimana materi
ajar kimia di perguruan tinggi dilakukan. Mini
riset yang dilakukan oleh peneliti adalah
“Analisis Materi Ajar dan Pembelajaran
Kimia pada Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda
Aceh”
Metode
Penelitian ini dilakukan di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Banda
Aceh tepatnya di jurusan Pendidikan Fisika
pada tanggal 13 Februari 2012. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Penelitian yang
bersifat deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara tepat sifat-sifat
individu, keadaan, gejala atau kelompok
tertentu, atau untuk menentukan frekuensi
adanya hubungan tertentu antara suatu gejala
dalam masyarakat. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi,
dan dokumentasi.
Hasil dan Pembahasan
1. Profil Jurusan Pendidikan Fisika.
Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry
Banda Aceh memiliki delapan jurusan, yang
terdiri dari empat jurusan non-MIPA dan dan
empat jurusan MIPA. Non-MIPA terdiri dari
jurusan Pendidikan Agama Islam (TPA),
pendidikan Bahasa Arab (TBA), Pendidikan
Bahasa Inggris (TEN), dan Kependidikan
Islam (TKI). Sedangkan jurusan MIPA terdiri
![Page 4: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/4.jpg)
dari Pendidikan Matematika (TMA),
Pendidikan Biologi (TBL), Pendidikan Kimia
(TKM), dan Pendidikan Fisika (TFS).
Jurusan pendidikan fisika sebelumnya
merupakan jurusan tadris ilmu pengetahuan
alam yang di singkat dengan TIA. Kemudian
dikembangkan menjadi beberapa jurusan
berdasarkan surat keputusan Rektor IAIN Ar-
Raniry Banda Aceh Nomor:
IN/3/R/Kp.00.4/217 1998, Tanggal : 20
Agustus 1998. Tentang pengembangan
jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (TIA)
menjadi jurusan Tadris Fisika (TFS), Tadris
Kimia (TKM), dan Tadris Biologi (TBL) pada
Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda
Aceh.
Visi jurusan pendidikan fisika adalah
menjadikan jurusan pendidikan fisika sebagai
pusat kajian, pengembangan dan penerapan
fisika dalam kependidikan dan keguruan.
Sedangkan misinya adalah mendidik tenaga
ahli yang mampu menjadi guru bidang studi
fisika yang professional pada madrasah dan
sekolah menengah.
2. Analisis kompetensi yang diharapkan.
Dalam jurusan pendidikan fisika juga
mengandung mata kuliah kimia yaitu
matakuliah kimia dasar/pengantar ilmu kimia
untuk fisika. Tujuan mata kuliah ini adalah
agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk
menerapkan/mengaplikasikan bentuk dasar
dari Pengantar Ilmu Kimia untuk Fisika
dalam menganalisis berbagai permasalahan
fisika, terutama pemecahan masalah fisika
yang berhubungan dengan proses kimia
secara fisika seperti, pemisahan (ekstraksi),
energitika, penggunaan rumus-rumus dasar
perhitungan kimia dan lain-lain. Mata kuliah
ini dialokasikan di semester 3 dengan beban
sks 2 sks.
3. Hasil Survey dan Wawancara.
Hasil wawancara yang telah dilakukan
dengan sekretaris jurusan pendidikan fisika
dan dosen mata kuliah pengantar ilmu kimia
untuk fisika, diperoleh data sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Kimia
Jenis mata kuliah yang ada kimia di
jurusan pendidikan kimia adalah
Pengantar Kimia untuk Fisika, yang di
pelajari di semester 3 dengan 2 sks.
b. Silabus Mata Kuliah
Silabus (SAP) mata kuliah dibuat oleh
dosen mata kuliah yang besangkutan,
yang disesuaikan dengan kurikulum
nasional.
c. Proses Perkuliahan
Pada awalnya proses perkuliahan untuk
mata kuliah Pengantar Kimia untuk Fisika
adalah secara teori dan praktek. Tetapi
mulai tahun 2008 perkuliahan hanya
secara teori, sedangkan prakteknya telah
ditiadakan dengan alasan hanya 2 sks dan
tidak diwajibkan masuk laboratorium.
![Page 5: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/5.jpg)
d. Kendala/masalah dalam mempelajari
kimia.
Kendala/masalah yang dihadapi adalah
waktu yang begitu singkat sehingga
silabus tidak mencapai target. Mahasiswa
mengalami kesulitan dalam perhitungan
kimia dan reaksi-reaksi kimia.
e. Buku Ajar.
Buku ajar atau sumber perkuliahan yang
digunakan sebagai referensi adalah buku
text book, handouts, dan paparan materi
ajar dengan menggunakan infokus untuk
melihat animasi kimia. Adapun buku
referensi yang digunakan untuk mata
kuliah Pengantar Kimia untuk Fisika
adalah Rosenberg, Kimia Dasar; Keenan,
Putjaatmaja, Kimia untuk Universitas;
Ahmad, H, Kimia; dan Brady, JE.
Humiston, General Chemistry.
f. Sarana dan prasarana.
Ada beberapa sarana dan prasarana
penunjang perkuliahan khususnya pada
mata kuliah Pengantar Kimia untuk
Fisika, yang terdapat di jurusan
pendidikan fisika IAIN Ar-Raniry, antara
lain infokus, laptop, white board dan
spidol. Di jurusan Pendidikan Fisika juga
terdapat satu laboratorium fisika.
g. Persyaratan Dosen
Dosen matakuliah Pengantar Kimia untuk
Fisika hanya 1 orang dengan latar
belakang pendidikan Sarjana Teknik
alumni Fakultas Teknik Unsyiah, dan
sedang melanjutkan pendidikan program
pascasarjana Pendidikan IPA di Unsyiah.
