Analisis Masalah 17 Yeni

6
Analisis Masalah 1. Bagaimana mekanisme dari mata kuning dan BAK seperti teh tua pada skenario ini dan berapa kadar bilirubin yang dapat menyebabkan mata kuning beserta etiologinya ? Jawab : a. Mekanisme mata kuning dan BAK berwarna teh tua Pada penyakit hepatitis terdapat gejala yang berupa mata kuning dan urin berwarna lebih gelap. Hal ini terjadi akibat konsentrasi dari bilirubin meningkat (produk akhir dari pemecahan sel darah merah) dalam darah penderita baik bilirubin direct maupun indirect. Peradangan pada hati menyebabkan gangguan pembuangan bilirubin sehingga kadar bilirubin meningkat. Bilirubin ini normalnya akan dibawa ke hati dan akan dibuang kedalam usus dan dikeluarkan melalui urin. Jika proses pembuangan ini terganggu maka bilirubin akan mengendap dan semakin meningkat dialiran darah yang menyebabkan mata kuning karena warna pada sclera putih sehingga lebih mudah melihat jika ada hiperpigmentasi. dan bilirubin yang meningkat ini membuat ginjal mengekskersikan bilirubin melalui urin, sehingaa menyebabkan urin berwarna teh tua. b. Penyebab Umumnya penyebab dari mata kuning dan warna urin the tua disebabkan oleh kadar bilirubin didalam dalam darah mengalami peningkatan. Jika pada hepatitis, dapat dibagi menjadi 2 jenis yakni hepatitis non infeksi dan infeksi . pada hepatitis non infeksi, radang yang terjadi pada hati diakibatkan oleh penyebab yang bukan sumber infeksi, seperti bahan kimia , obat – obatan, dan alcohol. Pada hepatitis ini tidak menular karena penyebab terjadinya radang bukan karena agen infeksi. Sebaliknya pada hepatitis infeksi, peradangan yang

description

.

Transcript of Analisis Masalah 17 Yeni

Page 1: Analisis Masalah 17 Yeni

Analisis Masalah

1. Bagaimana mekanisme dari mata kuning dan BAK seperti teh tua pada skenario ini dan berapa kadar bilirubin yang dapat menyebabkan mata kuning beserta etiologinya ?

Jawab :a. Mekanisme mata kuning dan BAK berwarna teh tua

Pada penyakit hepatitis terdapat gejala yang berupa mata kuning dan urin berwarna lebih gelap. Hal ini terjadi akibat konsentrasi dari bilirubin meningkat (produk akhir dari pemecahan sel darah merah) dalam darah penderita baik bilirubin direct maupun indirect. Peradangan pada hati menyebabkan gangguan pembuangan bilirubin sehingga kadar bilirubin meningkat.

Bilirubin ini normalnya akan dibawa ke hati dan akan dibuang kedalam usus dan dikeluarkan melalui urin. Jika proses pembuangan ini terganggu maka bilirubin akan mengendap dan semakin meningkat dialiran darah yang menyebabkan mata kuning karena warna pada sclera putih sehingga lebih mudah melihat jika ada hiperpigmentasi. dan bilirubin yang meningkat ini membuat ginjal mengekskersikan bilirubin melalui urin, sehingaa menyebabkan urin berwarna teh tua.

b. Penyebab

Umumnya penyebab dari mata kuning dan warna urin the tua disebabkan oleh kadar bilirubin didalam dalam darah mengalami peningkatan. Jika pada hepatitis, dapat dibagi menjadi 2 jenis yakni hepatitis non infeksi dan infeksi . pada hepatitis non infeksi, radang yang terjadi pada hati diakibatkan oleh penyebab yang bukan sumber infeksi, seperti bahan kimia , obat – obatan, dan alcohol. Pada hepatitis ini tidak menular karena penyebab terjadinya radang bukan karena agen infeksi. Sebaliknya pada hepatitis infeksi, peradangan yang timbul pada hati diakibatkan oleh mikroorganisme yang menyerang hati. Mikroorganisme yang dapat menyebabkan hepatitis adalah virus hepatitis.

