ANALISIS MASALAH

11
ANALISIS MASALAH 1. KOMUNIKASI DOKTER PASIEN Definisi Hubungan yang berlangsung antara dokter dengan pasien selama proses pemeriksaan / pengobatan / perawatan yang terjadi di ruang praktik perseorangan, poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Tata Cara 1. Greet (salam) » Seorang dokter harus mempekenalkan diri dengan baik kepada pasien. 2. Ask (bertanya) » Dokter menanyakan masalah klinis yang sedang dihadapi pasien untuk membantu dokter dalam mendiagnosis pasien. 3. Tell (bercerita) » Pasien menceritakan keluhan yang sedang dihadapi supaya dokter lebih mudah dalam mendiagnosis. 4. Help (membantu) » Dokter membantu pasien untuk menyelesaikan masalah-masalah klinis yang sedang dihadapi pasien. 5. Explain (menjelaskan) » Dokter menjelaskan kepada pasien tentang masalah klinis yang sedang dihadapi. 6. Return (kembali) » Apabila pasien masih mengalami keluhan yang sama, pasien bisa datang kembali ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tujuan Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter-pasien).

description

g

Transcript of ANALISIS MASALAH

Page 1: ANALISIS MASALAH

ANALISIS MASALAH

1. KOMUNIKASI DOKTER PASIEN

Definisi

Hubungan yang berlangsung antara dokter dengan pasien selama proses pemeriksaan / pengobatan / perawatan yang terjadi di ruang praktik perseorangan, poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien.

Tata Cara

1. Greet (salam) » Seorang dokter harus mempekenalkan diri dengan baik kepada pasien.

2. Ask (bertanya) » Dokter menanyakan masalah klinis yang sedang dihadapi pasien untuk membantu dokter dalam mendiagnosis pasien.

3. Tell (bercerita) » Pasien menceritakan keluhan yang sedang dihadapi supaya dokter lebih mudah dalam mendiagnosis.

4. Help (membantu) » Dokter membantu pasien untuk menyelesaikan masalah-masalah klinis yang sedang dihadapi pasien.

5. Explain (menjelaskan) » Dokter menjelaskan kepada pasien tentang masalah klinis yang sedang dihadapi.

6. Return (kembali) » Apabila pasien masih mengalami keluhan yang sama, pasien bisa datang kembali ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tujuan

Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter-pasien). Membantu pengembangan rencana perawatan bersama pasien, untuk

kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien termasuk finansial. Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah

kesehatan pasien. Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang

penyakit atau masalah yang sedang dihadapinya. Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah

atau hal-hal yang telah disetujui oleh pasien.

Manfaat

1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.

Page 2: ANALISIS MASALAH

2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.

3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase

terminal dalam menghadapi penyakitnya.

Kewajiban pasien

Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya.

KOMUNIKASI DOKTER DENGAN REKAN SEJAWAT

Tata Cara

1. Memberikan informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi pasien baik secara lisan maupun tertulis atau elektronik pada saat yang diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.

2. Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar, demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.

3. Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.

KOMUNIKASI DOKTER DENGAN MASYARAKAT

Tata Cara

1. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat2. Menggali masalah kesehatan menurut persepsi masyarakat.3. Menggunakan teknik komunikasi langsung yang efektif agar masyarakat

memahami kesehatan sebagai kebutuhan.4. Memanfaatkan media dan kegiatan kemasyarakatan secara efektif ketika

melakukan promosi kesehatan.5. Melibatkan tokoh masyarakat dalam mempromosikan kesehatan secara

profesional. KOMUNIKASI DOKTER DENGAN PROFESI LAIN

Tata Cara

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberi waktu cukup kepada profesi lain untuk menyampaikan pendapatnya.

2. Memberi informasi yang tepat waktu dan sesuai kondisi sebenarnya ke perusahaan jasa asuransi kesehatan untuk memproses klaim.

3. Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hukum atau sebagai saksi ahli di pengadilan (jika diperlukan)

Page 3: ANALISIS MASALAH

4. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan masalah kesehatan.