4. Analisis Pembelajaran Kimia
Dari hasil analisis silabus (SAP)
terlihat bahwa perencanaan pembelajaran
telah disusun dengan baik, rencana
perkuliahan di susun dengan 18 X pertemuan,
dengan tiga kali ujian formatif, yaitu
pertemuan ke-6 Quiz, pertemuan ke-12 Ujian
Tengah Semester (UTS), dan pertemuan ke 18
Ujian Akhir Semester.
Dalam proses pembelajaran, proses
perkuliahan hanya secara teori, tanpa
dilibatkan praktek di laboratorium. Model
Pembelajarannya dengan menggunakan media
infokus untuk melihat animasi kimia.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan
adalah pendekatan induktif dan deduktif.
Penilaian yang dilakukan adalah
mengacu pada acuan akademik IAIN Ar-
Raniry, yang didasarkan pada empat unsur,
yaitu Quiz (10%), Tugas (25%), Ujian tengah
semester (25%), dan Ujian akhir semester
(40%). Nilai ujian ditetapkan dalam rentang
nilai 0-100 yang dibagi dalam lima kategori,
yaitu 86-100 adalah A (Istimewa), 72-85
adalah B (Baik sekali), 60-71 adalah C
(cukup), 50-59 adalah D (Kurang), dan 0-49
adalah E (Gagal).
Terindikasi adanya berbagai
masalah/kendala yang dihadapi mahasiswa
![Page 6: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/6.jpg)
dan dosen dalam mata kuliah Pengantar
Kimia untuk Fisika diantaranya (1) alokasi
waktu yang singkat yaitu 18 kali pertemuan
dikurangi dengan tiga kali ujian formatif
sehingga hanya ada 15 kali pertemuan, (2)
silabus yang tidak mencapai target sehingga
diutamakan materi-materi inti saja. (3)
mahasiswa mengalami kendala dalam
perhitungan kimia dan reaksi.
5. Pengembangan Materi Ajar Kimia.
Melihat pentingnya matakuliah ini
bagi mahasiswa untuk mampu
menerapkan/mengaplikasikan bentuk dasar
dari pengantar ilmu Kimia untuk Fisika dalam
menganalisis berbagai permasalahan fisika,
terutama pemecahan masalah fisika yang
berhubungan dengan proses kimia secara
fisika seperti, pemisahan (ekstraksi),
energitika, penggunaan rumus-rumus dasar
perhitungan kimia dan lain-lain, maka perlu
dilakukan restrukturisasi kurikulum dengan
cara penambahan matakuliah, pendalaman
materi ajar, dan penggunaan laboratorium.
Dalam hal penambahan matakuliah,
materi ajar pengantar kimia untuk fisika perlu
diberikan dalam 2 semester yaitu pengantar
kimia untuk fisika I yang dialokasikan di
semester 2, dan pengantar kimia untuk fisika
II dialokasikan di semester 3. Sebagian materi
dapat dipindahkan ke semester 2, sehingga
tidak ada kendala terhadap silabus yang tidak
mencapai target, dan mahasiswa akan
semakin kompeten dalam memahami materi
kimia. Kedua matakuliah ini perlu diikuti
dengan kegiatan praktikum di laboratorium.
Ilmu kimia dan materi ajar kimia
sangat identik dengan laboratorium, agar
kompetensi mahasiswa dapat meningkat,
maka kegiatan praktikum harus menjadi
bagian utama dari kegiatan akademik.
Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Materi ajar kimia terdapat dalam
kurikulum jurusan Pendidikan Fisika
sebagai matakuliah tersendiri yaitu
pengantar kimia untuk fisika.
2. Tujuan diadakan matakuliah ini adalah
agar mahasiswa memiliki kemampuan
untuk menerapkan/mengaplikasikan
bentuk dasar dari pengantar ilmu Kimia
untuk Fisika dalam menganalisis berbagai
permasalahan fisika, terutama pemecahan
masalah fisika yang berhubungan dengan
proses kimia secara fisika.
3. Berdasarkan analisis kompetensi yang
diharapkan, perlu dilakukan
restrukturisasi kurikulum yang
menyangkut materi ajar kimia yaitu
dengan cara penambahan matakuliah,
pendalaman materi ajar, dan penggunaan
laboratorium.
![Page 7: Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Kimia Pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100517/557211e3497959fc0b8fa6e3/html5/thumbnails/7.jpg)
Daftar Rujukan
Budiningsih, A. 2005. Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Faridah, N. 2011. “Analisis Materi Ajar
Kimia Jurusan Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Medan”, Artikel.
http://www.nenniflkimia.blogspot.co
m. (diakses tanggal 26 Februari 2012).
Hardiansyah, K. 2011, “Analisis Materi Ajar
Kimia Pendidikan Tinggi”, Artikel.
http://www.analisismateriajarkimia.bl
ogspot.com. (diakses tanggal 26
Februari 2012).
Ibrahim. 2003. Perencanaan Pengajaran.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mardhiah, A. 2010, ”Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dalam Pokok Bahasan Reaksi Redoks
pada Siswa Kelas X SMA Granada
PGRI Banda Aceh”, Skripsi. Banda
Aceh: Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-
Raniry.
Rahayu, S. 2011, “Analisis dan
Pengembangan Materi Ajar Kimia
pada Program Studi Agroteknologi
Universitas Almuslim Bireun Provinsi
Aceh”, Jurnal Pendidikan Kimia.
Medan: PPS Pendidikan Kimia
UNIMED.
Sanjaya, W. 2006, Pembelajaran Dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.