Untuk kadar bilirubin yang dapat menyebabkan mata menjadi kuning adalah sakitar 3 – 5 mg/dL (> 51 – 86 umol/L). buku ajar penyakit dalam jilid I edisi V

2. Mengapa keluhan mata kuning baru muncul sejak satu minggu yang lalu ?

Jawab :

Keluhan mata kuning baru muncul satu minggu yang lalu dikarenakan terdapat 3 fase gejala. Yaitu :

Page 2: Analisis Masalah 17 Yeni

Fase gejala awal (prodormal)

Gejala yang timbul perlahan – lahan dan tidak spesifik. Gejala awal berupa rasa tidak enak pada tubuh, tidak nafsu makan, ,ual dan muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan hidung berair. Demam biasanya 38oC – 39oC. keadaan ini berlangsung selama 1 – 2 minggu.

Fase kuning (ikterik)

Setetlah gejala awal mulai membaik, urin penderita mulai menjadi gelap dan fese menjadi pucat. Satu sampai 5 hari setelahnya, penderita tampak kuning pada mata atau kulit. Warna kuning ini disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah penderita. Gejala awal akan menghilang pada saat timbulnya mata kuning ini, sedangkan gejala tidak nafsu makan, rasa tidak enak pada tubuh, dan kelemahan akan menetap. Peradangan hati akan menjadi lebih hebat sehingga dapat membesar, yang dirasakan pasien sebagai rasa nyeri atau tidak enak pada perut bagian kanan atas.

Fase penyembuhan (konvalesens)

Gejala pada fase ini menghilang. Namun pembesaran hati masih menetap dan nilai pada laboratorium belum normal. Fase ini dapat berlangsung selama 2 – 12 minggu. Kesembuhan sempruna secara klinis dan laboratories diharapkan terjadi setelah 3 – 4 bulan.

3. Bagaimana penularan hepatitis B pada kasus ini ?

Jawab :a. Darah :penerima donor darah, pengguna jarum suntik tidak steril, pasien cuci

darah, pekerja kesehatan, serta pekerja yang terpapar dengan darah.b. Hubungan seksualc. Lapisan lendir atau jaringan : tertusuk jarum, penggunaan ulang alat medis yang

terkontaminasi, tato, akupuntur, tindik, penggunaan bersama pisau cukur, sikta gigi, dan silet.

d. Dari ibu hamil4. Bagaimana klasifikasi hepatitis B ?

Jawab :a. Hepatitis B akut

Gejala timbul 15 – 180 hari(rata – rata 60 – 90hari) setelah paparan.gejala hepatitis akut ini sama seperti gejala dari hepatitis yang lain mulai dari tanpa gejala, gejala tidak nyata, sampai gejala fatal(gagal hati). Terdapat 3 fase :

Fase gejala awal (prodormal)

Page 3: Analisis Masalah 17 Yeni

Gejala yang timbul perlahan – lahan dan tidak spesifik. Gejala awal berupa rasa tidak enak pada tubuh, tidak nafsu makan, ,ual dan muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan hidung berair. Demam biasanya 38oC – 39oC. keadaan ini berlangsung selama 1 – 2 minggu.

Fase kuning (ikterik)

Setetlah gejala awal mulai membaik, urin penderita mulai menjadi gelap dan fese menjadi pucat. Satu sampai 5 hari setelahnya, penderita tampak kuning pada mata atau kulit. Warna kuning ini disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah penderita. Gejala awal akan menghilang pada saat timbulnya mata kuning ini, sedangkan gejala tidak nafsu makan, rasa tidak enak pada tubuh, dan kelemahan akan menetap. Peradangan hati akan menjadi lebih hebat sehingga dapat membesar, yang dirasakan pasien sebagai rasa nyeri atau tidak enak pada perut bagian kanan atas.