CONTOH KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

Misalnya dalam menginterpretasikan kata“panas”. Dokter yang mempunyai pasien berumur dua tahun memesankan kepada ibu pasien, “Kalau dia panas, berikan obatnya.” Pengertian panas oleh ibu pasien mungkin saja berbeda dengan yang dimaksudkan oleh dokter. Dokter perlu mencari cara untuk memastikan si ibu mempunyai pemahaman yang sama, misalnya dengan menggunakan ukuran yang tepat, yaitu termometer. Dokter mengajarkan cara menggunakan termometer untuk mengetahui keadaan anaknya. Si ibu diminta memberikan obat yang telah diresepkan dokter kepada anaknya apabila suhu tubuh anak mencapai angka tertentu yang dimaksud dokter mengalami “panas”. Dalam dunia medik, warna yang berbeda, ukuran yang berbeda, rasa yang berbeda bisa jadi merupakan hal yang amat vital, karena bisa membedakan intensitas

radang, intensitas nyeri, yang pada akhirnya bermuara pada perbedaan diagnosis

maupun jenis obat yang harus diminum. Peran dokter sebagai fasilitator

pembicaraan amat penting agar tidak terjadi salah interpretasi

Daftar Pustaka :

1. Buku modul komunikasi dokter pasien, penerbit ECG2. Konsil Kedokteran Indonesia. 2006 Komunikasi Efektif Dokter – Pasien.

Jakarta: KKI

2.Diagnosis

Definisi

 Pengertian DiagnosisIstilah diagnosis sering kita dengar dalam istilah medis. Menurut Thorndike danHagen dalam Suherman (2011), diagnosis dapat diartikan sebagai :1.Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons)2.Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik ataukesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial3.Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas gejala-gejalaatau fakta tentang suatu hal.Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam konsep diagnosis,secara implisit telah tercakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian dalam prosesdiagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu

Page 4: ANALISIS MASALAH

kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.

Manfaat DiagnosisDiagnosis memiliki beberapa manfaat, antara lain:1.Untuk menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau penyakit (weakness, disease)apa yang dialami seseorang2.Untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal3.Sebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di lapangan.4.Salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran suatu penyakit atauwabah

1. Langkah-langkah diagnosis

ANAMNESIS

a. Tanyakan keluhan utama pasien : tanyakan kapan mulai

muncul, apakah hilang timbul atau menetap, dimana lokasi

awalnya dan kemudian muncul dimana, laul bagaimna

penyebarannya. Kelainan kulit bertambah banyak, tetap

jumlahnya atau melebar. Bagaimna warnanya atau terasa kebal,

kurang rasa atau hilang rasa jika di raba atau ditusuk.

b. Tanyakan apakah demam atau tidak.

c. Tanyakan apakah disertai gatal atau tidak.

d. Tanyakan apakah bercak kulit ini ada hubungannya dengan

bercak serangga atau luka (trauma).

e. Tanyakanlah apakah bercak kulit ini disertai nyeri atau tidak.

Jika iya tanyakan : kapan hal tersebut, apakah terjadi

mendaadak atau tidak. Sifat nyeri atau keram: ringan, sedang,

berat, intermitten atau terus menerus.

f. Tanyakan apakah ada sakit tulang, arthralgia, mialgia,

anoreksia, dan malise.

g. Tanyakan apakah ada luka di telapak tanga atau kaki.

h. Tanyakan riwayat penyakit pasien.

i. Tanyakan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga atau

lingkungan sekitar tempat tinggal.

j. Tanyakan riwayat pengobatan.

Page 5: ANALISIS MASALAH

PEMERIKSAAN FISIK

a. Lihatlah keadaan umum pasien.

b. Tentukanlah status gizi : tingi badan dan berat badan.

c. Ukur tanda vital pasien : tekanan darah, nadi, pernapasan dan

suhu.

d. Perhatikan seluruh tubuh pasien dari ubun-ubun sampai kaki.

e. Periksa ada tidaknya pembesaran hati , edema kaki, luka pada

kaki.

f. Pemeriksaan bercak kulit : perhatikan jenis efluoresensi, lihat

permukaan lesi rata, kering, atau basah, ada tidaknya lesi

rambut halus.

UJI SENSITIVITAS

a. Menggunakan ujung kapas yang diruncingkan

b. Melakukan tusukan ringan dengan ujung jarum

c. Menggunakan tabung panas dan dingin

PEMERIKSAN SARAF TEPI

a. N. Auricularis magnum

b. N. Radialis

c. N. Ulnaris

d. N. Medianus

e. N. Peroneus Communis (N.Poplitea Lateralis)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Darah

b. Lampu Wood

c. Kerokan Kulit

Page 6: ANALISIS MASALAH

d. Biopsi Kulit

e. Tes Tempel

2. Edukasi dan konseling Pasien patuh minum obat/mengobati sesuai ketentuan Kembali untuk follow up teratur sesuai jadwal Meyakinkan pentingnya pemeriksaan mitra seksual dan turut

berusaha agar mitra tersebut bersedia diperiksa dan diobati bila perlu

Mengurangi risiko penularan dengan: a. Abstinensia dari semua hubungan seks hingga pemeriksaan

terakhir selesai b. Abstinensia dari semua hubungan seks bila timbul simtom atau

gejala kambuh c. Menggunakan kondom bila meragukan adanya risiko

Tanggap dan memberikan respons cepat terhadap infeksi atau hal yang mencurigakan setelah hubungan seks.

Daftar Pustaka :http://id.scribd.com/doc/89963317/Pengertian-Diagnosishttps://id.scribd.com/doc/155717105/Langkah-Langkah-Diagnosis

3. Tujuan PBL Membina mahasiswa untuk bekerja secara kooperatif dalam

kumpulan untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Membina kemahiran untuk menjadi mahasiswa yang mandiri

dalam belajar, dalam artian belajar secara mandiri dan aktif agar mahasiswa dapat berkembang secara leluasa.

Membina kebolehan mahasiswa untuk berpikir kritis berkaitan dengan ide dalam penyelesaian masalah

Membina mahasiswa agar tersimulus untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan nantinya tempat mereka bekerja, misalnya di rumah sakit, puskesmas, dll

4. Lifelong learningDefinisi

Lifelong learning adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.

Tujuan

Page 7: ANALISIS MASALAH

Supaya kita mempunyai keinginan untuk belajar dan mental yang kuat sehingga dapat menjadi penggerak belajar. Serta menjadikan kita untuk lebih maju menuju masa depan dan kehidupan yang lebihh cerah.

Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaruannya seoptimal mungkin.

Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

Lifelong learning bagi dokter

Seorang dokter perlu memiliki sikap kritis dan ingin tahu ini dalam belajar. Menjadi dokter adalah mengemban tugas lifelong learning. Sepanjang hidupnya, seorang dokter dituntut untuk belajar untuk meningkatkan pengetahuannya seputar penyakit. Ada beberapa kasus salah diagnosis, malpraktek, dan sebagainya merupakan akibat apabila seorang dokter tidak berjalan dengan baik

5. Peran Gadget Bagi Seorang Dokter

Definisi

Gadget adalah alat elektronik yang memiliki pembahuruan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih praktis.

Manfaat

1. Memperlancar Komunikasi2. Mengakses informasi3. Wawasan bertambah4. Hiburan5. Gaya hidup

Manfaat Gadget Bagi Seorang Dokter

1. Mengetahui informasi tentang dunia kesehatan.2. Menggunakan gadget sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pasien3. Memberitahu hal hal yang berkaitan dengan kesehatan maupun kedokteran

di berbagai media4. Membantu proses diagnosis terhadap pasien5. Membantu dokter dalam lifelong learning6. Mempermudah profesi dokter

Tetapi dalam menggunakan gadget harus selektif terhadap apa yang kita baca, apakah sumber nya dapat dipercaya serta saat menangani pasien harus fokus jangan hanya melihat gadget terus menerus. Karena dapat menurunkan

Page 8: ANALISIS MASALAH

kepercayaan dokter kepada pasien dan harus tahu waktu kapan menggunakan gadget.