Fase penyembuhan (konvalesens)

Gejala pada fase ini menghilang. Namun pembesaran hati masih menetap dan nilai pada laboratorium belum normal. Fase ini dapat berlangsung selama 2 – 12 minggu. Kesembuhan sempruna secara klinis dan laboratories diharapkan terjadi setelah 3 – 4 bulan.

b. Hepatitis B kronik

Diartikan sebagai penderita dengan virus hepatitis B syang bertahan lebih dari 6 bulan setelah infeksi akut. Sebanyak 90% individu yang mendapat infeksi sejak lahir akan mengalami infeksi hepatitis sepanjang hidupnya dan menjadi kronik, sedangkan hanya 5% individu dewasa yang terinfeksi berlanjut menjadi kronik. Gejala nya dibagi menjadi 2 yakni hepatitis B kronik aktif yang merupakan penderita dapat ditemui tanda – tanda penyakit hati kronik, seperti pembesaran hati, kemerahan pada telapak tangan, serta pelebaran pada pembuluh darah kecil. Kemudian pembawa hepatitis B tidak aktif merupakan penderita yang tidak terdapat gejala. Pada laboratorium didapatkan hepatitis B positif dengan kadar kuman yang rendah , kadar enzim hati tidak meningkat, serta pada biopsy hati didapatkan peradangan ringan.

5. Apa faktor resiko dari hepatitis B ?

Jawab :a. Pasangan seks yang terinfeksib. Pengguna narkoba suntikc. Bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksid. Pria yang berhubungan kelamin dengan priae. Orang yang memiliki banyak pasangan seks

Page 4: Analisis Masalah 17 Yeni

f. Pasien hemodialisisg. Anak yang lahir dinegara yang pravelensi infeksi nya tinggih. Kontak dirumah dengan orang yang terinfeksii. tahanan

6. Bagaimana pathogenesis dan pathofisiologi dari hepatitis B?

Jawab:

Virus hepatitis B masuk kedalam tubuh secara parenteral. Dari peredaran darah partikel Dane msuk kedalam hati dan terjadi proses replikasi virus. Selanjutnya sel – sel hati akan meproduksi dan mensekresi partikel Dane utuh, patikel HbsAg bentuk bulat dan tubuler dan HBeAg yang tidak ikut membentuk partikel virus. Virus hepatitis B merangsang respon imun tubuh, yang pertama kali adalah respon imun non spesifik karena dapat terangsang dalam waktu beberapa menit sampai beberapa jam dengan memanfaatkan sel – sel NK dan NKT. Kemudian diperlukan respon imun spesifik yaitu dengan mengaktivasi sel limfosit T dan sel limfosit B. aktivasi sel T, CD8+ terjadi setelah kontak reseptor sel T dengan komplek peptide VHB-MHC kelas 1 yang ada pada permukaan dinding sel hati. Sel T CD8+ akan mengeleminasi virus yang ada didalam sel hati terinfeksi. Proses eliminasi bisa terjadi dalam bentuk nekrosis sel hati yang akan menyebabkan meningkatnya ALT.

Aktivasi sel limfosit B dengan bantuan sel CD+ akan mengakibatkan produksi antibody antara lain anti HBs, anti HBc, anti HBe. Fungsi anti HBs adalah netralisasi partikel virus hepatitis B bebas dan mencegah masuknya virus kedalam sel, dengan demikian anti HBs akan mencegah penyebaran virus dari sel ke sel. Bila proses eliminasis berlangsung efisien maka infeksi virus akan dapat diakhiri tetapi jika proses tersebut kurang efisien akan terjadi infeksi virus hepatitis B yang menetap. Proses eliminasi virus hepatitis B oleh respon imun yang tidak efisien dapat disebabkan oleh faktor virus ataupun faktor penjamu.

Faktor virus antara lain: terjadinya imunotoleransi terhadap produk virus hepatitisB, hambatan terhadap CTL yang berfungsi melakukan lisis sel – sel terinfeksi, terjadinya mutan virus hepatitis B yang tidak memproduksi HBeAg, integrasi segmen virus hepatitis B dalam genom sel hati. Faktor penjamu antara lain : faktor genetic, faktor kurangnya produksi IFN, adanya antibody terhadap antigen nukleokapsid, kelainan fungsi limfosit, respon antidiotipe, faktor kelamin dan hormonal. (scribskneario hepatitis, kapitaselekta)